NEED ASSESSMENT UNTUK PENGEMBAGAN MODEL PEMBELAJARAN MULTIKULTURAL DI SEKOLAH DASAR DI PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Raharja, Setya NEED ASSESSMENT UNTUK PENGEMBAGAN MODEL PEMBELAJARAN MULTIKULTURAL DI SEKOLAH DASAR DI PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. In: Icemal 2010. (Submitted)

[img]
Preview
Text
NEED ASSESSMENT UNTUK PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MULTIKULTURAL DI SEKOLAH DASAR DI PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.pdf

Download (80kB) | Preview

Abstract

Penelitian ini dimaksudkan untuk meningkatkan apresiasi positif terhadap perbedaan kultur siswa, sebagai landasan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang memberikan rasa aman, nyaman, dan suasana kondusif bagi siswa selama belajar. Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui persepsi guru dan kepala sekolah terhadap pendidikan multikultural, (2) meningkatkan kemampuan guru dan kepala sekolah dalam pembelajaran multikultural; dan (3) menghasilkan model pembelajaran multikultural dan manajemen sekolah di SD. Pendekatan yang digunakan dalam keseluruhan penelitian ini adalah Research and Developmet (R & D). Subjek penelitian adalah para guru, kepala sekolah, siswa, komite sekolah, unsur Dinas Pendidikan, yang dipilih secara purposive sampling. Penelitian tahun pertama berisi tentang need assesment, peningkatan kemampuan guru, kepala sekolah, dan komite sekolah, penyusunan draft model pembelajaran multikultural dan manajemen sekolah. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket, observasi, wawancara, dan studi dokumentasi, serta didukung dengan buku catatan lapangan/logbook dan focus group discussion (FGD). Data dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian tahun pertama diperoleh data mengenai kondisi awal dari 15 Sekolah Dasar yang dipilih sebagai tempat penelitian, sebagai berikut. (1) Dari kelima belas SD yang diases, menunjukkan bahwa ada beberapa yang memiliki keberagaman kultur yang kompleks dan ada yang tidak kompleks. SD di daerah perkotaan menunjukkan keberagaman kultur yang lebih kompleks daripada yang di pinggiran atau di desa. Dari masing-masing Kabupaten/Kota, memungkinkan jika diambil 1 SD untuk implemantasi pembelajaran multikultural pada tahap penelitian berikutnya, dengan mempertimbagkan keheterogenitas kultur yang ada. (2) Sebagian besar guru belum mengetahui tentang pendidikan multikultural, bahkan asing dengan istilah pendidikan multikultural. (3) Hasil sosialisasi menunjukkan kemampuan guru memahami multikultural meningkat. Hal ini dapat dilihat dari hasil pencermatan yang dilakukan pada guru setelah pelaksanaan sosialisasi. (4) Pembelajaran multikultural sebaiknya diberikan secara terpadu dengan pembelajaan Ilmu Pengetahuan Sosial (PKPS). (5) Manajemen berbasis sekolah yang selama ini telah diimplementasikan di sekolah diharapkan juga dapat mengakomodasi pembelajaran multikultural tersebut.

Item Type: Conference or Workshop Item (Paper)
Uncontrolled Keywords: pembelajaran multikultural, pembelajaran SD, model pembelajaran
Subjects: Pendidikan > Administrasi Pendidikan
Divisions: Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi (FIPP) > Manajemen Pendidikan
Depositing User: FIP Admin
Date Deposited: 20 Jun 2012 02:53
Last Modified: 14 Oct 2019 14:09
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/140

Actions (login required)

View Item View Item