PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL PADA ANAK KELOMPOK B TK ABA NGABEAN 2 TEMPEL SLEMAN YOGYAKARTA

Suwasti (2015) PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL PADA ANAK KELOMPOK B TK ABA NGABEAN 2 TEMPEL SLEMAN YOGYAKARTA. S1 thesis, PG PAUD.

[img]
Preview
Text
Suwasti_10111247021.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar melalui permainan tradisional pada anak kelompok B di TK ABA Ngabean 2 Tempel Sleman Yogyakarta. Kemampuan motorik kasar yang diteliti dalam penelitian ini meliputi kemampuan lari dan lompat. Jenis penelitian menggunakan penelitian tindakan kelas. Subjek dalam penelitian ini semua anak kelompok B di TK ABA Ngabean 2 Tempel Sleman Yogyakarta. Jumlah anak sebanyak 20 anak. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi dan dokumentasi. Insrumen penelitian menggunakan lembar observasi. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis data deskriptif kuantitatif Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan motorik kasar pada anak kelompok B di TK ABA Ngabean 2 Tempel Sleman Yogyakarta dapat ditingkatkan melalui permainan tradisional. Kemampuan motorik kasar dalam penelitian ini, meliputi kemampuan lari dan lompat. Hal ini dibuktikan dari kemampuan motorik kasar anak sebelum tindakan mencapai skor 61 (38,13%) kategori Belum Berkembang (BB) dengan skor maksimal 160. Pada tindakan Siklus I dapat mencapai skor 100,5 (62,81%) kategori Berkembang Sesuai Harapan (BSH) dengan skor maksimal 160. Peningkatan dari sebelum tindakan ke tindakan Siklus I mencapai skor 39,5 (24,69%). Pada tindakan Siklus II mencapai skor 141 (88,13%) kategori Berkembang Sangat Baik (BSB) dengan skor maksimal 160. Peningkatan skor dari tindakan Siklus I ke tindakan Siklus II mencapai skor 40,5 (25,31%). Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini, yaitu: (1) untuk mengoptimalkan kemampuan melompat, guru menjelaskan langkah-langkah permainan secara berurutan dan mendemonstrasikan gerakan serta memberikan kesempatan anak menirukan sebanyak dua kali, (2) untuk mengoptimalkan kemampuan lari, maka setiap anak yang “mentas” guru memberi tanda dengan kain hijau dilengan anak, agar dapat membedakan anak yang “mentas”, sehingga arah yang dituju oleh anak yang “dadi” menjadi lebih jelas dan terarah, dan (3) untuk mengoptimalkan kemampuan lari ke arah yang dituju, maka wilayah permainan jemok’an ajak-ajakan diberi pembatas bendera dan membagi anak menjadi dua kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 10 anak. Kata kunci: kemampuan motorik kasar, permainan tradisional, anak kelompok B

Item Type: Thesis (S1)
Subjects: Pendidikan > Pra Sekolah dan Sekolah Dasar > Pendidikan Guru PAUD
Divisions: Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi (FIPP) > PGPAUD - Pendidikan Guru Anak Usia Dini
Depositing User: Admin PGPAUD FIP
Date Deposited: 30 Apr 2015 10:29
Last Modified: 29 Jan 2019 21:55
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/17965

Actions (login required)

View Item View Item