Lumbung Pustaka UNY: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-29T07:49:03ZEPrintshttp://eprints.uny.ac.id/apw_template/images/sitelogo.pnghttps://eprints.uny.ac.id/2017-06-03T03:59:57Z2019-01-29T12:24:17Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/49409This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/494092017-06-03T03:59:57ZFaktor Determinasi Guru Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VI
Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Selong Kabupaten Lombok TimurTujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap pengaruh antara faktor determinasi guru yaitu proses pembelajaran, manajemen kelas, penggunaan metode pembelajaran dan penggunaan media pembelajaran terhadap hasil belajar siswa di Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Selong Kabupaten Lombok Timur.
Penelitian ini merupakan penelitian survey dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, expostfacto. Teknik sampling yang digunakan adalah random sampling.
Populasi penelitian ini adalah semua guru sekolah dasar negeri yang ada di Kecamatan Selong Kabupaten Lombok Timur. Pengumpulan data proses pembelajaran, manajemen kelas, penggunaan metode pembelajaran dan penggunaan media pembelajaran dilakukan dengan metode kuesioner dengan model skala Likert. Data kompetensi hasil belajar dikumpulkan dengan dengan menggunakan tes. Data dianalisis menggunakan teknik analisis statistik deskriptif, korelasi parsial, dan
regresi ganda.
Hasil penelitian menunjukan bahwa proses pembelajaran, manajemen kelas, penggunaan metode pembelajaran dan penggunaan media pembelajaran berada dalam kategori cukup/sedang, sementara hasil belajar siswa juga berada dalam kategori cukup. Berdasarkan hasil analisis regresi, tiga hipotesis yang diajukan semuanya diterima dan didukung oleh data empirik. Pertama, ada pengaruh positif dan signifikan proses pembelajaran (X1) terhadap hasil belajar siswa(Y) dengan koefisien korelasi r = 0,248. Kedua, ada pengaruh positif dan signifikan manajemen kelas (X2) terhadap hasil belajar siswa (Y) dengan koefisien korelasi r = 0,487. Ketiga, ada pengaruh positif dan signifikan penggunaan metode pembelajaran (X3) terhadap hasil belajar siswa (Y) dengan koefisien korelasi r = 0,263. Keempat ada
pengaruh positif dan signifikan penggunaan media pembelajaran (X4) terhadap hasil belajar siswa (Y) dengan koefisien korelasi r = 0,328. Kelima, ada pengaruh positif
dan signifikan proses pembelajaran (X1), manajemen kelas (X2), penggunaan metode pembelajaran (X3), penggunaan media pembelajaran (X4) terhadap hasil belajar siswa (Y), dengan koefisien korelasi r = 0,813. Dari hasil penelitian ini diberikan rekomendasi bahwa perlu adanya peningkatan keterampilan mengajar guru dan penggalakan penggunaan metode dan media pembelajaran yang bervariasi yang bisa
didapat dari lingkungan sekolah maupun luar sekolah.Zohrani Zohrani2017-06-03T03:39:35Z2019-01-29T12:24:15Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/49407This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/494072017-06-03T03:39:35ZKinerja Guru Sekolah Dasar di Kabupaten Minahasa SelatanPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara kepemimpinan kepala sekolah, pelatihan yang pernah diikuti guru, suasana kerja, pemberian insentif dengan kinerja guru sekolah dasar di kabupaten minahasa selatan.
Populasi dalam penelitian ini adalah guru sekolah dasar di kabupaten minahasa selatan yang telah mempunyai surat keputusan (sk) dari pemerintah sebagai pns, sedangkan sampel penelitian sebanyak 116 guru sekolah dasar dari 20 sekolah dasar negeri yang ditentukan dengan teknik cluster sampling. Instrument penelitian adalah kuesioner yang telah diujicobakan serta memenuhi syarat validitas dan reliabilitas. Data dianalisis dengan analisis deskriptif dan analisis regresi dengan bantuan spss 15 for windows.
Hasil analisis deskriptif mengungkapkan hal-hal sebagai berikut: (1) variabel kinerja guru sekolah dasar di kabupaten minahasa selatan terbagi dalam dua kategori yaitu sangat baik 3,5%, baik 81,0% dan 15,5% kurang baik. (2) variabel kepemimpinan kepala sekolah pada sekolah dasar di kabupaten minahasa selatan sekitar 92.2% sangat baikdan sisanya, 6.9% baik serta hanya 0.9% kurang baik. (3) variabel pelatihan yang diikuti guru sekolah dasar di kabupaten minahasa selatan sekitar 35.3% guru sangat sering, 62.1% guru sering, dan hanya 3 orang (2.6%) guru jarang mengikuti pelatihan. (4) variabel suasana kerja di sekolah dasar kabupaten minahasa selatan sekitar 78.4% suasana kerja sangat kondusif dan sisanya 21.6% suasana kerja yang kondusif. (5) dalam hal pemberian insentif sekitar 38.8% guru menyatakan sangat sering direalisasikan, 46.6% sering, dan sisanya 14.6% menyatakan jarang menerima insentif. Sedangkan hasil pengujian hipotesisnya menunjukkan bahwa: (1) pengaruh keempat variabel (kepemimpinan, pelatihan yang diikuti, suasana kerja, dan pemberian insentif) terhadap kinerja guru (r = 0,315, p < 0,0001), (2) ada pengaruh signifikan kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru (r = 0,1169, p < 0,0001). (3) pelatihan yang diikuti guru juga memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja guru (r = 0,1136, p < 0,0001). (4) suasana kerja terhadap kinerja guru, besarnya pengaruh sangat rendah (r = 0,0084, p < 0,330). (5) pemberian insentif terhadap kinerja guru, besarnya pengaruh sangat rendah (r = 0,0110, p < 0,268).Widdy H.F. Rorimpandey2017-06-03T03:22:27Z2019-01-29T12:24:12Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/49406This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/494062017-06-03T03:22:27ZEfektivitas Metode Inkuiri untuk Peningkatan Prestasi dan
Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPSPenelitian ini bertujuan untuk: (1) Untuk mengetahui mengenai efektivitas penggunaan metode inkuiri terhadap peningkatan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS. (2) Untuk mengetahui efektivitas penggunaan metode inkuiri
terhadap peningkatan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen semu. Desain eksperimen yang digunakan berbentuk pretest-posttes control group design. Responden penelitian ini adalah seluruh siswa kelas lima A Madrasah Ibtidaiyyah Roudlotush
Sholihin, Jemur kecamatan Pejagoan kabupaten Kebumen yang berjumlah 44 siswa. Instrumen penelitian adalah tes hasil belajar dan kuesioner motivasi belajar. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis statistik parametrik yaitu uji-t.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) ada perbedaan prestasi belajar pada mata pelajaran IPS antara siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan metode inkuiri dengan siswa yang dibelajarkan dengan metode konvensional (thitung
sebesar 3.645 dengan p = 0.001), perolehan p < 0.05 menunjukkan rerata keduanya berbeda signifikan; (2) ada perbedaan motivasi belajar pada mata pelajaran IPS antara siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan metode inkuiri dengan siswa yang dibelajarkan dengan metode konvensional (t-hitung sebesar 7.563 dengan p = 0.000), perolehan p < 0.05 menunjukkan rerata keduanya berbeda signifikan.Umar Hashona2017-06-03T03:00:56Z2019-01-29T12:24:09Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/49405This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/494052017-06-03T03:00:56ZIntegrasi Nilai Islam dalam Pembelajaran IPS (Studi Kasus di SD Masjid Syuhada YogyakartaPenelitian ini bertujuan: (1) untuk mengetahui pola integrasi Islam dalam pembelajaran IPS di SD Masjid Syuhada; (2) untuk mengetahui kendala yang terjadi dalam pengintegrasian nilai Islam dalam pembelajaran IPS di SD Masjid Syuhada dan solusi yang telah diambil.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif-eksploratif-kualitatif dengan menggunakan metode naturalistik. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV, V, dan VI Sekolah Dasar Masjid Syuhada Yogyakarta. Objek penelitian adalah pembelajaran IPS di Kelas IV, V, dan VI yang terintegrasi dengan nilai agama Metode pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara. Observasi dilakukan terhadap proses pembelajaran IPS di Kelas IVA, VB dan VIA, sedangkan wawancara dilakukan terhadap Kepala Sekolah dan Ketua Bidang Pendidikan Yayasan Masjid Syuhada. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis induktif.
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa: (1) pola integrasi nilai Islam dalam proses pembelajaran IPS di SD Masjid Syuhada yang digunakan guru terdapat dua pola, yaitu pola justifikasi dan spiritualiasi. Pola justifikasi yakni guru melakukan justifikasi dengan nilai Islam terhadap materi yang terdapat dalam bahan ajar IPS, dan pola spiritualisasi guru tersebut tidak menyisipi nilai Islam sebagai materi yang relevan dengan tema kajian, melainkan melakukan spiritualisasi dalam proses pembelajaran; (2) kendala yang muncul dalam integrasi nilai Islam dalam proses pembelajaran IPS setidaknya ada enam hal, yakni: (a) Belum adanya buku standar yang dapat dijadikan pegangan guru yang telah memuat materi IPS yang terintegrasi dengan nilai Islam; (b) tidak samanya kemampuan guru dalam mengintegrasikan nilai Islam dalam materi pelajaran IPS, sehingga berpengaruh terhadap kuat tidaknya proses integrasi tersebut dilakukan; (c) tidak semua materi pelajaran dapat dengan mudah diintegrasikan dengan nilai Islam, sehingga dalam batas-batas tertentu, ketika integrasi nilai Islam dilakukan ada kesan dipaksakan; (d) manajemen waktu di kelas perlu dilakukan secara ketat dan baik, karena ketika ada pengintegrasian nilai Islam dengan sendirinya menambah materi pelajaran yang memerlukan waktu tersendiri; (e) belum adanya ketentuan baku dan peraturan dari sekolah yang mengikat secara pasti kepada para guru tentang kebijakan pembelajaran yang integratif dengan nilai Islam; (f) tidak semua guru IPS secara disiplin menyusun RPP setiap hendak menyampaikan pelajaran di Kelas, sehingga proses pembelajaran dalam batas-batas tertentu kurang terkontrol oleh kepala sekolah.Suyanto Suyanto2017-06-03T02:07:33Z2019-01-29T12:24:06Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/49402This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/494022017-06-03T02:07:33ZKeefektifan Penggunaan Alat Peraga dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPA di MIN Yogyakarta ITujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman konsep dan hasil belajar IPA dengan menggunakan alat peraga pada proses pembelajaran IPA kelas V di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Yogyakarta I, tahun pelajaran 2008/2009
Jenis penelitian adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Tindakan dilaksanakan selama tiga siklus dimana tiap siklus dua kali pertemuan. Penelitian ini menggunakan empat tahap tindakan, yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Subyek penelitiannya adalah siswa kelas V MIN Yogyakarta I. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes, obsevasi, wawancara; sedangkan instrument yang digunakan adalah tes hasil belajar, lembar observasi, pedoman wawancara, lembar catatan lapangan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Peningkatan pemahaman konsep IPA siswa dapat dilihat pada peningkatan rata-rata skor aspek kognitif dari siklus ke siklus dalam rentang ketercapaian 65 sampai 100 sebagai berikut: rata-rata skor aspek kognitif pada siklus pertama adalah 59,559 meningkat menjadi 69,853 pada siklus kedua, kemudian meningkat lagi menjadi 78,87 pada siklus ketiga. Peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat: a) rata-rata skor aspek psikomotor siswa pada siklus pertama 13,3 dari rentang nilai rata-rata 4 dan nilai rata-rata tertinggi 20 sehingga perolehan nilai tersebut dikategorikan cukup; Pada siklus kedua meningkat menjadi 14,7 dari rentang skor terendah 4 dan nilai rata-rata tertinggi 20 sehingga perolehan nilai tersebut dikategorikan baik; Pada siklus ketiga meningkat menjadi 16,1 dari rentang nilai rata-rata terendah 4 dan nilai rata-rata tertinggi 20 sehingga perolehan rentang nilai rata-rata tersebut dikategorikan sangat baik, b) rata-rata skor aspek afektif siswa pada siklus pertama adalah 13,4 dari rentang skor nilai terendah 4 dan nilai rata-rata tertinggi 20 sehingga perolehan nilai tersebut dikategorikan cukup; Pada siklus kedua meningkat menjadi 15,8 dari rentang skor terendah 4 dan nilai rata-rata tertinggi 20 sehingga perolehan nilai tersebut dikategorikan baik; Pada siklus ketiga meningkat menjadi 16,1 dari rentang nilai rata-rata terendah 4 dan nilai rata-rata tertinggi 20 sehingga perolehan rentang nilai rata-rata tersebut dikategorikan sangat baik. Peningkatan rerata nilai pada siklus pertama, siklus kedua dan ketiga menunjukkan, bahwa penggunaan alat peraga dalam pembelajaran IPA mampu meningkatkan pemahaman konsep IPA dan hasil belajar siswa kelas V di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Yogyakarta I.Rafiuddin Rafiuddin2017-05-31T04:34:10Z2019-01-29T12:24:04Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/49369This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/493692017-05-31T04:34:10ZPeningkatan Kemampuan Bahasa Lisan Anak di Madrasah Ibtidaiyah Melalui Metode Pembelajaran EkspositoriPenilitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa lisan anak melalui penerapan metode pembelajaran ekpositori dalam proses belajar mengajar bahasa Indonesia di kelas dan mengetahui seberapa jauh metode pembelajaran ekspositori dapat meningkatkan kemampuan berbahasa lisan anak di kelas pada siswa kelas V MI Negeri Kemantan Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi.
Desain penelitian menggunakan model Kemmis and Mc Tagart dengan dua siklus penelitian yang terdiri dari delapan langkah tindakan. Subjek penelitian, adalah siswa kelas V MI Negeri Kemantan Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi sebanyak 23 siswa. Instrumen penilaian interaksi ekspositori dan interaksi berbahasa lisan. Data penelitian mempergunakan data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif berupa hasil observasi, catatan hasil wawancara dan dokumentasi. Sedangkan data kuantitatif berupa hasil tes komunikatif terhadap pemahaman berbahasa lisan yang dilakukan pada saat prasiklus dan akhir siklus. Analisis data dilakukan melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pendekatan komunikatif dengan metode ekspositori dalam pembelajaran yang meliputi interaksi pengelolaan kelas, kegiatan interaksi ekspositori, dan kegiatan interaksi berbahasa lisan dalam proses pembelajaran telah dapat meningkatkan keterampilan berbahasa siswa kelas V MI Negeri Kemantan Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi. Di samping itu, dengan diterapnya metode ekspositori komunikasi antar siswa menjadi baik, hal ini ditunjukkan oleh kondisi bahwa guru telah memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat aktif dalam mengkomunikasikan pikiran dan perasaannya sendiri dengan menggunakan bahasa Indonesia secara optimal. Hasil kemampuan berbahasa lisan siswa dari tindakan siklus I sampai siklus terakhir menunjukkan peningkatan sebagai berikut: a. Interaksi Siswa-Siswa (ISS), meningkat dari siklus I ke siklus II sebesar 85.71%, b. Interaksi Guru-Kelompok (IGKK) meningkat dari siklus I ke siklus II sebesar 57.14%, sedangkan c. Interaksi Guru-Siswa (IGS) juga meningkat dari siklus I ke siklus II sebesarnya 57.14%, dan d. Interaksi Guru-Kelas (IGK) menurun sebesar 28.57% dari data awal sebesar 85.71%. Peningkatan tersebut juga dapat ditunjukkan dari hasil penilaian test, dimana pada prasiklus rerata uji tes adalah 49.04 (39.13%), pada siklus I nilai rerata uji tes meningkat menjadi 49.30 (60.87%), kemudian kambali mengalami peningkatan pada siklus II sebesar 52.13 (78.26%).Nuzmi Sasferi2017-05-23T06:10:44Z2019-01-29T12:23:43Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/49263This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/492632017-05-23T06:10:44ZHubungan antara Kompetensi Kebahasaan, Kemampuan Berpikir, dan Motivasi Belajar dengan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Negeri se-Kota Bandar LampungPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kompetensi kebahasaan, kemampuan berpikir, dan motivasi belajar dengan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah Negeri se-Kota Bandar Lampung baik secara sendiri-sendiri maupun secara secara bersama-sama.
Populasi penelitian seluruh siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah Negeri se-Kota Bandar Lampung sebanyak 441 siswa. Sampel penelitian sebanyak 119 siswa yang ditentukan menggunakan teknik stratified proporsional random sampling. Instrumen terdiri dari tes dan angket. Tes digunakan untuk mengukur kemampuan membaca pemahaman, kompetensi kebahasaan, dan kemampuan berpikir. Angket digunakan untuk mengukur motivasi belajar. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis regresi linier ganda.
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa: (1) terdapat hubungan yang positif dan signifikan (p < 0,05) antara kompetensi kebahasaan dengan kemampuan membaca pemahaman sebesar 5,9% dan sumbangan efektifnya sebesar 5,78%, (2) terdapat hubungan yang positif dan signifikan (p < 0,05) antara kemampuan berpikir dengan kemampuan membaca pemahaman sebesar 7,9% dan sumbangan efektifnya sebesar 5,84%, (3) terdapat hubungan yang positif dan signifikan (p < 0,05) antara motivasi belajar dengan kemampuan membaca pemahaman sebesar 9,3% dan sumbangan efektifnya sebesar 8,91%, (4) terdapat hubungan yang positif dan signifikan (p < 0,05) antara kompetensi kebahasaan, kemampuan berpikir, dan motivasi belajar secara bersama-sama dengan kemampuan membaca pemahaman sebesar 20,6% dan sumbangan efektifnya secara keseluruhan sebesar 20,53%.Nurul Hidayah2017-05-22T03:34:46Z2019-01-29T12:23:40Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/49253This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/492532017-05-22T03:34:46ZSikap Demokratis Mahasiswa PGSD di Daerah Istimewa YogyakartaPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui sikap demokratis mahasiswa PGSD di Daerah Istimewa Yogyakarta, yang terdiri dari rasa hormat, tanggung jawab, sikap kritis, diskusi dan dialog, sikap rasional, sikap adil dan jujur.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode survei. Populasi dalam penelitian ini adalah semua mahasiswa PGSD yang tersebar di seluruh wilayah propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan dalam penelitian ini
menggunakan sampel dari Universitas Negeri Yogyakarta dan Universitas PGRI Yogyakarta yang dipilih secara cluster random sampling, dengan ukuran sampel 130 mahasiswa. Uji validitas instrumen menggunakan rumus product moment dari
Pearson, sedangkan untuk reliabilitas digunakan rumus Alfa Cronbach’s. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis deskriptif dan persentase.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap demokratis mahasiswa PGSD di Daerah Istimewa Yogyakarta cenderung positif. Hal ini diperoleh dari hasil analisis bahwa 4,62 persen mahasiswa memiliki sikap demokratis sangat positif,
16,15 persen mahasiswa memiliki sikap demokratis positif, 40,77 persen memiliki sikap demokratis netral, 34,62 persen memiliki sikap demokratis tinggi dan pada kategori sangat positif sebesar 5,38 persen mahasiswa. Sedangkan dilihat dari aspek sikap demokratis mahasiswa PGSD di Daerah Istimewa Yogyakarta adalah sebagai berikut: 1) rasa hormat tergolong sedang (40,77 persen), 2) tanggung jawab tergolong sedang (49,23 persen), 3) Sikap kritis tergolong sedang (45,38 persen), 4) diskusi dan dialog atau senang bermusyawarah tergolong sedang (36,92 persen), 5) sikap Rasional tergolong sedang (64,62 persen), 6) sikap adil
tergolong sedang dan 7) sikap jujur tergolong sedang (33.08 persen). Dari tujuh unsur sikap demokratis mahasiswa tersebut, sikap rasional memiliki prosentase perolehan yang terbanyak dibandingkan dengan unsur yang lainnya, hal ini berarti mahasiswa PGSD di Daerah Istimewa Yogyakarta mengandalkan hal-hal yang rasional dan bersifat logis dalam berdemokrasi. Sedangkan persentase perolehan yang paling rendah adalah sikap jujur, hal ini berarti mahasiswa PGSD di Daerah Istimewa Yogyakarta dalam berdemokrasi masih kurang dalam mengungkapkan sesuatu berdasarkan fakta.Herman H. P. Kodoati2017-05-22T03:14:25Z2019-01-29T12:23:37Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/49252This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/492522017-05-22T03:14:25ZPeningkatan Kualitas Pembelajaran IPS SD Melalui Strategi Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) di SD Negeri 54 ManadoPenelitian tindakan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPS di SD Negeri 54 Manado melalui penerapan strategi pembelajaran Contextual Teaching Learning .
Pendekatan penelitian adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) dengan sasaran penelitan adalah siswa kelas V SD Negeri 54 Manado. Pelaksanaan pembelajaran dilakukan secara kolaboratif antara peneliti dan guru IPS kelas lima. Pengumpulan data dilakukan melalui metode tes dengan menggunakan instrumen tes hasil belajar siswa dalam bentuk soal pre-test dan post-test, pedoman observasi kegiatan guru dan siswa, dan catatan lapangan. Teknik analisa data yang digunakan adalah descriptive analysis. Penelitian dilakukan dalam tiga siklus, masing-masing siklus terdiri dari dua tindakan. Data hasil tindakan pada setiap siklus dianalisis dengan statistik deskriptif, dengan menggunakan tabel distribusi frekwensi sederhana (simple frequency distribution).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menerapkan strategi pembelajaran Contextual Teaching Learning, kualitas pembelajaran IPS meningkat. Proses pembelajaran yang semula berpusat pada guru, setelah diberi tindakan dengan menggunakan tujuh komponen yang terdapat dalam CTL, proses pembelajaran berubah menjadi berpusat pada siswa. Peran guru tidak lagi sebagai pemberi informasi tetapi sebagai fasilitator bagi siswa. Siswa menjadi aktif dalam membangun dan menemukan pengetahuan dibenak mereka sendiri. Keterlibatan siswa dalam memecahkan dan merumuskan masalah menjadi lebih tinggi, pemahaman masyarakat belajar melalui diskusi kelompok menjadi lebih baik, begitu pula refleksi siswa terhadap pengetahuan yang didapat melalui uji kemampuan pre-test dan post-test menunjukan peningkatan yang signifikan. Secara umum, peningkatan kualitas pembelajaran yang terjadi dapat dilihat lewat hasil belajar siswa sebagai berikut: Pada Siklus I, rata-rata hasil belajar siswa yang dicapai hanya sampai pada point 5,5; Pada Siklus II meningkat menjadi 6,9 dan pada Siklus III terjadi peningkatan yang cukup signifikan yaitu 8,6. Ini membuktikan bahwa ketujuh komponen tersebut dapat memberi manfaat yang signifikan dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran IPS.Boby Audy Lompoliuw2017-05-08T03:31:58Z2019-01-29T12:21:05Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/49077This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/490772017-05-08T03:31:58ZKeefektifan Pembelajaran Penemuan IPA Terbimbing Bagi
Siswa Kelas V SDN Dupak I No. 6 Krembangan SurabayaPenelitian ini bertujuan untuk mengungkap keefektifan pembelajaran penemuan IPA terbimbing dengan kelompok siswa berdasarkan motivasinya, menemukan ada tidaknya interaksi antara pendekatan pembelajaran dengan motivasi belajar IPA dalam mempengaruhi penguasaan konsep IPA pada tema pokok benda dan sifatnya, keterlaksanaan dan respon siswa terhadap
pembelajaran penemuan IPA terbimbing.
Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen dengan variabel terikat penguasaan konsep IPA dan variabel bebasnya adalah pendekatan pembelajaran dan motivasi belajar IPA siswa. Desain eksperimen faktorial 2 x 2
dengan dua taraf kualifikasi variabel bebas yaitu pembelajaran penemuan IPA terbimbing dan pembelajaran konvensional. Subjek penelitian sebanyak 46 siswa.
Instrumen pengumpulan data terdiri: (1) kuesioner motivasi belajar IPA, (2) tes penguasaan konsep siswa, (3) lembar observasi, dan (4) angket respons siswa terhadap pembelajaran penemuan IPA terbimbing. Data dianalisis dengan
menggunakan analisis varian dua jalur pada taraf signifikansi 5 % (α = 0,05).
Hasil penelitian ini adalah; (1) pembelajaran penemuan IPA terbimbing lebih efektif dalam meningkatkan penguasaan konsep IPA siswa dibandingkan dengan pembelajaran konvensional, hasil Anava menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan yang signifikan dari kedua pendekatan tersebut (Fh= 14,484; Ft = 4,06 dan p < 0,05), (2) siswa yang memiliki motivasi tinggi yang diajar dengan pendekatan penemuan IPA terbimbing memperoleh penguasaan konsep IPA yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang memiliki motivasi tinggi yang diajar dengan pendekatan konvensional (Fh = 8.898; Ft = 4,06 dan p < 0,05), (3) siswa yang memiliki motivasi rendah yang diajar dengan pendekatan
penemuan IPA terbimbing memperoleh penguasaan konsep IPA yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang memiliki motivasi rendah yang diajar dengan pendekatan konvensional (Fh = 8.898; Ft = 4,06 dan p < 0,05), (4) tidak terdapat
pengaruh interaksi antara pendekatan pembelajaran dengan motivasi belajar terhadap penguasaan konsep IPA pada pokok bahasan benda dan sifatnya (Fh = 2,381; Ft = 4,06 dan p > 0,05), (5) keterlaksanaan proses pembelajaran penemuan IPA terbimbing sangat baik, (6) sebagian besar siswa merespon positif terhadap pembelajaran penemuan IPA terbimbing dengan persentase sebesar ≥ 75 % untuk semua item pernyataan positif.Titin Nur Hidayati2017-05-08T01:55:33Z2019-01-29T12:21:03Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/49076This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/490762017-05-08T01:55:33ZFaktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru SD di Dataran
Tinggimoncong Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi SelatanPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) kinerja guru SD di dataran Tinggimoncong Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan, (2) pengaruh kemampuan mengajar, persepsi tentang lingkungan kerja, dan motivasi kerja terhadap kinerja
guru SD di dataran Tinggimoncong Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan.
Penelitian ini merupakan penelitian Ex-post facto bersifat korelasional dengan menggunakan teknik pengambilan sampel secara proportional random sampling dari populasi sebanyak 99 guru Sekolah Dasar dan diperoleh sampel 55 guru. Pengumpulan data kinerja guru dan kemampuan mengajar menggunakan pedoman observasi. Persepsi tentang lingkungan kerja dan motivasi kerja menggunakan angket model skala Likert dengan modifikasi 4 skala. Teknik analisis yang digunakan adalah deskriptif, korelasi parsial dan regresi ganda pada taraf signifikansi 5%.
Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa tingkat kinerja guru berada pada kategori baik (rerata = 100,93 dari skor maksimum 119). Hasil analisis korelasi parsial menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan dari variabel kemampuan mengajar, persepsi tentang lingkungan kerja, dan motivasi kerja terhadap kinerja guru berturut-turut: r1y (2,3) sebesar 0,647; r2y (1,3) sebesar 0,367; r3y (1,2) sebesar 0,271. Hasil analisis regresi ganda menunjukkan koefisien
korelasi R sebesar 0,774. Besarnya pengaruh Ry(1,2,3) teramati dari besarnya koefisien determinasi (R2) sebesar 60%. Besarnya sumbangan efektif tersebut diperoleh dari kemampuan mengajar 52%; persepsi tentang lingkungan kerja
sebesar 4,8%; motivasi kerja sebesar 3,2%.Syamsul Bahri2017-05-08T01:15:46Z2019-01-29T12:21:00Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/49075This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/490752017-05-08T01:15:46ZPengembangan Media Pembelajaran Sains Berbasis Pemanfaatan Barang-Barang Bekas dari Lingkungan Sekitar Bagi Siswa Kelas V Madrasah Ibtidaiyah (MI) Daerah Pinggiran Kota Kabupaten KudusTujuan penelitian ini adalah: (1) mengembangkan media pembelajaran sains berbasis pemanfaatan barang bekas dari lingkungan sekitar bagi siswa kelas V MI; (2) mengetahui karakteristik media pembelajaran sains berbasis pemanfaatan barang bekas dari lingkngan sekitar bagi siswa kelas V MI; (3) mengetahui kelayakan media pembelajaran sains berbasis pemanfaatan barang bekas ditinjau dari aspek isi,
pembelajaran, dan respon siswa; (4) mengetahui kenaikan nilai posttest dari pretest prestasi belajar siswa setelah belajar menggunakan media pembelajaran sains berbasis
pemanfaatan barang bekas bagi siswa kelas V MI.
Subyek penelitian dan pengembangan ini terdiri dari 3 siswa untuk uji coba perorangan, 10 siswa untuk uji coba kelompok kecil, dan 30 siswa untuk uji coba lapangan. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data evaluasi dari ahli materi, data evaluasi ahli media, dan data tanggapan dari siswa terhadap aspek isi, aspek pembelajaran, dan aspek media. Instrumen pengumpulan data berupa lembar
evaluasi untuk ahli materi dan ahli media, dan lembar kuesioner untuk subyek uji coba perorangan, kelompok kecil, dan uji coba lapangan. Teknik analisis data menggunakan teknik statistik deskriptif.
Hasil penelitian ini adalah; (1) pengembangan media pembelajaran sains berbasis pemanfaatan barang bekas melalui tahap analisis, desain, produksi, dan evaluasi; (2) karakteristik media pembelajaran sains berbasis pemanfaatan barang bekas bagi siswa kelas V MI adalah bersifat interaktif, menggunakan benda sederhana, mudah digunakan, memuat langkah kerja, materi, soal, dan umpan balik;
(3) kelayakan media pembelajaran sains yang dikembangkan ditinjau dari aspek isi, pembelajaran, dan media adalah baik. Dengan menggunakan rentang skor 1-5, aspek
isi menunjukkan rerata 3,98, aspek pembelajaran menunjukkan rerata 4,05, dan aspek media menunjukkan rerata 3,97; (4) penggunaan media pembelajaran sains berbasis pemanfaatan barang bekas bagi siswa kelas V MI Nurus Shofa kecamatan Bae, MI Miftahul Falah kecamatan Dawe, dan MI Matholiul Hijja kecamatan Gebog Kabupaten Kudus dapat menaikkan nilai rata-rata prestasi belajar siswa sebesar 15,8 dari nilai 48,6 menjadi 64,4 yang diketahui dari pretest dan posttest.Sulthon Zainur2017-05-04T12:46:42Z2019-01-29T12:20:28Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/49051This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/490512017-05-04T12:46:42ZPengaruh Pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning)
Terhadap Hasil Belajar Membaca Pemahaman Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV SD di Kecamatan GodeanPenelitian ini untuk mengetahui pengaruh pendekatan CTL dengan kelompok siswa berdasarkan motivasinya, menemukan ada tidaknya interaksi antara pendekatan pembelajaran dengan motivasi belajar terhadap hasil belajar membaca pemahaman bahasa Indonesia.
Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen dengan variabel terikat hasil belajar membaca pemahaman bahasa Indonesia dan variabel bebasnya adalah pendekatan pembelajaran dan motivasi belajar siswa. Desain eksperimen faktorial 2x2 dengan dua taraf kualifikasi variabel bebas yaitu pembelajaran CTL dan pembelajaran konvensional. Populasi penelitian adalah semua peserta didik kelas IV
SDN Sidoarum dan SDN Krapyak dengan sampel peserta didik sebanyak 61 siswa. Instrumen penelitian adalah tes hasil belajar dan kuesioner motivasi belajar. Teknik analisis data menggunakan Anava dua jalur yang dilanjutkan dengan uji Scheffe.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat perbedaan hasil belajar membaca pemahaman siswa kelompok eksperimen yang diajar melalui pendekatan CTL dibandingkan dengan pembelajaran konvensional, (Fhitung = 21,293 > Ftabel =
4,012, = 0,05); (2) terdapat perbedaan hasil belajar membaca pemahaman siswa bermotivasi tinggi yang diajar melalui pendekatan CTL dibandingkan dengan siswa yang diajar dengan pendekatan konvensional, (Fhitung = 30,824 > Ftabel = 4,012, = 0,05), (3) terdapat perbedaan hasil belajar membaca pemahaman siswa bermotivasi rendah yang diajar melalui pendekatan CTL dibandingkan dengan siswa yang diajar dengan pendekatan konvensional, (Fhitung = 30,824 > Ftabel = 4,012, = 0,05), (4) pendekatan CTL terbukti lebih efektif terhadap hasil belajar membaca pemahaman siswa dibandingkan dengan pendekatan konvensional, (5) tidak terdapat interaksi antara pendekatan pembelajaran dan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar membaca pemahaman, (Fhitung = 2,213 < Ftabel = 4,012, = 0,05).Noor Alfu Laila2017-05-04T12:35:06Z2019-01-29T12:20:26Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/49050This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/490502017-05-04T12:35:06ZPengaruh Penggunaan Media Konkrit dan Gambar serta Motivasi
terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V Madrasah Ibtidaiyah di Kota PaluPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media konkrit dan gambar serta motivasi terhadap hasil belajar IPA siswa Kelas V Madrasah Ibtidaiyah di Kota Palu. Dan untuk mengetahui perbedaan persepsi siswa antara penggunaan media konkrit dan gambar.
Penelitian ini menggunakan metode ex post facto, dengan melibatkan empat variabel bebas dan satu variabel terikat. Media konkrit (X1), media gambar (X2), media konkrit dan gambar (X3) dan motivasi (X4) sebagai variabel bebas. Hasil
belajar IPA sebagai variabel terikat (Y). Desain penelitiannya adalah pengaruh X terhadap Y. Populasi dalam penelitian ini adalah kelas V dari 16 MI di Kota Palu.
Diambil 4 sampel sekolah dengan jumlah peserta didik 108. Adapun cara pengambilan sampel sekolah menggunakan teknik stratified random sampling. Data dianalisis dengan menggunakan regresi linear ganda dan uji t pada taraf
signifikansi 5 % (α = 0,05).
Hasil analisis diperoleh sumbangan efektif terhadap hasil belajar IPA Kelas V MI di Kota Palu dari variabel penggunaan media konkrit dan gambar sebesar 9,88%, dan motivasi sebesar 10,33%. Sumbangan efektif secara bersama-sama antara penggunaan media konkrit dan gambar serta motivasi sebesar 20,20%. Dari hasil analisis regresi linear ganda didapatkan indeks regresinya sebesar b1 = 0,840
(p 0,05), b2 = 0,321 (p 0,05)dan. Dengan demikian kedua variabel bebas tersebut dapat digunakan untuk memprediksi hasil belajar IPA siswa kelas V MI di Kota Palu. Terdapat perbedaan persepsi siswa antara penggunaan media konkrit
dan gambar, diperoleh thitung 9,247 pada taraf signifikan 0,05.Naima Naima2017-05-04T10:26:03Z2019-01-29T12:20:23Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/49048This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/490482017-05-04T10:26:03ZKompetensi Guru MI dalam Pembelajaran IPS di Kecamatan
Kepung Kabupaten KediriPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui: kompetensi guru Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri dalam melaksanakan proses pembelajaran, dan sumbangan antara latar belakang pendidikan, frekuensi penataran, pengalaman mengajar, dan sikap terhadap profesi, pada kompetensi guru MI di Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri dalam melaksanakan proses pembelajaran IPS, baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian ex post facto dengan populasi penelitian berjumlah 66 orang guru kelas (MI) yang mengajar IPS di Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri, jumlah sampel yang diambil sebanyak 65% atau 43
responden. Pengumpulan data menggunakan angket, yaitu: angket 1 digunakan untuk menjaring data variabel latar belakang pendidikan, frekuensi penataran, pengalaman
mengajar, dan sikap terhadap profesi; angket 2 digunakan untuk menjaring data variabel kompetensi guru MI dalam pembelajaran IPS di Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri. Penelitian dilakukan sejak bulan Januari sampai dengan bulan
Mei 2009. Analisis data menggunakan analisis deskriptif dan analisis regresi ganda.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) kompetensi guru MI dalam melaksanakan proses pembelajaran IPS di Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri termasuk dalam kategori tinggi, (2) latar belakang pendidikan menyumbang secara signifikan sebesar
15,3% terhadap kompetensi guru MI dalam melaksanakan proses pembelajaran IPS, dengan thitung = 4,155, dan p = 0,000, (3) frekuensi penataran menyumbang secara signifikan sebesar 20,5% terhadap kompetensi guru MI dalam melaksanakan proses pembelajaran IPS, dengan thitung = 5,015, dan p = 0,000, (4) pengalaman mengajar menyumbang secara signifikan sebesar 11,4% terhadap kompetensi guru MI dalam melaksanakan proses pembelajaran IPS, dengan thitung = 3,513, dan p = 0,001, (5) sikap terhadap profesi menyumbang secara signifikan sebesar 14,7% terhadap
kompetensi guru MI dalam melaksanakan proses pembelajaran IPS, dengan thitung = 4,078, dan p = 0,000, dan (6) secara bersama-sama latar belakang pendidikan, frekuensi penataran, pengalaman mengajar, dan sikap terhadap profesi menyumbang secara signifikan sebesar 64% terhadap kompetensi guru MI dalam melaksanakan proses pembelajaran IPS di Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri, dengan F =
42,073, dan p = 0,000.Muhamad Basori2017-05-04T09:50:36Z2019-01-29T12:20:20Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/49046This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/490462017-05-04T09:50:36ZImplementasi Pembelajaran Kooperatif Teknik Jigsaw untuk
Meningkatkan Apresiasi Puisi Siswa pada MIN Pandak Daun Kabupaten Hulu Sungai SelatanPenelitian ini bertujuan untuk meningkatkan apresiasi puisi siswa, dan aktivitas siswa, serta meningkatkan sikap siswa menjadi lebih menggemari dan menikmati pada pembelajaran apresiasi puisi.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dilaksanakan di MIN Pandak Daun Kabupaten Hulu Sungai selatan pada kelas V semester II Tahun pelajaran 2008/2009. Terdiri atas empat kali pertemuan dalam dua kali siklus dengan menggunakan model spiral menurut Kemmis & McTaggart. Peneliti bertindak sebagai pengamat, sedangkan kolabolator yaitu guru mata pelajaran bahasa Indonesia yang mengajar di kelas V sebagai pelaksana tindakan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah pengamatan, wawancara, dan
dokumentasi, instrumen yang digunakan adalah tes dan lembar pengamatan. Data siswa dalam mengapresiasi puisi dianalisis dengan teknik deskriptif kuantitatif dan data tentang aktivitas serta sikap siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran dianalis dengan teknik deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian dapat disebutkan berikut ini. Pertama, skore apresiasi puisi siswa pra tindakan dengan rentang skor 0-100 adalah 56 yang termasuk dalam kategore kurang . Pada siklus I skore apresiasi puisi siswa mengalami
peningkatan menjadi 60 termasuk dalam kategore kurang. Pada siklus II skore apresiasi puisi siswa mengalami peningkatan menjadi 74 termasuk dalam kategore baik. Kedua, skore aktivitas siswa pra tindakan sangat rendah, yaitu 16,67%
siswa aktif mendengar, dan 12,5% siswa yang lain membaca. Pada siklus I skore aktivitas siswa mengalami peningkatan, yaitu siswa aktif mendengar sebesar 20,83%, siswa aktif membaca 20,83%, siswa aktif menulis sebesar 8,33% dan
siswa aktif berbicara 1,47%. Pada siklus II skore aktivitas siswa mengalami peningkatan, siswa aktif mendengar sebesar 41,67%, siswa aktif membaca 33,33%, siswa aktif menulis 16,67% dan siswa aktif berbicara 8,33%. Ketiga, skore sikap siswa menggemari dan menikmati apresiasi puisi pra tindakan
adalah 20,83% mengemari, 20,83% menikmati, siswa lainya pasif, Pada siklus I skore sikap siswa mengalami peningkatan, yaitu siswa menggemari sebesar 33,34%, siswa menikmati sebesar 41,66%, siswa lainnya pasif. Pada siklus II skore sikap siswa mengalami peningkatan, yaitu siswa menggemari sebesar 45,83%, siswa menikmati sebesar 54,17%.Khairullah Khairullah2017-05-04T09:26:24Z2019-01-29T12:20:18Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/49044This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/490442017-05-04T09:26:24ZKeefektifan Model Pembelajaran Kreatif–Produktif Dalam
Meningkatkan Prestasi Belajar IPS Peserta Didik Kelas V Di MI Miftahul Ulum Bengkak Wongsorejo BanyuwangiPenelitian ini bertujuan untuk mengungkap efektivitas model pembelajaran kreatif-produktif pengaruhnya terhadap prestasi belajar dan kecepatan unjuk kerja dalam pembelajaran IPS.
Penelitian ini dilaksanakan di MI Miftahul Ulum Bengkak Wongsorejo Banyuwangi terhadap peserta didik kelas V tahun pelajaran 2008/2009. Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen quasi. Subjek penelitian berjumlah 65 peserta
didik yang dimodifikasi menjadi kelas eksperimen dan kelas kontrol secara cluster sampling. Instrumen yang digunakan berupa soal prestasi belajar IPS dan angket gaya belajar peserta didik, yang sudah memenuhi syarat validitas dan reliabilitas. Koefisiensi reliabilitas masing-masing instrument lebih dari 0,7. Sebelum data dianalisis dilakukan pengujian prasyarat analisis dengan metode Kolmogorov Smirnov untuk uji normalitas, serta metode Test of Homogeneity of Variance. Data dianalisis dengan menggunakan analisis Multivarite Analisis Of Variance
(MANOVA) pada signifikansi 5%.
Hasil penelitian ini sebagai berikut: (1) model pembelajaran kreatif produktif lebih efektif daripada metode diskusi diskusi dan tanyajawab ditinjau dari prestasi belajar IPS peserta didik, (2) model pembelajaran kreatif-produktif lebih efektif daripada metode diskusi diskusi dan tanyajawab ditinjau dari kecepatan unjuk kerja belajar IPS peserta didik.Junaidi Junaidi2017-05-03T09:16:50Z2019-01-29T12:20:15Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/48994This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/489942017-05-03T09:16:50ZPeningkatan Language Skills melalui Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dalam Pembelajaran Bahasa
Indonesia di SD Muhammadiyah Demangan YogyakartaPenelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbahasa yang meliputi keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis melalui
penerapan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC).
Subjek penelitian adalah siswa kelas VA SD Muhammadiyah Demangan Yogyakarta yang terdiri dari 35 siswa. Tahap-tahap penelitian meliputi perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi dalam tiga siklus. Tindakan yang dilakukan berupa penerapan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading
and Composition (CIRC) dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, tes, skala sikap, catatan lapangan dan dokumentasi. Wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi tentang siswa,
guru, dan proses pembelajaran; observasi dilakukan untuk memperoleh data tentang keterampilan berbahasa siswa, aktivitas guru dalam pembelajaran, serta aktivitas siswa dalam kerja kelompok; tes dilakukan untuk menjaring data awal kemampuan siswa sebagai dasar pembentukan kelompok; skala sikap digunakan untuk memperoleh respon siswa mengenai penerapan model pembelajaran CIRC; dan catatan lapangan dilakukan untuk memberikan gambaran proses pembelajaran yang terjadi. Untuk menghindari subjektivitas dari observer, maka dilakukan trianggulasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan berbahasa siswa meningkat melalui penerapan model pembelajaran CIRC beserta tahap-tahapnya yang meliputi teacher presentation, team practice, independent practice, peer preassesment, additional practice dan testing serta berbagai aktivitas yang merupakan unsur-unsur dalam model pembelajaran CIRC seperti (1) saling membacakan cerita dengan teman kelompok, (2) menyimpulkan cerita, (3) mendengarkan cerita, (4) menceritakan kembali cerita yang telah dibaca dan didengar dalam bentuk lisan dan tulisan, (5) bermain drama, (6) menulis, mengedit, merevisi, dan mempublikasikan puisi dengan teman kelompok.Hanik Yuni Alfiyah2017-05-02T10:30:53Z2019-01-29T12:20:13Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/48981This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/489812017-05-02T10:30:53ZKeefektifan Penggunaan Media KIT IPA dalam Pembelajaran Sains
Siswa SD Negeri Jetis 1Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan media KIT IPA dalam pembelajaran Sains siswa SD efektif dilihat dari aktivitas belajar siswa dan hasil belajar siswa.
Penelitian ini merupakan penelitian evaluatif dengan pendekatan kualitatif. Informan dalam penelitian ini meliputi kepala sekolah, guru, dan siswa. Data dikumpulkan melalui pengamatan berpartisipasi, wawancara, dan dokumentasi. Untuk memastikan keabsahan data digunakan teknik triangulasi. Data dianalisis dengan cara reduksi, display, dan penarikan kesimpulan/verifikasi.
Hasil penelitian menunjukkan sebagai berikut: (1) Hasil evaluasi terhadap proses penggunaan media KIT IPA menunjukkan bahwa penggunaan media KIT IPA dalam pembelajaran sains tergolong kategori efektif (78,09%). Hasil ini diperoleh dengan membandingkan hasil persentase aktivitas belajar siswa dengan kriteria keefektifan. Peningkatan aktivitas belajar siswa dipengaruhi oleh kelengkapan media KIT IPA dan juga oleh kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran di kelas; (2) Evaluasi hasil penggunaan media KIT dilakukan dengan membandingkan hasil Pre-Test dan Pos-Test Soal tersebut dengan Standar Ketuntasan Minimal mata pelajaran sains yaitu 65%. Setelah dibandingkan hasilnya menunjukkan bahwa mayoritas hasil
belajar siswa sudah memenuhi Standar Ketuntasan Minimal. Dengan demikian, penggunaan media KIT IPA dapat meningkatkan hasil belajar sains secara efektif.Fonny Katili2017-05-02T09:53:52Z2019-01-29T12:20:10Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/48979This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/489792017-05-02T09:53:52ZPeningkatan Nilai Moralitas Siswa Melalui Pembelajaran IPS Terintegrasi di MI Negeri Kemantan Kabupaten Kerinci Provinsi JambiPenilitian ini bertujuan untuk meningkatkan nilai moralitas siswa kelas IV MIN Kemantan Kabaupaten Kerinci Provinsi Jambi, melalui pembelajaran IPS terintegrasi.
Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan desain model Kemmis and Mc Tagart melalui pembelajaran berkelompok dalam tiga siklus tindakan. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV MI Negeri Kemantan Provinsi Jambi sebanyak 20 siswa. Data dikumpulkan melalui observasi yang dipandu dengan lembar observasi. Data yang dikumpulkan berupa data kualitatif dan data kuantitatif. Analisis data dilakukan dengan teknik kualitatif model Miles & Huberman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengintegrasian penanaman nilai moral dalam pembelajaran IPS terhadap nilai moralitas siswa yang dilakukan dengan aktivitas belajar individu, kelompok, dan klasikal, mampu meningkatkan
pemahaman dan perilaku moral siswa kelas IV MI Negeri Kemantan Provinsi Jambi. Hasil pengintegrasian penanaman nilai moral dalam pembelajaran IPS dari tindakan siklus I sampai siklus terakhir menunjukkan peningkatan sebagai
berikut: a) Perilaku moral siswa dalam aktivitas individu, mengalami kenaikan dari 10 siswa (50%) pada siklus I, naik menjadi 12 siswa (60%) pada siklus II dan 16 siswa (80%) pada siklus III, b) Perilaku moral siswa dalam aktivitas kelompok, dari 7 siswa (36%) siklus I naik menjadi 9 (45%) pada siklus II dan 17 (80%) pada siklus III. c) Perilaku moral siswa dalam aktivitas kelas mengalami kenaikan
dari 6 siswa (30%) pada siklus I naik menjadi 8 siswa (40%) pada siklus II dan 15 siswa (75%) dari pada siklus III.Dahril Dahril2017-05-02T09:41:49Z2019-01-29T12:20:08Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/48978This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/489782017-05-02T09:41:49ZKeefektifan Pendekatan ARCS Untuk Internalisasi Nilai-Nilai Dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah DasarPenelitian ini bertujuan untuk menguji keefektifan pendekatan attention, relevance, confidence, dan satisfaction (ARCS) untuk meningkatkan internalisasi nilai-nilai pada SD Negeri Tukangan Kota Yogyakarta ditinjau dari tipe kepribadian siswa melalui
pembelajaran IPS.
Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Subjek penelitian ini adalah semua siswa kelas V, yang terdiri dari dua kelas parallel, yaitu kelas VA dan VB
Hasil analisis data adalah: (1) Hasil belajar IPS siswa yang diajarkan dengan pendekatan ARCS lebih efektif bagi siswa yang memiliki tipe kepribadian ekstrovert dan hasil belajar IPS siswa yang diajarkan dengan pendekatan konvensional lebih efektif bagi siswa yang memiliki tipe kepribadian introvert, dengan F , sejumlah 48 siswa. Variabel penelitian terdiri atas variabel terikat, berupa internalisasi nilai-nilai, meliputi: nilai ketaatan beribadah, nilai kejujuran, nilai keadilan, dan nilai kepedulian.
Variabel bebas berupa penerapan pendekatan ARCS dalam pembelajaran IPS, dan variabel penyerta berupa tipe kepribadian siswa. Desain quasi eksperimen yang digunakan adalah Counterbalanced Design. Instrumen pengumpulan data, meliputi: (1) skala sikap tipe kepribadian siswa; (2) test prestasi belajar IPS; (3) skala sikap internalisasi nilai-nilai; dan (4) lembar observasi dengan pendekatan ARCS. Validitas instrumen dilakukan dengan Expert Judgment. Tes persyaratan analisis menggunakan tes normalitas dan homogenitas. Data dianalisis menggunakan analisis MANCOVA pada taraf signifikansi α = 0,05 h = 16.677 dan ρ = 0,000,
(2) Internalisasi nilai ketaatan beribadah siswa yang diajar dengan pendekatan ARCS lebih efektif bagi siswa yang memiliki tipe kepribadian ekstrovert dan pendekatan konvensional lebih efektif bagi siswa yang memiliki tipe kepribadian introvert dengan Fh = 8.670 dan ρ = 0,005, (3) Internalisasi nilai kejujuran siswa yang diajar dengan pendekatan ARCS lebih efektif bagi siswa yang memiliki tipe kepribadian ekstrovert dan pendekatan konvensional lebih efektif bagi siswa yang memiliki tipe kepribadian introvert dengan Fh = 6.500 dan ρ = 0,014, (4) Internalisasi nilai keadilan siswa yang diajar dengan pendekatan ARCS lebih
efektif bagi siswa yang memiliki tipe kepribadian ekstrovert dan pendekatan konvensional lebih efektif bagi siswa yang memiliki tipe kepribadian introvert dengan Fh = 16.677 dan ρ = 0,037, (5) Internalisasi nilai kepedulian siswa yang diajar dengan pendekatan ARCS lebih efektif bagi siswa yang memiliki tipe kepribadian ekstrovert dan pendekatan konvensional lebih efektif bagi siswa yang memiliki tipe kepribadian introvert dengan Fh = 5.143 dan ρ
< 0,028.Baharudin Baharudin2017-05-02T09:22:21Z2019-01-29T12:20:05Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/48977This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/489772017-05-02T09:22:21ZPengembangan Perangkat Pembelajaran Kooperatif Multilevel pada Pelajaran Matematika di Sekolah DasarTujuan penelitian ini adalah membuat perangkat pembelajaran kooperatif multilevel pada pelajaran matematika untuk Sekolah Dasar yang telah teruji dan layak digunakan dalam proses pembelajaran.
Pengembangan perangkat pembelajaran dalam penelitian ini menggunakan model Borg & Gall yang telah dimodifikasi. Pengembangan perangkat tersebut dimulai dari tahap pengumpulan data, desain produk, validasi, tahap uji coba dan revisi, dan menghasilkan produk akhir. Selanjutnya tahap penyebaran belum dilakukan dalam penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan terdiri dari lembar validasi, lembar observasi pengelolaan pembelajaran, lembar observasi aktivitas dan keterampilan kooperatif siswa, angket respon siswa, dan tes hasil belajar.
Penelitian ini menghasilkan perangkat pembelajaran kooperatif multilevel pokok bahasan bilangan pecahan yang terdiri dari Rencana Pembelajaran (RP), Buku Guru (BG), Buku Siswa (BS), Lembar Kerja Siswa (LKS), dan Tes Hasil
Belajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran kooperatif multilevel termasuk dalam katagori baik. Hasil pre-tes dan pos-tes yang dilakukan menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran ini mempunyai dampak
yang baik terhadap ketuntasan belajar siswa. Dari 82 siswa, terdapat 43 siswa yang telah mencapai standar ketuntasan belajar minimal, yaitu memperoleh nilai ≥ 65. Sedangkan persentase ketuntasan belajar setelah menggunakan perangkat
permbelajaran dan strategi belajar kooperati multilevel adalah 71 orang atau 86,6% siswa yang mencapai ketuntasan termasuk, dalam kategori ketuntasan belajar “sangat baik”.Atiaturrahmaniah Atiaturrahmaniah2017-05-02T06:09:50Z2019-01-29T12:20:02Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/48972This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/489722017-05-02T06:09:50ZEvaluasi Pelaksanaan Penilaian Portofolio dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah I Pare Kabupaten KediriPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) perencanaan penilaian
portofolio, (2) pelaksanaan penilaian portofolio, dan (3) penilaian potofolio peserta
didik dalam pembelajaran bahasa Indonesia MI Muhammadiayah I Pare Kabupaten
Kediri.
Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi dengan menggunakan
pendekatan deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Model evaluasi yang digunakan
adalah evaluasi bebas tujuan dari Michael Scriven. Data dikumpulkan dengan teknik
kuesioner, wawancara dan dokumentasi. Data kuesioner dianalisis dengan
menggunakan teknik analisis deskriptif dengan menggunakan program spss 16,0 for
windows; wawancara dianalisis secara deskriptif kualitatif dengan tahapan
pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan verifikasi serta penarikan
kesimpulan; data dokumentasi dianalisis dan sebagai triangulasi data wawancara. Uji
validitas instrumen kuesioner dilakukan dengan teknik validitas isi dengan
mengkonsultasikan dengan validator yang ditentukan oleh pembimbing, reliabilitas
intrumen ditentukan dengan menghitung koefisien alpha Cronbach. Subjek
penelitian adalah 15 guru bahasa Indonesia dan 250 peserta didik kelas atas (empat,
lima, dan enam) Madarasah Ibtidaiyah Muhammadiyah I Pare Kabupaten Kediri.
Hasil penelitian dapat dirinci menjadi tiga. Pertama perencanaan penilaian dalam
kategori baik. Dalam hal pelibatan peserta didik belum terlaksana dengan baik.
Kedua, kemampuan guru dalam melaksanakan penilaian portofolio dalam sudah
memadai dan masuk dalam kategori baik. Dalam hal penentuan jadwal konsultasi
tidak ada, semua guru belum meminta peserta didik untuk merefleksikan hasil
kerjanya, baik secara lisan maupun tulisan. Ketiga, pelaksanaan penilaian dalam
kategori baik, penentuan tugas portofolio, menyusun, dialog dilakukan oleh sebagian
guru. Penyimpanan portofolio sudah baik sekali, Penilaian sepenuhnya dilakukan
oleh guru, peserta didik tidak diberi kesempatan untuk menilai karya sendiri.Alfi Laila2017-05-02T03:58:15Z2019-01-29T12:20:00Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/48970This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/489702017-05-02T03:58:15ZPengembangan Model Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan
Problem SolvingPenelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model pembelajaran matematika dengan pendekatan problem solving yang layak untuk digunakan memperbaiki proses pembelajaran di Sekolah Dasar Negeri Kembang Kerang.
Jenis penelitian ini adalah research and development (R&D). Penelitian ini mengembangkan produk berupa buku model, perangkat pembelajaran dan instrument penelitian untuk mendapatkan data kelayakan produk. Kriteria kelayakan yang digunakan sebagai acuan adalah kriteria Nieven dengan model
pengembangan yang dikemukakan oleh Plomp. Uji coba dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 05 Kembang Kerang Kecamatan Aikmel Kabupaten Lombok Timur NTB dengan jumlah siswa 50 orang, dalam pelaksanaan uji coba dibantu oleh guru mitra dan dua orang observer sebagai pelaksana dan pengamat proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran matematika dengan pendekatan problem solving. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian antara lain : a) lembar penilaian instrumen; b) lembar validasi; c) lembar observasi; d) angket; dan e) tes hasil belajar.
Data yang didapatkan dianalisis dengan menentukan nilai rata-rata kemudian dikonversikan menjadi data kualitatif skala lima menurut Sukarjo (2005:5).
Hasil penilaian kelayakan instrumen yang dilakukan oleh ahli/praktisi didapatkan instrumen yang layak untuk digunakan. Data kevalidan model pembelajaran didapatkan nilai rata-rata 4,00 dikategorikan “valid” untuk buku model dan nilai rata-rata 3,88 dikategorikan “valid” untuk seluruh perangkat pembelajaran. Keterlaksanaan model pembelajaran mengacu pada kriteria kepraktisan dan keefektivan menurut ahli/praktisi dan secara operasional dilapangan. Data kepraktisan model pembelajaran menurut ahli/praktisi yaitu didapatkan nilai rata-rata 4,08 dikategorikan “tinggi” dan nilai rata-rata 3,11 dikategorikan “cukup” secara operasional dilapangan yang dihimpun dengan menggunakan format observasi keterlaksanaan model pembelajaran oleh observer. Data keefektivan model pembelajaran menunjukkan nilai rata-rata 3,47 kategori “cukup” untuk kemampuan guru mengelola pembelajaran. Nilai rata-rata prosentase ketercapain waktu ideal aktivitas siswa yaitu 33,0%, 17,3%, dan 17,2% yang dinyatakan terpenuhi terhadap batasan nilai prosentase waktu ideal yaitu 30% - 40% untuk kriteria 3 serta 10% - 20% untuk kriteria 4 dan 5. Nilai rata-rata prosentase ketercapain waktu ideal aktivitas guru yaitu 34,0%, 12,0%, dan 34,7%, yang dinyatakan terpenuhi terhadap batasan nilai 35% - 45% untuk kriteria 2, 5% - 10% untuk kriteria 3 dan 25% - 35% untuk kriteria 4. Respon siswa terhadap model pembelajaran dinyatakan positif dengan diketahui 42 atau 84% dari 50 orang siswa memberikan respon positif terhadap model pembelajaran yang telah dikembangkan. Hasil belajar menunjukkan bahwa 78% siswa mencapai skor lebih dari skor minimal 6. Berdasarkan penilaian yang diberikan oleh ahli/praktisi dan data hasil uji coba, model pembelajaran matematika dengan pendekatan problem solving dinyatakan layak berdasarkan kriteria minimal yang telah ditetapkan yaitu “cukup”. akan tetapi terdapat beberapa revisi pada buku model dan perangkat pembelajaran yang dilakukan berdasarkan masukan dari ahli/praktisi untuk menjadikan produk lebih baik.Alkusaeri Alkusaeri2017-04-29T10:36:02Z2019-01-29T12:19:57Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/48963This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/489632017-04-29T10:36:02ZEvaluasi Pelaksanaan Model Pembelajaran Aktif, Kreatif,
Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM) di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Jejeran Bantul YogyakartaPenelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan model pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAKEM) di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Jejeran Bantul Yogyakarta, yang meliputi perencanaan
pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, penilaian hasil belajar, tindak lanjut pembelajaran dan kendala-kendala yang dihadapi guru dalam melaksanakan pembelajaran model (PAKEM).
Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi dengan subjek penelitiannya adalah guru pengajar di Madrasah tersebut dengan jumlah 21 orang. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan test. Instrumen yang
digunakan adalah angket untuk mengumpulkan data tentang pemahaman dan pelaksanaan model pembelajaran PAKEM dan observasi sebagai pendukung dalam pengumpulan informasi pembelajaran PAKEM. Validitas instrumen diukur dengan bantuan penghitungan SPSS 16 for windows. Dari penghitungan
tersebut diperoleh angka koefisien validitasn instrumen sebesar 0,907>0,70. Data hasil pengukuran dianalisis dengan teknik deskriptif kuantitatif (persentase dan korelasi).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) 38% guru termasuk dalam kategori baik dan 14% sangat baik dalam hal pemahaman tentang pembelajaran PAKEM (2) 48% guru termasuk kategori baik dan 9% dalam kategori sangat baik dalam hal pelaksanaan pembelajaran PAKEM. Penghitungan korelasi antara
aspek pemahaman dan aspek pelaksanaan menunjukkan hasil sebesar 0,568 dengan nilai kritis sebesar 0,433. Berarti terdapat korelasi positif antara aspek pengetahuan yang dimiliki guru tentang model pembelajaran PAKEM dan
pelaksanaannya di dalam kelas. Namun demikian masih terdapat kendala-kendala yang dihadapi guru dalam pembelajaran model PAKEM, antara lain: (1) guru
hanya melaksanakan PAKEM apabila dimonitor, (2) kurangnya alokasi dana, (3) guru kurang apresiatif dalam pembuatan media pembelajaran. Adapun cara mengatasinya antara lain dengan: (1) peningkatan peran kepala sekolah dalam hal
evaluasi pembelajaran dan monitoring, (2) alokasi dana sekolah untuk kepentingan penyiapan media pembelajaran bagi guru, dan (3) guru diberi peluang untuk selalu mengikuti pelatihan-pelatihan.Ahmad Syaikhudin2017-04-29T10:28:58Z2019-01-29T12:19:55Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/48962This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/489622017-04-29T10:28:58ZPengembangan Modul Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Sekolah Dasar dengan Pendekatan Teori Multiple Intelligences (MI)Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan suatu produk berupa Modul Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Sekolah Dasar dengan Pendekatan Teori Multiple Intelligences (MI) yang mengacu pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Penelitian dilaksanakan di SD Jetis I Yogyakarta dengan subyek penelitian kelas III A. Penelitian ini menggunakan modifikasi model pengembangan Dick & Carey, meliputi empat tahap yaitu tahap pendefinisian kebutuhan, tahap desain produk, tahap pengembangan dan evaluasi, tahap akhir. Tahap pendefinisian kebutuhan yaitu dilakukannya observasi dan test penjajakan Multiple Intelligences siswa. Tahap desain produk, yaitu mendesain produk dan hasilnya berupa produk awal. Ketiga, tahap pengembangan dan evaluasi, yaitu validasi produk awal oleh pakar pembelajaran dan praktisi teori multiple Intelligences, revisi produk awal dan penerapan produk dalam pembelajaran yakni pada uji coba. Uji coba terhadap produk yang dilakukan pada tahap ketiga ini, terdiri dari one-to-one evaluation, small-group evaluation dan field-trial evaluation. Sebelum uji coba one-to-one evaluation dilakukan pre-test dan setelah uji coba field-trial evaluation dilakukan post-test dan kuesioner minat siswa. Tahap akhir yaitu hasilnya berupa produk akhir yakni Modul Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Sekolah Dasar dengan pendekatan Teori Multiple Intelligences. Data dalam penelitian ini adalah data kualitatif yaitu data observasi, data validasi oleh para pakar dan catatan lapangan berupa review, dan data kuantitatif yaitu data test penjajakan Multiple Intelligences, pre-test, post-test dan kuesioner.
Modul pembelajaran ini dapat digunakan sebagai bahan acuan mengajar dan variasi belajar dalam pembelajaran IPA yang sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Guru dapat menggunakan modul pembelajaran ini dalam kegiatan pembelajaran tersebut. Berdasarkan hasil uji coba yang dilakukan dalam penelitian ini, Modul Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Sekolah Dasar dengan Pendekatan Teori Multiple Intelligences terdiri dari lima komponen penting yaitu mengenal inteligensi siswa yang memuat test penjajakan multiple intelligences, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang memuat rancangan pembelajaran yang akan dilakukan, Lembar Kerja Guru (LKG) yang memuat acuan bagi guru dalam mengajar IPA dengan pendekatan teori multiple intelligences, Lembar Kerja Siswa (LKS) yang memuat kegiatan yang dilakukan oleh siswa selama proses pembelajaran, dan evaluasi. Penggunaan modul ini dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang materi yang diajarkan. Berdasarkan hasil analisis pre-test dan post-test diperoleh mean pre-test = 13,67 > mean post-test = 23,73. Modul ini juga dapat memfasilitasi multiple intelligences siswa yakni berdasarkan analisis kuesioner minat siswa terdapat 83,33% siswa sangat berminat terhadap pembelajaran IPA menggunakan Modul Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan Pendekatan Teori Multiple Intelligences (MI).Adriana Gandasari2017-04-29T10:22:52Z2019-01-29T12:19:52Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/48961This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/489612017-04-29T10:22:52ZKontribusi Kreativitas, Disiplin Kerja dan Pelatihan Terhadap
Kemampuan Melaksanakan Supervisi Kepala Madrasah Ibtidaiyah Se-Kabupaten KendalPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar: (1) pengaruh kreativitas Kepala Madrasah (X1) terhadap kemampuan dalam melaksanakan supervisi (Y); (2) disiplin kerja Kepala Madrasah (X2) terhadap kemampuan Kepala Madrasah dalam melaksanakan supervisi (Y); (3) pelatihan Kepala Madrasah (X3) terhadap kemampuan Kepala Madrasah dalam melaksanakan supervisi (Y); (4) kreativitas Kepala Madrasah (X1), disiplin kerja (X2) dan pelatihan (X3) Kepala Madrasah secara bersama-sama terhadap kemampuan
melaksanakan supervisi (Y) se-Kabupaten Kendal.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan teknik analisis regresi. Populasi penelitian adalah seluruh Kepala Madrasah Ibtidaiyah se-Kabupaten Kendal yang berjumlah 92 orang. Metode pengumpulan data menggunakan instrumen kuesioner, untuk menjaring data variabel X1, X2, X3 dan Y. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistik deskriptif dan inferensial. Pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi
dengan uji F dan uji t dengan α = 0,05, sedangkan untuk pengujian persyaratan analisis dilakukan uji normalitas data melalui Test of Normality Kolmogorov-
Smirnov dan Uji Linearitas data melalui Test of linearty dengan bantuan program SPSS versi 16,0.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Terdapat pengaruh positif antara kreativitas terhadap kemampuan supervisi kepala madrasah ibtidaiyah, r = 0,497, R2 = 0,247 pada taraf signifikansi α = 0,05. Berarti 24,7% variasi skor
kemampuan kepala Madrasah Ibtidaiyah melaksanakan supervisi ditentukan oleh kreativitas. (2) Terdapat pengaruh positif antara disiplin kerja terhadap kemampuan supervisi kepala madrasah ibtidaiyah, r = 0,270, R2 = 0,073 pada taraf signifikansi α = 0,05. Berarti 7,3% variasi skor kemampuan kepala Madrasah Ibtidaiyah melaksanakan supervisi ditentukan oleh disiplin kerja. (3) Terdapat pengaruh positif antara pelatihan terhadap kemampuan supervisi kepala madrasah ibtidaiyah, dengan r = 0,359, R2 = 0,129 pada taraf signifikansi α = 0,05. Berarti 12,9% variasi skor kemampuan kepala Madrasah Ibtidaiyah melaksanakan
supervisi ditentukan oleh pelatihan. (4) Terdapat pengaruh positif antara kreativitas, disiplin kerja dan pelatihan secara bersama-sama dengan kemampuan
supervisi kepala madrasah ibtidaiyah. dengan r = 0,571, R2
= 0,326. berarti 32,6%
variasi skor kemampuan kepala Madrasah Ibtidaiyah melaksanakan supervisi
ditentukan oleh kreativitas, disiplin kerja dan pelatihan.Abu Dharin2017-04-29T10:07:27Z2019-01-29T12:19:49Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/48960This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/489602017-04-29T10:07:27ZHubungan antara Interaksi Sosial Siswa dengan Prestasi Belajar
Bahasa Indonesia Siswa Madrasah Ibtidaiyah Se-Kab. GorontaloPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara interaksi sosial siswa terhadap prestasi belajar bahasa Indonesia siswa Madrasah Ibtidaiyah se-Kabupaten Gorontalo. Interaksi sosial siswa meliputi pola asuh orang tua,
interaksi teman sebaya, interaksi guru dan siswa dalam proses belajar serta motivasi belajar.
Penelitian ini menggunakan metode ex post facto dengan melibatkan variabel bebas X1 pola asuh orang tua, X2 adalah variabel interaksi teman sebaya, dan X3 adalah variabel interaksi guru dan siswa. Variabel antara (intervening) nya
adalah Motivasi belajar (X4) serta Prestasi belajar Bahasa Indonesia sebagai variabel terikat (Y). Desain penelitian ini adalah hubungan X1, X2, dan X3 dengan X4. Hubungan X1, X2, X3 dan X4 dengan Y. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah yang ada di Kabupaten Gorontalo yakni 25 madrasah. Sampel ditentukan dengan teknik sampling bertahap (stage sampling) diperoleh 9 Madrasah Ibtidaiyah dengan jumlah siswa kelas V sebanyak 101 sampel. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner untuk mengukur variabel pola asuh orang tua, interaksi teman sebaya, interaksi guru dan siswa dan motivasi belajar. Data dianalisis menggunakan regresi ganda dilanjutkan dengan analisis jalur pada taraf signifikansi 5% (α = 0,05).
Hasil analisis data penelitian menunjukkan hubungan langsung dan tidak langsung variabel pola asuh orang tua (X1) dengan prestasi belajar (Y) melalui variabel motivasi belajar (X4) sebesar 0,177, dan 0,0458. Hubungan langsung dan tidak langsung interaksi teman sebaya (X2) dengan prestasi belajar (Y) melalui motivasi belajar (X4) sebesar 0,277 dan 0,0717. Hubungan langsung dan tidak langsung interaksi guru dan siswa (X3) dengan prestasi belajar (Y) melalui motivasi belajar (X4) sebesar 0,266 dan 0,0689 Hubungan langsung dan tidak langsung semua variabel bebas dan variabel antara secara bersama-sama dengan prestasi belajar melalui motivasi belajar masing-masing sebesar 0,678 dan 0,1756. Variabel interaksi teman sebaya adalah variabel yang paling berhubungan langsung dengan prestasi belajar Bahasa Indonesia dibandingkan dari variabel lain
yang diteliti dalam penelitian ini yakni sebesar 0,277.A. Nurwati2012-08-30T13:28:59Z2019-01-29T04:03:13Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/4674This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/46742012-08-30T13:28:59ZPeningkatan Keterampilan Proses dan Hasil Belajar Melalui Penggunaan Alat Peraga Sederhana Dalam Pembelajaran Sains Kelas V di SDN Sumber I Berbah Sleman YogyakartaPenelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan proses dan hasil belajar sains melalui penggunaan alat peraga sederhana pada siswa kelas V SD Negeri Sumber I Berbah Sleman Yogyakarta tahun pelajaran 2008/2009.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari enam pertemuan dalam tiga siklus. Peneliti bertindak sebagai pengamat, sedangkan kolaborator adalah guru sains yang mengajar di kelas yang bertindak sebagai praktisi yang menjalankan skenario pembelajaran. Subyek penelitian adalah siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Sumber I Berbah Sleman Yogyakarta. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes, observasi, angket; sedangkan instrumen yang digunakan adalah tes hasil belajar, lembar observasi keterampilan proses, lembar observasi sikap ilmiah siswa, angket keaktifan siswa dan lembar observasi unjuk kerja siswa. Data yang terkumpul dianalisis dengan teknik kualitatif dan teknik kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Peningkatan keterampilan proses dapat dilihat pada: a) rata-rata skor keterampilan proses sains siswa pada siklus pertama adalah 24.107 pada rentang nilai 9 - 45 sehingga perolehan nilai tersebut dikategorikan cukup; Pada siklus kedua meningkat menjadi 30,464 (baik); Pada siklus ketiga meningkat menjadi 37.369 (sangat baik). b) rata-rata skor sikap ilmiah siswa pada siklus pertama 10,99 dari rentang nilai 4-20 sehingga perolehan nilai tersebut dikategorikan cukup; Pada siklus kedua meningkat menjadi 13,58 (baik); Pada siklus ketiga meningkat menjadi 17,02 (sangat baik); c) rata-rata skor unjuk kerja siswa pada siklus pertama 7,024 pada rentang nilai 4-12 sehingga perolehan nilai tersebut dikategorikan cukup; pada siklus kedua meningkat menjadi 8,334 (baik); pada siklus ketiga meningkat menjadi 10,417 (sangat baik); d) rata-rata skor angket keaktifan siswa sebelum tindakan 38,619 pada rentang nilai 15-75 sehingga perolehan nilai tersebut dikategorikan kurang; sesudah tindakan skor angket keaktifan siswa meningkat menjadi 72.428 (sangat
baik). 2) Peningkatan hasil belajar sains dengan rentang ketercapaian 65 -100: rata-rata skor hasil belajar pada siklus pertama adalah 62,69, meningkat menjadi 69,862 pada siklus kedua, kemudian meningkat lagi menjadi 82,142 pada siklus ketiga. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa penggunaan alat peraga sederhana dalam pembelajaran sains SD mampu meningkatkan keterampilan proses dan hasil belajar siswa kelas V di SD Negeri Sumber I Berbah Sleman Yogyakarta.Yuliana Wahyu2012-08-30T13:28:59Z2019-01-29T04:03:18Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/4676This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/46762012-08-30T13:28:59ZPengaruh Penggunaan Media Gambar Animasi Terhadap Hasil
Belajar IPS Di MIN GroboganPenelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui pengaruh penggunaan media gambar animasi terhadap hasil belajar IPS. (2) Mengetahui pengaruh penggunaan media gambar animasi terhadap motivasi belajar siswa. Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen yang dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Manggawetan Godong Grobogan tahun pelajaran 2008/2009 kelas IV semester dua. Desain Penelitian eksperimen berupa pretest-posttest control group design. Subjek penelitian/responden terdiri dari 35 orang kelompok kontrol dan 37 orang kelompok eksperimen yang dipilih secara random. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal test untuk mengetahui hasil belajar IPS dan angket untuk mengetahui motivasi belajar siswa. Perbedaan hasil belajar IPS antara kelompok kontrol dan eksperimen diuji dengan independent t-test untuk mengetahui pengaruh penggunaan media gambar animasi terhadap hasil belajar. Untuk mengetahui motivasi belajar siswa setelah pembelajaran menggunakan media gambar animasi, data dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Paket pembelajaran yang berupa CD pembelajaran untuk treatment kelompok eksperimen tidak dikembangkan oleh peneliti melainkan didapat di pasaran, yang sesuai untuk kebutuhan pembelajaran IPS, yaitu sesuai dengan mata pelajaran, SK, KD, dan indikator serta tujuan pembelajaran. Validasi dilakukan oleh 1 orang ahli media. Media ini digunakan tanpa melalui ujicoba. Yang dilakukan uji coba hanya soal untuk pretest dan posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dan angket motivasi, yang sebelumnya telah divalidasi oleh 1 orang ahli materi.
Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan hasil belajar yang sangat significant antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Hal itu ditunjukkan oleh hasil perhitungan t hitung sebesar 7,15 sedangkan t tabel sebesar 2,39 pada df (degree of freedom) 58. Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak berarti ada perbedaan sangat signifikan antara pembelajaran IPS dengan media gambar animasi dan media gambar mati. Jadi, penggunaan media gambar animasi berpengaruh terhadap hasil belajar IPS Kelas IV MIN semester 2 dengan kode KD 2.1. yaitu mengenal aktifitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber 2 daya alam dan potensi lain di daerahnya. Motivasi belajar siswa setelah dilaksanakan pembelajaran IPS menggunakan media gambar animasi secara keseluruhan termasuk dalam kategori tinggi, dengan nilai rata-rata 4,1 (pada skala 1-5) dari 36 indikator yang mengukur aspek antusiasme belajar, keterlibatan dalam PBM, ketekunan dalam PBM, dan keinginan untuk selalu mencari informasi tambahan.Zulaikhah Zulaikhah2012-08-30T13:28:59Z2019-01-29T04:04:04Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/4695This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/46952012-08-30T13:28:59ZPenanaman Nilai Nasionalisme melalui Pembelajaran IPS pada Siswa Madrasah Ibtidaiyah Negeri I PekanbaruPenelitian ini bertujuan untuk Mengungkapkan upaya penanaman nilai nasionalisme melalui pembelajaran IPS dan mengungkapkan faktor-faktor pendukung dan penghambat yang mempengaruhi upaya penanaman nilai nasionalisme dalam pembelajaran IPS pada siswa.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif naturalistik, dengan subjek penelitian guru IPS, siswa kelas IV dan V di MIN Pekanbaru. Informasi diperoleh dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kurikulum dan kesiswaan, serta guru-guru lain dalam rangka triangulasi data. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Analisis dilakukan dengan cara: analisis domain, analisis taksonomi, analisis komponen, dan analisis tema.
Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah: (1) persiapan pembelajaran yang dibuat oleh guru IPS sudah mengacu kepada kurikulum 2006. namun upaya penanaman nilai nasionalisme tidak diuraikan secara jelas dalam persiapan pembelajaran, mengakibatkan penanaman nilai nasionalisme melalui pembelajaran IPS kurang optimal dilaksanakan, (2) faktor pendukung yang mempengaruhi upaya penanaman nilai nasionalisme adalah kompetensi pedagogik dan profesional guru IPS, latar belakang siswa, rasa nasionalisme dalam pembelajaran IPS, dan lingkungan belajar yang kondusif, dan faktor penghambat upaya penanaman nilai nasionalisme adalah rendahnya motivasi belajar siswa, penerapan metode yang monoton, penggunaan media kurang efektif, keterbatasan waktu untuk bidang studi IPS, kurangnya wawasan guru tentang arti nasionalisme.Sakilah Sakilah2012-08-30T13:28:58Z2019-01-29T04:04:14Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/4699This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/46992012-08-30T13:28:58ZPengembangan Model Directed Reading Thinking Activity (DRTA) untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa SDTujuan penelitian ini adalah mengembangkan model pembelajaran DRTA yang baik untuk siswa SD ditinjau dari aspek pembelajaran dan tampilan, serta mengungkapkan persentase ketuntasan belajar siswa setelah menggunakan model yang dikembangkan.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang melibatkan 46 responden, terdiri dari tiga siswa untuk uji coba perorangan, 12 siswa untuk uji coba kelompok kecil, dan 31 siswa untuk uji coba lapangan. Sebelum diujicobakan, produk divalidasi oleh ahli materi dan ahli media. Aspek penilaian meliputi aspek pembelajaran dan aspek tampilan. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas model DRTA untuk membaca siswa SD termasuk dalam katagori baik, dengan rata-rata skor 4,20 dari rentang nilai 1- 5. Aspek pembelajaran menunjukkan rata-rata 4,27 aspek tampilan 4,46. Hasil pretes sebelum menggunakan model yang dikembangkan rata-rata 34,45, dengan demikian ketuntasan belajar sebelum mengunakan model adalah 43,12%. Hasil postes yang dilakukan pada uji coba lapangan menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran ini mempunyai dampak yang baik terhadap ketuntasan belajar siswa. Dari 31 siswa, terdapat 26 siswa yang telah mencapai standar ketuntasan belajar minimal, yaitu memperoleh nilai ≥ 65. Dengan demikian, persentase ketuntasan belajar setelah menggunakan model yang dikembangkan adalah 83,87%, termasuk dalam kategori ketuntasan belajar “sangat baik”Sri Sukarsih2012-08-29T16:31:00Z2019-01-29T04:01:00Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/4553This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/45532012-08-29T16:31:00ZKeefektifan Model Susan Loucks-Horsley untuk Pendidikan Karakter melalui Pembelajaran Sains di Tingkat Sekolah DasarPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan model pembelajaran Susan Loucks-Horsley (SLH) terhadap pendidikan karakter nilai kejujuran dan tanggung jawab dibandingkan model pembelajaran sains konvensional di tingkat sekolah dasar. Untuk mengetahui keefektifan ini dilakukan dengan cara: (1) mengetahui apakah model pembelajaran SLH lebih efektif dibandingkan model pembelajaran sains konvensional terhadap pembelajaran sains dilihat dari hasil pembelajarannya secara bersama-sama; (2) mengetahui apakah model SLH lebih efektif untuk pendidikan karakter nilai kejujuran dibandingkan model pembelajaran sains konvensional dengan melihat perbedaan rata-rata skor nilai kejujuran siswa dan (3) mengetahui apakah model SLH lebih efektif untuk pendidikan karakter nilai tanggung jawab dengan melihat perbedaan rata-rata skor nilai tanggung jawab siswa, antara siswa dalam kelompok pembelajaran SLH dengan kelompok pembelajaran sains konvensional.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen kuasi dengan desain pretes-postes nonequivalent control group. Subjek penelitian adalah semua siswa kelas IV MIN x di Yogyakarta yang masing-masing terdiri dari dua kelas paralel yang masing-masing mempunyai 16 orang siswa. Data diperoleh dengan tes dan non tes. Metode tes digunakan untuk mengukur domain pengetahuan sains, ketrampilan proses sains dan aplikasi sains. Metode non-tes yang berupa daftar skala kejujuran, skala tanggung jawab, dan skala sikap terhadap sains digunakan untuk mengukur nilai kejujuran, tanggung jawab, serta sikap siswa terhadap sains. Pengujian hipotesis penelitian menggunakan analisis MANOVA dengan bantuan Program SPSS for Windows 15.
Hasil penelitian ini adalah: (1) Model pembelajaran SLH lebih efektif terhadap pembelajaran sains dilihat dari hasil pembelajarannya secara bersama-sama, yaitu terhadap pengetahuan sains, ketrampilan proses sains, aplikasi sains, nilai kejujuran, nilai tanggung jawab, dan sikap terhadap sains; (2) Model pembelajaran SLH lebih efektif untuk pendidikan karakter nilai kejujuran dibandingkan model pembelajaran sains konvensional. Ini dibuktikan dengan adanya perbedaan secara signifikan rata-rata skor nilai kejujuran siswa pada α=0,005. Rata-rata skor nilai kejujuran siswa di kelas SLh lebih tinggi dibandingkan kelas konvensional; (3) Model pembelajaran SLH tidak lebih efektif untuk pendidikan karakter nilai tanggung jawab dibandingkan model pembelajaran sains konvensional. Meskipun secara deskriptif rata-rata skor nilai tanggung jawab siswa di kelas SLH lebih tinggi dibandingkan kelas konvensional, namun perbedaan tersebut tidak signifikan pada α=0,005. Berdasarkan hasi-hasil tersebut, secara umum dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran SLH lebih efektif untuk pendidikan karakter nilai kejujuran dan tidak lebih efektif untuk nilai tanggung jawab dibandingkan model pembelajaran konvensional.Esti Yuli Widayanti2012-08-29T16:30:59Z2019-01-29T04:01:41Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/4625This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/46252012-08-29T16:30:59ZPengaruh Penggunaan Media Grafis Komik terhadap Aktivitas Belajar Siswa dan Pemahaman Cerita RakyatPenelitian ini bertujuan untuk menemukan ada tidaknya pengaruh penggunaan media grafis komik terhadap aktivitas belajar siswa dan pemahaman pada tema pokok cerita rakyat.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan variabel bebas media grafis komik dan variabel terikatnya adalah aktivitas belajar siswa dan pemahaman terhadap cerita rakyat. Pengunaan desain eksperimen kelompok kontrol non ekuvalen dengan dua taraf kualifikasi variabel bebas yaitu media grafis komik dan tanpa media grafis komik. Subjek penelitian sebanyak 60 siswa. Instrumen pengumpulan data terdiri: (1) tes apresiasi cerita rakyat, (2) lembar observasi, dan (3) angket respons aktivitas belajar siswa dengan media grafis komik. Data dianalisis dengan menggunakan analisis MANOVA.
Hasil penelitian ini adalah; (1) Aktivitas belajar Bahasa Indonesia siswa yang menggunakan media grafis komik lebih tinggi dibandingkan tanpa media grafis komik Fhitung 20.101 (p<0,001). (2) apresiasi cerita rakyat belajar Bahasa
Indonesia siswa yang menggunakan Media grafis komik lebih tinggi dibandingkan tanpa media grafis komik Fhitung 29.61 (p<0,001).Jubaedah Jubaedah2012-08-29T16:30:59Z2019-01-29T04:01:47Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/4627This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/46272012-08-29T16:30:59ZAnalisis Kesalahan Siswa Kelas VI SD Dalam Menyelesaikan Soal-Soal Matematika Berdasarkan Kompetensi Yang Sulit Pada UASBN Tahun Pelajaran 2007/2008 di Kecamatan LimbotoPenelitian ini bertujuan untuk: (1) mengidentifikasi jenis kesalahan siswa kelas VI SD dalam menyelesaikan soal-soal matematika berdasarkan kompetensi yang sulit pada UASBN tahun pelajaran 2007/2008 di kecamatan Limboto, (2) untuk mendeskripsikan letak kesalahan siswa kelas VI SD dalam menyelesaikan soal-soal matematika berdasarkan kompetensi yang sulit pada UASBN tahun pelajaran 2007/2008 di kecamatan Limboto, (3) untuk mendeskripsikan sumber kesalahan siswa kelas VI SD dalam menyelesaikan soal-soal matematika berdasarkan kompetensi yang sulit pada tahun pelajaran 2007/2008 di kecamatan Limboto.
Penelitian merupakan penelitian deskriptif. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VI sekolah dasar (SD/MI) di Kecamatan Limboto yang berasal dari 34 sekolah yg terdiri dari 31 SD dan 3 MI. Pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik stratified proportional random sampling. Dari hasil tes, kemudian dipilih subjek penelitian melalui teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan tes dan wawancara terhadap subjek untuk memperjelas jenis, letak, dan sumber kesalahan siswa. Analisis data dilakukan dengan menghitung jumlah kesalahan siswa, menganalisis hasil tes dan wawancara, dan menarik kesimpulan.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) jenis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal-soal matematika berdasarkan kompetensi yang sulit pada UASBN tahun pelajaran 2007/2008 di Kecamatan Limboto meliputi: kesalahan membaca simbol pada soal, kesalahan pemahaman soal, kesalahan konsep, kesalahan transformasi, kesalahan prinsip, kesalahan melakukan operasi, kesalahan menentukan kedudukan benda, dan kesalahan karena kecerobohan. (2) letak kesalahan siswa meliputi: salah membaca simbol pada soal, salah menentukan apa yang diketahui dan yang ditanya pada soal, salah menentukan model matematika dan rumus untuk menyelesaikan soal, salah melakukan operasi dalam menyelesaikan soal, dan salah menggambar bangun datar, salah menentukan sifat-sifat bangun datar, salah menentukan arah yang berlawanan dengan jarum jam, dan salah menggambar bangun pada bidang cartesius. (3) sumber kesalahan siswa meliputi: kurang menguasai simbol matematika, kurang memahami makna soal, kurang menguasai model matematika dan rumus yang tepat untuk menyelesaikan soal, kurang menguasai operasi pecahan, kurang menguasai operasi hitung bilangan, kurang menguasai skala dan perbandingan, kurang menguasai pengukuran, kurang menguasai simetri putar, dan kurang menguasai cara menggambar bangun pada bidang cartesius.Karmawati Karmawati2012-08-29T16:30:59Z2019-01-29T04:01:56Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/4630This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/46302012-08-29T16:30:59ZPengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Berbasis Strategi Think-Talk-Write untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi dan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Madrasah IbtidaiyahTujuan penelitian ini adalah: (1) mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berbasis strategi think-talk-write yang layak dan efektif; (2) mendeskripsikan hasil pengembangan perangkat pembelajaran matematika berbasis strategi think-talk-write; dan (3) mendeskripsikan peningkatan kemampuan komunikasi dan pemecahan masalah matematika siswa Madrasah Ibtidaiyah dengan pembelajaran menggunakan perangkat pembelajaran matematika berbasis strategi think-talk-write.
Pengembangan perangkat pembelajaran dalam penelitian ini menggunakan model Borg & Gall dan Nana Syodih Sukmadinata yang dimodifikasi. Pengembangan perangkat tersebut dimulai dari tahap studi pendahuluan, desain produk, uji ahli dan praktisi , uji coba terbatas dan uji coba diperluas. Tahap uji produk dan penyebaran belum dilakukan dalam penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan terdiri dari lembar validasi, lembar observasi pengelolaan pembelajaran, lembar observasi aktivitas siswa, angket respon siswa, dan tes hasil belajar.
Penelitian ini menghasilkan perangkat pembelajaran matematika berbasis strategi think-talk-write yang terdiri dari rencana pelaksanaan pembelajaran, buku siswa, buku panduan guru, dan tes hasil belajar. Hasil validasi menunjukkan perangkat yang dikembangkan layak digunakan . Hasil uji coba menunjukkan bahwa pembelajaran dengan strategi think-talk-write dengan menggunakan perangkat yang dikembangkan memenuhi kriteria keefektifan pembelajaran. Berdasarkan hasil pretest dan posttes pada uji coba yang dilakukan menunjukkan ada peningkatan kemampuan komunikasi dan pemecahan masalah matematika siswa. Kemampuan komunikasi siswa meningkat sebesar 4,15 point pada uji coba terbatas dan 4,27 point pada uji coba diperluas, dengan skor maksimum ideal 18 point. Sedangkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa meningkat sebesar 10,15 point pada uji coba terbatas dan 11,19 point pada uji coba diperluas, dengan skor maksimum ideal 32 point.Melly Andriani2012-08-29T16:30:59Z2019-01-29T04:02:14Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/4637This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/46372012-08-29T16:30:59ZPendidikan Akhlak di MIN Model Tanuraksan KebumenPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pendidikan Aqidah Akhlak di MIN Model Tanuraksan Kebumen, bagaimana guru menghantarkan siswanya memiliki kompetensi yaitu; memahami nilai-nilai akhlak, berperilaku sesuai dengan nilai-nilai akhlak dan menjadi insan manusia sebagai hamba Allah yang mengamalkan nilai-nilai tersebut dalam hidup sehari-hari. Serta bagaimana mengevaluasi kompetensi yang harus dimiliki siswa.
Jenis penelitian ini adalah kualitatif naturalistik. Setting penelitian di MIN Model Tanuraksan Kebumen dengan pertimbangan; MIN Model ini sebagai institusi percontohan MI-MI yang lain di kabupaten Kebumen. Pengumpulan data penelitian ini menggunakan beberapa metode, pertama interview, dilakukan dengan pedoman interview yang memuat pertanyaan-pertanyaan untuk keyinforman. Kedua observasi, yaitu mengikuti langsung proses belajar mengajar akhlak baik di kelas maupun di luar kelas, sekaligus sebagai upaya triangulasi. Ketiga dokumentasi, yaitu untuk melengkapi data-data MI tersebut. Langkah analisis data yaitu pertama, transkrip hasil interview dan observasi yang dilengkapi dengan coding, atas pertanyaan-pertanyaan. Langkah berikutnya membuat tabel reduksi data, dan dilanjutkan tabel abstraksi yaitu pengelompokan menurut fokus pertanyaan penelitian, didasarkan pada tabel pengelompokkan butir-butir pertanyaan digunakan untuk menginterpretasikan data, terakhir langkah konseptualisasi yaitu memunculkan konsep-konsep dari data yang membantu menarik kesimpulan penelitian.
Kesimpulan penelitian ini adalah guru MIN Model Tanuraksan menciptakan budaya madrasah, mengedepankan nilai kebermaknaan bagi siswa untuk penanaman pemahaman nilai-nilai akhlak. keteladanan guru maupun siswa dalam mengajar menjadi cara guru dalam menanamkan perilaku akhlak mulia, disamping guru menstylekan untuk dekat dengan siswa, agar lebih memungkinkan membentuk perilaku siswa yang berakhlak mulia. Penguasaan materi (ilmu) agama sebagai ranah kognitif tetap ditekankan untuk mencapai ranah afektif dan psikomotor sehingga transfer of values tercapai. Hal ini dilakukan dengan membiasakan siswa menjalankan nilai-nilai akhlak, ini diyakini guru MI di sana bisa membentuk siswa yang mengamalkan nilai-nilai agama, dengan tetap memberikan keteladanan bagi siswa. Jejaring dengan lembaga di luar institusi madrasah seperti pondok pesantren, madrasah diniyah dan TPQ di desa Tanuraksan maupun bermitra dengan masyarakat dilakukan guru aqidah akhlak dalam rangka membantu menilai aspek pemahaman, perilaku dan pengamalan ajaran akhlak siswa.Mustolih Mustolih2012-08-29T16:30:57Z2019-01-29T04:01:15Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/4590This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/45902012-08-29T16:30:57ZPengaruh Penerapan Media Audiovisual dalam Pembelajaran
Bercerita Bahasa Indonesia di MI Perguruan Mu’allimat Cukir Kabupaten JombangPenelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui perbedaan pengaruh penerapan media audiovisual VCD cerita dan penerapan media konvensional terhadap pembelajaran bercerita, (2) mengetahui perbedaan kemampuan bercerita siswa laki-laki dan perempuan, dan (3) mengetahui interaksi jenis kelamin terhadap pembelajaran bercerita menggunakan media audiovisual VCD cerita.
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan desain Non Equivalent Pretest Postest Control Group Design. Dalam proses eksperimen ini dilakukan pengamatan pada dua kelompok pembelajaran yaitu kelompok eksperimen yang diberi treatment/perlakuan dengan media VCD cerita, dan kelompok kontrol dengan media konvensional teks cerita. Populasi penelitian adalah semua peserta didik kelas V MI Perguruan Mu’allimat Cukir Kabupaten Jombang yang berjumlah 2 kelas. Kelas VA menjadi kelas eksperimen dan kelas VB menjadi kelas kontrol. Dalam penelitian ini tidak ada pengambilan sampel dari populasi karena semua populasi dijadikan sebagai subjek penelitian. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis Anava dua jalur, dan teknik pengumpulan datanya menggunakan tes bercerita.
Hasil analisis dengan menggunakan analisis varian dua jalur menunjukkan bahwa (1) media audiovisual VCD cerita lebih berpengaruh dibandingkan dengan media konvensional dalam pembelajaran bercerita. Hal ini dibuktikan dengan diperolehnya Fhitung untuk perbandingan nilai pretes dan postes pada kelompok eksperimen sebesar 25,062 dengan taraf signifikansi 0,000, dan untuk kelompok kontrol diperoleh Fhitung 2,832 dengan taraf signifikansi 0,098. (2) terdapat perbedaan kemampuan bercerita siswa laki-laki dan perempuan pada kelompok eksperimen dan kontrol. Untuk kelompok eksperimen diperoleh Fhitung sebesar 35,91 dan untuk kelompok kontrol diperoleh Fhitung 48,27 dengan taraf signifikansi masing-masing 0,000. (3) terdapat interaksi variabel jenis kelamin dengan media yang digunakan. Hal ini terlihat dari Fhitung sebesar 8,78 dengan taraf signifikansi 0,004.Ali Mahsun