Peran Kepemimpinan Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam Manajemen Seni Pertunjukan di Kraton Yogyakarta.

Djatmiko, Gandung (2012) Peran Kepemimpinan Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam Manajemen Seni Pertunjukan di Kraton Yogyakarta. S2 thesis, UNY.

[img] Text
tesis-gandung-djatmiko-00735021.swf

Download (4MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan peran kepemimpinan Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam manajemen seni pertunjukan yang dilakukan di Kraton Yogyakarta; (2) mengetahui dan mendeskripsikan manajemen seni pertunjukan, khususnya seni pertunjukan tari yang disajikan di Bangsal Sri Manganti Kraton Yogyakarta; dan (3) mengetahui dan mendeskripsikan bentuk kerja sama antara Kraton dengan lembaga seni formal dan non formal yang menyajikan pertunjukan di Kraton Yogyakarta. Dengan demikian penelitian ini akan mengarah pada faktor pemimpin yang mempengaruhi manajemen, dan penerapan fungsinya terutama pada tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan. Penelitian deskriptif kualitatif digunakan sebagai pendekatan dalam penelitian ini. Lokasi penelitian adalah lingkungan Kraton Yogyakarta terutama di Bangsal Sri Manganti, dengan pertunjukan tari untuk kepentingan pariwisata sebagai objek penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan studi pustaka, observasi partisipan, dan wawancara. Pengamatan menangkap pengertian dan perilaku dari sesuatu yang sedang diteliti, teknik wawancaranya terbuka, ditopang dengan referensi yang terkait langsung dengan objek penelitian, validasi data dalam bentuk diskusi informal dilakukan dengan melibatkan pelaku seni, pekerja seni, dan pemerhati seni/budayawan. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa kegiatan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan seni pertunjukan di Kraton Yogyakarta konsep, pemikiran, dan tindakan merupakan rumusan Sri Sultan Hamengku Buwono X, dan hasil rumusan didelegasikan kepada Pengageng Tepas Pariwisata dan Pengageng Kawedanan Hageng Punakawan Kridha Mardawa. Kebijakan dan prosedur kerja tetap merealisasikan perintah raja sebagai penguasa tunggal, sedangkan sebagai abdi Dalem hanya menerima Dhawuh Dalem (perintah raja) atau sakersa Dalem (terserah raja). Sri Sultan Hamengku Buwono X sebagai pewaris dinasti Mataram, konsep kepemimpinannya meneladani konsep kepemimpinan falsafah Jawa, di antaranya konsep kepemimpinan Astha Brata, Serat Jayalengkara, dan Serat Sastra Gendhing, serta bercermin pada sikap kepemimpinan ayahandanya, dengan meneguhkan paradigma kepemimpinan “Tahta bagi kesejahteraan Sosial-budaya rakyat” sebagai aktualisasi dari “Manunggaling Kawula Gusti”.

Item Type: Thesis (S2)
Uncontrolled Keywords: Peran Sri Sultan Hamengku Buwono X, Manajemen, Pertunjukan Kraton
Subjects: Pendidikan > Manajemen Pendidikan
Divisions: Sekolah Pascasarjana (SPS) > Program Pascasarjana > Manajemen Pendidikan
Depositing User: Perpustakaan Pascasarjana
Date Deposited: 25 Apr 2014 00:38
Last Modified: 08 May 2019 14:39
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/10938

Actions (login required)

View Item View Item