Lumbung Pustaka UNY: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-29T15:39:26ZEPrintshttp://eprints.uny.ac.id/apw_template/images/sitelogo.pnghttps://eprints.uny.ac.id/2016-03-01T08:31:24Z2019-01-29T08:02:50Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/30147This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/301472016-03-01T08:31:24ZPartisipasi Masyarakat dalam Penyelenggaraan Program-program Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Ngudi Kapinteran, Semanu, GunungkidulPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) tahapan, 2) bentuk, 3) faktor-faktor yang mempengaruhi, dan 4) strategi pengembangan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan program-program PKBM Ngudi Kapinteran, Semanu, Gunungkidul.
Penelitian ini merupakan studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah penggelola, warga belajar, serta masyarakat. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam penelitian ini dengan dibantu pedoman observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah pengumpulan data, reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data menggunakan ketekunan pengamatan dan trianggulasi.
Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) Tahapan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan program-program PKBM Ngudi Kapinteran Semanu, Gunungkidul dimulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, evaluasi serta pemanfaatan hasil. (2) Bentuk partisipasi masyarakat PKBM Ngudi Kapinteran dalam penyelenggaraan program-program terbagi dalam dua bentuk fisik yaitu material dan tenaga dan non fisik yaitu ide. (3) Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan program PKBM Ngudi Kapinteran Semanu, Gunungkidul yaitu faktor pendukung yang berupa budaya dan kebermanfaatan program sedangkan faktor penghambatnya adalah tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan. (4) Strategi pengembangan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaran program-program PKBM Ngudi Kapinteran, Semanu, Gunungkidul yaitu dengan komunikasi, keterlibatan masyarakat dan pemberdayaan komunitas.Yudan Hermawan2016-03-01T06:54:20Z2019-01-29T08:02:48Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/30143This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/301432016-03-01T06:54:20ZPengembangan Metode Evaluasi Pembelajaran Keterampilan Membaca Permulaan di TK Fastrack Funschool Kelas A Program Nusantara YogyakartaPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil evaluasi pembelajaran keterampilan membaca permulaan di TK Fastrack Funschool kelas A Program Nusantara dengan melihat efektifitas pelaksanaan dan hasil pencapaian keterampilan membaca permulaan anak.
Penelitian ini menggunakan pendekatan penilaian otentik, dan evaluasi datanya menggunakan data formatif dan data sumatif. Penilaian otentik yaitu penilaian yang berdasarkan pada perilaku yang ditunjukkan oleh anak selama program pelaksanaan proses belajar mengajar membaca permulaan dengan metode karakter huruf dan suara. Evaluasi formatif dilaksanakan pada implementasi program yang sedang berjalan. Evaluasi sumatif dilaksanakan untuk menilai manfaat suatu program sehingga hasil evaluasi akan dapat menentukan apakah suatu program tertentu akan diteruskan atau dihentikan. Subyek penelitian adalah seluruh anak TK Fastrack Funschool kelas A Program Nusantara sebanyak 15 anak. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi check list dan lembar observasi rating scale. Analisis data menggunakan statistik deskriptif kuantitatif yang bersifat ekploratif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil evaluasi data formatif maupun data sumatif keterampilan membaca permulaan anak kelas A Program Nusantara berdasarkan empat indikator yaitu mampu menyebutkan nama-nama karakter huruf, mampu menyebutkan bunyi/suara huruf, mampu mencocokkan huruf besar dan huruf kecil, mampu menyebutkan tulisan sederhana dengan simbol yang melambangkannya, secara umum bisa dikategorikan “berkembang sangat baik” karena 93,33% dari jumlah keseluruhan anak dalam kelas tersebut memiliki persentase pencapaian penguasaan materi antara 75% - 100%. Melalui penelitian ini pula diketahui bahwa metode pembelajaran membaca permulaan yang diterapkan di TK Fastrack Funschool kelas A Program Nusantara menunjukkan bahwa anak-anak memiliki antusiasme dan keaktifan yang bisa dikategorikan “berkembang sesuai harapan” dalam mengikuti pembelajaran membaca permulaan.Syarifatul Fitria2016-03-01T06:31:02Z2019-01-29T08:02:45Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/30142This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/301422016-03-01T06:31:02ZPengembangan Modul Perkataan Encourage untuk Meningkatkan Kompetensi Sosial Pendidik PAUDPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) cara mengembangkan modul perkataan encourage; (2) modul perkataan encourage mampu meningkatkan kompetensi pendidik PAUD; (3) cara membiasakan pendidik PAUD menggunakan perkataan encourage dan menerapkannya dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan mutu pendidikan; (4) faktor-faktor yang mendukung dan yang menghambat pendidik PAUD membiasakan diri menggunakan perkataan encourage.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan, serta metode eksperimen. Pengumpulan data menggunakan: pedoman wawancara, kuesioner, pretest-posttest dan dokumentasi. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif.
Hasil penelitian adalah sebagai berikut. (1) Dihasilkannya modul perkataan encourage yang telah dikembangkan melalui validasi ahli, uji coba terbatas, dan uji coba luas. (2) Modul perkataan encourage mampu meningkatkan kompetensi pendidik PAUD. Hal ini ditunjukkan dengan: (a) perubahan pendidik pada aspek kognitif, afektif, dan perilaku dalam menghadapi anak; (b) pendidik sudah mulai membiasakan diri menggunakan perkataan encourage. (3) Cara pendidik membiasakan diri menggunakan perkataan encourage adalah sebagai berikut: (a) latihan langsung ketika melaksanakan proses pembelajaran baik kepada anak didik maupun kepada sesama pendidik dan orang tua anak didik, (b) memperhatikan dengan sungguh-sungguh yang dikatakan dan mencatat apabila gagal mengucapkan perkataan encourage, dan (c) diskusi dan saling memberi masukan antar sesama pendidik. (4.1) Faktor yang mendukung pendidik membiasakan diri menggunakan perkataan encourage adalah: (a) semangat dan antusias dari pendidik untuk membiasakan diri menggunakan perkataan encourage; (b) sikap saling memotivasi antar pendidik; (c) sikap tidak mudah menyerah, meskipun gagal dalam menggunakan perkataan encourage; (d) hasil yang dirasakan ketika menggunakan perkataan encourage. (4.2) Faktor yang menghambat pendidik membiasakan diri menggunakan perkataan encourage adalah: (a) kebiasaan yang sudah melekat bertahun-tahun, (b) kondisi kelas yang terlalu besar, (c) sikap anak yang sulit diatur,(d) persoalan yang dibawa dari rumah, (e) faktor emosi yang muncul tiba-tiba dan sulit dikendalikan dan (f) anak yang dari rumah sudah marah.Sri Rahayu2016-03-01T06:10:14Z2019-01-29T08:02:42Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/30141This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/301412016-03-01T06:10:14ZKemitraan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dalam rangka Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat. Studi Kasus Pada Program Sekolah Lapangan (SL) Kakao di Kampung Kalifam, Distrik Waris, Kabupaten Keerom, PapuaPenelitian ini bertujuan: (1) untuk mendeskripsikan implementasi program SL Kakao yang terjadi di kampung Kalifam; (2) mendeskripsikan dan menganalisa bentuk kemitraan yang dilakukan LSM dalam program SL Kakao di kampung Kalifam; (3) mendeskripsikan tentang pemberdayaan ekonomi yang terjadi di masyarakat setelah program SL Kakao di kampung Kalifam; dan (4) mendeskripsikan bentuk-bentuk pengembangan yang dapat dilakukan untuk mendukung keberlanjutan program SL Kakao.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Pengumpulan data menggunakan wawancara dengan alat bantu panduan wawancara. Keabsahan data dinilai dengan proses triangulasi sumber dan waktu, dan kecukupan referensi. Analisis data menggunakan proses reduksi data, penyajian data dan pengambilan kesimpulan/ verifikasi. Proses analisis data tersebut disebut dengan model interaktif Huberman dan Miles.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) program Sekolah Lapangan (SL) Kakao secara keseluruhan dinilai baik, mulai dari tujuan, proses dan hasil kegiatan; (2) proses kemitraan mendapat penilaian yang baik pula dari pihak- pihak yang terlibat, dimana pihak-pihak yang terlibat antara lain adalah LSM sebagai inisiator program, unsur-unsur masyarakat sebagai motivator dan peserta program, gereja sebagai representasi keagamaan masyarakat sebagai motivator, dan Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) sebagai fasilitator; (3) telah terjadi pemberdayaan masyarakat di level pengetahuan dan keterampilan budidaya kakao, namun pemberdayaan ekonomi masyarakat belum terjadi karena kemitraan yang dilakukan LSM belum terjadi dengan pemerintah sehingga belum dapat memengaruhi regulasi harga kakao; (4) keberlanjutan yang diharapkan adalah agar keterampilan yang telah didapatkan peserta dapat terus dilakukan dan dikembangkan, proses pendampingan, perhatian dari pemerintah, peningkatan kapasitas, pemasaran dengan penetapan harga kakao, sampai pada kebun percontohan dan pelatihan teknologi pengolahan hasil.Novianti Novianti2015-10-28T08:12:47Z2019-05-09T03:09:01Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27677This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/276772015-10-28T08:12:47ZEvaluasi Program Kecakapan Hidup (Life Skills)
Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Bantul Di Kabupaten Bantul Yogyakarta (Studi Pada Tata Rias Pengantin, Menjahit, dan Aplikasi Komputer Tahun 2012)Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis evaluasi atas: (1) hasil jangka panjang program kecakapan hidup (2) hasil jangka menengah program kecakapan hidup.(3) keluaran/output program kecakapan hidup .(4) activities (tindakan) atau kinerja program kecakapan hidup.(5) input program kecakapan hidup di SKB Bantul.
Penelitian adalah penelitian evaluasi yang merujuk pada konsep Logical Framework Models yang dianalisis secara kualitatif. Pendekatan evaluasi disusun secara sistematis meliputi (a) evaluasi jangka panjang, (b) evaluasi jangka menengah, (c) evaluasi output, (d) evaluasi proses/aktivitas, (e) evaluasi input/masukan. Informan pada penelitian ini terdiri dari (a) penyelenggara kegiatan, (b) 3 orang tutor, (c) 5 alumni kursus tata rias pengantin, 3 alumni kursus menjahit, dan 3 alumni kursus aplikasi komputer. Data penelitian dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi Teknik analisis menggunakan model interaktif yaitu pengumpulan data, pengkodean, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) hasil jangka panjang kursus rias pengantin dan komputer telah tercapai sesuai kriteria namun tidak pada kursus menjahit. (2) hasil jangka menengah kursus rias pengantin dan komputer telah tercapai sesuai kriteria keberhasilan namun tidak pada kursus menjahit. (3) output kursus rias pengantin dan komputer telah tercapai sesuai kriteria keberhasilan namun tidak pada kursus menjahit. (4) aktivitas/tindakan belum sepenuhnya dilaksanakan secara optimal, yaitu sosialisasi kegiatan menggunakan media internet belum optimal serta kegiatan monitoring dan evaluasi belum dilakukan secara menyeluruh. Monitoring dan evaluasi hanya terbatas pada evaluasi pembelajaran, dan belum mencakup monitoring dan evaluasi pada tataran program (5) input/masukan belum sepenuhnyanya mendukung pelaksanaan kegiatan, terutama terkait dengan permasalahan penyediaan sarana prasarana dan pendanaan kegiatan.Muhammad Adil Arnady2015-10-19T13:19:57Z2019-05-09T03:07:18Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27139This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/271392015-10-19T13:19:57ZPengembangan Media Pembelajaran Melalui Big Book Untuk Pembentuka Karakter Anak Usia DiniPenelitian ini bertujuan untuk: (1) mengembangkan media pembelajaran dalam bentuk big book untuk pembentukan karakter pada anak, dan (2) mengetahui apakah terdapat perbedaan sikap antara sebelum dan sesudah menggunakan media pembelajaran big book.
Penelitian pengembangan ini mengacu kepada langkah yang dikembangkan oleh Borg & Gall dan disederhanakan oleh tim puslitjaknov menjadi lima langkah, yang meliputi: (1) melakukan analisis produk yang akan dikembangkan, (2) mengembangkan produk awal, (3) validasi dan revisi, (4) uji coba lapangan skala kecil dan revisi produk, dan (5) uji coba lapangan skala besar dan produk akhir. Subjek uji coba dalam skala kecil adalah enam anak yang berusia 3-4 tahun. Subjek uji coba skala besar/kelas besar terdiri dari 28 anak yang terdiri dari KB B dan KB C. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik wawancara, lembar penilaian pengembangan media dari para ahli, lembar observasi checklist pada anak, dan angket respon guru. Analisis data menggunakan uji independent sample t-test dengan taraf signifikansi 0,05.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa media pembelajaran ditinjau dari aspek penilaian dari para ahli, yaitu ahli materi dan ahli media menunjukkan bahwa pengembangan media pembelajaran big book berkategori “sangat layak”. Terdapat perbedaan skor antara kelas kontrol dan kelas eksperimen, yaitu dengan perolehan skor eksperimen lebih tinggi yaitu 43 dan kelas kontrol memperoleh skor 39.14. Dengan perolehan tersebut, dapat disimpulkan bahwa kelas eksperimen mendapatkan hasil yang lebih baik, sehingga media pembelajaran big book memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pembentukan karakter anak.Ivonne Hafidlati Kiromi2015-10-13T01:31:13Z2019-05-09T03:02:58Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/26877This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/268772015-10-13T01:31:13ZPengembangan Media Pembelajaran Melalui Big Book Untuk Pembentuka Karakter Anak Usia DiniPenelitian ini bertujuan untuk: (1) mengembangkan media pembelajaran dalam bentuk big book untuk pembentukan karakter pada anak, dan (2) mengetahui apakah terdapat perbedaan sikap antara sebelum dan sesudah menggunakan media pembelajaran big book.
Penelitian pengembangan ini mengacu kepada langkah yang dikembangkan oleh Borg & Gall dan disederhanakan oleh tim puslitjaknov menjadi lima langkah, yang meliputi: (1) melakukan analisis produk yang akan dikembangkan, (2) mengembangkan produk awal, (3) validasi dan revisi, (4) uji coba lapangan skala kecil dan revisi produk, dan (5) uji coba lapangan skala besar dan produk akhir. Subjek uji coba dalam skala kecil adalah enam anak yang berusia 3-4 tahun. Subjek uji coba skala besar/kelas besar terdiri dari 28 anak yang terdiri dari KB B dan KB C. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik wawancara, lembar penilaian pengembangan media dari para ahli, lembar observasi checklist pada anak, dan angket respon guru. Analisis data menggunakan uji independent sample t-test dengan taraf signifikansi 0,05.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa media pembelajaran ditinjau dari aspek penilaian dari para ahli, yaitu ahli materi dan ahli media menunjukkan bahwa pengembangan media pembelajaran big book berkategori “sangat layak”. Terdapat perbedaan skor antara kelas kontrol dan kelas eksperimen, yaitu dengan perolehan skor eksperimen lebih tinggi yaitu 43 dan kelas kontrol memperoleh skor 39.14. Dengan perolehan tersebut, dapat disimpulkan bahwa kelas eksperimen mendapatkan hasil yang lebih baik, sehingga media pembelajaran big book memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pembentukan karakter anak.Ivonne Hafidlati Kiromi2015-09-07T08:41:23Z2019-05-09T02:52:50Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/25888This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/258882015-09-07T08:41:23ZImplementasi Pelatihan Berbasis Andragogi dalam Peningkatan Kemampuan Menyusun Perencanaan Pembelajaran Bagi Pendidik Di Gugus PAUD Cempaka Kecamatan SewonPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) proses meningkatkan kemampuan pendidik dalam menyusun perencanaan pembelajaran PAUD menggunakan pelatihan berbasis andragogi. (2) peningkatan kemampuan pendidik dalam menyusun perencanaan pembelajaran PAUD menggunakan pelatihan berbasis andragogi.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Desain penelitian ini menggunakan model Kemmis Mc. Taggart yang terdiri dari suatu siklus yang berkelanjutan. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Kriteria keberhasilan tindakan berdasarkan ketuntasan hasil belajar. Penelitian tindakan ini dilakukan di Gugus PAUD Cempaka Kecamatan Sewon berdasarkan analisis kebutuhan bersama bahwa terdapat kendala yang dihadapi oleh para pendidik PAUD Non Formal dalam hal menyusun perencanaan pembelajaran. Subjek penelitian ini adalah pendidik PAUD Non Formal. Metode pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan analisis dokumen.
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa: (1) proses meningkatkan kemampuan pendidik dalam menyusun perencanaan pembelajaran PAUD menggunakan pelatihan berbasis andragogi dilakukan melalui tahap menciptakan iklim belajar yang kondusif, melibatkan peserta belajar dalam menetukan perencanaan, diagnosis kebutuhan, tujuan pembelajaran, desain belajar, pelaksanaan, dan evaluasi (2) peningkatan kemampuan pendidik dalam menyusun perencanaan pembelajaran PAUD menggunakan pelatihan berbasis andragogi dilakukan dengan menekankan pada metode diskusi, dialog, berbagi pengalaman, praktik, serta kerjasama dengan peserta belajar lain melalui pembagian kelompok. Hal ini ditunjukkan dari hasil yang diperoleh bahwa kemampuan peserta belajar dalam mengembangkan perencanaan pembelajaran pada setiap siklus meningkat. Terbukti dari hasil yang diperoleh pada siklus terakhir peserta belajar mampu menentukan alokasi waktu, tema dan sub tema kegiatan, materi kegiatan belajar, alat dan bahan yang digunakan, serta teknik penilaian yang digunakan.Dewi Novitasari2015-09-07T08:41:23Z2019-05-09T02:53:05Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/25894This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/258942015-09-07T08:41:23ZPeranan Dongeng dalam Pendidikan Karakter pada Pendidikan Anak Usia Dini (Studi Kasus di TK Lazuardi Kamila Surakarta)Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pelaksanaan pendidikan karakter melalui dongeng, (2) nilai karakter yang dikembangkan dalam dongeng sebagai upaya pendidikan karakter, (3) faktor pendukung dan penghambat pendidikan karakter melalui dongeng, dan (4) hasil pendidikan karakter melalui dongeng pada TK Lazuardi Kamila
Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini terdiri dari terdiri dari kepala lembaga, guru, orangtua, dan 10 anak di TK A Lazuardi Kamila Surakarta yang ditentukan dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti sebagai instrumen utama dan dibantu dengan pedoman observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik interaktif Milles dan Huberman yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data menggunakan kredibilitas, keteralihan, ketergantungan, dan kepastian.
Hasil penelitian adalah sebagai berikut. (1) Pelaksanaan dongeng dimulai dengan perencanaan nilai karakter sesuai analisis kebutuhan. Pelaksanaan dilakukan dengan cara mengenalkan nilai karakter lewat dongeng, dan melakukan nilai karakter dengan pembiasaan, keteladanan, reward, dan bermain peran. Penilaian meliputi proses dan hasil. (2) Nilai karakter yang ditanamkan yaitu nilai yang berdasarkan olah hati, olah pikir, olah raga, dan olah rasa. (3) Faktor pendukung dari lembaga adalah adanya progam mendongeng, sentra Islamic character building, serta penyediaan fasilitas dan sumber belajar yang memadai, dan dari pendidik adalah keteladanan dalam karakter yang baik. Dukungan orangtua berupa kemudahan komunikasi dengan pihak lembaga. Faktor penghambat dari lembaga yaitu karyawan belum bisa menjadi teladan bagi anak, minimnya media dongeng, serta penilaian belum tersusun sistematis pernilai karakter. Pendidik belum menyusun daftar dongeng berkarakter secara sistematis, kesulitan mencari bahasa yang sesuai dengan anak, dan penjelasan nilai karakter tidak utuh. Orangtua belum bisa menjadi model teladan bagi anak, dan rendahnya partisipasi dalam melanjutkan pendidikan karakter. (4) Hasil pendidikan karakter adalah bahwa semua nilai karakter telah dilakukan anak, kecuali kepemimpinan dan cinta tanah air.Sidik Nuryanto2015-09-07T08:41:22Z2019-05-09T02:52:46Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/25886This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/258862015-09-07T08:41:22ZEvaluasi Keberhasilan Program Pelatihan Pemuda dalam Meningkatkan Sumber Daya Manusia (Studi pada Basic Training HMI Korkom UNM)Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) dampak program pelatihan dasar pemuda di HMI Cabang Makassar, (2) tujuan program pelatihan dasar pemuda, (3) keluaran dari program pelatihan dasar pemuda, (4) aktivitas program pelatihan dasar pemuda, (5) masukan pelatihan dasar pemuda, (6) hambatan program pelatihan dasar pemuda, dan (7) merekomendasikan pengembangan model program pelatihan dasar pemuda di HMI Cabang Makassar.
Penelitian evaluasi ini merujuk pada konsep Logical Framework Models dan dianalisis secara kualitatif. Pendekatan evaluasi tersebut tersusun secara sitematis dan dilakukan secara terbalik yang meliputi: (a) evaluasi dampak, (b) evaluasi tujuan, (c) evaluasi keluaran, (d) evaluasi aktivitas, (e) evaluasi masukan. Informan penelitian ini terdiri dari (a) 9 orang alumni pelatihan dasar, (b) 1 orang fasilitator pelatihan dasar, (c) 1 orang pengelola pelatihan pelatihan dasar, (d) ketua umum HMI cabang Makassar. Data penelitian ini dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi tidak langsung, dan analisis dokumen. Teknik analisis menggunakan model interaktif diantaranya pengumpulan data, pengkodean, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan 7 temuan. Pertama, tercipta perubahan yang diinginkan yaitu terbinanya insan akademis, insan pencipta, insan pengabdi, dan insan yang bertanggungjawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT. Kedua, tujuan pelatihan tercapai namun belum mampu bertahan lama. Ketiga, kompetensi keluaran meningkat tetapi belum bertahan dalam jangka waktu yang lama. Keempat, aktivitas pelatihan sudah memenuhi kriteria pembelajaran; akan tetapi, keberhasilan tersebut hanya berakhir di dalam forum pengkaderan. Kelima, masukan pelatihan dikategorikan baik tetapi belum sepenuhnya mengikuti pedoman pengkaderan. Keenam, hambatan pelatihan lebih banyak pada persoalan biaya dan kurangnya kedisiplinan pemateri dengan peserta pelatihan. Ketujuh, memantapkan kajian keislaman, meminimalisir kelemahan administrasi, dan memperketat proses perekrutan.Andi Hasdiansyah2015-09-07T08:41:22Z2019-05-09T02:52:57Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/25892This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/258922015-09-07T08:41:22ZEvaluasi Keberhasilan Program Taman Bacaan Masyarakat Dalam Meningkatkan Minat Baca Masyarakat di Daerah Istimewa YogyakartaPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) perencanaan program (2) pelaksanaan program (3) hasil dari pelaksanaan program dan (4) dampak program Taman Bacaan Masyarakat pada TBM Mata Aksara, TBM Cakruk Pintar, TBM Luru Ilmu, dan TBM Rumah Asa dalam meningkatkan minat baca masyarakat
Jenis penelitian ini adalah penelitian evaluasi dengan menggunakan model CIPPO, yang terdiri dari context, input, process, product, dan outcome. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian tersebut disusun secara sistematis yang meliputi : (a) evaluasi konteks, (b) evaluasi masukan, (c) evaluasi proses, (d) evaluasi produk, dan (e) evaluasi dampak. Informan penelitian ini terdiri dari dua orang pengelola atau fasilitator TBM Mata Aksara, TBM Cakruk Pintar, TBM Luru Ilmu, dan TBM Rumah Asa, dan dua orang pengunjung atau peserta TBM Mata Aksara, TBM Cakruk Pintar, TBM Luru Ilmu, dan TBM Rumah Asa. Data penelitian ini dikumpulkan melalu wawancara mendalam secara terstruktur, observasi tidak langsung, dan analisis dokumen. Teknik analisis menggunakan model interaktif diantaranya adalah pengumpulan data, pengkodean, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan 4 temuan. Pertama, Setiap TBM memiliki program kegiatan yang berbeda. Kedua, pelaksanaan kegiatan program pada masing-masing TBM telah berjalan dengan baik. Ketiga, hasil pelaksanaan kegiatan program disimpulkan baik dengan berbagai prestasi yang diraih oleh TBM. Keempat, dampak kegiatan program pada masing-masing TBM disimpulkan baik, karena memiliki manfaat positif terhadap masyarakat.Nurul Hayati2015-09-07T08:41:22Z2019-05-09T02:53:12Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/25896This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/258962015-09-07T08:41:22ZStudi Komparatif Pengelolaan Pembelajaran Pada Homeschooling Primagama dan Homeschooling Anugrah Bangsa (ANSA) di Daerah Istimewa YogyakartaTujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan membandingkan pengelolaan pembelajaran pada homeschooling mengenai aspek (1) perencanaan pembelajaran, (2) pelaksanaan pembelajaran, (3) evaluasi pembelajaran, dan (4) faktor-faktor pendukung dan penghambatnya.
Penelitian ini merupakan penelitian komparatif dengan pendekatakan deskriptif kualitatif yang dilaksanakan di DIY yang berlokasi di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman. Sumber informasi meliputi kepala sekolah, tutor/guru dan peserta didik. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Instrumen utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. Keabsahan data dilakukan dengan cara triangulasi. Teknis analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi.
Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut, (1) Homeschooling primagama mengidentifikasi kebutuhan peserta didik melalui tes psikologi oleh psikolog, homeschooling ANSA melalui wawancara oleh pihak homeschooling. Perencanaan pembelajaran pada homeschooling primagama disusun berdasarkan silabus dan RPP. Homeschooling ANSA melakukan perencanaan pembelajaran menyesuaikan dengan bahan ajar dan buku agenda belajar yang telah disepakati oleh tutor/guru sesuai dengan mata pelajaran yang diampu. (2) Pelaksanaan pembelajaran di homeschooling primagama lebih bersifat semi formal dan terstruktur, sedangkan homeschooling ANSA lebih bersifat informal. (3) Evaluasi pembelajaran di homeschooling primagama terdiri dari aspek kognitif yang dievaluasi oleh tutor/guru, aspek afektif dievaluasi oleh psikolog. Homeschooling ANSA aspek kognitif dan afektif dievaluasi oleh tutor/guru. (4) Faktor pendorong peserta didik dalam belajar di homeschooling primagama yaitu motivasi dalam diri peserta didik dan orangtua, sedangkan faktor penghambat yaitu sakit-sakitan, pengaruh gadget, dan game online. Homeschooling ANSA faktor pendorong yaitu untuk meraih cita-cita dan membanggakan orangtua, sedangkan faktor penghambat yaitu ketika peserta didik banyak kegiatan di luar dan masih kurang lengkapnya fasilitas belajar di homeschooling.Yanti Karmila Nengsih2015-09-07T08:41:21Z2019-05-09T02:52:54Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/25891This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/258912015-09-07T08:41:21ZEfektivitas Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Terhadap Pemberdayaan MasyarakatPenelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui efektivitas perencanaan, pelaksanaan, dan hasil program pelatihan pembuatan pupuk organik, 2) menemukan hambatan yang dihadapi dalam proses pelatihan pembuatan pupuk organik., 3) merekomendasikan upaya perbaikan pelatihan pembuatan pupuk organik.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Subjek penelitian ini adalah petani yang mengikuti program pelatihan pembuatan pupuk organik. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara, dokumentasi, dan observasi. Selanjutnya, data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis data kualitatif (Miles & Huberman, (2001). Guna diperoleh keabsahan data dilakukan trianggulasi data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Perencanaan pelatihan sudah sesuai dengan kebutuhan petani. Pelaksanaan pelatihan sudah berjalan efektif, hal ini ditandai dengan antusias petani pada saat mengikuti pelatihan. Hasil pelatihan disimpulkan efektif hal ini dibuktikan pada petani yang telah menguasai materi pelatihan dan petani sudah tidak bergantung pada pupuk kimia. 2) Hambatan yang ditemukan adalah kurangnya jumlah tenaga pendamping dalam pelatihan. 3) Rekomendasi pelatihan dengan penambahan jumlah materi kepada petani yang mengikuti pelatihan. Keefektifan program pelatihan ditunjukkan dengan kemampuan peserta memproduksi pupuk organik setelah mengikuti pelatihan, dan beralihnya peserta dari pupuk kimia ke pupuk organik.Muhammad Athar Asmas2015-09-07T08:41:20Z2019-05-09T02:53:01Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/25893This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/258932015-09-07T08:41:20ZPendekatan Partisipatori dalam Pelatihan Produksi Pengolahan Sagu untuk Meningkatkan Keterampilan Berwirausaha (Studi di KBU PKBM Sejahtera Desa Alai, Tebing Tinggi Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau)Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan: (1) proses pelatihan dan (2) keterampilan berwirausaha melalui pendekatan partisipatori dalam pelatihan produksi pengolahan sagu.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan yang dilaksanakan dalam dua siklus. Penelitian ini dilakukan di KBU PKBM Sejahtera Desa Alai, Kecamatan Tebing Tinggi Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau. Subjek dalam penelitian ini adalah kelompok belajar usahayang berjumlah lima orang. Tindakan yang dilakukan adalah menggunakan pendekatan partisipatori dalam pelatihanproduksi pengolahan sagu. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data kualitatif dianalisis dengan teknik deskriptif kualitatif. Data kuantitatif dianalisis dengan teknik deskriptif kuantitatif dalam bentuk persentase dan grafik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan partisipatori yang digunakan dalam proses pelatihan dapat meningkatkan keterampilan berwirausaha berupa peningkatan kognitif dan psikomotor peserta pelatihan. Proses pelatihan dengan pendekatan partisipatori mengalami peningkatan yang signifikan, pada pra tindakan rata-rata 18 (25%), siklus I rata-rata 43 (59.72%) dan siklus II rata-rata 67 (93.05%). Keterampilan berwirausaha berupa aspek kognitif mengalami peningkatan yang signifikan, pada pra tindakan 15 (46.87%), siklus I rata-rata 20 (62.5%) dan siklus II rata-rata 28 (87.5%). Keterampilan berwirausaha berupa aspek psikomotor mengalami peningkatan yang signifikan, pada pra tindakan rata-rata 10 (25%), siklus I rata-rata 22.2 (55.5%), dan siklus II mendapatkan skor rata-rata 34.2 (85.5%) sehinggasemua aspek mencapai indikator keberhasilan yakni rata-rata ≥ 25 dengan persentase 80%. Dengan demikian, pendekatan partisipatori dalam pelatihan produksi pengolahan sagu dapat meningkatkan keterampilan berwirausaha pada peserta pelatihan di KBU PKBM Sejahtera.Ria Rizkia Alvi2015-09-07T08:41:20Z2019-05-09T02:53:08Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/25895This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/258952015-09-07T08:41:20ZPeningkatan Kemampuan Mengenal Bilangan Melalui Media Lingkungan pada Anak Kelompok B di TK Pertiwi Karanggedang, PurbalinggaPenelitian ini bertujuan memperbaiki proses dan hasil pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan mengenal bilangan melalui media lingkungan pada anak kelompok B di TK Pertiwi Karanggedang.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari tiga siklus dan enam pertemuan. Peneliti bertindak sebagai pengamat, sedangkan guru kelas yang mengajar di kelas dan bertindak sebagai praktisi yang menjalankan scenario pembelajaran. Subjek penelitian adalah anak-anak kelompok B, TK Pertiwi yang berjumlah 35 anak, terdiri dari 21 anak laki-laki dan 14 anak perempuan. Teknik pengumpulan data yaitu lembar observasi dan catatan lapangan. Instrument yang digunakan adalah lembar observasi aktivitas guru selama proses pembelajaran. Data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Indikator keberhasilan dari penelitian ini adalah apabila persentase kemampuan mengenal bilangan mencapai ≥75%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pembelajaran guru yang tadinya belum menggunakan media lingkungan pada pembelajaran menjadi dapat menggunakan mengenal bilangan melalui media lingkungan pada anak kelompok B usia 4-5 tahun di TK Pertiwi Karanggedang Kabupaten Purbalingga. Hasil pembelajarannya meningkat pada proses pembelajaran pada 4 indikator mengenal bilangan yaitu menyebutkan angka 1-20; menunjukkan angka 1-20; mencocokkan jumlah benda dengan lambang bilangan 1-20; mengurutkan angka 1-20 dengan persentase kriteria MB 5 anak sebesar 14,29%, kriteria BSH 25 anak sebesar 71,42%, kriteria BSB 5 anak sebesar 14,29% dengan hasil persentase sebesar 62,59% peningkatan dengan rerata pada siklus I ini sebesar 10,02. Dari hasil siklus I meningkat pada siklus II dengan persentase kriteria MB 4 anak sebesar 11,43%, kriteria BSH 25 anak sebesar 71,42%, kriteria BSB 6 anak sebesar 17,15% dengan hasil persentase sebesar 65,98% peningkatan dengan rerata pada siklus II ini sebesar 10,56. Dari siklus II meningkat pada siklus III kriteria MB 1 anak sebesar 2,86%, kriteria BSH 4 anak sebesar 11,43%, kriteria BSB 30 anak sebesar 85,71% dengan hasil persentase sebesar 82,86% peningkatan dengan rerata pada siklus III ini sebesar 13,26. Maka pada penelitian ini anak menjadi mandiri, kreatif, aktif bertanya dan semangat mengikuti kegiatan pembelajaran. Langkah-langkah yang dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan mengenal bilangan yaitu; (1) guru mengenalkan media lingkungan pada anak, (2) setiap anak memperoleh media konkret dengan menunjukkan lambang bilangan 1-10 sesuai jumlah benda konkret yang telah disediakan.Siti Muhimatun 'Aliyah2015-07-30T07:21:15Z2019-05-09T02:33:51Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/24282This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/242822015-07-30T07:21:15ZPemberdayaan Perempuan melalui Pelatihan Pengolahan Bahan Pangan Lokal (Studi di Dusun Pagerjirak, Desa Kejobong, Kecamatan Kejobong, Kabupaten Purbalingga, Provinsi Jawa TengahPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelatihan pengolahan bahan pangan lokal yang dapat memberdayakan warga perempuan dusun Pagerjirak, Kejobong, Purbalingga.
Penelitian ini merupakan participatory action research (PAR) dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Subjek penelitian terdiri dari kepala dusun, tujuh anggota tim pengelola dusun, dan 15 warga perempuan dusun. Data penelitian diperoleh dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data kualitatif dianalisis dengan teknik deskriptif, sedangkan data kuantitatif dianalisis dengan teknik statistik deskriptif. Penyajian data melalui tabel dan diagram.
Hasil pemberdayaan perempuan melalui pelatihan pengolahan bahan pangan lokal adalah sebagai berikut. (1) Perencanaan partisipatoris terdiri dari identifikasi kebutuhan dusun dan penyiapan tim pengelola program dusun. (2) Pelaksanaan proses pemberdayaan melalui pelatihan dimulai dengan menyiapkan tim pengelola, membentuk kelompok usaha, menjalin kemitraan dengan pihak pemerintah dan swasta, membangun rumah produksi, mengajukan ijin produksi, produksi dan pemasaran produk, melakukan studi banding ke industri rumah tangga, melakukan perbaikan dan diversifikasi produk, dilanjutkan dengan pelatihan massal, dan pendampingan. (3) Indikator keberhasilan pelatihan diantaranya adalah bertambahnya pengetahuan dan keterampilan warga, serta diperolehnya pendapatan hasil usaha penjualan produk. (4) Keberlanjutan program pemberdayaan perempuan ditunjukkan dengan telah adanya pengembangan produk atau variasi produk dan terbentuknya kemandirian tim.Wildan Saugi2015-07-30T07:21:14Z2019-05-09T02:33:44Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/24260This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/242602015-07-30T07:21:14ZEvaluasi Program Pelatihan In-House Training (IHT) Pembelajaran Paket C di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Provinsi Jawa TengahPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hasil evaluasi: 1) tingkat kepuasan peserta pelatihan; 2) tingkat pemahaman materi peserta pelatihan; 3) tingkat implementasi perilaku peserta pascapelatihan; dan 4) peningkatan kompetensi peserta disebabkan oleh adanya pelatihan.
Jenis penelitian ini adalah penelitian evaluasi menggunakan model Empat Level Kirkpatrick yaitu: level reaksi, belajar, perilaku, dan hasil. Sampel penelitian adalah 119 tutor, 85 peserta didik, 17 koordinator tutor, dan 17 Kepala SKB di Provinsi Jawa Tengah. Pengumpulan data menggunakan kuesioner, observasi, dan wawancara tidak terstruktur. Data kuantitatif diolah dengan bantuan SPSS 17.0 for windows. Validitas instrumen pada level reaksi, perilaku, dan hasil menggunakan analisis faktor, pada level belajar menggunakan product moment. Perhitungan reliabilitas menggunakan rumus Alpha.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) evaluasi tingkat reaksi: kepuasan peserta terhadap materi, fasilitator, metode, dan fasilitas pelatihan dengan menggunakan Penilaian ber-Acuan Patokan (PAP) dan Penilaian ber-Acuan Normatif (PAN) masuk dalam kategori “puas”. 2) evaluasi tingkat belajar: pemahaman peserta pada materi standar isi dengan menggunakan PAP masuk dalam kategori “tidak menguasai”, sedangkan dengan menggunakan PAN masuk dalam kategori “menguasai”; pemahaman peserta pada materi standar proses dengan menggunakan PAP dan PAN masuk dalam kategori “menguasai”; pemahaman peserta pada materi standar penilaian dengan menggunakan PAP masuk dalam kategori “tidak menguasai”, sedangkan dengan menggunakan PAN masuk dalam kategori “menguasai”. 3) evaluasi tingkat perilaku: implementasi perilaku peserta pascapelatihan terkait materi standar isi, proses, dan penilaian berdasarkan persepsi tutor dan peserta didik dengan menggunakan PAP dan PAN masuk dalam kategori “mengimplementasikan”; 4) evaluasi tingkat hasil: peningkatan kompetensi peserta disebabkan oleh adanya pelatihan menggunakan PAP dan PAN masuk dalam kategori “mengalami peningkatan”.Ika rizqi Meilya2015-07-30T07:21:13Z2019-05-09T02:33:40Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/24255This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/242552015-07-30T07:21:13ZPengembangan Kreativitas dan Minat Belajar Anak Usia 3-4 Tahun Melalui Permainan Konstruktif di TK Izzul Islam Maraqitta’limatTujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan kreativitas dan minat belajar anak usia 3-4 tahun melalui permainan konstruktif yakni bermain balok dan play dough di TK Izzul Islam Maraqitta’limat Wanasaba.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan tahap perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Penelitian ini dilakukan dalam memperbaiki proses pembelajaran melalui permainan konstruktif dengan beberapa treatment (perlakuan) pada siklus I, siklus II, dan siklus III. Dalam penelitian ini dilakukan dua kegiatan pembelajaran yakni bermain balok dan play dough. Setiap siklus terdiri dari empat kali pertemuan yakni dua kali pertemuan dengan bermain balok dan dua kali pertemuan dengan play dough. Sumber data dalam penelitian ini adalah 11 anak usia 3-4 tahun.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa peningkatan kreativitas dan minat belajar anak melalui permainan konstruktif yakni bermain balok dan play dough dapat dilihat dari perubahan peningkatan kreativitas dan minat belajar anak dari siklus I, siklus II, dan siklus III. Kriteria keberhasilan yang ditetapkan peneliti sebesar 50% pada kriteria Berkembang Sangat Baik (BSB). Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya peningkatan kreativitas dan minat belajar anak pada siklus III sebesar 63,64% atau ada 7 anak pada kriteria berkembang sangat baik. Itu artinya ketujuh anak tersebut mampu menyelesaikan tugasnya tepat waktu membuat bangunan yang cukup rapi dengan menggunakan lebih dari 6 ragam bentuk dan ukuran balok, mengungkapkan ide yang akan dibangun sebelum bermain balok dan menceritakan bangunannya secara detail serta membuat bangunan dengan ide dan cara sendiri. Membuat lebih dari 7 bentuk dari adonan tepung dengan ide dan cara sendiri, menggunakan 5-6 cetakan kue yang beragam, dan menghiasi bentuk tersebut dengan hiasan kue yang disiapkan guru. Anak mampu menceritakan semua hasil karyanya dan mengungkapkan ide sebelum kegiatan play dough. Sedangkan minat belajar anak meningkat 63,64% atau ada 7 anak pada kriteria berkembang sangat baik. Itu artinya ketujuh anak tersebut menyukai kegiatan bermain balok dan play dough, melakukan kegiatan bermain dengan cukup senang, bersemangat dan aktif, memperhatikan penjelasan dan mau mendengar perintah dan arahan dari guru, mencari tahu kegiatan belajar dengan menanyakan kepada guru dan masuk kelas atas keinginan sendiri dan mandiri serta mengikuti kegiatan pembelajaran sampai selesai.Baiq Roni Indira Astriya2015-07-30T07:21:13Z2019-05-09T02:33:47Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/24268This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/242682015-07-30T07:21:13ZUpaya Meningkatkan Kreativitas Anak dengan Memanfaatkan Media Barang Bekas di TK N Pembina Kota BimaPenelitian ini bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajarananak TK sertauntukmeningkatkankreativitasanakmelaluipemanfaatan media barangbekas di TK N Pembina Kota Bima.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, yang terdiri dari dua siklus. Subjek dari penelitian ini adalah 21 anak (11 anak laki-laki dan 10 anak perempuan) kelompok B TK N Pembina Kota Bima. Sedangkan objeknya adalah media daur ulang. Teknik pengambilan data diambil dengan lembar observasi dan catatan lapangan. Sedangkan instrumen yang di gunakan adalah lembaran observasi kreativitas anak dan aktivitas guru selama proses pembelajaran. Data di analisis dengan deskripsi kualitatif dan kuantitatif.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terjadi peningkatan kreativitas anak melalui kegiatan membuat mainan dari barang bekas di TK N Pembina Kota Bima. Terjadi peningkatan kreativita anak secara keseluruhan pada pratindakan dengan rerata 28,81 dengan presentase 19,05% . Rerata pada siklus I adalah 83,85 dengan persentase sebesar 73,73%, sedangkan rerata pada siklus II adalah 135,17 dengan persentase sebesar 87,97%. Sementara itu, aktivitas kegiatan guru juga mengalami peningkatan dengan rerata sebesar 72,22 pada siklus I dan 94,44 pada siklus II. Dengan demikian media barang bekas dapat meningkatkan kemampuan kreativitas anak dalam proses pembelajaran.Sri Hardiningsih Hanafi2015-05-15T03:20:51Z2019-05-09T02:03:06Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/18602This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/186022015-05-15T03:20:51ZEvaluasi Pelaksanaan Program Pelatihan Wajib Latih dan Gladi Lapang Bagi Masyarakat Kawasan Rawan Bencana Merapi (Studi Kasus di Desa Argomulyo Cangkringan SlemanPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui; (1) perencanaan pelatihan wajib latih dan gladi lapang bagi masyarakat; (2) pelaksanaan pelatihan wajib latih dan gladi lapang bagi masyarakat; (3) hasil pelatihan wajib latih dan gladi lapang bagi masyarakat di Desa Argomulyo Cangkringan Sleman.
Penelitian ini menggunakan pendekatan evaluasi program model CIPP (Context, Input, Process, Product) yang dikembangkan oleh Stufflebeam. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan observasi, wawancara, dan dokumen, serta dianalisis berdasarkan model analisa interaktif yang dikembangkan oleh (Milles & Huberman, 2007) yang meliputi reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan. Guna diperoleh keabsahan data dilakukan trianggulasi, diskusi dengan ahli dan perpanjangan pengamatan.
Hasil penelitian adalah sebagai berikut; (1) perencanaan program pelatihan wajib dan gladi lapang merupakan hasil identifikasi BPBD Sleman dan kebutuhan masyarakat kawasan rawan bencana Merapi. (2) pelaksanaan program pelatihan wajib latih dan gladi lapang ini berjalan dengan baik dan melibatkan narasumber yang memiliki kompetensi dibidangnya serta motivasi dan antusias peserta yang cukup tinggi. (3) hasil pelaksanaan program pelatihan wajib latih dan gladi lapang ditunjukkan dengan perubahan sikap peserta yang meliputi kemampuan konseptual, teknis, dan sosial. Dampak dari program ini menunjukkan dampak positif yaitu peserta dapat melakukan tindakan pengurangan risiko secara mandiri dan berkelompok, memanfaatkan pengetahuan yang dimiliki untuk menerapkan rencana kesiapsiagaan di lingkungan tempat tinggalnya.Puri Bhakti Renatama2015-04-07T00:48:28Z2019-05-09T02:00:15Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/14460This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/144602015-04-07T00:48:28ZImplementasi Metode Bermain Peran (Role Playing) Untuk Meningkatkan Kecerdasan Interpersonal Anak Usia 5-6 Tahun di TK Barunawati Kota Ternate (Suatu Penelitian Tindakan Kelas Pada Kelompok B Tahun Ajaran 2013/2014)Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan interpersonal anak usia 5-6 tahun di TK Barunawati Kota Ternate dan seberapa besar peningkatan kecerdasan interpersonal anak usia 5-6 tahun dengan menggunakan metode bermain peran (role playing).
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang dilaksanakan dalam II siklus. Subyek dalam penelitian ini adalah anak didik kelompok B di TK Barunawati Kota Ternate Tahun Ajaran 2013/2014 yang berjumlah 25 orang. Kolabolator dalam penelitian adalah guru kelas B, sebagai pelaksana tindakan, peneliti sebagai observer dan guru pendamping sebagai pembantu observer. Jenis tindakan yang diterapkan adalah metode bermain peran (role playing). Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, catatan lapangan dan dokumentasi. Observasi yang dilakukan meliputi observasi tentang proses pembelajaran sosial emosional dan kecerdasan interpersonal anak. Catatan lapangan digunakan untuk melihat permasalahan yang dihadapi selama pembelajaran. Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data yang berbentuk foto. Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan statistik deskriptif sederhana. Data dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kecerdasan interpersonal anak usia dini dapat ditingkatkan melalui metode bermain peran (role playing). Peningkatan tersebut dilihat dari hasil observasi sebelum tindakan yaitu 28% menjadi 44% pada siklus I dan menjadi 76% pada siklus II.Sumanti M Saleh