PROFIL INDUSTRI MAKANAN SLONDOK DI DESA BANJARHARJO, KECAMATAN KALIBAWANG, KABUPATEN KULON ROGO

Ayu Septihartiningsih, Diah (2015) PROFIL INDUSTRI MAKANAN SLONDOK DI DESA BANJARHARJO, KECAMATAN KALIBAWANG, KABUPATEN KULON ROGO. S1 thesis, Fakultas Teknik.

[img]
Preview
Text
halaman depan.pdf

Download (96kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB 1.pdf

Download (17kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB II.pdf

Download (67kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB III.pdf

Download (32kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB V.pdf

Download (11kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB IV.pdf

Download (98kB) | Preview
[img]
Preview
Text
daftar pustaka.pdf

Download (13kB) | Preview
[img]
Preview
Text
hasil wawancara.pdf

Download (66kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Pedoman Wawancara.pdf

Download (12kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Penghitungan kategori berdasar modal distribusi normal.pdf

Download (54kB) | Preview

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Profil industri makanan slondok ditinjau dari bidang pemasaran,. (2) Profil industri makanan slondok ditinjau dari bidang produksi, (3) Profil industri makanan slondok ditinjau dari bidang keuangan, dan (4) profil industri makanan slondok ditinjau dari bidang sumber daya manusia. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Variabel penelitian ini adalah profil industri makanan slondok di Desa Banjarharjo, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo. Populasi penelitian ini terdiri dari 63 industri slondok yang berada di Desa Banjarharjo, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo sedangkan sampel yang diambil 6 industri slondok yang memiliki omset yang paling tinggi dengan teknik sampling menggunakan purposive sampling. Validitas instrumen yang digunakan adalah validitas Isi (content validity) dengan meminta pertimbangan tiga tenaga ahli (expert judgement). Hasil penelitian menunjukkan bahwa profil industri makanan slondok di Desa Banjarharjo, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo sebagai berikut: (1) Bidang pemasaran yang dilakukan masih sederhana yaitu tanpa merk, sertifikasi, ataupun kemasan khusus. Penjualan tidak dilakukan dengan menjual langsung di pasaran, tetapi mereka didatangi langsung oleh tengkulak dan juga tidak pernah melakukan promosi. Untuk karakteristik produk, hampir semua industri slondok memiliki karakter yang sama, mulai dari bentuk yang bulat seperti cincin ± 2 cm, berwarna kuning, tekstur renyah dan rasa yang gurih. (2) Dari segi perencanaan produksi, yaitu bahan baku berupa ketela jenis Rengganis dan Adira dan bahan penolong seperti minyak goreng, garam, dan bawang putih. Peralatan yang digunakan dalam membuat slondok masih sederhana. Pembuatan slondok membutuhkan waktu yang singkat yaitu ± 5 jam, dalam proses menjemur membutuhkan waktu ± 10 jam tergantung pada keadaan cuaca. Dalam satu hari slondok yang dihasilkan rata-rata ± 35 kg – 70 kg. Pengawasan produksi dilakukan pada saat penyortiran bahan baku. (3) Bidang keuangan yang didapatkan para pengusaha adalah modal milik sendiri. Sedangkan sistem pengupahan yang dipakai adalah sistem pengupahan menurut hasil kerja. (4) Bidang sumber daya manusia, merupakan industri skala rumah tangga dengan tenaga kerja sebagian besar adalah laki-laki dan tenaga kerja tersebut dari anggota keluarga sendiri dan tetangga dekat. Tingkat pendidikan rata-rata adalah SD dan mereka tidak memiliki pengalaman di luar bidang pembuatan slondok

Item Type: Thesis (S1)
Subjects: Teknik & Teknologi > Teknik Boga dan Busana
Divisions: Fakultas Teknik (FT) > Pendidikan > Pendidikan Tata Boga
Depositing User: Admin Pendidikan Teknik Boga dan Busana FT
Date Deposited: 17 Mar 2015 03:14
Last Modified: 29 Jan 2019 19:02
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/13160

Actions (login required)

View Item View Item