LUKISAN KERETAKU HARI INI KARYA DJOKO PEKIK: SEBUAH STUDI KRITIK SENI

Wahyuningsih, Septiana (2014) LUKISAN KERETAKU HARI INI KARYA DJOKO PEKIK: SEBUAH STUDI KRITIK SENI. S1 thesis, Universitas Negeri Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
Septiana Wahyuningsih 09206244015.pdf

Download (29MB) | Preview

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan, menganalisis formal, menginterpretasi dan mengevaluasi lukisan Keretaku Hari Ini karya Djoko Pekik. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menghasilkan data deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah lukisan Keretaku Hari Ini karya Djoko Pekik. Objek dalam penelitian ini difokuskan pada deskripsi (description), analisis formal (formal anlysis), interpretasi (interpretation), dan evaluasi (evaluation) dalam lukisan Keretaku Hari Ini. Pengujian kredibilitas data dilakukan dengan triangulasi teknik (wawancara, observasi, dokumentasi) dan triangulasi sumber (pelukis Keretaku Hari Ini (Djoko Pekik)), kolektor dan sahabat Djoko Pekik (Buldanul Khuri), kurator seni (Mikke Susanto). Dalam penelitian ini menggunakan analisis data model Miles dan Huberman yakni aktivitas dalam analisis data tersebut menggunakan data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification. Hasil penelitian menunjukakan bahwa: (1) Deskripsi: Lukisan Keretaku Hari Ini (2008) dengan ukuran 250 x 150 cm karya Djoko Pekik menggambarkan figur orang berjajar kaku dan statis seperti pewayangan memenuhi latar depan mengarahkan pada figur sentral di latar tengah, yakni figur yang memiliki kemiripan dengan ciri fisik tokoh Bung Karno. Figur juga tampak memadati kereta api (di setiap gerbong, di sela gerbong dan atap gerbong kereta api) yang bertuliskan Merdeka atau Mati’45, Merdeka ’45, Merdeka ’45. (2) Analisis Formal: Gayanya emosional dengan memperlihatkan sapuan kuas yang kasar didominasi dengan warna yang berintensitas rendah (gelap) membantu menciptakan suasana suram. Objek figur terlihat mengabaikan struktur anatomis dan mengalami proses perubahan wujud bentuk disformasi. (3) Interpretasi: Menceritakan perjuangan rakyat semesta melawan tentara Belanda dan pasukan sekutu di tahun1945-1948, dengan menggunakan kereta api untuk pergi berperang. Menyampaikan pesan semangat heroisme pejuang di tahun ‟45 agar bisa diteladani oleh generasi sekarang. (4) Evaluasi (Penilaian): Lukisan Keretaku Hari Ini karya Djoko Pekik menunujukan posisi yang lebih kuat dari pelukis Amrus Natalsya. Djoko Pekik memiliki kekuatan pada bentuk objek lukisannya yang lebih emosional dan lebih respektif dalam mengkritisi kondisi sosial maupun politik yang ada pada negara kita.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: lukisan, keretaku hari ini, kritik seni
Subjects: Seni dan Budaya > Seni Rupa
Divisions: Fakultas Bahasa, Seni dan Budaya (FBSB) > Pendidikan Seni Rupa
Depositing User: Admin Pendidikan Seni Rupa FBS
Date Deposited: 15 Jun 2015 06:53
Last Modified: 29 Jan 2019 23:35
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/20614

Actions (login required)

View Item View Item