UPACARA "SAPARAN BEKAKAK" SEBAGAI ASET WISATA DI DESA AMBARKETAWANG GAMPING SLEMAN YOGYAKARTA

Hesti Kisworo T, Modesta (2008) UPACARA "SAPARAN BEKAKAK" SEBAGAI ASET WISATA DI DESA AMBARKETAWANG GAMPING SLEMAN YOGYAKARTA. S1 thesis, Fakultas Teknik UNY.

[img]
Preview
Text
cover & daftar isi.pdf

Download (102kB) | Preview
[img] Text
Bab I - Bab v.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk : 1). Mengetahui Informasi tentang Upacara Saparan Bekakak. 2). Mengetahui Kelengkapan Upacara Saparan Bekakak. 3). Mengetahui Simbol dan Makna dalam kelengkapan Upacara Saparan Bekakak. 4). Mengetahui pemahaman generasi muda desa Ambarketawang terhadap Upacara Saparan Bekakak pada saat ini. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Ambarketawang, Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Informan dalam penelitian ini adalah warga desa Ambarketawang yang secara langsung terlibat di dalasm pembuatan bekakak dan serta kelengkapannya. Penelitian ini termasuk dalam penelitian etnografi, dengan melalui tahapan penelitian yang terdiri atas penetapan seorang informan, mewawancarai informan, membuat catatan etnografis, mengajukan pertanyaan diskriptif, melakukan analisis wawancara, menulis sebuah etnografi. Hasil penelitian menunjukkan 1). Upacara bekakak dilaksanakan setiap bulan sapar adapun tujuan pelaksanaan upacara adalah untuk mengenang Ki dan Nyi Wirosuto seorang abdi dalem Sri Sultan Hamengku Buwono I, sebagai sarana penolak bala bagi para pencari batu gamping, memperingati peristiwa pembangunan Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, mengenang peristiwa lolosnya Sri Sultan Hamengku Buwono I dari Solo. Tahapan prosesi Upacara Saparan Bekakak yaitu tahap ”midodareni”, tahap ”kirab”, dan tahap ”nyembeleh” bekakak. 2). Kelengkapan Upacara Saparan Bekakak yang dipergunakan meliputi; dua pasang pengantin Bekakak, dua pasang kembar mayang, joli dan jodhang yang berjumlah 3 buah, makanan sesaji, dan sepasang replika genderuwo. 3 ). Simbol-simbol yang ada dalam penyeleggaraan Upacara ini berperan sebagai media untuk menunjukkan semua maksud dan tujuan upacara yang dilakukan oleh individu-individu pendukungnya. Simbol-simbol tersebut berisi petunjuk-petunjuk leluhur yang wajib dilaksanakan oleh keturunannya. Dibalik simbol-simbol itu pula terkandung misi luhur untuk mempertahankan nilai budaya dengan cara melestarikannya. Simbol dalam makanan sesaji mempunyai makna yang mampu memberikan teladan tingkah laku bagi para generasi penerus. 4). Pemahaman generasi muda desa Ambarketawang terhadap kelengkapan Upacara Saparan Bekakak pada saat ini masih kurang, hal ini dapat dilihat dari kurangnya partisipasi para generasi muda pada saat proses pelaksanaan dan pembuatan bekakak dan kelengkapanya. Peran generasi muda saat ini masih bersifat membantu. Kata Kunci: Bekakak, Makanan Sesaji Upacara Saparan bekakak, Makna dan Simbol Makan Sesaji Upacara Saparan bekakak

Item Type: Thesis (S1)
Additional Information: 035724005
Uncontrolled Keywords: Bekakak, Makanan Sesaji Upacara Saparan bekakak, Makna dan Simbol Makan Sesaji Upacara Saparan bekakak
Subjects: Teknik & Teknologi > Teknik Boga dan Busana
Divisions: Fakultas Teknik (FT) > Pendidikan > Pendidikan Tata Boga
Depositing User: Admin Pendidikan Teknik Boga dan Busana FT
Date Deposited: 18 Mar 2015 01:52
Last Modified: 29 Jan 2019 19:06
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/13283

Actions (login required)

View Item View Item