Perpindahan Ibukota Mataram dari Kotagede ke Pleret Masa Pemerintahan Susuhunan Amangkurat I

Sugiantoro, Bayu Ardika (2014) Perpindahan Ibukota Mataram dari Kotagede ke Pleret Masa Pemerintahan Susuhunan Amangkurat I. S1 thesis, Fakultas Ilmu Sosial.

[img] Other (FIS Digital)
Skripsi Full (10407141014).swf - Published Version

Download (21MB)

Abstract

Akhir pemerintahan Sultan Agung Hanyakrakusuma dan awal pemerintahan Susuhunan Amangkurat I Ibukota Mataram berpindah ke sebelah tenggara dari Kerta. Wilayah yang dijadikan Ibukota adalah wilayah Pleret. Perpindahan ibukota tak lepas dari latar belakang kondisi geografis. Raja atau penguasa kerajaan memilih suatu tempat atau lokasi sebagai pusat pemerintahan di daerah-daerah yang baik, strategis dan memenuhi syarat geografis, agar mudah dan menguntungkan baik secara politik, ekonomi, pertahanan keamanan, maupun budaya. Hal ini yang menarik perhatian penulis untuk meneliti lebih jauh tentang latar belakang perpindahan Ibukota kerajaan Mataram dari Kotagede ke Pleret. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah kritis. (1) Heuristik yaitu kegiatan menghimpun jejak-jejak masa lampau yang dikenal sebagai data-data sejarah, khususnya yang berhubungan dengan Mataram dan perpindahan pusat pemerintahannya ke Pleret. (2) Kritik sumber yaitu kegiatan meneliti keaslian dan kebenaran sumber-sumber sejarah baik bentuk maupun isinya. (3) Interpretasi yaitu mencari keterkaitan makna yang berhubungan antara fakta-fakta yang telah diperoleh sehingga lebih bermakna. (4) Historiografi yaitu penyampaian sintesis dalam bentuk karya sejarah mengenai perpindahan pusat pemerintahan Mataram dari Kotagede ke Pleret. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa wilayah Mataram menjadi semakin luas masa pemerintahan Sultan Agung. Wilayahnya membentang dari Banyuwangi hingga sebelah Karawang bahkan mencakup wilayah diluar Jawa seperti Palembang, Sukadana, Banjarmasin dan Makasar. Pada masa pemerintahan Amangkurat I, Ibukota Mataram dipindahkan ke wilayah Pleret. Perpindahan Ibukota Mataram ini didasari oleh beberapa faktor, seperti faktor politik, faktor lingkungan, faktor pertahanan dan keamanan, dan faktor konsepsi. Pada dasarnya sistem pemerintahan yang dilakukan oleh Amangkurat I bertujuan untuk memajukan rakyat Mataram, tetapi langkah yang diambil oleh Amangkurat I kurang bijaksana. Amangkurat I tidak bisa belajar dari sejarah penguasa-penguasa Mataram yang terdahulu. Kebijakan-kebijakan yang diambil oleh Amangkurat I membuat Mataram semakin merosot. Kepentingan raja seakan lebih diutamakan dibandingkan dengan kepentingan negara. Hal inilah yang menjadikan Mataram semakin merosot. Kata Kunci: Mataram, Kotagede, Pleret, Amangkurat I,

Item Type: Thesis (S1)
Subjects: Umum > Penelitian
Ilmu Sosial > Sejarah
Ilmu Sosial > Sejarah > Sejarah Umum
Ilmu Sosial > Sejarah > Sejarah Peradaban
Ilmu Sosial > Sejarah > Sejarah Kuno
Ilmu Sosial > Sejarah > Sejarah Abad Pertengahan
Ilmu Sosial > Sejarah > Sejarah Modern
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial, Hukum dan Ilmu Politik (FISHIPOL) > Ilmu Sejarah
Depositing User: Admin Pendidikan Sejarah FIS
Date Deposited: 14 Apr 2015 00:16
Last Modified: 29 Jan 2019 20:51
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/16219

Actions (login required)

View Item View Item