Lumbung Pustaka UNY: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-29T07:45:55ZEPrintshttp://eprints.uny.ac.id/apw_template/images/sitelogo.pnghttps://eprints.uny.ac.id/2024-02-28T07:55:21Z2024-02-28T07:55:21Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/81098This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/810982024-02-28T07:55:21ZPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KARTU KATA
BERGAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN PPKN PESERTA DIDIK
KELAS V SEKOLAH DASARTujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan produk media pembelajaran
berupa kartu kata bergambar yang layak dan praktis digunakan untuk pembelajaran
PPKn di kelas V sekolah dasar.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan
(Research and Development) yang mengacu pada model pengembangan model
Borg and Gall. Tahapan yang dilakukan peneliti yakni penelitian dan pengumpulan
data, perencanaan, pengembangan produk awal, uji coba lapangan awal, revisi uji
coba lapangan awal, dan revisi uji coba lapangan utama. Subjek dalam penelitian
ini adalah siswa kelas V di 5 sekolah di Gugus 03 wilayah Kapanewon Patuk
Gunungkidul yaitu SDN Panjatan, SDN Patuk 1, SDN Patuk 2, SDN Sokasari dan
SDN Nglanggeran. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara
angket, dan studi dokumentasi. Analisis data menggunakan deskriptif kuantitatif.
Hasil dari pengembangan media pembelajaran kartu kata bergambar
dinyatakan layak dan praktis untuk pembelajaran PPKn kelas V Sekolah Dasar. Hal
tersebut dibuktikan dengan hasil validasi media memperoleh rata-rata skor 4,95
kategori sangat baik dan validasi materi memperoleh rata-rata skor 4,83 dalam
ketegori sangat baik. Hasil perolehan skor pada uji coba lapangan 4,85 dari guru
dengan kategori sangat baik dan memperoleh 4,87 dari siswa dengan kategori
sangat baik. Maka dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran kartu kata
bergambar keragaman sosial budaya masyarakat layak dan praktis sebagai media
pembelajaran untuk kelas V sekolah dasar.
Kata Kunci: pengembangan media, PPKn, siswa kelas V sekolah dasarNaila Fauziatun Nikmah2024-02-27T01:55:56Z2024-02-27T01:55:56Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/81007This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/810072024-02-27T01:55:56ZPENINGKATAN KEMAMPUAN BERNYANYI LAGU NASIONAL MELALUI
METODE DID PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI NGANGGRUNGPenelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan bernyanyi lagu nasional siswa
dengan menerapkan metode pembelajaran Demonstrasi, Imitasi, dan Drill (DID) pada
pembelajaran Seni dan Budaya di kelas IV SD Negeri Nganggrung. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus. Pada setiap siklusnya terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian dari penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Nganggrung yang berjumlah 13 siswa terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 4 siswa perempuan. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, tes, dan dokumentasi. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi, instrumen tes, dan dokumentasi. Penelitian ini dilakukan secara kolaboratif dengan guru kelas. data dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Adapun kriteria keberhasilan penelitian yaitu minimum 75% siswa mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yaitu 70 dan aktivitas guru dan siswa lebih dari 85% dengan kategori sangat baik. Proses meningkatkan kemampuan bernyanyi lagu nasional siswa dengan menggunakan metode pembelajaran DID pada pembelajaran Seni dan Budaya di kelas IV SD Negeri Nganggrung didukung Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction) menempuh beberapa fase mulai dari menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa, mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan, memberi bimbingan, mengecek pemahaman dan memberi umpan balik, serta memberi kesempatan untuk latihan mandiri. Hasil penelitian ini menunjukkan peningkatan hasil tes yang diberikan oleh peneliti. Pada tahap pra siklus terdapat 38,46% tuntas dengan rata-rata kelas 65,08 kemudian pada siklus I meningkat persentase siswa tuntas meningkat menjadi 61,54% dengan rata-rata kelas 72,92 dan pada siklus II meningkat kembali menjadi 92,31% siswa tuntas dengan rata-rata kelas 77,69.
Kata kunci: kemampuan bernyanyi, lagu nasional, pembelajaran Seni dan Budaya,
metode pembelajaran DIDRendra Reymundus2024-02-12T04:14:17Z2024-02-12T04:14:17Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/80656This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/806562024-02-12T04:14:17ZPENGEMBANGAN MEDIA ULAR TANGGA PENDIDIKAN KARAKTER
MUATAN SIKAP SOPAN SANTUN PADA PEMBELAJARAN PPKN
KELAS V SD BALONG TIMBULHARJO SEWON BANTULPenelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan belum tersedianya media
pembelajaran di SD Balong, Timbulharjo, Sewon, Bantul dalam proses penyelenggaraan
pendidikan karakter. Tujuan penelitian ini, yaitu: 1) menghasilkan media ular tangga
pendidikan karakter muatan sikap sopan santun, 2) mendeskripsikan kelayakan dan
kepraktisan media ULTOSA (Ular Tangga Sopan Santun) untuk pembelajaran sopan
santun pada pembelajaran PPKn tema 1 “Panas dan Organ Gerak Hewan dan Manusia” di kelas V SD Balong. Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan (R&D) yang mengacu pada model ADDIE yang terdiri dari lima tahap, yaitu analisis, perancangan, pengembangan, implementasi, dan evaluasi. Penelitian pengembangan ini hanya dilakukan sampai tahap implementasi. Tempat penelitian ini adalah SD Balong, Timbulharjo, Sewon, Bantul. Kelayakannya media ULTOSA dinilai oleh ahli media dan ahli materi, sedangkan kepraktisan media dinilai oleh 20 siswa dan guru kelas V SD Balong. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan skala penilaian. Analisis data menggunakan teknik deskriptif kuantitatif.
Penelitian ini menghasilkan satu paket produk media pembelajaran berupa
permainan ular tangga pendidikan karakter muatan sikap sopan santun. Media terdiri dari papan permainan ular tangga, dadu, pion, kartu soal, kartu informasi, dan buku panduan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media ULTOSA telah dinyatakan layak dan praktis digunakan. Hasil validasi media oleh ahli materi mendapat rerata skor akhir 4,8 (sangat layak). Hasil validasi media pembelajaran oleh ahli media mendapat rerata skor akhir 4,8 (sangat layak). Hasil uji kepraktisan oleh guru memperoleh rerata skor 4,7 (sangat praktis). Hasil uji coba lapangan awal memperoleh rerata skor 4,6 (sangat praktis). Hasil uji coba lapangan utama memperoleh rerata skor 4,7 (sangat praktis).
Kata kunci: media ular tangga, sikap sopan santun, pembelajaran PPKn, kelas VLailatul Mubarokah2024-01-31T04:56:59Z2024-01-31T04:56:59Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/80475This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/804752024-01-31T04:56:59ZPENINGKATAN KARAKTER PERCAYA DIRI MELALUI MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS)
PADA MUATAN PPKN DI KELAS V SDN PENDEMSARI
KABUPATEN SLEMANTujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peningkatan
karakter percaya diri siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair
Share (TPS) pada muatan PPKn di kelas V SDN Pendemsari tahun ajaran
2022/2023.
Jenis penelitian ini yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan PTK
kolaboratif. Desain penelitian mengacu pada model Kemmis dan Mc. Taggart.
Tahap dalam penelitian meliputi perencanaan (planning), tindakan (action),
pengamatan (observation), refleksi (reflection). Penelitian dilaksanakan di kelas V
SDN Pendemsari yang beralamat di Pendem, Tegaltirto, Berbah, Sleman. Jumlah
subjek penelitian yaitu berjumlah 13 siswa dengan 6 siswa laki-laki dan 7 siswa
perempuan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi yang
dilakukan oleh dua orang observer. Teknik analisis data dilakukan dengan deskripsi
kualitatif dan deskripsi kuantitatif. Penelitian berhasil apabila ≥75% dari jumlah
siswa tuntas yaitu berada pada kategori baik dan/ atau sangat baik.
Hasil penelitian menunjukkan karakter percaya diri siswa pada pra siklus
sebesar 38.46% (5 siswa) meningkat pada siklus I menjadi 61.54% (8 siswa), dan
meningkat kembali pada siklus II sebesar 84.61% (11 siswa). Dengan demikian,
dapat disimpulkan, penerapan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share
(TPS) dapat meningkatkan karakter percaya diri siswa kelas V SDN Pendemsari.
Pada pelaksanaan tindakan sebaiknya siswa menyimak setiap arahan guru dan
berani bertanya. Guru dalam pembelajaran juga dapat menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe think pair share.
Kata kunci: karakter percaya diri, model pembelajaran kooperatif tipe think pair
shareDian Dhini Pratiwi2024-01-31T01:38:24Z2024-01-31T01:38:24Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/80471This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/804712024-01-31T01:38:24ZPENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA MATA
PELAJARAN PPKN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE PICTURE AND PICTURE DI KELAS III SD NEGERI
BALONG TIMBULHARJO SEWON BANTULPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan keaktifan belajar
siswa pada mata pelajaran PPKn melalui model pembelajaran kooperatif tipe
picture and picture di kelas III SD Negeri Balong Timbulharjo Sewon Bantul.
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan
menggunakan model Kemmis dan Mc. Taggart dan dilaksanakan dalam dua
siklus. Setiap siklusnya terdiri dari dua tindakan. Subjek penelitian ini adalah
siswa kelas III SD Negeri Balong yang berjumlah 22 siswa. Teknik pengumpulan
data dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik observasi. Teknik analisis
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kuantitatif dan
analisis deskriptif kualitatif. Indikator keberhasilan di dalam penelitian ini
ditandai dengan meningkatnya keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran PPKn
ketika mencapai persentase 75%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe
picture and picture dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa pada mata
pelajaran PPKn. Peneliti mendapatkan hasil bahwa persentase keaktifan belajar
siswa meningkat setelah dilaksanakannya tindakan. Peningkatan persentase
keaktifan belajar siswa pada pra tindakan yaitu sebesar 40,9% kemudian
meningkat pada siklus I menjadi 72,72% dan kembali meningkat pada siklus II
menjadi 86,36%.
Kata kunci : Keaktifan Belajar Siswa, Picture and PictureRatna Sari Titi Handayani2024-01-30T07:58:22Z2024-01-30T07:58:22Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/80466This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/804662024-01-30T07:58:22ZPENINGKATAN KARAKTER PERCAYA DIRI MELALUI MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS)
PADA MUATAN PPKN DI KELAS V SDN PENDEMSARI
KABUPATEN SLEMANTujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peningkatan
karakter percaya diri siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair
Share (TPS) pada muatan PPKn di kelas V SDN Pendemsari tahun ajaran
2022/2023.
Jenis penelitian ini yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan PTK
kolaboratif. Desain penelitian mengacu pada model Kemmis dan Mc. Taggart.
Tahap dalam penelitian meliputi perencanaan (planning), tindakan (action),
pengamatan (observation), refleksi (reflection). Penelitian dilaksanakan di kelas V
SDN Pendemsari yang beralamat di Pendem, Tegaltirto, Berbah, Sleman. Jumlah
subjek penelitian yaitu berjumlah 13 siswa dengan 6 siswa laki-laki dan 7 siswa
perempuan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi yang
dilakukan oleh dua orang observer. Teknik analisis data dilakukan dengan deskripsi
kualitatif dan deskripsi kuantitatif. Penelitian berhasil apabila ≥75% dari jumlah
siswa tuntas yaitu berada pada kategori baik dan/ atau sangat baik.
Hasil penelitian menunjukkan karakter percaya diri siswa pada pra siklus
sebesar 38.46% (5 siswa) meningkat pada siklus I menjadi 61.54% (8 siswa), dan
meningkat kembali pada siklus II sebesar 84.61% (11 siswa). Dengan demikian,
dapat disimpulkan, penerapan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share
(TPS) dapat meningkatkan karakter percaya diri siswa kelas V SDN Pendemsari.
Pada pelaksanaan tindakan sebaiknya siswa menyimak setiap arahan guru dan
berani bertanya. Guru dalam pembelajaran juga dapat menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe think pair share.
Kata kunci: karakter percaya diri, model pembelajaran kooperatif tipe think pair
shareDian Dhini Pratiwi2017-09-25T02:01:45Z2017-09-25T02:01:45Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/52884This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/528842017-09-25T02:01:45ZTHE HUMAN RIGHTS AND CIVIC EDUCATION POLICY AFTER THE CONSTITUTION AMENDMENT IN INDONESIAArtikel ini memaparkan perkembangan pendidikan kewarganegaraan di Indonesia pasca-1998. Sejak Presiden Soeharto mengundurkan diri pada Mei 1998, Indonesia memasuki era baru yang dikenal sebagai "era reformasi." Era ini menunjukkan hasil pemberdayaan demokrasi ke dalam bentuk kebijakan kebebasan pers, desentralisasi, dan hak asasi manusia. Sebagaimana diketahui bahwa demokratisasi di Indonesia memiliki makna penting untuk kajian hak asasi manusia dan pendidikan kewarganegaraan pasca amandemen UUD 1945. Pengaturan pendidikan kewarganegaraan dalam kebijakan pendidikan nasional dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu dari tiga mata pelajaran pokok mulai dari pendidikan anak usia dini hingga pendidikan tinggi. Hak asasi manusia dikembangkan sebagai salah satu tema dalam kurikulum pendidikan kewarganegaraan. Pengajaran dan pembelajaran hak asasi, manusia dalam pendidikan kewarganegaraan memiliki banyak masalah di tiap jenjang sekolah. Bias terhadap masalah-masalah hak asasi manusia, kompetensi guru, dan kondisi lokal adalah beberapa persoalan yang sedang dihadapi pendidikan kewarganegaraan di Indonesia, meskipun amandemen UUD 1945 secara eksplisit mengakui hak asasi manusia sebagai fondasi peradaban bangsa yang demokratis.Samsuri Samsurisamsuri@uny.ac.id2017-09-25T02:01:39Z2017-09-25T02:01:39Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/52885This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/528852017-09-25T02:01:39ZPengaruh Model Project Citizen dengan Pendekatan Saintifik Terhadap Penguasaan Kompetensi Kewarganegaraan dalam Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan KewarganegaraanThis study was aimed at determining the effect of applying a project citizen model with the scientific approach in learning PPKn the mastery of civic competencies. This study uses a quantitative approach with a quasi-experimental research methods. Data collection technique were test, questionnaire and observation. Data were analyzed using t test and Gain Score. The results showed that there is significant influence implementation of the project citizen model with the scientific approach to learning PPKn the mastery of civic competencies compared using problem-based learning model with a scientific approach. It is shown results posttest control group and experiment to 7.182> 2.000 ttabel. In every dimension of civic competencies also shows the results of a significant difference, namely: civic knowledge (to 6.088> 2.000 ttable), civic skills (to 2,554> ttable 2.000), civic attitude (to 2,055> ttable 2.000). Analysis Gain score in the experimental class showed 0.38 results in the category of "moderate", while the control group showed 0.15 results in the category of "low".Puji Mulyoto GalihSamsuri Samsurisamsuri@uny.ac.id2015-11-16T03:24:06Z2019-01-30T05:26:25Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/28243This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/282432015-11-16T03:24:06ZPERAN GURU PENDIDIKAN DALAM MENCEGAH TERJADINYA BULLYING DI SMK NEGERI 6 YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan; (1) mengetahui bagaimana peran guru Pendidikan Kewarganegaraan dalam mencegah terjadinya bullying di SMK Negeri 6 Yogyakarta. (2) hambatan dalam upaya mencegah terjadinya bullying di SMK Negeri 6 Yogyakarta, dan (3) solusi dalam upaya mencegah terjadinya bullying di SMK Negeri 6 Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penentuan subjek dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive. Subjek penelitian, yaitu (1) 1 Kepala Sekolah SMK N 6 Yogyakarta; (2) 2 Guru PKn SMK N 6 Yogyakarta; (3) 3 Siswa SMK N 6 Yogyakarta. Metode pengumpulan data menggunakan metode wawancara terstruktur dan dokumentasi. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan teknik cross check data. Teknik analisis data dengan teknik analisis data induktif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa; Pertama, peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan dalam mencegah terjadinya bullying di SMK N 6 Yogyakarta meliputi aspek civic knowledge yaitu guru menyisipkan pengertian, dampak, atau pemahaman tentang bullying dalam materi HAM secara situasional, civic skills yaitu guru melatih siswa agar merespon dengan melaporkan kepada guru ketika ada tindakan bullying di sekolah, civic disposition yaitu bagaimana guru memberikan teladan yang baik sehingga dapat dijadikan sebagai panutan. Kedua, hambatan yang dihadapi oleh guru pendidikan kewarganegaraan dalam mencegah terjadinya bullying di SMKN 6 Yogyakarta meliputi hambatan internal yaitu hambatan yang berasal dari diri guru sendiri dan hambatan eksternal yaitu yang berasal dari luar. Ketiga, solusi untuk mengatasi hambatan dalam mencegah terjadinya bullying di SMK Negeri 6 Yogyakarta adalah dengan tindakan yang bersifat preventif, kuratif, dan represif.
Kata Kunci: Guru, Upaya Pencegahan, BullyingShinta Wigayatri A.2015-11-16T03:15:33Z2019-01-30T05:26:23Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/28240This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/282402015-11-16T03:15:33ZUPAYA KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN PANDAK KABUPATEN BANTUL DALAM PENCEGAHAN PERKAWINAN DI BAWAH UMURPenelitian ini bertujuan untuk menggambarkan upaya KUA Kecamatan Pandak dalam mencegah perkawinan di bawah umur. Selain itu bertujuan untuk mengetahui hambatan yang ditemui KUA Kecamatan Pandak Kabupaten Bantul dalam mencegah perkawinan di bawah umur.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian dilaksanakan di KUA Kecamatan Pandak Kabupaten Bantul pada bulan Oktober 2014 sampai Mei 2015. Subjek penelitian ditentukan dengan menggunakan teknik purposive. Subjek penelitian terdiri dari 5 orang yaitu Kepala KUA Kecamatan Pandak, 2 orang penyuluh dari KUA Kecamatan Pandak, Kepala Dukuh Pandak, dan Kepala Dukuh Wijirejo. Data dikumpulkan melalui wawancara dan studi dokumen. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan teknik cross check. Analisis data secara induktif yang langkahnya meliputi reduksi data, unitisasi/ kategorisasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan, bahwa: (1) upaya KUA Kecamatan Pandak Kabupaten Bantul dalam mencegah perkawinan di bawah umur melalui, a) penyuluhan ke SMA dan SMP saat MOS; b) penyuluhan ke desa-desa di wilayah Kecamatan Pandak; c) program keluarga harapan; d) penyusunan MoU dengan KUA Kecamatan Pandak dalam rangka mencegah perkawinan di bawah umur. (2) Hambatan yang dialami KUA Kecamatan Pandak dalam mencegah perkawinan di bawah umur di antaranya adalah: a) kurangnya pengetahuan masyarakat; b) masyarakat yang cenderung bersikap tertutup terhadap petugas dari KUA; c) keterbatasan tenaga, waktu, dan dana.
Kata kunci: Upaya, Kantor Urusan Agama, Pencegahan, Perkawinan di bawah UmurSiti Nur Rohmawati2015-11-16T02:59:41Z2019-01-30T05:26:14Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/28233This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/282332015-11-16T02:59:41ZImplementasi Penilaian Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kurikulum 2013 di SMP Negeri se-Kecamatan Playen Kabupaten GunungkidulPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi penilaian pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Kurikulum 2013 di SMP Negeri se-Kecamatan Playen di Kabupaten Gunungkidul. Implementasi tersebut meliputi teknik dan instrumen yang dilaksanakan dalam penilaian pengetahuan, penilaian sikap, dan penilaian keterampilan.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik penentuan subjek dalam penelitian ini dilakukan secara purposive. Subjek dalam penelitian ini adalah guru mata pelajaran PPKn tingkat SMP Negeri yang secara serempak menerapkan Kurikulum 2013 di Kecamatan Playen, yaitu guru yang mengajar di SMP N 1 Playen, SMP N 2 Playen, SMP N 3 Playen, dan SMP N 4 Playen. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara, observasi, dan dokumenter. Teknik pemeriksaan keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi data. Pelaksanaan triangulasi data dilakukan dengan cara mengecek data dari sumber yang sama dengan metode yang berbeda. Hasil observasi, wawancara, dan dokumenter dilakukan pengecekan. Kemudian teknik analisis data pada penelitian ini meliputi pengumpulan data, reduksi data, display data, dan pengambilan kesimpulan/verifikasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi penilaian pembelajaran kurikulum 2013 di SMP Negeri se-Kecamatan Playen belum terlaksana dengan baik. Penilaian yang sudah terlaksana meliputi aspek pengetahuan dan aspek keterampilan dengan menggunakan teknik dan instrumen dengan baik. Untuk penilaian pada aspek sikap guru masih belum bisa melaksanakan dengan baik. Implementasi penilaian pembelajaran kurikulum 2013 masih mengalami hambatan, hambatan tersebut antara lain kurangnya pelatihan dan sosialisasi yang diikuti guru tentang kurikulum 2013, pemahaman guru tentang teknis pelaksanaan penilaian sangat kurang, dan waktu dalam melaksanakan penilaian pembelajaran saat proses pembelajaran dirasa guru masih kurang.
Kata kunci: Implementsi, Penilaian Pengetahuan, Penilaian Sikap, Penilaian Keterampilan, Kurikulum 2013Marttyas Dwi Jatmiko2015-11-16T02:50:54Z2019-01-30T05:26:00Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/28224This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/282242015-11-16T02:50:54ZPersepsi Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta Tentang Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengatasi Degradasi MoralPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta tentang pendidikan karakter sebagai upaya mengatasi degradasi moral.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Adapun tempat penelitian adalah Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta. Waktu penelitian dimulai dari bulan Maret sampai bulan Juli 2015. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 97 mahasiswa yang ditentukan dengan teknik proportional sampling, dari jumlah keseluruhan 2799 mahasiswa FIS UNY semester genap tahun akademik 2014/ 2015 yang masih aktif kuliah. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Pengujian validitas dan reliabilitas instrumen menggunakan rumus korelasi product moment dari Karl Pearson. Analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif dengan persentase.
Hasil penelitian menunjukkan persepsi mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta tentang pendidikan karakter sebagai upaya mengatasi degradasi moral pada kategori baik sebesar 56,7%, pada kategori cukup sebesar 43,3% dan pada kategori kurang sebesar 0%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa menurut persepsi mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta pendidikan karakter dapat digunakan sebagai upaya mengatasi degradasi moral.
Kata kunci: persepsi, pendidikan karakter, degradasi moralSekar Arum Kurniati2015-11-06T01:36:20Z2019-01-30T05:17:18Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27995This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/279952015-11-06T01:36:20ZPersepsi Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta Tentang Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengatasi Degradasi MoralPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta tentang pendidikan karakter sebagai upaya mengatasi degradasi moral.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Adapun tempat penelitian adalah Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta. Waktu penelitian dimulai dari bulan Maret sampai bulan Juli 2015. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 97 mahasiswa yang ditentukan dengan teknik proportional sampling, dari jumlah keseluruhan 2799 mahasiswa FIS UNY semester genap tahun akademik 2014/ 2015 yang masih aktif kuliah. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Pengujian validitas dan reliabilitas instrumen menggunakan rumus korelasi product moment dari Karl Pearson. Analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif dengan persentase.
Hasil penelitian menunjukkan persepsi mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta tentang pendidikan karakter sebagai upaya mengatasi degradasi moral pada kategori baik sebesar 56,7%, pada kategori cukup sebesar 43,3% dan pada kategori kurang sebesar 0%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa menurut persepsi mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta pendidikan karakter dapat digunakan sebagai upaya mengatasi degradasi moral.
Kata kunci: persepsi, pendidikan karakter, degradasi moralSekar Arum Kurniati2015-11-06T01:29:49Z2019-01-30T05:17:15Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27994This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/279942015-11-06T01:29:49ZEfektivitas Penggunaan Media Sosial Facebook melalui Gadget dalam Rangka Peningkatan Partisipasi dan Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran PPKnPenelitian ini dilatarbelakangi oleh perkembangan media sosial yang dapat dimanfaatkan bagi pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan media sosial facebook melalui gadget dalam rangka peningkatan partisipasi aktif siswa pada mata pelajaran PPKn di MTs Negeri Yogyakarta 1.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan desain penelitian Pretest-posttest control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa MTs Negeri Yogyakarta 1 kelas 7 sebanyak 5 kelas dengan jumlah siswa 152 siswa. Teknik pengambilan sampel dengan Simple Random Sampling yaitu diperoleh kelas 7a sebagai kelompok eksperimen 30 siswa dan kelas 7c sebagai kelompok kontrol 30 siswa. Teknik pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan angket, tes dan observasi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket, tes objektif, rubric dan lembar observasi. Teknik analisis data menggunakan uji t.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, hasil uji t memperoleh nilai bahwa t hitung sebesar 2,469> 2,44 (t tabel) dan besar nilai signifikansi probability 0,043< 0,05, maka Ho ditolak, berarti penggunaan media sosial facebook melalui gadget efektif dalam rangka peningkatan partisipasi siswa pada mata pelajaran PPKn. Kedua, hasil uji t memperoleh nilai bahwa t hitung sebesar 5,211> 2,04 (t tabel) dan besar nilai signifikansi probability 0,000 < 0,05, maka Ho ditolak, berarti penggunaan media sosial facebook melalui gadget efektif dalam rangka peningkatan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PPKn di MTs Negeri Yogyakarta 1. Besarnya efektivitas dapat juga dilihat dari perolehan gain score di kelas eksperimen 0,5 (sedang) dan di kelas kontrol 0,3 (rendah).
Kata Kunci : media sosial facebook, partisipasi aktifDewi Wulandari2015-11-06T01:21:40Z2019-01-30T05:17:12Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27993This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/279932015-11-06T01:21:40ZPeranan Pimpinan Pusat 'Aisyiyah dalam Advokasi Hak-hak Perempuan Pascaera ReformasiPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah dalam advokasi hak-hak perempuan pascaera reformasi. Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui faktor penghambat, pendukung serta dampak implementasi yang dihadapi Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah dalam Advokasi Hak-hak Perempuan Pascaera Reformasi.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penentuan subjek dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive. Subjek dalam penelitian ini adalah: (1) seorang koordinator bidang Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah; (2) seorang pengurus inti yaitu sekretaris umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah; (3) seorang ketua pimpinan wilayah ‘Aisyiyah. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara dan dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik analisis data induktif dengan beberapa tahapan yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan pengambilan kesimpulan. Tekink pemeriksaan keabsahan data yang digunakan adalah teknik cross check yaitu dengan melakukan pengecekan data antara data hasil wawancara dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: pertama, peranan Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah dalam advokasi hak-hak perempuan pascaera reformasi adalah sebagai lembaga yang melakukan pemberdayaan masyarakat. Hal itu sesuai dengan tujuan PKn untuk menciptakan good citizen. Model pemberdayaan tersebut terdiri atas: Locality development, social/sectoral planning, dan social action (Advocation). Kedua, faktor penghambat dan pendukung Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah dalam advokasi hak-hak perempuan pascaera reformasi. Faktor penghambat meliputi: Permasalahan kemiskinan, ketenagakerjaan, trafficking, ketahanan pangan, meningkatnya kekerasan terhadap perempuan dan anak, rendahnya partisipasi perempuan dalam pengambilan keputusan publik, dan tingginya tuntutan administratif profesi. Faktor pendukung meliputi: Misi Islam dan motivasi keagamaan yang kuat sebagai landasan ruhani seluruh pengurus, loyalitas dan komitmen para anggota dan pimpinan ‘Aisyiyah terhadap pedoman organisasi, serta militansi anggota dan pimpinan ‘Aisyiyah. Ketiga, dampak implementasi advokasi oleh Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah adalah pemahaman pengurus tentang entingnya melakukan pemberdayaan melalui program kerja yang bernilai islam untuk menciptakan negara yang Baldatun Thayyibatun, munculnya kesadaran oleh masyarkat tentang kesehatan dan pendidikan.
Kata Kunci: Peranan, Advokasi, Hak, Perempuan.Intan Kuntansih2015-11-04T01:02:42Z2019-01-30T05:14:20Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27901This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/279012015-11-04T01:02:42ZPERAN GURU PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN DALAM PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENURUT KURIKULUM 2013 DI SMP SE-KOTA YOGYAKARTAPenelitian ini memiliki tiga tujuan. Pertama untuk mendeskripsikan peran guru PPKn dalam pengembangan bahan ajar menurut kurikulum 2013 di SMP se-Kota Yogyakarta. Kedua, untuk mendeskripsikan kendala guru PPKn dalam pengembangan bahan ajar menurut kurikulum 2013 di SMP se-Kota Yogyakarta. Ketiga, untuk mendeskripsikan upaya guru PPKn mengatasi kendala pengembangan bahan ajar menurut kurikulum 2013 di SMP se-Kota Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ditentukan dengan teknik purposif. Kriteria subjek penelitian adalah guru PPKn yang mengajar menggunakan kurikulum 2013 di SMP se Kota Yogyakarta dan subjek penelitian terdiri dari empat guru PPKn. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dan dokumentasi. Teknik pemeriksan keabsahan data menggunakan cross check. Teknik analisis data dilakukan dengan cara reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa pertama, para guru sudah mampu menjalankan perannnya yaitu mengembangkan dan menghasilkan bahan ajar berupa modul, ringkasan dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS). Kedua, kendala dalam pengembangan bahan ajar yaitu kesiapan dalam menentukan materi apakah layak atau tidak untuk diberikan kepada peserta didik, terbatasnya referensi dan kendala dalam menentukan materi pembelajaran apakah relevan/ada keterkaitan/ada hubungannya dengan pencapaian kompetensi inti dan kompetensi dasar atau tidak. Kendala tersebut terjadi karena pelatihan mengenai penyusunan bahan ajar masih sedikit sehingga guru mengalami kesulitan dalam pengembangan bahan ajar. Ketiga, upaya untuk mengatasi kendala tersebut adalah dengan cara mengambil materi dari berbagai sumber yang relevan untuk dijadikan bahan ajar, mengikuti pelatihan atau diklat tentang pengembangan bahan ajar dan para guru melibatkan diri dalam MGMP PPKn.
Kata kunci: bahan ajar, guru PPKn, kurikulum 2013Eka Novi Astuti2015-11-03T03:19:26Z2019-01-30T05:14:00Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27889This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/278892015-11-03T03:19:26ZSTUDI KOMPARATIF PELAKSANAAN PENILAIAN KOMPETENSI KEWARGANEGARAAN OLEH GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN ANTARA KURIKULUM 2006 DAN KURIKULUM 2013 DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDULPenelitian ini bertujuan untuk: pertama, mendeskripsikan pelaksanaan penilaian kompetensi kewarganegaraan oleh guru PKn di SMP Negeri se-Kecamatan Wonosari Kabupaten Gunungkidul dalam penerapan kurikulum 2006 dan kurikulum 2013. Kedua, mendeskripsikan kendala yang dihadapi oleh guru PKn di SMP Negeri se-Kecamatan Wonosari Kabupaten Gunungkidul dalam melakukan penilaian kompetensi kewarganegaraan kurikulum 2006 dan kurikulum 2013. Ketiga, mendeskripsikan upaya yang dilakukan guru PKn di SMP Negeri se-Kecamatan Wonosari Kabupaten Gunungkidul dalam mengatasi kendala penilaian kompetensi kewarganegaraan kurikulum 2006 dan kurikulum 2013.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif berbentuk studi komparatif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penentuan subjek penelitian menggunakan teknik purposif. Subjek dalam penelitian ini sebanyak lima guru PKn SMP, yang tersebar di SMP N 1,2, Wonosari yang melaksanakan Kurikulum 2013, dan guru SMP N 3,4 Wonosari yang melaksanakan Kurikulum 2006. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan dokumentasi. Teknik keabsahan data menggunakan cross check. Analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pertama, guru PKn di SMP Negeri se-Kecamatan Wonosari dalam melaksanakan penilaian kompetensi kewarganegaraan meliputi tiga aspek yaitu aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan. Penilaian berawal dari perencanaan, pembuatan instrumen, pengambilan nilai, dan merekap nilai. Teknik penilaian dalam kurikulum 2006 dan 2013 menggunakan teknik tes dan non tes. Kedua, kendala yang dihadapi guru PKn dalam penilaian kurikulum 2006 adalah belum adanya tolak ukur yang jelas dalam menilai sikap, menjadi kendala dalam menyusun instrumen penilaian sikap. Untuk Kurikulum 2013 terkendala pada pembagian waktu, karena instrumen penilaian yang lebih kompleks. Ketiga, upaya yang dilakukan guru untuk mengatasi kendala dalam penilaian Kurikulum 2006, guru berusaha mencari dan memahami pengembangan instrumen penilaian sikap melalui buku dan internet serta mendiskusikan dengan sesama guru PKn di MGMP dan mengikuti pelatihan yang ada kaitannya dengan penilaian. Guru PKn dalam mengatasi kendala pembagian waktu pada Kurikulum 2013, guru PKn berusaha maksimal untuk membagi waktu penilaian dan tugas lainnya serta melakukan penilaian tahap demi tahap.
Kata kunci: Guru PKn, Penilaian, Kurikulum 2006 dan kurikulum 2013Arifiana Latifah Rahmawati2015-11-03T03:05:33Z2019-01-30T05:13:58Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27888This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/278882015-11-03T03:05:33ZSTRATEGI DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN SLEMAN DALAM PEMENUHAN HAK ATAS PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUSPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sleman dalam pemenuhan hak atas pendidikan anak berkebutuhan khusus.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2015 sampai bulan Agustus 2015. Penentuan subjek penelitian dilakukan secara purposive. Subjek penelitian mencakup Kepala Bidang Perencanaan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sleman, Kepala Seksi Kurikulum Siswa TK-SD Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sleman, Kepala Seksi Kurikulum Siswa SMP Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sleman dan Kepala Seksi Kurikulum Siswa SMA/SMK Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sleman. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik wawancara dan teknik dokumentasi. Teknik pemeriksaan keabsahan data dilakukan melalui teknik cross check. Analisis data menggunakan teknik analisis data yang bersifat induktif model interaktif Miles and Huberman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sleman dalam pemenuhan hak atas pendidikan anak berkebutuhan khusus antara lain: (1) penyediaan sarana prasarana, pendidik dan tenaga kependidikan dilakukan dengan menyediakan sarana prasarana, sumber daya aparatur, pendidik dan tenaga kependidikan yang memadai di sekolah inklusif, (2) peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan dilakukan dengan memberikan pelatihan tentang pendidikan inklusif kepada pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah inklusif, (3) perbaikan strategi pembelajaran dilakukan dengan menyusun metode, media dan strategi pembelajaran berdasarkan kurikulum yang sesuai dengan standar nasional pendidikan, nilai, adat, budaya, dan kemampuan anak berkebutuhan khusus, (4) penyediaan sarana dan prasarana pendidikan dilakukan dengan menyediakan 44 sekolah inklusif, alat bantu pembelajaran, media pembelajaran, guiding block, bantuan kursi roda, dan sarana prasarana pendidikan lainnya, (5) peningkatan akses pendidikan dilakukan dengan menyelenggarakan pendidikan inklusif, membiayai pendidikan inklusif dan memberikan bantuan biaya pendidikan kepada peserta didik, dan (6) peningkatan kualitas data, pelayanan dan peningkatan peran serta masyarakat dilakukan dengan meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan dan kerjasama dengan sekolah inklusif, organisasi sosial, dunia industri dan seluruh masyarakat.
Kata kunci: Strategi, Hak atas Pendidikan, Anak Berkebutuhan Khusus.Ari Setiarsih2015-11-03T03:00:29Z2019-01-30T05:13:55Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27887This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/278872015-11-03T03:00:29ZIMPLEMENTASI PENANAMAN NILAI-NILAI MORAL RELIGIUS DAN MORAL KEBANGSAAN DI MTS AL FALAH JATINANGOR SUMEDANGPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) implementasi penanaman nilai-nilai moral religius dan moral kebangsaan di MTs Al Falah Jatinangor Sumedang, (2) kendala-kendala apa saja yang terdapat dalam implementasi penanaman nilai-nilai moral religius dan moral kebangsaan di MTs Al Falah Jatinangor Sumedang, dan (3) strategi apa saja yang dilakukan oleh MTs Al Falah Jatinangor Sumedang untuk meminimalisasi kendala-kendala yang muncul.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan fenomenologi. Penentuan subjek penelitian dilakukan secara purposive dan diperoleh tujuh subjek penelitian, yaitu kepala madrasah, wakil kepala madrasah bidang kesiswaan, guru pembimbing, guru mata pelajaran PKn, dan peserta didik MTs Al Falah Jatinangor Sumedang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara, pengamatan atau observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik induktif melalui langkah-langkah reduksi data (penyederhanaan), display data (disajikan), dan penarikan kesimpulan. Teknik keabsahan data yang diperoleh menggunakan teknik triangulasi sumber
Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) implementasi penanaman nilai-nilai moral religius dan moral kebangsaan di MTs Al Falah Jatinangor Sumedang belum berjalan dengan optimal; (2) kendala-kendala yang terdapat dalam implementasi penanaman nilai-nilai moral religius di MTs Al Falah Jatinangor Sumedang, antara lain: (a) minimnya dukungan dari orang tua peserta didik, (b) dampak negatif dari lokasi sekolah yang dekat lingkungan perkotaan, (c) dampak negatif media elektronik dan media sosial, dan (d) menurunnya sikap religius peserta didik; dan (3) strategi yang dilakukan untuk meminimalisasi kendala-kendala yang muncul dalam implementasi penanaman nilai-nilai moral religius dan moral kebangsaan di MTs Al Falah Jatinangor Sumedang, antara lain: (a) menjalin kerja sama dengan orang tua peserta didik dan masyarakat sekitar, (b) menghimbau orang tua peserta didik untuk lebih memperhatikan putra-putrinya, dan (c) memberikan pemahaman kepada peserta didik akan pentingnya nilai-nilai moral religius.
Kata kunci: Implementasi, Penanaman Nilai, Moral Religius, Moral KebangsaanPratiwi Istifany Haq2015-09-18T03:22:59Z2019-01-30T03:32:53Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/26354This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/263542015-09-18T03:22:59ZPeranan Pemerintah Daerah Kabupaten Magelang Dalam Pemberdayaan Masyarakat (Study Kasus Pengembangan Pariwisata di Sekitar Candi Borobudur Pasca Erupsi Merapi Tahun 2013)Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) Peran Pemerintah Daerah Kabupaten Magelang dalam pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan pariwisata di sekitar Candi Borobudur pasca erupsi Merapi, 2) Faktor-faktor yang menghambat pemberdayaan masyarakat dan pengembangan pariwisata, 3) Upaya apa saja yang dilakukan Pemerintah Daerah Kabupaten Magelang untuk menghadapi hambatan.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif.Subjek penelitian ini di tentukan dengan purposive. Subjek penelitian ini adalah pejabat Pemerintah Daerah Kabupaten Magelang yang mempunyai kewenangan dalam pembinaan dan pemberdayaan masyarakat. Kabupaten Magelang yang menangani Candi Borobudur pengelola Candi Borobudur para pedagang yang ada di sekitar Candi Borobudur. Masyarakat sekitar Kecamatan Borobudur.Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan cara wawancara, observasi, wawancara dan dokumentasi. Pemeriksaan keabsahan data menggunakan teknik triangulasi.
Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa; 1) PerananPemerintah Daerah Kabupaten Magelang melalui Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana dalam pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan pariwisata di sekitar Candi Borobudur pasca erupsi Merapi dilakukan dengancara memobilisasi masyarakat untuk berpartisipasi dalam pengembangan pariwisata dan mengoptimalisasikan manajemen pengelolaan pariwisata. 2) Faktor-faktor yang menghambat Pemerintah Daerah Kabupaten Magelang dalam memberdayakan masyarakat melalui pengembangan pariwisata di sekitar Candi Borobudur pasca erupsi Merapi yaitu; a) aspek promosi dan aspek masyarakat.3)Upaya-upaya yang dilakukan Pemerintah Daerah Kabupaten Magelang untuk menghadapi hambatan-hambatan dalam memberdayakan masyarakat melalui pengembangan pariwisata di sekitar Borobudur pasca erupsi Merapi yaitu lewat pembentukan kelompok usaha kecil dan menengah dan adanya sistem bagi hasil bagi masyarakat.Luky Feri Yulianto2015-08-31T02:51:06Z2019-01-30T03:08:52Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/25651This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/256512015-08-31T02:51:06ZPengaruh Intensitas Bermain Game Online Terhadap Pengambilan Keputusan Moral Siswa SMP se Kecamatan WatesPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh intensitas bermain game online terhadap pengambilan keputusan moral siswa SMP di Kecamatan Wates. Penelitian ini merupakan penelitian verifikatif dengan pendekatan kuantitatif.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMP di Kecamatan Wates. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Multistage Cluster Random Sampling karena populasi dalam penelitian ini berada dalam wilayah yang luas dan ada 2 jenis sekolah representatif yang mewakili sekolah di Kecamatan Wates yaitu sekolah negeri dan sekolah swasta. Sampel yang diambil berjumlah 172 siswa dari 5 sekolah yaitu dari SMPN 4 Wates, SMPN 5 Wates,SMP Muhammadiyah 1 Wates, SMP Bopkri 1 Wates dan SMP Bopkri 2 Wates. Masing-masing sekolah diambil 2 kelas untuk angkatan kelas VIII dan karena di SMP BOPKRI 1 Wates hanya ada 1 kelas maka ditambah dengan SMP BOPKRI 2Wates, sehingga diperoleh 8 kelas dari kelima sekolah tersebut. Alat ukur intensitas bermain game online dibuat sendiri, sedangkan alat ukur pengambilan keputusan moral menggunakan angket skala dilema moral dari Brofenbrenner yang sudah diadaptasi di Indonesia. Uji validitas instrumen menggunakan rumus product moment dari Karl Pearson, sedang uji reliabilitas menggunakan rumus alpha cronbach. Teknik analisis data menggunakan analisis statistik deskriptif, sedangkan pengujian hipotesis menggunakan teknik analisis regresi sederhana.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh intensitas bermain game online terhadap pengambilan keputusan moral siswa SMP di Kecamatan Wates. Hal ini dibuktikan dengan hasil analisis regresi sederhana sebesar 0,23 dengan r = 25, 2402597. Intensitas bermain game online kategori tinggi untuk siswa laki-laki sebanyak 68 siswa (70%) dan kategori rendah sebanyak 29 siswa(30%), adapun untuk pengambilan keputusan moralnya kategori tinggi sebanyak 34 siswa (35%) dan kategori rendah sebanyak 63 siswa (65%). Sedangkan intensitas bermain game online kategori rendah untuk siswa perempuan sebanyak 26 siswa (35%) dan kategori rendah sebanyak 49 siswa (65%), adapun untuk pengambilan keputusan moralnya kategori tinggi sebanyak 52 siswa (69%) dan kategori rendah sebanyak 23 siswa (31%)
Kata Kunci : Game Online, Pengambilan Keputusan MoralFajar Yuliana W2015-08-31T02:44:27Z2019-01-30T03:08:46Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/25649This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/256492015-08-31T02:44:27ZKemampuan Guru Dalam Mengimplementasikan Teknologi Informasi Untuk Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Di SMP Negeri Se-Kabupaten BantulPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) kemampuan guru Pendidikan Kewarganegaraan dalam mengimplementasikan teknologi informasi pada pembelajaran PPKn di SMP se Kabupaten Bantul, 2) hambatan dan upaya yang dilakukan guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraaan di SMP Negeri Se-Kabupaten Bantul agar dapat meningkatkan kemampuan guru dalam mengimplementasikan teknologi informasi.
Penelitian ini merupakan penelitian kombinasi Mixed Methods dengan model Sequential Explanatory. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri Se-Kabupaten Bantul. Penentuan subyek penelitian menggunakan teknik purposive sampling. Subyek dalam penelitian ini sebanyak 17 guru dari 17 SMP di Kabupaten Bantul. Data dikumpulkan melalui observasi, angket, wawancara dan dokumentasi. Pemeriksaan keabsahan data pada penelitian ini menggunakan triangulasi. Analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Pengumpulan data kuantitatif kemudian di analisis menggunakan data kualitatif.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1) kemampuan guru PPKn dalam implementasi teknologi informasi untuk pembelajaran PPKn di SMP Negeri Se-Kabupaten Bantul sebagian besar dalam kategori kurang sebanyak 9 orang (52,9%). Sisanya dalam kategori cukup sebanyak 7 orang (41,2%) dan kategori baik sebanyak 1 orang (5,9%). 2) Guru dalam implementasi TI tidak terlepas dari adanya hambatan antara lain: a) adanya keterbatasasn fasilitas TI dan kondisinya kurang baik. Upaya yang dilakukan guru untuk mengatasi hambatan tersebut dengan memberikan masukan pada pihak sekolah untuk melakukan pengadaan fasilitas TI dan dilakukan perawatan secara kontinyu oleh petugas serta guru lebih kreatif dengan memanfaatkan fasilitas TI pribadi. b) kurangnya kemampuan guru dalam mengimplementasikan TI. Upaya yang dilakukan guru untuk mengatasi hambatan tersebut dengan belajar dengan guru lain atau petugas lab komputer yang lebih mahir dengan TI, mengikuti training dasar komputer dan mengikuti kursus yang dilakukan secara mandiri di luar program sekolah.
Kata kunci: Kemampuan Guru, Teknologi Informasi, Pembelajaran PPKnIci Larasati2015-08-31T01:15:17Z2019-01-30T03:07:56Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/25630This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/256302015-08-31T01:15:17ZEFEKTIVITAS PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DALAM UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAANPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas metode pembelajaran Cooperative Script dalam upaya peningkatan prestasi belajar siswa kelas VII pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 3 Wonosari.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan cara simple random sampling. Dengan menggunakan teknik tersebut dari keseluruhan populasi kelas VII A-F yang berjumlah 222 siswa didapatkan sampel penelitian kelas eksperimen yaitu kelas VII E berjumlah 32 siswa dan kelas kontrol yaitu kelas VII F yang berjumlah 30 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menngunakan instrument berupa tes, dengan melakukan pretest dan posttes, dengan desain pretest-posttest control group. Teknik analisis yang digunakan yaitu uji homogenitas, uji normalitas, dan uji hipotesis. Uji homogenitas dan uji normalitas dilakukan sebagai prasyarat uji hipotesis Independent sample t-test.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai Sig. (2-tailed) atau p value adalah sebesar 0,017 < 0,05. Dengan demikian, dapat dikatakan signifikan pada probabilitas 0,05. Selain membandingkan nilai Sig. (2-tailed), hasil uji hipotesis dilakukan dengan membandingkan antara t tabel dengan t hitung, diketahui bahwa nilai t hitung pada hasil uji Independent Sample T-Test yang telah dilakukan adalah sebesar 2,469 dengan signifikansi p sebesar 0,017. Pada t tabel untuk nilai df = 58 adalah sebesar 2,001. Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa t tabel < t hitung, yaitu 2,001 < 2,469. Dengan demikian Ho ditolak, dan Ha diterima, yaitu metode pembelajran Cooperative Script efektif untuk meningkatkan prestasi belajar PKn siswa kelas VII SMP N 3 Wonosari.
Kata kunci: pendidikan kewarganegaraan, metode pembelajaran, cooperativeAmy Cahya Kumara2015-08-27T03:25:28Z2019-01-30T03:06:17Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/25596This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/255962015-08-27T03:25:28ZPEMBINAAN MORAL PADA ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN DI RUMAH TAHANAN NEGARA KELAS II B WONOSARIPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pembinaan Moral pada Anak Didik Pemasyarakatan di Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Wonosari dan hambatan-hambatan yang ditemui selama proses pembinaan. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui upaya yang dilakukan dalam mengatasi hambatan-hambatan tersebut.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode penelitian kualitatif. Penentuan subjek penelitian menggunakan teknik purposive, yaitu pemilihan subjek penelitian dengan cara sengaja oleh peneliti berdasarkan kriteria dengan pertimbangan dan tujuan penelitian. Subjek penelitian ini adalah seorang petugas rutan subseksi kerohanian dan kepribadian, dua orang petugas pembinaan dari Kemenag dan Kemendikbud, lima anak didik pemasyarakatan (Andikpas). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan cross check dengan observasi untuk mempekuat validasi wawancara dengan data dokumen. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis induktif, dengan langkah-langkah: pengumpulan data, reduksi data, display data, dan pengambilan kesimpulan.
Hasil menunjukan bahwa pembinaan moral pada Andikpas di Rutan kelas II B wonosari meliputi: pembinaan kerohanian, pembinaan kepribadian, pembinaan pendidikan dan olahraga. Hambatan-hambatan yang dihadapi oleh Rutan dalam melaksanakan pembinaan moral pada Andikpas, adalah: 1) Hambatan yang berasal dari Rutan yaitu: keterbatasan ruang pembinaan moral, rutan bukan lembaga pemasyarakatan khusus anak, serta tidak adanya waktu khusus dan materi khusus untuk pembinaan kepribadian; 2) hambatan yang berasal dari petugas yaitu: terbatasnya jumlah dan kualitas petugas yang bertugas untuk membina Andikpas; 3) hambatan yang berasal dari Andikpas yaitu: anak-anak kurang disiplin, jumlah anak yang selalu berubah, mengalami penambahan atau pengurangan. Upaya yang dilakukan untuk memperkecil hambatan yang dihadapi oleh petugas Rutan Kelas II B Wonosari dalam melaksanakan pembinaan moral pada Andikpas, yaitu: 1) menambah kreativitas pembina dalam menyampaikan materi; 2) menyediakan hiburan untuk Andikpas di blok anak yang terpisah dengan warga binaan pemasyarakatan; dan 3) petugas meluangkan waktu untuk mendengarkan curhat anak, serta sabar dalam membina Andikpas. Upaya untuk mengatasi hambatan yang berasal dari petugas yaitu dengan petugas rutan yang menangani pembinaan kerohanian menggantikan pembina agar kegiatan anak tetap terlaksana. Upaya untuk mengatasi hambatan yang berasal dari Andikpas yaitu: 1) membuat jadwal lebih awal dari waktu yang seharusnya; dan 2) jumlah anak yang selalu berubah, mengalami penambahan atau pengurangan dengan cara memberikan pengertian dan pemahaman pada Andikpas yang baru masuk rutan.
Kata kunci; Pembinaan Moral, Andikpas, Rutan.Siti Kalimatus Sakdiyah2015-08-27T03:20:43Z2019-01-30T03:06:13Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/25595This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/255952015-08-27T03:20:43ZKONTROL SOSIAL GERAKAN MASYARAKAT SIPIL TERHADAP KASUS KEKERASAN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA: STUDI PADA MASYARAKAT ANTIKEKERASAN YOGYAKARTA (MAKARYO)Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kontrol sosial yang dilakukan Makaryo terhadap pemerintah untuk menyelesaikan kasus kekerasan di Yogyakarta.
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penentuan subjek dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive dengan subjek penelitian yaitu, Koordinator Makaryo dan beberapa LSM yang tergabung di dalamnya. Pengumpulan data dengan menggunakan teknik wawancara dan dokumentasi. Pemeriksaan keabsahan data dengan teknik cross check data. Teknik analisis data secara induktif meliputi reduksi data, unitisasi dan kategorisasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan dan verifikasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, strategi kontrol sosial melalui upaya advokasi yang ditempuh Makaryo selama ini berkisar pada: Pembentukan koalisi Makaryo; Mengemas isu semenarik mungkin dalam bingkai (frame) “Jogja Darurat Kekerasan”; Menganalisis stakeholder dan identifikasi target; Menyusun strategi advokasi, yaitu berkisar pada pengajuan konsep banding, melakukan pembelaan yang diwujudkan melalui advokasi litigasi berupa penyelesaian kasus kekerasan melalui jalur hukum ke pengadilan, mempengaruhi pendapat umum melalui kampanye “Jogja darurat kekerasan”, mempengaruhi pembuat kebijakan, pelaksana kebijakan, dan pihak-pihak yang mempunyai pengaruh terhadap pembuat dan pelaksana kebijakan melalui desakan dan lobi, dan melancarkan tekanan berupa aksi-aksi demonstrasi. Beberapa diantaranya upaya kontrol sosial menunjukkan keberhasilan pada dimensi kebijakan dan dimensi masyarakat sipil.
Kata kunci: kontrol sosial, masyarakat sipil, Yogyakarta the city of tolerance.Zainal Abidin2015-08-27T03:13:45Z2019-01-30T03:06:10Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/25594This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/255942015-08-27T03:13:45ZPelestarian Lingkungan Oleh Masyarakat Adat Kampung Naga, Kecamatan Salawu, Kabupaten TasikmalayaPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan upaya masyarakat Kampung Naga dalam menjaga lingkungan biologis, fisik dan social dengan menggunakan norma adat serta mendeskripsikan alasan masyarakat Kampung Naga dapat mempertahankan keberadaannya sebagai kampung adat ditengah kondisinya sebagai kampung wisata budaya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian dalam penelitian ini ditentukan secara purposive. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, subjek penelitian ini berjumlah (5) orang yaitu Kuncén, Punduh, seorang Guide, serta dua orang masyarakat yang terlibat langsung dalam melestarikan lingkungan. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Keabsahan data dilakukan dengan triangulasi sumber. Analisis data secara induktif dilakukan dengan langkah reduksi data, penyajian data dan pengambilan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa pelestarian lingkungan oleh masyarakat Kampung Naga dengan menggunakan norma adat meliputi: a) pelestarian lingkungan fisik, dengan cara ngadidik atau mendidik, nganggerkeun bangunan imah atau konsistensi bangunan rumah, serta nyaring kabudayaan atau menyaring kebudayaan b) pelestarian lingkungan biologis dengan cara ngadidik atau mendidik, pengadaan tempat sampah, gotong royong guide, ngajaga leuweung atau menjaga hutan serta tanam tebang dan c) pelestatian lingkungan social yaitu dengan cara nyaring kabudayaan atau menyaring kebudayaan, mempertahankan budaya gotong royong, mempertahankan keramahtamahan, serta pengumpulan hasil pertanian. Alasan masyarakat Kampung Naga dapat mempertahankan keberadaannya sebagai kampung adat di tengah kondisinya sebagai kampung wisata budaya adalah adanya amanat-wasiat-akibat yang diturunkan dari leluhur, serta filosofi hirup jeung alam atau hidup bersama alam yang memperlihatkan adanya simbiosis mutualisme antara manusia dan alam.
Kata kunci: pelestarian lingkungan, masyarakat Kampung Naga, norma adat, masyarakat adatGiva Tri Putri Guntari2015-08-27T03:03:55Z2019-01-30T03:06:07Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/25592This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/255922015-08-27T03:03:55ZUPAYA PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL DALAM MEMBERIKAN FASILITAS UNTUK MEMENUHI KUOTA SATU PERSEN TENAGA KERJA PENYANDANG DISABILITAS PADA PERUSAHAAN DI KABUPATEN BANTULPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Bantul dalam memberikan fasilitas untuk memenuhi kuota satu persen tenaga kerja penyandang disabilitas pada perusahaan di Kabupaten Bantul, (2) hambatan yang dihadapi Pemerintah Kabupaten Bantul dalam upaya memberikan fasilitas unuk memenuhi kuota satu persen tenaga kerja penyandang disabilitas pada perusahaan di Kabupaten Bantul, (3) upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Bantul dalam mengatasi hambatan tersebut.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di Disnakertrans, Dinas Sosial, dan Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten (BKD) Kabupaten Bantul pada bulan April sampai Juni 2015. Subyek penelitian Kabid Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kerja, Kasek Informasi dan Penempatan Tenaga Kerja, Pengantar Kerja Disnakertrans Kab. Bantul, Staff Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Dinsos Kab. Bantul, Kabid Pengadaan dan Pengembangan BKD Kab. Bantul. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara dan dokumentasi. Teknik pemerikasaan keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan cross check. Teknik analisis data meliputi: reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) upaya Pemkab Bantul dalam memberikan fasilitas untuk memenuhi kuota satu persen tenaga kerja penyandang disabilitas pada perusahaan di Kab. Bantul yaitu: menyalurkan tenaga kerja penyandang disabilitas pada perusahaan di Kab. Bantul, menyediakan Balai Latihan Kerja dan memberikan pelatihan kerja bagi penyandanng disabilitas, menyediakan Informasi Pasar Kerja (IPK), memberikan sosialisasi tentang kewajiban perusahaan untuk mempekerjakan tenaga kerja penyandang disabilitas pada perusahaan di Kab. Bantul, (2) hambatan yang dihadapi yaitu: rendahnya minat penyandang disabilitas untuk bekerja di perusahaan, fasillitas perusahaan di Kab. Bantul belum ramah bagi penyandang disabilitas, tidak semua penyandang disabilitas dapat mengakses IPK yang disediakan oleh Pemerintah, Disnakertrans Kab. Bantul kekurangan Sumber Daya Manusia (SDM), (3) upaya mengatasi hambatan tersebut yaitu: mengadakan sosialisasi tentang hak tenaga kerja penyandang disabilitas untuk memenuhi kuota satu persen pada perusahaan kepada penyandang disabilitas, menyediakan IPK khusus bagi penyandang disabilitas, dan meningkatkan kinerja SDM Disnakertrans Kab. Bantul.
Kata kunci: Pemerintah Kabupaten Bantul, Penyandang DisabilitasTri Desti2015-07-24T03:22:49Z2019-01-30T01:17:24Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/23765This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/237652015-07-24T03:22:49ZPeran Guru Dalam Mewujudkan PPKn Sebagai Pendidikan Demokrasi di SMA Negeri 2 YogyakartaPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Peran guru PPKn dalam mewujudkan PPKn sebagai Pendidikan Demokrasi dalam pembelajarannya, (2) Kendala yang dihadapi guru dalam menciptakan suasana pendidikan yang demokratis di kelas dalam pembelajaran PPKn, dan (3) Upaya guru untuk mengatasi kendala dalam menciptakan suasana pendidikan yang demokratis di kelas dalam pembelajaran PPKn.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penentuan subjek penelitian ditentukan dengan purposive. Subjek penelitian adalah Guru PPKn SMA Negeri 2 Yogyakarta. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi yang kemudian diperiksa keabsahannya melalui triangulasi jenis teknik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Peran guru dalam mewujudkan PPKn sebagai Pendidikan Demokrasi di SMA Negeri 2 Yogyakarta dapat dilihat dari: a) sikap dan perilaku guru yang mencerminkan nilai-nilai demokrasi, b) penciptakaan iklim kelas yang terbuka dan longgar dan c) pemilihan model dan metode yang mendukung pembelajaran demokrasi. (2) Kendala yang dihadapi guru PPKn SMA Negeri 2 Yogyakarta dikelompokkan menjadi kendala intern, seperti: kurangnya ketertarikan peserta didik terhadap politik, kurangnya pemahaman mengenai Pancasila, dan peserta didik kurang up date mengikuti berita. Sedangkan kendala ekstern seperti: akses informasi yang sulit dan waktu pembelajaran yang terbatas. (3) Untuk mengatasi kendala intern, guru PPKn SMA Negeri 2 Yogyakarta melakukan hal-hal seperti: guru menarik perhatian peserta didik terkait politik dengan memberikan gambar-gambar mengenai kegiatan-kegiatan politik yang baik, guru memberikan pemahaman mengenai Pancasila dan memberi tugas kepada peserta didik untuk mengikuti berita yang terjadi agar tidak ketinggalan informasi. Sedangkan untuk mengatasi kendala ekstern, guru memanfaatkan sumber belajar yang ada dan memaksimalkan keterbatasan waktu pembelajaran dengan mengefektifkan proses pembelajaran.
Kata kunci : Peran Guru, Pendidikan Demokrasi, PPKnRudy Sukirno2015-07-24T03:14:01Z2019-01-30T01:17:15Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/23762This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/237622015-07-24T03:14:01ZSTUDI EKSPERIMEN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW TERHADAP PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS VIII DALAM MATA PELAJARAN PPKN DI SMP NEGERI 1 SLEMANPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan partisipasi belajar siswa kelas VIII antara yang menggunakan metode pembelajaran kooperatif Jigsaw dengan metode diskusi dalam mata pelajaran PPKn di SMP Negeri 1 Sleman tahun ajaran 2014/ 2015.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sleman yang terdiri dari kelas VIII A, VIII B, VIII C, VIII D, VIII E, VIII F, VIII G yang berjumlah 224 siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling dengan cara undian. Hasil dari pengundian yaitu kelas VIII G sebagai kelas eksperimen sebanyak 32 siswa dan kelas VIII D sebagai kelas kontrol sebanyak 31 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan angket. Angket partisipasi belajar diuji validitas dengan rumus korelasi Product Moment dan uji reliabilitas dengan rumus Alpha Cronbach. Teknik analisis data menggunakan uji prasyarat analisis yang meliputi uji normalitas dan uji homogenitas. Pengujian hipotesis menggunakan analisis uji-t.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan tingkat partisipasi belajar antara metode pembelajaran kooperatif Jigsaw dengan metode diskusi dalam mata pelajaran PPKn pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sleman. Hal ini dibuktikan dari nilai thitung pada partisipasi belajar siswa sebesar 4,729 dan ttabel pada df 61 sebesar 2,000 dan nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai taraf signifikansi 5% (0,000< 0,05).
Kata kunci: partisipasi belajar, metode Jigsaw, metode diskusi.ISNI NURJANAH2015-07-24T03:06:24Z2019-01-30T01:17:06Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/23759This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/237592015-07-24T03:06:24ZImplementasi Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SMP Negeri 6 YogyakartaPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi pendidikan karakter dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SMP Negeri 6 Yogyakarta, yang meliputi: (1) kualitas Rencana Pelaksanaan Pembelajaran; (2) variasi metode dan media pembelajaran; (3) kesesuaian teknik penilaian Pendidikan Kewarganegaraan.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 2014 sampai Mei 2015. Penentuan subjek dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive, subjek dalam penelitian ini adalah guru Pendidikan Kewarganegaraan SMP Negeri 6 Yogyakarta yang terdiri dari 2 (dua) orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik pemeriksaan keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi metode dengan membandingkan data dari hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi. Langkah-langkah teknik analisis data dalam penelitian ini adalah, reduksi data, data display, dan pengambilan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Secara realistis Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang berdimensi pendidikan karakter di SMP Negeri 6 Yogyakarta sudah cukup baik karena sudah memasukkan nilai-nilai karakter berupa patuh pada aturan sosial, tanggung jawab, jujur, kerja keras, dan cinta tanah air; (2) Metode yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang berdimensi pendidikan karakter di SMP Negeri 6 Yogyakarta adalah ceramah bervariasi, diskusi, telaah buku, dan penugasan. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang berdimensi pendidikan karakter tersebut membentuk karakter siswa seperti karakter percaya diri, tanggung jawab, kerja sama, kreatif, jujur, gemar membaca, dan kritis dalam diri siswa. Media yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang berdimensi pendidikan karakter adalah power point; (3) Teknik penilaian Pendidikan Kewarganegaraan yang berdimensi pendidikan karakter di SMP Negeri 6 Yogyakarta adalah teknik observasi, laporan guru BK, dan penilaian teman sejawat antar siswa.
Kata Kunci: Pendidikan Kewarganegaraan, Pendidikan Karakter, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Media, Metode, Teknik Penilaian.Sri Handayani2015-07-24T03:02:18Z2019-01-30T01:17:03Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/23758This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/237582015-07-24T03:02:18ZPelaksanaan Asas-asas Umum Pemerintahan yang Baik pada Pelayanan Publik di Desa Losarang Kecamatan Losarang Kabupaten IndramayuPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) pelaksanaan asas-asas umum pemerintahan yang baik pada pelayanan publik di Desa Losarang, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu, 2) kendala-kendala yang dihadapi oleh Aparat Desa Losarang dalam melaksanakan asas-asas umum pemerintahan yang baik pada pelayanan publik, 3) upaya-upaya yang dilakukan oleh Aparat Desa Losarang untuk mengatasi kendala-kendala tersebut.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penentuan subjek penelitian dilakukan secara purposive dan diperoleh delapan subjek penelitian, yaitu Juru Tulis, Kliwon, dan Lebe Desa Losarang serta lima masyarakat Desa Losarang. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, dokumentasi, dan observasi. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan teknik triangulasi. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis induktif melalui langkah-langkah reduksi data, kategorisasi data, penyajian data, dan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan, bahwa: Pertama, pelaksanaan asas-asas umum pemerintahan yang baik pada pelayanan publik di Desa Losarang belum terlaksana dengan baik, terbukti dengan belum terlaksananya asas kepastian hukum, keterbukaan, pelayanan yang baik, partisipatif, dan fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan. Kedua, kendala-kendala yang dihadapi oleh Aparat Desa Losarang dalam melaksanakan asas-asas umum pemerintahan yang baik pada pelayanan publik adalah tidak adanya maklumat pelayanan atau peraturan desa yang mengatur tentang pelayanan, kurangnya ketersediaan sarana komputer, Aparat Desa Losarang kurang disiplin, masyarakat kurang memahami syarat, prosedur, dan biaya pelayanan, masyarakat kurang berperan aktif dalam penyelenggaraan pelayanan, dan terbatasnya dana. Ketiga, upaya untuk mengatasi kendala-kendala tersebut adalah Kepala Desa Losarang berkoordinasi dengan Badan Permusyawaratan Desa Losarang, Aparat Desa Losarang menggunakan laptop pribadi untuk keperluan pelayanan, menerapkan sanksi berupa denda bagi yang terlambat, akan memasang informasi di papan pengumuman dan sosialisasi kepada ketua RT, memberikan kesempatan kepada ketua RT untuk menyampaikan aspirasi terhadap pelaksanaan pelayanan publik, dan memberikan pelayanan yang dapat memudahkan kelompok rentan.
Kata kunci: Pelaksanaan, Asas-asas Umum Pemerintahan yang Baik, Pelayanan Publik. Risladiba2015-07-24T02:56:15Z2019-01-30T01:16:57Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/23756This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/237562015-07-24T02:56:15ZEfektivitas Penggunaan Pendekatan Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) terhadap motivasi belajar dan prestasi belajar dalam pembelajaran mata pelajaran PPKn kelas VII di SMP Negeri 3 Jetis BantulPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan pendekatan pembelajaran contextual teaching and learning (CTL) terhadap motivasi dan prestasi belajar mata pelajaran PPKn di SMP 3 Jetis Kabupaten Bantul.
Populasi dalam penelitian adalah kelas VII di SMP Negeri 3 Jetis Bantul, Sampel penelitian adalah siswa kelas VII A dan VII D SMP Negeri 3 Jetis Bantul sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol yang berjumlah 64 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner (angket), tes dan lembar observasi nilai karakter siswa. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode statistik inferensial. Sedangkan pendekatan statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah uji t (t-test) dengan taraf signifikansi 0,05.
Hasil penelitian ini adalah (1) Ada perbedaan motivasi belajar antara siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual dengan siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan metode konvensional (ceramah), hasil uji t menunjukkan bahwa nilai t = 6,417 dengan tingkat signifikansi 0,000 yang lebih kecil dari 0,05 atau dengan kata lain 0,000 < 0,05 sehingga H0 ditolak. (2) Ada perbedaan prestasi belajar antara siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual dengan siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan metode konvensional (ceramah), hasil uji t menunjukkan bahwa nilai t = 7,122 dengan tingkat signifikansi 0,000 yang lebih kecil dari 0,05 atau dengan kata lain 0,000 < 0,05 sehingga H0 ditolak.
Kata Kunci: Efektivitas, CTL, Motivasi Belajar, Prestasi BelajarArif Faturrahman Hidayat2015-07-24T02:52:36Z2019-01-30T01:16:50Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/23754This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/237542015-07-24T02:52:36ZMedia Pembelajaran Berbasis Komputer di SMP Negeri Se-Kecamatan Sewon BantulPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) hambatan yang dihadapi guru PKn dalam penggunaan media pembelajaran berbasis komputer, (2) upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan dalam penggunaan media pembelajaran berbasis komputer di SMP Negeri Se-Kecamatan Sewon Bantul.
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri Se-Kecamatan Sewon Bantul bulan Maret sampai dengan Mei 2015. Jenis Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian adalah guru PKn di SMP Negeri Se-Kecamatan Sewon Bantul. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan dokumentasi. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan teknik cross check data. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik induktif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Hambatan yang dihadapi guru Pendidikan Kewarganegaraan dalam penggunaan media pembelajaran yaitu kurangnya keterampilan dalam penguasaan media berbasis komputer, keterbatasan biaya untuk melakukan penambahan media masih dirasa belum cukup, keterbatasan waktu, keterbatasan media karena jumlah masih minim sehingga untuk menggunakannya harus bergantian dengan guru yang lain, faktor usia yang sudah tidak muda lagi. (2) Upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan dalam penggunaan media pembelajaran adalah pelatihan tentang penggunaan media pembelajaran berbasis komputer, pengadaan media pembelajaran berbasis komputer dibiayai oleh guru sendiri, guru menggunakan media pembelajaran lain, penambahan media pembelajaran, guru membuat media sendiri, dan dilakukan penjadwalan dalam penggunaan media pembelajaran berbasis komputer.
Kata kunci: Hambatan, Guru Pendidikan kewarganegaraan, Media pembelajaran berbasis komputerFremmy Angga Destyawan2015-07-22T01:45:46Z2019-01-30T01:12:43Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/23622This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/236222015-07-22T01:45:46ZUPAYA PERLINDUNGAN ANAK OLEHPENGELOLA RUMAH SINGGAH AHMAD DAHLAN (RSAD)TERHADAP ANAK JALANAN DI KOTA YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan upaya perlindungan anak oleh Pengelola Rumah Singgah Ahmad Dahlan (RSAD) terhadap anak jalanan di Kota Yogyakarta. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui hambatan yang dihadapi oleh Rumah Singgah Ahmad Dahlan (RSAD) dalam
upaya pemberian perlindungan anak terhadap anak jalanan di kota Yogyakarta, serta untuk mengetahui upaya yang dilakukan oleh Rumah Singgah Ahmad Dahlan (RSAD) untuk mengatasi hambatan yang dihadapi dalam pemberian perlindungan anak terhadap anak jalanan di kota Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dan dokumentasi. Subjek penelitian dalam penelitian ini ditentukan dengan teknik
purposive, sebagai subjek penelitian adalah pimpinan, pengelola, dan anak binaan Rumah Singgah Ahmad Dahlan (RSAD). Pemeriksaan keabsahan data dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik cross-check dengan sumber data dari hasil wawancara dan dokumentasi. Analisis data dilakukan secara induktif yang langkah-langkahnya melalui reduksi data, penyajian data, dan pengambilan kesimpulan.
Hasil penelitian ini adalah: 1) Upaya Pengelola Rumah Singgah Ahmad Dahlan (RSAD) dalam pemberian perlindungan anak terhadap anak jalanan di kota Yogyakarta, yaitu dengan melakukan berbagai upaya pendampingan untuk anak yang tidak terkena kasus, meliputi: program pendampingan untuk anak yang rentan menjadi anak jalanan, program pendampingan untuk anak yang hidup di jalanan, dan program pendampingan pasca rumah singgah. Sedangkan upaya pendampingan untuk anak yang terkena kasus, yaitu melalui penyuluhan hukum terhadap anak binaan Rumah Singgah Ahmad Dahlan (RSAD), pendampingan
terhadap anak yang mengalami kasus hukum, dan bekerjasama dengan Lembaga Bantuan Hukum Universitas Ahmad Dahlan (LBH UAD). 2) Hambatan yang dihadapi oleh Rumah Singgah Ahmad Dahlan (RSAD) dalam upaya pemberian perlindungan anak terhadap anak jalanan di Kota Yogyakarta antara lain:
kenakalan anak jalanan, penguasaan preman terhadap anak jalanan, dan kurangnya dukungan dari masyarakat, dan 3) Upaya yang dilakukan oleh Rumah Singgah Ahmad Dahlan (RSAD) untuk mengatasi hambatan dalam pemberian perlindungan anak terhadap anak jalanan di Kota Yogyakarta antara lain:
melakukan pendampingan psikologis terhadap anak jalanan yang nakal, melakukan kerjasama dengan sesama preman, dan memberikan pemahaman kepada masyarakat.Komarudin Hengki2015-07-22T01:45:43Z2019-01-30T01:10:12Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/23547This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/235472015-07-22T01:45:43ZUPAYA LEMBAGA KONSUMEN YOGYAKARTA DALAM MENINGKATKAN KESADARAN HAK KONSUMEN DI YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan mengetahui bagaimana upaya Lembaga Konsumen Yogyakarta dalam meningkatkan kesadaran hak konsumen di Yogyakarta. Disamping itu juga untuk mendeskripsikan dan mengetahui
hambatan-hambatan yang dihadapi Lembaga Konsumen Yogyakarta dalam meningkatkan kesadaran hak konsumen di Yogyakarta, serta upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan dokumentasi. Penentuan subjek penelitian menggunakan teknik purposive, dengan subjek penelitian yaitu: Koordinator Program Pendidikan, Koordinator Bidang Pelayanan dan Ketua Kelompok Konsumen Sadar (KKS). Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan teknik cross check. Analisis data yang digunakan adalah analisis induktif, dengan melalui empat tahap yaitu reduksi data, unitisasi dan kategorisasi
data, display data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya Lembaga Konsumen Yogyakarta dalam meningkatkan kesadaran konsumen di Yogyakarta meliputi : (1) penyuluhan konsumen, yaitu penyuluhan yang bertatap muka langsung (workshop, seminar dan diskusi publik) dan penyuluhan melalui siaran radio, (2) kampanye publik, (3) pembentukan Kelompok Konsumen Sadar (KKS), (4) press release, (5) pembentukan divisi Consumer Learning Center (CLC). Dalam meningkatkan kesadaran konsumen di Yogyakarta, LKY menemui hambatan yang bersifat internal dan eksternal.
Hambatan internal meliputi keuangan/financial yang kurang memadai dan waktu anggota yang terbatas. Hambatan eksternal meliputi konsumen yang tidak mau memahami Undang-Undang Perlindungan Konsumen, konsumen tidak mandiri dan selalu menaruh harapan sepenuhnya kepada LKY, dan kurangnya dukungan dari pihak pemerintah untuk membuat regulasi dan kebijakan yang ber-perspektif
konsumen.
Kata kunci: Lembaga Konsumen Yogyakarta, kesadaran, hak konsumenPurnomo Panji2015-07-22T01:45:43Z2019-01-30T01:10:40Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/23563This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/235632015-07-22T01:45:43ZAKSESIBILITAS PEMILIHAN UMUM LEGISLATIF 2014 BAGI
PENYANDANG DISABILITAS DI KABUPATEN SLEMAN, DAERAH
ISTIMEWA YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) aksesibilitas Pemilu Legislatif bagi penyandang disabilitas di Kabupaten Sleman; (2) pola partisipasi
penyandang disabilitas pada Pemilu Legislatif 2014; dan (3) hambatan KPU Kabupaten Sleman dan penyandang disabilitas dalam Pemilu Legislatif 2014. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian dilaksanakan pada bulan April-Mei 2014 di KPU Kabupaten Sleman dan Persatuan Penyandang Cacat Sleman. Adapun yang menjadi subjek
penelitian adalah Komisioner KPU Kabupaten Sleman, petugas KPPS, pengurus penyandang disabilitas, dan pemilih penyandang disabilitas. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara semi terstruktur, observasi dan dokumentasi. Data yang diperoleh diperiksa keabsahannya agar bersifat akurat dengan menggunakan teknik triangulasi. Penarikan kesimpulan dilakukan dengan pendekatan induktif, yaitu didasarkan atas data berupa fakta-fakta yang selanjutnya ditarik suatu kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, (1)Pemilihan Umum Legislatif 2014 bagi penyandang disabilitas di Kabupaten Sleman belum aksesibel. Regulasi, prosedur, maupun fasilitas yang ada belum berpihak pada keberadaan
penyandang disabilitas. (2)Pola partisipasi politik penyandang disabilitas pada pemilu 2014 dapat dilihat melalui keikutsertaan penyandang disabilitas sebagai
anggota Relawan Demokrasi, antusias mengikuti sosialisasi pemilu, aksi demonstrasi untuk memperjuangkan hak pilih penyandang disabilitas dan keikutsertaan dalam pemilu untuk menggunakan hak pilihnya dengan harapan akan terwujud pemilu yang aksesibel bagi penyandang disabilitas melalui kebijakan, prosedur maupun fasilitas yang disediakan. (3) Hambatan KPU dalam memberikan akses pemilu adalah pada pelaksanaan sosialisasi dan berbagai
regulasi KPU yang tumpang tindih sehingga KPU “gamang” dalam bergerak, sedangkan hambatan penyandang disabilitas meliputi sosialisasi yang tidak merata, TPS yang sulit diakses, belum tersedia alat bantu berupa template secara
utuh dan tidak ada program “jemput bola” dari petugas.
Kata kunci: aksesibilitas, disabilitas, pemilu legislatifYaningsih Khoiri2015-07-22T01:45:42Z2019-01-30T01:10:43Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/23565This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/235652015-07-22T01:45:42ZBUDAYA POLITIK DAN PERILAKU MEMILIH MASYARAKAT DESA SUWATU PADA PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH SECARA LANGSUNG DI KABUPATEN PATI TAHUN 2012Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan budaya politik masyarakat Desa Suwatu pada Pemilukada secara langsung di Kabupaten Pati tahun 2012. Disamping itu, juga untuk mendeskripsikan perilaku memilih masyarakat Desa Suwatu pada Pemilukada secara langsung di Kabupaten Pati tahun 2012.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penentuan subjek dalam penelitian ini menggunakan teknik
purposive sampling, yakni orang-orang yang memiliki pengalaman, pengetahuan, dan kecakapan yang berkaitan dengan budaya politik dan perilaku memilih masyarakat Desa Suwatu. Sesuai kriteria tersebut didapatkan subjek penelitian, yaitu (1) Masyarakat Desa Suwatu; (2) Ketua PPS Desa Suwatu, Ketua PPL Desa Suwatu, Ketua KPU Kabupaten Pati, dan Ketua Panwaslu Kabupaten Pati pada
Pemilukada secara langsung di Kabupaten Pati tahun 2012. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara mendalam dan dokumentasi. Untuk menjamin keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan teknik cross check data. Peneliti melakukan cross check dari data yang didapat melalui wawancara pada subjek-subjek penelitian dan dokumentasi yang diperoleh. Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik analisis data induktif dengan langkah-langkah: reduksi data, kategorisasi dan unitisasi data, display/penyajian data, dan pengambilan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertama, budaya politik masyarakat Desa Suwatu bervariasi. Variasi tersebut antara lain budaya politik parokial, subjek, dan partisipan. Namun, pola budaya politik masyarakat Desa Suwatu cenderung mengarah pada budaya politik subjek/ skaula dimana masyarakat mempunyai minat, perhatian, dan kesadaran terhadap sistem politik sebagai keseluruhan terutama pada aspek outputnya. Kesadaran masyarakat sebagai aktor dalam kegiatan politik untuk memberikan input politik boleh dikatakan sangat rendah. Kedua, pola perilaku memilih masyarakat Desa Suwatu bervariasi. Variasi tersebut antara lain perilaku memilih sosiologis, psikologis, dan rasional. Namun, pola perilaku memilih masyarakat Desa Suwatu cenderung mengarah pada perilaku memilih rasional daripada perilaku memilih sosiologis dan psikologis, dimana masyarakat dalam memilih dengan mengutamakan pertimbangan secara rasional (mereka memilih kandidat calon bupati dan wakil bupati atau partai
politik yang dianggap mendatangkan keuntungan yang sebesar-besarnya dan menekan kerugian sekecil-kecilnya).
Kata kunci: budaya politik, perilaku memilih, pemilukadaSeptianingrum Galuh2015-07-03T06:35:26Z2019-01-30T00:39:11Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/22567This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/225672015-07-03T06:35:26ZPENYELESAIAN SENGKETA TANAH MELALUI MEDIASI DI KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN SLEMANPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang penyelesaian
sengketa tanah melalui mediasi yang dilakukan Kantor Pertanahan Kabupaten
Sleman. Kendala apa saja yang ditemui Kantor Pertanahan Kabupaten Sleman
dalam melaksanakan mediasi sengketa tanah, serta tentang bagaimana usaha
Kantor Pertanahan Kabupaten Sleman dalam mengatasi kendala-kendala
tersebut.
Penelitian ini merupakan penelitian diskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Penentuan subjek penelitian ini menggunakan teknik purposive,
yaitu subjek penelitian ditetapkan secara sengaja oleh peneliti didasarkan atas
kriteria atau pertimbangan tertentu. Berdasarkan kriteria tertentu tersebut,
subjek penelitian ini adalah Kepala Sub Seksi serta staf Seksi Sengketa dan
Konflik Kantor Pertanahan Kabupaten Sleman. Pengumpulan data yang
digunakan yaitu wawancara dan dokumentasi. Teknik pemeriksaan
keabasaahan data menggunakan teknik cross check data, yaitu dengan
mengecek hasil wawancara dengan data dokumentasi. Data dianalisis secara
induktif yang langkah-langkahnya meliputi reduksi data, unitisasi data, display
data serta kesimpulan dan verifikasi data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyelesaian sengketa tanah
melalui mediasi di Kantor Pertanahan kabupaten Sleman meliputi tahap (1)
pengaduan permasalahan tanah, (2) analisa pengaduan permasalahan tanah,
serta (3) proses mediasi penyelesaian sengketa tanah. Dalam penyelesaian
sengketa tanah melalui mediasi, Kantor Pertanahan Kabupaten Sleman
menghadapi berbagai kendala-kendala, yaitu : (1) ketidakhadiran para pihak
yang bersengketa, (2) tidak tidak ada iktikad baik dari masing-masing pihak
yang bersengketa, (3) perbedaan kemampuan dan pendidikan diantara para
pihak, (4) aturan yang dianggap memperlambat proses penyelesaian sengketa,
karena ranah Kantor Pertanahan sebagai mediator tidak bisa sebagai pemutus/
pengadil.. Atas kendala-kendala tersebut, Kantor Pertanahan Kabupaten
Sleman mengatasinya dengan cara : (1) mengupayakan mediasi lebih dari
sekali pertemuan, (2) menegaskan perihal iktikad baik kepada para pihak yang
bersengketa dalam melakukan mediasi, (3) mempersilahkan para pihak untuk
didampingi oleh orang terpercaya demi membantu menyampaikan
argumentasi dan bukti-bukti, (4) serta pada internal Kantor Pertanahan adalah
dengan menunjuk mediator yang siap secara pengetahuan dan kemampuan.Wibowo Ari2015-07-02T13:50:56Z2019-01-30T00:34:35Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/22410This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/224102015-07-02T13:50:56ZIMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
NO 28 TAHUN 2010 TENTANG BATAS MASA JABATAN KEPALA
SEKOLAH DI KOTA YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pelaksanaan Permendiknas No 28 Tahun 2010 tentang batas masa jabatan kepala sekolah di Kota Yogyakarta dan upaya untuk mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan pelaksanaan
Permendiknas No 28 Tahun 2010 tentang batas masa jabatan kepala sekolah di Kota Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah Kepala Dinas Pendidikan dan Kasubbag Pendidikan Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Bidang Peningkatan SDM Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta, serta dua orang guru SMP N 15 Yogyakarta. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan dokumentasi. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan teknik cross check. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis induktif. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa (1) Implementasi Permendiknas No 28 tahun 2010 tentang batas masa jabatan kepala sekolah di
Kota Yogyakarta: (a) Permendiknas No 28 tahun 2010 tentang batas masa jabatan kepala sekolah sampai dengan tahun 2012 belum direalisasikan. Hal ini disebabkan karena masih ada tenggang waktu pelaksanaan sampai tahun 2013, (b) Faktor-faktor yang mempengaruhi belum direalisasikannya Permendiknas No 28 tahun 2010 tentang batas masa jabatan kepala sekolah adalah komunikasi yang
kurang efektif antar pelaksana kebijakan, Dinas Pendidikan Yogyakarta belum maksimal dalam menggunakan kewenangannya yaitu memberikan petunjuk pelaksanaan kebijakan kepada para guru dan kepala sekolah, implementasi Permendiknas melibatkan birokrat dalam bidang pendidikan, dalam hal ini peran Dinas Pendidikan Yogyakarta sebagai pelaksana dan Walikota sebagai pemegang kekuasaan, (c) Permendiknas No 26 Tahun 2010 tentang batas masa jabatan kepala sekolah direncanakan akan direalisasikan tahun 2013. (2) Upaya mengatasi
permasalahan Implementasi Permendiknas No 28 Tahun 2010 tentang batas masa jabatan kepala sekolah oleh Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta yaitu (a) melakukan sosialisasi Permendiknas No 28 tahun 2010 tentang batas masa jabatan kepala sekolah kepada kepala sekolah dan guru, (b) pendataan Kepala Sekolah yang masa jabatannya sudah melebihi 8 tahun, dan (c) melakukan rekruitmen
calon kepala sekolah.
Kata kunci: Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 28 Tahun 2010, Batas
Masa Jabatan, Kepala Sekolah, Kota YogyakartaFiantiarni Dani2015-07-02T00:37:40Z2019-01-30T00:30:33Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/22247This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/222472015-07-02T00:37:40ZARAH KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA DALAM PENATAAN USAHA WARALABA MINIMARKETPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tujuan kebijakan yang diambil oleh Pemerintah Kota Yogyakarta dalam penataan waralminimarket di Kota Yogyakarta dan untuk mengetahui pengembangkebijakan terkait dengan tindakan Pemerintah Kota Yogyakarta dalapenataan waralaba minimarket.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatankualitatif. Penentuan subyek penelitian menggunakan metode purposiTeknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu wawancara, dokumentdan observasi yang diuji keabsahannya dengan teknik triangulasi. Teknikanalisis data yang digunakan adalah analisis induktif dengan tahapan berureduksi data, kategorisasi data, display data, dan pengambilan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tujuan dari kebijakan PemerinKota Yogyakakarta dalam penataan waralaba minimarket adalah untukmelindungi para pedagang pasar tradisional, toko kelontong serta UMKM
(Usaha Mikro Kecil Menengah), adapaun tindakan yang dilakukan mengarahpada: 1) pembentukan Peraturan Daerah terkait dengan penataan waralminimarket, 2) pengembangan kebijakan penataan waralaba minimarketKota Yogyakarta yang disesuaikan dengan kondisi sosial, ekonomi lingkungan masyarakat Yogyakarta.
Kata kunci: waralaba, minimarketDitasari Nadia2015-07-01T00:44:13Z2019-01-30T00:22:59Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/22050This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/220502015-07-01T00:44:13ZPELAKSANAAN ITSBAT NIKAH DI PENGADILAN AGAMA WATESPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui alasan permohonan itsbat nikah di Pengadilan Agama Wates. Di samping itu penelitian ini juga untuk mengetahui pelaksanaan itsbat nikah di Pengadilan Agama Wates.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Penentuan subjek penelitian
menggunakan teknik purposive. Subjek penelitian adalah dua orang Hakim Pengadilan Agama
Wates. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, dan dokumentasi. Teknik
pemeriksaan keabsahan data menggunakan teknik cross check antara hasil wawancara dan
dokumentasi. Analisis data secara induktif melalui reduksi data, unitisasi/kategorisasi data,
display data dan penarikan kesimpulan/verifikasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Alasan permohonan itsbat nikah di Pengadilan Agama Wates yaitu dikarenakan: (a) hilangnya akta nikah yang disebabkan karena adanya bencana alam seperti tanah longsor dan kebakaran, (b) mengesahkan status anak atau untuk
membuat akta kelahiran, (c) mengurus pembagian warisan, kedua alasan tersebut dikarenakan perkawinan terjadi pada saat sebelum berlakunya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan yang disebabkan perkawinan tersebut belum dicatatkan atau telah dicatatkan namun akta nikah hilang. Alasan ini banyak terjadi di Pengadilan Agama Wates, bahkan hampir semua permohonan itsbat nikah bertujuan untuk mengesahkan status anak dan untuk mengurus pembagian warisan. (2) Pelaksanaan itsbat nikah di Pengadilan Agama Wates dilakukan melalui tahap-tahap pengajuan permohonan, penerimaan perkara, pemeriksaan perkara dalam persidangan, kesimpulan, dan keputusan hakim. Dalam hal ini, keputusan hakim didasarkan pada
pertimbangan hukum yang melihat maksud serta tujuan permohonan, lengkapnya persyaratan yang disertai dengan keterangan saksi dan bukti-bukti yang kuat, Undang-Undang yang berlaku, Kompilasi Hukum Islam, dan ilmu fiqh. Akibat hukum yang timbul adalah perkawinan yang diajukan itsbat nikahnya di Pengadilan Agama Wates tersebut menjadi sah dan dapat dimintakan pencatatan dan akta nikah di Kantor Urusan Agama (KUA).
Kata Kunci: Itsbat Nikah, Perkawinan, Pengadilan Agama WatesAstuti Ika Yuni2015-04-30T03:42:16Z2019-01-29T21:53:43Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/17894This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/178942015-04-30T03:42:16ZPeran Muhammadiyah Dalam Upaya Pemenangan Muhammad Afnan Hadikusumo Pada Pemilihan Umum Anggota DPD tahun 2014 di Kabupaten GunungkidulPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan Muhammadiyah dalam upaya pemenangan Muhammad Afnan Hadikusumo pada pemilihan umum angota DPD tahun 2014 di Kabupaten Gunungkidul. Selain itu, untuk mendeskripsikan hambatan-hambatan Muhammadiyah dalam upaya pemenangan Afnan Hadikusumo dan mengetahui alasan mengapa Afnan Hadikusumo tidak dapat masuk 4 besar dalam pemilihan umum anggota DPD tahun 2014 di Kabupaten Gunungkidul.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penentuan subjek dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive. Subjek penelitian, yaitu (1) Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Gunungkidul; (2) Ketua Tim Sukses Pemenangan Afnan Hadikusumo Kabupaten Gunungkidul; (3) Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kecamatan Wonosari; (4) Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kecamatan Playen; (5) Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kecamatan Rongkop; (6) Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kecamatan Gedangsari. Metode pengumpulan data menggunakan metode wawancara terstruktur dan dokumentasi. teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan teknik cross check data. Teknik analisis data dengan teknik analisis data induktif yakni: reduksi data, kategorisasi dan unitisasi data, display data, dan pengambilan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertama, upaya pemenangan Afnan Hadikusumo melalui peran Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah yakni, melalui pengajian di ranting-ranting, melalui peran Muhammadiyah sebagai gerakan sosial yakni, melalui kegiatan bakti sosial, melalui peran Muhammadiyah sebagai gerakan akar rumput, yakni melalui himbauan kepada warga Muhammadiyah di seluruh cabang dan ranting di Kabupaten Gunungkidul untuk memilih Muhammad Afnan Hadikusumo. Kedua, hambatan-hambatan Muhammadiyah dalam upaya pemenangan Muhammad Afnan Hadikusumo pada pemilihan anggota anggota DPD tahun 2014 di Kabupaten Gunungkidul adalah keterbatasan dana, strategi pemenangan, waktu yang singkat. Ketiga, Alasan mengapa Afnan Hadikusumo tidak masuk 4 besar adalah tidak masksimalnya kerja tim sukses dan kurang solidnya warga Muhammadiyah.
Kata Kunci: Muhammadiyah, Upaya pemenangan, pemilihan umum anggota DPDZanuar Muhammad Arsyad2015-04-30T03:28:24Z2019-01-29T21:53:38Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/17887This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/178872015-04-30T03:28:24ZPROSES PENGINTEGRASIAN NILAI-NILAI MORAL PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
DI SMP NEGERI 7 MAGELANGPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) proses pengintegrasian nilai moral pada pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, (2) faktor pendukung dan penghambat pengintegrasian nilai-nilai moral pada pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 7 Magelang pada bulan Desember 2014-Februari 2015. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Informan penelitian yaitu dua orang guru PKn dan enam orang siswa. Teknik analisis mengacu pada analisa interaktif model Miles dan Hubberman, meliputi reduksi, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan teknik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Proses pengintegrasian dilaksanakan melalui perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran. Perencanaan pembelajaran meliputi penyusunan silabus dan RPP dengan mengintegrasikan nilai-nilai moral, diantaranya kejujuran, kedisiplinan dan tanggung jawab. Pelaksanaannya menggunakan metode ceramah bervariasi, tanya jawab dan penugasan. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa siswa telah dapat menyerap nilai kejujuran, kedisiplinan dan tanggung jawab dengan baik, hal ini ditunjukkan dengan rata-rata nilai akhir kepribadian di atas 3,0. (2) Faktor pendukung: motivasi dan kesiapan siswa dalam menerima pembelajaran, tersedianya media pembelajaran, tata tertib sekolah dan lingkungan belajar yang kondusif, komunikasi yang baik antara guru dengan siswa, dan penguasaan bahan ajar oleh guru. Faktor penghambat: kejenuhan siswa, siswa tidak menyenangi pelajaran, dan kesulitan guru dalam memilih metode pembelajaran yang tepat.
Kata kunci: pengintegrasian, nilai moral, pembelajaranYunita Kiki Amelia2015-04-30T03:19:46Z2019-01-29T21:53:36Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/17883This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/178832015-04-30T03:19:46ZImplementasi Pendidikan Karakter Melalui Pembelajaran PkN di SMP Negeri 3 Wates Kulon ProgoPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi pendidikan karakter melalui pembelajaran PKn di SMP Negeri 3 Wates, khususnya karakter religius, jujur, disiplin, rasa ingin tahu, cinta tanah air, dan peduli lingkungan. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui kendala dalam implementasi pendidikan karakter melalui pembelajaran PKn di SMP Negeri 3 Wates, beserta solusinya.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah guru PKn dan siswa kelas VIII. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, dokumentasi, dan wawancara. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan teknik triangulasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, sajian data, dan penarikan simpulan.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) Implementasi pendidikan karakter di SMP Negeri 3 Wates melalui 4 faktor yaitu faktor komunikasi: guru mengomunikasikannya melalui tahap proses pembelajaran yaitu tahap pendahuluan: tahap awal doa (religius), melakukan apersepsi (rasa ingin tahu). Tahap inti: membentuk kelompok diskusi dengan nama lagu nasional (cinta tanah air), guru membimbing siswa berdiskusi, guru menegur siswa yang mengantuk (disiplin). Tahap penutup: memberi PR (rasa ingin tahu); berakhir dengan doa dan salam (religius); Faktor sumber daya: siswa memiliki kemampuan untuk memahami dan menghayati pendidikan karakter yang diimplementasikan dalam sekolah, keluarga, dan masyarakat; Faktor disposisi: semua pihak membangun komitmen untuk meningkatkan perilaku kepribadian; Faktor struktur birokrasi: sekolah sebagai lembaga pendidikan memberikan fasilitas untuk menjamin kelancaran pendidikan karakter. (2) Kendalanya: faktor potensi guru yang berbeda–beda; faktor lingkungan, siswa mudah terpengaruh lingkungan sekitar; dan faktor keluarga, tidak ada dukungan dari keluarga menyebabkan terhambatnya pendidikan karakter. (3) Solusinya: pihak sekolah memberikan teladan yang baik; memberi sanksi kepada siswa yang melanggar; mengembangkan model pembelajaran.
Kata kunci: Pendidikan Karakter, Pembelajaran Pendidikan KewarganegaraanFrida Anisa2015-04-30T03:13:56Z2019-01-29T21:53:28Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/17880This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/178802015-04-30T03:13:56ZPENGEMBANGAN RPP BERBASIS DISCOVERY LEARNING UNTUK KOMPETENSI DASAR MEMAHAMI HAK ASASI MANUSIA DALAM UUD NRI TAHUN 1945 SMP N 4 PATUKPenelitian ini bertujuan untuk mengembangkan RPP berbasis discovery learning pada kompetensi dasar “Memahami Hak Asasi Manusia Dalam UUD NRI Tahun 1945” yang memehuhi aspek kevalidan, kepraktisan dan keefektifan.
Jenis penelitian yang dikembangkan adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development) model 4-D. Model ini terdiri dari 4 tahap yaitu Define, Design, Develop, and Disseminate. Penelitian ini dilakukan sampai pada tahap ketiga yaitu Develop. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar validasi, lembar penilaian kepraktisan dan lembar tes. Data hasil penelitian ada dua jenis yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Produk RPP berbasis discovery learning ditinjau oleh dosen ahli dan guru PPKn. Teknik analisis data yang dilakukan adalah teknik analisis deskriptif yaitu berupa uraian saran dan skor penilaian dari semua expert judgement pada tiap aspek penilaian kualitas RPP yakni kevalidan, kepraktisan dan keefektifan.
Hasil penelitian pengembangan menunjukkan bahwa penilaian RPP oleh dosen ahli mendapatkan skor 144 dengan rata-rata 4,8 atau dalam kategori “sangat valid” sedangkan penilaian RPP oleh guru PPKn mendapatkan skor 122 dengan rata-rata 4,07 atau dalam kategori “valid”. Penilaian kepraktisan RPP berada pada kategori “praktis” dengan skor rata-rata 4. Di samping itu, RPP yang dikembangkan berada pada kategori “efektif”, dimana hasil tes menunjukkan bahwa dari 24 peserta didik yang mendapatkan nilai lebih dari 80 terdiri dari 19 peserta didik atau 79,16%. Karakteristik RPP hasil pengembangan adalah penggunaan pendekatan saintific dengan model pembelajaran discovery learning.
Kata kunci: Pengembangan, RPP, discovery learning, Hak Asasi Manusia. Triyani2015-04-15T00:35:24Z2019-01-29T21:02:27Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/16490This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/164902015-04-15T00:35:24ZPERBEDAAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR PPKn DENGAN MENGGUNAKAN METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT (STAD) DAN CERAMAH PADA KELAS VII DI SMPN 1 PRAMBANAN,SLEMAN,YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan aktivitas dan prestasi belajar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) dengan menggunakan metode pembelajaran Student Teams Achievment Divisions (STAD) dan Ceramah pada peserta didik kelas VII di SMPN 1 Prambanan, Sleman, Yogyakarta.
Jenis penelitian ini adalah quasi-experiment. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik SMP kelas VII dengan sampel penelitian dua kelas di SMP N 1 Prambanan yang dipilih secara acak sederhana (simple random sampling) yaitu kelas VII B sebagai kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional dan kelas VII A sebagai kelas eksperimen dengan pembelajaran STAD. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah lembar observasi aktivitas belajar dan Tes prestasi belajar. Validitas instrumen menggunakan validitas isi oleh para ahli (judgement experts) dengan hasil layak dengan revisi. Metode pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan nilai persentase dan uji-t.
Berdasarkan pengujian hipotesis, diperoleh kesimpulan bahwa: 1) terdapat perbedaan aktivitas belajar peserta didik dengan menggunakan metode pembelajaran (STAD dan ceramah pada kelas VII di SMPN 1 Prambanan. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil analisis persentase rata-rata aktivitas belajar peserta didik kelas Eksperimen sebesar 76,45 % yang masuk dalam kategori tinggi dan rata-rata aktivitas belajar peserta didik kelas kontrol sebesar 60,82 % yang masuk dalam kategori rendah. 2) terdapat perbedaan prestasi belajar peserta didik dengan menggunakan metode pembelajaran (STAD) dan ceramah pada kelas VII di SMPN 1 Prambanan. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil analisis Independent Sample T Test diperoleh thitung 4,292.Untuk mengetahui ttabel besar dk= n1 + n2 – 2 (dk= 32+32-2, hasilnya 62). Kemudian dilihat dari ttabel pada taraf signifikansi 0,05 diperoleh 2,000. Oleh karena thitung > ttabel maka terdapat perbedaan.
Kata kunci: Student Teams Achievement Divisions (STAD),aktivitas belajar, prestasi belajar.Nurisqan Firda2015-04-13T07:14:27Z2019-01-29T20:50:12Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/16174This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/161742015-04-13T07:14:27ZKebijakan Pemerintah Kabupaten Temanggung Dalam Implementasi Peraturan Daerah No. 21 Tahun 2012 tentang Penanggulangan AIDSPenelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan kebijakan Pemerintah Kabupaten Temanggung dalam Implementasi Peraturan Daerah No. 21 Tahun 2012 tentang Penanggulangan AIDS. Kebijakan Pemerintah Kabupaten Temanggung dalam Implementasi Peraturan Daerah No. 21 Tahun 2012 Tentang Penanggulangan AIDS meliputi pelaksanaan implementasi kebijakan dan kendala yang dihadapi serta upaya pemerintah Kabupaten Temanggung dalam penanggulangan AIDS.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan dengan kualitatif. Penentuan subjek penelitian menggunakan teknik purposive, dengan kriteria para pihak yang terlibat secara langsung dalam Implementasi kebijakan Pemerintah Kabupaten Temanggung tentang penanggulangan AIDS, sehingga subjek dalam penelitian ini adalah 2 Kordinator pelaksana KPAD Kabupaten Temanggung, Kepala Puskesmas Parakan dan 2 penerima sosialisasi Peraturan Daerah No. 21 Tahun 2012 tentang Penanggulangan AIDS. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu wawancara, obsevasi dandokumentasi.Teknik analisis data penelitian ini adalah analisis induktif. Adapun langkahlangkah analisis data dalam penelitian ini adalah pengumpulan data, reduksi data, display
data dan pengambilan kesimpulan.
Hasil penelitian ini adalah: 1) kebijakan Pemerintah Kabupaten Temanggung dalam Implementasi Peraturan Daerah Temanggung No. 1 Tahun 2012 tentang Penanggulangan AIDS sudah baik namun faktor komunikasi dan faktor sumber daya belum berjalan optimal. 2) Kendala yang dihadapi dan upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Temanggung dalam penanggulangan AIDS yaitu kurangnya aparatur pelaksana kebijakan, belum optimalnya fasilitas pelaksana, Luas wilayah Kabupaten Temanggung, Penyimpangan Masyarakat, dan terbatasnya dana operasional kebijakan. Upaya yang dilakukan Pemerintah Daerah Kabupaten Temanggung yaitu memaksimalkan peran sektor pemerintah dan masyarakat untuk sosialisasi kebijakan, memaksimalkan fasilitas yang tersedia, mengevaluasi pelaksanaan implementasi kebijakan, menggunakan media yang mendukung sesuai kebutuhan dalam implementasi kebijakan, dan memberikan pendampingan serta pengawasan terhadap orang yang beresiko mengidap AIDS.
Kata Kunci: Kebijakan, Penanggulangan AIDSMuhamad Agung Sudarmaji2015-04-13T07:09:07Z2019-01-29T20:50:04Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/16170This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/161702015-04-13T07:09:07ZEfektivitas cooperative learning teknik kancing gemerincing terhadap kemampuan kerjasama dan hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan di SMP Negeri se Kecamatan Buayan, KebumenPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) efektivitas pembelajaran PKn dengan menerapkan Cooperative Learning teknik Kancing Gemerincing dalam meningkatkan kerjasama siswa di SMP Negeri di Buayan, 2) efektivitas pembelajaran PKn dengan menerapkan Cooperative Learning teknik Kancing Gemerincing dalam meningkatkan hasil belajar siswa di SMP Negeri di Buayan.
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen (eksperimen semu). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri Buayan dengan jumlah 366 siswa. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling yakni empat kelas yang dibagi menjadi dua kelompok eksperimen (61 siswa) dan dua kelompok kontrol (62 siswa). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah pretest, posttest, dan angket. Teknik analisis data menggunakan uji t dengan taraf signifikansi 5%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Pembelajaran PKn dengan menerapkan Cooperative Learning teknik Kancing Gemerincing efektif untuk meningkatkan kerjasama siswa SMP Negeri Buayan. Hal ini dibuktikan dari nilai thitung pada kerjasama siswa sebesar 26,826 dan ttabel pada df 121 sebesar 1,980 dan nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai taraf signifikansi 5% (0,000Arif Dwi Atmoko2015-04-13T01:00:29Z2019-01-29T20:41:46Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/15951This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/159512015-04-13T01:00:29ZPengaruh Game Edukasi Terhadap Motivasi dan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Siswa Kelas X di SMK Negeri 2 MagelangPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan game edukasi terhadap motivasi belajar mata pelajaran PKn siswa kelas X di SMK Negeri 2 Magelang. Disamping itu juga untuk mengetahui pengaruh penggunaan game edukasi terhadap prestasi belajar mata pelajaran PKn siswa kelas X di SMK Negeri 2 Magelang.
Penelitian eksperimen ini menggunakan desain true experimental design dengan jenis pretest-posttest control group design. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X Semester 1 di SMK Negeri 2 Magelang Tahun Ajaran 2014/2015 sebanyak 360 siswa. Sampel penelitian ini adalah 36 siswa kelas X PM 3 sebagai kelas eksperimen dan 36 siswa kelas X PM 2 SMK sebagai kelas kontrol. Teknik yang digunakan untuk menganalisis data adalah uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis (uji-t).
Hasil penelitian pada uji hipotesis pertama menunjukkan bahwa nilai thitung lebih besar dari ttabel (8.313 > 2.032) dan nilai Sig. motivasi belajar yang dihasilkan lebih kecil dari 0.05 (0.000 < 0.05) artinya ada pengaruh penggunaan game edukasi terhadap motivasi belajar mata pelajaran PKn siswa kelas X di SMK Negeri 2 Magelang. Berdasarkan uji hipotesis kedua menunjukkan bahwa nilai thitung lebih besar dari ttabel (8.078 > 2.032) dan nilai Sig. prestasi belajar yang dihasilkan lebih kecil dari 0.05 (0.000 < 0.05) artinya ada pengaruh penggunaan game edukasi terhadap prestasi belajar mata pelajaran PKn siswa kelas X di SMK Negeri 2 Magelang. Perbedaan yang signifikan antara motivasi belajar dan prestasi belajar siswa kelas eksperimen dengan kelas kontrol menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan game edukasi lebih berpengaruh terhadap kenaikan motivasi belajar siswa dan prestasi belajar daripada yang menggunakan media PowerPoint.
Kata Kunci : Game Edukasi, PowerPoint, Motivasi Belajar, Prestasi BelajarDimas Fradinata2015-04-13T00:53:58Z2019-01-29T20:41:36Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/15947This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/159472015-04-13T00:53:58ZPEMAHAMAN MATERI PKN BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN MORAL GURU-GURU PKN DI SMA NEGERI SE-KABUPATEN SLEMANPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) pemahaman konsep politik, hukum, dan moral yang mendasari PKn oleh guru-guru PKn di SMA Negeri se-Kabupaten Sleman. (2) pemahaman materi PKn bidang politik, hukum, dan moral sesuai dalam standar isi oleh guru-guru PKn di SMA Negeri se-Kabupaten Sleman. (3) kesulitan guru-guru PKn dalam memahami materi PKn bidang politik, hukum, dan moral di SMA Negeri se-Kabupaten Sleman.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Responden ditentukan dengan menggunakan teknik populasi penelitian. Adapun yang menjadi responden adalah guru-guru PKn di SMA Negeri se-Kabupaten Sleman dengan jumlah 31 guru. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes dan angket. Teknik analisis data menggunakan analisis data statistik deskriptif dengan pengkategorian berdasarkan mean ideal (Mi) dan standar deviasi ideal (SDi) yang kemudian dideskripsikan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pertama, pemahaman konsep-konsep yang mendasari PKn oleh guru-guru PKn di SMA Negeri se-Kabupaten Sleman yaitu (1) pemahaman konsep politik menunjukkan 28 guru (90,3%) memiliki pemahaman tinggi dan 3 guru (9,7%) memiliki pemahaman sedang. (2) Pemahaman konsep hukum menunjukkan 14 guru (45,2%) memiliki pemahaman tinggi dan 17 guru (54,8%) memiliki pemahaman sedang. (3) Pemahaman konsep moral menunjukkan 24 guru (77,4%) memiliki pemahaman tinggi dan 7 guru (22,6%) memiliki pemahaman sedang. Kedua, pemahaman materi PKn bidang politik, hukum, dan moral sesuai dalam standar isi PKn SMA oleh guru-guru PKn yaitu (1) Pemahaman materi politik menunjukkan 10 guru (32,3%) memiliki pemahaman tinggi dan 21 guru (67,7%) memiliki pemahaman sedang. (2) Pemahaman materi hukum menunjukkan 20 guru (64,5%) pemahaman tinggi, 11 guru (35,5%) pemahaman sedang. (3) Pemahaman materi moral yaitu 22 guru (71,0%) pemahaman tinggi dan 9 guru (29,0%) memiliki pemahaman sedang. Ketiga, kesulitan guru-guru PKn dalam memahami materi PKn tingkat kesulitan yang dialami untuk materi politik, hukum, dan moral pada kategori sedang.
Kata Kunci: Pemahaman, Materi Politik, Materi Hukum, Materi MoralDewi Ratna Sari2015-04-13T00:47:03Z2019-01-29T20:41:20Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/15940This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/159402015-04-13T00:47:03ZPERTIMBANGAN PUTUSAN HAKIM BAGI PELAKU TINDAK PIDANA KEKERASAN TERHADAP ANAK (STUDI DI PENGADILAN NEGERI SLEMAN)Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alasan hakim masih menggunakan KUHP dalam menjatuhkan putusan putusan bagi pelaku tindak pidana kekerasan terhadap anak dan dasar pertimbangan putusan hakim bagi pelaku tindak pidana kekerasan terhadap anak dengan KUHP.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ditentukan dengan teknik purposive. Subjek penelitian dengan kriteria atau pertimbangannya adalah hakim di Pengadilan Negeri Sleman yang telah memiliki pengalaman memutus perkara tindak pidana kekerasan yang dilakukan terhadap anak. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara dan dokumentasi. Pemeriksaan keabsahan data menggunakan cross check dari hasil wawancara antar subyek penelitian dengan dokumentasi. Kemudian teknik analisis data mencakup reduksi data, unitisasi/kategorisasi data, display data, dan pengambilan kesimpulan.
Hasil penelitian ini adalah : 1) Penjatuhan putuan Hakim bagi pelaku tindak pidana kekerasan terhadap anak masih menggunakan KUHP dengan alasan yang meliputi : a) peraturan perundang-undangan dalam hal ini Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak membatasi hakim dalam menjatuhkan putusan karena terdapat istilah paling singkat dalam ketentuan ancaman pidana, b) keyakinan hakim bertentangan dengan ancaman ketentuan pidana, c) hakim menjatuhkan putusan seringan-ringannya bagi terdakwa. 2) Dasar pertimbangan hakim dalam menjatuhkan putusan bagi pelaku tindak pidana kekerasan terhadap anak di Pengadilan Negeri Sleman terdiri dari :a) pertimbangan yuridis meliputi dakwaan Penuntut Umum, alat-alat bukti dan
barang buktidalam, terdakwa terbukti melakukan kesalahan sesuai yang didakwakan (dua alat bukti dan keyakinan hakim dan pasal-pasal yang didakwakan), b) pertimbangan non yuridis meliputi latar belakang terdakwa, cara terdakwa melakukan perbuatan, sikap terdakwa setelah melakukan perbuatan, subjektifitas hakim dan pengetahuan hakim.Prastuti Rahayu2015-04-09T04:08:50Z2019-01-29T20:36:31Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/15815This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/158152015-04-09T04:08:50ZPENGARUH GAME EDUKASI TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA KELAS X DI SMK NEGERI 2 MAGELANGPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan game edukasi terhadap motivasi belajar mata pelajaran PKn siswa kelas X di SMK Negeri 2 Magelang. Disamping itu juga untuk mengetahui pengaruh penggunaan game edukasi terhadap prestasi belajar mata pelajaran PKn siswa kelas X di SMK Negeri 2 Magelang.
Penelitian eksperimen ini menggunakan desain true experimental design dengan jenis pretest-posttest control group design. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X Semester 1 di SMK Negeri 2 Magelang Tahun Ajaran 2014/2015 sebanyak 360 siswa. Sampel penelitian ini adalah 36 siswa kelas X PM 3 sebagai kelas eksperimen dan 36 siswa kelas X PM 2 SMK sebagai kelas kontrol. Teknik yang digunakan untuk menganalisis data adalah uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis (uji-t).
Hasil penelitian pada uji hipotesis pertama menunjukkan bahwa nilai thitung lebih besar dari ttabel (8.313 > 2.032) dan nilai Sig. motivasi belajar yang dihasilkan lebih kecil dari 0.05 (0.000 < 0.05) artinya ada pengaruh penggunaan game edukasi terhadap motivasi belajar mata pelajaran PKn siswa kelas X di SMK Negeri 2 Magelang. Berdasarkan uji hipotesis kedua menunjukkan bahwa nilai thitung lebih besar dari ttabel (8.078 > 2.032) dan nilai Sig. prestasi belajar yang dihasilkan lebih kecil dari 0.05 (0.000 < 0.05) artinya ada pengaruh penggunaan game edukasi terhadap prestasi belajar mata pelajaran PKn siswa kelas X di SMK Negeri 2 Magelang. Perbedaan yang signifikan antara motivasi belajar dan prestasi belajar siswa kelas eksperimen dengan kelas kontrol menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan game edukasi lebih berpengaruh terhadap kenaikan motivasi belajar siswa dan prestasi belajar daripada yang menggunakan media PowerPoint.Dimas Fradinata2015-03-26T00:28:08Z2019-01-29T19:34:50Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/14162This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/141622015-03-26T00:28:08ZPeran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Sekolah Menengah Atas Negeri Di Kabupaten Bantul Dalam Upaya Mencegah Golongan Putih Pada Pemilih PemulaPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Peran guru Pendidikan Kewarganegaraan Sekolah Menengah Atas Negeri di Kabupaten Bantul dalam upaya mencegah golongan putih pada pemilih pemula.(2) Hambatan yang dihadapi guru Pendidikan Kewarganegaraan Sekolah Menengah Atas Negeri di Kabupaten Bantul dalam upaya mencegah golongan putih pada pemilih pemula.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei-Agustus 2014. Penentuan subjek penelitian dengan teknik purposive sampling, dengan subjek penelitian yaitu guru Pendidikan Kewarganegaraan, peserta didik sebagai pemilih pemula, serta satu orang dari KPU yang bertugas dibagian sosialisasi pemilu. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan dokumentasi. Teknik pemeriksaan dan keabsahan data dengan menggunakan cross check data. Sedangkan teknik analisis data menggunakan model interaktif dengan langkah-langkah: reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Peran guru Pendidikan Kewarganegaraan SMAN 1 Kasihan, SMAN 1 Jetis, dan SMAN 1 Kretek yang ada di Kabupaten Bantul dalam upaya mencegah golongan putih pada pemilih pemula dilakukan melalui penyampaian informasi, pengetahuan dan transformasi nilai yang disamapaikan disaat proses pembelajaran berlangsung dengan cara menyisipkan materi mengenai golput kedalam materi yang disampaikan yang bersifat situasional. Proses penyisipan informasi, pengetahuan dan transformasi nilai tersebut walaupun secara situasional akan tetapi tetap dilaksanakan sesuai dengan tugas yang diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen; 2) Hambatan yang dialami guru Pendidikan Kewarganegaraan SMAN 1 Kasihan, SMAN 1 Jetis, dan SMAN 1 Kretek yang ada di Kabupaten Bantul dalam upaya mencegah golongan putih pada pemilih pemula sebagai berikut: (a) Guru mengalami kesulitan meyakinkan agar peserta didik tidak golput dikarenakan posisi golput yang ada dimasyarakat, dimana golput dianggap hak yang dapat dilakukan oleh setiap warga negara. (b) Dilingkungan masyarakat peserta didik juga memperoleh informasi mengenai golput, akan tetapi informasi tersebut bersifat umum dan menimbulkan perspektif yang berbeda. Sehingga pada akhirnya terjadi benturan informasi yang diterima peserta didik.
Kata Kunci: Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan, Pemilih pemula, mencegah golongan putih.Asep Sumiaji2015-03-26T00:24:17Z2019-01-29T19:34:48Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/14161This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/141612015-03-26T00:24:17ZUpaya Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kota Yogyakarta dalam Pemenuhan Hak Pendidikan Karakter Anak JalananPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan upaya pemenuhan hak pendidikan anak jalanan di Kota Yogyakarta dan pelaksanaan pendidikan karakter bagi anak jalanan di Kota Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Tempat penelitian di Kota Yogyakarta. Penentuan subyek penelitian menggunakan teknik purposive. Subyek penelitian ini adalah kepala bidang rehabilitasi dan pelayanan sosial, koordinator koalisi peduli anak Yogyakarta, serta anak jalanan kategori children on the street sebanyak 2 anak, children of the street sebanyak 2 anak, dan children from families of the street sebanyak 2 anak. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan dokumentasi. Dalam penelitian ini digunakan teknik pemeriksaan keabsahan data dengan cross check data. Adapun analisis data yang digunakan adalah teknik analisis induktif, dengan tahap yaitu reduksi data, unitisasi dan kategorisasi, display data, dan pengambilan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya pemenuhan hak pendidikan anak jalanan di Kota Yogyakarta adalah pemenuhan pendidikan melalui jalur pendidikan formal, nonformal, dan informal. Pendidikan karakter bagi anak jalanan yang sudah bersekolah kembali diajarkan melalui pendidikan formal dengan mengacu pada kurikulum yang sudah ada. Selain pendidikan formal, juga melalui jalur pendidikan nonformal misal anak jalanan yang mengikuti kejar paket A, B, maupun C. Sedangkan untuk jalur pendidikan informal melalui rumah singgah.
Kata kunci : Kota Yogyakarta, pemenuhan hak, pendidikan karakter, anak jalananNI’MATU SHOLIKHAH2015-03-26T00:19:49Z2019-01-29T19:34:45Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/14160This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/141602015-03-26T00:19:49ZKinerja Badan Pengawas Pemilu Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui; (1) kinerja bawaslu dalam pemilu legislatif di Daerah Istimewa Yogyakarta, (2) pedoman tata laksana kerja Bawaslu, (3) untuk mengetahui kinerja Bawaslu dalam upaya pengawasan, pencegahan dan penanganan pelanggaran pemilu.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di Bawaslu DIY, KPU DIY, DPW Partai politik Nasdem dan partai politik Partai Keadilan Sejahtera DIY pada bulan Juni sampai Agustus 2014. Penentuan subjek penelitian ini menggunakan teknik purposive. Subjek penelitian terdiri dari 4 orang yaitu Koordinator divisi penindakan dan pelanggaran Bawaslu, Komisioner KPU, dan dua dari partai politik. Adapun teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan dokumentasi. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan teknik crosscheck. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data kualitatif yang bersifat induktif.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Bawaslu DIY dalam menjalankan tugasnya sesuai dengan peraturan yang dibuat oleh Bawaslu Pusat karena Bawaslu DIY tidak membuat standar tata laksana kerja sendiri dan dalam menjalankan tugasnya berpedoman dengan peraturan undang-undang dan peraturan bawaslu dan peraturan KPU (2) Kinerja Bawaslu dalam melakukan pengawasan penyelenggaraan pemilu menurut KPU sudah dilaksankan dengan baik sedangkan menurut partai politik kurang maksimal karena masih belum maksimal dalam mendata pelanggaran tetapi meurut data yang direkomendasikan kepada pejabat yang berwenang yaitu KPU, Kepolisian dan DKPP banyak data tentang pelanggaran yang ditemukan oleh Bawaslu dalam mengawasi pelimu lkegislatif tahun 2014 di DIY, dalam melakukan pencegahan terhadap pelanggaran pemilu bawaslu menggunakan strategi yaitu koordinasi, sosialisasi, publikasi, himbauan, pengawasan melekat, rekomendasi dan pelibatan masyarakat tetapi kinerja Bawaslu dalam hal pencegahan belum baik karena strategi yang telah dibuat oleh Bawaslu belum dijalankan dengan optimal hal ini dikarenakan Bawaslu tidak mengadakan agenda khusus untuk melakukan sosialisasi dan publikasi tentang peraturan dalam pemilu legislatif kepada partai politik dan peserta pemilu (3) Kinerja Bawaslu dalam hal penangan pelanggaran belum optimal karena bawaslu tidak mempunyai wewenang untuk menangani suatu pelanggaran dalam hal ini bawaslu hanya merekomendasikan kepada KPU, Kepolisian dan DKPP.
Kata Kunci: Bawaslu, Pelanggaran, Pengawasan, Pencegahan, PenangananKINERJA BADAN PENGAWAS PEMILU PERWAKILAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DALAM PEMILU LEGISLATIF TAHUN 2014 DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTAVinta Rostiyana Sari2015-03-26T00:16:24Z2019-01-29T19:30:24Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/14046This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/140462015-03-26T00:16:24ZUPAYA POLISI DALAM MENANGGULANGI PENYALAHGUNAAN NARKOBA OLEH MAHASISWA DI KOTA YOGYAKARTA (Studi Di Polresta Yogyakarta)Penelitian ini mempunyai tiga tujuan. Tujuan tersebut antara lain: untuk mendeskripsikan upaya polisi dalam menanggulangi penyalahgunaan narkoba oleh mahasiswa di Kota Yogyakarta dan kendala-kendala yang dihadapi polisi dalam menanggulangi penyalahgunaan narkoba oleh mahasiswa serta upaya polisi untuk mengatasi kendala-kendala tersebut.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan metode kualitatif. Penentuan subjek penelitian ini mengunakan teknik purposive. Subjek penelitian ini adalah Kepala Satuan Pembinaan Masyarakat, Kepala Satuan Reserse Narkoba, Kepala Unit I Satuan Reserse Narkoba, Kepala Urusan Administrasi dan Tata Usaha Satuan Reserse Narkoba dan 3 penyidik pembantu di Satuan Reserse Narkoba. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu dengan wawancara dan dokumentasi. Teknik pemeriksaan keabsahan data yang digunakan adalah teknik cross check. Penelitian ini menggunakan teknik analisis induktif. Adapun langkah-langkah dalam melakukan analisis data yaitu reduksi data, kategorisasi data, display data, dan pengambilan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa upaya polisi dalam menanggulangi penyalahgunaan narkoba oleh mahasiswa di Kota Yogyakarta dilakukan melalui upaya preventif, dan represif. Upaya preventifnya yaitu melakukan pembinaan dan penyuluhan, memasang spanduk imbauan, dan melakukan kerjasama dengan BNNP dan Dikti, sosialisasi Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, melakukan patroli di tempat rawan, membentuk kring narkoba, dan membentuk jaringan informan. Upaya represifnya yaitu melakukan tindakan penyelidikan dan penyidikan. Kendala dalam menanggulangi penyalahgunaan narkoba oleh mahasiswa, yaitu waktu pelaksanaan penyuluhan dan sosialisasi terkadang kurang tepat, sebagian mahasiswa ada yang kurang merespon dengan baik terhadap kegiatan pembinaan, penyuluhan dan sosialisasi yang diselenggarakan oleh polisi, kurangnya sarana dan prasarana, belum bisa melakukan sidak atau razia dan tes urine di kampus-kampus, kurangnya kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi dalam upaya Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba, sering ada anggota polisi yang memberikan informasi akan ada razia kepada masyarakat, dan kurang adanya koordinasi antara pihak kepolisian dengan bank dan layanan komunikasi. Untuk mengatasi kendala-kendala tersebut, polisi berusaha memilih waktu yang kira-kira mahasiswa memiliki waktu luang, melaporkan kepada pimpinan bahwa polisi membutuhkan inventaris sepeda motor atau mobil dan alat penyadap, melakukan koordinasi dengan pihak kampus, membina masyarakat, merahasiakan setiap rencana kegiatan razia, dan Kepala Unit atau Kepala Satuan Reserse Narkoba berusaha menemui manager bank ataupun manager layanan komunikasi agar mendapatkan kesepakatan dan dapat bekerjasama.Sarwiati2015-03-23T03:36:20Z2019-01-29T19:15:37Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/13641This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/136412015-03-23T03:36:20ZRestrukturisasi Partai Politik di Indonesia Pada Era Orde Lama, Orde Baru, dan Era Reformasi. Suyatno2015-03-23T03:24:32Z2019-01-29T19:15:31Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/13638This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/136382015-03-23T03:24:32ZPENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN POHON PANCASILA TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKn DI SMK N 2 MAGELANGPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media Pohon Pancasila terhadap motivasi belajar pada mata pelajaran PKn di SMK Negeri 2 Magelang. Disamping itu juga untuk mengetahui pengaruh penggunaan media Pohon Pancasila terhadap prestasi belajar pada mata pelajaran PKn di SMK Negeri 2 Magelang.
Penelitian eksperimen ini menggunakan desain Pretest-Posttest Equivalent Control Group Design yaitu kelompok eksperimen dan kontrol. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X Semester 2 di SMK N 2 Magelang tahun ajaran 2013/2014 sebanyak 360 siswa. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik random sampling. Sampel penelitian ini adalah 36 siswa kelas X AK 3 sebagai kelas eksperimen dan 36 siswa kelas X PM 3 sebagai kelas kontrol. Pengumpulan data motivasi belajar menggunakan teknik angket, sedangkan pengumpulan data prestasi menggunakan teknik test. Untuk menguji validitas instrumen menggunakan rumus product moment. Sedangkan reabilitas diuji dengan rumus koefisien Alpha dan pengujian hipotesis menggunakan teknik analisis statistik uji t.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media Pohon Pancasila sangat efektif dalam menumbuhkan motivasi dan prestasi siswa dalam belajar. Berdasarkan hasil uji t pertama dapat dilihat bahwa nilai t hitung sebesar 2,701 dan nilai signifikansi (p value) sebesar 0,000. Tyas Ben Ilham2015-03-19T06:56:10Z2019-01-29T19:10:06Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/13441This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/134412015-03-19T06:56:10ZImplementasi Pendidikan Politik Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Guna Pengembangan Budaya Demokratis di SMA Negeri se-Kabupaten BantulPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) pemahaman guru PKn tentang PKn sebagai pendidikan politik; 2) pemahaman guru PKn tentang budaya demokrasi; 3) implementasi PKn sebagai pendidikan politik dalam perencanaan proses pembelajaran; 4) implementasi PKn sebagai pendidikan politik dalam pelaksanaan proses pembelajaran; dan 5) implementasi penilaian hasil pembelajaran PKn sebagai pendidikan politik.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan metode kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah guru PKn di SMA Negeri se-Kabupaten Bantul yang berjumlah 43 guru. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2012 sampai Juni 2012. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, meliputi: tes, metode angket, dan metode dokumentasi. Uji validitas instrumen dengan menggunakan rumus Pearson Corelation Product Moment dan uji reliabilitas instrumen untuk tes pemahaman guru PKn tentang PKn sebagai pendidikan politik dan pemahaman guru PKn tentang budaya demokrasi menggunakan rumus KR-20, sedangkan uji reliabilitas instrumen untuk angket implementasi pendidikan politik dalam pembelajaran PKn guna pengembangan budaya demokratis dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach. Data dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif dalam bentuk tabel frekuensi dan persentase untuk setiap indikator dan dimensi implementasi pendidikan politik dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan guna pengembangan budaya demokratis.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) pemahaman guru PKn tentang PKn sebagai pendidikan politik, sebagian besar guru PKn termasuk dalam kategori tinggi, yaitu sebanyak 22 guru (51,2%); 2) pemahaman guru PKn tentang budaya demokrasi, sebagian besar guru PKn termasuk dalam kategori sedang, yaitu sebanyak 30 guru (69,8%); 3) implementasi PKn sebagai pendidikan politik dalam perencanaan proses pembelajaran menunjukkan bahwa sebagian besar guru PKn berada pada kategori tinggi, yaitu sebanyak 20 guru (46,5%); 4) implementasi PKn sebagai pendidikan politik dalam pelaksanaan proses pembelajaran menunjukkan bahwa sebagian besar guru PKn berada pada kategori sedang, yaitu sebanyak 18 guru (41,9%); dan 5) implementasi penilaian hasil pembelajaran PKn sebagai pendidikan politik menunjukkan bahwa sebagian besar guru PKn berada pada kategori sedang, yaitu sebanyak 35 guru (81,4%).
Kata Kunci: Pendidikan Politik, Pembelajaran PKn, Budaya DemokratisRini Rohmawati Rini Rohmawati2015-03-19T06:56:09Z2019-01-29T19:10:01Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/13439This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/134392015-03-19T06:56:09ZPemenuhan Hak-hak Konsumen Oleh PelakuUsaha Dalam Transaski Jual Beli Melalui InternetPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemenuhan hak-hak konsumen yang dilaksanakan oleh pelaku usaha serta hambatan-hambatan yang dihadapi pihak pelaku usaha tersebut dalam melakukan upaya pemenuhan hak-hak konsumen dalam transaksi jual beli melalui internet.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penentuan subyek penelitian menggunakan teknik purposive yang meliputi, penjual (merchant), manajer, admin/ staf online, bendahara, pegawai pengepak barang, serta kurir di socialagencybaru.com, kost-net.com, dan sista smartzoper. Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui metode wawancara dan dokumentasi. Untuk pemeriksaan dan keabsahan data digunakan cross check data dari wawancara dengan dokumentasi serta wawancara antar subyek. Analisis data dilakukan melalui tahap: reduksi data, unitilisasi/kategorisasi, display data, dan pengambilan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pemenuhan hak konsumen yang dilakukan oleh ketiga pelaku usaha baik socialagencybaru.com, kost-net.com, serta sista smartzoper dilaksanakan dengan cukup baik antara lain meliputi, memberikan kompensasi ganti rugi atas ketidakutuhan barang yang konsumen terima (barang cacat) baik berupa penukaran dengan barang yang baru atau dengan layanan perbaikan apabila terdapat komponen elektronik yang rusak (khusus untuk konsumen kost-net.com), pihak penjual juga telah berupaya mengkonfirmasi ke jasa pengiriman barang atau ekspedisi jika terjadi keterlambatan pengiriman barang atau barang yang konsumen pesan tertukar, ketiga pelaku usaha dalam melakukan pelayanan tidak diskriminatif kepada pelanggan, baik member maupun non member dilayani secara adil. Meski sudah dilaksanakan dengan cukup baik, akan tetapi masih terdapat kekurangan dalam hal pemberian informasi terkait dengan harga barang, spesifikasi barang serta penyediaan media komplain/ keluhan. Adapun hambatan-hambatan dalam pelaksanaan pemenuhan hak-hak konsumen antara lain terkait ketidakjelasan identitas/ alamat dari konsumen, perubahan harga secara mendadak dari suplier, konsumen tidak mengindahkan saran dari pelaku usaha, konsumen kurang memperhatikan tata cara berbelanja di online shop tersebut, estimasi waktu pengiriman barang terkadang tidak sesuai dengan waktu yang disepakati antara penjual dan pihak ekspedisi yang besangkutan, pegawai yang melakukan pengemasan barang kurang teliti dalam melihat faktur barang serta hambatan jejaring sosial yang digunakan.Kusuma Anindya