Zamzani, - (2011) PENGEMBANGAN ALAT UKUR KESANTUNAN BAHASA INDONESIA DALAM INTERAKSI SOSIAL FORMAL BERSEMUKA. [Experiment/Research]
Text
ISI LAPORAN BAB 1 SAMPAI BAB V.doc Download (1MB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan (1) mengembangkan alat ukur kesantuanan bahasa Indonesia dalam tuturan formal bersemuka; (2) melakukan uji lapangan terbatas terhadap alat ukur kesantunan bahasa Indonesia dalam interaksi sosial formal bersemuka; (3) mengembangkan alat ukur kesantunan dalam bentuk VCD interaktif dengan program komputer. Adapun manfaat yang dapat dipetik adalah (1) acuan untuk mengukur kesopanan dalam bertindak tutur formal bersemuka, (2) gambaran alat ukur kesantunan formal bersemuka (3) acuan mengukur derajat kesantunan atau kesopanan pada pengguna bahasa Indonesia dalam berbagai kelas sosial. Penelitian ini didasarkan pada empat alasan. Pertama, kesantunan berbahasa merupakan unsur penting dalam membina karakter positif masyarakat tutur Indonesia. Kedua, selalu ada potensi negatif dalam komunikasi lintas kultur dan lintas sosial karena belum ada alat ukur kesantunan dalam bahasa Indonesia. Ketiga, prinsip kesantunan berbahasa yang ada masih mengacu Barat yang belum tentu sesuai dengan kultur Indonesia. Keempat, alat ukur kesantunan dapat dimanfaatkan sebagai media pembina kesantunan berbahasa dalam berbagai ranah dan satuan pendidikan. Sebagai pendekatannya, digunakan pendekatan riset dan pengembangannya atau Research and Development (R & D). Penelitian ini dilaksanakan selama tiga tahun. Pada penelitian tahun pertama telah dihasilkan indikator-indikator kesantunan berbahasa Indonesia. Pada penelitian tahun kedua dilakukan pengembangan alat ukur kesantunan yang didasarkan pada indikator keuniversalan konsep kesantunan masyarakat penutur bahasa Indonesia dalam situasi formal bersemuka yang ditemukan di tahun pertama. Pada akhirnya, pada penelitian tahun ketiga ini dihasilkan alat ukur kesantunan berbahasa Indonesia dalam bentuk VCD interaktif dengan program computer. Pada penelitian tahun pertama, digunakan subjek penelitian penutur bahasa Indonesia yang sudah dituntut berbahasa secara santun, terdiri dari pelajar, mahasiswa, guru-guru, dosen, dan pengguna bahasa lain yang diklasifikasi berdasarkan satuan pendidikan, usia, jenis kelamin, wilayah domisili, dan suku. Subjek penelitian yang dijaring berjumlah 35 orang. Lokasi penelitian ini adalah Yogyakarta, meliputi Sleman, Gunung Kidul, Kulon Progo, Kota, dan Bantul. Pemilihan lokasi didasarkan pada kebutuhan atau tujuan. Wilayah-wilayah yang dihuni warga dari multisuku dan multietnis juga dipilih selain lembaga pendidikan dan kampus. Subjek penelitian dijaring berdasarkan pertimbangan jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan, wilayah domisili, dan suku. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah FGD , tes, dan wawancara apabila dibutuhkan. FGD dilakukan menemukan kesapahaman tes sebelum diberikan kepada pengguna. FGD dilakukan antara tim peneliti dengan ahli di bidang pragmatik, guru, dan orang yang dipandang memahami budaya. Tes dilakukan untuk ujicoba, terbatas( 35 orang). Tes yang dilakukan sekaligus dengan memberikan score pada masing-masing jawaban untuk menentukan derajat kesantunan. Wawancara dilakukan terhadap subjek dengan memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan kesantunan bahasa. Wawancara dimaksudkan untuk menjaring data tentang pendapat subjek terhadap kesantunan bahasa, pandangannya tentang kesantunan bahasa dalam situasi formal, dan permasalahan yang pernah dialami terkait dengan kesantunan bahasa. Analisis data dilakukan dengan teknik deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif dilakukan dengan cara mendeskripsikan dimensi kesantunan bahasa Indonesia, menyusun karakteristik kesantunan berdasarkan skala kesantunan yang dirumuskan. Analisis kuantitatif dilakukan untuk menguji derajat kevalitan kunci yang dirumuskan. Penelitian ini menggunakan berbagai teori sebagai acuan, di antaranya adalah prinsip kerjasama yang dikemukakan Grice, prinsip kesantunan yang dikemukakan oleh Leech, prinsip kesantunan formal yang dikemukakan oleh Mills, dan juga prinsip kesantunan yang dikemukakan oleh Aziz. Hasil penelitian tahun kedua menunjukkan bahwa terdapat keselarasan antara indikator kesantunan yang dirumuskan di tahun pertama denga karakteristik kesantunan yang diberikan responden. Bentuk tindak tutur yang bernilai kesantunan dapat dikategorikan berdasarkan topik-topik dan fungsinya. Berdasarkan topiknya, tindak tutur bahasa Indonesia formal bersemuka yang ditemukan dikategorikan ke dalam lima topik, yakni tindak tutur dalam belajar mengajar, pertemuan resmi, topik akademik lain, upacara adat dan seremonial, serta transaksi, negosiasi, dan pelayanan publik. Suatu bentuk tuturan dimaknai sebagai suatu tuturan sangat sopan, sopan, tidak sopan, dan sangat tidak sopan dikarenakan berbagai faktor: posisi dan peran tutur, usia penutur, tingkat otoritas dan sosial penutur, tujuan bertutur, efek bertutur, penggunaan kata-kata, dan ketepatan konteks yang dideskripsikan dalam butir instrumen secara beragam. Karakteristik kesopanan sebuah tuturan ditentukan oleh berbagai faktor, yakni penggunaan kata-kata, ada tidaknya sapaan, tujuan berbicara, tepat-tidaknya situasi, sikap diri (angkuh, sombong), kejujuran dan ketidakjujuran, kevulgaran, efek pada pendengar, pendengar, otoritas kelas sosial, dan kecukupan tuturan. Karakteristik kesantunan tersebut seringkali tumpang tindih dan menyebabkan perbedaan persepsi nilai kesantunan bagi para responden. Pada penelitian tahun ketiga, yang telah dicapai adalah menghasilkan dan menggandakan produk alat ukur dalam bentuk VCD interaktif serta melakukan sosialisasi alat ukur melalui pelatihan terhadap guru, dosen, mahasiswa, dan instansi-instansi lain calon pengguna alat ukur ini.
Item Type: | Experiment/Research |
---|---|
Additional Information: | Laporan Penelitian Hibah Bersaing 2011 |
Subjects: | LPPM |
Divisions: | LPPM - Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat |
Depositing User: | LPPM UNY |
Date Deposited: | 08 Sep 2015 07:44 |
Last Modified: | 08 Sep 2015 07:44 |
URI: | http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/26008 |
Actions (login required)
View Item |