Waluyanti, Sri (2015) Pengembangan Profesionalisme Berkelanjutan Guru SMK Melalui Musyawarah Guru Mata Pelajaran. S3 thesis, UNY.
Text
disertasi-sri-waluyanti-11702261013.pdf Restricted to Registered users only Download (16MB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan mendapatkan: (1) tingkat kompetensi awal guru, (2) peningkatan kompetensi guru melalui program pengembangan profesionalisme berkelanjutan, (3) kebutuhan materi pengembangan profesionalisme berkelanjutan guru SMK, dan (4) model pengembangan profesionalisme guru yang mampu meningkatkan kompetensi guru selaras dengan kenaikan jenjang jabatan fungsional guru. Pendekatan penelitian menggunakan model Research and Development dari Richey dan Klein (2009:8) terdiri dari tiga tahapan: (1) pengembangan model, (2) uji validasi internal dan eksternal, dan (3) penggunaan model. Penelitian dibatasi sampai pada tahap ke-2. Pada tahap pengembangan digunakan metode survey dan need assessment dengan kuesioner. Data dianalisis menggunakan Rank-Order of Difference Scores. Validasi internal model menggunakan metode expert review dengan Teknik Delphi dua putaran dan FGD. Validasi eksternal dilakukan melalui uji coba pada subyek penelitian guru-guru SMK kompetensi keahlian Teknik Audio Video di DI Yogyakarta. Sampel diambil menggunakan teknik stratified random sampling. Instrumen pengumpul data menggunakan kuesioner. Uji validasi instrumen menggunakan analisis faktor diperoleh tingkat validitas 90,254% dalam kategori sangat valid. Reliabilitas diukur dengan Alpha Cronbach, koefisien reliabilitas 0,954 dalam kategori sangat reliabel. Hasil penelitian adalah: (1) sebagian besar guru (65%) mempunyai kompetensi awal dalam kategori rendah; (2) sebagian besar guru (85%) ingin meningkatkan kompetensi hingga dalam kategori tinggi melalui pengembangan profesionalisme berkelanjutan, pertumbuhan profesional terjadi di semua jenjang jabatan fungsional guru kecuali guru pembina bersifat stagnan; (3) hambatan pengembangan profesionalisme berkelanjutan guru adalah guru pada umumnya bersifat pasif, menunggu arahan dinas atau koordinator sekolah; (4) sebagian besar guru mendukung standar kompetensi dibuat berjenjang, pengembangan sistem penilaian kinerja dan uji ulang kompetensi secara periodik; (5) terdapat kesamaan kebutuhan materi pengembangan di semua jenjang jabatan fungsional guru, yaitu pemahaman karakteristik peserta didik, pembelajaran mendidik, pembelajaran keterampilan abad 21 dan refleksi pengembangan profesionalisme berkelanjutan; (6) guru membutuhkan program tambahan dalam MGMP yaitu kajian materi dan kebijakan, magang di industri dan layanan kebutuhan materi pengembangan profesionalisme guru berbasis web; (7) model terdiri komponen filosofis, teoritis, metodologis dan school practice; (8) standar kualifikasi kompetensi berjenjang dan standar penilaian kenaikan jenjang dapat dijadikan panduan guru dalam menetapkan tahapan pengembangan peran, kapasitas dan tanggungjawab profesional; (9) model memiliki efek pembelajaran profesionalisme guru; (10) stakeholder berpendapat bahwa perbedaan tuntutan kompetensi guru antar jenjang jelas, cakupan area kerja profesional guru mampu menggambarkan kompleksitas pengajaran, dan pemetaan kompetensi guru lebih riil dan bermakna.
Item Type: | Thesis (S3) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Pengembangan Profesionalisme Berkelanjutan, Guru SMK, MGMP |
Subjects: | Pendidikan > Pendidikan Kejuruan |
Divisions: | Sekolah Pascasarjana (SPS) > Pendidikan Teknologi dan Kejuruan |
Depositing User: | Perpustakaan Pascasarjana |
Date Deposited: | 15 May 2015 03:20 |
Last Modified: | 13 Sep 2022 02:25 |
URI: | http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/18559 |
Actions (login required)
View Item |