Padmaningrum, Padmaningrum (2015) Evaluasi Dampak Pendidikan Kritis terhadap Kesadaran dan Kemandirian Perempuan di Jawa Tengah. S3 thesis, UNY.
Text
disertasi-padmaningrum-07702261021.pdf Restricted to Registered users only Download (5MB) |
Abstract
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui: (1) pelaksanaan pendidikan kritis dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan bagi perempuan; (2) dampak pelaksanaan pendidikan kritis terhadap kesadaran bagi perempuan; (3) dampak pelaksanaan pendidikan kritis terhadap kemandirian usaha perempuan; dan (4) faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan pendidikan kritis di Provinsi Jawa Tengah: Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi yang meliputi effort evaluation, process evaluation dan treatment specification approach (Patton, 1978: 164). Model evaluasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah model CIPPO. Pendekatan penelitian menggunakan mixed method designs dengan concurrent triangulation designs. Populasi penelitian berada di wilayah Provinsi Jawa Tengah dengan sampel Desa Gumelem Wetan Kabupaten Batang dan Desa Kalisalak Kabupaten Banjarnegara. Subjek penelitian adalah peserta pelatihan, sedangkan fasilitator, dan pemerintah sebagai informan. Pengumpulan data kuantitatif dengan menggunakan kuesioner, sedangkan data kualitatif diperoleh melalui wawancara dan observasi. Analisis data kuantitatif meggunakan analisis deskriptif, sedangkan analisis data kualitatif menggunakan model Miles dan Huberman, yang meliputi data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification. Hasil penelitian, adalah (1) Pelaksanaan pendidikan kritis dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan bagi perempuan dalam meningkatkan pemahaman dan kemampuan tentang kondisi/potensi desa dan lingkungannya, mampu mengembangkan permodalan, dan mampu menjadi kader relawan. (2) Dampak pendidikan kritis terhadap kesadaran bagi perempuan adalah peserta mempunyai kepercayaan diri dalam usaha, mempunyai kesadaran gender di keluarga dan masyarakat. (3) Dampak pendidikan kritis terhadap kemandirian usaha bagi perempuan adalah mampu melakukan usaha produktif, mampu melakukan inovasi produk, dan promosi produk. (4) Faktor pendukung dalam pelaksanaan pendidikan kritis adalah adanya dorongan dan repon yang positif dari keluarga baik suami maupun orang tua, serta adanya partisipasi peserta pelatihan yang tinggi dalam melaksanakan pelatihan pendidikan kritis. Sedangkan faktor penghambat dalam pelaksanaan pendidikan kritis adalah belum adanya perhatian dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) baik di tingkat provinsi maupun kabupaten dan belum adanya peranserta dari organisasi masyarakat dan organisasi perempuan, baik di tingkat kabupaten dan desa.
Item Type: | Thesis (S3) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | pendidikan kritis, kesadaran dan kemandirian perempuan |
Subjects: | Pendidikan > Pendidikan Kejuruan |
Divisions: | Sekolah Pascasarjana (SPS) > Pendidikan Teknologi dan Kejuruan |
Depositing User: | Perpustakaan Pascasarjana |
Date Deposited: | 27 May 2015 00:05 |
Last Modified: | 08 Sep 2022 03:56 |
URI: | http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/19424 |
Actions (login required)
View Item |