KEBERADAAN KESENIAN GAJAH-GAJAHAN BAGI MASYARAKAT DI DUSUN SEMBUNG DESA GANDU KECAMATAN MLARAK KABUPATEN PONOROGO PROVINSI JAWA TIMUR

Indartik, Sri (2014) KEBERADAAN KESENIAN GAJAH-GAJAHAN BAGI MASYARAKAT DI DUSUN SEMBUNG DESA GANDU KECAMATAN MLARAK KABUPATEN PONOROGO PROVINSI JAWA TIMUR. S1 thesis, Universitas Negeri Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
Sri Indartik 10209241024.pdf

Download (6MB) | Preview

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan Keberadaan Kesenian Gajahgajahan bagi Masyarakat di Dusun Sembung Desa Gandu Kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo Provinsi Jawa Timur yang meliputi: (1) bentuk penyajian, (2) sejarah, dan (3) fungsi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Objek penelitian ini adalah keberadaan kesenian Gajah-gajahan di Gandu dengan memfokuskan permasalahan pada bentuk penyajian, sejarah, dan fungsi. Subjek dalam penelitian ini adalah Camat Mlarak, Kepala Desa Gandu, Ketua Kelompok Kesenian Gajahgajahan, Penari Gajah-gajahan, Pengrawit, dan Perwakilan Masyarakat Desa Gandu. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis pada waktu pengumpulan data dan analisis setelah pengumpulan data, dengan metode Verstehen, metode Historis, metode Interpretasi, dan metode Analitika Bahasa. Tahap-tahap analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Hasil penelitian ini sebagai berikut. (1) Bentuk penyajian kesenian Gajahgajahan di Desa Gandu berbentuk arak-arakan. Dalam penyajiannya dibagi menjadi tiga bagian; yaitu pembukaan, pertunjukan, dan penutup. (2) Sejarah kesenian Gajah-gajahan berawal dari kalangan santri di sekitar Pondok Gontor Mlarak Ponorogo pada tahun 1960-an yang dilatarbelakangi oleh unsur politik, dengan menggunakan kesenian Reyog sebagai sarana komunikasi. Kalangan santri mengklaim bahwa reyog identik dengan komunis, maka kalangan santri menciptakan Gajah-gajahan yang tidak bersinggungan dengan politik praktis. Tahun 1980-an kesenian Gajah-gajahan mengalami surut, dikarenakan tidak memiliki tokoh seniman. Pada tahun 1990-an sampai sekarang kesenian tersebut berkembang. (3) Fungsi utama kesenian Gajah-gajahan di Desa Gandu ialah sebagai hiburan. Kesenian tersebut digunakan sebagai acara; (a) Bersih desa; (b) Prosesi khitanan; (c) Pernikahan; (d) Pentas budaya; (e) 17 Agustus (HUT RI).

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: keberadaan, kesenian Gajah-gajahan
Subjects: Seni dan Budaya > Seni Tari
Divisions: Fakultas Bahasa, Seni dan Budaya (FBSB) > Pendidikan Seni Tari
Depositing User: Admin Pendidikan Seni Tari FBS
Date Deposited: 16 Apr 2015 01:34
Last Modified: 29 Jan 2019 21:10
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/16689

Actions (login required)

View Item View Item