Lumbung Pustaka UNY: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-29T06:53:58ZEPrintshttp://eprints.uny.ac.id/apw_template/images/sitelogo.pnghttps://eprints.uny.ac.id/2023-09-21T01:20:19Z2023-09-21T01:20:19Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/77374This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/773742023-09-21T01:20:19ZSimulasi Numerik Konfigurasi Vorteks pada Superkonduktor Berdasarkan Model Ginzburg LandauTelah dilakukan penyelidikan tentang terbentuknya konfigurasi vorteks di dalam superkonduktor mesoscopic berlandaskan pada model Ginzburg-Landau. Vorteks adalah filamen-filemen berukuran kecil yang terbentuk akibat pengenaan medan magnet luar H pada bahan superkonduktor jenis ke-II dalam ranah Hc1<H<Hc2. Akibat munculnya vorteks tersebut, maka terjadi terobosan parsial fluks magnet pada bahan. Untuk memperoleh konfigurasi vorteks pada superkonduktor jenis ke-II akibat pengenaan medan magnet luar H, langkah yang dilakukan adalah meminimisasi ungkapan fungsiona Ginzburg-Landau yang diwakili oleh beda rapat tenaga Gibbs antara keadaan superkonduktif bahan dengan keadaan normalnya. Hasil minimisasi terhadap fungsional beda rapat energi bebas Gibbs menghasilkan distribusi parameter benahan dalam bahan superkonduktor. Distribusi parameter benahan ini menunjukkan munculnya konfigurasi vorteks di dalam bahan.Supardi Supardisupardi@uny.ac.idFuad Anwarfanwar@staff.uns.ac.idPekik Nurwantoropekik@ugm.ac.idAgung BSUagungbambang@ugm.ac.id2019-05-23T04:54:42Z2019-05-23T04:54:42Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/63920This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/639202019-05-23T04:54:42ZSilikat dan Titanium Silikat Mesopori-Mesotruktur Berbasis Struktur Heksagonal dan KubikTelah berhasil disintesis dan dipelajari material mesopori-mesostruktur silikat (MCM-41 & MCM-48) dan titanium silikat (Ti-MCM-41 & Ti-MCM-48). Material MCM-41 dan MCM-48 diperoleh dari hidrolisis dan kondensasi tetraetil ortosilikat (TEOS) sebagai sumber silika dan surfaktan cetiltrimetil amonium bromida (CTAB) sebagai pencetak. NaOH sebagai pembentuk basa dan air sebagai pelarut, sedangkan pada sintesis Ti-MCM-41 dan TiMCM-48 ditambahkan kristal [Ti8O12(H2O)24]Cl8.HCl.7H2O sebagai sumber titanium. Surfaktan dapat dihilangkan melalui kalsinasi dalam tungku pemanas pada suhu 550 0 C selama 5 jam. MCM-41 dan Ti-MCM-41, masingmasing memiliki struktur heksagonal dengan grup bidang p6, dan parameter kisi berturut-turut, yaitu a = 44,09 dan 49,48 Ǻ, sedangkan MCM-48 dan Ti-MCM-48, masing-masing memiliki struktur kubik dengan grup ruang Ia3d dan parameter kisi, yaitu a = 87,46 dan 94,42 Å.Hari Sutrisnosutrisnohari@uny.ac.idRetno Arianingrumarianingrum@uny.ac.idAriswan Ariswanariswan@uny.ac.id2017-09-09T17:42:32Z2017-09-16T15:54:56Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/13001This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/130012017-09-09T17:42:32ZMembangun Masyarakat Informasi di SekolahProgram Computer in School merupakan suatu usaha membangun masyarakat informasi di sekolah di Propinsi DIY, yang bertujuan untuk mengurangi kesenjangan digital antara sekolah yang berada di kota dan sekolah yang berada jauh dari kota. Lingkup kegiatannya meliputi penggunaan TI: sebagai pelajaran ketrampilan, sebagai sumber informasi dan alat komunikasi, sebagai alat bantu pengajaran, dan untuk mendukung administrasi sekolah.
Untuk mendukung pelaksanaan program ini, terdapat empat tahapan utama yaitu: tahap persiapan, tahap computer literacy, tahap information literacy, dan pemasangan saluran Internet dedicated. Tahapan tersebut dilakukan melalui kajian, seleksi, dan memperhatikan faktor keberlangsungan.
Selain infrastruktur finansial dan teknologi, infrastruktur sosial dan politik justru memegang peranan yang lebih penting dalam pelaksanaan dan keberlangsungan program ini.
Key words:
Masyarakat informasi, TI di sekolah, kesenjangan digital.Priyanto Priyantopriyanto@uny.ac.id2016-06-17T01:14:49Z2019-01-30T09:40:57Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/34923This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/349232016-06-17T01:14:49ZStudi Tatanan Tapak Permukiman Di Perumnas Sidoarum Sleman dan Pola Interaksi Sosial PenghuninyaEko Andry Hatmoko2016-06-17T01:01:26Z2019-01-30T09:40:42Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/34917This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/349172016-06-17T01:01:26ZProses Terbentuknya Koloni-Koloni Inggris Di Australia (1788-1901)Joko Suryanto2016-06-17T00:59:36Z2019-01-30T09:40:40Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/34916This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/349162016-06-17T00:59:36ZPeranan Australia Dalam Perang Kemerdekaan Republik Indonesia (1945-1949). Suparjo2016-06-17T00:57:40Z2019-01-30T09:40:37Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/34915This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/349152016-06-17T00:57:40ZPengaruh Perkebunan Tembakau Vortenlanden Terhadap Perubahan Sosial Ekonomi Masyarakat Karesidenan Surakarta 1870-1920Agnes Dyah Wulandari2016-06-17T00:55:16Z2019-01-30T09:40:31Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/34913This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/349132016-06-17T00:55:16ZMasa Kejayaan Pemerintahan Asoka Vardana Devanampiya Priyadarsana Di India (273-232 Sebelum Masehi). Rahmawati2016-06-17T00:52:48Z2019-01-30T09:40:28Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/34912This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/349122016-06-17T00:52:48ZRahmat Ali Dalam Penyebaran Gerakan Ahmadiyah Qadian Di Indonesia (1925-1950)Sofyan Pradiyatno2016-06-15T02:55:35Z2019-01-30T09:38:31Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/34685This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/346852016-06-15T02:55:35ZTinjauan Tentang Kejahatan Aborsi Menurut Hukum Islam dan KUHPSri Purwani2016-06-15T02:52:55Z2019-01-30T09:38:28Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/34683This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/346832016-06-15T02:52:55ZPelaksanaan Bimbingan Moral Pada Orang Usia Lanjut Di Panti Sosial Tresna Werda Unit Abiyoso YogyakartaArina Kusumawati2015-11-18T02:16:12Z2015-11-18T02:16:12Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/28334This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/283342015-11-18T02:16:12ZMEMBANGUN SUMBER DAYA INSANI YANG CERDAS,
ARIF DAN BERMORALSutan Sahrir pada tanggal 14 Agustus 1947 di PBB berpidato yang terkenal bagus, sehingga dikenal sebagai: a. masterpiece of the art of noble diplomacy. Padahal Sutan Sahrir hanya tamatan SMA, tanpa bekal Akademi Dinas Luar Negeri, atau seminar sekalipun (jangan lupa waktu itu di Indonesia sudah banyak juga sarjana-sarjana, priyayi atau dari rakyat). Mengapa Soekarno-Hatta dan sebagainya yang waktu itu masih sangat muda sudah cemerlang penuh keyakinan diri dan mampu meyakinkan para penguasa dalam pentas operasional perjuangan membela rakyat? Bila dibandingkan dengan mahasiswa sekarang yang seusia dengan mereka? Padahal dulu mereka hidup dalam iklim masyarakat terjajah dan produk sekolah penjajah? Mahasiswa sekarang korban sistem pendidikan?
Dulu para perintis kemerdekaan dididik oleh penjajah, tetapi digenangi oleh jiwa humaniora dan dilandasi oleh penguasaan bahasa. Mengapa seluruh mutu pendidikan di Indonesia merosot dan murid-murid hanya dapat membeo dan sulit diajak berfikir, berjiwa eksploratif dan kreatif dalam keseimbangan yang integral? Mendiang YB. Mangunwijaya, memberikan beberapa alasan yaitu: bahasa dinomor duakan, dan jurusan bahasa hanya dianggap pantas untuk murid-murid bodoh. Hanya calon beo-beo siap pakai? Siap dipakai oleh... (YB. Mangunwijaya, Pendidikan Manusia Indonesia; Kompas 11 Agustus 1992). Demikianlah, sekedar ilustrasi mengawali tulisan ini. Beberapa nama tokoh yang disebutkan di atas, tentu saja belum bisa dianggap mewakili generasinya, karena mereka adalah tokoh pilihan. Namun secara sederhana mungkin bisa diakui, bahwa tamatan sekolah jaman dulu, sangat mementingkan bahasa Belanda, sebagai bahasa yang turut menentukan dapat bekerja
atau tidaknya pada pemerintah Belanda. Selain bahasa, produk sekolah zaman dulu, pada umumnya mempunyai kedisiplinan yang tinggi, sekalipun mungkin diartikan taat dan takut pada atasan. Perubahan masyarakat yang semakin cepat, akan selalu menimbulkan problem, diantaranya karena para guru adalah produk waktu kemarin, kemudian mereka mengajar dan mendidik anak didik masa kini, yang produk pendidikannya menjadi persiapan anak didik untuk hidup di masa datang. Karena itulah, manakala dunia pendidikan tidak mempunyai visi masa depan dengan proyeksi yang relatif tepat, kemungkinan produk pendidikan kita tidak dapat berfungsi dengan baik atau bahkan gagal mempersiapkan mereka untuk hidup di masa datang.Dochak Latief2015-01-20T07:18:13Z2015-01-20T07:18:13Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11741This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/117412015-01-20T07:18:13ZKORELASI POLISERIAL UNTUK PENDUGAAN PARAMETER STRUCTURAL
EQUATION MODELING (SEM)Structural Equation Modelling (SEM) adalah suatu teknik analisis multivariabel yang dapat
digunakan untuk mendeskripsikan keterkaitan hubungan linear secara simultan variabel-variabel
pengamatan, yang sekaligus melibatkan variabel laten yang tidak dapat diukur secara langsung.
Pada umunya, SEM mengasumsikan bahwa variabel pengamatan adalah variabel kontinu yang
berdistribusi multinormal. Padahal dalam penelitian pemasaran maupun penelitian sosial sering
dijumpai bahwa jenis data pengamatan dapat berupa variabel tak kontinu maupun variabel
kontinu. Oleh karena itu bila digunakan prosedur pendugaan umum, diduga hasilnya akan bias.
Penelitian ini bertujuan untuk mencari penduga korelasi poliserial, sebagai ukuran asosiasi
antara data tak kontinu (ordinal) dengan data kontinu dan membandingkan bias yang
ditimbulkan oleh penggunaan korelasi poliserial pada pendugaan parameter SEM dibandingkan
dengan penggunaan korelasi produk momen Pearson.
Dengan menggunakan metode Maksimum Likelihood, bentuk pendugaan korelasi poliserial
adalah:
∑ n
z
k
ρ ˆ =
k= 1
.
n
τ j + τ j− 1 −
φ ( τ * j) τ*
j− 1 +φ ( τ* *
j− 1 ) τ j
φ
(
τ
j
)
−
φ
(
τ
j − 1
)
Hasil simulasi menunujukkan bahwa untuk model SEM yang diacu dari penelitian Wheaton et
al. (1977), secara keseluruhan penggunaan matriks korelasi poliserial pada pendugaan parameter
SEM untuk data berskala ordinal berdistribusi Uniform Diskrit (5) dan data kontinu berdistribusi
Normal Standart lebih tidak berbias dibandingkan penggunaan matriks korelasi produk momen
khususnya jumlah sampel kurang dari N=175. Jika jumlah sampel N=325 atau lebih,
penggunaan korelasi poliserial dan korelasi produk momen Pearson pada pendugaan parameter
SEM akan menghasilkan bias yang relatif sama. Korelasi poliserial lebih cocok digunakan pada
pendugaan parameter SEM karena secara keseluruhan variansi dugaan parameter SEM oleh
korelasi poliserial lebih kecil dibandingkan korelasi pearson.Rusliah NurM.Stat Prof. Dr. Dra. Susanti LinuwihM.Si. Dra. Kartika Fitriasari2015-01-20T07:18:13Z2015-01-20T07:18:13Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11753This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/117532015-01-20T07:18:13ZPENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN DENGAN MENGOPTIMALKAN
MEDIA DAN TEKNOLOGI PADA MATAKULIAH ALJABAR LINEAR
ELEMENTERPenelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan pada
matakuliah Aljabar Linier Elementer di Jurusan Matematika UNESA kelas 2003A semester
gasal 2004-2005. Tindakan yang dilakukan adalah mengimplementasikan pembelajaran yang
mengoptimalkan media. Penggunaan media yang dimaksud adalah: OHP, LCD dan
Komputer (praktikum).
Implementasi tindakan dilaksanakan dalam 7 (tujuh) siklus. Tiap siklus terdiri dari
kegiatan merancang Rencana Pembelajaran (RP), implementasi RP (proses pembelajaran),
observasi, analisis dan refleksi.
Kesimpulan penelitian ini adalah: (1) penggunaan media membantu meningkatkan
motivasi belajar mahasiswa, (2) kelemahan pembelajaran pada suatu siklus secara umum
sudah dapat diperbaiki pada siklus berikutnya, walaupun masih ada kelemahan yang terulang
pada suatu siklus, (3) dengan penggunaan media, mahasiswa merasa lebih senang, (4)
penggunaan media sangat membantu dalam mengefektifkan waktu, (5) praktikum dengan
menggunakan soft ware komputer menambah wawasan mahasiswa dan menambah kegairahan
mahasiswa untuk memahami materi yang telah diberikan.Sulaiman R.Wijayanti Pradnyo2015-01-20T07:18:12Z2019-03-06T08:02:25Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11722This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/117222015-01-20T07:18:12ZPERANAN GURU SEBAGAI AKTOR UTAMA DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN
KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (KBK)Tahun Pelajaran 2005-2006, pemerintah Indonesia melalui Departemen Pendidikan Nasional
(Depdiknas), akan memberlakukan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Perbedaan yang mendasar
dengan kurikulum nasional 1994 adalah dari segi pendekatan, dimana dalam KBK menggunakan
pendekatan kompetensi dalam proses pembelajaran, hal ini berarti dalam KBK lebih menekankan pada
proses dari pada content. Untuk mencapai tujuan kurikulum pada KBK sangatlah bergantung pada guru
yang akan mengimplementasikan kurikulum tersebut, sebab guru merupakan actor utama yang akan
membawah atau membuat perubahan yang terjadi di dalam kelas. Maka dalam artikel ini akan membahas
bagaimana peranan guru dalam mengimplementasikan kurikulum berbasis kompetensi (KBK), dan juga
tentang cara-cara meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan guru dalam
mengimplementasikan kurikulum berbasis kompetensi di sekolah, sehingga tujuan kurikulum itu dapat
dicapai.Nawawi Effendi2015-01-20T07:18:12Z2015-01-20T07:18:12Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11706This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/117062015-01-20T07:18:12ZPAKET PROGRAM PEMBELAJARAN MANDIRI BERORIENTASI PADA
VIRTUAL REALITY UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP
ENERGI SECARA UTUH BAGI MAHASISWA FISIKA FMIPA UNNESDari hasil analisis awal di lapangan, didapatkan hasil bahwa mahasiswa fisika
kurang menguasai secara mendalam konsep-konsep fisika yang cenderung abstrak. Salah
satunya adalah konsep mengenai energi. Fenomena ini cukup memprihatinkan. Penelitian
ini bertujuan untuk memecahkan permasalahan dengan cara mengubah pola pembelajaran
yang selama ini diterapkan, dari pembelajaran berpusat pada dosen menjadi pembelajaran
mandiri (self reguleted learning) yang mengedapankan pengalaman pembelajar dalam
kehidupan nyata (virtual reality). Penelitian ini diawali dengan menganalisis konsep energi
secara utuh, kemudian membuat paket program pembelajaran dengan bantuan program
Borlan Delphi, yang berisi pemodelan konsep-konsep energi tersebut. Kemudian disusun
pula sistem evaluasi yang terintegrasi dalam paket pembelajaran tersebut yang dapat
merekam seluruh aktifitas pembelajaran baik latihan dan tes, hingga mahasiswa tuntas
dalam pembelajarannya. Pembuatan paket pembelajaran mandiri dan sistem evaluasi
merupakan variabel bebas, dan penggunaannya dalam perkuliahan akan mempengaruhi
variabel terikat yaitu penguasan konsep energi mahasiswa fisika. Populasi penelitian ini
adalah mahasiswa Jurusan Fisika, dan diambil sampel mahasiswa yang mengambil
matakuliah Komputasi Fisika semester III. Hasil penelitian ini berupa CD paket program
pembelajaran mandiri mengenai konsep energi yang berorientasi pada virtual reality dan
sistem evaluasi yang terintegrasi dengan paket program.Berdasarkan hasil tes dapat
disimpulkan bahwa ada peningkatan pemahaman mengenai konsep energi yang dicapai
oleh mahasiswa setelah menggunakan program ini. Selain itu mahasiswa merasa senang
untuk menggunakan CD paket tersebut dan mengharapkan untuk dapat dibuat untuk
memudahkan pemahaman konsep-konsep fisika yang lain.Hardyanto Wahyuhardy@unnes.ac.idRustad SupriadiAkhlis Isa- Sugiyanto2015-01-20T07:18:12Z2015-01-20T07:18:12Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11760This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/117602015-01-20T07:18:12ZPembelajaran Kalkulus Integral dengan MathematicaPemanfaatan teknologi untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran dapat
dilakukan melalui komputer dan berbagai programnya. Salah satu program komputer
(software) yang dapat digunakan adalah Mathematica. Software Mathematica
merupakan suatu alternative pendekatan yang layak dikembangkan, mengingat
kemampuannya dalam membantu perhitungan yang cukup luas dan rumitnya materi
belajar termasuk kaitan dengan materi yang lebih mendasar. Kalkulus merupakan
salah satu topik dasar yang dapat didukung pengajarannya dengan menggunakan
Mathematica. Dalam tulisan ini akan disampaikan tentang pengajaran Kalkulus
Integral menggunakan Mathematica.Setyaningrum Wahyu2015-01-20T07:18:11Z2019-03-06T08:02:40Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11727This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/117272015-01-20T07:18:11ZDAMPAK HUJAN ASAM PADA EKOSISTEM PERAIRANDua sumber utama dari hujan asam adalah sulfur dioksida ( SO2) dan nitrogen oksida ( NOx).
Berbagai proses industri, seperti produksi besi, baja dan pemrosesan minyak mentah yang menghasilkan
gas ini. Sulfur dioksida dapat juga dipancarkan ke dalam atmosfer oleh bencana alam. Dalam hal ini
sepuluh persen dari seluruh emisi sulfur dioksida datang dari gunung berapi, percikan laut, plankton, dan
pembusukkan tumbuh-tumbuhan. Keseluruhan, 69.4 persen sulfur dioksida diproduksi oleh pembakaran
industri, hanya 3.7 persen adalah disebabkan oleh transportasi. Efek ekologis dari hujan asam adalah
dengan jelas banyak terlihat di akuatik atau air, lingkungan, seperti sungai kecil, danau, dan rawa. Hujan
asam mengalir ke sungai kecil, danau, dan rawa setelah menimpa hutan, ladang, bangunan, dan jalan.
Hujan asam juga jatuh secara langsung pada habitat perairan. Danau dan sungai kecil menjadi asam ( pH
nilai turun) ketika air didalamnya dan tanah di sekitarnya tidak bisa menahan untuk menetralkan hujan
asam secara cukup. Di dalam area yang kapasitas penahannya rendah, hujan asam juga melepaskan
aluminum dari tanah ke dalam danau dan sungai kecil; aluminum adalah sangat beracun bagi banyak
jenis organisme perairan.Eko Cahyono W.2015-01-20T07:18:11Z2019-03-06T08:02:43Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11728This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/117282015-01-20T07:18:11ZPENGARUH PENIPISAN OZON TERHADAP KESEHATAN MANUSIASuatu konsekuensi penting dari penipisan ozon di stratosfer adalah peningkatan transmisi radiasi
ultraviolet (UV) matahari pada permukaan dan atmosfer bumi lebih rendah. Perhatian spesifik meliputi
peningkatan dalam timbulnya kanker kulit, kerusakan berkenaan dengan penglihatan, dan mempengaruhi
kesehatan lainnya pada manusia dan binatang. Resiko kesehatan berhubungan dengan penipisan ozon
terutama yang dalam kaitannya dengan radiasi UV- B di lingkungan, yaitu, peningkatan kerusakan pada
mata, sistem kekebalan dan kulit. Kerusakan berkenaan dengan penglihatan dari paparan UV yang
meliputi efek pada kornea mata, lensa, selaput pelangi dan berhubungan dengan epithelial dan jaringan
penghubung. Efek akut berkenaan dengan penglihatan yang umum dari radiasi UV lingkungan adalah
photokeratitis. Perkiraan efek penipisan ozon pada katarak telah dibuat, tetapi masih kurang
ketidakpastiannya. Seperti dinyatakan pada tahun 1989 [ d van Leun, et al., l989] memperkirakan sekitar
kira-kira 0.5% peningkatan katarak untuk 1% yang didukung dengan penurunan ozon.Eko Cahyono W.2015-01-20T07:18:10Z2015-01-20T07:18:10Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11734This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/117342015-01-20T07:18:10ZPembentukan Pengendali Samar
untuk Menentukan Kestabilan suatu Sistem Loop tertutupDi dalam tulisan ini akan dibentuk suatu pengendali samar untuk
menghasilkan suatu sistem loop tertutup yang stabil.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam membentuk pengendali samar ini
adalah menentukan himpunan samar yang normal, konsisten dan lengkap dengan
fungsi keanggotaan segitiga. Kemudian dibentuk aturan samar Jika-Maka dan
dengan menggunakan mesin inferensi samar pergandaan, fuzzifier singleton dan
defuzzifier rata-rata pusat dikonstruksikan pengendali samar.
Selanjutnya pengendali samar tersebut merupakan fungsi kontinu, terbatas
dan linear sepotong-sepotong . Pengendali samar yang dikonstruksikan ini yang
dilengkapi dengan syarat tertentu akan menyebabkan sistem kendali samar loop
tertutup stabil.- TuhartoAbadi Agus Maman2015-01-20T07:18:09Z2015-01-20T07:18:09Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11751This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/117512015-01-20T07:18:09ZPENINGKATAN KEMAMPUAN MAHASISWA MELAKUKAN PENGERJAAN
HITUNG UTAMA PADA PECAHANPenelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa
Kelas A11 PGSD FIP UNY dalam melakukan pengerjaan hitung utama pada pecahan melalui
tindakan yang disepakati bersama antara peneliti dan mahasiswa.
Setting penelitian ini adalah para mahasiswa kelas A11 PGSD FIP UNY (angkatan
2000). yang terdiri dari 47 orang. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam satu
siklus yang terdiri dari dua pertemuan dan tiap-tiap pertemuan selama 2,5 jam. Pada
pertemuan pertama peneliti menyampaikan permasalahan, meminta usul-usul bagaimana cara
memecahkan masalah itu, membuat kesepakatan dengan para mahasiswa usul mana yang
diprioritaskan untuk dilaksanakan pertama, dan kemudian melaksanakan tindakan yang telah
disepakati. Pertemuan pertama diakhiri dengan tes tentang penjumlahan pada pecahan. Pada
pertemuan kedua peneliti menyampaikan hasil tes dari pertemuan sebelumnya dan
melanjutkan tindakan dengan objek pengurangan, perkalian, dan pembagian pada pecahan.
Pertemuan kedua juga diakhiri dengan tes. Data penelitian yang berupa skor kemampuan
melakukan pengerjaan hitung utama pada pecahan dikumpulkan dengan alat tes. Sebagai skor
pretes digunakan skor kemampuan yang dimaksud dari penelitian sebelumnya. Data hasil
observasi dan data skor tes digunakan sebagai bahan refleksi untuk memperbaiki pelaksanaan
pembelajaran pada pertemuan berikutnya. Data penelitian yang berupa skor dianalisis
dengan teknik analisis deskriptif yaitu dicari skor minimum, skor maksimum, skor rerata
dengan simpangan bakunya, dan persentase tingkat pencapaian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui salah satu dari sembilan tindakan yang
diusulkan oleh mahasiswa yaitu “dosen memberikan langkah-langkah pengerjaan soal yang
paling mudah dipahami”, kemampuan mahasiswa melakukan pengerjaan hitung utama pada
pecahan meningkat. Peningkatan terbesar terjadi pada pengurangan yaitu 22,80%, disusul
oleh perkalian pada urutan kedua yaitu 12,31%, kemudian penjumlahan pada urutan ketiga
yaitu 2,81%, dan peningkatan terkecil terjadi pada pembagian yaitu 2,57%. Hasil pengamatan
menunjukkan para mahasiswa memperhatikan dengan sungguh-sungguh penjelasan dosen
dan juga bersungguh-sungguh dalam melaksanakan tugas-tugas yang merupakan konsekuensi
dari kesepakatan bersama.Wakiman T.2015-01-20T07:18:07Z2019-03-06T07:17:44Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11709This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/117092015-01-20T07:18:07ZESTIMASI pKa dan pKb BERDASARKAN PENDEKATAN KIMIA KOMPUTASI
DENGAN METODA SEMIEMPIRIK PM3Telah dilakukan pemodelan molekul kelompok asam organik dan kelompok basa anilin. Prediksi
keasaman atau kebasaan molekul tersebut dilakukan menggunakan pendekatan kimia komputasi
berdasarkan muatan pada H untuk kelompok asam dan muatan pada N untuk kelompok basa dengan
metoda semiempirik PM3. Data muatan ini dibuat grafik lawan pKa atau pKb yang telah diketahui.
Hasil analisis grafik menunjukkan adanya korelasi yang baik antara muatan tersebut dengan
keasaman atau kebasaan dan bermanfaat untuk memprediksi kecenderungan sifat asam atau basa molekul
organik.- Suwardisainswar@yahoo.com2015-01-20T07:18:06Z2019-03-06T08:02:37Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11726This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/117262015-01-20T07:18:06ZDIAGRAM V (VE) SEBAGAI ALTERNATIF BENTUK PRAKTIS LAPORAN
PRAKTIKUM KIMIAPraktikum merupakan bagian yang penting dalam proses pembelajaran kimia. Namun pada
pelaksanaannya, sering mengalami kendala. Salah satu di antaranya adalah masalah laporan. Laporan
menyita banyak waktu, tidak hanya dalam proses pembuatannya tetapi juga dalam penilaiannya. Pada sisi
lain sebenarnya laporan praktikum merupakan media dalam pengembangan salah satu ketrampilan ilmiah,
yaitu komunikasi. Dengan keadaan ini perlu dicari sebuah bentuk laporan praktikum yang lebih sederhana
yang masih tetap dapat digunakan untuk menilai ketrampilan ilmiah mahasiswa, tidak menghilangkan
alur ilmiah dan terlebih lagi tetap mengajarkan pada mahasiswa kimia tentang proses ilmiah itu sendiri.
Pada makalah ini akan dibahas kemungkinan penerapan diagram V (ve) untuk memecahkan masalah ini.
iagram V (ve) merupakan diagram yang dapat digunakan untuk menjelaskan ide-ide pokok yang
memperhatikan dasar pengetahuan dan proses penyusunan pengetahuan di dalam pengajaran
laboratorium. Diagram V memberikan alur yang jelas dalam proses penyusunan pengetahuan. Dengan
mengikuti alur dalam diagram V, mahasiswa mendapatkan alur inkuiri yang benar dengan sebuah cara
yang mudah untuk menampilkan dan memilih kejadian, objek, dan konsep yang relevan. Dari
pembahasan dapat disimpulkan bahwa diagram V dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif bentuk
laporan praktikum kimia. Diagram ini memiliki beberapa kelebihan, yaitu: 1) dapat dibuat dalam waktu
yang singkat, 2) tetap mengikuti alur proses ilmiah, 3) ringkas, dan 4) mudah dalam penilaian.Purtadi SukismanLis Permana Sari Rr.2015-01-20T07:18:04Z2015-01-20T07:18:04Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11752This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/117522015-01-20T07:18:04ZISTILAH, SIMBOL, DAN OBJEK YANG DIBERI SIMBOL
DALAM MATEMATIKABahasa matematika adalah bahasa simbol. Simbol tidak mempunyai
makna apa-apa sebelum simbol tersebut diberi arti. Kesalahan memberi simbol
sering terjadi karena orang tersebut mungkin kurang mencermati definisi atau
pengertian dari istilah atau objek yang diberi simbol. Selain itu kesalahan
memberi simbol juga terjadi karena
orang
mencampur aduk (tidak
membedakan) antara simbol dengan objek yang diberi simbol. Sebagai simbol
tentu tidak sama dengan objek yang diberi simbol.
Istilah atau pemberian nama suatu objek, sangat tergantung dari si
pemberi nama/istilah tersebut. Tetapi pemberian nama / istilah yang berbeda
untuk objek yang sama, khususnya istilah-istilah dalam matematika, dapat
membingungkan siswa yang belajar dan guru yang mengajar.
Pada kenyataannya kesalahan memberikan simbol atau pemberian istilah
banyak ditemui pada pelajaran Matematika Sekolah, sehingga
dapat
membingungkan siswa. Kesalahan- kesalahan simbol dan istilah dalam geometri
misalnya dikacaukannya simbol dan istilah untuk ruas garis dengan panjang ruas
garis, simbol dan untuk sudut dengan besar sudut, istilah simetri putar tingkat
satu, dsb. Pada Aljabar/Aritmetika kesalahan terjadi misalnya tidak
dibedakannya antara bilangan dengan lambang bilangan.
Penertiban pemberian simbol dan istilah akan mempermudah siswa untuk
belajar, sehingga siswa tidak lagi menganggap matematika adalah pelajaran yang
sulit dan menakutkan.. Sugiyono2015-01-20T07:18:03Z2015-01-20T07:18:03Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11705This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/117052015-01-20T07:18:03ZPENYUSUNAN CD PAKET PEMBELAJARAN MANDIRI BERORIENTASI
PADA REAL WORLD BERBASIS WEB DAN MACROMEDIA FLASH MX
UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA BAGI
MAHASISWA FISIKA FMIPA UNNESPenelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman konsep fisika bagi
mahasiswa fisika FMIPA UNNES dengan menggunakan CD paket pembelajaran mandiri
yang berorientasi pada kehidupan nyata (real world) berbasis web dan Macromedia Flash
MX. Metode penelitian secara umum meliputi : persiapan (menganalisis konsep fisika
yang akan dipilih, mendesain layout program, menyiapkan angket), pelaksanaan (membuat
program pembelajaran berbasis web dan Macromedia Flash MX, menentukan populasi dan
sampel, ujicoba paket program, mengedarkan angket,melaksanakan tes), evaluasi, dan
analisis data hasil penelitian. Hasil penelitian ini berupa CD paket program pembelajaran
mandiri mengenai konsep fisika yang berorientasi pada realworld berbasis web dan
Macromedia Flash MX. Program CD pembelajaran berbasis web dan animasi dengan
Macromedia Flash MX sangat flleksibel untuk dikembangkan. Selain dapat digunakan
untuk pembelajaran secara stand alone (individual), program juga dapat dipakai secara
bersama-sama melalui jaringan intranet, dan internet. Berdasarkan hasil tes dapat
disimpulkan bahwa ada peningkatan pemahaman konsep fisika yang dicapai oleh
mahasiswa fisika setelah mereka menggunakan program ini. Selain itu mahasiswa merasa
senang untuk menggunakan program tersebut, dan berkeinginan untuk mengembangkan
program untuk konsep dan fenomena fisika yang lain.- Sugiyantosgyt@unnes.ac.idHardyanto Wahyu2015-01-20T07:18:02Z2015-01-20T07:18:02Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11746This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/117462015-01-20T07:18:02ZKONSEP SAMA DENGAN PADA PENJUMLAHAN DI SEKOLAH
DASAR DAN PEMBELAJARANNYAAda dua ragam makna sama dengan pada penjumlahan secara kontekstual yang
dijumpai siswa. Pertama bermakna proses dan kedua bermakna posisi. Dalam makna
proses 4 + 3 = 7 melibatkan 7 benda sedangkan dalam makna posisi melibatkan 14
benda. Pembelajaran konsep tersebut yang memandang bahwa matematika sebagai
aktititas insani mengedepankan aktivitas siswa sehingga siswa menjadi lebih kreatif.Sugiman Sugiman2015-01-20T07:18:01Z2019-03-06T08:02:28Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11723This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/117232015-01-20T07:18:01ZIMPLEMENTASI PENDIDIKAN BERORIENTASI LIFE SKILLS UNTUK BIDANG
STUDI KIMIA SERTA KONTRIBUSINYA TERHADAP PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIA DI INDONESIAPendidikan berorientasi life skills merupakan salah satu program yang telah dirintis oleh
pemerintah beberapa waktu yang lalu. Ini merupakan upaya dalam proses perolehan pengalaman belajar
yang mengarah pada pengembangan potensi yang dimilii untuk dibekali berbagai kecakapan yang terkait
langsung dengan berbagai tuntutan dan tantangan dalam kehidupan sehari – hari. Kimia, pengetahuan
yang dibangun berlandaskan eksperimen, terkait erat dengan berbagai macam aspek kehidupan.
Pemahaman terhadap kimia dapat dilakukan dengan berbagai metoda. Salah satunya adalah dengan
menghubungkan materi yang akan dipahami dengan peristiwa ataupun proses dalam kehidupan sehari –
hari. Kecuali aspek akademik, pemahamaan terhadap kimia juga dapat memberikan dampak pada
pembentukan siakp dan mental yang tentunya sangat penting bagi pengembangan sumber daya manusia.
Pendidikan berorientasi life skills untuk bidang studi kimia dapat diimplementasikan pada berbagai
jenjang pendidikan dan jenis pendidikan formal maupun non formal. Tentu saja implementasinya untuk
berbagai jenis dan jenjang pendidikan tadi dilakukan dengan style yang berbeda, disesuaikan dengan
kondisi dan srana prasarana yang tersedia.Sulastri Siti2015-01-20T07:18:01Z2015-01-20T07:18:01Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11740This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/117402015-01-20T07:18:01ZKESTABILAN ASIMTOTIK PENYELESAIAN TRIVIAL
PERSAMAAN DIFERENSIAL DENGAN PELINEARANPenyelesaian suatu persamaan diferensial dijamin oleh Teorema Eksistensi
dan Ketunggalan. Namun demikian, penyelesaian ini belum tentu mudah untuk
dicari. Agar ditemukan suatu koherensi pembelajaran masalah yang dihadapi, perlu
dipelajari sifat-sifat penyelesaian persamaan diferensial yang berkaitan. Salah satu
sifatnya yaitu kestabilan, yang dibahas dalam makalah ini.Mungkasi Sudi2015-01-20T07:18:00Z2015-01-20T07:18:00Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11704This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/117042015-01-20T07:18:00ZPERANAN PERGURUAN TINGGI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS
OLIMPIADE SAINS NASIONAL TINGKAT SEKOLAH DASARSejak tahun 2003, Olimpiade Sains Nasional (OSN) tingkat Sekolah Dasar telah
menjadi salah satu agenda tahunan Departemen Pendidikan Nasional untuk memacu
prestasi siswa-siswi tingkat SD/MI dan telah menjadi salah satu ajang kompetisi adu
prestasi antar Sekolah Dasar, dimana juara OSN akan mewakili Indonesia untuk mengikuti
International Mathematics and Science Olympiad (IMSO) for Primary School.
Berdasarkan pengamatan terhadap pelaksanaan OSN 2003 di Balikpapan, OSN 2004 di
Pekan Baru, tidak terlihat peran Perguruan Tinggi baik secara langsung maupun tidak
langsung terhadap kualitas peserta kompetisi. Dari nilai akhir OSN dapat diketahui bahwa
diketahui bahwa sepertiga peserta olimpiade (20 siswa) hanya mendapat nilai dalam
rentang 50 sampai 62,5 dan bahkan sebanyak 24 siswa tidak dapat menjawab separuh
jumlah soal-soal yang diberikan. Kelemahan peserta OSN terletak pada soal-soal
eksperimen disamping soal-soal teori. Lebih separuh peserta (37 siswa) tidak dapat
menyelesaikan atau menjawab soal-soal eksperimen, padahal siswa-siswi tersebut adalah
siswa-siswi terbaik yang mewakili setiap provinsi. Secara ideal, pada setiap tahapan
seleksi (tingkat Gugus, Kecamatan, Kabupaten, Provinsi) dan tahapan-tahapan pembinaan
di tingkat Provinsi, Perguruan Tinggi seharusnya dapat berperan aktif dan bekerja sama
dengan Dinas Pendidikan setempat untuk melakukan seleksi dan membina wakil-wakil
Provinsi untuk meraih prestasi yang terbaik. Melalui Seminar Nasional ini diharapkan
dapat didiskusikan bentuk dan peran Perguruan Tinggi dalam peningkatan kualitas
kompetisi Olimpiade Sains Nasional.Rasyid Razali2015-01-20T07:18:00Z2019-03-06T08:02:46Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11729This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/117292015-01-20T07:18:00ZPENGARUH NaClO TERHADAP SIFAT KERTAS BERBAHAN BAKU BIJI BUAH
AREN (Arenga Pinnata) MUDA (Kolang-kaling)Biji buah aren muda yang lebih dikenal dengan nama kolang kaling telah dicoba digunakan
sebagai bahan baku kertas. Kertas yang dihasilkan memiliki sifat yang khas. Kertas berwarna putih agak
transparan, mengkilap, dapat ditulis baik dengan pensil, ball point, maupun pena. Telah dilakukan
percobaan mengubah warna kertas dari putih agak transparan ke tidak berwarna (bening) menggunakan
larutan berbahan aktif NaClO. Diketahui semakin besar konsentrasi larutan berbahan aktif NaClO,
semakin bening warna kertas; namun semakin rendah ketahanan tariknya.- SanjayaMadyanti Tri2015-01-20T07:18:00Z2015-01-20T07:18:00Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11750This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/117502015-01-20T07:18:00ZIMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI
DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND
LEARNING (CTL) PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA
POKOK BAHASAN STATISTIK DAN STATISTIKA
DI SMA MUHAMMADIYAH I YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran
Matematika pokok bahasan Statistik dan Statistika berdasarkan kurikulum
berbasis kompetensi dengan pendekatan CTL, peningkatan atau perubahan yang
terjadi, berbagai kendala yang dihadapi, serta usaha-usaha yang dapat dilakukan
untuk mengatasi berbagai kendala tersebut.
Penelitian dilakukan melalui tindakan kelas (classroom action research).
Tindakan dilaksanakan dalam 2 siklus dengan subjek penelitian siswa kelas II
SMA Muhammadiyah I Yogyakarta tahun pelajaran 2004/2005 pada satu kelas
yang dipilih secara acak. Siklus I dilaksanakan dalam 6 pertemuan dan siklus II
dalam 4 pertemuan. Kegiatan siklus I meliputi perencanaan, tindakan, monitoring,
refleksi, evaluasi, dan tindak lanjut. Kegiatan siklus II merupakan tindak lanjut
dan modifikasi dari siklus I. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah soal ulangan harian, tugas-tugas individu dan kelompok, lembar observasi
pembelajaran, dan angket respons siswa terhadap proses pembelajaran.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran
Matematika SMA pokok bahasan Statistik dan Statistika berdasarkan KBK
dengan pendekatan CTL lebih efektif baik dari segi waktu maupun ketercapaian
kompetensi siswa, bermakna, dan disukai para siswa. Dari hasil belajar yang
diperoleh menunjukkan adanya peningkatan antar siklus untuk aspek kognitif
sebesar 3,29 dan aspek afektif sebesar 2,22% untuk kriteria A (baik) yang disertai
penurunan sebesar 2,22 % untuk kriteria B (cukup). Adapun pada aspek
psikomotorik, terjadi penurunan sebesar 2,23% untuk kriteria A (baik) dengan
disertai kenaikan sebesar 2,23% pada kriteria B (cukup). Selain itu, khusus aspek
kognitif, dibandingkan tahun–tahun sebelumnya menunjukkan kenaikan rata-rata
nilai sebesar 14,73 dibandingkan tahun pelajaran 2002/2003 dan sebesar 10,68
dibandingkan tahun pelajaran 2003/2004. Pada pembelajaran ini siswa sangat
berminat, sifat individual dan sosial seimbang, kreatifitas siswa tersalurkan
dengan baik, guru dan siswa sama–sama aktif dan kreatif, dan lebih bermakna.
Respons siswa sangat positif dan mengharapkan digunakannya model ini untuk
kegiatan pembelajaran selanjutnya. Kendala yang dihadapi meliputi kemampuan
siswa beragam, jumlah siswa cukup banyak, siswa belum terbiasa, dan secara
administrasi tugas guru bertambah banyak. Berbagai usaha yang dapat dilakukan
antara lain melibatkan lebih dari satu guru atau kreatif mengelola kelas, sebelum
kegiatan perlu adanya kesepakatan agar tertib selama mengikuti kegiatan dan
kalau perlu ada semacam sanksi bagi yang tidak tertib, dan tidak menangguhkan
penyelesaian administrasi setelah seluruh materi selesai diberikan.- SadonoM.Pd. Kana Hidayati2015-01-20T07:17:59Z2015-01-20T07:17:59Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11736This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/117362015-01-20T07:17:59ZPENYELESAIAN INTEGRASI NUMERIK DENGAN MATLABMetode numerik dapat digunakan untuk menghampiri integrasi yang dapat
menyelesaikan masalah dengan cepat tanpa harus menghitung secara manual. Salah
satu metode yang digunakan adalah metode Newton Cotes yaitu metode yang umum
untuk menurunkan kaidah integrasi numerik. Polinom interpolasi menjadi dasar
metode Newton Cotes, yaitu menghampiri fungsi f(x) dengan polinom interpolasi
pn(x). Dengan bantuan perangkat lunak Matlab maka hasil yang diperoleh dapat lebih
cepat, tepat dan akurat dibanding cara manual biasa.Widyawati Ratna2015-01-20T07:17:59Z2015-01-20T07:17:59Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11758This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/117582015-01-20T07:17:59ZPENGGUNAAN STRATEGI KOGNITIF DAN METAKOGNITIF
PADA PENYELESAIAN SOAL CERITA MATEMATIKADiperlukan usaha agar proses pembelajaran matematika dapat
mencapai kompetensi siswa secara optimal. Proses pembelajaran saat ini
berpusat pada siswa dan peran guru dinimalkan, pembelajaran
mengoptimalkan kompetensi siswa sehingga dapat menggunakan
pengetahuan yang diperolehnya untuk dapat menyelesaikan
permasalahan dalam kehidupan sehari-hari atau dalam lingkup yang
lebih sempit adalah menyelesaikan soal cerita. Strategi pembelajaran
kognitif dan metakognitif adalah salah satu pembelajaran yang memberi
keleluasaan anak untuk mengkonstrak pengetahuan sehingga dapat
digunakan secara aktif dan kreatif dalam menyelesaikan soal cerita.Rosnawati R.2015-01-20T07:17:58Z2019-03-06T08:02:22Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11721This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/117212015-01-20T07:17:58ZUJI AKTIVITAS CAMPURAN OKTIL METOKSISINAMAT DAN ETIL PARA
METOKSISINAMAT DARI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga, L) SEBAGAI
BAHAN AKTIF TABIR SURYAOktil metoksisinamat merupakan bahan aktif tabir surya yang banyak digunakan. Namun
setelah mendapat paparan cahaya matahari oktil metoksisinamat mengalami degradasi
sehingga penggunaannya sebagai tabir surya menjadi kurang efektif. Etil para metoksisinamat
memiliki potensi sebagai bahan tabir surya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji campuran
oktil metoksisinamat dan etil para metoksisinmat sebagai bahan aktif tabir surya.Pada
penelitian ini digunakan dua formula. Formula I mengandung oktil metoksisinamat, Formula II
mengandung campuran oktil metoksisinamat dengan etil para metoksisinmat (1:1). Kedua
formula dipaparkan cahaya matahari selama 5 jam (pukul 09.00-14.00 WIB) dan pada jam ke 0,
3 dan 5 diambil sampelnya.Penetapan efektivitas dengan menggunakan spektrofotometer UV-
Vis. Analisis data secara statistik dilakukan dengan Student t test pada taraf kepercayaan
95%.Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa campuran etil para metoksisinamt dan oktil
metoksisinamat memiliki persen transmisi pigmentasi yang lebih besar dibandingkan oktil
metoksisinamat saja. Ini berarti potensi mencegah pigmentasi kulit lebih kecil. Sedangkan untuk
nilai persen transmisi eritema campuran etil metoksisinamat dan oktil metoksisinamat pada jam
ke 0 dan 3 lebih kecil tetapi pada jam ke-5 lebih besar. Ada kecenderungan campuran tersebut
lebih kuat melindungi kulit dari eritema.Sugihartini NiningSusanti Maria2015-01-20T07:17:58Z2015-01-20T07:17:58Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11735This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/117352015-01-20T07:17:58ZPOSISIONING CABANG-CABANG PLN (PERSERO) DI JAWA TIMUR
BERDASARKAN JENIS KERUSAKAN TRAFOPT. PLN (Persero) adalah perusahaan negara yang menghasilkan listrik di
Indonesia. Listrik merupakan kebutuhan yang sangat vital bagai masyarakat. Jika
listrik padam, maka banyak aktifitas menjadi tertunda. Salah satu penyebab listrik
padam adalah kerusakan trafo. PLN membagi 6 jenis penyebab kerusakan trafo.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui posisi cabang-cabang PT. PLN (Persero) di
Jawa Timur berdasarkan jenis kerusakan trafo. Metode yang digunakan adalah
Analisis Hubungan. Hasil Penelitian adalah kerusakan Trafo disebabkan Beban
berlebih (Over load) cenderung terjadi pada Cabang Surabaya Selatan dan
Bojonegoro. Kerusakan trafo yang tidak diketahui penyebabnya cenderung terjadi
pada cabang Jember dan Surabaya Utara. Kerusakan trafo disebabkan Minyak Trafo,
Loss Kontak pada Bushing, dan Petir cenderung terjadi pada Cabang Pasuruan dan
Banyuwangi.Akbar Muhammad Sjahid2015-01-20T07:17:58Z2015-01-20T07:17:58Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11747This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/117472015-01-20T07:17:58ZPENILAIAN UNJUK KERJA MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN
KELILING DAN LUAS PERSEGIPANJANG DAN PERSEGIPenilaian unjuk kerja (performance assessment) adalah salah satu jenis penilaian alternatif
(alternative assessment) yang digunakan guru untuk menilai unjuk kerja siswa dalam
matematika. Selain itu penilaian unjuk kerja juga dapat digunakan untuk mengetahui
perkembangan pengetahuan dan pemahaman siswa dalam belajar matematika.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan seperangkat contoh tugas unjuk kerja
matematika sekolah menengah pertama, untuk mengetahui bagaimanakah hasil kerja siswa
dalam menyelesaikan tugas unjuk kerja matematika, untuk mengetahui bagaimanakah contoh
penilaian unjuk kerja matematika dalam mengimplementasikan kurikulum berbasis kompetensi,
dan untuk mengetahui bagaimana respon siswa dan guru terhadap penilaian tersebut. Untuk
mencapai tujuan penelitian ini di atas, maka instrumen yang disusun adalah tugas unjuk kerja,
angket respon siswa, dan angket respon guru. Selanjutnya data yang telah diperoleh
dideskripsikan secara kualitatif dan kuatitatif.
Dari hasil penelitian diperoleh seperangkat contoh tugas unjuk kerja matematika untuk sub
pokok bahasan Keliling dan Luas Persegipanjang dan Persegi (Kelas VII), hasil unjuk kerja
siswa dalam kelompok dari pembelajaran pertama ke pembelajaran kedua mengalami
peningkatan, penilaian unjuk kerja siswa dilakukan dengan kata-kata, respon siswa terhadap
pelaksanaan penilaian unjuk kerja adalah setuju dan sebaiknya dipertahankan untuk
pembelajaran berikutnya serta dapat membantu siswa dalam memahami materi, dan respon guru
terhadap pelaksanaan penilaian unjuk kerja adalah senang dan setuju, namun perlu dipikirkan
waktu dan persiapan yang harus matang.Wijayanti PradnyoRaharjanti Yekti2015-01-20T07:17:57Z2015-01-20T07:17:57Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11745This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/117452015-01-20T07:17:57ZPROSES ABSTRAKSI SISWA SMP KELAS 1
DALAM MENGKONSTRUKSI
KUBUS DARI RANGKAIAN 6 PERSEGDalam makalah ini, penulis mengajukan sebuah pendekatan terhadap
proses identifikasi teoritis dan empiris dari abstraksi dalam konteks
mengkonstruksi kubus dari rangkaian persegi. Pemikiran tentang abstraksi muncul
dari analisis terhadap data wawancara. Yang dimaksud abstraksi adalah aktivitas
tentang reorganisasi vertikal terhadap matematika yang telah dikonstruksi
sebelumnya menjadi sebuah struktur matematika yang baru. Istilah aktivitas
digunakan untuk menekankan bahwa abstraksi adalah sebuah proses yang
mempunyai sejarah, yang bisa memperkaya alat-alat dan artifak, dan ini terjadi
dalam sebuah latar sosial yang khusus. Penulis mempresentasikan sebuah model
terjadinya abstraksi dalam mengkonstruksi kubus dari rangkaian persegi.
Komponen utama dalam model terdiri dari tiga aksi epistemik tersarang yang
dinamis yaitu mengkonstruksi, mengenal, dan merangkai. Mempelajari abstraksi
berarti mengidentifikasi ketiga aksi tersebut pada siswa yang berperanserta dalam
sebuah aktivitas akstraksi.Budiarto Mega Teguh2015-01-20T07:17:56Z2019-03-06T08:02:19Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11719This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/117192015-01-20T07:17:56ZEFEK ANTIHIPERGLIKEMIK INFUSA DAUN MURBEI (Morus alba, L.) PADA TIKUS
PUTIH JANTAN GALUR WISTAR YANG DIINDUKSI ALOKSAN MONOHIDRATDaun murbei diduga mengandung ecdysterone yang mempunyai efek antihiperglikemik, oleh
karena itu perlu dilakukan penelitian untuk membuktikan nya, dan mengetahui berapa prosen penurunan
kadar gula darah dibanding insulin.Diharapkan diperoleh cara yang tepat untuk pengobatan diabetes
mellitus menggunakan daun murbei. Penelitian dilakukan menggunakan 36 ekor tikus putih jantan galur
Wistar berumur 2-3 bulan, berat badan 200-250 gram yang dibagi menjadi 6 kelompok percobaan secara
acak. Kelompok I diberi makanan standar dan aquades, kelompok II diberi aloksan dan aquades,
kelompok III diberi aloksan dan insulin, sedangkan kelompok IV, V dan VI diberi aloksan dan infusa
daun murbei konsentrasi 33,33 % b/v ; 25 % b/v ; 16,67 % b/v secara peroral. Perlakuan selama dua
minggu. Kadar glukosa darah tiap periode ditentukan secara Spektrofotometri Visible menggunakan
metode enzimatik photometrik tes “Glucose Oxidase Peroxidase 4- Aminoantipyrine Phenol”. Penurunan
glukosa darah dianalisis dengan analisa statistik splitplot. Perbedaan antar kelompok perlakuan dianalisis
dengan uji Tukey’s LSD dengan taraf kepercayaan 95 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa infusa
daun murbei mempunyai efek antihiperglikemik. Penurunan kadar glukosa darah dengan konsentrasi
33,33 % b/v; 25 % b/v ; 16,67 % b/v masing-masing sebesar 56,34 %, 60,96 % dan 61,94 %.
Sedangkan insulin dosis 1 UI / Kg BB 66 %. Saran kepada peneliti lain agar dilakukan penelitian lagi
dengan jumlah hewan uji yang lebih banyak untuk mengurangi variabilitas individual dan perlu dilakukan
penelitian antihiperglikemik daun murbei dengan menggunakan cairan penyari lainnya.Puspitarini KikiYuliani SaptopSofia Vivi2015-01-20T07:17:56Z2019-03-06T00:41:49Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11720This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/117202015-01-20T07:17:56ZPENGARUH METODE PENYARIAN TERHADAP PERBEDAAN HASIL ANALISIS
KADAR TANIN DALAM DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava L.)
SECARA SPEKTROFOTOMETRI SINAR TAMPAKIndonesia kaya dengan aneka ragam tanaman obat, salah satu diantaranya adalah daun jambu biji.
Berdasarkan pengalaman, daun jambu biji sudah dikenal luas oleh masyarakat untuk mengobati diare.
Kandungan zat bioaktif yang bertanggung jawab terhadap efek antidiarenya adalah senyawa tanin yang
disebut Psiditanin. Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh metode penyarian terhadap
kadar tanin tersari dalam daun jambu biji secara spektrofotometri sinar tampak. Metode penyarian yang
digunakan adalah maserasi, perkolasi, dan Soxhlet dengan cairan penyari etanol 95%. Identifikasi
terhadap tanin dilakukan menggunakan gelatin P, HCl P, FeCl 3 LP dan H2SO4 serta kromatografi lapis
tipis dengan fase diam silika gel G dan fase gerak toluena : n-butanol : asam asetat : air (1 : 3 : 1 : 5)
dengan pembanding asam tanat. Sedangkan penetapan kadar tanin tersari dilakukan menggunakan
spektrofotometri sinar tampak pada panjang gelombang maksimal 729, 40 nm dan waktu operasi antara
1860-2820 detik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam daun jambu biji terdapat tanin. Hal ini
didasarkan pada terbentuknya endapan putih dengan gelatin P, warna kuning kehijauan dengan HCl P,
warna hitam kebiruan dengan FeCl3 LP, dan endapan dengan H2SO4. Hasil KLT-nya menunjukkan harga
hRf dan warna bercak yang relatif sama antara sampel dengan pembanding. Penetapan kadar tanin secara
spektrofotometri sinar tampak diperoleh hasil : kadar tanin dengan metode maserasi = 1,0378 ± 0,0318%
b/b, metode perkolasi = 1,3033 ± 0,0163% b/b, dan metode Soxhlet = 2,2609 ± 0,0878% b/b. Setelah
dianalisis dengan uji varian satu jalan menunjukkan perbedaan bermakna sehingga dilanjutkan dengan uji
t. Hasil uji t menunjukkan perbedaan bermakna Dengan demikian dapat disimpulkan adanya pengaruh
metode penyarian terhadap kadar tanin tersari dalam daun jambu biji dengan metode Soxhlet yang paling
tinggi.- MariniGuntarti Any- Kintoko2015-01-20T07:17:56Z2015-01-20T07:17:56Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11731This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/117312015-01-20T07:17:56ZSkew-Semifield dan Beberapa SifatnyaSuatu field ( lapangan ) F adalah struktur aljabar yang melibatkan dua
operasi biner yang disebut penjumlahan ( dinotasikan dengan “ + ” ) dan perkalian
(yang dinotasikan dengan “ . ” ) sedemikian sehingga ( F ,+ ) dan (F ,.) masing –
masing membentuk grup abelian dan memenuhi aksioma distributif . Dengan
menghilangkan beberapa aksioma pada field, maka diperoleh struktur-struktur baru yang
merupakan generalisasi dari field.
Pada tulisan ini akan dibahas salah satu generalisasi dari field yang disebut
dengan skew-semifield dan beberapa sifatnya. Skew-semifield S adalah semiring
komutatif terhadap jumlah dengan elemen nol 0 sedemikian sehingga (S \ { 0} ,.)
merupakan grup.
Dari hasil kajian diperoleh hasil bahwa: Jika S skew – semifield yang
memuat elemen tak nol yang mempunyai invers jumlah maka S adalah skew –
semifield. Hasil lain diperoleh bahwa: Skew semifield S memuat paling banyak satu
elemen a sedemikian sehingga a ≠ 1 dan a2 = 1 . Lebih lanjut jika a ∈ S mempunyai
sifat demikian , maka ax = xa untuk setiap x di S .- Karyatiyatiuny@yahoo.com2015-01-20T07:17:56Z2015-01-20T07:17:57Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11744This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/117442015-01-20T07:17:56ZEFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE STAD DENGAN PRNDEKATAN KONTEKSTUAL
PADA POKOK BAHASAN SISTEM PERS. LINEAR DUA VARIABEL
DI KELAS II SMPN 32 SURABAYARendahnya prestasi belajar siswa dalam pelajaran matematika merupakan
salah satu keluhan dari para guru di negara kita. Untuk menanggapinya telah
diujicobakan dengan menerapkan beberapa model pembelajaran, antara lain model
pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan pendekatan kontekstual. Tujuan
dalam penelitian ini adalah untuk (1) mengetahui bagaimana ketuntasan belajar
matematika siswa setelah diajar dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD dengan pendekatan kontekstual, (2) mengetahui aktivitas
siswa dan guru selama pembelajaran matematika dengan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD dengan pendekatan kontekstual, (3) mengetahui
kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran matematika dengan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan pendekatan kontekstual, (4)
mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran matematika dengan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan pendekatan kontekstual.
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas II A dan II C SMP Negeri 32
Surabaya, yang masing-masing terdiri atas 42 dan 43 siswa. Pengumpulan data
dilakukan dengan menggunakan metode tes, observasi dan angket. Data dalam
penelitian ini dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif.
Berdasarkan hasil analisis deskriptif yang dilakukan, diperoleh:
1. Ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal sesuai kurikulum 1994 dapat
tercapai, dengan persentase ketercapaian sebesar 86,67%.
2. Aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan
pendekatan kontekstual adalah efektif.
3. Aktivitas guru selama kegiatan pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan
pendekatan kontekstual adalah efektif.
4. Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran kooperatif tipe STAD
dengan pendekatan kontekstual dapat dikategorikan baik.
5. Respon siswa terhadap model pembelajaran kooperatif tipe TPS adalah positif.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran
kooperatif tipe STAD dengan pendekatan kontekstual efektif jika diterapkan pada
pembelajaran Matematika di kelas II SMPN 32 Surabaya.- Masriyah2015-01-20T07:17:55Z2019-03-06T01:20:41Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11708This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/117082015-01-20T07:17:55ZMEMAHAMI PROSES ADSORPSI ION LOGAM OLEH CLAY MINERALMeskipun logam berat di lingkungan biasanya terdapat dalam konsentrasi yang rendah, namun
sifat racunnya dapat membahayakan kehidupan manusia, hewan dan tumbuhan. Oleh karena itu, transport
logam-logam berat dan ion-ion logam lainnya perlu diketahui, agar manusia dapat menyikapi dan
memperlakukannya dengan baik dan benar. Clay mineral seperti: kaolinite, montmorillonite, illite, dan
gibbsite yang terdapat di dalam tanah dapat berperan sangat vital sebagai adsorben ion-ion logam,
berfungsi sebagai penetral kontaminan di lingkungan tanah dan air. Tingginya afinitas adsorpsi clay
mineral terhadap ion-ion logam tersebut disebabkan oleh besarnya rasio antara luas permukaan dan massa
dari clay mineral. Ada dua sisi aktif yang terdapat di dalam clay mineral yang sangat penting untuk
adsorpsi: sisi muka (XH) yang muatannya selalu negatif dan sisi tepi (S-OH) yang muatannya tergantung
pada harga pH. Dalam beberapa clay mineral seperti montmorillonite, terdapat juga sisi aktif ekstra yang
disebut permukaan interlayer. Mekanisme reaksi suatu adsorpsi belum umum dikemukakan, padahal di
dalam ilmu kimia mekanisme reaksi tersebut dapat memberikan gambaran yang jelas bagi pemahaman
proses adsorpsi. Beberapa penelitian terdahulu telah melaporkan bahwa ion-ion logam (Mn+) bereaksi
dengan permukaan clay mineral melalui pembentukan kompleks inner-sphere dengan sisi XH dan SOH.Ikhsan Jaslinjikhsan@yahoo.com2015-01-20T07:17:55Z2019-03-06T08:02:16Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11718This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/117182015-01-20T07:17:55ZUJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN INFUSA DAUN SRIKAYA (Annona squamosa, L)Aktivitas sebagai antioksidan yang dimiliki oleh sebagian besar flavonoid telah diteliti. Penelitian
yang telah dilakukan sebelumnya menunjukkan bahwa pemisahan flavonoid dalam fraksi eter hasil
hidrolisis infusa daun srikaya (Annona squamosa, L) dengan metode kromatografi kertas diperoleh hasil
pemisahan yang baik dengan fase gerak asam asetat 15 %. Identifikasi flavonoid tersebut menggunakan
spektrofotometer UV diperoleh 4 isolat flavonoid (Nurani, 2004). Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui kemampuan flavonoid yang terkandung dalam daun srikaya (Annona squamosa, L) sebagai
penghambat oksidasi yang berfungsi sebagai antioksidan. Penelitian penghambatan oksidasi dilakukan
dengan proses autooksidasi asam linoleat yang menghasilkan TBA-reacting substrate (TBArs) (dianggap
sebagai malondialdehida). Malondialdehida ini akan bereaksi dengan asam 2-tiobarbiturat menghasilkan
senyawa kompleks yang berwarna merah jambu kemudian diukur absorbansinya dengan spektrofotometer
visibel pada panjang gelombang maksimum 532 nm. Berat sampel infusa daun srikaya (Annona
squamosa, L) serta kuersetin yang digunakan adalah 8 mg. Penghambatan oksidasi dihitung berdasarkan
berkurangnya absorbansi tanpa adanya sampel dibanding absorbansi dengan adanya sampel. Persentase
penghambatan oksidasi yang dihasilkan menunjukkan bahwa perlakuan antar sampel mampu
menghambat oksidasi dengan penghambatan kuersetin (57,11 ± 5,47) % > infusa (53,23 ± 2,91) %. Hasil
analisis menggunakan metode analisis varian satu jalan (ANAVA) dengan taraf signifikan 99 %
menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna.Mubarokah Isnaini ZuliastutiAznam NurfinaNurani Laela Hayu2015-01-20T07:17:55Z2015-01-20T07:17:55Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11757This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/117572015-01-20T07:17:55ZPenerapan Teori Respons Butir Dalam Penyetaran TesPenyetaraan tes perlu dilakukan khususnya bagi kegiatan pengujian dalam
skala besar yang mempersiapkan lebih dari satu perangkat tes mengingat bahwa
menyusun tes yang benar-benar paralel tidaklah mudah. Kegiatan penyetaraan tes
dilakukan dengan mengembangkan konversi suatu system unit tes ke system unit
tes yang lain sehingga setelah dikonversi skor yang berasal dari dua atau lebih
perangkat tes menjadi setara dan dapat dipertukarkan. Kegiatan ini dapat
dilakukan dengan mengunakan teori respons butir (Item Response Theory/IRT).
Teori respons butir merupakan teori tes dengan berbagai keunggulan yang
mampu mengatasi kelemahan pada teori tes yang berkembang sebelumnya yakni
teori tes klasik. Sebagaimana teori tes klasik, teori ini juga sangat berguna
terutama dalam hal penentuan estimasi parameter butir maupun parameter
kemampuan peserta tes. Selain itu, teori ini ternyata juga dapat diterapkan untuk
kegiatan penyetaraan tes. Oleh karena itu, dalam tulisan ini akan dikaji tentang
penerapan teori respons butir dalam penyetaraan tes yang meliputi asumsi dasar
yang harus dipenuhi, langkah-langkah, rancangan yang dapat digunakan, dan
metode-metode yang dikembangkan.
Berdasarkan hasil kajian diperoleh bahwa penerapan teori respons butir
dalam penyetaraan tes harus memenuhi dua asumsi dasar yakni unidimensi dan
independensi lokal (local independence). Langkah atau proses melakukan
kegiatan penyetaraan tes berdasarkan teori respons butir meliputi: (1)
pengestimasian parameter, (2) pengestimasian skala IRT dengan menggunakan
transformasi linier, dan (3) penyamaan skor. Ada 3 rancangan penyetaraan tes
menurut teori respons butir yaitu: (1) rancangan kelompok tunggal (single-group
design), rancangan kelompok equivalen (equivalent-group design), dan (3)
rancangan tes jangkar (anchor test design). Metode-metode yang dikembangkan
untuk melakukan penyetaraan tes menurut teori respons butir adalah: (1) metode
regresi, (2) metode rerata dan sigma, (3) metode rerata dan sigma tegar, dan (4)
metode kurva karakteristik.Hidayati Kana2015-01-20T07:17:54Z2019-03-06T08:02:10Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11716This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/117162015-01-20T07:17:54ZPENGARUH SUHU TERHADAP PERUBAHAN KOEFISIEN PARTISI TEOFILIN
DALAM PELARUT n-OKTANOL-AIRTeofilin merupakan alkoloida yang terdapat dalam daun teh. Zat tersebut memiliki khasiat sebagai
obat asma (vasodilator). Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh suhu terhadap perubahan koefisien
partisi teofilin dalam pelarut oktanol-air. Fase air yang digunakan adalah larutan dapar fosfat pH 7,4,
sedangkan variasi suhu yang digunakan untuk mencapai kesetimbangan distribusi solut diantara kedua
pelarut adalah 30 °C, 37 °C dan 40 °C. Penetapan kadar obat dalam fase air dilakukan secara
spektrofotometri pada panjang gelombang 295 nm. Harga koefisien partisi teofilin dalam pelarut oktanol-
air pada suhu 30 °C, 37 °C dan 40 °C diperoleh hasil berturut-turut 4,93 ; 5,34 dan 5,46. Hasil uji t pada
P = 0,95 untuk pengaruh suhu terhadap perubahan koefisien partisi teofilin dalam pelarut oktanol-air
menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna.- IsmalinahYuwono TedjoWahyuningsih Iis2015-01-20T07:17:54Z2019-03-06T08:02:13Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11717This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/117172015-01-20T07:17:54ZPERAN UDARA DALAM KEHIDUPAN KAITANNYA DENGAN PANDANGAN HIDUP
MASYARAKAT INDONESIAUntuk kelangsungan hidup, orang perlu bernafas setiap saat. Udara pernafasan mengandung
oksigen yang penting pada reaksi oksidasi zat makanan di dalam tubuh. Reaksi tersebut menghasilkan
energi untuk mempertahankan panas tubuh, dan melanggsungkan proses metabolik. Udara bersih dapat
meningkatkan kesehatan, vitalitas, daya tahan tubuh, dan dapat memperpanjang harapan hidup seseorang.
Sebaliknya udara yang tercemar dapat menimbulkan gangguan kesehatan sampai dengan kematian dalam
waktu yang singkat. Masalah polusi udara terdapat di negara berkembang maupun negara maju. Polusi
udara di negara berkembang lebih parah, karena dukungan teknologi dan dana sangat kurang, ditambah
rendahnya kesadaran masyarakat mengenai pentingnya udara bersih. Oleh karena itu diperlukan
menanamkan budaya yang diterapkan melalui pendidikan sejak dini, sehingga memelihara udara bersih
menjadi bagian dari budaya dan pandangan hidup seluruh masyarakat Indonesia.Arty Indyah Sulistyo2015-01-20T07:17:54Z2019-03-06T08:02:31Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11724This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/117242015-01-20T07:17:54ZVALENSI KAJIAN KETEPATAN PENGGUNAANNYA DALAM PEMBELAJARAN
ILMU KIMIABuku ajar (literatur) ilmu kimia tidak lagi mengenalkan istilah valensi. Namun dalam buku ajar,
diktat, atau petunjuk praktikum ilmu kimia yang beredar di Indonesia masih dijumpai penggunaan istilah
valensi. Kajian menunjukkan adanya ketidaktepatan penggunaan istilah valensi. Berdasarkan kajian
perkembangan konsep valensi, valensi berhubungan dengan jumlah pasangan elektron ikatan yang
dipunyai atom dalam senyawa ditambah harga mutlak muatan formal. Konsep ini tidak berlaku umum
karena valensi suatu atom pada beberapa senyawanya dengan jenis ikatan yang sama, mempunyai harga
yang berlainan. Konsep yang lebih sesuai adalah elektrovalensi atau kovalensi atom pada senyawa atau
spesiesnya. Konsep ini memerlukan pengetahuan dasar struktur Lewis senyawa dan konsep
elektronegativitas. Kedua konsep ini belum begitu populer. Konsep yang erat kaitannya dengan konsep
elektrovalensi dan kovalensi adalah konsep bilangan oksidasi. Konsep ini lebih populer dibandingkan
elektrovalensi dan kovalensi. Harga bilangan oksidasi atom dalam senyawanya sama dengan harga
elektrovalensi atau kovalensi, hanya bilangan oksidasi atom dalam senyawanya dapat berharga positif
atau negatif. Konsep bilangan oksidasi sangat tepat digunakan untuk menjelaskan gejala kimia dan dapat
digunakan menjelaskan senyawa yang terjadinya dengan transfer elekrtron maupun pemakaian bersama
pasangan elektron.Sukarna I Made2015-01-20T07:17:53Z2019-03-06T07:42:47Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11710This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/117102015-01-20T07:17:53ZPRA RANCANGAN SUATU INDUSTRI KIMIAIndustri kimia merupakan suatu sistem organisasi usaha yang “profit oriented”. Disamping
bertujuan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi ( produk) yang bermanfaat bagi kemaslahatan umat,
pihak industri kimia juga mengharapkan adanya keuntungan dibidang ekonomi. Oleh karena itu, sebelum
suatu industri kimia didirikan, perlu dilakukan prarancangan . Prarancangan ini bertujuan menentukan
kelayakan suatu industri kimia. Langkah- langkah prarancangan industri kimia meliputi 1). Menentukan
tujuan didirikannya industri kimia; 2) Menentukan jenis dan mekanisme proses yang ada di dalamnya
(termasuk proses kimia dan proses fisika); 3) Menentukan kapasitas produksi; 4) Menghitung banyaknya
bahan/ zat yang keluar dan masuk dari dan ke dalam suatu alat proses ( dengan menggunakan konsep
neraca bahan); 5) Menghitung banyaknya panas yang keluar dan masuk dari dan ke dalam suatu alat
(menggunakan konsep neraca panas); 6) Merancang alat- alat produksi ( reaktor, alat pemurnian, alat
penukar kalor dll.); 7) Menghitung utilitas yang diperlukan ( meliputi: air, udara, uap air dan listrik ); 8).
Melakukan evaluasi ekonomi untuk menentukan kelayakan didirikannya industri kimia.M.Si. Endang Dwi Siswani2015-01-20T07:17:53Z2019-03-06T08:01:58Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11712This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/117122015-01-20T07:17:53ZKARAKTERISASI STRUKTURAL MATERIAL HEKSAGONAL
MESOPORI-MESOSTRUKTURAnalisis secara struktural yang meliputi sistem kristal, parameter kisi dan bidang-bidang kristal,
pada material mesopori-mesostruktur di atas jarang dilakukan dalam berbagai artikel. Berdasarkan hal
tersebut, artikel ini mengkaji analisis kristalografi sederhana pada material silika heksagonal mesopori-
mesostruktur dan turunannya. Hasil kajian menunjukkan bahwa sistem kristal, parameter kisi dan bidang-
bidang kristal dapat ditentukan melalui perhitungan sederhana. Sistem kristal pada material mesopori-
mesostruktur yang di kaji yaitu heksagonal (p6). Parameter kisi untuk masing-masing sistem kristal
tersebut yaitu 54,46 Å. Bidang-bidang kristal (hkl) yang teridentifikasi untuk material heksagonal
mesopori-mesostruktur berdasarkan spektra difraksi sinar-X yaitu (100), (110), (200), (210) dan (300).Sutrisno Hari2015-01-20T07:17:53Z2015-01-20T07:17:53Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11759This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/117592015-01-20T07:17:53ZMENDETEKSI BIAS BUTIR TES MATEMATIKA DAN IPA
BERDASARKAN GENDERDalam suatu perangkat tes, jika terdapat butir-butir soal yang
memberikan peluang menjawab benar berbeda kepada kelompok peserta tes
berdasarkan jenis kelamin (gender), maka dikatakan perangkat tes tersebut
memuat butir-butir yang bias. Bias butir ini menyebabkan perangkat tes
bersifat tidak adil. Padahal, salah satu azas terselenggarakannya suatu tes
adalah keadilan (equity). Terkait dengan hal ini dan pentingnya peranan
matematika dan ilmu pengetahuan alam, perlu dideteksi muatan bias butir
dalam suatu perangkat tes. Muatan bias ini dapat dideteksi dengan teori tes
klasik maupun dengan teori respons butir.Retnawati Heririwati@yahoo.com2015-01-20T07:17:52Z2019-03-06T01:15:57Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11707This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/117072015-01-20T07:17:52ZKAJIAN TENTANG SINTESIS POLIURETAN DAN KARAKTERISASINYAPoliuretan merupakan bahan polimer yang mengandung gugus fungsi uretan (-NHCOO-) dalam
rantai molekulnya. Gugus fungsi tersebut terbentuk sebagai hasil reaksi antara gugus isosianat dengan
gugus hidroksi. Poliuretan struktur linier diperoleh dengan cara mereaksikan diol rantai pendek dengan
diisosianat. Poliuretan bercabang dan berikatan silang diperoleh dengan cara mereaksikan molekul yang
mengandung gugus –OH > 2 dengan diisosianat atau dengan mereaksikan glikol dengan diisosianat dan
dilakukan penambahan sejumlah kecil poliol. Sifat termal poliuretan dikarakterisasi dengan teknik
Differential Thermal Analysis (DTA), Differential Scanning Calorimetry (DSC), dan Thermogravimetry
Analysis (TGA). Sifat mekaniknya dikarakterisasi dengan alat tensile test. Kristalinitasnya ditentukan
dengan teknik X-Ray Diffraction (XRD). Morfologi permukaan poliuretan diamati dengan teknik
Scanning Electron Microscopy (SEM).Rohaeti Eli2015-01-20T07:17:52Z2019-03-06T08:01:55Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11711This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/117112015-01-20T07:17:52ZPROSES BIOSORBSI DENGAN MENGGUNAKAN MIKROORGANISME SEBAGAI
SALAH SATU ALTERNATIF BIOREMOVAL LOGAM BERAT DALAM
LINGKUNGAN TERCEMARTulisan berikut merupakan kajian yang luas mengenai proses biosorbsi logam berat yang
melibatkan mikroorganisme. Bioremoval didefinisikan sebagai terakumulasi dan terkonsentrasinya zat
polusi (polutan) dari suatu lingkungan perairan yang tercemar oleh bahan biologi yang selanjutnya
melalui proses recovery (pengunduhan kembali) bahan ini dapat dibuang dan ramah terhadap lingkungan.
Salah satu cara dari bioremoval adalah biosorbsi. Biosorbsi adalah proses penyerapan logam yang terjadi
tidak tergantung pada metabolisme, terutama terjadi pada permukaan dinding sel dan permukaan
eksternal lainnya melalui mekanisme fisika dan kimia. Berbagai jenis mikroorganisme yang kapasitasnya
sebagai bahan biologi diketahui dapat mengakumulasi logam berat dalam jumlah besar. Fenomena ini
dapat digunakan sebagai dasar pengembangan bioremoval sehingga potensial dan layak diaplikasikan
pada teknologi removal dan proses recovery ion logam berat dari suatu lingkungan tercemar. Pemilihan
variabel dan parameter dasar desain dan operasi yang baik dibutuhkan untuk mendapatkan aplikasi
terbaik bagi proses bioremoval ion logam berat. Teknologi yang melibatkan mikroorganisme dalam
mengatasi permasalahan lingkungan masih dalam pengembangan. Penelitian dan kajian-kajian yang
berkesinambungan dapat menentukan proses terbaik untuk mengatasi permasalahan ion logam berat di
lingkungan tercemar.Purwaningsih Dyah2015-01-20T07:17:52Z2015-01-20T07:17:52Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11743This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/117432015-01-20T07:17:52ZPENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK)
PADA MATEMATIKA MATERI KESEBANGUNAN UNTUK SISWA SMPDalam KBK telah dimasukkan tujuan-tujuan proses dalam pembelajaran, oleh
karena itu diperlukan tes tertulis yang dapat digunakan untuk mengukur tujuan tersebut.
Sistem penilaian yang digunakan adalah PBK (Penilaian Berbasis Kelas) dilaksanakan
secara terpadu dengan kegiatan belajar mengajar dan dilakukan dalam bentuk-bentuk
pengumpulan kerja siswa (portofolio), hasil karya (produk), penugasan (proyek), kinerja
(unjuk kerja), dan tes tertulis (kertas dan pensil).
Berdasarkan tujuan pembelajaran matematika yang tercantum dalam kurikulum
berbasis kompetensi, maka soal yang digunakan dalam penilaian diharapkan juga
menggunakan pemecahan masalah, menekankan komunikasi dan ketrampilan-
ketrampilan berpikir kritis dan mencari hubungan antara konsep matematika dan
kehidupan nyata merupakan tujuan pembelajaran yang tidak dapat diukur dengan tes
tradisional (kertas – pensil).
Dengan melihat tuntutan penilaian di atas, maka para guru harus menguasai
penilaian-penilaian lain (selain tes tradisional) yang dapat digunakan. Penilaian-penilaian
yang sesuai dengan penilaian berbasis kelas, antara lain: portofolio, proyek dan
investigasi, dan unjuk kerja. Beberapa macam penilaian di atas merupakan mitra dari
penilaian tradisional.
Kesebangunan dan kongruensi merupakan salah satu materi di SMP. Pada materi
ini, penilaian yang dilakukan guru hanya untuk melihat penguasaan konsep saja. Untuk
itu perlu dilakukan pengembangan model penilaian berbasis kelas pada materi
Kesebangunan yang menggunakan pemecahan masalah, menekankan komunikasi dan
ketrampilan-ketrampilan berpikir kritis serta mencari hubungan antara konsep
matematika dan kehidupan nyata.Rahaju Endah Budi2015-01-20T07:17:52Z2015-01-20T07:17:52Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11748This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/117482015-01-20T07:17:52ZINOVASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA SLBProgram wajib belajar (wajar) 9 tahun merupakan upaya dalam membentuk
sumber daya manusia yang berkualitas dan jumlah yang memadai. Wajib belajar 9
tahun merupakan program yang harus segera direalisir untuk mengantisipasi
pengembangan teknologi maupun industri dimana Indonesia telah memasuki era
AFTA dan menyusul APEC. Seluruh anak bangsa perlu memperoleh pembelajaran
yang memadai dari keragaman yang ada. Kreativitas, pengetahuan maupun wawasan
para pendidik khususnya yang berada digaris terdepan perlu memiliki kemampuan
yang kreatif dan inovatif dalam mengelola pembelajaran Melalui inovasi
pembelajaran matematika di SLB, kualitas anak didik diharapkan semakin meningkat
kualitasnya dan diharapkan dapat mengatisipasi perkembangan.
Dalam mengelola pembelajaran guru hendaknya mempunyai kreativitas yang
tinggi sehingga materi yang disampaikan dapat mudah dicerna oleh peserta didik
dengan sebaik-baiknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh
tingkat penguasaan penalaran, penguasaan konsep dan pengaplikasian matematika
dalam pembelajaran matematika guru-guru di Sekolah Luar Biasa. . Hasil tes guru-
guru matematika SLB peserta pelatihan matematika se Indonesia menunjuk kan
penguasaan konsep matematika dan penalaran masih memprihatinkan
Terpakainya matematika dalam kehidupan nyata (kontekstual) selalu
dimunculkan untuk memudahkan peserta didik bisa merasakan betapa manfaatnya
matematika dalam hidupnya. Untuk itu penguasaan penalaran, dan pengaplikasian
matematika sangat diperlukan guru matematika apalagi di Sekolah Luar Biasa.
Berdasar kan hal tersebut masih diperlukan pelatihan matematika secara
berkesinambungan dan ditindaklanjuti dengan terapan/sosialisasi dilapangan maupun
penelitian ber kesinambunganPrajitno Edi2015-01-20T07:17:52Z2015-01-20T07:17:52Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11755This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/117552015-01-20T07:17:52ZMEMBENTUK KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA
MELALUI METODE RECIPROCAL TEACHING PLUS
(GENERATIVE LEARNING) PADA PEMBELAJARAN
KALKULUS DIFERENSIAL DENGAN
MENGEMBANGKAN MATERI ON-LINEPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (a) pembentukan kemandirian belajar
mahasiswa dalam Pembelajaran Kalkulus diferensial dengan Metode Reciprocal
Teaching Plus (Generative Learning) mengembangkan materi on-line di Jurusan
Pendidikan Matematika FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta, dan keuntungan-
keuntungan yang diperoleh dan kendala-kendala yang dihadapi dalam membentuk
kemandirian belajar mahasiswa dalam Pembelajaran Kalkulus diferensial dengan
Metode Reciprocal Teaching Plus (Generative Learning) mengembangkan materi on-
line di Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta.
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan penelitian tindakan
kelas (classroom action research). Langkah-langkah penelitian yang akan dilaksanakan
mengacu pada model Kemmis dan McTaggart. Setiap putaran/siklus tindakan meliputi
perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Kegiatan ini berulang dalam 2 siklus.
Instrumen yang digunakan adalah angket tentang minat mahasiswa terhadap
pembelajaran, lembar observasi kegiatan pembelajaran dan tes prestasi belajar. Adapun
data yang diperoleh dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Pembelajaran Kalkulus diferensial
dengan metode reciprocal teaching plus (generative learning) dengan mengembangkan
materi on-line dapat dilakukan dengan menugaskan mahasiswa membuat makalah
(sebagai upaya menciptakan pengetahuan dalam diri mahasiswa) kemudian
mempresentasikannya (reciprocal teacing) dan pembelajaran ini meningkatkan
kemandirian belajar mahasiswa, dan (2) Keuntungan pembelajaran ini adalah diminati
mahasiswa, dapat mengaktifkan mahasiswa dan kelas mencapai pembelajaran tuntas,
sedangkan kendalanya adalah perlu waktu lama dalam pelaksanaan pembelajarannya.Prajitno EdiDhoruri AtminiRetnawati Heri2015-01-20T07:17:52Z2015-01-20T07:17:52Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11756This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/117562015-01-20T07:17:52ZUpaya Peningkatan Kualitas Pembelajaran Analisis Regresi dengan
Metode Student Project di Jurusan Pendidikan MatematikaPenelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui efektifitas dari
pembelajaran dengan metode student project dari sisi kompetensi mahasiswa dalam
mengaplikasikan analisis regresi pada masalah-masalah real. Selain kompetensi yang
sifatnya kognitif penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak pembelajaran yang
sifatnya non kognitif, yaitu, kemandirian dan aktifitas mahasiswa di dalam perkuliahan.
Juga akan diungkap kendala-kendala dari penerapan metode student project. Subyek
penelitian ini adalah mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika angkatan 2002 peserta
mata kuliah Analisis Regresi.
Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan penelitian tindakan dengan metode
student project. Dalam penelitian ini dilakukan pembelajaran di kelas sesuai dengan
Rencana Kegiatan Belajar Mengajar (RKBM) dan praktikum. Bentuk dari tindakan kelas
dibagi dalam dua siklus, pada tiap siklus diberikan tugas (project) kelompok kepada
mahasiswa. Ada dua macam tugas yang diberikan kepada mahasiswa yaitu : tugas
menganalisis data yang diberikan oleh dosen, dan tugas mencari data real dari berbagai
bidang ilmu sekaligus menganalisisnya. Tugas dipresentasikan dan didiskusikan di dalam
kelas.
Evaluasi pembelajaran dilakukan selama proses pembelajaran, yaitu dari tugas,
presentasi, diskusi, tes (ujian sisipan), hasil observasi dan angket. Hasil evaluasi
digunakan untuk melakukan refleksi kegiatan siklus.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa setelah mengikuti pembelajaran
dengan metode student project 64,5% mahasiswa telah tuntas belajar berdasarkan
kriteria ketuntasan yang telah ditetapkan, yaitu mendapat nilai skor minimal 66 atau
dalam huruf B - , aktivitas mahasiswa selama mengikuti kuliah dapat dikatakan baik
khususnya dalam kegiatan diskusi, hampir 85% persen mahasiswa terlibat aktif.,
demikian pula dalam hal kemandirian belajar mahasiswa dapat memenuhi semua tugas
yang memerlukan keaktifan mahasiswa mengeksplorasi sumber belajar secara mandiri.Listyani EndangWutsqa Dhoriva Urwatul2015-01-20T07:17:51Z2019-03-06T08:02:01Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11713This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/117132015-01-20T07:17:51ZSTUDI KINERJA BENTONIT SEBAGAI ADSORBEN ALAMI LIMBAH CAIR
VINASEPenelitian tentang kinerja bentonit sebagai adsorben limbah cair vinase telah dilakukan. Pada
penelitian ini difokuskan pada laju penyerapan bentonit terhadap limbah cair vinase, waktu pengadukan
dan dosis bentonit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu pengadukan optimum 2 jam, dosis
bentonit optimum yang dihasilkan adalah 15 gram/50 mL vinase. Semakin banyak bentonit yang
digunakan semakin besar penurunan warna vinase, tetapi penambahan bentonit akan mencapai titik
dimana kinerja bentonit relatif konstan terhadap vinase. Penambahan dosis bentonit mengikuti persamaan
%pengurangan warna = (76,92).(massa bentonit)0,239. Hasil SEM menunjukkan adsorbat dalam vinase
terserap pada permukaan bentonit. Nilai COD limbah cair vinase turun sebesar 84% dan intensitas warna
vinase turun sebesar 93 %.Supriatna Asepaasupri@upi.eduPramono Adi2015-01-20T07:17:51Z2019-03-06T08:02:04Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11714This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/117142015-01-20T07:17:51ZISOLASI DAN IDENTIFIKASI KOMPONEN SENYAWA TURUNAN XANTHON
DARI AKAR Garcinia dulcis SEBAGAI ANTI MALARIATelah dilakukan penelitian, dengan tujuan adalah mengisolasi dan identifikasi komponen
senyawa turunan xanthon dari akar Garcinia dulcis, dan menguji aktifitas anti malaria. Tujuan khusus
penelitian adalah: 1). Isolasi komponen senyawa turunan xanthon dari akar Garcinia dulcis; 2).
Mengidentifikasi komponen senyawa turunan xanthon dari akar Garcinia dulcis; 3). Menguji aktifitas
anti malaria yaitu dengan uji aktivitas anti plasmodial secara in vitro pada kultur jaringan senyawa
turunan xanthon. Metode penelitian yang dilakukan adalah eksperimen murni atau eksperimen
laboratorium. Sampel yang diambil adalah akar Garcinia dulcis. Kegiatan yang telah dilakukan adalah: 1).
Isolasi komponen senyawa turunan xanthon dari akar Garcinia dulcis dengan pelarut ethanol; 2).
Melakukan TLC; 3). Melakukan kromatograf kolom dengan eluen pelarut organik. 4). Menganalisis data
hasil kromatografi kolom; 5). Melakukan uji aktivitas anti malaria yaitu dengan uji aktivitas anti
plasmodial secara in vitro pada kultur jaringan. Hasil yang diharapkan dalam penelitian ini adalah
senyawa yang mengandung komponen senyawa turunan xanthon, dapat dipakai sebagai anti malaria
dengan IC50 sebesar 47,9%. Penelitian lebih lanjut masih dilakukan untuk mengkaji struktur kimia
golongan xanton yang diperoleh.- Amanatie2015-01-20T07:17:51Z2019-03-06T08:02:07Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11715This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/117152015-01-20T07:17:51ZSINTESA SENYAWA 2,5-BIS(4-HIDROKSI-3-METOKSIBENZILIDIN)
SIKLOPENTANON DENGAN VARIASI JENIS PELARUTSejumlah senyawa turunan kurkumin telah berhasil disintesa satu diantaranya adalah senyawa
2,5-bis(4-hidroksi-3-metoksibenzilidin) siklopentanon. Optimasi sintesa senyawa 2,5-bis(4-hidroksi-3-
metoksibenzilidin) siklopentanon perlu dilakukan agar diperoleh metode sintesa yang lebih efektif dan
efisien. Oleh karena itu, dilakukan penelitian sintesa senyawa 2,5-bis(4-hidroksi-3-metoksibenzilidin)
siklopentanon dengan variasi jenis pelarut dan menggunakan katalis asam sulfat pekat. Sintesa tersebut
dilakukan dengan memodifikasi metode Sardjiman, yaitu dengan cara mengkondensasi vanillin teknis
(kadar 99,84%) dan siklopentanon p.a dalam suasanan asam dengan berbagai variasi jenis pelarut alkohol.
Pelarut alkohol yang digunakan yaitu: 1-propanol, 2-propanol, 1-butanol dan 2-butanol. Pemurnian
senyawa hasil sintesa dilakukan dengan cara rekristalisasi menggunakan pelarut aseton-air (1 : 2).
Kemurnian hasil sintesa ditetapkan berdasarkan titik lebur dan kromatografi lapis tipis. Identifikasi
struktur senyawa hasil sintesa secara kualitatif menggunakan spektometri meliputi spektroskopi
-1 1inframerah (cm , KBr) dan spektroskopi resonansi magnetik inti (δ, ppm. DMSO-d6, H NMR).Hasil
sintesa yang dilakukan menggunakan variasi pelarut alkohol 1-propanol, 2-propanol, 1-butanol dan 2-
butanol diperoleh rendemen rata-rata secara berturut-turut 73.32%, 58.31%, 67.66% dan 58.92%. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa sintesa dengan menggunakan pelarut alkohol primer lebih optimal
dibandingkan dengan menggunakan pelarut alkohol sekunder. Hal ini berkaitan dengan hambatan sterik
yang lebih kecil pada alkohol primer dibandingkan alkohol sekunder. Semakin kurang sterik struktur
suatu pelarut maka semakin mudah pelarut tersebut melepaskan protonnya untuk terjadinya ikatan
hidrogen dengan air ketika peristiwa dehidrasi terjadi pada pembentukan senyawa tersebut.Simbara Ari- Sardjiman- Nurhasanah2015-01-20T07:17:51Z2019-03-06T08:02:34Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11725This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/117252015-01-20T07:17:51ZPENGEMBANGAN DAN PENGGUNAAN KONSEP ANIMASI KOMPUTER
MENGGUNAKAN MACROMEDIA DIRECTOR UNTUK PEMBELAJARAN KIMIATeknologi multimedia telah berkembang dengan cepat yang memungkinkan pengajar untuk
mengembangkan dan menggunakan animasi komputer. Konsep animasi komputer didisain untuk
membantu mahasiswa memahami konsep dasar proses kimia dinamis. Artikel ini membahas tentang
pengembangan dan penggunaan konsep animasi komputer dalam pembelajaran reaksi redoks khususnya
deret aktivitas logam. Deretan animasi mencakup tiga tingkat sajian, yaitu makroskopik, mikroskopik dan
simbolik.Penyajian kuliah dalam bentuk multimedia melalui WWW adalah mungkin. Staf pengajar dan
perancang pembelajaran, programer harus bekerja sama dalam pembuatan media pembelajaran.
Penggunaan animasi komputer memakan waktu ekstra dalam kuliah.Partana Crys Fajar- Suwardi2015-01-20T07:17:51Z2015-01-20T07:17:51Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11742This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/117422015-01-20T07:17:51ZPerluasan Orde Matriks 3 x 3 untuk Huruf Braille ber-KharokatHuruf Braille yang disajikan berupa titik-titik timbul (dot) pada matriks
3 x 2 telah mencakup pengkodean untuk semua huruf (alfabet) dan tanda
baca, serta angka. Penyajian matriks 3 x 2 untuk huruf masih bersifat
lepas, yaitu antara huruf vokal dan konsonan diperlakukan sebagai huruf
yang berdiri sendiri.
Penggunaan matriks 3 x 3 memberikan tempat untuk menambahkan titik
timbul baru. Tiga lokasi penempatan titik timbul pada 1 kolom tambahan
ini memberikan 23 kombinasi baru yang dapat digunakan untuk
melekatkan penyajian kelima huruf vokal yang ada (a, i, u, e, dan o).
Adanya inovasi huruf Braille ber-Kharokat yang berupa pelekatan huruf
vokal sebagai bagian sukukata, diharapkan dapat meningkatkan
kelancaran membaca dan menulis para tuna netra tanpa kehilangan
kemampuan pengenalan bentuk huruf Braille yang telah mereka kuasai.HM Bambang Sumarno2015-01-20T07:17:51Z2015-01-20T07:17:51Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11749This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/117492015-01-20T07:17:51ZMENGGAMBAR GRAFIK FUNGSI DENGAN
MENGGUNAKAN PROGRAM MATHEMATICAIlmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) saat ini berkembang sangat pesat.
Perkembangan IPTEK tersebut berdampak pada bidang-bidang lain dalam kehidupan kita. Salah
satu hasil teknologi yang banyak digunakan hampir di setiap bidang kehidupan adalah komputer
dengan berbagai program sofwarenya. Sebagai suatu alat bantu, komputer sangatlah banyak
manfaatnya, dengan menggunakan komputer kita dapat melakukan perhitungan dan analisis data
yang akurat, melakukan visualisasi grafik, bahkan dengan komputer kita bisa berhubungan
dengan orang lain tanpa terbatas ruang dan waktu, mengakses segala informasi yang kita
butuhkan. Pemanfaatan komputer dalam bidang pendidikan sudah menjadi kebutuhan kita
bersama. Salah satu program (software) berbasis matematika yang dapat digunakan sebagai
media dalam pembelajaran matematika adalah program Mathematica. Program mathematica
dapat digunakan untuk melakukan: (1) komputasi matematik (baik simbolik maupun numerik),
(2) pengembangan algoritma dan aplikasi,(3) pemodelan dan simulasi, (4) eksplorasi, analisis,
dan visualisasi data.
Fungsi dan grafik fungsi merupakan konsep yang sangat penting dalam matematika,
bahkan banyak digunakan dalam ilmu-ilmu lain. Biasanya untuk menggambar grafik fungsi yang
rumus fungsinya sederhana kita kerjakan secara manual dengan merajah titik titik dalam bidang
koordinat, kemudian menghubungkan titik-titik tersebut sehingga diperoleh grafik dari fungsi
tersebut. Akan tetapi untuk menggambar grafik fungsi yang rumus fungsinya cukup kompleks
(misalnya fungsi implisit, fungsi dalam bentuk parameter, grafik tiga dimensi, dsb) akan sangat
sulit jika kita gambar secara manual, untuk itu diperlukan suatu cara agar dapat menggambar
grafik fungsi tersebut dengan mudah. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk menggambar
grafik suatu fungsi dengan bantuan komputer adalah dengan menggunakan program
mathematica.
Dengan menggunakan pogram mathematica, untuk menggambar grafik fungsi dua
dimensi digunakan perintah Plot, sedangkan untuk menggambar garfik persamaan parametrik
digunakan perintah ParametricPlot. Perintah ImplicitPlot digunakan untuk menampilkan garfik
fungsi Implisit, akan tetapi karena perintah ini terdapat dalam paket standar Graphics, sebelum
memulai menggunakannya pertamakali, harus dipanggil dengan perintah Get (<<), yaitu
<<Graphics`ImplicitPlot`. Untuk menggambar grafik tiga dimensi digunakan perintah Plot3D,
sedangkan perintah ParametricPlot3D akan menghasilkan suatu kurva ruang jika diberikan list
dari tiga fungsi parametrik dengan satu parameter.Dhoruri Atminiatmini_uny@yahoo.co.id2015-01-20T07:17:51Z2015-01-20T07:17:51Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11754This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/117542015-01-20T07:17:51ZPembelajaran Terintegrasi Pada Perkuliahan Metode Numerik I:
Upaya Peningkatan Kualitas Struktur Logik Mahasiswa Dalam Penyelesaian
Masalah Secara NumerikHasil belajar mahasiswa Jurusan Matematika Unesa yang memprogram Metode
Numerik I pada Semester Ganjil Tahun Akademik 2003/2004 terkategori tidak
memuaskan. Hanya sekitar 30% mahasiswa S-1 Matematika yang mengikuti perkuliahan
tersebut memperoleh hasil seperti yang diharapkan. Penyebabnya antara lain rendahnya
kualitas struktur logik mahasiswa dalam mengupayakan penyelesaian numerik dari suatu
permasalahan yang diberikan.
Untuk itu dilakukan penyusunan desain pembelajaran terintegrasi yang feasible
untuk penyelenggaraan perkuliahan Metode Numerik I, yang berupa men-sinergikan
perkuliahan Metode Numerik I dengan matakuliah Pemrograman Komputer dan Struktur
Data dan Algortima, memberikan tugas-tugas numerik yang dapat diprogramkan dengan
komputer di Laboratorium Matematika, memberikan tes untuk mengetahui sejauh mana
kemampuan mahasiswa dalam memahami konsep numerik dan logika pemrograman,
melakukan analisis pada data yang sudah terdokumentasi dan menyimpulkannya.
Berdasarkan hasil dan analisa data penelitian dapat disimpulkan bahwa nilai rata-
rata tes numerik dengan menggunakan program komputer lebih tinggi dibandingkan nilai
rata-rata tes numerik yang tidak menggunakan bantuan komputer, terdapat 48%
mahasiswa yang dapat dikategorikan mempunyai kemampuan numerik yang diharapkan
dan pada umumnya mahasiswa setuju bila matakuliah Metode Numerik selalu dikaitkan
dengan penerapan pada pemrograman komputer karena merasa lebih mudah memahami
konsep-konsep numerik melalui logika pemrograman.Wintarti AtikRahajeng BudiFuad Yusuf2015-01-20T07:17:50Z2015-01-20T07:17:50Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11681This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/116812015-01-20T07:17:50ZPERANCANGAN ALAT PENGUJI KUALITAS AIR MINERAL BERBASIS JARINGAN SARAF TIRUANKualitas fisika dari sebuah air mineral merupakan salah syarat yang harus dipenuhi
agar air tersebut bisa dikatakan sehat dan layak untuk diminum. Adanya penetapan kualitas
fisika dari air mineral seperti deviasi temperatur dan intensitas cahaya adalah hal yang
mendasari perancangan alat ini.
Berdasarkan kenyataan bahwa air memiliki deviasi temperatur terhadap suhu sekitar,
dan memiliki daya serap terhadap intensitas cahaya yang masuk ke air, kita dapat
menentukan kualitas fisika air mineral tersebut. Peralatan ini dirancang untuk mengamati
dan mengukur kedua parameter tersebut pada air mineral. Untuk mengolah data yang
diterima oleh sensor dan detektor, digunakan sistem peralatan yang terdiri dari ADC Card
dan PC untuk menampilkan hasil pengukuran.
Sistem peralatan yang dipergunakan untuk mendeteksi deviasi temperatur adalah
sensor suhu LM335. Sedangkan untuk mendeteksi intensitas cahaya yang diterima oleh air
mineral digunakan detektor LDR. Sensor dan detektor ini memiliki ketelitian yang tinggi
sehingga dapat mendeteksi perubahan suhu dan intensitas yang kecil. Linieritas dari sensor
sebesar R2 = 0.9815 dan detektor adalah R2 = 0.9684. Untuk mempertajam hasil
pengukuran, data dari sensor dan detektor ini di belajarkan melalui suatu software yang
dikenal dengan Neural Network atau jaringan syaraf tiruan.Rahmadi Agungagunr@uad.ac.id2015-01-20T07:17:50Z2015-01-20T07:17:50Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11732This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/117322015-01-20T07:17:50ZKonstruksi Sistem Samar
dengan Menggunakan Kuadrat Terkecil Secara RekursifDi dalam tulisan ini akan dikonstruksikan suatu sistem samar secara rekursif
yang meminimalkan kesalahan dari semua pasang input-output, yaitu akan didesain
p
suatu sistem samar f(x) yang meminimalkan J p = ∑ ( f ( x 0 i ), y0 i )2 untuk setiap
i = 1
j jpasang input-output ( x , y ) .
0 0Langkah-langkah yang dilakukan adalah membentuk aturan samar JIKA-
MAKA, memilih parameter awal yang akan dimasukkan pada aturan samar,
menghitung parameter- parameter dengan algoritma kuadrat terkecil secara rekursif.
Berdasarkan langkah-langkah tersebut dikontruksikan sistem samar dengan
mesin inferensi pergandaan, fuzzifier singleton dan defuzzifier rata-rata pusat.Abadi Agus Maman2015-01-20T07:17:50Z2015-01-20T07:17:50Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11761This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/117612015-01-20T07:17:50ZMengintegrasikan Nilai-Nilai dalam Pembelajaran MatematikaPembelajaran matematika di sekolah tidak hanya dimaksudkan untuk mencapai
tujuan pendidikan matematika yang bersifat material, yaitu untuk membekali siswa agar
menguasai matematika dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Namun
lebih dari itu, pembelajaran matematika juga dimaksudkan untuk mencapai tujuan
pendidikan matematika yang bersifat formal, yaitu untuk menata nalar siswa serta
membentuk kepribadiannya. Untuk dapat mencapai tujuan yang bersifat formal tersebut,
kegiatan pembelajaran harus dirancang dengan baik sedemikian sehingga dapat digunakan
sebagai wahana dalam membelajarkan nilai-nilai yang pada ujungnya dapat membentuk
kepribadian siswa. Melalui aktivitas pembelajaran matematika, baik secara implisit maupun
eksplisit, dapat dibelajarkan kepada siswa berbagai nilai-nilai positif yang sesuai. Misalnya,
melalui rangkaian langkah-langkah pemecahan masalah dalam matematika, siswa dilatih
untuk bersikap kritis, cermat, runtut, analitis, rasional, dan efisien.Mahmudi Aliali_uny73@yahoo.com2015-01-20T07:17:50Z2015-01-20T07:17:50Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11674This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/116742015-01-20T07:17:50ZMENUJU INTERPRETASI STATISTIK EKSPERIMEN CELAH GANDA:
ANALISIS VARIABEL ACAK (BAGIAN I)Pada awalnya, eksperimen celah ganda dilakukan oleh Thomas Young (1801-1805)
untuk memberikan solusi atas perdebatan tentang hakekat cahaya. Pada perkembangannya,
eksperimen ini menjadi salah satu ciri khas fisika moderen untuk menjustifikasi prinsip
saling melengkapi Bohr (Bohr’s complementarity principle) yang merupakan salah satu
pilar interpretasi Copenhagen terhadap teori kuantum. Oleh karena itu, makalah ini akan
membahas eksperimen celah ganda menggunakan konsep variabel acak. Dalam makalah
bagian I ini, akan dianalisis sifat acak partikel yang bergerak secara bergantian (satu per
satu) menuju dua celah kecil.Dwandaru W.S.B.2015-01-20T07:17:50Z2015-01-20T07:17:50Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11697This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/116972015-01-20T07:17:50ZOPTIMALISASI PENGGUNAAN ATOMIC PHYSICS EQUIPMENT DALAM PBM
UNTUK PENGEMBANGAN LIFE SKILLS MAHASISWA
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKAPenelitian ini bertujuan menumbuhkan life skill mahasiswa dengan pembelajaran
Fisika Atom berbantuan atomic physics equipment, mengembangkan format pembelajaran
berbasis performance base evaluation untuk peningkatan kualitas pembelajaran Fisika
Atom, dan mengembangkan strategi kegiatan belajar mengajar (KBM) dan cara
pengorganisasian kelas dengan optimalisasi penggunaan atomic physics equipment sebagai
media pembelajaran untuk peningkatan kualitas pembelajaran Fisika Atom.
Metode penelitian yang digunakan adalah tindakan kelas dengan bertumpu pada
media pembelajaran, life skills, performance assesment dan peningkatan hasil belajar
Fisika Atom. Target penelitian ini adalah meningkatnya keahlian dan keterampilan
mahasiswa dalam memanfaatkan piranti eksperimen fisika atom sebagai basis penanaman
life skills bagi mahasiswa jurusan Pendidikan Fisika.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa optimalisasi
science equipment dalam
pembelajaran Fisika Atom dapat menumbuhkan life skills (academic skills) mahasiswa.
Hal ini ditujukkan dengan meningkatnya academic skills mahasiswa dari siklus 1 s/d siklus
3 secara berturut-turut 63,12%, 72,50%, dan 81,88%. Format pembelajaran Fisika Atom
dalam bentuk Lembar Kerja Mahasiwa (LKM) dan Lembar Eveluasi berdasarkan
Performance Based Evaluatian mampu meningkatkan hasil belajar mahasiswa secara
efektif. Hal ini ditunjukkan dari meningkatnya tingkat penguasaan dan pemahaman konsep
Fisika Atom mahasiswa dari siklus 1, 2 dan 3 secara berturut-turut 61,50 %, 77,00 %, dan
81,50 %.Model pembelajaran yang terpadu antara kerja laboratorium dengan optimalisasi
science equipment, diskusi kelompok, dan handout mampu meningkatkan life skills,
ketrampilan, dan pemahaman masiswa pada mata kuliah Fisika Atom. Hal ini ditunjukkan
oleh kenaikan tingkat partisipasi, keaktifan, keterampilan, dan kemandirian belajar
mahasiswa dalam kegiatan laboratorium dan diskusi kelompok. Peningkatan tingkat
keterampilan mahasiswa dalam kegiatan laboratorium dari siklus 1 s/d siklus 3 secara
berturut-turut adalah 52 %, 74 %, dan 90 %.Wiyatmo YusmanWarsonoSukardiyono2015-01-20T07:17:50Z2015-01-20T07:17:50Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11698This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/116982015-01-20T07:17:50ZPENJAJAGAN BEKAL AJAR AWAL DAN HASIL BELAJAR AKHIR PADA
MATA KULIAH FISIKA DASAR PROGRAM STUDI FISIKA FMIPA UNYTujuan dari penelitan ini adalah untuk mengidentifikasi kebermaknaan
pembelajaran fisika dasar dalam peningkatan prestasi belajar mahasiswa dengan mengukur
bekal ajar awal dan hasil belajar akhir peserta didik pada program studi fisika FMIPA
UNY. Metode pebelitian yang digunakan adalah survei dengan subjek penelitian adalah
37 mahasiswa yang memrogram mata kuliah fisika dasar pada semester 1 dan 2.
Pengumpulan data dilakukan dengan instrumen tes fisika yang mencakup materi fisika
SMU (65%) dan PT(35%). Instrumen pengumpul data memiliki indeks kesukaran 0,42
dan indeks validitas rerata 0,308 dan indeks reliabilitasnya 0,753. Data yang terkumpul
dianalisis ketuntasan belajarnya dengan menggunakan meta analisis dengan menghitung
nilai Effect Size( ES ). Hasil penelitian menyimpulkanrkan bahwa pada akhir semester 1,
rerata sekor peserta didik meningkat 0,55 sedangkan pada akhir semester 2 rerata sekor
mahasiswa naik sebesar 1,004. Sedangkan ketuntasan penguasaan materi fisika lewat
nilai ES diperoleh nilai ES = 0,32 pada akhir semester 1 dan pada akhir semster 2 ES =
0,75. Implikasi dari penelitian ini menggambarkan bahwa perkuliahan fisika dasar sampai
akhir semester 1 mampu meningkatkan taraf serap peserta didik sebesar 12,55% dan
sampai dengan akhir semester 2 dapat ditingkatkan 27,34%.SuparwotoWiyatmo Yusman2015-01-20T07:17:49Z2015-01-20T07:17:49Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11682This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/116822015-01-20T07:17:49ZOn The Geometric Quantization Of Poisson ManifoldsThe geometric quatization on Poisson manifolds is discussed in the spirit of the fact that the notion of Poisson manifolds is the dual generakization of the notion of symplectic manifolds as phase spaces of classical mechanics. A Possible notion of polarization constructed from Pfaffian system on Poisson manifolds extending the usual notion og polarization on symplectic manifolds and their quantization are presented.Rosyid M.F.2015-01-20T07:17:49Z2015-01-20T07:17:49Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11693This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/116932015-01-20T07:17:49ZSTUDI KOMPARATIF EFEKTIFITAS TIGA MODEL EKSPERIMEN
TERHADAP PENGUASAAN KONSEP-KONSEP DAN KETERAMPILAN
LABORATORIUM MAHASISWA CALON GURUPenelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektifitas tiga model eksperimen
yaitu eksperimen tradisional, eksperimen terbuka-terbimbing, dan eksperimen terbuka
terhadap penguasaan konsep dan keterampilan laboratorium mahasiswa calon guru. Tiga
kelompok mahasiswa tahun pertama FPMIPA IKIP Negeri Singaraja telah digunakan
sebagai sampel. Tiap kelompok mendapat pembelajaran Optika Geometri dengan model
eksperimen yang berbeda. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini diperoleh melalui tes
penguasaan konsep optika geometri dan observasi kinerja kegiatan eksperimen. Data yang
diperoleh kemudian dianalisis dengan uji varians satu jalur. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa penguasaan konsep-konsep optika geometri dan keterampilan laboratorium
kelompok mahasiswa yang mengalami pembelajaran dengan model eksperimen
tradisional, eksperimen terbuka-terbimbing, dan eksperimen terbuka berbeda secara
signifikan. Penguaaan konsep dan keterampilan laboratorium mahasiswa yang memperoleh
pembelajaran dengan eksperimen terbuka lebih baik dari yang memperoleh pembelajaran
dengan eksperimen terbuka-terbimbing dan eksperimen tradisional. Sementara itu,
penguasaan konsep dan keterampilan laboratorium mahasiswa yang memperoleh
pembelajaran dengan eksperimen terbuka-terbimbing lebih baik dari yang memperoleh
eksperimen tradisional.Suma Ketut2015-01-20T07:17:49Z2015-01-20T07:17:49Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11694This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/116942015-01-20T07:17:49ZIMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBANTUAN KOMPUTER PADA
KULIAH FISIKA STATISTIKPembelajaran Berbantuan Komputer telah dimplementasikan pada perkuliahan
Fisika Statistik dengan menggunakan simulasi dan visualisasi program komputer. Pada
awal tahap penelitian dilakukan terlebih dahulu identifikasi awal berupa perumusan materi
kuliah Fisika Statistik yang dapat disimulasikan dan divisualisasikan dengan program
Excel. Pemodelan matematika yang disusun kemudian sesuai materi kuliaf Fisika statistik
kemudian dibuat sebagai acuan dalam membuat algoritma. Algoritma dapat digunakan
sebagai dasar membuat program. Selanjutnya, program Simulasi dan visualisasi yang telah
dibuat diujicobakan, sehingga siap digunakan dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan
Kelas. Tahap kedua dari penelitian ini berupa pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas yang
diikuti dengan analisa dan kajian hasil Penelitian Tindakan Kelas. Tahap akhir berupa
penetapan program simulasi dan visualisasi yang dapat dipakai sebagai acuan
implementasi Pembelajaran Berbantuan Komputer pada kuliah Fisika Statistik.
Memperhatikan latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah penelitian
Bagaimana upaya meningkatkan kemampuan mahasiswa melakukan pemodelan matematik
dan memberikan makna fisis atas masalah/soal melalui simulasi komputer dalam
perkuliahan Fisika Statistik di jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Semarang?
Kesimpulan hasil penelitian menunjukkan mahasiswa dapat melakukan pemodelan
matematik dengan Excel dan terdapat peningkatan yang signifikan berkaitan dengan
kemampuan mahasiswa melalukan penurunan rumus dan memahami arti fisis grafik fungsi
distribusiMosikMirwan2015-01-20T07:17:49Z2015-01-20T07:17:49Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11695This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/116952015-01-20T07:17:49ZPENGEMBANGAN KETERAMPILAN PROSES SAINS
BAGI MAHASISWA CALON GURUMempersiapkan calon guru, senantiasa disesuaikan dengan kebutuhan masa
mendatang. Untuk masa sekarang perlu disesuaikan dengan kurikulum terkini, yaitu
kurikulum 2004, yang bercirikan pola kompetensi dan kerja ilmiah. Maka calon guru
tersebut harus juga menguasai kemampuan berkaitan dengan kerja ilmiah. Selama ini kerja
ilmiah belum disampaikan secara langsung, khususnya pada kegiatan praktikum /
eksperimen.
Dalam penelitian ini dilakukan upaya mengembangkan keterampilan proses ilmiah
pada mahasiswa, khususnya pada kegiatan praktikum Fisika Dasar. Tahapan-tahapan yang
dilakukan meliputi :
1. Mendeskripsikan keteramplan proses ilmiah yang dapat dikembangkan dalam
praktikum Fisika Dasar
2. Mengembangkan perangkat kegiatan Praktikum fisika Dasar yang dapat untuk
mengembangkan keterampilan proses mahasiswa (berbasis inquiry) terdiri dari
SAP, panduan praktikum untuk dosen/asisten, Lembar Kegiatan Mahasiswa,
lembar evaluasi
3. Mendeskripsikan respon mahasiswa yang melakukan praktikum menggunakan
perangkat praktikum fisika
Sehubungan dengan tahapan tersebut dilakukan pemilihan materi praktikum fisika
dasar yang masih erat kaitannya dengan materi di SMU. Pada akhir nya dipilih materi yang
terdiri dari : Ayunan matematis, Pesawat Atwood, Percobaan Archimedes, Viskositas bola
jatuh, Dinamika Fluida, Kalorimeter, Tara Kalor listrik, Resonansi Bandul, Tabung
resonansi.
Setelah menganalisis deskripsi respon mahasiswa yang melakukan praktikum , maka
diperoleh kesimpulan :
1. Ada peningkatan penguasaan ketrampilan proses mahasiswa peserta praktikum.
2. Ada peningkatan penguasaan konsep setelah mengalami praktikum berbasis inquiryLinuwih SuhartoHendratto SriKhanafiah SitiSusanto HadiN Sunyoto Eko2015-01-20T07:17:49Z2015-01-20T07:17:49Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11699This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/116992015-01-20T07:17:49ZAPLIKASI VIDEODISC INTERAKTIF FISIKA UNTUK MENGOPTIMALKAN
PRESTASI DAN KINERJA MAHASISWAPenelitian ini merupakan pengembangan model pembelajaran fisika yang lebih
menekankan aspek pemecahan masalah fisika. Dengan subjek penelitian sebanyak 32
mahasiswa prodik fisika non regular yang memrogram Fisika Dasar I dan pembelajaran
yang memfokuskan diri pada pemecahan masalah fisika lewat peningkatan pemecahan
masalah fisika secara sistematis.
Dua model pembelajaran dipilih yakni pada bagian awal pembelajaran yang
menekankan aspek pemecahan soal secara sistematis lewat analisis soal, rencana,
penyelesaian dan penilaian. Selanjutnya diteruskan penerapan videodisc interaktif dengan
menekankan pemecahan masalah pada aspek empiris dan rasional dalam membangun
kinerja mahasiswa calon guru. Pembelajaran cara ini juga diteruskan dengan pemecahan
soal secara sistematis dalam rangka menekankan pemiasaan berpikir sistematis. Desain
penelitian adalah model CAR (classroom Action Research) dengan dua siklus besar.
Hasil penelitian menyimpulkan (1). kesulitan utama yang dihadapi mahasiswa
dalam pengembangan pemecahan masalah/soal fisika secara sistematis adalah
menggambarkan gejala fisis secara tepat, khususnya yang berkaitan dengan penerapan
vektor. (2). aspek pemecahan masalah/soal yang dapat diintegrasikan dalam pembelajaran
melalui videodisc adalah pemecahan masalah yang memberikan umpan balik secara
langsung kepada mahasiswa pada bagian yang dipelajarinya. Mengembangkan tes dengan
umpan balik yang baik dan berkualitas yang dapat direspon secara langsung ini sangat
sulit, khususnya
masalah/soal yang melibatkan pemecahan secara sistematis.
(3).pemecahan soal secara systematis dan penampilan gejala fisika lewat media
pembelajaran dengan videodisc mampu meningkatkan prestasi belajar mahasiswa.
Rencana Tindak Lanjut (1) Dalam rangka memperoleh informasi entry level mahasiswa
pengembangan pembelajaran melalui videodisc perlu diterapkan di bagian awal
pembelajaran, sehingga pemecahan soal secara sistematis dapat direncanakan lebih baik
dan diikuti dengan latihan. (2). variasi tampilan pada videodisc perlu mendapatkan
perhatian, khususnya yang tidak melibatkan suara agar mahasiswa memiliki pengalaman
dengan berbagai sarana pembelajaran yang mampu melatih sense siswa secara baik.Suparwoto. Jumadi. SuharyantoWilujeng Insih2015-01-20T07:17:49Z2015-01-20T07:17:49Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11703This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/117032015-01-20T07:17:49ZEFEKTIFITAS KEGIATAN KERJA ILMIAH PADA
PERKULIAHAN FISIKA DASAR IPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) ada tidaknya perbedaan tingkat
penguasaan konsep-konsep fisika (khususnya untuk pokok bahasan mekanika) antara
kelompok yang mendapat perlakuan eksperimental dengan melakukan Kegiatan Kerja
Ilmiah yang berorientasi pada metode eksperimen dan kelompok yang tidak melakukan
Kegiatan Kerja Ilmiah, 2) efektifitas proses pembelajaran dengan pemberian Kegiatan
Kerja Ilmiah pada perkuliahan Fisika Dasar I.
Subyek penelitian adalah mahasiswa Jurusan Pendidikan Kimia yang menempuh
mata kuliah Fisika Dasar I tahun akademik 2004/2005. Pada penelitian sebagai kelompok
eksperimen adalah mahasiswa Prodi Kimia Reguler yang mendapat perlakuan
eksperimental dengan melakukan Kegiatan Kerja Ilmiah. Sedangkan sebagai kelompok
kontrol adalah mahasiswa Prodi Kimia Non Reguler. Pada akhir pembelajaran diberikan
pasca test untuk mengetahui tingkat kemampuan peserta didik dalam menjelaskan konsep
fisika. Analisa data menggunakan Uji U Mann-Whitney.
Hasil penelitianmenunjukkan bahwa terdapat perbedaan tingkat penguasaan
konsep-konsep fisika (khususnya untuk pokok bahasan mekanika) antara kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol, serta proses pembelajaran dengan pemberian Kegiatan
Kerja Ilmiah pada kelompok eksperimen lebih efektif dibandingkan dengan proses
pembelajaran tanpa Kegiatan Kerja Ilmiah pada kelompok kontrol.- Sukardiyono2015-01-20T07:17:48Z2015-01-20T07:17:49Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11683This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/116832015-01-20T07:17:48ZUSAHA MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PRAKTIKUM ELEKTRONIKA I MELALUI SEMINAR HASIL DAN PENILAIAN KINERJA MAHASISWATujuan penelitian ini adalah untuk menemukan model yang paling efektif dalam
pelaksanaan Praktikum Elektronika I di Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA Universitas
Negeri Yogyakarta sehingga akuntabilitas layanan akademik lebih operasinal dan
profesional. Sebagai tolok ukur efektivitas adalah kemampuan akademik yang diperoleh
mahasiswa setelah melakukan praktikum, serta kepuasan mahasiswa terhadap layanan
akademik dalam praktikum. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom
action research) terhadap mahasiswa program studi Pendidikan Fisika kelas non reguler,
yang terdiri dari tiga siklus. Siklus pertama adalah layanan praktikum secara konvensional
yang hanya meliputi kegiatan percobaan dan penyusunan laporan, sedangkan siklus kedua
adalah modifikasi dari siklus pertama yakni dengan menambahkan kegiatan seminar hasil
percobaan setelah mahasiswa selesai melakukan beberapa percobaan. Siklus ketiga
merupakan modifikasi modifikasi siklus pertama dengan menambahkan penilaian kinerja
pada saat mahasiswa melakukan percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari
ketiga model layanan akademik dalam Praktikum Elektronika I, model konvensional yang
dipadu dengan seminar hasil percobaan paling efektif dalam meningkatkan kemampuan
dan kepuasan mahasiswa dan paling visible untuk dilakukan.dkk Jumadi2015-01-20T07:17:48Z2015-01-20T07:17:48Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11686This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/116862015-01-20T07:17:48ZPERANAN KULTUR SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU, MOTIVASI
BERPRESTASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA SISWATujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan karakteristik kultur sekolah
pada jenjang pendidikan dasar di wilayah kota Yogyakarta, menyelidiki peranan kultur
sekolah terhadap kinerja guru, motivasi berprestasi siswa, dan prestasi belajar IPA siswa.
Penelitian menggunakan pendekatan expost-facto, artinya tidak ada perlakuan terhadap
subyek penelitian tetapi hanya mendeskripsikan gejala atau keadaan yang ada kemudian
dicari kaitannya satu dengan yang lain. Sampel yang diselidiki sebanyak 36 sekolah
dengan rincian SD sebanyak 20 dan SMP sebanyak 16. Pengumpulan data dilakukan
menggunakan kuesioner, observasi, dan wawancara terhadap kepala sekolah, guru, staf
TU, karyawan, dan siswa. Teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif dan
statistik inferensial non parametrik. Analilis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan
karakteristik kultur sekolah, dalam hal ini digunakan deskriptif kuantitatif yang berupa
prosentase. Analisis inferensial digunakan untuk menentukan peranan (hubungan) antara
kultur sekolah dengan kinerja guru, motivasi berprestasi siswa, dan prestasi belajar IPA
siswa. Hasil penelitian menunjukkan (1) kultur akademik yang positif masih dibawah batas
ketuntasan 75 % demikian juga kultur non akademik yang positif masih dibawah batas
ketuntasan 75 %, (2) kultur akademik berperanan terhadap kinerja guru ( r = 0,410, p =
0,013) sedangkan kultur non akademik tidak berperanan terhadap kinerja guru ( r = 0,081;
p = 0,638), (3) kultur akademik berperanan terhadap motivasi berprestasi siswa ( r =
0,340, p = 0,043) sedangkan kultur non akademik tidak berperanan terhadap motivasi
berprestasi siswa ( r = -0,189; p = 0,269), (4) kultur akademik tidak berperanan langsung
terhadap prestasi belajar IPA siswa baik yang berupa nilai raport maupun nilai ujian
sekolah/ nasional ( r = 0,106, p = 0,546 dan r = 0,233, p =0,368) namun secara tidak
langsung berperanan terhadap prestasi akademik melalui variabel perantara kinerja guru
dan motivasi berprestasi siswa, (5) kultur non akademik secara langsung berkorelasi
negatif dengan prestasi belajar IPA yang berupa nilai raport namun tidak berkorelasi
langsung dengan nilai IPA ujian sekolah/ nasional ( r = -0,410; p = 0,017 dan r =-0,272, p
= 0,291), (6) Nilai IPA raport berperanan terhadap nilai keseluruhan raport (r = 0,810, p =
0,000), demikian pula nilai IPA ujian sekolah/nasional berperanan terhadap nilai
keseluruhan ujian sekolah/nasional (r = 0,877, p = 0,000).. Jumadi2015-01-20T07:17:48Z2015-01-20T07:17:48Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11689This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/116892015-01-20T07:17:48ZPERINTISAN LABORATORIUM PENGEMBANGAN PERANGKAT
PEMBELAJARAN DAN EVALUASI SAINS (LP3ES) SEBAGAI GROWTH CENTER
UNTUK PENGUATAN SAINS DI SEKOLAH DASAR DAN MENENGAHTujuan dari penelitian ini adalah : (1) Melakukan analisis kebutuhan (need assessment)
untuk mengetahui kebutuhan dasar di sekolah dasar dan menengah dalam kaitannya dengan
pembelajaran sains, (2) Mengembangkan perangkat pembelajaran baik yang riil (demonstrasi
dan eksperimen) melalui pendekatan Reseach and Development (R&D),
(3)
Mendesiminasikan peragkat pembelajaran hasil pengembangan di tingkat sekolah menengah,
(4). Merintis Laboratorium Pengembangan Perangkat Pembelajaran dan Evaluasi sains
(LP3ES) yang berfungsi sebagai tempat pengembangan kreativitas dosen dan mahasiswa
sekaligus memberikan pelayanan pelatihan dan konsultasi bagi guru-guru sains di sekolah
dasar dan menengah.
Motode penelitian ini adalah Research and Development (R&D). Sampel penelitian
adalah sekolah binaan yang meliputi SD Prawirotaman Kota Yogyakarta, SMP N 1 Ngemplak
Sleman Yogyakarta dan SMA N 1 Sepok Yogyakarta.
Hasil Penelitian untuk kolaborasi SMP sebagai berikut. Berdasar analisis kebutuhan,
maka perangkat yang perlu dikembangkan adalah perangkat pembelajaran ekperimen
(percobaan) untuk materi kalor. Berdasarkan Pengembangan (R & D) berhasil dikembangkan
perangkat pembelajaran, yaitu 4 buah Rencana Pembelaharan, 4 buah LKS. Evaluasi kognitif
dan proses. Aktivitas siswa mengalami peningkatan dalam hal melakukan percobaan,
melakukan observasi dan mencatat data hasil percobaan, membuat kesimpulan, menjawab
pertanyaan-pertanyaan dalam LKS, berdiskusi, mencatat konsep hasil belajar. Respon siswa
setelah pembelajaran sebesar 89% dengan alasan siswa merasa cukup terbantu dengan LKS,
sehingga pemahaman terhadap konsep fisika menjadi lebih baik. Kemampuan siswa dalam
menganalisi cara perbedaan perpindahan kalor dapat meningkat dari skor awal 3,57 menjadi
6,57 di akhir siklus I dan menjadi 7,3 di akhir siklus II. Keterampilan psikomotor siswa
meningkat terutama dalam penggunaan dan pembacaan skala termometer. Dari hasil penelitian
yang berkolaborasi dengan SMA Negeri 1 Depok Sleman Yogyakarta dapat disimpulkan
sebagai berikut. Aktivitas guru yang dominan selama pembelajaran adalah mengamati
kegiatan siswa (47%), membimbing siswa (21,1%), mengajukan pertanyaan (8,3%),
menganggapi pertanyaan/gagasan siswa (6,0%), mendorong keterlibatan siswa dalam
pembelajaran (4,7%). Sedangkan aktivitas siswa yang dominan adalah mendengarkan
penjelasan siswa lain (33,0%), mendengarkan penjelasan guru (15,7%), membaca (15,4%),
menanggapi pertayaan siswa (10,8%), menulis (9,1%), menyatakan ide (4,5%). Kemampuan
guru dalam menyampaikan pendahuluan pembelajaran pembelajaran rata-rata memiliki skor
(3,0), mengarahkan diskusi baik (2,9), menutup pembelajaran rata-rata (3,0).. Prosentase rata-
rata keterampilan siswa dalam menyatakaan ide dan mengajukan pertanyaan tingkat tinggi
pada diskusi kelompok meningkat dari waktu ke waktu. Prosentase terbesar yang muncul
dalam diskusi kelompok adalah menyatakan ide (44,8%), menaggapi pertanyaaan/pendaapat
orang lain (42,2%). Semua aspek keterampilan siswa melakukaan kegiatan eksperimen rata-rata muncul 6 sebesar 65 %. Respon siswa terhadap komponen pembelajaran sebesar 90,4%
siswa senang terhadap komponen pembelajaran.Wilujeng InsihAstono YuliRosana Dadan2015-01-20T07:17:48Z2015-01-20T07:17:48Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11690This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/116902015-01-20T07:17:48ZANTISIPASI KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI MELALUI
PENGEMBANGAN WIRAUSAHA OLAH DATA DAN ANALISIS STATISTIK
SEBAGAI BISNIS JASA YANG PROSPEKTIF (STRATEGI MENUMBUHKAN LIFE SKILL DI PERGURUAN TINGGI MELALUI
KEMITRAAN DENGAN INDUSTRI JASA)Penelitian ini bertujuan untuk menemukan model implementasi kurikulum berbasis
kompetensi pada materi perkuliahan di Jurdik Fisika, mengembangkan ketrampilan dengan
pendekatan kontekstual, mendesain siklus pengembangan kewirausahaan dalam bentuk
collaboration action research dan menginventarisir kendala dalamnya.
Rancangan riset dalam penelitian ini yakni action research yang lebih menekankan
pada collaboration action research, dan sebagai subjek penelitian yakni mahasiswa
pendidikan fisika yang mengambil matakuliah teori dan tenik pengukuran. Teknik yang
digunakan untuk pemantauan data terdiri dari angket awal dan akhir kegiatan, catatan
harian dan deskripsi pada saat kegiatan, wawancara dengan mahasiswa, pemeriksaan hasil
kegiatan mahasiswa dan rekaman kegiatan dalam perkuliahan, workshop dan magang.
Teknik analisis data digunakan dengan metoda kualitatif statistik deskriptif persentase dan
data kuantitatif dianalisis dengan program SPSS.
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini yakni, pertama , desain program
pembelanjaran teori dan teknik pengukuran dengan menggunakan media dan rancangan
pembelajaran berbasis pengembangan life skill melalui proses pembelajaran praktikum,
dan magang di insdustri olah data statistik. Kedua, alternatif yang perlu ditempuh untuk
peningkatan kualitas pembelajaran yakni melalui pengembangan program statistik seperti
LISREL dan AMOS, peningkatan frekuensi diskusi antar mahasiswa, dosen dan
kolaborator, peningkatan frekuensi kegiatan praktikum dan magang untuk memberi
pengalaman pada mahasiswa. Ketiga, kontribusi kegiatan magang dengan industri jasa olah
data akan membangun kerjasama yang positip dan saling menguntungkan.Astono JuliRosana Dadan2015-01-20T07:17:48Z2015-01-20T07:17:48Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11691This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/116912015-01-20T07:17:48ZUSAHA-USAHA UNTUK MEMBERDAYAKAN PENDIDIKAN IPA
SEBAGAI SUATU DISIPLIN ILMUStatus dan jatidiri Pendidikan IPA sebagai suatu disiplin ilmu sampai saat ini masih
belum jelas. Oleh karena itu diperlukan usaha-usaha untuk memperjelas status dan dan
jatidiri ini dalam rangka pemberdayaannya sebagai suatu disiplin ilmu. Melalui kajian-
kajian pustaka dan pemikiran-pemikiran filsafati dihasilkan pandangan bahwa status
Pendidikan IPA adal;ah suatu syntetic discipline, suatu disiplin ilmu interdisipliner yang
disintesiskan dari konsep-konsep dan prinsip-prinsip disiplin Ilmu Pendidikan dan disiplin
ilmu IPA murni. Ontologi atau bidang telaah Pendidikan IPA adalah interface anak
didik/masyarakat dengan IPA/alam dalam rangka mencapai tujuan Pendidikan IPA
Epistemologi atau cara menelaah bidang telaah Pendidikan IPA melalui metode ilmiah
yakni perpaduan antara rasional dan empiri yang pengejawantahannya dilakukan melalui
penelitian ilmiah. Aksiologi atau nilai kegunaan Pendidikan IPA adalah untuk kebaikan
dan kesejahteraan umat manusia. Usaha-usaha untuk memberdayakan Pendidikan IPA
sebagai disiplin ilmu dapat dilakukan melalui usaha memperjelas jatidiri, penataan hasil-
hasil kajian, publikasi dan sosialisasi hasil, aplikasi hasil, dan pengembangan lebih lanjut.. Jumadi2015-01-20T07:17:48Z2015-01-20T07:17:48Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11692This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/116922015-01-20T07:17:48ZMEDIA BERBANTUAN KOMPUTER, MODUL DAN PENDEKATAN LEARNING
COMMUNITY SERTA AUTHENTIC ASSESSMENT
SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN EFEKTIVITAS
PEMBELAJARAN ANALISIS RANGKAIAN LISTRIKPenelitian ini bertujuan untuk: (1) Untuk mendapatkan media pembelajaran
berbantuan komputer dan modul yang dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran
Analisis Rangkaian Listrik; (2) Untuk mendapatkan langkah-langkah pendekatan learning
community yang dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran Analisis Rangkaian Listrik.;
dan (3) Untuk mendapatkan bentuk authentic assessment yang meningkatkan efektivitas
pembelajaran Analisis Rangkaian Listrik.
Subyek penelitian ini mahasiswa Program Studi Fisika dan Pendidikan Fisika
FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta yang menempuh kuliah Analisis Rangkaian Listrik.
Untuk medapatkan data digunakan metode: (1) tes, (2) observasi, dan (3) angket. Tes
digunakan untuk memperoleh data prestasi belajar, sedangkan angket untuk memperoleh
masukan media berbantuan komputer, modul, learning community, dan authentic
assessment. Data hasil belajar dianalisis dengan rerata dan simpangan baku, sedangkan
hasil angket dianalisis dengan persentase jumlah. Hasil masukan dari angket digunakan
sebagai dasar penyusunan media berbantuan komputer, modul, pelaksanaan learning
community, dan authentic assessment. berikutnya.
Dari analisis data dapat disimpulkan: (1) media pembelajaran berbantuan komputer
dan modul dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran Analisis Rangkaian Listrik.
Bentuk media tersebut adalah gambar dengan keterangan singkat, berwarna, huruf
bervariasi-animasi, sedangkan format modul adalah teori lengkap, contoh soal dan latihan;
(2) Langkah-langkah pendekatan learning community yang dapat meningkatkan efektivitas
pembelajaran Analisis Rangkaian Listrik adalah: (a) kelas dibagi ke dalam 8 kelompok
dengan anggota 3-4 orang per kelompok, dan (b) tiap kelompok mempresentasikan
makalah, sedangkan kelompok lain menanggapi; dan (3) bentuk authentic assessment yang
dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran Analisis Rangkaian Listrik adalah penilaian
keaktifan, kuis, tugas, dan tes.Istiyono EdiSupaharPujianto2015-01-20T07:17:48Z2015-01-20T07:17:48Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11700This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/117002015-01-20T07:17:48ZDESIMINASI PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINS (FISIKA) SMU DENGAN
PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)
UNTUK OPTIMALISASI PENGEMBANGAN LIFE SKILLTujuan umum dari penelitian ini adalah menghasilkan perangkat pembelajaran
Sains (Fisika) SMU yang menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning
untuk Optimalisasi Life Skill Siswa. Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah
mengetahui pengelolaan pembelajaran oleh guru degan menggunakan pendekatan CTL,
mengetahui aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan pendekatan CTL, dan mengetahui
prestasi siswa melalui hasil penilaian yang sebenarnya (authentic assesment).
Adapun metode penelitian yang kami gunakan adalah penelitian pengembangan
(development research) dengan model 4-D (Four-D Models), yaitu tahap Define, tahap
Design, tahap Develop dan taham Disseminate.
Berdasar hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perangkat yang berhasil
dikembangkan meliputi Rencana Pembelajaran (Skenario Pembelajaran), Lembar
Kerja/Kegiatan Siswa, Tes Evaluasi Kognitif (Produk), Tes Evaluasi Psikomotorik , Tes
Kinerja (Perbuatan). Pengelolaan pembelajaran guru yang masih mendapat skor kurang
adalah aspek pengelolaan waktu (2,4) dan teknik bertanya guru (2,25). Aktivitas siswa
sudah sesuai dengan pendekatan pembelajaran, karena persentase yang dominan dari
aktivitas siswa adalah bekerja dengan alat (43,93%) dan dan berdiskusi (24,23% dan
7,13%). Evaluasi kognitif siswa rata-rata sudah dikatakan tuntas, namun ada beberapa soal
yang belum tuntas (3 soal), yaitu ranah penerapan, ranah analisis, dan sintesis.. Tes
psikomotorik ada peningkatan antara uji awal dan uji akhir. Untuk keterampilan
menggunakan Amperemeter dan Voltmeter skor yang masih lemah pada siswa adalah
indikator memasang alat ukur dalam rangkaian dan membaca penunjukkan skala sesudah
alat ukur dirangkai. Life skil terutama acaademic skill yang muncul pada setiap kegiatan
eksperimen tidak sama, namun dari skor setiap kegiatan menunjukkan adanya peningkatan
kinerja siswa dilihat dari rata-rata skor. Untuk life skill yang masih lemah antara lain
merangkai alat eksperimen mengukur (tegangan dan kuat arus), dan penerapan. Angket
respon siswa menunjukkan bahwa siswa ssenang dengan pendekatan pembelajaran, senang
dengan perangkat. Rasa senang siswa dapat ditunjukkan dari alasan yang dikemukan,
meliputi: bisa lebih mudah memahami karena mencoba eksperimen secara langsung,
banyak mendapatkan kesempatan belajar, bisa menggunakan alat ukur, dan siswa lebih
aktif.Wilujeng InsihSR Rahayu Dwisiwi2015-01-20T07:17:47Z2015-01-20T07:17:47Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11675This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/116752015-01-20T07:17:47ZKAJIAN INDEKS BIAS KACA YANG MENGALAMI
PROSES ANNEALING
(The Study of Refraction Index of Glass That is Annealed)Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh temperatur dan waktu anil
terhadap indeks bias kaca. Di samping itu juga diharapkan diperoleh kaca yang optimal
ditinjau dari indeks biasnya.
Sampel dalam penelitian ini adalah kaca soda lime yang dianil pada temperatur anil
300oC dengan waktu anil 30 menit, 60 menit, 90 menit, 120 menit, 150 menit, 180 menit,
dan 240 menit. Di samping itu juga sampel dianil ditahan selama 30 menit pada temperatur
100oC, 200oC, 300oC, 400oC, 500o C, dan 600oC. Teknik analisis data yang digunakan
adalah analisis grafik.
Hasil yang diperoleh untuk pengaruh temperatur anil terhadap indeks bias kaca
pada waktu tetap 30 menit memiliki kecenderungan semakin tinggi temperatur anil, indeks
bias kaca semakin meningkat secara linear. Diperoleh pula pengaruh waktu anil terhadap
indeks bias kaca pada temperatur tetap 300o C bahwa semakin tinggi waktu anil, indeks
bias kaca cenderung menurun secara kuadratik. Jika dibandingkan dengan sebelum
annealing, maka indeks bias optimum pada waktu anil 30 menit.Istiyono Edi2015-01-20T07:17:47Z2015-01-20T07:17:47Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11680This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/116802015-01-20T07:17:47ZFABRIKASI BLAZED FIBER BRAGG GRATING DI DALAM SERAT OPTIK SILINDRISDua metode yang biasanya digunakan untuk menghapus puncak-puncak yang
disebabkan oleh ragam cladding diskret di dalam spektrum BFBG adalah memendekkan
panjang grating atau memvariasi (chirping) periode grating. Fabrikasi Bragg grating yang
pendek adalah lebih mudah, namun kemampuan filteringnya rendah. Sedangkan fabrikasi
Bragg grating periode bervariasai (chirping) adalah jauh lebih sulit terutama bila
dikehendaki Bragg grating yang panjang. Di dalam makalah ini diusulkan sebuah metode
baru untuk menghilangkan puncak-puncak yang disebabkan oleh ragam cladding diskret di
dalam spektrum BFBG dengan memfabrikasi BFBG di dalam serat optik dengan cladding
ellips.Hidayat Arif2015-01-20T07:17:47Z2015-01-20T07:17:47Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11685This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/116852015-01-20T07:17:47ZDAUR ULANG LIMBAH PLASTIK DAN LOGAM
UNTUK PENGEMBANGAN SCIENCE EQUIPMENT
SUATU UPAYA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PEMULUNG
DALAM BENTUK KEMITRAAN SEKOLAH DAN MASYARAKAT
(STUDI KASUS MASYARAKAT PEMULUNG DI PROPINSI DIY)Penelitian ini mengandung empat aspek mendasar yaitu; pertama, Mengembangkan
model pemberdayaan masyarakat pemulung dengan mengacu pada pengembangan budaya
kemitraan antara sekolah dan masyarakat, kedua, upaya peningkatan kualitas hidup
masyarakat pemulung melalui workshop suatu strategi pemberian keterampilan hidup (life
skills) tambahan terkait dengan pekerjaannya, ketiga, upaya penanganan lingkungan
melalui daur ulang limbah Plastik dan Logam untuk mengembangkan science equipment
yang terkait dengan strategi atau model pembiayaan pendidikan bagi masyarakat, dan
keempat, dimensi kultural yang terkait dengan upaya menciptakan budaya kemitraan antara
sekolah dan masyarakat yang berdampak pada
Pendekatan yang digunakan dalam pengembangan science equipment adalah
Research and Development (R&D). Sedangkan pada tahapan deseminasi digunakan
pendekatan collaboration action research (CAR). Dengan rancangan kegiatan tersebut
melalui penelitian ini telah dihasilkan 4 jenis produk penelitian, yaitu : pertama, hasil
berupa produk (science equipment, Lembar Kegiatan Siswa terkait dengan science
equipment yang dikembangkan, dan profil kemampuan siswa dalam menggunakan alat
peraga yang dibuat pemulung). Kedua, hasil berupa rekaman proses kegiatan (analisis
instrumen; Need assessment, analisis kebutuhan pemulung), performance assessment
(kinerja peserta pelatihan : pemulung dan guru-guru sains), lembar observasi dan angket
sikap, rekaman foto dan film video. Ketiga, hasil berbentuk kemitraan anatara pihak
peneliti, pemulung, dan guru-guru sains. Dan keempat, hasil berbentuk pemberdayaan
masyarakat pemulung dan guru sains.
Dengan tahapan semacam itu maka kegiatan penelitian ini telah mengarah pada
realisasi dari tujuannya yaitu: mengembangkan model pemberdayaan masyarakat
pemulung dengan mengacu pada pengembangan budaya kemitraan antara sekolah dan
masyarakat, meningkatkan kualitas hidup masyarakat pemulung melalui workshop suatu
strategi pemberian keterampilan hidup (life skills) tambahan terkait dengan pekerjaannya,
mengembangkan upaya penanganan lingkungan melalui daur ulang limbah plastik dan
logam untuk mengembangkan science equipment yang terkait dengan strategi atau model
pembiayaan pendidikan bagi masyarakat, serta mengembangkan budaya kemitraan antara
sekolah dan masyarakat yang berdampak pada tingkat pendidikan siswa yang berasal dari
keluarga pemulung.Rosana DadanAstono JuliMaryanto A.2015-01-20T07:17:47Z2015-01-20T07:17:47Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11701This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/117012015-01-20T07:17:47ZBahan Ajar Matakuliah Komputasi Fisika Berbasis WebDilakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terhadap Matakuliah Komputasi Fisika
pada Program S1 Fisika FMIPA Universitas Sebelas Maret. Sedikitnya mahasiswa yang
mengambil tugas akhir dengan topik komputasi fisika melatarbelakangi PTK ini. Hasil
pengamatan menunjukan bahwa ada kebutuhan modul-modul pembelajaran yang dapat
menuntun mahasiswa agar dapat belajar secara mandiri untuk masing-masing topik
pembahasan. Agar penyampaian modul-modul tersebut sesuai dengan kebutuhan
mahasiswa yang tidak sama satu dengan yang lain digunakan website sebagai media
distribusi modul tersebut. Pemakaian media website diharapkan dapat menjadikan daya
tarik bagi mahasiswa untuk belajar sesuai kebutuhannya sekaligus meningkatkan
ketertarikannya pada masalah komputasi fisika.Sutomo Artono Dwijo2015-01-20T07:17:47Z2015-01-20T07:17:47Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11702This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/117022015-01-20T07:17:47ZPENERAPAN TEKNIK BERTANYA DALAM PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN
MOTIVASI BELAJAR SISWAApabila siswa mendengarkan ceramah terus-menerus sehingga tidak ada timbal
balik antara guru dengan siswa, perhatian siswa menjadi berkurang dan kelas tidak hidup.
Berdasarkan latar belakang tersebut, dirumuskan permasalahan sebagai berikut : “Apakah
penerapan teknik bertanya dalam pengajaran dan pembelajaran kontekstual pada sub pokok
bahasan tekanan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa ?” Sehingga pada penelitian
ini ditetapkan tujuan penelitian yaitu untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Teknik
bertanya merupakan pertanyaan yang dirumuskan dan digunakan dengan tepat sehingga
menjadi alat komunikasi yang ampuh antara guru dan siswa.
Dalam prosedur penelitian ini guru melaksanakan kegiatan belajar mengajar yang
sesuai dengan rencana pelajaran (RP). Kemudian setelah siswa melakukan kegiatan seperti
pada LKS, guru mengajukan pertanyaan yang telah disusun secara sistematis. Rancangan
dalam penelitian ini mempunyai model deskriptif kualitatif dengan desain penelitian “One
Shoot Case Study” yang mana penelitian dilakukan tanpa adanya kelompok pembanding
dan tanpa pretest.
Data yang diperoleh adalah nilai evaluasi siswa, jawaban siswa dari pertanyaan
yang diajukan guru setelah kegiatan pada LKS, hasil pengamatan pada kegiatan yang
dilakukan siswa sesuai LKS, dan penilaian pada hasil karya siswa.
Dari analisis data tersebut khususnya melalui analisis jawaban siswa, dapat
disimpulkan bahwa siswa menjadi aktif dan antusias untu menjawab pertanyaan-
pertanyaan melalui penerapan teknik bertanya dalam pengajaran dan pembelajaran
kontekstualDwikoranto Dwikorantodwi_bsc.saja@yahoo.co.id2015-01-20T07:17:46Z2015-01-20T07:17:46Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11684This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/116842015-01-20T07:17:46ZPENDIDIKAN FISIKA SEBAGAI SALAH SATU BIDANG ILMUFisika dan Ilmu Pendidikan sebagai ilmu yang telah mapan, telah diketahui oleh
banyak ilmuwan dan diakui sebagai salah satu bidang ilmu. Tetapi, Pendidikan Fisika
belum banyak ilmuwan yang mengakui sebagai salah satu bidang ilmu. Pendidikan Fisika
sebagai cabang dari Ilmu Pendidikan atau cabang dari Fisika atau sebagai Ilmu yang
berdiri sendiri, ilmu yang otonom ? Hal ini masih menjadi polemik keilmuan yang belum
ada jawaban yang tuntas.
Jika ditinjau dari segi etimologis, landasan ontologis, landasan epistimologis, dan
landasan aksiologisnya; Pendidikan Fisika merupakan salah satu bidang ilmu yang
otonom. Pendidikan Fisika merupakan ilmu yang objektif, metodis, sistematis, dan
sistemik, serta bersifat universal. Pendidikan Fisika sebagai ilmu membutuhkan dukungan
ilmu-ilmu lainnya, terutama Fisika.Hamid Ahmad Abu2015-01-20T07:17:46Z2015-01-20T07:17:46Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11687This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/116872015-01-20T07:17:46ZSALAH KONSEPSI FISIKA
DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYASalah konsepsi Fisika berada pada daerah pemahaman konsep seseorang. Konsep
Fisika merupakan gejala atau ciri-ciri yang menyatu dengan objek. Mempelajari suatu
konsep Fisika merupakan usaha untuk memaknai konsep, membangun gambaran konsep di
dalam fikiran, menerapkan, dan mengembangkannya. Konsepsi Fisika adalah gambaran
dalam fikiran seseorang tentang suatu konsep Fisika. Terhadap konsep Fisika yang sama,
konsepsi seseorang dapat berbeda dengan konsepsi yang dimiliki orang lain, dan konsepsi
ini dapat salah, atau disebut salah konsepsi Fisika.
Jenis-jenis dan tingkat-tingkat salah konsepsi Fisika akan membangun profil salah
konsepsi Fisika. Sedangkan faktor-faktor internal dan eksternal dalam diri seseorang akan
menimbulkan faktor-faktor pembentuk salah konsepsi Fisika. Penelitian ini akan
membahas mengenai profil salah konsepsi Fisika dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya. Uji asumsi yang dilakukan adalah uji linieritas dan uji normalitas
sebaran. Sedangkan perhitungan prosentase proporsi skor salah konsespi Fisika digunakan
untuk menemukan tingkat-tingkat salah konsepsi dan analisis kovarian digunakan untuk
menemukan pengaruh faktor-faktor internal dan eksternal terhadap salah konsepsi Fisika.
Hasil penelitian menunjukkan, bahwa Jenis-jenis salah konsepsi di kalangan
Mahasiswa Pendidikan Fisika masih banyak, antara lain: di bidang Mekanika, Kalor,
Gelombang dan Optika, serta di bidang Listrik. Faktor-faktor internal yang mempengaruhi
salah konsepsi Fisika antara lain: tingkat kecerdasan (IQ), minat terhadap Fisika, dan
motivasi jadi Guru Fisika. Sedangkan faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi salah
konsepsi Fisika antara lain: kualitas dan kuantitas pembelajaran, sistem evaluasi, serta
sarana belajar Fisika.Hamid Ahmad Abu2015-01-19T02:59:17Z2015-01-19T02:59:17Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11673This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/116732015-01-19T02:59:17ZKOMPUTASI DISTRIBUSI SUHU PADA PLAT DATAR MENGGUNAKAN
METODE GAUSS-SIEDEL DENGAN SOFTWARE DELPHI 6.0Banyak gejala alam di sekitar kita bekerja berdasarkan distribusi suhu yang bisa
kita manfaatkan. Melalui metode-metode numerik yang ada kita bisa mempelajari aliran
suhu pada suatu bahan. Dengan dibantu menggunakan sistem pemrograman maka dapat
kita buat suatu sistem simulasi hingga kita bisa memperoleh gambaran distribusi suhu lebih
cepat dan efisien. Dalam penyelesaian metode distribusi suhu ini kita menggunakan
metode gauss siedel. Alasannya adalah metode Gauss-Siedel adalah salah satu metode
iteratif yang sangat berguna untuk kemudahan sistem pembulatan dimana dapat diteruskan
sampai benilai konvergen dalam toleransi kesalahan praspesifikasi.(Chapra, 1985)
Telah dilakukan penyusunan program untuk perhitungan distribusi suhu pada plat
datar sebagai penelitian pendahuluan tentang Array Sensor Suhu. Hasil pengamatan
program yang disusun menunjukkan bahwa elemen plat datar yang dapat diamati sebesar
m × n ≤ 50 dengan suhu masing–masing tepi plat adalah homogen pada kondisi tunak.Nugroho DjarotSutomo Artono DwijoYahya Iwan2015-01-19T02:59:04Z2015-01-19T02:59:04Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11671This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/116712015-01-19T02:59:04ZANALISIS FREKUENSI DAN REKAYASA SINYAL KELUARAN TRAFO
STEPDOWN DENGAN FFTCiri sinyal diperoleh dengan FFT. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan
komponen frekuensi penyebab kecacatan sinyal tegangan output trafo stepdown. Data
adalah 4096 cuplikan bagian sekunder trafo stepdown serta sinyal AFG 50 Hz. Grafik
hasil-hasilnya menunjukkan bentuk sinyal output trafo cacat karena terdapat komponen
harmonik yang cukup signifikan, berlawanan dengan data dari sinyal tegangan AFG. Bila
komponen-komponen selain 50 Hz dihilangkan, invers FFT akan menghasilkan bentuk
sinyal tegangan sinusoida yang bagus. Pencuplikan dilakukan dengan ADC 0809
sedangkan rekonstruksinya dengan DAC0808.Suwondo Nanang2015-01-06T07:52:10Z2015-01-06T07:52:10Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11670This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/116702015-01-06T07:52:10ZPENCACAH OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51Telah dilakukan penelitian terhadap saklar cahaya foto-transistor sebagai sensor pencacah
berbasis Mikrokontroler AT89S51. Awal dan akhir pencacahan dapat diatur agar berlangsung
otomatis. Obyek tercacah akan menghalangi cahaya laser pointer menghasilkan tanggapan sensor
berupa pulsa tegangan. Hasil pencacahan pulsa-pulsa tersebut akan dibandingkan dengan set point
dan mikrokontroler akan menghentikan cacahan saat hasilnya sama. Sebagai penampil digunakan 7
segmen. Sejauh ini unjuk kerja sistem cukup baik dan akan digunakan pada sistem pencacah tablet
otomatis.Suwondo NanangMaryanto Dian Agus2014-12-23T03:39:07Z2014-12-23T03:39:07Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11676This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/116762014-12-23T03:39:07ZKAJIAN SISTEM ALARM PEKA CAHAYA MENGGUNAKAN
TRANSISTOR dan Op-Amp 741Makalah ini disajikan untuk menunjukkan salah satu pemanfaatan transistor dan
Op-Amp 741 sebagai saklar elektronik peka cahaya. Op-Amp 741 digunakan sebagai
komparator dan sebagai hambatan (resistor) digunakan LDR (Light Dependent Resistor)
yang nilai hambatannya akan turun apabila dikenai cahaya.
Prinsip kerja dari sistem alarm ini adalah keadaan transistor pada saat
saturasi dan keadaan transistor pada saat terputus. Pada saat saturasi dikatakan transistor
dalam keadaan menyala (ON) dan pada saat terputus dikatakan transistor dalam keadaan
padam (OFF).
Hasil analisis rangkaian menunjukkan bahwa apabila cahaya jatuh pada LDR maka
keluaran Op-Amp mempunyai tegangan nol, sehingga transistor padam dan Relay tak
dialiri arus. Apabila cahaya terhalang maka hambatan LDR naik sehingga tegangan
masukan positif ke Op-Amp naik, akibatnya tegangan keluaran dari komparator
mempunyai tegangan positif sehingga transistor dalam keadaan saturasi dan arus mengalir
dalam kumparan Relay.Pujianto2014-12-23T03:36:45Z2014-12-23T03:36:45Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11678This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/116782014-12-23T03:36:45ZPERSAMAAN ALIRAN FLUIDA FASA TUNGGAL PADA MEDIA POROUSTelah diturunkan secara matematis persamaan aliran fluida fasa tunggal pada
medium porous yang dinyatakan dalam parameter besaran termodinamika terukur. Hukum-
hukum kekekalan diterapkan pada perasamaan transport Boltzmann untuk menghasilkan
persamaan kontinuitas (konservasi massa). Dengan merumuskan kembali persamaan
kontinuitas yakni dengan menambahkan bobot porositas sehingga diperoleh persamaan
aliran fluida dalam media porous. Persamaan aliran fluida dalam media porous selanjutnya
dinyatakan dalam parameter besaran termodinamika terukur tekanan (P), sehingga
menjadikan persamaan tersebut bersifat applicable, khususnya dalam bidang eksplorasi
minyak dan gas alam lainnya.Supahar2014-12-23T03:35:29Z2014-12-23T03:35:29Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11739This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/117392014-12-23T03:35:29ZMENGACAK POSISI KOORDINAT MOVIE CLIPAnimasi dalam game, cd interaktif, cd pembelajaran, presentasi
multimedia sering menampilkan animasi movie clip yang muncul terus menerus
dengan posisi yang berbeda dalam area stage. Animasi ini disebut sebagai
animasi efek random. Selain berupa movie clip, animasi tersebut dapat berupa
teks yang dimunculkan dengan urutan yang berbeda setiap user menjalankan
animasi
Macromedia Flash MX mempunyai fasilitas membuat animasi movie clip
untuk menampilkan movie clip tersebut secara terus menerus dengan posisi
yang berbeda dalam area stage (mengacak posisi koordinat movie clip). Motion
Tween adalah dasar dari animasi untuk mengacak posisi dari movie clip. Untuk
mengacak posisi koordinat suatu movie clip dalam Macromedia Flash MX
menggunakan ActionScript setProperty atau Math.Random
Efek random dapat digunakan sebagai dasar untuk membuat suatu game
maupun kuis dengan Macromedia Flash MX. Efek random menghasilkan animasi
movie clip yang lebih dinamis dan interaktif.Waryanto Nur Hadi2014-12-23T03:35:21Z2014-12-23T03:35:21Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11677This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/116772014-12-23T03:35:21ZANALISIS UNSUR-UNSUR DALAM AIR TAWAR DI SEKITAR LOKASI
RENCANA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA NUKLIR (PLTN) MURIA
DENGAN METODE ANALISIS PENGAKTIFAN NETRON (APN)Telah dilakukan penelitian tentang kandungan unsur-unsur dalam air tawar di sekitar
lokasi rencana Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Muria di Lemah Abang Bolong,
Bangsri, Jepara, Jawa Tengah dengan teknik Analisis Pengaktifan Netron (APN). Sampel
diambil di dua tempat yaitu di Sungai Hulu Putih dan Kali Spalung Tubanan. Masing-
masing sampel diiradasi dalam fasilitas netron cepat selama 10 menit dan 6 jam.
Pencacahan dilakukan setelah masing-masing sampel ditunda dalam waktu 15 menit dan
14 jam kemudian dicacah selama masing-masing 5 menit dan 10 menit. Dari hasil
pencacahan dilakukan analisis baik kualitatif maupun kuantitatif.
Dari analisis kualitatif diperoleh sampel di kedua sungai yang diiradiasi dalam waktu
10 menit mengandung unsur-unsur: Vanadium (V), Natrium (Na), Mangan (Mn), Iodium
(I), Aluminium (Al), Magnesium (Mg), Khlor (Cl) dan Argon (Ar) sedangkan untukkedua
sampel yang diiradiasi dalam waktu 6 jam mengandung unsur-unsur: Zerkon (Zr), Iterbium
(Yb), Kalium (K), Besi (Fe), Cesium (Cs) dan Brom (Br).
Sementara hasil analisis secara kuantitatif diperoleh bahwa unsur-unsur yang
terdapat di air sungai Hulu Putih adalah Cl, V, Na, Al, Mn, I, Br dan K dengan kadar
masng-masing (4,104 ± 0,706) ppm, (1,126 ± 0,199) × 10-3 ppm, (4,267 ± 0,479) ppm,
(0,022 ± 0,002) ppm, (6,682 ± 1,394) × 10-3 ppm, (0,064 ± 0,008) ppm, (3,030 ± 0,394)
ppm, (3,330 ± 0,119) ppm. Kadar unsur-unsur tersebut di Kali Sepalung Tubanan adalah:
(3,256 ± 0,484) ppm, (1,295 ± 0,181) × 10-3 ppm, (4,025 ± 0,225) ppm, (0,027 ± 0,006)
ppm, (5,752 ± 0,815) × 10-3 ppm, (0,065 ± 0,009) ppm, (2,732 ± 0,502) ppm dan (2,683 ±
0,106) ppm.AbdurahmanToifur Moh.Taftazani Agus2014-12-23T03:34:04Z2014-12-23T03:34:04Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11679This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/116792014-12-23T03:34:04ZKOMPUTASI DISTRIBUSI SUHU DALAM KEADAAN MANTAP (STEADY STATE) PADA LOGAM DALAM BERBAGAI DIMENSITelah dilakukan komputasi mengenai distribusi suhu dalam keadaan mantap pada
pada logam dalam berbagai dimensi. Dimensi satu berbentuk kawat, dimensi dua
berbentuk plat dan dimensi tiga berbentuk kubus. Perhitungan suhu pada kisi-kisi dalam
tiap dimensi dilakukan dengan metode numerik berbantuan program komputer.
Distribusi suhu dalam keadaan mantap memenuhi persamaan Laplace orde
dua. Metode numerik yang digunakan untuk penyelesaian tersebut adalah metode diferensi
terbagi hingga. Konvergensi dilakukan dengan menggunakan metode relaksasi berlebih
berturutan ( successive over relaxation, SOR ) dengan parameter konvergensi ω yang
terletak pada jangkauan 1 ≤ ω < 2. Pada kasus dimensi satu, logam yang dipilih berbentuk
kawat dengann panjang 4 satuan, pada kasus dimensi dua dipilih logam berbentuk plat
dengan ukuran 4 x 4 satuan dan pada kasus dimensi tiga dipilih logam berbentuk kubus
dengan ukuran 4 x 4 x 4 satuan. Suhu logam pada berbagai tempat atau posisi pada ketiga
dimensi dihitung berdasarkan kondisi batas yang ditentukan. Komputasi dilakukan dengan
menggunakan bahasa pemrograman MATLAB versi 5.3.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai suhu T pada kawat dari ujung ke ujung
naik atau turun secara linear bergantung pada kondisi ujung batas. Pada plat logam, nilai
suhu T di berbagai tempat besarnya bervariasi tergantung pada posisi (x,y) dan kondisi
batas yang dipilih, yaitu T(x=1,y), T(x=5,y), T(x,y=1) dan T(x,y=5). Nilai suhu T pada
logam berbentuk kubus bergantung pada posisi (x,y,z) dan enam kondisi batas yang
ditentukan, yaitu T(x=1,y,z), T(x=5,y,z), T(x,y=1,z), T(x,y=5,z), T(x,y,z=1), dan T(x,y,z=5).
Grafik hubungan antara suhu T dan posisi (x) pada kawat logam berbentuk garis lurus
dengan pola naik atau turun bergantung pada kondisi batas. Grafik tiga dimensi mengenai
hubungan antara suhu T dengan posisi (x,y) pada plat logam berbentuk permukaan jala
dengan pola naik atau turun yang tidak linear. Pada kubus logam, grafik hubungan antara
suhu T dengan posisi (x,y) untuk z tertentu berbentuk permukaan jala dengan pola linear di
z = 1 dan z =5, dan tidak linear di z yang lain.WarsonoSupaharDarmawan Denny2014-12-23T03:33:59Z2014-12-23T03:33:59Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11669This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/116692014-12-23T03:33:59ZEKSTRAKSI CIRI POLA BUNYI JANTUNG MENGGUNAKAN FFTPengamatan bunyi jantung normal dan abnormal dapat dilakukan menggunakan
sistem deteksi jantung berbasis komputer mikro. Penelitian ini dimaksudkan untuk
menghasilkan ciri dari suatu sinyal bunyi jantung tertentu. Data sinyal bunyi jantung
diperoleh dari data yang direkam menggunakan sound recorder melalui soundcard
komputer. Selanjutnya data tersebut diekstrak menggunakan fungsi FFT yang
menghasilkan ekstraksi ciri dari sinyal bunyi jantung. Analisis hasil ekstraksi ciri dari
masing-masing pola grafik yang terbentuk dapat digunakan untuk membedakan pola
bunyi jantung ritmi atau aritmi. Hasil ekstraksi ciri dapat digunakan sebagai masukan
untuk pengenalan pola bagi jaringan syaraf tiruan ( JST ).Haryadi Bagus2014-12-23T03:33:53Z2014-12-23T03:33:53Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11668This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/116682014-12-23T03:33:53ZPENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN ONLINE BERBASIS WEB DENGAN PHP: HYPERTEXT PREPROCESSOR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PEMROGRAMAN KOMPUTER PADA MATAKULIAH KOMPUTASI FISIKAKomputasi Fisika merupakan salah satu mata kulaih dengan bobot 4 SKS sebagai
pendukung untuk lebih memahami berbagai fenomena Fisika yang non-observable, real
world dan berbahaya. Permasalahan yang muncul akan dicoba selesaikan dengan
menrancang bangun model pembelajaran online yang bagaimana yang dapat meningkatkan
keterampilan pemrograman komputer bagi mahasiswa dalam matakuliah Komputasi Fisika
Permasalahan yang akan diselesaikan pada penelitian ini adalah: Model
pembelajaran online yang bagaimana yang dapat meningkatkan keterampilan
pemrograman komputer bagi mahasiswa dalam matakuliah Komputasi Fisika ?.
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model pembelajaran online yang
dapat diterapkan untuk pembelajaran matakuliah yang berkaitan dengan komputer di
Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Semarang. Dalam jangka pendek akan diuji
coba untuk pembelajaran online Matakuliah Komputasi Fisika secara utuh.Adhi M. AryonoHardyanto Wahyu2014-12-23T03:33:36Z2014-12-23T03:33:36Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11738This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/117382014-12-23T03:33:36ZSYARAT PERLU EXTREMAL FUNGSIONAL DENGAN
WAKTU AKHIR BEBAS TITIK AKHIR TETAPDalam tulisan ini akan digunakan Teorema Fundamental Calculus of Variations dan
Lemma Fundamental Calculus of Variations untuk mencari extremal fungsional yang
tergantung pada satu fungsi. Pertama sekali akan diberikan definisi dasar yang akan
membawa ke Lemma Fundamental Calculus of variations dan Teoerema Fundamental
Calculus of variations.
Dalam konteks masalah kontrol optimal, y(t) adalah state trajectori dan C adalah
performance measure dan akan dicari state trajectori yang meminimalkan performance
measure. Masalah yang akan didiskusikan dalam tulisan ini dianggap mempunyai trajectori
dengan waktu akhir bebas tapi titik akhir tetap. Dengan menggunakan Teorema
Fundamental Calculus of Variations dicari variasi dari C, kemudian dengan menerapkan
Lemma Fundamental Calculus of Variations ditentukan syarat perlu agar y(t) menjadi
extremal.Fauzan Muhammad2014-12-23T03:30:36Z2014-12-23T03:30:36Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11737This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/117372014-12-23T03:30:36ZFINITE STATE AUTOMATA UNTUK PARSING (PEMENGGALAN)
SUKU KATA DALAM BAHASA INDONESIAKomputasi mempunyai peranan penting dalam beberapa bidang, termasuk bidang
bahasa. Pembacaan suatu kalimat memerlukan pemenggalan suku kata-suku kata. Tulisan
ini membahas bagaimana memenggal kata atau kalimat menjadi suku kata-suku kata
sehingga pembacaannya benar. Struktur suku kata disesuaikan dengan ejaan yang
disempurnakan (EYD). Finite State Automata (FSA) sebagai mesin abstrak akan
dipergunakan untuk membantu merancang dalam parsing ( pemenggalan ) suku kata.
Hasil tulisan ini dapat dikembangkan atau sebagai langkah awal program untuk
mengubah suatu teks menjadi ucapan yang dapat dimengerti.- Suprihatin2014-12-23T00:51:31Z2014-12-23T00:51:32Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11733This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/117332014-12-23T00:51:31ZKOORDINASI PENGENDALI EKSITASI DAN GOVERNOR
DENGAN MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZYPenelitian ini bertujuan untuk merancang kordinasi pengendali eksitasi dan
governor pada sebuah mesin sinkron dengan menggunakan logika fuzzy.
Penelitian ini diawali dengan membuat model matematik dari sistem tenaga listrik
kedalam persamaan variabel keadaan, yang dilanjutkan dengan membentuk model
diagram yang merupakan plant sistem. Plant dikendalikan oleh kombinasi sinyal
eksitasi tambahan yang sering dikenal dengan PSS dan sinyal governor tambahan.
Kedua sinyal tersebut dibangkitkan dengan menggunakan logika fuzzy.
Struktur sistem pengendali logika fuzzy disusun dengan menggunakan tiga
masukan. Pengujian unjuk kerja sistem yang telah terbentuk dilakukan dengan
memberikan gangguan kenaikan dan penurunan daya elektrik, yang selanjutnya
diamati hasil tanggapan dinamis dari osilasi sudut rotor generator. Hasil pengujian
selanjutnya dibandingkan dengan sistem yang tidak menggunakan sinyal eksitasi
dan governor tambahan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan logika fuzzy dalam
pembangkitan sinyal masukan pada eksitasi dan governor dapat memperbaiki
tingkat dan waktu redaman yang cukup signifikan untuk letak gangguan yang
berbeda.Sukisno TotoAbadi Agus MamanWiyono Giri2014-12-11T06:02:12Z2014-12-11T06:02:12Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11666This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/116662014-12-11T06:02:12ZKAJIAN NUMERIK SIFAT DENSITAS SISTEM HIDROKARBON GAS KONDENSAT BERBASIS KOMPOSISI MENGGUNAKAN PERSAMAAN SOAVE REDLICH-KWONG (SRK-EOS)Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat densitas system hidrokarbon gas
kondensat terhadap perubahan tekanan dan temperature menggunakan persamaan keadaan
Soave-Redlich-Kwong (SRK-EOS).
Metode penelitian dimulai dari penentuan sifat fisik seperti temperature kritis,
tekanan kritis, volume kritis, dan factor asentrik gas untuk masing-masing komponen gas
hidrokarbon menggunakan table yang telah dibakukan secara Internasional. Khusus untuk
menentukan sifat fisik komponen Heptana plus pada penelitian ini digunakan persamaan
korelasi Riazi-Duabert. Untuk mementukan persen mole tiap komponen hidrokarbon pada
setiap perubahan tekanan gas digunakan metode flash Liberation. Data sifat fisik gas dan
hasil flash liberation ini selanjutnya digunakan untuk menentukan factor kompresibilitas
gas menggunakan persamaan SRK-EOS. Untuk menentukan kuantitas Densitas gas, hasil
penentuan factor kompresibilitas dipakai untuk menyelesaikan persamaan Mattar dalam
bentuk persamaan korelasi Dranchuk – Abou Kassem.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, untuk gas kondensat pada temperature
konstan penurunan tekanan gas akan diikuti dengan penurunan densitas gas secara linear.
Sebaliknya pada tekanan konstan, penurunan temperature reservoir gas akan diikuti dengan
naiknya densitas.Supahar Supahar2014-12-11T06:01:52Z2019-03-06T00:41:47Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11665This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/116652014-12-11T06:01:52Z“REVISIT” MIPA: Membangun MIPA yang lebih bermanfaat bagi pertumbuhan bangsaHendrajaya Prof. Ir. LilikMSc. Ph.D.2014-12-11T06:00:04Z2019-03-06T00:41:44Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11664This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/116642014-12-11T06:00:04ZPERANAN MIPA DALAM MENUMBUHKAN PEMBELAJARAN SEPANJANG HAYATDjohar Prof. Dr.2014-12-10T04:49:36Z2014-12-10T04:49:36Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11672This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/116722014-12-10T04:49:36ZPEMBUATAN PROGRAM PEMBELAJARAN TENTANG
GAS IDEAL DENGAN DELPHITelah dibuat program pembelajaran tentang gas ideal dalam bahasa Delphi 6 untuk
mahasiswa S-1 Fisika dan Pendidikan Fisika. Dengan ragam user-friendly, pengguna
dapat memilih menu (form) berupa halaman utama, indeks topik, serta soal latihan dan
pembahasan. Menu indeks topik meliputi sejarah kajian gas ideal, konsep ruang fase,
metode variasi Lagrange dan multiplikator Lagrange, gas ideal monoatomik, gas ideal
diatomik, serta daftar pustaka terkait. Menu soal latihan dan pembahasan menawarkan
paket-paket soal yang mempunyai tingkat kesulitan berbeda dalam bentuk pilihan ganda,
dan masing-masing paket soal dilengkapi dengan kunci jawaban dan pembahasan serta
links terkait yang mengacu ke bahan pembelajaran dalam form indeks topik. Program yang
dibuat layak dikembangkan lebih lanjut sebagai medium pembelajaran melalui ujicoba
pada mahasiswa.Rahman Arifarif-r@telkom.netOktova Radenoktova@telkom.net2014-12-10T04:28:05Z2014-12-10T04:28:05Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11667This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/116672014-12-10T04:28:05ZREVITALISASI PRAKTIKUM EKSPERIMEN FISIKA DENGAN UJI COBA PEMBUATAN PROTOTIPE SUMBER RADIOAKTIFDi Jurusan Fisika terdapat jenis praktikum yang membekali mahasiswa untuk
mengenal radiasi dan pemanfaatan energi nuklir dalam skala laboratorium. Kendala yang
dihadapi adalah tidak tersedianya sumber radiasi yang memadai. Sedangkan pengadaan
sumber radiasi yang asli memerlukan birokrasi yang panjang serta perijinan yang tidak
mudah, disamping diperlukan proteksi radiasi.
Banyak industri dipasaran yang memanfaatkan zat radioaktif, diantaranya adalah
kaos lampu petromaks. Kaos lampu petromaks mengandung thorium yang merupakan
unsur radioaktif. Oleh karena itu dimungkinkan untuk membuat prototipe sumber
radioaktif dari kaos lampu petromaks.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah : (1) apakah kaos lampu dalam bentuk
kaos, abu dan campuran abu dan kaos dapat dimanfaatkan sebagai sumber radioaktif sekala
laboratorium? (2) Bagaimana karakteristik prototipe sumber radioaktif yang dihasilkan.
Alat pencacah yang digunakan adalah detektor Geiger Muler Counter (GMC) yang
terdapat di Laboratorium Fisika Modern FMIPA UNNES untuk analisis unsur digunakan
XRD (X Ray Difraktometer)Lab Kimia Fisika UGM dan EDX (Energy Dispersive Xray)
Lab Geologi Kelautan Bandung.
Hasil penelitian dalam massa bahan yang sama cacah radiasi prototipe dengan
bahan kaos adalah (177 ± 4,5) cpm ; abu (569,53 ± 6,74) cpm, campuran kaos dan abu
adalah (334,03 ± 31,27) cpm. Dari hasil uji XRD memberikan informasi bahwa prototipe
berbahan kaos mengandung calcium thorium fluorida.,yang berbahan abu kaos
mengandung thorium, yang berbahan campuran mengandung thorium oksida.
Dari uji Energy Dispersive X ray diperoleh prototype abu kaos lampu mengandung
thorium 49,32%spesimen massa dan senyawa ThO2 8,28 % spesimen massa. Prototipe
berbahan kaos lampu mengandung Thorium 46,51%spesimen massa dan senyawa ThO2
8,1%spesimen massa, sedangkan yang berbahan campuran mengandung kedua unsur.
Dari ketiga prototipe tersebut yang paling layak digunakan adalah yang berbahan abu kaos
lampu karena mempunyai cacah terbesar walaupun dari uji kelayakan ketiganya layak
digunakan praktikum.Yulianti DwiDwijananti PratiwiHindarto NathanSukisno M.Sutikno2014-12-10T04:20:22Z2019-03-06T00:37:36Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11663This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/116632014-12-10T04:20:22ZPERAN MIPA DAN WIRASWASTA DALAM MENINGKATKAN SUMBER DAYA MANUSIABerata IGN. Made2014-08-22T06:56:28Z2014-09-11T03:54:18Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11243This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/112432014-08-22T06:56:28ZUpaya Pencapaian Standar Kompetensi Bagi mahasiswa yang Mengikuti Praktek Instalasi Listrik Melalui Penerapan Standar Latih Kompetensi: Suatu WacanaPada pelaksanaan perkuliahan Praktik Instalasi Listrik Program Studi PT Elektro FT UNY, baik pada tahun pertama penerapan kurikulum berbasis kompetensi yakni tahun akademik 2003/2004 maupun tahun ke dua yaitu 2004/2005, masih mengalami kesulitan dalam meningkatkan kompetensi instalasi listrik bagi mahasiswanya, apalagi pembelajaran yang mengarah ke penguasaan standar kompetensi di industri, sama sekali belum terlaksana. Untuk dapat menguasai standar kompetensi di industri bagi mahasiswa, diperlukan upaya untuk mencapainya, yang salah satu contoh diantaranya adalah seperti yang dilakukan oleh PUSDIKLAT Energi dan Ketenagalistrikan Departemen Enenergi dan Sumber Daya Mineral serta UDIKLAT PT PLN, bahwa untuk melatih sumber daya manusia agar menguasai standar kompetensi dan memiliki sertifikat kompetensi adalah dengan melakukan pelatihan berbasis kompetensi yang dijabarkan dalam bentuk Standar Latih Kompetensi (SLK). Permasalahan yang muncul salah satu diantaranya adalah bagaimanakah upaya pencapaian standar kompetensi bagi mahasiswa yang mengikuti Praktek Instalasi Listrik melalui penerapan Standar latih Kompetensi?
Untuk menjawab permasalahan tersebut maka perlu dilakukan kajian tentang kompetensi, standar kompetensi, dan standar latih kompetensi. Di samping itu perlu dikaji pula tentang beberapa upaya yang diperlukan untuk penerapan stnadar latih kompetensi bagi mahasiswa guna mencapai standar kompetensi pada mata kuliah Praktek Instalasi Listrik.
Dalam rangka mencapai standar kompetensi bagi mahasiswa yang mengikuti Praktek Instalasi Listrik melalui penerapan Standar Latih Kompetensi, maka perlu dilakukan beberapa upaya, antara lain: (1) mengadakan workshop yang melibatkan tim dosen pengampu mata kuliah Praktek Instalasi Listrik dari PT. Elektro FT UNY, tenaga ahli atau tenaga pengajar dari UDIKLAT PT PLN dan AKLI DIY, dengan kegiatan memvalidasi kompetensi Praktek Instalasi Listrik, menemtukan standar kompetensi dan standar latih kompetensi, menyusun modul dan materi uji kompetensi dan menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam penerapan Standar Latih Kompetensi, serta (2) melakukan penelitian tindakan kelas dengan menerapkan standar Latih Kompetensi pada pembelajaran Praktek Instalasi Listrik.
Kata kunci: standar kompetensi, Praktek Instalasi Listrik, dan Standar Latih Kompetensi.
Drs., M. T. Sukir2014-08-22T06:31:47Z2014-09-11T03:45:55Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11229This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/112292014-08-22T06:31:47ZUpaya Mengatasi Kelambatan Penyelesaian Karya Teknologi Bagi Mahasiswa
PT Elektro FT UNY yang Akan Habis Masa Studinya
Melalui Bimbingan Terstruktur
Tujuan penelitian ini adalah: (1) untuk mengetahui pola bimbingan tersruktur yang tepat pada penyelesaian Karya Teknologi bagi mahasiswa PT Elektro FT UNY yang akan habis masa studinya, dan (2) untuk mengetahui keberhasilan penyelesaian Karya Teknologi bagi mahasiswa yang akan habis masa studinya setelah dilakukan bimbingan secara terstruktur.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research) yang mengacu pada model Elliot. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada semester ganjil tahun akademik 2003/2004 untuk mata kuliah Karya Teknologi. Subyek penelitian ini adalah mahasiswa PT Elektro FT UNY yang akan habis masa studinya, yaitu angkatan 1994, 1995, dan 1996. Cara yang digunakan untuk memperoleh data penelitian antara lain: (1) kolaborasi antara peneliti dengan kolaborator; (2) observasi, dan (3) wawancara kepada mahasiswa sebagai responden. Teknik Analisis data yang digunakan deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pola bimbingan terstruktur pada penyelesaian Karya Teknologi bagi mahasiswa PT Elektro FT UNY yang akan habis masa studinya antara lain diawali dengan mendiagnosis secara detail tentang kesulitan pengerjaan Karya Teknologi setiap mahasiswa, kemudian dilakukan bimbingan tentang pemecahan kesulitan tersebut secara terjadwal baik secara individual maupun klasikal, pendampingan pengerjaan Karya Teknologi di laboratorium atau bengkel, dan pemberian semangat dan motivasi kepada mahasiswa dalam proses penyelesaian Karya Teknologi tersebut, serta (2) melalui pola bimbingan terstruktur pada penyelesaian Karya Teknologi seperti tersebut di atas, ternyata dari 16 mahasiswa yang dibimbing secara terstruktur, 12 mahasiswa diantaranya dapat menyelesaiakan Karya Teknologi sekaligus berhasil diujikan dengan nilai B, sedangkan 4 mahasiswa lainnya masih dalam proses pengerjaan Karya Teknologi dengan tingkat penyelesaian kurang lebih 60%.
Kata kunci: Karya Teknologi, mahasiswa yang akan habis masa studinya, dan bimbingan terstruktur.
Drs., M. T. SukirM.Pd., M.T. HaryantoM.Pd., M.T. Mutaqin2012-09-20T12:11:09Z2019-10-02T02:16:24Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/6168This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/61682012-09-20T12:11:09ZPENGEMBANGAN PEMBELAJARAN ORTHOPEDAGOGIK UMUM MELALU MEDIA AUDIO VISUALDAN STUDI LAPANGANPenelitian ini mempunyai tujuan untuk (1) Meningkatkan minat dan motivasi belajar mahasiswa PLB untuk belajar di Jurusan PLB. (2) Meningkatkan pemahaman mahasiswa PLB pada suyek didiknya dan dasar-dasar pendidikannya (3) Mengembangkan pembelajaran Orthopedagogik Umum melalui media audio visual dan studi lapangan. Peudekatau peuelitiau ini menggunakau penelitian tilldakan kelas, dengau subyek penelitiau mahasiswa semester I tahuu akademik 2004/2005. Adapun langkah-langkah dalan penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut: (l). Menjalin keIja sarna dengan lapangan ( SLB Negeri III. (2) Mengadakan wawancara dan observasi di lapangan. (3) Merancang dan membuat media audio visual, dan studi lapangan yang disesuaikan dengan materi kuliah dan lapangan. yaitu Sekolah Luar Biasa. (4) Mencobakan media audio visual, dan studi lapangan yang diprogramkau. (5) Melak'Ukall evaluasi, monitoring dan refleksi. (6)Memperbaiki pelaksanaall pembelajaran dengan media audio visual dan program studi lapangan. Pengumpulan data menggunakan observasi, angket (skala minat dan motivasi), dan tes. Analasis data daJam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif lmantitatif. Hasil peneJitian ini dapat dikatakan (1) Pembelajaran Orthopedagogik Umurn I melalui audio visual dan studi lapangan, yang disajikan dengan diskusi (yaitu diskusi antara mahasiswa dan dosen, dan diskusi antara mahasiswa dan guru SLB sebagai fIhak yang mempunyai pengaJaman yang lebih dalam mendididik dan menangani anak berkebutuhan khusus, disertai dosen) dapat meningkatkan minat dan motivasi mahasiswa semester 1 untuk belajar di jurusan PLB. (2) Media audio visual dan studi Japangan dapat meningkatkan pemabaman mabasiswa terhadap pendidikan anak berkebutuhan khusus lebih optimal. Kata kunci : Pembelajaran OrthopedagogikDmum, media audio visual dan studi Iapangan, minat. motivasidan pemabaman dkk. Tin Suharmini2012-09-12T15:05:25Z2019-10-02T02:16:23Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/5450This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/54502012-09-12T15:05:25ZPENGARUH JARAK TANAM DAN VARIETAS TERHADAP TRANSMISI RADIASI, BIOMASA DAN PRODUKSI KEDELAI VARIETAS ANJASMORO, TANGGAMUS, DAN WILlS Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan pengaruh jarak tanam dan varietas terhadap transmisi radiasi, biomasa, dan produksi kedelai. Penelitian ini bersifat eksperimental dengan raneangan Faktorial pola Raneangan Aeak Lengkap Sub Sampel dengan sepuluh ulangan. Variabel bebasnya jarak tanam (l5x15 em dan 25x25 em) dan varietas kedelai yaitu Anjasmoro, Tanggamus, dan Wilis. Variabel tergayutnya intensitas eahaya matahari yang melewati kanopi, biomasa, jumlah polong per tanaman, dan bobot biji per sepuluh tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada umur 40 hst jarak tanam berpengaruh nyata (p<0.05) terhadap intensitas eahaya yang melewati kanopi. Pada hasil pengukuran intensitas eahaya terkeeil (varietas Tanggamus) menunjukkan biomasa terbesar, begitu pula sebaliknya. Hasil pengamatan jumlah polong per batang, faktor varietas menunjukkan perbedaan nyata (p<0.05). Hasil pengukuran bobot biji per sepuluh tanaman, baik perlakuan -jarak tanam maupun varietas menunjukkan perbedaan nyata (p<0.05). Kata kunei : Transmisi eahaya, jarak tanam, biomasa, dan produksi . Djukri2012-09-12T11:48:26Z2019-10-02T02:16:23Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/5534This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/55342012-09-12T11:48:26ZVerification or Lens Maker's Equation by ExperimentFocal length of thin lens depends on the radii of curvature of the lens surfaces and the index of refraction of lens material. This relation is one of the fundamentals in optical geometry. We have designed one physics experiment which confirmed this relation by simple equipments and visual method without theoretical discussion. This subject has been used in experiment lesson not only for the students of our universities but for science teacher training held by Yogyakarta State University. The results of this experiment. obtained by them. have been satisfactory. Key words: Verification of Lens Equation, Optics Experiments, JICA-FMIPA UNY Astono JuliTakeuchi Yoshio2012-08-14T04:46:17Z2018-08-28T04:40:33Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/4058This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/40582012-08-14T04:46:17ZKELUARGA NELAYANJudul : Keluarga Nelayan
Media/teknik : batik di atas kain
Ukuran : 100x100 cm
Tahun pembuatan : 2005
(Karya seni lukis) berjudul: "Keluarga Nelayan" ini dipamerkan pada acara: Pameran Karya Seni Rupa tingkat Nasional Dosen, Alumni, dan Mahasiswa : " Tribute to Amri Yahya" di Benteng Vredeburg, Yogyakarta tanggal: 1-5 Juni 2005 Dwi Retno Sri Ambarwati2012-08-14T04:46:17Z2018-08-28T05:15:16Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/4097This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/40972012-08-14T04:46:17ZLOMBA LOGO SEMEN GRESIKA. Konsep Desain Logo Semen Gresik Logo Semen Gresik terinspirasi dari bangunan candi di Jawa Timur Desain Sandal ini dirancang untuk pria (men), dengan ukuran sudah disesuaikan menurut kebutuhan pria dewasa, dimana sangat banyak kegiatan yang harus dilaksanakan, seperti misalnya ke kantor, ke sawah, santai dan lain-lain. Desain yang diajukan terdiri dari 8 Gambar yaitu : Gambar tampak depan, belakang, atas, bawah, samping kiri dan kanan dan dua gambar perspektif. Desain sandal ini ditujukan untuk pria, yang dirancang bisa untuk santai dan untuk formal. Tergantung kebutuhan dan aktifitas se hari-hari, diharapkan desain ini dapat berguna untuk dipakai disegala kesempatan, berikut dijelaskan deskripsi desain : 1. Untuk santai, sandal ini bisa digunakan buat pepergian misalnya piknik kegunung/ rekreasi yang memerlukan jalan jauh dengan desain dibuat bagian belakang sebagai pengikat yang bisa dibuka pasang sesuai kebutuhan apalagi kalau naik gunung sandal ini tidak mungkin lepas walaupun pemakainya berlari-lari karena sudah dibuat saling mengikat. Kalau hanya membutuhkan hanya sandalnya saja tinggal membuka bagian belakang saja sudah seperti sandal biasa 2. Untuk Formal, misalnya kekantor/ kerja dinas tinggal memakai kaos kaki dan tidak usah bagian belakangnya dibuka. 3. Desain dibuat agak terbuka biar yang memakainya agak nyaman, warna-warna disuaikan dengan selera pemakainya, kegunaannya adalah kenyamanan dan santai 4. Bahan yang dibutuhkan adalah kulit asli/imitasi pada bagian atas, sedangkan bagian bawah dibuat menggunakan karet atau bahan lain. I Wayan Suardana2012-08-14T04:46:17Z2023-01-24T10:42:59Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/4101This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/41012012-08-14T04:46:17ZSekilas Menyoal Tema Gender dalam Iklan Kartu dan Telepon SelulerKajian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tema-tema gender yang terdapat dalam iklan kartu seluler dan telpon seluler yang dimuat di media cetak. Iklan-iklan yang menjadi bahan kajian tema gender dalam tulisan kali ini adalah: (1) iklan IM3 Super Hero; (2) Nokia Versi Trade-In; (3) Simpati 10 Hoki; dan (4) iklan BlackBerry Akses e-mail dari Matrix (Indosat). Iklan-iklan tersebut dimuat dalam harian Kedaulatan Rakyat. Masalah dikaji dengan metode semiotika iklan karena adanya dimensi-dimensi khusus pada sebuah iklan yang membedakan iklan secara semiotis dengan objek-objek desain lainnya. Hasil kajian menunjukkan adanya tema-tema gender sebagai berikut: (1) Relative size yang menunjukkan kepentingan laki-laki lebih utama daripada perempuan; (2) Function Ranking yang menunjukkan laki-laki sebagai pemandu dan pengarah tindakan perempuan; (3) Licensed Withdrawal yang menunjukkan citra perempuan sebagai sosok yang tergantung oleh laki-laki; (4) Perempuan sebagai subodrdinat dan laki-laki sebagai hiperordinat; dan (5) sentuhan feminin.Venny Indria Ekowati2012-08-14T04:46:17Z2018-08-28T04:40:33Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/4095This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/40952012-08-14T04:46:17ZLOGO FSPIMakna dari masing-masing komponen dalam logo sebagai berikut : • Figur Manusia yang sedang memperagakan gerak tarian dinamis, gerakannya seolah membuka era baru terlihat begitu tangan diangkat keatas terlihat tulisan Festival Seni Pertunjukan Internasional, gerakannya bermakna yaitu suatu pertunjukan tidak lepas dari gerak, karena geraklah pertunjukan tersebut ada. • Warna hanya terdiri dari warna hitam dan coklat muda disini bermakna kesederhanaan , kesejukan diharapkan didalam kesederhanaan tercipta suatu kwalitas baik karya maupun dalam penyelenggaraan • Huruf, dibuat juga sederhana tulisan Festival Seni Pertunjukan Internasional dibuat melingkar, ini bermakna agar festival tidak berhenti sebatas festival saja diharapkan berjalan terus dan ada tindak lanjut. Sebagai pondasi dibawahnya dibuat huruf singkat dan jelas yaitu fspi bentuk hurupnya sengaja dibesarkan bermakna sebagai pondasi yang kokoh biar tidak goyah I Wayan Suardana2012-08-14T04:46:17Z2018-08-28T02:00:56Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/4091This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/40912012-08-14T04:46:17ZPROSESIJudul karya Prosesi terinspirasi dari upacara yang ada di Bali yaitu prosesi untuk kegiatan keagamaan khususnya agama Hindu, karya ini hanya merupakan ungkapan ide yang secara spontannitas muncul dan diekpresikan kebidang kanvas Karya lukisan yang berjudul prosesi mempunyai kecenderungan bentuk yang mengarah pada bentuk-bentuk lukisan ekspresionisme. Aspek bentuk yang dihadirkan dalam lukisan ini menonjolkan simbol-simbol sebagai ikon kehidupan yang seakan-akan pernah dialami setiap orang, tapi bentuk disini dikemas sedemikian rupa sehingga diharapkan mampu mengolah pikir orang pada suatu manifestasi wacana yang ada. Bentuk yang sederhana ini bisa dicerna oleh kesadaran mata yang biasa dalam menangkap makna lukisan secara kongkrit. Manifestasi bentuk yang dibuat tidaklah mengada-ada atau hanya sekedar menghadirkan realitas bentuk sebagai pelengkap. Dalam menyampaikan maksud yang diinginkannya sesuai dengan konsepsi yang mengendap dan mengkristalkan di dunia ide, divisualisasikan dalam bentuk tampilan bagian utama dari simbol-simbol hanya sebagai kesan dalam lukisan. Bentuk yang tampak pada lukisan diperkaya oleh polesan warna-warna yang mendukung baik warna sebagai bentuk yang utuh mengisi ruangan maupun warna sebagai pelengkap. Karya ini kental nuansa manifestasi garis, warna, bentuk-bentuk yang mengandung simbolis dalam suatu format ekspresif dan masih perlu dikaji secara terperinci tentang makna yang ada pada kehidupan ini. Secara kongkrit komposisi bentuk diolah sedemikian rupa dengan goresan yang lugas/spontan dan sangat kuat kandungan rasa dimana visualisasi bentuk itu sendiri. Responsibiliti yang yang ditimbulkan oleh bentuk-bentuk tersebut sangat kuat sekali membangun interprestasi ke dalam wacana konstruktif konsepsi yang dimaksud. Kahadiran bentuk-bentuk di sini merupakan aspek yang pertama dan utama di dalam mengsinkronkan hubungan tematis secara idealita dengan visualisasi secara nyata menurut penafsiran tanpa terikat aturan formal sebuah bentuk yang lazim dan nyata adanya. Deskripsi bentuk dalam hampir keseluruhan karya seni lukis adalah sebuah realitas bentuk-bentuk mengandung makna visual sesuai dengan penafsirannya dalam satu kesatuan rasa dan ekspresi. Komposisi bentuk yang dimanifestasikan mengarah pada konsekuensi ekspresi dari sebuah hasil pengendapan yang diperoleh lewat pengamatan terhadap barong itu sendiri. Komposisi bentuk ini didukung oleh intensitas warna yang cerah, spontan, bertumpuk satu dengan lainnya, sehingga keberadaan bentuk itu sendiri sangat menonjol sebagai bagian yang integral. Seluruh penataan bentuk dalam lukisan ini mengedepankan makna di balik bentuk itu sesuai dengan responsibiliti yang ditimbulkannya. Bentuk-bentuk ini tampaknya menjadi interes bagi sebagai konsepsi penciptaan. Gambaran bentuk tersebut memiliki spesifikasi sebagai suatu cerita dalam perwujudan bentuk kehidupan yang terintegrasi secara baik dan proporsional sehingga format cerita yang disampaikan lewat goresan palet dan kuas. I Wayan Suardana2012-08-14T04:46:17Z2018-08-28T01:59:53Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/4094This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/40942012-08-14T04:46:17ZLOMBA PENCIPTAAN DESAIN POSTER LIGHT ON BEBAS NARKOBA Memperingati hari Anti Madat Sedunia 2005 Diskripsi Karya Visualitas bentuk karya terdiri dari : Seorang anak muda yang sedang mabuk kecaduan narkoba, dengan menggunakan judul Inikah…?, Pilihan Hidupmu …, kesenangan sesaat membuat pemuda ini memilih hidupnya tidak berharga, pada latar belakang ada pigur perempuan, botol-botol minuman dan beberapa jenis bentuk/wujud barang terlarang, untuk jelasnya akan di diskripsikan sebagai berikut : 1. Seorang pemuda dengan memegang minuman di tangan kanan sambil meminumnya, seolah-olah pemuda tersebut kecanduan berat terhadap minuman keras, narkoba, pemuda yang seharusnya menuntut ilmu untuk masa depan kini hanya sebagai pemabuk peminum, narkoba dan juga main perempuan nakal, ini akibat minuman keras, narkoba 2. Tanda tanya yang berbunyi Inikah ?, maksudnya perlu dipertanyakan apakah ya, kalau kecanduan narkoba bisa menimbulkan kenikmatan terus tidak terpengaruh dengan kesehatan, maka waspadalah akan ancaman dari narkoba nyawa sewaktu-waktu akan teramcam. Kenikmatan apa yang dijanjikan dengan pengunaan narkoba ? dan banyak lagi pertanyaan yang terselubung dibalik kenikmatan narkoba. 3. Alat-alat suntik sebagai latar belakang, alat-alat suntik tersebut sangat leluasa menyuntikan narkoba pada manusia, apel di ibaratkan tubuhmanusia yang sewaktu-waktu menyerang tubuh manusia dengan mudah dan bisa bergerak cepat. Demikian juga dengan bentuk tablet dengan lingkaran putih diatasnya diartikan penggunaan obat-obatan terlatrang tersebut bisa menimbulkan penyakit kepala sering pusing karena sarap sudah tidak bekerja secara wajar. 4. Wara-warna dominan warna merah ke kuning-kuningan kalau diperhatikan ada suatu suasana mencekam, ketakutan dan komponen-komponen pendukung seperti bentuk-bentuk jarum, obat-obatan, kendi dan yang lainnya dibuat supaya mendukung suasana. 5. Tulisan Inikah ....? Pilihan Hidupmu, dengan penekanan warna merah dan kuningpada kalimat Tidak, dimaksudkan penggunaan narkoba adalah kenikmatan semu apalagi dihubungkan dengan pilihan hidupmu, seolah-olah mereka menemukan sorga, sorga diidentikan dengan Bola Dunia, persoalan narkoba adalah persoalan dunia, penyakit yang mendunia, maka dari itu tidak ada satu negarapun membiarkan penduduknya untuk mengkonsumsi narkoba secara bebas dimana-mana didunia narkoba dilarang, diperangi sampai ke akar-akarnya karena merusak generasi muda. I Wayan Suardana2012-08-14T04:46:17Z2018-08-28T01:58:54Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/4089This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/40892012-08-14T04:46:17ZPenciptaan Karya Logo bali Jazz FestivalMusik siapa yang tidak kenal musik, sejak bayi dalam kandungan sebenarnya sudah terbiasa dengan bunyi-bunyian, apalagi setelah lahir setiap hari kita disuguhi musik/bunyi-bunyian sehingga kalau dipikir tiada waktu tanpa musik. Sekarang irama musik sudah berkembang sedemikian rupa ada musik melayu, pop, jazz, kroncong dan lain-lain, Sebagai manusia dilahirkan kedunia sudah diberkati kelebihan dan kekurangan Kelebihan manusia dengan mahluk hidup di dunia dibanding dengan makhluk lainnya ialah karena ia dianugrahi kemampuan berfikir. Dengan kemampuan itulah ia mempertahankan hidupnya, Bahkan mampu membangun hidupnya menjadi sesuatu yang sangat berarti : yang maknawi bagi dirinya maupun mahluk yang lain, Kemudian dengan kemampuan berfikir itu pula manusia berusaha menembus dirinya yang gelap, Perjalanan demi perjalanan ia lakukan, demikian juga pertanyaan-pertanyaan tehadap dirinya dikumandangkan. Tetapi manusia tetap saja merasa dirinya misterius. Pertanyaan-pertanyaan tentang diri sendiri itu selalu berusaha dijawab dengan penafsiran-penafsiran yang tak habis-habisnya.. Tetapi penafsiran-penafsiran itu selalu saja membentur dinding spekulasi. Disisi lain manusia juga dihadapkan kepada permasalahan hidupnya yang sangat mendasar : yaitu menghadapi kenyataan dunia. Kesadaran bahwa hidup tidak hanya sekedar untuk direnungi muncul sebagai tuntutan manifestasi diri untuk mendunia itu. Artinya bahwa hidup bukanlah suatu abstraksi yang berupa angan-angan belaka, melainkan mencuat berupa realitas. Inilah yang menyebabkan manusia membangun sebagian besar hidupnya ke arah jawaban duniawi, (Sachari, 1986:107), Dalam penciptaan logo dimaksud adalah untuk mendapatkan suatu pengakuan yang mempunyai suatu identitas yang jelas bagi yang punya logo. Musium Nasional dalam kiprahnya sebagai penyelamat seni, banyak karya-karya masa lampau yang hampir punah, kita bisa saksikan di Museum ini. Seperti misalnya artepak-artepak yang umurnya sudah ratusan tahun. Ciptaan manusia masa lampau sangat luar biasa. Keberadaan museum sangat dibutuhkan sekali untuk pendukumentasian bagi anak cucu kita nanti, Pada masa sekarang hidup manusia seolah terperangkap ke dalam pertanyaan dan jawaban tentang dunia. Tentu jawaban-jawaban itu tidak selalu tepat. Sehingga banyak sudah manusia yang tercampak dari dimensi kemanusiaannya karena ketidak mampuan menjawab dunia secara lengkap. Dalam berolah rupa kita mengenal dengan nama bahasa rupa. Menurut Decasse (melalui Sahman : 1993), segi bentuk terdiri dari unsur-unsur rupa dari suatu karya seni. Unsur rupa itu antara lain garis, warna, tekstur dan lain sebagainya. Sedang dari segi bentuk terdiri dari unsur dramatik (tema). Unsur dramatik dari karya seni adalah penggambaran yang berupa orang-orang atau kejadian-kejadian. Bentuk dalam Kamus Besar bahasa Indonesia (1994:1190 berarti : bangun; gambaran, rupa; wujud, sistem; susunan kalimat, kata penggolongan bagi benda-benda yang berkeluk. Bentuk dalam artian fisik atau lahiriah pada karya seni rupa berati keadaan dimensi atau ukuran yaitu dua dimensional dan tiga dimensional. Ekspresi estetis terutama dalam seni modern memberika kesempatan yang seluas-luasnya kepada seniman untuk mengekspresikan idenya dengan berbagai cara yang tidak terbatas. Inilah yang sesungguhnya melanda dunia seni pada saat ini. Obyek-obyek yang jumlahnya sangat banyak di alam ini merupakan ide-ide yang tak terbatas dalam pengolahan daya kreatif seniman Apapun jenisnya karya seni rupa hakikatnya berada dalam tataran global pada jalur ekspresi yang di dalamnya terjadi pengolahan rasa secara matang dan kuat dalam perwujudan visualisasi yang tidak terbatas pada media dan teknis yang konvensional lazimnya perupa tapi mengedepankan teste dan art concept-nya. Manifestasi konsepsi karya seni rupa bersifat universal dan global tanpa dibatasi lagi oleh keterikatan pada suatu aturan yang mengikat dan menghambat kekuatan ekspresi sorang seniman dalam menyampaikan komunikasi visualnya kepada orang lain sebagai bagian dari internalisasi dirinya menterjemahkan ‘paradigma jiwa’ lewat rupa. Alur yang terbentuk dari perwujudan ini semakin memperkuat kedudukan seni rupa itu sendiri sebagai suatu manifestasi ‘substansial ekspresi’ yang ‘mem-bumi’ dalam diri seniman dan sekaligus sebagai pencerahan terhadap seni rupa. Sebagai bagian yang vital dalam suatu proses berkarya seni rupa, konsep ini juga merupakan konsekuensi logis yang mengantarkan seorang seniman mampu mengaktualisasikan dirinya dalam koridor idealisme sentris yang kuat, berkualitas dan berkepribadian. Desain Desain tidak sekedar bagian dari reportase kenyataan aktual, melainkan satu bentuk artistik dari refleksi, hasil olah rasa, sensibilitas sebagai wujud kepekaan dan instropeksi sosial yang mampu memberikan inspirasi, pikiran kritis dan harapan baru kepada masyarakat. Desain bukanlah buku etiket atau peraturan sosial. Desain adalah salah satu diantara hasil karya tangan yang terbilang “berat”, dan dapat menciptakan kenikmatan pada manusia. Desain bukanlah buku etiket atau peraturan sosial. Desain adalah salah satu diantara hasil karya tangan yang terbilang “berat”, dan dapat menciptakan kenikmatan pada manusia. Dalam pengertian khusus, dalam seni rupa desain memiliki pengertian pengertian merancang sesuatu untuk diproduksi baik secara massal, maupun tunggal. Desain grafis yang menjadi bagian dalam seni rupa adalah proses merancang gambar atau bentuk-bentuk visual dwimatra (dua dimensi) untuk kepentingan proses komunikasi yang fungsional dan efektif. Tapi secara garis besar ada empat pembagian elemen dasarnya yaitu: ilustrasi, fotografi/film (photomontage), simbol, tipografi (headline, subheadline, bodycopy). Desain grafis bukan saja benda material yang dicetak massal, tetapi yang lebih esensi adalah memaknai desain grafis sebagai karya seni yang tidak terbelakang pada format dan bentuk modern. Memaknai desain grafis selain sebagai bahasa, juga sebagai cara atau strategi yang memperhatikan ruang pijaknya. Artinya apa yang ingin dibicarakan ya bicarakan dengan cara yang tepat. Dan masalah itu cenderung kekemasan, yang bertujuan membawa suasana lebih kumikatif dan menimbulkan konflik berpikir, karena nilai yang abadi adalah nilai yang bisa dikonflikkan, diwacanakan serta dibicarakan. Desain grafis idealnya bisa membangun kemampuan untuk memberi keteraturan dalam informasi, serta dikasih colekan, dan sentuhan ekspresi dan perasaan pada artefak yang mampu merekam pengalaman hidup manusia. Dalam tahun-tahun terakhir ini istilah “desain yang baik” telah mendapat arti yang baru, lebih dari arti yang sebenarnya: hal ini adalah hasil suatu program gabungan yang disponsori oleh “Museum Seni Modern” dan “Bursa Barang Chicago”. Demikian hebat perkembangan suatu ide jika digabungkan oleh publisitas yang efektif. (Sachari Agus, 1987: 1). Penciptaan logo Bali Jazz Festival ini, terinperasi dari mendunianya musik jazz, semakin hari semakin banyak peminatnya sehingga kalau kita perhatikan dan didengarkan irama musik jazz sangat romantis, melankolis membuat suasana menjadi damai, sehingga dalam penciptaan logo muncul ikon-ikon seperti Lingkaran, kunci G, ombak merah, bulatan kuning, bulatan hitam. Arti dan Makna Logo Musium Nasional 1. Lingkaran melambangkan, kebulatan tekad dalam mengembangkan perhelatan musik Jazz bersekala internasional sehingga terselenggara dengan baik 2. Lingkaran juga melambangkankan dunia, dunia bulat sehingga bisa diartikan musik jazz sudah mendunia 3. Lambang kunci G mewakili lambing musik itu tersendiri dengan lingkaran dibelakang 4. Ombak melambangkan bergemuruhnya semangat penyelenggara dan peserta demi kesuksesan perhelatan musik jazz ini, dan semangat kreatifitas dari berbagai ragam bangsa saling berlomba dalam artian positif. 5. Warna merah melambangkan semangat pantang menyerah, berani berkopetisi secara sportif. 6. Warna kuning melambangkan keagungan, setiap langkah harus didasari keagungan dan kesucian agar tidak tercela. 7. Warna hitam melambangkan keteguhan hati Bahan Bacaan Agus SachariI Wayan Suardana2012-08-14T04:46:17Z2018-08-28T01:49:14Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/4099This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/40992012-08-14T04:46:17ZTRI TUNGGALMakna Karya Judul lukisan adalah Tritunggal , dalam kehidupan ini sangat banyak hal-hal yang terjadi, suatu hal yang pernah kita cermati antara kebaikan dan keburukan selalu ada, siang malam, hitam putih, hidup mati, hal ini tidak mungkin dielakan dalam kehidupan ini. Mungkin sebagai usaha sang pencipta untuk keseimbanganga dunia supaya bisa tentram dan damai. diaplikasikan tidak secara realistis, hanya merupakan ungkapan ide yang secara spontannitas muncul dan diekpresikan kebidang kayu dipahat dan diwarnai. Karya ini mempunyai kecenderungan bentuk yang mengarah pada bentuk-bentuk lukisan ekspresionisme. Bentuk yang dihadirkan dalam lukisan ini simbol sebagai ikon kehidupan yang seakan-akan pernah dialami setiap orang, tapi bentuk disini dikemas sedemikian rupa sehingga diharapkan mampu mengolah pikir orang pada suatu manifestasi wacana yang ada. Bentuk yang sederhana ini bisa dicerna oleh kesadaran mata yang biasa dalam menangkap makna lukisan secara kongkrit. Manifestasi bentuk yang dibuat tidaklah mengada-ada atau hanya sekedar menghadirkan realitas bentuk sebagai pelengkap. Dalam menyampaikan maksud yang diinginkannya sesuai dengan konsepsi yang mengendap dan mengkristalkan di dunia ide, divisualisasikan dalam bentuk tampilan bagian utama dari simbol-simbol hanya sebagai kesan dalam lukisan. Bentuk yang tampak pada lukisan diperkaya oleh polesan warna-warna yang mendukung baik warna sebagai bentuk yang utuh mengisi ruangan maupun warna sebagai pelengkap. Karya ini kental nuansa manifestasi garis, warna, bentuk-bentuk yang mengandung simbolis dalam suatu format ekspresif dan masih perlu dikaji secara terperinci tentang makna yang ada pada kehidupan ini. Secara kongkrit komposisi bentuk diolah sedemikian rupa dengan goresan yang lugas/spontan dan sangat kuat kandungan rasa dimana visualisasi bentuk itu sendiri. Responsibiliti yang yang ditimbulkan oleh bentuk-bentuk tersebut sangat kuat sekali membangun interprestasi ke dalam wacana konstruktif konsepsi yang dimaksud. Kahadiran bentuk-bentuk di sini merupakan aspek yang pertama dan utama di dalam mengsinkronkan hubungan tematis secara idealita dengan visualisasi secara nyata menurut penafsiran tanpa terikat aturan formal sebuah bentuk yang lazim dan nyata adanya. Deskripsi bentuk dalam hampir keseluruhan karya seni lukis adalah sebuah realitas bentuk-bentuk mengandung makna visual sesuai dengan penafsirannya dalam satu kesatuan rasa dan ekspresi. Komposisi bentuk yang dimanifestasikan mengarah pada konsekuensi ekspresi dari sebuah hasil pengendapan yang diperoleh lewat pengamatan terhadap barong itu sendiri. Komposisi bentuk ini didukung oleh intensitas warna yang cerah, spontan, bertumpuk satu dengan lainnya, sehingga keberadaan bentuk itu sendiri sangat menonjol sebagai bagian yang integral. Seluruh penataan bentuk dalam lukisan ini mengedepankan makna di balik bentuk itu sesuai dengan responsibiliti yang ditimbulkannya. Bentuk-bentuk ini tampaknya menjadi interes bagi sebagai konsepsi penciptaan. Gambaran bentuk tersebut memiliki spesifikasi sebagai suatu cerita dalam perwujudan bentuk kehidupan yang terintegrasi secara baik dan proporsional sehingga format cerita yang disampaikan lewat goresan palet dan kuas. I Wayan Suardana2012-08-13T06:14:37Z2018-08-28T01:48:50Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/4066This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/40662012-08-13T06:14:37ZTHREE GIRLS IN THE BEDROOMKarya seni lukis berjudul: "Three Girls in the Bedroom".
Media : Acrylic on canvas.
Ukuran: 60x90cm
Tahun pembuatan: 2005
Dipamerkan pada acara: Pameran Seni Rupa dengan tema:"Bolak-Balik dari Kata dari Karya" di Balai Roepa Tembi Bantul tanggal: 21 Oktober -20 Nevember 2005 Dwi Retno Sri Ambarwati2012-08-09T03:42:04Z2012-08-09T03:42:04Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/3548This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/35482012-08-09T03:42:04ZPengamanan dan Keselamatan KerjaPutut Hargiyarto Putut Hargiyartoputut_hargi@yahoo.com2012-08-06T04:43:20Z2019-01-29T03:53:02Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/2874This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/28742012-08-06T04:43:20ZIDENTITAS DAN MIMIKRI DALAM ROMAN SALAH ASUHAN KARYA ABDOEL MOEIS ABSTRACT The material object of this research is the novel Salah Asuhan by Abdoel Moeis. The formal object is identity and mimicry. The research focuses on the question of how the postcolonial identity and the mimicry are expressed in the novel. The theoretical background was provided by the theory of postcolonialism, while the research has been carried out in a descriptive and qualitative way. The main problem of the postcolonial study in this research relates to one of the themes which are concerned with mimicry or imitation. The argument uses several dichotomies such as conception of East and West, subject versus object, one’s self versus the other, the colonizer versus the person who are colonized and the speaker versus the listener. There are some issues which can be found through the postcolonial analysis. These are as follows (1) the relation which builds up between the colonizer and the colonized persons, (2) the postcolonial identity which the character Hanafi tries to develop by increasing his status to become equal wirh the colonizers and (3) the imitation or mimicry which is used by this character to reach the identity which he idealizes for himself. The outcomes of this result are as follows (1) the relationships between the colonizer and the colonized is that of a dominated hierarchy which can be called unique, because (a) Hanafi acts as a subject when he approaches Rapiah, his mother and the Minangkabau society, (b) Hanafi acts as an object when he approaches Corrie and other European societies. (2) The problem of Hanafi’s own identity which relates to (a) how Hanafi looks at himself, (b) how other people look at Hanafi, (c) the desire that Hanafi shows to become somebody different, and (d) the steps which Hanafi takes to fulfill his desire to become somebody different. (3) The mimicry, which means the imitation that Hanafi uses, including (a) mimicry concerning the language, (b) mimicry concerning the view of the livehood, (c) mimicry concerning his way of life, and (d) mimicry concerning the system of society. Key words: identity, mimicry Yati Sugiartiartissa@yahoo.de2012-07-24T02:46:17Z2015-10-26T07:35:08Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/2608This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/26082012-07-24T02:46:17ZPROSPEK PEMBERLAKUAN HUKUM PIDANA ISLAM DI INDONESIAMasyarakat Muslim di Indonesia sudah memiliki dasar yang kuat untuk memberlakukan ketentuan hukum perdata Islam di tengah masyarakatnya. Hal ini ditopang oleh kodifikasi ketentuan hukum perdata Islam, seperti perkawinan dan kewarisan, dalam sistem perundang-undangan nasional. Hal ini merupakan langkah awal dari pemberlakukan hukum Islam di Indonesia melalui hukum positif. Langkah selanjutnya untuk memberlakukan hukum pidana Islam hingga sekarang belum terwujud. Berbagai upaya sudah dilakukan demi terwujudnya hukup pidana nasional yang dapat mengakomodasi aspirasi umat Islam yang menjadi penduduk mayoritas di negeri ini. Pemerintah sudah mengajukan draf yang berisi RUU KUHP nasional. Draf ini sudah bertahun-tahun dibahas oleh para ahli dan praktisi hukum kita, namun hingga sekarang belum mencapai kata sepakat. Yang menjadi pembahasan utama RUU KUHP tersebut adalah pasal-pasal baru yang memuat ketentuan hukum pidana Islam (HPI). Sebagian masyarakat kita masih keberatan untuk memberlakukan ketentuan HPI di negara kita. Berbagai argumen diajukan agar HPI tidak dapat diberlakukan di tengah-tengah masyarakat kita. Hingga akhir ini belum ada kepastian tentang pemberlakuan RUU KUHP nasional yang memuat ketentuan HPI tersebut.Marzukimarzukiwafi@yahoo.co.id2012-07-24T02:46:14Z2015-10-26T07:35:08Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/2607This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/26072012-07-24T02:46:14ZPOLIGAMI DALAM HUKUM ISLAMPoligami adalah perkawinan seorang suami dengan lebih dari seorang isteri dalam waktu yang bersamaan. Lawan dari poligami adalah monogami. Dalam perspektif hukum Islam, poligami dibatasi sampai maksimal empat orang isteri. Ada dua ayat pokok yang dapat dijadikan acuan dilakukannya poligami, yakni QS. al-Nisa’ (4): 3 dan QS. al-Nisa’ (4): 129. Poligami sudah berjalan seiring perjalanan sejarah umat manusia, sehingga poligami bukanlah suatu trend baru yang muncul tiba-tiba saja. Para ulama berbeda pendapat mengenai ketentuan dan hukum poligami. Di antara mereka ada yang menyetujui poligami dengan persyaratan yang agak longgar dan ada yang mempersyaratkannya dengan ketat. Di antara mereka juga ada yang melarang poligami, kecuali karena terpaksa (sebagi rukhshah) dalam kondisi-kondisi tertentu. Yang pasti hukum Islam tidak melarang poligami secara mutlak (haram) dan juga tidak menganjurkan secara mutlak (wajib). Hukum Islam mengatur masalah poligami bagi orang-orang yang memang memenuhi syarat untuk melakukannya. Pelaksanaan poligami, menurut hukum Islam, harus didasari oleh terpenuhinya keadilan dan kemaslahatan di antara pihak-pihak yang terlibat di dalamnya. Namun, kenyataannya banyak praktik poligami yang tidak mengindahkan ketentuan hukum Islam tersebut, sehingga masih jauh dari yang diharapkan.Marzukimarzukiwafi@yahoo.co.id2012-07-24T02:46:11Z2015-10-26T07:35:08Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/2606This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/26062012-07-24T02:46:11ZPERLINDUNGAN HUKUM ISLAM TERHADAP KAUM MINORITAS NON-MUSLIM DI NEGARA ISLAMMisi utama disyariatkannya hukum Islam adalah untuk kemaslahatan umat manusia pada umumnya dan umat Islam pada khususnya. Karena itu, kecenderungan yang dominan dari hukum Islam adalah komunal. Kecenderungan hukum Islam yang komunal ini dapat terlihat dengan jelas baik dalam hal ibadah maupun muamalah. Semua aturan hukum Islam dalam kedua bidang ini bertujuan mendidik individu untuk mewujudkan kesejahteraan dirinya dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Misi ini sekaligus juga menjadi tujuan utama hukum Islam. Dalam negara Islam hubungan antara sesama warga negara, yang Muslim dan yang non-Muslim, sepenuhnya ditegakkan atas asas-asas toleransi, keadilan,kebajikan, dan kasih sayang. Setiap Muslim dituntut agar memperlakukan semua manusia dengan kebajikan dan keadilan, walaupun mereka itu tidak mengakui agama Islam. Para penganut agama selain Islam (non-Muslim) di negara Islam biasa disebut dengan Ahludz Dzimmah, karena mereka memiliki jaminan perjanjian Allah dan Rasul-Nya serta semua kaum Muslim untuk hidup dengan aman dan tenteram di bawah perlindungan Islam dan dalam lingkungan masyarakat Islam. Dengan demikian, kaum non-Muslim memperoleh dan terikat pada hak-hak dan kewajibankewajiban semua warga negara. Negara Islam memberikan beberapa perlindungan dan jaminan kepada kaum minoritas non-Muslim (Ahludz Dzimmah). Di antara perlindungan yang mereka peroleh adalah: 1) perlindungan terhadap pelanggaran dari luar negeri; 2)perlindungan terhadap kezaliman di dalam negeri; dan 3) perlindungan nyawa, badan,harta, dan kehormatan. Adapun jaminan yang diperoleh kaum non-Muslim dari negara Islam di antaranya adalah: 1) jaminan hari tua dan kemiskinan; 2) jaminan atas kebebasan beragama; 3) jaminan atas kebebasan bekerja dan berusaha; dan 4) jaminan jabatan dalam pemerintahan. Adanya perlindungan dan jaminan terhadap kaum non-Muslim seperti itu sebagai imbangan dari kewajiban-kewajiban yang diberikan kepada mereka. Di antara kewajiban yang harus mereka penuhi adalah: 1) kewajiban keuangan seperti membayar jizyah (pajak tahunan atas jiwa), kharaj (pajak atas kepemilikan tanah), dan pajak perdagangan; 2) mengikat diri dengan hukum-hukum konstitusi Islam dalam muamalah, transaksi-transaksi di sektor sipil dan sebagainya; dan 3) menghormati syi’ar-syi’ar Islam serta menjaga perasaan-perasaan kaum Muslim.Marzukimarzukiwafi@yahoo.co.id2012-07-23T01:22:30Z2019-01-29T15:02:04Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/2535This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/25352012-07-23T01:22:30ZMENENTUKAN ALGORITMA FAKTORISASI QR UNTUK MENCARI NILAI EIGEN SUATU MATRIKSHurmain Zainul2012-07-23T01:22:27Z2019-01-29T15:02:01Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/2534This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/25342012-07-23T01:22:27ZPENGAMBILAN KEPUTUSAN MENGGUNAKAN SAMPLING PENERIMAAN BERDASARKAN PEUBAH PADA PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIKChrisnawati Yuni2012-07-23T01:22:22Z2019-01-29T15:01:56Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/2531This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/25312012-07-23T01:22:22ZPERSAMAAN INTEGRAL FREDHOLM DAN KEEKSISTENSIAN SOLUSINYAYundari2012-07-23T01:22:01Z2019-01-29T15:01:51Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/2529This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/25292012-07-23T01:22:01ZDETEKSI DAN KOREKSI KESALAHAN PADA KODE BOSE-CHAUDHURI-HOCQUENGHEM (BCH)Dwi Untari Yulianti2012-07-23T01:21:59Z2019-01-29T15:01:46Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/2527This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/25272012-07-23T01:21:59ZPENYELESAIAN MASALAH PEMROGRAMAN LINEAR FUNGS1 SASARAN GANDA DENGAN GOAL PROGRAMMINGYuliani2012-07-23T01:21:43Z2019-01-29T15:01:27Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/2520This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/25202012-07-23T01:21:43ZPERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN MATA KULIAH DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)Eko Marwanto Wisnu2012-07-23T01:21:08Z2019-01-29T15:01:07Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/2512This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/25122012-07-23T01:21:08ZOPTIMISASI PROGRAM NONLINIER DENGAN KENDALA MENGGUNAKAN METODE PENALTY DAN METODE BARRIERAgung Nugroho Wahyu2012-07-20T05:58:32Z2019-01-29T15:00:50Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/2506This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/25062012-07-20T05:58:32ZMENENTUKAN SELANG KEPERCAYAAN KOEFISIEN REGRESI LINIER SEDERHANA PADA KASUS HETEROSKEDASTISITAS MENGGUNAKAN METODE KUADRAT TERKECIL TERBOBOTINainggolan Umpalan2012-07-20T05:58:32Z2019-01-29T15:00:55Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/2508This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/25082012-07-20T05:58:32ZPEMODELAN LALU LINTAS JALAN SATU ARAH DENGAN PERSAMAAN DIFERENSIALVina, Nur Rochim Vina2012-07-20T05:58:31Z2019-01-29T15:00:14Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/2493This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/24932012-07-20T05:58:31ZArborescence dan Sirkuit Euler pada Graf BerarahPribadi Suryaningtyas2012-07-20T05:58:31Z2019-01-29T15:00:22Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/2496This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/24962012-07-20T05:58:31ZOPTIMASI JARINGAN TELEPONSusilastuti2012-07-20T05:58:31Z2019-01-29T15:00:29Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/2498This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/24982012-07-20T05:58:31ZHUBUNGAN GRAF PETERSEN DENGAN PEMFAKTORAN, PEWARNAAN DAN HAMILTONIANSutiningsih2012-07-20T05:58:31Z2019-01-29T15:00:39Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/2502This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/25022012-07-20T05:58:31ZAplikasi Pengendalian Kualitas Statistik Produksi Susu di PT. Sari Husada Tbk. Klaten.Widihati Tri2012-07-20T05:58:30Z2019-03-08T06:15:26Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/2480This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/24802012-07-20T05:58:30ZGRUP-GRUP NON ISOMORFIK BERORDER 18Trinugroho Setyo2012-07-20T05:58:30Z2019-01-29T14:59:54Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/2485This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/24852012-07-20T05:58:30ZPERMAINAN BERJUMLAH NOL DUA PIHAK DAN MODEL-MODEL PENYELESAIANNYASirep Sri2012-07-20T05:58:30Z2019-01-29T15:00:09Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/2491This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/24912012-07-20T05:58:30ZTINJAUAN TENTANG FUNGSI-FUNGSI TRANSENDENTAL DENGAN MENGGUNAKAN DERET KUASASunarsih2012-07-20T05:58:29Z2019-01-29T14:59:33Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/2477This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/24772012-07-20T05:58:29ZSistem Pegas Massa dengan Dua Derajat KebebasanUmimartawati S Tri2012-07-20T05:58:28Z2019-01-29T14:59:25Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/2474This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/24742012-07-20T05:58:28ZSISTEM KRIPTOGRAFI KUNCI PUBLIK ELGAMAL DALAM ZpKumalasari Rosdiana2012-07-20T05:58:27Z2019-01-29T14:58:24Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/2450This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/24502012-07-20T05:58:27ZMETODE NONPARAMETRIK UNTUK DATA TAHAN HIDUPRiauwina Wulansari Ranny2012-07-20T05:58:27Z2019-01-29T14:58:30Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/2452This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/24522012-07-20T05:58:27ZANALISIS REGRESI POISSON DAN PENERAPANNYAEkawati Ratna2012-07-20T05:58:27Z2019-01-29T14:58:43Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/2458This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/24582012-07-20T05:58:27ZPENERAPAN PERSAMAAN DIFERENSIAL PADA MODEL GERAKAN PLANETRedania2012-07-20T05:58:27Z2019-01-29T14:58:59Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/2464This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/24642012-07-20T05:58:27ZRANCANGAN FAKTORIAL FRAKSIONAL 2 A-PAnugrahenti Rinta2012-07-20T05:58:26Z2019-01-29T14:58:11Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/2445This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/24452012-07-20T05:58:26ZFINITE DIFFERENCE METHOD (METODE BEDA HINGGA)DAN PENERAPANNYA PADA PERSAMAAN PERPINDAHAN PANASPawening R. Sri2012-07-20T05:58:26Z2019-01-29T14:59:27Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/2475This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/24752012-07-20T05:58:26ZDEKOMPOSISI CYCLIC DARI GRAF LENGKAP, GRAF GRACEFUL, DAN APLIKASINYA DALAM TELECOMMAND CODESNOVIANTI RR ERNI2012-07-20T05:58:25Z2019-01-29T14:55:45Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/2383This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/23832012-07-20T05:58:25ZMODEL BIAYA DALAM KEPUTUSAN ANTRIAN MODEL (M/M/c):(FCFS/)Mukti Andhini Ajeng2012-07-20T05:58:25Z2019-01-29T14:57:42Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/2432This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/24322012-07-20T05:58:25ZKETERHUBUNGAN GRAF TOTAL T(G)Hidayati Nur2012-07-20T05:58:25Z2019-01-29T14:57:58Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/2438This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/24382012-07-20T05:58:25ZPEMROGRAMAN LINEAR DENGAN FUNGSI TUJUAN DAN KENDALA SAMAR SERTA APLIKASINYA PADA MASALAH TRANSPORTASIPurwanto Prio2012-07-20T05:57:01Z2019-01-29T14:55:27Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/2370This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/23702012-07-20T05:57:01ZGrup-Grup Non-Isomorfik Berorder 16Sri Wahyono Agung2012-07-09T07:45:43Z2019-10-15T06:16:26Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/1968This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/19682012-07-09T07:45:43ZPemanfaatan Keunikan Digit Desimal Bilangan Euler pada KriptografiBanyaknya transfer data di dalam jaringan menjadi alasan perlu adanya keamanan data di dalamnya. Salah satu cara yang ditempuh adalah melakukan transformasi data yang dikirimkan. Untuk melakukan transformasi data tersebut, di bidang ilmu Matematika telah berkembang kajian yang dikenal dengan kriptografi. Kriptografi merupakan sistem transformasi data yang mempunyai fungsi/fitur berkaitan dengan konfidensial (menjamin kerahasiaan data), integritas pesan (menjamin tidak terjadi perubahan pesan), nonrepudiasi, (menjamin kepemilikan dokumen) dan otentifikasi (menjamin keaslian pesan dan uji identitas pengguna sistem). Keunikan digit desimal dari bilangan Euler (biasa disebut bilangan e) dapat digunakan sebagai acuan penerapkan algoritma yang ada di kajian kriptografi. Hal ini dengan pertimbangan bahwa pembangkitan bilangan/kode acuan dapat diperoleh dari formulasi perhitungan digit desimal bilangan Euler yang sudah mapan dan diakui dunia. Selain itu, deretan digit dari nilai desimal bilangan e untuk implementasi enkripsi-dekripsi dengan cara pengelompokan digitnya, sangat kecil kemungkinannya menghasilkan nilai rujukan yang sama Kata kunci : Euler, transformasi data, kriptografiKuswari Hernawatikuswari@uny.ac.idBambang Sumarnobambang@uny.ac.id2012-07-09T07:35:54Z2019-01-29T14:40:51Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/1954This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/19542012-07-09T07:35:54ZPERSAMAAN DIFERENSI LINIER DAN PENERAPANNYA DALAM MODEL EKONOMI- Kusnita2012-07-09T04:44:29Z2019-01-29T14:39:55Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/1917This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/19172012-07-09T04:44:29ZREGRESI LINEAR BOOTSTRAP DENGAN SATU ATAU LEBIH VARIABEL BEBASPrabowo Harmanto Jan2012-07-09T03:30:30Z2012-07-09T03:30:30Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/1904This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/19042012-07-09T03:30:30ZSUMBANGAN KEKUATAN LENGAN, KOORDINASI, DAN DAYA LEDAK TERHADAP HASIL BELAJAR FLYING SHOT DALAM PERMAINAN BOLA TANGANThis research is aimed at demonstrating the contribution of hand grip, vertical jump/explosive power, and coordination towards the learning achievement in flying shot in handball games of the students of physical health and recreation education study program semester II, academic year of 2004/2005. This research involved 43 students as the samples taken randomly. The data were analyzed using regression analysis with partial and whole correlation. The results of this research demonstrated that: 1) the contribution of hand grip towards the learning achievement of flying shot was not significant with the value of F reg = 4.073, bigger than F table = -.101 with the significance level of 0.05, 2) the contribution of vertival jump towards the flying shot was significant with the value of F reg = 4.073 bigger than F table = .041 on the level of significance of 0.05, 3) the contribution of coordination (side step) towards the learning achievement of flying shoot was not significant with the value of F reg = 4.073 bigger than F table = .914 on the level of significance of 0.05, 4) the contribution of hand grip, vertical jump/explosive power, and coordination together towards the learning achievement of flying shot was significant with the correlation coefficient (R-Square) 0.239 or 23%, thus it can be concluded that there was contribution of hand grip, vertical jump/explosive power, and coordination together towards the learning achievement of flying shoot but the contribution was insignificant. Keywords: handball, contribution, flying shoot Ermawan SusantoR Sunardiyanta2012-07-09T03:16:55Z2012-07-09T03:16:55Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/1893This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/18932012-07-09T03:16:55ZEFEKTIVITAS PEMBELAJARAN RENANG GAYA CRAWL ANTARA ANAK USIA 5 TAHUN DENGAN ANAK USIA 7 TAHUNThis research aims at (1) determining the effectiveness of crawl style swimming instructions for the children in the ages of 5 and 7 years, (2) providing inputs as treatment considerations for the children in the ages of 5 and 7 years in swimming instructions, and (3) providing the real understanding on the ability of the children in learning swimming movements. This is an experimental study using swimming skill tests as the data collection method. The populations in this research were the members of Tirta Taruna and Tirta Agung swimming associations who were in the ages of 5 and 7 years. The subjects were 32 children consisting 9 children in the age of 5 and 5 children in the age of 7 from Tirta Agung swimming association, and 7 children in the age of 5 and 11 children in the age of 7 from Tirta Taruna swimming association. The instruments were adopted from the arrangement results of swimming rating scale for S1 students of Coaching Education Department of Faculty of Sport Science, Yogyakarta State University conducted by Samodra (2005). It used the pre and post tests in the form of crawl style swimming through the pool width (15 meters) and provided judge observation to give scores on the effectiveness of the style. The data were analyzed using one-way statistics program of ANAKOVA (SPS-2000). This study results in F = 22.731 with db (1.30) in the significance level of 5% gaining F table of 4.17. The value of F was higher than F table which inferred that there were significant differences between children in the age of 5 and those in the age of 7 in the post tests. Thus, it can be concluded that the crawl style swimming instructions for the children in the age of 7 were more effective than ones for the children in the age of 5. Agus SupriyantoSismadiyanto2012-07-09T03:14:25Z2012-07-09T03:14:25Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/1890This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/18902012-07-09T03:14:25ZPENINGKATAN KUALITAS PEMBELA)ARAN MATA KULIAH SOSIOLOGI OLAHRAGA MELALUI PENDEKATAN QUANTUM TEACHINGLearning process on Sociology of Sport had not achieved an adequate result yet. There were some probalities that were the causes. Some of them had been identified such as inability of the students to learn it and non-transformable teaching method. Therefore, developing teaching learning process by refering to the new inventions about teaching learning and method had been needed. This research aims to develop the learning quality of Sociology of Sport by applying recent method on learning. They are quantum learning and quantum teaching. Second years Students of Physical Education Teacher Education (PETE) were involved in this research. They were students who took Sociology of Sport course in the academic year 1003/2004. Classroom action research. Was the kind of research we used. Questionnaire and focus Group Discussion were employed to collect the data. This research also concerned with the seconded information such as mid term/final examination, learning style test, and the other possible data. The result revelated that students had attentions, involvement, and good appreciation towards the course. Additionally, this research had improved the achievement of student's learning competencies that were showed by the increasing of their marks. Kata kunci: pembelajaran sasiologi, olahraga, quantum learning, quantum teaching. SumaryantoCaly Setiawan2012-07-09T02:58:27Z2012-07-09T02:58:27Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/1880This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/18802012-07-09T02:58:27ZTHE IMPLEMENTATION OF PHYSICAL EDUCATION IN DISABLE SCHOOL (SLB) AROUND CITY OF YOGYAKARTA INDONESIA This study is aimed to find out the implementation of physical education in Disable School around City of Yogyakarta Indonesia. Specifically, the implementation of Physical Education according to the teacher's perception and the student's perception. This study was using survey method. Data collecting was using questionnaire technique. The population is the teach¬ers of Physical Education and the stu¬dents in Disable School (SLB) around City of Yogyakarta Indonesia such are SLB C Pembina, SLB A "Yaketunis" and SLB E "Pra Yuwana- . Sampling method is using Purposive sampling technique. The total of sample is 102 teachers and 81 students. The data analysis is using descriptive technique which is formed in narrative. The studying result is showing that physical education teacher in teaching of lesson matters has appropriate with curriculum which is referred from the Major of Teaching Program (GBPP). However, the implementation of physical education hasn't yet lead to the effort in improving of physical fitness. The lesson matters, methods and evaluation systems are still oriented in performance achievement for certain sport field. Keywords: Disable School (SIB), Physical Education.Sumaryanto2012-07-09T02:52:48Z2012-07-09T02:52:48Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/1876This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/18762012-07-09T02:52:48ZPEMENUHAN KEBUTUHAN KESELAMATAN UNIT KEGIATAN MAHASISWA BIDANG OLAHRAGA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTAThis research discusses the fulfillment of safety needs of the students’ activity unit in the area of full body contact sports in Yogyakarta State University. This research study is aimed at investigating the efforts in the fulfillment of safety needs conducted by the students’ activity unit of full body contact sports in order to prevent accidents which can end in injury, physical defect, or even death during the training sessions. This is a descriptive research study involving the safety needs as the only variable. The population involved in this research was the students of Yogyakarta State University who were the members of the students’ activity unit in the area of full body contact sports. The researcher took 100 samples out of 465 members using proportionate stratified random sampling. The instrument to collect the data was in the form of questionnaires. The researcher analyzed the data using the descriptive quantitative method with percentage. The results of this study show that the efforts in fulfilling the safety needs conducted by the students’ activity unit in the area of full body contact sports in Yogyakarta State University were generally good (66%). In details, it can be described that: (1) the efforts in fulfilling the safety needs from the inside of the students’ activity unit were good (64%), (2) the efforts in fulfilling the safety needs from the inside of the students’ activity unit were good (71%), (3) the efforts in fulfilling the safety needs in terms of the health of the students’ activity unit were poor (40%), (4) the efforts in fulfilling the safety needs in terms of the equipment of the students’ activity unit were good (67%), (5) the efforts in fulfilling the safety needs in terms of the foods were good (70%), (6) the efforts in fulfilling the safety needs in terms of the training processes were good (79%), (7) the efforts in fulfilling the safety needs in terms of tools and facilities were fair (52%), (8) the efforts in fulfilling the safety needs in terms of the regulation were good (75%), (9) the efforts in fulfilling the safety needs in terms of the coaches were very good (86%), and (10) the efforts in fulfilling the safety needs in terms of the weather were good (71%). Yustinus Sukarmin2012-07-09T02:07:34Z2019-01-29T14:38:38Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/1858This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/18582012-07-09T02:07:34ZRANCANGAN PERCOBAAN DENGAN PENGAMATAN BERULANG (REPEATED MEASURES)Rosdina Haryanty Ihdina2012-07-06T04:09:51Z2019-01-29T14:37:42Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/1829This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/18292012-07-06T04:09:51ZUPAYA MENINGKATKAN PERAN AKTIF SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE BERPASANGAN DI KELAS VIII SMP N 2 DEPOK YOGYAKARTA Purwanti Heny2012-07-06T03:19:43Z2019-01-29T14:36:19Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/1778This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/17782012-07-06T03:19:43ZPENERAPAN METODE PENYELESAIAN GELOMBANG BERJLALAN PADA PERSAMAAN DIFERENSIAL KORTEWG DE VRIESAnggaraati Fitriana2012-07-06T03:17:11Z2019-01-29T14:36:03Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/1772This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/17722012-07-06T03:17:11ZNILAI RISIKO DENGAN METODE VALUE at RISK DALAM PORTOFOLIO INVESTASI PASAR MODALBudi Utami Fitri2012-07-06T03:15:20Z2019-01-29T14:35:55Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/1769This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/17692012-07-06T03:15:20ZKARAKTERISTIK GRAF BERDIAMETER DUARakhmawati Firdiana2012-07-05T08:11:24Z2019-01-29T14:34:43Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/1740This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/17402012-07-05T08:11:24ZANALISIS BAYESIAN DALAM PENENTUAN UKURAN SAMPELNugraheni Utarni Evi2012-07-05T08:10:17Z2019-01-29T14:34:40Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/1739This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/17392012-07-05T08:10:17ZRELIABILITAS SUATU SISTEM DAN PENERAPANNYA PADA RANGKAIAN LISTRIKEkawati Estina2012-07-05T07:38:35Z2019-01-29T14:34:24Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/1733This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/17332012-07-05T07:38:35ZSISTEM INFORMASI ALAT PERAGA MATEMATIKAHap sari Erwin2012-07-05T07:22:28Z2019-01-29T14:34:00Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/1724This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/17242012-07-05T07:22:28ZHUBUNGAN KOEFISIEN KONKORDANSI KENDALI W DENGAN KOEFISIEN KOLERASI SPEARMAN rs SERTA PENERAPANNYAKusumawati Erma2012-07-05T04:43:27Z2019-01-29T14:33:09Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/1688This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/16882012-07-05T04:43:27ZIMPLEMENTASI PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK DALAM PEMBELAJARAN PECAHAN DI SD) NEGERI PERCOBAAN 2 YOGYAKARTA Sari El Metta2012-07-05T03:52:03Z2019-01-29T14:32:36Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/1674This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/16742012-07-05T03:52:03ZKETAKUTAN SISWA TERHADAP MATEMATIKA DALAM PERSPEKTIF WACANA MEDIA ONLINE Supriyoko Edi2012-07-05T03:49:30Z2019-01-29T14:32:33Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/1673This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/16732012-07-05T03:49:30ZAPLIKAS1 GRAF PADA SISTEM TRANSPORTASIErlisa Dyan2012-07-05T02:55:18Z2019-01-29T14:31:53Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/1658This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/16582012-07-05T02:55:18ZOPERATOR LINIER TERBATAS PADA RUANG HILBERTLita Vebriana Dwi2012-07-05T02:39:12Z2019-01-29T14:31:44Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/1655This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/16552012-07-05T02:39:12ZINTEGRAL FOURIER DAN PENERAPANNYAAgus Susanti Dwi2012-07-05T02:33:17Z2019-01-29T14:31:33Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/1646This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/16462012-07-05T02:33:17ZJARINGAN SYARAF BUATAN (ARTIFICAL NEURAL NETWORK) DAN PENERAPANNYA PADA PENGENALAN POLA AKSARA JAWAChristiyanto Donie2012-07-05T01:16:22Z2019-01-29T14:31:04Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/1625This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/16252012-07-05T01:16:22ZAPLIKASI PENGENDALI SAMAR (FUZZY CONTROLLER) DALAM PENDARATAN PESAWAT TERBANGPrasetya Wardhani Dhina2012-07-03T03:53:13Z2019-03-08T06:10:55Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/1396This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/13962012-07-03T03:53:13ZRANCANGAN PETAK TERBAGI (Split-Plot Design) DAN VARIASINYADarmawati Annisa2012-06-19T06:06:27Z2017-05-31T01:18:56Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/30This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/302012-06-19T06:06:27ZIdentifikasi Skor Prestasi Teknik Pencak Silat Pada Katagori TandingPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) nilai prestasi teknik yang sering digunakan pesilat, (2) jenis teknik, (3) jenis hukuman, dan (4) jenis kemenangan pada pertandingan pencak silat. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan persentase yang ditafsirkan ke dalam kualitatif. Populasi pada penelitian ini adalah peserta Kejuaraan Sirkuit Pencak Silat Panasonic wilayah II, yang terdiri atas lima daerah yaitu: (1) Kaltim, (2) Kalbar, (3) Jatim, (4) Jateng, dan (5) DIY. Teknik sampling pada penelitian ini adalah Sampel Populasi yaitu seluruh peserta Kejuaraan Sirkuit Pencak Silat Panasonic yang memenangkan pertandingan berjumlah 41 pesilat. Hasil penelitian: (1) Rata-rata skor prestasi teknik yang diperoleh pesilat masing-masing babak adalah sebagai berikut: skor nilai prestasi teknik babak I =7,81; babak II = 7; babak III = 6,63. (2) Presentase jenis-jenis teknik yang digunakan pesilat secara berurutan adalah sebagai berikut: teknik tendangan 44 %; teknik pukulan 33 %; teknik jatuhan dengan tangkapan 14 %; teknik jatuhan 5 %; teknik tendangan dengan belaan 3 %; teknik pukulan dengan belaan 1 %. (3) Pelanggaran yang dilakukan pesilat selama kejuaraan terjadi 11 (sebelas) kali pelanggaran ringan, yang dilakukan oleh 8 (delapan) pesilat. (4) Rata-rata jenis kemenangan secara beurutan adalah sebagai berikut: menang angka 71 %; menang diskualifikasi 19 %; menang teknik 5 %; dan menang undur diri 5 %. Kata kunci: Identifikasi, skor, teknikAgung Nugroho A.M.agung_nugroho@uny.ac.id