Lumbung Pustaka UNY: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-29T14:42:12ZEPrintshttp://eprints.uny.ac.id/apw_template/images/sitelogo.pnghttps://eprints.uny.ac.id/2018-08-08T08:39:13Z2019-05-09T08:54:44Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/58290This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/582902018-08-08T08:39:13ZPerbandingan Keefektifan Model Pembelajaran Resolusi Konflik dan Model Brain-Based Learning dalam Pendekatan Saintifik Ditinjau dari Rasa Percaya Diri, Kemampuan Berpikir Kritis, dan Prestasi Belajar Siswa Kelas XI Peminatan IPA pada Materi Turunan FungsiPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perbandingan keefektifan model pembelajaran resolusi konflik dalam pendekatan saintifik dan model brain-based learning dalam pendekatan saintifik ditinjau dari rasa percaya diri, kemampuan berpikir kritis, dan prestasi belajar siswa SMA kelas XI peminatan IPA pada materi turunan fungsi.
Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu dengan subjek penelitian siswa kelas XI peminatan IPA SMA Negeri 2 Sleman semester ganjil tahun pelajaran 2015/2016. Pengumpulan data menggunakan tes untuk kemampuan berpikir kritis dan prestasi belajar, serta angket untuk mengukur rasa percaya diri siswa. Instrumen pengumpulan data adalah instrumen tes kemampuan awal, angket rasa percaya diri siswa, dan tes penguasaan materi turunan fungsi (posttest). Instrumen penelitian telah dikatakan valid dan reliabel. Kriteria keefektifan untuk kemampuan berpikir kritis dan prestasi belajar siswa sesuai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) SMA Negeri 2 Sleman 7,5 dengan rentang skala 1-10. Sikap percaya diri dikatakan efektif jika skor rata-rata memperoleh kriteria baik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) model pembelajaran resolusi konflik dalam pendekatan saintifik efektif digunakan ditinjau dari rasa percaya diri, kemampuan berpikir kritis, dan prestasi belajar siswa; 2) model brain-based learning dalam pendekatan saintifik efektif ditinjau dari rasa percaya diri, kemampuan berpikir kritis, dan prestasi belajar siswa; 3) terdapat perbedaan keefektifan model pembelajaran pembelajaran resolusi konflik dan brain-based learning dalam pendekatan saintifik ditinjau dari rasa percaya diri, kemampuan berpikir kritis, dan prestasi belajar siswa, dengan model pembelajaran resolusi konflik dalam pendekatan saintifik lebih efektif daripada model brain-based learning dalam pendekatan saintifik ditinjau kemampuan berpikir kritis dan prestasi belajar siswa.
Kata kunci: model pembelajaran resolusi konflik dalam pendekatan saintifik, model brain-based learning dalam pendekatan saintifi, rasa percaya diri, kemampuan berpikir kritis, prestasi belajar siswa.Mardiana Mardiana2017-04-06T08:57:46Z2019-01-29T12:15:56Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/48560This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/485602017-04-06T08:57:46ZPengembangan Perangkat Pembelajaran Geometri SMP Kelas VIII Berbasis Masalah dengan Penggunaan Program GeoGebra yang Berorientasi pada Prestasi Belajar dan Rasa Percaya Diri SiswaTujuan penelitian ini untuk menghasilkan perangkat pembelajaran geometri SMP kelas VIII berbasis masalah dengan penggunaan Program GeoGebra yang berorientasi pada prestasi belajar dan rasa percaya diri siswa yang berkualitas baik. Perangkat pembelajaran ini berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Siswa (LKS). Kualitas hasil pengembangan ditentukan berdasarkan kriteria Nieveen yaitu valid, praktis, dan efektif. Materi yang dikembangkan adalah materi lingkaran di kelas VIII semester 2.
Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Model pengembangan yang diterapkan adalah model Plomp yang terdiri dari fase penelitian awal, pengembangan, dan penilaian. Subjek penelitian ini adalah 32 siswa di SMP N 3 Kalasan, Kabupaten Sleman. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar validasi, lembar penilaian perangkat pembelajaran oleh guru, lembar observasi keterlaksanaan proses pembelajaran, tes prestasi belajar, angket penilaian kepraktisan perangkat pembelajaran oleh siswa, dan angket rasa percaya diri siswa. Perangkat pembelajaran dikatakan valid jika hasil penilaian pada ahli minimal mencapai kategori “baik”. Perangkat pembelajaran dikatakan praktis jika hasil penilaian guru, hasil penilaian siswa, dan hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran masing-masing minimal mencapai kategori “baik”. Perangkat pembelajaran dikatakan efektif jika persentase banyaknya siswa yang tuntas pada tes prestasi belajar minimal mencapai 75%, total skor angket rasa percaya diri siswa akhir lebih dari total skor angket rasa percaya diri awal, dan minimal 75% siswa berada pada kategori minimal “tinggi”.
Penelitian ini menghasilkan perangkat pembelajaran geometri SMP kelas VIII berbasis masalah dengan penggunaan Program GeoGebra yang berorientasi pada prestasi belajar dan rasa percaya diri siswa. Hasil validasi menunjukkan bahwa RPP dan LKS yang dikembangkan valid dengan kategori “sangat valid”. RPP dan LKS yang dikembangkan praktis dan efektif. Kepraktisan mencapai kategori “sangat praktis” berdasarkan penilaian guru, kategori “sangat praktis” berdasarkan penilaian siswa, dan kategori “sangat praktis” berdasarkan observasi keterlaksanaan pembelajaran. Keefektifan mencapai kategori “efektif” ditinjau dari prestasi belajar dan rasa percaya diri siswa. Persentase siswa yang tuntas pada tes prestasi belajar matematika adalah 81,25%. Total skor angket rasa percaya diri siswa akhir lebih dari total skor angket rasa percaya diri siswa awal dan banyaknya siswa yang mencapai kategori minimal “tinggi” adalah 84,38%.Veronica Wiwik Dwi Astuty2017-04-06T08:12:42Z2019-01-29T12:15:54Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/48552This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/485522017-04-06T08:12:42ZFaktor-faktor Penyebab Kesulitan Siswa SMP di Kabupaten Ngada dalam Menyelesaikan Soal Ujian Nasional Matematika Tahun Pelajaran 2014/2015Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan jenis dan faktor penyebab kesulitan siswa SMP di Kabupaten Ngada dalam menyelesaikan soal Ujian Nasional matematika tahun pelajaran 2014/2015.
Jenis penelitian ini adalah penelitian survei dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Subjek penelitian adalah 100 siswa kelas IX SMP di Kabupaten Ngada tahun pelajaran 2015/2016 yang berasal dari empat sekolah dengan kategori tinggi, sedang, dan rendah. Sampel penelitian ditentukan dengan menggunakan tehnik stratified proportional random sampling. Instrumen yang digunakan berupa tes diagnostik terdiri dari 10 butir soal, angket yang terdiri dari 30 item dan pedoman wawancara. Instrumen telah divalidasi oleh dua ahli. Analisis data dilakukan dengan menghitung jawaban siswa, menganalisis hasil tes, angket dan wawancara kemudian dilanjutkan dengan menarik kesimpulan.
Hasil penelitian ini menujukkan bahwa jenis kesulitan yang dialami siswa SMP di Kabupaten Ngada dalam menyelesaikan soal Ujian Nasional matematika tahun pelajaran 2014/2015 adalah kesulitan menyatakan fakta (kesulitan menentukan yang diketahui dan ditanyakan) sebesar 28,3%, kesulitan memahami konsep (kesulitan menjelaskan konsep yang digunakan untuk menyelesaikan soal) sebesar 76,9%, kesulitan menerapkan prinsip (kesulitan memadukan beberapa konsep untuk menyelesaikan soal) sebesar 76,9% dan kesulitan dalam keterampilan (kesulitan menyelesaikan operasi dasar matematika) sebesar 75,9%. Faktor penyebab kesulitan adalah siswa tidak dapat memahami soal sehingga tidak dapat menentukan yang diketahui dan ditanyakan, siswa tidak memahami konsep dan sistematika penyelesaian, siswa tidak dapat memadukan fakta dan konsep, atau beberapa konsep untuk menyelesaikan soal, siswa tidak dapat menyelesaikan operasi dasar matematika sehingga jawaban akhir kurang tepat. Selain itu siswa kurang teliti, terkecoh dan lupa. Faktor lain yang juga merupakan penyebab kesulitan adalah faktor fisiologis (belajar terganggu karena sakit), faktor psikologis (mudah putus asa dalam belajar matematika ketika menemukan kesulitan), faktor lingkungan keluarga (suasana belajar di rumah tidak nyaman), faktor lingkungan sekolah (suasana kurang nyaman saat pembelajaran matematika) dan faktor lingkungan masyarakat (lupa dan malas belajar karena terlalu banyak waktu bermain bersama teman).Maria Antonia Yuniarty Meo2017-04-06T07:46:26Z2019-01-29T12:15:51Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/48549This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/485492017-04-06T07:46:26ZPengembangan Bahan Ajar Geometri SMP Berbasis Cognitive Load Theory Berorientasi pada Prestasi Belajar SiswaPenelitian ini bertujuan untuk menghasilkan bahan ajar geometri SMP berbasis Cognitive Load Theory (CLT) serta mendeskripsikan kualitas kevalidan, kepraktisan dan keefektifan bahan ajar tersebut. Bahan ajar yang dikembangkan berupa buku pengayaan geometri untuk SMP kelas VII dan VIII sesuai dengan Kurikulum 2006.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan model penelitian desain dari Plomp yang terdiri atas tiga tahap: preliminary research, prototyping phase, dan assessment phase. Subjek coba terdiri dari 32 siswa kelas VII dan 32 siswa kelas VIII dari dua SMP Negeri di Kabupaten Wonosobo, beserta masing-masing satu guru matematika dari sekolah tersebut. Subjek coba yang menggunakan bahan ajar ini telah menguasai kompetensi dasar pembelajaran. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu: lembar validasi bahan ajar, lembar validasi instrumen prestasi belajar, lembar penilaian kepraktisan untuk guru dan siswa, serta instrumen penilaian prestasi belajar. Analisis data dilakukan dengan mengkonversi total skor empiris yang diperoleh menjadi data kualitatif dalam lima kriteria.
Penelitian ini menghasilkan bahan ajar geometri SMP berbasis CLT yang memenuhi aspek kevalidan, kepraktisan dan keefektifan. Hasil evaluasi formatif 1 menyatakan bahwa bahan ajar memenuhi kriteria valid. Hasil evaluasi formatif 2 dan evaluasi sumatif menyatakan bahwa bahan ajar memenuhi kriteria praktis. Keefektifan bahan ajar terlihat dari hasil penilaian prestasi belajar yang menunjukkan bahwa persentase siswa kelas VII yang mencapai KKM adalah 78% dengan rata-rata nilai klasikal 78 dan persentase siswa kelas VIII yang mencapai KKM adalah 75% dengan rata-rata nilai klasikal 80. Secara keseluruhan, hasil penelitian menunjukkan bahwa bahan ajar yang dikembangkan layak digunakan.Fitraning Tyas Puji Pangesti2017-04-05T06:36:02Z2019-01-29T12:15:33Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/48498This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/484982017-04-05T06:36:02ZPengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika SMP dengan Pendekatan Kontekstual Budaya Lombok Berorientasikan Prestasi Belajar Matematika dan Apresiasi Nilai Budaya BangsaTujuan penelitian ini adalah untuk: (1) menghasilkan perangkat pembelajaran matematika SMP dengan pendekatan kontekstual budaya Lombok berorientasikan prestasi belajar matematika dan apresiasi nilai budaya bangsa, dan (2) mendeskripsikan karakteristik perangkat pembelajaran matematika dengan pendekatan kontekstual budaya Lombok berorientasikan prestasi belajar matematika dan apresiasi nilai budaya bangsa yang valid, praktis, dan efektif.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang menggunakan model pengembangan ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation). Subjek penelitian ini 34 siswa kelas VII SMP Darul Hikmah Mataram. Instrumen yang digunakan adalah lembar validasi, lembar penilaian guru, lembar penilaian siswa, lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, tes prestasi, dan angket apresiasi nilai budaya bangsa. Perangkat pembelajaran dikatakan valid jika hasil penilaian para ahli minimal berkategori “baik”. Perangkat pembelajaran dikatakan praktis jika hasil penilaian guru, penilaian siswa, dan observasi keterlaksanaan pembelajaran masing-masing minimal berkategori “baik”. Perangkat pembelajaran dikatakan efektif jika persentase banyaknya siswa yang tuntas pada tes prestasi belajar matematika minimal mencapai 80%, total skor angket apresiasi nilai budaya bangsa akhir lebih dari skor angket apresiasi nilai budaya bangsa awal, dan minimal 80% persentase siswa yang mencapai ketegori “tinggi” dan “sangat tinggi”.
Penelitian ini menghasilkan perangkat pembelajaran matematika SMP dengan pendekatan kontekstual budaya Lombok berorientasikan prestasi belajar matematika dan apresiasi nilai budaya bangsa. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan valid ditunjukkan dengan hasil penilaian RPP dan LKS berada pada kategori “baik”. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan praktis ditunjukkan dengan hasil penilaian guru, penilaian siswa, dan observasi keterlaksanaan pembelajaran berada pada kategori “baik”. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan efektif berdasarkan prestasi belajar matematika dan apresiasi nilai budaya bangsa. Persentase siswa yang tuntas pada tes prestasi belajar matematika adalah 88,24%. Total skor angket apresiasi nilai budaya bangsa akhir lebih dari total skor angket apresiasi nilai budaya bangsa awal dan persentase siswa yang mencapai ketegori “tinggi” dan “sangat tinggi” adalah 82,35%.Juz'an Afandi2017-03-29T07:58:47Z2019-01-29T12:14:25Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/48370This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/483702017-03-29T07:58:47ZPengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika SMP Kelas VIII dengan Model Discovery Learning Berorientasikan Kemampuan Penalaran dan Komunikasi MatematisTujuan penelitian ini adalah menghasilkan perangkat pembelajaran SMP Kelas VIII dengan model discovery learning berorientasikan kemampuan penalaran dan komunikasi matematis dengan kualitas baik. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Sisiwa (LKS). Kualitas hasil pengembangan ditentukan berdasarkan pada kriteria Nieveen yaitu valid, praktis, dan efektif.
Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and development) yang menggunakan model ADDIE yang terdiri dari tahap analysis, design, development, implementation, dan evaluation. Subjek dalam penelitian ini adalah 33 siswa yang berasal dari satu kelas di SMP Negeri 15 Yogyakarta. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar validasi, lembar penilaian guru, lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, angket penilaian siswa, dan tes. Analisis data kevalidan dan kepraktisan dilakukan dengan cara mengonversi data kuantitatif dengan skala lima berupa skor hasil penilaian menjadi data kualitatif. Analisis data keefektifan berdasarkan hasil tes dilakukan dengan cara menentukan persentase ketuntasan belajar siswa.
Penelitian ini menghasilkan perangkat pembelajaran matematika SMP kelas VIII dengan model discovery learning berorientasikan kemampuan penalaran dan matematis. Hasil validasi menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan memiliki kategori sangat valid untuk RPP dan LKS. Hasil uji coba menunjukkan bahwa RPP dan LKS yang dikembangkan memiliki kategori praktis dan efektif. Kepraktisan mencapai kategori sangat praktis berdasarkan penilaian guru, kategori praktis berdasarkan penilaian siswa, dan kategori sangat praktis berdasarkan hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran. Keeefektifan mencapai kategori efektif berdasarkan ketuntasan belajar siswa. Persentase banyaknya siswa yang tuntas pada tes kemampuan penalaran matematis mencapai 75,76%, tes kemampuan komunikasi matematis 78,79%, dan tes prestasi belajar 82%.Nurdin Arifin2017-03-29T07:00:42Z2019-01-29T12:14:23Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/48368This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/483682017-03-29T07:00:42ZImplementasi Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Matematika SMP di Kota YogyakartaPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) implementasi pendidikan karakter dalam pembelajaran matematika SMP di Kota Yogyakarta, dan (2) faktor pendukung dan penghambat implementasi pendidikan karakter dalam pembelajaran matematika SMP di Kota Yogyakarta yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian.
Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi, dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Model evaluasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah model evaluasi kesenjangan (discrepancy model). Subjek dalam penelitian ini adalah 22 guru dan 694 siswa yang berasal dari 22 SMP di Kota Yogyakarta untuk pengumpulan data kuantitatif serta 6 SMP di Kota Yogyakarta untuk pengumpulan data kualitatif. Data dikumpulkan melalui angket siswa, angket guru, wawancara, dokumentasi dan observasi. Data kuantitatif dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dan kategorisasi, sedangkan data kualitatif dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif.
Hasil evaluasi dapat disimpulkan sebagai berikut. Pertama, implementasi pendidikan karakter dalam pembelajaran matematika SMP di Kota Yogyakarta termasuk dalam kategori cukup dengan rincian perencanaan termasuk dalam kategori cukup, pelaksanaan termasuk dalam kategori cukup, dan penilaian dalam kategori kurang. Kedua, faktor pendukung perencanaan antara lain: (1) visi dan misi sekolah; dan (2) adanya peraturan dan tata tertib yang telah diatur sekolah, dukungan. Faktor pendukung pelaksanaan antara lain: (1) kerjasama yang baik antara lingkungan sekolah maupun warga sekolah; (2) kondisi siswa yang memiliki dasar karakter baik; dan (3) contoh perilaku positif guru sebagai teladan. Faktor penghambat perencanaan antara lain: (1) guru belum memiliki pemahaman yang memadai tentang konsep pendidikan karakter terutama implementasi dalam pembelajaran matematika, dan (2) guru masih mengalami kesulitan dalam mengidentifikasi nilai-nilai karakter dari kompetensi dasar pada mata pelajaran matematika. Faktor penghambat pelaksanaan antara lain: (1) guru belum dapat mengimplementasikan pendidikan karakter yang terintegrasi dalam pembelajaran matematika dengan baik, dan (2) sarana dan prasarana yang belum lengkap. Faktor penghambat penilaian yaitu dokumentasi penilaian sikap siswa masih lemah.Indah Pertiwi2017-03-29T06:33:42Z2019-01-29T12:14:20Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/48367This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/483672017-03-29T06:33:42ZPengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Kelas VIII Semester Genap dengan Menggunakan Problem Based Learning Berbasis Flexible Mathematical Thinking Berorientasi pada Prestasi, Kemampuan Komunikasi Matematika dan Rasa Ingin Tahu SiswaPenelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran matematika SMP kelas VIII semester genap dengan menggunakan model problem based learning berbasis flexible mathematical thinking berorientasi pada prestasi, kemampuan komunikasi matematis dan rasa ingin tahu siswa yang valid, praktis, dan efektif.
Penelitian pengembangan ini mengacu pada model pengembangan Plomp meliputi tahapan berikut: (1) penelitian awal yang meliputi analisis kondisi dan lingkungan siswa serta kajian literatur; (2) pengembangan produk yang meliputi perancangan dan penyusunan perangkat pembelajaran; dan (3) penilaian yang meliputi validasi ahli dan uji coba produk. Instrumen penelitian yang digunakan meliputi lembar validasi produk, lembar penilaian kepraktisan oleh guru dan siswa, lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, tes prestasi, tes kemampuan komunikasi matematis dan angket rasa ingin tahu. Subjek uji coba adalah guru dan siswa kelas VIII-A dan VIII-B SMP Negeri 1 Piyungan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan memenuhi aspek kevalidan ditunjukkan dengan hasil penilaian RPP dengan kategori sangat baik dan LKS dengan kategori sangat baik. Perangkat pembelajaran memenuhi aspek kepraktisan ditunjukkan dengan hasil penilaian kepraktisan oleh guru berada pada kategori sangat baik, penilaian kepraktisan oleh siswa berada pada kategori sangat baik dan rata-rata persentase keterlaksanaan pembelajaran kegiatan guru dan siswa di atas 90%. Perangkat pembelajaran memenuhi aspek keefektifan ditinjau dari kemampuan komunikasi matematis dan rasa ingin tahu, namun belum efektif jika ditinjau dari prestasi belajar siswa, sehingga produk perlu direvisi kembali. Hasil penilaian oleh praktisi menunjukkan bahwa produk hasil revisi diprediksi memenuhi kriteria keefektifan.Retno Kusuma Ningrum2017-03-29T06:13:28Z2019-01-29T12:14:13Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/48365This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/483652017-03-29T06:13:28ZPengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika SMP Kelas VIII Semester Genap dengan Model Problem-Based Learning (PBL) Berorientasi pada Prestasi Belajar, Kemampuan Pemecahan Masalah, dan Sikap Percaya Diri SiswaPenelitian ini bertujuan untuk: (1) menghasilkan perangkat pembelajaran matematika SMP kelas VIII semester genap dengan model problem-based learning (PBL) berorientasi pada prestasi belajar, kemampuan pemecahan masalah, dan sikap percaya diri siswa, dan (2) mendeskripsikan kualitas kevalidan, kepraktisan dan keefektifan perangkat pembelajaran matematika SMP kelas VIII semester genap dengan model problem-based learning (PBL) berorientasi pada prestasi belajar, kemampuan pemecahan masalah, dan sikap percaya diri siswa.
Penelitian pengembangan ini menggunakan model pengembangan Plomp dengan tahapan meliputi: (1) fase penelitian awal (2) fase pengembangan dan (3) fase penilaian. Instrumen penelitian terdiri dari lembar validasi, lembar penilaian guru, lembar penilaian siswa, lembar observasi keterlaksanaan kegiatan pembelajaran, tes prestasi belajar, tes kemampuan pemecahan masalah, dan angket sikap percaya diri. Subjek uji coba penelitian adalah guru dan siswa kelas VIII SMP Swasta Katolik Maria Goretti Ende. Analisis data kevalidan dan analisis data kepraktisan masing-masing dilakukan dengan cara mengkonversi data kuantitatif berupa skor hasil penilaian menjadi data kualitatif berupa nilai standar skala lima. Analisis keefektifan dilakukan dengan cara menentukan peningkatan hasil dan persentase ketuntasan belajar dari tes prestasi belajar, tes kemampuan pemecahan masalah dan angket sikap percaya diri.
Penelitian ini mengembangkan perangkat pembelajaran matematika kelas VIII semester genap dengan model problem-based learning (PBL) berupa RPP dan LKS. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan memenuhi kriteria valid dengan rerata skor validasi yaitu 243 berada pada kategori sangat valid. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan memenuhi kriteria praktis dengan rerata skor penilaian guru yaitu 79 (sangat praktis), rerata skor penilaian siswa yaitu 34,6 (sangat praktis), dan rerata persentase keterlaksanaan pembelajaran pada kegiatan guru dan siswa berturut-turut yaitu 95,4% (sangat praktis) dan 94% (sangat praktis). Perangkat pembelajaran yang dikembangkan efektif ditinjau dari prestasi belajar, kemampuan pemecahan masalah dan sikap percaya diri siswa. Terdapat peningkatan nilai rata-rata kelas pada tes prestasi belajar dan tes kemampuan pemecahan masalah berdasarkan hasil pretes dan postes. Ketuntasan belajar sudah mencapai kriteria minimal 80% yaitu untuk tes prestasi belajar mencapai 97,5% sedangkan tes kemampuan pemecahan masalah mencapai 95%. Berdasarkan angket sikap percaya diri, 100% siswa menunjukkan peningkatan skor sikap percaya diri, dan 85% siswa memiliki sikap percaya diri dengan kategori minimal tinggi.Maria Trisna Sero Wondo2017-02-13T08:37:48Z2019-05-09T07:57:17Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/47038This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/470382017-02-13T08:37:48ZKeefektifan Pembelajaran Bangun Ruang Sisi Datar dengan Menggunakan Pendekatan Problem Solving dan Problem Posing ditinjau dari Kemampuan Pemahaman dan Penalaran Matematis Siswa SMPPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) keefektifan pendekatan problem solving terhadap kemampuan pemahaman dan penalaran matematis; 2) keefektifan pendekatan problem posing terhadap kemampuan pemahaman dan penalaran matematis; dan 3) perbandingan keefektifan dari pendekatan pembelajaran problem solving dan problem posing terhadap kemampuan pemahaman dan penalaran matematis siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Ngaglik pada pembelajaran bangun ruang sisi datar.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasi experiment) dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Ngaglik tahun pelajaran 2012/2013 yang terdiri dari empat kelas. Dari populasi yang ada diambil dua kelas secara acak sebagai sampel. Kelas yang diperoleh adalah kelas VIII B dan kelas VIII C. Kelas VIII B dikenai perlakuan berupa pendekatan problem solving dan VIII C dikenai perlakuan dengan problem posing. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data berupa tes uraian untuk mengukur kemampuan pemahaman dan penalaran matematis. Uji normalitas data menggunakan jarak Mahalonobis dan uji homogenitas menggunakan Box’s M test. Data dianalisis menggunakan one sample t test, uji MANOVA dengan rumus T2 Hotteling, dan uji t dengan kriteria Bonferroni.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) pendekatan problem solving efektif terhadap kemampuan pemahaman dan penalaran matematis; 2) pendekatan problem posing efektif terhadap kemampuan pemahaman dan penalaran matematis; dan 3) pendekatan problem solving lebih efektif daripada pendekatan problem posing ditinjau dari kemampuan pemahaman matematis tetapi pendekatan problem solving tidak lebih efektif daripada pendekatan problem posing ditinjau dari kemampuan penalaran matematis siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Ngaglik pada pembelajaran bangun ruang sisi datar.Harinda Nurril Falach2017-02-13T07:05:46Z2019-05-09T07:56:53Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/47028This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/470282017-02-13T07:05:46ZPengaruh Pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik dan Saintifik pada Materi Pokok Pola Bilangan, Barisan dan Deret terhadap Prestasi Belajar, Kemampuan Penalaran Matematis, dan Minat Belajar SiswaPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) keefektifan pendekatan pembelajaran realistik, pendekatan saintifik dan pembelajaran konvensional terhadap prestasi belajar, kemampuan penalaran matematis dan minat belajar. 2). pengaruh pendekatan pembelajaran realistik dan saintifik terhadap prestasi belajar kemampuan penalaran matematis, dan minat belajar. 3). perbandingan keefektifan antara pendekatan pembelajaran realistik dan saintifik terhadap prestasi belajar kemampuan penalaran matematis, dan minat belajar.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan menggunakan dua kelompok eksperimen dan satu kelompok kontrol. Populasi penelitian mencakup seluruh siswa kelas IX SMPN 1 Kelumpang Hilir, Kotabaru Kalimantan Selatan yang terdiri dari 6 kelas sedangkan sampel penelitian terdiri atas siswa dari 3 kelas yang dipilih secara acak. Instrumen penelitian adalah instrumen tes prestasi dengan koefisien reliabilitas pretest = 0,713, posttest = 0,765 dan Standar Error Measurement (SEM) pretest = 9,6, posttest = 8,97, instrumen kemampuan penalaran matematis dengan reliabilitas pretest = 0,766, posttest = 0,733 dan SEM pretest = 7,6, posttest = 7,842 dan angket minat belajar dengan reliabilitas = 0,893 dan SEM = 5,062. Analisis data (statistik inferensial) meliputi: 1) uji t one sample digunakan untuk mendeskripsikan keefektifan pendekatan pembelajaran realistik dan saintifik, serta pembelajaran konvensional terhadap prestasi belajar kemampuan penalaran matematis, dan minat belajar 2) untuk mendeskripsikan pengaruh pendekatan pembelajaran realistik dan saintifik terhadap prestasi belajar kemampuan penalaran matematis, dan minat belajar serta 3) untuk mendeskripsikan perbandingan keefektifan antara pendekatan pembelajaran realistik dan saintifik terhadap prestasi belajar kemampuan penalaran matematis, dan minat belajar menggunakan analisis multivariat dengan Kontras Helmert. Setiap analisis dilakukan pada taraf signifikansi 5%.
Hasil penelitian menunujukkan bahwa :1) pendekatan pembelajaran realistik efektif terhadap prestasi belajar, kemampuan penalaran matematis, dan minat belajar, pendekatan pembelajaran saintifik efektif terhadap prestasi belajar dan minat belajar tetapi tidak efektif terhadap kemampuan penalaran matematis, sedangkan pembelajaran konvensional tidak efektif terhadap prestasi belajar, kemampuan penalaran matematis, dan minat belajar; 2) pendekatan pembelajaran realistik dan saintifik berpengaruh dan lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran konvensional terhadap prestasi belajar kemampuan penalaran matematis, dan minat belajar; 3) pendekatan pembelajaran realistik lebih efektif daripada pendekatan saintifik terhadap prestasi belajar kemampuan penalaran matematis, dan minat belajar.Aji Wibowo2017-01-18T02:01:13Z2019-05-09T07:53:37Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/46076This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/460762017-01-18T02:01:13ZPengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika SMP Kelas VII Semester Genap dengan Pendekatan Problem Based Learning dan Budaya Lokal Belitung Berorientasi Pada Kemampuan Penalaran dan Prestasi Belajar Siswa.Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan perangkat pembelajaran matematika siswa kelas VII semester genap SMP dengan pendekatan problem based learning dan budaya lokal Belitung berorientasi pada kemampuan penalaran dan prestasi belajar siswa yang baik dan layak digunakan untuk memenuhi kriteria valid, praktis, dan efektif. Materi yang dikembangkan adalah materi matematika wajib SMP kelas VII semester genap.
Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Model pengembangan yang digunakan adalah model Plomp dengan tahapan: (1) tahap penelitian awal, meliputi analisis kebutuhan, analisis konteks, analisis materi, review literature/studi pustaka; (2) fase pengembangan, meliputi penyusunan produk; (3) penilaian, meliputi validasi ahli, uji coba I, uji coba II, serta analisis kepraktisan dan keefektifan produk. Instrumen yang digunakan adalah lembar validasi RPP dan LKS, lembar penilaian guru, lembar respon siswa, lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, instrumen pretest dan posttest kemampuan penalaran, serta instrumen pretest dan posttest prestasi belajar siswa. Analisis data kevalidan dan kepraktisan dilakukan dengan mengkonversi skor aktual menjadi data kualitatif. Analisis keefektifan dilakukan dengan menentukan persentase ketuntasan siswa pada tes prestasi dan persentase siswa yang memiliki kemampuan penalaran dengan kriteria minimal baik.
Penelitian ini menghasilkan perangkat pembelajaran matematika dengan pendekatan problem based learning dan budaya lokal Belitungyang meliputi RPP dan LKS yang praktis dan efektif ditinjau dari kemampuan penalaran dan prestasi belajar siswa. Hasil validasi menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan, baik RPP maupun LKSmemiliki kriteria valid. Berdasarkan hasil uji coba lapangan, perangkat mencapai kriteria praktis untuk penilaian guru maupun penilaian respon siswa, serta persentase keterlaksanaan pembelajaran lebih dari 80%, sehingga dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran memenuhi kriteria praktis. Perangkat pembelajaran efektif ditinjau dari prestasi belajar matematika, ditunjukkan dari ketuntasan siswa pada posttest prestasi matematika telah lebih dari 75%. Perangkat pembelajaran efektif ditinjau dari kemampuan penalaran siswa yang ditunjukkan dari persentase siswa yang memiliki kemampuan dengan kriteria minimal tinggi telah lebih dari 75%.Ria Dwi Hapsari2017-01-17T02:23:45Z2019-05-09T07:53:17Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/45980This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/459802017-01-17T02:23:45ZPengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik yang Berorientasi pada Kemampuan Berpikir Kreatif, Kemampuan Koneksi Matematis, dan Rasa Percaya Diri Siswa SMP Kelas VII Semester Genap.Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan perangkat pembelajaran matematika dengan pendekatan pendidikan matematika realistik yang berorientasi pada kemampuan berpikir kreatif, kemampuan koneksi matematis, dan rasa percaya diri dengan kualitas baik. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS). Kualitas hasil pengembangan ditentukan berdasarkan kriteria Nieveen yaitu valid, praktis, dan efektif.
Penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang menggunakan model pengembangan ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation). Penelitian dilakukan di SMP Negeri 1 Imogiri Kabupaten Bantul pada kelas VIIF dengan subjek penelitian sebanyak 30 siswa. Instrumen yang digunakan untuk mengukur kevalidan perangkat pembelajaran yang dikembangkan adalah lembar validasi. Instrumen untuk mengukur kepraktisan perangkat pembelajaran adalah lembar penilaian guru, lembar penilaian siswa, dan lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran. Instrumen untuk mengukur keefektifan adalah tes kemampuan berpikir kreatif, tes kemampuan koneksi matematis, dan angket rasa percaya diri. Analisis data dilakukan dengan cara mengkonversi data kuantitatif berupa skor hasil penilaian menjadi data kualitatif berupa nilai standar skala lima.
Penelitian ini menghasilkan perangkat pembelajaran matematika dengan pendekatan pendidikan matematika realistik yang berorientasi pada kemampuan berpikir kreatif, kemampuan koneksi matematis, dan rasa percaya diri siswa SMP kelas VII semester genap pada materi transformasi. Hasil penilaian kevalidan perangkat pembelajaran berdasarkan para ahli adalah valid dengan kategori sangat baik. Hasil kepraktisan berdasarkan penilaian guru mencapai kategori sangat baik, sedangkan berdasarkan penilaian siswa memiliki persentase sebesar 87.10% dengan kategori minimal baik, dan persentase lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran memiliki rata-rata sebesar 83.33%, sehingga dapat dikatakan perangkat pembelajaran praktis. Keefektifan perangkat pembelajaran terlihat dari tercapainya minimal 80% siswa yang nilainya minimal KKM yaitu untuk tes kemampuan berpikir kreatif sebesar 80%, untuk kemampuan koneksi matematis sebesar 83.33%, tes prestasi belajar sebesar 86.67%, serta angket rasa percaya diri sebesar 86.67% dengan kategori minimal tinggi. Oleh karena itu, perangkat pembelajaran ini layak untuk digunakan sebagai salah satu media pembelajaran matematika dan memenuhi aspek kualitas kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan.Zuida Ratih Hendrastuti2017-01-17T02:09:15Z2019-05-09T07:53:13Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/45971This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/459712017-01-17T02:09:15ZPengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Menggunakan Metode Problem Solving yang Berorientasi pada Prestasi Belajar, Kemampuan Berpikir Kritis, dan Rasa Percaya Diri Siswa SMP Kelas VIII Semester II.Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan perangkat pembelajaran matematika menggunakan metode problem solving yang berorientasi pada prestasi belajar, kemampuan berpikir kritis, dan rasa percaya diri dengan kualitas baik. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Siswa (LKS). Kualitas hasil pengembangan ditentukan berdasarkan kriteria Nieveen yaitu valid, praktis, dan efektif.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan model pengembangan ADDIE yang mencakup lima tahapan. Tahap pertama, analisis yang mencakup analisis kebutuhan dan analisis karakteristik siswa. Tahap kedua, desain yang mencakup desain produk yang akan dikembangkan. Tahap ketiga, pengembangan yang mencakup pembuatan produk yang dikembangkan dan proses validasi. Tahap keempat, implementasi yang mencakup uji coba produk yang telah dikembangkan. Tahap kelima, evaluasi yang meliputi analisis data selama uji coba lapangan.
Penelitian ini menghasilkan perangkat pembelajaran matematika menggunakan metode problem solving. Perangkat pembelajaran dikatakan valid jika hasil penilaian dari para ahli minimal berkategori “baik”. Perangkat pembelajaran dikatakan praktis jika hasil penilaian guru memenuhi kategori minimal “baik” dan hasil persentase penilaian siswa minimal mencapai 80%, selain itu perangkat pembelajaran dikatakan praktis jika hasil persentase observasi keterlaksanaan pembelajaran setiap pertemuan minimal mencapai 75%. Perangkat pembelajaran dikatakan efektif jika persentase banyak siswa yang tuntas pada tes prestasi belajar mencapai 80%, persentase banyak siswa yang jumlah skor ≥34 mencapai 80%, dan persentase angket rasa percaya diri siswa yang mencapai kategori minimal baik mencapai 75%. Hasil validasi menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan minimal mencapai kategori baik sehingga perangkat pembelajaran dikatakan valid. Kepraktisan mencapai kategori sangat baik berdasarkan penilaian guru, persentase penilaian siswa mencapai 84,4%, dan persentase lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran pada setiap pertemuan melebihi 75%, sehingga dapat dikatakan perangkat pembelajaran praktis. Perangkat pembelajaran mencapai kriteria efektif ditinjau dari prestasi belajar, kemampuan berpikir kritis, dan rasa percaya diri. Persentase siswa yang tuntas tes prestasi belajar sebesar 87,5%, persentase siswa yang tuntas pada tes kemampuan berpikir kritis sebesar 81,2%, dan persentase angket rasa percaya diri siswa sebesar 78,1%.Nirma Dwi Febriana2017-01-17T01:37:05Z2019-05-09T07:53:08Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/45967This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/459672017-01-17T01:37:05ZPengembangan Model Pembelajaran Matematika SMP Kelas VIII Semester Genap dengan Pendekatan Realistic Mathematics Education (RME).Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menghasilkan produk pengembangan berupa model pembelajaran matematika SMP kelas VIII semester genap dengan pendekatan RME yang valid, praktis, dan efektif ditinjau dari prestasi dan motivasi belajar, dan (2) mendeskripsikan kualitas model pembelajaran matematika SMP kelas VIII semester genap dengan pendekatan RME yang mencakup kriteria valid, praktis, dan efektif ditinjau dari prestasi dan motivasi belajar.
Penelitian ini menggunakan model pengembangan Nieveen, McKenney, & Van den Akker dengan tahapan meliputi: (1) preliminary research yang mencakup analisis permasalahan pembelajaran matematika, siswa, materi dan studi pustaka; (2) prototyping stage yang mencakup kegiatan merancang pengembangan produk awal, validasi, analisis hasil validasi ahli dan praktisi, serta revisi; (3) summative evaluation yang mencakup uji coba lapangan; dan (4) systematic reflection and documentation yang mencakup penulisan teori-teori, hasil penelitian yang relevan, dan seluruh kegiatan selama penelitian untuk mendukung analisis. Kualitas model pembelajaran mengacu pada kriteria kualitas menurut Nieveen yaitu meliputi kriteria valid, praktis, dan efektif. Instrumen penelitian terdiri dari lembar validasi, lembar penilaian kepraktisan oleh guru dan siswa, lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, instrumen tes prestasi belajar, dan instrumen angket motivasi belajar. Subjek uji coba adalah siswa kelas VIII.6 dan VIII.9 SMP Negeri 2 Belitang.
Penelitian ini menghasilkan model pembelajaran matematika dengan pendekatan RME yang terdiri dari sintaks, sistem sosial, prinsip reaksi, sistem pendukung, dampak instruksional dan pengiring, serta perangkat pendukung pembelajaran. Hasil validasi menujukkan bahwa kualitas model pembelajaran termasuk dalam kategori baik dan kualitas perangkat pendukung pembelajaran termasuk dalam kategori sangat baik. Hasil uji coba menunjukkan tingkat kepraktisan model pembelajaran dan perangkat pendukung pembelajaran berdasarkan penilaian guru dan siswa termasuk kategori sangat baik. Rerata persentase keterlaksanaan pembelajaran 85,31 (sangat baik). Kualitas model pembelajaran telah memenuhi kriteria efektif dengan persentase ketuntasan belajar mencapai 80,30% (baik) dan rerata persentase motivasi belajar siswa secara klasikal yang dicapai lebih dari 80% yaitu sebesar 92,42%.Welli Meinarni2017-01-16T04:17:11Z2019-05-09T07:52:41Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/45902This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/459022017-01-16T04:17:11ZPengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika pada Materi Bangun Ruang Sisi Datar Berbasis Pendekatan Open-Ended Berorientasi pada Prestasi Belajar, Kemampuan Pemecahan Masalah, dan Rasa Percaya Diri Siswa SMP.Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan perangkat pembelajaran matematika pada materi Bangun Ruang Sisi Datar Berbasis Pendekatan Open-Ended yang berkualitas baik. Kualitas hasil pengembangan ditentukan berdasarkan kriteria Nieveen yaitu valid, praktis, dan efektif.
Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Model pengembangan yang diterapkan adalah model Plomp yang terdiri dari fase penelitian awal, pengembangan, dan penilaian. Subjek penelitian ini adalah 32 siswa kelas VIIIB dan satu guru matematika di SMP N 3 Kalasan. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar validasi, lembar penilaian guru, angket penilaian siswa, soal prestasi belajar, soal pemecahan masalah, dan angket rasa percaya diri siswa. Analisis data keefektifan berdasarkan hasil tes dan angket dilakukan dengan cara uji proporsi Z. Perangkat pembelajaran dikatakan valid jika hasil penilaian para ahli minimal berkategori baik. Perangkat pembelajaran dikatakan praktis jika hasil penilaian guru dan siswa minimal berkategori baik. Perangkat pembelajaran dikatakan efektif jika proporsi siswa yang mencapai nilai KKM minimal 75% berdasarkan tes prestasi belajar dan proporsi siswa yang mencapai kategori minimal tinggi minimal 75% berdasarkan tes pemecahan masalah dan angket rasa percaya diri siswa.
Perangkat pembelajaran yang dihasilkan terdiri dari RPP dan LKS. Hasil validasi menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan mencapai kriteria valid dengan kategori sangat baik pada RPP maupun LKS. Hasil uji coba menunjukkan bahwa RPP dan LKS yang dikembangkan memiliki kategori praktis dan efektif. Perangkat pembelajaran mencapai kriteria praktis dengan kategori sangat baik berdasarkan penilaian guru dan kategori baik berdasarkan penilaian siswa. Perangkat pembelajaran juga mencapai kategori efektif berdasarkan hasil tes prestasi belajar, kemampuan pemecahan masalah, dan angket rasa percaya diri siswa. Hasil tes prestasi belajar menunjukkan bahwa proporsi siswa yang mencapai nilai KKM minimal 75%. Sementara hasil tes kemampuan pemecahan masalah dan angket rasa percaya diri menunjukkan proporsi siswa yang mencapai kategori minimal tinggi minimal 75%.Agustiana Dwi Nurcahyani2017-01-13T06:26:34Z2019-05-09T07:52:28Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/45806This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/458062017-01-13T06:26:34ZPengembangan Perangkat Pembelajaran dengan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Siswa SMP Kelas VIII Semester Genap Berorientasi pada Minat dan Prestasi Belajar Siswa.Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran untuk siswa kelas VIII SMP dengan pendekatan pendidikan matematika realistik yang valid, praktis, dan efektif. Perangkat Pembelajaran ini terdiri atas RPP dan LKS yang berorientasi pada minat dan prestasi belajar siswa.
Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research & Development). Penelitian ini mengembangkan perangkat pembelajaran dengan menggunakan model pengembangan 4D (Define, Design, Develop, Disseminate). Uji coba terbatas dilaksanakan di kelas IX SMP Negeri 6 Satu Atap Kepil Kabupaten Wonososobo dan uji coba lapangan di kelas VIII SMP Negeri 6 Satu Atap Kepil Kabupaten Wonosobo. Instrumen penelitian yang digunakan terdiri dari lembar validasi, lembar penilaian kepraktisan siswa, lembar penilaian kepraktisan guru dan instrumen penilaian. Analisis data dilakukan dengan mengkonversi total skor data kuantitatif yang diperoleh menjadi data kualitatif skala lima.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran dengan pendekatan pendidikan matematika realistik yang dikembangkan telah memenuhi aspek kevalidan, kepraktisan dan keefektifan ditinjau dari minat dan prestasi belajar siswa. Hasil validasi ahli menyatakan bahwa produk memenuhi kategori valid. Hasil pengisian angket penilaian kepraktisan oleh guru menunjukkan bahwa produk mencapai kategori sangat praktis, hasil pengisian angket penilaian kepraktisan oleh siswa menunjukkan bahwa produk mencapai kategori praktis. Keefektifan perangkat pembelajaran yang dikembangkan ditunjukkan dari hasil uji coba lapangan. Persentase ketuntasan tes prestasi sebesar 80.95%. Selanjutnya, berdasarkan hasil penilaian angket, persentase siswa yang memiliki minat minimal pada kategori tinggi mencapai 85.71%. Secara keseluruhan hasil penelitian menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan adalah layak untuk digunakan.Ivone Marlinda2017-01-12T07:46:22Z2019-05-09T07:52:16Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/45744This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/457442017-01-12T07:46:22ZPengembangan Bahan Ajar Pengayaan Trigonometri SMA IPA Menggunakan Teknik Faded Examples untuk Meningkatkan Prestasi Belajar, Kemampuan Pemecahan Masalah, dan Minat Siswa.Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan dan mendeskripsikan pengembangan bahan ajar pengayaan trigonometri SMA IPA menggunakan teknik faded examples yang berkualitas untuk meningkatkan prestasi belajar, kemampuan pemecahan masalah, dan minat siswa. Kualitas bahan ajar yang dikembangkan mencakup aspek kevalidan, keefektifan, dan kepraktisan.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan model Plomp yang mencakup tiga tahapan. Tahap pertama, penelitian awal mencakup analisis kebutuhan dan analisis konteks. Tahap kedua, pengembangan yang mencakup desain produk dan pembuatan produk. Tahap ketiga, evaluasi yang meliputi proses validasi dan proses implementasi. Proses pengembangan melibatkan dua ahli, satu orang guru dan 50 siswa (siswa kelas X pengayaan 1 dan X pengayaan 2) SMA IPA di Mataram.
Hasil dari penelitian ini adalah bahan ajar pengayaan berupa buku guru dan buku siswa yang dikembangkan dengan menerapkan teknik faded examples. Teknik faded examples dikembangkan oleh teori desain pembelajaran bernama Cognitive Load Theory (CLT). Untuk mengembangkan bahan ajar ini, peneliti memperhatikan aspek extraneous dan intrinsic cognitive load yang mungkin diakibatkan ketika siswa mempelajari faded examples melalui analisis isi kurikulum secara menyeluruh, memperhatikan urutan penyajian, kompleksitas penyajian, dan fokus materi pada kemampuan pemecahan masalah dan minat belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahan ajar ini layak digunakan karena dinilai sangat baik secara isi dan penyajian oleh dosen validator, sangat praktis oleh guru matematika dan sangat praktis digunakan oleh siswa. Hasil ketuntasan belajar adalah sebanyak 100% siswa mencapai nilai minimal prestasi belajar dan 100% siswa mencapai nilai minimal kemampuan pemecahan masalah. Minat siswa setelah pembelajaran dapat dikategorikan tinggi dengan rata-rata skor 68,5 (X pengayaan 1) dan 72,1 (X pengayaan 2).Hanifa Prahastami Pambayun2017-01-11T03:00:46Z2019-05-09T07:51:59Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/45677This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/456772017-01-11T03:00:46ZKomparasi Keefektifan Pembelajaran Bangun Ruang Sisi Datar Berbasis Matematika Realistik (RME) dengan Metode Problem Solving dan Problem Posing Ditinjau dari Kemampuan Pemecahan Masalah, Prestasi Belajar, dan Self Efficacy SiswaPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) keefektifan pembelajaran berbasis matematika realistik dengan metode problem solving ditinjau dari kemampuan pemecahan masalah, prestasi belajar, dan self efficacy siswa 2) keefektifan pendekatan matematika realistik dengan metode problem posing ditinjau dari kemampuan pemecahan masalah, prestasi belajar, dan self efficacy, dan 3) manakah yang lebih efektif antara pembelajaran berbasis matematika realistik (RME) dengan model problem solving dan problem posing ditinjau dari kemampuan pemecahan masalah, prestasi belajar, dan self efficacy pada siswa SMP Negeri 1 Piyungan.
Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan desain pretest-posttest two treatment design. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Piyungan, Bantul, Yogyakarta yang terdiri atas delapan kelas. Sampel dalam penelitian ini ditentukan secara acak sehingga diperoleh kelas VIII F dan kelas VIII H. Pada kelas VIII F diberikan perlakuan berupa pembelajaran berbasis matematika realistik dengan metode problem solving dan kelas VIII H diberikan perlakuan berupa pembelajaran berbasis matematika realistik dengan metode problem posing. Teknik pengumpulan data meliputi tes dan non tes dengan instrumen penelitian tes kemampuan pemecahan masalah, tes prestasi belajar, dan angket self efficacy. Pengujian keefektifan metode problem solving berbasis matematika realistik dan problem posing berbasis matematika realistik pada masing-masing variabel dilakukan dengan uji one sample t-test. Selanjutnya untuk membandingkan keefektifan metode problem solving berbasis matematika realstik dan problem posing berbasis matematika realistik, data dianalisis secara multivariat menggunakan uji T2 Hotelling’s dengan taraf signifikansi 5%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pembelajaran berbasis matematika realistik dengan metode problem solving efektif ditinjau dari kemampuan pemecahan masalah, prestasi belajar, dan self efficacy siswa (2) pembelajaran berbasis matematika realistik dengan metode problem posing efektif ditinjau dari kemampuan pemecahan masalah, prestasi belajar, dan self efficacy siswa, dan (3) tidak terdapat perbedaan keefektifan antara metode problem solving berbasis matematika realistik dan metode problem posing berbasis matematika realistik ditinjau dari kemampuan pemecahan masalah, prestasi belajar, dan self efficacy siswa.Fitriyani Fitriyani2017-01-06T03:45:26Z2019-05-09T07:51:54Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/45516This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/455162017-01-06T03:45:26ZPengembangan Media Pembelajaran Geometri Berbantuan Alat Peraga Virtual untuk Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa Kelas X Madrasah Aliyah.Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran geometri berbantuan alat peraga virtual untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa yang berkualitas dengan ditinjau dari: 1) tingkat kevalidan hasil pengembangan media pembelajaran geometri dengan menggunakan program Adobe Flash CS3; 2) tingkat kepraktisan hasil pengembangan media pembelajaran geometri dengan menggunakan program Adobe Flash CS3; dan 3) tingkat keefektifan hasil pengembangan media pembelajaran geometri dengan menggunakan program Adobe Flash CS3.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (research & development). Model pengembangan yang digunakan adalah model pengembangan Alenssi dan Trollip yang terdiri dari tiga langkah penelitian, yaitu perencanaan, desain, dan pengembangan. Pada tahap pengembangan dilakukan dua evaluasi yaitu (1) evaluasi formatif yang terdiri dari tes alpha dimana diujikan oleh para ahli, dan tes beta yang diujikan pada 6 siswa, (2) evaluasi sumatif dilakukan setelah proses uji coba lapangan untuk mengevaluasi semua proses pengembangan media pembelajaran. Uji coba lapangan dilaksanakan di MAN Yogyakarta II selama 2 minggu. Instrumen penelitian yang digunakan berupa angket dan tes. Angket terdiri dari dua macam yaitu angket untuk menilai media pembelajaran dan angket motivasi siswa. Analisis data kevalidan dan analisis data kepraktisan masing-masing dilakukan dengan cara mengkonversi data kuantitatif berupa skor hasil penilaian menjadi data kualitatif berupa nilai standar skala lima. Analisis keefektifan produk yang dikembangkan ditinjau dari data motivasi belajar siswa dan tes prestasi belajar siswa.
Secara keseluruhan penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa media pembelajaran yang dikembangkan layak untuk digunakan ditinjau dari aspek kevalidan, kepraktisan dan keefektifan.Sulistyaningrum Sulistyaningrum2016-12-29T03:24:41Z2022-10-24T06:44:19Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/44756This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/447562016-12-29T03:24:41ZPengembangan Perangkat Pembelajaran dengan Mengadaptasi Model CORE untuk Meningkatkan Kemampuan Menyelesaikan Masalah, Efikasi Diri, dan Prestasi Belajar Geometri Siswa SMA.Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan dan mendeskripsikan perangkat pembelajaran dengan mengadaptasi model CORE (Connecting, Organizing, Reflecting, dan Extending) untuk meningkatkan kemampuan menyelesaikan masalah, efikasi diri, dan prestasi belajar geometri siswa SMA yang valid, praktis, dan efektif.
Penelitian ini adalah penelitian pengembangan dengan menggunakan delapan tahap pengembangan berdasarkan model Borg & Gall yang telah dimodifikasi oleh peneliti, yaitu: 1) studi pendahuluan, 2) perencanaan, 3) pengembangan rancangan produk awal, 4) percobaan terbatas, 5) revisi tahap I, 6) percobaan operasional, 7) revisi tahap II, dan 8) pembagian produk akhir. Subjek percobaan terbatas adalah 6 siswa kelas XI MIA 2 SMA N 1 Prambanan Sleman dan guru matematika pada kelas tersebut. Subjek percobaan operasional adalah 25 siswa kelas X IIS 2 dan 21 siswa XI MIA 4 SMA N 1 Prambanan Sleman dan guru matematika pada kelas tersebut. Materi pelajaran yang dikembangkan pada kelas percobaan adalah jarak dan sudut (kelas X) dan transformasi geometri (kelas XI). Instrumen penelitian yang digunakan terdiri dari lembar validasi, lembar observasi keterlaksanaan perangkat pembelajaran, lembar penilaian guru terhadap kepraktisan perangkat pembelajaran, angket penilaian siswa terhadap kepraktisan LKS dan proses pembelajaran, dan instrumen penilaian hasil belajar siswa yang meliputi tes kemampuan menyelesaikan masalah, angket efikasi diri siswa dalam belajar geometri, dan tes prestasi belajar geometri.
Penelitian ini menghasilkan perangkat pembelajaran yang valid, praktis, dan efektif. Perangkat pembelajaran yang dihasilkan berupa RPP dan LKS yang keduanya diadaptasi dari model pembelajaran CORE untuk meningkatkan kemampuan menyelesaikan masalah, efikasi diri, dan prestasi belajar geometri siswa SMA. Hasil validasi menunjukkan bahwa produk terbukti valid. Hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran menunjukkan bahwa produk tergolong praktis dengan rata-rata persentase keterlaksanaan pembelajaran sebesar 95,2%. Hasil penilaian guru menunjukkan bahwa RPP dan LKS tergolong praktis dengan kategori “sangat baik”. Hasil penilaian siswa menunjukkan bahwa LKS dan proses pembelajaran tergolong praktis dengan kategori minimal “baik”. Produk tergolong efektif berdasarkan rata-rata skor siswa pada hasil tes kemampuan menyelesaikan masalah, angket efikasi diri, dan tes prestasi belajar geometri yang ketiganya termasuk pada kategori minimal “tinggi”. Persentase banyaknya siswa pada ketiga kategori tersebut secara berturut-turut sebesar 84,78%; 84,86%; dan 89,13%.Danis Agung Nugroho2016-12-22T01:12:36Z2019-05-09T07:51:07Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/44991This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/449912016-12-22T01:12:36ZPengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Kelas VIII SMP Semester 2 dengan Menggunakan Model Learning Cycle 7e Berorientasi pada Prestasi Belajar, Kemampuan Berpikir Kritis, dan Self Efficacy Siswa.Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran matematika dengan menggunakan model learning cycle 7e berorientasi pada prestasi belajar, kemampuan berpikir kritis, dan self efficacy siswa. Kualitas perangkat yang dikembangkan mencakup aspek kevalidan, keefektifan, dan kepraktisan.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan model Plomp yang mencakup tiga tahapan. Tahap pertama, penelitian awal mencakup analisis kebutuhan dan situasi. Tahap kedua, pengembangan yang mencakup desain produk dan pembuatan produk. Tahap ketiga, evaluasi yang meliputi proses validasi dan proses implementasi. Proses pengembangan melibatkan tiga validator, dan 32 siswa. Validator melakukan validasi dari perangkat pembelajaran meliputi RPP, LKS, dan tes hasil belajar (tes prestasi belajar, tes kemampuan berpikir kritis, dan angket self efficacy).
Hasil dari penelitian ini adalah perangkat pembelajaran matematika dengan model learning cycle 7e yang dikembangkan menggunakan model Plomp yang layak (valid, praktis, dan efektif). Aspek kevalidan berdasarkan kesimpulan para ahli dan praktisi. Kesimpulan para ahli dan praktisi menyebutkan bahwa perangkat pembelajaran valid. Aspek kepraktisan berdasarkan hasil penilaian guru, siswa, dan observasi keterlaksanaan. Berdasarkan hasil yang diperoleh menyatakan bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan praktis dengan rerata skor penilaian siswa yaitu 54,5 (praktis), skor penilaian guru yaitu 53 (sangat praktis), dan keterlaksanaan pembelajaran mencapai 98,01% (sangat baik). Aspek keefektifan berdasarkan hasil tes prestasi belajar, tes kemampuan berpikir kritis, dan angket self efficacy. Berdasarkan hasil yang diperoleh menyatakan perangkat pembelajaran yang dikembangkan efektif dengan ketuntasan belajar dari prestasi belajar dan kemampuan berpikir kritis lebih besar dari 80% dan skor rerata self efficacy siswa minimal tinggi. Oleh karena itu, perangkat pembelajaran matematika kelas VIII semester 2 layak digunakan dan memenuhi kualitas (valid, efektif, dan praktis).Sestri Nela Kurnia2016-12-21T08:29:07Z2019-05-09T07:51:04Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/44975This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/449752016-12-21T08:29:07ZKeefektifan Pendekatan Brain Based Learning dengan Setting Think Pair Share Ditinjau dari Prestasi Belajar, Kemampuan Representasi Matematika dan Kecemasan Siswa SMA Kelas X pada Materi Statistika dan Peluang.Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mendeskripsikan keefektifan pendekatan brain-based learning dengan setting think pair share, 2) mengetahui adanya perbedaan antara pembelajaran dengan pendekatan brain based learning dengan setting think pair share dan pembelajaran dengan pendekatan saintifik, dan 3) mendeskripsikan mana yang lebih efektif antara pendekatan brain based learning dengan setting think pair share dan pendekatan saintifik ditinjau dari prestasi belajar, kemampuan representasi matematika, dan kecemasan matematika siswa.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan desain pretest-posttest non-equivalent group design. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 2 Bantul dengan sampel penelitian adalah siswa kelas X MIA 3 dan X MIA 4 sebanyak 58 orang yang terbagi dalam dua kelompok. Kelompok pertama diberi perlakuan berupa pendekatan brain-based learning dengan setting think pair share dan kelompok kedua diberi perlakuan berupa pendekatan saintifik. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah 1) tes prestasi belajar, 2) tes kemampuan representasi matematika, dan 3) angket kecemasan matematika. Pengujian validitas isi untuk instrumen tes dan non tes diperoleh dari penilaian para ahli dan validitas konstruk untuk instrumen non tes diperoleh dengan menggunakan analisis faktor yang menghasilkan butir angket dikelompokkan menjadi 12 faktor yang mampu mengukur 87,904%. Nilai koefisien reliabilitas diperoleh dengan metode cronbanch’s alpha yaitu sebesar 0,957. Pengujian keefektifan pendekatan brain-based learning dengan setting think pair share dan saintifik menggunakan uji one sample t-test. Pengujian untuk mengetahui perbedaan keefektifan menggunakan uji MANOVA. Pengujian untuk mengetahui pendekatan mana yang lebih efektif menggunakan uji independent sample t-test.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) pendekatan brain-based learning dengan setting think pair share efektif ditinjau dari pretasi belajar, kemampuan representasi matematika, dan kecemasan matematika, 2) terdapat perbedaan keefektifan pembelajaran antara pendekatan brain-based learning dengan setting think pair share dan saintifik ditinjau dari pretasi belajar, kemampuan representasi matematika dan kecemasan matematika, dan 3) pendekatan brain-based learning dengan setting think pair share lebih efektif dibandingkan dengan pendekatan saintifik ditinjau dari pretasi belajar dan kemampuan representasi matematika, namun tidak lebih efektif ditinjau dari kecemasan matematika.Rina Susilowati2016-12-21T08:01:08Z2019-05-09T07:51:00Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/44974This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/449742016-12-21T08:01:08ZPengembangan Perangkat Pembelajaran Aljabar SMP dengan Menggunakan Metode Discovery Learning pada Self Efficacy dan Prestasi Belajar.Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan perangkat pembelajaran yang berkualitas baik dengan kriteria valid, praktis, dan efektif ditinjau dari prestasi matematika dan self efficacy siswa. Materi yang dikembangkan adalah materi Aljabar SMP.
Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Model pengembangan yang digunakan adalah model Plomp dengan tahapan: (1) fase penelitian awal, meliputi analisis kebutuhan, analisis materi, serta studi pustaka; (2) fase pengembangan, meliputi penyusunan produk; (3) penilaian, meliputi validasi ahli, uji coba I, uji coba II, serta analisis kepraktisan dan keefektifan produk. Instrumen yang digunakan adalah lembar validasi RPP dan LKS, lembar penilaian guru, lembar respon siswa, lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, instrumen pretest dan posttest prestasi matematika, serta angket self efficacy siswa. Analisis data kevalidan dan kepraktisan dilakukan dengan mengkonversi data kuantitatif berupa skor hasil penilaian menjadi data kualitatif berupa nilai standar skala lima. Analisis keefektifan dilakukan dengan menentukan persentase ketuntasan siswa pada tes prestasi dan persentase self efficacy siswa.
Penelitian ini menghasilkan perangkat pembelajaran matematika dengan metode discovery learning yang meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan siswa (LKS) yang valid, praktis dan efektif ditinjau dari prestasi dan self efficacy. Hasil validasi menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan, baik RPP maupun LKS memiliki kriteria valid. Berdasarkan hasil uji coba lapangan, perangkat mencapai kriteria praktis untuk penilaian guru maupun penilaian respon siswa, serta persentase keterlaksanaan pembelajaran lebih dari 80%, sehingga dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran memenuhi kriteria praktis. Perangkat pembelajaran efektif ditinjau dari prestasi belajar matematika, ditunjukkan dari ketuntasan siswa pada posttest prestasi matematika telah lebih dari 80%. Perangkat pembelajaran efektif ditinjau dari self efficacy siswa yang ditunjukkan dari persentase siswa minimal tinggi telah lebih dari 75%. Sehingga perangkat pembelajaran efektif ditinjau dari prestasi belajar dan self efficacy.Nunung Megawati2016-11-17T04:38:20Z2019-05-09T07:48:11Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/43736This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/437362016-11-17T04:38:20ZPerbandingan Keefektifan Metode Pembelajaran Matematika Berbasis Saintifik dengan Linear Note Taking Style Dan Non Linear Note Taking Style ditinjau dari Prestasi Belajar, Komunikasi Matematis Dan Self-efficacy Siswa.Penelitian ini bertujuan untuk menguji perbandingan keefektifan metode pembelajaran matematika berbasis saintifik dengan metode linear note taking style dan non linear note taking style terhadap prestasi belajar, komunikasi matematis dan self-efficacy siswa.
Penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen dengan desain pretets – posttest nonequivalent comparison-group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016 yang terdiri 10 kelas. Kemudian dipilih secara acak dari kesepuluh kelas tersebut, yang terdiri dari dua kelas yaitu kelas VIIIE dan VIIIB sebagai kelas eksperimen. Dari kedua kelas tersebut dipilih secara acak untuk menentukan jenis metode pembelajaran yang akan digunakan, sehingga diperoleh kelas VIIIE diberi perlakuan dengan metode saintifik yang disintesiskan dengan linear note taking style, sedangkan kelas VIIIB diberi perlakuan dengan metode saintifik yang disintesiskan dengan non linear note taking style. Adapun linear note taking style yang digunakan adalah cornell notes (CN), sedangkan non linear note taking style yang digunakan adalah mind maps (MM). Masing-masing kelas terdiri dari 33 orang siswa. Dari kedua kelas tersebut diberi instrument pretest dan posttest tentang prestasi belajar, komunikasi matematis dan angket self-efficacy siswa. Untuk menguji keefektifan pembelajaran menggunakan uji paired sample t test hasil dari pretest dan posttest pada masing-masing variabel dependen di tiap kelas. Untuk menguji perbedaan keefektifan menggunakan uji MANOVA (multivariate tests), untuk mengetahui pembelajaran mana yang lebih efektif menggunakan uji independent sample t-test.
Adapun hasil penelitian ini adalah: 1) Metode saintifik dengan linear note taking style efektif jika ditinjau dari prestasi belajar dan komunikasi matematis, namun kurang efektif untuk self-efficacy siswa, sedangkan metode saintifik dengan non linear note taking style efektif jika ditinjau dari prestasi belajar dan self-efficacy siswa, namun kurang efektif untuk komunikasi matematis. 2) Terdapat perbedaan keefektifan antara metode saintifik dengan metode linear note taking style dan non linear note taking style ditinjau dari prestasi belajar, komunikasi matematis dan self-efficacy siswa. 3) Metode Saintifik dengan menggunakan linear note taking style (cornell notes) lebih efektif jika ditinjau dari prestasi belajar dan komunikasi matematis, sedangkan metode Saintifik dengan menggunakan non linear note taking style (mind maps) lebih efektif jika ditinjau dari self-efficacy siswaNurul Iman2016-11-17T04:06:56Z2019-05-09T07:48:07Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/43733This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/437332016-11-17T04:06:56ZPengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika SMA Program IPS pada Materi Aljabar dengan Pendekatan Brain-Based Learning (BBL) Berorientasi pada Kemampuan Koneksi Matematis dan Sikap Kritis Siswa.Tujuan penelitian ini untuk menghasilkan perangkat pembelajaran matematika SMA program IPS pada materi aljabar dengan pendekatan Brain-Based Learning (BBL) ditinjau dari kemampuan koneksi matematis dan sikap kritis siswa yang berkualitas baik, berdasarkan aspek: (1) kevalidan, (2) kepraktisan, dan (3) keefektifan.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan model pengembangan ADDIE, yang meliputi tahap analysis, design, development, implementation, dan evaluation. Proses pengembangan melibatkan tiga validator. Implementasi dilakukan pada 32 siswa kelas XI IPS 1 SMAN 1 Gamping. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar kevalidan, lembar penilaian guru, lembar penilaian siswa, lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, tes kemampuan koneksi matematis, dan angket sikap kritis siswa. Analisis data kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan dilakukan dengan mengkonversi skor aktual menjadi data kualitatif.
Pendekatan BBL adalah pendekatan pembelajaran yang diselaraskan dengan cara otak yang didesain secara alamiah untuk belajar. Strategi pembelajaran dengan pendekatan BBL adalah dengan menciptakan lingkungan belajar yang menantang kemampuan berpikir siswa, menyenangkan, dan pembelajaran yang aktif serta bermakna bagi siswa yang memperhatikan emosi siswa. Efektivitas belajar sangat ditentukan oleh suasana emosi. Hasil penelitian ini adalah perangkat pembelajaran matematika SMA program IPS pada materi aljabar dengan pendekatan Brain-Based Learning (BBL) yang berupa RPP dan LKS. Kualitas kevalidan berdasarkan penilaian validator menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan telah memenuhi kriteria valid dengan rata-rata skor untuk RPP dan LKS berturut turut 185,33 (sangat baik) dan 125,67 (sangat baik). Kualitas kepraktisan menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan telah memenuhi kriteria praktis dengan skor berdasarkan penilaian guru, penilaian siswa, dan persentase keterlaksanaan pembelajaran berturut turut 75 (sangat baik), 36,22 (baik), dan 94% (sangat baik). Kualitas keefektifan menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan telah memenuhi kriteria efektif dengan rata-rata persentase ketuntasan tes kemampuan koneksi matematis sebesar 73% (baik) dan rata-rata skor angket sikap kritis siswa sebesar 96,88 (baik).Chairun Nisa Zakarsyi2016-11-17T01:00:16Z2019-05-09T07:47:56Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/43716This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/437162016-11-17T01:00:16ZPengembangan Perangkat Pembelajaran Kalkulus SMA Berbasis Problem-Based Learning dalam Setting Kooperatif Tipe STAD Berorientasi pada Kemampuan Pemecahan Masalah dan Minat terhadap Matematika.Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran Kalkulus SMA berbasis Problem-Based Learning dalam setting kooperatif tipe STAD berorientasi pada kemampuan pemecahan masalah dan minat terhadap matematika yang berkualitas baik, yaitu valid, praktis dan efektif. Materi yang dikembangkan adalah kalkulus SMA yaitu turunan pada kelas XI dan integral pada kelas XII.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Model pengembangan perangkat pembelajaran dalam penelitian ini diadaptasi dari model pengembangan Plomp. Tahap-tahap yang dilakukan meliputi: preliminary research (penelitian pendahuluan), prototyping phase (tahap pengembangan produk awal), dan assessment phase (tahap penilian). Uji coba dilaksanakan dua tahap, yaitu uji coba/validasi ahli dan uji coba lapangan. Uji coba lapangan dilaksanakan di SMA Negeri 1 Baubau kelas XI IPA 8 dan XI IPA 9. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar validasi, lembar penilaian oleh guru, lembar penilaian oleh siswa, lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, tes kemampuan pemecahan masalah, dan angket minat belajar matematika. Analisis data dilakukan dengan mengkonversi skor total aktual yang diperoleh menjadi data kualitatif skala lima.
Penelitian ini menghasilkan perangkat pembelajaran berbasis problem-based learning dalam setting kooperatif tipe STAD berorientasi pada kemampuan pemecahan masalah yang terdiri dari RPP dan LKS. Hasil validasi menunjukkan bahwa RPP dan LKS yang dikembangkan memenuhi kriteria valid dengan kategori sangat baik. Hasil uji coba lapangan menunjukkan bahwa RPP dan LKS yang dikembangkan memenuhi kriteria praktis dengan kategori sangat baik berdasarkan penilaian guru dan observasi keterlaksanaan pembelajaran, serta kategori baik berdasarkan penilaian siswa. Perangkat pembelajaran juga memenuhi kriteria efektif berdasarkan hasil tes kemampuan pemecahan masalah dan minat belajar matematika. Secara klasikal peningkatan presentase ketuntasan belajar siswa mencapai 91% dengan rata-rata mencapai 79,01. Sementara peningkatan presentase banyaknya siswa yang berada pada minimal kategori “tinggi” berdasarkan angket minat belajar matematika mencapai 98%.Siti Rahmalia Natsir2016-11-10T02:39:54Z2019-05-09T07:47:38Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/43525This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/435252016-11-10T02:39:54ZPengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Berbasis Konstruktivisme dengan Model Kooperatif Learning Tipe STAD (Student Team Achievement Divisions) untuk SMP Kelas IX di Yogyakarta.Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran matematika kelas IX berbasis konstruktivisme yang valid, praktis, dan efektif.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan mengacu pada langkah yang dikembangkan oleh Thiagarajan. Desain pengembangan tersebut dikelompokkan atas empat prosedur pengembangan yang meliputi: (a) pendefinisian (define), (b) perancangan (design), (c) pengembangan (develop), dan (d) penyebaran (dissemination). Penelitian ini dilakukan di SMP Pembangunan Piyungan Yogyakarta. Subjek uji coba penelitian terdiri atas 28 siswa pada uji coba pertama dan uji coba kedua serta dua guru kelas IX. Aspek kualitas produk pengembangan didasarkan pada kualitas produk menurut Nieveen yang terdiri dari 3 aspek, yaitu valid, praktis, dan efektif. Instrumen pada penelitian ini terdiri dari angket, lembar observasi, dan tes. Angket digunakan untuk menilai validitas instrumen dan mengetahui respon siswa dan guru. Lembar observasi digunakan untuk mengamati kemampuan guru dan aktivitas siswa. Sedangkan tes digunakan untuk mengetahui keefektifan produk yang dikembangkan.
Hasil validasi menunjukkan perangkat pembelajaran yang dikembangkan yakni Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Buku Guru (BG), Buku Sisa (BS), Lembar Kegiatan Siswa (LKS), dan Tes Hasil Belajar (THB) layak digunakan dengan kategori valid. Dari uji coba 1 dan 2 menunjukkan perangkat yang dikembangkan telah memenuhi kriteria kepraktisan dan keefektifan. Tingkat kepraktisan pada setiap pembelajaran sebagai berikut; (1) kepraktisan menurut guru pada skala 5 berkategori sangat praktis (4,09), (2) kepraktisan menurut siswa berkategori praktis (87,17%), (3) hasil observasi kemampuan guru pada skala 5 menunjukkan kategori baik (3.6), (4) aktivitas siswa berkategori sangat baik (89%). Untuk keefektifan yakni ; (1) THB siswa menunjukkan tingkat kelulusan 89% dengan kategori sangat efektif, (2) respon siswa terhadap pembelajaran menunjukkan angka 94%, dengan kategori sangat baik, (3) respon guru berkategori sangat baik.Gunawan Gunawan2016-11-09T03:27:33Z2019-05-09T07:47:26Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/43482This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/434822016-11-09T03:27:33ZPengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Berbasis Masalah Berorientasi pada Kemampuan Komunikasi dan Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP.Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan perangkat pembelajaran matematika berbasis masalah yang berorientasi pada kemampuan komunikasi dan prestasi belajar matematika yang mempunyai kualitas baik yang terdiri dari rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar kerja siswa (LKS), tes kemampuan komunikasi, dan tes prestasi belajar.
Penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan yang menggunakan model pengembangan Borg & Gall (1983) dan Nana Syodih Sukmadinata (2007) dengan melakukan modifikasi. Prosedur yang diadaptasi tersebut meliputi tiga tahap yaitu 1) studi pendahuluan, 2) desain produk, dan 3) pengembangan dan evaluasi. Subjek dalam penelitian ini adalah 32 siswa kelas VIII A SMP N 1 Moyudan Sleman. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar validasi, lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, angket penilaian oleh guru, angket respon siswa dan tes. Perangkat pembelajaran dikatakan valid jika hasil penilaian para ahli minimal berkategori “baik”. Perangkat pembelajaran dikatakan praktis jika hasil penilaian minimal berkategori “baik”. Perangkat pembelajaran dikatakan efektif jika persentase banyaknya siswa yang tuntas pada tes kemampuan komunikasi dan prestasi belajar matematika minimal mencapai 80%.
Penelitian ini menghasilkan perangkat pembelajaran matematika khususnya materi bangun ruang sisi datar yang berbasis masalah berorientasi pada kemampuan komunikasi dan prestasi belajar matematika siswa kelas VIII SMP yang berupa RPP, LKS, tes kemampuan komunikasi dan prestasi belajar matematika. Hasil validasi menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran matematika yang dikembangkan masing-masing memenuhi kriteria valid dengan kategori “baik”. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan praktis dengan hasil penilaian kepraktisan oleh guru pada kategori “baik, siswa pada kategori sangat baik dan keterlaksanaan pembelajaran pada kategori “sangat baik”. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan efektif berdasarkan ketuntasan belajar siswa. Persentase siswa yang tuntas pada tes kemampuan komunikasi matematika mencapai 84,38% dan pada tes prestasi belajar mencapai 81,25%.Fitratul wulan Fatmasuci2016-11-07T04:49:59Z2019-05-09T07:46:50Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/43313This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/433132016-11-07T04:49:59ZKeefektifan Problem Based Learning dengan Seting Kolaboratif Ditinjau dari Prestasi Belajar Aljabar, Kemampuan Berpikir Kritis, dan Kecemasan Siswa SMP.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) keefektifan pembelajaran matematika menggunakan PBL seting kolaboratif kelompok ditinjau dari prestasi belajar aljabar, kemampuan berpikir kritis, dan kecemasan siswa, (2) keefektifan pembelajaran matematika menggunakan PBL seting kolaboratif berpasangan ditinjau dari prestasi belajar aljabar, kemampuan berpikir kritis, dan kecemasan siswa, dan (3) perbandingan keefektifan pembelajaran matematika menggunakan PBL seting kolaboratif kelompok dengan PBL seting kolaboratif berpasangan ditinjau dari prestasi belajar aljabar, kemampuan berpikir kritis, dan kecemasan siswa.
Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu dengan pretest-postest nonequivalent comparison-group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 3 Kalasan yang terdiri dari empat kelas. Dua kelas dipilih secara acak sebagai sampel, yaitu kelas VII C dan kelas VII D. Instrumen penelitian yang digunakan meliputi tes prestasi belajar aljabar, tes kemampuan berpikir kritis, dan angket kecemasan siswa. Untuk menguji keefektifan PBL seting kolaboratif kelompok dan PBL seting kolaboratif berpasangan pada masing-masing variabel digunakan one sample t-test. Kemudian, untuk membandingkan keefektifan PBL seting kolaboratif kelompok dan PBL seting kolaboratif berpasangan, data dianalisis secara multivariat menggunakan uji T2 Hotteling’s. Karena terdapat perbedaan keefektifan, maka selanjutnya dilakukan uji t-univariat untuk menentukan variabel mana yang berkontribusi terhadap perbedaan secara keseluruhan. Keseluruhan analisis tersebut dilakukan pada taraf signifikansi 5%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pembelajaran PBL seting kolaboratif kelompok efektif ditinjau dari prestasi belajar aljabar, kemampuan berpikir kritis, dan kecemasan siswa, (2) pembelajaran PBL seting kolaboratif berpasangan efektif ditinjau dari prestasi belajar aljabar, kemampuan berpikir kritis, dan kecemasan siswa, dan (3) pembelajaran matematika menggunakan PBL seting kolaboratif kelompok lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran matematika menggunakan PBL seting kolaboratif berpasangan ditinjau dari prestasi belajar aljabar. Namun, pembelajaran matematika menggunakan PBL seting kolaboratif kelompok sama efektifnya dengan pembelajaran matematika menggunakan PBL seting kolaboratif berpasangan ditinjau dari kemampuan berpikir kritis dan kecemasan siswa.Tety Dwi Setyaningsih2016-11-02T04:35:24Z2019-05-09T07:46:19Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/43107This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/431072016-11-02T04:35:24ZPengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika SMP Kelas VII Semester Genap dengan Menggunakan Model Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Higher Order Thinking Skills Siswa.Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan karakterisitik perangkat pembelajaran matematika SMP kelas VII semester genap dengan menggunakan model Problem Based Learning dalam rangka meningkatkan Higher Order Thinking Skills siswa, dan (2) mengembangkan serta menghasilkan produk perangkat pembelajaran matematika SMP kelas VII semester genap dengan menggunakan model Problem Based Learning dalam rangka meningkatkan higher order thinking skills siswa yang berkualitas (valid, praktis, dan efektif).
Penelitian pengembangan ini menggunakan model pengembangan Plomp yang mencakup tiga tahap: (1) tahap penelitian awal mencakup analisis konteks, tinjauan literatur, dan pengembangan kerangka konseptual atau teoritis untuk penelitian, (2) tahap pengembangan yang mencakup desain produk dan pembuatan produk, (3) tahap penilaian yang meliputi proses validasi dan uji coba produk. Instrumen penelitian terdiri dari lembar validasi, lembar penilaian kepraktisan oleh guru dan siswa, lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, dan instrumen tes yang terdiri dari tes prestasi dan HOTS. Subjek uji coba adalah siswa kelas VII H SMP N 1 Yogyakarta.
Hasil penelitian menunjukan bahwa perangkat pembelajaran matematika dengan model PBL untuk meningkatkan HOTS siswa memiliki karakteristik: (1) kegiatan pembelajaran terdiri dari penyajian masalah, melakukan perencanaan penyelesaian, menyelesaikan masalah, menyajikan hasil, dan evaluasi (2) menggunakan masalah sebagai awal pembelajaran, dan (3) menggunakan instrumen evaluasi berupa tes HOTS dan prestasi belajar siswa. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan valid berdasarkan penilaian kesesuaian komponen-komponen produk yang dikembangkan oleh ahli. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan praktis berdasarkan penilaian siswa, guru, dan observasi keterlaksanaan pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan efektif ditinjau dari tes prestasi belajar dan HOTS siswa yang memenuhi Kriteria ketuntasan minimum (KKM) yaitu 75 untuk tes prestasi dan 70 untuk tes HOTS siswa.Dita Puspitawedana2016-11-01T06:56:38Z2019-05-09T07:46:11Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/43061This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/430612016-11-01T06:56:38ZPengembangan Perangkat Pembelajaran Geometri SMA Berbasis Open-Ended Approach Berorientasi pada Kemampuan Berpikir Logis dan Berpikir Divergen Siswa.Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan perangkat pembelajaran geometri SMA berbasis open-ended approach berorientasi pada kemampuan berpikir logis dan berpikir divergen siswa yang terdiri dari rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan lembar kegiatan siswa (LKS).
Penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang menggunakan model pengembangan ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar validasi, lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, lembar penilaian guru, lembar penilaian siswa, tes prestasi belajar, tes kemampuan berpikir logis, dan tes kemampuan berpikir divergen siswa. Perangkat pembelajaran dikatakan valid jika hasil penilaian oleh para ahli minimal berkategori baik. Perangkat pembelajaran dikatakan praktis jika skor hasil penilaian guru, penilaian siswa, dan observasi keterlaksanaan pembelajaran, masing-masing minimal berkategori baik. Perangkat pembelajaran dikatakan efektif jika persentase banyaknya siswa yang tuntas pada tes hasil belajar minimal mencapai 75%.
Hasil penelitian ini berupa perangkat pembelajaran geometri SMA berbasis open-ended approach berorientasi pada kemampuan berpikir logis dan kemampuan berpikir divergen siswa. Hasil validasi menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan valid dengan kategori skor penilaian sangat baik untuk masing-masing RPP dan LKS. Hasil uji coba menunjukkan bahwa RPP dan LKS yang dikembangkan praktis dengan kategori skor penilaian sangat baik berdasarkan hasil observasi keterlaksanaan proses pembelajaran, kategori skor penilaian sangat baik berdasarkan penilaian guru, dan kategori skor penilaian baik berdasarkan penilaian siswa. Perangkat pembelajaran juga efektif berdasarkan hasil tes hasil belajar. Secara klasikal ketuntasan tes prestasi belajar mencapai 83,78%, ketuntasan tes kemampuan berpikir logis mencapai 81,08%, dan ketuntasan tes kemampuan berpikir divergen mencapai 78,38%.Darul Ulum2016-11-01T04:05:31Z2019-05-09T07:46:08Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/43050This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/430502016-11-01T04:05:31ZPengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika SMA Kelas XI MIA Semester Genap Menggunakan Model Problem Solving Berorientasi pada Kemampuan Pemecahan Masalah dan Rasa Ingin Tahu Siswa.Tujuan penelitian ini untuk menghasilkan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS matematika SMA kelas XI MIA semester genap menggunakan model problem solving berorientasi pada kemampuan pemecahan masalah dan rasa ingin tahu siswa yang berkualitas berdasarkan aspek: (1) kevalidan, (2) kepraktisan, dan (3) keefektifan.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan menggunakan model pengembangan ADDIE, yang meliputi tahap analysis, design, development, implementation, dan evaluation. Proses validasi melibatkan tiga validator. Subjek penelitian adalah 66 siswa kelas XI MIA 1 dan XI MIA 2 SMA Negeri 1 Bangkinang Kota, Kampar - Riau. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar validasi, lembar penilaian kepraktisan oleh guru dan siswa, lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, tes kemampuan pemecahan masalah, dan angket rasa ingin tahu siswa. Analisis data kevalidan dan kepraktisan dilakukan dengan mengkonversi skor aktual menjadi skor kualitatif. Analisis keefektifan dilakukan dengan menentukan persentase ketuntasan siswa pada tes kemampuan pemecahan masalah dan rata-rata skor angket rasa ingin tahu.
Hasil penelitian ini adalah perangkat pembelajaran matematika SMA kelas XI MIA semester genap menggunakan model problem solving yang berupa RPP dan LKS. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan telah memenuhi kriteria valid dengan rata-rata skor validasi RPP dan LKS masing-masing berada pada kategori sangat baik. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan telah memenuhi kriteria praktis berdasarkan penilaian kepraktisan oleh guru berada pada kategori sangat baik, penilaian kepraktisan oleh siswa berada pada kriteria sangat baik, dan rata-rata persentase keterlaksanaan pembelajaran telah berada di atas 80%. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan telah memenuhi kriteria efektif ditinjau dari kemampuan pemecahan masalah siswa dengan rata-rata persentase ketuntasan sebesar 85% dan rata-rata skor angket rasa ingin tahu siswa berada pada kategori tinggi.Rita Febriyanni Guci2016-11-01T02:54:00Z2019-05-09T07:46:04Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/43045This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/430452016-11-01T02:54:00ZKompetensi dan Kesiapan Guru Matematika SMP Di Kabupaten Buol Sulawesi Tengah Dalam Mengimplementasi Kurikulum 2013.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat kompetensi dan kesiapan guru matematika SMP di Kabupaten Buol Sulawesi Tengah dalam mengimplementasi Kurikulum 2013.
Penelitian ini adalah penelitian survei yang menggunakan model pendekatan deskriptif kualitatif dan kuantitatif, yang dilaksanakan di seluruh SMP di Kabupaten Buol Sulawesi Tengah. Populasi penelitian adalah seluruh guru matematika SMP di Kabupaten Buol. Subjek utama penelitian adalah guru matematika sebanyak 42 orang. Subjek pendukung penelitian adalah siswa, guru sejawat, dan kepala sekolah/wakil kepala sekolah dimana guru matematika tersebut bertugas. Pengumpulan data dilakukan dengan metode tes dan non tes. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah lembar angket, lembar soal dan lembar kelengkapan dokumen. Variabel penelitian adalah kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, kompetensi sosial dan kesiapan guru dalam mengimplementasi Kurikulum 2013. Kompetensi pedagogik diukur melalui penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan guru matematika dalam merancang, melaksanakan, mengevaluasi, dan refleksi hasil evaluasi pembelajaran. Kompetensi kepribadian diukur melalui penilaian akhlak mulia dan keteladanan guru matematika. Kompetensi profesional diukur melalui penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan guru matematika dalam melaksanakan profesi keguruan. Kompetensi sosial diukur melalui penilaian komunikasi, adaptasi, kerjasama dan pergaulan guru matematika. Kesiapan guru diukur melalui penilaian kemampuan dan kemauan guru matematika dalam mengimplementasi Kurikulum 2013.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi pedagogik guru matematika SMP di Kabupaten Buol masuk dalam kategori cukup. Kompetensi kepribadian guru matematika SMP di Kabupaten Buol masuk dalam kategori baik. Kompetensi profesional guru matematika SMP di Kabupaten Buol masuk dalam kategori cukup. Kompetensi sosial guru matematika SMP di Kabupaten Buol masuk dalam kategori amat baik. Kesiapan guru matematika SMP di Kabupaten Buol dalam implementasi Kurikulum 2013 masuk dalam kategori cukup.Asdar Asdar2016-10-27T04:42:43Z2019-05-09T07:45:49Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/42902This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/429022016-10-27T04:42:43ZPengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Trigonometri dan Geometri SMA dengan Model Guided Discovery Learning Berbantuan GeoGebra yang Berorientasi pada Sikap Ilmiah dan Prestasi Belajar Siswa.Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menghasilkan dan mendeskripsikan karakteristik perangkat pembelajaran geometri dan trigonometri dengan model guided discovery learning berbantuan GeoGebra yang berorientasi pada sikap ilmiah dan prestasi belajar siswa, dan (2) mendeskripsikan kualitas perangkat pembelajaran geometri dan trigonometri dengan model guided discovery learning berbantuan GeoGebra yang berorientasi pada sikap ilmiah dan prestasi belajar siswa yang ditinjau dari aspek kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan model Plomp yang mencakup tiga tahap. Tahap pertama adalah penelitian awal mencakup analisis kebutuhan dan situasi. Tahap kedua adalah pengembangan desain dan pembuatan produk. Tahap ketiga adalah evaluasi yang meliputi proses validasi dan uji coba. Instrumen penelitian terdiri dari lembar validasi, lembar penilaian kepraktisan oleh guru dan siswa, lembar observasi keterlaksanaan model pembelajaran, angket sikap ilmiah dan tes prestasi. Subjek uji coba adalah guru dan siswa kelas X1 dan X3 SMA N 1 Srandakan Bantul.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan memiliki karakteristik sebagai berikut (1) tujuan pembelajaran mengarah kepada pengembangan sikap ilmiah dan prestasi siswa, (2) kegiatan pembelajaran dirancang untuk memfasilitasi siswa melakukan kegiatan diskusi serta kegiatan penyelidikan secara kelompok ataupun individual (3) LKS yang digunakan untuk membangun konsep yang mengarah kepada kegiatan penemuan dan penyelidikan dengan menggunakan aplikasi GeoGebra. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan valid ditunjukkan dengan hasil penilaian yang tergolong valid. Perangkat pembelajaran tergolong praktis ditunjukkan dengan hasil penilaian kepraktisan oleh guru berada pada kategori “sangat praktis”, hasil penilaian kepraktisan oleh siswa yaitu berada pada kategori “praktis”, dan rerata persentase keterlaksanaan model pembelajaran kegiatan guru dan siswa 94,17% (Kelas X1) dan 92,06% (kelas X3). Perangkat pembelajaran yang dikembangkan efektif ditinjau dari sikap ilmiah dan prestasi siswa dengan persentase ketuntasan belajar masing-masing mencapai 58,9% dan 81,8%.Libertus Di Umart Alvarest2016-10-25T01:55:46Z2019-05-09T07:45:20Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/42743This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/427432016-10-25T01:55:46ZPengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika SMP Kelas VII Semester Genap dengan Pendekatan Problem Solving Berorientasi pada Prestasi Belajar dan Kemampuan Representasi Matematis.Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan perangkat pembelajaran yang berkualitas baik dengan kriteria valid, praktis, dan efektif ditinjau dari prestasi belajar dan kemampuan representasi matematis. Materi yang dikembangkan adalah materi matematika SMP kelas VII semester genap.
Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Model pengembangan yang digunakan adalah model Plomp dengan tahapan: (1) fase penelitian awal, meliputi analisis kebutuhan, mengidentifikasi materi, serta studi pustaka; (2) fase pengembangan, meliputi penyusunan produk dan validasi ahli; (3) penilaian, meliputi, uji coba I, uji coba II, serta analisis kepraktisan dan keefektifan produk. Instrumen yang digunakan adalah lembar validasi RPP dan LKS, lembar penilaian guru, lembar respon siswa, lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, instrumen pretest dan posttest prestasi belajar, serta instrumen pretest dan posttest kemampuan representasi matematis. Analisis data kevalidan dan kepraktisan dilakukan dengan mengkonversi data kuantitatif berupa skor hasil penilaian menjadi data kualitatif berupa nilai standar skala lima. Analisis data keefektifan dilakukan dengan menentukan persentase ketuntasan siswa pada tes prestasi belajar dan persentase siswa yang memiliki kemampuan representasi matematis dengan kriteria minimal baik.
Penelitian ini menghasilkan perangkat pembelajaran matematika dengan pendekatan problem solving yang meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) yang valid, praktis dan efektif ditinjau dari prestasi belajar dan kemampuan representasi. Hasil validasi menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan, baik RPP maupun LKS memiliki kriteria sangat valid. Berdasarkan hasil uji coba lapangan, perangkat mencapai kriteria praktis untuk penilaian guru maupun penilaian siswa, serta persentase keterlaksanaan pembelajaran lebih dari 80%, sehingga dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran memenuhi kriteria praktis. Perangkat pembelajaran efektif ditinjau dari prestasi belajar ditunjukkan dari ketuntasan siswa pada posttest prestasi telah lebih dari 80%. Perangkat pembelajaran efektif ditinjau dari kemampuan representasi matematis siswa yang ditunjukkan dari persentase siswa yang memiliki kemampuan dengan kriteria minimal tinggi telah lebih dari 80%. Sehingga perangkat pembelajaran efektif ditinjau dari prestasi belajar dan kemampuan representasi matematis.Tesi Kumalasari2016-10-24T07:06:01Z2019-05-09T07:45:08Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/42700This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/427002016-10-24T07:06:01ZPerbandingan Keefektifan Model CORE dalam Pembelajaran Transformasi Geometri Strategi Berpasangan dan Kelompok Kecil Siswa Kelas XI IPA Ditinjau dari Kemampuan Penalaran, Prestasi dan Self Efficacy.Penelitian ini bertujuan untuk menguji keefektifan pembelajaran CORE pada pembelajaran transformasi geometri dengan strategi pengelompokan yang berbeda yaitu berpasangan dan kelompok kecil, serta menguji apakah terdapat perbedaan keefektifan antara pembelajaran CORE pada pembelajaran transformasi geometri dengan strategi berpasangan atau kelompok kecil ditinjau dari kemampuan penalaran, prestasi belajar, dan self efficacy siswa kelas XI IPA.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan populasi siswa kelas XI IPA SMA yang belum pernah atau baru pertama kali mempelajari materi transformasi geometri. Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri di Kabupaten Pekalongan yang memiliki siswa dengan karakteristik tersebut. Sampel penelitian sebanyak dua kelas, masing-masing terdiri dari 40 siswa mengikuti model CORE dengan strategi berpasangan dan 40 siswa juga mengikuti pembelajaran CORE dengan strategi kelompok kecil. Teknik pengumpulan data yang dilakukan meliputi tes dan non tes, dengan instrumen penelitian adalah tes prestasi belajar, tes kemampuan penalaran, dan angket self efficacy. Koefisien reliabilitas pre-test dan post-test tes prestasi belajar, tes kemampuan penalaran dan angket self efficacy berturut-turut sebesar 0,672; 0,644; 0,739; 0,759 dan 0,891 dengan Standar Error of Measurement (SEM) berturut–turut sebesar 1,904; 1,977;3,153;
3,268 dan 4,954.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran CORE strategi berpasangan maupun kelompok kecil efektif ditinjau dari Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) kemampuan penalaran, prestasi belajar, dan self efficacy siswa. Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan keefektifan antara pembelajaran CORE dalam strategi berpasangan maupun kelompok kecil dari kemampuan penalaran, prestasi belajar, dan self efficacy siswa. Lebih lanjut dari Repeated measures analysis of variance, ditemukan bahwa perbedaan keefektifan bukan dikarenakan strategi pengelompokan, namun dari perbedaan kompleksitas materi pembelajaran. Hasil tes menunjukkan bahwa materi translasi yang paling efektif diterapkan model CORE ditinjau dari prestasi belajar siswa.Aqiilah Aqiilah2016-10-20T07:50:33Z2019-05-09T07:44:26Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/42556This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/425562016-10-20T07:50:33ZPengembangan Perangkat Pembelajaran Persamaan dan Fungsi kuadrat serta Kaidah Pencacahan SMA dengan Problem Based Learning Berbasis Open Ended Problem Berorientasi pada Prestasi dan Keyakinan Siswa terhadap Pelajaran Matematika.Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran matematika pada materi aturan pencacahan dan persamaan kuadrat yang berkualitas baik. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS). Kualitas hasil pengembangan ditentukan berdasarkan kriteria Nieveen yaitu valid, praktis, dan efektif.
Penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan yang menggunakan model pengembangan ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation). Subjek penelitian adalah 76 siswa yang berasal dari dua kelas di SMA N 2 Selong, Kabupaten Lombok Timur. Instrumen yang digunakan adalah lembar validasi, lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, lembar penilaian guru, lembar penilaian siswa, tes prestasi dan angket keyakinan siswa terhadap pelajaran matematika. Perangkat pembelajaran dikatakan valid jika hasil penilaian para ahli minimal berkategori “baik”. perangkat pembelajaran dikatakan praktis jika hasil penilaian guru, hasil penilaian siswa, dan observasi keterlaksanaan pembelajaran, masing-masing minimal berkategori “baik”. Perangkat pembelajaran dikatakan efektif jika persentase banyaknya siswa yang tuntas pada tes prestasi belajar minimal mencapai 80%, total skor angket keyakinan siswa terhadap pelajaran matematika di akhir pembelajaran lebih tinggi dari total skor angket keyakinan siswa terhadap pelajaran matematiaka di awal pembelajaran, dan minimal 80% siswa berada pada kategori minimal “tinggi”.
Hasil validasi menunjukkan bahwa RPP dan LKS yang dikembangkan valid dengan kategori sangat baik. RPP dan LKS yang dikembangkan praktis dan efektif. Kepraktisan mencapai kategori sangat baik berdasarkan penilaian guru, kategori baik berdasarkan penilaian siswa, dan kategori sangat baik berdasarkan hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran. Keefektifan mencapai kategori efektif ditinjau dari tes prestasi dan angket keyakinan siswa terhadap pelajaran matematika. Persentase siswa yang tuntas pada tes prestasi belajar matematika adalah 82,05% untuk siswa kelas X IPA 1 dan 82,35% untuk siswa kelas XI IPA 4. Total skor angket keyakinan siswa terhadap pelajaran matematika akhir lebih tinggi dari total skor angket keyakinan siswa awal dan persentase siswa yang mencapai kategori minimal tinggi adalah 86,12% untuk kelas X IPA 1 dan 94,29% untuk XI IPA 4.Ristu Haiban Hirzi2016-10-17T06:37:05Z2019-05-09T07:43:53Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/42404This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/424042016-10-17T06:37:05ZEfektivitas Problem-Based Learning (PBL) Setting Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write (TTW) dan Think Pair Share (TPS) Ditinjau Dari Prestasi Belajar, Kemampuan Berpikir Kritis dan Self-Efficacy Siswa Kelas VIII pada Pembelajaran Geometri.Penelitian ini bertujuan untuk: mendeskripsikan keefektifan dan perbedaan keefektifan Problem Based Learning (PBL) setting Think Talk Write (TTW) dan Think Pair Share (TPS) pada pembelajaran geometri ditinjau dari prestasi belajar, kemampuan berpikir kritis dan self-efficacy (efikasi diri) Siswa Kelas VIII.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu atau quasi experiment. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Selomerto, Kabupaten Wonosobo, semester dua tahun ajaran 2015/2016. Sampel penelitian ini diambil secara acak sehingga diperoleh kelas VIII-G dan VIII-H. Pada kelas VIII-G diberikan perlakuan berupa pembelajaran dengan Problem Based Learning (PBL) setting Think Talk Write (TTW) dan kelas VIII-H diberikan perlakuan berupa pembelajaran dengan Problem Based Learning (PBL) setting Think Pair Share (TPS). Instumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah tes prestasi belajar berupa soal pilihan ganda yang terdiri dari 20 butir soal, tes kemampuan berpikir kritis berupa soal uraian yang terdiri dari 5 butir soal, dan angket self-efficacy siswa yang terdiri dari 23 butir pernyataan. Pengujian keefektifan pendekatan Problem Based Learning (PBL) setting Think Talk Write (TTW) dan Think Pair Share (TPS) dilakukan dengan uji one sample t-test. Pengujian perbedaan keefektifan antara pendekatan Problem Based Learning (PBL) setting Think Talk Write (TTW) dan Think Pair Share (TPS) dilakukan dengan uji MANOVA.
Hasil penelitian menunjukkan sebagai berikut. (1) Pendekatan Problem Based Learning (PBL) setting Think Talk Write (TTW) dan Think Pair Share (TPS) pada pembelajaran geometri efektif ditinjau dari prestasi belajar, kemampuan berpikir kritis dan self-efficacy (efikasi diri) siswa. (2) Tidak terdapat perbedaan keefektifan yang signifikan antara pendekatan Problem Based Learning (PBL) setting Think Talk Write (TTW) dan Think Pair Share (TPS) ditinjau dari prestasi belajar, kemampuan berpikir kritis, dan self-efficacy siswa.Wahyu Hardiyanto2016-10-12T01:54:15Z2019-05-09T07:43:31Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/42246This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/422462016-10-12T01:54:15ZPengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika SMA Kelas XI Semester Genap Menggunakan Pendekatan Inquiry Berorientasi pada Kemampuan Berpikir Kritis dan Rasa Ingin Tahu Siswa.Tujuan penelitian ini untuk menghasilkan perangkat pembelajaran matematika SMA kelas XI MIA semester genap dengan pendekatan Inquiry yang berorientasi pada kemampuan berpikir kritis dan rasa ingin tahu siswa yang berkualitas berdasarkan aspek: (1) kevalidan, (2) kepraktisan, dan (3) keefektifan.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan menggunakan model pengembangan ADDIE, yang meliputi tahap analysis, design, development, implementation, dan evaluation. Proses validasi melibatkan tiga validator. Subjek penelitian adalah 32 siswa kelas XI MIA 3 SMA Negeri 1 Godean. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar validasi, lembar penilaian kepraktisan oleh guru dan siswa, lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, tes kemampuan berpikir kritis siswa, dan angket rasa ingin tahu siswa. Analisis data kevalidan dan kepraktisan dilakukan dengan mengkonversi skor aktual menjadi skor kualitatif. Analisis keefektifan dilakukan dengan menentukan persentase ketuntasan siswa pada tes kemampuan berpikir kritis dan rata-rata skor angket rasa ingin tahu.
Hasil penelitian ini adalah perangkat pembelajaran matematika SMA kelas XI MIA semester genap dengan pendekatan Inquiry yang berupa RPP dan LKS. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan telah memenuhi kriteria valid dengan rata-rata skor validasi RPP berada pada kategori sangat baik dan rata-rata skor validasi LKS berada pada kategori baik. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan telah memenuhi kriteria praktis berdasarkan penilaian kepraktisan oleh guru berada pada kategori sangat baik, penilaian kepraktisan oleh siswa berada pada kriteria baik, dan rata-rata persentase keterlaksanaan pembelajaran telah berada di atas 90%. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan telah memenuhi kriteria efektif ditinjau dari kemampuan berpikir kritis siswa dengan rata-rata persentase ketuntasan sebesar 78% dan rata-rata skor angket rasa ingin tahu siswa berada pada kategori tinggi.Alfizah Ayu Indria2016-10-11T03:29:22Z2019-05-09T07:43:15Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/42196This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/421962016-10-11T03:29:22ZKeefektifan Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dan Pendekatan Discovery. Ditinjau dari Prestasi belajar, Kemampuan Berpikir Kritis, dan Kecemasan Matematika Siswa Kelas X SMA.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) keefektifan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dan Discovery ditinjau dari prestasi belajar, kemampuan berpikir kritis, dan kecemasan matematika, dan 2) perbedaan keefektifan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dan pendekatan Discovery ditinjau dari prestasi belajar, kemampuan berpikir kritis dan kecemasan matematika.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu atau quasi experiment. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 2 Ngaglik, Kabupaten Sleman, semester dua tahun ajaran 2015/2016. Sampel penelitian ini diambil dua kelas secara acak sehingga diperoleh kelas X MIA 4 dan X MIA 2. Pada kelas X MIA 4 diberikan perlakuan berupa pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dan kelas X MIA 2 diberikan perlakuan berupa pendekatan discovery. Instumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah tes prestasi belajar berupa soal pilihan ganda yang terdiri dari 20 butir soal, tes kemampuan berpikir kritis berupa soal uraian yang terdiri dari 4 butir soal, dan angket kecemasan matematika yang terdiri dari 32 butir pernyataan, dimana ketiga instrumen diberikan sebelum dan sesudah perlakuan. Pengujian keefektifan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dan pendekatan discovery dilakukan dengan uji one sample t-test. Pengujian perbedaan keefektifan antara pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dengan pendekatan discovery dilakukan dengan uji MANOVA (Hotteling‟s Trace).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dan discovery efektif ditinjau dari prestasi belajar, kemampuan berpikir kritis, dan kecemasan matematika, dan 2) tidak terdapat perbedaan keefektifan antara pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dan discovery ditinjau dari prestasi belajar, kemampuan berpikir kritis, dan kecemasan matematika.Enggar Prasetyawan2016-10-10T01:21:32Z2019-05-09T07:42:59Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/42126This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/421262016-10-10T01:21:32ZKemampuan Literasi Matematika Siswa SMA di Daerah istimewa Yogyakarta.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan literasi matematika siswa SMA di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian survei dengan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa SMA di Daerah Istimewa Yogyakarta. Teknik pengambilan sampel yang digunakan merupakan gabungan dari stratified random sampling dan cluster random sampling. Sampel penelitian ini adalah 813 siswa kelas X yang berasal dari 15 SMA di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang terdiri atas sekolah tinggi, sedang dan rendah berdasarkan nilai Ujian Nasional matematika. Pengumpulan data dilakukan melalui tes dengan instrumen soal literasi matematika sebanyak 13 pertanyaan ( ). Teknik analisis data dilakukan secara deskriptif menggunakan nilai rata-rata, standar deviasi, nilai maksimum, nilai minimum, dan skor total serta statistik uji z ( ).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan literasi matematika siswa SMA di DIY tergolong sangat rendah. Kemampuan literasi matematika siswa jika ditinjau dari indikator proses memahami berada pada kategori rendah, sedangkan untuk indikator proses memodelkan, menggunakan dan menafsirkan termasuk kategori sangat rendah.Rosalia Hera Novita Sari2016-10-07T03:39:00Z2019-05-09T07:42:52Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/42091This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/420912016-10-07T03:39:00ZPengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika SMP Kelas VIII Semester Genap untuk Siswa Berkebutuhan Khusus berorientasi pada Minat dan Prestasi Belajar.Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran matematika SMP kelas VIII semester genap untuk siswa berkebutuhan khusus kategori siswa berkesulitan belajar matematika dan siswa berbakat matematika berorientasi pada minat dan prestasi belajar yang valid, praktis dan efektif. Siswa berkebutuhan khusus pada penelitian ini dibatasi pada siswa berkesulitan belajar matematika dan siswa berbakat matematika. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan meliputi rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan lembar kegiatan siswa (LKS).
Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and& Development). Penelitian ini mengembangkan perangkat pembelajaran dengan menggunakan model pengembangan 4D (Define, Design, Develop, Disseminate) yang dikembangkan oleh Thiagarajan & Semmel (1974). Uji coba terbatas dilaksanakan di kelas VIII E SMPN 1 Cisurupan Kabupaten Garut dan uji coba lapangan dilaksanakan di kelas VIII I SMPN 1 Cisurupan Kabupaten Garut. Subyek uji coba lapangan terdiri atas 35 siswa dengan siswa berkesulitan belajar matematika sebanyak 4 siswa dan siswa berbakat matematika 1 siswa. Instrumen penelitian yang digunakan terdiri dari lembar validasi, lembar penilaian kepraktisan oleh guru, lembar penilaian kepraktisan oleh siswa,lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, instrumen penilaian minat dan instrumen penilaian prestasi, serta instrumen identifikasi siswa berkebutuhan khusus. Analisis data dilakukan dengan mengkonversi total skor aktual yang diperoleh menjadi data kualitatif skala lima.
Penelitian ini menghasilkan perangkat pembelajaran matematika SMP kelas VIII semester genap untuk siswa berkebutuhan khusus berorientasi pada minat dan prestasi belajar yang, meliputi RPP dan LKS yang valid, praktis, dan efektif. Hasil validasi ahli menyatakan bahwa produk mencapai kriteria valid. Hasil penilaian kepraktisan oleh guru menunjukkan bahwa produk mencapai kategori praktis, hasil penilaian kepraktisan oleh siswadan siswa menunjukkan bahwa produk mencapai kriteria praktis, dan hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran menunjukkan bahwa persentase proses keterlaksanaan pembelajaran pada setiap pertemuan baik aktivitas guru maupun aktivitas siswa telah melebihi 85%, dengan rata-rata persentase 92,90%. Keefektifan produk terlihat dari hasil penilaian minat dan prestasi belajar. Hasil penilaian prestasi belajar menunjukkan bahwa lebih dari 75% siswa telah mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM), 75% siswa berkesulitan belajar matematika telah mencapai nilai KKM 75, dan semua siswa berbakat matematika telah mencapai nilai KKM 75. Hasil penilaian minat menunjukkan perolehan skor berada pada kriteria efektif. Secara keseluruhan hasil penelitian menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan memenuhi kriteria valid, praktis dan efektif sehingga layak untuk digunakan.Ai Sadidah2016-10-05T08:42:38Z2019-05-09T07:42:36Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/42027This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/420272016-10-05T08:42:38ZPengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika SMA Kelas XI Semester Genap dengan Problem-Based Learning Berbasis Open-Ended Problem Berorientasi pada Prestasi Belajar dan Kepercayaan Diri.Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan perangkat pembelajaran yang berkualitas baik dengan kriteria valid, praktis, dan efektif ditinjau dari prestasi matematika dan kepercayaan diri. Materi yang dikembangkan adalah materi matematika wajib kelas XI semester genap.
Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan. Model pengembangan yang digunakan adalah model Plomp dengan tahapan: (1) penelitian awal, meliputi analisis kebutuhan, analisis materi, serta review literatur; (2) pengembangan, meliputi penyusunan produk serta validasi ahli; (3) penilaian, meliputi uji coba I, uji coba II, serta analisis kepraktisan dan keefektifan produk. Instrumen yang digunakan adalah lembar validasi RPP dan LKS, lembar penilaian guru, lembar respon siswa, lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, instrumen pretest dan posttest prestasi matematika, serta angket kepercayaan diri siswa dalam matematika. Analisis data kevalidan dan kepraktisan dilakukan dengan mengkonversi skor aktual menjadi data kualitatif. Analisis keefektifan dilakukan dengan menentukan persentase ketuntasan siswa pada tes prestasi dan persentase siswa yang memiliki kepercayaan diri dengan kategori minimal baik.
Penelitian ini menghasilkan perangkat pembelajaran matematika dengan problem-based learning berbasis open-ended problem yang meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan siswa (LKS) yang valid, praktis dan efektif ditinjau dari prestasi dan kepercayaan diri. Hasil validasi menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan, baik RPP maupun LKS memiliki kategori valid. Berdasarkan hasil uji coba lapangan, perangkat mencapai kategori praktis untuk penilaian guru maupun penilaian (respon) siswa, serta persentase keterlaksanaan pembelajaran lebih dari 80% sehingga dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran memenuhi kriteria praktis. Perangkat pembelajaran efektif ditinjau dari prestasi matematika, ditunjukkan dari ketuntasan siswa pada posttest prestasi matematika telah lebih dari 75%. Perangkat pembelajaran efektif ditinjau dari kepercayaan diri yang ditunjukkan dari persentase siswa yang memiliki kepercayaan diri dengan kategori minimal baik telah lebih dari 75%.Nurul Husna Mustika Sari2016-10-04T01:58:32Z2019-05-09T07:41:34Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/41955This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/419552016-10-04T01:58:32ZPengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika SMP Kelas
VIII Semester 2 dengan Pendekatan PBL Berorientasi pada Prestasi Belajar, Kemampuan Penalaran Matematis, dan Rasa Ingin Tahu Siswa.Penelitian ini bertujuan menghasilkan perangkat pembelajaran matematika SMP kelas VIII Semester 2 dengan pendekatan PBL yang valid, praktis, dan efektif. Perangkat pembelajaran ini terdiri atas RPP dan LKS yang berorientasi pada prestasi belajar, kemampuan penalaran matematis, dan rasa ingin tahu siswa.
Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang menggunakan model Borg and Gall yang terdiri dari sepuluh tahap, yaitu: studi pendahuluan, perencanaan, pengembangan produk awal, validasi ahli, revisi draft 1, uji coba
terbatas, revisi draft 2, uji coba lapangan, revisi draft 3, dan diseminasi. Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa yang berasal dari SMPN 2 Garut dan SMPN 6 Garut, Kabupaten Garut. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar validasi, lembar penilaian kepraktisan oleh guru dan siswa, lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, tes prestasi belajar, tes kemampuan penalaran matematis, dan angket sikap rasa ingin tahu siswa.
Penelitian ini menghasilkan perangkat pembelajaran yang valid, praktis,dan efektif. Hasil validasi ahli menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran valid dengan rerata skor validasi RPP yaitu 166 (sangat baik), rerata skor validasi LKS yaitu 119 (sangat baik), dan indeks Aiken (V) setiap butir dalam insrumen penilaian lebih dari 0,50. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan praktis dengan rerata skor penilaian kepraktisan oleh guru 84,75 (sangat praktis), rerata skor penilaian kepraktisan oleh siswa yaitu 59,96 (praktis) dan rerata skor persentase keterlaksanaan pembelajaran di kelas VIII G SMPN 2 Garut 92,48% dan di kelas VIII A SMPN 6 Garut 89,54%.Keefektifan perangkat yang dikembangkan terlihat dari (1) ketuntasan belajar secara klasikal sudah mencapai kriteria minimal 75% yaitu untuk tes prestasi belajar mencapai 98,53%;(2)hasil
tes kemampuan penalaran matematis mencapai 92,65%;(3) berdasarkan angket rasa ingin tahu siswa, 97,06% siswa menunjukkan peningkatan skor rasa ingin tahu siswa, dan 97,06% siswa menunjukkan rasa ingin tahu dengan kriteria
minimal tinggi. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran dengan pendekatan PBL lebih efektif daripada perangkat pembelajaran saintifik ditinjau dari prestasi belajar, kemampuan penalaran matematis, dan rasa ingin tahu siswa. Hal tersebut dikarenakan skor rerata gain kelas uji coba(menggunakan perangkat PBL) lebih tinggi daripada kelas kontrol (menggunakan perangkat pembelajaran saintifik).Buchori Buchori2016-09-26T07:45:07Z2019-05-09T07:41:04Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/41683This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/416832016-09-26T07:45:07ZKeefektifan Model Pembelajaran Kolaboratif pada Materi Trigonometri SMA Kelas X dengan Pendekatan Open-Ended Ditinjau dari Prestasi Belajar, Kemampuan Penyelesaian Masalah dan Kepercayaan Diri SiswaPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keefektifan model pembelajaran kolaboratif dengan pendekatan open-ended dan pendekatan open-ended, Penelitian ini juga bertujuan untuk mendeskripsikan apakah terdapat perbedaan keefektifan antara model pembelajaran kolaboratif dengan pendekatan open-ended dan pendekatan open-ended pada materi trigonometri ditinjau dari prestasi belajar, kemampuan penyelesaian masalah dan kepercayaan diri siswa SMA kelas X.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan populasi seluruh siswa kelas X MIPA SMA Negeri 2 Ngaglik, Sleman, Yogyakarta yang terdiri dari empat kelas. Sampel penelitian dipilih secara acak dari empat kelas yang ada, sehingga diperoleh kelas X MIPA 3 diterapkan model pembelajaran kolaboratif dengan pendekatan open-ended dan X MIPA 1 diterapkan pendekatan open-ended. Teknik pengumpulan data meliputi tes dan non tes. Instrumen penelitian ini adalah tes prestasi belajar, tes kemampuan penyelesaian masalah dan angket kepercayaan diri siswa. Koefisien reliabilitas pre-test dan post-test prestasi belajar, kemampuan penyelesaian masalah dan angket kepercayaan diri berturut-turut adalah 0,650; 0,552; 0,737; 0,697 dan 0,917. Untuk Standard Errors of Measurement (SEM) berturut-turut adalah 9,356; 10,446; 8,546; 8,423 dan 4,168. Teknik analisis data terdiri dari: 1) One sample t-test digunakan untuk menyelidiki keefektifan model pembelajaran kolaboratif dengan pendekatan open-ended dan pendekatan open-ended, dan 2) Multivariate Analysis of Variance (Manova) digunakan untuk menyelidiki apakah terdapat perbedaan keefektifan antara model pembelajaran kolaboratif dengan pendekatan open-ended dan pendekatan open-ended.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran kolaboratif dengan pendekatan open-ended efektif ditinjau dari prestasi belajar, kemampuan penyelesaian masalah dan kepercayaan diri siswa. Sedangkan pendekatan open-ended tidak efektif ditinjau dari prestasi belajar, kemampuan penyelesaian masalah dan kepercayaan diri siswa. Lebih lanjut hasil analisis menunjukkan bahwa model pembelajaran kolaboratif dengan pendekatan open-ended lebih efektif dibandingkan dengan pendekatan open- ended ditinjau dari prestasi belajar, kemampuan penyelesaian masalah dan kepercayaan diri siswa.Nurhayati Nurhayati2016-09-21T06:15:25Z2019-05-09T07:39:33Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/41549This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/415492016-09-21T06:15:25ZAnalisis Kesesuaian Materi Buku Teks Kemendikbud Matematika SMP Kelas VII Edisi Revisi 2014 dengan Kurikulum 2013.Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kesesuaian buku teks Kemendikbud Matematika kelas VII edisi revisi 2014 dengan Kurikulum 2013 dilihat dari (1) Standar Isi, (2) Standar Proses, dan (3) Standar Penilaian.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan analisis konten. Objek penelitian ini adalah materi buku yang terdapat dalam buku teks Matematika SMP kelas VII edisi revisi 2014 yang diterbitkan oleh Puskurbuk. Data dianalisis dengan menggunakan instrumen yang telah divalidasi. Teknik analisis data dilakukan dengan tahap pendefinisian unit, penentuan sampel, pencatatan, pereduksi data, penarikan kesimpulan, dan penarasian.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kesesuaian materi dalam buku dengan Standar Isi pada Kurikulum 2013 dilihat dari (1) cakupan materi adalah sebesar 90,91%. Pada cakupan materi dalam buku, tidak terdapat pokok bahasan Bidang Cartesius. (2) Kesesuaian KD adalah sebesar 95,45%. KD 3.7 yaitu mendeskripsikan lokasi benda dalam Koordinat Kartesius tidak terdapat dalam buku. (3) Keluasan materi adalah sebesar 90,91%. (4) Kedalaman materi adalah sebesar 90,91%. (5) Keakuratan materi adalah sebesar 81,82%. Ketidakakuratan materi dalam buku antara lain pengertian diagram Venn, perbandingan dua besaran atau lebih, kedudukan dua garis, penamaan sisi pada jajar genjang dan trapesium, pengertian belah ketupat dan jajar genjang, pengertian variabel, dan ketidakakuratan soal latihan pada pokok bahasan Bilangan. Selain itu terdapat ketidaksesuaian soal latihan dengan kognitif siswa kelas VII seperti pada pembuktian bilangan irasional. (6) Kesesuaian penyajian matei adalah sebesar 87,27%. Kesesuaian materi dalam buku dengan Standar Proses pada Kurikulum 2013 dilihat dari substansinya adalah sebesar 90,9%. Kesesuaian materi dalam buku dengan Standar Penilaian pada Kurikulum 2013 adalah sebesar 54,55%. Pada setiap pokok bahasan dalam buku tidak terdapat kunci jawaban setidaknya untuk beberapa soal yang terdapat pada latihan ataupun pada uji kompetensi. Selain itu, tidak terdapat pula tugas tidak terstruktur dalam setiap pokok bahasan. Hal ini kurang sesuai dengan tuntutan penilaian dalam Kurikulum 2013.Apolonia Hendrice Ramda2016-09-13T09:51:50Z2022-10-24T07:07:53Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/41311This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/413112016-09-13T09:51:50ZPengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Problem Based Learning (PBL) Berorientasi pada Kemampuan Berpikir Kreatif dan Self Efficacy untuk Siswa SMP Kelas VII Semester GenapPenelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran matematika dengan pendekatan Problem Based Learning (PBL) berorientasi pada kemampuan berpikir kreatif dan self efficacy matematika siswa SMP yang layak.
Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian dan pengembangan. Model pengembangan perangkat pembelajaran dalam penelitian ini diadaptasi dari model pengembangan Borg & Gall yang terdiri dari tahap penelitian dan pengumpulan data, perencanaan, pengembangan produk awal, uji coba terbatas, revisi produk, uji coba lapangan, revisi produk akhir dan diseminasi. Subjek penelitian adalah 32 siswa kelas VII-3 SMP N 5 Yogyakarta. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar validasi, angket penilaian guru, angket penilaian siswa, lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, tes prestasi belajar materi transformasi, tes prestasi belajar materi statistika dan peluang, tes berpikir kreatif materi transformasi, tes berpikir kreatif materi statistika dan peluang serta angket self efficacy matematika. Analisis data dilakukan dengan mengkonversi data kuantitatif menjadi data kualitatif berupa kategori yang ditentukan. Perangkat pembelajaran dinyatakan valid jika hasil penilaian validator minimal berkategori “baik”. Perangkat pembelajaran dikatakan praktis jika hasil penilaian guru dan hasil penilaian siswa, masing-masing minimal berkategori “baik” serta persentase keterlaksanaan pembelajaran minimal mencapai 80%. Perangkat pembelajaran dikatakan efektif jika persentase banyaknya siswa yang tuntas pada tes prestasi belajar minimal mencapai 75%, persentase banyaknya siswa yang mempunyai kemampuan berpikir kreatif minimal tinggi mencapai 70% dan persentase banyaknya siswa yang mempunyai self efficacy minimal tinggi mencapai 70%.
Penelitian ini menghasilkan perangkat pembelajaran matematika yang terdiri dari 7 RPP dan 25 LKS untuk siswa SMP kelas VII semester genap yang berorientasi pada kemampuan berpikir kreatif dan self efficacy matematika. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran memenuhi kriteria valid, praktis dan efektif ditinjau dari kemampuan berpikir kreatif dan self efficacy matematika siswaLisda Fitriana Masitoh2016-09-13T02:09:43Z2022-06-20T06:37:52Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/41291This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/412912016-09-13T02:09:43ZKesiapan Mahasiswa Pendidikan Matematika Se-Kota Mataram dalam Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di SekolahPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesiapan mahasiswa pendidikan matematika se-kota Mataram dalam PPL di sekolah ditinjau dari : (1) kesiapan kompetensi pedagogi mahasiswa, dan (2) kesiapan kompetensi kepribadian mahasiswa.
Penelitian ini merupakan penelitian survei dengan desain statistik deskriptif menggunakan pendekatan concurrent embedded strategy of mixed method. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif sebagai metode utama, dan dilengkapi pendekatan kualitatif sebagai pendukung. Sampel penelitian terdiri dari 104 mahasiswa pendidikan matematika yang melaksanakan praktik pengalaman lapangan (PPL) di sekolah. Mahasiswa berasal dari empat perguruan tinggi di kota Mataram yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Data penelitian dikumpulkan menggunakan instrumen tes, daftar ceklis, lembar observasi, dan angket. Analisis data menggunakan analisis statistik deskriptif kuantitatif dengan kecenderungan kesiapan dalam lima kategori: sangat siap, siap, cukup, kurang, dan sangat kurang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesiapan mahasiswa pendidikan matematika se-kota Mataram dalam PPL di sekolah diperoleh hasil: (1) kompetensi pedagogi termasuk dalam kategori cukup, (2) wawasan kompetensi pedagogi mahasiswa dalam kategori siap, (3) kemampuan menyusun RPP dalam kategori siap, (4) kemampuan melaksanakan pembelajaran masih kurang, (5) kemampuan menilai hasil belajar siswa dalam kategori cukup, dan (6) kesiapan kompetensi kepribadian mahasiswa termasuk dalam kategori cukupAminullah Aminullah2016-09-08T04:46:23Z2019-05-09T07:38:25Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/41239This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/412392016-09-08T04:46:23ZPengembangan Perangkat Pembelajaran Transformasi, Statistika dan Peluang SMP Kelas VII Berbasis Pendekatan Open-Ended Berorientasi pada Prestasi Belajar, Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif MatematisTujuan penelitian ini adalah mengembangkan perangkat pembelajaran
Transformasi, Statistika dan Peluang SMP Kelas VII Berbasis Pendekatan Open- Ended yang berkualitas baik. Kualitas hasil pengembangan ditentukan berdasarkan kriteria Nieveen yaitu valid, praktis, dan efektif.
Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Model pengembangan yang diterapkan adalah model Plomp yang terdiri dari fase penelitian awal, pengembangan, dan penilaian. Subjek penelitian ini adalah 28 siswa kelas VIIF dan satu guru matematika di SMP N 1 Sewon Bantul. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar validasi, lembar penilaian guru, angket penilaian siswa, soal prestasi belajar, soal berpikir kritis dan soal berpikir kreatif matematis. Analisis data kevalidan dan kepraktisan dilakukan dengan cara mengonversi data kuantitatif berupa skor hasil penilaian menjadi data kualitatif skala lima. Analisis data keefektifan berdasarkan hasil tes dilakukan dengan cara uji proporsi Z. Perangkat pembelajaran dikatakan valid jika hasil penilaian para ahli minimal berkategori baik. Perangkat pembelajaran dikatakan praktis jika hasil penilaian guru dan siswa minimal berkategori baik. Perangkat pembelajaran dikatakan efektif jika proposi siswa yang mencapai nilai KKM minimal 75% berdasarkan tes prestasi belajar dan proposi siswa yang mencapai kategori minimal tinggi minimal 70% berdasarkan tes berpikir kritis dan kreatif matematis.
Perangkat pembelajaran yang dihasilkan terdiri dari RPP dan LKS. Hasil validasi menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan memenuhi kriteria valid dengan kategori sangat baik pada RPP maupun LKS. Hasil uji coba menunjukkan bahwa RPP dan LKS yang dikembangkan memiliki kategori praktis dan efektif. Perangkat pembelajaran memenuhi kriteria praktis dengan kategori sangat baik berdasarkan penilaian guru maupun penilaian siswa. Perangkat pembelajaran juga mencapai kategori efektif berdasarkan hasil tes prestasi belajar, kemampuan berpikir kritis dan kemampuan berpikir kreatif matematis. Hasil tes prestasi belajar menunjukkan bahwa proporsi siswa yang mencapai nilai KKM lebih dari 75%. Sementara hasil tes kemampuan berpikir kritis dan hasil tes kreatif matematis menunjukkan proporsi siswa yang mencapai kategori minimal tinggi lebih dari 70%.Weni Gurita Aedi2016-09-08T03:12:58Z2019-05-09T07:38:08Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/41220This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/412202016-09-08T03:12:58ZPengembangan Model Pembelajaran Kalkulus SMA Berbasis Masalah dalam Rangka Meningkatkan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi SiswaPenelitian ini bertujuan untuk menghasilkan model pembelajaran kalkulus SMA berbasis masalah (MPK-BM) yang layak untuk digunakan yaitu memenuhi kriteria valid, praktis dan efektif.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan, dengan menggunakan model pengembangan Plomp. Prosedur pengembangan terdiri atas: (1) studi pendahuluan; (2) tahap pengembangan atau pembuatan prototype; dan (3) tahap penilaian. Uji coba produk model pembelajaran kalkulus SMA berbasis masalah dilakukan di SMA Negeri 2 Baubau dengan melibatkan 2 orang guru matematika. Subjek penelitian adalah 71 orang siswa yang berasal dari 2 kelas (XI IPA 1 dan XI IPA 4). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) lembar validasi model pembelajaran; (2) lembar validasi RPP; (3) lembar validasi LKS; (4) lembar penilaian kepraktisan dari guru; (5) lembar penilaian kepraktisan dari siswa; (6) lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran; (7) tes prestasi belajar, dan (8) tes kemampuan berpikir tingkat tinggi. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah: (1) data kuantitatif: skor kevalidan, kepraktisan dan keefektifan produk, dan (2) data kualitatif: saran perbaikan produk dari validator atau guru, serta komentar siswa tentang pelaksanaan model pembelajaran.
Penelitian ini menghasilkan model pembelajaran kalkulus SMA berbasis masalah (MPK-BM) yang dideskripsikan dalam buku model, dan perangkat pendukung pelaksanaan pembelajaran (RPP dan LKS). Hasil validasi menunjukkan bahwa MPK-BM dan perangkat pendukungnya memiliki tingkat kevalidan sangat baik. Hasil uji coba menunjukkan MPK-BM memenuhi kriteria kepraktisan. Hasil penilaian guru menunjukkan MPK-BM memiliki tingkat kepraktisan sangat baik. Respon siswa, menunjukkan MPK-BM memiliki tingkat kepraktisan yang baik. Hasil observasi pelaksanaan pembelajaran, menujukkan MPK-BM terlaksana 87,2% (kelas XI IPA 1), dan 83,1% (kelas XI IPA 4). Hasil evaluasi hasil belajar siswa menunjukkan MPK-BM efektif. Ditinjau dari kemampuan berpikir tingkat tinggi, terdapat peningkatan yang signifikan rata-rata kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa. Rata-rata kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa kelas XI IPA 1 meningkat dari 33,75 menjadi 60,94, sedangkan kelas XI IPA 4 mengalami peningkatan dari 25,16 menjadi 52,9. Ditinjau dari prestasi belajar siswa, 93,75% siswa kelas XI IPA 1, dan 76,9% siswa kelas XI IPA 4 telah mencapai KKMHasan Djidu2016-09-08T02:55:27Z2019-05-09T07:37:56Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/41217This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/412172016-09-08T02:55:27ZPengembangan Perangkat Pembelajaran Bangun Ruang Menggunakan Model Pembelajaran Guided Inquiry di SMP untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Keterampilan Kolaborasi Siswa dalam BelajarPenelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk berupa perangkat pembelajaran matematika yang terdiri dari silabus, RPP, dan LKS untuk meningkatkan hasil belajar dan keterampilan kolaborasi siswa pada materi bangun ruang menggunakan model pembelajaran guided inquiry di SMP yang valid, praktis, dan efektif.
Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan dengan model Borg & Gall (1983). Prosedur pengembangan dalam penelitian ini memodifikasi prosedur dari Borg & Gall meliputi 3 tahap: (1) tahap studi pendahuluan, (2) tahap desain produk, dan (3) tahap pengembangan dan evaluasi. Uji coba lapangan dilaksanakan di SMP Negeri 4 Klaten. Data kevalidan perangkat pembelajaran berdasarkan hasil lembar validasi yang diperoleh dari tiga validator kemudian dikumpulkan berdasarkan produk yang dikembangkan. Analisis dilanjutkan dengan menentukan rata-rata akhir dari data yang diperoleh dan menentukan kategori produk sesuai dengan kriteria validitas. Perangkat pembelajaran matematika yang dikembangkan dikatakan valid jika setiap perangkat pembelajaran yang dinilai minimal telah mencapai kategori B. Data kepraktisan perangkat pembelajaran berdasarkan hasil lembar observasi terhadap keterlaksanaan pembelajaran, lembar penilaian perangkat pembelajaran oleh guru dan siswa. Kriteria perangkat pembelajaran yang dikembangkan dikatakan praktis jika rata-rata penilaian perangkat pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa yang dicapai minimal kategori baik, dan keterlaksanaan model pembelajaran guided inquiry minimal juga berkategori baik. Penentuan keefektifan perangkat pembelajaran matematika yang dikembangkan dilihat dari analisis tes hasil belajar matematika dan keterampilan kolaboratif siswa. Kriteria keefektifan tes hasil belajar matematika tercapai jika paling sedikit 75% siswa mencapai kriteria ketuntasan minimal. Kriteria keterampilan kolaborasi siswa dikatakan efektif jika rata-rata penilaian keterampilan kolaborasi siswa yang dicapai minimal kategori baik.
Produk dan hasil pengembangan disusun dan dikembangkan dengan menggunakan model pengembangan Borg & Gall dengan melakukan modifikasi prosedur. Perangkat pembelajaran disusun dan dikembangkan dengan menggunakan model pembelajaran guided inquiry terdiri dari: (1) orientasi, (2) merumuskan masalah, (3) mengajukan hipotesis, (4) mengumpulkan data, (5) menguji hipotesis, dan (6) merumuskan kesimpulan. Hasil validasi menunjukkan bahwa perangkat yang dikembangkan termasuk ke dalam kategori valid. Hasil uji coba lapangan menunjukkan bahwa perangkat yang dikembangkan praktis dan efektif. Perangkat produk yang dihasilkan telah memenuhi kriteria valid, praktis, dan efektif, sehingga produk layak dimanfaatkan untuk pembelajaran di kelas.Ari Kuntoro2016-09-08T02:50:00Z2022-12-15T08:39:36Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/41216This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/412162016-09-08T02:50:00ZPengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika SMA Kelas X pada Materi Trigonometri dan Geometri dengan Pendekatan Problem-Based Learning Berbasis Multiple Intelligences Gardner Berorientasi pada Prestasi, Kemampuan Koneksi Matematis, dan Self-Esteem SiswaTujuan penelitian ini adalah menghasilkan perangkat pembelajaran matematika kelas X SMA pada materi trigonometri dan geometri dengan pendekatan problem-based learning berbasis multiple intelligences Gardner berorientasi pada prestasi, kemampuan koneksi matematis, dan self-esteem siswa.
Penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan yang menggunakan model pengembangan ADDIE (analysis, design, development, implementation,dan evaluation). Subjek penelitian ini adalah 30 siswa kelas X MIA III MAN Yogyakarta III, Sleman. Instrumen yang digunakan adalah lembar validasi, soal tes prestasi, soal tes koneksi, angket self-esteem siswa, lembar penilaian kepraktisan guru, dan lembar penilaian kepraktisan siswa.
Hasil penelitian ini adalah perangkat pembelajaran matematika SMA kelas X pada materi trigonometri dan geometri berupa RPP dan LKS. Hasil validasi menunjukkan bahwa RPP dan LKS yang dikembangkan telah valid dengan skor rata-rata masing-masing adalah 4,54 dan 4,43 dari skor maksimum 5, dengan kategori sangat baik. Berdasarkan hasil tes prestasi belajar, tes koneksi matematis dan hasil angket self-esteem telah memenuhi kriteria efektif. Pada hasil tes prestasi belajar, persentase siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM), yaitu 75 adalah 77% (materi trigonometri) dan 90% (materi geometri). Berdasarkan uji hipotesis pada taraf signifikan 5%, jumlah siswa yang mencapai KKM pada hasil tes prestasi belajar lebih besar atau sama dengan 70%. Berdasarkan uji hipotesis pada taraf signifikan 5%, jumlah siswa yang mencapai skor minimum berkategori tinggi pada hasil tes koneksi matematis dan hasil angket self-esteem lebih besar atau sama dengan 70%. Berdasarkan hasil penilaian kepraktisan guru siswa, perangkat yang dikembangkan memenuhi kriteria praktis. Skor rata-rata penilaian guru untuk LKS dan RPP berturut-turut adalah 4,91 dan 4,60 dari skor maksimum 5 dengan kriteria sangat baik. Berdasarkan penilaian siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan LKS yang dikembangkan memperoleh skor rata-rata 3,67 dari skor maksimum 5 dengan kategori baik. Oleh karena itu, perangkat pembelajaran tersebut valid, praktis, dan efektifAris Kartikasari2016-09-06T07:12:57Z2019-05-09T07:37:24Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/41132This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/411322016-09-06T07:12:57ZPengaruh Kebijakan Ujian Nasional Terkait Acuan Kelulusan Terhadap Kesiapan, Motivasi, Nilai Sekolah, dan Nilai Ujian Nasional Matematika Siswa SMA se-Kabupaten NgawiPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan:1) seberapa banyak respon siswa yang setuju dan yang tidak setuju nilai ujian nasional tidak menjadi salah satu syarat kelulusan, 2) ada tidaknya perbedaan kesiapan, motivasi, nilai sekolah, dan nilai ujian nasional kelompok siswa yang setuju dan kelompok siswa yang tidak setuju nilai ujian nasional tidak menjadi salah satu syarat kelulusan, 3) ada tidaknya perbedaan setiap variabel yaitu kesiapan, motivasi, nilai sekolah, dan nilai ujian nasional matematika kelompok siswa yang setuju dan kelompok siswa yang tidak setuju nilai ujian nasional tidak menjadi salah satu syarat kelulusan, 4) kelompok mana yang memiliki kesiapan , motivasi, nilai sekolah, dan nilai ujian nasional yang lebih baik.
Penelitian ini adalah penelitian ex post facto dengan metode survei dan dianalisis secara kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII SMA/MA se-Kabupaten Ngawi. Dari populasi yang ada diambil enam sekolah yang masing-masing sekolah akan diambil dua kelas sebagai sampel penelitian, sehingga diperoleh sampel penelitian sebanyak 364 siswa. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah: 1) instrumen tes kesiapan, 2) instrumen tes motivasi, 3) instrumen nilai sekolah, dan 4) instrumen nilai ujian nasional. Untuk menguji ada tidaknya perbedaan semua variabel terikat pada kedua kelompok secara simultan digunakan uji T2 Hotelling’s. Jika terdapat perbedaan akan dilanjutkan uji independent samples t-test untuk menguji perbedaan setiap variabel terikat pada dua kelompok digunakan uji. Selanjutnya setelah variabel apa sajakah yang memiliki perbedaan, dilanjutkan dengan dengan uji t-Bonferroni untuk mengetahui kelompok mana yang memiliki kesiapan, motivasi, nilai sekolah, dan nilai ujian nasional matematika lebih baik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) siswa yang merespon tidak setuju sebesar 20,88 % dan siswa yang merespon nilai ujian nasional tidak menjadi salah satu syarat kelulusan sebesar 79,12%, 2) terdapat perbedaan (secara simultan) kesiapan, motivasi, nilai sekolah, dan nilai ujian nasional antara kelompok setuju dengan kelompok tidak setuju, 3) tidak terdapat perbedaan kesiapan antara kelompok setuju dengan kelompok tidak setuju, tetapi terdapat perbedaan motivasi, nilai sekolah, dan nilai ujian nasional antara kelompok setuju dengan kelompok tidak setuju nilai ujian nasional tidak menjadi salah satu syarat kelulusan, 4) kelompok setuju memiliki nilai sekolah lebih baik daripada kelompok tidak setuju, tetapi kelompok tidak setuju memiliki motivasi dan nilai ujian nasional matematika lebih baik dibanding kelompok setuju.Furintasari Setya Astuti2016-09-06T06:45:35Z2019-05-09T07:37:04Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/41126This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/411262016-09-06T06:45:35ZPengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika SMP Kelas VIII Semester Genap dengan Model PBL Berorientasi pada Prestasi Belajar, Kemampuan Berpikir Kreatif, dan Tingkat Inisiatif SiswaTujuan penelitian ini adalah menghasilkan perangkat pembelajaran matematika dengan model PBL yang berkualitas baik. Kualitas hasil pengembangan ditentukan berdasarkan kriteria Nieveen yaitu valid, praktis, dan efektif. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS). Materi yang dikembangkan adalah materi Kelas VIII semester Genap.
Penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan yang menggunakan model pengembangan ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation). Subjek uji coba penelitian adalah 65 siswa (33 siswa dari kelas VIII A dan 32 siswa dari kelas VIII D) dan satu guru di SMP N 2 Karangnongko Klaten. Instrumen yang digunakan adalah lembar validasi, lembar penilaian guru, angket respon siswa, lembar ketelaksanaan pembelajaran, tes prestasi belajar, tes kemampuan berpikir kreatif, dan angket tingkat inisiatif siswa.
Penelitian ini mengembangkan perangkat pembelajaran matematika dengan model PBL berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) yang valid, praktis, dan efektif. Hasil validasi menunjukkan perangkat yang dikembangkan valid dengan kriteria sangat baik. Hasil uji coba menunjukkan bahwa perangkat yang dikembangkan praktis dan efektif. Kepraktisan dilihat dari hasil penilaian guru dan respon siswa, serta rata-rata persentase keterlaksanaan pembelajaran. Kepraktisan pada uji coba lapangan mencapai kategori sangat baik dengan rata-rata keterlaksanaan 94,03%. Keefektifan perangkat yang dikembangkan terlihat dari (1) ketuntasan belajar secara klasikal sudah mencapai kriteria minimal 75% yaitu untuk tes prestasi belajar mencapai 89,23%; (2) hasil tes kemampuan berpikir kreatif mencapai 84,62%; dan (3) berdasarkan angket tingkat inisiatif siswa, 95,38% siswa menunjukkan peningkatan skor tingkat inisiatif belajar, dan 84,62% siswa menunjukkan tingkat inisiatif belajar dengan kriteria minimal tinggi.Anggoro Eko Yuni Cahyono2016-09-05T02:59:19Z2019-05-09T07:36:28Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/41058This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/410582016-09-05T02:59:19ZIdentifikasi Ketercapaian Level Kemampuan Penalaran Matematis Siswa SMP Pada Materi Aljabar Di Kabupaten Banjarnegara Berdasarkan Taksonomi Structure Of The Observed Learning Outcomes (SOLO)Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kategori ketercapaian masing-masing level kemampuan penalaran matematis siswa SMP kelas VII, VIII, dan IX pada materi aljabar di Kabupaten Banjarnegara berdasarkan taksonomi SOLO pada sekolah strata rendah, sedang, dan tinggi. Selain itu tujuan lain dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan perbedaan ketercapaian masing-masing level kemampuan penalaran matematis siswa SMP kelas VII, VIII, dan IX pada materi aljabar di Kabupaten Banjarnegara berdasarkan taksonomi SOLO antara sekolah strata rendah, sedang, dan tinggi.
Penelitian ini termasuk penelitian survei dengan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian adalah seluruh siswa SMP kelas VII, VIII, dan IX dari 98 sekolah di Kabupaten Banjarnegara pada tahun pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 30.737. Dalam penelitian ini, 1.232 siswa diambil sebagai sampel dengan teknik proportional stratified random sampling. Instrumen yang digunakan berupa 8 superitem berbasis taksonomi SOLO pada materi aljabar untuk masing-masing tingkat kelas. Teknik analisis data dilakukan dengan menghitung estimasi titik dan estimasi interval rata-rata untuk mengetahui kategori ketercapaian kemampuan penalaran matematis siswa, dan melakukan uji hipotesis dengan uji Kruskal-Wallis yang dilanjutkan dengan uji Dunn untuk mengetahui perbedaan ketercapaian masing-masing level kemampuan penalaran matematis siswa antar strata sekolah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketercapaian kemampuan penalaran matematis siswa kelas VII untuk sekolah strata rendah dan sedang memiliki kategori ketercapaian kurang baik (D) mulai pada level multistructural, sedangkan sekolah strata tinggi mulai pada level multistructural atau relational. Siswa kelas VIII untuk sekolah strata rendah memiliki kategori ketercapaian kurang baik (D) mulai pada level multistructural atau relational, sedangkan sekolah strata sedang dan tinggi mulai pada level relational atau extended abstract. Sementara itu kelas IX untuk sekolah strata rendah memiliki kategori ketercapaian kurang baik (D) mulai pada level multistructural, sekolah strata sedang mulai pada level relational, dan sekolah strata tinggi mulai pada level relational atau extended abstract. Selanjutnya perbandingan antar strata sekolah untuk kelas VII, VIII, dan IX menunjukkan bahwa ketercapaian masing-masing level kemampuan penalaran matematis siswa pada sekolah strata tinggi dan sekolah strata sedang lebih baik dari sekolah strata rendah, tetapi sekolah strata tinggi tidak lebih baik dari sekolah strata sedang.Desiana Margayanti2016-08-31T03:24:16Z2019-05-09T07:35:54Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/40986This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/409862016-08-31T03:24:16ZAnalisis Kualitas Tes Ujian Sekolah Matematika SMP di Kabupaten Bangkalan.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) kualitas kisi-kisi dan tes Ujian Sekolah Menengah Pertama Mata Pelajaran Matematika tahun pelajaran 2015/2016 di Kabupaten Bangkalan, dan (2) kesetaraan tes Ujian Sekolah Matematika tahun pelajaran 2015/2016 Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten Bangkalan.
Tes dikatakan berkualitas jika memenuhi persyaratan validitas, reliabilitas dan mempunyai karakteristik yang baik. Tes dikatakan setara dengan tes yang lain jika skor tes yang satu dapat dipertukarkan dengan skor tes yang lain. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dokumentasi terhadap perangkat tes dan lembar jawaban peserta tes. Kemudian, untuk mendeskripsikan kualitas tes dilakukan analisis data secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis data secara kualitatif dilakukan dengan bantuan expert dalam bidang penilaian pendidikan matematika untuk melihat kesesuaian dari aspek materi, kontruksi dan bahasa. Analisis data secara kuantitatif dilakukan dengan pendekatan teori tes klasik dan teori respons butir. Analisis data secara kuantitatif ini dilaksanakan dengan bantuan program Iteman dan BilogMG. Untuk menganalisis kesetaraan antar perangkat tes digunakan kurva karakteristik tes. Kurva karakteristik tes merupakan kurva yang menggambarkan hubungan antara peluang menjawab tes dengan benar P() dengan kemampuan peserta tes (). Analisis kesetaraan tes dilaksanakan dengan bantuan program Geogebra.
Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) kualitas kisi-kisi tes ujian sekolah matematika SMP tahun pelajaran 2015/2016 di Kabupaten Bangkalan termasuk kategori cukup. Kualitas tes ujian sekolah matematika SMP tahun pelajaran 2015/2016 di Kabupaten Bangkalan sebagian besar berada pada kategori kurang, dan (2) berdasarkan metode kurva karakteristik, tes ujian sekolah matematika SMP tahun pelajaran 2015/2016 di Kabupaten Bangkalan dikatakan setara.Hadi Sutrisno2016-08-29T03:33:05Z2019-05-09T07:35:19Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/40762This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/407622016-08-29T03:33:05ZPengembangan Perangkat Pembelajaran Aljabar Menggunakan Problem solving dalam Problem posing Berbasis Pendekatan Saintifik Berorientasi Pada Keyakinan Terhadap Pelajaran Matematika dan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMAPenelitian pengembangan ini bertujuan untuk mendeskripsikan kualitas perangkat pembelajaran aljabar berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) menggunakan problem solving dalam problem posing berbasis pendekatan saintifik. Kualitas perangkat yang dikembangkan mencakup aspek: (1) kevalidan, (2) kepraktisan, dan (3) keefektifan ditinjau dari keyakinan terhadap pelajaran matematika dan kemampuan berpikir kreatif siswa SMA.
Penelitian pengembangan ini menggunakan model pengembangan Plomp dengan tahapan meliputi: (1) penelitian pendahuluan mencakup analisis kebutuhan; (2) tahap pengembangan mencakup desain dan pembuatan produk; dan fase penilaian mencakup validasi ahli dan uji coba produk. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA Putra dan XI IPA Putri SMA Nurul Ikhlas Kabupaten Tanah Datar. Instrumen penelitian terdiri dari lembar validasi, lembar penilaian kepraktisan oleh guru dan siswa, lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, angket keyakinan siswa terhadap pelajaran matematika, dan tes kemampuan berpikir kreatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan valid dengan rerata skor validasi RPP yaitu 4,00 (baik) dan rerata skor validasi LKS yaitu 3,99 (baik). Perangkat pembelajaran yang dikembangkan praktis dengan rerata skor penilaiain kepraktisan oleh guru yaitu 3,91 (praktis), rerata skor penilaian kepraktisan oleh siswa yaitu 3,77 (praktis), dan rerata persentase keterlaksanaan pembelajaran masing-masing kelas lebih besar dari pada 90%. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan efektif ditinjau dari keyakinan siswa terhadap pelajaran matematika dengan rerata skor angket yaitu 101,25 (XI IPA Putra), 103,4 (XI IPA Putri) dan hasil tes kemampuan berpikir kreatif siswa dengan persentase ketuntasan belajar mencapai 79,17% dan rerata skor kemampuan berpikir kreatif yaitu 67,5 (baik).Ahmad Lutfi2016-08-25T01:42:59Z2019-05-09T07:34:26Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/40601This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/406012016-08-25T01:42:59ZPengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika SMP kelas VIII Semester Genap Berbasis Reciprocal Teaching Berorientasi pada Prestatsi Belajar, Kemampuan Berpikir Kritis Matematis, dan Antusiame Belajar Siswa.Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran matematika untuk siswa kelas VIII SMP berbasis reciprocal teaching yang valid, praktis, dan efektif. Perangkat Pembelajaran ini terdiri atas RPP dan LKS yang berorientasi pada: prestasi belajar siswa, kemampuan berpikir kritis matematis, dan antusiasme balajar siswa.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan menggunakan model pengembangan yang diadaptasi dari model pengembangan 4-D oleh Thiagarajan, Semmel dan Semmel. Tahapan pengembangan yang dilakukan meliputi: (1) pendefinisian, (2) perancangan, (3) pengembangan, dan (4) penyebaran. Uji coba dilakukan dalam tiga tahap yaitu: (1) uji coba ahli/validasi ahli, (2) uji coba terbatas, dan (3) uji coba lapangan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari lembar validasi, lembar penilaian guru, lembar penilaian siswa, lembar instrumen tes prestasi belajar, lembar instrumen tes berpikir kritis matematis, dan lembar angket antusiasme belajar siswa. Analisis data dilakukan dengan mengonversi total skor data kuantitatif yang diperoleh menjadi data kualitatif skala lima. Subjek uji coba dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VIII SMPN 24 Kota Bengkulu.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran matematika berbasis reciprocal teaching yang dikembangkan telah memenuhi aspek kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan ditinjau dari prestasi, kemampuan berpikir kritis matematis, dan antusiasme belajar siswa. Kevalidan perangkat pembelajaran diperoleh dari hasil validasi ahli yang menunjukkan bahwa RPP dan LKS berada dalam kategori valid berdasarkan analisis Aiken dengan indeks pada RPP sebesar 0,63 dan LKS sebesar 0,62. Kepraktisan perangkat pembelajaran diperoleh dari penilaian guru dan siswa terhadap RPP dan LKS berada pada kategori mudah dilaksanakan dan keterlaksanaan pembelajaran guru dan siswa lebih dari 80%. Keefektifan perangkat pembelajaran yang dikembangkan ditunjukkan dari hasil uji coba lapangan. Persentase ketuntasan tes prestasi dan berpikir kritis matematis secara klasikal berturut-turut sebesar 86,67% dan 80,00%. Selanjutnya, berdasarkan hasil penilaian angket, persentase siswa yang memiliki antusiasme minimal pada kategori tinggi mencapai 88,89%Muhammad Afdhal2016-08-22T02:25:54Z2019-05-09T07:33:27Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/40263This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/402632016-08-22T02:25:54ZPengembangan Bahan Ajar Matematika Kelas VII Semester Genap dengan Pendekatan Matematika Realistik yang Berorientasi Pada Kemampuan Penalaran dan Komunikasi Matematis SiswaPenelitian ini bertujuan untuk menghasilkan buku teks matematika kelas VII semester genap dengan menggunakan pendekatan matematika realistik yang berorientasi pada kemampuan penalaran dan komunikasi matematis siswa. Kualitas hasil pengembangan didasarkan pada kriteria Nieveen yaitu valid, praktis, dan efektif.
Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (R&D) dengan menggunakan model pengembangan Borg & Gall yang terdiri dari sepuluh langkah. Kesepuluh langkah ini dikelompokkan menjadi 3 tahapan utama yaitu tahap studi pendahuluan, tahap desaian produk, serta tahap pengembangan produk dan evaluasi. Subjek uji coba penelitian adalah siswa-siswi SMP Negeri 2 Pujon, Kabupaten Malang yang terdiri dari 30 siswa kelas uji coba (menggunakan bahan ajar yang dikembangkan) dan 29 siswa kelas kontrol (menggunakan buku BSE dari pemerintah). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar validasi, lembar penilaian guru, lembar penilaian siswa, tes kemampuan penalaran matematis, dan tes kemampuan komunikasi matematis. Bahan ajar dikatakan valid jika hasil penilaian para ahli minimal berkategori “baik”. Bahan ajar dikatakan praktis jika penilaian guru dan siswa minimal berkategori “baik”. Bahan ajar dikatakan efektif jika minimal 75% nilai siswa minimal berada pada kategori “baik” pada kemampuan penalaran maupun kemampuan komunikasi matematis. Untuk memperkuat keefektifan, maka dilakukan uji statistik inferensial dengan melihat perbedaan rerata yang signifikan dari nilai pretest dan posttest ditinjau dari kemampuan penalaran dan komunikasi matematis. Selanjutnya, dibandingkan keefektifan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen tersebut.
Penelitian ini menghasilkan bahan ajar yang valid, praktis, dan efektif. Hasil validasi ahli menunjukkan bahwa bahan ajar memenuhi kriteria valid. Hasil penilaian guru dan siswa menunjukan bahwa bahan ajar memenuhi kriteria praktis. Hasil tes siswa menunjukkan bahwa bahan ajar efektif. Persentase banyaknya siswa yang minimal berada pada kategori baik mencapai 83,33% untuk kemampuan penalaran dan 86,67% untuk kemampuan komunikasi matematis. Hasil uji statistik menujukkan bahwa bahan ajar yang dikembangkan lebih efektif daripada buku BSE milik pemerintah ditinjau dari kemampuan penalaran dan komunikasi matematis siswa.Fitria Habsah2016-08-08T03:30:50Z2019-05-09T07:28:56Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/39067This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/390672016-08-08T03:30:50ZPengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika SMA Kelas X Semester Genap Menggunakan Model Pembelajaran Creative Problem Solving Berorientasi pada Higher Order Thinking Skills SiswaPenelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan karakteristik perangkat pembelajaran matematika menggunakan model creative problem solving berorientasi pada higher order thinking skills siswa, dan (2) menghasilkan perangkat pembelajaran matematika kelas X semester genap menggunakan model creative problem solving berorientasi pada higher order thinking skills siswa yang valid, praktis, dan efektif.
Penelitian pengembangan ini menggunakan model pengembangan Plomp dengan tahapan meliputi: (1) penelitian pendahuluan mencakup analisis kebutuhan dan situasi; (2) tahap pengembangan mencakup desain dan pembuatan produk; dan (3) fase penilaian mencakup validasi ahli dan uji coba produk. Instrumen penelitian terdiri dari lembar validasi, lembar penilaian kepraktisan oleh guru dan siswa, lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, dan instrumen tes HOTS. Subjek uji coba adalah guru dan siswa kelas X MIPA 1 MAN Yogyakarta 3.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran matematika menggunakan model creative problem solving berorientasi pada higher order thinking skills siswa memiliki karakteristik: (1) kegiatan pembelajaran terdiri dari penemuan tujuan, penemuan fakta, penemuan masalah, penemuan ide, penemuan solusi, dan penemuan penerimaan; (2) menggunakan masalah kreatif yaitu masalah yang memiliki banyak cara penyelesaian dan atau banyak solusi yang benar; dan (3) menggunakan instrumen evaluasi berupa tes HOTS. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan valid ditunjukkan dengan hasil penilaian RPP berada pada kategori “sangat baik”, hasil penilaian LKS berada pada kategori “sangat baik”, dan indeks Aiken (V) instrumen tes HOTS yaitu berada pada kategori “tinggi”. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan praktis ditunjukkan dengan hasil penilaian kepraktisan oleh guru berada pada kategori “sangat baik”, hasil penilaian kepraktisan oleh siswa yaitu berada pada kategori “sangat baik”, dan rerata persentase keterlaksanaan pembelajaran kegiatan guru dan siswa di atas 90%. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan efektif ditinjau dari HOTS siswa dengan persentase ketuntasan belajar mencapai 74,07%.Ezi Apino2016-08-08T02:46:38Z2019-05-09T07:28:43Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/39047This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/390472016-08-08T02:46:38ZKesiapan Mahasiswa Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) di Semarang Menjadi (Calon) Guru Matematika yang ProfesionalPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesiapan mahasiswa LPTK di Semarang menjadi (calon) guru matematika yang profesional ditinjau dari: (1) pengetahuan profesional yang terdiri dari pengetahuan materi matematika dan pedagogik, (2) keterampilan profesional yang terdiri dari keterampilan menyiapkan dan melaksanakan pembelajaran, dan (3) sikap profesional yang terdiri dari keyakinan, persepsi dan minat untuk menjadi (calon) guru matematika yang profesional.
Penelitian ini adalah penelitian mixed method menggunakan model Sequential Explanatory Strategy. Penelitian ini diawali dengan penelitian kuantitatif, kemudian dilanjutkan dengan penelitian kualitatif berdasarkan hasil analisis penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif dilakukan dengan metode survei, sedangkan penelitian kualitatif dilakukan dengan metode studi kasus melalui telaah dokumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Siswa (LKS), observasi, dan wawancara. Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa semester 8 LPTK di Semarang yang mengambil program studi pendidikan matematika. Sampel penelitian untuk memperoleh data kuantitatif adalah 73 orang mahasiswa semester 8 LPTK di Semarang yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling, kemudian dilanjutkan dengan stratified random sampling berdasarkan jumlah kelas pada setiap LPTK. Sedangkan sampel penelitian untuk memperoleh data kualitatif adalah enam orang mahasiswa untuk teknik observasi dan delapan orang mahasiswa untuk teknik wawancara yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen utama yang digunakan untuk penelitian adalah tes dan angket dan didukung oleh data-data yang diperoleh dari lembar telaah dokumen, lembar observasi, dan pedoman wawancara. Analisis data deskriptif kuantitatif menggunakan kecenderungan kesiapan dalam lima kriteria, yaitu Sangat Siap, Siap, Cukup, Kurang, dan Sangat Kurang. Sedangkan analisis data kualitatif terdiri dari tiga komponen yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesiapan mahasiswa LPTK di Semarang ditinjau dari: (1) pengetahuan profesional yang terdiri dari pengetahuan materi matematika dan pedagogik masuk dalam kategori kurang, (2) keterampilan profesional yang terdiri dari keterampilan menyiapkan dan melaksanakan pembelajaran masuk dalam kategori siap, dan (3) sikap profesional yang terdiri dari keyakinan, persepsi dan minat masuk dalam kategori siap untuk menjadi (calon) guru matematika yang profesionalSaifan Sidiq Abdullah2016-08-08T02:27:47Z2019-05-09T07:28:30Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/39038This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/390382016-08-08T02:27:47ZPengembangan Perangkat Pembelajaran Geometri dengan Pembelajaran Berbasis Masalah Berorientasi pada Prestasi Belajar, Kemampuan Kerjasama, dan Apresiasi Belajar Matematika SiswaPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pengembangan dan
kualitas perangkat pembelajaran geometri SMP dengan pembelajaran berbasis masalah berorientasi pada prestasi belajar, kemampuan kerjasama, dan apresiasi belajar matematika siswa.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan model Borg & Gall yang mencangkup tiga tahapan utama yaitu: (1) tahap studi pendahuluan, meliputi: studi pustaka, survey lapangan, dan perencanaan; (2) tahap desain produk, meliputi: silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), dan Tes Hasil Belajar (THB); dan (3) tahap studi pelaksanaan, meliputi; uji coba ahli dan praktisi, revisi produk, uji coba lapangan, revisi produk, dan produk akhir. Proses pengembangan melibatkan 5 (lima) validator terdiri dari 2 (dua) orang validator ahli dan 3 (tiga) orang validaot praktisi, serta 39 siswa kelas VII. Validator melakukan penelitian validasi isi dari Silabus, RPP, LKS, dan THB.
Hasil penelitian ini adalah perangkat pembelajaran geometri SMP dengan pembelajaran berbasis masalah berorientasi pada prestasi belajar, kemampuan kerjasama, dan apresiasi belajar matematika siswa. Kualitas perangkat pembelajaran yang dikembangkan terdiri dari tiga aspek, yaitu aspek kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan. (1) Hasil penilaian aspek kevalidan silabus, RPP, LKS, dan THB dengan rata-rata skor berturut-turut adalah 128,8 (Sangat Baik),
176,8 (Sangat Baik), 143 (Baik), dan 34 (Sangat Baik). (2) Aspek kepraktisan berdasarkan hasil penilaian guru pada RPP dan LKS adalah 54,33 (Baik) dan
101,33 (Sangat Baik), sedangkan penilaian siswa dan penilaian keterlaksanaan
pembelajaran adalah 90,05 (Baik) dan 92,06 (Sangat Baik). (3) Aspek keefektifan berdasarkan THB, observasi kemampuan kerjasama, dan angket apresiasi belajar matematika siswa dengan rata-rata skor berturut-turut adalah 82% (siswa tuntas/lulus), 45,40 (Baik), dan 86,56 (Baik). Berdasarkan data tersebut, perangkat pembelajaran sudah memenuhi kualitas kevalidan keefektifan, dan kepraktisan. Oleh karena itu, perangkat pembelajaran geometri SMP dengan pembelajaran berbasis masalah berorientasi pada prestasi belajar, kemampuan kerjasama, dan apresiasi belajar matematika siswa dapat digunakan sebagai salah satu media pembelajaran matematika.Muhammad Munir2016-08-05T03:52:57Z2019-05-09T07:28:10Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/38908This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/389082016-08-05T03:52:57ZAnalisis Kesulitan Menyelesaikan Soal Model Ujian Nasional Matematika dan Self-Efficacy Siswa SMA di Kabupaten NgadaPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis, letak, faktor-faktor kesulitan menyelesaikan soal model Ujian Nasional matematika, dan self-efficacy siswa SMA di Kabupaten Ngada.
Penelitian ini termasuk penelitian survei dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Subjek penelitian terdiri dari 95 siswa SMA di Kabupaten Ngada yang berasal dari empat sekolah dengan kategori tinggi, sedang, dan rendah. Sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan stratified proportional random sampling technique. Instrumen yang digunakan berupa tes diagnostik yang terdiri dari 7 butir soal, angket self-efficacy siswa yang terdiri dari 35 item, lembar observasi proses pembelajaran yang terdiri dari 17 item, dan pedoman wawancara. Instrumen yang digunakan telah divalidasi oleh dua ahli. Siswa yang memperoleh skor tes diagnostik di bawah 65 atau yang memperoleh skor kesulitan tertinggi dikategorikan sebagai siswa yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal model Ujian Nasional matematika. Wawancara dilakukan kepada 8 siswa yang memperoleh skor tes diagnostik di bawah
65 atau yang memperoleh skor kesulitan tertinggi untuk memperjelas jenis, letak, faktor kesulitan menyelesaikan soal model Ujian Nasional matematika dan self- efficacy siswa dalam menyelesaikan soal-soal tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 95 siswa yang dijadikan subjek penelitian mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal model Ujian Nasional matematika. Jenis kesulitan menyelesaikan soal model Ujian Nasional matematika siswa SMA di Kabupaten Ngada yaitu kesulitan dalam menyatakan fakta 79,5%; kesulitan dalam memahami konsep 88,7%; kesulitan dalam menerapkan prinsip 93,5% dan kesulitan dalam menerapkan keterampilan 92,9%. Letak kesulitan siswa SMA di Kabupaten Ngada yaitu kesulitan terkait apa yang diketahui 77,3%; kesulitan terkait apa yang ditanya 44,4%; kesulitan terkait rumus 71,6%; kesulitan terkait sistematika
penyelesaian 83%; kesulitan terkait hubungan antar konsep 92%; kesulitan terkait hubungan antara fakta dan konsep 89%; kesulitan terkait operasi matematika 88,9% dan kesulitan terkait jawaban akhir 91,9%. Faktor kesulitan siswa SMA di Kabupaten Ngada yaitu ketidakmampuan dalam operasi aljabar; faktor lupa, kurang teliti, terburu- buru, cepat menyerah, dan merasa waktu yang diberikan kurang; kesiapan siswa dalam belajar yang kurang, metode pembelajaran tidak mendukung keefektifan pembelajaran, guru kurang memberikan informasi tentang fakta, konsep, prinsip dan keterampilan, dan siswa kurang terlibat aktif dalam pembelajaran. Self-efficacy dari 95 siswa berada dalam kriteria sedangMaria Rosadalima Wasida2016-08-03T07:19:38Z2019-05-09T07:25:43Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/38561This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/385612016-08-03T07:19:38ZPengaruh Lingkungan Keluarga, Lingkungan Sekolah, Kecenderungan Otak Kanan siswa dan Motivasi Belajar Siswa terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMPPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, kecenderungan otak kanan, motivasi belajar dan prestasi belajar matematika siswa kelas VIII SMP (2) pengaruh lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, kecenderungan otak kanan, dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas VIII SMP (3) hubungan kausal baik langsung maupun tidak langsung antara lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, kecenderungan otak kanan, motivasi belajar terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas VIII SMP.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif yang bersifat survei. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri se-kabupaten Kuningan. Sampel 10 sekolah dipilih dengan menggunakan stratified proportional random sampling berdasarkan strata sekolah yang dilihat dari nilai UN dengan jumlah responden sebanyak 400 orang siswa. Pengumpulan data menggunakan kuesioner, dokumentasi, dan pengisian Software Brainwork. Dari hasil uji coba untuk angket lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan motivasi belajar diperoleh estimasi reliabilitas berturut-turut adalah 0,675; 0,650 dan 0,809. Rata-rata kesalahan baku pengukuran (standard error of measurement, SEM) masing-masing adalah 4,45; 4,59 dan 4,41. Untuk mengukur kecenderungan otak siswa digunakan Software Brainwork. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis regresi linier ganda dan analisis jalur dengan empat variabel bebas, dan analisis korelasi parsial dengan terlebih melalukan uji normalitas, uji linearitas, uji multikolinearitas dan uji heteroskedastisitas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) lingkungan keluarga siswa SMP berada pada kategori tinggi, lingkungan sekolah berada pada kategori tinggi, keecnderungan otak kanan siswa berada pada kategori rendah, motvasi belajar berada pada kategori tinggi dan prestasi belajar matemtika berada pada kategori sedang. (2) Lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, kecenderungan otak kanan dan motivasi belajar secara bersama-sama memberikan pengaruh positif yang signifikan terhadap prestasi belajar matematika dengan sumbangan sebesar 16,3%. (3) Keempat variabel bebas mempunyai hubungan kausal langsung maupun tidak langsung sebesar 0,59; 0,1; 0,059; 0,12; 0,33; 0,0396 dan 0,07.Firda Halawati2016-08-01T06:45:51Z2019-05-09T07:24:54Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/38118This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/381182016-08-01T06:45:51ZKeefektifan Model Pembelajaran Realistik dalam Seting Kooperatif ditinjau dari Sikap, Motivasi, dan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa SMPPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keefektifan model pembelajaran Realistik dalam Seting Kooperatif (RESIK) ditinjau dari sikap terhadap matematika, motivasi belajar matematika, dan kemampuan berpikir kritis matematis siswa SMP.
Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu dengan pretest-postest non equivalent group design. Penelitian ini menggunakan satu kelompok eksperimen dan satu kelompok kontrol. Populasi penelitian mencakup seluruh siswa kelas VII SMPN 1 Selong yang terdiri dari 6 kelas. Dari populasi penelitian yang ada diambil secara acak dua kelas yaitu kelas VIIB dan kelas VIIC sebagai sampel penelitian. Pembelajaran matematika pada kelas VIIB menggunakan model pembelajaran RESIK sedangkan pembelajaran matematika pada kelas VIIC menggunakan model konvensional. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah tes kemampuan berpikir kritis matematis, angket sikap terhadap matematika, dan angket motivasi belajar matematika. Pemberian bukti validitas instrumen menggunakan validitas isi dan validitas konstruk, sedangkan mengestimasi reliabilitas menggunakan Alpha Cronbach. Untuk menguji keefektifan model pembelajaran RESIK dan model konvensional ditinjau dari masing-masing aspek yaitu sikap terhadap matematika, motivasi belajar matematika, dan kemampuan berpikir kritis matematis digunakan analisis one sample t-test pada taraf signifikansi 5 %. Selanjutnya untuk membandingkan keefektifan model pembelajaran RESIK dan model konvensional ditinjau dari aspek sikap terhadap matematika, motivasi belajar matematika, dan kemampuan berpikir kritis matematis data dianalisis dengan menggunakan uji T2 Hotteling dengan taraf signifikansi 5 %, dan uji-t univariat untuk menentukan model manakah yang lebih efektif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran RESIK efektif ditinjau dari sikap terhadap matematika, motivasi belajar matematika, dan kemampuan berpikir kritis matematis siswa. model pembelajaran RESIK lebih efektif daripada model konvensional ditinjau dari sikap terhadap matematika, motivasi belajar matematika, dan kemampuan berpikir kritis matematisAbdurrahim Abdurrahim2016-07-25T03:01:39Z2019-05-09T07:22:36Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/37224This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/372242016-07-25T03:01:39ZPengembangan Bahan Ajar Matematika Berbasis Masalah di SMP Kelas VIII Semester Genap Berorientasi pada Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis dan Prestasi Belajar Matematika SiswaPenelitian ini bertujuan untuk menghasilkan bahan ajar matematika berbasis masalah yang berorientasi pada kemampuan pemecahan masalah matematis dan prestasi belajar matematika, yang valid, praktis, dan efektif, pada materi lingkaran VIII SMP.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Model pengembangan yang dikembangkan diadaptasi dari model pengembangan ADDIE. Tahap-tahap yang dilakukan meliputi: tahap analisis, tahap perencanaan, tahap pengembangan, tahap implementasi, dan tahap evaluasi. Uji coba dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu validasi ahli dan uji coba lapangan. Uji coba dilaksanakan di SMPN 1 Piyungan Kelas VIII A dan VIII B. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar validasi, lembar penilaian guru, lembar penilaian siswa, lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, tes kemampuan pemecahan masalah matematis, dan tes prestasi belajar matematika. Analisis data dilakukan dengan mengkonversi total skor aktual yang diperoleh menjadi data kualitatif skala lima. Estimasi reliabilitas dari instrumen keefektifan mencapai 0,793 untuk instrumen tes kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dan 0,7 untuk instrumen tes prestasi belajar matematika.
Penelitian ini menghasilkan bahan ajar matematika berbasis masalah yang terdiri dari buku panduan guru dan buku siswa. Hasil validasi menunjukkan bahwa buku panduan guru yang dan buku siswa yang dikembangkan berada dalam kategori sangat baik dan baik. Hasil uji coba menunjukkan bahwa buku panduan guru dan buku siswa berada dalam kategori baik. Hasil uji coba berdasarkan tes kemampuan pemecahan masalah dan prestasi belajar matematika mencapai hasil masing-masing 72% dan 75%, serta menunjukkan bahwa buku panduan guru dan buku siswa berada dalam kategori baik. Oleh karena itu, disimpulkan bahwa bahan ajar matematika berbasis masalah yang dikembangkan memiliki kualitas yang valid, praktis, dan efektif dari kemampuan pemecahan masalah matematis dan prestasi belajar matematika siswaJeaniver Yuliane Kharisma2016-07-19T03:33:06Z2019-05-09T07:22:28Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/36711This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/367112016-07-19T03:33:06ZPengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Smp Materi Statistika Dengan Pendekatan Saintifik Untuk Meningkatkan Kompetensi Sikap, Kompetensi Pengetahuan Dan Komptensi Keterampilan SiswaPenelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran matematika SMP materi statistika dengan pendekatan saintifik, meliputi rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan lembar kegiatan siswa (LKS) yang valid, praktis, dan efektif.
Penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Prosedur pengembangan menggunakan model pengembangan yang dikembangkan oleh Borg & Gall yang terdiri dari 10 langkah yaitu: (1) studi pendahuluan, (2) perencanaan, (3) mengembangkan produk awal, (4) validasi ahli, (5) revisi produk awal, (6) uji coba terbatas, (7) revisi produk uji coba terbatas, (8) uji coba lapangan, (9) revisi produk akhir, (10) desiminasi. Subjek uji coba penelitian yaitu enam orang siswa kelas IX, 27 siswa kelas VIIA, 29 siswa kelas VIID, tiga orang guru SMP N 1 Tulang Bawang Udik. Instrumen penelitian yang digunakan terdiri dari lembar validasi, lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, lembar penilaian kepraktisan oleh siswa,lembar keterbacaan, lembar penilaian kepraktisan oleh guru, dan instrumen kefektifan perangkat pembelajaran. Analisis data dilakukan dengan mengonversi total skor data kuantitatif yang diperoleh menjadi data kualitatif skala lima.
Penelitian ini menghasilkan perangkat pembelajaran matematika SMP materi statistika dengan pendekatan saintifik meliputi RPP dan LKS yang valid, praktis, dan efektif. Hasil validasi ahli menyatakan bahwa produk mencapai kriteria sangat valid. Hasil pengisian angket penilaian kepraktisan oleh guru menunjukkan bahwa produk mencapai kriteria sangat praktis. Hasil pengisian angket penilaian kepraktisan oleh siswa kelas VIIA dan kelas VIID menunjukkan bahwa produk mencapai kriteria sangat praktis. Hasil pengisian angket keterbacaan siswa kelas VIIA dan kelas VIID mencapai kategori sangat jelas. Hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran kelasVIIA menunjukkan persentase minimal keterlaksanaan pembelajaran adalah 82% dan maksimal adalah 100%. Hasil keterlaksanaan kelas VIID menunjukkan persentase minimal keterlaksanaan pembelajaran adalah 84% dan maksimal adalah 100%. Hal ini menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran memenuhi kriterian praktis. Kriteria keefektifan berdasarkan hasil belajar siswa pada aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Persentase siswa kelas VIIA dan kelas VIID yang mencapai KKM untuk aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan melebihi 75%. Hal ini menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran memenuhi kriteria efektif. Secara keseluruhan hasil penelitian menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran memenuhi kriteria: valid, praktis, dan efektifChoirul Mahmudah2016-07-18T07:02:42Z2019-05-09T07:21:49Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/36649This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/366492016-07-18T07:02:42ZPengaruh Kebijakan Ujian Nasional (UN) Sistem Computer-Based Test (CBT) Terhadap Kesiapan Kognitif dan Kecemasan Menghadapi Ujian Nasional Matematika Siswa SMA se-DIYPenelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui pengaruh kebijakan ujian
nasional sistem Computer-Based Test (CBT) serta Paper-Based Test (PBT) terhadap kesiapan kognitif dan kecemasan siswa menghadapi ujian nasional matematika siswa SMA se-DIY, (2) mengetahui pengaruh jurusan terhadap kesiapan kognitif dan kecemasan menghadapi ujian nasional matematika siswa SMA se-DIY, (3) mengetahui interaksi ujian nasional CBT dan PBT dengan jurusan IPA dan IPS.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif eksploratif dengan metode ex- post facto. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa SMA kelas XII jurusan IPA dan IPS di Provinsi DIY. Teknik pengambilan sampel menggunakan gabungan stratified random sampling (teknik sampling strata), purpossive random sampling (teknik sampling dengan tujuan), dan cluster random sampling (teknik sampling kelompok). Sampel penelitian ini adalah beberapa siswa kelas XII jurusan IPA dan IPS dari sekolah baik, cukup, dan kurang yang melaksanakan ujian nasional sistem CBT dan PBT. Sampel yang digunakan sebanyak 654 siswa. Pengumpulan data menggunakan instrumen tes untuk mengukur kesiapan kognitif dan angket untuk mengukur kecemasan siswa menghadapi ujian nasional CBT dan PBT. Teknik analisis data dilakukan menggunakan analisis Manova dua jalur
(Two-ways Manova), korelasi, dan anaisis uji t.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat pengaruh sistem ujian nasional CBT dan PBT terhadap kesiapan kognitif dan kecemasan menghadapi ujian nasional matematika; ujian nasional CBT dan PBT tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kesiapan kognitif siswa dalam menghadapi ujian nasional; terdapat pengaruh ujian nasional CBT dan PBT terhadap kecemasan siswa dalam menghadapi ujian nasional; rata-rata skor kecemasan siswa menghadapi ujian nasional CBT lebih tinggi dari siswa yang menghadapi ujian nasional PBT; (2) Tidak terdapat pengaruh jurusan terhadap kesiapan kognitif dan kecemasan menghadapi ujian nasional matematika; dan (3) Tidak terdapat interaksi jenis ujian nasional dan jurusanEny Sulistyaningsih:2016-06-13T01:35:49Z2019-05-09T07:15:53Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/34310This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/343102016-06-13T01:35:49ZKeefektifan Setting Think Pair Share (TPS) Dalam Pendekatan Discovery Learning dan Problem Based Learning (PBL) Ditinjau dari Prestasi Belajar,Kemampuan Komunikasi Matematis,dan Kemampuan Interpersonal SiswaTujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan keefektifan setting think pair share (TPS) dalam pendekatan discovery learning dan problem based learning ditinjau dari prestasi belajar, kemampuan komunikasi matematis, dan kemampuan interpersonal siswa SMP Negeri 1 Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan populasi semua siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016 yang terdiri dari delapan kelas. Sampel penelitian dipilih secara acak dari delapan kelas yang ada, terpilih dua kelas yaitu VIII E dan VIII F. Kelas VIII E sebagai kelas eksperimen I diajar dengan setting TPS dalam pendekatan discovery learning dan kelas VIII F sebagai kelas eksperimen II diajar dengan setting TPS dalam pendekatan problem based learning. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes prestasi belajar, tes kemampuan komunikasi matematis, dan angket kemampuan interpersonal siswa. Data dianalisis menggunakan dua cara yakni: 1) one sample t-test digunakan untuk menyelidiki keefektifan setting TPS dalam pendekatan discovery learning dan problem based learning (PBL); dan 2) Multivariate Analysis of Variance (Manova), digunakan untuk menyelidiki perbedaan keefektifan antara setting TPS dalam pendekatan discovery learning dan problem based learning (PBL).
Temuan penelitian menunjukkan bahwa setting TPS dalam pendekatan discovery learning dan problem based learning efektif ditinjau dari prestasi belajar, kemampuan komunikasi matematis, dan kemampuan interpersonal siswa SMP Negeri 1 Yogyakarta. Untuk perbedaan keefektifan, hasil temuan menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan keefektifan antara setting TPS dalam pendekatan discovery learning dan problem based learning (PBL) ditinjau dari prestasi belajar, kemampuan komunikasi matematis, dan kemampuan interpersonal siswa.Rahmi Hidayati2016-06-02T06:19:00Z2019-05-09T07:15:36Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/33720This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/337202016-06-02T06:19:00ZKesiapan Guru dalam Mengimplementasikan Kurikulum 2013 pada Mata Pelajaran Matematika di SMP Negeri Kota dan Kabupaten BimaPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesiapan guru dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 pada mata pelajaran matematika di SMP Negeri Kota dan Kabupaten Bima, dalam hal: (1) pengetahuan guru tentang Kurikulum 2013; (2) sikap guru terhadap Kurikulum 2013; (3) kualitas Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dalam merencanakan pembelajaran; dan (4) ketersediaan sarana dan prasarana pendukung Kurikulum 2013.
Penelitian ini merupakan penelitian survei yang menggunakan pendekatan mixed methods (campuran) dengan strategi eksplanatoris sekuensial. Penelitian dilaksanakan di 18 SMP Negeri di Kota dan Kabupaten Bima pada semester genap tahun ajaran 2015/2016. Sampel penelitian adalah 52 orang guru matematika yang ditentukan melalui teknik stratified random sampling berdasarkan nilai rata-rata Ujian Nasional tahun ajaran 2014/2015 dan dilanjutkan dengan dengan stata PNS dan Non PNS. Pengumpulan data dilaksanakan melalui pengisian angket, penilaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), observasi sarana dan prasarana pendukung Kurikulum pelaksanaan Kurikulum 2013, serta wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik deskriptif kuantitatif dan kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pengetahuan guru tentang Kurikulum 2013 termasuk kriteria cukup, terdiri dari (a) pengetahuan guru tentang standar kompetensi lulusan termasuk kriteria kurang, (b) pengetahuan guru tentang standar isi termasuk kriteria cukup, (c) pengetahuan guru tentang standar proses termasuk kriteria cukup, dan (d) pengetahuan guru tentang standar penilaian termasuk kritreria sangat kurang; (2) sikap guru terhadap Kurikulum 2013 termasuk kriteria cukup, terdiri dari (a) sikap guru pada aspek kognitif termasuk kriteria cukup, (b) sikap guru pada aspek afektif termasuk kriteria baik, dan (c) sikap guru pada aspek konatif termasuk kriteria baik; (3) penilaian RPP termasuk kriteria cukup; (4) ketersediaan sarana dan prasarana pendukung Kurikulum 2013 termasuk kriteria cukup, terdiri dari (a) ketersediaan bahan ajar termasuk kriteria cukup, (b) kelengkapan dokumen termasuk kriteria sangat memadai, (c) ketersediaan sarana dan prasarana TIK termasuk kriteria sangat kurang, dan (d) ketersediaan alat pembelajaran matematika termasuk dalam kriteria cukup. Berdasarkan keseluruhan aspek tersebut, kesiapan guru dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 pada mata pelajaran matematika di SMP Negeri Kota dan Kabupaten Bima termasuk pada kriteria cukup.Ainun Fitriani2016-05-25T03:12:46Z2019-05-09T07:15:03Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/33327This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/333272016-05-25T03:12:46ZKeefektifan Pendekatan Problem Posing dan Problem Solving pada Pembelajaran Kalkulus II ditinjau dari Sikap terhadap Kalkulus, Kemampuan Berpikir Kreatif , dan Prestasi Belajar MahasiswaPenelitian ini bertujuan untuk: 1) mendeskripsikan keefektifan pendekatan problem posing dan problem solving, 2) mendeskripsikan perbedaan keefektifan antara pendekatan problem posing dengan problem solving dan 3) membandingkan keefektifan pendekatan problem posing dengan problem solving ditinjau dari sikap mahasiswa terhadap Kalkulus, kemampuan berpikir kreatif dan prestasi belajar mahasiswa.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan desain pretest-posttest non equivalent group design. Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Musamus Merauke. Sampel penelitian adalah mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika semester II tahun akademik 2015/2016 sebanyak 38 orang yang dibagi dalam dua kelompok. Kelompok pertama diberi perlakuan berupa pendekatan problem posing dan kelompok kedua diberi perlakuan berupa pendekatan problem solving. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah 1) angket sikap terhadap Kalkulus, 2) tes kemampuan berpikir kreatif dan 3) tes prestasi belajar. Pengujian keefektifan pendekatan problem posing dan problem solving menggunakan uji one sample t-test. Pengujian untuk menentukan perbedaan keefektifan menggunakan uji MANOVA. Pengujian untuk mengetahui pendekatan mana yang lebih efektif menggunakan uji independent sample t-test.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) pendekatan problem posing efektif ditinjau dari sikap terhadap Kalkulus dan pretasi belajar, 2) pendekatan problem solving efektif ditinjau dari kemampuan berpikir kreatif dan prestasi belajar, 3) terdapat perbedaan keefektifan pembelajaran Kalkulus II antara pendekatan problem posing dengan problem solving ditinjau dari sikap mahasiswa terhadap Kalkulus, kemampuan berpikir kreatif dan prestasi belajar, dan 4) pendekatan problem posing lebih efektif dari pada pembelajaran problem solving ditinjau dari sikap mahasiswa terhadap KalkulusMarkus Palobo2016-04-27T04:08:50Z2019-05-09T07:13:45Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/31978This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/319782016-04-27T04:08:50ZKeefektifan Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dan Problem solving pada Pembelajaran Materi Himpunan Ditinjau dari Prestasi Belajar dan Kepercayaan Diri Siswa SMP Kelas VIITujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan keefektifan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dan problem solving ditinjau dari prestasi belajar dan kepercayaan diri.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan populasi semua siswa kelas VII SMP Negeri 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016 yang terdiri dari delapan kelas. Sampel penelitian dipilih secara acak, dari delapan kelas yang ada terpilih dua kelas yaitu VII A dan VII B. Kelas VII A sebagai kelas eksperimen I diajar dengan pendekatan CTL dan kelas VII B sebagai kelas eksperimen II diajar dengan pendekatan problem solving. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes prestasi belajar dan angket kepercayaan diri siswa. Koefisien reliabilitas untuk instrument tes prestasi belajar adalah 0,740, sedangkan untuk angket kepercayaan diri adalah 0,850. Data dianalisis menggunakan one sample t-test yakni digunakan untuk menyelidiki keefektifan pendekatan CTL dan problem solving; dan Multivariate Analysis of Variance (Manova), digunakan untuk menyelidiki perbedaan keefektifan antara pendekatan CTL dan problem solving.
Temuan penelitian menunjukkan bahwa pendekatan CTL dan problem solving masing-masing efektif ditinjau dari prestasi belajar, tetapi tidak efektif ditinjau dari kepercayaan diri siswa pada pembelajaran materi himpunan kelas VII. Untuk perbedaan keefektifan, hasil temuan menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan keefektifan antara pendekatan CTL dan problem solving ditinjau dari prestasi belajar dan kepercayaan diri.Usi Susanti2016-04-26T04:01:21Z2019-05-09T07:13:11Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/31852This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/318522016-04-26T04:01:21ZKeefektifan pembelajaran bangun ruang sisi lengkung antara metode eksperimen dan problem solving ditinjau dari kemampuan ketrampilan proses, dan prestasi belajar matematika siswa kelas IX SMP Muhammadiyah 3 YogyakartaPenelitian ini bertujuan untuk: mendeskripsikan keefektifan pembelajaran bangun ruang sisi lengkung dengan metode eksperimen dan Problem Solving ditinjau dari kemampuan ketrampilan proses dan prestasi belajar matematika
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu. Populasi penelitian mencakup semua siswa kelas IX SMP Muhammadiyah 3 Yogyakarta tahun pelajaran 2014 -2015. Sampel dipilih dua kelas dari populasi, yaitu kelas IX-A dan kelas IX-B. Kelas IX-A diberi perlakuan dengan metode eksperimen dan kelas IX-B dengan metode Problem Solving. Alat pengumpul data yang digunakan untuk mengukur kemampuan ketrampilan proses adalah dengan tes uraian 5 butir soal dan untuk prestasi belajar adalah tes pilihan ganda dengan 20 butir soal. Bukti validitas instrumen menggunakan validitas isi dan validitas konstruk. Untuk mengetahui keefektifan metode eksperimen dan metode problem solving pada masing-masing variabel, data dianalisis secara univariat dengan statistik uji t-test one sample pada taraf signifikansi 5%. Kemudian untuk membandingkan keefektifan metode eksperimen dan metode problem solving, data dianalisis secara multivariat dengan statistik uji two group manova pada taraf signifikansi 5 %.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) metode eksperimen dan metode problem solving efektif ditinjau dari kemampuan ketrampilan proses dan prestasi belajar matematika, 2) metode eksperimen lebih efektif ditinjau dari dari kemampuan ketrampilan proses dan prestasi belajar matematika dibandingkan dengan metode problem solvingPonco Handayawati2016-04-26T02:17:33Z2019-05-09T07:12:59Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/31836This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/318362016-04-26T02:17:33ZPengaruh Pembelajaran IPA Berbasis SETS terhadap Scientific Literacy dan Cross Disciplinary Knowledge Peserta Didik Kelas VII SMP di Kota MakassarPenelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan: (1) pengaruh pembelajran IPA berbasis SETS terhadap scientific literacy dan cross disciplinary knowledge peserta didik kelas VII SMP di Kota Makassar, (2) capaian scientific literacy kelompok eksperimen yang mendapatkan pembelajaran IPA berbasis SETS dengan kelompok kontrol yang mendapatkan pembelajaran IPA konvensional, (3) capaian cross disciplinary knowledge kelompok eksperimen yang mendapatkan pembelajaran IPA berbasis SETS dengan kelompok kontrol yang mendapatkan pembelajaran IPA konvensional.
Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen dengan populasi SMP di Kota Makassar yang menerapkan Kurikulum 2013. Sampel sebanyak tiga sekolah ditentukan berdasarkan stratifikasi sekolah, yaitu SMPN 12 Makassar untuk sekolah kategori tinggi, SMP Islam Athirah Makassar untuk sekolah kategori sedang, dan SMPN 3 Makassar untuk sekolah kategori rendah. Penentuan kelas eksperimen dan kontrol pada masing-masing sekolah dilakukan dengan teknik cluster random sampling. Instrumen yang digunakan adalah tes pilihan majemuk beralasan. Uji MANOVA dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap kedua variabel terikat, sedangkan untuk mengetahui pengaruh variable bebas terhadap masing-masing variabel terikat dilakukan dengan uji t dan uji U-mann whitney.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pada semua kategori sekolah SMP di Kota Makasar, pembelajaran IPA berbasis SETS berpengaruh signifikan terhadap scientific literacy dan cross disciplinary knowledge peserta didik kelas VII SMP; (2) pada semua kategori sekolah SMP di Kota Makassar, capaian scientific literacy kelompok eksperimen yang mendapatkan pembelajaran IPA berbasis SETS rata-rata lebih tinggi secara signifikan dibandingkan dengan kelompok kontrol yang mendapatkan pembelajaran IPA konvensional; (3) pada sekolah SMP kategori atas dan menengah, capaian cross disciplinary knowledge kelompok eksperimen yang mendapatkan pembelajaran IPA berbasis SETS rata- rata lebih tinggi secara signifikan dibandingkan dengan kelompok kontrol yang mendapatkan pembelajaran IPA konvensional, sedangkan pada sekolah kategori rendah capaian cross disciplinary knowledge kelompok eksperimen yang mendapatkan pembelajaran IPA berbasis SETS rata-rata tidak lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol yang mendapatkan pembelajaran IPA konvensionalRini Budiarti2016-04-26T02:06:02Z2019-05-09T07:12:55Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/31832This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/318322016-04-26T02:06:02ZKomparasi Pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik dengan Model Problem-Based Learning (PBL) dan Project-Based Learning (PjBL) Ditinjau dari Kemampuan Interpersonal, Berfikir Kritis, dan Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Aritmetika SosialPenelitian ini bertujuan untuk: 1) mendeskripsikan keefektifan pendekatan matematika realistik dengan model PBL ditinjau dari kemampuan interpersonal, berfikir kritis dan prestasi belajar matematika, 2) mendeskripsikan keefektifan pendekatan matematika realistik dengan model PjBL ditinjau dari kemampuan interpersonal, berfikir kritis dan prestasi belajar matematika, dan 3) mendeskripsikan manakah yang lebih efektif antara pendekatan matematika realistik (RME) dengan model problem-based learning (PBL) dan project-based learning (PjBL) ditinjau dari kemampuan interpersonal, berfikir kritis dan prestasi belajar matematika pada siswa SMP Negeri 1 Samigaluh.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu dengan desain pretest-posttest non equivalent group design. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Samigaluh yang terdiri atas tiga kelas. Sampel dalam penelitian ini ditentukan secara acak sehingga diperoleh kelas VII A dan kelas VII B. Pada kelas VII A diberikan perlakuan berupa pendekatan pembelajaran matematika realistik dengan model PBL dan kelas VII B diberikan perlakuan berupa pendekatan pembelajaran matematika realistik dengan model PjBL. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah angket kemampuan interpersonal yang terdiri dari 30 pernyataan, tes kemampuan berfikir kritis berupa soal uraian yang terdiri dari 5 soal dan tes prestasi belajar berupa tes pilihan ganda yang terdiri dari 23 soal. Pengujian keefektifan pendekatan pembelajaran matematika realistik dengan model PBL dan model PjBL dilakukan dengan uji one sample t-test. Pengujian untuk menentukan manakah yang lebih efektif antara pendekatan matematika realistik (RME) dengan model PBL dan PjBL dilakukan dengan uji multivariat (MANOVA).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) pendekatan pembelajaran matematika realistik dengan model PBL efektif ditinjau dari kemampuan interpersonal, berfikir kritis dan prestasi belajar, (2) pendekatan pembelajaran matematika realistik dengan model PjBL efektif ditinjau dari kemampuan interpersonal, berfikir kritis dan prestasi belajar, dan (3) tidak terdapat perbedaan keefektifan antara pendekatan pembelajaran matematika realistik dengan model PBL dengan pendekatan pembelajaran matematika realistik dengan model PjBL ditinjau dari kemampuan interpersonal, berfikir kritis dan prestasiIda Trisnadati2016-04-19T07:47:40Z2019-05-09T07:11:31Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/31387This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/313872016-04-19T07:47:40ZKemampuan Literasi Matematika Siswa SMP Negeri se-Kabupaten BantulPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan literasi
matematika siswa SMP Negeri di Kabupaten Bantul Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian survei. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IX SMP Negeri di Kabupaten Bantul Yogyakarta. Teknik pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling (teknik sampling kelompok). Banyak anggota sampel penelitian ini adalah 484 siswa kelas IX SMP dari 17 SMP Negeri yang dipilih dari setiap kecamatan di Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta. Pengumpulan data menggunakan tes dengan instrumen 10 butir soal literasi yang memiliki reliabilitas dalam kualifikasi baik. Teknik analisis data dilakukan secara deskriptif menggunakan nilai rata-rata, standar deviasi, nilai maksimum dan minimum, dan persentase menjawab benar serta statistik uji t untuk menentukan selang kepercayaan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan literasi matematika siswa SMP Negeri di Kabupaten Bantul masih tergolong kategori sangat rendah. Kemampuan literasi matematika siswa SMP Negeri di Kabupaten Bantul untuk domain konten bilangan, peluang dan data termasuk kategori sedang, sedangkan untuk aljabar termasuk dalam kategori rendah, dan geometri termasuk kategori sangat rendah. Kemampuan literasi matematika siswa SMP Negeri di Kabupaten Bantul untuk domain proses memformulasikan situasi matematika termasuk kategori tinggi, menggunakan konsep, fakta, prosedur, dan penalaran matematika termasuk kategori rendah, dan untuk domain proses menafsirkan, menerapkan, dan mengevaluasi hasil matematika termasuk kategori sangat rendahRifai Rifai2016-03-21T02:31:18Z2022-06-28T04:14:12Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/30396This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/303962016-03-21T02:31:18Z: Perbandingan Keefektifan Model Pembelajaran Resolusi Konflik dan Model Brain-Based Learning dalam Pendekatan Saintifik Ditinjau dari Rasa Percaya Diri, Kemampuan Berpikir Kritis, dan Prestasi Belajar Siswa Kelas XI Peminatan IPA pada Materi Turunan FungsiPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perbandingan keefektifan model pembelajaran resolusi konflik dalam pendekatan saintifik dan model brain-based learning dalam pendekatan saintifik ditinjau dari rasa percaya diri, kemampuan berpikir kritis, dan prestasi belajar siswa SMA kelas XI peminatan IPA pada materi turunan fungsi.
Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu dengan subjek penelitian siswa kelas XI peminatan IPA SMA Negeri 2 Sleman semester ganjil tahun pelajaran 2015/2016. Pengumpulan data menggunakan tes untuk kemampuan berpikir kritis dan prestasi belajar, serta angket untuk mengukur rasa percaya diri siswa. Instrumen pengumpulan data adalah instrumen tes kemampuan awal, angket rasa percaya diri siswa, dan tes penguasaan materi turunan fungsi (posttest). Instrumen penelitian telah dikatakan valid dan reliabel. Kriteria keefektifan untuk kemampuan berpikir kritis dan prestasi belajar siswa sesuai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) SMA Negeri 2 Sleman 7,5 dengan rentang skala 1-10. Sikap percaya diri dikatakan efektif jika skor rata-rata memperoleh kriteria baik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) model pembelajaran resolusi konflik dalam pendekatan saintifik efektif digunakan ditinjau dari rasa percaya diri, kemampuan berpikir kritis, dan prestasi belajar siswa; 2) model brain-based learning dalam pendekatan saintifik efektif ditinjau dari rasa percaya diri, kemampuan berpikir kritis, dan prestasi belajar siswa; 3) terdapat perbedaan keefektifan model pembelajaran pembelajaran resolusi konflik dan brain-based learning dalam pendekatan saintifik ditinjau dari rasa percaya diri, kemampuan berpikir kritis, dan prestasi belajar siswa, dengan model pembelajaran resolusi konflik dalam pendekatan saintifik lebih efektif daripada model brain-based learning dalam pendekatan saintifik ditinjau kemampuan berpikir kritis dan prestasi belajar siswaMardiana Mardiana2016-03-01T04:36:03Z2019-05-09T07:09:02Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/30093This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/300932016-03-01T04:36:03ZAnalisis Penguasaan Kompetensi Pedagogik dan Profesional Mahasiswa Calon Guru Matematika dalam Mata Kuliah Micro-Teaching di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Provinsi BantenPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) penguasaan kompetensi pedagogik, dan (2) penguasaan kompetensi profesional mahasiswa calon guru matematika dalam mata kuliah micro-teaching di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Provinsi Banten.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Subjek penelitian ini sebanyak 16 mahasiswa yang dipilih secara acak dari 72 mahasiswa calon guru Jurusan Pendidikan Matematika, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Provinsi Banten tahun ajaran 2014/2015. Objek penelitian ini adalah kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional mahasiswa tersebut dalam mata kuliah micro-teaching. Data hasil penelitian ini dianalisis dengan melihat kriteria penguasaan kompetensi pedagogik dan kriteria penguasaan kompetensi profesional. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah lembar observasi micro-teaching dan soal uraian.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) penguasaan kompetensi pedagogik mahasiswa calon guru matematika dalam mata kuliah micro-teaching di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Provinsi Banten berada pada kriteria baik, dan (2) penguasaan kompetensi profesional mahasiswa calon guru tersebut berada pada kriteria kurangLinda Linda2016-01-21T02:27:55Z2019-05-09T07:04:36Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/29138This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/291382016-01-21T02:27:55ZPerbandingan Keefektifan Model Problem Based Learning dan Model Discovery Learning dengan Pendekatan Problem Posing pada Pembelajaran Geometri Bangun Datar ditinjau dari Prestasi Belajar Matematika, Kemampuan Pemecahan Masalah, dan Minat Belajar Siswa SMPTujuan penelitian ini adalah untuk: 1) mendeskripsikan keefektifan pembelajaran matematika menggunakan model Problem Based Learning dan model Discovery Learning dengan pendekatan Problem Posing ditinjau dari prestasi belajar matematika, kemampuan pemecahan masalah, dan minat belajar siswa SMP; 2) dan membandingkan keefektifan kedua model pada pembelajaran geometri bangun datar ditinjau dari prestasi belajar matematika, kemampuan pemecahan masalah, dan minat belajar siswa SMP.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan pretest-posttest non-equivalent comparison-group design. Populasi penelitian mencakup seluruh siswa kelas VII SMP di Kota Yogyakarta yang menggunakan kurikulum 2013. Kelas VII.8 dan VII.9 di SMP N 8 Yogyakarta terpilih sebagai sampel penelitian secara acak. Kelas VII.8 diberikan perlakuan menggunakan model Problem Based Learning dengan pendekatan Problem Posing, sedangkan kelas VII.9 diberikan perlakuan menggunakan model Discovery Learning dengan pendekatan Problem Posing. Instrumen penelitian yang digunakan meliputi tes prestasi belajar sebanyak 15 butir, tes kemampuan pemecahan masalah sebanyak 3 butir, dan angket minat belajar siswa sebanyak 20 butir. Untuk mengetahui keefektifan kedua model pada masing-masing variabel, digunakan uji one sample t-test. Selanjutnya, untuk membandingkan keefektifannya, data dianalisis secara multivariat menggunakan uji T2Hotteling’s. Jika terdapat perbedaan keefektifan, maka dilakukan uji lanjut t-univariat untuk menentukan variabel-variabel mana yang berkontribusi terhadap perbedaan secara keseluruhan. Setiap analisis dilakukan pada taraf signifikansi 5%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) pembelajaran matematika menggunakan model Problem Based Learning dan model Discovery Learning dengan pendekatan Problem Posing efektif ditinjau dari prestasi belajar matematika, kemampuan pemecahan masalah, dan minat belajar siswa SMP; 2) tidak terdapat perbedaan keefektifan antara kedua model ditinjau dari prestasi belajar matematika, kemampuan pemecahan masalah, dan minat belajar siswa SMP.Fitri Nurhayati2016-01-21T02:27:53Z2019-05-09T07:04:33Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/29137This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/291372016-01-21T02:27:53ZPerbandingan Keefektifan Pembelajaran Matematika antara Pembelajaran Penemuan Terbimbing dengan Pembelajaran Menggunakan Budaya Lokal pada Materi Pokok Geometri Ditinjau dari Prestasi dan Motivasi Belajar Matematika Siswa SMKPenelitian ini bertujuan untuk 1) mendeskripsikan keefektifan pembelajaran penemuan terbimbing dengan pembelajaran budaya lokal, dan pembelajaran konvensional dalam pembelajaran matematika pada materi pokok geometri ditinjau dari prestasi dan motivasi belajar matematika; 2) mengetahui ada tidaknya perbedaan keefektifan ketiga metode pembelajaran tersebut; 3) mengetahui mana yang lebih efektif diantara pembelajaran penemuan terbimbing dengan budaya local dalam pembelajaran matematika pada materi pokok geometri ditinjau dari prestasi dan motivasi belajar matematika.
Penelitian ini merupakan eksperimen semu dengan rancangan non equivalent group design menggunakan dua kelompok eksperimen yaitu kelompok eksperimen pertama diberikan perlakuan pembelajaran penemuan terbimbing dan kelompok eksperimen kedua diberikan perlakuan pembelajaran menggunakan budaya lokal, dan satu kelompok kontrol diberikan perlakuan pembelajaran konvensional. Populasi penelitian mencakup seluruh siswa SMK Negeri di Kota Yogyakarta . Sampel yang diambil adalah siswa kelas X BG4 dan X BG5 di SMK Negeri 4 Yogyakarta yang dikenai perlakuan pembelajaran penemuan terbimbing dan pembelajaran budaya lokal, serta SMK Negeri 6 kelas X PAT yang dikenai perlakuan pembelajaran konvensional. Instrumen yang digunakan berupa tes prestasi dan angket motivasi belajar matematika siswa. Untuk menguji keefektifan pembelajaran penemuan terbimbing, pembelajaran menggunakan budaya lokal, dan pembelajaran konvensional pada masing-masing variabel, data dianalisis dengan uji t one sample pada taraf signifikansi 5%. Kemudian untuk membandingkan keefektifan ketiga pembelajaran terhadap masing-masing variabel, dianalisis secara multivariate (MANOVA) dengan Helmert Contrasts pada taraf signifikan 5%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) pembelajaran penemuan terbimbing, pembelajaran menggunakan budaya lokal serta pembelajaran konvensional dalam pembelajaran matematika pada materi pokok geometri tidak efektif ditinjau dari prestasi dan motivasi belajar; 2) terdapat perbedaan keefektifan hasil belajar yang signifikan antara pembelajaran penemuan terbimbing dan pembelajaran menggunakan budaya lokal dengan pembelajaran konvensional dalam pembelajaran matematika pada materi pokok geometri ditinjau dari prestasi belajar dan tidak terdapat perbedaan keefektifan hasil belajar yang signifikan antara pembelajaran penemuan terbimbing dan pembelajaran menggunakan budaya lokal dengan pembelajaran konvensional dalam pembelajaran matematika pada materi pokok geometri ditinjau dari motivasi belajar; 3) pembelajaran menggunakan budaya local lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran penemuan terbimbing dalam pembelajaran matematika pada materi pokok geometri ditinjau dari prestasi dan motivasi belajar.Maria Ulfah2016-01-11T01:46:37Z2019-05-09T03:29:30Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/29028This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/290282016-01-11T01:46:37ZKeefektifan Pembelajaran Lingkaran Menggunakan Guided Discovery Learning dengan Setting Kolaboratif Ditinjau dari Prestasi Belajar Matematika, Kemampuan Komunikasi Matematis, dan Self-Efficacy Matematis Siswa Kelas VIII SMPPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keefektifan pembelajaran lingkaran menggunakan: (1) guided discovery learning ditinjau dari prestasi belajar, kemampuan komunikasi matematis, dan self-efficacy matematis siswa kelas VIII SMP, (2) guided discovery learning dengan setting kolaboratif ditinjau dari prestasi belajar, kemampuan komunikasi matematis, dan self-efficacy matematis siswa kelas VIII SMP, dan (3) membandingkan keefektifan keduanya ditinjau dari prestasi belajar, kemampuan komunikasi matematis dan self-efficacy matematis siswa kelas VIII SMP.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan desain pretest-postest nonequivalent control group design. Populasi seluruh siswa kelas VIII SMPN 1 Banjarsari Kabupaten Ciamis Jawa Barat yang terdiri dari 9 kelas. Sampel penelitian diambil 2 kelas secara acak. Kelas eksperimen I diberikan pembelajaran guided discovery learning sedangkan kelas eksperimen II diberikan pembelajaran guided discovery learning dengan setting kolaboratif. Instrumen yang digunakan yaitu soal tes prestasi belajar, soal tes kemampuan komunikasi matematis, dan angket self-efficacy matematis siswa. Kriteria keefektifan yaitu lebih dari 75 % siswa mencapai: (1) nilai prestasi belajar minimal 76, (2) skor kemampuan komunikasi matematis baik dan sangat baik, dan (3) skor self-efficacy matematis tinggi dan sangat tinggi. Analisis data yang digunakan yaitu uji satu proporsi, uji , dan uji independent sample t-test .
Hasil penelitian pada taraf signifikansi 5%, menunjukkan: (1) pembelajaran lingkaran menggunakan guided discovery learning tidak efektif ditinjau dari prestasi belajar matematika, kemampuan komunikasi matematis, dan self-efficacy matematis siswa kelas VIII SMP, (2) pembelajaran lingkaran menggunakan guided discovery learning dengan setting kolaboratif efektif ditinjau dari kemampuan komunikasi matematis, tetapi tidak efektif ditinjau dari prestasi belajar matematika dan self-efficacy matematis siswa kelas VIII SMP, (3) terdapat perbedaan rata-rata peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa antara yang menggunakan guided discovery learning dan guided discovery learning dengan setting kolaboratif, dan (4) pembelajaran lingkaran menggunakan guided discovery learning dengan setting kolaboratif secara rata-rata lebih unggul dari guided discovery learning ditinjau dari peningkatan kemampuan komunikasi matematis, tetapi tidak lebih unggul ditinjau dari rata-rata peningkatan prestasi belajar matematika dan peningkatan self-efficacy matematis siswa kelas VIII SMP.Milah Nurkarmilah