Lumbung Pustaka UNY: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-29T14:37:26ZEPrintshttp://eprints.uny.ac.id/apw_template/images/sitelogo.pnghttps://eprints.uny.ac.id/2016-07-21T09:41:07Z2019-01-29T08:30:38Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/36957This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/369572016-07-21T09:41:07ZEstimasi Kesalahan Pengukuran Perangkat Soal UAS Bahasa Inggris Kelas VIII di Daerah Istimewa YogyakartaPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kualitas butir soal perangkat soal UAS yang digunakan di DIY, khususnya di Kabupaten Sleman dan Kabupaten Gunung Kidul, mengestimasi nilai kesalahan pengukuran perangkat tes tersebut, serta membandingkan kualitas dan kesalahan pengukuran yang dimiliki masing-masing perangkat tes berdasarkan berbagai metode.
Analisis data didasarkan pada respon peserta didik terhadap perangkat tes Ujian Akhir Semester kelas VIII mata pelajaran Bahasa Inggris tahun ajaran 2010/2011. Sumber data berupa Lembar Jawaban Komputer peserta didik, 12.883
LJK berasal dari Kabupaten Sleman dan 9.193 LJK berasal dari Kabupaten Gunung Kidul. Analisis butir soal kedua perangkat tes dilakukan berdasarkan pada Teori Tes Klasik dan Teori Tes Modern, sedangkan estimasi kesalahan pengukuan perangkat tes dilakukan dengan berbegai metode, yaitu formula umum Teori Tes Klasik, Metode Thorndike, Pendekatan Binomial Lord modifikasi Keat, Metode Binomial Lord (Compound Binomial), Metode ANOVA, formula umum Teori Tes Modern, serta Item Response Curve Theory.
Hasil analisis kualitas butir soal mengindikasikan bahwa perangkat soal yang digunakan di Kabupaten Sleman memiliki jumlah butir soal baik lebih besar dibandingkan dengan perangkat tes di Kabupaten Gunung Kidul, yaitu 26 berbanding 17 bagi analisis butir soal berdasarkan Teori Tes Klasik dan 25 berbanding 14 bagi analisis butir soal berdasarkan Teori Tes Modern. Kesalahan pengukuran perangkat soal yang digunakan di Kabupaten Sleman berdasarkan Teori Tes Klasik menggunakan formula umum Teori Tes Klasik, Metode Thorndike, Pendekatan Binomial Lord modifikasi Keat, Metode Binomial Lord (Compound Binomial), Metode ANOVA secara berurutan adalah 3,217, 3,08, 3,44, 3,136, dan 3,153, sedangkan perangkat tes yang digunakan di Kabupaten Gunung Kidul adalah 3,205, 3,12, 3,691, 3,157, 3,176. Estimasi kesalahan berdasarkan Teori Tes Modern menggunakan formula umum Teori Tes Modern dan Item Response Curve Theory secara berurutan bagi perangkat tes di Kabupaten Sleman adalah 0,235 s.d. 2,733, dan 1,607 s.d. 2,990, sedangkan perangkat tes di Kabupaten Gunung Kidul adalah 0,296 s.d. 5,048, dan 1,260 s.d. 2,422. Berdasarkan hasil estimasi dapat disimpulkan bahwa kesalahan pengukuran tertinggi perangkat soal yang digunakan di Kabupaten Sleman dan Kabupaten Gunung Kidul dihasilkan oleh perhitungan menggunakan pendekatan Binomial Lord dengan Modifikasi Keat, sedangkan kesalahan pengukuran terendah dihasilkan oleh pengukuran berdasarkan Metode Thorndike.Limala Ratni Sri Kharismawati2016-07-11T09:35:54Z2019-01-29T08:27:02Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/36037This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/360372016-07-11T09:35:54ZPengembangan Media Pembelajaran Biologi Berbantuan Komputer Materi Sistem Reproduksi pada Manusia untuk Meningkatkan Kemandirian dan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas XI SMAPenelitian ini bertujuan untuk (1) mengembangkan media pembelajaran berbantuan komputer yang berkualitas sehingga layak digunakan untuk pembelajaran biologi kelas XI SMA materi sistem reproduksi pada manusia sub bab kehamilan dan pemberian ASI; (2) mengetahui tanggapan peserta didik selama pembelajaran menggunakan media pembelajaran yang dikembangkan; (3) mengetahui kemandirian belajar peserta didik selama menggunakan media pembelajaran berbantuan komputer hasil pengembangan; (4) mengetahui hasil belajar peserta didik setelah menggunakan media pembelajaran berbantuan komputer hasil pengembangan.
Penelitian ini merupakan research and development (R&D) yang mengacu pada model 4-D yang dimodifikasi menjadi 3-D. Tahapan model 3-D meliputi define (pendefinisian), design (perancangan), dan develop (pengembangan). Penilaian produk dilakukan oleh seorang ahli materi, seorang ahli media, dua guru biologi dan tiga teman sejawat. Uji coba produk dilakukan kepada peserta didik kelas XI SMA N 2 Wates Kulon Progo, dengan rincian sembilan peserta didik untuk uji coba terbatas, dan 27 peserta didik untuk uji coba lapangan. Instrumen pengumpulan data adalah lembar angket, lembar observasi, dan lembar soal pretest dan posttest.
Hasil penelitian adalah sebagai berikut: 1) Media pembelajaran berbantuan komputer hasil pengembangan ditinjau dari aspek materi dan media berkategori sangat baik. 2) Tanggapan peserta didik yaitu setuju untuk menggunakan media pembelajaran biologi berbantuan komputer hasil pengembangan. 3) Kemandirian belajar peserta didik berdasarkan angket kemandirian belajar pada uji coba terbatas dan uji coba lapangan berkategori sedang. Sedangkan berdasarkan hasil observasi kemandirian belajar persentase ketuntasan kemandirian belajar peserta didik pada uji coba terbatas dan uji coba lapangan sebesar 77,78% dan 81,18%. 4) Terjadi peningkatan hasil belajar kategori tinggi dengan rerata skor gain sebesar 0,70, dan terjadi peningkatan ketuntasan hasil belajar sebesar 85,18%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa media pembelajaran biologi berbantuan komputer materi sistem reproduksi pada manusia hasil pengembangan layak digunakan untuk meningkatkan kemandirian dan hasil belajar peserta didik kelas XI SMA 2
Wates Kulon Progo.Dewi Nur Susanti2016-04-07T06:05:24Z2019-01-29T08:09:25Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/30746This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/307462016-04-07T06:05:24ZKinerja Profesional dan Self-Efficacy Guru Fisika Lulusan S1 Pendidikan Fisika Tahun 2008 sampai dengan 2012 yang Mengajar di SMA Se-Kota Kupang, Nusa Tenggara TimurPenelitian ini bertujuan untuk mengkaji kinerja profesional dan self-efficacy guru fisika lulusan S1 pendidikan fisika yang mengajar di SMA se-Kota Kupang.
Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah 13 guru fisika di SMA se-Kota Kupang yang lulus S1 pendidikan fisika tahun 2008 sampai dengan 2012. Data penelitian dikumpulkan dengan kuesioner, observasi dan dokumentasi. Kuesioner diberikan kepada guru fisika, guru sejawat, dan kepala sekolah untuk menilai kinerja profesional guru fisika bersangkutan. Observasi dilakukan terhadap pelaksanaan pembelajaran guru fisika di kelas. Dokumentasi dilakukan untuk menilai RPP yang dibuat oleh guru fisika. Semua instrumen penelitian dikembangkan oleh peneliti sendiri dan dinyatakan valid dan reliabel. Data yang terkumpul dianalisis dengan teknik analisis deskriptif menggunakan pendekatan kurva normal yang dikonversi dalam skala-5.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja profesional guru fisika lulusan S1 pendidikan fisika yang mengajar di SMA se-Kota Kupang yang berkaitan dengan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran dapat dikategorikan baik, dengan perolehan nilai 3,77 dalam skala-5. Sedangkan besar self-efficacy guru fisika lulusan S1 pendidikan fisika yang mengajar di SMA se-Kota Kupang yang berkaitan dengan personal self-efficacy dan outcome expectancy dapat dikategorikan tinggi, dengan perolehan nilai 3,97 dalam skala-5.Vinsensius Lantik2016-04-07T05:57:43Z2019-01-29T08:09:23Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/30745This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/307452016-04-07T05:57:43ZEvaluasi Kinerja Guru dalam Pembelajaran IPA SD di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Pasca SertifikasiPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kinerja guru Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Sekolah Dasar (SD) di Provinsi DIY berdasar keempat kompetensi yaitu kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, kompetensi pedagogik, dan kompetensi sosial pasca sertifikasi berdasarkan penilaian diri guru, penilaian kepala sekolah, penilaian rekan sejawat, dan penilaian siswa, dan kinerja guru berdasarkan hasil observasi pelaksanaan pembelajaran pasca sertifikasi.
Penelitian ini termasuk penelitian evaluatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Penelitian dilakukan di SD Negeri dan Swasta di Provinsi DIY dengan subjek penelitian guru-guru yang mengajar IPA SD Negeri dan swasta di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang telah lulus sertifikasi lewat jalur portofolio pada tahun 2007 dan 2008 serta sudah menerima tunjangan sertifikasi. Teknik pengumpulan data berupa angket, lembar observasi (pengamatan), dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis statistik deskripsi dengan persentase.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja guru IPA SD di provinsi DIY pasca sertifikasi berdasar keempat kompetensi yaitu kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, kompetensi pedagogik, dan kompetensi sosial pasca sertifikasi berdasarkan penilaian diri guru, kepala sekolah, dan rekan sejawat termasuk sangat baik. Dengan rincian kompetensi kepribadian sebesar 96,7%, kompetensi profesional sebesar 76,4%, kompetensi pedagogik sebesar 83,3%, dan kompetensi sosial sebesar 88,9%. Penilaian siswa sebagian besar termasuk dalam kategori sangat baik (96,7%).Sedangkan hasil observasi proses pembelajaran guru IPA SD di Provinsi DIY pada kegiatan prapembelajaran sebagian besar kinerja guru dalam kategori sangat baik (93,3%), kegiatan inti dalam kategori sangat baik (93,3%), dan pada penutup, termasuk dalam kategori sangat baik (73,3%).Siti Noor Azizah2016-04-07T05:49:03Z2019-01-29T08:09:20Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/30744This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/307442016-04-07T05:49:03ZPengaruh Motivasi Kerja Guru dan Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Sains Sekolah Dasar di Kabupaten Biak Numfor, PapuaPenelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan seberapa besar: (1) pengaruh motivasi kerja guru terhadap kinerja guru; (2) pengaruh gaya kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru; dan (3) pengaruh motivasi kerja guru dan gaya kepemimpinan kepala sekolah secara bersama-sama terhadap kinerja guru sains sekolah dasar di kabupaten Biak Numfor, Papua.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru mata pelajaran sains dan guru kelas yang mengajarkan mata pelajaran sains sekolah dasar di kabupaten Biak Numfor. Sampel terdiri dari 72 guru yang diambil dengan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data untuk ketiga variabel adalah dengan menggunakan kuesioner (angket). Penelitian ini termasuk penelitian korelasi (correlation research), maka selanjutnya dicari hubungan antara variabel motivasi kerja guru dan variabel gaya kepemimpinan kepala sekolah terhadap variabel kinerja guru dengan menggunakan analisis regresi linear berganda.
Hasil analisis regresi parsial (uji t) menunjukkan bahwa t hitung untuk variabel motivasi kerja guru adalah 4,422 dengan signifikansi 0,000; dan untuk variabel gaya kepemimpinan kepala sekolah adalah 3,126 dengan signifikansi 0,003 dan dibandingkan dengan nilai t tabel (1,995), maka dapat disimpulkan bahwa: (1) secara parsial terdapat pengaruh positif sedang dan signifikan dari motivasi kerja guru terhadap kinerja guru, (2) secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari gaya kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru. Dari analisis koefisien regresi ganda (Uji F) diperoleh nilai F hitung sebesar 29,051 dan dibandingkan dengan nilai F tabel (3,130) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif kuat dan signifikan dari motivasi kerja guru dan gaya kepemimpinan kepala sekolah secara bersama-sama terhadap kinerja guru sains sekolah dasar di kabupaten Biak Numfor. Nilai koefisien korelasi ganda sebesar 0,676 dan R square sebesar 0,457 menunjukkan hubungan yang kuat antara variabel motivasi kerja guru dan gaya kepemimpinan kepala sekolah secara bersama-sama terhadap kinerja guru. Sumbangan (kontribusi) motivasi kerja guru dan gaya kepemimpinan kepala sekolah secara bersama-sama terhadap kinerja guru sains sekolah dasar di kabupaten Biak Numfor adalah sebesar 45,7%; sedangkan sisanya yaitu 54,3% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.Ruth Yawan2016-04-07T05:39:16Z2019-01-29T08:09:17Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/30743This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/307432016-04-07T05:39:16ZPenyusunan Media Pembelajaran Ekosistem Mangrove Menggunakan Software Lectora untuk Meningkatkan Motivasi dan Penguasaan Konsep Peserta Didik SMA Kelas XPenelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui kelayakan media pembelajaran Ekosistem Mangrove berdasarkan penilaian reviewer; 2) mengetahui peningkatan motivasi peserta didik setelah menggunakan media pembelajaran Ekosistem Mangrove; dan 3) mengetahui peningkatan penguasaan konsep peserta didik setelah menggunakan media pembelajaran Ekosistem Mangrove.
Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R&D). Pengembangan dilakukan dengan mengacu pada model 4-D yang ditemukan oleh Tiagarajan kemudian dimodifikasi menjadi 3-D meliputi define (pendefinisian), design (perancangan), dan develop (pengembangan). Penilaian produk dilakukan oleh satu ahli materi yang meliputi aspek kelengkapan materi, aspek kualitas materi, aspek kualitas bahasa dan aspek kualitas visual, satu ahli media yang meliputi aspek keterbacaan, aspek kualitas gambar, aspek keserasian, aspek kualitas audio, aspek tata letak dan aspek animasi. Empat guru dan empat teman sejawat yang meliputi aspek isi dan aspek tampilan media. Subjek uji coba produk adalah siswa kelas X SMAN 1 Temon Kulon Progo, dengan rincian 15 siswa untuk uji coba terbatas, dan 23 siswa untuk uji coba lapangan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket, lembar observasi, dan tes (pretest-postest).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) media pembelajaran Ekosistem Mangrove yang disusun layak digunakan dengan kategori sangat baik berdasarkan rata-rata penilaian ahli materi dan ahli media, kategori baik berdasarkan rata-rata penilaian guru biologi dan teman sejawat, sedangkan rata-rata tanggapan peserta didik memberi respon setuju; 2) terjadi peningkatan motivasi yaitu dengan adanya peningkatan nilai motivasi sebelum pembelajaran nilai reratanya adalah 60,39 dan setelah pembelajaran sebesar 75,34, yang memiliki gain score sebesar 0,73 pada kriteria sedang; dan 3) terjadi peningkatan penguasaan konsep dapat dilihat dari rerata nilai pretest 3,60 sedangkan rerata nilai posttest 7,39 dan mempunyai nilai gain score sebesar 0,59 yang terletak pada kategori sedang.Rini Pamudhi Bekti2016-04-07T04:02:56Z2019-01-29T08:09:14Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/30739This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/307392016-04-07T04:02:56ZPengembangan Buku Pengayaan Materi Redoks Berbasis Potensi Lokal di Kulon Progo untuk Meningkatkan Kemandirian Belajar dan Kesadaran Lingkungan Peserta Didik Kelas X SMA N I GalurPenelitian ini bertujuan untuk: 1) menghasilkan buku pengayaan materi redoks berbasis potensi lokal di Kulon Progo yang layak digunakan dalam pembelajaran kimia, 2) mengetahui pengaruh penggunaan buku pengayaan terhadap peningkatan kemandirian belajar, dan 3) mengetahui pengaruh penggunaan buku pengayaan terhadap peningkatan kesadaran lingkungan.
Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development) yang mengacu pada model pengembangan Borg & Gall. Penelitian terdiri dari tujuh tahap yang meliputi tahap pendahuluan, perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, evaluasi produk, uji coba kelompok kecil, dan uji coba lapangan. Tahap uji coba lapangan menggunakan metode quasi experiment dengan rancangan nonequivalen control group design. Subjek uji coba adalah peserta didik SMA N 1 Galur yang berjumlah 53 orang dengan rincian 25 orang peserta didik kelas kontrol dan 28 orang peserta didik kelas eksperimen. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah lembar validasi produk, lembar angket respon peserta didik terhadap produk, lembar keterlaksanaan pembelajaran, lembar angket kemandirian belajar dan kesadaran lingkungan serta lembar observasi kemandirian belajar dan kesadaran lingkungan. Data hasil validasi dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Data kemandirian belajar dan kesadaran lingkungan diolah dengan menggunakan uji Mann-Whitney U.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) dihasilkan buku pengayaan materi redoks berbasis potensi lokal di Kulon Progo. Buku pengayaan berdasarkan hasil validasi ahli materi dan media pembelajaran, guru kimia, teman sejawat, peserta didik kelompok kecil dan peserta didik kelompok lapangan rata-rata menilai baik, sehingga layak digunakan, 2) berdasarkan uji Mann-Whitney U diketahui bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kemandirian belajar peserta didik kelas eksperimen maupun kelas kontrol. (Sig= 0,722; p<0,05), dan 3) berdasarkan uji Mann-Whitney U diketahui bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kesadaran lingkungan kelas eksperimen dengan kelas kontrol (Sig=0,018; p<0,05).Murniningsih Murniningsih2016-04-07T03:51:16Z2019-01-29T08:09:12Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/30736This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/307362016-04-07T03:51:16ZPerbedaan Pengaruh Pembelajaran dengan menggunakan Modul Interaktif Berbantuan Komputer dan Modul Konvensional terhadap Pemahaman Konsep IPA Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 KandanganTujuan penelitian ini untuk mengungkapkan: 1) perbedaan pengaruh pembelajaran dengan menggunakan modul interaktif dan modul konvensional terhadap pemahaman konsep IPA, dan 2) pemahaman konsep IPA antara siswa laki-laki dan perempuan yang belajar dengan menggunakan modul interaktif.
Penelitian ini merupakan eksperimen semu dengan desain counterbalanced. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Kandangan. Populasi terdiri dari 101 siswa yang terdistribusi dalam lima kelas. Penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik cluster sampling. Kelompok eksperimen dalam penelitian ini kelas VIII D dan kelompok kontrol kelas VIII E. Perlakuan terhadap kelompok eksperimen dan kontrol dipertukarkan setelah setengah dari materi pelajaran. Instrumen yang digunakan untuk mengukur pemahaman konsep IPA adalah soal tes kognitif dalam bentuk pilihan ganda. Uji coba modul multimedia interaktif dan modul konvensional diterapkan pada 8 siswa kelas VIII yang tidak terpilih sebagai sampel. Uji coba instrumen tes pemahaman konsep IPA dilakukan pada 30 siswa kelas IX. Normalitas data diuji dengan menggunakan Kolmogorov- Smirnov dan homogenitas data menggunakan uji Lavene. Data dianalisis dengan menggunakan uji independent sample t-test untuk mengetahui perbedaan pengaruh yang signifikan pembelajaran dengan menggunakan modul interaktif dan modul konvensional terhadap pemahaman konsep IPA.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan pengaruh yang signifikan pembelajaran dengan menggunakan modul multimedia interaktif dan modul terhadap pemahaman konsep IPA siswa pada taraf signifikansi 0,05. Skor siswa yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan modul interaktif menunjukkan skor yang lebih tinggi dibandingkan skor siswa yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan modul konvensional. Hasil penelitian juga menunjukkan tidak berbeda secara signifikan pemahaman konsep IPA siswa laki-laki dan perempuan yang belajar dengan modul interaktif pada taraf signifikansi 0,05.Muhammad Rumansyah2016-04-07T01:28:57Z2019-01-29T08:09:09Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/30719This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/307192016-04-07T01:28:57ZIntegrasi Nilai-Nilai Keindonesiaan dalam Proses Pembelajaran Sains di SMP Muhammadiyah 10 YogyakartaPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) pemahaman guru sains dan siswa tentang nilai-nilai keindonesiaan, (2) pengintegrasian nilai-nilai keindonesiaan dalam proses pembelajaran sains, dan (3) suasana sekolah yang dikembangkan dalam upaya mendukung proses pengintegrasian nilai-nilai keindonesiaan dalam pembelajaran sains di SMP Muhammadiyah 10 Yogyakarta dalam konteks nilai keindonesiaan yang tidak bersifat substansial bidang studi.
Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus. Subjek penelitian adalah guru sains dan siswa SMP Muhammadiyah 10 Yogyakarta. Objek penelitian ini adalah proses pembelajaran sains. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan observasi langsung, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan metode analisis deskriptif kualitatif bersifat induktif yang memberikan gambaran mengenai terintegrasinya nilai-nilai keindonesiaan dalam proses pembelajaran sains di SMP Muhammadiyah 10 Yogyakarta.
Hasil penelitian adalah sebagai berikut: (1) guru sains dan siswa SMP Muhammadiyah 10 Yogyakarta memahami bahwa nilai-nilai keindonesiaan adalah nilai-nilai atau karakter khas bangsa Indonesia yang meliputi ramah tamah, sopan santun, suka tolong menolong, saling menghormati dan menghargai, bersikap adil, suka bekerja sama, dan bermusyawarah untuk kemufakatan, (2) upaya pengintegrasian nilai-nilai keindonesiaan dalam proses pembelajaran sains di SMP Muhammadiyah 10 Yogyakarta terlihat dari metode yang digunakan guru dalam membelajarakan sains di kelas yang tidak terintegrasi secara substansial dalam materi pembelajaran sains, dan (3) suasana sekolah di SMP Muhammadiyah 10 Yogyakarta sudah cukup mendukung terintegrasinya nilai-nilai keindonesiaan dalam proses pembelajaran sains, yang tercermin dengan semakin tanggap dan pekanya sekolah terhadap kondisi lingkungan dan masyarakat sekitar setiap kali terjadi bencana/musibah sebagai akibat dari gejala alam.Moh. Fahruddin2016-04-07T01:05:01Z2019-01-29T08:09:07Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/30713This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/307132016-04-07T01:05:01ZPengembangan LKS Fisika Berbasis Metode POEI untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMAPenelitian ini bertujuan untuk: 1) mengembangkan LKS fisika yang dapat meningkatkan keterampilan berpikir kreatif siswa; 2) mengetahui kualitas LKS fisika berbasis metode POEI; 3) mengetahui peningkatan keterampilan berpikir kreatif siswa dan penguasaan konsep.
Penelitian ini adalah Research & Development (R&D). Pengembangan dilakukan dengan mengacu pada model 4-D dengan tahapan Define, Design, Develop dan Disseminate. Tahapan define adalah tahapan merumuskan indikator dan tujuan pembelajaran, menetapkan materi dan merancang evaluasi. Tahapan design yaitu menyiapkan materi, membuat produk dan menyiapkan dalam bentuk LKS. Tahapan develop yaitu tahapan dimana produk awal divalidasi oleh ahli materi, ahli media, guru fisika dan teman sejawat ditinjau dari aspek kelayakan isi, bahasa, penyajian dan kegrafikan kemudian di uji coba terbatas dan uji coba lapangan. Subjek uji coba dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Prambanan Klaten. Data dikumpulkan melalui LKS fisika berbasis metode POEI, kuesioner, observasi dan tes hasil belajar (pretes dan posttes). Tahapan dessiminate adalah tahapan penyebarluasan LKS di sekolah SMA Negeri 1 Prambanan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa LKS yang dikembangkan ditinjau dari aspek kelayakan isi, aspek kebahasaan, aspek penyajian, dan aspek kegrafikan baik menurut ahli materi, ahli media, guru fisika dan teman sejawat secara umum dapat dikategorikan “baik”. Respon siswa terhadap LKS fisika berbasis metode POEI dalam pembelajaran adalah sangat setuju. Pembelajaran dengan LKS fisika berbasis metode POEI yang dikembangkan dapat meningkatkan keterampilan berpikir kreatif siswa ditujukan dari peningkatan persentase rata-rata ketercapaian keterampilan berpikir kreatif tiap LKS sebesar 74,42 untuk LKS 1 dan sebesar 78,17 untuk LKS 2. Selain itu, penguasaan konsep siswa kelas eksperimen rata-rata 81,34 dan kelas kontrol rata-rata 75,51. Kesimpulan penelitian ini adalah LKS fisika berbasis metode POEI dapat meningkatkan keterampilan berpikir kreatif dan hasil belajar siswa.Mega Karina2016-04-06T09:42:55Z2019-01-29T08:09:04Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/30708This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/307082016-04-06T09:42:55ZPerbedaan Keefektifan Penggunaan Media Simulasi Virtual Interaktif Dan Media Power Point Terhadap Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif Pada Pembelajaran Fisika Melalui Pendekatan KontekstualTujuan penelitian ini adalah mengetahui perbedaaan peningkatan hasil belajar bagi siswa-siswa yang yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan kontekstual interaktif menggunakan media simulasi virtual dengan siswa yang mendapatkan pembelajaran menggunakan Power Point. Hasil belajar ditinjau dari ranah kognitif.
Penelitian ini merupakan eksperimen semu dan dilaksanakan mulai bulan April sampai Juni 2012. Populasi penelitian ini adalah peserta didik kelas X SMA Negeri 11 Yogyakarta Tahun Pelajaran 2011/2012 sedangkan sampelnya terdiri dari dua kelas, diambil sebagai sampel secara randomized control group pretest-posttest design. Satu kelas ditetapkan sebagai kelas eksperimental dan satu kelas sebagai kelas kontrol. Perlakuan eksperimental berupa pembelajaran dengan kontekstual interaktif menggunakan media simulasi virtual , sedangkan perlakuan kontrol berupa pembelajaran dengan Power Point. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji-t satu ekor (one tail) Taraf signifikansi yang digunakan adalah α = 0,05. Analisis data dilakukan dengan bantuan program komputer SPSS 17.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar antara kelas eksperimental dan kelas kontrol tidak berbeda secara signifikan pada indikator, karena nilai Sig. > 0,05 (pada gain ranah kognitif, Sig. = 0,216). Dengan demikian, ditarik kesimpulan bahwa tidak terdapat perbedaan hasil belajar ranah kognitif antara siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan pendekatan kontekstual interaktif menggunakan media simulasi virtual dengan siswa yang mendapatkan pembelajaran menggunakan Power Point.Kuncoro Prambudi2016-04-06T09:32:45Z2019-01-29T08:09:01Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/30707This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/307072016-04-06T09:32:45ZStudi Kinerja Guru Lulusan Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Negeri Yogyakarta Di Daerah Istimewa YogyakartaPenelitian ini merupakan penelitian survei yang bertujuan untuk: (1) mengetahui kinerja guru lulusan program studi pendidikan kimia FMIPA UNY yang mengajar di sekolah menengah atas/sekolah menengah kejuruan di Daerah Istimewa Yogyakarta ditinjau dari kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional dan (2) mengetahui kinerja guru lulusan program studi pendidikan kimia FMIPA UNY dalam perencanaan, pelaksanaan dan penilaian pembelajaran di sekolah menengah atas/sekolah menengah kejuruan di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian survei dengan populasi penelitian guru kimia lulusan UNY tahun 2002 sampai dengan 2009 yang bekerja di Daerah Istimewa Yogyakarta. Populasi tersebar di beberapa SMA dan SMK pada lima wilayah Kabupaten/Kota yaitu Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul, Kabupaten Gunungkidul dan Kabupaten Kulonprogo. Jumlah sampel guru kimia tahun 2002-2009 sebanyak 17 orang. Untuk memperoleh data yang lebih lengkap, peneliti meminta pendapat dari kepala sekolah, 2 teman sejawat dan 30 peserta didik dimana guru yang bersangkutan bertugas. Peserta didik yang diminta untuk memberikan pendapat merupakan peserta didik yang pernah/sedang diberi pelajaran oleh guru kimia lulusan UNY tahun 2002-2009 di sekolah yang bersangkutan. Instrumen pengumpulan data adalah lembar observasi untuk peneliti yang digunakan untuk menilai kinerja guru, angket untuk kepala sekolah, 2 guru sejawat dan peserta didikdan lembar pertanyaan sebagai pertanyaan wawancara.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) kinerja guru lulusan program studi pendidikan kimia Universitas Negeri Yogyakarta di SMA/SMK pada kompetensi pedagogik menurut kepala sekolah dan guru sejawat memiliki kriteria sangat baik, sedangkan menurut peserta didik adalah baik. Kompetensi kepribadian menurut kepala sekolah, guru sejawat dan peserta didik memiliki kriteria sangat baik. Kompetensi sosial menurut kepala sekolah dan guru sejawat memiliki kriteria baik, sedangkan menurut peserta didik adalah sangat baik. Kompetensi profesional menurut kepala sekolah dan guru sejawat memiliki kriteria baik. (2) Kinerja guru kimiahasil observasi yaitu perencanaan, pelaksanaan dan penilaian pembelajaran memiliki kriteria baik. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kinerja guru kimia lulusan program studi pendidikan kimia Universitas Negeri Yogyakarta di sekolah menengah di Daerah Istimewa Yogyakarta secara umum adalah baik.Kresni Dwi Jayanti2016-04-06T09:22:16Z2019-01-29T08:08:59Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/30706This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/307062016-04-06T09:22:16ZPengembangan Subject Specific Pedagogy (SSP) Fisika Berbasis Model Guided Inquiry untuk Meningkatkan Keterampilan Proses
Sains dan Sikap Ilmiah Siswa di Kelas X SMA N 9 YogyakartaPenelitian ini bertujuan untuk: 1) mengembangkan SSP fisika berbasis model guided inquiry yang layak digunakan dalam pembelajaran fisika, 2) mengetahui pengaruh penerapan SSP fisika berbasis model guided inquiry terhadap peningkatan keterampilan proses sains dan sikap ilmiah siswa di kelas X
SMA N 9 Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan research and development yang menggunakan model pengembangan 4D. Tahap penelitian ini meliputi define, design, dan develop. Subjek dalam penelitian ini adalah dua orang ahli (materi dan media),
dua orang guru fisika, satu orang teman sejawat, dan siswa SMA N 9 Yogyakarta yang terdiri dari enam siswa untuk uji terbatas serta 61 siswa (eksperimen dan kontrol) untuk uji coba lebih luas. Instrumen pengumpulan data yang digunakan
adalah lembar validasi ahli, angket respon siswa, lembar keterlaksanaan pembelajaran, tes keterampilan proses sains (pretest dan posttest), lembar observasi keterampilan proses dan angket sikap ilmiah. Data hasil validasi dan
respon siswa dianalisis secara deskriptif. Data keterampilan proses sains dan sikap ilmiah dianalisis dengan uji MANOVA.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) SSP yang dikembangkan meliputi silabus, RPP, LKS, dan lembar penilaian keterampilan proses serta sikap ilmiah. SSP fisika berbasis model guided inquiry berdasarkan hasil penilaian ahli, guru fisika, teman sejawat, dan hasil uji coba lapangan dinyatakan layak digunakan dalam pembelajaran fisika; 2) penerapan SSP fisika berbasis model guided inquiry berpengaruh signifikan terhadap peningkatan keterampilan proses sains dan sikap ilmiah siswa di kelas X SMA N 9 Yogyakarta.Fabrika Rahmat Basuki2016-04-06T08:42:50Z2019-01-29T08:08:56Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/30705This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/307052016-04-06T08:42:50ZStudi Capaian Pembelajaran KKNI Level Tujuh Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru Basic Science Pendidikan Biologi FMIPA UNYPenelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui kesiapan input program PPG Basic Science dilihat dari kemampuan akademik awal mahasiswa, motivasi awal mahasiswa, kurikulum, dan sarana dan prasarana PPG Basic Science; (2) mendeskripsikan pola proses pelaksanaan PPG Basic Science dilihat dari matrikulasi, workshop SSP, dan PPL; dan (3) mendeskripsikan output PPG Basic Science dilihat dari ketercapaian capaian pembelajaran mahasiswa PPG Basic Science terhadap KKNI level tujuh.
Penelitian ini merupakan penelitian survei. Data dikumpulkan melalui kuesioner, dokumentasi, observasi, dan wawancara dan dianalisis dengan analisis deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Sampel dalam penelitian ini terdiri atas 16 mahasiswa, dan responden terdiri atas 14 guru pamong, delapan dosen pembimbing, dan 160 peserta didik di sekolah mitra PPL mahasiswa PPG.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) mahasiswa, kurikulum, dan sarana dan prasarana PPG Basic Science telah disiapkan dengan baik; (2) program matrikulasi PPG Basic Science FMIPA UNY dilaksanakan pada bulan Agustus–Desember 2011 dengan mata kuliah yang diajarkan yaitu 12 mata kuliah pendidikan sebanyak 22 sks dan 17 materi pendalaman Biologi SMA setara dengan 68 sks, workshop SSP dilaksanakan selama satu semester pertama, dilakukan dalam bentuk lokakarya dan menghasilkan produk berupa SSP kelas X, XI dan XII, dan kegiatan PPL dengan pola blok waktu dilaksanakan selama satu semester pada semester kedua dengan metode praktik terbimbing dan mandiri; dan (3) capaian pembelajaran mahasiswa telah mencapai KKNI level tujuh. Dengan demikian program PPG dapat diteruskan.F. Yudha Christianti2016-04-05T11:24:44Z2019-01-29T08:08:54Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/30670This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/306702016-04-05T11:24:44ZPengembangan Majalah Kimia Materi Hidrokarbon sebagai Sumber Belajar Mandiri untuk Meningkatkan Motivasi Belajar dan Kreativitas Peserta Didik Kelas X SMA N 1 MlatiTujuan penelitian ini adalah (1) mengetahui kelayakan majalah kimia berdasarkan aspek materi, penyajian, bahasa dan gambar, dan (2) mengetahui keefektifan penggunaan majalah kimia pada pembelajaran kimia dalam meningkatkan motivasi dan kreativitas peserta didik kelas X SMA N 1 Mlati.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang dilakukan melalui tujuh tahap yaitu: penelitian pendahuluan; perumusan tujuan; perancangan format produk dan pembuatan instrumen penilaian majalah kimia; penyusunan instrumen variabel (motivasi dan kreaivitas); penyusuanan draft majalah kimia; validasi oleh teman sejawat, ahli materi, ahli media dan pembelajaran, guru kimia; uji coba kelompok kecil, dan uji coba lapangan. Tahap uji coba lapangan menggunakan quasi exsperiment dengan rancangan non-equivalent control group design dan penelitian ini melibatkan kelas kontrol (n=29) dan kelas eksperimen (n=30) yang dipilih dengan teknik simple cluster random sampling dari tiga kelas yang ada di SMA N 1 Mlati. Instrumen pengumpulan data yang digunakan yaitu instrumen kualitas majalah kimia, lembar angket motivasi belajar, lembar observasi motivasi, lembar angket kreativitas peserta didik, lembar observasi kreativitas peserta didik, dan lembar respon siswa.
Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) majalah kimia hasil pengembangan berdasarkan penilaian oleh teman sejawat, ahli materi, ahli media dan pembelajaran, guru kimia, serta peserta didik dari aspek materi, penyajian, bahasa dan gambar dinyatakan layak digunakan sebagai sumber belajar mandiri pada proses pembelajarn kimia, dan (2) berdasarkan hasil uji lapangan yang dianalisis menggunakan uji Multivariate Analisis of Variance (MANOVA) disimpulkan bahwa motivasi dan kreativitas peserta didik secara simultan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak berbeda signifikan (Sig.= 0,058; p>0,05). Hal ini menunjukkan bahwa majalah kimia tidak efektif dalam meningkatkan motivasi dan kreativitas pada proses pembelajaran kimia kelas X di SMA Mlati.Eko Yuliyanto2016-04-05T10:02:02Z2019-01-29T08:08:51Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/30669This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/306692016-04-05T10:02:02ZRelevansi Kurikulum dan Proses Pembelajaran Program Studi S1
Pendidikan Fisika Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) terhadap KKNI Level 6 Pendidikan FisikaPenelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara mendalam seberapa baik relevansi kurikulum dan proses pembelajaran terhadap pencapaian KKNI Level 6 Pendidikan Fisika.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian survey yang difokuskan pada output pembelajaran sebagai guru fisika. Penelitian ini dilakukan di Program Studi S1 Pendidikan Fisika Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) pada bulan Oktober 2012 sampai Februari 2013. Subjek penelitian adalah 100 mahasiswa semester satu, tiga, dan lima Pendidikan Fisika, dan objek penelitian adalah 10 mata kuliah yang ditentukan dengan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan melalui dokumentasi, angket, wawancara, dan observasi. Keabsahan data dilakukan dengan teknik triangulasi dan diskusi teman sejawat. Data yang terkumpul melalui dokumentasi, angket, dan observasi dianalisis dengan teknik deskriptif kuantitatif, dan yang terkumpul melalui wawancara dan catatan observasi dianalisis dengan teknik deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian menunjukan sebagai berikut. 1) Kerelevansian kurikulum dari aspek perencanaan dan evaluasi pembelajaran baik untuk mata kuliah ilmu kependidikan maupun ilmu fisika masih bervariasi secara umum masuk kategori baik. Penerapan prinsip evaluasi pembelajaran secara umum baik, sedangkan penerapan prinsip pengembangan SAP (silabus dan RPP) dan media pembelajaran secara umum masih belum maksimal. 2) Kerelevansian proses pembelajaran di kelas dari aspek implementasi pembelajaran bermutu dan pencapaian indikator KKNI Level 6 Pendidikan Fisika baik mata kuliah ilmu kependidikan dan ilmu fisika masih bervariasi secara umum masuk kategori baik. Pelaksanaan pembelajaran di kelas dari aspek pembelajaran bermutu yang perlu dioptimalkan adalah fase menimbulkan motivasi, membentuk pemerolehan konsep, memantapkan umpan balik, dan penilaian secara komprehensif. Pelaksanaan pembelajaran di kelas dari aspek pencapaian indikator KKNI yang perlu dimaksimalkan adalah penguasaan sumber belajar dan media pembelajaran berbasis IPTEKS serta evaluasi secara komprehensif. 3) Kerelevansian proses pembelajaran di laboratorium dari aspek implementasi pembelajaran berbasis kerja laboratorium dan pencapaian indikator KKNI Level 6 Pendidikan Fisika masuk pada kategori baik. Bagian yang perlu dioptimalkan dalam pembelajaran adalah keselamatan kerja laboratorium, metodologi selama praktikum, konseptualisasi selama praktikum, diskusi setelah praktikum, dan penilaian secara komprehensif dalam bentuk keterampilan proses sains.Didik Setyawarno2016-04-05T09:50:31Z2019-01-29T08:08:49Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/30668This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/306682016-04-05T09:50:31ZKeefektifan Strategi Induktif dan Strategi Deduktif dalam Pembelajaran IPA untuk Meningkatkan Prestasi Belajar dan Motivasi Belajar IPA Siswa SMPPenelitian ini untuk mengetahui perbedaan keefektifan pembelajaran menggunakan strategi induktif dan strategi deduktif dalam peningkatan prestasi belajar dan motivasi belajar IPA siswa SMP.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu. Populasi penelitian ini ialah seluruh peserta didik kelas IX SMP Negeri 2 Sentolo, Kulon Progo tahun pelajaran 2010/2011. Sampel ditentukan dengan purposive sampling technique, yaitu 32 siswa di kelas dalam pembelajaran IPA menggunakan stategi induktif dan 32 siswa di kelas dengan strategi deduktif. Pengumpulan data dilakukan dengan posttest. Prestasi belajar IPA diukur dengan menggunakan soal pilihan ganda, motivasi belajar IPA diukur dengan menggunakan angket, dan observasi pada proses pembelajaran yang sedang berlangsung.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat perbedaan yang signifikan antara pembelajaran IPA strategi deduktif dengan strategi induktif dalam meningkatkan prestasi belajar IPA, ditunjukkan pada keluaran Independent Samples Tes kolom t-test for Equality of Means, dengan skor sig. (2 tailed) sebesar 0,026 (2) tidak terdapat perbedaan antara pembelajaran IPA strategi deduktif dengan strategi induktif dalam meningkatkan motivasi belajar IPA ditunjukkan pada keluaran Independent Samples Tes kolom t-test for Equality of Means, dengan skor sig. (2 tailed) sebesar 0,153 (3) terdapat korelasi yang signifikan antara motivasi belajar IPA dan prestasi IPA dengan koefisien korelasi sebesar 0,736 (kuat).Al. Maryanto2016-04-05T09:40:56Z2019-01-29T08:08:46Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/30667This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/306672016-04-05T09:40:56ZPengembangan Model Pembelajaran IPA Berbasis 4N
(Neng, Ning, Nung, Nang) Untuk Menciptakan Proses Belajar Fungsional Siswa SMPPenelitian ini bertujuan untuk: (1) mengembangkan konsep 4N Ki Hajar Dewantara menjadi model pembelajaran 4N dalam pembelajaran IPA untuk menciptakan proses belajar IPA fungsional (2) mengetahui kualitas panduan model pembelajaran 4N, RPP, LKS pembelajaran IPA dan tes pilihan ganda sebagai produk yang dikembangkan, (3) mengetahui pengaruh model pembelajaran IPA berbasis 4N untuk menciptakan pembelajaran fungsional, serta (4) mengetahui keterlaksanaan model pembelajaran IPA berbasis 4N.
Penelitian pengembangan ini menggunakan 9 langkah model penelitian dan pengembangan (R&D) Borg & Gall tanpa melalui tahap diseminasi. Uji validitas produk dilakukan oleh 3 ahli konsep 4N, ahli materi dan ahli media, 1 guru mata pelajaran IPA, dan 2 teman sejawat. Populasi penelitian ini ialah siswa kelas VIII SMPN 3 Banguntapan. Uji lapangan tahap awal dilakukan oleh 3 orang siswa, uji lapangan utama dilakukan oleh 10 orang siswa, dan uji lapangan operasional dilakukan oleh 64 siswa yang terdiri dari dua kelas yaitu 32 siswa di kelas eksperimen menggunakan dan 32 siswa di kelas kontrol. Penilaian terhadap kelayakan penerapan produk dalam penelitian ini menggunakan lembar validasi untuk ahli konsep 4N, ahli materi dan ahli media, guru IPA dan teman sejawat. Instrumen pengumpulan data terdiri dari lembar observasi aktivitas siswa, lembar keterlaksanaan model, soal tes dan respon peserta didik.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Konsep 4N bisa dikembangkan menjadi model pembelajaran 4N untuk pembelajaran IPA melalui proses pemaknaan filsafat 4N, mengaplikasikannya dalam konteks pembelajaran IPA lalu membuat perangkat pembelajaran IPA (2) Hasil Validasi ahli media, konsep 4N dan materi, guru IPA, teman sejawat, uji perseorangan, uji lapangan utama dan operasional menunjukkan bahwa panduan model pembelajaran 4N, RPP dan LKS IPA berbasis model pembelajaran 4N, serta instrumen tes IPA pilihan ganda adalah layak digunakan dalam proses pembelajaran IPA di SMP, (3) Model pembelajaran 4N berhasil menciptakan proses belajar IPA fungsional karena: (a) Model pembelajaran 4N berhasil meningkatkan kompetensi Ngarti siswa SMP. Nilai skor gain hasil uji T sampel independen untuk kelas eksperimen adalah 77,68 dan untuk kelas kontrol adalah 64,39. Model pembelajaran 4N juga mampu mempengaruhi kompetensi Tri Nga dengan signifikan, yakni mempengaruhi aspek Ngarti sebesar 77,8%., aspek Ngrasa sebesar 57,9%, dan aspek Nglakoni sebesar 85,8%. (b) pembelajaran IPA dengan model pembelajaran 4N mencapai ketuntasan belajar sebesar 87,5%, (c) pembelajaran IPA dengan model pembelajaran 4N menyenangkan bagi siswa dan mendapatkan respon “ baik” dari angket respon yang dibagikan. (4) Keterlaksanaan model pembelajaran 4N dalam pembelajaran IPA mendapatkan kategori “terlaksana”.Ainun Fuadah2016-03-24T06:53:34Z2019-01-29T08:06:18Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/30463This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/304632016-03-24T06:53:34ZPengembangan Modul Berbasis Dua Domain untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Menanamkan Karakter Siswa SMPPenelitian ini bertujuan untuk: 1) menghasilkan modul berbasis dua domain yang layak untuk pembelajaran IPA ditinjau dari segi kelayakan materi, penyajian, kebahasaan dan kegrafikan, 2) mengetahui dampak peningkatan keterampilan proses siswa, 3) mengetahui dampak karakter pada siswa.
Penelitian ini merupakan research and development (R&D) dengan mengadaptasi model pengembangan Borg & Gall melalui tujuh tahap, yaitu (1) penelitian pendahuluan, (2) perencanaan, (3) pengembangan bentuk produk awal, (4) melakukan uji coba kelompok kecil; (5) revisi terhadap produk hasil uji coba kelompok kecil; (6) uji coba lapangan, dan (7) revisi produk berdasarkan hasil uji coba lapangan. Subjek uji coba pada penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 6 Purworejo ( 10 siswa untuk uji coba kelompok kecil dan 29 siswa untuk uji coba kelompok besar). Pengumpulan data dilakukan menggunakan angket respon siswa, angket karakter, lembar observasi keterampilan proses sains dan karakter, jawaban pada modul dan pretest dan postest.
Hasil penelitian adalah sebagai berikut. (1) Hasil validasi oleh ahli, guru IPA dan teman sejawat menunjukkan bahwa modul IPA berbasis dua domain yang dikembangkan ditinjau dari aspek materi, kebahasaan, penyajian dan kegrafikan secara keseluruhan dikategorikan layak, (2) Ada peningkatan keterampilan proses siswa yang dibuktikan dengan hasil uji-t (sig.=0,000;p<0,05) dan hasil observasi keterampilan proses, (3) Hasil observasi karakter menunjukkan adanya peningkatan penanaman karakter siswa. Modul berbasis dua domain yang dikembangkan memiliki kelebihan yaitu adanya peningkatan keterampilan proses sains dan penanaman karakter sehingga menunjukkan bahwa modul yang dikembangkan layak digunakan sebagai sumber belajar.Fathonah Purwastuti2016-03-15T03:49:56Z2019-01-29T08:04:57Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/30328This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/303282016-03-15T03:49:56ZProfil Kompetensi Siswa SMK Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan di Kota PekalonganTujuan penelitian ini adalah untuk: (1) memperoleh informasi tentang profil kompetensi siswa serta ketersediaan fasilitas belajar; (2) untuk mengetahui nilai kompetensi siswa dengan standar kualifikasi kompetensi yang dibutuhkan di dunia kerja; (3) untuk menganalisis pengaruh kurikulum, kinerja mengajar guru, dan praktik kerja industri terhadap kompetensi siswa SMK Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan di Kota Pekalongan.
Jumlah anggota populasi pada penelitian ini adalah 305 siswa, dengan sampel 237 siswa yang diambil menggunakan teknik Klaster. Penelitian ini merupakan penelitian ex-post facto dengan pendekatan kuantitatif. Selanjutnya teknik pengumpulan data adalah dengan cara penyebaran angket yang menggunakan model skala rating, yang dianalisa dengan analisis regresi ganda.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) profil kompetensi siswa SMK Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan di Kota Pekalongan telah sesuai dengan kebutuhan SKKNI Teknik Kendaraan Ringan dengan kontribusi kurikulum sebesar 17,06%, kinerja guru 37,49% dan prakerin 21,08% serta ketersediaan fasilitas belajar sudah memadai; (2) Kompetensi siswa SMK Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan di Kota Pekalongan secara rata-rata adalah baik dan relevan dengan kebutuhan dunia kerja dengan nilai rata-rata sebesar 83.77; (3) kurikulum, kinerja guru dan praktik kerja industri berpengaruh positif dan signifikan terhadap kompetensi siswa SMK Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan di Kota Pekalongan.Alan Andika Priyatama2015-01-19T02:43:13Z2019-05-08T15:22:43Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11772This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/117722015-01-19T02:43:13ZPengaruh Pendekatan Modified Free Inquiry terhadap Keterampilan Proses dan Sikap Ilmiah Peserta DidikPenelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui adanya pengaruh pendekatan Modified Free Inquiry terhadap: (1) keterampilan proses sains peserta didik, dan (2) sikap ilmiah peserta didik. Pendekatan ini diimplementasikan dalam pembelajaran biologi pada materi sistem alat indra pada manusia.
Jenis penelitian kuasi eksperimen ini mempergunakan desain pretest-posttest with nonequivalent control group design dengan populasi berupa seluruh peserta didik kelas XI MAN Maguwoharjo Yogyakarta pada semester kedua tahun ajaran 2012/2013, dan memanfaatkan 2 kelas XI IPA sebagai kelompok sampel. Kelompok sampel pertama berupa kelas XI IPA 1 berperan sebagai kelas perlakuan/treatment yang mengimplementasikan pendekatan Modified Free Inquiry, dan kelompok sampel kedua berupa kelas XI IPA 2 berperan sebagai kelas kontrol yang mengaplikasikan pendekatan Guided Inquiry. Pembelajaran dalam penelitian ini berlangsung sebanyak 6 kali pertemuan untuk masing-masing kelompok sampel, dan data diperoleh dengan bantuan instrumen pengumpulan data berupa soal tes tertulis multiple choice, lembar observasi keterampilan proses dan sikap ilmiah, dan lembar angket yang diberikan sebelum (pre) dan sesudah (post) pembelajaran. Data hasil penelitian diolah dengan software IBM SPSS 20 for windows, dan uji hipotesis dilakukan melalui analisis multivariat.
Hasil penelitian menunjukkan nilai sebesar 0,000 pada masing-masing pendekatan, hal ini berarti: (1) terdapat pengaruh pendekatan Modified Free Inquiry terhadap keterampilan proses sains peserta didik, dan (2) terdapat pengaruh pendekatan Modified Free Inquiry terhadap sikap ilmiah peserta didik.Kholilurrohman Kholilurrohman2015-01-19T02:43:12Z2019-05-08T15:22:37Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11770This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/117702015-01-19T02:43:12ZPengembangan Media Pembelajaran Inkuiri Berbasis Virtual Laboratory untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika dan Motivasi Belajar Peserta Didik di Sekolah Menengah AtasPenelitian ini bertujuan untuk: (1) Menghasilkan media pembelajaran inkuiri berbasis virtual laboratory. (2) Mengetahui kualitas media pembelajaran inkuiri berbasis virtual laboratory yang dihasilkan. (3) Mengetahui peningkatan penguasaan konsep fisika dan motivasi belajar peserta didik setelah mengikuti kegiatan pembelajaran yang menggunakan media pembelajaran inkuiri berbasis virtual laboratory yang dihasilkan.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian Research & Development (R&D) dengan 4-D method yang dikembangkan oleh Thiagarajan dengan tahapan (1) Define, (2) Design, (3) Develop dan (4) Disseminate. Kualitas media pembelajaran inkuiri yang dihasilkan ditinjau dari aspek materi/isi, pembelajaran, tampilan dan pemograman diperoleh dari penilaian expert judgment serta penilaian dari praktisi pembelajaran fisika juga respon peserta didik. Setelah media dinyatakan layak dan memenuhi standar maka dilakukan uji coba terbatas/kelompok kecil sebanyak 6 orang peserta didik dan uji coba lapangan sebanyak 64 orang peserta didik (32 orang peserta didik pada kelas eksperimen dan 32 orang peserta didik pada kelas kontrol). Populasi penelitian adalah peserta didik kelas XI IPA di SMA Negeri 11 Yogyakarta. Instrumen penelitian berupa lembar observasi, tes penguasaan konsep dan angket motivasi. Pengujian hipotesis penelitian dilakukan dengan uji Wilcoxon dan Uji Mann Whitney menggunakan program SPSS 17.0.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa media pembelajaran Inkuiri berbasis virtual laboratory pada materi teori kinetik gas yang dihasilkan telah memenuhi standar kelayakan untuk digunakan dalam proses pembelajaran dengan kualitas “baik” untuk aspek kualitas materi dan “sangat baik” untuk aspek kualitas kualitas pembelajaran, tampilan dan pemograman. Peserta didik memberi tanggapan positif untuk jenis pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran inkuiri berbasis virtual laboratory yang dihasilkan. Media pembelajaran inkuiri berbasis virtual laboratory yang dihasilkan dapat meningkatkan penguasaan konsep fisika dan motivasi belajar peserta didik, dengan nilai rata-rata hasil belajar kelas eksperimen (36,73) lebih besar daripada kelas kontrol (25,08) dengan besar nilai Asymp. Sig. (2-tailed) = 0,010 dan rata-rata motivasi pada kelas eksperimen (38,79) lebih besar daripada kelas kontrol (24,21) dan besar nilai Asymp. Sig. (2-tailed) = 0,001.virgita Darmawati2015-01-19T02:43:12Z2019-05-08T15:22:40Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11771This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/117712015-01-19T02:43:12ZKeefektifan Pemanfaatan Laboratorium IPA terhadap Sikap Siswa pada Mata Pelajaran Fisika di SMA Negeri Kota TernatePenelitan ini bertujuan untuk mengetahui: 1) tingkat keefektifan pemanfaatan laboratorium fisika terhadap proses belajar mengajar fisika, dan 2) sikap siswa terhadap proses pembelajaran fisika di laboratorium di SMA negeri Kota Ternate
Penelitian ini menggunakan pendekatan evaluatif dan data penelitian diperoleh dari kepala sekolah, guru fisika, laboran dan siswa kelas XI-IPA pada 5 SMA negeri di Kota Ternate tahun ajaran 2011/2012. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket, pedoman wawancara, pedoman observasi dan dokumentasi. Data dianalisis dengan teknik analisis deskriptif kuantitatif.
Hasil penelitian adalah sebagai berikut. 1) Dalam hal tingkat keefektifan pemanfaatan laboratorium fisika di lima SMA negeri Kota Ternate, dua sekolah dengan kategori sangat baik, dua sekolah kategori baik, dan satu sekolah dengan kategori cukup baik. Dengan demikian, pemanfaatan laboratorium fisika pada SMA negeri di Kota Ternate berada pada kategori baik. 2) Sikap siswa terhadap proses pembelajaran fisika di laboratorium di lima SMA negeri Kota Ternate pada umumnya baik.kasim Dayat2015-01-19T02:43:09Z2019-05-08T15:22:33Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11769This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/117692015-01-19T02:43:09ZPengembangan Media Pembelajaran Komik IPA Materi Pemanasan Global untuk Meningkatkan Kemandirian Belajar dan Karakter Peserta Didik SMP Muhamadiyah 2 YogyakartaPenelitian ini bertujuan untuk: 1) menghasilkan media pembelajaran komik IPA berbasis karakter materi pemanasan global untuk peserta didik SMP, 2) mengetahui kualitas media pembelajaran komik IPA berbasis karakter materi pemanasan global untuk peserta didik SMP dan 3) mengetahui apakah penggunaan media pembelajaran komik IPA berbasis karakter materi pemanasan global untuk peserta didik SMP dapat meningkatkan kemandirian belajar peserta didik dan ketercapaian penanaman karakter
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Research and Development (R&D) dengan mengacu pada 10 langkah utama yang dikembangkan oleh Borg & Gall, namun penelitian ini hanya melaksanakan langkah 1-9 (studi pendahuluan, perencanaan, pelaksanaan, uji coba awal, revisi produk I, uji coba kelompok kecil, revisi produk II, uji coba lapangan, dan penyempurnaan produk akhir). Subjek coba pada penelitian ini adalah peserta didik SMP Muhamadiyah 2 Yogyakarta sejumlah 36 orang dengan rincian: 10 peserta untuk uji coba kelompok kecil dan 26 peserta didik untuk uji coba lapangan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan wawancara, angket, dan observasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) media komik IPA berbasis karakter telah dikembangkan menggunakan langkah dari Borg and Gall, 2) kualitas media pembelajaran komik IPA yang dikembangkan berkategori baik, 3) pembelajaran dengan media pembelajaran komik IPA yang dikembangkan dapat meningkatkan kemandirian belajar peserta didik dan ketercapaian penanaman karakter.utami Sulistyaningrum2015-01-19T02:43:08Z2019-05-08T15:22:29Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11768This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/117682015-01-19T02:43:08ZPerbedaan Pengaruh Penggunaan Multimedia Pembelajaran dengan Metode Simulasi dan Metode Tutorial dalam Pembelajaran Listrik Dinamis terhadap Pemahaman Konsep dan Keterampilan Berpikir Kritis Peserta Didik di MAN WonosariTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penggunaan multimedia pembelajaran dengan metode simulasi dalam pembelajaran listrik dinamis lebih berpengaruh secara signifikan terhadap pemahaman konsep dan keterampilan berpikir kritis peserta didik di MAN Wonosari dibandingkan penggunaan multimedia dengan metode tutorial.
Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan menggunakan dua kelompok eksperimen yaitu kelompok yang menggunakan multimedia dengan metode simulasi dan kelompok yang menggunakan multimedia dengan metode tutorial. Populasi penelitian adalah semua peserta didik kelas X MAN Wonosari yang berjumlah enam kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster random sampling, yang menghasilkan kelas XA sebagai kelompok yang menggunakan multimedia dengan metode simulasi dan kelas XB sebagai kelompok yang menggunakan multimedia dengan metode tutorial. Validasi kedua metode multimedia dilakukan oleh seorang ahli media dan seorang ahli materi. Instrumen pengambilan data berupa tes yang divalidasi oleh satu seorang ahli materi. Tes tersebut diuji coba untuk memperoleh soal yang valid dan reliabel. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan pretest dan posttest terhadap pemahaman konsep dan kemampuan berpikir kritis. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis Manova dan kemudian dilakukan uji lanjut dengan menggunakan independent sampel t test.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan multimedia dengan metode simulasi lebih berpengaruh terhadap pemahaman konsep dan keterampilan berpikir kritis peserta didik dibandingkan dengan penggunaan multimedia dengan metode tutorial. Hasil uji lanjut yang dilakukan menunjukkan bahwa variabel yang menyebabkan munculnya perbedaan pengaruh antara kedua kelompok eksperimen adalah pemahaman konsep.umi Fadilah2015-01-19T02:43:04Z2019-05-08T15:22:15Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11764This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/117642015-01-19T02:43:04ZHubungan Latar Belakang Pendidikan dan Persepsi Pemanfaatan Media Pembelajaran dengan Kompetensi Guru Fisika SMA/MA di Kabupaten Maluku TenggaraPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan 1) antara latar belakang pendidikan, 2) persepsi pemanfaatan media pembelajaran dan 3) latar belakang pendidikan dan persepsi pemanfaatan media pembelajaran dengan kompetensi guru fisika SMA/MA di Kabupaten Maluku Tenggara.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif non-eksperimen. Pendekatan kuantitatif bermaksud menguji variabel latar belakang pendidikan (X1) dan persepsi pemanfaatan media pembelajaran (X2) dengan kompetensi guru fisika SMA/MA negeri dan swasta di Kabupaten Maluku Tenggara (Y). Populasi penelitian ini adalah seluruh SMA/MA negeri dan swasta di Kabupaten Maluku Tenggara. Sedangkan populasi sasarannya adalah 23 guru fisika dari 10 SMA/MA negeri dan 6 SMA/MA swasta. Instrumen pengumpulan data adalah lembar angket dan lembar observasi. Pengumpulan data melalui kuesioner, dan observasi. Kuesioner digunakan untuk mengecek latar belakang pendidikan dan kompetensi guru, sedangkan lembar observasi digunakan untuk mengamati persepsi pemanfaatan media pembelajaran. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif.
Hasil analisis korelasi adalah sebagai berikut. 1) Korelasi antar variabel latar belakang pendidikan (X1) dengan kompetensi guru fisika SMA/MA di Kabupaten Maluku Tenggara (Y) menunjukkan hasil yang signifikan, berdasarkan hasil statistik uji t, dengan nilai t sebesar 3,5 dan nilai signifikansi untuk variabel X1 sebesar 0,002 yang lebih kecil dari level signifikansi 5%. 2) Korelasi antar variabel persepsi pemanfaatan media pembelajaran (X2) dengan kompetensi guru fisika SMA/MA di Kabupaten Maluku Tenggara (Y) tidak menunjukkan hasil yang signifikan berdasarkan hasil statistik uji t sebesar 1,551 dan nilai signifikan 0,137 lebih besar dari level signifikansi 5%. 3) Korelasi regresi ganda antar variabel X1 dan X2 dengan variabel Y keduanya menunjukkan hasil yang signifikan berdasarkan hasil statistik uji F, dimana nilai F sebesar 17,670 dan nilai signifikan sebesar 0,000 lebih kecil dari taraf signifikansi 5%.Ona Elen Ohoiner2014-12-10T04:44:18Z2019-05-08T15:22:08Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11658This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/116582014-12-10T04:44:18ZKeefektifan Model Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together (NHT) dan Concept Mapping terhadap Kemampuan Kerjasama dan Peningkatan Penguasaan Konsep Peserta Didik SMA pada Topik Pencemaran LingkunganPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh: 1) model Cooperative Learning tipe Numbered Heads Together (NHT) terhadap kemampuan kerjasama dan penguasaan konsep peserta didik 2) concept mapping terhadap kemampuan kerjasama dan penguasaan konsep peserta didik 3) kombinasi antara model Cooperative Learning tipe NHT dan Concept Mapping terhadap kemampuan kerjasama peserta didik dan 4) kombinasi antara model Cooperative Learning tipe NHT dan concept mapping terhadap penguasaan konsep peserta didik SMA Negeri 1 Kota Tidore Kepulauan.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen semu yang menggunakan desain Nonrandomized Control Group Pretest-Posttest dengan tiga variasi perlakuan dan satu kontrol. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas X yang berjumlah 206 orang yang terbagi menjadi enam kelompok belajar. Empat kelompok belajar yang dijadikan sampel yaitu peserta didik kelas X1 dengan perlakuan strategi concept mapping, X2 dengan perlakuan kombinasi antara model Cooperative Learning tipe NHT dan concept mapping, X3 dengan perlakuan tanpa Cooperative Learning tipe NHT dan concept mapping (konvensional), dan X6 dengan perlakuan model Cooperative Learning tipe NHT. Pengumpulan data dilakukan dengan: a) melakukan penilaian performansi untuk mengukur kemampuan kerjasama dan b) metode tes yang dilakukan melalui pretest dan postest untuk mengukur penguasaan konsep.
Hasil penelitian adalah sebagai berikut. 1) Model Cooperative Learning tipe NHT berpengaruh terhadap kemampuan kerjasama peserta didik dengan nilai rata-rata kemampuan kerjasama yaitu 32,3143 (sangat tinggi), tetapi tidak berpengaruh terhadap penguasaan konsep peserta didik dengan rata-rata pretes yaitu 61,1429 (tinggi) dan posttest 71,2857 (tinggi). 2) Concept mapping tidak berpengaruh terhadap kemampuan kerjasama peserta didik dan penguasaan konsep peserta didik dengan rata-rata pretest 62,9167 (tinggi) dan posttest 71,2500 (tinggi). 3) Kombinasi antara model Cooperative Learning tipe NHT dan concept mapping berpengaruh terhadap kemampuan kerjasama peserta didik, dengan nilai rata-rata kemampuan kerjasama peserta didik, yaitu 33,2812 (sangat tinggi). 4) Kombinasi antara model Cooperative Learning tipe NHT dan concept mapping berpengaruh terhadap penguasaan konsep peserta didik dengan nilai pretest 62,1875 (tinggi) setelah posttest menjadi 76,5625 (sangat tinggi).Muhammad Hidayat2014-12-10T04:44:17Z2019-05-08T15:22:05Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11657This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/116572014-12-10T04:44:17ZPengembangan Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) IPA Berbasis Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Sikap Ilmiah dan Minat Belajar Peserta Didik kelas VII SMP N 1 BatulicinPenelitian ini bertujuan untuk : 1) menghasilkan Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) IPA kelas VII SMP yang berbasis keterampilan proses, 2) mengetahui kelayakan Lembar kegiatan peserta didik (LKPD) IPA kelas VII, 3) mengetahui apakah penggunaan Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) IPA kelas VII SMP berbasis keterampilan proses ini dapat meningkatkan sikap ilmiah dan minat belajar peserta didik.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Research and Development (R&D) dengan mengacu pada 4 langkah utama yang dikembangkan oleh Thiagarajan, namun penelitian ini hanya melaksanakan langkah 1-3 (pendefinisisan, perancangan, dan pengembangan). Subjek coba pada penelitian ini adalah peserta didik SMP N 1 Batulicin sejumlah 41 orang dengan rincian: 10 peserta untuk uji coba terbatas dan 31 peserta didik untuk uji coba lapangan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan wawancara, angket, observasi, dan tes (pre-test dan post-test).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) LKPD yang dikembangkan ditinjau dari variabel kualitas materi, kualitas penyajian, kualitas kebahasaan dan kualitas kegrafikaan menurut ahli, berkategori sangat baik; 2) respon peserta didik terhadap LKPD yang dikembangkan berkategori sangat baik; 3) pembelajaran dengan LKPD yang dikembangkan dapat meningkatkan sikap ilmiah dan minat belajar IPA peserta didik.Muhammad Chandra Wiguna2014-12-10T04:44:14Z2019-05-08T15:21:57Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11655This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/116552014-12-10T04:44:14ZKeterlaksanaan Program Pembelajaran IPA Terpadu SMP Negeri di Kota JayapuraPenelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan: (1) keterlaksanaan pembelajaran IPA dengan pendekatan IPA Terpadu di SMP negeri di Kota Jayapura, dan (2) sejauh mana keterlaksanaan dipengaruhi oleh faktor-faktor yang melekat pada guru, yang meliputi latar belakang pendidikan, pengalaman mengajar, beban mengajar, dan usia guru.
Penelitian ini merupakan penelitian survei dengan teknik pengumpulan data melalui sensus dengan subjek penelitian semua guru IPA SMP negeri di Kota Jayapura yang berjumlah 45 orang guru dan tersebar di 14 sekolah. Pengumpulan data dilakukan menggunakan angket yang terdiri dari: (1) angket perolehan informasi tentang pendekatan IPA Terpadu, (2) angket pemahaman tentang pendekatan IPA Terpadu, (3) angket keterlaksanaan pendekatan IPA Terpadu, dan (4) angket upaya pengembangan diri. Analisis data dilakukan secara deskriptif kuantitatif dengan mendeskripsikan dan memaknai data dari aspek-aspek yang diteliti.
Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) Keterlaksanaan Pendekatan IPA Terpadu dalam pembelajaran IPA di SMP negeri di Kota Jayapura, meliputi: (a) aspek perolehan informasi tentang pendekatan IPA Terpadu, 77,8% guru menyatakan informasi yang diterima tentang pendekatan IPA Terpadu jelas, b) aspek pemahaman tentang pendekatan IPA Terpadu, 95,55% guru menyatakan paham tentang pendekatan IPA Terpadu, c) aspek keterlaksanaan pendekatan IPA Terpadu, 100% atau semua guru tidak melaksanakan pendekatan IPA Terpadu, d) aspek upaya pengembangan diri, 73,33% guru upaya pengembangan dirinya masih kurang, (2) Hubungan aspek keterlaksanaan dengan faktor-faktor yang melekat pada guru, sebagai berikut: a) perolehan informasi tentang pendekatan IPA Terpadu, pemahaman tentang pendekatan IPA Terpadu, keterlaksanaan pendekatan IPA Terpadu dan upaya pengembangan diri guru tidak bergantung kepada latar belakang pendidikan guru, b) perolehan informasi tentang pendekatan IPA Terpadu, pemahaman tentang pendekatan IPA Terpadu, keterlaksanaan pendekatan IPA Terpadu dan upaya pengembangan diri guru tidak bergantung kepada pengalaman mengajar guru, c) perolehan informasi tentang pendekatan IPA Terpadu, pemahaman tentang pendekatan IPA Terpadu, keterlaksanaan pendekatan IPA Terpadu dan upaya pengembangan diri guru tidak bergantung kepada beban mengajar guru, d) perolehan informasi tentang pendekatan IPA Terpadu, pemahaman tentang pendekatan IPA Terpadu, keterlaksanaan pendekatan IPA Terpadu dan upaya pengembangan diri guru tidak bergantung kepada usia guru.Maik Nataniel Ruben Akobiarek2014-12-10T04:44:14Z2019-05-08T15:22:01Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11656This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/116562014-12-10T04:44:14ZEvaluasi Kemampuan Guru Fisika SMA dalam Menyusun Instrumen Penilaian Hasil BelajarPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan guru fisika SMA/MA di Kabupaten Ende dalam menyusun instrumen penilaian hasil belajar dalam aspek: 1) kisi-kisi soal ulangan akhir semester, 2) soal ulangan akhir semester, dan 3) pengolahan hasil ulangan akhir semester.
Penelitian ini termasuk penelitian evaluasi dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Model evaluasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah model kesenjangan, yaitu menekankan pada pandangan adanya kesenjangan di dalam pelaksanaan program. Tempat penelitian di Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur, yang dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan bulan April tahun 2013. Populasi dalam penelitian ini adalah guru fisika SMA/MA yang berjumlah 33 orang. Karena kondisi wilayah yang sangat luas, maka dari populasi tersebut diambil sampel sebanyak 20 orang yang tersebar dalam 12 SMA/MA dari total 23 SMA/MA yang ada di Kabupaten Ende secara purposive sampling. Instrumen dalam penelitian ini adalah lembar dokumentasi dan lembar kuesioner. Pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi dan metode kuesioner. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan kemampuan guru fisika SMA/MA di Kabupaten Ende dalam menyusun instrumen penilaian hasil belajar termasuk dalam kriteria tinggi (nilai 3,82) pada skala 5 atau 1,00 s.d 5,00. Dilihat dari masing-masing variabel diperoleh: 1) kemampuan guru fisika SMA/MA dalam menyusun kisi-kisi soal ulangan akhir semester termasuk dalam kriteria tinggi (nilai 3,62), 2) kemampuan guru fisika SMA/MA dalam menyusun soal ulangan akhir semester termasuk dalam kriteria sangat tinggi (nilai 4,31), dan 3) kemampuan guru fisika SMA/MA dalam mengolah hasil ulangan akhir semester termasuk dalam kriteria tinggi (nilai 3,54).Melkyanus Kaleka2014-12-10T04:44:11Z2019-05-08T15:22:12Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11659This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/116592014-12-10T04:44:11ZPengembangan Subject-Specific Pedagogy (SSP) Fisika Berbasis Problem Solving untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Kemampuan Pemecahan Masalah Materi Listrik Dinamis Siswa Kelas X SMAPenelitian bertujuan untuk mengetahui: 1) kelayakan SSP (Subject-Specific Pedagogy) fisika berbasis problem solving, 2) peningkatan keterampilan proses sains dan kemampuan pemecahan masalah materi listrik dinamis menggunakan SSP fisika berbasis problem solving pada siswa kelas X SMA N 7 Yogyakarta.
Penelitian ini termasuk research and development menggunakan model pengembangan 4-D yang meliputi: 1) pendefinisian, 2) perancangan, 3) pengembangan, dan 4) penyebaran. Produk SSP hasil pengembangan kemudian diujicobakan dalam uji coba terbatas dan luas. Subjek penelitian dalam uji coba terbatas berjumlah 15 siswa, sedangkan dalam uji coba luas berjumlah 30 siswa untuk kelas kontrol dan 29 siswa untuk kelas eksperimen. Hasil pengembangan SSP dinilai dengan sistem skor 5 kategori. Analisis statistik menggunakan analisis multivariat.
Hasilpenelitianadalahsebagaiberikut. 1) Hasilpengembangan SSP yang meliputisilabus, RPP, dan LKS berkategorisangatbaik, instrumentes KPS, instrumentespemecahan masalahdanbuku ajar berkategoribaik. 2) PenerapanSSPfisikaberbasisproblem solvingberpengaruhsignifikanterhadappeningkatanketerampilan proses sainsdan kemampuan pemecahan masalah.Hasilujimultivariatmembuktikanterdapatperbedaanpengaruhantarasiswa yang mengikutipembelajaran SSP berbasisproblem solvingdengansiswa yang mengikutipembelajaran SSP konvensional.Mujib Ubaidillah2014-12-10T04:43:09Z2019-05-08T15:21:44Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11651This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/116512014-12-10T04:43:09ZPenyusunan Komik Pembelajaran Ekosistem Mangrove untuk Menumbuhkan Kepedulian Peserta Didik terhadap Lingkungan di SMA Negeri 8 Kota CirebonPenelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui kelayakan media komik pembelajaran ekosistem mangrove berdasarkan penilaian validator; dan 2) mengetahui pengaruh penggunaan media komik pembelajaran ekosistem mangrove dalam menumbuhkan kepedulian peserta didik terhadap lingkungan.
Penelitian ini adalah jenis Research and Development (R&D). Pengembangan dilakukan mengacu pada model Borg and Gall dengan 7 tahapan yang dilakukan dari 10 tahapan yang direkomendasikan. Tujuh tahapan itu yaitu: (1) penelitian dan mengumpulkan data; (2) perencanaan; (3) Pengembangkan draf; (4) Uji coba terbatas; (5) Merevisi model awal; (6) Uji coba lapangan; (7) Melakukan revisi produk. Kelayakan produk ditinjau dari aspek materi meliputi kelayakan isi (materi), visual, dan bahasa yang divalidasi oleh dua ahli materi dan dua orang praktisi pendidkan. Kelayakan produk ditinjau dari aspek media meliputi keterbacaan teks, kualitas gambar, keserasian warna, tata letak, dan interaksi divalidasi oleh satu ahli media dan dua praktisi pendidikan. Sebagai subjek coba, peneliti memilih peserta didik kelas XI IPA 4 SMA Negeri 8 Kota Cirebon, berjumlah 38 siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar angket, lembar observasi, dan test (pretes dan posttest).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelayakan media komik pembelajaran ekosistem mangrove berdasarkan penilaian ahli serta praktisi pendidikan secara keseluruhan memiliki kualitas baik dan juga respon siswa sangat baik serta dapat membantu menumbuhkan kepedulian peserta didik terhadap lingkungan dan hal-hal yang menjadi permasalahnnya, baik secara kognitif, afektif dan psikomotor. Secara kognitif ditunjukkan melalui nilai gain score dari hasil belajar peserta didik, yakni 0,8 dengan kategori tinggi. Aspek afektif dan psikomotor ditunjukkan melalui hasil observasi sikap, tanggungjawab, keterampilan serta partisipasi peserta didik terhadap Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH). Partisipasi serta keterlibatan peserta didik dalam PLH dinilai sudah baik dengan persentase keterlaksanan 66,40%. Persentase keterlaksanaan sikap, tanggung jawab sebesar 48,40% dan keterampilan sebesar 41,60% dengan kategori cukup baik. Hasil tersebut itu akan tumbuh secara optimal dan lebih baik dengan proses pembiasaan (habituasi) yang konsisten. Dapat disimpulkan bahwa bahwa media komik pembelajaran hasil penyusunan layak dijadikan alternatif media untuk menumbuhkan kepedulian peserta didik.Isnaeni Isnaeni2014-12-10T04:43:08Z2019-05-08T15:21:41Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11650This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/116502014-12-10T04:43:08ZPengembangan Higher-Order-Thinking Multiple-Choice Test untuk Mengukur Keterampilan Berpikir Kritis IPA Peserta Didik Kelas VII SMP/MTsPenelitian ini bertujuan untuk: (1) mengembangkan perangkat soal higher-order-thinking multiple-choice test (HOT-MCT) untuk mengukur keterampilan berpikir kritis IPA peserta didik kelas VII SMP/MTs, (2) mengetahui kualitas secara teoretis perangkat soal HOT-MCT, dan (3) mengetahui kualitas secara empiris perangkat soal HOT-MCT menurut teori klasik.
Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan yang diadaptasi dengan tujuh langkah dari 10 langkah model penelitian dan pengembangan Borg & Gall yang meliputi: (1) penelitian pendahuluan, (2) perencanaan, (3) pengembangan produk awal, (4) uji coba kelompok kecil, (5) revisi, (6) uji coba lapangan, dan (7) revisi. Penelitian pendahuluan digunakan untuk menganalisis kebutuhan penggunaan soal dan pengukuran keterampilan berpikir kritis di lapangan. Pada tahap pengembangan dilakukan validasi terhadap HOT-MCT oleh satu ahli materi, satu ahli evaluasi, dan review oleh tiga orang guru IPA SMP. Validasi bertujuan untuk menentukan kualitas produk HOT-MCT secara teoretis. Uji kualitas secara empiris dilakukan dengan menggunakan uji coba kelompok kecil dan uji coba lapangan. Uji coba kelompok kecil melibatkan 31 peserta didik SMP N 1 Karangkobar sebagai subjek uji coba. Uji coba lapangan melibatkan 171 peserta didik yang berasal tiga sekolah yaitu SMP N 1 Banjarnegara, SMP N 1 Karangkobar, dan SMP N 3 Kalibening yang merupakan sekolah dengan status yang berbeda-beda. Analisis data uji coba menggunakan parameter teori klasik untuk mengetahui kualitas perangkat soal HOT-MCT secara empiris.
Penelitian ini telah menghasilkan perangkat soal HOT-MCT untuk mengukur keterampilan berpikir kritis IPA peserta didik kelas VII SMP/MTs dengan penjelasan sebagai berikut: (1) perangkat soal HOT-MCT berupa seperangkat soal pilihan ganda sederhana dengan empat pilihan jawaban yang terdiri dari 23 butir soal yang dihasilkan melalui prosedur tahap-tahap penelitian dan pengembangan, (2) berdasarkan validasi oleh ahli dan reviewer perangkat soal HOT-MCT merupakan perangkat soal yang valid dengan perbaikan sesuai dengan masukan dari ahli dan reviewer; (3) berdasarkan uji coba empiris kualitas perangkat soal HOT-MCT menurut teori klasik terdiri dari 23 butir soal yang valid dengan tingkat reliabilitas α = 0,723 yaitu dalam kategori baik.Hartini Hartini2014-12-10T04:43:07Z2019-05-08T15:21:37Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11649This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/116492014-12-10T04:43:07ZProfil Motivasi Kerja dan Kinerja Guru Fisika SMA Negeri Kabupaten Purworejo Pascasertifikasi GuruPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) profil motivasi kerja guru fisika SMA Negeri Kabupaten Purworejo pascasertifikasi guru, (2) profil kinerja guru fisika SMA Negeri Kabupaten Purworejo pascasertifikasi guru, dan (3) hubungan antara motivasi kerja guru fisika dengan kinerja guru fisika SMA Negeri Kabupaten Purworejo pascasertifikasi guru.
Populasidan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh guru fisika SMA Negeri di Kabupaten Purworejo yang telah lulus sertifikasi guru dengan jumlah 20 orang. Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket (penilaian diri) untuk melihat motivasi kerja guru fisika,sedangkan untuk melihat kinerja guru fisika pada aspek perencanaan pembelajaran menggunakan metode dokumentasi. Kinerja guru fisika pada aspek pelaksanaan dan penilaian pembelajaran menggunakan metode observasi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Untuk mengetahui profil motivasi kerja guru fisika dan kinerja guru fisika dilakukan dengan kategorisasi tingkat kecenderungan pada variabel. Untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara motivasi kerja guru fisika dengan kinerja guru fisika dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif.
Berdasarkan deskriptif dan kategorisasi diperoleh bahwa:(1) profil motivasi kerja guru fisika SMA Negeri Kabupaten Purworejo pascasertifikasi guru berada pada interval X ̅> 4,2 dengan kategori sangat baik. (2) Profil kinerja guru fisika dibagi menjadi dua (2) aspek yaitu : aspek perencanaan pembelajaran serta pelaksanaan dan penilaian pembelajaran. Kinerja guru ada aspek perencanaan pembelajaran berada pada interval X ̅> 4,2 dengan katergori sangat baik,sedangkan pada aspek pelaksanaan dan penilaian pembelajaran berada pada interval X ̅> 4,2 dengan kategori sangat baik. (3) Terdapat hubungan yang positif antara motivasi kerja guru fisika dengan kinerja guru fisika pada aspek perencanaan pembelajaran dan terdapat hubungan yang positif antara motivasi kerja guru fisika dengan kinerja guru fisika pada aspek pelaksanaan dan penilaian pembelajaran.Hanifah Dwi Kurniasari2014-12-10T04:43:06Z2019-05-08T15:21:34Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11648This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/116482014-12-10T04:43:06ZPengembangan Lembar Kegiatan Peserta Didik dengan Pendekatan Guided Inquiry untuk Meningkatkan Produk Kreativitas Peserta Didik pada Mata Pelajaran IPA di SMP/MTsPenelitian ini bertujuan untuk: 1)mengetahui kelayakan lembar kegiatan peserta didik (LKPD) yang dikembangkan dengan pendekatan guided inquiry pada mata pelajaran IPA di SMP/MTs, 2) meningkatkan produk kreativitas peserta didik pada mata pelajaran IPA di SMP/MTs melalui penggunaan LKPD yang dikembangkan dengan pendekatan guided inquiry.
Penelitian ini merupakan Research and Development (R&D) dengan mengacu pada model Borg & Gall yang dimodifikasi dari sepuluh langkah menjadi tujuh langkah. Penilaianproduk dilakukan oleh seorang ahlimateri dan seorang ahli media, tiga pendidik IPA, dan dua teman sejawat. Uji coba produk dilakukan sebanyak dua kali yaitu uji coba terbatas dan uji coba lapangan pada peserta didik kelas VIII. Uji coba terbatas dilakukan di MTsN Donomulyo Kulon Progo sebanyak delapan peserta didik, sedangkan uji coba lapangan dilakukan di SMPN 2 Wates Kulon Progo. Uji coba lapangan menggunakan dua kelas yaitu kelas VIIIB sebagai kelas perlakuan dan kelas VIIID sebagai kelas pembanding. Setiap kelas terdiri dari 32 peserta didik. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalahlembar penilaian LKPD, angket respon peserta didik terhadap LKPD, lembar observasi, pretes-postes, dan pedoman penilaian mapping. Data yang diperoleh dari lembar penilaian LKPD, angket respon peserta didik terhadap LKPD, lembar observasi, dan mappingpeserta didik dianalisis secara deskriptif. Data hasil pretes dan postes dianalisis menggunakan gain score.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) LKPD hasil pengembangan dinilai “sangat baik” ditinjau dari aspek materi (rerata skor 24,17),aspek penyajian (21,61), aspek kebahasaan (12,61),dan aspek kegrafikaan (16,67),dan 2)terjadi peningkatan produk kreativitas peserta didik berupa mappingdari rerata skor 172,47 naik menjadi 311,06. Hasil tersebut menunjukkan bahwa LKPD pembelajaran IPA dengan topik “Cahaya dalam Kehidupan” hasil pengembangan layak digunakan untuk meningkatkan produk kreativitas mapping peserta didik.Fitria Sulviana2014-12-10T04:43:04Z2019-05-08T15:21:30Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11647This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/116472014-12-10T04:43:04ZPengembangan Subject-Specific Pedagogy Fisika Berbasis Pendekatan Contextual Teaching and Learning untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Motivasi Belajar Siswa SMA Muhammadiyah 2 YogyakartaPenelitian ini bertujuan untuk: 1) menghasilkan perangkat pembelajaran berupa Subject-Specific Pedagogy (SSP) fisika yang layak digunakan dalam proses pembelajaran, dan 2) meningkatkan keterampilan proses sains dan motivasi belajar siswa.
Penelitian ini menggunakan model pengembangan 4D terdiri atas empat tahap utama yaitu: (1) Define, (2) Design, (3) Develop dan (4) Disseminate. Penelitian ini tidak menggunakan tahap Disseminate (Penyebaran) karena keterbatasan sumber daya yang ada. Subjek coba pada penelitian ini adalah siswa SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta kelas XI dengan responden sebanyak 86 orang, terdiri atas satu orang ahli SSP, satu orang ahli penilaian, satu orang guru fisika, satu orang teman sejawat, 10 orang siswa uji keterbacaan produk, dan 72 orang siswa uji coba lapangan. Instrumen pengumpulan data adalah lembar validasi ahli, lembar observasi keterampilan proses sains, lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, angket respon siswa terhadap buku siswa dan LKS, angket respon siswa terhadap proses pembelajaran, angket motivasi belajar siswa, dan soal tes keterampilan proses sains. Data penelitian ini dikumpulkan melalui lembar observasi, angket, dan soal tes tertulis. Data yang diperoleh dianalisis secara kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan sebagai berikut. 1) Pengembangan SSP fisika dilaksanakan sesuai dengan prosedur pengembangan produk. 2) Hasil validasi ahli menunjukkan bahwa SSP fisika yang mencakup silabus, RPP, buku siswa, LKS, dan instrumen penilaian termasuk kriteria “sangat baik”. 3) Keterbacaan buku siswa dan LKS termasuk kriteria “baik” dalam penilaian siswa. 4) Kenaikan skor kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol dalam aspek penilaian keterampilan proses sains dan motivasi belajar siswa. Hasil tersebut menunjukkan bahwa SSP fisika ini layak digunakan dalam pembelajaran.Faiq Makhdum Noor2014-12-10T04:43:03Z2019-05-08T15:21:27Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11646This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/116462014-12-10T04:43:03ZStudi Kesiapan SMA N Kota Magelang untuk Implementasi Pembelajaran Biologi Berbasis MasalahPenelitian ini merupakan survei sensus menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif, bertujuan untuk mengetahui: (1) gambaran kesiapan SMA N Kota Magelang untuk implementasi pembelajaran biologi berbasis masalah; (2) SMA negeri di Kota Magelang yang terkategorikan siap untuk implementasi pembelajaran biologi berbasis masalah; (3) SMA negeri di Kota Magelang yang terkategorikan kurang siap/tidak siap untuk implementasi pembelajaran biologi berbasis masalah; dan (4) komponen sekolah yang harus ditingkatkan kesiapannya pada SMA yang terkategori kurang siap/tidak siap untuk dapat mengimplemen-tasikan pembelajaran biologi berbasis masalah.
Populasi dan sampel penelitian ini adalah kelima SMA negeri yang terdapat di Kota Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Teknik pengumpulan data penelitian ini terdiri dari: angket, wawancara, observasi, penilaian, dan tes. Kevalidan instrumen penelitian diuji melalui expert judgments oleh dosen ahli.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) secara umum SMA N Kota Magelang terkategorikan“siap” untuk implementasi pembelajaran biologi berbasis masalah sebab semua komponen sekolah terkategorikan“siap”, yakni kesiapan guru biologi sebesar 66,43%, kesiapan sarana dan prasarana sebesar 74,82%, kesiapan kepala sekolah sebesar 78,30%, dan kesiapan peserta didik sebesar 68,59%; (2) SMA A, SMA B, SMA C, dan SMA D terkategorikan “siap” untuk implementasi pembelajaran biologi berbasis masalah; (3) SMA E terkategorikan “kurang siap” untuk implementasi pembelajaran biologi berbasis masalah; (4) Kesiapan komponen kepala sekolah pada SMA E harus ditingkatkan agar dapat mengimplementasikan pembelajaran biologi berbasis masalah.Dian Sudi Hadiningrum2014-12-10T04:43:01Z2019-05-08T15:21:23Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11644This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/116442014-12-10T04:43:01ZStudi Kompetensi Guru Biologi Lulusan Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Negeri Yogyakarta Berdasarkan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) Level EnamPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketercapaian kompetensi guru biologi lulusan Program Studi Pendidikan Biologi FMIPA UNY terhadap KKNI level enam, kelebihan dan kekurangan kompetensinya berdasarkan KKNI level enam, dan program atau pelatihan yang diperlukan guru biologi untuk menjadi guru profesional yang mencapai KKNI level tujuh.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian survei. Penelitian ini dilakukan di SMP/MTs dan SMA/MA/SMK di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah khususnya di Kabupaten Magelang dan Klaten. Subjek penelitian adalah 17 guru biologi, 17 kepala sekolah, 34 guru sejawat, dan 340 peserta didik yang ditentukan dengan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan melalui angket, observasi, dokumentasi, dan wawancara. Validitas dan reliabilitas instrumen dianalisis dengan Alpha Chronbach program SPSS 16 menunjukkan bahwa instrumen valid dan reliabel dengan nilai koefisien alpha 0,89. Data yang diperoleh dianalisis dengan teknik analisis deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) secara umum kompetensi guru biologi lulusan Program Studi Pendidikan Biologi FMIPA UNY sudah mencapai KKNI level enam dengan kriteria cukup untuk deskriptor pertama dan kriteria baik untuk deskriptor kedua, ketiga, dan keempat, (2) kelebihan kompetensi guru biologi berdasarkan KKNI level enam yakni mampu memanfaatkan ICT dalam pembelajaran, mampu menggunakan peralatan laboratorium/kit pembelajaran, memiliki kompetensi profesional dan pedagogik yang baik, menguasai bimbingan konseling dalam pembelajaran biologi, serta memiliki kompetensi sebagai guru biologi, kepribadian, dan sosial yang baik, sedangkan kekurangan kompetensi guru biologi yakni pada kemampuan menciptakan alat sederhana untuk kelancaran pembelajaran dan kemampuan menerapkan penelitian pendidikan dalam pembelajaran, dan (3) program atau pelatihan yang diperlukan guru biologi untuk menjadi guru profesional yang mencapai KKNI level tujuh adalah manajemen sekolah, workshop problematika kurikulum dan pembelajaran biologi di sekolah, serta proyek penelitian berbasis permasalahan di sekolah.Dian Ida Lestari2014-12-10T04:43:00Z2019-05-08T15:21:15Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11642This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/116422014-12-10T04:43:00ZPenyusunan Media Berbantuan Komputer untuk Pembelajaran Berbasis Masalah dan Keefektifannya terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik SMA pada Materi Pencemaran LingkunganPenelitian ini bertujuan untuk: mengungkapkan: 1) kelayakan media berbantuan komputer untuk pembelajaran berbasis masalah pada materi Pencemaran Lingkungan untuk peserta didik SMA kelas X, dan 2) kefektifan media berbantuan komputer untuk pembelajaran berbasis masalah pada materi Pencemaran Lingkungan terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik kelas X SMA Negeri 5 Kota Magelang.
Penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan yang dilakukan dengan mengacu pada model ADDIE dengan tahapan analyze, design, develop, implement, dan evaluate. Penilaian produk dilakukan oleh dua orang ahli materi, satu orang ahli media, empat orang pendidik biologi, dan lima orang teman sejawat. Subjek coba pada penelitian ini adalah 59 peserta didik kelas X SMA Negeri 5 Magelang dengan rincian: 29 peserta didik untuk uji coba terbatas dan 30 peserta didik untuk uji coba lapangan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket, lembar observasi, dan tes kemampuan berpikir kritis (pretest dan posttest). Data yang diperoleh dari angket dan lembar observasi dianalisis secara deskriptif. Data yang diperoleh dari tes kemampuan berpikir kritis dianalisis menggunakan uji beda dua rata-rata Wilcoxcon. Masukan terhadap produk hasil penyusunan digunakan sebagai bahan untuk melakukan revisi produk.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa media berbantuan komputer untuk pembelajaran berbasis masalah pada materi Pencemaran Lingkungan untuk peserta didik SMA kelas X telah disusun sesuai prosedur pengembangan. Ditinjau dari aspek rekayasa perangkat lunak, desain pembelajaran dan komunikasi visual, menurut ahli materi, ahli media, pendidik, teman sejawat, dan peserta didik secara umum masuk dalam kategori “baik”. Media ini efektif untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik ditunjukkan dengan signifikansi sebesar 0,00. Hasil tersebut menunjukkan bahwa media berbantuan komputer untuk pembelajaran berbasis masalah hasil penyusunan sudah layak digunakan dan efektif terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik.Atik Kurniawati2014-12-10T04:42:58Z2019-05-08T15:21:47Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11652This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/116522014-12-10T04:42:58ZPengembangan Media Berbantuan Komputer Berbasis Masalah Pada Pembelajaran Biologi Tentang Limbah dan Pengaruhnya Terhadap Kemampuan Peserta Didik Dalam Memecahkan Masalah Di SMA Negeri 1 Magelang Kelas X Semester IIPenelitian ini bertujuan untuk: (1) mengembangkan mediapembelajaran berbantuan komputer berbasismasalahpadapembelajaran biologi tentanglimbah, dan (2) mengetahuikefektifanpenggunaanmediapembelajaran berbantuan komputer berbasismasalahterhadapkemampuanpesertadidikdalammemecahkanmasalah.
Penelitian ini merupakan Research and Developpment (Penelitian dan Pengembangan) dengan menggunakan model ADDIE yang terdiri dari beberapa tahapan yaitu analyse (analisis), design (perancangan), develop (pengembangan), implemetation (pengimplemetasian), dan evaluation (evaluasi). Tahap analisis adalah tahap studi lapangan, studi pustaka, dan analisis perangkat pembelajaran yang digunakan. Tahap perancangan adalah tahap merancang media, membuat flowchart dan storyboard, serta membuat perangkat pembelajaran. Tahap pengembangan adalah mewujudkan media dalam bentuk CD, validasi media oleh ahli materi, ahli pembelajaran, teman sejawat, pendidik biologi, uji coba terbatas dan uji coba lapangan. Penelitian pengembangan ini hanya dilakukan sampai pada tahap pengembangan media. Hal ini dikarenakan hasil penelitian ini tidak disebarkan pada sekolah lain selain tempat peneliti yaitu SMA Negeri 1 Kota Magelang. Subjek uji coba dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas X SMA Negeri 1 magelang. Data dikumpulkan melalui kuesioner/angket, observasi, dan tes kemampuan memecahkan masalah (problem solving).
Hasil penelitian ini menunjukkan sebagai berikut: (1) pengembangan media pembelajaran berbantuan komputer (CAI) berbasis masalah dilaksanakan sesuai dengan prosedur pengembangan, (2) media pembelajaran berbantuan komputer (CAI) berbasis masalah yang digunakan sebagai media pembelajaran atau alat bantu dalam proses pembelajaran efektifdigunakanuntukmelatihkemampuanpemecahanmasalah. Hal ini terlihat pada modus dan rata-rata nilai yang diperoleh kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Selain itu juga terlihat pada pengujian anakova yang dilanjutkan dengan uji-t pada taraf signifikansi 0,05 diperoleh hasil bahwa media pembelajaran yang digunakan di kelas eksperimen mampu menunjukkan prestasi lebih dibanding pembelajaran biasa yang dilakukan di kelas kontrol.
.Iyoh Maspiroh2014-12-10T04:40:43Z2019-05-08T15:21:12Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11640This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/116402014-12-10T04:40:43ZPengembangan Subject Spesific Pedagogy (SSP) Biologi Domain Kreativitas untuk Meningkatkan Karakter Kreatif dan Tanggung jawab serta Prestasi Belajar pada Siswa SMAN 8 YogyakartaTujuan penelitian ini untuk: (1) Mengembangkan SSP biologi berbasis domain kreativitas dalam mengembangkan karakter kreatif dan tanggung jawab pada diri siswa SMAN 8 Yogyakarta (2) Mengetahui kualitas SSP biologi berbasis domain kreativitas untuk meningkatkan karakter kreatif dan tanggung jawab pada siswa SMAN 8 Yogyakarta. (3) Mengetahui SSP biologi berbasis domain kreativitas yang dihasilkan mampu meningkatkan karakter kreatif dan tanggung jawab serta hasil belajar siswa SMAN 8 Yogyakarta.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Research and Development (R & D) yang terdiri dari 10 langkah dikembangkan oleh Borg & Gall, penelitian yang dilakukan hanya langkah 1 samapi 7 yaitu: studi pendahuluan, perencanaan, penyusunan draf SSP dan validai, uji coba terbatas, evaluasi dan revisi, uji coba lebih luas, evaluasi dan penyempurnaan. Subjek uji coba dalam penelitian ini adalah siswa SMAN 8 Yogyakarta kels XI IPA terdiri dari 15 siswa kelas XI IPA 1 untuk uji coba terbatas, Uji coba lebih luas 60 siswa 30 siswa kelas XI IPA 3 untuk kelas Kontrol, 30 siswa XI IPA 5 kelas treatment. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara, lembar validasi SSP, angket, lembar observasi, dan tes yang terdiri dari pre-test dan post-test. Masukan dan saran dan perbaikan terhadap SSP hasil pengembangan pada uji coba terbatas, uji coba luas sebagai digunakan untuk uji coba lapangan atau uji selanjutnya.
Hasil penelitian dalam pengembangan perangkat SSP biologi domain kreativitas untuk meningkatkan karakter kreatif dan tanggung jawab pada siswa SMAN 8 Yogyakarta yang terdiri dari pengembangan Silabus, RPP, Materi ajar, LKS, penilaian tes belajar siswa menurut hasil penelitian sudah valid dan layak digunakan karena memiliki kategori sangat baik. Perangkat SSP biologi domain kreativitas untuk meningkatkan karakter kreatif dan tanggung jawab mampu meningkatkan karakter kreatif dan tanggung jawab pada siswa SMAN 8 Yogyakarta dengan katagori sangat baik.Ary Kusmawati2014-12-10T04:39:15Z2019-05-08T15:21:09Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11639This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/116392014-12-10T04:39:15ZPengembangan LKPD Pembelajaran Biologi Berbasis Masalah pada Materi Pencemaran Lingkungan dan Keefektifannya terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif dan Reflektif Peserta Didik SMAPenelitian ini bertujuan untuk: (1) menghasilkan LKPD biologi berbasis masalah pada materi pencemaran lingkungan, yang layak digunakan dalam pembelajaran biologi di SMA N 4 Magelang, (2) mengetahui efektifitas LKPD yang dikembangkan terhadap kemampuan berpikir kreatif dan reflektif.
Penelitian ini merupakan research and development dengan mengadaptasi model pengembangan Borg&Gallmelalui tujuh tahapan, yaitu: (1) penelitian pendahuluan,(2)perencanaan, (3) mengembangkan produk awal, (4) melakukan uji coba kelompok kecil, (5) melakukan revisi terhadap produk utama, (6) melakukan uji coba lapangan, dan (7) revisi produk berdasarkan uji coba lapangan. Subjek uji coba pada penelitian ini adalah 68 peserta didik kelas X SMA Negeri 4 Magelang (9 orang peserta didik uji coba kelompok kecil dan 59 orang peserta didik uji coba lapangan). Pengumpulan data menggunakan angket, lembar observasi, inventori dan tes kemampuan berpikir kreatif.
Hasil penelitian adalah sebagai berikut. (1) LKPD berbasis masalah yang dikembangan ditinjau dari aspek kelayakan isi, penyajian, kebahsaan, dan kegrafikan yang di validasi oleh ahli, guru biologi dan teman sejawat menunjukkan bahwa secara keseluruhan dikategorikan baik. (2) LKPD berbasis masalah yang dikembangkan berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kreatif dan reflektif peserta didik hal ini ditunjukkan dengan adanya perbedaan hasil kemampuan berpikir kreatif dan reflektif yang diperoleh antara kelas kontrol dan kelas eksperimen.Annisa Firanti2014-12-10T04:36:27Z2019-05-08T15:21:02Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11635This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/116352014-12-10T04:36:27ZPembelajaran Berbasis Science, Environment, Technology, and Society sebagai Upaya Meningkatkan Kreativitas dalam Pemecahan Masalah Pencemaran LingkunganTujuan dari penelitian ini adalah mengetahui: 1) pengaruh pembelajaran berbasis Science, Environment, Technology and Society (SETS) untuk meningkatkan kreativitas dalam pemecahan masalah pencemaran lingkungan dan mengetahui keefektifan pembelajaran berbasis SETS dibandingkan dengan Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL) di SMAN 1 Prambanan, Klaten.
Penelitian ini digolongkan kedalam penelitian quasi exsperiment dikarenakan penelitian ini tidak sepenuhnya dapat mengontrol variabel-variabel pengganggu yang ada pada kelompok kontrol selama penelitian berlangsung. Rancangan penelitian ini merupakan pretest posttet control group design, dengan kelompok non ekuivalen. Populasi penelitian ini adalah peserta didik SMA N 1 Prambanan, Klaten dengan sampel kelas X yang ditentukan menggunakan cluster random sampling technique. Dari hasil pengundian kelas XC sebagai kelas eksperimen sedangkan kelas XD sebagai kelas kontrol. Jumlah peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol masing-masing 34 orang. Untuk mengetahui pengaruh dari pembelajaran dalam meningkatkan kreativitas maka data dianalisis menggunakan uji t berpasangan (Paired Sample t Test). Sedangkan untuk mengetahui keefektifan pembelajaran dalam meningkatkan kreativitas, data dianalisis menggunakan uji t independen (Independent t Test).
Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1). Pembelajaran berbasis SETS pada kelas eksperimen dan PBL pada kelas kontrol dapat meningkatkan kreativitas dalam pemecahan masalah pencemaran lingkungan. 2). Pembelajaran berbasis SETS pada kelas eksperimen lebih efektif meningkatkan kreativitas dalam pemecahan masalah pencemaran lingkungan, dibanding dengan PBL pada kelas kontrol.Agung Sugiarto2014-12-10T04:35:57Z2019-05-08T15:20:59Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11634This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/116342014-12-10T04:35:57ZPengembangan Perangkat Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share (TPS) pada Materi Limbah untuk Meningkatkan Motivasi dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA Negeri 1 NgabangPenelitian ini bertujuan untuk: 1) menghasilkan perangkat pembelajaran kooperatif tipe TPS pada materi limbah yang layak digunakan dalam pembelajaran biologi, 2) mengetahui keefektifan perangkat pembelajaran kooperatif tipe TPS pada materi limbah terhadap motivasi dan kemampuan berpikir kritis siswa.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Model pengembangan yang digunakan adalah 4-D yang diadaptasi dari Thiagarajan, Semmel & Semmel (1974) yang meliputi (1) pendefinisian (define), (2) perancangan (design), (3) pengembangan (develop), dan (4) penyebarluasan (dissemminate). Tahap pengembangan berupa uji validasi (oleh ahli, teman sejawat, dan guru biologi), uji coba terbatas, dan uji coba lapangan. Subjek coba pada penelitian ini sebanyak 70 orang siswa (enam orang siswa dari kelas X-C untuk uji coba terbatas, dan 64 orang siswa untuk uji coba lapangan dengan rincian, 32 orang siswa kelas X-A sebagai kelompok eksperimen yang pembelajarannya menggunakan perangkat pembelajaran biologi kooperatif tipe TPS dan 32 orang siswa sebagai kelompok kontrol yang pembelajarannya menggunakan perangkat pembelajaran yang sudah ada). Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket, dan tes. Angket diberikan untuk menilai kualitas perangkat pembelajaran yang dikembangkan, sedangkan tes diberikan pada uji coba terbatas dan uji coba lapangan untuk mengetahui kemampuan sebelum dan sesudah pembelajaran.
Hasil penelitian adalah sebagai berikut. 1) Perangkat pembelajaran kooperatif tipe TPS pada materi limbah untuk meningkatkan motivasi dan kemampuan berpikir kritis siswa yang dihasilkan mempunyai kelayakan yang sangat baik menurut penilaian ahli materi, ahli media, guru biologi, dan teman sejawat. 2) Pengimplementasian perangkat pembelajaran tersebut efektif untuk meningkatkan motivasi dan kemampuan berpikir kritis siswa. Perbedaan motivasi dan kemampuan berpikir kritis siswa tampak di kelas eksperimen, dimana motivasi siswa meningkat sebesar 5,81 point dan kemampuan berpikir kritis meningkat sebesar 65,16 point, sedangkan di kelas kontrol, motivasi siswa meningkat sebesar 5,35 point dan kemampuan berpikir kritis sebesar 61,50 point.Adria Utamiyosa