Kardina, Ari Setiarsih (2012) KONFLIK PEREBUTAN LAHAN ANTARA MASYARAKAT DENGAN TNI PERIODE TAHUN 2002-2011 (Studi Kasus di Desa Setrojenar, Kecamatan Buluspesantren, Kabupaten Kebumen). S1 thesis, Fakultas Ilmu Sosial.
|
Text
cover-daftar isi.pdf Download (315kB) | Preview |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (29kB) | Preview |
|
|
Text
BAB II.pdf Download (60kB) | Preview |
|
|
Text
BAB III.pdf Download (66kB) | Preview |
|
|
Text
BAB IV.pdf Download (123kB) | Preview |
|
|
Text
BAB V.pdf Download (21kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (19kB) | Preview |
|
|
Text
SKRIPSI LENGKAP.pdf Download (437kB) | Preview |
Abstract
Masalah sengketa lahan memang sering muncul di Indonesia. Seperti masalah sengketa lahan yang terjadi di Kebumen yaitu konflik perebutan lahan antara masyarakat dengan TNI. Konflik ini disebabkan perbedaan kepentingan diantara kedua belah pihak. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor-faktor yang melatarbelakangi konflik perebutan lahan antara masyarakat dengan TNI, mengetahui upaya penyelesaian konflik perebutan lahan antara masyarakat dengan TNI di Desa Setrojenar, dan mengetahui dampak sosial ekonomi setelah terjadinya konflik. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif untuk mengetahui dan mendeskripsikan berbagai sikap dan fenomena yang ada. Informan dalam penelitian ini adalah warga Desa Setrojenar dan TNI. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara terstruktur dan observasi. Uji validitas data menggunakan riangulasi sumber dan triangulasi metode. Teknik analisis menggunakan teknik analisis interaktif Miles dan Huberman. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa konflik antara masyarakat Desa Setrojenar dengan TNI terjadi sejak tahun 2002. Faktor penyebab konflik; (1)faktor intern; status kepemilikan dan batas tanah yang tidak jelas, Tanaman warga masyarakat rusak akibat latihan militer serta lahan yang digunakan untuk pertanian semakin sempit, perbedaan tujuan dalam pemanfaatan lahan, (2)faktor ekstern adanya Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang dilakukan oleh Pemerintah daerah Kebumen. Upaya penyelesaian melalui dialog dengan pihak-pihak yang terkait tetapi belum ada kesepakatan. Dari pemerintah membentuk pansus untuk menyelesaiakan masalah tersebut, sedangkan dari masyarakat melakukan dialog dengan pemerintah dan pihak TNI. Konflik ini telah mengakibatkan berbagai dampak dalam kehidupan, bukan hanya dampak positif tetapi juga dampak negatif. Dampak positif yaitu bertambahnya solidaritas in-group, membuat berbagai pihak menyadari ada banyak masalah. Dampak negatif yaitu hancurnya harta benda dan jatuhnya korban, membawa dampak psikologis, hubungan interaksi dan komunikasi terganggu. Kata kunci: konflik, faktor, cara penyelesaian,dan dampak
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | Ilmu Sosial > Sosiologi Antropologi Ilmu Sosial > Kewarganegaraan dan Hukum |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial, Hukum dan Ilmu Politik (FISHIPOL) > Pendidikan Sosiologi |
Depositing User: | Admin Pendidikan Sosiologi FIS |
Date Deposited: | 20 May 2015 00:39 |
Last Modified: | 29 Jan 2019 22:29 |
URI: | http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/18838 |
Actions (login required)
View Item |