Siswanto, Siswanto (2013) Pengembangan Model Evaluasi Kultur Sekolah SMA. S3 thesis, UNY.
Text
disertasi-siswanto-06701261018.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengindentifikasi keadaan kultur sekolah SMA saat ini, 2) mengembangkan model evaluasi kultur sekolah SMA, dan 3) mengetahui kelayakan model evaluasi kultur sekolah SMA yang dikembangkan. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan. Langkah-langkah penelitian dan pengembangan menggunakan acuan pokok dari Plomp, sedangkan penentuan jumlah subjek uji coba menggunakan acuan dari Borg & Gall, yaitu jumlah subjek ujicoba yang pertama, kedua, dan seterusnya makin meningkat. Penelitian pengembangan ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Proses pengembangan model evaluasi kultur sekolah SMA ini melalui lima langkah, yaitu penyusunan desain dan perangkat model evaluasi, validasi pakar (expert judgement), uji coba lapangan, analisis data, dan implementasi. Pengumpulan data penelitian ini menggunakan teknik Delphi, focus group discussion, angket, wawancara, observasi, dan studi dokumen. Analisis data siswa menggunakan program Lisrel 8.71 dan data guru, kepala sekolah, dan komite sekolah dianalisis menggunakan SPSS 19.00 for Windows. Kesimpulan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. 1). Keadaan kultur akademik yang berkembang di SMA saat ini dengan responden siswa ada empat aspek budaya, responden guru lima aspek budaya, dan responden kepala sekolah ada tiga aspek budaya. 2). Keadaan kultur sosial yang berkembang di SMA saat ini dengan responden siswa ada delapan aspek budaya, responden guru ada delapan aspek budaya, responden kepala sekolah ada sembilan aspek budaya, dan responden komite sekolah ada lima aspek budaya. 3) Hasil confirmatory factor analysis menunjukkan bahwa model evaluasi kultur akademik dengan responden siswa sesuai dengan data lapangan (Chi² = 823,74, df = 769, P-Value = 0,08366, RMSEA = 0,011 dan GFI = 0,94). Responden guru dengan exploratory factor analysis (EFA) menunjukkan nilai Barlett Test of Sphercity adalah 2.485.270 pada signifikansi 0,000 dan hasil perhitungan KMO sebesar 0,665. 4) Hasil kultur sosial dengan responden siswa sesuai dengan data lapangan (Chi² = 804,19, df = 743, P-Value = 0,05902, RMSEA = 0,012, dan GFI = 0,94). Responden guru dengan exploratory factor analysis (EFA) menunjukkan nilai Barlett Test of Sphercity adalah 3.170.336 pada signifikansi 0,000 dan hasil perhitungan KMO sebesar 0,682. Responden komite sekolah dengan exploratory factor analysis (EFA) menunjukkan nilai Barlett Test of Sphercity adalah 1.641.098 pada signifikansi 0,000 dan hasil perhitungan KMO sebesar 0,622.5) Keefektivitas model evaluasi kultur sekolah termasuk kategori baik, berdasarkan masukan validasi pakar, pemakai/pengguna, dan praktisi pendidikan serta bukti-bukti yang digunakan dari uji coba di lapangan
Item Type: | Thesis (S3) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | pengembangan model, evaluasi, kultur sekolah |
Subjects: | Pendidikan > Kurikulum dan Teknologi Pendidikan |
Divisions: | Sekolah Pascasarjana (SPS) > Penelitian dan Evaluasi Pendidikan |
Depositing User: | Perpustakaan Pascasarjana |
Date Deposited: | 19 Mar 2015 06:56 |
Last Modified: | 11 Jul 2022 03:02 |
URI: | http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/13415 |
Actions (login required)
View Item |