Nindya Purna, Palupi (2015) PENINGKATAN CURIOSITY DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENERAPAN METODE GUIDED DISCOVERY PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 SUROTRUNAN. S1 thesis, PGSD.
|
Text
Peningkatan Curiosity dalam Pembelajaran IPA melalui Penerapan Metode Guided Discovery pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Surotrunan.pdf Download (9MB) | Preview |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui langkah-langkah penerapan metode guided discovery dalam pembelajaran IPA yang dapat meningkatkan curiosity siswa kelas V SD Negeri 1 Surotrunan. Jenis penelitian ini adalah PTK kolaboratif dengan subjek penelitian guru dan siswa kelas V SD Negeri 1 Surotrunan yang berjumlah 32 orang siswa. Penelitian ini berlangsung dalam dua siklus. Instrumen-instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah lembar observasi aktivitas guru dalam menerapkan metode guided discovery untuk memperoleh data mengenai ketepatan guru dalam menerapkan pembelajaran dengan metode guided discovery, lembar observasi curiosity siswa untuk memperoleh data hasil penilaian curiosity siswa, pedoman wawancara untuk memperoleh tanggapan siswa dan guru terhadap pembelajaran IPA dengan metode guided discovery. Data mengenai ketepatan guru dalam menerapkan pembelajaran dengan metode guided discovery dan data mengenai tanggapan siswa dan guru terhadap pembelajaran IPA dengan metode guided discovery dianalisis secara deskriptif kualitatif, data hasil penilaian curiosity siswa dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Indikator keberhasilan penelitian ini ditandai dengan 75% dari jumlah siswa yang mengikuti proses pembelajaran IPA melalui penerapan metode guided discovery memperoleh nilai minimal B. Hasil penelitian siklus I menunjukkan bahwa persentase siswa yang memperoleh nilai minimal B sebesar 50,00%, sehingga masih belum dapat mencapai indikator keberhasilan penelitian. Pada siklus II, langkah-langkah penerapan metode guided discovery untuk meningkatkan curiosity siswa dilakukan dengan guru menyediakan informasi melalui media gambar sebelum memberikan pertayaan utama, perhatian guru lebih menyeluruh kepada semua siswa saat sedang melakukan kegiatan penemuan, guru lebih optimal dalam memberikan bimbingan berupa pertanyaan-pertanyaan yang dapat mengarahkan siswa melakukan kegiatan penemuan dengan benar, siswa dibentuk dalam kelompok yang beranggotakan 2 siswa saat melakukan kegiatan penemuan, dan siswa dibentuk dalam kelompok diskusi yang masing-masing kelompok beranggotakan 8 siswa. Persentase siswa yang memperoleh nilai minimal B sebesar 87,50%, terjadi peningkatan sebesar 37,50%. Kata kunci: curiosity, metode guided discovery
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | Pendidikan > Pra Sekolah dan Sekolah Dasar > Pendidikan Guru Sekolah Dasar |
Divisions: | Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi (FIPP) > PGSD - Pendidikan Guru Sekolah Dasar |
Depositing User: | Admin PGSD FIP |
Date Deposited: | 09 Apr 2015 00:03 |
Last Modified: | 29 Jan 2019 20:33 |
URI: | http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/15739 |
Actions (login required)
View Item |