Lumbung Pustaka UNY: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-28T20:03:04ZEPrintshttp://eprints.uny.ac.id/apw_template/images/sitelogo.pnghttps://eprints.uny.ac.id/2021-04-05T02:35:40Z2021-05-31T06:52:53Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/70366This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/703662021-04-05T02:35:40ZPengembangan Model Pendidikan Guru Kejuruan melalui Recognition of Prior Learning.Fuad AbdillahPH Slamet2021-04-01T09:19:38Z2021-05-31T07:30:56Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/70360This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/703602021-04-01T09:19:38ZPengembangan Model Uji Kompetensi Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik untuk Guru Sekolah Menengah Kejuruan.Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mendeskripsikan kelemahan pelaksanaan uji kompetensi keahlian teknik instalasi tenaga listrik yang diikuti Guru SMK TITL selama ini; (2) Mengembangkan produk model uji kompetensi keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL) untuk Guru SMK (Model UKK TITL Guru SMK) yang sesuai dengan kebutuhan; (3) Mendeskripsikan kelayakan subkomponen produk pada Model UKK TITL untuk Guru SMK; dan (4) Mendeskripsikan efektifitas Model UKK TITL untuk Guru SMK yang dikembangkan.
Penelitian ini menggunakan model pengembangan Borg & Gall. Pengumpulan data menggunakan dua kelompok instrumen, yaitu kelompok instrumen telaah perangkat asesmen kompetensi dan kelompok instrumen penelitian. Instrumen telaah perangkat asesmen meliputi telaah asesmen: mandiri, soal dan rubrik uji tulis, lembar kerja dan penilaian uji kinerja, lisan, serta lembar kerja dan penilaian laporan dan presentasi studi kasus. Instrumen penelitian adalah untuk menilai subkomponen produk, yang meliputi instrumen: pedoman uji kompetensi, skema sertifikasi, tempat uji kompetensi (TUK), asesor, perangkat uji kompetensi, proses uji kompetensi, dan instrumen untuk menilai efektivitas model uji kompetensi. Subjek penelitian adalah guru/calon guru SMK, asesor, dan praktisi pendidikan dan dunia usaha yang relevan. Tahapan pengembangan model uji kompetensi: (1) tahap investigasi, (2) tahap desain, (3) tahap realisasi/validasi, dan (4) tahap uji coba. Validasi instrumen melalui validitas isi dan uji coba. Validitas isi adalah dengan pertimbangan para ahli melalui kegiatan FGD dengan menghitung Indeks Aiken’s V. Validitas soal uji tulis dengan menganalis tingkat kesulitan soal dengan Item Respon Theory model Rash untuk soal dikotomus dan model Partial Credit Model (PCM) untuk soal politomus dengan masing-masing menggunakan satu parameter. Uji reliabilitas instrumen menggunakan Koefisien Alpha. Uji tingkat kesepakatan antar penilai menggunakan Inter-class Correlation Coeficient (ICC). Analisis deskriptif berupa persentase digunakan untuk mendeskripsikan kelemahan uji kompetensi dan hasil uji kompetensi, sedangkan rerata skor untuk mendeskripsikan kelayakan subkomponen model dan efektivitas Model UKK TITL untuk Guru SMK.
Hasil penelitian adalah sebagai berikut: (1) Kelemahan pelaksanaan model uji kompetensi keahlian guru SMK yang ada saat ini adalah: biaya mahal, belum ada skema sertifikasi untuk guru SMK TITL yang sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan, mekanisme kurang jelas, materi kurang komprehensif, asesor kurang memadai, TUK kurang memadai, kurang sesuai dengan level guru; (2) Menghasilkan Model UKK TITL untuk Guru SMK yang terdiri dari komponen input, proses, dan output dengan subkomponen: pedoman uji kompetensi, skema sertifikasi, TUK, asesor, perangkat uji kompetensi, dan proses uji kompetensi; (3) Tingkat kelayakan subkomponen Model UKK TITL untuk Guru SMK adalah: (a) pedoman uji kompetensi adalah sangat layak (3,61 dari 4), (b) skema sertifikasi adalah sangat layak (3,66 dari 4), (c) TUK adalah sangat layak (3,68), (d) asesor adalah sangat layak (3,71), (e) perangkat uji kompetensi adalah sangat layak (3,52), dan (f) proses uji kompetensi adalah sangat layak (3,6); (4) Efektivitas Model UKK TITL untuk Guru SMK adalah sangat efektif (3,66).Hartoyo HartoyoSoenarto Soenarto2021-04-01T08:59:15Z2021-06-07T07:53:15Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/70359This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/703592021-04-01T08:59:15ZEvaluasi Implementasi Sistem Among dalam Pembelajaran Ketamansiswaan di SMK Tamansiswa Daerah Istimewa Yogyakarta.Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang implementasi sistem among dalam pembelajaran ketamansiswaan di SMK Tamansiswa Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY
Penelitian ini merupakan penelitian evaluatif dengan pendekatan campuran antara kuantitatif dan kualitatif. Model evaluasi yang digunakan adalah context, input, process dan product. Konteks penelitian ini adalah pembelajaran ketamansiswaan. Input dalam penelitian ini meliputi: siswa, pamong dan sumber belajar. Proses yang dievaluasi adalah sikap laku pamong tutwuri handayani, ing madyo mangun karso dan ing ngarso sung tolodo selama pembelajaran berlangsung. Produk dalam penelitian ini adalah jiwa merdeka dan budi pekerti luhur siswa. Penelitian dilaksanakan di SMK Tamansiswa Cabang Kota Yogyakarta, dan SMK Tamansiswa Cabang Nanggulan Kulon Progo yang memiliki Jurusan TKR. Subjek dalam penelitian ini ditentukan secara proporsif yakni: satu guru ketamansiswaan di SMK Tamansiswa Cabang Kota Yogyakarta; dan satu guru ketamansiswaan di SMK Tamansiswa cabang Nanggulan Kulon Progo. Objek penelitian meliputi: kualitas siswa, kualitas pamong, sumber belajar, sikap laku pamong, dan jiwa merdeka dan budi pekerti luhur kelas XI TKR dengan asumsi sudah dapat berperilaku sebagai subjek sekaligus objek didik. Data dikumpulkan melalui: dokumen, wawancara, observasi, dan angket. Angket dibuat berdasarkan masukan dari guru ketamansiswaan, ketua cabang Tamansiswa Kota Yogyakarta dan divalidasi oleh seorang pakar penelitian dan evaluasi pendidikan yang juga merupakan salah satu ketua Majelis Luhur Persatuan Tamansiswa. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian ini adalah: (1) Pembelajaran ketamansiswaan dilakukan oleh pamong ketamansiswaan yang memiliki kemampuan, kesadaran, dan pengalaman (ngerti, ngroso dan nglakoni) dengan skor 82.89 (sangat baik) untuk pamong A dan skor 67.30 (baik) untuk pamong B. (2) Kualitas Siswa tergolong kurang, dengan sekor NUN 55.29 untuk SMK Tamansiswa Cabang Kota Yogyakarta, dan 51.66 untuk SMK Tamansiswa Cabang Nanggulan Kulon Progo. (3) Sumber belajar mata pelajaran ketamansiswaan masih perlu ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya. (4) Dalam melaksanakan pembelajaran, kedua pamong menerapkan sikap laku: ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso dan tut wuri handayani. (5) Jiwa merdeka siswa SMK Tamansiswa Cabang Kota Yogyakarta berhasil dengan kategori istimewa, dengan sekor rerata 83.60, dan siswa SMK Tamansiswa Cabang Nanggulan Kulon Progo berhasil dengan kategori sangat baik, dengan skor rerata 77.12. (6) Budi pekerti luhur siswa SMK Tamansiswa Cabang Kota Yogyakarta berhasil dengan kategori istimewa, dengan skor rerata 83.09, dan siswa SMK Tamansiswa Cabang Nanggulan Kulon Progo berhasil dengan kategori sangat baik, dengan skor rerata 78.61.Slamet PriyantoPH Slamet2021-04-01T08:55:39Z2021-05-31T07:24:22Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/70358This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/703582021-04-01T08:55:39ZModel Internship dalam Penyiapan Sarjana Pendidikan Teknik Otomotif.Penelitian ini bertujuan mengungkapkan: (1) kemitraan antara LPTK dengan SMK dan DUDI; (2) tahapan model internship; (3) karakteristik model internship, dan (4) kelayakan dan keefektifan implementasi model internship dalam penyiapan sarjana pendidikan teknik otomotif.
Penelitian ini menggunakan model perancangan dan pengembangan menurut Richey dan Klein (2009), dengan tahapan: pengembangan model (penelitian pendahuluan, studi pustaka, dan observasi), validasi model (internal dengan review ahli, eksternal dengan FGD), dan penggunaan model (implementasi di DUDI dan SMK). Tempat penelitian di sembilan DUDI Otomotif dan 10 SMK Prodi Otomotif di Yogyakarta dan Jateng. Responden terdiri dari ahli pendidikan kejuruan, kepala bengkel DUDI, dan guru pamong SMK. Pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dokumentasi dan lembar penilaian. Analisis data melalui analisis deskriptif kuantitatif dan kualitatif.
Hasil penelitian ini adalah: (1) Kemitraan antara LPTK, DUDI, SMK belum bersinergi dan mutualisme dalam penyiapan sarjana pendidikan teknik otomotif. Praktik Industri terlalu dini, bersifat apprenticeship, insidental, dan dominan ditentukan mahasiswa. Latihan mengajar kurang mengakomodir waktu dan materi sesuai kebutuhan SMK; (2) Tahapan model internship meliputi perencanaan, pelaksanaan internship, mentoring, dan monitoring-evaluasi; (3) Model yang dihasilkan adalah magang internship melalui kerja sama segitiga antara LPTK, DUDI, dan SMK, berupa praktik industri selama tiga bulan jelang PPL dan latihan mengajar di semester VII dengan durasi tiga bulan, optimalisasi pembimbingan, waktu pelaksanaan, serta adanya keterkaitan antara PI dan PPL; (4) Model internship dinilai DUDI memiliki kelayakan 3,33 (baik) dan keefektifan 81,3%, sedangkan SMK menilai kelayakan 3,50 (sangat baik) dan keefektifan 85,5%. Hal ini berarti model layak dan efektif digunakan. Model ini mendukung kompetensi bidang keahlian teknik otomotif, ditandai dengan peningkatan skor 15,14% (kemampuan pedagogik naik 15,79% dan profesional naik 14,50%).Gunadi GunadiHerminarto Sofyan2021-04-01T08:51:54Z2021-06-22T06:51:19Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/70357This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/703572021-04-01T08:51:54ZPengembangan Model Bimbingan Karir Teknologi Bangunan Berorientasi Kejuruan Bisnis Industri Jasa Konstruksi Modern.Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menemukan model layanan bimbingan karir terkait operasional kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) ranah afeksi komponen kepribadian positif yang mantap dan mandiri bagi calon teknisi jasa kompetensi keahlian teknik konstruksi batu dan beton; dan (2) mengetahui respon pengelolaan program dan manajemen KTSP terhadap pengembangan model tersebut.
Penelitian research and development (R&D) dilaksanakan pada SMK Negeri 3 Semarang dan SMK Negeri 2 Banda Aceh. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII bidang keahlian Teknik Bangunan. Data dikumpulkan dengan angket, lembar pengamatan, wawancara mendalam, dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pengelola KTSP tidak berbeda dengan persepsi terhadap perlunya solusi kesenjangan bimbingan karir menjadi layanan ekstrakurikuler sistem model layanan BKr-BIJK modern. (2) Model bimbingan karir teknologi bangunan berorientasi kejuruan bisnis industri jasa konstruksi modern layak diaplikasikan di SMK Teknik Bangunan. (3) Layanan bimbingan karir berhasil mengidentifikasi elemen-elemen kesadaran kepribadian, khususnya memahami lingkungan kehidupan bahwa sebagian besar responden relevan memilih alternatif konasi; (4) Model Layanan BKr-BIJK Modern cocok digunakan dalam bimbingan karir dilihat dari aspek input, process, dan output.Saharuddin SaharuddinSukardi Sukardi2021-02-18T07:46:05Z2021-06-22T07:20:36Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/70085This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/700852021-02-18T07:46:05ZPengembangan Model Pembelajaran Employability Skills Berbasis Kebutuhan Industri Otomotif pada SMK di Daerah Istimewa Yogyakarta.Tujuan penelitian ini untuk menghasilkan: (1) deskripsi tentang aspek-aspek employability skills yang sudah dikembangkan pada siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif (TKRO); (2) deskripsi tentang kesenjangan antara aspek-aspek employability skills yang menjadi tuntutan industri otomotif dan aspek-aspek employability skills yang sudah dikembangkan pada siswa SMK Kompetensi Keahlian TKRO; (3) model pembelajaran employability skills yang layak untuk diterapkan pada siswa SMK Kompetensi Keahlian TKRO; dan (4) model pembelajaran employability skills yang efektif untuk diterapkan pada siswa SMK Kompetensi Keahlian TKRO.
Pendekatan penelitian ini mengacu pada penelitian dan pengembangan dari Richey & Klein. Tahapan penelitiannya meliputi pengembangan model dan validasi model. Pengembangan model dilakukan dengan metode survey. Validasi model meliputi validasi internal dan eksternal. Validasi internal dilakukan melalui expert review dan focus group discussion (FGD), sedangkan validasi eksternal menggunakan experimen dengan cara mengujicobakan pada subjek penelitian. Instrumen diuji validitasnya melalui validitas konstruk (construct validity) dengan menggunakan pendapat dari ahli (expert judgement). Instrumen yang berupa lembar observasi kinerja employability skills diuji reliabilitasnya dengan inter-rater reliability (IRR). Koefisien IRR yang digunakan adalah koefisien kesepakatan Cohen Kappa (K) dan didapatkan K =0,8903 (sangat baik). Teknik analisis data yang digunakan yaitu teknik analisis deskriptif.
Hasil penelitian ini sebagai berikut: (1) aspek-aspek employability skills yang sudah dikembangkan pada siswa SMK Kompetensi Keahlian TKRO yaitu: keterampilan teknologi, keterampilan berprakarsa, keterampilan belajar, dan keterampilan manajemen diri; (2) kesenjangan antara employability skills yang diinginkan oleh pihak industri dan kondisi riil yang ada di SMK ditemukan pada aspek keterampilan berkomunikasi, kerja tim, pemecahan masalah, dan mengelola kegiatan; (3) model pembelajaran employability skills yang layak diterapkan pada siswa SMK yaitu cooperative learning on project based learning (Coopel Project); (4) Model Coopel Project sangat efektif untuk mengembangkan aspek-aspek employability skills. Keefektifan model terlihat dari kecenderungan peningkatan kinerja aspek-aspek employability skills per minggunya dari pertemuan pertama sampai dengan pertemuan ketujuh. Adapun peningkatan kinerja aspek employability skills sebagai berikut: (1) aspek keterampilan berkomunikasi meningkat dari Belum Terlihat (1,20) menuju Membudaya (4,72); (2) aspek keterampilan kerja tim dari Belum Terlihat (1,16) menjadi Mulai Terbiasa (4,46); dan (3) aspek keterampilan pemecahan masalah dari Belum Terlihat (1,08) menuju Membudaya (4,59).Suhartanta SuhartantaHerminarto Sofyan2020-06-08T07:11:58Z2021-05-31T07:37:00Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/68205This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/682052020-06-08T07:11:58ZEvaluasi Implementasi Pendidikan Sistem Ganda dan Strategi Pengembangan.Arif Bintoro JohanPH Slamet2020-03-19T01:57:35Z2021-05-31T06:55:12Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/67908This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/679082020-03-19T01:57:35ZProgram Kemitraan SMK Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri di Kabupaten Purworejo.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) bentuk program kemitraan SMK Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan dengan DU/DI di Kabupaten Purworejo; (2) mekanisme program kemitraan antara SMK Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan dengan DU/DI di Kabupaten Purworejo; (3) hambatan yang terjadi pada pelaksanaan program kemitraan antara SMK Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan dengan DU/DI di Kabupaten Purworejo dan cara mengatasi hambatan tersebut.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif untuk mendeskripsikan bentuk program kemitraan, mekanisme program kemitraan, dan hambatan serta solusi pelaksanaan program kemitraan SMK Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan dengan DU/DI di Kabupaten Purworejo. Penelitian dilakukan di tiga belas SMK yang memiliki Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan di Kabupaten Purworejo. Teknik pengumpulan data berupa non tes menggunakan lembar angket bentuk kemitraan berbentuk checklist, angket tahapan kemitraan, dan wawancara dengan teknik semi terstruktur. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif. Data hasil angket dan wawancara dianalisis untuk ditarik kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) bentuk program kemitraan yang dilakukan SMK Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan dengan DU/DI di Kabupaten Purworejo diwujudkan dalam berbagai bentuk kemitraan yaitu prekerin, bantuan tenaga ahli, kunjungan industri, ujian kompetensi, dan rekrutmen; (2) program kemitraan dilaksanakan dalam 10 aspek, 7 aspek atau 70% mekanisme program pada aspek analisis kebutuhan, analisis lingkungan, perencanaan, presentasi, MoU, pelaporan, serta aspek monitoring dan evaluasi terlaksana dalam kategori baik. Sedangkan 3 aspek atau 30% yaitu aspek persetujuan, aspek perundingan, aspek pelaksanaan berada pada kategori sangat baik. Hasil yang dicapai yaitu siswa memperoleh keterampilan, pengetahuan baru, serta karakter yang sesuai dengan dunia kerja. Sekolah mendapatkan peluang untuk memasarkan siswa di DU/DI; (3) hambatan yang terjadi yaitu masalah sarana prasarana dan biaya ketika hendak bermitra, tempat DU/DI yang jauh dan kurangnya kedisiplinan siswa. Dengan demikian perlu komunikasi yang baik dengan DU/DI dan membuat time schedule khusus. Komite sekolah mengalokasikan dana dan koordinasi internal terkait sarana dan prasarana.Miftah Al HafidzHerminarto Sofyan2020-03-19T01:40:58Z2021-11-04T03:46:29Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/67907This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/679072020-03-19T01:40:58ZFaktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Siswa Lulusan SMP di Kabupaten Bantul Untuk Memilih ke SMK Paket Keahlian Teknik Kendaraan Ringan.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh yang signifikan minat siswa dalam memilih melanjutkan studi ke SMK paket keahlian teknik kendaraan ringan di Kabupaten Bantul dilihat dari: (1) individu siswa; (2) dorongan orang tua siswa; (3) lingkungan; (4) informasi media massa; (5) karakter individu siswa, dorongan orang tua siswa, lingkungan siswa dan informasi media massa, secara bersama-sama.
Jenis penelitian ini adalah ex-post facto yang bersifat korelasional. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa SMK paket keahlian kendaraan ringan di Kabupaten Bantul. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan dua tahapan, yaitu cluster sampling dan random sampling menggunakan rumus Krejcie dan Morgan dengan taraf kesalahan 5%, sampel sebanyak 221 siswa di ambil dari enam SMK di Kabupaten Bantul. Pengumpulan data ditentukan dengan menggunakan angket. Pengujian validasi instrument dilakukan dengan expert judgement dan ujicoba instrumen. Pengujian reliabilitas instrumen menggunakan rumus Alpha Cronbach. Teknik analisis data meliputi analisis regresi sederhana dan regresi ganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Terdapat pengaruh positif yang signifikan karakter individual siswa terhadap minat siswa dalam memilih melanjutkan studi ke SMK paket keahlian teknik kendaraan ringan di Kabupaten Bantul sebesar 41,6%; (2) Terdapat pengaruh positif yang signifikan dorongan orang tua siswa terhadap minat siswa dalam memilih melanjutkan studi ke SMK paket keahlian teknik kendaraan ringan di Kabupaten Bantul sebesar 48,8%; (3) Terdapat pengaruh positif yang signifikan lingkungan siswa terhadap minat siswa dalam memilih melanjutkan studi ke SMK paket keahlian teknik kendaraan ringan di Kabupaten Bantul sebesar 46,6%; (4) Terdapat pengaruh positif yang signifikan informasi media massa terhadap minat siswa dalam memilih melanjutkan studi ke SMK paket keahlian teknik kendaraan ringan di Kabupaten Bantul sebesar 40,2%; (5) Terdapat pengaruh secara bersama-sama yang signifikan faktor karakter individual siswa, dorongan orang tua siswa, lingkungan siswa dan informasi media massa terhadap minat siswa dalam memilih melanjutkan studi ke SMK paket keahlian teknik kendaraan ringan di Kabupaten Bantul sebesar 63,8%.Fazrin Sidiq Muzaffarul ZamanZainal Arifin2020-03-06T01:26:07Z2021-11-04T02:09:31Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/67798This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/677982020-03-06T01:26:07ZModel Pembelajaran Higher Order Thinking Skills pada Siswa Sekolah Menengah Kejuruan.Tujuan penelitian ini adalah untuk: (a) menghasilkan model pembelajaran HOTS yang layak dalam: peningkatan prestasi siswa, praktis diterapkan dan mudah disesuaikan dengan dukungan alat dan bahan yang ada dan (b) membuktikan pengaruh penerapan model pembelajaran HOTS yang dihasilkan terhadap aspek: kemampuan berpikir kritis siswa, kemampuan berpikir kreatif siswa dan kemampuan problem solving siswa.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Research and Development (R&D). Subyek penelitian adalah siswa SMK pada unit sampel SMK 3 Muhammadiyah, Yogyakarta, SMKN 2 Yogyakarta, dan SMKN 2 Depok, Yogyakarta. Data penelitian awal dikumpulkan melalui wawancara, observasi kelas dan analisis dokumen sedangkan data uji coba diperoleh dengan quasi ekperimen. Data penelitian dianalisis menggunakan teknik analisis kualitatif untuk data wawancara dan observasi sedangkan data quasi ekperimen dianalisis kuantitatif dengan program SPSS dan Lisrel.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran HOTS terbukti cukup efektif mampu meningkatkan prestasi siswa dalam aspek kognitif dan perilaku berpikir siswa. Model pembelajaran cukup mudah diterapkan dan dapat diselaraskan dengan situasi dan kondisi sekolah seperti sarana dan prasarana penunjang pembelajaran dan kemampuan siswa yang bervariasi. Penerapan model pembelajaran HOTS di SMK terbukti memberikan pengaruh yang cukup efektif terhadap prestasi belajar dengan tingkat efektifitas 73%, dan kemampuan berpikir siswa dalam hal berpikir kritis, berpikir kreatif dan problem solving dengan tingkat efektifitas 80%. Model pembelajaran yang dihasilkan juga praktis diterapkan dan masih bisa dikembangkan untuk menghasilkan model dengan efektifitas yang lebih tinggi.Yusuf YusufHerminarto Sofyan2020-03-04T02:01:11Z2021-05-31T07:33:20Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/67776This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/677762020-03-04T02:01:11ZStudi Evaluatif: Implementasi Pendekatan CLT (Communicative Language Teaching) di Kampung Inggris Pare.Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap sisi perencanaan, mendeskripsikan aspek implementasi, dan memeriksa aspek evaluasi dari implementasi pendekatan CLT di kampung Inggris Pare beserta faktor penghambat dan pendukungnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan evaluatif dalam desain penelitian goal-free evaluation. Subjek penelitian terdiri atas pendiri LKP (Lembaga Kursus dan Pelatihan), manager akademik, tutor, dan siswa. Data dikumpulkan menggunakan teknik wawancara mendalam, observasi partisipatif dan dokumentasi. Keabsahan data dilakukan dengan cara uji kredibilitas, dependabilitas, dan konfirmabilitas. Data kemudian dianalisis menggunakan teknik analisis model Miles & Huberman yang siklus-nya terdiri atas: 1) data collection, 2) data reduction, 3) data display, dan 4) conclusion: drawing or verifying.
Implementasi pendekatan CLT di kampung Inggris Pare belum berjalan dengan maksimal, sebab implementasi belum didasari dengan perencanaan pembelajaran yang merujuk pada teori dan prinsip – prinsip pendekatan CLT, dan evaluasi pembelajaran dalam implementasi pendekatan CLT di kampung Inggris Pare belum memenuhi kriteria validitas dan reliabilitas yang dikemukakan oleh ahli terutama terkait penyusunan kriteria penilaian. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan tidak disusunnya rencana pembelajaran dan silabus pembelajaran secara administratif pada tiga program speaking dan minimnya muatan teori dan prinsip – prinsip CLT pada penyusunan silabus dan RPP di dua program speaking lainnya. Dan kriteria penilaian belum disertai dengan standarisasi yang jelas terkait dengan indikator penilaian dan pengambilan nilai atau skor. Meski demikian kerangka pembelajaran pada aspek pelaksanaan sudah mencirikan dan merepresentasikan pembelajaran CLT, di mana kerangka tersebut merujuk pada PBBI yang menjadikan konten pembelajaran sebagai stimulus yang dapat memotivasi siswa untuk menjadikan bahasa Inggris sebagai alat berkomunikasi secara verbal. Implementasi pendekatan CLT dapat dilakukan secara maksimal dengan memperhatikan faktor pendukung seperti, penguatan terhadap pemahaman tutor terkait pendekatan CLT, motivasi belajar siswa, konten pembelajaran yang relevan dan menarik, lingkungan belajar yang kondusif, dan pengelolaan kelas yang baik, dan dengan menghindari faktor penghambat seperti, kemampuan pra-syarat siswa yang belum memadai, proses adaptasi dengan lingkungan belajar baru yang lambat, dan tidak tersedianya sumber, bahan, dan media pembelajaran yang dibutuhkan.Rafiud IlmudinulohSugeng Bayu Wahyono2020-02-26T04:44:58Z2021-05-31T07:07:26Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/67701This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/677012020-02-26T04:44:58ZProfil Pembelajaran Kejuruan Pada Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif (TKRO) SMK Di Kota Yogyakarta.Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) mendeskripsikan rumusan profil pembelajaran kejuruan pada kompetensi keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif. (2) menganalisis profil pembelajaran kejuruan yang ada pada kompetensi keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif SMK di Kota Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah guru produktif dan siswa SMK kompetensi keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif (TKRO) di Kota Yogyakarta dengan jumlah 57 guru dan 525 siswa. Sampel yang digunakan yakni guru produktif 50 guru dan siswa kelas XI dengan jumlah 222 siswa. Penentuan sampel dengan proportional random sampling dengan teknik Isaac dan Michael. Data-data yang dikumpulkan menggunakan kuesioner, wawancara dan observasi, kemudian dianalisis secara deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa profil pembelajaran kejuruan yang baik dilihat pada: (1) rumusan profil pembelajaran kejuruan pada kompetensi keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif terdiri dari 7 aspek yaitu model pembelajaran, metode pembelajaran, strategi pembelajaran, media pembelajaran, materi ajar, peran guru produktif, serta evaluasi pembelajaran (2) profil pembelajaran kejuruan pada aspek model pembelajaran dengan persentase pencapaian 81,92% yakni sesuai, aspek metode pembelajaran dengan persentase pencapaian 83,01% yakni sesuai, rumusan profil pembelajaran kejuruan pada aspek strategi pembelajaran dengan persentase pencapaian 81,44% adalah sesuai, media pembelajaran dengan persentase pencapaian 81,56% adalah sesuai, bahan ajar dengan persentase pencapaian 79,44% adalah kurang sesuai, peran guru produktif dengan persentase pencapaian 80,09%, evaluasi dengan persentase pencapaian 81,24%.Rizza Utami ErmawatiWagiran Wagiran2020-02-26T04:31:11Z2021-06-07T08:09:45Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/67698This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/676982020-02-26T04:31:11ZPengaruh Wawasan Tentang SMK, Pemahaman Diri, Peran Keluarga dan Dukungan Lingkungan Sosial Terhadap Minat Siswa Masuk SMK Di Kabupaten Aceh TengahPenelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan pengaruh wawasan tentang SMK terhadap minat siswa masuk SMK, (2) mendeskripsikan pengaruh pemahaman diri terhadap minat siswa masuk SMK, (3) mendeskripsikan pengaruh peran keluarga terhadap minat siswa masuk SMK, (4) menjabarkan pengaruh dukungan lingkungan sosial terhadap minat siswa masuk SMK, (5) mendeskripsikan pengaruh wawasan tentang SMK, pemahaman diri, peran keluarga dan dukungan lingkungan sosial secara bersama-sama terhadap minat siswa masuk SMK di Kabupaten Aceh Tengah.
Penelitian ini merupakan penelitian ex post facto dengan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian adalah 883 siswa SMK kelas X di Kabupaten Aceh Tengah. Sampel penelitian sebanyak 275 siswa ditentukan dengan menggunakan teknik proportionate stratifie random sampling. Pengumpulan data menggunakan kusioner tertutup (close ended questioner) dengan Skala Likert 4 pilihan jawaban. Analisis data menggunakan statistik deksriptif dan pengujian hipotesis menggunakan persamaan regresi linear sederhana dan berganda.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Terdapat pengaruh antara wawasan tentang SMK terhadap minat masuk SMK dengan sumbangan sebesar 8,7%; (2) Terdapat pengaruh pemahaman diri terhadap minat masuk SMK dengan sumbangan sebesar 20,4%; (3) Terdapat pengaruh peran keluarga terhadap minat masuk SMK dengan sumbangan sebesar 17,2%; (4) Terdapat pengaruh dukungan lingkungan sosial terhadap minat masuk SMK dengan sumbangan sebesar 17,9%; (5) Terdapat pengaruh secara bersama-sama wawasan tentang SMK, pemahaman diri, peran keluarga, serta dukungan lingkungan sosial terhadap minat masuk SMK dengan sumbangan sebesar 29,9%.Riansyah PutraPutu Sudira2020-02-26T03:39:00Z2021-06-07T07:55:02Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/67696This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/676962020-02-26T03:39:00ZPengembangan Training Kits Mata Kuliah Praktik Instrumentasi dan Elektronika Medis di Prodi Pendidikan Teknik Elektronika FT UNY.Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan, mendeskripsikan kualitas dan menguji efektivitas training kits mata kuliah Praktik Instrumentasi dan Elektronika Medis (IEM) di Prodi Pendidikan Teknik Elektronika, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang dilakukan berdasarkan model Richey & Klein. Penelitian dilakukan dengan tahapan analisis, perancangan, pengembangan, dan evaluasi. Studi pendahuluan dilakukan sebagai dasar tahap analisis dan turut dimanfaatkan untuk penyesuaian materi mata kuliah Praktik IEM dengan melibatkan dosen dan praktisi dari profesi elektromedis. Tahap analisis dikuatkan dengan data studi lapangan dan studi dokumen. Tahap perancangan dilakukan pembuatan training kits. Tahap pengembangan mencakup validasi ahli dan evaluasi kualitas produk yang dikembangkan. Produk training kits yang berupa media pembelajaran dievaluasi dengan menggunakan instrumen evaluasi media pembelajaran yang ditulis oleh Sungkono. Evaluasi melibatkan 2 ahli media pelajaran, 2 ahli materi, dan 18 mahasiswa sebagai pengguna produk. Tahap evaluasi dilakukan uji efektivitas penggunaan produk. Efektivitas dideskripsikan berdasarkan hasil uji coba dalam kelas implementasi dengan kelas yang dikendalikan. Kuesioner, observasi, wawancara dan dokumentasi digunakan untuk dikumpulkan data yang kemudian dianalisis digunakan analisis deskriptif kuantitatif dan kualitatif.
Hasil penelitian ini berupa: (1) hasil pengembangan training kits terdiri dari trainer EKG, trainer EMG, termometer digital, dan penghitung detak jantung disertai panduan praktikum; (2) kualitas produk menurut para pakar maupun menurut pengguna IEM termasuk dalam katagori baik dengan rincian penilaian pakar sebagai berikut: aspek fisik (83%), pendahuluan (85%), pemanfaatan (90%), evaluasi (86,5%), rangkuman (72%), pembelajaran (84%), serta aspek isi (87%), dan rincian penilaian dari pengguna sebagai berikut: aspek fisik (72,44%), pendahuluan (83,56%), pemanfaatan (80,89%), evaluasi (81,94%), rangkuman (83,33%); dan (3) penggunaan produk hasil pengembangan terbukti lebih efektif dalam meningkatkan prestasi mahasiswa dibanding tanpa produk dalam lingkup dasar teknologi IEM sesuai dengan teknologi instrumentasi elektronik medis yang digunakan di bidang medis saat ini.Purwanto PurwantoPardjono Pardjono2020-02-25T06:04:03Z2021-05-31T07:35:42Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/67689This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/676892020-02-25T06:04:03ZKesiapan Guru, Siswa, dan Sarana Prasarana Dalam Pelaksanaan Teaching Factory pada Kompetensi Keahlian Teknik Komputer Dan Jaringan Smk Di Kota Yogyakarta.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingakat kesiapan pelaksanaan teaching factory pada program keahlian teknik komputer dan jaringan SMK di Kota Y ogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Kesiapan tersebut dilihat dari beberapa aspek yaitu aspek kesiapan guru, aspek siswa, aspek manajemen, dan aspek sarana dan prasarana. Penelitian dilaksanakan di empat SMK Kota Yogyakarta yaitu SMKN 2, SMKN 3, SMK Muhammadiyah 1, dan SMK Muhammadiyah 2. Pengumpulan data dilaksanakan dengan angket dengan responden sebanyak 18 guru, 113 siswa, empat wakil kepala sekolah bagian kurikulum dan empat ketua program keahlian. Berdasarkan hasil uji validaitas instrument dengan taraf signifikan 5 %, didapatkan nilai r tabel=0,361 untuk angket siswa, r tabel=0,456 untuk angket guru maka hasil uji validitas untuk instrument siswa terdapat empat butir yang tidak valid dan 22 butir pertanyaan yang valid. Sedangkan untuk instrumen guru juga terdapat empat butir yang tidak valid dan 22 butir pertanyaan yang valid.
Hasil penelitian adalah sebagai berikut. (1) Tingkat kesiapan pelaksanaan teaching factory pada aspek guru dengan skor rata-rata 69,8421 termasuk kategori siap. (2) Kesiapan pelaksanaan teaching factory pada aspek siswa termasuk dalam kategori siap dengan nilai rata-rata sebesar 69,354. (3) Pada aspek pengelolaan, kesiapan pelaksaan teaching factory termasuk dalam kategori kurang siap dengan skor rata-rata sebesar 66,125. (4) Prasarana termasuk dalam kategori siap dengan skor rata-rata sebesar 69,354.Nurul IstiqamahNuchron Nuchron2020-02-25T04:29:21Z2021-05-31T07:54:07Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/67686This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/676862020-02-25T04:29:21ZEvaluasi Pelaksanaan dan Dampak Praktek Kerja Industri Di SMK Bidang Teknologi Dan Rekayasa Di Kabupaten Toba Samosir.Penelitian ini bertujuan untuk memberikan rekomendasi dalam pelaksanaan Praktek Kerja Industri (Prakerin) di SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa di Kabupaten Toba Samosir ditinjau dari segi: 1) komponen Context yang meliputi kondisi lingkungan yang mendukung; 2) komponen Input meliputi ketersediaan sarana dan prasaranana, sumber daya manusia, dan perencanaan prakerin di sekolah; 3) komponen Process meliputi pelaksanaan prakerin di DU/DI; 4) komponen Product meliputi hasil praktek kerja peserta didik di DU/DI; dan 5) komponen Outcome meliputi hard skill dan soft skill peserta didik, serta dampak program terhadap perkembangan hard skill dan soft skill yang dimiliki oleh peserta didik SMK di Kabupaten Toba Samosir.
Penelitian dilakukan di 5 SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa di Kabupaten Toba Samosir dan beberapa institusi pasangan sekolah. Dengan subjek penelitian yaitu guru pembimbing sekolah, pembimbing/instruktur industri dan peserta didik kelas XII. Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi dengan menggunakan metode CIPPO (Context, Input, Process, Product dan Outcome). Pengumpulan data menggunakan angket dan dokumentasi. Data diolah secara deskriptif kuantitatif menggunakan bantuan program SPSS 17.0.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan praktek kerja industri (Prakerin) peserta didik SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa di Kabupaten Toba Samosir secara keseluruhan meliputi: 1)Pelaksanaan Prakerin untuk komponen context termasuk dalam kategori “sangat tinggi” dengan persentase 80,11%. 2)Pelaksanaan Prakerin untuk komponen input termasuk dalam kategori “sangat tinggi” dengan persentase 85,22%. 3)Pelaksanaan Prakerin untuk komponen process termasuk dalam kategori “tinggi” dengan persentase 72,95%. 4)Pelaksanaan Prakerin untuk komponen product termasuk dalam kategori “sangat tinggi” dengan persentase 81,70%. 5)Pelaksanaan Prakerin untuk komponen outcome termasuk dalam kategori “tinggi” dengan persentase 76,86%. 6)Dampak dari pelaksanaan prakerin terhadap hard skill dan soft skill yang dimiliki siswa berdasarkan hasil evaluasi dan hasil dokumentasi yang diperoleh di lapangan menunjukkan kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik dan yang diterima oleh peserta didik setelah melaksanakan prakerin sudah cukup memenuhi untuk langsung diterjunkan ke dunia usaha/dunia industri.Nurani MasyitaSudji Munadi2020-02-25T03:49:34Z2021-06-22T06:39:56Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/67681This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/676812020-02-25T03:49:34ZPengaruh Penerapan Model Project-Based Learning terhadap Motivasi Belajar dan Penguasaan Kompetensi Siswa pada Mata Pelajaran Aplikasi Perangkat Lunak dan Perancangan Interior Gedung Kelas XI DPIB-2 di SMK Negeri 2 Purwokerto.Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan pengaruh penerapan model Project-Based Learning (PjBL) terhadap: (1) motivasi belajar siswa dan (2) kompetensi siswa pada mata pelajaran Aplikasi Perangkat Lunak dan Perancangan Interior Gedung dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu. Desain yang digunakan adalah pretest-posttest nonequivalent control group design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI kompetensi keahlian Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan di SMK Negeri 2 Purwokerto tahun ajaran 2018/2019 yang berjumlah 94 siswa. Sampel dipilih dua kelas secara intact group dengan pemilihan secara acak, sehingga diperoleh kelas XI DPIB-2 sebagai kelompok eksperimen yang berjumlah 32, dan kelas XI DPIB-3 sebagai kelompok kontrol yang berjumlah 31, sedangkan kelas XI DPIB-1 sebagai subjek ujicoba instrumen. Kelompok eksperimen diajar menggunakan model PjBL dan kelompok kontrol diajar menggunakan model pembelajaran konvensional. Teknik Analisis data menggunakan independent-sample t-test.
Hasil penelitian adalah sebagai berikut. (1) Terdapat pengaruh penerapan model PjBL terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Aplikasi Perangkat Lunak dan Perancangan Interior Gedung dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional. Skor rata-rata motivasi belajar siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model PjBL lebih tinggi dibandingkan dengan skor rata-rata siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional, yaitu 55,813>53,290. (2) Terdapat pengaruh penerapan model PjBL terhadap penguasaan kompetensi siswa pada mata pelajaran Aplikasi Perangkat Lunak dan Perancangan Interior Gedung dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional. Skor rata-rata penguasaan kompetensi siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model PjBL lebih tinggi dibandingkan dengan skor rata-rata siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional yaitu 80,178>76,496.Ilham Berlian PutrayasaSutarto Sutarto2020-02-25T03:22:25Z2021-06-22T06:52:38Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/67680This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/676802020-02-25T03:22:25ZPengembangan Multimedia Pembelajaran pada Mata Pelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan Sekolah Menengah Kejuruan.Penelitian pengembangan ini bertujuan (1) menghasilkan media pembelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan kelas XII Semester 1 di SMK YPE Sawunggalih Kutoarjo dan (2) mengetahui tingkat kelayakan produk yang dikembangkan.
Penelitian pengembangan ini mengacu pada langkah-langkah dengan model pembelajaran ADDIE. Desain pengembangan dikelompokkan atas lima proses pengembangan, meliputi: (a) analysis, (b) design, (c) development, (d) implementation, dan (e) evaluation. Validasi multimedia dilakukan oleh 2 orang dosen dan 2 orang guru, uji coba tahap 2 yaitu uji coba terbatas kepada 4 orang siswa dan uji coba tahap 3 yaitu uji coba lapangan kepada 40 siswa kelas XII SMK YPE Sawunggalih Kutoarjo. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah angket untuk ahli media, angket untuk ahli materi dan angket untuk respon siswa. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik deskriptif.
Penelitian pengembangan ini menghasilkan produk media berupa software pembelajaran yang dapat digunakan sebagai sumber belajar siswa yang terdiri dari (1) menu profil pengembang (2) menu petunjuk penggunaan (3) menu konten materi (4) menu sub konten materi (5) galeri. Rerata skor penilaian kelayakan produk melalui validasi pada ahli materi sebesar 3,55 (sangat baik) dan pada ahli media 3,50 (baik). Selanjutnya hasil penilaian uji coba tahap 2 yaitu uji coba terbatas pada 4 siswa sebesar 3,27 (baik). Uji coba tahap 3 atau lapangan yaitu pada 40 peserta didik diperoleh rerata skor sebesar 3,24 (baik).Hartanti SangadahEdy Supriyadi2020-02-25T03:05:26Z2021-06-04T06:28:20Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/67679This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/676792020-02-25T03:05:26ZEvaluasi Implementasi Pengelolaan Bengkel dan Laboratorium SMK di Kabupaten Banggai.Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan: (1) implementasi pengelolaan bengkel, (2) implementasi pengelolaan laboratorium, (3) kesesuaian sarana dan prasarana bengkel dan laboratorium di SMK Kabupaten Banggai dari indikator yang baik menurut Direktorat Pembinaan SMK.
Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi dengan goal free evaluation model dan pendekatan deskriptif kuantitatif. Populasi pada penelitian ini yaitu SMK di Kabupaten Banggai yang memiliki program keahlian Teknologi dan Rekayasa serta Teknologi Informasi dan Komunikasi. Objeknya adalah bengkel dan laboratorium, sedangkan subyek pada penelitian ini adalah guru produktif dan peserta didik kelas XI yang dijadikan sebagai responden pada penelitian ini. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) implementasi pengelolaan bengkel dalam kondisi cukup sesuai pada skor rata-rata peserta didik 81,19 dan guru 197,78 serta data cenderung berdistribusi normal pada skewness peserta didik -0,229 dan guru -0,433 akan tetapi masih perlu dibenahi pada indikator ruang praktik; (2) implementasi pengelolaan laboratorium dalam kondisi cukup sesuai pada skor rata- rata peserta didik 96,64 serta guru 209,03 dan data tidak berdistribusi normal pada skewness peserta didik 0,393 serta guru 0,36 sehingga masih perlu dibenahi pada indikator ruang praktik, atmosfer, pencahayaan, perawatan dan workstation; (3) kesesuaian sarana dan prasarana dalam implementasi pengelolaan bengkel dalam kondisi sudah cukup sesuai pada skor rata-rata bengkel 250,20 dan data tidak berdistribusi normal pada skewness 0,549 serta labortorium cukup sesuai pada skor rata-rata 252,80 dan cenderung berdistribusi normal pada skewness -1,694 sehingga pada bengkel dan laboratorium masih perlu dibenahi pada indikator standar bangunan, standar pintu, standar penyekat, standar kenyamanan pendengaran dan pemandangan, standar panas dan ventilasi, standar mitigasi bencana, standar alat dan mesin, standar instalasi listrik, standar efesiensi energi dan standar fasilitas tambahan.Fuadillah PangestuSukardi Sukardi2020-02-25T02:49:11Z2021-05-31T06:56:20Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/67678This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/676782020-02-25T02:49:11ZEfektivitas model problem based learning dan contextual teaching learning pada kompetensi dasar perbaikan sistem kopling ditinjau dari soft skill siswa.Penelitian ini bertujuan untuk menguji: (1) Perbedaan hasil belajar siswa antara yang diajar dengan model pembelajaran PBL dan model pembelajaran CTL; (2) Perbedaan hasil belajar antara siswa yang mempunyai soft skill tinggi dan rendah; (3) Perbedaan hasil belajar pada kompetensi dasar memelihara sistem kopling yang diajar menggunakan model pembelajaran PBL antara siswa yang memiliki soft skill tinggi dan rendah; (4) Perbedaan hasil belajar pada kompetensi dasar memelihara sistem kopling yang diajar menggunakan model pembelajaran CTL antara siswa yang memiliki soft skill tinggi dan rendah; (5) Interaksi antara model pembelajaran PBL dan CTL dengan soft skill siswa dalam pengaruhnya terhadap pencapaian hasil belajar siswa.
Penelitian ini penelitian eksperimen semu (quasy-experimental research) menggunakan desain faktorial dengan memberikan perlakuan pada kedua model pembelajaran sebagai variabel terikat. Penelitian ini menggunakan dua kelas sebagai sampel dimana kedua kelas diberi perlakuan menggunakan model pembelajaran yang berbeda. Kelas pertama menggunakan model PBL dan kelas kedua menggunakan model CTL, sedangkan variabel lain adalah soft skill siswa berfungsi sebagai variabel moderator yang mempengaruhi variabel terikat. Rancangan dalam penelitian ini menggunakan desain faktorial 2 x 2. Sampel yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 60 siswa, yang dibagi menjadi kelompok PBL 30 siswa, dan kelompok CTL 30 siswa. Teknik penelitian ini menggunakan analisis varian (ANAVA) dengan program SPSS 21.
Hasil penelitian menemukan bahwa: (1) Tidak ada perbedaan hasil belajar siswa antara yang diajar dengan model pembelajaran PBL dan model pembelajaran CTL; (2) Ada perbedaan hasil belajar antara siswa yang mempunyai soft skill tinggi dan rendah; (3) Ada perbedaan hasil belajar pada kompetensi dasar memelihara sistem kopling yang diajar menggunakan model pembelajaran PBL antara siswa yang memiliki soft skill tinggi dan rendah; (4) Tidak ada perbedaan hasil belajar pada kompetensi dasar memelihara sistem kopling yang diajar menggunakan model pembelajaran CTL antara siswa yang memiliki soft skill tinggi dan rendah; (5) Ada interaksi antara model pembelajaran PBL dan CTL dengan soft skill siswa dalam pengaruhnya terhadap pencapaian hasil belajar siswa.Awal Dias AmantoHerminarto Sofyan2020-02-25T02:33:57Z2021-06-22T06:55:34Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/67677This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/676772020-02-25T02:33:57ZPengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif pada Mata Pelajaran Perakitan Komputer untuk Sekolah Menengah Kejuruan kelas X .Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Menghasilkan Multimedia Pembelajaran Pembelajaran Interaktif pada Mata Pelajaran Perakitan Komputer untuk Sekolah Menengah Kejuruan kelas X; (2) Mengetahui tingkat kelayakan Multimedia Pembelajaran yang dikembangkan; dan (3) Mengetahui efektifitas peningkatan hasil belajar peserta didik sebelum dan sesudah menggunakan Multimedia Pembelajaran
Penelitian ini merupakan Research and Development (R&D). Pengembangan media pembelajaran dilakukan dengan model pengembangan ADDIE dari William W. Lee yang terdiri dari tahap Analysis, Desain, Development, Implementation, dan Evaluation. Penilaian kelayakan multimedia pembelajaran dilakukan oleh dua ahli media dan empat ahli materi. Uji coba produk dilakukan kepada peserta didik kelas X SMK Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan dengan rincian 3 peserta didik SMK N 2 Pengasih untuk uji coba perorangan, 32 peserta didik SMK N 1 Bantul untuk uji coba kelompok kecil, 33 peserta didik SMK Muh Imogiri untuk uji peningkatan hasil belajar dan 113 peserta didik gabungan dari ke tiga SMK untuk mengetahui response terhadap penggunaan multimedia pembelajaran. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket penilaian media, angket penilaian ahli materi, angket response siswa dan soal tes.
Penelitian ini menunjukkan hasil sebagai berikut : (1) produk multimedia pembelajaran Interaktif pada Mata Pelajaran Perakitan Komputer untuk Sekolah Menengah Kejuruan kelas X berbentuk file “.swf” dan “.exe” yang dapat dijalankan pada komputer dengan spesifikasi hardware yang rendah dan tanpa aplikasi tambahan; (2) produk multimedia pembelajaran memenuhi kriteria kelayakan dengan total perolehan skor dari ahli media sebesar 130,5 dengan kategori sangat layak, ahli materi sebesar 126 dengan kategori sangat layak, response siswa 193,74 dengan kategori sangat layak; (3) efektifitas multimedia pembelajaran dilihat dari peningkatan hasil belajar sebelum dan dan setelah menggunakan aplikasi multimedia pembelajaran memperoleh nilai rerata gain skor sebesar 0,63 dan masuk dalam kategori sedang.Rivai Yudya SaputraHerman Dwi Surjono2020-02-25T02:17:54Z2021-05-31T07:38:37Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/67676This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/676762020-02-25T02:17:54ZKesiapan Kewirausahaan Siswa SMK di Daerah Istimewa Yogyakarta.Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan kesiapan kewirausahaan, (2) mendeskripsikan kesiapan masing-masing aspek kewirausahaan siswa SMK di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMK di Daerah Istimewa Yogyakarta. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 185 siswa. Data penelitian diambil menggunakan angket yang telah diuji validitas konstruk menggunakan korelasi Product Moment dengan hasil valid sebanyak 59 item dan diuji relialibitasnya menggunakan koefisien Alpha Cronbach dengan nilai yang didapat sebesar 0,962. Teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif kuantitatif.
Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) Kesiapan kewirausahaan siswa SMK di Daerah Istimewa Yogyakarta 61,08% berada dalam kategori tinggi. Jika dilihat berdasarkan asal sekolah masing-masing, maka kesiapan kewirausahaan siswa SMK N 2 Yogyakarta 66,67% dalam kategori tinggi, SMK N 1 Bantul adalah 61,11% dalam kategori tinggi, SMK N 2 Sewon adalah 54,84% dalam kategori tinggi, SMK N 1 Godean adalah 66,67% dalam kategori tinggi. (2) Tingkat kesiapan pada aspek kewirausahaan siswa SMK di Daerah Isimewa Yogyakarta secara umum di termasuk dalam kategori tinggi, hanya pada aspek Business Management yaitu pada sub aspek Mengelola Keuangan adalah 55,56% dan sub aspek Pemasaran adalah 56,76% masuk kategori Sedang. Tingkat kesiapan sub aspek kewirausahaan berdasarkan presentase paling tinggi sesuai ketegori yaitu Kegigihan=47,57% (Sangat Tinggi), Efikasi Diri=51,35% (Sangat Tinggi), Perencanaan=51,89% (Tinggi), Negosiasi=65,41% (Tinggi) ,
Mengendalikan=49,19% (Tinggi), Komunikasi=61,62% (Tinggi) Mengorganisir=56,76% (Tinggi), Kreatif=44,32% Inovatif=43,78% (Sedang), Kepemimpinan=47,57% Pemasaran=56,76% (Sedang), Mengeloa Keuangan=55,68% (Sedang).Fathimah KhoerudiniBadraningsih Lastariwati2020-02-25T02:08:51Z2021-06-07T07:11:51Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/67675This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/676752020-02-25T02:08:51ZStudi Komparasi Kelas Binaan Industri dengan Kelas Reguler terhadap Hard Skill, Soft Skill dan Budaya Industri 5R Kompetensi Keahlian Teknik Bisnis Sepeda Motor SMK Negeri 1 Bendo Magetan.Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan: Tingkat capaian hard skill, soft skill dan budaya industri 5R antara siswa kelas binaan industri dan kelas regular, Perbedaan tingkat hard skill antara siswa kelas binaan industri dan kelas regular, Perbedaan tingkat soft skill antara siswa kelas binaan industri dan kelas reguler pada kompetensi keahlian Teknik dan Bisnis Sepeda Motor di SMKN 1 Bendo Magetan.
Penelitian ini merupakan penelitian komparatif. Metode penelitian adalah deskriptif kuantitatif. Jumlah populasi dalam penelitian ini yaitu 140 siswa dengan rincian 70 siswa kelas reguler dan 70 siswa kelas binaan industri. Sampel penelitian ini sama dengan populasi. Data penelitian dikumpulkan dengan angket, observasi dan dokumentasi. Kemudian data dianalisis menggunakan deskriptif statistik dan Uji-T.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) berdasarkan hasil hard skill dari nilai Uji Kompetensi Keahlian peserta didik 3 tahun terakhir pada kelas reguler hasil nilai rata – ratanya 86,37 sedangkan pada kelas binaan industri hasil nilai rata-ratanya 90,25. Dari hasil Uji-T kelas industri tidak terdapat perbedaan yang signifikan dibandingkan dengan kelas reguler, dengan nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,07 > 0,05; (2) berdasarkan hasil penelitian soft skill antara kelas reguler dengan kelas binaan industri dapat disimpulkan bahwa kelas binaan industri lebih unggul daripada kelas reguler, dilihat dari hasil rata – rata nilai angket soft skill kelas reguler adalah sebesar (112,54) sedangkan kelas binaan industri adalah sebesar (130,84). Dari hasil Uji-T kelas industri juga terdapat perbedaan yang signifikan dibandingkan dengan kelas reguler, dengan nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,003 < 0,05; (3) berdasarkan hasil observasi I dan II budaya industri 5R kelas reguler mempunyai rata-rata yang lebih rendah dibandingkan dengan kelas binaan industri. Kelas reguler rata-ratanya adalah (73,89 dan 86,7) sedangkan kelas binaan industri rata-ratanya adalah (88,34 dan 95,56).Arga Hartantyadhi PratamaSudji Munadi2020-02-24T06:52:32Z2021-06-22T08:29:35Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/67669This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/676692020-02-24T06:52:32ZPeningkatan Prestasi Belajar Siswa Klas X TOI Dengan Penerapan Metode Pembelajaran Problem Posing Pada Kompetensi Mengaplikasikan Rangkaian Listrik.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan metode pembelajaran problem posing yang dapat meningkatkan kompetensi mengaplikasikan rangkaian listrik siswa kelas X Teknik Otomasi Industri SMK N 2 Depok pada mata pelajaran dasar listrik.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Penelitian dilaksanakan dalam tiga siklus, siklus I tiga kali pertemuan, siklus II empat kali pertemuan, dan siklus III tiga kali pertemuan. Setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi untuk mengetahui komponen pendukung pembelajaran dan instrumen pretest-posttest untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa. Analisis data yang digunakan adalah mengumpulkan data, mereduksi data, memaparkan data, dan menyimpulkan data.
Berdasar hasil penelitian diketahui bahwa setelah diterapkan metode pembelajaran problem posing kompetensi siswa mengalami peningkatan ditinjau dari hasil pretest-posttest siswa. Pada siklus I nilai rata-rata pretest 40 ketuntasan 0% meningkat pada posttest dengan nilai rata-rata 68, persentase ketuntasan 28,1%. Siklus II nilai rata-rata pretest 28,4, persentase ketuntasan 0% meningkat pada posttest dengan nilai rata-rata posttest 79, persentase ketuntasan 68,75%. Siklus III nilai rata-rata pretest 27,8, persentase ketuntasan 0% meningkat pada posttest dengan nilai rata-rata posttest 74, persentase ketuntasan 75%. Pada observasi terjadi peningkatan dan penurunan pada setiap komponen di setiap siklus.
Berdasar hasil penelitian terbukti, bahwa Prestasi Belajar Mengaplikasikan Rangkaian Listrik siswa kelas X TOI SMK N 2 Depok dapat ditingkatkan dengan penerapan Model Pembelajaran Problem Posing maka pada waktu-waktu yang akan Model Pembelajaran Problem Posing ini dapat diterapkan kembali untuk siswa kelas X TOI SMK N 2 Depok jika kondisi siswanya diasumsikan sama.Sri Rahayu SusilowatiEdy Supriyadi2020-02-24T04:43:22Z2021-06-22T07:18:57Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/67668This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/676682020-02-24T04:43:22ZAnalisis Kesulitan Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Kelistrikan Otomotif di SMK Yogyakarta.Fenomena kesulitan belajar akhir-akhir ini meningkat intensitasnya pada siswa-siswa di sekolah. Hal tersebut disebabkan oleh persoalan-persoalan yang terjadi dalam lingkungan siswa, baik dari lingkungan sekolah, lingkungan sosial maupun dari siswa tersebut. Berkaitan dengan fenomena tersebut, perlu diselidiki dan dikaji mengenai faktor-faktor yang dapat menyebabkan siswa mengalami kesulitan dalam belajar untuk membantu siswa guna meningkatkan hasil belajarnya. Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan survei. Pendekatan survei dilakukan dengan mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesulitan belajar teori dan praktik yang dialami oleh siswa ditinjau dari faktor siswa, guru, materi pelajaran, dan fasilitas belajar pada mata pelajaran kelistrikan otomotif siswa kelas XI Jurusan Teknik Kendaraan Ringan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Yogyakarta.
Penelitian yang dilaksanakan di SMK N 2 Yogyakarta, SMK N 3 Yogyakarta dan SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta dengan sampel sebanyak 360 siswa dari total keseluruhan populasi. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan survei. Pengumpulan data menggunakan kuesioner tertutup dengan alternatif jawaban pada skala Likert. Teknik validitas instrumen menggunakan validitas isi (content validity) dan validitas konstruk (construct validity). Sedangkan realibilitas instrumen menggunakan rumus Alpha Cronbarch. Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, kemudian dianalisis pada pemusatan datanya (central tendency) dan penyebaran datanya (dispersion).
Hasil penelitian faktor kesulitan belajar dari siswa sebesar 25,64 %. Faktor guru 22,50 %. Faktor mata pelajaran 28,59 %. Faktor fasilitas belajar 23,27 %. Sehingga dapat disimpulkan bahwa faktor yang paling berpengaruh terhadap kesulitan belajar siswa pada mata pelajaran kelistrikan otomotif di SMK Yogyakarta adalah dari faktor mata pelajaran. Faktor siswa berada di urutan kedua, kemudian dari faktor fasilitas belajar dan yang terendah adalah faktor guru. Dari hasil penelitian tersebut diharapkan dapat menjadi bahan acuan bagi guru sebagai pengajar untuk mencari solusi guna menekan tingkat kesulitan belajar siswa.Budhi SetyawanThomas Sukardi2020-02-24T04:24:35Z2021-11-04T02:03:32Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/67667This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/676672020-02-24T04:24:35ZPengelolaan Kemitraan Antara Sekolah dan Industri di SMKN 2 Godean, SMKN 6 Yogyakarta, SMKN 4 Yogyakarta Kompetensi Keahlian Jasa Boga.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan kemitraan antara SMK dengan Industri.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian ini dilakukan di SMKN 2 Godean, SMKN 6 Yogyakarta, dan SMKN 4 Yogyakarta. Responden penelitian terdiri dari 3 waka humas SMK, 11 industri mitra, 28 guru, dan 314 siswa. Teknik pengumpulan data adalah dengan wawancara, angket dan dokumentasi. Seluruh instrumen telah divalidasi oleh ahli.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, (1) proses perencanaan meliputi kegiatan menetapkan tujuan, menetapkan industri mitra melalui survey, menyepakati kerjasama kemitraan dengan MoU, dan merancang program kerja, (2) proses pengorganisasian dilakukan dengan menempatkan SDM dan menentukan deskripsi pekerjaan, serta membentuk struktur tim atau pokja yang terdiri dari pokja Prakerin dan pokja BKK, (3) pelaksanaan kemitraan terdiri dari kegiatan prakerin, BKK & jobfair, sikronisasi kurikulum, OJT guru, kegiatan kemitraan di dalam kelas seperti guru tamu, bantuan peralatan & bahan ajar, (4) Proses pengawasan dilakukan dengan evaluasi internal dan evaluasi eksternal. Evaluasi internal dilakukan dengan semua pengurus/tim bekerja dan bekomitmen sesuai dengan tugas dan perencanaan serta menjaga komunikasi dan koordinasi. Evaluasi eksternal dilakukan dengan penilaian kepuasan pelanggan menggunakan angket, menghimpun informasi dan laporan dari seluruh pihak yang terlibat dalam kemitraan.Asti WulandariEndang Mulyatiningsih2020-02-24T03:23:40Z2021-05-31T07:06:05Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/67663This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/676632020-02-24T03:23:40ZAnalisis Tingkat Kesiapan Penerapan Pembelajaran Berbasis E-learning pada SMK di Kabupaten Padang Pariaman.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) tingkat kesiapan guru dalam menerapkan pembelajaran berbasis e-learning pada SMK penyelenggara program keahlian teknik komputer dan informatika di kabupaten Padang Pariaman; (2) apa saja faktor yang sudah siap dan tidak siap untuk penerapan pembelajaran berbasis e-learning pada SMK penyelenggara program keahlian teknik komputer dan informatika di kabupaten Padang Pariaman.
Penelitian ini merupakan penelitian survei dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru SMK penyelenggara program keahlian teknik komputer dan informatika di kabupaten Padang Pariaman. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik proportional random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 187 guru. Data penelitian diambil menggunakan kuisioner yang telah diuji validitas oleh pendapat ahli dan reliabilitasnya dengan melakukan uji reliabilitas alpha cronbach menggunakan SPSS 25.0.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) tingkat kesiapan guru dalam menerapkan pembelajaran berbasis e-learning pada SMK penyelenggara program keahlian teknik komputer dan informatika di kabupaten Padang Pariaman termasuk dalam kategori siap, dengan nilai mean (168,4) yang lebih besar dari mean ideal (137,5), namun masih membutuhkan sedikit perbaikan untuk dapat mencapai kategori sangat siap dalam menerapkan e-learning; (2) Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa:(a) faktor kesiapan penguasaan teknologi dengan nilai mean (44,26), termasuk dalam kategori siap, tetapi membutuhkan sedikit perbaikan untuk mencapai kategori sangat siap; (b) faktor kesiapan SDM dengan nilai mean (53,72), termasuk dalam kategori siap, tetapi membutuhkan sedikit perbaikan untuk mencapai kategori sangat siap; (c) faktor kesiapan sikap dengan nilai mean (29,06), termasuk dalam kategori siap, tetapi membutuhkan sedikit perbaikan untuk mencapai kategori sangat siap; (d) faktor kesiapan budaya dengan nilai mean (15,86), termasuk dalam kategori siap, tetapi membutuhkan sedikit perbaikan untuk mencapai kategori sangat siap; (e) faktor kesiapan kebijakan dengan nilai mean (10,29), termasuk dalam kategori tidak siap dan membutuhkan beberapa perbaikan untuk mencapai kategori sangat siap; (f) faktor kesiapan keuangan dengan nilai mean (15,11), termasuk dalam kategori tidak siap dan membutuhkan beberapa perbaikan untuk mencapai kategori sangat siap.Vici Syahril ChairaniPriyanto Priyanto2020-02-24T03:16:29Z2021-06-22T07:27:34Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/67661This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/676612020-02-24T03:16:29ZKinerja Guru Tata Boga bersertifikasi di SMK Negeri Kota Yogyakarta.Penelitian ini bertujuan : (1) untuk mengetahui context kinerja guru Tata Boga bersertifikasi di SMK Negeri Kota Yogyakarta, (2) untuk mengetahui input kinerja guru Tata Boga bersertifikasi di SMK Negeri Kota Yogyakarta, (3) untuk mengetahui process kinerja guru Tata Boga bersertifikasi di SMK Negeri Kota Yogyakarta, dan (4) untuk mengetahui product kinerja guru Tata Boga bersertifikasi di SMK Negeri Kota Yogyakarta.
Jenis penelitian ini adalah penelitian evaluasi dengan menggunakan model CIPP. Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri Tata Boga di kota Yogyakarta yang meliputi SMK Negeri 4 Yogyakarta dan SMK Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli 2019 sampai Agustus 2019. Subyek pada penelitian ini meliputi kepala sekolah, guru Tata Boga yang bersertifikasi, dan siswa. Kepala sekolah ada 2 yaitu kepala sekolah SMK Negeri 4 Yogyakarta dan kepala sekolah SMK Negeri 6 Yogyakarta. Guru Tata Boga yang bersertifikasi ada 25 yang terdiri dari 15 guru dari SMK Negeri 4 Yogyakarta dan 10 guru dari SMK Negeri 6 Yogyakarta. Siswa yang digunakan adalah siswa kelas XI sebanyak 62 orang yang terdiri dari 30 siswa SMK Negeri 4 Yogyakarta, dan 32 siswa SMK Negeri 6 Yogyakarta. Obyek penelitian ini yaitu kinerja guru Tata Boga yang meliputi kompetensi guru, perangkat pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, penilaian pembelajaran, evaluasi kinerja guru Tata Boga bersertifikasi. Pengumpulan data melalui angket dan observasi. Analisis data evaluasi CIPP dilakukan sesuai dengan jenis data yang diperoleh. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Evaluasi pada aspek konteks dilihat dari kompetensi guru sebagian besar dalam kategori sangat tinggi. (2) Evaluasi pada aspek input berupa perangkat pembelajaran yang dibuat oleh guru Tata Boga bersertifikasi di SMK Negeri Kota Yogyakarta mayoritas memiliki penilaian dalam kategori sangat tinggi sebanyak 44%. (3) Evaluasi pada aspek proses berupa pelaksanaan pembelajaran dan penilaian pembelajaran. proses pembelajaran secara umum yang telah dilakukan oleh guru bersertifikasi sebagian besar sudah dalam kategori tinggi sebanyak 48%. Sisanya dalam kategori sangat tinggi sebanyak 36% dan kategori sedang sebanyak 16%. Proses pembelajaran pada komponen pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru bersertifikasi mayoritas dalam kategori tinggi sebanyak 48%, sedangkan dilihat dari komponen penilaian mayoritas guru dalam kategori sangat tinggi. Hal ini berarti guru bersertifikasi telah melakukan pelaksanaan dan penilaian pembelajaran dengan baik. (4) Evaluasi pada aspek product sebagian besar guru (76%) setelah bersertifikasi pernah mengikuti/aktif untuk berprestasi yang dapat mendukung kinerja guru.Sunarni SunarniBadraningsih Lastariwati2020-02-24T03:11:00Z2021-05-31T07:09:45Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/67660This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/676602020-02-24T03:11:00ZKemitraan SMK Kompetensi Keahlian Teknik dan Bisnis Sepeda Motor dengan PT. Astra Honda Motor di Kabupaten Sukoharjo.Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Untuk mengungkapkan implementasi program kemitraan SMK TBSM dengan PT. AHM di Kabupaten Sukoharjo; (2) Untuk menemukan model kemitraan SMK TBSM dengan PT. AHM di Kabupaten Sukoharjo.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Tempat penelitian di SMK Tunas Bangsa Tawangsari, SMK PGRI, dan SMK Veteran 1 di Kabupaten Sukoharjo. Sumber datanya adalah tiga Wakil Kepala Sekolah Bidang Hubungan Masyarakat, tiga Ketua Kompetensi Keahlian TBSM, dan tiga Peserta didik TBSM. Selain itu penelitian dilakukan di PT. Astra Honda Motor (AHM) dan Astra Honda Authorized Service Station (AHASS). Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Keabsaan data menggunakan metode triangulasi data. Teknik analisis menggunakan metode interaktif Miles dan Huberman.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1) Implementasi kemitraan SMK TBSM dengan PT. AHM di Kabupaten Sukoharjo didasari tujuan dan prinsip kerjasama kemitraan kedua pihak meliputi perencanaan kemitraan, proses mencari informasi, membuat proposal, pengembangan sarana dan prasarana standar Honda, dan MoU. Kurikulum TBSM Astra Honda hasil dari singkronisasi Kurikulum Dinas dan Kurikulum Honda. Bentuk program kemitraan berupa Program Edukasi Satu Hati. Pelaksanaan kemitraan berupa pelaksanaan pembelajaran kurikulum TBSM Astra Honda dan pelaksanaan Ujian Kompetensi Keahlian (UKK) program kemitraan. Pelaksanaan pelatihan program kemitraan meliputi pelatihan guru, prakerin, servis kunjung, kunjungan industri di PT. AHM, lomba ketrampilan siswa, dan safety riding. Monitoring dan evaluasi dilakukan setiap tahun. Dengan program- program kemitraan yang telah dijalankan berdampak pada peningkatan mutu sekolah, peningkatan animo penerimaan peserta didik baru dan peningkatan lulusan yang bekerja di AHASS. (2) Model kemitraan SMK TBSM dengan PT. AHM yang ditemukan yaitu stakeholder (SMK TBSM, PT. AHM dan pemerintah) mempunyai tujuan yang sama, sehingga membentuk kemitraan SMK TBSM dengan PT. AHM. Dengan prinsip dasar kemitraan maka program kemitraan dapat melaksanakan dalam bentuk pengembangan sarana dan prasarana, pengembangkan kompetensi guru, pelaksanaan program pembelajaran/pelatihan, pelaksanaan uji kompetensi, penyerapan lulusan. Setiap tahapan dalam program kemitran harus senantiasa dimonitoring dan dievaluasi sebagai dasar tindak lanjut program kemintraan sehingga dihasilkan lulusan SMK TBSM mampu memenuhi persyaratan PT. AHM dan siap bekerja.SAbiq FarhanZainal Arifin2020-02-24T03:05:59Z2021-05-31T07:11:42Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/67658This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/676582020-02-24T03:05:59ZEvaluasi Pelaksanaan Penilaian Autentik dalam Pembelajaran Bidang Teknik Informatika di SMK Negeri 2 Yogyakarta.Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan penilaian autentik dalam bidang teknik informatika di SMKN 2 Yogyakarta yang meliputi; (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) hasil, (4) kendala, dan (5) rekomendasi supaya penilaian autentik dapat berjalan dengan baik dan benar.
Penelitian evaluasi ini menggunakan Stake’s Countenance Model yang terdiri dari: (1) Antecedents yang mencakup standar perencanaan penilaian, (2) Transactions yang mencakup standar pelaksanaan penilaian, dan (3) Outcomes yang standar pengolahan penilaian. Instrumen penelitian terdiri dari lembar validasi ahli, angket guru, pedoman wawancara, dan dokumen. Terdapat 37 responden dalam penelitian ini. Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis data deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) penilaian autentik dalam bidang teknik informatika di SMKN 2 Yogyakarta dalam hal: a) perencanaan termasuk dalam kategori kurang sesuai; b) pelaksanaan termasuk dalam kategori tidak sesuai; c) manajemen hasil termasuk dalam kategori kurang sesuai; (2) faktor penghambat yang dialami oleh guru dalam penilaian autentik adalah kurangnya waktu dalam merencanakan penilaian hingga manajemen hasil penilaian; (3) rekomendasi untuk menghasilkan penilaian autentik yang dilaksanakan dengan benar adalah dilaksanakan penyegaran kepada para guru.Nafisa FirmaniaPutu Sudira2020-02-24T03:01:00Z2021-06-22T06:49:02Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/67657This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/676572020-02-24T03:01:00ZPengembangan Portal Daring Sekolah Menengah Kejuruan Berbasis Geographic Information System (GIS) Sebagai Media Informasi dan Komunikasi .Penelitian ini bertujuan untuk: 1) menghasilkan portal daring SMK yang dapat menyajikan informasi spasial tentang SMK, program keahlian yang ditawarkan, dan memungkinkan untuk berbagi informasi dan berkomunikasi antar pengguna di Surakarta 2) mengetahui kualitas portal daring SMK berdasarkan ISO 9126.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan menggunakan metode waterfall. Tahapan pengembangan produk terdiri dari Komunikasi, perencanaan, pemodelan, konstruksi dan penyebaran. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari instrumen wqawancara, observasi, dokumentasi, literature dan kepustakaan serata kuesioner atau angket yang mengacu pada standar ISO 9126. Proses analisis data digunakan untuk menghitung data variabel yang diujikan pada aspek functionality, reliability, usability, efficiency maintainability, dan portability. Analisa dengan pendekatan ini sesuai dengan pengukuran yang digunakan pada angket yaitu skala Guttman dan Likert. Subyek penelitian menggunakan peserta didik SMP di Kota Surakarta
Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) Pengembangan Portal daring Sekolah Menegah Kejuruan berbasis Sistem Informasi Geografis menggunakan metode pengembangan Waterfall dengan memanfaatkan konsep dari Model View Controller (MVC) menggunakan CodeIgniter 3 sebagai framework menghasilkan fitur utama yaitu menampilkan sebaran sekolah di kota Surakarta berdasarkan lokasi dan program keahlian, pencarian sekolah di Kota Surakarta berdasarkan Lokasi dan Program Keahlian, bertukar informasi mengenai sekolah, dan fitur tersebut dibagi menjadi tiga pengguna yaitu admin, pengguna terdaftar, dan pengguna tidak terdaftar dimana masing-masing pengguna memiliki hak akses yang berbeda yang dapat diakses melalui jaringan internet 2) Kualitas Portal daring Sekolah Menegah Kejuruan berbasis Sistem Informasi Geografis diuji dengan menggunakan standar ISO 9126. Pada aspek functionality (Baik), aspek reliability (Memenuhi), aspek usability (Grade A dan Acceptable), aspek efficiency (Grade B dan Rating High), aspek maintainability (Tinggi), dan memenuhi aspek portability. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Portal daring Sekolah Menegah Kejuruan berbasis Sistem Informasi Geografis memenuhi standar kualitas ISO 9126.MH. Fahd Al Aliem RomasPriyanto Priyanto2020-02-24T02:49:42Z2021-06-22T06:50:31Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/67656This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/676562020-02-24T02:49:42ZEvaluasi Diklat Tata Boga Pada Lembaga Kursus Dan Pelatihan (LKP) Di Sleman.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui; (a) tingkat kepuasan peserta diklat, (b) perubahan pengetahuan dan keterampilan peserta diklat, (c) perubahan perilaku peserta diklat setelah kembali ke tempat kerja.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan evaluasi model kirkpatrick. Subjek penelitian ditentukan dengan teknik purposive sampling terdiri dari 2 orang pimpinan lembaga kursus dan pelatihan, 8 orang instruktur lembaga kursus dan pelatihan, 40 orang peserta pelatihan. Data penelitian ini dikumpulkan melalui angket, wawancara, observasi, dan analisis dokumen. Data penelitian ini dianalisis menggunakan teknik analisis kuantitatif deskriptif dan kualitatif.
Penelitian ini menunjukkan; (a) kepuasan peserta diklat terhadap pelaksanaan diklat termasuk katagori tinggi, (b) peserta diklat megalami peningkatan pengetahuan, (c) peserta diklat mengalami perubahan sikap yang signifikan.Maman Rukmayadi RukmanaBadrun Kartowagiran2019-11-12T03:51:16Z2021-06-22T06:54:07Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/66628This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/666282019-11-12T03:51:16ZPengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah,
Profesionalisme, dan Pelatihan Guru Terhadap Kesiapan Guru dalam Implementasi
Kurikulum 2013 Edisi Revisi pada SMKN di Kabupaten CilacapPenelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan pengaruh: (1) kepemimpinan
kepala sekolah, (2) profesionalisme guru, (3) pelatihan guru, (4) kepemimpinan kepala
sekolah, profesionalisme guru, dan pelatihan guru terhadap kesiapan guru dalam
implementasi kurikulum 2013 edisi revisi pada SMKN di Kabupaten Cilacap.
Penelitian ini merupakan penelitian ex-post facto. Populasi dalam penelitian ini
adalah 460 guru SMK Negeri di Kabupaten Cilacap dan sampelnya adalah 210 guru
yang ditentukan dengan teknik propotional random sampling. Data dikumpulkan
menggunakan kuesioner dan wawancara dan dianalisis menggunakan statistik
deskriptif berupa perhitungan rata-rata persentase. Pengujian hipotesis menggunakan
regresi linear berganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) kepemimpinan kepala sekolah
berpengaruh terhadap kesiapan guru sebesar 8,4%, (2) profesionalisme guru
berpengaruh terhadap kesiapan guru sebesar 17,7%, (3) pelatihan guru berpengaruh
terhadap kesiapan guru sebesar 24,1%, dan (4) kepemimpinan kepala sekolah,
profesionalisme, dan pelatihan guru secara bersama-sama berpengaruh terhadap
kesiapan guru sebesar 7,3%. Hasil ini menunjukkan bahwa ketiga variabel bebas
tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap kesiapan guru dalam implementasi
kurikulum 2013 edisi revisi pada SMKN di Kabupaten Cilacap.
Kata Kunci: kepemimpinan kepala sekolah, kesiapan guru, pelatihan guru,
profesionalisme guruHanief Iqbal SaputraNuchron Nuchron2019-11-11T08:00:06Z2021-06-22T07:03:21Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/66602This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/666022019-11-11T08:00:06ZEvaluasi Pengelolaan Praktik Kerja Lapangan Sekolah Menengah
Kejuruan di Kota MakassaPenelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi: (1) perencanaan praktik kerja
lapangan di Kota Makassar, (2) pengorganisasian praktik kerja lapangan di Kota
Makassar, (3) pelaksanaan praktik kerja lapangan di Kota Makassar, (4)
pengawasan praktik kerja lapangan di Kota Makassar, (5) hasil dan manfaat
praktik kerja lapangan di Kota Makassar.
Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi menggunakan model
countenance dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah
wakil kepala sekolah hubungan industri, guru koordinator praktik kerja lapangan,
guru produktif, dan siswa yang telah melaksanakan praktik kerja lapangan di
SMK negeri yang memiliki program keahlian teknik komputer dan informatika di
Kota Makassar. Teknik pengambilan sampel menggunakan non probabilty
sampel yakni teknik sampling kuota dengan jumlah sampel sebanyak 6 wakil
kepala sekolah hubungan industri, 6 guru koordinator praktek kerja lapangan, 18
guru produktif, dan 50 siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan
kuesioner, wawancara, dan dokumentasi yang telah diuji validitas dan reliabilitas.
Teknik analisis data dengan statistik deskriptif.
Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) perencanaan praktik kerja lapangan
dilakukan sangat baik dengan bobot sebesar 85,69%; (2) pengorganisasian praktik
kerja lapangan dilakukan sangat baik dengan bobot sebesar 82,78%; (3)
pelaksanaan praktik kerja lapangan menurut guru termasuk kategori sangat baik
dengan bobot sebesar 85,96% sedangkan menurut siswa dilaksanakan baik dengan
bobot sebesar 78,83%; (4) pengawasan praktik kerja lapangan menurut guru
termasuk kategori sangat baik dengan bobot sebesar 90,28% sedangkan
pengawasan praktik kerja lapangan menurut siswa dilakukan baik dengan bobot
sebesar 78,92%; (5) hasil dan manfaat praktik kerja lapangan menurut guru dan
siswa termasuk dalam kategori sangat baik dengan bobot masing-masing sebesar
87,08% dan 83,60%. Sekolah perlu melakukan tindak lanjut berupa perbaikan
terhadap aspek praktik kerja lapangan yang kurang relevan dengan tujuan yang
ingin dicapai, serta mengembangkan program dengan cara perluasan mitra kerja.
Kata Kunci: pengelolaan, praktik kerja lapangan, Kota MakassarSeninil SeninilSoenarto Soenarto2019-11-11T07:33:37Z2021-05-31T07:34:31Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/66600This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/666002019-11-11T07:33:37ZEvaluasi Sarana Prasarana dan Manajemen Bengkel
dan Laboratorium di Program Keahlian Teknologi Konstruksi dan Properti SMKN 2
Depok, SlemanPenelitian tentang evaluasi sarana prasarana dan manajemen bengkel yang
bertujuan untuk menentukan seberapa besar tingkat (1) kelengkapan prasarana
bengkel dan laboratorium maupun (2) kelengkapan sarana bengkel dan laboratorium
di Program Keahlian Teknologi Konstruksi dan Properti SMKN 2 Depok Sleman
yang ditinjau terhadap Permendiknas No. 34 tahun 2018 dan Instrumen Verifikasi Uji
Kompetensi Keahlian SMK 2018/2019, (3) kualitas manajemen bengkel dan
laboratorium mengacu pada kriteria manajemen bengkel dan laboratorium berbasis
5S/5R.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian evaluasi program dengan pendekatan
kuantitatif. Model diskrepansi digunakan untuk menggambarkan kesenjangan antara
keadaan real dan kriteria. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2018 sampai
dengan Januari 2019 di Program Keahlian Teknologi Konstruksi dan Properti SMKN
2 Depok Sleman. Data primer berupa data checklist kelengkapan sarana prasarana,
sedangkan data sekunder berupa silabus, standar sarana prasarana, RKJM Sekolah,
dokumen inventaris bengkel dan dokumen penerapan prinsip 5S/5R. Data kualitatif
sebagai data pendukung berupa hasil wawancara dan catatan lapangan. Analisis data
checklist yaitu dengan skor presentase serta data kualitatif dianalisis dengan reduksi
data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil evaluasi menunjukkan bahwa: 1) Kelengkapan prasarana di bengkel dan
laboratorium pada kompetensi Konstruksi Gedung, Sanitasi dan Perawatan terpenuhi
84,44% dengan kesenjangan 15,56% (sedang), sementara kompetensi Desain
Pemodelan dan Informasi Bangunan telah memenuhi 100% dengan kesenjangan 0%
(tinggi); 2) Kelengkapan sarana di bengkel dan laboratorium pada kompetensi
Konstruksi Gedung, Sanitasi dan Perawatan terpenuhi 72,43% dengan kesenjangan
27,57% (rendah), begitupun kompetensi Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan
hanya terpenuhi 76,57% dengan kesenjangan 23,43% (rendah); 3) Penerapan
manajemen bengkel dan laboratorium berbasis 5S/5R telah cukup terpenuhi, dengan
tersedianya dokumen penerapan 5S/5R dan penanganan penggunaan alat dengan
sistem parallel. Aspek yang belum terpenuhi yaitu kurangnya jumlah teknisi di setiap
bengkel dan laboratorium, kurang memadainya sarana penyimpanan, fasilitas waning
signs, sarana pelindung diri dan K3 serta pembiasaan penerapan K3 dan prinsip
disiplin pada 5S/5R yang belum merata di setiap bengkel dan laboratorium.Noor Arif InderawanAmat Jaedun2019-11-05T08:13:07Z2021-05-31T07:04:58Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/66536This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/665362019-11-05T08:13:07ZAnalisis Pengembangan SMK Berbasis Potensi Wilayah di Kabupaten Berau Provinsi Kalimantan TimurPenelitian ini bertujuan untuk mengungkap: (1) wilayah yang menjadi prioritas dalam pengembangan SMK di Kabupaten Berau; (2) bidang dan program keahlian SMK yang sesuai dikembangkan di wilayah yang menjadi prioritas di Kabupaten Berau berdasarkan pada potensi dan karakteristik wilayah; (3) proyeksi kebutuhan ruang kelas dan gedung SMK di wilayah Kabupaten Berau.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif eksploratif. Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi dan wawancara. Butir-butir pertanyaan wawancara divalidasi dengan judgment expert. Keabsahan data kualitatif dengan triangulasi, member checking, membuat deskripsi yang padat dan kaya serta melakukan refleksi diri. Analisis prioritas lokasi pengembangan SMK dilakukan dengan metode principal component analysis, analisis sektor basis ekonomi dengan metode location quotient, pemecahan usia penduduk dengan metode spargue multiplier, proyeksi penduduk dengan metode eksponensial, proyeksi siswa SMK dengan metode proyeksi parameter model arus siswa serta kebutuhan ruang kelas dan gedung SMK di masa mendatang dengan menggunakan metode proyeksi. Analisis data kualitatif menggunakan reduksi data, penyajian data dan verifikasi.
Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) wilayah yang menjadi prioritas dalam pengembangan SMK di Kabupaten Berau adalah Kecamatan Kelay, Tabalar, dan Maratua; (2) bidang keahlian yang dibutuhkan di Kecamatan Kelay adalah agribisnis dan agroteknologi dengan program keahlian agribisnis tanaman perkebunan serta pengolahan hasil perkebunan, Kecamatan Tabalar membutuhkan bidang keahlian agribisnis dan agroteknologi dengan program keahlian agribisnis tanaman serta pengolahan hasil pertanian, sementara itu Kecamatan Maratua memerlukan bidang keahlian pariwisata dengan program keahlian perhotelan dan jasa parisiwata serta tata boga; (3) kebutuhan ruang kelas di Satuan Wilayah Pembangunan (SWP) 1 hingga tahun 2024 sejumlah 24 ruang kelas, SWP 2 membutuhkan 6 ruang kelas, sedangkan SWP 3 tidak membutuhkan tambahan ruang kelas. Berdasarkan hasil analisis diketahui pula bahwa SWP 1, 2 dan 3 tidak membutuhkan gedung SMK baru hingga tahun 2024.
Kata kunci: pengembangan SMK, potensi wilayah.Yudha Yanti CahyaningrumWagiran Wagiran2019-11-05T05:36:42Z2021-05-31T07:16:47Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/66533This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/665332019-11-05T05:36:42ZFaktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Employability Skills Siswa SMK di Daerah Istimewa YogyakartaPenelitian ini bertujuan untuk mengkaji: (1) pengaruh praktik kerja industri terhadap kesiapan belajar bekerja, (2) pengaruh praktik kerja industri terhadap kompetensi kejuruan, (3) pengaruh praktik kerja industri terhadap employability skills, (4) pengaruh langsung kesiapan belajar bekerja terhadap employability skills, (5) pengaruh langsung kompetensi kejuruan terhadap employability skills, (6) pengaruh tidak langsung praktik kerja industri terhadap employability skills melalui kesiapan belajar bekerja, dan (7) pengaruh tidak langsung praktik kerja industri terhadap employability skills melalui kompetensi kejuruan.
Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis expost facto. Penelitian dilakukan di SMK Negeri dan Swasta Se-Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Populasi penelitian adalah siswa kelas XII jurusan teknik pemesinan. Sampel penelitian berjumlah 444 siswa dipilih secara proportionate stratified random sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket dan dokumen. Validitas isi dilakukan melalui pertimbangan ahli. Validitas konstruk dilakukan dengan analisis faktor Kaiser Meyer Olkin Measure of Sampling Adequacy dengan nilai 0,691 dan reliabilitasanya menggunakan Cronbachs Alpha dengan nilai untuk kesiapan kerja sebesar 0,921 dan employability skills sebesar 0,864. Teknik analisis data yang digunakan adalah path analysis.
Hasil penelitian menemukan bahwa (1) terdapat pengaruh langsung prakerin terhadap kesiapan belajar bekerja sebesar 23,3%, (2) terdapat pengaruh langsung prakerin terhadap kompetensi kejuruan sebesar 28,2%, (3) terdapat pengaruh langsung prakerin terhadap employability skills sebesar 10,1%, (4) terdapat pengaruh langsung kesiapan belajar bekerja terhadap employability skills sebesar 50,1%, (5) terdapat pengaruh langsung kompetensi kejuruan terhadap employability skills sebesar 15,4%, (6) terdapat pengaruh secara tidak langsung prakerin terhadap employability skills melalui kesiapan belajar bekerja sebesar 11,7%, (7) terdapat pengaruh secara tidak langsung prakerin terhadap employability skills melalui kompetensi kejuruan sebesar 4,3%. Employability skills siswa dapat ditingkatkan melalui pelaksanaan praktik kerja industri, kesiapan belajar bekerja, dan kompetensi kejuruan yang maksimal.
Kata kunci: employability skills, kesiapan belajar bekerja, kompetensi kejuruan, praktik kerja industry.Muhammad Noor FitriyantoPardjono Pardjono2019-10-22T02:13:59Z2021-05-31T08:03:11Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/66260This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/662602019-10-22T02:13:59ZStudi Kasus Akuisisi Pengetahuan Electronic Fuel Injection System Siswa SMK PGRI 1 Ngawi.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses akuisisi pengetahuan Electronic Fuel Injection System (EFIS) di SMK PGRI 1 Ngawi, meliputi: (1) pencapaian pengetahuan tentang EFIS. (2) proses akuisisi pengetahuan oleh siswa (3) cara siswa memperoleh pengetahuan tentang EFIS. (4) upaya siswa untuk menguasai pengetahuan EFIS.
Penelitian ini dilakukan di SMK PGRI 1 Ngawi dengan menggunakan pendekatan campuran (mix method) jenis explanatory case study). Pembangkitan data menggunakan teknik tes, wawancara mendalam (in-depth interview), observasi partisipasi dan studi dokumen. Informan dan objek penelitian ini meliputi: ketua program keahlian otomotif teknik kendaraan ringan, guru pengampu pengetahuan EFI, siswa yang mengikuti proses pembelajaran EFIS. Uji keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan teknik expert judgment dan triangulasi data (sumber). Analisis data menggunakan statistik deskriptif dan model interaktif dari Miles & Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pencapaian akuisisi pengetahuan tentang EFIS siswa SMK PGRI 1 Ngawi cukup baik dimana hasil belajar materi tentang EFIS yang berkategori rendah (20,60%) lebih kecil daripada yang berkategori sedang (67,64%) dan tinggi (11,76%); (2) proses akuisisi pengetahuan EFIS melalui tahapan pembelajaran kelas dan praktik di bengkel; (3) siswa memperoleh pengetahuan EFIS dengan mendengarkan penjelasan guru dan studi mandiri melalui membaca buku dan internet; (4) Upaya siswa memahami EFI dengan cara belajar mandiri, belajar kelompok, dan mendengarkan penjelasan guru;Muchtar NasrudinPardjono Pardjono2019-10-22T02:04:25Z2021-05-31T06:54:07Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/66257This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/662572019-10-22T02:04:25ZSosialisasi Kurikulum 2013 di SMK N I Kasihan Bantul Yogyakarta.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan mengungkapkan terlaksananya sosialisasi kurikulum 2013 ditinjau dari aspek-aspek sosialisasi Kurikulum, tingkat kesiapan guru, sarana prasarana yang memadai, dan komitmen guru maupun pengelola sekolah.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Masalah yang dikaji yaitu pembelajaran dengan menggunakan sosialisasi kurikulum 2013. Data yang diperoleh dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi berupa foto, audio visual yang dilakukan terhadap para guru yang mengampu mata pelajaran normatif, adaptif dan produktif. Untuk mengumpulkan data digunakan alat tulis, kamera, dan recorder, yang dilakukan dengan wawancara mendalam (Indeep interview). Data dianalisis secara deskriptif kualitatif dan divalidasi dengan teknik trianggulasi.
Hasil penelitian yang ditemukan dilapangan menunjukkan bahwa: 1) sosialisasi kurikulum 2013 kurang akurat, belum jelas, dan tidak merata diterima oleh guru dan pengelola sekolah, 2) Sosialisasi Kurikulum 2013 meliputi kesiapan guru, yaitu guru telah menyesuaikan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) sesuai dengan panduan pelaksanaan kurikulum dari pemerintah, isi materi pembelajaran telah disesuaikan SKL. Materi pembelajaran normatif dan adaptif terlaksana sesuai dengan pedoman, akan tetapi materi pembelajaran produktif masih menggunakan kurikulum implementatif. Metode pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik, sedangkan penilaian menggunakan authentic assesment sesuai dengan panduan, 3) Sarana prasarana untuk mata pelajaran produktif sudah memenuhi standar minimum diantarannya telah mempunyai (ruang studio karawitan, ruang studio tari, ruang studio pedalangan, arena teater, pendhapa, kostum dan properti tari, dan audio visual). Namun mata pelajaran normatif dan adaptif belum mempunyai fasilitas yang memadai (Jumlah LCD kurang memenuhi standar kebutuhan, 4) Komitmen Kepala Sekolah dan seluruh jajarannya telah siap untuk melaksanakan kurikulum 2013.Titin AgustinPH Slamet2019-10-09T01:31:54Z2022-05-30T02:35:12Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/66084This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/660842019-10-09T01:31:54ZProfesionalisme Guru Produktif Sekolah Menengah Kejuruan Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan.Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap: (1) berbagai aktifitas profesional yang diperankan secara aktif oleh guru produktif dalam proses pendidikan di SMK; (2) kerangka teoritis profesionalisme guru produktif yang ideal berdasarkan kebutuhan riil dunia kerja profesi guru produktif di lapangan; dan (3) aspek-aspek kompetensi yang membentuk profesionalisme guru produktif dalam menjalankan peran profesionalnya dalam proses pendidikan di SMK.
Penelitian ini dilaksanakan di 12 SMK penyelenggara Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan di Kota Surakarta dengan menggunakan metode penelitan kualitatif model constructivist grounded theory. Penggalian data dilakukan melalui interview, observasi, dan dokumentasi. Informan berasal dari kalangan yang bersinggungan langsung dengan profesi guru produktif SMK teknik pemesinan yang terdiri dari guru, pejabat sekolah, alumni, siswa, dan pengawas SMK yang dipilih berdasarkan prinsip theoretical sampling. Data berupa transkrip wawancara, foto, dan catatan lapangan diolah dengan menggunakan perangkat lunak pengolah data kualitatif MaxQDA 12®. Pengolahan data dilaksanakan dalam 3 tahapan yaitu open coding, axial coding, dan selective coding. Hasil pengolahan data pada akhirnya disajikan dalam bentuk storyline, sistem proposisi, dan diagram kerangka teoritis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran profesional guru produktif dapat dijelaskan dengan tiga aktifitas profesional: (1) pembelajaran mapel produktif; (2) perkembangan kematangan guru produktif; dan (3) kepamongan di SMK. Berdasarkan rumusan tiga aktifitas profesional tersebut, kerangka teoritis profesionalisme guru produktif kemudian dijelaskan dengan tiga rumusan: (1) guru produktif yang memiliki sifat altruisme, efikasi, dan empati yang baik maka akan memiliki keterpusatan pada siswa yang baik pula; (2) guru produktif yang mendapatkan pembinaan dengan intensitas, durasi, dan frekuensi yang tinggi, dengan kontekstualitas yang sesuai dengan penugasan, serta jeda waktu antara pelatihan dan penugasan yang singkat maka akan semakin matang berperan sebagai ahli pembelajaran kejuruan; dan (3) pembelajaran mapel produktif berjalan dengan baik jika guru dapat melaksanakan pembelajaran dengan metode, model, media, dan evaluasi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik kompetensi yang diajarkan. Identifikasi peran profesional guru produktif pada diagram kerangka teoritis profesionalisme guru kejuruan menghasilkan daftar aspek kompetensi pembentuk profesionalisme guru produktif yang dapat dikelompokkan menjadi empat kategori, yaitu: (1) pendukung peran dalam proses pembelajaran mapel produktif sejumlah 13 aspek; (2) pendukung peran dalam proses perkembangan kematangan guru sejumlah empat aspek; (3) pendukung peran dalam kepamongan di SMK sejumlah empat aspek; serta (4) aspek kompetensi pendukung lain yang secara umum diperlukan dalam profesi guru produktif sejumlah delapan aspek.Yuyun EstriyantoPardjono Pardjono2019-09-23T07:39:30Z2021-05-31T07:03:44Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/65975This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/659752019-09-23T07:39:30ZPengaruh Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada Materi Rangkaian RLC.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada materi rangkaian RLC. Secara terperinci , penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan keefektifan pembelajaran CTL terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada materi rangkaian RLC, (2) mendeskripsikan peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa pada materi rangkaian RLC dengan pendekatan CTL lebih besar dibandingkan pendekatan pembelajaran tekstual.
Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen menggunakan pendekatan non-randomized control-group pretest posttest. Subjek penelitian adalah seluruh kelas X Program Keahlian Teknik Audio Video SMK Negeri 1 Purwosari, Gunungkidul, Yogyakarta semester genap tahun ajaran 2017/2018 yang terdiri dari dua kelas. Kedua kelas dipilih sebagai sampel penelitian. Kelas X AV1 sebagai kontrol dengan pendekatan pembelajaran tekstual dan kelas X AV2 sebagai kelas eksperimen diberi perlakuan dengan pendekatan CTL. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kemampuan berpikir pada materi rangkaian RLC dan lembar observasi untuk menilai keterlaksanaan pembelajaran. Data penelitian dianalisis menggunakan uji Mann Whitney untuk mengetahui perbedaan kemampuan berpikir kritis dan uji Wilcoxon untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan CTL lebih baik daripada pendekatan pembelajaran tekstual ditinjau dari kemampuan berpikir kritis siswa. Selain itu, pembelajaran dengan pendekatan CTL dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis lebih besar dibandingkan dengan pendekatan pembelajaran tekstual. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa pendekatan CTL berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada materi rangkaian RLC.Dody AriansyahSoenarto Soenarto2019-08-20T07:40:31Z2021-05-31T07:32:06Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/65393This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/653932019-08-20T07:40:31ZPeningkatan Kemampuan Penguasaan Materi Belajar Melalui Media Pembelajaran CCTV Pada Siswa Kelas XII Teknik Audio Video SMKN 1 Purwosari.Media pembelajaran di SMK pada praktikum Program Keahlian Teknik
Audio Video berupa media pembelajaran CCTV adalah salah satu potensi yang
dapat digunakan siswa dalam mengenal lebih jauh tentang perkembangan
teknologi instalasi CCTV. Tujuan penelitian ini adalah (1) peran media
pembelajaran media pembelajaran CCTV pada Program Keahlian Teknik Audio
Video SMKN 1 Purwosari Gunungkidul dalam membantu siswa meningkatkan
pemahaman materi, dan (2) mengetahui peningkatan prestasi pada mata pelajaran
Instalasi Audio Video CCTV di SMKN 1 Purwosari Gunungkidul.
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, yang terkait erat dengan
persoalan praktik pembelajaran sehari-hari yang dihadapi oleh guru. Penelitian ini
dilaksanakan di Laboratorium Audio Video, Jurusan Teknik Audio Video,
SMKN1 Purwosari, Kecamatan Purwosari, Kabupatan Gunungkidul. Subjek
Penelitian adalah 28 siswa kelas XII Teknik Audio Video.
Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) Media pembelajaran
CCTV sudah meningkatkan pemahaman materi Instalasi Audio Video di SMKN 1
Purwosari Gunungkidul. Hal ini dapat dilihat dari indikator proses pembelajaran
menunjukkan tingkat partisipasi pada ketujuh aspek indikator yaitu
memperhatikan, mencatat, bertanya, menjawab pertanyaan, mengemukakan
pendapat, mendiskusikan materi, kemandirian belajar. (2) Penerapan media
pembelajaran CCTV dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas XII Teknik
Audio Video di SMKN 1 Purwosari Gunungkidul. Prestasi belajar tersebut
dibuktikan dengan peningkatan hasil tes pada setiap akhir siklus. Peningkatan
hasil belajar dilihat dari ketuntasan belajar pada siklus I yaitu 82.14% dan pada
siklus III 89.29%.Paulus Tri Warastra Bayu HerjunaSoenarto Soenarto2019-08-16T07:22:32Z2021-05-31T07:23:46Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/65292This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/652922019-08-16T07:22:32ZKesesuaian Skema Sertifikasi Kompetensi SMK LSP P1 Otomotif terhadap Kebutuhan Dunia Usaha dan Dunia Industri di Kota Semarang.Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap : (1) skema kompetensi yang dilaksanakan LSP P1 otomotif bidang Engine Tune Up EFI dan Engine Tune Up konvensional; (2) standar kompetensi dan kompetensi dasar LSP P1 otomotif yang dilaksanakan di SMK berlisensi LSP P1; (3) kompetensi yang dibutuhkan oleh DUDI berdasarkan pada kompetensi yang dilaksanakan di SMK LSP P1 otomotif; (4) kompetensi yang dilaksanakan oleh SMK ber LSP P1 otomotif namun tidak dibutuhkan oleh DUDI; (5) kompetensi yang dibutuhkan oleh DUDI namun tidak dilaksanakan di SMK ber LSP P1 otomotif; dan (6) kesesuaian skema kompetensi yang ada di SMK otomotif terhadap kompetensi kerja yang dibutuhkan oleh DUDI.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif menggunakan penelitian survei. Penelitian ini melibatkan 20 DUDI bidang Engine Tune Up EFI dan Engine Tune Up konvensional dan 4 SMK ber LSP P1. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling untuk menentukan DUDI dan SMK serta teknik sampling jenuh untuk menentukan ukuran sampel pada setiap kelompok (kepala bengkel, kepala mekanik). Data penelitian diperoleh melalui angket berdasarkan prosentase. Suatu kompetensi dikatakan sesuai apabila memperoleh nilai presentase ≥ 61%.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) skema kompetensi yang dilaksanakan LSP P1 otomotif bidang Engine Tune Up EFI dan Engine Tune Up konvensional terbagi menjadi 13 Standar Kompetensi (SK) dan 118 Kompetensi Dasar (KD); (2) semua SMK ber lisensi LSP P1 di Kota Semarang melaksanakan semua Standar kompetensi yang disediakan oleh LSP P1; (3) semua standar kompetensi otomotif bidang Engine Tune Up EFI dan Engine Tune Up konvensional yang dilaksanakan oleh SMK ber LSP P1 dibutuhkan oleh DUDI; (4) Kompetensi yang tidak dibutuhkan oleh DUDI pada SK memelihara servis dan memperbaiki engine manajemen sistem yaitu melakukan pengecekan NE sinyal, melakukan pengecekan CKP sinyal, melakukan pengoperasiann osiloskop dan melakukan pembacaan sinyal osiloskop; (5) Kompetensi yang dibutuhkan oleh DUDI namun tidak dilaksanakan di SMK yaitu pemeriksaan pompa injeksi, melakukan perbaikan actuator/ sensor-sensor, batasan emisi gas buang, melakukan pelepasan distributor, Melakukan penyambungan kutub/terminal baterai; (6) tingkat kesesuaian skema kompetensi yang ada di SMK otomotif terhadap kompetensi kerja yang dibutuhkan oleh DUDI memiliki rata-rata presentase sebesar 91%.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif menggunakan
penelitian survei. Penelitian ini melibatkan 20 DUDI bidang Engine Tune Up EFI
dan Engine Tune Up konvensional dan 4 SMK ber LSP P1. Penelitian ini
menggunakan teknik purposive sampling untuk menentukan DUDI dan SMK
serta teknik sampling jenuh untuk menentukan ukuran sampel pada setiap
kelompok (kepala bengkel, kepala mekanik). Data penelitian diperoleh melalui
angket berdasarkan prosentase. Suatu kompetensi dikatakan sesuai apabila
memperoleh nilai presentase ≥ 61%.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) skema kompetensi yang dilaksanakan
LSP P1 otomotif bidang Engine Tune Up EFI dan Engine Tune Up konvensional
terbagi menjadi 13 Standar Kompetensi (SK) dan 118 Kompetensi Dasar (KD);
(2) semua SMK ber lisensi LSP P1 di Kota Semarang melaksanakan semua
Standar kompetensi yang disediakan oleh LSP P1; (3) semua standar kompetensi
otomotif bidang Engine Tune Up EFI dan Engine Tune Up konvensional yang
dilaksanakan oleh SMK ber LSP P1 dibutuhkan oleh DUDI; (4) Kompetensi yang
tidak dibutuhkan oleh DUDI pada SK memelihara servis dan memperbaiki engine
manajemen sistem yaitu melakukan pengecekan NE sinyal, melakukan
pengecekan CKP sinyal, melakukan pengoperasiann osiloskop dan melakukan
pembacaan sinyal osiloskop; (5) Kompetensi yang dibutuhkan oleh DUDI namun
tidak dilaksanakan di SMK yaitu pemeriksaan pompa injeksi, melakukan
perbaikan actuator/ sensor-sensor, batasan emisi gas buang, melakukan pelepasan
distributor, Melakukan penyambungan kutub/terminal baterai; (6) tingkat
kesesuaian skema kompetensi yang ada di SMK otomotif terhadap kompetensi
kerja yang dibutuhkan oleh DUDI memiliki rata-rata presentase sebesar 91%.
Kata kunci : kesesuaian skema sertifikasi, LSP P1, kebutuhan dudiDhewa Exhordig Frovihandika2019-08-15T03:44:19Z2021-06-22T06:38:11Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/65275This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/652752019-08-15T03:44:19ZEmployability Skills Siswa SMK Negeri Di Kota Palu Untuk Memasuki Dunia Kerja.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat employabilty skills siswa SMK Negeri di kota Palu, variasi tingkat employabilty skills siswa dari sisi aspek- aspeknya, dan korelasi antara employabilty skills dengan hasil belajar siswa (nilai ujian nasional).
Jenis penelitian yang digunakan merupakan jenis survei yaitu untuk mendiskripsikan sikap, perilaku, dan pendapat dari employability skills siswa Penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif, selanjutnya hasil analisis data dideskripsikan secara kualitatif, lalu disajikan dalam bentuk grafik, diagram, tabel, mean, mode, median, standar deviasi dan varian. Kemudian dilakukan analisis berupa uji hipotesis dengan menggunakan uji pearson product moment untuk melihat korelasi antara employability skills dengan nilai ujian nasional siswa. Responden penelitian adalah siswa kelas XII SMK Negeri se kota Palu sebanyak 295 orang. Pada penelitian ini, pengumpulan data survey melalui kuesioner, jawaban kuesioner menggunakan skala likert dengan empat rentang pilihan mulai dari tidak pernah, kadang-kadang, sering, dan selalu. Instrumen
Hasil penelitan menunjukkan tingkat employability skills siswa masuk dalam kategori tinggi, mean = 154,75 lebih besar dari mean ideal (140). Demikian halnya jika tingkat employability skills ditinjau dari masing-masing sekolah, semua berada diatas nilai rata-rata ideal. Kemudian jika dilihat dari aspek-aspek employability skills secara simultan masih berada diatas nilai rata-rata, namun jika aspek-aspek employability skills ditinjau pada masing-masing sekolah terlihat perbedaan bahkan beberapa aspek di beberapa sekolah berada pada kategori rendah. Hasil penelitian ini juga menunjukan adanya korelasi yang positif dan signifikan antara employability skills dengan hasil belajar siswa, dengan nilai signifikansinya sebesar 0,001.Pusriawan Pusriawan2019-08-12T04:38:10Z2021-05-31T07:30:17Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/65198This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/651982019-08-12T04:38:10ZPengaruh Minat Belajar, Motivasi Belajar, Kreatifitas
Siswa, dan Sarana Praktek Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Simulasi Digital Pada SMK di Kabupaten Klaten.Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pengaruh: (1) minat
belajar, (2) motivasi belajar, (3) kreativitas siswa, (4) sarana praktek, dan (5) minat
belajar, motivasi belajar, kreatifitas siswa, dan sarana praktek secara bersama-sama
terhadap hasil belajar mata pelajaran simulasi digital di Kabupaten Klaten.
Penelitian ini adalah penelitian ex-post facto yang bersifat korelasional.
Populasinya adalah seluruh siswa SMK paket keahlian teknik komputer dan jaringan
pada mata pelajaran simulasi digital di Kabupaten Klaten. Pengambilan sampel
menggunakan teknik proportional random sampling dengan rumus Isaac dan
Michael dengan taraf kesalahan 5%, yaitu 141 siswa dari empat SMK di Kabupaten
Klaten. Pengumpulan data menggunakan angket. Pengujian validitas instrumen
dilakukan dengan expert judgement dan ujicoba instrumen. Pengujian reliabilitas
instrumen menggunakan rumus Alpha Cronbach. Teknik analisis data meliputi analisis regresi sederhana dan regresi ganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara: (1) minat belajar, (2) motivasi belajar, (3) kreativitas siswa, (4) sarana
praktek, dan (5) minat belajar, motivasi belajar, kreatifitas siswa, dan sarana praktek
secara bersama-sama terhadap hasil belajar mata pelajaran simulasi digital di
Kabupaten Klaten.Abu Puji HartonoSoenarto Soenarto2019-07-31T04:00:02Z2021-05-31T08:00:09Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/64926This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/649262019-07-31T04:00:02ZImpelentasi Problem Based Learning Dalam Penigkatan Hasil Belajar Las Oxy Asetilen Kurikulum 2013 Di SMK Negeri 1 Seyegan.Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas pembelajaran dan kemampuan hasil belajar siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) kelas X Teknik Fabrikasi Logam (TFL) pada pembelajaran Las Oksi asetilen dalam mengimplementasikan model Problem-Based Learning (PBL).
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari empat tahapan: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Penelitian dilakukan di SMK Negeri 1 Seyegan dengan subjek penelitian adalah siswa kelas X kompetensi keahlian TFL. Penelitian ini melibatkan satu orang kolaborator untuk membantu peneliti sebagai tim dalam pelaksanaan PBL dan memonitor pada saat pembelajaran berlangsung. Perubahan dari tindakan, berdasarkan hasil pengamatan kolaborator. Pengumpulan data menggunakan metode observasi dengan instrumen checklist,test dan rating scale. Data dianalisa secara deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan sebagai berikut: (a) penerapan metode PBL dalam pembelajaran materi las oksi asetilen dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa; (b) kategori aktivitas siswa setelah menerapkan PBL, yaitu kategori sangat tinggi sebanyak 26 siswa dan kategori tinggi sebanyak 6 siswa; (c) Peningkatan hasil belajar aspek kognitif setelah menerapkan PBL sebesar 27.89% dengan tingkat kemampuan aspek kognitif yaitu: mengingat sebesar 81,88%; memahami sebesar 87,05%; menerapkan sebesar 85,94%; menganalisasebesar 85,42%; menilaisebesar 81,77%; dan menciptasebesar 85,00%; peningkatan hasil belajar aspek psikomotor sebesar 18,99% dengan indikator kemampuan aspek psikomotor yaitu: persiapan kerja sebesar 76,82%; proses kerja sebesar 73,18%; hasil kerja sebesar 74,35%; sikap kerja sebesar 96,09%; dan waktu sebesar 75,00%;B. Agus MunadiSunaryo Soenarto2019-07-30T02:08:59Z2021-05-31T07:27:52Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/64874This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/648742019-07-30T02:08:59ZPerancangan dan Uji Kualitas Software Simulasi Virtual "DigiChip" Platform Android Penunjang Mobile-Virtual Learning untuk Kejuruan Teknik Mekatronika.Pembelajaran keilmuan teknik digital sangat memerlukan dukungan perangkat belajar berupa hardware memadai, secara operasional cukup membutuhkan biaya alat-bahan belajar yang tinggi. Siswa secara belajar mandiri kesulitan memiliki sarana belajar yang demikian. Siswa sangat terbatasi dengan permasalahan keterbatasan alat, bahan, waktu (jam belajar dikelas/lab/bengkel) dan sistem belajar yang harus bergilir/berkelompok. Penelitian ini bertujuan: (1) menghasilkan produk media belajar berupa simulation software yang bersifat virtual learning pada pembelajaran Gerbang Logika Dasar Teknik Digital, yang mampu beroperasi pada perangkat mobile sehingga memberikan kemudahan belajar berupa akses yang portabel, efektif, ekonomis dan operasional yang aman; (2) menguji kualitas produk software berdasarkan aspek functional suitability, maintainability, portability dan usability (ISO/IEC 25010).
Penelitian ini merupakan research and development (R&D) dengan proses perancangan dan pengujian software menggunakan metode software development life cycle (SDLC) jenis v-model, terdiri dari tahapan: (1) requirement modeling, (2) architectural design, (3) component design, (4) code generation, (5) unit testing, (6) integration testing, (7) system testing, (8) acceptance testing. Metode pengujian unit melalui teknik white-box dengan uji basis-path, flowgraph, independent path pada software "DigiChip". Pengujian integration, system, acceptance dengan teknik black-box. Aspek functional suitability diuji dengan kuesioner run test fitur, dan test case. Aspek maintainability diuji melalui pengukuran maintainability index (MI), duplication source code, line of code (LoC), cyclomatic complexity (CC). Aspek portability diuji dengan instalasi pada berbagai konfigurasi hardware, berbagai versi kernel OS Android. Uji materi dan media menggunakan kuesioner ahli materi dan ahli media. Aspek usability diuji menggunakan USE Questionnaire dan penghitungan Cronbach’s Alpha melalui SPSS. Subyek penelitian ini siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Mekatronika SMK-SMTI Yogyakarta.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) perancangan software simulasi virtual "DigiChip" sebagai media virtual learning dan mobile learning telah dibuat untuk perangkat berbasis mobile komputer; (2) pengujian kualitas software berdasarkan ISO/IEC 25010, aspek functional suitability menunjukkan semua fitur beroperasi dengan baik (sangat layak), maintainability sebesar (MI) 84 (perawatan mudah), portability 100% dapat beroperasi pada semua kernel OS Android (sangat layak), dan usability 86,18% (sangat layak) dengan Cronbach’s Alpha 0,841 (baik). Uji ahli media 90% (sangat layak), ahli materi 100% (sangat layak).Titih Rejyasmito Hadi2019-07-23T03:59:36Z2021-06-22T07:01:45Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/64711This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/647112019-07-23T03:59:36ZAnalisis Pola Transisi Lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Menuju Dunia Kerja.Penelitian ini bertujuan untuk menemukan lama waktu yang dibutuhkan siswa lulusan SMK untuk mendapatkan pekerjaan setelah lulus dari SMK, menemukan faktor-faktor yang mempengaruhi lulusan sekolah SMK cepat mendapatkan pekerjaan, dan menemukan hal-hal yang dilakukan lulusan SMK selama masa transisi.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan paradigma etnografi. Setting penelitian dilakukan pada lulusan SMK yang sudah bekerja sesuai dengan kompetensi yang dimiliki. Informan dalam penelitian ini adalah lulusan SMKN 2 Yogyakarta dan SMKN 4 Yogyakarta yang telah bekerja. Analisis data yang digunakan adalah model Miles and Huberman yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, display data dan kesimpulan. Reduksi dan display data dilakukan melalui pengkodean yaitu mengidentifikasi tema unik yang muncul dengan kode, mengumpulkan dan mengaitkan tema relevan. Kesimpulan dirumuskan dengan analisis induksi yang berorientasi pada eksplorasi, pengungkapan, dan logika induktif.
Hasil penelitian yang didapat adalah: (1) lama waktu tunggu yang dibutuhkan siswa lulusan SMK untuk mendapatkan pekerjaan berkisar antara 0, 2, 3, dan 6 bulan setelah lulus, (2) faktor-faktor yang mempengaruhi cepat atau lambatnya waktu tunggu untuk mendapatkan pekerjaan oleh siswa lulusan SMK adalah keaktifan melihat bursa kerja, prestasi siswa, keterampilan kerja saat magang atau praktik kerja lapangan, keinginan kuat untuk mendapat kesempatan kerja, dorongan orang tua, dan faktor ekonomi, (3) pemanfaatan waktu selama transisi oleh siswa lulusan SMK juga bervariasi diantaranya mencari informasi lowongan kerja, menyiapkan berkas-berkas yang diperlukan untuk melamar pekerjaan, memasukkan lamaran ke lembaga penyedia pekerjaan dan menunggu adanya lowongan kerja.Arum Kartika SariPutu Sudira2019-06-20T08:35:22Z2021-05-31T07:51:11Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/64333This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/643332019-06-20T08:35:22ZImplementasi Pembelajaran Blended Learning untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Pembuatan Makanan Kontinental di SMK PIUS X Magelang.Penelitian ini bertujuan mengetahui: (1) apakah penerapan blended learning dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Kontinental, (2) bagaimana pelaksanaan pembelajaran makanan kontinental menggunakan blended learning untuk meningkatan motivasi dan hasil belajar siswa, dan (3) bagaimana pendapat siswa terhadap pembelajaran yang menggunakan blended learning untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang metodenya mencermati kegiatan belajar sekelompok siswa dengan memberikan tindakan yang sengaja dimunculkan. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI Tata Boga 1, SMK PIUS X Magelang dengan jumlah siswa 40 sebagai subjek penelitian. Pengumpulan data menggunakan observasi, dokumentasi, tes, dan angket. Teknik analisis data menggunakan deskriptif kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) metode Blended Learning menggunakan media web learning dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas XI Tata Boga SMK PIUS X Magelang. Peningkatan motivasi dan hasil belajar dapat ditingkatkan hingga mencapai indikator keberhasilan melalui dua siklus penelitian. Siswa menunjukkan motivasi belajar pada Siklus I keseluruhannya berada pada kategori sedang, dan meningkat pada Siklus II menjadi 90% pada kategori tinggi. Hasil belajar siswapun mengalami peningkatan jumlah siswa yang tuntas dibanding saat pre test (35,0%) dan Siklus I (72,5%), pada Siklus II menjadi sebesar 92,5%, yang berarti bahwa indikator keberhasilan penelitian sebesar 85% telah tercapai, (2) Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan blended learning sesuai dengan RPP. Aktivitas belajar siswa juga menunjukkan peningkatan dari Siklus I sebesar 45% menjadi 90% siswa dengan aktivitas belajar yang tinggi pada Siklus II. Pembelajaran dilakukan dengan membagi kelas menjadi beberapa kelompok, kemudian memberikan penugasan untuk mencari informasi terkait dengan materi pelajaran melalui media web learning yang sudah disiapkan guru, selanjutnya siswa diminta untuk praktik membuat hidangan yang sudah dipelajari, dan (3) Mayoritas siswa berpendapat bahwa media web learning yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran menarik (82,5%).Thyara MahananiSiti Hamidah2019-06-17T03:40:21Z2021-05-31T06:57:29Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/64285This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/642852019-06-17T03:40:21ZPenerapan Problem-Based Learning untuk
Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa (Studi pada Mata Pelajaran Estimasi Rencana Anggaran Biaya Kelas XI SMK Negeri 1 Petasia Kabupaten
Morowali Utara).Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Peningkatan motivasi
belajar siswa melalui penerapan Problem-Based Learning pada mata pelajaran
Estimasi Rencana Anggaran Biaya, (2) Peningkatan hasil belajar siswa melalui
penerapan Problem-Based Learning pada mata pelajaran Estimasi Rencana
Anggaran Biaya.
Bentuk penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
dilaksanakan di kelas XI (sebelas) Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1
Petasia Kabupaten Morowali Utara Provinsi Sulawesi Tengah pada mata pelajaran
Estimasi Rencana Anggaran Biaya dengan jumlah populasi adalah sebanyak 18
orang siswa. Penelitian dilakukan pada Bulan April 2016. Metode pengumpulan
data dilakukan dengan cara observasi kegiatan pembelajaran dikelas dan tes
tertulis. Objek yang diobservasi adalah guru dan siswa. Data hasil observasi
dioleh dengan analisis kualitatif, sedangkan data hasil belajar siswa diolah dengan
teknik analisis statistik deskriptif, yaitu menghitung persentase daya serap siswa
dan persentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Motivasi belajar siswa meningkat
dari kriteria kurang pada kegiatan pra tindakan menjadi sangat baik pada akhir
tindakan atau siklus III. Peningkatan motivasi belajar siswa terjadi pada semua
aspek, yaitu: kesiapan siswa mengikuti kegiatan pembelajaran, kemauan
menghubungkan konsep lama dengan masalah baru, kerja sama dan kemauan
mengekspresikan ide dalam kelompok belajar, kemauan menyelesaikan tugas
sebagai rasa tanggung jawab, kemauan mempresentasikan hasil diskusi kelompok,
(2) Hasil belajar siswa meningkat dengan capaian: nilai rata-rata siswa pada
kegiatan pra tindakan adalah 56,80 sedangkan pada akhir penelitian tindakan kelas
nilai rata-rata siswa 87,30. Kedua angka tersebut menunjukkan adanya kenaikan
prestasi belajar siswa sebesar 30,50%. Jumlah siswa yang tuntas atau mencapai
niai KKM pada kegiatan pra tindakan adalah 4 orang dari 18 orang atau sebesar
22,20% sedangkan pada penelitian tindakan kelas meningkat menjadi 18 orang
atau 100%.Ibrahim Moh AminSutarto Sutarto