KEBIJAKAN POLITIK TENTANG AGAMA KIIONGHUCU DALAM KEHIDUPAN BERAGAMA DI INDOIYESIA SEJAK PEMERINTAHAN PRESIDEN ABDURAHMAN WAIIID

Kariemah, Ni'mal (2014) KEBIJAKAN POLITIK TENTANG AGAMA KIIONGHUCU DALAM KEHIDUPAN BERAGAMA DI INDOIYESIA SEJAK PEMERINTAHAN PRESIDEN ABDURAHMAN WAIIID. S1 thesis, Fakultas Ilmu Sosial.

[img]
Preview
Text
1. HALAMAN DEPAN 10401241038.pdf

Download (5MB) | Preview
[img]
Preview
Text
2. ABSTRAK 10401241038.pdf

Download (132kB) | Preview
[img]
Preview
Text
3. BAB I 10401241038.pdf

Download (184kB) | Preview
[img]
Preview
Text
4. BAB II 10401241038.pdf

Download (321kB) | Preview
[img]
Preview
Text
5. BAB III 10401241038.pdf

Download (179kB) | Preview
[img]
Preview
Text
6. BAB IV 10401241038.pdf

Download (315kB) | Preview
[img]
Preview
Text
7. BAB V 10401241038.pdf

Download (165kB) | Preview

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) menjelaskan alasan agama Khonghucu dikembalikan posisinya sebagai salah satu agama di Indonesia pada masa pemerintahan Presiden Abdurahman Wahid; (2) mengetahui implikasi pemberlakuan Keputusan Presiden(Keppres) RI Nomor 6 Tahun 2000 pasca pemerintahan Abdurahman Wahid; dan (3) mendeskripsikan peran negara melindungi dan menjamin hak-hak etnis Tionghoa yang beragama Khonghucu di Indonesia pasca keluarnya Keppres RI Nomor 6 Tahun 2000. Jenis penelitian ini ialah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian terdiri dari informan yang sesuai dengan situasi sosial yang diteliti dengan penentuannya menggunakan teknik purposive. Adapun informan yang menjadi subjek penelitian meliputi tokoh atau elit agama Khonghucu di Indonesia, tokoh atau aktivis bidang agama yang paham tentang kebijakan politik agama Khonghucu di Indonesia, pelaku atau saksi sejarah proses pencabutan Instruksi Presiden (Inpres) No. 14 Tahun 1967, dan pemerintah atau birokrat yang mengurusi bimbingan dan pelayanan masyarakat Khonghucu di Indonesia. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik dokumentasi dan wawancara. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan teknik cross check. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data kualitatif yang bersifat induktif. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh kesimpulan bahwa sebab keluarnya Keppres RI No. 6 Tahun 2000 karena faktor yuridis dan faktor dari Gus Dur. Faktor yuridis, berdasarkan UU No. 39 tahun 1999 tentang HAM yang mendasari bahwa penyelenggaraan kegiatan agama, kepercayaan, dan adat istiadat, pada hakekatnya merupakan bagian tidak terpisahkan dari hak asasi manusia. Sedangkan faktor dari Gus dur yaitu faktor kedekatan dan pemahaman Gus Dur terhadap persoalan agama Khonghucu, serta pemikiran Gus Dur tentang pluralisme, humanisme, dan multikulturalisme. Implikasi pemberlakuan Keppres RI Nomor 6 Tahun 2000 pasca pemerintahan Presiden Abdurahman Wahid mengalami proses yang berkelanjutan dan di masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pemenuhan hak-hak sipil umat Khonghucu mulai terjadi akselerasi. Sedangkan peran negara dalam memberikan perlindungan dan menjamin hak-hak sipil maupun kelembagaan agama Khonghucu yaitu dengan dibentuknya Bimas Khonghucu yang mengurusi pelayanan dan bidang pendidikan agama Khonghucu. Peran pemerintah dalam memberikan pemenuhan hak-hak sipil umat Khonghucu masih belum optimal karena belum terbentuknya Ditjen Agama Khonghucu. Kata kunci: kebijakan, agama khonghucu, pemerintahan

Item Type: Thesis (S1)
Subjects: Umum > Penelitian
Ilmu Sosial > Kewarganegaraan dan Hukum
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial, Hukum dan Ilmu Politik (FISHIPOL) > Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum
Depositing User: Admin Pendidikan Kewarganegaraan FIS
Date Deposited: 20 May 2015 03:36
Last Modified: 29 Jan 2019 22:34
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/18975

Actions (login required)

View Item View Item