Peranan Kepolisian Resort Kulon Progo dalam Penanggulangan Tindak Pidana Pencabulan Anak di Wilayah Kulon Progo

Nurhayatiningsih, Devi (2014) Peranan Kepolisian Resort Kulon Progo dalam Penanggulangan Tindak Pidana Pencabulan Anak di Wilayah Kulon Progo. S1 thesis, Fakultas Ilmu Sosial.

[img]
Preview
Text
HALAMAN DEPAN 10401244012.pdf

Download (533kB) | Preview
[img]
Preview
Text
ABSTRAK 10401244012.pdf

Download (43kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB I 10401244012.pdf

Download (88kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB II 10401244012.pdf

Download (154kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB III 10401244012.pdf

Download (64kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB IV 10401244012.pdf

Download (448kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB V 10401244012.pdf

Download (70kB) | Preview
[img]
Preview
Text
LAMPIRAN 10401244012.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Penelitian ini bertujuan menggambarkan peranan Kepolisian Resort Kulon Progo dalam penanggulangan tindak pidana pencabulan anak di Wilayah Kulon Progo. Di samping itu, untuk mengetahui hambatan dan upaya-upaya yang dilakukan oleh Kepolisian Resort Kulon Progo untuk mengatasi hambatan dalam penanggulangan tindak pidana pencabulan anak di Wilayah Kulon Progo. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan metode penelitian kualitatif. Penentuan subjek penelitian menggunakan teknik purposive. Subjek penelitian ini adalah Kanit UPPA, Kabintitmas Satbinmas, Seorang Penyidik dan Seorang Penyidik Pembantu UPPA. Teknik pengumpulan data dengan wawancara dan dokumentasi. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan teknik cross check antara hasil wawancara dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah secara induktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, 1) Peranan Kepolisian Resort Kulon Progo dalam penanggulangan tindak pidana pencabulan anak di Wilayah Kulon Progo dilakukan secara preventif dan represif. Peranan preventif: kegiatan patroli, kegiatan sosialisasi di sekolah dan masyarakat, serta kegiatan sambang di masyarakat. Peranan represif terhadap orang dewasa dan anak dengan penyelidikan kemudian penyidikan. Penyelidikan meliputi menerima laporan, mencari keterangan dan alat bukti, mendatangi TKP, dan menyampaikan hasil laporan penyelidikan kepada Penyidik. Penyidikan terhadap tersangka orang dewasa meliputi pemanggilan, pemeriksaan, penangkapan, penahanan, penyitaan, mengambil sidik jari dan memotret tersangka, dan penyerahan berkas perkara serta barang bukti dan tersangka kepada JPU. Sedangkan penyidikan terhadap tersangka anak meliputi pemanggilan, pemeriksaan tersangka didampingi LPA dan Bapas, tidak dilakukan penangkapan, penahanan, dan penyitaan, mengambil sidik jari dan memotret tersangka, dan penyerahan berkas perkara dan tersangka kepada JPU. 2) Hambatan preventif bersifat internal: ketidakdisiplinan pihak Kepolisian dalam kegiatan sosialisasi dan kegiatan sosialisasi berbenturan dengan kepentingan lain Satbinmas. Eksternal: sarana jalan kurang memadai dan kurangnya partisipasi sebagian masyarakat dalam kegiatan sosialisasi. Hambatan represif hanya bersifat internal: terkendala biaya operasional dan kesulitan UPPA mencari keberadaan tersangka. 3) Upaya mengatasi hambatan preventif bersifat internal: sanksi tegas pada polisi yang tidak disiplin dan berkoordinasi dengan masyarakat dan sekolah. Eksternal: menggunakan jalan alternatif dalam kegiatan patroli dan melibatkan masyarakat dalam kegiatan sosialisasi. Upaya mengatasi hambatan represif: dengan uang pribadi personil UPPA dan bekerjasama dengan dinas perhubungan, polisi di luar Wilayah Kulon Progo dan penyadapan. Kata Kunci : Peranan, Penanggulangan, Tindak Pidana, Pencabulan Anak

Item Type: Thesis (S1)
Subjects: Umum > Penelitian
Ilmu Sosial > Kewarganegaraan dan Hukum
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial, Hukum dan Ilmu Politik (FISHIPOL) > Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum
Depositing User: Admin Pendidikan Kewarganegaraan FIS
Date Deposited: 12 May 2015 04:45
Last Modified: 29 Jan 2019 22:18
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/18534

Actions (login required)

View Item View Item