Irmayanti, Ika Andrini (2012) Kesantunan Tuturan Direktif Guru dan Siswa dalam Proses Belajar-Mengajar Bahasa Indonesia di SMA Negeri 1 Mataraman Kalimantan Selatan. S2 thesis, UNY.
Text
tesis-ika-andrini-irmayanti-10706259030.pdf Restricted to Registered users only Download (5MB) |
Abstract
Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan (1) wujud kesantunan tuturan direktif, (2) prinsip kesantunan tuturan direktif, dan (3) strategi kesantunan tuturan direktif kelas XI Sosial di SMA Negeri 1 Mataraman. Jenis Penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Subjek Penelitian adalah guru dan siswa yang menggunakan tuturan direktif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik pengamatan, wawancara, dan dokumentasi. Pengamatan dilakukan dengan metode simak, rekam dan catat. Pada penelitian ini uji keabsahan data meliputi uji credibility (validitas internal), transferability (validitas eksternal), dependability (reliabilitas), dan confirmability (objektivitas). Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif model interaktif. Hasil penelitian terdapat enam jenis tuturan direktif dalam proses belajar-mengajar. Pertama, wujud kesantunan tuturan direktif pada saat proses belajar-mengajar dilihat berdasarkan kaidah bahasa yang santun, yaitu penutur (1) berbicara dengan wajar, (2) mengedepankan pokok masalah yang diungkapkan, (3) selalu berprasangka baik kepada mitra tutur, (4) terbuka dan menyampaikan kritik secara umum, (5) menggunakan sindiran jika harus menyampaikan kritik kepada mitra tutur, (6) membedakan situasi bercanda dengan situasi serius, (7) bertutur mengenai topik yang dimengerti oleh mitra tutur, (8) mengemukakan sesuatu yang rumit dengan bentuk yang lebih sederhana, (9) menggunakan bentuk konfirmatori berdasarkan pendapat orang lain yang terpercaya jika harus membantah pendapat mitra tutur, dan (10) mawas diri agar tahu secara pasti apakah yang dikatakan benar-benar seperti yang dikehendaki mitra tutur. Kedua, prinsip kesantunan tuturan direktif yang diterapkan pada saat proses belajar-mengajar, antara lain maksim: (a) kebijaksanaan, (b) kedermawanan, (c) pujian, (d) kerendahan hati, (e) kesepakatan, dan (f) simpati. Ketiga, strategi kesantunan bentuk tuturan direktif yang diterapkan untuk menciptakan tuturan yang santun pada saat proses belajar-mengajar terdiri atas strategi positif dan strategi negatif. Strategi positif antara lain (a) memperhatikan yang sedang dibutuhkan mitra tutur, (b) menggunakan penanda-penanda solidaritas kelompok, (c) menumbuhkan sikap optimistik, (d) melibatkan mitra tutur ke dalam aktivitas penutur, (e) menawarkan atau menjanjikan sesuatu, (f) memberikan pujian kepada mitra tutur, (g) menghindari sedemikian rupa ketidakcocokan, dan (h) melucu. Strategi negatif untuk menciptakan tuturan yang santun, yaitu antara lain: (a) ungkapkan secara tidak langsung, (b) gunakan pagar, (c) pesimistis, (d) jangan membebani/minimalkan paksaan, (e) gunakan bentuk pasif, (f) permohonan maaf, dan (g) menggunakan bentuk plural.
Item Type: | Thesis (S2) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | tuturan, kesantunan, tuturan direktif |
Subjects: | Bahasa dan Sastra > Bahasa dan Sastra Indonesia |
Divisions: | Sekolah Pascasarjana (SPS) > Program Pascasarjana > Linguistik Terapan |
Depositing User: | Users 57 not found. |
Date Deposited: | 07 May 2016 07:41 |
Last Modified: | 30 Nov 2022 03:46 |
URI: | http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/32425 |
Actions (login required)
View Item |