Paulus (2013) GERAKAN PERLAWANAN PASUKAN GERILYA RAKYAT SARAWAK (PGRS) DI DESA SUNGKUNG, KECAMATAN SIDING, KABUPATEN BENGKAYANG, KALIMANTAN BARAT (1961-1967). S1 thesis, Fakultas Ilmu Sosial.
|
Text
cover skripsi.pdf Download (111kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (550kB) | Preview |
|
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (85kB) | Preview |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (269kB) | Preview |
|
|
Text
BAB II.pdf Download (196kB) | Preview |
|
|
Text
BAB III.pdf Download (213kB) | Preview |
|
|
Text
BAB IV.pdf Download (108kB) | Preview |
|
|
Text
BAB IV.pdf Download (108kB) | Preview |
|
|
Text
BAB V.pdf Download (94kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (92kB) | Preview |
Abstract
Pembentukan negara federasi Malaysia, yang didukung oleh Inggris pada awal tahun 1962 sampai akhir tahun 1963 merupakan tolok ukur tebentuknya organisasi yang berpaham komunis yaitu Pasukan Gerilya Rakyat Sarawak (PGRS). Pada tahun 1950-an sampai dengan akhir 1960-an paham atau ideologi komunis sangat kuat di negara-negara berkembang, salah satunya di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah (1) secara umum untuk meningkatkan pengetahun tentang sejarah lokal, (2) untuk mengembangkan pola pikir kritis dan logis. Tujuan secara khusus (1) mengetahui latar belakang perlawanan pasukan gerilya rakyat Sarawak (PGRS) di desa Sungkung, (2) mengetahui faktor-faktor pasukan gerilya rakyat sarawak memilih desa Sungkung sebagai pelatihan militernya, (3) mengetahui kronologi peristiwa PGRS versus TNI di Desa Sungkung, (4) mengetahui dampak peristiwa PGRS di desa Sungkung. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian sejarah menurut Kuntowijoyo yang terdiri dari lima tahap: (1) Pemilihan topik (judul), (2) Pengumpulan sumber (data), (3) Verifikasi data (kritik sejarah, keabsahan sumber), (4) interpretasi (analisis, dan sintesis), dan yang terakhir penulisan (historiografi). Pengumpulan data dibagi dua yaitu sumber tertulis (buku) dan tidak tertulis (narasumber). Hasil penelitian menunjukkan (1) Awal mula terbentuknya PGRS adalah ketika terjadi konfrontasi antara Indonesia dan Malaysia, dimana Malaysia ingin membentuk negara federasi Malaysia yang didukung oleh Inggris. Keadaan semakin memanas ketika presiden Sukarno menyatakan konfrontasi terhadap Malaysia. Aparat keamanan (tentara) pun segera di kerahkan untuk menjaga perbatasan Indonesia-Malaysia. Aparat penjaga perbatasan kecewa telah di siasiakan oleh pemerintah karena tidak jadi berperang dengan Malaysia, sehingga melawan balik TNI. (2) Faktor PGRS memilih desa Sungkung sebagai basis militernya karena lokasinya yang berbukit-bukit, dan jauh dari keramai kota, serta dekat dengan Malaysia. (3) kronologi peristiwa PGRS di desa Sungkung terjadi sebanyak tiga kali. (4) Dampak yang ditimbulkan secara psikologis masyarakat desa Sungkung merasa trauma dan takut, kebebasan dalam beraktivitas sangat terbatas karena sibuk dengan perang sehingga warga mengalami kekurangan pangan, dan ketertinggalan dalam aspek pembangunan. Kata kunci: Indonesia, Malaysia, PGRS, TNI, Masyarakat Desa Sungkung.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | Ilmu Sosial > Sejarah > Sejarah Modern |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial, Hukum dan Ilmu Politik (FISHIPOL) > Pendidikan Sejarah |
Depositing User: | Admin Pendidikan Sejarah FIS |
Date Deposited: | 26 May 2015 00:15 |
Last Modified: | 29 Jan 2019 22:45 |
URI: | http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/19300 |
Actions (login required)
View Item |