Tafrikhuddin, Tafrikhuddin (2014) Sumber Belajar dan Dampaknya terhadap Pola Pikir dan Perilaku Keagamaan Santri (Studi Kasus di Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak, Yogyakarta). S3 thesis, UNY.
![]() |
Text
disertasi-tafrikhuddin-06703261012.pdf Restricted to Registered users only Download (21MB) |
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah mengungkapkan: (1) klasifikasi, pengelolaan, dan pemanfaatan sumber belajar; (2) makna budaya yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar; dan (3) fenomena yang terjadi dari dampak sumber belajar terhadap pola pikir dan perilaku keagamaan santri. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Tempat penelitian di Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak, Yogyakarta. Sumber data meliputi kiai, ustaz, santri, pengurus, dan warga masyarakat. Data dikumpulkan melalui observasi partisipan, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi dan pedoman wawancara. Pengujian keabsahan data meliputi uji credibility, transferability, dependability dan confirmability. Analisis data dilakukan sejak pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Sumber belajar di Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak, Yogyakarta meliputi: a) pesan yang berisi ajaran agama; b) orang yang berupa kiai, ustaz, dan santri; c) kitab; d) teknik yang meliputi hafalan, ceramah, sorogan, bandongan, musyawarah, praktik, dan evaluasi; e) alat berupa papan tulis dan kapur/spidol; f) lingkungan meliputi gedung, perpustakaan, masjid, UKS, koperasi, dan makam; dan g) budaya pondok pesantren. 2) Sumber belajar yang paling dominan adalah yang direncanakan, yaitu kiai. 3) Pengelolaan organisasi sumber belajar ditangani oleh divisi pendidikan yang struktur organisasinya masuk dalam pengurus pondok pesantren, sedangkan pengelolaan personalianya ditunjuk oleh kiai dengan tugas pengumpulan naskah, pengetikan, penggandaan, dan pendistribusian bahan ajar. 4) Sumber belajar dimanfaatkan sebagai alat bantu. 5) Budaya yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar meliputi budaya salaman dengan cium tangan, sarungan, wirid, roan, maqbarahan, haul, mujahadah, ruwahan, syawalan, tahlilan, dan sowan. Budaya itu ada yang berasal dari dalam pondok pesantren sendiri dan ada yang berasal dari masyarakat sekitar. 6) Pola pikir santri masih tekstual dengan tiga tingkatan, yaitu: konservatif, moderat, dan kritis, sedangkan perilaku santri cenderung masuk kelompok moderat, yakni umat Islam yang masih konsisten berpegang teguh terhadap ajaran syari`at Islam dalam pemahaman ulama salaf ahlussunnah wal jama`ah yang telah diterima secara estafet dengan panduan kitab yang standar.
Item Type: | Thesis (S3) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | sumber belajar, pola pikir, dan perilaku |
Subjects: | Pendidikan > Psikologi Pendidikan dan Bimbingan |
Divisions: | Sekolah Pascasarjana (SPS) > Ilmu Pendidikan |
Depositing User: | Perpustakaan Pascasarjana |
Date Deposited: | 17 Mar 2015 03:06 |
Last Modified: | 04 Nov 2021 04:50 |
URI: | http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/13071 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |