Usep, Kosasih (2013) KARAKTERISTIK BAHAN AJAR MATEMATIKA UNTUK MEMBANGUN KARAKTER. Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika. ISSN 978 – 979 – 16353 – 9 – 4
|
Text
P - 81.pdf Download (35kB) | Preview |
Abstract
Pendidikan merupakan wahana mewariskan budaya bangsa. Pendidikan juga merupakan wahana mengimbangi kebutuhan bangsa sebagai dampak globalisasi budaya. Meskipun demikian pendidikan yang telah direncanakan tidak selalu berjalan mulus dalam mencapai tujuannya. Dekadensi moral bangsa menjadi indikasi bahwa perencanaan pendidikan masih perlu didesain dengan matang. Pembelajaran merupakan ujung tombak upaya mencapai tujuan pendidikan menjadi bagian yang paling penting untuk diperhatikan. Pembelajaran menjadi wahana siswa dalam mengembangkan diri menjadi individu yang berbudaya baik sebagai diri pribadi maupun warga Negara. Sebagai diri pribadi mereka mampu menjadi individu yang belajar sepanjang hayatnya, mandiri, dan tangguh. Sebagai warga Negara mereka mampu menjadi penerus bangsa yang bertanggungjawab, visioner, serta solusi permasalahan yang dihadapi negeri ini (Indonesia). Bahan ajar memberikan kontribusi yang besar dalam membentuk karakter siswa. Tidak hanya sebagai sumber informasi, bahan ajar juga memberikan arah pikiran siswa. Sebagai sumber informasi, bahan ajar yang ada saat ini sudah dapat memenuhinya. Sebagai wahana pengembangan berpikir, bahan ajar saat ini masih perlu dikembangkan. Tulisan ini memaparkan bagaimana bahan ajar yang dikontruksi dengan struktur konstruktivisme berpeluang menjadi salah satu alternatif pengembangan berpikir siswa. Tulisan ini merupakan hasil temuan percobaan pengembangan bahan ajar pada suatu institusi. Percobaan dilakukan dengan melibatkan pengamatan pakar pendidikan matematika. Bahan ajar berstruktur konstruktivisme yang melibatkan berpikir tingkat tinggi dan divalidasi bersama teman sejawat berpeluang memberikan kemandirian berpikir mahasiswa. Desain bahan ajar yang berstruktur konstruktivisme sesuai dengan perkembangan mental mahasiswa yang sejalan dengan perkembangan karakternya. Sedangkan validasi bersama teman sejawat akan memperkaya khasanah pada bahan ajar dan meminimalisir kesalahan konsep yang dapat berakibat kekeliruan konsep matematis. Kata kunci: Berpikir tingkat tinggi, Konstruktivisme
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | Prosiding > Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika 2013 |
Divisions: | Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) > Pendidikan Matematika > Pendidikan Matematika |
Depositing User: | Jurusan Pendidikan Matematika |
Date Deposited: | 09 Dec 2013 21:14 |
Last Modified: | 09 Dec 2013 21:14 |
URI: | http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/10804 |
Actions (login required)
View Item |