Lumbung Pustaka UNY: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-29T05:57:44ZEPrintshttp://eprints.uny.ac.id/apw_template/images/sitelogo.pnghttps://eprints.uny.ac.id/2024-03-21T07:38:25Z2024-03-21T07:38:25Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/81453This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/814532024-03-21T07:38:25ZInformal Learning dalam Pembangunan Pariwisata Syariah di Lombok.Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan: (1) dasar pemikiran pengembangan pariwisata syariah, (2) peran pendidikan informal dalam pariwisata syariah, dan (3) dampak pariwisata syariah bagi masyarakat di Desa Setanggor, Kecamatan Praya Barat Daya, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologi. Penelitian ini dilakukan di Desa Wisata Halal Setanggor, Kecamatan Praya Barat Daya, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Informan dalam penelitian ini terdiri dari pengelola wisata, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan masyarakat perajin yang sebagian di antaranya ditentukan secara purposive. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi dan dianalisis menggunakan teknik analisis kualitatif model interaktif Miles dan Huberman. Keabsahan data mengacu pada kriteria validasi Lincoln dan Guba yaitu: kredibilititas, transferabilitas, dipendeabilitas, dan konformabilitas.
Hasil penelitain ini adalah sebagai berikut. (1) Pengalaman, dasar filosofis, dan legal formal pelaksanaan konsep pariwisata syariah di Lombok yang berbasis pada agama, nilai, dan budaya masyarakat setempat memiliki akar dan fondasi kuat untuk keberlangsungan wisata, masyarakat, dan lingkungan. (2) Informal learning menjadi aktivitas belajar yang penting dan mendukung proses pengembangan dan keberlangsungan wisata dalam masyarakat sekitar lokasi wisata syariah di Lombok. Pengembangan pariwisata syariah di Lombok merupakan salah satu upaya masyarakat untuk bertahan dan melindungi diri dari dampak negatif adanya pembangunan pariwisata. (3) Pariwisata syariah yang berbasis desa wisata halal di Lombok memberikan dampak positif bagi masyarakat berupa danpak ekonomi, yang meliputi penambahan jumlah lapangan kerja; ketersediaan jumlah penginapan, homestay, dan hotel; serta peningkatan penjualan produk kerajinan. Dampak sosial berupa pelestarian nilai dan agama serta pelestarian dan keberlangsungan atraksi seni dan budaya.Helmi HelmiSiti Irene Astuti Dwiningrum2023-09-21T01:49:00Z2023-09-21T01:49:00Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75883This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/758832023-09-21T01:49:00ZPERILAKU SOSIAL IBU BEKERJA DALAM KELUARGA DI DESA
GONDANG, KECAMATAN KARANGREJA, KABUPATEN PURBALINGGAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Faktor-faktor yang
mendorong ibu bekerja, (2) mendeskripsikan perilaku sosial ibu bekerja, (3)
mendeskripsikan peran ibu dalam pengelolaan keluarga, (4) mendeskripsikan
permasalahan yang dihadapi ibu bekerja di Desa Gondang, Kecamatan Karangreja,
Kabupaten Purbalingga.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis studi deskripptif.
Subjek pada penelitian ini adalah ibu yang bekerja di Desa Gondang, Kecamatan
Karangreja, Kabupaten Purbalingga. Pengumpulan data menggunakan metode
observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen
utama. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, display data, dan
penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukan: (1) Faktor-faktor yang mendorong ibu bekerja
yaitu faktor ekonomi, faktor tingkat pendidikan, dan faktor dukungan keluarga (2)
Perilaku sosial ibu bekerja dalam keluarga yaitu interaksi yang terbatas dengan
keluarga, membagi waktu antara pekerjaan dan rumah, menjaga keharmonisan rumah
tangga, ibu tidak tergantung pada suami dalam masalah pemenuhan kebutuhan pribadi,
tidak melakukan aktifitas ketika lelah bekerja, melibatkan suami dalam mengambil
keputusan (3) Peran ibu dalam pengelolaan rumah tangga yaitu peran rumah tangga
dibantu oleh pihak ketiga, pekerjaan rumah tangga dibantu oleh suami (4)
Permasalahan yang dihadapi oleh ibu bekerja yaitu waktu untuk keluarga menjadi
berkurang, bergesernya peran sebagai ibu rumah tangga.Trisniati Nur Djannah2023-09-21T01:48:56Z2023-09-21T01:48:56Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75888This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/758882023-09-21T01:48:56ZPERANAN KELOMPOK WANITA TANI (KWT) MANUNGGAL KARYA
DALAM UPAYA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DUSUN KLEBEN,
KEBONHARJO, SAMIGALUH, KULON PROGOPenelitian ini untuk mendeskripsikan: (1) Peranan Kelompok Wanita Tani
(KWT) Manunggal Karya dalam upaya pemberdayaan perempuan Dusun Kleben,
(2) Manfaat Peranan Kelempok Wanita Tani (KWT) Manunggal Karya dalam
upaya pemberdayaan perempuan Dusun Kleben, dan (3) Faktor pendukung dan
penghambat dalam peranan Kelompok Wanita Tani (KWT) Manunggal Karya.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Subyek penelitian adalah pengurus dan anggota KWT Manunggal Karya Dusun
Kleben. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Peneliti meupakan instrumen utama dalam
melakukan peneltian dan dibantu dengan pedoman observasi, pedoman wawancara,
dan pedoman dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah
reduksi data, display data, dan pengambilan kesimpulan. Keabsahan data dilakukan
dengan menggunakan teknik triangulasi sumber.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) peranan Kelompok Wanita
Tani (KWT) Manunggal Karya dalam upaya pemberdayaan perempuan ini
merupakan sebuah upaya untuk menambah atau meningkatkan ilmu pengetahuan,
keterampilan dan kemandirian perempuan Dusun Kleben, (2) Manfaat peranan
Kelompok Wanita Tani (KWT) Manunggal Karya dalam upaya pemberdayaan
perempuan adalah menambah wawasan atau pengetahuan, meningkatkan
keterampilan, dan membantu menambah perekonomian keluarga, dan tercapainya
tujuan dari meningkatnya kemandirian, (3) a) Faktor pendukung meliputi
partisipasi, keaktifan, kemauan anggota; Fasilitas yang ada meskipun hanya
sederhana; Lahan yang luas untuk kegiatan berkebun dan menanam; Bantuan dari
masyarakat sekitar maupun pihak luar; b) Faktor penghambat meliputi pendidikan
yang rendah dari anggota kelompok; tertinggalnya IPTEK; Adanya kegiatan atau
pekerjaan lain yang bersamaan dengan kegiatan dari peranan KWT Manunggal
Karya; dan relasi atau kerjasama yang kurang dengan pihak luarAlwi Marthalita2023-09-21T01:48:53Z2023-09-21T01:48:53Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75934This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/759342023-09-21T01:48:53ZIMPLEMENTASI PENDIDIKAN ALTERNATIF UNTUK ANAK DI
LOKALISASI BONG SUWUNG YOGYAKARTAPenelitian ini bertujunan untuk mendeskripsikan : (1) Implementasi
pendidikan alternatif untuk anak di Lokalisasi Bong Suwung Yogyakarta, (2)
Faktor pendukung dan penghambat dalam implementasi program pendidikan
alternatif untuk anak di Lokalisasi Bong Suwung Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Lokasi penelitian di Lokalisasi Bong Suwung Yogyakarta yang
beralamatkan di Kelurahan Pringgokusuman, Kecamatan Gedongtengen,
Yogyakarta. Subyek penelitian ini adalah empat pendidik dengan informan empat
dari pendidik, dua dari seksi penyelenggara program, satu Kepala YRSPM, dan
Ketua Komunitas ADS, serta tiga dari peserta didik dalam program pendidikan
alternatif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, display data, dan
kesimpulan dengan menguji keabsahan data menggunakan teknik trianggulasi
sumber dan teknik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Implementasi pendidikan
alternatif di Lokalisasi Bong Suwung Yogyakarta ditinjau dari aspek bahan
pembelajaran. (2) Implementasi pendidikan alternatif di lokalisasi Bong Suwung
Yogyakarta ditinjau dari aspek materi pembelajaran. (3) Implementasi pendidikan
alternatif dalam pendidikan alternatif ditinjau dari aspek media pembelajaran. (4)
Implementasi pendidikan alternatif untuk anak di lokalisasi Bong Suwung
Yogyakarta ditinjau dari strategi pembelajaran dengan menggunakan metode
pembelajaran PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif dan Menyenangkan). (5)
Implementasi pendidikan alternatif untuk anak di lokalisasi Bong Suwung
Yogyakarta ditinjau dari aspek karakteristik peserta didik. (6) Faktor pendukung :
sumber daya program dengan pendekatan komunitas yang memudahkan program
ini, materi pembelajaran dari para komunitas, dokter yang mensupport dana
program, dan antusias peserta didik yang tinggi serta dukungan dari orangtua.
Faktor penghambat : tidak diperbolehkannya karyawisata keluar wilayah oleh
para orangtua anak, kurangnya kepercayaan oleh pihak orangtua kepada para
pengurus program dikarenakan program baru berjalan, dan kewaspadaan warga
sekitar terhadap orang baru dan tidak diperkenankan meliput keadaan di kawasan
lokalisasi tanpa adanya perijinan terlebih dahulu.Budi Rustanta Budi Rustanta2023-09-21T01:48:49Z2023-09-21T01:48:49Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75942This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/759422023-09-21T01:48:49ZSTRATEGI KELOMPOK SADAR WISATA (POKDARWIS) DALAM
PENGEMBANGAN DESA WISATA KEBONAGUNG IMOGIRI BANTUL
YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Strategi kelompok sadar
wisata dalam pengembangan Desa Wisata Kebonagung. (2) Dinamika kelompok
sadar wisata yang ada di Desa Wisata Kebonagung.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif
dengan metode penelitian deskriptif kualitatif. Subyek penelitian adalah Kepala Desa
Kebonagung, 7 anggota kelompok sadar wisata, dan 3 pengunjung desa wisata.
Penelitian dilaksanakan di Desa Wisata Kebonagung, Imogiri, Bantul, Yogyakarta.
Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi
dengan teknik analisis data yang digunakan yaitu display data, reduksi data, dan
penarikan kesimpulan. Triangulasi data yang digunakan yaitu triangulasi sumber dan
triangulasi metode.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) strategi yang digunakan dalam
pengembangan desa wisata yaitu: a) Strategi pengembangan destinasi dengan
menyediakan sarana prasarana yaitu berupa gazebo-gazebo kecil di daerah embung,
taman kuliner, dan kolam renang yang dapat dinikmati pengunjung, b) Strategi
pengembangan industri dengan pengembangan dan pengenalan kembali budaya batik
“Batik Gumregah” dan makanan tradisional kepada wisatawan lokal maupun
wisatawan mancanegara berupa industri cemplon, klepon, gula jawa dan industri
tempe, c) Strategi pengembangan sumber daya manusia yaitu dengan mengikuti
pelatihan home stay, pelatihan membatik, pelatihan tour guide dll, d) Strategi
pemasaran dengan media sosial website, facebook dan melalui brosur. (2) Dinamika
kelompok sadar wisata di Desa Wisata Kebonagung sebagai kelompok yang
berkembang ditandai dengan: a) Adanya persatuan kelompok yang dibangun melalui
komunikasi dan interaksi kelompok, b) Kesamaan motivasi atau dorongan yang
berupa tujuan dan latar belakang kelompok, serta c) struktur organisasi dan
pembagian tugas. Dalam perkebangangannya kelompok juga mengalami kesenjangan
yang disebabkan kurangnya komunikasi antar anggota kelompok, perbedaan pendapat
sehingga menyebabkan terjadinya konflik di dalam kelompok.Kurniawati Kurniawati2023-03-17T03:22:04Z2023-03-17T03:22:04Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/77057This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/770572023-03-17T03:22:04ZPERAN DAN STRATEGI PLKB DALAM PELAKSANAAN PROGRAM KB DI KAMPUNG KELUARGA BERENCANA IROMEJAN KELURAHAN KLITREN KECAMATAN GONDOKUSUMAN KOTA YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan mendiskripsikan (1) Peran dan Strategi PLKB di dalam melaksanakan sosialisasi Program KB di Kampung KB Iromejan (2) Tanggapan masyarakat terhadap pelaksanaan sosialisasi program KB di Kampung KB Iromejan Kelurahan Klitren Kecamatan Gondokusuman (3)Faktor yang mendukung dan menghambat pelaksanaan sosialisasi Program KB. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan metode deskriptif kualitatif. Subjek sasaran penelitian ini adalah, PLKB, PPKBD dan Kader KB di Kampung Iromejan . Teknik yang digunakan untuk menetapkan subyek penelitian yaitu dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik yang digunakan untuk
menganalis data adalah reduksi data, display data, pengambilan kesimpulan dan verifikasi, trianggulasi yang dilakukan menggunakan trianggulasi sumber. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) Peran PLKB di Kampung KB Iromejan perannya sebagai penyuluh, melakukan koordinasi dengan pihak terkait, mengajak dan melibatkan tokoh masyarakat setempat untuk bersama-sama
membantu mensosialisasikan program KB, adapun strategi yang diterapkan dalam mensosialisasi program KB adalah a) Anjangsana pada pertemuan PKK di tingkat RT, b) Pertemuan PKK di tingkat desa dan c) Melalui kegiatan posyandu. 2) Tanggapan masyarakat terkait dengan peran, tugas dan fungsi dari PLKB secara umum sudah dilaksanakan sesuai dengan kemampuan mereka masing-masing, PLKB mensosialisasikan program KB berjalan dengan baik, respon masyarakat juga baik, hal ini didasarkan pada: a) keikutsertaan masyarakat dalam sosialisasi program KB, b) adanya pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang program KB, hal ini ditandai dengan perhatian dan peningkatan jumlah aseptor KB. 3) Faktor yang mendukung keterlibatan tokoh masyarakat dan adanya perhatian dari pihak�pihak terkait, sedangkan faktor penghambat adalah faktor anggaran dana, pendidikan, ekonomi, dan pandangan masyarakat tentang jumlah anak.Azka Azkia SabiliyaLutfi Wibawa2023-03-14T01:24:45Z2023-03-14T01:24:45Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76994This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/769942023-03-14T01:24:45ZIMPLEMENTASI PENGASUHAN ANAK DALAM UPAYA PEMBIASAAN
PENGGUNAAN BAHASA INGGRIS SEBAGAI BAHASA IBUPenelitian ini bertujuan untuk dapat mengetahui implementasi pola pengasuhan
anak dalam upaya pembiasaan penggunaan Bahasa Inggris sebagai Bahasa Ibu dalam
keluarga informan MS dan AS.
Penelitian dilakukan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fe-
nomenologis. Setting penelitian ini di dilaksanakan pada salah satu keluarga yang
menggunakan Bahaasa Inggris sebagai Bahasa Ibu yaitu keluarga AS dan MS yang
bertempat tinggal di daerah Jombor, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan observasi. Teknik analisis
data yang digunakan adalah dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kes-
impulan. Uji keabsahan data menggunakan triangulasi teknik dan triangulasi sumber.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pola asuh yang digunakan oleh orang
tua pada keluarga informan adalah campuran antara pola asuh otoriter dan demokratis.
Pola asuh otoriter digunakan untuk membatasi anak dalam segi kebahasaannya agar
anak fokus pada satu bahasa untuk dipelajari yaitu Bahasa Inggris, sedangkan pola asuh
demokratis digunakan untuk memberikan ruang pada anak untuk berkembang dan ber-
sosialisasi akan tetapi masih berada di bawah pengawasan orang tua.Rizqi Hanny Novianti2023-03-14T01:20:26Z2023-03-14T01:20:26Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76993This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/769932023-03-14T01:20:26ZPEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI SENTRA KERAJINAN
BAMBU DI PADUKUHAN SENDARI, TIRTOADI, MLATI, SLEMANPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) Proses pemberdayaan
perempuan melalui sentra kerajinan bambu di padukuhan sendari, tirtoadi, mlati,
sleman, 2) hasil pemberdayaan Perempuan melalui sentra kerajinan bambu di
padukuhan sendari, tirtoadi, mlati, sleman, 3) faktor pendukung dan penghambat
pemberdayaan perempuan melalui sentra kerajinan bambu di padukuhan sendari,
tirtoadi, mlati, sleman.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan
kualitatif. Subyek dalam penelitian ini adalah pengelola dan anggota Sentra
Kerajinan Bambu Sendari. Peneliti sebagai instrumen penelitian didukung dengan
pedoman wawancara, pedoman observasi, dan pedoman dokumnetasi. Teknik
analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan. Teknik keabsahan data dengan menggunakan triangulasi sumber dan
teknik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) proses pemberdayaan perempuan
melalui a) tahap penyadaran, b) tahap pengkapasitasan, c) tahap pendayaan. 2) hasil
pemberdayaan a) pemenuhan kebutuhan b) produktivitas c) partisipasi. 3) faktor
pendukung yaitu a) adanya bantuan showroom dari pemerintah b) akses lokasi
mudah dijangkau c) bahan baku mudah dicari. Faktor penghambat yaitu a)
pelatihan tidak sesuai minat b) tidak adanya kegiatan dari pengelola untuk anggota
Sentra c) berkurangnya penjualan dari virus covid 19.Risvania Eka Mindayani2023-03-14T01:18:07Z2023-03-14T01:18:07Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76992This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/769922023-03-14T01:18:07ZPERAN KELOMPOK WANITA TANI (KWT) SUBUR MAKMUR DALAM
KETAHANAN PANGAN KELUARGA DI DUSUN NGLENGKONG
KIDUL, SUMBERREJO, TEMPEL, SLEMANPenelitian ini bertujuan untuk mendesripsikan: (1) peran kelompok wanita tani
Subur Makmur di Dusun Nglengkong Kidul, (2) bentuk kegiatan yang dilaksanakan
kelompok wanita tani Subur Makmur, (3) peran perempuan melalui kelompok
wanita tani subur Makmur dalam ketahanan pangan di Dusun Nglengkong Kidul,
(4) dampak partisipasi kelompok wanita tani bagi ketahanan pangan di Dusun
Nglengkong Kidul, (5) faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan
kegiatan kelompok wanita tani di Dusun Nglengkong Kidul.
Penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif jenis deskriptif dengan lokasi
di Kelompok Wanita Tani Subur Makmur. Subjek penelitian adalah Pengurus
KWT Subur Makmur dan anggota KWT Subur Makmur. Teknik pengumpulan data
dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data
yang digunakan adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan. Keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan
Teknik.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa; (1) Peran kelompok wanita tani
Subur Makmur sebagai wadah bagi masyarakat untuk menyediakan bahan pangan
di lingkungan masyarakat. (2) Bentuk kegiatan yang dilakukan kelompok wanita
tani Subur Makmur terorganisir antara lain mengadakan (a) rapat rutin anggota, (b)
merawat tanaman, (c) pendistribusian hasil panen,(d) diadakan penyuluhan. (3)
Peran perempuan melalui kelompok wanita tani Subur Makmur sebagai pelaksana
seluruh rangkaian kegiatan kelompok wanita tani Subur Makmur. (4) Dampak
partisipasi kelompok wanita tani bagi ketahanan pangan adalah terpenuhinya
kebutuhan pangan keluarga di Dusun Nglengkong Kidul. (5) Faktor pendukung
yaitu (a) kesadaran diri akan pentingnya program kelompok wanita tani, (b) adanya
perhatiaan dari dinas pertanian, sedangkan faktor penghambatnya yaitu (a)
pengetahuan sumber daya manusia masih rendah, (b) tidak memiliki lahan sendiri,
(c) banyak hewan ternak berkeliaran.Ririn Sundari2023-03-14T01:12:10Z2023-03-14T01:12:10Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76991This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/769912023-03-14T01:12:10ZPENGEMBANGAN POTENSI OBJEK WISATA TAMAN GIRLI INDAH
DI DUSUN SUNGAPAN, SRIHARJO, IMOGIRI, BANTULTujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan: 1) Potensi objek wisata Taman
Girli Indah, 2) Upaya pengembangan objek wisata Taman Girli Indah, dan 3) Faktor
pendukung dan faktor penghambat dalam pengembangan objek wisata Taman Girli
Indah.
Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Informan
penelitian ini adalah satu ketua dan wakil pengelola objek wisata, dua pedagang,
empat masyarakat dusun Sungapan. Metode pengumpulan data: wawancara,
observasi, dan dokumentasi. Keabsahan data menggunakan metode triangulasi
teknik dan triangulasi sumber data. Teknik analisis data dengan langkah reduksi
data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) Potensi objek wisata Taman
Girli Indah: a) Potensi alam yaitu, sungai opak. b) Potensi produk kuliner
diantaranya, soto cakep, mie ayam Bu Tini, pecel, tahu, tempe, aneka camilan dan
minuman c) Potensi spot foto yaitu, penambahan spot foto. 2) Upaya
pengembangan objek wisata, yaitu penambahan sarana prasarana, promosi objek
wisata, mengadakan pelatihan, dan partisipasi masyarakat. 3) Faktor pendukung: a)
Faktor internal berupa kesadaran, kemauan, dan tingkat kebersamaan masyarakat,
adanya potensi yang ada pada objek wisata Taman Girli Indah potensi alam maupun
potensi lingkungan, potensi kuliner, potensi spot foto, sarana prasarana, serta
terdapat atraksi wisata. b) Faktor eksternal, dukungan dan bantuan dari desa,
pokdarwis, dan pemerintah kabupaten. Faktor penghambat pengembangan objek
wisata, ada terbatasnya dana. waktu, SDM dalam mempromosikan belum
maksimal, dan perbedaan pendapat.Rania Anggraini2023-03-14T01:05:06Z2023-03-14T01:05:06Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76990This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/769902023-03-14T01:05:06ZPEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK
KERAJINAN GERABAH DI DESA MELIKANPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Pemberdayaan
masyarakat melalui kelompok kerajinan gerabah di Desa Melikan. (2) Faktor
penghambat dan faktor pendukung pemberdayaan masyarakat melalui kerajinan
gerabah di Desa Melikan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Penelitian ini
dilakukan di Desa Melikan dengan subjek penelitian adalah pemerintah desa dan
pengrajin gerabah di desa Melikan. Teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang
digunakan adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Teknik
keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Pelaksanaan kegiatan program
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Kelompok Kerajinan Gerabah Di Desa
Melikan melalui tiga tahap yaitu: a) Tahap Penyadaran dilakukan ajak mengajak
yang dilakukan oleh anggota kelompok pengrajin agar pengrajin gerabah
mengikuti kelompok-kelompok pengrajin gerabah yang ada di Desa Melikan
selain itu adanya motivasi dari pemerintah. b) Tahap Pelatihan. Tahap pelatihan
ini memberikan pengetahuan dan ketrampilan yang baru kepada pengrajin gerabah
yang mengikuti kelompok mengenai inovasi dan pengembangan wisata di desa
Melikan. c) Tahap pendayaan ini merupakan tahap pemberian peluang dan peran
yang besar kepada anggota kelompok kerajinan gerabah. Anggota kelompok di
berikan peluang untuk mengembangkan diri sesuai dengan kegiatan kelompok
yaitu simpan pinjam dan wisata edukasi kerajinan gerabah melalui pelatihan yang
sudah diberikan oleh pemerintah. (2) faktor pendukung yaitu adanya generasi
penerus, tanah liat khas di desa dan gotong royong yang masih kuat. Faktor
penghambat yaitu persaingan harga dan kualitas tanah liat yang tidak merataPutri Utami2023-03-09T07:17:43Z2023-03-09T07:17:43Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76905This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/769052023-03-09T07:17:43ZPEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK
KERAJINAN GERABAH DI DESA MELIKANPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Pemberdayaan
masyarakat melalui kelompok kerajinan gerabah di Desa Melikan. (2) Faktor
penghambat dan faktor pendukung pemberdayaan masyarakat melalui kerajinan
gerabah di Desa Melikan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Penelitian ini
dilakukan di Desa Melikan dengan subjek penelitian adalah pemerintah desa dan
pengrajin gerabah di desa Melikan. Teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang
digunakan adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Teknik
keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Pelaksanaan kegiatan program
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Kelompok Kerajinan Gerabah Di Desa
Melikan melalui tiga tahap yaitu: a) Tahap Penyadaran dilakukan ajak mengajak
yang dilakukan oleh anggota kelompok pengrajin agar pengrajin gerabah
mengikuti kelompok-kelompok pengrajin gerabah yang ada di Desa Melikan
selain itu adanya motivasi dari pemerintah. b) Tahap Pelatihan. Tahap pelatihan
ini memberikan pengetahuan dan ketrampilan yang baru kepada pengrajin gerabah
yang mengikuti kelompok mengenai inovasi dan pengembangan wisata di desa
Melikan. c) Tahap pendayaan ini merupakan tahap pemberian peluang dan peran
yang besar kepada anggota kelompok kerajinan gerabah. Anggota kelompok di
berikan peluang untuk mengembangkan diri sesuai dengan kegiatan kelompok
yaitu simpan pinjam dan wisata edukasi kerajinan gerabah melalui pelatihan yang
sudah diberikan oleh pemerintah. (2) faktor pendukung yaitu adanya generasi
penerus, tanah liat khas di desa dan gotong royong yang masih kuat. Faktor
penghambat yaitu persaingan harga dan kualitas tanah liat yang tidak merataPutri Utami2023-03-09T01:20:28Z2023-03-09T01:20:28Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76904This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/769042023-03-09T01:20:28ZIMPLEMENTASI PENGASUHAN ANAK DALAM UPAYA PEMBIASAAN
PENGGUNAAN BAHASA INGGRIS SEBAGAI BAHASA IBUPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) hubungan antara kemampuan
critical thinking dan creativity dengan kemandirian belajar warga belajar paket C
program kecakapan hidup di Daerah Istimewa Yogyakarta, (2) hubungan
kemandirian belajar terhadap kemampuan communication dan collaboration warga
belajar paket C program kecakapan hidup di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian
adalah warga belajar paket C program kecakapan hidup di SKB dan PKBM di
Daerah Istimewa Yogyakarta sebanyak 301. Pengambilan sampel menggunakan
teknik simple random sampling dan taraf kesalahan 5%, sehingga sampel dalam
penelitian ini adalah 164 warga belajar. Pengumpulan data penelitian dilakukan
dengan penyebaran angket secara online dan offline. Uji validitas melalui 2 tahap
yaitu validasi ahli dan uji validitas dengan bantuan aplikasi SPSS 25 dengan
menggunakan analisis korelasi product moment. Uji reliabilitas menggunakan
rumus alpha cronbach pada aplikasi SPSS 25. Analisis data penelitian ini
menggunakan analisis jalur dan analisis deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat hubungan yang signifikan
antara kemampuan critical thinking terhadap kemandirian belajar warga belajar
paket C program kecakapan hidup di DIY yang ditunjukkan dengan hasil
persamaan regresi linear Y = 97,15 + 0,623 X1, dan nilai signifikansi sebesar
0,000< 0,05. (2) terdapat hubungan yang signifikan variabel kemampuan creativity
terhadap kemandirian belajar yang ditunjukkan dengan persamaan regresi linearnya
Y = 97,15 + 0,334 X2, dan nilai signifikansi sebesar 0,023< 0,05. (3) terdapat
hubungan yang signifikan antara variabel critical thinking dan creativity terhadap
kemandirian belajar dengan hasil persamaan regresi bergandanya Y = 97,15 +
0,623X1 + 0,334X2, dan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Untuk nilai R
Square sebesar 0,171 yang berarti hubungan variabel critical thinking dan creativity
terhadap variabel kemandirian belajar sebesar 17,1%. (4) terdapat hubungan yang
signifikan kemandirian belajar terhadap variabel communication yang ditunjukkan
dengan persamaan regresi linearnya Y = 5,62 + 0,076M dan nilai signifikansi
sebesar 0,003< 0,05. (5) terdapat hubungan yang signifikan kemandirian belajar
terhadap variabel collaboration, ditunjukkan dengan hasil persamaan regresi linear
Y = 6,69 + 0,096M dan nilai signifikansi sebesar 0,001< 0,05Utin Utari2023-03-09T01:11:42Z2023-03-09T01:11:42Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76903This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/769032023-03-09T01:11:42ZPERAN DAN STRATEGI PLKB DALAM PELAKSANAAN PROGRAM
KB DI KAMPUNG KELUARGA BERENCANA IROMEJAN
KELURAHAN KLITREN KECAMATAN GONDOKUSUMAN KOTA
YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan mendiskripsikan (1) Peran dan Strategi PLKB di
dalam melaksanakan sosialisasi Program KB di Kampung KB Iromejan (2)
Tanggapan masyarakat terhadap pelaksanaan sosialisasi program KB di Kampung
KB Iromejan Kelurahan Klitren Kecamatan Gondokusuman (3)Faktor yang
mendukung dan menghambat pelaksanaan sosialisasi Program KB.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan metode deskriptif
kualitatif. Subjek sasaran penelitian ini adalah, PLKB, PPKBD dan Kader KB di
Kampung Iromejan . Teknik yang digunakan untuk menetapkan subyek penelitian
yaitu dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan
metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik yang digunakan untuk
menganalis data adalah reduksi data, display data, pengambilan kesimpulan dan
verifikasi, trianggulasi yang dilakukan menggunakan trianggulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) Peran PLKB di Kampung KB
Iromejan perannya sebagai penyuluh, melakukan koordinasi dengan pihak terkait,
mengajak dan melibatkan tokoh masyarakat setempat untuk bersama-sama
membantu mensosialisasikan program KB, adapun strategi yang diterapkan dalam
mensosialisasi program KB adalah a) Anjangsana pada pertemuan PKK di tingkat
RT, b) Pertemuan PKK di tingkat desa dan c) Melalui kegiatan posyandu. 2)
Tanggapan masyarakat terkait dengan peran, tugas dan fungsi dari PLKB secara
umum sudah dilaksanakan sesuai dengan kemampuan mereka masing-masing,
PLKB mensosialisasikan program KB berjalan dengan baik, respon masyarakat
juga baik, hal ini didasarkan pada: a) keikutsertaan masyarakat dalam sosialisasi
program KB, b) adanya pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang program
KB, hal ini ditandai dengan perhatian dan peningkatan jumlah aseptor KB. 3) Faktor
yang mendukung keterlibatan tokoh masyarakat dan adanya perhatian dari pihak-
pihak terkait, sedangkan faktor penghambat adalah faktor anggaran dana,
pendidikan, ekonomi, dan pandangan masyarakat tentang jumlah anak.Azka Azkia Sabiliya2023-03-09T01:09:21Z2023-03-09T01:09:21Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76902This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/769022023-03-09T01:09:21ZUPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MENGEMBANGKAN LIFE
SKILL SANTRI DI PONDOK PESANTREN IBNUL QOYYIM
YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Permasalahan
kecakapan hidup yang dialami oleh santri di Pondok Pesantren Ibnul Qoyyim
Yogyakarta (2) Solusi dari pesantren dalam mengtasi permasalahan kecakapan
hidup santri di Pondok Pesantren Ibnul Qoyyim (3) Faktor pendukung dan
penghambat pendidikan kecakapan hidup di Pondok Pesantren Ibnul Qoyyim
Yogyakarta.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian
deskriptif. Subjek penelitian adalah santri, guru asrama, dan guru pendamping
kegiatan asrama Pondok Pesantren Ibnul Qoyyim Yogyakarta. Data dikumpulkan
melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi dengan menggunakan pedoman
wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan
adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Teknik keabsahan
data dengan menggunakan trianggulasi sumber dan metode atau teknik.
Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) masalah kecakapan hidup yang
dialami oleh santri di pondok pesantren Ibnul Qoyyim adalah proses adaptasi,
komunikasi dan manajemen waktu. (2) solusi permasalahan kecakapan hidup
dipesantren adalah dengan memberikan sosialiasi atau proses penyadaran,
perencanaan kegiatan, pelaksanaan dan evaluasi (3) faktor pendukung pada
program kegiatan pendidikan kecakapan hidup adalah sumber daya manusia,
tempat, fasilitator, dan dukungan dari pesantren, sedangkan faktor penghambatnya
adalah faktor waktu, perawatan fasilitas yang belum maksimal.Hilwa Sholikhah2023-03-09T01:06:03Z2023-03-09T01:06:03Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76901This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/769012023-03-09T01:06:03ZPELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MENGATASI
KENAKALAN ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK
KELAS II YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk (1) Mendeskripsikan pelaksanaan
pendidikan karakter dalam mengatasi kenakalan anak di Lembaga Pembinaan
Khusus Anak Kelas II Yogyakarta, (2) Mengetahui faktor penghambat dan
pendukung dari pelaksanaan pendidikan karakter dalam mengatasi kenakalan anak
di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Yogyakarta.
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis
studi kasus. Penelitian dilakukan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II
Yogyakarta dengan subjek penelitian yaitu petugas Lembaga Pembinaan Khusus
Anak Kelas II Yogyakarta, pendidik Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II
Yogyakarta, dan anak didik pemasyarakatan Lembaga Pembinaan Khusus Anak
Kelas II Yogyakarta. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Instrumen utama dalam penelitian ini adalah
peneliti sendiri yang dibantu dengan instrumen sederhana. Langkah-langkah
analisis data adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan. Teknik keabsahan data yang digunakan dalam penelitian
ini dengan triangulasi teknik dan sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pelaksanaan pendidikan karakter
dalam mengatasi kenakalan anak di LPKA Kelas II Yogyakarta dilakukan secara
24 jam dan terjadwal sedari anak bangun tidur hingga hendak kembali tidur, (2)
Faktor penghambat dari pelaksanaan pendidikan karakter dalam mengatasi
kenakalan anak di LPKA Kelas II Yogyakarta adalah terkadang jadwal keseharian
peserta didik bersamaan dengan pelaksanaan program mengenai pendidikan
karakter dalam mengatasi kenakalan anak. Kemudian faktor pendukungnya adalah
fasilitas atau sarana dan prasarana yang dimiliki LPKA Kelas II Yogyakarta.Anggraeni Sekar Pawestri2023-03-09T01:03:49Z2023-03-09T01:03:49Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76900This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/769002023-03-09T01:03:49ZIMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN OUTING CLASS
DALAM MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DI TPA WIJAYA
KUSUMA PASCA PANDEMI COVID-19Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: 1) perencanaan
program pembelajaran outing class di TPA Wijaya Kusuma pasca pandemi covid-
19, 2) pelaksanaan program pembelajaran outing class di TPA Wijaya Kusuma
pasca pandemi covid-19, dan 3) faktor pendukung dan penghambat program
pembelajaran outing class di TPA Wijaya Kusuma pasca pandemi covid-19.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif
naratif. Penelitian ini dilaksanakan di TPA Wijaya Kusuma dengan subyek
penelitian ini yaitu pengelola TPA Wijaya Kusuma, pendidik TPA Wijaya Kusuma,
dan orang tua peserta didik TPA Wijaya Kusuma. Teknik pengumpulan data yang
digunakan meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi. Uji keabsahan data
dilakukan dengan menggunakan triangulasi sumber dan teknik. Teknik analisis data
yang digunakan adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam meningkatkan minat belajar
peserta didik TPA Wijaya Kusuma terdapat tahapan dalam pelaksanaan program
pembelajaran outing class yaitu sebgai berikut: 1) perencanaan pelaksanaan outing
class meliputi pembuatan desain perencanaan, melakukan kerja sama dengan pihak
terlibat, dan diskusi dengan pihak terlibat yaitu orang tua dengan melakukan
pertemuan rapat, 2) pelaksanaan program pembelajaran outing class, meliputi
materi pembelajaran yang disesuaikan dengan tema pembelajaran, metode yang
digunakan yaitu metode observasi, bentuk kegiatan outing class karyawisata, dan
evaluasi pembelajaran outing class yang dilaksanakan satu atau dua hari setelah
pelaksanaan. 3) faktor pendukung dan penghambat, faktor pendukung meliputi
dukungan orang tua, kerja sama mitra, dan sarana prasarana yang mendukung,
faktor penghambat meliputi kondisi orang tua yang beragam dan anggaran biaya.
Kata kunci: outing class, pendidikan anak usia dini, minat belajarNova Noviana Syarif2023-03-09T01:00:31Z2023-03-09T01:00:31Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76899This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/768992023-03-09T01:00:31ZPENDIDIKAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
BAGI PEKERJA BATIK DI DUSUN GIRILOYO
WUKIRSARI IMOGIRI BANTULTujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: 1) pelaksanaan
pendidikan K3 pada saat memproduksi batik pada pekerja batik di Dusun
Giriloyo, 2) Faktor penghambat pelaksanaan Pendidikan K3 pada pekerja batik di
Dusun Giriloyo.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah
Ketua Paguyuban Batik Giriloyo, Pengelola Paguyuban Batik Giriloyo, Ketua
Kelompok Batik Giriloyo dan pekerja batik Giriloyo. Peneliti melakukan
penelitian di Dusun Giriloyo dikarenakan tempat penelitian tersebut merupakan
pusat pengrajin batik di Yogyakarta dan belum ada penelitian sebelumnya
mengenai pendidikan K3 di Dusun Giriloyo. Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Uji keabsahan data
dilakukan dengan triangulasi sumber data. Teknik analisis data yang digunakan
adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Pelaksanaan pendidikan K3 saat
memproduksi batik yang meliputi: a. Pendidikan K3 saat membatik didapatkan
melalui pendidikan nonformal berupa kegiatan pelatihan dari instansi luar,
pelatihan membatik, pertemuan rutin, layanan kesehatan UKK dan layanan
kesehatan dari perguruan tinggi, b. Pendidikan K3 saat membatik didapatkan
melalui pendidikan informal berupa pergaulan lingkungan sekitar, media sosial,
membaca buku dan study tour/banding, c. Hasil belajar P3K dari terlaksananya
pendidikan K3 saat membatik, d. Penerapan hasil belajar pendidikan K3 yang
meliputi kondisi tempat kerja, kebersihan tempat kerja, pemakaian dan
penyimpanan peralatan membatik dan penggunaan APD saat membatik, 2) Faktor
penghambat pelaksanaan pendidikan K3Putri Dwi Cantika2023-03-01T01:44:52Z2023-03-01T01:44:52Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76769This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/767692023-03-01T01:44:52ZPEMBERDAYAAN POKDARWIS DALAM PENGEMBANGAN
DESA WISATA DESA SUKORENO SENTOLO
KULON PROGOPenelitian ini betujuan untuk mendeskripsikan: (1) Peran Pokdarwis
Sukoreno dalam mengembangkan Desa Wisata Sukoreno (2) Tahapan
Pemberdayaan Pokdarwis Sukoreno dalam mengembangkan Desa Wisata
Sukoreno (3) Faktor pendukung dan penghambat pengembangan Desa Wisata
Sukoreno (4) Dampak pengembangan Desa Wisata Sukoreno.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian
descriptive. Subjek penelitian adalah Pengurus dan anggota Pokdarwis Sukoreno,
Pengurus Desa Wisata Sukoreno dan, Masyarakat. Data dikumpulkan melalui
wawancara, observasi, dan dokumentasi dengan menggunakan pedoman
wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan
adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Teknik keabsahan data dengan menggunakan triangulasi sumber dan teknik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Peran Pokdarwis Sukoreno dalam
mengembangkan Desa Wisata Sukoreno adalah sebagai komunikator, fasilitator,
dan motivator (2) Tahapan pemberdayaan Pokdarwis Sukoreno dalam
mengembangkan Desa Wisata Sukoreno meliputi tahap penyadaran yang
dilakukan dengan diskusi/sharing dan sosialisasi, tahap pengkapasitasan yaitu
memberikan pelatihan-pelatihan dalam pengelolaan Desa Wisata dan tahap
pendayaan yaitu dengan memberikan peluang kepada masyarakat sesuai dengan
potensi yang dimiliki seperti memberikan fasilitas masyarakat untuk mengisi
event-event (3) Faktor pendukung terhadap pemberdayaan masyarakat adalah
semangat masyarakat dalam mengikuti kegiatan yang tinggi dan dukungan
Lembaga Pemerintah dalam program pengembangan Desa Wisata Sukoreno.
Sedangkan faktor penghambatnya adalah akses jalan yang sempit menuju Desa
Wisata Sukoreno (4) Dampak pengembangan Desa Wisata Sukoreno tersebut
yaitu dampak ekonomi berupa tambahan penghasilan masyarakat, dan dampak
sosialnya yaitu masyarakat mendapatkan pengetahuan baru mengenai pengelolaan
Desa Wisata dan jaringan sosial yang luasSiti Kosidah2023-02-28T09:04:23Z2023-02-28T09:04:23Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76756This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/767562023-02-28T09:04:23ZUPAYA TUTOR DALAM MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN
CRITICAL THINKING PADA WARGA BELAJAR KESETARAAN PAKET
C DI SKB KABUPATEN SLEMANPenelitian ini bertujuan untuk: 1) mendeskripsikan komponen-komponen
pada kegiatan pembelajaran kesetaraan paket C di SKB Kabupaten Sleman, 2)
mendeskripsikan upaya tutor dalam mengembangkan keterampilan critical
thinking pada warga belajar kesetaraan paket C di SKB Kabupaten Sleman, 3)
mendeskripsikan hasil dari upaya tutor dalam mengembangkan keterampilan
critical thinking pada warga belajar kesetaraan paket C di SKB Kabupaten
Sleman.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah warga belajar dan tutor pendidikan
kesetaraan paket C di SKB Kabupaten Sleman serta bendahara SKB Kabupaten
Sleman. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara dan
dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan reduksi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data dilakukan dengan
menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) dalam kegiatan pembelajaran
pada pendidikan kesetaraan paket C di SKB Kabupaten Sleman terdapat beberapa
komponen yakni: peserta didik, tutor, kurikulum, silabus, dan rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP), jadwal pembelajaran, sarana dan prasarana,
serta pembiayaan, 2) upaya tutor dalam mengembangkan keterampilan critical
thinking pada warga belajar pendidikan kesetaraan paket C di SKB Kabupaten
Sleman dilakukan melalui kegiatan intrakurikuler yakni metode diksusi dan
metode problem based learning , latihan soal, serta pemberian motivasi, dan
kegiatan kokurikuler yakni pemberian pekerjaan rumah (PR), serta 3) hasil dari
upaya tutor dalam mengembangkan keterampilan critical thinking pada warga
belajar pendidikan kesetaraan paket C di SKB Kabupaten Sleman yaitu
berkembangnya kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik warga belajar,
serta adanya adanya pengembangan pembelajaran pendidikan kesetaraan paket C
di SKB Kabupaten Sleman.Rahmah Annur Muslim2023-02-28T06:26:39Z2023-02-28T06:26:39Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76755This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/767552023-02-28T06:26:39ZSTRATEGI PENGEMBANGAN DESA WISATA BERBASIS KEARIFANLOKAL
DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI DESA MRANGGEN
(Studi Di Desa Wisata Surya Buana Mranggen, Srumbung, Kabupaten
Magelang)Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan strategi yang tepat
untuk pengembangan Desa Wisata Surya Buana (Dewi Suba) di Desa Mranggen
sebagai upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat (2) mendeskripsikan faktor
pendukung pengembangan Desa Wisata Surya Buana (Dewi Suba) dalam
pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar desa wisata (3) mendeskripsikan
faktor penghambat pengembangan Desa Wisata Surya Buana (Dewi Suba) dalam
pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar desa wisata.
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Penelitian
dilakukan di Desa Wisata Surya Buana (Dewi Suba) dengan subjek penelitian
yaitu Kepala Desa Mranggen, Pokdarwis, PKK Desa Mranggen, dan Masyarakat
Desa Mranggen. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi,
wawancara dan dokumentasi. Instrumen utama dalam penelitian ini adalah
peneliti sendiri yang dibantu dengan instrumen pedoman sederhana. Langkah-
langkah analisis data adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan. Teknik keabsahan data yang digunakan dalam penelitian
ini dengan triangulasi teknik dan sumber.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Strategi dilakukan dengan
memberdayakan masyarakat sebagai pihak pengelola, pembangunan fisik desa
wisata berupa bangunan dan fasilitas penunjang untuk wisatawan, dan menjalin
mitra, (2) Faktor pendukung yaitu partisipasi dari masyarakat dan letak geografis
dari Desa Mranggen juga menjadi faktor pendukung pengembangan desa wisata,
(3) Faktor penghambat yaitu belum adanya pengenalan desa wisata secara lebih
dalam dan pelatihan lebih lanjut kepada masyarakat, serta beberapa objek atau
fasilitas yang belum jadi mengakibatkan Surat Keputusan dari Bupati/Pemerintah
Kabupaten belum jadiAzzahrajihansani Azzahrajihansani2023-02-28T04:55:22Z2023-02-28T04:55:22Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76753This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/767532023-02-28T04:55:22ZPERAN ORANG TUA SEBAGAI PENDAMPING DALAM PROSES
PEMBELAJARAN ONLINE PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI SPS
PAUD CANTIKPenelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan: 1) peran orang tua sebagai
pendamping dalam proses pembelajaran online pada masa pandemi COVID-19 di
SPS PAUD Cantik, 2) Faktor pendukung orang tua dalam mendampingi anak-
anaknya saat kegiatan pembelajaran online, 3) Faktor penghambat orang tua dalam
mendampingi anak-anaknya saat kegiatan pemebelajaran online.
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengambilan data menggunakan teknik
observasi, wawancara, dan dokumentasi yang dilakukan di 4 keluarga dengan latar
belakang yang berbeda untuk mengetahui peran orang tua sebagai pendamping
dalam proses pembelajaran online. Yang menjadi sumber data dalam penelitian ini
adalah orang tua dari para siswa di SPS PAUD Cantik. Teknik analisis data yang
digunakan peneliti adalah model interaktif Miles dan Huberman yang meliputi
reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.
Hasil dari penelitian ini adalah: 1) orang tua di keluarga A, B, C, D selalu
terlibat saat anak melaksanakan kegiatan pembelajaran online dengan cara
menyampaikan materi, memberikan pemahaman, memberi contoh, mengarahkan,
menyediakan fasilitas belajar, dan memberi motivasi 2) faktor yang mendukung
orang tua dalam proses pembelajaran di rumah adalah tersedianya fasilitas belajar
dan kecerdasan dari anak. 3) faktor yang menghambat orang tua dalam proses
pembelajaran di rumah adalah orang tua yang masih kesulitan untuk mengatur
waktu dan juga latar belakang pendidikan ibu di keluarga AAlfika Rizki2023-02-28T04:45:44Z2023-02-28T04:45:44Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76751This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/767512023-02-28T04:45:44ZPEMBERDAYAAN KELOMPOK WANITA TANI (KWT) SRIKANDI
DALAM PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEMPIT DI
PADUKUHAN MRICAN, DESA CATURTUNGGAL, KECAMATAN DEPOK,
KABUPATEN SLEMANTujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan : 1) tahapan-tahapan
pemberdayaan perempuan dalam Kelompok Wanita Tani dalam memanfaatkan lahan
pekarangan sempit, 2) faktor pendukung dan faktor penghambat dalam
pemberdayaan Kelompok Wanita Tani.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah
anggota KWT Srikandi dan anggota kelompok. Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Triagulasi sumber
digunakan untuk menguji keabsahan data dalam penelitian ini. Teknik analisis yang
digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil dari penelitian ini menunjukkah bahwa : 1) tahapan pemberdayaan
Kelompok Wanita Tani yaitu : a) tahapan persiapan, persiapan petugas bisa
dikatakan sudah baik karena partisipasi masyarakat sangat antusias dalam mengikuti
kegiatan, sedangkan persiapan lapangan sudah sesuai dengan standar dan fasilitas
yang sangat mendukung pelaksanaan kegiatan, b) tahap pengkajian, anggota
kelompok mampu menganalis potensi yang dimiliki dan dan mampu menyelesaikan
permasalahan dengan cara berdiskusi, c) tahap perencanaan alternatif program atau
kegiatan, sudah berjalan dengan baik karena anggota kelompok mampu mencari
solusi dan alternative kegiatan sehingga program berjalan dengan lancar, d) tahap
pemformalisasi rencana aksi, program baik karena secara pengelolaan administrasi
yang terstuktur dapat menunjang kegiatan, e) tahap implementasi program, program
sudah baik karena telah memenuhi syarat pelaksanaan meliputi : anggota kelompok,
struktur kepengurusan, fasilitator, jadwal rapat dan piket rutin, fasilitas yang sangat
mendukung, dan hasil produk yang unggul, f) tahap evaluasi, porgam baik karena
rapat rutin berjalan lancar, g) tahap terminasi, program baik karena terdapat
perubahan sikap mandiri, pengetahuan, keterampilan anggota kelompok, 2) faktor
yang mempengaruhi pemberdayaan : a) faktor pendukung, adanya fasilitas,
partisipasi dan dukungan masyarakat, waktu fleksibel, b) faktor penghambat, adanya
dana operasional terbatas, kang dalam memanagemen waktu, hama, cuaca yang tidak
stabil, dan piket tidak berjalan lancarFitri Handayani2023-02-27T01:46:31Z2023-02-27T01:46:31Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76730This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/767302023-02-27T01:46:31ZPEMBERDAYAAN PETANI KOPI MELALUI PENDAMPINGAN DI
POINT PBG COFFEE ROASTERY DESA MAKAMPenelitian ini bertujuan untuk: (1) Mendeskripsikan pemberdayaan petani
kopi melalui pendampingan di Point Pbg Coffee Roastery Desa Makam, (2)
Mendeskripsikan hasil pemberdayaan petani kopi melalui pendampingan di Point
Pbg Coffee Roastery Desa Makam, (3) Mendeskripsikan faktor pendukung dan
penghambat pemberdayaan petani kopi di Point Pbg Coffee Roastery Desa
Makam.
Pendekatan penelitian yang digunakan yaitu pendekatan penelitian kualitatif
dengan jenis penelitian deskriptif. Penelitian ini dilakukan di Point Pbg Coffee
Roastery Desa Makam dengan subjek penelitian yaitu penyelenggara
pendampingan dan petani kopi. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Instrumen utama dalam penelitian ini
adalah peneliti sendiri yang dibantu dengan pedoman wawancara, observasi, dan
dokumentasi serta buku catatan dan alat perekam sebagai pendukung. teknik
analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan pengambilan
kesimpulan. Keabsahan data yang dilakukan untuk menjelaskan data
menggunakan triangulasi teknik.
Hasil penelitian yang diperoleh yaitu: (1) Pemberdayaan petani kopi melalui
pendampingan terdiri dari; (a) Proses Perencanaan yaitu menawarkan kriteria-
kriteria kopi yang akan dibeli dan mensosialisasikan tentang program
pendampingan, (b) Proses Pelaksanaan yaitu negosiasi terkait harga jual dan saat
proses panen pengelola dan fasilitator turun langsung memantau serta
memberikan edukasi, (c) Proses Evaluasi yaitu pihak pengelola melakukan
penghitungan penyusutan kopi dan mengukur kualitas rasa melalui proses
cupping. (2) Hasil yang diperoleh; (a) Perubahan dari segi pengetahuan, petani
kopi memahami tentang ciri-ciri kopi sesuai standar SNI, (b) Perubahan dari segi
keterampilan, petani kopi menjadi tahu tentang cara pemetikan kopi yang baik dan
benar, (c) Perubahan dari sikap, petani lebih menghargai kopi, menghargai proses,
(d) Dampak ekonomi yaitu hasil penjualan ada peningkatan, (e) Dampak sosial
yaitu dapat membuka lapangan kerja bagi warga sekitar. (3) Faktor Pendukung
dan Penghambat; (a) Faktor pendukung yaitu antusias dan semangat dari petani
kopi, (b) Faktor penghambat yaitu SDM penyortir belum sesuai, anggaran
terbatas, administrasi belum terurus dengan baikLintang Andonomurti2023-02-27T01:42:38Z2023-02-27T01:42:38Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76729This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/767292023-02-27T01:42:38ZIMPLEMENTASI STANDAR PENGELOLAAN PAUD DALAM UPAYA
MENINGKATKAN MUTU LEMBAGA DI KBIT JAMI’ATUL IKHSAN
PAKIS MAGELANG JAWA TENGAHPenelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai : (1)
Pelaksanaan standar pengelolaan di KBIT Jamiatul Ikhsan, (2) Upaya pengelola
dalam meningkatan capaian standar nasional untuk meningkatkan mutu lembaga
PAUD di KBIT Jamiatul Ikhsan.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Subjek penelitian ini ialah pengelola, pendidik, staf dan orang tua peserta didik di
KBIT Jamiatul Ikhsan. Pegumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode
observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data
adalah reduksi data, display data dan pengambilan kesimpulan. Trianggulasi yang
digunakan untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan teknik dan
sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Pelaksanaan standar pengelolaan
di KBIT Jamiatul Ikhsan melalui beberapa tahapan seperti perencanaan dengan
merumuskan visi, misi dan tujuan lembaga di kembangkan dalam Prosem, RPPM,
RPPH; pengorganisasian dilakukan dengan pembagian tugas pada pengelola sesuai
struktur organisasi; pelaksanaan rencana kerja mencangkup standar isi, proses,
pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana serta pembiayaan;
pengawasan mencangkup internal oleh Kepala lembaga dan eksternal oleh Dinas
pendidikan, HIMPAUDI, Dirjen PAUD, UPT Pendidikan Kecamatan Pakis. (2)
Upaya pengelola dalam meningkatkan mutu lembaga di KBIT Jamiatul Ikhsan
melakukan perbaikan dan pengadaan ruang kelas baru, menyusun dan merapikan
dokumen-dokumen yang berkaitan dengan standar nasional serta meningkatkan
intensitas dan kualitas komunikasi antar pengelola maupun relasi.Niswatul Mufidah2023-02-23T04:44:28Z2023-02-23T04:44:28Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76700This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/767002023-02-23T04:44:28ZPARTISIPASI PEMUDA DALAM PENGELOLAAN TAMAN REKREASI
BENDHUNG LEPEN KALI GAJAH WONG YOGYAKARTATujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan 1) Partisipasi pemuda dalam
pengelolaan Taman Rekreasi Bendhung Lepen Kali Gajah Wong Yogyakarta 2)
Apa saja faktor pendukung dan penghambat bagi pemuda dalam mengelola taman
rekreasi Bendhung Lepen Kali Gajah Wong.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang hasilnya disajikan
secara deskriptif. Pengumpulan data dengan menggunakan teknik observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Keabsahan data menggunakan metode triangulasi
teknik dan triangulasi sumber data. Teknik analisis data dengan langkah reduksi
data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Partisipasi Pemuda Dalam
Pengelolaan Taman Rekreasi Bendhung Lepen Kali Gajah Wong Yogyakarta
adalah sebagai obyek dan juga subyek, hal ini ditandai dengan : a) Adanya
partisipasi pemuda dalam pengambilan keputusan, terdapat musyawarah antara
pemuda dan masyarakat. b) adanya partisipasi pemuda dalam pelaksanaan
program kegiatan, terdapat keikutsertaan pemuda dalam setiap pelaksanaan
program kegiatan. c) Adanya partisipasi dalam pengambilan manfaat, disini
pemuda dapat mengasah skill, menambah pengetahuan dan meningkatkan
pengalaman. d) Adanya partisipasi pemuda dalam evaluasi, pemuda disini
melakukan diskusi dan menerima saran terhadap program kegiatan yang
terealisasikan. (2) Faktor pendorong dan penghambat pemuda dalam pengelolaan
Taman Rekreasi Bendhung Lepen Kali Gajah Wong antara lain: (1) Faktor
pendorong yaitu a) Peduli lingkungan bersih b) Ide dan Kreativitas c) Prinsip
memanusiakan manusia d) dukungan orang tua dan masyarakat e) mengasah skill
f) Adanya kebermanfaatan. (2) Faktor Penghambat pemuda dalam pengelolaan
Taman Rekreasi Bendhung Lepen Kali Gajah Wong adalah mengenai waktu yang
disebabkan kesibukan pekerjaan pribadi.Nur Inayati Mahmudah2023-02-23T04:37:13Z2023-02-23T04:37:13Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76695This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/766952023-02-23T04:37:13ZPELAKSANAAN PEMBELAJARAN DARING PAKET C PADA MASA
PANDEMI DI UPT SPNF KABUPATEN PURWOREJOPenelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan tentang (1) pelaksanaan
pembelajaran daring Paket C di UPT SPNF Kabupaten Purworejo, (2) partisipasi
warga belajar selama pembelajaran daring di UPT SPNF Kabupaten Purworejo,
(3) hasil belajar warga belajar selama pembelajaran daring di UPT SPNF
Kabupaten Purworejo (4) faktor pendukung pelaksanaan pembelajaran daring
Paket C di UPT SPNF Kabupaten Purworejo, dan (5) faktor penghambat
pelaksanaan pembelajaran daring Paket C di UPT SPNF Kabupaten Purworejo.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan
pendekatan kualitatif. Penelitian ini berlokasi di UPT SPNF Kabupaten Purworejo
selama bulan Juni-Agustus 2022. Narasumber penelitian ini adalah kepala
pengelola, tutor, dan warga belajar yang dipilih menggunakan teknik purposive
sampling. Data yang digunakan dari data primer dan sekunder melalui teknik
wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analsisis data terdiri dari tiga tahap,
yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Untuk menguji
keabsahan data, peneliti menggunakan triangulasi sumber dan teknik.
Adapun hasil penelitian yang diperoleh adalah sebagai berikut (1)
Pelaksanaan pembelajaran daring Paket C UPT SPNF Kabupaten Purworejo
melalui tiga tahap yaitu persiapan dengan melakukan identifikasi awal dan
merencanakan strategi pembelajaran; proses belajar melalui tiga tahap yaitu
kegiatan pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup; dan evaluasi pembelajaran
melalui evaluasi formatif dan summative, (2) Kurangnya partisipasi warga belajar,
(3) Hasil belajar yaitu mengalami peningkatan pengetahuan warga belajar dan
terjadi peningkatan kemampuaan warga belajar dalam penggunaan IT, (4) Faktor
yang mendukung adalah kesiapan warga belajar, motivasi warga belajar, dan
fasilitas yang dibutuhkan warga belajar selama pembelajaran daring, (5) Faktor
penghambat, yakni latar belakang warga belajar, gangguan sinyal atau jaringan
WiFi, dan tidak memiliki fasilitas yang memadai.Riska Rahma Putri2023-02-23T02:51:31Z2023-02-23T02:51:31Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76690This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/766902023-02-23T02:51:31ZPENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA DI DESA WISATA
GENILANGIT DALAM UPAYA MEMBERDAYAKAN DESA
GENILANGIT KECAMATAN PONCOL KABUPATEN MAGETANPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) pengelolaan sumber
daya manusia di desa wisata Taman Genilangit, (2) faktor pendukung dan
penghambat pengelolaan sumber daya manusia di desa wisata Taman Genilangit.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Subyek dalam penelitian yaitu pengurus desa wisata Taman Genilangit.
Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan. Keabsahan data dengan triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pengelolaan sumber daya
manusia di desa wisata Taman Genilangit mencakup: (a) rekrutmen pengurus
dengan proses seleksi, penempatan, dan orientasi, (b) pemberian motivasi
menggunakan dua cara yaitu secara lisan dan tindakan, (c) sistem penggajian
menggunakan sistem upah harian, (d) pengembangan karir dan pelatihan berasal
dari masyarakat luar/lembaga, (e) bentuk relasi antara pengurus dengan
masyarakat desa dan antara pengurus dengan masyarakat luar/lembaga, (f)
evaluasi kerja yang dilaksanakan setiap bulan. (2) faktor pendukung dan
penghambat pengelolaan sumber daya manusia. Faktor pendukung meliputi,
faktor internal: adanya support atau dukungan dari pemerintah desa sehingga
memudahkan pengelola dalam mengelola desa wisata serta ikut andilnya pemuda
desa karang taruna dalam mengelola desa wisata Taman Genilangit, faktor
eksternal: pengurus desa wisata Taman Genilangit mendapatkan dukungan dari
berbagai relasi diantaranya kepolisian dan koramil, puskesmas serta dari BPBD
setempat. Yaitu dengan memberikan pelatihan kepada pengurus maupun anggota
desa wisata Taman Genilangit. Faktor penghambat meliputi, faktor internal: (a)
Masih ada beberapa anggota yang meminta gajinya dibayar diluar kesepakatan
yang telah ditetapkan. (b) Belum diadakan pengembangan karir karena sistem
dalam penggajian di Desa Wisata Taman Genilangit menggunakan sistem upah
harian. Sedangkan faktor eksternal: adanya beberapa masyarakat yang belum ikut
terlibat dalam pengelolaan desa wisata Taman Genilangit karena kesibukan
masing-masing dan perbedaan pemikiran antara pengurus dan masyarakat lain.Tifani Farah Firdauza2023-02-22T01:22:39Z2023-02-22T01:22:39Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76649This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/766492023-02-22T01:22:39ZPERAN KELUARGA DALAM PENDAMPINGAN SKOLAH ONLINE
SELAMA PANDEMI (COVID-19)Penelitian ini bertjuan untuk mendeskripsikan: (1) Pendampingan dan
fasilitas yang diberikan keluarga terhadap pembelajaran Daring (2) faktor
penghambat dalam mendampingi anak pada pembelajaran yang dilakukan selama
pandemi Covid-19.
Penelitian yang dilaksanakan di Dusun Sempu ini adalah penelitian
deskriptif dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, penyajian data
dalam penelitian ini dalam bentuk narasi. Subjek penelitian ini adalah keluarga
yang tinggal di Dusun Sempu yang memiliki anak berusia 6-12 tahun. Metode
pengumpulan data yang digunakan adalah observasi,wawancara dan dokumentasi.
Analisis data yang dilakukan dngan melalui beberapa tahap yaitu pengumpulan
data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Trianggulasi data
menggunakan trianggulasi sumber dengan membandingkan dan melihat kembali
derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang
berbeda dalam penelitian kualitatif.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1) peran orangtua adalah
membimbing dan mengontrol anak ketika pembelajaran Daring , peran orangtua
dalam membangun susasana belajar dan peran orangtua dalam memberikan
fasilitas yang dibutuhkan anak (2) faktor penghambat dalam pembelajarn Daring
yaitu pendampingan belajar yang dilakukan terhambat karena kesibukan dari
orangtua yang harus beerkrja, tingkat kesabaran orangtua ketika mengontrol dan
mendampingi anak dalam pembelajaran DaringAnindayani Setri Muktianingsih2023-02-22T01:20:27Z2023-02-22T01:20:27Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76648This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/766482023-02-22T01:20:27ZPERAN KARANG TARUNA SURYA WIRATAMA
TERHADAP PENGEMBANGAN USAHA EKONOMI
PRODUKTIF DI DESA SIDOKARTO GODEAN SLEMAN
YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Peran Karang Taruna
Surya Wiratama terhadap program usaha ekonomi produktif (2) Tahapan
Pemberdayaan Pemuda dalam program usaha ekonomi produktif oleh Karang
Taruna Surya Wiratama (3) Faktor pendukung dan penghambat program usaha
ekonomi produktif oleh Karang Taruna Surya Wiratama (4) Dampak program
usaha ekonomi produktif oleh Karang Taruna Surya Wiratama.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian
descriptive research. Subjek penelitian adalah pengurus Karang Taruna, anggota
Karang Taruna, dan warga masyarakat Desa Sidokarto. Data dikumpulkan melalui
wawancara, observasi, dan dokumentasi dengan menggunakan pedoman
wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan
adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Teknik keabsahan
data dengan menggunakan triangulasi sumber dan metode atau teknik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) peran Karang Taruna Surya
Wiratama terhadap program usaha ekonomi produktif adalah sebagai fasilitator,
motivator, dan koordinator (2) tahapan pemberdayaan pemuda pada program usaha
ekonomi produktif oleh Karang Taruna Surya Wiratama meliputi penyadaran,
perencanaan, transformasi kemampuan, pelaksanaan, peningkatan keterampilan,
dan evaluasi (3) Faktor pendukung pada program usaha ekonomi produktif tersebut
adalah sumber daya manusia, dukungan pemerintah, dan kerjasama mitra.
Sedangkan faktor penghambat nya adalah faktor cuaca, dan perawatan hewan yang
belum stabil (4) dampak dari program usaha ekonomi produktif tersebut yaitu
meningkat nya perekonomian pemuda, pemuda memiliki kegiatan yang positif,
meningkatnya potensi kewirausahaan pada pemuda, warga mendapatkan bantuan
ekonomi, dan dampak terhadap lingkungan yaitu mengenai bau hewanFarra Ananda Cancerika2023-02-22T01:17:40Z2023-02-22T01:17:40Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76647This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/766472023-02-22T01:17:40ZPERAN LEMBAGA MASYARAKAT DESA HUTAN (LMDH) GIRI
MULYA DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT MELALUI WANA WISATA KEMIT
FOREST EDUCATION SIDAREJA CILACAPPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) peran Lembaga
Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Giri Mulya dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat melalui Wana Wisata Kemit Forest Education, (2) faktor pendukung
dan penghambat LMDH Giri Mulya dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat melalui Wana Wisata Kemit Forest Education.
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif
deskriptif. Penelitian ini dilakukan di Desa Karanggedang dan Wana Wisata Kemit
Forest Education Sidareja Cilacap dengan subjek penelitian yaitu pengurus LMDH
Giri Mulya, tokoh masyarakat, dan masyarakat sekitar. Teknik pengumpulan data
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Analisis data dilakukan dengan tahap pengumpulan data, reduksi data, penyajian
data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data diuji menggunakan triangulasi
sumber dan teknik.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) Peran Lembaga Masyarakat
Desa Hutan (LMDH) Giri Mulya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat
melalui Wana Wisata Kemit Forest Education meliputi peran pendamping sosial
yakni peran sebagai motivator, fasilitator dan komunikator, (2) Faktor pendukung
LMDH Giri Mulya yaitu: potensi desa yang mendukung, tujuan yang sama pihak
tri patri, antusias dan partisipasi masyarakat Karanggedang, dukungan dari tokoh
masyarakat, kerja sama dan komunikasi yang baik dari pengelola dan masyarakat.
Sedangkan faktor penghambatnya, yaitu: anggota LMDH Giri Mulya yang pasif,
hubungan kurang baik antara investor dan pemuda, masih ada masyarakat yang
susah diajak berkembangIda Susana Bahari2023-02-22T01:14:47Z2023-02-22T01:14:47Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76646This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/766462023-02-22T01:14:47ZPEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI INDUSTRI KERAJINAN
MENDONG “DERIJI CRAFT” DI DUSUN PLEMBON, DESA
SENDANGSARI, KAPANEWON MINGGIR, KABUPATEN SLEMANPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) tahapan pemberdayaan
masyarakat melalui industri kerajinan mendong “Deriji Craft” di Dusun
Plembon, Desa Sendangsari, Kapanewon Minggir, Kabupaten Sleman, (2) faktor
pendukung dan penghambat dalam pemberdayaan masyarakat melalui industri
kerajinan mendong “Deriji Craft” di Dusun Plembon, Desa Sendangsari,
Kapanewon Minggir, Kabupaten Sleman, dan (3) hasil pemberdayaan masyarakat
melalui industri kerajinan mendong “Deriji Craft”.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif jenis deskriptif dengan
lokasi di Deriji Craft. Subjek penelitian adalah Kepala Dusun Plembon,
pengelola, dan tenaga kerja Deriji Craft. Teknik pengumpulan data dilakukan
melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang
digunakan adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan. Keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan teknik.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Pemberdayaan masyarakat di
Deriji Craft dilakukan melalui (a) tahap penyadaran, (b) tahap pengkapasitasan,
dan (c) tahap pendayaan. (2) Faktor pendukung yaitu (a) bahan baku mudah di
dapat, (b) tenaga kerja mencukupi, (c) sarana dan prasarana memadai, dan (d)
adanya dukungan dari pemerintah, sedangkan faktor penghambatnya yaitu cuaca
yang tidak menentu dan penyimpanan mendong yang lama. (3) Hasil
pemberdayaan masyarakat melalui industri kerajinan mendong “Deriji Craft” dari
(a) aspek ekonomi adalah meningkatnya pendapatan tenaga kerja, (b) aspek
pendidikan adalah meningkatnya keterampilan dan kemampuan tenaga kerja, dan
(c) aspek sosial adalah meningkatnya kerja sama antar tenaga kerjaIin Yustika2023-02-22T01:12:06Z2023-02-22T01:12:06Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76645This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/766452023-02-22T01:12:06ZPROFIL PENGASUHAN DAN PENGELOLAAN REMAJA
DI PANTI ASUHAN ZUHRIYAHPenelitian ini bertujuan untuk : (1) mendeskripsikan profil pengasuhan di
Panti Asuhan Zuhriyah pada anak usia remaja, (2) mendeskripsikan pengelolaan
program di Panti Asuhan Zuhriyah pada anak usia remaja.
Pada penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode yang
dipergunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Subjek dalam
penelitian ini yaitu pengasuh panti asuhan, pengurus panti asuhan dan anak asuh
Pemilihan sampel menggunakan teknik purposive sampling melalui langkah
menentukan topik dan tujuan penelitian, menentukan kriteria sampel, menentukan
populasi dan menentukan minimum sampel yang dinilai layak untuk dijadikan data
dalam penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi,
wawancara dan dokumentasi. Pada penelitian ini keabsahan data yang telah
terkumpul dapat diuji dengan menggunakan teknik triangulasi sumber dan metode.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Pelaksanaan pengasuhan
dilakukan dalam tiga bentuk tahapan pengasuhan yaitu (a) pengasuhan agama
dilakukan melalui kegiatan keagamaan, (b) pengasuhan keluarga diterapkan
pengasuh dalam bentuk pola asuh authoritative, pengasuh berperan sebagai orang
tua pengganti melakukan kontrol dan memberi keteladanan pada remaja, (c)
pengasuhan pembelajaran dilakukan melalui kegiatan pelatihan keterampilan
public speaking, pelatihan musik rebana dan kursus bahasa. (2) Pelaksanaan
pengelolaan di Panti Asuhan Zuhriyah terdiri dari pelaksanaan program dengan
melakukan perencanaan kegiatan, mengorganisasikan pengurus sesuai dengan
kemampuan, melakukan penggerakan dalam bentuk motivasi dan pengarahan,
melakukan pengawasan yang dilakukan oleh pengelola dan penanggung jawab
panti asuhan dengan mengamati secara langsung maupun tidak langsung dan
melakukan evaluasi secara internal bersama pengelola, pengasuh, pengurus dan
tenaga pendidik.Ain Mawaddah Warohmah2023-02-20T03:46:14Z2023-02-20T03:46:14Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76624This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/766242023-02-20T03:46:14ZPERAN PEKERJA SOSIAL UNIT PELAYANAN TERPADU RUMAH
SINGGAH DALAM UPAYA MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN
SOSIAL BAGI ANAK TERLANTAR DI KABUPATEN TEMANGGUNGPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) peran pekerja sosial unit
pelayanan terpadu rumah singgah Temanggung dalam upaya kesejahteraan sosial
bagi anak terlantar di Kabupaten Temanggung, (2) hambatan apa saja yang dialami
oleh pekerja sosial unit pelayanan terpadu rumah singgah Temanggung dalam
menjalankan peranannya dan (3) cara mengatasi hambatan yang dialami oleh
pekerja sosial unit pelayanan terpadu rumah singgah Temanggung dalam
menjalankan peranannya.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subyek penelitian
ini adalah Kepala dan pekerja sosial unit pelayanan terpadu rumah singgah
Temanggung serta klien anak terlantar. Penentuan subyek dilakukan dengan teknik
purposive sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan
teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Keabsahan data dilakukan dengan
teknik triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Teknik analis data yang digunakan
dalam penelitian adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) peran pekerja sosial unit
pelayanan terpadu rumah singgah Temanggung dalam upaya mewujudkan
kesejahteraan sosial bagi anak terlantar di Kabupaten Temanggung adalah sebagai
konselor, fasilitator, mediator, pendidik, pembela dan broker. (2) hambatan yang
dialami oleh pekerja sosial berasal dari dalam lembaga yaitu adanya kendala rujukan
dan kurangnya sumber daya manusia di lembaga. Sedangkan yang dari luar yaitu
klien, keluarga dan masyarakat. (3) cara mengatasi hambatannya, pekerja sosial
melakukan beberapa cara sesuai dengan dari mana hambatan itu berasal.Nanda Dwi Kusumawati2023-02-20T03:39:21Z2023-02-20T03:39:21Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76623This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/766232023-02-20T03:39:21ZIMPLEMENTASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DALAM
UPAYA PEMERATAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL BAGI
MASYARAKAT MISKIN DI DESA RANGGANG DALAM, TAKISUNGPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi, faktor
pendukung, dan penghambat Program Keluarga Harapan dalam upaya pemerataan
kesejahteraan sosial bagi masyarakat miskin di Desa Ranggang Dalam, Takisung.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subyek penelitian
adalah Kepala Seksi Jaminan Sosial Keluarga, Keluarga Penerima Manfaat
Program Keluarga Harapan yang berjumlah tiga orang, Pendamping Program
Keluarga Harapan, Koordinator Program Keluarga Harapan dan Perangkat Desa
setempat. Narasumber dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Model analisis yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan. Pengujian keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber dan
triangulasi teknik.
Penelitian yang dilakukan mendapatkan hasil sebagai berikut. Tahapan
pelaksanaan Program Keluarga Harapan sebagai berikut, (1) penentuan lokasi dan
jumlah Keluarga Penerima Manfaat, (2) pertemuan awal dan validasi, (3)
penyaluran bantuan, (4) pendampingan dan P2K2, (5) verifikasi komitmen, (6)
pemutakhiran data, dan (7) evaluasi. Program Keluarga Harapan dalam
pengimplementasiannya masih belum terlaksana sesuai dengan tujuan Peraturan
Menteri Sosial Nomor 1 Tahun 2018. Faktor pendukung Program Keluarga
Harapan yaitu dukungan dari pemerintah desa dan daerah, semangat mengabdi dari
pendamping Program Keluarga Harapan, pendampingan dari pendamping PKH,
semangat ketua KPM PKH. Sedangkan faktor penghambat yaitu data
kependudukan yang tidak valid, anggota KPM PKH yang bermasalah, rekening
bermasalah, ATM terblokir, dan anggota KPM PKH yang sudah mampu tidak mau
keluar dari PKH.Syarifa Aina Rifky2023-02-20T03:37:00Z2023-02-20T03:37:00Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76622This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/766222023-02-20T03:37:00ZPENGEMBANGAN KAPASITAS PENGRAJIN ALKOHOL DI DESA
BEKONANGTujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: (1) Pengembangan
Kapasitas Pengrajin Alkohol di Desa Bekonang. (2) faktor pendorong dan faktor
penghambat Pengembangan Kapasitas Pengrajin Alkohol di Desa Bekonang.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang berlokasi di Desa
Bekonang, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo. Subyek dalam penelitian
ini merupakan Pengrajin Alkohol di Desa Bekonang. Pengumpulan data dilakukan
menggunakan metode observasi, wawancara, serta dokumentasi. Peneliti sebagai
instrumen utama yang dibantu dengan pedoman observasi, pedoman dokumentasi,
serta pedoman wawancara. Teknik analisis yang digunakan untuk mengumpulkan
data penelitian ini adalah secara interaktif atau analysis interactive model dengan
pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Teknik
keabsahan data dengan menggunakan triangulasi sumber.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) pengembangan kapasitas
pengrajin alkohol dilakukan melalui metode pendidikan dan metode pelatihan dengan
bentuk aktivitas yaitu a) sosialisasi dan pelatihan produksi alkohol dengan alat
modern, b) sosialisasi dan pelatihan pengolahan limbah alkohol dan c) pelatihan
pembuatan hand sanitizer yang menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan
pengrajin alkohol dalam penggunaan alat produksi, peningkatan kualitas dan
kuantitas alkohol yang dihasilkan, peningkatan skills pengrajin alkohol dan
munculnya inovasi produk baru dari industry alkohol di Desa Bekonang. (2) Faktor
pendorong pengembangan kapasitas pengrajin alkohol yaitu a) komitmen bersama
yang kuat untuk memajukan industry alkohol di Desa Bekonang; b) dukungan dari
pihak luar kepada pengrajin alkohol dan; c) tersedianya sarana dan prasarana yang
memadai untuk pengrajin alkohol, lalu faktor penghambat pengembangan kapasitas
pengrajin alkohol yaitu kurangnya kesadaran individu pengrajin alkohol dalam hal
kurangnya kesadaran akan pentingnya pengembangan kapasitas sumber daya manusia
memperjualbelikan ciu dan mengolah limbah alkohol yang dihasilkan agar tidak
mencemari lingkungan.Muhammad Miftah Choirrudin2023-02-20T03:25:30Z2023-02-20T03:25:30Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76621This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/766212023-02-20T03:25:30ZAKTIVITAS TUTOR DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
DARING MELALUI SETARA DARING DI PKBM PANCA USAHAPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) aktivitas tutor dalam
pelaksanaan pembelajaran daring melalui seTARA daring di PKBM Panca Usaha
(2) upaya tutor dalam pelaksanaan pembelajaran daring melalui seTARA daring
di PKBM Panca Usaha (3) faktor pendukung tutor untuk melakukan pembelajaran
daring melalui seTARA daring di PKBM Panca Usaha (4) faktor penghambat
tutor untuk melaksanakan pembelajaran daring melalui seTARA daring di PKBM
Panca Usaha.
Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode descriptif. Subjek
penelitian ini merupakan berjumlah 4 orang dengan rincian berasal dari tutor dan
pengelola PKBM Panca Usaha yang memiliki kaitan dengan penelitian. Pemilihan
subjek penelitian dilakukan dengan metode purposive sampling. Metode
pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan dokumentasi, wawancara, dan
observasi. Analisis data dilakukan melalui tahap pengumpulan data, reduksi data,
display data, dan penarikan kesimpulan. Teknik keabsahan data yang digunakan
yaitu dengan triangulasi teknik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) tutor di PKBM Panca Usaha
telah memiliki kemampuan pendukung untuk pelaksanaan pembelajaran daring
salah satunya dalam penggunaan IT dan didukung sarana prasarana yang memadai
(2) tutor melakukan berbagai upaya dalam pelaksanaan pembelajaran daring mulai
dari tahap perencanaan, pelaksanaan sampai evaluasi (3) faktor pendukung:
dukungan dari lembaga dalam bentuk pemberian fasilitas pendukung dan adanya
kegiatan workshop pemanfaatan seTARA daring (4) faktor penghambat: kendala
teknis, kendala demografis, dan kendala kulturalEma Prestiana2023-02-20T03:22:09Z2023-02-20T03:22:09Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76619This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/766192023-02-20T03:22:09ZPEMBERDAYAAN PENGERAJIN TENUN DALAM MENINGKATKAN
EKSISTENSI KERAJINAN TENUN MENGGUNAKAN ALAT TENUN
BUKAN MESIN DI DESA WISATA GAMPLONG
MOYUDAN, SLEMAN, YOGYAKARTATujuan penelitian ini adalah: (1) mendeskripsikan proses pemberdayaan
pengerajin tenun dalam meningkatkan eksistensi kerajinan tenun Desa Wisata
Gamplong, (2) mendeskripsikan faktor pendukung dan faktor penghambat
pemberdayaan pengerajin tenun dalam meningkatkan eksistensi kerajinan tenun
Desa Wisata Gamplong, (3) mendeskripsikan keberhasilan dari pemberdayaan
pengerajin tenun dalam meningkatkan eksistensi kerajinan tenun Desa Wisata
Gamplong.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif metode studi kasus. Teknik
pengumpulan data menggunakan metode wawancara, dokumentasi, dan
observasi. Setting penelitian ini dilakukan di Desa Wisata Gamplong memiliki
lima padukuhan dimana masing-masing padukuhan memiliki UKM kerajinan
tenun ATBM. Teknik analisis data yang digunakan yaitu pengupulan data,
reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Teknik
keabsahan data yang digunakan dengan triangulasi sumber dan triangulasi
metode.
Hasil penelitian ini yaitu: (1) proses program pemberdayaan kerajinan
tenun dapat meningkatkan eksistensi kerajinan tenun menggunakan ATBM yaitu
pelatihan digital maketing. Tahapan program kerajinan tenun dimulai dengan
dibentuknya suatu paguyuban, lalu adanya musyawarah bersama, pelaksanaan
program pemberdayaan, dan evaluasi program pemberdayaan. (2) faktor
pendukungnya yaitu adanya faktor peran serta dari para pengerajin untuk
mengembangkan kemampuannya dan faktor peluang. Faktor penghambatnya
yaitu rendahnya generasi muda untuk berpartisipasi sebagai penerus pengerajin
tenun. (3) keberhasilan program sesuai dengan rencana yang ada. Dengan
program kerajinan tenun tersebut eksistensi dari kerajinan tenun ATBM ini tetap
ada serta dikembangkan secara terus menerusMaria Falda Happy Fernanda2023-02-20T03:00:05Z2023-02-20T03:00:05Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76617This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/766172023-02-20T03:00:05ZPERAN DESA WISATA JAMU KIRINGAN DALAM MENINGKATKAN
KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI DUSUN KIRINGAN, CANDEN,
JETIS, BANTULTujuan penelitian ini adalah: (1) mendeskripsikan bentuk kegiatan yang
diselenggarakan melalui desa wisata jamu Kiringan dan ditujukan untuk
masyarakat, (2) mendeskripsikan peran Desa Wisata Jamu Kiringan dalam
peningkatan kesejahteraan masyarakat, (3) mendeskripsikan faktor pendukung dan
penghambat yang terdapat dalam Desa Wisata Jamu Kiringan, (4) mendeskripsikan
bentuk keberhasilan peran desa wisata terkait pemberdayaan perempuan di Dusun
Kiringan
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif
kualitatif. Data diperoleh melalui wawancara, dokumentasi, dan observasi. Teknik
analisis data yang digunakan yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data,
dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan
triangulasi sumber data dan triangulasi metode.
Hasil penelitian ini yaitu: (1) Bentuk kegiatan yang dilaksanakan meliputi
wisata edukasi, pengenalan sejarah jamu gendong, praktik meramu jamu, kegiatan
pemasaran jamu, dan kegiatan proses produksi jamu, pertemuan pembahasan
evaluasi kegiatan penjualan jamu, pelatihan dan sosialisasi, pembinaan manajemen
keuangan, (2) peran yang diberikan oleh desa wisata jamu kiringan dapat
meningkatkan eksistensi jamu tradisional dikalangan masyarakat, sehingga
berdampak pada kenaikan pendapatan masyarakat yang menyebabkan
kesejahteraan masyarakat membaik, peningkatan ilmu bagaimana cara mengurus
izin edar, halal dan HAKI, peningkatan ilmu tentang sapta pesona dan koperasi,
pembinaan budidaya peternakan, perikanan dan pertanian, posyandu anak dan
posyandu lansia. (3) faktor pendukung akan dapat meningkatkan kemajuan desa
wisata dan faktor penghambat akan menjadi evaluasi bagi kemajuan desa wisata.
(4) keterkaitan peran dan pemberdayaan perempuan di desa wisata jamu terdapat
dalam adanya pelatihan, sosialisasi dan pendampingan peningkatan kualitas SDM
maupun produk jamu tradisional Kiringan.Uting Novi Lestari2023-02-20T02:51:02Z2023-02-20T02:51:02Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76616This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/766162023-02-20T02:51:02ZHUBUNGAN PENDEKATAN ANDRAGOGI DENGAN KUALITAS
PEMBELAJARAN PADA KEJURUAN FRONT OFFICE
TAHUN 2020-2021 DI BLKPP DIYPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui: hubungan pendekatan andragogi
dengan kualitas pembelajaran pada kejuruan front office tahun 2020-2021 di Balai
Latihan Kerja dan Pengembangan Produktivitas DIY (BLKPP DIY).
Jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian kuantitatif dan
termasuk ke dalam penelitian ex post facto. Teknik pengambilan sampel yang
digunakan dengan sampel jenuh yaitu keseluruhan populasi dijadikan sampel
penelitian. Pembagian kuesioner mendapat 34 responden. Subyek penelitian
merupakan peserta didik dan pendidik kejuruan front office tahun 2020-2021 di
BLKPP DIY. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket
dengan skala likert. Validitas instrumen pada penelitian ini menggunakan validitas
konstruk yang dianalisis menggunakan rumus Cronbach’s Alpha. Hasil validitas
instrumen dinyatakan 27 soal valid, sedangkaan hasil reliabilitas instrumen
diperoleh nilai sebesar 0,906 yang memenuhi indeks reliabilitas. Teknik analisis
data yang digunakan yaitu analisis deskriptif, uji asumsi klasik, dan analisis regresi
linier sederhana. Proses pengolahan data menggunakan SPSS 23 dan Microsoft
Excel 2016.
Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini ditemukan bahwa: terdapat
hubungan yang signifikan antara pendekatan andragogi dengan kualitas
pembelajaran dengan presentase sebesar 58,0% dan sebesar 42,0% dipengaruhi
oleh faktor lainAnggi Ayu Lestari2023-02-20T02:13:22Z2023-02-20T02:13:22Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76614This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/766142023-02-20T02:13:22ZPEMBERDAYAAN PEREMPUAN DALAM BIDANG EKONOMI
MELALUI PKK DI KELURAHAN SEMAKI,
UMBULHARJO, KOTA YOGYAKARTAPenelitian ini untuk mendeskripsikan: (1) pemberdayaan perempuan dalam bidang
ekonomi yang dilakukan organisasi Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga, (2)
perubahan ekonomi perempuan di Kelurahan Semaki dengan adanya organisasi
Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga, dan (3) mengetahui faktor pendukung dan
faktor penghambat program pemberdayaan perempuan dalam bidang ekonomi oleh
organisasi Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga di Kelurahan Semaki, Kecamatan
Umbulharjo, Kota Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Setting
penelitian di Kelurahan Semaki. Subjek penelitian adalah lurah, pengurus PKK dan
masyarakat. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi, dan
dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian yang
dibantu oleh pedoman observasi, pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi. Teknik
analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, display dan penarikan kesimpulan.
Triangulasi yang digunakan adalah triangulasi sumber.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) pemberdayaan perempuan dalam bidang
ekonomi oleh organisasi Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga di Kelurahan Semaki
dilakukan melalui program UP2K (Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga) yaitu
pemberian modal usaha dan pelatihan-pelatihan peningkatan keterampilan, (2) terdapat
perubahan ekonomi perempuan di Kelurahan Semaki sebelum dengan sesudah adanya
organisasi Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga ke arah yang positif. Perubahan ini
ditandai dengan peningkatan pengetahuan dan keterampilan, peningkatan kemandirian dan
peningkatan ekonomi, (3) faktor pendukung dalam pelaksanaan program adalah motivasi
tinggi anggota dan pengurus organisasi Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga,
partisipasi peserta program dan dukungan pemerintah dan masyarakat, dan (4) faktor
penghambat dalam pelaksanaan program adalah sarana dan prasarana yang kurang
mendukung, kuota program simpan pinjam yang terbatas dan sulitnya regenerasi
pengurus.Elsa Riski Oktavia2023-02-20T02:01:09Z2023-02-20T02:01:09Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76612This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/766122023-02-20T02:01:09ZUPAYA SANGGAR LANGIT ALANG-ALANG DALAM PELESTARIAN
KESENIAN TARI ANGGUK DI KALURAHAN GIRIPENI KAPANEWON
WATES KABUPATEN KULON PROGOPenelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan upaya Sanggar Langit
Alang-alang dalam pelestarian kesenian tari Angguk di Kalurahan Giripeni,
Kapanewon Wates, Kabupaten Kulon Progo, (2) mendeskripsikan faktor
pendukung dan penghambat Sanggar Langit Alang-alang dalam pelestarian
kesenian tari Angguk di Kalurahan Giripeni, Kapanewon Wates, Kabupaten Kulon
Progo.
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan penelitian
kualitatif deskriptif. Penelitian ini dilakukan di Sanggar Langit Alang-alang dengan
subjek penelitian yaitu ketua Sanggar Langit Alang-alang, pelatih, anggota, dan
Lurah Giripeni. Terknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan
tahap pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Keabsahan data diuji menggunakan triangulasi sumber dan teknik.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Upaya Sanggar Langit Alang-
alang dalam pelestarian kesenian Tari Angguk di Kalurahan Giripeni dapat
diketahui dari berbagai aktivitas yang berkaitan dengan tari Angguk, yaitu meliputi
kegiatan literasi, pelatihan, dan pementasan, (2) Faktor pendukung Sanggar Langit
Alang-alang dalam pelestarian kesenian Tari Angguk di Kalurahan Giripeni yaitu
adanya sarana dan prasarana yang dimiliki, antusiasme anggota, serta adanya
dukungan dari pemerintah dan masyarakat. Sedangkan faktor penghambat Sanggar
Langit Alang-alang dalam pelestarian kesenian Tari Angguk di Kalurahan Giripeni
yaitu sarana dan prasarana yang dimiliki belum maksimal, cuaca, perbedaan
pendapat di masyarakat, terdapat anggota yang kurang percaya diri dalam
melakukan gerakan tari, serta keterlambatan anggota.Darilatun Rikhanah2023-02-20T01:30:28Z2023-02-20T01:30:28Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76611This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/766112023-02-20T01:30:28ZIMPLEMENTASI PROGRAM BELAJAR DARI RUMAH DALAM
PENDIDIKAN KESETARAAN PAKET C DI PKBM SANGGAR ANAK
ALAM (SALAM) YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) implementasi program Belajar
dari Rumah dalam pendidikan kesetaraan paket C di PKBM Sanggar Anak Alam, 2)
faktor yang mendukung dan menghambat implementasi program Belajar dari Rumah
dalam pendidikan kesetaraan paket C di PKBM Sanggar Anak Alam.
Metode penelitian yang adalah metode penelitian kualitatif dengan studi kasus yang
disajikan secara deskriptif. Subjek penelitian ini adalah pengelola PKBM Sanggar
Anak Alam, fasilitator, dan peserta didik paket C. Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang
digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Uji
keabsahan data dilakukan dengan trianggulasi sumber dan trianggulasi teknik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) Implementasi program Belajar dari Rumah
dalam pendidikan kesetaraan Paket C di PKBM Sanggar Anak Alam (SALAM)
Yogyakarta dilihat dari beberapa tahap yakni perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan
hasil. Perencanaan belajar dilakukan oleh peserta didik dan fasilitator dengan
merumuskan rencana belajar sesuai minat peserta didik. Metode belajar yang
digunakan yakni belajar mandiri dilakukan di rumah dan mentoring atau
pendampingan dari fasilitator. Evaluasi belajar dilakukan saat kegiatan mentoring
melalui refleksi. Hasil belajar dituangkan dalam bentuk dekskripsi proses bukan
angka. 2) Faktor pendukung yang berasal dari peserta didik adalah motivasi diri
sendiri dan kemauan belajar. Sedangkan faktor yang mendukung dari luar diri peserta
didik adalah komunikasi serta pendampingan dari fasilitator, dukungan dari orang
tua, teknologi, teman serta narasumber. Faktor penghambat yang berasal dari dalam
peserta didik adalah sikap tidak konsisten mengerjakan tugas, motivasi belajar
menurun, pola hidup, serta kesehatan. Sedangkan faktor yang menghambat dari luar
peserta didik adalah fasilitator tidak memantau proses belajar secara langsung,
gangguan sosial media.Elly Widiyasari2023-02-20T01:22:20Z2023-02-20T01:22:20Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76610This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/766102023-02-20T01:22:20ZIMPLEMENTASI PROGRAM PARENTING DI LEMBAGA PAUD
ISTIQOMAH SAMBAS PURBALINGGAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) proses pelaksanaan
program parenting di PAUD Istiqomah Sambas Purbalingga, (2) hasil pelaksanaan
program parenting di PAUD Istiqomah Sambas Purbalingga, (3) faktor pendukung dan
faktor penghambat pada saat pelaksanaan program parenting di PAUD Istiqomah
Sambas Purbalingga.
Penelitian yang dilaksanakan di PAUD Istiqomah Sambas ini adalah penelitian
deskriptif dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini
merupakan kepala sekolah, penanggung jawab program parenting, dan orang tua siswa
yang telah mengikuti pelaksanaan program parenting. Metode pengumpulan data yang
digunakan adalah metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analysis data yang
dilakukan dengan melalui beberapa tahap yaitu pengumpulan data, trianggulasi data,
display data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) proses pelaksanaan program
parenting di PAUD Istiqomah Sambas Purbalingga meliputi beberapa tahap antara lain
(a) tahap perencanaan, (b) tahap pelaksanaan, dan (c) tahap evaluasi. (2) manfaat yang
diperoleh dari pelaksanaan program parenting adalah hubungan antara orang tua dan
pihak PAUD menjadi lebih terbuka, orang tua dapat saling bertukar pengalaman
dengan orang tua lainnya tentang mengurus anak, dan PAUD dapat mengetahui
kebutuhan dari orang tua serta siswa. (3) faktor pendukung dari pelaksanaan program
parenting yaitu fasilitas sarana dan prasarana di PAUD Istiqomah Sambas Purbalingga
sudah baik, sedangkan untuk faktor penghambat dari adanya program parenting adalah
kesibukan dari orang tua yang bekerja dan terkendala sinyal karena pelaksanaan
program parenting masih secara online.Dini Putri Puspitasari2023-02-07T07:17:40Z2023-02-07T07:17:40Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76493This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/764932023-02-07T07:17:40ZPELAKSANAAN BIMBINGAN KEMANDIRIAN BAGI WARGA BINAAN
DI RUMAH TAHANAN NEGARA KELAS IIB BANTULTujuan penelitian ini adalah untuk : (1) Mendeskripsikan pelaksanaan bimbingan
kemandirian bagi warga binaan di rumah tahanan negara kelas IIB bantul (2)
mendeskripsikan bagaimana partisipasi warga binaan dalam pelaksanaan bimbingan
kemandirian bagi warga binaan di rumah tahanan negara kelas IIB bantul (3)
Mendeskripsikan apa saja manfaat yang di peroleh warga binaan dalam pelaksanaan
bimbingan kemandirian bagi warga binaan di rumah tahanan negara kelas IIB bantul.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan penelitian
kualitiatif, data yang dihasilkan yaitu data yang dijelaskan maupun dideskripsikan.
Menggunakan dua sumber data yaitu data primer dan data sekunder, yang berjumlah 6
yaitu 2 petugas rutan dan 4 warga binaan yang mengetahui pelaksanaan bimbingan
kemandirian di rutan kelas IIB bantul. Menggunakan metode observasi, wawancara dan
dokumentasi secara online dan instrumen penelitiannya yaitu peneliti sendiri sebagai
instrumen utama serta menggunakan 3 instrumen lainnya yaitu pedoman observasi,
pedoman wawancara dan pedoman dokumentasi. Menggunakan keabsahan data derajat
kepercayaan dan triangulasi, serta menggunakan teknik analisis data deskriptif kualitatif
dengan 3 langkah dalam menganalisis data yaitu: reduksi data, penyajian data, dan
simpulan
Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Pelaksanaan bimbingan kemandirian
dilakukan melalui 3 proses yaitu proses persiapan, proses pelaksanaan, dan proses
evaluasi, dimana dalam proses persiapan disesuaikan dengan tujuan dan perencanaan,
dan proses pelaksanaan disesuaikan dengan sumber belajar, materi atau bahan ajar,
metode atau suasana, perlengkapan, dan waktu yang digunakan dalam pelaksanaan
bimbingan kemandirian, serta untuk proses evaluasi dilakukan sebulan sekali dengan
menggunakan bentuk evaluasi non tes, (2) Partisipasi warga binaan dalam pelaksanana
bimbingan kemandirian dilakukan oleh narapidana yang ada di rumah tahanan negara
kelas IIB bantul dengan cara berperan aktif dalam mengikuti kegiatan bimbingan
kemandirian yang ada sesuai dengan pengalaman maupun keterampilan yang dimiliki,
(3) Manfaat bimbingan kemandirian bagi warga binaan dapat berupa: menambah
keterampilan warga binaan, menjadikan warga binaan siap untuk bekerja, warga binaan
lebih termotivasi, warga binaan dapat mengembangkan bakatnya, warga binaan dapat
meningatkan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki, dan sebagainya.Runi Rochana2023-02-07T01:09:50Z2023-02-07T01:09:50Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76486This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/764862023-02-07T01:09:50ZPELAKSANAAN PROGRAM KEJAR PAKET C DI PUSAT KEGIATAN
BELAJAR MASYARAKAT PANCA USAHA BALECATUR
GAMPING SLEMANPenelitian ini bertujuan untuk: (1) Mendeskripsikan pelaksanaan program
kejar paket C di PKBM Panca Usaha Balecatur Gamping Sleman, (2)
Mendeskripsikan faktor-faktor yang menjadi pendukung pelaksanaan program
kejar paket C di PKBM Panca Usaha Balecatur Gamping Sleman, (3)
Mendeskripsikan faktor-faktor yang menjadi penghambat pelaksanaan program
kejar paket C di PKBM Panca Usaha Balecatur Gamping Sleman.
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah dengan deskriptif kualitatif.
Penelitian ini dilakukan di PKBM Panca Usaha Gamping Sleman. Subjek
penelitian, yaitu: Kepala PKBM, dua Tutor, satu Staff Tata Usaha, dan empat
warga belajar. Metode pengumpulan data yang digunakan, yaitu: observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Instrumen utama dalam penelitian ini adalah
peneliti sendiri yang di bantu dengan instrumen pedoman sederhana. Teknik yang
digunakan untuk pengecekan keabsahan data yaitu Triangulasi Sumber dan
Triangulasi Metode. Analisis data meliputi: pengumpulan data, reduksi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian: (1) Pelaksanaan program kejar paket C di PKBM Panca
Usaha Balecatur Gamping Sleman pada hari Jum`at, Sabtu, dan Ahad, dari pukul
14.30 – 19.00 WIB. Kurikulum program kejar paket C menggunakan kurikulum
2013 pendidikan non formal. Administrasi tutor teridentifkasi adanya ketersediaan
silabus, RPP, program pembelajaran, program semester, program tahunan, dan
blangko cacatan evaluasi pembelajaran. Sumber belajar program kejar paket C
terdiri dari modul, video pembelajaran, gambar/poster. Metode pembelajaran
program kejar paket C di lakukan dengan tatap muka langsung, praktek lapangan,
Problem Based Learning, dan secara online. Penyelenggaraan program Paket C
sudah terlaksana dengan baik, dari segi perencanaan pembelajaran, peserta didik,
tutor dan administrasi. (2) Faktor pendukung pelaksanaan program kejar paket C
PKBM Panca Usaha meliputi: faktor sarana prasarana kelas pembelajaran,
Tersedianya tutor yang ahli dibidangnya, dan dukungan dana pendidikan dari
Dinas Pendidikan, dana BOP, kelurahan Balecatur Gamping, serta sumbangan
warga masyarakat sebagai donatur. (3) Faktor penghambat meliputi: kehadiran
warga belajar yang belum maksimal karena banyak yang bekerja, ketersediaan
modul pembelajaran yang belum sesuai jumlah warga belajar, alokasi waktu
pembelajaran yang belum maksimal, tidak semua warga belajar memiliki HP dan
masih ada yang tidak bisa menggunakan HP sebagai media pembelajaran, serta
ketika ujian keberadaan ada yang tidak di JogjaNaufal Nabih Winayu2023-02-07T01:07:23Z2023-02-07T01:07:23Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76485This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/764852023-02-07T01:07:23ZKESEJAHTERAAN KOMUNITAS RUMAH BUNGA BERAU DALAM
PROGRAM BAZAR TANAMAN HIAS DI KABUPATEN BERAUPenelitian ini bertujuan untuk: (1) Mendeskripsikan kondisi kesejahteraan
Komunitas Rumah Bunga dalam program bazar tanaman hias di Kabupaten Berau;
(2) Mendeskripsikan faktor pendukung dan faktor penghambat program bazar
tanaman hias di Kabupaten Berau.
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan penelitian
kualitatif deskriptif. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Berau dengan subjek
penelitian yaitu Kepala Lurah Karang Ambun, anggota Komunitas Rumah Bunga
Berau, dan peserta bazar tanaman hias. Teknik pemilihan informan yang digunakan
yaitu purporsive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Instrumen utama dalam penelitian ini
adalah peneliti sendiri dibantu dengan instrumen pedoman sederhana. Teknik
keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan teknik. Langkah-langkah
analisis data yaitu pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) kesejahteraan Komunitas
Rumah Bunga Berau dalam program bazar tanaman hias dilakukan dengan tahapan
pemberdayaan. Tahapan pelaksanaan pemberdayaan yaitu perencanaan,
pendampingan, evaluasi dan tindak lanjut. Perencanaan meliputi identifikasi
kebutuhan, menentukan tujuan program bazar tanaman hias, struktur kepengurusan.
Tahap pendampingan dilakukan dengan memberikan arahan, sharing bagaimana
cara merawat tanaman dengan baik untuk menghasilkan tanaman baru yang
berkualitas, evaluasi dilakukan hanya sebatas mencatat penjualan per hari selama
bazar tanaman hias berlangsung, tindak lanjut yang dilakukan melihat
perkembangan dan merencanakan keterampilan baru untuk tujuan meningkatan
kualitas tanaman hias yang lebih baik, tindak lanjut dari program bazar tanaman
hias dengan membangun pasar kembang untuk meningkatkan kesejahteraan bagi
masyarakat luas. Kesejahteraan peserta bazar tanaman hias dikatakan meningkat
dilihat dari pendapatan peserta bazar tanaman hias semula Rp.500.000/ hari
menjadi Rp.2.500.000/ hari dan dipergunakan untuk pemenuhan kebutuhan sehari-
hari seperti sandang, papan, kesehatan, dan pembelian tanaman hias untuk dijual
kembali. (2) faktor pendukung yaitu partisipasi anggota serta antusias masyarakat,
sumber daya alam yang dimiliki Kabupaten Berau, dukungan dari pemerintah
setempat maupun lembaga lainnya, sedangkan faktor penghambat yakni partisipasi
anggota komunitas yang tidak menyeluruh, tidak adanya pembagian job desk yang
jelas pada struktur organisasi, keterbatasan anggaran dana serta kurangnya
perhatian Pemerintah dalam pemenuhan sarana dan prasarana yang memadai,
kurangnya kesadaran masyarakat memanfaatkan sumber daya alam di Kabupaten
Berau.Ridho Nurmaghilma Susetyo2023-02-07T01:05:05Z2023-02-07T01:05:05Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76484This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/764842023-02-07T01:05:05ZPENGEMBANGAN E-MODULE TATA CARA PEMBUATAN VIDEO
PEMBELAJARAN BAGI PENDIDIK PAUD DI KECAMATAN JEBUS,
BANGKA BARAT, BANGKA BELITUNGPenelitian ini bertujuan untuk: 1) Mendeskripsikan hasil pengembangan e-
module tata cara pembuatan video pembelajaran bagi pendidik PAUD di
kecamatan Jebus, Bangka Barat, Bangka Belitung. 2) Mendeskripsikan hasil uji
kelayakan e-module tata cara pembuatan video pembelajaran bagi pendidik
PAUD di kecamatan Jebus, Bangka Barat, Bangka Belitung.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Research and
Development (R&D) dengan menggunakan model pengembangan 4D dari
Thiagarajan, yaitu: 1) define (pendefinisian), 2) design (perencanaan), 3) develop
(pengembangan), dan 4) dissemination (penyebarluasan). Namun, pada
penelitian ini hanya dilakukan hingga pada tahap pengembangan. Subjek
penelitian ini meliputi ahli materi, ahli media dan pendidik PAUD di kecamatan
Jebus. Objek penelitian ini berupa e-module lembar penilaian kelayakan oleh ahli
materi, lembar penilaian kelayakan oleh ahli media, dan angket penilaian dari
pengguna (pendidik PAUD).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) terbentuknya e-module tata cara
pembuatan video pembelajaran bagi pendidik PAUD di kecamatan Jebus
berbasis web learning, 2) e-module telah memenuhi uji kelayakan sebagai media
pembelajaran bagi pendidik PAUD dengan perolehan rata-rata keseluruhan
persentase skor penilaian dari ahli materi sebesar 93,25% dengan kategori
sangat layak, 94,37% dengan kategori sangat layak oleh ahli media dan 93, 39%
dengan kategori sangat layak oleh pengguna.Nur Shoumi Azifah Azka2023-02-07T01:02:40Z2023-02-07T01:02:40Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76483This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/764832023-02-07T01:02:40ZPENGARUH DUKUNGAN ORANGTUA DAN PEMBELAJARAN DARING
TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK
PROGRAM PAKET C DI PKBM SE-KOTA SINGKAWANGPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh dukungan orangtua
dengan motivasi belajar peserta didik program paket C di PKBM se-Kota
Singkawang, (2) pengaruh pembelajaran daring dengan motivasi belajar peserta didik
program paket C di PKBM se-Kota Singkawang, (3) pengaruh dukungan orangtua
dan pembelajaran daring terhadap motivasi belajar peserta didik program paket C di
PKBM se-Kota Singkawang.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi yang diambil
dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik paket C di PKBM se-Kota
Singkawang dengan kriteria: (1) peserta didik belum menikah, (2) tinggal bersama
orangtua, (3) melaksanakan pembelajaran daring. Peserta didik yang memenuhi
kriteria berjumlah 37 orang. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan
observasi, wawancara dan penyebaran angket secara online. Uji validitas pada
penelitian ini melalui 2 tahap yaitu tahap validitas bersama ahli dan dilanjutkan
dengan uji validitas instrumen menggunakan bantuan aplikasi IBM SPSS statistics
25 menggunakan analisis Korelasi Product Moment .Uji reliabilitas pada penelitian
ini menggunakan rumus alpha cronbach pada Aplikasi IBM SPSS Statistics 25.
Analisis data penelitian ini menggunakan analisis data regresi berganda.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1) terdapat pengaruh positif dan
signifikan antara dukungan orangtua dan pembelajaran daring terhadap motivasi
belajar peserta didik program paket C di PKBM se-Kota Singkawang, ditunjukan
dengan persamaan regresi bergandanya yaitu Y=10,08+0,203X1+0,424X2, nilai
signifikansi (sig) sebesar 0,000 < 0,005, sedangkan perolehan R square sebesar 0,526
artinya pengaruh variabel dukungan orangtua dan pembelajaran daring secara
bersamaan terhadap motivasi belajar adalah sebesar 52,6% sementara 47,4%
lainnya motivasi belajar dipengaruhi oleh faktor selain yang diteliti, (2) terdapat
pengaruh positif dan signifikan antara dukungan orangtua dan motivasi belajar
peserta didik program paket C di PKBM se-Kota Singakawang, ditunjukan dengan
persamaan regresi liniernya yaitu Y=10,08+0,203X1, serta nilai signifikansi (sig)
0,033 <0,05, (3) terdapat pengaruh positif dan signifikan antara pembelajaran
dukungan orangtua terhadap motivasi belajar peserta didik program paket C di
iii
PKBM se-Kota Singkawang, ditunjukan dengan persamaan regresi liniernya yaitu
Y=10,08+0,424X1, serta nilai signifikansi (sig) 0,000 <0,05Ummu Latifa Az Zahra2023-02-07T00:58:05Z2023-02-07T01:00:06Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76482This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/764822023-02-07T00:58:05ZKESIAPAN ORANG TUA DALAM MENDAMPINGI
ANAK USIA DINI BELAJAR DI RUMAH
(Studi di TK ABA As-Salam)Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan : (1) Kesiapan orang tua dalam
mendampingi anak usia dini belajar di rumah ditinjau dari segi latar belakang
pendidikannya (2) Bentuk pendampingan orang tua dalam mendampingi anak usia
dini belajar di rumah (3) Hasil pendampingan orang tua dalam mendampingi anak
usia dini belajar di rumah (4) Faktor pendukung dan penghambat orang tua dalam
mendampingi anak usia dini belajar di rumah.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Subjek Penelitian ini meliputi orang tua murid dan guru TK ABA As-
Salam. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara,
dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah model Miles dan
Huberman yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Uji keabsahan data menggunakan trianggulasi sumber.
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa (1) Kesiapan orang tua dalam
mendampingi anak usia dini belajar di rumah ditinjau dari latar belakang
pendidikannya, orang tua murid TK ABA As-Salam yang berpendidikan tinggi
memiliki kesiapan yang lebih matang dibandingkan dengan orang tua yang
berpendidikan rendah. (2) Bentuk pendampingan orang tua berupa pendampingan
belajar yang meliputi a) menyediakan fasilitas belajar, b) memberikan motivasi atau
mengawasi kegiatan belajar anak di rumah, c) mengawasi penggunaan waktu
belajar anak di rumah, d) mengenal kesulitan-kesulitan anak dalam belajar, dan e)
menolong anak mengatasi kesulitannya dalam belajar. (3) Hasil pendampingan
orang tua yaitu : a) pekerjaan/aktivitas orang tua menjadi terganggu, b) orang tua
tidak melaksanakan semua rencana pelaksanaan pembelajaran mingguan (RPPM),
c) orang tua mengalami stress ketika mendampingi anak usia dini belajar di rumah,
dan (d) hasil kegiatan belajar anak usia dini selama di rumah menurun. (4) Faktor
pendukung orang tua yaitu : (a) kewajiban sebagai seorang ibu, (b) tanggung jawab
orang tua, (c) kesabaran orang tua dalam mengajari anak, (d) keinginan diri sendiri,
(e) memberikan pemahaman pengetahuan dan (f) memiliki waktu luang yang
banyak untuk anak. Faktor penghambat orang tua yaitu : (a) kesibukan orang tua,
(b) tidak ada background ilmu pendidikan guru, (c) kurangnya pemahaman materi
oleh orang tua, (d) orang tua emosinya tidak stabil dan stress, (e) mood anak yang
tidak stabil, (f) anak sulit berkonsentrasi, (g) teman sebaya (anak jadi lebih berat
bermain dari pada belajar), (h) gangguan saudara (adik), (i) anak lebih percaya pada
guru daripada orang tua serta (j) keterbatasan gadget dan koneksi internet.Khusnul Nuun2023-02-06T06:31:18Z2023-02-06T06:31:18Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76463This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/764632023-02-06T06:31:18ZPENGARUHLITERASI KEUANGAN DAN GAYA HIDUP IBU RUMAH
TANGGA TERHADAP PENCAPAIAN KESEJAHTERAAN KELUARGATujuan penelitian ini untuk mengetahui: (1) apakah terdapat pengaruh antara
literasi keuangan dan gaya hidup ibu rumah tangga secara bersamaan terhadap
pencapaian kesejahteraan keluarga, (2) pengaruh antara literasi keuangan ibu rumah
tangga terhadap pencapaian kesejahteraan keluarga, (3) pengaruh antara gaya hidup ibu
rumah tangga terhadap pencapaian kesejahteraan keluarga.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Populasi penelitian
adalah ibu rumah tangga Dusun Simo 1 berjumlah 80 orang. Sampel penelitian
sebanyak 50 orang diambil menggunakan teknik simple random sampling.
Pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan pengukuran literasi keuangan, gaya
hidup dan kesejahteraan keluarga. Analisis data menggunakan analisis regresi linear
berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat pengaruh positif dan
signifikan antara literasi keuangan dan gaya hidup ibu rumah tangga secara bersamaan
terhadap pencapaian kesejahteraan keluarga, ditunjukkan dengan persamaan regresi
berganda yaitu Y=2,777+0,304X1-0,146X2, nilai signifikansi sebesar 0,000<0,05,
nilai korelasi (R) sebesar 0,546 sedangkan nilai R Square sebesar 0,298, artinya
pengaruh variabel literasi keuangan dan gaya hidup secara bersamaan terhadap variabel
kesejahteraan keluarga sebesar 29,8% sedangkan 70,2% kesejahteraan keluarga
dipengaruhi variabel lain yang tidak ada dalam penelitian ini, (2) terdapat pengaruh
positif dan signifikan antara literasi keuangan ibu rumah tangga terhadap pencapaian
kesejahteraan keluarga, ditunjukkan dengan persamaan regresi linearnya yaitu
Y=2,777+0,304X1 serta nilai signifikansi sebesar 0,000<0,05, (3) tidak terdapat
pengaruh positif dan signifikan antara gaya hidup ibu rumah tangga terhadap
pencapaian kesejahteraan keluarga ditunjukkan dengan persamaan regresi linearnya
yaitu Y=2,777-0,146X2 serta nilai signifikansi sebesar 0,261>0,05Akmalia Windatami2023-02-06T01:32:28Z2023-02-06T01:32:28Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76462This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/764622023-02-06T01:32:28ZUPAYA MASYARAKAT DALAM MENGATASI KENAKALAN REMAJA
DI KAMPUNG TOMPEYAN, TEGALREJO, YOGYAKARTAPenelitian ini dilakukan dengan tujuan (1) mengetahui bentuk kenakalan remaja,
(2) upaya masyarakat dalam mengatasi kenakalan remaja dan (3) hasil upaya dalam
mengatasi kenakalan remaja di kampung Tompeyan.
Penelitian ini dilakukan dengan penelitian deksripttif dengan pendekatan metode
kualitatif dimana data diperoleh melalui proses observasi, wawancara dan
dokumentasi. Penelitian ini dilaksana sejak Oktober 2020 sampai dengan Juni 2021.
Lokasi penelitian dilaksanakan di kampung Tompeyan, Tegalrejo, Yogyakarta.
Subyek penelitian ini yakni pengurus kampung Tompeyan dan masyarakat kampung
Tompeyan yang memiliki anak remaja
Hasil Penelitain Menunjukkan bahwa (1) Bentuk kenakalan remaja yang terjadi
di kampung Tompeyan yakni bermain hingga larut malam, mengkonsumsi minuman
ber alkohol, perkelahian, dan pencurian (2) upaya masyarakat yang dilakukan dalam
mengatasi kenakalan remaja dengan program bimbingan orang tua, karang taruna,
sosialisasi, pembinaan . dan Jam Belajar Masyarakat (3) hasil dari upaya yang
dilakukan yakni kenakalan remaja di kampung Tompeyan semakin teratasi, hal ini
terbukti dengan berkurangnya kenakalan remaja yang bersifat kriminal di kampung
Tompeyan, adanya kegiatan positif remaja melalui karang taruna, kasus kenakalan
remaja yang melanggar hukum sudah berkurang dan perilaku remaja yang lebih baikAlvin Noer Fachturahman2023-02-06T01:26:47Z2023-02-06T01:26:47Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76461This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/764612023-02-06T01:26:47ZPELAKSANAAN PEMBELAJARAN DARING MELALUI WEBSITE SETARA
DARING DALAM PEMBELAJARAN PAKET C DI SKB PURWOKERTOPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) mendeskripsikan proses
pelaksanaan pembelajaran berbasis SeTARA Daring pada murid Paket C di SKB
Purwokerto (2) Mendeskripsikan partisipasi warga belajar dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran berbasis SeTARA Daring pada murid Paket C di SKB
Purwokerto (3) Mendeskripsikan hambatan yang terdapat dalam pelaksanaan
pembelajaran berbasis SeTARA Daring pada murid Paket C di SKB Purwokerto (4)
Mendeskripsikan manfaat yang didapat oleh warga belajar setelah SKB
menerapkan pembelajaran berbasis SeTARA Daring.
Penelitian yang dilaksanakan di SKB Purwokerto ini adalah penelitian
deskriptif dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Subjek penelitian
ini merupakan penanggung jawab SeTARA Daring, tutor dan pamong, serta peserta
didik Paket C di SKB Purwokerto. Subjek penelitian sendiri dipilih dengan
menggunakan teknik purposive sampling. Metode pengumpulan data dilakukan
dengan menggunakan dokumentasi, wawancara, dan observasi. Analisis data
dilakukan dengan melalui beberapa tahap yaitu pengumpulan data, trianggulasi data,
display data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) proses pelaksanaan pembelajaran
daring dengan menggunakan SeTARA Daring meliputi beberapa tahap antara lain
(a) tahap mempersiapkan bahan ajar dan silabus, (b) tahap sosialisasi, (c) tahap
koordinasi, dan (d) pelaksanaan pembelajaran yang didalamnya meliputi kegiatan
pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. (2) Adanya partisipasi peserta
didik dalam melaksanakan pembelajaran daring melalui SeTARA Daring (3)
Terdapat beberapa hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran daring melalui
SeTARA Daring yaitu hambatan teknis dan hambatan non teknis, (4) Manfaat yang
dicapai dari adanya pembelajaran daring dengan memanfaatkan SeTARA Daring
adalah adanya peningkatan kemampuan peserta didik dan tutor terhadap teknologi
informasi, menghemat pendanaan dan tenaga, serta terciptanya pembelajaran yang
mudah untuk diakses dimanapun dan kapanpun.Jihan Daniswara2023-02-06T01:19:39Z2023-02-06T01:19:39Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76460This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/764602023-02-06T01:19:39ZPENGASUHAN ORANG TUA PETANI DALAM MENGEMBANGKAN
KEMANDIRIAN ANAK DI POS PAUD FLAMBOYAN DI DESA BLONDO
KECAMATAN MUNGKID KABUPATEN MAGELANGPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) pengasuhan orang tua dalam
mengembangkan kemandirian anak di Pos PAUD Flamboyan Desa Blondo Kecamatan
Mungkid Kabupaten Magelang, 2) Faktor-faktor yang mempengaruhi pengasuhan orang tua
petani 3) Faktor-faktor pendukung dan penghambat orang tua petani dalam menerapkan
pengasuhan anak.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Dengan pendekatan studi
kasus, penelitian ini terfokus pada suatu kasus mengenai pola pengasuhan 4 keluarga untuk
diamati dan dianalisis secara cermat. Teknik pengambilan data menggunakan wawancara
untuk mengetahui pola pengasuhan orang tua petani dalam mengembangkan kemandirian
anak. Sedangkan pengamatan dalam melihat pola pengasuhan orang tua petani secara
langsung menggunakan observasi dan dokumentasi. Subyek penelitian ini adalah 4 (empat)
keluarga yang orang tuanya bekerja sebagai petani dan memiliki anak berusia 3-4 tahun yang
bersekolah di Pos PAUD Flamboyan Desa Blondo. Teknik pengumpulan data menggunakan
teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah model
interaktif Miles dan Huberman yang meliputi reduksi data, penyajian data, penarikan
kesimpulan atau verifikasi.
Dan hasil dari penelitian ini yaitu 1) pengasuhan orang tua dalam mengembangkan
kemandirian anak dari keluarga A, C, D lebih cenderung menerapkan pengasuhan
demokratif, sedangkan keluarga B lebih cenderung menerapkan pengasuhan permisif. 2)
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengasuhan orang tua adalah latar belakang pendidikan
orang tua, waktua yang diberikan orang tua untuk mendidik anak, dan lingkungan sekitar. 3)
Faktor pendukung orang tua petani dalam menerapkan pengasuhan anak adalah pembiasaan
yang baik, kegiatan disekitar yang positif. Dan faktor penghambatnya adalah waktu yang
terbatas menjadikan orang tua sulit memantau perilaku anak ketika sedang bekerja.Mega Dian Anggraini2023-02-02T05:19:38Z2023-02-02T05:19:38Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76430This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/764302023-02-02T05:19:38ZPENGELOLAAN PROGRAM BINA KELUARGA BALITA (BKB)
CEMPAKA DI DUSUN KRAPYAK KULON PANGGUNGHARJO SEWON
BANTUL YOGYAKRTAPenelitian ini bertujuan mendeskripsikan : (1) pelaksanaan program Bina
Keluarga Balita (BKB) Cempaka (2) Partisipasi masyarakat dalam
mengembangkan pendidikan keluarga dan (3) Langkah yang bisa ditempuh
sebagai upaya menyadarkan sepenuhnya kepada seluruh anggota keluarga balita
di Dusun Krapyak Kulon Panggungharjo Sewon Bantul Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode studi kasus.
Subyek penelitian ini adalah ketua BKB, kader BKB, kader Posyandu, Pamong
KB, dan 2 orang non-anggota BKB. Penentuan subyek dilakukan dengan teknik
pengambilan sempel secara bertujuan (purposive sampling). Pengumpulan data
dilakukan dengan menggunakan teknik obsevasi, wawancara dan dokumentasi.
Teknik yang digunakan untuk menjelaskan keabsahan data adalah dengan
menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik.
Hasil penelitian menunjukan bahwa : (1) Pelaksanaan program BKB
Cempaka melalui beberapa tahapan yaitu perencanaan dengan melakukan temu
rutin hari minggu terakhir tiap bulan, pelaksanaan dengan melakukan berdasarkan
SOP BKKBN, dan hasil evaluasi dengan menentukan ketercapaian berdasarkan
tujuan program. (2) Partisipasi masyarakat yaitu (a) partisipasi dalam kehadiran
cukup baik (b) faktor penghambat waktu yang terbentur (c) faktor pendukung
materi, APE, pendanaan dari PKK dan media serta KMS juga KKA sebagai
pemantauan perkembangan. (3) Proses penyadaran bahwa BKB penting (a)
langkah yang ditempuh sosialiasikan tujuan, visi dan misi kembali (b) faktor
penghambat jadwal pelaksanaan terbentur waktu kerja orang tua (c) faktor
pendukung materi, media peraga, APE, dan penyediaan makanan tambahan (d)
manfaat kegiatan BKB adalah membantu meningkatkan life skill dan partisipasi
menjadi meningkatSri Oya Yubi2023-02-02T04:59:04Z2023-02-02T04:59:04Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76429This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/764292023-02-02T04:59:04ZPEMBERDAYAAN PECANDU NAPZA ( STUDI PADA YAYASAN AL-
ISLAMY PONDOK PESANTREN DAN REHABILITASI MENTAL
PENYALAHGUNAAN NAPZA) PADAAN, BANJARHARJO,
KALIBAWANG, KULONPROGO, YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) Bagaimana upaya panti
rehabilitasi dalam memberdayakan residen melalui program bimbingan dan
pelatihan keterampilan, 2) Bagaimana peran orang tua dalam program
pemberdayaan residen di panti rehabilitasi, 3) Apakah hasil yang didapat oleh
residen setelah keluar dari panti.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Subyek penelitian yaitu residen, peksos, dan orangtua residen. Pengumpulan data
dilakukan dengan teknik observasi, dokumentasi dan wawancara. Teknik analisis
data yang digunakan adalah analisis data kualitatif metode interaktif yang meliputi:
pengumpulan data, reduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan
data yang digunakan adalah triangulasi sumber.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: 1) Proses rehabilitasi merupakan
proses belajar residen yang bertujuan untuk memberdayakan residen. Adapun
tahapan sebelum pelaksanaan proses rehabilitasi yaitu tahap awal, cek kesehatan,
dan assesmen. Kemudian proses rehabilitasi terbagi menjadi empat fase yaitu fase
induksi, fase primary, fase re-entry dan fase pasca rehab. Kegiatan bimbingan dan
ketrampilan dijalani oleh residen di fase re-entry. 2) Peran orangtua dalam
program pemberdayaan berkaitan dengan fungsi keluarga. Adapun peran orangtua
yaitu fungsi dukungan, fungsi fasilitasi dan fungsi perlindungan. Peran orangtua
ataupun keluarga dalam memberi dukungan dan fasilitasi berkaitan dengan fungsi
cinta kasih, sosialisasi dan pendidikan serta ekonomi. Kemudian peran
perlindungan orangtua dalam hal ini berkaitan dengan fungsi perlindungan dari
keluarga. 3) Proses rehabilitasi ini merupakan proses pendidikan yang didalamnya
terdapat proses belajar sebagai upaya pemberdayaan. Dengan demikian, hasil
yang dimaksud disini disebut juga dengan hasil belajar. Adapun hasil yang
dirasakan oleh residen antara lain munculnya kesadaran untuk berhenti
mengonsumsi obat terlarang, perubahan perilaku dan mental para residen,
meningkatkan ketaatan beribadah, dan menumbuhkan kembali minat para residenTito Pranadjati Abidyoga2023-02-02T04:56:51Z2023-02-02T04:56:51Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76426This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/764262023-02-02T04:56:51ZPERAN GUNUNUNGKIDUL YOUTH MOVEMENT DALAM MENINGKATKAN
PRODUKTIVITAS PEMUDA DI KAPANEWON WONOSARIPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) peran Gunungkidul Youth
Movement dalam meningkatkan produktivitas pemuda di Kapanewon Wonosari dan
(2) faktor penghambat dan pendukung produktivitas pemuda dalam program
Gunungkidul Youth Movement.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini
adalah Founder, Pengurus, dan Anggota Gunungkidul Youth Movement. Penentuan
subjek dilakukan dengan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data
dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang
digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan
data menggunakan trianggulasi sumber.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) Peran Gunungkidul Youth
Movement dalam meningkatkan produktivitas pemuda di Kapanewon Wonosari
meliputi a) sebagai wadah atau fasilitator dalam berkegiatan positif, b) sebagai
fasilitator difabel, c) sebagai motivator bagi pemuda, d) sebagai sarana manajemen
waktu, dan e) sebagai teknis. (2) Faktor pendukung dan penghambat meliputi a)
faktor pendukung antara lain pemuda yang tergabung dalam Gunungkidul Youth
Movement memiliki tujuan yang sama yaitu membantu masyarakat sekitar atau
bekerja dalam bidang sosial, adanya motivasi pemuda dalam menjalankan kegiatan
sosial, adanya dukungan positif dari lingkungan sekitar, respon dari masyarakat atau
sasaran kegiatan yang sangat baik. b) faktor penghambat meliputi kesibukan dan
waktu yang dimiliki masing- masing individu berbeda dan terkadang terjadi
bentrokan acara, keuangan yang belum stabil dan belum adanya pasokan dana tetap
untuk melaksanakan kegiatan, serta tingkat ego yang masih tinggi.Sonya Niken Puspa2023-01-30T01:50:23Z2023-01-30T01:50:23Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76270This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/762702023-01-30T01:50:23ZEVALUASI PROGRAM MODELING DAN PENGEMBANGAN DIRI
LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN CMM ASMAT PRO
YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan suatu program dengan
cara membandingkan apa yang seharusnya diharapkan (standar) dan apa yang terjadi
(performance). Untuk mengetahui ada atau tidaknya kesenjangan, antara standar yang
ditetapkan dengan kinerja yang sesungguhnya. Objek sasaran evaluasi program dalam
mengevaluasi kesenjangan adalah sebagai berikut : Desain, Proses, Product dan Pem-
bandingan.
Penelitian ini merupakan penelitian evaluatif dengan analisis data kualitatif.
Model evaluasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu model discrepancy yang
dikembangkan oleh Malcolm Porvus. Pengumpulan data digunakan dengan teknik wa-
wancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini digunakan
dengan reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi data. Trian-
gulasi dalam keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi sumber.
Hasil evaluasi menunjukan terdapat kesenjangan pada bagian prosses sebagai
berikut : materi di level satu tidak terdapat dalam modul yang digunakan lembaga,
Modul yang digunakan sebagai panduan masih tidak terdapat materi yang disampaikan
pada level satu, Proses kegiatan pembelajaran sedikit terhambat dengan keterlambatan
peseta didik saat mengikuti kelas, Terdapat materi dalam kurikulum yang belum disam-
paikan, Uji tampil tidak terdapat dalam kurikulum, sehingga ketercapaian dari proses
uji tampil tidak tercantum. Dari hasil evaluasi tersebut peneliti menyarankan untuk
memperbaiki beberapa komponen pembelajaran agar tujuan program dapat terlaksana
dengan baik.Guna Guntara2023-01-30T01:26:56Z2023-01-30T01:26:56Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76269This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/762692023-01-30T01:26:56ZEVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN KESETARAAN PAKET C
DI PKBM DIPONEGORO, MAGUWOHARJO, DEPOK,
SLEMAN,YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kesesuaiam program
pendidikan kesetaraan paket C yang meliputi: 1) konteks, 2) masukan, 3)
pelaksanaan proses, 4) hasil program pendidikan kesetaraan paket C di PKBM
Diponegoro.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode
evaluasi menggunakan model CIPP (Context, Input, Process, dan Product).
Pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan
sumber data ketua, tutor, dan peserta didik. Instrumen penelitian ini adalah
peneliti sendiri dengan dibantu pedoman observasi, pedoman wawancara, dan
pedoman dokumentasi, dan dianalisis menggunakan langkah-langkah: reduksi
data, display data, dan penarikan kesimpulan. Validasi data dilakukan
menggunakan trianggulasi sumber.
Hasil penelitian yang didapatkan adalah program telah sesuai dengan
standar nasional pendidikan yang dapat dilihat dari berbagai aspek: 1) aspek
context (konteks) program dikatakan baik karena program sudah sesuai dengan
kebutuhan masyarakat. Kebutuhan masyarakat akan ijazah sudah sesuai dengan
tujuan program untuk membantu masyarakat sekitar meraih pendidikan yang
layak. 2) aspek input (masukan) program baik. Silabus, RPP sudah sesuai
dengan standar, tersedianya tenaga pendidik yang profesional, fasilitas yang
sangat mendukung pembelajaran serta adanya pengelolaan anggaran yang baik
dan relasi yang menunjang program. 3) process (proses) program baik karena
telah memenuhi syarat pelaksanaan meliputi: peserta didik, tutor, jadwal
pembelajaran, fasilitas, dan sumber belajar yang baik. Implementasi RPP
dilaksanakan dengan baik, serta pelaksanaan program berjalan sesuai rencana.
4) product (produk) program baik karena terdapat perubahan sikap,
pengetahuan, dan keterampilan dari peserta didik dan adanya dampak program
dari peserta didik yaitu mendapatkan ijazah setara SMA/MA/K untuk mencari
pekerjaan atau melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.Arif Nur Hidayat2023-01-30T01:23:29Z2023-01-30T01:23:29Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76268This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/762682023-01-30T01:23:29ZPENGEMBANGAN DESA WISATA ROTAN MELALUI PEMBERDAYAAN
PENGRAJIN ROTAN DI DESA TRANGSAN KECAMATAN GATAK
KABUPATEN SUKOHARJOPenelitian ini bertujuan untuk: (1) Mendeskripsikan pengembangan Desa Wisata
Rotan melalui pemberdayaan pengrajin rotan di Desa Trangsan, Kecamatan Gatak, Kabupaten
Sukoharjo, (2) Mendeskripsikan faktor yang mempengaruhi dalam pengembangan Desa
Wisata Rotan melalui pemberdayaan pengrajin rotan di Desa Trangsan, Kecamatan Gatak,
Kabupaten Sukoharjo.
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan penelitian kualitatif
deskriptif. Penelitian ini dilakukan di Desa Wisata Rotan dengan subjek penelitian yaitu
Kepala Desa Trangsan, Pokdarwis, Pengelola Bumdes, dan pengrajin rotan. Teknik
pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Instrumen
utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri yang dibantu dengan instrumen pedoman
sederhana. Penelitian ini menggunakan triangulasi sumber dan teknik. Langkah-langkah
analisis data antara lain pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Pengembangan Desa Wisata Rotan
melalui pemberdayaan pengrajin rotan dilakukan dengan melibatkan para pengrajin rotan
dalam kegiatan wisata seperti Grebeg Pejalin, wisata edukasi, organisasi Pokdarwis, dan
pengelolaan sarana prasarana Desa Wisata Rotan, (2) Faktor pendukung yaitu Desa Wisata
Rotan terletak di industri rotan besar yang memiliki pengrajin terampil, partisipasi aktif
pengrajin rotan dalam kegiatan wisata dan keikutsertaannya dalam berbagai organisasi di Desa
Wisata Rotan. Sedangkan faktor penghambat yaitu belum terlihat partisipasi kaum pengrajin
muda, terkendala dalam anggaran, dan rendahnya pemahaman masyarakat tentang desa
wisata.Nanda Marsella Buyung Hanna2023-01-25T04:06:59Z2023-01-25T04:06:59Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76226This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/762262023-01-25T04:06:59ZPELATIHAN KEWIRAUSAHAAN PETANI KOPI (STUDI PADA PUSAT
PELATIHAN PERTANIAN DAN PEDESAAN SWADAYA BANYUMAS
COFFEE TRAINING CENTER)Tujuan penelitian ini adalah: (1) Mendeskripsikan bagaimana tahapan
pelatihan kewirausahaan petani kopi pada Pusat Pelatihan Pertanian dan
Pedesaan Swadaya Banyumas Coffee Training Center, (2) Mendeskripsikan
faktor pendukung dan penghambat pelatihan kewirausahaan petani kopi
pada Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya Banyumas Coffee
Training Center.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang berlokasi di Pusat
Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya Banyumas Coffee Training
Center. Subjek dalam penelitian ini adalah pengelola Pusat Pelatihan
Pertanian dan Pedesaan Swadaya Banyumas Coffee Training Center ,
instruktur pelatihan, dan peserta pelatihan. Pengumpulan data dilakukan
menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti
sebagai instrumen utama yang dibantu dengan pedoman wawancara,
dokumentasi dan observasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu
deskriptif kualitatif. Data-data yang diperoleh dalam penelitian ini
dilaporkan apa adanya kemudian diinterpretasikan secara kualitatif untuk
diambil kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Ada sepuluh tahapan pelatihan
yang dilalui dalam membuat pelatihan pada Pusat Pelatihan Pertanian dan
Pedesaan Swadaya Banyumas Coffee Training Center; Tahap pertama yaitu
proses perumusan perekrutan peserta, tahap kedua yaitu proses identifikasi
peserta, tahap ketiga yaitu proses merumuskan tujuan pelatihan, tahap
keempat yaitu proses penyusunan alat evaluasi awal dan akhir, tahap kelima
yaitu proses penyusunan teori dan praktek, tahap yaitu keenam proses
pelatihan pelatih, tahap ketujuh yaitu proses evaluasi awal, tahap kedelapan
yaitu proses pelaksanaan pelatihan, tahap yaitu kesembilan proses evaluasi
akhir, dan tahap terakhir yaitu proses evaluasi program. (2) faktor
pendukung dan penghambat yaitu, faktor pendukung diantaranya instruktur
berkompeten, semangat pengelola dalam meningkatkan kualitas kopi
Banyumas, bahan dan alat yang memamadai untu proses pelatihan;
sedangkan faktor penghambat diantaranya kurangnya dana, dukungan dari
pemerintah yang minim, fasilitas untuk melakukan pelatihan sendiri belum
mencukupi.Hanifuzzuhad Hanifuzzuhad2023-01-25T04:03:19Z2023-01-25T04:03:19Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76225This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/762252023-01-25T04:03:19ZPERAN PEMUDA DALAM PENGEMBANGAN DESA WISATA
DI DUKUH NGAGLIK, DESA SAMIRAN, KECAMATAN SELO,
KABUPATEN BOYOLALITujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: (1) Peran
pemuda dalam pengembangan desa wisata di Dukuh Ngaglik, Desa Samiran,
Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali. (2) Pemahaman orang tua terkait
adanya peran pemuda dalam pengembangan desa wisata di Dukuh Ngaglik,
Desa Samiran, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali. (3) Bentuk-bentuk
pembinaan dari pemerintah/ stakeholder terkait peran pemuda dalam
pengembangan desa wisata di Desa Samiran.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang berlokasi di
Dukuh Ngaglik, Desa Samiran, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali.
Subjek dalam penelitian ini adalah pengelola wisata di Desa Wisata Samiran,
pemuda, masyarakat sekitar dan pemerintah. Pengumpulan data dilakukan
menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti
sebagai instrumen utama yang dibantu dengan pedoman wawancara,
dokumentasi dan observasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu
deskriptif kualitatif. Data-data yang diperoleh dalam penelitian ini
dilaporkan apa adanya kemudian diinterpretasikan secara kualitatif untuk
diambil kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)Pemuda hanya berperan
dalam implementasi program kegiatan yang telah dibuat oleh pengelola desa
wisata dan pemerintah dan tidak memiliki wewenang dalam pengambilan
keputusan (2) Pola pikir dan pemahaman orang tua terkait pengembangan
Desa Wisata masih sangat kurang sehingga kurang memberi dukungan
kepada putra putri mereka. (3) Disporapar Kabupaten Boyolali sebagai salah
satu stakeholder telah memfasilitasi adanya pembinaan dalam bentuk
pelatihan homestay, kepemanduan yang meliputi pelatihan local
guide,ecoturism, tour leader, guide wisata alamdan guide wisata buatan.Milenia Dwi Windasari2023-01-25T03:59:53Z2023-01-25T04:00:51Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76223This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/762232023-01-25T03:59:53ZPENGARUH HASIL BELAJAR KURSUS MENJAHIT DAN PEMBERIAN
MOTIVASI TERHADAP PENINGKATAN PERILAKU WIRAUSAHA
MENJAHIT WARGA BELAJAR SPNF SKB BANTULPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Pengaruh hasil belajar kursus
menjahit terhadap peningkatan perilaku wirausaha menjahit alumni SPNF SKB Bantul,
Kabupaten Bantul, Yogyakarta. (2) Pengaruh pemberian motivasi terhadap
peningkatan perilaku wirausaha menjahit alumni kursus menjahit di SPNF SKB
Bantul, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei dengan
subjek warga belajar kursus menjahit di SPNF SKB Bantul. Pengumpulan data
dilakukan dengan penyebaran angket menggunakan media Google Formulir. Validitas
instrumen dengan formula V Aiken’s. Teknik yang digunakan untuk analisis data
adalah dengan analisis regresi linier berganda dengan Uji F simultan, Uji-t parsial, dan
menentukan nilai koefisien determinasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh positif dan signifikan
hasil belajar kursus menjahit terhadap peningkatan perilaku wirausaha menjahit warga
belajar di SPNF SKB Bantul. Hal ini ditunjukkan dengan nilai Sig 0,106 > 0,05.
Sedangkan ada pengaruh positif dan signifikan dari pemberian motivasi terhadap
peningkatan perilaku wirausaha menjahit. Hal ini ditunjukkan dengan nilai Sig 0,00 <
0,05. Pengaruh antara hasil belajar kursus menjahit dan pemberian motivasi secara
simultan menunjukkan pengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan perilaku
wirausaha menjahit warga belajar di SPNF SKB Bantul sebesar 73,5%Buana Yudha Perkasa2023-01-25T03:56:15Z2023-01-25T03:56:15Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76222This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/762222023-01-25T03:56:15ZKONTRIBUSI KAUM PEREMPUAN DALAM PELESTARIAN BUDAYA
DI DESA WISATA BEJIHARJOTujuan penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan Kontribusi Kaum
Perempuan dalam Pelestarian Budaya di Desa Wisata Bejiharjo (2)
Mendeskripsikan factor yang menghambat kaum perempuan untuk berkontribusi
dalam pelestarian budaya.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan jenis penelitian desktiptif.
Subjek penelitian ini adalah Pengurus Desa Budaya Bejiharjo, aktivis budaya
perempuan dan pelaku seni. Teknik pengumpulan data adalah observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Uji keabsahan data dilakukan dengan triangulasi
sumber dan data. Teknik analisis data yang digunakan adalah pengumpulan data,
reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Kaum perempuan di Desa Bejiharjo
berkontribusi dalam pelestarian budaya melalui masyarakat dan keluarga. Sebagai
bagian dari masyarakat, kaum perempuan banyak berkontribusi secara langsung
dengan menjadi pelaku seni selain itu perempuan memiliki peran khusus pada
setiap kegiatan upacara adat di desa bejiharjo yaitu dalam menyiapkan Ubo Rampe
atau sesaji. Sementara melalui keluarga, perempuan sebagai ibu berperan dalam
menjalankan roda pendidikan keluarga dan sebagai istri perempuan berperan
mendukung suami dengan mengurus rumah tangga serta merawat anak (2) Faktor
yang menjadi penghambat kaum perempuan untuk berkontribusi dalam upaya
pelestarian budaya adalah system patriarki yang melekat dalam kehidupan
masyarakat Bejiharjo, sehingga kaum perempuan kurang terlibat dalam proses
perencanaan kegiatan budaya di Desa Bejiharjo. Selain itu, kesibukan dari
perempuan khususnya pekerjaan yang menyebabkan kegiatan seni-budaya menjadi
prioritas nomor dua. Sementara factor external seperti kebijakan pemerintahah,
pariwisata dan perkembangan IPTEK tidak menjadi penghambat dan justru menjadi
factor pendukung jalannya upaya pelestarian Budaya di Desa Bejiharjo.Alberic Kencana Adhi Pradana2023-01-25T03:53:58Z2023-01-25T03:53:58Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76220This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/762202023-01-25T03:53:58ZPERAN ORANG TUA DALAM MENANAMKAN KEDISIPLINAN
REMAJA PADA LINGKUNGAN KELUARGA DI KALURAHAN
TAMANTIRTO, KASIHAN, BANTULPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan : (1) Bentuk masalah
kedisiplinan remaja pada lingkungan keluarga di Kalurahan Tamantirto, (2) Peran
orang tua dalam menanamkan kedisiplinan remaja pada lingkungan keluarga di
Kalurahan Tamantirto, (3) Faktor pendukung dan penghambat peran orang tua
dalam menanamkan kedisiplinan remaja pada lingkungan keluarga di Kalurahan
Tamantirto.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Lokasi penelitian di
Kalurahan Tamantirto, Kasihan, Bantul. Subyek penelitian ini adalah 1 Ketua RT,
1 tokoh masyarakat, 5 orangtua, dan 5 remaja di Kalurahan Tamantirto. Teknik
pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik
analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan simpulan atau
verifikasi dengan menguji keabsahan data menggunakan triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukan bahwa : (1) Bentuk masalah kedisiplinan
remaja yang terjadi pada lingkungan keluarga di Kalurahan Tamantirto yaitu
sering malas membantu orang tua, tidak menghargai waktu, suka membantah
nasehat orang tua, dan lain-lain, (2) Peran orang tua dalam menanamkan
kedisiplinan remaja pada lingkungan keluarga yaitu orang tua memberi teladan
disiplin kepada anak di lingkungan keluarga, mengajak anak bersama-sama
melakukan kedisiplinan, memberikan tugas atau tanggung jawab kepada anak,
memahami keadaan anak, memberikan konsekuensi logis jika anak melanggar
aturan, mengontrol kegiatan anak, memberikan pendidikan moral berlandaskan
agama, (3) Faktor pendukung orang tua dalam menanamkan kedisiplinan remaja
pada lingkungan keluarga yaitu keluarga yang harmonis, orang tua perhatian,
karakter anak patuh dan jujur, lingkungan masyarakat yang baik, teman bergaul
anak baik, dan pendidikan disiplin di sekolah anak baik. Faktor penghambat orang
tua dalam menanamkan kedisiplinan remaja pada lingkungan keluarga yaitu orang
tua terlalu keras, orang tua terlalu memanjakan anak, karakter anak kurang patuh,
lingkungan masyarakat kurang baik, pergaulan anak kurang baik, komunikasi
antar anggota keluarga kurang baik, dan pemahaman agama kurang.Aji Nurwijayanta2023-01-24T02:30:26Z2023-01-24T02:30:26Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76189This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/761892023-01-24T02:30:26ZPAGUYUBAN PENGAJAR PINGGIR SUNGAI (P3S) SEBAGAI
PENDAMPING PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ALTERNATIF DI
WILAYAH BANTARAN SUNGAI CODE YOGYAKARTATujuan penelitian ini adalah: (1) Mendeskripsikan program yang diberikan oleh
Paguyuban Pengajar Pinggir Sungai Code (P3S) terhadap masyarakat wilayah bantaran
Sungai Code, (2) Mendeskripsikan proses pendampingan yang dilakukan oleh
Paguyuban Pengajar Pinggir Sungai Code (P3S) dalam pelaksanaan program
pendidikan alternatif, (3) Mendeskripsikan bentuk partisipasi masyarakat wilayah
bantaran Sungai Code terhadap proses pendidikan alternatif.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang berlokasi di Rumah Baca
Turunan Sendowo Sinduadi, Mlati, Sleman. Subyek dalam penelitian ini adalah
relawan P3S, peserta didik, dan masyarakat setempat. Pengumpulan data dilakukan
menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti sebagai
instrumen utama yang dibantu dengan pedoman wawancara, dokumentasi, dan
observasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu redukski data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Program yang dilaksanakan oleh
Paguyuban pengajar Pinggir Sungai (P3S) Code ditujukan bagi anak usia sekolah dasar
dan menengah, masyarakat sekitar, serta relawan yang meliputi program pembelajaran
dalam kelompok, pembelajaran dengan penjadwalan fleksibel, pembelajaran
kolaborasi dengan komunitas lain, pelatihan ekonomi kreatif, serta monitoring dengan
seluruh komponen pendidikan alternatif, (2) P3S menerapkan strategi pembelajaran
berupa kebebasan kepada peserta didik untuk menentukan materi sesuai dengan
kehendaknya, namun tetap dalam tema yang telah ditentukan para relawan. Metode
pembelajaran yang digunakan adalah Metode Belajar sambil Bermain, Metode Belajar
Kreatif, Belajar dari Keadaan Lingkungan Sekitar, Metode Belajar Rumah Baca, dan
Metode Hari. Media pembelajaran yang digunakan yaitu segala sesuatu yang ada di
sekitar tempat belajar, baik berupa alat bantu lihat maupun alat bantu dengar. Untuk
menumbuhkan motivasi belajar peserta didik dalam pembelajaran alternatif dengan
penyampaian pesan moral dari materi yang telah dipelajari, pemberian penilaian, dan
pemberian reward, (3) Masyarakat terlibat dalam perencanaan program berupa
penyampaian usulan dan persetujuan, terlibat dalam pelaksanaan program, membantu
finansial dan material untuk pelaksanaan program, memberi kritik dan saran sebagai
bahan evaluasi program sekaligus pelestarian program, serta memperoleh manfaat
program yang cukup berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari.Uminingsih Uminingsih2023-01-24T02:25:29Z2023-01-24T02:25:29Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76188This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/761882023-01-24T02:25:29ZMONITORING PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH)
DESA CATURHARJO KECAMATAN PANDAK, KABUPATEN BANTULPenelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui hasil monitoring
pelaksanaan program keluarga harapan pada aspek masukan (input). (2)
mengetahui hasil monitoring pelaksanaan program keluarga harapan pada aspek
aktivitas/proses (activities). (3) mengetahui hasil monitoring pelaksanaan program
keluarga harapan pada aspek hasil (outputs) pada program keluarga harapan
(PKH) Desa Caturharjo Kecamatan Pandak, Kabupaten Bantul.
Penelitian monitoring ini merupakan jenis penelitian kualitatif yang
menggunakan model monitoring Logic Model. Model monitoring penelitian ini
menggunakan tiga aspek yakni : input, activities,dan output. Subjek dari
penelitian ini adalah Koordinator PKH Kabupaten Bantul, Supervisor PKH
Kabupaten Bantul, Koordinator PKH Kecamatan Pandak Bantul, Pendamping
PKH desa Caturharjo, KPM PKH desa Caturharjo dan sekitarnya, KPM Graduasi
desa Caturharjo dan sekitarnya. Data penelitian ini dikumpulkan melalui teknik
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data penelitian ini
menggunakan model Miles dan Huberman meliputi reduksi data, penyajian data,
dan penarikan kesimpulan.
Hasil dari monitoring program keluarga harapan (PKH) di Desa
Caturhajo Kecamatan Pandak Kabupaten Bantul ini menunjukkan (1) input dari
pelaksanaan program keluarga harapan tidak terpenuhi pada keterlibatan pihak
terkait dengan program dan terpenuhi pada kesesuaian kriteria/kualifikasi KPM
dan alokasi dana yang memadahi. (2) activities pelaksanaan program keluarga
harapan belum seluruhnya sesuai pada kesesuaian aktivitas yang dilakukan dalam
program dan aktivitas yang dilakukan dalam mencapai tujuan program. (3)
outputs pelaksanaan program keluarga harapan masih rendah pada capaian hasil
program dalam komponen pendidikan, kesehatan dan kemandirian ekonomi KPM.
Capaian hasil program yang cukup baik pada hasil yang dicapai dalam komponen
kesejahteraan sosial dan pada layanan program yang diterima oleh KPM cukup
dirasakan kebermanfaatannya.Riska Dini Rahmadani2023-01-24T02:14:48Z2023-01-24T02:14:48Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76186This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/761862023-01-24T02:14:48ZEVALUASI PELAKSANAAN KURSUS ONLINE BAHASA KOREA DI
LEMBAGA KOREAN FIRSTPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pelaksanaan pembelajaran
kursus Bahasa Korea di Lembaga Korean First, (2) pemahaman warga belajar dalam
mengakses web LMS, (3) motivasi belajar belajar terhadap pelaksanaan kursus online
Bahasa Korea, (4) evaluasi pembelajaran pada kursus online Bahasa Korea.
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Pengumpulan
data menggunakan kuesioner untuk warga belajar dan instruktur berdasarkan model
evaluasi 4 Level Kirkpatrick (Level Reaction, Level Learning, Level Behavior dan
Level Result). Kuesioner untuk warga belajar terdiri dari 52 pertanyaan, kuesioner
untuk instruktur terdiri dari 50 pertanyaan. Populasi berupa seluruh warga belajar dan
seluruh instruktur kursus online Bahasa Korea di Lembaga Korean First dengan
sampel berjumlah 87 warga belajar dan 5 instruktur. Teknik pengambilan sampel
dilakukan dengan menggunakan tabel krecjie-morgan untuk menentukan sampel
minimun dan analisis data menggunakan rumus mean, standar deviasi dan hasil
analisis diinterpretasikan menggunakan rumus persentase.
Hasil penelitian menunjukan bahwa skor evaluasi terhadap warga belajar
sebesar 65,50% yang termasuk dalam kategori tinggi. Berdasarkan model evaluasi 4
Level Kirkpatrick diperoleh skor evaluasi warga belajar: (1) level reaction sebesar
62,10% termasuk pada kategori tinggi, (2) level learning sebesar 69,00% termasuk
pada kategori tinggi, (3) level behavior sebesar 50,60% termasuk pada kategori sedang,
dan (4) level result sebesar 60,90% termasuk pada kategori tinggi. Selanjutnya
berdasarkan model evaluasi 4 Level Kirkpatrick diperoleh skor evaluasi instruktur: (1)
level learning sebesar 80,00% termasuk pada kategori sedang, (2) level behavior
sebesar 80,00% termasuk pada kategori sedang, dan (3) level result sebesar 80,00%
termasuk pada kategori sedangTasya Puspa Nabilla2023-01-20T06:08:05Z2023-01-20T06:08:05Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76170This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/761702023-01-20T06:08:05ZMONITORING PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH)
DESA CATURHARJO KECAMATAN PANDAK, KABUPATEN BANTULPenelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui hasil monitoring
pelaksanaan program keluarga harapan pada aspek masukan (input). (2)
mengetahui hasil monitoring pelaksanaan program keluarga harapan pada aspek
aktivitas/proses (activities). (3) mengetahui hasil monitoring pelaksanaan program
keluarga harapan pada aspek hasil (outputs) pada program keluarga harapan
(PKH) Desa Caturharjo Kecamatan Pandak, Kabupaten Bantul.
Penelitian monitoring ini merupakan jenis penelitian kualitatif yang
menggunakan model monitoring Logic Model. Model monitoring penelitian ini
menggunakan tiga aspek yakni : input, activities,dan output. Subjek dari
penelitian ini adalah Koordinator PKH Kabupaten Bantul, Supervisor PKH
Kabupaten Bantul, Koordinator PKH Kecamatan Pandak Bantul, Pendamping
PKH desa Caturharjo, KPM PKH desa Caturharjo dan sekitarnya, KPM Graduasi
desa Caturharjo dan sekitarnya. Data penelitian ini dikumpulkan melalui teknik
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data penelitian ini
menggunakan model Miles dan Huberman meliputi reduksi data, penyajian data,
dan penarikan kesimpulan.
Hasil dari monitoring program keluarga harapan (PKH) di Desa
Caturhajo Kecamatan Pandak Kabupaten Bantul ini menunjukkan (1) input dari
pelaksanaan program keluarga harapan tidak terpenuhi pada keterlibatan pihak
terkait dengan program dan terpenuhi pada kesesuaian kriteria/kualifikasi KPM
dan alokasi dana yang memadahi. (2) activities pelaksanaan program keluarga
harapan belum seluruhnya sesuai pada kesesuaian aktivitas yang dilakukan dalam
program dan aktivitas yang dilakukan dalam mencapai tujuan program. (3)
outputs pelaksanaan program keluarga harapan masih rendah pada capaian hasil
program dalam komponen pendidikan, kesehatan dan kemandirian ekonomi KPM.
Capaian hasil program yang cukup baik pada hasil yang dicapai dalam komponen
kesejahteraan sosial dan pada layanan program yang diterima oleh KPM cukup
dirasakan kebermanfaatannya.Riska Dini Rahmadani2023-01-20T03:22:23Z2023-01-20T03:22:23Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76168This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/761682023-01-20T03:22:23ZPOLA PEMBIMBINGAN KLIEN ANAK DALAM PENANGANAN
KENAKALAN DI BALAI PEMASYARAKATAN (BAPAS) KELAS
II KLATENPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Apa saja bentuk kenakalan
remaja yang ditangani oleh BAPAS Klaten, (2) Bagaimana pola pembimbingan
yang diberkan untuk klien anak di Bapas Klaten, (3) Bagaimana hasil bimbingan
dalam menjalankan bimbingan di Bapas Klaten.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Subjek penelitian ini yaitu Pembimbing Kemasyarakatan dan Klien
Anak di Balai Pemasyarakatan Klaten. Pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis
data yang digunakan adalah menggunakan teknik analisis data kualitatif dengan
metode interaktif yang meliputi pengumpulan data, kondensasi data, display data
dan verifikasi serta, penarikan kesimpulan. Keabsahan data yang digunakan
adalah triangualasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) bentuk kenakalan anak yang
ditangani oleh BAPAS Klaten adalah kenakalan khusus yang meliputi: pencurian,
penyalahgunaan obat-obatan terlarang, dan kejahatan seksual. (2) Pola
pembimbingan yang diberikan oleh BAPAS melalu Pembimbing Kemasyarakatan
untuk Klien ada berbagai macam, diantaranya Pembimbing Kemasyarakatan perlu
berperan sebagai Klien Anak saat sedang melakukan bimbingan konseling,
penugasan hafalan surat pendek yang dilakukan seminggu sekali untuk melakukan
bimbingan ketaqwaan, dan untuk bimbingan kemandirian yang berupa pelatihan
kerja adalah dengan Klien menandatangi lembar absensi yang diberikan oleh
pihak BAPAS kepada tempat pelatihan kerja seperti bengkel dan kemudian Klien
Anak mengikuti atau membantu pihak bengkel dalam melakukan pekerjaannya
sambil mengambil gambar kegiatan pelatihan membengkel yang selanjutnya
pihak bengkel mengirim gambar tersebut kepada BAPAS sebagai bukti bahwa
Klien Anak melaksanakan tugasnya. (3) Hasil dari Pola Pembimbingan Klien
Anak di BAPAS Klaten dapat dikatakan berhasil karena Klien Anak, menurut
Pembimbing Kemasyarakatan selalu menaati aturan dan tidak pernah mengulangi
atau melanggar hukum selama melaksanakan bimbingan di BAPASNikita Indah Kurniawati2023-01-20T02:29:17Z2023-01-20T02:29:17Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76167This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/761672023-01-20T02:29:17ZKETERAMPILAN CRITICAL THINGKING, COLLABORATION,
COMMUNICATION, DAN CREATIVITY WARGA BELAJAR
PAKET C DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) bagaimana pembelajaran abad
ke-21 paket C di Daerah Istimewa Yogyakarta, 2) bagaimana keterampilan critical
thingking, collaboration, communication, dan creativity warga belajar paket C di
Daerah Istimewa Yogyakarta.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode
deskriptif. Populasi penelitian adalah warga belajar paket C di Daerah Istimewa
Yogyakarta sebanyak 2268. Pengambilan sampel diambil menggunakan teknik
quota sampling dan menggunakan taraf kesalahan sebanyak 5%, maka sampel dalam
penelitian ini berjumlah 301 warga belajar. Pengumpulan data penelitian dilakukan
dengan penyebaran angket secara online. Uji reliabilitas pada penelitian ini
menggunakan rumus alpha cronbach pada SPSS 25. Analisis data menggunakan
analisis data deskriptif.
Hasil penelitian menyatakan bahwa pembelajaran abad ke-21 paket C di
Daerah Istimewa Yogyakarta dalam kategori sedang dapat dilihat dari warga belajar
menyatakan bahwa pembelajaran abad ke-21 dalam kategori tinggi sebanyak 116
(38,5%), kategori sedang sebanyak 185 (61,8%), dan untuk yang menyatakan dalam
kategori rendah yaitu 0 (0%). Untuk keterampilan 4C warga belajar paket C di
Daerah Istimewa Yogyakarta dalam kategori tinggi, dapat dilihat dari warga belajar
yang menyatakan keterampilan 4C dalam kategori tinggi sebanyak 168 (55,8%),
kategori sedang sebanyak 133 (44,2%), dan untuk kategori rendah yaitu 0 (0%).Ismatul Maula2023-01-10T08:56:56Z2023-01-10T08:56:56Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76071This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/760712023-01-10T08:56:56ZEKOWISATA BERBASIS KEARIFAN LOKAL DI PASAR KEBON
WATU GEDE MAGELANG.Tujuan penelitian ini adalah (1)Mendeskripsikan kegiatan ekowisata yang
ada di Pasar Kebon Watu Gede (2) Mengetahui kelemahan dan kelebihan yang ada
di Pasar Kebon Watu Gede (3) Mengetahui pengembangan ekowisata berbasis
kearifan lokal di Pasar Kebon Watu Gede.
Jenis penelitian ini menggunakan deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Subyek penelitian ini adalah pengelola Pasar Kebon Watu Gede, masyarakat
sekitar, dan wisatawan. Peneliti adalah instrument utama dalam penelitian dibantu
dengan pedoman wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik pengumpulan
data menggunakananalisis model interaktif yaitu pengumpulan data, reduksi data,
display data, serta mengambil kesimpulan dan verifikasi. Pengujian keabsahan data
menggunakan teknik triangulasi databerupa triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Kegiatan ekowisata yang ada di
antara lain : Kuliner, Kesenian daerah dan pesta lampion. (2) Kelemahan Pasar
Kebon Watu Gede pada SDM yang kurang memiliki cukup pengetahuan tentang
pelayanan pariwisata, sedangkan kelebihannya adalah mampu berinovasi membuat
kegiatan yang menarik untuk menarik wisatawan. (3) Ekowisata berbasis kearifan
lokal di Paar Kebon Watu Gede mencakup daya tarik, aksesbilitas, pengelolaan,
pemberdayaan masyarakat.Sukron Almunir2023-01-10T08:47:02Z2023-01-10T08:47:02Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76070This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/760702023-01-10T08:47:02ZIMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN MASTER KAUNY PADA
EKSTRAKURIKULER TAHFIDZ QURAN DI SDIT LHI YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi metode
pembelajaran Master Kauny pada ekstrakulikuler tahfidz Quran di SDIT LHI
Yogyakarta. Hal-hal yang dikaji dalam penelitian ini mencakup (1)
mendeskripsikan peranan dari tujuan pembelajaran, karakteristik peserta didik dan
sikap pendidik didalam proses pembelajaran Master Kauny, (2) mendeskripsikan
pengelolaan ekstrakulikuler tahfidz Quran di SDIT LHI Yogyakarta, dan (3)
mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat didalam pengimplementasian
metode pembelajaran Master Kauny pada ekstrakulikuler tahfidz di SDIT LHI
Yogyakarta.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan
menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Subjek penelitian
ini terdiri dari manajer internal rumah Quran dan pendidik kelas 1 dan 2
ekstrakulikuler tahfidz Quran. Dengan uji keabsahan data menggunakan triangulasi
metode dan sumber. Sedangkan untuk menganalisis data menggunakan model
analisis Miles and Huberman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) tujuan pembelajaran, karakteristik
peserta didik, dan sikap pendidik berperan penting dalam proses pembelajarannya
karena ketiganya mempengaruhi presentasi keberhasilan dari proses pembelajaran
Master Kauny, (2) pengelolaan ekstrakulikuler cukup baik terlihat dari komunikasi
antar pihak sekolah dengan pengelola ekstrakulikuler yang terjalin baik, dengan
perencanaan yang baik dimulai dari pencarian pendidik, pencarian peserta didik,
pemilihan surat, koordinasi pendidik, persiapan penerapan metode, dan pertemuan
pertama. Selanjutnya tahapan pelaksanaan yang juga berjalan dengan lancar
dimulai dari pembukaan, penyampaian motivasi, murojaah 1, ziyadah, istirahat,
kegiatan kreativitas, murojaah 2, dan penutup. Diakhir pertemuan terdapat evaluasi
atau penilaian hasil belajar dengan menyetorkan seluruh ayat yang telah dihafalkan
selama proses pembelajaran, (3) faktor pendukung, terdapat sumber pengetahuan,
fasilitas yang memadai, pengelola yang komunikatif, terdapat panduan
pembelajaran, pendidik yang cepat belajar, karakteristik peserta didik yang religius,
kemampuan awal peserta didik yang memadai, untuk faktor penghambat,
kurangnya pemahaman pendidik akan tujuan pembelajaran, pendidik yang kurang
pengalaman, minimnya pengetahuan pendidik akan metode pembelajaran, karakter
peserta didik yang aktif dan cenderung suka bermain, pengkoordinasian gaya
belajar, dan peserta didik cenderung memiliki motivasi eksterinsik.Mufidah Khairani2023-01-10T08:44:57Z2023-01-10T08:44:57Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76069This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/760692023-01-10T08:44:57ZPARTISIPASI FORUM ANAK BANARAN DALAM PENGEMBANGAN
DESA LAYAK ANAK DI BANARAN, PLAYEN, GUNUNGKIDULTujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan : 1) Tahapan-tahapan
partisipasi Forum Anak Banaran dalam pengembangan desa layak anak, 2)
Bentuk-bentuk partisipasi Forum Anak Banaran dalam pengembangan desa layak
anak, 3) Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi Forum Anak Banaran
dalam pengembangan Desa Layak Anak.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini
adalah pengurus Forum Anak Banaran, Pemerintah Kalurahan Banaran, dan
masyarakat umum Kalurahan Banaran. Teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Uji keabsahan data dilakukan
dengan triangulasi sumber data. Teknik analisis yang digunakan adalah reduksi
data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa : 1) Tahapan partisipasi Forum
Anak Banaran yaitu : a. Tahap perencanaan dengan keterlibatan dalam
Musrenbang, b. Tahap pelaksanaan melalui partisipasi sebagai peserta maupun
panitia kegiatan, terlibat dalam pengambilan manfaat berupa pengetahuan dan
perubahan sikap, serta c. Tahap evaluasi secara internal maupun eksternal. 2)
Bentuk partisipasi yang dilakukan secara fisik yaitu gotong royong dalam
pelaksanaan dan sedangkan partisipasi non fisik yaitu mengemukakan gagasan
kegiatan pekan ceria, pembuatan taman bermain anak dan juga SAPARU. 3)
Faktor yang mempengaruhi partisipasi Forum Anak Banaran antara lain faktor
internal semangat yang dimiliki pengurus, keinginan untuk menambah
pengetahuan, dan rasa percaya diri dari pengurus. Sedangkan faktor eksternal
yang berpengaruh adalah ajakan teman, dorongan dari orang lain, serta kesibukan
kegiatan lain diluar forum anak.Surya Arif Rahmanto2023-01-10T08:39:28Z2023-01-10T08:39:28Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76068This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/760682023-01-10T08:39:28ZKONTRIBUSI KAUM PEREMPUAN DALAM PELESTARIAN BUDAYA
DI DESA WISATA BEJIHARJOTujuan penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan Kontribusi Kaum
Perempuan dalam Pelestarian Budaya di Desa Wisata Bejiharjo (2)
Mendeskripsikan factor yang menghambat kaum perempuan untuk berkontribusi
dalam pelestarian budaya.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan jenis penelitian desktiptif.
Subjek penelitian ini adalah Pengurus Desa Budaya Bejiharjo, aktivis budaya
perempuan dan pelaku seni. Teknik pengumpulan data adalah observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Uji keabsahan data dilakukan dengan triangulasi
sumber dan data. Teknik analisis data yang digunakan adalah pengumpulan data,
reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Kaum perempuan di Desa Bejiharjo
berkontribusi dalam pelestarian budaya melalui masyarakat dan keluarga. Sebagai
bagian dari masyarakat, kaum perempuan banyak berkontribusi secara langsung
dengan menjadi pelaku seni selain itu perempuan memiliki peran khusus pada
setiap kegiatan upacara adat di desa bejiharjo yaitu dalam menyiapkan Ubo Rampe
atau sesaji. Sementara melalui keluarga, perempuan sebagai ibu berperan dalam
menjalankan roda pendidikan keluarga dan sebagai istri perempuan berperan
mendukung suami dengan mengurus rumah tangga serta merawat anak (2) Faktor
yang menjadi penghambat kaum perempuan untuk berkontribusi dalam upaya
pelestarian budaya adalah system patriarki yang melekat dalam kehidupan
masyarakat Bejiharjo, sehingga kaum perempuan kurang terlibat dalam proses
perencanaan kegiatan budaya di Desa Bejiharjo. Selain itu, kesibukan dari
perempuan khususnya pekerjaan yang menyebabkan kegiatan seni-budaya menjadi
prioritas nomor dua. Sementara factor external seperti kebijakan pemerintahah,
pariwisata dan perkembangan IPTEK tidak menjadi penghambat dan justru menjadi
factor pendukung jalannya upaya pelestarian Budaya di Desa Bejiharjo.Alberic Kencana Adhi Pradana2023-01-10T08:32:08Z2023-01-10T08:32:08Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76067This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/760672023-01-10T08:32:08ZPERAN PEMUDA DALAM PENGEMBANGAN DESA WISATA
DI DUKUH NGAGLIK, DESA SAMIRAN, KECAMATAN SELO,
KABUPATEN BOYOLALITujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: (1) Peran
pemuda dalam pengembangan desa wisata di Dukuh Ngaglik, Desa Samiran,
Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali. (2) Pemahaman orang tua terkait
adanya peran pemuda dalam pengembangan desa wisata di Dukuh Ngaglik,
Desa Samiran, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali. (3) Bentuk-bentuk
pembinaan dari pemerintah/ stakeholder terkait peran pemuda dalam
pengembangan desa wisata di Desa Samiran.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang berlokasi di
Dukuh Ngaglik, Desa Samiran, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali.
Subjek dalam penelitian ini adalah pengelola wisata di Desa Wisata Samiran,
pemuda, masyarakat sekitar dan pemerintah. Pengumpulan data dilakukan
menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti
sebagai instrumen utama yang dibantu dengan pedoman wawancara,
dokumentasi dan observasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu
deskriptif kualitatif. Data-data yang diperoleh dalam penelitian ini
dilaporkan apa adanya kemudian diinterpretasikan secara kualitatif untuk
diambil kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)Pemuda hanya berperan
dalam implementasi program kegiatan yang telah dibuat oleh pengelola desa
wisata dan pemerintah dan tidak memiliki wewenang dalam pengambilan
keputusan (2) Pola pikir dan pemahaman orang tua terkait pengembangan
Desa Wisata masih sangat kurang sehingga kurang memberi dukungan
kepada putra putri mereka. (3) Disporapar Kabupaten Boyolali sebagai salah
satu stakeholder telah memfasilitasi adanya pembinaan dalam bentuk
pelatihan homestay, kepemanduan yang meliputi pelatihan local
guide,ecoturism, tour leader, guide wisata alamdan guide wisata buatan.Milenia Dwi Windasari2023-01-10T08:09:00Z2023-01-10T08:09:00Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76059This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/760592023-01-10T08:09:00ZPERAN ORANG TUA DALAM MENANAMKAN KEDISIPLINAN
REMAJA PADA LINGKUNGAN KELUARGA DI KALURAHAN
TAMANTIRTO, KASIHAN, BANTULPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan : (1) Bentuk masalah
kedisiplinan remaja pada lingkungan keluarga di Kalurahan Tamantirto, (2) Peran
orang tua dalam menanamkan kedisiplinan remaja pada lingkungan keluarga di
Kalurahan Tamantirto, (3) Faktor pendukung dan penghambat peran orang tua
dalam menanamkan kedisiplinan remaja pada lingkungan keluarga di Kalurahan
Tamantirto.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Lokasi penelitian di
Kalurahan Tamantirto, Kasihan, Bantul. Subyek penelitian ini adalah 1 Ketua RT,
1 tokoh masyarakat, 5 orangtua, dan 5 remaja di Kalurahan Tamantirto. Teknik
pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik
analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan simpulan atau
verifikasi dengan menguji keabsahan data menggunakan triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukan bahwa : (1) Bentuk masalah kedisiplinan
remaja yang terjadi pada lingkungan keluarga di Kalurahan Tamantirto yaitu
sering malas membantu orang tua, tidak menghargai waktu, suka membantah
nasehat orang tua, dan lain-lain, (2) Peran orang tua dalam menanamkan
kedisiplinan remaja pada lingkungan keluarga yaitu orang tua memberi teladan
disiplin kepada anak di lingkungan keluarga, mengajak anak bersama-sama
melakukan kedisiplinan, memberikan tugas atau tanggung jawab kepada anak,
memahami keadaan anak, memberikan konsekuensi logis jika anak melanggar
aturan, mengontrol kegiatan anak, memberikan pendidikan moral berlandaskan
agama, (3) Faktor pendukung orang tua dalam menanamkan kedisiplinan remaja
pada lingkungan keluarga yaitu keluarga yang harmonis, orang tua perhatian,
karakter anak patuh dan jujur, lingkungan masyarakat yang baik, teman bergaul
anak baik, dan pendidikan disiplin di sekolah anak baik. Faktor penghambat orang
tua dalam menanamkan kedisiplinan remaja pada lingkungan keluarga yaitu orang
tua terlalu keras, orang tua terlalu memanjakan anak, karakter anak kurang patuh,
lingkungan masyarakat kurang baik, pergaulan anak kurang baik, komunikasi
antar anggota keluarga kurang baik, dan pemahaman agama kurang.Aji Nurwijayanta2023-01-10T03:00:36Z2023-01-10T03:00:36Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75996This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/759962023-01-10T03:00:36ZKETERAMPILAN CRITICAL THINGKING, COLLABORATION, COMMUNICATION, DAN CREATIVITY WARGA BELAJAR PAKET C DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) bagaimana pembelajaran abad ke-21 paket C di Daerah Istimewa Yogyakarta, 2) bagaimana keterampilan critical thingking, collaboration, communication, dan creativity warga belajar paket C di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif. Populasi penelitian adalah warga belajar paket C di Daerah Istimewa Yogyakarta sebanyak 2268. Pengambilan sampel diambil menggunakan teknik quota sampling dan menggunakan taraf kesalahan sebanyak 5%, maka sampel dalam penelitian ini berjumlah 301 warga belajar. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan penyebaran angket secara online. Uji reliabilitas pada penelitian ini menggunakan rumus alpha cronbach pada SPSS 25. Analisis data menggunakan analisis data deskriptif. Hasil penelitian menyatakan bahwa pembelajaran abad ke-21 paket C di Daerah Istimewa Yogyakarta dalam kategori sedang dapat dilihat dari warga belajar menyatakan bahwa pembelajaran abad ke-21 dalam kategori tinggi sebanyak 116 (38,5%), kategori sedang sebanyak 185 (61,8%), dan untuk yang menyatakan dalam kategori rendah yaitu 0 (0%). Untuk keterampilan 4C warga belajar paket C di Daerah Istimewa Yogyakarta dalam kategori tinggi, dapat dilihat dari warga belajar yang menyatakan keterampilan 4C dalam kategori tinggi sebanyak 168 (55,8%), kategori sedang sebanyak 133 (44,2%), dan untuk kategori rendah yaitu 0 (0%).Ismatul Maula2023-01-10T02:53:07Z2023-01-10T02:53:07Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76020This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/760202023-01-10T02:53:07ZHUBUNGAN PERSEPSI PERHATIAN ORANG TUA DENGAN
PERILAKU SOSIAL ANAK USIA 4-5 TAHUN DI DESA
SELOKROMO, KECAMATAN LEKSONO,Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan persepsi perhatian
orang tua terhadap perilaku sosial anak usia 4-5 tahun di Desa Selokromo,
Kecamatan Leksono, Kabupaten Wonosobo.
Penelitian ini tergolong dalam penelitian korelasional dengan pendekatan
kuantitatif. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh orang tua yang memiliki
anak usia 4-5 tahun di Desa Selokromo, Kecamatan Leksono, Kabupaten
Wonosobo dengan jumlah 49 orang tua. Teknik pengambilan sampel dengan
populasi sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner yang telah
diuji validitas dan reliabilitasnya. Teknik analisis data menggunakan korelasi
product moment.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif dan
signifikan persepsi perhatian orangtua dengan perilaku social anak usia 4-5 tahun
di Desa Selokromo, Kecamatan Leksono, Kabupaten Wonosobo.Indra Bima Saputra2023-01-10T02:24:43Z2023-01-10T02:24:43Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76029This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/760292023-01-10T02:24:43ZPERAN TUTOR DALAM MENGATASI KETERBATASAN MEDIA
PEMBELAJARAN DI PKBM WIRATAMA YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan (1) Untuk mendeskripsikan peran tutor didalam
mengatasi keterbatasan media pembelajaran, (2) Untuk mendeskripsikan peran
tutor dadalam mengatasi proses pembelajaran didalam kelas dengan keterbatasan
media pembeajaran.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif.
Subjek penelitian ini yaitu tutor, peserta didik, pengelola yang ditentukan dengan
teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi,
wawancara dan dokumentasi. Keabsahan data diperoleh melalui trianggulasi
sumber dan trianggulasi teknik. Teknik analisis data menggunakan interaktive
model menurut Miles dan Huberman (Sugiyono,2013) melalui pengumpulan data
(data collection), reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), dan
penarikan kesimpulan (conclusions).
Hasil penelitian menunjukan (1) peran tutor dalam mengatasi keterbatasan
media pembelajaran tutor membuat media pembelajaran PowerPoint dan audio
visual seperti film. Dalam pembuatan media pembelajaran PowerPoint tutor
menyiapkan topik materi yang akan dipresentasikan. Tutor membuat kerangka
utama materi. Tutor menginput kerangka utama kedalam slide di PowerPoint. Tutor
membuat background agar slide menarik. Tutor memasukan gambar ke dalam slide
yang sudah dipersiapkan, mengatur animasi slide di PowerPoint. Dalam membuat
film sebagai media pembelajaran tutor memilih atau mencari film terlebih dahulu.
Tutor membaca deskripsi film dan mempertimbangkan durasi film tersebut. Tutor
menonton filmnya terlebih dahulu sebelum film tersebut ditayangkan kepada
peserta didik. (2) peran tutor dadalam mengatasi proses pembelajaran didalam kelas
dengan keterbatasan media pembeajaran tutor membuat bahan ajar Kreativitas
Trend Mode yaitu membuat animasi yang menggunakan aplikasi animaker. Reaksi
peserta didik dengan bahan ajar kreativitas trend mode yaitu kagum dengan animasi
yang dibuat dan peserta didik antusias didalam mengikuti pembelajaran. Dampak
membuat bahan ajar tersebut untuk pembelajaran yaitu pertama, meningkatkan
motivasi dan hasil belajar peserta didik karena memiliki kemampuan untuk
memaparkan sesuatu yang rumit melalui stimulus audio visual. Kedua,
menciptakan pembelajaran menjadi efektif, menyenangkan, tidak membosankan
sehingga mempercepat proses penyampaian materi kepada peserta didik.Hendri Gunawan2023-01-06T03:22:38Z2023-01-06T03:22:38Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76028This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/760282023-01-06T03:22:38ZKETERAMPILAN CRITICAL THINGKING, COLLABORATION,
COMMUNICATION, DAN CREATIVITY WARGA BELAJAR
PAKET C DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) bagaimana pembelajaran abad
ke-21 paket C di Daerah Istimewa Yogyakarta, 2) bagaimana keterampilan critical
thingking, collaboration, communication, dan creativity warga belajar paket C di
Daerah Istimewa Yogyakarta.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode
deskriptif. Populasi penelitian adalah warga belajar paket C di Daerah Istimewa
Yogyakarta sebanyak 2268. Pengambilan sampel diambil menggunakan teknik
quota sampling dan menggunakan taraf kesalahan sebanyak 5%, maka sampel dalam
penelitian ini berjumlah 301 warga belajar. Pengumpulan data penelitian dilakukan
dengan penyebaran angket secara online. Uji reliabilitas pada penelitian ini
menggunakan rumus alpha cronbach pada SPSS 25. Analisis data menggunakan
analisis data deskriptif.
Hasil penelitian menyatakan bahwa pembelajaran abad ke-21 paket C di
Daerah Istimewa Yogyakarta dalam kategori sedang dapat dilihat dari warga belajar
menyatakan bahwa pembelajaran abad ke-21 dalam kategori tinggi sebanyak 116
(38,5%), kategori sedang sebanyak 185 (61,8%), dan untuk yang menyatakan dalam
kategori rendah yaitu 0 (0%). Untuk keterampilan 4C warga belajar paket C di
Daerah Istimewa Yogyakarta dalam kategori tinggi, dapat dilihat dari warga belajar
yang menyatakan keterampilan 4C dalam kategori tinggi sebanyak 168 (55,8%),
kategori sedang sebanyak 133 (44,2%), dan untuk kategori rendah yaitu 0 (0%).Ismatul Maula2023-01-06T03:19:51Z2023-01-06T03:19:51Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76027This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/760272023-01-06T03:19:51ZPAGUYUBAN PENGAJAR PINGGIR SUNGAI (P3S) SEBAGAI
PENDAMPING PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ALTERNATIF DI
WILAYAH BANTARAN SUNGAI CODE YOGYAKARTATujuan penelitian ini adalah: (1) Mendeskripsikan program yang diberikan oleh
Paguyuban Pengajar Pinggir Sungai Code (P3S) terhadap masyarakat wilayah bantaran
Sungai Code, (2) Mendeskripsikan proses pendampingan yang dilakukan oleh
Paguyuban Pengajar Pinggir Sungai Code (P3S) dalam pelaksanaan program
pendidikan alternatif, (3) Mendeskripsikan bentuk partisipasi masyarakat wilayah
bantaran Sungai Code terhadap proses pendidikan alternatif.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang berlokasi di Rumah Baca
Turunan Sendowo Sinduadi, Mlati, Sleman. Subyek dalam penelitian ini adalah
relawan P3S, peserta didik, dan masyarakat setempat. Pengumpulan data dilakukan
menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti sebagai
instrumen utama yang dibantu dengan pedoman wawancara, dokumentasi, dan
observasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu redukski data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Program yang dilaksanakan oleh
Paguyuban pengajar Pinggir Sungai (P3S) Code ditujukan bagi anak usia sekolah dasar
dan menengah, masyarakat sekitar, serta relawan yang meliputi program pembelajaran
dalam kelompok, pembelajaran dengan penjadwalan fleksibel, pembelajaran
kolaborasi dengan komunitas lain, pelatihan ekonomi kreatif, serta monitoring dengan
seluruh komponen pendidikan alternatif, (2) P3S menerapkan strategi pembelajaran
berupa kebebasan kepada peserta didik untuk menentukan materi sesuai dengan
kehendaknya, namun tetap dalam tema yang telah ditentukan para relawan. Metode
pembelajaran yang digunakan adalah Metode Belajar sambil Bermain, Metode Belajar
Kreatif, Belajar dari Keadaan Lingkungan Sekitar, Metode Belajar Rumah Baca, dan
Metode Hari. Media pembelajaran yang digunakan yaitu segala sesuatu yang ada di
sekitar tempat belajar, baik berupa alat bantu lihat maupun alat bantu dengar. Untuk
menumbuhkan motivasi belajar peserta didik dalam pembelajaran alternatif dengan
penyampaian pesan moral dari materi yang telah dipelajari, pemberian penilaian, dan
pemberian reward, (3) Masyarakat terlibat dalam perencanaan program berupa
penyampaian usulan dan persetujuan, terlibat dalam pelaksanaan program, membantu
finansial dan material untuk pelaksanaan program, memberi kritik dan saran sebagai
bahan evaluasi program sekaligus pelestarian program, serta memperoleh manfaat
program yang cukup berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari.Uminingsih Uminingsih2023-01-06T03:14:00Z2023-01-06T03:14:00Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76026This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/760262023-01-06T03:14:00ZSTRATEGI MEMPERTAHANKAN INDUSTRI RUMAHAN JAJANAN
TRADISIONAL MELALUI MODAL SOSIAL DI DESA KUWUREJO
KUTOARJOTujuan penelitian ini bertujuan:(1)Mendeskripsikan bentuk modal sosial dalam
mempertahankan industri rumahan di Desa Kuwurejo Kecamatan Kutoarjo (2) peran
modal sosial yang ada di Desa Kuwurejo Kecamatan Kutoarjo.(3) Strategi
mempertahankan industri rumahan di Desa Kuwurejo Kutoarjo.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang berlokasi di Industri
rumahan jajanan tradisional di Desa Kuwurejo Kecamatan Kutoarjo. Subyek dalam
penelitian ini adalah Pemilik industri rumahan jajanan tradisional di Desa Kuwurejo
Kecamatan Kutoarjo, karyawan industri rumahan jajanan tradisional di Desa Kuwurejo
Kecamatan Kutoarjo, serta pengurus koperasi Surya Abadi yang ada di Desa Kuwurejo
Kecamatan Kutoarjo. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti sebagai instrument utama yang
dibantu dengan pedoman wawancara, dokumentasi dan observasi. Teknik analisis data
yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Triangulasi yang digunakan untuk menguji keabsahan data dengan sumber dan teknik.
Hasil penelitian menunjukan bahwa Bentuk Modal sosial pada industri rumahan
jajanan tradisional di Desa Kuwurejo. (a) Terdapat perbedaan jaringan strategi
pemasaran antar industri yang menyebabkan belum terbentuknya konsistensi harga. (b)
Terdapat sistem kepercayaan kepemilikan industri yang diturunkan ke keluarga serta
menciptakan kerjasama dengan koperasi sehingga dapat memperingan industri saat
membutuhkan tambahan modal. (c) Terdapat norma dan nilai yang terbentuk dari
pemilik industri dengan karyawan yaitu tidak adanya peraturan yang tertulis sehingga
membuat karyawan lebih nyaman bekerja disana dan pemilik industri juga
mempercayai bakat warga sekitar. Peran Modal sosial dalam mempertahankan industri
rumahan yang ada di Desa Kuwurejo Kecamatan Kutoarjo, (a) Terdapat sistem
jaringan yang menciptakan kerjasama antara industri yang sudah menjadi anggota
koperasi dengan koperasi sehingga industri dapat mempermudah akses permodalan.
(b) Terdapat sistem kepercayaan yang mampu dibentuk oleh industri dalam
mewujudkan kerjasama dengan distributor yaitu terciptanya pelaksanaan kenaikan
harga secara terstruktural tanpa memudarkan kepercayaan distributor kepada industri.
(c) Terdapat sistem norma dan nilai sosial dalam proses requitmen karyawan yang
masih dilakukan secara tradisional dengan merequit warga sekitar yang mayoritas
sudah memiliki kemampuan dalam memproduksi dikarenakan sudah terbiyasa dengan
kegiatan tersebut. Strategi mempertahankan industri rumahan jajanan tradisional yang
ada di Desa Kuwurejo Kecamatan Kutoarjo, (a) Pada strategi pemasaran terdapat
sistem jaringan yang setiap industri memiliki strategi pemasaran masing-masing guna
memasarkan produk olahan yang mereka buat. (b) Pada strategi harga terdapat sistem
kepercayaan yang mampu dibentuk oleh antar industri dalam mewujudkan kerjasama
dengan distributor yaitu terciptanya pelaksanaan kenaikan harga secara terstruktural
tanpa memudarkan kepercayaan distributor kepada industri. (c) Pada strategi produksi
terdapat sistem norma dan nilai sosial dalam proses requitmen karyawan yang
merupakan warga sekitar industri rumahan yang mayoritas sudah memiliki
kemampuan dalam memproduksi olahan jajanan tradisional.Aldi Hendrawan2023-01-06T03:11:42Z2023-01-06T03:11:42Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76025This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/760252023-01-06T03:11:42ZPERAN TUTOR DALAM MENGATASI KETERBATASAN MEDIA
PEMBELAJARAN DI PKBM WIRATAMA YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan (1) Untuk mendeskripsikan peran tutor didalam
mengatasi keterbatasan media pembelajaran, (2) Untuk mendeskripsikan peran
tutor dadalam mengatasi proses pembelajaran didalam kelas dengan keterbatasan
media pembeajaran.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif.
Subjek penelitian ini yaitu tutor, peserta didik, pengelola yang ditentukan dengan
teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi,
wawancara dan dokumentasi. Keabsahan data diperoleh melalui trianggulasi
sumber dan trianggulasi teknik. Teknik analisis data menggunakan interaktive
model menurut Miles dan Huberman (Sugiyono,2013) melalui pengumpulan data
(data collection), reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), dan
penarikan kesimpulan (conclusions).
Hasil penelitian menunjukan (1) peran tutor dalam mengatasi keterbatasan
media pembelajaran tutor membuat media pembelajaran PowerPoint dan audio
visual seperti film. Dalam pembuatan media pembelajaran PowerPoint tutor
menyiapkan topik materi yang akan dipresentasikan. Tutor membuat kerangka
utama materi. Tutor menginput kerangka utama kedalam slide di PowerPoint. Tutor
membuat background agar slide menarik. Tutor memasukan gambar ke dalam slide
yang sudah dipersiapkan, mengatur animasi slide di PowerPoint. Dalam membuat
film sebagai media pembelajaran tutor memilih atau mencari film terlebih dahulu.
Tutor membaca deskripsi film dan mempertimbangkan durasi film tersebut. Tutor
menonton filmnya terlebih dahulu sebelum film tersebut ditayangkan kepada
peserta didik. (2) peran tutor dadalam mengatasi proses pembelajaran didalam kelas
dengan keterbatasan media pembeajaran tutor membuat bahan ajar Kreativitas
Trend Mode yaitu membuat animasi yang menggunakan aplikasi animaker. Reaksi
peserta didik dengan bahan ajar kreativitas trend mode yaitu kagum dengan animasi
yang dibuat dan peserta didik antusias didalam mengikuti pembelajaran. Dampak
membuat bahan ajar tersebut untuk pembelajaran yaitu pertama, meningkatkan
motivasi dan hasil belajar peserta didik karena memiliki kemampuan untuk
memaparkan sesuatu yang rumit melalui stimulus audio visual. Kedua,
menciptakan pembelajaran menjadi efektif, menyenangkan, tidak membosankan
sehingga mempercepat proses penyampaian materi kepada peserta didikHendri Gunawan2023-01-06T03:05:54Z2023-01-06T03:05:54Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76023This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/760232023-01-06T03:05:54ZHUBUNGAN PERSEPSI PERHATIAN ORANG TUA DENGAN
PERILAKU SOSIAL ANAK USIA 4-5 TAHUN DI DESA
SELOKROMO, KECAMATAN LEKSONO,
KABUPATEN WONOSOBOPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan persepsi perhatian
orang tua terhadap perilaku sosial anak usia 4-5 tahun di Desa Selokromo,
Kecamatan Leksono, Kabupaten Wonosobo.
Penelitian ini tergolong dalam penelitian korelasional dengan pendekatan
kuantitatif. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh orang tua yang memiliki
anak usia 4-5 tahun di Desa Selokromo, Kecamatan Leksono, Kabupaten
Wonosobo dengan jumlah 49 orang tua. Teknik pengambilan sampel dengan
populasi sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner yang telah
diuji validitas dan reliabilitasnya. Teknik analisis data menggunakan korelasi
product moment.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif dan
signifikan persepsi perhatian orangtua dengan perilaku social anak usia 4-5 tahun
di Desa Selokromo, Kecamatan Leksono, Kabupaten Wonosobo.Indra Bima Saputra2023-01-06T03:01:05Z2023-01-06T03:01:05Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76022This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/760222023-01-06T03:01:05ZPELATIHAN KEWIRAUSAHAAN PETANI KOPI (STUDI PADA PUSAT
PELATIHAN PERTANIAN DAN PEDESAAN SWADAYA BANYUMAS
COFFEE TRAINING CENTER)Tujuan penelitian ini adalah: (1) Mendeskripsikan bagaimana tahapan
pelatihan kewirausahaan petani kopi pada Pusat Pelatihan Pertanian dan
Pedesaan Swadaya Banyumas Coffee Training Center, (2) Mendeskripsikan
faktor pendukung dan penghambat pelatihan kewirausahaan petani kopi
pada Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya Banyumas Coffee
Training Center.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang berlokasi di Pusat
Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya Banyumas Coffee Training
Center. Subjek dalam penelitian ini adalah pengelola Pusat Pelatihan
Pertanian dan Pedesaan Swadaya Banyumas Coffee Training Center ,
instruktur pelatihan, dan peserta pelatihan. Pengumpulan data dilakukan
menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti
sebagai instrumen utama yang dibantu dengan pedoman wawancara,
dokumentasi dan observasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu
deskriptif kualitatif. Data-data yang diperoleh dalam penelitian ini
dilaporkan apa adanya kemudian diinterpretasikan secara kualitatif untuk
diambil kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Ada sepuluh tahapan pelatihan
yang dilalui dalam membuat pelatihan pada Pusat Pelatihan Pertanian dan
Pedesaan Swadaya Banyumas Coffee Training Center; Tahap pertama yaitu
proses perumusan perekrutan peserta, tahap kedua yaitu proses identifikasi
peserta, tahap ketiga yaitu proses merumuskan tujuan pelatihan, tahap
keempat yaitu proses penyusunan alat evaluasi awal dan akhir, tahap kelima
yaitu proses penyusunan teori dan praktek, tahap yaitu keenam proses
pelatihan pelatih, tahap ketujuh yaitu proses evaluasi awal, tahap kedelapan
yaitu proses pelaksanaan pelatihan, tahap yaitu kesembilan proses evaluasi
akhir, dan tahap terakhir yaitu proses evaluasi program. (2) faktor
pendukung dan penghambat yaitu, faktor pendukung diantaranya instruktur
berkompeten, semangat pengelola dalam meningkatkan kualitas kopi
Banyumas, bahan dan alat yang memamadai untu proses pelatihan;
sedangkan faktor penghambat diantaranya kurangnya dana, dukungan dari
pemerintah yang minim, fasilitas untuk melakukan pelatihan sendiri belum
mencukupi.Hanifuzzuhad Hanifuzzuhad2023-01-05T08:44:02Z2023-01-05T08:44:02Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76019This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/760192023-01-05T08:44:02ZPELAKSANAAN PEMBIASAAN NILAI AGAMA DAN MORAL
PADA ANAK USIA 2-4 TAHUN
DI KB SALMA SKB KOTA YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan pelaksanaan
pembiasaan nilai agama dan moral pada anak usia 2 – 4 tahun di KB Salma, (2)
mendeskripsikan metode yang digunakan dalam penanaman nilai agama dan moral,
(3) mengetahui faktor pendukung pelaksanaan pembiasaan nilai agama dan moral,
dan (4) mengetahui penghambat pelaksanaan pembiasaan nilai agama dan moral.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Subjek dalam penelitian ini yaitu ketua pengelola dan pendidik
Kelompok Bermain Salma. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah tahap
reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data diuji
menggunakan triangulasi sumber dan teknik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pelaksanaan pembiasaan nilai
agama dan moral dilakukan melalui proses penyusunan perencanaan yang
berpedoman pada kurikulum 2013 dan dilaksanakan melalui kegiatan rutin sekolah,
kegiatan terprogram, kegiatan spontan, dan kegiatan teladan. (2) metode
pelaksanaan pembiasaan nilai agama dan moral adalah melalui metode teladan,
metode pemberian hadiah/ pemberian hukuman, metode ceramah, metode
permainan, metode karya wisata, dan metode cerita. (3) faktor pendukung dalam
pelaksanaan pembiasaan nilai agama dan moral adalah adanya faktor fasilitas yang
sudah memadai, adanya pendidik yang kompeten dan bisa menjadi teladan baik
bagi peserta didik, adanya kurikulum yang sesuai, dan adanya dukungan dari orang
tua atau wali peserta didik. (4) faktor penghambat dalam pelaksanaan nilai agama
dan moral yaitu adanya pengaruh lingkungan rumah dan juga pengaruh gadget yang
sangat mempengaruhi pembentukan pembiasaan nilai agama dan moral pada anak,
kurang konsistennya orang tua dalam mendukung pelaksanaan pembiasaan nilai
agama dan moral yang terlihat saat beberapa orang tua terlambat mengantar
anaknya, dan kendala saat ada beberapa anak yang tidak tertarik untuk mengikuti
kegiatanTri Suryani2023-01-05T08:41:32Z2023-01-05T08:41:32Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76018This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/760182023-01-05T08:41:32ZPELAKSANAAN PROGRAM KERJA ORGANISASI PEMUDA KARANG
TARUNA PUTRA BHAKTI DI DESA KETAWANGREJO KECAMATAN
GRABAG KABUPATEN PURWOREJOPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan interaksi dan komunikasi dalam
pelaksanaan program kerja organisasi pemuda Karang Taruna Putra Bhakti di Desa
Ketawangrejo. Aspek yang diteliti meliputi pelaksanaan program kerja, kegiatan yang
diadakan, faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan program kerja
organisasi pemuda Karang Taruna Putra Bhakti.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini
meliputi perangkat desa, pembina, ketua, pengurus, dan anggota Karang Taruna Putra
Bhakti. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Teknik analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan. Teknik keabsahan data menggunakan metode triangulasi sumber dan
triangulasi teknik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pelaksanaan program kerja di Karang
Taruna Putra Bhakti: tahap persiapan (pertemuan/musyawarah), tahap pelaksanaan
(program yang dilaksanakan), tahap evaluasi (perbaikan). (2) kegiatan/program kerja:
perayaan HUT desa, gotong-royong pembangunan desa, kebersihan ligkungan,
pengelolaan desa wisata, olahraga voly, sepak bola, dan kegiatan sosial masyarakat
lainnya. Sarana dan prasarana: stample logo, seragam pdl, seragam olahraga, net, bola
basket dan voly. (3) Faktor pendukung: adanya Persatuan yang dibangun oleh interaksi
dan komunikasi yang dapat berkelanjutan dalam kurun waktu yang relatif lama,
Motivasi/Dorongan yang dipengaruhi oleh kesamaan motif dan tujuan, Kepemimpinan
bersifat demokratis dengan seluruh komponen yang ada dalam organisasi, dan Struktur
serta pembagian tugas yang jelas dan terperinci dengan adanya dukungan dari
aktivitas/kegiatan yang sama dan berkelanjutan. Faktor penghambat: Dalam
perkembangannya di dalam organisasi terjadi permasalahan yang disebabkan oleh
kurangnya tanggungjawab, miss komunikasi, tidak ada kegiatan rutin
bulanan/mingguan, perbedaan pendapat dan karakter antara ketua dengan anggota
sehingga menimbulkan permasalahan di dalam organisasi Karang Taruna Putra Bhakti.Rhisma Natalia Pratiwi2023-01-05T08:37:22Z2023-01-05T08:37:22Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76017This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/760172023-01-05T08:37:22ZMOTIVASI WARGA BELAJAR DALAM MENGIKUTI
PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP MENJAHIT DI LEMBAGA
PELATIHAN KETERAMPILAN (LPK) JILLI YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) pelaksanaan
pendidikan kecakapan hidup menjahit di Lembaga Pelatihan Keterampilan (LPK)
JILLI Yogyakarta. (2) motivasi warga belajar pendidikan kecakapan hidup
menjahit di Lembaga Pelatihan Keterampilan (LPK) JILLI Yogyakarta. (3) faktor-
faktor yang mempengaruhi motivasi warga belajar pendidikan kecakapan hidup
menjahit di Lembaga Pelatihan Keterampilan (LPK) JILLI Yogyakarta.
Pendekatan penelitan ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif
dengan subyek penelitian yaitu pemilik Lembaga Pelatihan Keterampilan (LPK)
Jilli Yogyakarta, tutor pelatihan menjahit, dan peserta pelatihan menjahit di LPK
Jilli Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi,
wawancara dan dokumentasi. Teknik yang dilakukan dalam analisis data adalah
reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Teknik yang digunakan
dalam pengujian keabsahan data adalah teknik triangulasi sumber dan teknik.
Hasil penelitian menunjukan bahwa : (1) pelaksanaan pelatihan menjahit
di LKP Jilli Yogyakarta meliputi pendaftaran, pelaksanaan pelatihan menjahit
(mengukur badan, memindahkan ukuran pada kertas pola, memindahkan ukuran
kertas pola pada bahan kain, menggunting pola bahan dan menjahit bahan) dan
pengecekan hasil akhir jahitan dari warga belajar. (2) motivasi warga belajar
pendidikan kecakapan hidup menjahit adalah variatif. Motivasi dapat
digambarkan melalui indikator motivasi, terdiri dari ketekunan dalam belajar,
sikap ulet dalam menghadapi kesulitan, minat dan ketajaman perhatian dalam
belajar, kebiasaan mengeluarkan pendapat dan kebiasaan hanya sebatas mengikuti
alur pembelajaran. Semangat dari warga belajar pelatihan menjahit bervariasi.
Berprestasi dalam belajar belum belum terlihat oleh warga belajar. Kemandirian
dalam belajar. Penggunaan kesempatan belajar di luar jam pembelajaran kurang
dimanfaatkan oleh warga belajar, (3) faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi
antara lain adanya keinginan meningkatkan ilmu pengetahuan, faktor internal dan
eksternal, dukungan dari pihak keluarga dan kesibukan bekerja atau sekolah.Tria Yuliarni2023-01-05T08:34:23Z2023-01-05T08:34:23Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76016This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/760162023-01-05T08:34:23ZUPAYA PENGEMBANGAN KELOMPOK KULINER DESA WISATA
SERANG PURBALINGGAPenelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan upaya pengembangan
kelompok kuliner Desa Wisata Serang Purbalingga, (2) mendeskripsikan hasil
pengembangan kelompok kuliner Desa Wisata Serang Purbalingga serta, (3)
mengetahui kebutuhan pengembangan kelompok kuliner Desa Wisata Serang,
Purbalingga.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif
yang dilakukan di kawasan Desa Wisata Serang, Kecamatan Karangreja,
Kabupaten Purbalingga. Subjek penelitian ini adalah pengelola Desa Wisata
Serang, tokoh masyarakat, kelompok kuliner, dan masyarakat. Setting dalam
penelitian adalah aktivitas kelompok kuliner desa wisata. Pengumpulan data
dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data
menggunakan tiga langkah analisis, yaitu reduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan. Keabsahan data didukung oleh triangulasi sumber dan
metode.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Upaya pengembangan kelompok
kuliner dilakukan melalui pihak internal dan pihak eksternal, hasil yang diperoleh
bukan hanya pengetahuan mengenai kuliner, namun juga perihal tata letak ruangan
dan dekorasi tempat penyajian hidangan, serta pemahaman etika pelayanan
terhadap konsumen. (2) hasil dari pengembangan yaitu munculnya peluang kerja
baru; tercapainya perbaikan efektivitas dan kinerja kelompok kuliner dengan
kegiatan manajemen dana yang dilakukan oleh pengurus kelompok kuliner bersama
anggotanya; meningkatnya produktivitas kelompok kuliner; adanya peningkatan
wawasan yang dimiliki kelompok kuliner dengan mengikuti macam-macam
pelatihan, study banding, serta usaha dalam diri masing-masing anggota kelompok;
adanya kebiasaan atau tradisi yang melekat dan berkembang pada kelompok
kuliner; serta adanya aturan yang ditetapkan bersama. (3) diketahui rumusan
kebutuhan pengembangan kelompok kuliner desa wisataTri Agis Setiani2023-01-05T08:32:12Z2023-01-05T08:32:12Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76015This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/760152023-01-05T08:32:12ZPEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI BANK SAMPAH INDUK
DHUAWAR SEJAHTERA DALAM MENINGKATKAN EKONOMI
KELUARGA NASABAH DI DUSUN KROCO, SENDANGSARI,
PENGASIHPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) dampak
pemberdayaan masyarakat melalui Bank Sampah Induk Dhuawar Sejahtera dalam
meningkatkan ekonomi keluarga nasabah di Dusun Kroco, Sendangsari, Pengasih.
(2) faktor pendukung dan penghambat kegiatan pemberdayaan masyarakat
melalui Bank Sampah Induk Dhuawar Sejahtera Dusun Kroco, Sendangsari,
Pengasih.
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan subjek
penelitian yakni nasabah, pengurus dan pengelola Bank Sampah Induk Dhuawar
Sejahtera. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara
dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah
reduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan, perpanjangan keikutsertaan,
ketekunan pengamatan, dan triangulasi sumber dan trianguasi metode.
Hasil penelitian diketahui bahwa: (1) dampak pemberdayaan masyarakat
memalui Bank Sampah Induk Dhuawar Sejahtera dalam meningkatkan ekonomi
keluarga nasabah di Dusun Kroco, Sendangsari, yakni program sodaqoh sampah
memberikan dampak tabungan, digunakan membayar PBB, tunjangan hari raya,
dan dapat menjadi tambahan modal usaha. Pelatihan pengelolaan sampah atau
limbah rumah tangga memberikan dampak berupa pengetahuan dan keterampilan
dalam mendaur ulang sampah. (2) faktor pendukung dan penghambat kegiatan
pemberdayaan masyarakat melalui Bank Sampah Induk Dhuawar Sejahtera Dusun
Kroco Sendangsari. Faktor pendukung yakni kepedulian pengelola, kesadaran
nasabah, dukungan pemerintah Desa dan tokoh masyarakat, dukungan materi
maupun moril dari DLH Kabupaten Kulon Progo, Kementerian PUPR Ditjen Bina
Marga DIY. Sedangkan faktor penghambat yakni, ada masyarakat yang masih
memegang teguh kebiasaan lama, jarak bank sampah, terdapat pengurus yang
merangkap sebagai pengurus dalam lembaga lain.Runi Chyndra Dewati2023-01-05T08:29:40Z2023-01-05T08:29:40Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76014This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/760142023-01-05T08:29:40ZEVALUASI PELAKSANAAN KURSUS ONLINE BAHASA KOREA DI
LEMBAGA KOREAN FIRSTPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pelaksanaan pembelajaran
kursus Bahasa Korea di Lembaga Korean First, (2) pemahaman warga belajar dalam
mengakses web LMS, (3) motivasi belajar belajar terhadap pelaksanaan kursus online
Bahasa Korea, (4) evaluasi pembelajaran pada kursus online Bahasa Korea.
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Pengumpulan
data menggunakan kuesioner untuk warga belajar dan instruktur berdasarkan model
evaluasi 4 Level Kirkpatrick (Level Reaction, Level Learning, Level Behavior dan
Level Result). Kuesioner untuk warga belajar terdiri dari 52 pertanyaan, kuesioner
untuk instruktur terdiri dari 50 pertanyaan. Populasi berupa seluruh warga belajar dan
seluruh instruktur kursus online Bahasa Korea di Lembaga Korean First dengan
sampel berjumlah 87 warga belajar dan 5 instruktur. Teknik pengambilan sampel
dilakukan dengan menggunakan tabel krecjie-morgan untuk menentukan sampel
minimun dan analisis data menggunakan rumus mean, standar deviasi dan hasil
analisis diinterpretasikan menggunakan rumus persentase.
Hasil penelitian menunjukan bahwa skor evaluasi terhadap warga belajar
sebesar 65,50% yang termasuk dalam kategori tinggi. Berdasarkan model evaluasi 4
Level Kirkpatrick diperoleh skor evaluasi warga belajar: (1) level reaction sebesar
62,10% termasuk pada kategori tinggi, (2) level learning sebesar 69,00% termasuk
pada kategori tinggi, (3) level behavior sebesar 50,60% termasuk pada kategori sedang,
dan (4) level result sebesar 60,90% termasuk pada kategori tinggi. Selanjutnya
berdasarkan model evaluasi 4 Level Kirkpatrick diperoleh skor evaluasi instruktur: (1)
level learning sebesar 80,00% termasuk pada kategori sedang, (2) level behavior
sebesar 80,00% termasuk pada kategori sedang, dan (3) level result sebesar 80,00%
termasuk pada kategori sedangTasya Puspa Nabilla2023-01-05T07:14:28Z2023-01-05T07:14:28Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76013This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/760132023-01-05T07:14:28ZPENGASUHAN ANAK USIA DINI DALAM MELATIH KEMANDIRIAN
ANAK DI TAMAN PENITIPAN ANAK (TPA) ISLAM PUSPITASARI
KWASEN, SRIMARTANI, PIYUNGAN, BANTUL, YOGYAKARTA.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1). pengasuhan di
TPA Islam Puspitasari dalam melatih kemandirian anak, 2). Faktor
Pendukung dan Penghambat pengasuhan 3). dampak positif dari
pengasuhannya. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif
deskriptif dengan subjek penelitian kepala TPA Islam Puspitasari,
Pengasuh dan orang tua/ wali anak asuh di TPA Islam Puspitasari Kwasen,
Srimartani, Piyungan, Bantul, Yogyakarta. Instrumen pengumpulan data
menggunakan metode Observasi, Wawancara dan Dokumentasi. Teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data
dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data menggunakan teknik
triangulasi sumber.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1). Pengasuhan anak di
TPA Islam Puspitasari dalam melatih kemandirian anak terdiri dari: (a).
Alasan orang tua memilih TPA Islam Puspitasari karena letak strategis,
pengasuhan yang baik dan biaya terjangkau. (b). Proses pengasuhan
dilaksanakan dengan perencanaan pembelajaran dengan menyusun prota,
prosem, RPPM, RPPH, pelaksanaan pengasuhan dengan melatih
kemandirian anak, evaluasi menggunakan pelaporan dan penilaian
menggunakan buku penghubung dan rapor. (c). Metode dalam melatih
kemandirian anak usia dini dilakukan dengan metode pembiasaan dengan
melakukan kegiatan rutin, Sepontan, Teladan, Terprogram, Metode
anjuran, Nasehat dan perintah, serta Metode Latihan. (2) faktor pendukung
pengasuhan anak di TPA Islam Puspitasari dalam melatih kemandirian
anak adalah pendidik atau guru yang telah mengikuti pelatihan, diklat,
diksar, seminar, Workshop. (3). Faktor penghambat pengasuhan anak di
TPA Islam Puspitasari dalam melatih kemandirian anak adalah
keterbatasan ruang pengasuhan dan kamar mandi, perbedaan cara
pengasuhan anak atara orang tua dengan pendidik. (4) Dampak positif bagi
anak adalah anak mampu menjadi lebih mandiri dan mau belajar mandiri,
mampu mempelajari agama dengan baik. Orang tua menjadi tenang saat
bekerja karena sudah ada pihak lain (TPA) yang membantu dalam
mengasuh anak.Desi Nur Hayati2023-01-05T07:12:35Z2023-01-05T07:12:35Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76012This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/760122023-01-05T07:12:35ZTINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT PESERTA PROGRAM
USAHA PENIGKATAN PENDAPATAN KELUARGA SEJAHTERA
(UPPKS) DI DESA CANDIREJOPenelitian ini bertujuan untuk: (1) Menjelaskan tingkat kesejahteraan
masyarakat setelah adanya program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
Sejahtera, (2) Untuk mengetahui hasil program UPPKS terhadap sosial ekonomi
keluarga di Desa Candirejo, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Subjek dari
penelitian ini adalah seluruh peserta kegiatan program UPPKS di Desa Candirejo,
Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul, dan juga pendamping program.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian dilakukan melalui angket. Data yang
diperoleh dari angket dianalisis menggunakan analisis faktor dengan pendekatan
kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan: 1) Tingkat kesejahteraan keluarga di
Kecamatan Semanu setelah adanya program UPPKS yaitu baik. Dapat dilihat dari
data bahwa rata-rata menunjukkan angka 2,68 yang berarti masuk kategori
“BAIK”; 2) Tingkat kesejahteraan peserta program UPPKS jika dilihat dari aspek
sosial dengan hasil skor 2,82 yang berarti tergolong dalam kategori “BAIK”; 3)
Tingkat kesejahteraan peserta program UPPKS jika dilihat dari aspek ekonomi
dengan hasil skor 2,94 yang berarti tergolong dalam kategori “BAIK”; 4)
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebelumnya pada bab empat dapat
disimpulkan secara garis besar bahwa program UPPKS yang dilaksanakan di Desa
Candirejo, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul dapat dinyatakan berhasil
dan berjalan sesuai rencana.Alifia Intan Laksmi2023-01-05T07:10:07Z2023-01-05T07:10:07Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76011This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/760112023-01-05T07:10:07ZPELUANG PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN NON FORMAL
BAGI MASYARAKAT DI KAWASAN BANDARA YIA
(YOGYAKARTA INTERNASIONAL AIRPORT)Tujuan penelitian ini adalah: (1) Untuk mendiskripsikan kesiapan masyarakat
terhadap Perubahan Sosial-Ekonomi dikawasana Bandara YIA, (2) Untuk
mendiskripsikan peluang pengembangan program PNF berbasis peningkatan ekonomi
bagi masyaraka kawasan Bandara YIA.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang berlokasi di Desa
Glagah, Kecamatan Temon, Kulon Progo. Subyek dalam penelitian ini adalah aparatur
Desa Glagah dan masyarakat Desa Glagah. Pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Peneliti sebagai
instrument utama yang dibantu dengan pedoman wawancara, dokumentasi dan
observasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan. Tringulasi yang digunakan untuk menguji keabsahan data
dengan Tringulasi sumber dan teknik.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) kesiapan masyarakat Desa Glagah
cenderung kedalam kategori belum siap, ditinjau dari faktor pengetahuan, faktor sikap
dan faktor respon. (2) Peluang pengembangan program PNF yang dapat dikembangkan
di Desa Glagah berupa Strategi Pengemembangan Pariwisata Berbasis Masyarakat
(Community Based Tourism). Strategi Pengembangan Berbasis Masyarakat
(Community Based Tourism) mencangkup kegiatan : 1) Pelatihan manajemen dan
pemgembangan objek wisata Camping Ground di kawasan pesisir pantai Desa Glagah,
2) Pelatihan pengorganisasian kelompok (pokdarwis dan kelompok tani), 3) Pelatihan
pengolahan hasil tani (abon cabai), 4) Pelatihan mengolah masakan seafood, 5)
Pelatihan pembuatan ikan asin (ikan kering) dan 6) Pelatihan Manajemen atraksi
kesenian gamelan dan jathilan.Nabila Auliana Dewi2023-01-05T07:07:48Z2023-01-05T07:07:48Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76010This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/760102023-01-05T07:07:48ZIMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER ANAK USIA DINI
(Studi Kasus di PAUD Sindang Melati 1, Purwodadi, Kec. Patimuan,
Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah )Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi pendidikan
karakter serta faktor pendukung, faktor penghambat dan cara evaluasi pada saat
penerapan pendidikan karakter di PAUD Sindang Melati 1, Patimuan, Cilacap
diselenggarakan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian yaitu
Kepala Sekolah, pendidik, orangtua, dan perwakilan masyarakat. Data
dikumpulkan melalui proses observasi, wawancara, dan dokumentasi. Keabsahan
data penelitian ini menggunakan teknik triangulasi metode dan sumber serta
tahapan analisis data yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan
penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan 1) implementasi pendidikan karakter di PAUD
Sindang Melati 1 diintegrasikan ke dalam proses pembelajaran serta kegiatan-
kegiatan yang menekankan pentingnya pembiasaan positif. 2) Faktor pendukung
implementasi pendidikan karakter adalah dimasukkannya nilai-nilai karakter ke
dalam materi-materi pembelajaran, komitmen yang kuat dari pihak sekolah,
sarana prasarana yang memadai, kegiatan parenting, keterlibatan orang dan
masyarakat. Faktor penghambat seperti perbadaan sifat anak, lingkungan, kondisi
pandemic serta teknologi yang kurang memadai untuk melaksanakan
pembelajaran online, dan orangtua mengalami kesulitan dalam membelajarkan
anak selama pandemi Covid-19. 3) Evaluasi implementasi pendidikan di PAUD
Sindang Melati 1 menggunakan model portofolio dan rapotKrismondita Oktaviani2023-01-05T06:53:56Z2023-01-05T06:53:56Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76006This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/760062023-01-05T06:53:56ZKEBERLANJUTAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN
PADA KELUARGA PENERIMA MANFAAT PASCA GRADUASI
DI KABUPATEN SLEMANTujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: (1) keberlanjutan
Program Keluarga Harapan pada Keluarga Penerima Manfaat pasca graduasi (2)
pendampingan yang dilakukan oleh pendamping PKH sehingga bisa membuat KPM
sukses.
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan
lokasi penelitian di Dusun Goron, Mranggen, Margodadi, Seyegan; Dusun Kemloko,
Caturharjo, Sleman; Dusun Karanggawang, Girikerto, Turi; dan Dusun Banteran,
Donoharjo, Ngaglik. Subjek penelitian terdiri dari koordinator PKH Kabupaten
Sleman, KPM graduasi mandiri yang sukses, dan pendamping PKH. Pengumpulan
data menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti sebagai
instrumen penelitian dengan menggunakan pedoman observasi, pedoman wawancara,
dan pedoman dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi data,
penyajian data, dan menarik kesimpulan. Teknik keabsahan data yang digunakan
adalah teknik triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) keberlanjutan Program Keluarga
Harapan pada Keluarga Penerima Manfaat pasca graduasi ditandai dengan adanya
perubahan sikap dan perilaku KPM dalam memperbaiki tingkat kehidupannya; dapat
memiliki usaha mandiri dalam bidang industri pengolahan maupun perdagangan (2)
pendampingan yang dilakukan oleh pendamping PKH sehingga bisa membuat KPM
sukses meliputi kegiatan P2K2 terutama materi tentang pengelolaan keuangan
keluarga dan pemberian motivasi yang dilakukan sejak mendapatkan PKH sampai
KPM tidak menerima PKHAstri Harjiyanti2023-01-05T05:24:10Z2023-01-05T05:24:10Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76008This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/760082023-01-05T05:24:10ZMENINGKATKAN MINAT BACA
MASYARAKAT MELALUI PERPUSTAKAAN JALANAN
DI KABUPATEN KULON PROGO YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui minat baca masyarakat melalui
Perpustakaan Jalanan di Kulon Progo, mengetahui faktor pendukung dan
penghambat dalam meningkatkan minat baca masyarakat di Kulon Progo dan
mengetahui dampak dari meningkatkan minat baca masyarakat melalui
Perpustakaan Jalanan di Kulon Progo.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Pengumpulan
data dilakukan dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi dengan
subjek penelitian adalah ketua pengelola Perpustakaan Jalanan, Pengelola
Perpustakaan Jalanan, dan pengunjung Perpustakaan Jalanan Kulon Progo.
Analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif dengan langkah
pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan : 1) Upaya Meningkatkan
Minat Baca Masyarakat, 2) Faktor pendukung dan penghambat, 3) Dampak upaya
meningkatkan minat baca. Penelitian ini merupakan penelitian deksriptif dengan
pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode observasi, wawancara dan
dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) Upaya mengatasi
permasalahan minat baca masyarakat antara lain dengan memperbanyak koleksi
buku bacaan, perpustakaan keliling, dan fasilitas kopi gratis, bermain music dan
konser music, 2) Faktor pendukung antara lain: kesadaran untuk membaca buku,
dukungan teman yang merespon baik kegiatan membaca, sarana dan prasarana
yang cukup memadai, bantuan pendanaan, dan bantuan buku. Faktor penghambat
dipengaruhi oleh kebiasaan masyarakat lebih suka bermain gadget daripada
membaca buku, 3) Dampak yang terlihat antara lain: wawasan pengetahuan
masyarakat semakin luas, meningkatnya kesadaran minat baca di masyarakat,
intensitas membaca masyarakat sudah lebih baik dari sebelumnya, dan
bertambahnya pengunjung yang ingin membaca di Perpustakaan Jalanan Kulon
Progo karena fasilitas yang berbeda dengan Perpustakaan pada umumnya.Nurhidayah Siti Fatimah2023-01-05T02:58:35Z2023-01-05T02:58:35Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76001This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/760012023-01-05T02:58:35ZPEMBERDAYAAN BURUH GENDONG MELALUI PENDAMPINGAN
USAHA EKONOMI SIMPAN PINJAM DI YAYASAN
ANNISA SWASTI YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) proses pendampingan
usaha ekonomi simpan pinjam bagi buruh gendong di Yayasan Annisa Swasti; (2)
dampak pemberdayaan buruh gendong melalui pendampingan usaha ekonomi
simpan pinjam: (3) faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan
pendampingan usaha ekonomi simpan pinjam di Yayasan Annisa Swasti.
Pendekatan penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif
dengan subyek penelitian yaitu pengurus Yayasan Annisa Swasti, pendamping
lapangan Yayasan Annisa Swasti, dan buruh gendong yang mengikuti kegiatan
usaha ekonomi simpan pinjam. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik yang dilakukan dalam analisis
data adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Teknik yang
digunakan dalam pengujian keabsaan data adalah teknik triangulasi sumber dan
teknik.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) proses pendampingan usaha ekonomi
simpan pinjam bagi buruh gendong di Yayasan Annisa Swasti terdiri atas tahapan
pemberdayaan melalui pendampingan usaha ekonomi simpan pinjam, proses
perencanaan pendampingan usaha ekonomi simpan pinjam, proses pelaksanaan
pendampingan usaha ekonomi simpan pinjam, dan proses evaluasi pendampingan
usaha ekonomi simpan pinjam; (2) dampak pemberdayaan buruh gendong melalui
pendampingan usaha ekonomi simpan pinjam meliputi segi ekonomi, segi
pendidikan, dan segi kesehatan; (3) faktor pendukung pelaksanaan pendampingan
usaha ekonomi simpan pinjam di Yayasan Annisa Swasti adalah semangat buruh
gendong, keramahan pengurus serta pendamping lapangan, dan sarana prasarana
memadai. Sedangkan faktor penghambat yaitu ketidakstabilan dalam melakukan
angsuran yang sudah disepakati, pendanaan terbatas, dan sikap sensitif buruh
gendong.Anandya Citra Rusitayeni2023-01-05T02:27:17Z2023-01-05T02:27:17Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76004This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/760042023-01-05T02:27:17ZPEMBENTUKAN IDENTITAS DIRI AGAMA WARIA DI PONDOK
PESANTREN WARIA AL-FATAH YOGYAKARTA
(DARI PERSPEKTIF TEORI IDENTITAS DIRI ERICKSON DAN
MARCIA)Tujuan penelitian ini adalah: (1) mendeskripsikan proses pembentukkan
identitas diri agama waria di Pondok Pesantren Waria Al-Fatah Yogyakarta dari
perspektif teori identitas diri Erickson dan Marcia (2) mengetahui peran Pondok
Pesantren Waria Al-Fatah Kotagede terhadap pembentukan identitas diri agama
waria.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang berlokasi di Pondok
Pesantren Waria Al-Fatah Yogyakarta. Subyek dalam penelitian ini adalah waria,
keluarga waria, masyarakat, ustadz, serta ketua Pondok Pesantren Waria Al-Fatah
Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Peneliti sebagai instrumen utama yang dibantu
dengan pedoman wawancara, dokumentasi dan observasi. Teknik analisis data
yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Triangulasi yang digunakan untuk menguji keabsahan data dengan sumber dan
teknik.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) proses pembentukan identitas
diri agama waria yaitu meyakini diri sebagai waria ketika berada pada fase
kelima dalam Tahap Pembentukan Identitas Diri Erickson yaitu Identity vs Role
Confusion, latar belakang sosio-kultural waria, eksplorasi agama menunjukan
status identitas Identity Achievement Marcia, pemahaman agama, komitmen
beragama, bergabung dalam pondok pesantren, pemahaman identitas diri dalam
Islam, praktik beribadah lalu perubahan selama bergabung di pondok (2) peran
Pondok Pesantren Waria Al-Fatah terhadap pembentukan identitas agama waria
terbagi menjadi 3 diantaranya dimensi kognitif, dimensi afektif, dan dimensi
psikomotorik; faktor pendukung peran; faktor penghambat peran.Monica Pujiastuti2023-01-05T02:23:35Z2023-01-05T02:23:35Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76003This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/760032023-01-05T02:23:35ZPERAN KELUARGA DALAM MEMBIASAKAN NILAI KARAKTER
NASIONALISME PADA ANAK USIA DINIPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan gambaran peran keluarga
dalam membiasakan nilai karakter nasionalisme pada anak usia dini serta faktor
pendukung dan penghambat dalam pembiasaan nilai karakter nasionalisme pada
anak usia dini.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Subjek penelitian ini yaitu keluarga dalam hal ini orang tua yang
memiliki anak usia dini yang melakukan perannya dalam pembiasaan nilai
karakter nasionalisme pada anak usai dini. Pengumpulan data dilakukan dengan
metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Instrumen penelitian dalam
penelitian ini yaitu peneliti itu sendiri. Teknik analisis data yang digunakan adalah
teknik analisis data kualitatif dengan metode interaktif yang meliputi
pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan verifikasi serta penarikan
kesimpulan. Keabsahan data yang digunakan adalah triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran keluarga dalam membiasakan
nilai karakter nasionalisme pada anak usia dini meliputi melaksanakan peran
keluarga sebagai: (1) pendidik, yaitu mengajarkan sikap saling membantu dan
mengajarkan sikap menghormati perbedaan agama; (2) pendorong, yaitu
memberikan dorongan non-fisik berupa mengenalkan dan membebaskan anak
untuk aktif mengikuti kegiatan-kegiatan budaya yang ada di desa. Selain itu,
dorongan fisik yang dapat diberikan oleh keluarga untuk membiasakan nilai
karakter nasionalisme pada anak usia dini yaitu dengan mengenalkan dan
memakaikan pakaian tradisonal pada anak terutama ketika sedang mengikuti
kegiatan budaya serta mengenalkan dan memberikan makanan tradisonal pada
anak; (3) panutan, yaitu mengajarkan dan membiaskan anak untuk berkomunikasi
menggunakan bahasa daerah (bahasa Jawa) dan berperilaku yang sopan; (4)
pengawas, yaitu membatasi anak untuk bermain gadget dengan menggantinya
dengan mengenalkan dan mengajarkan permainan tradisional. Nilai-nilai
nasionalisme yang muncul melalui peran keluarga dalam membiasakan nilai
karakter nasionalisme pada anak usia dini meliputi sikap saling membantu
sesama, sikap menghormati perbedaan agama, berkomunikasi menggunakan
iii
bahasa daerah, membatasi anak bermain gadget, melestarikan permainan
tradisional, mencintai kesenian, tradisi dan budaya daerah serta mencintai produk
lokal. Faktor pendukung dan penghambat dalam pembiasaan nilai karakter
nasionalisme pada anak usia dini sebagai berikut: (1) faktor pendukung yaitu
pemahaman keluarga tentang nasionalisme dan kesadaran tentang pentingnya
nasionalsime, lingkungan kampung dan; (2) faktor penghambat yaitu pengaruh
globalisasi.Indah Shindyana Fadilla2023-01-05T02:18:29Z2023-01-05T02:18:29Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76002This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/760022023-01-05T02:18:29ZPARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PROGRAM WAHANA
KESEJAHTERAAN SOSIAL BERBASIS MASYARAKAT (WKSBM)
DI DESA MERDIKOREJOTujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan partisipasi masyarakat
terhadap program WKSBM di Desa Merdikorejo berdasrkan motivasi, bentuk,
tingkatan (2) mengetahui faktor yang mempengaruhi partisipasi msayarakat.
Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kuantitatif dengan lokasi di
beberapa WKSBM Desa Merdikorejo yang meliputi WKSBM Sejahtera, WKSBM
Amanah dan WKSBM Soka Mulya. Responden dalam penlitian ini adalah
masyarakat, baik pengurus maupun masyarakat umum yang tinggal di Dusun
dimana WKSBM tersebut berada. Pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan metode survei dengan instrumen yang berupa angket tertutup.
Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan statistik deskriptif dengan teknik
persentase.
Hasil penelitian meunjukan bahwa : (1) partisipasi masyarakat di Desa
Merdikorejo masuk kedalam kategori tinggi. Tingginya partisipasi masyarakat
dilatarbelakangi adanya kesadaran dari dalam diri masyarakat bahwa kegiatan yang
diselenggarakan oleh WKSBM bertujuan untuk menangani permasalahan sosial
yang ada di masyarakat;motivasi masyarakat di Desa Merdikorejo terlibat dalam
pelaksanaan kegiatan WKSBM didominasi dengan kesadaran dari diri
sendiri;bentuk partisipasi yang dominan diberikan masyarakat terhadap
pelaksanaan WKSBM dalam bentuk non fisik; tingkatan partisipasi masyarakat di
Desa Merdikorejo terhadap pelaksanaan WKSBM tergolong tinggi, namun pada
tingkat perencanaan masih rendah dibandingkan dengan tingkatan yang lainya (2)
faktor yang mempengaruhi masyarakat di Desa Merdikorejo terlibat dalam kegiatan
WKSBM adalah usia, jenis kelamin, pekerjaan, lamanya tinggal dan sarana
pendukung.Ari Fatma Warsi2023-01-05T02:07:49Z2023-01-05T02:07:49Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76000This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/760002023-01-05T02:07:49ZEVALUASI PROGRAM KEJAR PAKET C DI LEMBAGA PEMBINAAN
KHUSUS ANAK KELAS I KUTOARJOPenelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui evaluasi pelaksanaan program
kejar Paket C ditinjau dari tahapan masukan (antecedents). (2) ) mengetahui evaluasi pelaksanaan program kejar Paket C ditinjau dari tahapan proses (transactions).
(3) mengetahui evaluasi pelaksanaan program kejar Paket C ditinjau dari tahapan
hasil (outcomes) di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas I Kutoarjo.
Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi yang menggunakan model
Countenance Stake dengan jenis penelitian kuantitatif deskriptif. Model evaluasi
ini menggunakan tiga tahapan yaitu: tahapan Antecedents (masukan), transaction
(proses), dan outcomes (hasil). Subjek dari penelitian ini adalah pengelola program
kejar Paket C di LPKA Kelas I Kutoarjo, tutor program kejar Paket C di LPKA
Kelas I Kutoarjo , dan peserta didik program kejar Paket C di LPKA Kelas I
Kutoarjo. Data penelitian ini dikumpulkan melalui angket kuesioner. Uji reliabilitas
dalam penelitian ini menggunakan rumus alpha cronbach pada SPSS 20. Analisis
data penelitian ini menggunakan analisis data deskriptif kuantitatif.
Hasil dari evaluasi program kejar Paket C di LPKA Kelas I Kutoarjo dengan
model Countenance Stake ini menunjukkan (1) antecedents dari program kejar
Paket C di LPKA Kelas I Kutoarjo mendapatkan hasil Baik. (2) transaction
program kejar Paket C di LPKA Kelas I Kutoarjo mendapatkan hasil Baik. (3)
outcomes dari program kejar Paket C di LPKA Kelas I Kutoarjo mendapatkan hasil
Cukup Baik.Visca Trivia Octaviana Navyri2023-01-05T02:06:05Z2023-01-05T02:06:05Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75999This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/759992023-01-05T02:06:05ZINTERAKSI SOSIAL PEMUDA DALAM PENGEMBANGAN
ORGANISASI KARANG TARUNA DESA PLERET,
KECAMATAN PLERET, BANTUL, YOGYAKARTATujuan dari penelitian ini yaitu: (1)Untuk mengetahui bentuk interaksi
sosial pemuda karang taruna Desa Pleret dengan pihak internal dan pihak
eksternal karang taruna Desa Pleret, (2)Untuk mendeskripsikan hasil interaksi
sosial pemuda dalam karang taruna Desa Pleret.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif.
Subjek penelitian ini adalah ketua karang taruna, pengurus karang taruna, dan
anggota karang taruna Desa Pleret. Teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Uji keabsahan data dilakukan
dengan triangulasi sumber data. Teknik analisis data yang digunakan adalah
reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, bentuk interaksi sosial
pemuda karang taruna Desa Pleret dengan pihak internal dan pihak eksternal
karang taruna Desa Pleret yaitu: (1)bentuk kerja sama yaitu koalisi dan
kerukunan, seperti gotong royong dan saling tolong menolong dalam mencapai
tujuan organisasi karang taruna; (2)bentuk akomodasi yaitu mediation, dengan
mengundang pihak ketiga yang bersifat netral dalam menyelesaikan
pertentangan; (3)bentuk asimilasi seperti menghargai kebudayaan lain, memiliki
toleransi yang tinggi. Kedua, faktor pendukung interaksi sosial pemuda dalam
karang taruna Desa Pleret yaitu kepribadian ekstrovert pendidikan yang tinggi,
adanya pertemuan rutin, komunikasi yang lancar, adanya kantor sekretariat
karang taruna, adanya grup whatsapp. Ketiga, hasil interaksi sosial pemuda
dalam karang taruna Desa Pleret yaitu: (1)Kualitas SDM, pemuda memiliki
wawasan yang luas dengan adanya pelatihan dan sosialisasi dalam karang taruna;
(2)Produktivitas pemuda, keberhasilan kegiatan pendampingan program
BPPOM, pendataan golongan darah, dan pelatihan bagi kaum disabilitas yang
sudah sesuai perencanaan dan tepat sasaran; dan (3)Kualitas kerja, memiliki jiwa
pekerja keras, tidak mudah menyerah, dan saling membantu tugas antar masingmasing timRifka Pratiwi2023-01-05T02:04:29Z2023-01-05T02:04:29Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75998This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/759982023-01-05T02:04:29ZKETERLIBATAN ORANG TUA DALAM PEMBELAJARAN
ANAK USIA DINI DI BA AISYIYAH PALUR 1Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) bentuk keterlibatan orang tua di
BA Aisyiyah PALUR 1, dan (2) faktor pendukung dan faktor penghambat
mengoptimalkan keterlibatan orang tua di BA Aisyiyah Palur 1.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek
penelitian ini yaitu orang tua, pendidik dan kepala sekolah yang terlibat di BA Aisyiyah
Palur 1. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data kualitatif
dengan metode interaktif yang meliputi pengumpulan data, kondensasi data, display
data, dan verifikasi serta penarikan kesimpulan. Keabsahan data yang digunakan
adalah triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Bentuk keterlibatan orang tua berupa
komunikasi antara orang tua dan sekolah yang berwujud buku penghubung, pertemuan
orang tua dan grup whatsapp. (2) Faktor pendukung keterlibatan orang tua di BA
Aisyiyah Palur 1 yaitu keinginan orang tua , komunikasi yang terjalin dengan baik
antara orang tua dan sekolah, dukungan pembiayan dalam kegiatan anak, ide orang tua
menciptakan kegiatan anak di sekolah. (3) Faktor penghambatnya adalah kurangnya
respon dari orang tua dan pendidik, sikap acuh dari orang tua terhadap pembelajaran
anakNurul Kholifah2023-01-05T01:24:08Z2023-01-05T01:24:08Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75997This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/759972023-01-05T01:24:08ZPEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK USAHA
BERSAMA (KUBE) MANDIRI DI DESA BULUREJO KECAMATAN
SEMIN KABUPATEN GUNUNGKIDULPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pemberdayaan
masyarakat melalui Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Mandiri di Desa Bulurejo
Kecamatan Semin Kabupaten Gunungkidul ditinjau dari (1) tahapan
pemberdayaan masyarakat (2) dampak pemberdayaan masyarakat dan (3) faktor
pendukung dan faktor penghambat.
Penelitian ini menggunakan penelitian pendekatan deskriptif kualitatif
dengan lokasi penelitian di Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Mandiri Desa
Bulurejo Kecamatan Semin Kabupaten Gunungkidul. Subyek penelitian adalah
pendamping, pengurus, anggota dan keluarga KUBE. Dalam menentukan subyek
penelitian, peneliti menggunakan purposive sampling dan snowball sampling.
Pengumpulan data yang digunakan menggunakan observasi, wawancara serta
dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian
data dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data diperoleh melalui trianggulasi
sumber dan trianggulasi teknik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) tahapan pemberdayaan
masyarakat melalui KUBE memiliki 4 tahap yaitu; (a) penyusunan kelompok (b)
partisipasi membangun kelompok (c) penyelenggaraan pertemuan (d)
pengembangan hubungan, (2) dampak pemberdayaan masyarakat melalui KUBE
Mandiri dapat dilihat dari (a) aspek ekonomi (b) aspek pendidikan (c) aspek sosial
budaya, (3) faktor pendukung meliputi dukungan dari pemerintah desa, dinas
sosial, kementrian sosial, semangat dan saling mendukung antar anggota serta
dukungan dari keluarga dan masyarakat, sedangkan faktor penghambat meliputi
belum adanya mitra dalam pemasaran dan kurangnya modal.Nur Fatimah2023-01-05T01:20:15Z2023-01-05T01:20:15Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75995This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/759952023-01-05T01:20:15ZPENDIDIKAN LITERASI LINGKUNGAN HIDUP
(STUDI KASUS: KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT TIRTA
GUNA DUSUN BROJOLAN BARAT TEMANGGUNG)Tujuan penelitian ini adalah: (1) mengetahui proses pendidikan literasi
lingkungan hidup yang berlangsung pada masyarakat Dusun Brojolan Barat
Temanggung, (2) mengetahui hasil dari proses pendidikan literasi lingkungan hidup
masyarakat Dusun Brojolan Barat Temanggung.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang berlokasi di KSM
Tirta Guna Dusun Brojolan Barat Temanggung. Subjek dalam penelitian ini adalah
pengelola KSM Tirta Guna, masyarakat Dusun Brojolan Barat, dan tokoh
masyarakat Dusun Brojolan Barat. Pengumpulan data dilakukan menggunakan
metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti sebagai instrumen utama
yang dibantu dengan pedoman wawancara, dokumentasi dan observasi. Teknik
analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, display data, dan penarikan
kesimpulan. Trianggulasi yang digunakan untuk menguji keabsahan data dengan
sumber dan metode.
Hasil penelitian mnunjukan bahwa: (1) proses pendidkan literasi lingkungan
hidup terdiri dari 6 proses/tahapan yaitu: tahap persiapan yang terdiri dari
mempersiapkan petugas serta sarana dan prasarana, tahap pengkajian yang terdiri
dari proses analisis kebutuhan, tahap perencanaan yaitu tahap merencanakan
program, tahap pemfomalisasi yaitu tahap menentukan program, tahap pelaksanaan
yaitu tahap melaksanakan program yang sudah ditentukan, dan yang terakhir tahap
evaluasi yaitu tahap mengevaluasi program yang sudah dilaksanakan, (2) hasil
proses pendidikan literasi lingkungan hidup terdiri dari 4 dimensi/bidang yaitu:
bidang ekonomi, bidang sosial, bidang lingkungan, dan bidang pengembangan
sosial.Muhammad Faruq2023-01-05T01:18:29Z2023-01-05T01:18:29Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75994This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/759942023-01-05T01:18:29ZEVALUASI PROGRAM KEJAR PAKET C DI LEMBAGA PEMBINAAN
KHUSUS ANAK KELAS I KUTOARJOPenelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui evaluasi pelaksanaan program
kejar Paket C ditinjau dari tahapan masukan (antecedents). (2) ) mengetahui eval-
uasi pelaksanaan program kejar Paket C ditinjau dari tahapan proses (transactions).
(3) mengetahui evaluasi pelaksanaan program kejar Paket C ditinjau dari tahapan
hasil (outcomes) di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas I Kutoarjo.
Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi yang menggunakan model
Countenance Stake dengan jenis penelitian kuantitatif deskriptif. Model evaluasi
ini menggunakan tiga tahapan yaitu: tahapan Antecedents (masukan), transaction
(proses), dan outcomes (hasil). Subjek dari penelitian ini adalah pengelola program
kejar Paket C di LPKA Kelas I Kutoarjo, tutor program kejar Paket C di LPKA
Kelas I Kutoarjo , dan peserta didik program kejar Paket C di LPKA Kelas I
Kutoarjo. Data penelitian ini dikumpulkan melalui angket kuesioner. Uji reliabilitas
dalam penelitian ini menggunakan rumus alpha cronbach pada SPSS 20. Analisis
data penelitian ini menggunakan analisis data deskriptif kuantitatif.
Hasil dari evaluasi program kejar Paket C di LPKA Kelas I Kutoarjo dengan
model Countenance Stake ini menunjukkan (1) antecedents dari program kejar
Paket C di LPKA Kelas I Kutoarjo mendapatkan hasil Baik. (2) transaction
program kejar Paket C di LPKA Kelas I Kutoarjo mendapatkan hasil Baik. (3)
outcomes dari program kejar Paket C di LPKA Kelas I Kutoarjo mendapatkan hasil
Cukup Baik.Visca Trivia Octaviana Navyri2023-01-05T01:09:22Z2023-01-05T01:09:22Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75992This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/759922023-01-05T01:09:22ZMENINGKATKAN MINAT BACA
MASYARAKAT MELALUI PERPUSTAKAAN JALANAN
DI KABUPATEN KULON PROGO YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui minat baca masyarakat melalui
Perpustakaan Jalanan di Kulon Progo, mengetahui faktor pendukung dan
penghambat dalam meningkatkan minat baca masyarakat di Kulon Progo dan
mengetahui dampak dari meningkatkan minat baca masyarakat melalui
Perpustakaan Jalanan di Kulon Progo.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Pengumpulan
data dilakukan dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi dengan
subjek penelitian adalah ketua pengelola Perpustakaan Jalanan, Pengelola
Perpustakaan Jalanan, dan pengunjung Perpustakaan Jalanan Kulon Progo.
Analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif dengan langkah
pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan : 1) Upaya Meningkatkan
Minat Baca Masyarakat, 2) Faktor pendukung dan penghambat, 3) Dampak upaya
meningkatkan minat baca. Penelitian ini merupakan penelitian deksriptif dengan
pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode observasi, wawancara dan
dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) Upaya mengatasi
permasalahan minat baca masyarakat antara lain dengan memperbanyak koleksi
buku bacaan, perpustakaan keliling, dan fasilitas kopi gratis, bermain music dan
konser music, 2) Faktor pendukung antara lain: kesadaran untuk membaca buku,
dukungan teman yang merespon baik kegiatan membaca, sarana dan prasarana
yang cukup memadai, bantuan pendanaan, dan bantuan buku. Faktor penghambat
dipengaruhi oleh kebiasaan masyarakat lebih suka bermain gadget daripada
membaca buku, 3) Dampak yang terlihat antara lain: wawasan pengetahuan
masyarakat semakin luas, meningkatnya kesadaran minat baca di masyarakat,
intensitas membaca masyarakat sudah lebih baik dari sebelumnya, dan
bertambahnya pengunjung yang ingin membaca di Perpustakaan Jalanan Kulon
Progo karena fasilitas yang berbeda dengan Perpustakaan pada umumnyaNurhidayah Siti Fatimah2023-01-05T01:07:28Z2023-01-05T01:07:28Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75991This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/759912023-01-05T01:07:28ZIMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN PAUD RAMAH
LINGKUNGAN DI KB TUNAS HARAPAN PONJONG, GUNUNGKIDULPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi program pembelajaran
paud ramah lingkungan di KB Tunas Harapan Sladi Ponjong Gunungkidul. Deskripsi
meliputi perencanaan, pelaksanaan, pendukung dan penghambat, serta output dari
implementasi program pembelajaran ramah lingkungan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Subjek
dalam penelitian ini terdiri dari kepala paud, pengelola, pendidik, orangtua wali, dan warga
sekitar paud. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah kondensasi data, penyajian data, dan
verivikasi atau penarikan kesimpulan. Teknik keabsahan data menggunakan trianggulasi.
Hasil penelitian menunjukan 1) Program pembelajaran paud ramah lingkungan di KB
Tunas Harapan berawal dari adanya keinginan sekolah untuk melakukan inovasi
pembelajaran dalam rangka mengoptimalkan tumbuh kembang anak usia dini. 2) Tujuan
pembelajaran untuk menumbuhkan karakter anak yang cinta terhadap lingkungan sejak usia
dini dengan menggunakan pendekatan saintifik dengan cara mengamati, menanya
(questioning), mengumpulkan informasi(collecting), menalar/mengasosiasi (associating), dan
mengomunikasikan (communicating). 3) Perencanaan dengan menentukan tujuan
pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran dan persiapan sarana dan prasarana, 4) Program
pembelajaran ramah lingkungan telah diimplementasika di KB Tunas Harapan dengan
adanya komunikasi, struktur birokrasi, disposisi dan sumber daya yang ada. 5) Faktor
Pendukung Implementasi Program diantaranya adalah KB Tunas Harapan sebagai PAUD
percontohan di Kecamatan Ponjong, SDA & SDM di KB Tunas Harapan memadai,
Perencanaan & Kerjasama yang baik dengan pihak sekolah, orangtua, peserta didik, dan
instansi pendukung yang lain. Faktor penghambat program adalah masalah pendanaan yang
diatasi dengan mengajukan berbagai proposal bantuan. 7) Output dari pembelajaran adalah
perilaku anak yang berkembang dengan baik lebih menyayangi tanaman dan menjaga
lingkungannya sejak dini dengan pemanfaatan bahan bekas untuk menstimulasi 6 lingkup
perkembangan PAUD, serta terbentuknya karakter menjaga kelestarian lingkungan sejak
anak usia dini.Maulida Reformia Putri2023-01-05T00:55:50Z2023-01-05T00:55:50Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75989This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/759892023-01-05T00:55:50ZPEMBENTUKAN IDENTITAS DIRI AGAMA WARIA DI PONDOK
PESANTREN WARIA AL-FATAH YOGYAKARTA
(DARI PERSPEKTIF TEORI IDENTITAS DIRI ERICKSON DAN
MARCIA)Tujuan penelitian ini adalah: (1) mendeskripsikan proses pembentukkan
identitas diri agama waria di Pondok Pesantren Waria Al-Fatah Yogyakarta dari
perspektif teori identitas diri Erickson dan Marcia (2) mengetahui peran Pondok
Pesantren Waria Al-Fatah Kotagede terhadap pembentukan identitas diri agama
waria.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang berlokasi di Pondok
Pesantren Waria Al-Fatah Yogyakarta. Subyek dalam penelitian ini adalah waria,
keluarga waria, masyarakat, ustadz, serta ketua Pondok Pesantren Waria Al-Fatah
Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Peneliti sebagai instrumen utama yang dibantu
dengan pedoman wawancara, dokumentasi dan observasi. Teknik analisis data
yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Triangulasi yang digunakan untuk menguji keabsahan data dengan sumber dan
teknik.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) proses pembentukan identitas
diri agama waria yaitu meyakini diri sebagai waria ketika berada pada fase
kelima dalam Tahap Pembentukan Identitas Diri Erickson yaitu Identity vs Role
Confusion, latar belakang sosio-kultural waria, eksplorasi agama menunjukan
status identitas Identity Achievement Marcia, pemahaman agama, komitmen
beragama, bergabung dalam pondok pesantren, pemahaman identitas diri dalam
Islam, praktik beribadah lalu perubahan selama bergabung di pondok (2) peran
Pondok Pesantren Waria Al-Fatah terhadap pembentukan identitas agama waria
terbagi menjadi 3 diantaranya dimensi kognitif, dimensi afektif, dan dimensi
psikomotorik; faktor pendukung peran; faktor penghambat peranMonica Pujiastuti2023-01-04T08:02:26Z2023-01-04T08:02:26Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75985This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/759852023-01-04T08:02:26ZEVALUASI PROGRAM MENTORING TOKO ONLINE DI KELOMPOK
BELAJAR BERSAMA (KBB) BY TAN KIM GWANPenelitian ini bertujuan untuk menghasilkan analisis: 1) Evaluasi konteks : tujuan
diselenggarakannya program, kesesuaian tujuan program dengan kebutuhan peserta. 2)
Evaluasi masukan : karakteristik peserta,karakteristik narasumber, sarana dan prasarana,
pendanaan dan kurikulum. 3) Evaluasi Proses : jadwal pembelajaran, aktivitas narasumber,
aktivitas peserta, metode pembelajaran, dan partisipasi peserta. 4) Evaluasi produk: hasil
belajar peserta, dampak program, dan ketercapaian tujuan program. Penelitian
dilaksanakan dalam program mentoring online yang dibuat oleh Pak Tan Kim Gwan yang
diberi nama “Kelompok Belajar Bersama (KBB) By Tan Kim Gwan”
Penelitian ini merupakan jenis penelitian evaluatif dengan pendekatan kuantitatif.
Penelitian ini menggunakan pendekatan evaluasi program model CIPP yang dikembangkan
oleh Stufflebeam. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan observasi dan
kuesioner berupa pertanyaan tertutup dalam bentuk cheklist. Teknik analisis data yang
digunakan adalah dengan menghitung mean dan standar deviasi untuk penarikan
kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Evaluasi konteks (context) dari program
yang diselenggarakan oleh KBB by Tan Kim Gwan termasuk dalam kategori sedang dan
sudah sesuai dikarenakan tujuan program pengembangan profesionalisme mentor sudah
kategori baik. 2) Evaluasi masukan (input) dari program yang diselenggarakan oleh KBB
by Tan Kim Gwan termasuk dalam kategori sedang dan sudah sesuai dikarenakan input
tim, mentor, kurikulum serta sarana dan prasarana sudah kategori baik. Sedikit catatan pada
input sarana dan prasarana masih perlu adanya peninjauan terkait pengembangan
profesionalisme mentor. 3) Evaluasi proses (process) dari program yang diselenggarakan
oleh KBB by Tan Kim Gwan termasuk dalam kategori sedang dan sudah sesuai
dikarenakan penggunaan metode, media, materi, dan waktu pembelajaran dalam
pengembangan profesionalisme mentor sudah cukup baik. 4) Evaluasi produk (product),
kegiatan mentoring ini telah menghasilkan peserta didik yang mampu memahami
kompetensi yang telah diberikan. Dapat dilihat dalam keseharian, bahwa orang yang
mengikuti kegiatan mentoring berbeda dengan orang yang tidak mengikuti kegiatan
mentoring.Muhammad Kholis Rozaq Fahmawan2023-01-04T08:00:30Z2023-01-04T08:00:30Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75984This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/759842023-01-04T08:00:30ZEFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM KEJAR PAKET C DALAM
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DI SANGGAR
KEGIATAN BELAJAR (SKB) KOTA YOGYAKARTATujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mendeskripsikan efektivitas
pelaksanaan program kejar paket C dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik
di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kota Yogyakarta (2) Untuk mendeskripsikan
faktor yang memengaruhi terjadinya efektivitas pelaksanaan program kejar paket
C di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kota Yogyakarta.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan jenis penelitian desktiptif.
Subjek penelitian ini adalah Kepala SKB Kota Yogyakarta, pengelola program
kejar paket C, dan peserta didik program kejar paket C. Teknik pengumpulan data
adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Uji keabsahan data dilakukan
dengan triangulasi sumber dan data. Teknik analisis data yang digunakan adalah
pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Efektivitas program kejar paket C
dilihat dari kesesuaian antara perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi yang telah
berjalan sesuai yang ditentukan terhadap komponen pembelajaran meliputi:
terlaksana proses penerimaan peserta didik baru yang mengacu pada peraturan
pemerintah, kualifikasi tutor dari tingkat pendidikan sudah terpenuhi, penetapan
kurikulum, Silabus dan RPP sesuai standar mutu, sarana prasarana yang
mendukung pembelajaran, dan pembiayaan yang digunakan memenuhi kebutuhan
pembelajaran. (2) Faktor yang memengaruhi efektivitas terdapat faktor
pendukung: peserta didik memiliki motivasi belajar, terpenuhinya SDM tutor yang
berkompeten, iklim pembelajaran yang kondusif dan nyaman, sarana prasarana
memadai untuk proses pembelajaran, tercukupinya pembiayaan dari pemerintah.
Faktor Pengahambat: rendahnya kehadiran peserta didik, kesibukan tutor yang
dapat menghambat proses pembelajaran, kurang disiplin administrasi dalam
pembuatan silabus dan RPP, sarana prasarana belum optimal, adanya pengeluaran
diluar anggaran yang dirancang.Feti Diana Mandasari2023-01-04T07:55:26Z2023-01-04T07:55:26Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75983This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/759832023-01-04T07:55:26ZPENGELOLAAN DESA WISATA TAMAN PELANGI
DUSUN BEMBEM DESA TRIMULYO KECAMATAN JETIS
KABUPATEN BANTULTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan
pengelolaan Desa Wisata Taman Pelangi Dusun Bembem yang meliputi:
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan serta mengetahui
faktor pendukung dan faktor penghambat dalam pengelolaannya.
Penelitian ini dirancang dalam bentuk deskriptif kualitatif yang berlokasi
di Desa Wisata Taman Pelangi Dusun Bembem, Desa Trimulyo, Kecamatan Jetis,
Kabupaten Bantul. Subyek dalam penelitian ini adalah pengurus Desa Wisata,
tempat (Desa wisata Taman Pelangi), serta peristiwa yang menjadi subjek
penelitian (pengelolaan Desa Wisata Taman Pelangi). Penelitian ini dilaksanakan
dengan menggunakan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan
dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi, display data, dan
penarikan kesimpulan. Keabsahan data dengan triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) proses pengelolaan Desa wisata
Taman Pelangi Dusun Bembem sudah berjalan dengan baik, namun belum secara
optimal karena masih terdapat beberapa faktor pendukung dan faktor penghambat
yang mempengaruhi pengelolaan baik eksternal dan internal. Poses pengelolaan
meliputi: (a) perencanaan, (b) pengorganisasian, (c) pelaksanaan, dan (d)
pengawasan. 2) Faktor pendukung dalam pengelolaan Desa Wisata Taman
Pelangi dikategorikan menjadi dua yaitu faktor internal (berupa sumber daya
manusia melalui kesadaran dan kemauan masyarakat, adanya potensi sumber daya
alam, sumber daya keuangan, promosi, produk wisata, serta minat khusus seperti:
hiburan dan hadiah gratis pada acara tertentu), faktor eksternal (berupa kunjungan
wisatawan, keindahan wisata buatan). 3) Faktor penghambat pengelolaan Desa
Wisata Taman Pelangi pada faktor internal yaitu (akses jalan yang sempit, lahan
parkir yang kurang memadai, tanah wisata tanah sewa) dan faktor eksternalnya
yaitu (belum adanya kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten serta adanya
bencana banjir). Berdasarkan temuan tersebut, maka diperlukan upaya untuk
meningkatkan pengelolaan Desa Wisata Taman Pelangi Dusun BembemNUVIA ULFAH NUVIA ULFAH2023-01-04T07:35:25Z2023-01-04T07:35:25Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75982This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/759822023-01-04T07:35:25ZPENGUATAN LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN (LKP) KENCANA
UNGU SEBAGAI PELAYANAN PUBLIKPenelitian ini bertujuan untuk: (1) Mendeskripsikan penguatan organisasi
yang dilakukan oleh Lembaga Kursus dan Pelatihan Kencana Ungu sebagai layanan
masyarakat. (2) Mengidentifikasi keberhasilan dan hambatan Lembaga Kursus dan
Pelatihan Kencana Ungu dalam melayani masyarakat.
Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Informan penelitian
antara lain Pimpinan LKP Kencana Ungu, instruktur, pengelola, siswa kursus, dan
masyarakat/ pengguna jasa LKP. Instrumen penelitian adalah peneliti sendiri.
Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik
pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi teknik dan triangulasi
sumber. Analisis data bersifat induktif dengan menemukan data-data yang diolah
hingga menjadi kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) LKP Kencana Ungu membangun
penguatan organisasi dengan PSDM yang meliputi: (a) Penerapan perilaku
organisasi yang sehat dengan keterampilan sosial yang dibuktikan dengan
keterampilan berkomunikasi. (b) Kepemimpinan dan manajemen organisasi dengan
sistem demokratis. (c) Mengikuti lomba kinerja instruktur. (2) Identifikasi
keberhasilan dan kelemahan LKP, yaitu: (a) Faktor pendukung yang ada di LKP
Kencana Ungu yaitu: tersedianya SDM unggul, instruktur kursus dan pelatihan
profesional di bidangnya, pelayanan prima. (b) Faktor penghambat bagi LKP
Kencana Ungu yaitu munculnya pesaing-pesaing baru dan banyak siswa kursus
yang tidak disiplin pada saat datang mengikuti kursus karena berbagai alasan.Irma Rositasari2023-01-04T07:26:51Z2023-01-04T07:26:51Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75981This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/759812023-01-04T07:26:51ZPERAN KELUARGA DALAM MENCEGAH KENAKALAN REMAJA
DI DESA KAMONGAN, SRUMBUNG, MAGELANGPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan : (1) Bentuk kenakalan
remaja di Desa Kamongan, (2) Peran keluarga dalam mencegah kenakalan remaja
di Desa Kamongan, (3) Faktor pendukung dan penghambat peran keluarga dalam
mencegah kenakalan remaja di Desa Kamongan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologis. Lokasi
penelitian di Desa Kamongan, Srumbung, Magelang. Subyek penelitian ini adalah
Kepala Desa, 1 Kepala RT, 1 tokoh masyarakat, 6 orangtua, dan 9 remaja di Desa
Kamongan. Teknik Pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan
dokumentasi dengan menguji keabsahan data menggunakan triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukan bahwa : (1) Bentuk kenakalan remaja yang
terjadi di Desa Kamongan yaitu perkelahian antar remaja, balapan liar, minumminuman keras dan penyalahgunaan obat-obatan dll. (2) Peran keluarga dalam
mencegah kenakalan remaja yaitu orangtua sabagai pendidik, pelindung, pengarah,
penasehat, dan penanggung jawab. (3) Faktor pendukung mencegah kenakalan
remaja di Desa Kamongan yaitu larangan menjual miras dan sejenisnya, adanya
karang taruna, remaja masjid, dan kegiatan kerja bakti. Faktor penghambat
mencegah kenakalan remaja di Desa Kamongan yaitu orang tua yang kurang tegas
dalam mendidik, terlalu memanjakan dan membebaskan anak, serta situasi
lingkungan dan pergaulan remaja yang kurang baik.Riyadina Yahya Riyadina Yahya2023-01-03T08:59:43Z2023-01-03T08:59:43Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75969This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/759692023-01-03T08:59:43ZKETERLIBATAN ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN
KREATIVITAS ANAK USIA DINI PADA KELOMPOK BERMAIN (KB)
SALMA UPT SPNF SKB KOTA YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: 1) Keterlibatan orang
tua dalam mengembangkan kreativitas anak usia dini; 2) Faktor penghambat
keterlibatan orang tua dalam mengembangkan kreativitas anak usia dini; 3) Faktor
pendukung keterlibatan orang tua dalam mengembangkan kreativitas anak usia dini
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan subjek
penelitian terdiri dari ketua KB Salma, pendidik, orang tua peserta didik, dan anak
usia dini kelompok besar. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan berupa
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui tahap
reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data diuji
menggunakan trianggulasi sumber dan teknik.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) bentuk keterlibatan orang tua di
sekolah KB Salma diantaranya Orang tua KB Salma yang memiliki keterlibatan baik
dapat diketahui dengan a) keikutsertaan orang tua berpartisipasi mengikuti berbagai
kegiatan yang diadakan disekolah, b) keterlibatan orang tua mengikuti program
parenting sekolah, dan c) keikutsertaan orang tua dalam kegiatan informal seperti
acara besar baksos, tujubelasan, dan kegiatan kartinian. (2) Hasil dari keterlibatan
orang tua dengan kreativitas anak usia dini yaitu a) kemampuan anak berkreasi dan
mengembangkan permainan bagun geometri, b) kemampuan anak menyusun
permainan puzzle, c) kemampuan anak berimajinasi dan merangkai cerita
mengemasnya menjadi sebuah permainan berkelompok dengan memanfaatkan APE
yg dibuatnya sendiri. (3) Faktor penghambat keterlibatan orang tua yaitu a) belum
utuhnya kesadaran orang tua dalam mengembangkan kreativitas anak usia dini dan
kurangnya partisipasi kegiatan pendidikan anak, b) kondisi finansial orang tua yang
kurang menentu, dan c) keterbatasan waktu orang tua karena kesibukan bekerja atau
kesibukan mengurus rumah. (4) Faktor pendukung keterlibatan orang tua yaitu a)
orang tua memiliki kepedulian memaksimalkan proses tumbuh kembang anak, b)
orang tua memiliki harapan agar anak dapat membentuk pribadi dan memiliki bakat
yang sesuai, c) lingkungan sekolah yang ramah lagi nyaman mempengaruhi
keterlibatan orang tua di sekolah.Arsari Putri Dewanti2023-01-03T08:58:12Z2023-01-03T08:58:12Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75968This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/759682023-01-03T08:58:12ZPERAN EDUKATIF AKTOR PEMBERDAYAAN DALAM
MENGEMBANGKAN WISATA EDUKASIDalam mengembangkan wisata edukasi, diperlukannya peran aktor dalam aspek
edukatif untuk mendukung kelancaran sebuah proses pelaksanaan dengan besic
pemberdayaan seperti ini. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mendeskripsikan peran
edukatif aktor pemberdayaan dalam mengembangkan wisata edukasi, dan 2) hasil
pelaksanaan peran edukatif aktor pemberdayaan dalam mengembangkan wisata edukasi.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif.
Pemilihan subjek penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive sampling yang
meliputi pengelola, aktor, pengurus/karyawan, masyarakat, dan konsumen di Kampung
Flory. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara,
dan dokumentasi. Analisis data menggunakan model Miles dan Huberman, yakni reduksi
data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Triangulasi yang dilakukan untuk
menjelaskan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi metode.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) Peran edukatif aktor pemberdayaan dalam
mengembangkan wisata edukasi dilakukan dengan rangkaian kegiatan penyadaran
masyarakat, kegiatan pengelolaan wisata edukasi, kegiatan penguatan, dan organisasi
pengelola. 2) Hasil pelaksanaan peran edukatif aktor pemberdayaan dalam
mengembangkan wisata edukasi berupa adanya kesadaran, informasi yang didapatkan,
konfrontasi dan beragam pelatihan. Adapun faktor pendukung peran edukatif aktor
pemberdayaan dalam mengembangan wisata edukasi ini yaitu keterlibatan masyarakat
dan dukungan dari dinas terkait. Faktor penghambat yaitu tingkat usia/pendidikan serta
waktu/situasi. Oleh karenanya, perlu usaha memaksimalkan peran edukatif aktor dari
hasil penelitian yang telah dilakukan terutama terkait SDM.Fitri Budi Lestari2023-01-03T08:55:18Z2023-01-03T08:55:18Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75967This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/759672023-01-03T08:55:18ZPENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN PEMAHAMAN GENDER
ORANG TUA TERHADAP POLA PENGASUHAN ANAK DI KELUARGATujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) apakah terdapat
pengaruh antara tingkat pendidikan formal orang tua dan pemahaman gender
orang tua secara bersamaan terhadap pola asuh di keluarga pada wali murid TK
Al I’dad An Nuur, (2) pengaruh antara tingkat pendidikan formal orangtua
terhadap pola asuh di keluarga pada wali murid TK Al I’dad An Nuur, (3)
pengaruh antara pemahaman gender orang tua terhadap pola asuh di keluarga
pada wali murid TK Al I’dad An Nuur.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Populasi
penelitian ini adalah wali murid TK Al I’dad An Nuur yang berjumlah 99 wali
murid. Sampel penelitian ini sebanyak 78 wali murid yang ditentukan dengan
rumus Isaac dan Michael dengan taraf kesalahan 5%. Selanjutnya sampel
diambil menggunakan teknik simple random sampling. Data dikumpulkan
menggunakan pengukuran tingkat pendidikan, skala pemahaman gender, dan
skala pola asuh. Analisis data dilakukan dengan analisis korelasi product
moment dan regresi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) terdapat pengaruh positif dan
signifikan pengaruh antara tingkat pendidikan formal orangtua dan pemahaman
orang tua tentang gender secara bersamaan terhadap pola asuh di keluarga,
ditunjukkan dengan persamaan regresi bergandanya yaitu Y= 75,80 + 1,396X1
+ 0,401X2, nilai signifikansi (sig.) sebesar 0,004 < 0,05, nilai korelasi (R)
sebesar 0,372 sedangkan perolehan R Square sebesar 0,138, artinya pengaruh
variabel tingkat pendidikan dan variabel pemahaman gender secara bersamaan
terhadap variabel pola asuh sebesar 13,8% sedangkan 86,2% pola asuh di
keluarga dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian, (2)
terdapat pengaruh positif dan signifikan antara tingkat pendidikan formal orang
tua terhadap pola asuh di keluarga, ditunjukkan dengan persamaan regresi
liniernya yaitu Y= 75,80 + 1,396X1, serta nilai signifikansi (sig.) 0,034 < 0,05,
(3) terdapat pengaruh positif dan signifikan pengaruh antara pemahaman orang
tua tentang gender terhadap pola asuh di keluarga, ditunjukkan dengan
persamaan regresi liniernya yaitu Y= 75,80 + 0,401X2, serta nilai signifikansi
(sig.) 0,040 < 0,05.Erika Anggraini Neng Tyas2023-01-03T08:53:30Z2023-01-03T08:53:30Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75966This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/759662023-01-03T08:53:30ZPENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS MASYARAKAT
(STUDI KASUS PENGELOLAAN OBJEK WISATA ALAM
GREEN VILLAGE GEDANGSARI)Tujuan penelitian ini adalah: (1) mendeskripsikan pengembangan pariwisata
berbasis masyarakat di objek wisata alam Green Village Gedangsari dan (2) faktor
yang mempengaruhi pengembangan pariwisata berbasis masyarakat di objek
wisata alam Green Village Gedangsari.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus.
Sifat data yang dikupulkan berupa data deskripstif. Subyek penelitian ini adalah
Pemerintah Desa Mertelu, Pengelola Kelompok Sadar Wisata Tri Manunggal,
tokoh masyarakat dan wisatawan. Pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Peneliti merupakan
instrumen utama dalam melakukan penelitian yang dibantu oleh pedoman
wawancara, pedoman observasi, dan pedoman dokumentasi. Teknik yang
digunakan dalam analisis data adalah display data, reduksi, dan penarikan
kesimpulan. Teknik yang digunakan untuk keabsahan data dalam penelitian ini
adalah triangulasi sumber dan triangulasi metode.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) pengembangan pariwisata di objek
wisata alam Green Village Gedangsari diawali dengan langkah-langkah
pengembangan yang meliputi penyadaran, pemberdayaan dan pembinaan SDM.
Upaya pengembangan pariwisata berbasis masyarakat berupa masyarakat terlibat
dalam pengembangan pariwisata untuk mempertajam dan memantapkan citra
pariwisata dengan peningkatan pemasaran melalui media sosial dan aksesbilitas.
Kegiatan untuk meningkatkan mutu pelayanan yakni : studi banding, sosialisasi
sapta pesona wisata, pelatihan bahasa inggris, pelatihan pengoperasian flying fox,
senantiasa menerapkan sikap sopan santun, penanaman pohon dan reresik
berbarengan.(2) Faktor pendukung dalam pengembangan pariwisata berbasis
masyarakat di objek wisata alam Green Village Gedangsari meliputi keberadaan
tokoh penggerak, keberadaan ikon wisata, pendanaan dan keterlibatan masyarakat
lokal. Sementara itu terdapat juga faktor penghambat yakni belum ada kerjasama
pihak swasta, sumber daya manusia yang kurang kompeten, sikap masyarakat dan
minimnya pendanaanFitri Wijayati Fitri Wijayati2023-01-03T08:51:50Z2023-01-03T08:51:50Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75965This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/759652023-01-03T08:51:50ZSTRATEGI KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANGTUA DI KB
DHARMAYOGA SANTI UNYTujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan (1) bentuk komunikasi
guru dengan orangtua di KB Dharmayoga Santi UNY. (2) respon orangtua
terhadap strategi komunikasi yang dikembangkan di KB Dharmayogasanti UNY.
(3) upaya KB Dharmayoga Santi UNY dalam meningkatkan komunikasi guru
dengan orangtua.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini
dilaksanakan di KB Dharmayoga Santi UNY. Desain penelitian yang digunakan
adalah studi kasus. Subjek penelitian ini adalah 2 orangtua siswa dan 1 guru
sebagai kepala sekolah. Objek penelitian ini adalah strategi komunikasi guru
dengan orangtua. Tekhnik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi
dan wawancara. Instrumen pengumpulan data terdiri atas pedoman observasi dan
pedoman wawancara. Analisis data dilakukan secara deskriptif. Tahap analisis
data tersebut adalah mencakup data reduction, data display, dan conclusion
drawing/verification.
Hasil penelitian ini adalah (1) bentuk komunikasi orangtua dan guru yang
dilaksanakan adalah komunikasi melalui group Whatsapp, program parenting dan
komunikasi langsung. (2) respon orangtua menunjukan orangtua jarang merespon
informasi yang disampaikan oleh guru melalui group whatshapp. Informasi telah
diberikan mengenai perkembangan anak, kegiatan anak ataupun informasi
mengenai kegiatan parenting. Beberapa orangtua telah membaca informasi
tersebut namun enggan merespon. Kegiatan parenting yang seharusnya dihadiri
17 orangtua siswa hanya dihadiri 8 orangtua siswa. Perizinan keterlambatan
penjemputan anak, beberapa orangtua tidak dikomunikasikan. (3) upaya yang
dilakukan untuk meningkatkan komunikasi memaksimalkan program parenting
dan group whatshapp sebagai media komunikasi. memberikan sanksi berupa
denda jika terlambat dan tidak izin. Guru memaksimalkan komunikasi secara
langsung dengan orangtua saat jam mengantar dan menjemput anakSUSI SUSI2023-01-03T08:45:15Z2023-01-03T08:45:15Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75964This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/759642023-01-03T08:45:15ZPELATIHAN BUDIDAYA SAYURAN HIDROPONIK
(STUDI KASUS TARUNA TANI DESA SIHARJO)Tujuan penelitian ini adalah: (1) mendeskripsikan proses pelatihan
budidaya sayuran hidroponik di Taruna Tani Sriharjo, (2) mendiskripsikan hasil
pelatihan budidaya sayuran hidroponik di Taruna Tani Sriharjo.Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif yang berlokasi di Sriharjo, Imogiri, Bantul
(Taruna Tani Sriharjo). Pengumpulan data dilakukan menggunakan metode
wawancara, observasi,dan dokumentasi. Peneliti sebagai instrumen utama yang
dibantu dengan pedoman wawancara, dokumentasi dan observasi. Teknik analisis
data yang digunakan yaitu reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan.
Trianggulasi yang digunakan untuk menguji keabsahan data dengan triangulasi
sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) proses pelatihan budidaya
sayuran hidroponik meliputi a) analisis kebutuhan, yaitu melihat permasalahan
pemuda kemudian memberikan solusi dengan pelatihan budidaya sayuran
hidroponik, b) desain pendekatan penelitian, yaitu merancang kegiatan
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran, c) pengembangan materi,
yaitu menyusun materi pelatihan budidaya sayuran hidroponik dengan melihat
tujuan dari pelatihan budidaya sayuran hidroponik, d) pelaksanaan pelatihan ,
yaitu melaksanakan pembelajaran sesuia dengan desain pelatihan, dalam tahap ini
narasumber menjadi aktor terpenting, e) evaluasi, yaitu melihat kekurangan
selama proses pelatihan, evaluasi dilaukan bersama-sama dengan pengurus Taruna
Tani Sriharjo, narasmber, dan peserta pelatihan. (2) hasil dari proses pelatihan
meliputi a) indikator penilaian, yaitu kesesuain pelatihan budidaya sayuran
hidroponik dengan kebutuhan yang dihadapi pemuda, b) indikator pelaksanaan,
yaitu melihat aspek-aspek seperti target peserta program, pelatih, media, prinsip
pembelajaran, dimana program dilaksanakan, c) indikator evaluasi, yaitu melihat
apakah hasil dari pelatihan sudah sesuai dengan tujuan pelatihan, dengan hasil
pemuda memiliki keterampilan budidaya sayuran hidroponik dan sikap yang
bertanggung jawab.Nur Eva Yuliana2023-01-03T08:36:58Z2023-01-03T08:36:58Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75661This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/756612023-01-03T08:36:58ZIMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BEYOND CENTER AND
CIRCLE TIME (BCCT) DI KELOMPOK BERMAIN SALMA SKB KOTA
YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Implementasi model
pembelajaran Beyond Center and Circle Time (BCCT) di Kelompok Bermain
Salma SKB Kota Yogyakarta, (2) Faktor pendukung dan penghambat
implementasi model pembelajaran Beyond Center and Circle Time (BCCT) di
Kelompok Bermain Salma SKB Kota Yogyakarta.
Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif
dengan subyek dalam penelitian ini adalah pengelola, pendidik, dan peserta didik
Kelompok Bermain Salma. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan
metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang
digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Teknik keabsahan
data menggunakan perpanjangan keikutsertaan, ketekunan pengamatan, dan
triangulasi.
Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa: (1) Implementasi model
pembelajaran Beyond Center and Circle Time (BCCT) di Kelompok Bermain
Salma SKB Kota Yogyakarta dilakukan dengan tiga aspek, yaitu : (a)
perencanaan, yaitu pendidik membuat RPPH, pendidik menata alat dan bahan
main yang akan digunakan, (b) pelaksanaan pembelajaran berdasarkan 4 pijakan,
yaitu pijakan lingkungan main, pijakan sebelum main, pijakan saat main, dan
pijakan setelah main, (c) evaluasi pembelajaran menggunakan catatan anekdot,
narasi deskripsi, portofolio, checklist dan rapot ; (2) Faktor pendukung dalam
pelaksanaan pembelajaran Beyond Center and Circle Time (BCCT) adalah: (a)
Fasilitas APE yang ada sudah cukup lengkap sehingga sangat mendukung proses
pembelajaran, (b) Hubungan interaksi yang terjalin antara pendidik dengan
orangtua sangat baik, (c) Kurikulumnya sudah terstruktur sehingga memudahkan
pendidik dalam membuat RPPM maupun RPPH, sedangkan faktor
penghambatnya adalah: (a) ruangan kelas yang diberi sekat sehingga membuat
proses pembelajaran kurang nyaman, (b) anak yang terlalu pHeni Puji Astuti2023-01-03T08:32:48Z2023-01-03T08:32:48Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75949This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/759492023-01-03T08:32:48ZPELAKSANAAN PROGRAM KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE)
MANDIRI DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT DI DESA BULUREJO KECAMATAN SEMIN
KABUPATEN GUNUNGKIDULPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) pelaksanaan program
Kelompok Usaha Bersama (KUBE) “Mandiri” dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat, dan (2) faktor pendukung dan faktor penghambat pelaksanaan
program Kelompok Usaha Bersama (KUBE) “Mandiri” dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Subjek penelitian ini adalah pengurus (ketua, sekertaris, bendahara, dan
pendamping), anggota kelompok, serta tokoh masyarakat yang tau tentang
Kelompok Usaha Bersama (KUBE) “Mandiri”. Teknik pengumpulan data
menggunakan observasi, dokumentasi, dan wawancara. Teknik analisis data yang
digunakan meliputi pengumpulan data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Keabsahan data yang digunakan adalah triangulasi sumber dan triangulasi metode.
Hasil penelitian menunjukan bahwa : (1) pelaksanaan program Kelompok
Usaha Bersama (KUBE) “Mandiri” dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat dilakukan dalam tiga tahap yaitu: perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi. (2) faktor pendukung pelaksanaan program Kelompok Usaha Bersama
(KUBE) “Mandiri” dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat adalah
dukungan dari pemerintah kecamatan, dinas sosial kabupaten dan kementrian
sosial (BBPPKS) serta adanya semangat dari anggota. Sedangkan faktor
penghambat adalah kurangya dana atau modal belum optimalRefinna Isnaeni R2023-01-03T08:30:58Z2023-01-03T08:30:58Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75951This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/759512023-01-03T08:30:58ZIMPLEMENTASI PROGRAM KELAS KOMUNITAS DI HOMESCHOOLING
PRIMAGAMA YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) proses implementasi
program Kelas Komunitas yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
program, serta (2) faktor pendukung dan penghambat implementasi Kelas Komunitas
di Homeschooling Primagama Yogyakarta.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan lokasi
penelitian di Homeschooling Primagama Yogyakarta. Informan di dalam penelitian ini
meliputi pengelola homeschooling, tutor/mentor siswa homeschooling, orangtua siswa
homeschooling (homeschooler), dan siswa homeschooling (homeschooler). Informan
dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Kriteria informan narasumber yang
dipilih memiliki karakteristik narasumber yang berperan aktif dan terlibat langsung
mengikuti program Kelas Komunitas Homeschooling Primagama. Metode
pengumpulan data yang digunakan meliputi wawancara, observasi, dan kajian
dokumentasi. Keabsahan data diperiksa dengan menggunakan triangulasi sumber dan
triangulasi metode.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pelaksanaan pembelajaran Kelas
Komunitas di Homeschooling Primagama meliputi pertemuan awal berupa proses
assesement; pengaturan jadwal yang dilakukan selama tiga kali seminggu;
pembelajaran dilakukan dalam satu kelas yang dibatasi maksimal 10 siswa; serta
pengaturan posisi duduk siswa dengan formasi konferensi. Kurikulum yang digunakan
dalam pembelajaran Kelas Komunitas di Homeschooling Primagama ialah kurikulum
KTSP 2006 dan Kurikulum 2013 yang dikolaborasikan dengan kurikulum lain yaitu
Kurikulum Cambrigde dan kurikulum inklusi, serta kurikulum vokasi yang
diwujudkan dalam kegiatan ekstrakulikuler. (2) Faktor pendukung implementasi
program Kelas Komunitas di Homeschooling Primagama meliputi; adanya programprogram pendukung, catatan psikologi siswa sebagai acuan tutor untuk menentukan
metode pembelajaran, serta motivasi belajar siswa. Ditemukan juga beberapa faktor
penghambatnya antara lain; tidak tersedianya beberapa fasilitas utama pendukung
kegiatan pembelajaran, terjadinya miskomunikasi antara Homeschooling Primagama
dengan orangtua homeschooler dikarenakan kesibukan orangtua siswa, dan perilaku
indispliner siswaMeythria Chairun Nissa2023-01-03T07:53:43Z2023-01-03T07:53:43Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75963This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/759632023-01-03T07:53:43ZPEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI KELOMPOK WANITA
TANI GULA SEMUT DENGAN SISTEM PERDAGANGAN FAIRTRADE
SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN EKONOMI KELUARGA DI DESA
SOMOREJO, BAGELEN, PURWOREJOPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Proses pelaksanaan
pemberdayaan perempuan dengan pemanfaatan sistem perdagangan Fairtrade di
KWT Gula Semut Putri Wonokerso, (2) Hasil pemanfaatan sistem perdagangan
Fairtrade pada pemberdayaan perempuan di KWT Gula Semut Putri Wonokerso
terhadap upaya peningkatan ekonomi keluarga, (3) Faktor pendukung dan faktor
penghambat di KWT Gula Semut PWK.
Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif. Subjek dalam penelitian yaitu
Pengurus Kelompok Wanita Tani Gula Semut Putri Wonokerso, Anggota KWT
Putri Wonokerso, Pemerintah Desa Somorejo, Ketua Koperasi Kalmatera yang
ditentukan dengan teknik purposive sampling. Metode pengumpulan data dengan
wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan teknik
pengumpulan data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa:(1) Proses pelaksanaan
pemberdayaan perempuan di KWT Gula Semut PWK dalam meningkatkan
keadaan ekonomi keluarga dilakukan melalui lima tahapan pelaksanaan
pemberdayaan yaitu: Tahap Identifikasi Kebutuhan, Perencanaan, Pelaksanaan
dan Evaluasi. (2) Hasil pemanfaatan sistem perdagangan Fairtrade yaitu
dilakukan melalui sepuluh prinsip perdagangan Fairtrade dan bermanfaat dalam
peningkatan keterampilan, pengetahuan, peningkatan peran pada perempuan,
kepercayaan diri dan peningkatan keadaan ekonomi rumah tangga. (3) Faktor
pendukung pemberdayaan perempuan yang terdapat di KWT Gula Semut Putri
Wonokerso yaitu: anggota mudah diarahkan, semangat belajar tinggi, kualitas
pengurus baik, adanya Koperasi Kalmatera dan Fairtrade. Faktor penghambatnya
yaitu: cuaca buruk, kurangnya fasilitas bagi yang belum terdaftar standar
Fairtrade, akses jalan yang sulit, kesadaran anggota mematuhi SOP. Solusi yang
dilakukan yaitu: memisahkan berdasarkan kualitas, menanam tanaman buah,
meminta bantuan anggota keluarga, membeli alat mandiri dan mematuhi SOP.Ike Nanda Saputra2023-01-03T07:50:32Z2023-01-03T07:50:32Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75962This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/759622023-01-03T07:50:32ZKEBERLANJUTAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN
PADA KELUARGA PENERIMA MANFAAT PASCA GRADUASI
DI KABUPATEN SLEMAN
(Studi Kasus pada 4 Keluarga Penerima Manfaat)Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: (1) keberlanjutan
Program Keluarga Harapan pada Keluarga Penerima Manfaat pasca graduasi (2)
pendampingan yang dilakukan oleh pendamping PKH sehingga bisa membuat KPM
sukses.
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan
lokasi penelitian di Dusun Goron, Mranggen, Margodadi, Seyegan; Dusun Kemloko,
Caturharjo, Sleman; Dusun Karanggawang, Girikerto, Turi; dan Dusun Banteran,
Donoharjo, Ngaglik. Subjek penelitian terdiri dari koordinator PKH Kabupaten
Sleman, KPM graduasi mandiri yang sukses, dan pendamping PKH. Pengumpulan
data menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti sebagai
instrumen penelitian dengan menggunakan pedoman observasi, pedoman wawancara,
dan pedoman dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi data,
penyajian data, dan menarik kesimpulan. Teknik keabsahan data yang digunakan
adalah teknik triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) keberlanjutan Program Keluarga
Harapan pada Keluarga Penerima Manfaat pasca graduasi ditandai dengan adanya
perubahan sikap dan perilaku KPM dalam memperbaiki tingkat kehidupannya; dapat
memiliki usaha mandiri dalam bidang industri pengolahan maupun perdagangan (2)
pendampingan yang dilakukan oleh pendamping PKH sehingga bisa membuat KPM
sukses meliputi kegiatan P2K2 terutama materi tentang pengelolaan keuangan
keluarga dan pemberian motivasi yang dilakukan sejak mendapatkan PKH sampai
KPM tidak menerima PKHAstri Harjiyanti2023-01-03T07:42:20Z2023-01-03T07:42:20Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75961This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/759612023-01-03T07:42:20ZPARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PROGRAM WAHANA
KESEJAHTERAAN SOSIAL BERBASIS MASYARAKAT (WKSBM)
DI DESA MERDIKOREJOTujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan partisipasi masyarakat
terhadap program WKSBM di Desa Merdikorejo berdasrkan motivasi, bentuk,
tingkatan (2) mengetahui faktor yang mempengaruhi partisipasi msayarakat.
Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kuantitatif dengan lokasi di
beberapa WKSBM Desa Merdikorejo yang meliputi WKSBM Sejahtera, WKSBM
Amanah dan WKSBM Soka Mulya. Responden dalam penlitian ini adalah
masyarakat, baik pengurus maupun masyarakat umum yang tinggal di Dusun
dimana WKSBM tersebut berada. Pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan metode survei dengan instrumen yang berupa angket tertutup.
Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan statistik deskriptif dengan teknik
persentase.
Hasil penelitian meunjukan bahwa : (1) partisipasi masyarakat di Desa
Merdikorejo masuk kedalam kategori tinggi. Tingginya partisipasi masyarakat
dilatarbelakangi adanya kesadaran dari dalam diri masyarakat bahwa kegiatan yang
diselenggarakan oleh WKSBM bertujuan untuk menangani permasalahan sosial
yang ada di masyarakat;motivasi masyarakat di Desa Merdikorejo terlibat dalam
pelaksanaan kegiatan WKSBM didominasi dengan kesadaran dari diri
sendiri;bentuk partisipasi yang dominan diberikan masyarakat terhadap
pelaksanaan WKSBM dalam bentuk non fisik; tingkatan partisipasi masyarakat di
Desa Merdikorejo terhadap pelaksanaan WKSBM tergolong tinggi, namun pada
tingkat perencanaan masih rendah dibandingkan dengan tingkatan yang lainya (2)
faktor yang mempengaruhi masyarakat di Desa Merdikorejo terlibat dalam kegiatan
WKSBM adalah usia, jenis kelamin, pekerjaan, lamanya tinggal dan sarana
pendukungAri Fatma Warsi2023-01-03T07:39:54Z2023-01-03T07:39:54Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75959This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/759592023-01-03T07:39:54ZPEMBERDAYAAN BURUH GENDONG MELALUI PENDAMPINGAN
USAHA EKONOMI SIMPAN PINJAM DI YAYASAN
ANNISA SWASTI YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) proses pendampingan
usaha ekonomi simpan pinjam bagi buruh gendong di Yayasan Annisa Swasti; (2)
dampak pemberdayaan buruh gendong melalui pendampingan usaha ekonomi
simpan pinjam: (3) faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan
pendampingan usaha ekonomi simpan pinjam di Yayasan Annisa Swasti.
Pendekatan penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif
dengan subyek penelitian yaitu pengurus Yayasan Annisa Swasti, pendamping
lapangan Yayasan Annisa Swasti, dan buruh gendong yang mengikuti kegiatan
usaha ekonomi simpan pinjam. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik yang dilakukan dalam analisis
data adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Teknik yang
digunakan dalam pengujian keabsaan data adalah teknik triangulasi sumber dan
teknik.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) proses pendampingan usaha ekonomi
simpan pinjam bagi buruh gendong di Yayasan Annisa Swasti terdiri atas tahapan
pemberdayaan melalui pendampingan usaha ekonomi simpan pinjam, proses
perencanaan pendampingan usaha ekonomi simpan pinjam, proses pelaksanaan
pendampingan usaha ekonomi simpan pinjam, dan proses evaluasi pendampingan
usaha ekonomi simpan pinjam; (2) dampak pemberdayaan buruh gendong melalui
pendampingan usaha ekonomi simpan pinjam meliputi segi ekonomi, segi
pendidikan, dan segi kesehatan; (3) faktor pendukung pelaksanaan pendampingan
usaha ekonomi simpan pinjam di Yayasan Annisa Swasti adalah semangat buruh
gendong, keramahan pengurus serta pendamping lapangan, dan sarana prasarana
memadai. Sedangkan faktor penghambat yaitu ketidakstabilan dalam melakukan
angsuran yang sudah disepakati, pendanaan terbatas, dan sikap sensitif buruh
gendong.Anandya Citra Rusitayeni2023-01-03T07:31:57Z2023-01-03T07:31:57Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75953This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/759532023-01-03T07:31:57ZPEMBIASAAN NILAI KARAKTER SOPAN SANTUN REMAJA DALAM
KELUARGA SINGLE PARENTPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pembiasaan nilai karakter sopan
santun yang dilakukan orang tua tunggal pada remaja, (2) dampak adanya pembiasaan
yang dilakukan orangtua pada remaja, dan (3) faktor pendukung dan faktor
penghambat pembiasaan nilai karakter sopan santun remaja dalam keluarga single
parent .
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Subjek penelitian ini yaitu orang tua tunggal yang melalukan pembiasaan dalam
menanamkan nilai karakter sopan santun kepada remaja. Pengumpulan data dilakukan
dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang
digunakan adalah teknik analisis data kualitatif dengan metode interaktif yang meliputi
pengumpulan data, kondensasi data, display data, dan verifikasi serta penarikan
kesimpulan. Keabsahan data yang digunakan adalah triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pembiasaan nilai karakter sopan
santun remaja dilakukan orang tua tunggal dengan cara menasehati, mencontohkan dan
melatih remaja untuk bersopan. (2) Dampak setelah remaja menerapkan sopan dan
santun kepada orang lain yaitu remaja sering mendapatkan pujian dari orang lain,
setelah mereka menerapkan sikap sopan dan santun mereka juga mendapatkan timbal
balik baik bagi mereka. (3) Faktor pendukung pembiasaan nilai karakter sopan santun
dalam keluarga single parent, lingkungan, masyarakat sekitar, dukungan orang tua
tunggal. Sedangkan faktor penghambatnya adalah seseorang yang susah diajak
komunikasi dan adanya hp (handphone) yang menjadikan remaja susah diajak untuk
membiasakan nilai karakter sopan santun.Anisa Widyawati2023-01-03T07:20:41Z2023-01-03T07:20:41Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75955This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/759552023-01-03T07:20:41ZPEMBERDAYAAN PEREMPUAN PENGOLAH KAKAO
MELALUI PROGRAM PENDAMPINGAN DI LEMBAGA
TAMAN TEKNOLOGI PERTANIAN DESA NGLANGGERAN
GUNUNGKIDULPenelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan (1) situasi dan kondisi kegiatan
pemberdayaan perempuan pengolah kakao, (2) Pelaksanaan Program Pendampingan
Lembaga Taman Teknologi Pertanian pada pemberdayaan perempuan pengolah kakao,
dan (3) faktor pendorong dan faktor penghambat kegiatan pemberdayaan perempuan
pengolah kakao.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Subjek penelitian ini yaitu pengelola Lembaga Taman Teknologi Pertanian, perempuan
pengolah kakao, dan pemasok kakao ke Lembaga Taman Teknologi Pertanian.
Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data kualitatif dengan
metode interaktif yang meliputi pengumpulan data, kondensasi data, display data, dan
verifikasi serta penarikan kesimpulan. Keabsahan data yang digunakan adalah
triangulasi sumber, trianggulasi teknik, dan trianggulasi waktu.
Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) situasi dan kondisi pemberdayaan
perempuan dilihat dari komunikasi antar personal, kondisi kegiatan pengolahan kakao
, sikap gotong royong di Lembaga TTP, standar operasional prosedur kegiatan , dan
Penciptaan suasana dan kondisi pemberdayaan perempuan. (2) program pendampingan
dilaksanakan melalui kegiatan; pendampingan pengolahan kakao, pendampingan
mahasiswa magang, dan pendampingan pengunjung. (3) Faktor pendorong kegiatan
pemberdayaan perempuan adanya Standar Operasional Prosedur (SOP), konsisten
pengembangan potensi lokal, peningkatan ekonomi, perubahan status sosial, dan
kestabilan pemasokan bahan kakao. Sedangkan faktor penghambat adalah keterbatasan
SDM, keterbatasan alat produksi, dan belum adanya pengadaan evaluasi formalItsnaini Lathifah Furqon2023-01-03T07:17:54Z2023-01-03T07:17:54Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75956This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/759562023-01-03T07:17:54ZPEMBERDAYAAN ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA(ODGJ)
DI YAYASAN SINAI, SUKOHARJOPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) Programyangdilaksanakan dalam pemberdayaan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di
Yayasan Sinai, 2) langkah-langkah yang ditempuh dalam pelaksanaan ProgramPemberdayaan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Yayasan Sinai, 3) Hasil
Pemberdayaan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Yayasan Sinai. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian deskriptif kualitatif. Lokasi penelitian di Yayasan Sinai yang beralamat di Dk Kutu RT 02/08, DusunII, Telukan, Kec. Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Subyek penelitianini adalah tiga pekerja sosial, dengan informan tiga warga binaan serta ketuaYayasan. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dandokumentasi. Teknik analisis data menggunakan display data, reduksi data, dankesimpulan dengan menguji keabsahan data menggunakan teknik triangulasi
sumber dan metode. triangulasi sumber dilakukan dengan cara membandingkanhasil wawancara dengan sumber yang berbeda. Sedangkan triangulasi metodedilakukan dengan cara membandingkan hasil wawancara, observasi dandokumetasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) program pelaksanaan programpemberdayaan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Yayasan Sinai
menggunakan sistem program keterampilan guna membekali warga binaandanmengasah keterampilan yang dimiliki (2) langkah-langkah pelaksanaan programpemberdayaan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) menggunakan tiga tahapyaitu, tahap penyadaran sebagai upaya utama pengembalian kesadaran wargabinaan, tahap transformasi pengetahuan dan keterampilan dalamrangkapemberian wawasan dan keterampilan kepada warga binaan serta tahappeningkatan kemampuan intelektual sebagai proses pembentukan kemandirianwarga binaan. (3) hasil pemberdayaan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)
meliputi tiga aspek yaitu aspek kognitif (kemampuan berpikir), aspek psikomotor
(sikap) serta aspek afektif (keterampilan), Dengan hasil yang dicapai oleh wargabinaan di tersebut maka warga binaan dapat hidup mandiri dan mampumenjalankan fungsi sosialnyadalam kehidupan bermasyarakat.Erlinda Ardiyani2023-01-03T06:48:59Z2023-01-03T06:48:59Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75952This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/759522023-01-03T06:48:59ZPERAN KELUARGA DALAM MEMBIASAKAN NILAI KARAKTER
NASIONALISME PADA ANAK USIA DINIPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan gambaran peran keluarga
dalam membiasakan nilai karakter nasionalisme pada anak usia dini serta faktor
pendukung dan penghambat dalam pembiasaan nilai karakter nasionalisme pada
anak usia dini.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Subjek penelitian ini yaitu keluarga dalam hal ini orang tua yang
memiliki anak usia dini yang melakukan perannya dalam pembiasaan nilai
karakter nasionalisme pada anak usai dini. Pengumpulan data dilakukan dengan
metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Instrumen penelitian dalam
penelitian ini yaitu peneliti itu sendiri. Teknik analisis data yang digunakan adalah
teknik analisis data kualitatif dengan metode interaktif yang meliputi
pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan verifikasi serta penarikan
kesimpulan. Keabsahan data yang digunakan adalah triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran keluarga dalam membiasakan
nilai karakter nasionalisme pada anak usia dini meliputi melaksanakan peran
keluarga sebagai: (1) pendidik, yaitu mengajarkan sikap saling membantu dan
mengajarkan sikap menghormati perbedaan agama; (2) pendorong, yaitu
memberikan dorongan non-fisik berupa mengenalkan dan membebaskan anak
untuk aktif mengikuti kegiatan-kegiatan budaya yang ada di desa. Selain itu,
dorongan fisik yang dapat diberikan oleh keluarga untuk membiasakan nilai
karakter nasionalisme pada anak usia dini yaitu dengan mengenalkan dan
memakaikan pakaian tradisonal pada anak terutama ketika sedang mengikuti
kegiatan budaya serta mengenalkan dan memberikan makanan tradisonal pada
anak; (3) panutan, yaitu mengajarkan dan membiaskan anak untuk berkomunikasi
menggunakan bahasa daerah (bahasa Jawa) dan berperilaku yang sopan; (4)
pengawas, yaitu membatasi anak untuk bermain gadget dengan menggantinya
dengan mengenalkan dan mengajarkan permainan tradisional. Nilai-nilai
nasionalisme yang muncul melalui peran keluarga dalam membiasakan nilai
karakter nasionalisme pada anak usia dini meliputi sikap saling membantu
sesama, sikap menghormati perbedaan agama, berkomunikasi menggunakan
bahasa daerah, membatasi anak bermain gadget, melestarikan permainan
tradisional, mencintai kesenian, tradisi dan budaya daerah serta mencintai produk
lokal. Faktor pendukung dan penghambat dalam pembiasaan nilai karakter
nasionalisme pada anak usia dini sebagai berikut: (1) faktor pendukung yaitu
pemahaman keluarga tentang nasionalisme dan kesadaran tentang pentingnya
nasionalsime, lingkungan kampung dan; (2) faktor penghambat yaitu pengaruh
globalisasi.Indah Shindyana Fadilla2023-01-03T04:49:46Z2023-01-03T04:49:46Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75948This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/759482023-01-03T04:49:46ZDINAMIKA KELOMPOK TANI DEWASA (KTD) NGREMBOKO BAGI
AKTUALISASI ANGGOTANYA DI KAMPUNG JATIMULYO,
KRICAK, TEGALREJO, KOTA YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan : (1) proses pelaksanaan
kegiatan kelompok tani dewasa Ngremboko khususnya dilihat dari aspek-aspek
dinamika kelompok; (2) kebermanfaatan dinamika kelompok tani dewasa
Ngremboko dalam membangun aktualisasi diri setiap anggotanya.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan penyajian secara
deskriptif. Pemilihan subyek penelitian dengan teknik purposive sampling yang
terdiri dari penyuluh pertanian lapangan, pengurus, dan anggota kelompok tani
dewasa Ngremboko. Pengumpulan data dengan metode observasi, wawancara,
dan dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik reduksi data, penyajian data,
dan pengambilan kesimpulan. Keabsahan data dilakukan dengan triangulasi
sumber dan triangulasi teknik.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam menuju program rintisan
kampung sayur, kelompok tani dewasa Ngremboko mengalami dinamisasi yang
mengarah pada progres dilihat dari : (1) aspek-aspek dinamika kelompok sebagai
kemampuan yang dimiliki anggota dalam proses pelaksanaan kegiatan seperti
adanya komunikasi melalui grup Whatsapp yang sifatnya kompromis, motif untuk
keakraban, kepemimpinan demokratis, serta perkembangan kelompok dengan
tahapan; perkenalan, mencari pola, pembentukan norma, dan berprestasi.
(2) Kebermanfaatan dinamika kelompok tani dewasa Ngremboko bagi aktualisasi
anggotanya sebagai media yang dapat menambah relasi, menambah rasa kepekaan
sosial, meningkatkan kemandirian, dan menumbuhkan rasa percaya diri dalam
kegiatan yang menuntut keberanian tampil di depan banyak orang.Nur Hidayah2023-01-03T03:54:46Z2023-01-03T03:54:46Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75947This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/759472023-01-03T03:54:46ZSUMBANGAN POSYANDU LANSIA “DELIMA” DALAM
MENINGKATKAN KEPEDULIAN SOSIAL LANSIA DI DUSUN
WIDORO KIDUL, DESA BENDUNG, KECAMATAN SEMIN,
KABUPATEN GUNUNGKIDULPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang sumbangan
Posyandu Lansia “Delima” dalam meningkatkan kepedulian sosial lansia yang
terdiri dari: 1) Kegiatan, 2) Pelaksanaan, 3) Hasil kegiatan, 4) Faktor pendukung
dan penghambat kegiatan Posyandu Lansia “Delima”.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Penentuan subjek penelitian dalam penelitian ini menggunakan
purposive sampling. Subjek penelitian adalah kader dan lanjut usia. Pengumpulan
data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Trianggulasi yang digunakan untuk
menjelaskan keabsahan data menggunakan sumber data.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Kegiatan di Posyandu Lansia
“Delima” yaitu penimbangan berat badan, pengukuran tensi darah, penyuluhan
dan konseling, kunjungan rumah, PMT (Pemberian Makanan Tambahan), kajian
keagamaan, arisan, dan senam lansia. Kegiatan dimaksudkan agar lansia dapat
mencapai lanjut usia yang mandiri, sehat, dan berdaya guna. 2) Pelaksanaan
kegiatan di Posyandu Lansia “Delima” meliputi pertama persiapan yaitu: a)
identifikasi kebutuhan, b) tujuan kegiatan, c) penentuan kader dan pembagian
tugas, dan d) penentuan anggota lanjut usia, e) waktu pelaksanaan. Tahap
pelaksanaan menggunakan sistem pelayanan tiga meja. Ketiga evaluasi. 3) Hasil
dari kegiatan adalah anggota lansia sudah memiliki pengetahuan dan keterampilan
untuk menjaga kesehatan fisik, psikologis dan meningkatkan kembali hubungan
sosial di masyarakat. 4) Faktor pendukung meliputi adanya kader yang
berkompeten, adanya dukungan dana dari pemerintah dan dukungan dari keluarga.
Sedangkan faktor penghambatnya adalah kondisi lanjut usia yang sudah lemah,
kondisi cuaca yang tidak menentu dan belum lengkapnya peralatan kesehatan.Sri Sundariningsih2023-01-03T03:52:03Z2023-01-03T03:52:03Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75946This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/759462023-01-03T03:52:03ZSKILLS PEKERJA SOSIAL DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN
HIDUP LANJUT USIA (LANSIA) DI SASANA WREDA YAYASAN
DHARMA BHAKTI KABUPATEN WONOGIRIPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan : (1) Program pelayanan
dalam meningkatkan kesejahteraan hidup lansia (2) Skills atau keterampilan
pekerja sosial dalam meningkatkan kesejahteraan hidup lansia. (3) Faktor
penghambat dan pendukung pekerja sosial dalam menjalankan tugasnya.
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian deskriptif kualitatif.
Lokasi penelitian di Sasana Tresna Wredha yang beralamat di Jl. Salak I No. 28
Giripurwo, Wonogiri. Subyek penelitian ini adalah empat pekerja sosial dengan
informan enam lansia serta kepala Yayasan. Pengumpulan data dilakukan dengan
teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data
menggunakan display data, reduksi data, dan kesimpulan dengan menguji
keabsahan data menggunakan teknik trianggulasi sumber dan metode.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Program pelayanan yang ada di
Sasana Tresna Wredha Kabupaten Wonogiri meliputi kegiatan pelayanan
bimbingan spiritual/keagamaan, bimbingan kesehatan/fisik, bimbingan sosial dan
bimbingan keterampilan. (2) Skills atau keterampilan pekerja sosial yang ada di
Sasana Tresna Wredha Kabupaten Wonogiri adalah menjangkau lanjut usia yang
membutuhkan bantuan (outreach worker), menghubungkan lanjut usia yang
membutuhkan bantuan (broker), pemutus tindakan (pembela), melakukan
penilaian (evaluasi), membantu lanjut usia dalam menyediakan informasi
(pendidik), menggerakkan dan mencari peluang serta sumber sosial (mobilizer),
melakukan dorongan kepada lanjut usia (behavior changer), memberikan
pelayanan konsultasi kepada lanjut usia (konsultan), menjajagi strategi pemecahan
masalah (community planner), membantu seluruh aktivitas lanjut usia yang
mereka tidak mampu mengerjakannya dengan sendiri (care giver), melakukan
proses perencanaan, mengorganisasikan, mengkoordinasikan dan memonitor
pelayanan (data manager), serta menggunakan sumber dan fasilitas yang ada agar
dapat meningkatkan taraf kesejahteraan hidup lansia (administrator). (3) Faktor
penghambat pekerja sosial dalam menjalankan tugasnya yaitu, jumlah pegawai
yang tidak sebanding dengan jumlah lanjut usia dan kemauan lansia yang
berbeda-beda, sedangkan faktor pendukungnya yaitu, adanya fasilitas dan sarana
prasarana yang memadai dan team work antar pekerja sosial yang saling
mendukung.Pika Ramadhani2023-01-03T03:34:31Z2023-01-03T03:34:31Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75944This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/759442023-01-03T03:34:31ZUPAYA PENINGKATAN KESADARAN KAUM PEREMPUAN DALAM
PENGEMBANGAN EKOWISATA TAMAN GLUGUT, WONOKROMO I,
WONOKROMO, PLERET, BANTULTujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: 1) upaya peningkatan
kesadaran kaum perempuan dalam pengembangan ekowisata, 2) hasil dari upaya
peningkatan kesadaran kaum perempuan, dan 3) faktor penghambat peningkatan
kesadaran kaum perempuan.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah
koordinator pengelola wisata, pengelola wisata, dasawisma RT 02, dan masyarakat
setempat. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara,
dan dokumentasi. Uji keabsahan data dilakukan dengan triangulasi sumber data.
Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Upaya peningkatan kesadaran
dilakukan melalui tiga tahapan kesadaran yang meliputi, tahap ketidaksaran melalui
sosialisasi, membangun motivasi dan pelibatan kelompok sasaran dalam
pengembangan ekowisata, tahap pembelajaran melalui pendidikan dan pelatihan
kepada kaum perempuan, tahap sadar yaitu kaum perempuan dapat menentukan
tindakan yang akan dilakukannya dalam pengembangan ekowisata, 2) Hasil proses
upaya peningkatan kesadaran meliputi kesamaan hak untuk mengembangkan wisata
antara laki-laki dan perempuan, kontribusi kaum perempuan, kesempatan dalam
merawat wisata dan lingkungan, serta adanya manfaat yang dirasakan oleh kaum
perempuan baik dari segi ekonomi, sosial budaya, maupun lingkungan, dan 3) Faktor
penghambat meliputi, minimnya kesadaran diri dari anggota dasawisma RT 02,
kinerja pengelola wisata belum optimal, pengetahuan dan wawasan pengelola dalam
bidang kepariwisataan dan pengelolaan wisata masih rendah, masih adanya transisi
kepengurusan, serta permasalahan sewa lahan dengan pemilik lahan.Oka Dian Prastiwi Mudiarti2023-01-03T03:31:44Z2023-01-03T03:31:44Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75943This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/759432023-01-03T03:31:44ZPEMBERDAYAAN REMAJA PUTUS SEKOLAH DI BALAI
PERLINDUNGAN DAN REHABILITASI SOSIAL
REMAJA (BPRSR) YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan utuk mendeskripsikan: (1) program pemberdayaan
untuk remaja putus sekolah di Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Remaja
(BPRSR) Yogyakarta. (2) perubahan perilaku remaja putus sekolah setelah
mengikuti program pemberdayaan di Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial
Remaja (BPRSR) Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Subjek penelitian
menggunakan teknik purposive sampling yang terdiri dari Pengelola, Pekerja
Sosial, Instruktur keterampilan, Pramu sosial, dan remaja putus sekolah. Teknik
Pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi.
Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data dan
pengambilan kesimpulan. Keabsahan data dilakukan dengan triangulasi sumber
dan triangulasi teknik .
Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) program pemberdayaan untuk
remaja putus sekolah di Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Remaja
(BPRSR) Yogyakarta memiliki 4 program yaitu: a) program Therapeutic
Community merupakan metode yang digunakan untuk penyadaran warga binaan
dengan grub therapeutic morning meeting, tujuan dari Therapeutic Community
adalah memperbaiki pola perilaku warga binaan, b) program bimbingan fisik,
mental dan sosial, bimbingan fisik mengarah pada pola hidup sehat, bimbingan
mental mengarah kepada penyelesaian masalah dengan dibantu oleh instruktur
psikolog dan instruktur hypno therapy, c) program pendampingan pengawasan
intensif yang dilakukan dari pihak kepolisian untuk mendisiplinkan warga binaan,
d) program keterampilan yang meliputi: keterampilan salon, keterampilan
menjahit, keterampilan kayu, keterampilan las dan keterampilan montir. (2)
perubahan perilaku remaja putus sekolah setelah mengikuti program
pemberdayaan di Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Remaja (BPRSR)
Yogyakarta, adalah adanya perubahan perilaku warga binaan seperti menjadi
disiplin, percaya diri, memiliki sopan santun dan mematuhi peraturan di lembaga.Titis Apriliana2023-01-03T03:19:32Z2023-01-03T03:19:32Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75941This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/759412023-01-03T03:19:32ZPEMBERDAYAAN DAN PENGELOLAAN KELOMPOK WANITA TANI
(KWT) PUTRI MANUNGGAL BERBASIS POTENSI LOKAL DI DUSUN
PERGIWATU WETAN SRIKAYANGAN SENTOLO KULON PROGOTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) pelaksanaan
pemberdayaan KWT Putri Manunggal berbasis potensi lokal dan (2) pengelolaan
program KWT Putri Manunggal berbasis potensi lokal.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian
deskriptif. Subjek penelitian ini adalah pengurus dan anggota KWT Putri
Manunggal, PPL, dan Kepala Dusun Pergiwatu Wetan. Teknik pengumpulan data
yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Uji keabsahan
data dilakukan dengan trianggulasi sumber data. Teknik analisis data yang
digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, pelaksanaan
pemberdayaan KWT Putri Manunggal berbasis potensi lokal dilakukan oleh KWT
Putri Manunggal bersama pihak yang membina yaitu Dinas Pertanian, Bank
Indonesia, Fakultas Teknologi Pertanian UGM dengan memberikan motivasi dan
contoh, memberikan pelatihan dan penyuluhan, serta mengembangkan
kemandirian. Pemberdayaan yang dilakukan mampu menumbuhkan kesadaran
dan motivasi untuk berkembang, adanya aktivitas saling memberdayakan antar
anggota, peningkatan pengetahuan dan keterampilan, serta perubahan sikap dan
peningkatan pendapatan. Kedua, pengelolaan program KWT Putri Manunggal
berbasis potensi lokal dilakukan bersama pihak yang membina yaitu Dinas
Pertanian, Bank Indoneisa, Fakultas Teknologi Pertanian UGM dengan
melakukan perencanaan kegiatan, mengorganisasikan SDM, melaksanakan
program melalui kegiatan rutin KWT, serta melakukan monitoring dan evaluasi
secara internal dan eksternal. Pengelolaan program menghasilkan dampak pada
pengembangan usaha kelompok, termanfaatkannya potensi lokal, dan munculnya
dukungan sosial yang dilakukan anggota dan pengurus.Bekti Kurnianing Tyas2023-01-03T03:11:26Z2023-01-03T03:11:26Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75940This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/759402023-01-03T03:11:26ZPARTISIPASI PEMUDA DALAM PENGEMBANGAN DESA WISATA DI
DESA WISATA NGLINGGO, DESA PAGERHARJO, KECAMATAN
SAMIGALUH, KABUPATEN KULON PROGO,
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTATujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan partisipasi pemuda dalam
pengembangan desa wisata di Desa Wisata Nglinggo dan untuk mengetahui faktor
pendukung dan penghambat yang berpengaruh terhadap Partisipasi pemuda dalam
pengembangan desa wisata di Desa Wisata Nglinggo.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang hasilnya disajikan
secara deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara,
dan dokumentasi dengan subjek penelitian adalah pengelola, pemuda, tokoh
masyarakat, dan masyarakat sekitar di Desa Wisata Nglinggo. Pembuktian keabsahan
data menggunakan triangulasi sumber dan metode. Analisis data yang digunakan
adalah analisis kualitatif dengan langkah pengumpulan data, reduksi data, display
data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian yang diperoleh dalam penelitian ini adalah : (1) Partisipasi
pemuda dalam mengembangkan desa wisata adalah: (a) Partisipasi dalam
perencanaan dan pengambilan keputusan yaitu pemuda Ikut terlibat dalam
perencanaan dan pengambilan keputusan. (b) Partiipasi dalam pelaksanaan yaitu
pemuda ikut terlibat dalam kegiatan membuat fasilitas desa wisata, memelihara
kawasan desa wisata, pemandu wisata, petugas parkir kendaraan, petugas tempat
pemungutan retribusi, pengemudi mobil wisata dan jeep offroad. (c) Partisipasi dalam
pengambilan manfaat yaitu pemuda ikut terlibat dalam program pembangunan yang
dibiayai dari desa wisata. (d) Partisipasi dalam evaluasi yaitu pemuda ikut terlibat
dalam musyawarah yang diselenggarakan. (2) Faktor pendukung pemuda dalam
pengembangan Desa Wisata Nglinggo antara lain desa wisata nglinggo memiliki
potensi wisata, memiliki potensi sumber daya manusia dan adanya motif ekonomi.
Sedangkan faktor penghambatnya antara lain: minimnya dana untuk pembangunan
dan pemeliharaan fasilitas desa wisata, pemuda kurang percaya diri dalam melayani
wisatawan.Joko Dwi Prasetyo2023-01-03T03:08:45Z2023-01-03T03:08:45Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75939This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/759392023-01-03T03:08:45ZPERILAKU SOSIAL ORANG TUA
ANAK USIA DINI DI RAUDATUL ATHFAL AL-BIRRUPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) perilaku sosial orang tua
dengan orang tua, perilaku sosial orang tua dengan anak, dan perilaku sosial
dengan pendidik, (2) dampak perilaku sosial orang tua pada anak usia dini di RA
Al-Birru, dan (3) faktor pendukung dan faktor penghambat perilaku sosial orang
tua anak usia dini di RA Al-Birru.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Subjek penelitian ini yaitu orang tua yang menemani anaknya di
lingkungan sekolah dan pendidik yang ada di lingkungan sekolah RA Al-Birru.
Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data
kualitatif dengan metode interaktif yang meliputi pengumpulan data, kondensasi
data, display data, dan verifikasi serta penarikan kesimpulan. Keabsahan data
yang digunakan adalah triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) perilaku sosial orang tua anak usia
dini di RA Al-Birru diantaranya adalah belanja, berkelompok, ghosip, jajan di
lingkungan sekolah. Perilaku sosial orang tua ini terjadi setiap hari ketika orang
tua menemani anaknya di sekolah. Perilaku sosial erat sekali kaitannya dengan
interaksi. Interaksi dalam penelitian ini antara lain interaksi orang tua dengan
orang tua, orang tua dengan pendidik, serta keterlibatan orang tua anak usia dini di
RA Al-Birru. (2) dampak yang ditimbulkan dengan adanya perilaku sosial orang
tua meliputi: a) lembaga merasa malu ketika adanya kunjungan dari luar lembaga
karena banyaknya orang tua yang berkelompok dan melakukan kegiatan yang
berdampak negative, b) pendidik tidak bisa memberikan arahan secara leluasa
ketika proses pembelajaran itu berlangsung karena orang tua selalu ikut campur
dengan kegiatan anak di dalam kelas, c) anak kurang mandiri dan kurang percaya
diri ketika orang tua selalu berada di sekitar mereka waktu proses pembelajaran
itu berlangsung. (3) faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku sosial orang tua
adalah : a) faktor pendukung: lingkungan, kurangnya pendidik, dalam menanggapi
perilaku sosial orang tua, b) faktor penghambatnya adalah kurangnya fasilitas
yang mewadai aspirasi orang tua, dan riwayat pendidikan orang tua yang rata- rata
lulusan SMP dan SMA.Alfrida Shofia Agustin2023-01-03T02:59:21Z2023-01-03T02:59:21Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75753This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/757532023-01-03T02:59:21ZPERAN KELUARGA DALAM MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN
SOSIAL LANSIA DI BINA KELUARGA LANSIA (BKL) ASIH WREDA
KRAPYAK WETANTujuan penelitian ini adalah: (1) mendeskripsikan peran keluarga dalam
mewujudkan kesejahteraan sosial lansia, (2) mengetahui hasil peran keluarga
dalam mewujudkan kesejahteraan sosial lansia.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang berlokasi di BKL
Asih Wreda Krapyak Wetan, Panggungharjo, Sewon, Bantul. Subyek dalam
penelitian ini adalah keluarga lansia, lansia, pengurus, serta kader BKL Asih
Wreda. Pengumpulan data dilakukan menggunakan metode observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Peneliti sebagai instrumen utama yang dibantu
dengan pedoman wawancara, dokumentasi, dan observasi. Teknik analisis data
yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Trianggulasi yang digunakan untuk menguji keabsahan data dengan sumber dan
teknik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) peran keluarga pada keagamaan
yaitu mendampingi lansia dalam beribadah; keluarga sebagai perantara
intelektual lansia; aspek kesehatan dengan menerapkan pola hidup sehat dengan
Germas; aspek cinta kasih dengan mendampingi lansia dengan sabar; aspek sosial
kemasyarakatan dengan mengikutsertakan lansia bersosialisasi; aspek ekonomi
dengan membantu dan memfasilitasi keuangan lansia; aspek lingkungan dengan
menjaga lingkungan lansia tetap nyaman, peran keluarga lansia dibantu oleh
kader BKL yang memberikan pelatihan, penyuluhan, dan motivasi pada anggota;
faktor pendukung peran yaitu bantuan dari suami dan saudara, bantuan
pemerintah, dan lingkungan yang mendukung; faktor penghambat peran yaitu
penyakit degeneratif lansia dan emosi yang tidak stabil (2) hasil peran keluarga
dalam mewujudkan kesejahteraan sosial lansia yaitu lansia mendapatkan
dukungan dari keluarga, lansia tidak terlantar, lansia aktif dalam kegiatan
berdasarkan aspek keagamaan, intelektual, kesehatan, cinta kasih, sosial
kemasyarakatan, ekonomi, dan lingkungan.Dyah Ashari Murti2023-01-03T02:45:04Z2023-01-03T02:45:04Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75849This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/758492023-01-03T02:45:04ZPARTISIPASI KELUARGA DALAM PELAKSANAAN PROGRAM BINA
KELUARGA LANSIA DI DUSUN BULAK, DESA TUKSONO,
KECAMATAN SENTOLO, KABUPATEN KULON PROGOPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Pelaksanaan program
Bina Keluarga Lansia di BKL Tunas Mekar di Dusun Bulak Desa Tuksono,
Kecamatan Sentolo, Kulon Progo, (2) Bentuk partisipasi keluarga dalam
pelaksanaan program Bina Keluarga Lansia di BKL Tunas Mekar di Dusun Bulak
Desa Tuksono, Kecamatan Sentolo, Kulon Progo, (3) Faktor pendukung dan
penghambat partisipasi keluarga dalam pelaksanaan program Bina Keluara Lansia
di BKL Tunas Mekar di Dusun Bulak Desa Tuksono, Kecamatan Sentolo, Kulon
Progo.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Lokasi
penelitian di BKL Tunas Mekar yang beralamat di Dusun Bulak, Tuksono,
Sentolo,Kelon Progo. Subyek penelitian ini adalah yaitu pengurus BKL Tunas
Mekar, tokoh masyarakat, masyarakat, dan lansia di Dusun Bulak. Teknik
pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik
analisis data yang digunakan model interaktif yaitu reduksi data, display data, dan
penarikan kesimpulan. Keabsahan data dengan triangulasi sumber dan teknik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Program Bina Keluarga Lansia di
Dusun Bulak terdiri dari program bidang sosial, kesehatan, ekonomi, dan spiritual,
(2) Partisipasi keluarga didasari alasan karena adanya kepedulian ingin
meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan lansia. Bentuk partisipasi keluarga
terbagi dalam dua bentuk yaitu fisik dan nonfisik. Pelayanan sosial lansia di Dusun
Bulak terdiri dari pelayanan bidang sosial, kesehatan, ekonomi, dan spiritual.
Manfaat partisipasi keluarga memicu adanya kegiatan bermakna bagi lansia,
hubungan harmonis lansia dengan lingkungan, meningkatnya pelaksanaan ibadah,
dan kemudahan akses pelayanan kesehatan bagi lansia, (3) Faktor pendukung
partisipasi keluarga meliputi adanya kesadaran masyarakat, bantuan dana dari
pemerintah, pembinaan dan bagi kader, pandangan positif masyarakat terhadap
lansia, antusiasme lansia, dan kinerja lansia. Faktor penghambat partisipasi meliputi
masih kurangnya kesadaran lansia akan pentingnya kesehatan, faktor ekonomi
keluarga, dan lunturnya unggah-ungguh anak muda.Dwi Heryanta Dwi Heryanta2023-01-03T01:56:40Z2023-01-03T01:56:40Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75896This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/758962023-01-03T01:56:40ZPERAN ORANG TUA DALAM PENGGUNAAN GADGET
PADA USIA DINI DI TK PERTIWI, BANYUURIP,
KABUPATEN MAGELANGPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran orang tua dalam
penggunaan gadget pada usia dini di TK Pertiwi, Banyuurip, Kabupaten
Magelang.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Subyek penelitian adalah
kepala sekolah sebanyak 1 orang, guru kelas sebanyak 1 orang, dan orang tua
murid sebanyak 3 orang. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara,
pengamatan atau observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan
reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Teknik keabsahan data yang
diperoleh menggunakan teknik triangulasi sumber.
Hasil penelitian diketahui bahwa Peran orang tua dalam penggunaan
gadget pada usia dini di TK Pertiwi, Banyuurip, Kabupaten Magelang sebagai
pendidik bersikap mengenalkan gadget kepada anak dengan tujuan edukasi
melalui channel youtube; sebagai pendorong memotivasi agar anak menguasai
capaian perkembangan dalam hal keterampilan menyimak; sebagai fasilitator
dengan cara menyediakan fasilitas belajar anak di sekolah; sebagai pembimbing
dilakukan dengan membatasi anak dalam penggunaan gadget dan menerapkan
gerakan 1821 yaitu melakukan puasa gadget dan televisi hanya 3 jam mulai dari
jam 18.00 sampai dengan 21.00.Risky Febriyani M2023-01-02T08:57:06Z2023-01-02T08:57:06Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75899This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/758992023-01-02T08:57:06ZPENGELOLAAN PROGRAM DESA PRIMA PADA KELOMPOK MAYA
SEJAHTERA DI DESA SIDOMOYO KECAMATAN GODEANTujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan: (1) Pengelolaan Program Desa
PRIMA pada Kelompok Maya Sejahtera (2) Faktor penghambat dan pendukung
dalam Pengelolaan Program Desa PRIMA pada Kelompok Maya Sejahtera. Hal yang
mendasari penelitian terkait dengan “Pengelolaan Program Desa PRIMA Pada
Kelompok Maya Sejahtera di Desa Sidomoyo Kecamatan Godean” adalah temuan
fenomena dimana Kelompok Maya Sejahtera lebih aktif dan masih berjalan hingga
saat ini dibanding kelompok sejenis lainya.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Subyek penelitian yaitu Kelompok Maya Sejahtera, Penanggungjawab dan pelindung
kelompok serta pendamping. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi,
dokumentasi dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis
data kualitatif metode interaktif yang meliputi: pengumpulan, reduksi, penyajian data,
dan penarikan kesimpulan. Sedangkan keabsahan data yang digunakan adalah
trianggulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Pengelolaan Program Desa PRIMA
Maya Sejahtera meliputi beberapa tahapan yaitu (a) perencanaan dengan melakukan
rapat rutin setiap awal tahun, (b) pengorganisasian dilakukan dengan penyusunan
struktur organisasi dan pembagian kerja, (c) pelaksanaan yang dilakukan sesuai
dengan pedoman pelaksanaan Program Desa PRIMA dan kebutuhan anggota
kelompok, koordinasi yang baik secara internal lembaga dan menjalin jejaring dengan
kelompok masyarakat dan institusi lainya serta, (d) pengawasan dan evaluasi yang
dilakukan oleh pendamping kelompok, BPPM DIY dan DP3AP2KB Kab. Sleman.
(2) Faktor penghambat pelaksanaan program Desa PRIMA yang berasal dari (a)
internal adalah kesibukan anggota diluar kelompok dan solusi yang diambil dalam hal
tersebut adalah menggunakan media sosial untuk berkomunikasi dan berkoordinasi
diluar pertemuan rutin, dan (b) eksternal atau diluar kelompok tersebut adalah
perkembangan IPTEk dan solusi yang dilakukan oleh kelompok adalah menggunakan
jasa pengetikan. Dan untuk faktor pendukung yang (a) internal adalah dari kesadaran
anggota tersebut akan pentingnya modal usaha dan pemberian denda bagi anggota
yang melanggar kesepakatan tertentuLucia Nurjati Waldiyana2023-01-02T08:55:05Z2023-01-02T08:55:05Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75908This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/759082023-01-02T08:55:05ZPENANAMAN NILAI DALAM PENDIDIKAN KARAKTER
BAGI NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN
KHUSUS ANAK KELAS II B WONOSARIPenelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui proses dan metode yang
digunakan dalam penanaman nilai karakter di Lembaga Pemasyarakatan Khusus
Anak Kelas II B Wonosari (2) mengetahui nilai pendidikan karakter yang paling
diutamakan untuk ditanamkan kepada anak didik di Lembaga Pemasyarakatan
Khusus Anak Kelas II B Wonosari.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan jenis penelitian
kualitatif. Subjek dari penelitian ini adalah kepala bagian pembinaan, petugas
bagian pembinaan, dan anak didik Lembaga Pemasyarakatan Khusus Anak Kelas
II B Wonosari. Data penelitian ini dikumpulkan melalui observasi, wawancara
dan dokumentasi. Analisis data penelitian ini meliputi reduksi data, penyajian
data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil dari penanaman nilai pendidikan karakter bagi narapidana di
Lembaga Pemasyarakatan Khusus Anak Kelas II B Wonosari menunjukan bahwa
: (1) metode yang digunakan untuk penanaman nilai karakter melalui program
kegiatan yang ada adalah penugasan, pembiasaan, pelatihan, pembelajaran, dan
pengarahan (2) penanaman nilai pendidikan karakter yang diintensifkan untuk
ditanamkan di Lembaga Pemasyarakatan Khusus Anak Kelas II B Wonosari
adalah nilai karakter disiplin, tanggung jawab dan kreatif, hal itu diharapkan dapat
menjadi pedoman dan prinsip agar anak didik dimasa mendatang mempunyai
karakter yang lebih baik.Erlisa Christy Dewanti2023-01-02T08:53:06Z2023-01-02T08:53:06Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75660This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/756602023-01-02T08:53:06ZPERAN KADER POSYANDU DALAM MENGATASI
MASALAH PSIKOLOGIS LANSIAPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui masalah psikologis lansia Dusun
Pringtali, dan juga untuk mengetahui peran kader posyandu dalam mengatasi
masalah psikologis yang dialami oleh lansia.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Subyek penelitian ini yaitu ketua posyandu dan kader posyandu, serta peserta
posyandu lansia yang mengetahui tentang proses dan pelaksanaan dimulai dari
perencanaan hingga evaluasi pada kegiatan posyandu lansia. Pengumpulan data
dilakukan dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis
data yang digunakan adalah teknis analisis deskriptif kualitatif yang meliputi
pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Keabsahan data yang digunakan adalah triangulasi sumber.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: masalah psikologis yang dialami
oleh lansia Dusun Pringtali dilihat dari 4 aspek, yaitu aspek intelektual, aspek
emosional, aspek spiritual, dan aspek kepribadian. Peran kader posyandu dalam
mengatasi masalah psikologis lansia yaitu sebagai penggerak masyarakat lansia
untuk mengikuti kegiatan posyandu lansia, sebagai penyuluh, dimana para kader
dapat mengatasi masalah atau hambatan yang dialami oleh para lansia.Aulia Arifanty Putri2023-01-02T08:43:10Z2023-01-02T08:43:10Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75638This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/756382023-01-02T08:43:10ZPELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN BAGI LANSIA
MELALUI RUMAH SEHAT LANSIA DI KOTA YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) pelaksanaan pelayanan
kesehatan lansia melalui Rumah Sehat Lansia di Kota Yogyakarta; (2) faktor
pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan lansia
melalui Rumah Sehat Lansia di Kota Yogyakarta.
Pendekatan penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif
dengan subyek penelitian yaitu pengelola Rumah Sehat Lansia, tenaga kesehatan
Rumah Sehat Lansia, dan lansia yang aktif mengikuti kegiatan Rumah Sehat
Lansia. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Teknik yang dilakukan dalam analisis data adalah reduksi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Teknik yang digunakan dalam
pengujian keabsaan data adalah teknik triangulasi sumber dan metode.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) pelaksanaan pelayanan kesehatan lansia
melalui Rumah Sehat Lansia terdiri atas sosialisasi, penyusunan jadwal petugas,
penyusunan sasaran kegiatan, persiapan tempat, materi, sarana dan prasarana
kegiatan; (2) program pelayanan kesehatan lansia yang dijalankan di Rumah Sehat
Lansia yaitu pelayanan konsultasi dokter spesialis geriatri, pelayanan konsultasi
gizi dan perawat, dan pelayanan senam lansia bersama instruktur; (3) faktor
pendukung keberhasilan dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan lansia melalui
Rumah Sehat Lansia terdiri dari faktor pendukung internal meliputi kekompakan
tenaga kesehatan dan respon positif lansia, faktor pendukung eksternal yaitu
adanya dukungan dari lintas sektor, sedangkan faktor penghambat internal adalah
masalah waktu, serta faktor penghambat eksternal adalah masih perlu dukungan
fasilitas tenaga PNS dan kurang sosialisasi.Tita Pertiwi Wijayati2023-01-02T08:41:13Z2023-01-02T08:41:13Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75936This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/759362023-01-02T08:41:13ZIMPLEMENTASI PROGRAM CSR ( CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY) PT. PRIMA EDU PENDAMPING BELAJAR
(PRIMAGAMA) MELALUI BIMBINGAN BELAJAR GRATIS
(Studi Kasus di RW 07 Kelurahan Pakuncen, Wirobrajan, Kota Yogyakarta,
Daerah Istimewa Yogyakarta)Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Implementasi Program
CSR melalui bimbingan belajar gratis, (2) Faktor pendukung dan penghambat
pelaksanaan program, (3) Manfaat program CSR melalui sudut pandang
penyelenggara, siswa, dan orang tua.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, pengumpulan data
dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan subyek
penelitian penanggung jawab penyenggara program, tentor siswa, dan orang tua
siswa. Keabsahan data menggnakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik.
Analisis data yang digunakan ialah analisis kualitatif dengan langkah
mengumpulkan data, reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) Proses implementasi program
CSR melalui bimbingan belajar:(a) perencanaan program yang melibatkan
langsung RW dan pengurus kampung ramah anak (b) pelaksanaan bimbingan
belajar gratis yang dilaksanakan seminggu tiga kali. (2) Faktor pendukung dan
penghambat pelaksanaan program meliputi : (a) dukungan staff dan tentor. (b)
Lembaga penyelenggara kurang fokus dalam melaksanakan kegiatan. (3) manfaat
program CSR melalui sudut pandang penyelenggara, siswa, dan orang tua meliputi
: (a) bertambah siswa yang mendaftar di Primagama. (b) ilmu yang didapatkan
sebagai pelengkap yang tidak didapatkan di sekolah. (c) orangtua merasa terbantu
dalam mengawasi anak-anaknya dan memperlengkapi pendidikan anaknya karena
mengikuti kegiatan bimbingan belajar gratis dari Primagama Cokro.Sintikhe Anggi Pramono2023-01-02T08:34:59Z2023-01-02T08:34:59Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75919This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/759192023-01-02T08:34:59ZIMPLEMENTASI PENDIDIKAN ALTERNATIF UNTUK ANAK DI
LOKALISASI BONG SUWUNG YOGYAKARTAPenelitian ini bertujunan untuk mendeskripsikan : (1) Implementasi
pendidikan alternatif untuk anak di Lokalisasi Bong Suwung Yogyakarta, (2)
Faktor pendukung dan penghambat dalam implementasi program pendidikan
alternatif untuk anak di Lokalisasi Bong Suwung Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Lokasi penelitian di Lokalisasi Bong Suwung Yogyakarta yang
beralamatkan di Kelurahan Pringgokusuman, Kecamatan Gedongtengen,
Yogyakarta. Subyek penelitian ini adalah empat pendidik dengan informan empat
dari pendidik, dua dari seksi penyelenggara program, satu Kepala YRSPM, dan
Ketua Komunitas ADS, serta tiga dari peserta didik dalam program pendidikan
alternatif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, display data, dan
kesimpulan dengan menguji keabsahan data menggunakan teknik trianggulasi
sumber dan teknik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Implementasi pendidikan
alternatif di Lokalisasi Bong Suwung Yogyakarta ditinjau dari aspek bahan
pembelajaran. (2) Implementasi pendidikan alternatif di lokalisasi Bong Suwung
Yogyakarta ditinjau dari aspek materi pembelajaran. (3) Implementasi pendidikan
alternatif dalam pendidikan alternatif ditinjau dari aspek media pembelajaran. (4)
Implementasi pendidikan alternatif untuk anak di lokalisasi Bong Suwung
Yogyakarta ditinjau dari strategi pembelajaran dengan menggunakan metode
pembelajaran PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif dan Menyenangkan). (5)
Implementasi pendidikan alternatif untuk anak di lokalisasi Bong Suwung
Yogyakarta ditinjau dari aspek karakteristik peserta didik. (6) Faktor pendukung :
sumber daya program dengan pendekatan komunitas yang memudahkan program
ini, materi pembelajaran dari para komunitas, dokter yang mensupport dana
program, dan antusias peserta didik yang tinggi serta dukungan dari orangtua.
Faktor penghambat : tidak diperbolehkannya karyawisata keluar wilayah oleh
para orangtua anak, kurangnya kepercayaan oleh pihak orangtua kepada para
pengurus program dikarenakan program baru berjalan, dan kewaspadaan warga
sekitar terhadap orang baru dan tidak diperkenankan meliput keadaan di kawasan
lokalisasi tanpa adanya perijinan terlebih dahulu.Budi Rustanta2023-01-02T08:33:13Z2023-01-02T08:33:13Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75931This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/759312023-01-02T08:33:13ZPENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP
HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PAKET C
UPT SKB KULON PROGOPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar
terhadap hasil belajar peserta didik paket C UPT Sanggar Kegiatan Belajar Kulon
Progo. Seseorang yang memiliki motivasi cenderung untuk mencurahkan segala
kemampuanya untuk mendapatkan hasil belajar yang optimal sesuai dengan
tujuan yang diharapkan. Semakin tinggi motivasi yang dimiliki siswa akan
mendorong siswa belajar lebih giat lagi dan frekuensi belajarnya menjadi semakin
meningkat, sehingga hasil belajarnya pun meningkat.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto. Populasi penelitian
adalah peserta didik kejar paket C-UPT SKB Kulon Progo sebanyak 65 orang.
Sampel penelitian sebanyak 54 responden yang ditentukan dengan rumus IsaacMichel. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner dan observasi.
Metode analisis data menggunakan analisis regresi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi belajar memiliki skor ratarata 64,07dengan kecenderungan kategori sedang (57,41%). Hasil belajar
memiliki skor rata-rata 73,53 dengan kecenderungan kategori sedang (46,30%).
Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara motivasi belajar dengan hasil
belajar peserta didik Paket C UPT SKB Kulon Progo (Fhitung= 23,466 dan Sig.=
0,000).Bayu Aji Saputra2023-01-02T08:09:15Z2023-01-02T08:09:15Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75933This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/759332023-01-02T08:09:15ZPEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI INOVASI KERAJINAN
TENUN OLEH PERKUMPULAN LAWE DI DUSUN TEGAL KENANGA,
TIRTONIRMOLO, KASIHAN, BANTULPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Bentuk inovasi kerajinan
tenun pada Perkumpulan Lawe (2) Proses pemberdayaan perempuan melalui inovasi
kerajinan tenun pada Perkumpulan Lawe (3) Dampak program pemberdayaan
perempuan melalui inovasi kerajinan tenun bagi peserta pelatihan.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan
pendekatan kualitatif. Subjek penelitian adalah pengelola Perkumpulan Lawe,
peserta pelatihan craft class, pengelola showroom, dan konsumen. Pemilihan subyek
penelitian dilakukan dengan teknik purposive sampling. Metode pengumpulan data
dilakukan dengan menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik
analisis data dilakukan melalui tahap pengumpulan data, reduksi data, display data,
serta penarikan kesimpulan. Peneliti menguji keabsahan data dengan menggunakan
triangulasi sumber dan teknik.
Hasil penelitian menunjukkan sebagai berikut: (1) Inovasi kerajinan tenun
dilaksanakan melalui inovasi proses dan produk. Inovasi proses menghasilkan
metode produksi dan metode distribusi yang semakin modern. Hasil dari inovasi
kerajinan tenun berupa tas, baju, aksesoris, souvenir dan element interior. (2) Proses
pemberdayaan perempuan meliputi beberapa tahap antara lain: a) Tahap penyadaran
mengenai kebutuhan diri yang dilakukan pada proses perencanaan program. b) Tahap
transformasi kemampuan diwujudkan dalam pelaksanaan program craft class. c)
Tahap peningkatan kemampuan intelektual diwujudkan dengan adanya evaluasi. (3)
Dampak pemberdayaan perempuan berpengaruh pada: a) Kognitif dengan mampu
membuat produk inovatif, b) Ekonomi yang mengalami peningkatan, c) Skill yang
sesuai dengan program pelatihan yang telah diikuti.Shinta Larasati2023-01-02T07:22:09Z2023-01-02T07:22:09Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75928This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/759282023-01-02T07:22:09ZPEMBELAJARAN KECAKAPAN SOSIAL (STUDI KASUS PADA
PEMBELAJARAN DI PONDOK PESANTREN MULYO ABADI
SENDANGADI SLEMAN)Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) jenis-jenis pembelajaran
kecakapan sosial yang telah diajarkan di pondok, (2) proses pembelajaran kecakapan sosial
yang terjadi di pondok.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, pengumpulan data dilakukan
dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan subyek penelitian ketua,
guru Pondok Pesantren Mulyo Abadi Sendangadi Sleman, dan santri pondok. Keabsahan
data menggnakan ttriangulasi sumber dan triangulasi teknik. . Analisis data yang digunakan
ialah analisis kualitatif dengan langkah mengumpulkan data, reduksi data, display data, dan
penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) Jenis-jenis pembelajaran kecakapan
sosial yang dilaksanakan dipondok meliputi: (a) komunikasi dalam empati (b)
bekerjasama .2) Tahap-tahap proses pembelajaran kecakapan sosial yang ada di Pondok
Mulyo abadi meliputi : (a) Tahap penyadaran dengan dibentuk suatu kelompok-kelompok
kecil untuk diberikan ceramah dan pelatihan terjadwal sebagai penyadaran awal. (b) Tahap
tranformasi pelaksanaan dimana biasa santri melaksanakan kegiatan pembiasaan pola
kehidupan dalam pondok yang sudah terjadwal. (c) Tahapan intelektual Adapun tata
kehidupan didalam pondok meliputi, keamanan, kebersihan, kesehatan dan kewirausahaanAnnisa Dini Nur Rahayu2023-01-02T07:21:45Z2023-01-02T07:21:45Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75929This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/759292023-01-02T07:21:45ZPENGELOLAAN PEMBELAJARAN PELATIHAN BATIK TULIS WARNA
ALAM UNTUK PESERTA DIDIK DI LKP LT PINILIH TEMANGGUNGTujuan penelitian ini adalah: (1) mendeskripsikan pengelolaan
pembelajaran pelatihan batik tulis warna alam untuk peserta didik di LKP Lt Pinilih,
(2) mengetahui faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan pelatihan batik tulis
warna alam untuk peserta didik di LKP Lt Pinilih.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang berlokasi di LKP Lt
Pinilih Temanggung Jawa Tengah. Subjek dalam penelitian ini adalah pengelola
LKP Lt Pinilih, instruktur pelatihan batik tulis warna alam, dan peserta pelatihan
batik tulis warna alam. Pengumpulan data dilakukan menggunakan metode
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti sebagai instrumen utama yang
dibantu dengan pedoman wawancara, dokumentasi dan observasi. Teknik analisis
data yang digunakan yaitu reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan.
Trianggulasi yang digunakan untuk menguji keabsahan data dengan sumber dan
metode.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pengelolaan pembelajaran pada
proses perencanaan peran guru/instruktur yaitu mendampingi peserta pada saat
proses pembelajaran berlangsung; tujuan pembelajaran dalam proses pelatihan yaitu
memberikan pengetahuan dan keterampilan; materi pembelajaran yang
disampaikan terdiri dari tahapaan membatik dengan baik dan benar; metode
pembelajaran menggunakan metode ceramah, diskusi, dan tanya jawab; alat
pembelajaran yang digunakan yaitu satu set alat membatik; sedangkan pelaksanaan
pembelajaran pelatihan terdiri dari beberapa tahapan; tahap pembinaan keakraban
menggunakan cara mengajak berdialog dengan peserta pelatihan; tahap identifikasi
kebutuhan dengan melihat latar belakang peserta; tahap perumusan tujuan
disesuikan dengan dengan tahapan sebelumnya; tahap penyusunan dengan
menyesuikan materi dan waktu pelatihan; tahap pelaksanaan dilakukan secara
praktek dan teori; dan evalausi, evaluasi pembelajaran yang digunakan dengan
metode evaluasi studi kasus; tahap penilaian menggunakan sistem post test dan pre
test, (2) faktor pendukung dan penghambat yaitu, faktor pendukung diantaranya
instruktur berkompeten, peserta pelatihan antusias, terdapat dukungan pemerintah,
alat pembelajaran yang memadai, metode dan evaluasi pembelajaran yang
digunakan sesuai; sedangkan faktor penghambat diantaranya belum ada
pendampingan, belum terdapat ruangan khusus untuk pelaksanaan pelatihan
membatik.Dewi Murni Asih2023-01-02T07:10:28Z2023-01-02T07:10:28Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75920This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/759202023-01-02T07:10:28ZPEMBERDAYAAN DAN PENGELOLAAN KELOMPOK WANITA TANI
(KWT) PUTRI MANUNGGAL BERBASIS POTENSI LOKAL DI DUSUN
PERGIWATU WETAN SRIKAYANGAN SENTOLO KULON PROGOPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Strategi kelompok sadar
wisata dalam pengembangan Desa Wisata Kebonagung. (2) Dinamika kelompok
sadar wisata yang ada di Desa Wisata Kebonagung.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif
dengan metode penelitian deskriptif kualitatif. Subyek penelitian adalah Kepala Desa
Kebonagung, 7 anggota kelompok sadar wisata, dan 3 pengunjung desa wisata.
Penelitian dilaksanakan di Desa Wisata Kebonagung, Imogiri, Bantul, Yogyakarta.
Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi
dengan teknik analisis data yang digunakan yaitu display data, reduksi data, dan
penarikan kesimpulan. Triangulasi data yang digunakan yaitu triangulasi sumber dan
triangulasi metode.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) strategi yang digunakan dalam
pengembangan desa wisata yaitu: a) Strategi pengembangan destinasi dengan
menyediakan sarana prasarana yaitu berupa gazebo-gazebo kecil di daerah embung,
taman kuliner, dan kolam renang yang dapat dinikmati pengunjung, b) Strategi
pengembangan industri dengan pengembangan dan pengenalan kembali budaya batik
“Batik Gumregah” dan makanan tradisional kepada wisatawan lokal maupun
wisatawan mancanegara berupa industri cemplon, klepon, gula jawa dan industri
tempe, c) Strategi pengembangan sumber daya manusia yaitu dengan mengikuti
pelatihan home stay, pelatihan membatik, pelatihan tour guide dll, d) Strategi
pemasaran dengan media sosial website, facebook dan melalui brosur. (2) Dinamika
kelompok sadar wisata di Desa Wisata Kebonagung sebagai kelompok yang
berkembang ditandai dengan: a) Adanya persatuan kelompok yang dibangun melalui
komunikasi dan interaksi kelompok, b) Kesamaan motivasi atau dorongan yang
berupa tujuan dan latar belakang kelompok, serta c) struktur organisasi dan
pembagian tugas. Dalam perkebangangannya kelompok juga mengalami kesenjangan
yang disebabkan kurangnya komunikasi antar anggota kelompok, perbedaan pendapat
sehingga menyebabkan terjadinya konflik di dalam kelompokKurniawati Kurniawati2023-01-02T06:56:51Z2023-01-02T06:56:51Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75923This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/759232023-01-02T06:56:51ZKECAKAPAN SOSIAL FASILITATOR
PEMBELAJARAN LUAR SEKOLAH
DI KEBUN RAYA KEBUN BINATANG GEMBIRALOKAPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) kecakapan sosial fasilitator
pembelajaran luar sekolah di Kebun Raya Kebun Binatang Gembiraloka, dan (2)
faktor pendukung dan penghambat fasilitator.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Subjek penelitian ini yaitu fasilitator selaku orang yang memegang peran penting
dalam berjalannya pembelajaran luar sekolah mulai dari persiapan hingga
evaluasinya. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara,
dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data
kualitatif dengan metode interaktif yang meliputi pengumpulan data, kondensasi
data, display data, dan verifikasi serta penarikan kesimpulan. Keabsahan data
yang digunakan adalah triangulasi sumber.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) kecakapan fasilitator telah
memenuhi 5 aspek yaitu (a) hubungan dengan teman sebaya, (b) manajemen diri,
(c) kemampuan akademis fasilitator, (d) kepatuhan atau kemampuan individu
untuk memenuhi permintaan oranglain (e) perilaku assertif. (2) Faktor pendukung
kecakapan sosial fasilitator pembelajaran luar sekolah di Kebun Raya Kebun
Binatang Gembiraloka antara lain: (a) adanya surat dispensasi tidak ikut kuliah
dari jurusan untuk praktik lapangan, (b) pendanaan yang dianggarkan untuk
pelatihan dan keperluan pelaksanaan pembelajaran luar sekolah, (c) dukungan dari
lembaga yaitu adanya program Satwa Masuk Sekolah (SMS). Sedangkan faktor
penghambat Kecakapan Sosial Fasilitator Pembelajaran Luar Sekolah Di Kebun
Raya Kebun Binatang Gembiraloka meliputi: (a) tidak semua fasillitator memiliki
kecakapan yang sama, (b) lokasi yang kadang ramai membuat peserta tidak fokus
, (c) waktu yang kadang tidak sesuai sehingga melebihi waktu izin mahasiswa.Amiriza Raudlatul Jannah2023-01-02T02:00:39Z2023-01-02T02:00:39Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75916This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/759162023-01-02T02:00:39ZPELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DALAM
MENANGGULANGI KEMISKINAN DI KELURAHAN BANMATI
KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN SUKOHARJOPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan Program
Keluarga Harapan (PKH) dalam menanggulangi Kemiskinan di Kelurahan
Banmati Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Sukoharjo, mendeskripsikan
aktivitas/kegiatan yang diikuti oleh penerima batuan Program Keluarga
Harapan (PKH). Dalam upaya menanggulangi kemiskinan di Kelurahan
Banmati beserta ntuk mendeskripsikan faktor kendala yang dihadapi
pendamping dalam melaksanakan Program Keluarga Harapan (PKH).
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian kualitatif deskriptif. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan
teknik trianggulasi sumber dan teknik. Yang menjadi sumber data dalam
penelitian ini adalah Pendamping Program Keluarga Harapan, Kepala bidang
Pengembangan DINSOS, Operator APD PKH, Kasi Kesejahteraan Sosial
Kelurahan Banmati, dan Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Dengan teknik
pengumpulan data yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Langkah
analisis data yang digunakan peneliti antara lain pengumpulan data, reduksi
data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil dari penelitian ini adalah: Proses pelaksanaan Program Keluarga
Harapan (PKH) meliputi penetapan sasaran calon penerima Program Keluarga
Harapan (PKH), persiapan daerah, persiapan pertemuan awal dan validasi
Program Keluarga Harapan (PKH), kelengkapan data pembukaan rekening
bank, pembentukan Keluarga Penerima Manfaat (KPM), penyaluran
BANSOS, verifikasi Komitmen. Kegiatan yang diikuti para Keluarga
Penerima Manfaat (KPM) antara lain pertemuan rutin yang dilaksanakan satu
bulan sekali dan di dalam pertemuan rutin tersebut terdapat kegiatan simpan
pinjam beserta arisan, dan untuk RAT dilaksanakan 1 tahun sekali. Faktor
kendala yang dihadapi pendamping adalah banyaknya masyarakat yang mawih
awam tentang Program Keluarga Harapan (PKH). Sehingga banyak warga
masyarakat yang mencari-cari bantuan di Kelurahan Banmati.Hanedha Putri Ary Pratiwi2023-01-02T01:23:47Z2023-01-02T01:23:47Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75915This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/759152023-01-02T01:23:47ZPERAN ORANG TUA DALAM PENGGUNAAN GADGET
PADA USIA DINI DI TK PERTIWI, BANYUURIP,
KABUPATEN MAGELANGPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran orang tua dalam
penggunaan gadget pada usia dini di TK Pertiwi, Banyuurip, Kabupaten
Magelang.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Subyek penelitian adalah
kepala sekolah sebanyak 1 orang, guru kelas sebanyak 1 orang, dan orang tua
murid sebanyak 3 orang. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara,
pengamatan atau observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan
reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Teknik keabsahan data yang
diperoleh menggunakan teknik triangulasi sumber.
Hasil penelitian diketahui bahwa Peran orang tua dalam penggunaan
gadget pada usia dini di TK Pertiwi, Banyuurip, Kabupaten Magelang sebagai
pendidik bersikap mengenalkan gadget kepada anak dengan tujuan edukasi
melalui channel youtube; sebagai pendorong memotivasi agar anak menguasai
capaian perkembangan dalam hal keterampilan menyimak; sebagai fasilitator
dengan cara menyediakan fasilitas belajar anak di sekolah; sebagai pembimbing
dilakukan dengan membatasi anak dalam penggunaan gadget dan menerapkan
gerakan 1821 yaitu melakukan puasa gadget dan televisi hanya 3 jam mulai dari
jam 18.00 sampai dengan 21.00.Risky Febriyani M2023-01-02T01:18:33Z2023-01-02T01:18:33Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75914This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/759142023-01-02T01:18:33ZPENGELOLAAN PROGRAM DESA PRIMA PADA KELOMPOK MAYA
SEJAHTERA DI DESA SIDOMOYO KECAMATAN GODEANTujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan: (1) Pengelolaan Program Desa
PRIMA pada Kelompok Maya Sejahtera (2) Faktor penghambat dan pendukung
dalam Pengelolaan Program Desa PRIMA pada Kelompok Maya Sejahtera. Hal yang
mendasari penelitian terkait dengan “Pengelolaan Program Desa PRIMA Pada
Kelompok Maya Sejahtera di Desa Sidomoyo Kecamatan Godean” adalah temuan
fenomena dimana Kelompok Maya Sejahtera lebih aktif dan masih berjalan hingga
saat ini dibanding kelompok sejenis lainya.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Subyek penelitian yaitu Kelompok Maya Sejahtera, Penanggungjawab dan pelindung
kelompok serta pendamping. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi,
dokumentasi dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis
data kualitatif metode interaktif yang meliputi: pengumpulan, reduksi, penyajian data,
dan penarikan kesimpulan. Sedangkan keabsahan data yang digunakan adalah
trianggulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Pengelolaan Program Desa PRIMA
Maya Sejahtera meliputi beberapa tahapan yaitu (a) perencanaan dengan melakukan
rapat rutin setiap awal tahun, (b) pengorganisasian dilakukan dengan penyusunan
struktur organisasi dan pembagian kerja, (c) pelaksanaan yang dilakukan sesuai
dengan pedoman pelaksanaan Program Desa PRIMA dan kebutuhan anggota
kelompok, koordinasi yang baik secara internal lembaga dan menjalin jejaring dengan
kelompok masyarakat dan institusi lainya serta, (d) pengawasan dan evaluasi yang
dilakukan oleh pendamping kelompok, BPPM DIY dan DP3AP2KB Kab. Sleman.
(2) Faktor penghambat pelaksanaan program Desa PRIMA yang berasal dari (a)
internal adalah kesibukan anggota diluar kelompok dan solusi yang diambil dalam hal
tersebut adalah menggunakan media sosial untuk berkomunikasi dan berkoordinasi
diluar pertemuan rutin, dan (b) eksternal atau diluar kelompok tersebut adalah
perkembangan IPTEk dan solusi yang dilakukan oleh kelompok adalah menggunakan
jasa pengetikan. Dan untuk faktor pendukung yang (a) internal adalah dari kesadaran
anggota tersebut akan pentingnya modal usaha dan pemberian denda bagi anggota
yang melanggar kesepakatan tertentu.Lucia Nurjati Waldiyana2022-12-30T04:33:43Z2022-12-30T04:33:43Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75906This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/759062022-12-30T04:33:43ZPENANAMAN NILAI DALAM PENDIDIKAN KARAKTER
BAGI NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN
KHUSUS ANAK KELAS II B WONOSARIPenelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui proses dan metode yang
digunakan dalam penanaman nilai karakter di Lembaga Pemasyarakatan Khusus
Anak Kelas II B Wonosari (2) mengetahui nilai pendidikan karakter yang paling
diutamakan untuk ditanamkan kepada anak didik di Lembaga Pemasyarakatan
Khusus Anak Kelas II B Wonosari.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan jenis penelitian
kualitatif. Subjek dari penelitian ini adalah kepala bagian pembinaan, petugas
bagian pembinaan, dan anak didik Lembaga Pemasyarakatan Khusus Anak Kelas
II B Wonosari. Data penelitian ini dikumpulkan melalui observasi, wawancara
dan dokumentasi. Analisis data penelitian ini meliputi reduksi data, penyajian
data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil dari penanaman nilai pendidikan karakter bagi narapidana di
Lembaga Pemasyarakatan Khusus Anak Kelas II B Wonosari menunjukan bahwa
: (1) metode yang digunakan untuk penanaman nilai karakter melalui program
kegiatan yang ada adalah penugasan, pembiasaan, pelatihan, pembelajaran, dan
pengarahan (2) penanaman nilai pendidikan karakter yang diintensifkan untuk
ditanamkan di Lembaga Pemasyarakatan Khusus Anak Kelas II B Wonosari
adalah nilai karakter disiplin, tanggung jawab dan kreatif, hal itu diharapkan dapat
menjadi pedoman dan prinsip agar anak didik dimasa mendatang mempunyai
karakter yang lebih baik.Erlisa Christy Dewanti2022-12-30T02:52:17Z2022-12-30T02:52:17Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75905This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/759052022-12-30T02:52:17ZPENILAIAN KINERJA TUTOR DAN HASIL BELAJAR WARGA
BELAJAR PROGRAM KESETARAAN KEJAR PAKET C DI SANGGAR
KEGIATAN BELAJAR (SKB) KABUPATEN GUNUNGKIDULPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) penyelenggaraan program
kesetaraan kejar paket C di SKB Gunungkidul, 2) hasil belajar dari warga belajar
program kesetaraan kejar paket C di SKB Gunungkidul, 3) kinerja tutor pada
penyelenggaraan program kesetaraan kejar paket C di SKB Gunungkidul.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Populasi dalam penelitian
ini adalah pengelola SKB yang berjumlah 2 orang, tutor paket C yang berjumlah 10
orang, dan warga belajar yang berjumlah 31 orang. Penelitian ini merupakan
penelitian populasi. Teknik pengumpulan data menggunakan angket (kuesioner),
observasi dan dokumentasi. Mengadaptasi instrumen milik Yunita Martyastuti
dengan uji validitas berdasarkan expert judgment dan uji reliabilitas dengan
menggunakan rumus aplha cronbach. Teknik analisis data dalam penelitian ini
menggunakan analisis statistik deskriptif.
Hasil penelitian diketahui bahwa: 1) Program Pendidikan Kesetaraan Paket
C di SKB Gunungkidul dilaksanakan sebanyak 3 kali dalam seminggu dengan
menggunakan metode tatap muka dan tugas mandiri yang disesuaikan dengan
jenjang pendidikan yang ditempuh, 2) Hasil belajar warga belajar Program
Pendidikan Kesetaraan Paket C di SKB Gunungkidul tergolong “Tinggi”, 3)
Kinerja tutor pada Program Pendidikan Kesetaraan Paket C di SKB GunungkidulArif putro Wicaksana2022-12-30T02:26:37Z2022-12-30T02:26:37Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75904This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/759042022-12-30T02:26:37ZPERAN KELOMPOK TANI LESTARI MULYO DALAM MENINGKATKAN
PRODUKTIVITAS USAHATANI BAWANG MERAH DI DUSUN
NAWUNGAN I SELOPAMIORO IMOGIRI BANTULPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) peran kelompok tani Lestari
Mulyo dalam meningkatkan produktivitas usahatani bawang merah, dan (2) faktor
pendukung dan penghambat kelompok tani Lestari Mulyo dalam meningkatkan
produktivitas usahatani bawang merah.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Subjek penelitian ini yaitu kepala dusun Nawungan I, pengurus kelompok tani, dan
anggota kelompok tani. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan meliputi
pengumpulan data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data yang
digunakan adalah triangulasi sumber dan triangulasi metode.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) peran kelompok tani dalam
meningkatkan produktivitas usahatani bawang merah yaitu (a) memfasilitasi
pelaksanaan kegiatan dalam bidang pendidikan non formal bagi petani, (b) sebagai
input usahatani, dan (c) membangun jejaring dan menguatkan kelembagaan petani.
(2) Faktor pendukung dalam meningkatkan produktivitas usahatani bawang merah
yaitu (a) kekompakan dan kesadaran antar masyarakat petani, (b) sarana dan
prasarana yang memadai, dan (c) ilmu pengetahuan yang diperoleh dari kegiatan
dalam bidang pendidikan non formal. Sedangkan faktor penghambatnya yaitu (a)
permodalan, seperti modal untuk membeli bibit bawang merah. Solusi untuk
mengatasi hambatan yaitu dengan melakukan pinjaman di bank atau menjual hewan
ternak.Eka Sari Hidayah2022-12-30T01:52:03Z2022-12-30T01:52:03Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75903This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/759032022-12-30T01:52:03ZPENDAMPINGAN ANAK RENTAN JALANAN OLEH LEMBAGA
SOSIAL TAABAH
(Studi Kasus: Pendampingan anak rentan jalanan di Kampung Ledhok
Timoho Bantaran Sungai Gajah Wong, Umbulharjo, Yogyakarta)Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) tahapan pendampingan
di Lembaga Sosial TAABAH, (2) faktor pendukung dan penghambat
pendampingan di Lembaga Sosial TAABAH.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi
kasus, subyek dari penelitian ini yaitu pengelola, pendamping, dan anak rentan
jalanan di Lembaga Sosial TAABAH. Teknik pemilihan subyek menggunakan
purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi,
wawancara dan dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data yaitu
reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu triangulasi sumber.
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa: (1) Tahapan pendampingan yang
dilakukan oleh Lembaga Sosial TAABAH meliputi: (a) persiapan melalui
assesment kebutuhan anak, menentukan tema berdasarkan kebutuhan, dan
melakukan pendekatan terhadap orang tua/wali dampingan; (b) pelaksanaan
pendampingan di Lembaga Sosial TAABAH meliputi pendampingan belajar,
pendampingan mengaji, pendampingan dan Sharing Orang Tua Binaan, dan
pendampingan kesehatan; (c) evaluasi dilakukan dengan cara mereview kembali
apa yang telah dilakukan hari itu dan juga sharing untuk hari esok. Pada akhir
semester evaluasi dilakukan bersama anak-anak dengan cara membuat suatu karya;
(2) Faktor pendukung meliputi: intensitas pendamping dimana pendamping dan
pengelola mendampingi selama 24 jam dengan kata lain mereka ikut tinggal di
Kampung Ledhok Timoho dan mempunyai banyak jaringan atau link seperti
seseorang yang memiliki usaha peternakan, sablon, cataring, dan travel. Selain itu,
faktor penghambat dalam pendampingan yaitu kurangnya Sumber Daya Manusia
(SDM) yang membantu mendampingi anak-anak rentan jalanan dan kurangnya
antusiasme masyarakat dalam mengikuti kegiatan yang dilaksanakan oleh Lembaga
Sosial TAABAH.Ayu Lestari2022-12-30T01:45:45Z2022-12-30T01:45:45Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75901This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/759012022-12-30T01:45:45ZUPAYA PUSAT PELAYANAN TERPADU PERLINDUNGAN
PEREMPUAN DAN ANAK (P2TP2A) DALAM MENINGKATKAN
KESADARAN MASYARAKAT TENTANG KEKERASAN TERHADAP
ANAK DI KABUPATEN GUNUNGKIDULTujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang upaya dari
pusat pelayanan terpadu perempuan dan anak (P2TP2A) dalam meningkatkan
kesadaran masyarakat tentang kekerasan anak, mengetahui proses peningkjatan
kesadaran masyarakat tentang kekersan anak dan mengetahu hasil dari upaya yang
sudah dilaksanakan.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif.
Subjek penelitian ini adalah kepala bidang pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak, kepala seksi perlindungan anak, konselor hukum P2TP2A,
koordinator forum anak Gunungkidul, Kader Perlindungan Anak Berbasis
Masyarakat (PATBM) Desa Ngalang. Teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Uji keabsahan data dilakukan
dengan triangulasi sumber data. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi
data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : upaya P2TP2A dalam meningkatkan
kesadaran masyarakat ini dengan melakukan sosilaisasi kepada masyarakat di
daerah Gunungkidul tentang perlindungan anak , dan pembentukan kelompok
masyarakat seperti PATBM dan forum anak desa. Proses peningkatan kesadaran
masyarakat tentang kekerasan anak perencanaan program peningkatan kesadaran
masyarakat oleh P2TP2A dan DP3AKBPMD, pelaksanaan program dilakukan
dengan melakukan kegiatan sosialisasi dengan materi berupa hak-hak anak,
perlindungan anak, dan bagaimana pelaporan korban kekerasan anak ke P2TP2A,
evaluasi dan monitoring dilakukan dengan menyebarkan angket ke desa desa. Hasil
dari upaya tersebut adalah meningkatnya kasus yang dilaporkan ke P2TP2A dan
meningkatnya kepedulian masyarakat tentang kekersan anak.Ahmad Luthfi Abdul Majid2022-12-30T01:43:27Z2022-12-30T01:43:27Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75900This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/759002022-12-30T01:43:27ZPARTISIPASI KELUARGA DALAM PELAKSANAAN PROGRAM BINA
KELUARGA LANSIA DI DUSUN BULAK, DESA TUKSONO,
KECAMATAN SENTOLO, KABUPATEN KULON PROGOPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Pelaksanaan program
Bina Keluarga Lansia di BKL Tunas Mekar di Dusun Bulak Desa Tuksono,
Kecamatan Sentolo, Kulon Progo, (2) Bentuk partisipasi keluarga dalam
pelaksanaan program Bina Keluarga Lansia di BKL Tunas Mekar di Dusun Bulak
Desa Tuksono, Kecamatan Sentolo, Kulon Progo, (3) Faktor pendukung dan
penghambat partisipasi keluarga dalam pelaksanaan program Bina Keluara Lansia
di BKL Tunas Mekar di Dusun Bulak Desa Tuksono, Kecamatan Sentolo, Kulon
Progo.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Lokasi
penelitian di BKL Tunas Mekar yang beralamat di Dusun Bulak, Tuksono,
Sentolo,Kelon Progo. Subyek penelitian ini adalah yaitu pengurus BKL Tunas
Mekar, tokoh masyarakat, masyarakat, dan lansia di Dusun Bulak. Teknik
pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik
analisis data yang digunakan model interaktif yaitu reduksi data, display data, dan
penarikan kesimpulan. Keabsahan data dengan triangulasi sumber dan teknik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Program Bina Keluarga Lansia di
Dusun Bulak terdiri dari program bidang sosial, kesehatan, ekonomi, dan spiritual,
(2) Partisipasi keluarga didasari alasan karena adanya kepedulian ingin
meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan lansia. Bentuk partisipasi keluarga
terbagi dalam dua bentuk yaitu fisik dan nonfisik. Pelayanan sosial lansia di Dusun
Bulak terdiri dari pelayanan bidang sosial, kesehatan, ekonomi, dan spiritual.
Manfaat partisipasi keluarga memicu adanya kegiatan bermakna bagi lansia,
hubungan harmonis lansia dengan lingkungan, meningkatnya pelaksanaan ibadah,
dan kemudahan akses pelayanan kesehatan bagi lansia, (3) Faktor pendukung
partisipasi keluarga meliputi adanya kesadaran masyarakat, bantuan dana dari
pemerintah, pembinaan dan bagi kader, pandangan positif masyarakat terhadap
lansia, antusiasme lansia, dan kinerja lansia. Faktor penghambat partisipasi meliputi
masih kurangnya kesadaran lansia akan pentingnya kesehatan, faktor ekonomi
keluarga, dan lunturnya unggah-ungguh anak muda.Dwi Heryanta2022-12-29T08:44:48Z2022-12-29T08:44:48Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75891This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/758912022-12-29T08:44:48ZPENDAMPINGAN ANAK RENTAN JALANAN OLEH LEMBAGA
SOSIAL TAABAH
(Studi Kasus: Pendampingan anak rentan jalanan di Kampung Ledhok
Timoho Bantaran Sungai Gajah Wong, Umbulharjo, Yogyakarta)Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) tahapan pendampingan
di Lembaga Sosial TAABAH, (2) faktor pendukung dan penghambat
pendampingan di Lembaga Sosial TAABAH.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi
kasus, subyek dari penelitian ini yaitu pengelola, pendamping, dan anak rentan
jalanan di Lembaga Sosial TAABAH. Teknik pemilihan subyek menggunakan
purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi,
wawancara dan dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data yaitu
reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu triangulasi sumber.
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa: (1) Tahapan pendampingan yang
dilakukan oleh Lembaga Sosial TAABAH meliputi: (a) persiapan melalui
assesment kebutuhan anak, menentukan tema berdasarkan kebutuhan, dan
melakukan pendekatan terhadap orang tua/wali dampingan; (b) pelaksanaan
pendampingan di Lembaga Sosial TAABAH meliputi pendampingan belajar,
pendampingan mengaji, pendampingan dan Sharing Orang Tua Binaan, dan
pendampingan kesehatan; (c) evaluasi dilakukan dengan cara mereview kembali
apa yang telah dilakukan hari itu dan juga sharing untuk hari esok. Pada akhir
semester evaluasi dilakukan bersama anak-anak dengan cara membuat suatu karya;
(2) Faktor pendukung meliputi: intensitas pendamping dimana pendamping dan
pengelola mendampingi selama 24 jam dengan kata lain mereka ikut tinggal di
Kampung Ledhok Timoho dan mempunyai banyak jaringan atau link seperti
seseorang yang memiliki usaha peternakan, sablon, cataring, dan travel. Selain itu,
faktor penghambat dalam pendampingan yaitu kurangnya Sumber Daya Manusia
(SDM) yang membantu mendampingi anak-anak rentan jalanan dan kurangnya
antusiasme masyarakat dalam mengikuti kegiatan yang dilaksanakan oleh Lembaga
Sosial TAABAH.Ayu Lestari2022-12-29T02:31:21Z2022-12-29T02:31:21Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75890This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/758902022-12-29T02:31:21ZPERAN KADER POSYANDU DALAM MENGATASI
MASALAH PSIKOLOGIS LANSIAPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui masalah psikologis lansia Dusun
Pringtali, dan juga untuk mengetahui peran kader posyandu dalam mengatasi
masalah psikologis yang dialami oleh lansia.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Subyek penelitian ini yaitu ketua posyandu dan kader posyandu, serta peserta
posyandu lansia yang mengetahui tentang proses dan pelaksanaan dimulai dari
perencanaan hingga evaluasi pada kegiatan posyandu lansia. Pengumpulan data
dilakukan dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis
data yang digunakan adalah teknis analisis deskriptif kualitatif yang meliputi
pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Keabsahan data yang digunakan adalah triangulasi sumber.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: masalah psikologis yang dialami
oleh lansia Dusun Pringtali dilihat dari 4 aspek, yaitu aspek intelektual, aspek
emosional, aspek spiritual, dan aspek kepribadian. Peran kader posyandu dalam
mengatasi masalah psikologis lansia yaitu sebagai penggerak masyarakat lansia
untuk mengikuti kegiatan posyandu lansia, sebagai penyuluh, dimana para kader
dapat mengatasi masalah atau hambatan yang dialami oleh para lansiaAulia Arifanty Putri2022-12-29T02:17:44Z2022-12-29T02:17:44Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75889This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/758892022-12-29T02:17:44ZPERAN KELUARGA DALAM MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN
SOSIAL LANSIA DI BINA KELUARGA LANSIA (BKL) ASIH WREDA
KRAPYAK WETANTujuan penelitian ini adalah: (1) mendeskripsikan peran keluarga dalam
mewujudkan kesejahteraan sosial lansia, (2) mengetahui hasil peran keluarga
dalam mewujudkan kesejahteraan sosial lansia.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang berlokasi di BKL
Asih Wreda Krapyak Wetan, Panggungharjo, Sewon, Bantul. Subyek dalam
penelitian ini adalah keluarga lansia, lansia, pengurus, serta kader BKL Asih
Wreda. Pengumpulan data dilakukan menggunakan metode observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Peneliti sebagai instrumen utama yang dibantu
dengan pedoman wawancara, dokumentasi, dan observasi. Teknik analisis data
yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Trianggulasi yang digunakan untuk menguji keabsahan data dengan sumber dan
teknik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) peran keluarga pada keagamaan
yaitu mendampingi lansia dalam beribadah; keluarga sebagai perantara
intelektual lansia; aspek kesehatan dengan menerapkan pola hidup sehat dengan
Germas; aspek cinta kasih dengan mendampingi lansia dengan sabar; aspek sosial
kemasyarakatan dengan mengikutsertakan lansia bersosialisasi; aspek ekonomi
dengan membantu dan memfasilitasi keuangan lansia; aspek lingkungan dengan
menjaga lingkungan lansia tetap nyaman, peran keluarga lansia dibantu oleh
kader BKL yang memberikan pelatihan, penyuluhan, dan motivasi pada anggota;
faktor pendukung peran yaitu bantuan dari suami dan saudara, bantuan
pemerintah, dan lingkungan yang mendukung; faktor penghambat peran yaitu
penyakit degeneratif lansia dan emosi yang tidak stabil (2) hasil peran keluarga
dalam mewujudkan kesejahteraan sosial lansia yaitu lansia mendapatkan
dukungan dari keluarga, lansia tidak terlantar, lansia aktif dalam kegiatan
berdasarkan aspek keagamaan, intelektual, kesehatan, cinta kasih, sosial
kemasyarakatan, ekonomi, dan lingkungan.Dyah Ashari Murti2022-12-29T02:08:19Z2022-12-29T02:08:19Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75887This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/758872022-12-29T02:08:19ZUPAYA PUSAT PELAYANAN TERPADU PERLINDUNGAN
PEREMPUAN DAN ANAK (P2TP2A) DALAM MENINGKATKAN
KESADARAN MASYARAKAT TENTANG KEKERASAN TERHADAP
ANAK DI KABUPATEN GUNUNGKIDULTujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang upaya dari
pusat pelayanan terpadu perempuan dan anak (P2TP2A) dalam meningkatkan
kesadaran masyarakat tentang kekerasan anak, mengetahui proses peningkjatan
kesadaran masyarakat tentang kekersan anak dan mengetahu hasil dari upaya yang
sudah dilaksanakan.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif.
Subjek penelitian ini adalah kepala bidang pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak, kepala seksi perlindungan anak, konselor hukum P2TP2A,
koordinator forum anak Gunungkidul, Kader Perlindungan Anak Berbasis
Masyarakat (PATBM) Desa Ngalang. Teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Uji keabsahan data dilakukan
dengan triangulasi sumber data. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi
data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : upaya P2TP2A dalam meningkatkan
kesadaran masyarakat ini dengan melakukan sosilaisasi kepada masyarakat di
daerah Gunungkidul tentang perlindungan anak , dan pembentukan kelompok
masyarakat seperti PATBM dan forum anak desa. Proses peningkatan kesadaran
masyarakat tentang kekerasan anak perencanaan program peningkatan kesadaran
masyarakat oleh P2TP2A dan DP3AKBPMD, pelaksanaan program dilakukan
dengan melakukan kegiatan sosialisasi dengan materi berupa hak-hak anak,
perlindungan anak, dan bagaimana pelaporan korban kekerasan anak ke P2TP2A,
evaluasi dan monitoring dilakukan dengan menyebarkan angket ke desa desa. Hasil
dari upaya tersebut adalah meningkatnya kasus yang dilaporkan ke P2TP2A dan
meningkatnya kepedulian masyarakat tentang kekersan anakAhmad Luthfi Abdul Majid2022-12-29T01:45:24Z2022-12-29T01:45:24Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75885This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/758852022-12-29T01:45:24ZPERANAN TAMAN BACAAN MASYARAKAT (TBM) LURU ILMU
UNTUK MENUMBUHKAN MINAT BACA MASYARAKAT DI
GERSIK, KELURAHAN SUMBER MULYO, KECAMATAN
BAMBANGLIPURO, KABUPATEN BANTULPenelitian ini bertujuan mendeskripsikan: (1) Peranan Taman Bacaan
Masyarakat (TBM) Luru Ilmu dalam menumbuhkan minat baca masyarakat di
Dusun Gersik, Kecamatan Sumbermulyo, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. (2)
Upaya pengelola Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Luru Ilmu dalam
menumbuhkan minat baca masyarakat di Dusun Gersik, Kecamatan Sumbermulyo,
Kabupaten Bantul, Yogyakarta
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan subjek penelitian
adalah Pengelola Taman Bacaan Masyarakat dan warga belajar. Lokasi penelitian
di Taman Bacaan Masyarakat Luru Ilmu. Pengumpulan data dilakukan dengan
teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam
analisis data adalah reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan.
Triangulasi yang digunakan dalam keabsahan data menggunakan triangulasi
sumber dan metode.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Peranan Taman Bacaan
Masyarakat Luru Ilmu untuk menumbuhkan minat baca masyarakat yaitu taman
bacaan masyarakat berperan sebagai sumber belajar masyarakat dengan adanya
kegiatan belajar yang berupa layanan membaca dan kegiatan belajar, sebagai
sumber informasi masyarakat yang menyediakan buku dan bahan bacaan dalm studi
kepustakaan, sarana rekreasi edukasi yang menyediakan bahan-bahan bacaan yang
sifatnya rekreatif, pembinaan karakter dan moral dan sebagai tempat belajar
ketrampilan. (2) Upaya pengelola Taman Bacaan Masyarakat Luru Ilmu dalam
menumbuhkan minat baca masyarakat meliputi merencanakan program,
mengorganisasikan, memotivasi, mengendalikan dan mengembangkan segala
upaya di dalam mengatur dan mendayagunakan sumber daya manusia, sarana dan
prasarana yang dimiliki sehingga sesuai dengan kebutuhan masyarakat sehingga
masyarakat itu sendiri akan merasakan manfaatnya secara langsung. Adapun
kegiatan dalam upaya menumbuhkan minat baca masyarakat meliputi kegiatan
motor keliling, pengenalan dan pelestarian budaya seperti tembang dolanan anak
dan permainan tradisional, kegiatan rekreatif yang berupa kegiatan belajar
menggambar dan mewarnai serta pengenalan kegiatan membaca.Ibnu Nur Rohman2022-12-29T01:38:42Z2022-12-29T01:38:42Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75884This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/758842022-12-29T01:38:42ZPERILAKU SOSIAL IBU BEKERJA DALAM KELUARGA DI DESA
GONDANG, KECAMATAN KARANGREJA, KABUPATEN PURBALINGGAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Faktor-faktor yang
mendorong ibu bekerja, (2) mendeskripsikan perilaku sosial ibu bekerja, (3)
mendeskripsikan peran ibu dalam pengelolaan keluarga, (4) mendeskripsikan
permasalahan yang dihadapi ibu bekerja di Desa Gondang, Kecamatan Karangreja,
Kabupaten Purbalingga.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis studi deskripptif.
Subjek pada penelitian ini adalah ibu yang bekerja di Desa Gondang, Kecamatan
Karangreja, Kabupaten Purbalingga. Pengumpulan data menggunakan metode
observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen
utama. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, display data, dan
penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukan: (1) Faktor-faktor yang mendorong ibu bekerja
yaitu faktor ekonomi, faktor tingkat pendidikan, dan faktor dukungan keluarga (2)
Perilaku sosial ibu bekerja dalam keluarga yaitu interaksi yang terbatas dengan
keluarga, membagi waktu antara pekerjaan dan rumah, menjaga keharmonisan rumah
tangga, ibu tidak tergantung pada suami dalam masalah pemenuhan kebutuhan pribadi,
tidak melakukan aktifitas ketika lelah bekerja, melibatkan suami dalam mengambil
keputusan (3) Peran ibu dalam pengelolaan rumah tangga yaitu peran rumah tangga
dibantu oleh pihak ketiga, pekerjaan rumah tangga dibantu oleh suami (4)
Permasalahan yang dihadapi oleh ibu bekerja yaitu waktu untuk keluarga menjadi
berkurang, bergesernya peran sebagai ibu rumah tanggaTrisniati Nur Djannah2022-12-29T01:06:50Z2022-12-29T01:06:50Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75882This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/758822022-12-29T01:06:50ZPERAN KARANG TARUNA MEKAR PANDEGA UNTUK
MENINGKATKAN PARTISIPASI PEMUDA DALAM PEMBERDAYAAN
MASYARAKATPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) peran Karang Taruna
Mekar Pandega untuk meningkatkan partisipasi pemuda dalam pengelolaan
organisasi (2) bentuk-bentuk kegiatan Karang Taruna Mekar Pandega dalam
meningkatkan partisipasi pemuda yang berdampak dalam proses pemberdayaan
masyarakat (3) mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat peran Karang
Taruna Mekar Pandega untuk meningkatkan partisipasi pemuda.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan
pendekatan kualitatif. Pemilihan subjek penelitian dilakukan dengan teknik
purpose sampling, adapun subjek penelitian adalah Kepala Desa Gari, Ketua
Karang Taruna Mekar Pandega, dan anggota Karang Taruna Mekar Pandega.
Metode pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan tahap pengumpulan data, reduksi
data, penampilan data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data penelitian
dilakukan dengan menggunakan triangulasi sumber data, melakukan peninjauan
ulang, mengklarifikasi bias peneliti dan menggunakan sumber referensi.
Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) adanya penjaringan aspirasi
pemuda melalui berbagai forum rapat pemuda baik di tingkat desa ataupun
dusun, (2) adanya dukungan dari pemerintah dalam bentuk pemberian fasilitas
berupa kegiatan pelatihan, pengiriman delegasi ke berbagai kegiatan di luar desa,
dan kesempatan mengelola potensi desa dalam bentuk pendampingan Pasar
Ekologis Argo Wijil, Djagat Panel Bambu, Bank Sampah Satria Muda, dan Home
Stick Industry (3) Faktor pendukung berupa dukungan dari pemerintah dalam
bentuk melibatkan pemuda pada saat musyawarah desa dan memberikan fasilitas
untuk mengembangkan potensi pemuda, hal tersebut didorong oleh kepercayaan
masyarakat terhadap keberadaan karang taruna. Adapun faktor penghambat
adalah kesulitan pemuda untuk membagi waktu antara kepentingan pribadi
dengan kelompok, adanya perbedaan tingkat kecakapan anggota yang dipengaruhi
pendidikan, wawasan, dan pengalaman organisasi yang mengakibatkan adanya
kepentingan kelompok dari karang taruna unit dusun.Hanif Marsudi2022-12-29T01:04:34Z2022-12-29T01:04:34Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75881This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/758812022-12-29T01:04:34ZUPAYA PENINGKATAN PERAN ORANGTUA DALAM MEMBENTUK
GENERASI BERENCANA MELALUI BINA KELUARGA REMAJA
(BKR) DI KAMPUNG LITERASI PENGOK, KOTA YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bentuk kegiatan Bina Keluarga
Remaja, Mendiskripsikan pelaksanaan, hasil dan factor pendukung dan
penghambat dalam upaya peningkatan peran orangtua dalam mewujudkan Generasi
Berencana melalui Bina Keluarga Remaja di Kampung Literasi Penggok, Kota
Yogyakarta.
Pendekatan penelitian yang digunakan ialah pendekatan kualitatif. Setting
penelitian yang berfokus pada upaya peningkatan peran orangtua dalam
mewujudkan generasi berencana. Waktu penelitian dilaksanakan selama tiga bulan.
Subjek dalam penelitian ini (responden) ialah pengelola program bina keluarga
remaja, orangtua beserta anak yang berusia remaja di kampung literasi penggok,
Kota Yogyakarta. Teknik pengumpulan data adalah observasi, wawancara,
dokumentasi. Instrument penelitian ini adalah pedoman sederhana berupa pedoman
wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis dataadalah reduksi data,
penyajian data dan kesimpulan.
Hasil penelitian ini adalah Kegiatan BKR yang ada di Kampung Literasi
Penggok ini melibatkan peran dari orang tua khussunya ibu-ibu yang memiliki anak
usia remaja. Sebagai pelaksana kegiatan BKR ini telah ada pengurus yang
mengurusi kegiatan BKR ini. Secara keseluruhan, kegiatan BKR ini bertujuan
untuk membantu orang tua dalam mendidik keluarga khususnya anak remaja.
Selain itu sebagai solusi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada dalam
keluarga yang berhubungan kehidupan remaja. Hasil dari upaya peningkatan peran
orang tua dalam mewujudka generasi berencana yaitu dapat dirasakannya manfaat
dari kegiatan BKR. Diantaranya dapat terselesaikannya masalah – masalah dari
keluarga anggota. Secara keseluruhan kegiatan BKR ini memiliki dampak positif
bagi kehidupan keluarga. Factor pendukung kegiatan BKR diantaranya dukungan
dari masyarakat dalam menyiapkan sarana dan prasarana kegiatan serta dalam
melaksanakan program. Akan tetapi, kendala yang dijumpai yaitu minimnya
partisipasi masyarakat dalam mengikuti program kegiatan BKR terutama
partisipasi remajaFatma Rahmawati2022-12-29T01:02:19Z2022-12-29T01:02:19Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75880This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/758802022-12-29T01:02:19ZIMPLEMENTASI BIMBINGAN KEAGAMAAN BAGI ANAK
DI TPA AL FALAAH MRICAN, CATURTUNGGAL, DEPOK,
SLEMAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) Implementasi bimbingan
keagamaan bagi anak di TPA Al Falaah Mrican, Caturtunggal, Depok, Sleman,
Daerah Istimewa Yogyakarta. 2) Faktor pendukung dan penghambat implementasi
bimbingan keagamaan bagi anak di TPA Al Falaah Mrican, Caturtunggal, Depok,
Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Subjek dalam penelitian ini yaitu Direktur TPA Al Falaah, Pengajar TPA Al Falaah,
dan anak/ santri yang aktif dan tidak aktif dalam kegiatan TPA Al Falaah.
Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, dokumentasi, dan
wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif
Model Interaktif yang meliputi: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan
penarikan kesimpulan. Keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
triangulasi sumber.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Implementasi bimbingan
keagamaan bagi anak di TPA Al Falaah Mrican, Caturtunggal, Depok, Sleman,
Daerah Istimewa Yogyakarta dilakukan dengan: a) Ceramah. b) Mengaji. c) Rihlah.
d) Prama e) Pawai f) Pembiasaan. g) Keteladanan. h) Qishoh. i) Praktik. 2) Faktor-
faktor pendukung dan penghambat implementasi bimbingan keagamaan bagi anak,
yaitu: (a)Pendanaan. (b) Komunikasi. (c) Komitmen pengajar. (d) Partisipasi
pengajar. (e) Kebermanfaatan TPA (f) Motivasi. Sedangkan faktor penghambat
bimbingan keagamaan, yaitu: (a) Penundaan kurikulum. (b) Ketidakseimbangan
jumlah pengajar dan santri. (c) Bentuk kelasFira Nur Amaliya2022-12-29T00:55:23Z2022-12-29T00:55:23Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75877This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/758772022-12-29T00:55:23ZPELAKSANAAN PROGRAM BINA KELUARGA LANSIA (BKL)
DALAM MEWUJUDKAN LANSIA TANGGUH
DUSUN MUNGGUR, DESA SRIMARTANI, PIYUNGAN, BANTULPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Pelaksanaan program
pemberdayaan lansia melaui program Bina Keluarga Lansia (BKL) Khusnul
Khotimah, (2) Partisipasi anggota BKL dalam pelaksanaan program BKL Khusnul
Khotimah, (3) Hasil pelaksanaan pemberdayaan lansia melaui program BKL
Khusnul Khotimah.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Subyek penelitian ini adalah
ketua BKL Khusnul Khotimah, pengurus/ kader BKL, dan anggota BKL.
Penentuan subyek dilakukan dengan teknik purposive sampling, yaitu menentukan
sumber data dengan pertimbangan tertentu. Teknik pengumpulan data dilakukan
dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang
digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Keabsahan data menggunakan trianggulasi sumber dan teknik.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) pelaksanaan pemberdayaan
lansia melalui program BKL Khusnul Khotimah dalam mewujudkan lansia tangguh
di Dusun Munggur melaui proses identifikasi masalah, penyadaran, pelaksanaan
program dan evaluasi. (2) partisipasi anggota BKL dalam pelaksanaan program
adanya keterlibatan secara langsung baik dalam perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi program. (3) hasil dari pemberdayaan lansia melalui program BKL yaitu
anggota BKL memperoleh wawasan dan keterampilan dalam mendampingi lansia,
meningkatkan pemahamaan dalam menghadapi permasalahan lansia, serta sasaran
program sesuai dengan yang sudah ditentukan sebelumnyaDyah Saraswati2022-12-28T07:49:52Z2022-12-28T07:49:52Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75870This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/758702022-12-28T07:49:52ZPROGRAM BINA KELUARGA LANSIA DALAM MEMPERSIAPKAN
LANJUT USIA MEMASUKI USIA LANJUT DI DUSUN
KROMODANGSAN, DESA LUMBUNGREJO, KECAMATAN TEMPEL,
KABUPATEN SLEMANPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan : (1) Bina Keluarga Lansia
(BKL) dalam mempersiapkan Lanjut Usia (Lansia) memasuki Usia Lanjut (2)
Faktor pendukung dan penghambat dalam Program Bina Keluarga Lansia (BKL)
dalam mempersiapkan Lanjut Usia (Lansia) memasuki Usia Lanjut.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian
deskriptif. Subjek penelitian ini adalah pengurus, kader, serta anggota BKL
“Anyelir”. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara dan
dokumentasi. Uji keabsahan data dilakukan dengan menggunakan triangulasi data
sumber. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa : (1) Bina Keluarga Lansia (BKL)
dalam Mempersiapkan Lansia (Lanjut Usia) Memasuki Usia Lanjut meliputi
perencanaan, pelaksanaan, serta monitoring dan evaluasi (2) Faktor pendukung
dalam program adalah adanya dukungan tokoh masyarakat, kelembagaan mulai
dari tingkat desa hingga kecamatan, sumber dana yang mencukupi untuk
pelaksanaan program, dan adanya motivasi serta gotongroyong antar anggota.
Faktor penghambat program yaitu kurangnya partisipasi dan kesadaran angota
dalam mengikuti program, serta minimnya sarana dan prasarana.Agung Widodo2022-12-28T07:18:32Z2022-12-28T07:18:32Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75868This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/758682022-12-28T07:18:32ZPELAKSANAAN PROGRAM KURSUS DESAIN GRAFIS DI LEMBAGA
KURSUS DAN PELATIHAN (LKP) ALFABANK YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui persiapan program, (2)
mengetahui pelaksanaan program, dan (3) mengetahui evaluasi program kursus
desain grafis di LKP Alfabank Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan jenis penelitian
kualitatif. Subjek dari penelitian ini adalah pengelola program, instruktur
program, dan warga belajar program kursus desain grafis Alfabank Yogyakarta.
Data penelitian ini dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Analisis data penelitian ini meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan.
Hasil dari pelaksanaan program kursus desain grafis di LKP Alfabank
Yogyakarta menunjukkan bahwa: (1) Persiapan program: program yang
diselenggarakan oleh lembaga disesuaikan dengan kebutuhan warga belajar;
tujuan program untuk menambah pengetahuan dan keterampilan warga belajar
tentang desain; warga belajar yang mengikuti program belum memiliki
keterampilan mendesain; karakteristik instruktur telah sesuai dengan program;
kurikulum yang digunakan mengacu pada kurikulum nasional dan kurikulum dari
lembaga; pendanaan program berasal dari warga belajar; sarana dan prasarana
cukup menunjang proses pembelajaran. (2) Pelaksanaan program: warga belajar
ikut aktif dalam pembelajaran; instruktur mampu menyampaikan materi dengan
baik dan dapat berinteraksi dengan warga belajar; instruktur mengajar dengan
menggunakan metode ceramah dan demonstrasi/praktik; partisipasi warga belajar
dalam mengikuti proses pembelajaran baik. (3) evaluasi program: tujuan
diselenggarakan program telah tercapai dan sesuai dengan visi misi lembaga;
hasilnya warga belajar mampu menggunakan tools yang ada pada software desain
serta dapat menghasilkan suatu karya sesuai contoh; dampaknya warga belajar
memperoleh sertifikat, memiliki sudut pandang tentang desain grafis yang tadinya
sulit ternyata mudah ketika dipelajari dan bisa mengembangkan ide untuk karya
desainnya.Dwi Pawitra Sari2022-12-28T07:03:23Z2022-12-28T07:03:23Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75867This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/758672022-12-28T07:03:23ZPARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENGEMBANGKAN PASAR
PAPRINGAN NGADIPRONO NGADIMULYO KEDU
TEMANGGUNG JAWA TENGAHPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang (1) Partisipasi
masyarakat Ngadiprono dalam mengembangkan Pasar Papringan (2) manfaat
partisipasi terhadap kehidupan dan lingkungan masyarakat. Partisipasi merupakan
faktor penting dalam pembangunan masyarakat.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif.
Subjek penelitian ini adalah Pengelola pasar papringan, pelapak pasar papringan,
dan masyarakat Dusun Ngadiprono. Teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Uji keabsahan data dilakukan
dengan triangulasi sumber data. Teknik analisis data yang digunakan adalah
reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa : (1) terdapat partisipasi masyarakat dalam
mengembangkan Pasar Papringan Ngadiprono, partisipasi tersebut terdiri dari jenis
partisipasi, bentuk partisipasi serta faktor partisipasi. Dalam jenis partisipasi
berupa: partisipasi dalam pengambilan keputusan, pelaksanaan, pengambilan
manfaat dan evaluasi. Dalam bentuk partisipasi terdapat dalam bentuk buah fikiran,
tenaga, harta benda, keterampilan, dan sosial. Terdapat faktor pendukung
partisipasi masyarakat dalam pengembangan Pasar Papringan berupa kesadaran
diri, kunjungan masyarakat dan media massa. Sedangkan faktor penghambat antara
lain: adanya rasa kurang percaya diri dan letak geografis yang kurang mendukung.
(2) Manfaat partisipasi masyarakat terhadap kehidupan dan lingkungan. kehidupan
masyarakat mengalami perubahan dalam segi ekonomi, sosial dan budaya. Sumber
belajar yang dapat ditemukan berupa sumber belajar manusiawi, bukan manusiwi,
sosial budaya dan bahan alam atau potensi alam. Masyarakat mampu merawat dan
menjaga kelestarian hutan bambu, mengurangi sampah plastik, membangun
kembali jalan trasah, dan menjunjung tinggi kegiatan gotong-royong
membersihkan lingkungan hutan bambu.Bayu Widiatmoko Putro2022-12-28T04:53:19Z2022-12-28T04:53:19Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75864This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/758642022-12-28T04:53:19ZIMPLEMENTASI OUTING CLASS DI TAMAN PENITIPAN ANAK
PELANGI NUSA KULONPROGOPenelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan: (1) tujuan
implementasi Outing class di Taman Penitipan Anak Pelangi Nusa
Kulonprogo; (2) faktor pendukung dan penghambat outing class.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, sumber data dalam
penelitian ini adalah guru Taman Penitipan Anak, pengelola Taman Penitipan
Anak, wali murid dan peserta didik . Pengumpulan data dilakukan dengan cara
observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis
data adalah reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Teknik yang
digunakan untuk menjelaskan keabsahan data adalah dengan menggunakan
trianggulasi sumber dan trianggulasi teknik.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) tujuan implementasi outing class di
Taman Penitipan Anak Pelangi Nusa Kulonprogo untuk melatih motorik kasar
pada anak dan mengajarkan tentang keadaan sesungguhnya yang ada diluar
atau dilapangan dan melatih kemandirian, komunikasi serta menyelesaikan
permasalahan yang timbul pada diri anak yang akan mereka pecahkan secara
mandiri; (2) faktor pendukung dan penghamabat outing class yang
dilaksanakan Taman Penitipan Anak Pelangi Nusa Kulonprogo terdiri dari
media pembelajaran, objektivitas, program pengajaran, kefektfan dan efisiensi
penggunaan sumber belajar dan lingkungan belajarAnggit Sobari2022-12-28T04:35:03Z2022-12-28T04:35:03Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75863This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/758632022-12-28T04:35:03ZPELAKSANAAN PROGRAM BINA KELUARGA LANSIA (BKL)
DALAM MEWUJUDKAN LANSIA TANGGUH
DUSUN MUNGGUR, DESA SRIMARTANI, PIYUNGAN, BANTULPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Pelaksanaan program
pemberdayaan lansia melaui program Bina Keluarga Lansia (BKL) Khusnul
Khotimah, (2) Partisipasi anggota BKL dalam pelaksanaan program BKL Khusnul
Khotimah, (3) Hasil pelaksanaan pemberdayaan lansia melaui program BKL
Khusnul Khotimah.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Subyek penelitian ini adalah
ketua BKL Khusnul Khotimah, pengurus/ kader BKL, dan anggota BKL.
Penentuan subyek dilakukan dengan teknik purposive sampling, yaitu menentukan
sumber data dengan pertimbangan tertentu. Teknik pengumpulan data dilakukan
dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang
digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Keabsahan data menggunakan trianggulasi sumber dan teknik.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) pelaksanaan pemberdayaan
lansia melalui program BKL Khusnul Khotimah dalam mewujudkan lansia tangguh
di Dusun Munggur melaui proses identifikasi masalah, penyadaran, pelaksanaan
program dan evaluasi. (2) partisipasi anggota BKL dalam pelaksanaan program
adanya keterlibatan secara langsung baik dalam perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi program. (3) hasil dari pemberdayaan lansia melalui program BKL yaitu
anggota BKL memperoleh wawasan dan keterampilan dalam mendampingi lansia,
meningkatkan pemahamaan dalam menghadapi permasalahan lansia, serta sasaran
program sesuai dengan yang sudah ditentukan sebelumnya.Dyah Saraswati2022-12-28T03:27:35Z2022-12-28T03:27:35Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75862This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/758622022-12-28T03:27:35ZUPAYA PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA OLEH
KADER PELAJAR DI SMK NEGERI 2 DEPOK SLEMANPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Pelaksanaan upaya
pencegahan penyalahgunaan narkoba oleh kader pelajar di SMK Negeri 2 Depok
Sleman; (2) Hasil dari pelaksanaan upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba
oleh kader pelajar di SMK Negeri 2 Depok Sleman; (3) Faktor pendukung dan
penghambat dalam pelaksanaan upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba oleh
kader pelajar di SMK Negeri 2 Depok Sleman.
Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian
deskriptif dengan subyek penelitian adalah pengurus GIANTS (Gerakan Insan
Anti Narkoba dan Seks Bebas STEMBAYO). Pengumpulan data dilakukan
dengan teknik wawancara. Teknik analisis data menggunakan reduksi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data yang digunakan adalah
triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Pelaksanaan upaya pencegahan
penyalahgunaan narkoba meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
dan pengembangan; (2) Hasil dari pelaksanaan upaya pencegahan
penyalahgunaan narkoba oleh kader pelajar di SMK Negeri 2 Depok Sleman
sudah sesuai dengan indikator keberhasilan program. (3) Faktor pendukung dalam
pelaksanaan upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba oleh kader pelajar adalah
sumber daya manusia yang mumpuni, adanya dukungan dari sekolah baik
finansial maupun pendampingan, dan adanya dukungan dari pihak luar. Faktor
penghambat dalam pelaksanaan upaya pecegahan penyalahgunaan narkoba oleh
kader pelajar adalah motivasi siswa di tahun kedua umumnya menurun, masih
lemahnya keorganisasian dan kaderisasi, dan sarana dan prasarana yang kurang
memadai.Mau’idhotul Khasanah2022-12-28T03:24:18Z2022-12-28T03:24:18Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75861This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/758612022-12-28T03:24:18ZIDENTIFIKASI DISIPLIN ANAK USIA DINI DI SEKOLAH CITALOKA
KELURAHAN GIWANGAN KECAMATAN UMBULARJO
YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kedisiplinan anak usia dini di
Sekolah Citaloka kelurahan Giwangan kecamatan Umbulharjo Yogyakarta.
Kedisiplinan yang muncul dari anak datang ke sekolah sampai anak pulang
sekolah.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan
metode deskriptif. Pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi
teknik dan sumber. Pembiasaan kedisiplinan dilakukan dalam kegiatan anak-anak
sehari-hari baik di dalam kegiatan pembelajaran dan diluar kegiatan pembelajaran.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedisiplinan anak usia dini di Sekolah
Citaloka dibagi menjadi dua garis besar, yaitu kedisiplinan diluar kegiatan
pembelajaran dan kedisiplinan didalam kegiatan pembelajaran. Kedisiplinan
diluar kegiatan pembelajaran antara lain : datang tepat waktu, berbaris saat masuk
kelas,meletakkan sepatu di rak, membuang sampah pada tempatnya dan antri saat
pulang. Sedangkan kedisiplinan didalam kegiatan pembelajaran antara lain :
bertanggung jawab atas tugas yang diberikan, merapikan mainan dan tempat
duduk setelah kegiatan, berdoa sebelum dan sesudah kegiatan.Muhammad Rizal S2022-12-28T02:46:07Z2022-12-28T02:46:07Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75859This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/758592022-12-28T02:46:07ZPERAN PEMUDA ORGANISASI PERSATUAN MUDA MUDI GATAK
(PERMUGA) DALAM KEGIATAN KEWIRAUSAHAAN SOSIAL DI
DUKUH GATAK, WONOBOYO, JOGONALAN, KLATENPenelitian ini bertujuan mendeskripsikan: (1) Peran Pemuda Organisasi
PERMUGA (Persatuan Muda Mudi Gatak) dalam Kegiatan Kewirausahaan Sosial
di Dukuh Gatak, Wonoboyo, Jogonalan, Klaten; (2) Faktor Pendukung dan
Penghambat Peran Pemuda.
Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan kualitatif jenis.
Subyek penelitian ini adalah Ketua Organisiasi PERMUGA, anggota PERMUGA,
tokoh masyarakat, dan masyarakat Dukuh Gatak. Metode pengambilan data yang
digunakan adalah observasi, wawancara, dan studi dokumen. Teknik analiis data
yang digunakan adalah analisis data kualitatif metode interaktif yang meliputi:
pengumpulan, reduksi, pnyajian data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data
yang digunakan adalah triangulasi sumber dan triangulasi teknik.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Peran Pemuda Organisasi
PERMUGA (Persatuan Muda Mudi Gatak) dalam Kegiatan Kewirausahaan
Sosial, (a) Melaksakan kegiatan sosial di masyarakat, (b) Memudahkan dan
meringanakan beban tanggungan pada masyarakat (c) Memberikan dampak
positif kepada pemuda. (2) Faktor pendukung peran pemuda dalam melaksanakan
kegiatan adalah (a) Terjalinnya komunikasi yang baik antara ketua dan anggota
menjadikan persatuan yang kuat pada organisasi. (b) Terjalinnya diskusi yang
baik antar anggota untuk mengatasi permasalahan pada organisasi dan dengan
diskusi maka anggota dapat meyalurkan ide inspirasi untuk kemajuan organisasi.
(c) Dukungan masyarakat sangat mendorong pemuda agar selalu menjalankan
kegiatan. Sedangkan faktor penghambat peran pemuda dalam melaksanakan
kegiatan adalah (a) Kesibukan anggota yang masih bekerja dan masih sekolah
sehingga keterlibatan mereka tidak maksimal. (b) Minimnya sarana prasana dalam
organisasi sehingga tidak tercapainya hasil yang diinginkan. (c) Minimnya
pengetahuan IPTEK sehingga menjadikan penghambat untuk pengembangan
kegiatan yang ada. (4) Hasil yang tidak sebanding dengan apa yang telah
dikerjakan, sehingga menghentikan kegiatan tersebut.Setyodi Marrizal2022-12-28T02:31:46Z2022-12-28T02:31:46Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75858This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/758582022-12-28T02:31:46ZPELAKSANAAN PROGRAM MUHADHARAH SEBAGAI SARANA
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PUBLIC SPEAKING SANTRI DI
PONDOK PESANTREN ORA AJI TUNDAN, PURWOMARTANI,
KALASAN, SLEMANTujuan dari penelitian ini adalah : (1) Mendeskripsikan pelaksanaan
program muhadharah sebagai sarana mengembangkan kemampuan public
speaking santri di Pondok Pesantren Ora Aji, (2) mendeskripsikan hasil
pelaksanaan program muhadharah dalam mengembangkan kemampuan public
speaking santri di Pondok Pesantren Ora Aji, (3) mendeskripsikan faktor
pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan program muhadharah sebagai
sarana mengembangkan kemampuan public speaking santri di Pondok Pesantren
Ora Aji.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Subyek penelitian ini adalah
Ketua Lurah, Pendamping santri, ketua muhadharah, anggota muhadharah, dan
masyarakat. Penentuan subyek dilakukan dengan purposive sampling, yaitu
menetukan sumber data dengan pertimbangan tertentu. teknik pengumpulan data
dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data
yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan teknik.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) implementasi program
muhadharah a) perencanaan yang dilakukan dengan pembuatan jadwal
muhadharah, menentukan tema muhadharah, membuat dan mengoreksi teks
pidato. b) Kegiatan : Ceramah, Khutbah, Puisi, Percakapan. c) Pelaksanaan
dilakukan dengan rutin dan sistematis berdasarkan rangkaian jadwal kegiatan. d)
Interaksi berlangsung baik, harmonis dan bersifat kekeluargaan antara anggota
kelompok. (2) Hasil pelaksanaan program Muhadharah: terciptanya kemandirian
santri dalam menjalankan program muhadharah, meningkatnya juru dakwah yang
berkompeten, serta pengetahuan santri akan public speakingsemakin luas. (3)
Faktor pendukung : adanya alat dan fasilitas, adanya bantuan dari pengasuh untuk
menjalankan program dengan baik, adanya kesempatan bagi santri untuk
mengimplementasikan di masyarakat. Faktor penghambat : kurangnya persiapan,
grogi, kurangnya apresiasi dan dukungan dari anggota program muhadharah.Tri Setiawati2022-12-28T02:20:57Z2022-12-28T02:20:57Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75857This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/758572022-12-28T02:20:57ZMETODE STIMULASI SIKAP TOLERANSI ANAK USIA DINI
(Studi Kasus pada TPA PAUD Pelangi Nusa SKB Kulon Progo)Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang apa saja metode-
metode stimulasi sikap toleransi anak usia dini yang digunakan oleh pendidik TPA di
PAUD Pelangi Nusa SKB Kulon Progo.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan metode studi
kasus. Objek penelitian adalah pendidik, dan orang tua peserta didik. Data
dikumpulkan melalui wawancara, observasi dalam pembelajaran selama waktu yang
sudah ditentukan dan dokumentasi. Data yang berhasil dikumpulkan selanjutnya akan
dianalisis dengan teknik analis data deskriptif kualitatif. Data-data yang diperoleh
dalam penelitian ini dilaporkan apa adanya kemudian diinterpretasikan secara kualitatif
untuk diambil kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat empat metode stimulasi sikap
toleransi anak usia dini yang digunakan. Metode-metode stimulasi sikap toleransi anak
usia dini tersebut adalah: (1) Metode bermain; (2) Metode Keteladanan; (3) Metode
Ceramah; (4) Metode Pembiasaan. Pendidik belum menggunakan indikator tingkat
keberhasilan perkembangan sikap toleransi anak usia dini dalam melakukan stimulasi
sikap toleransi anak usia dini sehingga metode stimulasi yang digunakan menjadi
kurang variatifKhamid Nur Muhaimin2022-12-28T02:09:24Z2022-12-28T02:09:24Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75855This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/758552022-12-28T02:09:24ZIMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KESETARAAN KEJAR PAKET C
DI LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK
KLAS II YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) implementasi pembelajaran
kesetaraan Kejar Paket C di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Klas II
Yogyakarta, dan (2) faktor pendukung dan faktor penghambat yang
mempengharuhi implementasi pembelajaran.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Subjek penelitian ini yaitu anak didik lapas selaku peserta didik pembelajaran
kesetaraan, pengelola bagian pendidikan di LPKA serta tutor yang mengajar di
pembelajaran kesetaraan LPKA. Pengumpulan data dilakukan dengan metode
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan
adalah teknik analisis data kualitatif dengan metode interaktif yang meliputi
pengumpulan data, kondensasi data, display data, dan verifikasi serta penarikan
kesimpulan. Keabsahan data yang digunakan adalah triangulasi sumber.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Implementasi pembelajaran
kesetaraan Kejar Paket C di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Klas II
Yogyakarta menerapkan sistem multiclass. Dalam proses pelaksanaan
pembelajaran, tutor menerapkan tahapan pendahuluan, kegiatan inti, dan
penutup. Pembelajaran dilaksanakan pada hari Senin, Selasa, Kamis, dan Jum’at
pada pukul 09.00-11.00 WIB. interaksi yang terjalin antar peserta didik dan tutor
berjalan dengan baik. Metode yang digunakan yaitu metode ceramah,
tanyajawab, dan diskusi. Matri yang diberikan yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa
Inggris, Matematika, Sosiologi, Geografi, Ekonomi, dan PKn. (2) Faktor
pendukung implementasi pembelajaran kesetaraan Kejar Paket C di LPKA
antara lain: motivasi belajar dalam diri peserta didik, adanya dukungan dari
berbagai pihak seperti keluarga, teman sebaya, serta lembaga seperti Dinas
Pendidikan dan Dinas Keagamaan. Sedangkan faktor penghambat implementasi
pembelajaran kesetaraan Kejar Paket C di LPKA meliputi: (a) peserta didik
cenderung pasif dalam pembelajaran, (b) keterbatasan jam pelajaran, (c)
ketidaksesuaian pelaksanaan pembelajaran dengan jadwal yang telah ditentukan.Widya Pangestika2022-12-28T01:53:35Z2022-12-28T01:53:35Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75854This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/758542022-12-28T01:53:35ZUPAYA MEWUJUDKAN LANSIA TANGGUH MELALUI BINA
KELUARGA LANSIA (STUDI DESKRIPTIF DI BKL KECUBUNG
DUSUN KERJAN, DESA BEJI, KECAMATAN PATUK,
KABUPATEN GUNUNGKIDUL)Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) upaya mewujudkan
lansia tangguh di BKL Kecubung, (2) peran kader BKL dan keluarga lansia dalam
mewujudkan lansia tangguh, (3) faktor pendukung dan penghambat, serta (4) hasil
kegiatan lansia tangguh di BKL Kecubung Dusun Kerjan.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subyek penelitian
ini adalah pengelola BKL Kecubung, narasumber, lansia dan keluarganya. Teknik
pengumpulan data dengan menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi.
Teknik analisis data adalah analisis kualitatif yang dikembangkan oleh Milles dan
Huberman yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Teknik
pemeriksaan keabsahan data dengan menggunakan triangulasi sumber dan teknik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) upaya mewujudkan lansia tangguh
di BKL Kecubung, meliputi perencanaan, pelaksanaan dan penilaian. Perencanaan
meliputi penentuan kepengurusan, waktu dan tempat kegiatan. Pelaksanaan
meliputi penyuluhan, cek kesehatan, simpan pinjam, senam lansia, kunjungan
rumah, rujukan, dan pencatatan di Kartu Lansia. Tahap penilaian yaitu dengan
membuat laporan ke Puskesmas. (2) Peran kader BKL Kecubung adalah
melakukan penyuluhan, pemeriksaan kesehatan sederhana, memberikan surat
rujukan, menjalin kemitraan, memotivasi, menjaga hubungan baik dengan lansia
dan kunjungan rumah. Peran keluarga lansia adalah mengingatkan hidup bersih
dan sehat, mendorong berkegiatan di luar rumah termasuk hobi, bersikap sabar,
memberikan kasih sayang, menyediakan waktu dan perhatian, membantu
keuangan, membantu mencukupi makanan, memberikan kesempatan tinggal
bersama, membantu transportasi dan mencegah kecelakaan. (3) Faktor
pendukungnya adalah semangat dari lansia, kader yang berperan aktif dan ramah,
kepercayaan dari pemerintah setempat, dukungan mitra dan dinas terkait. Faktor
penghambatnya adalah keterbatasan sarana dan prasarana, kondisi fisik lansia
yang melemah, keterbatasan pendanaan, kondisi geografi yang menyulitkan
lansia, dan kurangnya partisipasi keluarga. (4) Hasil kegiatan lansia tangguh
adalah muncul kebiasaan positif yang berkaitan peningkatan spiritual, berkegiatan
untuk mengasah daya ingat, munculnya kebiasaan yang menyehatkan, harapan
untuk menikmati usia tuanya dengan kemandirian, dan terjalin hubungan baik
dengan keluarga dan masyarakat.Bigi Pangestuti2022-12-28T01:50:48Z2022-12-28T01:50:48Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75853This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/758532022-12-28T01:50:48ZPERAN PENDAMPING KEGIATAN UNTUK MENINGKATKAN
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN OLEH LEMBAGA STUDI DAN
PENGEMBANGAN PEREMPUAN DAN ANAK (LSPPA) YOGYAKARTA
DI KULON PROGOPenelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan: (1) Peran pendamping
kegiatan untuk meningkatkan pemberdayaan perempuan oleh LSPPA Yogyakarta
di Kulon Progo; (2) Faktor pendukung dan faktor penghambat dalam kegiatan
pendampingan untuk meningkatkan pemberdayaan perempuan oleh LSPPA
Yogyakarta di Kulon Progo.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian
deskriptif dengan subjek penelitian adalah pendamping kegiatan LSPPA
Yogyakarta, direktur eksekutif LSPPA Yogyakarta, penerima manfaat kegiatan
pendampingan oleh LSPPA Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan
teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam
analisis data adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Keabsahan data yang digunakan adalah trianggulasi teknik.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Peran pendamping kegiatan untuk
meningkatkan pemberdayaan perempuan meliputi konsultasi, motivasi,
pembangun kesepakatan, penghubung, fasilitator serta monitoring dan evaluasi;
(2) Faktor pendukung dalam kegiatan pendampingan untuk meningkatkan
pemberdayaan perempuan yaitu adanya pendamping, kemauan dari penerima
manfaat mengikuti kegiatan, ketersediaan dana untuk kegiatan pendampingan, dan
ketersediaan alat dan bahan dalam kegiatan praktek. Faktor penghambat dalam
kegiatan pendampingan untuk meningkatkan pemberdayaan perempuan yaitu
kesibukan penerima manfaat pada waktu panen, adanya rasa iri antar kelompok
penerima manfaat, dan keterbatasan pasar dalam penjualan hasilIsnaeni Isnaeni2022-12-28T01:48:28Z2022-12-28T01:48:28Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75852This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/758522022-12-28T01:48:28ZANGKRINGAN SEBAGAI ARENA BELAJAR MASYARAKATPenelitian ini meneliti tentang pembelajaran yang ada di angkringan dan
manfaat interaksi yang terjadi di angkringan. Penelitian ini bertujuan untuk
mendiskripsikan pembelajaran yang ada di angkringan sebagai arena belajar
masyarakat melalui iteraksi yang terjadi di angkringan. Serta manfaat terhadap
masyarakat setelah terjadinya pembelajaran yang ada di angkringan melalui
iteraksi .
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskripif. Subjek yang diteliti
adalah penjual angkringan dan pembeli angkringan. Penelitian dilakukan di
wilayah Kecamatan Galur, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa
Yogyakarta. Instrumen penelitian ini adalah pedoman wawancara. Teknik
pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik
analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif yaitu pengumpulan data,
reduksi data, display data dan membuat kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Proses pembelajaran dapat terjadi di
angkringan dalam bentuk interaksi edukatif yang didukung oleh fasilitas
angkringan dan kondisi yang ada di angkringan, interaksi yang terjadi yaitu
pedagang angkringan dan pelanggang angkringan saling bertukar pendapat.
Manfaat interaksi yang terjadi di angkringan antara lain manfaat ekonomi,
pendidikan dan sosial dari pelanggan dan pedagang angkringan. Manfaat ekonomi
yang bahwa antar pelanggan dapat menjalin kerjasama usaha. Manfaat
pendidikan bahwa seseorang dapat belajar dari orang lain melalui informasi baru,
tukar pikiran, berbagi pengalaman dan pembahasan topik baru. Manfaat sosial
dari iteraksi edukatif bahwa dapat terjadinya komunikasi sosial antar pembeli,
penjual maupun kelompok masyarakat.Hary Bramasto Murty2022-12-28T01:45:14Z2022-12-28T01:45:14Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75851This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/758512022-12-28T01:45:14ZPELAKSANAAN PEMBINAAN NARAPIDANA WANITA DI LEMBAGA
PEMASYARAKATAN PEREMPUAN (LPP) KELAS II B YOGYAKARTA
DITINJAU DARI PERSPEKTIF GENDERPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tiga fokus rumusan masalah.
Pertama, untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembinaan narapidana wanita.
Kedua, mendeskripsikan komponen-komponen yang sudah dipenuhi Lembaga
Pemasyarakatan Perempuan (LPP) Kelas II B Yogyakarta agar dapat memadukan
gender dalam kebijakan dan praktik-praktik pembinaan narapidana wanita.
Ketiga, mendeskripsikan faktor pendorong dan penghambat pelaksanaan
pembinaan narapidana wanita di LPP Kelas II B Yogyakarta.
Penelitian ini dilaksanakan di LPP Kelas II B Yogyakarta yang bertempat di
Jalan Taman siswa Nomor 06 Yogyakarta. Subjek penelitian adalah petugas
subseksi kegiatan kerja dan narapidana wanita di LPP Kelas II B Yogyakarta.
Selama proses pengambilan data hanya bisa mengandalkan metode wawancara
langsung disebabkan terkendala peraturan Lapas yang tidak memperbolehkan
penggunaan barang elektronik untuk mengambil data selama penelitian. Oleh
karena itu pemeriksaan keabsahan data penelitian ini menggunakan triangulasi
sumber dengan membandingkan data hasil wawancara petugas Lapas dan
narapidana wanita hingga menemukan kesesuaian data diantara keduanya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembinaan narapidana wanita yang
terdiri dari pembinaan kepribadian dan pembinaan kemandirian dikelola dengan
melibatkan narapidana wanita sebagai koordinator, pengawas, dan fasilitator bagi
sesamanya. Selama pelaksanaan pembinaan narapidana wanita berlangsung tidak
ada sama sekali bentuk ketidakadilan yang terjadi di Lapas. LPP Kelas II B
Yogyakarta telah memadukan gender dalam kebijakan dan praktik-praktik
pembinaan kemandirian narapidana wanita untuk menjamin tidak terjadinya
pelanggaran Hak Asasi Manusia di Lapas. Pelaksanaan pembinaan narapidana
wanita sangat terbantu dengan tersedianya peralatan penunjang yang lengkap dan
dapat bekerjasama dengan pihak di luar Lapas.Bayu Anggardha Sulistya2022-12-21T05:35:00Z2022-12-21T05:35:00Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75776This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/757762022-12-21T05:35:00ZDINAMIKA KELOMPOK PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DALAM
PELATIHAN KERAJINAN ECENG GONDOK DI DESA GIRIPURWO,
GIRIMULYO, KULON PROGOPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) proses pelaksanaan
pemberdayaan perempuan melalui pelatihan kerajinan eceng gondok di Desa
Giripurwo. (2) dinamika dalam kelompok pelatihan kerajinan eceng gondok yang
ada di Desa Giripurwo.
Setting penelitian ini dilaksanakan di Desa Giripurwo, dengan
menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian adalah kepala rukun warga,
pengurus dan anggota. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara,
observasi, dan dokumentasi dengan teknik analisis data yang digunakan yaitu
display data, reduksi dan penarikan kesimpulan. Triangulasi yang digunakan
adalah triangulasi sumber dan metode.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) proses pemberdayaan
perempuan dilaksanakan melalui penguatan kelompok sebagai tahap penyadaran
sikap dan minat, kegiatan pelatihan untuk melihat perubahan wawasan, sikap peduli
dalam kelompok serta keterampilan masyarakat dan pengembangan diri sebagai
keberlanjutan program untuk meningkatkan kreatifitas anggota. (2) Dinamika
kelompok pemberdayaan perempuan sebagai kelompok sosial ditandai dengan
adanya persatuan kelompok yang dibangun oleh komunikasi dan interaksi yang
berkelanjutan, motivasi/dorongan yang dipengaruhi oleh kesamaan tujuan dan latar
belakang, kepemimpinan yang demokratis, serta struktur dan pembagian tugas.
Dalam perkembangannya kelompok juga mengalami kesenjangan yang sebabkan
oleh kurangnya tanggungjawab, perbedaan pendapat dan karakter dari masing-
masing anggota kelompok sehingga muncul perselisihan dan opini yang kurang
baik di dalam kelompokEtik Wahyuningsih2022-12-21T04:39:33Z2022-12-21T04:39:33Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75775This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/757752022-12-21T04:39:33ZIMPLEMENTASI PROGRAM KAMPUNG KB (KELUARGA
BERENCANA) DI DUSUN JASEM, KECAMATAN PIYUNGAN,
KABUPATEN BANTULPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1), implementasi,
(2) hasil pelaksanaan Program Kampung KB, (3) faktor pendukung dan
penghambat dalam pelaksanaan Program Kampung KB Jasem.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subyek
penelitian ini adalah Penyuluh Lapangan, Kepala Dukuh, pengurus dan
Tokoh Masyarakat Kampung KB Jasem. Penentuan subyek dilakukan
dengan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data dengan cara
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang
digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Keabsahan data menggunakan trianggulasi sumber.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Implementasi Program
Kampung KB Jasem meliputi a) Program Kampung KB Jasem yaitu Bina
Keluarga Balita, Remaja dan Lansia serta Program Pusat Informasi
Konseling Remaja, b) penyelenggaraan kegiatan meliputi perencanaan,
pelaksanaan, pendampingan, monitoring dan evaluasi c) kurikulum
pembelajaran bersifat hidden curiculum, d) metode pembelajaran bersifat
fleksibel. (2) Hasil pelaksanaan Program Kampung KB menunjukkan
bahwa terdapat peningkatan a) kecakapan personal (pemahaman minat dan
keberanian mengutarakan pendapat) b) kecakapan akademik
(bertambahnya pengetahuan tentang KB dan wawasan berorganisasi) c)
kecakapan vokasional (kemampuan mengonsep acara, berbicara didepan
umum, dan hadirnya UPPKS) d) kecakapan social (partisipasi masyarakat
dan komunikasi antar pengurus) e) prestasi Kampung KB dimana adanya
kunjungan presiden, rumah data, dan predikat Kampung KB Percontohan.
(3) Faktor pendukung dan penghambat meliputi a) faktor pendukung antara
lain baiknya antusias masyarakat dalam menyambut program dan kegiatan
program Kampung KB di Dusun Jasem, sarana prasarana yang memadai,
serta ide-ide kreatif dari pengurus Kampung KB Jasem itu sendiri b) faktor
penghambat meliputi susahnya mencari kader muda yang diperuntukan
untuk regenerisasi.Rachma Sylvia VZP2022-12-21T04:33:09Z2022-12-21T04:33:09Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75774This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/757742022-12-21T04:33:09ZMANFAAT PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN MASYARAKAT DALAM
MENINGKATAN KESEJAHTERAAN EKONOMI DAN SOSIAL
MASYARAKAT PETANI DI DESA KAMPUNG KECAMATAN
NGAWEN KABUPATEN GUNUNGKIDULPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang : 1) pelaksanaan
kegiatan pelatihan kewirausahaan masyarakat petani di desa kampung dalam upaya
meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial, 2) faktor penghambat dan solusi
dalam pelatihan kewirausahaan masyarakat.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Subjek penelitian ini adalah pengurus, tokoh masyarakat, dan masyarakat petani
sasaran. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Peneliti sebagai instrumen utama dalam penelitan
dengan dibantu pedoman observasi, pedoman wawancara, dan pedoman
dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah display data, reduksi data
dan pengambilan kesimpulan. Keabsahan data dilakukan dengan menggunakan
trianggulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) kegiatan pelatihan terdiri atas
Perencanaan yaitu, latar belakang, tujuan, narasumber dan sosialisasi. Pelaksanan
meliputi motivasi, penyadaran, perbaikan infrastruktur penunjang pertanian,
pembuatan green house, membuat media tanam, praktik menanam bibit, perawatan
tanaman, praktik memanen dan pemasaran produk hasil pertanian. Evaluasi,
dilakukan dengan pengamatan seberapa paham peserta mengaplikasikan pelatihan
dalam kegiatan pertanian sehari-hari. 2) manfaat ekonomi yaitu a) masyarakat
mendapat tambahan pendapatan 600-1,3 jt setiap panen, b) sudah memiliki
tabungan di koperasi, c) Proses memasarakan produk lebih mudah, d) tercukupinya
kebutuhan hidup dan tidak lagi berhutang. Manfaat sosial masyarakat aktif
mengikuti kegiatan bersama dalam peningkatan kemajuan desa. 3) faktor
Penghambat yaitu (a) Air, wilayah kampung termasuk wilayah pegunungan dengan
sistem pengairan tadah hujan, (b) Bahasa penyampaian, narasumber berasal dari
luar negeri menjadikan hambatan dalam berkomunikasi dengan peserta.Novan Arif Kardianto2022-12-21T02:37:54Z2022-12-21T02:37:54Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75771This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/757712022-12-21T02:37:54ZANALISIS KINERJA KARYAWAN PADA
PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA PURWOREJOPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat Kerja Karyawan pada
Karyawan PDAM Tirta Perwitasari Kota Purworejo berdasarkan empat indikator
menurut Chisthti (2010), yaitu Ketepatan Waktu, Deskripsi Pekerjaan, Kuantitas
da Kualitas.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan dengan pendekatan
kuantitatif. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian populasi. Subjek pada
penelitian ini adalah karyawan PDAM Kabupaten Purworejo yang berjumlah 100
orang. Teknik pengumpulan data menggunakan sumber data primer yairtu
kuesioner, serta sumber data pendukung yaitu observasi dan wawancara. Uji
validitas instrumen dilakukan melalui confirmatory Factor Analysis (CFA).
Sedangkan uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan metode koefisien
Alpha.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 81 orang (75%) memiliki
tingkat kinerja dalam kategori sedang, 19 0rang (25%) termasuk kategori rendah,
dan tidak ada responden yang memiliki tingkat kinerja tinggi (0,0%) sehingga
dapat disimpulkan bahwa sebagian besar karyawan PDAM Tirta Perwitasari
memiliki tingkat kinerja sedang. Berdasarkan empat dimensi bahwa dimensi yang
memperoleh penilaian dalam kategoro sedang sebanyak dua dimensi (60%)
yaitu Deskripsi Pekerjaan Dan Kuantitas. Dimensi yang memperoleh penilaian
dalam kategori rendah sebanyak (40%) yaitu Ketepatan Waktu dan Kualitas.
Tidak terdapat dimensi yang memperoleh penilaian dalam kategori tinggi (0,0%).
Jadi dapat disimpulkan bahwa dua dari empat dimensi memperoleh penilaian
dalam kategori sedang (60%) sedangkan dua lainya memperoleh penelitian dalam
kategori rendah (40%).Eka Susalit Septiarini2022-12-21T02:08:06Z2022-12-21T02:08:06Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75770This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/757702022-12-21T02:08:06ZPELAKSANAAN BIMBINGAN KEWIRAUSAHAAN DALAM PROGRAM
REHABILITASI WANITA RAWAN SOSIAL EKONOMI DI BALAI
PERLINDUNGAN DAN REHABILITASI SOSIAL WANITA (BPRSW)
YOGYAKARTATujuan penelitian ini adalah: (1) Mendeskripsikan pelaksanaan bimbingan
kewirausahaan dalam program rehabilitasi wanita rawan sosial ekonomi di
BPRSW Yogyakarta, (2) Mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat
pelaksanaan bimbingan kewirausahaan dalam program rehabilitasi wanita rawan
sosial ekonomi di BPRSW Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Subjek penelitian ini adalah pengelola, instruktur, dan wanita rawan
sosial ekonomi yang menjadi warga binaan program bimbingan kewirausahaan.
Setting penelitian ini adalah saat pelaksanaan bimbingan kewirausahaan di
BPRSW Yogyakarta. Metode pengumpulan data menggunakan observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan display data,
reduksi data dan pengambilan kesimpulan. Uji keabsahan data dilakukan dengan
triangulasi sumber dan metode.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Tahap pelaksanaan bimbingan
kewirausahaan meliputi (a) tahap perencanaan meliputi penetapan tujuan
bimbingan, rekrutmen warga binaan, rekrutmen instruktur, penetapan waktu,
penetapan materi, metode dan media, penetapan sarana prasarana serta sumber
dana, (b) tahap pelaksanaan, bimbingan kewirausahaan dilalui dengan proses
pembukaan-inti-penutup, suasana bimbingan menyenangkan, tidak kaku, nyaman,
partisipasi warga binaan cukup baik, (c) evaluasi berupa evaluasi harian dan
evaluasi setiap tiga bulan sekali. (2) Faktor pendukung dan penghambat meliputi
(a) pendukung antara lain kondisi lingkungan BPRSW yang kondusif,
tersediannya sarana prasarana yang memadai, semangat atau motivasi yang tinggi
dari warga binaan serta instrtuktur yang kompeten (b) penghambat antara lain
tidak semua warga binaan aktif mengikuti bimbingan, konflik dengan teman,
kemampuan menerima materi bimbingan yang berbeda-beda dari warga binaan.Rizky Agustiani2022-12-20T07:08:52Z2022-12-20T07:08:52Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75704This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/757042022-12-20T07:08:52ZPROGRAM MENGHAFAL AL-QUR’AN JUZ 30 MELALUI METODE ONE
DAY ONE COLOR BAGI ANAK USIA 7-11 TAHUN DI TPA AL AMIN
DUSUN GARUNG, DESA BUTUH, KECAMATAN KALIKAJAR,
KABUPATEN WONOSOBOPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Bagaimana cara
pelaksanaan program menghafal Al Qur’an Juz 30 Melalui Metode One Day
One Color , (2) Faktor pendukung dan penghambat Program Menghafal Al-
Qur’an Juz 30 Melalui Metode One Day One Color.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Subyek penelitian ini adalah pengelola/ketua, ustadz/ustadzah TPA
Al Amin , dan santri TPA Al Amin. Setting penelitian ini adalah Taman
Pendidikan Al Qur’an (TPA) Al Amin. Teknik pengumpulan menggunakan
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Uji keabsahan data dilakukan dengan
triangulasi metode dan sumber data. Analisis data menggunakan model Miles
dan Huberman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Bagaimana cara pelaksanaan
program menghafal Al Qur’an Juz 30 Melalui Metode One Day One Color
melalui tiga tahap, yaitu: (a) Tahap menghafal Al-Qur’an menggunakan metode
One Day One Color dengan model Tahfidzh dengan arahan , bimbingan dan
pemberian motivasi pentingnya menghafal Al Qur’an(b) Tahap menghafal Al-
Qur’an menggunakan model Bin-Nazhar dan Takrir (muraja’ah) surat yang di
hafal dengan diberikan cara menghafal Al Qur’an, Pratik menghafalkan dan
mengulang hafalan yang sudah dihafalkan (c) Tahap Talaqi (penyetoran)
hafalan dan Tasmi’ ke ustad dan ustazahsurat yang di hafal dengan buku
prestasi untuk milihat kelancaran dalam menghafal lancar atau ulang. (2) faktor
pendukung dan penghambat: (a) faktor pendukungnya yaitu kerjasama dengan
takmir masjid Al Amin, dukungan wali santri dan dukungan masyarakat sekitar,
(b) faktor penghambatnya yaitu kemampuan yang berbeda-beda pada santri,
santri yang jarang mengaji sehingga ketinggalan hafalan,masih jarang santri
yang melakukan muraja’ah dirumah.Sita Fitri Najiyah2022-12-20T04:39:42Z2022-12-20T04:39:42Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75765This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/757652022-12-20T04:39:42ZPERANAN KOALISI PEMUDA HIJAU INDONESIA (KOPHI)
YOGYAKARTA SEBAGAI PEMBELAJARAN INFORMAL
MAHASISWA DALAM MENINGKATKAN KECAKAPAN HIDUPPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peranan KOPHI
Yogyakarta sebagai pembelajaran informal mahasiswa dalam meningkatkan
kecakapan hidup, melalui: (1) program-program, (2) implementasi program, (3)
hasil program, (4) faktor pendukung dan penghambat proses implementasi
program.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian deskripif dengan pendekatan kualitatif. Subjek dari penelitian ini adalah
Pengurus harian KOPHI Yogyakarta, Anggota aktif KOPHI Yogyakarta, Relawan
KOPHI Yogyakarta. Peneliti berperan sebagai instrument utama dengan bantuan
pedoman observasi, wawancara, dan dokumentasi. Pengumpulan data dilakukan
dengan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang
digunakan adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Keabsahan datan menggunakan triangulasi sumber dan metode.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) program-program di KOPHI
Yogyakarta dibagi menjadi 3 , yaitu: (a) program kerja bersama, (b) project besar,
(c) program divisi. (2) implementasi program dilakukan melalui 3 tahap meliputi
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi di mana dalam pelaksanaan implementasi
tersebut para pemuda mendapatkan pembelajaran informal (3) hasil program
diperoleh bahwa KOPHI Yogyakarta memiliki peranan sebagai fasilitator atau
pemggerak para pemuda untuk belajar secara informal melaui keterlibatannya
dalam kegiatan-kegiatan yang berdampak pada kecakapan hidupnya, meliputi:
kecakapan personal, kecakapan sosial, kecakapan akademik, dan kecakapan vokasi
. (4) faktor yang mendukung program: anggota maupun pengurus yang memiliki
kecintaan terhadap lingkungan, adanya keterkaitan jurusan di perkuliahan anggota
maupun pengurus terhadap jobdesc di KOPHI Yogyakarta, sebagian besar anggota
maupun pengurus di KOPHI Yogyakarta tidak hanya bergabung di satu komunitas
saja, adanya kecocokan antar anggota maupun pengurus, adanya mitra yang berupa:
organisasi dan komunitas, bisinis dan usaha, lembaga pemerintah, media publikasi,
serta mitra strategis KOPHI yaitu Kampung Hijau Gambiran. Sedangkan faktor
yang menghambat program adalah manajemen sumber daya manusia yang susah.Al Faatihah Nurfilaily2022-12-20T03:48:09Z2022-12-20T03:48:09Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75761This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/757612022-12-20T03:48:09ZPELAKSANAAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH MELALUI KEGIATAN
KARYA WISATA DALAM MENUMBUHKAN NILAI KARAKTER
RASA INGIN TAHU DAN KOMUNIKATIF DI KEBUN RAYA
KEBUN BINATANG (KRKB) GEMBIRA LOKA
YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) Pelaksanaan pendidikan
luar sekolah melalui kegiatan karya wisata dalam menumbuhkan rasa ingin tahu
dan komunikatif di KRKB Gembira Loka Yogyakarta, 2) Faktor pendukung dan
penghambat kegiatan karya wisata dalam menumbuhkan rasa ingin tahu dan
komunikatif di KRKB Gembira Loka Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Subyek penelitian yaitu bagian Pendidikan, pemandu program, dan guru
pendamping. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, dokumentasi
dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data
kualitatif dengan metode interaktif yang meliputi: pengumpulan, reduksi,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data yang digunakan adalah
triangulasi sumber.
Hasil penelitian ini mendeskripsikan bahwa: 1) pelaksanaan kegiatan karya
wisata dalam menumbuhkan rasa ingin tahu dan komunikatif di KRKB Gembira
Loka, yaitu berupa: kegiatan karya wisata pada program pembelajran luar sekolah
yang dimulai dari Penyambutan, bina suasana, tour the zoo, feeding time, hingga
recalling. Adapun indikator dari rasa ingin tahu diantaranya; bertanya, membaca,
dan berdiskusi. Sedangkan idnikator dari komunikatif diantaranya; senang belajar
bersama, mampu bekerjasama, aktif dan senang berinteraksi. Dari kesluruhan
indikator terkait dengan rasa ingin tahu dan komunikatif dapat ditemukan pada
penelitian ini. 2) Faktor pendukung kegiatan karya wisata dalam menumbuhkan
rasa ingin tahu dan komunikatif adalah sarana prasarana yang dimiliki oleh
KRKB Gembira Loka, peserta kegiatan karya wisata yang rata-rata usia TK
sampai SD yang pada usia tersebut anak-anak memiliki rasa ingin tahu dan senang
berinteraksi, dan program pembelajaran luar sekolah yang dapat menjadi faktor
pendukung. Faktor penghambat kegiatan karya wisata dalam menumbuhkan rasa
ingin tahu dan komunikatif berasal dari kualitas dan kuantitas pemandu program
pembelajaran luar sekolah yang belum memadai, adanya pihak sekolah yang tidak
mematuhi peraturan dari program pembelajran luar sekolahChandra Trisna Bayu2022-12-20T03:45:42Z2022-12-20T03:45:42Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75760This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/757602022-12-20T03:45:42ZHUBUNGAN PERAN ORANG TUA DAN PENGGUNAAN GADGET
TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA PADA ANAK DI
TEMPAT PENITIPAN ANAK (TPA) PRIMA SANGGARPenelitian ini bertujuan untuk : 1) mendeskripsikan hubungan peran orang
tua terhadap perkembangan bahasa anak di TPA Prima Sanggar, 2)
mendeskripsikan hubungan penggunaan gadget terhadap perkembangan bahasa
anak di TPA Prima Sanggar, 3) mendeskripsikan hubungan antara peran orang tua
dan penggunaan gadget terhadap perkembangan bahasa anak di TPA Prima
Sanggar SKB Bantul.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian
korelasi. Subjek dalam penelitian ini adalah orang tua wali murid TPA Prima
Sanggar dengan jumlah responden 23 orang. Teknik pengumpulan data
menggunakan skala likert. Uji validitas menggunakan judgment expert dan uji
reabilitas menggunakan teknik Alpha Cronbach. Teknik analisis data
menggunakan analisis deskriptif dan analisis korelasi product moment.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) terdapat hubungan peran orang
tua dan perkembangan bahasa pada anak di TPA Prima Sanggar, 2) terdapat
hubungan negatif antara penggunaan gadget terhadap perkembangan bahasa pada
anak, 3) terdapat hubungan positif antara peran orang tua dan penggunaan gadget
terhadap perkembangan bahasa pada anak di TPA Prima Sanggar.Afriyani Afriyani2022-12-20T03:42:33Z2022-12-20T03:42:33Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75758This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/757582022-12-20T03:42:33ZPELAKSANAAN PROGRAM PUSAT INFORMASI KONSELING
REMAJA (PIK-R) FRESS DALAM MEWUJUDKAN PENDEWASAAN
USIA PERKAWINAN (PUP) BAGI PEMUDA DI KELURAHAN
SIDOLUHUR, KECAMATAN GODEAN,
KABUPATEN SLEMANPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Pelaksanaan Program
Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK-R) Fress dalam mewujudkan
pendewasaan usia perkawinan di Kelurahan Sidoluhur, Godean, Sleman. (2)
Faktor pendukung dan penghambat yang terdapat di Pusat Informasi Konseling
Remaja (PIK-R) Fress dalam mewujudkan pendewasaan usia perkawinan di
Kelurahan Sidoluhur, Godean, Sleman.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Subyek penelitian yaitu pengurus Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK-R), dan
peserta program Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK-R) Fress. Pengumpulan
data dilakukan dengan teknik observasi, dokumentasi dan wawancara. Teknik
analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif metode interaktif yang
meliputi: pengumpulan, reduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Keabsahan data yang digunakan adalah triangulasi sumber.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) Pelaksanaan Program Pusat
Informasi Konseling Remaja (PIK-R) Fress dalam mewujudkan pendewasaan usia
perkawinan, (a) Memberikan informasi seputar pendewasaan usia perkawinan. (b)
Memberikan bimbingan konseling kepada pemuda yang memiliki permasalahan
dalam kehidupannya. (c) Memberikan keterampilan berupa kemampuan
vokasional kepada pemuda agar dapat terhindar dari hal negatif kearah yang
positif. (2) Faktor pendukung yang terdapat di PIK-R Fress dalam mewujudkan
pendewasaan usia perkawinan bagi pemuda di Kelurahan Sidoluhur adalah (a)
Kekompakan pengurus PIK-R Fress yang sangat erat menimbulkan hubungan
kekeluargaan antar pengurus. (b) Pihak Kelurahan menjadi salah satu pendukung
internal, karena PIK-R Fress masih dibawah naungan kelurahan. (c) PIK-R
Kabupaten membantu pengkaderan pengurus yang ada di masing-masing dusun.
(d) Narasumber, narasumber yang kompeten sesuai bahasan sosialisasi yang
hendak dilaksanakan membuat pesertanya tertarik untuk mengikuti program
sosialisasi. Sedangkan faktor penghambat adalah (a) Proses adaptasi pergantian
ketua dan perbedaan pendapat antar anggota (b) Jadwal sosialisasi PIK-R Fress
dengan kegiatan di dusun yang bertumbukan dan pro-kontra tentang materi yang
akan disampaikanDiki Priyatna2022-12-20T02:23:33Z2022-12-20T02:23:33Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75757This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/757572022-12-20T02:23:33ZKAJIAN TENTANG KADER POSYANDU LANSIA NUSA INDAH
SEJAHTERA DAN IMPLIKASINYAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang peran, partisipasi
dan keterampilan kader Posyandu Lansia Nusa Indah Sejahtera di Dusun Jaranan,
dan implikasinya.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan subjek penelitian
yaitu pengurus, kader posyandu, dan lansia. Pengumpulan data dilakukan dengan
teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis menggunakan
model induktif yang interaktif dari Miles dan Huberman yang terdiri dari empat
komponen analisis, yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan. Keabsahan data pada penelitian ini menggunakan
triangulasi sumber dan metode.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Posyandu Lansia Nusa Indah
Sejahtera merupakan layanan bagi lanjut usia yang dibentuk dari, oleh, dan untuk
masyarakat Dusun Jaranan. Kebermanfaatan program posyandu didasari oleh
peran, partisipasi, dan keterampilan kader. Peran kader posyandu antara lain
sebagai penggerak, penyuluh, dan pemantau kesehatan lansia. Partisipasi kader
posyandu termasuk partisipasi langsung, dengan bentuk partisipasi pikiran dan
tenaga. Keterampilan kader posyandu meliputi, penggunaan alat ukur tinggi badan,
berat badan, dan alat ukur tekanan darah. (2) Implikasi Posyandu Lansia Nusa Indah
Sejahtera yaitu adanya peningkatan sikap, pengetahuan, dan keterampilan, yang
mendorong kader melakukan pelayanan secara berkala kepada lansiaAfif Nurrakhmah Hakim2022-12-19T07:27:35Z2022-12-19T07:27:35Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75751This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/757512022-12-19T07:27:35ZIMPLEMENTASI PROGRAM REHABILITASI SOSIAL ANAK KORBAN
PENYALAHGUNAAN NAPZA DI BRSAMPK “ANTASENA”
MAGELANGPenelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan implementasi program
rehabilitasi sosial anak korban penyalahgunaan NAPZA di BRSAMPK Antasena
Magelang; (2) mendeskripsikan dampak dari pelaksanaan rehabilitasi sosial anak
korban penyalahgunaan NAPZA di BRSAMPK Antasena Magelang.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Subjek penelitian ini adalah kepala balai, staf pegawai, pendamping,
dan anak korban penyalahgunaan NAPZA di BRSAMPK Antasena Magelang.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan reduksi data,
display data dan pengambilan kesimpulan. Triangulasi yang digunakan dalam
keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan metode.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) Implementasi program rehabilitasi
sosial anak korban penyalahgunaan NAPZA meliputi kegiatan pendampingan a)
terapi fisik, b) terapi psikososial, c) terapi mental spiritual, d) terapi vokasional.
Proses rehabilitasi tidak lepas dari peran serta pendamping yaitu a) pembela, b)
pemungkin, c) pemberi motivasi, d) penghubung, e) penjangkau. Dan juga
dukungan keluarga yang secara rutin mengunjungi korban dan mendapatkan
pembinaan yang diberikan oleh balai tentang pola-pola kepengasuhan anak yang
tepat. (2) Terimplementasinya program rehabilitasi sosial anak korban
penyalahgunaan NAPZA berdampak pada: a) kesehatan fisik, b) kesehatan
mental, c) kesehatan spiritual, d) ketrampilan vokasional.Mufti Trianovrendi2022-12-19T07:18:18Z2022-12-19T07:18:18Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75749This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/757492022-12-19T07:18:18ZIMPLEMENTASI PARIWISATA BERBASIS MASYARAKAT
(COMMUNITY BASED TOURISM) PADA DESA WISATA PENTINGSARI,
UMBULHARJO, CANGKRINGAN, SLEMAN, YOGYAKARTA.Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: (1) seberapa besar
tingkat implementasi pariwisata berbasis masyarakat (Community Based
Tourism) pada Desa Wisata Pentingsari. (2) Faktor pendukung dan faktor
penghambat implementasi pariwisata berbasis masyarakat.
Jenis Penelitian ini menggunakan deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Subyek penelitian ini adalah Kepala Desa Umbulharjo, Pengelola Desa Wisata
Pentingsari, warga Pentingsari, dan wisatawan. Peneliti adalah instrumen utama
dalam melakukan penelitian yang dibantu oleh pedoman wawancara dan
dokumentasi. Teknik analisis data yaitu menggunakan analisis model interaktif
yatu pengumpulan data, reduksi data, display data, serta mengambil kesimpulan
dan verifikasi. Pengujian keabsahan data menggunakan teknik triangulasi data
berupa triangulasi teknik dan triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Implementasi Pariwisata Berbasis
Masyarakat di Desa Wisata Pentingsari sudah berjalan dengan optimal sesuai
indikator keberhasilan Pariwisata Berbasis Masyarakat di buku Suansri dan
hampir semua terpenuhi. (2) Faktor penghambat pada komunikasi yaitu belum
terlaksananya pelaporan secara kontinyu perihal transparansi dana dan pada
faktor pendukung sumber daya yang mencukupi, mempunyai dukungan dari pihak
luar dan masyarakat yang sadar akan lingkungan sehingga dapat menjaga
lingkungan dengan baik.Laila Nursafitri2022-12-19T07:14:50Z2022-12-19T07:14:50Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75747This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/757472022-12-19T07:14:50ZPEMBERDAYAAN PEMUDA MELAUI OUTBOUND TRAINING
UNTUK MENGEMBANGKAN POTENSI DIRI DI DUSUN DENOKAN,
KECAMATAN DEPOK, KABUPATEN SLEMANPemberdayaan pemuda di Dusun Denokan belum maksimal, sehingga
potensi diri yang dimiliki pemuda tidak berkembang. Penelitian ini bertujuan
untuk mendeskripsikan: (1) tahapan pemberdayaan pemuda melalui outbound
training untuk mengembangkan potensi diri di Dusun Denokan (2) hasil
pemberdayaan pemuda melalui outbound training untuk mengembangkan potensi
diri di Dusun Denokan.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Subyek penelitian ini yaitu para tokoh masyarakat yang menjadi
penyelenggara outbound training dan pemuda yang menjadi peserta outbound
training. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, dokumentasi dan
wawancara. Teknik analisis data yang digunakan yaitu, reduksi, display data, dan
penarikan kesimpulan. Triangulasi sumber dilakukan untuk menjelaskan
keabsahan data dengan berbagai narasumber dalam mencari informasi yang
dibutuhkan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) tahapan pemberdayaan
pemuda melalui outbound training untuk mengembangkan potensi diri di Dusun
Denokan meliputi a) tahap penyadaran diri yaitu kegiatan sosialisasi dan
pendekatan secara personal b) tahap transformasi yaitu pelaksanaan kegiatan
outbound training c) tahap peningkatan kemampuan intelektual yaitu
pembentukan tim outbound (2) hasil pemberdayaan pemuda melalui outbound
training untuk mengembangkan potensi diri di Dusun Denokan meliputi beberapa
kecakapan a) kecakapan personal meliputi kemampuan mengatasi permasalahan
dan terampil dalam menguasai diri sendiri b) kecakapan sosial meliputi
kemampuan membangun hubungan sosial dan kemampuan penyampaian materi
outbound training c) kecakapan akademik meliputi kemampuan
menyelenggarakan outbound training, pengetahuan tentang teknis permainan dan
pengetahuan dalam mengkondisikan peserta d) kecakapan vokasional meliputi
keterampilan dalam bina suasana dan kemampuan dalam mencontohkan
permainan kepada peserta. Berdasarkan hal tersebut, pemuda di Dusun Denokan
berhasil diberdayakan karena potensi diri telah berkembang dan telah mencakup
keseluruhan aspekRama Romadona2022-12-19T03:05:50Z2022-12-19T03:05:50Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75746This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/757462022-12-19T03:05:50ZPENGELOLAAN PROGRAM PERLINDUNGAN ANAK TERPADU
BERBASIS MASYARAKAT (PATBM) DESA NGALANG GEDANGSARI
GUNUNGKIDULTujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pengelolaan program
Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) Desa Ngalang, untuk
mendeskripsikan manfaat program PATBM Desa Ngalang, dan mendeskripsikan
faktor penghambat dalam pelaksanaan program PATBM Desa Ngalang.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan jenis penelitian desktiptif.
Subjek penelitian ini adalah ketua PATBM Desa Ngalang, aktivis PATBM Desa
Ngalang, dan kelompok sasaran program, yaitu anggota Forum Anak Desa (FAD)
Ngalang dan orang tua mereka. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Uji keabsahan data dilakukan dengan
triangulasi sumber data. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, pengelolaan program
PATBM Desa Ngalang meliputi perencanaan, pengorganisasian,
pengimplementasian, monitoring dan evaluasi. Kedua, manfaat dari PATBM Desa
Ngalang yaitu adanya peningkatan kesadaran orang tua dalam pemenuhan hak-
hak anak dan membantu perkembangan anak. Segi kognitif: anak mampu
mengutarakan pendapatnya secara kritis, anak bertambah pengetahuannya tentang
hak dan perlindungan anak, dan anak memiliki inisiatif untuk melaporkan. Segi
sosial: anak memiliki pergaulan yang positif, kemampuan beradaptasi dengan
lingkungan baru, kepedulian anak terhadap orang lain, dan anak-anak menjadi
lebih percaya diri. Segi moral: anak memiliki tata krama terhadap orang lain dan
ada perubahan akhlak ke arah yang baik. Ketiga, faktor penghambat pelaksanaan
PATBM Desa Ngalang berasal dari faktor internal yaitu sumber daya manusia
PATBM Desa Ngalang dan pendanaan yang terbatas. Solusi dari hambatan yang
terjadi adalah memanfaatkan media sosial untuk berkoordinasi dan lebih sering
bergabung dengan kegiatan yang sudah ada di masyarakat.Ratih Setyawati2022-12-19T02:50:00Z2022-12-19T02:50:00Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75745This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/757452022-12-19T02:50:00ZPROSES PENDAMPINGAN KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH
TANGGA (KDRT) DI UPT P2TP2A (Pusat Pelayanan Terpadu
Pemberdayaan Perempuan dan Anak) YOGYAKARTALatar belakang penelitian ini adalah mengkaji proses pendampingan
korban kekerasan di Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan Dan
Anak (P2TP2A) Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan : 1) Proses
pendampingan korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di UPT P2TP2A,
2) Faktor pendukung dan penghambat proses pendampingan korban kekerasan
rumah tangga (KDRT) di UPT P2TP2A.
Penelitan ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Subyek penelitian ini adalah pengelola, konselor dan klien di UPT P2TP2A.
Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara dan
dokumentasi. Peneliti sebagai instrumen dalam penelitian dengan dibantu oleh
pedoman observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data meliputi
reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data
menggunakan trianggulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukan bahwa : 1) Proses pendampingan korban
kekerasan dalam rumah tangga di UPT P2TP2A Kota Yogyakarta meliputi
tahapan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. 2) Faktor pendukung dalam
proses pendampingan korban kekerasan dalam rumah tangga di P2TP2A Kota
Yogyakarta adalah kesabaran pendamping dalam melakukan pendampingan
terhadap korban kekerasan, hubungan kelembagaan atau kemitraan, partisipasi
korban, dukungan dari keluarga korban dan lingkungan sekitar korban. Kemudian
dalam upaya mendukung proses pendampingan agar maksimal bagi klien yaitu
diberikannya pelayanan yang optimal berupa pelatihan-pelatihan yang
memberdayakan , ruang drop in, pendampingan yang nyaman, layanan olahraga
berupa senam sehat agar lebih rileks dan bugar. 3) Faktor penghambat dalam
proses pendampingan adalah : ketidak hadirannya klien dalam proses
pendampingan tersebut, ketidakpastian klien akan keputusannya, fasilitas yang
belum memadai seperti belum adanya mobil antar jemput klien, belum adanya
shelter, dan belum tersedianya website.Rizka Dwita Andini2022-12-19T02:46:57Z2022-12-19T02:46:57Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75744This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/757442022-12-19T02:46:57ZPARTISIPASI ORANGTUA DALAM PENYELENGGARAAN PROGRAM
PENDIDIKAN KESETARAAN PAKET C KELAS X
DI SATUAN PENDIDIKAN NON FORMAL
SANGGAR KEGIATAN BELAJAR
(SPNF) (SKB) WONOGIRIPenelitian ini bertujuan untuk: (1) memperoleh informasi mengenai bentuk
partisipasi orangtua dalam penyelenggaraan program pendidikan kesetaraan paket
C kelas X di SPNF SKB Wonogiri, (2) mengetahui faktor penghambat partisipasi
orangtua, dan (3) mengetahui faktor pendukung partisipasi orangtua.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Subjek penelitian adalah orangtua peserta didik yang mengikuti program
pendidikan kesetaraan paket C kelas X dan pengelola program pendidikan
kesetaraan SPNF SKB Wonogiri. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik
wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan
analisis data model interaktif dengan langkah-langkah meliputi pengumpulan
data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data
yang digunakan adalah triangulasi teknik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat partisipasi orangtua
dalam bentuk partisipasi materi, partisipasi ide/gagasan, partisipasi tenaga dan
partisipasi moril; (2) faktor penghambat partisipasi meliputi kondisi ekonomi,
jarak, kurangnya komunikasi dan informasi yang diperoleh; (3) faktor pendukung
partisipasi meliputi adanya kesadaran internal, kemauan keras peserta didik,
tuntutan lapangan pekerjaan, succes story, sikap terbuka dari pengelola dan
kepercayaan orangtua kepada pengelola.Sulis Setyani2022-12-19T01:38:24Z2022-12-19T01:38:24Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75743This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/757432022-12-19T01:38:24ZPERAN KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DALAM
MENINGKATKAN KEMAMPUAN WIRAUSAHA
DI KUBE MANUNGGAL KAREP DESA SEMIN
SEMIN, GUNUNGKIDUL, YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) peran Kelompok
Usaha Bersama (KUBE) dalam meningkatkan kemampuan wirausaha di (KUBE)
Manunggal Karep Desa Semin, Semin, Gunungkidul, (2) faktor pendukung dan
penghambat Kelompok Usaha Bersama (KUBE) dalam meningkatkan
kemampuan wirausaha di (KUBE) Manunggal Karep Desa Semin, Semin,
Gunungkidul.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif. Subjek
penelitian ini adaalah KUBE Manunggal Karep, dan informannya adalah
pengelola, anggota dan tokoh masyarakat di KUBE Manunggal Karep Desa
Semin, Semin, Gunungkidul. Metode pengambilan data yang digunakan adalah
observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan model
interaktif Miles & Huberman yang terdiri dari 3 (tiga) proses, antara lain reduksi
data, display data, dan penarikan kesimpulan. Teknik keabsahan data yang
digunakan adalah teknik triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) KUBE dalam meningkatkan
kemampuan wirausaha berupa memampuan mengatur strategi dan
memperhitungkan resiko, kemampuan kreatif (menciptakan ide dan gagasan
baru), keterampilan memimpin dan mengelola program, keterampilan
berkomunikasi dan berinteraksi, dan keterampilan teknik usaha (strategi bisnis,
mengkombinasikan sumber daya, pembukuan dan administrasi). (2) Faktor
pendukungnya yaitu, dukungan masyarakat dan tokoh masyarakat, dukungan
mitra kerjasama, dukungan Pemerintah Kecamatan Semin, dukungan Dinas
Kelautan dan Perikanan, komunikasi yang baik. Faktor penghambatnya yaitu,
kurangnya partisipasi anggota dan kurangnya ketersediaan airDhina Setyawati2022-12-19T01:28:32Z2022-12-19T01:28:32Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75742This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/757422022-12-19T01:28:32ZPEMBERDAYAAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH
MELALUI PROGRAM INKUBASI BISNIS DI RUMAH KREATIF
BADAN USAHA MILIK NEGARA KOTA YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) pemberdayaan usaha
mikro, kecil dan menengah melalui program inkubasi bisnis (2) partisipasi
anggota dalam pemberdayaan UMKM melaui program inkubasi bisnis di Rumah
Kreatif Badan Usaha Milik Negara (3) Manfaat yang dicapai dari pemberdayaan
usaha mikro, kecil dan menengah melalui program inkubasi bisnis.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan
pendekatan kualitatif. Pemilihan subjek penelitian dengan teknik purposive.
Subjek penelitian ini adalah pengelola Rumah Kreatif Badan Usaha Milik Negara,
tutor, dan peserta program. Metode pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi yang dilengkapi dengan
daftar pertanyaan. Analisis data dilakukan melalui tahap pengumpulan data,
kondensasi data, display data, dan verifikasi serta penarikan kesimpulan. Peneliti
mengecek keabsahaan data dengan menggunakan trianggulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Proses pemberdayaan meliputi
beberapa tahap antara lain (a) tahap penyadaran mengenai kebutuhan diri dan
permasalahan yang dilakukan pada proses perencanaan program; (b) Tahap
transformasi kemampuan diwujudkan dalam pelaksanaan program inkubasi
bisnis; (c) Tahap peningkatan kemampuan intelektual diwujudkan dengan adanya
evaluasi. (2) Partisipasi yang dilakukan adanya keterlibatan anggota dalam proses
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pemberdayaan usaha mikro, kecil dan
menengah melalui program inkubasi bisnis (3) Manfaat yang dicapai dari
pemberdayaan usaha mikro, kecil dan menengah melalui program inkubasi bisnis
adalah adanya peningkatan kapasitas dan kapabilitas yang dirasakan oleh peserta,
para peserta mampu menerapkan ilmu yang diperoleh, dan program inkubasi
bisnis mampu mendorong para peserta untuk meningkatkan dan mengembangkan
bisnisnya.Edo Agus Tiyansah Suharto2022-12-19T00:48:49Z2022-12-19T00:48:49Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75741This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/757412022-12-19T00:48:49ZEVALUASI PROGRAM PAKET C DI PUSAT KEGIATAN
BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) WIDYA ILMU
KABUPATEN MAGELANGPenelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui hasil evaluasi jangka panjang
(impact). (2) mengetahui hasil evaluasi jangka menengah (outcomes). (3)
mengetahui hasil evaluasi jangka pendek (outputs). (4) mengetahui hasil evaluasi
proses (activities). (5) mengetahui hasil evaluasi masukan (inputs) program Paket
C di PKBM Widya Ilmu Kabupaten Magelang.
Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi yang menggunakan model
Logical Framework dengan jenis penelitian kualitatif. Subjek dari penelitian ini
adalah pengurus program Paket C PKBM Widya Ilmu, tutor program Paket C
PKBM Widya Ilmu, warga belajar program Paket C PKBM Widya Ilmu, dan
alumni program Paket C PKBM Widya Ilmu. Data penelitian ini dikumpulkan
melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan landasan Logframe
Matrix. Analisis data penelitian ini meliputi reduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan.
Hasil dari evaluasi program Paket C di PKBM Widya Ilmu dengan model
Logical Framework ini menunjukkan (1) impact dari program Paket C PKBM
Widya Ilmu tidak tercapai. (2) outcomes program Paket C PKBM Widya Ilmu
tercapai karena outputs. (3) outputs program paket C PKBM Widya Ilmu tercapai
karena activities. (4) activities program Paket C PKBM Widya Ilmu tidak tercapai
karena inputs. (5) inputs sudah disesuaikan dengan kebutuhan program Paket C
PKBM Widya Ilmu dan Juknis Penyelenggaraan Paket C namun masih ada
komponen masukan yang belum sesuai seperti jumlah warga belajar, ada tutor
yang latar belakang pendidikannya tidak sesuai dengan mata pelajaran yang
diampunya, dan perpustakaan yang belum memadai.Erfina Erfina2022-12-19T00:45:37Z2022-12-19T00:45:37Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75740This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/757402022-12-19T00:45:37ZPERAN POSYANDU LANJUT USIA DALAM MEWUJUDKAN
KELUARGA LANSIA SADAR GIZI DI DUSUN GERSIK, DESA
SUMBERMULYO, KECAMATAN BAMBANGLIPURO, BANTULPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan : (1) Peran Posyandu
Lanjut Usia dalam Mewujudkan Keluarga Lansia yang Sadar Gizi, (2) Dampak
layanan Posyandu Lanjut Usia dalam Mewujudkan Keluarga Lansia yang Sadar
Gizi.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, pengumpulan data
dilakukan dengan pedoman observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan
subyek penelitian ketua Posyandu lansia, kader lansia, keluarga lansia, dan kepala
dusun Gersik, Sumbermulyo, Bambanglipuro, Bantul. Keabsahan data
menggunakan teknik Trianggulasi sumber. Analisis data yang digunakan ialah
analisis kuaitatif dengan langkah pengumpulan data, reduksi data, Display data,
dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Peran posyandu lansia dalam
mewujudkan keluarga lansia yang sadar gizi adalah melalui upaya Preventif
posyandu mengadakan sosialisasi kebutuhan gizi dan cara menjaga kesehatan
lansia bagi keluarga lansia. Upaya Promotif dengan mengajak keluarga untuk
terlibat langsung dalam kegiatan posyandu yaitu pemeriksaan kesehatan sebagai
pendamping lansia. Upaya Rehabilitatif dan kuratif posyandu lansia membuka
konseling mengenai perawatan lansia dan hambatan dalam pemenuhan gizi lansia
yang berlangsung secara informal. (2) Dampak dari adanya layanan Posyandu
lansia tersebut adalah keluarga lansia di dusun Gersik mulai memiliki
pengetahuan dan kesadaran pentingnya gizi lansia dan menjaga kesehatan.
Tumbuh kesadaran untuk memeriksakan kesehatan lansia secara rutin. Keluarga
lansia mulai merubah pola masak, merubah perawatan kepada lansia menjadi
lebih baik dan memperhatikan gizi lansia. Kegiatan posyandu lansia tersebut
bemanfaat memudahkan akses kesehatan bagi keluarga lansia untuk melakukan
konsultasi mengenai kondisi kesehatan lansia.Asa Saputri2022-12-19T00:41:35Z2022-12-19T00:41:35Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75739This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/757392022-12-19T00:41:35ZPERSEPSI ANAK TERHADAP PENGASUHAN IBU DENGAN PERAN
GANDA PADA WANITA PEKERJA (BURUH) DI KAMPUNG
BEGAJAH, SUKOHARJO, JAWA TENGAHPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi anak terhadap
pengasuhan pada peran ganda wanita pekerja (buruh) di Kampung Begajah,
Sukoharjo, Jawa Tengah.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Subjek penelitian ini yaitu wanita pekerja (buruh) dan anak-anak dari
wanita pekerja (buruh) di Kampung Begajah. Pengumpulan data dilakukan
dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang
digunakan adalah teknik analisis data kualitatif metode interaktif yang meliputi
pengumpulan, reduksi, penyajian data, dan penarikan simpulan. Keabsahan data
yang digunakan adalah triangulasi sumber.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi anak terhadap
pengasuhan pada peran ganda wanita pekerja (buruh) di Kampung Begajah,
Sukoharjo, Jawa Tengah menyatakan baik, ditunjukkan dengan peran ganda
wanita pekerja (buruh) tidak berpengaruh negatif pada keluarga. Persepsi anak
terhadap peran ganda wanita pekerja (buruh) dalam memenuhi kebutuhan anak
sangat baik, ibu mampu menyejahterakan anak dan keluarga dengan memenuhi
kebutuhan primer, sekunder dan tersiernya menggunakan penghasilannya. Faktor
pendukung keberhasilan dalam pola asuh ibu adalah pemenuhan kebutuhan anak
dan penerapan disiplin sejak dini pada anak. Tidak ada faktor yang penghambat
ibu dalam mengasuh anak. Dampak positif dari peran ganda wanita pekerja
(buruh) ekonomi keluarga meningkat, dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan
keluarga. dampak negatif dari peran ganda wanita pekerja yaitu tubuh menjadi
mudah lelah dan pegal. Peran ganda ibu tidak berdampak pada pengasuhan anak,
ibu dapat membagi waktu antara mengurus rumah tangga dan bekerja.Aisyah Lartriyani2022-12-16T02:46:41Z2022-12-16T02:46:41Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75723This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/757232022-12-16T02:46:41ZPROGRAM PEMBERDAYAAN PETANI MELALUI KEWIRAUSAHAAN
TANI OLEH KOPERASI AMBOY KABUPATEN BANTULPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Pelaksanaan program
pemberdayaan petani melalui kewirausahaan tani oleh Koperasi AMBOY
Kabupaten Bantul, (2) Hasil program pemberdayaan petani melalui kewirausahaan
tani oleh Koperasi AMBOY Kabupaten Bantul, (3) Mengetahui faktor penghambat
dalam pelaksanaan kegiatan yang diselenggarakan oleh Koperasi AMBOY
Kabupaten Bantul.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Subyek penelitian ini adalah
ketua koperasi, pengurus koperasi, dan anggota koperasi. Penentuan subyek
dilakukan dengan teknik purposive sampling, yaitu menentukan sumber data
dengan pertimbangan tertentu. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan
adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data
menggunakan triangulasi sumber dan teknik.
Hasil penelitian ini menunjukanna bahwa: (1) proses pelaksanaan program
pemberdayaan melalui analisis kebutuhan yang disesuaikan dengan potensi
lingkungan, peningkatan pengetahuan dan keterampilan melalui pendidikan dan
pelatihan, dan pendampingan melalui diskusi. (2) hasil dari program pemberdayaan
petani melalui kewirausahaan tani adalah terciptanya kemandirian anggota koperasi
dalam menjalankan kewirausahaan tani, meningkatkan penghasilan dan
pengetahuan, menjalin relasi yang luas. (3) faktor penghambat dalam
melaksanakan kegiatan berasal dari faktor internal meliputi keinginan, kemampuan,
usia, dan faktor eksternal meliputi minimnya sarana dan prasarana, terbatasnya alat
produksi dan minimnya danaNisa Qurrotu Aini2022-12-16T02:25:31Z2022-12-16T02:25:31Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75722This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/757222022-12-16T02:25:31ZPROGRAM KEWIRAUSAHAAN SOSIAL MELALUI SISTEM FAIR TRADE
OLEH APIKRI (ASOSIASI PENGEMBANGAN INDUSTRI KERAJINAN
RAKYAT INDONESIA)Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Mengetahui penerapan kerangka kerja
prinsip kewirausahaan sosial APIKRI, (2) Mengetahui upaya APIKRI dalam
menerapkan konsep kewirausahaan sosial bagi pengrajin di Yogyakarta, (3)
Mengetahui implementasi sistem fair trade APIKRI sebagai bentuk
kewirausahaan sosial, (4) Mengetahui dampak sistem fair trade terhadap
pengembangan kewirausahaan sosial pengrajin di Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Subyek penelitian ini adalah pendiri, direktur, kepala divisi pengembangan
masyarakat, dan 5 pengrajin APIKRI dari tiap Kabupaten Yogyakarta. Penentuan
subjek dilakukan dengan teknik purposive sampling. Setting penelitian ini adalah
APIKRI (Asosiasi Pengembangan Industri Kerajinan Rakyat Indonesia). Teknik
pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Uji
keabsahan data dilakukan dengan triangulasi teknik, yaitu observasi, wawancara,
dan dokumentasi serta triangulasi sumber data, yaitu pendiri, direktur, kepala
divisi pengembangan masyarakat, dan 5 pengrajin APIKRI dari tiap Kabupaten
Yogyakarta. Analisis data menggunakan model Miles dan Huberman, yaitu
reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Penerapan kerangka kerja prinsip
kewirausahaan sosial APIKRI, yang terdiri dari (a) Asal muasal kerangka kerja,
(b) Orientasi kewirausahaan kerangka kerja, dan (c) Hasil kerangka kerja. (2)
Upaya APIKRI dalam menerapkan konsep kewirausahaan sosial bagi pengrajin di
Yogyakarta, meliputi (a) Misi sosial dan (b) Nilai sosial. (3) Implementasi sistem
fair trade APIKRI sebagai bentuk kewirausahaan sosial, mencakup empat (4) sisi
yaitu, (a) sisi misi sosial, (b) sisi pemberdayaan, (c) sisi prinsip bisnis, dan (d) sisi
orientasi berkelanjutan, yang berbentuk dalam 10 prinsip fair trade. (4) Dampak
sistem fair trade terhadap pengembangan kewirausahaan sosial pengrajin di
Yogyakarta, yang terdiri dari (a) dampak postif dan (b) dampak negatif.Muhammad Nashiruddin Amru2022-12-16T02:22:28Z2022-12-16T02:22:28Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75721This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/757212022-12-16T02:22:28ZPERAN KELOMPOK MASYARAKAT DALAM MENDUKUNG
DESA WISATAMANGROVE BAROS BANTULPenelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan : (1) Peran kelompok
masyarakat dalam mendukung desa wisata mangrove Baros Bantul (2) faktor
pendukung dan penghambat peran kelompok masyarakat dalam mendukung desa
wisata mangrove Baros Bantul.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Subjek penelitian yaitu pengelola desa wisata hutan mangrove Baros, pemuda-
pemudi Baros, serta warga masyarakat Baros. Objek penelitian yaituperan yang
dilakukan kelompok masyarakat Baros dalam mendukung kegiatan desa wisata
mangrove Baros Bantul.Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi,
wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi,
penyajian data dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data yang digunakan adalah
triangulasi sumber dan metode.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) Peran yang dilakukan
kelompok masyarakat dalam mendukung desa wisata mangrove Baros yaitu
dengan berdasarkan kelompok meliputi kelompok kandang, kelompok tani,
kelompok nelayan, kelompok wanita tani dan pemuda-pemudi setiap kelompok
tersebut mempunyai kegiatan yang dilakukan masing-masing kelompok (2) Faktor
pendukung meliputi dari masyarakat serta dari pemuda selain itu juga dari dinas
pariwisata, BKSDA (Badan Konservasi Sumber Daya Alam), Kementrian
kelautan, dan pemerintahan dalam negeri. Faktor Penghambat meliputi fasilitas
yang kurang lengkap, kurangnya SDM dari masyarakat dan pemuda, dan
kurangnya kemampuan dalam menjalankan paket wisata.Partini Partini2022-12-16T02:19:22Z2022-12-16T02:19:22Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75720This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/757202022-12-16T02:19:22ZKEBUTUHAN PROGRAM EDUWISATA TBM TERAS BACA GUYUB
RUKUNPenelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui kebutuhan TBM Teras Baca
Guyub Rukun dalam mengembangkan program eduwisata, (2) diperoleh rencana
program pendidikan pokdarwis berbasis eduwisata TBM Teras Baca Guyub
Rukun.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Subjek penelitian ini adalah pengelola TBM, tutor, masyarakat sekitar, dan ahli.
Setting dalam penelitian adalah aktivitas TBM Teras Baca Guyub Rukun berada di
Dusun Jambon. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara,
dan dokumentasi. Analisis data menggunakan model Miles dan Huberman, yaitu
reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data didukung
oleh triangulasi sumber dan metode.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) kebutuhan TBM Teras Baca
Guyub Rukun dalam mengembangkan program eduwisata adalah pembentukan
kelompok sadar wisata (Pokdawis). (2) diperoleh rencana program pendidikan
pokdarwis berbasis eduwisata TBM Teras Baca Guyub Rukun yang terdiri dari (a)
input meliputi tujuan, sasaran, pendidik, materi, dan dana, dan waktu (b) proses
meliputi sumber belajar eksternal, model pembelajaran, dan relasi, (c) output,
meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotor, dan (d) outcome meliputi
pengetahuan, pemahaman, sadar wisata dan terbentuknya pokdarwis. Oleh
karenanya, perlu ada tindakan pemberdayaan TBM dari hasil penelitian yang telah
dilakukan terutama program pendidikan pokdarwis berbasis eduwisata.Lusi Febriarti Puspitasari2022-12-15T06:46:44Z2022-12-15T06:46:44Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75712This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/757122022-12-15T06:46:44ZPENINGKATAN KAPASITAS PEMUDA MELALUI TOT (TRAINING OF
TRAINER) KEPARIWISATAAN DALAM MENINGKATKAN
PENGELOLAAN DESA WISATA PENTINGSARI
DI DUSUN PENTINGSARI, UMBULHARJO,
CANGKRINGAN, SLEMANPenelitian ini bertujuan mendiskripsikan: (1) proses peningkatan kapasitas
pemuda melalui TOT Kepariwisataan dalam meningkatkan pengelolaan Desa Wisata
Pentingsari, (2) hasil peningkatan kapasitas pemuda melalui TOT Kepariwisataan dalam
meningkatkan pengelolaan Desa Wisata Pentingsari, (3) faktor pendukung dan
penghambat dalam peningkatan kapasitas pemuda melalui TOT Kepariwisataan dalam
meningkatkan pengelolaan Desa Wisata Pentingsari, Pentingsari, Umbulharjo,
Cangkringan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian diskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Subyek dari penelitian yaitu pengelola, pemuda dan fasilitator. Teknik pengumpulan
data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis
data yang digunakan yaitu dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data,
penarikan kesimpulan. Triangulasi yang digunakan dalam keabsahan data
menggunakan triangulasi sumber dan teknik pengambilan data.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) proses peningkatan kapasitas pemuda melalui
TOT Kepariwisataan dalam meningkatkan pengelolaan Desa Wisata Pentingsari
mencakup penyadaran, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pengembangan.(2) hasil
adanya peningkatan kapasitas pemuda melalui 4 kecakapan yaitu kecakapan personal,
kecakapan sosial, kecakapan akademik dan kecakapan vokasional.(3) faktor pendukung
dari pemberdayaan pemuda yaitu dukungan dan fasilitas yang diberikan oleh BCA dan
trainer dalam pelatihan. Faktor penghambatnya yaitu kendala dalam waktu pelaksanaan
yang diundur tidak sesuai rencana awal yang mengakibatkan peserta yang hadir tidak
sesuai dengan rencana.Ika Wulandari2022-12-15T06:30:26Z2022-12-15T06:30:26Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75711This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/757112022-12-15T06:30:26ZPERAN PENDAMPING PROGRAM KELUARGA HARAPAN DALAM
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MISKIN DI KECAMATAN
MAGELANG SELATANPenelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan peran pendamping
program keluarga harapan dalam pemberdayaan masyarakat miskin di Kecamatan
Magelang Selatan, (2) mendeskripsikan faktor pendukung dan faktor penghambat
dalam kegiatan pendampingan pemberdayaan masyarakat miskin melalui PKH di
Kecamatan Magelang Selatan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif.
Penelitian ini dilakukan di UPPKH Kota Magelang. Subjek penelitian ini adalah
koordinator PKH Kota Magelang, 3 pendamping PKH Kecamatan Magelang
Selatan, dan 4 KPM Kecamatan Magelang Selatan. Metode pengambilan data
yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis
data yang digunakan yaitu reduksi data, display, dan penarikan kesimpulan.
Triangulasi yang digunakan untuk menjelaskan keabsahan data dengan
menggunakan sumber.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) peran pendamping PKH dalam
pemberdayaan masyarakat miskin ada empat peran yaitu peran fasilitator, peran
pendidik, peran perwakilan masyarakat, dan peran teknik, (2) faktor pendukung
yaitu dukungan dari Dinas Sosial Kota Magelang, tim PKH Kota Magelang yang
solid, lokasi pendampingan yang mudah diakses, tempat pertemuan yang selalu
tersedia, KPM yang antusias dan kritis. Sedangkan faktor penghambat yaitu
kurangnya sosialisasi pada RT/RW mengenai PKH, terbatasnya waktu dan tenaga
pendamping, jadwal pertemuan yang sering bentrok dengan jam kerja KPM.Putri Purwanti2022-12-15T03:03:05Z2022-12-15T03:03:05Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75710This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/757102022-12-15T03:03:05ZPEMBERDAYAAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH
MELALUI PROGRAM INKUBASI BISNIS DI RUMAH KREATIF
BADAN USAHA MILIK NEGARA KOTA YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) pemberdayaan usaha
mikro, kecil dan menengah melalui program inkubasi bisnis (2) partisipasi
anggota dalam pemberdayaan UMKM melaui program inkubasi bisnis di Rumah
Kreatif Badan Usaha Milik Negara (3) Manfaat yang dicapai dari pemberdayaan
usaha mikro, kecil dan menengah melalui program inkubasi bisnis.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan
pendekatan kualitatif. Pemilihan subjek penelitian dengan teknik purposive.
Subjek penelitian ini adalah pengelola Rumah Kreatif Badan Usaha Milik Negara,
tutor, dan peserta program. Metode pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi yang dilengkapi dengan
daftar pertanyaan. Analisis data dilakukan melalui tahap pengumpulan data,
kondensasi data, display data, dan verifikasi serta penarikan kesimpulan. Peneliti
mengecek keabsahaan data dengan menggunakan trianggulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Proses pemberdayaan meliputi
beberapa tahap antara lain (a) tahap penyadaran mengenai kebutuhan diri dan
permasalahan yang dilakukan pada proses perencanaan program; (b) Tahap
transformasi kemampuan diwujudkan dalam pelaksanaan program inkubasi
bisnis; (c) Tahap peningkatan kemampuan intelektual diwujudkan dengan adanya
evaluasi. (2) Partisipasi yang dilakukan adanya keterlibatan anggota dalam proses
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pemberdayaan usaha mikro, kecil dan
menengah melalui program inkubasi bisnis (3) Manfaat yang dicapai dari
pemberdayaan usaha mikro, kecil dan menengah melalui program inkubasi bisnis
adalah adanya peningkatan kapasitas dan kapabilitas yang dirasakan oleh peserta,
para peserta mampu menerapkan ilmu yang diperoleh, dan program inkubasi
bisnis mampu mendorong para peserta untuk meningkatkan dan mengembangkan
bisnisnya.Edo Agus Tiyansah Suharto2022-12-15T03:01:02Z2022-12-15T03:01:02Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75709This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/757092022-12-15T03:01:02ZPENGARUH KEPRAMUKAAN PERGURUAN TINGGI
TERHADAP SIKAP KEPEMIMPINAN
DI KWARTIR CABANG KOTA YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui pengaruh bina diri pada
Kepramukaan Perguruan Tinggi terhadap sikap kepemimpinan bagi para
anggota Pramuka Perguruan Tinggi di Kwartir Cabang Kota Yogyakarta; (2)
mengetahui pengaruh bina satuan pada Kepramukaan Perguruan Tinggi terhadap
sikap kepemimpinan bagi para anggota Pramuka Perguruan Tinggi di Kwartir
Cabang Kota Yogyakarta; (3) mengetahui pengaruh bina masyarakat pada
Kepramukaan Perguruan Tinggi terhadap sikap kepemimpinan bagi para
anggota Pramuka Perguruan Tinggi di Kwartir Cabang Kota Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian Ex post facto dan dilaksanakan di
Kampus Perguruan Tinggi yang memiliki gugus depan Pramuka yang berada di
Kwartir Cabang Kota Yogyakarta dengan jumlah populasi sebanyak 193 orang.
Data pada penelitian ini diambil dengan menggunakan angket. Angket dibagi
menjadi 2 yaitu untuk mengungkap kepramukaan Perguruan Tinggi yang
meliputi bina diri, bina satuan dan bina masyarakat dan sikap kepemimpinan.
Teknik analisis yang digunakan meliputi uji prasyarat berupa uji normalitas dan
lineritas dan uji hipotesis dengan uji korelasi menggunakan rumus pearson
product moment dengan bantuan program SPSS 25.0 for Windows.
Berdasarkan hasil penelitian dengan taraf signifikansi 5% dan =
0,146 diperoleh kesimpulan: (1) Terdapat pengaruh positif bina diri
kepramukaan perguruan tinggi terhadap sikap kepemimpinan dengan nilai
koefisien korelasi r sebesar 0,538. (2) Terdapat pengaruh positif bina satuan
kepramukaan perguruan tinggi terhadap sikap kepemimpinan dengan nilai
koefisien korelasi r sebesar 0,478. (3) Terdapat pengaruh positif bina masyarakat
kepramukaan perguruan tinggi terhadap sikap kepemimpinan dengan nilai
koefisien korelasi r sebesar 0,601.Dini Azizah Muzdalifah2022-12-15T02:57:48Z2022-12-15T02:57:48Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75708This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/757082022-12-15T02:57:48ZPENERAPAN PROGRAM PEMBELAJARAN LUAR SEKOLAH
PADA JALUR PENDIDIKAN FORMAL DI SD NEGERI BROSOT GALUR
KULON PROGOPenelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi dan mendeskripsikan
tentang: (1) bentuk dan manfaat program pembelajaran luar sekolah, (2) faktor
pendukung dan penghambat pembelajaran luar sekolah.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif.
Subjek penelitian ini yaitu guru, pendidik/pendamping pembelajaran luar sekolah,
peserta pembelajaran luar sekolah. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik
observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah
komponensial secara induktif dengan metode interaktif yang meliputi: pengumpulan,
reduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Sedangkan keabsahan data yang
digunakan adalah trianggulasi sumber.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) bentuk-bentuk program
pembelajaran luar sekolah di SD Brosot yaitu outbond, field trip dan ekstrakurikuler.
Manfaat yang diperoleh setelah mengikuti program pembelajaran luar sekolah ini
adalah siswa dapat menimba ilmu dengan metode pembelajaran yang menyenangkan
sehingga mengurangi rasa bosan. Siswa juga dapat mengembangkan bakat dan minat
diri secara maksimal serta meraih prestasi dari hasil belajar bersama
pendamping/pendidik pembelajaran luar sekolah. (2) Faktor pendukung
pembelajaran luar sekolah: adanya keterlibatan dari pihak sekolah dan orangtua/wali
siswa; antusiasme siswa terhadap program pembelajaran luar sekolah; fasilitas dari
sekolah untuk menunjang pembelajaran luar sekolah. Faktor penghambat: kurangnya
SDM pendidik/pendamping pembelajaran luar sekolah yang berkompeten dan waktu
pembelajaran luar sekolah masih belum mencukupi untuk memaksimalkan kegiatan
pada ekstrakurikuler kemataraman.Diah Kurniasari2022-12-15T02:53:02Z2022-12-15T02:53:02Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75707This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/757072022-12-15T02:53:02ZPENDAMPINGAN PROGRAM PENCEGAHAN KEKERASAN ANAK DI
DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK,
DAN KELUARGA BERENCANA, PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
DAN DESA (DP3AKBPM&D) KABUPATEN GUNUNGKIDULPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Program yang
dikembangkan untuk mencegah tindak kekerasan terhadap anak di
DP3AKBPM&D Kabupaten Gunungkidul, (2) Pendampingan program
pencegahan kekerasan terhadap anak yang dilakukan oleh DP3AKBPM&D
Kabupaten Gunungkidul.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian
deskriptif. Subjek penelitian ini adalah pengurus DP3AKBPM&D atau
pendamping program, fasilitator program, dan kelompok sasaran program
pencegahan kekerasan anak. Setting penelitian ini berlokasi di DP3AKBPM&D
Kabupaten Gunungkidul. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan
teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan
model Milles & Huberman, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan. Keabsahan data yang digunakan adalah triangulasi sumber dan
metode.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Program pencegahan kekerasan
terhadap anak dikembangkan melalui program PATBM dan Forum Anak,
meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi, (2) Pendampingan program
pencegahan kekerasan terhadap anak dilaksanakan dengan konsolidasi atau rapat
koordinasi, kunjungan lapangan, workshop dan pelatihan. Metode pendampingan
yang digunakan yaitu melalui pembelajaran, konsultasi, dan konseling kepada
kelompok sasaran program PATBM dan Forum Anak. Hasil dari pendampingan
ini yaitu, meningkatnya kesadaran masyarakat terkait pencegahan kekerasan anak
sehingga keberadaan program tersebut dapat menekan angka kekerasan anak.
Selain itu, pendampingan program juga mampu membangun kedekatan dan
kepercayaan bersama sehingga program PATBM dan Forum Anak tetap
berkelanjutan.Ariij Faatin Khoirunnisaa2022-12-15T02:47:37Z2022-12-15T02:47:37Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75705This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/757052022-12-15T02:47:37ZFUNDRAISING TAMAN BACAAN MASYARAKAT (TBM) CAKRUK
PINTAR DI DESA CATURTUNGGAL DEPOK SLEMAN YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan fundraising pada Taman
Bacaan Masyarakat (TBM) Cakruk Pintar, Depok, Kabupaten Sleman. Pertanyaan
penelitiannya terkait dengan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi seta
hambatan yang terjadi tentang fundraising di TBM Cakruk Pintar.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Subyek penelitian ini adalah
ketua pengelola dan pengelola TBM Cakruk Pintar, dan dari pihak eksternal
lembaga. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi,
wawancara dan dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah
display data, reduksi data dan penarikan kesimpulan. Trianggulasi yang
digunakan untuk membuktikan keabsahan data dengan menggunakan trianggulasi
sumber dan metode.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa fundraising dalam TBM Cakruk
Pintar dapat berjalan. (1) Fundraising: (a) Perencanaannya terdiri dari analisis
kebutuhan, penetapan sasaran, penetapan strategi, penetapan metode, penetapan
teknik, penetapan waktu dan tempat, penetapan progran dan penetapan kebutuhan
fundraising. (b) Pelaksanaannya yaitu melalui kegiatan yang telah ditetapkan
dengan pembagian tugas, pemberian wewenang, koordinasi serta pendapatan dan
penggunaan perolehan dana. Secara umum, fundraising yang dilakukan TBM
mampu memenuhi kebutuhan yang ada di TBM. (c) Evaluasi dilakukan melalui
monitoring dan evaluasi. Monitoring dilakukan dengan mengadakan rapat serta
berkomunikasi melalui media sosial. Sementara itu, evaluasi dilakukan dengan
meminta pendapat dan saran masyarakat serta melakukan rapat internal anggota.
(2) Hambatan yang terjadi yaitu masih minimnya sumber daya manusia dan
kurangnya kapasitas dari pengelola dari segi internal. Sementara itu, dari segi
eksternal yaitu pemahaman masyarakat yang kurang tentang fundraising dan juga
persaingan lembaga yang semakin banyakEko Wicaksono2022-12-15T02:34:05Z2022-12-15T02:34:05Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75703This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/757032022-12-15T02:34:05ZPEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI KELOMPOK WANITA
TANI (KWT) DI DUSUN NGASEMAN, DESA HARGOREJO,
KECAMATAN KOKAP, KABUPATEN KULON PROGOTujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan : (1) pelaksanaan
pemberdayaan perempuan melalui Kelompok Wanita Tani (KWT) Sri Kanthil, (2)
hasil pelaksanaan pemberdayaan perempuan Kelompok Wanita Tani (KWT) Sri
Kanthil dan (3) faktor penghambat pemberdayaan perempuan KWT Sri Kanthil.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian
deskriptif. Subjek penelitian yaitu pengurus KWT Sri Kanthil, anggota KWT Sri
Kanthil, Kepala Dukuh Ngaseman, petugas Badan Penyuluh Pertanian (BPP).
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi,wawancara, dan
dokumentasi. Uji keabsahan data dilakukan dengan teknik triangulasi sumber.
Analisis data menggunakan analisis interaktif dengan langkah-langkah reduksi
data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian pemberdayaan perempuan melalui KWT Sri Kanthil
yakni; 1) pelaksanaan pemberdayaan melalui lima tahapan: (a) tahap identifikasi
dilaksanakan pada saat pertemuan rutin dengan cara memotivasi anggota; (b)
tahap perencanaan strategis dengan melibatkan anggota; (c) tahap pelaksanaan
dengan melibatkan semua anggota; (d) evaluasi dilaksanaan pada akhir kegiatan
pemberdayaan; (e) partisipasi memberikan keterampilan dan wawasan bagi
anggota. 2) Adapun hasil pemberdayaan perempuan melalui KWT Sri Kanthil
terdiri dari, ketercapaian tujuan dari segi manfaat anggota memiliki keterampilan,
anggota mampu membuka peluang usaha, anggota KWT menjadi lebih aktif
berpartisipasi pada kelompok, perbaikan peran dan status anggota KWT mampu
mengembangkan peluang usaha, dari segi kemandirian anggota KWT pada bidang
produksi/pengolahan hasil tani, bercocok tanam, dan pengolahan. 3) Faktor
penghambat dan cara mengatasi, faktor penghambat meliputi: rendahnya
kesadaran anggota, ketersediaan peluang pasar, kurangnya motivasi, diperlukan
revitalisasi kepengurusan, dan cara mengatasi meliputi: mencari peluang dibidang
pemasaran, memberikan motivasi kepada anggota KWT Sri Kanthil, manajemen
diri, peningkatan kesadaran, dan keterampilan, mobilisasi sumber daya,
pembangunan dan pengembangan jejaring.Widaryani Widaryani2022-12-15T02:26:53Z2022-12-15T02:26:53Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75702This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/757022022-12-15T02:26:53ZSTRATEGI KADER DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN
SOSIAL LANSIA DI POSYANDU LANSIA NGUDI WARAS
KAMPUNG TEJOKUSUMAN NOTOPRAJAN
NGAMPILAN YOGYAKARTATujuan penelitian ini adalah: (1) mendeskripsikan strategi kader dalam
meningkatkan kesejahteraan sosial lansia di Posyandu Lansia Ngudi Waras, (2)
mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat kader dalam meningkatkan
kesejahteraan sosial lansia di Posyandu Lansia Ngudi Waras.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Subyek penelitian ini adalah kader atau pengelola Posyandu Lansia
Ngudi Waras, lansia, dan masayarakat. Penentuan responden menggunakan teknik
purposive sampling. Data dikumpulkan dengan teknik wawancara, observasi, serta
dokumentasi. Keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi
teknik.Analisis data dilakukan dengan cara mereduksi data, penyajian data, dan
melakukan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) strategi kader dalam
meningkatkan kesejahteraan sosial lansia yaitu kader berupaya dengan
terpenuhinya 3 indikator kesejahteraan sosial lansia yaitu kebutuhan fisik:
pemberian pemberian makanan tambahan (PMT), senam, serta pemeriksaan
kesehatan. Kebutuhan psikologis: motivasi, penyuluhan ataupun sosialisasi,
berbagi pengalaman, kunjungan wisata. Kebutuhan sosial: silaturahmi dengan
strategi yang berbeda-beda disetiap upaya pemenuhan kebutuhan (2) faktor
pendukung dalam meningkatkan kesejahteraan sosial lansia adalah sumber daya
manusia, dana yang memadai, sarana prasarana yang mencukupi. Faktor
penghambatnya yaitu tidak semua lansia dapat meghadiri kegiatan posyandu lansia,
tensimeter digital yang tidak akurat.Shinta Nur Afifarachma2022-12-12T08:52:01Z2022-12-12T08:52:01Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75671This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/756712022-12-12T08:52:01ZPARTISIPASI KELOMPOK SADAR WISATA
DALAM UPAYA PENGEMBANGAN WISATA GOA KEBON
DI KREMBANGAN, PANJATAN, KULON PROGOPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui partisipasi Kelompok Sadar
Wisata dalam upaya Pengembangan Goa Kebon di Krembangan, Panjatan, Kulon
Progo, bentuk partisipasi kelompok sadar wisata dalam pengembagan Goa Kebon
dan faktor pendukung serta penghambat yang mempengharuhi pengembangan Goa
Kebon.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Subjek penelitian ini yaitu bidang Kesejahteraan Masyarakat di Kelurahan
Krembangan dan Anggota Kelompok Sadar Wisata yang ikut serta dalam
pengembangan Goa Kebon. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi,
wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik
analisis data kualitatif dengan metode interaktif yang meliputi pengumpulan,
reduksi, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data yang digunakan
adalah triangulasi sumber dan tehnik
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa partisipasi kelompok sadar wisata
taman tirta wiyata dalam pengembangan wisata Goa Kebon masih kurang dan butuh
ditingkatkan lagi. Terutama dalam penyadaran masyarakat untuk ikut serta dan
berpartisipasi dalam pengembangan Goa Kebon. Dari hasil penelitian maka hasil
penelitian ini menujukkan bahwa : (1) Partisipasi kelompok sadar wisata dalam
pengembangan wisata Goa kebon belum berjalan dengan optimal/maksimal. (2)
terdapat bentuk partisipasi yang dilakukan dalam pengembangan wisata Goa Kebon
yaitu (a) partisipasi ide/gagasan, (b) Partisipasi gagasan, (c) partisipasi tenaga, (d)
partisipasi harta benda, (e) partisipasi ketrampilan, dan (f) partisipasi sosial. (3)
Faktor pendukung partisipasi masyarkat dalam pengembangan wisata Goa kebon
antara lain : adanya dukungan dari berbagai lembaga seperti Dinas Pariwisata,
Dinas Kebudayaan, Dinas Pendidikan, Dinas Perhubungan dan Komunitas Daya
Annisa sedangkan faktor penghambat partisipasi masyarakat dalam pengembangna
wisata Goa Kebon meliputi : (a) tingkat pendidikan, (b) jenis pekerjaan, dan (c)
tingkat pengetahuan masyarakatRini Yuliana2022-12-12T08:21:49Z2022-12-12T08:21:49Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75670This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/756702022-12-12T08:21:49ZPERAN ORANG TUADALAM LITERASI AL QUR’AN PADA ANAK
USIA DINI DI TPA AL FALAAH MRICAN, D.I.YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) Peran Orang Tua
DalamMengenalkan Literasi Al Qur’an Pada Anak Usia Dini di TPA Al Falaah
Mrican, D.I.Yogyakarta. 2) Faktor Pendukung dan Penghambat Orang Tua Dalam
Mengenalkan Al Qur’an Pada Anak Usia Dini di TPA Al Falaah.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Subyek dalam penelitian ini yaitu orang tua santri TPA Al Falaah yang berusia
dini. pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, dokumentasi, dan
wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif
metode interaktif yang meliputi: pengumpulan data, reduksi data, penyajian datam
dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah triangulasi sumber.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: 1) Peran Orang Tua dalam
Mengenalkan Literasi Al Qur’an Pada Anak Usia Dini di TPA Al Falaah Mrican,
D.I.Yogyakarta.a) Menjadi teladan bagi anak dalam proses kegiatan belajar
membaca, menulis huruf hijaiyah, dan mengamalkan nilai-nilai keislaman. b)
Membimbing dalam belajar membaca, menulis huruf hijaiyah, dan mengamalkan
nilai-nilai keislaman. c) Memberikan dukungan secara moril dan materil dalam
kegiatan belajar membaca, menulis huruf hijaiyah, dan mengamalkan nilai-nilai
keislaman di rumah dan di sekolah. Faktor pendukung dan penghambat yaitu: (a)
Adanya waktu luang orang tua untuk mengajarkan. (b) Adanya pembiasaan dari
orang tua. (c) Kecerdasan anak yang mudah menerima pelajaran. (d) Kemauan
anak yang muncul dengan sendirinya. Sedangkan faktor penghambat orang tua
dalam mengenalkan literasi Al Qur’an adalah (a) Kurangnya waktu luang orang
tua dalam mengajarkan anak karena ada hal lain yang harus di urus. (b) Suasana
hati anak yang mudah berubah. (c) Konsentrasi anak yang masih belum fokus
pada saat pembelajaran. (d) Huruf hijaiyah yang sulit untuk dibaca dan ditulis oleh
anak sehingga sulit untuk diikutiRefiena Nurluthfyani2022-12-12T08:13:48Z2022-12-12T08:13:48Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75669This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/756692022-12-12T08:13:48ZPERAN PENDAMPING DALAM PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
KORBAN KEKERASAN SEKSUAL DI LEMBAGA SWADAYA
MASYARAKAT RIFKA ANNISAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) Bagaimana peran
pendamping di Lembaga Swadaya Masyarakat Rifka Annisa dalam menangani
korban kekerasan seksual, 2) Faktor pendukung dan penghambat apa yang dialami
Lembaga Swadaya Masyarakat Rifka Annisa dalam menangani korban kekerasan
seksual.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Subyek penelitian yaitu pendamping dan klien (korban). Pengumpulan
data dilakukan dengan teknik observasi, dokumentasi dan wawancara. Teknik
analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif metode interaktif yang
meliputi: pengumpulan data, reduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Keabsahan data yang digunakan adalah triangulasi sumber.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa:1) Pemberdayaan perempuan yang
dilakukan dalam kegiatan ini merupakan pemberian informasi terkait dengan
masalah yang dihadapi korban, pemulihan psikologis korban, motivasi dan
semangat hidup, serta membantu korban dalam pengambilan keputusan. 2) Peran
pendamping dalam pemberdayaan korbankekerasan meliputi fasilitator,
konselor, motivator,dan advocator. Keberadaan pendamping mampu
meningkatkan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik klien termotivasi untuk
bangkit kembali, mampu merencanakan hal apa yang akan dilakukan kedepan
agar masalah yang lalu tidak terulang lagi, serta mampu menjaga dan mengontrol
sikap ketika berkomunikasi dengan orang-orang sekitarnya baik sebaya, maupun
orang yang lebih dewasa. 3) Faktor pendukung dan penghambat dalam
pelaksanaan pendampingan korban sama-sama berasal dari internal dan eksternal
Rifka Annisa. Faktor pendukung internal Rifka Annisa dapat berupa pendamping
atau konselor, divisi yang profesional serta fasilitas layanan maupun sarana
prasarana yang diberikan untuk korban. Sedangkan faktor penghambat
pelaksanaan pendampingan korban terdiri dari korban/klien, keluarga korban,
komunikasi, pelaku kekerasan, serta kurangnya jumlah pendamping.Puthut Probolaksono2022-12-12T08:04:06Z2022-12-12T08:04:06Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75668This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/756682022-12-12T08:04:06ZPEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI KELOMPOK WANITA
TANI (KWT) DI DUSUN NGASEMAN, DESA HARGOREJO,
KECAMATAN KOKAP, KABUPATEN KULON PROGOTujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan : (1) pelaksanaan
pemberdayaan perempuan melalui Kelompok Wanita Tani (KWT) Sri Kanthil, (2)
hasil pelaksanaan pemberdayaan perempuan Kelompok Wanita Tani (KWT) Sri
Kanthil dan (3) faktor penghambat pemberdayaan perempuan KWT Sri Kanthil.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian
deskriptif. Subjek penelitian yaitu pengurus KWT Sri Kanthil, anggota KWT Sri
Kanthil, Kepala Dukuh Ngaseman, petugas Badan Penyuluh Pertanian (BPP).
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi,wawancara, dan
dokumentasi. Uji keabsahan data dilakukan dengan teknik triangulasi sumber.
Analisis data menggunakan analisis interaktif dengan langkah-langkah reduksi
data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian pemberdayaan perempuan melalui KWT Sri Kanthil
yakni; 1) pelaksanaan pemberdayaan melalui lima tahapan: (a) tahap identifikasi
dilaksanakan pada saat pertemuan rutin dengan cara memotivasi anggota; (b)
tahap perencanaan strategis dengan melibatkan anggota; (c) tahap pelaksanaan
dengan melibatkan semua anggota; (d) evaluasi dilaksanaan pada akhir kegiatan
pemberdayaan; (e) partisipasi memberikan keterampilan dan wawasan bagi
anggota. 2) Adapun hasil pemberdayaan perempuan melalui KWT Sri Kanthil
terdiri dari, ketercapaian tujuan dari segi manfaat anggota memiliki keterampilan,
anggota mampu membuka peluang usaha, anggota KWT menjadi lebih aktif
berpartisipasi pada kelompok, perbaikan peran dan status anggota KWT mampu
mengembangkan peluang usaha, dari segi kemandirian anggota KWT pada bidang
produksi/pengolahan hasil tani, bercocok tanam, dan pengolahan. 3) Faktor
penghambat dan cara mengatasi, faktor penghambat meliputi: rendahnya
kesadaran anggota, ketersediaan peluang pasar, kurangnya motivasi, diperlukan
revitalisasi kepengurusan, dan cara mengatasi meliputi: mencari peluang dibidang
pemasaran, memberikan motivasi kepada anggota KWT Sri Kanthil, manajemen
diri, peningkatan kesadaran, dan keterampilan, mobilisasi sumber daya,
pembangunan dan pengembangan jejaringWidaryani Widaryani2022-12-12T07:57:15Z2022-12-12T07:57:15Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75667This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/756672022-12-12T07:57:15ZPENGARUH KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP
PARTISIPASI LANSIA DALAM KEGIATAN POSYANDU LANSIA
DI DUSUN NEPEN DESA GUNUNGPRING KECAMATAN MUNTILAN
KABUPATEN MAGELANGPenelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh positif kinerja kader posyandu lansia
terhadap partisipasi lansia dalam kegiatan posyandu lansia di Dusun Nepen Desa
Gunungpring Kecamatan Muntilan Kabupaten Magelang.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasional.
Penelitian ini dilaksanakan di Dusun Nepen Desa Gunungpring Kecamatan Muntilan pada
bulan Maret 2019. Variabel penelitian ini kinerja sebagai variabel bebas, partisiapsi sebagai
variabel terikat. Populasi berjumlah 64 orang dan sampel berjumlah 55 orang. Teknik
pengumpulan data menggunakan kuesioner. Uji validitas instrumen menggunakan rumus
korelasi Product Moment dan uji reabilitas menggunakan rumus Alpha Cronbach. Analisis
data dengan menggunakan teknik analisis statistik deskriptif. Teknik analisis pengujian
hipotesis korelasi dengan teknik regresi linier sederhana.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh posiif kinerja kader posyandu
lansia terhadap partisipasi lansia dalam kegiatan posyandu lansia dibuktikan dengan hasil
nilai thitung= 3,295. Nilai signifikansi diperoleh 0,002. thitung = 3,295 > nilai sig = 0,002.Muhammad Burhanuddin2022-12-12T07:45:33Z2022-12-12T07:45:33Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75666This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/756662022-12-12T07:45:33ZPENINGKATAN MINAT MEMBACA ANAK MENGGUNAKAN
METODE READ ALOUD DI RUMAH BACA GANG MASJID JOMBANGPenelitian ini bertujuan untuk meningkatkan minat baca anak di Rumah
Baca Gang Masjid melalui metode read aloud Peneliti menggunakan model Penelitian
Tindakan Kelas yang dilakukan dengan cara pencermatan terhadap kegiatan belajar,
dengan jumlah 15 anak. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi dan
dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan deskriptif kuantitatif teknik persentase.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa minat baca anak di Rumah Baca Gang Masjid dapat
meningkat setelah diterapkannya metode pembelajaran Read Aloud dengan menceritakan
buku cerita dengan keras dan cara yang mendayu-dayu di depan anak agar anak dapat
tertarik dan seksama mendengarkan cerita. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya
peningkatan rata-rata dari pertemuan pertama di siklus I sampai pertemuan ketiga di
siklus II. Dari hasil pengolahan data skor tetinggi pertemuan pertama sampai ketiga
diperoleh rata-rata 51,1%, dan hasil pengolahan data siklus II dari pertemuan pertama
sampai ketiga memperoleh rata-rata 91,3%. Penelitian dihentikan sampai siklus II karena
sudah <75% peningkatan yang memenuhi kriteria indicator keberhasilan. Proses
pelaksanaan kegiatan pembelajaran menggunakan metode read aloud dengan media
buku cerita dilaksanakan denggan mengunakan tahapan-tahapan antara lain :
mengenalkan buku kepada anak, menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan pada hari itu
dengan bahasa santai agar situasi tidak menegangkan, mengajak anak-anak untuk
bercakap-cakap dengan memberi beberapa pertanyaa tentang buku yang akan di bacakan,
dalam proses pembelajaran pendidik juga memberikan motivasi berupa ungkapan
penyemangat, penanaman sikap yang baik dan pujianMeida Rahma Anindita2022-12-12T07:16:27Z2022-12-12T07:16:27Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75665This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/756652022-12-12T07:16:27ZPEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI BANK SAMPAH
GEMAH RIPAH DI DUSUN BADEGAN, DESA BANTUL,
KECAMATAN BANTUL, KABUPATEN BANTULPenelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan : 1) Pelaksanaan Pemberdayaan
masyarakakat melalui Bank Sampah Gemah Ripah, 2) Dampak Pemberdayaan masyarakat
melalui Bank Sampah Gemah Ripah, 3) faktor pendukung dan pengambat pemberdayaan
masyarakat melalui Bank Sampah Gemah Ripah.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan subjek
penelelitian adalah pengurus bank sapah gemah ripah dan nasabah bank sampah gemah
ripah. Teknik yang digunakan untuk menjelaskan keabsahan data adalah dengan
menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) pelaksanaan pemberdayaan masayarakat
melalui Bank Sampah Gemah Ripah meliputi 4 tahapan yaitu: tahapan sosialisasi, tahapan
pelatihan pengelolaan sampah, tahapan pelayanan tabungan sampah dan tahapan
pendampingan 2) dampak pemberdayaan masyarakat yang meliputi aspek pendidikan,
aspek kesehatan dan aspek ekonomi; (3) faktor pendukung berupa minat masyarkat yang
tinggi, kesadaran masyarakat terhadap lingkungan, kekompakan pengurus bank sampah,
adanya dukungan pemerintah, dan tambahan penghasilan. Faktor penghambat dalam
pemberdayaan masyarakat adalah belum semua masyaaat peduli terhadap lingkungan,
masih adanya nasabah yang mencampurkan sampah ketika menabung, jarak rumah nsabah
ke bank sampah yang sedikit jauhdan pross penyadaran masyarakat membutuhkan waktu
yang lama.Irvan Aji Permana2022-12-12T07:10:33Z2022-12-12T07:10:33Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75664This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/756642022-12-12T07:10:33ZPENDIDIKAN SEKS BERBASIS BUDAYA LOKAL PADA ANAK USIA
DINI (3-5 TAHUN) OLEH KELUARGA DI DUSUN SEMEN
SUKORENO SENTOLO KULONPROGOTujuan dari penelitian ini adalah: (1) memperoleh gambaran proses
pendidikan seks berbasis budaya lokal pada anak usia dini (3-5 tahun) oleh
keluarga di Dusun Semen. (2) mengetahui hasil pendidikan seks berbasis budaya
lokal pada anak usia dini (3-5 tahun) oleh keluarga di Dusun Semen.
Jenis penelitian ini, penelitian deskriptif kualitatif. Subyek peneltian ini
adalah keluarga yang memiliki anak usia 3-5 tahun dan tinggal di Dusun Semen,
yakni sebanyak 6 keluarga. Penentuan subjek menggunakan teknik purposive
sampling. Data dikumpulkan dengan teknik wawancara, observasi, serta
dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan cara mereduksi data, penyajian data
dan melakukan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Proses pendidikan seks pada anak
usia dini yang terselenggara oleh orang tua di Dusun Semen sudah berjalan secara
sederhana, menggunakan bahasa daerah, mengulang dan membiasakan, tujuan
masih bersifat praktis, serta kurangnya penanaman kedisiplinan. (2) Hasil dari
pendidikan seks berbasis budaya lokal pada anak usia 3-5 tahun oleh keluarga di
Dusun Semen. Pertama, hasil belajar anak secara kognitif menunjukkan anak-
anak tersebut mampu menggunakan logikanya untuk mengingat hal-hal yang
diajarkan orangtuanya. Kedua, secara afektif menunjukan anak mampu menerima,
memahami, serta menanggapi pendidikan seks, setelah tersimpan dalam memori,
barulah anak memahami, jika anak berhasil pada tahap pemahaman, maka reaksi
anak berupa menuruti apa yang dikatakan ibunya, dan mengeksplore rasa ingin
tahunya dengan sejumlah pertanyaan tentang pendidikan seks yang telah
disampaikan. Ketiga, hasil belajar anak secara psikomotorik menunjukkan anak
mampu menguasai apa yang diajarkan orangtua berupa tindakan, selain
keberhasilan tersebut akibat dari ketidakdisiplinan menghasilkan budaya buang air
tidak pada tempatnya. Kebudayaan tersebut dapat memancing timbulnya sebuah
pelecehan bahkan kekerasan seksual pada anak usia 3-5 tahun di Dusun Semen.Nike Nurjanah2022-12-12T07:07:45Z2022-12-12T07:07:45Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75662This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/756622022-12-12T07:07:45ZKETERLIBATAN ORANG TUA PADA PENDIDIKAN ANAK DALAM
PELAKSANAAN PROGRAM PARENTING DI KELOMPOK BERMAIN
(KB) SALMA UPT SPNF SKB KOTA YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: 1) keterlibatan
orang tua pada pendidikan anak dalam pelaksanaan program parenting di
Kelompok Bermain (KB) Salma; 2) bentuk keterlibatan orang tua pada
pendidikan anak; 3) faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan program
parenting di Kelompok Bermain (KB) Salma; 4) hasil pelaksanaan program
parenting di Kelompok Bermain (KB) Salma.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan jenis
kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara,
observasi, dan dokumentasi. Subjek penelitian ini adalah ketua penyelenggara,
narasumber program parenting, dan orang tua peserta didik yang terlibat langsung
dalam kegiatan parenting. Analisis data dilakukan melalui tahap reduksi data,
display data, dan penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data penelitian dilakukan
dengan menggunakan trianggulasi sumber.
Hasil peneltitan menunjukkan bahwa 1) keterlibatan orang tua pada
pendidikan anak dalam pelaksanaan program parenting di Kelompok Bermain
(KB) Salma dilakukan melalui tiga tahap, yaitu a) tahap persiapan; b) tahap
pelaksanaan pembelajaran; c) tahap evaluasi dan monitoring; 2) bentuk
keterlibatan orang tua pada pendidikan anak dalam pelaksanaan program
parenting di KB Salma antara lain a) keterlibatan tentang deteksi dini tumbuh
kembang anak; b) keterlibatan orang tua dalam pembuatan Alat Permainan
Edukatif; c) keterlibatan orang tua dalam pembuatan makanan sehat dan bergizi;
d) keterlibatan orang tua dalam kegiatan wisata anak atau minitrip; 3) faktor
pendukung pelaksanaan program parenting adalah a) antusiasme setiap orang tua;
b) sarana dan prasarana yang lengkap; c) narasumber yang berkompeten; d) materi
yang sesuai dengan kebutuhan; e) serta kekompakan antar orang tua dengan
penyelenggara program parenting. Sedangkan faktor penghambatnya yaitu a)
kesadaran orang tua terhadap program parenting masih kurang; b) kedatangan
orang tua peserta program parenting yang kurang tepat waktu; c) ruangan yang
belum memadai; 4) hasil dari pelaksanaan program parenting yaitu: a) orang tua
dapat memiliki pemahaman yang baik tentang tumbuh kembang anak, b) hasil
dari program parenting telah diterapkan oleh orang tua di rumah, c) manfaat
positif bagi pendidikan anak, yaitu anak akan tumbuh dengan sehat dalam pola
asuh yang baik sehingga pembelajaran yang dicapai anak lebih maksimalDevie Fauziah2022-12-09T06:39:09Z2022-12-09T06:39:09Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75640This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/756402022-12-09T06:39:09ZPROSES KADERISASI PENGURUS KARANG TARUNA
(Studi Pada Karang Taruna Dipo Ratna Muda
Desa Guwosari, Pajangan, Bantul)Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses kaderisasi pengurus
Karang Taruna melalui, (1) Rekruitmen pengurus Karang Taruna, (2) Pendidikan
dan pelatihan Karang Taruna.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, menggunakan pendekatan
kualitatif. Subyek dari penelitian ini adalah pengurus Karang Taruna; Ketua serta
Seksi humas dan kemitraan. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu
reduksi, display data dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data menggunakan
triangulasi sumber.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) Rekruitmen pengurus Karang
Taruna mencakup, (a) tahapan-tahapan rekruitmen; sosialisasi pendaftaran,
pendaftaran, seleksi, pengumuman, pelantikan (b) proses rekruitmen mengikui
tahapan-tahapan (c) sarana dan prasana yang digunakan dalam rekruitmen pengurus
(2) Pendidikan dan pelatihan Karang Taruna untuk (a) anggota Karang Taruna
dengan materi Kekarang Tarunaan dan komunikasi, (b) Pengurus Karang Taruna
dengan materi Kekarang Tarunaan, Keorganisasian, komunikasi, kewirausahaan,
advokasi (pendampingan), (c) sumber dana kegiatan didapat dari alokasi dana desa,
usaha ekonomi produktif, markipat (f) evaluasi dilakukan setelah kegiatan selesai
(e) faktor pendukung kegiatan; desa mendukung, kekompakkan anggota,
kepercayaan masyarakat, faktor penghambat; waktu, jadwal anggota berbenturan
dengan kegiatan lainKholilur Rahman2022-12-09T04:39:46Z2022-12-09T04:39:46Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75637This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/756372022-12-09T04:39:46ZPENGELOLAAN BANK SAMPAH RESIK MIGUNANI (RESMI)
DI RW 15 PLUMBON BANGUNTAPAN, BANTUL,
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) pengelolaan
bank sampah resik migunani di RW 15 Plumbon, Banguntapan, Bantul, Daerah
Istimewa Yogyakarta (2) Keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan bank
sampah resik migunani di RW 15 Plumbon, Banguntapan, Bantul, Daerah
Istimewa Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan
dokumentasi dengan subyek penelitian ini adalah pengurus dan anggota bank
sampah resik migunani. Peneliti merupakan instrumen utama dalam penelitian ini
yang dibantu dengan pedoman observasi, pedoman wawancara, dan pedoman
dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data,
dan pengambilan atau penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data penelitian
dengan menggunakan triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Pengelolaan Bank Sampah Resik
Migunani adalah terdiri dari beberapa tahap yang dilakukan adalah sebagai
berikut (a) Perencanaan, yaitu hanya dilakukan oleh pengurus bank sampah saja,
(b) Pengorganisasian, yaitu adanya struktur organisasi, (c) pengarahan, yaitu
mempengaruhi anggota bank sampah, dan (d) pengawasan, yaitu melakukan
penilaian terhadap pelaksanaan kegiatan bank sampah, (2) Keterlibatan
Masyarakat adalah dalam : (a) keterlibatan dalam pengambilan keputusan, yaitu
dilakukan oleh pengurus bank sampah, (b) keterlibatan dalam pelaksanaan, yaitu
ikut aktif dalam kegiatan bank sampah, (c) keterlibatan dalam pengambilan
manfaat, yaitu perubahan lingkungan bersih dan keuntungan finansial, dan (d)
keterlibatan dalam evaluasi, yaitu pasif hanya dilakukan oleh pengurus bank
sampah dengan rapat intern.Siti Ma’rifah Sa’diyah2022-12-09T03:37:53Z2022-12-09T03:37:53Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75627This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/756272022-12-09T03:37:53ZIMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER ANGKLUNG
PADA ANAK USIA DINI DI KELOMPOK BERMAIN TUNAS HARAPAN
SKB KABUPATEN SLEMANPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi
ekstrakurikuler angklung, hasil pembelajaran ekstrakurikuler angklung, faktor
pendukung dan faktor penghambat implementasi ekstrakurikuler angklung pada
anak usia dini di Kelompok Bermain Tunas Harapan SKB Kabupaten Sleman.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi
kasus dengan subjek penelitian adalah pengelola, guru, peserta didik, dan wali
murid. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi, dan
dokumentasi. Teknik yang dilakukan dalam analisis data adalah model Miles dan
Huberman. Teknik yang digunakan untuk menjelaskan keabsahan data adalah
dengan menggunakan trianggulasi sumber dan teknik.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Perencanaan dilakukan oleh
kepala sekolah, guru, dan wali murid. Proses pembelajaran angklung dilaksanakan
secara berkelompok dengan kegiatan pembuka yaitu berdoa, kegiatan inti yaitu
langsung bermain agklung sesuai arahan dari pelatih, dan diakhiri dengan berdoa
serta salam. Model belajar menggunakan model kooperatif. Penilaian
pembelajaran ekstrakurikuler angklung dilakukan dengan melihat pedoman
indikator bermain angklung (2) Pemahaman anak tentang angkung meningkat
setelah mengikuti kegiatan ekstrakurikuler angklung (3) Faktor pendukung
pembelajaran ekstrakurikuler angklung adalah sarana dan prasarana yang di
gunakan untuk belajar angklung sudah memadai, nyaman serta luas. Faktor
penghambat pembelajaran ekstrakurikuler angklung yaitu pelatih datang
terlambat, anak tidak memperhatikan instruksi dari pelatih, anak tidak mau
membunyikan angklungnya.Winda Syahrum Badawi2022-12-09T03:34:47Z2022-12-09T03:34:47Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75624This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/756242022-12-09T03:34:47ZPARTISIPASI ORGANISASI GERAKAN PEMUDA ANSOR DALAM
KEGIATAN KEMASYARAKATAN DI DESA BRINGIN KECAMATAN
SRUMBUNG KABUPATEN MAGELANGPenelitian ini bertujuan untuk mendekripsikan bagaimana partisipasi
organisasi Gerakan Pemuda (GP) Ansor Ranting Bringin kabupaten Magelang
dalam kegiatan kemasyarakatan.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan
deskriptif. Deskriptif adalah pendekatan yang diarahkan untuk memberikan
gejala-gejala, fakta-fakta, atau kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat
mengenai sifat-sifat populasi maupun daerah tertentu. Pengumpulan data
menggunakan metode wawancara dan observasi.
Hasil penelitian ini ialah GP Ansor sebgai gerakan kepemudaan memiliki
berbagai program kegiatan berbasis masyarakat berupa kegiatan sosial keagamaan
seperti pengajian selapanan ahad legi, arisan motor, pengobatan gratis
berkerjasama dengan PPNI Kabupaten Magelang dengan rumah sakit Patma
Lalita dan keamanan dalam kegiatan peringatan hari besar seperti idul fitri dan
kemerdekaan RI. GP Ansor memiliki Barisan Ansor Serba Guna (BANSER)
dalam melaksanakan kegiatan keamanan dan kebencanaan. Partisipasi GP Ansor
dalam kegiatan kemasyarakat dengan cara menjalankan kegiatan tersebut sesuai
dengan kebutuhan masyarakat, yang didukung oleh para tokoh masyarakat dan
perangkat desa setempat. Sementara itu, kendala yang mempengaruhi GP Ansor
berupa masalah pendanaan dan kesibukan anggotaMuharom Ari Prasetyo2022-12-09T02:17:33Z2022-12-09T02:17:33Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75618This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/756182022-12-09T02:17:33ZPEMBERDAYAAN MASYARAKAT PETANI MELALUI BUDIDAYA IKAN LELE DI
DUSUN GELARAN 2DESA BEJIHARJO KABUPATEN GUNUNGKIDULPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Proses pelaksanaan
pemberdayaan masyarakat petani melalui budidaya ikan lele meliputi proses
pemberdayaan, (2) Hasil Pelaksanaan pemberdayaan masyarakat petani melalui budidaya
ikan lele,(3) faktor pendukung, dan faktor penghambat bagi masyarakat melalui budidaya
ikan lele di POKDAKAN Mina Rukun Gelaran, Bejiharjo, Karangmojo, Gunungkidul.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian ini adalah
pembina POKDAKAN Mina Rukun, Pengurus, dan Anggota kelompok. Pengumpulan
data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Peneliti merupakan instrument utama dalam melakukan penelitian yang dibantu oleh
pedoman observasi, pedoman wawancara, pedoman dokumentasi. Teknik yang
digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, penyajian data (data display) dan
pengambilan kesimpulan. Trianggulasi yang dilakukan untuk menjelaskan keabsahan
data menggunakan trianggulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Proses pemberdayaan yang dilakukan
POKDAKAN Mina Rukun meliputi penyadaran, pengkapasitasan melalui pembinaan
pengetahuan dan keterampilan, dan pendayaan. (2) Hasil Pemberdayaan masyarakat
melalui kegiatan kelompok Mina Rukun meliputi peretemuan rutin, arisan, simpan
pinjam, membayar wajib kas, pembesaran ikan, pembibitan, pemanenan, studi banding ke
kelompok pembudidaya lain, gotong royong/ kerja bakti, ronda/ jaga malam, pembagian
kerja dan administrasi kerja. (3) faktor pendorong: anggota memiliki kemauan untuk
maju, memiliki semangat untuk mencapai keberhasilan, bersedia terlibat langsung dalam
pelaksanaan kegiatan dan bekerjasama dengan anggota lain, ketersediaan lahan luas dan
mudah pengairan sebagai penunjang budidaya ikan lele air tawar. (4) adapun faktor
penghambat: cuaca yang tidak bisa diprediksi, hama dan penyakit, karakter sebagian
anggota yang egois dan malas, kekurangan dana, pemahaman anggota tentang budidaya
ikan lele masih rendah dan perawatan kolam yang kurang maksimal.Apriliyani Dwi Saputri2022-12-09T02:13:50Z2022-12-09T02:13:50Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75617This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/756172022-12-09T02:13:50ZPEMBERDAYAAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATAN
PENDAPATAN KELUARGA MELALUI USAHA MIKRO PEMBUATAN
KERIPIK PISANG “CAP JEMPOL” DI DESA TENDAS KECAMATAN
TAYU KABUPATEN PATI JAWA TENGAHPenelitian ini bertujuan untuk mendeskrpsikan : (1)
Penyelenggaraan program pemberdayaan perempuan melaluia) Perencanaan
dilakukan dengan cara penyadaran, b) pelaksanaan dilakukan dengan cara
pengkapasitasan dan pendayaan c) evaluasi, (2) hasil yang dicapai dari
penyelenggaraan program pemberdayaan masyarakat (3) Faktor pendukung
dan penghambat pelaksanaan pemberdayaan perempuan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan subjek
penelitian adalah pengurus, anggota dan tokoh masyarakat. Pengumpulan
data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik
yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, display data dan
penarikan kesimpulan. Trianggulasi yang digunakan dalam keabsahan data
menggunakan trianggulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan (1) Penyelenggaraan program
pemberdayaan perempuan melalui perencanaan dengan cara penyadaran
yang dilakukan melalui sosialisasi, pelaksanaan dilakukan dengan cara
pengkapasitasan dan pendayaan melalui pendampingan dan pelatihan,
evaluasi dilakukan melalui dua tahap yaitu evaluasi harian dan bulanan(2)
Hasil penyelenggaraan program pemberdayaan perempuan melalui usaha
pembuatan keripik pisang yaitu meningkatnya wawasan dan keterampilan
dalam berwirausaha, mengurangi angka pengangguran dan meningkatnya
pendapatan keluarga(3) Faktor pendukung dalam usaha pembuatan keripik
pisang cap jempol antara lain a) Bahan baku mudah didapatkan b) Peralatan
yang cukup lengkap c) Semangat pengurus dan anggota yang tinggi dan
saling bekerjasama satu sama lain membuat usaha semakin maju. Sedangkan
faktor penghambat dalam usaha pembuatan keripik pisang cap jempol yaitu
hasil uang yang disetorkan terutama toko-toko kecil yang dititipi barang
produksi terkadang masih kurang.Hendra Kurniawan2022-12-09T02:11:05Z2022-12-09T02:11:05Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75616This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/756162022-12-09T02:11:05ZPEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DAERAH
OLEH KELOMPOK GURUN SAHARA MELALUI BUDIDAYA ITIK
TURI DI DUSUN BOGORAN TRIRENGGO BANTUL YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: pemberdayaan masyarakat
berbasis potensi daerah oleh Kelompok Gurun Sahara Melalui Budidaya Itik Turi
meliputi pelaksanaan pemberdayaan masyarakat, hasil pemberdayaan masyarakat,
faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan pemberdayaan masyarakat.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dimana subyek
penelitian adalah Kelompok Gurun Sahara Melalui Budidaya Itik Turi Dusun
Bogoran Trirenggo Bantul, pengurus dan anggota kelompok.Pengumpulan data
dilakukan menggunakan tehnik observasi, wawancara dan dokumentasi.Pada
penelitian kualitatif, peneliti merupakan instrument utama yang dibantu dengan
pedoman wawancara dan pedoman observasi. Tehnik analisis data adalah reduksi
data (data reduction), penyajian data (data display), dan menarik kesimpulan
(data reduction).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pelaksanaan pemberdayaan
masyarakat meliputi kegiatan pembentukan kelompok pembudidaya, kegiatan
pelatihan, pendampingan anggota, serta monitoring dan evaluasi. (2) hasil
pemberdayaan masyarakat adalah segi ekonomi menambah penghasilan atau
pendapatan keluarga melalui budidaya hasil panen ikan yang dijual, segi sosial
membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang tergabung dalam kelompok
sehingga secara langsung berdampak terhadap pengurangan angka kemiskinan.
(3) faktor pendukung dan penghambat: faktor pendukung memiliki kemauan
untuk maju, memiliki semangat untuk mencapai keberhasilan, bersedia terlibat
langsung dalam pelaksanaan kegiatan dan bekerjasama dengan anggota lain,
ketersediaan lahan yang luas dan mudah dijangkau. Faktor penghambat: karakter
dan pemikiran anggota yang berbeda-beda, menjadi penghambat dalam
perkembangan kelompok, rasa egois dan malas masih sering dijumpai dalam diri
anggota kelompok, sehingga kurang berpartisipasi aktif dalam kegiatan kelompok.Amiram Oksali Trandares2022-12-09T02:08:49Z2022-12-09T02:08:49Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75615This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/756152022-12-09T02:08:49ZPEMBERDAYAAN PEMUDA MELALUI USAHA EKONOMI
PRODUKTIF DI KARANG TARUNA TAMAN BINA KARYA DESA
TAMANMARTANI KECAMATAN KALASAN KABUPATEN SLEMANPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) Proses Pemberdayaan
Pemuda melalui Usaha Ekonomi Produktif di Karang Taruna Taman Bina Karya,
2) Hasil Pemberdayaan Pemuda melalui Usaha Ekonomi Produktif di Karang
Taruna Taman Bina Karya, dan 3) Faktor Pendukung dan Penghambat
Pemberdayaan Pemuda melalui Usaha Ekonomi Produktif di Karang Taruna Taman
Bina Karya.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan subjek
penelitian adalah pengurus, anggota dan koordinator usaha. Pengumpulan data
dilakukan dengan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik yang
digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, display data dan penarikan
kesimpulan. Keabsahan data yang digunakan peneliti melalui triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) Proses pemberdayaan pemuda
melalui usaha ekonomi produktif di Karang Taruna Taman Bina Karya dilakukan
dengan lima tahapan yaitu tahap analisis kebutuhan, tahap penyadaran, tahap
perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi/penilaian. 2) Hasil
pemberdayaan pemuda melalui usaha ekonomi produktif di Karang Taruna Taman
Bina Karya meliputi kecakapan vokasional, kecakapan sosial, kecakapan personal,
dan kecakapan akademik. 3) Faktor pendukung pemberdayaan pemuda yaitu pihak
pemerintah Desa Tamanmartani, Kader PKK Desa, pamong Desa, sumber daya
manusia, dan proposal kegiatan Karang Taruna. Faktor penghambatnya adalah
waktu dan kepentingan pemuda yang berbeda-beda, pelatihan kewirausahaan masih
kurang, pengetahuan tentang pembukuan usaha masih minim, dan pelaksanaan
acara di Desa yang diadakan pagi hariAtika Hani Listyati2022-12-09T02:05:46Z2022-12-09T02:05:46Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75614This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/756142022-12-09T02:05:46ZPERAN MA’HAD AL-‘ILMI DALAM PEMBELAJARAN DA’I SALAFI
DI YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM AL-ATSARI
YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Peran Ma’had Al-‘Ilmi, (2) Proses
Pembelajaran Da’i Salafi, (3) Faktor Pendukung dan Penghambat Pembelajaran Da’i Salafi di
Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek
penelitian ini adalah penyelenggara, ustadz pendidik dan santri peseta didik dalam
pembelajaran da’i salafi di Ma’had Al-‘Ilmi Yayasan Pendidikan islam Al-Atsari.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, dokumentasi, dan
wawancara. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian yang dibantu
oleh pedoman observasi, pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi. Teknik yang
digunakan dalam analisis data adalah display data, reduksi, dan penarikan kesimpulan.
Trianggulasi sumber dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan berbagai sumber/
nara sumber dalam mencari informasi yang dibutuhkan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Peran Ma’had-Al’Ilmi menyebar luaskan
ajaran Islam ke masyarakat yakni, sebagai fasilitator untuk mempelajari ilmu syar’i lebih
terstruktur, menghilangkan kejahilan dalam beragama di tengah masyarakat, mendekatkan diri
kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala meningkatkan kualitas Iman dan Takwa, menghindari
terpaan syubhat. (2) Proses Pembelajaran melalui tiga tahapan yaitu kegiatan sebelum
pembelajaran, yakni ustadz mempersiapkan dengan membaca materi pada bagian yang akan di
pelajari hari itu. Kemudian materi yang diterima Santri dalam Pembelajaran ada materi Akidah,
Tauhid, Ushul Fikih, Fikih, Bahasa Arab, Ushul Hadits, Ushul Tafsir dan Mengkaji Tafsir-
Tafsir dari Al-Qur’an. Pada saat pelaksanaan pembelajaran untuk kajian regular menggunakan
metode klasik monolog ceramah. Metode pembelajaran kelompok yang digunakan dalam
setoran menghafal Al-Qur’an, menghafal Hadits dan Baca Kitab. Pelaksanaan kegiatan setelah
selesai pembelajaran, evaluasi dilakukan membuat rapor laporan hasil belajar santri, evaluasi
mengenai kemampuan santri dalam menangkap materi melalui Ujian Tengah Semester dan
Ujian Akhir Semester. (3) Faktor pendukung pembelajaran niat ikhlas karena Allah Subhanahu
wa Ta’ala, teman, rekaman kajian, masyarakat mendukung dan bisa bahasa arab. Faktor yang
penghambat jadwal pembelajaran bentrok dan santri terlambat mengumpulkan tugas.Alif Novan Widiarko2022-12-08T02:39:02Z2022-12-08T02:39:02Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75593This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/755932022-12-08T02:39:02ZKonfigurasi Pendidikan Sepanjang Hayat di Desa Budaya Bejiharjo, Kapanewon Karangmojo, Gunungkidul.Penelitian ini bertujuan untuk menemukan: (1) proses pembentukan desa budaya; (2) unsur-unsur kebudayaan yang mendukung pengembangan desa budaya; (3) komponen-komponen pendidikan sepanjang hayat di Desa Budaya Bejiharjo dalam mengembangan seni budaya; (4) konfigurasi pendidikan sepanjang hayat di Desa Budaya Bejiharjo, Kapanewon Karangmojo, Gunungkidul, Yogyakarta dalam mendukung pengembangan desa budaya.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Lokasi penelitian di Desa Bejiharjo, Karangmojo, Gunungkidul dengan informan pengurus paguyuban budaya, tokoh masyarakat, tokoh pendidikan, pelaku budaya, penduduk lanjut usia, penduduk pemuda, dan remaja. Adapun data sekunder diperoleh dari dokumen program pendidikan, program atraksi budaya, dokumen paguyuban seni budaya, dan artefak. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi. Data dianalisis secara kualitatif dengan langkah- langkah: mengorganisasi data, mengkode dan mereduksi data, mengelompokkan makna dan menggambarkan pengalaman, menemukan fenomena, menjelaskan esensi fenomena, dan menyimpulkan.
Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) Proses pembentukan Desa Budaya Bejiharjo, Kapanewon Karangmojo, Gunungkidul, Yogyakarta menjadi desa budaya melalui optimalisasi peran-peran sosial dan struktural masyarakat Bejiharjo. (2) Unsur- unsur kebudayaan yang mendukung pengembangan desa budaya meliputi: Boso Jowo sebagai alat utama dalam berkomunikasi, pranoto mongso sebagai sistem pengetahuan, Situs Sokoliman sebagai awal tempat perkembangan masyarakat Bejiharjo, pertanian sebagai mata pencaharian hidup masyarakat, masyarakat Bajiharjo masyarakat religius, kesenian sebagai nafas kehidupan masyarakat Bejiharjo. (3) Komponen-komponen pendidikan sepanjang hayat di Desa Budaya Bejiharjo dalam mengembangan seni budaya meliputi (a) komponen subjek, yang meliputi lembaga pendidikan formal dan nonformal, oprganisasi kemasyarakatan, institusi keluarga, guru, tokoh seni budaya, dan orangtua; (b) komponen objek, yang meliputi anak usia dini, remaja, pemuda, dan orang dewasa lanjut usia; (c) komponen proses, yang meliputi keteladanan dan nasehat, materi klasikal, praktik di laboratorium kesenian, unjuk seni, nyantrik, dan mengikuti festival kesenian. (4) Konfigurasi pendidikan sepanjang hayat dalam mendukung pengembangan Desa Budaya Bejiharjo terbentuk oleh variasi pelaksanaan tanggung jawab pendidikan di keluarga, lembaga pendidikan, dan organisasi kemasyarakatan (paguyuban seni budaya, karangtaruna, peguyuban lansia) yang dilakukan secara terpisah maupun bersama-sama dan holistik.Lutfi WibawaFarida Hanum2022-12-06T03:24:22Z2022-12-06T03:24:22Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75497This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/754972022-12-06T03:24:22ZPola Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Pariwisata di Gunungkidul.Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan: (1) potensi yang dimiliki desa wisata Nglanggeran dan desa wisata Bejiharjo, (2) proses pemberdayaan masyarakat berbasis pariwisata, (3) hasil pemberdayaanmasyarakat berbasis pariwisata, dan (4) pola pemberdayaan masyarakat berbasispariwisata di Desa Wisata Nglanggeran dan Desa Wisata Bejiharjo, Gunungkidul.Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Penelitian ini dilakukan di desa wisata Nglanggeran, Kecamatan Patuk dan di Desa Wisata Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul, DIY. Informan pada penelitian ini terdiri dari penggelola desa wisata, pemerintah desa, dan tokoh masyarakat yang ditentukan secara purposive. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi. Analisis menggunakan teknikanalisis kualitatif model interaktif Miles, Huberman dan Saldana. Keabsahan data menggunakan: kredibilitas, transferabilitas, dependabilitas, dan konformabilitas.
Hasil penelitian sebagai berikut. Pertama, potensi yang dimiliki oleh masyarakat desa wisata Nglanggeran dan desa wisata Bejiharjo yaitu potensi alam, budaya dan sumber daya manusia. Kedua, proses pemberdayaan masyarakat berbasis pariwisata mulai dari penyadaran melalui sosialisasi dan kerjabakti, pengkapasitasan dengan berbagai pelatihan seusai dengan kebutuhan, pembentukan kelompok sadar wisata yang mempunyai keweangan untuk menggelola potensi yang dimiliki dan terakhir adalah evaluasi untuk mengetahui keberhasilan penggelolaan. Ketiga, hasil pemberdayaan yaitu masyarakat mempunyai kemandirian pola pikir, kemandirianusaha, dan kemandirian dalam sistem nilai. Keempat, pola pemberdayaan masyarakat berbasis pariwisata dilakukan dengan optimalsisai potensi yang dimiliki dengan melibatkan masyarakat mulai dari penyadaran, pengkapasitasan, dan pendayaan sehinggamenghasilkan desa wisata yang berkelanjutan.Yudan HermawanYoyon Suryono2022-12-05T04:50:16Z2022-12-05T04:50:16Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75462This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/754622022-12-05T04:50:16ZPARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN DESA WISATA
PULESARI WONOKERTO TURI SLEMAN YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikantentang: (1) kegiatan
pengembangan Desa Wisata Pulesari, Wonokerto, Turi, Sleman, Yogyakarta, (2)
partisipasi masyarakat dalam pengembangan Desa Wisata Pulesari, dan (3) faktor
pendukung dan faktor penghambat partisipasi masyarakat dalam pengembangan Desa
Wisata Pulesari, Wonokerto, Turi, Sleman, Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi
dengan subyek penelitian ini adalah pengurus, tokoh masyarakat, dan masyarakat
Desa Wisata Pulesari. Analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian
data, dan pengambilan atau penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data penelitian
dengan menggunakan triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) kegiatan pengembangan Desa
Wisata Pulesari meliputi obyek dan daya tarik wisata, prasarana wisata, sarana
wisata, tata laksana/infrastruktur, dan masyarakat/lingkungan sosial, (2) terdapat
partisipasi masyarakat dalam pengembangan Desa Wisata Pulesari namun belum
berjalan secara maksimal. Partisipasi tersebut terdiri dari bentuk partisipasi dan jenis
partisipasi. Dalam bentuk partisipasi, yang dilakukan oleh masyarakat Desa Wisata
Pulesari yaitu (a) terdapat partisipasi dalam bentuk buah pikiran oleh masyarakat
desa, (b) partisipasi masyarakat dalam bentuk tenaga telah dilakukan masyarakat
dalam setiap kegiatan, (c) partisipasi dalam bentuk harta benda telah dilakukan oleh
masyarakat, (d) partisipasi dalam bentuk keterampilan belum dilakukan secara
maksimal, (e) partisipasi dalam bentuk sosial telah dilakukan oleh masyarakat. Dalam
jenis partisipasi, yang dilakukan oleh masyarakat adalah (a) partisipasi masyarakat
dalam pengambilan keputusan belum dilakukan secara maksimal, (b) partisipasi
dalam pelaksanaan, masyarakat telah terlibat dalam kegiatan wisata, (c) partisipasi
dalam pengambilan manfaat dengan memperoleh keuntungan financial, (d) partisipasi
dalam evaluasi dilakukan secara intern dan ekstern. (3) faktor pendukung partisipasi
masyarakat dalam pengembangan Desa Wisata Pulesari antara lain : sumber daya
alam, kesadaran masyarakat, dan terbukanya lapangan pekerjaan. Sedangkan faktor
penghambatnya antara lain: adanya rasa minder, kecemburuan sosial, kesibukan
masyarakat dan adanya salah paham.Septiani Nur Khasanah2022-12-05T04:38:27Z2022-12-05T04:38:27Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75457This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/754572022-12-05T04:38:27ZPEMBERDAYAAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATAN
PENDAPATAN KELUARGA MELALUI USAHA MIKRO PEMBUATAN
KERIPIK PISANG “CAP JEMPOL” DI DESA TENDAS KECAMATAN
TAYU KABUPATEN PATI JAWA TENGAHPenelitian ini bertujuan untuk mendeskrpsikan : (1)
Penyelenggaraan program pemberdayaan perempuan melaluia) Perencanaan
dilakukan dengan cara penyadaran, b) pelaksanaan dilakukan dengan cara
pengkapasitasan dan pendayaan c) evaluasi, (2) hasil yang dicapai dari
penyelenggaraan program pemberdayaan masyarakat (3) Faktor pendukung
dan penghambat pelaksanaan pemberdayaan perempuan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan subjek
penelitian adalah pengurus, anggota dan tokoh masyarakat. Pengumpulan
data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik
yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, display data dan
penarikan kesimpulan. Trianggulasi yang digunakan dalam keabsahan data
menggunakan trianggulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan (1) Penyelenggaraan program
pemberdayaan perempuan melalui perencanaan dengan cara penyadaran
yang dilakukan melalui sosialisasi, pelaksanaan dilakukan dengan cara
pengkapasitasan dan pendayaan melalui pendampingan dan pelatihan,
evaluasi dilakukan melalui dua tahap yaitu evaluasi harian dan bulanan(2)
Hasil penyelenggaraan program pemberdayaan perempuan melalui usaha
pembuatan keripik pisang yaitu meningkatnya wawasan dan keterampilan
dalam berwirausaha, mengurangi angka pengangguran dan meningkatnya
pendapatan keluarga(3) Faktor pendukung dalam usaha pembuatan keripik
pisang cap jempol antara lain a) Bahan baku mudah didapatkan b) Peralatan
yang cukup lengkap c) Semangat pengurus dan anggota yang tinggi dan
saling bekerjasama satu sama lain membuat usaha semakin maju. Sedangkan
faktor penghambat dalam usaha pembuatan keripik pisang cap jempol yaitu
hasil uang yang disetorkan terutama toko-toko kecil yang dititipi barang
produksi terkadang masih kurang.Hendra Kurniawan2022-12-05T04:23:14Z2022-12-05T04:23:14Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75455This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/754552022-12-05T04:23:14ZPARTISIPASI ORGANISASI GERAKAN PEMUDA ANSOR DALAM
KEGIATAN KEMASYARAKATAN DI DESA BRINGIN KECAMATAN
SRUMBUNG KABUPATEN MAGELANGPenelitian ini bertujuan untuk mendekripsikan bagaimana partisipasi
organisasi Gerakan Pemuda (GP) Ansor Ranting Bringin kabupaten Magelang
dalam kegiatan kemasyarakatan.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan
deskriptif. Deskriptif adalah pendekatan yang diarahkan untuk memberikan
gejala-gejala, fakta-fakta, atau kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat
mengenai sifat-sifat populasi maupun daerah tertentu. Pengumpulan data
menggunakan metode wawancara dan observasi.
Hasil penelitian ini ialah GP Ansor sebgai gerakan kepemudaan memiliki
berbagai program kegiatan berbasis masyarakat berupa kegiatan sosial keagamaan
seperti pengajian selapanan ahad legi, arisan motor, pengobatan gratis
berkerjasama dengan PPNI Kabupaten Magelang dengan rumah sakit Patma
Lalita dan keamanan dalam kegiatan peringatan hari besar seperti idul fitri dan
kemerdekaan RI. GP Ansor memiliki Barisan Ansor Serba Guna (BANSER)
dalam melaksanakan kegiatan keamanan dan kebencanaan. Partisipasi GP Ansor
dalam kegiatan kemasyarakat dengan cara menjalankan kegiatan tersebut sesuai
dengan kebutuhan masyarakat, yang didukung oleh para tokoh masyarakat dan
perangkat desa setempat. Sementara itu, kendala yang mempengaruhi GP Ansor
berupa masalah pendanaan dan kesibukan anggota.Muharom Ari Prasetyo2022-06-10T06:23:29Z2022-06-10T06:23:29Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/73362This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/733622022-06-10T06:23:29ZPemberdayaan Perempuan dalam Konteks Pengurangan Resiko Bencana melalui program Pendidikan Nonformal.Penelitian ini bertujuan menemukan program pemberdayaan perempuan yang dilakukan di Huntap dalam konteks pengurangan resiko bencana melalui program pendidikan non formal yang meliputi : (1) memperoleh informasi yang mendalam bagaimana kondisi dan permasalahan yang dialami para perempuan yang tinggal di huntap pasca terjadinya erupsi Merapi di Kecamatan Cangkringan? (2) terhimpunnya informasi bagaimana proses, strategi dan bentuk pemberdayaan perempuan melalui program pendidikan nonformal yang dilakukan di huntap di Kecamatan Cangkringan, dan (3) menemukan pemahaman yang komprehensif tentang pola konseptual pemberdayaan perempuan melalui program pendidikan nonformal.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus, tentang pola pemberdayaan perempuan melalui program pendidikan nonformal di huntap dalam konteks pengurangan resiko bencana. Lokasi penelitian ini adalah dua kalurahan yang paling dekat dengan daerah rawan bencana Merapi yakni Glagaharjo dan Kepuharjo. Sumber data atau informasi diperoleh dari kelompok perempuan yang ada di hunian tetap sebagai unit analisis, serta perangkat desa dan staf dari BPBD menjadi sumber data cross cek. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi non partisipan, wawancara dan FGD. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis kualitatif. Keabsahan data dilakukan dengan trianggulasi, perpanjangan pengamatan dan diskusi terfokus.
Penelitian ini menghasilkan tiga temuan utama sesuai rumusan masalah yakni: Pertama, adanya bencana Erupsi Merapi,berdampak direlokasikan Sebagian masyarakat ke tempat yang lebih aman yang dikenal dengan istilah huntap, yang menyebabkan timbulnya kondisi dan permasalahan yang dialami oleh para perempuan yang merupakan kelompok rentan adanya bencana, Kedua, bentuk, proses dan strategi yang digunakan dalam pemberdayaan perempuan melalui program pendidikan nonformal guna pengurangan resiko bencana, dilakukan sejak kondisi darurat di hunian sementara, sampai di relokasi di huntap, dengan berbagai kegiatan mulai dari perbantuan pada saat tanggap darurat hingga keterlibatan dalam berbagai pelatihan di huntap untuk meningkatkan kehidupan keluarga, dan Ketiga, model konseptual pemberdayaan perempuan melalui program pendidikan nonformal, yakni berangkat dari kondisi pasif yang mencakup 2 tahapan, yaitu powerless (tidak berdaya secara ekonomi) hingga muncul adanya inisiatif untuk mengubah kondisi ketidakberdayaan tersebut. Kondisi tersebut kemudian bergeser ke arah kondisi yang lebih aktif, yaitu ikut berpartisipasi, mampu melakukan adopsi, dan dilanjutkan ke arah yang lebih tinggi yaitu ke arah leadership. Dengan demikian pemberdayaan lebih lanjut diperlukan agar dapat mencapai ke arah leadership.Hiryanto HiryantoYoyon Suryono2022-02-03T03:27:34Z2022-02-03T03:27:34Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/72094This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/720942022-02-03T03:27:34ZPengembangan Bot Telegram Untuk Optimalisasi Sistem Blended Learning
Program Kesetaraan Paket C.Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk (1) melakukan studi
pendahuluan (2) menghasilkan model konseptual, (3)menghasilkan model
operasional, (4) mengetahui validitas Bot telegram untuk optimalisasi sistem
blended learning program kesetaraan Paket C, dan (5) mengetahui efektivitas Bot
telegram untuk optimalisasi sistem blended learning program kesetaraan Paket C.
Penelitian ini menggunakan model ADDIE (Analysisi, Design,
Development, Implementtaion, dan evaluation). Subjek pada penelitian ini adalah
warga belajar program kesetaraan paket C di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB)
Kabupaten Sleman dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Reksonegaran
yang totalnya berjumlah 92 warga belajar. Teknik pengumpulan data menggunakan
kuisioner dan hasil pretest dan posttest warga belajar program kesetaraan Paket C
di SKB Kabupaten dan Sleman dan PKBM Reksonegaran.Teknik analisis data
dilakukan dengan menggunakan program komputer SPSS 25.
Hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan warga belajar program
kesetaraan paket C SKB Kabupaten Sleman memiliki kendala kehadiran dalam
mengikuti proses pembelajaran di kelas dan membutuhkan media pembelajaran
yang dapat diakses kapanpun dan dimanapun agar tetap mengikuti proses
pembelajaran. Model konseptual pada penelitian ini menghasilkan model
pembelajaran (Blended learning) sebagai solusi dari permasalahan berdasarkan
hasil studi pendahuluan. Model operasional menghasilkan rancangan proses
pembelajaran dan evaluasi pembelajaran untuk pengimplementasikan model
pembelajaran. Skor uji validitas yang diperoleh dari ahli media adalah 73% dan
skor uji validitas dari ahli materi 89 %. Skor dari respon pamong belajar 97 %
sedangkan skor respon warga belajar adalah 76%. Efektivitas model pembelajaran
dilihat dengen menganalisis hasil belajar pretest dan posttest. Pada tingkat
keefektifan dibuktikan dengan hasil analisis menggunakan uji Mann- Whitney U
dari kelas kontrol dan kelas eksperimen. Pada kelas X diperoleh nilai Sig atau P
Value sebesar 0,002 < batas kritis 0,05, kelas XI diperoloh nilai Sig atau P Value
sebesar 0,007 < batas kritis 0,05, kelas XII diperoloh nilai Sig atau P Value sebesar
0,005 < batas kritis 0,05. Blended learning dengan Bot telegram juga terbukti
mampu mengoptimalkan pembelajaran dengan melihat ketuntasan belajar warga
belajar setelah implementasi model blended learning pada kelas X skor yang
diperoleh 86%, kelas XI 88%, dan kelas XII 93%.Dwi IsmawatiIis Prasetyo2022-02-03T03:22:23Z2022-02-03T03:22:23Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/72097This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/720972022-02-03T03:22:23ZProses Belajar Pengrajin Batik Tulis di Kampung Batik Giriloyo.Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan: (1) Proses belajar yang
terjadi dalam pengembangan inovasi di Kampung batik tulis Giriloyo, (2) Faktor
yang terdapat dalam pengembangan inovasi kampung batik tulis Giriloyo, dan (3)
Pengembangan inovasi yang telah berhasil dilakukan oleh para pengrajin di
Kampung batik tulis Giriloyo.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif jenis studi kasus dengan
metode deskritif. Penelitian ini melibatkan pengrajin batik tulis di kampung batik
Giriloyo Bantul. Sumber data dalam penelitian ini terbagi atas dua data yaitu data
primer dan data sekunder. Pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan
dokumentasi. Analisis data melalui proses data reduction, data display, conclusen
drawing/verification.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa: (1) Adanya Proses belajar yang
terjadi dalam pengembangan inovasi di Kampung batik tulis Giriloyo adalah belajar
informal, belajar ditempat kerja, serta adanya dorongan untuk melakukan inovasi
(2) Faktor yang mempengaruhi perkembangan inovasi adalah Tanggungjawab
berdasar pengalaman, jaringan sosial, serta Tuntutan layanan (3) Inovasi yang telah
dilakukan oleh pengrajn batik tulis di kampung batik Giriloyo adalah inovasi terkait
proses produksi dengan adanya pengembangan produk dan motif yang tetap
mengedepankan batik klasik Yogyakarta sebagai ciri khas batik tulis Giriloyo.Hikmah Kurrota'ainin2022-02-03T03:05:54Z2022-02-03T03:05:54Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/72093This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/720932022-02-03T03:05:54ZPengembangan Buku Panduan Model Pembelajaran Project Based Learning
dalam menumbukan Minat Kewirausahaan Anak Usia Sekolah Dasar.Tujuan dari penelitian dan pengembangan ini adalah: 1) mengetahui hasil studi
pendahuluan buku panduan model pembelajaran yang dikembangan. 2)
menghasilkan design buku panduan model pembelajaran project based learning
dalam menumbuhkan minat kewirausahaan anak usia sekolah dasar. 3)
Mengetahui tingkat kelayakan buku panduan model pembelajaran project based
learning dalam menumbuhkan minat kewirausahaan 4) Mengetahui keefektifan
buku panduan model pembelajran project based learning dalam menumbuhkan
minat kewirausahaan anak usia sekolah dasar.
Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan dengan menggunakan
Model ADDIE (Analysis, Design, Development,Implementation dan Evaluat).
Penelitian dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Serang 9. Subjek penelitian adalah
produk pengembangan buku panduan model pembelajaran project based learning
dalam menumbuhkan minat kewirausahaan anak usia sekolah dasar. Instrumen
dalam penelitian ini merupakan turunan dari teori-teori dalam penelitian. Analisis
data yang digunakan menggunakan Uji Statistik melalui SPSS 20 yaitu dengan uji
wilcaxon. Pengujian buku panduan dan model pembelajaran serta respon
dilakukan dengan menghitung konversi nilai skala.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa 1) buku panduan model
pembelajaran project based learning dalam menumbuhkan minat kewirausahaan
anak usia sekolah di butuhkan oleh sekolah dan jiwa wirausaha anak belum
terbentuk sepenuhnya. 2) Design buku panduan model pembelajaran project
based learning dalam menumbuhkan minat kewirausahaan yang dikembangan
merupakan perpaduan dari model pembelajaran project based learning dan siklus
kewriausahaan. 3) tingkat kelayakan berdasarkan penilaian validator mengenai
buku panduan model pembelajaran project based learning dalam menumbuhkan
minat kewirausahaan anak usia sekolah dasar mendapatkan skor total 13≥1.788
yaitu masuk pada kategori sangat baik karena telah memperoleh nilai yang
memenuhi criteria X ≥ ẋ + 1.8 σ dan hasil dari respon siswa mendapat skor total
nilai 10 ≥ 9.788 yaitu masuk kategori sangat baik karena telah memperoleh nilai
yang memenuhi criteria X ≥ ẋ + 1.8 σ. 4) Hasil analisis dari uji Wilcaxon
menunjukkan bahwa nilai sig. (2-tailed) = 0.033 < α = 0,05 yang artinya Hi
diterima. Hal ini berarti buku panduan model pembelajaran Project Based
learning efektif dalam menumbuhkan minat kewirausahaan anak usia dasar.Eva MufaziahPujiyanti Fauziah2022-02-03T02:56:18Z2022-02-03T02:56:18Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/72092This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/720922022-02-03T02:56:18ZPengasuhan Anak dalam Keluarga Suku Sasak (Studi Etnografi Nilai-nilai Karakter
pada Keluarga Suku Sasak di Desa Rembitan dan Sukarara, Kabupaten Lombok Tengah).Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) sistem sosial dan
aktivitas budaya ritual adat siklus kehidupan dalam keluarga suku Sasak; (2)
konsep, urgensi dan fungsi karakter dalam ranah pendidikan informal menurut
pandangan tokoh budayawan dan orangtua suku Sasak; (3) pengasuhan anak
dalam keluarga suku Sasak; (4) proses pewarisan nilai-nilai karakter yang
berlandaskan nilai-nilai kearifan lokal suku Sasak.
Pendekatan kualitatif jenis etnografi digunakan untuk memperoleh
informasi tentang tujuan penelitian. Informan dalam penelitian ini melibatkan tokoh
adat, tokoh masyarakat, dan keluarga. Penentuan informan dipilih menggunakan
teknik purposive sampling dengan kriteria yang telah ditetapkan peneliti.
Pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dokumentasi, dan Focus
Group Discussion (FGD). Kebenaran atau keabsahan data dengan melakukan
triangulasi sumber dan teknik. Analisis data penelitian menggunakan analisis
etnografis, melalui proses analisis domain, taksonomik, komponen, dan tema
budaya.
Hasil penelitian menemukan bahwa: (1) sistem sosial keluarga suku Sasak
menggunakan sistem patrilineal, dan aktivitas budaya terdapat dalam adat
kelahiran, merariq (perkawinan), dan pati (kematian), yang memiliki nilai-nilai
kearifan lokal: nilai agama, lomboq (kejujuran), patuh (ketaatan), beriuq tinjal
(gotong-royong), gudem dan sangkep (musyawarah dan saling menghormati),
betulung (solidaritas), dan wanen (keberanian); (2) pemahaman tentang karakter
menurut orang Sasak adalah sifat, karakteristik, dan bentuk kepribadian yang
melekat dalam diri seseorang yang berfungsi sebagai kemudi, penyaring,
penguatan, dan pengakuan; (3) pengasuhan yang diaplikasikan mulai dari bedede
(menimang), bedêngah (mengasuh), dan memautang (adaptasi); dan (4) nilai-nilai
karakter sebagai jati diri orang suku Sasak, yaitu: prinsip wirame atau wicare
(bertutur sapa yang baik dan jujur); prinsip wirage (menghormati orang lain,
toleransi, dan bertanggung jawab); prinsip wirase (keagamaan dan kepedulian);
dan prinsip wibusane, (kberpakain yang baik dan sopan, dan tindih atau disiplin).
Proses pewarisan nilai-nilai karakter kepada anak melalui pemberian pengetahuan
(cerita, nasihat, role model, dan memperbaiki perilaku), melakukan pembiasaan
(membimbing, mengarahkan, reward dan punishment yang konsisten), sehingga
pada proses akhirnya adalah anak akan melakukan peniruan atau imitasi untuk
membentuk kebiasaan baik terhadap perilaku anak.Ahmad Yasar RamdanYoyon Suryono2022-02-03T02:24:13Z2022-02-03T02:24:13Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/72090This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/720902022-02-03T02:24:13ZPemberdayaan Usaha Kelompok Batik Tulis Melalui Paguyuban Di Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul.Tujuan penelitian ini untuk mengungkapkan: 1) memperoleh gambaran pemberdayaan
usaha kelompok batik di Paguyuban Batik Tulis Giriloyo. 2) dapat mengetahui faktor
penghambat dalam pemberdayaan usaha kelompok batik di Paguyuban Batik Tulis Giriloyo. 3)
dapat memaparkan solusi permasalahan yang dihadapi dalam pemberdayaan usaha kelompok
batik di Paguyuban Batik Tulis Giriloyo.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan bersifat penelitian deskriptif
kualitatif tentang peran paguyuban batik tulis giriloyo dalam pengembangan usaha kelompok
batik tulis di Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul. Sumber data penelitian ini
diperoleh dari informan atau narasumbernya terdiri dari 1 orang informan inti dan 5 informan
pendukung. Informan inti adalah kunci dari informasi yang ingin digali dan selanjutnya akan
diperjelas oleh 5 orang informan pendukung. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokomentasi. Uji keabsahan data dalam
penelitian kualitatif meliputi uji, triangulasi, memeriksa anggota (member checking), mengaudit
(external audit)
Temuan penelitian ini meliputi: Pertama, terdapat 9 peran paguyuban yaitu (1) fasilitator;
(2) koordinator; (3) relasi; (4) informasi; (5) pemasaran; (6) kontrol sosial; (7) mediator; (8)
evaluator; (9) inovasi. Kedua, terdapat 6 faktor penghambat pengembangan usaha, uraiannya
sebagai berikut: (1) faktor SDM (Sumber Daya Manusia); (2) faktor krisis regenerasi; (3) sarana;
(4) pola pemberdayaan; (5) manajemen; (6) ketidak samaan visi;. Ketiga, solusi dari 6 jenis
hambatan tersebut ialah pemantapan pada sektor manajemen. Jika sektor ini dapat dioptimalkan
maka sektor lainnya, seperti promosi via online, regenerasi, dll akan dapat diatasi. Sebab
manajemen adalah acuan dan landasan utama dalam pengembangan usaha. Kesimpulan dari
peneliatan ini ialah terdapat 9 peran paguyuban dan 6 faktor penghambat dalam pengembangan
usaha. Sedangkan untuk solusi dari permasalahan tersebut ialah pemantapan pada sektor
manajemen. Saran, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkaji lebih dalam lagi mengenai
peran paguyuban dalam menanggapi pergeseran budaya membatik yang cukup signifikan dewasa
ini. Selain itu, kajian yang sama bisa juga diarahkan ke paguyuban batik lainnya guna
mendapatkan titik perbedaan dan persamaan terkait peran, solusi, dan penghambat yang
dihadapi.Halqi YusraSugito Sugito2022-02-02T08:43:02Z2022-02-02T08:43:02Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/72086This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/720862022-02-02T08:43:02ZFamily Development Session di Desa Sidaurip, Kecamatan Binangun, Kabupaten Cilacap.Program Keluarga Harapan merupakan salah satu program pemberdayaan pada keluarga miskin, dan mempunyai agenda rutin bulanan yang dinamakan Family Development Session (FDS). Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi dan mengkaji (1) strategi pemberdayaan keluarga pada FDS, (2) partisipasi keluarga penerima manfaat pada FDS, dan (3) hasil pemberdayaan melalui pelaksanaan FDS tersebut.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Keluarga penerima manfaat di Desa Sidaurip berjumlah 180. Informan utama yaitu keluarga penerima manfaat Desa Sidaurip sedangkan informan kunci adalah fasilitator sebanyak 2 orang dan croscheck dilakukan pada koordinator PKH tingkat kecamatan dengan menggunakan teknik wawancara serta sumber data didapatkan melalui pemantauan lokasi. Adapun pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan metode. Teknik analisis data mencakup pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil pertama menunjukkan bahwa strategi pemberdayaan keluarga pada pelaksanaan FDS menggunakan strategi pembangunan sosial dan strategi penguatan melalui pemberian motivasi, pengarahan, dan pengetahuan kepada keluarga penerima manfaat untuk membantu mereka keluar dari zona kemiskinan. Hasil kedua menunjukkan bahwa partisipasi keluarga penerima manfaat terlibat aktif dalam tahap identifikasi masalah dan tahap pelaksanaanpada pertemuan rutin bulanan. Hasil ketiga menunjukkan bahwa output dari pemberdayaan keluarga pada pelaksanaan FDS berupa kebermanfaatan program terhadap ekonomi keluarga, kebermanfaatan program terhadap kesejahteraan keluarga, peningkatan keterampilan yang dimiliki keluarga penerima manfaat dan perubahan perilaku pada keluarga penerima manfaat.Wahyu TrisnawatiSugito Sugito2022-02-02T07:05:58Z2022-02-02T07:05:58Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/72085This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/720852022-02-02T07:05:58ZImplementasi Pelatihan Tenun Ikat dalam Pemberdayaan Perempuan di Rumah Pintar Sonaf Soet Hinef.Penelitian ini bertujuan untuk: (a) untuk memperoleh informasi mengenai implementasi pelatihan tenun ikat, (b) mengetahui hasil pelatihan, (c) mengetahui faktor pendukung dan pengambat, (d) partisipasi masyarakat. Dengan meng-gunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan desain studi kasus. Subjek penelitian dalam penelitian adalah pengelola, instruktur atau tutor dan peserta pelatihan. Peneliti bertindak sebagai instrumen kunci selama pengumpulan data; kamera, alat perekam, pedoman observasi, pedoman wawancara dan alat tulis. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi; menggunakan reduksi data, penyajian data, dan verifikasi.
Hasil penelitian secara umum menunjukkan bahwa program telah berjalan dapat ditinjau dari proses pemberdayaan yaitu: (a) implementasi pelatihan tenun ikat dalam pemberdayaan perempuan dikhususkan bagi kaum perempuan di Sentra Kriya Rumah Pintar dengan tujuan meningkatkan perekonomian dan kemampuan dalam menginovasi. (b) Hasil pelatihan berupa produk dan skill peserta. Produk yang dihasilkan dalam bentuk dasar selendang, selimut, dan sarung yang di inovasi menjadi baju, tas dan anting. (c) Ada faktor pendukung dan penghambat. Faktor pendukung selama yang dirasakan berupa bantuan sarana dan prasarana dari pemerintah, peraturan pemerintah dan masyarakat, namun dibalik itu ada faktor penghambat yaitu dari alat tenun tradisional yang digunakan secara manual, hanya terdapat satu orang fasilitator dan satu orang pendamping fasilitator, dan kemampuan peserta dalam menginovasi. (d) Partisipasi masyarakat dalam program pelatihan makin lama makin berkurang hingga tersisa 15 peserta yang aktif dan dibina dalam kelompok Desa Vokasi dengan tujuan agar peserta yang telah mendapat dukungan dan pelatihan mengembangkan bakat hingga pada mampu berwirausaha. Dapat disimpulkan pemberdayaan memberi makna bagi setiap perempuan untuk membangun perpektif baru untuk memanusiakan dirinya menjadi perempuan mandiri. Hal ini ditunjukkan dengan peserta mampu menghasilkan inovasi produk tenunan dengan kemampuannya untuk berwirausaha sehingga tidak lagi bergantung pada pemerintah walaupun belum sepenuhnya semua peserta mampu memodifikasi tenun ikat.Margarita AduSujarwo Sujarwo2022-02-02T06:58:59Z2022-02-02T06:58:59Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/72084This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/720842022-02-02T06:58:59ZKeterlibatan Ibu yang Bekerja dalam Pengasuhan Anak Balita Melalui Program Aplikasi Whatsapp Di TK Tiara Chandra Dan SPS Kenanga Yogyakarta.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model keterlibatan ibu yang bekerja dalam pengasuhan anak balita melalui program aplikasi whatsapp di TK Tiara Chandra dan SPS Kenanga Yogyakarta, aspek-aspek keterlibatan ibu dalam pengasuhan anak di TK Tiara Chandra dan SPS Kenanga Yogyakarta dan faktor pendukung dan penghambat dalam keterlibatan ibu dalam pengasuhan anak di Sekolah Tiara Chandra dan SPS Kenanga Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini adalah guru dan ibu. Data dianalisis dengan model analisis interaktif Miles dan Huberman. Analisis keabsahan data dilakukan dengan triangulasi sumber dan teknik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Keterlibatan ibu dalam pengasuhan di TK Tiara Chandra dan SPS Kenanga adalah meningkatkan wawasan dan pengetahuan, upaya yang dilakukan TK yaitu dengan memberikan materi parenting yang disampaikan melalui WhatsApp, sehingga ibu dapat terlibat secara aktif dalam kegiatan anak di TK maupun di rumah. (2) Ada beberapa aspek dalam keterlibatan ibu yaitu peran ibu, self efficacy dan kesempatan atau tuntutan untuk terlibat. (3) Faktor pendukung keterlibatan yaitu beberapa ibu dapat berkomunikasi baik secara langsung maupun melalui media WhatsApp untuk saling memberi informasi, keaktifan ibu yang merespon adalah 7 orang (46,67%), sedangkan untuk ibu yang tidak merespon sebanyak 8 orang (53,33%) dan untuk SPS Kenanga sebanyak 8 orang (53,33%) merespon, dan yang tidak merespon sebanyak 7 orang (46,67%). . Faktor penghambat yaitu membagi waktu ketika ibu sibuk bekerja dengan memberikan pengasuhan kepada anaknya, selain itu pola pengasuhan yang diberikan antara ibu dengan yang mengasuh dalam sehari-hari berbeda. Faktor penghambat lainnya adalah ibu tidak dapat selalu terlibat dalam kegiatan anak yang dilaksanakan oleh sekolah.Novenda PrahastiyaniPuji Yanti Fauziah2020-07-17T10:36:24Z2020-07-17T10:36:35Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/65697This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/656972020-07-17T10:36:24ZPengembangan Hybrid Learning Untuk Meningkatkan Minat Belajar Dan Pemahaman Konsep Science Pada Pendidikan Kesetaraan Program Paket CDISA HEDIANSAH: Pengembangan Hybrid Learning untuk Meningkatkan Minat Belajar dan Pemahaman Konsep Science pada Pendidikan Kesetaraan Program Paket C. Tesis. Yogyakarta: Program Pascasarjana, Universitas Negeri Yogyakarta, 2018. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengembangkan media pembelajaran fisika berbasis hybrid learning, dan (2) mengungkapkan kelayakan, kepraktisan dan keefektifan media tersebut dalam meningkatkan minat belajar dan pemahaman konsep materi Hukum Newton tingkat 5 atau setara kelas X menengah sederajat. Penelitian pengembangan ini menggunakan model pengembangan multimedia pembelajaran yang digagas oleh Alessi & Trollip. Tahapan secara umum model pengembangan ini meliputi planning, design dan development. Instrumen penelitian yang digunakan terdiri dari lembar validasi ahli materi dan media, lembar penilaian kepraktisan guru, angket respon siswa, angket minat belajar siswa, dan tes pemahaman konsep. Subjek uji coba adalah guru dan warga belajar tingkat 5 Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Bina Pandu Mandiri di Kabupaten Ciamis. Media ini dikembangkan berdasarkan pendekatan belajar campuran (hybrid) online dan offline. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media pembelajaran fisika hybrid learning ini memiliki karakteristik diantaranya memadukan dua pendekatan pembelajaran campuran (hybrid) dengan kombinasi 70% online dan 30% offline. Pengembangan web pembelajaran menggunakan dua gabungan tools sekaligus yaitu moodle dan bootstrap yang disesuaikan berdasarkan kebutuhan laman (interface) masing-masing. Web pembelajaran bisa diakses melalui alamat “edujar.net”. Media dapat diakses melalui berbagai platform baik laptop maupun melalui smartphone (responsive) sehingga memenuhi unsur fleksibilitas. Kelayakan model pembelajaran fisika hybrid learning memperoleh penilaian dan kriteria valid dengan kategori sangat baik berdasarkan ahli materi dan juga ahli media, memenuhi kriteria praktis dengan kategori sangat baik berdasarkan penilaian guru dan juga respon dari warga belajar, serta memenuhi kriteria efektif yang ditinjau dari dua hal yakni, persentase ketuntasan 88% dengan rerata nilai mencapai 79,26 dalam tes pemahaman konsep dan 81,4 % warga belajar memiliki minat belajar minimal tinggi dengan peningkatan skor minat sebelum dan sesudah mengikuti implementasi hybrid learning. Temuan ini menambahkan inovasi manajemen dan pendekatan pembelajaran sains terutama pada pembelajaran metode kombinasi (hybrid) fisika di sekolah maupun luar sekolah sebagai alternatif belajar yang efektif dan fleksibel. Kata Kunci: hybrid learning, management pembelajaran, minat belajar, offline dan online, pemahaman konsep.Disa Hediansahdisa.hediansah@gmail.com2020-02-21T01:57:32Z2020-02-21T01:57:32Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/67621This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/676212020-02-21T01:57:32ZKegiatan ekstrakurikuler Pramuka dalam Membangun Nilai Karakter Gotong Royong di Sekolah Dasar, Kabupaten Sleman, Provinsi D.I Yogyakarta.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler pramuka di sekolah dasar, (2) Kandungan nilai karakter gotong royong pada ekstrakurikuler pramuka, (3) Faktor pendukung dan penghambat selama kegiatan ekstrakurikuler Pramuka dalam membangun nilai karakter gotong royong.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Subjek penelitian adalah kepala sekolah, guru kelas, Koordinator Pembina Pramuka, Pembina Pramuka dan Wali Murid. Instrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri dengan dibantu teknik Pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis model interaktif dari Miles and Huberman yang meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data (Display Data), dan penarikan kesimpulan. Validasi data dilakukan menggunakan triangulasi sumber dan teknik.
Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) Penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler Pramuka dimulai dari tahapan Pertama, Perencanaan Penyelenggaraan Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka yang terdiri dari Manajemen waktu, Tersedianya sarana dan prasarana, Tersedianya sumber daya manusia, Manajemen keuangan dan Minat siswa. Tahapan Kedua, Pelaksanaan pada proses pembelajaran yang terdiri dari Perencanaan program pembelajaran Pramuka (kurikulum), Metode yang diterapkan, Media yang digunakan, Kompetensi yang digali, Materi pembelajaran Pramuka yang memuat karakter gotong royong dan Evaluasi proses pembelajaran ekstrakurikuler Pramuka. Tahapan Ketiga, Evaluasi dalam penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler Pramuka yang terdiri dari Kontribusi Pramuka untuk sekolah dan Dukungan Wali murid. Terakhir, Tahapan Keempat, Output yang diharapkan dari nilai karakter gotong royong dalam penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler Pramuka. (2) Kandungan nilai yang terdapat pada kegiatan ekstrakurikuler Pramuka adalah nilai gotong royong yang memiliki butir-butir nilai seperti: Menghargai, Demokrasi, Toleransi, Empati, Musyawarah, Tolong menolong, Anti diskriminasi, Kerelawanan. Kegiatan yang dilakukan terdapat nilai karakter gotong royong di sekolah, melalui upacara bendera setiap senin, piket kebersihan di kelas, kegiatan senam sehat setiap Jumat dan kegiatan jumat bersih. (3) Faktor penghambat dalam penelitian di SD Negeri Deresan mengenai pembentukan nilai karakter gotong royong melalui kegiatan ekstrakurikuler Pramuka ini yaitu Cuaca, Pembiayaan, Kurangnya ketersediaan media, Ketidakmampuan manajemen siswa selama pembelajaran, Lemahnya system penilaian (evaluasi) dan faktor pendukung dalam penelitian ini yaitu Sarana Prasarana yang memadai dan Dukungan penuh orang tua.Muhammad Rizqi HidayatYoyon Suryono2020-02-21T01:43:22Z2020-02-21T01:43:22Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/67615This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/676152020-02-21T01:43:22ZKapasitas Jaringan Sosial Pada Kelompok Usaha di Desa Bejiharjo Karangmojo Gunungkidul.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses kapasitas jejaring sosial, 1) kapasitas jejaring sosial pada kelompok usaha dalam konteks pemberdayaan masyarakat, 2) proses belajar jejaring sosial di kelompok usaha dalam meningkatkan jejaring sosial, 3) strategi mengembangkan jejaring sosial dalam meningkatkan kelompok usaha.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan model studi kasus, dilakukan dikawasan Desa wisata Bejiharjo, Karangmojo, Gunungkidul. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, dokumentasi, dan wawancara terhadap pelaku usaha pada kelompok wisata dewabejo, wirawisata dan kelompok tani sari bumi, serta perangkat desa. Teknik analisis data menggunakan tekni analisis kualitatif model interaktif dari Milles dan Hubberman keabsahan data didukung dengan teknik trianggulasi metode dan sumber.
Hasil penelitian ini menunjukkan. Pertama kapasitas pelaku usaha dalam menjalin jejaring sosial pada pihak internal dengan cara mengikuti kegiatan arisan, kenduri dan ekstrenal dengan aktif dalam komunitas, mengikuti pameran dan sharing dialog, namun untuk menjalin jejaring dengan pihak swasta dan donatur belum terjalin. Pola jejaring yang terbangun pada kelompok usaha secara horizontal yang mana pihak satu dengan pihak lainnya terjadi ikatan karena adanya kepentingan satu sama lain dan perhatian dalam pengembangan kelompok usaha. Kedua proses belajar kelompok usaha dilakukan dengan cara sharing kepada kelompok usaha yang lebih maju, pengalaman setiap anggota dan pelatihan. Kesiapan mental dalam membangun jejaring sudah terbentuk karena pelaku usaha merasa perlu dan butuh, namun tidak semua individu mau menerima, adapun metode belajar yang digunakan yakni metode pendidikan orang dewasa. Ketiga strategi mengembangkan kapasitas jejaring yakni dengan meningkatkan pelayanan dan produk yang berkualitas untuk pengunjung dan konsumen, berkolaborasi dengan sesama pelaku usaha, dan membuat konten yang menarik di media sosial seperti di web, instagram, dan facebook.Fitria Hanifah AzizahEntoh Tohani2020-02-03T05:37:12Z2020-02-03T05:37:12Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/67372This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/673722020-02-03T05:37:12ZImplementasi Pembelajaran Homeschooling Tunggal (Studi Kasus Berdasarkan Perbedaan Profesi Ibu).Tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh informasi: (1) alasan homeschooler menerapkan homeschooling tunggal bagi pendidikan anak, (2) implementasi pembelajaran homeschooling tunggal, dan (3) faktor pendukung dan penghambat homeschooling tunggal.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif jenis studi kasus dengan metode komparatif. Penelitian ini melibatkan dua subjek, yaitu: homeschooler Ny.N beralamatkan di Bantul dan homeschooler Ny.P beralamatkan di Sleman. Masing- masing subjek terdiri dari dua partisipan (ayah dan ibu) sebagai pendidik utama. Subjek penelitian dipilih dengan teknik purposive sampling berdasarkan kriteria yang ditetapkan oleh peneliti. Data penelitian diperoleh dari sumber data primer (subjek penelitian dan significant other) dan sumber data sekunder (ijazah dan hasil keterampilan). Pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data melalui proses reduksi, analisis, verifikasi, dan penarikan kesimpulan.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa: (1) alasan dari kedua subjek memutuskan homeschooling adalah faktor distrust terhadap sekolah formal, keinginan memberikan pengajaran agama, memberikan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus dan gangguan kesehatan, serta kebutuhan pendidikan alternatif yang mewadahi potensi peserta didik; (2) homeschooling menjadi pendidikan alternatif bagi kedua subjek dengan implementasi pembelajaran menggunakan kurikulum dari pemerintah, namun dikelola secara mandiri dan fleksibel berdasarkan otonomi anak; dan (3) faktor pendukung pendidikan homeschooling, yaitu: legalitas homeschooling, kepuasan terhadap pendidikan yang humanis, pendidikan berdasarkan multiple intelligence, kelekatan anak dengan keluarga, anak memiliki keterampilan hidup dan konsep diri yang positif. Sedangkan faktor penghambat pendidikan homeschooling, yaitu: sistem regulasi pendidikan homeschooling tidak diimbangi dengan sosialisasi dari pemerintah terhadap satuan pendidikan, evaluasi pendidikan informal belum berdiri secara independen, dan evaluasi pada pendidikan nonformal belum berjalan secara optimal.Nining PurwaningsihPuji Yanti Fauziah2019-10-15T00:57:06Z2019-10-15T00:57:06Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/66139This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/661392019-10-15T00:57:06ZPengembangan Buku Saku Bilingual Sebagai media
pembelajaran bagi Pedagang di Desa Wisata Pasar Kaki LangitPenelitian pengembangan ini bertujuan: (1) menyusun desain buku saku
bilingual untuk pedagang di Desa Wisata Pasar kaki Langit ,(2) mengungkapkan
kelayakan buku saku bilingual, dan (3) mengungkapkan efektivitas buku saku
bilingual.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan model ADDIE
yang mencakup tahapan Analysis, Design, Development and Implementation,
Evaluation. Pengumpulan data mengunakan lembar validasi ahli, angket respon
pedagang, wawancara, soal tes dan dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini
adalah pedagang yang berjumlah 12 orang. Uji coba pada penelitian ini dilakukan
sebanyak dua kali yaitu uji coba kelas kecil dan uji coba lapangan. Tahapan uji
coba dilaksanakan di Jalan Mangunan, Dlingo, Bantul, Daerah Istimewa
Yogyakarta. Analisis data kevalidan dilakukan dengan cara mengkonversikan data
kuantitatif berbentuk skor hasil penilaian menjadi kualitatif berbentuk nilai
standar skala lima. Analisis data efektifan dilakukan dengan cara menentukan
nilai gain score dan uji statistik nonparametirik Wilcoxon.
Hasil penelitian ini adalah (1) Tersusunnya buku saku bilingual berukuran
4,13 x 5,83 inci (A6) berbentuk portrait yang berisi materi bahasa Inggris serta
terjemahan bahasa Indonesia dengan mencakup materi alphabet, kosa kata, mata
uang, menu makanan, kata ganti orang, kata tanya, greeting, offering, thanking,
dan conversation disesuaikn dengan kebutuhan, (2) Buku saku bilingual telah
dinyatakan layak berdasarkan hasil penilaian dari ahli materi yang mencapai skor
84 masuk pada kategori “sangat baik” dan penilaian dari ahli bahan ajar mencapai
skor 69 masuk pada katgori “sangat baik”, (3) Buku saku bilingual mendapatkan
respon positif dari pedagang yang memperoleh penilaian dengan kategori sangat
Baik dan dinyatakan efektif dilihat dari perolehan nilai gain score dengan rata-rata
skor mencapai 0,78 masuk pada kategori “tinggi”, perhitungan uji Wilcoxon
peroleh nilai rata-rata atau main ranks sebesar 6,50 dan diketahui nilai Sig. (2tailed)
yaitu 0,002 artinya lebih kecil dari <0,05, maka disimpulkan bahwa
terdapat perbedaan peningkatan kemampuan bahasa Inggris dari sebelum dan
sesudah pembelajaran dilakukan menggunakan buku saku bilingual.
Kata Kunci: Bahasa Inggris, buku saku bilingual, pendidikan orang dewasaWiwin YunitaYoyon Suryono2019-10-15T00:52:32Z2019-10-15T00:52:32Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/66138This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/661382019-10-15T00:52:32ZEvaluasi Program Paket C Pusat Kegiatan Belajar
Masyarakat Pusaka Indonesia dalam Pemberdayaan Masyarakat di Kampung
Tumbit Dayak Kabupaten BerauPenelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi program paket C dalam
pemberdayaan masyarakat di Kampung Tumbit Dayak Kabupaten Berau dengan
melihat aspek Konteks, Input, Proses dan Produk program.
Jenis Penelitian ini adalah penelitian evaluasi, menggunakan pendekatan
kualitatif dengan model C.I.P.P dari stufflebeam (1983). Data penelitian diperoleh
dari wawancara dengan peserta didik, tutor, dan pengurus PKBM. Observasi
dilakukan di Kampung Tumbit Dayak dan kantor PKBM Pusaka Indonesia.
Analisis dokumen dengan melihat berkas-berkas program paket C (silabus, RPP,
Kurikulum, SKL, MOU, Foto program paket. Tehnik analisis data dengan
menggunakan reduksi data, display data dan verifikasi data. Keabsaham data
dengan menggunakan triangulasi sumber.
Hasil Penelitian secara umum menunjukkan bahwa program terlaksana
dengan baik, hal ini dilihat dari beberapa aspek, (1). Pada aspek konteks dikatakan
baik, karena sesuai kebutuhan masyarakat (adanya permintaan masyarakat secara
langsung melalui Kepala Kampung untuk dapat bekerja di Perusahaan), (2).
Aspek input dikatakan baik, karena silabus dan RPP dirancang berdasarkan
Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah, kurikulum menggunakan KTSP
(situasional), peserta didik berasal dari masyarakat Kampung Tumbit Dayak baik
laki-laki maupun perempuan, tutor berasal dari PKBM Pusaka Indonesia serta
tutor pada sekolah formal dengan gelar kesarjanaan dan pengalaman mengajar,
adanya relasi (Perusahaan) yang memberikan bantuan sarana dan prasarana serta
anggaran kepada PKBM. (3) Pada aspek proses dikatakan baik, karena
pelaksanaan sesuai dengan jadwal yang ditentukan, memenuhi persyaratan
pelaksanaan paket C yang diatur oleh pemerintah, terjadi hubungan yang baik
antara tutor dan peserta didik (tutor mampu menciptakan keakraban dengan
peserta didik, peserta didik aktif pada saat proses pembelajaran). Hanya saja
karakteristik peserta didik yang memiliki usia bervariatif sehingga kemampuan
belajarnya juga bervariatif, terkadang tutor sulit menyesuaikan pembelajaran, (4).
Pada aspek produk dikatakan baik, karena peserta didik menjadi semakin percaya
diri, disiplin, dan memiliki pengetahuan sesuai mata pelajaran yang diajarkan dan
diminati. Peserta didik memperoleh ijazah, lalu bekerja di perusahaan batu bara
(PT.PAMA). Peserta didik mampu memenuhi kebutuhan pokok untuk diri sendiri
dan juga memenuhi kebutuhan keluarga.
Kata kunci: Evaluasi, PKBM, program paket C, pemberdayaan masyarakatMuhamad Ali SalmanEntoh Tohani2019-10-15T00:46:57Z2019-10-15T00:46:57Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/66137This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/661372019-10-15T00:46:57ZEvaluasi Program Kerajinan Tenun dalam Pemberdayaan
Masyarakat di Desa Wisata Gamplong, Moyudan, Sleman, YogyakarataPenelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi: 1) konteks, 2) masukan, 3)
proses, dan (4) produk program kerajinan tenun di Desa Wisata Gamplong.
Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi dengan pendekatan kualitatif.
Model evaluasi yang digunakan ialah CIPP (Context, Input, Process, dan Product).
Subjek penelitian ini adalah pengelola Paguyuban TEGAR Desa Wisata Gamplong,
pemilik UKM kerajinan tenun, dan pengrajin tenun di Desa Wisata Gamplong.
Instrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri dibantu dengan pedoman
wawancara, pedoman observasi, dan pedoman dokumentasi. Data dikumpulkan
melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi, dan dianalisis melalui langkahlangkah:
reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Validasi data
dilakukan menggunakan trianggulasi sumber.
Hasil penelitian secara umum menunjukan bahwa program terlaksana dengan
baik, hal ini dilihat dari beberapa aspek, yaitu: (1) Aspek konteks dikatakan baik,
karena program sudah sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Kerajinan tenun sejak
dahulu ditekuni oleh masyarakat secara turun temurun, sehingga sumber daya
manusia dan sumber daya alam sudah sesuai dan dapat mendukung
penyelenggaraan program. Tujuan program sesuai dengan kebutuhan dan keinginan
masyarakat. (2) Aspek masukan dikatakan baik, karena program telah memenuhi
kriteria yang ditentukan. Latar belakang sumber daya manusia sudah sesuai dengan
kompetensi dibidangnya, adanya pembekalan pengetahuan dan keterampilan yang
diberikan kepada pengelola program melalui kegiatan pelatihan. Sarana dan
prasarana program sudah disediakan untuk menunjang pelaksanaan program.
Adanya perencanaan dan relasi untuk mencapai tujuan program. Anggaran dana
yang disesuaikan dengan kebutuhan program. (3) Aspek proses dikatakan baik,
karena program telah memenuhi kriteria yang ditetapkan. Kegiatan wisata edukasi,
kegiatan pelatihan, dan kegiatan produksi kerajinan tenun di UKM sudah mampu
dilaksanakan sesuai rencana awal. Pengelola dan pelaksana program sudah mampu
menjalankan tugas sesuai dengan perencanaan. Sarana dan prasarana program
kondisinya memadai namun kualitasnya masih perlu ditingkatkan. Hambatan dalam
implementasi program yaitu dari segi finansial terutama untuk meningkatkan
fasilitas layanan wisata. (4) Aspek produk dikatakan baik, karena tujuan program
tercapai sesuai rencana awal. Angka pengangguran di Desa Wisata Gamplong
mengalami penurunan 20% selama 1 tahun program dilaksanakan. Kegiatan
pelatihan mampu menambah pengetahuan dan keterampilan. Dampak yang dialami
masyarakat dari program ialah dapat membuka lapangan pekerjaan untuk
memenuhi kebutuhan diri sendiri dan keluarga. Jumlah pengunjung wisata
mengalami peningkatan, namun terkadang pemasaran produk tenun terkendala
akibat persaingan pasar.
Kata Kunci: Evaluasi, program kerajinan tenun, pemberdayaan masyarakat.Alfin JuliantoSujarwo Sujarwo2019-10-15T00:42:14Z2019-10-15T00:42:14Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/66136This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/661362019-10-15T00:42:14ZEvaluasi Program Kesiapsiagaan Keluarga Dalam
Menghadapi Bencana Yang Diselenggarakan Oleh Muhammadiyah Disaster Management
Center (MDMC) YogyakartaTujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji: (1) Dampak jangka panjang ,(2)
Outcome, (3) Output, (4) Proses, (5) Input program kesiapsiagaan keluarga dalam
menghadapi bencana oleh Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC)
Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi yang merujuk model Logical Framework
dengan jenis penelitian kualitatif. Data penelitian dikumpulkan melalui observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan metode deskriptif meliputi
reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : (1) Dampak jangka panjang program
kesiapsiagaan keluarga dalam menghadapi bencana telah berhasil dicapai, peserta memiliki
rasa tanggung jawab dalam menjaga lingkungan dari bencana serta memiliki tanggung jawab
untuk memberikan pemahaman tentang bencana kepada lingkungan terdekat khususnya
keluarga. (2) Outcome program yang telah dicapai sesuai dengan kebutuhan peserta untuk
menghadapi bencana. Peserta program mampu menggunakan ilmu yang didapat setelah
program untuk membuat rencana kesiapsiagaan di lingkungan keluarga. Outcome yang
tercapai disebabkan oleh output program yang baik dan sesuai dengan kebutuhan peserta
dalam menghadapi bencana. (3) Output yang diharapkan berhasil dicapai oleh MDMC.
Materi, metode dan media yang baik menjadikan peserta mudah memahami pembelajaran
yang disampaikan fasilitator. (4) Jadwal pelaksanaan program diatur oleh penyelenggara
program. Total pertemuan selama tiga hari dengan porsi satu hari materi dan dua hari praktik.
Materi program disesuaikan dengan kebutuhan peserta program. Pada akhir program
diadakan evaluasi berupa simulasi bencana, dan dilanjutkan program pendampingan oleh
MDMC. Hal tersebut dapat dilihat bahwa proses yang berhasil dicapai oleh MDMC
merupakan akibat dari input yang baik. (5) Penyelenggara program layak melaksanakan
pogram karena memiliki fasilitator yang berkompeten di bidang kebencanaan, serta memiliki
sarana dan prasarana menunjang keterlaksanaan program.
Kata kunci : evaluasi program, kesiapsiagaan keluarga.Ajeng Apriliana Nur IcmiYoyon Suryono2019-08-06T02:54:50Z2019-08-06T02:54:50Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/65085This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/650852019-08-06T02:54:50ZFaktor-Faktor yang Mempengaruhi Partisipasi
Masyarakat Kecamatan Slogohimo Kabupaten Wonogiri dalam Penyelenggaraan
Program Pendidikan Anak Usia DiniTerdapat kekurangan jumlah tenaga pengajar di wilayah Kabupaten
Wonogiri sehingga diperlukan suatu kerjasama antara orangtua dalam bentuk
partisipasi dan pengelola pendidikan anak usia dini. Tujuan penelitian ini adalah
(1) Mengetahui pelaksanaan program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di
kabupaten Wonogiri (2) Menganalisis bentuk partisipasi yang dilakukan oleh orang
tua dalam penyelenggaraan pendidikan anak usia dini (3) Menganalisis faktor yang
mempengaruhi partisipasi orangtua dalam penyelenggaraan pendidikan anak usia
dini.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan
pendekatan deskriptif. Penelitian untuk penulisan tesis ini akan dilaksanakan di
PAUD yang ada di Kecamatan Slogohimo Kabupaten Wonogiri Jawa Tengah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Penyelenggaran program
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kecamatan Slogohimo Kabupaten
Wonogiri, dilakukan melalui tahapan; Perencanaan, program. Program PAUD
dilaksanakan melalui kelompok bermain, tempat penitipan anak, Taman
Pendidikan Al qur an, RA, Evaluasi Program PAUD dilaksanakan oleh satuan
pendidikan. (2) Bentuk partisipasi orang tua dalam penyelenggaraan pendidikan
anak usia dini di Kecamatan Slogohimo Kabupaten Wonogiri antara lain; a)
pemikiran atau gagasan, b) memberikan bantuan material, c)membiayai
operasional kegiatan PAUD, d) membantu perbaikan sarana prasarana, e)
membentuk paguyuban orangtua. (3) Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi
orang tua dalam penyelenggaraan program PAUD meliputi; Kondisi sosial
ekonomi, tingkat pendidikan, latar belakang pekerjaan, pengalaman, kebutuhan,
beban keluarga, lingkungan tempat tinggal, pergaulan/interaksi orang tua.
Kata kunci: faktor partisipasi, penyelenggaraan program pendidikan anak usia
diniAnik Tri Kustiani2019-07-31T02:49:59Z2019-07-31T02:49:59Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/64902This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/649022019-07-31T02:49:59ZKorelasi antara Orientasi Belajar, Gaya Belajar dan Status
Sosial Ekonomi dengan Hasil Belajar Program Pelatihan Keterampilan Menjahit di
Balai Latihan Kerja dan Pengembangan Produktivitas (BLKPP) YogyakartaPenelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan apakah ada korelasi antara
orientasi belajar, gaya belajar dan status sosial ekonomi dengan hasil belajar peserta
pelatihan program keterampilan menjahit di Balai Latihan Kerja dan Pengembangan
Produktivitas (BLKPP) Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian korelasional menggunakan metode survei
dengan instrumen angket dan tes hasil belajar dalam bentuk nilai uji pengamatan.
Subjek penelitian adalah 31 orang peserta pelatihan program keterampilan menjahit
di BLKPP Yogyakarta. Uji prasyarat yang dilakukan adalah uji normalitas dan uji
linieritas. Analisis data menggunakan analisis data deskriptif dan uji F pada taraf
signifikasi 5%.
Hasil penelitian adalah sebagai berikut: 1) Terdapat korelasi yang positif dan
signifikan yang cukup kuat antara orientasi belajar dengan hasil belajar peserta,
dengan nilai r
hitung
sebesar 0,435 dan nilai signifikansi 0,007; 2) Terdapat korelasi
yang positif dan signifikan yang kuat antara gaya belajar dengan hasil belajar,
peserta, dengan nilai r
hitung
sebesar 0,513 dan nilai signifikansi 0,002; 3) Terdapat
korelasi yang positif dan signifikan yang kuat antara status sosial ekonomi terhadap
hasil belajar peserta, dengan nilai r
hitung
sebesar 0,565 dan nilai signifikansi 0,000.
Kata Kunci : gaya belajar, hasil belajar, orientasi belajar, status sosial ekonomi.Suci Hari Mulyani2019-07-23T07:53:43Z2019-07-23T07:53:43Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/64715This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/647152019-07-23T07:53:43ZPengelolaan program Education Center Dalam Pemberdayaan
Anak Jalanan Di Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Rumah Impian YogyakartaPenelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan (1) pelaksanaan program education
center pada Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Rumah Impian (2) peranan Lembaga
Swadaya Masyarakat (LSM) Rumah Impian dalam kegiatan pemberdayaan anak jalanan
melalui program education center dengan meninjau fungsi manajemen perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian, (3) kendala yang dihadapi Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM) Rumah Impian dalam melaksanakan program education center dan (4)
manfaat yang diperoleh anak jalanan setempat dari pelaksanaan program education center
tersebut.
Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus dengan menggunakan pendekatan
kualitatif. Subjek penelitian ini adalah pimpinan dan staf lembaga serta anak jalanan yang telah
mengikuti program tersebut. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara,
observasi dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan adalah model analisis interaktif
Miles & Huberman. Untuk memperoleh keabsahan data dilakukan triangulasi sumber dengan
cara membandingkan data wawancara, data hasil observasi dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini adalah 1) pelaksanaan program education center dilakukan dalam
bentuk kegiatan pengajaran dan pelatihan keterampilan berbasis fun learning. 2) peranan LSM
Rumah Impian menurut tingkat partisipasinya dalam bidang penanganan anak jalanan berada
dalam tingkatan education roles 3) kendala dalam pelaksanaan program yaitu pendanaan atau
keuangan, persepsi orang tua terhadap manfaat program education center, keterbatasan jumlah
tenaga pendamping, tenaga ahli yang belum memadai di bidang evaluasi program serta lokasi
yang terbatas. 4) manfaat yang diperoleh yaitu peningkatan pengetahuan dan keterampilan
anak jalanan dan anak beresiko serta adanya perubahan perilaku positif orang tua dan anakanak.
Kata Kunci: Pemberdayaan, Anak jalanan, Pengelolaan LSM.Idalia Maria Natalia2019-06-20T07:43:31Z2019-06-20T07:43:31Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/64328This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/643282019-06-20T07:43:31ZHubungan Komunikasi Orang Tua Dan Kecerdasan Interpersonal Dengan Resolusi Konflik Anak Di Taman Kanak-Kanak „Aisiyah Bustanul Atfhal Kota Magelang.Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui hubungan komunikasi orang tua dengan resolusi konflik, hubungan komunikasi orang tua secara parsial berhubungan dengan kecerdasan interpersonal dan hubungan kecerdasan interpersonal dengan resolusi konflik serta untuk mengetahui hubungan komunikasi orang tua dan kecerdasan interpersonal dengan resolusi konflik di TK ABA Kota Magelang
Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan kuantitatif dan menggunakan jenis korelasional. Alasannya ingin mengetahui data dan pengaruh kemampuan komunikasi orang tua, terhadap kecerdasan interpersonal dan resolusi konflik anak di TK yang dikumpulkan melalui pengajuan pertanyaan/pernyataan. Penelitian ini bersifat ex-post facto yang mengungkap kenyataan atau gejala peristiwa yang telah terjadi dan berimplikasi pada berbagai tindakan sesudahnya yang diperkirakan sebagai objek yang diteliti. Tidak ada perlakuan apapun terhadap variabel oleh peneliti
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa semua hipotesis nol (Ho) ditolak dan semua hipotesis alternatif (Ha) diterima, dengan rincian sebagai berikut. Hipotesis 1) hubungan (R) yaitu 0.356 dan diperoleh koefisien determinasi (R2) sebesar 0.127, yang mengandung pengertian bahwa hubungan komunikasi terhadap kecerdasan intrapersonal adalah 12,7%. Hipotesis 2) nilai hubungan (R) yaitu 0.534 dan diperoleh koefisien determinasi (R2) sebesar 0.285, yang mengandung pengertian bahwa hubungan komunikasi orang tua dengan kemampuan resolusi konflik adalah 28,5%. Hipotesis 3) hubungan (R) yaitu 0.520 dan diperoleh koefisien determinasi (R2) sebesar 0.271, yang mengandung pengertian bahwa hubungan komunikasi orang tua dengan kemampuan resolusi konflik adalah 27,1%. Hipotesis 4) hubungan (R) yaitu 0.640 dan diperoleh koefisien determinasi (R2) sebesar 0.410, yang mengandung pengertian bahwa hubungan komunikasi orang tua dengan kemampuan resolusi konflik adalah 41%.Nur Rahmah2019-06-17T03:31:40Z2019-06-17T03:31:40Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/64284This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/642842019-06-17T03:31:40ZPemberdayaan Pengrajin Tenun Di Desa Wisata Gamplong (Studi Kasus Sentra Kerajinan Di Desa Wisata Gamplong).Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan proses pemberdayaan masyarakat, inovasi dalam membuat kerajinan tenun, dan faktor-faktor pendukung serta penghambat keberhasilan pemberdayaan masyarakat sentra kerajinan tenun di Desa Wisata Gamplong.
Jenis penelitian adalah penelitian kualitatif metode studi kasus. Sumber data yang diteliti adalah ketua paguyuban “TEGAR”, pengelola rumah kerajinan, dan pengrajin tenun. Pengumpulan data melalui wawancara yang mendalam, observasi serta dokumentasi. Analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Instrumen yang digunakan adalah pedoman wawancara, pedoman observasi, dan dokumentasi. Keabsahan data dilakukan dengan credibility, transferability, dependability, dan confirmability.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pemberdayaan pengrajin tenun di Sentra Kerajinan desa wisata Gamplong yaitu melakukan pelatihan dan menerapkan hasil pelatihan untuk dikembangkan di desa wisata Gamplong, serta mensosialisasikan kepada penenun dan anggota paguyuban untuk ikut berpartisipasi dalam setiap kegiatan yang diadakan oleh paguyuban. Melakukan pendampingan, dengan mendampingi penenun dalam kegiatan kerajinan, baik itu ketika berinteraksi dengan pengunjung maupun ketika menenun menggunakan ATBM. Evaluasi, dengan mengevaluasi kegiatan yang berlangsung, sekaligus mengumpulkan permasalahan-permasalahan yang terjadi selama kegiatan kerajinan berlangsung agar dicarikan solusinya bersama. Inovasi yang dilakukan agar mampu bersaing yaitu inovasi produk yang menghasilkan design-design unik dan baru untuk diaplikasikan pada kerajinan tenun. Faktor pendukung di antaranya ialah adanya event-event, potensi alam, kerajinan tenun, dan ATBM. Sedangkan faktor penghambat dalam perkembangan desa wisata Gamplong ini yaitu minimnya dukungan dari masyarakat, tempat pemasaran, generasi penerus dan harga.Siti Ativa Putridiani2018-12-06T07:00:13Z2019-05-08T03:27:55Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/61669This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/616692018-12-06T07:00:13ZKeberhasilan Lembaga Suluk Dalam Membentuk Nilai-Nilai Karakter Masyarakat di Rokan Hulu, Provinsi RiauTujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji: (1). Persiapan awal lembaga Suluk dalam membentuk nilai-nilai karakter di masyarakat di kabupaten Rokan hulu. (2). Kegiatan lembaga Suluk dalam membentuk nilai-nilai karakter di masyarakat di kabupaten Rokan hulu. (3). Penerapan pembelajaran lembaga Suluk dalam membentuk nilai-nilai karakter di masyarakat di kabupaten Rokan hulu, (4). Keefektivitas lembaga Suluk dalam membentuk nilai-nilai karakter di masyarakat di kabupaten Rokan hulu.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah kualitatif dengan jenis pendekatan etnografi yaitu memahami sudut pandang penduduk asli, hubungannya dengan kehidupan, untuk mendapatkan pandangan mengenai dunianya. Oleh karena itu, peneliti etnografi melibatkan aktivitas belajar mengenai dunia orang yang telah belajar melihat, mendengar, berbicara, berfikir dan bertindak dengan cara yang berbeda, jadi etnografi itu tidak hanya mempelajari masyarakat, tetapi jauh dar iitu, etnogafi belajar dari masyarakat penentuan subjek penelitian terdiri dari mursyid (tuan guru), wakil mursyid dan jamaah pengikut lembaga suluk.
Hasil Penelitian menghasilkan yaitu: 1. Persiapan awal lembaga suluk dalam membentuk nilai-nilai karakter sebelum seseorang memasuki pendidikan yang harus diketahui oleh jamaah pendidikan suluk itu adalah Rukun suluk yaitu : (a) Berniat masuk suluk dengan ikhlas, (b) Dengar suruhan Mursyid/Khalifah diyakini dengan ikhlas, (c) Mengambil khalwat seperti didalam kubur, (d) Tiga kali bertawajuh dan berkhatam sehari semalam. Kemudian juga harus diketahui adab-adab dalam pendidikan suluk, seperti adab sebelum suluk ada 6, adab dalam suluk ada 21, dan adab sesudah suluk ada 9. Hal ini berguna bagi jamaah suluk untuk keberlangsungan dan keberkahan dalam amalan yang dikerjakan.2. kegiatan lembaga suluk dalam membentuk nilai-nilai karakter maka tidak terlepas dari adab suluk dan ketentuan dari aturan thariqat naqsabandi itu sendiri baik itu seperti pelajaran-pelajaran yang dipelajari dalam masa pendidikan. 3. Penerapa pembelajaran nilai-nilai karakter lembaga suluk dalam membentuk pendidikan suluk yaitu seorang syekh mursyid menerapkan nilai-nilai keagamaan dan nilai-nilai karakter, kejujuran, toleransi, kerjakeras, percaya diri dan tanggungjawab kepada jamaah dan simpatisannya. 4. Keefektifitas lembaga suluk dalam membentuk nilai-nilai karakter yang dilaksanakan oleh jamaah thariqat naqsabandi atau jamaah pendidikan suluk.
Kata kunci :lembaga suluk, nilai-nilai karakter, pendidikan sulukSyafrizal Syafrizal2018-08-21T04:24:01Z2019-05-09T08:55:10Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/58477This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/584772018-08-21T04:24:01ZKeterlibatan Orangtua dalam Pendidikan Anak Sekolah Menengah Atas (Studi Kasus Model Jalinan Kemitraan di SMA N 1 BantulPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pelibatan orangtua model jalinan kemitraan dan bentuk keterlibatan orangtua dalam penyelenggaraan pendidikan anak di SMA N 1 Bantul .
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Sumber data terdiri atas orangtua, peserta didik dan pendidik di SMA N 1 Bantul. Data penelitian dikumpulkan melalui wawancara mendalam, pengamatan, dan dokumentasi. Data penelitian di analisis menggunakan teknik analisis interaktif yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Instrumen dalam penelitian ini peneliti yang dibantu dengan pedoman wawancara, observasi dan dokumentasi. Pengabsahan data dilakukan dengan menggunakan dua teknik triangulasi yaitu triangulasi sumber dan triangulasi teknik.
Hasil penelitian menunjukan bahwa proses pelibatan orangtua melalui model jalinan kemitraan di SMA N 1 Bantul terdiri dari tiga tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Tahap perencanaan terbagi menjadi dua kegiatan yaitu kegiatan analisis kebutuhan dan penyusunan rencana aksi program kemitraan. Adapun kegiatan yang sudah terlaksana antara lain pertemuan wali kelas dan orangtua, paguyuban orangtua, kelas orangtua, kelas inspirasi, pentas akhir tahun dan penumbuhan budi pekerti. Tahap evaluasi dilakukan secara internal dan eksternal. Pelaksanaan pelibatan orangtua tidak terlepas dari faktor pendukung dan penghambat baik dari orangtua maupun sekolah. Selanjutnya bentuk keterlibatan orangtua dalam pendidikan anak sekolah menengah atas menunjukan bahwa pandangan orangtua terhadap keterlibatan dalam pendidikan terbagi menjadi dua yaitu secara klasikal dan modern. Klasikal hanya fokus pada proses belajar anak, sedangkan modern lebih pada pemaknaan proses belajar. Bentuk keterlibatan orangtua dalam pendidikan anak dapat dilihat dari bentuk dukungan orangtua dalam kegiatan di sekolah dan di rumah. Kedua aktivitas keterlibatan kemudian dikelompokan menjadi tiga yaitu pembiasaan, akademik dan konsep diri. Beberapa alasan orangtua terlibat dalam pendidikan anak di usia remaja antara lain sebagai kewajiban orangtua, menumbuhkan ikap dan perilaku positif anak, kondisi anak di masa peralihan, capaian tujuan dalam mendidik anak dan sebagai partner guru. Manfaat dari keterlibatan orangtua dalam pendidikan anak di usia remaja dirasakan oleh orangtua, peserta didik dan juga sekolah.Erma Kusumawardani2018-04-26T07:52:14Z2019-01-30T16:21:43Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/56802This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/568022018-04-26T07:52:14ZKEMANDIRAN BELAJAR ANAK TUNADAKSA DI SD NEGERI 1 NGULAKAN, PENGASIH, KULON PROGOPenelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan kemandirian belajar anak tunadaksa di SD Negeri 1 Ngulakan, Pengasih, Kulon Progo.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif dengan subjek penelitian anak tunadaksa di kelas II SD Negeri 1 Ngulakan. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Teknik analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data menggunakan triangulasi teknik dan triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa AN memiliki kemandirian belajar dalam aktivitas pembelajaran di sekolah. Kemandirian belajar AN dijabarkan sebagai berikut: 1) memiliki motivasi belajar mandiri ditunjukkan dengan menyiapkan buku pelajaran secara mandiri, memperhatikan guru dan memanfaatkan waktu luang untuk belajar; 2) memiliki kepercayaan diri ditunjukkan dengan berani bertanya saat tidak paham, berani menjawab pertanyaan guru maupun teman, berani mengungkapkan pendapat; 3) memiliki tanggung jawab ditunjukkan terkait aturan belajar, ia tidak bergurau saat pembelajaran bahkan ketika guru tidak di kelas; 4) memiliki hasrat untuk bersaing ditunjukkan dengan munculnya rasa ingin tahu, sikap tekun dan giat dalam belajar, tidak mudah menyerah meskipun kesulitan; 5) AN memanfaatkan sumber belajar berupa buku LKS, menggunakan media sempoa untuk berhitung, berdiskusi bersama temannya dalam kegiatan kelompok. 6) Evaluasi belajar AN ditunjukkan dengan mengikuti pembelajaran seperti anak lainnya, hsil belajar rata-rata kelas. hambatan AN sebagai tunadaksa dalam mencapai kemandirian belajar di SD N 1 Ngulakan antara lain: 1) sikap orang tua yang masih overprotektif terhadap AN, 2) fasilitas sekolah yang belum disesuaikan dengan kebutuhan AN, 3) sikap kasihan yang ditunjukkan oleh beberapa teman AN.
Kata kunci: Kemandirian belajar, anak tunadaksaEsti Rahayu2018-04-11T06:49:52Z2019-01-30T16:15:19Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/56551This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/565512018-04-11T06:49:52ZPENDIDIKAN NILAI HUMANIS DI PONDOK PESANTREN WAHID HASYIM SLEMAN YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Proses pendidikan nilai humanis,(2) faktor pendukung dan penghambat dalam proses pendidikan nilai humanis.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, yaitu penelitian yang diarahkan untuk memahami perilaku, persepsi, motivasi dan tindakan secara holistik dengan cara mendeskripsikan dalam bentuk kata-kata dan bahasa. Subjek penelitian ini yaitu: pengelola pondok pesantren, pengasuh/pendidik, dan santri pondok pesantren Wahid Hasyim. Objek penelitian ini meliputi: proses pendidikan yang dilakukan pengasuh dalam menanamkan nilai humanis di pondok pesantren Wahid Hasyim. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dadalah reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Trianggulasi yang digunakan untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan sumber.
Hasil penelitian ini menunjukan:(1)Proses Pendidikan nilai humanis di Pondok pesantren Wahid Hasyim menggunakan metode pembelajaran, kurikulum pendidikan, evaluasi.(2) Nilai humanis yang ditanamkan terhadap santri yaitu religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, tanggung jawab, sabar, dan rendah hati. (3) Faktor pendukung proses pendidikan nilai humanis adalah fasilitas lengkap, lingkungan yang nyaman untuk proses pendidikan serta kemampuan pendidik dalam pembelajaran nilai humanis, sedangkan faktor penghambat dalam proses pendidikan nilai humanis adalah asal mula anak yang belum memperhatikan nilai humanis karena anak hidup di lingkungan yang berbeda. (4) Cara mengatasi hambatan yang ada di pondok pesantren tersebut adalah pihak pondok pesantren bekerja sama dengan bimbingan konseling. Rekomendasi untuk Pondok Pesantren Wahid Hasyim adalah penambahan tenaga pendidik untuk peningkatan proses pendidikan nilai humanis.
Kata kunci: Pendidikan, Nilai humanis, Pondok pesantrenHanif Hanif Choirul Ichsan2018-04-11T06:39:26Z2019-01-30T16:15:17Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/56550This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/565502018-04-11T06:39:26ZPEMBERDAYAAN PEREMPUAN KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DI LEMBAGA KONSULTASI KESEJAHTERAAN KELUARGA TERATAI YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk : (1) mendeskripsikan penyelenggaraan pemberdayaan perempuan korban KDRT di LK3 Teratai, (2) mendeskripsikan dampak pelaksanaan pemberdayaan perempuan korban KDRT di LK3 Teratai, dan (3) mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam penyelenggaran pemberdayaan perempuan korban KDRT di LK3 Teratai.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Subjek penelitian ini adalah Pengurus, Narasumber dan Klien di LK3 Teratai. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Teknik yang digunakan untuk menjelaskan keabsahan data adalah dengan menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) penyelenggaraan pemberdayaan perempuan korban KDRT dilakukan dalam tiga tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. (2) dampak pelaksanaan pemberdayaan perempuan korban KDRT dapat dibagi menjadi dua yaitu perubahan sikap dan perubahan keterampilan. Perubahan sikap antara lain (a) lebih percaya diri dan terbuka akan tindak kekerasan sehingga berani lapor ke pihak yang terkait, (b) lebih berfikiran positif, (c) lebih mandiri. Sedangkan perubahan keterampilan yang mereka dapat adalah peningkatan keterampilan memasak. (3) faktor pendukung dari penyelenggaraan pemberdayaan perempuan korban KDRT antara lain (a) adanya koordinasi kerjasama yang baik antara Dinas Sosial, Narasumber, dan LK3 Teratai, (b) peserta yang aktif dan semangat dalam mengikuti setiap kegiatan, (c) pelayanan konsultasi yang baik di LK3 Teratai dengan SDM yang lengkap seperti Pekerja Sosial, Psikolog dan juga Volunteer. Faktor penghambat yaitu (a) sarana dan prasarana yang kurang memadai, seperti ruangan untuk kegiatan dinamika kelompok dan kendala teknis seperti microfon dan LCD yang mengalami gangguan, (b) anggaran pendanaan untuk modal usaha yang kecil, sehingga tindak lanjut dari penyelenggaraan pemberdayaan kurang maksimal.
Kata Kunci: Pemberdayaan, Perempuan, KDRT, LK3.Latif Latif Qabul Muflihun2018-04-11T06:37:12Z2019-01-30T16:15:14Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/56549This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/565492018-04-11T06:37:12ZEVALUASI PROGRAM KURSUS OFFICE TERPADU DI LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN (LKP) BIMANTARA KLATENPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) kebermanfaatan program kursus office terpadu di LKP Bimantara dilihat dari evaluasi reaksi, evaluasi belajar, evaluasi perilaku dan evaluasi hasil (2) faktor pendukung penyelenggaraaan program kursus office terpadu di LKP Bimantara. Lembaga kursus adalah salah satu bentuk pendidikan nonformal yag berperan sebagai pengganti, penambah dan pelengkap khususnya untuk mengembangkan sumber daya manusia di daerah Klaten melalui program microsoft office.
Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi dengan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian ini adalah pengelola, pelatih, dan peserta pelatihan. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, metode wawancara, dan metode dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian yang dibantu dengan pedoman observasi, pedoman wawancara dan pedoman dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Triangulasi yang dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) kebermanfaatan program kursus office terpadu adalah melalui hasil evaluasi reaksi: program kursus ofice terpadu diselenggarakan selaras dengan motivasi, harapan, fasilitas yang diberikan dan kualitas pengajar hanya pada kendala ketersediaan ruangan yang terbatas, evaluasi belajar: terjadi perubahan sikap, pengetahuan dan ketrampilan pada peserta pelatihan, serta pembelajaran mengacu pada kurikulum nasional program, hanya evaluasi perilaku: adanya partisipasi peserta pelatihan yang cukup baik sehingga tercapainya tujuan peserta pelatihan, yang perlu diperhatikan dalam pelaksanannya, yaitu pada jadwal pelaksanaan program dan metode pembelajaran untuk menghilangkan kejenuhan,evaluasi hasil: membekali peserta pelatihan dengan ketrampilan menggunakan microsoft office yang nantinya sebagai bekal di dunia kerja, dan peserta pelatihan lebih percaya diri dan yakin dengan kemampuan mereka miliki (2) faktor pendukung yaitu dalam penyelenggaraan programadanya dukungan sarana prasarana yang memadai, serta pembiayaan dari masing-masing peserta pelatihan dan lembaga
Kata kunci: Evaluasi, Program Kursus Microsoft OfficeWidya Widya Eka Wahyu Lestari2018-04-11T06:30:47Z2019-01-30T16:15:12Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/56548This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/565482018-04-11T06:30:47ZPERANAN PEKERJA SOSIAL DALAM PELAKSAAN PENDAMPINGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN LANJUT USIA DI BADAN PELAYANAN SOSIAL TRESNA WERDHA UNIT ABIYOSO, SLEMAN DIY (STUDI KASUS: KEMANDIRIAN LANJUT USIA)Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) Peranan Pekerja Sosial Dalam Pelaksanakaan Pendampingan Untuk Meningkatkan Kemandirian Lansia di Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha Unit Abiyoso Yogyakarta, 2) Faktor Pendukung dan Penghambat Peranan Pekerja Sosial Dalam Pelaksanakaan Pendampingan Untuk Meningkatkan Kemandirian Lansia di Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha Unit Abiyoso YogyakartaPenelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan metode studi kasus. Subyek penelitian yaitu Pekerja Sosial BPSTW, Pramurukti BPSTW, Lanjut Usia di BPSTW, Lanjut Usia di BPSTW.
Peneliti merupakan instrument utama dalam penelitian ini yang dibantu dengan pedoman observasi, dokumentasi dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan yaitu pengumpulan, reduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data yang digunakan adalah teknik triangulasi sumber.
`Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: 1) Pekerja sosial memiliki peran penting dan berkontribusi dalam pelaksanaan program maupun kegiatan yang diadakan di Badan Pelayanan Sosial Tresna Werdha unit Abiyoso dan pernanadari pekerja sosial lebih di fokuskan pada program khusus yang meliputi perencanan kegiatan, pendampingan dan pelaksana kegiatan, konsultan, pengawas kegiatan. 2) Faktor Pendukung Pelaksanaan Pendampingan Pekerja Sosial dalam Meningkatkan Kemandirian Lanjut Usia di Tresna Werdha unit Abiyoso adalah adanya kepercayaan dari masyarakat, fasilitas yang memadai, adanya kerjasama multipihak(jejaring sosial), lansia yang memiliki kesehatan fisik yang baik. Faktor Penghambat Pelaksanaan Pendampingan Pekerja Sosial dalam Meningkatkan Kemandirian Lanjut Usia di Tresna Werdha unit Abiyoso adalah karateristik lansia yang berbeda-beda, rasio petugas dan clien yang tidak ideal, kompetensi (SDM) pekerja sosial yang berbeda-beda.
Kata Kunci: Peranan Pekerja Sosial, Kemandirian dan LansiaPuput Puput Desiyanti2018-04-11T06:28:56Z2019-01-30T16:15:09Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/56547This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/565472018-04-11T06:28:56ZUPAYA PENGEMBANGAN PENGRAJIN BATIK DI DESA WISATA BATIK GULUREJO KECAMATAN LENDAH KABUPATEN KULON PROGOPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) upaya pengembangan pengrajin batik di Desa Wisata Batik Gulurejo Kecamatan Lendah Kabupaten Kulon Progo, dan (2) faktor penghambat upaya pengembangan pengrajin batik.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis studi kasus. Subyek penelitian adalah tokoh masyarakat, pemilik usaha batik, dan karyawan. Peneliti merupakan instrument utama dalam penelitian yang dibantu dengan pedoman observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan model interaktif dengan reduksi, display data, dan penarikan kesimpulan. Teknik keabsahan data menggunakan uji kredibilitas yaitu triangulasi sumber.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) upaya pengembangan pengrajin batik di Desa wisata batik Gulurejo dilakukan dengan pelatihan batik desa, pelatihan pengembangan motif dari Dinas Koperasi, serta pengembangan dari pemilik usaha saat bekerja. Pengembangan pengrajin batik melalui tiga tahapan yaitu persiapan, produksi, dan pasca produksi. Pengembangan memiliki alasan yaitu untuk meningkatkan keterampilan membatik, menciptakan motif, merespon permintaan, meningkatkan pendapatan, meningkatkan produksi, meningkatkan omzet, dapat mandiri untuk membantu masyarakat ekonomi lemah, serta melestarikan budaya daerah. Pengembangan pengrajin batik memiliki manfaat yaitu untuk individu menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman, meningkatkan keterampilan membatik, meningkatkan perekonomian, manfaat untuk organisasi adalah pemilik usaha dapat mengkondisikan karyawan sehingga bekerja dengan efisien, memenuhi pesanan, meningkatkan produksi sehingga omzet juga meningkat. (2) Faktor penghambat pengembangan dari internal yaitu pengrajin batik karyawan belum dapat membuat pola dasar, juga belum mampu meracik warna. Faktor penghambat eksternal yaitu belum ada evaluasi pelatihan, pelatihan tidak diikuti oleh semua pengrajin, belum ada pelatihan mendalam pembuatan motif dan peracikan warna. Berdasarkan temuan yang disebutkan, maka perlu dilakukan adanya pelatihan pengembangan motif, pelatihan peracikan warna, serta evaluasi pelatihan.
Kata kunci : Pengembangan, Pengrajin Batik, Desa WisataYosi Yosi Wulandari2018-04-11T06:25:48Z2019-01-30T16:15:06Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/56546This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/565462018-04-11T06:25:48ZPERAN LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BINA INSAN MANDIRI DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN SOSIAL LANJUT USIA DI DESA JETIS SAPTOSARI GUNUNG KIDUL YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Program pemberdayaan lanjut usia di Desa Jetis (2) Peran LPPM Bina Insan Mandiri dalam meningkatkan kesejahteraan sosial lanjut usia di Desa Jetis,
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah Ketua LPPM Bina Insan Mandiri, dan warga binaan LPPM Bina Insan Mandiri. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) program peningkatan kesejahteraan sosial lanjut usia meliputi: (a) program pemenuhan kebutuhan fisik-biologis (b) program pemenuhan kebutuan mental-psikologis (c) program pemenuhan kebutuhan sosial. (2) Peran LPPM Bina Insan Mandiri dalam meningkatkan kesejahteraan sosial lanjut usia, meliputi: (a) fasilitator yaitu menyadarkan dan menfasilitasi pelaksanaan program, (b) pendidik yaitu memberikan pendidikan dalam program sosial dan program spiritual, (c) perantara yaitu menghubungkan aset dengan sumber kesejahteraan sosial, (d) teknikal yaitu mengelola semua program pemberdayaan (e) faktor pendukung yaitu adanya pengakuan akan eksistensi dan prestasi yang miliki oleh lembaga, banyak pihak yang berjejaring, tumbuhnya kesadaran dari masyarakat untuk berpartisipasi dalam program (f) faktor penghambat yaitu jumlah SDM tidak sebanding dengan jumlah cakupan, pelayanan kesehatan belum optimal, ketidakstabilan kehadiran lanjut usia dalam mengikuti program.
Kata Kunci: Peran, Kesejahteraan Sosial Lanjut UsiaSri Sri Sumariyanti2018-04-11T06:22:11Z2019-01-30T16:15:04Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/56545This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/565452018-04-11T06:22:11ZPENGUATAN FUNGSI TAMAN BACAAN SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR DI TAMAN BACAAN MASYARAKAT MATA AKSARAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Penguatan fungsi taman bacaan di TBM Mata Aksara, (2) penguatan fungsi taman bacaan sebagai pusat sumber belajar di TBM, (3) Faktor pendukung dan penghambat taman bacaan sebagai pusat sumber belajar di TBM Mata Aksara.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Lokasi penelitian di TBM Mata Aksara yang beralamat di jalan Kaliurang km 14 No. 15A, Tegal Manding, Sleman, Yogyakarta. Subyek penelitian ini adalah Ketua, 6 pengelola, dan 4 pengunjung TBM. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan menguji keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Penguatan fungsi TBM Mata Aksara dilakukan melalui identifikasi kebutuhan belajar masyarakat yang meliputi penyeleksian kebutuhan belajar masyarakat, pencatatan, pengadministrasian; melakukan pengembangan kualitas pengelola seperti studybanding, pelatihan dan bimbingan teknik; menjalin kemitraan. (2) Sebagai sumber belajar TBM memberikan layanan, program dan kegiatan belajar, pemenuhan kebutuhan buku dan fasilitas pendukung. (3) Faktor pendukung sebagai sumber belajar adalah minat masyarakat tinggi, koleksi buku dan bahan pustaka, serta fasilitas TBM. Faktor penghambat, yaitu kekurangan tenaga pengelola, lokasi, dan pendanaan atau operasional kegiatan.
Kata Kunci: Penguatan TBM, Sumber Belajar, Taman Bacaan MasyarakatWidi Widi Prasetyo Nugroho2018-04-10T03:25:58Z2019-01-30T16:14:36Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/56510This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/565102018-04-10T03:25:58ZKEPEMIMPINAN INFORMAL DALAM MEMBERDAYAKAN GABUNGAN KELOMPOK TANI (GAPOKTAN) DI¬¬ DESA MARGODADI KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN DAERAH ISTIMEWA
YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan : (1) Peran kepemimpinan informal dalam memberdayakan Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) (2) Proses kepemimpinan informal dalam memberdayakan Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) (3) Kendala yang dihadapi kepemimpinan informal dalam memberdayakan Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN).
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Subyek penelitian ini adalah pemimpin informal, petani dan ketua Gabungan Kelompok Tani. Penentuan subyek penelitian menggunakan teknik purposive sampling. Setting dalam penelitian ini di Desa Desa. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian yang dibantu dengan perdoman instrumen penelitian. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Trianggulasi yang digunakan untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan trianggulasi sumber dan teknik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Peran kepemimpinan informal dalam memberdayakan Gabungan Kelompok Tani meliputi koordinator, fasilitator, pengawas, konsultan, informan, partisipan dan evaluator. Pemimpin informal terlibat dalam program meliputi mina padi dan pertemuan. (2) Proses kepemimpinan informal dalam memberdayakan Gabungan Kelompok Tani bersifat terbuka yaitu mengutamakan musyawarah dan kepentingan bersama melalui pertemuan rutin, terjun langsung ke lapangan dan regenerasi dengan gaya kepemimpinan demokratis. (3) Kendala yang dihadapi pemimpin informal dalam memberdayakan Gabungan Kelompok Tani meliputi faktor usia, pola pikir petani sulit berubah dalam menerima perubahan, perbedaan pendapat dan kurangnya minat generasi muda.
Kata kunci : kepemimpinan informal, pemberdayaan,GAPOKTANFitri Fitri Ekasari2018-04-10T03:21:17Z2019-01-30T16:14:33Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/56508This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/565082018-04-10T03:21:17ZPERAN DAN UPAYA BADAN PENASEHATAN, PEMBINAAN, DAN PELESTARIAN PERKAWINAN (BP4) DALAM MENDIDIK MASYARAKAT MEWUJUDKAN KELUARGA SAKINAH(STUDI DI BP4 KECAMATAN DANUREJAN)Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) peran BP4 Danurejan dalam mendidik masyarakat mewujudkan keluarga sakinah, (2) upaya BP4 Danurejan dalam mendidik masyarakat mewujudkan keluarga sakinah, dan (3) faktor pendukung serta penghambat upaya BP4 Danurejan dalam mendidik masyarakat mewujudkan keluarga sakinah.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Setting penelitian yakni aktivitas di BP4 Danurejan. Informan dalam penelitian ini adalah kepala KUA Danurejan; pengurus BP4 Danurejan, penasehat BP4 Danurejan, dan penerima layanan BP4 Danurejan. Dalam penelitian ini, peneliti merupakan instrumen utama yang dibantu dengan pedoman wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Pemeriksaaan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) peran BP4 Danurejan dalam mendidik masyarakat mewujudkan keluarga sakinah meliputi: sebagai lembaga yang membina dan menyiapkan calon pengantin menuju perkawinan, sebagai pembina masyarakat agar tercipta keluarga sakinah dan melaksanakan agamanya dengan baik, sebagai tempat untuk berkonsultasi terkait permasalahan perkawinan; 2) upaya BP4 Danurejan dalam mendidik masyarakat mewujudkan keluarga sakinah terbagi menjadi dua: yaitu untuk masa praperkawinan dengan mengadakan: a) Penasehatan Pranikah yang ditujukan untuk membina calon pengantin menjelang perkawinan, b) Konseling Terpadu yang berupa penyuluhan tentang pernikahan pada remaja usia siap menikah; serta untuk masa pascaperkawinan yaitu: c) Pembinaan dan Konsultasi Keluarga yang berupa pemberian wadah untuk berkonsultasi bagi suami dan istri. 3) faktor pendukung peran dan upaya BP4 Danurejan mewujudkan keluarga sakinah ialah tingginya semangat, keaktifan, serta rasa tanggung jawab pengurus dan penasehat BP4 Danurejan meskipun usia telah lanjut dan bersifat sukarela (tidak menerima gaji). Adapun faktor penghambat meliputi: waktu pelaksanaan program yang belum sesuai dengan standar, kurangnya dukungan pemerintah dari segi regulasi, belum adanya sumber anggaran yang tetap, kesulitan dalam mencari kader penasehat, serta tidak adanya forum pertemuan untuk BP4 kecamatan se-Kota Yogyakarta.Nurul Nurul Rizki Amalia2018-04-09T03:37:15Z2019-01-30T16:14:13Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/56496This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/564962018-04-09T03:37:15ZPEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PEMBINAANKETERAMPILAN MEMBATIK PADA WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN PEREMPUAN (LPP) KELAS II B YOGYAKARTAPemelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Pelaksanaan Pemberdayaan Perempuan melalui Pembinaan Keterampilan Membatik, (2) Hasil dari Pelaksanaan Pemberdayaan Perempuan melalui Pembinaan Keterampilan Membatik, (3) Faktor pendukung dan penghambat Pelaksanaan Pemberdayaan Perempuan melalui Pembinaan Keterampilan Membatik.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian adalah Petugas Pemasyarakatan, Pembina Teknis/Instruktur, dan Warga Binaan Pemasyarakatan. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam penelitian ini yang dibantu dengan pedoman observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data yaitu reduksi dalam display data dan pengambilan kesimpulan. Keabsahan data dilakukan dengan menggunakan teknik triangulasi sumber.
Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Pelaksanaan Pemberdayaan Perempuan melalui Pembinaan Keterampilan Membatik pada Warga Binaan Pemasyarakatan di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) Kelas II B Yogakarta dilakukan dalam tiga tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi, (2) Hasil dari pelaksanaan pemberdayaan perempuan melalui pembinaan keterampilan membatik dapat dibagi menjadi dua yaitu perubahan sikap, dan perubahan keterampilan. Perubahan sikap antara lain (a) memiliki kepercayaan diri dan optimis akan masadepannya, (b) patuh terhadap peraturan dan hukum yang berlaku, (c) memiliki motivasi yang tinggi untuk mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan. Sedangkan perubahan keterampilan yang mereka dapat adalah peningkatan keterampilan membatik. (3) Faktor pendukung dari pelaksanaan pemberdayaan perempuan melalui keterampilan membatik antara lain (a) tersedianya sarana dan prasarana, (b) adanya dana kegiatan yang menunjang pembinaan keterampilan membatik, (c) adanya partisipasi Petugas Lembaga Pemasyarakatan dalam mefasilitasi kegiatan, (d) adanya kegiatan lain di Luar Lapas, (e) kreatifitas dan ide yang dimiliki warga binaan perempuan. Faktor penghambat yaitu (a) kurangnya motivasi dalam pelaksanaan kegiatan, (b)jadwal kegiatan yang belum tetap, (c) kesiapan warga binaan dalam pelaksanaan kegiatan, (d) belum adanya mitra untuk melakukan kerja sama pemasaran hasil batik warga binaan perempuan.
Kata Kunci: Pemberdayaan Perempuan, Pembinaan Keterampilan Membatik, Warga Binaan Perempuan, Lembaga Pemasyarakatan Perempuan.Siska Siska Ismawanti2018-04-09T03:32:48Z2019-01-30T16:14:11Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/56495This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/564952018-04-09T03:32:48ZPENGELOLAAN PROGRAM KURSUS BAHASA INGGRIS PADA LEMBAGA KURSUS ENGLISH CAFE YOGYAKARTATujuan Penelitian ini adalah: (1) Memaknai Pengelolaan Program Kursus Bahasa Inggris di Lembaga Kursus English Cafe Yogyakarta. (2) Untuk mendeskripsikan dan memaknai faktor-faktor yang mempengaruhi Pengelolaan Program Kursus Bahasa Inggris di Lembaga Kursus English Cafe Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Subyek penelitian ini adalah CEO, general manager, chef dan member di English Cafe Yogyakarta. Penentuan subyek dilakukan dengan teknik pengambilan sampel secara bertujuan (purposive sampling). Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Teknik yang diguakan untuk menjelaskan keabsahan data adalah dengan menggunakan triangulasi sumber dan teknik.
Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa : (1) Pengelolaan program kursus bahasa inggris yang dilakukan oleh English Cafe Yogyakarta melalui beberapa tahapan yaitu perencanaan yang dilakukan dengan merencanakan administrasi dan program pembelajaran; pengorganisasian dengan membuat struktur organisasi dan pembagian kerja; pelaksanaan dengan tiga program private, reguler dan online; pengkoordinasian melalui rapat rutin; pengawasan melalui rapat dan laporan pertanggungjawaban serta mengevaluasi program. (2) Faktor pendukung yaitu : (a) Menggunakan konsep cafe; (b) Fleksibilitas dalam pembelajaran; (c) Pemanfaatan media telekomunikasi; (d) Pelayanan yang baik dari pengurus maupun chef. (3) Faktor penghambat yang mempengaruhi pengelolaan adalah sarana yang kurang memadai dan belum adanya badan hukum oleh dinas terkait.
Kata Kunci : program, kursus bahasa inggris, English cafeHilman Muhammad Hilman Agost Dermawan2018-04-09T03:25:02Z2019-01-30T16:14:08Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/56494This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/564942018-04-09T03:25:02ZPERANAN PEMUDA DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI BANK SAMPAH GARDU ACTION, PARANGTRITIS, KRETEK, BANTULPenelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan: (1) Peranan Pemuda dalam Pengelolaan Sampah di Bank Sampah Gardu Action, Parangtritis, Kretek, Bantul; dan (2) Faktor Pendukung dan Penghambat Peranan Pemuda dalam Pengelolaan Sampah.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Penelitian ini dilakukan di Bank Sampah Gradu Action, Parangtritis, Kretek, Bantul. Subyek penelitian ini adalah pengelola Bank Sampah Gardu Action, kelompok pemuda dusun Mancingan, dan tokoh masyarakat dusun Mancingan. Metode pengambilan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan studi dokumen. Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis model interaktif. Teknik keabsahan data dengan triangulasi sumber dan triangulasi teknik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Peranan pemuda dalam pengelolaan sampah di Bank Sampah Gardu Action meliputi: bentuk, hasil, dan dampak. Bentuk peranan meliputi: peranan fisik berupa: (a) Keterlibatan dalam berdirinya Bank Sampah, (b) Volunteer program, dan (c) Kontribusi dalam pendanaan sedangkan peranan non fisik berupa: (a) Keterlibatan dalam struktur pengelola, dan (b) Perencana program dan kegiatan. Hasil peranan meliputi: (a) Gardu action sebagai wadah kepedulian terhadap lingkungan, (b) Pemuda memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi terkait masalah persampahan, (c) Pemuda mengedukasi masyarakat lewat kegiatan Gardu Action, dan (d) Pemuda lebih kreatif karena mampu berkarya dengan sampah/barang bekas. Dampak peranan meliputi: (a) Masyarakat terdorong lebih aktif terlibat dalam pengelolan sampah, dan (b) Pemuda terarahkan dalam kegiatan yang positif. (2) Faktor pendukung dan penghambat peranan pemuda dalam pengelolaan sampah di Bank Sampah Gardu Action. Faktor pendukung peranan, yaitu: (a) Komunikasi, (b) Banyak diskusi, (c) Sosialisasi, dan (d) Dukungan dari masyarakat. Sedangkan faktor penghambat peranan, yaitu: (a) Kesibukan anggota, (b) Profit oriented, dan (c) Ketidak pedulian sebagian pemuda.
Kata Kunci: Peranan Pemuda, Pengelolaan SampahArif Arif Nur Rohman2018-04-09T03:22:45Z2019-01-30T16:14:05Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/56493This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/564932018-04-09T03:22:45ZMANAJEMEN PROGRAM USAHA EKONOMI PRODUKTIF PADA KARANG TARUNA DIPO RATNA MUDA DI DESA GUWOSARI KECAMATAN PAJANGAN KABUPATEN BANTULPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Manajemen program usaha ekonomi produktif meliputi : perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan. (2) Faktor pendukung dan penghambat manajemen program usaha ekonomi produktif.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subyek dalam penelitian ini yaitu pengurus karang taruna dan masyarakat. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi, display data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data dengan triangulasi sumber.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Manajemen program usaha ekonomi produktif mencakup, (a) Perencanaan meliputi penetapan tujuan, sumber dana, sumber daya manusia, dan sarana prasarana, (b) Pengorganisasian dilakukan sesuai dengan struktur organisasi namun dalam pelaksanaanya dilakukan secara fleksibel, (c) Pelaksanaan meliputi pelaksanaan PPOB, pelaksanaan Jati Dekor, dan upaya penunjang keberhasilan program, (d) Pengawasan yang dilakukan berupa evaluasi proses yaitu dengan melakukan sharing tentang perkembangan program dan evaluasi hasil yaitu adanya pembukuan tiap akhir tahun. (2) Faktor pendukung manajemen program usaha ekonomi produktif meliputi (a) Kesadaran diri setiap anggota karang taruna, (b) Dukungan dan partisipasi masyarakat. Faktor Penghambat meliputi (a) Kurangnya konsistensi anggota karang taruna, (b) Sarana prasarana kurang memadai.
Kata kunci: manajemen program, usaha ekonomi produktif, karang tarunaUlfah Ulfah Hakim2018-04-09T03:17:27Z2019-01-30T16:14:03Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/56492This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/564922018-04-09T03:17:27ZIMPLEMENTASI PROGRAM SIMPAN PINJAM DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN KELUARGADI KOPERASI PPKL-Y DIYPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) Implementasi program simpan pinjam di Koperasi PPKL-Y. 2) Dampak dari program simpan pinjam dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga anggota di Koperasi PPKL-Y. 3) Mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat program simpan pinjam dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga di Koperasi PPKL-Y.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian yaitu ketua Koperasi PPKL-Y, koordinator program simpan pinjam, dan Staff koperasi PPKL-Y, dan anggota program simpan pinjam koperasi PPKL-Y. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, dokumentasi dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif metode interaktif yang meliputi: pengumpulan, reduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data yang digunakan adalah triangulasi sumber.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: Implementasi Program Simpan Pinjam di Koperasi PPKL-Y sebagai berikut: 1) Perencanaan program terdiri atas analisis kebutuhan, perencanaan kegiatan, hingga advokasi advokasi yang diinisiasi oleh warga masyarakat pengelola koperasi. Pelaksanaan program dimulai dari pendaftaran anggota, pegajuan simpan pinjam, survey, pembuatan kesepakatan, hingga pendampingan. Kegiatan evaluasi dilakukan oleh pengurus koperasi bersama dengan para anggota. Kegiatan ini bertujuan untuk dapat melihat keterlaksanaan dari program simpan pinjam. 2) Manfaat dan Dampak program simpan pinjam dalam meningkatan kesejahteraan keluarga di Koperasi PPKL-Y yaitu meliputi program pelatihan kewirausahaan dan pendampingan rutin. Kegiatan simpan pinjam di Koperasi PPKL-Y berdampak kepada peningkatan segi ekonomi, segi pendidikan, dan segi kesejahteraan. 3) Faktor pendukung program simpan pinjam dalam meningkatan kesejahteraan keluarga di Koperasi PPKL-Y adalah sarana dan prasarana yang memadai, keramahan dari pengurus koperasi dan adanya dukungan dan kerjasama dengan pemerintah. Faktor penghambat program simpan pinjam dalam meningkatan kesejahteraan keluarga di Koperasi PPKL-Y adalah ketika masih adanya kegiatan penggusuran dari pemerintah dan ketidakstabilan dari anggota dalam melakukan angsuran yang telah disepakati.
Kata Kunci: Program Simpan pinjam, Kesejahteraan Keluarga, Koperasi PPKL-YRizki Moh Riski Trian Muslikhun2018-04-09T03:14:18Z2019-01-30T16:14:00Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/56491This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/564912018-04-09T03:14:18ZPERAN RUMAH SINGGAH ANAK MANDIRI (RSAM) YOGYAKARTA DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN SOSIAL ANAK JALANAN BINAANPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan 1) Peran RSAM Yogyakarta dalam meningkatkan kesejahteraan sosial anak jalanan binaan, 2) Manfaat RSAM Yogyakarta bagi anak jalanan binaan, 3) Faktor penghambat dan pendukung RSAM Yogyakarta dalam menjalankan perannya.
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Pemilihan subyek penelitian dilakukan menggunakan purposive sampling technique. Subyek penelitian ini adalah pengurus RSAM Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam dalam analisis data adalah reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan. Teknik yang digunakan untuk keabsahan data menggunakan trianggulasi sumber dan teknik.
Hasil penelitian menunjukan bahwa 1) peran RSAM Yogyakarta sebagai tempat konseling, tempat memotivasi, mediator anak jalanan dengan pemerintah, tempat berlindung dan belajar; 2) manfaat RSAM Yogyakarta bagi anak jalanan yaitu mendapatkan pelayanan kesehatan, pendidikan, diakui masyarakat, mendapatkan dukungan psikologis, perlindungan dan kasih sayang, serta penampilan fisik yang lebih baik; 3) faktor penghambat, sifat anak-anak yang labil, orang tua anak jalanan yang tidak mendukung kegiatan, terbatasnya biaya operasional, tenaga pengajar, ruangan dan materi belajar. Faktor pendukung, adanya kerjasama dengan lembaga-lembaga terkait, dukungan dari masyarakat dalam berbagai bentuk dan bantuan dari pemerintah.
Kata Kunci: anak jalanan, kesejahteraan sosial anak, rumah singgahReza Reza Nur Winharjanti2018-04-09T03:11:22Z2019-01-30T16:13:57Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/56490This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/564902018-04-09T03:11:22ZPERAN PUSAT INFORMASI KONSELING REMAJA (PIK-R) FRESS DALAM MENCEGAH PEMUDA BERPERILAKU SEKS BEBAS DI KELURAHAN SIDOLUHUR, KECAMATAN GODEAN, KABUPATEN SLEMANPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) Peran Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK-R) Fress dalam mencegah pemuda berperilaku seks bebas di Kelurahan Sidoluhur, Godean, Sleman. 2) Faktor pendukung dan penghambat yang terdapat di Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK-R) Fress dalam mencegah pemuda berperilaku seks bebas di Kelurahan Sidoluhur, Godean, Sleman.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian yaitu pengurus Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK-R), dan peserta program Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK-R) Fress. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, dokumentasi dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif metode interaktif yang meliputi: pengumpulan, reduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data yang digunakan adalah triangulasi sumber.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: 1) Peran Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK-R) Fress dalam mencegah pemuda berperilaku seks bebas, (a) Memberikan informasi seputar kesehatan alat reproduksi. (b) Memberikan bimbingan konseling kepada pemuda yang memiliki permasalahan dalam kehidupannya. (c) Memberikan keterampilan berupa kemampuan vokasional kepada pemuda agar dapat terhindar dari hal negatif dengan aktif kearah yang positif. 2) Faktor pendukung yang terdapat di PIK-R Fress dalam mencegah pemuda berperilaku seks bebas di Kelurahan Sidoluhur adalah (a) Kekompakan pengurus PIK-R Fress yang terjalin erat menimbulkan hubungan kekeluargaan. (b) Pihak Kelurahan menjadi salah satu pendukung internal, karena PIK-R Fress masih dibawah naungan kelurahan. (c) PIK-R Kabupaten membantu pengkaderan pengurus yang ada di masing-masing dusun. (d) Narasumber, narasumber yang kompeten sesuai bahasan sosialisasi yang hendak dilaksanakan membuat pesertanya tertarik untuk mengikuti program sosialisasi. Sedangkan faktor penghambat yang terdapat di PIK-R dalam mencegah pemuda berperilaku seks bebas adalah (a) Proses adaptasi pergantian ketua. (b) Jadwal sosialisasi PIK-R Fress dengan jadwal kegiatan dusun yang bersamaan.
Kata Kunci : Konseling Remaja, Seks Bebas, PIK-R FressBagus Tu Bagus Agung Setiawan2018-04-09T03:08:03Z2019-01-30T16:13:54Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/56489This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/564892018-04-09T03:08:03ZPENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA DI DESA WISATA PENTINGSARI DESA UMBULHARJO KECAMATAN CANGKRINGAN KABUPATEN SLEMANPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) pengelolaan sumber daya manusia di desa wisata Pentingsari, (2) faktor penghambat pengelolaan sumber daya manusia di desa wisata Pentingsari.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subyek dalam penelitian ini yaitu pengurus desa wisata Pentingsari. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi, display data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data dengan triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) pengelolaan sumber daya manusia di desa wisata Pentingsari mencakup: (a) rekrutmen pengurus dengan menggunakan sistem pemilihan umum, (b) pemberian motivasi menggunakan dua cara yaitu secara lisan dan tindakan, (c) sistem penggajian menggunakan sistem honor, (d) pengembangan karir dan pelatihan berasal dari masyarakat luar atau lembaga, (e) bentuk relasi antara pengurus dengan masyarakat desa, dan bentuk relasi antara pengurus dengan masyarakat luar/lembaga. (2) faktor penghambat pengelolaan sumber daya manusia meliputi: (a) ada dua pengurus yang tidak aktif dalam kepengelolaan desa wisata, karena sibuk bekerja (b) ada perbedaan kepengelolaan karena masa jabatan pengurus dibatasi selama dua tahun dan maksimal dua periode, (c) proses pembayaran gaji tidak diberikan langsung setelah tamu selesai menginap atau event selesai, (d) honor pengurus lebih kecil dari honor anggota. (e) belum semua masyarakat ikut terlibat, (f) belum semua masyarakat Dusun Pentingsari yang menjadikan rumahnya homestay, dan masih ada pemilik homestay yang protes ketika tidak mendapatkan tamu. Berdasarkan temuan yang telah disebutkan, maka diperlukan upaya untuk meningkatkan pengelolaan sumber daya manusia di desa wisata.
Kata kunci: pengelolaan sumber daya manusia, desa wisataDewi Dewi Fitriani2018-04-09T03:05:53Z2019-01-30T16:13:52Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/56488This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/564882018-04-09T03:05:53ZPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM BIMBINGAN BELAJAR OLEH RUMAH SINGGAH DAN BELAJAR DIPONEGORO YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan : 1) Kondisi pemberdayaan anak jalanan saat ini melalui program bimbingan belajar di RSB. 2) Perencanaan pemberdayaan melalui program bimbingan belajar. 3) Pelaksanaan pemberdayaan melalui program bimbingan belajar. 4) Hasil pemberdayaan melalui program bimbingan belajar. 5) Faktor-faktor yang menjadi pendukung serta penghambat program bimbingan belajar.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian studi kasus dengan pendekatan kualitatif dimaksud untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan dan posisi saat ini. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Keabsahan data dengan menggunakan triangulasi sumber dan metode.
Hasil penelitian menunjukan bahwa : 1) Kondisi pemberdayaan anak jalanan saat ini melalui program bimbingan belajar : Program bimbingan belajar yang berjalan, bertambahnya partisipasi anak, mengalami kemunduran yaitu kurangnya jumlah tutor yang ada. 2) Perencanaan program; latar belakang program; dikarenakan anak-anak kurang memiliki waktu untuk belajar, tujuan program bimbingan belajar; menambah wawasan pengetahuan anak, mengurangi waktu anak untuk berada dijalanan. Perekrutan tutor; tidak secara formal. Strategi pembelajaran; menyesuaikan kebutuhan anak 3) Pelaksanaan program; adanya interaksi antara tutor dan anak. Partisipasi minat anak sangat tinggi mengikuti bimbingan belajar. Sarana dan prasana yang masih kurang lengkap. 4) Hasil program bimbinngan belajar : dikarenakan anak-anak mengenyam pendidikan formal, terselesainya PR, bertambahnya motivasi untuk belajar, berkurangnya jam anak turun kejalan. 5) Faktor-faktor yang menjadi pendukung serta penghambat program bimbingan belajar : sebagai faktor pendukung yaitu dukungan dari orang tua peserta didik, lingkungan sekitar tempat pelaksanaan program bimbingan belajar, tutor yang penyabar, partisipasi antusias peserta didik yang sangat baik. Faktor penghambat program bimbingan belajar yaitu kurangnya jumlah tutor pengampu program bimbingan belajar, kurangnya media pembelajaran, sarana prasarana yang kurang memadai anak-anak yang datang tidak tepat waktu.
Kata kunci :Pemberdayaan, anak jalanan, bimbingan belajar,Yuda Yudistira Spala Yuda2018-03-29T04:19:56Z2019-01-30T16:11:59Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/56375This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/563752018-03-29T04:19:56ZPEMBERDAYAAN PEMUDA KORBAN PENYALAHGUNAAN NAPZA MELALUI PROGRAM KETERAMPILANDI YAYASAN AL-ISLAMY KALIBAWANG, KULON PROGO, DIYPenelitian ini bertujuan untuk: (1) Mendeskripsikan bentuk pemberdayaan pemuda korban penyalah gunaan napza melalui program keterampilan di Yayasan Al-Islamy, (2) Mendeskripsikan factor pendukung dan penghambat dalam pemberdayaan pemuda korban penyalahgunaan napza melalui program keterampilan di Yayasan Al-Islamy.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian ini yaitu pengelola atau pekerja sosial dan residen yayasan Al-Islamy. Tehnik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Tehnik analisis yang digunakan yaitu dengan menggunakan model Miles and Huberman yaitu data reduction (reduksi data), data display (penyajian data), dan verivication (penarikan kesimpulan). Dalam penelitian ini, keabsahan data yang digunakan yaitu dengan triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Bentuk pemberdayaan pemuda korban penyalahgunaan napza melalui kegiatan peternakan, perkebunan dan bengkel yang menunjang keterampilan residen dengan didukung oleh lembaga. Upaya tersebut dengan memfasilitasi proses rehabilitasi residen dan memberikan program untuk menunjang hal tersebut. (2) Faktor pendukung yang dihasilkan dalam penelitian ini yaitu adanya lahan yang luas yang dimiliki oleh yayasan sehingga sangat menunjang program keterampilan. Selain itu banyaknya hewan ternak yang dimiliki yayasan dan dengan adanya dokter hewan untuk memberikan pelayanan terhadap hewan-hewan tersebut. Faktor penghambat yang ada yaitu kurangnya inovasi dan tambahan program secara kreatif dari yayasan.
Kata Kunci: Pemberdayaan Pemuda, Korban Penyalahgunaan Napza, Bimbingan KeterampilanZara Zara Suvi Diah Ayu Priyanti2018-03-29T04:16:36Z2019-01-30T16:11:56Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/56374This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/563742018-03-29T04:16:36ZPERAN PAMONG DALAM MENYELENGGARAKAN PEMBELAJARAN KREATIF PADA PROGRAM PAKET C DI SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (SKB) BANTULPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Peran pamong dalam menyelenggarakan pembelajaran kreatif pada program paket C di SKB Bantul, (2) Metode pembelajaran yang digunakan pamong belajar dalam menyelenggarakan pembelajaran kreatif pada program paket C di SKB Bantul, (3) Hambatan yang dialami oleh pamong belajar dalam menyelenggarakan pembelajaran kreatif pada program paket C di SKB Bantul, (4) Dampak pembelajaran kreatif bagi peserta didik program paket C di SKB Bantul.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian adalah pamong belajar program paket C di SKB Bantul. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrument utama dalam melakukan penelitian dibantu dengan pedoman observasi, pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, display data, dan pengambilan kesimpulan. Keabsahan data dilakukan dengan menggunakan teknik trianggulasi sumber.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Peran Pamong Dalam Menyelenggarakan Pembelajaran Kreatif di SKB Bantul masih menggunakan metode pembelajaran yang tradisional, sehingga peserta didik kurang tertarik terhadap pembelajaran yang ada. (2) Metode pembelajaran yang dilakukan pamong belajar dalam kelas adalah metode menerangkan materi kepada warga belajar dengan diselingi beberapa pertanyaan. Media pembelajaran yang digunakan adalah modul. (3) Hambatan yang muncul dalam pembelajaran kreatif pada program paket C di SKB Bantul yaitu hambatan internal dan eksternal. Hambatan internal meliputi kehadiran peserta didik, kurangnya daya serap peserta didik dalam menerima pelajaran, kurangnya biaya untuk membuat media pembelajaran yang kreatif. Hambatan eksternal meliputi jarak tempuh dan waktu pembelajaran. (4) Terdapat dampak positif dan dampak negatif. Dampak positif berupa pesera didik jadi memiliki kesiapan untuk melanjutkan ke jenjang kuliah, peserta didik mendapatkan ilmu dan juga mendapatkan ijazah setara dengan ijazah SMA. Sedangkan untuk dampak negatif, sejauh ini belum ditemukan.
Kata Kunci: Pamong belajar, Pembelajaran Kreatif, Program Paket CJordy Jordy Rizky Adam Pratiksa2018-03-29T03:39:31Z2019-01-30T16:11:54Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/56373This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/563732018-03-29T03:39:31ZPELAYANAN KESEJAHTERAAN SOSIAL LANJUT USIA OLEH BINA KELUARGA LANSIA (BKL) MUGI WARAS PADUKUHAN BLENDUNG DESA SUMBERSARI KECAMATAN MOYUDAN KABUPATEN SLEMANPenelitian ini bertujuan untuk: (1) Mendeskripsikan pelayanan kesejehteraan sosial lanjut usia oleh Bina Keluarga Lansia (BKL) Mugi Waras (2) Mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam pelayanan kesejehteraan sosial lanjut usia oleh Bina Keluarga Lansia (BKL) Mugi Waras.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Subyek penelitian ini adalah pengurus BKL Mugi Waras, dan sasaran program BKL Mugi Waras. Penentuan subyek penelitian menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data yaitu dengan menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pelayanan kesejehteraan sosial lanjut usia oleh Bina Keluarga Lansia (BKL) Mugi Waras mencakup perencanaan, pelaksanaan, dan hasil yang diperoleh. Perencanaan meliputi penyuluhan tentang Bina Keluarga Lansia (BKL), analisis kebutuhan lansia, pembentukan pengurus. Pelaksanaan meliputi pelayanan spiritual dan keagamaan, pelayanan kesehatan, pelayanan ekonomi, dan pelayanan pendidikan dan pelatihan. Hasil yang diperoleh lansia dari kegiatan spiritual dan keagamaan yaitu mendapat ketenangan batin, mempertebal keimanan, dan lebih dekat dengan Tuhan; hasil dari pelayanan kesehatan yaitu dapat menjaga kesehatannya, dan tubuh menjadi lebih bugar; hasil dari pelayanan ekonomi yaitu lansia menjadi mandiri secara ekonomi, mempertahankan produktifitas lansia, membantu lansia dalam mendapatkan modal usaha; hasil dari kegiatan pendidikan dan pelatihan antara lain menambah pengetahuan, mengasah keterampilan dan kreativitas lansia. Sedangkan hasil yang diperoleh keluarga lansia yaitu Lansia tidak bergantung pada keluarga, menambah pengetahuan tentang cara merawat dan memperlakukan lansia, meningkatkan kepedulian keluarga terhadap lansia, dan menjadi aktif dalam kegiatan masyarakat. (2) Faktor pendukung antara lain keaktifan kader dan lansia, juga dukungan dari pihak berwenang, keluarga dan masyarakat. Faktor penghambat antara lain keterbatasan fisik lansia, jadwal yang berbenturan dengan kegiatan lansia yang lain, dan pemasaran produk ekonomi produktif yang hanya mencakup daerah lokal.
Kata Kunci: kesejahteraan sosial, lanjut usia, BKNanda Nanda Isna Khoirunisa2018-03-29T03:29:08Z2019-01-30T16:11:51Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/56372This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/563722018-03-29T03:29:08ZEVALUASI PROGRAM DESA VOKASI DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN PENDUDUK DI DESA KALIBAKUNG KECAMATAN BALAPULANG KABUPATEN TEGALPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui evaluasi Program Desa Vokasi dalam meningkatkan pendapatan penduduk di Desa Kalibakung Kecamatan Balapulang Kabupaten Tegal, faktor-faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan Program Desa Vokasi dan hasil apa saja yang dihasilkan dari pelaksanaan Program Desa Vokasi dalam meningkatkan pendapatan penduduk di Desa Kalibakung Kecamatan Balapulang Kabupaten Tegal.
Desain penelitian yang dipakai adalah evaluasi dengan metode penelitian deskriptif kualitatif. Informan penelitian ini adalah Kepala Desa Kalibakung, Ketua Penyelenggara Program Desa Vokasi, Narasumber Teknis dan masyarakat Desa Kalibakung yang mengikuti program Desa Vokasi sebagai peserta didik. Instrumen Penelitian adalah peneliti sendiri dengan alat bantu pedoman wawancara dan observasi. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Analisisi data penelitian menggunkan teknik analisis interaktif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Program Desa Vokasi di Desa Kalibakung Kecamatan Balapulang Kabupaten Tegal kaitannya dalam hal peningkatan pendapatan penduduk, disebutkan bahwa ada sekitar 60% peserta didik bisa bekerja dan meningkatkan taraf hidupnya dari keseluruhan jumlah peserta didik 75 orang. Faktor penghambat yang muncul antara lain 1) sarana dan prasarana seperti komputer, mesin jahit, alat memasak belum mencukupi jumlahnya 2) ada dari peserta didik yang bersikap kurang disiplin dalam proses pembelajaran. Faktor pendukung pelaksanaan program Desa Vokasi antara lain1) semangat Narasumber Teknis dalam proses pembelajaran, 2) adanya dukungan dan partisipasi Tokoh Masyarakat 3) motivasi peserta didik cukup tinggi 4) sudah tersedianya sumber dana untuk pelaksanaan program kursus kewirausahaan Desa Vokasi.
Kata Kunci : Evaluasi, Program Desa VokasiNiam Niam Zuhri Azizi2018-03-28T04:15:07Z2019-01-30T16:11:37Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/56363This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/563632018-03-28T04:15:07ZKEGIATAN WIRAUSAHA SOSIAL DI BANK SAMPAH GEMAH RIPAH MASYARAKAT DUSUN BADEGAN KABUPATEN BANTULPenelitian ini bertujuan untuk :(1) Mendeskripsikan kegiatan wirausaha sosial di Bank Sampah Gemah Ripah, (2)Mengetahui faktor pendukung dan penghambat wirausaha sosial di Bank Sampah Gemah Ripah.
Penelitian ini dengan pendekatan kualitatif dan dengan metode deskriptif. Subjek penelitian ini adalah (1) Kepala Bank Sampah Gemah Ripah dan (2) anggota aktif kegiatan wirausaha sosial pengolahan sampah. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Metode yang digunakan untuk menjelaskan keabsahan data adalah dengan menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi metode.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Perilaku Wirausaha sosial di bank sampah Gemah Ripah berfokus pada pengolahan sampah plastik dan styrofoam. (2) Faktor pendukung kegiatan wirausaha sosial pengolahan sampah didukung oleh; (a) dukungan minat masyarakat terhadap wirausaha sosial (b) dukungan pemerintah terhadap wirausaha sosial (c) kesadaran akan pentingnya wirausaha sosial. Faktor penghambat yaitu pemasaran produk hasil pengolahan sampah yang masih konvensional.
Kata Kunci: wirausaha sosial, Bank Sampah Gemah RipahDian Dian Pramesthi2018-03-28T03:17:34Z2019-01-30T16:11:34Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/56362This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/563622018-03-28T03:17:34ZPEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENGEMBANGAN
WILAYAH PESISIR BERBASIS EKOWISATA BAHARI DI DESA
KALIWLINGI, BREBESPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) proses pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan wilayah pesisir berbasis ekowisata bahari, (2) hasil pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan wilayah pesisir berbasis ekowisata bahari, (3) faktor penghambat dan pendukung dalam pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan wilayah pesisir berbasis ekowisata bahari.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif jenis studi kasus. Subyek penelitian ini yaitu pengurus dan anggota kelompok tani hutan mangrove sari, serta masyarakat yang mengikuti kegiatan. Pengumpulan data menggunakan metode observasi, dokumentasi, dan wawancara. Teknis analisis data yang digunakan dengan model Miles and Huberman dimana proses analisis data ada 3 periode, yaitu data reduction (reduksi data), data display (penyajian data), dan verivication (penarikan kesimpulan). Triangulasi digunakan sebagai teknik keabsahan data dimana dalam penelitian ini triangulasi yang digunakanya itu triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) proses pemberdayaan masyarakat meliputi tiga aspek yaitu langkah pelaksanaan, strategi pelaksanaan, dan metode pelaksanaan, (2) hasil pemberdayaan masyarakat meliputi; (a) hasil pencapaian yaitu meningkatnya keterampilan dan kemandirian masyarakat, mampu meningkatkan perekonomian hidup masyarakat dan terciptanya kesejahteraan masyarakat, (b) dampak meliputi dampak sosial, ekonomi, dan pendidikan, (3) faktor penghambat pemberdayaan masyarakat yaitu karakter dan pemikiran masyarakat berbeda, terkendala kesiapan SDM, pemahaman masyarakat masih rendah. Sedangkan faktor pendukungnya yaitu masyarakat bersedia terlibat, SDA melimpah, dan dorongan dari pemerintah.
Kata kunci: Pemberdayaan Masyarakat, EkowisataNisita Nisita Prabawati2018-03-28T03:10:55Z2019-01-30T16:11:32Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/56361This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/563612018-03-28T03:10:55ZPARTISIPASI AKSEPTOR KB PRIA DALAM MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA DI KELURAHAN GAYAM KABUPATEN SUKOHARJOPenelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan motivasi akseptor dalam mengikuti program KB, (2) mendeskripsikan dampak keikutsertaan akseptor KB pria dengan kesejahteraan keluarga.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Subyek dalam penelitian ini adalah akseptor KB pria, PLKB Kelurahan Gayam dan istri akseptor KB pria. Adapun yang menjadi obyek dari penelitian ini adalah partisipasi akseptor KB pria dalam mewujudkan kesejahteraan keluarga di Kelurahan Gayam Kabupaten Sukoharjo. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode dokumentasi dan wawancara. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Teknik yang digunakan untuk keabsahan data dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Motivasi akseptor KB pria yaitu untuk menekan jumlah anak serta kesadaran akseptor KB pria itu sendiri, banyak kalangan dari ekonomi bawah yang mempunyai banyak anak sehingga mereka tidak bisa menyekolahkan anak mereka karena keterbatasan biaya, para akseptor KB pria ini memiliki keinginan untuk menyekolahkan anak sampai tinggi, selain itu kesadaran akseptor KB terhadap efek samping yang di timbulkan dari penggunaan alat kontrasepsi bagi wanita, kepedulian para akseptor KB pria terhadap istrinya dibuktikan dengan melakukan vasektomi maupun memakai kondom. (2) Dampak keikutsertaan akseptor KB pria adalah bisa memberikan rasa aman dan nyaman bagi pasangannya karena tidak harus ikut KB serta meringankan beban ekonomi keluarga dan mendapatkan pendidikan anak yang lebih berkualitas.
Kata kunci: akseptor KB pria, kesejahteraan keluargaVernando Vernando Viky Fandi2018-02-28T04:27:17Z2019-05-09T08:44:09Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/55832This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/558322018-02-28T04:27:17ZPartisipasi Masyarakat dalam Pengembangan Organisasi WKSBM(Wahana Kesejahteraan Sosial Berbasis Masyarakat) Melalui Model Komunikasi MultitrackPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) tahapan partisipasi
masyarat dalam pengembangan WKSBM melalui komunikasi. (2) bentuk-bentuk partisipasi masyarakat dalam pengembangan WKSBM melalui komunikasi. (3) faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam pengembangan WKSBM melalui komunikasi.
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan metode deskripsi. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi wawancara, observasi dan dokumentasi. Subyek penelitian ini adalah masyarakat Dusun Kromodangsan Desa Lumbungrejo, Kecamatan Tempel sebagai pendiri WKSBM, pengurus WKSBM, donatur WKSBM. Teknik analisis data menggunakan empat tahap yaitu: pengumpulan data, reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Pengumpulan data menggunakan pedoman wawancara, lembar observasi dan dokumentasi.
Hasil penelitan kualititaif ini adalah: (1) tahapan partisipasi masyarakat dalam pengembangan WKSBM melalui model komunikasi multitrack adalah pembentukan organisasi, sosialisasi WKSBM, pelaksanaan WKSBM, (2) bentuk- bentuk partisipasi masyarakat dalam pengembangan WKSBM melalui komunikasi multitrack adalah kontribusi, tanggung jawab dan peran, (3) faktor- faktor yang Mempengaruhi Partisipasi Masyarakat dalam Pengembangan WKSBM melalui Komunikasi Multitrack adalah faktor internal dan eksternal. Faktor internal yang mempengaruhi adalah usia, pekerjaan dan komunikasi. Faktor eksternal yang muncul yaitu tanggapan dari masyarakat, kebijakan pemerintah dan kebermanfaatan WKSBM untuk masyarakat.Shobichatul Aminah2017-11-29T02:55:46Z2019-05-09T08:32:49Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/54093This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/540932017-11-29T02:55:46ZKeterlibatan Orangtua Dalam Program Pendidikan Keorangtuaan Pada KB Bimbim Cha dan PAUD Tunas Bangsa di Yogyakarta.Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan (1) keterlibatan orangtua dalam perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, (2) faktor pendukung keterlibatan orangtua, (3) faktor penghambat keterlibatan orangtua dan (4) hasil keterlibatan orangtua dalam program pendidikan keorangtuaan pada KB Bimbim Cha dan PAUD Tunas Bangsa di Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah kepala sekolah, pendidik dan orangtua anak. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif Miles & Huberman. Untuk memperoleh keabsahan data dilakukan triangulasi, diskusi dengan ahli dan perpanjangan pengamatan.
Hasil penelitian ini adalah 1) Tingkat keterlibatan orangtua TK Bimbim Cha berada di tingkatan partnership, sedangkan orangtua PAUD Tunas Bangsa berada di tingkatan citizen control. 2) Faktor pendukung keterlibatan orangtua KB Bimbim Cha dan PAUD Tunas Bangsa yaitu motivasi mendapatkan pendidikan dan perkembangan anak, motivasi mendapatkan solusi dari masalah perkembangan anak, sikap guru dan orangtua yang baik, himbauan pemerintah, undangan dari sekolah, tema pembelajaran pendidikan orangtua, situasi lingkungan yang tidak aman, dan hubungan sosial yang harmonis di lingkungan sekolah. 3) Faktor penghambat keterlibatan orangtua KB Bimbim Cha dan PAUD Tunas Bangsa yaitu persepsi orangtua terhadap pendidikan orangtua, keterbatasan waktu orangtua, pekerjaan orangtua, kesibukan pendidik KB Bimbim Cha, narasumber tidak berkompetensi, lokasi dan waktu yang terbatas. 4) Hasil keterlibatan orangtua dalam pendidikan orangtua adalah meningkatkan pengalaman mendidik anak, adanya perubahan perilaku positif orangtua dan anak-anak, mampu mengembangkan pola pikir anak-anak dan orangtua, meningkatkan komunikasi antara orangtua, anak dan guru.Woro Prameswari2017-11-08T04:51:36Z2019-05-09T08:28:04Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/53857This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/538572017-11-08T04:51:36ZEvaluasi Program Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat di Kabupaten SlemanPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis: (1) dampak jangka panjang (2) outcome (3) output (4) proses (5) input program PKM di Kabupaten Sleman.
Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi yang merujuk pada model Logical Framework dengan jenis penelitian kualitatif. Pendekatan evaluasi disusun secara sistematis meliputi evaluasi (a) dampak jangka panjang program, (b) outcome program, (c) output program, (d) proses program, dan (e) input program. Data penelitian dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan model interaktif. Adapun langkahnya yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan verifikasi dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian mengenai evaluasi program PKM di Kabupaten Sleman adalah sebagai berikut (1) Dampak jangka panjang dicapai oleh LKP Silia dan LKP Macell EC, peserta pada kedua LKP mampu mensejahterakan kehidupannya masing-masing dengan cara berwirausaha; (2) Outcome dicapai oleh LKP Silia, namun tidak dicapai oleh LKP Macell EC. Peserta di LKP Silia mampu menggunakan pengetahuan kewirausahaan, keterampilan menjahit, serta modal usaha yang diperoleh dari program PKM untuk menjalnkan usaha menjahit, sedangkan peserta di LKP Macel EC tidak menggunakan pengetahuan berwirausaha, keterampilan service handphone dan modal usaha yang diperoleh dari program PKM unuk menjalankan usaha karena sudah tidak sesuai dengan perkembangan teknologi; (3) Output dicapai oleh LKP Silia, namun tidak dicapai oleh LKP Macell EC. Setelah program PKM selesai dilaksanakan, peserta memiliki keterampilan menjahit, memiliki pengetahuan berwirausaha dan memiliki motivasi berwirausaha yang tinggi, sedangkan pada LKP Macell EC peserta menguasai teknik dasar memperbaiki handphone dan memiliki motivasi berwirausaha yang tinggi, namun tidak menguasai pengetahuan kewirausahaan yang telah diajarkan. Input tercapai atau sesuai dengan kriteria keberhasilan oleh LKP Silia, namun pada LKP Macell EC; (4) Proses dicapai oleh LKP Silia, namun tidak dicapai oleh LKP Macel karena penggunaan media di LKP Macell EC kurang maksimal dan kurang mendukung proses pembelajaran; (5) Iinput yang sesuai dengan prasyarat program telah dicapai oleh LKP Silia, namun tidak berhasil dicapai oleh LKP Macell EC terutama pada prasyarat tutor dan media pembelajaran.Arif Wijayanto2017-11-01T00:57:21Z2019-05-09T08:25:15Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/53710This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/537102017-11-01T00:57:21ZEvaluasi Program Pembangunan Infrastruktur Dalam Konteks Pemberdayaan Masyarakat Di Kelurahan Procot-Kecamatan Slawi-Kabupaten Tegal.Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengevaluasi perencanaan program pembangunan infrastruktur, (2) mengetahui implementasi program pembangunan infrastruktur, (3) mengetahui hasil dari program pembangunan infrastruktur, (4) dan mengetahui partisipasi masyarakat dalam konteks realisasi program pembangunan infrastruktur di lingkungannya.
Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi dengan pendekatan kualitatif. Model evaluasi yang digunakan ialah CIPP (Context, Input, Prosses dan Product). Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah: wawancara, dokumentasi dan observasi sebagai metode penunjang. Narasumber pada penelitian ini ialah anggota dan sekretaris Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Pangudi Mulya. Teknik analisis data menggunakan tiga tahap yaitu: reduksi data, display data dan penarikan simpulan. Instrumen dalam penelitian ini ialah peneliti sendiri dan dibantu dengan pedoman wawancara, pedoman dokumentasi dan pedoman observasi. Pengesahan data dilakukan dengan metode triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) BKM Pangudi Mulya menggunakan observasi dan dialog dengan warga untuk menentukan ide program. Dengan demikian program berbasis pada kebutuhan dan realita. Kontribusi warga berbentuk gagasan maupun tenaga. Penentuan objek dan lokasi program ditentukan berdasarkan kriteria khusus, seperti urgensi objek dan kemampuan ekonomi calon penerima. (2) BKM Pangudi Mulya masih bergantung pada dana APBN dan APBD, belum belum mampu memanfaatkan sumber dana lain yang potentif, seperti: dana CSR dari perusahaan maupun memberdayakan warga kelas menengah keatas. (3) Semua lapisan masyarakat ikut berperan pada saat realisasi program sesuai kemampuan masing-masing. Terkait dengan kendala di lapangan, BKM Pangudi Mulya memecahkannya melalu rapat kordinasi serta pendekatan persuasive. (4) Semua program sesuai dengan kebutuhan warga masyarakat. Dari program tersebut diharapkan adanya perubahan pola hidup masyarakat terutama pada sektor ekonomi dan kesehatan. (5). BKM Pangudi Mulya berhasil memberdayakan masyarakat kelurahan Procot untuk ikut berpartisipasi dan berkontribusi dalam perencanaan maupun pelaksanaan program. Meskipun belum seutuhnya seluruh masyarakat ikut andil dalam program tersebut.Fatwa Widodo2017-10-24T01:07:34Z2019-05-09T08:20:41Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/53547This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/535472017-10-24T01:07:34ZPemberdayaan Perempuan Pengrajin Tenun Suku Sasak (studi kasus di desa Batujai, Lombok Tengah)Penelitian ini bertujuan: (1) mengetahui pelaksanaan dan hasil program pemberdayaan perempuan pengrajin tenun di desa Batujai, dan (2) menemukan faktor pendukung dan penghambat program pemberdayaan perempuan melalui Koperasi Wanita Stagen.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subjek penelitian adalah para perempuan desa Batujai sebagai warga belajar serta penyelenggara program. Instrumen penelitian adalah penelti yang dibantu pedoman wawancara, pedoman dokumentasi, dan pedoman observasi. Teknik analisa data menggunakan tiga tahap yakni reduksi data, display dan penarikan kesimpulan. Pengesahan data dilakukan dengan teknik trianggulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukan bahwa 1) pelaksanaan program pemberdayaan dilakukan berbasis kebutuhan dengan mengangkat kebudayaan suku Sasak, 2) Hasil program tak hanya berupa kerajinan tenun, namun juga mengandung prinsip – prinsip pemberdayaan perempuan seperti memotivasi belajar, meningkatkan pendapatan serta menumbuhkan kembali nilai, budaya dan kearifan lokal, dan 3) kebijakan pemerintah daerah bagi pegawai pemerintahan menggunakan seragam tenun dihari Kamis menjadi faktor pendukung peemberdayaan, walaupun keterbatasan fasilitas yang tersedia menghambat pemberdayaan.Nida Rani Astuti2017-10-04T02:54:48Z2019-01-30T15:15:12Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/53054This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/530542017-10-04T02:54:48ZPARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MEMBANGUN PENDIDIKAN NONFORMAL DI DUSUN SAMAN II, BANGUNHARJO, SEWON, BANTULPenelitian ini bertujuan untuk menjelaskan: (1) partisipasi masyarakat dalam membangunan pendidikan nonformal, dan (2) faktor penghambat partisipasi masyarakat dalam membangunan pendidikan nonformal.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis studi kasus.Setting penelitian yaitu di dusun Saman II, Bangunharjo, Sewon, Bantul. Informan dalam penelitian ini adalah pengurus program pendidikan nonformal, pengurus dusun dan masyarakat sasaran. Metode pengambilan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi.Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data komponensial yang dilakukan secara induktif.Teknik keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan trianggulasi sumber dan teknik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) partisipasi masyarakat dalam membangun pendidikan nonformal di dusun Saman II, Bangunharjo, Sewon, Bantul sudah terlaksana dengan baik. Hal ini dilihat dari berbagai aspek yaitu pihak-pihak yang berpartisipasi, motivasi partisipasi masyarakat, tahapan-tahapan partisipasi dan bentuk-bentuk partisipasi masyarakat. Pihak-pihak yang berpartisipasi terdiri dari pihak ekternal, yang meliputi pemerintah Desa Bangunharjo, penerbit, mahasiswa, Babinkabtimas Sewon, perusahaan/ pengusaha dan pihak internal yang meliputi masyarakat sasaran, pengurus dusun, organisasi masyarakat dan program pendidikan nonformal. Akan tetapi, pihak pengurus program pendidikan nonformal belum saling bekerjasama antara satu dengan lainnya, apabila terdapat kerjasama antar program pendidikan nonformal, maka akan saling melengkapi. Motivasi partispasi masyarakat terdiri dari motivasi intrinsik dan ektrinsik. Tahapan-tahapan partisipasi terdiri daritahapan pengambilan keputusan, tahapan pelaksanaan, tahapan pengambilan manfaat, dan tahapan evaluasi, akan tetapi terdapat tahapan evaluasi yang belum terlaksana yaitu program TBM Gubuk Cakrawala, dan PAUD SPS Idaman. Bentuk-bentuk partisipasi masyarakat yaitu bentuk partisipasi fisik terdiri dari partisipasi keahlian/ penyampaian ilmu pengetahuan, tempat, tenaga, pendanaan dan partisipasi nonfisik yang terdiri dari pengawasan, motivasi, dan penyampaian ide pemikiran. (2) Faktor-faktor penghambat partisipasi masyarakat terdiri dari faktor malas, faktor pekerjaan, faktor pengurus internal, faktor pengurus dusun, dan faktor dana.Astuti Tri Astuti2017-10-04T02:51:12Z2019-01-30T15:14:52Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/53047This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/530472017-10-04T02:51:12ZPELAKSANAAN BIMBINGAN ANAK TERLANTAR GUNA MENINGKATKAN LIFE SKILLS DI SASANA PELAYANAN SOSIAL ANAK “KUMUDA PUTRA PUTRI” MAGELANGPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) Pelaksanaan bimbingan anak terlantar guna meningkatkan life skills; (2) Peran pembimbing dalam pelaksanaan bimbingan anak terlantar guna meningkatkan life skills; (3) Faktor penghambat dan pendukung Pelaksanaan bimbingan anak terlantar guna meningkatkan life skills di Sasana Pelayanan Sosial Anak “Kumuda Putra Putri” Magelang.
Penelitian ini merupakan penelitan dengan pendekatan kualitatif jenis studi kasus. Subyek penelitian ini adalah anak asuh/penerima manfaat di SPSA “Kumuda Putra Putri” Magelang. Metode pengambilan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan didasarkan pada model Miles and Huberman yaitu reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan. Teknik keabsahan data dengan triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Pelaksanaan bimbingan anak terlantar guna meningkatkan life skills di SPSA meliputi 4(empat) macam bimbingan yaitu: (a) Bimbingan mental spiritual; (b) Bimbingan mengaji; (c) bimbingan karakter dan (d) bimbingan pendidikan keterampilan. Dampak dari pelaksanaan bimbingan anak terlantar guna meningkatkan life skills adalah meningkatnya kesadaran akan potensi diri, meningkatnya kesadaran sosial, meningkatnya keterampilan; (2) Peran pembimbing dalam pelaksaan bimbingan sebagai motivator (pemberi motivasi), outreacher (penjangkau), enabler (pemungkin), Advocator (pembela); (3) Faktor Pendukung dalam pelaksanaan bimbingan anak terlantar guna meningkatkan life skills di SPSA yaitu adanya kerjasama pendamping dengan pihak luar/lembaga, adanya dukungan dari Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah, tersedianya sarana prasarana pelaksanaan bimbingan. Faktor penghambat dalam pelaksanaan bimbingan anak terlantar guna meningkatkan life skills di SPSA yaitu adanya latar belakang yang berbeda antara anak satu dengan yang lainnya, adanya anak yang bercanda dengan teman sekitar saat pelaksanaan bimbingan dan keterbatasan waktu yang dimiliki anak asuh dalam mengikuti keseluruhan pembinaan.Hanif Hanif Taufiqul Hakim2017-10-02T07:02:47Z2019-01-30T15:15:04Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/53051This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/530512017-10-02T07:02:47ZPARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN BANK SAMPAH GEMAH RIPAH DI DUSUN BADEGAN DESA BANTUL KECAMATAN BANTUL
YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) partisipasi masyarakat dalam pengelolaan bank sampah Gemah Ripah di Dusun Badegan Desa Bantul Kecamatan Bantul Yogyakarta, dan (2) Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam pengelolaan bank sampah Gemah Ripah di Dusun Badegan Desa Bantul Kecamatan Bantul Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Subyek penelitian adalah pengurus sebanyak 3 orang dan nasabah sebanyak 3 orang. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara, pengamatan atau observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data berupa pengumpulan data, reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Teknik keabsahan data yang diperoleh menggunakan teknik triangulasi sumber.
Hasil penelitian diketahui bahwa (1) partisipasi masyarakat dalam pengelolaan bank sampah Gemah Ripah di Dusun Badegan Desa Bantul Kecamatan Bantul Yogyakarta dilatarbelakangi oleh dorongan yang ada dalam diri pribadi dan karena ada ajakan dari pihak luar baik dari teman maupun pengurus Bank Sampah Gemah Ripah Bantul itu sendiri. Tingkat partisipasi yang diberikan anggota bank sampah terhadap kegiatan pengelolaan sampah pada saat perencanaan kegiatan sangat terbatas bagi anggota/ nasabah bank sampah. Pada saat implementasi kegiatan, terdapat satu tingkat partisipasi dimana terdapat mekanisme take and give dalam kegiatan pengelolaan sampah antara anggota dengan pihak Bank Sampah Gemah Ripah Bantul yaitu tingkat partnership. Pada saat pelaksanaan kegiatan, anggota bank sampah ikut berpartisipasi dalam bentuk barang, pikiran, tenaga dan keahlian. (2) Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam pengelolaan bank sampah Gemah Ripah di Dusun Badegan Desa Bantul Kecamatan Bantul Yogyakarta yaitu faktor pengetahuan mengenai permasalahan dan pengelolaan sampah, faktor keyakinan untuk ikut serta menciptakan perubahan, serta faktor prinsip insentif dan manfaat.
Kata kunci: Partisipasi Masyarakat, Pengelolaan Bank Sampah Gemah RipahAlfian Alfian Dimas Prastiyantoro2017-10-02T07:02:27Z2019-01-30T15:15:09Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/53053This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/530532017-10-02T07:02:27ZPERAN ORANG TUA DALAM MENANAMKAN KEDISIPLINAN ANAK USIA DINI PADA LINGKUNGAN KELUARGA (STUDI KASUS DI DUSUN KUKAP DESA PONCOSARI KECAMATAN SRANDAKANPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Peran orang tua dalam menanamkan disiplin anak usia dini, (2) Pola asuh orang tua dan (3) Faktor yang menghambat penanaman disiplin anak usia dini pada lingkungan keluarga di Dusun Kukap Desa Poncosari Kecamatan Srandakan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Pemilihan subjek penelitian dilakukan dengan teknik purposif sampling yaitu berjumlah enam keluarga di dusun Kukap. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi yang dilengkapi dengan daftar pertanyaan. Analisis data dilakukan melalui tahap reduksi data, display data, dan verifikasi serta penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data dilakukan dengan menggunakan triangulasi metode.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Orang tua merupakan kunci utama dalam penerapan kedisiplinan anak sejak usia dini. Orang tua memiliki peranan dalam lingkungan keluarga, dan tidak dapat diberikan di lembaga pendidikan. (2) Pola asuh yang digunakan keenam subjek penelitian dapat dibedakan menjadi tiga pola asuh, yakni pola asuh otoriter, pola asuh permisif dan pola asuh demokratis. (3) Faktor penghambat dalam penanaman disiplin dibagi menjadi faktor internal yaitu kurangnya konsistensi orang tua dalam memberikan keteladanan dan karena kesibukan kerja serta faktor eksternal yaitu kurangnya kesepahaman dengan orang tua (mertua).
Kata kunci: peran orang tua, penanaman kedisiplinan, anak usia dini, keluargaObi Obi Faizal Aziz2017-10-02T03:59:42Z2019-01-30T15:14:57Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/53049This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/530492017-10-02T03:59:42ZPELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KARAKTER
ANAK USIA DINI DI TK PROGRAM KESEJAHTERAAN KELUARGA SOSROWIJAYAN, KOMPLEK PASAR KEMBANG, YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk: 1) mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran pendidikan karakter anak usia dini di TK PKK Sosrowijayan, komplek Pasar Kembang, 2) mengetahui dampak lingkungan lokalisasi prostitusi dalam pelaksanaan pembelajaran pendidikan karakter anak usia dini di TK PKK Sosrowijayan, komplek Pasar Kembang, 3) mengetahui faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan pembelajaran pendidikan karakter anak usia dini di TK PKK Sosrowijayan, komplek Pasar Kembang.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Subyek penelitian ditentukan secara purpossive sampling berdasar kriteria tertentu yang terdiri dari kepala sekolah, guru, siswa dan orang tua siswa TK PKK Sosrowijayan. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan. Triangulasi yang digunakan untuk menjelaskan keabsahan data melalui sumber data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Aspek proses pembelajaran pelaksanaan pembelajaran pendidikan karakter anak usia dini di TK PKK Sosrowijayan, komplek Pasar Kembang mengintegrasikan nilai-nilai pembentuk karakter melalui kegiatan terprogram yang dimulai dari kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup,saat istirahat anak tidak diizinkan keluar area sekolah dan sebagian waktu istirahat diisi dengan sholat bersama., (2)Dampak lingkungan lokalisasi prostitusi dalam pelaksanaan pembelajaran pendidikan karakter anak usia dini di TK PKK Sosrowijayan seperti peserta didik yang tinggal di daerah lokalisasi cenderung dalam bertutur kata kurang sopan, ada yang terkadang berani membantah, (3)Faktor pendukung dalam pelaksanaan pembelajaran pendidikan karakter anak usia dini di TK PKK Sosrowijaya antara lain: adanya RPPH yang terintegrasi dengan nilai-nilai karakter yang dilakukan dengan metode dan media yang bervariasi sesuai dengan tema/sub tema yang akan diajarkan, adanya peraturan, dukungan orang tua dalam menanamkan nilai-nilai karakter, serta kesabaran dan keteladan guru.
Kata kunci : pendidikan karakter, anak usia dini, Taman Kanak-kanak.Irma Irma Wardhani2017-10-02T03:59:27Z2019-01-30T15:14:55Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/53048This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/530482017-10-02T03:59:27ZPERAN PEKERJA SOSIAL DALAM PROGRAM REHABILITASI WANITA RAWAN SOSIAL EKONOMI DI BALAI PERLINDUNGAN DAN REHABILITASI SOSIAL WANITA YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan : (1) Pelaksanaan program rehabilitasi sosial bimbingan, fisik, mental, dan sosial, (2) Peran pekerja sosial dalam program rehabilitasi sosial bimbingan fisik, mental, dan sosial, (3) Faktor pendukung dan penghambat pelayanan rehabilitasi sosial di Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Wanita Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Lokasi penelitian di Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Wanita Yogyakarta yang beralamat di Cokrobedoeg, Sidoarum, Godean, Sleman. Subyek penelitian ini adalah lima pekerja sosial dengan informan lima dari pekerja sosial, dua dari seksi pengelola program, satu Kepala Balai, dan tiga dari klien. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan display data, reduksi data, dan kesimpulan dengan menguji keabsahan data menggunakan teknik trianggulasi sumber dan teknik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Program rehabilitasi sosial bimbingan fisik, mental, dan sosial menggunakan sistem top down approach yang berasal dari Kementrian Sosial yang kemudian disesuaikan dengan kebutuhan di lembaga oleh Seksi Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial. Pelaksanaan program tersebut sesuai dengan jadwal kegiatan yang telah direncanakan oleh seksi PRS. Evaluasi program diadakan setiap tiga bulan sekali yang diberikan kepada klien berdasarkan aspek tertentu, dan evaluasi akhir pelayanan rehabilitasi sosial dengan mengikutkan klien pada Praktik Belajar Kerja (PBK). (2) Pekerja sosial dalam program rehablitasi sosial bimbingan fisik, mental, dan sosial memiliki peran sebagai motivator, pendamping, mediator, dan perantara. (3) Faktor pendukung pelayanan program rehabilitasi sosial, yaitu keikhlasan pekerja sosial dalam memberikan pelayanan, sarana prasarana yang memadai, adanya kerjasama pekerja sosial dengan instruktur. Faktor penghambat, yaitu mood klien yang labil, kurangnya konsentrasi klien dalam mengikuti program, dan keterbatasan jumlah pekerja sosial.
Kata Kunci : Peran Pekerja Sosial, Rehabilitasi Sosial, Wanita Rawan Sosial EkonomiDonny Donny Dinardo2017-10-02T03:32:20Z2019-01-30T15:14:49Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/53046This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/530462017-10-02T03:32:20ZPENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI RELIGIUSITAS PADA ANAK DIDIK DI DESA TAMBI KECAMATAN KEJAJAR KABUPATEN WONOSOBO JAWA TENGAHPenelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang cara dan upaya orang tua dalam mendampingi anak didik, agar nilai-nilai religiusitas tertanam pada diri anak didik di desa Tambi, Kejajar, Wonosobo. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Trianggulasi yang digunakan untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pendampingan orang tua meliputi pendampingan secara langsung melalui perilaku kegamaan yang dapat langsung dicontoh oleh para anak didik. Selain itu, orang juga melakukan dengan cara memberikan keteladanan langsung kepada anak didik, melalui berbagai macam kegiatan keagamaan. Orang tua juga melakukan pemahaman keagamaan melalui lembaga pendidikan seperti TPQ dan Madin (Madrasah Diniyah) (2) Faktor pendukung yaitu: (a) kondisi desa Tambi yang kondusif, (b) banyak kegiatan keagamaan, (c) terdapat lembaga kegamaan. (3) Faktor penghambat yang mempengaruhi pengelolaan adalah terbatasnya sarana penunjang kegiatan.
Kata Kunci : pendampingan orang tua, nilai-nilai religiusitas, anak didik, desa Tambi.Bima Bima Suka Windiharta2017-10-02T03:21:46Z2019-01-30T15:14:45Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/53045This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/530452017-10-02T03:21:46ZUPAYA PENGEMBANGAN USAHA MANDIRI WARGA BELAJAR BIMBINGAN KETERAMPILAN TATA RIAS/SALON DI BALAI PERLINDUNGAN DAN REHABILITASI SOSIAL WANITA (BPRSW) YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Pelaksanaan Bimbingan Keterampilan Tata Rias/Salon di BPRSW; (2) Upaya yang Dilakukan untuk Mengembangkan Usaha Mandiri Warga Belajar; (3) Faktor Pendukung dalam Pelaksanaan Pendampingan Pekerja Sosial Terhadap Warga Belajar; (4) Dampak Pelatihan Tata Rias/Salon dalam Meningkatkan Pengembangan Usaha Mandiri Warga Belajar.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif jenis studi kasus. Penelitian ini dilakukan di Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Wanita (BPRSW) Yogyakarta. Subyek penelitian ini adalah Kepala Seksi PRS, PRS, Pekerja Sosial, Instruktur, Peserta Pelatihan. Metode pengambilan data yang digunakn adalah observasi, wawancara, dan studi dokumen. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data komponensial yang dilakukan secara induktif. Teknik keabsahan data dengan triangulasi sumber dan triangulasi metode.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pelaksanaan program pelatihan keterampilan tata rias/salon sudah baik karena disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan warga belajar, meliputi: persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. (2) Upaya pengembangan usaha mandiri warga belajar bimbingan keterampilan tata rias/salon dilakukan lembaga dengan berbagai macam aktivitas melalui kegiatan bimbingan, penyediaan sarana prasarana dan penyediaan modal. (3) Faktor pendukung pelaksanaan program pelatihan keterampilaan tata rias/salon, yaitu dipenggaruhi oleh faktor internal dan eksternal. (4) Dampak dari program pelatihan keterampilan tata rias/salon meliputi: (a) Kondisi lulusan yang sudah terbebas dari kerawanan sosial, (b) Lulusan mampu mengembangkan usaha secara mandiri, (c) Usaha yang dikembangkan lulusan mampu menjadi sumber penghidupan keluarga.
Kata Kunci: Usaha Mandiri, BPRSWEndah Endah Nugrahaningtyas2017-09-29T02:59:23Z2019-01-30T15:13:43Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/53002This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/530022017-09-29T02:59:23ZPENGELOLAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN BAGI GELANDANGAN PENGEMIS DI BALAI REHABILITASI SOSIAL BINA KARYA DAN LARAS YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) pengelolaan program kewirausahaan di Balai RSBKL Yogyakarta meliputi : Perencanaan, Pelaksanaan, dan Evaluasi serta (2) Faktor penghambat program pendidikan kewirausahaan di Balai RSBKL Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis studi kasus. Lokasi penelitian beralamatkan di Jl. Sidomulyo TR/369, Yogyakarta. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Subjek penelitian adalah pekerja sosial, seksi Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial, instruktur dan warga binaan Balai RSBKL. Teknik pengumpulan data adalah dokumentasi, observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan interactive model Miles & Hiberman. Jenis triangulasi yang digunakan adalah triangulasi sumber dan teknik.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) Proses pengelolaan program pendidikan kewirausahaan meliputi, (a) Proses perencanaan meliputi penetapan tujuan, penerimaan warga belajar, proses seleksi instruktur, penetapan kurikulum, sarana prasarana, dan sumber dana, (b) Dalam pelaksanaanya, pendidikan kewirausahaan di Balai tidak terdapat kurikulum. Pada aspek proses pembelajaran, metode yang digunakan adalah ceramah dan praktek. Media pembelajaran menggunakan alat peraga dan objek nyata berupa gerobak angkringan. Dalam pelaksanaan, suasana belajar didalamnya meliputi aspek fisik dan nonfisik. Pada aspek fisik, penataan tempat duduk dan papan tulis tidak terdapat perubahan. Interaksi pembelajaran terjadi diluar maupun di dalam kelas. Program pendidikan kewirausahaan bagi gelandangan dan pengemis dilakukan 1 kali dalam seminggu pada hari Sabtu selama 1 jam pelajaran, (c) Evaluasi program pendidikan kewirausahaan di Balai belum optimal karena tidak ada ujian atau tanya jawab soal materi. (2) Hambatan yang terjadi selama program pendidikan kewirausahaan di Balai RSBKL berjalan lebih banyak pada faktor internal yaitu motivasi belajar yang rendah, penglihatan, pendengaran, serta kecerdasan bakat yang berbeda antar individu. Berdasarkan temuan yang telah disebutkan, maka perlu dilakukan penyusunan kurikulum dan perbaikan suasana belajar serta pengadaan evaluasi agar program program pendidikan kewirausahaan dapat berjalan dengan baik.arrizqi Arrizqi Titis Anugrah Sari2017-09-29T01:47:15Z2019-01-29T12:35:51Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/53017This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/530172017-09-29T01:47:15ZEvaluasi Program Pelatihan Pembuatan Baju Bodo Khas Sulawesi Selatan di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Ujung Pandang Kota MakassarPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hasil Evaluasi : (1) tingkat kepuasan perserta pelatihan;(2) tingkat pemahaman materi peserta pelatihan ; (3) tingkat Implementasi perilaku peserta pasca pelatihan ; (4) peningkatan keberhasilan pesrta di sebabkan adanya pelatihan.
Jenis Penelitian ini adalah penelitian evaluasi menggunakan model Empat Level Kirpatrick yaitu: Level Reaksi, belajar, perilaku, dan hasil. Sampel Penelitian adalah 28 Peserta Alumni Pelatihan, 2 Tutor, 1 Ketua Penyelenggara Pelatihan, 1 Kepala SKB di Ujung Pandang. Pengumpulan data menggunakan kuesioner, observasi, dan wawancara tidak terstruktur. Data kuantitatif diolah dengan bantuan SPSS 21.0 for windows. Validitas Instrumen Pada level Reaksi, belajar, perilaku,dan hasil menggunakan Corrected Item-Total Correlation. Perhitungan reliabilitas menggunakan rumus Alpha.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) evaluasi tingkat reaksi: kepuasan pelatihan pembuatan baju bodo khas sulawesi selatan terhadap aspek materi, tutor,fasilitas,dan metode pelatihan menggunakan PAP dan PAN masuk dalam kategori “PUAS” 2) evaluasi tingkat belajar: pemahaman materi peserta pelatihan pembuatan baju bodo khas sulawesi selatan terhadap aspek pemahaman materi pelatihan dengan menggunakan PAP dan PAN masuk dalam kategori “Menguasai” 3) evaluasi tingkat perilaku: implementasi perilaku peserta pasca pelatihan pembuatan baju bodo khas sulawesi selatan terhadap aspek perilaku pasca pelatihan dengan menggunakan PAP dan PAN masuk dalam kategori “mengimplementasikan”4) evaluasi tingkat hasil : peningkatan kompetensi hasil disebabkan oleh adanya pelatihan pembuatan baju bodo khas sulawesi selatan dengan meggunakan PAP dan PAN masuk dalam kategori “mengalami kurang peningkatan”.Nini Pratiwi2017-09-28T08:33:33Z2019-01-30T15:14:08Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/53012This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/530122017-09-28T08:33:33ZPARTISIPASI LANJUT USIA DALAM POSYANDU LANSIA “WIRA WERDHA” DI RW 14 KELURAHAN WIROGUNAN KECAMATAN MERGANGSAN KOTA YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendekripsikan : (1) Partisipasi lanjut usia dalam posyandu lansia (2) Faktor pendukung dan penghambat lanjut usia dalam berpartisipasi pada kegiatan Posyandu Lansia Wira Werdha.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penentuan subjek penelitian dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling. Subjek penelitian adalah kader, lanjut usia, dan tokoh masyarakat. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Trianggulasi yang digunakan untuk menjelaskan keabsahan data menggunakan sumber data.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Partisipasi lanjut usia dalam posyandu lansia yaitu partisipasi tenaga, dana dan material. Pada partisipasi tenaga adalah keikutsertaan dalam kehadiran di posyandu lansia, melakukan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan posyandu lansia seperti senam, pemeriksaan kesehatan, dan rekreasi, sedangkan partisipasi dana yaitu keikutsertaan dalam memberikan sumbangan secara sukarela di setiap pertemuan, dan partisipasi material yaitu keikutsertaan dalam bentuk sumbangan yang dipergunakan untuk umum seperti menjenguk orang sakit dan melayat. (2) Faktor pendukung dan penghambat dalam posyandu lansia, faktor pendukung: a) Faktor internal: lanjut usia banyak yang masih aktif dan bersemangat dalam mengikuti kegiatan ini dan adanya keinginan untuk mengetahui kesehatan dan banyak kegiatan positif b) Faktor Eksternal: banyak teman, serta kader-kader juga perhatian dengan lansia, adanya dukungan dari tokoh masyarakat serta kader yang selalu ingin memajukan Posyandu Lansia, teman-temannya yang masih aktif dalam mengikuti kegiatan di posyandu lansia serta pengurus-pengurus di RW maupun RT sangat mendukung dan merespon postif adanya Posyandu Lansia ini, peran dari Puskesmas dalam pelayanan kesehatan dan bantuan dari tokoh masyarakat dalam menyediakan sarana dan prasarana. Faktor penghambat: a) Faktor Internal: Kondisi lansia yang sudah lemah yang terkadang tidak dapat memungkinkan untuk ikuserta dalam Posyandu Lansia dan ada sebagian pihak keluarga yang tidak mendukung lanjut usia untuk ikut serta dalam Posyandu Lansia b) Faktor Eksternal: kondisi cuaca yang kadang tidak menentu seperti ujan dan alat-alat kesehatan di Posyandu Lansia kurang lengkap untuk mengecek kesehatan lanjut usia.
Kata kunci : partisipasi lanjut usia, posyandu lansia.Deasy Deasy Wiji Wulandari2017-09-28T08:33:29Z2019-01-30T15:14:05Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/53011This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/530112017-09-28T08:33:29ZPENGARUH PERAN GANDA TERHADAP KINERJA KARYAWAN WANITA DI TEMPAT KERJA DI LPP RRI YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh peran ganda terhadap kinerja karyawan wanita di LPP RRI Yogyakarta.
Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian asosiatif kausal dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Sampel penelitian adalah seluruh pegawai yang berstatus PNS dan dinyatakan sudah atau pernah menikah di LPP RRI Yogyakarta sebanyak 63 pegawai wanita. Validitas menggunakan uji korelasi product moment dan reliabilitas menggunakan rumus cronbach alpha. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi sederhana.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh negatif antara peran ganda terhadap kinerja karyawan di LPP RRI Yogyakarta. Hal ini ditunjukkan dari nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,000<0,05), dan koefisien regresi mempunyai nilai negatif sebesar -0,491. Artinya, semakin tinggi peran ganda maka akan semakin rendah kinerja karyawan wanita di LPP RRI Yogyakarta. Pada variabel peran ganda indikator yang dominan mempengaruhi peran ganda sebagai wanita pekerja di LPP RRI Nusantara II Yogyakarta yaitu indikator kurangnya keterlibatan sebagai istri dengan nilai rata-rata sebesar 15,98. Pada variabel kinerja karyawan indikator yang dominan mempengaruhi kinerja karyawan di LPP RRI Nusantara II Yogyakarta yaitu indikator kualitas keluaran dengan nilai rata-rata sebesar 15,63.
Kata kunci: Peran Ganda, Kinerja KaryawanAtik Atik Dina Nasekhah2017-09-28T08:10:18Z2019-01-30T15:14:03Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/53010This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/530102017-09-28T08:10:18ZPEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KEGIATAN
KERAJINAN TANGAN ECENG GONDOK ‘IYAN HANDICRAFT’ (Studi di Dusun Kenteng, Gadingsari, Sanden, Bantul, Yogyakarta)Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) proses pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan kerajinan tangan eceng gondok ‘Iyan Handicraft’, 2) faktor pendukung dan penghambat dalam proses pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan kerajinan tangan eceng gondok ‘Iyan Handicraft’, 3) dampak dalam proses pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan kerajinan tangan eceng gondok ‘Iyan Handicraft’.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian adalah pengelola, tenaga kerja, dan keluarga tenaga kerja ‘Iyan Handicraft’. Pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Peneliti sebagai instrumen penelitian didukung dengan pedoman wawancara, pedoman observasi, dan pedoman dokumnetasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Teknik keabsahan data dengan menggunakan triangulasi metode.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) proses pemberdayaan masyarakat melalui a) tahap penyadaran, b) tahap penguatan potensi atau daya, c) tahap pelaksanaan tindakan nyata, dan d) tahap evaluasi. 2) faktor pendukung yaitu (a) bahan baku eceng gondok mudah di dapat dan murah, (b) mudah dalam pemasaran poduk, (c) proses pembuatan kerajinan eceng gondok mudah, (d) tersedianya fasilitas yang memadai, (e) adanya motivasi dan minat yang tinggi dari tenaga kerja, (f) adanya waktu luang dan dukungan dari keluarga tenaga kerja. Faktor penghambat yaitu (a) kurangnya tenaga kerja, (b) perubahan cuaca yang mempengaruhi penjemuran eceng gondok, eceng gondok akan cepat menjamur dan keras saat dianyam jika belum kering merata. 3) dampak yaitu (a) dari segi ekonomi yaitu pendapatan tenaga kerja semakin meningkat, (b) dari segi sosial yaitu membuka lapangan pekerjaan, mengurangi pengangguran dan hubungan sosial terjalin baik, (c) dari segi lingkungan yaitu mengurangi dampak negatif dari tanaman eceng gondok di daerah perairan, dan (d) dari segi pendidikan yaitu tenaga kerja mempunyai pengetahuan dan keterampilan dalam membuat kerajinan tangan eceng gondok. Tindak lanjut dalam kegiatan pemebrdayaan masyarakat di Iyan Handicraft adalah agar masyarakat menjadi lebih mandiri dan berdaya dengan mampu membuka usaha sendiri.
Kata Kunci : Pemberdayaan masyarakat, kerajinan tangan, eceng gondokRina Suswarina Andri Aswari2017-09-28T08:05:02Z2019-01-30T15:13:58Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/53008This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/530082017-09-28T08:05:02ZPEMBERDAYAAN PEREMPUAN KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (KDRT) DI PUSAT PELAYANAN TERPADU PEREMPUAN DAN ANAK “REKSO DYAH UTAMI” YOGYAKARTATujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: (1) Kondisi perempuan korban KDRT yang ditangani P2TPA “Rekso Dyah Utami”. (2) Bentuk pelayanan di P2TPA “Rekso Dyah Utami”. (3) Pelaksanaan pemberdayaan perempuan korban KDRT di P2TPA “Rekso Dyah Utami”. (4) Faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan pemberdayaan perempuan di P2TPA “Rekso Dyah Utami”.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah pengelola, konselor, dan perempuan korban KDRT. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan studi dokumen. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini menggunakan metode triangulasi sumber untuk memperoleh keabsahan data.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) Kondisi perempuan korban KDRT mengalami luka fisik, ketakutan, malu, dan trauma. (2) Bentuk pelayanan ada 5, yaitu pelayanan pengaduan, pelayanan kesehatan, pelayanan rehabilitasi sosial, pelayanan bantuan hukum, serta pelayanan pemulangan dan reintegrasi sosial. (3) Pelaksanaan pemberdayaan terdiri dari beberapa tahap yaitu tahap penyadaran, tahap analisis masalah, tahap penentuan skala prioritas masalah, tahap mencari penyelesaian masalah, tahap pelaksanaan tindakan nyata, dan tahap evaluasi. (4). Faktor pendukung meliputi kerjasama yang baik antara pihak intern yaitu pengelola dan konselor dan pihak ekstern yaitu rumah sakit dan kepolisian yang berjejaring dengan P2TPA “Rekso Dyah Utami, dan pembiayaan yang cukup memadai. Faktor penghambat meliputi korban yang kurang kooperatif; keterbatasan konselor dalam segi jumlah dan waktu yang disediakan, serta sarana dan prasarana di lembaga yang masih kurang memadai.
Kata Kunci: Pemberdayaan perempuan, KDRT, Pelayanan.Hikmah Hikmah Nurbaeti2017-09-28T08:05:00Z2019-01-30T15:14:00Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/53009This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/530092017-09-28T08:05:00ZPEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI KELOMPOK WANITA
TANI DI DUSUN PERENG, DESA SENDANGSARI, PENGASIH KULON PROGO, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan pemberdayaan perempuan melalui kelompok wanita Tani Melati, (2) mengetahui hasil dari pelaksanaan pemberdayaan perempuan di Kelompok Wanita Tani Melati dan (3) mengetahui faktor-faktor yang mendukung dan menghambat dalam pemberdayaan Kelompok Wanita Tani Melati di Dusun Pereng, Sendangsari, Pengasih, Kulon Progo Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Subjek penelitian ini adalah pengurus yang meliputi ketua, kepala dukuh, penyuluh pertanian lapangan dan tiga anggota KWT Melati yang ditentukan dengan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Keabsahan data diperoleh melalui trianggulasi sumber dan trianggulasi teknik.
Teknik analisis data menggunakan interaktive model menurut Miles dan Huberman melalui pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukan (1) Pemberdayaan perempuan melalui KWT Melati memiliki 3 tahap yaitu; (a) tahap penyadaran dengan memberikan motivasi kepada anggota dengan membuka pikiran, (b) tahap transformasi dengan memberikan pelatihan berupa keterampilan melalui kegiatan pengolahan bahan makanan lokal, (c) tahap peningkatan kemampuan intelektual, (2) Hasil dari pelaksanaan pemberdayaan perempuan melalui KWT Melati antara lain; (a) anggota KWT Melati mampu mengungkapkan gagasan yang dimiliki (b) anggota KWT Melati mampu menjadi narasumber atau pelatih dalam kegiatan kepelatihan, (c) meningkatnya kemampuan anggota KWT Melati dalam pengolahan bahan makanan lokal guna memperoleh penghasilan tambahan, (d) KWT Melati menjadi tempat untuk belajar tentang pengolahan bahan makanan lokal dan terbuka untuk kunjungan dari sekolah, instansi, dan organisasi (e) Pemberdayaan perempuan melalui KWT Melati dilihat dari segi akses, kontrol, partisipasi dan manfaat sudah dapat dikatakan berhasil. (3) Faktor pendukungnya antara lain (a) adanya dukungan dari berbagai pihak termasuk pemerintah desa, penyuluh lapangan, dinas pertanian, disperindag, semangat dan kekompakan anggota KWT Melati, sarana dan prasarana yang memadahi, dan adanya mitra kerja, (b) faktor penghambatnya antara lain ada anggota yang kurang tertib dalam administrasi, kedisiplinan serta manajemen waktu yang masih kurang bagus, kesulitan dalam hal transportasi.
Kata kunci : pemberdayaan perempuan, kelompok wanita taniNida Nida’ Anis Nazihah2017-09-28T07:57:11Z2019-01-30T15:13:53Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/53006This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/530062017-09-28T07:57:11ZPEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM DAUR ULANG SAMPAH PLASTIK DI KELOMPOK PENGELOLA SAMPAH MANDIRI (KPSM) KARTINI DUSUN RANDUGUNTING TAMANMARTANI KALASAN SLEMANPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Pemberdayaan Perempuan Melalui Program Daur Ulang Sampah Plastik di Kelompok Pengelola Sampah Mandiri (KPSM) Kartini Dusun Randugunting, (2) Faktor pendukung dan penghambat dalam program daur ulang sampah plastik, (3) Dampak pelaksanaan program daur ulang sampah plastik di KPSM Kartini.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian adalah pengurus dan anggota KPSM Kartini. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian dibantu dengan pedoman observasi, pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, display data, dan pengambilan kesimpulan. Keabsahan data dilakukan dengan menggunakan teknik triangulasi sumber.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) pelaksanaan pemberdayaan perempuan melalui program daur ulang sampah plastik dilakukan dalam tiga tahap yaitu: perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Sedangkan proses daur ulang sampah plastik terdiri dari pengumpulan, pemilahan, penentuan konsep, pengolahan, dan pemasaran, (2) Faktor pendukung meliputi faktor internal, seperti kesadaran, semangat dan kemauan, sedangkan faktor eksternal seperti tersedia sarana dan prasarana, media dan kerjasama dengan pihak yang bersangkutan. Faktor penghambat meliputi pemasaran yang kurang berkembang dan masyarakat kurang berminat menggunakan produk daur ulang sampah, (3) dampak positif yaitu menambah pendapatan keluarga, ibu-ibu mempunyai kegiaan diwaktu luang, ibu rumah tangga memiliki keterampilan mengolah daur ulang sampah plastik dan lingkungan menjadi bersih, sedangkan dampak negatif dari program daur ulang sampah plastik sejauh ini belum ada.
Kata kunci : Pemberdayaan perempuan, daur ulang sampah plastik, KPSM KartiniPalupi Palupi Kusuma Dewi2017-09-28T07:52:47Z2019-01-30T15:13:50Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/53005This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/530052017-09-28T07:52:47ZIMPLEMENTASI PENDIDIKAN SADAR GENDER DI DESA NGALANG, KECAMATAN GEDANGSARI, KABUPATEN GUNUNGKIDULPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Bagaimana implementasi pendidikan sadar gender di Desa Ngalang, Kecamatan Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul , (2) mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat pendidikan sadar gender di Desa Ngalang, Kecamatan Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Penentuan sumber data menggunakan teknik purposive sampling meliputi Ketua SKPD Pemberdayaan Perempuan Gunungkidul, Ketua P2WKSS, Ketua kelompok Sadar Gender, Koordinator Sadar Gender tingkat Desa, dan Warga binaan. Peneliti merupakan instrumen utama dalam penelitian dengan dibantu pedoman observasi, wawancara, dan dokumentasi. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan berupa reduksi data, penyajian data, dan pengambilan kesimpulan. Keabsahan data menggunakan trianggulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Implementasi pendidikan sadar gender dilakukan dengan beberapa tahap mulai dari (a) perencanaan dengan penjadwalan matriks kegiatan, (b) pelaksanaan yang terdiri pengorganisasian, pertemuan/sarasehan, pemantauan permasalahan, pemecahan masalah dan penutup, (c) evaluasi kegiatan berupa rapat koordinasi dan pembuatan laporan pertanggungjawaban serta monitoring dari pihak pusat, dan (d) hasil berupa penerapan bentuk nyata dari masyarakat baik dari segi individu, keluarga, maupun masyarakat serta dalam lingkup sosial, politik, kesehatan dan pendidikan, (2) Faktor pendukung meliputi dukungan materil maupun moril yang diberikan pemerintah desa, dukungan responsif dari masyarkat, regulasi yang kuat di pengurus sadar gender, partisipasi aktif dari tokoh agama dan tokoh masyarakat, dukungan dari LSM pendamping, serta dukungan dari lembaga desa, dan adanya sikap peduli, terbuka, saling memiliki, tanggung jawab dari masing-msing anggota, pengurus, dan instansi-instansi terkait, (3) Faktor penghambat meliputi dukungan dari pemerintah desa dalam pencairan dana, belum optimalnya koordinasi dari UPD terkait, kesadaran masyarakat oleh mindset adat yang kuat sehinga membutuhkan revolusi mindset, kondisi geografis Desa Ngalang dengan struktur jalan yang landai menjadi penghambat pertemuan terutama di malam hari.
Kata kunci: P2WKSS, Pemberdayaan Perempuan, dan GenderTifa Tifa Musdalifah2017-09-28T07:50:01Z2019-01-30T15:13:48Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/53004This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/530042017-09-28T07:50:01ZPELAKSANAAN PENDAMPINGAN BAGI LANJUT USIA DALAM MENUJU LANJUT USIA SEJAHTERA DI UNIT REHABILITASI SOSIAL
“WILOSO WREDHO” PURWOREJOPenelitian ini bertujuan untuk: (1) Mendeskripsikan pelaksanaan pendampingan bagi lansia dalam menuju lansia sejahtera di Unit Rehabilitasi Sosial “Wiloso Wredho” Purworejo; (2) Mendeskripsikan peran pendamping Unit Rehabilitasi Sosial “Wiloso Wredho” Purworejo; (3) Mendeskripsikan faktor pendukung dan faktor penghambat pelaksanaan pendampingan lansia; (4) Mendeskripsikan manfaat pelaksanaan pendampingan dalam upaya peningkatan kesejahteraan sosial lansia di Unit Rehabilitasi Sosial “Wiloso Wredho” Purworejo.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah lansia di Unit Rehabilitasi Sosial “Wiloso Wredho” Purworejo. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan display data, reduksi data dan pengambilan kesimpulan. Keabsahan data menggunakan triangulasi metode dan sumber data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pelaksanaan pendampingan lansia dalam bentuk pembinaan: fisik, sosial, mental spiritual, kesehatan, dan keterampilan yang meliputi (a) penyampaian materi, (b) Metode yang digunakan adalah metode ceramah, diskusi, tanya jawab, dan praktek, (c) Media yang digunakan seperti buku, (d) Sikap pembimbing dan pendamping dalam kegiatan pembinaan baik, penuh perhatian, tegas, dan akrab. (2) Peran pendamping adalah (a) pemberi motivasi, (b) pemungkin, (c) pembela, (d) penghubung, (e) pembimbing. (3) Faktor pendukung pendampingan adalah (a) adanya dukungan dari Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah, (b) adanya Sumber Daya Manusia (SDM), (c) adanya kerjasama antar pendamping dan lembaga terkait, (d) kondisi geografis yang cukup strategis. Faktor penghambat pendampingan adalah (a) sarana dan prasarana yang kurang memadai, (b) keterbatasan kondisi fisik dan mental lansia, (c) rendahnya motivasi lansia mengikuti kegiatan pembinaan. (4) Manfaat pelaksanaan pendampingan bagi lansia antara lain: terpenuhinya kebutuhan jasmani, rohani, dan sosialnya. Dengan terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan tersebut maka dapat meningkatkan kesejahteraan hidup lansia.
Kata kunci: Pelaksanaan Pendampingan, Lansia Sejahtera, Unit Rehabilitasi Sosial.Lilin Agustine Lilin Cahyani2017-09-28T03:08:25Z2019-01-30T15:13:07Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/52988This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/529882017-09-28T03:08:25ZPERAN PEKERJA SOSIAL DALAM PEMBERDAYAAN DAN PERLINDUNGAN SOSIAL KLIEN DI LEMBAGA KONSULTASI KESEJAHTERAAN KELUARGA “TERATAI” YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk : (1) Mendeskripsikan Pelaksanaan pelayanan terhadap klien yang ada di LK3 Teratai, (2) Mendeskripsikan Peran pekerja sosial dalam pemberdayaan dan perlindungan sosial klien di LK3 Teratai, dan (3) Mendeskripsikan Faktor pendukung dan penghambat yang dihadapi pekerja sosial dalam menjalankan perannya.
Penelitian ini dengan pendekatan kualitatif dan dengan metode deskriptif. Subjek penelitian ini adalah Kepala, Pekerja Sosial, dan Klien di LK3 Teratai. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Teknik yang digunakan untuk menjelaskan keabsahan data adalah dengan menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pelaksanaan pelayanan terhadap klien melalui dua tahap, (a) perekrutan klien yang meliputi klien datang sendiri dan jemput bola, dan (b) penanganan klien yang meliputi konseling, home visit, pemberdayaan serta rujukan. (2) Peran pekerja sosial dalam pemberdayaan, meliputi sebagai pendamping klien sebelum sampai setelah kegiatan pemberdayaan, sebagai fasilitator dari dinas sosial kepada klien, dan sebagai konsultan klien dalam membantu menentukan kuputusan. Sedangkan peran pekerja sosial dalam perlindungan social yaitu sebagai pelindung klien dari segala ancaman yang bisa saja menimpa klien. (3) Faktor pendukung pekerja sosial dalam menjalankan perannya yaitu Komitmen/panggilan hati, dukungan keluarga, dan dukungan mitra lembaga dan dinas terkait. Faktor penghambat yaitu kurang keterbukaan klien dan dana yang terbatas.
Kata Kunci: pekerja sosial, pemberdayaan, perlindungan sosial, LK3Adam Muh Adam Kurniawan2017-08-23T07:22:18Z2019-01-30T14:56:52Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/52372This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/523722017-08-23T07:22:18ZPENGELOLAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN BAGI GELANDANGAN PENGEMIS DI BALAI REHABILITASI SOSIAL BINA KARYA DAN LARAS YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) pengelolaan program kewirausahaan di Balai RSBKL Yogyakarta meliputi : Perencanaan, Pelaksanaan, dan Evaluasi serta (2) Faktor penghambat program pendidikan kewirausahaan di Balai RSBKL Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis studi kasus. Lokasi penelitian beralamatkan di Jl. Sidomulyo TR/369, Yogyakarta. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Subjek penelitian adalah pekerja sosial, seksi Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial, instruktur dan warga binaan Balai RSBKL. Teknik pengumpulan data adalah dokumentasi, observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan interactive model Miles & Hiberman. Jenis triangulasi yang digunakan adalah triangulasi sumber dan teknik.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) Proses pengelolaan program pendidikan kewirausahaan meliputi, (a) Proses perencanaan meliputi penetapan tujuan, penerimaan warga belajar, proses seleksi instruktur, penetapan kurikulum, sarana prasarana, dan sumber dana, (b) Dalam pelaksanaanya, pendidikan kewirausahaan di Balai tidak terdapat kurikulum. Pada aspek proses pembelajaran, metode yang digunakan adalah ceramah dan praktek. Media pembelajaran menggunakan alat peraga dan objek nyata berupa gerobak angkringan. Dalam pelaksanaan, suasana belajar didalamnya meliputi aspek fisik dan nonfisik. Pada aspek fisik, penataan tempat duduk dan papan tulis tidak terdapat perubahan. Interaksi pembelajaran terjadi diluar maupun di dalam kelas. Program pendidikan kewirausahaan bagi gelandangan dan pengemis dilakukan 1 kali dalam seminggu pada hari Sabtu selama 1 jam pelajaran, (c) Evaluasi program pendidikan kewirausahaan di Balai belum optimal karena tidak ada ujian atau tanya jawab soal materi. (2) Hambatan yang terjadi selama program pendidikan kewirausahaan di Balai RSBKL berjalan lebih banyak pada faktor internal yaitu motivasi belajar yang rendah, penglihatan, pendengaran, serta kecerdasan bakat yang berbeda antar individu. Berdasarkan temuan yang telah disebutkan, maka perlu dilakukan penyusunan kurikulum dan perbaikan suasana belajar serta pengadaan evaluasi agar program program pendidikan kewirausahaan dapat berjalan dengan baik.
Kata Kunci : pengelolaan program, kewirausahaan, gelandangan pengemis.titis Arrizqi Titis Anugrah Sari2017-08-23T02:18:22Z2019-01-30T14:56:46Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/52369This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/523692017-08-23T02:18:22ZPELAKSANAAN PENDAMPINGAN BAGI LANJUT USIA DALAM MENUJU LANJUT USIA SEJAHTERA DI UNIT REHABILITASI SOSIAL
“WILOSO WREDHO” PURWOREJOPenelitian ini bertujuan untuk: (1) Mendeskripsikan pelaksanaan pendampingan bagi lansia dalam menuju lansia sejahtera di Unit Rehabilitasi Sosial “Wiloso Wredho” Purworejo; (2) Mendeskripsikan peran pendamping Unit Rehabilitasi Sosial “Wiloso Wredho” Purworejo; (3) Mendeskripsikan faktor pendukung dan faktor penghambat pelaksanaan pendampingan lansia; (4) Mendeskripsikan manfaat pelaksanaan pendampingan dalam upaya peningkatan kesejahteraan sosial lansia di Unit Rehabilitasi Sosial “Wiloso Wredho” Purworejo.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah lansia di Unit Rehabilitasi Sosial “Wiloso Wredho” Purworejo. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan display data, reduksi data dan pengambilan kesimpulan. Keabsahan data menggunakan triangulasi metode dan sumber data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pelaksanaan pendampingan lansia dalam bentuk pembinaan: fisik, sosial, mental spiritual, kesehatan, dan keterampilan yang meliputi (a) penyampaian materi, (b) Metode yang digunakan adalah metode ceramah, diskusi, tanya jawab, dan praktek, (c) Media yang digunakan seperti buku, (d) Sikap pembimbing dan pendamping dalam kegiatan pembinaan baik, penuh perhatian, tegas, dan akrab. (2) Peran pendamping adalah (a) pemberi motivasi, (b) pemungkin, (c) pembela, (d) penghubung, (e) pembimbing. (3) Faktor pendukung pendampingan adalah (a) adanya dukungan dari Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah, (b) adanya Sumber Daya Manusia (SDM), (c) adanya kerjasama antar pendamping dan lembaga terkait, (d) kondisi geografis yang cukup strategis. Faktor penghambat pendampingan adalah (a) sarana dan prasarana yang kurang memadai, (b) keterbatasan kondisi fisik dan mental lansia, (c) rendahnya motivasi lansia mengikuti kegiatan pembinaan. (4) Manfaat pelaksanaan pendampingan bagi lansia antara lain: terpenuhinya kebutuhan jasmani, rohani, dan sosialnya. Dengan terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan tersebut maka dapat meningkatkan kesejahteraan hidup lansia.
Kata kunci: Pelaksanaan Pendampingan, Lansia Sejahtera, Unit Rehabilitasi Sosial.Agustine Agustine Lilin Cahyani2017-08-21T04:12:51Z2019-01-30T14:54:56Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/52277This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/522772017-08-21T04:12:51ZPERAN KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DALAM MENANGANI KEMISKINAN DI KUBE SEJAHTERA DESA GIRIPURNO, NGADIREJO, TEMANGGUNGPenelitian ini bertujuan untuk: (1) Mendeskripsikan peran Kelompok Usaha Bersama (KUBE) dalam menangani kemiskinan di KUBE Sejahtera, Desa Giripurno, Ngadirejo, Temanggung; (2) Mengetahui faktor pendukung dan penghambat peran KUBE.
Penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif. Subyek penelitian ini adalah KUBE Sejahtera, dan informannya adalah pengelola, anggota, dan tokoh masyarakat di KUBE Sejahtera Desa Giripurno, Ngadirejo, Temanggung. Metode pengambilan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Teknik keabsahan data yang digunakan dengan trianggulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) KUBE dalam menangani kemiskinan berupa peningkatan kemampuan intelektual, sosial psikologi, keterampilan dan taraf kesejahteraan masyarakat, yang berwujud adanya peningkatan pendapatan, ada pertukaran informasi, pemberian motivasi, dan adanya hubungan baik dengan berbagai pihak. (2) Faktor pendukungnya yaitu, selalu berperan aktif, adanya kerjasama dan dukungan dari tokoh masyarakat, minat masyarakat tinggi, semangat anggota tinggi, adanya pendamping KUBE, Sumber Daya Alam (SDA) melimpah, adanya hubungan yang baik, dan interaksi terjalin dengan baik karena kesamaan tujuan. Sedangkan faktor penghambat yaitu, rendahnya tingkat pendidikan anggota, belum terbiasa dengan hal baru, adanya sikap iri, dan kesibukan masing-masing anggota.
Kata Kunci: Kelompok Usaha Bersama (KUBE), kemiskinanDiah Diah Ayu Ningrum2017-08-21T04:08:18Z2019-01-30T14:54:50Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/52274This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/522742017-08-21T04:08:18ZKEPERCAYAAN (TRUST) DALAM PROGRAM PEMBERDAYAAN PEREMPUAN (STUDI KASUS PADA KELOMPOK AL-IKHLAS DI UNIT PENGELOLA KEGIATAN (UPK) KECAMATAN BUMIJAWA KABUPATEN TEGALPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) kebermanfaatan kepercayaan dalam program pemberdayaan perempuan di Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Kecamatan Bumijawa (2) faktor pendukung dalam membangun kepercayaan pada program pemberdayaan perempuan di Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Kecamatan Bumijawa (3) faktor penghambat dalam membangun kepercayaan pada program pemberdayaan perempuan di Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Kecamatan Bumijawa.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian studi kasus. Subyek penelitian ini adalah pengelola Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Kecamatan Bumijawa dan anggota Kelompok Al-Ikhlas. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, dokumentasi, dan wawancara. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Teknik yang digunakan untuk keabsahan data dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) kepercayaan pada program Simpan Pinjam Perempuan (SPP) di Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Kecamatan Bumijawa dapat dikatakan terjalin dengan baik. Kepercayaan dalam program Simpan Pinjam Perempuan (SPP) mempunyai manfaat sebagai berikut: terjadinya kerjasama yang saling menguntungkan, menumbuhkan komitmen, menentukan lamanya hubungan kerjasama yang terjalin, dan meningkatkan kualitas program, (2) faktor pendukung dalam membangun kepercayaaan (trust): (a) faktor internal dari pengelola Unit Pengelola Kegiatan (UPK), pengurus kelompok, dan anggota kelompok, (b) faktor eksternal dari desa dan pihak bank, (3) faktor penghambat dalam membangun kepercayaan (trust) berasal dari faktor internal yaitu masih ada anggota yang kurang disiplin dalam menyetor pinjaman yang disebabkan pendapatan yang tidak tentu dan rendahnya pendidikan menyebabkan kurangnya pemahaman mengenai aturan peminjaman di Unit Pengelola Kegiatan (UPK) serta kurangnya pemahaman tentang administrasi. Oleh karena itu, kepercayaan sebagai salah satu penentu keberhasilan program perlu dimanfaatkan dan dipertahankan guna membangun hubungan kerjasama yang nyaman dan saling menguntungkan.
Kata Kunci: Kepercayaan (trust), Program SPP, UPKFriska Friska Zana Mustika2017-08-18T04:42:42Z2019-01-30T14:52:32Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/52206This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/522062017-08-18T04:42:42ZPERANAN FORUM PERLINDUNGAN KORBAN KEKERASAN PEREMPUAN DAN ANAK (FPK2PA) TERHADAP PENINGKATAN KESEJAHTERAAN SOSIAL KORBAN KASUS KEKERASAN DI KABUPATEN GUNUNGKIDULPenelitian ini bertujuan untu mendeskripsikam: (1) Pengelolaan program Forum Perlindungan Korban Kekerasan Perempuan dan Anak (FPK2PA) di Kabupaten Gunungkidul, (2) Bentuk layanan program FPK2PA di Kabupaten Gunungkidul, (3) Peranan FPK2PA di Kabupaten Gunungkidul, (4) Faktor pendukung serta faktor penghambat pelaksanaan FPK2PA di Kabupaten Gunungkidul.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian yaitu staff FPK2PA, SKPD Bidang Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Gunungkidul, Layanan Hukum (UPPA Polres Wonosari), Layanan Medis (RSUD Wonosari), Layanan Sosial (Dinas Sosial Kabupaten Gunungkidul), Layanan Psikologi, Layanan Ekonomi, Keluarga korban kasus kekerasan. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, dokumenatsi, dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif metode interaktif yang meliputi: pengumpulan, reduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Keabasahan data yang digunakan adalah triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Pengelolaan program FPK2PA di Kabupaten Gunungkidul meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi/monitoring, (2) Bentuk layanan program FPK2PA di Kabupaten Gunungkidul yaitu layanan kesehatan, layanan psikologis, layanan hukum, layanan sosial, dan layanan ekonomi. Dari masing-masing layanan mempunyai tugas yang berbeda-beda, namun dalam menangani korban kasus kekerasan tetap saling bekerjasama, (3) Peranan FPK2PA di Kabupaten Gunungkidul yaitu pada bidang ekonomi, kesehatan, dan pendidikan, (4) Faktor pendukung FPK2PA dipengaruhi oleh kerjasama dan koordinasi anggota serta instansi-instansi yang terlibat, serta faktor penghambat yaitu sebagaian anggota FPK2PA belum memahami tugasnya, budaya masyarakat yang masih kental, masyarakat masih menganggap bahwa kasus kekerasan merupakan aib keluarga, anggaran yang kurang dengan kebutuhan yang banyak, kesadaran masyarakat akan pentingnya perlindungan perempuan dan anak masih kurang, pemahaman akan peranan FPK2PA masih kurang, karena dipengaruhi juga oleh pendidikan hukum yang masih masih kurang.
Kata Kunci: Peranan, FPK2PA, Kabupaten GunungkidulIntan Intan Wiliana Santosa2017-08-18T04:37:52Z2019-01-30T14:52:30Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/52204This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/522042017-08-18T04:37:52ZPERAN PELATIHAN PIJAT AKUPRESUR DALAM PENINGKATAN EKONOMI KELUARGA BAGI ALUMNI PESERTA PELATIHAN DI LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN (LKP) CD BETHESDA YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Peran pelatihan pijat akupresur bagi alumni peserta pelatihan pijat akupresur di LKP CD Bethesda Yogyakarta; (2) Dampak pemanfaatan ilmu pijat akupresur dalam peningkatan ekonomi keluarga; (3) Faktor pendukung dan faktor penghambat pemanfaatan ilmu pijat akupresur.
Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Penelitian dilakukan di LKP CD Bethesda Yogyakarta. Subjek penelitian adalah alumni program pelatihan pijat akupresur di LKP CD Bethesda Yogyakarta, tutor pelatihan pijat akupresur di LKP CD Bethesda, dan pengelola LKP CD Bethesda Yogyakarta. Teknik pengambilan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Teknik pemeriksaan keabsahan data dengan triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Peran pelatihan pijat akupresur bagi alumni peserta pelatihan pijat akupresur, yaitu: memperluas wawasan ilmu pengetahuan alumni setelah mengikuti pelatihan pijat akupresur dan membentuk perubahan sikap dan perilaku alumni; (2) Dampak pemanfaatan ilmu pijat akupresur dalam peningkatan ekonomi keluarga, yaitu: alumni mendapat pekerjaan yang sesuai dengan keterampilan yang dimiliki dengan menjadi seorang terapis/tukang pijat, alumni mengalami peningkatan ekonomi setelah mendapatkan penghasilan dari profesi terapis/ tukang pijat (3) Faktor pendukung pemanfaatan ilmu pijat yaitu: motivasi diri alumni, dukungan keluarga, dukungan lingkungan sekitar, dan dukungan LKP CD Bethesda. Sedangkan faktor penghambat pemanfaatan ilmu pijat yaitu: kondisi diri yang tidak baik, cuaca buruk, dan kesibukan alumni.
Kata Kunci: Peran Pelatihan Pijat Akupresur, Peningkatan Ekonomi KeluargaRizki Rizki Badriyatul Qomariyah2017-08-18T04:33:41Z2019-01-30T14:52:27Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/52203This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/522032017-08-18T04:33:41ZPENYELENGGARAAN INDUSTRI KECIL KERAJINAN BAMBU DALAM UPAYA PENINGKATAN PENDAPATAN KELUARGA DI DUSUN NGAMPIRAN DESA MELIKAN KECAMATAN RONGKOP KABUPATEN GUNUNGKIDULPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) penyelenggaraan industri kecil kerajinan bambu dalam upaya peningkatan pendapatan keluarga di Dusun Ngampiran Desa Melikan Kecamatan Rongkop Kabupaten Gunungkidul dan (2) faktor pendukung dan faktor penghambat dalam penyelenggaraan industri kecil kerajinan bambu dalam upaya peningkatan pendapatan keluarga di Dusun Ngampiran Desa Melikan Kecamatan Rongkop Kabupaten Gunungkidul.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek dari penelitian ini adalah pengelola, pengrajin industri kerajinan bambu, dan tokoh masyarakat yang bertempat tinggal di Dusun Ngampiran Desa Melikan Kecamatan Rongkop Kabupaten Gunungkidul. Objek penelitian ini meliputi : proses penyelenggaraan industri kerajinan bambu dan faktor pendukung serta penghambat industri kecil kerajinan bambu di Dusun Ngampiran. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Trianggulasi yang digunakan untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan sumber dan metode.
Hasil penelitian ini menunjukkan : (1) proses penyelenggaraan industri kecil kerajinan bambu meliputi tahap persiapan, pengadaan bahan baku dan peralatan, pengukuran dan pemotongan bambu, penyerutan, penganyaman, finishing, pemasaran, dan pendapatan. (2) faktor pendukung penyelenggaraan industri kerajinan bambu di dusun Ngampiran yaitu pemerintah berperan aktif ikut serta dalam memberikan bantuan – bantuan berupa ilmu dari pelatihan yang diadakan serta bantuan berupa peralatan penunjang industri kerajinan bambu, faktor penghambat penyelenggaraan industri kecil kerajinan bambu di Dusun Ngampiran yaitu kesulitan mencari bahan baku dan harga jual hasil kerajinan yang masih rendah.
Kata kunci : Industri Kecil Kerajinan Bambu, Peningkatan Pendapatan KeluargaToni Toni Dwi Admaja Wira2017-08-18T04:29:29Z2019-01-30T14:52:25Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/52201This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/522012017-08-18T04:29:29ZUPAYA MENUMBUHKAN MINAT BERWIRAUSAHA WARGA BINAAN MELALUI PROGRAM BIMBINGAN KETERAMPILAN DI BALAI PERLINDUNGAN DAN REHABILITASI SOSIAL WANITA YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk: (1) Mendeskripsikan upaya menumbuhkan minat berwirausaha warga binaan melalui program bimbingan keterampilan di BPRSW Yogyakarta, (2) Mendeskripsikan pengelolaan program bimbingan keterampilan yang diberikan pada warga binaan di BPRSW Yogyakarta, (3) Mendeskripsikan factor pendukung dan penghambat program bimbingan keterampilan dalam menumbuhkan minat berwirausaha di BPRSW Yogyakarta.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif kualitatif. Subyek penelitian ini yaitu kepala BPRSW Yogyakarta, Kasie PRS, Peksos, Instruktur, dan Warga Binaan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknis analisis data yang digunakan dengan model Miles and Huberman dimana proses analisis data ada 3 periode, yaitu data reduction (reduksi data), data display (penyajian data), dan verivication (penarikan kesimpulan). Triangulasi digunakan sebagai teknik keabsahan data dimana dalam penelitian ini triangulasi yang digunakan yaitu triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Upaya yang dilakukan untuk menumbuhkan minat berwirausaha warga binaan yaitu dilakukan oleh instruktur dan lembaga dengan cara yang berbeda-beda, (2) Pengelolaan program bimbingan keterampilan di BPRSW dilakukan dengan 3 aspek dengan masing-masing komponen, perencanaan yang mencakup tujuan, anggaran, strategi, metode dan tolak ukur. Pelaksanaan yang mencakup proses, metode, sarana dan prasarana, media, instruktur, serta materi. Evaluasi yang dilakukan 3 tahap yaitu oleh instruktur, lembaga dan psikolog, (3) Faktor yang mendukung upaya menumbuhkan minat berwirausaha warga binaan yaitu faktor kebutuhan masyarakat sekitar yang menjadi peluang untuk berwirausaha serta adanya bantuan stimulant yang diberikan oleh BPRSW, sedangkan faktor yang menghambat yaitu faktor kematangan usia warga binaan dan faktor modal mereka.
Kata kunci: Upaya menumbuhkan minat berwirausaha, Program Bimbingan Keterampilan, BPRSWFitriana Noor Fitriana Martanti2017-08-18T04:25:35Z2019-01-30T14:52:22Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/52200This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/522002017-08-18T04:25:35ZPEMBERDAYAAN REMAJA PUTUS SEKOLAH MELALUI PELATIHAN KETERAMPILAN TATA RIAS DALAM UPAYA MENDORONG KEMANDIRIAN REMAJA BINAAN DI BALAI PERLINDUNGAN DAN REHABILITASI SOSIAL REMAJA
YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) Pelaksanaan pemberdayaan remaja melalui pelatihan keterampilan tata rias di Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Remaja (BPRSR); (2) Faktor penghambat dan pendukung pemberdayaan remaja melalui pelatihan keterampilan tata rias; (3) Dampak pemberdayaan remaja melalui pelatihan keterampilan tata rias.
Penelitian ini merupakan penelitan kualitatif jenis studi kasus. Subyek penelitian ini adalah pengelola BPRSR, instruktur keterampilan tata rias dan peserta keterampilan tata rias. Metode pengambilan data yang digunakan adalah model observasi, wawancara, dan studi dokumen. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis display data, reduksi, dan penarikan kesimpulan. Teknik keabsahan data dengan trianggulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Pelaksanaan program pelatihan keterampilan tata rias di Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Remaja terdiri dari 3 (tiga) tahap yaitu : 1) Tahap persiapan pelaksanaan yang terdiri dari penyusunan Rencana Kegiatan Anggaran, persiapan peserta, dan persiapan bahan ajar; 2) Tahap proses pelaksanaan yang terdiri dari 3 (tiga) tahapan yaitu pemberian motivasi, proses pembelajaran dan Praktek Belajar Kerja; dan 3) Tahap Evaluasi dilakukan dalam bentuk observasi oleh instruktur dan pekerja sosial, hasilnya yaitu bertambahnya keterampilan peserta dalam bidang tata rias, terbukanya peluang usaha, serta meningkatnya kemandirian peserta. (2) Faktor Pendukung dalam pelaksanaan pelatihan keterampilan tata rias di BPRSR Yogyakarta yaitu instruktur yang kompeten, lengkapnya peralatan praktek keterampilan tata rias. Faktor penghambat dalam pelaksanaan pelatihan keterampilan tata rias yaitu keterlambatan penyediaan bahan untuk praktek, sulitnya mendapatkan model untuk praktek dan motivasi remaja binaan yang rendah.
Kata Kunci: Pemberdayaan, Pelatihan keterampilanWhena Whena Devi Adriyani2017-08-18T04:22:39Z2019-01-30T14:52:20Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/52199This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/521992017-08-18T04:22:39ZPEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK PENGRAJIN TEMBAGA “BANGUN KARYA” DI DUSUN KRAPYAK WETAN DESA PANJANGREJO PUNDONG BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui pelaksanan pemberdayaan masyarakat melalui kelompok pengrajin tembaga “Bangun Karya” di Krapyak Wetan Panjangrejo Pundong Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta. (2) untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat pemberdayaan masyarakat melalui kerajinan tembaga “Bangun Karya” di Krapyak Wetan Panjangrejo Pundong Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta. (3) untuk mengetahui hasil pemberdayaan masyarakat melalui kerajinan tembaga “Bangun Karya” di Krapyak Wetan Panjangrejo Pundong Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian deskripstif dengan pendekatan kualitatif. Pengambilan subyek penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling yang meliputi pengelola kelompok Bangun Karya, anggota kelompok pengrajin dan tokoh masyarakat. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dalam analisis data dilakukan melalui tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data penelitian dengan menggunakan triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pelaksanaan pemberdayaan masyarakat dilakukan melalui kelompok pengrajin tembaga “Bangun Karya” yaitu: memanfaatkan skill secara efektif dan efisien, menghilangkan kesenjangan harga pasar, dan membentuk masyarakat menjadi mandiri. (2) faktor pendukung pemberdayaan masyarakat melalui kelompok pengrajin tembaga “Bangun Karya” yaitu : adanya dukungan dari warga, pemerintah dan fasilitas yang memadai, saling memotivasi, bertukar ide dan gagasan antar anggota dan pengurus, produksi yang semakin meningkat, dan lokasi yang strategis. Sedangkan faktor penghambat yaitu: bantuan dana, faktor tenaga yang kurang memiliki keterampilan dalam kerajinan tembaga, desain yang belum berkembang, serta peremajaan alat yang masih kurang. (3) hasil pelaksanaan pemberdayaan masyarakat melalui kelompok pengrajin tembaga “Bangun Karya” yaitu: meningkatnya lapangan kerja dan berkurangnya jumlah pengangguran, meningkatnya penghasilan anggota, meningkatnya pengetahuan mengenai pengembangan desain kerajinan, manajemen kewirausahaan, dan pengembangan skill.
Kata Kunci: Pemberdayaan masyarakat, kelompok pengrajinan tembaga,
pengrajin tembagaNunung Nunung Suharyanti2017-08-18T04:19:15Z2019-01-30T14:52:17Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/52198This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/521982017-08-18T04:19:15ZPEMBERDAYAAN PEMUDA MELALUI SENI KARAWITAN GAMELAN OLEH RUMAH PINTAR HARGOTIRTO DESA HARGOTIRTO KABUPATEN KULON PROGOPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) pelaksanaan pemberdayaan pemuda melalui kesenian karawitan oleh Rumah Pintar Hargotirto di Kabupaten Kulon Progo, (2) faktor pendorong dan penghambat pemberdayaan pemuda melalui kesenian karawitan oleh Rumah Pintar Hargotirto di Kabupaten Kulon Progo.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pemilihan subjek penelitian dengan teknik purposive sampling. Subjek penelitian ini adalah pengelola RBM, tutor, serta peserta program. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi yang dilengkapi dengan daftar pertanyaan. Analisis data dilakukan melalui tahap pengumpulan data, reduksi data, display data, dan verifikasi serta penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data dilakukan dengan menggunakan triangulasi sumber dan metode.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) proses pelaksanaan pemberdayaan yang dilakukan oleh Rumah Pintar Hargotirto sudah sesuai dengan tahap-tahap pemberdayaan menurut Ambar Teguh, terdiri dari tahap penyadaran dan pembentukan perilaku yang ditempuh melalui diskusi, tahap transformasi kemampuan berupa wawasan pengetahuan, kecakapan-ketrampilan dengan mengadakan sosialisasi serta tahap peningkatan kemampuan dengan mengajak peserta untuk tampil di event-event kebudayaan. Adanya kelompok kesenian karawitan di Rumah Pintar Hargotirto ini memberikan konstribusi dalam bidang sosial dan budaya. Social impact yang ada adalah terdapatnya edukasi dan attitude. Sedangkan dari segi budaya mampu memberikan pengetahuan dan keterampilan kesenian budaya lokal sekaligus meningkatkan rasa kepedulian untuk melestarikan kebudayaan (2) Faktor pendukung program adalah adanya keinginan dan motivasi yang muncul oleh tiap anggota, dukungan dari keluarga serta sarana prasarana yang cukup mendukung. Adapun faktor penghambat pemberdayaan pemuda meliputi faktor inteligensi, bakat dan motivasi.
Kata kunci : pemberdayaan pemuda, seni karawitan, rumah pintarPramono Dwi Pramono2017-08-18T04:13:52Z2019-01-30T14:52:14Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/52195This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/521952017-08-18T04:13:52ZIMPLEMENTASI REDUCE, REUSE, RECYCLE (3R) DALAM MENUMBUHKAN KEPEDULIAN ANAK TERHADAP LINGKUNGAN DI PAUD GAJAH WONG, BALEREJO, MUJAMUJU, UMBULHARJO, DIYPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Bagaimana implementasi Reduce, Reuse, Recycle (3R); (2) Bagaimana dampak implementasi Reduce, Reuse, Recycle (3R) dalam menumbuhkan kepedulian anak terhadap lingkungan di PAUD Gajah Wong; (3) Faktor pendukung dan penghambat dalam implementasi Reduce, Reuse, Recycle (3R) untuk menumbuhkan kepedulian anak terhadap lingkungan di PAUD Gajah Wong.
Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Penelitian dilakukan di PAUD Gajah Wong. Subyek penelitian ini adalah pendidik PAUD Gajah Wong, pengurus PAUD Gajah Wong, orang tua peserta didik PAUD Gajah Wong. Metode pengambilan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan studi dokumen. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Teknik keabsahan data dengan trianggulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Pelaksanaan atau implementasi Reduce, Reuse dan Recycle (3R) dalam menumbuhkan kepedulian anak terhadap lingkungan di PAUD Gajah Wong dilakukan melalui tiga tahap, yaitu: tahap perencanaan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi. (2) Dampaknya yaitu peserta didik mengerti bahwa barang bekas bisa digunakan kembali, peserta didik menjadi kreatif, peserta didik terbiasa untuk tidak bergaya hidup konsumtif. (3) Faktor pendukungnya yaitu banyaknya sumber bahan media pembelajaran, mudahnya untuk mengakses informasi sehingga membantu pendidik agar lebih kreatif lagi dalam membuat media pembelajaran menggunakan metode reduce, reuse dan recycle, sedangkan faktor penghambatnya yaitu sulit mendapatkan ide untuk membuat media pembelajaran dari barang bekas, ketelatenan orang tua untuk mengajari anaknya.
Kata Kunci : Implementasi Reduce, Reuse, Recycle (3R), Menumbuhkan Kepedulian Anak Terhadap Lingkungan.Feri Feri Subekti2017-07-28T03:38:38Z2019-01-30T14:40:52Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/51276This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/512762017-07-28T03:38:38ZPEMBERDAYAAN GELANDANGAN DAN PENGEMIS BERBASIS KECAKAPAN HIDUP DI BALAI REHABILITASI SOSIAL BINA KARYA DAN LARAS (RSBKL) YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) aspek-aspek pemberdayaan gelandangan dan pengemis berbasis kecakapan hidup yang dikembangkan oleh Balai RSBKL Yogyakarta, (2) mekanisme pemberdayaan gelandangan dan pengemis berbasis kecakapan hidup yang dilakukan oleh Balai RSBKL Yogyakarta dalam mencapai kemandirian, dan (3) faktor pendukung dan penghambat pemberdayaan gelandangan dan pengemis berbasis kecakapan hidup.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis studi kasus. Setting penelitian yakni aktivitas pemberdayaan gelandangan dan pengemis di Balai RSBKL. Informan dalam penelitian ini adalah koordinator pekerja sosial, instruktur keterampilan olahan pangan, instruktur keterampilan menjahit, instruktur bimbingan agama Islam, instruktur bimbingan budi pekerti serta warga binaan. Dalam penelitian ini, peneliti merupakan instrumen utama yang dibantu dengan pedoman wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah pengumpulan data, reduksi, display dan penarikan kesimpulan. Teknik keabsahan data yang digunakan yaitu triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) aspek-aspek pemberdayaan gelandangan dan pengemis berbasis kecakapan hidup yang dikembangkan oleh Balai RSBKL Yogyakarta meliputi aspek afektif, aspek kognitif, aspek pskikomotorik serta aspek konatif. (2) mekanisme pemberdayaan gelandangan dan pengemis berbasis kecakapan hidup yang dilakukan oleh Balai RSBKL dalam rangka mencapai kemandirian antara lain melalui tahap penerimaan, proses penyadaran, proses peningkatan pengetahuan dan ketrampilan serta adanya tindak lanjut. (3) faktor pendukung pemberdayaan yaitu sarana dan prasarana yang memadai dan instruktur yang berpengalaman. Faktor penghambat pemberdayaan meliputi: kurangnya minat gelandangan dan pengemis pada beberapa kegiatan, motivasi untuk berubah masih kurang, proses masuknya gelandangan dan pengemis tidak bersamaan, tidak adanya silabus, pengawasan terhadap keikutsertaan warga binaan kurang maksimal.
Kata Kunci: Pemberdayaan, Gelandangan, Pengemis, Kecakapan HidupSutiah Sutiyah2017-07-28T02:59:05Z2019-01-30T14:40:49Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/51273This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/512732017-07-28T02:59:05ZPENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENDAMPING PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) ANGKATAN IX DI BALAI BESAR PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KESEJAHTERAAN SOSIAL
YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) perencanaan diklat pendamping PKH, (2) proses diklat pendamping PKH, (3) evaluasi diklat pendamping PKH Angkatan IX di BBPPKS Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini yakni satu informan dari penyelenggara diklat, satu informan dari seksi penyusunan program, satu widyaiswara dalam diklat, tiga peserta diklat dan dua anggota PKH. Pengumpulan data dilakukan menggunakan metode observasi, dokumentasi, dan wawancara. Penelitian ini menggunakan teknik analisis kualitatif dengan metode deskriptif. Trianggulasi sumber dan teknik digunakan untuk menguji keabsahan data dari berbagai sumber dengan menggunakan teknik yang berbeda dalam mencari informasi yang dibutuhkan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa:(1)perencanaan diklat dimulai dengan perekrutan peserta yakni pendamping PKH yang sudah lolos seleksi yang diadakan Dinsos kabupaten asal peserta sesuai dengan mandat dari pusat. BBPPKS tidak terlibat proses perekrutan peserta; widyaiswara mempersiapkan rancang bangun dan media pembelajaran;(2)proses diklat dimulai ketika peserta registrasi ulang dan menginput data diri di komputer; hari pertama diklat diisi dengan pengarahan dan pre test untuk mengetahui kemampuan awal peserta; pembelajaran dalam diklat menggunakan metode studi kasus; media yang digunakan yakni flipchart, laptop, kertas plano, dan modul; diklat ditutup dengan pelaporan hasil pelaksanaan diklat, penyerahan sertifikat secara simbolis kepada peserta peraih nilai tertinggi post test; kelengkapan sarana dan prasarana dan adanya kerjasama BBPPKS dengan Dinsos kabupaten menjadi faktor pendukung diklat; keterlambatan fasilitator dan adanya peserta yang membawa balita dan anggota keluarga menjadi hambatan diklat;(3)evaluasi diklat meliputi evaluasi peserta, widyaiswara, dan penyelenggaraan diklat semuanya dilakukan dengan mengisi kuesioner; dampak setelah diklat pendamping PKH yaitu peserta diklat dapat mengkondisikan anggota PKH untuk tertib mengikuti pertemuan kelompok.
Kata kunci : penyelenggaraan diklat, pendamping PKH.Jeni Jeni Ari Febriyani2017-07-28T02:48:35Z2019-01-30T14:40:47Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/51272This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/512722017-07-28T02:48:35ZPELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PERTAMINA TERMINAL BAHAN BAKAR MINYAK (TBBM) REWULU DALAM PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DI KELOMPOK JAMU JATI HUSADA MULYATujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: (1) latar belakang pelaksanaan program CSR Pertamina TBBM Rewulu, (2) pelaksanaan program CSR di kelompok jamu JHM, (3) hasil pelaksanaan program CSR di kelompok jamu JHM, (4) dampak pelaksanaan program CSR di kelompok jamu JHM, (5) faktor pendukung dan penghambat.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subyek dalam penelitian ini adalah staff Community Development Officier (CDO) jamu Pertamina TBBM Rewulu, perempuan pengurus kelompok jamu JHM (ketua, sekretaris, bendahara), tiga anggota kelompok jamu JHM dan dua tokoh masyarakat Dusun Watu. Teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data dengan triangulasi sumber dan teknik.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Pelaksanaan program CSR dilatarbelakangi oleh komitmen Pertamina TBBM Rewulu untuk mengatasi dampak negatif operasi perusahaan dengan memberikan manfaat kepada masyarakat di sekitar serta bentuk komitmen terhadap peraturan perundangan. (2) Pelaksanaan program CSR meliputi 4 tahapan, perencanaan dilakukan social mapping dan sosialisasi. Pelaksanaan meliputi pelatihan pengembangan kapasitas kelembagaan, manajemen usaha, produksi jamu higienis, inovasi produk dan strategi pemasaran, penyuluhan koperasi berbadan hukum dan pembentukan kader kelompok. Tahap monitoring dilakukan setiap minggu serta tahap evaluasi yang dilakukan secara bertahap selama pelaksanaan kegiatan dan tahunan (3) Hasil pelaksanaan program CSR meliputi: peningkatan pengetahuan manajemen kelompok, pembuatan jamu higienis, koperasi berbadan hukum, peningkatan keterampilan membuat jamu, rumah produksi, sarana dan prasarana lengkap, sertifikasi produk, 13 varian produk, jangkauan pemasaran luas, serta desa wisata herbal. (4) Dampak ekonomi meliputi peningkatan pendapatan, terpenuhinya kebutuhan pokok, kepemilikan barang atau simpanan tabungan. Dampak sosial meliputi interaksi sosial yang efektif, terbentuknya kelompok sosial baru, serta perubahan nilai-nilai sosial. (5) Faktor pendukung: motivasi dan keinginan anggota, reward dan pendampingan yang intensif. Faktor penghambat: kesibukan anggota kelompok dan lemahnya kelembagaan.Ulfah Ulfah Ifta Khoiriyah2017-07-28T02:46:23Z2019-01-30T14:40:39Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/51268This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/512682017-07-28T02:46:23ZPARTISIPASI MASYARAKAT MISKIN DALAM PROGRAM KAMPUNG RAMAH ANAK DI KAMPUNG TEGALREJO RW 05 YOGYAKARTAYogyakarta masih dalam kategori madya dan belum berhasil meningkatkan predikat kota layak anak ke level yang lebih tinggi. Masih terbatasnya informasi tentang partisipasi masyarakat miskin dalam program kampung ramah anak di kampung Tegalrejo RW 05 Yogyakarta. Berdasarkan masalah tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai partisipasi masyarakat miskin di kampung Tegalrejo RW 05 Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) partisipasi masyarakat miskin dalam program Kampung Ramah Anak, 2) faktor pendukung keberhasilan program Kampung Ramah Anak di Kampung Tegalrejo RW 05 Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan penelitian pendekatan deskriptif kualitatif dengan lokasi penelitian di Kampung Tegalrejo RW 05 Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) masyarakat turut aktif berpartisipasi memberikan pendapat dan saran dalam program Kampung Ramah Anak di Kampung Tegalrejo RW 05 Yogykarta; kontribusi dana dibebaskan karena kondisi perekonomian masyarakat yang minim; kontribusi tenaga yang dilakukan masyarakat dengan membantu persiapan dan pelaksanaan KRA; kontribusi sarana yang dilakukan masyarakat masih terbatas pada penyediaan rumah untuk rapat bergilir warga, (2) Faktor pendukung keberhasilan program KRA di Kampung Tegalrego RW 05 Yogyakarta antara lain; masyarakat mendapatkan pelatihan dan sosialisasi tentang KRA dari lembaga masyarakat peduli anak; masyarakat mendukung ketersediaan fasilitas informasi kepada anak dengan cara meluangkan waktu untuk bermain dan mendampingi anak saat jam belajar; kegiatan kreatif dan rekreatif yang ramah anak di luar sekolah dapat diakses semua anak antara lain adanya tempat berkumpul, perpustakaan, adanya area wifi untuk belajar anak-anak, adanya tempat untuk kegiatan PAUD dan posyandu.
Kata kunci : masyarakat miskin, kampung ramah anak.Arifah Arifah Setiyaningrum2017-07-28T02:39:01Z2019-01-30T14:40:31Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/51264This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/512642017-07-28T02:39:01ZPERAN PEKERJA SOSIAL DALAM PEMBERDAYAAN KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (KDRT) DI BALAI PERLINDUNGAN DAN REHABILITASI SOSIAL WANITA YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan: (1) Peran pekerja sosial dalam pemberdayaan korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), (2) Penggunaan metode dalam pekerjaan sosial bagi korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), (3) Faktor pendukung dan penghambat pekerja sosial dalam pemberdayaan korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Lokasi penelitian di Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Wanita Yogyakarta yang beralamat di Cokrobedug, Sidoarum, Godean, Sleman. Subyek penelitian ini adalah pekerja sosial dengan informan pekerja sosial, pengurus, pramu sosial, dan klien. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan model interaktif yaitu reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data dilakukan dengan triangulasi sumber dan teknik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pekerja sosial memiliki alasan dalam melakukan pemberdayaan, yaitu korban perlu bertahan hidup dan perlu mendapatkan perlindungan, pengalaman, ilmu, dan keterampilan. Peran Pekerja Sosial dalam pemberdayaan korban yaitu sebagai konselor, motivator, mediator, pelindung, educator, dan fasilitator. Peranan pekerja sosial berpengaruh pada aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik klien (2) Metode yang digunakan pekerja sosial meliputi metode bimbingan sosial perorangan (social case work) dan metode bimbingan sosial kelompok (social group work), (3) Faktor pendukung pekerja sosial, yaitu kerjasama dengan lembaga terkait, keterlibatan dan kesadaran klien. Faktor penghambat pekerja sosial, yaitu karakter klien yang tertutup, keterbatasan jumlah pekerja sosial, dan shelter yang telah terpublikasi. Keberadaan pekerja sosial mampu meningkatkan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Berdasarkan temuan yang telah disebutkan, maka perlu dibutuhkan upaya untuk meningkatkan peran pekerja sosial.
Kata kunci: Peran Pekerja Sosial, Korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)Lisa Lisa Hendhika Utami2017-07-28T02:33:34Z2019-01-30T14:40:26Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/51261This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/512612017-07-28T02:33:34ZIMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI PONDOK PESANTREN MODERN MUHAMMADIYAH BOARDING SCHOOL (MBS) YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan nilai-nilai karakter yang ditanamkan di pondok pesantren, (2) menjelaskan metode yang digunakan dalam pendidikan karakter, dan (3) menjelaskan faktor pendukung dan penghambat pendidikan karakter di Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School (MBS) Yogyakarta.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Subjek penelitian ini yaitu pembina asrama, santri, pendidik, pengelola yang ditentukan dengan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Keabsahan data diperoleh melalui trianggulasi sumber dan trianggulasi teknik. Teknik analisis data menggunakan interaktive model menurut Miles dan Huberman (Sugiyono,2013) melalui pengumpulan data (data collection), reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), dan penarikan kesimpulan (conclusions).
Hasil penelitian menunjukan (1) Nilai karakter yang ditanamkan kepada santri yaitu nilai karakter hubungannya dengan Tuhan: iman, taqwa dan ikhlas. Nilai karakter hubungannya dengan diri sendiri: kejujuran, tanggungjawab, kemandirian, kerja keras, disiplin, percaya diri, kreatif dan ingin tahu. Nilai karakter hubungannya dengan sesama: patuh pada peraturan, kerja sama, dan sopan santun. Nilai karakter yang hubungannya dengan lingkungan: peduli sosial, cinta kebersihan. Nilai karakter hubungannya dengan kebangsaan: menghargai keberagaman. (2) Metode pendidikan karakter yang digunakan yaitu metode pembiasaan, metode pemberian nasehat, metode keteladanan, metode praktik dan metode pemberian reward dan punishment. (3) Faktor pendukung pendidikan karakter adalah kebijakan pengelola pondok pesantren, lingkungan pondok pesantren, sarana dan prasarana pondok pesantren, dukungan dari ustad/ustadzah, dan dukungan dari pengurus IPM. Faktor penghambatnya adalah pendidik yang belum memahami pondok pesantren, karakteristik santri yang berbeda-beda, orang tua/wali yang tidak mendukung dan orang tua/wali tidak meneruskan pendidikan ketika santri berada di rumah.
Kata kunci : pendidikan karakter, pondok pesantren modernSutrisno Sutrisno2017-07-27T02:33:08Z2019-01-30T14:39:18Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/51215This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/512152017-07-27T02:33:08ZPEMBERDAYAAN GELANDANGAN DAN PENGEMIS BERBASIS KECAKAPAN HIDUP DI BALAI REHABILITASI SOSIAL BINA KARYA DAN LARAS (RSBKL) YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) aspek-aspek pemberdayaan gelandangan dan pengemis berbasis kecakapan hidup yang dikembangkan oleh Balai RSBKL Yogyakarta, (2) mekanisme pemberdayaan gelandangan dan pengemis berbasis kecakapan hidup yang dilakukan oleh Balai RSBKL Yogyakarta dalam mencapai kemandirian, dan (3) faktor pendukung dan penghambat pemberdayaan gelandangan dan pengemis berbasis kecakapan hidup.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis studi kasus. Setting penelitian yakni aktivitas pemberdayaan gelandangan dan pengemis di Balai RSBKL. Informan dalam penelitian ini adalah koordinator pekerja sosial, instruktur keterampilan olahan pangan, instruktur keterampilan menjahit, instruktur bimbingan agama Islam, instruktur bimbingan budi pekerti serta warga binaan. Dalam penelitian ini, peneliti merupakan instrumen utama yang dibantu dengan pedoman wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah pengumpulan data, reduksi, display dan penarikan kesimpulan. Teknik keabsahan data yang digunakan yaitu triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) aspek-aspek pemberdayaan gelandangan dan pengemis berbasis kecakapan hidup yang dikembangkan oleh Balai RSBKL Yogyakarta meliputi aspek afektif, aspek kognitif, aspek pskikomotorik serta aspek konatif. (2) mekanisme pemberdayaan gelandangan dan pengemis berbasis kecakapan hidup yang dilakukan oleh Balai RSBKL dalam rangka mencapai kemandirian antara lain melalui tahap penerimaan, proses penyadaran, proses peningkatan pengetahuan dan ketrampilan serta adanya tindak lanjut. (3) faktor pendukung pemberdayaan yaitu sarana dan prasarana yang memadai dan instruktur yang berpengalaman. Faktor penghambat pemberdayaan meliputi: kurangnya minat gelandangan dan pengemis pada beberapa kegiatan, motivasi untuk berubah masih kurang, proses masuknya gelandangan dan pengemis tidak bersamaan, tidak adanya silabus, pengawasan terhadap keikutsertaan warga binaan kurang maksimal.
Kata Kunci: Pemberdayaan, Gelandangan, Pengemis, Kecakapan HidupSutiyah Sutiyah2017-07-27T02:07:06Z2019-01-30T14:39:01Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/51207This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/512072017-07-27T02:07:06ZPERAN POKDARWIS PANCOH DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI MASYARAKAT SEBAGAI UPAYAPENGEMBANGAN DESA WISATA PANCOH, TURI, SLEMANPenelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan : (1) Peran Pokdarwis Pancoh dalam meningkatkan partisipasi masyarakat sebagai upaya pengembangan Desa Wisata (2) Faktor penghambat dan faktor pendukung Pokdarwis Pancoh dalam meningkatkan partisipasi masyarakat sebagai upaya pengembangan Desa Wisata Pancoh.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Setting penelitian yaitu peran Pokdarwis Pancoh dalam meningkatkan partisipasi masyarakat sebagai upaya pengembangan Desa Wisata Pancoh. Informan dalam penelitian ini adalah pengurus Pokdarwis, anggota Pokdarwis, masyarakat dan tokoh masyarakat Pancoh. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian dibantu dengan pedoman observasi, wawancara, dan dokumentasi. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, dokumentasi, dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi, display data, dan penarikan kesimpulan. Triangulasi sumber, teknik dan waktu dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan berbagai narasumber, berbagai tekhnik dan waktu yang berbeda dalam mencari informasi yang dibutuhkan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) Peran yang dilakukan Pokdarwis Pancoh meliputi, peran sebagai motivator yang meliputi motivasi ekonomi, motivasi berprestasi, dan motivasi sosial, peran sebagai fasilitator, dan peran sebagai komunikator (2) Faktor penghambat meliputi tingkat kehadiran masyarakat kurang dalam kegiatan kepemanduan, rendahnya partisipasi masyarakat, perbedaan persepsi masyarakat, kurangnya pendampingan dari pemerintah, kurangnya kegiatan pelatihan, kurangnya kepercayaan diri dari masyarakat. Faktor pendukung meliputi antusias masyarakat, potensi alam dan aktifitas masyarakat yang menjadi obyek wisata, kesenian budaya yang beragam, potensi masyarakat, dukungan dari tokoh masyarakat, dampak positif dari perkembangan Desa Wisata, kesabaran dari anggota Pokdarwis Pancoh itu sendiri. Penelitian ini menunjukkan keberhasilan pemerintah dalam membentuk sebuah kelompok sadar wisata yang bertujuan untuk menyadarkan masyarakat akan dunia wisata dan kepedulian terhadap lingkungan. Pokdarwis Pancoh berhasil membuktikan perannya dalam merubah mindset masyarakat Pancoh dari masyarakat petani menjadi masyarakat wisata.
Kata kunci : Peran Pokdarwis, masyarakat Pancoh, Pengembangan Desa WisataJamilatun Jamilatun Hani’ah2017-07-27T01:36:34Z2019-01-30T14:38:59Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/51206This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/512062017-07-27T01:36:34ZPELAKSANAAN PROGRAM USAHA EKONOMI PRODUKTIF OLEH BINA
KELUARGA LANSIA (BKL) MUGI WARAS DUSUN BLENDUNG, DESA SUMBERSARI, MOYUDAN, SLEMAN, YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan mendeskripsikan: (1) Pelaksanaan program usaha ekonomi produktif oleh Bina Keluarga Lansia (BKL) Mugi Waras Dusun Blendung, Desa Sumbersari, Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman,
Yogyakarta; (2) Manfaat pelaksanaan program usaha ekonomi produktif oleh Bina Keluarga Lansia (BKL) Mugi Waras; (3) Faktor penghambat dan pendukung pelaksanaan program usaha ekonomi produktif oleh Bina Keluarga Lansia (BKL) Mugi Waras.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan subjek penelitian adalah pengurus, anggota dan keluarga anggota. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan. Teknik yang digunakan untuk menjelaskan keabsahan data adalah dengan menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) pelaksanaan program usaha ekonomi produktif oleh BKL Mugi Waras mencakup perencanaan dan pelaksanaan, tahap perencanaan meliputi identifikasi kebutuhan, latarbelakang program, tujuan, tahap perencanaan, sumber daya manusia, jenis usaha, anggaran dan fasilitas. Pelaksanaan meliputi proses pelaksanaan kegiatan simpan pinjam, waktu pertemuan, sarana prasarana, kegiatan selama pertemuan, sistem peminjaman modal, dan tindak lanjut; (2) Manfaat pelaksanaan program usaha ekonomi produktif dirasakan oleh lansia yang menjadi anggota UEP, organisasi BKL serta keluarga anggota BKL Mugi Waras yang aktif mengikuti kegiatan simpan pinjam: (3) Faktor penghambat antara lain faktor internal usaha yang ditekuni anggota, kekurangan modal, keterlambatan dalam mengangsur dan melunasi (keterbatasan pinjaman), kurangnya pendampingan pengurus, serta kurangnya relasi untuk pemasaran; faktor pendukung yaitu semangat dan kemauan anggota untuk mengikuti setiap kegiatan dan menjalankan usaha serta pekerjaannya dengan baik. Serta adanya keterlibatan aktif anggota keluarga, pengurus, sesama anggota serta kepedulian dinas terkait untuk tetap mendukung pekerjaan dan usaha anggota UEP di dusun Blendung.
Kata kunci : pelaksanaan program, usaha ekonomi produktif, lansiaVivien Vivien Famusta2017-07-27T01:32:15Z2019-01-30T14:38:51Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/51202This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/512022017-07-27T01:32:15ZPENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SATPAM (SATUAN PENGAMANAN) DI GARDA TOTAL SECURITY YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyelenggaraan program pendidikan dan pelatihan SATPAM dilihat dari (1) implementasi pendidikan dan pelatihan SATPAM, (2) Output pelaksanaan diklat, (3) upaya garda total security dalam menyalurkan alumni ke lapangan kerja, (4) faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan program, (5) upaya meminimalisir hambatan dan mengoptimalkan dukungan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan satuan pengamanan di BUJP Garda Total Security Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian ini adalah pengelola, instruktur, dan peserta diklat, pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, metode wawancara, dan metode dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian yang dibantu dengan pedoman observasi, pedoman wawancara dan pedoman dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Triangulasi yang dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) implementasi pendidikan dan pelatihan (diklat)satuan pengamanan yaitu (a) perencanaan: berdasarkan perencanaan kurikulum tidak diadakan perencanaan karena sudah turun dari pemerintah pusat (b) pelaksanaan: pelaksanaan dilihat dari kurikulum, peserta diklat, pengelola, keuangan, sarana dan prasarana, sudah memenuhi syarat sesuai dengan peraturan POLRI nomor 24 tahun 2007 (2) output pendidikan dan pelatihan dapat dilihat dari perubahan sikap, pengetahuan serta ketrampilan dalam bidang pengamanan, berdasarkan evaluasi yang dilakukan peserta didik mampu mengerjakan tes tertulis dan menjalankan tes praktik (3) upaya yang dilakukan garda total security dalam menyalurkan lulusan ke lapangan kerja dapat dilihat dari benyaknya mitra yang sudah bekerja sama dengan GTS, serta jumlah lulusan yang sudah bekerja setelah menempuh pendidikan dan pelatihan SATPAM, dari sekian banyak peserta didik hanya terdapat 40% yang belum memiliki pekerjaan, hal tersebut karena mereka tidak ingin ditempatkan. (4) faktor pendukung yaitu: dukungan dari karyawan, instruktur, polres setempat, peserta pendidikan dan pelatihan serta sarana dan prasarana yang ada. Faktor penghambat yaitu: kurangnya koordinasi yang baik sehingga terjadinya salah paham, fasilitas MCK di Pusan pendidikan dan pelatihan Purworejo yang kurang memadai.
Kata kunci: pendidikan dan pelatihan (diklat), SATPAM, Garda Total SecurityRosida Rosida Dwi Fitriani2017-07-25T02:21:53Z2017-07-25T02:21:53Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/51043This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/510432017-07-25T02:21:53ZINOVASI PENDIDIKAN NONFORMALYoyon Yoyon Suryonoysuryo@uny.ac.idEntoh Entoh Tohanitohani@uny.ac.id2017-07-18T03:56:35Z2019-01-30T14:29:12Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/50796This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/507962017-07-18T03:56:35Zartisipasi Masyarakat dalam Pengembangan Pariwisata Berbasis Masyarakat di Taman Nasional Gunung Merbabu Dusun Suwanting, Banyuroto Sawangan Magelang Jawa TengahPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: a) Bentuk pengembangan pariwisata berbasis masyarakat, b) Partisipasi masyarakat dalam pengembangan pariwisata berbasis masyarakat, c) Faktor apa yang mendorong dan menghambat masyarakat untuk berpartisipasi dalam pengembangan pariwisata berbasis masyarakat
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis studi kasus. Subyek penelitian ini adalah masyarakat Dusun Suwanting, dan informannya adalah pengelola, masyarakat, dan wisatawan pariwisata di Taman Nasional Gunung Merbabu Dusun Suwanting. Peneliti merupakan instrumen utama dalam penelitian yang dibantu dengan pedoman observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Teknik Keabsahan data menggunakan uji kredibilitas yaitu triangulasi metode dan triangulasi sumber. .
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: a) Bentuk pengembangan pariwisata berbasis masyarakat berupa masyarakat terlibat dalam pengembangan pariwisata untuk mempertajam dan memantapkan citra pariwisata dengan peningkatan pemasaran melalui media sosial dan aksesbilitas. Kegiatan untuk meningkatkan mutu kerja dan pelayanan yakni: studi banding, mengikuti pameran, pembenahan pariwisata jalur pendakian, pelatihan SAR, operasi bersih, pelatihan penanganan kebakaran hutan, penanaman dan penghijauan, rapat rutin, pelatihan pemandu gunung, b) Partisipasi masyarakat dalam pengembangan pariwisata berbentuk ide, dana, tenaga, keahlian. Tahapan partisipasi yakni perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Partisipasi masyarakat bermanfaat pada peningkatan taraf hidup masyarakat dari aspek pengetahuan, ekonomi, sosial, lingkungan, dan politik, c) Faktor pendorong partisipasi masyarakat adalah diberikannya kesempatan, tuntutan lingkungan, untuk kemajuan daerah, manfaat yang dirasakan. Faktor penghambat partisipasi adalah latar belakang pendidikan, pekerjaan, jenis kelamin. Upaya untuk mengatasinya masyarakat didorong ikut berpartisipasi, dan kerjasama instansi untuk penyuluhan dan pelatihan.
Kata Kunci: Partisipasi masyarakat, pengembangan pariwisata, pariwisata berbasis masyarakatRina Rina Munawaoh2017-07-18T03:44:54Z2019-01-30T14:29:08Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/50795This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/507952017-07-18T03:44:54ZPARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PELAYANAN SOSIAL BAGI LANJUT USIA DI DUSUN BULAK, DESA TUKSONO, KECAMATAN SENTOLO, KABUPATEN KULON PROGOPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Partisipasi masyarakat dalam pelayanan sosial bagi lanjut usia. (2) Faktor pendukung dan penghambat partisipasi masyarakat dalam pelayanan sosial bagi lanjut usia.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subyek dalam penelitian ini yaitu pengurus BKL Tunas Mekar, tokoh masyarakat, masyarakat, dan lansia di Dusun Bulak. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data dengan triangulasi sumber dan teknik.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Partisipasi masyarakat didasari alasan karena masyarakat ingin meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan lansia. Bentuk partisipasi masyarakat terbagi dalam dua bentuk yaitu fisik dan nonfisik. Pelayanan sosial lansia di Dusun Bulak terdiri dari pelayanan bidang sosial, kesehatan, ekonomi, dan spiritual. Manfaat partisipasi masyarakat memicu adanya kegiatan bermakna bagi lansia, hubungan harmonis lansia dengan lingkungan, meningkatnya pelaksanaan ibadah, dan kemudahan akses pelayanan kesehatan bagi lansia. (2) Faktor pendukung partisipasi masyarakat meliputi adanya kesadaran masyarakat, bantuan dana dari pemerintah, pembinaan dan bagi kader, pandangan positif masyarakat terhadap lansia, antusiasme lansia, dan kinerja lansia. Faktor penghambat partisipasi meliputi masih kurangnya kesadaran lansia akan pentingnya kesehatan, faktor ekonomi keluarga, dan lunturnya unggah-ungguh anak muda. Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya partisipasi fisik dan nonfisik masyarakat dalam pelayanan sosial, kesehatan, ekonomi, dan spiritual bagi lansia di Dusun Bulak. Adanya motivasi dan dukungan dari masyarakat membuat lansia semangat dalam mengikuti kegiatan. Dengan adanya partisipasi masyarakat dalam pelayanan sosial bagi lansia di Dusun Bulak, taraf hidup dan kesejahteraan lansia meningkat.
Kata kunci: partisipasi masyarakat, pelayanan sosial, lanjut usiaZumrotus ZUMROTUS SHOLICHATI2017-07-18T03:41:54Z2019-01-30T14:29:04Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/50794This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/507942017-07-18T03:41:54ZPengelolaan Program Pembelajaran Luar Sekolah di Kebun Raya Kebun Binatang (KRKB) Gembira Loka YogyakartaPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) pengelolaan program pembelajaran luar sekolah. (2) Faktor pendukung dan penghambat program pembelajaran luar sekolah.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian yaitu bagian marketing, pemandu program, dan guru pendamping. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, dokumentasi dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif metode interaktif yang meliputi: pengumpulan, reduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Sedangkan keabsahan data yang digunakan adalah trianggulasi sumber.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) pengelolaan program pembelajaran luar sekolah telah menjalankan fungsi dari pengelolaan yaitu perencanaan berupa penyusunan kurikulum, penyediaan SDM, rencana pelaksanaan program dan sasaran program. Pengorganisasian dilakukan dengan adanya pembagian tugas baik bagi pengelola maupun bagi team instruktur sebagai pelaksana program. Pelaksanaan program pembelajaran luar sekolah meliputi persiapan diantaranya yaitu persiapan modul, media pembelajaran dan pelatihan bagi team intruktur, pelaksanaan meliputi penjemputan, bina suasana, pojok kreatif, tour the zoo dan recalling, penutupan kegiatan dilakukan dengan adanya evaluasi harian, pengawasan yang dilakukan berupa adanya evaluasi harian, bulanan dan tahunan. (2) Faktor pendukung program meliputi antusias yang tinggi dari peserta, dukungan dari dinas pendidikan kabupaten dan provinsi di DIY yang menghimbau kepada sekolah-sekolah yang ada di DIY untuk mengikuti program pembelajaran luar sekolah. Faktor penghambat program pembelajaran luar sekolah adalah masih ada sekolah yang datang terlambat sehingga menghambat waktu pelaksanaan kegiatan Pembelajaran luar sekolah, peserta didik yang masih didampingi orang tua, belum adanya gedung khusus sebagai fasilitas kegiatan pembelajaran luar sekolah mengingat kegiatan pembelajaran luar sekolah dilakukan di alam terbuka, dan ketika cuaca buruk belum ada pengalihan lokasi kegiatan.
Kata kunci: pengelolaan program, pembelajaran luar sekolahNgaesti Ngaesti Nur Khasanah2017-07-18T03:14:46Z2019-01-30T14:28:58Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/50792This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/507922017-07-18T03:14:46ZEVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM PARENTING DI KELOMPOK BERMAIN (KB) PRIMA SANGGAR, SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (SKB) BANTULPenelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi : 1) Konteks (Context) : Kesesuaian program dengan kebutuhan peserta program; Tujuan Program. 2) Masukan (Input): Karakteristik peserta program; Karakteristik narasumber; Pendanaan; Sarana dan prasarana. 3) Proses (Process): Aktivitas peserta program; Aktivitas narsumber; Metode pembelajaran; Partisipasi peserta program; serta Materi program. 4) Produk (Product): Ketercapaian tujuan program; Hasil belajar; Dampak program.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian evaluatif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini menggunakan model evaluasi program CIPP yang dikembangkan oleh Stufflebeam. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan metode.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : Berdasarkan penelitian yang dilakukan, peneliti menyimpulkan bahwa program parenting layak untuk dilaksanakan kembali dengan beberapa masukan. 1) Evaluasi konteks (Context): Program yang diselenggarakan oleh KB Prima Sanggar telah sesuai dengan kebutuhan peserta program; Tujuan yang ditetapkan oleh lembaga selaras dengan tujuan peserta. 2) Evaluasi masukan (Input): Peserta tidak dituntut memiliki keahlian khusus dalam mengikuti program; Peserta mengikuti program atas keinginan sendiri; Karakteristik narasumber dalam program telah sesuai dengan materi; Pendanaan program berasal dari lembaga; Sarana dan prasarana sudah menunjang proses pelaksanaan program, hanya pada kendala seperti ketersediaan peralatan praktek memasak yang terbatas. 3) Evaluasi proses (Process): Peserta program aktif dalam pembelajaran; Narasumber mampu menyampaikan materi dengan baik dan dapat berinteraksi dengan peserta; Narasumber memberikan kesempatan tanya jawab dan praktek untuk menghilangkan kejenuhan; Partisipasi peserta cukup antusias dan bersemangat mengikuti program; Materi yang disampaikan telah sesuai dengan pedoman penyelenggaraan PAUD berbasis keluarga, hanya yang perlu diperhatikan dalam pelaksanannya, yaitu pada jadwal pelaksanaan program.4) Evaluasi produk (Product): Secara keseluruhan evaluasi hasil dapat dikatan baik, karena tujuan yang direncanakan telah tercapai dan dapat memberikan hasil serta dampak yang bermanfaat bagi peserta program.
Kata kunci: Evaluasi, program parenting.Endah Endah Dwi Pratiwi2017-07-18T03:10:04Z2019-01-30T14:28:55Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/50791This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/507912017-07-18T03:10:04ZMANFAAT PROGRAM KURSUS KEWIRAUSAHAAN DESA (KWD) TERHADAP PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT PEMBATIK DI DESA GIRILAYU KECAMATAN MATESIH KABUPATEN KARANGANYARPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) manfaat program KWD terhadap kesejahteraan masyarakat pembatik, (2) fakfor pendukung dan penghambat program KWD terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat pembatik.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Subyek penelitian ini adalah pengelola dan tutor program KWD serta warga belajar program KWD khususnya masyarakat pembatik. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian yang dibantu dengan pedoman observasi, pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) manfaat program KWD, yaitu: (a) masyarakat pembatik mendapatkan pendidikan dan pelatihan usaha batik serta pendampingan; (b) masyarakat pembatik mampu membuat batik dengan berbagai inovasi dan kreasi sesuai dengan perkembangan zaman dan permintaan; (c) masyarakat pembatik memiliki kemandirian dan percaya diri dengan memiliki keterampilan membatik; (d) adanya program KWD telah mendidik masyarakat pembatik khususnya ibu rumah tangga untuk mandiri dan tidak bergantung pada suami dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari; (e) adanya perubahan pola pikir membuat masyarakat pembatik untuk kreatif, tekun, dan mengembangkan kemampuan yang dimiliki sesuai dengan bakat yang telah dimiliki; (f) meningkatnya penghasilan yang dimiliki warga masyarakat pembatik; (g) masyarakat pembatik antusias dalam mengikuti program KWD. (2) Faktor pendukung pelaksanaan program KWD meliputi: (a) adanya keterampilan membatik yang sudah turun temurun; (b) adanya sarana dan prasarana serta fasilitas yang telah memadai; (c) adanya kekompakan dan saling kerja sama antar masyarakat pembatik. Sedangkan faktor penghambat dari pelaksanaan program KWD antara lain: (a) pemasaran produk yang masih sebatas instansi, pameran, pertemuan, dan kantor; (b) proses pewarnaan belum maksimal dan belum dapat memanfaatkan pewarna alami; (c) hasil produksi terhambat ketika sebagian masyarakat pembatik mendapatkan pesanan langsung dari pengusaha batik di Solo.
Kata kunci: manfaat program, kursus, masyarakat pembatikRosima Rosima Ryan Adhaningsih2017-06-08T08:51:05Z2019-01-29T12:25:26Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/49606This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/496062017-06-08T08:51:05ZEvaluasi Program Pelatihan Keterampilan Mengolah Limbah Kertas Semen Pada Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Cahaya Kota Binjai, Propinsi Sumatera UtaraPenelitian ini bertujuan mengevaluasi: (1) context, (2) input, (3) process dan (4) product program pelatihan keterampilan mengolah limbah kertas semen yang diselenggarakan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Cahaya.
Penelitian evaluasi ini menggunakan model CIPP yang dikembangkan oleh Stufflebeam (1986) dengan pendekatan deskriptif kuantitatif. Sampel penelitian dalam evaluasi ini yaitu 21 orang peserta pelatihan keterampilan, lima orang fasilitator pelatihan, dan satu orang penyelenggara program. Instrumen pengumpul data penelitian yang digunakan ialah kuisioner dengan menggunakan skala Likert, Acuan penilaian kriteria yang dipakai adalah penilaian acuan patokan (PAP).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) aspek context program pelatihan keterampilan mengolah limbah kertas semen berada dalam kategori baik dengan rerata skor sebesar 3,00 dari total skor yang telah ditetapkan; (2) aspek input program pelatihan keterampilan mengolah limbah kertas semen berada dalam kategori baik dengan rerata skor sebesar 2,59 dari total skor yang telah ditetapkan; (3) aspek process program pelatihan keterampilan mengolah limbah kertas semen berada dalam kategori baik dengan rerata skor sebesar 2,53 dari total skor yang telah ditetapkan; dan (4) aspek product program pelatihan keterampilan mengolah limbah kertas semen berada dalam kategori tidak baik dengan rerata skor sebesar 2,06 dari total skor yang telah ditetapkan.Mahfuzi Irwan2017-06-03T07:04:24Z2019-01-29T12:24:55Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/49423This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/494232017-06-03T07:04:24ZPemberdayaan masyarakat melalui kelompok usaha ekonomi produktif, di Desa Tepusen Kecamatan Kaloran, Kabupaten TemanggungPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pemberdayaan masyarakat bagi rumah tangga miskin melalui kelompok usaha ekonomi produktif, upaya-upaya program yang telah terealisasikan, respon masyarakat, tingkat keberhasilan dan dampak bagi masyarakat.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif naturalistik. Pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumen. Teknik analisa menggunakan (1) Reduksi data, (2) Tampilan data, (3) Pengambilan kesimpulan. Setting pada penelitian ini berlokasi di Desa Tepusen Kecamatan Kaloran, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Pengelolaan kelompok usaha ekonomi produktif terbagi menjadi empat kelompok yang berlokasi di tiga dusun, yaitu Dusun Balong, Dusun Wonolobo, dan Dusun Loter Mas.
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pemberdayaan masyarakat melalui kelompok usaha produktif masih terfokus pada kegiatan pengguliran dana yang menyebabkan kegiatan lainnya tidak dapat terlaksana secara opimal terutama administrasi anggota kelompok, maka pengembangan dari kegiatan ini perlu ditingkatkan. Upaya-upaya program yang dilaksanakan meliputi dua jenis usaha, yaitu industri dan perdagangan, maka diperlukan peningkatan untuk jenis usaha dan ketrampilan yang lain dengan memberikan pelatihan baik administrasi dan ketrampilan bagi anggota. Respon masyarakat pada kegiatan ini secara positif dapat ditunjukkan dengan bertambahnya anggota kelompok hal ini terdorong oleh peningkatan pendapatan dan manfaat yang diperoleh anggota. Tingkat keberhasilan kelompok usaha ekonomi produktif belum optimal hal ini dapat dilihat dari perkembangan jumlah anggota dan kelompok dari 2005 hingga 2008 hanya menambah satu kelompok dan tujuh anggota. Karena anggota kelompok adalah warga miskin yang rata-rata tingkat pendidikannya rendah maka motivasi dan kemampuannya untuk mengikuti kegiatan juga rendah. Untuk meningkatkan keberhasilan kelompok diperlukan dorongan dan partisipasi masyarakat, dengan mensosialisasikan program yang lebih intensif untuk dapat mendorong masyarakat bergabung dalam usaha ekonomi produktif. Adapun dampak yang dirasakan dari hasil pemberdayaan melalui kelompok usaha ini secara posotif anggota merasa terbantu dalam permodalan usahanya, sedangkan dampak negatif yaitu ketergantungan anggota terhadap bantuan pinjaman pemerintah sehingga sulit untuk mandiri dalam mengembangkan usahanya sehingga perlu diupayakan tahapan-tahapan yang jelas dan tegas dalam memutus pinjaman dana bergulir dengan sistem kurva.Solekhah Subekti2017-06-03T06:45:36Z2019-01-29T12:24:49Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/49421This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/494212017-06-03T06:45:36ZPeran Lembaga Pendidikan Kursus Hanna Rumpun Kesehatan Instruktur Senam Aerobik Dalam Mengembangkan Personal, Sosial dan Nilai Ekonomi Peserta DidikPenelitian ini bertujuan untuk memperoleh deskripsi yang jelas tentang peran Lembaga Pendidikan Kursus Hanna rumpun kesehatan instruktur senam aerobik dalam mengembangkan personal (kepribadian), sosial dan nilai ekonomi peserta didiknya.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian ini adalah pengelolaan yang meliputi kurikulum dan pembelajarannya, pengelola kursus, pendidik dan peserta didiknya. Pengumpulan data dilakukan dengan obeservasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik analisis kualitatif menurut Miles dan Huberman.
Hasil penelitian menunjukkan sebagai berikut; (1) Pelaksanaan program kursus instrukur senam aerobik dapat berjalan sesuai rencana. (2) LPK Hanna rumpun kesehatan instruktur senam aerobik berperan secara langsung dalam mengembangkan personal (kepribadian) peserta didiknya. (3) LPK Hanna rumpun kesehatan instruktur senam aerobik berperan secara tidak langsung dalam mengembangkan sosial peserta didiknya. (4) LPK Hanna rumpun kesehatan instruktur senam aerobik berperan secara tidak langsung dalam mengembangkan nilai ekonomi peserta didiknya.Eka Yunianta2017-06-03T06:24:38Z2019-01-29T12:24:47Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/49420This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/494202017-06-03T06:24:38ZEvaluasi Program Paket C Setara SMA di PKBM Kabupaten BantulPenelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan sekaligus mengevaluasi pelaksanaan Program Paket C Setara SMA di PKBM Kabupaten Bantul, khususnya yang terkait dengan: (1) Context yaitu kebutuhan dan partisipasi masyarakat terhadap Program Paket C; (2) Input, yaitu karkteristik warga belajar, tutor, penyelenggara, sarana dan prasarana, program belajar, dan dana; (3) Process, yaitu aktivitas tutor dan warga belajar dalam pembelajaran; (4) Product, yaitu prestasi akademik dan manfaat yang diperoleh warga belajar setelah mengikuti Program Paket C.
Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi menggunakan pendekatan kuantitatif dengan didukung pendekatan kualitatif. Model evaluasi yang digunakan adalah model CIPP (Context, Input, Process, Product). Pengumpulan data dilaksanakan dengan angket, wawancara, observasi, dan dokumentasi, sebagai informan adalah warga belajar, penyelenggara, dan tutor. Validasi instrumen dilakukan dengan validitas isi dan validitas konstruk. Perhitungan reliabilitas instrumen pedoman observasi menggunakan reliabilitas antar rater, sedangkan perhitungan reliabilitas instrumen angket menggunakan teknik Alpha Cronbach. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif dan kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) kebutuhan masyarakat terhadap Program Paket C tinggi, sedangkan partisipasi masyarakat terhadap Program Paket C masih rendah; (2) Karakteristik warga belajar dilihat dari latar belakang, pendidikan, dan usia telah memenuhi kriteria dan termasuk kategori baik, sementara motivasi warga belajar termasuk dalam kategori kurang. Karkteristik tutor dilihat dari pengalaman kerja, tingkat pendidikan, kesesuaian bidang studi dengan latar belakang pendidikan, dan pengalaman latihan memenuhi kriteria dan termasuk kategori cukup. Karakteristik penyelenggara program dilihat dari pengalaman kerja, latar belakang pendidikan, dan pengalaman latihan yang pernah diikuti memenuhi kriteria dan termasuk dalam kategori baik. (3) aktivitas warga belajar termasuk dalam kategori kurang, sedangkan aktivitas tutor termasuk dalam kategori cukup; (4) prestasi akademik warga belajar termasuk dalam kategori cukup, sementara manfaat program yang setelah warga belajar mengikuti pembelajaran termasuk dalam kategori cukup bermanfaat.Djuwalman Djuwalman2017-06-03T06:00:38Z2019-01-29T12:24:41Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/49418This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/494182017-06-03T06:00:38ZPemberdayaan Masyarakat Melalui Kegiatan Keagamaan (Studi Kasus pada Pengajian Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia di Kecamatan Ketanggungan, Kabupaten Brebes)Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui kebutuhan dan persepsi anggota terhadap kegiatan keagamaan dan bagaimana dapat memberdayakan masyarakat, juga bagaimana kehidupannya di masyarakat, (2) mengetahui peran tokoh agama atau ulama, pengurus, dan anggota, (3) mengetahui metode, materi, dan struktur yang digunakan dalam kegiatan keagamaan, (4) mendapatkan deskripsi tentang persoalan yang dihadapi dalam kegiatan keagamaan, dan melihat keterlibatan
pemerintah dalam kegiatan keagamaan yang ada di wilayanya.
Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat analisis deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Sumber data yang di peroleh berasal dari tokoh agama, pengurus, anggota dan masyarakat, adapun data lain berupa dokumen dan
inventaris Ikatan Pesaudaraan Haji Indonesia (IPHI). Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan pengamatan, wawancara, dokumentasi, sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis kualitatif yang dikembangkan Miles dan Huberman dengan model interaktif.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) tingkat kebutuhan dan persepsi anggota terhadap kegiatan jamiyah IPHI sangat beragam, hal ini dapat terlihat pada
kegiatan jamiyah yang dihadiri sekitar 35-60 orang dan terjalinnya ikatan silaturahmi antar anggota dengan baik, (2) peranan tokoh agama atau ulama dalam kegiatan
jamiyah IPHI sebatas pada memberi nasehat, motivasi melalui penyampaian ceramah dan diskusi, pengurus dan anggota berperan dalam memberdayakan kegiatan jamiyah IPHI di Kecamatan Ketanggungan, dimana kegiatan jamiyah IPHI Kecamatan Ketanggungan sampai sekarang masih tetap eksis dan memiliki beberapa kekayaan. Antara lain: Yayasan Persaudaraan Haji Ketanggungan, tanah sawah seluas 1/8 hektar di Desa Bulakelor, alat perlengkapan acara (kursi, sound sistem, terob, dan lainnya), alat peraktek untuk manasik haji, (3) perekrutan anggota IPHI menggunakan
pendekatan silaturahmi ke rumah-rumah para calon jamaah haji di Kecamatan Ketanggungan, IPHI melibatkan diri dalam kegiatan sosial pada bulan-bulan tertentu, seperti: pembagian zakat, pembagian hewan qurban, materi yang digunakan dalam setiap kegiatan yaitu: pembacaan surat yasin, tahlil, ceramah dan ramah-tamah sesama anggota dengan diisi pembukaan arisan, (4) masih rendahnya partisipasi anggota dan masyarakat dalam mengikuti kegiatan jamiyah IPHI, ada beberapa faktor penyebab ketidakhadiran mereka dalam kegiatan jamiyah IPHI. Pertama, kesibukan
mereka dalam menjalankan perekonomian (perdagangan, pertanian,). Kedua, jauhnya tempat yang harus ditempuh oleh anggota menjadi salah satu kendala tersendiri. Ketiga, terkadang tidak sampainya undangan yang diberikan oleh pengurus untuk anggota di wilayah Kecamatan Ketanggungan. Kurang perhatian dan dukungan pemerintah terhadap kegiatan keagamaan yang ada di wilayahnya, sehingga kegiatan
keagamaan menjadi kegiatan yang hanya bisa jalan di tempat dan bahkan dengan sendirinya menjadi vakum bahkan mati.Agus Syarif2017-05-23T09:41:54Z2019-01-29T12:23:46Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/49274This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/492742017-05-23T09:41:54ZPemberdayaan Petani melalui Rumah Pintar “Pijoengan”, Desa Srimartani, Kecamatan Piyungan, Kabupaten BantulPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses dan hasil pemberdayaan
petani melalui Rumah Pintar “Pijoengan”, Desa Srimartani, Kecamatan Piyungan,
Kabupaten Bantul.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Subyek penelitian terdiri atas pengelola Rumah Pintar “Pijoengan” dan masyarakat Desa Srimartani yang pernah mengikuti program pemberdayaan petani melalui Rumah Pintar “Pijoengan”. Data penelitian dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Data penelitian ini dianalisis menggunakan teknik analisis kualiatatif yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Untuk pemeriksaan keabsahan data, peneliti menggunakan dua bentuk triangulasi yaitu triangulasi sumber dan triangulasi teknik.
Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) Proses pemberdayaan petani melalui Rumah Pintar “Pijoengan” dilakukan melalui perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. (a) Kegiatan perencanaan dimulai dengan identifikasi kebutuhan, perumusan tujuan, penentuan waktu dan tempat, dan penentuan narasumber/tutor. (b) Pelaksanaan dimulai dari kegiatan sosialisasi untuk pengenalan program, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan pemberdayaan yang berbentuk pelatihan, pembuatan demplot pertanian, pembinaan, dan pelayanan. Pemberdayaan yang berbentuk pelatihan dilakukan dengan mengumpulkan masyarakat dalam satu kelompok kemudian diarahkan oleh narasumber sebagai fasilitator. Pelatihan dilaksanakan dengan langsung praktek. Pembuatan demplot pertanian dilakukan oleh pengelola Rumah Pintar “Pijoengan” bersama dengan masyarakat Desa Srimartani. Pelayanan pada masyarakat Desa Srimartani dilakukan dalam beberapa bentuk, yaitu konsultasi masalah pertanian, penyediaan peralatan pertanian, serta penyediaan outlet pertanian. (c) Evaluasi dilakukan saat proses kegiatan berlangsung dan saat akhir kegiatan. Temuan evaluasi berupa faktor yang mendukung dan menghambat kegiatan pemberdayaan yang dapat dijadikan masukan untuk perbaikan program dan pelaksanaan selanjutnya. (2) Hasil pemberdayaan petani melalui Rumah Pintar “Pijoengan” yaitu (a) adanya perubahan pengetahuan dan keterampilan pada masyarakat Desa Srimartani, (b) terjadinya peningkatan ekonomi pada masyarakat Desa Srimartani, (c) tersedianya fasilitas, sarana dan prasarana yang mendukung pertanian masyarakat Desa Srimartani, dan (d) masyarakat menjadi mandiri dalam berpikir dan bertindak untuk pengambilan keputusan dan penyelesaian masalah.Besti Usmafidini2017-05-23T07:54:39Z2019-01-30T14:11:33Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/49272This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/492722017-05-23T07:54:39ZPELAKSANAAN PROGRAM PELATIHAN PENGELOLAAN SAMPAH DI RUMAH PINTAR NUR AINI, KABUPATEN GUNUNGKIDUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTATujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pelaksanaan program pelatihan pengelolaan sampah di Rumah Pintar Nur Aini dan untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat yang berpengaruh terhadap pelaksanaan program pengelolaan sampah di Rumah Pintar Nur Aini. Serta mengetahui hasil pelaksanaan program pelatihan pengelolaan sampah yang dilakukan di Rumah Pintar Nur Aini.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang hasilnya disajikan secara deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan subjek penelitian adalah pengelola, tutor, tokoh masyarakat, dan warga belajar program pelatihan pengelolaan sampah di Rumah Pintar Nur Aini. Pembuktian keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan metode. Analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif dengan langkah pengumpulan data, reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian yang diperoleh dalam penelitian ini adalah (1) Pelaksanaan program pelatihan pengelolaan sampah terdiri dari beberapa tahapan yaitu: (a) Identifikasi kebutuhan masyarakat. (b) Pengembangan desain program. (c) Penyempurnaan program. (d) Penyiapan perangkat.(e) Pelaksanaan Kegiatan (f) Penilaian. (g) Umpan balik. (h) Evaluasi program. (i) Tindak lanjut. (2) Hasil pelaksanaan program pelatihan pengelolaan sampah di Rumah Pintar Nur Aini belum sesuai tujuan, warga belajar belum bisa mengikuti program secara rutin karena kesibukan. Akibatnya, tutor harus mengulas materi yang disampaikan pada pertemuan sebelumnya. Produk kerajinan dari sampah non organik yang dihasilkan meliputi: tas plastik yang dapat dibuat hiasan bunga, kerangka minuman gelas yang dapat dibuat keranjang buah, plastik minyak goreng yang dapat dibuat tikar, dan lain sebagainya. Sedangkan hasil daur ulang sampah organik dari daun kering dan sisa sayur dibuat kompos. (3) Faktor pendukung pelaksanaan program pelatihan pengelolaan sampah antara lain: semangat, sarana prasarana, SDM tutor. Sedangkan faktor penghambatnya antara lain: kesibukan warga belajar, pemasaran hasil produk yang belum jelas, pengumpulan sampah yang cukup lama.
Kata Kunci : Pelaksanaan Program, Pelatihan, Pengelolaan SampahKuncoro Kuncoro Dewanto2017-05-23T07:37:10Z2019-01-30T14:11:28Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/49270This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/492702017-05-23T07:37:10ZPARTISIPASI PEMUDA DALAM PENGEMBANGAN TAMAN BACAAN MASYARAKAT TERAS BACA GUYUB RUKUN DI DUSUN JAMBON, ARGOSARI, SEDAYU, BANTULPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Partisipasi Pemuda dalam Pengembangan Taman Bacaan Masyarakat Teras Baca Guyub Rukun di Dusun Jambon, Argosari, Sedayu, Bantul; (2) Faktor Pendukung dan Penghambat Partisipasi Pemuda.
Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan kualitatif jenis studi kasus. Penelitian ini dilakukan di Taman Bacaan Masyarakat Teras Baca Guyub Rukun. Subyek penelitian ini adalah ketua TBM, ketua dan anggota karang taruna, tokoh masyarakat, dan kepala dusun. Metode pengambilan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan studi dokumen. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data komponensial yang dilakukan secara induktif. Teknik keabsahan data dengan trianggulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Partisipasi pemuda dalam pengembangan TBM Teras Baca Guyub Rukun meliputi: tingkatan, bentuk, hasil, dan dampak partisipasi. Tingkatan partisipasi meliputi: konsultasi, pengambilan keputusan bersama, bertindak bersama, dan memberikan dukungan. Bentuk partisipasi meliputi: partisipasi vertikal, horizontal, fisik, dan non fisik. Hasil partisipasi meliputi: (a) penambahan rak buku, banner, dan dekorasi rungan terkait sarana dan prasarana, (b) merchandise berupa kaos dan topi yang didesain pemuda, (c) link atau jalinan kerjasama menjadi bertambah, (4d TBM lebih dikenal banyak orang, dan (e) masyarakat selalu datang ketika TBM mengadakan kegiatan atau program. Dampak partisipasi meliputi: (a) pemuda ada rasa memiliki terhadap TBM, (b) dari perpustakaan masjid menjadi TBM yang memiliki berbagai kegiatan, tidak hanya kegiatan keagamaan, (c) semangat pemuda menjadi bertambah untuk terlibat dalam kegiatan TBM, (d) pemuda menjadi lebih berani bersosialisasi, dan (e) pengunjung TBM menjadi bertambah. (2) Faktor pedukung dan penghambat partisipasi pemuda dalam pengembangan TBM Teras Baca Guyub Rukun. Faktor pendukung pertisipasi pemuda, yaitu (a) pengelola TBM dapat merangkul pemuda, (b) pengelola memahami makna arti penting keterlibatan pemuda dalam pengembangan TBM, dan (c) Tokoh masyarakat dan perangkat dusun mendukung kegiatan atau program TBM baik secara materiil maupun non materiil. Sedangkan faktor penghambat partisipasi pemuda, yaitu: kesibukan dan keterbatasan pendidikan.
Kata Kunci: Partisipasi Pemuda, Pengembangan TBM.Noviana Noviana Aji Purwanti2017-05-23T07:33:28Z2019-01-30T14:11:25Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/49269This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/492692017-05-23T07:33:28ZKEMAMPUAN PEMANDU PROGRAM PLS GL ZOO DALAM MEMANFAATKAN MEDIA PEMBELAJARAN DI KEBUN RAYA KEBUN BINATANG (KRKB) GEMBIRA LOKA YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang : (1) Kemampuan pemandu program PLS GL zoo dalam memanfaatkan media pembelajaran di KRKB Gembira Loka, (2) Faktor pendukung serta faktor penghambat kemampuan pemandu program PLS GL zoo dalam memanfaatkan media pembelajaran di KRKB Gembira Loka Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Subjek dari penelitian ini adalah pengelola, pemandu, dan guru peserta didik yang menjadi peserta pembelajaran luar sekolah. Teknik pengumpulan data menggunakan Observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisi data yang digunakan yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Sedangkang keabsahan data yang digunakan adalah triangulasi sumber.
Hasil penelitian ini antara lain : (1) Kemampuan pemandu program PLS GL zoo dalam memanfaatkan media pembelajaran di KRKB Gembira Loka meliputi tiga aspek yaitu (a) To conduct yaitu melaksanakan program PLS GL zoo sesuai yang telah di tetapkan (b) To point out yaitu mengantarkan dan menjelaskan kepada peserta program PLS GL zoo tentang flora dan fauna (c) To infrom yaitu menjelaskan kepada peserta kegiatan PLS GL zoo tentang flora dan fauna yang mera lihat. Selain itu pemandu PLS GL zoo harus memiliki 3 aspek lain yaitu, (a) persiapan, yaitu tahap mempersiapkan seluruh alat, bahan serta SDM yang dibutuhkan untuk kepemanduan, (b) langkah-langkah yaitu tahapan-tahapan dalam melaksanakan kegiatan PLS GL zoo dan (c) evaluasi yaitu mengevaluasi persiapan dan kegiatan yang sudah dilakukan dalam program PLS GL zoo, (2) Faktor pendukung kemampuan pemandu program PLS GL zoo dalam memanfaatkan media pembelajaran adalah adanya kebijakan dari pemerintah, peserta yang antusias, kemampuan pemandu yang baik, dan materi pembelajaran yang sudah seseuai dengan kebutuhan peserta. Faktor penghambat kemampuan pemandu program PLS GL zoo dalam memanfaatkan media pembelajaran luar sekolah yaitu kurangnya sosialisasi program, kemampuan pemandu yang tidak sama, alat dan bahan yang terbatas, belum adanya inovasi program dan media pembelajaran, usia anak yang variatif.
Kata Kunci: Kemampuan Pemandu, PLS GL Zoo, Pembelajaran Luar SekolahRita Rita Andriani2017-05-23T07:29:37Z2019-01-30T14:11:22Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/49268This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/492682017-05-23T07:29:37ZPELAKSANAAN PEMBELAJARAN LUAR SEKOLAH DALAM MENANAMKAN NILAI KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN DAN SOSIAL DI KEBUN RAYA KEBUN BINATANG (KRKB) GEMBIRA LOKA YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) Pelaksanaan pembelajaran luar sekolah dalam menanamkan nilai karakter peduli ligkungan dan sosial di KRKB Gembira Loka, 2) Faktor pendukung serta faktor penghambat pelaksanaan pembelajaran luar sekolah dalam menanamkan nilai karakter peduli ligkungan dan sosial di KRKB Gembira Loka Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian yaitu bagian marketing, pemandu program, dan guru pendamping. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, dokumentasi dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif metode interaktif yang meliputi: pengumpulan, reduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data yang digunakan adalah triangulasi sumber.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: 1) Pelaksanaan pembelajaran luar sekolah dalam menanamkan nilai karakter peduli ligkungan dan sosial di KRKB Gembira Loka, yaitu berupa: kegiatan pembelajaran luar sekolah yang dimulai dari Penyambutan, bina suasana, tour de zoo, feeding time, hingga recalling. Upaya penanaman nilai karakter peduli lingkungan melalui kegiatan pembiasaan membuang sampah pada tempatnya, penanaman bibit, dan tentang pembelajaran flora dan fauna. Nilai karakter peduli sosialnya berupa pembiasaan bertindak santun, mampu bekerja sama, dan pembiasaan untuk menyayangi manusia dan makhluk hidup lain (flora dan fauna). 2) Faktor pendukung pelaksanaan pembelajaran luar sekolah dalam menanamkan nilai karakter peduli lingkungan dan sosial adalah pengalaman yang dimiliki oleh pemandu dan pengelola, dan usia peserta pembelajaran luar sekolah yang sebagian besar adalah usia emas, selain itu juga media pendukung seperti poster hingga bentuk pojok kreatif yang diberikan. Faktor penghambat pelaksanaan pelaksanaan pembelajaran luar sekolah dalam menamkan nilai karakter peduli lingkungan dan sosial dikarenakan pendidikan karakter belum terdapat kurikulum yang dirancang secara tertulis, belum terdapatnya indikator yang jalas dan tertulis, serta kemampuan pemandu dalam mengkondisikan dan menympaikan materi kepada peserta pembelajaran luar sekolah.
Kata Kunci: Pembelajaran Luar Sekolah, Penanaman Nilai Karakter Peduli Lingkungan dan Sosial, EkowisataHikmah Hikmah Kurrota ‘Ainin2017-05-23T07:25:10Z2019-01-30T14:11:19Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/49267This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/492672017-05-23T07:25:10ZLAYANAN PROGRAM PENDIDIKAN KETERAMPILAN MENJAHIT DI RUMAH PINTAR PIJOENGAN PEDUKUHAN DARAMAN DESA SRIMARTANI KABUPATEN BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) perencanaan, pelaksanaan layanan program pendidikan keterampilan di Rumah Pintar Pijoengan, 2) bentuk evaluasi dan hasil dari terselenggaranya layanan program pendidikan keterampilan di Rumah Pintar Pijoengan. 3) kendala yang di hadapi Rumah Pintar Pijoengan dalam perencanaan dan pelaksanaan layanan program pendidikan keterampilan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan lokasi penelitian di Rumah Pintar Pijoengan kecamatan Piyungan Kabupaten Bantul D.I Yogyakarta. Subyek penelitian ini terdiri dari ketua Rumah Pintar Pijoengan, tutor pada layanan program pendidikan keterampilan menjahit, 2 orang peserta didik yang mengikuti layanan program pendidikan keterampilan menjahit. Pengumpulan data penelitian dilakukan menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, hingga penarikan simpulan dan verifikasi. Triangulasi yang digunakan untuk menjelaskan keabsahan data, yaitu triangulasi sumber dan triangulasi teknik.
Hasil penelitian ini menujukkan bahwa: 1) jenis layanan program pendidikan keterampilan yang diselenggarakan Rumah Pintar Pijoengan dapat terlaksana karena adanya antusias dan sambutan yang baik dari warga masyarakat di dusun Daraman desa Srimartani. 2) diketahui bahwa proses perencanaan layanan program pendidikan keterampilan di Rumah Pintar Pijoengan dilakukan berdasarkan identifikasi kebutuhan, penyiapan rencana dan jadwal kegiatan bimbingan/pelatihan yang dituangkan dalam acuan pelaksanaan kegiatan, hingga sosialisasi dan koordinasi pelaksanaan kegiatan. Sedangkan untuk proses pelaksanaan layanan program pendidikan keterampilan dilakukan berdasarkan penyiapan sarana dan prasarana kegiatan layanan program pendidikan keterampilan, pendataan peserta didik, penentuan jadwal pelaksanaan kegiatan, pelaksanaan layanan program pendidikan keterampilan, hingga ujicoba atau tes pemahaman atau keterampilan peserta didik. 3) ada beberapa kendala yang dihadapi Rumah Pintar Pijoengan dalam perencanaan dan pelaksanaan layanan program pendidikan keterampilan, diantaranya kendala pendanaan, pembagian waktu pelaksanaan, kesadaran warga masyarakat, sarana dan prasarana penunjang, jumlah tutor. 4) bentuk evaluasi menggunakan instrumen yang berisikan aspek keterlibatan tutor selama pelaksanaan kegiatan, penilaian atas pencapaian pengetahuan dan pemahaman peserta didik selama mengikuti layanan program pendidikan keterampilan.
Kata Kunci: Perencanaan Program dan Pendidikan KeterampilanAnnisa Anisa Tri Afiatni2017-05-22T02:16:47Z2019-05-09T08:02:27Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/49249This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/492492017-05-22T02:16:47ZPemberdayaan Pedagang Pasar Tradisional dalam Pondok Komunitas Belajar di Sanggar Kegiatan Belajar Kabupaten WonogiriPenelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan: (1) pelaksanaan program pemberdayaan pedagang pasar tradisional dalam pondok komunitas belajar di SKB Kabupaten Wonogiri, (2) hasil program pemberdayaan pedagang pasar tradisional dalam pondok komunitas belajar di SKB Kabupaten Wonogiri, dan (3) faktor-faktor keberhasilan pemberdayaan pedagang pasar tradisional dalam pondok komunitas belajar di SKB Kabupaten Wonogiri.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode diskripsi. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Subyek penelitian ini adalah para pedagang pasar tradisional Pasar Wonogiri sebagai warga belajar, narasumber, dan penyelenggara program Pondok Komunitas Belajar. Teknik analisis data menggunakan 3 tahap yaitu reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Instrumen penelitian ini adalah peneliti yang dibantu dengan pedoman wawancara, pedoman dokumentasi, dan pedoman observasi. Pengesahan data dilakukan dengan teknik trianggulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) pelaksanaan program pondok komunitas belajar meliputi beberapa tahap yaitu a) Perencanaan/persiapan, perencanaan program dilakukan dengan menentukan kebutuhan sasaran program, penetapan jenis pelatihan, penentuan kepengurusan, penjaringan warga belajar, penentuan waktu dan tempat pelaksanaan, penentuan narasumber dan materi pembelajaran. penentuan jadwal kegiatan dan penentuan evaluasi kegiatan. b) Pelaksanaan, yaitu melaksanakan segala hal yang sudah direncanakan meliputi narasumber, warga belajar hingga penggunaan metode, media, dan strategi pembelajaran, c) Monitoring dan evaluasi, serta d) Tindak lanjut, berupa kegiatan konsultasi dan pembinaan. 2) Hasil program pemberdayaan pedagang pasar dalam pondok komunitas belajar meliputi beberapa tahap yaitu penambahan pengetahuan dan ketrampilan, adanya kesadaran untuk menambah pengetahuan dan ketrampilan, penambahan relasi, dan kegiatan usaha.3) Faktor-faktor keberhasilan program meliputi perencanaan program yang matang, motivasi belajar warga belajar yang tinggi, ketepatan materi dan metode pembelajaran, narasumber yang berkompeten dan penggunaan strategi pembelajaran yang tepat, dan sarana prasarana yang memadai.Marta Dwi Ningrum2017-05-10T08:51:32Z2019-01-29T12:22:04Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/49132This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/491322017-05-10T08:51:32ZPengaruh Budaya Organisasi, Disiplin Kerja, dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Pamong Belajar di SKB se-Daerah Istimewa YogyakartaPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh: (1) budaya organisasi terhadap kinerja pamong belajar, (2) disiplin kerja terhadap kinerja pamong belajar, (3) motivasi kerja terhadap kinerja pamong belajar, dan (4) budaya organisasi, disiplin kerja, dan motivasi kerja secara bersama-sama terhadap kinerja pamong belajar.
Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian dilakukan di SKB se-Daerah Istimewa Yogyakarta dimana populasinya adalah seluruh pamong belajar di SKB se-DIY dengan responden 35 orang, yang disebut juga dengan studi sensus. Penyusunan instrumen dibuat dalam bentuk angket, dengan jawaban berskala 1-4, terdiri atas 52 butir. Teknik analisis data yang digunakan adalah Uji persyaratan analisis (uji normalitas, uji linieritas, uji multikolinieritas) dan uji hipotesis.
Hasil penelitian adalah sebagai berikut: (1) terdapat pengaruh positif budaya organisasi terhadap kinerja pamong belajar, (2) terdapat pengaruh positif disiplin kerja terhadap kinerja pamong belajar, (3) terdapat pengaruh positif motivasi kerja terhadap kinerja pamong belajar, dan (4) terdapat pengaruh positif budaya organisasi, disiplin kerja dan motivasi kerja secara bersama-sama terhadap kinerja pamong belajar di SKB se-Daerah Istimewa Yogyakarta.Melsafaradila Melsafaradila2017-04-21T06:40:49Z2019-01-30T13:58:20Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/48878This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/488782017-04-21T06:40:49ZMODAL SOSIAL KADER DESA DALAM PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI DESA BANGUNJIWO KECAMATAN KASIHAN KABUPATEN BANTUL PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan: (1) proses pemberdayaan masyarakat, (2) pendayagunaan modal sosial oleh Kader Desa dalam program pemberdayaan masyarakat, dan (3) manfaat pendayagunaan modal sosial oleh Kader Desa dalam program pemberdayaan masyarakat.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis studi kasus. Setting penelitian yakni aktivitas Kader Desa Desa Bangunjiwo. Informan dalam penelitian ini adalah Kader Desa, tokoh masyarakat, dan masyarakat sasaran. Peneliti merupakan instrumen utama dalam penelitian yang dibantu dengan pedoman observasi, wawancara, dokumentasi, dan penggunaan Software Ucinet 6.0 untuk analisis jaringan. Teknik analisis data yang digunakan yakni pengumpulan data, reduksi, display data, dan penarikan kesimpulan. Teknik keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji konfirmability yaitu perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan dan triangulasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) program utama pemberdayaan masyarakat yang berjalan di Desa Bangunjiwo yakni Peran Pembantu Keluarga Berencana Desa (PPKBD), Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), dan Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK). Proses pemberdayaan masyarakat yang dilakukan di Desa Bangunjiwo terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Proses pelaksanaan program Posyandu telah berjalan dengan optimal, sampai pada tahapan peningkatan kesejahteraan kelompok. (2) modal sosial yang didayagunakan oleh Kader Desa yakni jaringan, kepercayaan, resiprositas, serta nilai dan norma. Keempat modal sosial tersebut berjalan dengan optimal karena adanya dukungan baik dari pemerintah desa, kelompok Kader Desa, maupun masyarakat sasaran. (3) modal sosial yang terbentuk dalam program pemberdayaan masyarakat memiliki manfaat terhadap modal manusia dan efektivitas dan efisiensi program, namun penggunaan modal sosial untuk meningkatkan sarana dan prasarana baru dilakukan dalam program Posyandu. Berdasarkan temuan yang telah disebutkan, maka perlu dilakukan pengembangan kualitas Kader Desa berbasis modal sosial yang terencana dan terintegrasi untuk menciptakan Kader Desa yang mampu melaksanakan program pemberdayaan dengan baik dan berkelanjutan.
Kata Kunci : Modal Sosial, Kader Desa, Pemberdayaan MasyarakatIin Iin Sawitri2017-04-21T06:36:28Z2019-01-30T13:58:15Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/48876This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/488762017-04-21T06:36:28ZAKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN LUAR SEKOLAH DI KEBUN RAYA KEBUN BINATANG (KRKB) GEMBIRA LOKA YOGYAKATAPenelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang: (1) aksesibilitas program pembelajaran luar sekolah, (2) faktor pendukung dan penghambat aksesibilitas program pembelajaran luar sekolah.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Subjek penelitian ini yaitu bagian marketing, pemandu program, dan guru pendamping. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, dokumentasi dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data komponensial secara induktif dengan metode interaktif yang meliputi: pengumpulan, reduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Sedangkan keabsahan data yang digunakan adalah trianggulasi sumber.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) aksesibilitas program PLS GL zoo terdiri dari pihak-pihak yang memiliki akses dan peranannya yaitu dinas pendidikan selaku pemberi izin, pengelola KRKB selaku pemegang kebijakan, Jurusan PLS selaku konseptor program dan penyedia SDM pemandu, sekolah selaku peserta program, serta media massa selaku penyebarluasan informasi; kebijakan dan strategi yang diterapkan yaitu potongan tarif, pemandu, dan membentuk bidang khusus; pelaksanaan program sudah sesuai dengan langkah-langkah dan mendapat tanggapan positif; serta upaya untuk memperluas aksesibilitas program yaitu membuat kebijakan baru, menjalin kerjasama, membuat buku informasi dan penambahan konten; (2) Faktor pendukung aksesibilitas program meliputi adanya kepedulian pihak mitra, kebijakan internal yang pro terhadap program, dan kebutuhan lembaga sekolah akan program pembelajaran luar sekolah. Faktor penghambat aksesibilitas program meliputi SDM pemandu yang statusnya masih mahasiswa, kebijakan sekolah, alokasi pendanaan pihak sekolah, dan lokasi.
Kata kunci: Aksesibilitas Program, Pembelajaran Luar Sekolah, Program PLS GL ZooRahmat Rahmat Dwi Sanjaya2017-04-21T06:33:17Z2019-01-30T13:58:11Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/48875This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/488752017-04-21T06:33:17ZPERAN BINA KELUARGA LANSIA (BKL) DALAM MENINGKATKAN KESEHATAN LANSIA MELALUI KEGIATAN TAMAN PENDIDIKAN LANSIA (TPL) DI RW 11 KEPUH KELURAHAN KLITREN KECAMATAN GONDOKUSUMAN KOTA YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang peran Bina Keluarga Lansia (BKL) dalam meningkatkan kesehatan lansia yang terdiri :1) peran keluarga lansia 2) peran kader lansia (3) faktor pendukung dan penghambat lansia dalam mengikuti kegiatan Taman Pendidikan Lansia (TPL).
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Informan ditentukan dengan cara Purpose Sampling. Informan terdiri dari 2 kader lansia, 5 lansia yang berusia 60 ke atas dan 5 keluarga yang mempunyai lansia. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian yang dibantu dengan pedoman observasi, pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah analisis interaktif dengan tiga komponen yang terdiri dari display data, reduksi data, dan pengambilan kesimpulan. Triangulasi sumber dilakukan untuk memperoleh keabsahan data..
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) keluarga berperan sebagai motivator, memberikan kasih sayang dan perhatian kepada lansia, memperhatikan pola makan, kesehatan, kebersihan, kenyamanan, bahkan menyempatkan waktu untuk antar-jemput ke tempat kegiatan TPL 2) peran dari kader lansia dalam meningkatkan kesehatan lansia adalah kader sebagai motivator, mendampingi lansia saat kegiatan, dan melakukan pemeriksaan tensi serta berat badan. 3) Faktor pendukung lansia dalam mengikuti kegiatan adalah adanya kemauan dari dalam diri lansia,dukungan keluarga, keaktifan kader dan rasa solidaritas yang tinggi. Sedangkan faktor penghambatnya disebabakn oleh beberapa faktor, yaitu faktor umur yang sudah lanjut, kurangnya motivasi dari keluarga dan lingkungan sekitar, serta kurangnya kesadaran di dalam diri lansia.
Kata kunci : keluarga, lansia, kesehatanCitra Citra Dwi Oktavia Saputri2017-04-17T07:19:08Z2019-01-30T13:52:07Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/48760This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/487602017-04-17T07:19:08ZPARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN DESA WISATA KEBONAGUNG DI IMOGIRI BANTUL YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang : (1) kegiatan pengembangan Desa Wisata Kebonagung Di Imogiri, Bantul, Yogyakarta, (2) partisipasi masyarakat dalam pengembangan Desa Wisata Kebonagung, dan (3) faktor pendukung dan faktor penghambat partisipasi masyarakat dalam pengembangan Desa Wisata Kebonagung di Imogiri, Bantul, Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengambilan subyek penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling yang meliputi pengurus Desa Wisata Kebonagung, POKDARWIS, pemilik homestay, tokoh masyarakat, dan masyarakat Desa Wisata Kebonagung. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dalam analisis data dilakukan melalui tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data penelitian dengan menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) kegiatan pengembangan Desa Wisata Kebonagung meliputi obyek dan daya tarik wisata, prasarana wisata, sarana wisata, tata laksana/infrastruktur, dan masyarakat/lingkungan sosial, (2) terdapat partisipasi masyarakat dalam pengembangan Desa Wisata Kebonagung namun belum berjalan secara optimal/maksimal. Partisipasi tersebut terdiri dari macam partisipasi dan bentuk partisipasi. Dalam macam partisipasi, yang dilakukan masyarakat Desa Kebonagung yaitu (a) tidak terdapat partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan, (b) partisipasi dalam pelaksanaan, masyarakat telah ikut berpartisipasi dalam setiap kegiatan desa wisata, (c) partisipasi dalam pengambilan manfaat dengan didapatkannya keuntungan financial, (d) partisipasi dalam evaluasi dalam dua hal yaitu ekstern dan intern. Dalam bentuk partisipasi, yang dilakukan adalah (a) tidak adanya partisipasi dalam bentuk pikiran, (b) partisipasi dalam bentuk tenaga diberikan masyarakat dalam setiap kegiatan, (c) partisipasi dalam bentuk pikiran dan tenaga belum ada karena bagi masyarakat partisipasi hanya sebatas tenaga dalam setiap kegiatan, (d) partisipasi dalam bentuk keahlian juga minim karena keahlian masyarakat berbeda dalam setiap bidangnya, (3) faktor pendukung partisipasi masyarakat dalam pengembangan Desa Wisata Kebonagung antara lain: kepedulian masyarakat, rasa optimis dan semangat, dan potensi desa yang dapat dimanfaatkan. Sedangkan faktor penghambatnya antara lain: minim pendanaan, kurang ada partisipasi pemerintah desa , dan kurang ada regenerasi.
Kata Kunci : Partisipasi masyarakat, pengembangan desa wisata, desa wisataAnnisaa Annisaa Nur Widyastuti2017-04-17T06:41:17Z2019-01-30T13:52:02Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/48759This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/487592017-04-17T06:41:17ZPENGELOLAAN PROGRAM LAYANAN KONSULTASI
KESEJAHTERAAN KELUARGA PADA KELUARGA BERMASALAH DI LEMBAGA KONSULTASI KESEJAHTERAAN KELUARGA
(LK3) SEKARSARI YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan : (1) pengelolaan program layanan konsultasi kesejahteraan keluarga pada keluarga bermasalah di LK3 Sekarsari. (2) Faktor pendukung dan penghambat pengelolaan program layanan konsultasi kesejahteraan keluarga pada keluarga bermasalah di LK3 Sekarsari dan (3) Hasil pengelolaan program layanan konsultasi kesejahteraan keluarga pada keluarga bermasalah di LK3 Sekarsari Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Subyek penelitian ini adalah pengurus, anggota tim profesional dan klien di LK3 Sekarsari. Penentuan subyek dilakukan dengan teknik pengambilan sampel secara bertujuan (purposive sampling). Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Teknik yang diguakan untuk menjelaskan keabsahan data adalah dengan menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Pengelolaan program layanan konsultasi kesejahteraan keluarga di LK3 Sekarsari melalui beberapa tahapan yaitu perencanaan dengan melakukan rapat rutin secara internal dan eksternal, pengorganisasian dengan penyusunan struktur organisasi dan pembagian kerja, pelaksanaan dengan berdasarkan SOP dan kebutuhan klien, koordinasi baik itu secara internal lembaga dan menjalin jejaring kerja, serta pengawasan yang dilakukan oleh pemimpin lembaga dan dinas sosial. (2) Faktor pendukung yaitu : (a) dukungan dari mitra kerja dan instansi terkait, (b) pelayanan yang baik, (c) komitmen dan dukungan dari pengurus dan tim profesional. (3) Faktor penghambat yang mempengaruhi pengelolaan adalah terbatasnya sarana penunjang kegiatan. (4) Hasil pengelolaan program layanan yang diterima oleh klien belum sepenuhnya mampu mempertahankan keutuhan keluarga yang dibuktikan dengan penyelesaian kasus oleh LK3 Sekarsari yang masih banyak mengarah ke perceraian.
Kata Kunci : Pengelolaan Program, Pelayanan Sosial, Keluarga, LK3Ribka Ribka Ambarwati2017-04-17T06:23:36Z2019-01-30T13:51:58Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/48757This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/487572017-04-17T06:23:36ZPEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM KELOMPOK BELAJAR RIAS PENGANTIN DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
(Studi Kasus di SKB Temanggung, Jawa Tengah)Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mendeskripsikan pelaksanaan pemberdayaan perempuan melalui program kelompok belajar rias pengantin untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga peserta pelatihan di SKB Temanggung. 2) Dampak program pemberdayaan perempuan kelompok belajar rias pengantin untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga peserta didik di kabupaten Temanggung 3) Faktor penghambat dan faktor pendukung pemberdayaan perempuan melalui kejar rias pengantin untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga peserta didik di SKB Temanggung.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah pengelola, pendidik dan peserta program ketrampilan tata rias. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian yang di bantu oleh pedoman wawancara, pedoman observasi, dan pedoman dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah display data, reduksi data, dan pengambilan kesimpulan. Trianggulasi yang dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan trianggulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Pelaksanaan program keterampilan tata rias pengantin yang dilakukan di SKB Temanggung membantu perempuan untuk mampu meningkatkan kesejahteraan keluarga melalui keterampilan 2) Dampak program keterampilan tata rias pengantin yaitu bagi peserta pelatihan dapat menambah keterampilan sehingga bisa membuka peluang usaha serta membuat kesehjateraan lebih mandiri, rasa kepuasan dari pengelola dan instruktur melihat peserta didiknya berhasil di masyarakat 3) Faktor pendukung keterampilan tata rias yaitu tanggapan yang positif dari perempuan yang di SKB Temanggung akan menjadi binaan SKB Temanggung yang akan mampu menjadikan saranan untuk meningkatkan kesejahteraan masayarakat. Faktor penghambat jarak tempuh ke tempat pelatihan yang jauh.
Kata Kunci: Pemberdayaan Perempuan, Tatarias Pengantin, Kesejahteraan Keluarga.Adi Adi Ehtiawan2017-04-17T06:17:14Z2019-01-30T13:51:54Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/48756This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/487562017-04-17T06:17:14ZPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI RUMAH SINGGAH GIRLAN NUSANTARA WILAYAH PRAMBANAN SLEMANPenelitian ini bertujuan: (1) Mendeskripsikan factor penyebab seseorang menjadi anak jalanan (2) Mendeskripsikan bentuk-bentuk kegiatan yang dilakukan Rumah Singgah dalam memberdayakan anak jalanan
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian ini adalah pengelola Rumah Singgah Girlan Nusantara, dan anak jalanan yang mengikuti kegiatan pemberdayaan yang dilakukan oleh Rumah Singgah Girlana Nusantara.. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian yang dibantu oleh pedoman observasi, pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah display data, reduksi data, dan pengambilan kesimpulan. Trianggulasi yang digunakan untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan sumber dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan berbagai sumber/ narasumber dalam mencari informasi yang dibutuhkan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) factor penyebab seseorang lebih memilih hidup dan bekerja di jalan adalah factor ekonomi yang berhubungan dengan kemisikinan, factor ingin bebas dan factor tuntutan gaya hidup. (2) Program Pemberdayaan yang dilakukan oleh Rumah Singgah Girlan Nusanatara dalam memberdayakan anak jalanan meliputi bidang pendidikan yang mencakup pkbm dan beasiswa, bidang vocational training dengan pemberian pelatihan ketrampilan, bidang kesehatan, bidang advokasi yang mencakup layanan hukum, pernikahan dan adopsi, serta pemberian modal usaha bagi anak jalanan
Kata kunci: Pemberdayaan, anak jalanan, Pemberdayaan anak jalanan di Rumah SinggahNur Nur Fitriyani2017-04-11T01:51:31Z2019-01-30T13:44:21Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/48594This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/485942017-04-11T01:51:31ZPENDAMPINGAN ANAK DALAM KELUARGA DI TK PERTIWI KEBASEN KABUPATEN BANYUMASPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan : 1) bentuk pendampingan anak dalam keluarga di TK Pertiwi Kebasen, 2) faktor pendukung dan faktor penghambat pada pendampingan anak di dalam keluarga di TK Pertiwi Kebasen.
penelitian ini menggunakan penelitian pendekatan deskriptif kualitatif dengan lokasi penelitian di TK Pertiwi Kebasen. Subyek penelitian ini adalah Kepala Sekolah TK Pertiwi Kebasen, orang tua/wali siswa di TK Pertiwi Kebasen, dan siswa di TK Pertiwi Kebasen. Pengumpulan data dilakukan menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan dan verifikasi. Triangulasi yang digunakan untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) bentuk pendampingan anak dalam keluarga meliput dalam sikap, berperilaku, berbicara, belajar, dan beribadah. bentuk pendampingan bersikap seperti membiasakan anak bersikap yang baik atau terpuji dan memberikan pengertian mengenai sikap yang tidak boleh dilakukan dan dibiasakan oleh anak, dan mengawasi anak dalam kehidupan sehari-hari. Bentuk pendampingan perilaku seperti mengajari anak untuk menghormati orang yang lebih tua, berperilaku sopan, disiplin, jujur, tanggung jawab. Pendampingan dalam berbicara seperti tidak menghardik anak, dan mengajak anak bercerita mengenai hal yang dialami anak. Pendampingan belajar seperti mendampingi anak saat belajar dengan mengenal angka, huruf, belajar berhitung dan membaca serta mengikutsertakan anak dalam kegiatan les. Pendampingan beribadah seperti mengajari anak cara sholat, mengaji, menghafal doa sehari – hari serta dengan memasukkan anak ke TPA. Cara pendampingan anak dilakukan dengan memberikan contoh yang baik (keteladanan), membangun rasa empati (peduli dan berbagi), memberikan kepercayaan, menumbuhkan motivasi, menciptakan kebersamaan, memberi rasa tanggungjawab, dan memberi penghargaan/penguatan. 2) Faktor pendukung pendampingan anak di dalam keluarga di TK Pertiwi Kebasen yaitu faktor kesabaran orang tua dan Partisipasi anak dalam kegiatan pendampingan. Sementara faktor penghambatnya yaitu jadwal kegiatan pendampingan kurang teratur, ariasi kegiatan yang sedikit dan lingkungan sekitar anak.
Kata kunci : pendampingan anak, keluargaAprilia Apriliana Ega Saputri2017-04-10T01:15:59Z2019-01-30T13:44:24Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/48596This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/485962017-04-10T01:15:59ZPEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM KREATIVITAS DI RUMAH BELAJAR MODERN DESA BANGUNHARJO SEWON BANTULPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) pemberdayaan masyarakat melalui program kreativitas (2) hasil yang dicapai dari pemberdayaan masyarakat melalui program kreativitas, (3) faktor pendukung dan penghambat pemberdayaan masyarakat melalui program kreativitas di Rumah Belajar Modern.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Pemilihan subjek penelitian dengan teknik purposive. Subjek penelitian ini adalah pengelola RBM, tutor, serta peserta program. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi yang dilengkapi dengan daftar pertanyaan. Analisis data dilakukan melalui tahap pengumpulan data, reduksi data, display data, dan verifikasi serta penarikan kesimpulan. Peneliti mengecek keabsahan data dengan menggunakan trianggulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pemberdayaan masyarakat melalui program kreativitas dilakukan melalui beberapa tahap, terdiri dari tahap persiapan, pelaksanaan dan evaluasi (2) hasil yang dicapai dari pemberdayaan masyarakat melalui program kreativitas adalah adanya peningkatan keterampilan yang dirasakan oleh peserta, para peserta mampu menerapkan ilmu yang diperoleh, dan program kreativitas mampu mendorong para peserta menjadi pelaku usaha (3) Faktor pendukung program adalah adanya antusiasme peserta dan prasarana pelatihan yang memadai. Adapun faktor penghambat yaitu keadaan ruang aula yang masih digunakan untuk menyimpan barang-barang sehingga kurang bisa menampung dengan baik dan jumlah jam pembelajaran yang masih kurang .
Kata kunci : pemberdayaan masyarakat, program kreativitas, RBMFada Intifada Gempur Yahudi2017-04-10T00:43:38Z2019-01-30T13:44:18Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/48592This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/485922017-04-10T00:43:38ZPEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN MINA PERSADA (KBI-MP) DI DUSUN PACAR DESA TIMBULHARJO KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTULPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pemberdayaan masyarakat dan mendeskripsikan dampak perekonomian yang ada didalam kelompok budidaya ikan mina persada (KBI-MP).
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Subjek dalam penelitian ini yaitu pengurus kelompok, anggota kelompok serta masyarakat.pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi partisipatif, serta dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan. Keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah trianggulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) proses pemberdayaan yang dilakukan didalam Kelompok Budidaya Ikan Mina Persada meliputi penyadaran, pengkapasitasan, serta pendayaan. Perintis pembentukan kelompok melakukan sosialisasi dan diskusi bersama masyarakat tentang pentingnya pemberdayaan sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan. (2) faktor penghambat pelaksanaan Kelompok Budidaya Ikan Mina Persada diantaranya cuaca yang tidak bisa diprediksi, hama dan penyakit yang menghambat perkembangan ikan, karakter sebagian anggota terkadang menghambat dalam pengelolaan kelompok, rendahnya pemahaman anggota tentang budidaya dan perawatan ikan yang belum maksimal. Faktor pendukung pelaksana diantaranya memiliki kemauan untuk maju, pengurus dan anggota memiliki semangat dan optimis untuk mencapai keberhasilan, adanya keterlibatan langsung dalam pelaksanaan kegiatan dan bekerjasama antara pengurus dan anggota, adanya dukungan dari pihak desa dan pemerintah, ketersediaan lahan yang luas dan air yang cukup melimpah sehingga pengairan mudah. (3) dampak dari segi ekonomi bagi anggota dan pengurus kelompok, menambah pendapatan dan membantu ekonomi keluarga, memberikan motivasi usaha dan membuka lapangan pekerjaan baru. Sedangkan bagi masyarakat setempat, masyarakat ikut merasakan hasil khususnya dalam hal konsumsi ikan masyarakat dapat membeli ikan dengan harga terjangkau sehingga menghemat pengeluaran masyarakat setempat. Tidak hanya itu masyarakat yang dekat dengan kolam terkadang juga mendapatkan ikan hasil panen yang diberikan secara gratis oleh kelompok.
Kata Kunci : pemberdayaan masyarakat, kelompokRizal Rizal Latief2017-04-04T07:28:35Z2019-01-29T12:15:07Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/48473This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/484732017-04-04T07:28:35ZPelaksanaan Program Pendidikan Kecakapan Hidup Pada Lembaga Pemerintah dan SwastaPenelitian ini bertujuan mendeskripsikan pelaksanaan, hasil, faktor penghambat dan faktor pendukung program pendidikan kecakapan hidup pada lembaga pemerintah dan swasta di Kota Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan model evaluasi program objective – oriented. Subyek penelitian ini adalah penyelenggara, instruktur dan peserta/alumni program pendidikan kecakapan hidup. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara, dokumentasi, dan observasi. Selanjutnya, data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis data kualitatif yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Guna diperoleh keabsahan data dilakukan trianggulasi sumber.
Hasil penelitian sebagai berikut. 1) Pelaksanaan program pendidikan kecakapan hidup pada lembaga pemerintah dan swasta menunjukkan pada komponen perencanaan dilakukan pihak penyelenggara program dan instruktur, akan tetapi belum melibatkan semua peserta, dan evaluasi program dalam kategori sudah terlaksana dan sesuai tujuan yang dicapai. 2) Hasil program pendidikan kecakapan hidup pada lembaga pemerintah dan swasta menghasilkan dengan ranah keterampilan dan pengetahuan yang baik dan terampil. 3) Faktor pendukung meliputi dari dana dan peserta. Anggaran dana memadai dan mencukupi fasilitas pelaksanaan program pendidikan kecakapan hidup serta tepat sasaran program pada peserta yang telah mengikuti dari penyeleksian hingga penutup. 4) Faktor penghambat meliputi: fasilitas sarana prasarana yang terbatas, dan jumlah pendidik yang terbatas.Masyitha Ramadhani2017-03-23T06:35:08Z2019-05-09T08:01:10Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/48269This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/482692017-03-23T06:35:08ZImplementasi Pembangunan Desa Wisata Batik Desa Babagan, Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang.Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan implementasi pembangunan desa wisata batik Desa Babagan, Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang dengan fokus penelitian (1) proses pembangunan desa wisata batik, (2) wujud partisipasi dalam pembangunan, (3) faktor pendukung dan penghambat, dan (4) dampak dari pembangunan desa wisata batik.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Subyek penelitian adalah pengrajin batik dan kepala desa, sedangkan sebagai informan adalah pembatik, tokoh masyarakat, ketua dewan kerajinan nasional daerah (dekranasda), dan CEO BNI. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Keabsahan data hasil penelitian menggunakan teknik triangulasi sumber, metode dan teori. Teknik analisis data melalui tahapan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.
Hasil penelitian adalah sebagai berikut. (1) Proses pembangunan dari perencanaan telah adanya aktivitas membatik di Desa Babagan yang dike lola oleh kelompok sadar wisata (pokdarwis) yang didukung dengan kontribusi besar oleh pihak BNI melalui program CSR -nya. Pelaksanaan pembangunan terciptanya interaksi antara pengrajin dan pembatik yang terjalin hubungan patron-klien, struktur sosialnya me nunjukkan hubungan kebergantungan, terbentuknya jalinan kerjasama antar pengrajin batik dengan memanfaatkan showroom batik, terjadinya aktivitas kewirausahaan sosial dan masyarakat Desa Babagan dapat dikatakan sebagai masyarakat wirausaha. (2) Wujud partisipasi bersumber dari masyarakat lokal dalam bentuk materi, ide dan tenaga. Sedangkan partisipasi sistem sosial di luar masyarakat bersumber dari pemerintah daerah, pihak BNI, masyarakat secara umum dan Metro TV. (3) Faktor pendukung internal berupa daya dukung fisik dan akses yang representatif, daya dukung sosial, budaya, dan ekonomi. Faktor pendukung eksternal berupa regulasi pemakaian pakaian batik, fasilitas pameran, pelibatan pengrajin batik dalam beberapa kegiatan batik, adanya hari batik nasion al, dan UNESCO yang telah menetapkan batik sebagai warisan budaya yang harus dilestarikan. Faktor penghambat internal berupa kondisi fluktuatif permintaan batik, tidak semua warga setempat bisa membatik, kelemahan akses modal dalam jumlah besar, rendahnya motivasi anak muda dalam berwirausaha dan belum optimalnya pokdarwis. (4) Dampak secara fisik adanya peningkatan infrastruktur penunjang desa wisata batik seperti gapura desa, showroom, toko- toko batik, plang-plang petunjuk arah pengrajin batik beserta pla ng keterangan lain, saluran pembuangan limbah batik, dan jalan desa yang telah teraspal. Sedangkan dampak nonfisik terdapatnya peningkatan yang terdiri dari segi pendidikan, ekonomi, sosial dan budaya.Mu'arifuddin Mu'arifuddiin2017-03-13T08:30:12Z2019-01-30T13:32:51Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/47905This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/479052017-03-13T08:30:12ZKEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DINIYAH DI PONDOK PESANTREN WAHID HASYIM SLEMAN YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan: 1) Bentuk Pelaksanaan Madrasah Diniyah; 2) Kepemimpinan Kepala Madrasah Diniyah; 3)Faktor pendukung dan penghambat Kepemimpinan Kepala Madrasah Diniyah.
Penelitian ini merupakan penelitian Kualitatif deskriptif. Informan penelitian adalah Kepala Madrasah Diniyah, Ustadz/pengelola Madrasah Diniyah, Pengurus, dan Santri di Pondok Pesantren Wahid Hasyim. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun tehnik yang digunahkan dalam analisis data adalah display data, reduksi data dan pengambilan kesimpulan. Trianggulasi yang dilakukan dengan menggunahkan trianggulasi sumber
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Madrasah Diniyah merupakan lembaga pendidikan nonformal pesantren tingkat dasar dan menengah dengan kurikulum agama islam yang diajarkan melalui Kutubut tsurat. Mempunyai 4 jenjang jenjang pendidikan yaitu i’dadiyah(dasar), ula (awal), wustha(menengah) dan ulya (tinggi). 2) Kepala Madrasah Diniyah cenderung menggunakan kepemimpinan parsitipatif yang lebih mengutamakan musyawarah serta merangkul setiap anggotanya. Komunikasi yang digunakan ada 2 cara yaitu global dan individual. Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Madrasah Diniyah santai tetapi serius dan juga dikenal disiplin. 3) Faktor pendukung: Madrasah Diniyah berada di lingkungan pesantren, adanya kerjasama yang baik antar lembaga, para ustadz berlatar pendidikan yang bagus, tingkat kepercayaaan santri dan pihak lain yang tinggi. Faktor penghambat: gedung merupakan milik yayasan yang digunakan bersama oleh semua lembaga, itu masih adanya rasa pekewuh terhadap santri senior dan terdapat beberapa santri yang juga aktif di lembaga lain
Kata kunci : Kepemimpinan, Madrasah DiniyahFaisal M. Faisal2017-03-13T06:06:47Z2019-01-30T13:32:45Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/47898This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/478982017-03-13T06:06:47ZPOLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN NILAI MORAL PADA ANAK DI DESA WINONG KECAMATAN BAWANG KABUPATEN BANJARNEGARA (STUDI KASUS KELUARGA PEMULUNGPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang 1) Pola asuh orang tua keluarga pemulung dalam menanamkan nilai moral pada anak. 2) Faktor penghambat dan faktor pendorong orang tua keluarga pemulung dalam menanamkan nilai moral pada anak khususnya keluarga pemulung di Desa Winong Kecamatan Bawang Kabupaten Banjarnegara.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian dalam penelitian ini meliputi 5 keluarga pemulung yang mempunyai anak umur 0 - 18 tahun di Desa Winong Kecamatan Bawang Kabupaten Banjarnegara. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan melalui tahap pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Uji keabsahan data penelitian ini dengan menggunakan teknik triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) Dari 5 (lima) keluarga pemulung di Desa Winong, Kecamatan Bawang, Kabupaten Banjarnegara, 3 (tiga) keluarga pemulung mengarah pada pola asuh permisif. Sedangkan 2 (dua) keluarga diantaranya menggunakan pola asuh demokratis. Pola asuh demokratis ditandai dengan adanya sikap terbuka antara orang tua dengan anaknya, menghargai setiap pendapat anak, memusyawarahkan dengan anak untuk keputusan yang baik. Sedangkan pola asuh permisif ditandai dengan orang tua memberikan kebebasan secara mutlak kepada anak dalam bertindak tanpa ada arahan, orang tua terkesan membiarkan anak tanpa pengawasan untuk anak. 2) Faktor Penghambat : a). Pengalaman pola asuh orang tua b). Lingkungan tempat tinggal c). Sikap orang tua yang belum sesuai nilai moral. Sedangkan Faktor Pendorong : a) Adanya TPQ di lingkungan tempat tinggal dan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang didapatkan di sekolah.
Kata Kunci : Pola Asuh, Nilai Moral, AnakTutik Hidayati Tutik Hidayati2017-02-27T06:56:47Z2019-01-30T13:26:41Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/47492This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/474922017-02-27T06:56:47ZPERAN KARANG TARUNA DALAM PEMBERDAYAAN PEMUDA MELALUI PELATIHAN KARAWITAN GAMELAN JAWA DUSUN PLUMBON KELURAHAN NGADIREJO KECAMATAN EROMOKO WONOGIRIPenelitian ini bertujuan mendeskripsikan: (1) Peran Karang Taruna dalam pemberdayaan pemuda melalui pelatihan karawitan gamelan jawa oleh Karang Taruna Milik Anak Plumbon Sejati (MAPS) 03; (2).Poses pemberdayaan pemuda melalui karawitan gamelan jawa oleh Karang Taruna Milik Anak Plumbon Sejati (MAPS) 03; (3) Faktor penghambat maupun faktor pendukung pemberdayaan pemuda melalui pelatihan karawitan gamelan jawa oleh Karang Taruna MAPS 03 di Dusun Plumbon.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan subjek penelitian adalah pengurus, anggota dan tokoh masyarakat. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan. Trianggulasi yang digunakan dalam keabsahan data menggunakan trianggulasi sumber dan metode.
Hasil penelitian menunjukkan : (1) peran Karang Taruna dalam program pemberdayaan melalui pelatihan karawitan gamelan jawa ini adalah sebagai media dan fasilitasi kelompok (group facilitation) ; (2) proses pemberdayaan pemuda melalui karawitan gamelan jawa meliputi tahap perencanaan kegiatan yaitu dengan penyusunan jadwal dan sosialisasi. Tahap pelaksanaan meliputi kegiatan pelatihan. Tahap evaluasi meliputi diskusi dan sharing; (3) faktor pendukung khususnya dari orang tua dan masyarakat pada umumnya. Faktor penghambat rasa malas dan jam belajar pelatihan.
Kata kunci : peran karang taruna, pemberdayaan pemuda, pelatihanRiris Riris Arifianto2017-01-27T01:19:35Z2019-01-30T13:06:53Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/46519This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/465192017-01-27T01:19:35ZIMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PKBM BERBASIS BUDAYA GUNA MENDUKUNG PELESTARIAN BUDAYA DI PKBM WIRATAMA YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Implementasi pembelajaran PKBM berbasis budaya dengan cara mendeskripsikan proses pelaksanaan kegiatan, faktor pendukung dan faktor penghambat PKBM berbasis budaya guna mendukung pelestarian budaya di PKBM Wiratama Yogyakarta.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik pengamatan atau observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan subyek ketua PKBM, pengelola, tutor dan warga belajar. Pembuktian keabsahan data menggunakan teknik trianggulasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif dengan langkah pengumpulan data, reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian yang diperoleh dalam penelitian ini adalah: (1) Implementasi pembelajaran pendidikan berbasis budaya di PKBM Wirtama yang terdiri dari; (a) Persiapan dalam pembelajaran pendidikan berbasis budaya, merencanakan proses pelaksanaan pembelajaran membatik (b) Pelaksanaan pendidikan berbasis budaya dalam hal ini adalah membatik dimulai dengan cara tutor menyampaikan materi tentang membatik baik secara materi maupun praktik. Tutor menjelaskan tentang materi dan media yang digunakan dalam pembelajaran, serta mendampingi warga belajar dalam proses pembelajaran yang sedang berlangsung. (c) Evaluasi dilaksanakan diakhir pembelajaran pendidikan berbasis budaya dilakukan dengan cara berdiskusi mengenai permasalahan yang sedang dihadapi serta mencari solusi permasalahan. (2) faktor pendukung pelaksanaan pendidikan berbasis budaya di PKBM Wiratama adalah sebagai berikut: kompetensi tutor yang memadai dalam melaksanakan pembelajaran membatik, strategi pelaksanaan pembelajaran yang sesuai dengan situasi dan kondisi warga belajar, sarana dan prasana pembelajaran yang sudah tersedia. Faktor penghambat pelaksanaan pendidikan berbasis budaya di PKBM Wiratama adalah kurangnya dana untuk membeli alat dan bahan keperluan untuk pembelajaran dan cuaca buruk atau hujan.
Kata Kunci: Membatik, Pendidikan Berbasis budaya, Penelitian, PKBMNoni Feliani Noni Feliani2017-01-27T01:15:31Z2019-01-30T13:06:48Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/46518This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/465182017-01-27T01:15:31ZPELAKSANAAN PENDIDIKAN KEORANGTUAAN PARENTING DI PAUD TERPADU YAYASAN PUTRA PUTRI GODEAN, SLEMAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) pelaksanaan program parenting, 2) faktor pendukung pelaksanaan program parenting 3) faktor apakah yang menghambat pelaksanaan program parenting yang ada di Paud Terpadu Yayasan Putra Putri Godean.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode studi kasus, dan mengambil lokasi di Jalan Sokonilo, godean, Sleman, Yogyakarta. Subyek dalam penelitian ini adalah Pendidik, tenaga kependidikan dan orangtua siswa Paud terpadu yayasan putra putri godean. Pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian, yang dibantu dengan pedoman observasi, dokumentasi, dan wawancara. Teknik yang digunakan dalam melakukan analisis data adalah reduksi data, penyajian data, dan pengambilan kesimpulan.Keabsahan data yang dilakukan untuk menjelaskan data dengan menggunakan triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Proses pelaksanaan program parenting dibagi menjadi dua kelompok yaitu program terencana yang terdiri dari pojok gizi dan kelas parenting, sementara program insidental yaitu konsultasi orangtua dan kunjungan rumah. 2) Faktor pendukung Faktor internal antara lain komitmen pendidik dan tenaga kependidikan dalam menjalakan program didukung dengan tersedianya sarana dan prasarana yang memadai serta turut aktifnya orangtua. 3) Faktor penghambat untuk kelas parenting yaitu waktu pelaksanaan yang belum pasti, sehingga sering terjadi kemunduran dari target semula dan kekurangan SDM.
Kata kunci: program parenting, Paud Putra Putri Godean.Kholisatul Nurjanah Kholisatul Nurjanah2017-01-19T02:14:11Z2019-01-30T12:55:11Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/46197This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/461972017-01-19T02:14:11ZDAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP MENJAHIT TERHADAP AKTIVITAS WIRAUSAHA WARGA BELAJAR DI LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN (LKP)AR-RUM YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Pelaksanaan program pendidikan kecakapan hidup menjahit (2) Hasil pelaksanaan program pendidikan kecakapan hidup menjahit. (3) Dampak pelaksanaan program pendidikan kecakapan hidup menjahit terhadap aktivitas wirausaha warga belajar. (4) Faktor yang mempengaruhi program pendidikan kecakapan hidup menjahit terhadap aktivitas wirausaha warga belajar.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif kualitatif. Informan penelitian yaitu pengelola, instruktur menjahit dan warga belajar pendidikan kecakapan hidup menjahit. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data menggunakan trianggulasi sumber.
Hasil penelitian ini diantaranya yaitu : (1) Pelaksanaan program pendidikan kecakapan hidup menjahit di LKP AR-RUM (2) Hasil pelaksanaan program pendidikan kecakapan hidup menjahit mencakup peningkatan pengetahuan, hasil produk, kecakapan personal, kecakapan sosial, kecakapan akademik, dan kecakapan vokasioanal. (3) Dampak ekonomi program pendidikan kecakapan hidup menjahit yaitu berkurangnya jumlah pengeluaran. Sedangkan dampak sosial yaitu perubahan perilaku, keterampilan, sikap, pengetahuan, status atau perubahan sosial, dan interaksi sosial warga belajar terhadap orang lain dan masyarakat luas. (4) Faktor pendukung yaitu adanya sarana prasarana yang lengkap, instruktur yang berkompeten dan pengalaman, situasi dan lingkungan yang kondusif. Faktor penghambat yaitu usia warga belajar yang berbeda, kemampuan instruktur yang kurang maksimal, dan kemampuan warga belajar yang berbeda, tidak adanya keberanian untuk membuka usaha, dan tidak adanya dana untuk membuka usaha.
Kata kunci : hasil program PKH, dampak program PKH, faktor PKHAnggrita Anggrita Kumidaninggar2017-01-13T01:24:45Z2019-01-30T12:41:52Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/45756This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/457562017-01-13T01:24:45ZPERAN ORANG TUA DALAM MENCEGAH KENAKALAN REMAJA DESA GINTUNGAN KECAMATAN GEBANG KABUPATEN PURWOREJOPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Peran orang tua dalam mencegah terjadinya kenakalan remaja di Desa Gintungan Kecamatan Gebang Kabupaten Purworejo, (2) Faktor yang menyebabkan timbulnya kenakalan remaja di Desa Gintungan Kecamatan Gebang Kabupaten Purworejo.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini yaitu: 5 orang tua yang mempunyai anak remaja berumur 14 sampai 21 tahun, 5 remaja yang berumur 14 sampai 21 tahun, dan 5 tokoh masyarakat yang bertempat tinggal di Desa Gintungan Kecamatan Gebang Kabupaten Purworejo. Objek penelitian ini meliputi: peran orang tua dan faktor yang menyebabkan kenakalan remaja. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Trianggulasi yang digunakan untuk menjelaskan keabsahan data dengan trianggulasi menggunakan sumber dan metode.
Hasil penelitian ini menunjukan: (1) orang tua di Desa Gintungan Kecamatan Gebang Kabupaten Purworejo sudah menjalankan perannya sebagai pendidik, peran sebagai pendorong, peran sebagai teman, peran sebagai konselor, peran sebagai komunikator tetapi orang tua masih belum bisa menjalankan perannya sebagai panutan dan peran sebagai pengawas dikarenakan orang tua belum bisa menjalankan beribadah bersama-sama, belum bisa menjadi teladan untuk anak dan belum bisa memantau aktivitas bersama teman-temannya (2) faktor yang menyebabkan timbulnya kenakalan remaja di Desa Gintungan Kecamatan Gebang Kabupaten Purworejo adalah karena faktor diri sendiri karena remaja masih mempunyai kontrol diri yang lemah, faktor rumah tangga bahwa lingkungan keluarga yang dialami oleh remaja yang menyimpang dikarenakan kondisi ekonomi dan kesibukan orang tua sehingga mempengaruhi tingkat emosional anak, faktor masyarakat dikarenakan pergaulan sangat rentan dan cenderung ke hal negatif dan faktor sekolah bahwa banyaknya teman ditemui di lingkungan sekolah yang memiliki latar belakang berbeda-beda menyebabkan remaja mudah terpengaruh dengan perilaku menyimpang yang dilakukan temannya.
Kata kunci: Peran orang tua, Kenakalan RemajaLusi Lusiyana Pratiwi2017-01-13T01:21:44Z2019-01-30T12:41:50Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/45755This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/457552017-01-13T01:21:44ZPERILAKU SOSIAL PEDAGANG HANDPHONE/GADGET DI PASAR TRADISIONAL KLITIKAN PAKUNCEN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku sosial pedagang handphone/gadget di Pasar Tradisional Klitikan Pakuncen Daerah Istimewa Yogyakarta, yaitu pada perilaku sosial, interaksi sosial.
Desain dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Informan dalam penelitian adalah dari UPT Pasar Klitikan, pedagang Klitikan, pengunjung pasar. Sumber data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer yang didapat dari hasil wawancara dengan informan penelitian dan data sekunder yang berupa laporan dan dokumen-dokumen resmi. Instrumen penelitian ini adalah diri peneliti sendiri. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Guna menjamin validitas data, peneliti menggunakan teknik tringulasi sumber. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan model analisis interaktif, yaitu analisis dengan menggunakan tiga komponen yang terdiri dari reduksi data, display data, dan verifikasi dan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa perilaku sosial pedagang di Pasar Klitikan Pakuncen dapat dilihat dari interaksinya dengan sesama pedagang handphone/gadget di pasar adalah baik dan ada kerjasamanya, karena setiap manusia dalam kehidupan sosial akan membutuhkan dan berhubungan satu dengan yang lainya. Kemudian dari hal tersebut pedagang akan berhubungan melalui kontak maupun komunikasi. Komunikasi yang dilakukan secara dua arah lebih membantu mereka dalam mendapatkan informasi secara sempurna. Interaksi pedagang dengan konsumen/pembeli yang berada di pasar berjalan dengan baik dan ramah serta senang hati melayani konsumen. Dalam hal ini diperjelas bahwa para pengunjung pasar mempunyai kepentingan pribadi masing-masing, namun karena keadaan yang berada dipasar tersebut interaksi diantara mereka harus dilakukan. Interaksi diantara pelaku pasar memunculkan bentuk interaksi sosial. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perilaku sosial pedagang yaitu: motivasinya dalam berjualan, keagamaan, pengaruh lingkungan keluarga, pengaruh lingkungan masyarakat.
Kata kunci: pedagang, perilaku sosialREza M Reza Ardianto2017-01-13T01:18:49Z2019-01-30T12:41:44Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/45753This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/457532017-01-13T01:18:49ZPEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK TERNAK SAPI “LEMBU AJI” DI DUSUN PONDOK KULON KECAMATAN BERBAH KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk : (1) Mendeskripsikan pelaksanaan pemberdayaan masyarakat melalui kelompok ternak sapi “Lembu Aji” di Dusun Pondok Kulon, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman. (2) Mendeskripsikan hasil pelaksanaan pemberdayaan masyarakat melalui kelompok ternak sapi di Dusun Pondok Kulon, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, Yogyakarta dalam memberdayakan masyarakat. (3) Mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan pemberdayaan masyarakat melalui kelompok ternak sapi “Lembu Aji” di Dusun Pondok Kulon, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif kualitatif. Penentuan subjek penelitian menggunakan teknik purposive. Subyek penelitian yaitu pengurus, anggota dan masyarakat yang terkait dengan Pemberdayaan Masyarakat Melalui Kelompok Ternak Sapi “Lembu Aji” di Dusun Pondok Kulon, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Sedangkan keabsahan data menggunakan trianggulasi sumber.
Hasil penelitian ini diantaranya yaitu : 1) Pelaksanaan pemberdayaan masyarakat dilakukan melalui pembentukan kelompok ternak sapi “Lembu Aji”. Upaya yang dilakukan untuk membantu anggota kelompok dalam meningkatkan perekonomian khususnya dalam hal ternak sapi. Program-program yang dilaksanakan oleh kelompok ternak sapi “Lembu Aji” yaitu penyuluhan pengelolaan kelompok ternak, pembuatan pupuk, penggemukan sapi, dan penyediaan sarana ternak sapi. 2) Hasil pelaksanaan dilihat dari segi sosial yaitu meningkatnya lapangan kerja dan berkurangnya jumlah pengangguran. Selain itu juga mampu meningkatkan pengetahuan komunikasi antar anggota kelompok. Dilihat dari segi ekonomi yaitu meningkatnya penghasilan anggota dibuktikan dengan jumlah sapi yang kini dimiliki dan membantu ekonomi keluarga serta memberikan motivasi usaha. Dilihat dari segi pendidikan yaitu meningkatnya pengetahuan mengenai cara penggemukan sapi, pembuatan pupuk serta perawatan sapi agar selalu sehat. 3) Faktor pendukung yaitu adanya partisipasi yang baik dari anggota dan warga sekitar kandang kelompok, pemerintah yang mendukung dengan memberikan lahan untuk membuat kandang ternak, semangat anggota dan pengurus, serta rasa ingin mandiri dan berkembang. Sedangkan faktor penghambat yaitu kurangnya dana sehingga membuat anggota dan pengurus harus menggunakan dana kas kelompok untuk memenuhi kebutuhan kelompok setiap harinya.
Kata kunci: pemberdayaan, kelompok ternak sapiWahyu M Wahyu Nugroho2017-01-11T06:02:51Z2019-01-30T12:41:02Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/45692This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/456922017-01-11T06:02:51ZKORELASI TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA DAN POLA ASUH TERHADAP KEMANDIRIAN ANAK DALAM KELUARGAPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pendidikan orang tua dan pola asuh terhadap kemandirian anak dalam keluarga yang dilakukan di dua PAUD yaitu PAUD “Roemah Kita” dan “Indrya Paramartha” di Sleman Yogyakarta.
Penelitian ini menggunakan penelitian korelasi dengan pendekatan kuantitatif desain korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa di PAUD “Roemah Kita” dan “Indrya Paramartha” di Sleman Yogyakarta. Subyek penelitian ini adalah siswa yang berumur 3-6 tahun dengan membagikan kuesioner ke orang tua di PAUD “Roemah Kita” dan “Indrya Paramartha” di Sleman Yogyakarta yang berjumlah 85 siswa. Instrumen yang digunakan adalah instrumen non tes. Validitas yang digunakan adalah validitas kriteria, validitas butir instrumen diuji dengan menggunakan analisis faktor, sedangkan untuk reliabilitas instrumen diuji menggunakan rumus Alpha. Untuk analisis data menggunakan chi square dan korelasi spearman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecenderungan orang tua baik orang tua yang berpendidikan SD, SMP, SMA, Perguruan Tinggi cenderung menggunakan pola asuh demokratif. Terdapat korelasi antara tingkat pendidikan orang tua dengan pola asuh akan tetapi hubungannya lemah. Hal ini ditunjukkan pada hasil analisis korelasi spearman sig sebesar 0,035 < 0,05 dan harga koefisien korelasi sebesar 0,229 hal ini berarti bahwa sumbangan tingkat pendidikan orang tua terhadap pola asuh sebesar 22,9%. Tingkat pendidikan orang tua tidak berkorelasi dengan kemandirian anak dalam keluarga. Hal ini ditunjukkan dengan sig sebesar 0,668 > 0,05. Pola asuh demokratif juga belum mewarnai kemandirian anak. Pola asuh tidak berkorelasi dengan kemandirian anak dalam keluarga. Hal ini ditunjukkan pada hasil analisis chi square crosstabulation dan analisis korelasi spearman dengan nilai sig sebesar 0,165 > 0,05.
Kata kunci: tingkat pendidikan, pola asuh, kemandirian anak, keluarga.Emi Emi Susanti2017-01-11T05:59:39Z2019-01-30T12:40:50Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/45686This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/456862017-01-11T05:59:39ZPELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KESETARAAN PAKET B DI PKBM BANGUN KARSA, BANGUN REJO YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan program pendidikan kesetaraan Paket B yang meliputi : (1) proses pelaksanaan program pendidikan kesetaraan Paket B di PKBM Bangun Karsa, (2) kualitas hasil pelaksanaan program pendidikan kesetaraan Paket B di PKBM Bangun Karsa, (3) Faktor-faktor yang menjadi pendukung dan penghambat bagi lembaga penyelenggara maupun tutor dalam melaksanakan program Paket B di PKBM Bangun Karsa.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan sumber data pengelola PKBM, pendidik, peserta didik. Pembuktian keabsahan data menggunakan teknik trianggulasi sumber dan metode. Analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif dengan langkah pengumpulan data, reduksi data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian yang diperoleh adalah: (1) Proses pelaksanaan program pendidikan kesetaraan Paket B meliputi: materi yang diberikan secara teori dan praktek, metode yang digunakan lebih banyak ceramah dan Tanya jawab, media yang digunakan modul dan gambar, Evaluasi kegiatan pembelajaran meliputi evaluasi proses, harian dan semester (2) Hasil pelaksanaan program pendidikan kesetaraan Paket B adanya peningkatan kualitas peserta didik yang cenderung mengikuti proses paket B sesuai arahan tutor yaitu disiplin dalam hal penggunaan modul di dalam kelas dan saling bekerja sama serta persentase kelulusan peserta didik adalah 100%. (3) Faktor Pendukung proses pelaksanaan Paket B meliputi kemauan pengelola dalam melaksanakan program kesetaraan Paket B, sarana prasarana, buku-buku diperpustakaan. Faktor menghambat proses pelaksanaan program Paket B meliputi peserta didik yang gampang terpengaruh oleh teman sebayanya yaitu teman sekelasnya untuk tidak mengikuti kegiatan pembelajaran dan mereka sangat terburu-buru pulang saat mengetaui bahwa tutor sudah terlambat datang.
Kata Kunci: Program Pedidikan Kesetaraan Paket B, PKBMIstianah Istianah2017-01-11T04:27:47Z2019-01-30T12:40:48Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/45683This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/456832017-01-11T04:27:47ZPENYELENGGARAAN PROGRAM PELATIHAN TATA BUSANA DI BALAI PERLINDUNGAN DAN REHABILITASI SOSIAL WANITA (BPRSW) DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (DIY)Penelitian ini bertujuan untuk menggali informasi dan memahami: (1) Perencanaan program pelatihan tata busana di Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Wanita (BPRSW) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), (2) Pelaksanaan program pelatihan tata busana BPRSW DIY, (3) Evaluasi program pelatihan tata busana BPRSW DIY.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Subjek penelitian ini adalah penyelenggara program pelatihan tata busana di BPRSW DIY, kepala bagian Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial, pendamping, instruktur, dan peserta pelatihan (klien) yang sudah lama menempuh program pelatihan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Instrumen penelitiannya yaitu peneliti sendiri yang dibantu dengan pedoman observasi, pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknis analisis data komponensional melalui tahapan reduksi, penyajian data, dan veritifikasi data. Teknik keabsahan data yang digunakan yaitu trianggulasi sumber dan trianggulasi metode.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Perencanaan meliputi penentuan peserta, materi, media, metode, waktu, sarpras, instruktur, dan waktu. Perencanaan melalui kordinasi penyelenggara dan instruktur. (2) Pada pelaksanaannya, instruktur mempunyai peran penting dalam mengolah komponen-komponen lainnya seperti materi, sarana dan prasarana, media, metode, peserta, serta memanfaatkan waktu. Setiap peserta diberikan materi yang berbeda sesuai dengan pencapaiannya, karena adanya sistem buka tutup. (3) Evaluasi dilakukan di dalam kelas yang menggunakan pengamatan langsung terhadap kinerja peserta serta hasilnya dan evaluasi tri wulan membahas semua komponen-komponen pelatihan. Faktor pendukung program yaitu adanya sumber daya yang saling mendukung seperti pendamping, instruktur, ketersediaan sarana dan prasarana yang mencukupi serta keleluasaan peserta untuk menggunakan sarana dan prasarana di luar jam belajar. Sedangkan faktor penghambat adanya kualitas sarana dan prasarana seperti mesin jahit dan bordir yang tidak stabil, serta kesulitan mencari bahan pendukung yang kompatibel
Kata kunci: penyelenggaraan program, pelatihan tata busana, BPRSWFaal Abdul Rohman Nurfaal2017-01-05T01:14:51Z2019-01-29T12:04:38Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/45458This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/454582017-01-05T01:14:51ZKontribusi Tingkat Pemahaman, Motivasi, Partisipasi Orangtua dan Partisipasi Masyarakat Terhadap Efektifitas Penyelenggaraan Program PAUD Non Formal di Kabupaten Kulon ProgoPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis seberapa besar kontribusi tingkat pemahaman orangtua (X1), motivasi orangtua (X2), partisipasi orangtua (X3), dan partisipasi masyarakat (X4) terhadap efektifitas penyelenggaraan program PAUD non formal di Kabupaten Kulon Progo (Y)
secara parsial maupun secara bersama-sama. Alasannya terdapat berbagai asumsi yang cenderung mengatakan bahwa keberhasilan penyelenggaraan program PAUD non formal sangat
dipengaruhi oleh kontribusi tingkat pemahaman, motivasi, partisipasi orangtua dan partisipasi masyarakat.
Penelitian ini merupakan penelitian penjelasan yang bersifat korelasional. Populasi berjumlah 1525 orangtua dan anggota masyarakat yang merupakan representasi dari 345 lokasi PAUD non formal di seluruh Kabupaten Kulon Progo. Sampel penelitian berjumlah 458 orangtua dan anggota masyarakat, yang ditetapkan dengan sistem acak (simple random sampling). Untuk menetapkan besarnya sampel digunakan metode prosentase sampel (30% dari jumlah populasi). Instrumen yang dipakai dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah (1) tes pemahaman orangtua (2) kuisioner motivasi orangtua (3) kuisioner partisipasi orangtua (4) kuisioner partisipasi masyarakat dan (5) kuisioner efektifitas penyelenggaraan program PAUD
non formal dengan indeks reliabilitas di atas 0, 07. Sedangkan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis korelasional.
Hasil penelitian diketahui bahwa secara bersama-sama kontribusi tingkat pemahaman orangtua, motivasi orangtua, partisipasi orang tua dan partisipasi masyarakat, mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap efektifitas penyelenggaraan program PAUD non formal. Hal
ini ditunjukkan dari nilai p value dari Uji-F yang telah dilakukan yaitu sebesar 0,000 atau lebih kecil dari 0,05 atau 5%. Secara parsial kontribusi tingkat pemahaman orangtua, motivasi orangtua, partisipasi orang tua dan partisipasi masyarakat mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap efektifitas penyelenggaraan program PAUD non formal. Hal ini ditunjukkan dari hasil Uji-t yang mendapatkan nilai p value dan koefisien regresi masing-masing untuk pemahaman orangtua: 0,004; motivasi orangtua: 0,003; partisipasi orang tua : 0,002; dan partisipasi
masyarakat : 0,002.Tutik Sriyani2017-01-03T07:14:39Z2019-01-29T12:04:26Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/45361This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/453612017-01-03T07:14:39ZPembinaan Seni Pada Paguyuban Seni Tradisional Sebagai Upaya
Pemberdayaan Masyarakat di Kabupaten Sleman (Studi Kasus Pada Sanggar Sekar Wijaya Kusuma)Penelitian ini bertujuan mengungkapkan: (1) bagaimana makna nilai-nilai seni tradisional yang dipahami oleh masyarakat; (2) bagaimana makna seni tradisional bagi pembelajaran masyarakat; (3) Mendeskripsikan upaya pembinaan yang dilakukan oleh pemerintah atau lembaga lain terhadap
paguyuban seni tradisional; (4) Menemukan dampak pembinaan seni pada paguyuban seni tradisional terhadap pemberdayaan masyarakat di Kabupaten Sleman. Penelitian ini mendeskripsikan proses pembinaan seni tradisional pada
masyarakat tradisional yangdilakukan oleh kelompok masyarakat, pemerintah dan lembaga non pemerintah sebagai upaya pemberdayaan masyarakat dalam bidang sosial, ekonomi dan politik.
Objek penelitian ini adalah Paguyuban Seni Tradisional yang tergabung dalam Sanggar Sekar Wijaya Kusuma yang berada di Padukuhan Grogol, Desa Margodadi, Kecamatan Seyegan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Adapun penelitian ini tidak ada hipotesa yang diajukan. Pendekatan yang dilakukan adalah
pendekatan deskriptif fenumenologis dengan teknik pengumpulan data secara observasi, pengamatan dokumen, serta wawancara, dimana sebagai instrumen adalah peneliti sendiri dengan menggunakan teknik Snowball System. Oleh karena itu, pada waktu mengumpulkan data di lapangan, peneliti berperan serta dalam kegiatan seni tradisional yang ada di masyarakat.
Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa, pembinaan seni pada pagyuban seni tradisional pada Sanggar Wijaya Kusuma mampu memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai nilai yang difahami masyarakat yaitu nilai religius, edukatif, peneguh intregrasi sosial, sebagai hiburan dan sebagai
mata pencaharian. Dalam kontek pembelajaran masyarakat, pembinaan seni tradsional mampu meberi perubahan yang positif bagi masyarakat dalam hal sikap, nilai dan keyakinan, perilaku, pengetahuan serta ketrampilan. Pembinaan yang dilakukan pemerintah dan lembanga non-pemerintah bersifat pelestarian dan pengembangan dalam bentuk pelatihan ketrampilan teknik tata garak, iringan
musik (gending) serta pembinaan manajemen yang meliputi: manajemen organisasi, manajemen produksi dan pemasaran. Sedangkan hasil pembinaan dan pengembangan seni tradisional, oleh pemerintah digunakan untuk modal
pembangunan di segala bidang. Adapun dampak yang akibatkan dari pembinaan seni tradisional adalah terjadi pemberdayaan masyarakat dalam bidang sosial, ekonomi dan politik.Pujiwiyana Pujiwiyana2016-12-29T02:27:24Z2019-01-29T12:04:18Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/45278This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/452782016-12-29T02:27:24ZFaktor-Faktor Keberhasilan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM Handayani) Sebagai Gerakan Pendidikan Orang Dewasa di Desa Pingit Kecamatan Rakit Kabupaten BanjarnegaraPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) keberhasilan internal PKBM Handayani sebagai gerakan pendidikan orang dewasa, (2) keberhasilan eksternal PKBM Handayani sebagai gerakan pendidikan orang dewasa, (3) faktor internal yang mendukung keberhasilan PKBM Handayani sebagai gerakan pendidikan orang dewasa dan 4) faktor eksternal yang mendukung keberhasilan PKBM Handayani sebagai gerakan pendidikan orang dewasa.
Penelitian ini menggunakan pendekatan Kualitatif. Populasi penelitian adalah: (1) pengelola PKBM Handayani yang terdiri dari unsur pendiri, pembina, ketua, bendahara, sekretaris dan penanggung jawab masing-masing kegiatan, dan (2) stakeholders secara purposive sampling. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Untuk memastikan keberhasilan data digunakan teknik triangulasi. Data dianalisis melalui alur reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Keberhasilan internal PKBM Handayani tampak dalam hal: (a) Besarnya jumlah warga belajar setiap tahun (> 60 orang), (b) banyaknya kegiatan belajar setiao tahun (> 4 kegiatan), (c) adanya kesesuaian program kegiatan dengan kebutuhan warga belajar, (d) Kontinyuitas program kegiatan (> 8 tahun), (e) banyaknya pertemuan-pertemuan lain yang lebih luas sebagai penguat kegiatan belajar-mengajar, (f) berfungsi sebagai sumber informasi lebih luas bagi masyarakat. (2) Keberhasilan eksternal PKBM Handayani sebagai berikut: (a) Dalam bidang ekonomi belum mampu menambah penghasilan secara riil, namun demikian PKBM Handayani telah memberikan ketrampilan ekonomis yang sewaktu waktu dapat dimanfaatkan. (b) Dalam bidang sosial PKBM Handayani berhasil meraih kepercayaan, popularitas dan membangun semangat sosial serta kerja sama tokoh sosial dan keagamaan. (3) Berbagai faktor internal yang mendukung keberhasilan PKBM Handayani yaitu: (a) kepengurusannya lengkap, (b) terpenuhinya tuntutan kualifikasi tutor, c) komitmen yang baik dari pengelola dan masyarakat, d) Sarana dan prasarana mewadahi, e) Strategi pengelolaan yang kurang birokratif. (4) Berbagai faktor eksternal yang mendukung keberhasilan PKBM Handayani ialah: (a) kebijakan Pemerintah Pusat tentang Pendidikan Kesehatan, (b) Renstra Pemerintah Daerah yang mengedepankan pendidikan, kesehatan dan penghasilan, (c) Beberapa fasilitas dari pemerintah desa, Kecamatan dan masyarakat, dan (d) Mitra kerja yang luas dan variatif.Mulyoto Mulyoto2016-12-29T02:13:46Z2019-01-29T12:04:16Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/45271This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/452712016-12-29T02:13:46ZEvaluasi Kelembagaan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) sebagai Agent Pengembangan Masyarakat di Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa YogyakartaPenelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui pencapaian keberhasilan kelembagaan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dalam mengembangkan masyarakat ditinjau dari aspek: assessmen kebutuhan, perencanakan dan pengorganisasian program pendidikan, pemobilisasian dan pemanfaatan sumberdaya, pengembangkan kerja sama dan jaringan,
monitoring dan evaluasi, pendokumentasian dan disseminasi, dan pengembangan kapasitas personalia, dan (2) mengetahui berbagai kendala yang mempengaruhi keberhasilan
kelembagaan PKBM dalam mengembangkan masyarakat.
Penelitian ini merupakan penelitian evaluatif dengan menggunakan model penelitian evaluatif dari Stake (Stufflebeam and Shinkfield, 1984) guna mengkaji fungsi-fungsi kelembagaan PKBM yang menjadi fokus penelitian. Subyek penelitian ini adalah PKBM-PKBM di wilayah Kabupaten Bantul, Propinsi DIY yang dipilih dengan teknik pengambilan
sampel bertujuan (purposive sampling). Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode wawancara, dokumentasi, observasi dan kuesioner. Selanjutnya, data yang diperoleh
dianalisis dengan menggunakan analisis data model interaktif (Miles & Huberman, (2007). Guna diperoleh keabsahan data dilakukan triangulasi, diskusi dengan ahli, dan perpanjangan pengamatan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, ditinjau dari pemikiran evaluatif mengenai aspek: anteseden, proses dan outcome, setiap fungsi kelembagaan PKBM yang mencakup pengidentifikasian kebutuhan, penyusunan program pendidikan, mobilisasi dan pemanfaatan sumberdaya, pembinaan jaringan kemitraan, pemantauan dan evaluasi,
dokumentasi dan dessiminasi, dan pengembangan kapasitas personalia sudah dapat terlaksana. Namun, masing-masing fungsi tersebut belum optimal terlaksana sesuai dengan
harapan (kriteria). Hal ini menunjukkan pelaksanaan setiap fungsi belum dilakukan secara profesional. Kedua, PKBM sebagai lembaga pendidikan yang berfungsi menyediakan
layanan pendidikan mampu memberikan hasil belajar (output) bermakna, yaitu membentuk perubahan perilaku positif individu dan/atau masyarakat yang menjadi sasaran program.
Namun dalam konteks pemberdayaan masyarakat secara menyeluruh atau multidimensi kehidupan masyarakat, PKBM belum optimal memberikan dampak (outcome) yang besar
terhadap masyarakat. Ketiga, terdapat berbagai kendala yang berpengaruh negatif pada penyelenggaraan PKBM baik dalam aspek struktural, interaksional, dan kultural yang berasal
dari internal maupun eksternal lembaga. Oleh karena itu, berdasarkan temuan-temuan tersebut, di waktu mendatang pengembangan PKBM perlu dilakukan terencana dan diorientasikan untuk menciptakan masyarakat yang maju pada seluruh aspek kehidupannya,
disertai dengan pengembangan komitmen bersama yang berkelanjutan.Entoh Tohani2016-12-19T03:57:32Z2019-01-30T12:23:13Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/44831This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/448312016-12-19T03:57:32ZPEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI AKTIVITAS WIRAUSAHA EMPING KETELA DI DUSUN BANTULKARANG, RINGINHARJO, BANTULPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) penyelenggaraan pemberdayaan perempuan melalui aktivitas wirausaha emping ketela di Dusun Bantulkarang, (2) dampak program pemberdayaan perempuan melalui aktivitas wirausaha emping ketela di Dusun Bantulkarang, (3) faktor pendukung dan penghambat pemberdayaan perempuan melalui aktivitas wirausaha emping ketela di Dusun Bantulkarang.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah pengurus (ketua, sekretaris, dan bendahara), narasumber, serta anggota kelompok yang terlibat dalam penyelenggaraan program pemberdayaan perempuan melalui aktivitas wirausaha emping ketela di Dusun Bantulkarang. Pengumpulan data dilakukan menggunakan metode observasi, dokumentasi, dan wawancara. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian dibantu oleh pedoman observasi, pedoman dokumentasi, dan pedoman wawancara. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah pengumpulan data, display data, reduksi, dan penarikan kesimpulan. Trianggulasi sumber dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan berbagai sumber dari narasumber dalam mencari informasi yang dibutuhkan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) penyelenggaraan program pemberdayaan perempuan melalui aktivitas wirausaha emping ketela dilakukan dalam tiga tahap yaitu: perencanaan, perencanaan dilakukan oleh pengurus kelompok emping ketela berdasar pada apa yang dibutuhkan oleh anggota kelompok. Pelaksanaan, berawal dari kelompok emping bekerja sama dengan instansi pemerintahan dan swasta dalam melaksanakan program kegiatan yang telah direncanakan oleh pengurus kelompok emping ketela. Evaluasi, dalam program ini dilakukan secara sederhana dengan mencatat hasil kegiatan dan monitoring dari pemerintah selaku pihak penyelenggara pelatihan dan pendampingan. (2) dampak positif penyelenggaraan program pemberdayaan perempuan melalui aktivitas wirausaha emping ketela antara lain menambah penghasilan keluarga, ibu-ibu mempunyai kegiatan diwaktu luang, dan bertambahnya pengetahuan mengenai cara mengembangkan produk emping ketela. Sedangkan dampak negatif yang dirasakan oleh pengrajin emping setelah mengikuti program pemberdayaan perempuan melalui aktivitas wirausaha emping ketela tidak ada. (3) faktor pendukung program pemberdayaan perempuan melalui aktivitas wirausaha emping ketela antara lain, adanya semangat dari anggota, bahan yang mudah didapat, dan cuaca panas. Sedangkan faktor penghambatnya yaitu terbatasnya jumlah peserta pelatihan, faktor tenaga yang tidak mencukupi dan cuaca kalau hujan.
Kata kunci : pemberdayaan perempuan, wirausaha emping ketela, wirausaha perempuanAulia Aulia Prasetyarini2016-12-08T03:37:54Z2019-01-30T12:10:20Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/44424This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/444242016-12-08T03:37:54ZPEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PEMBINAAN KETERAMPILAN WARGA BINAAN PEREMPUAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS II A IROGUNAN YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) pelaksanaan program pemberdayaan perempuan melalui pembinaan keterampilan warga binaan perempuan di Lapas Klas II A Wirogunan Yogyakarta. (2)hasil dari pelaksanaan pembinaan keterampilan untuk warga binaan perempuan di Lapas Klas II A Wirogunan. (3) faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan pembinaan keterampilan warga binaan perempuan di Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Wirogunan Yogyakarta.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Penentuan subyek menggunakan teknik purposive sampling. Subjek penelitian ini adalah Petugas Lembaga Pemasyarakatan, pembina teknis/ instruktur dan warga binaan perempuan di Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Wirogunan. Objek penelitian ini adalah pelaksanaan program pemberdayaan perempuan melalui pembinaan keterampilan warga binaan perempuan di Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Wirogunan. Data penelitian diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik pengumpulan data, reduksi, display data dan penarikan kesimpulan. Pengujian keabsahan data dilakukan menggunakan trianggulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Wirogunan Yogyakarta (1) pemberdayaan perempuan melalui pembinaan keterampilan yang dilakukan oleh Petugas Lembaga Pemasyarakatan dan Pembina Teknis berupa kegiatan pembinaan keterampilan untuk bekal warga binaan perempuan ketika bebas agar mandiri dengan kemampuan yang dimiliki. Pelaksanaan kegiatan meliputi : perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Pada kegiatan perencanaan dilakukan identifikasi minat, bakat dan potensi yang dimiliki oleh warga binaan perempuan. Pada tahap pelaksanaan, warga binaan diberikan materi dasar sebelum praktek. Kemudian dilakukan evaluasi untuk mengetahui kemampuan warga binaan perempuan (2) hasil pelaksanaan pembinaan keterampilan adalah peningkatan keterampilan, perubahan sikap, perilaku dan motivasi (3) faktor pendukung pelaksanaan pembinaan keterampilan yakni keinginan dari diri warga binaan perempuan, tersedianya sarana dan prasarana serta adanya kepedulian dari Petugas Lembaga Pemasyarakatan dan lembaga diluar Lembaga Pemasyarakatan. Sedangkan faktor penghambatnya adalah terbatasnya kemampuan pembina teknis, tidak adanya pembagian jadwal pembinaan keterampilan dan pemasaran produk yang belum maksimal.
Kata kunci: pembinaan keterampilan, warga binaan, pemberdayaan perempuanAfriyanti Afriyanti2016-12-08T03:02:15Z2019-05-09T07:49:21Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/44421This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/444212016-12-08T03:02:15ZMeningkatkan Keterampilan Berbicara melalui Permainan Sandiwara Boneka Berbasis Saintifik di Kelompok Bermain Citragami Kulonprogo.Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan permainan sandiwara boneka berbasis saintifik pada peserta didik di kelompok bermain yang kegiatannya meliputi mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar, serta mengkomunikasikan sebagai metode dalam meningkatkan keterampilan berbicara pada anak usia dini di Kelompok Bermain Citragami Kulonprogo.
Jenis peneltitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Subjek dalam penelitian ini adalah anak didik Kelompok Bermain Citragami Kulonprogo tahun ajaran 2015/2016. Penelitian ini bersifat kolaboratif antara penelti, guru kelas, serta kepala sekolah. Data dikumpulkan melalui observasi, catatan lapangan, wawancara dan dokumentasi. Observasi yang dilakukan meliputi observasi tentang keterampilan berbicara anak setelah kegiatan sandiwara boneka berbasis saintifik. Catatan lapangan digunakan untuk melihat permasalahan yang dihadapi selama pembelajaran permainan sandiwara boneka berbasis saintifik. Wawancara digunakan untuk memperoleh informasi tentang berbagai hal yang memiliki kaitan dengan pelaksanaan pembelajaran. Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data siswa dan nama anak Kelompok Bermain Citragami Kulonprogo serta rekaman proses pembelajaran melalui metode bercerita menggunakan sandiwara boneka. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif model alur.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan permainan sandiwara boneka berbasis saintifik meliputi mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar, serta mengomunikasikan dalam kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Permainan sandiwara boneka berbasis saintifik dapat meningkatkan keterampilan berbicara dari sebelum tindakan sampai dilakukan tindakan pada siklus I dan siklus II yakni sebelum tindakan 22,40%, siklus I mencapai 53,50%, dan siklus II mencapai 77,53%Yekti Nor Pratiwi2016-12-08T02:53:13Z2019-01-30T12:10:08Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/44419This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/444192016-12-08T02:53:13ZPERILAKU SOSIAL MASYARAKAT PASCA ERUPSI MERAPI (STUDI DI HUNIAN TETAP BANJARSARI, DESA GLAGAHARJO, CANGKRINGAN, SLEMAN, YOGYAKARTA)Penelitian ini bertujjuan untuk mendeskripsikan: perubahan perilaku masyarakat pasca erupsi merapi, dampak yang ditimbulkan akibat dari erupsi merapi.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. subjek penelitian ini adalah warga Hunian Tetap Banjarsari. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian yang dibantu oleh pedoman observasi, pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah display data, reduksi data, dan pengambilan kesimpulan. Trianggulasi yang dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan sumber dan metode.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) perubahan perilaku masyarakat pasca erupsi merapi meliputi perubahan perilaku di dalam keluarga dan perubahan perilaku antar warga Hunian Tetap (2) proses sosial masyarakat pasca erupsi merapi meliputi kontak sosial dan komunikasi (3) interaksi sosial pasca erupsi merapi meliputi pola asosiatif dan pola diasosiatif (4) dampak yang ditimbulkan akibat pasca erupsi merapi meliputi dampak terhadap sektor ekonomi, dampak terhdap sektor sosial, dampak terhadap religious dan dampak terhadap mental warga.
Kata kunci: perilaku sosial, masyarakat, erupsi merapiDwi Dwi Ardiaty Cahyani2016-12-08T02:32:22Z2019-01-30T12:09:58Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/44414This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/444142016-12-08T02:32:22ZIMPLEMENTASI PROGRAM KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT (KSM)UNTUK MENUMBUHKAN KESWADAYAAN MASYARAKAT DI DESA MENOMARTANI, SLEMAN YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk : (1) untuk mendeskripsikan apa saja program-program KSM di Desa Minomartani(2) untuk mendeskripsikan implementasi program KSM dalam di Desa Minomartani, Sleman.(3) mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat implementasi program Kelompok Swadaya Masyarakat di Desa Minomartani, Sleman.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif subyek pengurus KSM, serta anggota KSM, masyarakat. Teknik pemilihan subjek mengggunakan purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan. Trianggulasi yang digunakan untuk menjelaskan keabsahan data dengan sumber data dan metode.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) program-program yang ada di KSM terdiri : unit pengelola keuangan yaitu kegiatan di bidang ekonomi dengan melakukan program pinjaman bergulir, unit pengelola lingkungan yaitu kegiatan di bidang pembangunan lingkungan dan unit pengelola sosial yaitu kegiatan di bidang sosial.(2) Implementasi program meliputi 6 langkah yaitu analisis kebutuhan, analisis situasi sosial,menentukan program yang layak dijadikan basis keswadayaan masyarakat, menentukan alternatif program yang diprioritaskan, melakukan aksi pemberdayaan masyarakat sesuai dengan program prioritaskan, melakukan evaluasi untuk mengetahui keberhasilan atau kegagalan program dan faktor-faktor penyebabnya.(3) faktor pendukung pelaksanaan program yaitu antusias masyarakat untuk mendapatkan informasi mengenai manfaat KSM, Faktor penghambat pelaksanaan program dari dalam internal yaitu pengurus BKM yang menaungi unit-unit pengelolaan, kurangnya sosialisasi kebermanfaatan KSM kepada masyarakat.
Kata kunci: Implementasi, Kelompok Swadaya Masyarakat, Keswadayaan Masyarakat.Dian Dian Paramitha2016-12-08T02:00:02Z2019-01-30T12:09:50Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/44410This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/444102016-12-08T02:00:02ZPEMBERDAYAAN LANSIA MELALUI KEGIATAN KEAGAMAAN DI DUSUN GATAK, WUKIRSARI, KECAMATAN CANGKRINGAN, KABUPATEN SLEMANPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan : (1) Pemberdayaan lansia melalui kegiatan keagamaan di Dusun Gatak, Wukirsari, Kecamatan Cangkringan, Sleman. (2) Hasil pemberdayaan lansia melalui kegiatan keagamaan di Dusun Gatak, Wukirsari, Kecamatan Cangkringan, Sleman. (3) Faktor pendorong dan penghambat pemberdayaan lansia melalui kegiatan keagamaan di Dusun Gatak, Wukirsari, Kecamatan Cangkringan, Sleman.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah Ustadz/ustadzah, pengurus Masjid, dan para lansia. Objek penelitian ini adalah pemberdayaan lansia melalui kegaiatan keagamaan di Dusun Gatak, Wukirsari, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrument utama dalam melakukan penelitian yang dibantu dengan pedoman observasi, pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah display data, reduksi data, dan penarikan kesimpulan. Teknik yang digunakan untuk keabsahan data dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber dan triangulasi metode.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Pemberdayaan lansia melalui kegiatan keagamaan, a) meliputi tiga kegiatan yaitu TPA, yasinan, dan kajian dengan total lansia yang aktif yaitu sebanyak 37 orang. Tahap pelaksanaan kegiatan yaitu tahap persiapan, pembukaan, inti, dan penutup, b) metode yang digunakan adalah metode ceramah, dan praktek, c) materi pemberdayaan lansia adalah cara membaca iqro’ dan Al-Quran, mengkaji ayat-ayat Al-Quran, membaca surat yasin, dan kajian keagamaan, 2) hasil pemberdayaan lansia meliputi perubahan kognitif, perubahan perilaku, dan perubahan yang bersifat implementatif, 3) faktor pendorong pemberdayaan lansia yaitu: motivasi lansia yang tinggi, sarana dan prasarana yang lengkap, dan lingkungan masyarakat yang mendukung. Faktor penghambat yaitu: kondisi lansia yang sudah mengalami penurunan fungsi fisik, jumlah Ustadz/ustadzah yang sedikit, dan keterbatasan waktu.
Kata kunci : pemberdayaan, lansia, kegiatan keagamaanUmmay Miftachul Ummayyah2016-12-08T01:26:19Z2019-01-30T12:09:30Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/44403This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/444032016-12-08T01:26:19ZDAMPAK SOSIAL EKONOMI KEAKSARAAN USAHA MANDIRI BAGI WARGA BELAJAR DI PKBM CANDIREJO CANDEN, JETIS, BANTULPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dampak keaksaraan usaha mandiri dalam perkembangan kewirausahaan katering di PKBM Candirejo secara ekonomi dan sosial, serta faktor pendukung dan penghambat warga belajar dalam mengimplementasikan hasil belajar.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subyek penelitian yaitu warga belajar lulusan keaksaraan usaha mandiri tahun 2014. Pembuktian keabsahan data menggunakan teknik trianggulasi sumber dan metode. Analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif dengan langkah pengumpulan data, reduksi data, display data, dan kesimpulan.
Hasil penelitian yang diperoleh dalam penelitian ini adalah: 1) dampak keaksaraan usaha mandiri secara ekonomi adalah meningkatkan kegiatan berwirausaha, meningkatkan penghasilan ekonomi keluarga, peningkatan kemampuan menabung, peningkatan kesejahteraan ekonomi. 2) dampak keaksaraan usaha mandiri secara sosial adalah peningkatan status sosial, peningkatan relasi, peningkatan kepercayaan diri. 3) faktor pendukung dalam mengimplementasikan hasil belajar adalah memiliki bekal keterampilan, dukungan keluarga, tuntutan kebutuhan, ketersediaan potensi lokal. Faktor penghambat dalam mengimplementasikan hasil belajar adalah modal terbatas dan keterbatasan mitra usaha.
Kata Kunci: Dampak, Ekonomi, Sosial, Keaksaraan Usaha MandiriLailatul Lailatul Mubarokah2016-11-15T04:35:17Z2019-05-09T07:47:52Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/43632This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/436322016-11-15T04:35:17ZPengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif Pada Program Full Day di PAUD Terpadu Bakti Baitussalam dan PAUD Tunas Bangsa di Yogyakarta.Penelitian ini bertujuan untuk : 1) mengetahui program anak usia dini holistik integratif pada program full day di PAUD Terpadu Bakti Baitussalam dan PAUD Tunas Bangsa di Yogyakarta. 2) Mengetahui pelaksanaan pengembangan anak usia dini holistik integratif pada program full day di PAUD Terpadu Bakti Baitussalam dan PAUD Tunas Bangsa di Yogyakarta. 3) Mengetahui factor pendukung dan penghambat pengembangan anak usia dini holistik integratif pada program full day di PAUD Terpadu Bakti Baitussalam dan PAUD Tunas Bangsa di Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah kepala sekolah, pendidik, pengasuh dan orang tua anak. Data diperoleh melalui pengamatan serta dimana peneliti berfungsi sebagai instrumen yang tidak terpisahkan dengan subyek penelitian. Data penelitian dikumpulkan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif Miles and Huberman yang dilakukan melalui empat kegiatan utama yaitu :pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan atau verifikasi. Validasi data dilakukan dengan membandingkan data dari berbagai sumber dan metode, serta diskusi teman sejawat, dependabilitas dan konfirmabilitas.
Hasil penelitian ini adalah: 1) Program Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD-HI) Pada Program Full Day di PAUD Terpadu Bakti Baitussalam dan PAUD Tunas terdiri dari program rutin, program penunjang, program layanan khusus. 2) Pelaksanaan program PAUD-HI di PAUD Terpadu Bakti Baitussalam dan PAUD Tunas Bangsa dilaksanakan melalui kegiatan pembelajaran, kegiatan keagamaan, kegiatan pengasuhan, kegiatan ekstrakurikuler, kegiatan pemeriksaan dokter, konsultasi anak dan DDTK. 3)Faktor-faktor yang mendukung PAUD-HI di PAUD Terpadu Bakti Baitussalam yaitu karakter dan kualitas pendidik sedangkan faktor yang menghambat yaitu sarana dan prasarana seperti APE yang terbatas, kerjasama pendidik kurang maksimal. Faktor yang mendukung PAUD-HI di PAUD Tunas Bangsa yaitu kerjasama dan toleransi antar umat beragama, SDM dengan pendidikan kesarjanaan sedangkan factor penghambat yaitu sebagian orang tua belum bias diajak kerjasama untuk membiasakan anak di sekolah dan di rumah serta pengasuh belum mampu menjaga anak yang berusia 2 tahun dan belum bias berjalan.Puji Dwi Rahayu2016-10-27T06:47:22Z2019-01-30T11:35:26Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/42892This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/428922016-10-27T06:47:22ZPENDAMPINGAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP (LIFE SKILL)) DI RUMAH SINGGAH HAFARA
KASIHAN BANTULPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Penyelenggaraan pendampingan pendidikan kecakapan hidup (life skill) bagi anak jalanan di Rumah Singgah Hafara, (2)Manfaat pelaksanaan pendampingan pendidikan kecakapan hidup (life skill) di Rumah Singgah Hafara, (3)Faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan pendampingan pendidikan kecakapan hidup (life skill) di Rumah Singgah Hafara.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian ini adalah pengelola Rumah Singgah Hafara, pendamping Rumah Singgah Hafara dan anak jalanan Rumah Singgah Hafara. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah display data, reduksi data, dan pengambilan kesimpulan. Triangulasi sumber dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan berbagai narasumber dalam mencari informasi yang di butuhkan.
Hasil penelitian menujukkan bahwa: (1) Penyelenggaraan pendampingan pendidikan kecakapan hidup (life skill) bagi anak jalanan di Rumah Singgah Hafara yakni melalui tahap persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. (2) Manfaat pelaksanaan pendampingan pendidikan kecakapan hidup (life skill) di Rumah Singgah Hafara: (a) Pendidikan, anak memperoleh manfaat dari kegiatan pendampingan seperti menambah pengetahuan sehingga membuat anak menjadi termotivasi untuk belajar, b) Kecakapan personal, anak jalanan memiliki pola berpikir untuk masa depannya, c) Kecakapan sosial, anak jalanan memiliki empati dengan orang lain, dapat bersosialisasi dan berinteraksi, (3) Faktor pendukung dalam pelaksanaan pendampingan pendidikan kecakapan hidup (life skill) di Rumah Singgah Hafara, yaitu: (a) semangat dari anak jalanan untuk mengikuti pendampingan. (b) adanya motivasi dari pendamping dan relawan. (c) adanya tempat mendukung untuk keberlangsungan program. Faktor penghambatnya, yaitu : (a) tidak adanya kerjasama dengan pihak lain sehingga segala sarana dan prasarana dipersiapkan oleh pihak Hafara sendiri. (b) karakter anak yang beragam. (c) pendanaan yang terbatas.
Kata kunci : Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skill), Anak Jalanan, Pendampingan, Rumah SinggahRuli Ruli Utami2016-10-27T03:13:32Z2019-01-30T11:35:36Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/42898This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/428982016-10-27T03:13:32ZPEMBERDAYAAN PEREMPUAN MARJINAL MELALUI PROGRAM PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP DALAM MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN BERWIRAUSAHA WARGA BELAJAR PKBM TARUNA MURTI SRANDAKANPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) implementasi pemberdayaan perempuan melalui Program Pendidikan Kecakapan Hidup (2) hasil pelaksanaan pemberdayaan perempuan, (3) faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan pemberdayaan perempuan melalui Program Pendidikan Kecakapan Hidup.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pemilihan subjek penelitian dengan teknik purposive. Subjek penelitian ini adalah ketua dan pengelola PKBM, pendamping, tutor, serta 10 perempuan peserta program pendampingan. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi yang dilengkapi dengan daftar pertanyaan. Analisis data dilakukan melalui tahap pengumpulan data, reduksi data, display data, dan verifikasi serta penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data dilakukan dengan menggunakan triangulasi sumber dan metode.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) implementasi program sudah sesuai dengan panduan, terdiri dari tahap persiapan, pelaksanaan dan evaluasi (2) Program yang dilakukan baru menempatkan perempuan sebagai subyek kegiatan, dan sebatas menciptakan iklim yang memungkinkan perempuan berkembang melalui berbagai pelatihan wirausaha dan pendampingan, namun hasilnya belum dapat dikatakan memberdayakan perempuan peserta program karena belum menambah penghasilan keluarga. (3) faktor yang mendukung program adalah antusiasme peserta, pengelola PKBM yang selalu memonitoring dan adanya pendampingingan rutin. Faktor yang menghambat program dapat diklasifikasikan menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi kurangnya komitmen dari beberapa anggota untuk berwirausaha dan masih banyaknya SDM yang memerlukan pembekalan lebih lanjut, baik keterampilan memasak maupun keterampilan pembukuan. Adapun faktor eksternal yang menghambat program adalah kurangnya modal.
Kata kunci : pemberdayaan perempuan, program kecakapan hidup, PKBM, wirausahaNovan Novan Budi Wibowo2016-10-27T03:09:59Z2019-01-30T11:35:34Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/42897This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/428972016-10-27T03:09:59ZPENDAMPINGAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP (LIFE SKILL)) DI RUMAH SINGGAH HAFARA
KASIHAN BANTUL YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Penyelenggaraan pendampingan pendidikan kecakapan hidup (life skill) bagi anak jalanan di Rumah Singgah Hafara, (2)Manfaat pelaksanaan pendampingan pendidikan kecakapan hidup (life skill) di Rumah Singgah Hafara, (3)Faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan pendampingan pendidikan kecakapan hidup (life skill) di Rumah Singgah Hafara.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian ini adalah pengelola Rumah Singgah Hafara, pendamping Rumah Singgah Hafara dan anak jalanan Rumah Singgah Hafara. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah display data, reduksi data, dan pengambilan kesimpulan. Triangulasi sumber dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan berbagai narasumber dalam mencari informasi yang di butuhkan.
Hasil penelitian menujukkan bahwa: (1) Penyelenggaraan pendampingan pendidikan kecakapan hidup (life skill) bagi anak jalanan di Rumah Singgah Hafara yakni melalui tahap persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. (2) Manfaat pelaksanaan pendampingan pendidikan kecakapan hidup (life skill) di Rumah Singgah Hafara: (a) Pendidikan, anak memperoleh manfaat dari kegiatan pendampingan seperti menambah pengetahuan sehingga membuat anak menjadi termotivasi untuk belajar, b) Kecakapan personal, anak jalanan memiliki pola berpikir untuk masa depannya, c) Kecakapan sosial, anak jalanan memiliki empati dengan orang lain, dapat bersosialisasi dan berinteraksi, (3) Faktor pendukung dalam pelaksanaan pendampingan pendidikan kecakapan hidup (life skill) di Rumah Singgah Hafara, yaitu: (a) semangat dari anak jalanan untuk mengikuti pendampingan. (b) adanya motivasi dari pendamping dan relawan. (c) adanya tempat mendukung untuk keberlangsungan program. Faktor penghambatnya, yaitu : (a) tidak adanya kerjasama dengan pihak lain sehingga segala sarana dan prasarana dipersiapkan oleh pihak Hafara sendiri. (b) karakter anak yang beragam. (c) pendanaan yang terbatas.
Kata kunci : Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skill), Anak Jalanan, Pendampingan, Rumah SinggahRuli Ruli Utami2016-10-27T01:24:07Z2019-01-30T11:35:24Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/42891This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/428912016-10-27T01:24:07ZPERAN PENDIDIK DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN SOSIAL PADA ANAK USIA DINI DI PAUD PRIMA SANGGAR BANGUNHARJO SEWON BANTULPenelitian ini bertujuan untuk: 1) Mendeskripsikan peran pendidik dalam memberikan stimulasi, 2) Mengetahui bentuk-bentuk stimulasi yang diberikan, dan 3) Mengetahui faktor-faktor penghambat dan pendukung dalam upaya meningkatkan kecerdasan sosial anak.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber data/subjek penelitian ini meliputi 6 orang pendidik di PAUD Prima Sanggar. Setting penelitian adalah PAUD Prima Sanggar, BangunHarjo, Sewon, Bantul. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara, dan dokumentasi (ditambah pedoman observasi lingkungan sekolah sebagai pendukung). Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian yang dibantu oleh pedoman wawancara, dan dokumentasi (pedoman observasi sebagai pendukung). Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah display data, reduksi data, dan pengambilan kesimpulan. Trianggulasi yang dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pendidik di PAUD Prima Sanggar belum memiliki peran yang baik dalam upaya memberikan stimulasi dini untuk meningkatkan kecerdasan sosial anak, karena kurangnya sumber daya manusia. Meskipun demikian, pendidik berupaya berperan sebagai orang tua bagi anak didiknya yaitu mengasuh, mangasah, dan mengasihi anak didik. Pendidik menggunakan pendekatan individu apabila menemui anak yang kecerdasan social anak belum sesuai dengan harapan. Program unggulan yang diterapkan di PAUD Prima Sanggar adalah program sentra, artinya ketika anak menjalani pendidikan di PAUD Prima Sanggar maka orang tua anak dilarang untuk menunggui atau berada di wilayah PAUD Prima Sanggar.Faktor yang menghambat proses stimulasi dini dalam upaya meningkatkan kecerdasan sosial anak antara lain adalah: karakteristik anak, latar belakang keluarga, teknologi, dan jumlah pendidik di PAUD Prima Sanggar.
Kata Kunci: Pendidik, Kecerdasan sosial, Anak usia diniRizal AFRIZAL SIDIQ ROMADHONI2016-10-25T01:33:35Z2019-01-30T11:28:17Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/42737This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/427372016-10-25T01:33:35ZDAMPAK KETERLAKSANAAN PROGRAM LIFE SKILLS DALAM PENINGKATAN KECAKAPAN HIDUP BUDIDAYA IKAN LELE DI DESA KARANGPATIHAN KECAMATAN BALONG KABUPATEN PONOROGOPenelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan keterlaksanaan program life skills budidaya ikan lele. (2) mendeskripsikan dampak dari keterlaksanaan program life skills pada peningkatan kecakapan hidup budidaya ikan lele.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif jenis deskriptif. Tempat penelitian di Desa Karangpatihan Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo. Informan penelitian ini adalah tokoh masyarakat, pengelola program, serta warga masyarakat yang mengikuti program. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, dokumentasi, dan wawancara. Teknik analisis data dilakukan menggunakan metode induktif. Komponen analisis data dalam penelitian ini: pengumpulan data, reduksi data, display data, dan membuat kesimpulan. Untuk memperoleh keabsahan data digunakan trianggulasi sumber dan teknik.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Pelaksanaan program life skills budidaya ikan lele guna memberikan keterampilan dan kemampuan budidaya ikan lele kepada warga masyarakat dan guna untuk menambah pendapatan warga masyarakat. Adapun fakor pendukung dari keterlaksanaan program ini ialah: dukungan dari warga masyarakat dan pemerintah desa, semangat yang tinggi dari pengelola. Faktor penghambat dari program ini ialah warga masyarakat sulit diajak maju, warga masih berpendidikan rendah, kurangnya ketersediaan air. (2) Dampak peogram life skills budidaya ikan lele yaitu peningkatan kemampuan dari sasaran program. Dampak yang ditimbulkan dirinci dalam empat asepek kecakapan hidup yaitu: kecakapan vokasional, kecakapan akademik, kecakapan personal, dan kecakapan sosial.
Kata Kunci: Keterlaksanaan program, Dampak programNanda Nanda Indra Tawakal2016-10-25T01:17:28Z2019-01-30T11:28:12Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/42734This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/427342016-10-25T01:17:28ZMANAJEMEN PROGRAM SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI SEJENIS (SPS) DI SPS EDELWEIS KELURAHAN TRIDADI SLEMAN YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) manajemen program SPS Edelweis Sleman Yogyakarta. (2) Manfaat manajemen program SPS Edelweis Sleman Yogyakarta. (3) Faktor pendukung dan faktor penghambat manajemen program SPS Edelweis Sleman Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pemilihan subjek penekitian dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Subjek penelitian ini adalah pengelola lembaga/kepala sekolah, kader/pengurus dan orangtua peserta didik SPS Edelweis. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui tahap reduksi data, display data dan pengambilan kesimpulan. Uji keabsahan data penelitian dilakukan dengan menggunakan triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Manajemen program SPS Edelweis Sleman Yogyakarta disusun sesuai dengan visi dan misi lembaga dengan menerapkan fungsi-fungsi manajemen yaitu: perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan. Perencanaan dilaksanakan dengan membuat rencana kegiatan tahunan, bulanan, mingguan, dan harian. Pengorganisasian dibagi sesuai dengan struktur organisasi sekolah dengan pembagian kerja yaitu pengelola, kepala sekolah, sekretaris, dan bendahara serta kader. Pelaksanaan dilaksanakan dengan menempatkan semua anggota kelompok sesuai perencanaan yang sudah ditetapkan. Pengawasan dilaksanakan dengan mengevaluasi di setiap bidang yang dilakukan per semester. 2) Manfaat manajemen SPS, yaitu: a. bagi pengelola membantu dalam mengatur job desk, b. bagi kader mengembangkan kemampuan mengajarnya untuk meningkatkan kompetensi diri, c. bagi orangtua merasakan dampak positif karena mendapatkan pelayanan pengganti yang sesuai dengan perkembangan anak. 3) Faktor pendukung, yaitu: a. komitmen pengelola, pengurus, kader dalam menjalankan manajemen program SPS Edelweis, b. dukungan dari wali murid, masyarakat, c. perkembangan peserta didik yang terus meningkat. Faktor penghambatnya, yaitu: a. pengorganisasian pada manajemen SDM yang belum sesuai pendidikan, b. dana operasional dari peserta didik sehingga mengalami pasang surut, c. fasilitas sarana dan prasarana yang belum memadai.
Kata kunci: Manajemen program, SPS EdelweisLina Mursalina Darmayanti2016-10-25T01:13:30Z2019-01-30T11:28:07Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/42732This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/427322016-10-25T01:13:30ZMANAJEMEN PENGETAHUAN PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DUMBO KUNCORO NGEMPLAK SLEMAN YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan: (1) manajemen pengetahuan pada KUBE Dumbo Kuncoro (2) manfaat manajemen pengetahuan Kelompok Usaha Bersama Dumbo Kuncoro dan (3) faktor penghambat pelaksanaan manajemen pengetahuan KUBE Dumbo Kuncoro
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Subyek penelitian ini adalah yaitu pengelola, anggota dan masyarakat yang berada di sekitar Kelompok Usaha Bersama Dumbo Kuncoro. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, dokumentasi, dan wawancara. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah; reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Sedangkan teknik keabsahan data yang digunakan dalam teknik kualitatif yaitu triangulasi teknik dan sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Manajemen pengetahuan Kelompok Usaha Bersama sudah terlaksana yaitu, pengumpulan, penyusunan, penyimpanan dan pengaksesan. Manfaat manajemen pengetahuan bagi Kelompok Usaha Bersama Dumbo Kuncoro adalah: (a) dapat meningkatkan kinerja kelompok, (b) meningkatkan produktivitas kelompok. Faktor penghambat dalam manajemen pengetahuan yaitu masih rendahhya tingkat pendidikan anggota kelompok, dan persaingan yang tidak sehat dari sesama Kelompok Usaha Bersama.
Kata Kunci : KUBE, Manajemen PengetahuanDwi Dwi Mulyaningsih2016-10-20T07:26:30Z2019-05-09T07:44:21Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/42554This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/425542016-10-20T07:26:30ZAnalisis Wacana Kritis Pemberdayaan dan Permasalahan Tenaga Kerja Indonesia di Hong Kong dalam Film Minggu Pagi di Victoria Park.Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan isi film Minggu Pagi di Victoria Park, (2) mengetahui dan menganalis berbagai tahap pemberdayaan TKI, (3) mengetahui permasalahan yang dialami para Tenaga Kerja Indonesia di Hong Kong berdasarkan faktor penyebabnya, (4) merencanakan program Pendidikan Luar Sekolah terkait dengan film Minggu Pagi di Victoria Park.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis wacana kritis (Critical Discourse Analysis), subjek penelitian ini adalah film Minggu Pagi di Victoria Park. Langkah-langkah pengumpulan data menggunakan pendekatan analisis isi dari Harold D. Lasswell yaitu: (1) penetapan desain atau model penelitian, (2) pencarian data pokok atau data primer, (3) pencarian pengetahuan kontekstual. Teknik analisis data dilakukan dengan cara: (1) analisis teks, (2) analisis praktik wacana, (3) analisis praktik sosial budaya.
Hasil penelitian ini yaitu: (1) film yang berjudul Minggu Pagi di Victoria Park mengisahkan tentang tahap pemberdayaan dan berbagai permasalahan yang dialami Tenaga Kerja Indonesia di Hongkong, (2) Tahap pemberdayaan TKI yang terdapat dalam film Minggu Pagi di Victoria Park yaitu dengan: tahap penyadaran dan tahap pengkapasitasan. (3) permasalahan TKI yang ditemukan dalam film Minggu Pagi di Victoria Park berdasarkan faktor penyebabnya yaitu: a) faktor ekonomi yaitu: terlilit hutang piutang, penahanan dokumen, menjadi PSK, mengalami penganiayaan dan pemerasan, b) faktor budaya yaitu: gaji tidak dibayar, kesulitan berkomunikasi dengan bahasa setempat faktor, sulit memperoleh pekerjaan jika masuk daftar cekal, psikologis yaitu: TKI gagal berangkat, TKI bunuh diri, percobaan bunuh diri, putus hubungan komunikasi dengan keluarga, menjadi lesbian (4) Rencana pengembangan program PLS untuk para TKI berdasarkan hasil analisis content film, yaitu: (a) bekerjasama dengan Disnakertrans dan BNP2TKI mengadakan sosialisasi kapada para TKI pra penempatan, selama penempatan, purna penempatan, (b) bekerjasama dengan BLK TKI untuk menjadikan film Minggu Pagi di Victoria Park sebagai media pembelajaran untuk calon TKI.Estin Endah Pratiwi2016-10-20T01:15:28Z2019-01-30T11:23:51Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/42542This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/425422016-10-20T01:15:28ZKEEFEKTIFAN PROGRAM PENGEMBANGAN KARAKTER INDONESIAN YOUTH LEADERSHIP HOMESTAY PROGRAM UNTUK PENINGKATAN INTEGRITAS DI GERAKAN MARI BERBAGIPenelitian ini bertujuan mengetahui keefektifan program pengembangan karakter untuk peningkatan integritas di Gerakan Mari Berbagi. Keefektifan program peningkatan integritas dipandang melalui empat dimensi yakni: (1) memahami dan mengenali kode etik, (2) konsistensi tindakan, (3) kesulitan tindakan, dan (4) resiko tindakan.
Penelitian ini merupakan penelitian ex post facto dengan pendekatan kuantitatif. Subjek penelitian ini adalah peserta yang telah mengikuti program pengembangan karakter Indonesian Youth Leadership Homestay Program Gerakan Mari Berbagi berjumlah 29 orang. Adapun variabel dalam penelitian ini adalah keefektifan dari pelaksanaan program pengembangan karakter untuk peningkatan integritas. Variabel dirinci menjadi empat dimensi yakni: (1) memahami dan mengenali kode etik, (2) konsistensi tindakan, (3) kesulitan tindakan, dan (4) resiko tindakan. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dan dokumentasi untuk memperoleh data tentang peningkatan integritas peserta program sebelum dan sesudah mengikuti program pengembangan karakter dari Gerakan Mari Berbagi. Data yang diperoleh kemudian di uji dengan uji beda Wilcoxon. Hasil uji kemudian dianalisis dengan teknik analisis data menggunakan deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan data yang sudah dikumpulkan tanpa membuat generalisasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Ada perbedaan antara integritas peserta sebelum mengikuti program dan setelah mengikuti program pengembangan karakter Indonesian Youth Leadership Homestay Program Gerakan Mari Berbagi, (2) Terdapat peningkatan integritas dipandang dari seluruh dimensi sebesar 10.17, (3) Peningkatan terbesar terlihat pada dimesi memahami dan mengenali kode etik sebesar 3.07, (4) Peningkatan terkecil terlihat pada dimensi kesulitan tindakan yakni sebesar 1.93.
Kata kunci: keefektifan program, integritas, dimensiPetrus Petrus Tampubolon2016-10-05T03:24:09Z2019-05-09T07:42:21Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/42006This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/420062016-10-05T03:24:09ZPerbandingan Analisis Kewirausahaan Dalam Novel dan
Film “Madre” dan “Filosofi Kopi”.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (a) deskripsi cerita novel dan film
“Madre” dan “Filosofi Kopi”, (b) unsur kewirausahaan, dan (c) perbedaan unsur
kewirausahaan antara novel dan film “Madre”, dan antara novel dan film “Filosofi Kopi”,
serta (d) pengembangan program pendidikan luar sekolah tentang kewirausahaan yang
terkait dengan novel dan film “Madre” dan “Filosofi Kopi”.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif analisis konten.
Subjek penelitian ini adalah unsur kewirausahaan dalam karya sastra yang berupa novel
dan film dengan sumber data berupa buku cerita “Madre” dan “Filosofi Kopi” serta film
yang berjudul “Madre” dan “Filosofi Kopi”. Pengumpulan data dilakukan dengan
pembacaan karya sastra secara mendalam dan penelitian kepustakaan. Teknik analisis
data dilakukan secara deskriptif.
Hasil penelitian sebagai berikut: (a) novel dan film “Madre” menceritakan
tentang seorang pemuda yang menghidupkan kembali toko roti milik kakeknya yang
telah bangkrut, sedangkan novel dan film “Filosofi Kopi” menceritakan tentang dua
sahabat yang merintis usaha kedai kopi dengan inovasi baru (b) unsur kewirausahaan
yang terdapat dalam novel dan film “Madre” serta novel dan film “Filosofi Kopi” antara
lain hampir sama yaitu kegiatan kewirausahaan, sikap, karakteristik, dan perilaku
wirausaha, serta kreasi dan inovasi. Sedangkan unsur kewirausahaan dalam novel dan
film “Madre” terdapat tambahan unsur kepemimpinan, (c) perbedaan unsur
kewirausahaan antara novel dan film “Madre” dalam hal kepemimpinan serta perbedaan
unsur kewirausahaan antara novel dan film “Filosofi Kopi” dalam hal kreasi dan inovasi,
(d) pengembangan program Pendidikan Luar Sekolah tentang kewirausahaan yang terkait
dengan novel dan film “Madre” adalah pelatihan pembuatan roti dan kue tanpa
dipanggang sedangkan yang terkait dengan novel dan film “Filosofi Kopi” adalah
pelatihan pembuatan olahan kopi.Aprilia Ernita Sari2016-09-29T08:53:59Z2019-01-30T11:10:24Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/41885This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/418852016-09-29T08:53:59ZPELAKSANAAN PROGRAM MOTOR KELILING TAMAN BACAAN MASYARAKAT “MATA AKSARA” DESA UMBULMARTANI NGEMPLAK SLEMAN YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) persiapan pelaksanaan program motor keliling TBM Mata Aksara di desa Umbulmartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta (2) pelaksanaan program motor keliling TBM Mata Aksara di desa Umbulmartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta (3) dampak pelaksanaan program motor keliling TBM Mata Aksara di desa Umbulmartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian ini adalah seorang pengelola dan seorang pelaksana kegiatan motor keliling TBM Mata Aksara, dan 5 pengunjung motor keliling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian yang dibantu dengan pedoman observasi, pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah display data, reduksi data, dan pengambilan kesimpulan. Triangulasi yang digunakan untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Persiapan pelaksanaan program motor keliling TBM Mata Aksara dengan cara: (a) Melakukan survey dan observasi pada tempat yang akan di datangi. (b) Mengatur buku-buku koleksi yang akan di bawa. (c) Menyiapkan sarana dan prasarana yang dibawa. (d) Mempersiapkan sarana kegiatan pendukung seperti kerajinan dan permainan edukatif. (2) Pelaksanaan program motor keliling TBM Mata Aksara meliputi: (a) Identifikasi kebutuhan masyarakat (b) Analisis prioritas kebutuhan masyarakat (c) Rekruitmen atau pemilihan pelaksana program kegiatan. (3) Dampak pelaksanaan program motor keliling meliputi dampak positif dan dampak negatif yang terjadi di masyarakat desa Umbulmartani.
Kata kunci: program motor keliling, tbmKurniawan Kurniawan2016-09-28T08:16:40Z2019-01-30T11:05:03Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/41647This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/416472016-09-28T08:16:40ZPERAN PEKERJA SOSIAL DALAM PEMBINAAN REMAJA DI BALAI PERLINDUNGAN DAN REHABILITASI SOSIAL REMAJA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan : 1) peran pekerja sosial terhadap pembinaan remaja yang bermasalah dengan hukum di Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Remaja Daerah Istimewa Yogyakarta, 2) bentuk pelayanan perlindungan yang diperoleh remaja binaan sosial di Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Remaja Daerah Istimewa Yogyakarta.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Subjek penelitian adalah pekerja sosial dengan informan pengurus lembaga dan pramu sosial, serta remaja yang bermasalah dengan hukum. Pengumpulan data melalui teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Trianggulasi yang digunakan adalah dengan menggunakan trianggulasi sumber dan metode.
Hasil penelitian menunjukkan: 1) peran pekerja sosial dalam pembinaan remaja di balai perlindungan dan rehabilitasi sosial remaja meliputi: a) peran pekerja sosial dalam pembinaan remaja yang bermasalah dengan hukum menunjukkan bahwa pekerja sosial berperan aktif dalam pembinaan sebagai konselor, motivator, pembina, pendamping, sekaligus sebagai teman dan orang tua kedua, pembinaan juga dapat membantu menyelesaikan kasus remaja serta dapat mempengaruhi perilaku remaja, b) remaja bermasalah dengan hukum yang sudah mengikuti pembinaan menunjukkan perubahan kearah yang lebih baik, c) faktor dari dalam diri remaja seperti keterbukaan remaja dan mudahnya beradaptasi menjadi faktor pendukung, tertutupnya remaja dan dukungan keluarga yang kurang sebagai faktor penghambat, d) remaja dikatakan berhasil apabila permasalahan yang dialami sudah selesai, mereka juga dapat dikembalikan ke orangtuanya masing-masing apabila dapat menunjukan perubahan sikap ke arah yang lebih baik, 2) keamanan dan kerahasiaan identitas remaja merupakan bentuk pelayanan perlindungan yang diberikan oleh Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Remaja DIY.
Kata kunci : peran pekerja sosial, remaja bermasalah dengan hukumIcha Icha Fatma Novita2016-09-23T04:11:20Z2019-01-30T11:05:06Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/41648This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/416482016-09-23T04:11:20ZPROSES PEMBINAAN WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan : (1) Proses Lembaga Pemasyarakatan dalam pembinaan Warga Binaan Pemasyarakatan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Wirogunan Yogyakarta, (2) Keadaan Warga Binaan Pemasyarakatan setelah mengikuti pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Wirogunan Yogyakarta, (3) Faktor pendukung dan penghambat dalam pembinaan terhadap Warga Binaan Pemasyarakatan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Wirogunan Yogyakarta, (4) Upaya yang dapat dilakukan dalam memaksimalkan pembinaan Warga Binaan Pemasyarakatan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Wirogunan Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah petugas pemasyarakatan. Objek penelitian ini adalah proses pembinaan yang dilakukan di Lapas Wirogunan. Narasumber dalam penelitian ini adalah petugas pemasyarakatan dan warga binaan pemasyarakatan. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian yang dibantu oleh pedoman observasi, pedoman wawancara dan pedoman dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah display data, reduksi, dan penarikan kesimpulan. Triangulasi sumber dan metode dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan beberapa sumber/ narasumber dan metode yang digunakan dalam mencari informasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Proses Lembaga Pemasyarakatan dalam pembinaan narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Wirogunan Yogyakarta berjalan dengan efektif sesuai dengan tujuan pemasyarakatan, (2) Keadaan Warga Binaan Pemasyarakatan setelah mengikuti pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Wirogunan Yogyakarta semakin baik dari sebelumnya, (3) Faktor pendukung dalam pembinaan ini adalah keinginan warga binaan untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya dan faktor penghambat dalam pembinaan adalah motivasi yang rendah untuk mengikuti setiap pembinaan yang ada, (4) Upaya yang dapat dilakukan dalam memaksimalkan pembinaan Warga Binaan Pemasyarakatan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Wirogunan Yogyakarta dengan memaksimalkan pembinaan dilakukan dengan memberikan motivasi secara intern dan memberikan reward kepada warga binaan pemasyarakatan.
Kata kunci: pembinaan, warga binaan pemasyarakatan, lembaga pemasyarakatan.Khusnul Khusnul Khotimah2016-09-23T01:15:11Z2019-01-30T11:01:35Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/41493This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/414932016-09-23T01:15:11ZKAMPUNG WAYANG SEBAGAI SALAH SATU UPAYA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI DESA KEPUHSARI KECAMATAN MANYARAN KABUPATEN WONOGIRIPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Proses Pemberdayaan Masyarakat di Desa Kepuhsari Kecamatan Manyaran Kabupaten Wonogiri melalui Kampung Wayang, (2) Program-Program Pemberdayaan Masyarakat yang ada di Kampung Wayang Desa Kepuhsari Kecamatan Manyaran Kabupaten Wonogiri, dan (3) Dampak Kampung Wayang sebagai Salah Satu Upaya Pemberdayaan Masyarakat di Desa Kepuhsari, Manyaran, Wonogiri.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian ini yaitu Pengrajin yang tergabung dalam Pokdarwis yang merupakan pengelola dan anggota Kampung Wayang serta masyarakat yang berada di sekitar Kampung Wayang Desa Kepuhsari. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Sedangkan keabsahan data yang digunakan peneliti melalui triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Proses pemberdayaan masyarakat Kampung Wayang di Desa Kepuhsari dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu tahap penyadaran, tahap pemberian pengetahuan, dan tahap pemberian dan peningkatan keterampilan. (2) Program-program pemberdayaan masyarakat yang ada di Desa Kepuhsari yaitu pengelolaan Kampung Wayang, pembentukan homestay, pengembangan industri kreatif bagi pengrajin, dalam pengembangan Kampung Wayang terdapat faktor pendukung yaitu faktor masyarakat, sejarah, alam, sumber daya manusia, kegiatan di kampung wayang, dan kerjasama dengan berbagai pihak. Namun faktor masyarakat, sumber daya manusia dan infrastruktur juga menjadi faktor penghambat (3) Hasil Kampung Wayang sebagai salah satu upaya pemberdayaan masyarakat yaitu mendorong masyarakat menyadari dan mengembangkan potensi yang dimiliki, mencegah terjadinya persaingan yang tidak seimbang, perbaikan pendapatan dan perbaikan kehidupan di masyarakat, berkembangnya usaha di bidang seni kerajinan wayang kulit dan semakin dekatnya masyarakat dengan budaya wayang kulit.
Kata Kunci : Kampung Wayang, pemberdayaan masyarakatYuselg Yuselg Putrikam Ikhtiari2016-08-31T02:18:11Z2019-05-09T07:35:39Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/40972This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/409722016-08-31T02:18:11ZPeningkatan Keterampilan Motorik Halus Melalui Pembelajaran Dengan Metode Demonstrasi Menggunakan Media Kardus Usia 5-6 Tahun di TK Hamzanwadi Kabupaten Lombok TimurPenelitian ini bertujuan untuk : (1) Memperbaiki keterampilan motorik halus anak melalui pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi melalui media kardus dan (2). Untuk meningkatkan keterampilan motorik halus anak melalui pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi melalui media kardus.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang mengadaptasi dari Kemmis dan Taggart. Penelitian ini terdiri dari tiga siklus yang terdiri dari tiga kali pertemuan. Data diperoleh melalui observasi dan dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini adalah anak TK B Hamzanwadi selong yang berjumlah 20 orang anak yang terdiri dari 11 anak laki-laki dan 9 anak perempuan. Analisis data dilakukan secara deskriptif analitik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yaitu keterampilan melalui pembelajaran dengan metode demonstrasi menggunakan media kardus dapat meningkat. Kondisi awal keterampilan motorik halus anak usia dini di TK Hamzanwadi Selong sebelum dilakukan tindakan masih sangat rendah hanya sebesar 34%. Pada siklus I keterampilan motorik halus anak meningkat menjadi 42,22% sehingga persentase peningkatan antara sebelum tindakan dan siklus I sebesar 8,22%. Pada siklus II terjadi peningkatan keterampilan motorik halus menjadi 67,34% sehingga persentase peningkatan keterampilan motorik halus antara siklus I dan siklus II sebesar 25,12%. Pada siklus III keterampilan motorik halus anak meningkat mencapai 85,15% sehingga persentase peningkatan keterampilan motorik halus anak antara siklus II dan siklus III mencapai 17,84%. Dengan demikian melalui pembelajaran dengan metode demonstrasi menggunakan media kardus dapat menjadi solusi untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak usia diniNur Adiyah Yuliastri2016-08-29T07:19:34Z2019-01-30T10:44:44Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/40789This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/407892016-08-29T07:19:34ZPENGGUNAAN MEDIA POWERPOINT UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PADA PEMBELAJARAN IPA KELAS VIII PAKET B SETARA SMP DI PKBM NGUDI MAKMURJAMUS PENGASIH KULON PROGOPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan media powerpoint untuk meningkatkan motivasi belajar pada pembelajaran IPA kelas VIII Paket B setara SMP di PKBM Ngudi Makmur, Jamus, Pengasih Kulon Progo.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dengan kolaborator pendidik IPA Paket B Kelas VIII Paket B PKBM Ngudi Makmur. Penelitian dilakukan dalam dua siklus untuk melihat peningkatan motivasi belajar yang dihasilkan dari setiap siklus. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan dokumentasi. Data dalam penelitian ini dianalisis dengan analisis deskriptif kuantitatif menggunakan teknik persentase.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, penggunaan media powerpoint pada pembelajaran IPA dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik kelas VIII Paket B setara SMP di PKBM Ngudi Makmur. Pada siklus I, media powerpoint hanya menampilkan ringkasan materi pembelajaran. Pada siklus II, penggunaan media powerpoint ditambahkan gambar dan video, disertai pula poin-poin materi pembelajaran, sehingga peserta didik lebih menunjukkan antusiasnya dalam memperhatikan penjelasan pendidik dan aktif dalam pembelajaran. Peningkatan motivasi belajar peserta didik tersebut dapat dilihat dari peningkatan persentase rata- rata yang dicapai pada penelitian yang dilakukan dari pra tindakan ke siklus I dan siklus II. Hasil persentase rata-rata yang diperoleh pada observasi pra tindakan sebesar 12,2% atau termasuk dalam kategori rendah, meningkat menjadi 19,94% atau termasuk dalam kategori rendah pada siklus I pertemuan pertama (ada peningkatan sejumlah 7,74%), dan meningkat menjadi 33,28% atau termasuk dalam kategori rendah pada siklus I pertemuan kedua (ada peningkatan sejumlah 13,34%). Pada siklus II pertemuan pertama persentase rata-rata meningkat menjadi 54,4% atau termasuk dalam kategori tinggi (ada peningkatan sejumlah 21,12%), dan meningkat menjadi 84,4% atau termasuk dalam kategori sangat tinggi (ada peningkatan sejumlah 30%).
Kata Kunci: Media Powerpoint, Pembelajaran IPA, Paket BDesi Desiani Widayati2016-08-29T04:32:09Z2019-01-30T10:44:21Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/40774This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/407742016-08-29T04:32:09ZPENGELOLAAN LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN (LKP) IMDKOM DALAM MENYELENGGARAKAN KURSUS KOMPUTER DI SLEMAN, DIYPenelitian ini bertujuan mendeskripsikan: (1) sistem pengelolaan program kursus komputer. (2) faktor penghambat dalam pengelolaan program Kursus Komputer. (3) faktor pendukung dalam pengelolaan program Kursus Komputer. (4) dampak dari sistem pengelolaan terhadap warga belajar Kursus Komputer di Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) IMDKOM.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskripsi. Subjek penelitian ini adalah kepala, pengurus, tutor dan peserta didik Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) IMDKOM. Objek penelitian ini adalah sistem pengelolaan program kursus komputer di Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) IMDKOM. Data penelitian diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif kualitatif menggunakan model analisis interaktif. Data hasil penelitian diuji kembali keabsahannya menggunakan trianggulasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) IMDKOM (1) sistem pengelolaan program kursus komputer di Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) IMDKOM dimulai dari; (a) proses perencanaan program terlebih dahulu kemudian dikoordinasikan kepada semua pihak yang terlibat dalam pengelolaan seperti para staff dan perwakilan dari dunia usaha dunia industri, (b) Pelaksanaan meliputi metode praktek dan teori yang berlangsung secara bersamaan. Terdapat 10 kali pertemuan masing-masing pertemuan 2 jam. Adanya fasilitas yang mendukung proses pembelajaran kursus komputer. Menciptakan komunikasi yang baik agar peserta merasa nyaman dalam belajar, (c) evaluasi dilakukan setelah materi dalam modul selesai. Biasanya evaluasi dilakukan setelah pertemuan ke 10. Evaluasi tiap peserte didik berbeda dengan peserta didik lainnya, hal ini tergantung kapan mereka masuk dan keaktifan dalam kegiatan belajar di kursus komputer. (2) faktor penghambat dalam pengelolaan program adalah kurangnya minat peserta didik serta konsistensi dalam belajar. (3) faktor pendukung dalam pengelolaan program ini adalah niat, yang kedua kemauan pengelola dalam memberikan kontribusi, yang ketiga yaitu kerja sama yang baik, yang keempat semangat dari masing-masing individu, yang kelima fasilitas yang memadai, yang terakhir selalu berfikir kedepan. (4) dampak pengelolaan program kursus komputer adalah peserta didik jadi memiliki keterampilan, menambah pengetahuan yang luas, yang awalnya tidak tahu jadi tahu, peserta didik siap memasuki dunia kerja.
Kata kunci: pengelolaan, program, kursus komputer.Hidda Nur Hiddayati2016-08-29T03:56:49Z2019-05-09T07:35:28Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/40768This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/407682016-08-29T03:56:49ZPeningkatan Keterampilan Sosial melalui Permainan Gobak Sodor pada Anak Usia 5-6 Tahun di TK Panca Setya Kabupaten SintangPenelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan sosial melalui
permainan gobak sodor pada anak usia 5-6 tahun di TK Panca Setya Kabupaten
Sintang.
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Subjek penelitian ini adalah anak kelompok B TK Panca Setya Kabupaten Sintang yang berjumlah 21 anak. Model penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan kelas mengadopsi dari Kemmis dan McTaggart. Tahapan siklus dalam penelitian ini menggunakan langkah perencanaan, pelakasanaan, pengamatan, dan refleksi. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi dan wawancar. Instrumen pengumpulan data dilakukan dengan lembar observasi dan lembar wawancara. Analisis data dengan menggunakan pendekatan kualitatif dianalisis secara deskriptif persentase.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa permainan gobak sodor dapat meningkatkan keterampilan sosial pada anak kelompok B TK Panca Setya Kabupaten Sintang dengan melakukan tindakan berupa memberikan pemahaman kepada anak mengenai manfaat bermain, melakukan pembagian tim secara seimbang dengan komposisi secara heterogen dan homogen. Hal ini ditunjukkan dengan hasil peningkatan keterampilan sosial pratindakan bahwa dari 21 anak, tiga anak (14,28%) pada kategor sangat baik. Hasil siklus satu keterampilan sosial anak meningkat menjadi 10 anak (47,61%) pada kategori sangat baik. Hasil siklus satu ke siklus dua mengalami peningkatan keterampilan sosial pada kategori sangat baik menjadi 20 anak (90,47%).Sudarto Sudarto2016-08-29T03:31:58Z2019-01-30T10:44:18Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/40758This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/407582016-08-29T03:31:58ZPEMAHAMAN PENGELOLA LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN (LKP) AR-RUM TERHADAP PROGRAM PENJAMINAN MUTU LEMBAGAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan : (1) Pemahaman pengelola terhadap program penjaminan mutu lembaga, (2) Pemenuhan standar mutu kursus, (3) Kendala yang dihadapi untuk melaksanakan program penjaminan mutu lembaga.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Jenis penelitian ialah kualititatif deskriptif. Subyek penelitian yaitu ketua lembaga, pendidik kursus, dan peserta didik kursus di LKP AR-RUM. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara dan dokumentasi. Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti itu sendiri yang dibantu degan pedoman wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data dilakukan dengan cara triangulasi data, yaitu membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Pemahaman pengelola LKP AR-RUM terhadap program penjaminan mutu lembaga sebatas pada definisi program penjaminan mutu, jenis program penjaminan mutu, pelaksana program penjaminan mutu, dan bentuk program penjaminan mutu, (2) Pemenuhan standar mutu lembaga di LKP AR-RUM adalah berupa standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar tenaga pendidik dan kependidikan, standar sarana prasarana, standar pembiayaan, standar penilaian, (3) Kendala yang dihadapi LKP AR-RUM untuk melakukan program penjaminan mutu lembaga adalah sulitnya menentukan waktu untuk melakukan rapat, belum memahami bentuk dan format penjaminan mutu, dan struktur organisasi lembaga yang belum optimal.
Kata kunci: lembaga kursus dan pelatihan, program penjaminan mutu.Nawa Nawaroh Mahmudah2016-08-25T06:06:44Z2019-01-30T10:42:06Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/40654This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/406542016-08-25T06:06:44ZPERAN TUTOR DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN FARMING SCHOOL RUMPIN PIJOENGAN, PIYUNGAN BANTUL YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk : (1) Mendeskripsikan cara tutor dalam penggunaan media dalam upaya untuk meningkatkan kegiatan pembelajaran Farming School. (2) Mendeskripsikan peran tutor dalam meningkatkan kreativitas anak didiknya melalui Mata Pelajaran Mulok (Farming School).
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Subyek penelitian ini adalah pengelola, fasilitator dan anak. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, dokumentasi, dan wawancara. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian yang dibantu oleh pedoman observasi, pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi. Metode yang digunakan dalam analisis data adalah interaktif melalui reduksi data, display data, dan penerikan kesimpulan. Metode yang digunakan untuk keabsahan data dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber dan triangulasi metode.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa anak/warga belajar sudah cukup baik/sesuai dan sudah banyak menunjukkan hasil-hasil kreativitasnya, selain itu juga hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah : (1) Proses kegiatan penggunaan media pada saat pembelajaran Farming Schoo terdapat proses penerapan dan indikator di dalamnya, dan kegiatan yang dilakukan sudah sesuai seperti yang dikemukakan oleh para ahli. (2) Peran tutor dalam meningkatkan kreativitas anak pada penggunaan media pembelajaran, terdapat beberapa hal di dalamnya seperti yang telah di jelaskan di bab IV pembahasan yaitu tentang karakteristik tutor, faktor-faktor dalam meningkatkan kreativitas siswa.
Kata Kunci : Peran Tutor, Farming School, Media, Kreativitas.Rany Rany Triwahyuningsih2016-08-25T01:10:40Z2019-05-09T07:34:06Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/40582This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/405822016-08-25T01:10:40ZEvaluasi Program Diklat Berjenjang Tingkat Dasar Pendidik PAUD di Kabupaten MadiunPenelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan; (1) pelaksanaan, (2) pencapaian keberhasilan dan (3) kendala- kendala yang mempengaruhi keberhasilan program diklat berjenjang tingkat dasar pendidik Pendidikan Anak Usia Dini di Kabupaten Madiun.
Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi dengan menggunakan model penelitian CIPP (Context, Input, Process, Product). Subjek penelitian ini adalah peserta diklat berjenjang tingkat dasar. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara, dokumentasi, dan observasi. Selanjutnya, data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis data model interaktif (Miles & Huberman). Untuk Memperoleh keabsahan data, dilakukan trianggulasi, diskusi dengan ahli, dan perpanjangan pengamatan.
Hasil penelitian adalah sebagai berikut: (1) Aspek context menunjukkan kesesuaian antara kebutuhan dan partisipasi peserta diklat, pengalaman peserta diklat, dan kondisi lingkungan dengan kegiatan program diklat. (2) Aspek input menunjukkan motivasi peserta diklat, karakteristik peserta diklat, karakteristik narasumber, pendanaan, dan sarana prasarana dalam kategori baik. (3) Aspek proses menunjukkan aktivitas peserta diklat, strategi pembelajaran dan hubungan antar pribadi juga dalam kategori baik. (4) Aspek product menunjukkan bahwa semua kegiatan diklat berjenjang tingkat dasar dapat terlaksana dengan baik. Keberhasilan program diklat berjenjang tingkat dasar ditunjukkan dengan peningkatan kompetensi minimal pendidik PAUD yang meliputi pemahaman tugas dan kewenangan dalam membantu pendidik dan pendidik pendamping. Kendala-kendala dalam pelaksanaan program diklat meliputi kerjasama yang kurang optimal, dan media serta alat peraga tidak dapat difungsikan secara optimal.Kartika Wijayanti Putri2016-08-23T08:39:48Z2019-01-30T10:38:33Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/40493This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/404932016-08-23T08:39:48ZKESEJAHTERAAN KELUARGA TENAGA KERJA PEREMPUAN INDUSTRI RAMBUT PALSUDI DESA PENOLIH KECAMATAN KALIGONDANG KABUPATEN URBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAHPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kondisi sosial ekonomi keluarga dan kesejahteraan keluarga tenaga kerja perempuan industi rambut palsu Desa Penolih Kecamatan Kaligondang Kabupaten Purbalingga Provinsi Jawa Tengah.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan presentase. Populasi dalam penelitian ini adalah tenaga kerja perempuan yang telah berkeluarga bekerja dibagian penyulaman rambut berjumlah 50 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan angket tertutup didukung dengan observasi dan dokumentasi untuk melengkapi hasil angket. Analisis data menggunakan deskriptif kualitatif dengan presentase dilanjutkan dengan memberikan skor kemudian dipersenkan dan dideskripsikan menjadi kalimat didukung dengan hasil observasi dan dokumentasi. Klasifikasi kesejahteraan mengacu pada kriteria BKKBN.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Kondisi sosial ekonomi keluarga tenaga kerja perempuan : a) Kesehatan tenaga kerja perempuan industri rambut paslu 46% tenaga kerja mengalami gangguan kesehatan pada mata karena kerja mereka dan duduk dalam waktu 8 jam sehari.b)Pendidikan keluarga terhadap tenaga kerja termasuk dalam kategori baik. c) Kontribusi pendapatan dari hasil dari pembuatan rambut palsu terhadap total pendapatan keluarga adalah 55,7 %. Presentase tersebut menunjukan bahwa besar pendapatan yang diperoleh tenaga kerja perempuan industri rambut palsu terhadap total pendapatan keluarga setiap bulan melebihi separuh dari pengahasilan keluarga.2) Kesejahteraan keluarga tenaga kerja Perempuan industri rambut palsu a)Pra Sejahtera dan rumah tangga sejahtera tahap I sebesar 2% karena tenga kerja perempuan industri rambut palsu memilki kondisi rumah yang kurang baik dan tenaga kerja tidak satu minggu sekali mengonsumsi telor/daging/ikan. b)Sejahtera tahap II sebesar 78% karena hampir semua tenaga kerja tidak memiliki tabungan sebesar Rp. 1.000.000,- dalam bentuk barang/emas/tabungan. c)Sejahtera tahap III sebesar 18 % karena keluarga belum secara teratur dengan sukarela memberikan sumbangan material untuk kegiatan sosial dan tidak adanya anggota keluarga yang aktif sebagai pengurus perkumpulan sosial/yayasan/institusi masyarakat.
Kata kunci: Kesjahteraan Keluarga, Tenaga Kerja Perempuan. Industri Rambut Palsu.Voni Voni Surantika2016-08-20T05:38:25Z2019-01-29T08:41:34Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/40210This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/402102016-08-20T05:38:25ZManajemen Pembelajaran Kelompok Belajar Keaksaraan Fungsional di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Al-Fikri Kabupaten CilacapPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui manajemen pembelajaran yang dapat membawa keberhasilan pencapaian tujuan keaksaran fungsional yang meliputi: (1) perencanaan, (2) pengorganisasian, (3) pelaksanaan, (4) penilaian, dan (5) pengawasan pada Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Al-Fikri Kabupaten Cilacap.
Penelitian ini dapat dikategorikan pada penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif deskriptif yaitu memahami tentang pelaksanaan pembelajaran keaksaraan fungsional yang dilakukan oleh Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Al-Fikri Kabupaten Cilacap dalam hal manajemen pembelajarannya. Penelitian bukan penelitian yang menemukan teori atas dasar uji hipotesis yang dipersiapkan terlebih dahulu, tetapi penelitian lebih memahami makna manajemen pembelajaran keaksaraan fungsional yang dilakukan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Al-Fikri Kabupaten Cilacap. Data dikumpulkan melalui pengamatan berpartisipasi (observasi partisipan), wawancara secara mendalam, dan dokumentasi. Data dianalisis dengan teknik reduksi data, display data, dan verifikasi data.
Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa; (1) perencanaan kegiatan pembelajaran yang mencakup; penyusunan rencana belajar, penentuan prioritas warga belajar dalam menentukan kebutuhan belajar, identifikasi kemampuan awal dan pengalaman warga belajar, penentuan jadwal kegiatan pembelajaran yang diseuaikan dengan kondisi warga belajar, identifikasi sumber belajar, penyusunan kesepakatan belajar, penentuan strategi kegiatan pembelajaran, dan perencanaan pembiayaan (sumber dana), telah dilaksanakan sesuai dengan tujuan program. (2) pengorganisasian program yang terdiri dari; pengorganisasian penyelenggara, pengorganisasian tutor, dan pengorganisasian warga belajar, telah disusun dan dilaksanakan dengan pembagian tugas yang jelas; (3) pelaksanaan pembelajaran tersebut meliputi; kotbah atau pengajian keagamaan sesuai dengan kesepakatan warga belajar, belajar membaca, berlatih menulis, belajar berhitung, berlatih diskusi, berlatih kegiatan praktek fungsional, dan kerjasama warga belajar dalam kelompok, semua kegiatan belajar dan berlatih telah dilakukan; (4) penilaian pembelajaran yang meliputi; penilaian terhadap proses kemampuan awal, penilaian kemajuan belajar dalam keterampilan calistung di setiap kegiatan pembelajaran, penilaian kemampuan fungsional pada kegiatan praktik, penilaian kemampuan mengisi berbagai blanko/format sederhana yang telah disediakan oleh tutor, dan penilaian akhir kegiatan program untuk mendapatkan tanda kelulusan, telah dilaksanakan dengan baik; dan (5) pengawasan hasil pekerjaan pelaksanaan program yang kegiatannya adalah; pengawasan dalam pelaksanaan pekerjaan masing-masing personal, dan pengawasan dalam pengukuran hasil pekerjaan pelaksanaan program keaksaraan fungsional, cukup baik walaupun belum tuntas semua.Suroso Suroso2016-08-20T05:32:33Z2019-01-29T08:41:32Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/40209This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/402092016-08-20T05:32:33ZHomeschooling Dengan Kurikulum Integral Berbasis Aqidah Islam Dalam Membangun Kepribadian Islam Anak, Studi Kasus Homeschooling Group (setara SD) Khoiru Ummah 5 YogyakartaPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas kurikulum integral berbasis aqidah Islam yang digunakan pada pendidikan alternatif homeschooling dalam membangun kepribadian Islam anak. Keberadaan Homeschooling, merupakan pendidikan pada ruang lingkup pendidikan nonformal dan informal yang dapat digunakan sebagai pemenuhan terhadap kebutuhan pendidikan di Indonesia.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan model penelitian studi kasus. Subjek penelitian adalah komponen- komponen yang terlibat dalam proses membangun kepribadian Islam anak di homeschooling group Khoiru Ummah 5 Yogyakarta yang menggunakan kurikulum integral berbasis aqidah Islam. Komponen ini meliputi penggagas kurikulum sebanyak 1 responden. Dan pelaksana kurikulum yaitu warga belajar (homeschooler) dan pengelola homeschooling. Sebagai pengelola adalah orangtua homeschooler yang juga bertindak sebagai pengajar (guru) sebanyak 8 responden. Sedangkan warga belajarnya yakni homeschooler sebanyak 10 responden. Instrument pengumpulan data adalah lembar daftar pertanyaan penelitian serta lembar pedoman observasi dan wawancara. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Data penelitian dikumpulkan melalui dokumentasi, hasil wawancara dan observasi lapangan. Data diperoleh dianalisis secara deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa homeschooling dengan kurikulum integral berbasis aqidah Islam yang digunakan di homeschooling group Khoiru Ummah 5 Yogyakarta secara garis besar mampu membangun kepribadian Islam anak. Hal ini dilihat dari kesesuaian pola pikir (kognisi) dengan pola sikap (mental, emosional, sosial), kedua hal tersebut diikat dengan aqidah dan syari’ah Islam. Hal ini terlihat dari kesadaran penuh pada anak untuk terikat pada syari’at Islam dalam melakukan segala sesuatu.Sukiyati Satuhu2016-08-20T05:02:19Z2019-01-29T08:41:29Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/40208This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/402082016-08-20T05:02:19ZPeranan Pamong Belajar Sebagai Agen Perubahan dalam Meningkatkan Kompetensi Warga Belajar Program Life Skills di SKB Kota YogyakartaPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) penyelenggaraan program life skills oleh SKB Kota Yogyakarta; (2) peran Pamong Belajar sebagai agen perubahan dalam penyelenggaraan program life skills yang diselenggarakan oleh SKB Kota Yogyakarta, sehingga dapat berpengaruh pada kompetensi warga belajar; dan (3) faktor pendukung dan penghambat peran Pamong Belajar sebagai agen perubahan dalam meningkatkan kompetensi warga belajar di SKB Kota Yogyakarta.
Dalam melakukan penelitian, penulis menggunakan pendekatan kualitatif di mana subyeknya adalah Pamong Belajar di SKB Kota Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dalam empat cara: observasi, angket, wawancara, serta dokumentasi yang dibagi dalam dua tahap; pra lapangan dan kerja lapangan. Data-data yang diperoleh tersebut dianalisis dengan menggunakan teknik analisis kualitatif menurut Miles dan Hubermen.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa; (1) secara kuantitas, penyelenggaraan program life skills oleh SKB Kota Yogyakarta telah berjalan dengan baik. Namun secara kualitas, masih perlu adanya peningkatan; (2) peranan Pamong Belajar sebagai agen perubahan dalam meningkatkan kompetensi warga belajar program life skills di SKB Kota Yogyakarta dapat dikatakan sudah cukup baik; dan (3) ada sejumlah kekurangan yang menjadi penghambat program life skills di SKB Kota Yogyakarta, antara lain: sarana dan prasarana yang terbatas untuk tata rias pengantin, alat dan bahan praktik yang harganya tidak terjangkau, kesulitan mencari instruktur yang kompeten, hanya mengandalkan dana dari pemerintah, sikap pesimis pada sebagian warga belajar, dan komunikasi yang kurang antara berbagai pihak dalam penyelenggaraan program life skills tersebut.Rr. Ratna Arum Widyati2016-08-20T04:50:46Z2019-01-29T08:41:27Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/40207This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/402072016-08-20T04:50:46ZPeta Pendidikan Masyarakat tentang Isu Gender dalam Bidang Politik oleh Lembaga Swadaya MasyarakatPenelitian ini dilatarbelakangi oleh fakta bahwa pendidikan masyarakat tentang isu gender dalam bidang politik telah dilakukan oleh beberapa LSM. Namun kesetaraan gender dalam bidang politik masih belum terwujud. Peran perempuan masih kecil, aspirasinya dibutuhkan hanya saat pemilihan umum untuk mendapatkan kursi di legislatif saja. Tujuan penelitian ini untuk memetakan sasaran, tujuan, materi, indikator keberhasilan, metode pembelajaran, pendukung dan penghambat pendidikan masyarakat tentang isu gender dalam bidang politik.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Wawancara dilakukan kepada para aktivis LSM dari YASANTI, Rifka Annisa, Koalisi Perempuan Indonesia dan Solidaritas Perempuan Kinasih serta wawancara kepada anggota-anggota kelompok binaan. Observasi dilakukan dengan berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan empat LSM tersebut dalam memberikan pendidikan masyarakat. Analisis data dilakukan dengan teknik analisis deskriptif interaktif melalui tahap pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan sebagai berikut. Pertama, sasaran pendidikan masyarakat tentang isu gender umumnya sama yaitu perempuan pekerja atau ibu rumah tangga. Kedua, materi pendidikan masyarakat memiliki banyak kesamaan yaitu tentang isu gender, ketidakadilan terhadap perempuan, dan kekerasan terhadap perempuan. Perbedaannya hanya pada penekanan terkait dengan isu yang diangkat oleh masing-masing LSM. Ketiga, tingkat keberhasilan pendidikan masyarakat tentang isu gender ini pada intinya, yaitu meningkatnya bargaining position perempuan baik di dalam keluarga maupun masyarakat. Keempat, model pendidikan yang diterapkan keempat LSM tersebut adalah melalui pendidikan non-formal berupa pelatihan dan melalui model informal yaitu dalam kegiatan diskusi, penyuluhan, dan advokasi dengan cara membentuk kelompok-kelompok binaan di masyarakat. Kelima, strategi penyelenggaraan pendidikan masyarakat didasarkan pada fakta bahwa ketidakberdayaan perempuan pada umumnya karena minimnya kepemilikan asset dan akses terhadap sumber daya, termasuk sumber daya ekonomi. Pendekatan ekonomi sebagai kebutuhan nyata yang dihadapi oleh setiap kelompok sasaran telah memunculkan respon positif dari masyarakat, untuk kemudian diberikan pendidikan masyarakat sesuai dengan isu-isu gender di tingkat lokal. Keenam, faktor-faktor yang mendukung keberhasilan pendidikan masyarakat tentang isu gender ini di antaranya adalah jaringan LSM yang sudah terbentuk hingga di tingkat dusun yang menjadi basis kelompok sasaran, besarnya pendanaan yang didapatkan untuk mengadakan kegiatan ini, serta kesediaan kelompok sasaran, khususnya perempuan untuk memberdayakan dirinya. Ketujuh, hambatan muncul dari keluarga dan masyarakat yang kurang sepakat dengan isu yang disampaikan dalam pendidikan tentang isu gender. Hambatan dari internal LSM, terutama komitmen oknum LSM yang diterjunkan di lapangan.Muhammad Syafi'uddin2016-08-20T04:34:42Z2019-01-29T08:41:24Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/40206This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/402062016-08-20T04:34:42ZPartisipasi Warga Masyarakat terhadap Penyelenggaraan Program PAUD Non Formal (Studi Kasus Pada PAUD Maju Bersama di Desa Homa Kecamatan Adonara Barat, Kabupaten Flores Timur)PAUD Maju Bersama merupakan salah satu program pendidikan pada anak usia dini yang ada di Desa Homa Kecamatan Adonara Barat, Kabupaten Flores Timur. Lembaga PAUD ini diselenggarakan untuk memberikan rangsangan pendidikan agar dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan anak yang ada di Desa Homa. Dalam penyelenggaraan program PAUD Maju Bersama, kesadaran masyarakat dalam berpartisipasi memegang peranan penting untuk pengembangan program PAUD kedepannya. Penelitian ini untuk menggali lebih dalam “Partisipasi Warga Masyarakat terhadap Penyelenggaraan Program PAUD Non Formal (Studi Kasus Pada PAUD Maju Bersama di Desa Homa Kecamatan Adonara Barat, Kabupaten Flores Timur). Tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui bagaimana bentuk partisipasi masyarakat, tingkat partisipasi masyarakat, dan faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan program PAUD Non Formal.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif. Data penelitian ini dikumpulkan melalui metode dokumentasi dan metode wawancara perorangan pada masyarakat Homa, yaitu penyelenggara program, tokoh formal, tokoh non formal, masyarakat, dan orangtua siswa PAUD Maju Bersama. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif untuk menjelaskan tentang bentuk partisipasi masyarakat, tingkat partisipasi masyarakat, dan faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, bentuk partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan program PAUD Maju Bersama adalah partisipasi dalam bentuk usul saran atau ide pikiran, tenaga, material, dan uang. Pada tingkat partisipasi masyarakat ditemukan adanya keterlibatan masyarakat mulai proses perencanaan, pelaksaaan, dan pemanfaatan program PAUD. Keterlibatan masyarakat menempatkan masyarakat sebagai mitra kerja dalam mengelolah dan mengatur program PAUD serta mampu melakukan kontrol dalam pengembangan program PAUD Maju Bersama. Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan program PAUD Maju Bersama adalah peran pemerintah desa, tokoh masyarakat, masyarakat, Lembaga Mitra ChildFund sebagai pendamping masyarakat, masyarakat serta faktor faktor budaya karena masyarakat Homa memiliki hubungan kekerabatan yang tinggi.Elisabeth Bte Thomas2016-08-16T03:23:22Z2019-01-30T10:29:18Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/39882This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/398822016-08-16T03:23:22ZIMPLEMENTASI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI KELOMPOK GENDER DI PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) “CANDI REJO” JETIS BANTUL YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan : (1) implementasi pemberdayaan perempuan melalui Kelompok Gender, (2) hasil dari implementasi pemberdayaan perempuan, (3) faktor pendukung dan penghambat dari implementasi pemberdayaan perempuan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian kualititatif deskriptif. Penentuan subjek penelitian menggunakan teknik purposive. Subyek dari penelitian ialah anggota kelompok Gender, Ketua Kelompok, Tutor, dan Pengelola PKBM Candi Rejo sekaligus Penyelenggara program Kelompok Gender. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian dibantu pedoman observasi, pedoman wawancara dan pedoman dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik reduksi, display data dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data yang digunakan ialah triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Implementasi pemberdayaan perempuan melalui Kelompok Gender melibatkan Kelompok Gender Bapak dan ibu dengan a) Kegiatan: pembelajaran teori tentang konsep gender, pembelajaran praktek, kegiatan tindak lanjut. b) pelaksanaan kegiatan pemberdayaan perempuan: persiapan, pelaksanaan, evaluasi, keberlanjutan program dan pendampingan. c) Strategi dan tahapan: sosialisasi untuk penyadaran, pembelajaran materi/teori dan pelatihan keterampilan untuk tranformasi ilmu pengetahuan dan keterampilan, tindak lanjut kegiatan usaha berternak, bertani dan budidaya jamur untuk peningkatan kemampuan intelektual. d) interaksi dalam kelompok berlangsung dengan kekeluargaan, saling mendukung antara laki-laki dan perempuan (2) hasil dari pemberdayaan perempuan ialah kesamaan persepsi gender, perubahan sikap, usaha mandiri keluarga (3) faktor pendukung dan penghambat terdiri dari faktor pendukung dari sisi a) sarana prasarana: fasilitas PKBM, b) pendanaan: hibah pemerintah, dan c) lingkungan sekitar: jarak rumah, waktu dan tempat fleksibel, dukungan pasangan, ilmu dekat kehidupan, dukungan pemerintah setempat. Faktor penghambat dari internal yaitu: kurang kompak, keenganan hadir, kerja. Faktor penghambat eksternal yaitu: faktor anak dan orang tua, waktu, cuaca, dan virus flu burung.
Kata kunci: implementasi, kelompok gender, pemberdayaan perempuanNikmah Lailatun Nikmah2016-08-16T03:21:16Z2019-01-30T10:29:16Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/39881This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/398812016-08-16T03:21:16ZPELAKSANAAN PENDAMPINGAN KONSELING DI RIFKA ANNISA DALAM PEMBERDAYAAN PEREMPUAN KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (KDRT)Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) pelaksanaan pendampingan konseling, 2) dampak pelaksanaan pendampingan konseling di Rifka Annisa dalam pemberdayaan perempuan korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah pengelola, klien dan konselor di Rifka Annisa. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, dokumentasi, dan wawancara. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian dengan dibantu oleh pedoman observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah pengumpulan data, display data, reduksi, dan penarikan kesimpulan. Trianggulasi sumber dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan berbagai sumber/ narasumber dalam mencari informasi yang dibutuhkan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) pelaksanaan pendampingan konseling di Rifka Annisa dalam pemberdayaan perempuan korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yaitu a) Perencanaan: menentukan konselor, wawancara, tes grafis, persiapan sarana dan prasarana. b) Pelaksanaan meliputi: mempersiapkan materi pendampingan, persiapan pendampingan, metode dan media pendampingan, c) Evaluasi yang digunakan yaitu: evaluasi harian yang di catat oleh konselor dan melakukan follow up terhadap klien secara berkala 2) dampak positif pendampingan konseling adalah timbulnya rasa percaya diri pada klien, klien mempunyai motivasi untuk bisa lebih mandiri, 3) dampak negatif pendampingan konseling di Rifka Annisa dalam pemberdayaan perempuan korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) adanya perceraian.
Kata kunci : Pendampingan konseling, Pemberdayaan Perempuan, KDRTLutfi Lutfi Hariyanto2016-08-09T02:32:19Z2019-05-09T07:32:47Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/39217This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/392172016-08-09T02:32:19ZPeningkatan Kemampuan Motorik Kasar Melalui Permainan Tradisional Engklek pada Anak Kelompok B di TK Tunas Gading Yogyakarta Tahun Pelajaran 2015/2016Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar anak kelompok B di TK Tunas Gading Yogyakarta dengan menggunakan permainan tradisional engklek.
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari tiga siklus. Subyek dalam penelitian ini adalah anak didik kelompok B di TK Tunas Gading Yogyakarta Tahun Pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 16 anak, terdiri dari 7 anak laki-laki dan 9 anak perempuan. Kolaborator dalam penelitian ini adalah guru kelas B sebagai pelaksana tindakan, peneliti sebagai observer. Jenis tindakan yang diterapkan adalah permainan tradisional engklek. Pengumpulan data dilakukan melalui unjuk kerja, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan statistik deskriptif sederhana. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terjadi peningkatan kemampuan motorik kasar melalui permainan tradisional engklek pada anak kelompok B di TK Tunas Gading Yogyakarta. Peningkatan kemampuan motorik kasar anak secara keseluruhan sebelum adanya tindakan pada kriteria keseimbangan meningkat dari 45,8% dengan kategori kurang baik menjadi 62,5% pada siklus I dengan kategori cukup, menjadi 77,08% pada siklus II dengan kategori baik, menjadi 95,83% pada siklus III dengan kategori baik. Kekuatan meningkat dari 45,8% dengan kategori kurang baik menjadi 60,41% pada siklus I dengan kategori cukup, menjadi 79,16% pada siklus II dengan kategori baik, menjadi 95,83% pada siklus III dengan kategori baik. Kelincahan meningkat dari 45,8% dengan kategori kurang baik menjadi 62,5% pada siklus I dengan kategori cukup, menjadi 77,08% pada siklus II dengan kategori baik, menjadi 95,83% pada siklus III dengan kategori baik. Oleh karena itu pembelajaran dikatakan berhasil karena permasalahan sudah teratasi hal ini dibuktikan dengan 95,83% dari 16 jumlah siswa kelompok B di TK Tunas Gading Yogyakarta telah mencapai indikator kemampuan motorik kasar dengan kategori baik. Dengan demikian anak sudah mampu mempertahankan posisi badan agar tetap tegap dan menjaga badannya agar tidak jatuh, anak sudah memiliki tumpuan dan tolakan yang kuat sehingga dapat meloncat tinggi dan jauh, dan anak sudah mampu melakukan gerakan meloncat dengan cepat saat perpindahan tumpuan dan tolakan seolah tidak ada jeda saat mendarat dan menolakAdpriyadi Adpriyadi2016-08-09T02:24:17Z2019-05-09T07:32:44Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/39216This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/392162016-08-09T02:24:17ZStudi Fenomenologi Tentang Perubahan Masyarakat Desa Wisata Bejiharjo Kecamatan Karangmojo Kabupaten Gunungkidul Tahun 2010- 2015Penelitian ini bertujuan: (1) untuk menjelaskan perubahan masyarakat yang terjadi di Desa Wisata Bejiharjo dalam kurun waktu tahun 2010-2015, (2) untuk menjelaskan dampak yang timbul dari kegiatan pariwisata di Desa Wisata Bejiharjo, dan (3) untuk menjelaskan faktor yang mempengaruhi terjadinya perubahan masyarakat yang terjadi di Desa Wisata Bejiharjo.
Penelitian ini mengacu pada metode kualitatif fenomenologi. Adapun langkah-langkah dalam penelitiannya adalah sebagai berikut: (a) membuat daftar pertanyaan, (b) menjelaskan latar belakang penelitian, (c) memilih informan, dan
(d) telaah dokumen. Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai instrumen kunci, dengan didukung teknik pengumpulan data seperti in dept interview (wawancara mendalam), observasi atau pengamatan, serta dokumentasi. Informan yang diambil adalah perwakilan dari elemen yang ada di masyarakat Desa Bejiharjo seperti Tokoh Masyarakat, Pengelola Desa Wisata, serta Masyarakat Sekitar Desa Bejiharjo sehingga mampu memberikan data secara lengkap terkait perubahan masyarakat yang terjadi di Desa Bejiharjo Tahun 2010-2015. Selanjutnya, langkah dalam analisis datanya adalah sebagai berikut: (a) Menyimak narasi dalam transkip, (b) Melacak data yang penting, (c) Merumuskan makna, (d) Mengelompokkan makna dalam tema-tema, (e) Memadukan semua kelompok tema dalam sebuah penjelasan yang mengungkap pandangan partisipan terhadap fenomena, (f) Mengidentifikasi struktur pokok tema, dan (g) member check.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) perubahan masyarakat yang terjadi di Desa Bejiharjo terlihat dari adanya pola pemberdayaan masyarakat berbasis pariwisata, serta perubahan dalam aspek ekonomi, sosial, budaya dan pendidikan masyarakat Desa Bejiharjo, (2) dampak yang timbul dari perubahan masyarakat adalah adanya peningkatan kesejahteraan masyarakat dan kualitas sumber daya manusianya, namun dalam aspek sosial muncul berbagai potensi konflik, serta meningkatnya kriminalitas dan pergaulan bebas di masyarakat, dan
(3) faktor yang mempengaruhi perubahan masyarakat berasal dari dalam dan luar, yang saling memberikan pengaruh kepada masyarakat sehingga mendorong terjadinya perubahan masyarakatAkhmad Rofiq2016-08-08T06:22:37Z2019-05-09T07:29:01Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/39101This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/391012016-08-08T06:22:37ZPeningkatan Pengetahuan Dan Keterampilan Remaja Putus Sekolah Melalui Program Pelatihan Komputer Di Desa Air Emas Kecamatan Singingi Kabupaten Kuantan Singingi RiauPenelitian ini bertujuan untuk: (1) memperbaiki pelaksanaan pelatihan komputer
yang diadakan untuk remaja putus sekolah di desa Air Emas. (2) meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mengoperasikan komputer program Ms. Word, Ms. Excel, dan Internet pada remaja putus sekolah di desa Air Emas.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan yang dilaksanakan dalam dua siklus. Penelitian ini dilakukan di desa Air Emas Kecamatan Singingi Kabupaten Kuantan Singingi Riau. Subjek dalam penelitian ini adalah remaja putus sekolah yang berjumlah sembilan belas orang. Tindakan yang dilakukan adalah pelatihan komputer. Data yang didapatkan dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data kualitatif dianalisis dengan teknik deskriptif kualitatif. Data kuantitatif dianalisis dengan teknik deskriptif kuantitatif dalam bentuk rata-rata, persentase, dan diagram.
Hasil penelitian menunjukkan (1) bahwa proses pelatihan dapat menambah pengetahuan dan meningkatkan keterampilan berupa peningkatan kognitif dan psikomotor peserta didik. (2) Peningkatan yang signifikan, pada observasi pratindakan dengan jumlah rata-rata 6,9 (43,4%), observasi siklus 1 meningkat dengan jumlah rata-rata 10,38 (63,1%), dan observasi siklus 2 meningkat menjadi jumlah rata-rata 15,4 (90,5%). Aspek kognitif, pratindakan dengan jumlah rata-rata 10 (41,7%), siklus 1 meningkat dengan rata-rata 15,79 (65,8%), dan siklus 2 meningkat menjadi jumlah rata-rata 20,47 (85,3%). Aspek psikomotor mengalami peningkatan yang signifikan, pada pratindakan rata-rata 13,47 (48,1%), siklus 1 rata-rata 22,47
(80,3%), dan siklus 2 rata-rata 24,79 (88,5%), sehingga semua aspek mencapai indikator keberhasilan yakni dengan persentase 75%. Dengan demikian, dalam pelatihan komputer dapat menambah pengetahuan dan meningkatkan keterampilan pada peserta didik di desa Air EmasSusi Nilasari Purba2016-08-05T03:31:53Z2019-05-09T07:27:57Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/38898This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/388982016-08-05T03:31:53ZEvaluasi Pendidikan Kecakapan Hidup Anak Usia Dini
di Taman Kanak-Kanak Se-kecamatan Kroya, Kabupaten Cilacap 2015/2016Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hasil evaluasi konteks, input, proses, dan produk pada pendidikan kecakapan hidup anak usia dini di taman kanak-kanak se-Kecamatan Kroya, Kabupaten Cilacap 2015/2016.
Penelitian ini adalah penelitian evaluasi menggunakan model CIPP yang dikembangkan oleh Stufflebeam yaitu konteks, input, proses, dan produk. Sampel sebanyak 75 orang yang terdiri dari 53 guru dan 22 kepala sekolah ditentukan dengan teknik inccindental sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan berupa kuesioner, wawancara dan observasi.Validasi instrumen tentang konteks, input, proses, dan produk menggunakan analisis faktor. Reliabilitas instrumen ditentukan dengan rumus Cronbach Alpha. Data yang terkumpul dianalisis secara kuantitatif deskriptif. Data kuantitatif diolah dengan bantuan SPSS 20.0 for windows dan Microsoft office excel 2007.
Hasil penelitian adalah sebagai berikut. (1) Hasil evaluasi konteks yang terdiri dari: tujuan rencana pembelajaran pendidikan kecakapan hidup dan partisipasi orang tua terhadap program kecakapan hidup sudah sangat baik dan sesuai dengan kurikulum. Rata-rata skor yang diperoleh 3,56. (2) Hasil evaluasi input yang terdiri dari: latar belakang pengetahuan pendidik tentang pendidikan kecakapan hidup, kualifikasi pendidik, latar belakang kompetensi pendidik, sarana prasarana, dan pembiayaan sudah sangat baik dan sesuai dengan kurikulum. Rata-rata skor yang diperoleh 3,68. (3) Hasil evaluasi proses yang terdiri dari: perencanaan, pelaksanaan dan penilaian sudah sangat baik dan sesuai dengan kurikulum. Rata-rata skor yang diperoleh 3,97. (4) Hasil evaluasi produk dari implementasi pendidikan kecakapan hidup anak sudah sangat baik dan sesuai dengan kurikulum. Rata-rata skor yang diperoleh 3,85Arum Wulan Sari2016-08-04T08:39:06Z2019-05-09T07:27:15Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/38837This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/388372016-08-04T08:39:06ZPeningkatan Kemampuan Sosial Emosional melalui Permainan Kooperatif pada Anak Usia Dini Kelompol B2 di TK ABA Cempaka Demangan Kota YogyakartaPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan sosial emosional anak melalui permainan kooperatif pada anak usia dini kelompok B2 di TK ABA Cempaka, Demangan Kota Yogyakarta, yang meliputi perilaku bertanggung jawab dan perilaku prososial.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari tiga siklus dan enam pertemuan. Peneliti bertindak sebagai pengamat, sedangkan guru kelas yang mengajar di kelas dan teman sejawat bertindak mengambil dokumentasi dalam menjalankan skenario pembelajaran. Subjek penelitian adalah
20 anak-anak kelompok B2 TK ABA Cemapaka Demangan, terdiri dari 10 anak laki-laki dan 10 anak perempuan. Teknik pengumpulan data yaitu observasi dan catatan lapangan. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi kemampuan sosial emosional anak. Data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kemampuan
sosial emosional melalui permainan kooperatif pada anak kelompok B2 di TK ABA Cempaka, Demangan Kota Yogyakarta. Peningkatan kemampuan sosial emosional anak secara keseluruhan pada siklus I sebesar 65, 97%, siklus II sebesar 75, 63% dan siklus III sebesar 84, 31% dengan kemampuan sosial emosional masing- masing indikator kemampuan sosial emosional sebagai berikut: (1) kemampuan sosial emosional indikator prilaku tanggung jawab secara berturut-turut adalah 64,48%, 79,20 %, 85,45%, dan (2) kemampuan sosial emosional indikator prilaku prososial adalah 64,15%, 73,35%, 83,58%. Dengan demikian, permainan kooperatif dapat meningkatkan kemampuan sosial emosional.Aspiya Aziza2016-08-04T07:38:25Z2019-05-09T07:27:03Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/38818This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/388182016-08-04T07:38:25ZEvaluasi Kegiatan Pra-magang pada Lembaga Kursus dan Pelatihan Magistra Utama Purwokerto di kabupaten BanyumasPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Kesiapan LKP dalam perencanaan program, menganalisa kebutuhan peserta dan kesesuaian tujuan program dalam kegiatan Pelatihan Pra-magang. (2) karakteristik tutor dalam penyampaian materi, alur dan sumber pendanaan yang digunakan, serta sarana dan prasarana yang digunakan dalam Pelatihan Pra-Magang. (3) proses yang berlangung selama Pelatihan Pra-Magang dalam hal kesesuaian jadwal, aktivitas peserta, dan suasana pembelajaran. dalam kegiatan Pelatihan Pra-magang. (4) ketercapaian tujuan, kebutuhan yang terpenuhi dan kemampuan yang di miliki dalam pelaksanaan Pelatihan Pra-Magang.
Jenis penelitian ini adalah penelitian evaluasi dengan menggunakan model CIPP, yang terdiri dari context, input, process, dan product. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian tersebut disusun secara sistematis yang meliputi : (a) evaluasi konteks, (b) evaluasi masukan, (c) evaluasi proses, dan (d) evaluasi produk. Informan penelitian ini terdiri dari satu orang pengelola, satu orang tutor dan lima siswa yang mengikuti kegiatan pelatihan. Data penelitian ini dikumpulkan melalui wawancara mendalam secara terstruktur, observasi tidak langsung, dan analisis dokumen. Teknik analisis menggunakan model interaktif diantaranya adalah pengumpulan data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini yakni; (1) Komponen Context dalam kegiatan Pra-magang meliputi kesiapan lembaga dalam perencanaan program, menganalisa kebutuhan peserta, dan kesesuaian tujuan program sudah tergolong baik, hal itu dibuktikan dengan adanya koordinasi dari masing-masing cabang dalam penentuan materi. (2) Komponen Input dalam kegiatan Pra-magang meliputi Karakteristik Tutor, alur dan sumber pendanaan yang digunakan, serta Sarana dan Prasarana bisa dikatakan baik karena Tutor sesuai dengan standar instruktur, telah ada manajemen keuangan dan sarana dan prasarana yang baik. (3) Komponen Proses dalam kegiatan Pra-magang meliputi jadwal, aktivitas peserta, dan suasana pembelajaran dapat dikatakan memenuhi kriteria baik. Hal itu disebabkan oleh adanya pengaturan dan pengkondisian yang baik dari pihak panitia maupun tutor. (4) Komponen Product dalam kegiatan Pra-magang meliputi ketercapaian tujuan, kebutuhan yang terpenuhi dan kemampuan yang dimiliki dapat dikatakan baik karena masing-masing komponen dapat tercapai dengan maksimalAli Hanafi2016-08-04T07:26:35Z2019-05-09T07:26:54Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/38813This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/388132016-08-04T07:26:35ZPengembangan Media Ular Tangga untuk Meningkatkan Kemampuan Logika Matematika Anak Usia 5-6 TahunPenelitian ini bertujuan: (1) untuk mengetahui studi pendahuluan media UTAGAMA (ular tangga logika matematika) anak usia 5-6 tahun, (2) untuk mengetahui model konseptual dari media utagama, (3) untuk mengetahui kelayakan media utagama, dan (4) mengetahui keefektifan utagama pada anak usia 5-6 tahun.
Penelitian pengembangan ini mengacu langkah yang dikembangkan oleh Borg and Gall. Desain pengembangan dari Borg and Gall tersebut dimodifikasi oleh peneliti, meliputi: (1) studi pendahuluan (2) pengembangan produk, dan (3) ujicoba. Jumlah keseluruhan subjek pada penelitian ini terdiri dari 35 anak. Penelitian dilakukan pada kelompok B usia 5-6 tahun. Subjek untuk ujicoba terbatas terdiri dari 14 anak di TK ABA Karang Malang. Subjek untuk ujicoba secara luas terdiri dari 21 anak di TK Kusuma I Nologaten. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, angket validasi untuk ahli (materi, media, dan guru), dan tes. Teknik analisis data menggunakan uji wilcoxon.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) penelitian ini menghasilkan media utagama, (2) media utagama dikembangkan dari tahap perencanaan, tahap pembuatan desain media, dan tahap pencetakan, (3) permainan utagama layak dipergunakan untuk anak usia 5-6 tahun terbukti dari hasil validasi para ahli media, materi, dan guru yang menyatakan bahwa media ular tangga ini berkategori “sangat baik”, dan (4) permainan ular tangga logika matematika efektif digunakan untuk anak usia 5-6 tahun, dibuktikan dari hasil ujicoba menggunakan SPSS dan dilakukan secara luas di TK Kusuma I Nologaten. Data menunjukkan P lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000 ≤ 0,05 menyatakan bahwa terdapat peningkatan yang signifikaan terhadap kemampuan logika matematika anakQorina Widadiyah2016-08-04T02:07:15Z2019-01-30T10:08:34Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/38139This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/381392016-08-04T02:07:15ZPERAN (SATUAN POLISI PAMONG PRAJA) SATPOL PP KABUPATEN TEMANGGUNG TERHADAP KENAKALAN PELAJAR DI KABUPATEN TEMANGGUNGPenelitian mendeskripsikan: (1) Untuk mengetahui bagaimana bentuk Satpol PP Temanggung dalam mengatasi kenakalan-kenakalan pelajar di Temanggung (2) Hambatan-hambatan yang terjadi dalam mengatasi kenakalan pelajar. Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan kualitatif. Setting penelitian di Kantor Satpol PP Kabupaten Temanggung. Informan penelitian ini adalah Kepala Seksi dan Staf Tratibum Tranmas serta pelajar. Pengumpulan data dengan teknik observasi, dokumen dan wawancara. Teknik analisis datanya adalah reduksi, display data dan penarikan kesimpulan. Triangulasi dilakukan untuk memperoleh keabsahan data dengan check, dan cross-check. Hasil penelitian ini menunjukan: (1) Bentuk-bentuk pembinaan dan pembimbingan terhadap pelajar yang dilakukan adalah bentuk pembinaan fisik, pembinaan mental serta mengisi surat pernyataan serta dalam pembinaan dilakukan oleh Dinas Pendidikan, Kemenag, Polres Temanggung serta Satpol PP. (2) Dalam pembinaan dan pembimbingan terdapat hambatan, antara lain : Jadwal pembinaan dan pembimbingan dengan jadwal kurikulum dan sekolah tidak singkron, Sanpras kurang memenuhi, Jumlah anggota Satpol PP masih kurang, Kesadaran tugas pelajar kurang, Luasan wilayah Kabupaten Temanggung.
Kata kunci: Pembinaan dan pembimbingan, Satpol PPWidi Widi Aulia Rakhman2016-08-02T07:12:13Z2019-01-30T10:09:53Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/38259This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/382592016-08-02T07:12:13ZPENGELOLAAN PROGRAM KURSUS TATA RIAS DI SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (SKB) KABUPATEN BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) pengelolaan program kursus tata rias di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Bantul, Kabupaten Bantul; 2) keberhasilan pengelolaan program kursus tata rias di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Bantul, Kabupaten Bantul; 3) faktor pendukung dan penghambat pengelolaan program kursus tata rias di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Bantul.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pemilihan subjek penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik purposive. Subjek penelitian ini adalah ketua penyelenggara, tutor/nara sumber program kursus tata rias dan peserta didik/warga belajar program kursus tata rias. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui tahap reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data penelitian dilakukan dengan menggunakan triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Pengelolaan program kursus tata rias di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Bantul meliputi enam tahap, yaitu perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pembinaan, penilaian dan pengembangan. 2) Bentuk keberhasilan pengelolaan program kursus tata rias di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Bantul dilihat dari ketercapaian tujuan program yaitu kemampuan, keterampilan serta ilmu pengetahuan peserta bertambah setelah mengikuti program, peserta dapat meningkatkan mata pencaharian dibidang rias pengantin, melestarikan budaya jawa, peserta kursus dapat mengetahui pakem gaya rias pengantin dan langkah-langkah rias pengantin sesuai pedoman yang berlaku. Peserta kursus tahun 2015 yang dapat membuka usaha mandiri 6 orang, dan 5 orang lainnya dapat bekerja dengan orang lain. 3) faktor pendukung terlaksananya program kursus tata rias di Sanggar Kegiatan belajar (SKB) Bantul adalah ruang, baju dan aksesoris yang memadai, narasumber yang sudah berkompeten dan profesional, materi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta, serta antusias dari warga belajar dalam mengikuti kegiatan. Sedangkan faktor penghambat program tersebut meliputi dana, alat untuk merias (make up) kurang memadai, tidak tersedianya model untuk dirias, serta ada beberapa peserta yang terlambat saat mengikuti kegiatan kursus.
Kata Kunci : pengelolaan program, kursus tata riasLindha Lindha Rismawanti2016-07-28T08:34:15Z2019-01-30T10:06:31Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/37958This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/379582016-07-28T08:34:15ZPEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENGELOLAAN BANK SAMPAH KARTINI DI DUSUN RANDUGUNTING RW 02 DESA TAMANMARTANI KECAMATAN KALASAN KABUPATEN SLEMANPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan:1) pelaksanaan pemberdayaan masyarakat Melalui pengelolaan bank sampah Kartini di Dusun Randugunting Desa Tamanmartani Kecamatan Kalasan Kabupaten Sleman, 2) dampak pemberdayaan masyarakat Melalui pengelolaan bank sampah Kartini di Dusun Randugunting Desa Tamanmartani Kecamatan Kalasan Kabupaten Sleman, 3) faktor pendukung dan faktor penghambat pemberdayaan masyarakat Melalui pengelolaan bank sampah Kartini di Dusun Randugunting Desa Tamanmartani Kecamatan Kalasan Kabupaten Sleman.
Penelitian ini menggunakan penelitian pendekatan deskriptif kualitatif dengan lokasi penelitian di Bank Sampah Kartini Dusun Randugunting. Subyek penelitian ini adalah pengurus, pengelola, dan nasabah Bank Sampah Kartini. Pengumpulan data dilakukan menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Peneliti melakukan penelitian yang dibantu oleh pedoman wawancara,pedoman observasi, dan pedoman dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan dan verifikasi. Triangulasi yang digunakan untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) pelaksanaan pemberdayaan masyarakat melalui Bank Sampah Kartini di Dusun Randuguntin gmeliputi tiga tahap, yaitu tahap penyadaran, tahap transformasi kemampuan, dan tahap peningkatan kemampuan intelektual dan kecakapan-keterampilan, 2) dampak pemberdayaan masyarakat melalui bank sampah dapat dilihat dari segi pendidikan, kesehatan maupun ekonomi, 3) faktor pendukung meliputi sambutan positif dari masyarakat tentang adanya program bank sampah Kartini di Dusun Randugunting, dukungan dari perangkat Desa Randugunting, semangat dan kesadaran pengurus dalam mengelola bank sampah, adanya kesadaran pribadi dan dukungan dari keluarga nasabah. Faktor penghambat meliputi kesadaran dan kemauan masyarakat masih ada yang rendah, masih ada warga yang cenderung tak mau tahu dan kurang peduli, kendala waktu dan kesibukan masing-masing nasabah sehingga tidak bisa maksimal dalam mengikuti kegiatan di bank sampah.
Kata kunci: pemberdayaan masyarakat, sampah, bank sampahGarindra Garindra2016-07-28T08:30:38Z2019-01-30T10:06:28Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/37957This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/379572016-07-28T08:30:38ZPERAN GANDA PEREMPUAN PADA IBU BEKERJA DI DESA PAKEMBINANGUN, PAKEM, SLEMAN, YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan alasan ibu memutuskan untuk bekerja, (2) mendeskripsikan pelaksanaan, (3) mendeskripsikan permasalahan, dan (4) mendeskripsikan cara mengatasi masalah peran ganda ibu di Desa Pakembinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta yang bekerja di sektor formal.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian adalah perempuan yang memiliki peran ganda dan bekerja di sektor formal. Pengumpulan data menggunakan metode observasi non-partisipatif, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrument utama. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Triangulasi menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik.
Hasil penelitian menunjukkan : (1) Alasan perempuan memutuskan untuk bekerja yaitu jumlah tanggungan keluarga yang banyak, memanfaatkan ilmu yang telah di miliki, membantu suami mencukupi kebutuhan keluarga, dan memanfaatkan waktu luang 2) Cara ibu bekerja melaksanakan perannya di rumah yaitu dalam mengasuh anak dengan menitipkan anak kepada anggota keluarga lainnya atau ke Tempat Penitipan Anak (TPA), ibu bekerja selalu bangun lebih awal untuk mengerjakan pekerjaan rumah. Pelaksanaan perannya di pekerjaan sektor publik yaitu dengan mengikuti peraturan yang berlaku di tempat bekerja dan tetap bekerja sesuai dengan tuntutan dan profesinya, 3) Permasalahan yang dihadapi adalah kurangnya waktu untuk anak dan masyarakat. 4) Dalam mengatasi permasalahan, ibu memberikan pengertian dan perhatian kepada anak. Ibu bekerja bercerita dengan rekan kerjanya mengenai masalah yang dihadapi. Ibu mengikuti kegiatan masyarakat yang tidak bersamaan dengan jadwal kerja. Adanya bantuan dari suami dan anak dalam mengerjakan pekerjaan sehari-hari dapat meringankan beban perempuan.
Kata Kunci: Peran ganda perempuan, ibu bekerja, pelaksanaan.Eka Eka Puspitasari2016-07-25T07:29:47Z2019-05-09T07:23:09Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/37437This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/374372016-07-25T07:29:47ZEvaluasi Program Aksara Kewirausahaan Anyaman Bambu dalam Upaya Pemberdayaan Masyarakat di PKBM Prima Education Kecamatan Jumapolo Kabupaten KaranganyarPenelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan: (1) perencanaan,
(2) pelaksanaan, (3) hasil, dan (4) dampak dari program aksara kewirausahaan anyaman bambu.
Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi dengan menggunakan model CIPPO, yang terdiri dari context, input, process, product, dan outcome. Pendekatan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Subjek penelitian ini adalah pengelola, tutor, peserta didik di Dusun Ngori, Desa Kedawung. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Teknik keabsahan data melalui triangulasi sumber.
Hasil penelitian adalah sebagai berikut. (1) Perencanaan program meliputi dua hal. Pertama context yaitu: (a) analisis kebutuhan peserta didik dan potensi wilayah, (b) tujuan program untuk menciptakan lapangan pekerjaan bagi aksarawan baru dengan memanfaatkan potensi wilayah, dan (c) waktu pembelajaran disesuaikan dengan profesi peserta didik. Kedua input yaitu:
(a) sarana dan prasarana program, (b) anggaran dana yang berasal dari dana APBN, dan (c) latar belakang pendidikan tutor adalah SMA hingga perguruan tinggi. (2) Pelaksanaan program yaitu process yang meliputi: (a) peserta didik sangat antusias mengikuti pembelajaran, (b) strategi pembelajaran menggunakan prinsip pendidikan orang dewasa, dan (c) sumber belajar menggunakan modul dan buku bacaan. (3) Hasil program yaitu product: (a) peserta didik mengalami peningkatan kompetensi berwirausaha, (b) pemasaran dilakukan melalui inkubator bisnis, dan (c) harga jual ditentukan berdasarkan analisis pasar dan kebutuhan konsumen. (4) Dampak program yaitu outcome: (a) terbangunnya sikap wirausaha, (b) peningkatan status sosial ekonomi, (c) berkurangnya angka pengangguran, dan (d) hasil produksi yang mampu bersaing dan diterima oleh masyarakatGalih Sumarah Erilantu2016-07-25T05:39:58Z2019-01-30T09:57:55Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/37377This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/373772016-07-25T05:39:58ZIMPLEMENTASI PENDIDIKAN ALTERNATIF SEKOLAH DASAR DI PKBM SANGGAR ANAK ALAM (SALAM) BANTULPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Perencanaan pendidikan alternatif sekolah dasar di PKBM Sanggar Anak Alam (SALAM), (2) Implementasi pendidikan alternatif sekolah dasar di PKBM Sanggar Anak Alam (SALAM), (3) Hasil pendidikan alternatif sekolah dasar di PKBM Sanggar Anak Alam (SALAM), dan (4) Faktor pendukung dan penghambat pendidikan alternatif sekolah dasar di PKBM Sanggar Anak Alam (SALAM).
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Informan penelitian ini adalah pengelola SALAM, fasilitator SALAM, dan orang tua murid SALAM. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, dokumentasi dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif dengan metode interaktif yang meliputi: reduksi, display data dan penarikan kesimpulan. Pembuktian keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber dan teknik.
Hasil penelitian yang diperoleh dalam penelitian ini adalah: (1) Perencanaan dilakukan berdasarkan kurikulum dengan merumuskan tujuan, menjabarkan isi kurikulum, metode pembelajaran, media pembelajaran dan evaluasi pembelajaran. (2) Implementasi proses pembelajaranya dilakukan dengan menggunakan metode riset, menggunakan kesepakatan bersama dalam membuat aturan belajar, memanfaatkan komunitas belajar (fasilitator, pengelola, orang tua peserta didik, masyarakat, dan peserta didik) untuk mengawal proses pembelajaran, dan menggunakan alam lingkungan sebagai media pembelajaran. Sedangkan proses evaluasi pembelajaran dibagi menjadi evaluasi hasil belajar (kenaikan kelas dan kelulusan) untuk melihat perkembangan kemampuan peserta didik dibidang akademik maupun non akademik dan evaluasi proses belajar dilakukan untuk melihat kinerja fasilitator selama memfasilitasi proses belajar peserta didik. (3) Hasil berupa prestasi lembaga dan perkembangan pengetahuan, sikap, dan keterampilan peserta didik. (4) faktor penghambat adalah di bidang keuangan dan pemahaman konsep belajar oleh orang tua. Sedangkan faktor pendukungnya adalah adanya komunitas SALAM.
Kata kunci: Pendidikan Alternatif, Sanggar Anak Alam, Sekolah AlternatifRidwan Ridwan Kurniawan2016-07-22T06:57:04Z2019-01-30T09:57:19Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/37177This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/371772016-07-22T06:57:04ZPERAN PEKERJA SOSIAL DALAM PENDAMPINGAN DESA MANDIRI DAN PRODUKTIF DI DUSUN GAMPLONG 1 DESA SUMBER RAHAYU KECAMATAN MOYUDAN KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan 1) Pelaksanaan pendampingan desa mandiri dan produktif, 2) Peran pekerja sosial dalam pendampingan desa mandiri dan produktif, 3) Hasil pendampingan desa mandiri dan produktif, dan 4) Faktor pendukung dan penghambat dalam pendampingan desa mandiri dan produktif.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penentuan subyek penelitian dengan menggunakan teknik purposive. Subyek penelitian ini adalah pekerja sosial yang melakukan pendampingan dan warga Dusun Gamplong 1. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti sebagai instrumen utama dalam melakukan penelitian dibantu oleh pedoman observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Teknik yang digunakan untuk keabsahan data dengan menggunakan trianggulasi sumber dan teknik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Pelaksanaan pendampingan desa mandiri dan produktif terdiri atas tahapan pengumpulan data, analisis kebutuhan, pelaksanaan bimbingan teknis, dan tahapan evaluasi, 2) Peran pekerja sosial dalam pendampingan desa mandiri dan produktif yaitu sebagai motivator, pendamping, pembangun kesepakatan, pelatih, pencari narasumber, dan perencana kegiatan, 3) Hasil dari pendampingan desa mandiri dan produktif yaitu masyarakat yang pembelajar, terbentuk tim pengurus outbound, adanya showroom untuk usaha bersama, dan pemanfaatan potensi sumber daya alam sekitar, 4) Faktor pendukung dari masyarakat yaitu kemauan dari masyarakat, nama Dusun Gamplong yang sudah dikenal, perijinan pelatihan yang mudah, dan fasilitas. Faktor pendukung dari pekerja sosial yaitu dana, pengetahuan tentang kondisi Gamplong, dan peralatan outbound yang disediakan. Faktor penghambat dari warga yaitu kesibukan dan penghambat dari pekerja sosialnya yaitu jarak yang jauh. Implikasi dari penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman dalam melakukan pendampingan sosial sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat.
Kata Kunci : pekerja sosial, pendampingan, desa mandiri dan produktif, GamplongKeken Keken Kusuma Dewi2016-07-22T06:40:35Z2019-01-30T09:57:17Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/37166This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/371662016-07-22T06:40:35ZPERAN KARANG TARUNA SAGUH JAYA DALAM MEMBENTUK SIKAP KEPEMIMPINAN PEMUDA DI KAWASAN DESA WISATA BRONTOKUSUMAN KECAMATAN MERGANGSAN, KOTA YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) peran, (2) kontribusi, (3) faktor pendukung, serta faktor penghambat yang ada di organisasi kepemudaan Karang Taruna Saguh Jaya dalam membentuk sikap kepemimpinan pemuda di kawasan desa wisata Brontokusuman.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subjek penelitian adalah pengurus Karang Taruna, anggota Karang Taruna, tokoh masyarakat dan warga masyarakat Kampung Brontokusuman. Keabsahan data menggunakan trianggulasi sumber dan metode. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah teknik analisis kualitatif deskriptif dengan langkah, reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian yang diperoleh bahwa: (1) Peran Karang Taruna Saguh Jaya dalam membentuk sikap kepemimpinan pemuda yaitu: a) Memberikan sarana pembinaan dan pemberdayaan bagi pemuda melalui program pelatihan dasar kepemimpinan. b) Mengembangkan potensi wilayah berupa kesenian dan budaya lokal. c) Menjadi pelopor dalam pembangunan masyarkat. (2) Kontribusi Karang Taruna Saguh Jaya yaitu: a) Mengumpulkan dana dari berbagai sumber untuk disalurkan ke program pemberdayaan dan pelatihan dasar kepemimpinan. b) Menjalin kemitraan dalam bentuk kerjasama dengan organisasi lain maupun instansi terkait. c) Ikut berpartisipasi aktif dalam mendayagunakan sumber daya yang ada di masyarakat. (3) Faktor pendukung dalam pendidikan kepemimpinan pemuda antara lain: letak geografis, sumber daya manusia, pemerintah, dan masyarakat. Sedangkan untuk faktor penghambatnya adalah: keluarga dan pekerjaan. Dari faktor penghambat tersebut, pengurus Karang Taruna Saguh Jaya melakukan regenerasi dan memberikan kesempatan kerja di kawasan obyek desa wisata bagi anggotanya sebagai bentuk solusi untuk mengatasi faktor penghambat yang ada dalam upaya proses pendidikan kepemiminan pemuda.
Kata Kunci: Karang Taruna, Kepemimpinan, PemudaHening RM Hening Hutomo Putro2016-07-22T06:37:22Z2019-01-30T09:57:15Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/37161This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/371612016-07-22T06:37:22ZPELAKSANAAN PEMBELAJARAN LIFE SKILLS BERBASIS KEWIRAUSAHAAN PADAPESERTA DIDIK UPTD SKB KULON PROGOPenelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan pelaksanaa pembelajaran life skills berbasis kewirausahaan pada peserta didik UPTD SKB Kulon Progo beserta untuk (2) mengetahui faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan.
Penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Subjek penelitian adalah peserta didik SKB, pendidik, dan pengelola SKB UPTD SKB Kulon Progo. Analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif dengan langkah mengumpulkan data, reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data menggunakan trianggulasi sumber.
Hasil penelitian diperoleh dalam penelitian adalah: (1) pelaksanaan pembelajaran life skills berbasis kewirausahaan di UPTD SKB Kulon Progo terdiri dari (a)persiapan pembelajaran terdiri dari penyiapan kurikulum, sarana dan prasarana (b)pelaksanaan pembelajaran life skills berbasis kewirausahaan seperti halnya pembelajaran lainnya didalamnya terdapat komponen-komponen pembelajaran meliputi peserta didik, pendidik, tujuan, metode, media, kurikulum, materi, kegiatan pembelajaran, bahan ajar, sarana-prasarana, evaluasi dan sumber pendanaa. Pembelajaran kecakapan hidup yang dilaksanakan meliputi; cara mengoperasikan dan pemanfaatan komputer, pelatihan dasar-dasar menjahit menggunakan mesin jahit, pelatihan tata laksana rumah tangga, budidaya jamur, pelatihan budidaya ikan air tawar, tata rias rambut, tanaman hortikultura dan pembelajaran kewirausahaannya meliputi ceramah pemotivasian disela-sela pemebelajaran. (c) evaluasi atau penilaian yaitu dengan post tes dan penilaian hasil praktek. (2)faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan pembelajaran life skills (a) faktor pendukung yaitu, semangat yang tinggi dari peserta didik dalam mengikuti kegiatan, lokasi yang berdekatan dengan dinas pendidikan kabupaten Kulon Progo baik sehingga mudah dijangkau, adanya anggaran yang diperuntukan program-program UPTD SKB Kulon Progo. (b) faktor penghambat, kurangnya jumlah pamong belajar SKB, kemampuan peserta didik yang berbeda-beda menimbulkan extra penaganan dalam pelaksanaan pembelajaran yang berlangsung di UPTD SKB Kulon Progo,minimnya anggaran kegiatan dari pemerintah, tempat, sarana dan prasarana yang kurang representative
Kata kunci : Pembelajaran, life skills, Peserta didikFuji Dwi Marfuji2016-07-22T06:30:26Z2019-01-30T09:57:10Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/37155This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/371552016-07-22T06:30:26ZPEMBERDAYAAN PEREMPUAN WARGA BINAAN SOSIAL A MELALUI KETRAMPILAN MENJAHIT DI PANTI SOSIAL BINA KARYA (PSBK)
PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk; 1) Mendiskripsikan pelaksanaan keterampilan menjahit sebagai upaya pemberdayaan perempuan warga binaan sosial A, 2) Mendiskripsikan faktor penghambat dan pendukung pada pelaksanaan keterampilan menjahit sebagai upaya pemberdayaan perempuan bagi warga binaan sosial A.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian adalah pegawai panti sosial Bina Karya dan warga binaan sosial A. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara mendalam. Alat penelitian menggunakan pedoman wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini menggunakan metode triangulasi sumber untuk menjelaskan keabsahan data.
Hasil penelitian menunjukkan; 1) Pelaksanaan program keterampilan menjahit sebagai upaya pemberdayaan perempuan warga binaan sosial A yaitu meliputi tahap-tahap; a) perencanaan, dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak, seperti instansi pemerintahan, swasta, pekerja sosial dan warga sekitar yang dapat memaksimalkan tujuan yang diharapkan, b) pelaksanaan, dilaksanakan dalam waktu kurun satu tahun hari selasa dan kamis, c) evaluasi, menggunakan metode evaluasi formatif yang dilakukan selama pembelajaran ketrampilan menjahit berlangsung serta metode evaluasi sumatif yang dilaksanakan pada saat akhir ketrampilan menjahit dengan melihat tugas-tugas yang diberikan oleh tutor, d) dampaknya, dapat menambah ketrampilan dan pengetahuan baru kepada warga binaan sosial serta mengubah keadaan ekonomi warga binaan karena setelah mengikuti program ketrampilan menjahit mereka ditampung oleh perusahaan-perusahaan konveksi maupun membuka usaha sendiri. 2) Faktor pendukung dan penghambat program keterampilan menjahit sebagai upaya pemberdayaan perempuan warga binaan social A; a) faktor pendukung, adanya dukungan dari instansi terkait yang bersedia bekerjasama dengan PSBK antara lain; instansi akademi, dunia usaha (perusahaan konveksi), masyarakat dan dukungan anggaran APBD Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, lengkapnya fasilitas sarana dan prasarana dalam program menjahit serta tutor yang profesional dalam pembelajaran, b) faktor penghambat, tidak adanya montir mesin dan kurangnya motivasi dari anggota keluarga warga binaan dalam mengikuti ketrampilan menjahit.
Kata kunci: pemberdayaan perempuan, warga binaan sosial, keterampilan menjahitEstri Estri Aulia2016-07-22T06:23:37Z2019-01-30T09:57:02Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/37147This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/371472016-07-22T06:23:37ZPERAN KELOMPOK SADAR WISATA (POKDARWIS) SENDANG ARUM DALAM PENGEMBANGAN POTENSI PARIWISATA (Studi Kasus Di Desa Wisata Tlahab Kecamatan Kledung Kabupaten Temanggung)Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mendeskripsikan peran Pokdarwis Sendang Arum dalam mengembangkan potensi pariwisata. 2) Mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat Pokdarwis dalam mewujudkan Desa Wisata Tlahap sebagai daerah tujuan wisata. 3) Mendeskripsikan dampak Pokdarwis dalam mengembangkan potensi wisata dan mewujudkan Desa Wisata Tlahap sebagai daerah tujuan wisata.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif jenis penelitian studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Subjek penelitian adalah pengurus, anggota Pokdarwis Sendang Arum, tokoh masyarakat, dan masyarakat Desa Tlahap. Pembuktian keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber. Analisis data yang digunakan adalah analisi kualitatif dengan langkah reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) Peran Pokdarwis Sendang Arum; a. Memperkenalkan, melestarikan, dan memanfaatkan pontensi wisata; b. Mengelola pariwisata; c. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan anggota serta masyarakat; d. Menjalin kerjasama dengan organisasi lain. 2) Faktor pendukung Pokdarwis Sendang Arum, yaitu: dukungan Pemerintah Kabupaten Temanggung, sumber daya alam yang melimpah, sumber daya manusia, peninggalan kebudayaan Mataram Kuno dan kearifan lokal yang tetap dilestarikan. Sedangkan Faktor penghambatnya, yaitu: Kurangnya partisipasi masyarakat dan kurangnya kesadaran serta aktualisasi masyarakat terhadap sapta pesona. 4) Dampak peran Pokdarwis Sendang Arum, yaitu: Salah satu Desa Wisata terbaik, pendapatan Desa Wisata Tlahap dan jumlah kunjungan wisatawan meningkat, serta dapat membuka lapangan pekerjaan.
Kata Kunci: Peran, Kelompok Sadar Wisata, Pengembangan Potensi Wisata.Agung Agung Suryawan2016-07-22T06:21:31Z2019-01-30T09:56:57Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/37143This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/371432016-07-22T06:21:31ZSTUDI IMPLEMENTASI STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENDIDIKAN KESETARAAN PAKET B DI KOTA MAGELANGTujuan penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan: (1) Seberapa besar tingkat implementasi tentang Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Kesetaraan Paket B di Kota Magelang. (2) Kendala Implementasi Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Kesetaraan Paket B di Kota Magelang (3) Solusi yang dapat dilakukan untuk mencapai standar pelayanan Minimal pendidikan kesetaraan paket B Kota Magelang
Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian ini adalah Pendidikan Kesetaraan Paket B. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode dokumentasi, dan wawancara kepada: pegawai dinas pendidikan, tutor, pamong belajar, warga belajar. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian yang dibantu oleh pedoman wawancara, dan dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah Triangulasi data, display data, reduksi, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) dari berbagai indikator standar pelayanan minimal dalam aturan Permendiknas 129a/U/2004 hanya 45 persen saja yang memenuhi standar pelayanan minimal yang ada. (2) lulusan dari pendidikan kesetaraan yang melanjutkan pendidikan berjumlah 20 persen, 70 persen memilih untuk bekerja, sedangkan yang 10 persen tidak melapor. (3) sarana dan prasarana terkendala pada management anggaran dan pengelolaan buku. (4) Standar pendidik dan tenaga pendidik belum sesuai dengan kualifikasi nasional dikarenakan berbagai hal salah satunya masalah jaminan kesejahteraan.
Kata kunci: Implementasi, Standar Pelayanan Minimal, PendidikanLaila Laila Nur Rosyidah2016-07-22T06:19:03Z2019-01-30T09:56:51Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/37140This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/371402016-07-22T06:19:03ZPELAKSANAAN PEMBELAJARAN KEAKSARAAN FUNGSIONAL DI SANGGAR KEGIATAN BELAJARPenelitian ini bertujuan untuk : 1) mendiskripsikan pelaksanaan pembelejaran keaksaraan fungsional binaan SKB Bantul di desa Kiringan Canden Jetis Bantul, 2) mengetahui hasil program pembelajaran keaksaraan fungsional binaan SKB Bantul di desa Kiringan Canden Jetis Bantul, 3) mengetahui faktor pendukung dan faktor penghambat pembelajaran keaksaraan fungsional binaan SKB Bantul di desa Kiringan Canden Jetis Bantul.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah pihak penyelenggara, pengelola, tutor, dan warga belajar pembelajaran keaksaraan fungsional. Peneliti berperan sebagai instrumen utama dan dibantu dengan pedoman observasi, pedoman wawancara dan dokumentasi. Pengumpulan data dilakukan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik yang digunakan adalah penyajian data, reduksi data, dan penarikan kesimpulan. Trianggulasi sumber data dilakukan dengan cara membandingkan data hasil pengamatan, hasil wawancara dan melakukan pemeriksaan ulang terhadap sumber data dan subjek penelitian lain.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) pelaksanaan pembelajaran KF dilaksanakan dalam tiga tahap yaitu tahap persiapan meliputi : a) identifikasi kebutuhan, b) penentuan tutor, c) penentuan warga belajar, dan d) materi pembelajaran KF e) media pembelajaran. Tahap kedua adalah tahap pelaksanaan meliputi : a) pendahuluan (apersepsi, bina suasana, motivasi), b) kegiatan inti (alokasi waktu pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, proses kegiatan pembelajaran, sumber belajar yang digunakan dan penutup), tahap ketiga yaitu penilaian. Hasil pembelajaran ini adalah warga belajar mulai mempunyai keterampilan calistung, keterampilan membuat jajanan pasar dan jamu instan. Faktor pendukung adalah tingginya semangat yang dimiliki warga belajar, tersedianya sarana prasarana, adanya dukungan dari warga sekitar. Faktor penghambat adalah warga belajar mengalami kesulitan dalam menerima materi yang diberikan, kondisi cuaca yang tidak memungkinkan misalnya hujan deras, pembelajaran sering diliburkan karena pelaksanaan pembelajaran keaksaraan fungsional sering bersamaan dengan kegiatan desa maupun hajatan warga desa Kiringan, kurangnya kemampuan tutor dalam pembuatan RPP dan pemanfaatan media.
Kata kunci : pembelajaran, keaksaksaraan fungsionalRisza Rizca Arlistyan Hasannah2016-07-19T08:07:50Z2019-01-30T09:53:05Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/36758This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/367582016-07-19T08:07:50ZTRANSFORMASI NILAI DAN SIKAP DALAM BERINTERAKSI SOSIAL MELALUI KAMPUNG RAMAH ANAK DI RW 09 BADRAN, BUMIJO, JETIS, YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) bentuk kegiatan dalam program kampung ramah anak yang bisa meningkatkan kemampuan berinteraksi soial, (2) transformasi nilai dan sikap dalam berinteraksi sosial melalui kampung ramah anak RW 09 Badran.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Jenis penelitian yang digunakan yaitu deskriptif. Setting penelitian yaitu kegiatan dalam program kampung ramah anak yang dilaksanakan di RW 09 Badran. Subjek dalam penelitian ini adalah pengelola, anak – anak, dan tokoh masyarakat. Peneliti merupakan instrument utama dalam melakukan penelitian yang dibantu dengan pedoman observasi, wawancara dan dokumentasi. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, dokumentasi dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi, display, dan penarikan kesimpulan. Triangulasi sumber dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan berbagai narasumber dalam mencari informasi yang dibutuhkan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) bentuk kegiatan dalam program kampung ramah anak meliputi a) penyelenggaraan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan kegiatan dan monitoring evaluasi, b) kegiatan yang dilaksanakan meliputi plangisasi (himbauan), jam belajar masyarakat, taman pendidikan alquran, pendidikan anak usia dini, taman bacaan masyarakat, bina keluarga remaja, bina keluarga balita, seni tari dan olahraga, dan bimbingan belajar, (2) Transformasi nilai dan sikap dalam berinteraksi sosial meliputi a) transformasi nilai terjadi dari orang dewasa (pendidik) kepada anak – anak, dari kelompok kepada individu, dan dari individu ke individu yang lain yang terlibat dalam kegiatan. b) nilai dan sikap yang ditransformasikan berupa nilai kedisiplinan, keberanian, rasa percaya diri, saling menghargai, dan kerjasama, c) transformasi nilai dan sikap dalam setiap kegiatan terjadi melalui beberapa tahap yaitu imitasi, identifikasi, dan sosialisasi.
Kata kunci: Interaksi Sosial, Transformasi Nilai dan Sikap, Kampung Ramah
AnakAyu Ayu Tri Yuniar2016-07-13T04:39:04Z2019-01-30T09:50:59Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/36287This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/362872016-07-13T04:39:04ZPERAN GABUNGAN KELOMPOK TANI (GAPOKTAN) DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA DI DESA KULWARU KECAMATAN WATES KABUPATEN KULON PROGOPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan : 1) Peran gabungan kelompok tani dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga; 2) Faktor pendukung dan penghambat yang dihadapi gabungan kelompok tani dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Subyek penelitian ini adalah pengelola Gapoktan Desa Kulwaru dan anggota Gapoktan Desa Kulwaru. Penentuan subjek penelitian menggunakan teknik purposive sampling. Setting dalam penelitian ini di Desa Kulwaru. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian yang dibantu dengan pedoman observasi, pedoman dokumentasi, dan pedoman wawancara. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Triangulasi yang digunakan untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) a) Peran gapoktan dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga adalah (1) menyediakan input usaha tani; (2) menyediakan modal; (3) menyediakan air irigasi; (4) menyediakan informasi; (5) memasarkan hasil pertanian secara kolektif; (6) mengatur kelompok tani dan aktifitas pertanian; (7) meningkatkan ketahanan pangan; dan (8) mengatur perekonomian pedesaan. b) Usaha yang dilakukan gapoktan dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga adalah melalui : (1) pelatihan keterampilan; (2) penyuluhan. c) (1) Keadaan masyarakat petani setelah adanya gapoktan : dari pelaksanaan kegiatan pelatihan dan penyuluhan masyarakat memiliki kemampuan memberdayakan masyarakat serta sudah terjadi peningkatan kesejahteraan masyarakat petani. (2) Keadaan keluarga petani dalam pemenuhan kebutuhan sandang, papan, dan pangan sudah terpenuhi serta pendidikan anak juga sudah sampai ke jenjang sekolah menengah atas. 2) a) Faktor pendukungnya adalah (1) partisipasi anggota Gapoktan; (2) adanya teknologi yang memadai; (3) adanya motivasi dari pengurus dan anggota Gapoktan. b) Faktor penghambatnya adalah (1) kurangnya modal; (2) rendahnya sumberdaya manusia.
Kata kunci: peran gapoktan, meningkatkan, kesejahteraan keluargaRudi Rudi Hermawan2016-06-24T06:42:55Z2019-01-30T09:46:22Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/35417This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/354172016-06-24T06:42:55ZPENERAPAN PENDEKATAN ANDRAGOGI PADA PROSES PEMBELAJARAN PROGRAM PELATIHAN RAJUT DI RUMAH PINTAR MATA AKSARAPenelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan pelaksanaan program Pelatihan Rajut; (2) mendeskripsikan penerapan andragogi pada proses pembelajaran program Pelatihan Rajut; dan (3) mengetahui faktor pendukung dan penghambat program Pelatihan Rajut di Rumah Pintar Mata Aksara Sleman.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Subyek penelitian ini adalah pengelola, fasilitator dan warga belajar program Pelatihan Rajut di Rumah Pintar Mata Aksara Sleman. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, dokumentasi, dan wawancara. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian yang dibantu oleh pedoman observasi, pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, display data, dan penerikan kesimpulan. Teknik yang digunakan untuk keabsahan data dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber dan triangulasi metode.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pelaksanaan program Pelatihan Rajut terdapat dikatakan baik karena telah memperhatikan semua komponen yang wajib ada dalam pelatihan yaitu: terdapat sumber daya manusia; terdapat sarana dan prasarana yang mendukung proses pembelajaran; dan pelatihan yang dilaksanakan telah sesuai dengan kebutuhan warga belajar, (2) pendekatan andragogi telah diterapkan secara optimal oleh fasilitator terhadap warga belajar pada proses pembelajaran program Pelatihan Rajut berupa: kegiatan pembelajaran disesuaikan dengan asumsi pokok pembelajaran orang dewasa; metode yang digunakan telah sesuai dengan karakteristik warga belajar; dan terdapat hasil berupa perubahan sikap yang dialami oleh warga belajar, (3) faktor pendukung yaitu kelengkapan sarana dan prasarana serta partisipasi warga belajar, sedangkan faktor penghambat yaitu perbedaan pendapat dan faktor perbedaan kondisi cuaca.
Kata Kunci: pelatihan, pendekatan andragogi.Rizki Rizki Ainul Imud Islamiah2016-06-22T05:27:55Z2019-01-30T09:43:12Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/35088This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/350882016-06-22T05:27:55ZKEMAMPUAN TUTOR DALAM MEMANFAATKAN MEDIA PEMBELAJARAN PROGRAM PELATIHAN TATA RIAS DI SKB GUNUNGKIDULPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan : (1) Kemampuan tutor dalam memanfaatkan media pembelajaran program pelatihan tata rias di SKB Gunungkidul, (2) Hambatan tutor dalam memanfaatkan media pembelajaran program pelatihan tata rias di SKB Gunungkidul.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah tutor pelatihan tata rias. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, dokumentasi, dan wawancara. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian yang dibantu oleh pedoman observasi, pedoman wawancara dan pedoman dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah display data, reduksi, verifikasi data dan penarikan kesimpulan. Trianggulasi sumber dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan berbagai sumber/ nara sumber dalam mencari informasi yang dibutuhkan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa : (1) Kemampuan tutor dalam memanfaatkan media pembelajaran pada saat pelaksanaan sudah dalam tahap terampil. Dalam pelaksanaan pelatihan ada tiga tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Perencanaan pelatihan tata rias meliputi persiapan awal dengan kegiatan yang mencakup mempersiapkan modul sebagai bahan ajar yang akan disampaikan tutor, mempelajari kembali materi yang akan disampaikan dan menyiapkan contoh busana pengantin gaya Yogyakarta dan media sketsa wajah. Dalam pelaksanaan tutor memanfaatkan media yang sudah di persiapkan sebelumnya, dan dalam penyampaian materi tutor menggunakan contoh busana pengantin gaya Yogyakarta dan media sketsa wajah. Tahap selanjutnya yaitu evaluasi, evaluasi berpusat pada tutor karena hanya tutor yang melakukan evaluasi. Evaluasi dilakukan di setiap pertemuan untuk mengetahui kemampuan warga belajar. Evaluasi secara keseluruhan dilakukan di pertemuan terakhir yaitu ujian merias. Tahap evaluasi secara keseluruhan ini tutor menilai berdasarkan hasil karena apabila hasilnya sudah sesuai maka dalam teknik meriasnya sudah benar dan pemanfaatan medianya sudah tepat. (2) Faktor penghambat dalam memanfaatkan media pembelajaran program pelatihan tata rias di SKB Gunungkidul berasal dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal hambatan yang muncul yaitu adanya sifat apa adanya dalam memanfaatkan media pembelajaran, sedangkan faktor ekstenal yaitu terbatasnya ruangan dan terbatasnya media yang digunakan. Dalam persiapan, pelaksanaan dan tindak lanjut dalam memanfaatkan media pembelajaran tutor menjadi kurang maksimal.
Kata kunci : kemampuan tutor, media embelajaran, hambatan penggunaan mediaAyu Diah Ayu Apriliani2016-06-20T04:45:18Z2019-01-30T09:42:14Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/35027This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/350272016-06-20T04:45:18ZPEMBINAAN LANJUT USIA MELALUI DAY CARE SERVICE DI BALAI PELAYANAN SOSIAL TRESNA WERDHA YOGYAKARTA UNIT BUDI LUHURPenelitian ini bertujuan untuk menggambarkan: (1) Bagaimana pembinaan lanjut usia melalui day care service di Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha Yogyakarta Unit Budi Luhur, (2) Faktor pendukung dan penghambat pembinaan lanjut usia melalui day care service di Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha Yogyakarta Unit Budi Luhur.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Subyek penelitian ini adalah lanjut usia, pekerja sosial, dan instruktur. Informan dalam penelitian ini adalah lanjut usia, pemilihan informan berdasarkan pada lanjut usia yang masih mampu diajak berkomunikasi serta yang telah mengikuti program pembinaan day care service selama 5 sampai 10 tahun. Setting penelitian ini di Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha Yogyakarta Unit Budi Luhur. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melaksanakan penelitian yang dibantu dengan pedoman observasi, pedoman dokumentasi, dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Trianggulasi yang dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data menggunakan trianggulasi sumber.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Perencanaan dilaksanakan oleh Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha Yogyakarta Unit Budi Luhur tanpa melibatkan lanjut usia dengan memperhatikan kebutuhan lanjut usia, pendekatan yang dilakukan kepada lanjut usia menggunakan pendekatan berupa interaksi dan komunikasi langsung, serta evaluasi yang dilaksanakan menggunakan model evaluasi formatif dengan tanya jawab dan refleksi. Pembinaan lanjut usia melalui day care service dilaksanakan pada hari Selasa dan Sabtu dengan rangkaian kegiatan layanan pembinaan fisik, layanan pemeriksaan kesehatan, layanan bimbingan rohani, layanan bimbingan psikologi, layanan kesenian, layanan dendang ria, layanan pemberian makan dan rekreasi. (2) Faktor pendukung dalam pembinaan lanjut usia melalui day care service di Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha Yogyakarta Unit Budi Luhur adalah adanya dana APBD DIY untuk menyelenggarakan program, sumber daya manusia (SDM) yang memiliki kemampuan dibidangnya, antusias lanjut usia yang cukup tinggi dalam mengikuti kegiatan, sedangkan faktor penghambat dalam kegiatan adalah kemunduran yang dialami oleh lanjut usia, dan kehadiran lanjut usia yang tidak tertib.
Kata kunci: Pembinaan, Lanjut Usia, Day Care ServiceDian Dian Kurniasih2016-06-17T05:54:19Z2019-01-30T09:41:33Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/34966This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/349662016-06-17T05:54:19ZPEMBERDAYAAN PEREMPUAN KORBAN KDRT DALAM PELAKSANAAN PENDAMPINGAN BERBASIS PERSPEKTIF GENDER DI LSM RIFKA ANNISA YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) pemberdayaan perempuan melalui kegiatan pendampingan pada korban KDRT di LSM Rifka Annisa Yogyakarta (2) dampak yang dialami korban KDRT setelah dilakukan pendampingan di LSM Rifka Annisa Yogyakarta (3) faktor pendukung dan penghambat pemberdayaan perempuan dalam pelaksanaan pendampingan korban KDRT di LSM Rifka Annisa Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Setting penelitian yaitu aktivitas pendamping Rifka Annisa. informan dalam penelitian ini adalah staf, pendamping, korban dan relawan Rifka Annisa. peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian yang dibantu dengan pedoman observasi, wawancara dan dokumentasi. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, dokumentasi dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan yang digunakan yaitu reduksi, display data, dan penarikan kesimpulan. Triangulasi sumber dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan berbagai narasumber dalam mencari informasi yang dibutuhkan.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) pemberdayaan perempuan dalam pelaksanaan pendampingan korban KDRT berbasis perspektif gender meliputi a) persiapan pelaksanaan pendampingan b) pelaksanaan pendampingan c) evaluasi pendampingan. (2) perkembangan yang dialami korban KDRT saat melakukan pendampingan terdiri dari dampak positif dan negatif. (3) faktor yang menghambat pelaksanaan pendampingan terhadap korban KDRT meliputi a) korban/klien KDRT b) keluarga korban c) komunikasi d) pelaku kekerasan e) kerja sama berjejaring. (4) faktor yang mendukung pelaksanaan pendampingan korban KDRT meliputi a) pendamping/konselor b) divisi-divisi Rifka Annisa c) fasilitas d) sarana prasarana yang diberikan untuk korban. (5) pendampingan yang diberikan kepada keluarga dan lingkungan untuk membantu proses pemberdayaan perempuan korban KDRT.
Kata kunci : Pemberdayaan, Pendampingan, KDRTAnida Anida Lutfia2016-06-17T03:51:58Z2019-01-30T09:41:30Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/34958This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/349582016-06-17T03:51:58ZUPAYA PENINGKATAN MINAT DAN BUDAYA BACA ANAK JALANAN DI TAMAN BACAAN MASYARAKAT (TBM) RUMAH SINGGAH ANAK MANDIRI YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan : 1) upaya TBM Rumah Singgah Anak Mandiri Yogyakarta dalam meningkatkan minat dan budaya baca anak jalanan, 2) faktor pendukung dan penghambat upaya TBM Rumah Singgah Anak Mandiri Yogyakarta dalam meningkatkan minat dan budaya baca anak jalanan, dan 3) dampak upaya peningkatan minat dan budaya baca di TBM Rumah Singgah Anak Mandiri Yogyakarta bagi anak jalanan.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah pengelola TBM, orang tua anak binaan dan anak binaan TBM. Teknik pengumpulan data dilakukan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian dibantu oleh pedoman observasi, pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Triangulasi yang dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan trianggulasi sumber data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Anak jalanan di Rumah Singgah Anak Mandiri Yogyakarta terdiri dari anak putus sekolah, eks pengamen dan penjual koran yang usianya mulai dari anak-anak hingga remaja, 2) Sudah terlihat adanya minat baca pada anak binaan TBM Rumah Singgah Anak Mandiri Yogyakarta, akan tetapi belum terlihat adanya budaya membaca, 3) Upaya TBM Rumah Singgah Anak Mandiri Yogyakarta dalam mengatasi permasalahan minat dan budaya baca anak jalanan antara lain dengan memperbanyak koleksi buku bacaan, melakukan kunjungan ke rumah/komunitas para anak binaan TBM, kegiatan story telling, dan pengoperasian TBM keliling, 4) Faktor pendukung antara lain: kemauan anak untuk membaca buku, dukungan orang tua anak yang merespon baik kegiatan TBM, sarana dan prasarana TBM yang sudah memadai, bantuan pendanaan dari lembaga ARPUSDA, dan sumbangan buku dari pihak sponsor Tupperware dan CSR Kagum Hotel Yogyakarta. Faktor penghambat dipengaruhi oleh kebiasaan anak yang lebih senang bermain gadget daripada membaca buku, dan 5) Upaya TBM dalam meningkatkan minat dan budaya baca memberikan dampak positif bagi anak binaan TBM. Dampak yang terlihat antara lain: wawasan pengetahuan anak semakin luas, lingkungan tempat tinggal anak lebih dekat dengan buku, anak dapat dengan mudah mendapatkan buku bacaan, dan intensitas membaca anak di TBM sudah lebih baik dari sebelumnya.
Kata kunci: upaya, Taman Bacaan Masyarakat, minat dan budaya baca, anak jalananNuansa Nuansa Hayu Aprilia2016-06-17T03:48:25Z2019-01-30T09:41:28Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/34957This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/349572016-06-17T03:48:25ZIMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER ANAK DI MADRASAH DINIYAH AL-QUR’AN ‘AISYIYAH JATIMULYO, KRICAK, TEGALREJO, YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk: (1) Mendeskripsikan pelaksanaan pendidikan karakter di Madrasah Diniyah Al-Qur’an ‘Aisyiyah (MDAA) Jatimulyo, Kricak, Tegalrejo, Yogyakarta, (2) Mengetahui nilai pendidikan karakter yang dikembangkan di MDAA, (3) Mengetahui faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan pendidikan karakter di MDAA.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian adalah Direktur Madrasah, Ustadz/Ustadzah, dan santri. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam penelitian dengan dibantu oleh pedoman observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik yang dilakukan dalam analisis data adalah display data, reduksi data, dan pengambilan kesimpulan. Keabsahan data dilakukan melalui pengamatan terus menerus, trianggulasi teknik, dan member check.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pelaksanaan pendidikan karakter di MDAA: (a) MDAA menggunakan kurikulum kurikulum Madrasah Diniyah Tahun 1983 diadaptasi dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang memiliki dasar pada ketentuan yang ditetapkan dalam PP No. 19 Tahun 2005 tentang standar Nasional Pendidikan dan PP No. 55 Tahun 2007 Tentang Pendidikan Agama dan Keagamaan. Struktur kurikulum MDAA Jatimulyo mengandung nilai pendidikan karakter. (b) Nilai karakter pada Rancangan Proses Pembelajaran (RPP) dibuat dan dikembangkan oleh wali kelas. (c) Strategi pendidikan karakter yang digunakan ialah penegakan disiplin, pujian dan hadiah, penugasan, dan permaianan. (d) Pelaksanaan pendidikan karakter didalam kelas dikembangkan melalui kegiatan spontan, kegiatan rutin, dan pengkondisian, (2) Nilai karakter yang dikembangkan ialah taqwa, suci, al-munfiqun, kejujuran, kritis, sehat dan bersih, peduli, hormat dan santun, kedisiplinan, cerdas, gotong royong, dan kemandirian, (3) Faktor pendukung pelaksanaan pendidikan karakter di MDAA Jatimulyo yaitu: lingkungan Madrasah yang nyaman, dukungan direktur Madrasah, semangat belajar santri, dukungan wali santri, motivasi antar ustadzah, keistiqomahan ustadzah dalam mengabdi dan program yang terdapat di MDAA Jatimulyo. Faktor penghambat yaitu: latar belakang pendidikan ustadz/ustadzah, kuantitas ustadzah yang tidak sebanding dengan jumlah santri, faktor lingkungan santri yang kurang mendukung, dan jumlah jam pembelajaran yang kurang.
Kata kunci : pendidikan karakter, nilai – nilai, Madrasah Diniyah Al-Qur’an ‘Aisyiyah Jatimulyorisma Karisma Kurniyanto Bidayah2016-06-17T03:45:22Z2019-01-30T09:41:25Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/34956This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/349562016-06-17T03:45:22ZPELAKSANAAN PROGRAM KECAKAPAN HIDUP PENGOLAHAN MAKANAN DAN KONDISI SOSIAL EKONOMI PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA SIDO MULYOPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) pelaksanaan program kecakapan hidup pengolahan makanan, (2) Kondisi sosial ekonomi pada kelompok usaha bersama Sido Mulyo.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian ini adalah ketua kelompok usaha bersama, pendamping, anggota kelompok usaha bersama dan tokoh masyarakat. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, dokumentasi, dan wawancara. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian yang dibantu oleh pedoman observasi, pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi. Keabsahan data yang digunakan adalah triangulasi sumber dan metode. Teknik dalam analisis data adalah display data, reduksi, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data yang digunakan adalah triangulasi sumber dan metode.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Perencanaan program kecakapan hidup pengolahan makanan dilaksanakan secara kelompok dengan identifikasi kebutuhan anggota kelompok. Semua anggota termasuk ketiga subjek mengikuti proses perencanaan. (2) Pelaksanaan program kecakapan meliputi rangkaian acara, materi dan metode yang disesuaikan dengan jenis program, dan suasana pelaksanaan yang berjalan lancar. (3) Evaluasi program dilaksanakan dengan penilaian proses dan hasil yang ditujukan pada ketiga subjek. Sedangkan pendampingan yang diberikan kepada ketiga subjek meliputi pemberian modal, pemberian motivasi dan pendampingan usaha. (4) Kondisi sosial ekonomi pada kelompok usaha bersama menjadi meningkat, ketiga subjek mempunyai usaha dan pendapatan. Pendapatannya menjadi bertambah. Interaksi ketiga subjek dengan masyarakat terjalin dengan baik. (5) Dampak program yang dirasakan oleh ketiga subyek adalah mendapatkan pengetahuan dan keterampilan, menumbuhkan kepedulian sosial dan aktif dalam kegiatan kemasyarakatan.
Kata kunci: pelaksanaan program, sosial ekonomiRestiana Restiana Candra Dewi2016-06-14T03:43:42Z2019-01-29T08:22:38Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/34527This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/345272016-06-14T03:43:42ZHubungan Pemahaman Etis Orang Tua Perhatian Orang Tua dan
Intensitas Komunikasi Interpersonal Orang Tua dengan Perilaku Deviasi Sosial Remaja di Panti Rehabilitasi Narkoba Sehat Mandiri YogyakartaPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pemahaman etis orang tua dengan perilaku deviasi sosial remaja, hubungan antara perhatian orang tua dengan perilaku deviasi sosial remaja, hubungan antara intensitas komunikasi interpersonal orang tua dengan perilaku deviasi sosial remaja, dan hubungan secara bersama-sama antara pemahaman etis orang tua perhatian orang tua dan intensitas
komunikasi interpersonal orang tua dengan perilaku deviasi sosial remaja di Panti Rehabilitasi Narkoba Sehat Mandiri Yogyakarta.
Populasi penelitian adalah semua remaja di Panti Rehabilitasi Narkoba Sehat Mandiri Yogykarta, dengan jumlah 35 orang, maka penelitian merupakan penelitian populasi (population studi). Instrumen menggunakan angket. Analisis data menggunakan regresi ganda.
Hasil analisis menunjukkan: (1) ada hubungan negatif antara pemahaman etis orang tua dengan perilaku deviasi sosial remaja, dengan R = -0,666; p = 0,000; (2) ada hubungan negatif antara perhatian orang tua dengan perilaku deviasi sosial remaja, dengan R= -0,655; p:0,000; (3) ada hubungan negatif antara intensitas komunikasi interpersonal orang tua dengan perilaku deviasi sosial remaja, dengan R= -0,747; p:0,000; (4) ada hubungan yang signifikan antara pemahaman etis orang tua, perhatian orang tua, dan intensitas komunikasi interpersonal orang tua dengan perilaku deviasi sosial remaja, dengan F= 20,095; p:0,000. Ketiga variabel bebas secara bersama-sama memberikan kontribusi sebesar 66% terhadap perilaku deviasi
sosial remaja. Besarnya kontribusi masing-masing variabel bebas terhadap perilaku deviasi sosial remaja secara berurutan adalah: intensitas komunikasi interpersonal
orang tua = 27,86%, pemahaman etis orang tua = 19,57%, dan perhatian orang tua = 18,60%. Dengan kata lain intensitas komunikasi interpersonal orang tua paling besar pengaruhnya terhadap tingkat perilaku deviasi sosial remaja di Panti
Rehabilitasi Narkoba Sehat Mandiri Yogyakarta. Untuk mengurangi perilaku deviasi sosial remaja orang tua (keluarga), sekolah dan masyarakat perlu mempunyai program pendidikan yang bisa benar-benar bermanfaat untuk
anak/remaja sehingga mereka mempunyai prestasi. Jika tidak, mereka mempunyai banyak waktu kosong sehingga banyak remaja terlibat dalam perilaku menyimpang. Orang tua harus bertanggung jawab membentuk pribadi anak supaya kokoh, harus menananamkan nilai-nilai moral dalam keseharian; mencukupi kebutuhan anak; bisa dijadikan tempat bertanya dan berdiskusi di saat anak galau. Anak merasa nyaman jika orang tua mau mendengarkan, menghargai, memberi kesempatan ngomong dan memberi kepercayaan; sehingga anak remaja tidak butuh lari kepada teman bila bermasalah, tidak gampang hanyut mengikuti kegiatan temannya yang menyimpang.Yuliatun Yuliatun2016-06-14T03:28:47Z2019-01-29T08:22:36Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/34524This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/345242016-06-14T03:28:47ZEvaluasi Pelaksanaan Program Pendidikan Kecakapan Hidup bagi Remaja Putus Sekolah (Studi Kasus di Pusat Kegiatan Belajar
Masyarakat (PKBM) Mandiri Gamping SlemanPenelitian ini bertujuan untuk mengungkap keberhasilan pelaksanaan program pendidikan kecakapan hidup (life skills) dengan mengetahui: 1) kesesuaian program
pendidikan kecakapan hidup yang diselenggarakan dengan need assessment warga belajarnya; 2) bagaimana persiapan PKBM dalam melaksanakan program pendidikan kecakapan hidup bagi remaja putus sekolah; 3) bagaimana pelaksanaan program
pendidikan kecakapan hidup ini sehingga mampu memberikan dampak positif bagi warga belajarnya; 4) manfaat dan hasil yang diperoleh warga belajar serta warga masyarakat setempat dari pelaksanaan program pendidikan kecakapan hidup.
Penelitian ini menggunakan pendekatan evaluasi program model CIPP yang dikembangkan oleh Stufflebeam. Data dikumpulkan melalui wawancara, dokumentasi, dan observasi serta dianalisis berdasarkan model analisa interaktif yang dikembangkan oleh Milles & Huberman (1994) yang meliputi reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian adalah sebagai berikut. (1) Pelaksanaan program pendidikan kecakapan hidup yang dilaksanakan oleh PKBM sudah sesuai dengan kebutuhan warga belajarnya karena berdasarkan hasil need assessment. (2) Bentuk persiapan dalam program ini sudah cukup baik yakni dimulai dengan proses penjaringan warga belajar, need assessment, dan sosialisasi program. (3) Pelaksanaan program pendidikan
kecakapan hidup ini berjalan baik dengan melibatkan instruktur dan juga mitra kerja yang memiliki kualifikasi di bidangnya serta antusias warga belajar yang cukup tinggi. (4) Peserta program mendapat keterampilan kerja baru yang mendorong semangat berwirausaha di kalangan masyarakat. Dampak dari program ini lebih dirasakan pada
sisi ekonomi, sosial, dan psikolgis warga belajarnya.Syahria Anggita Sakti2016-06-14T03:19:08Z2019-01-29T08:22:33Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/34514This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/345142016-06-14T03:19:08ZPengaruh Pendidikan dan Pelatihan, Pengalaman Kerja, serta Motivasi Kerja terhadap Kompetensi Pamong Belajar di Kota MedanPenelitian ini bertujuan untuk mengungkap: (1) kompetensi pamong belajar di Kota Medan, (2) pengaruh pendidikan dan pelatihan terhadap kompetensi pamong belajar di Kota Medan, (3) pengaruh pengalaman kerja terhadap kompetensi pamong belajar di Kota Medan, (4) pengaruh motivasi kerja
terhadap kompetensi pamong belajat di Kota Medan, dan (5) pengaruh pendidikan dan pelatihan, pengalaman kerja, dan motivasi kerja secara bersama-sama terhadap kompetensi pamong belajar di Kota Medan.
Penelitian ini merupakan penelitian explanatory yang bersifat korelasional. Subyek penelitian adalah pamong belajar di Kota Medan yang berjumlah 45 orang. Pengumpulan data menggunakan angket model skala Likert. Validasi instrumen dilakukan dengan validitas isi dan validitas konstruk. Perhitungan reliabilitas menggunakan teknik Alpha Cronbach. Indeks/koefisien reliabilitas instrumen kompetensi pamong belajar sebesar 0,920, pendidikan dan
pelatihan sebesar 0,845, pengalaman kerja sebesar 0,915, dan motivasi kerja sebesar 0,860. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis desktiptif, analisis korelasi parsial, dan analisis regresi ganda.
Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa: (1) Tingkat kompetensi pamong belajar di Kota Medan termasuk dalam kategori baik (rerata = 111,00 dari skor maksimum 160), pendidikan dan pelatihan termasuk dalam kategori baik
(rerata = 45,44 dari skor maksimum 65), pengalaman kerja termasuk dalam kategori baik (rerata = 49,04 dari skor maksimum 70), dan motivasi kerja termasuk dalam kategori baik (rerata = 50,42 dari skor maksimum 75); (2) Hasil
analisis korelasi parsial menunjukkan terdapat pengaruh yang positif pendidikan dan pelatihan pamong belajar terhadap kompetensi pamong belajar berdasarkan
koefisien korelasi parsial r1y-2,3 = 0,733; ß = 0,560; (3) terdapat pengaruh yang positif pengalaman kerja pamong belajar terhadap kompetensi pamong belajar berdasarkan koefisien korelasi parsial r2y-1,3 = 0,317; ß = 0,134; (4) terdapat pengaruh yang positif motivasi kerja pamong belajar terhadap kompetensi pamong belajar berdasarkan koefisien korelasi parsial r3y-1,2 = 0,543; ß = 0,337;
dan (5) Hasil analisis regresi ganda menunjukkan pendidikan dan pelatihan pamong belajar, pengalaman kerja pamong belajar, dan motivasi kerja pamong belajar secara bersama-sama memberikan pengaruh yang positif terhadap
kompetensi pamong belajar dengan koefisien korelasi R = 0,959; F= 156,257, dan sumbangan efektif sebesar 92%.Silvia Mariah H2016-06-13T07:12:12Z2019-01-29T08:22:12Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/34416This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/344162016-06-13T07:12:12ZKontribusi Penguasaan Soft Skill terhadap Kinerja Pegawai di
Panti Sosial Pamardi Putra Insyaf MedanPenelitian ini bertujuan untuk mengungkap: (1) kinerja pegawai di Panti Sosial Pamardi Putra Insyaf Medan; (2) kontribusi integritas, komitmen, kestabilan emosi, dan kemampuan berkomunikasi terhadap kinerja pegawai di
Panti Sosial Pamardi Putra Insyaf Medan.
Penelitian ini merupakan penelitian ex-post facto yang bersifat deskriptif. Subjek penelitian ini adalah seluruh pegawai Panti Sosial Pamardi Putra Insyaf Medan berjumlah 51 orang. Pengumpulan data kinerja pegawai, integritas,
komitmen, kestabilan emosi, dan kemampuan berkomunikasi menggunakan angket model rating scale dengan 5 alternatif jawaban, dan wawancara singkat dengan pemimpin dan beberapa pegawai Panti. Validitas instrumen dilakukan dengan validitas isi dan validitas konstruk. Perhitungan reliabilitas instrument kinerja pegawai, integritas, komitmen, kestabilan emosi, dan kemampuan berkomunikasi menggunakan teknik Alpha Cronbach. Koefisien reliabilitas
instrument kinerja pegawai = 0,991; integritas = 0,876; komitmen = 0,914; kesetabilan emosi = 0,944; dan kemampuan berkomunikasi = 0,937. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, analisis korelasi parsial,
dan analisis regresi ganda.
Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa kinerja pegawai di Panti Sosial Pamardi Putra Insyaf Medan berada pada kategori kurang baik (rerata = 126,16 dari skor maksimum 150); integritas pada kategori baik (rerata = 46,90
dari skor maksimum 55); komitmen pada kategori baik (rerata = 53,39 dari skor maksimum 61); kestabilan emosi pada kategori tidak baik (rerata = 47,67 dari skor maksimum 59); kemampuan berkomunikasi pada kategori kurang baik (rerata = 50,96 dari skor maksimum 62). Hasil analisis korelasi parsial menunjukkan: (1) terdapat kontribusi yang positif integritas terhadap kinerja pegawai dengan r1y234 = 0,092; β = 0,123, (2) terdapat kontribusi yang positif komitmen terhadap kinerja pegawai dengan r2y1,3,4 = 0,292; β = 0,264, (3) terdapat kontribusi yang positif kestabilan emosi terhadap kinerja pegawai dengan r3y1,2,4 =
0,731; β = 0,530); (4) terdapat kontribusi yang positif kemampuan berkomunikasi terhadap kinerja pegawai dengan r4y1,2,3 = 0,293; β = 0,332. Hasil analisis regresi
ganda menunjukkan bahwa terdapat kontribusi yang positif secara bersama-sama integritas, komitmen, kestabilan emosi, dan kemampuan berkomunikasi terhadap kinerja pegawai dengan R= 0,883; F= 40,624 dan sumbangan efektif 77,9%.Sani Susanti2016-06-13T06:50:22Z2019-01-29T08:22:09Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/34409This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/344092016-06-13T06:50:22ZPemberdayaan Perempuan Melalui Program Kursus Para Profesi (Studi Deskriptif Analitis Warga Belajar di SKB Gresik)Pokok masalah penelitian ini adalah memahami proses pemberdayaan melalui pendidikan non formal dan dampaknya bagi warga belajar pada program kursus para profesi. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang perencanaan, pelaksanaan, hasil dan dampak program kursus para profesi bagi warga belajar.
Landasan teoritis sebagai landasan pokok berpikir peneliti bersumber pada konsep pemberdayaan masyarakat, konsep pemberdayaan perempuan, konsep pendidikan non formal dalam kaitannya dengan pemberdayaan dan makna atau implementasi program kursus para profesi bagi warga belajar. Di dalam konsep-konsep itu dijelaskan lebih terinci hal-hal yang berkaitan dengan pembahasan dan saling terkait dari konsep teori yang satu dengan yang lainnya. Berdasarkan permasalahan dan landasan teoritis tersebut, penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode studi kasus yang menggunakan teknik observasi, wawancara dan studi dokumenter. Berdasarkan pada metode dan teknik tersebut, analisis dan pengolahan data bersumber kepada subjek penelitian yakni warga belajar yaitu perempuan yang mengikuti pelatihan, nara sumber dan pamong belajar.
Hasil temuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Pelatihan bagi perempuan seperti program kursus para profesi yang dilaksanakan oleh SKB Gresik sangat bermanfaat bagi perempuan khususnya yang belum mempunyai keterampilan dalam bidang menjahit atau industri garmen. (2) Meskipun dalam pelaksanaan pelatihan masih perlu perbaikan dan peningkatan, tetapi motivasi peserta pelatihan ini sangat tinggi, mereka memiliki tujuan untuk segera menerapkan materi pelatihan dalam kehidupan mereka sehari-hari. (3) Dengan menerapkan materi dan pedoman yang didapat dari pelatihan, warga belajar bisa bekerja dan mampu untuk meningkatkan atau bisa membantu suami dalam memenuhi kehidupan sehari-hari. Peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan tersebut dapat meningkatkan pendapatan, sehingga kondisi ini sangat mendukung terhadap peningkatan kesejahteraan keluarga dan kehidupannya dalam kehidupan sehari-hari, serta partisipasi terhadap lingkungan sekitarnya,hal tersebut mengindikasikan adanya keberdayaan dari kaum perempuan.Rivo Nugroho2016-06-13T04:24:52Z2019-01-29T08:22:04Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/34399This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/343992016-06-13T04:24:52ZEvaluasi Program Kursus Wirausaha Desa Bidang Pembibitan
Albasiah dan Tanaman Buah di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Purworejo Jawa TengahPenelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan Program Kursus Wirausaha Desa (KWD) di Sanggar Kegiatan Belajar Purworejo khususnya yang terkait dengan: 1) Context, yaitu partisipasi dan kebutuhan masyarakat dan
program KWD, kondisi tanah untuk pembibitan, serta latar belakang pendidikan di keluarga warga belajar; 2) input, yaitu motivasi, karakteristik warga belajar, karakteristik narasumber, kurikulum, pendanaan, sarana dan prasarana; 3)
process, yaitu aktivitas warga belajar, strategi pembelajaran dan hubungan antarpribadi; 4) product, yaitu dampak yang ditimbulkan meliputi sikap mental kewirausahaan, kecakapan personal, kecakapan sosial, dan kecakapan vokasional; 5) hubungan antar variabel; dan 6) faktor yang menghambat pengembangan usaha.
Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi dengan pendekatan kuantitatif dan didukung dengan pendekatan kualitatif. Model evaluasi yang digunakan adalah model CIPP (context, input, process, product). Pengumpulan data
dilakukan menggunakan angket, wawancara, observasi, dan dokumentasi, sebagai informan adalah warga belajar, penyelenggara, dan narasumber. Perhitungan reliabilitas angket menggunakan teknik Cronbach Alpha. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif dan kualitatif.
Hasil penelitian sebagai berikut. 1) Adanya partisipasi dan kebutuhan masyarakat dan program KWD, kondisi alam cocok, dan belum adanya latar belakang pendidikan pembibitan dari keluarga. 2) Motivasi warga belajar sangat baik 68%, karakteristik warga belajar dan narasumber sebagian besar sudah memenuhi kriteria, kurikulum sesuai dengan bidang yang diajarkan, serta pendanaan dan sarana dan prasarana mencukupi. 3) Aktivitas warga belajar sangat baik 88%, strategi pembelajaran sangat baik 76%, dan hubungan antar pribadi sangat baik 80%. 4) Sikap mental kewirausahaan warga belajar baik 68%, kecakapan personal sangat baik 64%, kecakapan sosial sangat baik 76%, dan kecakapan vokasional baik 52%. 5) Hubungan atau asosiasi antar variabel yang
paling kuat adalah aktivitas warga belajar dan strategi pembelajaran, sebesar 0,757. Hubungan atau asosiasi paling kecil bahkan tidak berpengaruh adalah variabel motivasi dan kecakapan vokasional, sebesar 0,143. Pencapaian kecakapan vokasional paling besar pengaruhnya berasal dari kecakapan personal, sikap mental kewirausahaan dan kecakapan sosial. 6) Faktor penghambat keberhasilan usaha adalah terbatasnya modal, serangan hama, dan musim.Pipit Dewi Susmiyanti2016-06-13T03:21:15Z2019-01-30T09:33:13Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/34385This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/343852016-06-13T03:21:15ZPENYELENGGARAAN PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PADA KORBAN ERUPSI MERAPI DI HUNIAN TETAP (HUNTAP) DONGKELSARI DESA WUKIRSARI KECAMATAN CANGKRINGAN KABUPATEN SLEMANPenelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan: 1) pelaksanaan program, dan 2) hasil program pemberdayaan masyarakat pada korban erupsi Merapi di Hunian Tetap (Huntap) Dongkelsari Desa Wukirsari Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Lokasi penelitian di Hunian Tetap Dongkelsari Desa Wukirsari Kecamatan Cangkringan. Subjek penelitian ini adalah pengurus dan anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Putri Cempo. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data meliputi: display data, reduksi data dan penarikan kesimpulan. Teknik yang digunakan untuk keabsahan data adalah triangulasi sumber. Triangulasi sumber dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan berbagai narasumber dalam mencari informasi yang dibutuhkan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) penyelenggaraan program pemberdayaan masyarakat pada korban erupsi Merapi di Hunian Tetap Dongkelsari Desa Wukirsari Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman meliputi pendekatan yang digunakan dalam pemberdayaan disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada di masyarakat, tahapan-tahapan dalam pelaksanaan pemberdayaanyaitu tahap penyadaran dan pembentukan perilaku, tahap transformasi kemampuan, dan tahap peningkatan kemampuan intelektual serta proses pendidikan yang dilalui yaitu (a) perencanaan yang meliputi sosialisasi program, penyiapan pendamping, penyiapan alat dan bahan, pembagian kelompok, penyiapan tempat, dan penyiapan materi, (b) pelaksanaan terdiri dari tiga tahap meliputi: motivasi, appersepsi, dan langkah-langkah kegiatan yang mencakup pemilihan program, pelaksanaan program, dan pemantauan program, (c) evaluasi dilakukan dengan cara diskusi, selain itu evaluasi dilakukan setiap bulan dalam rapat rutin yang dilaksanakan setiap Jumat Pahing, 2) hasil pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat di Huntap Dongkelsari yaitu dulunya minim pengetahuan dan keterampilan, setelah mengikuti program pemberdayaan masyarakat mereka mempunyai keterampilan baru yaitu dapat melakukan usaha pengolahan makanan dari kegiatan budidaya jamur tiram.
Kata kunci: pemberdayaan masyarakat, korban erupsi Merapi, hunian tetap.Artantri Artantri Pangestika Zhadwino2016-06-13T03:18:22Z2019-01-30T09:33:08Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/34383This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/343832016-06-13T03:18:22ZPERAN ANGKATAN MUDA MUHAMMADIYAH (AMM) PRAWIRODIRJAN DALAM UPAYA MENGEMBANGKAN KARAKTER DI WILAYAH PRAWIRODIRJAN, GONDOMANAN, YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran, kontribusi, faktor pendukung dan penghambat organisasi keagamaan AMM Prawirodirjan dalam upaya mengembangkan karakter pemuda Prawirodirjan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan subjek penelitian adalah pembina, tokoh agama, pengurus, anggota. Pembuktian keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber dan metode. Analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif dengan langkah pengumpulan data, reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian yang diperoleh dalam penelitian ini adalah : 1) Peran AMM Prawirodirjan dalam mengembangkan karakter pemuda dilaksanakan dengan upaya program kerja maupun kegiatan yang khususnya keagamaan yang berpedoman pada Al-Qur’an dan As-Sunnah dengan harapan mampu mengarahkan karakter pemuda menjadi pribadi yang berkarakter. 2) Kontribusi AMM Prawirodirjan sangat nampak dengan adanya sinergi antara masyarakat, mitra kerja, dan organisasi Muhammadiyah lainnya dalam menjalankan perannya. 3) Faktor pendukung AMM dalam mengembangkan karakter pemuda antara lain : letaknya yang strategis karena ada beberapa masjid yang berdiri, antusias anggota, tokoh-tokoh masyarakat, dan adanya rasa kebersamaan. Sedangkan untuk faktor penghambatnya adalah masih ada sebagian pemuda yang tidak memiliki kemauan mengikuti kegiatan AMM dan lainnya yaitu gadget. Dari adanya beberapa faktor penghambat tersebut AMM Prawirodirjan membuat acara-acara yang menyenangkan dan inovatif sebagai langkah untuk mengurangi dampak dari faktor penghambat yang ada dalam upaya mengembangkan karakter pemuda.
Kata kunci : Angkatan Muda Muhammadiyah, Pengembangan KarakterRiya Riya Cahyani2016-06-13T03:13:19Z2019-01-30T09:33:06Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/34382This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/343822016-06-13T03:13:19ZEVALUASI PROGRAM KECAKAPAN HIDUP MENJAHIT DI LKP AR-RUM YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan : 1) Evaluasi konteks (Context) : Kesesuaian program dengan kebutuhan warga belajar; Tujuan program. 2) Evaluasi masukan (Input) : Karakteristik warga belajar; Karakteristik tutor; Kurikulum; Pendanaan; serta Sarana dan prasarana. 3) Evaluasi proses (Process) : Aktivitas warga belajar; Aktivitas tutor; Strategi pembelajaran; Partisipasi warga belajar. 4) Evaluasi produk (Product) Ketercapaian tujuan program; Hasil belajar; dan Dampak program.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian evaluatif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan evaluasi program model CIPP yang dikembangkan oleh Stufflebeam. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Keabsahan data dengan menggunakan triangulasi sumber dan metode.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) Evaluasi konteks (Context) : Program yang diselenggarakan oleh LKP Ar-Rum telah sesuai dengan kebutuhan warga belajar; Tujuan yang ditetapkan oleh program selaras dengan tujuan warga belajar. 2) Evaluasi masukan (Input) : Sebagian warga belajar telah memiliki pengalaman menjahit; Karakteristik tutor dalam pembelajaran telah sesuai dengan program; Kurikulum yang digunakan mengacu pada kurikulum nasional; Pendanaan program berasal dari warga belajar dan dana pribadi pengelola; Sarana dan prasarana sudah menunjang proses pelaksanaan program. 3) Evaluasi proses (Process) : Warga belajar ikut aktif dalam pembelajaran;. Tutor mampu menyampaikan materi dengan baik dan dapat berinteraksi dengan warga belajar; Tutor mengajar dengan melihat kemampuan warga belajar; Partisipasi warga belajar ada yang bersemangat dan ada yang tidak bersemangat mengikuti pembelajaran. 4) Evaluasi produk (Product) : Tujuan diselenggarakan program kecakapan hidup menjahit telah tercapai dan sesuai dengan visi misi lembaga; Hasilnya warga belajar memiliki kemampuan sesuai dengan tingkatan kursus yang diambil; Dampaknya, warga belajar lebih yakin pada kemampuan diri sendiri dan beberapa ada yang sudah membuka usaha mandiri di rumah.
Kata kunci: Evaluasi, program kecakapan hidup menjahit.Lina Lina Marlina2016-06-13T03:11:05Z2019-01-30T09:32:59Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/34379This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/343792016-06-13T03:11:05ZPERAN PEMUDA DALAM PENGEMBANGAN DESA WISATA DI DESA KEBONAGUNG, KECAMATAN IMOGIRI, KABUPATEN BANTUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTATujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peran pemuda dalam pengembangan desa wisata di Desa Kebonagung dan untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat yang berpengaruh terhadap peran pemuda dalam pengembangan desa wisata di Desa Wisata Kebonagung.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang hasilnya disajikan secara deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan subjek penelitian adalah pengelola, pemuda, tokoh masyarakat, dan masyarakat sekitar di Desa Wisata Kebonagung. Pembuktian keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan metode. Analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif dengan langkah pengumpulan data, reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian yang diperoleh dalam penelitian ini adalah : (1) Peran pemuda dalam mengembangkan desa wisata adalah sebagai obyek, bukan sebagai subyek, yang ditandai dengan: (a) tidak terdapat partisipasi pemuda dalam pembuatan dan pengambilan keputusan dalam rencana-rencana yang biasa dilaksanakan karena inisiatif setiap program tidak muncul dari pemuda tapi dari pengurusnya. (b) partisipasi pemuda dalam implementasi dan pelaksanaan. Pemuda terlibat pada beberapa kegiatan desa wisata, yaitu outbound, permainan anak, kegiatan api unggun, dan kesenian jathilan dan gejug lesung. (c) partisipasi pemuda dalam menikmati hasil kegiatan yang memberikan keuntungan pada segi keuangan pemuda dan kekompakan di masyarakat. (d) Tidak terdapat partisipasi pemuda dalam evaluasi, yaitu pemuda tidak dilibatkan dalam forum musyawarah. (2) Faktor pendukung pemuda dalam pengembangan Desa Wisata Kebonagung antara lain: semangat, faktor pengangguran, faktor masyarakat, dan atraksi Desa Wisata Kebonagung. Sedangkan faktor penghambatnya antara lain: peran pemuda belum maksimal, dan kurangnya dukungan dari berbagai pihak.
Kata Kunci : Peran, Pemuda, Desa Wisata KebonagungIntan Intan Herayomi2016-06-13T03:08:52Z2019-01-30T09:32:57Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/34377This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/343772016-06-13T03:08:52ZPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DALAM PENDAMPINGAN SENI MUSIK DI RUMAH SINGGAH HAFARA YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Penyelenggaraan pendampingan seni musik bagi anak jalanan di Rumah Singgah Hafara, (2) Dampak pelaksanaan pendampingan seni musik di Rumah Singgah Hafara, (3) Faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan pendampingan seni musik di Rumah Singgah Hafara.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian ini adalah pengelola Rumah Singgah Hafara, pendamping Rumah Singgah Hafara dan anak jalanan Rumah Singgah Hafara. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah display data, reduksi data, dan pengambilan kesimpulan. Triangulasi sumber dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan berbagai narasumber dalam mencari informasi yang di butuhkan.
Hasil penelitian menujukkan bahwa: (1) Penyelenggaraan pendampingan seni musik bagi anak jalanan di Rumah Singgah Hafara yakni melalui tahap persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. (2) Dampak pelaksanaan pendampingan seni musik di Rumah Singgah Hafara: (a) Kecakapan akademik, anak memperoleh manfaat dari kegiatan pendampingan seperti mampu untuk membaca dan menulis, b) Kecakapan personal, anak jalanan memiliki pola berpikir yang terarah untuk masa depannya, c) Kecakapan sosial, anak jalanan dapat bersosialisasi dengan masyarakat melalui norma yang telah diajarkan serta diterapkan dalam kehidupannya,d)Kecakapan vokasional, anak jalanan sudah memiliki bakat dalam bermusik (3) Faktor pendukung dalam pelaksanaan pendampingan seni musik di Rumah Singgah Hafara, yaitu: (a) semangat dari anak jalanan untuk mengikuti pendampingan. (b) adanya motivasi dari pendamping dan relawan. (c) adanya pendamping yang menguasai seni musik. (d) adanya tempat yang permanen untuk kegiatan pendampingan. Faktor penghambatnya, yaitu : (a) fasilitas yang kurang maksimal. (b) karakter anak yang beragam. (c) pendanaan yang terbatas.
Kata Kunci : Pemberdayaan, Pendampingan, Anak Jalanan, Rumah SinggahNovenda Novenda Prahastiyani2016-06-13T02:49:20Z2019-01-29T08:22:01Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/34370This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/343702016-06-13T02:49:20ZPenerapan Fungsi Pengembangan Sumber Daya Manusia dan
Strategi Pengembangan Perusahaan Daerah Air Minum Kota Baubau Sulawesi TenggaraPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan fungsi
pengembangan sumber daya manusia pada Perusahaan Daerah Air Minum Kota Baubau dan untuk menentukan strategi pengembangan PDAM Kota Baubau. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kualitatif.
Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan cara studi lapangan, yaitu dengan cara melakukan pengematan pada obyek penelitian dan wawancara dengan pihak manajemen perusahaan. Studi lapangan ini dilakukan untuk mengetahui penerapan pengembangan sumber daya manusia dan mengidentifikasi faktor-faktor strategis internal dan eksternal yang dimiliki perusahaan dan penentuan bobot ranting masing-masing faktor tersebut, sedangkan data sekunder yang digunakan adalah data aspek teknis,keuangan, dan aspek manajemen.
Hasil penelitian yang diperoleh menunjukan pengembangan sumber daya manusia pada PDAM Kota Baubau dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan. Metode yang digunakan adalah metode pendidikan non formal dan pendidikan formal. Program pengembangan dilakukan di luar dan di dalam perusahaan.
Pengembangan bagi karyawan lama melalui pendidikan dan pelatihan diluar perusahaan sedangkan pengembangan bagi karyawan baru melalui bimbingan teknik langsung dilapangan. Karyawan yang mengikuti program pengembangan di luar perusahaan hanya karyawan lama yang menduduki posis tertentu. Tahapan-tahapan tertentu dalam penyusunan program pengembangan yang meliputi, identifikasi kebutuhan pengembangan, sasaran pengembangan, manfaat pengembangan, metode pengembangan dan jenis karyawan pengembangan.
Hasil perhitungan pembobotan menunjukan total skor faktor strategi internal adalah sebesar 2,78 dan total skor faktor strategis eksternal adalah sebesar 2,83. Angka-angka ini menunjukan posisi PDAM Kota Baubau pada matrik internal-eksternal berada pada sel 5 yaitu strategi pertumbuhan dan
stabilitas. Sasaran akhir dalam kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang adalah suatu pola untuk ditetapkan khususnya dalam pengembangan perusahaan, pola pentahapan suatu keharusan sesuai dengan karakteristik dari perkembangan
kondisi eksternal serta kemampuan internal sendiri
Berdasarkan kondisi dan posisi perusahaan berdasarkan analisis SWOT, maka strategi pertumbuhan yang dapat dilakukan adalah kosentrasi melalui integrasi horisontal, dengan lebih memfokuskan pada pengembangan organisasi
secara internal melaui pembenahan sistem organisasi agar lebih efektif.La Sariade2016-06-13T02:41:04Z2024-02-28T05:33:04Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/34353This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/343532016-06-13T02:41:04ZEvaluasi Dampak Program Pendidikan Kecakapan Hidup (PKH) bagi Warga Belajar pada Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) di Kabupaten KebumenPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) dampak program pendidikan kecakapan hidup di lembaga kursus dan pelatihan (PKH-LKP) bagi warga belajar ditinjau dari aspek ekonomi, psikologis, dan sosial, 2) faktor pendukung dan faktor penghambat bagi warga belajar dalam mengimplementasikan hasil pelatihan program PKH-LKP.
Penelitian ini menggunakan pendekatan evaluatif dengan menggunakan model Goal Free Evaluation. Subjek penelitian ini adalah lulusan program PKH-LKP bidang menjahit tahun 2010 sebanyak 12 warga belajar, yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode wawancara, dokumentasi, dan observasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah metode analisis Miles & Huberman yang dilakukan melalui tahapan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian adalah sebagai berikut. 1) Dampak ekonomi yang diperoleh warga belajar program PKH-LKP adalah: pemerolehan pekerjaan, peningkatan pendapatan dan kemandirian, dan pemenuhan kebutuhan hidup. Dampak psikologis yang diperoleh warga belajar program PKH-LKP adalah: perasaan senang dan percaya diri dalam kehidupan sehari-hari. Dampak sosial yang diperoleh warga belajar program PKH-LKP adalah: memperoleh banyak teman/relasi, dapat membelajarkan orang lain dari keterampilan yang diperoleh, dan peningkatan partisipasi dalam keluarga dan masyarakat. 2) Faktor pendukung bagi warga belajar dalam mengimplementasikan hasil pelatihan program PKH-LKP adalah: keterampilan yang diperoleh lulusan program PKH-LKP bidang menjahit cukup menjadi bekal untuk bekerja di perusahaan atau mandiri, kebutuhan tenaga kerja di industri konveksi/garmen masih terbuka luas, peluang usaha mandiri di desa yang masih terbuka, adanya dukungan keluarga dan masyarakat. Faktor penghambat implementasi hasil pelatihan program PKH-LKP adalah: bagi lulusan yang bekerja di industri yaitu: perasaan tidak kerasan dan masa training yang penuh tantangan sedangkan lulusan yang bekerja mandiri faktor penghambatnya adalah: kesulitan modal di awal usaha dan motivasi berwirausaha yang kurang.Fitta Ummaya Santi2016-06-13T01:09:12Z2019-01-29T08:21:54Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/34348This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/343482016-06-13T01:09:12ZHubungan antara Motivasi, Disiplin, dan Lingkungan Kerja dengan Kinerja Pendidik dan Tenaga Kependidikan Sanggar Kegiatan Belajar Eks Karesidenan SemarangPenelitian ini bertujuan untuk membuktikan: 1) adanya hubungan antara motivasi dengan kinerja Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) di SKB, 2) adanya hubungan antara disiplin dan kinerja PTK di SKB, 3) adanya hubungan antara lingkungan kerja dan kinerja PTK di SKB, 4) adanya hubungan antara motivasi kerja, disiplin kerja, lingkungan kerja dengan kinerja PTK di SKB Eks Karesidenan Semarang.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, artinya semua informasi atau data penelitian diwujudkan dalam bentuk angka dan dianalisis dengan statistik. Metode analisis yang digunakan oleh penulis adalah analisis korelasi Pearson dan korelasi ganda. Metode ini digunakan untuk mengetahui eratnya hubungan antara sebuah variabel independen dan sebuah variabel dependen, serta untuk mengetahui hasil uji hipotesis yang diusulkan.
Hasil penelitian menunjukkan: 1) motivasi kerja dengan kinerja PTK di SKB Eks Karesidenan Semarang berhubungan secara positif, ditandai oleh nilai koefisien korelasi pearson antar kedua variabel tersebut, yakni 0.364; 2) disiplin kerja dengan kinerja PTK di SKB Eks Karesidenan Semarang berhubungan secara positif, ditandai oleh nilai koefisien korelasi pearson antar kedua variabel tersebut, yakni 0.476; 3) lingkungan kerja dengan kinerja PTK di SKB Eks Karesidenan Semarang berhubungan secara positif, ditandai oleh nilai koefisien korelasi pearson antar kedua variabel tersebut yakni 0.709; dan 4) motivasi kerja, disiplin kerja, dan lingkungan kerja dengan kinerja PTK di SKB Eks Karesidenan Semarang secara bersama-sama berhubungan secara positif, ditandai oleh nilai R Summary antar ketiga variabel tersebut dengan kinerja, yakni sebesar 0,758. Berdasarkan hal tersebut diharapkan: 1) ada upaya meningkatkan motivasi kerja PTK di SKB Eks Karesidenan Semarang, baik pimpinan maupun PTK dengan menggunakan cara-cara baru, misalnya dengan reward yang lebih besar, atau penghargaan terhadap PTK yang berprestasi secara konsisten, 2) ada upaya meningkatkan disiplin kerja PTK di SKB Eks Karesidenan Semarang, dengan menggunakan cara penegakan displin melalui pembaruan sarana penunjang kedisiplinan seperti alat presensi berupa finger print atau alat sejenis sehingga tidak terjadi penyimpangan data, serta meningkatkan kesadaran bersama untuk menjunjug tinggi kedisiplinan di kantor, 3) Lingkungan kerja PTK di SKB Eks Karesidenan Semarang, baik menyangkut kehidupan sosial, kondisi psikologis, maupun kondisi fisik menjadi tanggung jawab bersama baik dari pmpinan lembaga tertinggi hingga para PTK itu sendiri.Bagus Kisworo2016-06-10T07:06:09Z2024-02-28T05:34:05Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/34347This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/343472016-06-10T07:06:09ZPemerolehan Soft Skills dan Added Values Peserta dalam Rangka Pemberdayaan Masyarakat di Lembaga Stube HEMATPenelitian ini bertujuan untuk: (1) mengkaji dan mendeskripsikan dimensi belajar dalam proses belajar yang terjadi di lembaga Stube HEMAT yang memberi ruang bagi perkembangan manusia yang utuh, (2) menemukan kompetensi-kompetensi yang bisa ditumbuhkan dan diperoleh dari proses belajar sebagai pelengkap kemampuan kognitif yang diperoleh di perguruan tinggi, (3) memperoleh dimensi belajar yang sesuai dengan latar belakang sosial budaya Indonesia dan menjawab kebutuhan sumber daya manusia yang berkualitas, (4)
mendapatkan gambaran program pelatihan di lembaga Stube HEMAT sebagai bentuk pendidikan nonformal dengan menghadirkan tiga dimensi belajar, (5) serta mengkaji pemerolehan dan penguasaan soft skills dan added values yang
ditimbulkan sebagai modal untuk melakukan pemberdayaan masyarakat.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan memakai jenis penelitian partisipasi lengkap dan merupakan model pendekatan studi kasus. Penelitian dilakukan di lembaga Stube HEMAT, Yogyakarta. Instrumen kunci
penelitian ini adalah peneliti sebagai human instrument. Data dikumpulkan dengan melakukan observasi lengkap dan interaksi yang intens dengan sumber data lewat observasi partisipasi, wawancara mendalam, dan studi dokumen serta
dokumentasi. Reliabilitas data dilakukan dengan pengamatan terus-menerus, triangulasi serta mendiskusikan dengan kolega dan ahlinya.
Hasil penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut. (1) Proses belajar yang terjadi lembaga Stube HEMAT bertitik tolak dari pemahaman adult learning dan model belajar informal melalui proses belajar experiential learning,
situational learning dan incidental learning sehingga terbentuk tiga dimensi belajar yang bermanfaat untuk pemerolehan soft skills dan added values. (2)
Kompetensi yang ditumbuhkan berupa kompetensi untuk berinteraksi, mengatur diri, berkomunikasi, dan berorganisasi. (3) Dimensi belajar yang sesuai dengan
latar belakang sosial budaya Indonesia terlihat dari topik-topik seperti pertanian organik, energi alternatif, pengelolaan sampah, multikultural dan pemahaman budaya dan lain sebagainya, khususnya untuk pengembangan potensi mahasiswa dari luar Pulau Jawa. (4) Keutuhan tiga dimensi yakni kognitif, emosi dan sosial dihadirkan dalam bentuk penyampaian teori dan konsep, refleksi rohani dan
interaksi langsung di lapangan. (5) Soft skills dan added values yang diperoleh peserta lebih cepat terlihat dari program eksposur lokal.Ariani Narwastujati2016-05-25T08:10:45Z2019-01-30T09:19:43Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/33363This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/333632016-05-25T08:10:45ZEVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENDAMPING KUBE ANGKATAN III DI BALAI BESAR PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KESEJAHTERAAN SOSIAL ( BBPPKS) DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTATujuan dari penelitian ini untuk mengevaluasi: (1) manajemen penyelenggaraan diklat pendamping KUBE angkatan III di BBPPKS Yogyakarta, (2) hasil penyelenggaraan diklat pendamping KUBE angkatan III di BBPPKS Yogyakarta, (3) dampak penyelenggaraan diklat pendamping KUBE angkatan III di BBPPKS Yogyakarta .
Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi dengan pendekatan kualitatif.
Subjek penelitian ini adalah penyelenggara diklat pendamping KUBE, widyaswara diklat pendamping KUBE, alumni peserta diklat pendamping KUBE angkatan III di kab.Sleman dan Kulon Progo, dan anggota KUBE. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, dokumentasi, dan wawancara. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian yang dibantu oleh pedoman observasi, pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan membuat rekomendasi dari kegiatan evaluasi. Trianggulasi sumber dan triangulasi teknik dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan berbagai sumber dan teknik dalam mencari informasi yang dibutuhkan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Manajemen penyelenggaraan diklat pendamping KUBE angkatan III ini sudah dilaksanakan sesuai dengan pedoman dari pusat. Kegiatan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan sebelumnya. Selain itu, diklat pendamping KUBE ini sudah sesuai dengan standardisasi penyelenggaraan diklat. Pembelajaran diklat sudah dilaksanakan dengan baik, sehingga dapat mencapai hasil yang diharapkan ; (2) Hasil dari program diklat pendamping KUBE dibagi menjadi tiga kemampuan yaitu kemampuan akademik, kemampuan sikap, dan kemampuan vokasional. Hasil ini sudah mencapai tujuan dan mengarah pada dampak yang diharapkan; (3) terdapat perubahan dalam pelaksanaan dan pendampingan KUBE yang merupakan dampak dari program diklat pendamping KUBE.
Kata kunci: evaluasi, program diklat, pendamping KUBEGus Malik Gus Malik2016-05-25T02:49:39Z2019-01-30T09:19:17Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/33318This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/333182016-05-25T02:49:39ZPEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KOPERASI KASONGAN USAHA BERSAMA DIDESA WISATA KASONGAN BANTULYOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan pemberdayaan masyarakat melalui Koperasi Kasongan Usaha Bersama meliputi pelaksanaan pemberdayaan masyarakat, hasil pemberdayaan masyarakat, faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan pemberdayaan masyarakat melalui Koperasi Kasongan Usaha Bersama di Desa Wisata Kasongan, Bantul Yogyakarta.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Subjek penelitian ini adalah pengawas, pengurus dan anggota Koperasi Kasongan Usaha Bersama. Pengumpulan data dilakukan menggunakan tehnik observasi, wawancara dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian yang dibantu oleh pedoman observasi, pedoman wawancara dan pedoman dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data (data reduction); penyajian data (data display); dan menarik simpulan (data conclusion drawing/verification). Triangulasi yang dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pelaksanaan pemberdayaan dilakukan Koperasi Kasongan Usaha Bersama meliputi pembentukan kelompok 34; peningkatan pengetahuan dan keterampilan; penguatan lembaga koperasi Kasongan Usaha Bersama. (2) Hasil pemberdayaan: segi sosial, meningkatnya lapangan pekerjaan, serta terpenuhinya kebutuhan bahan baku dan bahan bakar bagi para anggota dan masyarakat umum; segi ekonomi, menambah penghasilan anggota dan membantu ekonomi keluarga serta memberikan motivasi usaha; segi pendidikan, meningkatnya pengetahuan dan keterampilan mengenai kerajinan dan perkoperasian. (3) Faktor pendukung: nama besar yang dimiliki Desa Wisata Kasongan; semangat dan tujuan yang sama memajukan usaha koperasi; kerajasama dalam menyelesaikan permasalahan yang sedang dialami; memiliki rasa kebersamaan; dukungan dari pemerintah. Sedangkan faktor penghambat: manajemen, kurang efektifnya kinerja pengelola dan penguasaan bahasa asing yang kurang; produksi, bahan baku yang semakin susah didapat, ketidak cocokan anggota dengan peralatan yang disediakan oleh koperasi; naiknya biaya produksi; cuaca yang tidak bisa diprediksi; promosi, koperasi tidak memiliki show room, website tidak aktif; pemasaran, melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap Dolar membuat pesanan pasar eksport sepi, harga jual produk tidak bisa naik tinggi.
Kata kunci: pemberdayaan masyarakat, koperasi, desa wisataIrawan Irawan Syarifuddin Daher2016-05-23T02:50:49Z2019-01-30T09:06:05Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/33089This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/330892016-05-23T02:50:49ZIDENTIFIKASI INTERAKSI SOSIAL SISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD NEGERI JLABAN, SENTOLO, KULON PROGOInteraksi sosial dilakukan oleh setiap manusia, termasuk siswa berkebutuhan khusus. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan interaksi sosial siswa berkebutuhan khusus di SD Negeri Jlaban, Sentolo, Kulon Progo.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini meliputi delapan siswa slow learner dan seorang siswa tunagrahita. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis datamelalui reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi sosial berkebutuhan khusus sama dengan siswa rata-rata pada aspek, 1) bergabung dalam kelompok bermain: bergabung dan berkomunikasi dengan teman di luar jam pelajaran; 2) mencari persahabatan berdasarkan kesamaan umur dan jenis kelamin: berteman dengan siswa sekelas dan siswa sesama jenis kelamin; 3) menunjukkan sikap menghargai teman: bertepuk tangan melihat teman mendapatkan penghargaan, menanggapi lawan bicara, dan menerima perbedaan teman; dan 4) berselisih dengan teman: melalui memukul, mencengkeram, menempeleng, dan beradu mulut. Namun berbeda pada aspek, 1) mampu bekerja sama: melaksanakan piket, saling meminjamkan alat tulis, namun tidak berkontribusi dalam kelompok diskusi; 2) bersikap terbuka dan senang bercanda: bercerita dan bercanda, namun tidak bertanya kepada guru saat mengalami kesulitan; 3) senang mencari perhatian: tampil di hadapan umum dan membantu guru atau teman apabila diperintah; dan 4) menghadapi kritik dan kegagalan: siswa slow learner membantah atau mendiamkan kritik, serta bersikap biasa saja ketika mengalami kegagalan dalam tugas sekolah.
Kata kunci: Interaksi Sosial, Siswa Berkebutuhan KhususHeni Kusuma2016-05-18T03:26:56Z2019-01-30T07:59:19Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/32800This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/328002016-05-18T03:26:56ZMOTIVASI BELAJAR WARGA KELOMPOK KEAKSARAAN FUNGSIONAL DI PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) PERSADA BANTULPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan : (1) motivasi belajar warga kelompok keaksaraan fungsional di PKBM Persada, (2) faktor yang mempengaruhi motivasi belajar warga kelompok keaksaraan fungsional.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penentuan subjek penelitian menggunakan teknik purposive. Subjek penelitian ini adalah pengelola PKBM Persada, tutor keaksaraan fungsional dan warga belajar keaksaraan fungsional. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, dokumentasi dan wawancara. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian yang dibantu oleh pedoman observasi, pedoman wawancara dan pedoman dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah display data, reduksi, dan penarikan kesimpulan. Triangulasi sumber dan metode dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan beberapa sumber/ narasumber dan metode yang digunakan dalam mencari informasi..
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) motivasi belajar warga kelompok keaksaraan fungsional adalah variatif. Motivasi dapat digambarkan melalui indikator motivasi, terdiri dari ketekunan dalam belajar menunjukkan kehadiran warga belajar saat pembelajaran bersifat fluktuatif dan kesempatan belajar di rumah dimanfaatkan oleh warga belajar dengan pendampingan dari pihak keluarga. Sikap ulet dalam menghadapi kesulitan menunjukkan sikap keingintahuan melalui usaha bertanya kepada tutor. Minat dan ketajaman perhatian dalam belajar menunjukkan kebiasaan yang dilakukan oleh warga belajar meliputi kebiasaan bertanya, kebiasaan mengeluarkan pendapat dan kebiasaan hanya sebatas mengikuti alur pembelajaran. Semangat warga belajar bervariasi. Berprestasi dalam belajar menunjukkan warga belajar memiliki keinginan untuk berprestasi. Kemandirian dalam belajar menunjukkan aspek penyelesaian tugas/ pekerjaan rumah dilakukan oleh warga belajar secara langsung di tempat pembelajaran setelah selesai pembelajaran. Penggunaan kesempatan di luar jam pelajaran dimanfaatkan dengan belajar di rumah dengan bimbingan pihak keluarga, (2) faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi antara lain adanya keinginan meningkatkan ilmu pengetahuan, keterampilan membaca dan menulis; adanya dukungan dari pihak keluarga dan masyarakat; kesibukan bekerja; kepentingan-kepentingan di masyarakat dan menarik atau tidaknya materi terhadap minat warga belajar.
Kata kunci: motivasi belajar, warga belajar, keaksaraan fungsionalAyu Ayu Romadhani2016-05-18T03:24:31Z2019-01-30T07:59:16Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/32798This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/327982016-05-18T03:24:31ZKEMAMPUAN BERINTERAKSI SOSIAL REMAJA PUTUS SEKOLAH (STUDI KASUS DI BALAI PERLINDUNGAN DAN REHABILITASI SOSIAL REMAJA YOGYAKARTA)Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) kemampuan berinteraksi sosial remaja putus sekolah di Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Remaja Yogyakarta, 2) faktor yang mendorong dan menghambat interaksi sosial remaja putus seolah di Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Remaja Yogyakarta.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Subjek penelitian adalah remaja putus sekolah dengan informan pengurus lembaga, pekerja sosial dan pramu sosial, instruktur serta teman sebaya subjek. Pengumpulan data melalui teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data yang digunakan adalah dengan menggunakan trianggulasi sumber dan metode.
Hasil penelitian menunjukkan: 1) kemampuan berinteraksi sosial remaja putus sekolah : a) interaksi sosial remaja putus sekolah dengan pengurus lembaga dan pekerja sosial menunjukkan adanya komunikasi, ada hubungan kerjasama dan sikap ramah serta sopan, b) interaksi sosial remaja putus sekolah dengan dengan teman sebaya menunjukkan kemampuan bergaul, adanya komunikasi, kerjasama, tidak sering terjadi pertengkaran dan persaingan, serta sikap mandiri dalam urusan pribadi, c) interaksi sosial remaja putus sekolah dengan instruktur menunjukkan adanya komunikasi yang lebih sering dengan sikap yang ramah dan sopan, 2) faktor pendorong dalam berinteraksi adalah subjek membutuhkan teman untuk saling berkomunikasi, saling berbagi, menceritakan masalah, bersosialisai dan juga berdiskusi, butuh diakui keberadaannya dan dihargai karya-karyanya, faktor penghambat meliputi ketidakpercayaan diri, sifat pemalu, pemilih, emosional dan suatu konflik.
Kata kunci : kemampuan berinteraksi sosial, remaja putus sekolahAmbar Ambarwati2016-05-18T03:19:21Z2019-01-30T07:55:41Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/32796This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/327962016-05-18T03:19:21ZPEMENUHAN HAK-HAK ANAK USIA DINI MELALUI KAMPUNG RAMAH ANAK DI RW 05 KELURAHAN TEGALREJO KOTA YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) pemenuhan hak-hak anak usia dini melalui Kampung Ramah Anak “Kambojo” 2) faktor pendukung dan penghambat pemenuhan hak-hak anak usia dini melalui Kampung Ramah Anak “Kambojo”.
Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan deskriptif analitis. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan subyek penelitian pengurus Kampung Ramah Anak (KRA), tokoh masyarakat, serta orang tua dari anak usia dini di RW 05 Kelurahan Tegalrejo. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, display data, dan pengambilan kesimpulan. Triangulasi sumber dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan berbagai narasumber dalam mencari informasi yang dibutuhkan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) pemenuhan hak-hak anak usia dini melalui KRA “Kambojo” dilakukan dengan kegiatan a) hak hidup terdiri dari kegiatan pendataan kepemilikan akta kelahiran dan olahraga b) pemenuhan hak tumbuh dan berkembang pada anak usia dini dilakukan dengan menyelenggarakan kegiatan PAUD, TPA, belajar bersama, posyandu, BKB, pengecekan jentik nyamuk dan deklarasi bebas asap rokok c) pemenuhan hak perlindungan pada anak usia dini dilakukan melalui kegiatan plangisasi slogan dan budaya KRA, perbaikan lingkungan dan pendataan anak d) pemenuhan hak partisipasi pada anak usia dini dilakukan melalui kegiatan pelatihan tari, sosialisasi KRA, pentas seni, peringatan hari-hari besar nasional serta perayaan hari ulang tahun KRA “Kambojo” 2) faktor pendukung penyelenggaraan pemenuhan hak-hak anak usia dini, adanya dukungan dari pemerintah, adanya dukungan dari orang tua dan warga, tersedianya sarana dan prasarana dan adanya ide-ide kreatif dari pengurus KRA. Sedangkan faktor penghambat, kegiatan yang sudah ada belum dioptimalkan dengan baik, faktor dana penyelenggaraan program serta kesibukan pengurus KRA diluar Kampung Ramah Anak “Kambojo”.
Kata kunci: Hak-Hak, Anak Usia Dini, Kampung Ramah AnakSinduk Sinduk Yudiana2016-04-28T01:57:44Z2019-01-30T07:35:21Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/32071This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/320712016-04-28T01:57:44ZPROGRAM PELATIHAN BAHASA INGGRIS BAGI PEMANDU OBYEK WISATA GOA PINDUL DI WIRAWISATAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Pelaksanaan program pelatihan Bahasa Inggris bagi pemandu obyek wisata Goa Pindul di Wirawisata, (2) Faktor pendukung pelaksanaan program pelatihan Bahasa Inggris bagi pemandu obyek wisata Goa Pindul di Wirawisata, (3) Faktor penghambat pelaksanaan program pelatihan Bahasa Inggris bagi pemandu obyek wisata Goa Pindul di Wirawisata.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian ini adalah pengelola, pemandu wisata dan wisatawan mancanegara. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian yang dibantu dengan pedoman observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Trianggulasi yang dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan trianggulasi sumber dan metode.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pelaksanaan pelatihan Bahasa Inggris di Wirawisata yaitu (a) perencanaan: identifikasi kebutuhan, penyusunan materi dan persiapan kebutuhan pelatihan (b) pelaksanaan: adanya interaksi antara tutor dengan pemandu yang terjalin dengan baik, (c) evaluasi dilakukan untuk melihat tingkat ketercapaian program dengan melihat perubahan yang terlihat terkait pengetahuan, keterampilan dan sikap, dan wisatawan merasa puas akan kepemanduan Wirawisata, (2) Faktor pendukung pelaksanaan program yaitu: adanya motivasi yang tinggi dari peserta, sarana prasarana yang mendukung jalannya program, dan materi yang disesuaikan dengan kebutuhan kerja, (3) Faktor penghambat pelaksanaan program yaitu: waktu yang direncanakan tidak digunakan secara optimal, dan kurangnya koordinasi antar peserta terkait waktu pelatihan menyebabkan pelaksanaan pelatihan sedikit tersendat.
Kata kunci: Pelatihan Bahasa Inggris, Pemandu Wisata, Goa PindulLuvi Luvi Agdityanissa Ayu2016-04-28T01:52:41Z2019-01-30T07:35:19Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/32070This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/320702016-04-28T01:52:41ZMOTIVASI BELAJAR KETERAMPILAN MENJAHIT REMAJA PUTUS SEKOLAH DI BALAI PERLINDUNGAN DAN REHABILITASI SOSIAL REMAJA YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Motivasi belajar keterampilan menjahit remaja putus sekolah di BPRSR Yogyakarta, (2) Upaya meningkatkan motivasi belajar keterampilan menjahit remaja putus sekolah di BPRSR Yogyakarta, (3) Faktor yang mempengaruhi motivasi belajar keterampilan menjahit remaja putus sekolah di BPRSR Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian ini adalah remaja putus sekolah, instruktur dan pegawai BPRSR Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian dibantu oleh pedoman observasi, pedoman wawancara dan pedoman dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi metode.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Motivasi belajar keterampilan menjahit remaja putus sekolah di BPRSR Yogyakarta masih dipengaruhi oleh faktor dari luar diri remaja seperti instruktur, pegawai, fasilitas dan layanan, (2)
Upaya meningkatkan motivasi belajar keterampilan menjahit remaja putus
sekolah di BPRSR Yogyakarta dilakukan dengan cara menggairahkan remaja untuk belajar, memberikan harapan yang realistis, memberikan insentif berupa pujian dan hukuman serta pendampingan remaja binaan (3) Faktor intrinsik yang mempengaruhi motivasi belajar keterampilan menjahit adalah minat, cita-cita di masa depan, kemampuan IQ dan kondisi psikologis remaja, sedangkan faktor ekstrinsik adalah fasilitas, layanan, pujian dan hukuman, peran instruktur, peran pegawai, dukungan keluarga dan teman bergaul.
Kata kunci: motivasi belajar, keterampilan menjahit, remaja putus sekolahDwi Dwi Murwani2016-04-28T01:49:08Z2019-01-30T07:35:13Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/32068This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/320682016-04-28T01:49:08ZKEMAMPUAN GURU DALAM MEMANFAATKAN PERMAINAN TRADISIONAL DI PAUD SARWO AGUNG BEJIHARJO KARANGMOJO GUNUNG KIDULPenelitian ini bertujuan untuk 1) Pelaksanaan pembelajaran di PAUD Sarwo Agung melalui permainan tradisional. 2) Mendeskripsikan kemampuan guru dalam memanfaatkan permainan tradisional. 3) Mengetahui faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan permainan tradisional di PAUD Sarwo Agung Bejiharjo Karangmojo Gunung Kidul.
Pendekatan penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif dengan jenis penelitian fenomenologi. Subjek penelitian ini meliputi; pengelola PAUD Sarwo Agung, pendidik PAUD Sarwo Agung dan orang tua atau wali peserta didik PAUD Sarwo Agung. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Observasi dilakukan secara langsung pada pelaksanaan pembelajaran melalui permainan tradisional, Wawancara dilakukan kepada pengelola, pendidik dan orang tua atau wali peserta didik PAUD Sarwo Agung. Analisis data dilakukan dengan; pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan verifikasi data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa :1) Kemampuan guru dalam memanfaatkan permainan tradisional sudah baik. Guru terlibat dalam permainan tradisional dan berperan sebagai pemandu serta pelaksana permainan tradisional. 2) Pelaksanaan permainan tradisional dimulai dengan kegiatan perencanaan yaitu merancanakan pembelajaran, materi, strategi pembelajaran dan sarana prasarana. Tahap pelaksanaan yaitu kegiatan bermain sambil belajar yang meliputi bermain ombak banyu, lompat tali dan sundamandah. Tahap evaluasi yaitu mengidentifikasi hambatan pelaksanaan program. 3) Faktor pendorong: a) sarana dan prasarana yang mendukung. b) Minat belajar peserta didik dalam belajar tinggi. c) dukungan wali murid. d) anak-anak merasa senang. e) peserta didik yang sehat. Faktor penghambat: a) pengetahuan pendidik yang kurang pandai dalam menginofasikan permainan tradisional. b) mood peserta didik yang tidak menentu. c) peserta didik yang tidak mau berhenti bermain. d) anak tidak mau berangkat apabila orang tua tidak mengantar.
Kata Kunci :kemampuan guru, permainan tradisionalLaila Laila Hikmawati2016-04-28T01:44:56Z2019-01-30T07:35:10Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/32067This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/320672016-04-28T01:44:56ZMODEL PERENCANAAN PROGRAM DAN SUMBER DAYA MANUSIA DI LEMBAGA PENGABDIAN MASYARAKAT (LPM) WAHID HASYIM YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan model perencanaan program dan sumber daya manusia di Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) Pondok Pesantren Wahid Hasyim Yogyakarta. Subjek penelitian ini adalah kepala, pengurus, dan anggota Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) Wahid Hasyim. Objek penelitian ini adalah model perencanaan program dan sumber daya manusia di Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) Wahid Hasyim. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Data penelitian diperoleh melalui wawancara dan dokumentasi. Data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif kualitatif menggunakan model analisis interaktif. Data hasil penelitian diuji kembali keabsahannya menggunakan triangulasi sumber dan metode.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) Wahid Hasyim (1) proses perencanaan program dilakukan dengan cara koordinasi antar pengurus dan kurang melibatkan anggota, sedangkan proses perencanaan sumberdaya manusia dilakukan dengan menggunakan sistem tunjuk dan menggunakan asas “sami’naa wa atho’naa”, (2) faktor penghambat dalam proses perencanaan program adalah kurangnya koordinasi dan komunikasi di setiap divisi yang ada di lembaga tersebut. Sedangkan, faktor penghambat dalam proses perencanaan sumber daya manusia adalah adanya anggota-anggota yang lebih mementingkan kepentingan di luar lembaga yang mengakibatkan sulitnya koordinasi dan komunikasi antara pengurus dan anggota,
(3) faktor pendukung dalam proses perencanaan program di adalah dana serta sumber daya manusia yang mumpuni. Sedangkan faktor pendukung dalam proses perencanaan sumberdaya manusia juga adalah dana dan sumber daya manusia yang ada, dan (4) model perencanaan yang digunakan dalam perencanaan program menggunakan model Rencana Spesifik yaitu, rencana yang didefinisikan secara jelas dan tidak memberikan ruang bagi interpretasi. Sedangkan, dalam perencanaan sumber daya manusia, Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) Wahid Hasyim lebih menggunakan caranya sendiri atau teknik non ilmiah.
Kata kunci: perencanaan, program, sumber daya manusia, model perencanaan.Laila Siti Laillatul Badriyah2016-04-27T01:10:53Z2019-01-30T07:33:09Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/31935This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/319352016-04-27T01:10:53ZPEMBERDAYAAN PEMUDA MELALUI PROGRAM KAMPUNG RAMAH ANAK "KAMBOJO” DI KAMPUNG TEGAREJO, KECAMATAN TEGALREJO, KOTA YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) bentuk kegiatan dalam program kampung ramah anak “Kambojo” melalui kegiatan partisipatif pemuda (2) pemberdayaan pemuda melalui program kampung ramah anak “Kambojo”.
Penelitian ini merupakan penelitian diskriptif dengan pendekatan kualitatif. Setting penelitian yaitu aktivitas pemuda di RW 05. Informan dalam penelitian ini adalah pemuda-pemudi dan tokoh masyarakat. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian yang dibantu dengan pedoman observasi, wawancara dan dokumentasi. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, dokumentasi dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi, display data, dan penarikan kesimpulan. Triangulasi sumber dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan berbagai narasumber dalam mencari informasi yang dibutuhkan.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) bentuk kegiatan dalam program meliputi a) program kampung ramah anak “Kambojo” b) penyelenggaraan kegiatan meliputi perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pendampingan c) faktor pendukung penyelenggaraan kegiatan, adanya dukungan dari masyarakat, sarana dan prasarana yang memadai serta ide kreatif dari penggurus. Sedangkan faktor penghambat, banyaknya kegiatan anak di luar kampung. (2) Pemberdayaan pemuda meliputi a) alasan keterlibatan pemuda yaitu kesamaan hobi, kepedulian terhadap masyarakat, kesadaran diri, batu loncatan ke jenjang pendidikan, kesiapan kerja, dan sebagai bentuk ibadah b) pemberdayaan pemuda dilihat dari tahap perencanaan, pelaksanaan, evaluasi hingga pengembangan c) faktor pendukung keterlibatan pemuda, adanya kesadaran diri dan dukungan dari penggurus RW dan tokoh masyarakat. Sedangkan faktor penghambat, perbedaan waktu luang para pemuda d) dampak dari pemberdayaan pemuda ini dilihat dari kecakapan personal, kecakapan akademik, kecakapan vokasional dan kecakapan sosial.
Kata kunci: Pemberdayaan, Keterlibatan Pemuda, Kampung Ramah AnakErma Erma Kusumawardani2016-04-27T01:08:55Z2019-01-30T07:33:01Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/31931This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/319312016-04-27T01:08:55ZSTRATEGI PEMBELAJARAN KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM)DI PKBM KYAI SURATMAN KECAMATAN PANDAK KABUPATEN BANTULPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi yang digunakan oleh tutor dalam melakukan proses pembelajaran keaksaraan usaha mandiri (KUM) di PKBM Kyai Suratman Kecamatan Pandak Kabupaten Bantul.
Penelitian ini menggunakan metodologi paradigma kualitatif. Sebagai sumber informasi dalam penelitian ini adalah tutor, pengelola, dan peserta didik. Sampel diambil secara purposive sampling. Metode dan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah pengamatan berpartisipasi, wawancara secara mendalam, dan analisis dokumen terkait. Sebagai instrumen dalam penelitian ini peneliti sendiri. Analisis data dilakukan secara induktif. Sebagai alat untuk mempertinggi validitas digunakan metode triaggulasi dengan cara mengadakan cross checking antara keterangan yang didapat dari tutor dengan peserta didik dan pengelola PKBM Kyai Suratman, dengan perinciannya adalah 14 orang sumber informasi yang terdiri dari 2 orang tutor, 2 orang pengelola PKBM (key information), dan 10 orang peserta didik sebagai informan.
Dari hasil penelitian dan data yang ada terungkap bahwa metode pembelajaran yang paling sering digunakan dalam pembelajaran adalah dengan metode ceramah, diskusi, tanya jawab, curah pendapat, latihan, pendalaman materi dan penulisan kertas kerja atau buku skrib. Metode pembelajaran tersebut dipilih karena mampu menggali atau mengungkapkan pengalaman dari para peserta didik sehingga mereka terlibat secara aktif dalam pembahasan, penganalisaan masalah, bahkan sampai pada tahap penerapannya. Metode pembelajaran yang paling disukai peserta didik adalah dengan menggunakan metode ceramah, dan diskusi pemecahan masalah dengan berbagi pengalaman antar mereka. Media yang paling sering digunakan dalam pembelajaran adalah buku resep dan gambar-gambar yang ada hubungannya dengan topik pembelajaran. Media tersebut di pilih karena bisa merangsang mengemukakan pendapat dan berfikir secara sistematis bagi peserta didik. Dengan demikian dalam benaknya bisa mendorong rasa ingin tahu dan sekaligus akan mendorong terjadinya interaksi langsung/komunikasi langsung antara peserta didik dengan tutor, juga antara peserta didik itu sendiri. Dengan cara inilah bagi tutor akan menimbulkan strategi dan seni tersendiri dalam mengelola pembelajaran.
Kata kunci: strategi pembelajaran, keaksaraan usaha mandiri.Nurudin Muhammad Nurudin2016-04-27T01:04:57Z2019-01-30T07:32:56Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/31929This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/319292016-04-27T01:04:57ZPARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MEMENUHI HAK PENDIDIKAN ANAK DI RW 01 JLAGRAN YOGYAKARTA(Studi Kasus Kampung Ramah Anak)Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Partisipasi masyarakat dalam memenuhi hak pendidikan anak. (2) Faktor pendukung dan penghambat partisipasi masyarakat.
Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan kualitatif jenis studi kasus. Setting penelitian di RW 01 Jlagran. Informan penelitian ini adalah tokoh masyarakat yang diperkuat informasi dari warga dan anak. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, dokumentasi dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif metode interaktif yang meliputi: reduksi, display data dan penarikan kesimpulan. Triangulasi dilakukan untuk memperoleh kebsahan data dengan check, dan cross-check.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) Partisipasi masyarakat didasari alasan karena adanya kepedulian dan kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan anak. Bentuk partisipasi yang diberikan yaitu moril, finansial, pengawasan, dan tenaga. Partisipasi masyarakat bermanfaat pada timbulnya motivasi belajar anak dan perhatian mayarakat. (2) Faktor pendukung partisipasi masyarakat meliputi, adanya tim pemantau Jam Belajar Masyarakat (JBM), penyediaan fasilitas, dukungan warga dalam program Kampung Ramah Anak (KRA), serta dukungan pemerintah. Faktor penghambat partisipasi meliputi faktor ekonomi masyarakat, rendahnya pendidikan masyarakat, kurangnya sosialisasi Kampung Ramah Anak (KRA), sedikitnya warga yang menjadi tim pemantau Jam Belajar Masyarakat.
Kata kunci: Partisipasi masyarakat, Hak pendidikan anakGilang Gilang Febri Susanto2016-04-27T01:01:17Z2019-01-30T07:32:51Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/31927This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/319272016-04-27T01:01:17ZDAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PELATIHAN TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN JASA KULINER BAGI KAUM PEREMPUAN DI DESA WISATA BEJIHARJO, KARANGMOJO, GUNUNGKIDULPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak pelaksanaan program pelatihan terhadap peningkatan kualitas layanan jasa kuliner bagi kaum perempuan di Desa Wisata Bejiharjo, Karangmojo, Gunungkidul. Dampak pelatihan terhadap peningkatan kualitas layanan jasa kuliner dilihat dari lima dimensi pelayanan jasa, yaitu: (1) dimensi kehandalan, (2) dimensi daya tanggap, (3) dimensi kepastian atau jaminan, (4) dimensi empati, dan (5) dimensi berwujud atau bukti langsung.
Penelitian ini merupakan penelitian ex post facto dengan pendekatan kuantitatif. Responden dalam penelitian ini adalah peserta pelatihan peningkatan kualitas layanan jasa kuliner yang berjumlah 25 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan angket, observasi, dan kajian dokumentasi. Analisis data menggunakan deskriptif kuantitatif dilanjutkan dengan memberikan angka berdasarkan pada standar mutlak. Analisis statistik non parametrik dengan uji beda wilcoxon untuk mengetahui signifikansi dampak pelatihan. Langkah selanjutnya adalah melakukan analisis deskriptif statistik untuk mengukur besarnya dampak.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) besarnya nilai dampak 4.48, pelatihan berdampak positif terhadap meningkatnya kemampuan peserta pada dimensi kehandalan, (2) besarnya nilai dampak 7.00, pelatihan berdampak positif terhadap meningkatnya kemampuan peserta pada dimensi daya tanggap (3) besarnya nilai dampak 7.56, pelatihan berdampak positif terhadap meningkatnya kemampuan peserta pada dimensi kepastian atau jaminan, (4) besarnya nilai dampak 5.92, pelatihan berdampak positif terhadap meningkatknya kemampuan peserta pada dimensi empati, (5) besarnya nilai dampak 11.4, pelatihan berdampak positif terhadap meningkatnya kemampuan peserta pada dimensi berwujud atau bukti langsung. Secara keseluruhan besarnya dampak pelatihan 40.12, yang berarti bahwa pelatihan berdampak positif terhadap peningkatan kemampuan pelayanan jasa kuliner peserta pelatihan, dan dampak yang paling menonjol terdapat pada dimensi berwujud atau bukti langsung dengan besarnya dampak 11.4.
Kata kunci: dampak program, pelatihan peningkatan kualitas layanan jasa kuliner, desa wisata.Suci Suci Hari Mulyani2016-04-27T00:59:20Z2019-01-30T07:32:49Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/31926This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/319262016-04-27T00:59:20ZPERAN PUSKESMAS DALAM UPAYA MEMBERDAYAKAN LANSIA UNTUK MENINGKATKAN KESEHATAN LANSIA DI PURWOKERTO SELATANPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1). Apa saja program pemberdayaan lansia yang ada di Puskesmas Purwokerto Selatan, 2). Ketercapaian program pemberdayaan lansia di Puskesmas Purwokerto Selatan, dan 3) Faktor apa saja yang menjadi pendukung dan penghambat dari pelaksanaan program pelayanan kesehatan lansia di PuskesmasPurwokerto Selatan.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Subjek penelitian ini adalah petugas Puskesmas, kader lansia dan lansia.Tenikpengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrument utama dalam melakukan penelitian. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah analisis interaktif dengan tiga komponen pokok dalam model analisis ini adalah reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data dilakukan dengan menggunakan trianggulasi sumber dan teknik.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: 1) program pemberdayaan lansia di Puskesmas Purwokerto Selatan meliputi cek up kesehatan,senam lansia,dan penyuluhan kesehatan, 2) ketercapaian pelaksanaan program pemberdayaan lansia meliputi a) program cek up kesehatan lansia yang dilaksanakan seminggu sekali dengan kegiatan seperti cek gula darah, timbang berat badan, cek tensi serta pemberian obat, b) program senam lansia dilaksanakan sebulan sekali dengan didampingi instruktur senam, c) program penyuluhan kesehatan dilaksanakan sebulan sekali dengan narasumber dari Puskesmas Purwokerto Selatan dan materi setiap pertemuan berbeda yang sesuai dengan kebutuhan lansia, 3) faktor pendukung pelaksanaan program pemberdayaan lansia di PuskesmasPurwokerto Selatan yaitu adanya bantuan dana dari APBD dalam bentuk pembelian tensimeter, program bina keluarga lansia dan peran aktif kader lansia, sedangkan faktor penghambatnya yaitu kesulitan dalam berkomunikasi dengan lansia,dana swadaya yang belum mencukupi untuk setiap pertemuan, dan kurangnya dukungan keluarga lansia.
Kata kunci: kesehatan, lansiaYanuar Yanuar Diah Lavety2016-04-26T04:14:49Z2019-01-30T07:31:29Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/31857This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/318572016-04-26T04:14:49ZPROBLEMATIKA INTERAKSI ANAK KELUARGA BROKEN HOME DI DESA BANYUROTO, NANGGULAN, KULON PROGO, YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) Interaksi yang terjadi dalam keluarga broken home, 2) Masalah-masalah interaksi yang terjadi didalam keluarga broken home, 3) Upaya untuk mengatasi masalah-masalah yang terjadi dalam keluarga broken home di Desa Banyuroto.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, dan mengambil lokasi di Desa Banyuroto, Nanggulan, Kulon Progo, Yogyakarta.Subyek dalam penelitian ini adalah orang tua keluarga broken home di Desa Banyuroto.Pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi.Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian, yang dibantu dengan pedoman observasi, dokumentasi, dan wawancara.Teknik yang digunakan dalam melakukan analisis data adalah reduksi data, penyajian data, dan pengambilan kesimpulan.Keabsahan data yang dilakukan untuk menjelaskan data dengan menggunakan triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Interaksi yang terjadi antara orang tua ayah atau ibu dengan anak keluarga broken home dalam kehidupan seharinya berlangsung dengan baik walaupun masih ada hal yang kurang. Interaksi yang terjadi yaitu orang tua ayah atau ibu memberikan keteladanan yang baik, kebersamaan tidak semua ayah atau ibu memiliki waktu bersama dengan anak, tidak semua ayah atau ibu saling terbuka, kedekatan dengan anak tidak semua ayah atau ibu dekat dengan anak, kurangnya aturan-aturan yang disepakati bersama, masing-masing orang tua ayah atau ibu memiliki perbedaan dalam kontrol perilaku anak. 2) Masalah yang terjadi didalam keluarga broken home adalah masalah ekonomi yang menyebabkan orangtua ayah atau ibu kurang komunikasi, kuantitas untuk bertemu dengan anak masih kurang, kurang adanya pengendalian anak dalam kegiatan kesehariannya. 3) Upaya untuk mengatasi masalah interaksi yaitu orang tua walaupun tidak bisa bertatap lansung masih bisa berkomunikasi lewat sms atau telpon, lebih meningkatkan kuantitas bertemu dengan anak dan meluangkan waktu untuk anak.
Kata kunci: Interaksi,Masalah, Broken HomeOetari Oetari Wahyu Wardhani2016-04-26T04:11:53Z2019-01-30T07:31:19Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/31854This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/318542016-04-26T04:11:53ZPEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PELATIHAN KERAJINAN OLEH KELOMPOK AZALEA DI BANK SAMPAH GOWOK KELURAHAN CATUR TUNGGAL DEPOK SLEMANPenelitian ini bertujuan untuk: (1) Mendeskripsikan pemberdayaan perempuan melalui pelatihan kerajinan kelompok Azalea di Bank Sampah Gowok. (2) Mengetahui faktor pendukung dan penghambat dari pemberdayaan perempuan melalui pelatihan kerajinan kelompok Azalea di Bank Sampah Gowok. (3) Mendeskripsikan hasil yang dicapai dari pemberdayaan perempuan melalui pelatihan kerajinan kelompok Azalea di Bank Sampah Gowok.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah pengurus dan anggota kelompok Azalea, pengurus Bank Sampah, dan tokoh masyarakat. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam penelitian dengan dibantu pedoman observasi, pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data dilakukan dengan menggunakan triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) pelaksanaan program pemberdayaan perempuan melalui pelatihan kerajinan di kelompok Azalea meliputi beberapa tahapan yaitu: perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. (2) hasil yang dicapai meliputi penambahan modal usaha melalui penambahan keterampilan melalui pelatihan dan barang hasil kerajinan dari pemanfaatan sampah. (3) faktor pendukung meliputi dukungan dari keluarga, masyarakat, dan pemerintah. Faktor penghambat meliputi waktu yang belum optimal untuk melaksanakan pelatihan dan sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk menjalankan peralatan yang belum dikuasai dan tenaga profesional sebagai tutor pelatihan.
Kata Kunci : Pemberdayaan Perempuan, Pelatihan, Bank SampahIka Ika Kartika Wijaya2016-03-30T08:41:51Z2019-01-29T08:07:42Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/30567This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/305672016-03-30T08:41:51ZImplementasi Kebijakan Nasional Pendidikan Nonformal di Kabupaten Fakfak Provinsi Papua BaratPenelitian ini bertujuan(1) untuk mendalami konteks regulasi dalam rangka implementasi kebijakan nasional pendidikan nonformal oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Fakfak Provinsi Papua Barat, (2) untuk mengetahui model implementasi kebijakan yang diambil oleh pemerintah daerah kabupaten Fakfak sebagai bentuk implementasi Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional yang didukung dengan sejumlah peraturan daerah tentang pendidikan nonformal, (3) memperoleh gambaran tentang tugas pokok Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga dalam implementasi kebijakan nasional pendidikan nonformal dan sinergitas lintas sektoral dalam mendukung Education For All (EFA) di Kabupaten Fakfak.
Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif, proses penelitian dilakukan secara grounded yaitu: penelitian dengan proses pencarian data sebanyak-banyaknya tanpa berbekal hipotesis, dengan tujuan mendeskripsikan peristiwa dan memformulasikan penjelasan perihal munculnya peristiwa itu atas dasar observasi. Dengan demikian dalam memahami secara mendalam konteks regulasi dan model implementasi kebijakan nasional pendidikan nonformal yang dilakukan oleh pemerintah daerah Kabupaten Fakfak tersebut didasarkan pada sejumlah peraturan tentang pendidikan nonformal dan Tugas pokok dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga sebagai Implementor di Kabupaten Fakfak. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive dan Snowball sampling untuk teknik pengumpulan dan analisis data dengan menggunakan triangulasi (gabungan), dan analisis data bersifat induktif/kualitatif.
Simpulan penelitian ini adalah: (1) setelah mendalami konteks regulasi yang disediakan pemerintah daerah dalam rangka implementasi kebijakan Nasional pendidikan nonformal, ditemukan adanya kebijakan implementer yang nampak dari beberapa keputusan dan peraturan bupati yang tersedia, (2) model implementasi kebijakan nasional pendidikan nonformal dalam sistem pembangunan daerah tetap mengacu pada petunjuk teknis pelaksanaan yang dikeluarkan pemerintah daerah lewat pengorganisasian birokrasi, kebijakan nasional pendidikan nonformal dilaksanakan dalam bentuk langsung program didukung peraturan implementer dan tidak didukung peraturan penjelasannya, (3) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga sebagai implementing agency, belum sepenuhnya mengefektifkan program nasional pendidikan nonformal serta adanya arogansi sektoral sehingga Education For All (EFA) belum maksimal terlaksana di Kabupaten Fakfak. Strategi pendanaan, sarana-prasarana, sumber daya manusia dan sistem birokrasi kurang maksimal, diperlukan kerja sama lintas sektoral/stakeholders pendidikan nonformal di daerah Kabupaten Fakfak.Saekos Iha2016-03-30T08:29:37Z2019-01-29T08:07:40Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/30566This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/305662016-03-30T08:29:37ZPemberdayaan Masyarakat Miskin, melalui Proses Pendidikan Nonformal sebagai Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Sosial di Kabupaten Halmahera BaratTujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dan mengungkapkan proses pemberdayaan melalui lembaga pendidikan nonformal dalam melaksanakan kegiatan pemberdayakan kepada masyarakat miskin untuk meningkatkan kesejahteraan sosial di kabupaten Halmahera Barat.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Sampel penelitian ini adalah lembaga pendidikan nonformal yang melaksanakan proses pemberdayaan melalui pelatihan yang terdiri dari : PKBM Mario Laha, PKBM Merpati, Orsos Melati, Orsos Tunas Harapan dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Sonyinga, dengan responden yaitu, penggelola lembaga, masyarakat miskin atau warga belajar, dan tokoh masyarakat. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kualitatif dengan tahapan (a) reduksi data, (b) penyajian data, dan (c) penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses pemberdayaan yang dilaksanakan oleh lembaga penyelenggara program pendidikan nonformal melalui PKBM Merpati, PKBM Mario Laha, Organisasi Sosial (Orsos) Melati, Organisasi Sosial (Orsos) Tunas Harapan, dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Sonyinga, di Kabupaten Halmahera Barat, antara lain (1) bahwa proses pemberdayaan yang selama ini dilakukan oleh lembaga pendidikan nonformal tersebut belum sesuai dengan harapan warga belajar yang selama ini mereka ikut terlibat dalam kegiatan proses tersebut, dan belum sepenuh memperhatikan aspek-aspek kebutuhan yang diperlukan oleh warga belajarnya; (2) selama ini hasil yang yang di timbulkan setelah mengikuti proses pemberdayaan pada lembaga-lembaga pendidikan nonformal tersebut tidak mampu meningkatkan kehidupan warga belajarnya; dan (3) hubungan kerja sama yang selama ini dibangun oleh PKBM Merpati, PKBM Mario Laha, Orsos Tunas Harapan, Orsos Melati, dan LPM Sonyinga hanya sebatas pada pemerintah daerah semata, dan itupun juga tidak maksimal. Semestinya hubungan kerja sama tersebut juga dibangun dengan lembaga-lembaga sosial lainnya, yang memiliki visi dan misi yang sama dalam membantu masyarakat miskin untuk diberdayakan.Safri Miradj2016-03-29T08:50:45Z2019-01-29T08:07:38Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/30538This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/305382016-03-29T08:50:45ZEvaluasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd) Dalam Pengentasan Kemiskinan di Kecamatan Loloda, Kabupaten Halmahera BaratPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) Konteks PNPM-MPd dengan kebutuhan masyarakat, 2) persiapan masyarakat dalam pelaksanaan PNPM-MPd, 3) Sejauh mana pelaksanaan PNPM-MPd dikecamatan Loloda, 4) Hasil, dan dampak sosial ekonomi, 5) hambatan-hambatan yang muncul dalam pelaksanaan PNPM-MPd di Kecamatan Loloda Kabupaten Halmahera Barat.
Penelitian ini menggunankan metode pendekatan Evaluasi model CIPP yang dikembangkan oleh Stuffblem. Data dikumpulkan melalui wawancara, dokumentasi, observasi dan analisis berdadasarkan model analisis interaktif yang dikembangkan oleh Miles & Huberman (1994) yang meliputi reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan.
Hasil Penelitian mengungkapkan bahwa : 1) PNPM-MPd sesuai dengan kebutuhan masyarakat di kecamatan Loloda karena merupakan kecamatan yang ekstrim jauh dari ibu kota kabupaten dan dengan jumlah penduduk miskin relatif besar, 2) persiapan masyarakat Loloda meliputi a) rembug kesiapan masyarakat, b) refleksi kemiskinan, c) pemetaan swadaya /kelompok, 3) pelaksanaan PNPM- MPd di Kecamatan Loloda secara garis besar bahwa telah dilaksanakan sesuai dengan juknis meskipun dalam pelaksanaan masih dijumpai kelemahan, diantaranya a) dalam pembentukan pokmas, b) dalam penyaluran dana, c) dalam sosialisai program, dan d) dalam kordinasi antar bidang; 4) Pelaksanaan PNPM-MPd menimbulkan dampak sosial ekonomi diantaranya a) timbul partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan PNPM-MPd, b)menambah keeratan hubungan antar masyarakat yang tergabung dalam pokmas, c) timbulnya kesadaran dari anggota pokmas untuk mengangsur pinjaman secara teratur tiap bulan, d) Tranportasi semakin lancar, e) masyarakat memiliki lingkungan yang sehat, f) terhindar dari longsor, g) aktifitas pendidikan nyaman, h) terbangunnya lembaga masyarakat,i) berkembangnya usaha ekonomi berskala kecil dikecamatan dan j)ada peningkatan pendapatan kelompok sasaran; 5) Hambatan yang muncul dalam pelaksanaan PNPM-MPd yaitu, a) Tahap persiapan, tahap institusi lokal, c) tahap pembinaan dan pengelolaan dana.Mariana Datang2016-03-24T07:52:39Z2019-01-29T08:06:37Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/30474This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/304742016-03-24T07:52:39ZPeran Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) “Modeling Colour Models Management Yogyakarta” dalam Mengembangkan Aspek Personal dan Sosial Peserta DidikPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui; (1) Pengelolaan kursus modeling di LKP Colour Models Management Yogyakarta. (2) Hasil pengembangan aspek personal dan sosial peserta didik modeling di Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Colour Models Management Yogyakarta.
Penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Subyek dari penelitian ini adalah pengelolaan yang meliputi kurikulum dan pembelajarannya, peserta didik, tenaga pendidik dan tenaga kependidikan di LKP Colour Models Management Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik analisis kualitatif menurut Miles dan Hubermann.
Hasil penelitian menunjukkan sebagai berikut; (1) Tahapan pelaksanaan program kursus modeling dapat berjalan sesuai rencana. (2) LKP Colour Models Management Yogyakarta berperan langsung dalam mengembangkan aspek personal (kepribadian) peserta didiknya. (3) LKP Colour Models Management Yogyakarta berperan langsung dalam mengembangkan aspek sosial peserta didiknya.Nyudi Dwijo Susilo2016-03-07T01:21:51Z2019-01-30T06:47:38Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/30195This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/301952016-03-07T01:21:51ZKEBERMAKNAAN PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP MENJAHIT DI SKB SLEMAN TERHADAP WARGA BELAJAR DALAM AKTIVITAS BERWIRAUSAHAPenelitian ini bertujuan untuk : 1) Mendeskripsikan bagaimana pelaksanaan program pendidikan kecakapan hidup menjahit di SKB Sleman. 2) Mendeskripsikan hasil program pendidikan kecakapan hidup (PKH) menjahit di SKB Sleman terkait dengan aktivitas wirausaha warga belajar. 3) Mendeskripsikan dampak program PKH menjahit di SKB Sleman terkait dengan aktivitas wirausaha warga belajar. 4) Mendeskripsikan faktor yang mempengaruhi program PKH menjahit di SKB Sleman dalam upaya mendorong aktivitas wirausaha warga belajar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif kualitatif . Subyek penelitian yaitu warga belajar dan pengelola program PKH menjahit. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Sedangkan keabsahan data menggunakan trianggulasi sumber. Hasil penelitian ini diantaranya yaitu : 1) Pelaksanaan program pendidikan kecakapan hidup menjahit di SKB Sleman. 2) Hasil program PKH menjahit mencakup peningkatan pengetahuan, hasil produk, kecakapan personal, kecakapan sosial, kecakapan akademik, dan kecakapan vokasional. 3) Dampak ekonomi program PKH menjahit yaitu berkurangnya jumlah pengeluaran. Sedangkan dampak sosial yaitu perubahan perilaku, keterampilan, pengetahuan, sikap, status atau perubahan sosial, dan interaksi sosial warga belajar terhadap orang lain dan masyarakat luas. 4) Faktor pendukung yaitu tersedianya sarana, tutor berpengalama, situasi dan lingkungan kondusif, dan tidak dipungut biaya. Sedangkan faktor penghambat yaitu jumlah sasaran terbatas, usia warga belajar berbeda-beda, kemampuan tutor yang kurang maksimal, dan pengetahuan warga belajar yang berbeda-beda.
Kata kunci: hasil program PKH, dampak program PKH, faktor PKHAji Aji Samanta Kurniadi Nyaman2016-03-07T01:17:05Z2019-01-30T06:47:36Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/30193This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/301932016-03-07T01:17:05ZPELAKSANAAN KEGIATAN PENDIDIKAN SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN PERILAKU SOSIAL ANAK DAN REMAJA DI PANTI ASUHAN “AL-HIKMAH SEJALAN” PLUPUH WUKIRSARI CANGKRINGAN SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan : (1) Pelaksanaan kegiatan pendidikan sebagai upaya pengembangan perilaku sosial anak dan remaja di Panti Asuhan “Al-Hikmah Sejalan”, (2) Hasil pelaksanaan kegiatan pendidikan sebagai upaya pengembangan perilaku sosial anak dan remaja di Panti Asuhan “Al-Hikmah Sejalan”, (3) Faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan kegiatan pendidikan sebagai upaya pengembangan perilaku sosial anak dan remaja di Panti Asuhan “Al-Hikmah Sejalan”.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian ini adalah anak dan remaja, tenaga pendidik, pimpinan dan kepala Panti Asuhan “Al-Hikmah Sejalan” serta pemangku kepentingan di Dusun Wukirsari Cangkringan Sleman. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian yang dibantu oleh pedoman observasi, pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah display data, reduksi data, dan pengambilan kesimpulan. Triangulasi yang digunakan untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Pelaksanaan kegiatan pendidikan yang ada di panti dilakukan di luar dan di dalam lingkungan panti. Pendidikan di luar panti dilaksanakan dengan cara anak difasilitasi untuk mengikuti kegiatan pendidikan formal di sekolahnya masing-masing. Kegiatan pendidikan di dalam Panti Asuhan terdiri dari : (a) Pendidikan Agama Islam, (b) Pendidikan Kewirausahaan, (c) Pendidikan Lingkungan Hidup, (d) Pendidikan Keolahragaan, dan (e) Pendidikan Keterampilan. (2) Hasil pelaksanaan kegiatan pendidikan di panti asuhan “Al-Hikmah Sejalan” adalah adanya perkembangan perilaku sosial anak diantaranya : (a) Kerja sama, (b) Rajin, (c) Jujur, (d) Hemat, (e) Tanggung jawab, (f) Mandiri, (g) disiplin, (h) teladan, (i), ramah, (j) suka menolong dan bijaksana. (3) Faktor pendukung pelaksanaan kegiatan pendidikan yaitu : (a) Adanya dukungan dari masyarakat sekitar. (b) komitmen pengajar dan pengurus, (c) adanya pengajar, (d) Adanya fasilitas dan sarana kegiatan, (e) Adanya motivasi belajar anak. Adapun yang menjadi faktor penghambat yaitu : (a) Alokasi waktu belajar yang relatif singkat, (b) Kegiatan pembelajaran belum terprogram secara baik.
Kata kunci : pelaksanaan, kegiatan pendidikan, perilaku sosial anak.Tari Tari Dwi Wulandari2016-03-07T01:13:42Z2019-01-30T06:47:33Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/30192This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/301922016-03-07T01:13:42ZDAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN MASYARAKAT (PKM) BAGI WARGA BELAJAR DI PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT HARAPAN BANGSA, DESA PETIR, KECAMATAN KALIBAGOR, KABUPATEN BANYUMASPenelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan: (1) Pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat; (2) Hasil pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat; (3) Faktor yang mempengaruhi pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat; (4) Dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat bagi warga belajar di PKBM Harapan Bangsa, Desa Petir, Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah penyelenggara program, tutor, dan warga belajar program PKM di PKBM Harapan Bangsa. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian yang dibantu dengan pedoman observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah display data, reduksi, dan penarikan kesimpulan. Trianggulasi sumber dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dari berbagai narasumber dalam mencari informasi yang dibutuhkan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Program pendidikan kewirausahaan masyarakat di PKBM Harapan Bangsa dilakukan dengan 5 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, monitoring, evaluasi, dan pendampingan; (2) Hasil dari pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat yaitu warga belajar mempunyai kemampuan untuk berwirausaha; (3) Faktor pendukung pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat, yaitu: ketersediaan modal, dukungan dari lembaga, motivasi dan semangat warga belajar yang tinggi, serta dukungan dari keluarga dan masyarakat sekitar. Faktor penghambatnya, yaitu: terbatasnya lahan, dan terbatasnya warga belajar yang dilatih serta anggaran dana pelatihan; (4) Dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat bagi warga belajar secara ekonomi,yaitu: mempunyai usaha sendiri, meningkatnya pendapatan ekonomi, dan tercukupinya kebutuhan rumah tangga. Dampak psikologis, yaitui: meningkatnya rasa percaya diri, dan kerja keras dalam berwirausaha. Dampak sosial, yaitu: meningkatnya partisipasi aktif warga belajar dalam organisasi masyarakat, penambahan relasi, dan peningkatan kemampuan untuk membagikan pengetahuan cara budidaya ikan lele kepada orang lain untuk diaplikasikan dikehidupan.
Kata kunci: dampak program, pendidikan kewirausahaan masyarakatSepti Septi Ningsih2016-03-07T01:09:27Z2019-01-30T06:47:30Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/30191This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/301912016-03-07T01:09:27ZPENDAMPINGAN ANAK MELALUI PROGRAM KESEJAHTERAAN SOSIAL ANAK PKSA) DI RUMAH SINGGAH AHMAD DAHLAN YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan : (1) pendampingan anak melalui Pogram Kesejahteraan Sosial Anak (PKSA) di rumah singgah ahmad dahlan dan (2) faktor pendukung dan faktor penghambat dalam pelaksanaan pendampingan Program Kesejahteraan Sosial Anak (PKSA) di rumah singgah ahmad dahlan.
Penelitian ini merukapan penelitian diskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subyek dari penelitian ini adalah pendamping, pengelola Rumah Singgah dan anak dampingan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian yang dibantu oleh pedoman observasi, pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, display data dan pengambilan kesimpulan. Trianggulasi yang dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan sumber dan metode.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dalam pendampingan program kesejahteraan sosial anak (PKSA) ada dua tahap, (1) proses awal pendampingan PKSA meliputi penjangkaun anak dan sosialisasi PKSA; (2) pelaksanan pendampingan PKSA meliputi pendampingan pemenuhan kebutuhan identitas, pendampingan pemenuhan kebutuhan fisik, pendampingan pemenuhan kebutuhan emosional, pendampingan pemenuhan kebutuhan sosial serta home visit sebagai tahap akhir dalam pendampingan. (3) Faktor pendukung dalam pendampingan PKSA yaitu : (a) keinginan anak untuk di dampingi dalam pemanfaatan dana PKSA, (b) keakrapan antara pendamping dengan anak menjadikan pendukung proses berlangsungnya pendampingan karena anak dampingan akan merasa nyaman selama proses pendampingan berlangsung, sedangkan faktor penghambatnya yaitu: (a) jarak yg jauh antara si anak dengan tempat pendampingan yang menjadikan mereka malas untuk mengikuti pendampingan, (b) sebagian anak dalam pemanfaatan bantuan PKSA tidak sebagai mestinya (c) sebagian orang tua yang salah dalam memanfaatkan dana PKSA, dana dipakai untuk keperluan orang tua bukan untuk keperluan anak.
Kata kunci : Program Kesejahteraan Sosial Anak (PKSA), Anak Jalanan, Pendampingan di Rumah SinggaHAde Ade Dwi Prasetya2016-03-07T01:03:31Z2019-01-30T06:47:28Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/30190This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/301902016-03-07T01:03:31ZUPAYA PENINGKATAN GENERIC LIFE SKILLS WARGA BELAJAR PROGRAM PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP SKB KOTA YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui strategi yang digunakan dalam upaya peningkatan Generic Life Skills dalam pendidikan kecakapan hidup, (2) mendeskripsikan hasil dari implementasi strategi yang digunakan dalam upaya peningkatan Generic Life Skills dalam pendidikan kecakapan hidup (3)\mengetahui faktor yang menghambat peningkatan Generic Life Skills dalam pendidikan kecakapan hidup di SKB Kota Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Subyek penelitian ini adalah pendidik dan warga belajar di SKB Kota Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode wawancara dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian yang dibantu oleh pedoman wawancara dan pedoman dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi, display data dan penarikan kesimpulan. Trianggulasi sumber dilakukan untuk memperoleh keabsahan data dengan berbagai narasumber dan triangulasi metode dilakukan untuk memperoleh keabsahan data dengan menggunakan isi suatu dokumen dalam mencari informasi yang dibutuhkan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Strategi yg digunakan dalam upaya peningkatan kecakapan personal dan sosial (Generic Life Skills) warga belajar program pendidikan kecakapan hidup di SKB Kota Yogyakarta yaitu strategi Contextual Teaching Learning dan Strategi Pembelajaran Afektif, (2) hasil implementasi strategi yang digunakan dalam upaya peningkatan kecakapan sosial dan personal adalah bertambahnya ilmu dan keterampilan baru bagi warga belajar yang dapat meningkatnya kesejahteraan hidup (subtitusi uang) dengan di bantu meningkatnya kualitas individu warga belajar serta menambah kreatifitas dan keterampilan yang nantinya menjadi bekal untuk bekerja., dan (3) faktor yang menghambat peningkatan Generic Life Skills dalam pendidikan kecakapan hidup di SKB Kota Yogyakarta adalah usia warga belajar yang berbeda-beda, tutor kesulitan menggali potensi kecakapan personal warga belajar, adanya rasa minder warga belajar yang mempengaruhi proses pembelajaran, masih kurang sadarnya warga belajar tentang generic life skills, warga belajar masih kurang mampu mengembangkan potensi diri setelah selesai mengikuti pelatihan
Kata kunci: peningkatan generic life skills, warga belajar, pendidikan kecakapan hidupPhandu Phandu Setyawan2016-03-01T08:31:24Z2019-01-29T08:02:50Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/30147This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/301472016-03-01T08:31:24ZPartisipasi Masyarakat dalam Penyelenggaraan Program-program Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Ngudi Kapinteran, Semanu, GunungkidulPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) tahapan, 2) bentuk, 3) faktor-faktor yang mempengaruhi, dan 4) strategi pengembangan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan program-program PKBM Ngudi Kapinteran, Semanu, Gunungkidul.
Penelitian ini merupakan studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah penggelola, warga belajar, serta masyarakat. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam penelitian ini dengan dibantu pedoman observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah pengumpulan data, reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data menggunakan ketekunan pengamatan dan trianggulasi.
Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) Tahapan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan program-program PKBM Ngudi Kapinteran Semanu, Gunungkidul dimulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, evaluasi serta pemanfaatan hasil. (2) Bentuk partisipasi masyarakat PKBM Ngudi Kapinteran dalam penyelenggaraan program-program terbagi dalam dua bentuk fisik yaitu material dan tenaga dan non fisik yaitu ide. (3) Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan program PKBM Ngudi Kapinteran Semanu, Gunungkidul yaitu faktor pendukung yang berupa budaya dan kebermanfaatan program sedangkan faktor penghambatnya adalah tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan. (4) Strategi pengembangan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaran program-program PKBM Ngudi Kapinteran, Semanu, Gunungkidul yaitu dengan komunikasi, keterlibatan masyarakat dan pemberdayaan komunitas.Yudan Hermawan2016-03-01T06:10:14Z2019-01-29T08:02:42Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/30141This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/301412016-03-01T06:10:14ZKemitraan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dalam rangka Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat. Studi Kasus Pada Program Sekolah Lapangan (SL) Kakao di Kampung Kalifam, Distrik Waris, Kabupaten Keerom, PapuaPenelitian ini bertujuan: (1) untuk mendeskripsikan implementasi program SL Kakao yang terjadi di kampung Kalifam; (2) mendeskripsikan dan menganalisa bentuk kemitraan yang dilakukan LSM dalam program SL Kakao di kampung Kalifam; (3) mendeskripsikan tentang pemberdayaan ekonomi yang terjadi di masyarakat setelah program SL Kakao di kampung Kalifam; dan (4) mendeskripsikan bentuk-bentuk pengembangan yang dapat dilakukan untuk mendukung keberlanjutan program SL Kakao.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Pengumpulan data menggunakan wawancara dengan alat bantu panduan wawancara. Keabsahan data dinilai dengan proses triangulasi sumber dan waktu, dan kecukupan referensi. Analisis data menggunakan proses reduksi data, penyajian data dan pengambilan kesimpulan/ verifikasi. Proses analisis data tersebut disebut dengan model interaktif Huberman dan Miles.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) program Sekolah Lapangan (SL) Kakao secara keseluruhan dinilai baik, mulai dari tujuan, proses dan hasil kegiatan; (2) proses kemitraan mendapat penilaian yang baik pula dari pihak- pihak yang terlibat, dimana pihak-pihak yang terlibat antara lain adalah LSM sebagai inisiator program, unsur-unsur masyarakat sebagai motivator dan peserta program, gereja sebagai representasi keagamaan masyarakat sebagai motivator, dan Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) sebagai fasilitator; (3) telah terjadi pemberdayaan masyarakat di level pengetahuan dan keterampilan budidaya kakao, namun pemberdayaan ekonomi masyarakat belum terjadi karena kemitraan yang dilakukan LSM belum terjadi dengan pemerintah sehingga belum dapat memengaruhi regulasi harga kakao; (4) keberlanjutan yang diharapkan adalah agar keterampilan yang telah didapatkan peserta dapat terus dilakukan dan dikembangkan, proses pendampingan, perhatian dari pemerintah, peningkatan kapasitas, pemasaran dengan penetapan harga kakao, sampai pada kebun percontohan dan pelatihan teknologi pengolahan hasil.Novianti Novianti2016-03-01T04:40:12Z2019-05-09T07:09:10Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/30097This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/300972016-03-01T04:40:12ZImplementasi Program Desa Vokasi Berbasis Pelatihan Kewirausahan Tata Boga Di Desa Grujugan, Kecamatan Kemranjen Kabupaten BanyumasTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) Implementasi program pelatihan kewirausahaan tata boga di Desa Vokasi Grujugan; (2) Penilaian hasil penerapan pelaksanaan program pelatihan kewirausahaan tata boga dalam kegiatan usaha mandiri di Desa Vokasi Grujugan; (3) Faktor yang mempengaruhi penerapan hasil pelaksanaan program pelatihan kewirausahaan tata boga dalam kegiatan usaha mandiri di Desa Vokasi Grujugan; (4) Dampak pelaksanaan program pelatihan kewirausahaan tata boga di Desa Vokasi Grujugan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Subjek penelitian adalah pengelola, tutor, peserta didik di Desa Vokasi Grujugan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dokumentasi. Teknik analisis data melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Teknik keabsahan data melalui triangulasi metode.
Hasil penelitian mengungkapkan sebagai berikut.(1) Dalam implementasi pelatihan kewirausahaan tata boga Desa Vokasi Grujugan terdiri dari empat tahap sebagai berikut: (a) tahap persiapan, meliputi identifikasi kebutuhan dan potensi wilayah, penetapan pengurus dan tutor pelatihan, penentuan tempat pelatihan, penetapan peserta didik, perencanaan disain pelatihan, dan perencanaan evaluasi pembelajaran; (b) tahap pelaksanaan kegiatan pelatihan; (c) tahap monitoring dan evaluasi pelatihan; dan (d) tahap tindak yang dilakukan melalui pemberian modal usaha mandiri, pembuatan koperasi simpan pinjam, pendampingan usaha dan penguatan manajemen vokasi. (2) Penilaian hasil penerapan pelatihan kewirausahaan tata boga oleh peserta didik dalam pelaksanaan kegiatan usaha dilakukan dengan pengamatan praktik kegiatan usaha mandiri. Melalui cara ini diperoleh data mengenai sikap peserta didik dalam menjalankan kegiatan usaha mandiri. (3) Faktor yang mempengaruhi penerapan hasil pelatihan kewirausahaan tata boga oleh peserta didik dalam kegiatan usaha mandiri meliputi faktor yang bersifat mendukung yaitu: motivasi dan kesungguhan dalam berusaha, perencanaan dan pendampingan usaha, kemampuan mengenal peluang, kesempatan, dan kompetitor, lokasi usaha, pengawasan peralatan. Faktor yang bersifat menghambat yaitu: kurangnya pengalaman, kemampuan manajerial dan SDM; kurangnya modal dan kurangnya kemampuan mengatur aliran kas; kemampuan menerima dan menghadapi resiko. (4) Dampak pelaksanaan program pelatihan kewirausahaan tata boga di Desa Vokasi Grujugan, meliputi: peningkatan ketrampilan (SDM), peningkatan kemampuan berwirausaha, dan terbukanya lembaga simpan pinjam, hasil produk barang atau jasa program desa vokasi laku dipasarkan (marketable), peningkatan status sosial, peingkatan aspek sosial ekonomi dan penurunan angka pengangguranNorma laili Ikhsan2016-01-26T01:23:59Z2019-01-30T06:06:44Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/29284This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/292842016-01-26T01:23:59ZPEMBERDAYAAN GELANDANGAN DAN PENGEMIS (GEPENG) MELALUI USAHA KEGIATAN EKONOMI PRODUKTIF (UEP) DI LEMBAGA SOSIAL HAFARA, BANTUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan: (1) Gelandangan dan pengemis (Gepeng) yang menjadi warga binaan Lembaga Sosial Hafara; (2) Pelaksanaan kegiatan dalam program Usaha Ekonomi Produktif (UEP); (3) Hasil pelaksanaan program Usaha Ekonomi Produktif; (4) Faktor yang mempengaruhi pelaksanaan program Usaha Ekonomi Produktif; dan (5) Dampak pelaksanaan program Usaha Ekonomi Produktif bagi warga binaan Gepeng dan Lembaga Sosial Hafara, Bantul, DaerahIstimewa Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Subyek dalam penelitian ini adalah pimpinan lembaga, pengurus lembaga, dan warga binaan Gepeng dewasa yang tinggal dan bertugas mengelola dan mengolah kegiatan dalam program Usaha Ekonomi Produktif (UEP) di Lembaga Sosial Hafara. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik yang digunakan untuk menganalisis data adalah display data, reduksi data, dan penarikan kesimpulan. Triangulasi menggunakan triangulasi sumber untuk menjelaskan keabsahan data dari berbagai narasumber dalam mencari informasi yang dibutuhkan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Warga binaan Gepeng di Lembaga Sosial Hafara berasal dari jalanan yang diperoleh melalui razia dan terdiri dari gelandangan, eks psikotik, pengamen, dan pengemis; (2) Usaha Ekonomi Produktif (UEP) merupakan program pemberdayaan bagi Gepeng yang bertujuan untuk melatih kemandirian, kegiatan program ini adalah pertanian, perikanan, dan usaha warung; (3) Hasil kegiatan program UEP adalah hasil warung, perikanan berupa ikan lele, dan pertanian berupa buah-buahan, sayuran, dan tanaman obat yang diperjualbelikan dan dikonsumsi. Pada kegiatan ini Gepeng mendapatkan bagi hasil dari keuntungan penjualan; (4) Faktor pendukung pelaksanaan program yaitu: ketersediaan lahan yang subur, sarana prasarana, memiliki sumber daya manusia, memiliki jaringan kerjasama yang luas dalam bidang pelatihan hingga pengelolaan. Faktor penghambatnya yaitu: kondisi alam, kurangnya modal untuk mengembangkan usaha, kondisi psikologis Gepeng, dan kurangnya pendidikan Gepeng; (5) Dampak secara sosial dan ekonomi pelaksanaan Usaha Ekonomi Produktif bagi lembaga yaitu mampu menggerakan organisasi dan mencukupi kebutuhan pokok seluruh warga binaan. Bagi warga binaan Gepeng selain mendapat ketrampilan, hasil keuntungan dapat mereka tabung dan memiliki rasa sosial untuk membantu mengentaskan orang jalanan lainnya.
Kata kunci: pemberdayaan gepeng, usaha ekonomi produktifRina Rina Rohmaniyati2016-01-21T02:43:21Z2019-01-30T06:04:15Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/29226This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/292262016-01-21T02:43:21ZPARTISIPASI PEMUDA DALAM PROGRAM KARANG TARUNA DI BIDANG KESENIAN DI DESA TANJUNGHARJO KECAMATAN NANGGULAN KABUPATEN KULON PROGOPenelitian ini bertujuan untuk (1) Mendeskripsikan partisipasi pemuda dalam program karang taruna di bidang kesenian (2) Mengetahui faktor pendukung dan faktor penghambat pada partisispasi pemuda dalam program karang taruna di bidang kesenian di Desa Tanjungharjo Nanggulan Kulonprogo.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subjek penelitian adalah informan yang terdiri dari pengelola, anggota, tokoh masyarakat, dan masyarakat Desa Tanjungharjo. Analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif dengan langkah pengumpulan data, reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Pembuktian keabsahan data menggunakan teknik trianggulasi sumber.
Hasil penelitian yang diperoleh dalam penelitian ini adalah: (1) partisipasi pemuda dalam program karang taruna di bidang kesenian yaitu dapat terlihat melalui berbagai kegiatan yang dilaksanakan dan keikutsertaan pemuda dalam pelaksaannya dengan tujuan untuk mengembangkan potensi pemudanya dan melestarikan salah satu budaya lokal yaitu Kesenian Jathilan. (2) Faktor pendukung partisispasi pemuda dalam program karang taruna di bidang kesenian yaitu meliputi letak geografis karang taruna yang berada di desa yang mudah dijangkau, sumber daya manusia yang cukup banyak, dukungan dari masyarakat setempat, dan dukungan dari pemerintah. Sedangkan faktor penghambat adalah adanya latar belakang yang berbeda-beda dari pemuda/pemudinya dan kurangnya sarana dan prasarana yang dibutuhkan. (3) Manfaat yang dialami pemuda serta masyarakat yaitu mendapatkan manfaat positif dengan adanya program karang taruna di bidang kesenian. Manfaat yang dialami pemuda mencakup 3 aspek, yang meliputi a) ideologi yaitu pemuda memiliki prinsip atau visi dan misi sebagai pedoman pelaksanaan programnya, b) pendidikan yaitu mereka memiliki pengetahuan dan wawasan tentang kesenian jathilan dan berinteraksi antar sesama, dan c) ekonomi yaitu mereka mampu menghasilkan pendapatan sebagai tambahan pemasukan bagi anggota karang taruna itu sendiri melalui program mereka di bidang kesenian, yaitu Paguyupan Kesenian Jathilan Kudo Wiromo.
Kata Kunci: Partisipasi Pemuda, Program Karang Taruna, KesenianEla Ela Findyani Mawaddah2016-01-21T02:40:32Z2019-01-30T06:04:06Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/29223This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/292232016-01-21T02:40:32ZIDENTIFIKASI KEBUTUHAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PENGRAJIN ANYAMAN BAMBU DI DESA WARANGAN, KEPIL, WONOSOBOPenelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan identifikasi kebutuhan pemberdayaan masyarakat yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat pengrajin anyaman bambu di desa Warangan, dan (2) mendeskripsikan dan mengetahui faktor-faktor yang berpotensi menjadi pendukung dan penghambat terlaksananya program pemberdayaan masyarakat pengrajin anyaman bambu di desa Warangan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Subyek penelitian ini adalah perangkat desa Warangan sebagai penyelenggara program pemberdayaan masyarakat, pengrajin bambu sebagai sasaran program dan warga belajar pemberdayaan masyarakat. Pengumpulan data dilakukan dengan analisa data dan dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data, pengumpulan data menggunakan metode wawancara dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrument utama dalam melakukan penelitian yang dibantu oleh pedoman wawancara dan pedoman dokumentasi terstruktur. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah display data, reduksi, dan penarikan kesimpulan. Teknik trianggulasi yang digunakan adalah trianggulasi sumber dan trianggulasi metode. Artinya informasi dibandingkan dan dicek balik dalam waktu dan alat yang berbeda. Sehingga keakuratan data diperoleh dari perbandingan sumber satu dengan sumber yang lainnya dan dibandingkan dengan isi suatu dokumen yang bersangkutan. Informasi diusahakan diperoleh dari narasumber yang benar-benar mengetahui permasalahan dalam penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) program pemberdayaan masyarakat yang dibutuhkan oleh pengrajin anyaman bambu di desa Warangan adalah program pemberdayaan berbasis budaya lokal yang sesuai dengan potensi yang pengrajin miliki yaitu dibidang kerajinan kemudian mereka menginginkan adanya keberlanjutan program tidak hanya program yang singkat sehingga mereka benar-benar bisa menguasai teknik-teknik yang dipakai dan bisa memandirikan mereka. (2) faktor-faktor yang berpotensi menjadi pendukung dan penghambat meliputi faktor pendukungnya ialah dukungan dari pihak lembaga masyarakat dan tutor; Faktor penghambat yaitu terletak pada sumber daya manusianya dan penyelenggara program pemberdayaan masyarakat Desa Warangan.
Kata kunci: kebutuhan pemberdayaan masyarakat, pengrajin bambu.Arum Septi Arumsari2016-01-21T02:35:05Z2019-01-30T06:04:03Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/29222This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/292222016-01-21T02:35:05ZUPAYA TAMAN BACAAN MASYARAKAT PANGERAN DIPONEGORO DALAM MENINGKATKAN MINAT BACA MASYARAKAT DI DUSUN SEMBEGO, MAGUWOHARJO, SLEMAN, YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) Upaya taman bacaan masyarakat Pangeran Diponegoro dalam meningkatkan minat baca masyarakat di Dusun Sembego, Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, 2) Apa faktor pendukung dan penghambat yang dialami dalam meningkatkan minat baca masyarakat.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Setting penelitian di Taman Bacaan Masyarakat Pangeran Diponegoro yang berada di dusun Sembego, Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta. Subjek penelitian ini adalah pengelola, anggota dan pembaca di TBM. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode pengamatan, wawancara, dan dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah display data, reduksi data dan pengambilan kesimpulan. Trianggulasi dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan cek, cek- re cek, dan cross cek.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Upaya dalam meningkatkan minat baca di Dusun Sembego, Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta yaitu : a) Sosialisasi melalui lomba memasak yang ditujukkan untuk masyarakat umum; b) memberikan motivasi melalui kegiatan pemberian hadiah(reward) yang diberikan kepada pembaca terajin, kegiatan mendongeng bagi anak-anak, dan kegiatan lomba bagi anggota; serta c) Mengadakan kardus keliling, yaitu pengelola mengedarkan buku bacaan menggunakan media kardus ke rumah penduduk. 2) Faktor yang mempengaruhi upaya TBM yaitu a) faktor pendukung yang meliputi koleksi buku bacaan yang memadai, keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan kardus keliling, dan pelayanan pengelola yang ramah; b) faktor penghambat meliputi ruang TBM sempit yang menjadikan pembaca kurang nyaman, kurangnya tenaga pengelola, lingkungan yang kurang mendukung, kurangnya pendampingan pelaksanaan program.
Kata kunci : Taman Bacaan Masyarakat, dan Minat bacaAji Muhamad Setiaji2016-01-21T02:32:49Z2019-01-30T06:03:54Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/29219This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/292192016-01-21T02:32:49ZPARTISIPASI PENDIDIK DALAM PROGRAM KELOMPOK BELAJAR PADA ANAK USIA SEKOLAH GUNA MENGATASI KETIDAK PEDULIAN ANAK TERHADAP PENDIDIKAN DI DESA JALAN LAUT KABUPATEN BANGKAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan : (1) Partisipasi program kelompok belajar yang diberikan pendidik pada anak putus sekolah, (2) Bentuk partisipasi pendidikan nonformal yang bermanfaat bagi anak putus sekolah di desa Jalan Laut, dan (3) Faktor pendukung dan faktor penghambat dari partisipasi program pendidikan nonformal pada anak putus sekolah di Desa Jalan Laut.
Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah anak putus sekolah, pendidik dan orang tua di Desa Jalan Laut. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, display data, dan pengambilan kesimpulan. Triangulasi yang dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan triangulasi sumber.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa: 1) partisipasi program kelompok belajar yang diberikan pendidik pada anak putus sekolah meliputi (a) partisipasi secara formal yaitu mengajar dan mendidik, membina dan membimbing, member motivasi, pemberi tanggung jawab yang nyata, (b) partisipasi secara nonformal dan informal yaitu membina dan mengarahkan, pemberi tanggung jawab, membimbing dan mengajar, penggerak dan pemberi pengaruh terhadap peserta didik. 2) bentuk program kelompok belajar yang diberikan bagi anak putus sekolah di Desa Jalan Laut meliputi (a) ikut berpartisipasi dalam pembelajaran, (b) memberikan pembinaan dan bimbingan, (c) membantu memfasilitiasi peserta didik, (d) bermusyawarah kepada orang tua untuk memperkecil masalah, (e) mrngarahkan, membimbing, dan mempengaruhi peserta didik.
Kata Kunci: partisipasi, pendidikan nonformal, kelompok belajar, anak putus sekolah.Yunianti Pika2016-01-21T02:29:51Z2019-01-30T06:03:51Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/29218This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/292182016-01-21T02:29:51ZSTRATEGI KELUARGA NELAYAN DALAM MENGATASI KEMISKINANPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi seperti apa yang dilakukan oleh keluarga nelayan dalam mengatasi kemiskinan ekonomi yang dialami oleh keluarga nelayan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah nelayan pantai Depok yang hidup dalam kategori miskin, anggota keluarga nelayan, pengelola KUB dan TPI. Pengumpulan data menggunakan metode observasi / pengamatan, wawancara dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrument utama dalam melakukan penelitian yang dibantu oleh pedoman observasi, pedoman wawancara dan pedoman dokumentasi. Adapun teknik analisis data kualitatif yang meliputi proses reduksi data, displaydata, dan verifikasi. Trianggulasi yang dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan sumber dan metode.
Hasil penelitian menunjukan bahwa pendapatan yang diperoleh nelayan dalam melaut atau mencari ikan dilaut tidak menentu, sehingga mengakibatkan nelayan sulit dalam memenuhi kebutuhan keluarganya yang dimana nelayan tetap berada di garis kemiskinan. Oleh sebab itu strategi keluarga nelayan dalam mengatasi kemiskinan terbagi menjadi dua strategi yaitu : strategi internal dan eksternal. 1) Strategi internal meliputi : diverifikasi usaha menjadi petani dan buruh, serta peran anggota keluarga lain dengan mencari tambahan pendapatan untuk memenuhi kebutuhankeluarga. 2) Strategi eksternal meliputi :strategi keluarga melalui peran modal sosial dan modal budaya dimana interaksi dan jaringan sosial menghasilkan beberapa komunitas seperti KUB dan TPI serta Kegiatan simpan pinjam atau hutang piutang.
Kata kunci :Strategi mengatasi kemiskinan, dan keluarga nelayan.Fika Fika Wijayani2016-01-21T02:28:02Z2019-05-09T07:04:45Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/29141This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/291412016-01-21T02:28:02ZImplementasi Program Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat (PKM) untuk meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Lombok BaratTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (a) implementasi program Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat (PKM) untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Lombok Barat, dan (b) peran penyelenggara program PKM oleh SKB Lombok Barat dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Subjek penelitian ini adalah program pendidikan kewirausahaan masyarakat. Sedangkan responden (informan) adalah warga belajar yang mengikuti program pendidikan kewirausahaan masyarakat.Jumlah informan atau responden penelitian diperoleh dari hasil wawancara terhadap responden yang memenuhi kriteria melalui teknik snow-ball setelah ditentukan kriterianya.Jadi, dalam penelitian ini, jumlah respondennya diketahui ketika pengumpulan data mengalami kejenuhan. Metode pengumpulan data dengan metode wawancara, observasidan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan teknik analis kualitatif. Keabsahan data melalui uji kredibilitas data dengan teknik triangulasi.
Hasil penelitian ini sebagai berikut: (a) program Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Sanggar Kegiatan Belajar Masyarakat Lombok Barat mempunyai dua program untuk dijalankan yakni program organik (kompos) dan anorganik (pemanfaatan barang bekas dari plastik). (b) Program pendidikan kewirausahaan masyarakat berjalan sesuai dengan harapan yakni tuntasnya program yang dijalankan Sanggar Kegiatan Belajar Lombok Barat ini dapat dilihat dari kehadiran wargabelajar atau peserta belajar sampai 80%, dan warga belajarnya dapat memahami pelatihan yang diperoleh. (c) tingkat kesejahteraan warga belajar tergolong sejahtera tahap III. (d) melalui program Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat ini warga belajar banyak mendapatkan ilmu dan mempunyai kreativitas untuk lebih bisa memanfaatkan barang yang sudah tidak layak pakai untuk dijadikan hal yang lebih berguna dan bermanfaat.Kholisus Sa'di2016-01-06T03:16:59Z2019-01-30T05:53:48Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/29013This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/290132016-01-06T03:16:59ZSTUDI KASUS DINAMIKA USAHA KECIL INFORMAL DI JALAN TIMOHO-SAPEN YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pelaku usaha kecil informal dalam mengembangkan dan mengelola usaha, serta mengetahui faktor pendukung dan penghambat pada usaha yang dijalankan, dan mengetahui upaya yang dilakukan dalam mengatasi hambatan pada usahanya.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Subjek penelitian ini adalah 3 orang pelaku usaha kecil informal di Jalan Timoho-Sapen. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan wawancara. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian yang dibantu dengan pedoman observasi dan pedoman wawancara. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah display data, reduksi data, dan pengambilan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : proses pelaku dalam mendirikan dan mengembangkan usahanya dilakukan dengan 3 cara, yaitu (a) membuka usaha secara turun temurun (b) membuka usaha ikut mertua (c) merintis usaha sendiri, pengelolaan usaha kecil meliputi 2 hal, yaitu (1) pengelolaan keuangan dilakukan dengan sederhana yakni keuntungan diperoleh dari hasil pengurangan pendapatan dengan pengeluaran belanja dan lain-lain., (2) pengelolaan karyawan dengan cara mencari karyawan melalui kerabat, faktor pendukung dalam usaha tersebut adalah loyalitas karyawan, lokasi usaha yang strategis, dan memiliki cita rasa yang khas, faktor penghambat usaha tersebut adalah lokasi usaha yang sempit, serta kesulitan dalam mencari SDM, upaya untuk mengatasi hambatan usaha adalah memanfaatkan lahan parkir untuk menambah tempat jualan, serta mencari SDM melalui kerabat.
Kata kunci : dinamika usaha, usaha kecil informalSyamsu Syamsu Fajrianto2016-01-06T03:12:41Z2019-01-30T05:53:45Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/29012This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/290122016-01-06T03:12:41ZPERAN TAMAN BACAAN MASYARAKAT (TBM) MATA AKSARA DALAM MENUMBUHKAN MINAT BACA MASYARAKAT TEGALMANDING, SLEMAN, YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan mendeskripsikan: (1) Peran Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Mata Aksara dalam menumbuhkan minat baca masyarakat Tegalmanding, Sleman, Yogyakarta. (2) Upaya pengelola Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Mata Aksara dalam menumbuhkan minat baca masyarakat Tegalmanding, Sleman, Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan subjek penelitian adalah Pengelola Taman Bacaan Masyarakat dan masyarakat. Lokasi penelitian di Taman Bacaan Masyarakat Mata Aksara. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan. Triangulasi yang digunakan dalam keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan metode. Hasil penelitian ini adalah: (1) peran Taman Bacaan Masyarakat Mata Aksara dalam menumbuhkan minat baca masyarakat dengan program-program yang dilaksanakan TBM Mata Aksara tersebut merupakan peran dari TBM itu sendiri, dapat berperan diantaranya sebagai sebagai sumber belajar, sebagai sumber informasi, sarana rekreasi edukasi, pembinaan karakter dan moral dan sebagai tempat belajar ketrampilan. (2) Upaya Pengelola Taman Bacaan Masyarakat Mata Aksara Dalam Menumbuhkan Minat Baca Masyarakat meliputi pengelola program, tugas pengelola dan upaya pengelola yaitu pengelola harus pintar membuat merencanakan program, mengorganisasikan, memotivasi, mengendalikan dan mengembangkan segala upaya di dalam mengatur dan mendayagunakan sumber daya manusia, sarana dan prasarana yang dimiliki sehingga sesuai dengan kebutuhan masyarakat sehingga masyarakat itu sendiri akan merasakan manfaatnya secara langsung.
Kata Kunci: taman bacaan masyarakat, pengelolaArifin Zaenal Arifin2016-01-06T03:08:23Z2019-01-30T05:53:43Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/29011This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/290112016-01-06T03:08:23ZPARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA WISATA DI DESA LIMBASARI, KECAMATAN BOBOTSARI, KABUPATEN PURBALINGGAPenelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan: (1) Partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan desa wisata; (2) Bentuk-bentuk partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan desa wisata, dan; (3) Faktor pendukung dan penghambat partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan desa wisata.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah Sekretaris BAPPEDA, Perangkat Desa, dan tokoh masyarakat. Pengumpulan data dikumpulkan dengan teknik pengamatan (observasi), wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data adalah reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Trianggulasi yang digunakan untuk menjelaskan keabsahan data yaitu dengan sumber data.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan desa wisata: a) Survei Lapangan, masyarakat memberikan informasi tentang keadaan dan potensi desa; b) Rencana Tapak (site plan), dalam (FGD) masyarakat menyumbang ide-ide dan pemikiran, bagi perencana untuk membuat desain pemetaan desa wisata, dan ikut andil dalam memutuskan rencana pembangunan desa; c) Anggaran dan sumber anggaran, masyarakat tidak berpartisipasi dalam pembuatan rancangan anggaran; d) Perencanaan Sumber Daya Manusia (SDM), perencanaan sumber daya manusia yang digunakan untuk pengelola desa wisata (Pokdarwis) dilakukan dengan musyawarah. Analisis tingkat partisipasi termasuk dalam Consultation. (2) Bentuk-bentuk partisipasi masyarakat yaitu berupa non fisik: kehadiran dan pemikiran yaitu a) informasi tentang potensi dan keadaan desa; b) masukan pembuatan tempat untuk penerima tamu dan pembuatan kantor Pokdarwis; c) masukan perbaikan infrastruktur; d) saran pembuatan tempat parkir; e) saran pembuatan gazebo untuk tempat istirahat dan; f) pembuatan MCK. (3) Faktor pendukung dan penghambat, faktor pendukung: a) faktor internal: semangat dan keinginan dari diri sendiri, Pemerintah Desa sebagai pendorong masyarakat berpartisipasi dalam kegiatan pertemuan b) faktor eksternal: peran Pemerintah Daerah sebagai fasilitator, serta. Faktor penghambat: proses sosialisasi yang belum optimal, kesibukan tiap masyarakat berbeda-beda, kesadaran masyarakat terhadap perencanaan pembangunan desa wisata masih relatif kurang, dan sebagian masyarakat belum begitu paham terhadap desa wisata)
Kata kunci : partisipasi masyarakat, perencanaan pembangunan, desa wisataAris Aris Tri Cahyo Purnomo2016-01-06T03:06:31Z2019-01-30T05:53:40Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/29010This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/290102016-01-06T03:06:31ZPERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR ANAK MELALUI BIMBINGAN BELAJAR DI DESA SRIMARTANI BANTULPenelitian ini bertujuan untuk: 1) Mendeskripsikan kegitan Rumah Pintar Pijoengan. 2) Mendeskripsikan kegiatan bimbingan belajar anak di Rumah Pintar Pijoengan dalam meningkatkan motivasi anak dalam belajar. 3) Mendeskripsikan peran Rumah Pintar Pijoengan dalam meningkatakan motivasi anak dalam belajar.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini yaitu pengurus Rumah Pintar Pijoengan, tutor dan peserta didik dikegiatan bimbingan belajar. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif dengan langkah pengumpulan data, reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Sedangkan pembuktian keabsahan data menggunakan teknik trianggulasi sumber.
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah: 1) Kegiatan di Rumah Pintar Pijoengan yang meliputi sentra baca dan buku, sentra pendidikan, sentra permainan edukatif, sentra panggung atau audio visual, sentra komputer, sentra kriya, sentra pertanian, sentra diklat, dan sentra unit layanan keliling. Kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan perekonomian dan sebagai wadah aspirasi masyarakat dibidang pengetahuan dan keterampilan. 2) Kegiatan bimbingan belajar di Rumah Pintar Pijoengan merupakan proses pemberian bantuan kepada peserta didik untuk mencapai hasil belajar yang optimal sesuai dengan kemampuan, bakat, dan minat yang dimiliki dengan dikembangkan melalui perencanaan, metode, kurikulum, media sarana dan prasaran belajar. 3) Peran Rumah Pintar Pijoengan dalam meningkatkan motivasi belajar dapat dilihat dari segi fungsi, tujuan, kontribusi dan faktor-faktor yang mempengaruhi anak dalam belajar belajar. Sedangkan faktor-faktor pendorong meningkatnya motivasi belajar dapat dibedakan menjadi dua yaitu faktor internal dan eksternal. Sehingga melalui berbagai faktor tersebut Rumah Pintar Pijoegnan melalui kegiatan bimbingan belajar memberikan langkah solusi dalam meningkatkan motivasi belajar anak.
Kata Kunci: Peran, Rumah Pintar, Motivasi, Peserta Didik, Bimbingan BelajarAlif Alif Widiantoro2016-01-06T03:02:08Z2019-01-30T05:53:37Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/29009This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/290092016-01-06T03:02:08ZUPAYA PEMBERDAYAAN SENI DI KAMPUNG RAMAH ANAK RW 20, GENDENG, KELURAHAN BACIRO, GONDOKUSUMAN, PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) upaya yang di lakukan oleh pekerja sosial masyarakat dalam memberdayakan kesenian di Kampung Ramah Anak RW 20, Gendeng, Kelurahan Baciro, Gondokusuman, Yogyakarta, 2) faktor-faktor penghambat dan pendukung yang di alami pekerja sosial masyarakat dalam membentuk kampung ramah anak dengan adanya perbedaan status sosial, 3) hasil upaya yang di lakukan pekerja sosial masyarakat dalam memberdayakan kesenian budaya melalui program kampung ramah anak.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, dan mengambil lokasi di Kampung Ramah Anak RW 20, Gendeng, Baciro, Gondokusuman, Yogyakarta. Subyek dalam penelitian ini adalah pekerja sosial masyarakat Kampung Ramah Anak RW 20. Pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian, yang dibantu dengan pedoman observasi, dokumentasi, dan wawancara. Teknik yang digunakan dalam melakukan analisis data adalah reduksi data, penyajian data, dan pengambilan kesimpulan. Keabsahan data yang dilakukan untuk menjelaskan data dengan menggunakan triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) upaya pekerja sosial RW 20 dalam memberdayakan kesenian di Kampung Ramah Anak RW 20 meliputi: mendirikan stan pendaftaran kesenian, menampilkan karya tari dan hasil lukisan dari Sanggar Angsa Putih yang diselenggarakan oleh RW 20, dan mengajak anak-anak melihat proses pelaksanaan latihan menari, melukis, dan drama. 2) faktor penghambat dari upaya pemberdayaan seni di Kampung Ramah Anak RW 20, Gendeng, Baciro, Gondokusuman, Yogyakarta adalah orangtua belum sepenuhnya mendorong dan mengarahkan anak-anaknya untuk belajar menari di sanggar tari Angsa Putih, kurang adanya rasa kepercayaan diri dalam diri anak-anak ketika mengikuti latihan tari, lukis atau drama, dan pengaruh perkembangan budaya barat yang sedang mewabah pada generasi muda di RW 20. Faktor pendukung adalah Anak-anak dan remaja semakin banyak yang tertarik dan berminat untuk belajar seni di sanggar tari Angsa Putih, dan pekerja sosial dan warga masyarakat RW 20 yang kompak, bekerjasama membantu memfasilitasi seluruh program kegiatan Kampung Ramah Anak RW 20.
Kata kunci: Pemberdayaan Seni, Pekerja Sosial, Kampung Ramah AnakElysabeth Elysabeth Ervina Rahayu Kartika Ningrum2016-01-06T02:59:32Z2019-01-30T05:53:34Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/29008This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/290082016-01-06T02:59:32ZDAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN
MASYARAKAT (PKM) BAGI WARGA BELAJAR DI PUSAT KEGIATAN
BELAJAR MASYARAKAT HARAPAN BANGSA, DESA PETIR, KECAMATAN KALIBAGOR, KABUPATEN BANYUMASPenelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan: (1) Pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat; (2) Hasil pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat; (3) Faktor yang mempengaruhi pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat; (4) Dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat bagi warga belajar di PKBM Harapan Bangsa, Desa Petir, Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah penyelenggara program, tutor, dan warga belajar program PKM di PKBM Harapan Bangsa. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian yang dibantu dengan pedoman observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah display data, reduksi, dan penarikan kesimpulan. Trianggulasi sumber dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dari berbagai narasumber dalam mencari informasi yang dibutuhkan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Program pendidikan kewirausahaan masyarakat di PKBM Harapan Bangsa dilakukan dengan 5 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, monitoring, evaluasi, dan pendampingan; (2) Hasil dari pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat yaitu warga belajar mempunyai kemampuan untuk berwirausaha; (3) Faktor pendukung pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat, yaitu: ketersediaan modal, dukungan dari lembaga, motivasi dan semangat warga belajar yang tinggi, serta dukungan dari keluarga dan masyarakat sekitar. Faktor penghambatnya, yaitu: terbatasnya lahan, dan terbatasnya warga belajar yang dilatih serta anggaran dana pelatihan; (4) Dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat bagi warga belajar secara ekonomi,yaitu: mempunyai usaha sendiri, meningkatnya pendapatan ekonomi, dan tercukupinya kebutuhan rumah tangga. Dampak psikologis, yaitui: meningkatnya rasa percaya diri, dan kerja keras dalam berwirausaha. Dampak sosial, yaitu: meningkatnya partisipasi aktif warga belajar dalam organisasi masyarakat, penambahan relasi, dan peningkatan kemampuan untuk membagikan pengetahuan cara budidaya ikan lele kepada orang lain untuk diaplikasikan dikehidupan.
Kata kunci: dampak program, pendidikan kewirausahaan masyarakatSepti Septi Ningsih2015-10-29T07:41:25Z2019-01-30T05:10:38Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27767This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/277672015-10-29T07:41:25ZPROSES PEMASARAN HASIL PERTANIAN TEMBAKAU
(Studi Kasus Pada Proses Pemasaran Hasil Pertanian Tembakau Di Desa Mandisari, Kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung)Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) Proses jual-beli hasil pertanian tembakau yang berlaku di Kabupaten Temanggung, 2) upaya petani dalam mengatasi permasalahan pada proses pemasaran hasil pertanian tembakau di Kabupaten Temanggung, serta 3) solusi mengatasi permasalahan pada proses pemasaran hasil pertanian tembakau di Kabupaten Temanggung.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian ini adalah petani, pengelola kelompok tani, tengkulak, ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (DINPERINDAG) Temanggung. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian yang dibantu oleh pedoman observasi, pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah display data, reduksi data, dan pengambilan kesimpulan. Trianggulasi dilakukan untuk menjelaskan keabsahan daa dengan menggunakan berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) proses pemasaran hasil pertanian tembakau belum melibatkan petani secara langsung, 2) hambatan dalam proses pemasaran tembakau yakni penentuan harga yaitu dengan satuan grade yang statis, 3) upaya petani dalam mengatasi hambatan yang dihadapi adalah: a. pengadaan kemitraan pabrik sebagai cara menjual hasil pertanian tembakau, b. petani membuat kesepakatan mufakat kepada pembeli hasil pertanian tembakau, c. adanya perhitungan biaya operasional produksi (BOP) hasil pertanian tembakau sebagai pedoman penentuan harga pabrikan, d. menemukan solusi dalam proses pemasaran hasil pertanian tembakau melalui pemberdayaan masyarakat petani.
Kata Kunci: pemasaran, hasil pertanian, tembakauRezza Rezza Harits Hammam2015-10-29T07:39:10Z2019-01-30T05:10:35Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27766This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/277662015-10-29T07:39:10ZIMPLEMENTASI PROGRAM KESEJAHTERAAN SOSIAL ANAK JALANAN (PKS-ANJAL) SEBAGAI UPAYA PEMENUHAN HAK DASAR PENDIDIKAN ANAK JALANAN DI RUMAH SINGGAH DAN BELAJAR DIPONEGORO SLEMAN YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Implementasi (PKS-Anjal) Sebagai Upaya Pemenuhan Hak Dasar Pendidikan Anak Jalanan di Rumah Singgah dan Belajar Diponegoro. (2) Hasil yang ingin dicapai dari peran Rumah Singgah melalui PKSA. (3) Bentuk-bentuk pelayanan LPKSA melalui pemanfatan dana PKSA. (4) faktor penghambat Implementasi PKSA. (5) Faktor pendukung Implementasi PKSA.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian yaitu pengelola, pendamping, anak binaan, dan orangtua anak di RSBD. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. triangulasi sumber dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan berbagai sumber/ narasumber dalam mencari informasi yang dibutuhkan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa : (1) implementasi Program kesejahteraan sosial anak jalanan dilaksanakan dengan pemberian pelayanan-pelayanan untuk pemenuhan hak dasar pendidikan meliputi transportasi anak, pembelian perlengkapan sekolah serta pemenuhan nutrisi dan gizi anak, (2) implementasi PKSA memiliki tujuan antara lain anak jalanan memperoleh pendidikan baik formal maupun non formal, mengikuti program pelatihan, program pendampingan belajar serta anak tidak beraktifitas dijalanan, (3) bentuk pelayanan melalui dana PKSA dilaksanakan dengan program Layanan Pemantapan Belajar (Remedial Course) dan Layanan Perantaraan dan Penghantaran Pre Remedial Course (Bridging Course), (4) implementasi Program kesejahteraan sosial anak memiliki faktor penghambat antara lain masih kurangnya Sumber Daya Manusia di Rumah Singgah Diponegoro, (5) implementasi program kesejahteraan sosial anak memiliki faktor pendukung antara lain adanya dukungan dan partisipasi dari berbagai pihak yaitu dari Kemensos RI, lembaga-lembaga terkait, orang tua anak penerima dana PKSA serta partisipasi anak jalanan penerima dana PKSA.
Kata kunci: Program Kesejahteraan Sosial Anak, Pendidikan, Anak JalananNur S. Nur Zaenatun Aisah2015-10-29T07:35:37Z2019-01-30T05:10:32Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27765This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/277652015-10-29T07:35:37ZPARTISIPASI BELAJAR PESERTA DIDIK PROGRAM PAKET C DI PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT(PKBM) MANDIRI KECAMATAN KRETEK KABUPATEN BANTULPenelitian bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) partisipasi belajar peserta didik program paket C, (2) upaya yang dilakukan oleh pendidik untuk meningkatkan partisipasi belajar peserta didik program paket C, (3) faktor pendukung partisipasi belajar peserta didik program paket C, (4) faktor penghambat partisipasi belajar peserta didik program paket C.
Penelitian merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian adalah pengelola, pendidik, peserta didik. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan melalui tahap pengumpulan data, reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data penelitian menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) partisipasi belajar peserta didik pada pembelajaran tatap muka dan mandiri kurang optimal, sedangkan pembelajaran tutorial sudah optimal, (2) upaya yang dilakukan untuk meningkatkan partisipasi belajar peserta didik program paket C pada: pembelajaran tatap muka adalah menerapkan strategi pembelajaran kontekstual, memberikan reward, sikap pendidik yang humoris. Pada pembelajaran mandiri adalah memberikan tugas, menyediakan sumber belajar. Sementara itu pada pembelajaran tutorial adalah menjaga komunikasi, memberikan reward, menjalin keakraban, (3) faktor pendorong partisipasi belajar peserta didik program paket C pada pembelajaran tatap muka yaitu motivasi intrinsik dan ekstrinsik, lingkungan belajar nyaman, sarana dan prasarana yang memadai. Pada pembelajaran mandiri meliputi sumber belajar cukup lengkap, motivasi intrinsik, pembelajaran tutorial meliputi semangat untuk belajar kelompok tinggi dan kecerdasan, (4) faktor penghambat partisipasi belajar peserta didik program paket C pada: pembelajaran tatap muka adalah kurangnya penggunaan media pembelajaran, kurangnya kehadiran peserta didik serta kondisi fisik peserta didik yang lelah. Pada pembelajaran mandiri meliputi modul, belum ada Taman Bacaan Masyarakat, kurangnya waktu untuk belajar di rumah, sementara itu pada pembelajaran tutorial meliputi usia yang berbeda, kebergantungan peserta didik dalam kelompok.
Kata Kunci : partisipasi belajar, peserta didik, program paket CIsa Isa Isnaini Wahyuningrum2015-10-29T07:31:14Z2019-01-30T05:10:29Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27764This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/277642015-10-29T07:31:14ZKESEJAHTERAAN SOSIAL USIA LANJUT (Studi Kasus Tukang Becak di Kecamatan Wonosari Kabupaten Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta)Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan: (1) Kondisi kehidupan sosial tukang becak usia lanjut di Wonosari Gunungkidul (2)Kondisi kesejahteraansosial tukang becak usia lanjut di Wonosari Gunungkidul.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenisstudi kasus. Informan dalam penelitian ini adalahtukang becak usia lanjut di Kecamatan Wonosari Gunungkidul. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, dokumentasi, dan wawancara. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian yang dibantu oleh pedoman observasi, pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah analisis data kualitatif metode interaktif yang meliputi :display data, reduksi, dan penarikan kesimpulan.Teknik yang digunakan untuk keabsahan data dalam penelitian ini adalahtrianggulasi sumber dan triangulasi metode. Triangulasi sumber dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan berbagai nara sumber dalam mencari informasi yang dibutuhkan. Triangulasi metode dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan berbagai metode dalam mencari informasi yang dibutuhkan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Tukang becak usia lanjut di Kecamatan Wonosari melakukan aktivitas kehidupan sosial yang meliputimenawarkan jasa, berbincang-bincang dengan pedagang, dan pengguna jasa. Berbincang-bincang dengan warga sekitar, saling membantu, tolong menolong dalam bekerja.Saling membantu dengan warga sekitar, menjenguk tetangga yang sedang sakit, pinjam meminjam uang, saling gotong royong dalam kegiatan kemayarakatan,mengikuti paguyuban tukang becak se kabupaten Gunungkidul, mengikuti arisan, kagiatan keagamaan, perkumpulan RT, kegiatan kematian, ronda poskamling.(2)Tukang becak usia lanjut di Kecamatan Wonosari sudah sejahtera. Kesejahteraan sosial tukang becak usia lanjut dapat dilihat dari kehidupan sosialnya, yaitu melakukan sebuah interaksi, relasi, aktivitas dan fungsi sosial dilingkungan kerja maupun dilingkungan tempat tinggalnya.
Kata kunci: kesejahteraan sosial, tukang becak, usia lanjut,Rima Rima Kusumawati Widodo2015-10-29T07:01:00Z2019-01-30T05:10:27Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27763This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/277632015-10-29T07:01:00ZPEMBELAJARAN KEAKSARAAN FUNGSIONAL PEKERJA BURUH GENDONG DI PASAR GIWANGAN YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) pelaksanaan program pembelajaran keaksaraan fungsional pekerja buruh gendong di Pasar Giwangan Yogyakarta, 2) hasil program pembelajaran keaksaraan fungsional pekerja buruh gendong di Pasar Giwangan Yogyakarta, 3) faktor pendukung dan faktor penghambat program pembelajaran keaksaraan fungsional pekerja buruh gendong di Pasar Giwangan Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah pengelola YASANTI, tutor dan relawan, serta warga belajar yang merupakan buruh gendong yang ada di Pasar Giwangan. Pengumpulan data dilakukan menggunakan metode observasi, dokumentasi, dan wawancara. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian dibantu oleh pedoman observasi, pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah display data, reduksi, dan penarikan kesimpulan. Dalam penelitian ini trianggulasi sumber data dilakukan dengan cara membandingkan data hasil wawancara, observasi, dokumentasi dan dosen sebagai praktisi pendidikan. Pertimbangannya bahwa untuk memperoleh satu informasi dari satu responden perlu diadakan crosscek antara informasi satu dengan informasi yang lain sehingga akan diperoleh informasi yang benar-benar valid.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Pelaksanaan pembelajaran keaksaraan fungsional pekerja buruh gendong di Pasar Giwangan perlu diketahui tiga tahap yaitu tahap persiapan, pelaksanaan, dan penilaian. Tahap pertama, persiapan yang meliputi: a) identifikasi kebutuhan, b) penentuan tujuan, c) penentuan warga belajar, d) penentuan tutor, e) penentuan materi pembelajaran KF, f) penentuan media pembelajaran KF, g) perencanaan evaluasi. Tahap kedua, tahap pelaksanaan meliputi: a) pendahuluan; b) kegiatan inti; dan c) penutup. Tahap ketiga, tahap penilaian yang meliputi: a) penilaian sebelum pembelajaran; b) penilaian selama pembelajaran; c) penilaian akhir pembelajaran. 2) Hasil program pembelajaran keaksaraan fungsional pekerja buruh gendong di Pasar Giwangan yaitu warga belajar yang dulunya belum pernah mengenyam pendidikan, setelah mengikuti pembelajaran tersebut mereka dapat membaca dan menulis serta dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari mereka. 3) Faktor pendukung program pembelajaran keaksaraan fungsional pekerja buruh gendong di Pasar Giwangan antara lain, semangat dan motivasi diri warga belajar, sarana dan prasarana yang memadai, faktor dari orang-orang terdekat warga belajar, adanya tutor dan relawan yang mau mengajar, adanya lembaga yang menaungi program keaksaraan fungsional di Pasar Giwangan. Selain faktor pendukung terdapat faktor penghambat yaitu, dana yang minim, kurikulum yang belum sesuai dengan standar program keakasaraan fungsional pada umumnya, faktor usia yang sudah tidak muda lagi, kurangnya tenaga/ jumlah tutor, cuaca yang tidak mendukung, terbenturnya waktu belajar dengan waktu bekerja buruh gendong, adanya kegiatan lain yang mendadak.
Kata kunci : pendidikan keaksaraan fungsional, buta aksara, buruh gendongAni Ani Irmawati2015-10-28T08:12:47Z2019-05-09T03:09:01Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27677This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/276772015-10-28T08:12:47ZEvaluasi Program Kecakapan Hidup (Life Skills)
Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Bantul Di Kabupaten Bantul Yogyakarta (Studi Pada Tata Rias Pengantin, Menjahit, dan Aplikasi Komputer Tahun 2012)Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis evaluasi atas: (1) hasil jangka panjang program kecakapan hidup (2) hasil jangka menengah program kecakapan hidup.(3) keluaran/output program kecakapan hidup .(4) activities (tindakan) atau kinerja program kecakapan hidup.(5) input program kecakapan hidup di SKB Bantul.
Penelitian adalah penelitian evaluasi yang merujuk pada konsep Logical Framework Models yang dianalisis secara kualitatif. Pendekatan evaluasi disusun secara sistematis meliputi (a) evaluasi jangka panjang, (b) evaluasi jangka menengah, (c) evaluasi output, (d) evaluasi proses/aktivitas, (e) evaluasi input/masukan. Informan pada penelitian ini terdiri dari (a) penyelenggara kegiatan, (b) 3 orang tutor, (c) 5 alumni kursus tata rias pengantin, 3 alumni kursus menjahit, dan 3 alumni kursus aplikasi komputer. Data penelitian dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi Teknik analisis menggunakan model interaktif yaitu pengumpulan data, pengkodean, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) hasil jangka panjang kursus rias pengantin dan komputer telah tercapai sesuai kriteria namun tidak pada kursus menjahit. (2) hasil jangka menengah kursus rias pengantin dan komputer telah tercapai sesuai kriteria keberhasilan namun tidak pada kursus menjahit. (3) output kursus rias pengantin dan komputer telah tercapai sesuai kriteria keberhasilan namun tidak pada kursus menjahit. (4) aktivitas/tindakan belum sepenuhnya dilaksanakan secara optimal, yaitu sosialisasi kegiatan menggunakan media internet belum optimal serta kegiatan monitoring dan evaluasi belum dilakukan secara menyeluruh. Monitoring dan evaluasi hanya terbatas pada evaluasi pembelajaran, dan belum mencakup monitoring dan evaluasi pada tataran program (5) input/masukan belum sepenuhnyanya mendukung pelaksanaan kegiatan, terutama terkait dengan permasalahan penyediaan sarana prasarana dan pendanaan kegiatan.Muhammad Adil Arnady2015-10-23T02:10:45Z2019-01-30T04:34:10Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27381This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/273812015-10-23T02:10:45ZPARTISIPASI MASYARAKAT DALAM KEBERHASILAN PENGELOLAAN PROGRAM PAKET B DI PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT NGUDI MAKMUR PENGASIH KULON PROGOPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Bentuk partisipasi masyarakat
dalam penyelenggaraan Program Paket B di PKBM Ngudi Makmur, 2) Faktor
yang menjadi pendorong dan penghambat pelaksanaan partisipasi masyarakat
terhadap program Paket B di PKBM Ngudi Makmur dan, 3) Upaya yang
dilakukan pengelola PKBM Ngudi Makmur dalam menumbuhkan partisipasi di
masyarakat.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Subyek penelitian ini adalah masyarakat yang berpartisipasi dalam pelaksanaan
program paket B di PKBM Ngudi Makmur. Metode pengumpulan data
menggunakan metode observasi,wawancara,dan dokumentasi (Peneliti merupakan
instrumen utama dalam melakukan penelitian dengan bantuan pedoman observasi,
pedoman wawancara dan dokumentasi).Teknik analisis data yang digunakan
adalah display data.Teknik keabsahan data menggunakan trianggulasi sumber
data.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) Bentuk partisipasi tersebut berupa
kontribusi ide, tenaga dan harta benda. 2) Faktor yang menjadi pendorong
partisipasi Kemampuan sumber daya pengelola, Kapasitas Organisasi ,
Pemahaman Informasi program Paket B. Faktor penghambat: Partisipasi
masyarakat masih terbatas,kurangya pendekatan dan sosialisasi pengelola Paket B
pada masyarakat. 3)Upaya yang dilakukan pengelola PKBM Ngudi Makmur
dalam menumbuhkan partisipasi di masyarakat dengan melakukan sosialisasi
program terhadap masyarakat sekitar.
Kata Kunci : Partisipasi, Program Paket B,PKBMSugiyono Sugiyono2015-10-23T02:08:02Z2019-01-30T04:33:56Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27376This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/273762015-10-23T02:08:02ZEVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN KESETARAAN PAKET B DI PKBM NGUDI MAKMUR JAMUS,Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan program pendidikan
kesetaraan Paket B yang meliputi: (1) keadaan konteks program pendidikan
kesetaraan Paket B di PKBM Ngudi Makmur, (2) keadaan masukan program
pendidikan kesetaraan Paket B di PKBM Ngudi Makmur, (3) pelaksanaan proses
program pendidikan kesetaraan Paket B di PKBM Ngudi Makmur, (4) kualitas
hasil program pendidikan kesetaraan Paket B di PKBM Ngudi Makmur.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Pengumpulan
data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan
sumber data ketua PKBM, pendidik, dan peserta didik. Pembuktian keabsahan
data menggunakan teknik trianggulasi. Analisis data yang digunakan adalah
analisis kualitatif dengan langkah pengumpulan data, reduksi data, dan penarikan
kesimpulan.
Hasil penelitian yang diperoleh dalam penelitian ini adalah: 1) evaluasi
context (konteks) program pendidikan kesetaraan Paket B meliputi: tujuan
program pendidikan kesetaraan Paket B, fungsi lembaga, penyelenggaraan
program pendidikan kesetaraan Paket B yang didasarkan pada kebutuhan
masyarakat, dan adanya indikator ketercapaian program yang jelas; 2) evaluasi
input (masukan) program pendidikan kesetaraan Paket B, masih perlu adanya
tutor yang mengajar sesuai dengan pendidikannya, dan perlu adanya penambahan
ruang pembelajaran; 3) evaluasi process (proses) program pendidikan kesetaraan
Paket B meliputi: Jadwal kegiatan pembelajaran dan daftar presensi, materi yang
diberikan, metode dan model pembelajaran yang tepat, evaluasi kegiatan
pembelajaran meliputi evaluasi proses, evaluasi harian, dan evaluasi semester; 4)
evaluasi product (produk) program pendidikan kesetaraan Paket B adanya
peningkatan kualitas peserta didik program Paket B dan persentase kelulusan
peserta didik adalah 100%.
Kata Kunci: Evaluasi Program, Model CIPP, Program Pendidikan Kesetaraan
Paket BNarti Sunarti2015-10-23T02:00:39Z2019-01-30T04:33:42Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27371This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/273712015-10-23T02:00:39ZIMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KEAKSARAAN USAHA MANDIRI BERBASIS KETERAMPILAN MEMBUAT KUE DONAT DI PKBM BINA SEKAR MELATI BANTULPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses persiapan, pelaksanaan,
evaluasi, faktor pendukung, dan faktor penghambat pembelajaran KUM berbasis
keterampilan membuat kue donat di PKBM Bina Sekar Melati Bantul.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deksriptif kualitatif. Pengumpulan
data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan
subyek ketua PKBM, pendidik, dan peserta didik. Pembuktian keabsahan data
menggunakan teknik trianngulasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis
kualitatif dengan langkah pengumpulan data, reduksi data, display data, dan
penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian yang diperoleh dalam penelitian ini adalah: 1) Persiapan
pembelajaran Keaksaraan Usaha Mandiri berbasis keterampilan membuat kue
donat dilaksanakan dengan cara koordinasi penyelenggara dengan pendidik untuk
menentukan tujuan, media, sumber belajar, materi, metode pembelajaran, alokasi
waktu, jadwal dan evaluasi. 2) Pelaksanaan pembelajaran KUM berbasis
keterampilan membuat kue donat dilaksanakan secara teori dan praktik.
Pelaksanaan pembelajaran yaitu pendidik membuka pelajaran, menjelaskan
tentang tujuan pembelajaran, kemudian menyampaikan materi pembelajaran
tentang pembuatan kue donat baik secara teori maupun praktik. Dalam
pelaksanaan ada komponen pembelajaran yaitu: peserta didik, pendidik, tujuan,
metode, media, kurikulum, materi, kegiatan pembelajaran, sarana prasarana,
evaluasi belajar, dan sumber pendanaan. 3) Proses evaluasi pembelajaran KUM
berbasis keterampilan membuat kue donat dilaksanakan selama proses
pembelajaran dan setelah selesai pembelajaran. Evaluasinya secara tertulis dan
praktik. 4) Faktor pendukung pelaksanaan pembelajaran KUM yaitu: semangat
pendidik dalam melaksanakan pembelajaran KUM, adanya dukungan dari
masyarakat dalam pelaksanaan pembelajaran KUM, dan motivasi belajar peserta
didik untuk mengikuti pembelajaran KUM cukup tinggi. Faktor penghambat
pelaksanaan pembelajaran KUM adalah: sarana dan prasarana kurang memadai,
peserta didik kurang sabar dan kurang teliti dalam praktik, dan media
pembelajaran yang digunakan pendidik masih minim dan terbatas.
Kata Kunci : Implementasi Pembelajaran Keaksaraan Usaha Mandiri, Persiapan
Pelaksanaan, Evaluasi Keterampilan Membuat Kue Donat.Supairah Supairah2015-10-23T01:57:38Z2019-01-30T04:33:35Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27369This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/273692015-10-23T01:57:38ZPARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN PENDIDIKAN DI DUSUN DAWUNG DESA SERUT KECAMATAN GEDANGSARI KABUPATEN GUNUNGKIDULPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang partisipasi
masyarakat di Dusun Dawung Desa Serut dalam proses pemberdayaan
pendidikan, mendeskripsikan faktor yang menunjang partisipasi masyarakat
dalam pemberdayaan pendidikan, dan faktor penghambat partisipasi masyarakat
Dusun Dawung dalam pemberdayaan pendidikan di Dusun Dawung.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan
pendekatan naturalistik. Subjek penelitian ini yaitu warga masyarakat sebanyak
sepuluh orang di Dusun Dawung, yang terdiri dari berbagai unsur seperti tokoh
masyarakat dan orang tua. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
wawancara, observasi dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis melalui
reduksi data, penyajian (display data) dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data
diuji dengan menggunakan triangulasi data dengan membandingkan data yang
diperoleh dari sumber penelitian yang berbeda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Partisipasi masyarakat dalam
pemberdayaan pendidikan yang ada di Dusun Dawung Desa Serut Kecamatan
Gedangsari ini dilatarbelakangi atas adanya kepedulian warga masyarakat
terhadap kemajuan desa dan keinginan untuk mewujudkan masyarakat yang
berpendidikan; (2) Bentuk partisipasi dari masyarakat Dusun Dawung dalam
pemberdayaan pendidikan adalah dukungan dari keluarga masing-masing serta
dengan adanya forum komite sekolah; (3) Faktor penunjang masyarakat untuk
ikut berpartisipasi dalam pemberdayaan pendidikan adalah adanya kesadaran
warga, dukungan pihak luar, serta adanya persepsi positif terhadap sekolah;
(4) Faktor penghambat partisipasi masyarakat Dusun Dawung terhadap proses
pemberdayaan pendidikan adalah faktor ekonomi masyarakat desa yang rendah.
Kata Kunci : partisipasi, masyarakat desa, pemberdayaan pendidikanSusi Susilowati2015-10-23T01:55:11Z2019-01-30T04:33:29Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27367This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/273672015-10-23T01:55:11ZPEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KESETARAAN PAKET B BERBASIS WIRAUSAHA DI PKBM SEKAR MELATI SINDUADI MLATISLEMAN YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Pemanfaatan sumber belajar dalam pembelajaran paket B berbasis wirausaha di PKBM Sekar Melati, 2) Faktor pendorong pemanfaatan sumber belajar dalam pembelajaran paket B berbasis wirausaha, 3) Faktor penghambat pemanfaatan sumber belajar pada pembelajaran paket B berbasis wirausaha.
Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan sumber data ketua PKBM, pendidik, dan peserta didik. Pembuktian keabsahan data menggunakan teknik trianggulasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif dengan langkah pengumpulan data, reduksi data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis-jenis sumber belajar yaitu: 1) Sumber belajar berupa orang, bahan, lingkungan, alat dan perlengkapan. Pemanfaatan sumber belajar dilaksanakan melalui tahap: a) Perencanaan dan pemilihan sumber belajar yang akan digunakan, b) Pelaksanaan dengan menggabungkan berbagai jenis sumber belajar, c) Evaluasi dengan melihat respon peserta didik selama proses pembelajaran dan hasil tes atau tugas peserta didik, 2) Faktor pendukung pemanfaatan sumber belajar adalah hubungan tutor dengan peserta didik cukup akrab, motivasi peserta didik dalam mengikuti pembelajaran cukup tinggi, dan semangat untuk berwirausaha cukup tinggi, 3) Faktor penghambat pemanfaatan sumber belajar dalam pembelajaran paket B adalah keterbatasan tenaga pendidik, waktu yang terbatas, dan keadaan ekonomi PKBM Sekar Melati untuk menyediakan sumber belajar masih terbatas, faktor modal dan sarana berwirusaha.
Kata Kunci: Sumber belajar, Pendidikan kesetaraan, Paket B, Wirausaha.Suwajirah Suwajirah2015-10-23T01:52:07Z2019-01-30T04:33:18Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27364This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/273642015-10-23T01:52:07ZPERAN PEKERJA SOSIAL DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA(PSTW) YOGYAKARTA UNIT BUDI LUHUR DALAMMENINGKATKAN KESEJAHTERAAN
LANJUT USIAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) bagaimana pelaksanaan
kegiatan yang ada di Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Yogyakarta unit Budi
Luhur, 2) bagaimana peran pekerja sosial yang ada di PSTW Yogyakarta unit
Budi Luhur dalam meningkatkan kesejahteraan lanjut usia, 3) faktor pendukung
dan penghambat pekerja sosial dalam menjalankan perannya.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Informan
penelitian ini dilakukan dengan purpose sampling terdiri dari pekerja sosial dan
orang lanjut usia yang berada di PSTW. Setting penelitian ini adalah Panti Sosial
Tresna werdha (PSTW) Yogyakarta Unit Budi Luhur. Pengumpulan data
dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah analisis interaktif
dengan tiga komponen pokok dalam model analisis ini adalah reduksi data,
display data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data dilakukan dengan
menggunakan trianggulasi sumber dan teknik.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa 1) pelaksanaan kegiatan yang ada
di PSTW Yogyakarta unit Budi Luhur meliputi pelayanan pemberian makanan
bergizi, pelayanan fisik, pelayanan psikis, pelayanan kesehatan, pelayanan rohani
dan pendampingan ketrampilan dan kesenian. 2) peran pekerja sosial yang ada di
PSTW Yogyakarta unit Budi Luhur adalah mengembangkan ketrampilan
(pendidik), mendampingi lansia saat lansia mengalami masalah (advocacy),
memberikan fasilitas kesehatan, rohani dan ketrampilan (mediator atau fasilitator),
memberikan bimbingan sosial (enabler) dan melakukan pendataan dan
berkunjung ke lokasi lansia tersebut (outreach), 3) faktor pendukung peran
pekerja sosial di PSTW Yogyakarta unit Budi Luhur yaitu adanya kolaborasi
dengan mahasiswa praktik yang ada di panti, team work pekerja sosial yang saling
mendukung, mempunyai jejajring dengan lembaga-lembaga lain. Faktor
penghambat peran pekerja sosial yaitu karakter lansia yang berbeda-beda dan
keinginan lansia yang berbeda-beda.
Kata Kunci : peran pekerja sosial, peningkatan kesejahteraan lansia, panti sosialDella Swastika Della Prabandewi2015-10-23T01:49:21Z2019-01-30T04:33:16Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27363This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/273632015-10-23T01:49:21ZPENGEMBANGAN PROGRAM DESA MANDIRI PANGAN DALAM KEGIATAN USAHA PENGOLAHAN PANGAN DI KARANGCEGAK KUTASARI PURBALINGGAKeterbatasan kemampuan masyarakat miskin pedesaan dalam mengelola
dan memanfaatkan hasil pertanian, diberdayakan melalui program desa mandiri
pangan. Penelitian bertujuan mendeskripsikan pengembangan kegiatan usaha
pengolahan pangan pasca pelaksanaan program desa mandiri pangan dan
hambatannya di Karangcegak Kutasari Purbalingga.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Subjek penelitian adalah
aparat desa, penyuluh pertanian lapangan, ketua dan anggota kelompok usaha
pengolahan pangan. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yakni deskriptif kualitatif
melalui reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Pemeriksaan
keabsahan data dilakukan dengan teknik triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) program desa mandiri pangan
merupakan upaya pemberdayaan masyarakat melalui pengetahuan, keterampilan
dan sikap dalam mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam secara
berkelanjutan yang kemudian diterapkan dalam kegiatan usaha pengolahan
pangan dengan mengembangkan penganekaragaman jenis produk, menjaga
kualitas produk, menentukan harga berdasarkan kemampuan daya beli
masyarakat, menentukan lokasi distribusi produk, mengikuti promosi produk, dan
perluasan jaringan pemasaran; 2) hambatan pengembangan kegiatan usaha
pengolahan pangan antara lain masyarakat belum seluruhnya memiliki kesadaran
berwirausaha, anggota kelompok belum seluruhnya ikut serta dalam kegiatan
produksi, harga bahan baku tidak stabil, kegiatan produksi sebatas pada modal
yang tersedia, adanya pihak yang meminta harga rendah dalam kerjasama
pemasaran produk, minimnya tenaga pemasaran untuk memasarkan produk dalam
lingkup luar wilayah.
Kata kunci: Pengembangan, Desa Mandiri Pangan, Kegiatan usahaTri Tri Mulyani2015-10-23T01:45:22Z2019-01-30T04:33:10Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27361This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/273612015-10-23T01:45:22ZPELAKSANAAN PENDAMPINGAN KLIEN DI PANTI WREDHA BUDHI DHARMA DALAM MENUMBUHKAN KUALITAS HIDUP LANSIA(Study Kasus di Panti Wredha Budhi Dharma Ponggalan,Umbulharjo,Yogyakarta)Tujuanpenelitianiniadalahuntukmengetahui(1)PelaksanaanpendampingankliendiPantiWredhaBudhiDharmadalammenumbuhkankualitashiduplansia;(2)Faktor-faktorapasajayangmendukungdalamprosespelaksanaanpendampinganklien;(3)Faktor-faktorapasajayangpenghambatdalamprosespelaksanaanpendampinganklien(4)BagaimanakebermanfaatanpelaksanaanpendampinganklienyangdilaksanakanterhadaplansiayangtinggaldiPantiWredhaBudhiDharma.Pe
nelitianinimerupakanpenelitiankualitatifdenganpendekatanstudykasus.SubjekpenelitianiniadalahpengelolaPantiWredhayangmeliputikepalaPanti,pengelola,pendampingdanlansiayangtinggaldiPantiWredhaBudhiDharma.Pengumpulandatadilakukandenganmenggunakanmetodeobservasi,wawancara,dokumentasi.Penelitimerupakaninstrumenutamadalammelakukanpenelitianyangdibantuolehpedomanobservasi,pedomanwawancara,danpedomandokumentasi.Tekniktriangulasiyangdigunakandalamkeabsahandatayaitutekniktriangulasisumberdata.Ber
dasarkanhasilpengolahandananalisisdatadiperolehtemuanpenelitianbahwa:(1)PelaksanaanpendampingankliendiPantiWredhaBudhiDharmadimulaidenganperencanaanpelaksanaanpendampingan.Tahapanselanjutnyaadalahpelaksanaanpendampingandanevaluasi.Hasildaripelaksanaanpendampingandapatdilihatdarimeningkatnyakualitashiduplansiayangditandaidengankesehatanfisikdanpsikisyangsemakinbaik,asupangiziyangcukup,danharapanhidupyangmeningkat.Metodeyangdigunakandalamkegiatanpelaksanaanpendampinganiniadalahmenggunakanmetodeceramahdanmetodepartisipatif;(2)Faktorpendukung,(a)Adanyakerjasamadariinstansiterkaitterutamainstansikesehatan;(b)AdanyaresponpositifdarilansiadiPantiWredhaBudhiDharma;(c)SDMpendampingyangberkualitas.(3)Faktorpenghambat,dalammelaksanakankegiatannyaantaralain,(a)Saranadanprasaranayangkurangmemadai;(b)Kurangnyapersonilpendamping;(c)Kurangnyabantuandarikeluargalansiadalampelaksanaanpendampingan;(4)Kebermanfaatanpelaksanaanpendampinganantaralain,meningkatnyakualitashiduplansiaditandaidengankesehatanfisikdanpsikisdariparalansiayangsemakinbaik,meningkatnyaharapanhiduplansiakarenaasupangiziyangbaiksehinggakesehatanmerekameningkat,dengandemikianlansiadapatberaktifitasdanberkaryasesuaiketrampilanyangmerekamiliki.Katakunc
i:PendampinganKlien,KualitasHidup,Lansia.Untung Untung Riawan2015-10-21T02:24:54Z2019-01-30T04:28:43Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27257This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/272572015-10-21T02:24:54ZPOLA ASUH ORANG TUA DAN
MOTIVASI BELAJAR MEMBACA AL-QUR’AN ANAK
DI TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR’AN (TPQ) BUMI MENTAOK
PRENGGAN KOTAGEDE YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) pola asuh orang tua, (2)
motivasi belajar membaca Al-Qur’an anak di TPQ Bumi Mentaok Prenggan
Kotagede.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif dengan
responden seluruh santri TPQ Bumi Mentaok Kotagede yang berjumlah 30 anak,
sehingga disebut penelitian populasi. Pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan skala. Uji validitas menggunakan expert judgement dan korelasi
product moment, uji reliabilitas instrumen menggunakan rumus Alpha Cronbach.
Teknik analisis yang digunakan yaitu deskripsi data dan crosstabulation pola asuh
orang tua dan motivasi belajar membaca Al-Qur’an anak.
Hasil penelitian yang diperoleh dalam penelitian adalah gaya pengasuhan
yang diterapkan orang tua kepada anak di lembaga TPQ Bumi Mentaok terdapat
dua tipe pola asuh, yakni orang tua yang tergolong dalam pola asuh authoritative
sebesar 86,7%, sedangkan jumlah orang tua yang tergolong dalam pola asuh
authoritarian sebesar 13,3 %. Pada motivasi belajar membaca Al-Qur’an anak
diperoleh dua kriteria, yaitu motivasi belajar yang tergolong dalam kriteria tinggi
sebesar 76,7 %, dan motivasi belajar yang tergolong dalam kriteria sedang sebesar
23,3 %. Jika dilihat dari latar belakang pola asuh orang tua yang memiliki
motivasi tinggi berasal dari pola asuh authoritative yaitu sebesar 70%.
Kata kunci: Pola Asuh Orang Tua, Motivasi Belajar Membaca Al-Qur’an AnakZulfa Zulfa Naimatuzzahro2015-10-21T02:21:58Z2019-01-30T04:28:41Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27256This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/272562015-10-21T02:21:58ZIMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KREATIF MELALUI PEMANFAATAN
MEDIA AUDIO VISUAL DI PAUD BINA BUAH HATI BPKB
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) Implementasi pembelajaran
kreatif melalui pemanfaatan media audio visual di PAUD Bina Buah Hati BPKB DIY;
2) Hasil implementasi pembelajaran kreatif melalui pemanfaatan media audio visual di
PAUD Bina Buah Hati BPKB DIY; 3) faktor pendorong dan penghambat serta upaya
untuk mengatasi hambatan dalampembelajaran kreatif melalui pemanfaatan media
audio visual di PAUD Bina Buah Hati BPKB DIY.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subyek penelitian ini
adalah pendidik, dan orangtua anak didik. Pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Peneliti merupakan
instrumen utama dalam melakukan penelitian yang dibantu oleh pedoman wawancara,
pedoman observasi, dan pedoman dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis
data adalah reduksi data, menampilkandata, dan verifikasi data. Trianggulasi yang
dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan sumber dan
metode.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Implementasi pembelajaran kreatif
melalui pemanfaatan media audio visualdi PAUD Bina Buah Hati meliputi 5 unsur
utama : keagamaan, fisik, seni, bahasa, kognitif, diimplementasikan melalui langkah –
langkah perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi (2)Hasil pembelajaran kreatif melalui
pemanfaatan media audio visual dalam rangka meningkat kualitas pendidikan yaitu :
anak tidak mengalami kebosanan dan kejenuhan selama proses pembelajaran yang
berlangsung,anak juga dapat memahami materi pembelajaran yang disampaikan oleh
pendidik dengan cepat. (3) Faktor pendukung antara lain sarana dan prasarana yang
lengkap. (4) Faktor penghambat yaitu adanya pendidik yang belum dapat
memanfaatkan media audio visual secara maksimal. Upaya untuk mengatasi hambatan
yaitu dengan mengadakan pelatihan pemanfaatan media audio visual.
Kata kunci: pembelajaran kreatif, media audio visual, paudYuni Yunia Wati2015-10-21T02:19:21Z2019-01-30T04:28:38Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27255This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/272552015-10-21T02:19:21ZDORONGAN PEMIMPIN MASYARAKAT PADA EKSISTENSI
KARANG TARUNA ANGKATAN REMAJA LODOYONG
DI PADUKUHAN LODOYONG DESA LUMBUNGREJO
KECAMATAN TEMPEL KABUPATEN SLEMANPenelitian ini bertujuan untuk : 1) Mendeskripsikan dorongan pemimpin
masyarakat pada eksistensi Karang Taruna Angkatan Remaja Lodoyong, 2)
Mendeskripsikan manfaat dari dorongan pemimpin masyarakat pada eksistensi
Karang Taruna Angkatan Remaja Lodoyong, 3) Mendeskripsikan faktor
pendukung dan penghambat dari dorongan pemimpin masyarakat pada eksistensi
Karang Taruna Angkatan Remaja Lodoyong.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Subyek penelitian adalah pengurus dan anggota Karang Taruna
Angkatan Remaja Lodoyong, dan pemimpin masyarakat padukuhan Lodoyong.
Pengumpulan data menggunakan metode observasi partisipatif pasif, wawancara
mendalam, dan dokumentasi. Alat penelitian menggunakan pedoman observasi,
pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi. Teknik analisis data yang
digunakan adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Penelitian ini menggunakan metode triangulasi sumber untuk menjelaskan
keabsahan data.
Hasil penelitian menunjukkan : 1) Dorongan pemimpin masyarakat
padukuhan Lodoyong pada eksistensi Karang Taruna Angkatan Remaja
Lodoyong adalah membina dan membimbing, berpartisipasi dalam rapat Karang
Taruna, memberi informasi, memberi pertimbangan dalam pengambilan
keputusan, pemberi perijinan, memberi motivasi, sebagai pelindung, wakil
terhadap pihak luar, penggerak dan memberi pengaruh. 2) Manfaat dari adanya
dorongan pemimpin masyarakat tersebut dirasakan oleh organisasi yang
menjadikan Karang Taruna lebih maju dan berkembang, pengurus dan anggota
lebih berdaya dan inovatif dalam mengelola Karang Taruna, pemimpin
masyarakat ikut berkontribusi dalam pemberdayaan masyarakat khususnya
pemuda, serta warga masyarakat merasakan manfaat positif dari program Karang
Taruna. 3) Faktor pendukung dorongan pemimpin masyarakat adalah kepercayaan
yang dimiliki pemimpin masyarakat, ilmu dan pengalaman pemimpin masyarakat,
SDM masyarakat tinggi, serta jaringan yang dimiliki pemimpin masyarakat.
Sedangkan faktor penghambatnya adalah waktu atau kesibukan, isu dan hasutan
dari pihak luar.
Kata Kunci : Dorongan, Pemimpin Masyarakat, Eksistensi Karang Taruna, RemajaYanu Yanu Pria Fatah2015-10-21T02:15:15Z2019-01-30T04:28:35Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27254This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/272542015-10-21T02:15:15ZIMPLEMENTASI FORUM PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL (PEL)
DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN KELUARGA
DI DAERAH RAWAN BENCANA, DESA BAWURAN, KECAMATAN
PLERET, KABUPATEN BANTULPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) pelaksanaan program
kerja Forum Pengembangan Ekonomi Lokal (PEL) dalam meningkatkan pendapatan
keluarga masyarakat Desa Bawuran, (2) manfaat yang diperoleh masyarakat dengan
adanya Forum Pengembangan Ekonomi Lokal (PEL) di Desa Bawuran dalam
meningkatkan pendapatan keluarga, (3) faktor pendukung dan penghambat dalam
pelaksanaan Forum Pengembangan Ekonomi Lokal (PEL) di desa Bawuran.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Subjek
penelitian ini adalah pengelola Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Daya Annisa,
pengurus dan anggota Forum Pengembangan Ekonomi Lokal (PEL) Desa Bawuran.
Setting penelitian adalah Forum Pengembangan Ekonomi Lokal (PEL) di Desa
Bawuran, Pleret, Bantul. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data adalah display data,
reduksi data, dan pengambilan kesimpulan. Keabsahan data menggunakan
trianggulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pelaksanaan program kerja
dilakukan dengan membagi menjadi delapan kelompok kerja yang telah disesuaikan
dengan potensi dan kebutuhan masyarakat terkait dengan aspek ekonomi, (2) program
kerja yang dilaksanakan oleh Forum PEL mampu meningkatkan pendapatan keluarga
anggota Forum Pengembangan Ekonomi Lokal (PEL) yang telah menerapkan
program kerja (3) faktor pendukung dalam pelaksanaan program kerja Forum
Pengembangan Ekonomi Lokal (PEL) Desa Bawuran antara lain potensi sumber daya
alam yang belum dikelola secara maksimal dan kesadaran masyarakat akan
kebutuhan bersama untuk kemajuan desa. Sedangkan yang menjadi faktor
penghambat dalam pelaksanaan program kerja adalah motivasi pengurus yang
berbeda antara yang satu dengan yang lain serta karakter masyarakat yang selalu
mengandalkan tokoh masyarakat.
Kata kunci: Forum Pengembangan Ekonomi Lokal (PEL), pendapatan keluargaWijayanti Wijayanti2015-10-21T02:10:14Z2019-01-30T04:28:32Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27253This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/272532015-10-21T02:10:14ZPENGASUHAN ANAK DALAM KELUARGA PEKERJA PENGANGKUT
PASIR BESI DI DESA JATI KECAMATAN BINANGUN
KABUPATEN CILACAPPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Pola pengasuhan anak yang
diterapkan dalam keluarga pengangkut pasir besi, 2) Pengasuhan anak dilihat dari
status pekerjaan orang tua pada keluarga pengangkut pasir besi, 3) Perilaku anak
dilihat dari pola pengasuhan dan status pekerjaan orang tua dalam keluarga
pengangkut pasir besi.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Subjek dalam penelitian ini
meliputi 4 (empat) keluarga inti pengangkut pasir besi. Teknik pengumpulan data
yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data
dilakukan melalui beberapa tahap yaitu: pengumpulan data, reduksi data,
penyajian data, dan kesimpulan. Keabsahan data dengan menggunakan teknik
triangulasi metode.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) Pola pengasuhan yang dilakukan
dalam keluarga pengangkut pasir besi mengacu kepada pola pengasuhan
demokratis, 2) Pengasuhan anak dilihat dari status pekerjaan orang tua dalam
keluarga pengangkut pasir besi di antaranya: a) orang tua berusaha meluangkan
waktu untuk berinteraksi dengan anak, b) orang tua memiliki kesadaran
pentingnya pendidikan bagi anak dengan berusaha memenuhi kebutuhan
pendidikan anak, c) orang tua lebih mengutamakan pendidikan bagi anak
dibandingkan mengharuskan anak untuk bekerja. 3) Perilaku anak dilihat dari pola
pengasuhan dan status pekerjaan orang tua dalam keluarga pengangkut pasir besi
ialah, anak mudah bergaul, mandiri, serta dapat menyelesaikan permasalahannya
sendiri tanpa melibatkan orang tua.
Kata kunci: Pengasuhan anak, keluarga pengangkut pasir besi, dampak
pengasuhanWahyu Wahyu Zuroidah2015-10-21T02:05:16Z2019-01-30T04:28:29Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27252This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/272522015-10-21T02:05:16ZIMPLEMENTASI PENDIDIKAN KESETARAAN MELALUI MOBIL
KELILING DI PKBM ARGOWILIS DESA SOKAWERA CILONGOK
BANYUMASPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) Implementasi program
pendidikan kesetaraan melalui mobil keliling di PKBM Argowilis Desa Sokawera
Cilongok Banyumas, 2) Faktor-faktor yang mendukung dan menghambat dalam
pelaksanaan pendidikan kesetaraan melalui mobil keliling di PKBM Argowilis Desa
Sokawera Cilongok Banyumas.
Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan kualitatif . Subyek
penelitian adalah pengelola, tutor, dan warga belajar pendidikan kesetaraan di PKBM
Argowilis. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode pengamatan
atau observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrument utama
dalam melakukan penelitian yang dibantu oleh pertanyaan penelitian, pedoman
wawancara dan dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah
display data, reduksi data, dan penarikan kesimpulan. Triangulasi yang dilakukan
untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan sumber dan metode.
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa: 1) Pelaksanaan pembelajaran
pendidikan kesetaraan melalui mobil keliling meliputi: persiapan program dimulai
dengan persiapan awal yaitu sosialisasi program dan rekruitmen tutor, kemudian
ditindaklanjuti dengan persiapan komponen pembelajaran meliputi identitas mata
pelajaran, materi pokok, strategi pembelajaran, media, sumber belajar dan kompetensi
dasar. Pelaksanaan meliputi beberapa komponen yaitu warga belajar, kurikulum,
strategi pembelajaran, sumber belajar, tutor, penilaian dan evaluasi, 2) Faktor
pendukung dalam pelaksanaan program pendidikan kesetaraan yaitu tutor yang
memiliki semangat serta kepedulian dan kerja sama yang baik dengan pengelola dan
masyarakat, kesadaran warga belajar akan pentingnya pendidikan dan motivasi yang
tinggi, dukungan positif dari seluruh warga masyarakat, antusiasme belajar yang
tinggi. Faktor penghambat meliputi : Fasilitas operasional mobil keliling yang
terbentur oleh keterbatasan dana, kepentingan sosial yang sering kali menghambat
jalannya pembelajaran, kondisi medan yang sangat sulit untuk akses mobil keliling,
dana atau biaya untuk gaji tutor sangat tidak menentu.
Kata kunci : Implementasi, Pendidikan Kesetaraan, Mobil kelilingWidi Widi Prasetio2015-10-21T02:00:26Z2019-01-30T04:28:26Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27251This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/272512015-10-21T02:00:26ZPEMANFAATAN LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR
MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PAKET B
DI PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM)
NGUDI MAKMUR JAMUS, PENGASIH, KULON PROGO
SKRIPSPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Bagaimana pemanfaatan
lingkungan oleh tutor sebagai sumber belajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Ngudi Makmur, (2) faktor
pendukung pembelajaran pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)
Ngudi Makmur, (3) faktor yang penghambat pembelajaran pemanfaatan
lingkungan sebagai sumber belajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di
Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Ngudi Makmur.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Pengumpulan
data dilakukan dengan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sumber
data dalam penelitian ini adalah Ketua PKBM Makmur, pendidik atau tutor, dan
peserta didik. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif
yang meliputi display data, reduksi data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian yang diperoleh dalam penelitian ini adalah: (1) Lingkungan
yang digunakan sebagai sumber belajar adalah lingkungan sosial yaitu organisasi
sosial, adat kebiasaan, mata pencaharian, pendidikan, kependudukan, dan struktur
pemerintahan; dan lingkungan sekitar sekolah yaitu tumbuh-tumbuhan, batubatuan, dan air.Tutor menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar yang
utama. (2) Faktor pendukung keberhasilan pembelajaran pemanfaatan lingkungan
sebagai sumber belajar yaitu tutor lebih banyak memberikan reward dan
mengurangi punishment, lay out kelas yang menarik, dan motivasi peserta didik.
(3) Faktor penghambat pembelajaran pemanfaatan lingkungan sebagai sumber
belajar yaitu karena keadaan cuaca yang sering berubah dan jauhnya lokasi
pembelajaran dari rumah peserta didik.
Kata Kunci: pembelajaran, lingkungan, sumber belajar, mata pelajaran IPAWaryadi Waryadi2015-10-21T01:57:48Z2019-01-30T04:28:23Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27250This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/272502015-10-21T01:57:48ZPELAKSANAAN PENDAMPINGAN KLIEN DI PANTI WREDHA BUDHI
DHARMA DALAM MENUMBUHKAN KUALITAS HIDUP LANSIA
(Study Kasus di Panti Wredha Budhi Dharma
Ponggalan, Umbulharjo, Yogyakarta)Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) Pelaksanaan
pendampingan klien di Panti Wredha Budhi Dharma dalam menumbuhkan
kualitas hidup lansia; (2) Faktor-faktor apa saja yang mendukung dalam proses
pelaksanaan pendampingan klien; (3) Faktor-faktor apa saja yang penghambat
dalam proses pelaksanaan pendampingan klien (4) Bagaimana kebermanfaatan
pelaksanaan pendampingan klien yang dilaksanakan terhadap lansia yang tinggal
di Panti Wredha Budhi Dharma.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan study
kasus. Subjek penelitian ini adalah pengelola Panti Wredha yang meliputi kepala
Panti, pengelola, pendamping dan lansia yang tinggal di Panti Wredha Budhi
Dharma. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi,
wawancara, dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan
penelitian yang dibantu oleh pedoman observasi, pedoman wawancara, dan
pedoman dokumentasi. Teknik triangulasi yang digunakan dalam keabsahan data
yaitu teknik triangulasi sumber data.
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data diperoleh temuan
penelitian bahwa: (1) Pelaksanaan pendampingan klien di Panti Wredha Budhi
Dharma dimulai dengan perencanaan pelaksanaan pendampingan. Tahapan
selanjutnya adalah pelaksanaan pendampingan dan evaluasi. Hasil dari
pelaksanaan pendampingan dapat dilihat dari meningkatnya kualitas hidup lansia
yang ditandai dengan kesehatan fisik dan psikis yang semakin baik, asupan gizi
yang cukup, dan harapan hidup yang meningkat. Metode yang digunakan dalam
kegiatan pelaksanaan pendampingan ini adalah menggunakan metode ceramah
dan metode partisipatif; (2) Faktor pendukung, (a) Adanya kerjasama dari instansi
terkait terutama instansi kesehatan; (b) Adanya respon positif dari lansia di Panti
Wredha Budhi Dharma; (c) SDM pendamping yang berkualitas. (3) Faktor
penghambat, dalam melaksanakan kegiatannya antara lain, (a) Sarana dan
prasarana yang kurang memadai; (b) Kurangnya personil pendamping; (c)
Kurangnya bantuan dari keluarga lansia dalam pelaksanaan pendampingan; (4)
Kebermanfaatan pelaksanaan pendampingan antara lain, meningkatnya kualitas
hidup lansia ditandai dengan kesehatan fisik dan psikis dari para lansia yang
semakin baik, meningkatnya harapan hidup lansia karena asupan gizi yang baik
sehingga kesehatan mereka meningkat, dengan demikian lansia dapat beraktifitas
dan berkarya sesuai ketrampilan yang mereka miliki.
Kata kunci: Pendampingan Klien, Kualitas Hidup, Lansia.Utung Utung Riawan2015-10-21T01:54:51Z2019-01-30T04:28:18Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27248This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/272482015-10-21T01:54:51ZHUBUNGAN KEUTUHAN KELUARGA DAN PERGAULAN TEMAN
SEBAYA DENGAN TINGKAT KENAKALAN REMAJA
DI KELURAHAN NOTOPRAJAN, NGAMPILAN,
YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui:1) Hubungan antara antara keutuhan
keluarga dengan tingkat kenakalan remaja, 2) Hubungan antara pergaulan teman
sebaya dengan tingkat kenakalan remaja, 3) Hubungan antara keutuhan keluarga,
pergaulan teman sebaya secara bersama-sama dengan tingkat kenakalan remaja.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan
pendekatan korelasi, populasi dalam penelitian ini adalah remaja yang ada di
Keluraha Notoprajan yang berjumlah 30 orang. Sedangkan sampel yang diambil
adalah 27 orang, yang diambil dengan menggunakan tabel penentuan jumlah sampel
yang dikembangkan oleh Isaac dan Michael. Teknik pengambilan sampel
menggunakan teknik random sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan
adalah metode angket. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis
product moment dan analisis regresi ganda.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) Terdapat hubungan yang positif dan
signifikan antara keutuhan keluarga dan pergaulan teman sebaya dengan tingkat
kenakalan remaja baik secara sendiri-sendiri ataupun bersama-bersama. 2) Koefisien
korelasi hubungan antara antara keutuhan keluarga dengan tingkat kenakalan remaja
sebesar 0,480, artinya terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara keutuhan
keluarga dengan tingkat kenakalan remaja. 3) Koefisien korelasi hubungan antara
pergaulan teman sebaya dengan tingkat kenakalan remaja sebesar -0,441, artinya
terdapat hubungan yang negatif dan signifikan hubungan antara pergaulan teman
sebaya dengan tingkat kenakalan remaja. Koefisien regresi ganda sebesar 0,549
artinya terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara keutuhan keluarga dan
pergaulan teman sebaya secara bersama-sama dengan tingkat kenakalan remaja.
Koefisien determinan (R²) sebesar 0,353 menunjukan hubungan antara keutuhan
keluarga dan pergaulan teman sebaya dengan tingkat kenakalan remaja.
Kata kunci: keutuhan keluarga, teman sebaya, kenakalan remajaUMI UMI WAKHIDATUL MUSLIMAH2015-10-21T01:52:18Z2019-01-30T04:28:15Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27247This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/272472015-10-21T01:52:18ZPELAKSANAAN PEMBELAJARAN PAKET B KELAS III
BERBASIS LIFE SKILLS DI PKBM BHAKTI PERSADA,
BENDUNGAN, WATESPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) pelaksanaan pembelajaran
Paket B berbasis life skills di PKBM Bhakti Persada, (2) faktor pendorong dan
penghambat pelaksanaan pembelajaran tersebut dan (3) dampak yang terjadi
dengan adanya pelaksanaan pembelajaran tersebut.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Subyek
penelitian adalah pengelola PKBM, pendidik Paket B dan peserta didik Paket B
sedangkan objek penelitian adalah pelaksanaan pembelajaran. Analisis data yang
digunakan adalah analisis data kualitatif dengan langkah pengumpulan data,
reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Pembuktian keabsahan
data menggunakan teknik trianggulasi. Trianggulasi yang digunakan adalah
trianggulasi sumber dan metode.
Hasil penelitian yang diperoleh dalam penelitian ini adalah: (1) pelaksanaan
pembelajaran Paket B yang meliputi : a) persiapan pembelajaran yang meliputi
koordinasi tutor dan pengelola untuk menentukan tujuan yang akan dicapai,
media yang dipakai, bahan ajar, materi dan jadwal, metode pembelajaran dan
evaluasi. b) pelaksanaan pembelajaran paket B berbasis life skills yaitu
pembelajaran akademik yang meliputi IPA, IPS, Pkn, Matematika, Bahasa
Indonesia, Bahasa Inggris dan pembelajaran kecakapan hidup yang meliputi
pengetahuan soft skills dan hard skills/praktek ketrampilan. c) evaluasi atau
penilaian yaitu dengan test Evaluasi Hasil Belajar setiap akhir semester dan
penilaian praktek ketrampilan. (2) faktor pendukung dan penghambat
pelaksanaan pembelajaran paket B berbasis life skills a) faktor pendukung yaitu:
semangat yang tinggi dari peserta didik dalam mengikuti kegiatan, lokasi yang
mudah dijangkau dan materi yang menarik. b) faktor penghambat pelaksanaan
pembelajaran Paket B berbasis life skills adalah terbatasnya bahan ajar
keterampilan seperti minimnya jumlah buku paket, belum lengkapnya alat
praktik keterampilan seperti peralatan memasak dan terbatasnya sarana dan
prasarana pembelajaran seperti : papan tulis, meja dan kursi. (3) dampak
pelaksanaan pembelajaran yaitu peningkatan pengetahuan dan keterampilan
peserta didik yang mendorong mereka untuk berubah yaitu meningkatkan taraf
hidupnya dengan membuka usaha.
Kata kunci : Pembelajaran, paket B, life skillsTumiyati Tumiyati2015-10-21T01:48:58Z2019-01-30T04:28:12Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27246This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/272462015-10-21T01:48:58ZKINERJA TUTOR DALAM PEMBELAJARAN
PAKET B DI PKBM SUKA MAKMUR
SAPTOSARI GUNUNGKIDULPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) kinerja tutor Paket B di
PKBM Suka Makmur Saptosari Gunungkidul, 2) faktor pendukung dan
penghambat kinerja tutor di PKBM Suka Makmur Saptosari Gunungkidul.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan
pendekatandeskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi,
wawancara dan dokumentasi,subyek penelitian tutor Paket B, pengelola PKBM
dan warga belajar Paket B. Keabsahan data dilakukandengan menggunakan teknik
triangulasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif dengan
langkah pengumpulan data, reduksi data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) kinerja tutor Paket B dengan
melihat dari aspek; (a)perencanaan pembelajaran yang meliputi; identifkasi
kebutuhan belajar, penyusunan rencana pembelajaran, dan membuat kesepakatan
belajar, (b)pelaksanaan pembelajaran meliputi; penerapan metode pembelajaran,
media dan alat belajar, serta waktu pelaksanaan, dan (c)penilian pembelajaran
dengan jenis penilian,aspek penilain maupun pelaporan dan tindaklanjut , 2)
faktor pendukung kinerja tutor adalah pertama motivasi tutor dalam membantu
warga belajar untuk memperoleh pendidikan setara sekolah menengah pertama,
kedua keaktifan pengurus dalam mengelola dan melaksanakan program Paket B
dan ketiga sumber daya manusia pendidik dan tenaga kependidikan yang dimiliki
lembaga. Faktor penghambat pertama adalah banyaknya jumlah matapelajaran
yang ada tidak sesuai dengan jumlah waktu yang tersedia dan jumlah tutor yang
ada, kedua banyaknya aktivitas warga belajar dan kegiatan sosial kemasyarakatan
yang ada sering mengganggu aktivitas pembelajaran.
Kata kunci : tutor, pembelajaran , Paket B, kinerja, PKBMTugino Tugino2015-10-21T01:45:53Z2019-01-30T04:28:09Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27245This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/272452015-10-21T01:45:53ZFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS PELAYANAN
TERHADAP LANJUT USIA (LANSIA) DI UNIT REHABILITASI SOSIAL
(UREHSOS) “WILOSO WREDHO” KUTOARJOPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Bagaimana model
pelayanan terhadap lanjut usia di UREHSOS “Wiloso Wredho”, Kutoarjo, (2)
Bagaimana respon lanjut usia terhadap pelayanan yang diberikan oleh UREHSOS
“Wiloso Wredho”, Kutoarjo, (3) Faktor apa saja yang mempengaruhi kualitas
pelayanan (faktor pendukung dan faktor penghambat) di UREHSOS “Wiloso
Wredho”, Kutoarjo.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Subyek penelitian ini adalah pengelola, pekerja sosial, dan lanjut usia di
UREHSOS “Wiloso Wredho”, Kutoarjo. Pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti
merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian yang dibantu dengan
pedoman observasi, pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi. Teknik
yang digunakan dalam analisis data adalah display data, reduksi data, dan
pengambilan kesimpulan. Triangulasi yang dilakukan untuk menjelaskan
keabsahan data dengan menggunakan sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Model pelayanan terhadap lanjut
usia di UREHSOS “Wiloso Wredho” yaitu model pelayanan terus menerus
dengan sistem pendampingan dimana dalam model tersebut tercakup model
medis, model sosial, dan model promosi dan dukungan kesehatan; 2) Respon
lanjut usia terhadap pelayanan oleh UREHSOS “Wiloso Wredho” yaitu sangat
senang dan menerima pelayanan yang diberikan dengan baik; 3) Faktor yang
mempengaruhi kualitas pelayanan terhadap lanjut usia di UREHSOS “Wiloso
Wredho” yaitu: a) Sumber Daya Manusia (SDM) yang meliputi para pengelola
dan para lanjut usia. Jumlah pengelola yang ada di UREHSOS “Wiloso Wredho”
belum sebanding dengan jumlah lansia yang tinggal. Selain SDM yang terkait
dengan jumlah pengelola, juga terkait dengan lansia yaitu sikap lanjut usia yang
sulit diatur; b) Sarana dan prasarana yang kurang memadai; c) Peraturan bagi
pengelola dan lanjut usia di UREHSOS “Wiloso Wredho” belum sepenuhnya
dijalankan; d) Jalinan kerja sama yang kurang luas.
Kata Kunci: Model Pelayanan, Lanjut Usia, Unit Rehabilitasi SosialTrinstanti Tristanti2015-10-21T00:57:31Z2019-01-30T04:28:04Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27243This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/272432015-10-21T00:57:31ZIMPLEMENTASI PENDIDIKAN KESETARAAN MELALUI MOBIL KELILING DI PKBM ARGOWILIS DESA SOKAWERA CILONGOK BANYUMASPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) Implementasi program
pendidikan kesetaraan melalui mobil keliling di PKBM Argowilis Desa Sokawera
Cilongok Banyumas, 2) Faktor-faktor yang mendukung dan menghambat dalam
pelaksanaan pendidikan kesetaraan melalui mobil keliling di PKBM Argowilis Desa
Sokawera Cilongok Banyumas.
Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan kualitatif . Subyek
penelitian adalah pengelola, tutor, dan warga belajar pendidikan kesetaraan di PKBM
Argowilis. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode pengamatan
atau observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrument utama
dalam melakukan penelitian yang dibantu oleh pertanyaan penelitian, pedoman
wawancara dan dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah
display data, reduksi data, dan penarikan kesimpulan. Triangulasi yang dilakukan
untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan sumber dan metode.
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa: 1) Pelaksanaan pembelajaran
pendidikan kesetaraan melalui mobil keliling meliputi: persiapan program dimulai
dengan persiapan awal yaitu sosialisasi program dan rekruitmen tutor, kemudian
ditindaklanjuti dengan persiapan komponen pembelajaran meliputi identitas mata
pelajaran, materi pokok, strategi pembelajaran, media, sumber belajar dan kompetensi
dasar. Pelaksanaan meliputi beberapa komponen yaitu warga belajar, kurikulum,
strategi pembelajaran, sumber belajar, tutor, penilaian dan evaluasi, 2) Faktor
pendukung dalam pelaksanaan program pendidikan kesetaraan yaitu tutor yang
memiliki semangat serta kepedulian dan kerja sama yang baik dengan pengelola dan
masyarakat, kesadaran warga belajar akan pentingnya pendidikan dan motivasi yang
tinggi, dukungan positif dari seluruh warga masyarakat, antusiasme belajar yang
tinggi. Faktor penghambat meliputi : Fasilitas operasional mobil keliling yang
terbentur oleh keterbatasan dana, kepentingan sosial yang sering kali menghambat
jalannya pembelajaran, kondisi medan yang sangat sulit untuk akses mobil keliling,
dana atau biaya untuk gaji tutor sangat tidak menentu.
Kata kunci : Implementasi, Pendidikan Kesetaraan, Mobil kelilingWidi Widi Prasetio2015-10-21T00:55:35Z2019-01-30T04:28:01Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27242This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/272422015-10-21T00:55:35ZIMPLEMENTASI FORUM PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL (PEL)DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN KELUARGA DI DAERAH RAWAN BENCANA, DESA BAWURAN, KECAMATAN PLERET, KABUPATEN BANTULPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) pelaksanaan program
kerja Forum Pengembangan Ekonomi Lokal (PEL) dalam meningkatkan pendapatan
keluarga masyarakat Desa Bawuran, (2) manfaat yang diperoleh masyarakat dengan
adanya Forum Pengembangan Ekonomi Lokal (PEL) di Desa Bawuran dalam
meningkatkan pendapatan keluarga, (3) faktor pendukung dan penghambat dalam
pelaksanaan Forum Pengembangan Ekonomi Lokal (PEL) di desa Bawuran.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Subjek
penelitian ini adalah pengelola Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Daya Annisa,
pengurus dan anggota Forum Pengembangan Ekonomi Lokal (PEL) Desa Bawuran.
Setting penelitian adalah Forum Pengembangan Ekonomi Lokal (PEL) di Desa
Bawuran, Pleret, Bantul. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data adalah display data,
reduksi data, dan pengambilan kesimpulan. Keabsahan data menggunakan
trianggulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pelaksanaan program kerja
dilakukan dengan membagi menjadi delapan kelompok kerja yang telah disesuaikan
dengan potensi dan kebutuhan masyarakat terkait dengan aspek ekonomi, (2) program
kerja yang dilaksanakan oleh Forum PEL mampu meningkatkan pendapatan keluarga
anggota Forum Pengembangan Ekonomi Lokal (PEL) yang telah menerapkan
program kerja (3) faktor pendukung dalam pelaksanaan program kerja Forum
Pengembangan Ekonomi Lokal (PEL) Desa Bawuran antara lain potensi sumber daya
alam yang belum dikelola secara maksimal dan kesadaran masyarakat akan
kebutuhan bersama untuk kemajuan desa. Sedangkan yang menjadi faktor
penghambat dalam pelaksanaan program kerja adalah motivasi pengurus yang
berbeda antara yang satu dengan yang lain serta karakter masyarakat yang selalu
mengandalkan tokoh masyarakat.
Kata kunci: Forum Pengembangan Ekonomi Lokal (PEL), pendapatan keluargaWija Wijayanti2015-10-21T00:53:11Z2019-01-30T04:27:58Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27241This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/272412015-10-21T00:53:11ZDORONGAN PEMIMPIN MASYARAKAT PADA EKSISTENSI KARANG TARUNA ANGKATAN REMAJA LODOYONG DI PADUKUHAN LODOYONG DESA UMBUNGREJO
KECAMATAN TEMPEL KABUPATEN SLEMANPenelitian ini bertujuan untuk : 1) Mendeskripsikan dorongan pemimpin
masyarakat pada eksistensi Karang Taruna Angkatan Remaja Lodoyong, 2)
Mendeskripsikan manfaat dari dorongan pemimpin masyarakat pada eksistensi
Karang Taruna Angkatan Remaja Lodoyong, 3) Mendeskripsikan faktor
pendukung dan penghambat dari dorongan pemimpin masyarakat pada eksistensi
Karang Taruna Angkatan Remaja Lodoyong.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Subyek penelitian adalah pengurus dan anggota Karang Taruna
Angkatan Remaja Lodoyong, dan pemimpin masyarakat padukuhan Lodoyong.
Pengumpulan data menggunakan metode observasi partisipatif pasif, wawancara
mendalam, dan dokumentasi. Alat penelitian menggunakan pedoman observasi,
pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi. Teknik analisis data yang
digunakan adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Penelitian ini menggunakan metode triangulasi sumber untuk menjelaskan
keabsahan data.
Hasil penelitian menunjukkan : 1) Dorongan pemimpin masyarakat
padukuhan Lodoyong pada eksistensi Karang Taruna Angkatan Remaja
Lodoyong adalah membina dan membimbing, berpartisipasi dalam rapat Karang
Taruna, memberi informasi, memberi pertimbangan dalam pengambilan
keputusan, pemberi perijinan, memberi motivasi, sebagai pelindung, wakil
terhadap pihak luar, penggerak dan memberi pengaruh. 2) Manfaat dari adanya
dorongan pemimpin masyarakat tersebut dirasakan oleh organisasi yang
menjadikan Karang Taruna lebih maju dan berkembang, pengurus dan anggota
lebih berdaya dan inovatif dalam mengelola Karang Taruna, pemimpin
masyarakat ikut berkontribusi dalam pemberdayaan masyarakat khususnya
pemuda, serta warga masyarakat merasakan manfaat positif dari program Karang
Taruna. 3) Faktor pendukung dorongan pemimpin masyarakat adalah kepercayaan
yang dimiliki pemimpin masyarakat, ilmu dan pengalaman pemimpin masyarakat,
SDM masyarakat tinggi, serta jaringan yang dimiliki pemimpin masyarakat.
Sedangkan faktor penghambatnya adalah waktu atau kesibukan, isu dan hasutan
dari pihak luar.
Kata Kunci : Dorongan, Pemimpin Masyarakat, Eksistensi Karang Taruna, RemajaYanu Yanu Pria Fatah2015-10-21T00:46:14Z2019-01-30T04:27:55Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27239This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/272392015-10-21T00:46:14ZPOLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR MEMBACA AL-QUR’AN ANAK DI TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR’AN (TPQ) BUMI MENTAOK PRENGGAN KOTAGEDE YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) pola asuh orang tua, (2)
motivasi belajar membaca Al-Qur’an anak di TPQ Bumi Mentaok Prenggan
Kotagede.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif dengan
responden seluruh santri TPQ Bumi Mentaok Kotagede yang berjumlah 30 anak,
sehingga disebut penelitian populasi. Pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan skala. Uji validitas menggunakan expert judgement dan korelasi
product moment, uji reliabilitas instrumen menggunakan rumus Alpha Cronbach.
Teknik analisis yang digunakan yaitu deskripsi data dan crosstabulation pola asuh
orang tua dan motivasi belajar membaca Al-Qur’an anak.
Hasil penelitian yang diperoleh dalam penelitian adalah gaya pengasuhan
yang diterapkan orang tua kepada anak di lembaga TPQ Bumi Mentaok terdapat
dua tipe pola asuh, yakni orang tua yang tergolong dalam pola asuh authoritative
sebesar 86,7%, sedangkan jumlah orang tua yang tergolong dalam pola asuh
authoritarian sebesar 13,3 %. Pada motivasi belajar membaca Al-Qur’an anak
diperoleh dua kriteria, yaitu motivasi belajar yang tergolong dalam kriteria tinggi
sebesar 76,7 %, dan motivasi belajar yang tergolong dalam kriteria sedang sebesar
23,3 %. Jika dilihat dari latar belakang pola asuh orang tua yang memiliki
motivasi tinggi berasal dari pola asuh authoritative yaitu sebesar 70%.
Kata kunci: Pola Asuh Orang Tua, Motivasi Belajar Membaca Al-Qur’an AnakZulfa Zulfa Naimatuzzahro2015-10-20T08:44:18Z2019-01-30T04:16:03Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27201This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/272012015-10-20T08:44:18ZPELAKSANAAN PEMBELAJARAN PAKET B
DI PKBM SEJAHTERA WADAS TRIDADI
i
SLEMANPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pelaksanaan
pembelajaran Paket B di PKBM Sejahtera meliputi proses pelaksanaan
pembelajaran, faktor pendukung dan faktor penghambat dalam pembelajaran.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data
dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan subyek
penelitian ini adalah pendidik atau tutor Paket B. Pembuktian keabsahan data
dengan teknik trianggulasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis
deskriptif dengan langkah pengumpulan data, reduksi data, display data dan
penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian yang diperoleh dalam penelitian ini adalah: 1) Langkah
proses pelaksanaan pembelajaran di PKBM Sejahtera meliputi tahap pendahuluan
atau prainstruksional yang meliputi kegiatan mengawali kelas,mendata peserta
didik, mengajukan pertanyaan mengenai pelajaran sebelumnya, penyampaian
tujuan pembelajaran, tahap inti atau intruksional yaitu kegiatan pelaksanaan
pemberian materi, metode yang digunakan lebih banyak ceramah dan media yang
digunakan adalah modul dan tahap penutup atau evaluasi yaitu merupakan tahap
akhir pembelajaran pendidik memberikan kuis, umpan balik kepada peserta didik,
membuat kesimpulan bersama dan menyampaikan materi yang akan dilaksanakan
selanjutnya. Yang terlibat dalam pembelajaran adalah pendidik dan peserta didik
sehingga terjadi interaksi, evaluasi yang digunakan meliputi aspek afektif, kognitif
dan psikomotorik 2) faktor penghambat proses pelaksanaan pembelajaran
meliputi sarana dan prasarana minimnya fasilitas pembelajaran, kurangnya
sumber belajar bagi siswa, rendahya motivasi siswa, , metode pembelajaran yang
digunakan, faktor pendukung adalah faktor yang menunjang keberhasilan
pembelajaran yang bersumber dari partisipasi aktif seluruh pihak.
Kata kunci : pelaksanaan pembelajaran, kesetaraan paket BSiti Siti Nur Qomariyah2015-10-20T08:44:18Z2019-01-30T04:16:07Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27202This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/272022015-10-20T08:44:18ZFAK
KTOR-FAK
PROGRA
KTOR YAN
AM PEMBE
BERM
MAIN PRI
NG MEMP
ELAJARA
IMA SANG
ENGARUH
AN PAUD D
GGAR SKB
HI KEBER
DI KELOM
B BANTUL
RHASILAMPOK
LPenelitian ini bertujuan: 1) mengetahui dan menjelaskan pelaksanaan
program pembelajaran PAUD; 2) mengetahui dan menjelaskan keberhasilan
program pembelajaran PAUD di Kelompok Bermain Prima Sanggar SKB Bantul.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Metode yang
digunakan dalam mengumpulkan data dengan observasi, wawancara, dan
dokumentasi dengan subjek pengelola, pendidik, peserta didik, dan orangtua
peserta didik. Pembuktian keabsahan data menggunakan teknik trianggulasi.
Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan langkah
pengumpulan data, reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian yang diperoleh dalam penelitan ini adalah: 1) pelaksanaan
program pembelajaran PAUD di Kelompok Bermain Prima Sanggar SKB Bantul,
meliputi persiapan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi
pembelajaran; 2) keberhasilan program pembelajaran PAUD di Kelompok
Bermain Prima Sanggar SKB Bantul berdasarkan evaluasi kemajuan
perkembangan peserta didik terbilang berhasil. Faktor-faktor yang mempengaruhi
keberhasilan program pembelajaran PAUD adalah pendidik, proses pembelajaran,
dan peserta didik.
Kata Kunci: Keberhasilan Program Pembelajaran, Kelompok BermainSiti Siti Septyany Dewi2015-10-20T08:44:18Z2019-01-30T04:16:11Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27203This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/272032015-10-20T08:44:18ZPELAKSANAAN PROGRAM TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR’AN (TPQ)
ROUDLOTUT TA’LIMIL QUR’AN DI DESA KARANGREJO LOR
JAKENAN PATIPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Perencanaan Pelaksanaan Program
TPQ Roudlotut Ta’limil Qur’an, 2) Pelaksanaan program TPQ Roudlotut Ta’limil
Qur’an, 3) Evaluasi pelaksanaan program program pembelajaran TPQ Roudlotut
Ta’limil Qur’an.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan
kualitatif. Subjek dalam penelitian ini meliputi pendidik, peserta didik, tokoh
masyarakat dan orang tua. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui beberapa
tahap yaitu: pengumpulan data, reduksi data, dispay data, dan kesimpulan. Keabsahan
data dengan menggunakan teknik triangulasi.
Hasil Penelitian dilihat dari:1) Perencanaan pelaksanaan program TPQ Roudlotut
Ta”limil Qur’an di susun berdasarkan analisis kebutuhan lingkungan, menentukan
tujuan, menyusun kurikulum, metode pembelajaran dan kelengkapan sarana dan
prasarana yang memadai untuk melaksanakan suatu program pendidikan. 2)
Pelaksanaan Program Pembelajaran di TPQ Roudlotut Ta’limil Qur’an dibagi
menjadi dua tahap yaitu pertama, pembelajaran baca dan tulis Al-qur’an dengan
metode Yanbu’a. Kedua, Pembelajaran Madrasah diniyah sebagai materi tambahan
yang meliputi Fiqih, Tajwid, Bahasa Arab, Tauhid, Akhlak, Akidah, Tareh, I’la,
Nahwu, Shorof, dll. Kegiatan pembelajaran berlasung selama 6 hari dalam seminggu,
yaitu hari Sabtu sampai dengan hari Kamis dan libur pada hari Jum’at. Pembelajaran
dimulai pukul 13.00 WIB sampai dengan 15.30 WIB. 3) Evaluasi pelaksanaan
program pembelajaran di TPQ Roudlotut Ta’limil Qur’an di laksanakan setiap 4
bulan sekali (catur wulan) yaitu pada bulan Muharam, Rabi’ul Awal dan bulan
Sya’ban.
Kata Kunci: Pelaksanaan, Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ), Yanbu’a.Siti Siti Sumiatun2015-10-20T08:44:18Z2019-01-30T04:16:14Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27206This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/272062015-10-20T08:44:18ZPERANAN IBU DALAM MENANAMKAN NILAI MORAL UNTUK MENCEGAH
TERJADINYA SEKS BEBAS DIKALANGAN REMAJA PADA SMA ANGKASA
ADISUTJIPTO YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan,1) Pemahaman ibu tentang pendidikan
seks bagi remaja untuk mencegah terjadinya seks bebas pada remaja SMA Angkasa
Adisutjipto Yogyakarta, 2) Peranan ibu dalam menanamkan nilai moral bagi remaja untuk
mencegah terjadinya seks bebas pada remaja SMA Angkasa Adisutjipto Yogyakarta.
Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan subyek
ibu siswa-siswi kelas XI SMA Angkasa Adisutjipto Yogyakarta dengan jumlah subyek 5
orang, yang dilihat dari alamat, pekerjaan, umur, serta pendidikan terakhir subyek.
Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, catatan lapangan dan
dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik deskriptif kualitatif
yaitu melalui reduksi data, display data dan pengambilan kesimpulan. Adapun untuk
keabsahan data melalui trianggulasi sumber yaitu siswa-siswi, wali kelas XI dan guru BK
SMA Angkasa Adisutjipto.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Pemahaman ibu tentang pendidikan seks bagi
remaja untuk mencegah terjadinya seks bebas pada remaja yaitu: (a) pemahaman ibu
terhadap tindakan seks bebas bahwa, ibu hanya memahami maraknya tindakan seks bebas
saat ini. (b) pemahaman ibu terhadap sebab-sebab seks bebas kurang. (c) pemahaman ibu
terhadap dampak seks bebas pada remaja (bahaya fisik, bahaya prilaku dan kejiwaan,
bahaya sosial, bahaya perekonomian serta bahaya keagamaan) kurang. (d) pemahaman ibu
terhadap cara menyampaikan pendidikan seks untuk mencegah terjadinya seks bebas di
kalangan remaja yaitu, ibu kurang memahami dalam menyampaikan pendidikan seks
kepada anak remajanya karena ibu menganggap pendidikan seks itu adalah hal yang tabu
untuk disampaikan pada anaknya. 2) Peranan ibu dalam menanamkan nilai moral untuk
mencegah terjadinya seks bebas dikalangan remaja yaitu: (a) ibu membimbing anaknya
agar bertingkah laku dengan baik untuk mencegah terjadinya seks bebas dikalangan remaja
telah ibu berikan bahkan kanak-kanak. (b) ibu membentengi diri anaknya dari sikap yang
tidak terpuji untuk mencegah terjadinya seks bebas dengan berbagai cara salah satunya
dengan memperdalam Agama. (c) ibu memberikan contoh sikap yang teladan pada anak
untuk mencegah terjadinya seks bebas yaitu dengan cara menunjukkan sikap nyata dari
nasehat yang ibu berikan. (d) ibu menasehati anak, apabila anaknya melakukan kesalahan
yang mengarah pada seks bebas yaitu dengan berbagai cara, menasehati dengan lembut
dan menasehati dengan emosi. (e) kendala ibu dalam menanamkan nilai moral pada anak
untuk mencegah terjadinya seks bebas adalah kurangnya pemahaman ibu terhadap
pendidikan seks remaja dan waktu yang kurang untuk ibu dan anak bekumpul bersama.
Kata kunci : peranan ibu, pendidikan seks bagi remaja, penanaman nilai moral.Socha Socha Ludira2015-10-20T08:44:18Z2019-01-30T04:16:24Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27209This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/272092015-10-20T08:44:18ZPENDIDIKAN KARAKTER BAGI ANAK JALANAN
MELALUI COMPREHENSIVE PROJECT
DI RUMAH SINGGAH TEDUH BERKARYA
YOGYAKARTASofyan Sofyan Ari Subehi2015-10-20T08:44:18Z2019-01-30T04:16:27Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27210This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/272102015-10-20T08:44:18ZUPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL HURUF MELALUI
MODEL BERMAIN BERVARIASI DI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
(PAUD) MUTIARA KARANGBANGUN KECAMATAN MATESIH
KABUPATEN KARANGANYARPenelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan: (1) Untuk memperbaiki
proses pembelajaran dengan menggunakan model bermain di kelompok A, (2)
Meningkatkan kemampuan mengenal huruf melalui penerapan model bermain anak
usia dini kelompok A PAUD Mutiara Karangbangun.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Subyek penelitian ini
adalah anak usia dini kelompok A yang berjumlah 20 anak, yang terdiri dari 10
anak laki-laki dan 10 anak perempuan PAUD Mutiara Karangbangun. Setting
penelitian yaitu PAUD Mutiara Karangbangun. Metode pengumpulan data
menggunakan metode observasi dan dokumentasi. Penelitian ini terdiri dari 2 siklus
yang terdiri dari perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan
refleksi. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan deskriptif kualitatif
dan deskriptif kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model bermain dapat (1)
memperbaiki proses pembelajaran menggunakan langkah-langkah model bermain,
yaitu permainan tebak huruf dan mewarna huruf, kolase huruf, dan menggunting
dan menempel huruf. Hal ini ditandai dengan aktivitas anak usia dini dalam
mengikuti pembelajaran semakin meningkat karena keterlibatannya secara
langsung dalam pembelajaran seperti antusias anak menebak setiap huruf yang
ditunjukkan oleh guru yang berada di depan papan tulis, kolase huruf dan
menggunting huruf sudah cukup rapi, (2) meningkatkan kemampuan mengenal
huruf dengan model bermain pada anak kelompok A PAUD Mutiara
Karangbangun, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar. Peningkatan hasil
belajar tersebut ditandai dengan tingkat ketercapaian indikator keberhasilan
penelitian tindakan kelas dan adanya peningkatan hasil belajar dari siklus I sebesar
70 %, siklus II sebesar 85 %.
Kata kunci: kemampuan mengenal huruf, model bermain, anak usia dini.Sri Sri Haryanti2015-10-20T08:44:18Z2019-01-30T04:27:14Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27223This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/272232015-10-20T08:44:18ZPENGORGANISASIAN KOMUNITAS WARIA BERBASIS HAK ASASI MANUSIA
DI PERKUMPULAN KELUARGA BERENCANA INDONESIA (PKBI)
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) Pelaksanaan
pengorganisasian komunitas waria berbasis hak asasi manusia di Perkumpulan
Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Daerah Istimewa Yogyakarta dan 2) Faktor
pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan pengorganisasian di Perkumpulan
Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Daerah Istimewa Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian deskripstif dengan pendekatan
kualitatif. Subjek penelitian ini adalah koordinator dan relawan divisi
pengorganisasian komunitas waria, ketua komunitas waria Yogyakarta, waria, dan
pengelola PKBI DIY. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi,
metode wawancara dan metode dokumentasi. Peneliti merupakan instrument
utama dalam melakukan penelitian yang dibantu oleh pedoman observasi,
pedoman wawancara dan pedoman dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam
analisis data adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan
kesimpulan. Trianggulasi yang dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data
dengan menggunakan trianggulasi sumber dan metode.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) pengorganisasian komunitas
waria berbasis hak asasi manusia di Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia
(PKBI) Daerah Istimewa Yogyakarta dilaksanakan dalam bentuk outreach
(penjangkauan), assisting (pendampingan), pertemuan rutin CBO (Community
Based Oranization), pertemuan rutin dengan IWAYO (Ikatan Waria Yogyakarta).
PKBI DIY bekerjasama dengan IWAYO sebagai mitra strategis yang didalamnya
terdapat 10 komunitas seluruh Yogyakarta dengan anggota 200 orang waria. 2)
faktor pendukung dalam pelaksanaan pengorganisasian komunitas waria, yaitu:
(a) adanya dukungan dari masyarakat luas (b) tim yang solid dari pihak
pengorganisir, (c) hubungan yang baik antara pengorganisir dengan waria. Faktor
penghambatnya, yaitu: (a) kurangnya sumber daya manusia dari pihak
pengorganisir, (b) kurangnya antusias waria dalam mengikuti setiap kegiatan, (c)
sebagian waria membutuhkan waktu lama agar bisa mandiri.
K
ata kunci: pengorganisasian, komunitas, wariaSri Sri Mulyani2015-10-20T08:44:18Z2019-01-30T04:27:20Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27225This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/272252015-10-20T08:44:18ZPEMANFAATAN BAHAN AJAR BERBASIS TEMATIK
PADA PEMBELAJARAN KEAKSARAAN USAHA MANDIRI
DI PKBM USAHA MULYA CANGKRINGAN
SLEMAN YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan: pemanfaatan bahan ajar
tematik, faktor pendukung dan penghambat dari pemanfaatan bahan ajar tematik
dalam pembelajaran keaksaraan usaha mandiri di PKBM Usaha Mulya.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini
adalah pengelola PKBM Usaha Mulya, tutor program KUM dan warga belajar.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam
melakukan penelitian yang dibantu oleh pedoman observasi, pedoman
wawancara, dan pedoman dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis
data adalah display data, reduksi data, dan pengambilan kesimpulan. Trianggulasi
yang dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan sumber
dan metode.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa:
Kata kunci: bahan ajar tematik, pembelajaran dan KUMSri Sri Rahayu2015-10-20T08:44:17Z2019-01-30T04:15:52Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27198This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/271982015-10-20T08:44:17ZPENANAMAN NILAI-NILAI AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA DINI
DI KELOMPOK BERMAIN ‘AISYIYAH AL HUSNA II
PENGASIH, KEC. PENGASIH, KAB. KULON PROGOPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) Penanaman nilai-nilai
agama Islam pada anak usia dini di Kelompok Bermain „Aisyiyah Al Husna II, 2)
Bagaimana metode penanaman nilai-nilai agama Islam pada anak usia dini, 3)
Bagaimana faktor pendukung serta penghambat penanaman nilai-nilai agama
Islam pada anak usia dini.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Subyek penelitian ini adalah pengurus, pendidik, peserta didik dan orang tua/
peserta didik. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama
dalam melakukan penelitian yang dibantu oleh pedoman observasi, pedoman
wawancara, dan pedoman dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis
data adalah display data, reduksi data, dan pengambilan kesimpulan. Trianggulasi
dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan berbagai
sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Penanaman nilai-nilai agama Islam
pada anak usia dini mencakup perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
Perencanaan didalamnya terdapat penyusunan Silabi, RPT, RPB, RPM dan SKH.
Pelaksanaan memiliki beberapa tahapan kegiatan diantaranya kegiatan pembuka,
kegiatan inti dan kegiatan penutup. Dari beberapa kegiatan tersebut dapat dilihat
adanya tingkat pencapaian perkembangan aqidah, akhlaq dan ibadah. Evaluasi
didalamnya meliputi observasi, pencatatan anekdot, percakapan, penugasan,
penampilan dan hasil karya, 2) Metode penanaman nilai-nilai agama Islam pada
anak usia dini yaitu dengan menggunakan metode bermain, metode pembiasaan,
metode cerita, metode karya wisata, metode keteladanan, metode demonstrasi,
metode tanya jawab, 3) Faktor pendukung diantaranya pendidik memiliki
kemampuan menyampaikan ajaran agama Islam, peserta didik dapat meniru
gerakan beribadah walaupun belum teratur dan memiliki buku-buku Islami.
Sedangkan dari faktor penghambat antara lain : peserta didik mudah tidak fokus
dan pengelompokkan peserta didik yang dilakukan pendidik saat praktek ibadah
masih belum jelas.
Kata kunci : Penanaman Nilai-nilai Agama Islam, Anak Usia Dini, Kelompok
Bermain, „Aisyiyah.Setiaji Setiaji Raharjo2015-10-20T08:44:17Z2019-01-30T04:15:56Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27199This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/271992015-10-20T08:44:17ZKONTRIBUSI BURUH GENDONG PEREMPUAN DI PASAR
GIWANGAN YOGYAKARTA TERHADAP
KETAHANAN KELUARGAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan : (1) Kontribusi buruh
gendong perempuan di pasar Giwangan Yogyakarta terhadap ketahanan keluarga
yang meliputi pendapatan dan kesehatan, (2) Bagaimana interaksi sosial yang
terjadi di dalam kehidupan buruh gendong.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Subjek penelitian ini adalah buruh gendong, pedagang pasar Giwangan, pengurus
Yasanti dan suami buruh gendong. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis
data adalah reduksi data, display data, dan pengambilan kesimpulan. Triangulasi
yang dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan
triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Kontribusi buruh gendong
terhadap ketahanan keluarga meliputi (a) kontribusi secara fisik yaitu buruh
gendong memberikan kebutuhan sandang, pangan dan papan, kebutuhan
pendidikan, dan kebutuhan kesehatan, (b) kontribusi secara sosial yaitu buruh
gendong memberikan nilai yang berorientasi pada agama, komunikasi, pembagian
peran, kebersamaan keluarga dan pembinaan hubungan sosial., dan (c) kontribusi
secara psikologis yaitu kepedulian terhadap suami, pengendalian emosi,
keikutsertaan dalam menanggulangi masalah, dan konsep diri ( harapan dan
kepuasan), (2) Interaksi sosial yang terjadi dalam kehidupan buruh gendong
meliputi (a) kebersamaan yang bersifat positif yaitu saling membantu ketika ada
masalah pribadi, bergotong royong dalam bekerja, membantu ketika sedang sakit,
membantu ketika mendapatkan musibah, memberikan pinjaman uang ketika
teman sangat membutuhkan (b) sedangkan yang sifatnya dalam keterbatasan
yaitu adanya persaingan dan perselisihan antar buruh gendong dalam memperoleh
barang gendongan.
Kata kunci: buruh gendong, ketahanan keluarga, perempuan di pasar.Siti Siti Kalimah2015-10-20T08:44:17Z2019-01-30T04:16:31Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27211This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/272112015-10-20T08:44:17ZPEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBUAT KACANG KULIT
ASIN PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS VII SMPLB
DI SLB C BAKTI SIWI SLEMANPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pelaksanaan
pembelajaran keterampilan membuat kacang kulit asin pada anak tunagrahita
ringan kelas VII SMPLB di SLB C Bakti Siwi Sleman hal ini untuk mengetahui
faktor yang mendukung dan menghambat pembelajaran membuat kacang asin.
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian deskriptif kualitatif.
Subyek penelitian adalah dua siswa tunagrahita ringan kelas VII SMPLB dan satu
orang guru keterampilan. Waktu penelitian tiga bulan, yaitu mulai bulan April
2011 sampai dengan Juli 2011. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Keabsahan data dilakukan secara
langsung dengan cros chek antar metode. Analisa data, pengumpulan data,
verifikasi dan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran
keterampilan membuat kacang kulit asin bertujuan memberikan pengetahuan dan
keterampilan tentang pembuatan kacang kulit asin. Materi meliputi menyiapkan
peralatan, memilih bahan yang baik, memasak bahan, penjemuran kacang dan
pengemasan. Media, metode yang digunakan adalah metode pemberian tugas dan
demonstrasi. Strategi untuk kemampuan yang dimiliki anak menggunakan
pendekatan individual, materi yang disampaikan secara bertahap. Alokasi
pembelajaran tiga kali pertemuan. Evaluasi pembelajaran dilakukan pada saat
proses pembelajaran berlangsung. Faktor penghambat yang dialami subjek
ketidaksetabilan emosi dari subjek 1 subjek 2 dan latar belakang yang berbeda
dalam pembelajaran keterampilan membuat kacang asin sehingga belum bisa
melakukan secara menyeluruh dalam melaksanakan pembelajaran membuat
kacang asin sedangkan fakor pendukungnya anak antusias dalam melakukan
pembelajaran membuat kacang asin.
Kata Kunci: pembelajaran keterampilan membuat kacang kulit asin anak
tunagrahita ringan.Sri SRI MARYATI NURMIATI2015-10-19T13:19:57Z2019-05-09T03:07:18Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27139This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/271392015-10-19T13:19:57ZPengembangan Media Pembelajaran Melalui Big Book Untuk Pembentuka Karakter Anak Usia DiniPenelitian ini bertujuan untuk: (1) mengembangkan media pembelajaran dalam bentuk big book untuk pembentukan karakter pada anak, dan (2) mengetahui apakah terdapat perbedaan sikap antara sebelum dan sesudah menggunakan media pembelajaran big book.
Penelitian pengembangan ini mengacu kepada langkah yang dikembangkan oleh Borg & Gall dan disederhanakan oleh tim puslitjaknov menjadi lima langkah, yang meliputi: (1) melakukan analisis produk yang akan dikembangkan, (2) mengembangkan produk awal, (3) validasi dan revisi, (4) uji coba lapangan skala kecil dan revisi produk, dan (5) uji coba lapangan skala besar dan produk akhir. Subjek uji coba dalam skala kecil adalah enam anak yang berusia 3-4 tahun. Subjek uji coba skala besar/kelas besar terdiri dari 28 anak yang terdiri dari KB B dan KB C. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik wawancara, lembar penilaian pengembangan media dari para ahli, lembar observasi checklist pada anak, dan angket respon guru. Analisis data menggunakan uji independent sample t-test dengan taraf signifikansi 0,05.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa media pembelajaran ditinjau dari aspek penilaian dari para ahli, yaitu ahli materi dan ahli media menunjukkan bahwa pengembangan media pembelajaran big book berkategori “sangat layak”. Terdapat perbedaan skor antara kelas kontrol dan kelas eksperimen, yaitu dengan perolehan skor eksperimen lebih tinggi yaitu 43 dan kelas kontrol memperoleh skor 39.14. Dengan perolehan tersebut, dapat disimpulkan bahwa kelas eksperimen mendapatkan hasil yang lebih baik, sehingga media pembelajaran big book memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pembentukan karakter anak.Ivonne Hafidlati Kiromi2015-10-19T13:19:55Z2019-01-30T04:14:03Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27162This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/271622015-10-19T13:19:55ZMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM KELOMPOK
USAHA BERSAMA (
KUALITAS HIDUPPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1)
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Subyek
penelitian adalah pengelola, anggota, dan keluarga anggota program KUBE.
Pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Peneliti melakukan penelitian dibantu pedoman wawancara, pedoman observasi,
dan pedoman dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi
data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Triangulasi yang digunakan yaitu
triangulasi sumber dan teknik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1)
Kata kunci: KUBE, Pembelajaran Partisipatif, Kualitas HidupRistinura Ristinura Indrika2015-10-19T13:19:55Z2019-01-30T04:14:56Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27180This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/271802015-10-19T13:19:55ZPERAN KEPEMIMPINAN KETUA PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) DI PKBM NGUDI KAPINTERAN SEMANU GUNUNGKIDULPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) Peran Kepemimpinan Ketua
Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) di PKBM Ngudi Kapinteran Semanu
Gunungkidul, 2) Faktor pendukung dan penghambat peran ketua PKBM dalam
mendorong kinerja tutor di PKBM Ngudi Kapinteran Semanu Gunungkidul.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Pengumpulan
data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan
subjek penelitian ketua, staf dan tutor PKBM Ngudi Kapinteran Semanu
Gunungkidul. Pembuktian keabsahan data dengan menggunakan teknik
trianggulasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif dengan
langkah pengumpulan data, reduksi data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Peran kepemimpinan ketua PKBM
diantaranya sebagai : koordinator (coordinator), perencana (planner), pengambil
keputusan (polcy maker), tenaga ahli (expert), wakil kelompok dalam urusan luar
(external group representative), pemberi imbalan dan sanski (aspurpeyor of
rewards and punisment), arbritasi dan mediator (arbitrator and mediator),
teladan (example), simbol dan identitas kelompok (as a simbol of the group),
pembenar (scapegoat). 2) Faktor pendukung peran ketua PKBM dalam
mendorong kinerja tutor yaitu pertama semangat untuk berprestasi tinggi, kedua
personalia kepengurusan masih muda- muda sehingga etos kerja tinggi dan ketiga
personalia sebagain besar adalah pekerja sosial di masyarakat sehingga sudah
terbiasa untuk bekerja giat. Faktor penghambat pertama adalah banyaknya
aktivitas personalia di masyarakat sehingga manajemen waktu sangat sulit.
Kedua banyaknya tenaga pengelola dan pendidik yang mengampu di lembaga
sosial lainnya sehingga kurang fokus pada lembaga PKBM yang ada.
Kata kunci : Pendidikan non formal, PKBM, Peran kepemimpinan,Rukiyo Rukiyo2015-10-19T13:19:54Z2019-01-30T04:13:19Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27144This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/271442015-10-19T13:19:54ZMANFAAT PELAKSANAAN PROGRAM PELATIHAN
KECAKAPAN HIDUP MONTIR SEPEDA MOTOR BAGI PEMUDA
PUTUS SEKOLAH DI PANTI SOSIAL BINA REMAJA YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Manfaat pelaksanaan
program Pendidikan Kecakapan Hidup montir sepeda motor di Panti Sosial Bina
Remaja Yogyakarta bagi warga belajar ditinjau dari aspek ekonomi dan aspek
sosial. (2) Faktor pendukung dan faktor penghambat bagi warga belajar dalam
mengimplementasikan hasil pelatihan Pendidikan Kecakapan Hidup montir
sepeda motor di Panti Sosial Bina Remaja Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Subjek penelitian ini meliputi lulusan program Pendidikan Kecakapan
Hidup montir sepeda motor tahun 2012 yang diselenggarakan di Panti Sosial Bina
Remaja Yogyakarta sebanyak 8 warga belajar, yang dipilih dengan tekhnik
purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrument utama
dalam melakukan penelitian yang dibantu dengan pedoman observasi, pedoman
wawancara, dan pedoman dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis
data adalah reduksi data, display data, dan pengambilan kesimpulan. Trianggulasi
yang digunakan untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan sumber
dan metode.
Hasil penelitian adalah sebagai berikut : (1) Manfaat ekonomi yang
diperoleh lulusan (warga belajar) program Pendidikan Kecakapan Hidup montir
sepeda motor tahun 2012 yang diselenggarakan di Panti Sosial Bina Remaja
Yogyakarta adalah: pemerolehan pekerjaan, peningkatan pendapatan ekonomi dan
pemenuhan kebutuhan hidup. Manfaat sosial yang diperoleh adalah: peningkatan
komampuan berkomunikasi dan kerjasama, peningkatan status sosial dalam
masyarakat. (2) Faktor pendukung bagi warga belajar dalam
mengimplementasikan hasil program Pendidikan Kecakapan Hidup montir sepeda
motor tahun 2012 yang diselenggarakan di Panti Sosial Bina Remaja Yogyakarta
adalah : lulusan memiliki keterampilan yang dapat dijadikan bekal untuk
memperoleh pekerjaan, kebutuhan tenaga kerja dalam bidang jasa perbengkelan
terbuka luas, dukungan keluarga dan masyarakat. Faktor penghambat adalah :
tidak memiliki modal untuk membuka usaha jasa perbengkelan, motifasi yang
rendah untuk membuka usaha sendiri.
Kata Kunci: Manfaat Pelatihan Kecakapan Hidup, Pemuda Putus Sekolah,
Panti Sosial Bina Remaja Yogyakarta.Rieska Rieska Candra Pamungkas2015-10-19T13:19:54Z2019-01-30T04:13:21Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27145This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/271452015-10-19T13:19:54ZMANAJEMEN PELATIHAN TATA KECANTIKAN RAMBUT DAN KULIT
DALAM PENGEMBANGAN WIRAUSAHA
DI LPK MAHKOTA BINA KARYATujuan penelitian ini adalah untuk (1) Mengetahui perencanaan atau
rancangan program pelatihan tata kecantikan rambut dan kulit dilakukan di LPK
Mahkota Bina Karya; (2) Mengetahui pelaksanan program pelatihan tata kecantikan
rambut dan kulit dilakukan di LPK Mahkota Bina Karya; (3) Mengetahui bagaimana
pemantauan pelaksanaan program pelatihan tata kecantikan rambut dan kulit
dilakukan di LPK Mahkota Bina Karya; (4) Mengetahui dampak program pelatihan
tata kecantikan rambut dan kulit di LPK Mahkota Bina Karya bagi peserta didik.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Informan atau
subyek penelitian ini adalah pendidik dan pengelola LPK Mahkota Bina Karya.
Obyek penelitian ini adalah manajemen pelatihan tata kecantikan rambut dan kulit
dalam pengembangan wirausaha di LPK Mahkota Bina Karya. Populasi dalam
penelitian ini adalah semua alumni LPK Mahkota Bina Karya selama tahun 2010
yang berjumlah 66 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan
metode observasi, wawancara, dokumentasi, dan angket. Untuk menganalisis data
peneliti menggunakan teknik triangulasi dengan sumber dan metode.
Berdasarkan pembahasan dan analisis hasil penelitian, diperoleh beberapa
temuan sebagai berikut: (1) Perencanaan atau rancangan program pelatihan tata
kecantikan rambut dan kulit dilakukan menggunakan kurikulum S.K.K.N.I (Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia); (2) Pelaksanan program pelatihan tata
kecantikan rambut dan kulit dilakukan menggunakan sistem kelas dan sistem privat;
(3) Pemantauan pelaksanaan program pelatihan tata kecantikan rambut dan kulit
diperoleh hasil bahwa pendidik berkriteria sangat baik dengan skor 3,7, peserta didik
berkriteria baik dengan skor 3,2, metode yang digunakan berkriteria baik dengan
skor 3,2, media yang digunakan berkriteria sangat baik dengan skor 3,4, sarana dan
prasarana berkriteria sangat baik dengan skor 3,5; (4) Dampak program pelatihan
tata kecantikan rambut dan kulit bagi peserta didik yaitu: dari 66 peserta didik,
jumlah peserta didik yang membuka usaha sebanyak 45,45 % atau 30 orang, yang
bekerja 36,36 % sebanyak 24 orang dan yang tidak bekerja dan membuka usaha
18,18 % yaitu 12 orang. Ini menunjukkan bahwa bahwa melalui pelatihan tata
kecantikan rambut dan kulit mempunyai dampak yang positif terhadap
pengembangan dalam berwirausaha.
Kata kunci: lpk mahkota bina karya, manajemen, pelatihan, wirausahaRigen Rigen Anggesti Wahyuningtyas2015-10-19T13:19:54Z2019-01-30T04:13:24Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27146This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/271462015-10-19T13:19:54ZPENDAMPINGAN
PROGRAM KEWIRAUSAHAAN GYPSUM
DI DESA VOKASI GESING, KECAMATAN KANDANGAN
KABUPATEN TEMANGGUNGTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) Pendampingan program
kewirausahaan gypsum desa vokasi Gesing; (2) Faktor pendukung pendampingan
program kewirausahaan gypsum desa vokasi; (3) Faktor penghambat
pendampingan program kewirausahaan gypsum desa vokasi
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif survei. Informan
atau subjek penelitian ini adalah pengelola program desa vokasi Gesing dan
peserta didik program pendampingan kewirausahaan gybsum desa vokasi Gesing.
Metode pengumpulan data yang di gunakan meliputi pengamatan/observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Peneliti di sini sebagai instrumen dalam penelitian
itu sendiri. Dan peneliti menggunakan reduksi data untuk teknik analisisnya yaitu
dengan mengedit, mengelompokkan, dan meringkas data yang telah di
kumpulkan.
Berdasarkan pembahasan dan analisis hasil penelitian, diperoleh beberapa
temuan bahwa (1) pelaksanaan pendampingan kewirausahaan desa vokasi Gesing
di bagi menjadi tiga tahap. Tahap yang pertama adalah persiapan pelaksanaan
pendampingan yang meliputi; (a) pemilihan lokasi pendampingan; (b) persiapan
peserta didik; (c) persiapan metode pendampingan. Tahap kedua adalah
pelaksanaan pendampingan yang meliputi: (a) pendampingan pemasaran; (b)
pendampingan pencarian mitra; (c) pendampingan permodalan. Tahap ketiga
adalah pelaporan pendampingan. (2) faktor penghambat pendampingan yaitu (a)
kurangnya disiplin dan tanggung jawab; (b) kurangnya komunikasi; (c) sulitnya
membagi waktu antara kepentingan pribadi maupun kelompok (pengurus dan
anggota); (d) kurangnya kesadaran didalam berkelompok. (3) faktor pendukung
pendampingannya yaitu (a) kerjasama yang baik antara anggota dan pengurus; (b)
anggota maupun pengurus memberi contoh yang baik didalam kelompok; (c)
keaktifan didalam rapat bulanan kelompok; (d) mentaati peraturan yang telah
disepakati bersama; (e) mempunyai kepengurusan yang demokratis.
Kata kunci: kewirausahaan, pendampinganRina Rina Erviyati2015-10-19T13:19:54Z2019-01-30T04:13:50Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27156This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/271562015-10-19T13:19:54ZPENGELOLAAN KELAS ANAK USIA DINI
DI PLAY GROUP AZ-ZAHRA DESA BALINGASAL
KECAMATAN PADURESO KABUPATEN KEBUMENPenelitian ini bertujuan untuk 1) mendeskripsikan pengelolaan kelas anak
usia dini di Play Group Az-Zahra, 2) mengetahui problematika dan solusi yang
digunakan dalam pelaksanaan pengelolaan kelas anak usia dini di Play Group AzZahra
Desa Balingasal Kecamatan Padureso Kabupaten Kebumen.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek utama
penelitian adalah Kepala Play Group dan pendidik. Pengumpulan data dilakukan
dengan menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Peneliti
merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian yang dibantu oleh
pedoman wawancara, pedoman observasi, dan pedoman dokumentasi. Teknik
yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, menampilkan data, dan
verifikasi data. Trianggulasi yang dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data
dengan menggunakan sumber dan metode.
Hasil penelitian ini adalah (1) pengelolaan kelas pada anak usia dini di
Play Group Az-Zahra melalui tahapan merencanakan program pengajaran yang
melibatkan anak aktif, menggunakan metode pembelajaran variatif, menggunakan
alat peraga yang kreatif edukatif melaksanakan pembelajaran yang komunikatif,
dan penataan kelas yang kondusif (2) Problematika yang muncul dalam pengelola
kelas pada anak usia dini di Play Group Az-Zahra dari pendidik yaitu terbatasnya
pengetahuan pendidik tentang masalah pengelolaan dan pendekatan pengelolaan
kelas, dan terbatasnya pemahaman pendidik tentang karakteristik perkembangan
peserta didik. Problematika yang muncul dari anak yaitu anak cepat bosan untuk
memperhatikan dalam jangka waktu yang berbeda ketika berada di kelas, anak
yang pemalu dan penakut, sulit dalam berkomunikasi. Problematika fasilitas yaitu
keterbatasan jumlah alat peraga dan alat permainan edukatif. Upaya untuk
mengatasi problematika dari pendidik dilakukan dengan menempuh pendidikan
lagi mengikuti program studi S1.PGPAUD, melakukan tukar pendapat dengan
para orang tua/wali. Untuk mengatasi problematika dari anak didik dilakukan
dengan membuat variasi metode pembelajaran. Untuk mengatasi keterbatasan
jumlah alat peraga dan alat permainan edukatif, pendidik menyiapkan sendiri dari
rumah dengan biaya sendiri, membawa alat permainan edukatif milik pendidik di
rumah, dan mengatur jadwal penggunaan alat permainan edukatif.
KRisti Risti Apriliana2015-10-19T13:19:54Z2019-01-30T04:14:16Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27167This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/271672015-10-19T13:19:54ZPEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK WANITA
TANI (KWT) “SERUNI” BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL
DI DUSUN GAMELAN SENDANGTIRTO
BERBAH SLEMANPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemberdayaan masyarakat
melalui kelompok wanita tani seruni di Dusun Gamelan, Sendangtirto, Berbah,
Sleman. Pendeskripsian ini meliputi: (1) Peran KWT Seruni dalam meningkatkan
pengetahuan keterampilan, dan partisipasi perempuan pedesaan, (2) Pemanfaatan
sumber daya lokal dalam pemberdayaan perempuan pada Kelompok Wanita Tani
Seruni, (3) Faktor pendukung dan penghambat dalam pemberdayaan berbasis
sumber daya lokal.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Subjek penelitian
ini adalah pengelola, anggota KWT Seruni, aparat desa dan kepala Dukuh
Gamelan Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi,
wawancara dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrument utama dalam
penelitian dibantu dengan pedoman observasi, pedoman wawancara dan pedoman
dokumentasi. Teknik analisa data yang digunakan adalah display data, reduksi
data dan pengambilan kesimpulan. Triangulasi dilakukan untuk menjelaskan
keabsahan data dengan menggunakan sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Peran KWT Seruni dalam
meningkatkan pengetahuan keterampilan dan partisipasi perempuan pedesaan
yaitu sebagai motivator, fasilitator dan komunikator melalui kegiatan pelatihan
keterampilan olahan makanan dan keterampilan sikap; 2) Pemanfaatan sumber
daya lokal pada KWT Seruni dilakukan dengan cara menggali dan memanfaatkan
sumber daya yang ada di lingkungan setempat seperti sumber daya manusia,
sumber daya alam dan sumber daya sosial. Sumber daya lokal tersebut digunakan
untuk mendukung dan bekerjasama dalam kegiatan pemberdayaan yang dilakukan
pada KWT Seruni ; 3) Faktor pendukung dalam pemberdayaan berbasis sumber
daya lokal yaitu adanya respon positif dari masyarakat, kemauan masyarakat
didukung fasilitas yang ada di KWT Seruni, adanya bantuan dan kerjasama dari
pemerintah dan swasta. Sedangkan faktor penghambat dalam pemberdayaan lokal
berbasis sumber daya lokal yaitu karakteristik anggota yang berbeda dalam
menerima keterampilan, tidak semua anggota menerapkan keterampilan yang
diberikan, adanya sebagian anggota yang kurang tertib dalam administrasi KWT
Seruni.
Kata Kunci: Pemberdayaan, Kelompok Wanita Tani, Sumber Daya LokalRina Rina Setiawati2015-10-19T13:19:53Z2019-01-30T04:13:13Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27142This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/271422015-10-19T13:19:53ZPEMBERDAYAAN MASYARAKAT MISKIN MELALUI FASILITAS
SIMPAN PINJAM OLEH CREDIT UNION CINDELARAS TUMANGKAR
DI DUSUN PULUHAN SUMBERARUM MOYUDAN SLEMAN
YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan: Bagaimana fasilitas
simpan pinjam yang dilaksanakan oleh CUCT dalam pemberdayaan masyarakat
di Dusun Puluhan. Dampak partisipasi anggota dalam fasilitas simpan pinjam oleh
CUCT terhadap pemberdayaan masyarakat di Dusun Puluhan. Faktor pendukung
dan penghambat dalam pelaksanaan pemberdayaan masyarakat melalui fasilitas
simpan pinjam oleh CUCT di Dusun Puluhan.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Subyek penelitian ini adalah pengurus CUCT, anggota CUCT, dan
Tokoh Masyarakat Dusun Puluhan. Pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti
merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian yang dibantu oleh
pedoman observasi, pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi. Teknik
yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, penyajian data, dan
pengambilan kesimpulan. Trianggulasi yang dilakukan untuk menjelaskan
keabsahan data dengan menggunakan beberapa sumber dan teknik yang berbeda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1. Pemberdayaan masyarakat
melalui fasilitas simpan pinjam oleh CUCT adalah a) pendidikan penyadaran bagi
anggota, b) penerapan konsep simpan pinjam CUCT dan c) pendampingan
anggota. 2. Dampak partisipasi anggota dalam fasilitas simpan pinjam oleh CUCT
terhadap pemberdayaan masyarat di Dusun Puluhan adalah: a) berubahnya pola
pikir, pola sikap dan pola tindak terhadap pegelolaan keuangan baik keuangan
rumah tangga maupun usahanya, b) terjadi peningkatan pendapatan melalui usaha
produktif yang dilakukan oleh anggota c) anggota menjadi mandiri dan berdaya.
3. Faktor pendukung dalam pelaksanaan pemberdayaan masyarakat melalui
fasilitas simpan pinjam oleh CUCT adalah: a) respon yang positif dan antusias
masyarakat yang tinggi terhadap pemberdayaan masyarakat melalui fasilitas
simpan pinjam oleh CUCT, b) adanya kemauan yang tinggi dari anggota untuk
terus mengembangkan usaha produktif, c) komitmen dan semangat yang tinggi
dari pengurus untuk melaksanakan pemberdayaan masyarakat melalui fasilitas
simpan pinjam. Sedangkan faktor penghambatnya adalah: a) faktor traumatis
masyarakat terhadap lembaga keuangan sejenis, b) adanya anggota yang masih
kurang paham mekanisme simpan pinjam.
Kata Kunci : Pemberdayaan Masyarakat Miskin, Simpan Pinjam, Credit UnionRia Ria Suci Armandita2015-10-19T13:19:53Z2019-01-30T04:13:16Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27143This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/271432015-10-19T13:19:53ZDAMPAK PROGRAM KELOMPOK PEMBERDAYAAN DAN KESEJAHTERAAN
KELUARGA (PKK) TERHADAP PENINGKATAN PEMBERDAYAAN EKONOMI
PEREMPUAN DI DUSUN SOSORAN DESA CANDIMULYO
KECAMATAN KEDU KABUPATEN TEMANGGUNGPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) dampak program
kelompok PKK terhadap peningkatan pemberdayaan ekonomi perempuan di
Dusun Sosoran Desa Candimulyo Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung, 2)
faktor penghambat dan pendukung program kelompok PKK di Dusun Sosoran
Desa Candimulyo Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Subjek penelitian ini adalah pengurus PKK, anggota PKK, tokoh masyarakat dan
masyarakat yang tidak mengikuti PKK. Pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti
merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian yang dibantu oleh
pedoman observasi, pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi. Teknik
yang digunakan dalam analisis data adalah display data, reduksi data, dan
pengambilan kesimpulan. Trianggulasi dilakukan untuk menjelaskan keabsahan
data dengan menggunakan berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai
waktu.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Dampak program kelompok PKK
terhadap peningkatan kegiatan ekonomi menunjukkan dampak yaitu masyarakat
dapat meningkatkan kegiatan ekonomi keluarga dengan mengikuti pelatihan
keterampilan seperti pembuatan krupuk, molen pisang, membuka warung dan
pembuatan mie basah yang diterapkan dikehidupan sehari-hari untuk
meningkatkan pendapatan, 2) dampak program kelompok PKK terhadap
peningkatan pendapatan ekonomi yaitu kenaikan tingkat penghasilan dari
responden yang telah diwawancarai sebesar 4,77% 3) faktor pendukung dari
program kelompok PKK adalah peran serta atau partisipasi dan minat dari
anggota PKK yang cukup tinggi, motivasi dari pengurus kepada anggota PKK, 4)
faktor penghambat dari program kelompok adalah tingkat pendidikan anggota
yang rata-rata masih rendah, sarana transportasi kurang memadahi dan perilaku
anggota PKK yang kurang mengetahui apa itu organisasi PKK.Radika Radika Wahyu Setyoaji2015-10-19T06:41:21Z2019-01-30T04:15:13Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27185This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/271852015-10-19T06:41:21ZPERILAKU SOSIAL BURUH GENDONG PEREMPUAN (ENDONG-ENDONG) DI PASAR GIWANGAN YOGYAKARTA(STUDI DI YAYASAN ANNISA SWASTI)Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) perilaku sosial buruh
gendong di pasar Giwangan Yogyakarta, (2) dampak apa saja yang ditimbulkan
adanya perilaku sosial endong-endong di pasar Giwangan Yogyakarta.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini
adalah buruh gendong, pedagang pasar Giwangan. Informan adalah pengurus
yasanti, Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara dan
dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data,
display data, dan pengambilan kesimpulan. Trianggulasi yang digunakan untuk
menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) perilaku sosial endong-endong
di pasar Giwangan terdapat 2 macam perilaku yang ditampilkan yaitu (a) perilaku
operan; cara menggendong dan mencari barang dagangan dari pelanggan maupun
konsumen, cepat, cekatan, kerjasama, hati-hati, rapi tidak milih-milih barang
dagangan, membiasakan diri untuk selalu minum jamu jawa, kompak, terjadi
konflik, persaingan, akomodasi melalui arbitration dan asimilasi (b) perilaku
alami; sikap ramah-tamah, emosional, toleransi dan solidaritas antar sesama
endong-endong yang tinggi, saling menjaga perasaan, guyub, tolong menolong
dan endong-endong tetap mempunyai keterikatan sosial yang dilakukan di
dusunnya. Bagi endong-endong pelajo selalu membiasakan diri untuk
membawakan oleh-oleh untuk keluarganya. (2) dampak perilaku sosial (a)
dampak ekonomi endong-endong dengan pelayanan yang memuaskan akan
mendapatkan banyak konsumen sehingga pendapatannya bertambah (b) dampak
sosial, tercipta hubungan sosial yang harmonis, damai, selaras, (c) dampak
religius, sikap yang dipegang teguh endong-endong dalam pengalaman
keagamaan adalah perilaku jujur dan menerima upah dengan rasa ikhlas (d)
dampak fisik, pekerjaan endong-endong sering kali membawa dampak pada
kesehatan tubuh.
Kata kunci : endong-endong, perilaku sosial, dampak perilaku sosial.Septiani Septiani2015-10-19T06:35:13Z2019-01-30T04:15:10Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27184This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/271842015-10-19T06:35:13ZANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) TUNAS MUDA DESA CACABAN KIDUL,KECAMATAN BENER, KABUPATEN PURWOREJOPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Analisis kebutuhan
pengembangan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Tunas Muda Desa
Cacaban Kidul, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, (2) Rancangan program
pengembangan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Tunas Muda Desa
Cacaban Kidul, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Subyek penelitian
ini adalah pengelola, tutor, warga belajar, dan masyarakat. Pengumpulan data
dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan studi
dokumen. Analisis data menggunakan model Miles & Huberman, meliputi
reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Berdasarkan analisis kebutuhan
pengembangan PKBM Tunas Muda dapat diketahui: (a) komponen input,
minimnya sumber pendanaan yang ada di PKBM Tunas Muda, motivasi dan
kompetensi pengelola PKBM masih kurang, PKBM belum bisa memanfaatkan
alat keterampilan yang ada, program yang diselenggarakan belum optimal dan
belum ada kelanjutan program, (b) komponen proses, kemampuan metode
pembelajaran tutor masih kurang optimal, pemanfaatan media pembelajaran masih
kurang, motivasi dan persentase kehadiran peserta didik rendah, (c) komponen
output, belum ada program kelanjutan yang bisa memberdayakan warga belajar
untuk menjadi wirausaha mandiri, warga belajar belum bisa mengaplikasikan
keterampilan yang dimiliki untuk dapat menambah penghasilan, dan produk hasil
keterampilan umum di pasaran, (d) komponen outcome, masyarakat
membutuhkan pengetahuan dan keterampilan, program kegiatan yang
diselenggarakan dapat memberikan manfaat terhadap masyarakat, masyarakat
membutuhkan layanan pendidikan dengan biaya yang terjangkau dan pelaksanaan
program yang lebih fleksibel sesuai minat dan kebutuhan masyarakat. (2)
Rancangan program pengembangan PKBM Tunas Muda, yaitu: (a) pengelolaan
PKBM Tunas Muda, (b) program pendidikan PKBM Tunas Muda, (c) kemitraan
PKBM Tunas Muda.
Kata kunci: analisis kebutuhan, pengembangan, dan PKBMUdin Saefudin Ekananto2015-10-19T06:05:10Z2019-01-30T04:14:53Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27179This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/271792015-10-19T06:05:10ZPEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENGELOLAAN PROGRAM DESA WISATA OLEH KELOMPOK SADAR WISATA KREBET BINANGUN DI KREBET, SENDANGSARI, PAJANGAN,BANTUL, YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk: (1) Mendiskripsikan pemberdayaan masyarakat
melalui pengelolaan program Desa Wisata oleh Kelompok Sadar Wisata Krebet
Binangun. (2) Mendiskripsikan faktor pendukung dan penghambat dalam
pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan program Desa Wisata oleh
Kelompok Sadar Wisata Krebet Binangun.
Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif melalui pendekatan kualitatif.
Subjek penelitian ini meliputi pengurus dan anggota Pokdarwis Krebet Binangun,
masyarakat dan pengunjung. Setting penelitian adalah Desa Wisata Krebet,
Sendangsari, Pajangan, Bantul. Pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik yang
digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, penyajian data, dan
pengambilan kesimpulan/verifikasi. Keabsahan data dilakukan melalui triangulasi
sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pemberdayaan masyarakat oleh
Pokdarwis Krebet Binangun diterapkan dengan menyelenggarakan kegiatan sosialisasi
atau penyuluhan, diskusi, kompetisi, percontohan dengan berbagai pelatihan dan
perintisan dengan berbagai pementasan seni dan budaya. Pengelolaan yang
dilakukan yaitu meliputi: (a) Perencanaan, (b) Pengorganisasian, (c) Penggerakan,
(d) Evaluasi. (2) Permasalahan yang dihadapi oleh Kelompok Sadar Wisata Krebet
Binangun diantaranya adalah kurangnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat
tentang desa pariwisata, belum optimalnya kerja masing-masing bidang di Pokdarwis
khususnya bidang pariwisata, kurangnya perhatian pemerintah, sarana dan prasarana
pendukung pariwisata yang belum memadai, serta destinasi obyek wisata yang belum
tertata dengan baik. Sedangkan faktor pendukung yang ada meliputi beragamnya
potensi wisata yang tersedia, adanya dukungan dari pengurus dan tokoh
masyarakat setempat, kerjasama antar warga masyarakat dan pengelola Pokdarwis
yang terbuka, serta sikap kekeluargaan dan gotong royong yang masih sangat kental.
Kata Kunci : Pemberdayaan Masyarakat, Pengelolaan Program, Kelompok Sadar
Wisata.Rosita Rosita Desiati2015-10-19T06:02:54Z2019-01-30T04:14:50Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27178This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/271782015-10-19T06:02:54ZPENGORGANISASIAN KEGIATAN BELAJAR DAN DAMPAK PROGRAM GREEN PRODUCT SEBAGAI SUMBER BELAJAR BAGI WARGA BELAJAR SANGGAR ANAK ALAM (SALAM) BANTUL YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengorganisasian kegiatan
belajar dan dampak kegiatan pembuatan makanan atau memasak dan bercocok
tanam (green product) sebagai sumber belajar di SALAM.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dan kuantitatif.
Rumusan masalah pertama menggunakan penelitian kualitatif. Subjek penelitian
ini adalah fasilitator dan pendamping kegiatan pembuatan makanan atau memasak
dan bercocok tanam. Rumusan masalah kedua menggunakan penelitian
kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah seluruh warga belajar SALAM yang
mengikuti kegiatan pembuatan makanan atau memasak dan bercocok tanam
berjumlah 14 warga belajar. Peneliti menggunakan instrumen angket, dengan uji
validitas isi dan uji reliabilitas menggunakan rumus cronbach alpha. Koefisien
reliabilitas sebesar 0,774 dan analisis data menggunakan statistik deskriptif
dengan presentase.
Hasil penelitian menunjukkan: 1) pengorganisasian kegiatan belajar
SALAM merupakan pendampingan bagi warga belajar agar aktif dan mandiri. 2)
dampak kegiatan pembuatan makanan atau memasak dan bercocok tanam sebagai
sumber belajar bagi warga belajar tampak dalam peningkatan komponen kognitif
57,14% yang meliputi pengetahuan, pandangan dan keyakinan. Pengetahuan
tentang pembuatan makanan atau memasak dan bercocok tanam, pandangan
positif warga belajar yang memperlancar kegiatan pembelajaran dan keyakinan
warga belajar untuk serius dalam belajar. Komponen afektif 50% dengan indikator
rasa senang dan tidak senang. Rasa senang dalam mengikuti pembelajaran
kegiatan pembuatan makanan atau memasak dan bercocok tanam, rasa tidak
senang warga belajar yaitu merasa bosan. Komponen konatif 71,43% adalah
pemanfaatan pengetahuan dalam kehidupan sehari–hari oleh warga belajar. Ketiga
komponen tersebut menunjukkan sikap positif 64,29%.
Kata Kunci : Green Product, Sumber Belajar, Pengorganisasian Kegiatan BelajarRossy Rossy Melisa Putri2015-10-19T05:48:57Z2019-01-30T04:14:47Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27177This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/271772015-10-19T05:48:57ZEVALUASI PROGRAM PAKET B SETARA SMP PADA SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (SKB) KULONPROGOPenelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi program pendidikan
kesetaraan Paket B yang berusaha Mendeskripsikan: 1) kebutuhan masyarakat dan
partisipasi masyarakat terhadap program paket B SKB Kulonprogo. 2) Motivasi,
karakteristik warga belajar, karakteristik tutor, kurikulum, pendanaan, sarana dan
prasarana Paket B SKB Kulonprogo. 3) Aktivitas warga belajar, strategi
pembelajaran dan aktivitas tutor dalam pembelajaraan Program Paket B SKB
Kulonprogo. 4) Hasil belajar yang ditimbulkan, kecakapan vokasional warga
belajar, serta kebermanfaatan program bagi warga belajar Program Paket B SKB
Kulonprogo.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subyek utama
peneliti adalah Pengelola, Tutor, Warga Belajar program Paket B. Pengumpulan
data dilakukan dengan mengunakan metode wawancara, observasi, dan
dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian
yang dibantu oleh pedoman wawancara, pedoman observasi, dan pedoman
dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data,
menampilkan data, dan verifikasi data. Trianggulasi yang dilakukan untuk
menjelaskan keabsahan data dengan mengunakan sumber dan metode.
Hasil penelitian ini adalah 1) evaluasi context (konteks) program pendidikan
kesetaraan Paket B dapat dikatakan sudah baik, adanya tujuan program
pendidikan kesetaraan Paket B, fungsi lembaga, penyelenggaraan program
pendidikan kesetaraan Paket B didasarkan kepada kebutuhan masyarakat, dan
adanya indikator ketercapaian program yang jelas dan baik. 2) evaluasi input
(masukan) masih kurangnya motivasi warga belajar untuk datang dalam proses
pembelajaran. 3) evaluasi process (proses) dapat dikatakan sudah baik strategi
pembelajaran sudah mengunakan berbagai macam metode dan teknik selama
proses pembelajaran. 4) evaluasi Product (produk) program pendidikan
kesetaraan Paket B, masih perlu adanya peningkatan hasil belajar warga belajar
dikarenakan hanya 42% warga belajar yang lulus. Serta perlu diadakan kembali
kecakapan vokasional yang dulu pernah ada.
Kata kunci : Evaluasi Program, Paket B, Sanggar Kegiatan BelajarRoni Roni Anjar Pamungkas2015-10-19T05:45:44Z2019-01-30T04:14:44Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27176This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/271762015-10-19T05:45:44ZPOLA PENGASUHAN SANTRI DI PONDOK PESANTREN AL-FURQON SANDEN BANTULPenelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai pola pengasuhan santri di Pondok Pesantren Al Furqon Sanden.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Subjek dalam penelitian ini meliputi 4 (empat) pengasuh dan 4 (empat) santri. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui beberapa tahap yaitu: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Keabsahan data dengan menggunakan teknik trianggulasi.
Hasil penelitian ini menunjukakan bahwa: Pola pengasuhan santri di Pondok Pesantren Al Furqon Sanden menggunakan pola pengasuhan demokratis. Pola pengasuhan demokratis ini dilihat dari: 1) dukungan pengasuh terhadap santri, 2) batasan yang dilakukan pengasuh terhadap santri, 3) aturan-aturan dan larangan pengasuh terhadap santri, 4) kontrol pengasuh dalam bertindak dan mengambil keputusan, 5) sikap pengasuh dalam menghadapi prilaku dan keinginan santri.
Kata kunci: pengasuhan, pondok pesantren, santriRodli Rodliatun Hasanah2015-10-19T05:43:15Z2019-01-30T04:14:41Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27175This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/271752015-10-19T05:43:15ZPELAKSANAAN PROGRAM PANTI SOSIAL BINA REMAJA DALAM MEMBANTU REMAJA PUTUS SEKOLAH MENJADI TENAGA KERJA TERAMPIL DI TRIDADI SLEMAN YOGYAKARTAPenelitianinibertujuanmendeskripsikan:(1)PelaksanaanpelatihanketerampilanmontirsepedamotordiPantiSosialBinaRemajaYogyakarta(2)FaktorpendukungpelatihanketerampilanmontirsepedamotordiPantiSosialBinaRemajaYogyakarta(3)FaktorpenghambatpelatihanketerampilanmontirsepedamotordiPantiSosialBinaRemajaYogyakarta.
Penelitianinimerupakanpenelitiandeskriptifdenganpendekatankualitatif.Subyekpenelitianiniadalahpengelola,instruktur,danpesertapelatihanyaituremajadiPantiSosialBinaRemajaYogyakartakhususprogramketerampilanmontirsepedamotoryangberjumlah12orang.Pengumpulandatadilakukaandenganmenggunakanmetodeobservasi,wawancara,dandokumentasi.Penelitimerupakaninstrumenutamadalampenelitiandengandibantupedomanobservasi,pedomanwawancara,danpedomandokumentasi.Teknikanalisisdatayangdigunakanadalahdisplaydata,reduksidata,danpengambilankesimpulan.Triangulasidilakukanuntukmenjelaskankeabsahandatadenganmenggunakansumber.
Hasilpenelitianmenunjukkanbahwa:1)pelaksanaanpelatihanketerampilanmontirsepedamotordilakukandengantahapanpersiapanyaiturekruitmendanseleksipesertapelatihan,pelaksanaanpelatihansepertipemberianmaterimelaluiteoridanpraktik,danevaluasimelaluitestertulisdanpraktik,yangmenunjukkanhasilberagamsampaitahappraktikkerjalapangandandirekrutlangsunguntukbekerjasebanyak6orangserta6oranglainnyabelumberkesempatanuntukbekerja;2)Faktorpendukungpelaksanaanpelatihanketerampilanmontirsepedamotoryaitu:a)responpositifdarimasyarakat,b)kemauanpesertayangtinggi,c)adanyakerjasamadariberbagaiinstansi,d)SumberDayaManusia(SDM)yangterlatihdanmemadai;3)Faktorpenghambatnyaadalaha)karakteristik/fokuspesertayangberbedadalammenerimapelatihan,b)latarbelakangkehidupanpesertasebelummasukpanti,c)perlunyapembaharuanfasilitas.KataK
unci:pelatihan,keterampilan,montirsepedamotorRisqa Risqa bayu Wicaksana2015-10-19T05:40:20Z2019-01-30T04:14:36Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27174This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/271742015-10-19T05:40:20ZHUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN POLA ASUH ANAK PADA PAUD TERPADU UPT SKB BANTUL KAB.BANTULPenelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui kondisi ekonomi orang tua,
2) pola asuh anak, 3) hubungan kondisi ekonomi dengan pola asuh anak, dan 4)
keeratan hubungan kondisi ekonomi dengan pola asuh yang diterapkan orang tua
siswa PAUD Terpadu UPT SKB Bantul.
Subjek penelitian ini adalah orang tua siswa di PAUD Terpadu UPT SKB
Bantul. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kondisi ekonomi orang tua,
dan variabel terikat adalah pola asuh anak. Setting penelitian mengambil tempat di
Paud Terpadu UPT SKB Bantul yaitu Bangunharjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian korelasional, yang dilakukan dengan survei
dan pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan Chi-
Square.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) kondisi ekonomi orang tua siswa
Paud Terpadu UPT SKB Bantul mayoritas (69,41%) dalam kategori ekonomi
menengah dengan tingkat pengeluaran kebutuhan makanan dan non makanan 1
juta sampai dengan 6 juta rupiah per bulan per keluarga, 2) pola asuh anak yang
diterapkan orang tua siswa Paud Terpadu UPT Sanggar Kegiatan Belajar (SKB)
Bantul mayoritas (32,94%) menggunakan pola asuh authoritative. 3) Hasil
pengujian diperoleh nilai Chi-Square sebesar 5,67 (< 12,59) dengan tingkat
signifikansi (p-value) 0,461 (> 0,05) sehingga H0 diterima, artinya tidak terdapat
hubungan kondisi ekonomi orang tua dengan pola asuh anak PAUD Terpadu UPT
SKB Bantul. 4) Keeratan hubungan sebesar 0,250 dan dikategorikan lemah.
Kata kunci: Kondisi ekonomi orang tua, pola asuh anakRizal Rizal Bahrudin2015-10-19T05:37:16Z2019-01-30T04:14:33Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27173This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/271732015-10-19T05:37:16ZIMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENJAHIT PADA PROGRAM PAKET B DI PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) WIYATASARIPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) proses pembelajaran
keterampilan menjahit pada program Paket B di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat
(PKBM) Wiyatasari, (2) faktor pendukung dan penghambat pembelajaran
keterampilan menjahit, (3) faktor-faktor yang mendorong peserta didik untuk
mengikuti pembelajaran keterampilan menjahit.Tiga pertanyaan penelitian diajukan
yang berhubungan dengan ketiga tujuan penelitian tersebut.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data
dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Pembuktian
keabsahan data dilakukan dengan trianggulasi data, yang pada penelitian ini adalah
dengan menggunakan sumber dan metode. Analisis data yang digunakan adalah
analisis deskriptif kualitatif yang meliputi display data, reduksi data, dan penarikan
kesimpulan.
Hasil penelitian yang diperoleh dalam penelitian ini adalah: (1) Pelaksanaan
pembelajaran keterampilan menjahit yang meliputi tahap perencanaan, tahap
pelaksanaan, dan tahap evaluasi pembelajaran. Tahap perencanaan pembelajaran oleh
nara sumber teknis dengan membuat tujuan pembelajaran, mempersiapkan materi,
menentukan metode, media pembelajaran, merancang suasana pembelajaran yang
menyenangkan, serta evaluasi yang tepat yang disusun dalam satuan kegiatan
pembelajaran. Untuk jadwal pembelajaran disusun berdasarkan hasil kesepakatan
nara sumber teknis dengan peserta didik. Tahap pelaksanaan pembelajaran yaitu nara
sumber teknis membuka pelajaran, menjelaskan sekilas tentang tujuan pembelajaran,
kemudian menyampaikan materi pembelajar. Tahap evaluasi meliputi evaluasi
proses, evaluasi harian, dan evaluasi semester. (2) Dalam pelaksanaan pembelajaran
keterampilan menjahit terdapat faktor pendukung dan faktor penghambat. Faktor
pendukungnya adalah tersedianya sarana pembelajaran, tersedianya nara sumber
teknis yang berpengalaman, situasi dan lingkungan pembelajaran yang kondusif, serta
adanya motivasi peserta didik dalam mengikuti pembelajaran. Sedangkan faktor
penghambatnya adalah jumlah mesin jahit dan peralatan praktek yang terbatas serta
adanya keterbatasan waktu belajar. (3) Faktor-faktor yang mendorong peserta didik
untuk mengikuti pembelajaran keterampilan menjahit yaitu sarana menyalurkan hobi,
bakat dan minat peserta didik, ingin memiliki keterampilan fungsional untuk bekal
usaha mandiri, dan pembelajaran yang dilaksanakan secara gratis.
Kata Kunci: Implementasi pembelajaran, keterampilan menjahit, Paket BRita Ritawati2015-10-19T01:22:45Z2019-01-30T04:12:50Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27129This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/271292015-10-19T01:22:45ZFAKTOR DETERMINAN DALAM PERENCANAAN PROGRAM PNF
PADA PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM)
ROTARI CLUB CENTRE (RCC) GARUDA ,YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan: (1) Bagaimana
perencanaan program di PKBM, (2) Faktor apa saja yang determinan
dalam perencanaan program di PKBM, (3) Apa saja faktor pendukung
dalam perencanaan program PNF pada PKBM RCC Garuda dan (4) Apa
saja faktor penghambat dalam perencanaan program PNF pada PKBM
RCC Garuda.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Subyek penelitian ini adalah pengelola, tutor, dan warga belajar
PKBM RCC Garuda. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan
metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti merupakan
instrumen utama dalam melakukan penelitian yang dibantu oleh pedoman
observasi, pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi. Teknik yang
digunakan dalam analisis data adalah display data, reduksi data, dan
pengambilan kesimpulan. Trianggulasi yang dilakukan untuk menjelaskan
keabsahan data dengan menggunakan sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1). Perencanaan program
PKBM RCC Garuda dilakukan melalui proses pengumpulan data warga
masyarakat, analisis situasi sekitar PKBM, identifikasi permasalahan dan
kebutuhan, penentuan tujuan, penyusunan rencana kerja dan jadwal
kegiatan.selain itu juga merancang pelaksanaan program dan monitoring
dan evaluasi. (2) Faktor determinan dalam perencanaan program PNF
yaitu tahap identifikasi masalah dan kebutuhan yang melibatkan seluruh
pihak di PKBM RCC Garuda. (3) Faktor pendukung dalam perencanaan
program PNF yaitu: (a) Respon positif dan dukungan dari masyarakat
dalam mendukung baik perencanaan program maupun pelaksanaan
program, (b) Adanya dukungan dari dinas pendidikan, (c) Adanya
kepercayaan dari lembaga mitra. (4) faktor penghambat dari perencanaan
program PNF yaitu: (a) keterlibatan warga belajar kurang dalam
perencanaan karena faktor pendidikan, (b) pandangan warga belajar yang
belum sadar dengan makna belajar, (c) Pendanaan masih mengalami
pasang surut.
Kata kunci: faktor determinan, perencanaan program, dan PKBMPutri Putri Nuranikawati2015-10-19T01:19:11Z2019-01-30T04:12:42Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27126This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/271262015-10-19T01:19:11ZDAMPAK PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN
KEAKSARAAN USAHA MANDIRI BAGI WARGA BELAJAR DI PUSAT
KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT NGUDI MAKMUR DESA
PENGASIH KECAMATAN PENGASIH KABUPATEN KULON PROGOPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak penyelenggaraan
program pendidikan keaksaraan usaha mandiri bagi warga belajar di Pusat
Kegiatan Belajar Masyarakat Ngudi Makmur secara ekonomi dan sosial, serta
faktor pendukung dan faktor penghambat bagi warga belajar dalam
mengimplementasikan hasil belajar.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data
dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subjek dalam
penelitian ini yaitu warga belajar lulusan program keaksaraan usaha mandiri tahun
2012. Pembuktian keabsahan data menggunakan teknik trianggulasi sumber dan
metode. Analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif dengan langkah
pengumpulan data, reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian yang diperoleh dalam penelitian ini adalah: (1) Dampak
penyelenggaraan program pendidikan keaksaraan usaha mandiri bagi warga
belajar di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Ngudi Makmur secara ekonomi
adalah peningkatan kegiatan berwirausaha, peningkatan penghasilan ekonomi
keluarga, pemenuhan kebutuhan hidup, peningkatan kemampuan menabung, dan
peningkatan kesejahteraan ekonomi. (2) Dampak penyelenggaraan program
pendidikan kaksaraan usaha mandiri bagi warga belajar di Pusat Kegiatan Belajar
Masyarakat Ngudi Makmur secara sosial adalah peningkatan status sosial,
peningkatan partisipasi aktif warga belajar dalam organisasi masyarakat,
peningkatan kepedulian sosial, peningkatan relasi, dan peningkatan kemampuan
membelajarkan ilmu kepada orang lain. (3) Faktor pendukung bagi warga belajar
dalam mengimplementasikan hasil belajar adalah: memiliki bekal keterampilan,
semangat warga belajar dalam berwirausaha, dukungan keluarga dan masyarakat,
tuntutan kebutuhan, peluang membuka usaha, ketersediaan potensi lokal. Faktor
penghambat bagi warga belajar dalam mengimplementasikan hasil belajar adalah:
modal terbatas, keterampilan tidak sesuai dengan usaha yang dijalankan,
keterbatasan mitra usaha, musim kemarau dan musim penghujan yang tidak
menentu
Kata Kunci: Dampak, sosial, ekonomi, Keaksaraan Usaha Mandiri,Puspita Puspita Handayani2015-10-19T00:52:12Z2019-01-30T04:03:10Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27092This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/270922015-10-19T00:52:12ZPELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KECAKAPAN
HIDUP (PKH) PADA PROGRAM PAKET B
DI PKBM BHAKTI PERSADAPenelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan proses pelaksanaan, proses
evaluasi, faktor pendukung, dan faktor penghambat pendidikan kecakapan hidup
pada program paket B di PKBM Bhakti Persada.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Pengumpulan data dilakukan
dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan subjek ketua
PKBM, pendidik, dan peserta didik. Pembuktian keabsahan data menggunakan
teknik trianggulasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif dengan
langkah pengumpulan data, reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian yang diperoleh dalam penelitian ini adalah: (1) Pelaksanaan
pembelajaran pendidikan kecakapan hidup dilaksanakan secara teori 30% dan
praktik 70%. Pelaksanaan pembelajaran yaitu pendidik membuka pelajaran,
menjelaskan tentang tujuan pembelajaran, kemudian menyampaikan materi
pembelajaran baik secara teori maupun praktik. Dalam pelaksanaan ada
komponen pembelajaran yaitu: peserta didik, pendidik, tujuan, metode, media,
kurikulum, materi, kegiatan pembelajaran, sarana prasarana, evaluasi belajar, dan
sumber pendanaan. (2) Proses evaluasi pembelajaran pendidikan kecakapan hidup
dilaksanakan dengan cara ulangan harian, ulangan tengah semester dan evaluasi
hasil belajar ditambah dengan tingkat kehadiran peserta didik. Bentuk evaluasinya
secara teori dan praktik (3) faktor pendukung pelaksanaan pembelajaran
pendidikan kecakapan hidup yaitu: kompetensi narasumber teknis memadai,
lokasi pelaksanaan pembelajaran mudah dijangkau, materi pembelajaran menarik
sesuai dengan minat dan kebutuhan peserta didik, keberadaan mitra kerja lembaga
cukup banyak, dan strategi pembelajaran yang sesuai dengan situasi dan kondisi
peserta didik. Faktor penghambat pelaksanaan pembelajaran pendidikan
kecakapan hidup adalah: sarana dan prasarana kurang memadai, penempatan
lulusan program masih sangat terbatas, dan instrumen pengembangan usaha
belum tersedia.
Kata Kunci: Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup (PKH),
Pelaksanaan, Evaluasi, Program Paket BJumhari Jumhari2015-10-19T00:52:08Z2019-01-30T04:03:06Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27090This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/270902015-10-19T00:52:08ZDINAMIKA PENGASUHAN ANAK
PADA KELUARGA ORANG TUA TUNGGALPenelitian ini beranjak dari adanya sejumlah fenomena perceraian yang menuntut ibu berperan ganda, sebagai ibu dan ayah dalam proses pengasuhan anak. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk, menggali informasi tentang proses pengasuhan, faktor penghambat pengasuhan, faktor pendukung pengasuhan, serta mengetahui bagaimana cara orangtua tunggal mengatasi permasalahn mereka.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian ini adalah orang tua tunggal di Desa Tleter Kecamatan Kaloran, Kabupaten Temanggung. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi dan wawancara. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian yang dibantu oleh pedoman observasi, pedoman wawancara. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah, display data, dan pengambilan kesimpulan. Trianggulasi yang dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan berbagai sumber dengan berbagai cara, dan waktu.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) proses pengasuhan anak keluarga orang tua tunggal menggunakan pola asuh Otoriter dan Permisif, yaitu pada aspek aspek kontrol, tuntutan kedewasaan (kemandirian), komunikasi, dan kasih sayang, (2) faktor Penghambat dalam pengasuhan anak yaitu, terbatasnya waktu untuk mengawasi anak-anaknya, (3) faktor pendukung dalam pengasuhan anak yaitu, terbantu lingkungan sekitar, terutama kerabat atau saudara untuk membantu mengawasi anak mereka, (4) orang tua tunggal mengatasi hambatan pengasuhan yang di alami dalam mengontrol anaknya, mereka melibatkan orang terdekat, menekankan pada pengawasan, dan melalui pendekatan komunikasi.
Kata kunci: Pengasuhan Anak, Keluarga, Orang Tua TunggalJeri Jeri Utomo2015-10-19T00:52:01Z2019-01-30T04:03:02Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27089This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/270892015-10-19T00:52:01ZPERAN PONDOK PESANTREN ROUDLOTUTH THOLIBIN DALAM
MENINGKATKAN PARTISIPASI MASYARAKAT
DALAM KEGIATAN PENGAJIAN
DI BAKULAN KEMANGKON PURBALINGGAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Bagaimana peran
pondok pesantren dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan
pengajian, (2) Bagaimana pelaksanaan kegiatan pondok pesantren, (3) Bagaimana
bentuk-bentuk partisipasi masyarakat dalam kegiatan keagamaan, (4) Faktorfaktor
yang mempengaruhi atau yang mendukung serta yang menghambat
pelaksanaan peningkatan partisipasi masyarakat dalam kegiatan pengajian.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Subyek penelitian ini adalah pengelola, ustadz, dan santri. Pengumpulan data
dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian yang dibantu
oleh pedoman observasi, pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi.
Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah display data, reduksi data, dan
pengambilan kesimpulan. Trianggulasi dilakukan dengan menggunakan berbagai
sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Peran pondok pesantren dalam
meningkatkan partisipasi masyarakat antara lain dengan memberikan pelayanan
pemberian pendidikan agama Islam sebagai pusat kajian Islam, pengembangan
dakwah, pengembangan solidaritas dan ukhuwah Islamiyah sesama santri maupun
dengan masyarakat (2) Pelaksanaan pendidikan pondok pesantren menggunakan
sistem salaf dengan komponen pembelajaran antara lain: santri, ustadz, lokasi,
waktu, fasilitas, metode pembelajaran, materi pembelajaran, pembiayaan, strategi
pembelajaran, evaluasi, (3) Bentuk partisipasi masyarakat desa Bakulan
khususnya dalam kegiatan agama Islam antara lain ikut serta dalam kegiatan
pembangunan masjid/mushola, mengikuti kegiatan pengajian rutin maupun
musiman, ikut menjaga kerukunan sesama umat beragama maupun antar umat
beragama, (4) Faktor pendukung tersedianya sarana dan prasarana, dukungan
masyarakat desa dalam kegiatan pondok pesantren, sedangkan dari faktor
penghambat antara lain ustadz belum kompeten menyampaikan ajaran agama
Islam, pendanaan yang tergantung dari donatur.
Kata kunci: partisipasi masyarakat, pondok pesantren, pengajianIlham Ilham Prasetyo Putro2015-10-19T00:51:58Z2019-01-30T04:02:58Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27088This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/270882015-10-19T00:51:58ZPEMBINAAN GELANDANGAN DAN TUNA WISMA DALAM MEMPERSIAPKAN KEMANDIRIAN DI PANTI KARYA KOTA YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) pembinaan gelandangan dan tuna wisma dalam mempersiapkan kemandirian yang diterapkan di Panti Karya Kota Yogyakarta; 2) metode pembinaan gelandangan dan tuna wisma dalam mempersiapkan kemandirian di Panti Karya Kota Yogyakarta; 3) faktor pendukung dan penghambat serta upaya untuk mengatasi hambatan dalam menerapkan pola pembinaan gelandangan dan tuna wisma dalam mempersiapkan kemandirian di Panti Karya Kota Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian deskripsif kualitatif. Subyek penelitian ini adalah pengelola (pekerja sosial dan kepala panti), pelatih (instruktur), dan warga binaan (klien). Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan. Keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan metode. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pola pembinaan yang diterapkan di Panti Karya Kota Yogayakarta adalah pembinaan mental, pembinaan ketrampilan, pembinaan jasmani, dan pembinaan sosial; (2) metode pembinaan yang digunakan yaitu metode social case work (bimbingan sosial perorangan) digunakan pada pembinaan mental, metode social group work (bimbingan sosial kelompok) digunakan pada pembinaan jasmani dan ketrampilan, dan metode community organization (bimbingan sosial dengan masyarakat) digunakan pada pembinaan sosial; (3) faktor pendorong meliputi struktur organisasi yang tertata rapi dengan orang-orang yang berkompeten, kreatifitas pengelola dan pekerja sosial, antusias para warga binaan dalam mengikuti pembinaan, sarana dan prasarana yang tersedia, dan dukungan masyarakat sekitar. Faktor penghambatnya yaitu kurangnya tenaga pelatih (instruktur) baik kualitas maupun kuantitas, karakteristik warga binaan (klien) yang berbeda-beda. Upaya untuk mengatasi hambatan yaitu meningkatan kualitas dan kuantitas pelatih, memahami karakteristik waraga binaan serta berusaha sabar, telaten dan terus menerus mempelajari karakteristik warga binaan (klien). Kata kunci: pembinaan, mempersiapkan kemandirian, panti karya kota yogyakarta.Hinu Hinu Sulistiya2015-10-19T00:51:54Z2019-01-30T04:02:54Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27087This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/270872015-10-19T00:51:54ZKEFEKTIFAN PROGRAM BADAN KE SWADAYAAN MASYARAKAT(BKM/LKM)DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT MISKIN(StudiKasusBKM“MinaSejahtera”Kelurahan Minomartani Ngaglik Sleman Yogyakarta)Tujuan penelitian ini adalah untuk(1)Mengetahui program yang diselengarakan BKMM ina Sejahtera dalam meningkatkan kesejahteraan masyaraka miskin di Kelurahan Minomartani;(2)Mengetahui keefektifan program yang diselengarakan oleh BKMM ina Sejahtera dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin diKelurahan Minomartani;(3)Mengetahui faktor yang mempengaruhi keefektifan program Badan Keswadayaan Masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin di Kelurahan Minomartani.Pada penelitian ini mengunakan pendekatan evaluatif.Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara,observasi dan dokumentasi.Teknik analisis data menggunakan analisis data deskriptif kualitatif dan analisis data kuantitatif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa keefektifan program BKM dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin diKelurahan Minomartani,sudah berjalan efektif.Unit Pengelola Keuangan(UPK),yaitu program pemberdayaan ekonomi berupa pengelolaan dana pinjaman bergulir dan pembinaan usaha secara kelembagaan dikelola UPK yang dibawah koordinasi BKMM ina Sejahtera,berjalan sangat efektif didukung adanya pembinaan usahae konomi produktif secara optimal.Unit Pengelola Sosial(UPS) berjalan cukup efektif dimana rencana kegiatan yang telah diprogramkan hampir semua telah terlaksana dengan baik.Unit Pengelola Lingkungan(UPL)dinilaiberjalancukupefektif.Faktormendukungyang mempengaruhi keefektifan BKMd alam meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin di Kelurahan Minomartani,diantaranya tingkat partisipasi masyarakat yang cukup tinggi,adanya dukungan alat dan perlengkapan yang menunjang setiap kegiatan,serta tingginya daya tanggap dan keseriusan anggota BKM dalam melaksanakan program kerja.Sedangkan faktor yang menjadi kendala pencapaian efektivitas BKMM ina Sejahtera adalah masih sedikit jumlah SDM yang mumpuni dan mentalm
asyarakat yang masih tergantungan terhadap bantuan.Kata Kunci:Keefektifan,Badan Keswadayaan Masyarakat,Kesejahteraan,Masyarakat Miskin.Heru HeruPurnomo2015-10-19T00:51:33Z2019-01-30T04:02:51Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27086This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/270862015-10-19T00:51:33ZIMPLEMENTASI PENDIDIKAN PEREMPUAN UNTUK PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN OLEH PAGUYUBAN AKSARA GREEN
DI DESA DENGOK, KECAMATAN PLAYEN
KABUPATEN GUNUNGKIDULPenelitian ini bertujuan untuk : 1) Mendeskripsikan implementasi
Pendidikan Perempuan untuk Pembangunan Berkelanjutan oleh tutor dan nara
sumber teknis di Paguyuban Aksara Green, 2) Mendeskripsikan faktor pendukung
dan penghambat dalam implementasi Pendidikan Perempuan untuk Pembangunan
Berkelanjutan.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Subyek penelitian adalah pengelola lembaga, nara sumber teknis dan
tutor, serta warga belajar. Pengumpulan data menggunakan metode observasi
partisipatif, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Peneliti merupakan
instrumen utama penelitian dengan dibantu pedoman observasi, pedoman
wawancara, dan pedoman dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan
adalah display data, reduksi data, dan penarikan kesimpulan. Triangulasi
dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan triangulasi
sumber.
Hasil penelitian menunjukkan : 1) Implementasi Pendidikan Perempuan
untuk Pembangunan Berkelanjutan di Paguyuban Aksara Green menyampaikan
materi keaksaraan dan keterampilan berwawasan lingkungan, diterapkan dengan
prinsip pembelajaran partisipatif yang nampak pada materi pembelajaran,
persiapan pembelajaran, persiapan dan tahapan pembelajaran, media belajar, serta
evaluasi belajar, 2) Faktor pendukung implementasi Pendidikan Perempuan antara
lain adalah komitmen pengelola lembaga, dukungan dan partisipasi dari mitra,
penerapan prinsip pembelajaran partisipatif, serta akses sarana belajar yang
mudah. Sedangkan yang menjadi kendala adalah tambahan waktu untuk
mengulang materi bagi warga lanjut usia, waktu belajar bersamaan dengan
aktivitas pertanian, keterampilan mendidik yang dimiliki nara sumber teknis
masih kurang.
Kata Kunci : Pendidikan perempuan, pembangunan berkelanjutanHavissah Havissah Dyah Alaini2015-10-19T00:51:25Z2019-01-30T04:02:47Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27085This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/270852015-10-19T00:51:25ZKEEFEKTIFAN MEDIA PEMBELAJARAN MUSIKAL SAINS
UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAYA INGAT
MATERI PELAJARAN IPA BAGI ANAK TUNANETRA
DI SLB-A YAKETUNIS YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk menguji keefektifan media pembelajaran
musikal sains dalam meningkatkan kemampuan daya ingat materi pelajaran IPA
bagi anak tunanetra kelas dasar 2 di SLB A Yaketunis Yogyakarta.
Jenis penelitian ini adalah penelitian quasi ekperiment, dengan subjek
penelitian siswa kelas dasar II, yang berjumlah 3 siswa. Desain yang digunakan
adalah one group pretest posttest. Metode pengumpulan data menggunakan tes,
observasi, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan deskriptif kuantitatif
kualitatif.
Hasil penelitian membuktikan bahwa penerapan media pembelajaran
musikal sains efektif untuk meningkatkan kemampuan daya ingat mata pelajaran
IPA bagi anak tunanetra kelas dasar 2 di SLB A Yaketunis Yogyakarta. Hal ini
ditunjukkan dengan adanya peningkatan kemampuan daya ingat anak tunanetra
sebelum diberikan perlakuan tanpa menggunakan media pembelajaran musikal
sains dan setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan media pembelajaran
musikal sains. Sebelum diberikan perlakuan tanpa menggunakan media
pembelajaran musikal sains (pre-test), kemampuan rata-rata seluruh subjek
mencapai taraf penguasaan 51,11 %, sedangkan setelah perlakuan dengan
menggunakan media pembelajaran musikal sains (post-test) kemampuan rata-rata
mencapai taraf penguasaan 86,61 %. Dengan demikian diketahui bahwa subjek
penelitian mengalami peningkatan rata-rata mencapai taraf penguasaan materi
pelajaran IPA semester 2 sebesar 69,58 %. Ini berarti penerapan media
pembelajaran musikal sains efektif untuk meningkatkan kemampuan daya ingat
mata pelajaran IPA bagi anak tunanetra kelas dasar 2 di SLB A Yaketunis
Yogyakarta.
Kata kunci: Musikal Sains, Kemampuan Daya Ingat, Anak Tunanetra.Haschvin Haschvin Noviady2015-10-19T00:51:15Z2019-01-30T04:02:44Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27084This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/270842015-10-19T00:51:15ZEVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM PELATIHAN BATIK
BANYUMASAN DI DESA SOKARAJA KULON
KABUPATEN BANYUMASPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pelaksanaan magang yang
dilakukan oleh pengusaha/pengrajin guna memberikan pelatihan dengan
menghasilkan barang yang sesuai dengan standar perusahaan. (2) hubungan antara
pengusaha/pengrajin dengan orang-orang yang dilatih setelah magang, serta (3) untuk
mengetahui peningkatan kemampuan membatik yang dialami oleh peserta setelah
mengikuti magang.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif
kualitatif. Adapun subjek dalam penelitian ini adalah para pelatih dan peserta
magang. Data dikumpulkan melalui teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Keabsahan data dilakukan dengan cara triangulasi sumber. Data dianalisis dengan
cara reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Ide perkembangan Kampung Batik
Sokaraja dilatarbelakangi oleh keprihatinan terhadap keberadaan batik khas
Banyumas di Desa Sokaraja yang mengalami kesuraman pascakrisis moneter 1997.
(2) Program magang yang diselenggarakan oleh Lembaga Kursus dan Pelatihan Batik
sudah sesuai dengan sistem kurikulum yang telah ditetapkan, yaitu meliputi proses
persiapan membatik, proses pembatikan, proses pewarnaan, proses penjemuran,
proses penghilangan lilin, sampai dengan proses pengemasan. (3) Setelah
pelaksanaan magang selesai, peserta yang pernah mengikuti kegiatan magang ada
yang ikut bekerja di lokasi magang maupun bekerja secara mandiri. (4) Dengan
mengikuti program pelatihan magang, para peserta mendapatkan ilmu dan
keterampilan tentang cara-cara membatik yang sangat bermanfaat untuk bekal dalam
bekerja.
Kata Kunci: kampung batik, pelatihan, program magangHappy Happy Maria Octavianty2015-10-19T00:28:43Z2019-01-30T04:12:03Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27112This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/271122015-10-19T00:28:43ZPOLA PENGENALAN NILAI-NILAI BUDAYA LOKAL PADA ANAK USIA DINI DI KELOMPOK BERMAIN “ BENISO ” RANDUBELANG BANGUNHARJO SEWON BANTULPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan:1) Pola program pengenalan nilai-nilai budaya lokal pada anak usia dini di Kelompok Bermain BENISO. 2) Model pembelajaran yang diberikan dalam mengenalkan budaya lokal pada anak usia dini. 3) Faktor pendorong dan penghambat serta upaya untuk mengatasi hambatan dalam pengenalan nilai-nilai budaya lokal pada anak usia dini di kelompok bermain BENISO. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subyek penelitian ini adalah pengelola, pendidik, pengasuh, dan orangtua anak didik. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian yang dibantu dengan pedoman wawancara, pedoman observasi, dan dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah kualitatif dengan reduksi data, dan verifikasi data. Trianggulasi dengan menggunakan sumber dan metode. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Pengenalan nilai-nilai budaya lokal di Kelompok Bermain BENISO dikenalkan melalui Program Pengenalan bahasa dan tata cara kehidupan jawa dalam pembelajaran, Program Pembelajaran Karawitan, Program Pembelajaran membatik, Program Pembelajaran seni tari. 2) Model pembelajaran yang digunakan yaitu BCCT dengan cara memberi contoh langsung secara konkret (keteladanan), pembiasaan yaitu pendidik membiasakan anak-anak di Kelompok Bermain BENISO dan kegiatan bermain sambil belajar. 3) Faktor pendorong: Memiliki struktur organisasi yang sudah tertata rapi, Pendidik/pengasuh memiliki kreativitas untuk bisa menyampaikan nilai-nilai budaya lokal dalam setiap kegiatan, Pendidik/pengasuh memahami arti pentingnya menanamkan nilai-nilai budaya lokal pada anak usia dini. Faktor penghambatnya kurangnya tenaga pendidik yang menguasai dalam hal budaya lokal, Anak didik yang belajar di Kelompok Bermain BENISO memiliki keanekaragaman karakteristik, usia, tingkah laku dan sifat yang berbeda-beda, karakteristik orangtua yang berbeda-beda. Kata kunci:nilai-nilai budaya lokal, kelompok bermain BENISOPANDU PANDU MUSTAQIM2015-10-19T00:25:20Z2019-01-30T04:12:01Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27111This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/271112015-10-19T00:25:20ZIMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KESETARAAN PAKET B
DI PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT(PKBM)
WIYATASARI TAPEN ARGOSARI
SEDAYU BANTULPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengenai implementasi
pembelajaran kesetaraan paket B di PKBM Wiyatasari meliputi proses
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi serta persepsi peserta didik mengenai
pembelajaran yang dilaksanakan oleh tutor di PKBM Wiyatasari.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Pengumpulan
data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan
subyek pendidik dan peserta didik di PKBM Wiyatasari. Setting Penelitian ini
adalah di PKBM Wiyatasari.Pembuktian keabsahan data dengan teknik
trianggulasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis kualitif dengan langkah
pengumpulan data, reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian yang diperoleh dalam penelitian ini adalah mengenai
implementasi pembelajaran kesetaraan Paket B di PKBM Wiyatasari yaitu meliputi
tahap – tahap : 1) perencanaan pembelajaran yaitu berupa Silabus dan pembuatan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), tidak dilakukan oleh tutor, 2) proses
pelaksanaan pembelajaran meliputi tahap praintruksional, instruksional dan
evaluasi, pada tahap prainstruksional yaitu tahap persiapan sebelum mengajar
meliputi memeriksa kehadiran, kondisi kelas dengan alokasi waktu yang singkat,
tahap instruksional yaitu tahap ketika pembelajaran dilakukan kepada peserta didik,
tahap ini menyajikan materi, dengan menerapkan berbagai metode, media, dan
strategi pembelajaran, tahap evaluasi pada proses pelaksanaan tutor memberikan
umpan balik kepada peserta didik dengan memberikan simpulan atau kuis, post
test, dan memberitahu materi selanjutnya 3) evaluasi pembelajaran dilakukan
dengan penilaian tes tertulis, kuis, tugas, ulangan harian, ulangan akhir semester,
acuan penilaian yang digunakan adalah PAP (Penilaian Acuan Patokan), hasil
penilaian tersebut diberikan dalam bentuk rapor, 5) persepsi peserta didik meliputi
persepsi terhadap pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan, media yang digunakan, fasilitas kelas dan pembelajaran, metode, serta motivasi peserta didik.,
Kata kunci : Implementasi Pembelajaran, Kesetaraan Paket B, Perencanaan,
Pelaksanaan, Evaluasi,PANCA PANCA SETIAWAN2015-10-19T00:20:59Z2019-01-30T04:11:58Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27110This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/271102015-10-19T00:20:59ZPEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI
PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI
PERDESAAN (PNPM MD) DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN
KELUARGA DI DESA PESALAKAN,
KECAMATAN BANDAR, KABUPATEN BATANGPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan program
pemberdayaan perempuan melalui program nasional pemberdayaan
masyarakat mandiri perdesaan (PNPM MD) di desa Pesalakan, kecamatan
Bandar, Kabupaten Batang. Pendeskripsian ini meliputi: mekanisme
pelaksanaan program, peran program nasional pemberdayaan masyarakat
mandiri perdesaan bagi peningkatan kesejahteraan keluarga di desa Pesalakan
serta hambatan apa yang ditemui dalam penyelenggaraan kegiatan dan
kekuatan dari pelaksanaan program tersebut.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yaitu
mendeskriptifkan berbagai temuan data yang ada di lapangan. Semua data
yang ada di lapangan diolah, kemudian disajikan dalam bentuk deskripsi.
Dalam mengumpulkan data di lapangan menggunakan metode wawancara,
observasi dan dokumentasi. Dari hasil wawancara dan observasi di peroleh
temuan data yang kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis data
kualitatif. Untuk menganalisis data digunakan reduksi data, yaitu
menyederhanakan, memusatkan dan memilih data yang dapat digunakan untuk
menjawab pertanyaan penelitian.Kegiatan yang diselenggarakan dalam rangka mewujudkan
pemberdayaan perempuan di desa Pesalakan adalah Kegiatan Simpan Pinjam
Khusus Perempuan dan Kegiatan pelatihan menjahit. Melalui kegiatan simpan
pinjam khusus perempuan dapat memberikan pinjaman yang digunakan untuk
tambahan modal usaha kelompok perempuan di desa Pesalakan. Sedangkan
manfaat atau kontribusi yang diberikan melalui kegiatan pelatihan ketrampilan
menjahit adalah meningkatkan kemampuan rumah tangga miskin di desa
Pesalakan dibidang ketrampilan menjahit. Selain itu dalam penyelenggaraan
kegiatan pemberdayaan perempuan yang diselenggarakan oleh PNPM MD di
desa Pesalakan dijumpai beberapa tantangan maupun hambatan, yaitu adanya
kejenuhan para pemanfaat program. Kejenuhan tersebut muncul karena
panjangnya mekanisme kegiatan, dimulai dari proses perencanaan sampai
pada pelaporan kegiatan. Dalam penyelenggaraan kegiatan tersebut muncul
pula tantangan yaitu dalam tindak lanjut dari progam yang telah diberikan.
Belum adanya kesadaran dari pemanfaat kegiatan dalam proses tindak lanjut
kegiatan yang telah diselenggarakan. Kegiatan yang telah berjalan akan
berhenti ketika kegiatan tersebut telah selesai. Kegiatan diselenggarakan oleh
PNPM MD di desa Pesalakan bertujuan meningkatkan kesejahteraan dengan
memberikan kegiatan bagi kelompok perempuan di desa Pesalakan,
diharapkan para pemanfaat kegiatan dapat melestarikan dan mengadakan
tindak lanjut dari kegiatan yang telah diselenggarakan.
Kata Kunci : pemberdayaan, perempuan, kesejahteraan keluargaoktarina oktarina dwi handayani2015-10-16T07:50:38Z2019-01-30T04:02:40Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27082This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/270822015-10-16T07:50:38ZPENANAMAN NILAI-NILAI BUDI PEKERTI PADA ANAK USIA DINI
DI TAMAN PENITIPAN ANAK (TPA) DHARMA YOGA SANTI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) nilai-nilai budi pekerti
yang ditanamkan di TPA Dharma Yoga Santi Universitas Negeri Yogyakarta
(UNY); 2) metode pembelajaran nilai-nilai budi pekerti di TPA Dharma Yoga
Santi UNY; 3) faktor pendorong dan penghambat serta upaya untuk mengatasi
hambatan dalam penanaman nilai-nilai budi pekerti di TPA Dharma Yoga Santi
UNY.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subyek penelitian
ini adalah pengelola, pengurus, pendidik, pengasuh, anak didik dan orangtua anak
didik. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode wawancara,
observasi, dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam
melakukan penelitian yang dibantu oleh pedoman wawancara, pedoman
observasi, dan pedoman dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data
adalah reduksi data, menampilkan data, dan verifikasi data. Trianggulasi yang
dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan sumber dan
metode.Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) nilai-nilai budi pekerti yang
ditanamkan di TPA Dharma Yoga Santi UNY meliputi lima unsur pokok yaitu
nilai keagamaan, sopan santun, kebersihan, kepekaan sosial emosional, kejujuran
dan tanggungjawab; (2) metode pembelajaran yang digunakan yaitu memberi
contoh langsung (keteladanan), bercerita (dongeng), bermain dan bernyanyi; (3)
faktor pendorong berasal dari dukungan Dharma Wanita Persatuan (DWP)
sebagai pengelola, sarana prasarana yang tersedia, kreativitas pendidik,
pemahaman pendidik mengenai pentingnya budi pekerti, dukungan orangtua anak
didik dan masyarakat sekitar. Faktor penghambatnya yaitu kurangnya tenaga
pendidik, karakteristik anak yang berbeda-beda, karakteristik orangtua yang
berbeda-beda. Upaya untuk mengatasi hambatan yaitu dengan pembagian tugas
pendidik dan pengasuh, memahami karakteristik anak serta komunikasi pendidik
dan pengasuh dengan orangtua anak didik.
Kata kunci: nilai-nilai budi pekerti, taman penitipan anak, dharma yoga santi.Nurtanti Nurtanti Hana Kurniawati2015-10-16T07:45:02Z2019-01-30T04:02:36Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27081This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/270812015-10-16T07:45:02ZDAMPAK PERAN GANDA PEKERJA PEREMPUAN TERHADAP
KELUARGA DAN KEGIATAN SOSIAL DI MASYARAKAT
(Studi Terhadap Pekerja Perempuan Pada Industri Rumah Tangga
Kerajinan Kulit Di Dusun Manding Sabdodadi Bantul)Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Aktivitas peran ganda pekerja
perempuan yang bekerja pada sektor industri rumah tangga kerajinan kulit ; (2)
Dampak peran ganda pekerja perempuan terhadap keluarga ; (3) Dampak peran
ganda terhadap kegiatan sosial di masyarakat ; (4) Upaya pekerja perempuan
dalam mengatasi dampak peran ganda.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subyek dalam
penelitian ini adalah pekerja perempuan yang bekerja pada sektor industri
kerajinan kulit di Dusun Manding, Sabdodadi, Bantul. Pemilihan subyek
penelitian dilakukan dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data
dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi.
Data dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan teknik analisis data
kualitatif yaitu reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan : (1) Aktivitas peran ganda pekerja perempuan
yang bekerja pada sektor industri kerajinan kulit di Dusun Manding, antara lain :
aktivitas perempuan dalam rumah tangga yaitu memasak, membuatkan sarapan,
mencuci, membersihkan rumah, mengurus kebutuhan anak dan suami. Aktivitas
perempuan di tempat kerja yaitu mengemal (membuat pola), nyetel (merangkai),
menjahit, mengelem, mbolongi (melubangi) dan melayani pelanggan ; (2)
Dampak peran ganda pekerja perempuan terhadap keluarga yaitu : a) Dampak
positif : menambah penghasilan rumah tangga dan terbangun rasa saling
pengertian antar anggota keluarga ; b) Dampak negatif : waktu untuk berkumpul
dengan keluarga menjadi terbatas dan adanya beban kerja ganda yang ditanggung
oleh pekerja perempuan ; (3) Dampak peran ganda terhadap kegiatan sosial di
masyarakat yaitu : a) Dampak positif : pekerja perempuan aktif mengikuti
kegiatan sosial di masyarakat dan penghasilan yang diperoleh pekerja perempuan
cukup untuk memenuhi kebutuhan sosial ; b) Dampak negatif : kegiatan sosial
yang diadakan pada siang hari membuat pekerja perempuan meninggalkan
pekerjaannya untuk sementara waktu dan waktu untuk berkumpul dengan
masyarakat menjadi terbatas ; (4) Upaya pekerja perempuan dalam mengatasi dampak peran ganda yaitu : manajemen waktu yang baik dengan memanfaatkan
waktu luang untuk keluarga, istirahat, dan kegiatan sosial, memberikan motivasi
pada diri sendiri dengan mengingat kebutuhan yang harus dipenuhi.
Kata Kunci : peran ganda, pekerja perempuan, keluarga dan kegiatan sosialNurjannah Nurjannah2015-10-16T07:33:06Z2019-01-30T04:02:20Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27076This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/270762015-10-16T07:33:06ZUPAYA PENINGKATAN PELAYANAN SOSIAL BAGI LANSIA MELALUI HOME CARE SERVICE DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA (PSTW) YOGYAKARTA UNIT BUDHI LUHURPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) Upaya peningkatan pelayanan sosial bagi lansia melalui home care service, 2) Faktor pendukung dan faktor penghambat upaya peningkatan pelayanan sosial bagi lansia melalui home care service di PSTW Yogyakarta unit Budhi Luhur.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dan mengambil lokasi di PSTW Yogyakarta unit Budhi Luhur. Subyek dalam penelitian ini adalah Pengelola, Instruktur Bimbingan dan Pekerja Sosial di PSTW Yogyakarta unit Budhi Luhur, serta Lansia dan Keluarganya. Pengumpulan data dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian, yang dibantu oleh pedoman observasi, pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, penyajian data, dan pengambilan kesimpulan. Trianggulasi dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan sumber data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Upaya peningkatan pelayanan sosial bagi lansia melalui home care service di PSTW Yogyakarta unit Budhi Luhur dilakukan dengan memberikan beberapa kegiatan, yaitu menyediakan sarana untuk kebutuhan pokok, memberikan sarana kesehatan, memberikan sarana spiritual/rohani, memberikan sarana bimbingan psikologi, memberikan motivasi kepada keluarga lansia. 2) Faktor pendukung upaya peningkatan pelayanan sosial bagi lansia, yaitu adanya Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkemampuan, tersedianya dana dari pemerintah, dan adanya dukungan dari keluarga/masyarakat sekitar lansia. Sedangkan yang menjadi faktor penghambat adalah keterbatasan waktu dari instruktur bimbingan, sarana dan prasarana kurang memadai, keterbatasan tenaga pelayanan home care service yang dimiliki oleh PSTW Yogyakarta unit Budhi Luhur.
Kata kunci: Upaya Peningkatan, Pelayanan Sosial, Home Care Service, LansiaNuraeni Nuraeni Setyaningrum2015-10-16T07:21:49Z2019-01-30T04:02:17Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27075This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/270752015-10-16T07:21:49ZPEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENGEMBANGAN OBYEK WISATA
OLEH KELOMPOK SADAR WISATA DEWABEJO DI DESA BEJIHARJO,
KECAMATAN KARANGMOJO, KABUPATEN GUNUNGKIDULPenelitian ini bertujuan untuk: 1) Mendiskripsikan program Kelompok Sadar Wisata
Dewabejo dalam mengembangkan obyek wisata sebagai upaya pemberdayaan masyarakat, 2)
Mendiskripsikan kontribusi Kelompok Sadar Wisata Dewabejo dalam mengembangkan obyek
wisata sebagai upaya pemberdayaan masyarakat, 3) Mendiskripsikan bentuk pemberdayaan dan
perubahan yang ada di masyarakat dengan adanya Kelompok Sadar Wisata Dewabejo, 4)
Mengetahui faktor penghambat dan pendukung dalam proses pengembangan obyek wisata.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber
data/subjek penelitian ini meliputi pengurus dan anggota Kelompok Sadar Wisata Dewabejo,
pengunjung dan masyarakat. Setting penelitian adalah Desa Wisata Bejiharjo, Karangmojo,
Gunungkidul. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara,
dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian yang dibantu
oleh pedoman observasi, pedoman wawancara, dan dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam
analisis data adalah display data, reduksi data, dan pengambilan kesimpulan. Trianggulasi yang
dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Program yang dilakukan Kelompok Sadar Wisata
Dewabejo dalam mengembangkan obyek wisata sebagai usaha memberdayakan masyarakat,
diantaranya pelatihan managemen organisasi, pelatihan Standart Operating Procedure, pelatihan
kesehatan dan keselamatan kerja, pelatihan bahasa inggris, bahasa Indonesia, pelatihan
kepemanduan, pelatihan pengenalan batu karst, dan pelatihan tata ruang yang baik. 2) Kontribusi
Kelompok Sadar Wisata Dewabejo dalam mengembangkan obyek wisata sebagai upaya
pemberdayaan masyarakat, meliputi pemikiran, penyediaan fasilitas akomodasi, dan memberikan
inisiatif sumbangsih dalam menciptakan iklim yang kondusif bagi pariwisata disana, 3) Bentuk
pemberdayaan dan perubahan yang ada di masyarakat dengan adanya Kelompok Sadar Wisata
Dewabejo meliputi filosofi hidup, sikap, pendidikan, keterampilan, aturan bermasyarakat, adat,
dan penampilan, 4) Kendala yang dihadapi dalam kegiatan Kelompok Sadar Wisata Dewabejo,
kecemburuan sosial diantara masyarakat, kurangnya kesadaran masyarakat terhadap perubahan
yang ada di lingkungan mereka, dan kurangnya perhatian dari pihak dinas terkait. Adapun faktor
pendukung yang ada meliputi, semangat dan motivasi dari semua pengurus maupun anggota, sikap
kekeluargaan yang ada, sikap gotong royong yang masih kental, dan pengurus yang kreatif dan
mampu mengayomi anak buahnya.
Kata Kunci : Kelompok Sadar Wisata, Pemberdayaan Masyarakat, Pengembangan Obyek WisataNur Nur Rika Puspita Sari2015-10-16T07:14:57Z2019-01-30T04:02:05Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27067This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/270672015-10-16T07:14:57ZPEMBINAAN ANAK YATIM DAN DHUAFA DI PANTI ASUHAN YATIM
DAN DHUAFA AL-HAKIM (SINAR MELATI 2) DUSUN PADASAN
KECAMATAN PAKEM KABUPATEN SLEMANPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1). pembinaan anak
yatim dan dhuafa di Panti Asuhan Yatim dan Dhuafa Al-Hakim, (2). keterampilan
yang diberikan pada anak asuh di Panti Asuhan Yatim dan Dhuafa Al-Hakim
(Sinar Melati 2), dan (3). faktor pendukung dan penghambat pembinaan anak
yatim dan dhuafa Al-Hakim (Sinar Melati 2).
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Subyek penelitian ini adalah pengasuh, dan anak asuh. Pengumpulan
data yang dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian yang di bantu
oleh pedoman observasi, pedoman wawancara dan pedoman dokumentasi. Teknik
yang digunakan dalam analisis data adalah display data, reduksi data, dan
pengambilan kesimpulan. Keabsahan data dilakukan dengan menggunakan teknik
trianggulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1). Pembinaan anak yatim dan
dhuafa dengan cara membina yang adil dan selalu dengan musyawarah dalam
menekankan nilai-nilai kedisiplinan dan pembiasaan diri dalam kegiatan
keseharian anak di panti asuhan seperti membiasakan anak bangun di pagi hari,
memasak, melaksanakan tugas piket, melaksanakan sekolah formal sampai
melaksanakan keterampilan. Pembinaan keagamaan untuk membiasakan anak
dalam sholat berjamaah, menghafal Al-Quran, mengikuti kajian rutin beserta
materi yang diberikan. Pembinaan budi pekerti seperti membina kerukunan antar
anak asuh dan pengasuh juga masyarakat sekitar, membiasakan anak untuk selalu
meminta izin kepada pengasuh kalau keluar dan masuk panti asuhan. Metode
pembinaan anak yang meliputi metode ganjaran atau hukuman, metode
pengetahuan dan keterampilan melalui informasi dan metode pemberian contoh,
(2). keterampilan yang diberikan meliputi: keterampilan menjahit, keterampilan
pertanian organik, kegiatan kebun buah naga, usaha ekonomi produktif, (3). faktor
pendukung pembinaan anak antara lain: tersedianya sarana dan prasarana seperti
gedung asrama, aula, buku, meja, lemari, dan fasilitas lainnya, instruktur
ketrampilan yang sesuai dengan bidang, dan adanya kerja sama dengan mitra
kerja. Dan faktor penghambat antara lain: belum tersalurnya anak asuh sesuai
dengan keterampilan, belum tersedianya perpustakaan untuk anak asuh, minimnya
tenaga pengajar dan pengasuh, dan menurunnya tingkat keinginan anak dalam
mengikuti keterampilan.
Kata Kunci : pembinaan, keterampilan, anak yatim dan dhuafa.Novita Novita Lia Ningrum2015-10-16T06:16:34Z2019-01-30T04:01:55Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27059This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/270592015-10-16T06:16:34ZPENGELOLAAN MAJELIS TA’LIM IPPS (IKATAN PENGASUH
PENGAJIAN SUMBERSARI) SEBAGAI WADAH PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT MENUJU PENDIDIKAN KARAKTER DI KELURAHAN
SUMBERSARI, MOYUDAN, SLEMAN YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan pengelolaan majelis ta’lim
sebagai wadah pemberdayaan masyarakat menuju pendidikan karakter di IPPS
yang ditinjau dari fungsi (1) Perencanaan, (2) Pengorganisasian, (3)
Penggerakan/Motivasi, (4) Pembinaan, (5) Penilaian, dan (6) Pengembangan.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Subjek penelitian ini adalah pengelola, ustad/narasumber, jama’ah majelis ta’lim
IPPS dan perangkat desa Sumbersari. Pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan metode wawancara, dokumentasi serta pengamatan langsung dan
partisipatif. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian
yang dibantu oleh pedoman observasi, wawancara dan pedoman dokumentasi.
Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah display data, reduksi data, dan
pengambilan kesimpulan. Trianggulasi yang dilakukan untuk menjelaskan
keabsahan data dengan menggunakan sumber data.
Hasil penelitian menunjukan bahwa pengelolaan majelis ta’lim IPPS sudah
sebagai wadah pemberdayaan masyarakat menuju pendidikan karakter dilihat dari
peranan yang cukup besar bagi umat Islam di Sumbersari, peranan yang dimiliki
oleh IPPS diantaranya pembinaan bidang keagamaan, bidang pendidikan, bidang
sosial kemasyarakatan, bidang seni olahraga jika ditinjau dari fungsi pengelolaan :
Perencanaan yang dilakukan majelis ta’lim IPPS belum dilaksanakan dengan
optimal. Pengorganisasian majelis ta’lim ditangani langsung oleh pengurus
majelis yang pelaksanaannya belum dilakukan dengan optimal.
Penggerakan/motivasi yang dilakukan oleh majelis ta’lim belum dilaksanakan
secara optimal. pembinaan yang dilakukan belum dilakukan secara optimal.
Pengendalian yang dilakukan oleh majelis ta’lim belum dilaksanakan dengan
optimal. Pengembangan majelis ta’lim IPPS belum dilakukan.
Kata Kunci : Pengelolaan, Majelis Ta’lim, Pemberdayaan, Pendidikan Karakter.Nanang Nanang Kristanto2015-10-16T06:16:30Z2019-01-30T04:01:52Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27058This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/270582015-10-16T06:16:30ZKEEFEKTIVAN PROGRAM GAPOKTAN ( GABUNGAN KELOMPOK
TANI ) DALAM MENINGKATKAN PRODUKSI HASIL PERTANIAN
SEBAGAI UPAYA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PETANI
DESA SUMBERAGUNG MOYUDAN KABUPATEN SLEMAN
YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) pelaksanaan program
Gapoktan dalam meningkatkan produksi hasil pertanian di Desa Sumberagung,
(2) keberhasilan program Gapoktan dalam meningkatkan produksi hasil pertanian
di Desa Sumberagung, (3) keberhasilan program Gapoktan dalam upaya
pemberdayaan masyarakat petani di Desa Sumberagung.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Subyek penelitian ini adalah pengelola Gapoktan Desa Sumberagung,
anggota Gapoktan Desa Sumberagung dan masyarakat sekitar di wilayah Desa
Sumberagung. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama
dalam melakukan penelitian yang dibantu dengan pedoman observasi, pedoman
wawancara, dan pedoman dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis
data adalah display data, reduksi data, dan pengambilan kesimpulan. Triangulasi
yang digunakan untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan
triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pelaksanaan program Gapoktan
Desa Sumberagung dalam meningkatkan produksi hasil pertanian cukup lancar,
meliputi: SL PTT (Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu), reklamasi
lahan, pengembangan sistem tanam SRI (System of Rice Intencification),
pengembangan tanam tabela, gerakan pengendalian hama tikus dengan burung
Tyto Alba; (2) program Gapoktan telah berhasil meningkatkan produksi hasil
pertanian petani di Desa Sumberagung. Hasil produksi pertanian sebelum adanya
Gapoktan rata-rata 5 ton/hektar setelah adanya Gapoktan rata-rata menjadi 6,5
ton/hektar; (3) keberhasilan program Gapoktan dalam upaya pemberdayaan
masyarakat terlihat dari semakin meningkatnya kesejahteraan petani di Desa
Sumberagung.
Kata kunci: program Gapoktan, pemberdayaan masyarakat, dan produksi hasil
pertanianNadra Nadra Yunia Ayuningtyas2015-10-16T06:16:20Z2019-01-30T04:01:49Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27057This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/270572015-10-16T06:16:20ZIMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BEYOND CENTER AND CIRCLE
TIME (BCCT) DI KELOMPOK BERMAIN (KB) SURYA CERIA
AISYIYAH (SCA) KARANGANYARPenelitian ini bertujuan untuk menggambarkan: (1) Implementasi
pembelajaran BCCT di KB SCA Karanganyar, (2) Faktor pendukung dan
penghambat implementasi pembelajaran BCCT di KB SCA Karanganyar.
Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif
dengan subyek dalam penelitian ini adalah pengelola, kepala sekolah,
pendidik dan peserta didik kelompok B. Pengumpulan data dilakukan
dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Peneliti sebagai instrumen utama dalam melakukan penelitian, yang
dibantu oleh pertanyaan penelitian, pedoman wawancara, dan
dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis dilakukan dalam
bentuk pengkodean (coding). Pengkodean merupakan proses penguraian
data, pengonsepan, dan penyusunan kembali dengan cara baru. Adapun
tahapan pengumpulan data adalah tahap reduksi data, tahap display data
dan tahap kesimpulan. Keabsahan data menggunakan perpanjangan
keikutsertaan, keajegan pengamatan, dan trianggulasi.
Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa: (1) Implementasi
pembelajaran BCCT di KB SCA Karanganyar dilakukan melalui tiga
aspek, yaitu: (a) perencanaan, yaitu: pendidik membuat RKH, pendidik
menata alat dan bahan main yang akan digunakan, (b) pelaksanaan
pembelajaran berdasarkan 4 pijakan, yaitu: pijakan lingkungan main,
pijakan sebelum main, pijakan saat main, dan pijakan setelah main, (c)
evaluasi pembelajaran menggunakan lembar observasi harian, portofolio,
dan periodik; (2) Faktor pendukung dalam pelaksanaan pembelajaran
BCCT adalah: (a) kurikulumnya sudah terstruktur yang membantu
pendidik dalam membuat RKM dan RKH, (b) hubungan interaksi yang
terjalin antara pendidik dengan orang tua sangat baik, (c) fasilitas atau
sarana prasarana yang ada di PAUD SCA sangat mendukung proses
pembelajaran BCCT, sedangkan faktor penghambatnya adalah: (a)
pembagian waktu pendidik dalam membuat RKH, (b) pendidik kurang
mampu mengembangkan ragam main dan menciptakan APE yang
disesuaikan dengan tema, (c) terdapat beberapa ruang kelas yang terlalu
sempit.
Kata kunci: Pembelajaran Beyond Center and Circle Time (BCCT), Kelompok Bermain (KB)Mukti Mukti Diyah Puspitarini2015-10-16T06:16:17Z2019-01-30T04:01:24Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27048This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/270482015-10-16T06:16:17ZPELAKSANAANPENDAMPINGAN BAGI ANAK KORBAN
KEKERASAN DI LEMBAGA PERLINDUNGAN ANAK (LPA) DAERAH
ISTIMEWA YOGYAKARTA (DIY)Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan: 1) Pelaksanaan
pendampingan bagi anak korban kekerasan yang di lakukan oleh Lembaga
Perlindungan Anak (LPA) DIY, 2) Faktor pendukung dan penghambat dalam
pelaksanaan pendampingan, 3) Dampak pelaksanaan pendampingan.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Subyek penelitian ini adalah pengurus Lembaga Perlindungan Anak
(LPA) DIY, pengurus lembaga, pendamping/pekerja sosial Lembaga
Perlindungan Anak (LPA) DIY, anak korban kekerasan dan orang tua anak.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara,
dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan
penelitian yang dibantu oleh pedoman observasi, pedoman wawancara, dan
pedoman dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi
data, penyajian data, dan pengambilan kesimpulan. Triangulasi yang dilakukan
untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan trianggulasi sumber dan
metode.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Pendampingan yang dilakukan
oleh Lembaga Perlindungan Anak (LPA) DIY berupa pendampingan medis,
psikologis dan yuridis. Cara pendampingan yaitu dengan home visit. 2) Faktor
pendukung dalam pelaksanaan pendampingan : a) latar belakang keilmuan yang
ditekuni pendamping sangat mendukung pelaksanaan pendampingan, b) jaringan
kerjasama dengan berbagai pihak, c) adanya kepercayaan dari pihak-pihak terkait.
Faktor penghambat pelaksanaan pendampingan : a) kurangnya sumber daya
manusia (SDM), b) waktu pelaksanaan pendampingan yang kadang tidak sesuai
dengan apa yang direncanakan, c) pihak lembaga yang belum memiliki shelter
untuk anak. 3) dampak pelaksanaan pendampingan : a) dapat mengembalikan
anak pada kondisi keberfungsian sosial, b) anak dapat mandiri, c) pulihnya
psikologi anak korban kekerasan.
Kata Kunci : Pendampingan, Anak Korban Kekerasan, Lembaga Perlindungan
Anak (LPA) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)Maya Maya Sofia Rokhmah2015-10-16T06:16:11Z2019-01-30T04:01:18Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27046This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/270462015-10-16T06:16:11ZPELAKSANAAN PERMAINAN TRADISIONAL
DALAM MENDUKUNG PERKEMBANGAN PERILAKU SOSIAL ANAK
USIA DINI DI KELOMPOK BERMAIN (KB) ALAM USWATUN
KHASANAH, KRONGGAHAN, GAMPING, SLEMANPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) pelaksanaan
permainan tradisional dalam mendukung perkembangan perilaku sosial anak usia
dini, (2) faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan permainan
tradisional dalam mendukung perkembangan perilaku sosial anak usia dini.
Penelitian ini merupakan penelitian deskripstif dengan pendekatan
kualitatif. Subjek penelitian ini adalah pengelola, pendidik, orang tua peserta
didik, dan peserta didik Kelompok Bermain (KB) Alam Uswatun Khasanah.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah pengumpulan data,
reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Trianggulasi yang
dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan trianggulasi
sumber dan metode.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pelaksanaan permainan
tradisional meliputi tahapan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. (a)
Perencanaan yaitu dengan pengembangan isi kurikulum yang meliputi
penyusunan rencana pembelajaran tahunan (RKT), program semester (PROMES),
rencana kegiatan mingguan (RKM) dan rencana kegiatan harian (RKH), serta
persiapan jenis permainan tradisional, (b) pelaksanaan terdiri dari kegiatan
pembuka, inti, dan penutup, (c) evaluasi meliputi observasi, catatan anekdot
(anecdot record), percakapan, dan unjuk kerja. Jenis permainan tradisional yang
digunakan meliputi Jamuran, Cublak-Cublak Suweng, Dingklik Oglak-Aglik, dan
Engklek. Dari kegiatan tersebut ditemukan adanya perkembangan perilaku sosial
anak yaitu kerjasama, kemurahan hati, simpati, empati, kesantunan, sportifitas,
pengendalian diri dan kepedulian. (2) Faktor pendukung dalam pelaksanaan
kegiatan permainan tradisional yaitu: (a) kurikulum yang terstruktur membantu
pendidik menyiapkan kegiatan permainan tradisional, (b) motivasi bermain dari
peserta didik cukup tinggi, (c) fasilitas dan lingkungan yang mendukung proses
pelaksanaan permainan tradisional. Faktor yang menghambat yaitu: (a)
konsentrasi anak yang mudah berubah-ubah, (b) kurangnya waktu yang digunakan
untuk pelaksanaan permainan tradisional, (c) keterbatasan pengetahuan pendidik
tentang jenis permainan tradisional yang dapat diaplikasikan dalam pembelajaran.
Kata kunci: permainan tradisional, perkembangan, perilaku sosial anakMaryanti Maryanti2015-10-16T06:16:05Z2019-01-30T04:01:58Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27060This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/270602015-10-16T06:16:05ZPELAKSANAAN PEMBINAAN ANAK TERLANTAR
DI BALAI REHABILITASI SOSIAL “WILOSO MUDA-MUDI”
PURWOREJOPenelitian ini bertujuan untuk: 1) Mendeskripsikan pelaksanaan
pembinaan anak terlantar di Balai Rehabilitasi Sosial “Wiloso Muda-Mudi”
Purworejo; 2) Mengetahui peran pendamping Balai Rehabilitasi Sosial “Wiloso
Muda-Mudi”; 3) Mengetahui faktor pendukung dan faktor penghambat
pelaksanaan pembinaan anak terlantar.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Subjek penelitian ini adalah anak di Balai Rehabilitasi Sosial “Wiloso
Muda-Mudi” Purworejo. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data
dilakukan dengan display data, reduksi data dan pengambilan kesimpulan.
Keabsahan data menggunakan triangulasi teknik/metode dan sumber data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Pelaksanaan pembinaan anak
terlantar meliputi (a) penyampaian materi menggunakan bahasa sederhana dan
diselingi dengan contoh kehidupan sehari-hari. (b) Metode yang digunakan adalah
metode ceramah, diskusi, tanya jawab, dan praktek. (c) Media pembelajaran yang
digunakan seperti modul, leaflet, dan film. (d) Sikap pembimbing dalam kegiatan
pembinaan ramah, humoris, tegas, dan akrab. (e) lingkungan/suasana belajar yang
menyenangkan membuat anak tidak merasa bosan dalam mengikuti kegiatan. 2)
Peran pendamping adalah (a) pembela, (b) pemungkin, (c) pemberi motivasi, (d)
penghubung, e) penjangkau. 3) Faktor pendukung pembinaan adalah (a) adanya
kerjasama antar pendamping dan pihak luar/lembaga terkait dalam pelaksanaan
pembinaan, (b) adanya dukungan dari Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah, (c)
tersedianya sarana prasarana pelaksanaan pembinaan. Faktor penghambat
pembinaan adalah (a) adanya anak yang bercanda dengan teman disekitarnya
ketika kegiatan berlangsung, (b) keterbatasan waktu yang dimiliki anak
menyebabkan anak tidak mengikuti kegiatan pembinaan, (c) kurangnya disiplin
anak dalam mengikuti kegiatan pembinaan.
Kata kunci: Pelaksanaan Pembinaan, Anak Terlantar, Balai Rehabilitasi SosialNindhita Nindhita Nur Manik2015-10-16T06:15:48Z2019-01-30T04:01:12Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27044This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/270442015-10-16T06:15:48ZPERILAKU SOSIAL PEKERJA SEKS KOMERSIAL (PSK)
DI PASAR HEWAN PRAMBANAN, SLEMAN YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan perilaku sosial PSK di
Pasar Hewan Prambanan, (2) mendeskripsikan faktor-faktor yang menyebabkan
perempuan menjadi PSK di Pasar Hewan Prambanan, (3) mengetahui dampak yang
ditimbulkan dari perilaku PSK.
Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus dengan menggunakan
pendekatan kualitatif. Subyek penelitian adalah PSK, pengelola Yayasan Girlan
Nusantara dan warga di sekitar Pasar Hewan Prambanan sebagai informan.
Pengumpulan data menggunakan metode observasi dan wawancara mendalam.
Peneliti merupakan instrumen utama penelitian dengan dibantu pedoman observasi
dan pedoman wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah display data,
reduksi data, dan penarikan kesimpulan. Triangulasi yang digunakan untuk menguji
keabsahan data adalah triangulasi sumber dan metode.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) perilaku sosial PSK di Pasar Hewan
Prambanan diantaranya adalah berdandan menor, dan memakai minyak wangi yang
baunya sangat menyengat. PSK di Pasar Hewan Prambanan beroperasi siang hari dan
malam hari di sekitar lingkungan pasar, antara lain warung, pinggir jalan, salon, dan
juga taman. Warung dan salon digunakan PSK untuk menutupi profesi PSK yang
sebenarnya. Perilaku sosial erat sekali kaitannya dengan interaksi sosial. Interaksi
sosial dalam penelitian ini antara lain interaksi PSK dengan keluarga, teman satu
profesi, pelanggan, serta masyarakat di Pasar Hewan Prambanan. Interaksi dimulai
dengan kontak dan komunikasi, (2) faktor utama yang menyebabkan perempuan
menjadi PSK di Pasar Hewan Prambanan adalah faktor ekonomi. Berada di tingkat
ekonomi bawah membuat PSK sulit untuk memenuhi kebutuhan ekonomi, sehingga
melanggar nilai-nilai yang berlaku di masyarakat demi terpenuhinya kebutuhan
ekonomi. Hal itu membuktikan bahwa sistem nilai tidak cukup mampu untuk
mengendalikan tindakan menyimpang PSK, (3) dampak yang ditimbulkan dari
perilaku PSK meliputi: (a) keuntungan yang diperoleh para pedagang dan pemilik
rumah kost, (b) keadaan ekonomi PSK yang meningkat, (c) menyebarnya penyakit
HIV/AIDS, (d) banyak rumah tangga yang hancur, (e) menurunnya nilai moral,
susila, hukum dan agama, (f) meningkatnya tindak kriminalitas.
Kata Kunci : perilaku sosial, Pekerja Seks KomersialMartha Martha Kristiyana2015-10-16T06:15:23Z2019-01-30T04:00:59Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27038This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/270382015-10-16T06:15:23ZUPAYA PEMENUHAN KEBUTUHAN PENDIDIKAN KESETARAAN
BAGI SANTRI SALAFI MELALUI PKBM PESANTREN AL-KANDIYAS
DI KRAPYAK KULON SEWON BANTULPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) upaya yang
dilakukan PKBM Pesantren AL-kandiyas dalam pemenuhan kebutuhan
pendidikan kesetaraan bagi santri salafi, (2) hasil yang dicapai PKBM
Pesantren AL-Kandiyas dalam pemenuhan kebutuhan pendidikan kesetaran
bagi santri salafi, (3) faktor pendukung dan faktor penghambat upaya
pemenuhan kebutuhan pendidikan kesetaraan bagi santri salafi oleh PKBM AlKandiyas.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Subyek penelitian adalah pengelola, pendidik dan peserta didik.
Peneliti merupakan instrumen utama dan melakukan penelitian dibantu oleh
pedoman wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik yang digunakan
dalam analisis data adalah reduksi data, menampilkan data dan verivikasi data.
Keabsahan data yang digunakan menggunakan teknik pengamatan lapangan
dan trianggulasi. Teknik trianggulasi yang dilakukan yaitu trianggulasi sumber
dan metode.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pemenuhan kebutuhan
pendidikan kesetaraan yang dilakukan PKBM Pesantren Al-Kandiyas bagi
santri salafi adalah dengan mengadakkan program kesetaraan yang meliputi
program Paket A, Paket B dan Paket C; (2) Hasil yang dicapai oleh PKBM
Pesantren Al-Kandiyas meliputi meluluskan 276 peserta dalam kurun waktu 8
tahun, program terus berjalan, dan lulusan dari PKBM banyak yang
melanjutkan keperguruan negeri dan dapat bekerja; (3) faktor pendukung
meliputi respon positif dari peserta didik, motivasi dari tutor, dan tempat yang
strategis. Faktor penghambatnya meliputi kurang optimalnya kepengurusan,
sarana prsarana yang kurang memadai dan kurang terawatnya sarana prasarana
yang ada di PKBM Pesantren Al-Kandiyas.
Kata Kunci : kebutuhan pendidikan kesetaraan, santri salafi, PKBMMarlina Marlina Ekawati2015-10-16T06:14:38Z2019-01-30T04:00:53Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27036This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/270362015-10-16T06:14:38ZKEEFEKTIFAN PENGGUNAAN STRIP STORY UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENYUSUNAN
KALIMAT PADA ANAK TUNARUNGU DI
SLB B WIYATA DHARMA 1 TEMPELPenelitian ini bertujuan mengetahui peningkatan prestasi belajar Bahasa
Indonesia khususnya peny usunan k alimat /Subjek/, /Predikat/, /O bjek/,
/Keterangan/ m elalui penggunaan Strip Story untuk siswa t unarungu di SLB B
Wiyata Dharma 1 Tempel Yogyakarta.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian
quasi eksperimen. Desain y ang digunak an ad alah one group pret-test-post-test
design. Subjek p enelitian ini adalah ti ga (3) orang sisw a tunarungu ke las V II
SMP di SLB Wiy ata D harma 1 Te mpel. Metode y ang digunakan dalam
pengumpulan data , adalah tes y ang berben tuk multiple choice. A nalisis data
yang digunakan a dalah deskripti f kuantitatif d an data yang dip eroleh akan d i
sajikan dalam bentuk tabel dan grafik .
Hasil p enelitian menunjukkan b ahwa penggunaan Strip Story ef ektif
meningkatkan k emampuan penyusunan kalimat pad a siswa tunarungu di SLB B
Wiyata Dharma 1 Tempel. H al tersebut dibuktikan d engan meningkatnya skor
pencapaian k emampuan pe nyusunan ka limat oleh s iswa. Peningkatan
kemampuan peny usunan kal imat sisw a tu narungu ditunjukkan deng an
meningkatnya skor post-test, dimana p ada saat seb elum diberikan treatment
dengan menggunakan media strip story pada masing-masing siswa mendapatkan
skor sangat rendah yaitu siswa NA 3(30%), RW 4(40%), dan SK (30%) menjadi
meningkat setelah di berikan treatment dengan m enggunakan strip story dengan
skor sisw a N A 10(1 00%), SK 8(80%), dan RW 9(90%), hasil tersebut
didapatkan dari pencapaian kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan pada
soal post-test. Kesi mpulan akh ir adalah melalui penggunaan Strip Story
kemampuan peny usunan kalimat pada si swa t unarungu di SLB B Wi yata
Dharma 1 Te mpel meningkat dari 40%-70%. Sehingga media Strip Story efektif
digunakan u ntuk meningkatkan k emampuan p enyusunan kali mat d engan materi
struktur pola-pola k alimat dasar pada an ak tunar ungu di SLB B Wiyata Dhar ma
1 Tempel.
Kata kunci: strip story, kemampuan penyusunan kalimat, siswa tunarungu.Marliana Marliana2015-10-16T06:14:28Z2019-01-30T04:00:47Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27033This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/270332015-10-16T06:14:28ZEVALUASI KEEFEKTIFAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT)
PERKOPERASIAN DALAM MENINGKATKAN
MINAT WIRAUSAHA ANGGOTA
KOPERASI MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
(KOPMA UNY)Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan tentang: Ada tidaknya
peningkatan minat wirausaha anggota Kopma UNY pada kondisi sebelum dan
setelah anggota mengikuti Diklat perkoperasian.
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Populasi
dalam penelitian ini adalah anggota KOPMA UNY yang berjumlah 80 orang.
Sedangkan subjek penelitian adalah seluruh peserta Diklat perkoperasian yang
berasal dari anggota Kopma UNY yang berjumlah 80 orang. Metode
pengumpulan data yang digunakan adalah metode angket dan tes. Data yang
diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis statistik.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Terdapat peningkatan minat
wirausaha pada kondisi sebelum dan sesudah anggota mengikuti Diklat
perkoperasian (2) Peningkatan itu dapat dilihat dari penguasaan materi Diklat
perkoperasian, motivasi, harapan, minat wirausaha dan follow-up/rencana tindak
lanjut sesudah mengikuti Diklat perkoperasian, yaitu Pengusaan materi sebelum
mengikuti Diklat perkoperasian rata-rata sebesar 77.16 dan sesudah mengikuti
Diklat perkoperasian rata-rata sebesar 87.95, motivasi wirausaha rata-rata sebesar
3.14 meningkat menjadi rata-rata sebesar 3.60, Harapan menjadi wirausaha ratarata
sebesar
3.16
meningkat
menjadi
rata-rata
sebesar
3.59,
minat
wirausaha
ratarata
sebesar
3.14
meningkat
menjadi
rata-rata
sebesar
3.99
dan
follow-up/rencana
tindak
lanjut untuk menjadi wirausaha rata-rata sebesar 3.55 meningkat menjadi
3.89. Hal ini menunjukan bahwa dengan adanya Diklat perkoperasian mampu
dan efektif dalam meningkatkan minat wirausaha anggota Kopma UNY yaitu
dengan adanya Diklat perkoperasian mampu memberikan pengetahuan tentang
wirausaha dan wirakoperasi, menarik perhatian, motivasi, harapan dan
membangkitkan minat anggota dalam wirausaha.
Kata kunci: pendidikan dan pelatihan (Diklat) perkoperasian; minat wirausaha,
KOPMA UNYMarkhamah Markhamah2015-10-16T06:14:17Z2019-01-30T04:00:36Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27029This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/270292015-10-16T06:14:17ZIMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KEAKSARAAN FUNGSIONAL BERBASIS POTENSI LOKAL PADA PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) CAHAYA DI BEJIHARJO KARANGMOJO GUNUNGKIDULPenelitian yang berjudul Implementasi Pembelajaran Keaksaraan Fungsional Berbasis Potensi Lokal pada Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Cahaya di Bejiharjo Karangmojo Gunungkidul bertujuan untuk mendeskripsikan: a) Pelaksanaan pembelajaran keaksaraan fungsional berbasis
potensi lokal, b) Faktor-faktor yang mendukung dan menghambat pelaksanaan pembelajaran
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian ini adalah penyelenggara program, tutor dan narasumber teknis, serta warga belajar program keaksaraan fungsional PKBM Cahaya Bejiharjo Karangmojo Gunungkidul.
Pengumpulan data dilakukaan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam penelitian dengan dibantu pedoman
observasi, pedoman wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah display data, reduksi data, dan penarikan kesimpulan. Triangulasi dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) pelaksanaan program keaksaraan fungsional berbasis potensi lokal dengan tahapan perencanaan, proses pembelajaran dan evaluasi,perencanaan dengan melibatkan berbagai pihak terkait, dan melihat kebutuhan juga potensi masyarakat atau warga belajar, dalam pelaksanaanya program menggunakan metode pembelajaran orang dewasa, materi dipadukan dengan potensi lokal sehingga selain ilmu pengetahuan juga keterampilan di dapatkan oleh warga belajar, tahap evaluasi sebagai upaya untuk mengetahui seberapa jauh keberhasilan program yang terdiri dari tiga tahap yaitu sebelum, saat pembelajaran, dan setelah pembelajaran, 2) faktor pendukung pelaksanaan program keaksaraan fungsional berbasis potensi lokal yaitu; semangat warga belajar, sarana dan prasarana, dukungan dari pihak terkait yaitu tokoh masyarakat, dinas pendidikan, serta tutor yang mencukupi dan faktor penghambat pelaksanaan program keaksaraan fungsional berbasis potensi lokal yaitu; usia warga belajar yang sudah tidak muda lagi, karakteristik warga belajar yang berbeda-beda,dan waktu pembelajaran yang terganggu dengan adanya kegiatan sosial kemasayarakatan warga belajar.
Kata Kunci : keaksaraan fungsional, potensi lokal, warga belajar
viiYudan Yudan Hermawan2015-10-16T06:13:04Z2019-01-30T04:01:30Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27050This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/270502015-10-16T06:13:04ZSTRATEGI PEMASARAN SPS MUTIARA HATI DALAM PENERIMAAN
PESERTA DIDIK DI PADUKUHAN KARANGMALANG
CATURTUNGGAL DEPOK SLEMAN YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk : 1) mendeskripsikan strategi pemasaran
dalam penerimaan peserta didik di SPS Mutiara Hati, 2) mendeskripsikan peran
pengelola, pendidik, orang tua dan tokoh masyarakat setempat dalam aktivitas
pemasaran SPS Mutiara Hati, 3) mendeskripsikan dampak dari strategi pemasaran
yang dilakukan SPS Mutiara Hati.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Sumber data/subjek penelitian ini meliputi pengelola, tenaga pendidik,
orang tua murid, tokoh masyarakat. Setting penelitian adalah SPS Mutiara Hati.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara,
dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan
penelitian yang dibantu oleh pedoman observasi, pedoman wawancara, dan
dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah display data,
reduksi data, dan pengambilan kesimpulan. Trianggulasi yang dilakukan untuk
menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1). Strategi pemasaran SPS
Mutiara Hati dimulai dari identifikasi pasar, segmentasi pasar, diferensiasi produk,
komunikasi pemasaran dan layanan sekolah. (2).
Peran yang dilakukan oleh
pengelola berupa melakukan identifikasi pasar, penentuan segmentasi pasar,
deferensiasi produk, melakukan komunikasi pemasaran dan meningkatkan
layanan sekolah dengan produk yang dihasilkan, peran tenaga pendidik ikut
melakukan identifikasi pasar, penentuan segmentasi pasar, diferensiasi produk,
komunikasi pemasaran dan layanan sekolah, peran orang tua murid ikut dalam
komunikasi pemasaran dengan cara “direct promotion” atau pemasaran langsung
dan peran tokoh masyarakat setempat dalam aktivitas pemasaran SPS Mutiara
Hati ikut dalam identifikasi pasar dan komunikasi pemasaran berupa “direct
promotion” atau pemasaran langsung . (3). Dampak dari strategi pemasaran yang
dilakukan SPS Mutiara Hati adalah semakin di kenalnya SPS Mutiara Hati hal ini
terbukti dari banyaknya peserta didik yang datang dari luar Karangmalang dengan
demikian meningkatlah jumlah peserta didik hingga 50% pada setiap tahunnya,
SPS Mutiara Hati mempunyai segementasi yang jelas yaitu anak usia dua sampai
lima tahun yang bisa mendaftar dan SPS Mutiara Hati tidak membeda-bedakan
latar belakang orangtua.
Kata Kunci : Strategi pemasaran, SPS Mutiara Hati, Peserta DidikMeitha Meitha Purvitasari2015-10-15T07:43:25Z2019-01-30T03:57:58Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/26955This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/269552015-10-15T07:43:25ZPELAKSANAAN TAMAN BACAAN MASYARAKAT
DI SANGGAR KEGIATAN BELAJAR BANTULPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) pelaksanaan taman bacaan
masyarakat keliling disanggar kegiatan belajar Bantul, 2) dampak pelaksanaan taman
bacaan masyarakat keliling terhadap minat baca masyarakat, 3) faktor pendukung dan
penghambat pelaksanaan taman bacaan masyarakat keliling di sanggar kegiatan
belajar Bantul.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif,
subjek penelitian ini adalah, pengelola, masyarakat pengguna taman bacaan
masyarakat keliling yang ada di taman bacaan masyarakat keliling. Pengumpulan data
dilakukaan dengan menggunakanmetode observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Teknik analisis data yang digunakanadalah display data, reduksi data, dan
pengambilan kesimpulan. Triangulasi dilakukanuntuk menjelaskan keabsahan data
dengan menggunakan triangulasi.
Hasil penelitian menunjukkan pelaksanaan taman bacaan masyarakat keliling
dilaksanakan dengan tahap perencanaan, dan pelaksanaan kegiatan. Pelaksanaan
taman bacaan masyarakat keliling ini juga berdampak terhadap minat baca
masyarakat, hal ini dapat dilihat dari bertambahnya masyarakat yang mengunjugi
taman bacaan masyarakat keliling, jumlah buku yang dipinjam semakin
bertambah,masyarakatjugadapatmemperolehinformasi,
ilmupengetahuandanketerampilan yang sesuaidengankeinginanmasyarakat.Dan faktor
pendorong dan penghambat pelaksanaan taman bacaan masyarakat keliling, faktor
pendukung seperti adanya minat masyarakat untuk membaca, faktorpenghambat
seperti kurangnya tenaga pengelola pelaksanaan taman bacaan masyarakat keliling.
Kata Kunci : TamanBacaanMasyarakat Keliling, Dampak, Pelaksanaan.Liberto Liberto V Lingga2015-10-15T07:43:25Z2019-01-30T03:58:04Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/26957This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/269572015-10-15T07:43:25ZPELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT)PEMANDU WISATA UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PEMANDU WISATA DI DEWAN PIMPINAN DAERAH HIMPUNAN PRAMUWISATA INDONESIA (DPD HPI) YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Pelaksanaan
pendidikan dan pelatihan (diklat) pemandu wisata di Himpunan Pramuwisata
Indonesia (HPI) Yogyakarta, (2) Keberhasilan program pendidikan dan pelatihan
(diklat) pemandu wisata di Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Yogyakarta,
(3) Faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan pendidikan dan
pelatihan pemandu wisata untuk menigkatkan kompetensi pemandu wisata di
Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Subjek penelitian ini adalah pengelola, peserta diklat, dan narasumber
(tutor). Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, metode
wawancara dan metode dokumentasi. Peneliti merupakan instrument utama dalam
melakukan penelitian yang dibantu dengan pedoman observasi, pedoman
wawancara dan pedoman dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis
data adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Trianggulasi
yang dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan
trianggulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pelaksanaan pendidikan dan
pelatihan (diklat) pemandu wisata di HPI Yogyakarta yaitu: (a) persiapan:
rekrutmen peserta dilakukan melalui sosialisasi dengan menyebarkan brosur dan
iklan lewat radio, koran, dan internet, (b) pelaksanaan: adanya kerjasama dan
interaksi yang baik antara penyelenggaran, narasumber dan peserta diklat
sehingga pelaksanaan diklat pemandu wisata dapat berjalan dengan lancar, (c)
evaluasi dilakukan melalui dua cara yaitu uji teori dan uji praktek, (2)
Keberhasilan program pendidikan dan pelatihan (diklat) pemandu wisata di HPI
dapat dilihat dari perubahan peserta diklat terkait dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap, serta banyaknya peserta yang lolos sertifikasi yang
dilakukan oleh LSP dari 56 peserta yang tidak lolos hanya 2 orang, (3) Faktor
pendukung yaitu: adanya dukungan dari pemerintah, motivasi yang tinggi dari
peserta diklat, narasumber yang berkompeten dibidangnya, lingkungan belajar
yang nyaman dan sarana prasarana yang memadai. Faktor penghambat yaitu:
jumlah jam pelajaran yang dilaksanakan tidak sesuai dengan yang direncanakan
dan biaya pelaksanaan diklat.
Kata kunci: pendidikan dan pelatihan (diklat), pemandu wisata, HPILinda Linda Irawati2015-10-15T07:43:25Z2019-01-30T03:58:10Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/26960This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/269602015-10-15T07:43:25ZPARTISIPASI ORANG TUA TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM PAUD (STUDI KASUS PROGRAM PIAUD PRIMA SANGGAR I SKB BANTUL,
BANGUNHARJO, SEWON, BANTUL)Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) partisipasi orang tua
terhadap pelaksanaan program PAUD, (2) faktor pendukung dan faktor
penghambat partisipasi orang tua terhadap pelaksanaan program PAUD di
Kelompok Bermain “PIAUD Prima Sanggar I SKB Bantul”.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dan mengambil lokasi
penelitian di Kelompok Bermain “PIAUD Prima Sanggar I SKB Bantul”. Subyek
penelitian ini adalah orangtua anak didik. Pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Peneliti
merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian yang dibantu oleh
pedoman wawancara, pedoman observasi, dan pedoman dokumentasi. Teknik
yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, menampilkan data, dan
verifikasi data. Trianggulasi yang dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data
dengan menggunakan sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) partisipasi orang tua, meliputi:
bentuk partisipasi orang tua yaitu memberikan sumbangan tenaga fisik,
sumbangan finansial, sumbangan material, sumbangan material, sumbangan
moral, dan sumbangan dalam mengambil keputusan; keterlibatan orang tua, hasil
partisipasi yaitu seluruh kegiatan yang diselenggarakan oleh lembaga berjalan
lancer; dan dampak hasil partisipasi yaitu pelaksanaan program PAUD lancar; 2)
faktor pendukung berasal dari penyelenggara PAUD yang memberikan pelayanan
pendidikan bagi ibu, struktur organsisasi yang tertata rapi, pendidik dan pengelola
memahami arti pentingnya keterlibatan orang tua dalam program pendidikan anak
usia dini, kepercayaan masyarakat terhadap lembaga dan ikut serta orang tua
membantu lembaga dalam hal materiil maupun non materiil. Faktor penghambat
yaitu masih adanya orang tua yang menunggu anaknya di dalam kelas, orang tua
yang sibuk bekerja sehingga tidak bisa mengikuti pendidikan ibu dan adanya
orang tua yang menyerahkan stimulasi perkembangan anaknya pada lembaga
PAUD.
Kata kunci: Partisipasi Orang Tua, PIAUD Prima Sanggar I SKB BantulLintang Lintang Damayanti2015-10-15T07:43:25Z2019-01-30T03:58:15Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/26962This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/269622015-10-15T07:43:25ZKEHIDUPAN ANAK JALANAN DI RUMAH SINGGAH
ANAK MANDIRI YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kehidupan anak jalanan di
Rumah Singgah Anak Mandiri Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Subyek penelitian ini adalah pengelola rumah singgah, pendamping,
tutor, dan anak binaan rumah singgah. Pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti
merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian yang dibantu oleh
pedoman observasi, pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi. Teknik
yang digunakan dalam analisis data adalah display data, reduksi data, dan
pengambilan kesimpulan. Trianggulasi yang dilakukan untuk menjelaskan
keabsahan data dengan menggunakan sumber.
Hasil penelitian menunjukan bahwa kehidupan anak jalanan di Rumah
Singgah Anak Mandiri Yogyakarta di lakukan dengan tiga bentuk 1)
karakteristik kehidupan Anak jalanan pada umumnya tidak berbeda dengan
anak-anak pada umumnya, mandi, cuci, kakus serta makan, hanya yang
membedakan antara anak jalanan dan anak normal adalah karakter fisik dan
psikis, 2) style yang diterapkan anak jalanan dalam kehidupan sehari-hari
berpenampilan lusuh dan rambut kemerahan, sedangkan gaya hidup yang
diterapkan antara lain: merokok, mewarnai rambut, mabuk-mabukan namun
setelah masuk rumah singgah kebiasan itu telah ditinggalkan oleh anak, 3)
interaksi dalam pendidikan anak jalanan, bentuk interaksi dalam pendidikan
yang di berikan anak jalanan oleh pihak rumah singgah antara lain: a) program
pelatihan berupa program life skill, b) program pendampingan memberikan
pengajaran atau pendampingan belajar kepada anak jalanan, c) program PKSA
adalah serangkaian layanan khusus berupa layanan pemenuhan kebutuhan
dasar. Tindak lanjut dari hasil penelitian ini diharapkan perlu adanya
penambahan pendamping dan tutor yang berpengalaman dalam pelaksanaan
program pemberdayaan untuk anak jalanan.
Kata kunci: Kehidupan, Anak jalanan.Lucky Muhammad Lucky Lukman Dolly2015-10-15T07:43:25Z2019-01-30T03:58:18Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/26963This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/269632015-10-15T07:43:25ZIMPLEMENTASI PELATIHAN OPTIMASI BISNIS MELALUI
JARINGAN INTERNET BAGI PENGUSAHA KECIL DI DAERAH
ISTIMEWA YOGYAKARTA YANG DISELENGGARAKAN OLEH MATA AIR PRODUCTIONPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perencanaan, pelaksanaan,
hasil dan dampak dari pelatihan optimasi bisnis melalui jaringan internet bagi
pengusaha kecil di Daerah Istimewa Yogyakarta yang diselenggarakan oleh Mata
Air
Production
.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Mengambil lokasi
penelitian di lembaga swasta yaitu Mata Air
Production
yang menyelenggarakan
program pelatihan kewirausahaan. Subyek penelitian ini adalah pengelola
program, trainer, dan peserta pelatihan. Pengumpulan data dilakukan dengan
metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen
utama dalam melakukan penelitian yang dibantu oleh pedoman wawancara,
pedoman observasi, dan pedoman dokumentasi. Trianggulasi yang dipakai dalam
penelitian adalah trianggulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1). Perencanaan pelatihan ini
diselenggarakan oleh Mata Air
Production
sebagai pihak pengelola dan tim
BISMA sebagai trainer. Penyelenggara menjaring peserta dari semua kalangan
masyarakat yang ingin mengembangkan usahanya. Tim trainer sebagai fasilitator
pelatihan adalah orang-orang yang profesional dalam bidang bisnis online. 2).
Pelatihan diadakan dalam waktu 2 hari. Materi yang disajikan seputar
pengoptimasian bisnis melalui jaringan internet. Metode yang diterapkan trainer
dalam pelatihan adalah metode ceramah, demonstrasi dan tanya jawab. Strategi
pembelajaran dalam pelatihan menggunakan strategi pembelajaran ekspositori. 3).
Pelatihan ini menghasilkan peserta yang dapat membuat web dan dapat
mengoptimasikan internet sebagai media penunjang bisnisnya. 4). Dampak dari
pelatihan dapat dilihat dari kesuksesan masing-masing peserta dalam menjalankan
bisnisnya. Dari 100% peserta pelatihan, 70% diatantaranya berhasil meningkatkan
pendapatan melalui pengoptimasian bisnis mereka melalui internet. Sedangkan
30% peserta pelatihan kurang berhasil meningkatkan pendapatan dari bisnisnya.
Kata kunci: pelaksanaan pelatihan, optimasi bisnis, Mata Air
ProductionMahardini Mahardini Farizki2015-10-15T07:43:24Z2019-01-30T03:57:23Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/26943This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/269432015-10-15T07:43:24ZKOMPETENSI SOSIAL PENDIDIK PAUD DI KELOMPOK BERMAIN “BIM BIM CHA” DEPOK SLEMAN YOGYAKARTATujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui 1) Kompetensi sosial
pendidik di Kelompok Bermain Bim Bim Cha 2) partisipasi yang dilakukan oleh
pendidik untuk meningkatkan kompetensi sosial yang dimiliki 3) Faktor-faktor
yang mendukung dan menghambat dalam meningkatkan kompetensi sosial
pendidik di Kelompok Bermain Bim Bim Cha.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan jenis
kualitatif. Subjek penelitian ini adalah pendidik di Kelompok Bermain Bim Bim
Cha. Pengumpulan data dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian
yang dibantu oleh lembar observasi, lembar wawancara, dan pedoman
dokumentasi. Teknik triangulasi yang digunakan dalam keabsahan data yaitu
teknik triangulasi metode.
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data diperoleh temuan
penelitian bahwa: 1) Kompetensi sosial yang dimiliki oleh pendidik PAUD di
Kelompok Bermain Bim Bim Cha meliputi memiliki kemampuan berkomunikasi
dengan masyarakat, mampu berkomunikasi secara empatik dengan peserta didik,
mampu berinteraksi dengan teman sejawat secara kooperatif, mampu
berkomunikasi dengan orangtua peserta didik 2) Upaya yang dilakukan oleh
pendidik untuk meningkatkan kompetensi sosial di Kelompok Bermain Bim Cha
meliputi: kegiatan pertemuan rapat rutin pendidik, kegiatan pertemuan Himpunan
Pendidikan Anak Usia Dini (HIMPAUDI), pendidik mengikuti kegiatan seminar,
simposium, dan workshop, pendidik melakukan kegiatan kunjungan rumah (home
visit), pendidik melakukan sosialisasi kepada masyarakat.3) Faktor penghambat
meliputi: perbedaan kesempatan pendidik untuk mengikuti kegiatan seminar,
beban kerja yang berat, kurangnya jumlah tenaga pendidik atau pengasuh,
karakteristikyang beragam dari peserta didik, orang tua peserta didik, teman
sejawat dan masyarakat. Faktor pendukungnya meliputi: peran demokratis dari
kepala sekolah, sumberdaya manusia dan budaya.
Kata kunci: kompetensi sosial, pendidik, kelompok bermain Bim Bim Cha.Kartika Kartika Wijayanti Putri2015-10-15T07:43:24Z2019-01-30T03:57:38Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/26948This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/269482015-10-15T07:43:24ZPERANAN TUTOR DALAM PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN
USAHA WARGA BELAJAR PROGRAM KEAKSARAAN USAHA
MANDIRI (KUM) DI PKBM INGIN WASIS TEMON WETAN
KULON PROGO YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) Pelaksanaan program
KUM dan pengembangan kemandirian usaha warga belajar program KUM di
PKBM Ingin Wasis, 2) Peranan tutor dalam mengembangkan kemandirian
usaha warga belajar program KUM, 3) Faktor-faktor yang mendukung dan
yang menghambat tutor dalam pengembangan kemandirian usaha warga
belajar program KUM.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Subjek penelitian ini adalah pengelola PKBM Ingin Wasis, tutor
program KUM, dan warga belajar. Pengumpulan data dilakukan dengan
metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen
utama dalam melakukan penelitian yang dibantu oleh pedoman observasi,
pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi. Teknik yang digunakan
dalam analisis data adalah display data, reduksi data, dan pengambilan
kesimpulan. Trianggulasi yang dilakukan dengan menggunakan trianggulasi
sumber dan trianggulasi metode.
Hasil penelitian menunjukan bahwa : 1) pelaksanaan dan
pengembangan kemandirian usaha warga belajar KUM dimulai dari tahap
perancanaan, pelaksanaan dan evaluasi. 2) Peranan tutor dalam
mengembangkan kemandirian usaha warga belajar yaitu: mengidentifikasi
jenis usaha yang berpeluang untuk dikembangkan sesuai potensi lingkungan
dan pasar, membantu menuliskan dan mengkomunikasikan rancangan usaha
mandiri yang akan dikembangkan, memberikan ketrampilan produksi tertentu
sesuai dengan usaha yang dikembangkan, membantu memasarkan produk
usaha yang dikembangkan, membantu melakukan analisa perhitungan laba/
rugi dari usaha yang dikembangkan, menjalin kemitraan dalam rangka
pengembangan dan kelangsungan usaha dan membantu mengenali produkproduk
sejenis
dan
produsen
pesaing
produk
yang sejenis. 3) Faktor
pendukung: tersedianya sarana dan prasarana yang membantu tutor dalam
pelaksanaan pembelajaran dan pengembangan program KUM, kerjasama yang
dilakukan tutor dalam usaha pengembangan hasil usaha warga belajar, serta
tutor yang menguasai bidang ketrampilan boga serta paham akan program
KUM. Faktor penghambat : tutor yang masih belum menguasai ketrampilan
usaha tentang bagaimana cara mempromosikan hasil usaha warga belajar.
Kata kunci: Kemandirian, Keaksaraan Usaha MandiriKiki Kiki Prabawati2015-10-15T07:43:24Z2019-01-30T03:57:44Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/26950This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/269502015-10-15T07:43:24ZPOLA PEMBINAAN DI PANTI ASUHAN RUMAH YATIM ARRAHMAN
SLEMAN YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) proses pelaksanaan
pelayanan melalui pembinaan di Panti Asuhan Rumah Yatim Arrahman; (2) pola
pembinaan di Panti Asuhan Rumah Yatim Arrahman; (3) faktor pendukung dan
penghambat pembinaan di Panti Asuhan Rumah Yatim Arrahman; (4) dampak
pembinaan di Panti Asuhan Rumah Yatim Arrahman.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan subjek penelitian
pengelola, pengasuh, dan anak asuh di Rumah Yatim Arrahman. Teknik
pemilihan subjek menggunakan purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan
dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik yang digunakan
dalam analisis data adalah reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan.
Trianggulasi yang digunakan untuk menjelaskan keabsahan data dengan
menggunakan sumber.
Hasil penelitian ini menunjukan: (1) proses pelaksanaan pembinaan
meliputi perencanaan, pelaksanaan pembinaan spiritual dan keterampilan serta
evaluasi. (a) Perencanaan meliputi rekrutmen anak asuh, menentukan jadwal,
materi, metode, dan media yang digunakan. (b) Pembinaan spiritual meliputi
pembelajaran diniyah, taklim dan tahsin untuk meningkatkan spiritual dan akhlak
anak asuh. Pelaksanaan meliputi persiapan; materi disampaikan dengan bahasa
sederhana; metode yang digunakan yaitu ceramah, diskusi, tanya jawab, dan
praktek. Pelaksanaan pembinaan keterampilan meliputi persiapan; metode yang
digunakan yaitu ceramah, diskusi dan praktek serta evaluasi dilakukan melalui
praktek. (2) pola pembinaan dilakukan secara rutin dan insidental dalam bentuk
pembinaan kepribadian dan kemandirian. Pembinaan kepribadian meliputi
pembinaan spiritual, kesehatan, dan bimbingan psikologi. Pembinaan kemandirian
meliputi pembinaan bakat, bimbingan belajar, memasak dan keterampilan
handycraft; (3) faktor pendukung yaitu minat anak asuh untuk dikembangkan
serta hubungan yang baik antara pengasuh dan anak asuh; faktor penghambat
yaitu kurangnya tenaga pengasuh dan anggaran dalam mendukung kegiatan
pembinaan. (4) dampak pembinaan yaitu perubahan kondisi spiritual dan
peningkatan prestasi akademik serta keterampilan.
Kata kunci: pola pembinaan, panti asuhan, anak asuhKinasih Kinasih Novarisa2015-10-15T07:43:24Z2019-01-30T03:57:52Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/26953This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/269532015-10-15T07:43:24ZPELAKSANAAN PROGRAM PENDAMPINGAN TERHADAP KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (KDRT) DI BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN (BKBPP)KABUPATEN SEMARANGPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan mekanisme
pelaksanaan pendampingan terhadap korban Kekerasan Dalam Rumah
Tangga (KDRT), hasil pendampingan terhadap aspek psikologis korban
KDRT, serta faktor penghambat dan faktor pendukung dalam pelaksanaan
pendampingan.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Informan dalam penelitian ini adalah pendamping di Badan
Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKBPP), dan korban
Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang memperoleh
pendampingan dari tim Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan
dan Anak (P2TP2A). Penentuan informan penelitian ditentukan secara
purposive, di mana peneliti mempunyai pertimbangan-pertimbangan
tertentu dalam penentuan informan. Teknik pengumpulan data
menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Pemeriksaan
keabsahan dilakukan dengan teknik trianggulasi sumber dan metode. Data
yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dengan cara reduksi data,
penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa: 1) Dalam pelaksanaan
pendampingan ada mekanisme penanganan terhadap korban yang
melaporkan ke tim P2TP2A (Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan
Perempuan dan Anak ), 2) hasil pelaksanaan pendampingan secara
psikologis bagi korban. 3) Faktor penghambat dalam pelaksanaan
pendampingan adalah; a) masalah waktu, b) karakteristik korban yang tidak
sama dan penyebab KDRT yang berbeda. c) keterbatasan alokasi dana.
Faktor pendukung dalam pelaksanaan pendampingan adalah; a) keberanian
korban untuk melapor, b) adanya koordinasi yang baik dengan komponenkomponen tim P2TP2A,c)profesionalisme pendamping,
e)MOU(Memorandum Of Understanding)dengan Rumah Sakit Tugu yang berada di Kota Semarang sehingga memberikan kemudahan pelayanan kesehatan.
Kata kunci: KDRT, Program, Pendampingan.Lela Lela Wahyudiarti2015-10-15T07:43:24Z2019-01-30T03:58:33Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/26971This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/269712015-10-15T07:43:24ZPEMBERDAYAAN WARIA
PADA LEMBAGA PESANTREN WARIA SENIN-KAMIS AL FATAH
DI YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk : (1) Mendeskripsikan pemberdayaan waria
dilembaga pesantren senin-kamis ; (2) Mendeskripsikan faktor pendukung dan
penghambat program kegiatan di lembaga pesantren.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Yang menjadi
subyek dalam penelitian ini adalah ketua dan pengurus lembaga pesantren,
pimpinan pengajian darul fatah, para ustadz, beberapa waria binaan dan
masyarakat sekitar lembaga pesantren, dan yang menjadi subyek utama dalam
penelitian adalah ketua dan pengurus lembaga pesantren. Pemilihan subyek dalam
penelitian dilakukan berdasarkan tujuan dan kriteria atau pertimbangan tertentu.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara
dan dokumentasi. Data dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan
teknik analisis data kualitatif yaitu reduksi data, display data dan penarikan
kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan : (1) Pemberdayaan waria dilembaga pesantren
senin-kamis, yaitu : a) Pemberdayaan dalam aspek spiritual, seperti pembinaan
yang dilakukan oleh para ustadz terhadap waria yang diselenggarakan setiap
minggu malam, dengan berbagai agenda keagamaan yang bertujuan untuk
menyadarkan mereka ; b) Pemberdayaan dalam aspek sosial yaitu membantu
para waria untuk lebih terbuka dalam menjalin hubungan waria antara satu dengan
yang lainnya, dan dalam menjalin hubungan dengan masyarakat ; c)
Pemberdayaan dalam aspek ekonomi yaitu membantu waria dengan memberikan
keterampilan dengan fasilitas salon rias pengantin, agar mereka lebih berdaya
sehingga bisa menggunakan keterampilannya tersebut sebagai mata
pencahariannya sehari-hari ; (2) Faktor pendukung program di lembaga pesantren
yaitu partisipasi waria dalam menjalankan program atau kegiatan dan penerimaan
masyarakat terhadap ruang gerak mereka. Sedangkan faktor penghambatnya
adalah masih kurangnya komitmen dalam diri waria dalam melakukan kegiatan.Nurjanah Fitri Nurjanah2015-10-15T07:43:24Z2019-01-30T03:58:36Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/26972This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/269722015-10-15T07:43:24ZPERAN TOKOH MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN
PARTISIPASI WARGA BELAJAR PROGRAM KEAKSARAAN
FUNGSIONAL DI PKBM TANJUNGSARI, TANJUNGHARJO,
NANGGULAN, KULON PROGOPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Peran dari tokoh masyarakat
dalam pelaksanaan program Keaksaraan Fungsional (KF) di PKBM Tanjungsari.
2) Bentuk peran dari tokoh masyarakat dalam meningkatkan partisipasi warga
belajar program KF di PKBM Tanjungsari. 3) Faktor pendukung dan penghambat
tokoh masyarakat dalam meningkatkan partisipasi warga belajar program KF di
PKBM Tanjungsari.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Subyek penelitian ini adalah tokoh masyarakat, pengelola, tutor dan
warga belajar yang terlibat dalam program KF di PKBM Tanjungsari.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam
melakukan penelitian, yang dibantu oleh pertanyaan penelitian, pedoman
wawancara, dan dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah
reduksi data, display data dan pengambilan simpulan. Trianggulasi yang
dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan trianggulasi
sumber dan metode.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Peran tokoh masyarakat dalam
pelaksanaan program KF di PKBM Tanjungsari sebagai pemrakarsa, pengelola,
tutor, motivator dan penyedia fasilitas belajar. 2) Tokoh masyarakat sebagai
pemrakarsa memiliki gagasan dan melakukan rapat bersama pengelola untuk
merencanakan program KF; sebagai pengelola ikut serta memantau bahkan
membantu tutor dalam pembelajaran; sebagai tutor melaksanakan pembelajaran
yang disesuaikan dengan minat dan kebutuhan warga belajar; sebagai motivator
memberikan pengarahan; informasi dan mengingatkan agar partisipasinya
meningkat serta memfasilitasi tempat bagi pembelajaran KF. 3) Faktor pendukung
dalam melaksanakan peran tokoh masyarakat adalah penerimaan dan kepercayaan
dari warga belajar akan keberadaan tokoh masyarakat tersebut serta adanya dana
bagi penyelenggaraan program; sedangkan faktor penghambat adalah kurangnya
sarana pembelajaran; kehadiran warga belajar yang kurang maksimal dalam
kegiatan maupun pola pikir warga belajar yang menganggap program KF tersebut
tidak penting.
Kata kunci: Tokoh Masyarakat, Partisipasi, Warga Belajar, Keaksaraan
FungsionalFitri Fitri Nurviyasari2015-10-15T07:43:24Z2019-01-30T03:58:40Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/26973This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/269732015-10-15T07:43:24ZPEMBERDAYAAN PEMUDA KARANG TARUNA DALAM
MENCIPTAKAN PELUANG USAHA MELALUI BUDIDAYA
JAMUR TIRAM DI DESA KEMANUKAN BAGELEN
PURWOREJO JAWA TENGAHPenelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan: (1) Pelaksanaan Program
pemberdyaan Pemuda Karang Taruna Desa Kemanukan Dalam Menciptakan
Peluang Usaha Melalui Budidaya Jamur Tiram, (2) Faktor-faktor yang pendukung
dan penghambat peran serta pemuda, (3) Tingkat Keberhasilan Program
Pemberdayaan Tersebut.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Subyek penelitian ini adalah pengelola, tutor/pelatih, dan pemuda.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara,
dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan
penelitian yang dibantu oleh pedoman observasi, pedoman wawancara, dan
pedoman dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah display
data, reduksi data, dan pengambilan kesimpulan. Keabsahan data dilakukan
dengan menggunakan teknik Trianggulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pelaksanaan program
pemberdayaan pemuda karang taruna di Desa Kemanukan dalam menciptakan
peluang usaha melalui budidaya jamur tiram antara lain : a) Rekuitmen peserta
dilakukan dengan cara memlilih anggota yang aktif, dan berminat mengikuti
program. b) Motivasi dari peserta adalah ingin meningkatkan kesejahteraan
hidupnya. c) Pelaksanaan proses pembelajaran dari segi materi, strategi
pembelajaran, evaluasi dan tindak lanjut dilakukan oleh pelatih/ tutor yang juga
berperan sebagai motivator dan partner yang baik. (2) Faktor pendukungnya
antara lain: peran serta/partisipasi dari pemuda yang cukup tinggi, masih tingginya
peluang pasar untuk budidaya jamur tiram, keuntungan besar dengan modal kecil,
dan pemuda menjadi mandiri serta berjiwa wirausaha. Dan faktor penghambat
antara lain: pendanaan yang masih kurang dan kesulitan dalam menentukan
waktu yang tepat untuk berkumpul. (3) Berdasarkan tanggapan pemuda, program
pemberdayaan ini adalah cukup baik. Keberhasilan program pemberdayaan
tersebut juga terlihat dari tingginya antusiasisme pemuda dalam mengikuti
program pemberdayaan, pemuda menjadi mandiri, mampu membuka peluang
usaha dan dapat meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
Kata kunci: pemberdayaan pemuda, peluang usaha, dan budidaya jamurUtaminingsih Fitri Utaminingsih2015-10-15T07:43:24Z2019-01-30T03:58:42Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/26974This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/269742015-10-15T07:43:24ZPEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PEMBINAAN WARGA
BINAAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS II A
WIROGUNAN YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) bentuk pemberdayaan perempuan
melalui pembinaan Warga Binaan Pemasyarakatan Perempuan, (2) faktor pendukung dan faktor
penghambat dalam pelaksanaan pemberdayaan perempuan.
Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif dengan subjek penelitian
Petugas Lembaga Pemasyarakatan, Pembina Teknis, dan Warga Binaan Pemasyarakatan
Perempuan. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi yang dilengkapi
dengan daftar pertanyaan. Semua data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan
interpretasi yang didahului dengan trianggulasi untuk mengetahui keabsahan data.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1) pemberdayaan perempuan yang
dilakukandalam bentuk pembinaan psikis, fisik, dan keterampilan sehingga terjadi perubahan
kondisi spiritual, sikap, dan bertambahnya keterampilan dari Warga Binaan Pemasyarakatan
Perempuan, (2) faktor pendukung dalam pelaksanaan pemberdayaan perempuan yaitu potensi
Warga Binaan Pemasyarakatan Perempuan adalah yang sangat dominan untuk dikembangkan
dan Petugas Pemasyarakatan yang disiplin serta mampu bekerja sama dengan pihak luar yang
memberikan bantuan, sedangkan faktor menghambat dalam pelaksanaan pembinaan adalah
masih kurangnya tenaga pembina dan alat yang digunakan untuk pembinaan serta Warga Binaan
Pemasyarakatan Perempuan yang tidak masuk dalam bimbingan kerja.
Kata kunci : pemberdayaan perempuan, Lembaga PemasyarakatanFitria Fitria Pradini Sisworo2015-10-15T07:43:24Z2019-01-30T03:58:45Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/26976This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/269762015-10-15T07:43:24ZUPAYA TUTOR DALAM MENUMBUHKAN MOTIVASI BELAJAR
WARGA BELAJAR KEAKSARAAN FUNGSIONAL
DI PKBM MANDIRI KRETEK BANTULPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) pelaksanaan pembelajaran keaksaraan fungsional, 2) upaya tutor dalam menumbuhkan motivasi belajar, dan 3) dampak tumbuhnya motivasi belajar terhadap keberlanjutan program keaksaraan fungsional.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian yaitu penyelenggara program, tutor dan warga belajar keaksaraan fungsional PKBM Mandiri, Kretek Bantul. Metode pengumpulan data dengan wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan reduksi data, display data dan pengambilan kesimpulan. Trianggulasi dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) pelaksanaan pembelajaran keaksaraan fungsional di PKBM Mandiri meliputi: (a) persiapan, tutor diverifikasi oleh pihak penyelenggara, tutor menyusun silabus dan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), (b) tutor menyiapkan materi dan media yang digunakan serta melaksanakan proses pembelajaran seminggu sekali selama 2 jam pembelajaran. (c) penilaian hasil pembelajaran, tutor memberikan penilaian hasil belajar berupa tes dan non tes d) motivasi belajar warga belajar sebelum dilakukan upaya tutor cukup rendah; 2) upaya-upaya yang dilakukan tutor dalam menumbuhkan motivasi belajar warga belajar keaksaraan fungsional yaitu: a) tutor memberikan motivasi secara pribadi kepada warga belajar, b) pemberian reward kepada warga belajar berupa dana 50% untuk pembelian kacamata, c) penggunaan multimedia pembelajaran sebagai media menumbuhkan motivasi belajar; 3) dampak tumbuhnya motivasi belajar terhadap keberlanjutan program adalah: a) motivasi belajar warga belajar keaksaraan fungsional di PKBM Mandiri sangat tinggi, dari 5 indikator motivasi belajar secara keseluruhan dapat dikatakan baik; b) peningkatan jumlah warga belajar, namun tidak ada dikarenakan warga belajar merupakan undangan dari pihak PKBM; c) keadaan warga belajar setelah lulus adalah sudah mengenal huruf, lancar membaca dan menulis, mengenal IT (Ilmu Teknologi), serta dapat menggunakan alat komunikasi sendiri; d) keadaan kelompok belajar setelah setelah program selesai adalah tetap berjalan dan dapat dilanjutkan ke tahap selanjutnya, warga belajar dapat melanjutkan ke kesetaraan paket A untuk mendapatkan ijazah setara SD.
Kata Kunci : motivasi belajar, program keaksaraan fungsional, upaya tutorGalih Galih Jatmiko2015-10-15T07:43:24Z2019-01-30T03:58:51Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/26978This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/269782015-10-15T07:43:24ZFAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN
PENGELOLAAN PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT
(PKBM) PIONEER DI KECAMATAN JATEN
KABUPATEN KARANGANYARPenelitian ini bertujuan mendeskripsikan: (1) Bagaimana pengelolaan di
lembaga PKBM Pioneer, (2) Apa saja faktor pendukung dan penghambat yang
mempengaruhi pengelolaan di lembaga PKBM Pioneer, (3) Bagaimana tingkat
keberhasilan pelaksanaan program berdasarkan pengelolaan di lembaga PKBM
Pioneer.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Subyek penelitian ini adalah pengelola, tutor, warga belajar, dan
masyarakat sekitar PKBM Pioneer. Pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti
merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian yang dibantu oleh
pedoman observasi, pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi. Teknik
yang digunakan dalam analisis data adalah display data, reduksi data, dan
pengambilan kesimpulan. Trianggulasi yang digunakan untuk menjelaskan
keabsahan data dengan menggunakan sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pengelolaan PKBM Pioneer
dilakukan melalui beberapa tahap yaitu perencanaan dengan musyawarah mufakat
dan membagi program menjadi pokok serta penunjang, pengorganisasian
dilakukan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi, penggerakan menggunakan
pendekatan kesejawatan dan produktivitas, pembinaan dilakukan oleh Dinas
Pendidikan dengan monitoring dan evaluasi sedangkan di internal PKBM Pioneer
lebih bersifat luwes, evaluasi menggunakan instrument dari dinas terkait.
(2) Faktor pendukung yang mempengaruhi dalam pengelolaan PKBM Pioneer
yaitu: (a) Dukungan dari Dinas Pendidikan dan Olahraga Kabupaten Karanganyar,
(b) Dukungan dari masyarakat sekitar, (c) Popularitas lembaga, (d) Kepercayaan
lembaga mitra, (e) Komitmen Pengelola, (f) Fasilitas yang memadai, (g) Motivasi
belajar yang tinggi, (h) Adanya program pengembangan unit usaha sebagai bentuk
lapangan pekerjaan bagi warga belajar dan (i) Keikutsertaan pengelola dalam
diklat dan workshop. Sedangkan yang menjadi Faktor penghambat adalah
pendanaan dan konsep belajar warga belajar tentang pendidikan sepanjang hayat
masih kurang. (3) Keberhasilan pengelolaan antara lain: (a) partisipasi masyarakat
yang terlibat relatif tinggi, (b) program bermanfaat bagi masyarakat, (c) mutu dan
relevansi program terhadap kebutuhan masyarakat, (d) terciptanya kemandirian
dan keberlanjutan lembaga.
Kata kunci : faktor, keberhasilan, dan pengelolaan PKBMGalih Galih Sumarah Erilantu2015-10-15T07:43:24Z2019-01-30T03:58:54Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/26979This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/269792015-10-15T07:43:24ZIMPLEMENTASI PROGRAM KURSUS KEWIRAUSAHAAN KOTA DI PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) WIJAYA KUSUMA DALAM PENINGKATAN KESEJAHTERAAN KELUARGAPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Implementasi program Kursus Kewirausahaan Kota (KWK), (2) Mengetahui Tingkat Kesejahteraan Keluarga Peserta didik Program KWK, (3) Faktor pendukung dan faktor penghambat program KWK.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian adalah pengelola PKBM Wijaya Kusuma, Pendidik program KWK, dan Peserta didik program KWK. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dengan langkah-langkah yaitu reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan.
Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa: (1) Implementasi program KWK dari (a) persiapan yang terdiri 4 (empat) tahap yaitu analisis kondisi dan pendataan peserta didik, menentukan jenis kursus, menentukan waktu dan tempat, dan menentukan peserta didik; (b) pelaksanaan meliputi tempat pembelajaran di pendopo Kecamatan Umbulharjo, waktu penyelenggaraan 1 bulan, peserta didik 12 orang, pendidik dari Dinas perindustrian, badan POM, interaksi peserta didik dan pendidik baik, materi pembelajaran dari modul, fasilitas baik hanya kurang pada waktu program KWK hanya diberi per kelompok tidak satu orang satu, pembiayaan dari APBN, metode ceramah dan praktek, strategi berpusat pada pendidik; (c) evaluasi program KWK tes tertulis dan praktek; (2) Tingkat Kesejateraan Keluarga peserta didik keluarga sejahtera I ada 7 orang sebesar 58 % dan keluarga sejahtera II ada 5 orang sebesar 42% (3) faktor pendukung motivasi dari pengelola dan pengurus, keaktifan pengelola dalam penyelenggara program, semangat peserta didik dan faktor penghambat meliputi: permodalan tidak berjalan lancar, kurangnya fasilitas, kurang kesadaran masyarakat.Gesta Septi Nugraheni2015-10-15T07:43:23Z2019-01-30T03:57:26Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/26944This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/269442015-10-15T07:43:23ZIMPLEMENTASI PENDIDIKAN KETERAMPILAN MEMBATIK
DALAM PROGRAM PAKET B DI PKBM KYAI SURATMANPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses persiapan, pelaksanaan,
evaluasi, faktor pendukung, dan faktor penghambat pendidikan keterampilan
membatik dalam program paket B di PKBM Kyai Suratman.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Pengumpulan
data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan
subjek ketua PKBM, pendidik, dan peserta didik. Pembuktian keabsahan data
menggunakan teknik trianggulasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis
kualitatif dengan langkah pengumpulan data, reduksi data, display data, dan
penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian yang diperoleh dalam penelitian ini adalah: 1) Persiapan
pendidikan keterampilan membatik dilaksanakan dengan cara koordinasi
penyelenggara dengan pendidik untuk menentukan tujuan, media, sumber belajar,
materi, metode pembelajaran, alokasi waktu, jadwal, dan evaluasi. 2) Pelaksanaan
pembelajaran keterampilan membatik dilaksanakan secara teori dan praktik.
Pelaksanaan pembelajaran yaitu pendidik membuka pelajaran, menjelaskan
tentang tujuan pembelajaran, kemudian menyampaikan materi pembelajaran
tentang membatik baik secara teori maupun praktik. Dalam pelaksanaan ada
komponen pembelajaran yaitu: peserta didik, pendidik, tujuan, metode, media,
kurikulum, materi, kegiatan pembelajaran, sarana prasarana, evaluasi belajar, dan
sumber pendanaan. 3) Proses evaluasi pendidikan keterampilan membatik
dilaksanakan selama proses pembelajaran dan setelah selesai pembelajaran.
Evaluasinya secara tertulis dan praktik. 4) faktor pendukung pelaksanaan
pembelajaran keterampilan membatik yaitu: semangat pendidik dalam
melaksanakan pembelajaran keterampilan, adanya dukungan dari masyarakat
dalam pelaksanaan pembelajaran keterampilan, dan motivasi belajar peserta didik
untuk mengikuti pembelajaran keterampilan cukup tinggi. Faktor penghambat
pelaksanaan pembelajaran keterampilan membatik adalah: sarana prasarana
kurang memadai, peserta didik kurang sabar dan kurang ketelitian dalam
pembelajaran praktik, dan media pembelajaran yang digunakan pendidik masih
minim dan terbatas.
Kata Kunci: Implementasi Pendidikan Keterampilan Membatik, Persiapan Pelaksanaan, Evaluasi, Program Paket BEva Eva Handayanti2015-10-15T07:43:23Z2019-01-30T03:57:31Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/26946This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/269462015-10-15T07:43:23ZPELAKSANAAN PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN TERNAK KAMBING
DI DUSUN NGLEMBU DESA PANJANGREJO KABUPATEN BANTULTujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pelaksanaan
program pelatihan kewirausahaan ternak kambing di Dusun Nglembu Desa
Panjangrejo antara lain pada tahap persiapan, pelaksanaan, evaluasi dan tindak
lanjut.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan jenis
kualitatif. Subjek penelitian ini adalah pengelola, tutor dan peserta didik.
Pengumpulan data dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Analisis data menggunakan reduksi data, display data, dan
penarikan kesimpulan. Trianggulasi yang digunakan untuk menjelaskan
keabsahan data dengan menggunakan sumber.
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisi data, diperoleh temuan
penelitian bahwa; Dalam pelaksanaan pelatihan kewirausahaan ternak kambing di
Dusun Nglembu Desa panjangrejo mencakup empat tahap, yaitu persiapan,
pelaksanaa, evaluasi dan tindak lanjut. Tahap pertama adalah persiapan
pelaksanaan pelatihan kewirausahaan ternak kambing yang meluputi; identifikasi
kebutuhan dan penetapan jenis ketrampilan, penentuan pengurus atau pengelola,
seleksi dan penetapan peserta pelatihan, penentuan tutor dan rencana
pembelajaran, persiapan sarana dan prasarana, orientasi dan pengenalan
kewirausahaan. Tahap kedua adalah pelaksanaan pelatihan kewirausahaan ternak
kambing yang meliputi; tempat dan waktu pembelajaran, sumber belajar, warga
dan kelompok belajar, media belajar, strategi pembelajaran, materi pembelajaran.
Tahap ketiga adalah evaluasi pelaksanaan kewirausahaan ternak kambing. Tahap
keempat adalah tindak lanjut pelaksanaan pelatihan kewirausahaan ternak
kambing. Peserta didik mampu berkembang secara otodidak, mampu mengikuti
kebutuhan pasar dan secara berkelanjutan mampu mempelajari lebih jeli tentang
strategi berternak dan strategi kewirausahaan secara efektif, efisien dan maksimal.
Pelatihan kewirausahaan ternak kambing memberikan pengaruh positif terhadap
peserta didik atau masyarakat di Dusun Nglembu Desa Panjangrejo Bantul.
Kata Kunci : Pelatihan, Kewirausahaan, Ternak kambing.Budi Evi Budi Setiyaningsih2015-10-15T07:43:23Z2019-01-30T03:57:35Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/26947This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/269472015-10-15T07:43:23ZDAMPAK PROGRAM PELATIHAN KETERAMPILAN PERIKANAN DARAT TERHADAP SIKAP WIRAUSAHA DI DAWE BENDUNGSEMIN GUNUNGKIDUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA(STUDI KASUS DI PUSAT KEGIATAN BEAJAR MASYARAKAT MITRA ILMU)Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak positif pelatihan keterampilan perikan andarat terhadap sikap wirausaha warga belajar diDusun Dae,Desa Bendung,Kecamatan Semin,Kabupaten Gunungkidul.S
ubjek penelitian ini adalah warga belajar PKBM MITRA ILMU didusun dawe yang berjumlah 30.Penelitian ini merupakan penelitian populasi karena subjek peneliti anadalah seluruhpesertapelatihanketerampilanperikanandaratdiDusunDaw.Sedangkanpendekatanpenelitianbersifatkuantitatif.Teknikpengumpulandatamenggunakanangketsertadokumentasi.Analisisdatameliputianalisdeskriptif,analisiskorelasidananalisisregresisederhana.H
asilpenelitianmenyimpulkanbahwa:(1)Nilairata-rataPelatihanketerampilanperikanandarathasilperolehanadalahsebesar69,1dantermasukdalamkategoricukup.Dengandemikianintensitaspelatihanketerampilanperikanandaratterhadapwargabelajardapatdikatakancukup.(2)Rata-ratanilaisikapwirausahahasilperolehanadalah100,97.Jikaditinjaudarikategorikecenderungantermasukdalamkategoricukup.DengandemikianwargabelajardiDusunDawememilikisikapwirausahayangcukup.(3)TerdapatdampakpositifdarivariabelpelatihanketerampilanPerikananDarat(X)denganSikapWirausaha(Y).Halinidibuktikandenganrhitung>rtabel.Angkakoefisienyangdiperolehyaituhargarhitungsebesar0,654,dandengann=30diperolehhargartabelpadatarafsignifikansisebesar5%sebesar0,361.Sedangkandenganmenggunakananalisisregresisederhanadidapatkannilaisignifikansisebesar0,00.Sehinggap<0,05.Adapunbesarnyahubunganvariabelpelatihanketerampilanperikanandaratterhadapsikapwirausahadapatdiketahuidarinilaikoefisiendeterminsi(R2)yaitusebesar0,427(42,7%).Kat
akunci:pelatihanketerampilan,perikanandarat,sikapwirausaha.Fahroni Fahroni Joko Trisusilo2015-10-15T07:43:23Z2019-01-30T03:57:47Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/26951This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/269512015-10-15T07:43:23ZPEMBERDAYAAN PEMUDA MELALUI PELAKSANAAN PENDIDIKAN
DAN PELATIHAN (DIKLAT) TEKNOLOGI INFORMASI
DI BALAI LATIHAN KERJA
KABUPATEN GUNUNGKIDUL YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Proses pemberdayaan
pemuda melalui pelaksanaan pendidikan dan pelatihan (diklat) teknologi informasi di
Balai Latihan Kerja Kabupaten Gunungkidul Yogyakarta, (2) Manfaat dari proses
pemberdayaan pemuda melalui pelaksanaan pendidikan dan pelatihan (diklat)
teknolgi informasi, (3) Faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan
pemberdayaan pemuda melalui pendidikan dan pelatihan (diklat) teknologi informasi.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subyek penelitian
ini adalah penyelengara, pendidik, dan peserta didik. Pengumpulan data dilakukan
dengan menggunakan metode wawancara, observasi, dokumentasi dan tes. Peneliti
merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian yang dibantu oleh pedoman
wawancara, pedoman observasi, pedoman dokumentasi dan pedoman tes. Teknik
yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, menampilkan data, dan
kesimpulan. Trianggulasi dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dan
membuktikan temuan hasil dilapangan dengan kenyataan yang diteliti dilapangan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pemberdayaan pemuda melalui
pelaksanaan pendidikan dan pelatihan (diklat) teknologi informasi meliputi: (a) BLK
sebagai penyelenggara pemberdayaan, (b) input program meliputi pemuda di
masyarakat yang membutuhkan pengetahuan, ketrampilan, sikap serta pengembangan
diri agar berkualitas, (c) proses meliputi : bimbingan kewirausahaan, motivasi kerja
dan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar teknologi informasi, (d) output berupa
hasil yang di peroleh melalui diklat, outcome berupa tidak lanjut setelah selesai
mengikuti diklat, (2) manfaat adanya pemberdayaan pemuda melalui diklat teknologi
informasi meliputi : peningkatan kompetensi yang dikuasai sehingga menjadi berdaya
serta memiliki keunggulan dalam bersikap, berpikir serta mempunyai keahlian
dibidang teknologi informasi yang nantinya dapat dijadikan sebagai modal bekerja
atau mendirikan usaha secara mandiri, (3) faktor pendorong meliputi : Lingkungan
masyarakat yang mendukung adanya pelatihan, Sumber pembelajaran yang memadai,
dana mencukupi, tidak dipungut biaya, dan letak BLK yang strategis. Faktor
penghambatnya meliputi: Kurangnya media informasi untuk mempromosikan
pelatihan, waktu banyak yang tersita, media kurang lengkap, kurang menjalin
hubungan dengan perusahaan atau lembaga yang mampu menampung lulusan BLK.
Kata kunci: pemberdayaan, pemuda, pendidikan dan pelatihan, teknologi informasiFahrudin Fahrudin Jaka Prasetya2015-10-15T07:43:23Z2019-01-30T03:57:55Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/26954This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/269542015-10-15T07:43:23ZKEPEMIMPINAN KREATIF TOKOH MASYARAKAT DALAM
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESAPenelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui peran kepemimpinan
kreatif dalam pemberdayaan masyarakat, (2) Mengetahui partisipasi
masyarakat dalam pemberdayaan masyarakat, (3) faktor penghambat dan
faktor pendukung jalannya proses pemberdayaan masyarakat
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Setting penelitian
adalah tokoh masyarakat desa pada tingkat dusun dengan mengambil salah
satu dusun sebagai kasus yaitu Dusun Kemiri, kelurahan Purwobinangun
kecamatan Pakem, kabupaten Sleman. Data dikumpulkan melalui teknik
wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan
menggunakan teknik analisis deskiptif kualitatif.
Hasil penelitian ini adalah: (1) peran kepemimpinan kreatif dalam
pemberdayaan masyarakat adalah sebagai penggerak, pengendali dan
penasehat masyarakat, serta sebagai jembatan antara pemerintah dengan
masyarakat, melalui penyebaran informasi dan pemberian otonomi kepada
warga, pemberian otonomi tokoh masyarakat diwujudkan dengan
komunikasi yang terbuka antara tokoh masyarakat dengan warga untuk
menyampaikan saran, ide, maupun kritik yang sifatnya membangun.(2)
Partisipasi masyarakat di dusun kemiri yaitu menjunjung tingkat nilai
kerukunan dan berusaha memanfaatkan potensi yang ada dengan
semaksimal mungkin, adanya keterlibatan masyarakat dalam memberikan
ide-ide guna pemberdayaan menjadikan masyarakat dusun Kemiri tidak
hanya sebagai pelaksana saja, tetapi juga sebagai perencana program dan
evalusi program.(3) Faktor penghambat dan pendukung jalannya proses
pemberdayaan masyarakat di Dusun Kemiri, yaitu Tingginya kerukunan
antar warga menyebabkan masyarakat selalu ingin melaksanakan semua
program yang telah direncanakan secara bersamaan dalam waktu dan tempat
yang sama. Adapun faktor pendukungnya yaitu kekompakan masyarakat
yang menjunjung tinggi nilai kerukunan antar warga menjadikan masyarakat
mampu mengembangkan potensi yang ada.
Kata Kunci: kepemimpinan kreatif, pemberdayaan masyarakat desaFajar Fajar Abadi2015-10-15T07:43:23Z2019-01-30T03:58:01Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/26956This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/269562015-10-15T07:43:23ZIMPLEMENTASI PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP (LIFE SKILLS)
PADA PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA BUDI DAYA JAMUR
TIRAM DI PKBM NGUDI KAPINTERAN SEMANU GUNUNGKIDULPenelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan: (1) implementasi
pendidikan kecakapan hidup (life skills), (2) faktor pendukung dan
penghambat pendidikan kecakapan hidup (life skills), (3) dampak dari
pendidikan kecakapan hidup (life skills)
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Subyek penelitian ini adalah pengelola, tutor atau pelatih
pendidikan kecakapan hidup (life skills), dan warga belajar. Pengumpulan
data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan
penelitian yang dibantu oleh pedoman observasi, pedoman wawancara, dan
pedoman dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah
display data, reduksi data, dan pengambilan kesimpulan. Keabsahan data
dengan menggunakan triangulasi sumber dan metode.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Implementasi program life
skills terdiri dari (a) persiapan terdiri dari dua tahap yaitu analisis kebutuhan
dan program life skills, (b) pelaksanaan meliputi tempat pembelajaran
disalah satu rumah warga belajar, waktu pembelajaran 3 bulan, peserta didik
60 orang, pendidik diambil dari PKBM dan UNY untuk pendamping,
fasilitas baik, biaya dari UNY, metode ceramah dan praktek, proses
pembelajaran sudah menerapkan aspek kecakapan life skills yaitu kecakapan
personal, kecakapan antar personal dan kecakapan vokasional, (c) evaluasi
program life skills tertulis dan praktek. (2) Faktor pendukung motivasi
peserta didik, keaktifan pengelola dan pengurus, nara sumber yang baik, dan
dana. Faktor penghambat faktor alam kurang mendukung dan kerjasama
antara peserta didik masih kurang. (3) Dampak dari program life skills
adalah membuka peluang usaha pendidik dan peserta didik, menambah
bekal keterampilan, meningkatan perekonomian dan mengenalkan jamur
pada masyarakat mengenai jamur tiram adalah makanan bergizi.
Kata kunci: Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skills), Pengembangan
Usaha dan Budidaya Jamur TiramFironika Fironika Susilowati2015-10-15T07:43:23Z2019-01-30T03:58:21Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/26964This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/269642015-10-15T07:43:23ZPELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT) TEKNISI
HANDPHONE DALAM MENYIAPKAN TEKNISI HANDPHONE
BAGI REMAJA PUTUS SEKOLAH DI BALAI LATIHAN
KERJA (BLK) SLEMAN YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan : 1) pelaksanaan Diklat
teknisi handphone bagi remaja putus sekolah di Balai Latihan Kerja Sleman
Yogyakarta, 2) faktor pendukung dan penghambat dalam Diklat teknisi
handphone di Balai Latihan Kerja Sleman, 3) keberhasilan program Diklat teknisi
handphone dalam menyiapkan teknisi handphone bagi remaja putus sekolah di
Balai Latihan Kerja Sleman.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Subjek penelitian ini adalah pengelola, instruktur, dan peserta Diklat.
Pengumpulan data dilakukaan dengan menggunakan metode observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam
penelitian dengan dibantu pedoman observasi, pedoman wawancara, dan pedoman
dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah display data, reduksi
data, dan pengambilan kesimpulan. Keabsahan data dilakukan dengan
menggunakan teknik Trianggulasi sumber
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Pelaksanaan Diklat teknisi
handphone bagi remaja putus sekolah di BLK Sleman antara lain : a) persiapan:
rekrutmen peserta dilakukan melalui sosialisasi dan menyebar pamflet di wilayah
kabupaten Sleman, b) pelaksanaan: pemilihan materi, metode dan strategi
pembelajaran dilakukan secara tepat oleh instruktur sehingga tercipta interaksi
belajar yang baik c) evaluasi dilakukan melalui dua cara yaitu uji teori dan
praktek, 2) Faktor pendukung yaitu: a) adanya motivasi dan kesungguhan diri dari
peserta Diklat, b) lingkungan yang kondusif untuk proses pembelajaran, c) adanya
sarana dan prasarana yang menunjang dalam proses pelatihan, dan d) instruktur
yang berkompeten di bidang teknisi handphone. Faktor penghambat yaitu yaitu:
a) dana yang digunakan untuk pelatihan masih sangat minim, b) terbatasnya
media pembelajaran, dan c) kemitraan. 3) Keberhasilan program Diklat teknisi
handphone di BLK dapat terlihat dari banyaknya alumni yang tersalur didunia
kerja nyata, diperoleh data pada tahun 2012 jumlah peserta yang lulus sebanyak
16 orang, 6 diantaranya membuka counter dan reparasi handphone, sedangkan 7
diantaranya bekerja di tempat reparasi handphone milik orang, dan 3 diantaranya
masih menganggur karena minimnya lapangan pekerjaan dan keterbatasan dana
untuk membuka usaha mandiri.
Kata kunci : pendidikan dan pelatihan (Diklat), teknisi handphone, Balai Latihan
KerjaFitri Fitri Ayu Puspita2015-10-15T07:42:38Z2019-01-30T03:58:12Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/26961This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/269612015-10-15T07:42:38ZPEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI KELOMPOK WANITA
TANI (KWT) BAGI AKTUALISASI PEREMPUAN DI DESA
KEMANUKAN, BAGELEN, PURWOREJO, JATENGPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Pemberdayaan
perempuan melalui Kelompok Wanita Tani (KWT) di Desa Kemanukan, (2)
Dampak KWT bagi aktualisasi perempuan di Desa Kemanukan, (3) Faktor
pendukung dan penghambat dalam kegiatan-kegiatan KWT.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Subyek penelitian adalah pengelola/pengurus, petugas PPL dan anggota KWT
Desa Kemanukan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama
dalam melakukan penelitian yang dibantu dengan pedoman observasi, pedoman
wawancara, dan pedoman dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis
data adalah reduksi data, display data, dan pengambilan kesimpulan. Keabsahan
data dilakukan dengan menggunakan teknik trianggulasi sumber.
Penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Pemberdayaan perempuan melalui
KWT di Desa Kemanukan meliputi: (a) kegiatan pertanian yang dilakukan oleh
KWT, (b) pertemuan rutin untuk membahas kemajuan KWT, (c) sosialisasi dari
PPL, (d) simpan pinjam. 2) Dampak KWT bagi aktualisasi perempuan di Desa
Kemanukan yaitu meningkatnya ilmu dan pengetahuan tentang pertanian, adanya
perubahan perilaku pada anggota ke arah yang lebih baik, keberadaan KWT telah
diakui dan bermanfaat untuk masyarakat. 3) Faktor pendukungnya yaitu
partisipasi dan motivasi dari semua anggota KWT cukup tinggi, tersedianya
fasilitas seperti lahan dan sarana pendukung pengolahan lahan di Desa
Kemanukan, adanya kerjasama yang baik dari berbagai instansi terkait khususnya
di bidang pertanian, dan dukungan dari masyarakat sekitar cukup baik. Faktor
penghambat dalam pelaksanaan kegiatan KWT adalah kurangnya perhatian
pemerintah khususnya pada kelompok wanita tani. Hal ini nampak pada
pemberian bantuan yang sangat terbatas, selain itu SDM wanita tani belum
dikembangkan secara maksimal.
Kata Kunci: Pemberdayaan perempuan, Kelompok Wanita Tani, aktualisasiLucya Lucya Purnamasari2015-10-13T07:59:25Z2019-01-30T03:55:29Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/26894This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/268942015-10-13T07:59:25ZIMPLEMENTASI PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN CD (COMPACT DISK) PADA KURSUS MENJAHIT DI LKP “AR-RUM” YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan mendeskripsikan : (1) pelaksanaan pembelajaran kursus menjahit dengan media CD di LKP AR-RUM Yogyakarta, (2) untuk mengetahui faktor-faktor penghambat dan pendukung pembelajaran kursus menjahit dengan media CD di LKP AR-RUM Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Subyek penelitian ini adalah pengelola, pendidik dan peserta kursus LKP AR-RUM. Tempat penelitian di Lembaga Kursus dan Pelatihan AR-RUM Yogyakarta yang bergerak di bidang kursus menjahit. Metode pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran kursus menjahit di LKP AR-RUM Yogyakarta dengan menggunakan tahap-tahap pembelajaran yang meliputi: (1) perencanaan pembelajaran, (2) pelaksanaan pembelajaran, (3) evaluasi pembelajaran. Faktor-faktor pendukung dalam pelaksanaan pembelajaran menjahit dengan media CD antara lain : (a) peserta didik lebih termotivasi dengan adanya CD pembelajaran karena didesain lebih menarik dibandingkan modul dari buku, (b) praktis mudah dibawa karena CD bentuknya kecil dan tipis, (c) pendidik lebih efektif karena untuk menerangkan kembali materi tentang pola yang belum jelas dapat langsung membuka bagian yang ditanyakan oleh peserta didik, tidak perlu menggambar lagi. Sementara faktor penghambatnya antara lain : (a) memerlukan keterampilan dan pengetahuan khusus tentang penggunaan media CD bagi instruktur kursus, (b) usia yang bervariatif menyebabkan daya tangkap setiap peserta didik menjadi berbeda, (c) tempat kursus yang relatif kecil sehingga penggunaan media CD kurang maksimal.
Kata kunci: media pembelajaran, CD (compact disk), kursus menjahit.Dyah Dyah Untari Dwiningsih2015-10-13T07:59:25Z2019-01-30T03:55:37Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/26897This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/268972015-10-13T07:59:25ZPELAKSANAAN PROGRAM KETERAMPILAN TATA RIAS SEBAGAI UPAYA MEMBERDAYAKAN REMAJA DI PANTI SOSIAL BINA REMAJA, TRIDADI, SLEMAN, YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) pelaksanaan program keterampilan tata rias di Panti Sosial Bina Remaja Yogyakarta; 2) faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan program keterampilan tata rias; 3) dampak program keterampilan tata rias dalam memberdayakan remaja.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah pengelola Panti Sosial Bina Remaja, tutor program ketrampilan tata rias, dan peserta pelatihan keterampilan tata rias. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian yang di bantu oleh pedoman wawancara, pedoman observasi, dan pedoman dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah display data, reduksi data, dan pengambilan kesimpulan. Trianggulasi yang dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan sumber dan metode.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) pelaksanaan program keterampilan tata rias dilakukan untuk membantu remaja yang mengalami kesejahteraan sosial agar lebih berdaya, oleh karena itu program keterampilan ini dilakukan dengan tahapan persiapan, proses pelaksanaan yang dilakukan dengan pemberian materi teori, peragaan alat-alat tata rias, pendampingan dan praktek serta evaluasi; 2) faktor pendukung keterampilan tata rias yaitu tanggapan yang positif dari masyarakat khususnya remaja putus sekolah yang menjadi anak binaan PSBR, kemauan yang tinggi dari peserta pelatihan dalam mengikuti pelatihan, sumber daya manusia yang terlatih dan memadai, adanya kerjasama dengan pihak lain, edukasi dan informasi, sedangkan faktor penghambatnya yaitu kemampuan anak yang berbeda-beda dalam menerima pelatihan, latar belakang kehidupan anak yang berbeda-beda sebelum masuk panti, fasilitas yang tersedia masih relatif kurang, dan personil pengelola yang semakin berkurang; 3) dampak program keterampilan tata rias yaitu bagi peserta pelatihan dapat menambah keterampilan sehingga bisa membuka peluang usaha dan lebih mandiri, rasa kepuasan dari pengelola dan instruktur melihat peserta didiknya berhasil di masyarakat.
Kata kunci: Keterampilan Tata Rias, Pemberdayaan, RemajaDian Dyan Purnamasari2015-10-13T07:59:25Z2019-01-30T03:55:43Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/26899This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/268992015-10-13T07:59:25ZFENOMENA KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI PEKERJA KULI GENDONG DI PASAR BERINGHARJO YOGYAKARTATujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kehidupan sosial ekonomi pekerja kuli gendong di pasar Beringharjo Timur serta kontribusinya bagi kehidupan keluarga.
Subyek penelitian atau responden yang terlibat dalam penelitian ini berjumlah 10 orang ibu-ibu pekerja kuli gendong, Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Alat pengumpul data yang utama adalah peneliti sendiri, karena peneliti berperan sebagai instrumen utama di lapangan. Responden dipilih berdasarkan kesanggupan dan keterbukaan pada pencarian data yang selektif. Metode yang dipakai adalah observasi, dokumentasi dan wawancara mendalam. Pengecekan data dari berbagai sumber dilakukan melalui trianggulasi teknik sebagai upaya untuk meningkatkan pemahaman peneliti terhadap apa yang telah ditemukan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : 1) Fenomena kuli gendong di Pasar Beringharjo Timur saat ini yaitu: (a) jumlah jam kerja para responden lebih dari 70 jam perminggu sehingga mereka bekerja tidak terbatas oleh waktu; (b) kuli gendong memiliki rasa kebersamaan dan solidaritas yang tinggi terlihat dari kebiasaan saling membantu antar sesama berupa meminjamkan uang dan membagi job kerja walaupun mereka dalam keadaan yang kesusahan; (c) profesi sebagai kuli gendong menjadikan manusia yang mandiri. 2) Ada empat faktor yang menyebabkan seseorang menjadi pekerja kuli gendong yaitu: (a) tidak mempunyai keterampilan khusus; (b) terdesak ekonomi; (c) tidak ada pekerjaan lain; dan (d) sebagai tambahan penghasilan. 3) Pendapatan total pekerja kuli gendong antara Rp 200.000 – Rp 800.000 perbulan, pendapatan ini relatif rendah namun dapat memberikan kontribusi untuk keluarganya. 4) Sumbangan pekerja kuli gendong terhadap kesejahteraan keluarga adalah baik, hal ini dapat dilihat dari tingkat kesejahteraan keluarga yang umumnya pada tahap keluarga sejahtera I, dapat membantu pendidikan dan kesehatan anak, dan dapat memberikan pelajaran terhadap anak-anaknya untuk menghargai kehidupan. 5) Sumbangan pekerja kuli gendong terhadap pembangunan masyarakat desa bersifat materi dan non materi.
Kata kunci : kuli gendong, fenomena, kehidupan sosial ekonomi.Ervin EFVIN HANDRIYANI2015-10-13T07:59:25Z2019-01-30T03:56:35Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/26913This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/269132015-10-13T07:59:25ZIMPLEMENTASI PROGRAM BUDAYA TULIS KORAN IBU SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KUALITAS BELAJAR WARGA BELAJAR KEAKSARAAN FUNGSIONAL DI PKBM SEMBADA, BLEBERAN PLAYEN GUNUNGKIDULPenelitian ini bertujuan mengetahui implementasi program budaya tulis koran ibu sebagai upaya peningkatan kualitas belajar warga belajar keaksaraan fungsional dan secara khusus mendeskripsikan (1) pelaksanaan program koran ibu yang berlangsung sesuai dengan tahapan yang dilakukan mulai dari persiapan hingga evaluasi, (2) bagaimana hasil pelaksanaan program Koran Ibu terhadap peningkatan kualitas belajar, (3) faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan program Koran Ibu.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah penyelenggara program, tutor dan nara sumber teknis, serta warga belajar program koran ibu PKBM Sembada, Bleberan Playen Gunungkidul. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam penelitian dengan dibantu pedoman observasi, pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah display data, reduksi data, dan pengambilan kesimpulan. Triangulasi dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) pelaksanaan budaya tulis koran ibu dilakukan dengan tahapan perencanaan, proses pembelajaran dan evaluasi; 2) program koran ibu yang diberikan dapat meningkatkan kualitas belajar warga belajar terlihat dari tingkat kehadiran yang mencapai 100 % dan diperolehnya berbagai keterampilan baru sesuai dengan minat warga belajar walaupun dalam pelaksanaannya masih memiliki kelemahan dalam hasil yang diperoleh terkait dengan peningkatan kualitas belajar warga, yaitu warga belajar masih menganggap belajar merupakan sebuah kebutuhan yang dilakukan saat terjadi proses pembelajaran atau pemenuhan kebutuhan tugas semata; 3) Faktor pendukung pelaksanaan program koran ibu yaitu: a) respon positif dari warga belajar, b) adanya dukungan dan kerjasama dari berbagai instansi, c) fasilitas dan prasarana yang memadai ; 4) Faktor penghambat pelaksanaan program Koran Ibu yaitu: a) karakteristik / fokus warga yang berbeda dalam menerima pembelajaran, b) usia dan kesehatan orang dewasa yang renta , c) waktu belajar yang sewaktu- waktu berubah sesuai dengan waktu yang disepakati warga belajar.
Kata Kunci : program koran ibu, kualitas belajar, budaya tulisEka Eka Winda Istanti2015-10-13T07:59:25Z2019-01-30T03:56:38Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/26914This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/269142015-10-13T07:59:25ZEVALUASI PROGRAM PELATIHAN KOMPUTER
DI BALAI LATIHAN KERJA KABUPATEN KULON PROGOPenelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi program pelatihan komputer di UPTD BLK Kulon Progo dengan menggunakan model evaluasi CIPP (Context, Input, Process, Product) yang dipopulerkan oleh Daniel Stufflebeam.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskripsi kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Pembuktian keabsahan data menggunakan teknik triangulasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif dengan langkah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan simpulan. Langkah evaluasi menggunakan alat ukur indikator evaluasi.
Hasil penelitian yang diperoleh dalam penelitian ini adalah: 1) evaluasi context (konteks) program pelatihan komputer dapat dikatakan sudah baik, adanya dasar hukum, tugas dan fungsi lembaga, penyelenggaraan program pelatihan didasarkan kepada kebutuhan masyarakat, adanya tujuan program pelatihan komputer yang jelas dan adanya indikator ketercapaian program yang jelas dan baik; 2) evaluasi input (masukan) program pelatihan komputer, masih perlu perbaikan kualifikasi pendidikan pengelola program, perlu adanya penambahan pegawai dan instruktur yang memiliki kualitas sesuai dengan kapasitas program, sumber belajar dan alat praktek belum memiliki standar pelayanan yang baik dan belum modern, dan perlu adanya perbaikan fasilitas dalam ruangan; 3) evaluasi process (proses) program pelatihan komputer, dapat dikatakan sudah baik. Jadwal kegiatan pembelajaran dan daftar presensi ada, materi perlu adanya modernisasi seperti internet, corel, microsoft acces dan lain sebagainya, metode dan model yang digunakan baik dan tepat, monitoring dan evaluasi kegiatan pembelajaran berjalan baik dan memiliki acuan standar penilaian yang baik; 4) evaluasi product (produk) program pelatihan komputer, dapat dikatakan sudah baik. Adanya peningkatan kualitas peserta didik program pelatihan komputer dan prosentase kelulusan peserta didik adalah 100%. Sudah sesuai dengan indikator ketercapaian program pelatihan komputer. Hasil evaluasi program pelatihan komputer adalah bahwa program dapat dilanjutkan dengan beberapa pembenahan dan perbaikan guna menghasilkan pelayanan program pelatihan yang maksimal dan menghasilkan kualitas serta kuantitas lulusan yang benar-benar memiliki kompetensi dan profesional dibidang komputer.
Kata Kunci : Evaluasi Program, Model CIPP, Pelatihan KomputerEko Eko Rachmat Suprabowo2015-10-13T07:59:25Z2019-01-30T03:56:41Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/26915This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/269152015-10-13T07:59:25ZPENGASUHAN ANAK PADA KELUARGA PEDAGANG KAKI LIMA (Studi Kasus pada 7 Keluarga Pedagang Kaki Lima di Jalan Jendral Sudirman, Purbalingga)Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mendeskripsikan pengasuhan
anak padaorang tua pedagang kaki lima di komplek pertokoan di Jl. Jendral Sudirman, Purbalingga. (2) Untuk mendeskripsikan peran orang tua dalam pengasuhan anak pada keluarga pedagang kaki lima yang dilihat dari pendapatannya. (3) Untuk mengetahui faktor penghambat pengasuhan anak jika dilihat dari tingkat pendapatan orang tua. (4) Untuk mengetahui dampak pengasuhan anak pada orang tua yang memiliki tingkat pendapatan yang berbeda.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian ini adalah tujuh keluarga pedagang kaki lima di jalan Jendral Sudirman, Purbalingga. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian yang dibantu oleh pedoman observasi, pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah display data, reduksi data, dan pengambilan kesimpulan. Trianggulasi yang dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pola asuh kombinasi anatara laissez faire dan demokratis digunakan oleh keluarga pedagang kaki lima pekerja, yaitu pada aspek pergaulan, kesehatan, dan pendidikan, sedangkan keluarga pedagang kaki lima juragan condong menggunakan pola asuh demokratis. (2) Pendidikan jasmani sudah dilakukan oleh semua keluarga dengan baik, mereka melakukan dan memberi contoh pola hidup yang sehat dan bersih. Pendidikan rohani dalam keluarga pedagang kaki lima pekerja dan pemilik kurang maksimal dalam mengajarkan anaknya, karena orang tua hanya mengandalkan pendidikan agama dari tempat anak bersekolah saja. (3) Faktor penghambat dari keluarga pedagang kaki lima pekerja yaitu pendapatan keluarganya. Sedangkan keluarga pedagang kaki lima pemilik dan juragan memiliki faktor penghambat masalah pembagian waktu. (4) Dampak pendapatan di keluarga pedagang kaki lima pekerja berimbas kepada pendidikan anak, sikap anak, dan pestasi anak, sedangakan pendapatan pedagang kaki lima pemilik dan juragan berdampak positif terhadap pendidikan, sikap anak, dan prestasi anak
Kata kunci: Pengasuhan anak, keluarga, Pedagang kaki limaEko Eko Supriyanto2015-10-13T07:59:25Z2019-01-30T03:56:43Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/26916This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/269162015-10-13T07:59:25ZPERANAN ORANGTUA DALAM MENGEMBANGKAN MINAT MEMBACA ANAK DI TAMAN BACAAN SATU SEMBILAN PATANGPULUHAN WIROBRAJAN YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui minat membaca anak di taman bacaan Satu Sembilan, mengetahui alasan anak memiliki minat membaca di taman bacaan Satu Sembilan dan mengetahui peranan orangtua dalam mengembangkan minat membaca anak di taman bacaan Satu Sembilan.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Subyek penelitian ini adalah pengelola taman bacaan Satu Sembilan, orangtua, dan anak. Setting penelitian mengambil tempat di taman bacaan Satu Sembilan kota Yogyakarta. Metode pengumpulan data dilakukan dengan observasi atau pengamatan, wawancara dan dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah display data, reduksi data, dan pengambilan kesimpulan. Sedangkan triangulasi dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak memiliki minat membaca di
taman bacaan Satu Sembilan. Taman bacaan Satu Sembilan setiap hari selalu dikunjungi anak dengan intensitas kunjungan yang berbeda. Anak yang datang tidak hanya dari RT 19 saja, melainkan juga dari Nitiprayan, Jomegatan, dan Bugisan. Alasan anak memiliki minat membaca di taman bacaan Satu Sembilan karena taman bacaan Satu Sembilan memiliki keunikan tersendiri diantaranya penggunaan kaleng kerupuk sebagai rak buku, peminjaman buku yang gratis, sistem swalayan dan berbagai program kegiatan yang menarik untuk anak seperti pemutaran film, bimbingan belajar bahasa Inggris, study trip, dan theater. Terkait pengembangan minat baca anak di taman bacaan Satu Sembilan peranan orangtua adalah memberikan dukungan terhadap minat baca anak, memberikan pendampingan kepada anak, menjadi contoh bagi anak dan membangun suasana kondusif saat membaca sehingga anak menjadi pribadi yang gemar membaca. Berdasarkan hasil penelitian, pengelolaan taman bacaan masyarakat yang terintegrasi melalui program kegiatan yang lebih variatif dan menyenangkan perlu dikembangkan dalam rangka mengembangkan minat baca masyarakat.
Kata kunci: peranan orangtua, minat baca anak, taman bacaanEndang Endang Condro Retno2015-10-13T07:59:24Z2019-01-30T03:55:21Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/26891This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/268912015-10-13T07:59:24ZPELAKSANAAN POSYANDU LANSIA “MELATI DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN KESEHATAN DI RW 01 KELURAHAN DEMANGAN KECAMATAN GONDOKUSUMANPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Proses Pelaksanaan Posyandu Lansia “Melati”(2) Peran kader dalam memberikan pelayanan Informasi, Edukasi dan Motivasi Kesehatan terhadap lanjut usia (3) Faktor pendukung dan penghambat dalam Pelaksanaan Posyandu Lansia “Melati”
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Informan penelitian ini menggunakan Purpose Sampling yaitu kader yang berusia 50 th ke atas, warga masyarakat lanjut usia di Posyandu Lansia “Melati” yang berusia 60 th ke atas, dan tokoh masyarakat (lurah dan ketua RW). Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian yang dibantu dengan pedoman observasi, pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah analisis interaktif dengan tiga komponen pokok dalam model analisis ini adalah display data, reduksi data, dan pengambilan kesimpulan. Triangulasi yang dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Proses pelaksanaan posyandu lansia “Melati” dalam meningkatkan pelayanan kesehatan melalui tahapan persiapan dan perencanaan yakni mempersiapkan tempat pelayanan, buku KMS, alat peraga, Pelaksanaan Posyandu dengan pelayanan sistem 5 meja, dan Evaluasi kegiatan Posyandu 2) Peran kader dalam pelaksanaan Posyandu Lansia “Melati” dalam meningkatkan pelayanan kesehatan meliputi Pemberian pelayanan informasi terkait dengan pelaksanaan Posyandu Lansia, Pelayanan Edukasi melalui penyuluhan dan ceramah kesehatan yang diadakan setiap 3 bulan sekali oleh Puskesmas dan pelayanan motivasi pada lansia dengan mengingatkan lansia waktu dan tanggal pelaksanaan Posyandu, memberikan nasehat mengenai pola makan yang benar serta menyarankan untuk selalu aktif periksa kesehatan di Posyandu 3) faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan Posyandu Lansia “Melati” terdiri dari: adanya respon positif lanjut usia pada kegiatan posyandu yaitu lansia merasa senang dan selalu mengikuti kegiatan-kegiatan Posyandu Lansia “Melati”, dukungan dari tokoh masyarakat seperti RT/RW dan Kelurahan, sedangkan faktor penghambat adalah kurangnya kerjasama dan komunikasi antar kader, kebijakan baru dari Puskesmas untuk mendatangkan tenaga medis setiap 3 bulan sekali serta kurangnya partisipasi masyarakat.
Kata kunci : Pelaksanaan Posyandu, Lanjut usia, Pelayanan KesehatanAyu Dyah Ayu Kumudaningsih2015-10-13T07:58:21Z2019-01-30T03:55:06Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/26886This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/268862015-10-13T07:58:21ZPERANAN KONSEP ANDRAGOGI DALAM STRATEGI PEMBELAJARAN PROGRAM PAKET C DI BALAI PENGEMBANGAN KEGIATAN BELAJAR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (BPKB DIY)Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) proses pembelajaran Paket C, (2) faktor pendukung dan faktor penghambat pembelajaran, (3) peranan konsep andragogi dalam strategi pembelajaran.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian adalah peserta didik dan pengelola/tutor pembelajaran program kesetaraan Paket C di BPKB Provinsi DIY. Setting penelitiannya adalah pembelajaran program kesetaraan Paket C di BPKB Provinsi DIY. Teknik pengumpulan data adalah dengan menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data adalah dengan reduksi, display dan konklusi. Teknik keabsahan data dengan menggunakan trianggulasi sumber dan metode.
Hasil penelitian menunjukkan beberapa hal yaitu bahwa: (1) Dalam pelaksanaan pembelajarannya dilakukan dengan kegiatan tatap muka yaitu dengan sharing, kegiatan tutorial yaitu dengan mengkomunikasikan kesulitan-kesulitan belajar dan kegiatan mandiri yaitu dengan pemberian tugas secara terstruktur dan
tidak terstruktur. (2) Faktor pendukung dalam pelaksanaan pembelajaran adalah
kerja sama yang terjalin antar tutor untuk kelancaran proses pembelajaran dan fasilitas sarana dan prasarana yang memadai. Faktor penghambatnya adalah kehadiran peserta didik yang tidak selalu semuanya datang yang disebabkan beberapa alasan, dan kehadiran tutor yang terkadang tidak datang mengampu. (3) Peranan konsep andragogi dalam strategi pembelajaran yaitu: Strategi yang digunakan dalam pembelajaran adalah strategi pembelajaran partisipatif dan non partisipatif, sehingga peran konsep andragogi didalamnya adalah : 1) Pemahaman belajar peserta didik dapat menciptakan suasana pembelajaran yang tidak kaku, 2) peran peserta didiknya sebagai orang dewasa dalam belajar, seperti pada pembelajaran individu, kelompok dan inkuiri, 3) pengalaman yang mereka miliki sebagai sumber belajar yang kaya dalam pembelajaran, 4) kesiapan belajar peserta didik terhadap pembelajaran masih belum optimal karena mereka juga dituntut untuk mempelajari sesuatu mata pelajaran yang wajib dipelajari, bukan berdasarkan kebutuhan perkembangan dirinya, 5) orientasi belajar peserta didik adalah mendapatkan keterampilan lebih banyak untuk bekal di masa depan, 6) motivasi peserta didik pada dasarnya untuk mendapatkan ijazah dan mendapat keterampilan komputer.
Kata Kunci: Andragogi, Strategi pembelajaran. Pembelajaran Paket CDyah Dyah Ari Dwi Wisudawati2015-10-13T07:58:14Z2019-01-30T03:55:03Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/26885This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/268852015-10-13T07:58:14ZPERANAN PENGURUS KARANG TARUNA BERSTATUS MAHASISWA DALAM MENINGKATKAN KINERJA ORGANISASI (Studi pada Organisasi Karang Taruna di Dusun Sawahan Desa Pendowoharjo Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul)Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan: (1) peranan yang dilakukan oleh pengurus berstatus mahasiswa, (2) peningkatan kinerja organisasi, (3) faktor pendukung dan penghambat yang dihadapi pengurus organisasi dalam meningkatkan kinerja karang taruna.
Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan
kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara dan dokumentasi, subjek penelitian adalah pengurus karang taruna berstatus mahasiswa maupun non-mahasiswa, anggota karang taruna dan tokoh masyarakat. Pembuktian keabsahan data menggunakan teknik trianggulasi sumber. Analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif dengan langkah pengumpulan data, reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian adalah: (1) meningkatkan kedisiplinan, pemberian
motivasi, pembukuan keuangan ataupun notulensi rapat semakin tertata, meningkatnya hubungan baik dengan organisasi masyarakat. (2) Selalu memberikan masukan dan suntikan semangat kepada anggota untuk bekerja dengan baik, lebih terkoordinasi dan terstruktur. Ide dan terobosan dari mahasiswa masih sangat dibutuhkan. (3) Faktor pendukung: SDM memadai bagi pengurus bestatus mahasiswa, tanggung jawab dan kerjasama dari semua pihak, fasilitas memadai, adanya dukungan masyarakat. Faktor penghambat: SDM kurang bagi para anggota, faktor finansial, kurangnya kepedulian berorganisasi bagi anggota. Langkah yang dilakukan oleh organisasi karang taruna di Dusun Sawahan yaitu melakukan kegiatan yang mampu melibatkan semua elemen masyarakat, terus melakukan motivasi bagi anggota agar terjalinnya kerjasama, meningkatkan kedisiplinan, melakukan kaderisasi.
Kata Kunci: Peranan, Karang Taruna, KinerjaDwi Dwi Afriyanto Purnomo2015-10-13T07:57:52Z2019-01-30T03:55:00Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/26884This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/268842015-10-13T07:57:52ZPERAN PEMIMPIN DALAM UPAYA MEMPERTAHANKAN DAN MENINGKATKAN MODAL SOSIAL DI GAPOKTAN DESA SEMUGIH KECAMATAN RONGKOP KABUPATEN GUNUNGKIDULPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) modal sosial yang dimiliki oleh anggota Gapoktan Desa Semugih; 2) peran pemimpin dalam upaya mempertahankan dan meningkatkan modal sosial Gapoktan Desa Semugih; 3) faktor pendukung upaya mempertahankan dan meningkatkan modal sosial di Gapoktan Desa Semugih; 4) faktor penghambat upaya mempertahankan dan meningkatkan modal sosial di Gapoktan Desa Semugih.
Penelitian ini merupakan penelitian deskiptif menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilakukan di Gapoktan Desa Semugih. Subjek penelitian ini adalah ketua gapoktan, ketua kelompok tani, anggota gapoktan dan penyuluh pertanian kecamatan setempat. Pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian menggunakan pedoman observasi, pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan display data, reduksi data, dan pengambilan kesimpulan. Triangulasi yang dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data menggunakan triangulasi data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) modal sosial yang dimiliki anggota Gapoktan Desa Semugih yaitu trust (kepercayaan), jaringan sosial, dan pranata sosial; 2) peran pemimpin dalam upaya mempertahankan dan meningkatkan modal sosial, pemimpin berperan sebagai pemrakarsa program, pengontrol organisasi, pengambil keputusan, duta organisasi, narasumber program, dan teladan bagi organisasi. Tipe kepemimpinan pemimpin Gapoktan Desa Semugih adalah tipe demokratis. Upaya mempertahankan dan meningkatkan modal sosial Gapoktan Desa Semugih berupa program petani teladan, tutorial komunikasi, peningkatan professional kerja, dan petani mandiri; 3) faktor pendukungnya yaitu semangat dari anggota Gapoktan, dan adanya dukungan dari berbagai pihak antara lain penyuluh pertanian Desa Semugih, dan Dinas Pertanian; 4) faktor penghambatnya yaitu umur dari anggota Gapoktan yang rata rata sudah tua membuat anggota gapoktan memiliki keterbatasan dalam berkegiatan dan berpikir.
Kata kunci: Pemimpin, Modal Sosial, Gapoktan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) modal sosial yang dimiliki oleh anggota Gapoktan Desa Semugih; 2) peran pemimpin dalam upaya mempertahankan dan meningkatkan modal sosial Gapoktan Desa Semugih; 3) faktor pendukung upaya mempertahankan dan meningkatkan modal sosial di Gapoktan Desa Semugih; 4) faktor penghambat upaya mempertahankan dan meningkatkan modal sosial di Gapoktan Desa Semugih.
Penelitian ini merupakan penelitian deskiptif menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilakukan di Gapoktan Desa Semugih. Subjek penelitian ini adalah ketua gapoktan, ketua kelompok tani, anggota gapoktan dan penyuluh pertanian kecamatan setempat. Pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian menggunakan pedoman observasi, pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan display data, reduksi data, dan pengambilan kesimpulan. Triangulasi yang dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data menggunakan triangulasi data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) modal sosial yang dimiliki anggota Gapoktan Desa Semugih yaitu trust (kepercayaan), jaringan sosial, dan pranata sosial; 2) peran pemimpin dalam upaya mempertahankan dan meningkatkan modal sosial, pemimpin berperan sebagai pemrakarsa program, pengontrol organisasi, pengambil keputusan, duta organisasi, narasumber program, dan teladan bagi organisasi. Tipe kepemimpinan pemimpin Gapoktan Desa Semugih adalah tipe demokratis. Upaya mempertahankan dan meningkatkan modal sosial Gapoktan Desa Semugih berupa program petani teladan, tutorial komunikasi, peningkatan professional kerja, dan petani mandiri; 3) faktor pendukungnya yaitu semangat dari anggota Gapoktan, dan adanya dukungan dari berbagai pihak antara lain penyuluh pertanian Desa Semugih, dan Dinas Pertanian; 4) faktor penghambatnya yaitu umur dari anggota Gapoktan yang rata rata sudah tua membuat anggota gapoktan memiliki keterbatasan dalam berkegiatan dan berpikir.
Kata kunci: Pemimpin, Modal Sosial, GapoktanDika Dihin Hikmat Hardika2015-10-13T07:57:35Z2019-01-30T03:54:57Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/26883This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/268832015-10-13T07:57:35ZSTUDI TENTANG PERANAN PENDIDIK DALAM MEMBANTU PERKEMBANGAN KECERDASAN EMOSIONAL ANAK MELALUI AKTIVITAS BERMAIN DI KELOMPOK BERMAIN CENDEKIA, DESA KETANDAN, PATALAN, KECAMATAN JETIS, KABUPATEN BANTULPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana proses
pembelajaran melalui bermain di Kelompok Bermain Cendekia, bagaimana peran pendidik dalam membantu perkembangan kecerdasan emosional anak utamanya dalam pengelolaan emosi negatif dan kepekaan berempati, berikut hambatan- hambatan yang muncul melalui aktivitas bermain.
Subjek penelitian ini ialah pengelola, pendidik, anak didik dan orangtua anak didik Kelompok Bermain Cendekia. Setting penelitian mengambil tempat di Kelompok Bermain Cendekia, Desa Ketandan, Patalan, Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul. Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah metode wawancara dan pengamatan langsung yang didukung dengan dokumentasi. Adapun teknik yang digunakan untuk menganalisa data adalah dengan teknis analisa deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Proses Pembelajaran melalui aktivitas bermain di Kelompok Bermain Cendekia sudah terlaksana, namun belum berjalan dengan optimal. (2) Peranan pendidik dalam membantu mengembangkan kecerdasan emosional anak : membantu anak mengeksplorasi perasaannya, membantu anak memahami perasaannya, membantu anak mengekspresikan perasaannya dengan tepat dengan menggunakan pemodelan dan pembiasaan serta menggunakan hukuman sebagai bentuk kontrol sikap. (3) Rangsangan yang diberikan pendidik untuk memiliki kepekaan berempati dilakukan dengan memberi rangsangan visual, rangsangan verbal, rangsangan afektif, memberikan rangsangan fisik serta memberikan latihan bersosialisasi dan berkomunikasi yang baik. (4) Hambatan pendidik dalam membantu pengembangan kecerdasan emosional adalah adanya kecenderungan orangtua yang terlalu melindungi kesalahan anak, kurangnya peranan /keterlibatan dari seluruh pendidik, pengelola dan orang tua serta keterbatasan daya dukung/fasilitas yang dimiliki Kelompok Bermain Cendekia.
Kata Kunci : kecerdasan emosional, aktivitas bermain, kelompok bermainDiah Diah Fitria Yuliani2015-10-13T01:31:13Z2019-05-09T03:02:58Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/26877This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/268772015-10-13T01:31:13ZPengembangan Media Pembelajaran Melalui Big Book Untuk Pembentuka Karakter Anak Usia DiniPenelitian ini bertujuan untuk: (1) mengembangkan media pembelajaran dalam bentuk big book untuk pembentukan karakter pada anak, dan (2) mengetahui apakah terdapat perbedaan sikap antara sebelum dan sesudah menggunakan media pembelajaran big book.
Penelitian pengembangan ini mengacu kepada langkah yang dikembangkan oleh Borg & Gall dan disederhanakan oleh tim puslitjaknov menjadi lima langkah, yang meliputi: (1) melakukan analisis produk yang akan dikembangkan, (2) mengembangkan produk awal, (3) validasi dan revisi, (4) uji coba lapangan skala kecil dan revisi produk, dan (5) uji coba lapangan skala besar dan produk akhir. Subjek uji coba dalam skala kecil adalah enam anak yang berusia 3-4 tahun. Subjek uji coba skala besar/kelas besar terdiri dari 28 anak yang terdiri dari KB B dan KB C. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik wawancara, lembar penilaian pengembangan media dari para ahli, lembar observasi checklist pada anak, dan angket respon guru. Analisis data menggunakan uji independent sample t-test dengan taraf signifikansi 0,05.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa media pembelajaran ditinjau dari aspek penilaian dari para ahli, yaitu ahli materi dan ahli media menunjukkan bahwa pengembangan media pembelajaran big book berkategori “sangat layak”. Terdapat perbedaan skor antara kelas kontrol dan kelas eksperimen, yaitu dengan perolehan skor eksperimen lebih tinggi yaitu 43 dan kelas kontrol memperoleh skor 39.14. Dengan perolehan tersebut, dapat disimpulkan bahwa kelas eksperimen mendapatkan hasil yang lebih baik, sehingga media pembelajaran big book memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pembentukan karakter anak.Ivonne Hafidlati Kiromi2015-10-13T01:29:08Z2019-01-30T03:53:11Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/26820This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/268202015-10-13T01:29:08ZPERANAN RUMAH KERTAS PURWOREJO DALAM MEMANFAATKAN SAMPAH KERTAS SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN PADA MASYARAKATPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) peranan Rumah Kertas Purworejo dalam memanfaatkan sampah kertas sebagai Media Pembelajaran keterampilan pada masyarakat, (2) pelaksanaan kegiatan pelatihan Rumah Kertas Purworejo dalam memanfaatkan sampah kertas (3) faktor pendukung dan penghambat yang dihadapi pengurus Rumah Kertas Purworejo.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah 12 orang yang terdiri dari pengurus (1 orang grand manager,2 orang trainer dan 6 orang mentor), 2 orang peserta pelatihan, serta 1 orang masyarakat. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, dokumentasi, dan wawancara. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian dibantu oleh pedoman observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah pengumpulan data, display data, reduksi, dan penarikan kesimpulan. Trianggulasi sumber dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan berbagai sumber/ narasumber dalam mencari informasi yang dibutuhkan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) peranan Rumah Kertas Purworejo dalam memanfaatkan sampah sebagai Media Pembelajaran keterampilan pada masyarakat, antara lain: pusat pembelajaran keterampilan tentang seni kertas, menambah kreatifitas dan keterampilan masyarakat, serta membantu pengembangan media pembelajaran bagi guru (2) pelaksanaan kegiatan pemanfaatan sampah kertas dilakukan melalui tiga tahap yaitu: perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Perencanaan meliputi menentukan tema pelatihan, membagi tugas untuk para mentor pelatihan, serta menyiapkan alat dan bahan. Pelaksanaan meliputi materi pembelajaran, persiapan pembelajaran, metode dan media pembelajaran. Evaluasi belum memiliki aturan baku dan masih dilakukan secara sederhana, serta melakukan follow up kepada peserta pelatihan. (3) faktor pendukung: tersedia aneka sampah kertas, SDM dari pengurus yang optimal, serta adanya dukungan dari masyarakat. Sedangkan faktor penghambat: sumber dana pelatihan dan penjualan produk kerajinan yang masih minim hasilnya, masyarakat masih kurang berminat kepada hal-hal yang berbau keterampilan dan belum mengetahui jika sampah kertas bisa dijadikan barang bernilai ekonomis, kurangnya jalinan kerjasama dengan pihak lain, serta adanya kesibukan para mentor.
Kata kunci : peranan, sampah kertas, Rumah Kertas Purworejo.Dwi Dwi Anggara2015-10-12T01:20:30Z2019-01-30T03:52:44Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/26807This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/268072015-10-12T01:20:30ZPERILAKU SOSIAL ANAK DI RUMAH SINGGAH HAFARA KASIHAN BANTUL YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perilaku sosial anak di Rumah Singgah Hafara dan mendiskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku sosial anak di Rumah Singgah Hafara.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Subyek dalam penelitian ini adalah anak binaan. Informan pendukung terdiri dari pemimpin, pengelola, pendamping, warga dan guru kelas. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, display data, dan pengambilan kesimpulan. Keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah trianggulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku sosial anak yang bernama Qs di Rumah Singgah Hafara dilihat dari interaksinya dengan teman terdapat dua macam perilaku yaitu perilaku alami yang berupa menghormati yang lebih tua dan menyayangi yang lebih kecil, mengalah terhadap anak yang lebih kecil, sedangkan perilaku operannya suka ikut-ikutan main. Dilihat dari interaksinya dengan pendamping terdapat dua macam perilaku yaitu perilaku alami yang meliputi sopan santun, menghormati yang lebih tua dan menyayangi yang lebih kecil, kalau dinasehati nurut, suka mengalah dan tidak pelit, dan perilaku operan yaitu suka terpengaruh dengan teman lain yang main sendiri ketika kegiatannya dianggap membosankan. Dilihat dari interaksinya dengan orang tua terdapat perilaku alami yaitu sikap menghormati yang lebih tua, sopan santun, dan menuruti nasehat orang tua. Dilihat dari interaksinya dengan masyarakat terdapat perilaku alami yang berupa sopan santun, suka menyapa, mudah akrab dan suka mengalah. Dilihat dari interaksinya dengan warga sekolah terdapat perilaku alami yaitu sopan, mudah begaul, dan menghormati semua guru. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perilaku sosial anak antara lain: kecerdasan emosional dan kecerdasan intelektual anak, motivasi dalam belajar, keagamaan, pengaruh lingkungan keluarga terhadap kehidupan anak serta pengaruh lingkungan masyarakat terhadap kehidupan anak.
Kata kunci: anak, perilaku sosialTyas Purwi Tyas Utami2015-10-08T00:48:03Z2019-01-30T03:48:29Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/26711This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/267112015-10-08T00:48:03ZPELAKSANAAN PROGRAM PENINGKATAN KESEJAHTERAAN SOSIAL LANJUT USIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA ABIYOSOPenelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan : pelaksanaan program, upaya peningkatan program, program unggulan, dampak program serta faktor-faktor yang menjadi pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan program peningkatan kesejahteraan sosial lanjut usia di Panti Sosial Tresna Werdha Abiyoso. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian ini adalah lanjut usia, pekerja sosial, anggota masyarakat. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrument utama dalam melakukan penelitian yang dibantu oleh pedoman observasi, pedomanwawancaradanpedomandokumentasi.Teknik yang digunakandalamanalisis data adalah display data, reduksi, dan penarikan kesimpulan. Teknik trianggulasi yang digunakan dalam keabsahan data yaitu teknik trianggulasi sumber. Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis data diperoleh temuan penelitian bahwa: (1) Pelaksanaan program peningkatan kesejahteraan social lanjut usia di Panti Sosial Tresna Werdha Abiyoso dimulai dengan Persiapan tahap selanjutnya adalah pelaksanaan. Tahap persiapan meliputi (tempat, materi jenis program kegiatan dan waktu pelaksanaan) sedangkan tahap pelaksanaan (menggunakan metode ceramah dan praktik). (2) Upaya peningkatan kesejahteraan social lanjut usia melalui program (Eksistensi diri, sosialisasi, komunikasi sosial, aktualisasi diri), Upaya untuk meningkatkan kualitas program. (3) Program kegiatan unggulan yaitu program peningkatan komunikasi social dalam bentuk bimbingan social kecil dan besar. (4) Dampak program peningkatan kesejahteraan social lanjut usia terdiri dari dampak Eksistensi diri, sosialisasi, komunikasi sosial, aktualisasi diri. (5) Faktor pendukung (adanya kerjasama dari berbagai instansi, dana, prasarana yang memadai, serta program keagamaan). Faktor penghambat (lanjut usia yang susah di atur, kurangnya komunikasi dengan keluarga lanjut usia dalam pelaksanaan program kegiatan)
Kata kunci: panti sosial, kesejahteraan sosial lanjut usia.Tika Tika Kumalasari2015-10-08T00:48:03Z2019-01-30T03:48:33Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/26712This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/267122015-10-08T00:48:03ZPEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SENTRA PERTANIAN DI
RUMAH PINTAR “PIJOENGAN” DESA SRIMARTANI, KECAMATAN
PIYUNGAN, KABUPATEN BANTUL, DAERAH ISTIMEWAPenelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan pelaksanaan, faktor pendukung dan penghambat, dan hasil pemberdayaan masyarakat melalui sentra pertanian di Rumah Pintar “Pijoengan” Desa Srimartani, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah pengurus, tokoh masyarakat, dan masyarakat petani sasaran. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti sebagai instrumen utama dalam penelitian dengan dibantu pedoman observasi, pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah display data, reduksi data dan pengambilan simpulan. Keabsahan data dilakukan dengan menggunakan trianggulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Pelaksanaan pemberdayaan masyarakat melalui sentra pertanian dengan berbagai layanan kegiatan seperti demplot pertanian, penyuluhan pertanian, dan penyediaan peralatan pertanian 2) Faktor pendukung dan penghambat dalam pemberdayaan masyarakat melaui sentra pertanian di Rumah Pintar “Pijoengan” yaitu a) Faktor pendukung pemberdayaan masyarakat melalui sentra pertanian berasal dari dukungan dari lembaga-lembaga yang menjadi mitra sentra pertanian di Rumah Pintar “Pijoengan”.b) Faktor penghambat dalam pelaksanaan pemberdayaan masyarakat yaitu hanya sebagian petani yang mengikuti berbagai layanan di sentra pertanian yang mempraktekan dan kurangya sosialisasi sentra pertanian kepada semua petani. 3) Hasil pemberdayaan masyarakat yaitu adanya peningkatan pengetahuan dan ketrampilan pertanian serta kemudahan akses peralatan pertanian sehingga mendorong peningkatan produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani.
Kata kunci: Pemberdayaan Masyarakat, Sentra Pertanian, Rumah Pintar, PertanianArif Arif Setyabudi Santoso2015-09-28T00:48:25Z2019-01-30T03:38:07Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/26491This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/264912015-09-28T00:48:25ZPELAKSANAAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DI PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) REKSONEGARAN KOTA YOGYAKARTA DALAM MEMPERSIAPKAN AKREDITASIPenelitian ini bertujuan mendiskripsikan: (1) Bagaimana keterpenuhan Standar Kompetensi Kelulusan di PKBM Reksonegaran, (2) Bagaimana Keterpenuhan Standar Isi di PKBM Reksonegaran, (3) Bagaimana Pelaksanaan Standar Proses di PKBM Reksonegaran, (4) Bagaimana Keterpenuhan Standar Pendidik dan Tenaga Pendidik di PKBM Reksonegaran (5) Bagaimana Keterpenuhan Standar Sarana dan Prasarana di PKBM Reksonegaran, (6) Bagaiamana Keterpenuhan Standar Pengelolaan di PKBM Reksonegaran, (7) Bagaiamana Keterpenuhan Standar Pembiayaan di PKBM Reksonegaran, (8) Bagaimana Keterpenuhan Standar Penilaiaan di PKBM Reksonegaran. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian adalah pengelola dan pendidik PKBM Reksonegaran. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrument utama dalam melakukan penelitian yang dibantu dengan pedomen obeservasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, display data, dan kesimpulan. Trianggulasi yang digunakan untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan triangulasi sumber dan metode. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Standar Kompetensi kelulusan belum terpenuhi seperti dokumen SKL, capaian pembelajaran yang belum jelas beserta, SK penetapan dari SKL PKBM Reksonegaran, (2) Standar Isi belum terpenuhi karena belum memiliki dokumen desa binaan, kurikulum terbaru yang dibuat oleh lembaga sendiri, pedoman pelaksanan dan evaluasi kurikulum serta dokumen perbandingan jumlah jam belajar, (3) Standar proses sudah terpenuhi secara keseluruhan dibuktikan dengan Silabus, RPP, daftar hadir peserta didik dan daftar hadir pendidik, (4) Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan juga belum terpenuhi karena Tenaga Kependidikan tidak lagi berkontribusi di PKBM, (5) Standar Sarana dan Prasarana belum terpenuhi karena belum memiliki bukti kepemilikan gedung. (6) Standar Pengelolaan belum terpenuhi foto copy rencana kerja, uraiaan tugas pengurus lembaga yang baru, bukti kemitraan, jadwal kegiatan rutin, berkas laporan tahunan, bukti keterlibatan masyarakat dan bukti kepemilikan desa/kelompok binaan. (7) Standar Pembiayaan juga belum memiliki bukti rencana pengembangan pendanaan lembaga, foto copy jenis dokumen dan foto copy keuangan, (8) Standar Penilaian belum terpenuhi karena minim akannya prestasi karena jarang mengikuti even tertentu.
Kata kunci : Pelaksanaan dan keterpenuhan SNP PKBMMasno Zunardi Masno2015-09-28T00:48:24Z2019-01-30T03:38:04Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/26490This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/264902015-09-28T00:48:24ZPEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENGELOLAAN DESA WISATA SAMBI DI DUSUN SAMBI, PAKEMBINANGUN, PAKEM, SLEMAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: 1) pelaksanaan pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan Desa Wisata Sambi, 2) hasil pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan Desa Wisata Sambi, dan 3) faktor pendukung dan faktor penghambat pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan Desa Wisata Sambi di Dusun Sambi, Desa Pakembinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Subjek penelitian ini adalah pengelola Desa Wisata Sambi, pemerintahan Dusun Sambi, masyarakat Dusun Sambi dan lembaga-lembaga yang terkait. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Trianggulasi yang digunakan untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan trianggulasi sumber dan triangulasi metode.
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa 1) Pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan Desa Wisata Sambi dilaksanakan melalui tiga tahapan yaitu tahap penyadaran, tahap transformasi kemampuan, dan tahap peningkatan kemampuan intelektual. 2) Hasil dari pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan Desa Wisata Sambi adalah peningkatan keterampilan dan kemandirian masyrakat. 3) Faktor yang mendukung pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan Desa Wisata Sambi yaitu semangat pengurus dan masyarakat yang terlibat; kemampuan pengelola dalam menjalin kerjasama dengan pihak swasta untuk pengembangan Desa Wisata Sambi; dan sikap gotong royong masyarakat Dusun Sambi yang masih terasa kuat.
Adapun faktor yang menghambat proses pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan Desa Wisata Sambi yaitu kecemburuan sosial di masyarakat; kurangnya peran pemerintah Dusun Sambi dalam menyelesaikan konflik di tengah masyarakat yang disebabkan kecemburuan sosial;, letusan gunung Merapi yang berdampak pada kerusakan sarana, prasarana, dan kelangkaan air bersih; sulitnya memperpanjang kerjasama dengan pemilik lahan yang disewa untuk sarana wisata.
Kata Kunci: Pemberdayaan masyarakat, pengelolaan desa wisata, desa wisataLia Sabtimarlia2015-09-18T07:25:30Z2019-01-30T03:29:36Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/26278This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/262782015-09-18T07:25:30ZPOLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK BERPERILAKU MENYIMPANG
(Studi Kasus pada perilaku Menyimpang di Kecamatan Toboali
Kabupaten Bangka Selatan)Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) bentuk-bentuk perilaku menyimpang; (2) pola asuh orang tua pada anak dan remaja sehingga menimbulkan perilaku-perilaku menyimpang; (3) hambatan yang dialami orang tua dalam mengatasi anak berperilaku menyimpang; (4) upaya yang dilakukan orang tua dalam mengatasi perilaku menyimpang pada anak.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian study kasus dengan pendekatan kualitatif. Pemilihan subyek penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik purposive. Subjek penelitian ini adalah 5 orang anak dan 5 orang tua yang memiliki anak dan remaja yang berperilaku menyimpang. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui tahap pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data penelitian dilakukan dengan menggunakan triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) bentuk perilaku menyimpang yang dilakukan: merokok, kebut-kebutan di jalan, mencuri, nakal, mabuk-mabukan, tawuran, nongkrong di jalan, menghisab lem aibon, bullying, hamil di luar nikah, dan merusak fasilitas sekolah. (2) pola asuh yang diterapkan adalah pola asuh permisif dan pola asuh otoriter. Pola asuh permisif ditandai dengan sikap orang tua yang memberikan kebebasan penuh pada anak dan membiarkan segala sesuatu yang dilakukan sesuai dengan keinginan anak tanpa adanya larangan dan hukuman, sehingga menimbulkan perilaku menyimpang seperti pergaulan bebas, hamil di luar nikah, mabuk-mabukan, dan menghisab lem. Sedangkan pola asuh otoriter ditandai dengan adanya hubungan antara orang tua dangan anak yang kurang hangat, sering menggunakan kekerasan serta orang tua lebih banyak memberikan hukuman dibandingakan nasihat, sehingga akan berpengaruh terhadap pembentukan karakter atau kepribadian anak di masa yang akan datang. (3) hambatan dalam mengatasi perilaku menyimpang tersebut adalah pengaruh negatif peer group, perbedaan pendapat antar orang tua, kesibukan orang tua, dan keluarga yang kurang harmonis. (4) upaya untuk mengatasi hambatan tersebut ialah: mengontrol dan memotivasi, mengurangi kesibukan orang tua, membenahi kondisi keluarga yang kurang harmonis.
Kata Kunci : pola asuh, perilaku menyimpangAnggis Anggis karawaci2015-09-18T07:25:30Z2019-01-30T03:29:39Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/26279This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/262792015-09-18T07:25:30ZMANAJEMEN PROGRAM DESA TANGGUH DALAM MEYIAPKAN KECAKAPAN HIDUP MASYARAKAT UNTUK MENGHADAPI BENCANA DI DESA SRIMULYO PIYUNGAN BANTUL DIYPenelitian bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: 1) pelaksanaan program desa tangguh bencana BPBD DIY di Desa Srimulyo; 2) kecakapan hidup yang diperoleh peserta; 3) faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan program desa tangguh bencana BPBD DIY di Desa Srimulyo, Piyungan, Bantul DIY
Penelitian merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan subyek penelitian yaitu pengelola BPBD DIY, Pengelola program BPBD Bantul, pendamping dan peserta desa tangguh bencana di Desa Srimulyo. Teknik analisis data yang digunakan adalah display data, reduksi data, dan penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data penelitian dilakukan dengan menggunakan triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) pelaksanaan program desa tangguh bencana melalui tiga tahapan kegiatan, yaitu tahap persiapan, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi. 2) kecakapan hidup yang didapatkan peserta dalam program desa tangguh bencana BPBD DIY di Desa Srimulyo antara lain, Kecakapan Pribadi, peserta mampu mengenal lingkungan; Kecakapan Sosial, kecakapan berkomunikasi dalam tim; Kecakapan Vokasional, Masyarakat diberikan kecakapan untuk siap menangani bencana kapan pun itu terjadi 3) faktor pendukung pelaksanaan program desa tangguh bencana di Desa Srimulyo Desa Srimulyo sudah memiliki FPRB, peserta kompak dan solid dalam mengikuti pelaksanaan progam khususnya dalam kegiatan Gladi dan peserta sudah berpengalaman bekerja di lapangan. Sementara itu faktor penghambatnya antara lain: tidak semua peserta mampu untuk diajak berfikir, fasilitasi dari pendamping khususnya dari LSM kurang memuaskan peserta, tekhnik evaluasi yang di gunakan belum disusun secara sistematis, daya dukung pemerintah daerah kurang,peserta kurang berani dan sebagainya.
Kata Kunci : program desa tangguh, kecakapan hidup,bencanaMunita Munita Yeni Wirawati2015-09-18T07:25:29Z2019-01-30T03:33:02Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/26357This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/263572015-09-18T07:25:29ZPENDAMPINGAN ANAK JALANAN DI RUMAH SINGGAH DAN BELAJAR (RSB) DIPONEGORO YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) tahapan pendampingan di Rumah Singgah dan Belajar (RSB) Diponegoro. (2) faktor pendukung dan penghambat pendampingan di Rumah Singgah dan Belajar (RSB) Diponegoro.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan subyek pengelola, pendamping dan anak jalanan di Rumah Singgah dan Belajar (RSB) DiponegoroYogyakarta. Teknik pemilihan subjek mengggunakan purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan. Trianggulasi yang digunakan untuk menjelaskan keabsahan data dengan sumber data.
Hasil penelitian ini menunjukkan tahapan pendampingan yakni meliputi perencanaan yakni berupa rekruitmen anak binaan, persiapan jadwal, persiapan materi, persiapan metode dan persiapan tempat. Untuk pelaksanaan meliputi peran pelaksanaan lima macam pendampingan yang di dalamnya terdapat peran pendamping. Selanjutnya evaluasi yakni melalui review, tanya jawab dan rapat mingguan. Faktor pendukung dan penghambatnya meliputi kesabaran pendamping, hubungan kelembagaan, dan partisipai anak binaan, selain itu faktor penghambat yakni kekurangan tenaga pendamping, motivasi anak jalanan, jadwal pendampingan kurang teratur, minim support dan kegiatan yang kurang bervariasi.
Kata kunci :pendampingan, Rumah Singgah, Anak jalananWoro Woro Hestiningsih Priyantini2015-09-10T07:55:43Z2019-01-30T03:25:50Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/26117This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/261172015-09-10T07:55:43ZDAMPAK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI USAHA KERAJINAN TANGAN RUMPUT AJI TERHADAP PENINGKATAN EKONOMI KELUARGA DI DUSUN TANJUNGGUNUNG DESA TANJUNGHARJO NANGGULAN KULONPROGOPenelitian ini bertujuan untuk (1) Mendeskripsikan dampak pemberdayaan masyarakat melaui usaha kerajinan tangan Rumput Aji terhadap peningkatan ekonomi keluarga (2) Mengetahui manfaat pemberdayaan masyarakat melalui usaha kerajinan tangan Rumput Aji (3) Mengetahui faktor pendukung dan faktor penghambat pemberdayaan masyarakat melalui usaha kerajinan tangan Rumput Aji di Dusun Tanjunggunung Desa Tanjungharjo Nanggulan Kulonprogo.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subjek penelitian adalah pengelola, Pengrajin, tokoh masyarakat, dan masyarakat Desa Tanjungharjo. Analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif dengan langkah pengumpulan data, reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan.
Pembuktian keabsahan data menggunakan teknik trianggulasi sumber.
Hasil penelitian yang diperoleh dalam penelitian ini adalah: (1) dampak pemberdayaan masyarakat melalui usaha kerajinan tangan Rumput Aji yaitu membangun dan mengembangkan potensi masyarakat, merubah pola pikir masyarakat ke arah yang lebih maju, masyarakat menjadi aktif dalam berinteraksi sosial, masyarakat menjadi pemilih cerdas dalam pemilihan umum, melestarikan budaya lokal yaitu gotong royong. (2) Manfaat pemberdayaan masyarakat melalui usaha kerajinan tangan Rumput Aji yaitu menambah pendapatan ekonomi, memotivasi kepada masyarakat dengan membiayai pendidikan anak atau cucunya ke jenjang yang lebih tinggi, menambah ilmu keterampilan serta pengalaman dalam bidang keterampilan. (3) Faktor pendukung pemberdayaan masyarakat melalui usaha kerajinan tangan Rumput Aji antara lain: sumber daya manusia, masyarakat, pemerintah, letak geografis. Sedangkan faktor penghambat adalah kesulitan bahan baku daun pandan, pemasaran, dan keterbatasan modal.
Kata Kunci: Dampak, Pemberdayaan Masyarakat, Kerajinan tangan, Peningkatan EkonomiWuri Wuri Aryati2015-09-10T07:55:43Z2019-01-30T03:25:59Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/26130This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/261302015-09-10T07:55:43ZFAKTOR DETERMINAN PELAYANAN SOSIAL BAGI LANJUT USIA DI PANTI WREDA HANNA SUROKARSAN
YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan : (1) Faktor determinan pelayanan sosial di Panti Wreda Hanna Surokarsan, (2) Faktor pendukung dan penghambat pada kegiatan pelayanan sosial bagi lanjut usia di Panti Wreda Hanna.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Subjek penelitian ini yaitu : 1 orang pemimpin panti, 8 orang pengelola panti, 8 orang lanjut usia dan 3 orang pihak keluarga klien Panti Wreda Hanna Surokarsan. Objek penelitian ini meliputi : proses kegiatan pelayanan sosial di Panti Wreda Hanna. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Metode yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Triangulasi yang digunakan untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan triangulasi sumber.
Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) Faktor determinan pelayanan sosial bagi lanjut usia di Panti Wreda Hanna Surokarsan yaitu faktor yang berasal dari sumber daya manusia yang berada di dalam panti antara lain pemimpin panti, seluruh karyawan panti serta pihak lain yang berasal dari luar panti yaitu keluarga klien, gereja, dokter, dan pemerintah setempat, faktor pengelolaan kebutuhan makan dan minum, faktor sarana dan prasarana yang memadai, dan faktor metode pelayanan sosial sosial case work yang di gunakan dalam perawatan serta pendampingan. (2) Faktor pendukung kegiatan pelayanan sosial di panti adalah kerjasama pramulansia dengan karyawan panti yang saling mendukung dalam sebuah pelayanan sosial, pengelolaan makan dan minum yang sudah sesuai standar gizi, sarana prasarana yang memadai, pemilihan metode pelayanan yang tepat dalam pendampingan, dan terjalinya kerjasama dengan pihak lain yaitu gereja, universitas dan pemerintah setempat. Faktor penghambatnya adalah keterlambatan pembayaran uang pondokan oleh keluarga klien, tidak efisienya pembagian shift kerja pada pramulansia dalam melayani dan merawat klien, kurangnya minat lanjut usia dalam mengikuti kegiatan bimbingan ketrampilan, dan karakteristik klien yang berbeda-beda.
Kata kunci: Faktor determinan, Pelayanan sosial, Lanjut usiaElya Elya Gofur Firarizta2015-09-07T08:41:23Z2019-05-09T02:52:50Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/25888This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/258882015-09-07T08:41:23ZImplementasi Pelatihan Berbasis Andragogi dalam Peningkatan Kemampuan Menyusun Perencanaan Pembelajaran Bagi Pendidik Di Gugus PAUD Cempaka Kecamatan SewonPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) proses meningkatkan kemampuan pendidik dalam menyusun perencanaan pembelajaran PAUD menggunakan pelatihan berbasis andragogi. (2) peningkatan kemampuan pendidik dalam menyusun perencanaan pembelajaran PAUD menggunakan pelatihan berbasis andragogi.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Desain penelitian ini menggunakan model Kemmis Mc. Taggart yang terdiri dari suatu siklus yang berkelanjutan. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Kriteria keberhasilan tindakan berdasarkan ketuntasan hasil belajar. Penelitian tindakan ini dilakukan di Gugus PAUD Cempaka Kecamatan Sewon berdasarkan analisis kebutuhan bersama bahwa terdapat kendala yang dihadapi oleh para pendidik PAUD Non Formal dalam hal menyusun perencanaan pembelajaran. Subjek penelitian ini adalah pendidik PAUD Non Formal. Metode pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan analisis dokumen.
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa: (1) proses meningkatkan kemampuan pendidik dalam menyusun perencanaan pembelajaran PAUD menggunakan pelatihan berbasis andragogi dilakukan melalui tahap menciptakan iklim belajar yang kondusif, melibatkan peserta belajar dalam menetukan perencanaan, diagnosis kebutuhan, tujuan pembelajaran, desain belajar, pelaksanaan, dan evaluasi (2) peningkatan kemampuan pendidik dalam menyusun perencanaan pembelajaran PAUD menggunakan pelatihan berbasis andragogi dilakukan dengan menekankan pada metode diskusi, dialog, berbagi pengalaman, praktik, serta kerjasama dengan peserta belajar lain melalui pembagian kelompok. Hal ini ditunjukkan dari hasil yang diperoleh bahwa kemampuan peserta belajar dalam mengembangkan perencanaan pembelajaran pada setiap siklus meningkat. Terbukti dari hasil yang diperoleh pada siklus terakhir peserta belajar mampu menentukan alokasi waktu, tema dan sub tema kegiatan, materi kegiatan belajar, alat dan bahan yang digunakan, serta teknik penilaian yang digunakan.Dewi Novitasari2015-09-07T08:41:23Z2019-05-09T02:53:05Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/25894This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/258942015-09-07T08:41:23ZPeranan Dongeng dalam Pendidikan Karakter pada Pendidikan Anak Usia Dini (Studi Kasus di TK Lazuardi Kamila Surakarta)Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pelaksanaan pendidikan karakter melalui dongeng, (2) nilai karakter yang dikembangkan dalam dongeng sebagai upaya pendidikan karakter, (3) faktor pendukung dan penghambat pendidikan karakter melalui dongeng, dan (4) hasil pendidikan karakter melalui dongeng pada TK Lazuardi Kamila
Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini terdiri dari terdiri dari kepala lembaga, guru, orangtua, dan 10 anak di TK A Lazuardi Kamila Surakarta yang ditentukan dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti sebagai instrumen utama dan dibantu dengan pedoman observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik interaktif Milles dan Huberman yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data menggunakan kredibilitas, keteralihan, ketergantungan, dan kepastian.
Hasil penelitian adalah sebagai berikut. (1) Pelaksanaan dongeng dimulai dengan perencanaan nilai karakter sesuai analisis kebutuhan. Pelaksanaan dilakukan dengan cara mengenalkan nilai karakter lewat dongeng, dan melakukan nilai karakter dengan pembiasaan, keteladanan, reward, dan bermain peran. Penilaian meliputi proses dan hasil. (2) Nilai karakter yang ditanamkan yaitu nilai yang berdasarkan olah hati, olah pikir, olah raga, dan olah rasa. (3) Faktor pendukung dari lembaga adalah adanya progam mendongeng, sentra Islamic character building, serta penyediaan fasilitas dan sumber belajar yang memadai, dan dari pendidik adalah keteladanan dalam karakter yang baik. Dukungan orangtua berupa kemudahan komunikasi dengan pihak lembaga. Faktor penghambat dari lembaga yaitu karyawan belum bisa menjadi teladan bagi anak, minimnya media dongeng, serta penilaian belum tersusun sistematis pernilai karakter. Pendidik belum menyusun daftar dongeng berkarakter secara sistematis, kesulitan mencari bahasa yang sesuai dengan anak, dan penjelasan nilai karakter tidak utuh. Orangtua belum bisa menjadi model teladan bagi anak, dan rendahnya partisipasi dalam melanjutkan pendidikan karakter. (4) Hasil pendidikan karakter adalah bahwa semua nilai karakter telah dilakukan anak, kecuali kepemimpinan dan cinta tanah air.Sidik Nuryanto2015-09-07T08:41:22Z2019-05-09T02:52:46Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/25886This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/258862015-09-07T08:41:22ZEvaluasi Keberhasilan Program Pelatihan Pemuda dalam Meningkatkan Sumber Daya Manusia (Studi pada Basic Training HMI Korkom UNM)Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) dampak program pelatihan dasar pemuda di HMI Cabang Makassar, (2) tujuan program pelatihan dasar pemuda, (3) keluaran dari program pelatihan dasar pemuda, (4) aktivitas program pelatihan dasar pemuda, (5) masukan pelatihan dasar pemuda, (6) hambatan program pelatihan dasar pemuda, dan (7) merekomendasikan pengembangan model program pelatihan dasar pemuda di HMI Cabang Makassar.
Penelitian evaluasi ini merujuk pada konsep Logical Framework Models dan dianalisis secara kualitatif. Pendekatan evaluasi tersebut tersusun secara sitematis dan dilakukan secara terbalik yang meliputi: (a) evaluasi dampak, (b) evaluasi tujuan, (c) evaluasi keluaran, (d) evaluasi aktivitas, (e) evaluasi masukan. Informan penelitian ini terdiri dari (a) 9 orang alumni pelatihan dasar, (b) 1 orang fasilitator pelatihan dasar, (c) 1 orang pengelola pelatihan pelatihan dasar, (d) ketua umum HMI cabang Makassar. Data penelitian ini dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi tidak langsung, dan analisis dokumen. Teknik analisis menggunakan model interaktif diantaranya pengumpulan data, pengkodean, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan 7 temuan. Pertama, tercipta perubahan yang diinginkan yaitu terbinanya insan akademis, insan pencipta, insan pengabdi, dan insan yang bertanggungjawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT. Kedua, tujuan pelatihan tercapai namun belum mampu bertahan lama. Ketiga, kompetensi keluaran meningkat tetapi belum bertahan dalam jangka waktu yang lama. Keempat, aktivitas pelatihan sudah memenuhi kriteria pembelajaran; akan tetapi, keberhasilan tersebut hanya berakhir di dalam forum pengkaderan. Kelima, masukan pelatihan dikategorikan baik tetapi belum sepenuhnya mengikuti pedoman pengkaderan. Keenam, hambatan pelatihan lebih banyak pada persoalan biaya dan kurangnya kedisiplinan pemateri dengan peserta pelatihan. Ketujuh, memantapkan kajian keislaman, meminimalisir kelemahan administrasi, dan memperketat proses perekrutan.Andi Hasdiansyah2015-09-07T08:41:22Z2019-05-09T02:52:57Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/25892This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/258922015-09-07T08:41:22ZEvaluasi Keberhasilan Program Taman Bacaan Masyarakat Dalam Meningkatkan Minat Baca Masyarakat di Daerah Istimewa YogyakartaPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) perencanaan program (2) pelaksanaan program (3) hasil dari pelaksanaan program dan (4) dampak program Taman Bacaan Masyarakat pada TBM Mata Aksara, TBM Cakruk Pintar, TBM Luru Ilmu, dan TBM Rumah Asa dalam meningkatkan minat baca masyarakat
Jenis penelitian ini adalah penelitian evaluasi dengan menggunakan model CIPPO, yang terdiri dari context, input, process, product, dan outcome. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian tersebut disusun secara sistematis yang meliputi : (a) evaluasi konteks, (b) evaluasi masukan, (c) evaluasi proses, (d) evaluasi produk, dan (e) evaluasi dampak. Informan penelitian ini terdiri dari dua orang pengelola atau fasilitator TBM Mata Aksara, TBM Cakruk Pintar, TBM Luru Ilmu, dan TBM Rumah Asa, dan dua orang pengunjung atau peserta TBM Mata Aksara, TBM Cakruk Pintar, TBM Luru Ilmu, dan TBM Rumah Asa. Data penelitian ini dikumpulkan melalu wawancara mendalam secara terstruktur, observasi tidak langsung, dan analisis dokumen. Teknik analisis menggunakan model interaktif diantaranya adalah pengumpulan data, pengkodean, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan 4 temuan. Pertama, Setiap TBM memiliki program kegiatan yang berbeda. Kedua, pelaksanaan kegiatan program pada masing-masing TBM telah berjalan dengan baik. Ketiga, hasil pelaksanaan kegiatan program disimpulkan baik dengan berbagai prestasi yang diraih oleh TBM. Keempat, dampak kegiatan program pada masing-masing TBM disimpulkan baik, karena memiliki manfaat positif terhadap masyarakat.Nurul Hayati2015-09-07T08:41:22Z2019-05-09T02:53:12Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/25896This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/258962015-09-07T08:41:22ZStudi Komparatif Pengelolaan Pembelajaran Pada Homeschooling Primagama dan Homeschooling Anugrah Bangsa (ANSA) di Daerah Istimewa YogyakartaTujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan membandingkan pengelolaan pembelajaran pada homeschooling mengenai aspek (1) perencanaan pembelajaran, (2) pelaksanaan pembelajaran, (3) evaluasi pembelajaran, dan (4) faktor-faktor pendukung dan penghambatnya.
Penelitian ini merupakan penelitian komparatif dengan pendekatakan deskriptif kualitatif yang dilaksanakan di DIY yang berlokasi di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman. Sumber informasi meliputi kepala sekolah, tutor/guru dan peserta didik. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Instrumen utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. Keabsahan data dilakukan dengan cara triangulasi. Teknis analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi.
Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut, (1) Homeschooling primagama mengidentifikasi kebutuhan peserta didik melalui tes psikologi oleh psikolog, homeschooling ANSA melalui wawancara oleh pihak homeschooling. Perencanaan pembelajaran pada homeschooling primagama disusun berdasarkan silabus dan RPP. Homeschooling ANSA melakukan perencanaan pembelajaran menyesuaikan dengan bahan ajar dan buku agenda belajar yang telah disepakati oleh tutor/guru sesuai dengan mata pelajaran yang diampu. (2) Pelaksanaan pembelajaran di homeschooling primagama lebih bersifat semi formal dan terstruktur, sedangkan homeschooling ANSA lebih bersifat informal. (3) Evaluasi pembelajaran di homeschooling primagama terdiri dari aspek kognitif yang dievaluasi oleh tutor/guru, aspek afektif dievaluasi oleh psikolog. Homeschooling ANSA aspek kognitif dan afektif dievaluasi oleh tutor/guru. (4) Faktor pendorong peserta didik dalam belajar di homeschooling primagama yaitu motivasi dalam diri peserta didik dan orangtua, sedangkan faktor penghambat yaitu sakit-sakitan, pengaruh gadget, dan game online. Homeschooling ANSA faktor pendorong yaitu untuk meraih cita-cita dan membanggakan orangtua, sedangkan faktor penghambat yaitu ketika peserta didik banyak kegiatan di luar dan masih kurang lengkapnya fasilitas belajar di homeschooling.Yanti Karmila Nengsih2015-09-07T08:41:21Z2019-05-09T02:52:54Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/25891This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/258912015-09-07T08:41:21ZEfektivitas Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Terhadap Pemberdayaan MasyarakatPenelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui efektivitas perencanaan, pelaksanaan, dan hasil program pelatihan pembuatan pupuk organik, 2) menemukan hambatan yang dihadapi dalam proses pelatihan pembuatan pupuk organik., 3) merekomendasikan upaya perbaikan pelatihan pembuatan pupuk organik.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Subjek penelitian ini adalah petani yang mengikuti program pelatihan pembuatan pupuk organik. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara, dokumentasi, dan observasi. Selanjutnya, data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis data kualitatif (Miles & Huberman, (2001). Guna diperoleh keabsahan data dilakukan trianggulasi data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Perencanaan pelatihan sudah sesuai dengan kebutuhan petani. Pelaksanaan pelatihan sudah berjalan efektif, hal ini ditandai dengan antusias petani pada saat mengikuti pelatihan. Hasil pelatihan disimpulkan efektif hal ini dibuktikan pada petani yang telah menguasai materi pelatihan dan petani sudah tidak bergantung pada pupuk kimia. 2) Hambatan yang ditemukan adalah kurangnya jumlah tenaga pendamping dalam pelatihan. 3) Rekomendasi pelatihan dengan penambahan jumlah materi kepada petani yang mengikuti pelatihan. Keefektifan program pelatihan ditunjukkan dengan kemampuan peserta memproduksi pupuk organik setelah mengikuti pelatihan, dan beralihnya peserta dari pupuk kimia ke pupuk organik.Muhammad Athar Asmas2015-09-07T08:41:20Z2019-05-09T02:53:01Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/25893This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/258932015-09-07T08:41:20ZPendekatan Partisipatori dalam Pelatihan Produksi Pengolahan Sagu untuk Meningkatkan Keterampilan Berwirausaha (Studi di KBU PKBM Sejahtera Desa Alai, Tebing Tinggi Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau)Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan: (1) proses pelatihan dan (2) keterampilan berwirausaha melalui pendekatan partisipatori dalam pelatihan produksi pengolahan sagu.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan yang dilaksanakan dalam dua siklus. Penelitian ini dilakukan di KBU PKBM Sejahtera Desa Alai, Kecamatan Tebing Tinggi Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau. Subjek dalam penelitian ini adalah kelompok belajar usahayang berjumlah lima orang. Tindakan yang dilakukan adalah menggunakan pendekatan partisipatori dalam pelatihanproduksi pengolahan sagu. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data kualitatif dianalisis dengan teknik deskriptif kualitatif. Data kuantitatif dianalisis dengan teknik deskriptif kuantitatif dalam bentuk persentase dan grafik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan partisipatori yang digunakan dalam proses pelatihan dapat meningkatkan keterampilan berwirausaha berupa peningkatan kognitif dan psikomotor peserta pelatihan. Proses pelatihan dengan pendekatan partisipatori mengalami peningkatan yang signifikan, pada pra tindakan rata-rata 18 (25%), siklus I rata-rata 43 (59.72%) dan siklus II rata-rata 67 (93.05%). Keterampilan berwirausaha berupa aspek kognitif mengalami peningkatan yang signifikan, pada pra tindakan 15 (46.87%), siklus I rata-rata 20 (62.5%) dan siklus II rata-rata 28 (87.5%). Keterampilan berwirausaha berupa aspek psikomotor mengalami peningkatan yang signifikan, pada pra tindakan rata-rata 10 (25%), siklus I rata-rata 22.2 (55.5%), dan siklus II mendapatkan skor rata-rata 34.2 (85.5%) sehinggasemua aspek mencapai indikator keberhasilan yakni rata-rata ≥ 25 dengan persentase 80%. Dengan demikian, pendekatan partisipatori dalam pelatihan produksi pengolahan sagu dapat meningkatkan keterampilan berwirausaha pada peserta pelatihan di KBU PKBM Sejahtera.Ria Rizkia Alvi2015-09-07T08:41:20Z2019-05-09T02:53:08Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/25895This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/258952015-09-07T08:41:20ZPeningkatan Kemampuan Mengenal Bilangan Melalui Media Lingkungan pada Anak Kelompok B di TK Pertiwi Karanggedang, PurbalinggaPenelitian ini bertujuan memperbaiki proses dan hasil pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan mengenal bilangan melalui media lingkungan pada anak kelompok B di TK Pertiwi Karanggedang.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari tiga siklus dan enam pertemuan. Peneliti bertindak sebagai pengamat, sedangkan guru kelas yang mengajar di kelas dan bertindak sebagai praktisi yang menjalankan scenario pembelajaran. Subjek penelitian adalah anak-anak kelompok B, TK Pertiwi yang berjumlah 35 anak, terdiri dari 21 anak laki-laki dan 14 anak perempuan. Teknik pengumpulan data yaitu lembar observasi dan catatan lapangan. Instrument yang digunakan adalah lembar observasi aktivitas guru selama proses pembelajaran. Data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Indikator keberhasilan dari penelitian ini adalah apabila persentase kemampuan mengenal bilangan mencapai ≥75%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pembelajaran guru yang tadinya belum menggunakan media lingkungan pada pembelajaran menjadi dapat menggunakan mengenal bilangan melalui media lingkungan pada anak kelompok B usia 4-5 tahun di TK Pertiwi Karanggedang Kabupaten Purbalingga. Hasil pembelajarannya meningkat pada proses pembelajaran pada 4 indikator mengenal bilangan yaitu menyebutkan angka 1-20; menunjukkan angka 1-20; mencocokkan jumlah benda dengan lambang bilangan 1-20; mengurutkan angka 1-20 dengan persentase kriteria MB 5 anak sebesar 14,29%, kriteria BSH 25 anak sebesar 71,42%, kriteria BSB 5 anak sebesar 14,29% dengan hasil persentase sebesar 62,59% peningkatan dengan rerata pada siklus I ini sebesar 10,02. Dari hasil siklus I meningkat pada siklus II dengan persentase kriteria MB 4 anak sebesar 11,43%, kriteria BSH 25 anak sebesar 71,42%, kriteria BSB 6 anak sebesar 17,15% dengan hasil persentase sebesar 65,98% peningkatan dengan rerata pada siklus II ini sebesar 10,56. Dari siklus II meningkat pada siklus III kriteria MB 1 anak sebesar 2,86%, kriteria BSH 4 anak sebesar 11,43%, kriteria BSB 30 anak sebesar 85,71% dengan hasil persentase sebesar 82,86% peningkatan dengan rerata pada siklus III ini sebesar 13,26. Maka pada penelitian ini anak menjadi mandiri, kreatif, aktif bertanya dan semangat mengikuti kegiatan pembelajaran. Langkah-langkah yang dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan mengenal bilangan yaitu; (1) guru mengenalkan media lingkungan pada anak, (2) setiap anak memperoleh media konkret dengan menunjukkan lambang bilangan 1-10 sesuai jumlah benda konkret yang telah disediakan.Siti Muhimatun 'Aliyah2015-08-13T15:03:02Z2019-01-30T01:55:06Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/25045This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/250452015-08-13T15:03:02ZPROGRAM PEMBELAJARAN DI RA TIARA CHANDRA PERDUKUHAN PRANCAK PANGGUNGHARJOKECAMATAN SEWON KABUPATENBANTUL YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan : (1) Pelaksanaan program pembelajaran di RA Tiara Chandra, (2) Faktor penghambat dan pendorong pelaksanaan program pembelajaran di RA Tiara Chandra.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.Subyek penelitian yaitu pengelola, pendidik/guru, peserta didik/siswa RA Tiara Chandra Prancak Panggungharjo, Sewon-Bantul. Metode pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan reduksi data, display data dan pengambilan kesimpulan. Trianggulasi dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan sumber.
Hasil data dari penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pelaksanaan program pembelajaran di RA Tiara Chandra meliputi : (a) Persiapan, meliputi penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), materi pembelajaran bagi anak, dan media dalam proses pembelajaran. (b) Pelaksanaan, proses pelaksanaan pembelajaran di sentra melalui beberapa pijakan : pijakan lingkungan main, pijakan pengalaman sebelum main, pijakan pengalaman saat main, pijakan pengalaman setelah main. (c) Penilaian, proses penilaian pembelajaran di RA Tiara Chandra melalui observasi, anekdot, dan penugasan, dinilai ke dalam aspek/kriteria, yaitu kognitif, afektif, psikomotorik, fisik-motorik, sosial-emosional, dan moral agama anak. (2) Faktor penghambat dan pendorong pelaksanaan program pembelajaran di RA Tiara Chandra. (a) Faktor penghambat, seperti pengkondisian kelas, psikis dan perbedaan anak yang satu dengan yang lain, latar belakang pendidik dan keluarga anak. (b) Faktor pendorong, meliputi kelengkapan sarana dan prasarana di sekolah, RA Tiara Chandra mengajarkan tentangLiving Valver Education (LVE), yaitu mengajarkan mengenai nilai-nilai kehidupan seperti toleransi, tanggung jawab, kejujuran, cinta, kebersamaan dll. Faktor sarana dan prasarana menjadi faktor penunjang proses pembelajaran berlangsung, kelas/sentra yang mendukung.
Kata kunci : pembelajaran anak usia dini, karakteristik usia diniIsnu Isnu Rizka Aminuddin2015-08-13T11:29:55Z2019-01-30T01:52:47Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/24942This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/249422015-08-13T11:29:55ZPELAKSANAAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR(Studi Kasus di Kelompok Pembudidaya Ikan Mina Lestari Desa Brobot,Kecamatan Bojongsari, Kabupaten Purbalingga)Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: pelaksanaan pemberdayaan masyarakat melalui budidaya ikan air tawar meliputi proses pemberdayaan, implementasi kegiatan, faktor pendukung, penghambat dan dampaknya bagi masyarakat melalui budidaya ikan air tawar di POKDAKAN Mina Lestari di Desa Brobot Bojongsari Purbalingga.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian ini adalah pembina POKDAKAN Mina Lestari, pengurus dan anggota kelompok. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrument utama dalam melakukan penelitian yang dibantu oleh pedoman observasi, pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, penyajian data (data display) dan pengambilan kesimpulan. Trianggulasi yang dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data menggunakan trianngulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Proses pemberdayaan yang dilakukan POKDAKAN Mina Lestari meliputi penyadaran, pengkapasitasan melalui pembinaan pengetahuan dan ketrampilan, dan pendayaan (2) Implementasi kegiatan kelompok Mina lestari meliputi pertemuan rutin, arisan, simpan pinjam, membayar wajib kas, pembesaran ikan, pembibitan, pemanenan, studi banding ke kelompok pembudidaya lain, gotong royong/kerja bakti, ronda, pembagian kerja dan administrasi kerja. (3) Faktor pendorong: anggota memiliki kemauan untuk maju, memiliki semangat untuk mencapai keberhasilan, bersedia terlibat langsung dalam pelaksanaan kegiatan dan bekerjasama dengan anggota lain, ketersediaan lahan luas dan mudah pengairan sebagai penunjang budidaya ikan air tawar. (4) Faktor penghambat: cuaca yang tidak bisa diprediksi, hama dan penyakit, karakter sebagian anggota yang egois dan malas, kekurangan dana, pemahaman anggota tentang budidaya ikan masih rendah dan perawatan kolam yang kurang maksimal. (5) Dampak: aspek ekonomi, menambah penghasilan dan membantu ekonomi keluarga, memberikan motivasi usaha dan membuka lapangan kerja baru, aspek sosial meningkatkan rasa kepedulian antar kelompok, lingkungan dan masyarakat sekitar, aspek politik yaitu kelompok pembudidaya ikan Mina Lestari memiliki partisipasi dalam urusan kebijakan desa Brobot, aspek pendidikan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan mengenai budidaya ikan yang dimanfaatkan untuk pemenuhan ekonominya. Penelitian selanjutnya lebih kepada pengembangan usaha yang difokuskan pada peningkatan pengetahun, ketrampilan, ekonomi dan sikap.
Kata kunci: pemberdayaan masyarakat, budidaya ikan air tawarBayu Bayu Dwi Prasetya2015-08-12T08:07:15Z2019-01-30T01:45:05Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/24699This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/246992015-08-12T08:07:15ZDAMPAK PROGRAM KURSUS MENJAHIT TERHADAP SIKAP WIRAUSAHA (STUDI PADA LKP HAN’S KLAGARAN SENDANGREJO MINGGIR SLEMAN YOGYAKARTA)Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Pengaruh peningkatan kemampuan menjahit terhadap sikap berwirausa di LKP Han’s. 2) Pengaruh pemberian motivasi terhadap sikap berwirausaha di LKP Han’s.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode survay. Data dikumpulkan dengan angket dengan struktur pertanyaan tertutup. Validitas instrumen dengan validitas isi, sedan reliabilitas menggunakan teknik Alpha Cronbachdengan nilai koefisien Alpha Cronbach sebesar > 0.7. Data dianalisis secara deskriptif dan menggunakan program statistik.
Hasil penelitian menunjukan bahwa Ada pengaruh positif dan signifikan program peningkatan kemampuan menjahit terhadap sikap wirausaha peserta didik di LKP Han’s. Hal ini ditunjukkan dengan nilai alpha (α) 0,00 < 0,05, sehingga peningkatan kemampuan menjahit berdampak positif terhadap sikap berwirausaha. Ada pengaruh positif dan signifikan pemberian motivasi dan dukungan paska kelulusan terhadap sikap wirausaha. Hal ini ditunjukkan dengan nilai alpha (α) 0,00 < 0,05, sehingga pemberian motivasi dan dukungan paska kelulusan berdampak positif terhadap sikap wirausaha peserta didik di LKP Han’s.Henny Henny Oktavia2015-08-12T08:07:14Z2019-01-30T01:45:08Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/24701This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/247012015-08-12T08:07:14ZPEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENGELOLAAN SAMPAH DI BANK SAMPAH SAYUTI MELIK, DUSUN KADILOBO, DESA PURWOBINANGUN, KECAMATAN PAKEM,KABUPATEN SLEMANPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: 1) pelaksanaan pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan sampah, 2) hasil pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan sampah, dan 3) faktor pendukung dan faktor penghambat pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan sampah di Bank Sampah Sayuti Melik, Kadilobo, Purwobinangun, Pakem, Sleman.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Subjek penelitian ini adalah pengelola dan nasabah Bank sampah Sayuti Melik. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Triangulasi yang digunakan untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik.
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa 1) Pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan sampah dilaksanakan melalui tiga tahapan yaitu tahap penyadaran, tahap transformasi kemampuan, dan tahap peningkatan kemampuan intelektual. 2) Hasil dari pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan sampah di Bank Sampah Sayuti Melik dapat dilihat padatiga aspek yaitu aspek pendidikan, kesehatan dan ekonomi. 3) Faktor yang mendukung pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan sampah yaitu kegigihan pengelola; kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan; dan motivasi masyarakat untuk mendapatkan pengetahuan, keterampilan dan tambahan pendapatan keluarga. Adapun faktor yang menghambat proses pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan sampah yaitu masyarakat yang tertarik menjadi pengrajin sampah hanya sedikit; bank sampah sering tutup; masyarakat mulai bosan untuk menabungkan sampah ke bank sampah; dan belum ada mitra untuk memasarkan produk hasil daur ulang sampah.
Kata Kunci: Pemberdayaan masyarakat, pengelolaan sampah, bank sampahEka Eka Sri Hastuti2015-07-30T07:21:15Z2019-05-09T02:33:51Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/24282This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/242822015-07-30T07:21:15ZPemberdayaan Perempuan melalui Pelatihan Pengolahan Bahan Pangan Lokal (Studi di Dusun Pagerjirak, Desa Kejobong, Kecamatan Kejobong, Kabupaten Purbalingga, Provinsi Jawa TengahPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelatihan pengolahan bahan pangan lokal yang dapat memberdayakan warga perempuan dusun Pagerjirak, Kejobong, Purbalingga.
Penelitian ini merupakan participatory action research (PAR) dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Subjek penelitian terdiri dari kepala dusun, tujuh anggota tim pengelola dusun, dan 15 warga perempuan dusun. Data penelitian diperoleh dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data kualitatif dianalisis dengan teknik deskriptif, sedangkan data kuantitatif dianalisis dengan teknik statistik deskriptif. Penyajian data melalui tabel dan diagram.
Hasil pemberdayaan perempuan melalui pelatihan pengolahan bahan pangan lokal adalah sebagai berikut. (1) Perencanaan partisipatoris terdiri dari identifikasi kebutuhan dusun dan penyiapan tim pengelola program dusun. (2) Pelaksanaan proses pemberdayaan melalui pelatihan dimulai dengan menyiapkan tim pengelola, membentuk kelompok usaha, menjalin kemitraan dengan pihak pemerintah dan swasta, membangun rumah produksi, mengajukan ijin produksi, produksi dan pemasaran produk, melakukan studi banding ke industri rumah tangga, melakukan perbaikan dan diversifikasi produk, dilanjutkan dengan pelatihan massal, dan pendampingan. (3) Indikator keberhasilan pelatihan diantaranya adalah bertambahnya pengetahuan dan keterampilan warga, serta diperolehnya pendapatan hasil usaha penjualan produk. (4) Keberlanjutan program pemberdayaan perempuan ditunjukkan dengan telah adanya pengembangan produk atau variasi produk dan terbentuknya kemandirian tim.Wildan Saugi2015-07-30T07:21:14Z2019-05-09T02:33:44Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/24260This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/242602015-07-30T07:21:14ZEvaluasi Program Pelatihan In-House Training (IHT) Pembelajaran Paket C di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Provinsi Jawa TengahPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hasil evaluasi: 1) tingkat kepuasan peserta pelatihan; 2) tingkat pemahaman materi peserta pelatihan; 3) tingkat implementasi perilaku peserta pascapelatihan; dan 4) peningkatan kompetensi peserta disebabkan oleh adanya pelatihan.
Jenis penelitian ini adalah penelitian evaluasi menggunakan model Empat Level Kirkpatrick yaitu: level reaksi, belajar, perilaku, dan hasil. Sampel penelitian adalah 119 tutor, 85 peserta didik, 17 koordinator tutor, dan 17 Kepala SKB di Provinsi Jawa Tengah. Pengumpulan data menggunakan kuesioner, observasi, dan wawancara tidak terstruktur. Data kuantitatif diolah dengan bantuan SPSS 17.0 for windows. Validitas instrumen pada level reaksi, perilaku, dan hasil menggunakan analisis faktor, pada level belajar menggunakan product moment. Perhitungan reliabilitas menggunakan rumus Alpha.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) evaluasi tingkat reaksi: kepuasan peserta terhadap materi, fasilitator, metode, dan fasilitas pelatihan dengan menggunakan Penilaian ber-Acuan Patokan (PAP) dan Penilaian ber-Acuan Normatif (PAN) masuk dalam kategori “puas”. 2) evaluasi tingkat belajar: pemahaman peserta pada materi standar isi dengan menggunakan PAP masuk dalam kategori “tidak menguasai”, sedangkan dengan menggunakan PAN masuk dalam kategori “menguasai”; pemahaman peserta pada materi standar proses dengan menggunakan PAP dan PAN masuk dalam kategori “menguasai”; pemahaman peserta pada materi standar penilaian dengan menggunakan PAP masuk dalam kategori “tidak menguasai”, sedangkan dengan menggunakan PAN masuk dalam kategori “menguasai”. 3) evaluasi tingkat perilaku: implementasi perilaku peserta pascapelatihan terkait materi standar isi, proses, dan penilaian berdasarkan persepsi tutor dan peserta didik dengan menggunakan PAP dan PAN masuk dalam kategori “mengimplementasikan”; 4) evaluasi tingkat hasil: peningkatan kompetensi peserta disebabkan oleh adanya pelatihan menggunakan PAP dan PAN masuk dalam kategori “mengalami peningkatan”.Ika rizqi Meilya2015-07-30T07:21:13Z2019-05-09T02:33:40Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/24255This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/242552015-07-30T07:21:13ZPengembangan Kreativitas dan Minat Belajar Anak Usia 3-4 Tahun Melalui Permainan Konstruktif di TK Izzul Islam Maraqitta’limatTujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan kreativitas dan minat belajar anak usia 3-4 tahun melalui permainan konstruktif yakni bermain balok dan play dough di TK Izzul Islam Maraqitta’limat Wanasaba.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan tahap perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Penelitian ini dilakukan dalam memperbaiki proses pembelajaran melalui permainan konstruktif dengan beberapa treatment (perlakuan) pada siklus I, siklus II, dan siklus III. Dalam penelitian ini dilakukan dua kegiatan pembelajaran yakni bermain balok dan play dough. Setiap siklus terdiri dari empat kali pertemuan yakni dua kali pertemuan dengan bermain balok dan dua kali pertemuan dengan play dough. Sumber data dalam penelitian ini adalah 11 anak usia 3-4 tahun.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa peningkatan kreativitas dan minat belajar anak melalui permainan konstruktif yakni bermain balok dan play dough dapat dilihat dari perubahan peningkatan kreativitas dan minat belajar anak dari siklus I, siklus II, dan siklus III. Kriteria keberhasilan yang ditetapkan peneliti sebesar 50% pada kriteria Berkembang Sangat Baik (BSB). Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya peningkatan kreativitas dan minat belajar anak pada siklus III sebesar 63,64% atau ada 7 anak pada kriteria berkembang sangat baik. Itu artinya ketujuh anak tersebut mampu menyelesaikan tugasnya tepat waktu membuat bangunan yang cukup rapi dengan menggunakan lebih dari 6 ragam bentuk dan ukuran balok, mengungkapkan ide yang akan dibangun sebelum bermain balok dan menceritakan bangunannya secara detail serta membuat bangunan dengan ide dan cara sendiri. Membuat lebih dari 7 bentuk dari adonan tepung dengan ide dan cara sendiri, menggunakan 5-6 cetakan kue yang beragam, dan menghiasi bentuk tersebut dengan hiasan kue yang disiapkan guru. Anak mampu menceritakan semua hasil karyanya dan mengungkapkan ide sebelum kegiatan play dough. Sedangkan minat belajar anak meningkat 63,64% atau ada 7 anak pada kriteria berkembang sangat baik. Itu artinya ketujuh anak tersebut menyukai kegiatan bermain balok dan play dough, melakukan kegiatan bermain dengan cukup senang, bersemangat dan aktif, memperhatikan penjelasan dan mau mendengar perintah dan arahan dari guru, mencari tahu kegiatan belajar dengan menanyakan kepada guru dan masuk kelas atas keinginan sendiri dan mandiri serta mengikuti kegiatan pembelajaran sampai selesai.Baiq Roni Indira Astriya2015-07-30T07:21:13Z2019-05-09T02:33:47Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/24268This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/242682015-07-30T07:21:13ZUpaya Meningkatkan Kreativitas Anak dengan Memanfaatkan Media Barang Bekas di TK N Pembina Kota BimaPenelitian ini bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajarananak TK sertauntukmeningkatkankreativitasanakmelaluipemanfaatan media barangbekas di TK N Pembina Kota Bima.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, yang terdiri dari dua siklus. Subjek dari penelitian ini adalah 21 anak (11 anak laki-laki dan 10 anak perempuan) kelompok B TK N Pembina Kota Bima. Sedangkan objeknya adalah media daur ulang. Teknik pengambilan data diambil dengan lembar observasi dan catatan lapangan. Sedangkan instrumen yang di gunakan adalah lembaran observasi kreativitas anak dan aktivitas guru selama proses pembelajaran. Data di analisis dengan deskripsi kualitatif dan kuantitatif.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terjadi peningkatan kreativitas anak melalui kegiatan membuat mainan dari barang bekas di TK N Pembina Kota Bima. Terjadi peningkatan kreativita anak secara keseluruhan pada pratindakan dengan rerata 28,81 dengan presentase 19,05% . Rerata pada siklus I adalah 83,85 dengan persentase sebesar 73,73%, sedangkan rerata pada siklus II adalah 135,17 dengan persentase sebesar 87,97%. Sementara itu, aktivitas kegiatan guru juga mengalami peningkatan dengan rerata sebesar 72,22 pada siklus I dan 94,44 pada siklus II. Dengan demikian media barang bekas dapat meningkatkan kemampuan kreativitas anak dalam proses pembelajaran.Sri Hardiningsih Hanafi2015-07-30T07:21:12Z2019-01-30T01:14:44Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/23691This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/236912015-07-30T07:21:12ZIMPLEMENTASI RINTISAN BALAI BELAJAR BERSAMA (RB3) DALAM MENUMBUHKAN MINAT BACA MASYARAKAT DI INDONESUA BUKUPenelitian ini bertujuan untuk: (1) menggali informasi mengenai pelaksanaan Rintisan Balai Belajar Bersama (RB3) di Indonesia Buku dalam menumbuhkan minat baca. (2) Mengetahui dampak pelaksanaan Rintisan Balai Belajar Bersama (RB3) di Indonesia Buku terhadap minat baca masyarakat.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Sumber data adalah pengelola RB3 dan pengelola Yayasan Indonesia Buku. Data dikumpulkan melalui teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Dalam pengumpulan data, peneliti dibantu oleh pedoman observasi, pedoman dokumentasi dan pedoman wawancara. Analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Triangulasi yang dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data yaitu mencocokkan hasil wawancara dengan data arsip dan dokumentasi gambar maupun suara.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pelaksanaan RB3 dalam menumbuhkan minat baca di Indonesia Buku terangkum dalam tiga kegiatan yaitu Angkringan Buku, Babersku (belajar bersama menulis sejarah kampung) dan Radio Buku. Persiapan program sepenuhnya dilakukan oleh Indonesia Buku dan persiapan kegiatan dilakukan bersama pihak terkait. Pelaksanaan kegiatan terpusat di Indonesia Buku dan berkolaborasi dengan warga kampung. Kegiatan yang terselenggara merupakan kegiatan yang mendekatkan masyarakat kepada literasi baik secara langsung seperti Angkringan Buku dan Babersku maupun menggunakan media internet seperti Radio Buku. Pelaporan kegiatan dipertanggungjawabkan kepada Dikmas, Indonesia Buku dan laporan terbuka yang dipublikasikan di internet setelah terselenggaranya suatu kegiatan. (2) Dampak dari kegiatan tersebut meingkatnya minat baca masyarakat dilihat dari grafik pengunjung TBM (Taman Baca Masyarakat), jejaring sosial, peminjam buku dan keanggotaan perpustakaan. Memberi wadah bagi pecinta literasi dan membentuk komunitas-komunitas baru dalam bidang literasi. Pendekatan literasi kepada masyarakat kampung dengan berbagai media memberi dampak ekonomi yang baik.
Kata kunci: Rintisan Balai Belajar Bersama, Minat BacaDanar Danar Wijayanti2015-07-30T07:21:12Z2019-01-30T01:15:10Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/23700This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/237002015-07-30T07:21:12ZSTUDI TENTANG PERANAN PENDIDIK DALAM MEMBANTU PERKEMBANGAN KECERDASAN EMOSIONAL ANAK MELALUI AKTIVITAS BERMAIN DI KELOMPOK BERMAIN CENDEKIA, DESA KETANDAN, PATALAN, KECAMATAN JETIS, KABUPATEN BANTULPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana proses
pembelajaran melalui bermain di Kelompok Bermain Cendekia, bagaimana peran pendidik dalam membantu perkembangan kecerdasan emosional anak utamanya dalam pengelolaan emosi negatif dan kepekaan berempati, berikut hambatan- hambatan yang muncul melalui aktivitas bermain.
Subjek penelitian ini ialah pengelola, pendidik, anak didik dan orangtua anak didik Kelompok Bermain Cendekia. Setting penelitian mengambil tempat di Kelompok Bermain Cendekia, Desa Ketandan, Patalan, Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul. Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah metode wawancara dan pengamatan langsung yang didukung dengan dokumentasi. Adapun teknik yang digunakan untuk menganalisa data adalah dengan teknis analisa deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Proses Pembelajaran melalui aktivitas bermain di Kelompok Bermain Cendekia sudah terlaksana, namun belum berjalan dengan optimal. (2) Peranan pendidik dalam membantu mengembangkan kecerdasan emosional anak : membantu anak mengeksplorasi perasaannya, membantu anak memahami perasaannya, membantu anak mengekspresikan perasaannya dengan tepat dengan menggunakan pemodelan dan pembiasaan serta menggunakan hukuman sebagai bentuk kontrol sikap. (3) Rangsangan yang diberikan pendidik untuk memiliki kepekaan berempati dilakukan dengan memberi rangsangan visual, rangsangan verbal, rangsangan afektif, memberikan rangsangan fisik serta memberikan latihan bersosialisasi dan berkomunikasi yang baik. (4) Hambatan pendidik dalam membantu pengembangan kecerdasan emosional adalah adanya kecenderungan orangtua yang terlalu melindungi kesalahan anak, kurangnya peranan /keterlibatan dari seluruh pendidik, pengelola dan orang tua serta keterbatasan daya dukung/fasilitas yang dimiliki Kelompok Bermain Cendekia.
Kata Kunci : kecerdasan emosional, aktivitas bermain, kelompok bermainDiah Diah Fitria Yuliani2015-07-30T07:21:12Z2019-01-30T01:20:43Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/23819This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/238192015-07-30T07:21:12ZUPAYA PENINGKATAN KESEJAHTERAAN SOSIAL LANSIA MELALUI POS PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA (PPS LU) DI DESA SRIMARTANI, KECAMATAN PIYUNGAN, KABUPATEN BANTULPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) upaya peningkatan kesejahteraan sosial lansia melalui Pos Pelayanan Sosial Lanjut Usia (PPS LU), 2) faktor pendukung dan penghambat dalam upaya peningkatan kesejahteraan sosial lansia melalui PPS LU di Desa Srimartani.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian yaitu pengelola dan warga lansia di desa Srimartani. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Sedangkan keabsahan data yang digunakan adalah triangulasi sumber.
Hasil penelitian ini antara lain: 1) upaya peningkatan kesejahteraan sosial lansia melalui PPS LU dilaksanakan dalam bentuk pelayanan sosial, ekonomi, spiritual, dan kesehatan; 2) faktor pendukung pelaksanaan pelayanan adalah antusias dan semangat yang dimiliki lansia untuk mengikuti setiap kegiatan, serta keluarga yang memberikan dukungan dan membantu lansia untuk menikmati hari tuanya yang tentram dan menyenangkan. Faktor penghambatnya adalah kurangnya dana atau kas yang dimiliki PPS LU, belum adanya bantuan dana dan fasilitas kesehatan dari donatur atau pemerintah, serta sarana dan prasarana yang belum memadai. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu adanya upaya peningkatan kesejahteraan sosial lansia melalui pelayanan ekonomi, sosial, kesehatan, dan spiritual yang dilaksanakan oleh PPS LU di Desa Srimartani. Dukungan dari pihak keluarga dan masyarakat menjadi faktor pendukung bagi lansia untuk selalu semangat dalam mengikuti kegiatan. Dengan adanya upaya peningkatan kesejahteraan sosial bagi lansia melalui PPS LU, kualitas hidup dan kesejahteraan sosial lansia semakin meningkat.
Kata kunci: Kesejahteraan sosial, Lanjut UsiaRela Rela Sulistiowati2015-07-30T07:21:09Z2019-01-30T01:15:08Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/23699This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/236992015-07-30T07:21:09ZPEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERPERSPEKTIF GENDER DI DESA LUWENG LOR KECAMATAN PITURUH KABUPATEN PURWOREJOPenelitian ini bertujuan: (1) Mendeskripsikan pelaksanaan kegiatan P2MBG, (2) Mendeskripsikan P2MBG yang dilaksanakan di masyarakat Desa Luweng Lor, (3) Mendeskripsikan faktor-faktor apa saja yang mendukung dan menghambat pelaksanaan kegiatan-kegiatan P2MBG.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian ini adalah pengelola BAPERMADES, penyelenggara P2MBG, warga belajar P2MBG dan tokoh masyarakat Desa Luweng Lor. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, display data, dan pengambilan kesimpulan. Trianggulasi yang digunakan untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan sumber dan metode.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pelaksanaan pemberdayaan masyarakat melalui P2MBG ini meliputi proses perencanaan dan proses pelaksanaan. Dalam proses perencanaan terdapat beberapa tahapan yaitu pengadaan sosialisasi, penyusunan data dasar yang meliputi identifikasi masalah; identifikasi kebutuhan; dan identifikasi potensi, pengorganisasian masalah, penentuan kegiatan program, serta pembagian peran antara Stakeholder dan Warga Belajar. Sedangkan dalam proses pelaksanaannya berupa pemberian kesadaran dan membentuk sikap peduli kepada warga belajar, pemberian wawasan pengetahuan tentang segala aspek kehidupan, pemberian keterampilan- keterampilan bagi warga belajar dan peningkatan kemampuan intelektual. (2) P2MBG dilaksanakan di masyarakat Desa Luweng Lor dikarenakan Desa Luweng Lor merupakan Desa yang termasuk terpencil namun memiliki sumber daya yang dapat dikembangkan. (3) Faktor pendukung pelaksanaan P2MBG yaitu respon positif dan partisipasi dari warga belajar yang sangat antusias, adanya dukungan dari fasilitator Desa, adanya kerjasama berbagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) se-Kabupaten Purworejo, dan potensi alam yang memadai. Sedangkan faktor penghambat pelaksanaan P2MBG yaitu berkurangnya semangat, terganggunya konsentrasi saat mengikuti kegiatan, serta kurangnya ketersediaan perlengkapan.
Kata kunci: Pemberdayaan Masyarakat Desa, Gender di Masyarakat, Masyarakat
Berperspektif GenderDewi Dewi Arum Sriworo2015-07-30T07:21:08Z2019-01-30T01:14:41Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/23690This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/236902015-07-30T07:21:08ZPELAKSANAAN PROGRAM PARENTING BAGI ORANG TUA PESERTA DIDIK DI SATUAN PAUD SEJENIS PERMATA HATI DUSUN KUTU ASEM SINDUADI MLATI SLEMAN YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk: 1) Mendeskripsikan pelaksanaan program parenting. 2) Untuk mengetahui penerapan program parenting oleh orang tua kepada anak khususnya peserta didik di SPS Permata Hati dusun Kutu Asem Sinduadi Mlati Sleman Yogyakarta.
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisi data yang digunakan melalui beberapa tahap yaitu : pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan, sedangkan keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber. Subjek penelitian dalam penelitian ini meliputi : pengelola, pendidik, peserta didik dan orang tua peserta didik kelas besar yang ada di SPS Permata Hati.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Proses pelaksanaan parentingdimulai dari tahap perencanaan oleh panitia dari pengelola, pendidik, orang tua peserta didik di SPS Permata Hati; pelaksanaan acara dimulai dari awal hingga akhir sesuai dengan susunan acara, metode yang digunakan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab, sedangkan media yang digunakan yaitu menggunakan LCD; evaluasi diadakan setelah dilaksanakannya program parenting, hal yang dievaluasi meliputi keseluruhan acara. 2) Penerapan program parenting dilaksanakan oleh orang tua peserta didik, salah satunya yaitu pada saat anak menangis saat direbut mainannya oleh teman, si ibu menenangkan anak dan menasehati anak untuk mengambil mainannya kembali karena mainan tersebut adalah hak si anak dan mengatakan pada temannya apabila ingin meminjam mainannya harus minta ijin terlebih dahulu. Dari tindakan orang tua tersebut diketahui bahwa orang tua ini mengajarkan anaknya untuk dapat bertanggung jawab terhadap mainannya dan agar tidak berputus asa yang sesuai dengan materi dari program parenting.
Kata Kunci: Pelaksanaan Program Parenting, Penerapan Materi Program
Parenting.Citra Citra Monikasari2015-07-30T07:21:08Z2019-01-30T01:14:47Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/23692This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/236922015-07-30T07:21:08ZPENERAPAN CHILD CENTERED PADA ANAK USIA DINI DI TAMAN ANAK (TA) SANGGAR ANAK ALAM (SALAM) NITIPRAYAN JOGOMEGATAN NGESTIHARJO KASIHAN BANTULPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang penerapan child centered yang meliputi proses pelaksanaan, faktor pendukung dan faktor penghambat pembelajaran child centered.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan mengambil lokasi penelitian di Sanggar Anak Alam (SALAM). Subjek penelitian ini adalah ketua pendiri, fasilitator dan peserta didik Taman Anak (TA) Sanggar Anak Alam (SALAM). Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian yang dibantu oleh pedoman observasi, pedoman wawancara dan pedoman dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, display data dan kesimpulan. Trianggulasi yang dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan triangulasi sumber.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) pelaksanaan pembelajaran child centered ini meliputi proses persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Persiapan meliputi mempersiapkan bahan dan alat pembelajaran, membersihkan tempat, menyusun jadwal kegiatan pembelajaran yang selalu berganti setiap minggunya dan mengadakan pertemuan khusus dengan wali murid. Pelaksanaan meliputi kegiatan awal, kegiatan inti, istirahat dan kegiatan penutup. Evaluasi meliputi penilaian tentang kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan, berupa catatan perkembangan, (2) faktor pendukung pembelajaran child centered adalah antusiasme peserta didik dalam segala kegiatan pembelajaran, kekompakan fasilitator dalam melaksanakan segala kegiatan pembelajaran, terjalin hubungan yang baik antara fasilitator, peserta didik dan orang tua peserta didik Taman Anak (TA), (3) faktor penghambat pembelajaran child centered adalah fasilitator kurang kreatif dalam menyampaikan materi pembelajaran, fasilitator belum bisa menghadapi karakter masing-masing peserta didik, kurangnya sarana dan prasarana yang ada di Taman Anak (TA), tidak teraturnya pembuatan jadwal kegiatan pembelajaran.
Kata kunci : Pendidikan Anak Usia Dini, Pembelajaran, Taman Anak (TA)Deasy Deasy Restyningtyas2015-07-30T07:21:08Z2019-01-30T01:14:50Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/23693This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/236932015-07-30T07:21:08ZPERAN PENDAMPING DALAM SEKOLAH PENDIDIKAN LAYANAN KHUSUS (SPLK) DI RUMAH SINGGAH GIRLAN NUSANTARA YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan: (1) peran pendamping dalam sekolah pendidikan layananan khusus (SPLK) di Rumah Singgah Girlan Nusantara Yogykarta, (2) bentuk pendampingan sekolah pendidikan layanan khusus (SPLK) di Rumah Singgah Girlan Nusantara Yogyakarta, (3) faktor-faktor yang mendukung dan menghambat dalam sekolah pendidikan layanan khusus (SPLK) di Rumah Singgah Girlan Nusantara Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Subyek penelitian ini adalah pengelola Rumah Singgah Girlan Nusantara Yogyakarta, pendamping Sekolah pendidikan Layanan Khusus (SPLK), dan anak binaan yang mengikuti pembelajaran di sekolah pendidikan layanan khusus (SPLK). Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian yang dibantu oleh pedoman observasi, pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi. Teknik yang dilakukan dalam analisis data adalah display data, reduksi data, dan pengambilan kesimpulan. Trianggulasi yang dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) peran pendamping dalam Sekolah Pendidikan Layanan Khusus yaitu sebagai fasilitator, pendidik, dan penghubung, (2) bentuk pendampingan Sekolah Pendidikan Layanan Khusus (SPLK) yang dilakukan di Rumah Singgah Girlan Nusantara Yogyakarta antara lain: pendidikan akademik, keagamaan, seni budaya, ketrampilan, beasiswa, dan outbond/rekreasi, (3) Faktor yang mendukung dalam pelaksanaan pendampingan yaitu (a) pemberian materi yang mudah dan disesuaikan dengan kemampuan anak jalanan, (b) adanya kerja sama dengan pihak perguruan tinggi, yaitu mahasiswa KKN-PPL, (c) respon positif dari anak jalanan terhadap kegiatan pendampingan, (d) adanya semangat tinggi dari para pendamping untuk melakukan pendampingan. Sedangkan faktor yang menghambat dalam pendampingan Sekolah Pendidikan Layanan Khusus adalah (a) orang tua yang cenderung acuh dalam mendukung anak untuk belajar, (b) lokasi pendampingan yang kurang kondusif, (c) fasilitas yang lengkap tetapi tidak maksimal dalam pemanfaatannya, (d) tidak adanya sistem kurikulum dari lembaga, (e) kurang disiplinnya siswa- siswi dalam mengikuti pembelajaran, (f) kurangnya guru dibidang seni.
Kata Kunci : Peran pendamping, Sekolah Pendidikan Layanan KhususSepti Deasy Septianingrum2015-07-30T07:21:08Z2019-01-30T01:15:02Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/23697This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/236972015-07-30T07:21:08ZPENGGUNAAN ALAT PERAGA DEKAK-DEKAK DALAM PEMBELAJARAN KEAKSARAAN FUNGSIONAL TINGKAT LANJUTAN KELOMPOK “ADENIUM” DI SKB KLATENPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) perencanaan yang dilakukan oleh SKB Klaten dalam pembelajaran berhitung dengan menggunakan alat peraga dekak-dekak. 2) penggunaan alat peraga dekak-dekak dalam pembelajaran berhitung. 3) dampak penggunaan alat peraga dekak-dekak terhadap kemampuan berhitung warga belajar.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penentuan subjek dipilih secara purposive sampling, dimana peneliti cenderung memilih informan yang dianggap mengetahui masalahnya. Subjek penelitian adalah penyelenggara program keaksaran fungsional tingkat lanjut, warga belajar program keaksaraan fungsional keaksaraan tingkat lanjut, tutor pendidikan keaksaraan fungsional.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Perencanaan pembelajaran berhitung yang dilakukan pada program keaksaraan fungsional tingkat lanjut dilakukan beberapa tahap: a) tutor, guna mempersiapkan administrasi pembelajaran, b) warga belajar, yaitu peserta merupakan benar-benar telah mengikuti keaksaraan dasar supaya memiliki mine set yang sama, c) peralatan, dengan membeli peralatan sesuai rasio warga belajar, d) kelas, tempat yang dianggap nyaman untuk belajar. 2) Penggunaan alat peraga dekak-dekak merupakan metode pembelajaran berhitung dengan benar untuk pembelajaran berhitung program KF. Tahapannya adalah, a) tutor membawakan soal cerita, b) tutor menyederhanakan kedalam sebuah langkah kerja, c) warga belajar dibimbing untuk menuangkan tugas kedalam buku dengan penjumlahan konvensional, d) warga belajar dibimbing untuk memfungsikan dekak-dekak. 3) dampak penggunaan media dekak-dekak terhadap kemampuan berhitung warga belajar terbilang cukup signifikan. a) dampak kuantitatif adalah meningkatnya nilai yang diperoleh warga belajar dalam pengisian lembar evaluasi, b) dampak kualitatif adalah peserta didik merasa pembelajaran lebih menyenangkan.
Kata Kunci: Media Pembelajaran, Dekak-dekak, Keaksaraan FungsionalSanti Deasy Susanti2015-07-30T07:21:08Z2019-01-30T01:15:05Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/23698This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/236982015-07-30T07:21:08ZPEMBERDAYAAN PEMUDA MELALUI PROSES REHABILITASI KORBAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA DI LEMBAGA PANTI SOSIAL PAMARDI PUTRA (PSPP) YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) Upaya dan pelaksanaan pemberdayaan pemuda melalui proses rehabilitasi korban penyalahgunaan narkoba. 2) Faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan pemberdayaan pemuda melalui proses rehabilitasi korban penyalahgunaan narkoba.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subyek penelitian ini adalah kepala panti, kepala seksi bidang rehabilitasi dan perlindungan sosial, pekerja sosial dan korban penyalahgunaan narkoba (residen). Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian yang dibantu oleh lembar observasi, lembar wawancara dan dokumen. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan. Trianggulasi dilakukan untuk keabsahan data dan membuktikan temuan hasil dilapangan dengan kenyataan yang diteliti dilapangan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) pemberdayaan pemuda yang
dilakukan oleh lembaga Panti Sosial Pamardi Putra (PSPP) Yogyakarta melalui proses rehabilitasi korban penyalahgunaan narkoba dapat dilihat dari seluruh rangkaian tahapan yang meliputi: tahap penerimaan, tahap rawatan, dan tahap pembinaan lanjutan akhir dan adanya perubahan sikap dan perilaku residen, adanya perubahan emosional dan psikologis, adanya peningkatan bidang spritual dan kecerdasaan, serta residen memiliki kemampuan untuk bertahan hidup dan mandiri serta memiliki keterampilan montir mobil dan motor keterampilan computer dan keterampilan musik. 2) Faktor pendukung dalam merehabilitasi korban penyalahgunaan narkoba: pekerja sosial yang mendampingi mempunyai SDM yang berkualitas, sedangkan tenaga pelatih mempunyai tenaga yang profesional yang ahli di bidangnya, adanya keinginan dan motivasi untuk sembuh dari ketergantungan narkoba. faktor penghambat dalam merehabilitasi korban penyalahgunaan narkoba: adanya habatan dari segi pembiayaan dimana pemasukan yg didapat dari Panti Sosial Pamardi PutraYogyakarta hanya berasal dari anggaran APBD yang sangat minim, kurangnya partisipasi dari masyarakat untuk dapat mensosialisasikan tentang bahaya narkoba.
Kata kunci: Pemberdayaan Pemuda, RehabilitasiDewanto Dewanto Jati Nugroho2015-07-30T07:21:07Z2019-01-30T01:14:33Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/23687This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/236872015-07-30T07:21:07ZPERAN ORANG TUA DALAM MENDAMPINGI ANAK PADA HOMESCHOOLING (STUDI KASUS PADA 2 KELUARGA YANG MELAKSANAKAN HOMESCHOOLING)Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui proses pendampingan yang dilakukan orang tua pada Homeschooling, (2) apa saja yang menjadi hambatan dalam mendampingi anak pada Homeschooling, dan (3) bagaimana usaha orang tua mengatasi hambatan yang ada dalam mendampingi anak pada Homeschooling.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus. Penelitian mengambil tempat pada dua keluarga yaitu keluarga Kak Wees Ibnoe Say dan keluarga Bapak Muhammad Sahal Siddiq. Subjek utama pada keluarga pertama Kak Wees Ibnoe Say dan ibu Lusi Sabriana, sedangkan keluarga kedua Bapak Muhammad Sahal Siddiq dan Ibu Siti Iswari. Data dikumpulkan dengan tiga teknik yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Keabsahan data ditentukan dengan cara: penyilangan informasi dan penyampaian kembali hasil yang diperoleh dari subjek penelitian. Analisis data yang digunakan adalah analisis model interaktif Miles dan Hubberman yaitu proses analisis dilakukan bersamaan dengan proses pengumpulan data.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) kedua orang tua dalam proses pendampingan homeschooling bertindak sebagai fasilitator yang bertugas memfasilitasi segala aktifitas homeschooling anak dari tahap persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Pada tahap persiapan orang tua berperan menyiapkan sarana, menentukan metode dan kurikulum. Peran orang tua pada tahap pelaksanaan yaitu mendampingi berbagai aktifitas anak, membantu anak dalam penentuan jadwal dan memberi rangsangan belajar. Sedangkan pada tahap evaluasi orang tua berperan menilai anak secara lisan, tertulis maupun perbuatan sesuai dengan konteks belajar. Orang tua selain menjadi guru juga sebagai motivator yang bertugas membangun kemauan belajar anak. Kedua keluarga menerapkan metode diskusi kepada anak dalam segala aktifitas homeschooling; (2) Hambatan yang dihadapi dalam homeschooling yaitu belum terpenuhinya sarana belajar, keinginan anak untuk bermain masih kuat dan kehawatiran orang tua terhadap anak dalam menghadapi dunia luar. (3) Usaha orang tua dalam mengatasi hambatan yaitu dengan memberikan pengertian kepada anak untuk bersabar, memberikan tugas secara berkala dan memberikan bekal agama serta akhlak yang memadai.
Kata kunci: peran orang tua, keluarga, homeschoolingBrury Brury Duta Panama2015-07-30T07:21:07Z2019-01-30T01:14:38Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/23689This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/236892015-07-30T07:21:07ZPARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PENDIDIKAN KESETARAAN DI PKBM WIYATASARI DUSUN TAPEN DESA ARGOSARI KECAMATAN SEDAYU KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Bentuk partisipasi masyarakat terhadap pendidikan kesetaraan di PKBM Wiyatasari, (2) Faktor- faktor yang mendorong dan menghambat partisipasi masyarakat terhadap pendidikan kesetaraan di PKBM Wiyatasari.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian ini adalah pengelola PKBM dan anggota masyarakat yang berada di sekitar PKBM. Pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi (peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian yang dibantu pedoman observasi, wawancara, dan dokumentasi). Data yang diperoleh dianalisis dengan melalui reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan. Teknik keabsahan data menggunakan trianggulasi sumber dan trianggulasi metode.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Bentuk partisipasi masyarakat terhadap pendidikan kesetaraan di PKBM Wiyatasari yaitu: partisipasi berupa uang, tenaga, sarana, dan promosi program; (2) Faktor pendorong partisipasi masyarakat terhadap program pendidikan kesetaraan di PKBM Wiyatasari adalah pengakuan masyarakat akan keberadaan PKBM Wiyatasari di wilayahnya, kepercayaan dan dukungan yang penuh dari masyarakat terhadap pelaksanaan program pendidikan yang ada di PKBM, serta sumber dana lancar baik dari pemerintah maupun masyarakat. Faktor penghambatnya koordinasi antara PKBM dan masyarakat yang belum maksimal dan partisipasi masyarakat yang masih terbatas.
Kata kunci: Partisipasi Masyarakat, Pendidikan Kesetaraan.Catur Catur Lestari2015-07-30T07:21:07Z2019-01-30T01:24:04Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/23887This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/238872015-07-30T07:21:07ZDAMPAK PROGRAM KORAN IBU BAGI WARGA BELAJAR PEREMPUAN DI RUMAH BELAJAR NUR’AINI DESA JERUKSARI KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDULPenelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan: (1) Pelaksanaan program koran ibu yang diselenggarakan oleh Rumah Belajar Nur’aini; (2) Hasil program koran ibu bagi warga belajar perempuan program koran ibu di Rumah Belajar Nur’aini; (3) Dampak program koran ibu bagi warga belajar perempuan di Rumah Belajar Nur’aini.
Penelitian ini merupakan penelitian diskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah penyelenggara sekaligus sebagai fasilitator dalam program koran ibu di Rumah Belajar Nur’aini dan sasaran program yaitu ibu-ibu warga belajar perempuan sekitar Wonosari di Rumah Belajar Nur’aini. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, dokumentasi, dan wawancara. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian yang dibantu oleh pedoman observasi, pedomanwawancara, dan pedoman dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah display data, reduksi, dan penarikan kesimpulan. Trianggulasi sumber dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan berbagai nara sumber dan triangulasi metode dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan isi suatu dokumen dalam mencari informasi yang dibutuhkan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pelaksanaan program koran ibu yang dilaksanakan oleh Rumah Belajar Nur’aini meliputi tahap persiapan dan pelaksanaan (sosialisasi, jurnalistik, kecakapan hidup, praktek lapangan, dan pendampingan). (2) Hasil pelaksanaan program koran ibu adalah warga belajar dapat menulis tulisan deskriptif, peka terhadap lingkungan sosial, pengetahuan berwirausaha, dan sebagai sarana untuk meningkatkan kecakapan hidup. (3) Dampak program koran ibu secara rinci terdiri dari dampak politik, sosial, ekonomi, pemberdayaan perempuan adanya penambahan pengetahuan tentang ibu-ibu rumah tangga berupa pengetahuan dan keterampilan.
Kata kunci: dampak program, koran ibu, perempuan.Wuri Wuri Fitriana2015-07-30T07:21:06Z2019-01-30T01:18:22Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/23787This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/237872015-07-30T07:21:06ZPEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM PENGELOLAAN SAMPAH DI PAGUYUBAN PENGOLAH SAMPAH MANDIRI (PPSM) MAWAR DUSUN RANDUGUNTING TAMNMARTANI KALASAN SLEMANPenelitian ini bertujuan mendeskripsikan: (1) Pelaksanaan kegiatan pemberdayaan perempuan melalui program pengelolaan sampah di PPSM MAWAR. (2) faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan pemberdayaan perempuan melalui program pengelolaan sampah di PPSM MAWAR. Penelitian ini merupakan penelitian diskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan subjek penelitian adalah pengurus, anggota, dan tokoh masyarakat. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik dalam analisis data adalah reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Sedangkan keabsahan data yang digunakan peneliti melalui trianggulasi sumber. Hasil penelitian menunjukan: (1) Pelaksanaan Pemberdayaan perempuan melalui Pengelolaan Sampah meliputi beberapa tahapan : a) Tahap penyadaran dan pembentukan dengan sosialisasi, untuk menyadarkan masyarakat tentang bagaimana pengelolaan sampah, pentingnya menjaga lingkungan dan mengetahui potensi-potensi yang dimiliki perempuan, b) Tahap transformasi pengetahuan dan ketrampilan berupa pelatihan pengelolaan sampah seperti pelatihan pembuatan kerajinan, composting dan bank sampah, c) Tahap peningkatan kemampuan intelektual dengan pelaksanaan kegiatan program pengelolaan sampah. (2) Faktor pendukung dan penghambat. Faktor pendukung meliputi adanya semangat dan keinginan dari diri sendiri, kesadaran masyarakat dan dukungan keluarga, tersedianya fasilitas dan sarpras. Faktor penghambat meliputi kesibukan masing-masing anggota, kurangnya rasa memiliki PPSM MAWAR, pemasaran produk belum lancar, terbatasnya kendaraan dalam pengambilan sampah.
Kata kunci: Pemberdayaan Perempuan, Pengelolaan Sampah.Rokhmatun Rokhmatun Khasanah2015-07-30T07:21:06Z2019-01-30T01:20:26Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/23813This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/238132015-07-30T07:21:06ZPENGELOLAAN PEMBELAJARAN PEDALANGAN BERBASIS KEARIFAN
LOKAL PADA PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) DEWI FORTUNATujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) pengelolaan pembelajaran pedalangan berbasis kearifan lokal pada PKBM Dewi Fortuna; dan (2) faktor-faktor yang mendukung dan yang menghambat pengelolaan pembelajaran pedalangan berbasis kearifan lokal pada PKBM Dewi Fortuna.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Subjek penelitian ini adalah narasumber yang memberikan berbagai informasi yang diperlukan selama proses penelitian. Informan atau narasumber dalam penelitian ini terdiri dari pengelola PKBM Dewi Fortuna dan juga warga belajar. Instrumen penelitian ini berupa manusia, yaitu peneliti sendiri (human instrument). Dalam pengumpulan data penelitian, peneliti didukung oleh pedoman wawancara dan pedoman observasi. Triangulasi data dilakukan melalui triangulasi teknik. Analisis data dilakukan sesuai dengan tahap analisis kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa PKBM Dewi Fortuna mengelola pembelajaran pedalangan dengan berbasis pada kearifan lokal. Dalam pelaksanaan pembelajaran pedalangan, PKBM Dewi Fortuna telah mengintegrasikan nilai-nilai kearifan lokal. PKBM Dewi Fortuna memiliki faktor-faktor pendukung yang dapat menambah laju perkembangan pembelajaran pedalangan berbasis kearifan lokal. Faktor pendukung tersebut antara lain adalah sikap antusias dan respon positif dari warga masyarakat untuk ikut belajar pada PKBM Dewi Fortuna, serta banyaknya mitra kerja dalam bidang program kegiatan maupun dalam pemasaran produk dan jasa. Di samping faktor pendukung, PKBM Dewi Fortuna masih mengalami hambatan. Faktor penghambat pengelolaan pembelajaran pedalangan berbasis kearifan lokal adalah kurangnya sarana dan prasarana yang tersedia, serta minimnya anggaran yang dapat digunakan dalam program kegiatan dan pembelajaran pada PKBM Dewi Fortuna.
Kata kunci: pengelolaan pembelajaran pedalangan, kearifan lokal, PKBMRio Rio Dwi Nugroho2015-07-30T07:21:05Z2019-01-30T01:20:20Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/23811This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/238112015-07-30T07:21:05ZKORELASI PERSEPSI GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL KEPALA LEMBAGA DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA TUTOR DI LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN (LKP)ALFABANK SEMARANG DAN YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) korelasi persepsi gaya kepemimpinan situasional kepala lembaga dengan kinerja tutor, (2) korelasi motivasi kerja dengan kinerja tutor, dan (3) korelasi persepsi gaya kepemimpinan situasional kepala lembaga dan motivasi kerja secara bersama-sama dengan kinerja tutor di Lembaga Kursus dan penelitian (LKP) Alfabank Semarang dan Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif korelasional. Populasi penelitian ini adalah seluruh tutor di Lembaga Kursus dan penelitian (LKP) Alfabank Semarang dan Yogyakarta sejumlah 30 orang dengan teknik sampling jenuh. Teknik pengumpulan data untuk variabel persepsi gaya kepemimpinan situasional kepala lembaga, motivasi kerja dan kinerja tutor menggunakan angket dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif data untuk mengetahui gambaran variabel, uji persyaratan analisis, dan uji hipotesis meliputi uji korelasi tunggal serta korelasi ganda untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara variabel persepsi gaya kepemimpinan situasional kepala lembaga dengan kinerja tutor di LKP Alfabank, menghasilkan nilai r hitung lebih besar daripada r tabel (0,520 > 0,361) pada taraf signifikansi 5%, (2) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara variabel motivasi kerja dengan kinerja tutor di LKP Alfabank, menghasilkan nilai r hitung lebih besar dari r tabel (0,692 > 0,361) pada taraf signifikansi 5%, dan (3) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara variabel gaya kepemimpinan kepala lembaga dan motivasi kerja dengan kinerja tutor di LKP Alfabank dengan nilai Rhitung lebih besar dari Rtabel (0,696 > 0,361), f hitung lebih besar dari f tabel (12,699 > 3,34) dengan N = 30 pada taraf signifikansi 5%.
Kata kunci : Persepsi Gaya Kepemimpinan Situasional Kepala Lembaga, Motivasi Kerja, dan Kinerja Tutor.Nabella Nabella Intan Pertiwi2015-07-30T07:21:05Z2019-01-30T01:24:48Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/23900This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/239002015-07-30T07:21:05ZPEMANFAATAN MEDIA VIDEO SENAM LANSIA PADA LANJUT USIA DI PANTI WREDHA GEREJA KRISTEN JAWA (GKJ) GONDOKUSUMAN, YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) Pemanfaatan media video senam lansia pada lansia di Panti Wredha GKJ Gondokusuman, Yogyakarta, 2) Pengaruh pemanfaatan media video senam lansia dalam mengurangi stres yang dialami lansia di Panti Wredha GKJ Gondokusuman, Yogyakarta, 3) Faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam pemanfaatan media video senam lansia di Panti Wredha GKJ Gondokusuman, Yogyakarta.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, dan mengambil lokasi di PantiWredha GKJ Gondokusuman, Yogyakarta. Subyek dalam penelitian ini adalah pengasuh dan lansia yang berada di panti wredha. Pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian, yang dibantu dengan pedoman observasi, dokumentasi, dan wawancara. Teknik yang digunakan dalam melakukan analisis data adalah reduksi data, penyajian data, dan pengambilan kesimpulan. Keabsahan data yang dilakukan untuk menjelaskan data dengan menggunakan triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjutkan bahwa: 1)Pemanfaatan media video senam lansia pada lansia di Panti Wredha GKJ Gondokusuman Yogyakarta dilakukan dengan tiga tahapan yaitu persiapan, pelaksanaan dan tindak lanjut. Pelaksanaan kegiatan senam dengan menggunakan media video senam lansia dilakukan sebanyak dua kali seminggu dengan model pemanfaatan yang digunakan yaitu pemanfaatan media diluar situasi kelas secara terkontrol dan dilakukan secara berkelompok. 2) Pemanfaatan media video senam lansia dalam jangka pendek dapat mengurangi stres yang dialami lansia. Namun, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui pengaruhnya dalam jangka panjang. 3) Faktor pendukung dari pemanfataan media video senam pada lansia di Panti Wredha GKJ Gondokusuman Yogyakarta antara lain: adanya fasilitas yang mendukung, gerakan dalam video senam lansia merupakan gerakan sehari-hari, dan media video senam lansia dapat digunakan sewaktu-waktu. Faktor penghambat, adalah: ruangan yang terbatas, terdapat salah satu gerakan yang tidak dapat dilakukan oleh lansia yaitu mengangkat satu kaki, serta kesulitan penggunaan alat.
Kata kunci: Lansia, Video SenamLansia, StresMaria Maria Gorety2015-07-30T07:21:04Z2019-01-30T01:18:38Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/23792This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/237922015-07-30T07:21:04ZHUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DAN GAYA BELAJAR DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR PADA MAHASISWAPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Hubungan pemanfaatan perpustakaan dengan kemandirian belajar pada mahasiswa, (2) Hubungan gaya belajar dengan kemandirian belajar pada mahasiswa, (3) Hubungan pemanfaatan perpustakaan dan gaya belajar secara bersama-sama dengan kemandirian belajar pada mahasiswa.
Desain penelitian yang dipakai adalah penelitian korelasoinal dan expost-facto. Subyek penelitian yaitu mahasiswa FIP UNY angkatan 2014 sebanyak 62 mahasiswa. Pengumpulan data dengan metode angket. Uji instrumen dilakukan terhadap 30 mahasiswa jurusan PAUD FIP UNY angkatan 2014. Uji validitas instrumen dengan menggunakan teknik analisis Product Moment, sedangkan uji reliabilitas dengan menggunakan koefisien Alpha. Pengujian prasyarat analisis meliputi uji normalitas dan uji linieritas. Uji hipotesis dilakukan menggunakan analisis korelasi Product Moment untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas secara sendiri-sendiri dengan variabel terikat, sedangkan untuk mengetahui hubungan antara kedua variabel bebas secara bersama-sama dengan variabel terikat dengan menggunakan analisis korelasi ganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) terdapat hubungan positif dan signifikan antara pemanfaatan perpustakaan dengan kemandirian belajar pada mahasiswa, dengan koefisien korelasi 0,679; (2) terdapat hubungan positif dan signifikan antara gaya belajar dengan kemandirian belajar pada mahasiswa, dengan koefisien korelasi 0,272. (3) Sedangkan pemanfaatan perpustakaan dan gaya belajar secara bersama-sama memiliki hubungan yang positif dan signifikan dengan kemandirian belajar, dengan F hitung 26,268 dan koefisien determinasi sebesar 0,471. Implikasi dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan variabel pemanfaatan perpustakaan, gaya belajar dan kemandirian belajar. Oleh karena itu, dari hasil penelitian ini diharapkan dilakukan penelitian selanjutnya untuk meningkatkan kemandirian belajar mahasiswa.
Kata kunci : pemanfaatan perpustakaan, gaya belajar, kemandirian belajarLiliana Liliana Fitriani2015-07-30T07:21:04Z2019-01-30T01:18:40Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/23793This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/237932015-07-30T07:21:04ZPELAKSANAAN PROGRAM PEMBELAJARAAN MASYARAKAT KELOMPOK TERNAK SAPIPenelitian ini bertujuan untuk : (1) Mendeskripsikan pelaksanaan program pembelajaraan masyarakat kelompok ternak “Ngudi Sari” di padukuhan karanggumuk II. (2) Mendeskripsikan dampak program pembelajaraan masyarakat kelompok ternak “Ngudi Sari” di Padukuhan Karanggumuk II.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian adalah pengurus dan anggota kelompok ternak “Ngudi Sari”. Pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Alat penelitian menggunakan pedoman observasi, pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini menggunakan metode triangulasi sumber untuk menjelaskan keabsahan data.
Hasil penelitian menunjukkan : 1) pelaksanaan program pembelajaraan masyarakat kelompok ternak “Ngudi Sari” antara lain menganalisis kebutuhan program, merencanakan program, dan mengevaluasi program kelompok ternak. 2) Dampak program pembelajaraan masyarakat kelompok ternak “Ngudi Sari” meliputi dampak secara ekonomi, sosial, budaya dan pendidikan, semua ini dapat dilihat dari meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan dalam beternak sapi, mengembangkan jiwa usaha mandiri, dapat membiayai pendidikan bagi anak (keluarga), serta meningkatnya perekonomian masyarakat desa.
Kata Kunci : pelaksanaan program pembelajaraan masyarakat , kelompok ternak,,Hasta Hasta Budi Nugraha2015-07-30T07:21:04Z2019-01-30T01:20:38Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/23817This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/238172015-07-30T07:21:04ZSTUDI EKSPLORASI PELAKSANAAN PROGRAM PAKET C DI PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) KECAMATAN KERTEK KABUPATEN WONOSOBOPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan program paket C di PKBM, keberhasilan belajar warga belajar berdasarkan faktor internal dalam diri mereka sendiri, dan hambatan-hambatan dalam pelaksanaan program paket C di PKBM.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Variabel dalam penelitian ini adalah pelaksanaan program paket C di PKBM. Populasi dalam penelitian ini adalah warga belajar sejumlah 180 orang, tutor sejumlah 16 orang, dan pengelola PKBM sejumlah 5 orang. Jumlah responden terdiri atas 125 warga belajar yang ditentukan dengan teknik pengambilan sampel proportional stratified random sampling, seluruh pengelola PKBM dan tutor yang ada. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, dokumentasi, kuesioner, dan wawancara. Sedangkan teknik analisis data menggunakan analisis tabulasi silang (crosstabs).
Hasil penelitian menunjukan (1) Pelaksanaan kegiatan program paket C di PKBM “Taruna Bhakti” Kecamatan Kertek Kabupaten Wonosobo termasuk dalam kategori sedang (67%). (2) a. Dilihat dari faktor usia, cenderung ada perbedaan prestasi belajar baik pada keseluruhan mata pelajaran atau pada mata pelajaran ekonomi; b. Dilihat dari faktor jenis kelamin, tidak nampak perbedaan prestasi belajar antar warga belajar pada keseluruhan mata pelajaran dan nampak ada perbedaan antar warga belajar pada mata pelajaran ekonomi; c. Dilihat dari faktor pendapatan, tidak nampak perbedaan prestasi belajar antar warga belajar pada keseluruhan mata pelajaran, tetapi ada perbedaan antar warga belajar pada mata pelajaran ekonomi; d. Dilihat dari faktor pekerjaan, tidak nampak perbedaan prestasi belajar antar warga belajar pada keseluruhan mata pelajaran dan nampak ada perbedaan antar warga belajar pada mata pelajaran ekonomi. (3) Hambatan-hambatan yang berasal dari PKBM, yaitu sarana dan prasarana yang kurang lengkap, jadwal yang sering berubah dan tutor yang terkadang berhalangan hadir. Sementara itu hambatan-hambatan yang berasal dari warga belajar, yaitu warga belajar belum dapat membagi waktu antara pekerjaan dengan belajar, rasa malas dan beberapa warga belajar kurang konsentrasi.Niken Eka Herlinawatinikenekaherlinawati@yahoo.co.id2015-07-30T07:21:03Z2019-01-30T01:18:49Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/23797This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/237972015-07-30T07:21:03ZPEMBERDAYAAN KELUARGA MELALUI KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) SRIKANDI DI DUSUN GAMOL, DESA BALECATUR, GAMPING, SLEMAN, YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan : (1) Penyelenggaraan pemberdayaan keluarga melalui Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Srikandi di Dusun Gamol, Balecatur, Gamping, Sleman, (2) hasil yang dicapai dari pemberdayaan keluarga melalui Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Srikandi di Dusun Gamol, Balecatur, Gamping, Sleman, dan (3) faktor pendukung dan faktor penghambat program pemberdayaan keluarga melalui Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Srikandi di Dusun Gamol, Balecatur, Gamping, Sleman.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Subyek penelitian adalah pendamping KUBE, pengurus KUBE, dan anggota KUBE sedangkan objek penelitian adalah pelaksanaan pemberdayaan keluarga. Analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif dengan langkah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Pembuktian keabsahan data menggunakan teknik trianggulasi. Trianggulasi yang digunakan adalah trianggulasi sumber dan trianggulasi teknik.
Hasil penelitian yang diperoleh dalam penelitian ini adalah: (1) penyelenggaraan pemberdayaan keluarga melalui KUBE Srikandi yang meliputi: (a) tahap perencanaan meliputi tahap penyadaran, identifikasi kebutuhan, perumusan tujuan, penentuan narasumber teknis, penentuan materi, dan pengadaan sarana prasarana, (b) pelaksanaan program pemberdayaan keluarga didasarkan pada hasil identifikasi kebutuhan, materi yang disampaikan adalah materi yang menunjang kegiatan usaha kelompok dan anggota, dan (c) evaluasi dilakukan dengan cara diskusi dan tanya jawab serta terdapat evaluasi bulanan dan tahunan, (2) hasil yang dicapai dari program pemberdayaan keluarga melalui KUBE Srikandi adalah (a) peningkatan pengetahuan dan keterampilan baru yang menunjang kegiatan usaha dan pengembangannya, (b) peningkatan pendapatan dari pembagian hasil usaha kelompok, (c) adanya inisiatif untuk membuka dan mengembangkan usaha secara mandiri (d) terjalinnya rasa kekeluargaan dan keakraban sosial baik antar anggota kelompok maupun masyarakat sekitar, (3) faktor pendukung program pemberdayaan keluarga meliputi: (a) semangat dan motivasi anggota, (b) dukungan keluarga dan masyarakat, dan (c) dukungan bantuan CSR, sedangkan faktor penghambatnya meliputi: (a) terdapat anggota yang sudah tua, (b) pengalaman anggota yang terbatas, dan (c) adanya kesibukan dari anggota.
Kata Kunci: Pemberdayaan Keluarga, Kelompok Usaha Bersama, PenghasilanFebriana Febriana Permata Ika2015-07-30T07:21:03Z2019-01-30T01:20:49Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/23821This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/238212015-07-30T07:21:03ZPEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM PENDAMPINGAN SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (SKB) DI PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT(PKBM) DALAM MENGEMBANGKAN KEWIRAUSAHAAN BERBASIS POTENSI DAN UNGGULAN LOKAL DI KABUPATEN BANTULPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) implementasi pemberdayaan perempuan melalui program pendampingan SKB di PKBM (2) hasil program (3) faktor pendukung dan penghambat program.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian kepala SKB, ketua PKBM, pendamping kelompok usaha, dan perempuan peserta program. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi dengan menggunakan pedoman wawancara, observasi dan dokumentasi. Semua data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan interpretasi yang didahului dengan trianggulasi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) implementasi program sudah sesuai dengan panduan, terdiri dari tahap persiapan, pelaksanaan dan evaluasi (2) program ini sudah mampu memberdayakan perempuan dalam hal pemahaman untuk trut serta membantu ekonomi keluarga meskipun belum maksimal. Program belum dapat membentuk PKBM tematik namun sudah mampu menghasilkan usaha produktif yang mudah dipasarkan dan dapat mengembangkan potensi dan unggulan lokal yakni rempeyek, adrem, putu ayu dan olahan dari ubi ungu, (3) faktor yang mendukung program adalah pengelola PKBM yang selalu memonitoring dan adanya pendamping pada setiap kelompok usaha. Faktor yang menghambat program dapat dibedakan menjadi faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi kurangnya komitmen dari beberapa anggota dan SDM yang berpendidikan rendah sedangkan faktor eksternal yang menghambat program adalah kurangnya monitoring dari SKB dan kurangnya modal.
Kata kunci : kewirausahaan, pemberdayaan perempuan, potensi dan unggulan lokal program SKB, PKBMErvin Ervin Bramantyo2015-07-30T07:21:03Z2019-01-30T01:23:58Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/23885This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/238852015-07-30T07:21:03ZPEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI VOCATIONAL SKILLS DI PONDOK PESANTREN AN-NUR NGRUKEM SEWON BANTULPenelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengetahui pemberdayaan santri melalui vocational skills di Pondok Pesantren An-Nur Ngrukem. 2) Mengetahui faktor pendukung dan faktor penghambat pemberdayaan santri melalui vocational skills di Pondok Pesantren An-Nur Ngrukem.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan subjek penelitian adalah pengurus Pondok Pesantren An-Nur Ngrukem, pelatih kegiatan pemberdayaan santri melalui vocational skills, dan santri Pondok Pesantren An-Nur Ngrukem. Pembuktian keabsahan data menggunakan teknik trianggulasi sumber. Analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif dengan langkah pengumpulan data, reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian yang diperoleh dalam penelitian ini adalah: 1) Pemberdayaan santri melalui vocational skills merupakan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para santri yang ada di Pondok Pesantren An-Nur Ngrukem. Tuntutan zaman yang semakin kompleks dan maju menjadi latar belakang dari pelaksanaan pemberdayaan santri melalui vocational skills tersebut. Adapun bentuk layanan yang diberikan yaitu: pelatihan hadroh dan qosidah, pelatihan karya tulis, pelatihan kaligrafi, pengelolaan mini market, pelatihan kerajinan tangan, pelatihan komputer atau desain, dan pengelolaan sampah. Hasil dari pemberdayaan santri melalui vocational skills terlihat dengan adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan beserta karya-karya santri yang sudah dihasilkan. 2) Faktor pendukung pemberdayaan santri melalui vocational skills di Pondok Pesantren An-Nur Ngrukem antara lain: dukungan pengurus, sumber daya BUMP, subsidi dari Pondok Pesantren, dan adanya donatur-donatur dari luar Pondok Pesantren. Sedangkan untuk faktor penghambatnya adalah: pengoptimal fasilitas yang belum maksimal, kurangnya pelatih profesional, dan masih kurangnya minat dari para santri.
Kata Kunci: Pemberdayaan, Santri, Vocational Skills, Pondok PesantrenFaqih Faqih Muhammad2015-07-30T07:20:59Z2019-01-30T01:18:31Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/23790This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/237902015-07-30T07:20:59ZPELAKSANAAN PROGRAM PARENTING KELOMPOK BERMAIN (KB) PRIMA SANGGAR DALAM MENDORONG KETERLIBATAN ORANG TUA PADA PENDIDIKAN ANAKPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: 1) pelaksanaan program parenting KB Prima Sanggar dalam mendorong keterlibatan orang tua pada pendidikan anak; 2) bentuk keterlibatan orang tua pada pendidikan anak dalam pelaksanaan program parenting; 3) faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan program parenting; 4) hasil pelaksanaan program parenting KB Prima Sanggar terhadap keterlibatan orang tua pada pendidikan anak di rumah.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pemilihan subjek penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik purposive. Subjek penelitian ini adalah ketua penyelenggara, nara sumber program parenting dan orang tua peserta didik KB Prima Sanggar yang terlibat dalam pelaksanaan program parenting. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui tahap reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data penelitian dilakukan dengan menggunakan triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) pelaksanaan program parenting dalam mendorong keterlibatan orang tua pada pendidikan anak dilakukan melalui tahapan kegiatan, yaitu tahap persiapan, pelaksanaan pembelajaran, evaluasi dan monitoring. 2) bentuk keterlibatan orang tua pada pendidikan anak dalam pelaksanaan program parenting antara lain keterlibatan orang tua dalam memahami tumbuh kembang dan pengasuhan anak, keterlibatan dalam memasak dan menyajikan menu makanan sehat, keterlibatan dalam membuat APE, keterlibatan dalam kegiatan wisata anak. 3) faktor pendukung pelaksanaan program parenting adalah kedekatan nara sumber dengan orang tua, sarana prasarana lengkap, nara sumber yang berkompeten, antusias, semangat peserta tinggi, materi yang sesuai dengan kebutuhan, serta bahan yang mudah didapat dan murah. Sedangkan faktor penghambatnya yaitu kesadaran orang tua terhadap program parenting masih dirasa kurang, kegiatan dimulai kurang tepat waktu, setting ruangan yang kurang sesuai untuk pembelajaran orang tua, dan kesulitan memberikan materi menu makan yang pas. 4) hasil dari pelaksanaan program parenting terhadap keterlibatan orang tua pada pendidikan anak di rumah yaitu: a) orang tua dapat memiliki pemahaman yang baik tentang tumbuh kembang dan pola asuh anak, b) hasil dari pelaksanaan program parenting telah diterapkan oleh orang tua dalam memberikan pendidikan anak di rumah, c) manfaat positif bagi pendidikan anak, yakni anak akan tumbuh dengan sehat dalam pola asuh yang baik sehingga pembelajaran yang dicapai anak lebih maksimal.
Kata Kunci : pelaksanaan program parenting, keterlibatan orang tua, pendidikan anakBiki Biki Nur Lestari2015-07-30T07:20:58Z2019-01-30T01:18:25Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/23788This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/237882015-07-30T07:20:58ZPEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PENGELOLAAN SAMPAH PLASTIK DI DESA SIDOREJO, KECAMATAN PURWOREJO, KABUPATEN PURWOREJOPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) penyelenggaraan pemberdayaan perempuan melalui pengelolaan sampah plastik di Desa Sidorejo, (2) dampak program pemberdayaan perempuan melalui pengelolaan sampah plastik di Desa Sidorejo.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah pengurus (ketua, sekretaris dan bendahara), narasumber, serta anggota (warga belajar) yang terlibat dalam penyelenggaraan program pemberdayaan perempuan melalui pengelolaan sampah plastik di Desa Sidorejo. Pengumpulan data dilakukan menggunakan metode observasi, dokumentasi, dan wawancara. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian dibantu oleh pedoman observasi, pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah pengumpulan data, display data, reduksi, dan penarikan kesimpulan. Trianggulasi sumber dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan berbagai sumber/ narasumber dalam mencari informasi yang dibutuhkan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) penyelenggaraan program pemberdayaan perempuan melalui pengelolaan sampah plastik dilakukan dalam tiga tahap yaitu: perencanaan, menentukan tema pelatihan, sosialisasi, menentukan narasumber dan persiapan sarana dan prasarana. Pelaksanaan meliputi mempersiapkan materi pembelajaran, persiapan pembelajaran dan mempersiapkan metode dan media pembelajaran. Evaluasi yang digunakan yaitu evaluasi unjuk kerja (2) dampak positif penyelenggaraan program pemberdayaan perempuan melalui pengelolaan sampah plastik di Desa Sidorejo anatara lain menambah pendapatan keluarga, ibu-ibu mempunyai kegiatan di waktu luang, lebih mandiri dan lingkungan menjadi bersih, (3) Dampak negatif dari penyelenggaraan program pemberdayaan perempuan melalui pengelolaan sampah plastik di Desa Sidorejo sejauh ini belum ada.
Kata kunci : pemberdayaan perempuan, sampah plastik, dampakArum Arum Laras Wangi2015-07-30T07:20:57Z2019-01-30T01:25:23Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/23912This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/239122015-07-30T07:20:57ZPERANAN KEPALA DESA DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI DESA SIDOAGUNG KECAMATAN GODEAN KABUPATEN SLEMANPenelitian ini bertujuan untuk: (1) Mendeskripsikan peranan kepala desa dalam memberdayaan masyarakat Desa Sidoagung Kecamatan Godean Kabupaten Sleman; (2) Mengetahui faktor-faktor pendukung dan penghambat yang mempengaruhi peranan kepala desa dalam memberdayakan masyarakat Desa Sidoagung Kecamatan Godean Kabupaten Sleman. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah kepala desa, kabag umum, kabag kemasyarakatan, ketua PKK, ketua karang taruna, ketua BPD, kepala dusun, tokoh masyarakat, dan masyarakat. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan display data, reduksi data, dan pengambilan kesimpulan. Keabsahan data menggunakan tringulasi teknik/ metode, sumber data dan waktu. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Peranan Kepala Desa dalam pemberdayaan masyarakat di Desa Sidoagung adalah pemberdayaan masyarakat di dalam pembangunan prasarana fisik dan prasarana non fisik, dengan indikator peranan kepala desa dalam pembinaan masyarakat dan peranan kepala desa dalam koordinasi pembangunan secara partisipasif yang meliputi bidang ekonomi, kesehatan, sosial, dan politik. Sasaran pemberdayaan masyarakat mengarah pada pembinaan generasi muda dan perbaikan ibu hamil dan balita. (2) Faktor-faktor yang mempengaruhi peranan kepala desa dalam pemberdayaan masyarakat terdiri dari faktor pendukung dan faktor penghambat. Faktor pendukung peranan kepala desa adalah keturunan, kewibawaan, dan kekuasaan. Faktor penghambat peranan kepala desa adalah kondisi penduduk, partisipasi penduduk, dan fasilitas atau peralatan. Pembinaan kehidupan masyarakat dilakukan oleh kepala desa dengan konsep kesadaran dan kemauan masyarakat melalaui koordinasi secara partisipasif dari masyarakat sehingga peranan kepala desa dalam pemberdayaan masyarakat berjalan efektif.
Kata Kunci : Peranan, Kepala Desa, Pemberdayaan MasyarakatSigit Sigit Suwardianto2015-07-30T07:20:56Z2019-01-30T01:25:43Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/23919This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/239192015-07-30T07:20:56ZPEMANFAATAN MEDIA VIDEO SENAM LANSIA PADA LANJUT USIA DI PANTI WREDHA GEREJA KRISTEN JAWA (GKJ) GONDOKUSUMAN, YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) Pemanfaatan media video senam lansia pada lansia di Panti Wredha GKJ Gondokusuman, Yogyakarta, 2) Pengaruh pemanfaatan media video senam lansia dalam mengurangi stres yang dialami lansia di Panti Wredha GKJ Gondokusuman, Yogyakarta, 3) Faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam pemanfaatan media video senam lansia di Panti Wredha GKJ Gondokusuman, Yogyakarta.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, dan mengambil lokasi di PantiWredha GKJ Gondokusuman, Yogyakarta. Subyek dalam penelitian ini adalah pengasuh dan lansia yang berada di panti wredha. Pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian, yang dibantu dengan pedoman observasi, dokumentasi, dan wawancara. Teknik yang digunakan dalam melakukan analisis data adalah reduksi data, penyajian data, dan pengambilan kesimpulan. Keabsahan data yang dilakukan untuk menjelaskan data dengan menggunakan triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjutkan bahwa: 1)Pemanfaatan media video senam lansia pada lansia di Panti Wredha GKJ Gondokusuman Yogyakarta dilakukan dengan tiga tahapan yaitu persiapan, pelaksanaan dan tindak lanjut. Pelaksanaan kegiatan senam dengan menggunakan media video senam lansia dilakukan sebanyak dua kali seminggu dengan model pemanfaatan yang digunakan yaitu pemanfaatan media diluar situasi kelas secara terkontrol dan dilakukan secara berkelompok. 2) Pemanfaatan media video senam lansia dalam jangka pendek dapat mengurangi stres yang dialami lansia. Namun, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui pengaruhnya dalam jangka panjang. 3) Faktor pendukung dari pemanfataan media video senam pada lansia di Panti Wredha GKJ Gondokusuman Yogyakarta antara lain: adanya fasilitas yang mendukung, gerakan dalam video senam lansia merupakan gerakan sehari-hari, dan media video senam lansia dapat digunakan sewaktu-waktu. Faktor penghambat, adalah: ruangan yang terbatas, terdapat salah satu gerakan yang tidak dapat dilakukan oleh lansia yaitu mengangkat satu kaki, serta kesulitan penggunaan alat.
Kata kunci: Lansia, Video SenamLansia, StresMaria Maria Gorety2015-07-30T07:20:55Z2019-01-30T01:25:25Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/23913This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/239132015-07-30T07:20:55ZPEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI BANK SAMPAH TRI GUYUB RUKUN DI DESA TRIREJO, KECAMATAN LOANO, KABUPATEN PURWOREJOPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan 1) pelaksanaan pemberdayaan masyarakat melalui Bank Sampah Tri Guyub Rukun, 2) dampak pemberdayaan masyarakat melalui Bank Sampah Tri Guyub Rukun, 3) faktor pendukung dan faktor penghambat dalam pemberdayaan masyarakat melalui Bank Sampah Tri Guyub Rukun. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, dokumentasi, dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Triangulasi yang digunakan untuk menjelaskan keabsahan data adalah triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) pelaksanaan pemberdayaan masyarakat melalui Bank Sampah Tri Guyub Rukun di Desa Trirejo meliputi tiga tahap, yaitu tahap penyadaran, tahap transformasi kemampuan, dan tahap peningkatan kemampuan intelektual dan kecakapan-keterampilan, 2) dampak pemberdayaan masyarakat melalui bank sampah dapat dilihat dari segi pendidikan, kesehatan maupun ekonomi, 3) faktor pendukung meliputi sambutan positif dari masyarakat tentang program bank sampah, dukungan dari pemerintah desa, semangat dan kesadaran pengurus dalam mengelola bank sampah, tingkat pendidikan nasabah yang tinggi, dan adanya kesadaran pribadi dan dukungan dari keluarga nasabah. Faktor penghambat meliputi sosialisasi belum maksimal, kesadaran masyarakat masih ada yang rendah, jarak bank sampah yang jauh dari rumah nasabah, terbatasnya kendaraan untuk mengambil sampah, serta kendala waktu dan kesibukan nasabah.
Kata kunci: pemberdayaan masyarakat, sampah, bank sampahAyu Ayu Sekar Melati2015-07-30T07:20:53Z2019-01-30T01:25:11Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/23907This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/239072015-07-30T07:20:53ZPENGELOLAAN PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) DI TAMAN PENITIPAN ANAK (TPA) DHARMA WANITA PERSATUAN (DWP) RUMAH SAKIT UMUM PUSAT (RSUP) DR. SARDJITO YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai : (1) Pengelolaan program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di TPA DWP RSUP Dr. Sardjito. (2) Faktor pendukung dan penghambat dalam pengelolaan program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di TPA DWP RSUP Dr. Sardjito.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah pengurus, pendidik, pengasuh dan orang tua peserta didik di TPA DWP RSUP Dr. Sardjito. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah display data, reduksi data, dan pengambilan kesimpulan. Trianggulasi yang digunakan untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Pengelolaan program PAUD di TPA DWP RSUP Dr. Sardjito melalui beberapa tahapan seperti perencanaan dengan musyawarah bersama dan membagi tugas sesuai program; pengorganisasian dilakukan sesuai dengan tugas yang telah dibagi sesuai struktur organisasi; penggerakan dilakukan dengan pendekatan sesama pendidik atau dengan pengurus; pembinaan dilakukan oleh HIMPAUDI dan FORUM PAUD setempat sedangkan internal TPA dilakukan secara luwes; penilaian secara internal TPA belum dilakukan secara maksimal. (2) Faktor pendukung yang mempengaruhi pengelolaan program PAUD di TPA Sardjito yaitu : (a) dukungan dari berbagai instansi dan dinas terkait, (b) komitmen pengurus TPA, (c) dukungan masyarakat / karyawan dan pegawai RSUP Dr. Sardjito. (3) faktor penghambat yang mempengaruhi pengelolaan program PAUD di TPA Sardjito yaitu adanya rangkap jabatan antara pengurus dan pendidik.
Kata Kunci : pengelolaan, program PAUD, TPAAfrina Afrina Nuzul Fitrianti2015-07-30T07:20:53Z2019-01-30T01:29:56Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/24062This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/240622015-07-30T07:20:53ZPELAKSANAAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT - MANDIRI PERKOTAAN (PNPM- MP)MELALUI LEMBAGA KESWADAYAAN MASYARAKAT(LKM) “KARYA BUANA”SEBAGAI UPAYA PENGENTASAN KEMISKINANDI DESA PATALANPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan : (1) pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM-MP) melalui Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM) Karya Buana dalam upaya pengentasan kemiskinan di Desa Patalan; (2) bagaimana keberhasilan pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM-MP) melalui Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM) Karya Buana dalam upaya pengentasan kemiskinan di Desa Patalan; (3) faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM-MP) melalui Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM) Karya Buana dalam upaya pengentasan kemiskinan di Desa Patalan.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subyek penelitian ini adalah anggota Lembaga Kewadayaan Masyarakat (LKM) Karya Buana, dan fasilitator kelurahan (faskel) PNPM-MP, serta Pemerintah Desa Patalan, dan penerima manfaat (masyarakat) sebagai informan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrument utama dalam melakukan penelitian yang dibantu oleh pedoman wawancara, pedoman observasi, dan pedoman dokumentasi. Teknik analisis daya yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Triangulasi yang digunakan adalah triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) Siklus pelaksanaan program PNPM MP dibedakan menjadi 3 (tiga) siklus tahunan yaitu : a) siklus satu yang terbagi dalam tujuh tahapan kegiatan, b) Siklus dua dengan tiga tahapan kegiatan, c) Siklus tiga sama dengan siklus dua; 2) Keberhasilan pelaksanaan PNPM-MP dapat diamati dari segi sosial, ekonomi, dan politik; 3) Faktor pendukung secara internal yaitu adanya orang-orang yang berjiwa sosial yang aktif. Faktor pendukung secara eksternal yaitu adanya partisipasi masyarakat dan adanya BLM (Bantuan Langsung Masyarakat). Faktor penghambat secara internal yaitu tidak semua anggota LKM aktif berpartisipasi dalam kegiatan. Terlebih adanya kekosongan posisi Unit Pengelola Sosial (UPS). Faktor penghambat secara eksternalnya yaitu kurangnya partisipasi dan kerjasama Pemerintah Desa Patalan dan juga belum melaksanakan kegiatan kemitraan.
Kata Kunci : pemberdayaan masyarakat, siklus PNPM-MP, warga miskinsiti Siti Solichah2015-07-30T07:20:49Z2019-01-30T01:24:11Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/23890This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/238902015-07-30T07:20:49ZIMPLEMENTASI TEORI ANDRAGOGI DALAM PEMBELAJARAN PELATIHAN DI LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN (LKP) FENNYKE DI SIDOKARTO, GODEAN, SLEMANPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang : 1) implementasi teori andragogi dalam pembelajaran pelatihan di Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Fennyke Sidokarto, Godean, Sleman, 2) faktor pendukung dan penghambat yang mempengaruhi implementasi teori andragogi dalam pembelajaran pelatihan di LKP Fennyke, dan 3) manfaat dari implementasi teori andragogi dalam pembelajaran pelatihan bagi pengelola, lembaga, tutor, dan warga belajar di LKP Fennyke.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Tempat penelitian di Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Fennyke, Sidokarto, Godean, Sleman. Subyek penelitian ini adalah tutor, pengelola, dan warga belajar kursus. Obyek penelitianya ialah implementasi teori andragogi dalam pembelajaran pelatihan di LKP Fennyke. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data ialah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan reduksi data dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data diperoleh dengan teknik triangulasi.
Hasil dari penelitian ini mendeskripsikan bahwa tutor belum menguasai teknik pembelajaran andragogi secara teoritis, sehingga dalam pelaksanaan pembelajaran ada tahap pembelajaran yang sesuai dan ada juga yang tidak sesuai dengan tahapan pembelajaran dalam teori andragogi dari David Kolb. Faktor pendukung implementasi teori andragogi dalam pembelajaran pelatihan di LKP Fennyke adalah : 1) sarana prasarana memadai, 2) masyarakat mendukung, 3) tutor bersahabat, 4) warga belajar bebas menentukan jam belajar, 5) pembelajaran dilakukan dengan penyampaian teori sambil praktik, dan 6) warga belajar bebas menggunakan ide-ide kreatifnya. Sedangkan faktor penghambatnya, ialah : 1) tutor tidak menguasai andraogi secara teoritis, 2) warga belajar pendiam, 3) perbedaan motivasi belajar, dan 3) kebisingan kendaraan bermotor. Manfaat implementasi teori andragogi bagi lembaga yakni memperbagus citra lembaga. Manfaat implementasi teori andragogi dalam pembelajaran pelatihan di LKP Fennyke bagi pengelola dan tutor yakni : 1) menambah pengetahuan, 2) memancing ide-ide kreatif, dan 3) mendapat kepuasan batin. Sedangkan manfaat bagi warga belajar, yakni: 1) menambah ilmu, 2) warga belajar mudah menguasai kursus, dan 3) kedekatan antara warga belajar dengan tutor menjadi lebih erat.
Kata Kunci : Teori Andragogi, Pembelajaran Pelatihan, Lembaga Kursus dan PelatihanElsa Elsa Irmawan2015-07-02T02:15:21Z2019-01-30T00:25:16Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/22111This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/221112015-07-02T02:15:21ZPERAN ORANG TUA DALAM MENDAMPINGI ANAK PADA HOMESCHOOLING (STUDI KASUS PADA 2 KELUARGA YANG MELAKSANAKAN HOMESCHOOLING)Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui proses pendampingan yang dilakukan orang tua pada Homeschooling, (2) apa saja yang menjadi hambatan dalam mendampingi anak pada Homeschooling, dan (3) bagaimana usaha orang tua mengatasi hambatan yang ada dalam mendampingi anak pada Homeschooling.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus. Penelitian mengambil tempat pada dua keluarga yaitu keluarga Kak Wees Ibnoe Say dan keluarga Bapak Muhammad Sahal Siddiq. Subjek utama pada keluarga pertama Kak Wees Ibnoe Say dan ibu Lusi Sabriana, sedangkan keluarga kedua Bapak Muhammad Sahal Siddiq dan Ibu Siti Iswari. Data dikumpulkan dengan tiga teknik yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Keabsahan data ditentukan dengan cara: penyilangan informasi dan penyampaian kembali hasil yang diperoleh dari subjek penelitian. Analisis data yang digunakan adalah analisis model interaktif Miles dan Hubberman yaitu proses analisis dilakukan bersamaan dengan proses pengumpulan data.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) kedua orang tua dalam proses pendampingan homeschooling bertindak sebagai fasilitator yang bertugas memfasilitasi segala aktifitas homeschooling anak dari tahap persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Pada tahap persiapan orang tua berperan menyiapkan sarana, menentukan metode dan kurikulum. Peran orang tua pada tahap pelaksanaan yaitu mendampingi berbagai aktifitas anak, membantu anak dalam penentuan jadwal dan memberi rangsangan belajar. Sedangkan pada tahap evaluasi orang tua berperan menilai anak secara lisan, tertulis maupun perbuatan sesuai dengan konteks belajar. Orang tua selain menjadi guru juga sebagai motivator yang bertugas membangun kemauan belajar anak. Kedua keluarga menerapkan metode diskusi kepada anak dalam segala aktifitas homeschooling; (2) Hambatan yang dihadapi dalam homeschooling yaitu belum terpenuhinya sarana belajar, keinginan anak untuk bermain masih kuat dan kehawatiran orang tua terhadap anak dalam menghadapi dunia luar. (3) Usaha orang tua dalam mengatasi hambatan yaitu dengan memberikan pengertian kepada anak untuk bersabar, memberikan tugas secara berkala dan memberikan bekal agama serta akhlak yang memadai.
Kata kunci: peran orang tua, keluarga, homeschoolingBrury Brury Duta Panama2015-07-02T02:15:02Z2019-01-30T00:25:11Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/22109This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/221092015-07-02T02:15:02ZIMPLEMENTASI PENDIDIKAN BUDI PEKERTI ANAK USIA DINI DALAM KELUARGA PADA PEKERJA PEREMPUAN DI PENJAHIT LUWES BUSANA BALECATUR GAMPING SLEMANPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) implementasi pendidikan budi pekerti yang dilakukan pekerja perempuan Penjahit Luwes Busana; 2) metode dan media yang digunakan dalam mendidik anak di keluarga pekerja perempuan Penjahit Luwes Busana; 3) faktor pendorong dan penghambat serta upaya mengatasi hambatan dalam pendidikan budi pekerti dalam keluarga pekerja Penjahit Luwes Busana.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah pekerja perempuan dan suami sebagai informan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian yang dibantu oleh pedoman wawancara, pedoman observasi, dan pedoman dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, menampilkan data dan verifikasi data. Trianggulasi yang digunakan sumber dan metode.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) implementasi pendidikan budi pekerti yang ditanamkan di keluarga pekerja perempuan Penjahit Luwes Busana meliputi empat unsur pokok yaitu nilai keagamaan dengan mengajak anak untuk beribadah dan berdo’a sebelum atau sesudah melakukan sesuatu, sopan santun diterapkan saat anak bergaul bersama orang lain dengan mengajak anak untuk berperilaku sopan dan menghargai orang lain, kebersihan diterapkan saat anak bermain maupun melakukan sesuatu dengan membersihkan mainan atau mandi serta cuci tangan dan kaki setelah bermain atau akan tidur, sosial anak diajarkan untuk berbagi pada orang lain seperti makanan, minuman atau mainan, kejujuran dan tanggung jawab dengan memberi contoh untuk selalu berucap jujur dan beribadah maupun membereskan mainan yang anak pakai; 2) metode dan media yang digunakan yaitu memberi contoh langsung (keteladanan), bercerita, bermain, dan bernyanyi; 3) faktor pendorong berasal dari dukungan anggota keluarga yang lain dan rasa cinta pada anak sehingga orang tua menginginkan yang terbaik untuk anak. Faktor penghambat yaitu nenek kakek memanjakan anak, lingkungan sekitar yang kurang mendukung serta tontonan televisi yang kurang baik mengandung kekerasan dan pergaulan bebas. Upaya untuk mengatasi hambatan yaitu dengan mendampingi anak setiap di rumah, selalu mengontrol perilaku anak serta memberi contoh yang baik.
Kata kunci: budi pekerti, pekerja perempuan, penjahit luwes busana.Ayu Ayu Wida Wati2015-07-02T02:14:40Z2019-01-30T00:25:06Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/22107This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/221072015-07-02T02:14:40ZPEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENDIDIKAN NONFORMAL (NONFORMAL EDUCATION) MENUJU MASYARAKAT BELAJAR (LEARNING SOCIETY) DI MASJID JOGOKARIYAN MANTRIJERON YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses, dampak, faktor pendukung dan penghambat proses pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan nonformal menuju masyarakat belajar di masjid Jogokariyan.
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian adalah takmir, jamaah dan tokoh masyarakat Jogokariyan. Objek penelitian ini adalah masjid Jogokariyan dan kegiatannya. Setting penelitian mengambil tempat di Masjid Jogokariyan, Mantrijeron Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik reduksi data, penyajian data, dan pengambilan kesimpulan. Trianggulasi dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan beberapa sumber dan teknik yang berbeda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1. Pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan nonformal menuju masyarakat belajar (learning society) di masjid Jogokariyan dilaksanakan oleh takmir masjid Jogokariyan melalui pendekatan pelayanan dan pembinaan, 2. Dampak pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan nonformal di masjid Jogokariyan: Terbentuknya masyarakat belajar (learning society), 3. Faktor pendukung dalam pelaksanaan pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan nonformal menuju masyarakat belajar di masjid Jogokariyan: a) fasilitas yang dimiliki oleh masjid Jogokariyan cukup lengkap, b) adanya respon yang positif dari masyarakat, c) komitmen dan semangat yang tinggi dari pengurus, d) serta adanya sumber dana yang memadai. Faktor penghambat: pasang surut semangat jamaah.
Kata Kunci : Pemberdayaan Masyarakat, Pendidikan Nonformal, Masyarakat
Belajar (Learning Society), Masjid JogokariyanAulia Aulia Ul Makro2015-07-02T02:14:30Z2019-01-30T00:25:01Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/22105This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/221052015-07-02T02:14:30ZDAMPAK PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN WARGA BELAJAR (STUDI KAJIAN DI PKBM HANDAYANI, KABUPATEN BANJARNEGARA)Penelitian ini bertujuan untuk, mengetahui dampak program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) terhadap peningkatan pendapatan warga belajar di PKBM Handayani, Kabupaten Banjarnegara dimana di dalamnya mendeskripsikan tentang pelaksanaan program keaksaraan usaha mandiri, evaluasi program keaksaraan usaha mandiri, faktor penghambat program serta kondisi warga belajar pasca program keaksaraan usaha mandiri.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi dengan subyek penelitian yaitu ketua PKBM, tutor dan warga belajar keaksaraan usaha mandiri PKBM Handayani Pingit,Rakit Kabupaten Banjarnegara. Teknik analisis data yangdigunakan adalah display data, reduksi data, dan pengambilan kesimpulan. Trianggulasi dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan sumber dan metode.
Hasil penelitian menunjukan bahwa, pelaksanaan program keaksaraan usaha mandiri dilakukan dengan tahapan perencanaan, proses pembelajaran dan evaluasi dimana pasca program keaksaraan usaha mandiri (KUM) di PKBM Handayani memberikan dampak yang positif berupa peningkatan pendapatan warga belajar, tetapi dampak yang diperoleh belum signifikan dalam meningkatkan pendapatan sehari-hari seluruh warga belajar kelompok Al-Ahsan yang berjumlah 10 (sepuluh) warga belajar, hanya ada 6 (enam) warga belajar atau sekitar 60% dari jumlah warga belajar yang mengungkapkan bahwa keadaan ekonomi mereka ada perbedaan, sebelum dan sesudah mengikuti kegiatan KUM. Dampak dari program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) terhadap peningkatan pendapatan warga belajar tidak hanya berupa uang dengan jumlah yang meningkat dari sebelum dan sesudah mengikuti program tetapi berpengaruh besar terhadap kesejahteraan keluarga, yaitu
: (1) adanya perubahan pemenuhan kebutuhan pokok pangan sehari-hari; (2) akses kepemilikan rumah dan terpenuhinya kebutuhan sandang; dan (3) kepemilikan barang berupa perhiasan, kendaraan serta tabungan.
Kata Kunci: Dampak, Keaksaraan Usaha Mandiri, Peningkatan PendapatanAulia Aulia Syahrani2015-07-02T02:04:05Z2019-01-30T00:24:51Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/22101This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/221012015-07-02T02:04:05ZPEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM TERNAK KELINCI DI BALAI BELAJAR BERSAMA Hj. MUDRIKAH, DESA PAGERSARI, KECAMATAN PATEAN, KABUPATEN KENDALPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) pemberdayaan masyarakat melalui program ternak kelinci, 2) faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan program ternak kelinci.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian ini adalah penyelenggara program, tutor, serta warga belajar program ternak kelinci di Balai Belajar Bersama Hj. Mudrikah Desa Pagersari, Kecamatan Patean, Kabupaten Kendal. Pengumpulan data dilakukaan dengan menggunakan metode wawancara dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam penelitian dengan dibantu pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah display data, reduksi data dan pengumpulan dan pengambilan kesimpulan. Triangulasi dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan sumber dan metode.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Pelaksanaan pemberdayaan masyarakat
melalui program ternak kelinci dilakukan dengan tahapan perencanaan, pelatihan, pelaksanaan dan pendampingan program ternak kelinci, dalam pelaksanaanya program ternak kelinci ini dapat memberdayakan masyarakat yang kemudian dijadikan sebagai sumber penghasilan bagi warga belajar. Program ternak kelinci yang diberikan dapat meningkatkan penghasilan warga belajar terlihat dari semakin meningkatnya penghasilan warga belajar walaupun dalam pelaksanaannya masih memiliki kelemahan dalam hasil yang diperoleh ; 2) Faktor pendukung pelaksanaan program ternak kelinci yaitu: respon positif dari masyarakat, adanya dukungan dari Dinas Pendidikan dan Dinas Peternakan, adanya kerjasama dari berbagai instansi dan potensi alam yang memadai. Sedangkan faktor penghambat pelaksanaan program ternak kelinci yaitu: kurangnya pengetahuan warga belajar tentang penanganan penanggulangan penyakit dan perubahan cuaca yang ekstrim.
Kata Kunci : ternak kelinci, pemberdayaan masyarakat, Balai Belajar BersamaArum Arum Purbasari2015-07-02T02:03:50Z2019-01-30T00:24:48Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/22100This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/221002015-07-02T02:03:50ZPENGELOLAAN PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DI PKBM BANGUNMULYO DESA BANGUNKERTO KECAMATAN TURI KABUPATEN SLEMAN PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan pengelolaan program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) di PKBM Bangun Mulya Desa Bangunkerto Kecamatan Turi Kabupaten Sleman Yogyakarta.
Subjek penelitian ini adalah pengelola, tutor, warga belajar dan pihak- pihak yang terkait dengan pelaksanaan program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) di PKBM Bangun Mulya. Objek penelitian ini berupa pengelolaan program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM), faktor pendukung dan penghambat program, upaya mengatasi hambatan dan dampak pengelolaan terhadap warga belajar. Lokaasi penelitian mengambil tempat di PKBM Bangun Mulya, UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Turi, Kantor Bidang PNFI DIKPORA Kabupaten Sleman, Kantor ALRIS, dan rumah warga belajar di Dusun Ngumbul Desa Bangunkerto. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode diskriptif kualitatif sedangkan teknik yang digunakan dalam pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah metode reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini antara lain: 1) Sistem Pengelolaan Program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) di PKBM Bangun Mulya telah sesuai dengan petunjuk pelaksanaan program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) 2011. 2) Faktor pendukung program antara lain: tutor, sarana prasarana, dana, lokasi pembelajaran, jaringan kemitraan, peran aktif warga belajar, dukungan tokoh masyarakat, serta suasana kerja fleksibel. Faktor penghambat program adalah kegiatan hajatan pernikahan atau hajatan lain sedangkan upaya yang dilakukan pengelola untuk mengatasi hambatan adalah mengganti jadwal pelaksanaan pembelajaran untuk sementara. 3) Sistem Pengelolaan Program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) memberikan dampak terhadap pengetahuan dan keterampilan warga belajar dalam mengolah salak menjadi berbagai aneka jenis makanan namun mereka tidak memiliki usaha wadah dalam pengembangan pengetahuan yang didapatkan.
Kata kunci: Pengelolaan, Program, Keaksaraan Usaha MandiriARman Arman Wahyu Wijayanto2015-07-02T02:03:40Z2019-01-30T00:24:46Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/22099This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/220992015-07-02T02:03:40ZIMPLEMENTASI PENDIDIKAN KEPEMUDAAN BERBASIS KECAKAPAN HIDUP DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN NARKOTIKA KLAS IIA YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk menggambarkan: 1) Implementasi Pendidikan Kepemudaan Berbasis Kecakapan Hidup di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Yogyakarta, 2) Faktor pendukung Implementasi Pendidikan Kepemudaan Berbasis Kecakapan Hidup di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Yogyakarta, 3) Faktor Penghambat Implementasi Pendidikan Kepemudaan Berbasis Kecakapan Hidup di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Yogyakarta.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini
adalah Warga Binaan Pemasyarakatan yang tergolong usia pemuda (16-30) tahun. Jenis sumber data yang digunakan ialah data primer dan data sekunder, dengan metode pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini melalui reduksi data, display data, verifikasi dan untuk mengetahui keabsahan data menggunakan triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Implementasi pendidikan
kepemudaan yang berbasis kecakapan hidup melalui pembinaan kemandirian dan pembinaan kepribadian (hard skill dan soft skill) wajib diikuti dan keduanya tidak dapat dipisahkan. 2) Faktor pendukungnya yakni Semangat belajar Warga Binaan Pemasyarakatan yang ingin tahu dan taat terhadap peraturan, Bahan baku untuk pembinaaan kemandirian tersedia dan mudah didapat, Etos kerja dan produktifitas pegawai yang baik, Kondisi Gedung dan Ruangan yang kondusif, Kecakapan Hidup yang diterapkan dalam pendidikan kepemudaan melalui pembinaan dilaksanakan melibatkan pemuda Warga Binaan Pemasyarakatan untuk senantiasa aktif dan cukup sesuai dengan informasi yang diperlukan, Terjalin kemitraan dengan berbagai pihak. 3) Faktor penghambatnya yakni Latar belakang Warga Binaan Pemasyarakatan yang beranekaragam, pegawainya banyak lulusan SMA yang tentunya belum memiliki keahlian yang bersifat spesifik, Sumber dana yang disediakan masih terbatas, kegiatannya belum digolongkan secara umur, Ada Warga Binaan Pemasyarakatan yang jenuh karena sudah terlalu lama mengikuti program dan menginginkan adanya inovasi program.
Kata kunci: Implementasi, Pendidikan Kepemudaan, Kecakapan Hidup.Arini Arini Desi Saraswati2015-07-02T02:03:32Z2019-01-30T00:24:43Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/22098This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/220982015-07-02T02:03:32ZIMPLEMENTASI PENDEKATAN INKLUSIF DAN DELIBERATIF DALAM PERENCANAAN PROGRAM KETERAMPILAN BUDIDAYA JAMUR TIRAM DI LEMBAGA PENGEMBANGAN TERPADU MASYARAKAT (LPTM) KEPAK SAYAP KECAMATAN PIYUNGAN KABUPTEN BANTULLembaga Pengembangan Terpadu Masyarakat (LPTM) Kepak Sayap sebagai salah satu satuan Pendidikan Luar Sekolah. LPTM Kepak Sayap diharapkan eksisitensinya dimasyarakat dengan menyelenggarakan berbagai program sesuai kebutuhan masyarakat. Untuk mencapai hasil program yang optimal dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, maka harus ada upaya partisipasi masyarakat dalam proses manajemennya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Perencanaan program LPTM Kepak Sayap, (2) manajemen program pelatihan/keterampilan, dan (3) Implementasi pendekatan Inklusif dan Delibratif dalam perencanaan program.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Informan penelitian adalah Lembaga penyelenggara program satu orang, Narasumber/instruktur, dan peserta program ketrampilan budidaya jamur tiram. Penentuan informan penelitian ditentukan secara purposive, tanpa dipersoalkan tentang ukuran dan jumlahnya. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data yang dikumpulkan diklasifikasikan dan diinterpretasikan sesuai dengan sifat data dan rumusannya. Tehnik analisis data menggunakan langkah-langkah sebagai berikut yaitu reduksi data, display data dan verifikasi data dilanjutkan dengan pengambilan kesimpulan. Tehnik trianggulasi digunakan untuk mengecek kebenaran data dengan sumber lain untuk mempertinggi validitas dan kedalaman penelitian.
Hasil penelitian dapat diketahui bahwa: (1) Perencanaan program LPTM Kepak Sayap merupakan alternatif pendidikan bagi masyarakat sehingga keberadaanya menjadi salah satu solusi terhadap upaya pemberdayaan masyarakat, (2) manajemen program pelatihan/ketrampilan telah berjalan sesuai dengan perencanaan program, dan (3) Implementasi pendekatan Inklusif dan Delibratif dalam perencanaan program ketrampilan melibatkan unsur masyarakat dan dinas pendidikan, LPTM Kepak Sayap, PKBM Harapan Setia dengan saling melengkapi ide yang ada, ini disebabkan keterbatasan pendidikan masyarakat dan hambatan sumber daya manusia.
Kata kunci: manajemen, pelatihan, inklusif dan deliberatifArif Arif Masih Almahdi2015-07-02T02:02:42Z2019-01-30T00:24:40Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/22097This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/220972015-07-02T02:02:42ZIMPLEMENTASI DONGENG MELALUI MEDIA BONEKA DALAM MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI DI WISMA POJOK DONGENG YOGYAKARTATujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan (1) Pelaksanaan program peningkatan kreatifitas anak usia dini di Wisma Pojok; (2) Bagaimana dampak setelah mengikuti program peningktatan kreativitas anak usia dini melalui dongeng boneka; (3) Faktor-faktor apa saja yang mendukung dan menghambat dalam proses pelaksanaan program peningktatan kreativitas anak usia dini melalui bongeng boneka di Wisma Pojok Dongeng.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah pengelola Wisma Pojok Dongeng, orang tua peserta didik di Wisma Pojok Dongeng. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dokumentasi. Teknik triangulasi yang digunakan dalam keabsahan data yaitu teknik triangulasi sumber data.
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data diperoleh temuan penelitian bahwa: (1) Dalam pelaksanaan kegiatan peningkatan kreatifitas anak usia dini di Wisma Pojok dongeng mencakup tiga tahap, yaitu persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi; (2) Hasil implementasi dongeng boneka dalam kegiatan pengembangan kreatifitas anak usia dini di Wisma Pojok dongeng menunjukan sikap yang lebih aktif pada peserta didik dan mampu bersikap inovatif dan imajinatif dalam berfikir dan bertindak; (3) Faktor Pendukung (a) Semangat warga belajar yang tinggi dalam mengikuti kegiatan Wisma Pojok Dongeng; (b) Fasilitas sarana dan prasarana yang tersedia sesuai dengan kebutuhan; (c) Dukungan dari berbagai pihak, (4) Faktor penghambat yang dihadapi Wisma Pojok Dongeng dalam melaksanakan kegiatannya antara lain, (a) Pesertadidik memiliki karakteristik belajar yang berbeda-beda; (b) Waktu pelaksanaan kegiatan yang bisa sewaktu-waktu berubah; (c) Kegiatan pengelola di luar Wisma Pojok Dongeng; (d) Masalah internal yang dihadapi Wisma Pojok Dongeng seperti kekurangan dana yang terpaksa membuat para pengelola mengeluarkan biaya sendiri.
Kata kunci: Implementasi Dongeng Melalui Media Boneka, Kreativitas, Anak
Usia DiniArief Arief Insan Mustakim2015-07-02T02:01:10Z2019-01-30T00:24:38Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/22096This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/220962015-07-02T02:01:10ZPENYUSUNAN DESAIN PROGRAM PENYULUHAN ANTI NARKOBA DAN ZAT ADIKTIF LAINNYA DI SEKOLAH MENENGAH SE – KOTA YOGYAKARTA (STUDI DI BADAN NARKOTIKA KOTA YOGYAKARTA)Penelitian ini bertujuan untuk : 1) mendiskripsikan evaluasi pelaksanaan penyuluhan anti narkoba oleh BNK Yogyakarta, 2) mendiskripsikan perencanaan pengembangan program penyuluhan anti narkoba, 3) penyususnan desain program penyuluhan anti narkoba.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subyek dari penelitian ini adalah penyuluh / volunteer, kader pelajar, satgas anti narkoba, Koordinator Sekretaris Dinsosnakertrans Kota Yogyakarta dan pengelola BNK Yogyakarta. Data diambil dengan wawancara dan dokumentasi. Sebelum instrument penelitian digunakan, dilakukan validasi tahap pertama dengan dosen pembimbing. Teknik analisis data dengan reduksi data, display data dan terakhir menyimpulkaan. Keabsahan data diperoleh dengan menggunakan Trianggulasi Sumber, desain program yang telah dibuat kemudian divalidasi dengan melakukan FGD (Focus Group Discussion).
Hasil penelitian ini yaitu: 1) pelaksanaan penyuluhan anti narkoba belum maksimal. Penggunaan metode ceramah dalam menyampaikan materi narkoba yang umum dan waktu yang singkat membuat peserta didik sulit memahami materi dengan baik. 2) penilaian kebutuhan yang dilakukan untuk melakukan perencanaan program didapatkan bahwa metode pembelajaran yang masih monoton dengan metode ceramah. 3) desain program yang dibuat berdasarkan hasil FGD menggunakan metode penyuluhan pembelajaran kelompok. Teknik yang digunakan yaitu teknik studi kasus. Bertujuan untuk memaksimalkan kreatifitas dan keaktifan peserta didik untuk memecahkan berbagai masalah narkoba pada proses penyuluhan. Berdasarkan kesimpulan tersebut, peneliti memberikan masukan: perlu adanya pertemuan antara penyuluh dengan pengelola untuk membahas kurikulum penyuluhan untuk pedoman penyuluhan dan materi yang disampaikan seragam. Desain program yang telah dibuat diharapkan dapat digunakan dengan benar, dan dimanfaatkan dengan baik.
Kata kunci: penyuluhan anti narkoba, penyusunan desain programAnyda Anyda Dyah Surya Febriana2015-07-02T02:01:07Z2019-01-30T00:24:35Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/22095This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/220952015-07-02T02:01:07ZEVALUASI PROGRAM PELATIHAN BATIK TULIS TINGKAT DASAR DI WARUNG BOTO RT 38 RW 09 UMBULHARJO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (STUDI SURVEI DI SANGGAR KEGIATAN BELAJAR KOTA YOGYAKARTA)Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi, efektivitas, serta dampak program pelatihan batik tulis tingkat dasar di Warung Boto RT 38 RW 09
Umbulharjo.
Penelitian ini merupakan penelitian survei evaluatif. Populasi warga belajar peserta pelatihan batik tulis berjumlah 20. Penelitian ini merupakan penelitian populasi karena subyek penelitian adalah seluruh peserta pelatihan batik tulis tingkat dasar di Warung Boto. Teknik pengumpulan data menggunakan angket serta dokumentasi. Analisis data meliputi deskriptif kuantitatif dilanjutkan dengan memberikan angka mendasarkan pada standar mutlak (criterion referenced test), selanjutnya mencari prosentase tiap-tiap kriteria.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) efisiensi program pelatihan batik tulis tingkat dasar berada pada kategori sangat baik. 2) Efektivitas program pelatihan batik tulis tingkat dasar berada pada kategori sangat baik. 3) Dampak pelatihan batik tulis tingkat dasar berada pada kategori baik.
Kata kunci: Evaluasi program, pelatihan batik tulis tingkat dasarAnwar Anwar Hadi Trimanto2015-07-02T01:59:59Z2019-01-30T00:24:56Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/22103This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/221032015-07-02T01:59:59ZUPAYA PELESTARIAN BUDAYA LOKAL OLEH PUSAT KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (PKBM) DEWI FORTUNA MELALUI PELATIHAN PENGKADERAN BERBASIS BUDAYAPenelitian ini bertujuan untuk: (1) Mendeskripsikan sikap generasi muda terhadap budaya lokal di Desa Danguran; (2) Mendeskripsikan upaya PKBM Dewi Fortuna melibatkan genrasi muda dalam melestarikan budaya lokal; (3) Mendeskripsikan implementasi pelatihan pengkaderan berbasis budaya yang diselenggarakan oleh PKBM Dewi Fortuna
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah warga belajar atau peserta didik, pengelola PKBM dan warga masyarakat. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan display data, reduksi data dan pengambilan kesimpulan. Keabsahan data menggunakan triangulasi teknik/metode, sumber data dan waktu.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Sikap generasi muda di Desa Danguran meliputi respon positif dan negatif. Respon positif ditunjukkan dengan adanya sikap generasi muda yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan pelatihan pengkaderan, sedangkan respon negatif ditunjukkan dengan sikap generasi muda yang menolak adanya pelatihan pengkaderan. (2) upaya PKBM Dewi Fortuna melibatkan generasi muda dalam melestarikan budaya lokal melalui kegiatan publikasi dan menjalin kemitraan. (3) Implementasi Pelatihan Pengkaderan Berbasis Budaya yang diselenggarakan oleh PKBM Dewi Fortuna meliputi kegiatan persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Persiapan kegiatan dilakukan dengan pendaftaran calon warga belajarmeliputi kegiatan pengisian formulir dan pembayaran administrasi. Pelaksanaan kegiatanmeliputi pelatihan pedalangan, tari, sindhen, karawitan dan tatah sungging dengan menggunakan metode ceramah dan praktek. Evaluasi kegiatan dilakukan dengan praktek melalui pentas seni budaya.
Kata kunci: budaya lokal, Pusat Kegiatan Belajar Mengajar, pelatihan pengkaderanAshar Ashar Pratama W2015-06-28T21:33:44Z2019-01-30T00:09:47Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/21629This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/216292015-06-28T21:33:44ZPOLA PENDAMPINGAN LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT (LSM) RUMPUN TJOET NJAK DIEN YOGYAKARTA BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA BERBASIS HAK ASASI MANUSIAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) Pola pendampingan LSM Rumpun Tjoet Njak Dien Yogyakarta bagi pekerja rumah tangga berbasis hak asasi manusia dan 2) Faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan pendampingan LSM Rumpun Tjoet Njak Dien Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian ini adalah tim pendamping, pekerja rumah tangga, dan pengelola LSM Rumpun Tjoet Njak Dien. Pengambilan sampel menggunakan teknik proporsive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian yang dibantu oleh pedoman observasi, pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah display data, reduksi data, dan pengambilan kesimpulan. Trianggulasi yang dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan sumber dan metode.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Pola pendampingan LSM Rumpun Tjoet Njak Dien Yogyakarta bagi pekerja rumah tangga berbasis hak asasi manusia dengan cara pendampingan litigasi dan pendampingan non litigasi, melaksanakan kegiatan pendampingan, dan mengadakan tindak lanjut yang sesuai dengan tujuan LSM Rumpun Tjoet Njak Dien. Rumpun Tjoet Njak Dien dalam tiga tahun terakhir telah memberdayakan sebanyak 256 pekerja rumah tangga dan memiliki 16 angkatan pekerja rumah tangga. 2) faktor pendukung dalam pelaksanaan pendampingan pekerja rumah tangga, yaitu: (a) adanya dukungan dari masyarakat luas, (b) adanya kesediaan para majikan untuk memberikan kontrak kerja dan dukungan dari majikan (c) adanya tim kerja yang peduli dengan nasib pekerja rumah tangga, (d) semangat dari para pekerja rumah tangga sedangkan. faktor penghambatnya, yaitu: (a) tidak adanya dana yang cukup, (b) tidak adanya kantor yang menetap, dan (c) masih ada sebagian pekerja rumah tangga yang moralitas rendah.
Kata kunci: pendampingan, pekerja rumah tangga (PRT), lembaga swadaya masyarakat(LSM)Reni Reni Astuti2015-06-28T21:33:44Z2019-01-30T00:09:49Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/21630This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/216302015-06-28T21:33:44ZPELAKSANAAN OUTBOUND SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MELESTARIKAN BUDAYA LOKAL DI YAYASAN AMONG SIWI PANDES PANGGUNGHARJO SEWON BANTULPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan outbound sebagai media pembelajaran untuk melestarikan budaya yang disebabkan oleh memudarnya kebudayaan lokal khususnya permainan tradisional di Yayasan Among Siwi Pandes Panggungharjo Sewon Bantul.
Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan jenis penelitian fenomenologi. Subjek penelitian ini meliputi; masyarakat
yang terlibat dalam outbound, pengelola outbound, dan peserta. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Observasi dilakukan secara langsung pada pelaksanaan outbound, wawancara dilakukan kepada pengelola yayasan sekaligus pengelola program, masyarakat yang terlibat yaitu pemandu, pembuat mainan
tradisional, pemain kesenian tradisional dan peserta outbound. Analisis data dilakukan dengan; reduksi data, penyajian data dan verifikasi data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) Pelaksanaan outbound dimulai dengan kegiatan perencanaan yaitu merencanakan pembelajaran, materi, strategi pembelajaran dan sarana prasarana. Tahap pelaksanaan kegiatan yaitu kegiatan upacara penyambutan, bermain tanpa alat, susur sawah serta menangkap ikan. Tahap evaluasi yaitu mengidentifikasi hambatan pelaksanaan program.; 2) kegiatan outbound mengandung 6 unsur kebudayaan yang universal dan
melibatkan masyarakat untuk turut serta memberikan layanan dalam melestarikan kebudayaan lokal; 3) pelaksanaan outbound terdiri dari tiga wujud kebudayaan yang meliputi wujud sebagai ide atau gagasan, aktivitas dan benda fisik berupa permainan tradisional.
Kata kunci : outbound, media pembelajaran, budaya lokalPutri Putri Rahmawati2015-06-28T21:33:44Z2019-01-30T00:09:54Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/21632This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/216322015-06-28T21:33:44ZPELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT) TEKNISI HANDPHONE DALAM MENYIAPKAN TEKNISI HANDPHONE BAGI REMAJA PUTUS SEKOLAH DI BALAI LATIHAN KERJA (BLK) SLEMAN YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan : 1) pelaksanaan Diklat teknisi handphone bagi remaja putus sekolah di Balai Latihan Kerja Sleman Yogyakarta, 2) faktor pendukung dan penghambat dalam Diklat teknisi handphone di Balai Latihan Kerja Sleman, 3) keberhasilan program Diklat teknisi handphone dalam menyiapkan teknisi handphone bagi remaja putus sekolah di Balai Latihan Kerja Sleman.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah pengelola, instruktur, dan peserta Diklat. Pengumpulan data dilakukaan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam penelitian dengan dibantu pedoman observasi, pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah display data, reduksi data, dan pengambilan kesimpulan. Keabsahan data dilakukan dengan menggunakan teknik Trianggulasi sumber
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Pelaksanaan Diklat teknisi
handphone bagi remaja putus sekolah di BLK Sleman antara lain : a) persiapan: rekrutmen peserta dilakukan melalui sosialisasi dan menyebar pamflet di wilayah kabupaten Sleman, b) pelaksanaan: pemilihan materi, metode dan strategi pembelajaran dilakukan secara tepat oleh instruktur sehingga tercipta interaksi belajar yang baik c) evaluasi dilakukan melalui dua cara yaitu uji teori dan praktek, 2) Faktor pendukung yaitu: a) adanya motivasi dan kesungguhan diri dari peserta Diklat, b) lingkungan yang kondusif untuk proses pembelajaran, c) adanya sarana dan prasarana yang menunjang dalam proses pelatihan, dan d) instruktur yang berkompeten di bidang teknisi handphone. Faktor penghambat yaitu yaitu: a) dana yang digunakan untuk pelatihan masih sangat minim, b) terbatasnya media pembelajaran, dan c) kemitraan. 3) Keberhasilan program Diklat teknisi handphone di BLK dapat terlihat dari banyaknya alumni yang tersalur didunia kerja nyata, diperoleh data pada tahun 2012 jumlah peserta yang lulus sebanyak
16 orang, 6 diantaranya membuka counter dan reparasi handphone, sedangkan 7 diantaranya bekerja di tempat reparasi handphone milik orang, dan 3 diantaranya masih menganggur karena minimnya lapangan pekerjaan dan keterbatasan dana untuk membuka usaha mandiri.
Kata kunci : pendidikan dan pelatihan (Diklat), teknisi handphone, Balai Latihan
KerjaFitri Fitri Ayu Puspita2015-06-28T21:33:43Z2019-01-30T00:09:41Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/21627This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/216272015-06-28T21:33:43ZPERANAN PONDOK PESANTREN DALAM MENGGERAKKAN PARTISIPASI SANTRI UNTUK PEMBANGUNAN MASYARAKAT (Studi di Pondok Pesantren Aji Mahasiswa Al Muhsin Dusun Krapyak Wetan Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul)Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Peranan Pondok Pesantren Aji Mahasiswa Al-Muhsin dalam menggerakkan partisipasi santri terhadap pembangunan masyarakat, (2) Faktor pendukung Pondok Pesantren Aji Mahasiswa Al-Muhsin dalam menggerakkan partisipasi santri terhadap pembangunan masyarakat, (3) Faktor penghambat Pondok Pesantren Aji Mahasiswa Al-Muhsin dalam menggerakkan partisipasi santri terhadap pembangunan masyarakat.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subyek penelitian ini
adalah ustadz, santri dan masyarakat sekitar pondok pesantren. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokementasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian, yang dibantu dengan pertanyaan penelitian, pedoman wawancara, dan dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah display data, reduksi data, dan pengambilan kesimpulan. Triangulasi yang dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan sumber dan metode.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) peranan pondok pesantren dalam menggerakkan partisipasi santri dalam pembangunan masyarakat adalah sebagai perencana yaitu bersama dengan santri ustadz merencanakan program kegiatan yang akan dilaksanakan, sebagai pelaksana yaitu bersama santri ustadz melaksanakan program kegiatan yang telah disepakati, sebagai evaluator yaitu memantau tingkat keberhasilan kegiatan untuk menentukan tindak lanjut dan sebagai motivator yaitu memberikan motivasi pada santri agar selalu aktif (2) Bentuk partisipasi santri dalam pembangunan masyarakat dilakukan dalam bentuk kegiatan yaitu ceramah dalam pengajian, Taman Pendidikan Al-Quran (TPA), Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren), (3) faktor pendukung peranan dalam menggerakkan partisipasi santri untuk pembangunan adalah sarana & prasarana yang tercukupi, intelektualitas santri dapat dipertanggungjawabkan, ustadz mempunyai jiwa sosial yang tinggi dan semangat tinggi dari santri, (4) faktor penghambat dalam menggerakkan partisipasi santri untuk pembangunan masyarakat yaitu kesibukan santri di kegiatan kampus, Masyarakat belum sepenuhnya memberi kesempatan pada santri, perubahan cuaca yang tidak menentu.
Kata Kunci :pondok pesantren, partisipasi pantri, pembangunan masyarakatLukita LUKITA PURNAMASARI2015-06-26T01:17:15Z2019-01-30T00:07:08Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/21551This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/215512015-06-26T01:17:15ZPERAN KOMUNITAS DALAM INTERAKSI SOSIAL REMAJA DI KOMUNITAS ANGKLUNG YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran komunitas dalam interaksi sosial rejama di Komunitas angklung Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subyek penelitian ini adalah pengelola komunitas, anggota komunitas dan masyarakat sekitar komunitas. Sebagai informan kunci adalah pengelola yaitu ketua dan pendiri komunitas yang sekaligus sebagai pelatih Komunitas Angklung Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam penelitian dengan dibantu pedoman wawancara, pedoman observasi, dan pedoman dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, menampilkan data, dan verifikasi data. Trianggulasi yang digunakan untuk menguji keabsahan data adalah trianggulasi sumber dan metode.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Peran komunitas dalam interaksi sosial remaja di Komunitas Angklung Yogyakarta yaitu sebagai tempat coming out, tempat tukar informasi, tempat menunjukkan eksistensi, dan tempat untuk saling menguatkan. Adapun hasil dari peran tersebut antara lain: a) tempat coming out yaitu anggota yang bergabung dalam Komunitas Angklung pada akhirnya siap keluar dan berkumpul dengan komunitas lainnya, b) tempat tukar informasi yaitu menyampaikan pesan baik berupa materi maupun pesan dari anggota yang berhalangan hadir ataupun penyampaian info-info seputar kesenian tradisional, c) tempat menunjukkan eksistensi yaitu anggota yang bergabung dalam komunitas ini memiliki usaha untuk menunjukkan identitas dan eksistensi di lingkungan masyarakat sekitar yaitu dengan ikut sertanya anggota dalam pementasan seni angklung yang dipentaskan dihadapan masyarakat, d) tempat untuk saling menguatkan yaitu apabila ada anggota yang mengalami masalah maka anggota yang lain membantu dengan memberi dukungan dan saling menguatkan. Faktor pendukung interaksi sosial remaja di Komunitas Angklung Yogyakarta meliputi mutu, dalam hal ini dilihat dari kekompakan anggota, sikap saling menghargai, kerja sama, tempat kegiatan, serta pengelola yang mendukung adanya Komunitas Angklung Yogyakarta. Faktor penghambat dalam interaksi sosial remaja di Komunitas Angklung Yogyakarta yaitu jumlah anggota dan kurangnya pelatih.
Kata Kunci: interaksi sosial, peran komunitasAmbar Ambar Kusumastuti2015-06-26T01:17:15Z2019-01-30T00:07:19Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/21555This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/215552015-06-26T01:17:15ZDAMPAK PENDIDIKAN KEAKSARAAN TERHADAP TINGKAT SOSIAL EKONOMI KELUARGA DI DESA KARANGSARI KECAMATAN BENER KABUPATEN PURWOREJOPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1)Dampak program Pendidikan Keaksaraan Fungsional terhadap tingkat sosial ekonomi di Desa Karangsari kecamatan Bener Kabupaten Purworejo. 2)Peningkatan warga belajar dalam bidang sosial sesudah mengikuti program keaksaraan fungsional.
3)Peningkatan warga belajar dalam bidang ekonomi sesudah mengikuti program keaksaraan fungsional.
Penelitian ini menggunakan mix method yaitu dengan pendekatan kuantitatif dan dilengkapi dengan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian ini adalah tutor keaksaraan, warga belajar keaksaraan fungsional dan kepala desa Karangsari. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode angket dan wawancara.Peneliti merupakan instrument utama dalam melakukan peneliti yang dibantu oleh angketdan pedoman wawancara.Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, penyajian data dan pengambilan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) Dampak pendidikan keaksaraan terhadap tingkat sosial ekonomi keluarga, hal ini dapat terlihat dari tingkat percaya diri dan penghasilan ekonomi keluarga yang semakin tinggi. 2) Peningkatan bagi warga belajar terhadap tingkat sosial di masyarakat sesudah mengikuti program keaksaraan terlihat dari tingkat partisipasi aktif warga belajar terhadap organisasi- organisasi yang ada di masyarakat. 3) Peningkatan bagi warga belajar terhadap tingkat ekonomi keluarga sesudah mengikuti program keaksaraan terlihat dari peningkatan pendapatan keluarga dan juga peningkatan kegiatan berwirausaha yang juga dapat membantu meningkatkan penghasilan ekonomi keluarga.
Kata kunci: keaksaraan, sosial ekonomi keluarga.Amel Amelia Rizky Hartini2015-06-26T01:17:15Z2019-01-30T00:07:27Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/21558This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/215582015-06-26T01:17:15ZPOLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN NILAI MORAL AGAMA PADA ANAK (Studi Pada Keluarga Buruh Tani di Desa Karangcegak, Kecamatan Kutasari, Kabupaten Purbalingga)Penelitian ini bertujuan: 1) Mendeskripsikan pola asuh orang tua dalam menanamkan nilai moral agama pada anak. 2) Untuk mengetahui faktor penghambat dan faktor pendorong orang tua dalam menamkan nilai moral agama pada anak khususnya keluarga buruh tani di Desa Karangcegak Kecamatan Kutasari Kabupaten Purbalingga.
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan melalui beberapa tahap yaitu: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Sedangkan keabsahan data dengan menggunakan teknik triangulasi sumber. Subjek penelitian dalam penelitian ini meliputi 5 keluarga buruh tani yang mempunyai anak umur
6-12 tahun di Desa Karangcegak Kecamatan Kutasari Kabupaten Purbalingga.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) Dari 5 (lima) keluarga buruh tani di Desa Karangcegak, 3 (tiga) keluarga diantaranya mengarah pada pola asuh permisif. Sedangkan 2 (dua) keluarga diantaranya menggunakan pola asuh campuran antara pola asuh demokratis dan pola asuh otoriter. Pola asuh demokratis ditandai adanya taklim (memberitahu), targhib (motivasi), uswatun khasanah (teladan), bil hikmah (bijaksana), dan adanya musyawarah (diskusi). Pola asuh otoriter ditandai adanya tahrim (larangan), dan pola asuh permisif ditandai adanya perilaku orang tua yang membebaskan anak, pada pola asuh ini tidak terdapat taklim (memberitahu), targhib (motivasi), tahrim (larangan), uswatun khasanah (teladan), bil hikmah (bijaksana) dan musyawarah (diskusi).
2) Faktor Penghambat : a) Latar belakang pendidikan orang tua. b) Kesibukan orang tua. c) Lingkungan yang kurang kondusif. Sedangkan Faktor Pendorong : a) Adanya TPQ dan Pendidikan keagamaan di sekolah.
Kata Kunci : pola asuh orang tua, nilai moral agama, anak.Amilin Amilin2015-06-26T01:17:15Z2019-01-30T00:07:32Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/21560This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/215602015-06-26T01:17:15ZKONTRIBUSI MEDIA MASSA DALAM PERUBAHAN PERILAKU REMAJA DI DUSUN BAWANG, KALORAN, TEMANGGUNGPenelitian ini bertujuan untuk 1) Mendeskripsikan kondisi remaja di Dusun Bawang, Kaloran, Temanggung, 2) Mendeskripsikan keterpaan media massa terhadap remaja sekarang ini, 3) Mendeskripsikan kontribusi media massa dalam perubahan perilaku remaja.
Penelitian ini merupakan penelitian diskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian adalah remaja Dusun Bawang yang berumur sekitar 15- 23 tahun, orangtua remaja, dan tokoh masyarakat. Objek penelitian ini kondisi remaja Dusun Bawang, keterpaan media massa terhadap remaja, dan kontribusi media massa dalam perubahan perilaku remaja. Setting penelitian mengambil lokasi di Dusun Bawang, Kaloran, Temanggung. Metode yang digunakan dalam mengumpulkan data dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah pemeriksaan keabsahan data terdiri dari perpanjangan keikutsertaan, keajegan pengamatan, dan trianggulasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Kondisi remaja di Dusun Bawang, Kaloran, Temanggung sangatlah beraneka ragam. Mayoritas remaja di Dusun Bawang ini berusia sekitar 15-23 tahun. Dilihat dari tingkat pendidikannya, remaja tersebut sudah tidak bersekolah. Sebagian besar mereka hanya tamatan Sekolah Dasar. Faktor ekonomi dan kurang kesadaran akan pendidikan menjadi faktor penyebabnya. 2) Keterpaan media massa terhadap remaja yaitu televisi dan internet. Dilihat dari frekuensi penggunaannya, media massa televisilah yang sering digunakan di kalangan remaja Dusun Bawang. 3) Kontribusi media massa dalam perubahan perilaku remaja, dapat dilihat melalui gaya hidup remaja misalnya dari cara berbusana, cara bicara dan etika kesopanan terhadap orangtua.
Kata kunci : media massa, perilaku remajaAnita Anita Dhyah Kusuma Wardani2015-06-26T01:17:15Z2019-01-30T00:07:37Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/21563This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/215632015-06-26T01:17:15ZPELAKSANAAN PROGRAM TAMAN BACAAN MASYARAKAT (TBM) KELILING DALAM UPAYA PENINGKATAN MINAT BACA MASYARAKAT DI DESA GETAS KECAMATAN KALORAN KABUPATEN TEMANGGUNGPenelitian ini bertujuan mendeskripsikan: 1) pelaksanaan program TBM Keliling yang berlangsung sesuai dengan tahapan yang dilakukan mulai dari persiapan hingga evaluasi, 2) pelaksanaan program TBM Keliling sehingga dapat memotivasi minat baca masyarakat, 3) faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan program TBM Keliling.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian ini adalah penyelenggara, pengelola dan warga Desa Getas, Kecamatan Kaloran, Kabupaten Temanggung. Pengumpulan data dilakukaan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah display data, reduksi data, dan pengambilan kesimpulan. Triangulasi dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi metode.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) pelaksanaan program TBM Keliling dilakukan dengan tahapan perencanaan, proses kegiatan dan evaluasi program, dalam pelaksanaanya program TBM Keliling membantu memotivasi warga untuk meningkatkan minat baca yang kemudian dapat diimplementasikan di kehidupan sehari-hari; 2) program TBM Keliling yang dilaksanakan dapat meningkatkan minat baca masyarakat terlihat dari semakin banyak warga yang meminjam buku dan warga yang pernah meminjam buku menambah jumlah buku yang dipinjam di pertemuan berikutnya sehingga dapat dipastikan kebiasaan membaca masyarakat meningkat setiap harinya yaitu dari 1 buku setiap hari menjadi 2 sampai 3 buku, walaupun dalam pelaksanaannya masih memiliki kelemahan yaitu kesibukan masyarakat dalam kegiatan perekonomian menghambat keikutsertaan warga dalam program TBM Keliling; 3) faktor pendukung pelaksanaan program TBM Keliling yaitu: a) semangat warga masyarakat yang tinggi dalam setiap pertemuan, b) tersedianya dana dan fasilitas yang cukup, c) adanya kerjasama dari berbagai instansi, 4) faktor penghambat pelaksanaan program TBM Keliling yaitu kesulitan warga dalam membagi waktu antara membaca di TBM Keliling dengan pekerjaannya.
Kata Kunci : Program TBM Keliling, Peningkatan Minat Baca, Warga MasyarakatAntin Antin Ima Wardani2015-06-26T01:17:15Z2019-01-30T00:07:42Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/21566This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/215662015-06-26T01:17:15ZPARTISIPASI KADER PKK KALIDUREN III DALAM PENYELENGGARAAN POS PAUD DI PAUD NUSA INDAH KALIDUREN 3 SUMBER AGUNG MOYUDAN SLEMANPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui partisipasi kader PKK dan faktor-faktor yang mempengaruhi dalam penyelenggaraan POS PAUD di PAUD Nusa Indah, Kaliduren 3, Sumberagung, Moyudan, Sleman.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Subjek pada penelitian ini adalah kader PKK Kaliduren 3 yang terlibat langsung dalam proses penyelenggaraan di PAUD tersebut. Objek penelitian ini berupa bentuk partisipasi, tingkat partisipasi dan faktor yang mempengaruhi partisipasi kader PKK Kaliduren 3. Setting penelitian mengambil lokasi di POS PAUD Nusa Indah Kaliduren 3, Sumberagung, Moyudan, Sleman. Metode yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah wawancara/ interview, pengamatan/ observasi dan dokumentasi. Teknik yang digunakan untuk menganalisis data adalah reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data diperoleh dengan cara triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) bentuk partisipasi yang paling dominan adalah ide/gagasan pemikiran dan tenaga dengan cara kader PKK terjun langsung dalam pelaksanaan POS PAUD sebagai pengelola dan pendidik, (2) tingkat partisipasi kader PKK Kaliduren 3 berada dalam Tingkat Delapan (citizen control) dalam jenjang partisipasi masyarakat menurut Teori Arnstein dalam Degree of Citizen Power (Elisabeth, 2011:37) ditunjukkan dengan adanya kewenangan dalam mengelola program POS PAUD sepenuhnya dan bertanggungjawab dalam pelaksanaan program POS PAUD untuk mewujudkan perubahan dalam proses penyelenggaraan POS PAUD Nusa Indah Kaliduren 3 supaya maju dan bermutu, (3) faktor yang mendukung dalam mempengaruhi partisipasi kader PKK adalah jumlah peserta didik yang banyak di setiap program ajaran baru yang rata-rata berjumlah 30 anak serta adanya buku pedoman kurikulum PAUD (4) faktor yang menghambat adalah masih minimnya pendanaan dalam mengembangkan PAUD Nusa Indah Kaliduren 3 dan kurangnya informasi dan pengetahuan kader PKK terkait PAUD.
Kata kunci: partisipasi, kader PKK, POS PAUDAnton Anton Hilman2015-06-26T01:17:15Z2019-01-30T00:07:47Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/21568This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/215682015-06-26T01:17:15ZEVALUASI PROGRAM PELATIHAN BATIK TULIS TINGKAT DASAR DI WARUNG BOTO RT 38 RW 09 UMBULHARJO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (STUDI SURVEI DI SANGGAR KEGIATAN BELAJAR KOTA YOGYAKARTA)Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi, efektivitas, serta dampak program pelatihan batik tulis tingkat dasar di Warung Boto RT 38 RW 09
Umbulharjo.
Penelitian ini merupakan penelitian survei evaluatif. Populasi warga belajar peserta pelatihan batik tulis berjumlah 20. Penelitian ini merupakan penelitian populasi karena subyek penelitian adalah seluruh peserta pelatihan batik tulis tingkat dasar di Warung Boto. Teknik pengumpulan data menggunakan angket serta dokumentasi. Analisis data meliputi deskriptif kuantitatif dilanjutkan dengan memberikan angka mendasarkan pada standar mutlak (criterion referenced test), selanjutnya mencari prosentase tiap-tiap kriteria.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) efisiensi program pelatihan batik tulis tingkat dasar berada pada kategori sangat baik. 2) Efektivitas program pelatihan batik tulis tingkat dasar berada pada kategori sangat baik. 3) Dampak pelatihan batik tulis tingkat dasar berada pada kategori baik.
Kata kunci: Evaluasi program, pelatihan batik tulis tingkat dasarAnwar Anwar Hadi Trimanto2015-06-25T03:47:26Z2019-01-30T00:02:07Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/21410This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/214102015-06-25T03:47:26ZPENERAPAN TOKEN ECONOMY UNTUK MENINGKATKAN KEDISIPLINAN TERHADAP TUGAS HARIAN SEKOLAH PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS VI/C SLB NEGERI 2 YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kedisiplinan terhadap tugas harian sekolah pada anak tunagrahita ringan kelas VI/C SLB Negeri 2 Yogyakarta dengan token economy.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan desain yang diadops i dari model Kemmis dan Mc Taggart (1982). Subjek penelitian yaitu 2 orang anak tunagrahita ringan kelas VI/C di SLB Negeri 2 Yogyakarta. Dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik
analisis data yang digunakan pada penelitian ini menggunakan teknik deskriptif kuantitatif. Penelitian ini terdiri dari 2 siklus. Siklus pertama terdiri dari 6 pertemuan, sedangkan siklus kedua terdiri dari 7 pertemuan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa token economy dapat meningkatkan kedisiplinan terhadap tugas harian sekolah pada anak tunagrahita ringan kelas VI/C SLB Negeri 2 Yogyakarta. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya pencapaian oleh anak tunagrahita ringan atas kedisiplinan terhadap tugas harian sekolah. Peningkatan tersebut ditunjukkan dengan meningkatnya hasil pencapaian pada kedisiplinan anak tunagrahita ringan terhadap tugas harian sekolah yang telah memenuhi keberhasilan minimal. Pascatindakan siklus I subjek Ald mencapai 6 indikator kedisiplinan, namun
pencapaian siklus II subjek Ald mampu memenuhi 8 indikator kedisiplinan terhadap tugas harian sekolah. Sedangkan subjek Irw mampu memenuhi 7 indikator kedisiplinan pada siklus I, dan pencapaian siklus II subjek Irw mampu mencapai 7 indikator kedisiplinan terhadap tugas harian sekolah. Meningkatkan kedisiplinan terhadap tugas harian sekolah pada anak tunagrahita ringan dengan menggunakan token economy dan anak diberikan reinforcement positif secara verbal, gestural, dan sentuhan untuk memotivasi anak dalam meningkatkat kedisiplinan tersebut. Kesimpulan akhir adalah melalui penerapan token economy kedisiplinan terhadap tugas harian sekolah pada anak tunagrahita ringan kelas VI/C SLB Negeri 2
Yogyakarta meningkat.
Kata kunci: token economy, kedisiplinan terhadap tugas harian sekolah, anak tunagrahita ringan.Agus Agus Komaria2015-06-25T03:47:24Z2019-01-30T00:02:05Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/21409This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/214092015-06-25T03:47:24ZPEMBERDAYAAN PEREMPUAN UNTUK MENINGKATKAN EKONOMI KELUARGA MELALUI KELOMPOK PETANI KECIL (KPK) NGUDI LESTARI DI MENDONGAN BANDUNG PLAYEN GUNUNGKIDUL YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk: 1) Mendeskripsikan bagaimana pemberdayaan perempuan untuk dapat meningkatkan ekonomi keluarga melalui Kelompok Petani Kecil Ngudi Lestari. 2) Mendeskripsikan hasil pemberdayaan perempuan untuk meningkatkan ekonomi keluarga. 3) Mengetahui faktor-faktor apa saja yang mendukung dan menghambat Kelompok Petani Kecil Ngudi Lestari dalam memberdayakan perempuan untuk meningkatkan ekonomi keluarga.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah tokoh masyarakat, pengurus, PPL (Petugas Penyuluh Lapangan) dan anggota KPK (Kelompok Petani Kecil) Ngudi Lestari. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam penelitian dengan dibantu pedoman observasi, pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah display data, reduksi data dan pengambilan simpulan. Keabsahan data dilakukan dengan menggunakan trianggulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Pelaksanaan program pemberdayaan perempuan di KPK Ngudi Lestari meliputi beberapa tahapan yaitu: perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. 2) Hasil yang dicapai meliputi beberapa aspek yaitu: aspek pengetahuan dan aspek ekonomi. Aspek pengetahuan ditandai dengan kepememilikan keterampilan serta wawasan di bidang kewirausahaan dalam mengolah hasil pertanian menjadi berbagai macam olahan. Sedangkan aspek ekonomi ditandai dengan meningkatnya penghasilan penerima program sehingga dapat meningkatkan ekonomi keluarga. 3) Faktor pendukung meliputi faktor internal dan eksternal. Faktor internal berasal dari dalam kelompok yaitu, anggota kelompok memiliki tujuan yang sama untuk memberdayakan diri dan sumber daya manusia yang mendukung. Faktor eksternal berasal dari luar yaitu adanya berbagai dukungan baik dari pemerintah, masyarakat setempat dan juga adanya sumber daya alam yang mendukung. Sedangkan faktor penghambat dalam pelaksanaan program adalah semangat anggota yang pasang surut dan kesulitan pada pemasaran produk hasil olahan untuk menembus pasaran keluar daerah Kabupaten Gunungkidul.
Kata kunci: Pemberdayaan perempuan, Ekonomoi keluarga, KPK (Kelompok
Petani Kecil)Agung Agung Sarjito2015-06-25T03:47:23Z2019-01-30T00:02:02Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/21408This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/214082015-06-25T03:47:23ZPARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA MELALUI USAHA MIKRO PENGOLAHAN SUSU KAMBING ETAWA DI TLOGOGUWO, KALIGESING, PURWOREJO, JAWA TENGAHPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) Jenis partisipasi masyarakat dalam pembangunan masyarakat desa melalui usaha mikro pengolahan susu kambing etawa, 2) Bentuk partisipasi masyarakat dalam pembangunan masyarakat desa melalui usaha mikro pengolahan susu kambing etawa, 3) Faktor-faktor yang mendukung dan menghambat partisipasi masyarakat dalam pembangunan masyarakat desa melalui usaha mikro pengolahan susu kambing etawa.
Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah pelaku usaha (sasaran pembangunan), karyawan, masyarakat sekitar, kepala desa dan sekretaris desa Tlogoguwo. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah interpretasi dengan tahapan reduksi data, display data, dan pengambilan kesimpulan. Teknik keabsahan data menggunakan trianggulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Jenis partisipasi masyarakat dalam pembangunan masyarakat desa terbagi dalam empat jenis, yaitu partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan, partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan, partisipasi masyarakat dalam pengambilan manfaat, dan partisipasi masyarakat dalam evaluasi. 2) Bentuk-bentuk partisipasi masyarakat diwujudkan dalam bentuk partisipasi fisik dan non fisik. Bentuk partisipasi fisik masyarakat yaitu berupa sumbangan tenaga, dana, fasilitas, dan jasa. Bentuk partisipasi non fisik masyarakat yaitu berupa sumbangan ide pemikiran, baik berupa masukan, saran, kritik maupun penolakan terhadap keputusan program kegiatan. 3) Faktor pendukung partisipasi masyarakat dalam pembangunan masyarakat desa adalah adanya peluang dan kesempatan untuk berpartisipasi, keterikatan dan keterkaitan antar warga, kesediaan memberikan waktu, tenaga dan dana, kesadaran masyarakat akan pentingnya partisipasi dan adanya dukungan dari pemerintah. Faktor penghambat partisipasi masyarakat dalam pembangunan masyarakat desa adalah kurangnya sosialisasi akan pentingnya partisipasi masyarakat, minimnya dana dari pemerintah dan pendidikan masyarakat yang rendah.
Kata kunci: partisipasi masyarakat, pembangunan masyarakat, usaha mikroAfifah Afifah Dwi Astuti2015-06-25T03:47:02Z2019-01-30T00:01:57Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/21406This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/214062015-06-25T03:47:02ZPEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN KETERAMPILAN MEMBATIK DI BALAI LATIHAN KERJA (BLK) BANTULPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemberdayakan masyarakat melalui pelatihan keterampilan membatik di Balai Latihan Kerja (BLK) Bantul serta untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan pelatihan keterampilan membatik di BLK Bantul dalam pemberdayaan masyarakat.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan subjek penelitian adalah kepala BLK Bantul, para staf, tenaga pendidik fungsional (pelatih) dan warga belajar di BLK Bantul. Pembuktian keabsahan data menggunakan teknik trianggulasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif dengan langkah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian dalam penelitian ini adalah: 1) Melalui pelatihan keterampilan membatik, upaya pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh BLK Bantul adalah: a) Menciptakan iklim yang kondusif yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang dengan mendorong, memotivasi dan membangkitkan kesadaran masyarakat agar menyadari dan mengembangkan potensi mereka. b) Memperkuat potensi masyarakat dengan meningkatkan sumber daya manusia (SDM) dan mendampingi masyarakat serta membantu usaha mereka. c) Melindungi masyarakat untuk mencegah terjadinya persaingan yang tidak seimbang serta eksploitasi yang kuat atas yang lemah dengan cara menjalin kerjasama dengan para alumni yang membuka usaha mandiri, memberikan informasi tentang lowongan pekerjaan, program BLK, dan informasi lain. 2) Faktor pendukung dalam pemberdayaamn masyarakat melalui pelatihan keterampilan membatik di BLK Bantul adalah pelatih yang berpengalaman, sabar dan ulet; antusiasme dan semangat warga belajar; adanya kerjasama antara pelatih dan warga belajar yang baik; ketersediaan bahan dan alat; dan pemberian uang transport bagi peserta. Sedangkan faktor penghambatnya adalah jumlah pelatih yang belum cukup; kondisi gedung yang kurang luas dan kurang memadai; peralatan yang sudah lama; sarana/fasilitas yang kurang lengkap karena anggaran dana yang terbatas; serta cuaca yang tidak mendukung.
Saran peneliti adalah: 1) Sebaiknya disediakan pelatih dengan jumlah yang memadai; 2) Gedung yang dipakai sebaiknya cukup luas; 3) Peralatan menyesuaikan perkembangan zaman; dan 4) Sarana/fasilitas harus lebih lengkap, hal itu berarti anggaran dana dari pemerintah (APBN/APBD) harus lebih ditambahkan.
Kata kunci: pemberdayaan, pelatihan, keterampilan membatik, balai latihan kerjaAdit Aditya Arie Negara2015-06-25T03:46:56Z2019-01-30T00:01:55Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/21405This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/214052015-06-25T03:46:56ZPENDIDIKAN KARAKTER ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI RUMAH SINGGAH AHMAD DAHLAN YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Pelaksanaan pendidikan karakter anak jalanan melalui program pendidikan agama Islam di Rumah Singgah Ahmad Dahlan dan (2) Faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan pendidikan karakter anak jalanan melalui program pendidikan agama Islam di Rumah Singgah Ahmad Dahlan.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah pembina, anak jalanan, dan pengelola Rumah Singgah Ahmad Dahlan. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian dengan dibantu pedoman observasi, pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah display data, reduksi data, dan pengambilan kesimpulan. Triangulasi yang dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Pendidikan karakter anak jalanan melalui program pendidikan agama Islam di Rumah Singgah Ahmad Dahlan dilaksanakan dengan melalui perencanaan yang melibatkan beberapa faktor antara lain pendidik, sasaran warga belajar, fasilitas belajar, dan kurikulum. Pelaksanaan setiap satu minggu sekali, materi kegiatan seperti penjelasan mengenai tingkah laku dan pendidikan karakter yang baik di masyarakat serta belajar shalat, mengaji atau hafalan surat-surat pendek. Evaluasi program setiap tiga bulan sekali dengan hasil yaitu tambahan ilmu dari materi-materi yang telah diberikan serta dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. 2) Faktor pendukung yaitu: tersedianya alat-alat ibadah, ada volunter yang peduli terkait dengan program di Rumah Singgah Ahmad Dahlan, orang tua anak jalanan yang sangat mendukung. 3) Faktor penghambatnya antara lain: kondisi psikis anak jalanan yang masih labil sehingga dapat mengganggu jalannya kegiatan, disiplin waktu yang kurang konsisten pendidik, motivasi anak jalanan belum stabil untuk ikut kegiatan. Berdasarkan hasil penelitian ini, perlu untuk ditingkatkan dalam pelaksanaan pendidikan karakter melalui pengelolaan pembelajaran yang lebih terencana dan perlu dukungan dari stakeholder serta peran dari lembaga terkait.
Kata kunci: Pendidikan karakter, anak jalanan, pendidikan agama Islam, Rumah SinggahAfwan dhi Afwan Mubarok2015-06-25T03:46:52Z2019-01-30T00:01:39Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/21398This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/213982015-06-25T03:46:52ZPROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PROSES REHABILITASI PENYALAHGUNAAN NARKOBA DENGAN METODE THERAPEUTIC COMMUNITY (TC) DI PANTI SOSIAL PAMARDI PUTRA (PSPP) YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) realisasi pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat melalui proses rehabilitasi penyalahgunaan narkoba dengan metode Therapeutic Community (TC), (2) hasil pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat melalui proses rehabilitasi penyalahgunaan narkoba dengan metode Therapeutic Community, (3) faktor yang menjadi pendukung dan penghambat bagi Panti Sosial Pamardi Putra Yogyakarta dalam merehabilitasi korban penyalahgunaan narkoba dengan metode Therapeutic Community(TC).
Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini terdiri dari 4 informan yaitu pengelola, pekerja sosial, korban penyalahgunaan narkoba dan masyarakat sekitar Panti Sosial Pamardi Putra Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian yang dibantu oleh pedoman observasi, pedoman wawancara dan pedoman dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah display data, reduksi data dan penarikan kesimpulan. Trianggulasi dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dan menguji temuan hasil di lapangan dengan kenyataan yang diteliti di lapangan.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) realisasi pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat melalui proses rehabilitasi penyalahgunaan narkoba dengan metode Therapeutic Community dapat dilihat dari seluruh rangkaian tahapan yang meliputi: penerimaan/detoksifikasi, pemulihan awal, rawatan utama, resosialisasi, pembinaan lanjut dan terminasi, (2) hasil pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat melalui proses rehabilitasi penyalahgunaan narkoba dengan metode Therapeutic Community (TC): adanya perubahan perilaku, penataan emosi dan psikologi, peningkatan spiritual dan intelektual, kemampuan bertahan hidup dan kemandirian, adanya clean and sober, residen terbebas dari narkoba, dan adanya kriteria kepulihan residen, 3) faktor pendukung dalam merehabilitasi korban penyalahgunaan narkoba meliputi: adanya keikhlasan, kekompakan, semangat pengelola, adanya motivasi residen, tersedianya sarana dan prasarana, sedangkan faktor penghambatnya adalah : belum mampu membeli fasilitas yang canggih.
Kata kunci: pemberdayaan masyarakat, rehabilitasi, metode therapeutic community.Dita Satriya Dita Wijayanti2015-05-28T23:59:17Z2019-01-29T22:57:00Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/19595This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/195952015-05-28T23:59:17ZPENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP DALAM PROGRAM PUSAT INFORMASI DAN KONSELING REMAJA (PIK - R) DI KECAMATAN NGAGLIK, KABUPATEN SLEMAN, YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk : 1) Mendiskripsikan capaian mutu Pendidikan Kecakapan Hidup Dalam Program Pusat Informasi Dan Konseling Remaja (PIK - R) di Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, 2) menghasilkan desain program peningkatan mutu Pendidikan Kecakapan Hidup Dalam Program Pusat Informasi Dan Konseling Remaja (PIK - R) di Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Yogyakarta dari hasil evaluasi.
Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif kualitatif . Subyek penelitian ini yaitu warga belajar dan pengelola PIK Remaja Genderang. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan diantaranya dengan rencana analisis, menafsirkan temuan, menarik kesimpulan, membuat rekomendasi, dan pelajaran yang diperoleh. Sedangkan keabsahan data yang digunakan peneliti melalui trianggulasi sumber.
Hasil penelitian ini diantaranya yaitu : 1) capaian mutu pendidikan kecakapan hidup dalam program PIK Remaja Genderang sudah berjalan dengan mengacu pada pedoman dari BKKBN namun belum dapat berjalan semua sesuai dengan isi pedoman. 2) desain peningkatan mutu pendidikan kecakapan hidup dalam program PIK Remaja Genderang yang mengacu pada Standar Nasional Program Pendidikan Nonformal, digunakan untuk peningkatan mutu pendidikan kecakapan hidup. Desain program yang dibuat merupakan rencana tindak lanjut sebagai upaya peningkatan mutu pendidikan kecakapan hidup di PIK Remaja Genderang.
Kata kunci: capaian mutu PKH, desain peningkatan mutu PKHDita Dita Maya Winanarum2015-05-28T23:59:17Z2019-01-29T22:57:08Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/19598This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/195982015-05-28T23:59:17ZPEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PENDIDIKAN SADAR GENDER DI KELURAHAN WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) penyelenggaraan pemberdayaan perempuan melalui pendidikan sadar gender, (2) dampak pendidikan sadar gender bagi perempuan (warga belajar) di Kelurahan Wirobrajan, (3) faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan pendidikan sadar gender.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Subjek penelitian ini adalah pengurus (ketua dan sekretaris), narasumber, serta anggota (warga belajar) pendidikan sadar gender di Kelurahan Wirobrajan. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu observasi, dokumentasi, dan wawancara. Peneliti merupakan instrumen utama dibantu oleh pedoman observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengumpulan data, display data, reduksi, dan penarikan kesimpulan. Pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) penyelenggaraan pendidikan sadar gender dilakukan dalam tiga tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Perencanaan meliputi penentuan tema belajar, narasumber, sosialisasi, dan persiapan sarana prasarana. Pendidikan sadar gender dilaksanakan dengan metode ceramah dibantu dengan media pembelajaran. Evaluasi yang digunakan adalah evaluasi formatif dan evaluasi sumatif, (2) Dampak pelaksanaan pendidikan sadar gender antara lain timbulnya sikap dan kemauan warga belajar untuk berbagi pengetahuan gender kepada orang lain, timbul kepedulian terhadap permasalahan di lingkungan sekitar mengenai permasalahan gender, pergaulan dengan masyarakat lebih baik, serta kehidupan keluarganya lebih demokratis, kesempatan yang sama dalam pendidikan dan pekerjaan, dan menjadi tahu tindakan yang dilakukan ketika menghadapi KDRT, (3) Faktor pendukung penyelenggaraan pendidikan sadar gender antara lain komitmen dari ketua dengan dibantu sekretaris dalam menjalankan pendidikan sadar gender, respon positif warga belajar, dukungan pihak lain seperti KPMP, kelompok PKK kelurahan, perangkat kelurahan, serta adanya dana stimulan dari pemerintah. Faktor penghambatnya antara lain pengurus yang aktif hanya ketua dan sekretaris, waktu untuk melakukan persiapan maupun koordinasi kegiatan yang sulit diatur, dan materi pendidikan sadar gender tidak diberikan secara rutin.
Kata kunci : pemberdayaan perempuan, pendidikan sadar gender, keluargaListi Listiyaningsih2015-05-28T23:59:17Z2019-01-29T22:57:13Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/19600This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/196002015-05-28T23:59:17ZPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN USIA SEKOLAH
DI RUMAH SINGGAH AHMAD DAHLAN YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan: (1) Memperoleh informasi mengenai bentuk pemberdayaan anak jalanan usia sekolah, (2) Memperoleh informasi mengenai dampak untuk anak jalanan paska kegiatan pemberdayaan anak jalanan usia sekolah, (3) Memperoleh informasi mengenai faktor-faktor yang mendukung dan menghambat dalam pelaksanaan kegiatan pemberdayaan anak jalanan usia sekolah.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian ini adalah, tutor, anak jalanan peserta pemberdayaan, dan pengelola Rumah Singgah Ahmad Dahlan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, display data, dan pengambilan kesimpulan. Triangulasi yang digunakan untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan sumber dan metode.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Bentuk pemberdayaan Rumah Singgah Ahmad Dahlan bagi anak jalanan yakni Konseling anak dan keluarga, Kesenian, Pendidikan, Pelatihan Keterampilan, Program Bimbingan Agama Islam serta Program Pemagangan. (2) Dampak untuk anak jalanan paska pemberdayaan: (a) dalam segi ekonomi, anak jalanan mampu memenuhi kebutuhan dengan menggunakan keterampilan yang diperoleh untuk bekerja, (b) dalam segi sosial, anak dapat berbaur dengan masyarakat melalui nilai dan norma yang diterapkan oleh anak jalanan dalam kehidupannya, dan (c) dalam segi psikologis, anak jalanan termotivasi untuk merubah pola hidupnya menjadi teratur dan mempunyai semangat untuk hidup mandiri. (3) Faktor pendukung dalam pelaksanaan pemberdayaan anak jalanan, yaitu: (a) adanya dukungan dari masyarakat dan mahasiswa, (b) bantuan sarana dan prasarana dari pemerintah, dan (c) semangat dari anak jalanan yang ingin hidupnya berubah, maju dan lepas dari jalanan. faktor penghambatnya, yaitu: (a) karakter anak yang berbeda, (b) mental anak jalanan itu sendiri, (c) dana yang terbatas, (d) kurangnya tenaga pendidik yang kompeten, dan (e) kurangnya pengelola di Rumah Singgah.
Kata kunci: Pemberdayaan, Anak Jalanan Usia Sekolah, Rumah SinggahAditya Aditya Kurniawan2015-05-21T02:21:54Z2019-01-29T22:32:24Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/18905This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/189052015-05-21T02:21:54ZDAMPAK IMPLEMENTASI PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) BANK INDONESIA TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN ANGGOTA KELOMPOK PEMBUDI DAYA IKAN MINA KEPISPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) program CSR Bank Indonesia yang telah diimplementasikan pada kelompok pembudidaya ikan Mina Kepis di Dusun Burikan, Desa Sumberadi, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, (2) dampak CSR Bank Indonesia terhadap peningkatan pendapatan masyarakat kelompok pembudidaya ikan Mina Kepis di Dusun Burikan, Desa Sumberadi, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah Konsultan Bank Indonesia Yogyakarta, ketua Kelompok Pembudidaya Ikan Mina Kepis, dan anggota Kelompok Pembudidaya Ikan Mina Kepis. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Pengambilan data dilakukan melalui pedoman observasi, pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah display data, reduksi data, dan pengambilan kesimpulan. Triangulasi yang digunakan untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Implementasi program CSR Bank Indonesia Yogyakarta di Kelompok Pembudidaya Ikan Mina Kepis berupa akselerasi pengembangan klaster ikan air tawar di KPI Mina Kepis. Program tersebut terdiri dari pembangunan fisik, pelatihan, pendampingan dan kunjungan usaha, (2) Implementasi program CSR Bank Indonesia Yogyakarta di Kelompok Pembudidaya Ikan Mina Kepis sudah berhasil meningkatkan pendapatan anggotanya sebesar 41% yaitu Rp 14.500,00 perhari. Peningkatan pendapatan itu terdiri dari pemenuhan kebutuhan pokok (sandang, pangan, papan), penambahan modal usaha, kepemilikan barang dan tabungan sebesar 10% dari penghasilan, serta kesadaran terdahap pendidikan formal dan nonformal bagi dirinya dan putra- putrinya.
Kata kunci: program CSR, dampak CSR, Bank Indonesia YogyakartaNovita Novita Wulandari2015-05-21T02:21:54Z2019-01-29T22:32:54Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/18917This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/189172015-05-21T02:21:54ZPENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN MELALUI BERMAIN PADA ANAK USIA DINI DI TAMAN PENITIPAN ANAK AL-FITROH KECAMATAN TEMPEL KABUPATEN SLEMANPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang penerapan strategi pembelajaran melalui bermain pada anak usia dini. Penerapan strategi ini meliputi proses pelaksanaan, faktor pendukung, dan faktor penghambat penerapan strategi pembelajaran melalui bermain.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan mengambil lokasi penelitian di Taman Penitipan Anak Al-Fitroh Kecamatan Tempel Kabupaten Sleman. Subyek penelitian ini adalah Pengelola, fasilitator, dan peserta didik usia
3 - 4 tahun Taman Penitipan Anak Al-Fitroh Kecamatan Tempel Kabupaten Sleman. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian yang dibantu oleh pedoman observasi, pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, display data, dan kesimpulan. Trianggulasi yang dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan trianggulasi sumber.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) pelaksanaan
pembelajaran melalui bermain ini meliputi proses persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Persiapan meliputi mempersiapkan bahan dan alat pembelajaran, menyediakan tempat, menyusun jadwal kegiatan pembelajaran yang selalu berganti setiap minggunya dan mengadakan pertemuan khusus dengan wali murid. Pelaksanaan meliputi kegiatan awal, kegiatan inti, istirahat dan kegiatan penutup. Evaluasi meliputi penilaian tentang kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan, berupa catatan perkembangan, 2) faktor pendukung pembelajaran melalui bermain adalah antusiasme peserta didik dalam segala kegiatan pembelajaran, kekompakan fasilitator dalam melaksanakan segala kegiatan pembelajaran, terjalin hubungan yang baik antara fasilitator, peserta didik dan orang tua peserta didik Taman Penitipan Anak (TPA), 3) faktor penghambat pembelajaran melalui bermain adalah fasilitator kurang kreatif dalam menyampaikan materi pembelajaran, fasilitator belum bisa menghadapi karakter masing – masing peserta didik, kurangnya sarana dan prasarana yang ada di Taman Penitipan Anak (TPA).
Kata kunci: Pendidikan Anak Usia Dini, Pembelajaran, Taman Penitipan Anak
(TPA)Vivi Vivi Margiani2015-05-21T02:21:53Z2019-01-29T22:32:08Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/18899This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/188992015-05-21T02:21:53ZPROSES PENANAMAN NILAI KARAKTER ANAK DI PANTI ASUHAN BERBASIS PONDOK PESANTREN ZUHRIYAH SLEMAN YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1)Proses penanamannilaikarakterpantiasuhan, (2) nilai karakter yang ditanamkan untuk anak panti asuhan, (3)Faktor penghambat dan pendukung dalam penanaman karakter anak di panti asuhan, (4) cara mengatasi hambatan mengasuh anak di panti asuhan.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan penelitian menggunakan analisis data secara kualitatif. Subjek penelitian ini yaitu:
2 orang pemilik panti asuhan, 18 orang pengurus, dan 100 anak panti asuhan dan pondok pesantren Zuhriyah. Objek penelitian ini meliputi: proses pengasuhan yang dilakukan pengasuh dalam menanamkan nilai karakter anak asuh di panti asuhan Zuhriyah. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Metode yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, displaydata, dan penarikan kesimpulan. Trianggulasi yang digunakan untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan sumber.
Hasil penelitian ini menunjukan:(1) Proses penanaman nilai karakter panti asuhan dan pondok pesantren Zuhriyah yaitu pendidikan karakter melaluipendekatan religius, nilai budaya, lingkungan, potensi diri yang dilaksanakan melalui sikap dan keseharian seperti menjalankan ibadah, siraman rohani, membersihkan lingkungan, memberikan bimbingan keterampilan.(2) Nilai karakter yang ditanamkan terhadap anak asuh yaitureligius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, tanggung jawab.Nilai karakter tersebut ditanamkan terhadap anak asuh melalui perencanaan, pelaksanaan, materi pengasuhan, dan evaluasi pengasuhan. (3) Faktor penghambat dalam pengasuhan nilai karakter adalah asal mula anak yang belum memperhatikan nilai karakter karena anak hidup di lingkungan. Faktor pendukungnya adalah panti asuhan yang berbasis pondok pesantren, lingkungan panti asuhan yang kekeluargaan. (4) Cara mengatasi hambatan yang ada di panti asuhan tersebut adalah lingkungan panti asuhan yang mendukung dengan kehidupan yang religius, pihak panti asuhan bekerja sama dengan bimbingan konseling.
Kata kunci: Prosespenanaman, Nilai karakter, Panti asuhanIfadah Latiful Ifadah2015-05-21T02:21:53Z2019-01-29T22:32:46Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/18914This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/189142015-05-21T02:21:53ZPEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI WIRAUSAHA KERAJINAN PANEL BAMBU DI KOPERASI KASONGAN USAHA BERSAMA (KUB) KALIPUCANG, BANGUNJIWO, KASIHAN, BANTULPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemberdayaan masyarakat melalui wirausaha kerajinan panel bambu di Koperasi Kasongan Usaha Bersama (KUB), Peran Koperasi Kasongan Usaha Bersama (KUB) dalam pemberdayaan masyarakat melalui wirausaha kerajinan panel bambu, faktor pendukung dan penghambat pemberdayaan masyarakat melalui wirausaha kerajinan panel bambu di Koperasi Kasongan Usaha Bersama (KUB).
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian ini adalah pengelola / pengurus koperasi KUB, anggota dan masyarakat sekitar koperasi yang merupakan peserta pelatihan wirausaha kerajinan panel bambu. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrument utama dalam melakukan penelitian yang dibantu dengan pedoman observasi, pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, penyajian data,dan pengambilan kesimpulan. Teknik keabsahan data dengan menggunakan trianggulasi sumber dan metode.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) Peran koperasi sangatlah berpengaruh terhadap anggotanya yaitu dengan mengadakan inovasi produk melalui pelatihan kerajinan panel bambu, membantu pengelolaan keuangan anggota dan pemasaran produk 2) Proses pelaksanaan pelatihan melalui tahapan persiapan yaitu perekrutan peserta, pelaksanaan pelatihan dengan memberi teori dan praktek, evaluasi pelatihan dilihat dari prakteknya 3) Faktor pendukung dalam pembuatan kerajinan panel bambu adalah tingginya minat anggota dan masyarakat, kemudahan dalam memperoleh bahan baku serta tingginya permintaan ekterior yang ramah lingkungan sedangkan faktor penghambat dari pemberdayaan masyarakat melalui wirausaha kerajinan panel bambu ini adalah perubahan iklim cuaca yang mempengaruhi penjemuran bambu sehingga bambu kurang tahan lama masa pakainya.
Kata Kunci : Pemberdayaan Masyarakat, Wirausaha, Panel Bambu.Afrizal Mohamad Afrizal2015-05-21T02:21:53Z2019-01-29T22:32:56Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/18918This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/189182015-05-21T02:21:53ZHUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEMANDIRIAN ANAK DI PAUD SETYARINI PEDES ARGOMULYO SEDAYU BANTULPenelitian ini bertujuan 1) mengetahui hubungan antara pola asuh orang tua dengan kemandirian anak di PAUD Setyarini Pedes Argomulyo Sedayu Bantul,
2) mengetahui hubungan pola asuh orang tua dengan kemandirian anak dilihat dari tingkat pendidikan orang tua di PAUD Setyarini Pedes Argomulyo Sedayu Bantul.
Populasi penelitian ini adalah orang tua di PAUD Setyarini Pedes Argomulyo Sedayu Bantul berjumlah 50 orang. Instrumen pengumpulan data menggunakan skala untuk memperoleh data pola asuh orang tua dan lembar observasi berbentuk checklist untuk memperoleh data kemandirian anak. Uji validitas menggunakan analisis faktor. Hasil penghitungan validitas diperoleh 22 butir valid dan 8 butir gugur. Uji reliabilitas dihitung menggunakan rumus Cronbach Alpha. Hasil penghitungan pola asuh otoritatif memperoleh nilai alpha
0,923, pola asuh otoritarian memperoleh nilai alpha 0,826 dan pola asuh permisif memperoleh nilai alpha 0,843. Teknik analisis data menggunakan analisis tabulasi silang atau crosstabs dengan bantuan program SPSS Statistic 21.
Hasil penelitian menunjukkan kecenderungan pola asuh orang tua di
PAUD Setyarini adalah otoritatif sebesar 66 %, kemandirian anak pada kategori rendah sebesar 38%, sedangkan tingkat pendidikan orang tua didominasi pendidikan SMA sebanyak 33 orang. Kemandirian anak kategori tinggi sebanyak
11 anak dan kategori sangat tinggi sebanyak 8 anak cenderung memiliki orang tua yang menerapkan pola asuh otoritatif.
Kata kunci: pola asuh orang tua, kemandirian anak, pendidikan anak usia diniNovi Novi Kristi Arjati2015-05-21T02:21:52Z2019-01-29T22:31:52Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/18893This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/188932015-05-21T02:21:52ZMANAJEMEN PROGRAM KELOMPOK BERMAIN (KB) SEKOLAH BINA ANAK SHOLEH (BIAS) YOGYAKARTALatar belakang penelitian ini adalah studi tentang manajemen program KB BIAS Palagan Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) manajemen program KB BIAS Palagan Yogyakarta. (2) Faktor pendukung dan faktor penghambat manajemen program KB BIAS Palagan Yogyakarta. (3) Manfaat manajemen program KB BIAS Palagan Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian ini adalah pengelola lembaga, pendidik dan orang tua peserta didik KB BIAS Palagan di Dusun Mudal, Sariharjo, Ngaglik, Sleman. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data adalah display data, reduksi data dan pengambilan kesimpulan. Keabsahan data menggunakan triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) manajemen program KB BIAS Palagan Yogyakarta disusun sesuai dengan visi dan misi lembaga dengan menerapkan fungsi-fungsi manajemen yaitu: perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan. Perencanaan disusun dengan membuat perencanaan kegiatan bermain harian dan mingguan, perencanaan semesteran dan perencanaan tahunan. Pengorganisasian dibagi sesuai dengan bidang kerja yaitu : bidang kegiatan belajar mengajar, bidang sumber daya manusia, bidang administrasi dan keuangan, bidang pendidik, bidang kesiswaan dan bidang publikasi. Pelaksanaan disusun sesuai dengan jadwal kegiatan harian siswa dan kegiatan belajar mengajar tambahan. Pengawasan dilaksanakan dengan membuat laporan kinerja masing- masing bidang secara berkala. (2) Faktor pendukung yaitu: (a) kompetensi pendidik lulusan D1 jurusan pendidikan guru KB STAIT Yogyakarta, (b) sarana dan prasarana yang menunjang, (c) lokasi yang strategis untuk dijangkau. Faktor penghambatnya yaitu : (a) terbatasnya sumber daya manusia yang menyebabkan peran ganda dalam kinerjanya. (3) Manfaat manajemen KB adalah: (a) bagi pengelola lembaga menjadikan kinerja masing masing lini secara optimal dan sesuai dengan visi dan misi lembaga, (b) bagi pendidik senantiasa mengembangkan kemampuan mengajarnya, meningkatkan kompetensi dan kualitas diri, (c) bagi orang tua manajemen yang sudah ada membuat orang tua nyaman dan tenang mempercayakan pendidikan pada KB BIAS karena kualitas pelayanan yang baik.
Kata Kunci : manajemen, program kelompok bermain (KB), sekolah biasDidik Didik Kurniawan2015-05-21T02:21:52Z2019-01-29T22:33:08Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/18923This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/189232015-05-21T02:21:52ZPEMENUHAN HAK PENDIDIKAN WARIA DI YOGYAKARTA (STUDI KASUS DI IKATAN WARIA YOGYAKARTA (IWAYO))Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) pemenuhan hak pendidikan waria di Yogyakarta, 2) upaya-upaya yang telah dilakukan oleh Ikatan Waria Yogyakarta (IWAYO) dalam memperjuangkan hak pendidikan anggotanya sebagai warga negara, 3) hambatan-hambatan yang dialami oleh pemerintah dalam pemenuhan hak pendidikan waria di Yogyakarta. 4) hambatan-hambatan yang dialami oleh IWAYO dalam memperjuangkan hak pendidikan anggota sebagai warga negara.
Jenis penelitian ini ialah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan wawancara dan dokumentasi. Subjek penelitian terdiri dari informan yang sesuai dengan situasi sosial yang diteliti dan penentuannya menggunakan teknik purposive sampling. Adapun yang menjadi informan ialah pengurus IWAYO, tiga anggota IWAYO, pegawai Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta, Pusat Studi Wanita (PSW) UGM, dan lembaga pendidikan yang diwakili oleh pihak UNY.
Hasil penelitian menujukan bahwa: 1) Pemenuhan hak pendidikan waria di Yogyakarta belum terpenuhi. 2) Upaya-upaya yang dilakukan IWAYO dalam rangka memperjuangkan hak pendidikan anggota melalui mediasi dengan pemerintah daerah, kampanye anti kekerasan terhadap kaum waria, pentas seni, dan pendekatan dengan pers. 3) Hambatan-hambatan yang dialami oleh pemerintah dalam pemenuhan hak pendidikan waria di Yogyakarta, yakni: a) Tidak ada peraturan yang khusus mengatur tentang waria, b) belum ada pendataan oleh pemerintah. 4) Hambatan yang dialami oleh IWAYO dalam memperjuangkan hak pendidikan anggota sebagai warga negara, yakni a) rendahnya pendidikan kaum waria, b) rendahnya tingkat ekonomi. Semua pihak perlu memberikan perhatian kepada waria agar memperoleh hak pendidikan dan pekerjaan yang layak.
Kata kunci: Pemenuhan Hak Waria, Hak Pendidikan, Problem WariaSapto Irawan Sapto Adhi2015-05-21T02:21:51Z2019-01-29T22:32:16Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/18902This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/189022015-05-21T02:21:51ZPROGRAM KESEJAHTERAAN SOSIAL ANAK (PKSA) UNTUK ANAK RENTAN JALANAN DI YAYASAN DOMOREPenelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan : (1) Proses PKSA dan kegiatan yang dilakukan oleh Yayasan DoMore dalam pelaksanaan PKSA; (2) manfaat Program Kesejahteraan Sosial Anak (PKSA) untuk anak rentan jalanan.
Penelitian ini merupakan penilitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah direktur eksekutif Yayasan DoMore, staf lapangan Yayasan DoMore, anak penerima bantuan PKSA, orangtua anak penerima bantuan PKSA. Subjek penelitian ditentukan secara purpose sampling. Data dikumpulkan dengan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Kegiatan yang dilakukan Yayasan DoMore dalam pelaksanaan PKSA adalah; (a) assesment kebutuhan anak yang dibagi menjadi dua macam kegiatan, yaitu edukasi dan non edukasi. Kegiatan edukasi meliputi rekreasional, pendidikan kecakapan hidup (lifeskill), kunjungan keluarga, calistung, dan sosialisasi hak anak, sedangkan non edukasi
meliputi pemberian tabungan dan kebutuhan anak; (b) pelaksanaan PKSA dilakukan dengan kegiatan edukasi dan non edukasi dengan menggunakan pendekatan berbasis keluarga (family-centered intervention), yaitu penanganan yang difokuskan pada pemberian bantuan social atau pemberdayaan keluarga; (c) evaluasi, dilakukan dengan memantau penggunaan kebutuhan yang telah dibeli dengan datang ke rumah anak penerima bantuan; (2) manfaat PKSA untuk anak rentan jalanan adalah; (a) manfaat dalam kesehatan adalah menjadikan anak lebih memperhatikan pola hidup sehat dan menumbuhkan gaya hidup sehat anak; (b) manfaat dalam pendidikan adalah menjadikan anak termotivasi untuk sekolah dan lebih giat belajar; (c) manfaat PKSA dalam kehidupan sosial anak adalah terjalin komunikasi yang baik anak dengan orangtua dan teman sebaya. Diperlukan kontinuitas program kesejahteraan supaya anak tetap merasakan manfaat dari program kesejahteraan untuk anak.
Kata kunci : Program Kesejahteraan Sosial Anak (PKSA), kehidupan sosial, anak, rentan jalananNurkholis Dian Nurkholis2015-05-21T02:21:50Z2019-01-29T22:32:29Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/18907This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/189072015-05-21T02:21:50ZPEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA DALAM UPAYA PENINGKATAN KESEJAHTERAAN KELUARGA MELALUI PELATIHAN PEMBUATAN SAPU GELAGAH DI DESA KAJONGAN KECAMATAN BOJONGSARI KABUPATEN PURBALINGGAPenelitian ini bertujuan mendeskripsikan: (1) Pelaksanaan pemberdayaan masyarakat di Desa Kajongan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan keluarga melalui Pelatihan pembuatan Sapu Gelagah; (2) faktor- faktor pendorong dan penghambat pelatihan pembuatan pembuatan sapu Gelagah di Desa Kajongan, Kecamatan Bojongsari, Kabupaten Purbalingga.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan subyek penelitian Pengelola dan masyarakat sebagai warga belajar Pelatihan pembuatan. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, dislpay data, dan penarikan kesimpulan. Triangulasi yang digunakan untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan sumber.
Hasil penelitian menunjukan: (1) pemberdayaan masyarakat desa melalui Pelatihan pembuatan Sapu Gelagah di desa Kajongan sudah sesuai dengan tahap pemberdayaan. Tahapan pelaksanaan pemberdayaan yaitu perencanaan, pendampingan, evaluasi dan tindak lanjut. Perencanaan dilakukan melalui musyawarah yang meliputi identifikasi kebutuhan, latar belakang, tujuan, pembentukan struktur kepengurusan dan rekuitmen anggota warga belajar. Selanjutnya pendampingan dilakukan pada proses produksi dengan mempraktekan dan memantau cara pembuatan sapu oleh pengelola, evaluasi dilakukan dengan menargetkan hasil produksi yang akan berpengaruh terhadap penghasilan warga belajar, kemudian tindak lanjut yang dilakukan pengelola yaitu menyiapkan ketrampilan lain dan diharapkan masyarakat bisa membuka usaha mandiri. Kesejahteraan keluarga masyarakat Desa Kajongan dikatakan meningkat lebih dari 100 %, dilihat dari pendapatan yang semula Rp.30.000/ hari menjadi Rp.100.000/ hari dan pemenuhan kebutuhan sehari-hari seperti sandang, pangan dan kesehatan. (2) faktor pendorong yaitu antusias masyarakat, potensi alam sebagai bahan baku produksi dan dukungan dari pemerintah maupun lembaga lain, sedangkan faktor penghambat pemberdayaan melalui Pelatihan pembuatan yaitu kurangnya permodalan, kurangnya fasilitas dalam kegiatan pelatihan, dan perubahan cuaca.
Kata kunci : Pemberdayaan masyarakat, Pelatihan, Kesejahteraan keluargaAyu Ayu Purnami Wulandari2015-05-20T00:39:11Z2019-01-29T22:30:28Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/18860This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/188602015-05-20T00:39:11ZPENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL HURUF MELALUI MEDIA PAPAN FLANEL PADA ANAK USIA DINI DI TEMPAT PENITIPAN ANAK BERINGHARJO YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mengenal huruf melalui media papan flanel di TPA Beringharjo Yogyakarta.
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan dalam satu siklus yang dilaksanakan 9 pertemuan.Penelitian tindakan ini dilaksanakan dengan kolaborasi antara guru dengan peneliti. Subjek Penelitian Tindakan kelas ini adalah anak-anak berjumlah 10 anak. Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan kuantitatif dengan deskriptif presentase.
Hasil penelitian ini menujukan bahwa penggunaan media papan flanel dapat meningkatkan kemampuan mengenal huruf pada anak usia dini pada saat sebelum tindakan diperoleh presentase 43,3%,belum mampu mengenal macam-macam bentuk huruf dan bunyi huruf dan memahami bentuk huruf yang serupa seperti bentuk huruf vokal dengan (a, i, u, e, o), huruf (a,b,c,d). Setelah menggunakan media papan flanel guru mengajarkan untuk mengurutkan huruf dipapan flanel dikertas dan menyebutkan huruf satu-satu dengan cara bernyanyi agar anak tertarik dengan media papan flanel mengalami peningkatan pada siklus I kemudian pertama presentase sebesar 68,9% dan meningkat lagi setelah pertemuan pertama presentase 88,3% dan pertemuan ketiga 92,2%. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa media papan flanel dapat meningkatkan kemampuan mengenal huruf.
Kata kunci : mengenal huruf, media papan flanelPuspa Puspa Anggraini W2015-05-20T00:39:11Z2019-01-29T22:30:38Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/18864This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/188642015-05-20T00:39:11ZIMPLEMENTASI PROGRAM KETERAMPILAN BAGI IBU RUMAH TANGGA DI PKBM KARYA MANUNGGAL WILAYAH PRINGGOKUSUMAN GEDONGTENGEN YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui perencanaan program, implementasi program, factor pendukung, dan factor penghambat dalam pelaksanaan program keterampilan ibu rumah tangga di PKBM Karya Manunggal di wilayah Pringgokusuman Gedongtengen Yogyakarta.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan subyek ketua PKBM, pendidik, dan peserta didik. Pembuktian keabsahan data menggunakan tekhnik triangulasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif dengan langkah pengumpulan data, reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian yang diperoleh dalam penelitian ini adalah :1) Perencanaan program keterampilan dilakukan sebelum pelaksanaan keterampilan dengan cara penyelenggara mengadakan koordinasi dengan pendidik untuk menyesuaikan kurikulum yang sudah disesuaikan, menentukan tujuan yang akan dicapai, alokasi waktu, dan jadwal keterampilan yang akan diterapkan. 2) Pelaksanaan keterampilan dilaksanakan secara teori dan praktik, pelaksanaan keterampilan yaitu pendidik membuka pelajaran, menjelaskan tentang tujuan program kemudian menyampaikan materi program baik secara teori maupun praktik, Proses pelaksanaan program keterampilan dimulai dengan cara pendidik memberikan pengetahuan tentang keterampilan yang akan diberikan, pengenalan alat dan bahan untuk praktik, dan langkah –langkah praktik. 3) factor pendukung pelaksanaan program keterampilan yaitu: semangat pendidik dalam melaksanakan program keterampilan, adanya dukungan dari masyarakat dalam pelaksanaan program keterampilan, dan motivasi belajar peserta didik untuk mengikuti pelaksanaan program keterampilan cukup tinggi. Faktor penghambat pelaksanaan program keterampilan adalah sarana dan prasarana kurang memadai, peserta didik kurang sabar dan kurang ketelitian dalam pelaksanaan program, dan media pelaksanaan program yang digunakan pendidik masih minim dan terbatas.
Kata Kunci :Implementasi, program keterampilan,wirausahaRia Ria Nurmalasari2015-05-20T00:39:10Z2019-01-29T22:30:11Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/18853This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/188532015-05-20T00:39:10ZPENDAMPINGAN PEMBELAJARAN LUAR SEKOLAH BERBASIS WISATA PADA ANAK SD DI GEMBIRA LOKA ZOOPenelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan: (1) Pelaksanaan pendampingan pembelajaran luar sekolah di Gembira Loka Zoo (2) Faktor penghambat dan pendukung pelaksanan pendampingan pembelajaran luar sekolah di Gembira Loka Zoo.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah manager marketing, staff marketing, dan pemandu kegiatan. Pengumpulan data dikumpulkan dengan metode pengamatan (observasi, wawancara, dan dokumentasi). Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukan bahwa : 1) Pendampingan pembelajaran luar sekolah berbasis wisata pada anak SD di Gembira Loka Zoo dilaksanakan melalui tiga tahap yaitu: a) perencanaan meliputi persiapan materi, alat dan bahan yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran luar sekolah b) pelaksanaan meliputi pemandu berbagi tugas dalam menyiapkan alat dan bahan, pemandu melakukan penyambutan dan menjalin keakraban dengan peserta kegiatan pembelajaran luar sekolah, kegiatan bina suasana dilakukan oleh pemandu dan peserta kegiatan dengan mengajak peserta kegiatan berada di area yang lapang, kegiatan pojok kreatif yang berhubungan dengan pendidikan dan wisata, hasil karya diberikan ke peserta kegiatan pembelajaran dan selanjutnya tour the zoo didampingi pemandu, c) evaluasi yang dilakukan pemandu pada saat kegiatan pembelajaran luar sekolah selesai dengan metode recalling. 2) faktor pendukung dalam kegiatan pembelajaran luar sekolah yaitu a) alat dan bahan kegiatan disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak; b) kerjasama yang baik antara Gembira Loka Zoo dan pemandu, sedangkan faktor penghambatnya yaitu a) alat dan bahan yang belum mencukupi jumlah peserta, b) kurangnya SDM pemandu jika peserta kegiatan bertambah banyak c) adanya peserta yang susah dikendalikan
Kata kunci : pembelajaran luar sekolah, berbasis wisata, Gembira Loka ZooAdit ADITYO GARI PUROSSANI2015-05-20T00:39:10Z2019-01-29T22:30:13Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/18854This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/188542015-05-20T00:39:10ZHUBUNGAN PERHATIAN ORANGTUA DENGANPERKEMBANGAN SOSIAL ANAK USIA 4-5 TAHUN DI DESA BIRIT KECAMATAN WEDI, KABUPATEN KLATEN TAHUN 2015Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang positif dan signifikan perhatian orangtua dengan perkembangan sosial anak usia 4-5 tahun di Desa Birit, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten tahun 2015.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis korelasional. Subjek dalam penelitian ini adalah orangtua di Desa Birit yang memiliki anak usia 4-5 tahun, sejumlah 43 orang. Metode pengambilan subyek dalam penelitian ini dengan menggunakan total sampling. Alat pengumpulan data berupa kuesioner dengan menggunakan skala Likert. Teknik analisis terdiri dari uji prasyarat analisis dan uji hipotesis. Uji prasyrat analisis meliputi: uji normalitas, uji homogenitas, dan uji linieritas.
Hasil penelitian menemukan bahwa: Terdapat hubungan positif dan signifikan antara perhatian orangtua dengan perkembangan sosial anak usia 4-5 tahun di Desa Birit, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten tahun 2015. Terlihat dari nilai koefisien korelasi sebesar 0,558 dengan p = 0,000 dan nilai koefisien determinasi sebesar 0,331 ini berarti variabel perhatian orangtua memberikan sumbangan efektif variabel perkembangan sosial anak usia 4-5 tahun sebesar 33,1%.
Kata kunci : perhatian orangtua, perkembangan sosial anakMamik Mamik Mahanani2015-05-20T00:39:10Z2019-01-29T22:30:18Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/18856This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/188562015-05-20T00:39:10ZEVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT) PENDAMPING PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) ANGKATAN VIII DI BALAI BESAR PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KESEJAHTERAAN SOSIAL (BBPPKS) YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi: (1) dampak pendidikan dan pelatihan pendamping PKH angkatan VIII di BBPPKS Yogyakarta; (2) hasil pendidikan dan pelatihan pendamping PKH angkatan VIII di BBPPKS Yogyakarta; (3) proses pendidikan dan pelatihan pendamping PKH angkatan VIII di BBPPKS Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah penyelenggara diklat pendamping PKH, widyaswara diklat pendamping PKH, alumni peserta diklat pendamping PKH angkatan VIII di BBPPKS Yogyakarta, dan peserta PKH (KSM) kabupaten Bantul. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, dokumentasi, dan wawancara. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian yang dibantu oleh pedoman observasi, pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah rencana analisis, menafsirkan temuan, menarik kesimpulan, membuat rekomendasi dan pelajaran yang diperoleh. Trianggulasi sumber dan triangulasi teknik dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan berbagai sumber dan teknik dalam mencari informasi yang dibutuhkan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1)terdapat perubahan dalam pelaksanaan dan pendampingan PKH yang merupakan hasil dari program diklat pendamping PKH; (2) Hasil dari program diklat pendamping PKH dibagi menjadi empat kecakapan yaitu kecakapan akademik, kecakapan personal, kecakapan sosial, dan kecakapan vokasional. Hasil ini sudah mencapai tujuan dan mengarah pada dampak yang diharapkan; (3) Proses kegiatan diklat pendamping PKH angkatan VIII ini telah dilaksanakan sesuai dengan pedoman dari pusat. Kegiatan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan sebelumnya. Selain itu, diklat pendamping PKH ini sudah ideal dan sesuai dengan standardisasi penyelenggaraan diklat. Proses diklat yang sudah dilaksanakan dengan baik, maka dapat mencapai hasil yang diharapkan.
Kata kunci: evaluasi, program diklat, pendamping PKHMareta Mareta Mega Silvia2015-05-20T00:39:10Z2019-01-29T22:30:21Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/18857This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/188572015-05-20T00:39:10ZPENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMANTAPAN PENDAMPING KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DI BALAI BESAR PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KESEJAHTERAAN SOSIAL YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan : (1) Penyelenggaraan program diklat pemantapan pendamping kelompok usaha bersama di BBPPKS Yogyakarta, (2) Dampak dari pelaksanaan diklat pemantapan pendamping kelompok usaha bersama di BBPPKS Yogyakarta .
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah penyelenggara diklat, widyaiswara dalam diklat pemantapan pendamping KUBE dan peserta diklat yaitu calon pendamping KUBE yang telah lolos seleksi pendamping KUBE. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, dokumentasi, dan wawancara. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian yang dibantu oleh pedoman observasi, pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah display data, reduksi, dan penarikan kesimpulan. Trianggulasi sumber dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan berbagai sumber/ nara sumber dalam mencari informasi yang dibutuhkan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Pelaksanaan diklat bimbingan pemantapan pendamping KUBE melalui tiga tahapan yaitu perencanaan atau persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Perencanaan diklat bimbingan pemantapan pendamping KUBE meliputi persiapan awal dengan kegiatan yang mencakup koordinasi, rapat dan konsultasi persiapan, pemanggilan peserta dan penunjukkan panitia. Tahap pelaksanaan yaitu tahapan dimana dilaksanakannya proses pembelajaran. Tahap terakhir yaitu tahap evaluasi. Evaluasi diklat dibedakan menjadi tiga yaitu evaluasi terhadap peserta, evaluasi terhadap widyaiswara, dan evaluasi terhadap penyelenggaraan diklat, (2) Pelaksanaan diklat bimbingan pemantapan pendamping KUBE tergolong baik, peserta mendapatkan ilmu yang dapat digunakan dalam pelaksanaan pendampingan KUBE dan dapat memberikan motivasi kepada anggota KUBE yang ada dalam wilayah dampingannya, (3) Dampak yang dirasakan setelah adanya pelaksanaan diklat pemantapan pendamping KUBE yaitu pengetahuan dan ketrampilan peserta tentang KUBE menjadi bertambah, peserta mampu mengaplikasikan pengetahuan yang dimiliki setelah diklat untuk proses pendampingan.
Kata kunci : pelaksanaan diklat, pemantapan pendamping KUBE, dampak diklat.Ajeng Ajeng Apriliana Icmi2015-05-20T00:39:10Z2019-01-29T22:30:33Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/18862This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/188622015-05-20T00:39:10ZIMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PAKET C DI PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT ( PKBM ) “TUNAS MEKAR” BAGI ANAK DIDIK LEMBAGA PEMASYARAKATAN ANAK KELAS II A KUTOARJO, KABUPATEN PURWOREJO JAWA TENGAHPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) Pelaksanaan Pembelajaran Paket C, 2) Faktor pendukung dan Faktor penghambat pelaksanaan Pembelajaran Paket C.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian yaitu ketua PKBM, tutor dan warga belajar Paket C di PKBM Tunas Mekar. Metode pengumpulan data dengan wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan reduksi data, display data dan pengambilan kesimpulan. Trianggulasi dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan sumber dan metode.
Hasil penelitian yang diperoleh dalam penelitian ini adalah: (1) Pelaksanaan pembelajaran Paket C yang meliputi tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi pembelajaran.(2) Dalam pelaksanaan pembelajaran Paket C terdapat faktor pendukung dan faktor penghambat pelaksanaan pembelajaran Paket C. Faktor pendukungnya adalah karena adanya warga binaan yang mengikuti pembelajaran, perekrutan warga belajar lebih mudah karena berada di lingkungan Lembaga Pemasyarakatan, tutor yang berpengalaman dan mampu melakukan pelaksanaan pembelajaran, serta lingkungan belajar yang kondusif. Sedangkan untuk faktor penghambatnya adalah ada anak didik pemasyarakatan yang sama sekali tidak mau mengikuti pembelajaran, masih sulitnya menumbuhkan rasa kesadaran peserta didik tentang pentingnya mengikuti pembelajaran dan ketidakseriusan dari peserta didik dalam mengikuti pembelajaran.
Kata Kunci: Implementasi pembelajaran, Paket CErma Erma Yulianti2015-05-20T00:39:10Z2019-01-29T22:30:36Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/18863This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/188632015-05-20T00:39:10ZDAMPAK PROGRAM PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP DI TAMAN BACAAN MASYARAKAT MATA AKSARA BAGI PEREMPUAN DI DESA UMBULMARTANI, KECAMATAN NGEMPLAK,KABUPATEN SLEMANPenelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan: (1) Program pendidikan kecakapan hidup yang diselenggarakan oleh TBM Mata Aksara; (2) Dampak program pendidikan kecakapan hidup di TBM Mata Aksara bagi perempuan di Desa Umbulmartani, Ngemplak, Sleman.
Penelitian ini merupakan penelitian diskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah penyelenggara sekaligus sebagai fasilitator dalam program pendidikan kecakapan hidup di TBM Mata Aksara dan sasaran program yaitu ibu-ibu rumah tangga di Desa Umbulmartani, Ngemplak, Sleman. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, dokumentasi, dan wawancara. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian yang dibantu oleh pedoman observasi, pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah display data, reduksi, dan penarikan kesimpulan. Trianggulasi sumber dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan berbagai nara sumber dalam mencari informasi yang dibutuhkan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Program pendidikan kecakapan hidup yang dilaksanakan oleh TBM Mata Aksara berupa pelatihan yaitu pelatihan pembuatan bross flanel, pembuatan kaos flanel, tas resleting, nastar, coctail, dan kerudung payet; (2) Program pendidikan kecakapan hidup di TBM Mata Aksara dilakukan dengan 3 tahap yaitu tahap persiapan/perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap pendampingan. Pendampingan merupakan salah satu tindak lanjut program yang dilaksanakan oleh pihak TBM Mata Aksara; (3) Dampak program pendidikan kecakapan hidup yaitu adanya penambahan kemampuan ibu-ibu rumah tangga berupa pengetahuan dan ketrampilan. Dampak lain secara lebih rinci dikategorikan menjadi empat kecakapan yaitu kecakapan akademik , kecakapan personal, kecakapan sosial, dan kecakapan vokasional.
Kata kunci: dampak program, pendidikan kecakapan hidup, perempuan.Marta Marta Dwi Ningrum2015-05-20T00:39:10Z2019-01-29T22:30:41Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/18865This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/188652015-05-20T00:39:10ZEVALUASI PROGRAM FAMILY DEVELOMPENT SESSION DI DESA KEBUNDALEM LOR, PRAMBANAN KLATEN STUDI SURVEI DI UNIT PELAKSANA PROGRAM KELUARGA HARAPAN KECAMATAN PRAMBANAN)Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi (1) tingkat efisiensi program Family Development Session, (2) tingkat efektifitas program Family Development Session, dan (3) tingkat responsivitas program Familly Development Session di kelompok Program Keluarga Harapan Desa Kebundalem Lor, Prambanan, Klaten.
Penelitian ini merupakan penelitian survei evaluatif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah warga belajar Familly Development Session yang berjumlah 24 orang. Adapun variabel dalam penelitian ini yaitu evaluasi program. Variabel dirinci menjadi tiga kriteria yaitu (1) efisiensi, (2) efektifitas, dan (3) responsivitas. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dan dokumentasi. Penyusunan angket melalui tahapan uji validitas isi, uji validitas konstruk, analisis faktor dan uji reliabilitas. Analisis data menggunakan deskriptif kuantitatif dilanjutkan dengan memberikan angka mendasarkan pada standar mutlak (criterion referenced test). Langkah selanjutnya adalah mencari prosentase tiap-tiap kriteria.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) persentase efisiensi program Familly Development Session yaitu 84,0% berada pada kategori sangat baik. (2) Persentase efektivitas program Familly Development Session yaitu 85,7% berada pada kategori sangat baik. (3) Persentase responsivitas Familly Development Session yaitu 81,8% berada pada kategori sangat baik.
Kata kunci: evaluasi program, survei, dan program Familly Development SessionFikri Fikri Nur Cahya2015-05-15T03:20:51Z2019-05-09T02:03:06Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/18602This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/186022015-05-15T03:20:51ZEvaluasi Pelaksanaan Program Pelatihan Wajib Latih dan Gladi Lapang Bagi Masyarakat Kawasan Rawan Bencana Merapi (Studi Kasus di Desa Argomulyo Cangkringan SlemanPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui; (1) perencanaan pelatihan wajib latih dan gladi lapang bagi masyarakat; (2) pelaksanaan pelatihan wajib latih dan gladi lapang bagi masyarakat; (3) hasil pelatihan wajib latih dan gladi lapang bagi masyarakat di Desa Argomulyo Cangkringan Sleman.
Penelitian ini menggunakan pendekatan evaluasi program model CIPP (Context, Input, Process, Product) yang dikembangkan oleh Stufflebeam. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan observasi, wawancara, dan dokumen, serta dianalisis berdasarkan model analisa interaktif yang dikembangkan oleh (Milles & Huberman, 2007) yang meliputi reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan. Guna diperoleh keabsahan data dilakukan trianggulasi, diskusi dengan ahli dan perpanjangan pengamatan.
Hasil penelitian adalah sebagai berikut; (1) perencanaan program pelatihan wajib dan gladi lapang merupakan hasil identifikasi BPBD Sleman dan kebutuhan masyarakat kawasan rawan bencana Merapi. (2) pelaksanaan program pelatihan wajib latih dan gladi lapang ini berjalan dengan baik dan melibatkan narasumber yang memiliki kompetensi dibidangnya serta motivasi dan antusias peserta yang cukup tinggi. (3) hasil pelaksanaan program pelatihan wajib latih dan gladi lapang ditunjukkan dengan perubahan sikap peserta yang meliputi kemampuan konseptual, teknis, dan sosial. Dampak dari program ini menunjukkan dampak positif yaitu peserta dapat melakukan tindakan pengurangan risiko secara mandiri dan berkelompok, memanfaatkan pengetahuan yang dimiliki untuk menerapkan rencana kesiapsiagaan di lingkungan tempat tinggalnya.Puri Bhakti Renatama2015-04-16T05:37:04Z2019-01-29T21:07:28Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/16615This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/166152015-04-16T05:37:04ZPEMBERDAYAAN PEMUDA MELALUI PROGRAM USAHA EKONOMI PRODUKTIF OLEH KARANG TARUNA JAYAKUSUMA DI DESA SINGOSAREN BANGUNTAPAN BANTULPenelitian ini bertujuan mendeskripsikan: (1) Pemberdayaan pemuda melalui program usaha ekonomi produktif oleh Karang Taruna Jayakusuma; (2) Dampak pemberdayaan pemuda melalui program usaha ekonomi produktif oleh Karang Taruna Jayakusuma; (3) Faktor pendukung dan penghambat pemberdayaan pemuda melalui program usaha ekonomi produktif oleh Karang Taruna Jayakusuma di Desa Singosaren, Banguntapan, Bantul.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan subjek penelitian adalah pengurus, anggota dan tokoh masyarakat. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan. Triangulasi yang digunakan dalam keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan metode.
Hasil penelitian menunjukan: (1) pemberdayaan pemuda melalui program usaha ekonomi produktif oleh Karang Taruna Jayakusuma mencakup penyadaran, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Tahap penyadaran meliputi
diskusi/sharing, pembukaan akses informasi dan sosialisasi. Tahap perencanaan meliputi identifikasi kebutuhan dan perencanaan. Pelaksanaan meliputi pelatihan,
pelaksanaan usaha anggota serta pendampingan. Tahap evaluasi dan pengembangan meliputi evaluasi dan pengembangan kegiatan usaha dengan pameran serta Komunitas Poci. Peran karang taruna dalam pemberdayaan pemuda adalah sebagai fasilitator, motivator, teknis dan promosi; (2) Dampak pemberdayaan pemuda pada program usaha ekonomi produktif dirasakan banyak manfaatnya. Dampak tersebut dapat dikelompokkan meliputi aspek kecakapan personal, kecakapan akademik, kecakapan vokasional dan kecakapan sosial. Anggota telah merasakan manfaatnya walaupun belum begitu maksimal; (3) Faktor pendukungnya yaitu adanya fasilitas pinjaman bantuan modal, dukungan dari berbagai pihak serta banyaknya jaringan mitra karang taruna. Faktor penghambatnya yaitu konsistensi anggota yang belum mau diajak berkembang,
modal bergilir yang sempat mengalami kendala dan kesibukan masing-masing pengurus dan anggota.
Kata kunci : pemberdayaan pemuda, ekonomi produktif, karang tarunaWahyu Wahyu Tri Trisnani2015-04-16T05:37:03Z2019-01-29T21:07:48Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/16625This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/166252015-04-16T05:37:03ZPERANAN PENDIDIKAN KETERAMPILAN MENJAHIT
TERHADAP PENINGKATAN EKONOMI WARGA BELAJAR DI LEMBAGAKURSUS DAN PELATIHAN MANDIRI KECAMATAN TERASKABUPATEN BOYOLALIPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) peranan Lembaga Kursus Pelatihan (LKP) menjahit Mandiri terhadap peningkatan motivasi kerja peserta kursus, (2) pelaksanaan pembelajaran di LKP Mandiri, (3) dampak kursus menjahit di LKP Mandiri terhadap peningkatan ekonomi keluarga peserta kursus.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian ini adalah 2 pengelola LKP Mandiri, 2 instruktur kursus di LKP Mandiri dan 5 peserta kursus. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian yang dibantu dengan pedoman observasi, pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah display data, reduksi data, dan pengambilan kesimpulan. Keabsahan data dengan menggunakan triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) peranan LKP menjahit Mandiri dalam peningkatan motivasi belajar peserta kursus meliputi: (a) MelakukanKelas Motivasi (Achievement Motivation Training); (b) Kunjungan Industri kePerusahaan Garment; (c) Cerita Sukses (Succes Story) dari Alumni Kursus Menjahit LKP Mandiri. (2) pelaksanaan pembelajaran kursus menjahit di LKP Mandiri mengacu pada SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia). Kursus menjahit di LKP Mandiri menggunakan metode teori dan praktek. (3) dampak kursus menjahit yang diperoleh alumni kursus, kini mereka bekerja di perusahaan garmen sehingga terjadi peningkatan ekonominya.
Kata kunci: peranananpendidikanketerampilan, pendidikanketerampilan menjahit, dan peningkatan ekonomiNuryanto Wahyu Nuryanto2015-04-16T05:37:01Z2019-01-29T21:07:41Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/16621This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/166212015-04-16T05:37:01ZPERBEDAAN MINAT BERWIRAUSAHA REMAJA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DI DESA WASIAT, KECAMATAN NGOMBOL, KABUPATEN PURWOREJOPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) tinggi rendahnya minat berwirausaha remaja. (2) ada tidaknya perbedaan minat berwirausaha remaja, ditinjau dari status sosial ekonomi orang tua (tingkat pendidikan, pendapatan, dan jenis pekerjaan). (3) besarnya kontribusi status sosial ekonomi orang tua terhadap minat berwirausaha remaja di DesaWasiat, Kec.Ngombol, Kab.Purworejo.
Penelitian dengan pendekatan kuantitatif dan desain komparatif. Sampel sebanyak 56 orang remaja di desa Wasiat RW 02, 03 dan 04. Pengumpulan data dengan teknik kuesioner. Uji validitas dengan Product Moment dan uji reliabilitas Cronbach Alpha. Teknik sampling dengan Simple Random Sampling. Teknik analisis pengujian hipotesis komparatif dengan teknik Anova General Linier Model, karena uji beda kelompok ≥ 2 dengan kriteria signifikansi < 0,05.
Hasil menunjukkan bahwa: (1) Hasil 56 responden, 14 remaja (16,1%) minat berwirausaha tinggi 33 remaja (58,9 %) memiliki minat berwirausaha sedang, dan 9 remaja (25%) minat berwirausaha rendah. (2) Ada perbedaan signifikan minat berwirausaha remaja, dari status sosial ekonomi orang tua (tingkat pendidikan dengan signifikansi 0,032, pendapatan; signifikansi 0,022, dan jenis pekerjaan; signifikansi 0,015), hasil interaksi tingkat pendidikan dan pendapatan orang tua; signifikansi 0,014; interaksi tingkat pendidikan dan pekerjaan orang tua; signifikansi 0,044; interaksi pendapatan dan pekerjaan orang tua; signifikansi 0,020; dan hasil interaksi tingkat pendidikan, pendapatan dan pekerjaan orang tua; signifikansi 0,030. (3) Besar kontribusi status sosial ekonomi orang tua dari tingkat pendidikan, pendapatan dan pekerjaan orang tua terhadap minat berwirausaha remaja yaitu 0,592 (59.2%) dan sisanya 40,8% dari faktor lainnya.
Kata kunci: status sosial ekonomi, orang tua, wirausaha, remajaNurul Nurul Choiriyah2015-04-16T05:37:01Z2019-01-29T21:08:01Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/16631This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/166312015-04-16T05:37:01ZIMPLEMENTASI LIFE SKILLS PELATIHAN KETERAMPILAN PERTUKANGAN KAYU BAGI WARGA BINAAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS IIA YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) Pelaksanaan pelatihan keterampilan pertukangan kayu bagi warga binaan di LP Klas IIA Yogyakarta, 2) Kendala dalam pelaksanaan pelatihan keterampilan pertukangan kayu bagi warga binaan di LP Klas IIA Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Setting penelitian di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Yogyakarta yang berada di Jalan Tamsis No.6 Yogyakarta.Subyek penelitian ini adalah ketua koordinator bidang kerja, instruktur/pelatih keterampilan pertukangan kayu, dan warga binaan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode pengamatan, wawancara, dan dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, display data, dan pengambilan kesimpulan. Trianggulasi yang dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan sumber.
Hasil penelitian menunjukan: 1) Pelaksanaan pelatihan keterampilan pertukangan kayu bagi warga binaan meliputi, interaksi antara warga binaan dengan instruktur baik dengan adanya saling komunikasi dalam proses pembelajaran, instruktur sebagai motivator dan partner, instruktur berasal dari pembina LP dan BLK Kota Yogyakarta, fasilitas pelatihan keterampilan yang digunakan sangatlah lengkap, materi pelatihan hanya berupa latihan kerja yang lebih mengutamakan kemajuan fisik meliputi teori umum dan teori teknis pertukangan kayu, strategi pembelajaran yang digunakan adalah strategi pembelajaran yang berpusat pada pendidik karena perencanaan proses pembelajaran dilakukan oleh instruktur tanpa menggunakan pendekatan andragogi (ilmu dan seni membantu orang dewasa belajar), metode pembelajaran melalui ceramah tanya jawab dan praktik lapangan, evaluasi pelatihan keterampilan pertukangan kayu melalui tes individu dan tes kelompok serta memperkerjakan peserta pelatihan di bengkel kerja Lapas sebagai tindak lanjut pelaksanaan pelatihan. 2) Faktor yang menghambat yaitu warga binaan mempunyai sifat yang mudah tersinggung sehingga pada proses pembelajaran sering terjadi perselisihan antar warga binaan, cara mengatasi hambatan tersebut dapat dilakukan pada metode pembelajaran yaitu dalam pelaksanaan metode praktek antara peserta yang satu dengan peserta pelatihan yang lain dilakukan di ruang terpisah dan pengawasan lebih ditingkatkan.
Kata kunci : life skills, pelaksanaan pelatihanWuri Pramudhya Tyaswuri2015-04-16T05:37:00Z2019-01-29T21:07:13Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/16608This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/166082015-04-16T05:37:00ZPROGRAM PEMBENTUKAN PERILAKU WIRAUSAHA NARAPIDANA DI LAPAS KELAS IIB SLEMANPenelitian ini bertujuan untuk: (1) Mendeskripsikan program pembentukan perilaku wirausaha narapidana di Lapas Kelas IIB Sleman. (2) Mengetahui faktor pendukung dan faktor penghambat program pembentukan perilaku wirausaha narapidana di Lapas Kelas IIB Sleman.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Sumber data adalah pengelola, pembina dan narapidana Lapas Kelas IIB Sleman yang berjumlah 21 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, display data, dan pengambilan kesimpulan. Teknik keabsahan data menggunakan trianggulasi sumber. Triangulasi yang dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data yaitu dengan cara mengkroscek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber yang meliputi pengelola, pembina dan warga binaan.
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa: (1) Program pembentukan perilaku wirausaha narapidana di Lapas IIB Sleman dilaksanakan melalui pembinaan soft kill dan hard skill dengan pendekatan perilaku wirusaha. Pembinaan soft skill yang dilaksanakan yaitu pembinaan intelektual, pembinaan kerohanian dan pembinaan rekreatif. Pembinaan hard skill yang dilaksanakan yaitu pembinaan keterampilan dan kemandirian melalui bimbingan kerja. Evaluasi yang dilakukan meliputi evaluasi program secara menyuluh dan evaluasi produk. Hasil belajar dari pembinaan adalah produk dan perubahan perilaku. Perubahan Perilaku yang terbentuk melalui pendekatan perilaku wirausaha seperti disiplin, tanggung jawab, mandiri, rasa ingin tahu, dan kreatif. (2)Faktor pendukung pelaksanaan pembinaan keterampilan di Lapas Kelas IIB Sleman meliputi, adanya kegiatan belajar usaha, instruktur yang terlatih, motivasi Pembina, interaksi yang baik, motivasi wirausaha. Faktor penghambatnya meliputi, kebosanan warga binaan, jumlah alat terbatas, ruangan kerja yang kurang luas, perbedaan karakter warga binaan dan terbatasnya permodalan untuk mengembangkan usaha.
Kata kunci: Pembentukan Perilaku ,Wirausaha, NarapidanaNida Nida Hana A2015-04-16T05:36:58Z2019-01-29T21:07:58Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/16630This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/166302015-04-16T05:36:58ZIMPLEMENTASI PEMBERDAYAAN KELUARGA MELALUI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI PADA POS PEMBERDAYAAN KELUARGA DI DUSUN SAMAN DESA BANGUNHARJO KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTULPenelitian ini bertujuan untuk menggambarkan: (1) Proses Implementasi pemberdayaan keluarga melalui pendidikan PAUD pada Posdaya, (2) Manfaat PAUD bagi masyarakat dusun saman, (3) Faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan PAUD melalui Posdaya di Dusun Saman.
Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan subyek dalam penelitian ini adalah pengelola Posdaya bidang pendidikan PAUD, Pendidik PAUD, dan orang tua peserta didik. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti sebagai instrumen utama dalam melakukan penelitian, yang dibantu oleh pertanyaan penelitian, pedoman wawancara, dan dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah, reduksi data, display data dan pengambilan kesimpulan. Trianggulasi dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan sumber data.
Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Proses Implementasi
pemberdayaan keluarga melalui pendidikan PAUD pada Posdaya dilakukan rekruitmen peserta didik, rekruitment pendidik, interaksi antara pendidik dan peserta didik cukup baik, adanya komunikasi dalam pembelajaran, pendidik sebagai motivator dan teman dalam bermain, materi yang diberikan mencakup semua aspek perkembangan anak, strategi pembelajaran yang digunakan adalah strategi yang berpusat pada pendidik, metode pembelajaran yang digunakan adalah ceramah dan praktek. (2) Manfaat pemberdayaan keluarga dengan PAUD melalui Posdaya yaitu warga masyarakat memiliki kesadaran akan pentingnya pendidikan sejak usia dini, orang tua bisa melihat bakat anak sejak usia dini, anak dapat belajar bersosialisasi dengan lingkungan sekitar, melatih mental, dan perkembangan kecerdasan anak. (3) Faktor pendukung pelaksanaan program Posdaya motivasi warga masyarakat Dusun saman, keaktifan aparatur desa, pendidik, dan pengelola PAUD dalam menggalakkan kegiatan Posdaya khususnya pada PAUD di Dusun saman, Semangat anak-anak usia dini dusun Saman untuk mengikuti pembelajaran PAUD. Sedangkan faktor penghambatnya adalah kurangnya kesadaran pada masyarakat untuk mengikuti kegiatan Posdaya, sarana dan prasarana yang tersedia kurang memadai untuk mendukung keterlaksanaan Pendidikan anak usia dini.
Kata kunci : Implementasi, Pemberdayaan, Keluarga, Pendidikan Anak Usia DiniKristinah Kristinah Prasetia Ningsih2015-04-16T05:36:57Z2019-01-29T21:07:21Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/16612This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/166122015-04-16T05:36:57ZIMPLEMENTASI PENDEKATAN SENTRA BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCES PADA ANAK USIA TAMAN KANAK-KANAK DI TAMAN TUMBUH KEMBANG ANAK PLUS JAUZAA RAHMA YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Implementasi pendekatan sentra berbasis multiple intelligences pada anak usia Taman Kanak- kanak di TTKA Plus Jauzaa Rahma dan (2) Faktor pendukung dan penghambat implementasi pendekatan sentra berbasis multiple intelligences pada anak usia Taman Kanak-kanak di TTKA Plus Jauzaa Rahma. Implementasi pendekatan sentra berbasis multiple intelligences diartikan sebagai suatu proses penerapan inovasi metode pembelajaran pada anak usia dini menggunakan pendekatan sentra yang berbasis pada kecerdasan jamak anak usia dini.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian ini adalah pengelola/kepala sekolah dan pendidik Taman Kanak-kanak TTKA Plus Jauzaa Rahma. Pengumpulan data dilakukan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian yang dibantu oleh pedoman observasi, pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Triangulasi yang dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) implementasi pendekatan sentra berbasis multiple intelligences di Taman Kanak-kanak Jauzaa Rahma dilakukan dalam tiga tahap: (a) perencanaan meliputi pembuatan RKH dan RKM, akan tetapi belum tertulis di dalam RKH macam kecerdasan jamak yang dikembangkan; (b) pelaksanaan meliputi 4 pijakan yaitu pijakan lingkungan main, pijakan pengalaman sebelum main, pijakan pengalaman saat main dan pijakan pengalaman setelah main. Kecerdasan jamak yang dikembangkan bisa teridentifikasi dari jenis main yang ditawarkan oleh pendidik; (c) penilaian dilakukan dengan teknik observasi, ceklis, anekdot dan pemberian tugas yang dikemas dalam laporan tengah semester dan akhir semester. 2) faktor pendukung dalam implementasi pendekatan sentra berbasis multiple intelligences yaitu: (a) alat dan bahan main disesuaikan dengan tingkat pencapaian perkembangan anak; (b) kerjasama pendidik, karyawan dan orang tua wali TTKA Plus Jauzaa Rahma yang baik, sedangkan faktor penghambatnya yaitu: (a) alat dan bahan main pada saat tema yang sulit; (b) mood peserta didik yang berubah-ubah; (c) kurangnya SDM pengajar.
Kata kunci: pendekatan sentra, multiple intelligences.Efrita Efrita Nur Permata Sari Setyawan2015-04-07T03:17:34Z2019-01-29T20:09:28Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/15161This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/151612015-04-07T03:17:34ZPEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA PROGRAM PAKET B DI PKBM NGUDI MAKMUR JAMUS, PENGASIH, KULON PROGOPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: pemanfaatan media pembelajaran, faktor pendukung dan faktor penghambat dari pemanfaatan media pembelajaran pada proses pembelajaran di PKBM Ngudi Makmur, Jamus, Pengasih, Kulon Progo.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif. Subjek penelitian adalah pengelola PKBM, tutor dan warga belajar Paket B di PKBM Ngudi Makmur, Jamus, Pengasih, Kulon Progo. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti dan dibantu dengan panduan observasi dan panduan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan yaitu data collection (pengumpulan data), reduksi data, penyajian data dan verifikasi/kesimpulan. Trianggulasi yang digunakan untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan sumber dan metode.
Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran pemanfaatan media pembelajaran di PKBM Ngudi Makmur sudah diterapkan dengan baik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) pemanfaatan media pembelajaran dalam program Paket B meliputi kegiatan persiapan, inti, penutup, dan penilaian. Kegiatan persiapan meliputi identifikasi kebutuhan, tutor memastikan kesiapa warga belajar, bahan ajar dan media lainnya, pembukaan, apersepsi, penyampaian tujuan pembelajaran dan cakupan materi yang akan dipelajari; 2) faktor pendukung: warga belajar memiliki kemauan untuk belajar, tutor mampu melaksanakan pembelajaran dengan baik; 3) faktor penghambat: tidak semua warga belajar dapat belajar secara mandiri, sarana dan prasarana yang terbatas, tutor kurang komunikatif dan beberapa warga belajar kurang motivasi.
Kata kunci: media pembelajaran, pembelajaran dan Paket BSigit Sigit Rachman Winartosigitrw@gmail.com2015-04-07T03:17:33Z2019-01-29T20:09:40Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/15167This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/151672015-04-07T03:17:33ZPARTISIPASI LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA(Studi Kasus di Desa Karangwuni Kecamatan Rongkop)Penelitian yang berjudul partisipasi lembaga pemberdayaan masyarakat desa dalam perencanaan pembangunan desa. Tujuan yang akan dicapai dari penelitian iniyaitu untuk mengetahui: 1). Bagaimana proses perencanaan pembangunan desa Karangwuni Kecamatan Rongkop, 2). Bagaimana peran dan fungsi Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa dalam perencanaan desa.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian yaitu LPMD, Perangkat Desa dan masyarakat Karangwuni. Peneliti merupakan instrumen utama dalam penelitian dengan dibantu pedoman observasi, pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah display data, reduksi data, dan penarikan kesimpulan. Triangulasi dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) penetapan peraturan LPMD didasarkan pada hasil musyawarah pengurus dan anggota, 2) partisipasi masih berpusat pada desa itu sendiri, saat evaluasi desa masih melakukan penguatan terhadap peran LPMD, 3) dari aspek desa dalam peaksanaan partisipasi masih membantu LPMD, 4) dari aspek LPMD partisipasi belum dilakukan secara maksimal atau menyeluruh, 5) dari aspek masyarakat realisasi peran LPMD kurang fokus dan kurang memperhatikan keterangan LPMD, 6) dari aspek aparatur desa keorganisasian LPMD belum disusun secara spesifik dan tugas dari pengurus LPMD belum dilaksanakan secara benar, LPMD belum mempunyai peraturan sendiri sehingga partisipasi LPMD masih bersifat semu atau ambigu. Partisipasi LPMD juga belum menyentuh kepentingan masyarakat desa karena dalam prakteknya masih banyak masyarakat yang belum diperhatikan.
Kata Kunci: Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa, Partisipasi Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa, Perencanaan Pembangunan DesaRintaka Rintaka Hargita Sandhirintakahargitasandhi@gmail.com2015-04-07T03:17:33Z2019-01-29T20:09:48Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/15170This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/151702015-04-07T03:17:33ZPEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI KELOMPOK BATIK TULIS LANTHING PADA IBU RUMAH TANGGA DI GUNTING GILANGHARJO PANDAKPenelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang persiapan, pelaksanaan, hasil program dan dampak program pemberdayaan perempuan melalui kelompok batik tulis Lanthing pada ibu rumah tangga di Gunting Gilangharjo Pandak Bantul.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Subyek penelitian ini adalah ibu rumah tangga yang tergabung dalam kelompok batik tulis Lanthing dan ketua kelompok batik tulis Lanthing. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Dalam pengumpulan data, peneliti dibantu oleh pedoman observasi, pedoman wawancara dan pedoman dokumentasi. Data yang terkumpul dianalisis dengan analisis deskriptif kualitatif yaitu penggambaran data secara kualitatif yang diperoleh dari lapangan dengan menggunakan teknik triangulasi sumber. Analisis data dilakukan dengan cara reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian mengungkapkan : (1) Persiapan program keterampilan membatik dilakukan melalui sosialisasi program pada ibu rumah melalui arisan maupun pertemuan PKK, pendaftaran anggota kelompok dan penentuan waktu serta tempat pelaksanaan membatik. (2) Pelaksanaan membatik dilakukan dari pukul 08.00 - 15.30 WIB. Sistem kerja dilakukan secara berkelompok dimana setiap kelompok memiliki tugas untuk membuat batik tulis dengan menggunakan sarana yang telah disediakan. Setiap pekerja mendapat upah harian dan uang lembur sesuai jumlah produksi batik yang dikerjakan. (3) Hasil program pemberdayaan perempuan ini antara lain berubahnya aktivitas ibu rumah tangga awalnya di rumah mengurus keluarga, setelah adanya program ini aktivitas ibu rumah tangga berubah, yakni mempunyai aktivitas keterampilan membatik, dan mendidik untuk mandiri. (4) Dampak pelaksanaan antara lain peningkatan status sosial, peningkatan pendapatan ekonomi keluarga.
Kata Kunci: Pemberdayaan perempuan, Kelompok batik tulis.Rizka Rizka Wulandhanijarjitjarjit@gmail.com2015-04-07T03:17:30Z2019-01-29T20:09:30Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/15163This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/151632015-04-07T03:17:30ZPOLA PEMBINAAN DALAM MENSTIMULASI PERKEMBANGAN EMOSIONAL ANAK DI PANTI ASUHAN YAYASAN SAYAP IBU CABANG YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan pola pembinaan, peran pelayanan sosial dan fasilitas yang ada di Panti Asuhan, serta untuk mendeskripsikan mengenai stimulasi emosional tumbuh kembang anak di Panti Asuhan Yayasan Sayap Ibu Cabang Yogyakarta, khususnya di Panti A (Panti Balita Terlantar).
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Adapun Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data, menggunakan teknik wawancara dan studi dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini adalah Pimpinan Panti Asuhan Yayasan Sayap Ibu Cabang Yogyakarta, pengurus, pengasuh, serta anak-
anak khususnya yang bertempat di Panti Balita terlantar. Objek penelitian ini adalah pola pembinaan dalam menstimulasi perkembangan emosional anak di Panti Asuhan Yayasan Sayap Ibu cabang Yogyakarta Setting penelitian mengambil tempat di Panti Asuhan Yayasan Sayap Ibu Cabang Yogyakarta Panti Balita terlantar.
Hasil penelitian yang telah dilakukan pada Panti Asuhan Yayasan Sayap Ibu Cabang Yogyakarta, khususnya di Panti Balita terlantar, mengenai pola pembinaan anak dalam menstimulasi perkembangan emosional anak, menunjukan bahwa Pola pembinaan yang digunakan dalam menstimulasi perkembangan emosional anak menggunakan pola pembinaan kekeluargaan yang demokratis. Perkembangan emosional anak masih belum optimal dikarenakan beberapa faktor penghambat, faktor internal, meliputi anak panti asuhan itu sendiri yang mempunyai perkembangan emosi yang berbeda-beda, latar belakang pendidikan pengasuh yang masih rendah, maupun faktor eksternal yang berasal dari lingkungan sekitar panti, yaitu pengunjung yang memilih-milih anak untuk diajak bermain, sehingga dapat menimbulkan kecemburuan sosial. Sedangkan faktor pendukungnya berupa media: Alat Peraga Edukatif, buku cerita, buku gambar, serta sarana dan prasarana berupa: ruang belajar, ruang fisioterapi dan taman bermain, serta afeksi atau kasih sayang yang diberikan oleh pengasuh.
Kata kunci : Pola pembinaan, stimulasi, perkembangan emosionalAgustina Agustina Putri Setyantiagustinaputrisetyanti@gmail.com2015-04-07T03:17:29Z2019-01-29T20:18:07Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/15387This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/153872015-04-07T03:17:29ZKINERJA TUTOR PROGRAM PENDIDIKAN PAKET C (UMUM) DALAM MELAKSANAKAN TUGAS POKOK DI SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (SKB) KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2013/2014Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) kinerja tutor dalam melaksanakan tugas pokok di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Tahun pelajaran
2013/2014 sesuai dengan Keputusan Menteri No. 0132/U/2004 Tentang Paket C yang dijabarkan dalam bentuk buku Pedoman Penyelenggaraan Program Paket C Umum Tahun 2010. 2) hambatan yang dialami tutor dalam melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tugas pokok dalam melaksanakan pembelajaran paket C (Umum).
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah pengelola SKB yang berjumlah 2 orang, tutor paket C yang berjumlah 10 orang, dan warga belajar yang berjumlah 27 orang. Penelitian ini merupakan penelitian populasi. Teknik pengumpulan data menggunakan angket (kuesioner), wawancara dan dokumentasi. Uji validitas instrumen dengan menggunakan Expert Judgementatau pengujian dikonsultasikan dengan ahli, dan uji reliabilitas dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistika deskriptif.
Hasil penelitian diketahui bahwa : 1) Kinerja tutor paket C UPT SKB Kabupaten Wonogiri dalam melaksanakan tugas pokok yang dilakukan pengelola SKB dengan kategori “Sedang” dan skor rata-rata tertinggi 25,6, tutor paket C dengan kategori “Tinggi” dan skor rata-rata tertinggi 29,5 dan warga belajar dengan kategori “Tinggi” dan skor rata-rata tertinggi sebesar 33. 2) Hambatan yang dialami tutor dalam melaksanakan tugas pokok dalam melaksanakan pembelajaran paket C “Ngudi Ilmu” di SKB Kabupaten Wonogiri, yaitu kurang maksimalnya penggunaan sarana dan prasarana yang disediakan dan digunakan oleh tutor, waktu pelaksanaan kegiatan belajar mengajar berjalan belum maksimal, presensi kehadiran warga belajar yang tidak stabil, dan partisipasi warga belajar dalam kelas dan kehadiran yang belum berjalan dengan maksimal.
Kata kunci: kinerja tutor paket C, pelaksanaan tugas pokokYunita Yunita Martyastuti2015-04-07T03:17:29Z2019-01-29T20:18:22Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/15395This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/153952015-04-07T03:17:29ZPERAN PEMBANTU PEMBINA KELUARGA BERENCANA DESA (PPKBD) DAN SUB PPKBD DALAM MENSOSIALISASIKAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA (KB) DI DESA TIRTOMULYO KECAMATAN PLANTUNGAN, KABUPATEN KENDALPenelitian ini bertujuan mendiskripsikan (1) Peran dan Strategi PPKBD dan Sub PPKBD di dalam melaksanakan sosialisasi Program KB di Tirtomulyo Kecamatan Plantungan (2)Tanggapan masyarakat terhadap pelaksanaan sosialisasi program KB di desa Tirtomulyo Kecamatan Plantungan (3)Faktor yang mendukung dan menghambat pelaksanaan sosialisasi Program KB.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan metode deskriptif kualitatif. Subjek sasaran penelitian ini adalah, PLKB, PPKBD, dan Sub PPKBD yang ada di Desa Tirtomulyo, Kecamatan Plantungan, berjumlah sembilan orang yang terdiri dari satu orang PPKBD, tujuh orang Sub PPKBD dan satu orang PLKB. Teknik yang digunakan untuk menetapkan subyek penelitian yaitu dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik yang digunakan untuk menganalis data adalah reduksi data, display data, pengambilan kesimpulan dan verifikasi, trianggulasi yang dilakukan menggunakan trianggulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) Peran PPKBD dan Sub PPKBD di Desa Tirtomulyo perannya sebagai penyuluh, melakukan koordinasi dengan pihak yang terkait mengajak dan melibatkan tokoh masyarakat setempat untuk bersama-sama membantu mensosialisasikan program KB, adapun strategi yang diterapkan dalam mensosialisasi program KB adalah a) Anjangsana pada pertemuan PKK di tingkat RT, b) Pertemuan PKK di tingkat desa dan c) Melalui kegiatan posyandu. 2) Tanggapan masyarakat terkait dengan peran, tugas dan fungsi dari PPKBD dan Sub PPKBD secara umum sudah dilaksanakan sesuai dengan kemampuan mereka masing-masing, PPKBD dan Sub PPKBD mensosialisasikan program KB berjalan dengan baik,respon masyarakat juga baik, hal ini didasarkan pada: a) keikutsertaan masyarakat dalam sosialisasi program KB, b) adanya pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang program KB, hal ini ditandai dengan perhatian dan peningkatan jumlah aseptor KB. 3) Faktor yang mendukung keterlibatan tokoh masyarakat dan adanya perhatian dari pihak-pihak terkait, sedangkan faktor penghambat adalah faktor geografis, pendidikan, ekonomi, dan pandangan masyarakat tentang jumlah anak.
kata kunci: peran PPKBD dan SUB PPKBD, sosialisasi, program KB.Vita Vita Mahardika2015-04-07T03:17:28Z2019-01-29T20:18:02Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/15384This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/153842015-04-07T03:17:28ZPENDIDIKAN KARAKTER BAGI KORBAN PENYALAHGUNAAN NAPZA DENGAN METODE THERAPEUTIC COMMUNITY (TC) DI PANTI SOSIAL PAMARDI PUTRA (PSPP) YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) pelaksanaan pendidikan karakter dengan metode Therapeutic Community (2) Faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan pendidikan karakter dengan metode Therapeutic Community (TC) di PSPP Yogyakarta
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan subjek penelitian, Pengelola, Pekerja sosial, Conselour addict, dan Korban penyalahgunaan napza (residen) Panti Sosial Pamardi Putra (PSPP) Yogyakarta. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi yang dilengkapi dengan daftar pertanyaan. Semua data yang terkumpul dianalisis dengan interpretasi yang didahului dengan trianggulasi untuk mengetahui keabsahan data.
Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Pendidikan karakter melalui metode TC dilaksanakan melalui beberapa tahap yaitu Intake proses, entry unit, primary stage, re-entry unit, dan after care dan dilakukan melalui 4 fokus pembinaan yaitu pembinaan sifat dan kepribadian, pembinaan dan pengendalian emosi, pembinaan pola pikir, dan pembinaan keterampilan dan bertahan hidup. (2) Faktor Pendukung dalam pelaksanaan pendidikan karakter melalui metode TC antara lain semangat dan kerja keras pekerja sosial dalam melaksanakan kegiatan rehabilitasi korban penyalahgunaan napza, adanya motivasi dari residen untuk sembuh total dari pengaruh penyalahgunaan Napza, saling terbuka satu sama lain antara residen dengan pengelola PSPP. adanya dukungan dari pihak pemerintah dalam membantu penyediaan fasilitas di PSPP. Sedangkan faktor penghambatnya adalah kurangnya jumlah pekerja sosial yang ada, belum tersedianya fasilitas wisma tamu untuk mendukung penyatuan keluarga dengan residen dalam proses pemulihan, masih adanya keluarga korban penyalahgunaan napza yang tidak berperan aktif dalam proses rehabilitasi.
Kata Kunci : pendidikan karakter, korban penyalahgunaan napza, therapeutic communityTri Trisulistiyanto2015-04-07T03:17:22Z2019-01-29T20:17:52Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/15380This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/153802015-04-07T03:17:22ZPENGEMBANGAN PROGRAM SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (SKB) GUNUNGKIDUL MELALUI MODEL KEMITRAANPenelitian ini bertujuan untuk : 1) Menggambarkan perencanaan program kemitraan yang dilaksankan oleh UPT SKB Gunungkidul, 2) Menggambarkan implementasi model kemitraaan yang dilaksanakan oleh UPT SKB Gunungkidul.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Subjek penelitian adalah Kepala UPT SKB Gunungkidul, pamong UPT SKB Gunungkidul, staff Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Gunungkidul, serta pengelola PKBM Sembada. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara. Peneliti merupakan instrument utama penelitian dengan dibantu pedoman wawancara. Teknik analisis data yang dilakukan adalah display data, reduksi data dan penarikan kesimpulan. Teknik trianggulasi yang dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan trianggulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan 1). Perencanaan program kemitraan UPT SKB Gunungkidul dilatarbelakangi kebutuhan dana, fasilitas dan SDM, untuk mengotimalkan program, adanya komitmen dari lembaga untuk menjaga mutu program, serta menyalurkan lulusan program kecakapan hidup. Partisipasi Perencanaan program UPT SKB Gunungkidul melibatkan pihak dari dalam lembaga dan luar lembaga, yaitu Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Gunungkidul sebagai pembuat kebijakan. Perencanaan program kemitraan UPT SKB Gunungkidul diawali dengan kegiatan identifikasi oleh para pamong, mendengarkan masukan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Gunungkidul sebagai pembuat kebijakan, dan selanjutnya penentuan prioritas program melalui rapat koordinasi antara UPT SKB Gunungkidul dan pembuat kebijakan 2). UPT SKB Gunungkidul mengimplementasikan model kemitraaan mutualistik dengan prinsip mutual benefit, yaitu kedua belah pihak yang bermitra sama-sama memperoleh manfaat dari kemitraan yang dilakukan. Manfaat yang diperoleh UPT SKB Gunungkidul, yaitu mendapat dukungan sumber daya, dapat menyalurkan lulusan program dan dapat mengatasi kendala teknis dalam pelaksaan programnya.
Kata Kunci :Pengembangan Program, Sanggar Kegiatan Belajar, KemitraaanPutri Putri Indraningrum2015-04-07T03:17:13Z2019-01-29T20:18:25Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/15396This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/153962015-04-07T03:17:13ZPROGRAM SEKOLAH LANJUT USIA GOLDEN GERIATRIC CLUB DI YAYASAN BUDI MULIA DUA YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keadaan konteks, input, proses, dan produk program sekolah lanjut usia Golden Geriatric Club di Yayasan Budi Mulia Dua.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian diskriptif kualitatif. Teknik penentuan subyek dilakukan dengan teknik purposive. Subjek dalam penelitian ini adalah 4 mahasiswa sekolah lanjut usia Golden Geriatric Club, Direktur Yayasan Budi Mulia Dua, dan Manajer sekolah lanjut usia Golden Geriatric Club. Setting penelitian dilakukan di sekolah lanjut usia Golden Geriatric Club dan aktivitas di luar sekolah. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Instrumen dalam penelitian ini adalah pedoman observasi, pedoman dokumentasi, dan pedoman wawancara. Uji keabsahan data menggunakan teknik trianggulasi sumber dan trianggulasi teknik. Teknis analisis data menggunakan model interaktif yaitu dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan, 1)Keadaan konteks program adalah dasar hukum yaitu UU No 13 tahun 1998 tentang kesejahteraan lanjut usia dan Peraturan Pemerintah No 43 tahun 2004 tentang Pelaksanaan Upaya Peningkatan Kesejahteraan Lanjut Usia. Tujuan program yaitu lanjut usia bisa mandiri, berkarya dan bahagia. Tugas dan fungsi lembaga yaitu memberikan kesempatan kepada warga lanjut usia untuk meningkatkan kesejahteraan lanjut usia. Indikator ketercapaian program didasarkan pada aktivitas mahasiswa, 2) Keadaan input program adalah sumber daya manusia meliputi penyelenggara program yang terdiri dari penasehat, pengurus, manajer dan staff. Dosen meliputi 1 dosen agama, 1 dosen musik, dan 2 dosen kesehatan. Mahaiswa ada 20 orang. Sarana dan prasarana yang ada yaitu sumber belajar ada modul dan alat praktek. Fasilitas ruangan meliputi kursi, meja, screen, lcd, perpustakaan, keyboard, dan cord lagu. Sumber dana yang ada yaitu dari Yayasan Budi Mulia Dua, 3) Keadaan proses program meliputi jadwal yang dilaksanakan pada setiap hari sabtu, belum adanya presensi, metode pembelajaran mencakup ceramah dan tanya jawab, teori dan praktek, dan diskusi. Model pembelajaran yang belum dipastikan, dan evaluasi pembelajaran yang digunakan adalah evaluasi proses, 4) Keadaan produk program meliputi kemandirian, mahasiswa bisa berkarya dan bahagia dengan tidak menjadi beban bagi keluarga. Tidak adanya nya data lulusan. Pengaruh sampingan tidak bisa dipastikan, dan keunggulan program yaitu kegiatan yang mendukung program sekolah lanjut usia Golden Geriatric Club.
Kata kunci: Program, Sekolah lanjut usiaFitri Fitri Badriyah2015-04-07T03:17:11Z2019-01-29T20:18:43Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/15406This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/154062015-04-07T03:17:11ZPERANAN PENGURUS KARANG TARUNA BERSTATUS MAHASISWA DALAM MENINGKATKAN KINERJA ORGANISASI (Studi pada Organisasi Karang Taruna di Dusun Sawahan Desa Pendowoharjo Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul)Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan: (1) peranan yang dilakukan oleh pengurus berstatus mahasiswa, (2) peningkatan kinerja organisasi, (3) faktor pendukung dan penghambat yang dihadapi pengurus organisasi dalam meningkatkan kinerja karang taruna.
Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara dan dokumentasi, subjek penelitian adalah pengurus karang taruna berstatus mahasiswa maupun non-mahasiswa, anggota karang taruna dan tokoh masyarakat. Pembuktian keabsahan data menggunakan teknik trianggulasi sumber. Analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif dengan langkah pengumpulan data, reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian adalah: (1) meningkatkan kedisiplinan, pemberian motivasi, pembukuan keuangan ataupun notulensi rapat semakin tertata, meningkatnya hubungan baik dengan organisasi masyarakat. (2) Selalu memberikan masukan dan suntikan semangat kepada anggota untuk bekerja dengan baik, lebih terkoordinasi dan terstruktur. Ide dan terobosan dari mahasiswa masih sangat dibutuhkan. (3) Faktor pendukung: SDM memadai bagi pengurus bestatus mahasiswa, tanggung jawab dan kerjasama dari semua pihak, fasilitas memadai, adanya dukungan masyarakat. Faktor penghambat: SDM kurang bagi para anggota, faktor finansial, kurangnya kepedulian berorganisasi bagi anggota. Langkah yang dilakukan oleh organisasi karang taruna di Dusun Sawahan yaitu melakukan kegiatan yang mampu melibatkan semua elemen masyarakat, terus melakukan motivasi bagi anggota agar terjalinnya kerjasama, meningkatkan kedisiplinan, melakukan kaderisasi.
Kata Kunci: Peranan, Karang Taruna, KinerjaDwi Dwi Afriyanto Purnomo2015-04-07T03:17:10Z2019-01-29T20:18:56Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/15411This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/154112015-04-07T03:17:10ZUPAYA MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI PADA PESERTA DIDIK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA POP UP BOOK DI TK BAITHUL HIKMAHPenelitian ini bertujuan untuk meningkatkan rasa percaya diri peserta dengan unjuk diri menggunakan media pop up book di TK Baithul Hikmah.
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) model Kemmis dan Mc Taggart yang dimodifikasi oleh peneliti. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, setiap siklus terdiri dari tiga kali pertemuan. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelompok B2 yang berjumlah 23 anak yaitu 11 anak laki-laki dan 12 anak perempuan. Objek penelitian ini adalah rasa percaya diri peserta didik. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya peningkatan rasa percaya diri pada peserta didik kelompok B2 di TK Baithul Hikmah. Percaya diri pada anak terjadi melalui berbagai proses yaitu 1) unjuk diri, kegiatan unjuk diri yang dilakukan dalam proses pembelajaran adalah berani tampil di depan kelas, bercerita, dan menjawab pertanyaan. 2) terjadi proses interaksi dalam kegiatan pembelajaran antara pendidik dengan peserta didik dan semasa teman saat kegiatan unjuk diri berlangsung. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dengan unjuk diri menggunakan media pop up book dapat meningkatkan rasa percaya diri pada peserta didik di TK Baithul Hikmah.
Kata kunci : rasa percaya diri, pop up book, unjuk diriDewi Dewi Masithoh Citra Kusuma Putri2015-04-07T03:17:08Z2019-01-29T20:17:54Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/15381This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/153812015-04-07T03:17:08ZPROGRAM PEMBERDAYAAN GELANDANGAN DAN PENGEMIS MELALUI PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP DI PANTI SOSIAL BINA KARYA YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk : 1) Mendeskripsikan proses perencanaan program pemberdayaan gelandangan dan pengemis melalui pendidikan kecakapan hidup, 2) Mendeskripsikan pelaksanaan program pemberdayaan gelandangan dan pengemis melalui pendidikan kecakapan hidup, 3) Mendeskripsikan evaluasi program pemberdayaan gelandangan dan pengemis melalui pendidikan kecakapan hidup, 4) Mendeskripsikan dampak program pemberdayaan gelandangan dan pengemis melalui pendidikan kecakapan hidup
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian adalah pegawai panti sosial bina karya dan warga binaan Panti Sosial Bina Karya Yogyakarta,. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara mendalam. Alat penelitian menggunakan pedoman wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini menggunakan metode triangulasi sumber untuk menjelaskan keabsahan data.
Hasil penelitian menunjukkan : 1) Proses perencanaan program pemberdayaan dilakukan oleh semua pegawai panti dan bertempat di aula dengan melalui tahap identifikasi masalah, tujuan, sasaran program, penentuan narasumber teknis, penentuan materi, penentuan sarana dan prasarana, dan evaluasi 2) Proses pelaksanaan program pemberdayaan melalui pendidikan kecakapan hidup dengan memberikan pelatihan pertanian, menjahit, pertukangan bangunan, pertukangan kayu, ketrampilan las. Proses pelaksanaan program pemberdayaan gelandangan dan pengemis di Panti Sosial Bina Karya dengan bimbingan ketrampilan yang lebih mengutamakan praktik dan pelaksanaannya di lakuakan dalam 4 kali dalam satu minggu yang berlangsung selama 1 tahun dan di mulai dari bulan januari dan diakhiri bulan desember. 3) Proses evaluasi di Panti Sosial Bina Karya yaitu dengan cara tanya jawab sebelum mengakhiri bimbingan materi setiap harinya, 4) Dampak program sangat baik karena para warga binaan dikirim transmigrasi ke kalimanatan, dengan begitu para warga binan dapat meninggalkan pekerjaannya yang dulu karena mereka disana akan di tampung oleh perusahaan-perusahaan yang sudah menjaring kerjasama dengan pihak panti.
Kata Kunci : program pemberdayaan,gelandangan dan pengemis,kecakapan hidupAriya Ariya Akbarian2015-04-07T03:16:59Z2019-01-29T20:18:45Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/15407This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/154072015-04-07T03:16:59ZIMPLEMENTASI PEMBELAJARAN HOMESCHOOLING DALAM MEMBENTUK KEMANDIRIAN ANAK DI HOMESCHOOLING ANUGERAH BANGSA PALAGAN YOGYAKARTATujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan (1) Penerapan strategi dan metode pembelajaran homeschooling komunitas dalam membentuk kemandirian intelektual anak; (2) Bagaimana dampak setelah mengikuti pembelajaran homeschooling terhadap kemandirian intelektual anak; (3) Faktor- faktor apa saja yang mendukung dan menghambat dalam proses pelaksanaan penerapan pembelajaran homeschooling komunitas dalam membentuk kemandirian anak.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah pengelola, pendidik dan peserta didik di Homeschooling Anugerah Bangsa Palagan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi dan wawancara. Teknik triangulasi yang digunakan dalam keabsahan data yaitu teknik triangulasi sumber data.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran homeschooling dalam membentuk kemandirian anak di Homeschooling Anugerah Bangsa Palagan mencakup tiga tahap, yaitu persiapan, pelaksanaan dan evaluasi (2) Hasil implementasi pembelajaran homeschooling dalam membentuk kemandirian intelektual anak di Homeschooling Anugerah Bangsa Palagan menunjukan perilaku yang lebih mandiri pada anak: (3) Faktor pendukung dalam penelitian ini, (a) Fasilitas sarana dan prasarana yang tersedia sesuai dengan kebutuhan; (b) Semangat tutor yang tinggi dalam melaksanakan setiap kegiatan pembelajaran; (4) Faktor penghambat yang dihadapi Homeschooling Anugerah Bangsa antara lain, (a) Keanekaragaman karakteristik, tingkah laku dan sifat anak yang berbeda-beda; (b) Masalah internal yang dihadapi anak.
Kata kunci: Implementasi Pembelajaran Homeschooling, Kemandirian Anakmariska Mariska Tamara Hans Putri2015-04-07T00:48:28Z2019-05-09T02:00:15Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/14460This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/144602015-04-07T00:48:28ZImplementasi Metode Bermain Peran (Role Playing) Untuk Meningkatkan Kecerdasan Interpersonal Anak Usia 5-6 Tahun di TK Barunawati Kota Ternate (Suatu Penelitian Tindakan Kelas Pada Kelompok B Tahun Ajaran 2013/2014)Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan interpersonal anak usia 5-6 tahun di TK Barunawati Kota Ternate dan seberapa besar peningkatan kecerdasan interpersonal anak usia 5-6 tahun dengan menggunakan metode bermain peran (role playing).
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang dilaksanakan dalam II siklus. Subyek dalam penelitian ini adalah anak didik kelompok B di TK Barunawati Kota Ternate Tahun Ajaran 2013/2014 yang berjumlah 25 orang. Kolabolator dalam penelitian adalah guru kelas B, sebagai pelaksana tindakan, peneliti sebagai observer dan guru pendamping sebagai pembantu observer. Jenis tindakan yang diterapkan adalah metode bermain peran (role playing). Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, catatan lapangan dan dokumentasi. Observasi yang dilakukan meliputi observasi tentang proses pembelajaran sosial emosional dan kecerdasan interpersonal anak. Catatan lapangan digunakan untuk melihat permasalahan yang dihadapi selama pembelajaran. Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data yang berbentuk foto. Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan statistik deskriptif sederhana. Data dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kecerdasan interpersonal anak usia dini dapat ditingkatkan melalui metode bermain peran (role playing). Peningkatan tersebut dilihat dari hasil observasi sebelum tindakan yaitu 28% menjadi 44% pada siklus I dan menjadi 76% pada siklus II.Sumanti M Saleh2015-03-31T08:23:16Z2019-01-29T19:58:02Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/14849This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/148492015-03-31T08:23:16ZPELAKSANAAN PENGASUHAN ANAK USIA DINI DI TEMPAT PENITIPAN ANAK (TPA) DHARMA YOGA SANTI YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) pelaksanaan pengasuhan anak usia dini di Tempat Penitipan Anak (TPA) Dharma Yoga Santi, (2) faktor pendorong dan penghambat serta dampak positif pengasuhannya.
Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif deskriptif dengan subyek penelitian ketua pengelola, pengasuh dan orang tua anak asuh di Tempat Penitipan Anak (TPA) Dharma Yoga Santi. Pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara serta dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) pengasuhan yang ada di TPA Dharma Yoga Santi adalah fullday, yang dimulai pada pukul 07. 00 hingga pukul
16. 00. Pengasuhan di TPA Dharma Yoga Santi memberikan pengasuhan yang menyesuaikan kebutuhan anak. Kebutuhan anak mulai dari bermain, belajar, makan, kesehatan hingga mandi sangat diperhatikan; (2) faktor pendukung pengasuhan yaitu letak Tempat Penitipan Anak (TPA) yang strategis, biaya penitipan yang terjangkau serta hubungan komunikasi baik yang terjalin antara pengasuh dengan anak maupun orangtuanya, faktor penghambat pengasuhan yaitu kurangnya tenaga pengasuh dan Alat Permainan Edukatif (APE) yang dirasa masih kurang memadai; (3) manfaat adanya pengasuhan di TPA bagi orang tua adalah orang tua lebih dapat bekerja dengan nyaman karena anaknya sudah ada yang mengasuh, anak lebih bisa bersosialisasi dengan anak lain serta anak mendapat pendidikan yang memadai.
Kata kunci: pengasuhan, anak usia dini, tempat penitipan anakSA Shelly Aprillia2015-03-31T08:07:35Z2019-01-29T19:58:10Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/14852This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/148522015-03-31T08:07:35ZMOTIVASI RESIDEN MENGIKUTI PROGRAM PELATIHAN OTOMOTIF DI PANTI SOSIAL PAMARDI PUTRA PURWOMARTANI KALASAN KABUPATEN SLEMANPenelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan: (1) Motivasi residen dalam mengikuti pelatihan otomotif di Panti Sosial Pamardi Putra; (2) Manfaat pelatihan otomotif bagi residen di Panti Sosial Pamardi Putra.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah 8 orang residen yang mengikuti pelatihan otomotif. Subjek penelitian ditentukan dengan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan dengan metode pengamatan (observasi, wawancara, dan dokumentasi). Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukan bahwa : (1) Motivasi 8 orang residen yang mengikuti pelatihan otomotif adalah; dibagi menjadi 2 yaitu interinsik dan eksterinsik. Motivasi dalam diri atau motivasi interinsik residen muncul karena menyangkut kepuasan yang ada dalam diri atau disebut dengan cognitive motives. Dalam proses pelatihan otomotif residen dituntut untuk mengembangkan potensi dalam diri yang sudah ada agar kreativitas muncul motivasi tersebut dinamakan self expression. Terciptanya suasana kompetensi yang sehat bagi residen lain disebut dengan self enhancement. Motivasi eksterinsik adanya dukungan dari keluarga residen, staff, instruktur dan teman sesama residen di panti agar mengikuti pelatihan otomotif dan kelak bisa bekerja di bengkel sepeda motor; (2) Manfaat pelatihan otomotif bagi residen yaitu residen dapat memiliki keahlian dibidang montir motor, residen dapat bekerja di bengkel motor dan dalam keterkaitannya dengan penggunaan narkoba residen dapat pulih tidak menggunakan narkoba kembali.MR Mohammad Rizal Nursetyo2015-03-20T03:29:06Z2019-01-29T16:41:50Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/6200This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/62002015-03-20T03:29:06ZPENDIDIKAN KARAKTER ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI RUMAH SINGGAH
AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Pelaksanaan pendidikan karakter anak jalanan melalui program pendidikan agama Islam di Rumah Singgah Ahmad Dahlan dan (2) Faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan pendidikan karakter anak jalanan melalui program pendidikan agama Islam di Rumah Singgah Ahmad Dahlan.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah pembina, anak jalanan, dan pengelola Rumah Singgah Ahmad Dahlan. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian dengan dibantu pedoman observasi, pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah display data, reduksi data, dan pengambilan kesimpulan. Triangulasi yang dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Pendidikan karakter anak jalanan melalui program pendidikan agama Islam di Rumah Singgah Ahmad Dahlan dilaksanakan dengan melalui perencanaan yang melibatkan beberapa faktor antara lain pendidik, sasaran warga belajar, fasilitas belajar, dan kurikulum. Pelaksanaan setiap satu minggu sekali, materi kegiatan seperti penjelasan mengenai tingkah laku dan pendidikan karakter yang baik di masyarakat serta belajar shalat, mengaji atau hafalan surat-surat pendek. Evaluasi program setiap tiga bulan sekali dengan hasil yaitu tambahan ilmu dari materi-materi yang telah diberikan serta dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. 2) Faktor pendukung yaitu: tersedianya alat-alat ibadah, ada volunter yang peduli terkait dengan program di Rumah Singgah Ahmad Dahlan, orang tua anak jalanan yang sangat mendukung. 3) Faktor penghambatnya antara lain: kondisi psikis anak jalanan yang masih labil sehingga dapat mengganggu jalannya kegiatan, disiplin waktu yang kurang konsisten pendidik, motivasi anak jalanan belum stabil untuk ikut kegiatan. Berdasarkan hasil penelitian ini, perlu untuk ditingkatkan dalam pelaksanaan pendidikan karakter melalui pengelolaan pembelajaran yang lebih terencana dan perlu dukungan dari stakeholder serta peran dari lembaga terkait.
Kata kunci: Pendidikan karakter, anak jalanan, pendidikan agama Islam, Rumah Singgah.
Adhi AfwanMubarokhidayahkuh@gmail.com2015-03-17T03:06:36Z2019-05-09T01:51:59Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/13088This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/130882015-03-17T03:06:36ZPeningkatan Keterampilan Berbicara Anak Usia Dini Melalui Permainan Sandiwara Boneka (Sebuah Penelitian Tindakan Kelas di PAUD SAYMARA Kartasura Kelompok A tahun ajaran 2013/2014)Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengimplementasikan kegiatan permainan sandiwara boneka dalam mengembangkan keterampilan berbicara peserta didik di PAUD SAYMARA Kartasura kelompok A, (2) meningkatkan keterampilan berbicara anak usia dini melalui permainan sandiwara boneka di PAUD SAYMARA Kartasura kelompok A.
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Subyek dalam penelitian ini adalah anak didik kelompok A di PAUD SAYMARA Kartasura tahun ajaran 2013/2014. Penelitian ini bersifat kolaboratif antara peneliti, guru kelas, dan kepala sekolah. Data dikumpulkan melalui observasi, catatan lapangan, wawancara, dan dokumentasi. Observasi yang dilakukan meliputi observasi tentang proses pembelajaran bahasa serta keterampilan berbicara peserta didik setelah kegiatan bercerita dengan sandiwara boneka. Wawancara dimaksudkan untuk memperoleh informasi tentang berbagai hal yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran bahasa pada anak usia dini. Catatan lapangan untuk melihat permasalahan yang dihadapi selama pembelajaran melalui permainan sandiwara boneka. Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data sekolah dan nama siswa kelompok A PAUD SAYMARA Kartasura serta rekaman proses pembelajaran melalui metode bercerita dengan sandiwara boneka. Keabsahan data diperiksa dengan triangulasi. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif model alur.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) implementasi permainan sandiwara boneka meliputi kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Kegiatan awal berupa apersepsi dan pengenalan tokoh, pada kegiatan inti guru menunjukkan permainan sandiwara boneka, dan kegiatan akhir peserta didik menceritakan kembali dengan permainan sandiwara boneka. (2) Permainan sandiwara boneka dapat meningkatkan keterampilan berbicara anak usia dini. Peningkatan prosentase keterampilan berbicara dari sebelum tindakan sampai dengan siklus II yakni sebelum tindakan 40,13 %, siklus I mencapai 61,08 %, siklus II mencapai 79,74 %.Mila Faila Shofa2015-03-12T06:43:30Z2019-05-09T01:48:45Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12943This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/129432015-03-12T06:43:30ZKontribusi Penguasaan Keterampilan dan Motivasi Kerja terhadap Tingkat Pendapatan Ibu Rumah Tangga Peserta Pelatihan Eceng Gondok Usaha Kecil dan Menengah Luthfi Craft di Desa Murtigading Piring II, Sanden, BantulPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) kontribusi penguasaan keterampilan terhadap tingkat pendapatan ibu rumah tangga peserta pelatihan eceng gondok usaha kecil dan menengah Luthfi Craft di Desa Murtigading Piring II, Sanden, Bantul, (2) kontribusi motivasi kerja terhadap tingkat pendapatan ibu rumah tangga peserta pelatihan eceng gondok usaha kecil dan menengah Luthfi Craft di Desa Murtigading Piring II, Sanden, Bantul, dan (3) kontribusi penguasaan keterampilan dan motivasi kerja terhadap tingkat pendapatan ibu rumah tangga peserta pelatihan eceng gondok usaha kecil dan menengah Luthfi Craft di Desa Murtigading Piring II, Sanden, Bantul
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu rumah tangga peserta pelatihan eceng gondok UKM Luthfi Craft di Desa Murtigading Piring II, Sanden Bantul. Pengumpulan data dilakukan menggunakan angket tertutup berbentuk skala. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linier sederhana dan regresi linier ganda dengan taraf signifikansi 5% yang pengujiannya menggunakan bantuan program SPSS versi 17,0.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat kontribusi positif dan signifikan penguasaan keterampilan dan motivasi kerja terhadap tingkat pendapatan ibu rumah tangga peserta pelatihan eceng gondok usaha kecil dan menengah Luthfi Craft di Desa Murtigading Piring II, Sanden, Bantul. Besarnya kontribusi penguasaan keterampilan dan motivasi kerja secara berturut-turut adalah sebesar 30,4% dan 22,6% dan kedua variabel tersebut secara bersama-sama memberikan kontribusi terhadap tingkat pendapatan ibu rumah tangga peserta pelatihan eceng gondok UKM Luthfi Craft di Desa Murtigading Piring II Sanden, Bantul sebesar 48,3%.Sudaresti Sudaresti2015-03-12T06:42:50Z2019-05-09T01:48:49Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12944This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/129442015-03-12T06:42:50ZKeefektifan Model PAUD Inklusi pada Kesiapan Anak Memasuki Sekolah Dasar.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan model PAUD penyelenggara pendidikan inklusif dengan kurikulum yang ramah anak dan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada anak, pada tingkat kesiapan anak dalam memasuki sekolah dasar (SD).
Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif, dan dilakukan di Labschool Rumah Citta yang merupakan PAUD penyelenggara pendidikan inklusif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, analisis dokumen koesioner, wawancara, dan analisis dokumen yang meliputi: database sekolah (kurikulum, RPP, laporan perkembangan anak /raport), dokumen konvensi hak anak, UU Perlindungan Anak, dokumen pendidikan inklusif, dan data riset tentang school readiness.
Hasil penelitian adalah sebagai berikut. (1) Labschool Rumah Citta adalah PAUD dengan model pendidikan inklusif yang mengkoordinasikan dan mengintegrasikan layanan PAUD reguler dengan layanan ABK dalam program yang sama. (2) Kurikulum Labschool Rumah Citta merupakan kurikulum yang disusun secara mandiri berdasarkan tahapan perkembangan anak, mengacu pada aspek-aspek perkembangan anak (fisik motorik, sosial emosi, bahasa, dan kognisi), serta memiliki beberapa kekhasan: inklusif, berpusat pada anak, mengembangkan kecerdasan jamak, pendidikan nilai, ramah lingkungan hidup, menghormati kearifan lokal, mandiri, dan keadilan gender. (3) Labschool Rumah Citta menggunakan pendekatan pembelajaran yang berorientasi dan berpusat pada anak/siswa (student-centered approach), serta menerapkan metoda pembelajaran yang mendorong kesiapan anak untuk memasuki SD, yang meliputi: main peran, praktek langsung, diskusi, kerja sama, pemecahan masalah, ataupun kunjungan. (4) Kurikulum inklusi, yang ramah terhadap semua anak dan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik anak usia dini, efektif untuk mendorong kesiapan anak dalam memasuki SD. Hal itu dapat dibuktikan dengan data yang menunjukkan bahwa tingkat kesiapan murid kelas akhir Labschool Rumah Citta untuk memasuki SD pada aspek-aspek perkembangannya (fisik motorik, bahasa, sosial emosi, dan kognisi) adalah sebesar 79,13%, di mana kesiapan anak kelas TK Besar sebesar 73% dan kesiapan anak kelas Persiapan SD sebesar 80,5%.Yuni Dhamayanti2014-08-27T16:02:40Z2019-05-08T15:19:18Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11255This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/112552014-08-27T16:02:40ZPendidikan Alternatif Komunitas Belajar Qaryah Thayyibah di Salatiga Jawa TengahPenelitian ini bertujuan mengungkapkan pemahaman atau persepsi tentang pelaksanaan pendidikan alternatif di Komunitas Belajar Qaryah Thayyibah (KBQT) tentang: (1) Filsafat pendidikan KBQT, (2) Pengelolaan pembelajaran KBQT, (3) Faktor pendukung dan penghambat, (4) Hasil pembelajaran KBQT.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologi interpretitif dan menggunakan penulisan yang artistik. Subyek penelitian adalah pendiri, pendamping dan warga belajar KBQT. Pengumpulan data dilakukan dengan: (1) riset kepustakaan, (2) teknik dokumentasi, (3) riset lapangan dengan cara (a) observasi partisipasi, (b) wawancara, dan (c) fenomenologi. Teknik sampling dilakukan dengan purposive dan snowball sampling. Keabsahan hasil penelitian dilakukan dengan validitasi dan reabilitas. Metode analisis data dilakukan dengan cara: (a) reduksi data, (b) penyajian data, dan (c) verifikasi atau penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa: 1) Filosofi pendidikan KBQT adalah menggunakan filsafat pendidikan konsep Paulo Friere dan filsafat pembelajarannya menggunakan kontruktivisme mengenai konsep belajarnya dihadapkan pada permasalahan yang berhubungan langsung dengan kehidupan masyarakat, 2) Pengelolaan pembelajaran KBQT berkaitan dengan (a) perencanaan pembelajaran; (b) pelaksanaan pembelajaran; (c) evaluasi pembelajaran, 3) Hasil pembelajaran warga belajar KBQT berkaitan dengan output/keluaran adalah bisa berkarya sehingga mandiri dalam kehidupannya dan mudah menyesuaikan lingkungannya, serta outcome/dampak yaitu mempunyai keterampilan yang lebih sehingga dapat diterima dan juga berguna bagi masyarakat, 4) Faktor pendukung dalam KBQT adalah temannya sendiri yang selalu mengingatkan dan memberikan dorongan, dan faktor penghambat KBQT ada secara internal adalah ketika warga belajar tidak memahami konsep pembelajaran, maka mereka tidak bisa maksimal dalam belajarnya, dan faktor eksternal adalah kurangnya pendampingan dalam memberikan dorongan kepada warga belajar.Imam Shofwan2014-08-27T16:02:40Z2019-05-08T15:19:22Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11256This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/112562014-08-27T16:02:40ZImplementasi Pendidikan Karakater di Homeschooling Kak Seto YogyakartaPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Implementasi pendidikan karakter di HSKS Yogyakarta, (2) Nilai-nilai karakter yang ditanamkan kepada homeschooler, (3) Faktor pendukung dan penghambat implementasi pendidikan karakter, dan (4) Hasil dari implementasi pendidikan karakter di HSKS Yogyakarta.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Subjek penelitian adalah kepala sekolah, tutor, orang tua homeschooler, dan homeschooler kelas 1-3 SD. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Keabsahan data ditentukan dengan cara memperpanjang waktu penelitian yang dilaksanakan sejak bulan September 2012 sampai dengan April 2013, pengamatan terus menerus dan trianggulasi melalui pengecekan data. Teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif Miles dan Huberman melalui kegiatan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa: (1) Implementasi pendidikan karakter di HSKS Yogyakarta dapat dilihat melalui, (a) perencanaan akademik yang disesuaikan dengan visi cerdas berkarakter, (b) pelaksanaan pendidikan karakter melalui tiga kelompok kegiatan, yaitu: pembentukan karakter terpadu dengan pembelajaran pada mata pelajaran; manajemen sekolah dan kegiatan pendukung maupun ekstrakurikuler. (c) monitoring dan evaluasi mengacu pada “Quality Insurance” (Penjaminan Mutu Akademik) melalui pertemuan tutor dengan kepala sekolah dan orang tua serta penilaian karakter anak dan keterlibatan orang tua. (2) Nilai-nilai karakter yang ditanamkan kepada homeschooler mengacu pada finger print scan yaitu tanggung jawab, rasa hormat, keadilan, keberanian, jujur, disiplin, peduli, ketekunan, dan kemandirian. (3) Faktor pendukung implementasi pendidikan karakter yaitu: badan tutorial yang memiliki komitmen, budaya akademik yang kondusif, pendekatan secara personal, kelengkapan instrumen penilaian, dan kerja sama yang baik antara tutor dan orang tua. Adapun faktor penghambat yaitu: latar belakang keluarga yang sering memanjakan anak, kesibukan orang tua untuk berkoordinasi, minimnya sarana dan prasarana, dan minimnya waktu interaksi anak di HSKS Yogyakarta. (4) Hasil dari implementasi pendidikan karakter dapat dilihat melalui perubahan sikap homeschooler sehingga memiliki karakter yang lebih baik dan peningkatan hasil belajar homeschooler.
Ricca Vibriyanthy2014-08-20T05:24:03Z2019-05-08T15:19:04Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11215This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/112152014-08-20T05:24:03ZImplementasi Pembelajaran Terpadu Terhadap Perkembangan Anak Usia Dini Di KB – TK Islam Al Azhar 31 YogyakartaTujuan penelitian ini adalah: (1) mengetahui implementasi pembelajaran terpadu pada pendidikan anak usia dini, dan (2) mengetahui pengaruh pembelajaran terpadu terhadap aspek perkembangan anak.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologis yang mendeskripsikan tentang pemahaman terhadap seseorang diberbagai situasi dimana akan menjadi bagian utama dalam penggambarannya. Data diperoleh melalui pengamatan peran serta, di mana peneliti berfungsi sebagai instrumen yang tak terpisahkan dengan subjek penelitian untuk melakukan wawancara mendalam, pengamatan terus-menerus dan studi dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif yang dilakukan melalui empat kegiatan utama yakni: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Untuk memperoleh tingkat kepercayaan (keabsahan) terhadap data-data yang diperoleh dilakukan dengan teknik kredibilitas, transferabilitas, dependabilitas dan konfirmabilitas.
Hasil penelitian menunjukkan hal berikut ini: (1) Proses pembelajaran terpadu yang di lakukan belum memperlihatkan keterkaitan antara tema dan dilakukan melalui tahapan: kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pada tahap perencanaan kurikulum, alur kegiatan yang dilakukan dimulai dari: a) memetakan tingkat pencapaian perkembangan dari laporan hasil belajar kedalam aspek perkembangan anak, b) mencari indikator di Kurikulum Pengembangan Pribadi Muslim (KPPM) dan Standar Isi Permen Diknas No. 58 tahun 2009 yang sesuai dengan capaiannya, c) membaginya ke dalam semester setelah itu menjadi term, Rencana Kegiatan Mingguan (RKM), dan Rencana Kegiatan Harian (RKH). Kegiatan perencanaan dilanjutkan dengan menentukan tema dan kegiatan pendukung pembelajaran yang mendukung tema. Tahap pelaksanaan pembelajaran terpadu dengan agama yang telah dilakukan baru pada pembiasaan akhlakul karimah anak dan kegiatan hari keagamaan Islam. Di Tahap pelaksanaan pembelajaran masih terpisah-pisah antar bidang pengembangan, kegiatan pembelajaran lebih banyak menggunakan lembar kerja, dan kurangnya waktu untuk bermain bagi anak. Proses penilaian belum menggunakan rubrik dan pedoman instrumen penilaian. (2) Pengaruh pembelajaran terhadap perkembangan anak, bidang yang paling menonjol adalah bidang sosial emosional dengan pengenalan “rewards and punishment”. Sedangkan untuk bidang pengembangan fisik, bahasa, maupun kognitif belum terlihat perkembangan yang signifikan.Avanti Vera Risti P2014-08-20T05:24:00Z2019-05-08T15:19:07Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11216This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/112162014-08-20T05:24:00ZKeefektifanTeam TeachingPendidik Program PendidikandanPengembanganAnakUsiaDini (PPAUD) di KabupatenKulonProgoPenelitianinibertujuanuntukmengetahui1) keefektifan:pemahamanpendidik program PPAUD tentangteam teaching,perencanaanteam teaching,pelaksanaanteam teaching,danevaluasiteam teaching; 2)hasil team teaching; dan 3)factor pendukungdanpenghambatkeefektifanteam teaching pendidik Program PendidikandanPengembanganAnakUsiaDini (PPAUD) di KabupatenKulonProgo.
Penelitianinimerupakanpenelitianevaluasidenganpendekatankualitatifdankuantitatif.Model evaluasi yang digunakanadalahlogic models.Subjekpenelitianiniadalah 80 orang pendidik program PPAUD tahaptiga di KabupatenKulonProgodengansampelsebanyak 65 orang dengantigalembagayaitu TPK Fitrahsari 1, TPK Tunas Harapan, dan TPK Al Hidayah.Instrumenpengumpulan data adalahlembarkuesioneruntukpendidik, lembarobservasiuntuklembaga, pedomanwawancarauntukorangtuadanpengelola.Teknikpengumpulan data yang digunakanadalahstudidokumen, kuesioner, observasi, danwawancara.Teknikanalisis datayang digunakanadalahanalisisdeskriptif.
Hasilpenelitianmenunjukkansebagaiberikut: 1) pemahamanpendidik program PPAUD tentangteam teachingsangatefektifdenganskor1, 52 atau 89%; 2) perencanaanteam teachingpendidikmemperolehhasilsangatefektifdenganskor 2,79atau93%; 3) pelaksanaanteam teachingdilakukandengansangatefektifdenganskor2,91atau97,1%; 4) evaluasiteam teachingberjalandengansangatefektifdenganskor 2,28 atau99,3; 5) teamteachingmemberikanhasilpositifterhadappesertadidikdalampersepsipengeloladanorangtua; 6) factorpendukungteam teachingmeliputi: a) imbanganataurasiojumlahpesertadidikdanjumlahpendidikdalamsatulembaga, b) ketersediaansaranadanprasarana di lembaga, c)rekanpendidik yang terbukadanmempunyai rasa kerjasama, d) ketercapaiantumbuhkembanganak yang optimal, e) proses administrasi yang lebihmemudahkandanlebihlengkap, f) bertambahnyakemampuanpendidikkarenainteraksidankerjasama yang merekabangun. Adapun factor penghambatteam teachingmeliputi: a)jumlahpendidiksedikitjaditidakmemungkinkan di bagikedalamtimpendidik, b) fasilitasatausaranaprasarana yang terbatas.Benny Erifiani2013-02-11T02:53:17Z2019-01-29T18:22:10Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/9895This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/98952013-02-11T02:53:17ZIMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BEYOND CENTER AND CIRCLE
TIME (BCCT) DI KELOMPOK BERMAIN (KB) SURYA CERIA
AISYIYAH (SCA) KARANGANYARPenelitian ini bertujuan untuk menggambarkan: (1) Implementasi
pembelajaran BCCT di KB SCA Karanganyar, (2) Faktor pendukung dan
penghambat implementasi pembelajaran BCCT di KB SCA Karanganyar.
Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif
dengan subyek dalam penelitian ini adalah pengelola, kepala sekolah,
pendidik dan peserta didik kelompok B. Pengumpulan data dilakukan
dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Peneliti sebagai instrumen utama dalam melakukan penelitian, yang
dibantu oleh pertanyaan penelitian, pedoman wawancara, dan
dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis dilakukan dalam
bentuk pengkodean (coding). Pengkodean merupakan proses penguraian
data, pengonsepan, dan penyusunan kembali dengan cara baru. Adapun
tahapan pengumpulan data adalah tahap reduksi data, tahap display data
dan tahap kesimpulan. Keabsahan data menggunakan perpanjangan
keikutsertaan, keajegan pengamatan, dan trianggulasi.
Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa: (1) Implementasi
pembelajaran BCCT di KB SCA Karanganyar dilakukan melalui tiga
aspek, yaitu: (a) perencanaan, yaitu: pendidik membuat RKH, pendidik
menata alat dan bahan main yang akan digunakan, (b) pelaksanaan
pembelajaran berdasarkan 4 pijakan, yaitu: pijakan lingkungan main,
pijakan sebelum main, pijakan saat main, dan pijakan setelah main, (c)
evaluasi pembelajaran menggunakan lembar observasi harian, portofolio,
dan periodik; (2) Faktor pendukung dalam pelaksanaan pembelajaran
BCCT adalah: (a) kurikulumnya sudah terstruktur yang membantu
pendidik dalam membuat RKM dan RKH, (b) hubungan interaksi yang
terjalin antara pendidik dengan orang tua sangat baik, (c) fasilitas atau
sarana prasarana yang ada di PAUD SCA sangat mendukung proses
pembelajaran BCCT, sedangkan faktor penghambatnya adalah: (a)
pembagian waktu pendidik dalam membuat RKH, (b) pendidik kurang
mampu mengembangkan ragam main dan menciptakan APE yang
disesuaikan dengan tema, (c) terdapat beberapa ruang kelas yang terlalu
sempit.
Kata kunci: Pembelajaran Beyond Center and Circle Time (BCCT),
Kelompok Bermain (KB).Puspitarini Mukti Diyah 2013-02-05T00:40:45Z2019-01-29T18:17:58Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/9766This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/97662013-02-05T00:40:45ZUPAYA PENINGKATAN PELAYANAN SOSIAL BAGI LANSIA
MELALUI HOME CARE SERVICE DI PANTI SOSIAL TRESNA
WERDHA (PSTW) YOGYAKARTA UNIT BUDHI LUHURPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) Upaya peningkatan
pelayanan sosial bagi lansia melalui home care service, 2) Faktor pendukung dan
faktor penghambat upaya peningkatan pelayanan sosial bagi lansia melalui home
care service di PSTW Yogyakarta unit Budhi Luhur.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dan mengambil lokasi
di PSTW Yogyakarta unit Budhi Luhur. Subyek dalam penelitian ini adalah
Pengelola, Instruktur Bimbingan dan Pekerja Sosial di PSTW Yogyakarta unit
Budhi Luhur, serta Lansia dan Keluarganya. Pengumpulan data dengan
menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti
merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian, yang dibantu oleh
pedoman observasi, pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi. Teknik
yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, penyajian data, dan
pengambilan kesimpulan. Trianggulasi dilakukan untuk menjelaskan keabsahan
data dengan menggunakan sumber data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Upaya peningkatan pelayanan
sosial bagi lansia melalui home care service di PSTW Yogyakarta unit Budhi
Luhur dilakukan dengan memberikan beberapa kegiatan, yaitu menyediakan
sarana untuk kebutuhan pokok, memberikan sarana kesehatan, memberikan sarana
spiritual/rohani, memberikan sarana bimbingan psikologi, memberikan motivasi
kepada keluarga lansia. 2) Faktor pendukung upaya peningkatan pelayanan sosial
bagi lansia, yaitu adanya Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkemampuan,
tersedianya dana dari pemerintah, dan adanya dukungan dari keluarga/masyarakat
sekitar lansia. Sedangkan yang menjadi faktor penghambat adalah keterbatasan
waktu dari instruktur bimbingan, sarana dan prasarana kurang memadai,
keterbatasan tenaga pelayanan home care service yang dimiliki oleh PSTW
Yogyakarta unit Budhi Luhur.
Kata kunci: Upaya Peningkatan, Pelayanan Sosial, Home Care Service, LansiaSetyaningrum Nuraeni 2013-02-01T06:29:12Z2019-01-29T18:16:15Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/9700This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/97002013-02-01T06:29:12ZPENDAMPINGAN PEKERJA SOSIAL TERHADAP KLIEN
PADA PELAKSANAAN BIMBINGAN KETERAMPILAN
DI PANTI SOSIAL KARYA WANITA (PSKW)
YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pelaksanaan pendampingan
pekerja sosial terhadap klien pada bimbingan keterampilan di PSKW Yogyakarta,
(2) peran pekerja sosial dalam pendampingan terhadap klien pada pelaksanaan
bimbingan keterampilan di PSKW Yogyakarta, (3) faktor penghambat dan
pendukung dalam pelaksanaan pendampingan pekerja sosial terhadap klien pada
bimbingan keterampilan di PSKW Yogyakarta.
Subjek penelitian ini adalah pekerja sosial, instruktur bimbingan
keterampilan, dan klien PSKW Yogyakarta. Dalam menentukan subjek penelitian
dilakukan secara purposive. Data dikumpulkan dengan metode wawancara,
observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi
data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Sedangkan pemeriksaan
keabsahan data dilakukan dengan meningkatkan ketekunan dan menggunakan
triangulasi sumber dan metode.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pendampingan pekerja sosial,
meliputi pendampingan pada penerimaan dan penempatan klien, pendampingan
trauma center, pendampingan bimbingan keterampilan, pendampingan
resosialisasi, pendampingan bimbingan lanjut, dan pendampingan terminasi, (2)
peran pekerja sosial dalam pendampingan adalah sebagai penjangkau, pialang,
mediator, motivator, manajer data, pendidik dan evaluator, dan (3) faktor
penghambat dalam pelaksanaan pendampingan yaitu: klien baru mengalami
ketertinggalan materi, karakteristik klien yang bervariasi, minimnya alokasi dana,
kurangnya buku, dan peraturan yang memberatkan klien. Faktor pendukungnya,
meliputi: adanya pendampingan bimbingan lanjut yang diberikan kepada eks
klien, kerjasama antara pekerja sosial dan instruktur, pengalaman dan keahlian
instruktur, keikhlasan pengabdian instruktur dalam melaksanakan tugasnya;
adanya pendekatan kekeluargaan, serta motivasi klien program rehabilitasi yang
cukup tinggi dalam mengikuti bimbingan keterampilan.
Kata kunci: pendampingan, pekerja sosial, klienTazkiyah Choerut 2013-02-01T06:13:17Z2019-01-29T18:15:58Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/9693This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/96932013-02-01T06:13:17ZTINGKAT KESEJAHTERAAN PEMBATIK LEPAS, PEMBATIK
KELOMPOK DAN PEMBATIK LEMBAGA DILIHAT DARI
PENGHASILAN DI DESA WUKIRSARI, KECAMATAN IMOGIRI,
KABUPATEN BANTULPenelitian ini bertujuan untuk mengungkap tingkat kesejahteraan pembatik
yang bekerja secara lepas atau selanjutnya disebut pembatik lepas, pembatik yang
tergabung dalam kelompok batik atau selanjutnya disebut pembatik kelompok,
dan pembatik yang bekerja pada pengusaha batik yang selanjutnya disebut
pembatik lembaga dilihat dari penghasilannya di Dusun Karangkulon dan Dusun
Cengkehan Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul.
Subjek penelitian ini adalah pembatik lepas, pembatik kelompok, dan
pembatik lembaga dengan masing-masing kategori berjumlah 29 orang sehingga
jumlah keseluruhan adalah 87 orang pembatik di Dusun Karangkulon dan Dusun
Cengkehan. Penelitian ini merupakan penelitian dengan mix method yakni metode
deskriptif melalui pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data dengan
menggunakan angket dan wawancara. Adapun teknik analisis data yang
digunakan adalah teknik analisis statistik deskriptif. Teknik analisis deskriptif
digunakan dalam penyajian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kesejahteraan pembatik
tertinggi diperoleh oleh pembatik kelompok dengan persentase keluarga pra
sejahtera sebesar 20.69%, sejahtera I sebesar 72.41% dan sejahtera II 6.90%,
sedangkan tingkat kesejahteraan pembatik lembaga menunjukkan bahwa keluarga
pra sejahtera terdapat sebanyak 27.59%, sejahtera I sebanyak 68.97%, sejahtera II
sebanyak 3.45% dan pembatik lepas memiliki tingkat kesejahteraan paling kecil
yakni keluarga pra sejahtera sebesar 48.28%, dan sejahtera I sebesar 51.72%.
Tingkat kesejahteraan ekonomi tertinggi terdapat pada kelompok pembatik
kelompok, kemudian pembatik lembaga dan terakhir pembatik lepas, tingkat
kesejahteraan sosial tertinggi pada kelompok pembatik kelompok, kemudian
pembatik lembaga dan terakhir pembatik lepas dan tingkat kesejahteraan budaya
teringgi pada kelompok pembatik lepas, kemudian pembatik lembaga dan terakhir
pembatik kelompok.
Kata kunci : kesejahteraan, pembatik lepas, pembatik kelompok, pembatik
lembaga.Hasyim Ainur Rokhimah2013-01-30T07:31:08Z2019-01-29T18:12:02Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/9572This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/95722013-01-30T07:31:08ZPENGAJARAN REMIDIAL DENGAN KARTU ANGKA DAN PUZZLE
ANGKA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN SIMBOL
BILANGAN PADA ANAK TUNAGRAHITA SEDANG
KELAS III SDLB DI SLB DAYA ANANDA
KALASAN YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan meningkatkan kemampuan anak tunagrahita sedang
Kelas III di SLB Daya Ananda Kalasan Yogyakarta dalam penguasaan simbol
bilangan 1–10 menggunakan kartu angka dan puzzle angka.
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas. Subjek dalam
penelitian ini adalah anak tunagrahita sedang kelas III SDLB Daya Ananda
sebanyak satu orang. Teknik pengumpulan data adalah observasi, dan tes.
Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi dan tes. Teknik analisis data
adalah deskriptif kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkkan bahwa pengajaran remidial dapat
meningkatkan penguasaaan simbol bilangan pada anak tunagrahita sedang kelas III
SDLB di SLB Daya Ananda Kalasan. Hal ini dibuktikan dengan hasil yang tes yang
dicapai pada siklus I, yaitu dapat membilang angka 8 dengan runtut, dan dapat
mengenal bilangan 7, 8 dengan tepat. Subjek dapat menulis simbol bilangan 6, 7, 8.
Pada tindakan siklus II subjek dapat membilang angka 8 dan dapat mengenal
bilangan 7, 8. Pada putaran ketiga siswa sudah bisa membilang angka 8, mengenal
angka 7, 8 dan dapat menulis angka 6, 7, 8 tanpa menggunakan titik bantu.
Kata kunci: pengajaran remidial, simbol bilangan, anak tunagrahita sedangSumaryasih Siti 2013-01-29T07:14:25Z2019-01-29T18:10:48Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/9537This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/95372013-01-29T07:14:25ZIMPLEMENTASI PROGRAM KURSUS KEWIRAUSAHAAN KOTA DI
PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) WIJAYA
KUSUMA DALAM PENINGKATAN KESEJAHTERAAN KELUARGAPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Implementasi program
Kursus Kewirausahaan Kota (KWK), (2) Mengetahui Tingkat Kesejahteraan
Keluarga Peserta didik Program KWK, (3) Faktor pendukung dan faktor
penghambat program KWK.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Subjek penelitian adalah pengelola PKBM Wijaya Kusuma, Pendidik
program KWK, dan Peserta didik program KWK. Teknik pengumpulan data
menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data yang
diperoleh dianalisis secara deskriptif dengan langkah-langkah yaitu reduksi data,
penyajian data, penarikan kesimpulan.
Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa: (1) Implementasi program
KWK dari (a) persiapan yang terdiri 4 (empat) tahap yaitu analisis kondisi dan
pendataan peserta didik, menentukan jenis kursus, menentukan waktu dan tempat,
dan menentukan peserta didik; (b) pelaksanaan meliputi tempat pembelajaran di
pendopo Kecamatan Umbulharjo, waktu penyelenggaraan 1 bulan, peserta didik
12 orang, pendidik dari Dinas perindustrian, badan POM, interaksi peserta didik
dan pendidik baik, materi pembelajaran dari modul, fasilitas baik hanya kurang
pada waktu program KWK hanya diberi per kelompok tidak satu orang satu,
pembiayaan dari APBN, metode ceramah dan praktek, strategi berpusat pada
pendidik; (c) evaluasi program KWK tes tertulis dan praktek; (2) Tingkat
Kesejateraan Keluarga peserta didik keluarga sejahtera I ada 7 orang sebesar 58 %
dan keluarga sejahtera II ada 5 orang sebesar 42% (3) faktor pendukung motivasi
dari pengelola dan pengurus, keaktifan pengelola dalam penyelenggara program,
semangat peserta didik dan faktor penghambat meliputi: permodalan tidak
berjalan lancar, kurangnya fasilitas, kurang kesadaran masyarakat.
Kata Kunci : Kursus Kewirausahaan Kota, Peningkatan Kesejahteraan KeluargaNugraheni Gesta Septi 2013-01-14T08:18:47Z2019-01-29T18:07:34Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/9450This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/94502013-01-14T08:18:47ZIMPLEMENTASI DONGENG BONEKA DALAMMENINGKATKAN
KREATIVITAS ANAK USIA DINI DI WISMA POJOK DONGENG
KLITREN KOTA YOGYAKARTATujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan (1) Pelaksanaan
program peningkatan kreatifitas anak usia dini di Wisma Pojok; (2) Bagaimana
dampak setelah mengikuti program peningktatan kreativitas anak usia dini melalui
dongeng boneka; (3) Faktor-faktor apa saja yang mendukung dan menghambat
dalam proses pelaksanaan program peningktatan kreativitas anak usia dini melalui
bongeng boneka di Wisma Pojok Dongeng.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian
ini adalah pengelola Wisma Pojok Dongeng, orang tua peserta didik di Wisma
Pojok Dongeng. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode
observasi, wawancara, dokumentasi. Teknik triangulasi yang digunakan dalam
keabsahan data yaitu teknik triangulasi sumber data.
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data diperoleh temuan
penelitian bahwa: (1) Dalam pelaksanaan kegiatan peningkatan kreatifitas anak
usia dini di Wisma Pojok dongeng mencakup tiga tahap, yaitu persiapan,
pelaksanaan, dan evaluasi; (2) Hasil implementasi dongeng boneka dalam
kegiatan pengembangan kreatifitas anak usia dini di Wisma Pojok dongeng
menunjukan sikap yang lebih aktif pada peserta didik dan mampu bersikap
inovatif dan imajinatif dalam berfikir dan bertindak; (3) Faktor Pendukung (a)
Semangat warga belajar yang tinggi dalam mengikuti kegiatan Wisma Pojok
Dongeng; (b) Fasilitas sarana dan prasarana yang tersedia sesuai dengan
kebutuhan; (c) Dukungan dari berbagai pihak, (4) Faktor penghambat yang
dihadapi Wisma Pojok Dongeng dalam melaksanakan kegiatannya antara lain, (a)
Pesertadidik memiliki karakteristik belajar yang berbeda-beda; (b) Waktu
pelaksanaan kegiatan yang bisa sewaktu-waktu berubah; (c) Kegiatan pengelola di
luar Wisma Pojok Dongeng; (d) Masalah internal yang dihadapi Wisma Pojok
Dongeng seperti kekurangan dana yang terpaksa membuat para pengelola
mengeluarkan biaya sendiri.
Kata kunci: Implementasi Dongeng Melalui Media Boneka, Kreativitas, Anak
Usia DiniMustakim Arief Insan 2013-01-09T00:22:41Z2019-01-29T18:04:01Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/9356This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/93562013-01-09T00:22:41ZPEMBERDAYAAN PEMUDA MELALUI PROSES REHABILITASI
KORBAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA DI LEMBAGA
PANTI SOSIAL PAMARDI PUTRA (PSPP)
YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) Upaya dan pelaksanaan
pemberdayaan pemuda melalui proses rehabilitasi korban penyalahgunaan
narkoba. 2) Faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan pemberdayaan
pemuda melalui proses rehabilitasi korban penyalahgunaan narkoba.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subyek penelitian ini
adalah kepala panti, kepala seksi bidang rehabilitasi dan perlindungan sosial,
pekerja sosial dan korban penyalahgunaan narkoba (residen). Pengumpulan data
dilakukan dengan menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Peneliti
merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian yang dibantu oleh
lembar observasi, lembar wawancara dan dokumen. Teknik yang digunakan
dalam analisis data adalah reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan.
Trianggulasi dilakukan untuk keabsahan data dan membuktikan temuan hasil
dilapangan dengan kenyataan yang diteliti dilapangan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) pemberdayaan pemuda yang
dilakukan oleh lembaga Panti Sosial Pamardi Putra (PSPP) Yogyakarta melalui
proses rehabilitasi korban penyalahgunaan narkoba dapat dilihat dari seluruh
rangkaian tahapan yang meliputi: tahap penerimaan, tahap rawatan, dan tahap
pembinaan lanjutan akhir dan adanya perubahan sikap dan perilaku residen,
adanya perubahan emosional dan psikologis, adanya peningkatan bidang spritual
dan kecerdasaan, serta residen memiliki kemampuan untuk bertahan hidup dan
mandiri serta memiliki keterampilan montir mobil dan motor keterampilan
computer dan keterampilan musik. 2) Faktor pendukung dalam merehabilitasi
korban penyalahgunaan narkoba: pekerja sosial yang mendampingi mempunyai
SDM yang berkualitas, sedangkan tenaga pelatih mempunyai tenaga yang
profesional yang ahli di bidangnya, adanya keinginan dan motivasi untuk sembuh
dari ketergantungan narkoba. faktor penghambat dalam merehabilitasi korban
penyalahgunaan narkoba: adanya habatan dari segi pembiayaan dimana
pemasukan yg didapat dari Panti Sosial Pamardi PutraYogyakarta hanya berasal
dari anggaran APBD yang sangat minim, kurangnya partisipasi dari masyarakat
untuk dapat mensosialisasikan tentang bahaya narkoba.
Kata kunci: Pemberdayaan Pemuda, RehabilitasiNugroho Dewanto Jati 2013-01-08T07:02:51Z2019-01-29T18:03:36Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/9343This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/93432013-01-08T07:02:51ZPENDIDIKAN KARAKTER ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI RUMAH SINGGAH
AHMAD DAHLAN YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Pelaksanaan
pendidikan karakter anak jalanan melalui program pendidikan agama Islam di
Rumah Singgah Ahmad Dahlan dan (2) Faktor pendukung dan penghambat
dalam pelaksanaan pendidikan karakter anak jalanan melalui program
pendidikan agama Islam di Rumah Singgah Ahmad Dahlan.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Subjek penelitian ini adalah pembina, anak jalanan, dan pengelola
Rumah Singgah Ahmad Dahlan. Teknik pengumpulan data dengan
menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti merupakan
instrumen utama dalam melakukan penelitian dengan dibantu pedoman
observasi, pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi. Teknik yang
digunakan dalam analisis data adalah display data, reduksi data, dan
pengambilan kesimpulan. Triangulasi yang dilakukan untuk menjelaskan
keabsahan data dengan menggunakan sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Pendidikan karakter anak
jalanan melalui program pendidikan agama Islam di Rumah Singgah Ahmad
Dahlan dilaksanakan dengan melalui perencanaan yang melibatkan beberapa
faktor antara lain pendidik, sasaran warga belajar, fasilitas belajar, dan
kurikulum. Pelaksanaan setiap satu minggu sekali, materi kegiatan seperti
penjelasan mengenai tingkah laku dan pendidikan karakter yang baik di
masyarakat serta belajar shalat, mengaji atau hafalan surat-surat pendek.
Evaluasi program setiap tiga bulan sekali dengan hasil yaitu tambahan ilmu
dari materi-materi yang telah diberikan serta dapat mengaplikasikan dalam
kehidupan sehari-hari. 2) Faktor pendukung yaitu: tersedianya alat-alat ibadah,
ada volunter yang peduli terkait dengan program di Rumah Singgah Ahmad
Dahlan, orang tua anak jalanan yang sangat mendukung. 3) Faktor
penghambatnya antara lain: kondisi psikis anak jalanan yang masih labil
sehingga dapat mengganggu jalannya kegiatan, disiplin waktu yang kurang
konsisten pendidik, motivasi anak jalanan belum stabil untuk ikut kegiatan.
Berdasarkan hasil penelitian ini, perlu untuk ditingkatkan dalam pelaksanaan
pendidikan karakter melalui pengelolaan pembelajaran yang lebih terencana
dan perlu dukungan dari stakeholder serta peran dari lembaga terkait.
Kata kunci: Pendidikan karakter, anak jalanan, pendidikan agama Islam,
Rumah SinggahMubarok Adhi Afwan 2012-12-05T03:49:41Z2019-01-29T04:07:22Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/8355This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/83552012-12-05T03:49:41ZFaktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Berwirausaha
Peserta Program Kursus Wirausaha Kota di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat binaan SKB Kota Pare-pare Sulawesi SelatanPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh faktor individual terhadap kemampuan berwirausaha peserta program kursus wirausaha kota; (2) pengaruh faktor lingkungan sosial terhadap kemampuan berwirausaha peserta
program kursus wirausaha kota; (3) pengaruh faktor lingkungan usaha terhadap kemampuan berwirausaha peserta program kursus wirausaha kota; dan (4) pengaruh faktor individual, faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan usaha secara bersama-sama terhadap kemampuan berwirausaha.
Penelitian ini menggunakan pendekatan expost facto yang bersifat korelasional. Populasi penelitian ini adalah peserta Program Kursus Wirausaha Kota di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat binaan SKB Kota Pare-pare Sulawesi-selatan sebanyak 100 orang yang seluruhnya dijadikan responden sehingga penelitian ini merupakan penelitian populasi. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode angket dan metode observasi.
Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis regresi ganda dan korelasi pearson.
Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa 96% peserta memiliki kemampuan berwirausaha pada kategori baik. Terdapat hubungan antara faktor individual dengan kemampuan berwirausaha (r = 0,577; p = 0,00); terdapat hubungan antara faktor lingkungan sosial dengan kemampuan berwirausaha (r = 0,446; p = 0,00); dan terdapat hubungan antara faktor lingkungan usaha dengan kemampuan berwirausaha (r = 0,534; p = 0,00).Nasrah Natsir2012-12-05T03:06:59Z2019-01-29T04:07:11Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/8346This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/83462012-12-05T03:06:59ZFaktor-Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Program Pelatihan Keterampilan Kerja pada Loka Latihan Kerja (LLK) Selong Kabupaten Lombok Timur (Studi Kasus Alumni Pelatihan Tahun 2011)Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap tingkat keberhasilan pelatihan keterampilan kerja pada alumni pelatihan LLK Selong dana APBN tahun 2011. Selain itu untuk menganalisis: 1) pengaruh langsung latar belakang pendidikan
formal peserta, kemampuan instruktur, dan dukungan sarana prasarana terhadap proses pembelajaran dalam pelatihan; 2) pengaruh langsung proses pembelajaran terhadap prestasi belajar peserta dalam pelatihan; 3) pengaruh langsung prestasi belajar peserta terhadap keberhasilan pelatihan keterampilan kerja; 4) pengaruh tidak langsung latar belakang pendidikan formal peserta, kemampuan instruktur, dan dukungan sarana prasarana terhadap prestasi belajar peserta melalui proses pembelajaran dalam pelatihan; 5) pengaruh tidak langsung latar belakang pendidikan
formal peserta, kemampuan instruktur, dan dukungan sarana prasarana terhadap keberhasilan pelatihan keterampilan kerja melalui proses pembelajaran dan prestasi
belajar peserta dalam pelatihan; dan 6) pengaruh tidak langsung proses pembelajaran terhadap keberhasilan pelatihan keterampilan kerja melalui prestasi belajar peserta dalam pelatihan.
Jenis penelitian ini adalah ex-post facto. Penelitian ini merupakan penelitian populasi dengan subjek penelitian sebanyak 85 orang alumni pelatihan LLK Selong. Pengumpulan data menggunakan instrumen angket dan dokumentasi. Uji validasi instrumen menggunakan korelasi product moment dan uji reliabilitas menggunakan rumus Alpha Cronbach. Analisis data menggunakan statistik deskriptif, analisis regresi ganda, dan dilanjutkan dengan analisis jalur.
Hasil penelitian menunjukkan tingkat keberhasilan pelatihan keterampilan kerja alumni LLK Selong dana APBN tahun 2011 berada dalam kategori tinggi. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa; 1) terdapat pengaruh langsung yang positif latar belakang pendidikan formal peserta (32,7%), kemampuan instruktur (30,9%), dan dukungan sarana prasarana (26,7%) terhadap proses pembelajaran dalam pelatihan; 2) terdapat pengaruh langsung yang positif proses pembelajaran (27,8%) terhadap prestasi belajar peserta dalam pelatihan; 3) terdapat pengaruh langsung yang positif prestasi belajar peserta (25,0%) terhadap keberhasilan pelatihan keterampilan kerja; 4) terdapat pengaruh tidak langsung yang positif latar belakang pendidikan formal peserta (9,0%), kemampuan instruktur (8,5%), dan dukungan
sarana prasarana (7,4%) terhadap prestasi belajar peserta melalui proses pembelajaran dalam pelatihan; 5) terdapat pengaruh tidak langsung yang positif latar belakang pendidikan formal peserta (2,3%), kemampuan instruktur (2,1%), dan dukungan sarana prasarana (1,9%) terhadap keberhasilan pelatihan keterampilan kerja melalui proses pembelajaran dan prestasi belajar peserta dalam pelatihan; dan 6) tedapat pengaruh langsung (27,6%) dan tidak langsung (6,9%) yang positif proses pembelajaran terhadap keberhasilan pelatihan keterampilan kerja melalui prestasi
belajar peserta dalam pelatihan.Muhammad Arief Rizka2012-12-03T02:41:55Z2019-01-29T17:22:14Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/8072This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/80722012-12-03T02:41:55ZPERANAN PANTI ASUHAN BINA AMAL SHALEH AMANAH KLEPU
SUMBERARUM MOYUDAN SLEMAN YOGYAKARTA DALAM
PEMBERDAYAAN ANAK MELALUI
KETERAMPILAN SABLONPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Apa bentuk peranan
panti asuhan dalam pemberdayaan anak melalui keterampilan sablon, (2)
Bagaimana pelaksanaan program pemberdayaan anak melalui keterampilan
sablon, (3) Faktor-faktor yang mempengaruhi atau yang mendukung serta yang
menghambat pelaksanaan program pemberdayaan anak melalui keterampilan
sablon.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Subjek penelitian ini adalah pengelola, tutor/pelatih pemberdayaan, dan anak
asuh. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam
melakukan penelitian yang dibantu oleh pedoman observasi, pedoman
wawancara, dan pedoman dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis
data adalah display data, reduksi data, dan pengambilan kesimpulan. Trianggulasi
dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan berbagai
sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Peranan panti asuhan memberikan
pelayanan kuratif dan rehabilitative berupa bimbingan kemandirian yaitu
penanaman sikap pada anak asuh, bimbingan keterampilan berupa pemberian
bekal keterampilan dan memanfatkan keterampilan yang mereka miliki secara
maksimal, pelayanan pemeliharaan yaitu penyantunan sosial yang diberikan
berupa pemenuhan kebutuhan sandang, pangan dan kesehatan dan bimbingan fisik
dan mental berupa olah raga dan kajian agama islam (2) Proses pelaksanaan
program pemberdayaan disesuaikan dengan sistem pembelajaran dalam
pendidikan luar sekolah meliputi tutor, peranan tutor, interaksi tutor dengan warga
belajar, lokasi, waktu, fasilitas, materi, pembiayaan, strategi pembelajaran,
evaluasi, (3) Faktor pendukung tersedianya sarana dan prasarana, instruktur
keterampilan yang sesuai dengan bidang keterampilan, area panti yang luas
dengan gedungnya, kerja sama pihak swasta dalam bidang pendanaan, sementara
itu yang menghambat perbedaan jenjang pendidikan anak asuh, perubahan pola
hidup (tidak teratur menjadi teratur).
Kata kunci: pemberdayaan anak, panti asuhan, keterampilan sablonTRIASTUTI SOFIYATUN2012-11-28T07:28:10Z2019-01-29T17:18:13Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7925This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/79252012-11-28T07:28:10ZPERANAN IBU DALAM MENANAKAN NILAI MORAL UNTUK MENCEGAH
TERJADINYA SEKS BEBAS PADA REMAJA SMA ANGKASA ADISUTJIPTO
YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan,1) Pemahaman ibu tentang pendidikan
seks bagi remaja untuk mencegah terjadinya seks bebas pada remaja SMA Angkasa
Adisutjipto Yogyakarta, 2) Peranan ibu dalam menanamkan nilai moral bagi remaja untuk
mencegah terjadinya seks bebas pada remaja SMA Angkasa Adisutjipto Yogyakarta.
Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan subyek
ibu siswa-siswi kelas XI SMA Angkasa Adisutjipto Yogyakarta dengan jumlah subyek 5
orang, yang dilihat dari alamat, pekerjaan, umur, serta pendidikan terakhir subyek.
Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, catatan lapangan dan
dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik deskriptif kualitatif
yaitu melalui reduksi data, display data dan pengambilan kesimpulan. Adapun untuk
keabsahan data melalui trianggulasi sumber yaitu siswa-siswi, wali kelas XI dan guru BK
SMA Angkasa Adisutjipto.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Pemahaman ibu tentang pendidikan seks bagi
remaja untuk mencegah terjadinya seks bebas pada remaja yaitu: (a) pemahaman ibu
terhadap tindakan seks bebas bahwa, ibu hanya memahami maraknya tindakan seks bebas
saat ini. (b) pemahaman ibu terhadap sebab-sebab seks bebas kurang. (c) pemahaman ibu
terhadap dampak seks bebas pada remaja (bahaya fisik, bahaya prilaku dan kejiwaan,
bahaya sosial, bahaya perekonomian serta bahaya keagamaan) kurang. (d) pemahaman ibu
terhadap cara menyampaikan pendidikan seks untuk mencegah terjadinya seks bebas di
kalangan remaja yaitu, ibu kurang memahami dalam menyampaikan pendidikan seks
kepada anak remajanya karena ibu menganggap pendidikan seks itu adalah hal yang tabu
untuk disampaikan pada anaknya. 2) Peranan ibu dalam menanamkan nilai moral untuk
mencegah terjadinya seks bebas dikalangan remaja yaitu: (a) ibu membimbing anaknya
agar bertingkah laku dengan baik untuk mencegah terjadinya seks bebas dikalangan remaja
telah ibu berikan bahkan kanak-kanak. (b) ibu membentengi diri anaknya dari sikap yang
tidak terpuji untuk mencegah terjadinya seks bebas dengan berbagai cara salah satunya
dengan memperdalam Agama. (c) ibu memberikan contoh sikap yang teladan pada anak
untuk mencegah terjadinya seks bebas yaitu dengan cara menunjukkan sikap nyata dari
nasehat yang ibu berikan. (d) ibu menasehati anak, apabila anaknya melakukan kesalahan
yang mengarah pada seks bebas yaitu dengan berbagai cara, menasehati dengan lembut
dan menasehati dengan emosi. (e) kendala ibu dalam menanamkan nilai moral pada anak
untuk mencegah terjadinya seks bebas adalah kurangnya pemahaman ibu terhadap
pendidikan seks remaja dan waktu yang kurang untuk ibu dan anak bekumpul bersama.
Kata kunci : peranan ibu, pendidikan seks bagi remaja, penanaman nilai moral.LUDIRA SOCHA2012-11-28T03:16:05Z2019-01-29T17:17:04Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7882This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/78822012-11-28T03:16:05ZPELAKSANAAN PROGRAM PANTI SOSIAL BINA REMAJA
DALAM MEMBANTU REMAJA PUTUS SEKOLAH
MENJADI TENAGA KERJA TERAMPIL
DI TRIDADI SLEMAN YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan mendeskripsikan: (1) Pelaksanaan pelatihan
keterampilan montir sepeda motor di Panti Sosial Bina Remaja Yogyakarta (2)
Faktor pendukung pelatihan keterampilan montir sepeda motor di Panti Sosial
Bina Remaja Yogyakarta (3) Faktor penghambat pelatihan keterampilan montir
sepeda motor di Panti Sosial Bina Remaja Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Subyek penelitian ini adalah pengelola, instruktur, dan peserta pelatihan
yaitu remaja di Panti Sosial Bina Remaja Yogyakarta khusus program
keterampilan montir sepeda motor yang berjumlah 12 orang. Pengumpulan data
dilakukaan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam penelitian dengan
dibantu pedoman observasi, pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi.
Teknik analisis data yang digunakan adalah display data, reduksi data, dan
pengambilan kesimpulan. Triangulasi dilakukan untuk menjelaskan keabsahan
data dengan menggunakan sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) pelaksanaan pelatihan
keterampilan montir sepeda motor dilakukan dengan tahapan persiapan yaitu
rekruitmen dan seleksi peserta pelatihan, pelaksanaan pelatihan seperti pemberian
materi melalui teori dan praktik, dan evaluasi melalui tes tertulis dan praktik, yang
menunjukkan hasil beragam sampai tahap praktik kerja lapangan dan direkrut
langsung untuk bekerja sebanyak 6 orang serta 6 orang lainnya belum
berkesempatan untuk bekerja; 2) Faktor pendukung pelaksanaan pelatihan
keterampilan montir sepeda motor yaitu: a) respon positif dari masyarakat, b)
kemauan peserta yang tinggi, c) adanya kerjasama dari berbagai instansi, d)
Sumber Daya Manusia (SDM) yang terlatih dan memadai; 3) Faktor
penghambatnya adalah a) karakteristik / fokus peserta yang berbeda dalam
menerima pelatihan, b) latar belakang kehidupan peserta sebelum masuk panti, c)
perlunya pembaharuan fasilitas.
Kata Kunci : pelatihan, keterampilan, montir sepeda motor.WICAKSANA RIZQA BAYU2012-11-28T01:27:16Z2019-01-29T17:16:08Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7846This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/78462012-11-28T01:27:16ZKEHIDUPAN ANAK JALANAN DI RUMAH SINGGA
ANAK MANDIRI YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kehidupan anak jalanan di
Rumah Singgah Anak Mandiri Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Subyek penelitian ini adalah pengelola rumah singgah, pendamping,
tutor, dan anak binaan rumah singgah. Pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti
merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian yang dibantu oleh
pedoman observasi, pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi. Teknik
yang digunakan dalam analisis data adalah display data, reduksi data, dan
pengambilan kesimpulan. Trianggulasi yang dilakukan untuk menjelaskan
keabsahan data dengan menggunakan sumber.
Hasil penelitian menunjukan bahwa kehidupan anak jalanan di Rumah
Singgah Anak Mandiri Yogyakarta di lakukan dengan tiga bentuk 1)
karakteristik kehidupan Anak jalanan pada umumnya tidak berbeda dengan
anak-anak pada umumnya, mandi, cuci, kakus serta makan, hanya yang
membedakan antara anak jalanan dan anak normal adalah karakter fisik dan
psikis, 2) style yang diterapkan anak jalanan dalam kehidupan sehari-hari
berpenampilan lusuh dan rambut kemerahan, sedangkan gaya hidup yang
diterapkan antara lain: merokok, mewarnai rambut, mabuk-mabukan namun
setelah masuk rumah singgah kebiasan itu telah ditinggalkan oleh anak, 3)
interaksi dalam pendidikan anak jalanan, bentuk interaksi dalam pendidikan
yang di berikan anak jalanan oleh pihak rumah singgah antara lain: a) program
pelatihan berupa program life skill, b) program pendampingan memberikan
pengajaran atau pendampingan belajar kepada anak jalanan, c) program PKSA
adalah serangkaian layanan khusus berupa layanan pemenuhan kebutuhan
dasar. Tindak lanjut dari hasil penelitian ini diharapkan perlu adanya
penambahan pendamping dan tutor yang berpengalaman dalam pelaksanaan
program pemberdayaan untuk anak jalanan.
Kata kunci: Kehidupan, Anak jalanan.DOLLY MUHAMMAD LUCKY LUKMAN2012-11-28T01:18:27Z2019-01-29T17:14:55Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7814This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/78142012-11-28T01:18:27ZPOLA PENDAMPINGAN LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT (LSM)
RUMPUN TJOET NJAK DIEN YOGYAKARTA BAGI PEKERJA
RUMAH TANGGA BERBASIS HAK ASASI MANUSIA
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) Pola pendampingan
LSM Rumpun Tjoet Njak Dien Yogyakarta bagi pekerja rumah tangga berbasis
hak asasi manusia dan 2) Faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan
pendampingan LSM Rumpun Tjoet Njak Dien Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian de skriptif dengan pendekatan kualitatif.
Subyek penelitian ini adalah tim pendamping, pekerja rumah tangga, dan
pengelola LSM Rumpun Tjoet Njak Dien. Pengambilan sampel menggunakan
teknik proporsive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan
metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen
utama dalam melakukan penelitian yang dibantu oleh pedoman observasi,
pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam
analisis data adalah display data, re duksi data, dan pengambilan kesimpulan.
Trianggulasi yang dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan
menggunakan sumber dan metode.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Pola pendampingan LSM Rumpun
Tjoet Njak Dien Yogyakarta bagi pekerja rumah tangga berbasis hak asasi
manusia dengan cara pendampingan litigasi dan pendampingan non litigasi,
melaksanakan kegiatan pendampingan, dan mengadakan tindak lanjut yang sesuai
dengan tujuan LSM Rumpun Tjoet Njak Dien. Rumpun Tjoet Njak Dien dalam
tiga tahun terakhir telah memberdayakan sebanyak 256 pekerja rumah tangga dan
memiliki 16 angkatan pekerja rumah tangga. 2) faktor pendukung dalam
pelaksanaan pendampingan pekerja rumah tangga, yaitu: (a) adanya dukungan
dari masyarakat luas, (b) adanya kesediaan para majikan untuk memberikan
kontrak kerja dan dukungan dari majikan (c) adanya tim kerja yang peduli dengan
nasib pekerja rumah tangga, (d) semang at dari para pekerja rumah tangga
sedangkan. faktor penghambatnya, yaitu: (a) tidak adanya dana yang cukup, (b)
tidak adanya kantor yang menetap, dan (c) masih ada sebagian pekerja rumah
tangga yang moralitas rendah.
Astuti Reni2012-11-27T08:16:05Z2019-01-29T17:12:17Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7741This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/77412012-11-27T08:16:05ZPEMBERDAYAAN PETANI MELALUI GABUNGAN KELOMPOK TANI
(GAPOKTAN) DI DESA JENDI KECAMATAN SELOGIRI
KABUPATEN WONOGIRI JAWA TENGAHPenelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan: (1) Bagaimana mekanisme
kerja gapoktan dalam meningkatkan pengetahuan anggotanya, (2) Bagaimana
mekanisme kerja gapoktan dalam merubah pola pikir petani, (3) Bagaimana
mekanisme kerja gapoktan sebagai mediator dalam memenuhi kebutuhan modal
untuk usaha pertanian anggotanya, (4) Bagaimana usaha gapoktan dalam
mengkoordinasi hasil pertanian untuk mendapatkan nilai jual yang lebih tinggi.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Subyek penelitian ini adalah pengurus gapoktan, anggota gapoktan,
kepala desa atau tokoh masyarakat dan masyarakat yang tidak menjadi anggota
gapoktan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi,
wawancara dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrument utama dalam
melakukan peneliti yang dibantu oleh pedoman observasi, pedoman wawancara
dan pedoman dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah
reduksi data, penyajian data dan pengambilan kesimpulan. Triangulasi yang
dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan sumber.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Mekanisme gapoktan dalam
meningkatkan pegetahuan: (a) Melalui pertemuan pengurus kelompok tani dari
masing-masing dusun di tingkat desa, (b) Pertemuan kelompok tani yang dihadiri
oleh pengurus gapoktan dan PPL sebagai nara sumber, (c) Pertemuan Antara
Gapoktan, PPL dan anggota Gapoktan, (2) Usaha Yang Dilakukan Gapoktan
Dalam Merubah Pola Pikir Anggota Gapoktan: (a) Study banding, (b) Pelatihan
Ketrampilan, (3) Mekanisme gapoktan sebagai mediator dalam memenuhi
kebutuhan modal untuk usaha pertanian anggotanya: (a) Gapoktan
mengkoordinasi kebutuhan anggota gapoktan melalui kelompok tani untuk
mendapatkan benih unggul, pupuk dan obat-obatan, (b) Gapoktan bekerjasama
dengan KUD dan BRI untuk memfasilitasi petani yang membutuhkan modal
untuk biaya usaha taninya. (4) Usaha gapoktan dalam mengkoordinasi hasil atau
produksi pertanian agar mendapatkan nilai jual yang lebih tinggi antara lain : (a)
Gapoktan menampung hasil petani dengan harga yang layak, (b) Gapoktan
bekerjasama dengan KUD dan pedagang untuk membeli hasil tani dengan nilai
jual yang memberikan keuntungan kepada petani, (c) Gapoktan bekerjasama
dengan BUMN seperti Dolog yang ditugasi oleh pemerintah untuk menampung
gabah maupun beras dengan standar harga yang telah ditentukan oleh pemerintah
sehingga petani mendapat nilai jual yang lebih tinggi.
Kata kunci: pemberdayaan petani, kelompok tani, organisasi sosial.RATNA DYAH PUSPITA2012-11-27T06:01:36Z2019-01-29T17:10:37Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7695This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76952012-11-27T06:01:36ZIMPLEMENTASI PROGRAM BUDAYA TULIS KORAN IBU SEBAGAI
UPAYA PENINGKATAN KUALITAS BELAJAR WARGA BELAJAR
KEAKSARAAN FUNGSIONAL DI PKBM SEMBADA, BLEBERAN
PLAYEN GUNUNGKIDUL Penelitian ini bertujuan mengetahui implementasi program budaya tulis
koran ibu sebagai upaya peningkatan kualitas belajar warga belajar keaksaraan
fungsional dan secara khusus mendeskripsikan (1) pelaksanaan program koran
i bu yang berlangsung sesuai dengan tahapan yang dilakukan mulai dari persiapan
hingga evaluasi, (2) bagaimana hasil pelaksanaan program Koran Ibu terhadap
peningkatan kualitas belajar, (3) faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan
program Koran Ibu.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian
ini adalah penyelenggara program, tutor dan nara sumber teknis, serta warga
belajar program koran ibu PKBM Sembada, Bleberan Playen Gunungkidul.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi,
wawan cara, dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam
penelitian dengan dibantu pedoman observasi, pedoman wawancara, dan pedoman
dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah display data, reduksi
data, dan pengambilan kesimpulan. Triangulasi dilakukan untuk menjelaskan
keabsahan data dengan menggunakan sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) p elaksanaan budaya tulis koran
i bu dilakukan dengan tahapan perencanaan, proses pembelajaran dan evaluasi; 2)
program koran ibu yang dibe rikan dapat meningkatkan kualitas belajar warga
belajar terlihat dari tingkat kehadiran yang mencapai 100 % dan diperolehnya
berbagai keterampilan baru sesuai dengan minat warga belajar walaupun dalam
pelaksanaannya masih memiliki kelemahan dalam hasil yang diperoleh terkait
dengan peningkatan kualitas belajar warga, yaitu warga belajar masih
menganggap belajar merupakan sebuah kebutuhan yang dilakukan saat terjadi
proses pembelajaran atau pemenuhan kebutuhan tugas semata; 3) Faktor
pendukung pelaksanaan program koran ibu yaitu: a ) respon positif dari warga
belajar, b ) adanya dukungan dan kerjasama dari berbagai instansi, c) fasilitas dan
prasarana yang memadai ; 4) Faktor penghambat pelaksanaan program Koran Ibu
yaitu: a) karakteristik / fokus warga yang be rbeda dalam menerima pembelajaran,
b) usia dan kesehatan orang dewasa yang renta , c) waktu belajar yang sewaktu-
waktu berubah sesuai dengan waktu yang disepakati warga belajar. Istanti Eka Winda2012-10-30T01:06:47Z2019-01-29T16:58:52Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/6886This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/68862012-10-30T01:06:47ZPENGELOLAAN PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DI PKBM BANGUNMULYO DESA BANGUNKERTO KECAMATAN TURI KABUPATEN SLEMAN PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTAABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan pengelolaan program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) di PKBM Bangun Mulya Desa Bangunkerto Kecamatan Turi Kabupaten Sleman Yogyakarta.
Subjek penelitian ini adalah pengelola, tutor, warga belajar dan pihak-pihak yang terkait dengan pelaksanaan program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) di PKBM Bangun Mulya. Objek penelitian ini berupa pengelolaan program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM), faktor pendukung dan penghambat program, upaya mengatasi hambatan dan dampak pengelolaan terhadap warga belajar. Lokaasi penelitian mengambil tempat di PKBM Bangun Mulya, UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Turi, Kantor Bidang PNFI DIKPORA Kabupaten Sleman, Kantor ALRIS, dan rumah warga belajar di Dusun Ngumbul Desa Bangunkerto. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode diskriptif kualitatif sedangkan teknik yang digunakan dalam pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah metode reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini antara lain: 1) Sistem Pengelolaan Program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) di PKBM Bangun Mulya telah sesuai dengan petunjuk pelaksanaan program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) 2011. 2) Faktor pendukung program antara lain: tutor, sarana prasarana, dana, lokasi pembelajaran, jaringan kemitraan, peran aktif warga belajar, dukungan tokoh masyarakat, serta suasana kerja fleksibel. Faktor penghambat program adalah kegiatan hajatan pernikahan atau hajatan lain sedangkan upaya yang dilakukan pengelola untuk mengatasi hambatan adalah mengganti jadwal pelaksanaan pembelajaran untuk sementara. 3) Sistem Pengelolaan Program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) memberikan dampak terhadap pengetahuan dan keterampilan warga belajar dalam mengolah salak menjadi berbagai aneka jenis makanan namun mereka tidak memiliki usaha wadah dalam pengembangan pengetahuan yang didapatkan.
Kata kunci: Pengelolaan, Program, Keaksaraan Usaha Mandiri
Arman Wahyu Wijayanto2012-10-30T01:06:45Z2019-01-29T16:59:09Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/6901This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/69012012-10-30T01:06:45ZPERANAN TUTOR DALAM PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN USAHA WARGA BELAJAR PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DI PKBM INGIN WASIS
KULON PROGO YOGYAKARTA
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) Pelaksanaan pengembangan kemandirian usaha warga belajar program KUM di PKBM Ingin Wasis, 2) Peranan tutor dalam mengembangkan kemandirian usaha warga belajar program KUM, 3) Faktor-faktor yang mendukung dan yang menghambat tutor dalam pengembangan kemandirian usaha warga belajar program KUM.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah pengelola PKBM Ingin Wasis, tutor program KUM, dan warga belajar. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian yang dibantu oleh pedoman observasi, pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah display data, reduksi data, dan pengambilan kesimpulan. Trianggulasi yang dilakukan dengan menggunakan trianggulasi sumber dan trianggulasi metode.
Hasil penelitian menunjukan bahwa : 1) Pelaksanaan pengembangan kemandirian usaha warga belajar KUM dimulai dari tahap perancanaan, pelaksanaan dan evaluasi. 2) Peranan tutor dalam mengembangkan kemandirian usaha warga belajar yaitu: mengidentifikasi jenis usaha yang berpeluang untuk dikembangkan sesuai potensi lingkungan dan pasar, membantu menuliskan dan mengkomunikasikan rancangan usaha mandiri yang akan dikembangkan, memberikan ketrampilan produksi tertentu sesuai dengan usaha yang dikembangkan, membantu memasarkan produk usaha yang dikembangkan, membantu melakukan analisa perhitungan laba/ rugi dari usaha yang dikembangkan, menjalin kemitraan dalam rangka pengembangan dan kelangsungan usaha dan membantu mengenali produk-produk sejenis dan produsen pesaing produk yang sejenis. 3) Faktor pendukung : tersedianya sarana dan prasarana yang membantu tutor dalam pelaksanaan pembelajaran dan pengembangan program KUM, kerjasama yang dilakukan tutor dalam usaha pengembangan hasil usaha warga belajar, serta tutor yang menguasai bidang ketrampilan boga serta paham akan program KUM. Faktor penghambat : tutor yang masih belum menguasai ketrampilan usaha tentang bagaimana cara mempromosikan hasil usaha warga belajar.
Kata kunci: Kemandirian, Keaksaraan Usaha Mandiri
Kiki Prabawatikikiprabawati@gmail.com2012-10-29T08:20:00Z2019-01-29T16:58:49Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/6883This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/68832012-10-29T08:20:00ZFAKTOR-FAKTOR DETERMINAN PELAKSANAAN PROGRAM
DESA VOKASI BERBASIS PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN
Di DESA GRUJUGAN, KECAMATAN KEMRANJEN
KABUPATEN BANYUMAS
(Studi Kasus Penerapan Hasil Pelatihan Kewirausahaan Kerajinan Keset
Oleh Peserta Didik Dalam Pelaksanaan Kegiatan Usaha Mandiri)
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) Pelaksanaan program pelatihan kewirausahaan keset di Desa Vokasi Grujugan; (2) Penerapan hasil pelatihan kewirausahaan keset oleh peserta didik dalam kegiatan usaha mandiri di Desa Vokasi Grujugan; (3) Faktor determinan (penentu) keberhasilan peserta didik dalam menjalankan usaha mandiri.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan jenis kualitatif. Subjek penelitian ini adalah pengelola, tutor, peserta didik di Desa Vokasi Grujugan. Pengumpulan data dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian yang dibantu oleh lembar observasi, lembar wawancara, dan pedoman dokumentasi. Teknik triangulasi yang digunakan dalam keabsahan data yaitu teknik triangulasi metode.
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data diperoleh temuan penelitian bahwa: (1) Dalam pelaksanaan pelatihan kewirausahaan kerajinan keset Desa Vokasi Grujugan mencakup empat tahap, yaitu persiapan, pelaksanaan, evaluasi dan tindak lanjut; (2) Penerapan hasil pelatihan kewirausahaan kerajinan keset dalam kegiatan usaha mandiri dilihat dengan upaya peserta didik dalam menerapkan kemampuan yang diperoleh sebagai langkah mencapai keberhasilan usaha yang ditunjukan dengan sikap peserta didik dalam menerapkan ide dan visi usaha, kemauan dalam menjalankan usaha, keberanian mengambil resiko, kemampuan dalam merencanakan usaha, mengorganisasikan usaha, menjalankan usaha, bekerja keras, mengembangan hubungan dengan mitra usaha, dan bertanggung jawab terhadap kegagalan dan keberhasilan usaha. (3) Faktor determinan penerapan hasil pelatihan kewirausahaan kerajinan keset oleh peserta didik dalam kegiatan usaha terdiri dari faktor determinan yang bersifat mendukung dan faktor determinan yang bersifat menghambat. Untuk faktor determinan yang bersifat mendukung yaitu: (a) kesungguhan dalam berusaha, (b) pendampingan usaha, (c) mengenal peluang dan kesempatan, (d) perencanaan yang baik, (e) lokasi yang mendukung, (f) pengawasan peralatan, dan untuk faktor determinan yang bersifat yaitu: (a) modal yang terbatas; (b) kurangnya kemampuan dalam manajerial usaha dikarenakan pengetahuan dan pendidikan yang rendah; (c) kurang mampu dalam mengendalikan keuangan; (d) kurangya pengalaman.
kata kunci: faktor determinan, pelaksanaan, pelatihan, kewirausahaan.
Norma Laili Ikhsan2012-10-04T07:48:47Z2019-01-29T16:50:22Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/6522This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/65222012-10-04T07:48:47ZPENGELOLAAN MAJELIS TA’LIM IPPS ( IKATAN PENGASUH PENGAJIAN SUMBERSARI ) SEBAGAI WADAH PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MENUJU PENDIDIKAN KARAKTER DI KELURAHAN SUMBERSARI, MOYUDAN, SLEMAN YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan pengelolaan majelis ta’lim sebagai wadah pemberdayaan masyarakat menuju pendidikan karakter di IPPS yang ditinjau dari fungsi (1) Perencanaan, (2) Pengorganisasian, (3) Penggerakan/Motivasi, (4) Pembinaan, (5) Penilaian, dan (6) Pengembangan.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah pengelola, ustad/narasumber, jama’ah majelis ta’lim IPPS dan perangkat desa Sumbersari. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode wawancara, dokumentasi serta pengamatan langsung dan partisipatif. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian yang dibantu oleh pedoman observasi, wawancara dan pedoman dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah display data, reduksi data, dan pengambilan kesimpulan. Trianggulasi yang dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan sumber data.
Hasil penelitian menunjukan bahwa pengelolaan majelis ta’lim IPPS sudah sebagai wadah pemberdayaan masyarakat menuju pendidikan karakter dilihat dari peranan yang cukup besar bagi umat Islam di Sumbersari, peranan yang dimiliki oleh IPPS diantaranya pembinaan bidang keagamaan, bidang pendidikan, bidang sosial kemasyarakatan, bidang seni olahraga jika ditinjau dari fungsi pengelolaan : Perencanaan yang dilakukan majelis ta’lim IPPS belum dilaksanakan dengan optimal. Pengorganisasian majelis ta’lim ditangani langsung oleh pengurus majelis yang pelaksanaannya belum dilakukan dengan optimal. Penggerakan/motivasi yang dilakukan oleh majelis ta’lim belum dilaksanakan secara optimal. pembinaan yang dilakukan belum dilakukan secara optimal. Pengendalian yang dilakukan oleh majelis ta’lim belum dilaksanakan dengan optimal. Pengembangan majelis ta’lim IPPS belum dilakukan.
Kata Kunci : Pengelolaan, Majelis Ta’lim, Pemberdayaan, Pendidikan Karakter.
Nanang Kristantogajahimut.imut@gmail.com2012-09-25T09:22:16Z2019-01-29T16:43:02Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/6245This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/62452012-09-25T09:22:16ZIMPLEMENTASI DONGENG BONEKA DALAM MENINGKATKAN
KREATIVITAS ANAK USIA DINI DI WISMA POJOK DONGENG
KLITREN KOTA YOGYAKARTA
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan (1) Pelaksanaan program peningkatan kreatifitas anak usia dini di Wisma Pojok; (2) Bagaimana dampak setelah mengikuti program peningktatan kreativitas anak usia dini melalui dongeng boneka; (3) Faktor-faktor apa saja yang mendukung dan menghambat dalam proses pelaksanaan program peningktatan kreativitas anak usia dini melalui bongeng boneka di Wisma Pojok Dongeng.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah pengelola Wisma Pojok Dongeng, orang tua peserta didik di Wisma Pojok Dongeng. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dokumentasi. Teknik triangulasi yang digunakan dalam keabsahan data yaitu teknik triangulasi sumber data.
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data diperoleh temuan penelitian bahwa: (1) Dalam pelaksanaan kegiatan peningkatan kreatifitas anak usia dini di Wisma Pojok dongeng mencakup tiga tahap, yaitu persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi; (2) Hasil implementasi dongeng boneka dalam kegiatan pengembangan kreatifitas anak usia dini di Wisma Pojok dongeng menunjukan sikap yang lebih aktif pada peserta didik dan mampu bersikap inovatif dan imajinatif dalam berfikir dan bertindak; (3) Faktor Pendukung (a) Semangat warga belajar yang tinggi dalam mengikuti kegiatan Wisma Pojok Dongeng; (b) Fasilitas sarana dan prasarana yang tersedia sesuai dengan kebutuhan; (c) Dukungan dari berbagai pihak, (4) Faktor penghambat yang dihadapi Wisma Pojok Dongeng dalam melaksanakan kegiatannya antara lain, (a) Pesertadidik memiliki karakteristik belajar yang berbeda-beda; (b) Waktu pelaksanaan kegiatan yang bisa sewaktu-waktu berubah; (c) Kegiatan pengelola di luar Wisma Pojok Dongeng; (d) Masalah internal yang dihadapi Wisma Pojok Dongeng seperti kekurangan dana yang terpaksa membuat para pengelola mengeluarkan biaya sendiri.
Kata kunci: Implementasi Dongeng Melalui Media Boneka, Kreativitas, Anak Usia Dini
Arif Insan Mustakimarifininsan07@yahoo.com2012-09-21T15:01:53Z2019-01-29T16:41:47Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/6197This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/61972012-09-21T15:01:53ZEVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN OPERATOR KOMPUTER DI BALAI LATIHAN KERJA SIRAMAN WONOSARI GUNUNGKIDULPenelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pendidikan dan pelatihan (diklat) operator komputer di BLK Siraman yang menjadi rumusan masalah adalah : 1) Keterlaksanaan kurikulum. 2) Kualitas proses belajar mengajar . 3) Kualitas kinerja pendidik. 4) Kualitas sarana dan prasarana. 5) kualitas kinerja pengelola.
Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus dengan taraf pemberian informasi deskriptif dan jenis data kuantitatif. Subyek penelitian ini adalah penyelengara, pendidik, dan peserta didik. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode wawancara, dokumentasi dan angket. Pendekatan yang dipakai menggunakan populasi karena dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh peserta didik operator komputer yang berjumlah 30. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah deskriptif kuantitatif dilanjutkan dengan pemberian makna yaitu memberikan deskripsi tentang komponen dalam evaluasi, selanjutnya dengan mencari prosentase jawaban dari tiap-tiap sub variabel.
Hasil penelitian terhadap kelima kategori penilaian yang meliputi keterlaksanaan kurikulum berada pada rentang baik yaitu 60,00 – 70,00, kualitas proses belajar mengajar berada pada rentang baik yaitu 60,00 – 70,00 ,kualitas kinerja pendidik berada pada rentang baik yaitu 60,00 – 70,00, serta kualitas sarana dan prasarana dan kualitas kinerja pengelola menghasilkan rentang baik dan lancar atau pada rentang 60,00 – 79,00. Hal ini sejalan dimana peran pengelola, pendidik, dan peserta didik saling memotivasi agar dalam pendidikan dan pelatihan dapat mencapai tujuan yang optimal. Dilain pihak hasil penelitian menunjukkan indikasi bahwa komunikasi bisa berjalan dua arah karena hampir semua peserta didik termotivasi untuk mengikuti program pendidikan dan pelatihan. Kualitas sarana dan prasarana penunjang pelaksanaan pendidikan serta pelatihan kategori penilaian memenuhi kriteria baik, karena memberikan kontribusi positif dalam menunjang pelaksanaan pendidikan dan pelatihan operator komputer di Balai Latihan Kerja Siraman Wonosari Gunungkidul.
Kata kunci: Evaluasi Program, Pendidikan dan Pelatihan (diklat)
Wahyu TriwidodoWahyutriwidodo55@yahoo.com2012-09-20T11:39:03Z2019-01-29T16:35:03Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/6151This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/61512012-09-20T11:39:03ZDAMPAK PROGRAM KELOMPOK PEMBERDAYAAN DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA (PKK) TERHADAP PENINGKATAN PEMBERDAYAAN EKONOMI
PEREMPUAN DI DUSUN SOSORAN DESA CANDIMULYO KECAMATAN KEDU KABUPATEN TEMANGGUNG
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) dampak program kelompok PKK terhadap peningkatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Dusun Sosoran Desa Candimulyo Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung, 2) faktor penghambat dan pendukung program kelompok PKK di Dusun Sosoran Desa Candimulyo Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah pengurus PKK, anggota PKK, tokoh masyarakat dan masyarakat yang tidak mengikuti PKK. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian yang dibantu oleh pedoman observasi, pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah display data, reduksi data, dan pengambilan kesimpulan. Trianggulasi dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Dampak program kelompok PKK terhadap peningkatan kegiatan ekonomi menunjukkan dampak yaitu masyarakat dapat meningkatkan kegiatan ekonomi keluarga dengan mengikuti pelatihan keterampilan seperti pembuatan krupuk, molen pisang, membuka warung dan pembuatan mie basah yang diterapkan dikehidupan sehari-hari untuk meningkatkan pendapatan, 2) dampak program kelompok PKK terhadap peningkatan pendapatan ekonomi yaitu kenaikan tingkat penghasilan dari responden yang telah diwawancarai sebesar 4,77% 3) faktor pendukung dari program kelompok PKK adalah peran serta atau partisipasi dan minat dari anggota PKK yang cukup tinggi, motivasi dari pengurus kepada anggota PKK, 4) faktor penghambat dari program kelompok adalah tingkat pendidikan anggota yang rata-rata masih rendah, sarana transportasi kurang memadahi dan perilaku anggota PKK yang kurang mengetahui apa itu organisasi PKK.
Kata kunci: Pemberdayaan Perempuan, Kesejahteraan Masyarakat, Ekonomi
Radikawahyu Setyoajiradikaaji@gmail.com2012-09-20T11:30:33Z2019-01-29T16:34:47Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/6145This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/61452012-09-20T11:30:33ZPEMBERDAYAAN PETANI MELALUI GABUNGAN KELOMPOK TANI
( GAPOKTAN ) DI DESA JENDI KECAMATAN SELOGIRI KABUPATEN WONOGIRI JAWA TENGAHPenelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan : 1) Bagaimana mekanisme kerja gapoktan dalam meningkatkan pengetahuan anggotanya. 2) Bagaimana mekanisme kerja gapoktan dalam merubah pola pikir petani. 3) Bagaimana mekanisme kerja gapoktan sebagai mediator dalam memenuhi kebutuhan modal untuk usaha pertanian anggotanya. 4) Bagaimana usaha gapoktan dalam mengkoordinasi hasil pertanian untuk mendapatkan nilai jual yang lebih tinggi.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian ini adalah pengurus gapoktan, anggota gapoktan, kepala desa atau tokoh masyarakat dan masyarakat yang tidak menjadi anggota gapoktan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrument utama dalam melakukan peneliti yang dibantu oleh pedoman observasi, pedoman wawancara dan pedoman dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, penyajian data dan pengambilan kesimpulan. Triangulasi yang dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan sumber.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1). Mekanisme gapoktan dalam meningkatkan pegetahuan: (a). Melalui pertemuan pengurus kelompok tani dari masing-masing dusun di tingkat desa, (b). Pertemuan kelompok tani yang dihadiri oleh pengurus gapoktan dan PPL sebagai nara sumber, (c). Pertemuan Anatar Gapoktan, PPL dan anggota Gapoktan. 2). Usaha Yang Dilakukan Gapoktan Dalam Merubah Pola Pikir Anggota Gapoktan: (a). Study banding, (b). Pelatihan Ketrampilan. 3). Mekanisme gapoktan sebagai mediator dalam memenuhi kebutuhan modal untuk usaha pertanian anggotanya: (a). Gapoktan mengkoordinasi kebutuhan anggota gapoktan melalui kelompok tani untuk mendapatkan benih unggul, pupuk dan obat-obatan, (b). Gapoktan bekerjasama dengan KUD dan BRI untuk memfasilitasi petani yang membutuhkan modal untuk biaya usaha taninya. 3). Usaha gapoktan dalam mengkoordinasi hasil atau produksi pertanian agar mendapatkan nilai jual yang lebih tinggi antara lain : (a). Gapoktan menampung hasil petani dengan harga yang layak, (b). Gapoktan bekerjasama dengan KUD dan pedagang untuk membeli hasil tani dengan nilai jual yang memberikan keuntungan kepada petani, (c). Gapoktan bekerjasama dengan BUMN seperti Dolog yang ditugasi oleh pemerintah untuk menampung gabah maupun beras dengan standar harga yang telah ditentukan oleh pemerintah sehingga petani mendapat nilai jual yang lebih tinggi.
Kata kunci: pemberdayaan petani, kelompok tani, organisasi sosial.
Dyah Puspitaratna2012-09-19T12:52:13Z2019-01-29T16:26:52Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/6111This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/61112012-09-19T12:52:13ZPEMBERDAYAAN PEMUDAMELALUI PROSES REHABILITASI
KORBAN PENYALAHGUNAAN NARKOBADI LEMBAGA PSPP YOGYAKARTA
Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Upaya dan pelaksanaan pemberdayaan pemuda melalui proses rehabilitasi korban penyalahgunaan narkoba . 2. Faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan pemberdayaan pemuda melalui proses rehabilitasi korban penyalahgunaan narkoba.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subyek penelitian ini adalah kepala panti, kepala seksi bidang rehabilitasi dan perlindungan sosial, pekerja sosial dan pengguna narkoba. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian yang dibantu oleh lembar observasi, lembar wawancara dan dokumen. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) pemberdayaan pemuda yang dilakukan oleh lembaga Panti Sosial Pamardi Putra (PSPP) Yogyakarta melalui proses rehabilitasi korban penyalahgunaan narkoba dapat dilihat dari seluruh rangkaian tahapan yang meliputi: tahap penerimaan, tahap rawatan, dan tahap pembinaan lanjutan akhir dan adanya perubahan sikap dan perilaku residen, adanya perubahan emosional dan psikologis, adanya peningkatan bidang spritual dan kecerdasaan, serta residen memiliki kemampuan untuk bertahan hidup dan mandiri. musik. 2) Faktor pendukung dan penghambat dalam merehabilitasi korban penyalahgunaan narkoba, faktor pendukung: pekerja sosial yang mendampingi mempunyai SDM yang berkualitas, sedangkan tenaga pelatih mempunyai tenaga yang profesional yang ahli di bidangnya, adanya keinginan dan motivasi untuk sembuh dari ketergantungan narkoba. faktor penghambat : adanya habatan dari segi pembiayaan dimana pemasukan yg didapat dari Panti Sosial Pamardi PutraYogyakarta hanya berasal dari anggaran APBD yang sangat minim, kurangnya dukungan dari masyarakat untuk dapat mensosialisasikan tentang bahaya narkoba.
Kata kunci: pemberdayaan pemuda, rehabilitasi
Dewantojati NugrohoJati.dewa12@yahoo.com2012-09-19T12:13:32Z2019-01-29T16:25:15Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/6033This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/60332012-09-19T12:13:32ZTINGKAT KESEJAHTERAAN PEMBATIK LEPAS, PEMBATIK KELOMPOK DAN PEMBATIK LEMBAGA DILIHAT DARI PENGHASILAN DI DESA WUKIRSARI, KECAMATAN IMOGIRI, KABUPATEN BANTULPenelitian ini bertujuan untuk mengungkap tingkat kesejahteraan pembatik yang bekerja secara lepas atau selanjutnya disebut pembatik lepas, pembatik yang tergabung dalam kelompok batik atau selanjutnya disebut pembatik kelompok, dan pembatik yang bekerja pada pengusaha batik yang selanjutnya disebut pembatik lembaga dilihat dari penghasilannya di Dusun Karangkulon dan Dusun Cengkehan Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul.
Subjek penelitian ini adalah pembatik lepas, pembatik kelompok, dan pembatik lembaga dengan masing-masing kategori berjumlah 29 orang sehingga jumlah keseluruhan adalah 87 orang pembatik di Dusun Karangkulon dan Dusun Cengkehan. Penelitian ini merupakan penelitian dengan mix method yakni metode deskriptif melalui pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan angket dan wawancara. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis statistik deskriptif. Teknik analisis deskriptif digunakan dalam penyajian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kesejahteraan pembatik tertinggi diperoleh oleh pembatik kelompok dengan persentase keluarga pra sejahtera sebesar 20.69%, sejahtera I sebesar 72.41% dan sejahtera II 6.90%, sedangkan tingkat kesejahteraan pembatik lembaga menunjukkan bahwa keluarga pra sejahtera terdapat sebanyak 27.59%, sejahtera I sebanyak 68.97%, sejahtera II sebanyak 3.45% dan pembatik lepas memiliki tingkat kesejahteraan paling kecil yakni keluarga pra sejahtera sebesar 48.28%, dan sejahtera I sebesar 51.72%. Tingkat kesejahteraan ekonomi tertinggi terdapat pada kelompok pembatik kelompok, kemudian pembatik lembaga dan terakhir pembatik lepas, tingkat kesejahteraan sosial tertinggi pada kelompok pembatik kelompok, kemudian pembatik lembaga dan terakhir pembatik lepas dan tingkat kesejahteraan budaya teringgi pada kelompok pembatik lepas, kemudian pembatik lembaga dan terakhir pembatik kelompok.
Kata kunci: kesejahteraan, pembatik lepas, pembatik kelompok, pembatik lembaga.
Ainurrohimah Hasyimai.ochibichan@gmail.com2012-09-19T12:13:32Z2019-01-29T16:25:18Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/6035This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/60352012-09-19T12:13:32ZDAMPAK PENDIDIKAN KEAKSARAAN TERHADAP TINGKAT SOSIAL EKONOMI KELUARGA DI DESA KARANGSARI KECAMATAN BENER KABUPATEN PURWOREJOPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1)Dampak program Pendidikan Keaksaraan Fungsional terhadap tingkat sosial ekonomi di Desa Karangsari kecamatan Bener Kabupaten Purworejo. 2)Peningkatan warga belajar dalam bidang sosial sesudah mengikuti program keaksaraan fungsional. 3)Peningkatan warga belajar dalam bidang ekonomi sesudah mengikuti program keaksaraan fungsional.
Penelitian ini menggunakan mix method yaitu dengan pendekatan kuantitatif dan dilengkapi dengan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian ini adalah tutor keaksaraan, warga belajar keaksaraan fungsional dan kepala desa Karangsari. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode angket dan wawancara.Peneliti merupakan instrument utama dalam melakukan peneliti yang dibantu oleh angketdan pedoman wawancara.Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, penyajian data dan pengambilan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) Dampak pendidikan keaksaraan terhadap tingkat sosial ekonomi keluarga, hal ini dapat terlihat dari tingkat percaya diri dan penghasilan ekonomi keluarga yang semakin tinggi. 2) Peningkatan bagi warga belajar terhadap tingkat sosial di masyarakat sesudah mengikuti program keaksaraan terlihat dari tingkat partisipasi aktif warga belajar terhadap organisasi-organisasi yang ada di masyarakat. 3) Peningkatan bagi warga belajar terhadap tingkat ekonomi keluarga sesudah mengikuti program keaksaraan terlihat dari peningkatan pendapatan keluarga dan juga peningkatan kegiatan berwirausaha yang juga dapat membantu meningkatkan penghasilan ekonomi keluarga.
Kata kunci: keaksaraan, sosial ekonomi keluarga.
Ameliarizki Hartiniameliarizkylolipop@yahoo.com2012-09-19T12:13:32Z2019-01-29T16:25:23Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/6037This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/60372012-09-19T12:13:32ZPELAKSANAAN OUTBOUND SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MELESTARIKAN BUDAYA LOKAL
DI YAYASAN AMONG SIWI PANDES
PANGGUNGHARJO SEWON BANTUL
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan outbound sebagai media pembelajaran untuk melestarikan budaya yang disebabkan oleh memudarnya kebudayaan lokal khususnya permainan tradisional di Yayasan Among Siwi Pandes Panggungharjo Sewon Bantul.
Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan jenis penelitian fenomenologi. Subjek penelitian ini meliputi; masyarakat yang terlibat dalam outbound, pengelola outbound, dan peserta. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Observasi dilakukan secara langsung pada pelaksanaan outbound, wawancara dilakukan kepada pengelola yayasan sekaligus pengelola program, masyarakat yang terlibat yaitu pemandu, pembuat mainan tradisional, pemain kesenian tradisional dan peserta outbound. Analisis data dilakukan dengan; reduksi data, penyajian data dan verifikasi data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) Pelaksanaan outbound dimulai dengan kegiatan perencanaan yaitu merencanakan pembelajaran, materi, strategi pembelajaran dan sarana prasarana. Tahap pelaksanaan kegiatan yaitu kegiatan upacara penyambutan, bermain tanpa alat, susur sawah serta menangkap ikan. Tahap evaluasi yaitu mengidentifikasi hambatan pelaksanaan program.; 2) kegiatan outbound mengandung 6 unsur kebudayaan yang universal dan melibatkan masyarakat untuk turut serta memberikan layanan dalam melestarikan kebudayaan lokal; 3) pelaksanaan outbound terdiri dari tiga wujud kebudayaan yang meliputi wujud sebagai ide atau gagasan, aktivitas dan benda fisik berupa permainan tradisional.
Kata kunci : outbound, media pembelajaran, budaya lokal
Putri RahmawatiPutrirahmawati96@yahoo.com2012-09-19T12:13:32Z2019-01-29T16:25:26Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/6038This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/60382012-09-19T12:13:32ZPARTISIPASI MASYARAKAT DALAM KEMITRAAN
DENGAN PKBM SAWUNGGALING PADA
PROGRAM LIFE SKILLS
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) partisipasi masyarakat dalam kemitraan dengan PKBM Sawunggaling pada program life skills, 2) dampak kemitraan masyarakat dengan PKBM Sawunggaling pada program life skills, 3) faktor pendukung dan penghambat partisipasi masyarakat dalam kemitraan dengan PKBM Sawunggaling pada program life skills.
Penelitian ini menggunakan penelitian pendekatan deskriptif kualitatif, dan mengambil lokasi penelitian di PKBM “Sawunggaling Kutoarjo”. Subyek penelitian ini adalah pengelola PKBM, nara sumber teknis, warga belajar life skills, masyarakat (tokoh masyarakat, lembaga mitra). Pengumpulan data dilakukan menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Peneliti melakukan penelitian yang dibantu oleh pedoman wawancara, pedoman observasi, dan pedoman dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan dan verifikasi. Triangulasi yang digunakan untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi metode.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) partisipasi masyarakat, meliputi bentuk partisipasi masyarakat yaitu penyedia sumber daya manusia, pengadaan dana dan pemberian bantuan peralatan praktek, pemberian kesempatan magang dan penyeluran tenaga kerja, pengadaan gedung dan tempat pembelajaran, dan sosialisasi program-program PKBM; 2) dampak partisipasi masyarakat, yaitu; warga belajar mendapat jaminan pekerjaan ke perusahaan mitra, mendapat program magang kerja, dibantu tanaga pelatih profesional, mendorong penciptaan lapangan kerja baru, menghindarkan masyarakat dari pengangguran, masyarakat dapat menjalankan usaha sendiri dengan pinjaman modal usaha, 3) faktor pendukung, meliputi kebutuhan dan keingintahuan masyarakat, kepedulian masyarakat, dan tanggung jawab sosial. Faktor penghambat, meliputi sikap acuh tak acuh masyarakat, keengganan masyarakat untuk terlibat langsung dalam kemitraan dengan PKBM, rendahnya tingkat pemahaman masyarakat tentang PKBM, dan terbatasnya arus informasi yang masuk ke masyarakat. Rekomendasi untuk masyarakat yaitu masyarakat lebih proaktif dan perannya lebih dioptimalkan, sedangkan untuk pengelola PKBM, yaitu meningkatkan motivasi dan sosialisasi program PKBM pada masyarakat.
Kata kunci: Partisipasi masyarakat, kemitraan, PKBM, life skills
Octaviani Kurniasarioctaphiea@ymail.com2012-09-19T12:13:32Z2019-01-29T16:26:21Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/6079This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/60792012-09-19T12:13:32ZIMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BEYOND CENTER AND CIRCLE TIME (BCCT) DI KELOMPOK BERMAIN (KB) SURYA CERIA AISYIYAH (SCA) KARANGANYARPenelitian ini bertujuan untuk menggambarkan:(1) Implementasi pembelajaran BCCT di KB SCA Karanganyar, (2) Faktor pendukung dan penghambat implementasi pembelajaran BCCT di KB SCA Karanganyar. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan subyek dalam penelitian ini adalah pengelola, kepala sekolah, pendidik dan peserta didik kelompok B. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti sebagai instrumen utama dalam melakukan penelitian, yang dibantu oleh pertanyaan penelitian, pedoman wawancara, dan dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis dilakukan dalam bentuk pengkodean (coding). Pengkodean merupakan proses penguraian data, pengonsepan, dan penyusunan kembali dengan cara baru. Adapun tahapan pengumpulan data adalah tahap reduksi data, tahap display data dan tahap kesimpulan. Keabsahan data menggunakan perpanjangan keikutsertaan, keajegan pengamatan, dan trianggulasi.
Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa: (1) Implementasi pembelajaran BCCT di KB SCA Karanganyar dilakukan melalui tiga aspek, yaitu: (a) perencanaan, yaitu: pendidik membuat RKH, pendidik menata alat dan bahan main yang akan digunakan, (b) pelaksanaan pembelajaran berdasarkan 4 pijakan, yaitu: pijakan lingkungan main, pijakan sebelum main, pijakan saat main, dan pijakan setelah main, (c) evaluasi pembelajaran menggunakan lembar observasi harian, portofolio, dan periodik; (2) Faktor pendukung dalam pelaksanaan pembelajaran BCCT adalah: (a) kurikulumnya sudah terstruktur yang membantu pendidik dalam membuat RKM dan RKH, (b) hubungan interaksi yang terjalin antara pendidik dengan orang tua sangat baik, (c) fasilitas atau sarana prasarana yang ada di PAUD SCA sangat mendukung proses pembelajaran BCCT, sedangkan faktor penghambatnya adalah: (a) pembagian waktu pendidik dalam membuat RKH, (b) pendidik kurang mampu mengembangkan ragam main dan menciptakan APE yang disesuaikan dengan tema, (c) terdapat beberapa ruang kelas yang terlalu sempit.
Kata kunci: Pembelajaran Beyond Center and Circle Time (BCCT), Kelompok Bermain (KB)
Mukti Diyah Puspitarini2012-09-19T09:59:39Z2019-01-29T16:23:32Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/5951This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/59512012-09-19T09:59:39ZDAMPAK PROGRAM PELATIHAN KETERAMPILAN PERIKANAN DARAT TERHADAP SIKAP WIRAUSAHA DI DAWE, BENDUNG, SEMIN, GUNUNGKIDUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
( STUDI KASUS DI PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT MITRA ILMU )
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak positif pelatihan keterampilan perikanan darat terhadap sikap wirausaha warga belajar di Dusun Dawe, Desa Bendung, Kecamatan Semin, Kabupaten Gunungkidul.
Subjek penelitian ini adalah warga belajar PKBM MITRA ILMU di dusun dawe yang berjumlah 30. Penelitian ini merupakan penelitian populasi karena subjek penelitian adalah seluruh peserta pelatihan keterampilan perikanan darat di dusun dawe. Sedangkan pendekatan penelitian bersifat kuantitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan angket serta dokumentasi. Analisis data meliputi analis deskriptif, analisis korelasi dan analisis regresi sederhana.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa : (1) Nilai rata-rata Pelatihan keterampilan perikanan darat hasil perolehan adalah sebesar 69,1 dan termasuk dalam kategori cukup. Dengan demikian intensitas pelatihan keterampilan perikanan darat terhadap warga belajar dapat dikatakan cukup. (2) Rata-rata nilai sikap wirausaha hasil perolehan adalah 100,97. Jika ditinjau dari kategori kecenderungan termasuk dalam kategori cukup. Dengan demikian warga belajar di Dusun Dawe memiliki sikap wirausaha yang cukup. (3) Terdapat dampak positif dari variabel pelatihan keterampilan Perikanan Darat (X) dengan Sikap Wirausaha (Y). Hal ini dibuktikan dengan rhitung > rtabel. Angka koefisien yang diperoleh yaitu harga rhitung sebesar 0,654, dan dengan n = 30 diperoleh harga rtabel pada taraf signifikansi sebesar 5% sebesar 0,361. Sedangkan dengan menggunakan analisis regresi sederhana didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,00. Sehingga p < 0,05. Adapun besarnya hubungan variabel pelatihan keterampilan perikanan darat terhadap sikap wirausaha dapat diketahui dari nilai koefisien determinasi (R2) yaitu sebesar 0,427 (42,7%).
Kata kunci: pelatihan keterampilan perikanan darat, sikap wirausaha.
Fahroni Joko Trisusilo2012-09-19T09:59:34Z2019-01-29T16:23:30Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/5950This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/59502012-09-19T09:59:34ZPERANAN PANTI ASUHAN BINA AMAL SHALEH AMANAH KLEPU SUMBERARUM MOYUDAN SLEMAN YOGYAKARTA DALAM
PEMBERDAYAAN ANAK MELALUI
KETERAMPILAN SABLON
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Apa bentuk peranan panti asuhan dalam pemberdayaan anak melalui keterampilan sablon, (2) Bagaimana pelaksanaan program pemberdayaan anak melalui keterampilan sablon, (3) Faktor-faktor yang mempengaruhi atau yang mendukung serta yang menghambat pelaksanaan program pemberdayaan anak melalui keterampilan sablon.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah pengelola, tutor/pelatih pemberdayaan, dan anak asuh. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian yang dibantu oleh pedoman observasi, pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah display data, reduksi data, dan pengambilan kesimpulan. Trianggulasi dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Peranan panti asuhan memberikan pelayanan kuratif dan rehabilitative berupa bimbingan kemandirian yaitu penanaman sikap pada anak asuh, bimbingan keterampilan berupa pemberian bekal keterampilan dan memanfatkan keterampilan yang mereka miliki secara maksimal, pelayanan pemeliharaan yaitu penyantunan sosial yang diberikan berupa pemenuhan kebutuhan sandang, pangan dan kesehatan dan bimbingan fisik dan mental berupa olah raga dan kajian agama islam (2) Proses pelaksanaan program pemberdayaan disesuaikan dengan sistem pembelajaran dalam pendidikan luar sekolah meliputi tutor, peranan tutor, interaksi tutor dengan warga belajar, lokasi, waktu, fasilitas, materi, pembiayaan, strategi pembelajaran, evaluasi, (3) Faktor pendukung tersedianya sarana dan prasarana, instruktur keterampilan yang sesuai dengan bidang keterampilan, area panti yang luas dengan gedungnya, kerja sama pihak swasta dalam bidang pendanaan, sementara itu yang menghambat perbedaan jenjang pendidikan anak asuh, perubahan pola hidup (tidak teratur menjadi teratur).
Kata kunci: pemberdayaan anak, panti asuhan, keterampilan sablon
Sofiyatun Triastuti2012-09-19T09:59:31Z2019-01-29T16:23:27Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/5949This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/59492012-09-19T09:59:31ZDAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PELATIHAN KECAKAPAN
HIDUP (LIFE SKILLS) RIAS PENGANTIN YOGYA PUTRI
TERHADAP KESEMPATAN KERJA DAN
PENDAPATAN KAUM PEREMPUAN
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Pelaksanaan program pelatihan kecakapan hidup rias pengantin yang diselenggarakan oleh Sanggar Kegiatan Belajar Bantul, (2) Dampak dari program pelatihan kecakapan hidup rias pengantin terhadap kesempatan kerja dan pendapatan kaum perempuan.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah penyelenggara, tutor/narasumber dan warga belajar. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian yang dibantu oleh pedoman observasi, pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah display data, reduksi data, dan pengambilan kesimpulan. Trianggulasi dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pelaksanaan program pelatihan kecakapan hidup rias pengantin sangat bermanfaat dan dibutuhkan oleh warga belajar yang ingin mendapatkan lapangan pekerjaan ataupun mengembangkan usahanya di bidang rias pengantin, (2) Setelah warga belajar mengikuti program pelatihan kecakapan hidup rias pengantin terjadi perubahan mencakup pengetahuan rias pengantin, sikap dan keterampilan yang sangat mendukung dalam proses kegiatan, (3) Dampak pelaksanaan dari program kecakapan hidup rias pengantin menunjukkan dampak positif yaitu warga belajar dapat bekerja secara mandiri dan berkelompok, memanfaatkan pengetahuan yang dimiliki untuk memperoleh kesempatan kerja dan pendapatan.
Kata kunci: kecakapan hidup, kesempatan kerja, pendapatan
Puri bhakti Renatama2012-09-19T09:59:26Z2019-01-29T16:23:25Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/5948This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/59482012-09-19T09:59:26ZUpaya Peningkatan Pelayanan Sosial bagi Lansia melalui Home Care Service di Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Yogyakarta unit Budhi LuhurPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) Upaya peningkatan pelayanan sosial bagi lansia melalui home care service, 2) Faktor pendukung dan faktor penghambat upaya peningkatan pelayanan sosial bagi lansia melalui home care service di PSTW Yogyakarta unit Budhi Luhur.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dan mengambil lokasi di PSTW Yogyakarta unit Budhi Luhur. Subyek dalam penelitian ini adalah Pengelola, Instruktur Bimbingan dan Pekerja Sosial di PSTW Yogyakarta unit Budhi Luhur, serta Lansia dan Keluarganya. Pengumpulan data dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian, yang dibantu oleh pedoman observasi, pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, penyajian data, dan pengambilan kesimpulan. Trianggulasi dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan sumber data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Upaya peningkatan pelayanan sosial bagi lansia melalui home care service di PSTW Yogyakarta unit Budhi Luhur dilakukan dengan memberikan beberapa kegiatan, yaitu menyediakan sarana untuk kebutuhan pokok, memberikan sarana kesehatan, memberikan sarana spiritual/rohani, memberikan sarana bimbingan psikologi, memberikan motivasi kepada keluarga lansia. 2) Faktor pendukung upaya peningkatan pelayanan sosial bagi lansia, yaitu adanya Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkemampuan, tersedianya dana dari pemerintah, dan adanya dukungan dari keluarga/masyarakat sekitar lansia. Sedangkan yang menjadi faktor penghambat adalah keterbatasan waktu dari instruktur bimbingan, sarana dan prasarana kurang memadai, keterbatasan tenaga pelayanan home care service yang dimiliki oleh PSTW Yogyakarta unit Budhi Luhur.
Kata kunci: Upaya Peningkatan, Pelayanan Sosial, Home Care Service, Lansia
Nuraeni setyaningrum2012-09-19T09:59:19Z2019-01-29T16:23:22Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/5947This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/59472012-09-19T09:59:19ZPERAN TOKOH MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI WARGA BELAJAR PROGRAM KEAKSARAAN FUNGSIONAL DI PKBM TANJUNGSARI, TANJUNGHARJO, NANGGULAN, KULON PROGOPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Peran dari tokoh masyarakat dalam pelaksanaan program Keaksaraan Fungsional (KF) di PKBM Tanjungsari. 2) Bentuk peran dari tokoh masyarakat dalam meningkatkan partisipasi warga belajar program KF di PKBM Tanjungsari. 3) Faktor pendukung dan penghambat tokoh masyarakat dalam meningkatkan partisipasi warga belajar program KF di PKBM Tanjungsari.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian ini adalah tokoh masyarakat, pengelola, tutor dan warga belajar yang terlibat dalam program KF di PKBM Tanjungsari. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian, yang dibantu oleh pertanyaan penelitian, pedoman wawancara, dan dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, display data dan pengambilan simpulan. Trianggulasi yang dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan trianggulasi sumber dan metode.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Peran tokoh masyarakat dalam pelaksanaan program KF di PKBM Tanjungsari sebagai pemrakarsa, pengelola, tutor, motivator dan penyedia fasilitas belajar. 2) Tokoh masyarakat sebagai pemrakarsa memiliki gagasan dan melakukan rapat bersama pengelola untuk merencanakan program KF; sebagai pengelola ikut serta memantau bahkan membantu tutor dalam pembelajaran; sebagai tutor melaksanakan pembelajaran yang disesuaikan dengan minat dan kebutuhan warga belajar; sebagai motivator memberikan pengarahan; informasi dan mengingatkan agar partisipasinya meningkat serta memfasilitasi tempat bagi pembelajaran KF. 3) Faktor pendukung dalam melaksanakan peran tokoh masyarakat adalah penerimaan dan kepercayaan dari warga belajar akan keberadaan tokoh masyarakat tersebut serta adanya dana bagi penyelenggaraan program; sedangkan faktor penghambat adalah kurangnya sarana pembelajaran; kehadiran warga belajar yang kurang maksimal dalam kegiatan maupun pola pikir warga belajar yang menganggap program KF tersebut tidak penting.
Kata kunci: Tokoh Masyarakat, Partisipasi, Warga Belajar, Keaksaraan Fungsional
Fitri Nurviyasarifitrinurviyasari@rocketmail.com2012-09-18T14:27:44Z2019-01-29T16:20:24Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/5835This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/58352012-09-18T14:27:44ZPEMBERDAYAAN PEREMPUAN PELAKU USAHA MIKRO MELALUI PELAYANAN LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT(LSM) ”DAYA ANNISA”
DI SAMAN BANGUNHARJO
SEWON BANTUL
Oleh
Riana Wijilestari
NIM 07102241006
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan: 1) Bentuk pemberdayaan bagi perempuan pelaku usaha mikro oleh LSM Daya Annisa di Saman, 2) Kendala LSM Daya Annisa dalam pemberdayaan perempuan pelaku usaha mikro,
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian ini adalah pengurus LSM Daya Annisa, anggota LSM Daya Annisa, masyarakat dan tokoh masyarakat di Dusun Saman. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian yang dibantu oleh pedoman observasi, pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, penyajian data, dan pengambilan kesimpulan. Trianggulasi yang dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan berbagai sumber dan berbagai cara (observasi, wawancara dan dokumentasi).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Bentuk pemberdayaan perempuan pelaku usaha mikro melalui pelayanan LSM Daya Annisa berupa pendampingan melalui pertemuan rutin ”Temu Suruh” atau “Temu Ngangsu Kawruh”, yang meliputi: a) pemberian pinjaman modal usaha bagi anggota; b) peningkatan pendidikan perempuan bagi anggota; c) pengembangan pasar dan jaringan usaha bagi anggota. 2) Kendala yang dialami oleh LSM Daya Annisa dalam pelaksanaan pemberdayaan perempuan pelaku usaha mikro yaitu; a) Saingan lembaga pelayanan keuangan mikro sejenis; b) Belum memiliki sistem kontrol yang kuat untuk perputaran pinjaman bagi anggota; c) Belum adanya jadwal rutin untuk pengembangan kapasitas fasilitator; d) Anggota merasa jenuh mengikuti pertemuan rutin; e) Anggota tidak fokus pada materi pembelajaran dalam kegiatan Temu Suruh.
Kata kunci : Pemberdayaan Perempuan, Usaha Mikro, LSM Daya Annisa
Riana Wijilestari2012-09-17T08:26:13Z2019-10-02T02:16:17Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/5740This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/57402012-09-17T08:26:13ZOPTIMALISASI PENERAPAN KONSEP ANDRAGOGI DALAM DIKLAT APARATUR PEMERINTAH SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI BADAN DIKLAT PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk menggali informasi mengenai; 1) optimalisasi penerapan konsep andragogi dalam diklat aparatur pemerintah sebagai upaya peningkatan mutu lulusan. 2) Peranan penerapan konsep andragogi dalam meningkatkan mutu lulusan. 3) Faktor-faktor yang menjadi kendala penerapan konsep andragogi dalam diklat aparatur pemerintah sebagai upaya peningkatan mutu lulusan. Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus di Badan diklat Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Responden ini terdiri dari: pengelola program, widyaiswara dan peserta pelatihan. Prosedur penelitian dilakukan melalui persiapan, pelaksanaan (sharing ide dan penerapan konsep andragogi), tindak lanjut. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang dilakukan dengan teknik analisis deskriptif kualitatif, pemeriksaan data dilakukan melalui trianggulasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa 1) Penerapan konsep andragogi dalam diklat aparatur pemerintah dalam meningkatkan mutu lulusan di bandiklat Propinsi DIY belum optimal, dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: a) persiapan, kegiatan yang dilakukan meliputi; koordinasi dengan pengelola program, widyaiswara, pengamatan lapangan, menyiapkan tempat, persiapan bahan, persiapan pengayaan materi konsep andragogi, b) Pelaksanaan, kegiatan yang dilakukan meliputi; sharing konsep andragogi, pelaksanaan pelatihan, menyiapkan iklim pelatihan yang kondusif, merumuskan tujuan, memilih materi pelatihan, metode pelatihan, media pelatihan dan evaluasi pelatihan. c) tindak lanjut. 2) Peran penerapan konsep andragogi dalam diklat aparatur pemerintah sebagai upaya meningkatkan mutu lulusan adalah; a) mengembangkan sikap dan perilaku peserta dalam aspek; tanggung jawab, sikap kritis, kreativitas, kepemimpinan, dan kerjasama. b) meningkatkan penguasaan materi pelatihan 3) Faktor-faktor yang menjadi kendala optimalisasi penerapan konsep andragogi dalam diklat aparatur pemerintah antara lain: 3). Sebagian besar Widyaiswara tidak memiliki pengalaman pendidikan yang berlatar belakang pendidikan, sehingga dalam pengelolaan kelas dalam proses pelatihan kurang kondusif dan kaku. b). Sebagian besar widyaiswara merupakan mantan pejabat dari beberapa intansi pemerintah, masih ada widyaiswara yang berpenampilan seperti pejabat, c) kurikulum telah di susun dari LAN, d) kurikulum yang digunakan dalam kegiatan diklat di bandiklat propinsi DIY telah di susun dari Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kata kunci: andragogi, mutu lulusan FIP, 2006 (PEND. LUAR SEKOLAH)M.Pd. Sujarwo2012-08-10T04:07:38Z2018-08-29T06:05:05Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/4018This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/40182012-08-10T04:07:38ZPendidikan Kecakapan Hidup dan Pelatihan KerjaYoyon Suryono2012-08-10T04:06:20Z2018-08-29T06:05:17Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/4015This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/40152012-08-10T04:06:20ZMetode dan Praktek Kesejahteraan SosialWidyaningsih Widyaningsih2012-08-10T04:04:30Z2018-08-29T06:05:26Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/4012This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/40122012-08-10T04:04:30ZTeori Pembelajaran PNFISugito Sugito2012-08-10T04:03:22Z2018-08-29T06:05:37Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/4011This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/40112012-08-10T04:03:22ZPengembangan Kurikulum PNFISugito Sugito2012-08-10T04:02:13Z2018-08-29T06:05:53Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/4009This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/40092012-08-10T04:02:13ZTeori Kritis PendidikanSodiq A. Kuntoro2012-08-10T04:01:05Z2018-08-29T06:06:27Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/4008This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/40082012-08-10T04:01:05ZTeori Belajar Orang DewasaSodiq A. Kuntoro2012-08-10T04:00:12Z2018-08-29T06:06:44Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/4006This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/40062012-08-10T04:00:12ZPendidikan Orang DewasaSodiq A. Kuntoro2012-08-10T03:58:17Z2012-08-10T03:58:24Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/4002This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/40022012-08-10T03:58:17ZDINAMIKA BELAJAR INFORMAL DAN IMPLIKASI EDUKATIF DI SEKOLAHM.Ed. Sodiq A. Kuntoro2012-08-10T03:56:49Z2018-08-29T06:08:19Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/3999This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/39992012-08-10T03:56:49ZPENDIDIKAN MULTIKULTURALS.W. Septiarti2012-08-10T03:55:42Z2018-08-29T06:08:51Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/3998This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/39982012-08-10T03:55:42ZMETODE PENELITIAN KUALITATIFS.W. Septiarti2012-08-10T03:53:36Z2018-08-29T06:09:06Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/3994This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/39942012-08-10T03:53:36ZPerencanaan Dan Pengembangan Program PLSSumarno SumarnoEntoh Tohani2012-08-10T03:50:19Z2018-08-29T06:09:55Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/3987This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/39872012-08-10T03:50:19ZPENDIDIKAN KEWIRAUSAHAANRB. Suharta2012-08-10T03:48:53Z2018-08-29T06:09:37Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/3988This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/39882012-08-10T03:48:53ZPENDIDIKAN NON FORMAL DAN INFORMALRB. Suharta2012-08-10T03:46:14Z2018-08-29T06:10:11Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/3983This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/39832012-08-10T03:46:14ZPendidikan Anak Usia DiniPuji Yanti2012-08-10T03:44:12Z2019-01-29T15:50:08Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/3980This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/39802012-08-10T03:44:12ZPOLA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA MELALUI PELATIHAN PENGGEMUKAN SAPI DI KANDANG KOMUNAL JAMBON BAWURAN PLERET BANTUL YOGYAKARTANH Nurul Hidayah2012-08-10T03:42:27Z2018-08-29T06:10:26Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/3977This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/39772012-08-10T03:42:27ZPEMBERDAYAAN MASYARAKATDjazifa ER Nur2012-08-10T03:40:41Z2018-08-29T06:10:40Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/3974This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/39742012-08-10T03:40:41ZPemberdayaan MasyarakatDjazifa ER Nur2012-08-10T03:38:48Z2018-08-29T06:10:54Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/3971This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/39712012-08-10T03:38:48ZPENDIDIKAN PEMBERDAYAAN PEREMPUANDjazifa ER Nur2012-08-10T03:27:08Z2018-08-29T06:11:04Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/3950This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/39502012-08-10T03:27:08ZTeori komunikasiMulyadi Mulyadi2012-08-10T03:25:22Z2012-08-10T03:25:28Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/3947This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/39472012-08-10T03:25:22ZPendidikan Non Formal dan In FormalM.Pd. Mulyadi2012-08-10T03:24:18Z2012-08-10T03:24:24Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/3944This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/39442012-08-10T03:24:18ZEvaluasi Pembelajaran PNFIM.Pd. Mulyadi2012-08-10T03:22:10Z2012-08-10T03:22:17Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/3943This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/39432012-08-10T03:22:10ZEvaluasi Pembelajaran PLSM.Pd. Mulyadi2012-08-10T03:18:18Z2012-08-10T03:18:26Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/3941This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/39412012-08-10T03:18:18ZPendidikan KepemudaanWibawa, M. Pd. Lutfi2012-08-10T03:17:27Z2012-08-10T03:17:27Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/3940This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/39402012-08-10T03:17:27ZAplikasi Komputer LanjutWibawa, M. Pd. Lutfi2012-08-10T03:16:21Z2012-08-10T03:16:27Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/3939This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/39392012-08-10T03:16:21ZAplikasi Komputer DasarWibawa, M. Pd. Lutfi2012-08-10T03:14:10Z2012-08-10T03:14:19Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/3938This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/39382012-08-10T03:14:10ZSILABUS PSIKOLOGI SOSIALHiryanto, M.Si. Hiryanto, M.Si.2012-08-10T03:12:54Z2012-08-10T03:13:00Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/3937This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/39372012-08-10T03:12:54ZSILABUS PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARANHiryanto, M.Si. Hiryanto, M.Si.2012-08-10T03:10:59Z2012-08-10T03:11:55Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/3936This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/39362012-08-10T03:10:59ZSILABUS PEND AKSARA DAN SETARAHiryanto, M.Si. Hiryanto, M.Si.2012-08-10T03:09:34Z2012-08-10T03:09:39Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/3934This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/39342012-08-10T03:09:34ZPengembangan Media Pembelajaran PNFIM.Si. HiryantoWibawa, M. Pd. Lutfi2012-08-10T03:07:06Z2012-08-10T03:07:12Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/3933This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/39332012-08-10T03:07:06ZPENGELOLAAN PROGRAMRohadi, M. Kes. Al. Setyo2012-08-10T03:06:02Z2012-08-10T03:06:10Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/3931This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/39312012-08-10T03:06:02ZKESEHATAN SOSIALRohadi, M. Kes. Al. Setyo2012-08-10T03:04:55Z2012-08-10T03:05:01Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/3929This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/39292012-08-10T03:04:55ZIlmu Kesejahteraan Sosial PendidikanRohadi, M. Kes. Al. Setyo2012-08-10T03:03:55Z2012-08-10T03:03:55Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/3927This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/39272012-08-10T03:03:55ZDIAGNOSIS DAN TERAPI KESEHATAN SOSIALRohadi, M. Kes. Al. Setyo2012-07-23T03:58:31Z2019-01-29T15:02:39Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/2562This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/25622012-07-23T03:58:31Zbelajaristiqomah barokah2012-07-10T01:44:16Z2019-01-29T01:44:51Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/2000This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/20002012-07-10T01:44:16ZRIAS FANTASI TOKOH PANGERAN FERDINAND DALAM CERITA SNOW WHITE DI PERGELARAN FAIRY TALES OF FANTASY SARI DEWI PROBO 2012-06-21T07:39:28Z2019-10-02T02:15:30Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/690This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/6902012-06-21T07:39:28ZPENDIDIKAN NONFORMAL DAN PENGURANGAN KEMISKINAN DI PEDESAAN (PENDEKATAN PENGEMBANGAN MODEL PROGRAM PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP) DI PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
ABSTRAK
Pendidikan nonformal melalui pendidikan kecakapan hidup telah menunjukkan kontribusi positif bagi pengurangan kemiskinan di pedesaan meskipun masih memerlukan upaya pengembangan berbagai model pendidikan kecakapan hidup melalui penelitian dan pengembangan. Hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa peningkatan kualitas masyarakat miskin memerlukan suatu upaya pengembangan yang dilakukan secara terencana, terstruktur, dan mendasarkan pada pmikiran ilmiah dan obyektif. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan model pendidikan kecakapan hidup yang dapat berperanan pada pengurangan kemiskinan di pedesaan.
Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Kulon Progo, dan Gunung Kidul dengan menerapkan pendekatan penelitian dan pengembangan. Subyek analisis adalah program pendidikan kecakapan hidup yang sedang dilaksanakan di dua kabupaten itu yaitu program KWD ternak kelinci di Kab. Gunung Kidul dan KWK rias ram but di Kab. Kulon Progo. Penentuan prorgram-program pendidikan sebagai sampel penelitian dan informan penelitian ditentukan secara bertujuan (purposive). Pengambilan data dilakukan dengan wawancara, angket, dan dokumentasi. Sedangkan untuk analisis data dilakukan menggunakan teknik analisis kualitatif dan kuantitaf.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pertama, pengkajian terhadap kebutuhan pendidikan kecakapan hidup pada dua kelompoka sasaran dilakukan dengan menggunakan pemikiran kecakapan hidup 4-H (head/otak, hands/tangan, heart/hati, dan health/sehat). Kebutuhan kecakapan hidup pada kelompok sasaran di dua program dimaksud menunjukkan kondisi yang tidak jauh berbeda, dimana kedua kelompok masih perlu dikembangkan aspek otak, tangan, dan hatinya. Selain itu, dirumuskan pula model pendidikan kecakapan hidup 4-H yang divalidasi. Kedua, berdasarkan kondisi yang ditemukan ini, serangkaian kegiatan pengembangan pendidikan kecakapan hidup dilakukan meliputi pelatihan vokasional, pemberian pengalaman belajar melalui observasi lapangan, diskusi dan refleksi hasil pelatihan vokasional dan observasi, pelaksanaan pelatihan kecakapan hidup nonvokasional model 4-H, dan evaluasi hasil pendidikan dilakukan. Model pengembangan yang diujicobakan kemudian divalidasi. Hasil evaluasi menunjukkan terdapat peningkatan output pendidikan yang diselenggarakan pada kedua kelompok sasaran program. Oleh karena itu, dalam konteks pengurangan kemiskinan model PKH 4-H ini perlu dikembangkan lebih terstruktur dan integratif dan menjamin semua kecakapan hidup yang menjadi fokus pengembangan kecakapan hidup upaya mengatasi kemiskinan.
Prof.Dr. Yoyon Suryonolemlituny@yahoo.com2012-06-21T07:28:58Z2019-01-29T13:57:03Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/688This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/6882012-06-21T07:28:58ZFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS PELAYANAN
TERHADAP LANJUT USIA (LANSIA) DI UNIT REHABILITASI SOSIAL
(UREHSOS) “WILOSO WREDHO” KUTOARJOPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Bagaimana model
pelayanan terhadap lanjut usia di UREHSOS “Wiloso Wredho”, Kutoarjo, (2)
Bagaimana respon lanjut usia terhadap pelayanan yang diberikan oleh UREHSOS
“Wiloso Wredho”, Kutoarjo, (3) Faktor apa saja yang mempengaruhi kualitas
pelayanan (faktor pendukung dan faktor penghambat) di UREHSOS “Wiloso
Wredho”, Kutoarjo.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Subyek penelitian ini adalah pengelola, pekerja sosial, dan lanjut usia di
UREHSOS “Wiloso Wredho”, Kutoarjo. Pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti
merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian yang dibantu dengan
pedoman observasi, pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi. Teknik
yang digunakan dalam analisis data adalah display data, reduksi data, dan
pengambilan kesimpulan. Triangulasi yang dilakukan untuk menjelaskan
keabsahan data dengan menggunakan sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Model pelayanan terhadap lanjut
usia di UREHSOS “Wiloso Wredho” yaitu model pelayanan terus menerus
dengan sistem pendampingan dimana dalam model tersebut tercakup model
medis, model sosial, dan model promosi dan dukungan kesehatan; 2) Respon
lanjut usia terhadap pelayanan oleh UREHSOS “Wiloso Wredho” yaitu sangat
senang dan menerima pelayanan yang diberikan dengan baik; 3) Faktor yang
mempengaruhi kualitas pelayanan terhadap lanjut usia di UREHSOS “Wiloso
Wredho” yaitu: a) Sumber Daya Manusia (SDM) yang meliputi para pengelola
dan para lanjut usia. Jumlah pengelola yang ada di UREHSOS “Wiloso Wredho”
belum sebanding dengan jumlah lansia yang tinggal. Selain SDM yang terkait
dengan jumlah pengelola, juga terkait dengan lansia yaitu sikap lanjut usia yang
sulit diatur; b) Sarana dan prasarana yang kurang memadai; c) Peraturan bagi
pengelola dan lanjut usia di UREHSOS “Wiloso Wredho” belum sepenuhnya
dijalankan; d) Jalinan kerja sama yang kurang luas.
Kata Kunci: Model Pelayanan, Lanjut Usia, Unit Rehabilitasi SosialTristanti Tristanti2012-06-21T07:16:30Z2019-01-29T13:57:01Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/680This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/6802012-06-21T07:16:30ZPEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI FASILITAS SIMPAN
PINJAM OLEH CREDIT UNION CINDELARAS TUMANGKAR DI
DUSUN PULUHAN SUMBERARUM MOYUDAN SLEMAN
YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan: Bagaimana fasilitas
simpan pinjam yang dilaksanakan oleh CUCT dalam pemberdayaan masyarakat
di Dusun Puluhan. Dampak partisipasi anggota dalam fasilitas simpan pinjam oleh
CUCT terhadap pemberdayaan masyarakat di Dusun Puluhan. Faktor pendukung
dan penghambat dalam pelaksanaan pemberdayaan masyarakat melalui fasilitas
simpan pinjam oleh CUCT di Dusun Puluhan.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Subyek penelitian ini adalah pengurus CUCT, anggota CUCT, dan
Tokoh Masyarakat Dusun Puluhan. Pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti
merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian yang dibantu oleh
pedoman observasi, pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi. Teknik
yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, penyajian data, dan
pengambilan kesimpulan. Trianggulasi yang dilakukan untuk menjelaskan
keabsahan data dengan menggunakan beberapa sumber dan teknik yang berbeda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1. Pemberdayaan masyarakat
melalui fasilitas simpan pinjam oleh CUCT adalah a) pendidikan penyadaran bagi
anggota, b) penerapan konsep simpan pinjam CUCT dan c) pendampingan
anggota. 2. Dampak partisipasi anggota dalam fasilitas simpan pinjam oleh CUCT
terhadap pemberdayaan masyarat di Dusun Puluhan adalah: a) berubahnya pola
pikir, pola sikap dan pola tindak terhadap pegelolaan keuangan baik keuangan
rumah tangga maupun usahanya, b) terjadi peningkatan pendapatan melalui usaha
produktif yang dilakukan oleh anggota c) anggota menjadi mandiri dan berdaya.
3. Faktor pendukung dalam pelaksanaan pemberdayaan masyarakat melalui
fasilitas simpan pinjam oleh CUCT adalah: a) respon yang positif dan antusias
masyarakat yang tinggi terhadap pemberdayaan masyarakat melalui fasilitas
simpan pinjam oleh CUCT, b) adanya kemauan yang tinggi dari anggota untuk
terus mengembangkan usaha produktif, c) komitmen dan semangat yang tinggi
dari pengurus untuk melaksanakan pemberdayaan masyarakat melalui fasilitas
simpan pinjam. Sedangkan faktor penghambatnya adalah: a) faktor traumatis
masyarakat terhadap lembaga keuangan sejenis, b) adanya anggota yang masih
kurang paham mekanisme simpan pinjam.
Kata Kunci : Pemberdayaan Masyarakat Miskin, Simpan Pinjam, Credit UnionRia Suci Armandita Ria Suci Armandita2012-06-21T07:14:20Z2019-01-29T13:56:58Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/677This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/6772012-06-21T07:14:20ZEFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH RUMAH ( HOMESCHOOLING )
STUDI KASUS PADA SEKOLAH RUMAH
PRIMAGAMA YOGYAKARTAThis study aimed to describe: 1) How Primagama processing the recruitment of learners and tutor 2)
What is the purpose Primagama homeschooling program 3) The form of learning curriculum used in
teaching and learning 4) How Primagama implement learning processes that exist to learners, and 5)
What results are acquired by the learners after attending a Primagama homeschooling program.
This research is a case study. The subjects of this research are educators, homeschooling students,
parents and manager of Primagama homeschooling program. The data was collected by using the
method of observation, interviews, and documentation. The researcher is the main instrument in
conducting research assisted by international observation, interview guidelines, and guidelines
documentation. The techniques use within data analysis is data reduction, presentation of data and
making conclusions. Triangulation is conducted to explain the validity of the data by using the source.
The results showed that: 1) recruitment of students by Primagama homeschooling program conducted
by socialization through the Internet and brochures on the public. 2) Primagama homeschooling
recruiting educators who are members of i-smart community. 3) The curriculum form that is used for
student grade 1-5 elementary school, student grade 7 and 8 junior high school, student grade 10 and 11
senior high school is the KTSP curriculum, while for the 6th grade elementary school, 9th grade junior high
school, 12th grade senior high school is curriculum1994, curriculum 2004, the curriculum 2006 or KTSP.
4) the process of learning in the Primagama homeschooling using the monthly credit system (SKB). 5)
result acquired after homeschooling program is a diploma either formal or informal.
Keywords: effectiveness, homeschooling, alternative schoolsRBPI Raden Bathara Pratomo Irawan2012-06-21T07:11:06Z2019-01-29T13:56:55Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/673This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/6732012-06-21T07:11:06ZFAKTOR DETERMINAN DALAM PERENCANAAN PROGRAM PNF
PADA PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM)
ROTARI CLUB CENTRE (RCC) GARUDA ,YOGYAKARTAThis study aims to describe: (1) How programs planning in PKBM, (2) What are the determinant factors
in planning programs in PKBM, (3) What are the supporting factors in PNF program planning at PKBM
RCC Garuda and (4) What are the inhibiting factors in the PNF program planning at PKBM RCC Garuda.
This research is a descriptive with qualitative approach. The subject of this research is the manager,
tutor, and the residents who learn PKBM RCC Garuda. Data collection was performed using method of
observation, interviews, and documentation. The researcher is the main instrument in conducting
research supported by the observation guidelines, interview guidelines, and documentation guidelines.
Techniques used in data analysis are data display, data reduction, and making conclusions. Triangulation
conducted to explain the data validity by using the source.
The results showed that: (1). Program Planning PKBM RCC Garuda has done through the citizen
community data collection process, PKBM situation analysis, problem identification and needs, setting
goals, preparing work plans and activity schedule, also designing the implementation program and
monitoring and evaluation. (2) The determinant factor in PNF planning program that is the problem
identification stage and needs which involving all party at the PKBM RCC Garuda. (3) Supporting factors
in the PNF program planning are: (a) positive response and support from the community in support both
planning and implementation programs, (b) There is support from the education office, (c) There is a
trust of agencies partner. (4) Inhibiting factors from the PNF program planning are: (a) less involvement
of citizens in the planning due to education factor, (b) the residents has not yet aware of the meaning of
study (c) Funding is still experiencing fluctuations.
Keywords: determinant factors, program planning, and PKBMPutri Nuranikawati Putri Nuranikawati2012-06-21T07:02:21Z2019-01-29T13:56:47Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/667This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/6672012-06-21T07:02:21ZEVALUASI KEEFEKTIFAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT)
PERKOPERASIAN DALAM MENINGKATKAN
MINAT WIRAUSAHA ANGGOTA
KOPERASI MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
(KOPMA UNY)Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan tentang: Ada tidaknya
peningkatan minat wirausaha anggota Kopma UNY pada kondisi sebelum dan
setelah anggota mengikuti Diklat perkoperasian.
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Populasi
dalam penelitian ini adalah anggota KOPMA UNY yang berjumlah 80 orang.
Sedangkan subjek penelitian adalah seluruh peserta Diklat perkoperasian yang
berasal dari anggota Kopma UNY yang berjumlah 80 orang. Metode
pengumpulan data yang digunakan adalah metode angket dan tes. Data yang
diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis statistik.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Terdapat peningkatan minat
wirausaha pada kondisi sebelum dan sesudah anggota mengikuti Diklat
perkoperasian (2) Peningkatan itu dapat dilihat dari penguasaan materi Diklat
perkoperasian, motivasi, harapan, minat wirausaha dan follow-up/rencana tindak
lanjut sesudah mengikuti Diklat perkoperasian, yaitu Pengusaan materi sebelum
mengikuti Diklat perkoperasian rata-rata sebesar 77.16 dan sesudah mengikuti
Diklat perkoperasian rata-rata sebesar 87.95, motivasi wirausaha rata-rata sebesar
3.14 meningkat menjadi rata-rata sebesar 3.60, Harapan menjadi wirausaha ratarata
sebesar 3.16 meningkat menjadi rata-rata sebesar 3.59, minat wirausaha ratarata
sebesar 3.14 meningkat menjadi rata-rata sebesar 3.99 dan follow-up/rencana
tindak lanjut untuk menjadi wirausaha rata-rata sebesar 3.55 meningkat menjadi
3.89. Hal ini menunjukan bahwa dengan adanya Diklat perkoperasian mampu
dan efektif dalam meningkatkan minat wirausaha anggota Kopma UNY yaitu
dengan adanya Diklat perkoperasian mampu memberikan pengetahuan tentang
wirausaha dan wirakoperasi, menarik perhatian, motivasi, harapan dan
membangkitkan minat anggota dalam wirausaha.
Kata kunci: pendidikan dan pelatihan (Diklat) perkoperasian; minat wirausaha,
KOPMA UNYMarkhamah Markhamah2012-06-21T06:58:32Z2019-01-29T13:56:44Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/665This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/6652012-06-21T06:58:32ZIMPLEMENTASI PEMBERDAYAAN KELUARGA MELALUI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI PADA POS PEMBERDAYAAN KELUARGA DI DUSUN
SAMAN DESA BANGUNHARJO KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTULThis study aims to describe: (1) Implementation Process empowering families through early childhood education at Posdaya, (2) The benefits of early childhood for the Saman’s people, (3) supporting and obstacles factors in the implementation of early childhood through Posdaya in Saman village.
The approach in this research uses a qualitative approach, with managers of Posdaya early childhood education, early childhood educators, and students parents as the subjects in this study. The data was collected using observation, interviews, and documentation. The researcher is the main instrument in conducting the research, supported by the research questions, interview guidelines, and documentation. Techniques used in data analysis are data reduction, data display and making conclusions. Triangulation performed to explain the validity of the data using the data source.
The results indicated that (1) The process of implementation of empowering families through early childhood education on Posdaya recruitment of students, recruiting teachers, the interaction between educators and learners is good enough, the communication in learning, educators as a motivator and friend in playing, the material provided covers all aspects of child development, the learning strategy applied is a strategy that focused on teachers, teaching methods used are lectures and practice. (2) Benefits of empowering families with early childhood through Posdaya is that the citizen have the awareness about the importance of education started from early age, since the parents can see the talent of children from an early age; children can learn to socialize with their surroundings, mentally training, and development of children's intelligence. (3) The supporting factors of the Posdaya motivation program implementation of Saman’s community, the liveliness of village officials, educators, and managers in promoting Posdaya programs especially in Saman village early childhood education. The enthusiasm of Saman’s early age children in following early childhood learning is enormous. While the inhibiting factor is the lack of awareness in the community to participate the Posdaya activities, also the inadequate infrastructure and facilities to support early childhood education implementation
Keywords: Implementation, Empowerment, Family, Early Childhood EducationKristinah Prasetia Ningsih Kristinah Prasetia Ningsih2012-06-21T06:54:05Z2019-01-29T13:56:41Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/661This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/6612012-06-21T06:54:05ZPEMBERDAYAAN PEMUDA KARANG TARUNA DALAM
MENCIPTAKAN PELUANG USAHA MELALUI BUDIDAYA
JAMUR TIRAM DI DESA KEMANUKAN BAGELEN
PURWOREJO JAWA TENGAHPenelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan: (1) Pelaksanaan Program
pemberdyaan Pemuda Karang Taruna Desa Kemanukan Dalam Menciptakan
Peluang Usaha Melalui Budidaya Jamur Tiram, (2) Faktor-faktor yang pendukung
dan penghambat peran serta pemuda, (3) Tingkat Keberhasilan Program
Pemberdayaan Tersebut.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Subyek penelitian ini adalah pengelola, tutor/pelatih, dan pemuda.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara,
dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan
penelitian yang dibantu oleh pedoman observasi, pedoman wawancara, dan
pedoman dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah display
data, reduksi data, dan pengambilan kesimpulan. Keabsahan data dilakukan
dengan menggunakan teknik Trianggulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pelaksanaan program
pemberdayaan pemuda karang taruna di Desa Kemanukan dalam menciptakan
peluang usaha melalui budidaya jamur tiram antara lain : a) Rekuitmen peserta
dilakukan dengan cara memlilih anggota yang aktif, dan berminat mengikuti
program. b) Motivasi dari peserta adalah ingin meningkatkan kesejahteraan
hidupnya. c) Pelaksanaan proses pembelajaran dari segi materi, strategi
pembelajaran, evaluasi dan tindak lanjut dilakukan oleh pelatih/ tutor yang juga
berperan sebagai motivator dan partner yang baik. (2) Faktor pendukungnya
antara lain: peran serta/partisipasi dari pemuda yang cukup tinggi, masih tingginya
peluang pasar untuk budidaya jamur tiram, keuntungan besar dengan modal kecil,
dan pemuda menjadi mandiri serta berjiwa wirausaha. Dan faktor penghambat
antara lain: pendanaan yang masih kurang dan kesulitan dalam menentukan
waktu yang tepat untuk berkumpul. (3) Berdasarkan tanggapan pemuda, program
pemberdayaan ini adalah cukup baik. Keberhasilan program pemberdayaan
tersebut juga terlihat dari tingginya antusiasisme pemuda dalam mengikuti
program pemberdayaan, pemuda menjadi mandiri, mampu membuka peluang
usaha dan dapat meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
Kata kunci: pemberdayaan pemuda, peluang usaha, dan budidaya jamurFitri Utaminingsih Fitri Utaminingsih2012-06-21T06:51:27Z2019-01-29T13:56:38Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/655This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/6552012-06-21T06:51:27ZKEPEMIMPINAN KREATIF TOKOH MASYARAKAT DALAM
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESAPenelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui peran kepemimpinan
kreatif dalam pemberdayaan masyarakat, (2) Mengetahui partisipasi
masyarakat dalam pemberdayaan masyarakat, (3) faktor penghambat dan
faktor pendukung jalannya proses pemberdayaan masyarakat
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Setting penelitian
adalah tokoh masyarakat desa pada tingkat dusun dengan mengambil salah
satu dusun sebagai kasus yaitu Dusun Kemiri, kelurahan Purwobinangun
kecamatan Pakem, kabupaten Sleman. Data dikumpulkan melalui teknik
wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan
menggunakan teknik analisis deskiptif kualitatif.
Hasil penelitian ini adalah: (1) peran kepemimpinan kreatif dalam
pemberdayaan masyarakat adalah sebagai penggerak, pengendali dan
penasehat masyarakat, serta sebagai jembatan antara pemerintah dengan
masyarakat, melalui penyebaran informasi dan pemberian otonomi kepada
warga, pemberian otonomi tokoh masyarakat diwujudkan dengan
komunikasi yang terbuka antara tokoh masyarakat dengan warga untuk
menyampaikan saran, ide, maupun kritik yang sifatnya membangun.(2)
Partisipasi masyarakat di dusun kemiri yaitu menjunjung tingkat nilai
kerukunan dan berusaha memanfaatkan potensi yang ada dengan
semaksimal mungkin, adanya keterlibatan masyarakat dalam memberikan
ide-ide guna pemberdayaan menjadikan masyarakat dusun Kemiri tidak
hanya sebagai pelaksana saja, tetapi juga sebagai perencana program dan
evalusi program.(3) Faktor penghambat dan pendukung jalannya proses
pemberdayaan masyarakat di Dusun Kemiri, yaitu Tingginya kerukunan
antar warga menyebabkan masyarakat selalu ingin melaksanakan semua
program yang telah direncanakan secara bersamaan dalam waktu dan tempat
yang sama. Adapun faktor pendukungnya yaitu kekompakan masyarakat
yang menjunjung tinggi nilai kerukunan antar warga menjadikan masyarakat
mampu mengembangkan potensi yang ada.
Kata Kunci: kepemimpinan kreatif, pemberdayaan masyarakat desaFajar Abadi Fajar Abadi