Yuliati, Yuliati (2006) MASALAH GIZI PADA REMAJA PUTRI (Hasil Kajian Bio-Psikososial Rekaman Diet Mahasiswi Jurdik Biologi FMIPA UNY). Seminar Nasional MIPA 2006: Penelitian, Pendidikan, dan Penerapan MIPA serta Peranannya dalam Peningkatan Keprofesionalan Pendidik dan Tenaga Kependidikan. ISSN 979-99314-1-X
|
Text
Makalah Yuliati UNY.pdf Download (80kB) | Preview |
Abstract
Mahasiswa Jurdik Biologi FMIPA UNY merupakan kelompok usia remaja, yang akhir-akhir ini jumlahnya di dominasi oleh jenis kelamin putri. Remaja Putri membutuhkan zat gizi ekstra berkaitan dengan fungsi reproduksinya, oleh sebab itu profil status gizi, kualitas, kuantitas dan komposisi gizi untuk pemetaan masalah gizi yang spesifik sangat diperlukan. Pemetaan masalah gizi ini sangat diperlukan untuk peningkatan kebugaran fisik dan derajat kesehatan yang berkontribusi sangat besar terhadap kelancaran proses belajar. Kajian masalah gizi ini menggunakan konsep bio-psikososial dengan cara mengevaluasi status gizi, antropometri menggunakan Indeks Masa Tubuh (IMT) dan menganalisis hasil rekaman diet mahasiswa menggunakan Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM) Depkes RI, untuk memetakan masalah gizi yang dialami mahasiswa. Subjek yang dikaji sejumlah 421 mahasiswi, rata-rata berumur 19,87 tahun dengan kisaran 18 - 21,50 tahun. Beberapa temuan dari hasil kajian tentang masalah gizi dikelompokkan dalam tiga kategori yaitu kajian biologis, psikologis dan sosial. Secara biologis, dapat ditemukan ketidaksesuaian antara kebutuhan zat gizi sehari-hari dengan standar jumlah kebutuhan anjuran dari segi kuantitas zat gizi ditemukan masalah kekurangan karbohidrat, protein, zat besi, vitamin A,B1 dan kelebihan lemak serta kelebihan vitamin C. Dari segi kualitas dan kompisisi menu makanan, yaitu belum proporsional antara makanan yang bersumber dari bahan nabati dan hewani yang dikonsumsi mahasiswi karena di dominasi oleh makanan sumber bahan nabati. Dari aspek psiko-sosial, dapat ditemukan masalah yang utama yaitu keinginan mahasiswi mengurangi berat tubuh atau tubuhnya bisa langsing, akibatnya diet yang dilakukan tidak mengacu pada konsep gizi seimbang. Sebagian besar biaya hidup perbulan mahasiswi yang dibelanjakan untuk keperluan makan rata-rata hanya 32%, selebihnya untuk kebutuhan pengadaan fasilitas belajar dan kebutuhan sekunder. Kata kunci: bio-psikososial
Item Type: | Article |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | bio-psikososial |
Subjects: | Prosiding > Seminar Nasional MIPA 2006 |
Divisions: | Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) > Pendidikan Biologi > Biologi |
Depositing User: | Eprints |
Date Deposited: | 23 Jan 2015 00:54 |
Last Modified: | 05 Mar 2019 04:20 |
URI: | http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11914 |
Actions (login required)
View Item |