Gunardo RB, M.Si. and BM. Wara Kushartanti, M.S. (2011) Dampak Sosial Ekonomi Banjir Lahar Dingin Merapi di Bantaran Sungai Code Kota Yogyakarta. Artikel Penelitian Kelompok Kajian.
Text
ARTIKEL ILMIAH GUNARDO.docx Download (800kB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak sosial ekonomi banjir lahar dingin di bantaran sungai Code Kota Yogyakarta. Dampak sosial meliputi aspek kesehatan dan aspek kegotongroyongan masyarakat. Aspek kesehatan menyoroti penyakit-penyakit yang berkembang paska banjir lahar dingin dan kesiapan puskesmas menanganinya. Aspek kegotongroyongan menyoroti bagaimana warga menanggapi kedatangan banjir lahar dingin dan usaha warga menanggulangi masalah-masalah paska banjir lahar dingin. Sedangkan aspek ekonomi meliputi kerusakan permukiman warga miskin dan pemanfaatan potensi sumber daya alam berupa batu dan pasir. Metode penelitian deskriptif kuantitatif menggunakan dokumentasi dari lembaga pemerintah yang menangani bencana alam, wawancara dengan warga yang terkena bencana dengan kuisioner untuk mengumpulkan data kesehatan dan kegotongroyongan warga. Juga dilakukan observasi menggunakan kamera untuk mengambil data kerusakan permukiman dan potensi sumber daya alam. Lokasi penelitian memilih Kelurahan Tegalpanggung, Kelurahan Jetis dan Kelurahan Suryatmajan dengan alasan setiap aspek yang diteliti cukup banyak muncul di ketiga kelurahan dan letaknya berdekatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyakit yang muncul setelah banjir lahar dingin adalah penyakit batuk-batuk, diare, sakit kepala, kulit gatal dan demam. Hampir di semua wilayah bencana penyakit itu muncul. Puskesmas ketiga wilayah mendekatkan pelayanannya dengan mendirikan posko di dekat lokasi bencana. Kegotongroyongan warga terjadi pada saat banjir datang dan paska banjir lahar dingin. Sementara warga lain menunggu bantuan pemerintah,warga Kelurahan Tegalpanggung menunjukkan kegotongroyongan dengan kerja bakti memasang karung pasir saat banjir dan meninggikan talud secara swadaya. Kerusakan permukiman berupa rusaknya bangunan rumah, sumur yang kotor dan , fasilitas olahraga dan balai pertemuan tertimbun pasir. Warga belum memanfaatkan potensi sumber daya alam berupa pasir,kerikil dan batu secara ekonomis, baru sebatas untuk keperluan sendiri.
Item Type: | Article |
---|---|
Additional Information: | Laporan Penelitian Kelompok Kajian 2011 |
Uncontrolled Keywords: | dampak sosial ekonomi, lahar dingin, bantaran sungai |
Subjects: | LPPM |
Divisions: | LPPM - Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat |
Depositing User: | LPPM UNY |
Date Deposited: | 10 Sep 2015 02:33 |
Last Modified: | 10 Sep 2015 02:33 |
URI: | http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/26096 |
Actions (login required)
View Item |