Hubungan Anomali Suhu Muka Laut Samudera India Dan Pasifik Tropis Dengan Pola TBO Curah Hujan Beberapa Daerah Pesisir Di Jawa

Arief, Suryantoro (2007) Hubungan Anomali Suhu Muka Laut Samudera India Dan Pasifik Tropis Dengan Pola TBO Curah Hujan Beberapa Daerah Pesisir Di Jawa. Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA 2007. ISSN 978-979-99314-2-9

[img]
Preview
Text
4_Arief_Suryantoro_1.pdf

Download (600kB) | Preview
Official URL: http://fmipa.uny.ac.id

Abstract

TBO (Tropospheric Biennial Oscillation) dan ENSO (El-Nino Southern Oscillation) adalah contoh-contoh bentuk variasi antar tahunan elemen iklim yang berdampak global dalam sistem iklim planet bumi kita. TBO terjadi karena adanya interaksi antara lautan-daratan-atmosfer di daerah monsun Asia dan Australia, lautan India dan Pasifik (Barat, Tengah dan Timur) Tropis dan memiliki perioda sekitar 2-3 tahun, sedang ENSO utamanya terjadi karena interaksi laut- atmosfer di daerah Pasifik (Barat, Tengah dan Timur) Tropis dengan periodisitas kejadiannya lebih lama yaitu 3-7 tahun. Analisis hubungan anomali suhu muka laut Samudera India dan Pasifik Tropis dengan pola TBO curah hujan beberapa daerah di pesisir Jawa (Jakarta, Karawang, Ciamis, Semarang Maritim, Cilacap, Jogjakarta dan Surabaya) dibahas dalam makalah ini. Data yang digunakan dalam studi ini adalah data curah hujan bulanan observasi permukaan dari stasiun- stasiun klimatologi Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) untuk daerah-daerah tersebut di atas. Data lain yang digunakan adalah data suhu muka laut (SST : Sea Surface Temperature) dan data anomali suhu muka laut (SSTA : Sea Surface Temperature Anomaly) daerah lautan India Tropis (5o LU-5oLS, 90oBT-120oBT) dan daerah lautan Pasifik Barat Tropis (5o LU-5oLS, 120oBT- 160oBT) dengan frekuensi pengamatan bulanan yang bersumber dari TCC (Tokyo Climate Center). Software WWZ (the Weighted Wavelet Z-transform) yang dikembangkan oleh AAVSO (American Assosiation of Variable Star Observation) digunakan dalam studi ini untuk memperoleh gambaran ragam osilasi curah hujan ini. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa dalam rentang waktu pengamatan yang ditinjau di masing-masing daerah tersebut perioda TBO curah hujan yang terjadi adalah 21-37 bulan (Jakarta Kemayoran), 21-35 bulan (Karawang), 22-39 bulan (Ciamis), 21-37 bulan (Cilacap), 21-38 bulan (Semarang Maritim), 21-39 bulan (Jogjakarta) dan terakhir adalah 21-34 bulan (Surabaya Tanjung Perak). Pada saat fenomena TBO berpengaruh dominan terhadap pola curah hujan di daerah-daerah ditinjau tersebut anomali suhu muka laut Samudera India Tropis (khususnya) dan Samudera Pasifik Tropis sebagian besar menunjukkan pola anomali negatif, yang berarti memiliki suhu yang lebih rendah (dingin) dibandingkan keadaan normalnya. Kata kunci : SST (Sea Surface Temperature), SSTA (Sea Surface Temperature Anomaly), TBO (Tropospheric Biennial Oscillation), ENSO (El-Nino Southern Oscillation).

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: SST (Sea Surface Temperature), SSTA (Sea Surface Temperature Anomaly), TBO (Tropospheric Biennial Oscillation), ENSO (El-Nino Southern Oscillation)
Subjects: Prosiding > Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA 2007
Divisions: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) > Pendidikan Fisika > Fisika
Depositing User: Eprints
Date Deposited: 03 Feb 2015 04:34
Last Modified: 06 Mar 2019 00:41
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12082

Actions (login required)

View Item View Item