Variasi Keluasan Makna Tekstual Dalam Teks Dwibahasa Five on The Treasure Island Karya Enid Blyton Dan Lima Sekawan Di Pulau Harta Karya Agus Setiadi

Rosnawati, Devi (2013) Variasi Keluasan Makna Tekstual Dalam Teks Dwibahasa Five on The Treasure Island Karya Enid Blyton Dan Lima Sekawan Di Pulau Harta Karya Agus Setiadi. S2 thesis, UNY.

[img] Text
tesis-devi rosmawati-10706251035.pdf
Restricted to Registered users only

Download (5MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan variasi keluasan makna tekstual yang direpresentasikan dalam teks dwibahasa Five on The Treasure Island karya Enid Blyton dan Lima Sekawan di Pulau Harta karya Agus Setiadi, mendeskripsikan makna variasi keluasan makna tekstual tersebut dalam konteks penerjemahan berdasarkan rerata antara T1 dan T2, serta membahas dan menginterpretasikan faktor-faktor kontekstual yang memotivasi terjadinya variasi keluasan makna tekstual. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kualitatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dua novel dengan fokus pada satuan-satuan klausa. yang mewujudkan satuan-satuan makna tekstual. Instrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri dengan menerapkan konsep Komunikasi Semiotik Translasional (KST) dan konsep Halliday tentang makna tekstual. Pengujian keabsahan data dilakukan melalui triangulasi yang berfungsi untuk mengecek kebenaran data yang digunakan, dan juga untuk memastikan kebenaran analisis klausa, serta interpretasi yang dilakukan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variasi keluasan makna tekstual T1 dan T2 yang paling dominan adalah variasi 0 atau variasi sangat rendah. Hal ini dapat dilihat dari frekuensi kemunculan tertinggi yaitu 63,52%. Berdasarkan rerata yang paling menonjol dari kedua teks, T1 yang paling menonjol di antara T1 dan T2. Hal ini dapat dilihat dari rerata kemunculan tertinggi T1 yaitu 22,21%. Jenis-jenis tema yang memotivasi keluasan makna tekstual yaitu, tema interpersonal, tema topikal dan tema tekstual. Faktor-faktor kontekstual yang memotivasi terjadinya variasi keluasan makna tersebut yaitu konteks situasi dan konteks budaya. Secara singkat, konteks situasi terdiri dari field, tenor, mode. Field (apa)yaitu T1 dan T2 menceritakan kisah empat remaja yang mengalami petualangan di sebuah pulau. Tenor(siapa) yaitu para tokoh di T1 dan T2 antara lain, Anne, Julian, Dick, George dan anjingnya Tim. Mode yaitu berkaitan dengan media dan alat saluran komunikasi. T1 dan T2 sama-sama menggunakan dialog informal dan alat saluran komunikasi yaitu tulisan. Konteks budaya T2 ditunjukkan oleh istilah yang sama dengan T1. Dapat diindikasikan bahwa T2 berintertekstual dengan T1 yaitu melalui judul di T2 yang merupakan ungkapan yang sama dengan judul pada T1.

Item Type: Thesis (S2)
Subjects: Bahasa dan Sastra > Bahasa dan Sastra Indonesia
Divisions: Sekolah Pascasarjana (SPS) > Program Pascasarjana > Linguistik Terapan
Depositing User: Perpustakaan Pascasarjana
Date Deposited: 08 May 2014 04:05
Last Modified: 29 Nov 2022 05:51
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11034

Actions (login required)

View Item View Item