PENGARUH KOMPOSISI MINYAK KEDELAI TEROKSIDASI, PEG400, DAN MDI TERHADAP KEKERASAN POLIURETAN

Siswanti, Eka Budhi (2011) PENGARUH KOMPOSISI MINYAK KEDELAI TEROKSIDASI, PEG400, DAN MDI TERHADAP KEKERASAN POLIURETAN. S1 thesis, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

[img] Text
ABSTRAK INDO.rtf

Download (42kB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1). Mempelajari karakter minyak kedelai sebelum dan sesudah oksidasi (2). Mensintesis poliuretan dari minyak kedelai teroksidasi, polioksietilen glikol (PEG) 400 dan metilen-4,4’-difenildiisosianat (MDI) (3). Mempelajari pengaruh variasi komposisi minyak kedelai teroksidasi (OSBO), PEG400 dan MDI terhadap kekerasan poliuretan hasil sintesis (4). Mempelajari sifat termal poliuretan tanpa substitusi PEG400 dan poliuretan yang memiliki kekerasan paling tinggi (5). Mempelajari ikatan silang dari poliuretan hasil sintesis. Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap. Pertama adalah isolasi minyak kedelai (SBO) dari biji kedelai dengan metode ekstraksi maserasi menggunakan pelarut n-heksana teknis. Kedua adalah oksidasi minyak kedelai menggunakan oksidator kalium permanganat (KMnO4) (m/v). Tahap ketiga adalah menentukan karakter SBO dan OSBO. Tahap berikutnya adalah sintesis poliuretan dari minyak kedelai teroksidasi (OSBO) sebagai sumber poliol, polioksietilen glikol dengan massa molekul 400 (PEG400) sebagai pemanjang rantai, dan metilen-4,4’-difenildiisosianat (MDI) sebagai sumber isosianat dengan variasi komposisi 0/40/60, 10/30/60, 20/20/60, dan 30/10/60 semuanya dalam % (m/m). Tahap terakhir adalah karakterisasi poliuretan hasil sintesis. Hasil penelitian menujukkan bahwa keberhasilan proses oksidasi dibutuhkan dengan semakin besarnya nilai absorbansi gugus –OH, massa jenis, bilangan hidroksil, titik leleh dan titik didih OSBO dibandingkan dengan SBO, sedangkan indeks bias OSBO lebih kecil daripada SBO. Keberhasilan sintesis poliuretan dibuktikan dengan munculnya serapan uretan pada spektrum FTIR poliuretan tanpa penambahan PEG400 dan poliuretan yang memiliki kekerasan paling tinggi, yakni poliuretan dengan penambahan PEG400 sebesar 20% dari komposisi keseluruhan. Nilai kekerasan poliuretan hasil sintesis bervariasi, tergantung dari komposisi pembentukannya. Sifat termal poliuretan tanpa penambahan PEG400 dan poliuretan dengan kekerasan paling tinggi memiliki kestabilan termal yang tinggi. Derajat penggembungan bernilai positif yang berarti poliuretan hasil sintesis memiliki ikatan silang.

Item Type: Thesis (S1)
Subjects: Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Kimia
Divisions: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) > Jurusan Pendidikan Kimia > Kimia
Depositing User: Admin Kimia FMIPA
Date Deposited: 31 Mar 2015 02:17
Last Modified: 29 Jan 2019 19:52
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/14665

Actions (login required)

View Item View Item