Lumbung Pustaka UNY: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-28T21:56:05ZEPrintshttp://eprints.uny.ac.id/apw_template/images/sitelogo.pnghttps://eprints.uny.ac.id/2017-06-03T06:55:31Z2019-01-29T12:24:52Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/49422This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/494222017-06-03T06:55:31ZInclusive Education in the Education Policies of Bangladesh and Indonesia (A Case Study in the Dhaka (Bangladesh) City and Yogyakarta (Indonesia) City)This study was aimed at describing and exploring the national education policies of Bangladesh and Indonesia and to find out the reflections of inclusive education in those policies. The framework of the research study was formulated around the aspects of responsible authority, education provision, teacher’s qualification, student’s entrance, curriculum, medium of instruction, and evaluation procedure. In addition, the comments on these aspects from experts and implementation personnel were also counted.
Qualitative and quantitative approaches were applied to describe and analyze the education policies of those countries. The data were collected through content analysis of the policies and questionnaire for the experts and implementation personnel of the two cities (Dhaka, Bangladesh and Yogyakarta, Indonesia). The items of the questionnaire were centered to find out the respondents’ view about the sufficiency of exiting statement in the policy and their agreement or disagreement on some issues of identified aspects. There were 2 experts related with inclusive education and 10 inclusive education implementation personnel from each of the cities.
The finding showed that there was no reflection of inclusive education in the identified aspects in National Education Policy 2000 of Bangladesh and the statement in Primary Education (Compulsory) Act 1990 was found enough to implement inclusive education in Bangladesh. On the other hand, in Indonesia the Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003 already included inclusive education as a provision of special education and the statement of Wajib Belajar (Compulsory) was found enough to implement inclusive education in Indonesia. The majority of the respondents from Dhaka city agreed strongly with the issues of taking responsibility by Ministry of Education in Bangladesh, including inclusive education under general education system, having training on inclusive education as a qualification of regular school teachers, simplifying and modifying the curriculum for special needs children, applying flexibility in evaluation procedures and teacher collaboration. The respondents however agreed slightly with the issue of medium of instruction. Furthermore, the respondents from Yogyakarta also agreed strongly to include the issues of teachers’ qualification, curriculum, evaluation procedures and medium of instruction and teacher collaboration in the national education polices and plans. Therefore, policy maker should consider issues of inclusive education in national education policies.Nasima Akter2017-06-03T06:45:36Z2019-01-29T12:24:49Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/49421This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/494212017-06-03T06:45:36ZPeran Lembaga Pendidikan Kursus Hanna Rumpun Kesehatan Instruktur Senam Aerobik Dalam Mengembangkan Personal, Sosial dan Nilai Ekonomi Peserta DidikPenelitian ini bertujuan untuk memperoleh deskripsi yang jelas tentang peran Lembaga Pendidikan Kursus Hanna rumpun kesehatan instruktur senam aerobik dalam mengembangkan personal (kepribadian), sosial dan nilai ekonomi peserta didiknya.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian ini adalah pengelolaan yang meliputi kurikulum dan pembelajarannya, pengelola kursus, pendidik dan peserta didiknya. Pengumpulan data dilakukan dengan obeservasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik analisis kualitatif menurut Miles dan Huberman.
Hasil penelitian menunjukkan sebagai berikut; (1) Pelaksanaan program kursus instrukur senam aerobik dapat berjalan sesuai rencana. (2) LPK Hanna rumpun kesehatan instruktur senam aerobik berperan secara langsung dalam mengembangkan personal (kepribadian) peserta didiknya. (3) LPK Hanna rumpun kesehatan instruktur senam aerobik berperan secara tidak langsung dalam mengembangkan sosial peserta didiknya. (4) LPK Hanna rumpun kesehatan instruktur senam aerobik berperan secara tidak langsung dalam mengembangkan nilai ekonomi peserta didiknya.Eka Yunianta2017-06-03T06:24:38Z2019-01-29T12:24:47Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/49420This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/494202017-06-03T06:24:38ZEvaluasi Program Paket C Setara SMA di PKBM Kabupaten BantulPenelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan sekaligus mengevaluasi pelaksanaan Program Paket C Setara SMA di PKBM Kabupaten Bantul, khususnya yang terkait dengan: (1) Context yaitu kebutuhan dan partisipasi masyarakat terhadap Program Paket C; (2) Input, yaitu karkteristik warga belajar, tutor, penyelenggara, sarana dan prasarana, program belajar, dan dana; (3) Process, yaitu aktivitas tutor dan warga belajar dalam pembelajaran; (4) Product, yaitu prestasi akademik dan manfaat yang diperoleh warga belajar setelah mengikuti Program Paket C.
Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi menggunakan pendekatan kuantitatif dengan didukung pendekatan kualitatif. Model evaluasi yang digunakan adalah model CIPP (Context, Input, Process, Product). Pengumpulan data dilaksanakan dengan angket, wawancara, observasi, dan dokumentasi, sebagai informan adalah warga belajar, penyelenggara, dan tutor. Validasi instrumen dilakukan dengan validitas isi dan validitas konstruk. Perhitungan reliabilitas instrumen pedoman observasi menggunakan reliabilitas antar rater, sedangkan perhitungan reliabilitas instrumen angket menggunakan teknik Alpha Cronbach. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif dan kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) kebutuhan masyarakat terhadap Program Paket C tinggi, sedangkan partisipasi masyarakat terhadap Program Paket C masih rendah; (2) Karakteristik warga belajar dilihat dari latar belakang, pendidikan, dan usia telah memenuhi kriteria dan termasuk kategori baik, sementara motivasi warga belajar termasuk dalam kategori kurang. Karkteristik tutor dilihat dari pengalaman kerja, tingkat pendidikan, kesesuaian bidang studi dengan latar belakang pendidikan, dan pengalaman latihan memenuhi kriteria dan termasuk kategori cukup. Karakteristik penyelenggara program dilihat dari pengalaman kerja, latar belakang pendidikan, dan pengalaman latihan yang pernah diikuti memenuhi kriteria dan termasuk dalam kategori baik. (3) aktivitas warga belajar termasuk dalam kategori kurang, sedangkan aktivitas tutor termasuk dalam kategori cukup; (4) prestasi akademik warga belajar termasuk dalam kategori cukup, sementara manfaat program yang setelah warga belajar mengikuti pembelajaran termasuk dalam kategori cukup bermanfaat.Djuwalman Djuwalman2017-06-03T06:13:30Z2019-01-29T12:24:43Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/49419This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/494192017-06-03T06:13:30ZEfektivitas Pola Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini pada Kelompok Bermain Al Fatah Karanganyar Kabupaten KaranganyarPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembelajaran dan mengetahui efektivitas pola pembelajaran anak usia dini yang dilakukan di Kelompok Bermain Al Fatah Karanganyar.
Penelitian ini merupakan studi kasus, menggunakan metode kualitatif. Subyek penelitian adalah komponen–komponen yang terlibat dalam kegiatan proses pembelajaran yang meliputi pendidik, anak didik dan orang tua anak didik. Data diperoleh melalui: pengamatan, wawancara, dan studi dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif Miles & Huberman yang dilakukan melalui empat kegiatan utama, yakni: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data yang diperoleh, dilakukan dengan kredibilitas melalui pemeriksaan ketekunan pengamatan, triangulasi sumber dan triangulasi teknik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pelayanan pembelajaran anak usia dini di Kelompok Bermain Al Fatah Karanganyar diawali saat kehadiran anak di sekolah dengan memberikan sambutan yang penuh keakraban. Kegiatan pembukaan (ice breaking) dilakukan dengan melakukan gerakan senam ringan, berdoa sebelum belajar, mengucap syahadat, hafalan Asma’ul Husna, mengucap Ikrar Al fatah. Kegiatan inti diisi dengan aneka kegiatan bermain yang dipersiapkan guru yang bertujuan untuk mengembangkan seluruh aspek perkembangan anak. Waktu istirahat diisi dengan memberikan kebebasan kepada anak untuk bermain. Kegiatan praktek sholat bertujuan untuk menanamkan sikap untuk melakukan ibadah dengan baik. Proses pelayanan pembelajaran anak usia dini diakhiri dengan kegiatan penutup dengan menegaskan kembali kegiatan yang telah dilakukan pada hari itu. Pola pembelajaran yang diterapkan di Kelompok Bermain Al Fatah Karanganyar efektif dalam melayani perkembangan anak, karena sudah sesuai dengan praktek pembelajaran tepat, yaitu : anak difasilitasi untuk melakukan hal beragam sesuai minat dan kebutuhannya dan tenaga pendidik berperan sebagai fasilitator. Dalam proses pembelajarannya anak bergerak dengan aktif, melakukan eksplorasi, memunculkan inisiatif, menemukan problem solving, berkomunikasi aktif. Tenaga pendidik menjalin hubungan yang akrab, hangat dan saling menghargai dengan anak didiknya. Kegiatan belajar untuk merangsang aspek-aspek perkembangan anak dilakukan secara terintegrasi. Bermain adalah strategi utama bagi pembelajaran anak di Kelompok Bermain Al Fatah Karanganyar. Efek dari pola pembelajaran yang di berikan tersebut tampak menunjukkan perubahan yang makin baik pada perilaku dan aspek–aspek perkembangan anak.Antonius Hartono Sakti Nugroho2017-06-03T06:00:38Z2019-01-29T12:24:41Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/49418This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/494182017-06-03T06:00:38ZPemberdayaan Masyarakat Melalui Kegiatan Keagamaan (Studi Kasus pada Pengajian Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia di Kecamatan Ketanggungan, Kabupaten Brebes)Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui kebutuhan dan persepsi anggota terhadap kegiatan keagamaan dan bagaimana dapat memberdayakan masyarakat, juga bagaimana kehidupannya di masyarakat, (2) mengetahui peran tokoh agama atau ulama, pengurus, dan anggota, (3) mengetahui metode, materi, dan struktur yang digunakan dalam kegiatan keagamaan, (4) mendapatkan deskripsi tentang persoalan yang dihadapi dalam kegiatan keagamaan, dan melihat keterlibatan
pemerintah dalam kegiatan keagamaan yang ada di wilayanya.
Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat analisis deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Sumber data yang di peroleh berasal dari tokoh agama, pengurus, anggota dan masyarakat, adapun data lain berupa dokumen dan
inventaris Ikatan Pesaudaraan Haji Indonesia (IPHI). Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan pengamatan, wawancara, dokumentasi, sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis kualitatif yang dikembangkan Miles dan Huberman dengan model interaktif.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) tingkat kebutuhan dan persepsi anggota terhadap kegiatan jamiyah IPHI sangat beragam, hal ini dapat terlihat pada
kegiatan jamiyah yang dihadiri sekitar 35-60 orang dan terjalinnya ikatan silaturahmi antar anggota dengan baik, (2) peranan tokoh agama atau ulama dalam kegiatan
jamiyah IPHI sebatas pada memberi nasehat, motivasi melalui penyampaian ceramah dan diskusi, pengurus dan anggota berperan dalam memberdayakan kegiatan jamiyah IPHI di Kecamatan Ketanggungan, dimana kegiatan jamiyah IPHI Kecamatan Ketanggungan sampai sekarang masih tetap eksis dan memiliki beberapa kekayaan. Antara lain: Yayasan Persaudaraan Haji Ketanggungan, tanah sawah seluas 1/8 hektar di Desa Bulakelor, alat perlengkapan acara (kursi, sound sistem, terob, dan lainnya), alat peraktek untuk manasik haji, (3) perekrutan anggota IPHI menggunakan
pendekatan silaturahmi ke rumah-rumah para calon jamaah haji di Kecamatan Ketanggungan, IPHI melibatkan diri dalam kegiatan sosial pada bulan-bulan tertentu, seperti: pembagian zakat, pembagian hewan qurban, materi yang digunakan dalam setiap kegiatan yaitu: pembacaan surat yasin, tahlil, ceramah dan ramah-tamah sesama anggota dengan diisi pembukaan arisan, (4) masih rendahnya partisipasi anggota dan masyarakat dalam mengikuti kegiatan jamiyah IPHI, ada beberapa faktor penyebab ketidakhadiran mereka dalam kegiatan jamiyah IPHI. Pertama, kesibukan
mereka dalam menjalankan perekonomian (perdagangan, pertanian,). Kedua, jauhnya tempat yang harus ditempuh oleh anggota menjadi salah satu kendala tersendiri. Ketiga, terkadang tidak sampainya undangan yang diberikan oleh pengurus untuk anggota di wilayah Kecamatan Ketanggungan. Kurang perhatian dan dukungan pemerintah terhadap kegiatan keagamaan yang ada di wilayahnya, sehingga kegiatan
keagamaan menjadi kegiatan yang hanya bisa jalan di tempat dan bahkan dengan sendirinya menjadi vakum bahkan mati.Agus Syarif