Lumbung Pustaka UNY: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-29T13:03:50ZEPrintshttp://eprints.uny.ac.id/apw_template/images/sitelogo.pnghttps://eprints.uny.ac.id/2023-09-29T04:15:30Z2023-09-29T04:15:30Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/64703This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/647032023-09-29T04:15:30ZPASIR BESI SEBAGAI BAHAN CAMPURAN PEMBUATAN KERAMIK KREASI TOPENG PANJI DENGAN FINISHING RAKUPembuatan Tugas Akhir Karya Seni (TAKS) dengan judul Pasir Besi Sebagai Bahan Campuran Pembuatan Keramik Kreasi Topeng Panji Dengan Finishing Raku ini merupakan eksperimen untuk menguji dampak dari penggunaan grog berupa pasir besi pada tanah liat plastis ketika melewati proses pembakaran dan finishing dekorasi teknik Raku dengan mengambil bentuk dasar topeng Panji yang dikreasikan secara kreatif melalui Deformasi bentuk. Panji merupakan salah satu tokoh pewayangan yang memiliki sifat atau sosok kesatria seingga harapanya karya topeng kreasi yang dibuat akan mewarisi filosofi yang terkandung dalam tokoh Panji Asmorobangun.
Metode yang digunakan dalam penciptaan karya ini adalah melalui Eksplorasi (pencarian sumber ide, konsep, dan landasan penciptaan), Perancangan (rancangan desain karya) dan Perwujudan (pembuatan karya).
Hasil dari penciptaan karya keramik ini berjumlah 19 buah topeng kreasi. Seluruh karya topeng kreasi tersebut berhasil melewati proses Raku dengan baik sehingga memunculkan motif-motif yang memiliki kekhasannya masing-masing pada setiap karya yang dihasilkan. Hasil dari karya tersebut membuktikan bahwa pemberian campuran grog Pasir Besi dapat meningkatkan persentase keberhasilan dalam proses Pembuatan keramik dengan Finishing teknik Raku.
Kata Kunci : Keramik, Topeng, Panji Asmorobangun, Pasir besi, RakuDany NugrohoDany.nugroho2015@student.uny.ac.idMuhajirin Muhajirinmuhajirin65@yahoo.com2015-07-08T06:09:48Z2023-09-20T01:04:46Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/22969This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/229692015-07-08T06:09:48ZANALISIS KARYA BATIK SISWA KELAS XI DI SMK NEGERI 5 YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui dan mendeskripsikan teknik yang digunakan dalam pembuatan karya batik siswa berupa stola, (2) Mendeskripsikan warna apa saja yang digunakan dalam pembuatan stola, (3) Mendeskripsikan motif-motif yang diterapkan dalam stola, (4) Mendeskripsikan estetika atau keindahan karya batik stola.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif, yaitu menjelaskan dan menganalisis karya-karya batik siswa kelas XI Tekstil B yang ditinjau dari teknik pembuatannya, motif-motif yang diterapkan, warna yang digunakan, dan estetikanya. Penelitian menggunakan pendekatan deskriptif yaitu dengan uraian berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang diamati. Subjek penelitian ini adalah karya-karya batik siswa kelas XI di SMK Negeri 5 Yogyakarta yaitu berupa stola. Pengumpulan data diperoleh dengan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis data deskriptif melalui tahap reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data.
Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa: (1) Teknik yang digunakan dalam pembuatan karya stola adalah batik tulis. Tahap awal yang dilakukan adalah membuat pola, kemudian diterapkan pada kain, setelah itu mulai membatik menggunakan canting klowong pada seluruh motif-motif, kemudian membatik isen-isen motif menggunakan canting cecek. Setelah semua terbatik, langkah selanjutnya yaitu proses pewarnaan menggunakan dua bahan pewarna batik, yaitu naphtol dan indigosol, selanjutnya yaitu menutup atau mengeblok motif yang diinginkan menggunakan canting klowong atau canting tembok, kemudian diwarna lagi sesuai keinginan. Langkah selanjutnya yaitu pelorodan dan finishing, (2) Motif-motif yang diterapkan dalam karya stola tersebut antara lain adalah hewan, tumbuhan, dan kombinasi antara hewan dan tumbuhan. Kebanyakan dari siswa kelas XI Tekstil B menerapkan motif bunga-bunga dan daun, yang divariasikan dengan berbagai bentuk isen-isen, (3) Warna yang digunakan dalam pembuatan stola, yaitu bahan pewarna sintetis,yaitu naphtol dan indigosol, proses pewarnaannya yaitu dengan cara dicelupkan dan ada pula dengan cara dicolet, (4) Estetika atau keindahan terbentuk dari adanya motif kombinasi antara hewan dan tumbuhan yang diterapkan, serta warna-warna bervariasi yang berkesan kalem dan tidak mencolok, dan penggunaan warna-warna cerah, sehingga karya stola yang dihasilkan menjadi semakin menarik.Dian Prawesti2015-07-08T02:47:21Z2023-09-20T01:04:45Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/22926This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/229262015-07-08T02:47:21ZTOPENG KAYU BOBUNG GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA HUBUNGANNYA DENGAN KEHIDUPAN MASYARAKATPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan Topeng Kayu Bobung Gunung Kidul Yogyakarta Hubungannya Dengan Kehidupan Masyarakat.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriftif kualitatif. Objek penelitian ini adalah Topeng Kayu Bobung Gunung Kidul Yogyakarta Hubungannya Dengan Kehidupan Masyarakat. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi dengan alat bantu seperti tape untuk merekam, alat tulis untuk menulis rangkuman dan kamera. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan ketekunan pengamatan dan triangulasi. Teknik analisis yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan verifikasi. Tujuan penelitian adalah mengetahui fungsi personal, fungsi sosial, dan fungsi fisik.
Hasil penelitian menunjukkan ada tiga hal yang terkait hubungan dengan masyarakat yaitu 1). Fungsi personal merupakan rasa kepuasan pengerajin saat membentuk topeng yang terinspirasi dari karakter manusia pada kehidupan nyata, rasa kepuasan dikarenakan kemampuan mereka yang mengharuskan mengolah rasa emosi, kesabaran dan ketenangan, awalnya pengerajin membentuk mahkota dengan sebutan jamang, alis, mata, hidung, mulut, janggut, terakhir membentuk keketan, gumun urna, jawes, jenggot, ati-ati dan kumis, warna pada topeng disesuaikan dengan karakter putih (seto) murni kebaikan hati, hijau (wilis) lembut, jujur, sabar dan perwira, biru gagah berani, merah (dadu) pemberang (amarah), emas budi pekerti, hitam (kresna) teguh dalam perjuangan, kuning (jenar) kekuatan bertempramen keras. 2). Fungsi sosial, topeng merupakan mata pencaharian dan sangat berpengaruh dalam kehidupan masyarakat Bobung, kemajuan masyarakat dapat dilihat dari bentuk rumah, kemampuan menyekolahkan anak, dan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan pokok ataupun kebutuhan lainnya. 3). Fungsi fisik topeng dibuat disesuaikan dengan ukuran wajah penari sehingga saat digunakan nyaman, dan memiliki lubang pada mulut dan hidung untuk berdialog dan bernafas, topeng Bobung memiliki jamang yang dekoratif tetapi tetap pada pakemnya, topeng Bobung juga sebagai alat hiburan dengan diiringi musik, dan mempunyai gerakan alus, gagahan, putren dan gicul.Anas Jatmiko Mahmud