Perjanjian Klaten 1830: Dampaknya Pada Kasultanan Yogyakarta

Ramadhan, Logen Jabbar (2015) Perjanjian Klaten 1830: Dampaknya Pada Kasultanan Yogyakarta. S1 thesis, Fakultas Ilmu Sosial.

[img] Other (FIS Digital)
Skripsi Full 10407141020.swf - Published Version

Download (6MB)

Abstract

Perjanjian Klaten 1830 dilatarbelakangi oleh perjanjian Giyanti, khususnya pada pasal 9 perjanjian tersebut. Permasalahan perang Jawamembuat Belanda memiliki kesempatan untuk menganeksasi wilayah Kasultanan Yogyakarta sesuai dengan apa yang tertulis dalam pasal 9 perjanjian Giyanti. Perjanjian Klaten merupakan awal dari wilayah kekuasaan permanen Kasultanan Yogyakarta dan merupakan pembaharuan batas-batas wilayah antara Kasultanan dan Kasunanan.Penelitian ini mengkaji tentang keadaan di Kasultanan Yogyakarta dari pemerintahan Sri Sultan HB IV sampai sebelum perjanjian Klaten(1755-1830). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses dan isi dari perjanjian Klaten serta dampakyang terjadi di Kasultanan Yogyakarta dan wilayah yang diambil (Bagelen dan Madiun) setelah perjanjian Klaten. Penelitian ini menggunakan metode sejarah kritis-analitis dengan terlebih dahulu melakukan pengumpulan sumber (Heuristik). Selanjutnya sumber-sumber yang telah ada diverifikasi dengan dilakukan analisis untuk menentukan otentisitas atau keaslian sumber dan untuk menemukan kandungan informasi (fakta sejarah) yang ada di dalam sumber. Pada tahap selanjutnya, sumber yang telah diyakini otentisitas/keaslian dan kredibilitas informasinya tersebut diinterpretasi sehingga fakta-fakta sejarah yang telah ditemukan dapat tersusun dan menjadi sebuah kisah peristiwa. Kisah peristiwa ini kemudian direkonstruksi dalam bentuk Historiografi. Dari kajian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa setelah perjanjian Klaten, di Kasultanan Yogyakarta terjadi banyak perubahan. Tidak hanya kehilangan wilayahnya, Kasultanan Yogyakarta juga kehilangan kedaulatannya. Pemerintah Belanda semakin mudah ikut campur di segala bidang. Hal ini yang mengubah keadaan yang dahulunya partner menjadi vassal dari pemerintah Belanda. Wilayah yang dianeksasi menjadi bagian dari administratif sendiri, tetapi tetap dalam pengawasan pemerintah Belanda. Keberadaan Perjanjian Klaten menjadi awal kedaulatan penuh Belanda di Jawa. Tindakan Belanda yang menjadikan wilayah Vorstenlandensemakin sempit bertujuan untuk melemahkan dan memudahkan pengawasan sehingga tidak terjadi pemberontakan seperti yang dilakukan oleh Pangeran Diponegoro. Kata Kunci: Perjanjian Klaten, Vorstenlanden, Kasultanan Yogyakarta.

Item Type: Thesis (S1)
Subjects: Umum > Penelitian
Ilmu Sosial > Sejarah
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial, Hukum dan Ilmu Politik (FISHIPOL) > Ilmu Sejarah
Depositing User: Admin Pendidikan Sejarah FIS
Date Deposited: 27 May 2015 04:42
Last Modified: 29 Jan 2019 22:54
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/19529

Actions (login required)

View Item View Item