Aplikasi Metode Taksonomi Numerik-Fenetik Untuk Pengayaan Materi Keanekaragaman Hayati Di Sekolah Menengah Atas

Bernadetta Octavia, M.Si (2011) Aplikasi Metode Taksonomi Numerik-Fenetik Untuk Pengayaan Materi Keanekaragaman Hayati Di Sekolah Menengah Atas. PPM Reguler Kompetisi.

[img] Text
2._Artikel_ppm_2010.doc

Download (319kB)

Abstract

Kegiatan praktikum Biologi di SMA pada umumnya mengikuti metode cookbook. Dengan metode ini maka buku petunjuk praktikum memuat informasi lengkap urutan prosedur praktikum yang harus dikerjakan oleh siswa. Metode ini selain mungkin menimbulkan kebosanan siswa juga kurang menantang, kurang menimbulkan inspirasi dan motivasi untuk mengembangkan ketrampilan investigasi. Sebagai contoh adalah kegiatan praktikum Keanekaragaman Hayati yang dikerjakan dengan melakukan pengamatan kualitatif terhadap obyek-obyek biologi di lingkungan sekitar. Kegiatan ini dapat lebih diperkaya sehingga lebih inspirational dan stimulating dengan aplikasi metode taksonomi numerik- fenetik. Praktek penggunaan metode numerik- fenetik mampu mendapatkan konsep keanekaragaman hayati secara kuantitatif. Artinya bahwa hubungan kedekatan/ kemiripan antar organisme yang diamati dapat diketahui persentase similaritas (kemiripan). Aplikasi metode numerik- fenetik ini dapat dilakukan pada semua organisme baik mikroorganisme (bakteri), tumbuhan maupun hewan. Sehingga kegiatan praktikum Biologi semacam ini menjadi lebih menantang, lebih bersifat inspirational dan stimulating dibandingkan kegiatan yang selama ini dilakukan oleh siswa terkait dengan materi Keanekargaman Hayati. Berdasarkan taksonomi numerik- fenetik sangat dimungkinkan bahwa 2 organisme yang berdasarkan pengamatan kualitatif nampak mirip (terutama dari kelompok Bakteri), sehingga dikelompokkan dalam satu kelompok, tetapi ternyata setelah ditelusuri lebih jauh dan teliti mempunyai nilai similaritas rendah (≤ 50 %) sehingga dengan demikian tidak dapat dikelompokkan menjadi satu kelompok, dan ini juga berarti menambah nilai keanekaragaman hayati. Namun demikian agar kegiatan ini dapat dilakukan para siswa di SMA sebagai materi pengayaan Keanekaragaman Hayati, maka guru-guru Biologi di SMA haruslah terlebih dahulu mendapatkan kursus singkat/ pelatihan tentang praktek taksonomi numerik- fenetik ini agar pada gilirannya nanti para guru dapat mengajarkannya kembali kepada para siswa mereka. Berdasarkan instrumen lembar evaluasi yang dibagikan kepada para peserta pelatihan maka dapat diketahui bahwa para peserta pelatihan belum pernah mendapatkan materi tentamg taksonomi numerik-fenetik sehingga mereka bersemangat mengikuti pelatihan ini. Menurut mereka pelatihan ini juga meningkatkan motivasi dan stimulasi (stimulating),serta menimbulkan inspirasi (inspirational) untuk menerapkan metode taksonomi numerik-fenetik ini pada organisme selain bakteri yang digunakan dalam pelatihan ini. Dengan demikian pelatihan ini dapat diterapkan di SMA untuk pengayaan materi praktikum Keanekargaman Hayati.

Item Type: Article
Subjects: LPPMP
Divisions: LPPMP - Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan
Date Deposited: 04 Jul 2012 03:28
Last Modified: 02 Oct 2019 02:05
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/1547

Actions (login required)

View Item View Item