EKSISTENSI ETNIS CINA DI SURAKARTA PADA MASA REFORMASI 1998

AJIE, CAHYADI UTORO (2014) EKSISTENSI ETNIS CINA DI SURAKARTA PADA MASA REFORMASI 1998. S1 thesis, Fakultas Ilmu Sosial.

[img] Other (FIS Digital)
skripsi 10406244025 CAHYADI UTORO AJIE.swf - Published Version

Download (2MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk; (1) Mengetahui dan mengkaji terjadinya reformasi di Surakarta tahun 1998; (2) Mengetahui peranan masyarakat etnis Cina dalam reformasi di Surakarta, (3) Mengetahui bagaimana keadaan sosial dan ekonomi di Surakarta pasca reformasi 1998. Metode penelitian skripsi ini menggunakan lima tahap penelitian menurut Kuntowijoyo untuk merekonstruksi sejarah dan menggunakan pendekatan multidimensional untuk mengetahui keadaan sosialnya. Tahapan tersebut adalah (1) pemilihan topik, (2) heuristic atau pengumpulan sumber, (3) verifikasi atau kritik sumber, (4) interpretasi, dan (5) historiografi. Sumber data yang digunakan terdiri dari buku, arsip, dan dokumen pendukung. Penelitian tentang eksistensi etnis Cina di Surakarta pada masa reformasi 1998, diperoleh sebagai berikut: (1) Peristiwa reformasi tahun 1998 di Surakarta berlangsung pada tanggal 14-15 Mei 1998. Peristiwa ini diawali dengan aksi oleh mahasiswa UMS yang melakukan aksi solidaritas atas meninggalnya 4 mahasiswa Usakti pada tanggal 12 Mei 1998. Aksi oleh mahasiswa UMS berakhir ricuh dan dimanfaatkan oleh beberapa oknum untuk melakukan aksi kerusuhan ke beberapa wilayah lainnya. Peristiwa kerusuhan pada tanggal 14-15 Mei 1998 di Surakarta terdapat kecenderungan memusuhi etnis Cina karena mayoritas sasaran kerusuhan merupakan aset milih masyarakat etnis Cina. (2) Peristiwa reformasi di Surakarta menjadikan etnis Cina sasaran dari aksi kerusuhan pada tanggal 14-15 Mei 1998. Hal ini dikarenakan pola kehidupan etnis Cina yang dianggap eksklusif dan menimbulkan kecemburuan sosial. Masyarakat etnis Cina di Surakarta dari zaman pemerintahan kolonial Belanda hingga terjadinya reformasi 1998 selalu mendapatkan perhatian dan posisi khusus yang lebih baik dengan masyarakat pribumi. Keeksklusifan masyarakat etnis Cina yang menganggap diri mereka tidak setara dengan masyarakat pribumi kemudian membentuk kesenjangan sosial. Hal ini yang kemudian menjadi kecemburuan masyarakat pribumi terhadap etnis Cina di Surakarta. Kecemburuan sosial inilah yang menjadi salah satu sebab aksi kerusuhan Mei 1998 di Surakarta menjadikan etnis Cina sebagai korban. (3) Kerusuhan tersebut membuat ketakutan terhadap masyarakat etnis Cina yang menjadi korban. Peranan dari seluruh unsur masyarakat sangat penting untuk membuat keadaan sosial di Surakarta kembali menjadi normal. Selain berpengaruh dalam keadaan sosial, kerusuhan di Surakarta mengakibatkan perekonomian di Surakarta menjadi lumpuh karena kerusakan di berbagai infrastruktur, dan kerugian yang diakibatkan oleh kerusuhan sangat besar. Kata kunci :Etnis Cina, Kerusuhan, Reformasi, Surakarta, 14-15 Mei 1998

Item Type: Thesis (S1)
Subjects: Umum > Penelitian
Ilmu Sosial > Sejarah
Ilmu Sosial > Sejarah > Sejarah Umum
Ilmu Sosial > Sejarah > Sejarah Modern
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial, Hukum dan Ilmu Politik (FISHIPOL) > Pendidikan Sejarah
Depositing User: Admin Pendidikan Sejarah FIS
Date Deposited: 26 Mar 2015 00:36
Last Modified: 29 Jan 2019 19:34
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/14163

Actions (login required)

View Item View Item