Lumbung Pustaka UNY: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-29T11:22:32ZEPrintshttp://eprints.uny.ac.id/apw_template/images/sitelogo.pnghttps://eprints.uny.ac.id/2017-01-31T02:56:44Z2019-05-09T07:56:05Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/46648This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/466482017-01-31T02:56:44ZPengembangan Subject Specific Pedagogy (SSP) IPA Berbasis Lab Work untuk Meningkatkan Prestasi Belajar, Sikap Rasa Ingin Tahu dan Teliti, Serta Keterampilan Proses IPA Siswa Kelas IX SMP.Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menghasilkan produk SSP IPA yang layak untuk meningkatkan prestasi belajar, sikap rasa ingin tahu dan teliti, serta keterampilan proses IPA pada materi listrik dinamis untuk siswa kelas IX SMP, dan (2) mengetahui keefektifan SSP IPA tersebut sebagai acuan kegiatan pembelajaran bagi guru IPA SMP Kota Yogyakarta yang mengalami kesulitan.
Penelitian ini menggunakan metode research and development (R&D) menurut Borg & Gall. Uji coba dilakukan di SMP Negeri 10 Yogyakarta. Subjek uji coba lapangan terbatas adalah 12 siswa kelas IX, sedangkan subjek coba uji lapangan operasional adalah 60 siswa yang dibagi dalam kelas eksperimen dan kelas kontrol. Instrumen yang dignakan dalam penelitian ini terdiri dari lembar validasi ahli, lembar angket, lembar observasi, dan soal tes. Lembar validasi ahli digunakan untuk mengetahui kelayakan produk SSP IPA berbasis lab work, lembar angket digunakan untuk mengetahui peningkatan sikap rasa ingin tahu dan teliti, lembar observasi digunakan untuk mengamati keterampilan proses IPA, dan soal tes digunakan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar. Statistik diskriptif berupa tabel dan diagram digunakan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar, sikap rasa ingin tahu dan sikap teliti, serta ketermpilan proses IPA. Analisis data dilakukan melalui konversi skor ke nilai skala 100. Uji statistik yang digunakan adalah uji normalitas dan homogenitas data pretes, dan uji Manova dengan taraf signifikansi 0,05 untuk mengetahui pengaruh produk SSP terhadap gain skor peningkatan prestasi belajar, sikap rasa ingin tahu dan teliti, serta keterampilan proses IPA.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa SSP IPA berbasis lab work secara keseluruhan layak untuk dipergunakan dan efektif untuk meningkatkan prestasi belajar, sikap rasa ingin tahu dan telit, serta keterampilan proses IPA.Herman Mursito2016-12-15T03:44:43Z2019-05-09T07:50:16Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/44736This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/447362016-12-15T03:44:43ZPengembangan Subject Specific Pedagogy (SSP) Berbasis Model Guided Inquiry untuk Meningkatkan Hasil Belajar Aspek Kognitif dan Pencapaian Sikap Ilmiah Fisika.Penelitian ini bertujuan: (1) menghasilkan SSP yang layak untuk pembelajaran ditinjau dari segi teoritik (berdasarkan penilaian ahli) maupun segi empirik (berdasarkan uji coba dilapangan) dan (2) mengetahui keefektifan SSP berbasis model Guided Inquiry untuk meningkatkan hasil belajar aspek kognitif dan pencapaian sikap ilmiah fisika.
Penelitian pengembangan ini mengacu langkah yang dikembangkan oleh Borg dan Gall. Desain pengembangan tersebut dikelompokkan atas 10 langkah pengembangan yang meliputi : (1) penelitian dan pengumpulan data, (2) perencanaan, (3) pengembangan draf produk, (4) uji coba lapangan awal, (5) merevisi hasil uji coba, (6) uji coba lapangan, (7) penyempurnaan produk hasil uji lapangan, (8) uji pelaksanaan lapangan, (9) penyempurnaan produk akhir, dan
(10) diseminasi dan implementasi. Subjek uji coba terbatas terdiri dari 28 siswa kelas XI IPA MAN 2 Banjarnegara tahun ajaran 2014/2015. Subjek uji coba luas terdiri dari 58 siswa kelas XI IPA MAN 2 Banjarnegara tahun ajaran 2014/2015 yang terbagi menjadi dua kelas untuk kelas eksperimen dan pada kelas kontrol sebanyak 29 siswa kelas XI MAN 2 Banjarnegara. Data yang dikumpulkan berupa kemampuan awal siswa, sikap ilmiah, keterlaksanaan pembelajaran, dan hasil belajar. Data sikap ilmiah dan keterlaksanaan pembelajaran melalui observasi menggunakan lembar observasi, sedangkan kemampuan awal siswa dan hasil belajar soal pilihan ganda.
Pengembangan Subject Specific Pedagogy berbasis model Guided Inquiry mulai dari studi pendahuluan, perencanaan, penyusunan draft SSP dan kelayakan yang dimulai dari draft awal yang dikonsultasikan kepada dosen pembimbing sampai dinyatakan baik, kemudian kelayakan oleh ahli materi, ahli media, guru dan teman sejawat dan langkah terakhir yaitu penerapan kepada siswa sejumlah
52. Hasil kelayakan SSP termasuk dalam kategori kualitas baik. Terdapat keefektifan SSP berbasis Guided Inquiry yang mampu meningkatkan hasil belajar aspek kognitif dan pencapaian sikap ilmiah siswa terlihat dari rata-rata sikap ilmiah dan gain score kelas eksperimen yang lebih tinggi dari kelas kontrol serta terlihat dari uji MANOVA bahwa karena P value (Sig.) 0,000 < 0.05 maka H0 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar (Y1) dan sikap ilmiah (Y2) antara kelas eksperimen dengan kelas control. Hal ini menunjukkan bahwa SSP berbasis model Guided Inquiry lebih efektif untuk meningkatkan hasil belajar aspek kognitif dan pencapaian sikap ilmiah fisika.Ajeng Tiara Wulandari2016-12-08T07:22:23Z2019-05-09T07:49:29Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/44440This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/444402016-12-08T07:22:23ZPengembangan Performance Assessment Peserta Didik SMA pada Pembelajaran Fisika Materi Gerak Lurus.Penelitian ini bertujuan: (1) menghasilkan kontruksi performance assessment peserta didik pada percobaan fisika di sekolah, (2) menghasilkan karakteristik performance assessment peserta didik pada percobaan fisika di sekolah, (3) mengetahui kelayakan instrumen performance assessment peserta didik pada percobaan fisika di sekolah, dan (4) mengetahui hasil kemampuan peserta didik dalam melaksanakan percobaan fisika di sekolah yang dinilai berdasarkan performance assessment pada materi gerak lurus.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yakni pengembangan instrumen performance assessment peserta didik pada materi gerak lurus. Tahapan model pengembangan yang dilakukan adalah model 4-D yakni dimulai dengan tahap define, design, develop, dan tahap disseminate. Subjek penelitian tahap disseminate adalah 31 peseta didik kelas X IPA-2 di SMA Bopkri 1 Yogyakarta. Produk pengembangan berupa instrumen performance assessmen yang sudah tervalidasi kemudian digunakan untuk pengambilan data. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis hasil penilaiannya yang meliputi aspek persiapan, pelaksanaan, dan aspek pelaporan.
Berdasarkan analisis data, diperoleh beberapa hasil penelitian sebagai berikut. Pertama, kontruksi format instrumen performance assessment mencakup penilaian aspek persiapan, pelaksanaan, dan pelaporan yang dilakukan pada saat proses pembelajaran fisika dengan materi gerak lurus yakni GLB dan GLBB berlangsung. Kedua, karakteristik performance assessment peserta didik pada percobaan fisika materi gerak lurus di SMA Bopkri 1 Yogyakarta dilihat dari hasil validitas. Validitas isi produk dengan rerata validitas Aiken’s V sebesar 0,9 / validitas tinggi (pada percobaan GLB) dan 0,899 / validitas tinggi (pada percobaan GLBB) serta valid secara empiris dengan mean INFIT MNSQ sebesar 1,00 (pada percobaan GLB) dan 0,94 (pada percobaan GLBB). Ketiga, instrumen performance assessment peserta didik pada percobaan fisika materi gerak lurus di SMA Bopkri 1 Yogyakarta dinyatakan layak. Keempat, ketercapaian penilaian kinerja peserta didik yang dinilai menggunakan instrumen performance assessment pada percobaan GLB diperoleh rerata nilai 3,50 (aspek persiapan); 3,34 (aspek pelaksanaan), dan 3,40 (aspek pelaporan). Adapun pada percobaan GLBB diperoleh rerata nilai 3,48 (aspek persiapan); 3,33 (aspek pelaksanaan), dan 3,50 (aspek pelaporan).Andi Setyawan2016-10-24T02:58:53Z2019-05-09T07:44:56Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/42681This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/426812016-10-24T02:58:53ZKeterlaksanaan Pembelajaran Aspek Penelitian Mata Pelajaran Fisika Kelas X Berdasarkan Status Sosial Ekonomi dan Budaya Belajar dan Kerja Guru Di SMA Negeri se-Kota Yogyakarta.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) persepsi guru terhadap
keterlaksanaan pembelajaran aspek penelitian dalam pembelajaran fisika SMA kelas X di SMAN se-Kota Yogyakarta; (2) Pengaruh status sosial ekonomi dan budaya belajar dan kerja guru terhadap keterlaksanaan pembelajaran aspek penelitian dalam pembelajaran fisika SMA kelas X.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian survei dengan model deskriptif kualitatif. Populasi penelitian adalah seluruh guru fisika kelas X di SMA N Se- Kota Yogyakarta. Adapun sampel penelitian berupa 8 guru fisika dari sekolah yang berbeda. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner, penilaian dokumen, dan observasi. Analisis data dengan teknik deskriptif kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) menurut persepsi guru, guru fisika kelas X di SMA N se-kota Yogyakarta telah melaksanakan pembelajaran aspek penelitian pada tahap perencanaan dengan kriteria jarang dilakukan, pada tahap pelaksanaan dengan kriteria jarang dilakukan, dan pada tahap pelaporan dengan kriteria hampir tidak dilakukan. Pada umumnya guru telak melaksanakan pembelajaran aspek penelitian pada meta pelajaran fisika kelas X denga kriteria jarang dilakukan; (2) Status Sosial Ekonomi dan Budaya Belajar guru mempengaruhi keterlaksanan pembelajaran aspek penelitian guru fisika kelas X di SMA N se-kota Yogyakarta.Sri Wantoro2016-10-24T02:21:32Z2019-05-09T07:44:49Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/42675This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/426752016-10-24T02:21:32ZPengembangan Subject Specific Pedagogy (SSP) Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Tema Pembuatan Kain Tenun untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Kognitif Kelas VIII Siswa SMP.Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan Subject Specific Pedagogy (SSP) yang berbasis potensi lokal yang layak; mengetahui kelayakan (SSP) yang berbasis potensi lokal; dan menguji keefektifan (SSP) yang berbasis potensi lokal untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa SMP kelas VIII.
Penelitian ini merupakan penelitian Research and Depelopment (R&D) dengan mengacu pada model Borg & Gall yang terdiri dari 10 tahap. Dalam penelitian ini hanya sampai pada tahap ke 9 dengan dimodifikasi menjadi 4 tahap yaitu studi pendahuluan, perencanaan, pengembangan, uji coba dan finalisasi produk. Subjek uji coba adalah siswa SMP N 1 Pringgasela Lombok Timur, NTB. Uji coba skala kecil terdiri dari 10 siswa SMP kelas VIII dan uji coba lapangan terdiri dari dua kelas dimana satu kelas sebagai kelas kontrol dan satu kelas sebagai kelas ekperimen. Instrumen pengumpulan data terdiri dari lembar penilaian produk, penilaian SSP oleh guru ahli media, ahli materi dan guru IPA, angket motivasi, angket respon siswa, angket respon terhadap LKS dan lembar penilaian.
Hasil dari penilaian SSP berupa silabus, RPP, LKS, dan lembar penilaian berkategori sangat baik. Hasil uji coba menunjukkan bahwa motivasi siswa setelah melakukan pembelajaran yang menggunakan SSP yang dikembangkan berkategori baik, sedangkan untuk respon siswa terhadap proses pembelajaran dan respon siswa terhadap LKS berkategori sangat baik. Sedangkan hasil belajar siswa pada kelas ekperimen memiliki rerata sebesar 75,20 dan kelas kontrol sebesar 66,10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa SSP yang berbasis potensi lokal yang dikembangkan layak dan efektif dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.Fathurrahman Fathurrahman2016-08-29T02:23:54Z2019-05-09T07:35:04Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/40739This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/407392016-08-29T02:23:54ZKompetensi Guru Fisika dalam Implementasi Kurikulum 2013 di SMA Negeri Kabupaten CilacapPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) kompetensi pedagogik guru fisika di SMA Negeri Kabupaten Cilacap dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 dan (2) komptensi profesional guru fisika di SMA Negeri Kabupaten Cilacap dalam mengimplementasikan kurikulum 2013.
Penelitian ini menggunakan metode survei. Subjek penelitian pada enam SMA Negeri yang terdidri dari 6 kepala sekolah, 15 guru fisika, dan 437 peserta didik. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket, pedoman wawancara, pedoman observasi, dan dokumentasi. Analisis data dengan teknik analisis deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian adalah sebagai berikut. (1) Kompetensi pedagogik guru fisika di SMA Negeri Kabupaten Cilacap dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 mempunyai nilai rerata 138,33 atau 77,15%, termasuk dalam kategori baik. Nilai tersebut mengindikasikan bahwa guru menguasai kompetensi pedagogik dengan baik dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013. (2) Kompetensi profesional guru fisika di SMA Negeri Kabupaten Cilacap dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 mempunyai nilai rerata 47,75 atau 79,58%, termasuk dalam kategori baik. Nilai tersebut mengindikasikan bahwa guru menguasai kompetensi profesional dengan baik dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013Dhimas Oki Permata Aji2016-08-09T02:15:17Z2019-05-09T07:32:40Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/39214This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/392142016-08-09T02:15:17ZPengembangan LKS Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Keterampilan Berpkir KritisPenelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan: (1) kelayakan LKS berbasis inkuiri yang dikembangkan; (2) peningkatan keterampilan proses sains siswa setelah menggunakan LKS berbasis inkuiri yang dikembangkan; dan (3) peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa setelah menggunakan LKS berbasis inkuiri yang dikembangkan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini mengadopsi dari penelitian pengembangan menurut Borg and Gall yang meliputi studi pendahuluan, desain produk, validasi, uji coba terbatas, revisi pasca uji coba terbatas, uji coba lapangan yang mengunakan kelas treatmen dan kelas kontrol, revisi pasca uji coba lapangan sehingga menjadi produk akhir. Pelaksanaan pengembangan ini tidak sampai pada tahap disseminate (menyebarkan) dengan subjek penelitian adalah siswa SMPIT Abu Bakar Yogyakarta serta teknik pengumpulan data adalah wawancara, kuisioner, observasi, dan tes.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) LKS berbasis inkuiri yang dikembangkan telah melewati tahap validasi, uji coba terbatas dan uji coba lapangan sehingga LKS berbasis inkuiri yang dikembangkan layak untuk digunakan; (2) LKS berbasis inkuiri yang dikembangkan juga dapat meningkatkan keterampilan proses sains siswa; dan (3) meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswaToni Hasmedi2016-08-05T01:56:39Z2019-05-09T07:27:38Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/38860This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/388602016-08-05T01:56:39ZPengaruh Pembelajaran dengan Pendekatan Guided Inquiry dan Structured Inquiry terhadap Kemampuan Penguasaan Konsep dan Scientific Skill Materi Sistem Pencernaan pada Siswa SMA Kelas XI IPAPenelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan pengaruh pembelajaran dengan pendekatan guided inquiry dan structured inquiry terhadap (1) kemampuan penguasaan konsep dan (2) scientific skill siswa kelas XI IPA SMA Negeri 3 Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen. Desain penelitian menggunakan pretest posttest comparison group design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 3 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016 yang berjumlah enam kelas. Sampel penelitian ini adalah dua kelas XI IPA yang diambil secara acak, satu kelas dikenai pembelajaran dengan pendekatan guided inquiry untuk kelas XI IPA 3 dan 1 kelas lagi dikenai pembelajaran dengan pendekatan structured inquiry untuk kelas XI IPA 2. Data yang dikumpulkan berupa nilai penguasaan konsep dan keterampilan scientific skill siswa. Nilai penguasaan konsep diperoleh dengan menggunakan soal pilihan ganda, sedangkan keterampilan scientific skill siswa diperoleh dengan menggunakan lembar observasi. Data dianalisis dengan menggunakan Uji t.
Hasil penelitian adalah sebagai berikut . (1) Pembelajaran dengan guided inquiry dapat meningkatkan penguasaan konsep dan scientific skill siswa. Nilai rerata kelas guided inquiry untuk penguasaan konsep dari 59,91 menjadi 77,73, sedangkan rerata scientific skill untuk kelas guided inquiry adalah 69,36. Uji hipotesis menunjukkan nilai p < 0,05 . Nilai rerata kelas structured inquiry untuk penguasaan konsep dari 57,89 menjadi 71,82, sedangkan rerata scientific skill adalah 66,19 . Uji hipotesis menunjukkan p < 0,05. Hasil Uji t untuk kemampuan scientific skill siswa pada kelas guided inquiry dan structured inquiry menunjukkan nilai p < 0,05 yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan. Nilai N-Gain kemampuan penguasaan konsep siswa pada kelas guided inquiry adalah 0,47 sedangkan pada kelas structured inquiry adalah 0,31 sehingga dapat dikatakan bahwa pendekatan guided inquiry efektif untuk meningkatkan kemampuan penguasaan konsep siswa.Nanik Rahayu2016-08-04T07:20:19Z2019-05-09T07:26:50Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/38808This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/388082016-08-04T07:20:19ZStudi Komparasi Model Keterpaduan Connected, Sequenced dan Webbed dalam Pembelajaran IPA ditinjau dari Keterampilan Generik, Motivasi Belajar serta Penguasaan Konsep SiswaPenelitian ini bertujuan untuk: (1) menganalisis perbedaan pengaruh model keterpaduan connected, sequenced dan webbed dalam pembelajaran IPA ditinjau dari keterampilan generik, motivasi belajar serta penguasaan konsep siswa, (2) menentukan model keterpaduan yang memberikan capaian paling tinggi terhadap (a) keterampilan generik, (b) motivasi belajar, dan (c) penguasaan konsep siswa.
Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen dengan desain pretest and posttest design. Populasi pada penelitian ini meliputi seluruh kelas IX SMP Negeri 8 Parepare. Sampel diambil dari seluruh populasi. Kelas eksperimen pertama menerapkan model connected, kelas eksperimen kedua menerapkan model sequenced, dan kelas eksperimen ketiga menerapkan model webbed. Instrumen yang digunakan meliputi lembar observasi keterampilan generik, angket motivasi belajar dan tes penguasaan konsep. Uji Manova digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap ketiga variabel terikat, sedangkan untuk mengetahui pengaruh variable bebas terhadap masing-masing variabel terikat dilakukan dengan uji Tukey dan Scheffe.
Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) Terdapat perbedaan pengaruh model keterpaduan connected, sequenced dan webbed dalam pembelajaran IPA ditinjau dari keterampilan generik, motivasi belajar serta penguasaan konsep siswa. (2a) Model keterpaduan connected memberikan capaian paling tinggi terhadap keterampilan generik siswa. (2b) Model keterpaduan webbed memberikan capaian paling tinggi terhadap motivasi belajar siswa, dan (2c) Model keterpaduan connected, sequenced dan webbed memberikan capaian yang sama terhadap penguasaan konsep siswaMuhammad Nur2016-08-04T07:12:27Z2019-05-09T07:26:46Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/38803This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/388032016-08-04T07:12:27ZPengaruh Pembelajaran Biologi Dengan Pendekatan Saintifik Melalui Pengamatan Lingkungan Sekitar Sekolah Terhadap Pemahaman dan Aplikasi Konsep Materi Ekosistem Kelas X Sma N 1 Jetis BantulPenelitian ini bertujuan untuk Mengetahui pengaruh pembelajaran biologi dengan pendekatan saintifik melalui pengamatan lingkungan sekitar sekolah terhadap pemahaman dan aplikasi konsep peserta didik materi ekosisitem SMA kelas X SMA N 1 Jetis.
Jenis penelitian ini adalah penelitian quasi experiment dengan desain eksperiment pretest-posttest non-equivalent control grup desain. Populasi subyek penelitian adalah siswa kelas X MIA SMA N 1 Jetis Bantul semester 2 tahun ajaran 2014/2015. Sampel dalam penelitian ini berbentuk kelompok, dalam hal ini yaitu kelompok kelas. Sampel penelitian berupa kelas sebagai kelompok eksperimen dan kontrol ditentukan dengan teknik Cluster Random Sampling. Kelas eksperimen 1 dan 2 diberi perlakuan menggunakan pendekatan saintifik sedangkan kelas kontrol diberi perlakuan dengan menggunakan pembelajaran ekspositori tehnik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik tes. Tes digunakan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran yang dilakukan terhadap pemahaman dan aplikasi konsep yang berupa pemberian tes tulis berupa soal pilihan ganda, soal uraian. Tehnik analisis data yang digunakan adalah uji kovariat (ANCOVA), kemudian dilanjutkan dengan uji Independent t-test.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan (p<0,05) pembelajaran biologi dengan pendekatan saintifik melalui pengamatan lingkungan sekitar sekolah terhadap pemahaman dan aplikasi konsep peserta didik materi ekosisitem di SMA N 1 Jetis Bantul kelas X materi EkosistemRatnaningsih Ratnaningsih2016-07-18T03:46:55Z2019-05-09T07:21:16Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/36610This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/366102016-07-18T03:46:55ZPengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Multiple Intelligences untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Motivasi Belajar Siswa.Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui karakteristik perangkat pembelajaran biologi berbasis multiple intelligences materi sistem pernapasan untuk kelas XI SMA, (2) mengetahui kriteria kualitas perangkat pembelajaran biologi berbasis multiple intelligences materi sistem pernapasan untuk kelas XI SMA, dan (3) mengetahui keefektifan perangkat pembelajaran biologi berbasis multiple intelligences materi sistem pernapasan untuk kelas XI SMA dalam meningkatkan pemahaman konsep dan motivasi belajar siswa.
Penelitian pengembangan ini menggunakan model Dick & Carey yang dimodifikasi menjadi empat tahapan yaitu: (1) tahap analisis kebutuhan, (2) tahap desain produk, (3) tahap pengembangan dan validasi, dan (4) tahap uji coba produk. Validasi produk dilakukan oleh dua dosen ahli, dua guru biologi SMA, dan tiga peer reviewer. Penelitian dilakukan di MAN Yogyakarta II dengan subjek uji coba terbatas yaitu 10 siswa kelas XI IPA 2 MAN Yogyakarta II dan subjek uji coba diperluas yaitu 22 siswa kelas XI IPA 1 MAN Yogyakarta II. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan kuantitatif. Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data berupa lembar angket dan soal pretest-posttest. Data hasil validasi dikonversi menjadi skala 4. Data keefektifan produk terhadap motivasi belajar dan penguasaan konsep dianalisis dengan menentukan gain standar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) karakteristik dari perangkat pembelajaran biologi berbasis multiple intelligencesmateri sistem pernapasan untuk kelas XI SMA adalah kegiatan pembelajaran yang disesuaikan dengan tiga jenis inteligensi siswa yang menonjol, (2) perangkat pembelajaran biologi berbasis multiple intelligencesmateri sistem pernapasan untuk kelas XI SMA layak digunakan dalam pembelajaran biologi, dan (3) perangkat pembelajaran berbasis multiple intelligencesmateri sistem pernapasan untuk kelas XI SMAefektif dalam meningkatkan pemahaman konsep dan motivasi belajar siswYuni Suningrat2016-06-13T06:22:47Z2019-05-09T07:16:40Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/34407This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/344072016-06-13T06:22:47ZPengembangan Modul Pembelajaran Biologi Berbasis Nilai Islami materi virus untuk Meningkatkan Kemandirian Belajar dan Curiosity SiswaPenelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui kelayakan modul Biologi berbasis nilai Islami materi virus, (2) mengetahui keterlaksanaan modul biologi berbasis nilai islami materi virus, (3) mengetahui bahwa modul biologi berbasis nilai Islami materi virus dapat meningkatkan kemandirian belajar, dan (4) mengetahui bahwa modul biologi berbasis niai Islami materi virus dapat meningkatkan curiosity siswa.
Penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan yang mengadaptasi model Borg & Gall (1983). Prosedur meliputi sepuluh langkah yaitu (1) penelitian pendahuluan dan pengumpulan informasi, (2) perencanaan, (3) pengembangan produk awal, (4) validasi produk awal, (5) ujicoba terbatas, (6) revisi, (7) ujicoba lapangan, (8) revisi, (9) produk utama, dan (10) diseminasi terbatas. Penelitian bertempat di MA Ibnul Qayyim Putri. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar validasi modul pembelajaran, angket, lembar observasi kemandirian belajar, penilaian diri kemandirian belajar, dan penilaian diri curiosity (pre-test dan post-test). Teknik analisis yang digunakan adalah menghitung skor rata-rata yang dikategorisasi dan uji T dengan program SPSS versi 16 for windows.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) modul pembelajaran biologi berbasis nilai Islami layak digunakan berdasarkan validasi ahli modul, guru Biologi, dan teman sejawat; (2) terlaksananya pembelajaran dengan modul berbasis nilai islami sebagaimana yang direncanakan; (3) terdapat perbedaan yang signifikan dalam aspek kemandirian belajar antara siswa yang menggunakan modul pembelajaran Biologi berbasis nilai Islam dan siswa yang tanpa modul; (4) terdapat perbedaan yang signifikan dalam aspek curiosity antara siswa yang menggunakan modul pembelajaran Biologi berbasis nilai Islam dan siswa yang tanpa modulSyaiful Anam2016-05-04T03:23:02Z2019-05-09T07:14:18Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/32377This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/323772016-05-04T03:23:02ZPengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Learning Cycle 7E untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Kemampuan Pemecahan Masalah dalam Pembelajaran FisikaPenelitian ini bertujuan untuk: (1) memenuhi kriteria kelayakan perangkat pembelajaran yang dikembangkan dan (2) menguji keefektifan perangkat pembelajaran yang dikembangkan.
Jenis penelitian adalah research & development (R&D). Penelitian mengembangkan perangkat pembelajaran menggunakan model 4-D (four D model). Pengembangan perangkat tersebut dimulai dari tahap studi pendahuluan, desain produk, uji ahli dan praktisi, uji coba terbatas dan uji coba lapangan. Instrumen penelitian yang digunakan terdiri dari lembar validasi, lembar observasi pengelolaan pembelajaran, lembar respon peserta didik, lembar wawancara guru dan tes hasil belajar. Subjek penelitian adalah peserta didik kelas X MA Sunan Pandanaran. Responden dalam penelitian ini sebanyak 101 orang, yang terdiri dari 5 orang validator, 32 orang peserta didik pada uji coba terbatas dan 64 orang peserta didik pada uji coba lapangan.
Penelitian ini menghasilkan: (1) perangkat pembelajaran yang layak digunakan dan (2) Hasil uji coba menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis Learning Cycle 7E dengan yang menggunakan perangkat pembelajaran yang dikembangkan memenuhi kriteria keefektifan, peningkatan kemampuan berpikir kritis dengan gain 0,53 dan peningkatan kemampuan pemecahan masalah dengan gain 0,47Jumali Jumali2016-05-03T07:45:05Z2019-05-09T07:14:09Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/32322This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/323222016-05-03T07:45:05ZKemampuan Guru Fisika SMA Negeri di Kabupaten Sleman dalam Menerapkan Model-Model Pembelajaran yang Ditentukan pada Kurikulum 2013 serta Kendala-Kendala yang DihadapiPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan guru Fisika SMA Negeri di Kabupaten Sleman dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran dengan model-model yang ditentukan pada Kurikulum 2013, mengidentifikasi kendala-kendala yang dihadapi guru Fisika dalam menerapkan model-model pembelajaran yang telah ditentukan pada Kurikulum 2013, serta mengetahui hubungan antara kemampuan guru dalam menerapkan model-model pembelajaran pada Kurikulum 2013 dengan hasil belajar peserta didik.
Penelitian ini merupakan penelitian survei dengan menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah guru Fisika di seluruh SMA Negeri di Kabupaten Sleman. Pemilihan sampel dilakukan dengan cara proportional stratified random sampling. Sampel penelitian yaitu 11 guru Fisika SMA Negeri di Kabupaten Sleman. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, angket, dokumentasi, dan wawancara tidak berstruktur. Teknik analisis data yang digunakan adalah: (1) analisis deskriptif kuantitatif dengan menggunakan persentase dan kriteria penilaian, dan (2) analisis korelasi Spearman.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) kemampuan guru merencanakan dan melaksanakan pembelajaran masuk kategori baik, (2) kendala yang dihadapi guru yaitu pada perubahan format RPP, alokasi waktu untuk melaksanakan model pembelajaran pada Kurikulum 2013, dan pelaksanaan penilaian kompetensi sikap, (3) kemampuan guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran yang ditentukan pada Kurikulum 2013 memiliki korelasi yang cukup kuat dan positif dengan hasil belajar peserta didik.Rizky Febriyani Putri2016-05-03T04:12:55Z2019-05-09T07:14:04Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/32305This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/323052016-05-03T04:12:55ZStudi Keterlaksanaan Perencanaan Pembelajaran Fisika Berbasis Higher Order Thinking Skill (HOTS) pada Mahasiswa PPG SM3T UNY 2015Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) seberapa baik perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran fisika mahasiswa PPG UNY 2015 kelas SM3T, (2) keterlaksanaan perencanaan pembelajaran fisika mahasiswa PPG SM3T UNY 2015 kelas SM3T pada aspek HOTS, dan (3) hubungan antara kemampuan mahasiswa PPG SM3T dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran Fisika berbasis HOTS dengan hasil belajar siswa.
Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi dengan menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa PPG prodi pendidikan fisika UNY 2015 kelas SM3T. Pemilihan sampel dilakukan dengan teknik sampling jenuh. Jumlah sampel diambil sama dengan jumlah populasi yaitu seluruh mahasiswa PPG prodi pendidikan fisika UNY 2015 kelas SM3T yang berjumlah 13 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif dengan menggunakan persentase dan kriteria penilaian.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran fisika mahasiswa PPG UNY 2015 kelas SM3T masuk kategori baik, (2) keterlaksanaan perencanaan pembelajaran fisika mahasiswa PPG UNY 2015 kelas SM3T berbasis HOTS masuk kategori cukup baik, dan (3) Hubungan antara kemampuan mahasiswa PPG SM3T dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran Fisika berbasis HOTS dengan hasil belajar siswa menunjukkan hubungan positif namun sangat lemahFatah Ardli Kusuma2016-04-25T02:47:17Z2019-05-09T07:12:24Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/31721This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/317212016-04-25T02:47:17ZMiskonsepsi Konfigurasi Elektronik dan Ikatan Kimia pada Peserta Didik Kelas X SMA Negeri di Kabupaten KebumenPenelitian ini bertujuan untuk mengungkap: (1) miskonsepsi, (2) tingkat miskonsepsi, dan (3) bagian materi yang peserta didik kelas X peminatan IPA SMA negeri di kabupaten Kebumen cenderung miskonsepsi pada materi konfigurasi elektronik dan ikatan kimia.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian ini dilakukan terhadap 445 peserta didik kelas X peminatan IPA di 4 SMA negeri di Kabupaten Kebumen. Teknik pengambilan data meliputi wawancara, angket, dan tes. Instrumen pengambilan data yang digunakan adalah instrumen uji miskonsepsi berbentuk pilihan ganda dengan disertai skala Certainty of Response Index (CRI), pedoman wawancara, dan lembar angket pendidik. Data hasil instrumen uji miskonsepsi digunakan untuk mengidentifikasi adanya miskonsepsi pada peserta didik. Hasil instrumen wawancara digunakan untuk menguatkan ada tidaknya miskonsepsi pada peserta didik. Hasil lembar angket pendidik digunakan untuk memperoleh informasi dari pendidik. Analisis data menggunakan teknik analisis kualitatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat miskonsepsi pada peserta didik kelas X peminatan IPA SMA negeri di Kabupaten Kebumen pada materi konfigurasi elektronik dan ikatan kimia. Miskonsepsi tertinggi pada materi konfigurasi elektronik sebesar 72,80% (kategori tinggi). Miskonsepsi tertinggi pada materi ikatan kimia sebesar 41,43% (kategori sedang). Bagian materi yang cenderung miskonsepsi adalah konfigurasi elektronikAgus Salim Purwanto2016-04-20T02:06:36Z2019-05-09T07:11:47Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/31413This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/314132016-04-20T02:06:36ZPengembangan Instrumen Lembar Observasi Pengukuran Ketercapaian KKNI Level 6 Pada Pengajaran Mikro Pendidikan Biologi Strata 1 Universitas Negeri YogyakartaPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (a) validitas isi, (b) reliabilitas instrumen lembar observasi pengukuran pengajaran mikro yang digunakan untuk mengukur ketercapaian ketercapaian KKNI level 6 pada program studi pendidikan biologi.
Penelitian ini adalah research and development (R&D), pengembangan dilakukan dengan mengacu pada model Brog & Gall yang telah dilakukan modifikasi menjadi 9 tahap. Tahapan penelitian ini terdiri sembilan tahap, yaitu (1). Penelitian dan pengumpulan informasi; (2). Perencanaan; (3). Penyusunan dan perancangan kisi-kisi instrumen; (4). Validasi isi; (5). Revisi produk I; (6).Uji coba produk secara empiris; (7). Revisi produk II; (8). Produk final: (9). Diseminasi produk. Subjek penelitian pada penelitian ini adalah mahasiswa pengajaran mikro Jurusan Pendidikan Biologi yang diambil secara acak pada 4 kelas, jumlah subjek penelitian yang diamati berjumlah 13 mahasiswa dengan melibatkan 8 orang dosen pengampu sebagai observer.
Hasil penelitian pada menunjukkan bahwa validitas isi pada penelitian ini telah memiliki kesesuaian konteks aitem dengan tujuan pengukuran instrumen dan aitem-aitem instrumen lembar observasi telah merepresentasikan ciri-ciri atribut yang diukur. Instrumen pengukuran pengajaran mikro ini terdiri atas 4 deskriptor spesifik KKNI level 6; 11 learning outcome, 27 indikator utama, dan 74 item.
Reliabilitas instrumen dari instrumen lembar observasi pengajaran mikro untuk masing-masing deskriptor spesifik KKNI level 6, antara lain: deskriptor spesifik pertama memiliki koefisien reliabilitas 0,986 yang termasuk reliabilitas tinggi, deskriptor spesifik ke dua memiliki koefisien reliabilitas 0,984 yang termasuk relibilitas tinggi, deskriptor spesifik ke tiga memiliki koefisien reliabilitas 0, 841 yang termasuk reliabilitas tinggi, dan deskriptor spesifik ke empat memiliki koefisien reliabilitas 0,964 yang termasuk reliabilitas tinggiBintang Sariyatno2016-04-07T07:02:13Z2019-01-29T08:09:28Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/30747This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/307472016-04-07T07:02:13ZPengembangan LKPD Biologi Terintegrasi Nilai-Nilai Islam untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Sikap Spiritual Siswa Kelas XI IPA MA Wahid Hasyim YogyakartaPenelitian ini bertujuan untuk mengembangkan LKPD Biologi Terintegrasi Nilai-nilai Islam serta mengetahui karakteristik, kriteria kelayakan dan besarnya keefektifan LKPD biologi yang terintegrasi dengan nilai-nilai Islam yang dikembangkan sebagai bahan ajar untuk meningkatkan pemahaman konsep dan sikap spiritual.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang mengadaptasi model 4-D yang terdiri dari define, design, develop, dan disseminate. Subjek uji coba pada penelitian ini adalah siswa MA Wahid Hasyim Yogyakarta sejumlah 38 siswa dengan rincian enam siswa untuk uji coba terbatas dan 32 siswa untuk uji coba lapangan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar penilaian LKPD, lembar penilaian diri dan observasi sikap spiritual serta tes pemahaman konsep. Analisis data menggunakan gain score dan uji MANOVA.
Hasil penelitian berupa produk LKPD biologi terintegrasi nilai-nilai Islam yang mempunyai karakteristik memenuhi tuntutan kurikulum, karakteristik peserta didik serta memudahkan guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Penilaian produk memenuhi kriteria sebagai bahan ajar berdasarkan penilaian dari validator, praktisi, teman sejawat dan siswa dengan nilai sangat baik. Pembelajaran dengan menggunakan LKPD menunjukkan pemahaman konsep mengalami peningkatan tinggi (rerata gain score adalah 0,91) dan sikap spiritual mengalami peningkatan sedang (rerata gain score adalah 0,35). Keterlaksanaan rencana pembelajaran sebesar 100%.Siti Mardhiyah2016-04-04T07:24:03Z2019-01-29T08:08:27Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/30620This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/306202016-04-04T07:24:03ZPerbedaan Pencapaian Hasil Belajar Siswa Menggunakan Metode Eksperimen dan Demonstrasi dalam Pembelajaran Fisika Berbasis PBL di MAN Yogyakarta 2Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengungkapkan pengaruh penggunaan metode eksperimen dan demonstrasi dalam pembelajaran fisika berbasis PBL terhadap hasil belajar siswa aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan; (2) mendeskripsikan perbedaan pencapaian hasil belajar siswa pada aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan menggunakan metode eksperimen dan demonstrasi dalam pembelajaran fisika berbasis PBL; (3) Mengkaji keefektifan penggunaan metode eksperimen dan demonstrasi terhadap hasil belajar siswa pada aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam pembelajaran fisika berbasis PBL.
Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen dengan menggunakan the preetest-posttest two treatment design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X MAN Yogyakarta 2 pada semester kedua tahun ajaran 2014/2015. Sampel penelitian terdiri dari dua kelas yang ditentukan menggunakan teknik random sampling. Kelompok eksperimen 1 diberi perlakuan menggunakan metode eksperimen berbasis PBL, kelompok eksperimen 2 diberi perlakuan menggunakan metode demonstrasi berbasis PBL. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, observasi, dan tes. Teknik dokumentasi digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa aspek sikap. Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa aspek pengetahuan sebelum dan setelah perlakuan. Teknik observasi digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa aspek keterampilan. Untuk mengetahui pengaruh metode eksperimen dan metode demonstrasi dalam pembelajaran PBL terhadap masing-masing variabel, data dianalisis secara univariat dengan statistik uji one-t test pada taraf signifikansi 5%. Untuk mengetahui perbedaan pengaruh metode eksperimen dan demonstrasi terhadap seluruh variabel, data dianalisis secara multivariat dengan taraf signifikansi 5% dan dilanjutkan dengan analisis secara univariat untuk mengkaji keefektifan penggunaan metode eksperimen dan demonstrasi dalam pembelajaran PBL menggunakan uji t - independent sample.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pembelajaran fisika berbasis PBL menggunakan metode eksperimen dan demonstrasi berpengaruh terhadap hasil belajar siswa aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan; (2) terdapat perbedaan yang signifikan pencapaian hasil belajar siswa dalam pembelajaran fisika berbasis PBL antara kelompok siswa yang menggunakan metode eksperimen dan kelompok siswa yang menggunakan metode demonstrasi; (3) pembelajaran PBL menggunakan metode eksperimen lebih efektif terhadap hasil belajar siswa aspek keterampilan dibandingkan pembelajaran menggunakan metode demonstrasi.Sri Purwati2016-03-21T06:35:15Z2019-05-09T07:10:09Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/30403This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/304032016-03-21T06:35:15ZPengembangan Modul Fisika Terintegrasi Nilai Spiritual pada Materi Pokok Suhu dan Kalor untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis dan Motivasi Belajar Siswa MAPenelitian ini bertujuan (1) mengembangkan modul fisika yang terintegrasi nilai spiritual pada materi pokok suhu dan kalor yang memenuhi kriteria layak digunakan dalam pembelajaran fisika pada siswa kelas X MA, (2) mengungkap pengaruh penerapan modul fisika terintegrasi nilai spiritual terhadap keterampilan berpikir kritis dan motivasi belajar siswa.
Desain penelitian yang diterapkan adalah research and development (R&D) yang mengacu pada teori Thiagarajan yaitu model 4-D yang meliputi Define, Design, Develop, dan Disseminate. Penilaian kelayakan modul berdasarkan kelayakan isi, penyajian, serta bahasa dan gambar yang dilakukan oleh ahli materi dan media serta guru fisika. Data kelayakan modul fisika dikumpulkan menggunakan angket. Untuk memberi keyakinan terhadap kualitas modul yang dihasilkan dilakukan uji lapangan dengan menggunakan kelompok kontrol. Keterampilan berpikir kritis siswa diukur dengan seperangkat tes dengan materi pokok suhu dan kalor sebelum dan setelah perlakuan pada kelas eksperimen dan kontrol. Adapun untuk mengungkap motivasi belajar siswa dilakukan angket sebelum dan setelah perlakuan pada kelas eksperimen. Aspek keterampilan berpikir kritis yang diteliti yaitu, menginterpretasi, mengeksplanasi, menganalisis, mengevaluasi dan menginferensi, sedangkan aspek motivasi belajar yang diteliti meliputi attention, relevance, confidence, dan satisfaction. Data keterampilan berpikir kritis dan motivasi belajar dianalisis menggunakan uji t-test, normalized gain score, dan effect size.
Hasil penelitian adalah sebagai berikut. (1) Modul fisika terintegrasi nilai spiritual dengan materi pokok suhu dan kalor hasil pengembangan memenuhi kriteria layak digunakan dalam pembelajaran dengan kriteria sangat baik. (2) Terdapat pengaruh penerapan modul terhadap keterampilan berpikir kritis dan motivasi belajar siswa. N-Gain keterampilan berpikir kritis siswa kelas eksperimen 0,33 termasuk kategori sedang, sedangkan pada kelas kontrol 0,2 termasuk kategori rendah. N-Gain motivasi belajar siswa kelas eksperimen sebesar 0,44 termasuk kategori sedang. (3) Effect size penerapan modul terhadap keterampilan berpikir kritis sebesar 0,93 termasuk kategori besar dan effect size penerapan modul terhadap motivasi belajar sebesar 2,4 termasuk kategori besar.Giyarto Giyarto2016-03-14T07:34:41Z2019-01-29T08:04:47Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/30319This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/303192016-03-14T07:34:41ZPengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Berbasis Karakter dengan Pendekatan Guided Inquiry untuk Meningkatkan Keterampilan Proses dan Literasi SainsPenelitian ini bertujuan untuk: (1) menghasilkan perangkat pembelajaran IPA berbasis karakter dengan pendekatan guided inquiry yang layak untuk pembelajaran, (2) mengetahui keterlaksanaan proses pembelajaran menggunakan perangkat pembelajaran IPA hasil pengembangan, (3) mengetahui keefektifan perangkat pembelajaran IPA dalam meningkatkan keterampilan proses dan literasi sains.
Penelitian pengembangan perangkat pembelajaran IPA ini mengacu pada langkah pengembangan menurut Borg & Gall yang terdiri dari studi pendahuluan, perencanaan, pengembangan draf, validasi dan revisi, uji coba terbatas dan revisi, uji coba lapangan dan penyempurnaan produk, dan diseminasi. Validasi produk dilakukan oleh dua dosen ahli, empat guru IPA SMP, dan tiga teman sejawat. Penelitian dilakukan di SMP N 3 Kalasan dengan subjek uji coba terbatas yaitu peserta didik kelas VIII D dan subjek uji coba lapangan yaitu peserta didik kelas VIII B sebagai kelas kontrol dan kelas VIII C sebagai kelas eksperimen. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan kuantitatif. Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data berupa lembar angket, lembar observasi, soal pre-test dan soal post-test. Data hasil validasi dikonversi menjadi skala 4. Data mengenai keterlaksanaan proses dianalisis dengan statistik deskriptif untuk menentukan persentase keterlaksanaan. Data keefektifan produk terhadap peningkatan keterampilan proses dan literasi sains dianalisis dengan menggunakan uji MANOVA.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Perangkat pembelajaran IPA berbasis karakter dengan pendekatan guided inquiry layak untuk pembelajaran, (2) kegiatan pembelajaran menggunakan produk hasil pengembangan terlaksana dengan sangat baik, dan (3) produk efektif untuk meningkatkan keterampilan proses dan literasi sains peserta didik.Noveonella Guntur Hari Wijaya2016-02-19T02:52:18Z2019-05-09T07:08:07Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/29898This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/298982016-02-19T02:52:18ZKompetensi Guru Fisika SMA Negeri Ditinjau dari Latar Belakang Akademik dan Non Akademik Guru Se-Kota BanjarmasinPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan; (1) kompetensi guru fisika SMA Negeri Banjarmasin yang terdiri dari kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial; (2) kompetensi guru fisika SMA Negeri Banjarmasin jika ditinjau dari latar belakang akademik; (3) kompetensi guru fisika SMA Negeri Banjarmasin jika ditinjau dari latar belakang non akademik.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelatif dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Penelitian menggunakan metode survei dengan mengambil subjek sebanyak 20 orang guru fisika tersebar di seluruh SMA Negeri Banjarmasin. Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah angket, pedoman observasi, pedoman wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan mendeskripsikan secara kuantitatif yang dikaitkan dengan hasil wawancara dan pengamatan.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa; (1) kompetensi guru fisika SMA Negeri Banjarmasin yang terdiri dari kompetensi pedagogik dikategorikan sangat baik, kompetensi profesional dikategorikan sangat baik, kompetensi kepribadian dikategorikan sangat baik, dan kompetensi sosial dikategorikan sangat baik; (2) latar belakang akademik guru fisika SMA Negeri Banjarmasin memiliki peran terhadap kompetensi guru fisika SMA Negeri di Kota Banjarmasin. Hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi antara kompetensi guru dan latar belakang akademik guru fisika SMAN Banjarmasin yang kurang dari 0,05 yakni sebesar 0,039 dan; (3) latar belakang non akademik guru fisika SMA Negeri Banjarmasin tidak memiliki peran terhadap kompetensi guru fisika SMA Negeri di Kota Banjarmasin. Hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi antara kompetensi guru dan latar belakang non akademik guru fisika SMAN Banjarmasin yang lebih dari
0,05 yakni sebesar 0,587.Rifda Nur Hikmahwati Arif2016-02-09T23:19:24Z2019-05-09T07:07:03Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/29565This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/295652016-02-09T23:19:24ZPengembangan Model ODACR pada Pembelajaran Fisika untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Analitis dan Sikap Ilmiah Peserta didik Kelas X SMA Negeri 4 YogyakartaPenelitian ini bertujuan untuk: (1) mengembangkan instrumen pendukung model Orientate-Determine-Decide-Act-Communicate-Reinforce (ODACR) yang layak berupa buku pedoman model ODACR, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar kegiatan peserta didik (LKPD), soal kemampuan berpikir analisis dan sikap ilmiah terhadap pembelajaran fisika; (2) mengetahui tingkat kepraktisan model ODACR yang dikembangkan; (3) mengetahui keefektifan model ODACR terhadap kemampuan analisis dan sikap ilmiah peserta didik dalam pembelajaran fisika.
Penelitian ini termasuk penelitian dan pengembangan (R&D). Model pengembangan dari penelitian ini mengadaptasi dari model pengembangan Borg & Gall dengan langkah-langkah meliputi: (1) penelitian dan pengumpulan data; (2) perencanaan; (3) pengembangan bentuk awal produk; (4) uji coba lapangan awal (terbatas); (5) revisi hasil ujicoba lapangan awal; (6) uji coba lapangan; dan (7) revisi akhir produk. Subjek uji coba penelitian adalah peserta didik kelas X SMAN 4 Yogyakarta ada tiga kelas yang terdiri dari 91 peserta didik. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik dokumentasi, observasi, angket dan tes. Teknik analisis data yang digunakan adalah MANOVA dengan taraf signifikansi 0,05.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) model pembelajaran ODACR yang dilengkapi komponen perangkat pembelajaran berupa buku panduan model ODACR, RPP, LKPD, tes kemampuan analitis dan lembar observasi sikap ilmiah yang dikembangkan masing-masing memenuhi kriteria valid dan layak untuk digunakan berdasarkan penilaian ahli; (2) model pembelajaran yang dikembangkan dikatakan praktis menurut penilaian pendidik dan peserta didik; (3) model pembelajaran ODACR efektif dapat meningkatkan kemampuan analitis dan sikap ilmiah peserta didik.Nurainy Nurainy2016-02-09T00:12:00Z2019-05-09T07:06:59Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/29557This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/295572016-02-09T00:12:00ZPerbedaan Keefektifan Model Problem Based Learning (PBL) dan Model Pembelajaran Group Investigation (GI) terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Motivasi Belajar pada Pembelajaran Fisika Peserta Didik Kelas X SMA Negeri 1 MinggirPenelitian ini bertujuan untuk: 1) mendeskripsikan keefektifan model Problem Based Learning (PBL) dan model pembelajaran Group Investigation (GI) terhadap peningkatan kemampuan berpikir kritis dalam pembelajaran fisika pada materi listrik dinamis di kelas X SMA Negeri 1 Minggir; 2) mendeskripsikan keefektifan model Problem Based Learning (PBL) dan model pembelajaran Group Investigation (GI) terhadap peningkatan motivasi belajar dalam pembelajaran fisika pada materi listrik dinamis di kelas X SMA Negeri 1 Minggir; dan 3) menyelidiki perbedaan keefektifan antara model Problem Based Learning (PBL) dengan model pembelajaran Group Investigation (GI) terhadap kemampuan berpikir kritis dan motivasi belajar dalam pembelajaran fisika pada materi listrik dinamis di kelas X SMA Negeri 1 Minggir.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen semu dengan rancangan pretest-posttest non-equivalent group design. Penelitian tersebut menggunakan dua kelompok eksperimen. Populasi penelitian mencakup seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Minggir. Dari populasi yang ada diambil dua kelas secara acak sebagai sampel. Kelas X2 diberi perlakuan berupa pembelajaran model PBL dan X4 diberi perlakuan berupa pembelajaran model GI. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah tes kemampuan berpikir kritis dan angket motivasi belajar. Untuk mengetahui efektif tidaknya model PBL dan model pembelajaran GI pada masing-masing variabel, data dianalisis secara univariat dengan statistik uji t-test one sample pada taraf signifikansi 5 %. Kemudian untuk membandingkan keefektifan model PBL dengan model pembelajaran GI, data dianalisis secara multivariat dengan statistik uji two-group Manova pada taraf signifikansi 5 %.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa. 1) model PBL dan model pembelajaran GI efektif terhadap peningkatan kemampuan berpikir kritis dalam pembelajaran fisika pada materi listrik dinamis di kelas X SMA Negeri 1 Minggir; 2) model PBL dan model pembelajaran GI efektif terhadap peningkatan motivasi belajar dalam pembelajaran fisika pada materi listrik dinamis di kelas X SMA Negeri 1 Minggir; dan 3) tidak ada perbedaan keefektifan yang signifikan antara pembelajaran model Problem Based Learning (PBL) dan model Group Investigation (GI) terhadap peningkatan kemampuan berpikir kritis dan motivasi belajar dalam pembelajaran fisika pada materi listrik dinamis di kelas X SMA Negeri 1 MinggirEndah puspito Rini2016-01-28T00:32:44Z2019-05-09T07:06:09Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/29339This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/293392016-01-28T00:32:44ZPengembangan Media Pembelajaran IPA Berbasis CD untuk Meningkatkan Motivasi, Kemandirian, dan Prestasi Belajar Peserta didikPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) kelayakan media pembelajaran IPA berbasis CD dengan tema “Indera Penglihatan dan Alat Optik” yang dihasilkan berkualitas baik/ layak sebagai media pembelajaran untuk peserta didik SMP kelas VIII, (2) peningkatan motivasi, kemandirian, dan prestasi belajar peserta didik secara simultan dalam pembelajaran IPA SMP kelas VIII menggunakan media pembelajaran IPA berbasis CD yang dikembangkan dengan tema “Indera Penglihatan dan Alat Optik”.
Penelitian ini merupakan Research and Development (R&D). Pengembangan media pembelajaran dilakukan dengan mengadaptasi pada model Borg & Gall dan Dick & Carey yang dimodifikasi menjadi empat bagian yaitu studi pendahuluan, analisis kurikulum, pengembangan produk media pembelajaran, dan evaluasi produk. Penilaian produk dilakukan oleh tiga orang ahli materi, dua orang ahli media, tiga orang pendidik, dan tiga orang teman sejawat. Uji coba produk dilakukan kepada peserta didik kelas VIII SMP Negeri Karangmojo dengan dua peserta didik sebagai uji coba perorangan, 10 peserta didik sebagai uji coba kelompok kecil, dan 24 peserta didik sebagai uji coba lapangan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket penilaian media, angket motivasi, angket kemandirian, dan tes prestasi belajar peserta didik. Teknik analisis data yang digunakan adalah konversi skor ke nilai. Kemudian dilanjutkan dengan uji normalitas, uji homogenitas, dan uji manova.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) media pembelajaran IPA berbasis CD tema “Indera Penglihatan dan Alat Optik” yang dihasilkan berkualitas baik/ layak digunakan sebagai media pembelajaran untuk peserta didik SMP kelas VIII ditinjau dari aspek kualitas isi dan tujuan, kualitas pembelajaran, dan kualitas teknis, (2) Media pembelajaran IPA berbasis CD dengan tema “Indera Penglihatan dan Alat Optik” berpengaruh terhadap motivasi, kemandirian, dan prestasi belajar peserta didik sesuai dengan uji Manova p value < 0,05 dapat meningkatkan motivasi, kemandirian, dan prestasi belajar peserta didik dalam pembelajaran IPA kelas VIII terlihat dari nilai gain yang diperoleh pada kelas ekperimen.Sri Cahyaningsih2016-01-27T07:01:56Z2019-05-09T07:06:05Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/29338This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/293382016-01-27T07:01:56ZPengembangan Bahan Ajar Fisika Terintegrasi dengan Terapannya untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMATujuan penelitian ini adalah: (1) mendeskripsikan karakteristik bahan ajar fisika terintegrasi dengan terapannya pada tema listrik dinamis dalam kehidupan sehari-hari, (2) mendeskripsikan kriteria kualitas bahan ajar fisika terintegrasi dengan terapannya pada tema listrik dinamis dalam kehidupan sehari-hari, dan (3) mendeskripsikan keefektian bahan ajar fisika terintegrasi dengan terapannya pada tema listrik dinamis dalam kehidupan sehari-hari untuk meningkatkan hasil belajar kognitif dan keterampilan berpikir kritis siswa kelas X SMA.
Metode penelitian pengembangan dimodifikasi dari strategi pengembangan oleh Borg & Gall, meliputi: studi pendahuluan, perencanaan, pengembangan bentuk awal produk, penelaahan/validasi, revisi, uji coba terbatas, revisi hasil uji coba, uji coba operasional, revisi produk akhir, serta diseminasi dan implementasi. Desain uji coba yang digunakan adalah uji penelitian dalam bentuk eksperimen semu. Uji coba ini dilaksanakan di SMAN 1 Mlati. Subjek coba terdiri dari kelas X-D sebagai kelas eksperimen dan kelas X-C sebagai kelas kontrol. Data dihimpun dengan menggunakan tes tertulis berbentuk pilihan ganda, yang terdiri dari pretest dan posttest. Instrumen tes diuji validitas dan reliabilitas sebelum digunakan dalam uji coba operasional. Data dianalisis statistik inferensial dengan menggunakan uji multivariate anova dengan taraf signifikansi 0,05.
Hasil penelitian pengembangan bahan ajar fisika terintegrasi dengan terapannya pada tema listrik dinamis dalam kehidupan sehari-hari ini antara lain: (1) karakteristik produk bahan ajar yaitu: terdapat animasi, simulasi praktikum, soal dan umpan balik, serta konten materi yang integratif, (2) produk bahan ajar memiliki kriteria kualitas baik, dan (3) produk bahan ajar efektif untuk meningkatkan hasil belajar kognitif dan keterampilan berpikir kritis siswa kelas X SMA.Adela yunita Angelina2016-01-21T02:27:58Z2019-05-09T07:04:41Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/29139This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/291392016-01-21T02:27:58ZPengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan Inkuiri terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Sikap Ilmiah pada Pembelajaran Fisika di SMA Negeri 1 EndePenelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan pengaruh pembelajaran STAD dan inkuiri terhadap: (1) kemampuan berpikir kritis peserta didik, (2) sikap ilmiah peserta didik, (3) kemampuan berpikir kritis dan sikap ilmiah peserta didik.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain eksperimen semu. Sampel penelitian terdiri dari peserta didik kelas X6, X7, dan X8 SMA Negeri 1 Ende, sedangkan objek penelitian ini adalah pengaruh pembelajaran STAD, pengaruh pembelajaran Inquiry, kemampuan berpikir kritis, dan sikap ilmiah peserta didik. Pengumpulan data dilakukan melalui tes dan observasi. Instrumen penelitiannya terdiri dari tes objektif untuk kemampuan berpikir kritis, lembar observasi, dan angket untuk sikap ilmiah. Analisis data menggunakan uji independent t-test dan uji MANOVA.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD dan inkuiri mempunyai pengaruh yang lebih signifikan dan positif terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik dibandingkan dengan pembelajaran konvensional, dan hal ini ditunjukkan dengan output nilai t sebesar 5,83; 7,72 dan 2,71 pada taraf signifikansi 0,00 (signifikansi < 0,05); (2) penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD dan inkuiri mempunyai pengaruh yang lebih signifikan dan positif terhadap sikap ilmiah peserta didik dibandingkan dengan pembelajaran konvensional, dan hal ini ditunjukkan dengan output nilai t sebesar 4,85; 11,04 dan 7,47 pada taraf signifikansi 0,00 (signifikansi < 0,05); (3) penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD dan inkuiri mempunyai pengaruh yang lebih signifikan dan positif terhadap kemampuan berpikir kritis dan sikap ilmiah peserta didik dibandingkan dengan pembelajaran konvensional, dan hal ini ditunjukkan dengan output nilai F sebesar 61,819 dengan signifikansi sebesar 0,00 (signifikansi < 0,05).Ana silfiani Rahmawati