Lumbung Pustaka UNY: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-29T05:47:40ZEPrintshttp://eprints.uny.ac.id/apw_template/images/sitelogo.pnghttps://eprints.uny.ac.id/2016-03-22T08:43:23Z2019-01-29T08:05:46Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/30434This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/304342016-03-22T08:43:23ZPengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Students Team Achievement Divisions (STAD) dalam Pembelajaran IPS Berwawasan Lingkungan untuk Mengembangkan Sikap Ramah Lingkungan di SD Sendangadi 1 Mlati Sleman YogyakartaPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran IPS berwawasan lingkungan untuk mengembangkan sikap ramah lingkungan pada siswa SD Sendangadi 1 Mlati Sleman Yogyakarta.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen kuasi dengan pola nonequivalent control group design. Subjek penelitian adalah siswa kelas V SD Sendangadi I Kabupaten Sleman tahun ajaran 2011/2012. Data hasil penelitian diolah melalui program SPSS for windows yakni dengan uji Paired Sample t-test untuk memperoleh gambaran hasil penerapan metode STAD.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar IPS siswa kelas V SD Sendangadi I Semester I Tahun Ajaran 2011/2012 pada group eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar IPS pada group kontrol. Hal ini ditunjukkan dengan perolehan rata-rata postes setelah eksperimen sebesar 68.03 sedangkan pretes sebelum eksperimen diperoleh hasil rata-rata tes sebesar 63.91. Nilai signifikan equal variances assumed dari hasil belajar IPS siswa kelas V SD Sendangadi I kurang dari 0,05 yaitu 0.000, hal ini berarti terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Students Team Achievement Division) dalam pembelajaran IPS Berwawasan Lingkungan untuk mengembangkan sikap ramah lingkungan pada siswa kelas V SD Sendangadi I Semester I Tahun Ajaran 2011/2012. Hasil belajar yang diperoleh tersebut merupakan variabel pengetahuan yang mendukung terbentuknya pemahaman mengenai bagaimana para siswa bersikap terhadap fenomena lingkungan hidup, dengan hasil belajar yang baik tersebut tentunya akan ikut mempengaruhi sikap ramah lingkungan pada siswa terhadap lingkungan hidup.Septiyati Purwandari2016-03-22T05:04:30Z2019-01-29T08:05:44Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/30430This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/304302016-03-22T05:04:30ZPengembangan Buku Teks Tematik Tema Permainan Untuk Kelas III Sekolah Dasar Negeri Tridadi Sleman YogyakartaPenelitian ini bertujuan untuk menghasilkan buku teks tematik tema permainan yang layak digunakan untuk siswa kelas III Sekolah Dasar Negeri Tridadi Sleman Yogyakarta, ditinjau dari aspek kelayakan isi, aspek penyajian, kebahasaan dan kegrafisan, dan untuk mengetahui respon siswa serta efektivitasnya dalam pembelajaran.
Penelitian ini merupakan Research and Development (R&D). Pengembangan dilakukan dengan mengacu pada model pengembangan 4-D yang meliputi tahap Define, Design, Develop, dan Dissemination. Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas III SD Negeri Tridadi yang berjumlah 28 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar angket validasi ahli materi dan media serta lembar penilaian guru dan soal tes hasil belajar. Data penelitian ini dikumpulkan melalui lembar validasi ahli dan tanggapan siswa terhadap produk yang dikembangkan serta soal tes. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan sebagai berikut: 1) Berdasarkan penilaian dari ahli materi dan media terhadap buku teks tematik tema permainan ditinjau dari aspek kelayakan isi berkategori “sangat baik”, aspek penyajian berkategori “sangat baik”, aspek kebahasaan berkategori “sangat baik”, dan aspek kegrafikan berkategori “sangat baik”. Berdasarkan penilaian dari guru aspek kelayakan isi berkategori “baik”, aspek penyajian “sangat baik”, aspek kebahasaan berkategori “baik”, dan aspek kegrafikan berkategori “baik”. 2) Respon siswa terhadap buku teks yang dikembangkan menunjukkan respons yang “baik”, 3) Efektivitas buku teks tematik yang dikembangkan termasuk dalam kategori “tinggi” hal ditunjukkan dari rerata skor gain seluruh siswa kelas III dalam uji coba terbatas dan diperluas sebesar 0,71. Hasil tersebut menunjukkan bahwa buku teks tematik tema permainan yang dikembangkan dapat dijadikan sebagai salah satu bahan ajar dalam proses pembelajaran tematik di kelas III sekolah dasar.Yohannes Kurniawan Barus2016-03-22T04:44:09Z2019-01-29T08:05:41Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/30429This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/304292016-03-22T04:44:09ZEfektivitas Pelatihan Motivasi untuk Menurunkan Tingkat Stres Siswa Dalam Menghadapi Ujian Nasional Pada Siswa Kelas VI SDN Tahunan Umbulharjo YogyakartaTujuan penelitian ini adalah mengetahui efektivitas pelatihan motivasi dengan materi yang mengintegrasikan aspek kognitif, emosi, dan spiritual untuk menurunkan tingkat stres siswa kelas VI SDN Tahunan Umbulharjo dalam menghadapi ujian nasional.
Penelitian kuantitatif dengan rancangan eksperimen semu ini menggunakan model two group pretest-posttest design. Pelatihan motivasi didesain melalui lima tahapan, yaitu training need assessment, training priorities, training design, training management, dan training evaluation. Pelatihan motivasi dilakukan di SDN Tahunan Umbulharjo Yogyakarta pada tanggal 28 April 2012, dengan populasi sebanyak 47 siswa. Jumlah sampel pada kelompok kontrol 22 siswa dan kelompok eksperimen sebanyak 25 siswa. Instrumen pengumpulan data menggunakan angket tentang tingkat stres siswa yang dibagikan kepada siswa dan orangtua. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan statistik parametrik paired samples t-test.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatihan motivasi yang memberikan muatan materi pada aspek kognitif, emosi dan spiritual secara efektif mampu menurunkan tingkat stres siswa kelas VI SDN Tahunan Umbulharjo Yogyakarta dalam menghadapi ujian nasional. Kesimpulan tersebut diambil dengan merujuk pada hasil analisis statistik paired samples t-test, dimana diperoleh skor t sebesar 3,944 dengan df = 21, dan signifikansi sebesar 0,001. Skor rerata kondisi stres kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol sebesar 4,5 dengan perbedaan terendah keduanya 2,127 dan perbedaan tertinggi 6,873. Standar deviasi 5,352 dan mean standard errornya 1,141. Karena signifikansi hitung 0,001 < 0,05 maka hipotesis diterima.Wahdan Najib Habiby2016-03-22T04:06:49Z2019-01-29T08:05:39Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/30428This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/304282016-03-22T04:06:49ZHubungan Mutu Guru, Kepemimpinan Kepala Sekolah, dan Status Ekonomi (SE) Guru dengan Kinerja Guru Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Suralaga, Kab. Lombok TimurPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara mutu guru dengan kinerja guru, hubungan kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru, hubungan status ekonomi (SE) guru dengan kinerja guru, dan hubungan bersama-sama antara mutu guru, kepemimpinan kepala sekolah, dan SE guru dengan kinerja guru di kec. Suralaga, kab. Lombok Timur.
Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasional. Proses yang dilakukan tahap studi awal, menyusun laporan dan analisis data. Instrumen penelitian adalah angket yang terdiri dari angket kinerja guru, mutu guru, kepemimpinan kepala sekolah dan angket SE guru, yang kemudian dilakukan penilaian oleh ahli di bidangnya. Populasi dalam penelitian adalah 30 sekolah dasar dan 17 madrasah ibtidaiyah di kec. Suralaga, kab. Lombok Timur, dengan jumlah sampel sebanyak 22 sekolah SD dan MI yang terdiri diri dari kepala sekolah dan guru kelas. Analisis data menggunakan bantuan komputer program SPSS 16.0.
Hasil analisis menunjukkan bahwa: (1) ada hubungan yang positif dan signifikan antara mutu guru dengan kinerja guru, nilai koefesien r sebesar 0.446, koefesien r2 sebesar 0.199, besar sumbangan sebesar 19.9% dan p (signifikan) sebesar 0.000; (2) ada hubungan yang positif dan signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru, nilai koefesien R sebesar 0.569, koefesien R2 sebesar 0.323, besar sumbangan 32.3% dan p (signifikan) sebesar 0.006; (3) ada hubungan yang positif dan signifikan antara SE dengan kinerja guru, nilai koefesien r sebesar 0.214 sedangkan koefesien R2 sebesar 0.046; besar sumbangan 4.6% dan nilai p (signifikan) sebesar 0.014; (4) ada hubungan positif dan signifikan antara mutu guru, kepemimpinan kepala sekolah dan SE dengan kinerja guru, nilai korelasi R sebesar 0.769, koefesien r2 sebesar 0.59.1, besar sumbangan 59.1% dan nilai signifikan sebesar 0.001, persamaan regresi Y = 111.419 + 0.731x1 - 1. 157 x2 - 0.149 x3.Muh. Yazid2016-03-18T06:58:04Z2019-01-29T08:05:22Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/30385This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/303852016-03-18T06:58:04ZPeningkatan Penguasaan Kosakata Bahasa Inggris melalui Media Anagram dalam Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament pada Siswa Kelas IV SD Negeri Sagan YogyakartaPenelitian ini bertujuan untuk meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Inggris siswa kelas IV SD N Sagan Yogyakarta menggunakan media anagram dalam metode pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT).
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV yang berjumlah 25 orang. Kolaborator dalam penelitian ini adalah guru kelas IV sebagai pelaksana tindakan, peneliti sebagai observer, dan teman sejawat sebagai pembantu observasi. Jenis tindakan yang diterapkan adalah media anagram dalam metode pembelajaran kooperatif tipe TGT. Tindakan dilaksanakan dalam empat tahapan yaitu, tahap presentasi kelas, tahap diskusi kelompok, tahap permainan turnamen, dan yang terakhir tahap penghargaan kelompok. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, tes hasil belajar, dan analisis dokumen. Analisis data dilakukan secara kualitatif dengan teknik yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan media anagram dalam metode pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan penguasaan kosakata siswa kelas IV SD Negeri Sagan Yogyakarta. Peningkatan ini dapat dilihat dari persentase hasil belajar dari setiap siklusnya. Dimana pada kegiatan pra siklus persentase rerata nilai siswa sebesar 65,4%, dimana sebanyak 11 siswa atau sebesar 44% telah memenuhi KKM dan 14 siswa atau sebesar 56% belum memenuhi KKM. Setelah dilakukan tindakan pada siklus I, rerata nilai siswa meningkat menjadi 75,12%, dimana sebanyak 18 siswa atau sebesar 72% telah memenuhi KKM dan 7 siswa atau sebesar 28% belum memenuhi KKM. Dan pada siklus ke II, rerata nilai siswa meningkat menjadi 83,8%, dimana sebanyak 23 siswa atau sebesar 92% telah memenuhi KKM dan 2 siswa atau sebesar 9% belum memenuhi KKM.Hengki Yudha Barnaba2016-03-18T06:45:47Z2019-01-29T08:05:19Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/30383This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/303832016-03-18T06:45:47ZKemampuan Guru dalam Mengimplementasikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada Sekolah Dasar di Kecamatan Detukeli, Kabupaten EndePenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) pemahaman guru tentang KTSP, (2) kemampuan guru mengimplementasikan KTSP, dan (3) faktor penunjang dan faktor penghambat pelaksanaan KTSP pada sekolah dasar di Kecamatan Detukeli.
Penelitian ini merupakan penelitian populasi, sehingga semua guru yang menerapkan KTSP menjadi subjek penelitian. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh guru SD di Kecamatan Detukeli yang berjumlah 116 guru. Instrumen penelitian yang digunakan berupa angket, yang divalidasi dengan teknik validasi logis dan validasi empirik dengan derajat kesalahan 5% dan reliabilitas 0,940. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian evaluasi diskrepansi. Data diolah dengan teknik statistik deskriptif.
Berdasarkan penelitian ini dapat diketahui bahwa (1) pemahaman guru tentang KTSP pada sekolah dasar di Kecamatan Detukeli, Kabupaten Ende masih rendah, dengan skor rata-rata tingkat pemahaman 2,462 (dalam skala lima). (2) Kemampuan guru mengimplementasikan KTSP yang terdiri atas: kemampuan dalam penyusunan silabus dan RPP masih rendah dengan skor rata-rata tingkat kemampuan 2,374. Kemampuan dalam pelaksanaan pembelajaran masih rendah, dengan skor rata-rata tingkat kemampuan 2,374. Kemampuan melaksanakan evaluasi kegiatan pembelajaran masih rendah, dengan skor rata-rata tingkat kemampuan 2,440. (3) Ketersediaannya faktor penunjang pelaksanaan KTSP kurang.Ferdinandus Etuasius Dole2015-03-21T16:12:49Z2019-05-09T01:58:31Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/13542This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/135422015-03-21T16:12:49ZPenggunaan Metode Jigsaw Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa Kelas 4 SD Negeri 1 Jimbung KlatenPenelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa dengan menerapkan metode Jigsaw.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 4 yang berjumlah 32 siswa. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui teknik observasi, dan dokumentasi . Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi guru, lembar obsrvasi siswa,dan dokumentasi, . Data hasil observasi guru dan siswa dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Indikator keberhasilan dalam penelitian ini yaitu ketuntasan belajar siswa dalam keterampilan berbicara mencapai 75%.
Penelitian ini menunjukan bahwa penggunaan metode jigsaw dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa kelas 4 SD Negeri 1 Jimbung Klaten. Dari aktivitas pra tindakan sampai dengan siklus II mengalami peningkatan. Persentase ketuntasan pada pra-tindakan, jumlah siswa yang tuntas sebanyak 16 siswa atau sebesar 50%, kemudian mengalami peningkatan pada siklus I menjadi 22 siswa dengan persentase ketuntasan sebesar 68% dan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 29 siswa dengan persentase 90.62%.Nugrananda Janattaka2015-03-21T16:12:49Z2019-05-09T01:58:35Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/13543This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/135432015-03-21T16:12:49ZPeningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Bahasa Indonesia menggunakan Model Pembelajaran Kreatif dan Produktif pada siswa Kelas V SDN Bhayangkara Yogyakartapembelajaran kreatif dan produktif dalam upaya peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa kelas V SDN Bhayangkara pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dan 2) mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas V SDN Bhayangkara pada mata pelajaran Bahasa Indonesia setelah menggunakan model pembelajaran kreatif dan produktif.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus. Adapun tempat penelitian di SDN Bhayangkara Yogyakarta. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V yang berjumlah 31 orang. Kolaborator dalam penelitian ini adalah guru kelas V sebagai pelaksana tindakan, peneliti sebagai observer, dan teman sejawat sebagai pembantu observasi. Langkah- langkah penelitian yang dilakukan adalah perencanaan, pelaksanaan, observasi, evaluasi dan refleksi. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan dan tes hasil belajar. Analisis data dilakukan dengan tehnik deskriptif kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) pembelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan model pembelajaran kreatif dan produktif kelas V di SDN Bhayangkara untuk peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa telah terlaksana dan dilakukan dengan tahapan yaitu: 1) tahap orientasi, 2) tahap eksplorasi, 3) tahap interpretasi, 4) tahap re-kreasi, dan 5) tahap evaluasi. Hasil lembar observasi menunjukkan bahwa motivasi dan hasil belajar bahasa Indonesia di akhir siklus dua telah mencapai kategori sangat baik yaitu hasil observasi motivasi dan hasil belajar siswa 100%. Peningkatan motivasi belajar tersebut juga dapat dilihat dari peningkatan setiap aspek motivasi belajar siswa. 2) Peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat dari hasil belajar pada siklus 1 sebanyak 27 siswa atau 87,09% telah memenuhi KKM dan 4 siswa atau 12,91% belum memenuhi KKM. Setelah dilakukan perbaikan hasil belajar siswa pada siklus 2, jumlah siswa yang memenuhi KKM sebanyak 31 siswa atau 100%. Hasil dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kreatif-produktif dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar bahasa Indonesia siswa kelas V SDN Bhayangkara.Rini Ntowe Oya2015-03-21T16:12:49Z2019-05-09T01:58:38Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/13544This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/135442015-03-21T16:12:49ZKeefektifan Metode Inkuiri pada Pembelajaran IPA Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas PGRI YogyakartaPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan penggunaan metode inkuiri pada pembelajaran IPA mahasiswa PGSD UPY. Variabel-variabel yang diteliti meliputi: pendekatan pembelajaran yang terdiri dari metode inkuiri dan metode konvensional; hasil belajar sains yang meliputi produk sains, proses sains, dan sikap sains.
Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen dengan variabel terikat prestasi belajar IPA, sikap IPA, dan keterampilan proses dasar IPA sedangkan variabel bebasnya adalah metode inkuiri dan metode konvensional. Subjek penelitian sebanyak 65 mahasiswa (32 mahasiswa di kelas Eksperimen dan 33 mahasiswa di kelas Kontrol). Kelas Eksperimen diberikan perlakuan metode inkuiri dan pada kelas Kontrol diberi perlakuan metode konvensional. Analisis data menggunakan (1) teknik statistik deskriptif untuk mendeskripsikan karakteristik hasil belajar IPA yang berupa produk sains, proses sains, dan sikap sains; dan (2) statistik inferensial dengan Multivariat Analysis of Variance untuk menguji hipotesis penelitian pada taraf signifikansi 5 % (α = 0,05).
Hasil penelitian menunjukan bahwa: metode inkuiri efektif digunakan pada pembelajaran IPA di PGSD UPY. Hal ini terlihat dengan adanya perbedaan hasil belajar pada pembelajaran IPA antara metode inkuiri dengan metode konvensional. Hasil ini didasarkan pada prosedur Test of Between-Subjects Effects dengan melihat nilai Signifikansi 0,000 < α (0,05).Wahyu Kurniawati2015-03-21T16:12:48Z2019-05-09T01:58:28Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/13541This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/135412015-03-21T16:12:48ZImplementasi PMRI dengan Asesmen Portofolio untuk Meningkatkan Sikap Positif terhadap Matematika dan Motivasi Belajar SiswaPenelitian ini bertujuan untuk meningkatkan sikap positif terhadap Matematika dan motivasi belajar siswa kelas IV SD Muhammadiyah Jogodayoh, Bambanglipuro, Bantul, Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 melalui PMRI dengan asesmen portofolio dalam pembelajaran matematika.
Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Penelitian ini menggunakan model Kemmis & Taggart yang pada tiap siklusnya terdiri atas empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan, obeservasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SD Muhammadiyah Jogodayoh, Sumbermuyo, Bambanglipuro, Bantul tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 14 siswa. Jenis tindakan yang dilakukan adalah penerapan pendekatan PMRI melalui metode simulasi, eksplorasi, kinerja siswa dan permainan serta penyusunan portofolio dengan melibatkan orang tua siswa untuk memberikan feedback secara tertulis pada setiap tugas portofolio yang disusun siswa dalam pembelajaran matematika. Kolaborator dalam penelitian adalah guru kelas IV sebagai pelaksana tindakan. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi skala sikap siswa, wawancara dan observasi. Instrumen yang digunakan adalah skala sikap siswa, pedoman wawancara, dan lembar observasi. Analisis data dilakukan dengan analisis kualitatif dan kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap positif terhadap matematika dan motivasi belajar siswa mengalami peningkatan setelah dilaksanakan tindakan pembelajaran dengan pendekatan PMRI melalui metode simulasi, eksplorasi, kinerja siswa dan permainan serta penyusunan portofolio dengan melibatkan orang tua siswa untuk memberikan feedback secara tertulis pada setiap tugas portofolio yang disusun siswa. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan rata-rata skor sikap positif siswa. Rata-rata skor sikap positif siswa sebelum dilaksanakan tindakan adalah 76,50 dengan kriteria cukup positif. Pada sikus I meningkat menjadi 81,50 dengan kriteria positif dan pada siklus II meningkat lagi menjadi 86,79 dengan kriteria positif. Meningkatnya motivasi siswa bisa dilihat dari data hasil wawancara. Dari hasil wawancara diperoleh informasi bahwa siswa yang termotivasi untuk belajar lebih giat sebanyak 7,14% pada pra tindakan, kemudian meningkat menjadi 50% pada siklus I, dan meningkat lagi menjadi 92,86% pada siklus IIIda Nurmila Isandespha2014-04-30T08:20:56Z2019-05-08T14:42:22Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/10992This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/109922014-04-30T08:20:56ZStudi Komparasi Budaya Sekolah SDSN dan SD Eks-RSBI di Daerah Istimewa YogyakartaPenelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui perbedaan budaya sekolah di SDSN dan SD Eks RSBI DIY, (2) memaparkan perbedaan masing-masing aspek budaya sekolah antara SDSN dengan SD Eks RSBI. Jenis penelitian ini adalah komparasi. Populasi penelitian ini adalah semua kepala sekolah, guru, dan staf SDSN dan SD RSBI di Daerah Istimewa Yogyakarta yang berjumlah 797 orang untuk SDSN dan 155 orang untuk SD Eks RSBI. Sampel dari SDSN berjumlah 256 orang dan sampel dari SD Eks-RSBI sebanyak 116 orang ditentukan menggunakan teknik proportional sampling.Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis univariat, bivariat, dan uji-t. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara budaya sekolah SDSN dengan SD Eks RSBI di Daerah Istimewa Yogyakarta; (2) ditemukan perbedaan skor dari masing-masing aspek budaya sekolah di SDSN dan SD Eks RSBI DIY. Aspek budaya sekolah yang lebih baik di SDSN adalah kolaborasi profesional, hubungan kolegial, self determination, visi-misi, konsensus, dan disiplin. Sedangkan aspek budaya sekolah yang lebih unggul pada SD Eks RSBI adalah aspek komitmen, hormat, empati, bebas bullying dan artefak fisik.Taufik Muhtarom2014-04-30T00:35:04Z2019-05-08T14:42:14Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/10989This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/109892014-04-30T00:35:04ZEvaluasi Kemampuan Guru dalam Mengimplementasi Pembelajaran Tematik di Sekolah Dasar Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku TengahPenelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan kemampuan guru dalam mengimplementasikan pembelajaran tematik di sekolah dasar (SD) di Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah yang terkait dengan: 1) kemampuan guru dalam merencanakan pembelajaran tematik, 2) pelaksanaan proses pembelajaran tematik, dan 3) pelaksanaan penilaian pembelajaran tematik.
Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi dengan pendekatan kuantitatif. Model evaluasi yang digunakan adalah model Stake. Subjek penelitian ini adalah guru SD. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket, observasi, dan dokumentasi. Instrumen angket divalidasi dengan “construct validity” dan lembar observasi divalidasi dengan validitas isi. Reliabilitas angket diestimasi dengan Cronbach Alpha. Analisis data menggunakan statistik deskriptif untuk mendeskripsikan data implementasi pembelajaran tematik.
Hasil penelitian adalah sebagai berikut. 1) sebagian besar (91,2%) guru SD di Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah merencanakan pembelajaran tematik termasuk kategori cukup baik. Kategori ini didasarkan pada hasil: (a) sebagian besar (97,2%) guru mengatakan bahwa kemampuan membuat perencanaan program pembelajaran termasuk kategori cukup baik, (b) sebagian besar (76,5%) guru mengatakan bahwa kemampuan melakukan pemetaaan standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator termasuk kategori cukup baik, (c) sebagian besar (88,2%) guru mengatakan bahwa kemampuan membuat jaringan tema termasuk kategori baik, (d) sebagian besar (79,4%) guru mengatakan kemampuan penyusunan silabus termasuk kategori baik, dan (e) sebagian besar (97,1%) guru mengatakan bahwa kemampuan mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran termasuk kategori baik. 2) Sebagian besar (76,5%) guru Sekolah Dasar di Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah melaksanakan proses pembelajaran tematik dengan kategori cukup baik. Kategori ini didasarkan pada hasil: (a) lebih dari separuh (64,7)% guru melaksanakan kegiatan awal dengan kategori cukup baik, (b) lebih dari separuh (64,7%) guru melaksanakan kegiatan inti dengan cukup baik, dan (c) sebagian besar (88,2%) guru melaksanakan kegiatan akhir dengan cukup baik. 3) Sebagian besar (91,2%) guru Sekolah Dasar di Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah melaksanakan penilaian pembelajaran tematik dengan kategori cukup baik. Kategori ini didasarkan pada hasil: (a) sebagian besar (85,3%) guru melaksanakan penilaian proses pembelajaran dengan cukup baik, dan (b) sebagian besar (88,2%) guru melaksanakan penilaian hasil pembelajaran dengan cukup baik.Nurmin Nurmin2014-04-30T00:35:01Z2019-05-08T14:42:10Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/10987This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/109872014-04-30T00:35:01ZPengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika yang Menunjang Pendidikan Karakter Siswa Kelas V Sekolah DasarPenelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran matematika yang menunjang pendidikan karakter siswa kelas V sekolah dasar yang layak.
Penelitian ini adalah penelitian pengembangan dengan menggunakan model pengembangan 4-D yang dikembangkan oleh Thiagarajan, Semmel & Semmel yang telah dimodifikasi sehingga memuat tahapan define, design, dan develop. Produk yang dikembangkan adalah perangkat pembelajaran yang terdiri dari RPP, LKS, bahan ajar/buku siswa dan tes hasil belajar. Pengembangan perangkat pembelajaran dimulai dari tahap analisis awal-akhir, analisis peserta didik, analisis materi, analisis tugas, spesifikasi tujuan pembelajaran, pemilihan media, pemilihan format, validasi ahli, uji coba terbatas, uji coba lapangan, dan revisi. Instrumen penelitian yang digunakan terdiri dari lembar validasi, lembar observasi karakter siswa, dan lembar observasi kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran untuk mengetahui keterlaksanaan RPP yang menunjang pendidikan karakter.
Penelitian ini menghasilkan perangkat pembelajaran yang menunjang pendidikan karakter pada materi pecahan. Hasil validasi perangkat pembelajaran yang dikembangkan layak untuk digunakan dengan kategori cukup valid, praktis, dan efektif. Pembelajaran dengan menggunakan perangkat yang dikembangkan dapat membentuk karakter jujur, disiplin, dan bertanggungjawab. Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, perangkat pembelajaran matematika yang dikembangkan pada uji coba terbatas dan uji coba lapangan menunjukkan peningkatan karakter siswa di setiap pertemuan.Layin Fauziyah2014-04-30T00:34:58Z2019-05-08T14:42:07Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/10986This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/109862014-04-30T00:34:58ZStudi Komparasi Self-Efficacy Guru Sekolah Dasar Standar Nasional (SDSN) dan Sekolah Dasar Eks Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (SD Eks RSBI) di Daerah Istimewa YogyakartaPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan self-efficacy guru SDSN dan SD eks RSBI di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian komparasi. Populasi penelitian adalah guru SDSN dan SD eks RSBI di DIY dengan jumlah sampel sebanyak 351 guru, yaitu 248 guru SDSN dan 103 guru SD eks RSBI. Istrumen pengumpulan data adalah lembar skala psikologi tentang self-efficacy untuk guru SDSN dan SD eks RSBI yang dikembangkan berdasarkan tiga dimensi self-efficacy, Bandura. Pengumpulan data menggunakan skala. Data dianalisis secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji-t dua sampel independen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa self-efficacy guru SD eks RSBI lebih tinggi dibandingkan self-efficacy guru SDSN di DIY dengan selisih sebesar 0,1881. Kemudian, berdasarkan uji-t dua sampel independen diperoleh signifikansi perbedaan nilai p-value sebesar 0,012. Selanjutnya, pada tingkat kabupaten/kota diperoleh hasil yang berbeda-beda, yaitu: 1) self-efficacy guru SDSN lebih tinggi dibandingkan dengan self-efficacy guru SD eks RSBI di Kota Yogyakarta dengan selisih sebesar 0,0116 dan berdasarkan uji-t dua sampel independen diperoleh signifikansi perbedaan nilai p-value sebesar 0,4315; 2) self-efficacy guru SD eks RSBI lebih tinggi dibandingkan dengan self-efficacy guru SDSN di Kabupaten Sleman, dengan selisih sebesar 0,0222 dan berdasarkan uji-t dua sampel independen diperoleh signifikansi perbedaan nilai p-value sebesar 0,365; 3) self-efficacy guru SD eks RSBI lebih tinggi dibandingkan dengan self-efficacy guru SDSN di Kabupaten Bantul dengan selisih sebesar 0,0212 dan berdasarkan uji-t dua sampel independen diperoleh signifikansi perbedaan nilai p-value sebesar 0,377; 4) self-efficacy guru SDSN lebih tinggi dibandingkan dengan self-efficacy guru SD eks RSBI di Kabupaten Kulon Progo dengan selisih sebesar 0,0207 dan berdasarkan uji-t dua sampel independen diperoleh signifikansi perbedaan nilai p-value sebesar 0,4145; dan 5) self-efficacy guru SD eks RSBI lebih tinggi dibandingkan dengan self-efficacy guru SDSN di Kabupaten Gunung Kidul dengan selisih sebesar 0,1124 dan berdasarkan uji-t dua sampel independen diperoleh signifikansi perbedaan nilai p-value sebesar 0,0815.Kristoforus Dowa Bili2014-04-30T00:34:54Z2019-05-08T14:42:04Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/10985This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/109852014-04-30T00:34:54ZPengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap Penguasaan Konsep dan Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas V Sekolah DasarTujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pembelajaran berbasis masalah terhadap: (1) penguasaan konsep sains siswa kelas V SD; (2) keterampilan proses sains siswa kelas V SD;(3) penguasaan konsep sains dan keterampilan proses sains siswa kelas V SD.
Penelitian ini merupakan kuasi eksperimen dengan rancangan penelitian Nonequivalent-groupsPretest-Posttest Design. Pengambilan kelas sampel menggunakan teknik simple clusterrandom sampling. Kelas eksperimen yaitu kelas VB SDN 01 Labuhan Sumbawa (n=38) dengan pembelajaran berbasis masalah dan kelas kontrol yaitu Kelas VA SDN 01 Labuhan Sumbawa (n=36) denganpembelajaran kovensional.Data penguasaan konsep sains dikumpulkan dengan tes penguasaan konsep, sedangkan data keterampilan proses sains dikumpulkan dengan tes keterampilan proses sains dan lembar observasi keterampilan proses sains.Datadianalisis dengan statistik deskriptif danMANOVA.
Hasil penelitian adalah sebagai berikut. (1) Pembelajaran berbasis masalah berpengaruh signifikan terhadap penguasaan konsep sains siswa SD (Sig.=0.000,p<0.05). Rata-rata penguasaan konsep sains siswa yang diajarkan dengan pembelajaran berbasis masalah lebih besar daripada yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional (XPBL = 68.78 dan XKonvensional = 54.50). (2) Pembelajaran berbasis masalah berpengaruh signifikan terhadap keterampilan proses sains siswa SD (Sig.=0.000,p<0.05). Rata-rata keterampilan proses sains siswa yang diajarkan denganpembelajaran berbasis masalah lebih besar daripada yang diajarkan dengan pembelajaran kovensional.(XPBL = 71.57 dan XKonvensional = 54.44). (3) Pembelajaran berbasis masalah berpengaruh signifikan terhadap penguasaan konsep sains dan keterampilan proses sains siswa SD (Sig.= 0.000,p<0.05). Penelitian ini memiliki implikasi bahwa guru harus mulai meninggalkan model pembelajaran konvensional dan beralih ke pembelajaran berbasis masalah dan guru harus dapat menjadi mediator dan fasilitator dalam pembelajaran.Ilham Handika2014-04-30T00:34:49Z2019-05-08T14:42:00Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/10983This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/109832014-04-30T00:34:49ZPelaksanaan Pembelajaran Bahasa Melayu di Sekolah Dasar Amanasak Kabupaten Muang Pattani Thailand SelatanPermasalahan dalam penelitian ini adalah belum diketahuinya secara mendalam proses pelaksanaan pembelajaran bahasa Melayu di SD Amanasak Kabupaten Muang Pattani Thailand Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap pelaksanaan pembelajaran bahasa Melayu di lembaga tersebut, meliputi pendekatan, metode, strategi, teknik dan mediapembelajaran, interaksi guru dan siswa, serta peran guru, siswa, dan materi.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Subjek penelitian ini adalah guru bahasa Melayu, para siswa dan wakil kepala sekolah di SD Amanasak, Kabupaten Muang Pattani, Thailand Selatan, sedangkan objek penelitian ini adalah pelaksanaan pembelajaran bahasa Melayu di lembaga tersebut. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi berpartisipasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Data dianalisis bersamaan waktunya dengan pengumpulan data dengan model analisis interaktif, yang dilakukan melalui tiga kegiatan utama, yaitu: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Tingkat keabsahan terhadap data yang diperoleh dengan cara memperpanjang waktu pengamatan, pengamatan terus-menerus, trianggulasi sumber, trianggulasi metode, membicarakan dengan teman sejawat, member checking, kebergantungan, dan kepastian.
Hasil penelitian ini menunjukkan enam hal, yaitu sebagai berikut: (1) Pendekatan, metode, strategi dan teknik pembelajaran yang digunakan cukup membuat siswa antusias untuk mempelajari bahasa Melayu. (2) Media pembelajaran yang digunakan dalam laboratorium bahasa meliputi DVD player, TV 29 inci. Media tersebut telah digunakan dengan maksimal, namun tidak sering digunakan. (3) Interaksi guru dan siswa dalam proses pembelajaran di kelas berjalan dengan baik, meskipun belum seluruhnya menggunakan bahasa Melayu dan bahkan penggunaan bahasa Thai masih lebih banyak daripada bahasa Melayu. (4) Guru telah menjalani tugasnya sebagai fasilitator, perencana, dan pengontrol dengan baik. Siswa telah diberi kesempatan untuk mencari sumber belajar tambahan, sementara materi yang ada cukup membuat siswa bersemangat mengikuti pembelajaran. (5) Pengelolaan kelas dalam belajar mengajar bahasa Melayu sudah meningkatkan hasil pembelajaran bahasa Melayu dengan efektif, dan efisien. (6) Evaluasi proses pelajaran dalam pembelajaran bahasa Melayu menggunakan tes berbahasa dari membaca, berbicara, menyimak dan menulis.Prosedur evaluasi penilaian yang digunakan tepat dan jelas.Alat evaluasisudah sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran dan kemampuan siswa yang berhubungan dengan aspek kognitif, sosial, afektif, dan personal. Pengukur ini sudah mencakup materi dan keterampilan berbahasasiswa.Hasuenah Dumeedae2014-04-30T00:34:47Z2019-05-08T14:41:57Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/10981This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/109812014-04-30T00:34:47ZPeningkatan Hasil Belajar IPS yang Komprehensif Melalui Metode Simulasi di SD Muhammadiyah Bausasran II YogyakartaPenelitian ini bertujuan untuk meningkatkan Hasil Belajar IPS yang Komprehensif Melalui penerapan Metode Simulasi di kelas V SD Muhammadiyah Bausasran II Yogyakarta.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian tindakan kelas (classroom action reseach) kolaboratif antara guru dan peneliti. Penelitian ini dilaksanakan di SD Muhammadiyah Bausasran II Yogyakarta, dengan subjek penelitian adalah siswa kelas V berjumlah 29 orang anak. Jenis tindakan yang dilaksanakan adalah pembelajaran IPS dengan metode simulasi sebanyak tiga siklus. Data dikumpulkan melalui tes, observasi, wawancara dan angket. Instrumen pengumpulan data divalidasi melalui Expert Judgment. Analisis data dilakukan dengan tehnik analisis deskriptif kuantitatif. Kriteria ketuntasan minimum yang digunakan di sekolah tersebut adalah skor 65 untuk aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran IPS dengan metode simulasi dapat meningkatkan hasil belajar IPS di kelas V SD Muhammadiyah Bausasran II Yogyakarta pada aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Peningkatan ranah kognitif pada Siklus I, II dan III secara berturut-turut adalah 62,06%; 75,86%; 100%. Peningkatan aspek afektif adalah 51,72%; 68,96%; 75,86%. Peningkatan aspek psikomotorik adalah 41,38%; 75,86%, dan 79,31%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan metode simulasi dapat meningkatkan hasil belajar IPS yang komprehensif di kelas V SD Muhammadiyah Bausasran II Yogyakarta. Dengan demikian guru hendaknya menggunakan metode simulasi sebagai alternatif untuk meningkatkan hasil belajar IPS yang komprehensif.Hadi Wijaya2014-04-30T00:34:45Z2019-05-08T14:41:54Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/10980This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/109802014-04-30T00:34:45ZEksplorasi Pembelajaran Operasi Pecahan Siswa Sekolah Dasar Menurut Teori Gravemeijer di Kabupaten Ngada NTTTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan belajar operasi pecahan siswa sekolah dasar menurut teori Gravemeijer di Kabupaten Ngada NTT.
Jenis penelitian kualitatif fenomenologi digunakan untuk mencapai tujuan penelitian. Dalam penelitian ini hypothetical learning trajectory (HLT) memainkan peranan penting sebagai instrumen penelitian. Perangkat pembelajaran yang disusun untuk menjalankan serangkaian aktivitas belajar dalam HLT telah dikonsultasikan dengan dua orang ahli Pembelajaran Matematika selanjutnya diujicoba pada kelompok kecil yaitu lima siswa Kelas IV Sekolah Dasar Katolik Bomari Langa pada tahap eksperimen pilot. Selanjutnya HLT dibandingkan dalam proses pembelajaran sebenarnya pada tahap eksperimen pengajaran dengan 24 siswa.
Berdasarkan analisis ditemukan bahwa siswa dapat berkembang dalam belajar operasi pecahan dengan menggunakan tingkat aktivitas yang berbeda berdasarkan pendekatan PMR menurut teori Gravemeijer. Pada level pertama yaitu level situasional, Drama Matematika dapat menstimulasi pengetahuan informal siswa tentang prosedur operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan. Pada level referensial, untaian manik-manik dan kartu pecahan menjadi model dari situasi drama matematika yang merupakan jembatan menuju gagasan penggunaan garis bilangan untuk operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan. Pada level ketiga yaitu level general, siswa dapat menggunakan garis bilangan sebagai model untuk operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan. Pada level formal, dengan bantuan untaian bilangan membawa siswa mengkonstruksi soal cerita sendiri dan menyelesaikan soal cerita yang dihasilkan dengan prosedur formal operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan.Gregorius Sebo Bito2014-04-30T00:34:44Z2019-05-08T14:41:50Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/10977This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/109772014-04-30T00:34:44ZKarakteristik Soal Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun Pelajaran 2008/2009Penelitian ini bertujuan mengungkapkan karakteristik Soal Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN) Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun Pelajaran 2008/2009.
Subjek penelitian ini adalah butir soal UASBN Bahasa Indonesia dan sumber datanya adalah lembar jawaban siswa atas 50 butir soal pilihan ganda. Sampel respons siswa sejumlah 655 ditentukan dengan teknik cluster sampling. Perangkat tes ditelaah tingkat kesesuaiannya dari aspek materi, konstruksi, dan bahasa. Respons siswa terhadap perangkat tes dianalisis secara kuantitatif menurut teori tes klasik dengan program MicroCAT Iteman versi 3.00 dan teori tes modern (Rasch Model) dengan program MicroCAT Bigsteps versi 2.30.
Hasil analisis melalui telaah butir soal menunjukkan bahwa perangkat tes UASBN Bahasa Indonesia tahun pelajaran 2008/2009 di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki karakteristik: (1) ditinjau dari aspek teoretis secara keseluruhan memiliki karakteristik yang baik karena dari 50 butir soal yang diujikan semuanya termasuk kategori baik atau 100%, baik dari aspek materi, konstruksi, maupun bahasa; (2) berdasarkan analisis teori tes klasik dengan program Itemandari 50 butir soal yaitu 11 butir soal kualitasnya baik (22%) dengan rerata tingkat kesukaran 0,759 (mudah), rerata daya beda 0,701 (sangat baik), distribusi respons yang berfungsi 32%, dan indeks reliabilitas 0,933 (andal); (3) berdasarkan analisis teori respons butir 1 parameter (Rasch model) dengan program Bigsteps menunjukkan bahwa dari 50 butir soal yaitu 39 butir soal kualitasnya baik (78%) dengan rerata tingkat kemampuan peserta 1,92 (tinggi), 49 butir soal cocok dengan model Rasch, fungsi informasi butir yang baik sebanyak 43 dari 49 butir soal (87,76%), dan butir soal yang memiliki tingkat kesukaran sedang ada 44 butir (89,80%); (4) berdasarkan tinjauan aspek teoretis dan aspek empiris, 8 butir soal berkualitas baik (16%); dan (5) butir tes yang tidak baik menurut teori tes klasik lebih banyak dibanding teori respons butir yaitu 39 berbanding 11 dengan tingkat konsistensi sebesar -0,068 (tidak konsisten).Deri Anggraini2014-04-30T00:34:42Z2019-05-08T14:42:17Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/10990This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/109902014-04-30T00:34:42ZEvaluasi Iklim Akademik Pelaksanaan Program Studi PGSD Universitas Veteran Bangun Nusantara SukoharjoPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan gambaran iklim akademik kampus prodi PGSD Universitas Veteran Bangun Nusantara berdasarkan hasil Evaluasi Kontek, Evaluasi Input, Evaluasi Proses, dan Evaluasi Produk yang meliputi pelaksanaan kurikulum program, kegiatan perkuliahan, aktivitas civitas akademika di laboratorium dan perpustakaan, serta aktivitas civitas akademika di seminar.
Populasi yang digunakan sebagai sampel penelitian ini sebanyak lima kelas sebanyak 162 mahasiswa dan delapan dosen tetap PGSD. Sampel ditentukan menggunakan simple random sampling technique. Lokasi penelitian ini adalah program studi PGSD Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo. Penelitian ini menggunakan model evaluasi CIPP yang terdiri dari evaluasi kontek, masukan, proses, dan hasil. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif dan dilengkapi dengan analisis deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masing-masing komponen evaluasi kontek yang meliputi keadaan iklim akademik di lingkungan program studi PGSD adalah kondusif, yang ditandai dengan karakteristik lingkungan belajar, keamanan lingkungan, dan keakraban mahasiswa dan dosen. Keadaan iklim akademik di lingkungan program studi PGSD berdasarkan evaluasi input belum sepenuhnya kondusif, yaitu kurikulum belum membantu dalam menciptakan iklim akademik yang kondusif. Keadaan iklim akademik berdasarkan evaluasi proses terlihat belum sepenuhnya kondusif, yaitu pengorganisasian kelas masih belum membantu menciptakan iklim akademik yang kondusif. Keadaan iklim akademik berdasarkan evaluasi produk telah terlihat kondusif.Paradika Angganing2014-04-30T00:34:17Z2019-05-08T14:41:43Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/10974This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/109742014-04-30T00:34:17ZKeefektifan Model Pembelajaran Berbasis Budaya (PBB) untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV SDPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan penggunaan model Pembelajaran Berbasis Budaya (PBB) terhadap hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Negeri 01 Tridarma Wirajaya, Lampung.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen kuasi. Subjek dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas IVA dan IVB di SD Negeri 01 Tridarma Wirajaya Lampung sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas IVA dengan jumlah siswa 29 orang terpilih sebagai kelompok eksperimen dan kelas IVB dengan jumlah siswa 27 orang terpilih sebagai kelompok kontrol. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara, observasi, tes. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji t untuk sampel independen.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model PBB efektif untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Negeri 01 Tridarma Wirajaya, Lampung. Hasil analisis data bahwa nilai rata-rata pre test hasil belajar kelompok eksperimen sebelum diberi model PBB pada pembelajaran IPS adalah sebesar 7,53, sedangkan nilai rata-rata post test hasil belajar IPS setelah diberi model PBB adalah sebesar 17,13. Nilai rata-rata pre test kelompok kontrol adalah sebesar 7,37, sedangkan nilai rata-rata post test adalah sebesar 14,66. Data gain untuk kelas eksperimen 9,60 dan kelas kontrol 7,27. Dari hasil uji-t didapat thitung > ttabel yaitu 3,343>2,000
Firosalia Kristin2014-04-30T00:34:15Z2019-05-08T14:41:39Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/10973This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/109732014-04-30T00:34:15ZPengaruh Implementasi the 4-E Learning Cycle terhadap Pengetahuan, Ketrampilan Proses Dasar, dan Sikap IlmiahIPA Siswa SDK KererobboPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model 4-Elearning cycle terhadap: (1) pengetahuan IPA siswa SD, (2) ketrampilan proses dasar IPA siswa SD, dan (3) sikap ilmiah IPA siswa SD.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SDK Kererobbo, kecamatan Kota Tambolaka semester II tahun ajaran 2012/2013. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik sampling jenuh untuk dijadikan sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen dilaksanakan pembelajaran IPA dengan menggunakan model 4-E Learning Cycle, sedangkan pada kelas kontrol menggunakan pembelajaran ekspositori. Instrumen yang digunakan adalah (1) tes terintegrasi untuk mengukur pengetahuan dan ketrampilan proses dasar IPA dan (2) skala sikap untuk mengukur sikap ilmiah. Analisis data menggunakan (1) statistik deskriptif untuk mendeskripsikan data pengetahuan, ketrampilan proses dasar dan sikap ilmiah; dan (2) statistik inferensial dengan menggunakan independent sampel t-test untuk menguji hipotesis penelitian pada taraf signifikansi 5% (α = 0,05).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) penerapan model 4-Elearning cycle berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengetahuan IPA siswa di SDK Kererobbo dengan nilai sig 0,044; (2) penerapan model 4-Elearning cycleberpengaruh positif dan signifikanterhadap ketrampilan proses dasar IPA siswa di SDK Kererobbo dengan nilai sig 0,020;dan (3) penerapan model 4-Elearning cycle berpengaruh positif dan signifikanterhadap sikap ilmiah siswa di SDK Kererobbo dengan nilai sig 0,000.Ferdinandus Bele Sole2014-04-30T00:34:12Z2019-05-08T14:41:36Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/10972This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/109722014-04-30T00:34:12ZImplementasi Heuristic Problem Solving dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matematika untuk Meningkatkan Prestasi Belajar dan Sikap Siswa terhadap MatematikaPenelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar dan sikap siswa terhadap matematika siswa kelas IV SDN Mangkujayan I Ponorogo dalam pembelajaran matematika. Peningkatan prestasi belajar dan sikap siswa terhadap matematika diupayakan dengan menerapkan heuristic problem solving untuk menyelesaikan soal cerita matematika.
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) secara kolaboratif dan partisipatif. Subjek penelitian adalah kelas IVA SDN Mangkujayan I Ponorogo yang berjumlah 37 siswa dan guru kolaborator. Objek penelitian ini adalah keseluruhan proses implementasi heuristic problem solving untuk menyelesaikan soal cerita matematika. Desain penelitian ini menggunakan model spiral Kemmis dan Mc Taggart yang terdiri dari 4 langkah yaitu perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus, siklus I terdiri dari 2 kali pertemuan dan siklus II terdiri dari 2 kali pertemuan. Data dalam penelitian ini diperoleh dari hasil observasi, hasil tes prestasi belajar, hasil angket sikap siswa terhadap matematika, hasil wawancara dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis melalui tahapan: pengumpulan data, reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah diterapkan heuristik problem solving untuk menyelesaikan soal cerita matematika terjadi peningkatan prestasi belajar dan sikap siswa terhadap matematika. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan prestasi belajar. Rata-rata hasil belajar siklus I 87,03 meningkat pada siklus II menjadi 93,5 dengan ketuntasan klasikal pada siklus I 72, 9% meningkat menjadi 91,8% pada siklus II. Sikap siswa terhadap matematika juga mengalami peningkatan yaitu pada siklus I 81,1 dengan kriteria tinggi meningkat menjadi 86,5 dengan kriteria sangat tinggi.Dian Kristiana2014-04-30T00:34:10Z2019-05-08T14:41:32Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/10971This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/109712014-04-30T00:34:10ZPengembangan Media Travel Game untuk Pembelajaran Perkalian dan Pembagian Bilangan Pecahan Matematika Sekolah Dasar Kelas VPenelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media travel game sehingga diketahui : (1) kelayakan media travel game untuk pembelajaran perkalian dan pembagian bilangan pecahan matematika kelas V SD, (2) keefektivan penerapan media travel game untuk pembelajaran matematika perkalian dan pembagian bilangan pecahan kelas V SD.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan Research and Development (R&D) adaptasi Dick and Carey. Tahapan penelitian terdiri dari analisis, desain, produksi, uji coba (one to one evaluation, small group evaluation, dan field evaluation) dan revisi, dan rencana pemanfaatan dan penyebarluasan. Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas V SD N Lempuyangan I Yogyakarta. Uji coba terbatas dilakukan pada siswa kelas VC SD N Lempuyangan I Yogyakarta sebanyak 16 siswa. Uji coba lapangan utama dilakukan pada siswa kelas VA SD N Lempuyangan I Yogyakarta sebanyak 34 siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan lembar validasi ahli, lembar komentar siswa, lembar observasi guru, dan tes. Data dari instrumen dianalisis menggunakan analisis deskriptif skala lima dan analisis Uji T.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa media travel game layak digunakan untuk pembelajaran perkalian dan pembagian bilangan pecahan matematika kelas V SD. Media travel game untuk pembelajaran perkalian dan pembagian bilangan pecahan matematika kelas V SD terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), papan travel game, dadu, pioner, kartu pintar, petunjuk penggunaan, lembar soal dan lembar jawaban kartu pintar, lembar soal dan lembar jawaban dadu, lembar penilaian pre test dan post test. Hasil kelayakan media travel game oleh ahli materi, media dan praktisi mendapatkan penilaian “baik”. Hasil kelayakan media travel game oleh siswa dalam tahap one to one evaluation mendapatkan penilaian “baik”, tahap small group evaluation mendapatkan penilaian “baik”, dan tahap field evaluation mendapatkan penilaian “baik sekali”. Media travel game efektif digunakan untuk pembelajaran perkalian dan pembagian bilangan pecahan matematika kelas V SD dengan perolehan hasil t_(hitung )= -9,764 maka H_0 ditolak, sehingga rata-rata skor pretest dan posttest adalah berbeda secara nyata/pembelajaran efektif.Delia Indrawati2014-04-30T00:34:09Z2019-05-08T14:41:29Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/10970This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/109702014-04-30T00:34:09ZEvaluasi Penerapan Bahasa Inggris Sebagai Bahasa Pengantar Dalam Proses Pembelajaran di SDN Idaman RSBI BanjarbaruTujuan dari penelitian ini adalah menggambarkan dan mengevaluasi penerapan Bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar dalam proses pembelajaran di SDN Idaman RSBI Banjarbaru
Penelitian ini menggunakan evaluasi model Kesenjangan. Data dikumpulkan dengan tiga metode yaitu: interview, observation dan dokumentasi. Dalam wawancara, peneliti menggali tanggapan, pengalaman dan persepsi guru dan Kepala Sekolah terkait dengan Bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar. Dalam observasi, peneliti mengumpulkan data tentang materi dan aktivitas pembelajaran. Dalam dokumentasi, peneliti mengumpulkan data tentang sekolah dan pembelajaran dari dokumen terkait. Untuk mencapai keterpercayaan, interpretasi data diverifikasi kembali oleh guru dan Kepala Sekolah sampai tidak ada pertentangan pandangan terhadap makna data tersebut. Akhirnya, analisa data dituangkan dalam metode kualitatif untuk menggambarkan hasil dari pengumpulan data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan Bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar dalam proses pembelajaran belum terlaksana sepenuhnya. Tujuan penerapan Bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar dalam proses pembelajaran di SDN Idaman RSBI Banjarbaru masih belum dirumuskan sampai penelitian ini dilaksanakan. Dari segi metode penerapan, Bahasa Inggris hanya sebatas pembuka, kalimat perintah sederhana dan penutup tanpa memberikan kesempatan siswa untuk secara maksimal memberikan feed back, serta belum dimasukkan dalam RPP SD Idaman RSBI. Sistem penilaian sudah terdokumentasikan dan terencana untuk keseluruhan aspek baik akademik maupun non akademik, tetapi untuk sistem penilaian yang berkaitan dengan penerapan Bahasa Inggris sebagai pengantar proses pembelajaran belum terealisasikan.Daud Yahya2014-04-30T00:34:05Z2019-05-08T14:41:21Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/10967This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/109672014-04-30T00:34:05ZImplementasi Pembelajaran Tematik pada sekolah dasar negeri di Gugus III Kecamatan Kalasan Kabupaten Sleman Daerah Istimewa YogyakartaPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan memaknai implementasi pembelajaran tematik di Gugus III Kecamatan Kalasan Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian etnografi. Subjek penelitian ini adalah para guru kelas I, II, dan III. Data dikumpulkan dengan teknik dokumentasi, wawancara, dan observasi serta dianalisis dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Guru sudah memahami pembelajaran tematik, tetapi masihada 2 guru yang belum memahaminya. 2) Guru sudah merencanakan pembelajaran tematik dengan menggunakan silabus dan RPP (rencana pelaksanaan pembelajaran) yang memiliki tema, tetapi masih ada 8 guru yang tidak menggunakannya. 3) Metode mengajaryang diterapkan para guru dalam implementasi pembelajaran tematik yaitu metode ceramah, kooperatif, dan peragaan. 4) Hambatan yang dihadapi adalah:a) Minimnyapengetahuan orang tua dan siswa. b) Lingkungan masyarakat yang tidak kondusif.c) Keterbatasanalat peraga, buku, dan sosialisasi dinas. d) Minimnyapengetahuan guru.5) Upaya guru mengatasi hambatan dengan: a) Menjelaskanpembelajaran tematik kepada orang tua dan memilihmedia dan metode yang sesuai untuk siswa. b) Menyelenggarakan bimbingan belajar di lingkungan masyarakat. c) Mencariinformasi di buku, internet, dan seminar supaya guru memiliki inovasi untuk mengatasi keterbatasan pembelajaran tematik. d) Berbagiinformasi dengan guru tematikyang lainuntuk menambah pengetahuan.Bayu Purbha Sakti2014-04-30T00:34:03Z2019-05-08T14:41:17Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/10966This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/109662014-04-30T00:34:03ZPeningkatan Keterampilan Menulis Menggunakan Pendekatan Proses dengan Media Gambar Kelas II SDN 3 Sakra Lombok Timur NTBTujuan Penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa dengan menerapkan pendekatan proses dengan media gambar di kelas II SDN 3 Sakra Lombok Timur NTB. Penerapan pendekatan proses dengan media gambar memberikan dampak yang positif bagi perkembangan keterampilan menulis siswa.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas II B yang berjumlah 28 siswa. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui teknik observasi, tes, dan dokumentasi. Instrument yang digunkan dalam penelitian ini adalah lembar observasi dan tes hasil belajar. Data hasil observasi dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah keterampilan menulis siswa dikatakan meningkat jika ketuntasan belajar siswa dalam keterampilan menulis secara klasikal siswa mencapai rata-rata 75% .
Keterampilan menulis siswa pada pra-tindakan, siklus I, sampai dengan siklus II mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut diketahui berdasarkan hasil observasi dan nilai hasil tes siswa. Hasil observasi menunjukkan adanya peningkatan, yaitu pada siklus I indikator yang terlaksana 18 dari 28 indikator yang dinilai (Sedang), kemudian pada siklus II meningkat menjadi 24 indikator dari 28 indikator yang dinilai (Baik). Berdasarkan hasil tes keterampilan menulis siswa, persentase pada pra-tindakan 63%, meningkat pada siklus I menjadi 68,3%, dan pada siklus II meningkat menjadi 75%, yang artinya bahwa ketuntasan klasikal siswa telah tercapai.Azmussya'ni Azmussya'ni2014-04-30T00:34:01Z2022-07-15T06:15:24Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/10965This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/109652014-04-30T00:34:01ZPengembangan Multimedia Interaktif untuk Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Sekolah Dasar Kelas VPenelitian ini bertujuan untuk: (1) mengembangkan multimedia interaktif sebagai media pembelajaran IPS kelas V dengan materi peristiwa sekitar proklamasi dan (2) Mengetahui kelayakan produk dari aspek materi, aspek tampilan dan aspek kemenarikan untuk pembelajaran IPS SD.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan multimedia pembelajan IPS, dilaksanakan melalui beberapa tahapan, tahap pertama adalah pendahuluan yang meliputi studi pustaka dan studi lapangan, tahap kedua pengembangan yang meliputi perencanaan dan pengembangan produk awal. Tahap ketiga uji lapangan meliputi uji coba preliminary field test, main field test dan operational field test. Responden dalam penelitian ini meliputi 35 responden, terdiri atas 3 siswa untuk uji coba preliminary field test, 10 siswa untuk uji coba main field test, dan 22 siswa utuk uji coba operational field test. Sebelum diujicobakan produk divalidasi oleh ahli materi dan ahli media. Instrumen yang digunakan utuk penelitian ini adalah angket dan pedoman observasi. Skor kelayakan dinyatakan dalam skala 1-5. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kuantitatif.
Hasil validasi oleh ahli media dan ahli materi menunjukkan bahwa kelayakan multimedia pembelajaran IPS pada aspek media sebesar 4,23 (sangat baik) dan kelayakan pada aspek materi sebesar 4,26 (sangat baik). Hasil uji coba lapangan menunjukan bahwa tanggapan siswa terhadap kelayakan multimedia dengan rerata skor 4,08 (baik). Hasil tersebut menunjukkan bahwa multimedia pembelajaran IPS yang dikembangkan layak digunakan dalam kegiatan pembelajaran dan menjadi alternatif sumber belajar IPS khususnya siswa kelas V dengan materi peristiwa sekitar proklamasi.Arif Mahya fanny2014-04-30T00:33:56Z2019-05-08T14:41:47Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/10975This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/109752014-04-30T00:33:56ZPengembangan Multimedia Pembelajaran Matematika pada Materi Bilangan Bulat Kelas IV SD Negeri Lempuyangan I YogyakartaPenelitian ini bertujuan: 1) mendeskripsikan prosedur pengembangan multimedia pembelajaran matematika pada materi Bilangan Bulat kelas IV SD yang layak digunakan untuk meningkatkan hasil belajar kognitif siswa, 2) mendeskripsikan kelayakan produk multimedia pembelajaran matematika di SD kelas IV pada materi Bilangan Bulat ditinjau dari aspek materi dan aspek media, dan 3) mengetahui keefektifan multimedia pembelajaran matematika kelas IV SD pada materi Bilangan Bulat ditinjau dari hasil belajar siswa.
Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan. Subjek uji coba produk adalah siswa kelas IV SD Negeri Lempuyangan I Yogyakarta, yang terdiri dari 6 siswa pada uji coba beta test. Pada uji keefektifan produk melibatkan 25 siswa untuk kelas eksperimen dan 27 siswa untuk kelas kontrol. Data yang dikumpulkan berasal dari ahli materi, ahli media, dan siswa. Instrumen pengumpulan data berupa instrumen penilaian produk oleh ahli materi, ahli media, dan siswa serta instrumen tes berupa soal pilihan ganda. Analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif.
Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) pengembangan multimedia ini dilaksanakan sesuai prosedur pengembangan multimedia yaitu perencanaan, desain, dan pengembangan 2) kelayakan produk pada aspek materi/isi diperoleh skor sebesar 55 (kategori baik sekali), aspek pembelajaran sebesar 57 (kategori baik sekali), aspek pemrograman sebesar 51 (kategori baik), dan aspek tampilan sebesar 52 (kategori baik). Hasil uji t menunjukkan bahwa skor thitung lebih besar dari ttabel (4,034 > 2,01), dan hasil uji N-gain menunjukkan bahwa peningkatan hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol (0,57 > 0,42), sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan multimedia lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran menggunakan media powerpoint dalam meningkatkan hasil belajar siswa.Fredy Fredy2014-04-28T04:29:46Z2019-05-08T14:41:07Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/10962This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/109622014-04-28T04:29:46ZUpaya Meningkatkan Karakter dan Hasil Belajar IPS Menggunakan Metode Bermain Peran Pada Siswa Kelas IV SDN Tridadi Sleman Tahun 2013Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan karakter dan hasil belajar IPS menggunakan metode bermain peran pada siswa kelas IV SDN Tridadi Sleman. Peningkatan karakter difokuskan pada tiga aspek nilai yaitu kejujuran, kerjasama, dan tanggung jawab.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dalam tiga siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV yang berjumlah 28 orang. Kolaborator dalam penelitian ini adalah guru kelas IV sebagai pelaksana tindakan, peneliti sebagai observer, dan teman sejawat sebagai pembantu observasi. Jenis tindakan yang diterapkan adalah metode bermain peran dalam pembelajaran IPS. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, catatan lapangan, tes hasil belajar, dan analisis dokumen. Analisis data dilakukan secara kualitatif dengan teknik yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pembelajaran IPS dengan menggunakan metode bermain peran dapat meningkatkan karakter siswa pada aspek kejujuran, kerjasama dan tanggung jawab. Peningkatan kejujuran, kerjasama dan tanggung jawab dari siklus I, II, dan III, kejujuran pada siklus I, II, dan III berturut-turut 42,85%, 52,9%, dan 67%. kerjasama siklus I, II, dan III memperoleh 42,14%, 51,9%, dan 62%. Sedangkan tanggung jawab pada siklus I, II, dan III secara berurutan 44,6%, 54,1%, dan 64,1%. Peningkatan hasil belajar kognitif pada siklus I, II, dan III berturut-turut 66,57, 72,92 dan 74,85. Jadi penerapan metode bermain peran dapat meningkatkan karakter dan hasil belajar siswa kelas IV SDN Tridadi Kec. Sleman Kab. Sleman Tahun 2012/2013Ahmad basari eko Wahyudi2014-04-28T04:29:33Z2019-05-08T14:41:11Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/10963This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/109632014-04-28T04:29:33ZKeefektifan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dan Model Elaborasi Tipe preview, question, read, reflec, recite, dan review (PQ4R) terhadap Kualitas Pembelajaran dan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV Sekolah DasarTujuan dari penelitian ini untuk mengetahui: (1) keefektifan model pembelajaran cooperative tipe STAD terhadap kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS, (2) keefektifan model pembelajaran elaborasi tipe PQ4R terhadap kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS, (3) membandingkan keefektifan model cooperative learning tipe STAD dengan elaborasi tipe PQ4R ditinjau dari kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS.
Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu, menggunakan dua kelompok eksperimen dengan desain Counterbalanced Design with Two Treatments Design. Sampel penelitian ini adalah 30 siswa kelas IV SDN 1 Pengenjek dengan model pembelajaran cooperative tipe STAD dan 30 siswa Kelas IV SDN Beber dengan model pembelajaran elaborasi tipe PQ4R. Pengumpulan data kualitas pembelajaran menggunakan lembar observasi, angket kualitas pembelajaran dan dokumentasi, sedangkan data hasil belajar siswa dikumpulkan menggunakan tes. Pengumpulan data kualitas pembelajaran menggunakan metode observasi pembelajaran dan angket, dokumentasi penerapan model dalam pembelajaran dan data hasil belajar menggunakan tes hasil belajar. Data yang diperoleh dianalisis dengan multivariate analysis of variant (MANOVA).
Hasil pengukuran dengan MANOVA menunjukkan hasil sebagai berikut. Pertama, model pembelajaran cooperative tipe STAD efektif ditinjau dari kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa. Kedua, model pembelajaran elaborasi tipe PQ4R efektif ditinjau dari kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa. Ketiga, pembelajaran cooperative tipe STAD lebih efektif dibandingkan dengan model pembelajaran elaborasi tipe PQ4R ditinjau dari kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa.
Akhmad Muzzakir