%0 Thesis %9 S2 %A Kurniawan, Yolandhika Rizkita %B Program Pascasarjana %D 2018 %F UNY:55793 %I UNY %K kolonialisme, poskolonialisme, hegemoni Barat, resistensi Timur %T Hegemoni Barat dan Resistensi Timur dalam Novel Cantik Itu Luka (CIL) Karya Eka Kurniawan dan Novel Rumah Kaca (RK) Karya Pramoedya Ananta Toer: Kajian Postkolonialisme Sastra %U http://eprints.uny.ac.id/55793/ %X Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) bentuk-bentuk hegemoni Barat dalam novel CIL, (2) bentuk-bentuk resistensi Timur dalam novel CIL, (3) bentuk-bentuk hegemoni Barat dalam novel RK, (4) bentuk-bentuk resistensi Timur dalam novel RK, (5) perbedaan hegemoni Barat dalam novel CIL dan RK, dan (6) perbedaan resistensi Timur dalam novel CIL dan RK. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dan menggunakan pendekatan pascakolonial. Sumber data penelitian ini adalah novel CIL karya Eka Kurniawan dan novel RK karya Pramoedya Ananta Toer. Pengumpulan data yang dilakukan yaitu menggunakan teknik baca catat dan menganalisis bentuk-bentuk hegemoni Barat dan resistensi Timur dalam novel CIL dan RK. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data kualitatif model interaktif dengan landasan kajian pada postkolonialisme khususnya mengenai hegemoni Barat dan resistensi Timur. Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa bentuk-bentuk hegemoni Barat dalam novel CIL ada tiga bentuk, yaitu nama, budaya, dan pertahanan. Resistensi Timur dalam novel CIL ditemukan dua bentuk, yaitu budaya dan pertahanan. Pada novel RK, hegemoni Barat ditemukan empat bentuk, yaitu nama, bahasa, budaya, dan pertahanan. Resistensi Timur dalam novel RK ditemukan empat bentuk juga, yaitu nama, bahasa, budaya, dan pertahanan. Bentuk-bentuk hegemoni Barat yang ditemukan tersebut berupa pemberian nama terhadap sebuah tempat, seseorang, partai atau organisasi, pemberian nama berupa metafora, penggunaan bahasa asing dalam pendidikan dan pekerjaan, penggunaan pakaian dan aksesoris asing, menyukai musik asing, penangkapan terhadap orang pribumi terpelajar, pembubaran partai, pembendungan laju pendidikan. Resistensi Timur yang ditemukan berupa pemberian nama tokoh, mimikri nama, penggunaan bahasa asing untuk menyerap ilmu, pembentukan partai pribumi, dan pembangunan sekolah dasar pribumi. Perbedaan bentuk hegemoni Barat dan resistensi Timur dalam kedua novel terlihat mencolok. Hal tersebut dikarenakan pengarang memiliki pengalaman sejarah yang berbeda dan pengalaman sosial yang berbeda pula. Selain itu juga memang novel CIL merupakan hipogram dari novel-novel tetralogi Buru, salah satunya novel RK. Oleh karena itu, terlihat Pramoedya Ananta Toer mempengaruhi penulisan Eka Kurniawan pada novel CIL.