MAKNA SIMBOLIK TARI SANGKAN SIHEH DI KABUPATEN LAHAT PROVINSI SUMATERA SELATAN Oleh

Dipa, Malda Mutiara (2014) MAKNA SIMBOLIK TARI SANGKAN SIHEH DI KABUPATEN LAHAT PROVINSI SUMATERA SELATAN Oleh. S1 thesis, Universitas Negeri Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
Malda Mutiara Dipa 10209241011.pdf

Download (4MB) | Preview

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan makna simbolik tari Sangkan Siheh di Kabupaten Lahat Provinsi Sumatera Selatan. Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan kualitatif bentuk naturalistik. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi partisipatif, wawancara mendalam dan dokumentasi. Objek penelitian ini adalah tari Sangkan Siheh yang dikaji dari makna simbolik tarinya. Sumber data penelitian ini dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lahat, budayawan, pelatih tari, sesepuh, pemusik, seniman tari dan penari yang mengetahui data-data tentang tari Sangkan Siheh. Jenis triangulasi yang dipilih adalah jenis triangulasi sumber dan triangulasi metode. Hasil penelitian menunjukan bahwa makna simbolik tari Sangkan Siheh tercermin dalam gerak, iringan terutama syair-syairnya, dan busana tari. Tari Sangkan Siheh ini mempunyai tiga inti gerak, yaitu, (1) semilir angina gungung Dempo, (2) rebah kayu bukit serelo, dan (3) alur ayek sungai Lematang. Makna Simbolik pada gerak Sangkan Siheh yaitu, (1) Sembah, mempunyai makna hubungan vertikal dengan Tuhan dan dimensi sesama, (2) pandak setak mempunyai makna bahwa derajat manusia dimata Tuhan itu sama yang membedakan hanya akhlak dan keimanan, (3) hegang sutek kanan mempunyai makna untuk mengingatkan manusia untuk menyeimbangkan antara hak dan kewajiban supaya tidak timpang atau berat sebelah,(4) duduk encot mutaw mempunyai makna bahwa bukan hanya orang yang menengah atas yang harus dihormati, namun juga orang menengah bawah harus dihormati. Makna pada iringan tari Sangkan Siheh ini terdapat pada syair-syair pantun yaitu kasih sayang Tuhan kepada umatnya dan ramah tamah terhadap sesame. Alat musik yang digunakan pada tarian ini yaitu, (1) accordion, (2) gendang melayu, (3) gong. Tarian ini menggunakan rias panggung cantik seperti penari putri kebanyakan dan tidak memiliki makna khusus. Makna busana tari Sangkan Siheh ini memakai warna merah yaitu untuk menunjukan kekayaan dan kejayaan kerajaaan Sriwijaya pada saat itu. Makna dari daun sirih yaitu lambang kerendahan hati dan bersifat pemberi.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: makna simbolik, Sangkan Siheh
Subjects: Seni dan Budaya > Seni Tari
Divisions: Fakultas Bahasa, Seni dan Budaya (FBSB) > Pendidikan Seni Tari
Depositing User: Admin Pendidikan Seni Tari FBS
Date Deposited: 15 Apr 2015 07:09
Last Modified: 29 Jan 2019 21:07
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/16628

Actions (login required)

View Item View Item