Lumbung Pustaka UNY: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-28T15:01:36ZEPrintshttp://eprints.uny.ac.id/apw_template/images/sitelogo.pnghttps://eprints.uny.ac.id/2015-04-29T06:35:33Z2019-01-29T21:50:55Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/17793This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/177932015-04-29T06:35:33ZKebijakan Politik Hosni Mubarak dalam Menghadapi Konflik Arab-Israel (1981-2011)Hosni Mubarak merupakan presiden ke empat Mesir dengan masa jabatan terlama yaitu kurang lebih selama 30 tahun. Tujuan penelitian skripsi ini adalah untuk: (1) mengetahui latar belakang kehidupan Hosni Mubarak, (2) mengetahui kebijakan politik Hosni Mubarak dalam menghadapi konflik Arab-Israel, (3) mengetahui bagaimana dampak kebijakan politik Hosni Mubarak dalam menghadapi konflik Arab-Israel terhadap hubungan Mesir dengan Negara-negara Arab, Israel dan Amerika Serikat.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah kritis menutut Kuntowijoyo. Terdapat lima tahap dalam merekonstruksi sejarah, yakni: (1) pemilihan topik, merupakan langkah awal dalam penelitian berupa menentukan masalah atau peristiwa yang akan dikaji, (2) heuristik, merupakan tahap dimana peneliti melakukan pengumpulan sumber, (3) kritik sumber, dilakukan untuk menyaring secara kritis terhadap sumber sejarah yang telah didapatkan, (4) interpretasi, yaitu penafsiran fakta-fakta sejarah menjadi satu kesatuan dan menurut kaidah yang sudah ditentukan, (5) historiografi, merupakan tahap akhir dimana peneliti menyajikan semua fakta dalam bentuk tulisan sejarah
Temuan dari penelitian ini menunjukan bahwa: (1) Hosni Mubarak merupakan sosok presiden dengan latar belakang militer yang kuat, Hosni Mubarak juga berhasil mempertahankan kekuasaannya selama hampir 30 tahun sebagai presiden Mesir. (2) kebijakan-kebijakan politik Hosni Mubarak dalam menghadapi Konflik Arab-Israel, cenderung berpihak ke Israel. Kebijakan Politik Hosni Mubarak yang lebih condong ke Israel tentunya berpengaruh pada hubungan Mesir dengan negara-negara Arab. (3) hubungan Mesir dengan Negara-negara Arab sempat merenggang ketika Israel melancarkan agresi militer ke Palestina, Mesir memutuskan untuk menutup Pintu Rafah, padahal pintu Rafah merupakan satu-satunya jalan masuknya bantuan kemanusiaan untuk korban Palestina dapat disalurkan. Keputusan Hosni Mubarak menutup pintu Rafah ini mendapat banyak kecaman baik dari dalam maupun luar negeri.
Kata Kunci: Hosni Mubarak, Kebijakan, Konflik Arab-IsraelJeni Anisa Dintami2015-04-29T02:50:14Z2019-01-29T21:49:39Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/17755This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/177552015-04-29T02:50:14ZHubungan Bilateral Indonesia dan Australia Pada Masa Perdana Menteri Kevin Rudd (2007-2013)Tujuan penelitian ini : (1) mengetahui program-program yang dicanangkan oleh Kevin Rudd dalam pemilu Australia 2007; (2) mengetahui kebijakan-kebijakan Kevin Rudd terkait hubungan bilateral antara Indonesia dan Australia; (3) mengetahui hubungan bilateral antara Indonesia dan Australia pada masa transisi kepemimpinan Kevin Rudd.
Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan metode sejarah kritis yang mempunyai empat tahapan, yaitu heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi.
Hasil penelitian ini menunjukkan: hubungan bilateral Indonesia dan Australia pada masa perdana menteri Kevin Rudd dirasakan harmonis. Kebijakan-kebijakan yang diambil oleh Kevin Rudd ini cenderung ‘pro’ Asia terutama Indonesia yang dianggap sebagai mitra penting Australia. Kebijakan luar negeri Kevin Rudd terkait dengan Indonesia antara lain, sesaat setelah menjadi perdana menteri, Kevin Rudd meratifikasi Protokol Kyoto dan melakukan kunjungan ke Indonesia dalam rangka penanganan masalah Perubahan Iklim di Bali. Kevin Rudd mempertegas hubungan bilateral antara Indonesia di berbagai bidang. Di bidang pendidikan Kevin Rudd telah mengaktifkan kembali mata pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah-sekolah menengah dan juga kerjasama antara Perpustakaan Nasional Indonesia dan Australian National Library akan ditingkatkan. Kerja sama di bidang keamanan dan pertahanan diperkuatlagi dalam menangani masalah imigran gelap yang mencari suaka di Australia dan Indonesia yang mempertegas Papua adalah bagian dari NKRI ( Negara Republik Indonesia). Kerja sama di bidang ekonomi oleh Australia diperkuat pada tahun 2013, ekspor sapi lebih ditingkatkan untuk memperkuat perekonomian kedua negara. Hubungan antara Indonesia dan Australia kembali mesra di era kepemimpinan Kevin Rudd pada tahun 2007 sampai 2013.
Kata Kunci : Kevin Rudd, Protokol Kyoto, Kebijakan-Kebijakan, Indonesia dan AustraliaDwi Ana Wiyatiningrum