Lumbung Pustaka UNY: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-29T14:54:08ZEPrintshttp://eprints.uny.ac.id/apw_template/images/sitelogo.pnghttps://eprints.uny.ac.id/2019-01-16T02:28:15Z2019-05-09T09:11:44Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/62431This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/624312019-01-16T02:28:15ZPembelajaran Taksu dalam Tari Pendet di Sanggar Tari Bali Saraswati Yogyakarta.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) proses pembelajaran tari
Pendet, (2) nilai-nilai taksu dan (3) hasil ujian pementasan lokal tari Pendet dengan
pembelajaran nilai taksu di Sanggar tari Bali Saraswati Yogyakarta.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan
etnografi yang dikemukakan oleh Spardley. Penelitian ini dilakukan pada saat
pembelajaran sanggar dan ujian pementasan lokal tari Pendet di Sanggar Tari Bali
Saraswati Yogyakarta. Sumber data primer pada penelitian ini adalah pelaksanaan
ujian sanggar dan hasil wawancara staf admin, para pengajar, dan budayawan dari
Bali. Sumber data sekunder didapat dari penelitian terdahulu mengenai hal yang
sama dan kajian tertulis lain mengenai tari Pendet dan taksu itu sendiri. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi partisipatif, wawancara
terstruktur, dan dokumentasi. Uji validitas data menggunakan triangulasi sumber
dan triangulasi teknik. Data dianalisis secara diskriptif meliputi tahap reduksi data,
penyajian data, dan kesimpulan, sedangkan untuk analisis pada gerakan dan elemen
pendukung tari menggunakan pendekatan performance studies.
Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Proses pembelajaran tari
Pendet di Sanggar Tari Bali Saraswati Yogyakarta yang digunakan adalah secara
langsung atau meniru gerak yang diajarkan oleh pengajar. Kemudian pengajar juga
melagukan hitungan dalam gerak supaya murid mudah hapal. 2) Bagian dari nilai
taksu adalah sabda sebagai afektif, bayu psikomotorik, dan idep sebagai kognitif.
Setiap orang yang belajar menari mendapat taksu harus dengan usaha keras dan
pengulangan gerak dalam berlatih. 3) Pementasan ujian lokal Sanggar Saraswati
Yogyakarta merupakan evaluasi dari siswa yang telah mempelajari tari Pendet.
Konsep dari taksu dalam tari Pendet adalah sabda atau afektif sikap badan dalam
menari atau aturan dalam menari. Bayu atau psikomotorik adalah keseimbangan
gerak atau kekuatan dalam menari. Idep atau kognitif adalah siswa menghapal tari.Ni Luh Putu Wiardani Astuti2019-01-11T02:26:56Z2019-05-08T03:27:47Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/62393This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/623932019-01-11T02:26:56ZPertunjukan Macapat di Keraton Yogyakarta: Bentuk,
Fungsi, dan MaknaPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) bentuk pertunjukan
macapat di Keraton Yogyakarta; (2) fungsi pertunjukan macapat di Keraton
Yogyakarta; dan (3) makna pertunjukan macapat di Keraton Yogyakarta dan
selanjutnya diidentifikasi nilai-nilai pendidikan budi pekerti yang terkandung di
dalamnya.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan
pendekatan fenomenologi hermeneutika Paul Ricoeur. Setting penelitian adalah
Bangsal Sri Manganti Keraton Yogyakarta. Data diperoleh melalui observasi,
dokumentasi, dan wawancara. Data penelitian ini dianalisis melalui lima fase
berikut: compiling, disassembling, reassembling, interpreting, dan concluding.
Dalam tahap interpreting, dilakukan analisis hermeneutika terhadap naskah dan
pertunjukan tembang macapat. Keabsahan data diperiksa melalui teknik
triangulasi yaitu metode observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) bentuk pertunjukan
macapat didasarkan atas elemen (lokasi, waktu, pelaku, tata busana, gerakan,
properti, pencahayaan, dan naskah) serta strukturnya (tekstual dan musikal) –
dimana sebagian besar bentuknya tidak mengalami perubahan atau tetap secara
turun temurun sesuai dengan aturan Keraton Yogyakarta; (2) fungsi utama
pertunjukan macapat di Keraton Yogyakarta adalah sebagai daya tarik wisata dan
melestarikan budaya, selain sebagai sumber pedoman bertingkah laku bagi pihakpihak
yang mendalami budaya Jawa; dan (3) makna pertunjukan macapat di
Keraton Yogyakarta diambil dari naskah Babad Mentawis Ngayogyakarta yang
mengandung nilai historis, budaya, kesucian, spiritual, kekuatan/keteguhan hati,
dan nilai-nilai pendidikan budi pekerti, yaitu persaudaraan, kesetaraan,
kerendahan hati, dan kesopanan.
Kata kunci: babad mentawis, bentuk pertunjukan, fungsi pertunjukan, macapat,
makna pertunjukan, nilai pendidikan budi pekertiAsri Purwanti2018-12-18T06:25:09Z2019-05-09T09:09:41Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/62052This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/620522018-12-18T06:25:09ZPengaruh Kemampuan Musikal terhadap Kecerdasan Interpersonal, Empati, dan Kepercayaan Diri
pada Siswa Kelas xi di SMAN 1 Bulu
SukoharjoPenelitian ini bertujuan untuk menguji, menganalisis, dan untuk
memperoleh bukti empiris tentang (1) pengaruh kemampuan musikal dengan
kecerdasan interpersonal pada siswa kelas XI di SMAN I Bulu Sukoharjo; (2)
pengaruh kemampuan musikal dengan empati pada siswa kelas XI di SMAN I
Bulu Sukoharjo; (3) pengaruh kemampuan musikal dengan kepercayaan diri pada
siswa kelas XI di SMAN I Bulu Sukoharjo.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI di SMA I Bulu sebanyak 320 siswa.
Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik proporsional random sampling
berdasarkan tabel Krecjie dan Morgan pada taraf signifikan 5%. Sampel dalam
penelitian ini adalah siswa kelas XI di SMA I Bulu sebanyak 175 siswa. Teknik
pengumpulan data menggunakan tes praktik dan kuesioner. Validitas
menggunakan validitas isi dan konstruk, dan uji reliabilitas menggunakan rumus
cronbach alpha. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi sederhana.
Hasil penelitian menyebutkan bahwa (1) Ada pengaruh kemampuan
musikal dengan kecerdasan interpersonal pada siswa kelas XI di SMAN I Bulu
Sukoharjo. Hal ini ditunjukkan dari nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05
(0,000<0,05), dan koefisien regresi mempunyai nilai positif sebesar 0,447. (2)
Ada pengaruh kemampuan musikal dengan empati pada siswa kelas XI di
SMAN I Bulu Sukoharjo. Hal ini ditunjukkan dari nilai signifikansi lebih kecil
dari 0,05 (0,000<0,05), dan koefisien regresi mempunyai nilai positif sebesar
0,265. (3) Ada pengaruh kemampuan musikal dengan kepercayaan diri pada
siswa kelas XI di SMAN I Bulu Sukoharjo. Hal ini ditunjukkan dari nilai
signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,000<0,05), dan koefisien regresi mempunyai
nilai positif sebesar 0,507.Christian Henri Kusuma Adi2018-12-13T07:33:56Z2019-05-09T09:09:13Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/61956This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/619562018-12-13T07:33:56ZEstetika Eksperimental Ogoh-ogoh dan
Implementasinya pada Kreativitas Berkarya Seni Rupa Tiga Dimensi Siswa SMK
Bopkri 1 YogyakartaPenelitian ini bertujuan mendeskripsiskan Estetika eksperimental Ogoh-
ogoh patung Ogoh-ogoh dan mendeskripsikan hasil implementasi Ogoh-ogoh
pada kreativitas berkarya seni rupa tiga dimensi.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif penelitian mendeskripsikan
penciptaan Ogoh-ogoh pada rangkaian hari raya Nyepi tahun 2018 di Pura
Jagatnatha, Sorowajan, Banguntapan, Bantul, DIY. Implementasu teknik
penciptaan di laksanakan pada pembelajaran seni rupa tiga dimensi di SMK
BOPKRI 1 Yogyakarta, Terban, Gondokusuman. Data di kumpulkan melalui
observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukan: (1) Ide penciptaan Ogoh-ogoh di mulai dari
studi pustaka tentang Upacara Hari Raya. Proses penciptaan meliputi tahapan
membuat rancangan sketsa Ogoh-ogoh, membuat kerangka dengan menggunakan
bahan dari besi atau kayu yang berfungsi sebagai penyangga Ogoh-ogoh
kemudian membentuk rangka dasar dengan menggunakan styrofoam atau bambu,
melapisi rangka body menggunakan kertas agar body Ogoh-ogoh mudah untuk
diwarna menggunakan cat. dengan bentuk mata melotot, gigi tajam, badan besar
yang merupakan tanda keberadaan sifat-sifat jahat dalam diri manusia. (2) Tema
konsep dan teknik Penciptaan Ogoh-ogoh di implementasikan pada
pembelajaran seni rupa tiga dimensi di SMK BOPKRI 1 Yogyakarta. Peserta
didik menciptakan bentuk patung dengan teknik butsir dengan media tanah liat.Made Aditya Abhi Ganika2018-12-13T04:02:20Z2019-05-09T09:09:10Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/61945This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/619452018-12-13T04:02:20ZFeminitas Lukisan Dyan Anggraini dan
Implementasinya dalam Pengarusutamaan Gender.Penelitian ini berfokus untuk mengetahui bagaimana Dyan Anggraini
mendayagunakan dirinya dalam menjalankan perannya sebagai Ibu, seniman, dan
birokrat serta proses kreatif dan representasi feminitas Dyan Anggraini dalam
karya lukisnya.
Penelitian ini merupakan jenis kualitatif berperspektif wacana kritis atau
“critical discourse analysis”. Critical discourse analysis digunakan sebagai metode
untuk membedah isu feminisme dan bagaimana wacana tersebut dibentuk,
dikonstruksi dan diinterpretasi. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi,
wawancara mendalam serta dokumentasi katalog pameran Dyan Anggraini.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Pertama, feminitas yang dimiliki
Dyan Anggraini seperti keibuan, penyayang dan ketekunan tidak menghalangi
dirinya untuk peran ganda yang dijalankan. Kedua, penggunaan warna palet dan
objek visual dengan pose yang sederhana menjadikan karya lukisnya bernuansa
meditatif. Ketiga, representasi feminitas pada objek visual lukisan Dyan
Anggraini tampak selalu dihadirkan seperti lemah lembut, kasih sayang dan
ketekunan. Feminitas tersebut diimplementasikan dalam pengarusutamaan gender
khususnya dalam pendidikan formal dan nonformal melalui regulasi kebijakan
atau program yang dinilai berpihak pada salah satu jenis kelamin dan mengubah
perspektif mengenai feminitas yang dianggap membatasi seseorang untuk
melakukan banyak hal.Rangga Bagus Kusnanto2018-12-13T02:49:20Z2019-05-09T09:08:57Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/61932This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/619322018-12-13T02:49:20ZPelestarian Tradisi Mappaccing Suku Bugis Melalui Tarian Di Kuala Tungkal Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Bentuk pelestarian
tradisi Mappaccing melalui tarian; (2) Makna simbol yang terkandung dalam
tradisi Mappaccing
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan
pendekatan semiotika. Setting penelitian adalah daerak Kuala Tungkal Kabupaten
Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi. Data yang diperoleh melalui observasi
partisipatif, wawancara dan dokumentasi. Data penelitian ini dianalisis
menggunakan teknik analisis data kualitatif yaitu reduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut (1) Bentuk revitalisasi tradisi
Mappaccing dalam tradisi pernikahan suku Bugis yaitu melaui suatu pertunjukan
tari sebelum pelaksanan acara Mappaccing; (2) Melalui pertunjukan tari
Mappaccing masyarakat bukan saja mengetahui tradisi saja, tetapi mengetahui
makna simbol yang terkandung dalam tradisi Mappaccing yang merupakan
ajaran-ajaran yang baik menuju bahtera rumah tangga dan untuk para generasi
baru (generasi dari suku Bugis) juga mendapatkan pengetahuan baru mengenai
salah satu tradisi kebudayaan khas Bugis, dan dapat menjaga kelestarian dan
melestarikan tradisi di lingkungannya.Faridah Faridah2018-12-11T03:38:43Z2019-05-09T09:08:54Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/61868This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/618682018-12-11T03:38:43ZTari Manasai Wujud Representasi Jatidiri Suku Dayak Ngaju dan Relevansinya Terhadap Nilai Pendidikan Karakter di Palangka Raya Kalimantan Tengah.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisisnya (1) Bentuk tari Manasai suku Dayak Ngaju di Palangka Raya Kalimantan Tengah (2) karakteristik tari Manasai wujud representasi jatidiri suku Dayak Ngaju di Palangka Raya Kalimantan Tengah, dan (3) Relevansi nilai-nilai yang terkandung dalam tari Manasai dengan pilar nilai-nilai pendidikan karakter di Palangka Raya Kalimantan Tengah.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode penelitian etnografi dan didukung dengan pendekatan semiotika dengan pisau analisis teori dari Charles Sanders Peirce. Objek formal dalam penelitian ini adalah nilai pendidikan karakter yang menunjukan beberapa nilai yang terkandung dalam tari Manasai. Objek material dalam penelitian ini adalah tari Manasai tradisi yang ada di Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan model Miles dan Huberman yaitu meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Bentuk penyajian dalam tari Manasai tradisi merupakan tarian pergaulan atau tarian kelompok yang di dalamnya terdapat struktur penyajian yang meliputi; Gerak, tata rias dan busana, iringan musik, property, dan pola lantai. (2) Karakteristik dalam tari Manasai itu merupakan representasi dari nilai-nilai yang ada dalam konsepsi pandangan hidup masyarakat suku Dayak Ngaju yaitu “Belom Bahadat” inilah yang menjadi cita-cita hidup masyarakat suku Dayak. Konsepsi “Belom Bahadat” tercermin dalam prilaku dan perbuatan termasuk perkataan-perkataan setiap orang, yang merupakan gambaran kebudayaan atau jatidiri orang Dayak. “Belom Bahadat” juga diuraikan dalam falsafah “Budaya Betang” yaitu “Berbeda suku Agama bukan penghalang sudah membudaya dari nenek moyang, hidup rukun selalu berkembang itulah yang disebut Budaya Betang”. Falsafah “Budaya Betang” juga berarti “Dimana Bumi Dipijak, Disitulah Langit Dijunjung”. Konsepsi “Belom Bahadat” diuraikan dalam Falsafah “Budaya Betang” yang di dalamnya terkandung 4 pilar, yaitu; 1) Orang Dayak hidup jujur dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, (2) Orang Dayak hidup dalam kesetaraan, 3) Orang Dayak hidup dalam kebersamaan, 4) Orang Dayak itu Abdi Hukum. (3) Nilai-nilai yang tersirat dalam pandangan hidup masyarakat suku Dayak Ngaju yaitu “Belom Bahadat” yang direpresentasikan ke dalam tari Manasai juga memiliki relevansi dengan pilar nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung di dalamnya nilai-nilai pendidikan karakter yaitu; religius, jujur, toleransi, kreatif, mandiri, bersahabat/komunikatif, cinta damai, cinta tanah air, gotong royong, dan tanggung jawabTri Yonisa2018-12-11T03:04:47Z2019-05-09T09:08:50Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/61866This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/618662018-12-11T03:04:47ZKajian Múa Rối Nước Dalam Budaya Vietnam Dan
Implementasinya Pada Pengembangan Media Pembelajaran Ekstrakurikuler Seni
Rupa di Sekolah Dasar Negeri Timuran Yogyakarta.Penelitian ini bertujuan: (1) mengajikan pertunjukan Múa Rối Nước dalam
budaya Vietnam, dan (2) mengembangkan media Múa Rối Nước sebagai
pengenalan budaya Vietnam yang layak untuk meningkatkan minat terhadap
pertunjukan Múa Rối Nước dan kebudayaan Vietnam kepada siswa kelas IV
Sekolah Dasar Negeri Timuran Yogyakarta.
Pengajian pertunjukan Múa Rối Nước dalam budaya Vietnam
dilaksanakan dengan cara studi literatur. Pengembangan produk dalam penelitian
ini mengikuti model penelitian dan pengembangan Borg & Gall. Langkah-langkah
penelitian dan pengembangannya meliputi: (1) penelitian dan pengumpulan data;
(2) perencanaan penelitian; (3) pengembangan produk awal; (4) uji kelayakan
terbatas; (5) revisi hasil uji kealayakan terbatas; (6) uji lapangan lebih luas (main
field testing); (7) revisi uji lapangan lebih luas; (8) uji kelayakan (operational field
testing); (9) revisi hasil uji kelayakan dan produk akhir. Pengumpulan data
menggunakan pedoman wawancara, kegiatan observasi, lembar penilaian ahli
materi dan ahli media, lembar angket pretest dan posttest pada angket respon
siswa, dan lembar angket respon guru. Teknik analisis data menggunakan
deskriptif kualitatif dan skala Likert yang dihitung manual.
Múa Rối Nước merupakan sebuah pertunjukan seni teater wayang air khas
Vietnam yang mengandung banyak nilai budaya di sana. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa media Múa Rối Nước – Wayang Air Vietnam yang
dikembangkan untuk kelas IV Sekolah Dasar Negeri Timuran Yogyakarta
dinyatakan layak dan dapat digunakan dalam pembelajaran. Kelayakan tersebut
dilihat dari aspek materi, aspek media, aspek respon guru yang memperoleh skor
masing – masing yaitu 3,77, 3,32, 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Serta dilihat
dari aspek respon siswa yang memperoleh skor 3,19 dengan kategori “baik”.
Selanjutnya media tersebut juga dinyatakan efektif dalam aspek pengenalan
budaya. Hasil tersebut terlihat dalam butir soal keenam dan ketujuh dimana dari
34 siswa, 30 siswa menyukai dan ingin mengetahui lebih tentang pertunjukan
Múa Rối Nước - Wayang Air dan kebudayaan Vietnam. Dengan demikian maka
dapat disimpulkan bahwa media yang dikembangkan layak untuk kelas IV
Sekolah Dasar Negeri Timuran Yogyakarta sebagai peningkatan pengetahuan dan
minat siswa untuk memperkenalkan kebudayaan dari negara lain yaitu Vietnam.Thi Pham Tran Minh2018-12-11T02:50:39Z2019-05-09T09:08:46Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/61865This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/618652018-12-11T02:50:39ZPengaruh Nilai-Nilai Pendidikan Tari “Nawung
Sekar ” terhadap Perkembangan Emosi dan Prestasi Belajar Menari Siswa SLB N
Pembina Yogyakarta.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Nilai-Nilai Pendidikan Tari
“Nawung Sekar ” terhadap Perkembangan Emosi dan Prestasi Belajar Menari
Siswa SLB N Pembina Yogyakarta.
Pendekatan pada penelitian ini adalah kuantitatif. Subjek pada penelitian ini
terdiri atas siswa putri dengan keterbatasan tunagrahita SLB N Pembina. Jumlah
populasi dipergunakan semua, sehingga tidak menggunakan sampel. Hal ini
dikarenakan sifat purposif yang menggunakan seluruh siswa putri sebagai sampel
dengan jumlah 36 anak. Sebagai siswa eksperimen 18 anak dan 18 siswa yang
lain menjadi kelas kontrol. Data dikumpulkan dengan menggunakan angket dan
nilai rapor. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Data
yang terkumpul dari penyebaran survey dan nilai raport semestar satu dilakukan
dengan analisa statistik dan di deskriptifkan. Analisa statistik digunakan untuk
menganalisa data penelitian yang berhubungan dengan angka-angka, sedangkan
analisa deskriptif digunakan untuk menggambarkan nilai-nilai pendidikan yang
tampak pada sampel.
Hasil penelitian ini menunjukkan beberapa temuan. terdapat pengaruh yang
positif dari pembelajaran tari Nawung Sekar terhadap perkembangan emosi dan
prestasi belajar menari. Pengujian hipotesis pertama melalui hasil analisis
manova (test between subject effects) menunjukkan hubungan antara nilai
pendidikan tari Nawung Sekar (x) dengan prestasi belajar (y1) memberikan harga
F sebesar 18.299 dengan signifikansi 0,000 (p<0,05). Selajutnya, pengujian
hipotesis kedua melalui hasil analisis manova (test between subject effects)
menunjukkan antara nilai-nilai pendidikan tari Nawung Sekar (x) dengan
perkembangan emosi (y2) memberikan harga F sebesar 29.001 dengan
signifikansi 0,000 (p<0,05). Hasil Uji Manova (Hasil uji Pillae Trace, Wilk
Lambda, Hotelling Trace, Roy’s Largest Root) menunjukkan harga F pada uji
Pillae Trace, Wilk Lambda, Hotelling Trace, Roy’s Largest Root adalah
masing-masing sebesar 124.989 dengan nilai signifikansi 0,000 (p<0,05). Hasil
tersebut dapat dimaknai bahwa harga F Pillae Trace, Wilk Lambda, Hotelling
Trace, Roy’s Largest Root adalah semua signifikan. Hal ini dapat dibuktikan
melalui diterimanya ketiga hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, yang
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan perkembangan emosi dan prestasi
belajar yang signifikan antara siswa yang mendapatkan materi pembelajaran tari
Nawung Sekar dengan siswa yang tidak mendapatkan materi tersebut, baik secara
simultan maupun terpisah.nurvita setyarini2018-12-11T01:34:16Z2019-05-09T09:08:42Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/61851This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/618512018-12-11T01:34:16ZPengembangan Multimedia
Pembelajaran Alat Musik Gamolan dan Implementasi bagi Peserta Didik Kelas
VIII di SMP N 10 Bandar Lampung.Penelitian dan pengembangan ini bertujuan untuk: (1) menghasilkan
multimedia pembelajaran gamolan untuk peserta didik kelas VIII di SMP N 10
Bandar Lampung, (2) menguji kelayakan multimedia pembelajaran yang
dikembangkan, dan (3) mengetahui efektivitas multimedia pembelajaran terhadap
perubahan hasil belajar peserta didik.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (R&D) dengan
mengadaptasi dan mengkombinasi model pengembangan dari Borg dan Gall dan
Alessi dan Trollip. Tahapan dalam penelitian dan pengembangan ini meliputi
penelitian pendahuluan, perencanaan, perancangan, pengembangan, dan uji coba
pemakaian. Uji coba multimedia pembelajaran menggunakan pretest and posttest
group design. Data dalam penelitian dan pengembangan ini dikumpulkan melalui
angket, wawancara, observasi, dan tes hasil belajar. Teknik analisis data yang
digunakan adalah teknik kualitatif deskriptif, kuantitatif deskriptif, dan uji beda.
Hasil penelitian dan pengembangan adalah sebagai berikut. (1) Multimedia
pembelajaran gamolan dikembangkan menggunakan basis flash yang dapat
dioperasikan dalam perangkat komputer. (2) Kelayakan multimedia pembelajaran
gamolan berdasarkan penilaian ahli media mencapai skor 4,18 dengan kriteria
“Baik”; kelayakan multimedia pembelajaran gamolan berdasarkan penilaian ahli
materi mencapai skor 3,85 dengan kriteria “Baik”; penilaian produk oleh guru pada
uji alfa mencapai skor sebesar 4,06 dengan kriteria “Baik”; penilaian produk oleh
3 peserta didik pada uji alfa mencapai rata-rata skor sebesar 3,8 dengan kriteria
“Baik”; penilaian produk pada uji beta oleh 25 peserta didik mencapai rata-rata skor
sebesar 4,27 dengan kriteria “Sangat Baik”. (3) Peningkatan hasil belajar peserta
didik pada aspek kognitif adalah sebesar 31,2; dan peningkatan hasil belajar peserta
didik pada aspek psikomotorik adalah sebesar 22,22. Nilai signifikansi 0,000
menunjukan adanya perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata pretest dan
posttest. Dengan demikian, efektivitas dari penggunaan multimedia pembelajaran
gamolan adalah dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.I Ketut Satwika Sudina Putra2018-12-10T08:39:29Z2019-05-09T09:08:33Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/61811This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/618112018-12-10T08:39:29ZPengaruh Penerapan Metode Permainan Dalam
Pembelajaran Seni Musik Terhadap Karakter dan Hasil Belajar Peserta didik
Kelas V SD Joannes Bosco Yogyakarta.Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) mengetahui pengaruh penerapan
metode permainan dalam pembelajaran seni musik terhadap karakter dan hasil
belajar peserta didik kelas V SD Joannes Bosco Yogyakarta, (2) mengetahui
pengaruh penerapan metode permainan dalam pembelajaran seni musik terhadap
karakter peserta didik kelas V SD Joannes Bosco Yogyakarta, dan (3) mengetahui
pengaruh penerapan metode permainan dalam pembelajaran seni musik terhadap
hasil belajar peserta didik kelas V SD Joannes Bosco Yogyakarta .
Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen semu (quasy
experiment). Pendekatan penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain
eksperimen pre-test pos-test. Sampel sejumlah 42 orang peserta didik kelas V
terdiri dari 21 peserta didik kelas eksperimen dan 21 peserta didik kelas kontrol di
SD Joannes Bosco Yogyakarta. Pengumpulan data dalam penelitian ini dengan
cara memberikan pretest dan posttest pada kelas kontrol dan kelas eksperimen.
Variabel karakter menggunakan kuisioner dan hasil belajar peserta didik
menggunakan instrument tes bernyanyi. Teknik analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu multivariate analysis of covariance (MANCOVA).
Hasil penelitian adalah (1) penerapan metode permainan dalam
pembelajaran seni musik berpengaruh terhadap karakter dan hasil belajar peserta
didik kelas V SD Joannes Bosco Yogyakarta (F hitung = 671,402 dan sig 0,000 <
0,05), yang juga dipengaruhi oleh hasil belajar sebelum diberi perlakuan (F hitung
= 14,025 dan sig 0,000 < 0,05). (2) Penerapan metode permainan dalam
pembelajaran seni musik berpengaruh terhadap karakter peserta didik kelas V SD
Joannes Bosco Yogyakarta (F hitung = 135,705 dan sig 0,000 < 0,05), yang juga
dipengaruhi oleh karakter sebelum diberi perlakuan (F hitung = 4,385 dan sig
0,043 < 0,05). (3) Penerapan metode permainan dalam pembelajaran seni musik
berpengaruh terhadap hasil belajar peserta didik kelas V SD Joannes Bosco
Yogyakarta (F hitung = 1285,403 dan sig 0,000 < 0,05), yang juga dipengaruhi
oleh hasil belajar sebelum diberi perlakuan (F hitung = 24,340 dan sig 0,000 <
0,05).Haryo Praptomo2018-12-10T08:09:41Z2019-05-09T09:08:30Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/61804This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/618042018-12-10T08:09:41ZNilai-nilai Etika Pergaulan dalam Tari Kejei pada
Upacara Adat Perkawinan Suku Rejang di Curup Rejang Lebong Bengkulu dan
Implementasinya Terhadap Revolusi Mental untuk Siswa Sekolah Menengah
Pertama (SMP).Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai-nilai etika pergaulan
tari Kejei yang terkandung dalam gerak dan kostum dan implementasinya
terhadap revolusi mental untuk siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi.
Penelitian ini dilakukan di Curup Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu.
Informan penelitian adalah pemangku adat Rejang, Sesepuh, Penari, dan Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan RejangLebong. Objek material dari penelitian ini
adalah gerak dan kostum tari Kejei, sedangkan objek formal dari penelitian ini
adalah nilai-nilai etika pergaulan dalam tari Kejei .Instrumen penelitian adalah
peneliti sendiri dipandu oleh panduan observasi, wawancara, dan panduan
dokumentasi. Analisis dan penjaringan data dilakukan sampai dengan tahap data
sudah cukup dengan menggunakan analisis verstehen, interpretasi, historis,
danheuristika. Kemudian dilakukan uji keabsahan data menggunakan uji
kredibilitas, transferabilitas, dependabilitas, dan konfirmabilitas.
Hasil penelitian menunjukkan nilai-nilai etika pergaulan yang terkandung
dalam tari Kejei dilihat dari segi gerak dan kostum sebagai berikut: 1) nilai religi
yaitu memintah keberkahan dan restu dari Tuhan Yang Maha Esa, 2) nilai sopan
santun, 3) nilai tata karma, dan 4). Tanggung jawab. Nilai-nilai tesebut
diimplementasikan dalam revolusi mental untuk Siswa Sekolah Menengah
Pertama (SMP).Erin Kartika Trizilia2018-12-10T07:55:02Z2019-05-09T09:08:25Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/61802This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/618022018-12-10T07:55:02ZPengembangan Multimedia Pembelajaran Tari
Sambut Sebimbing Sekundang untuk Meningkatkan Keterampilan Menari Siswa
SMP N 1 OKU Sumatera Selatan.Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menghasilkan multimedia pembelajaran
tari Sambut Sebimbing Sekundang untuk meningkatkan keterampilan menari
siswa SMP N 1 OKU Sumatera Selatan dan (2) mengetahui efektivitas
multimedia pembelajaran tari Sambut Sebimbing Sekundang untuk meningkatkan
keterampilan menari siswa SMP N 1 OKU Sumatera Selatan.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian ini
menggunakan prosedur pengembangan yang dikembangkan oleh Borg and Gall
sampai dengan sepuluh tahapan, yaitu (1) penelitian dan pengumpulan informasi
awal; (2) perencanaan; (3) pengembangan format produk; (4) uji coba lapangan
awal; (5) revisi produk utama; (6) uji coba lapangan utama; (7) revisi produk
operasional; (8) uji coba lapangan operasional (9) revisi produk akhir (10)
desiminasi. Subjek uji coba lapangan terdiri dari 3 siswa. Subjek uji coba
lapangan utama terdiri dari 9 siswa. Subjek uji coba operasional terdiri dari 39
siswa. Perbedaan keterampilan menari siswa pada kelas kontrol dan kelas
eksperimen dianalisis melalui SPSS menggunakan Uji-t
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) penilaian produk multimedia
tari Sambut Sebimbing Sekundang menurut ahli meteri dan ahli media
menunjukkan bahwa multimedia tari Sambut Sebimbing Sekundang layak
digunakan dengan kategori penilaian sangat baik dan (2) multimedia tari Sambut
Sebimbing Sekundang terbukti efektif untuk meningkatkan kemampuan menari
siswa kelas VIII di SMP N 1 OKU. Hal ini berdasarkan pada hasil uji coba
lapangan operasional yang menunjukan perolehan nilai keterampilan menari siswa
<0,05 (p : 0,031< sign. 0,05) yang berarti bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan terhadap kemampuan menari antara sisiwa yang mengikuti kegiatan
pembelajaran tari Sambut Sebimbing Sekundang dengan mengggunakan
multimedia dan tanpa multimediaBella Aulia Rahmah2018-12-05T02:22:10Z2019-05-08T03:27:54Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/61621This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/616212018-12-05T02:22:10ZModel Pembelajaran pada Paduan Suara
Anak Vocalista Angels di Kabupaten Klaten dan Relevansinya bagi
Pendidikan Karakter untuk AnggotaPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan
model pembelajaran yang diterapkan dalam pelaksanaan latihan Paduan
Suara Anak (PSA) Vocalista Angels di Kabupaten Klaten. Kemudian,
menganalisis dan mendeskripsikan relevansinya bagi pendidikan karakter
untuk anggota PSA Vocalista Angels.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan
naratif. Latar penelitian ini adalah sanggar PSA Vocalista Angels di Jl.
Seruni no. 9 Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Informan dalam penelitian ini
adalah Yason selaku pendiri dan pelatih utama, serta Yoyo dan Wiwid,
selaku asisten pelatih. Sumber data penelitian ini diperoleh observasi
pelaksanaan latihan rutin dan lokasi penelitian, wawancara mendalam
terhadap informan, serta dokumen. Teknik pengumpulan data melalui
observasi non-partisipan, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi.
Teknik analisis data menggunakan model Milles dan Huberman yang
dianalisis melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan
atau verifikasi.
Hasil penelitian adalah sebagai berikut: (1) model pembelajaran
yang digunakan model informasi dan model interaksi sosial; (2) pendekatan
pembelajaran yang digunakan adalah teacher centered approach; (3)
strategi pembelajaran yang digunakan adalah strategi pembelajaran
langsung; (4) metode pembelajaran yang digunakan adalah metode ceramah,
metode diskusi, metode tugas dan resitasi, serta metode drill. Kemudian,
relevansinya bagi pendidikan karakter untuk anggota terkandung dalam
nilai-nilai karakter sebagai berikut: (1) religius; (2) disiplin; (3) kerja keras;
(4) mandiri; (5) rasa ingin tahu; (6) bersahabat dan komunikatif; dan (7)
tanggung jawab.
Kata Kunci: model pembelajaran, paduan suara anak, Vocalista Angels,
pendidikan karaker.Tanesya Hotris Samosir2018-12-04T08:01:58Z2019-05-08T03:27:54Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/61597This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/615972018-12-04T08:01:58ZAnalisis Makna Nilai-Nilai Edukatif dan
Implementasi Nyanyian Senjang Petuoh di Sanggar Senjang Budayo Sekayu
Kabupaten Musi Banyuasin Provinsi Sumatera SelatanPenelitian ini bertujuan: (1) Mengetahui bentuk lagu nyanyian senjang
petuoh lame, (2) mengetahui makna nilai-nilai edukatif nyanyian senjang petuoh
lame di sanggar senjang budayo Sekayu Kabupaten Musi Banyuasin Provinsi
Sumatera Selatan, (3) mengetahui implementasi nyanyian senjang petuoh lame di
Sanggar Senjang Budayo Sekayu Kabupaten Musi Banyuasin Provinsi Sumatera
Selatan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan
menggunakan pisau analisis hermeneutika Paul Riceur, dan menggunakan metode
etnografi. Penelitian ini dilakukan di lingkungan masyarakat Sekayu Kabupaten
Musi Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan. Subjek dalam penelitian ini adalah
penulis lagu Senjang Petuoh Lame dan peserta didik di Sanggar Senjang Budayo
Sekayu. Objek dalam penelitian ini adalah lagu Senjang Petuoh Lame dan situasi
ilmiah peserta didik di Sanggar Senjang Budayo Sekayu. Sember data terdiri dari
data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui observasi di
masyarakat Sekayu Kabupaten Musi Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan dan
tindakan serta sikap peserta didik di Sanggar Senjang Budayo Sekayu selama
kegiatan pembelajaran berlangsung, sedangkan data sekunder diperoleh melalui
dokumen lagu-lagu senjang lainnya di Sekayu Kabupaten Musi Banyuasin yaitu
lagu daerah senjang dan buku adat budaya di Kabupaten Musi Banyuasin. Tehnik
pengumpulan data menggunakan observasi partisipan, wawancara, dan
dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan instrumen pengumpulan data
pada penelitian ini adalah peneliti sendiri. Peneliti kualitatif/etnografer berfungsi
sebagai "human instrument" yang bertanggung jawab terhadap fokus penelitian,
memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai
kualitas data menganalisis data, menafsirkan data, dan membuat kesimpulan atas
temuan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa lagu senjang petuoh lame sangat
erat kaitannya dengan budaya masyarakat Musi Banyuasin Provinsi Sumatera
Selatan. Lagu tersebut mengandung makna nilai-nilai edukatif tentang sikap sopan
santun, kerja keras, tanggung jawab, tolong menolong, ketuhanan, disiplin, dan
larangan narkoba. Nilai-nilai tersebut diimplementasikan di Sanggar Senjang
Budayo Sekayu Kabupaten Musi Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan. hasil
implementasi lagu senjang petuoh lame menunjukkan bahwa peserta didik telah
mencerminkan sikap sopan santun, kerja keras, tanggung jawab, tolong menolong,
ketuhanan, disiplin, dan larangan narkoba agar tidak sengsara dikemudian hari.
Kata kunci: lagu senjang petuoh lame, nilai edukatif, makna, implementasiAyu Rachma Purnamasari2018-12-04T02:07:38Z2019-05-08T03:28:10Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/61573This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/615732018-12-04T02:07:38ZPerubahan Struktur Sosial Budaya Kesenian Krumpyung
di Kulon Progo dan Relevansinya dengan Pendidikan KarakterPenelitian ini bertujuan: 1) mengetahui perubahan struktur sosial budaya
kesenian krumpyung;2) mengetahui relevansi antara perubahan struktur sosial
budaya kesenian krumpyung di Kulon Progo dengan pendidikan karakter.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan
etnografi yang dipertajam dengan teori stukturasi yang dipopulerkan oleh
Anthony Gidden. Penelitian dilakukan desa Hargowilis, kecamatan Kokap,
kabupaten Kulon Progo. Informan dalam penelitian ini adalah pembuat alat musik
krumpyung, seniman krumpyung, dan sekretaris Dinas Kebudayaan Kulon Progo.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi partisipan,
wawancara, dan dokumentasi. Instrumen penelitian berupa kisi-kisi observasi dan
wawancara telah direview, dan untuk menganalisis data pada penelitian ini
meliputi tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini yaitu: 1) Sebelum tahun 1973 masyarakat di desa
Hargowilis masih antusias terhadap gamelan Jawa. Namun, mulai pada tahun
1973 terjadi perubahan struktur sosial budaya kesenian krumpyung. Dominasi
pada penelitian ini terlihat pada peran bapak Sumitro dalam mengembangkan
kesenian krumpyung dan menyebarkannya di desa Hargowilis, Kecamatan Kokap,
Kabupaten Kulon Progo. Legitimasi yang diberikan bapak Sumitro bahwasannya
kesenian krumpyung merupakan kesenian alternatif bagi masyarakat. Disamping
itu, larangan untuk melompati alat musik krumpyung dan diwajibkan untuk para
seniman menjaga masing-masing alat musik krumpyung yang mereka mainkan.
Signifikansi merujuk pada ditetapkannya kesenian krumpyung sebagai kesenian
unggulan Kulon Progo pada tahun 2014 oleh Bapak Dr. Hasto Wardoyo,
Sp.OG(K) selaku Bupati Kulon Progo; 2) terdapat nilai budaya pada perubahan
struktur sosial budaya kesenian krumpyung yang meliputi; alon-alon waton
kelakon, sapa nandur bakalan ngunduh, urip iku urup, dan guyub rukun. Di
samping itu, terdapat relevansi perubahan struktur sosial budaya kesenian
krumpyung dengan pendidikan karakter. Adapun relevansinya dengan nilai
pendidikan karakter seperti; nilai kreatif, nilai kerja keras, nilai disiplin, nilai
gotong royong dan kerja sama, nilai toleransi, nilai menghargai karya orang lain.
Kata kunci: karakter, kesenian krumpyung, pendidikan, strukturasi.Muflikhul Khaq2018-11-22T07:28:21Z2019-05-08T03:27:53Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/61361This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/613612018-11-22T07:28:21ZPengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif CD TARA
(Technology Arts Research Arrangement) Materi Lagu Mensahang Lah Mirah
untuk Memperkuat Musikalitas Dan Nilai Karakter Siswa SMAPenelitian ini bertujuan untuk : (1) menghasilkan produk multimedia
pembelajaran interaktif CD TARA (Technology Arts Research Arrangement)
materi lagu Mensahang Lah Mirah yang layak digunakan untuk tingkat SMA, dan
(2) mengetahui kelayakan dan efektivitas produk yang dikembangkan untuk
memperkuat musikalitas dan nilai karakter siswa SMA.
Jenis penelitian ini adalah R & D dengan tahapan meliputi : (1) penelitian
dan informasi awal, (2) perencanaan, (3) pengembangan format produk awal, (4)
uji coba awal, (5) revisi produk, (6) uji coba lapangan, (7) revisi produk operasional,
(8) uji lapangan operasional, (9) revisi produk akhir, (10) desiminasi dan
implementasi. Penilaian uji kelayakan produk dilakukan oleh satu orang ahli media
dan satu orang ahli materi. Tempat penelitian adalah di SMAN 2 Pangkalpinang
dengan melibatkan 35 siswa kelas kontrol dan 35 siswa kelas eksperimen. Data
dalam penelitian ini dikumpulkan melalui observasi, angket, wawancara, dan
dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik kualitatif
deskriptif, kuantitatif uji manova.
Hasil penelitian ini berupa produk multimedia pembelajaran interaktif CD
TARA (Technology Arts Research Arrangement) materi lagu Mensahang Lah
Mirah. Produk yang dikembangkan layak digunakan berdasarkan penilaian ahli
media dan ahli materi dengan skor masing masing 75% pada skala 3 dengan
interpretasi “layak”. Hasil uji manova menunjukkan ada perbedaan signifikan pada
nilai musikalitas dan nilai toleransi antara kelas eksperimen dan kontrol, hal ini
dibuktikan dengan nilai signifikansinya < 0,05. Sedangkan nilai gotong royong
menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara eksperimen dan kontrol,
hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansinya > 0,05. Data tersebut menunjukan
bahwa media yang dikembangkan efektif untuk meningkatkan musikalitas dan
toleransi siswa, tetapi tidak efektif untuk meningkatkan sikap gotong royong siswa.
Kata kunci: multimedia, pembelajaran, interaktif, cd tara, aransemen, mensahang
lah mirah.Tara Dwipa2018-10-23T02:00:21Z2022-01-06T06:25:38Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/60733This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/607332018-10-23T02:00:21ZMUFLIKHUL KHAQ: Perubahan Struktur Sosial Budaya Kesenian Krumpyung
di Kulon Progo dan Relevansinya dengan Pendidikan KarakterPenelitian ini bertujuan: 1) mengetahui perubahan struktur sosial budaya
kesenian krumpyung;2) mengetahui relevansi antara perubahan struktur sosial
budaya kesenian krumpyung di Kulon Progo dengan pendidikan karakter.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan
etnografi yang dipertajam dengan teori stukturasi yang dipopulerkan oleh
Anthony Gidden. Penelitian dilakukan desa Hargowilis, kecamatan Kokap,
kabupaten Kulon Progo. Informan dalam penelitian ini adalah pembuat alat musik
krumpyung, seniman krumpyung, dan sekretaris Dinas Kebudayaan Kulon Progo.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi partisipan,
wawancara, dan dokumentasi. Instrumen penelitian berupa kisi-kisi observasi dan
wawancara telah direview, dan untuk menganalisis data pada penelitian ini
meliputi tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini yaitu: 1) Sebelum tahun 1973 masyarakat di desa
Hargowilis masih antusias terhadap gamelan Jawa. Namun, mulai pada tahun
1973 terjadi perubahan struktur sosial budaya kesenian krumpyung. Dominasi
pada penelitian ini terlihat pada peran bapak Sumitro dalam mengembangkan
kesenian krumpyung dan menyebarkannya di desa Hargowilis, Kecamatan Kokap,
Kabupaten Kulon Progo. Legitimasi yang diberikan bapak Sumitro bahwasannya
kesenian krumpyung merupakan kesenian alternatif bagi masyarakat. Disamping
itu, larangan untuk melompati alat musik krumpyung dan diwajibkan untuk para
seniman menjaga masing-masing alat musik krumpyung yang mereka mainkan.
Signifikansi merujuk pada ditetapkannya kesenian krumpyung sebagai kesenian
unggulan Kulon Progo pada tahun 2014 oleh Bapak Dr. Hasto Wardoyo,
Sp.OG(K) selaku Bupati Kulon Progo; 2) terdapat nilai budaya pada perubahan
struktur sosial budaya kesenian krumpyung yang meliputi; alon-alon waton
kelakon, sapa nandur bakalan ngunduh, urip iku urup, dan guyub rukun. Di
samping itu, terdapat relevansi perubahan struktur sosial budaya kesenian
krumpyung dengan pendidikan karakter. Adapun relevansinya dengan nilai
pendidikan karakter seperti; nilai kreatif, nilai kerja keras, nilai disiplin, nilai
gotong royong dan kerja sama, nilai toleransi, nilai menghargai karya orang lain.
Kata kunci: karakter, kesenian krumpyung, pendidikan, strukturasi.Muflikhul Khaq2018-10-19T08:26:51Z2019-05-08T03:28:08Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/60672This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/606722018-10-19T08:26:51ZPengembangan Multimedia Pembelajaran Tari Kondan untuk Siswa Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten Sanggau Kalimantan BaratPenelitian ini bertujuan untuk: (1) mngembangkan produk multimedia pembelajaran tari Kondan yang layak untuk siswa sekolah menengah pertama (SMP) di Kabupaten Sanggau Kalimantan Barat; (2) mengungkapkan peningkatan hasil belajar siswa setelah menggunakan multimedia pembelajaran yang dikembangkan tersebut.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang meliputi tiga tahapan pengembangan, yaitu perencanaan, perancangan, dan pengembangan. Penelitian pengembangan ini melibatkan 30 siswa kelas VIII F SMP Negeri 1 Kembayan. Kualitas multimedia pembelajaran yang dikembangkan dinilai berdasarkan respon subjek uji coba. Pengumpulan data pada penelitian ini melalui observasi, wawancara dan angket. Analisis data menggunakan teknik kualitatif dekriptif, kuantitatif deksriptif, dan uji beda.
Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Produk multimedia dikembangkan melalui 3 (tiga) tahapan pengembangan, yaitu perencanaan, perancangan, dan pengembangan. Proses pengebangan diawali dengan melakukan observasi, wawancara, dan pengisian angket untuk mengetahui sejauh mana kebutuhan terhadap multimedia yang dikembangkan; (2) Menurut ahli media, ahli materi, guru dan siswa multimedia yang dikembangkan tersebut sangat baik dengan nilai 3,67; 3,6; 3,5; dan 3,75 secara berturut-turut. Hasil penilaian tersebut menjelaskan bahwa produk multimedia layak untuk digunakan pada pembelajaran siswa sekolah menengah pertama (3) Peningkatan hasil belajar siswa pada aspek kognitif adalah sebesar 16,8; peningkatan hasil belajar siswa pada aspek psikomotorik adalah sebesar 11.7. Ada perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar siswa. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa setelah menggunakan multimedia pembelajaran tari Kondan ini.
Kata kunci: multimedia, Kondan, pembelajaran, tariPutri Rahmawati2018-10-19T04:10:53Z2019-05-08T03:28:09Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/60663This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/606632018-10-19T04:10:53ZMitos Kesenian Nini Thowong bagi Masyarakat Grudo Kabupaten BantulPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1). bentuk pertunjukan kesenian Nini Thowong (2) mitos dalam pertunjukan kesenian Nini Thowong Dusun Grudo Kabupaten Bantul.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan semiotika. Setting penelitian di Paguyuban Sabdo Budoyo Kesenian Nini Thowong di dusun Grudo, Desa Panjangrejo, Kabupaten Bantul. Data yang diperoleh melalui observasi partisipasif, wawancara dan dokumentasi. Data penelitian ini dianalisis menggunakan teknik analisis data kualitatif yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) Bentuk pertunjukan kesenian Nini Thowong terdiri dari seorang pawang, empat orang pemegang boneka, dan 17 orang sindhen dan pengrawit, gerak yang terdapat dalam kesenian Nini Thowong meliputi: gerak njundil-njundil dan gerak memutar. Kesenian Nini Thowong dirias sedemikian rupa menyerupai wanita Jawa dengan menggunakan pakaian kebaya dan jarik. Dalam pertunjukannya kesenian ini menggunakan sesaji yang merupakan syarat utama serta durasi dalam kesenian ini berkisar antara 1-1,5 jam. (2) Mitos dalam kesenian Nini Thowong yaitu dapat menyembuhkan orang yang sakit, dapat memberikan ketenangan dan keselamatan serta dapat menurunkan hujan. Kesenian ini berhubungan dengan adanya konsep Manunggaling Kawula Gusti dan konsep Sangkan Paraning Dumadi.
Kata Kunci: bentuk, kesenian, mitosUlivia Ulivia2018-10-17T02:31:11Z2019-05-08T03:28:09Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/60604This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/606042018-10-17T02:31:11ZKeberadaan Tari Kebagh dan Relevansinya Terhadap Pendidikan Karakter di SMA Negeri 4 Kota Pagar Alam Provinsi Sumatera SelatanPenelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan: (1) bentuk penyajian tari Kebagh di daerah Besemah Kota Pagar Alam (2) nilai-nilai moral yang terkandung pada Tari Kebagh, dan (3) relevansi tari Kebagh di SMA Negeri 4 Pagar Alam dengan nilai-nilai pendidikan karakter di sekolah.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan metode penelitian fenomenologis. Objek formal dalam penelitian ini adalah nilai moral yang menunjukkan nilai yang terkandung dalam tari Kebagh, serta nilai pendidikan karakter yang diterapkan di sekolah. Objek material dalam penelitian ini adalah tari Kebagh yang ada di daerah Besemah Kota Pagar Alam, Provinsi Sumatera Selatan. Analisis data dalam penelitian ini meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut (1) Bentuk penyajian dalam tari Kebagh yang merupakan tarian tradisi daerah kelompok yang di dalamnya terdapat struktur penyajian meliputi; gerak, musik iringan, tata rias, busana, tempat pertunjukan, dan properti. (2) Nilai-nilai moral yang terkandung di dalam tari Kebagh meliputi: nilai religius, tanggung jawab, disiplin, teoleransi, kerja keras, serta komunikatif atau bersahabat. (3) Relevansi Tari Kebagh terhadap pendidikan karakter di SMA Negeri 4 Kota Pagar Alam, adapun nilai-nilai pendidikan karakternya yaitu: religius, tanggung jawab, disiplin, toleransi, kerja keras, bersahabat/komunikatif, dan cinta tanah air
Kata kunci: Karakter, Moral, Tari, KebaghSerly Safitri2018-09-27T01:56:08Z2019-05-08T10:14:34Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/60171This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/601712018-09-27T01:56:08ZMakna Simbolik Ornamen Rumah Limas dan Implementasinya pada Modul Pembelajaran Ragam Hias Mata Pelajaran Seni Budaya Untuk Siswa SMP N 1 BelitangPenelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan makna simbolik ornamen rumah limas Palembang, (2) mendeskripsikan prosedur pengembangan materi ornamen rumah limas sebagai modul pembelajaran ragam hias berbasis seni Nusantara.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan pengembangan (R&D). Pada penelitian kualitatif obyek penelitian adalah ornamen rumah limas Palembang, sumber data penelitian diperoleh dari sumber data primer dan sekunder, teknik analisis terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan kesim¬pulan, validasi data diperoleh melalui ketekunan pengamatan dan triangulasi teknik. Pada penelitian pengembangan mengadaptasi model pengembangan dari Borg dan Gall, uji coba modul menggunakan pretest-postest control group design. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi, dokumentasi, angket, dan tes hasil belajar. Data dianalisis dengan teknik kualitatif deskriftif, kuantitatif deskriptif, uji beda dan gain score.
Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) Makna simbolik ornamen rumah limas merupakan penggambaran kehidupan dan harapan-harapan masyarakat Palembang. Bentuk simbar melambangkan perlindungan, dan kekuatan. Bentuk bunga teratai melambangkan ketenangan. Bentuk Pucuk rebung melambangkan kerendahan hati. Bentuk bunga tanjung melambangkan keramahan. Bentuk buah srikaya melambangkan perjuangan. Bentuk Bunga melati melambangkan kesucian. Bentuk bunga mawar melambangkan keindahan. Bentuk bunga matahari melambangkan keceriaan dan kesetiaan. (2) Pengembangan materi ornamen rumah limas sebagai modul pembelajaran ragam hias berbasis seni Nusantara melalui beberapa tahapan, yaitu: a) analisis kebutuhan, b) tahap perencanaan, c) tahap pengembangan produk awal, d) uji coba, e) revisi. Hasil Uji coba terbatas menunjukkan modul dikembangkan mempunyai kriteria “Sangat baik” dari penilaian ahli materi, ahli media, guru dan siswa. Hasil uji coba luas menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan modul pembelajaran ragam hias berbasis seni nusantara rumah limas lebih tinggi dibandingkan hasil belajar siswa tanpa menggunakan modul. Dengan demikian, modul pembelajaran ragam hias berbasis seni nusantara rumah limas layak digunakan dalam pembelajaran seni budaya.Suprapti Vidianingrum2018-09-26T02:14:49Z2019-05-08T06:50:59Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/60147This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/601472018-09-26T02:14:49ZDeterminan “Shadow Teacher “ Terhadap Prestasi
Belajar Batik Anak Berkebutuhan Khusus Di Sekolah Dasar Tumbuh YogyakartaTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui determinan kompetensi (a)
pedagogik(b) kepribadian,(c) profesional, dan (d)sosial shadow teacherterhadap
prestasi belajar batik Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di Sekolah Dasar Tumbuh
Yogyakarta.
Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif. Populasi penelitian
adalah shadow teacher Mata Pelajaran Batik di SD Tumbuh I dan II. SD Tumbuh
I di kelas 4 dan SD Tumbuh II di kelas multi 3-4 dan kelas 4, berjumlah 5 shadow
teacher. Data dikumpulkan melalui kuesioner, observasi, wawancara dan
dokumentasi. Instrument yang digunakan adalah kuesioner untuk mendapatkan
data variabel kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi
profesional, dan kompetensi sosial. Uji validitas kuesioner menggunakan metode
professional judgement. Uji reliabilitas menggunakan rumus statistik
nonparametrik karena populasinya hanya 5 shadow teacher.
Hasilpenelitian menunjukkan kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,
kompetensi profesional, dan kompetensi sosial shadow teacher secara parsial
berpengaruh positif terhadap prestasi belajar membatik ABK. Berpengaruh positif
berarti semakin tinggi kompetensi shadow teachermaka semakin tinggi prestasi
belajar membatik ABK, semakin rendah kompetensi shadow teachermaka semakin
rendahprestasi belajar membatik ABK. Kompetensi kepribadian dan kompetensi
sosial berpengaruh signifikan sedangkan kompetensi pedagogik dan kompetensi
profesional berpengaruh tidak signifikan terhadap prestasi belajar membatik ABK.
Kompetensi shadow teacher yang paling berpengaruh terhadap prestasi belajar
membatik ABK adalah kompetensi kepribadian dengan koefisien korelasi rank
spearman(rs) 0,890, kemudian kompetensi sosial dengan koefisien korelasi rank
spearman (rs) 0,890. Kompetensi pedagogik dengan koefisien korelasi rank
spearman (rs) 0,250 dan yang paling kecil pengaruhnya adalah kompetensi
profesional dengan koefisien korelasi rank spearman(rs) 0,230.Tity Sari Handayani2018-09-03T03:01:01Z2019-05-08T10:14:36Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/59448This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/594482018-09-03T03:01:01ZPengaruh Lagu Dolanan Cublak-Cublak Suweng dalam Pembelajaran Musik Krestif terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif dan Musikalitas Peserta Didik di SMP Negeri 1 Kemlagi MojokertoTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kemampuan berpikir kreatif dan musikalitas antara peserta didik yang diajarkan lagu dolanan cublak-cublak suweng melalui pembelajaran musik kreatif dan peserta didik yang tidak diajarkan lagu dolanan cublak-cublak suweng melalalui pembelajaran musik kreatif di SMP Negeri 1 Kemlagi Mojokerto.
Desain penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan pretest-posttest control group design. Populasi penelitian adalah seluruh peserta didik kelas VIII di SMP Negeri 1 Kemlagi Mojokerto yang berjumlah 192 peserta didik. Sampel penelitian yang digunakan berjumlah 64 peserta didik yang terbagi menjadi dua kelompok, yaitu 32 peserta didik pada kelompok eksperimen dan 32 peserta didik pada kelompok kontrol. Penentuan sampel penelitian menggunakan teknik cluster random sampling dengan tingkat signifikansi homogenitas populasi yang diukur menggunakan uji Levene’s sebesar 0,254. Data penelitian dikumpulkan melalui teknik tes. Instrumen penelitian berupa tes kreativitas figural dan tes kemampuan improvisasi dasar. Validitas instrumen penelitian menggunakan validitas isi dan validitas konstruk. Pengukuran validitas isi menggunakan indeks validitas Aiken V, sedangkan pengukuran validitas konstruk menggunakan analisis faktor konfirmatori. Reliabilitas instrumen penelitian menggunakan teknik Alpha Cronbach dan inter-rater reliability dengan teknik Cohen’s Kappa. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis multivariat Manova. Uji prasyarat analisis yang digunakan adalah uji normalitas multivariat menggunakan uji jarak Mahalanobis dan uji homogenitas multivariat menggunakan uji Box’s M.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan berpikir kreatif dan musikalitas antara peserta didik yang diajarkan lagu dolanan cublak-cublak suweng melalui pembelajaran musik kreatif dan peserta didik yang tidak diajarkan lagu dolanan cublak-cublak suweng melalui pembelajaran musik kreatif di SMP Negeri 1 Kemlagi Mojokerto. Hal ini ditunjukkan berdasarkan hasil analisis multivariat menggunakan uji Mancova pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan nilai signifikansi pada kolom Wilk’s Lambda sebesar 0,000. Nilai signifikansi tersebut menunjukkan bahwa nilai
< 0,05. Selain itu, hasil penelitian juga dapat dibuktikan berdasarkan nilai rata-rata kemampuan berpikir kreatif dan musikalitas kelompok ekperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol pada saat posttest. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh lagu dolanan cublak-cublak suweng melalui pembelajaran musik kreatif terhadap kemampuan berpikir kreatif dan musikalitas peserta didik di SMP Negeri 1 Kemlagi Mojokerto.
Kata Kunci: lagu dolanan anak, kemampuan berpikir kreatif, musikalitas.Aldhila Mifta Firdhani2018-08-08T02:13:45Z2019-05-09T08:54:15Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/58274This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/582742018-08-08T02:13:45ZKonsep Pendidikan Humanis Y.B. Mangunwijaya dan Implementasinya pada Pembelajaran Musik di Sekolah Dasar Kanisius Eksperimental (SDKE) Mangunan YogyakartaPenelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan: (1) konsep humanisme pendidikan Y.B. Mangunwijaya, (2) penerapan konsep pendidikan humanis menurut Mangunwijaya dalam mata pelajaran musik pendidikan di SDKE Mangunan, dan (3) metode pembelajaran yang digunakan dalam mata pelajaran musik pendidikan di SDKE Mangunan.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode etnografi. Penelitian dilakukan di lingkungan SDKE Mangunan Yogyakarta. Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa SDKE Mangunan. Objek penelitian ini adalah pembelajaran musik pendidikan dan situasi alamiah di lingkungan SDKE Mangunan. Sumber data terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara para informan kunci, observasi di SDKE Mangunan dan tindakan serta sikap anak-anak SDKE Mangunan selama kegiatan pembelajaran berlangsung, sedangkan data sekunder diperoleh melalui dokumen pembelajaran, foto dan video dokumentasi kegiatan, serta buku-buku konsep humanisme Mangunwijaya. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis pola sirkular yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan yang selalu ditinjau kembali sampai menemukan kejenuhan data yang valid.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pertama konsep humanisme Mangunwijaya berakar dari upaya pembentukan Manusia Pasca-Indonesia yang berarti sosok manusia Indonesia yang terbuka pada nilai-nilai kemanusiaan universal, meskipun tetap berpegangan pada nilai-nilai keindonesiaan, dan Manusia Pasca-Einstein yang sadar akan adanya multidimensionalitas. Kedua, penerapan konsep humanisme dilaksanakan mengacu pada tujuan pembentukan sikap terbuka, utuh, merdeka, bertanggungjawab, dewasa, setia kawan, komunikatif, kreatif, eksploratif, dan integral, yang ditanamkan kepada anak melalui kegiatan pembelajaran musik pendidikan yang telah diformulasikan menjadi berbagai bentuk kegiatan di dalam maupun di luar kelas, seperti permainan body percussion, eksplorasi bunyi, dan performance art oleh anak-anak. Ketiga, metode yang digunakan untuk pembelajaran musik pendidikan di antaranya adalah metode euritmika E. Jaques-Dalcroze, simbol musik Zoltan Kodaly, nature by love Shinichi Suzuki, musik sederhana Carl Orff, dan musik daerah konsep Patricia Shehan Campbell.Yohanes Hernawan Pratama2018-08-02T03:22:55Z2019-05-09T08:51:12Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/58052This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/580522018-08-02T03:22:55ZPengaruh Aktivitas Latihan Gamolan Terhadap Konformitas dan Relasi Sosial Anggota Gamolan Institut Lampung (GIL)Penelitan ini bertujuan untuk mengungkapkan: (1) pengaruh aktivitas latihan musik ansambel gamolan terhadap konfomitas; dan (2) pengaruh aktivitas latihan musik ansambel gamolan terhadap relasi sosial anggota kelompok Gamolan Institut Lampung.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis ex-post facto. Populasi penelitian ini 40 orang anggota Gamolan Institut Lampung. Penentuan jumlah sampel mengunakan teknik sampling jenuh, yaitu sampel diambil dari keseluruhan populasi dengan pertimbangan jumlah populasi kurang dari 100 orang. Instrumen pengumpulan data berupa skala dengan jawaban berskala 1-4 yang terdiri dari 39 butir pernyataan. Validitas instrumen meliputi validitas isi (expert judgment) dan validitas konstruk dan validitas tampang. Analisis data menggunakan analisis deskriptif dan analisis Multivariate Analysis of Variance (MANOVA).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan latihan ansambel musik gamolan dapat memberikan pengaruh terhadap konformitas dan relasi sosial yang ditunjukkan dari nilai signifikansi pada uji Wilk’s Lambda sebesar 0,000. Hasil analisis secara terpisah (univariate) melalui Tests of Between-Subjects Effects, menunjukkan bahwa latihan gamolan dapat mempengaruhi konformitas responden sebesar 96% dan mempengaruhi relasi sosial responden sebesar 99%. Selain itu, hasil analisis data juga menunjukkan bahwa semakin paham dan terampil responden dalam permainan ansambel musik gamolan, maka semakin besar tingkat konformitas dan relasi sosial responden.Adi Kurniawan2018-08-01T01:14:02Z2019-05-09T08:49:44Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/58019This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/580192018-08-01T01:14:02ZNilai Pendidikan Karakter dalam Ragam Gerak Tari Srimpi Pandelori di Kawedana Hageng Punakawan Kridha Mardhawa Kraton YogyakartaPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna ragam gerak yang terdapat
dalam tari Srimpi Pandelori dan untuk mengetahui nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam tari Srimpi Pandelori.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan
pendekatan naratif. Penelitian ini mengambil latar di Kawedanan Hageng Punakawan Kridha Mardhawa Kraton Yogyakarta. Informan penelitian adalah beberapa pengajar tari Srimpi Pandelori di Kawedanan Hageng Punakawan Kridha Mardhawa, sedangkan objek penelitiannya adalah ragam gerak tari Srimpi Pandelori. Sumber data penelitian ini diperoleh dari sumber data primer hasil observasi ragam gerak melalui latihan tari Srimpi Pandelori di Bangsal Kasatriyan dan pentas tari Srimpi Pandelori di Bangsal Srimanganti, serta sumber data sekunder yang diperoleh melalui pengumpulan data dokumentasi yang berupa foto dan video tari Srimpi Pandelori, serta buku tentang tari Srimpi. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tari Srimpi Pandelori mengandung
makna dan nilai pendidikan karakter yang tercermin dalam beberapa ragam gerak diantaranya yaitu ragam gerak sembahan yang terdapat pada awal dan akhir tarian, tasikan kengser, ulap-ulap, sudukan, ecen, aben sikut, dan nglayang. Makna ragam gerak tersebut terdiri dari makna: 1) tentang kesyukuran terhadap Tuhan yang Maha Esa, 2) tentang menghargai diri sendiri, 3) kehati-hatian diri atau sikap waspada, dan
4) tentang kebaikan dan keburukan.Tari Srimpi Pandelori juga mengandung nilai pendidikan , nilai pendidikan yang terkandung dalam tari Srimpi Pandelori adalah 1) nilai pendidikan religi, 2) nilai pendidikan sopan santun, 3) nilai pendidikan tanggung jawab, 4) nilai pendidikan etika, dan 5) nilai pendidikan kepribadian.Gita Purwaning Tyas2018-07-17T08:08:12Z2019-05-09T08:48:38Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/57777This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/577772018-07-17T08:08:12ZPengembangan Buku Panduan Pembelajaran
Seni Karawitan Jawa Pada Anak TunagrahitaTujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan pengembangan berupa buku
panduan pembelajaranseni karawitan Jawa pada anak tunagrahita. Buku ini ditujukan
untuk pelatihseni Karawitan.
Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangandengan model desain
pembelajaran ADDIE (Analysis-Design-Develop-Implement-Evaluate). Subjek dalam
penelitian ini adalah 20 anak tunagrahita dengan kategori mampu didik dari Panti
Asuhan Bina Siwi Yogyakarta yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok
kontrol dan kelompok eksperimen. Data penelitian dikumpulkan melalui penilaian
unjuk kerja dan angket. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu tes keterampilan
dan angket kelayakan produk. Data penelitian dianalisis deskriptif untuk melihat
kelayakan produk, sedangkan untuk melihat keterampilan sebagai tujuan dari
pembelajarankarawitan dan perubahan perilakupositif sebagai dampaknya dianalisis
menggunakan uji Manova. Adapun uji prasyarat analisis yang digunakan yaitu uji
normalitas menggunakan uji jarak Mahalanobis dan uji homogenitas multivariat
menggunakan uji Box’s M.
Hasil pengembangan berupa buku panduan yang mengulas sejak pra
pembelajaran, pembelajaran hingga pasca pembelajaran.Berdasarkan uji coba
lapangan, produk mencapai prosentase kelayakan sebesar 93,3% dengan kategori
sangat layak digunakan dari sudut pandang pengguna yaitu pelatih karawitan. Selain
itu, penggunaan produk dalam pembelajarankarawitan pada anak tunagrahitadapat
meningkatkan keterampilan bermain Gamelan Jawadanmemberikankecenderungan
dalam perilaku anak tunagrahita yaitu percaya diri, lebih mudah beradaptasi, dan
bekerja sama. Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi pada uji Manova sebesar
0,000, sehingga dapat dikatakan bahwa kelompok eksperimen dengan kelompok
kontrol berbeda secara signifikan. Dengan demikian, produk berupa buku panduan
pembelajaran seni Karawitan Jawa berpengaruh positif terhadap keterampilan
bermain Gamelan Jawa dan perilakupositifanak tunagrahitadi Panti Asuhan Bina
Siwi Yogyakarta.Hana Permata Heldisari2018-07-11T07:46:34Z2019-05-09T08:47:50Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/57670This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/576702018-07-11T07:46:34ZNilai-Nilai Pendidikan Pada Kesenian Barzanji Di Kota Painan Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Barat dan Relevansinya dengan Pendidikan moralPenelitian ini bertujuan: (1) mengetahui makna dari nilai-nilai pendidikan moral
dan nilai-nilai budaya yang terdapat dalam kesenian Barzanji, dan (2) mengetahui relevansi nilai-nilai pendidikan dan budaya yang terdapat dalam kesenian Barzanji di kota Painan kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat dengan pendidikan moral.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode etnografi. Penelitian dilakukan di lingkungan masyarakat Painan Timur. Subjek dalam penelitian ini adalah praktisi kesenian Barzanji, masyarakat Painan Timur, dan pemerintahan dikota Painan. Objek dalam penelitian ini adalah kesenian Barzanji, dan nilai-nilai pendidikan yang terdapat dalam kitab Barzanji serta situasi alamiah masyarakat Painan Timur. Sumber data terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui observasi di Rumah Gadang Datuak Rajo Batuah Kaum Suku Panai dan tindakan serta sikap masyarakat Painan Timur selama kegiatan penelitian berlangsung, sedangkan data sekunder diperoleh melalui dokumen kitab Barzanji dari Kerapatan Adat Nagari Painan, dan buku adat budaya Minangkabau. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi partisipatif, wawancara semistruktur, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis etnografi Spradley yang terdiri dari analisis domain, analisis taksonomi, analisis komponen dan analisis tema budaya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesenian Barzanji sangat erat kaitannya dengan budaya Minangkabau. Nilai-nilai pendidikan yang terdapat dalam kesenian Barzanji adalah nilai religi, kepemimpinan, silaturahmi, kesatuan dan persaudaraan, cinta dan kasih sayang, kerja sama dan gotong royong, sabar, kebersamaan, pendirian, tanggung jawab serta komunikasi. Nilai akhlak pada syair kesenian Barzanji adalah malu, rendah hati (tawadhu), mandiri, cinta keluarga, mencintai fakir dan miskin, menjenguk orang sakit, mengiring jenazah, dan sholat. Semua nilai tadi berkaitan dengan nilai-nilai budaya di Minangkabau berupa falsafah di antaranya, tau malu jo sopan, tenggang raso, dima bumi dipijak disitu langik dijunjuang, alam takambang jadi guru, adaik basandi syara’syara’ basandi kitabullah, dan raso jo pareso, dan relevansinya dengan pendidikan moral.Rolandho Putra2018-05-07T02:34:00Z2019-05-09T08:45:55Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/56912This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/569122018-05-07T02:34:00ZPenerapan Metode Kolaborasi Pembelajaran Beksan Srikandi Suradewati Gaya Yogyakarta Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Mahasiswa Luar Jawa di Prodi Seni Tari UNYPenelitian eksperimen ini bertujuan: (1) mengetahui penerapan metode kolaborasi pembelajaran Beksan Srikandi Suradewati klasik gaya Yogyakarta untuk meningkatan prestasi belajar mahasiswa luar Jawa di Prodi Pendidikan Seni Tari UNY. (2) menunjukan efektifitas penerapan metode kolaborasi pembelajaran Beksan Srikandi Suradewati klasik gaya Yogyakarta untuk peningkatan prestasi belajar mahasiswa luar Jawa di Program Studi Pendidikan Seni Tari UNY.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan data kuantitatif eksperimen. Penelitian ini di laksanakan pada bulan September sampai dengan bulan Desember 2016 dengan dua kelas yang memiliki kemampuan setara dan menggunakan metode pembelajaran yang berbeda. Metode pembelajaran yang diterapkan yaitu metode pembelajaran klasik di kelas kontrol, metode pembelajaran kolaborasi di kelas eksperimen. target populasi penelitian adalah mahasiswa dari luar Jawa yang belajar di Prodi Seni Tari UNY. Validitas dilakukan oleh dua orang exspert judgemen Teknik dan instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dokumentasi, kuesioner berupa angket kepada mahasiswa dan performance test berupa tes praktek. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Metode kolaborasi efektif digunakan untuk meningkatkan prestasi mahasiswa dalam mempelajari Beksan Srikandi Suradewati gaya Yogyakarta bagi mahasiswa luar Jawa di Prodi Pendidikan Seni Tari UNY. Nilai rata-rata hasil post-test kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol, yaitu pada kelas eksperimen dengan metode kolaborasi memiliki nilai rata-rata sebesar 77,75, sedangkan nilai rata-rata mahasiswa kelas kontrol menggunakan metode klasik sebesar 71,75.Otok Frianto2018-02-09T07:46:47Z2019-05-09T08:39:26Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/55481This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/554812018-02-09T07:46:47ZImplementasi Pendekatan Saintifik pada Pembelajaran Seni Tari Siswa Kelas VII di SMP Negeri 2 Kokap, Kulon ProgoPenelitian ini bertujuan: (1) mendapatkan gambaran apakah pendekatan
saintifik dapat diimplementasikan pada pembelajaran seni tari untuk siswa kelas VII di SMP Negeri 2 Kokap, dan (2) mendapatkan gambaran apakah pendekatan saintifik yang diterapkan dapat digunakan untuk menumbuhkan aspek kognitif dan aspek psikomotorik pada diri siswa, serta (3) Upaya yang dilakukan supaya pendekatan saintifik dapat diimplementasikan secara maksimal.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan analisis deskriptif - kualitatif. Tahapan dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi lima tahap, yang meliputi: (a) perencanaan, (b) memulai pengumpulan data, (c) pengumpulan data dasar, (d) pengumpulan data penutup, (e) melengkapi. Subjek uji coba adalah siswa kelas VII A SMP Negeri 2 Kokap, KulonProgo. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dokumentasi dan kuesioner. Teknik analisis data deskriptif kualitatif dengan menggunakan model Miles dan Huberman yang dilakukan melalui tiga proses, yaitu reduksi data, proses penyajian data dan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi Pendekatan Saintifik pada pembelajaran Seni Tari siswa kelas VII A di SMP Negeri 2 Kokap dapat dilaksanakan sesuai dengan langkah-langkah: mengamati, menanya,
mencoba, menganalisis dan mengomunikasikan. Implementasi Pendekatan Saintifik pada Pembelajaran Seni Tari dapat terlihat pada aspek kognitif dengan meningkatnya nilai pengetahuan siswa dan pada aspek psikomotorik dengan meningkatnya keberanian dan terampilnya siswa dalam memperagakan gerak tari, hasil penilaian tengah semester maupun pada nilai akhir siswa, serta dari hasil wawancara siswa yang menyatakan bahwa pembelajaran seni tari dengan pendekatan saintifik membuat mereka menjadi lebih terampil dalam memperagakan gerak. Upaya yang dilakukan supaya pendekatan saintifik dapat diimplementasikan secara maksimal adalah dengan (1) Introspeksi, (2) Sharing, (3) aktif dalam MGMP dan (4) mengikuti pelatihan dan pendampingan.
Kata kunci: Implementasi, Pendekatan Saintifik, Pembelajaran Seni Tari.Sripurwanti Sripurwanti