Lumbung Pustaka UNY: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-29T01:40:55ZEPrintshttp://eprints.uny.ac.id/apw_template/images/sitelogo.pnghttps://eprints.uny.ac.id/2016-07-25T07:36:55Z2022-10-04T08:19:28Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/37426This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/374262016-07-25T07:36:55ZEvaluasi Reflektif Implementasi Kurikulum PAI SMP dalam Kehidupan Siswa di Kabupaten JombangPenelitian ini bertujuan untuk (1) mengevaluasi pengamalan nilai-nilai keagamaan yang terdapat dalam kurikulum PAI SMP dalam kehidupan siswa, (2) mengindentifikasi kendala-kendala yang dihadapi siswa dalam mengamalkan nilai-nilai keagamaan yang terdapat dalam kurikulum PAI dalam kehidupanya, dan (3) mengevaluasi efektifitas kurikulum PAI SMP dalam membentuk akhlak siswa.
Penelitian ini adalah penelitian evaluasi dengan mengunakan model reflektif. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan campuran. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP dikabupaten Jombang. Sampel siswa dipilih mengunakan teknik proportional random sampling. Data diperoleh dengan mengunakan angket, observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data meliputi (1) deskriptif kualitatif, (2) deskriptif kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) nilai–nilai keagamaan yang terdapat dalam kurikulum PAI yang terdiri 14 nilai keagamaan yang dijabarkan ke dalam 35 sub indikator, 27 nilai diantaranya telah dilaksanakan siswa dengan baik sedangkan 9 nilai belum dilaksanakan dengan baik. Nilai yang paling banyak diamalkan oleh siswa adalah pelaksanaan zakat, sedangkan yang paling sedikit diamalkan oleh siswa adalah pelaksanaan shalat di awal waktu, (2) kendala- kendala pengamalan nilai keagamaan yang terdapat dalam kurikulum PAI SMP dalam kehidupan siswa secara umum meliputi kurangnya kesadaran siswa untuk mengamalkan nilai-nilai keagamaan, kurangnya pemahaman siswa terhadap pelaksanaan nilai-nilai keagamaan, kurangnya motivasi terhadap pengamalan nilai di lingkungan keluarga, kurangnya dukungan sekolah dalam pengamalan nilai keagamaan yang terdapat dalam kurikulum PAI dan lingkungan teman sebaya yang kurang baik; Usaha yang dilakukan oleh sekolah untuk mengatasi kendala-kendala pengamalan keagamaan antara lain dengan melakukan bimbingan keagamaan baik di kelas maupun di luar kelas, pembiasaaan yang baik di lingkungan sekolah, hukuman bagi siswa yang melangar peraturan sekolah dan melakukan kordinasi dengan orang tua untuk melakukan bimbingan keagamaan di lingkungan keluarga serta pengawasaan pergaulan anak. (3) kurikulum PAI SMP tahun 2006 efektif dalam membentuk akhlak siswa. Efektifitas tersebut dapat dilihat dari segi proses pelaksanaan yang berjalan dengan dengan baik dan hasil pembelajaran terutama pada aspek afektif sebesar 67% berarti baik. Wujud dari efektifitas kurikulum terutama pada aspek hasil dapat dilihat juga dari perubahan sikap siswa yang berangsur baik setelah mereka mengenyam pendidikan di SMP.Wiwin Mistiani2016-07-25T04:44:23Z2022-10-05T02:19:54Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/37360This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/373602016-07-25T04:44:23ZEvaluasi Pendidikan Karakter di SMA Berciri IslamPenelitian ini bertujuan mendeskripsikan implementasi pendidikan karakter di SMA berciri Islam. Selain itu penelitian ini ditujukan untuk mendeskripsikan hambatan implementasi pendidikan karakter di SMA berciri Islam.
Penelitian ini adalah penelitian mix kualitatif dan kuantitatif. Subjek penelitian terfokus pada siswa, guru, dan kepala sekolah SMA berciri Islam. SMA berciri Islam dalam penelitian ini difokuskan pada 3 SMA berciri islam yang berasal dari yayasan NU (SMA Maarif), Muhammadiyah (SMA Muhammadiyah 7), dan PIRI (SMA PIRI 2). Model evaluasi yang digunakan adalah model Provus Discrepancy. Penentuan subjek penelitian dilakukan dengan teknik purposive. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara mendalam, dokumentasi, dan angket. Validitas angket dilakukan dengan menggunakan validasi isi dan konstruk, sedangkan reliabilitas dengan menggunakan formula Cronbach’s Alpha. Teknik pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan menggunakan triangulasi teknik. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif.
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan: Pertama, pendidikan karakter di SMA berciri Islam telah dilaksanakan dengan baik sesuai dengan pedoman pelaksanaan pendidikan karakter. Hal tersebut dapat dilihat dari pelaksanaan pendidikan karakter di kelas, di luar kelas, dan pembudayaan karakternya. Pendidikan karakter dalam kegiatan belajar mengajar di dalam kelas menggunakan pendekatan kontekstual dengan strategi pembelajaran berbasis masalah dan metode siswa aktif. Guru SMA berciri Islam juga telah melakukan penanaman nilai karakter dengan mengajarkan pemahaman tentang karakter, memotivasi agar berperilaku baik. Guru juga menjadi teladan bagi siswa dalam kedisiplinan dan mematuhi aturan. Pendidikan karakter di luar kelas juga telah dilaksanakan dengan baik yang terlihat dari usaha kepala sekolah dalam melakukan sosialisasi pendidikan karakter pada guru, orang tua siswa, dan komite sekolah. Selain itu, sekolah juga melakukan penanaman nilai-nilai karakter dengan memasukkannya dalam visi, misi, tujuan, dan aturan sekolah. Pembudayaan karakter di sekolah juga telah dilaksanakan dengan baik terlihat dari pengkondisian sekolah yang mendukung pendidikan karakter, sekolah yang menanamkan nilai-nilai religius, kedisiplinan, peduli lingkungan, peduli sosial, kejujuran, dan cinta tanah air dalam setiap kegiatan sekolah, dan sekolah juga telah melakukan kegiatan-kegiatan yang mengembangkan karakter. Kedua, hambatan implementasi pendidikan karakter di SMA berciri Islam adalah karena faktor siswa (jumlah siswa yang sedikit, karakteristik dan latarbelakang siswa yang berasal dari keluarga tidak mampu) dan faktor sekolah (minimnya pendanaan, lingkungan sekolah yang tidak kondusif, dan kurangnya pengetahuan sekolah dalam melakukan penilaian pendidikan karakter).Selly Rahmawati2016-07-25T04:37:17Z2022-10-05T02:02:21Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/37356This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/373562016-07-25T04:37:17ZEvaluasi Strategi Penanaman Nilai-Nilai Moral di SDIT Alam Nurul Islam YogyakartaPenelitian ini bertujuan untuk mengungkap (1) integrasi nilai moral pada kegiatan pembelajaran di SDIT Alam Nurul Islam, (2) integrasi nilai moral pada manajemen sekolah di SDIT Alam Nurul Islam, (3) integrasi nilai moral pada kegiatan pembinaan kesiswaan di SDIT Alam Nurul Islam, (4) mengetahui efektivitas dari mengintegrasikan penanaman nilai moral di SDIT Alam Nurul Islam.
Penelitian kualitatif dengan pendekatan goal free evaluation digunakan sebagai pendekatan dalam penelitian ini. Data dikumpulkan melalui tiga teknik, yaitu wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi. Subjek penelitian adalah guru, siswa, dan kepala sekolah. Objek penelitian adalah evaluasi strategi penanaman nilai-nilai moral di SDIT Alam Nurul Islam. Keabsahan data ditentukan dengan cara: observasi secara terus-menerus, triangulasi sumber dan teknik. Analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif interaktif dari Miles dan Huberman.
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa: (1) Cara SDIT Alam Nurul Islam mengintegrasikan nilai moral dalam kegiatan pembelajaran sudah tepat, melalui strategi reward dan punishment, cerita (story telling), kegiatan spontan/langsung, keteladanan dan pembiasaan, dan BTAQ (Baca Tulis Al Qur’an), buku mutaba’ah, pustaka, film/video, tugas piket, dan berkebun. (2) Cara SDIT Alam Nurul Islam mengintegrasikan nilai moral melalui manajemen/budaya sekolah sudah tepat, yakni melalui strategi tadarus Al Qur’an, tahfidh/hafalan surat pendek, alma’surat, sholat dhuhur dan sholat jum’at berjama’ah; makan siang terorganisir, sholat dhuha. (3) Cara SDIT Alam Nurul Islam mengintegrasikan nilai moral dalam kegiatan pembinaan kesiswaan sudah tepat, kegiatan pembinaan kesiswaan market day, outbond, kepramukaan, mabit, muhayyam, dan berkebun. (4) Pengintegrasian penanaman nilai moral melalui kegiatan pembelajaran, manajemen/budaya sekolah, dan kegiatan pembinaan kesiswaan sudah tepat. Kenyataan menunjukkan bahwa siswa terlihat sudah terbiasa dan nyaman dengan berbagai peraturan dan budaya sekolah yang mendukung mereka untuk melaksanakan nilai-nilai moral yang selama ini ditanamkan. Hal ini tampak dari munculnya kesadaran siswa dalam melaksanakan ibadah karena sudah dibiasakan dalam kegiatan buka kelas siswa wajib untuk melaksanakan sholat dhuha, tahfidh/hafalan, membaca alma’surat, untuk kelas atas wajib sholat dhuhur berjama’ah di masjid dan bergantian memberikan kultum serta tadarus Al Qur’an, berdo’a ketika akan dan setelah melakukan kegiatan, terbiasa jujur dalam mengambil jatah snack maupun makan siang, terbiasa untuk mandiri dan bertanggung jawab dengan peralatan makannya yaitu dengan mencucinya sendiri. Strategi penanaman nilai moral di SDIT Alam Nurul Islam sudah termasuk kategori efektif.Riana Nurhayati2016-07-22T07:44:23Z2022-10-05T03:23:24Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/37206This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/372062016-07-22T07:44:23ZPenyetaraan Horisontal Tes Ujian Sekolah Kimia SMA di Provinsi YogyakartaPenelitian ini bertujuan untuk: 1) Mendeskripsikan karakteristik soal ujian sekolah kimia SMA kelas XII ditinjau dari aspek materi, konstruksi dan bahasa, 2) Mendeskripsikan karakteristik soal ujian sekolah kimia SMA kelas XII berdasar Teori Tes Klasik dan Teori Respons Butir, dan 3) Mengetahui persamaan penyetaraan tes dan kemampuan siswa kelas XII SMA di kota Yogyakarta dan kabupaten Sleman.
Populasi penelitian adalah respons siswa SMA di kabupaten Sleman dan Kota Yogyakarta. Sampel dipilih secara purposive, yaitu 4 SMA di kabupaten Sleman dan 4 SMA di kota Yogyakarta. Instrumen yang digunakan adalah soal ujian sekolah kimia SMA kelas XII dengan anchor sebanyak tiga paket tes, yaitu paket A, B dan C yang mempunyai kisi-kisi sama sesuai dengan standar lulusan UN SMA kimia kelas XII. Jumlah sampel untuk siswa paket A sebanyak 308 siswa, paket B sebanyak 318 siswa dan paket C sebesar 294 siswa. Karakteristik dan penyetaraan tes dilakukan dengan teori tes klasik (ITEMAN) dan teori tes modern (BIGSTEPS).
Hasil telaah kualitatif tes paket A, B dan C pada aspek materi 85% berkategori baik, pada aspek konstruksi 97,5% berkategori baik dan aspek bahasa 97,5 % berkategori baik. Hasil analisis secara kuantitatif dengan pendekatan teori tes klasik dari masing-masing paket A, B dan C berkategori baik. Sedangkan analisis dengan teori respon butir paket A sebanyak 33 butir berkategori baik, paket B dari 34 butir berkategori baik, dan paket C 34 berkategori baik. Perangkat tes yang disetarakan adalah tes paket A ke tes paket B dan tes paket A ke tes paket C. Hasil analisis kesetaraan dengan teori tes modern menunjukkan, secara bersama-sama tes paket A, B dan C paralel. Penyetaraan tingkat kesulitan tes paket A dan B mengalami penurunan dengan persamaan kesetaran yaitu B* = A + 0,09. Tes paket A ke tes paket C mengalami penurunan dengan persamaan
kesetaraan tes C* = bA + 0,05. Tes ujian sekolah paket A jika dikerjakan oleh siswa paket B maupun C maka tingkat kesulitanya berkurang. Hasil penyetaraan kemampuan paket A ke paket B dengan persamaan kesetaraan B* = A + 0,09 dan paket A ke paket C C* = A + 0,05 menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam mengerjakan soal ujian sekolah kimia paket B dan C lebih baik jika dibandingkan oleh kemampuan siswa dalam mengerjakan paket A.Nusrotus Sa'idah2016-07-22T07:21:00Z2022-10-05T03:27:56Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/37180This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/371802016-07-22T07:21:00ZPengembangan Instrumen Penilaian Kinerja Guru Praktikum Fisika SMAPenelitian ini bertujuan: (1) mengungkap konstruk instrumen penilaian kinerja guru praktikum fisika SMA, (2) mengungkap karakteristik instrumen penilaian kinerja guru praktikum fisika SMA oleh teman sejawat, (3) mengungkap karakteristik instrumen penilaian kinerja guru praktikum fisika SMA oleh siswa, (4) mengetahui kesamaan karakteristik antara instrumen penilaian kinerja guru praktikum fisika SMA oleh teman sejawat dan instrumen penilaian kinerja guru praktikum Fisika SMA oleh siswa.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yakni pengembangan instrumen penilaian kinerja guru praktikum fisika SMA oleh teman sejawat dan siswa. Langkah pengembangan instrumen terdiri dari menyusun spesifikasi instrumen, menulis instrumen, menentukan skala instrumen, menentukan sistem penskoran dan norma, menelaah instrumen oleh ahli, melakukan uji coba, menganalisis instrumen, merakit instrumen dan mengkorelasi antara skor hasil penilaian menggunakan instrumen teman sejawat dan hasil penilaian menggunakan instrumen angket siswa. Subjek uji coba adalah 30 guru fisika SMA yang dinilai oleh seorang teman sejawat menggunakan lembar observasi dan oleh
450 orang siswa menggunakan angket siswa. Validitas instrumen diestimasi menggunakan expert judgment dan analisis faktor sedangkan estimasi reliabilitas menggunakan koefisien Cronbach Alpha.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) konstruk instrumen penilaian kinerja guru praktikum fisika SMA terdiri dari perencanaan pembelajaran praktikum, persiapan pembelajaran praktikum, pelaksanaan pembelajaran praktikum, pengadministrasian sarana dan hasil praktikum; (2) validasi instrumen penilaian oleh teman sejawat menggunakan expert judgement dan analisis faktor tergolong baik dengan loading factor berkisar antara 0,438 sampai 0,900 dan reliabilitas yang tinggi yaitu sebesar 0,887; (3) validasi instrumen penilaian oleh siswa menggunakan expert judgement dan analisis faktor tergolong baik dengan loading factor berkisar antara 0,384 sampai 0,746 dan reliabilitas yang tinggi yaitu sebesar 0,935; (4) instrumen lembar observasi teman sejawat dan angket presepsi siswa memiliki karakteristik yang sama dan korelasi skor yang tinggi sehingga angket presepsi siswa dapat menggantikan lembar observasi teman sejawat.Nurul Fitriyah Sulaeman2016-07-22T06:34:08Z2022-10-04T07:18:22Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/37149This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/371492016-07-22T06:34:08ZKarakteristik Butir Soal Ujian Tryout Matematika Jurusan IPA Buatan Guru SMA Kota KupangPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik butir soal ujian tryout matematika jurusan IPA buatan guru SMA kota Kupang berdasarkan: (1) kriteria telaah butir soal, (2) hasil analisis empiris dengan pendekatan teori tes klasik, dan (3) hasil analisis empiris dengan pendekatan teori respons butir.
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif eksploratif dengan melakukan analisis dokumen. Subjek penelitian ini adalah siswa peserta tes yang soalnya dibuat oleh guru SMA kota Kupang. Objek penelitiannya adalah karakteristik butir soal matematika, datanya berupa respons siswa terhadap soal buatan guru. Jumlah respons siswa sebanyak 416. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk menganalisis butir soal secara teoritis, yang dilakukan oleh tiga penelaah berdasarkan aspek materi, konstruksi, dan aspek bahasa. Analisis kuantitatif digunakan untuk mengetahui karakteristik butir soal secara empiris dengan pendekatan teori tes klasik dan teori respons butir.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa soal matematika berdasarkan analisis kualitatif telaah butir 72,5% karakteristiknya baik dan 27,5% kurang baik. Karakteristik butir soal matematika dengan pendekatan teori tes klasik menunjukkan 57,5 % tingkat kesukarannya sedang, 60% daya pembeda yang baik, dan 25% menunjukkan keberfungsian pengecoh yang baik. Karakteristik butir soal berdasarkan teori respons butir memperlihatkan bahwa untuk model 1- PL hanya terdapat 1 (2,5%) butir soal yang karakteristiknya baik. Untuk model 2-PL terdapat 20 (50%) butir soal yang karakteristiknya baik, dan untuk model 3- PL terdapat 9 (22,5%) butir soal yang karakteristiknya baik.Maria Yashinta Itu2016-07-21T07:31:47Z2022-07-20T08:34:33Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/36924This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/369242016-07-21T07:31:47ZEvaluasi Pelaksanaan Pendidikan Pondok Pesantren Miftahul
‘Ulum di Kabupaten IndramayuPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pendidikan Pondok Pesantren Miftahul ‘Ulum di Kabupaten Indramayu. Secara khusus penelitian ini ingin memperoleh deskripsi empirik terkait dengan pelaksanaan pendidikan formal dan pesantren Pondok Pesantren Miftahul ‘Ulum di Kabupaten Indramayu.
Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi. Model evaluasinya adalah kesenjangan (discrepancy). Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif naturalistik. Pelaksanaan penelitian ini meliputi: (1) pengumpulan data melalui obervasi, wawancara dan dokumentasi, (2) reduksi data, (3) penyajian data yang objektif mengenai pelaksanaan pendidikan Pondok Pesantren Miftahul ‘Ulum berdasarkan kegiatan-kegiatan di lapangan, dan (4) kesimpulan. Keabsahan data meliputi perpanjangan waktu penelitian, pengamatan terus-menerus, pengecekan kebenaran data, dan menyusun pertanyaan-pertayaan guna memastikan kebenaran di lapangan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah analisis deskriptif, yaitu mendeskripsikan, memaknai data dari masing-masing komponen yang diperoleh, dan memberikan judgment (putusan) terhadap pelaksanaan pendidikan Pondok Pesantren Miftahul ‘Ulum.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pendidikan Pondok Pesantren Miftahul ‘Ulum sangat baik. Pondok pesantren ini juga berkategori pondok pesantren kombinasi karena ia melaksanakan pendidikan formal (modern): sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA), dan pendidikan pesantren (tradisional): Kuliyyaul Mu'alimin al-Islamiyyah (KMI), shalat berjamaah, pengajian al- Quran, pengajian kitab kuning, pendidikan bahasa asing (Arab dan Inggris), dan kegiatan lainnya yang tertulis dalam kegiatan harian dan mingguan santri.Pendidikan formal dan pesantren tersebut bertujuan untuk mendidik dan meningkatkan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik santri; meningkatkan ketaatan, keikhlasan, keadilan, kemandirian, kedisiplinan, kejujuran, kepatuhan, kedekatan, kebersamaan, rasa percaya diri, tanggung jawab, dan gotong-royong santri; menjaga kesehatan, kebersihan, dan kerapihan santri. Keberhasilan pelaksanaan pendidikan formalnya adalah santri SMP dan SMA lulus UN 100% pada Tahun Ajaran 2011/2012. Keberhasilan pelaksanaan pendidikan pesantrennya adalah santri melaksanakan kegiatan harian dan mingguan secara rutin sesuai jadwal tanpa ada paksaan dari pendidik. Kendala yang dialami Pondok Pesantren Miftahul ‘Ulum meliputi: (1) manhaj/kurikulum pesantren yang belum tersusun secara tertulis, (2) masih ada santri yang melaksanakan kegiatan pendidikannya karena adanya rasa takut akan hukuman, (3) banyak tenaga pendidik yang belum berkualifikasi S1, (4) banyak tenaga pendidik yang bertugas ganda, (5) penggunaan Bahasa Inggris yang lebih sedikit daripada penggunaan Bahasa Arab dalam komunikasi, dan (6) sarana-prasarana yang belum memadai.Ahmad Fauzan2016-04-25T04:44:07Z2022-07-27T03:12:43Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/31751This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/317512016-04-25T04:44:07ZPengembangan Computerized Adaptive Testing (CAT) Menggunakan Metode Pohon Segitiga KeputusanPenelitian ini bertujuan: (1) menghasilkan CAT yang menggunakan pohon segitiga keputusan dalam prosedur pemilihan item tes selama pelaksanaan tes, (2) menghasilkan CAT yang menggunakan metode maximum likelihood (MLE) dalam mengestimasi kemampuan peserta tes, (3) mengetahui kemampuan CAT dalam mengestimasi kemampuan peserta tes dengan akurat dan tepat.
Penelitian dengan pendekatan Research and Development (R&D) ini terdiri atas tiga bagian yaitu: (1) pengembangan CAT dengan menggunakan metode pohon segitiga keputusan, yang meliputi tahap-tahap analisis kebutuhan sistem, desain sistem, pembuatan kode program, menguji dan menemukan beberapa tipe kesalahan untuk perbaikan, dan pengujian CAT dalam situasi sesungguhnya untuk pengujian kemampuan siswa, (2) bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP dengan sistem basis data menggunakan My SQL; dan (3) melihat hasil output riwayat untuk mengetahui kemampuan CAT dalam mengestimasi kemampuan peserta tes dengan akurat dan tepat melalui rekam medik pembelajaran (RMD). Pengambilan data dilakukan dengan observasi, dokumentasi, dan angket. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif evaluatif dan teknik analisis deskriptif kuantitatif. Data hasil tes dianalisis menggunakan dua pendekatan, yaitu: fungsi fitness dari hasil respon jawaban peserta tes, dan metode maximum likelihood dalam mengestimasi kemampuan peserta tes. Data kuantitatif yang diperoleh dari hasil penilaian pakar, perorangan, kelompok kecil, dan kelompok besar dalam kegiatan uji coba dianalisis dengan menggunakan konsep reliabilitas antar penilai/responden, yakni generalizability coefisien menggunakan program GENOVA versi 3.1
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) CAT yang dikembangkan berdasar pada kebutuhan pemakai yaitu: berbasis internet, tampilan interaktif, memiliki sistem keamanan, dan mudah diakses; (2) CAT dapat mengenali tiga pengguna, yaitu: administrator, guru, dan siswa; (3) CAT memiliki tiga macam basis data, yaitu: basis data pengguna, bank soal, dan hasil tes; (4) tampilan CAT meliputi: tampilan halaman awal, halaman login, halaman menu dan sub menu, halaman tes, serta halaman riwayat tes; (5) CAT yang dikembangkan mampu memberikan butir-butir yang bersifat adaptif berdasarkan respon jawaban peserta tes. Secara keseluruhan kinerja Software CAT menggunakan metode pohon segitiga keputusan mampu melaksanakan tugas dengan baik untuk memilih butir tes dan mengukur kemampuan peserta tes dengan akurat dan tepat dari nilai korelasi (r) antara hasil estimasi kemampuan (θ) pada CAT dengan nilai ulangan murni (NUM) di sekolah siswa cukup tinggi yakni r = 0,67.Winarno Winarno2016-04-25T04:21:57Z2022-07-27T03:06:25Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/31749This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/317492016-04-25T04:21:57ZPengembangan Model Asesmen Kompetensi Guru Seni Musik dalam Perspektif Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Action LearningPenelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model asesmen kompetensi guru seni musik dalam perspektif pelaksanaan pembelajaran berbasis action learning. Produknya berupa instrumen asesmen kompetensi guru beserta pedoman proses, pedoman pengukuran, dan pedoman pengolahan data yang dapat digunakan untuk pembinaan dan pengembangan profesionalitas guru seni musik di sekolah menengah pertama (SMP).
Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan Research and Development (R & D) yang diadaptasi dari desain model Borg & Gall dan desain model siklus yang dikembangkan oleh Cenamo & Kalk. Langkah pengembangan terdiri dari dua tahap yakni tahap pengembangan model dan diseminasi. Pada tahap pengembangan model dilakukan kegiatan perencanaan model, perancangan model, dan uji coba. Pada tahap diseminasi, dilakukan publikasi hasil penelitian melalui kegiatan seminar dan atau jurnal.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah: (1) pengembangan model asesmen kompetensi guru seni musik dalam perspektif pelaksanaan pembelajaran berbasis action learning ini dilakukan dengan mengacu pada kompetensi pedagogik dan professional; (2) tujuan asesmen untuk menilai kompetensi guru seni musik dalam konteks pembelajaran berbasis action learning yang meliputi kompetensi guru dalam mendesain dan melaksanakan pembelajaran seni musik, mengembangkan materi musik (komposisi dan aransemen), dan kompetensi guru dalam bernyanyi dan memainkan alat musik (sight singing, sight reading, dan kreativitas); (3) validitas instrumen asesmen yang dikembangkan telah teruji melalui penilaian para ahli (expert judgement) yang dilakukan selama dua tahap; (4) reliabilitas instrumen asesmen berdasarkan hasil analisis menggunakan uji Intraclass Correlation Coefficients/ICC tipe consistency dan absolute agreement definition telah memenuhi kriteria yang ditetapkan (tipe consistency r≥0.70 dan tipe absolute agreement r≥0.60); (5) dalam proses uji coba, model asesmen kompetensi guru yang dikembangkan dapat diaplikasikan sesuai dengan rambu-rambu yang ditetapkan dalam panduan pelaksanaan; (6) seluruh komponen instrumen asesmen yang dikembangkan, berdasarkan penilaian para rater dinyatakan sudah jelas dan memadai; dan (7) sebagai pedoman dalam penerapan, telah disusun buku panduan yang berisi uraian tentang pembelajaran berbasis action learning, tujuan asesmen, materi asesmen, kriteria rater, suplemen rubrik, rubrik asesmen, butir penugasan (task), lembar scoring, dan interpretasi hasil uji kompetensi.Udi Utomo2016-04-25T03:49:03Z2022-07-27T02:34:19Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/31740This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/317402016-04-25T03:49:03ZModel Computerized Adaptive Test (CAT) untuk Ujian Pendidikan KesetaraanStudi ini bertujuan untuk: (1) mengembangkan bank soal terkalibrasi dan model Computerized Adaptive Test (CAT) untuk sistem ujian akhir, khususnya peserta didik program Paket C setara SMA, dan (2) untuk mengevaluasi tingkat efektifitas dan akurasi CAT dalam mengukur kemampuan peserta tes. Di samping bank soal dan model CAT, studi ini juga menghasilkan program aplikasi untuk pengelolaan bank soal dan Computer Based Test (CBT).
Studi ini merupakan penelitian dan pengembangan (research and development, R&D) yang mencakup 8 (delapan) langkah kegiatan, yaitu: identifikasi kebutuhan, pengembangan produk awal, evaluasi dan pengujian internal, penyempurnaan produk tahap pertama, ujicoba skala terbatas, penyempurnaan produk tahap kedua, ujicoba skala lebih luas, dan finalisasi produk. Analisis dan kalibrasi terhadap 233 butir soal dilakukan untuk mendukung bank soal. Validasi terhadap bank soal dilakukan oleh 6 (enam) orang ahli materi. Diskusi kelompok (focus group discussion) yang melibatkan 5 (lima) orang pakar di bidang psikometri dan teknologi komputer diselenggarakan dalam rangka evaluasi dan validasi program aplikasi (bank soal, CBT, dan CAT). Ujicoba CAT dengan skala terbatas melibatkan 28 orang sukarelawan, sedangkan ujicoba skala lebih luas melibatkan 88 siswa dari 3 sekolah, yaitu SMA Kolombo, SMA Negeri 1 Kasihan, dan SMA Negeri 2 Metro. Dari hasil ujicoba skala lebih luas, diperoleh rata-rata panjang tes pada CAT masing-masing adalah (21,67 + 4,67 SD); (20,62 + 3,63 SD), dan (17,37 + 4,18 SD). Rata-rata kesalahan baku pengukuran (standard error of measurement, SEM) masing-masing adalah 0,3342; 0,3238, dan, 0,3293.
Kesimpulan dari studi ini adalah (1) bank soal dan CAT yang dikembangkan siap untuk dijadikan sebagai prototipe dalam pengembangan selanjutnya, baik untuk mata pelajaran lain atau untuk jenis dan jenjang pendidikan lain, dan (2) hasil pengukuran oleh CAT lebih efektif dibandingkan dengan tes konvensional dengan tingkat akurasi pengukuran yang setara dengan reliabilitas 0,90 pada teori tes klasik. Sebagai tambahan, CAT yang dikembangkan memperoleh nilai baik berdasarkan expert judgement dan berdasarkan persepsi subjek coba. Namun demikian, studi ini masih memiliki beberapa kelemahan dan keterbatasan, seperti proses equating bank soal yang belum sempurna karena tidak tersedianya anchor items, ukuran bank soal yang belum memadai, serta banyaknya subjek coba yang masih terbatas. Rekomendasi untuk studi selanjutnya antara lain perlu dilakukan rekalibrasi terhadap karakteristik butir soal dalam bank soal, dilakukan ujicoba pada sampel yang lebih luas, serta adanya penelitian di beberapa aspek seperti kendali eksposur butir, kendala waktu dan konten, serta sistem keamanan.Suprananto Suprananto2016-04-25T03:37:39Z2022-10-05T01:49:21Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/31736This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/317362016-04-25T03:37:39ZEvaluasi Sistem Penganggaran SMPSMP merupakan jenjang pendidikan dasar, termasuk dalam sasaran wajib belajar sembilan tahun. Sesuai dengan UUD 1945, UU Sisdiknas, PP Wajib Belajar, semua biaya pendidikan program wajib belajar sembilan tahun ditanggung oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah. Kenyataan di lapangan belum berjalan sesuai dengan perundangan, bahkan perlakuan terhadap SMP negeri dan SMP swasta berbeda, dalam pemberian dana, dalam penyediaan sumber daya manusia, maupun fasilitas yang diberikan. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi sistem penganggaran SMP. Rumusan masalah dalam penelitian ini mencakup: (1) Apakah Pemda Kabupaten/Kota sudah menyediakan dana untuk program wajib belajar dan pendidikan di SMP, (2) Apakah dana BOS yang dianggarkan oleh pemerintah dengan satu variabel jumlah siswa di tiap sekolah sudah tepat, (3) Apakah dana yang dianggarkan oleh pemerintah, dan pemerintah daerah telah mencukupi kebutuhan sekolah, (4) Bagaimana strategi sekolah dalam mencukupi pendanaan sekolah, dan (5) Apakah partisipasi masyarakat dalam bidang pendidikan dapat ditingkatkan?
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Sesuai dengan karakteristik penelitian kualitatif, pemilihan sampel secara purporsive. Penelitian dilakukan di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Gunungkidul. Di Kota Yogyakarta dengan sampel empat sekolah, yaitu SMPN 5 Yogyakarta (RSBI), SMPN 9 Yogyakarta (SSN), SMPN 11 Yogyakarta (Sekolah Potensial), dan TD Kumendaman (Sekolah Swasta). Di Kabupaten Gunungkidul dengan sampel SMPN 1 Karangmojo (RSBI), SMPN 1 Ponjong (SSN), SMPN 1 Nglipar (Sekolah Potensial), dan SMP PGRI Semanu (Sekolah Swasta). Pengumpulan data dalam penelitian ini dengan cara wawancara, studi dokumen, rekaman arsip, dan observasi ke lapangan. Analisis data dilaksanakan dengan kompilasi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi, analisis SWOT, dan focus group discussion.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) pemerintah kabupaten/kota telah menganggarkan dana untuk pendidikan, khususnya di SMP sesuai dengan kemampuan daerah. Terdapat perbedaan pendanaan dari pemda kabupaten/kota untuk SMP negeri dan SMP swasta. (2) Pemerintah Pusat dalam menyediakan dana BOS menggunakan satu variabel saja yaitu jumlah siswa kurang tepat, perlu ada variabel lain yaitu jumlah siswa dalam rombongan belajar dan PDRB provinsi. (3) Dana bantuan pendidikan dari pemerintah dan pemerintah daerah untuk penyelenggaraan pendidkan di SMP belum mencukupi. (4) Setiap SMP memiliki strategi dalam mencukupi dana pendidikan, ada SMP negeri yang menarik dana dari orang tua siswa untuk pelayanan pendidikan, ada SMP negeri yang tidak menarik dana dari orang tua siswa walaupun kekurangan dana. Semua SMP RSBI menarik dana dari orang tua untuk mencukupi kebutuhan sekolah. Semua sekolah swasta menarik dana dari orang tua siswa sesuai dengan kemampuan wali siswa. (5) Selama dana yang disediakan oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah belum mencukupi, peran serta masyarakat khususnya orang tua siswa dengan cara menanggung sebagian biaya pendidikan dapat dilaksanakan, dengan cara subsidi silang dan melalui musyawarah. Berdasarkan hal tersebut di atas, agar anggaran pendidikan di SMP dapat terjamin, diperlukan kebijakan sharing anggaran antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/kota, dan masyarakat dalam perundangan.Sugito Sugito2016-04-25T03:27:15Z2022-10-05T02:25:19Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/31729This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/317292016-04-25T03:27:15ZPengembangan Substansi Komponen Kompetensi Guru Sekolah Inklusif Bagi Anak Berkelainan/Berkebutuhan Pendidikan KhususPenelitian ini bertujuan untuk: (1) menghasilkan substansi komponen kompetensi guru sekolah inklusif bagi anak berkelainan/berkebutuhan pendidikan khusus; dan (2) menghasilkan buku panduan dan instrumen asesmen kompetensi guru sekolah inklusif bagi anak berkelainan/berkebutuhan pendidikan khusus.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan menggunakan prosedur research and development yang dikembangkan oleh Borg dan Gall (1983: 771-787). Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah: (a) Teknik Delphi, (b) Focus Group Discussion, (c) Angket/kuesioner, (d) wawancara, (e) Portofolio guru, (f) observasi, dan (g) Studi dokumentasi. Analisis instrumen menggunakan Explanatory Factors Analysis dan Cronbach Alpha serta analisis data mengggunakan teknik deskriptif
Temuan hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan substansi komponen kompetensi guru sekolah inklusif bagi anak berkelainan dinilai sebagai produk yang layak: (1) Instrumen valid dan reliabel (konstrak teori cocok dengan data empiris dan didukung oleh semua indikator). (2) Komprehensif, memiliki empat komponen dan 34 indikator sebagai kriteria untuk menetapkan kompetensi guru sekolah inklusif bagi anak berkelainan/berkebutuhan pendidikan khusus. (3) Holistik, dapat mengungkap fakta yang terjadi sesungguhnya di lapangan. (4) Produk ini dapat mengidentifikasi substansi komponen kompetensi yang masih perlu ditingkatkan dari guru sekolah inklusif bagi anak berkelainan/berkebutuhan pendidikan khusus.(a) Komponen kompetensi pedagogik termasuk dalam kategori cukup (2,67), nilai tersebut berada pada rentang skor cukup(> 2,6 hingga 3,4); (b) Komponen kompetensi kepribadian termasuk dalam kategori baik (3,47), nilai tersebut berada pada rentang skor baik (> 3,4 hingga 4,2); (c) Kompetensi sosial termasuk dalam kategori cukup (2,702), nilai tersebut berada pada rentang skor cuup (> 2,6 hingga 3,4); (d) Komponen kompetensi profesional termasuk dalam kategori kurang (2,59), nilai tersebut berada pada rentang skor kurang (> 1,80 hingga 2,6). (5) Produk penelitian yang berupa buku panduan dan instrumen dinilai mudah digunakan untuk melakukan asesmen kompetensi guru sekolah inklusif. Secara umum opini yang diberikan Kepala Sekolah Dasar Inklusif menunjukkan bahwa keberadaan model yang dikembangkan ini, dapat membantu pihak sekolah dalam hal penyediaan instrumen asesmen kompetensi guru sekolah inklusif bagi anak berkelainan/berkebutuhan pendidikan khusus.Sari Rudiati2016-04-25T03:14:38Z2022-10-05T02:54:11Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/31726This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/317262016-04-25T03:14:38ZPengembangan Computerized Adaptive Testing dengan Metode Futsuhilow, Fusuhilow, dan FumahilowPenelitian ini bertujuan untuk: (1) pengembangan model Computerized Adaptive Testing (CAT) yang disebut CerdasCAT dengan metode Futsuhilow, Fusuhilow, dan Fumahilow berdasarkan model Rasch; (2) menerapkan model CAT untuk menghasilkan kemampuan peserta tes, panjang tes, tingkat exposure butir soal, galat baku penaksiran parameter kemampuan, dan waktu respon butir soal; (3) menemukan prosedur penerapan DSS dalam CAT; dan (4) menerapkan DSS dalam model CAT untuk menghasilkan laporan kelulusan peserta tes.
Penelitian ini menggunakan model Revised Rapid Application Development (RRAD) melalui enam tahap yaitu pemodelan bisnis, pemodelan data, pemodelan proses, pembentukan aplikasi, pengujian, dan diseminasi. Uji coba CerdasCAT dilakukan secara simulasi dan pengujian secara terbatas di sekolah dasar. Uji coba melibatkan dua sekolah dengan menggunakan purposive sampling. Peserta tes dipilih secara acak dari dua sekolah tersebut sebanyak 90, kemudian peserta tes tersebut dikelompokkan secara acak ke dalam tiga kelas, yaitu: kelas Futsuhilow sebanyak 30 peserta tes, kelas Fusuhilow sebanyak 30 peserta tes, dan kelas Fumahilow sebanyak 30 peserta tes. Butir soal berasal dari Ujian Nasional Sekolah Dasar. Jumlah butir soal tersebut sebanyak 240 butir.
Hasil penelitian menunjukkan sebagai berikut. Pertama, CerdasCAT memberikan butir soal adaptif terhadap kemampuan peserta tes dalam menghasilkan panjang tes, tingkat exposure butir soal, galat baku penaksiran parameter kemampuan, dan waktu respon butir soal secara optimal. Kedua, metode Fusuhilow memiliki panjang tes yang paling pendek. Metode Fumahilow memiliki tingkat exposure butir soal yang paling kecil. Metode Futsuhilow memiliki rerata galat baku penaksiran parameter kemampuan yang paling kecil dan memiliki rerata waktu respon butir soal yang paling kecil. Ketiga, CerdasCAT menghasilkan kemampuan peserta tes. Pengolahan data tersebut menggunakan prosedur DSS, yakni pembobotan SKL, pembobotan domain, dan pembobotan kriteria penilaian dalam batasan kuota maksimum dan skor minimum. Keempat, penerapan DSS pada CerdasCAT memberikan informasi yang sesuai dengan kriteria user dalam menentukan peserta tes yang lulus ujian.Rukli Rukli2016-04-25T02:39:47Z2022-10-04T07:38:39Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/31720This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/317202016-04-25T02:39:47ZPengembangan Tes Diagnostik dengan Menggunakan Model DINA, untuk Mendapatkan Informasi Salah Konsepsi dalam AljabarPenelitian ini bertujuan untuk: (1) menemukan cara mengembangkan tes diagnostik dengan model DINA yang baik, sehingga mampu memberikan informasi salah konsepsi dalam aljabar; (2) mengimplementasikan tes diagnostik yang dikembangkan dengan model DINA; serta (3) mencari ukuran matriks Q dan banyaknya peserta tes yang ideal, untuk digunakan dalam pengembangan tes diagnostik dengan model DINA. Ketiga tujuan tersebut selanjutnya dijabarkan menjadi: (a) menemukan cara mengembangkan tes diagnostik dengan model DINA, sehingga mampu memberikan informasi salah konsepsi dalam aljabar; (b) mengidentifikasi karakteristik tes diagnostik yang baik yang dikembangkan dengan model DINA; (c) menggali bentuk pemanfaatan informasi hasil tes diagnostik yang dikembangan dengan model DINA; (d) menggali informasi yang dapat dimunculkan dari tes diagnostik yang dikembangkan dengan model DINA; (e) mencari ukuran matriks Q ideal, yang diperlukan untuk pengembangan tes diagnostik dengan model DINA; dan (f) menentukan banyaknya peserta tes ideal, yang diperlukan untuk pengembangan tes diagnostik dengan model DINA.
Penelitian pengembangan ini terdiri atas penelitian empirik dan studi simulasi. Penelitian empirik yang digunakan adalah penelitian deskriptif eksploratori.Penelitian deskriptif digunakan untuk mendeskrisikan tahapan pengembangan tes. Eskploratorif digunakan untuk mencari karakteristik item, meliputi tingkat kesukaran dan indeks daya beda item. Penelitian simulasi digunakan untuk menemukan informasi tentang struktur kelas laten maksimum, dengan cara mensimulasikan berbagai kondisi ukuran matriks Q dan banyaknya peserta tes. Simulasi tersebut menggunakan metode simulasi Monte Carlo. Subjek coba penelitian adalah siswa kelas VIII di SMPN 1 Yogyakarta, SMPN 1 Sanden Bantul dan SMPN 1 Panjatan Kulon Progo. Analisis data dilakukan dengan menggunakan software komputer program CDM, Mplus dan R.
Hasil penelitian menunjukan: (a) tahapan pengembangan tes yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: identifikasi kompetensi dasar (KD) dan merumuskan indikator, menyusun learning continuum, menyusun hierarki materi, merumuskan atribut, mengonstruk soal, validasi ahli dan uji empirik. Setelah melalui tujuh tahapan tersebut, berhasil dikembangkan 37 item tes diagnostik; (b) dari 37 item tes diagnostik yang dikembangkan, 15 item di antaranya harus dihilangkan/dihapus dari paket tes. Item-item yang dihilangkan/dihapus disebabkan tidak memenuhi uji fit model dan kualitas item tersebut jelek karena memiliki indeks daya beda kurang dari 0,2; (c) pemanfaatan informasi hasil tes diagnostik yang dikembangkan dilakukan melalui umpan balik yang dihasilkan software CBT. Umpan balik tersebut berbentuk laporan skor per item dan laporan diagnostik masing-masing anak/peserta tes; (d) hasil transaksi secara individual masing-masing anak berupa pola respon, akan terekam pada software CBT. Akumulasi pola respon anak dalam satu kelas, dapat dimanfaatkan untuk analisis salah konsepsi secara klasikal dengan program Mplus, BIGSTEP, ITEMAN atau software analisis lainya, (e) hasil studi simulasi menunjukan: (i) matriks Q berukuran 4×3 (Q4×3) lebih ideal dibandingkan dengan matriks Q berukuran 6×3 (Q4×3) dan 8×3 (Q8×3); (ii) matriks Q berukuran 6×4 (Q6×4) lebih ideal dibandingkan dengan matriks Q berukuran 4×4 (Q4×4) dan 8×4 (Q8×4); serta (iii) matriks Q berukuran 6×5 (Q6×5) lebih ideal dibandingkan dengan matriks Q berukuran 4×5 (Q4×5) dan 8×5 (Q8×5). Suatu matriks dikatakan ideal bila matriks tersebut mampu menghasilkan struktur kelas laten yang maksimum; dan (f) hasil simulasi juga menunjukan ukuran sampel minimum (N = 250) mampu mengestimasi parameter-parameter yang ada pada model DINA dengan baik dibandingan sampel dengan ukuran yang lebih besar (N = 500 dan N = 1000).Kusaeri Kusaeri2016-04-25T02:18:35Z2022-10-12T02:00:14Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/31717This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/317172016-04-25T02:18:35ZPengembangan Model Penilaian Komprehensif Berbasis Proyek Pendidikan Kewirausahaan Terintegrasi di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)Tujuan pokok penelitian ini adalah mengembangkan model penilaian komprehensif berbasis proyek pendidikan kewirausahaan terintegrasi di SMK. Untuk mendukung pelaksanaan model penilaian tersebut diperlukan sarana yang berupa pembelajaran yang sesuai dengan model penilaian yang dikembangkan yaitu pembelajaran berbasis proyek pendidikan kewirausahaan. Dengan demikian, disamping tujuan pokok, penelitian ini juga bertujuan untuk: 1) merancang langkah-langkah pembelajaran berbasis proyek pendidikan kewirausahaan; 2) menyusun buku panduan; 3) mengetahui apakah penerapan model penilaian yang didukung dengan pembelajaran yang sesuai dengan model penilaian yang dikembangkan mampu mengukur dan menumbuhkan sikap, minat, dan perilaku wirausahaan serta prestasi belajar siswa dilihat dari aspek kognitif, afektif dan psikomotorik; dan 4) mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambat penerapan modelpenilaiankomprehensif berbasis proyek pendidikan kewirausahaan terintegrasi di SMK.
Pengembangan model penilaian ini menggunakan Four-D model.meliputi tahap define, design, develop, dan disseminate. Rancangan model dalam penelitian ini belum sampai pada tahap dissemi¬nate, sehingga hanya meliputi tiga tahapan yaitu tahap define, design, dan develop. Subjek penelitian adalahsiswa kelas XI program studi penjualan, guru ekonomi, dan guru kewirausahaan. Teknik pengumpulan datayang digunakan adalah angket, observasi, dokumentasi, dan tes.Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis diskriptif,Confirmatory Factor Analysis (CFA), dan Multivariate Analysis of Variance (MANOVA).
Hasil penelitian adalah sebagai berikut. 1) Dilihat dari hasil analisis penilaian pakar menunjukan bahwa model penilaian secara umum termasuk dalam kategori baik dan dapat digunakan.2) Dilihat dari hasil analisis CFA, menunjukkan adanya konsistensi, hal ini terbukti dari hasil pengujian model pada uji coba terbatas dan uji coba luas sama-sama menghasilkan bahwa model fit dengan data empiris. Selain itu semua konstruk yang dibangun untuk mengukur variabel, semuanya signifikan pada alfa 5%.3) Hasil analisis uji pakar tentang langkah-langkah pembelajaran berbasis proyek pendidikan kewirausahaan secara umum termasuk dalam kategori baik dan dapat digunakan, 4) Dilihat dari uji efektifitas model penilaian yang didukung pembelajaran yang sesuai dengan model penilaian yang dikembangkan untuk masing-masing kelompok dengan menggunakan uji MANOVA dapat dikatakan efektif, karena semua variabel diperoleh nilai p di atas 0,05.5) Penerapan model penilaian dan pelaksanaan pembelajaranmampu meningkatkan sikap dan minat siswa terhadap wirausaha,namun belum dapat secara efektif meningkatkan perilaku wirausaha.6) Hasil analisis pakar tetang buku panduan, secara umum termasuk dalam kategori baik dan dapat digunakan. 7) Penerapan model penilaian yang dikembangkan dalam penelitian didukung oleh beberapa faktor antara lain: a) adanya motivasi belajar siswa yang sangat tinggi; b) kesadaran yang tinggi dari siswa bahwa tujuan utama sekolah di SMK adalah untuk menjadi wirausaha; c) motivasi anak untuk belajar berjualan sangat tinggi; d) dukungan guru mata pelajaran ekonomi dan kewirausahaan dalam membantu keterlaksanaan pembelajaran; dan e) dukungan dari sekolah untuk menerapkan model yang telah dikembangkan. 8) Dalam penerapan model ini juga ditemukan beberapa faktor penghambat antara lain: a) berakhirnya waktu pembelajaran, membatasi ruang gerak peneliti untuk melanjutkan mendampingi kegiatan praktik menjual siswa SMK; b) keberanian guru untuk melaksanaan pembelajaran masih kurang; dan c) waktu untuk berjualan siswa di luar kelas relatif sedikit.Endang Mulyani2016-04-21T08:58:47Z2022-10-05T02:08:14Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/31624This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/316242016-04-21T08:58:47ZPengembangan Tes Diagnostik melalui Analisis Kesalahan Berbahasa Prancis bagi Penutur Bahasa IndonesiaDua masalah utama penelitian ini adalah (1) kesalahan berbahasa Prancis para pembelajar bahasa Prancis penutur bahasa Indonesia, dan (2) pengembangan tes diagnostik melalui hasil analisis kesalahan. Tujuan penelitiannya adalah (1) mengidentifikasi jenis, bentuk, dan kuantitas kesalahan berbahasa tulis bahasa Prancis yang dilakukan oleh mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa Prancis, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta, sebagai pembelajar bahasa Prancis penutur bahasa Indonesia, dan (2) mengembangkan instrumen tes diagnostik bahasa Prancis dengan bahan dari hasil analisis kesalahan berbahasa
Untuk memecahkan permasalahan, penelitian ini terdiri atas dua tahap dengan jenis penelitian berbeda. Jenis penelitian deskriptif bertujuan untuk menelusuri dan mengidentifikasi kecenderungan umum tentang kesalahan yang dibuat oleh para pembelajar bahasa Prancis. Jenis yang kedua adalah penelitian dan pengembangan bertujuan untuk menghasilkan perangkat tes diagnostik yang akan dilakukan melalui tahapan-tahapan pengembangan tes. Tahap I penelitian tentang kesalahan berbahasa dilakukan dengan sampel mahasiswa dari semua tingkat sebanyak 80 mahasiswa yang diambil dengan teknik simple random sampling. Mereka diberi tugas membuat karangan yang sudah ditentukan tema dengan empat jenis tulisan, yaitu deskripsi, narasi, argumentasi, dan persuasi. Tugas menulis diambil dari tes baku bahasa Prancis DELF level A1, A2, B1, dan B2. Penelitian Tahap II berupa pengembangan tes diagnostik bahasa Prancis dengan desain R&D, berdasarkan hasil penelitian kesalahan berbahasa tahap I dengan memanfaatkan kategori kesalahan dan frekuensi untuk menentukan proporsi butir soal. Penentuan validitas kisi-kisi dan butir soal menggunakan pendapat pakar (expert judgement) dalam forum FGD. Ujicoba tes dilakukan pada sampel terjangkau mahasiswa S1 jurusan Pendidikan bahasa Prancis, UNY. Hasil ujicoba dianalisis kualitas distraktornya dengan memanfaatkan Item and Test Analysis program ITEMAN versi 3.00. Untuk melihat validitas konstruknya digunakan analisis faktor eksploratori.
Produk akhir penelitian ini adalah (1) Daftar kesalahan berbahasa, dan (2) Perangkat tes diagnostik bahasa Prancis yang dirancang khusus untuk pembelajar bahasa Prancis penutur bahasa Indonesia. Perangkat tes terdiri atas (a) Petunjuk penggunaan dan pengerjaan soal, berupa panduan tes; (b) butir soal, bentuk soal pilihan ganda. Jumlah soal 100 butir. Tiap butir soal dirancang untuk 35 detik pengerjaannya. Pilihan jawaban bervariasi tergantung pada pola kesalahan yang muncul; (c) kunci jawaban; dan (d) rubrik untuk membaca hasil jawaban tertes. Setiap pilihan jawaban sebagai pengecoh disertai deskripsi tentang kemungkinan penyebab kesalahan yang akan digunakan oleh pengguna tes untuk memahami pikiran tertes sehingga ia memilih jawaban salah tersebut, dan (e) petunjuk langkah-langkah remediasi.Dwiyanto Djoko Pranowo2016-04-21T07:51:57Z2022-07-19T07:50:03Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/31604This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/316042016-04-21T07:51:57ZModel Decision Support System untuk Pengembangan Program Studi di Perguruan TinggiTujuan Penelitian ini adalah untuk menghasilkan model program pendukung pengambilan keputusan, yang dapat membantu pimpinan perguruan tinggi dalam pengambilan keputusan guna pengembangan sebuah program studi, juga untuk mengevaluasi hasil implementasi database management dengan Decision Support System.
Penelitian ini menggunakan pendekatan research and development (R&D) atau penelitian pengembangan. Penelitian ini dilakukan melalui studi awal, untuk mengetahui kesiapan perguruan tinggi dalam memenuhi komponen pendukung seperti pangsa pasar dan prosedur pendirian/pengembangan perguruan tinggi, lalu dilakukan studi literatur terhadap kondisi ideal sebuah pengembangan program studi dan perangkat pendukung pengambilan keputusan, setelah itu dilanjutkan dengan proses perancangan dan desain program. Sebelum DSS diterapkan selanjutnya dilakukan ujicoba perancangan melalui tiga tahap: 1) expert judgment, 2) ujiterbatas, dan 3). uji akhir. Pada tahap pengembangan yang dilakukan bukanlah pengembangan pada DSS-nya melainkan pada pengembangan implementasi dari DSS untuk pengembangan program studi di perguruan tinggi.
Kesimpulan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut.1) pengambilan keputusan pimpinan dengan adanya DSS ini menjadi lebih optimal dan dapat menjadi alternatif solusi untuk mengoptimalkan hasil keputusan yang akan diambil, terutama dalam pengembangan sebuah Program studi. 2) DSS dapat memberikan masukan terhadap kondisi terkini program studi, penerimaan dari pangsa tenaga kerja yang ada, kompetitor lain, kondisi dan kesesuaian kurikulum yang ada. 3) model DSS ini sesuai dengan kebutuhan pimpinan dalam membantu memberikan masukan untuk pengambilan sebuah keputusan perkembangan program studi serta simulasi terhadap prodi baru atau prodi lama yang ingin melakukan proses akreditasi. 4) hasil uji empiris menunjukkan selisih skor penilaian namun, masih dalam ranah rentangan skor yang sama, hal ini menunjukkan bahwa pengelompokan variabel dan formulasi rumusan yang digunakan 95% mendekati kesesuaian dengan hasil dari BAN PT, dan dapat memberikan keluaran masukan yang sesuai dengan konversi skornilai BAN PT.Adrian Adrian2016-04-21T07:22:24Z2022-07-27T02:56:32Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/31598This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/315982016-04-21T07:22:24ZEvaluasi Efektivitas Unit Produksi dalam Mempersiapkan Kompetensi Kerja Siswa dan Dampaknya Bagi SMKTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1) bagaimana implementasi unit produksi di SMK; 2) faktor pendukung dan faktor penghambat dalam pelaksanaan UP; 3) sejauh mana UP meningkatkan kemampuan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja siswa; 4) sejauh mana UP memberikan sarana pembelajaran dan kewirausahaan; 5); sejauh mana mampu menghasilkan produk yang berkualitas dan berdaya saing; dan 6) bagaimana dampak UP bagi SMK
Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi yang meliputi effort evaluation, process evaluation and treatment specification aproach (Patton, 1978: 164). Model evaluasi menggunakan gabungan model CIPP dan model Logic, sehingga menjadi model evaluasi CIPP-Logic. Pendekatan penelitian menggunakan mixed method designs dengan concurrent triangulation designs. Populasi penelitian adalah SMK rumpun teknologi di DIY yang memiliki unit produksi. Penentuan sampel dengan purposive sampling technique terdiri atas empat SMKN RSBI-SBI, meliputi SMKN 2 Jetis Yogyakarta, SMKN 2 Depok Sleman, SMKN 2 Pengasih dan SMKN 2 Wonosari. Subjek penelitian adalah kepala sekolah bidang kurikulum dan humas, ketua program keahlian, ketua UP, guru, teknisi, dan siswa. Pengumpulan data kuantitatif dengan kuesioner, sedangkan data kualitatif dengan wawancara dan observasi mendalam serta dokumentasi dengan kerangka monitoring dan evaluasi diagnostik. Analisis data kuantitatif menggunakan analisis deskriptif. Analisis kualitatif menggunakan model Miles dan Huberman yaitu data reduction, data display dan conclusion drawing/verification. Kombinasi analisis kualitatif dan kuantitatif dengan logical framework analysis.
Hasil penelitian ini adalah: 1) Sebagian besar unit produksi di SMKN RSBI-SBI aktif, namun sumbangan sebagai sarana pembelajaran siswa dan guru, serta sebagai sumber biaya operasional relatif kecil; 2) Sebagian besar unit produksi mampu menyelaraskan antara program kurikulum dan program unit produksi, namun pemanfaatan sarana dan prasarana serta sumber daya manusia (siswa, teknisi dan guru) belum optimal; 3) UP mampu menjadi sarana pembelajaran bagi guru dan siswa berdasarkan teori situated cognition, situated learning, teori belajar constructivism dan experiential learning Kolb; 4) UP efektif menjadi sarana pembelajaran siswa, tetapi siswa dan guru yang terlibat terbatas; 5) UP mampu menghasilkan barang/jasa dengan konstruksi dan bahan berkualitas, harga standar, namun penampilan belum sebaik produk industri; 6) UP mampu menambah kesejahteraan warga sekolah dan memberikan pendapatan sekolah,; dan 7) bentuk kepercayaan industri dan masyarakat terhadap UP yaitu: (a) membantu pelaksanaan produksi jasa; (b) memanfaatkan hasil produk dan jasa; (c) tempat pelatihan keterampilan bagi karyawan; dan (d) tempat penyelenggaraan tes tenaga kerja baru.Adi Sutopo2014-08-20T05:24:14Z2022-10-04T08:03:01Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11199This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/111992014-08-20T05:24:14ZEvaluasi Pelaksanaan Program Pembelajaran S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar di Unit Program Belajar Jarak Jauh Universitas Terbuka Daerah Istimewa YogyakartaPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian antara pelaksanaan program S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar di Unit Program Belajar Jarak Jauh Universitas Terbuka Daerah Istimewa Yogyakarta yang meliputi (1) dukungan context terkait terpenuhi tidaknya kebutuhan guru SD di DIY, (2) keterpenuhan input yang meliputi: latar belakang pendidikan mahasiswa, (3) kualifikasi pendidikan tutor, (4) ketersediaan sarana dan prasarana, (5) keterpenuhan process yang meliputi perencanaan satuan acara tutorial (SAT) dan rancangan aktivitas tutorial (RAT), (6) pelaksanaan tutorial, (7) penilaian tutorial, (8) keterpenuhan product yang meliputi prestasi akademik mahasiswa, (9) masa studi mahasiswa, dan (10) keterpenuhan outcome yang meliputi persepsi kepala sekolah terhadap kinerja guru (alumni PGSD UT) sebelum dan sesudah menempuh pendidikan S1 PGSD di UPBJJ UT DIY.
Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi dengan menggunakan model CIPPO yang dimodifikasi dari model CIPP, meliputi evaluasi context, input, process, product dan outcomes, dengan menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Sampel penelitian terdiri dari mahasiswa program studi S1 PGSD yang masih aktif mengikuti tutorial sejumlah 160 mahasiswa yang ditentukan dengan teknik stratified proportional random sampling, 25 orang tutor dan 63 kepala sekolah dengan 181 guru alumni S1 PGSD UT yang dinilai. Pengumpulan data menggunakan angket, dan dokumentasi. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner dan daftar cek. Validasi instrumen menggunakan validasi logis dengan pertimbangan ahli sedangkan perhitungan reliabilitas instrumen menggunakan rumus Alpha Cronbach. Analisis data menggunakan statistik deskriptif kuantitatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kebutuhan guru SD di DIY untuk sampel dari Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul dan Kota Yogyakarta belum terpenuhi sejumlah 905 tenaga guru SD (PNS). Latar belakang pendidikan mahasiswa sebagian besar berasal dari SLTA/SMA. Kualifikasi pendidikan tutor termasuk dalam kriteria baik. Ketersediaan sarana dan prasarana termasuk dalam kriteri cukup (belum memadai). Perencanaan tutorial dalam kriteria baik. Pelaksanaan tutorial dalam kriteria cukup. Evaluasi pelaksanaan tutorial dalam kriteria baik. IPK mahasiswa dalam kriteria memuaskan. Masa studi mahasiswa termasuk dalam kriteria pendek. Persepsi kepala sekolah terhadap kinerja guru (alumni PGSD UT) sebelum dan setelah lulus dari S1 PGSDUT DIY secara umum mengalami peningkatan termasuk dalam kriteria baik .Sri Lastuti2014-04-24T01:04:44Z2022-07-27T02:29:37Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/10919This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/109192014-04-24T01:04:44ZModel Asesmen Pembelajaran Berdasarkan Hasil Ujian Nasional Matematika SDTujuan penelitian ini adalah: (1) mendeskripsikan rata-rata hasil belajar matematika di SD Negeri di Sukoharjo tahun 2009, (2) mendeskripsikan peta kelemahan kognitif siswa Sekolah Dasar, (3) mendeskripsikan kelemahan pembelajaran matematika yang terdapat di Sekolah Dasar berdasarkan informasi UN, (4) mengembangkan model pembelajaran matematika di tingkat Sekolah Dasar melalui Assesment for Learning untuk memperbaiki pembelajaran matematika berdasarkan kelemahan yang dihadapi oleh guru dan siswa, dan (5) mengetahui hasil perbandingan nilai dengan menganalisis hasil UN SD tahun 2010 dengan hasil UN tahun 2011
Jenis penelitian yang digunakan adalah Research & Development. produk yang dikembangkan adalah perangkat penilaian untuk pembelajaran berdasarkan kesulitan belajar siswa.Penelitian awal dilakukan di SekolahDasar se Kabupaten Sukoharjo Jawa Tengah. Dengan metode dokumentasi, diperoleh hasil UN SD, dengan melalui program ITEMAN, diperoleh informasi tentang karakteristik soal dan peta kesulitan materi pada kelompok aritmetika, geometridanpengolahan data. Berdasarkan hasil peta kesulitan tersebut dikembangkan asesmen APB (Aplikasi Prestasi Belajar) program foxpro sebagai umpan balik pada proses pembelajaran Assesment for Learningdengan strategi pembelajaran tutor sebaya.
Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) Rrata-rata tingkat kesulitan tertinggi pada sub materi geometri dalam kompetensi dasar menentukan luas permukaan bangun ruang, sub materi aritmetika pada kompetensi dasar menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan perbandingan, dan pada sub materi pengolahan data pada kompetensi dasar menentukan rata-rata hitung dan modus. (2) Pemetaan hasil UN SD di Kabupaten Sukoharjo berdasarkan kesulitan yang dihadapi siswa adalah untuk submateri aritmetika sebanyak 41,8%, geometri 39,6% dan pengolahan data 47,9%. (3) Kelemahan pembelajaran matematika di sekolah dasar adalah masih berlangsungnya pembelajaran satu arah, murid kelihatan pasif, belum terbiasanya guru melaksanakan pembelajaran berdasarkan hasil ulangan. (4) Model assesmen APB mampu mendeteksi kelemahan siswa dan hasilnya dapat digunakan sebagai umpan balik pada proses pembelajaran yang memberdayakan tutor sebaya. (5) Terdapat penurunan hasil UN SD dari tahun 2010 ke 2011 yang dimungkinkan karena ketidaksesuaian beberapa indikator dan soal serta ketidakcocokan antara nomor indikator dalam kisi-kisi dan soal UN SD tahun 2011.Sumardi Sumardi2012-12-06T02:16:08Z2022-07-27T06:44:02Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/8491This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/84912012-12-06T02:16:08ZModel Tes dan Analisis Prestasi Belajar Matematika Siswa Sekolah DasarPenelitian ini bertujuan untuk menemukan model tes dan analisis prestasi belajar siswa yang dapat dipakai untuk melakukan identifikasi level kemampuan dan menyusun profil pencapaian kompetensi siswa, khususnya di sekolah dasar. Model yang dikembangkan menyangkut dua hal, yaitu: (1) prosedur dan langkah-langkah penyusunan tes serta teknik identifikasi level kemampuan siswa, dan (2) pelaporan hasil tes. Identifikasi dilakukan dengan cara menempatkan posisi aspek-aspek kemampuan yang diujikan dan kemampuan (ability) siswa ke dalam level-level kemampuan tertentu. Level kemampuan terdiri dari 4 level, yaitu: Level I, Level II, Level III, dan Level IV. Level I merupakan level terendah dan Level IV merupakan level tertinggi. Subjek uji coba produk adalah guru dan siswa SD Kelas III, Kelas IV, dan Kelas V di kota Kendari. Sampel siswa untuk uji coba diperluas sebanyak 1.200 orang yang berasal dari 10 SD Negeri dan dipilih dengan teknik purposive sampling. Sampel guru untuk uji coba produk sebanyak 12 orang yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian adalah tes, lembar penilaian, dan kartu telaah soal. Analisis data uji coba instrumen tes menggunakan program Micro Cat ITEMAN. Analisis data hasil penelitian menggunakan program BIGSTEPS Versi 2.30 dan program SPSS for Windows Versi 13.0 Hasil penelitian berupa produk model tes dan analisis prestasi belajar siswa yang memiliki dua komponen, yaitu: (1) manual prosedur dan langkah-langkah penyusunan tes serta teknik identifikasi level kemampuan/kompetensi siswa, dan (2) format pelaporan hasil tes. Berdasarkan hasil analisis data pada uji coba diperluas disimpulkan bahwa: (1) persentase posisi level aspek-aspek kemampuan pada semua level untuk ketiga paket tes yang diujikan memenuhi distribusi normal, yakni sebanyak 21,2% Level I; 28,2% Level II; 34,1% Level III, dan 16,5% Level IV. (2) Hasil identifikasi level kemampuan siswa menunjukkan bahwa sebagian besar siswa mempunyai kemampuan pada Level I dan Level II, yakni sebanyak 70,17%. Siswa yang mempunyai kemampuan pada Level III dan Level IV hanya 29,,83%. Proporsi siswa yang memiliki kemampuan pada Level I, Level II, Level III, dan Level IV adalah: 0,3: 0,4: 02: 0,1. Ini berarti dalam 10 siswa ditemukan ada sekitar 3 orang yang memiliki kemampuan pada Level I, ada 4 orang yang memiliki kemampuan pada Level II, ada 2 orang yang memiliki kemampuan pada Level III, dan hanya 1 orang yang memiliki kemampuan pada Level IV. Temuan ini memberi indikasi bahwa perbaikan pembelajaran harus dilakukan oleh guru untuk meningkatkan kemampuan siswa memahami materi pelajaran. (4) Dilihat dari segi level kemampuan setiap kelas, ditemukan bahwa siswa kelas III mempunyai kemampuan yang lebih baik (lebih tinggi) dari kelas IV dan kelas V. (5) Format pelaporan hasil tes yang dapat digunakan untuk mendeskripsikan tingkat pencapaian kompetensi siswa terdiri dari dua bagian, yaitu: (1) laporan kepada sekolah yang meliputi: laporan secara klasikal, daftar hierarki tingkat kesulitan aspek-aspek kemampuan yang diujikan, profil individu siswa; dan (2) laporan kepada orang tua yang berisi informasi tentang nilai kemampuan, posisi level kemampuan dan aspek-aspek kemampuan yang berhasil dan belum dikuasai oleh siswa dalam tes yang diujikan.Zamsir Zamsir2012-12-05T02:31:30Z2019-01-29T03:20:45Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/8276This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/82762012-12-05T02:31:30ZDifusi Kebijakan Pengarusutamaan Gender di Fatayat Nahdlatul Ulama Daerah Istimewa YogyakartaPenelitian ini bertujuan untuk: 1) Menemukan model konseptual difusi kebijakan pengarusutamaan gender di Fatayat Nahdlatul Ulama ; 2) Menemukan faktor-faktor yang menentukan dalam adopsi kebijakan pengarusutamaan gender di
Fatayat Nahdlatul Ulama; 3) Menghasilkan metode penelitian yang tepat untuk penelitian difusi kebijakan pengarusutamaan gender dengan pendekatan kualitatif.
Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme dengan pendekatan kualitatif fenomenologi. Subyek penelitian adalah anggota Fatayat Nahdlatul Ulama yang duduk dalam kepengurusan Fatayat Nahdlatul Ulama di tingkat cabang, wilayah dan pusat periode tahun 1995-2000, 2000-2005, dan 2005-2010. Obyek penelitian adalah difusi kebijakan pengarusutamaan gender di Fatayat Nahdlatul Ulama DIY.
Data dikumpulkan dengan interview mendalam. Pengabsahan data dilakukan dengan triangulasi tema-tema. Análisis data menggunakan Interpretive Phenomenology Analysis (IPA) dan Event History Analysis (EHA). Pengambilan sampel dilakukan
secara purposive dengan teknik snow ball sampling.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa difusi kebijakan pengarusutamaan gender (PUG) di Fatayat terjadi pada dua level yakni individu dan organisasi. Model konseptual difusi kebijakan pada individu ditemukan dengan tahap pengetahuan, persuasi, konfirmasi, keputusan dan implementasi. Adopsi kebijakan pengarusutamaan gender ditentukan oleh faktor internal maupun faktor eksternal.
Faktor internal meliputi: latar belakang individu; keinovatifan PUG sesuai dengan kebutuhan individu; dan perilaku aktif dari individu. Sedangkan faktor penentu
eksternal adopsi adalah: ketersediaan sumber dan saluran informasi; anggota kelompok (Member group); kelompok referensi (Reference group). Penelitian difusi
kesetaraan dan keadilan gender pada individu menggambarkan sebuah proses mental yang sangat kompleks yang membutuhkan kajian interdisipliner berbagai bidang ilmu.
Penelitian difusi kesetaraan dan keadilan gender pada organisasi tidak terlepas dari tiga dimensi yakni kebijakan, orang-orang dan organisasi (policy, people, place) yang membentuk kerangka difusi kebijakan. Untuk dapat memahami individu maupun organisasi dalam sebuah kerangka penelitian difusi tepat menggunakan
pendekatan kualitatif dengan even history analysis (EHA) dan interpretative phenomenology analisis (IPA).Mami Hajaroh2012-12-05T02:05:49Z2022-10-05T02:21:09Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/8261This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/82612012-12-05T02:05:49ZPengembangan Instrumen Tingkat Kepuasan Mahasiswa dalam Layanan Akdemik dan Implementasinya di Institut Agama Islam Imam Ghozali (IAIIG) CilacapSecara umum penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan instrumen pengukur tingkat kepuasan mahasiswa dalam layanan akademik yang valid, reliabel, dan memiliki norma pensekoran yang baku. Sedangkan tujuan khususnya adalah: 1) memperoleh instrumen tingkat kepuasan mahasiswa dalam layanan akademik IAIIG Cilacap, 2) mengestimasi reliabilitas instrumen tingkat kepuasan mahasiswa dalam layanan akademik IAIIG Cilacap, 3) menguji model konstruk ukur tingkat kepuasan mahasiswa dalam layanan akademik IAIIG Cilacap, dan 4) Mendeskripsikan tingkat kepuasan mahasiswa dalam layanan akademik IAIIG Cilacap.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dan survey. Prosedur pengembangan instrumen ini melalui empat tahapan yaitu: pendefinisian (define), perancangan (design), pengembangan (develop), dan diseminasi (desseminate). Subyek coba penelitian ini adalah 32 mahasiswa untuk responden uji coba terbatas, dan 279 untuk uji coba lapangan. Sementara untuk implementasi instrumen dipilih 313 mahasiswa dari 1771 total mahasiswa IAIIG Cilacap sebagai sampel implementasi instrumen dengan menggunakan teknik stratified random sampling. Jenis instrumen pengumpul data adalah angket skala likert lima opsi pernyataan. Teknik analisis data yang digunakan meliputi: 1) estimasi reliabilitas instrumen menggunakan alfa Cronbach, 2) seleksi butir pernyataan menggunakan analisis faktor eksploratori dan 3) uji validitas konstruk instrumen menggunakan analisis faktor konfirmatori, 4) penyusunan kategori dan norma baku tingkat kepuasan mahasiswa dalam layanan akademik menggunakan tendensi sentral dan ukuran penyebaran data, 5) memperoleh gambaran tingkat kepuasan mahasiswa dalam layanan akademik di IAIIG Cilacap tendensi sentral.
Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) telah didapatkan instrumen tingkat kepuasan mahasiswa dalam layanan akademik IAIIG Cilacap yang valid dan reliabel serta dapat digunakan sebagai salah satu instrumen penjaminan mutu layanan akademik di IAIIG Cilacap, 2) indeks reliabilitas Chronbach-alpha pada instrumen yang dikembangkan ini mendapatkan indeks reliabilitas yang sangat tinggi yaitu 0.971 menujukkan instrumen andal, serta 3) uji model konstruk ukur lima dimensi pengukur tingkat kepuasan mahasiswa dalam layanan akademik IAIIG Cilacap menghasilkan kecocokan antara model konstruk teoritis dengan data empiris. Hal tersebut ditunjukkan dengan goodness of fit index berupa nilai chi-square yang kecil (χ2 = 5,28) dan probabilitas yang tidak signifikan (p = 0,32), serta indikator lainnya yang mendukung justifikasi tersebut. 4). Rata-rata mahasiswa IAIIG Cilacap merespon layanan akademik di IAIIG Cilacap dengan kurang puas.Lumaur Ridlo2012-12-04T06:44:12Z2022-07-20T08:21:59Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/8184This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/81842012-12-04T06:44:12ZPENILAIAN KINERJA GURU R-SMA-BI PASCA SERTIFIKASI DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTAMUSYADAD FARIDL2012-12-04T05:58:15Z2022-10-05T01:52:21Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/8178This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/81782012-12-04T05:58:15ZPenyetaraan Vertikal Tes Kemampuan Matematika SMP di Kabupaten SlemanPenelitian ini bertujuan untuk: (1) mengembangkan tes kemampuan matematika; (2) mengetahui karakteristik tes kemampuan matematika; (3) menentukan persamaan kesetaraan vertikal tes kemampuan matematika SMP kelas VII, VIII, dan IX, (4) mengetahui kemampuan siswa SMP kelas VII, VIII dan IX di Kabupaten Sleman.
Penelitian pengembangan ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian adalah respon siswa SMP di Kabupaten Sleman. Pengambilan sampel menggunakan teknik Stratified proporsional random sampling. Sekolah yang terpilih sebagai sampel adalah SMP N 1 Depok, SMP N 2 Sleman, SMP N 1 Mlati dan SMP N 1 Seyegan. Besar sampel untuk kelas VII sebesar 486 siswa, kelas VIII sebesar 474 siswa, dan siswa kelas IX sebesar 442 siswa. Instrumen yang digunakan adalah 3 perangkat tes kemampuan matematika yang berbentuk tes objektif dengan 4 pilihan jawaban dan menggunakan anchor sebesar 25%. Data yang berupa skor diolah dan disetarakan dengan menggunakan pendekatan teori tes klasik (Microcat Iteman) dan teori tes modern (Bigsteps).
Hasil penelitian ini: (1) diperoleh tiga perangkat tes kemampuan matematika; (2) ketiga perangkat tes memiliki rerata tingkat kesukaran dengan kategori sedang, memiliki rerata daya beda dengan kategori baik, dan memiliki reliabilitas dengan kategori cukup, (3) hasil penyetaraan vertikal dengan pendekatan teori tes klasik diperoleh persamaan konversi untuk kelas VII ke kelas VIII adalah Y*=1,203 X – 3,732, persamaan konversi untuk kelas IX ke kelas VIII adalah Y*=0,682 Z + 2,375, dan hasil penyetaraan dengan pendekatan teori tes modern diperoleh persamaan konversi untuk kelas VII ke kelas VIII adalah Y*=bX –1,643 serta persamaan konversi untuk kelas VIII ke kelas IX adalah Y*=bz+0,965, (4) kemampuan siswa kelas VIII lebih baik dibanding kemampuan siswa kelas VII, dan kemampuan siswa kelas IX lebih baik dibanding kemampuan siswa kelas VIII.Etyk Nurhayati2012-12-04T05:57:33Z2022-07-20T08:04:46Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/8174This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/81742012-12-04T05:57:33ZPengembangan Sistem Penilaian Uji Kompetensi Menjahit Busana pada Jenjang Pendidikan SMKPenelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui karakteristik instrumen penilaian uji kompetensi menjahit jas wanita, (2) menyusun prosedur penilaian uji kompetensi menjahit jas wanita, dan (3) mengetahui profil kemampuan peserta uji kompetensi menjahit jas wanita.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Model penelitian pengembangan yang dipilih adalah model penelitian dan pengembangan pendidikan yang dikembangkan oleh Borg and Gall, dengan prosedur: studi awal (pendahuluan); pengembangan produk, validasi ahli dan revisi produk; uji coba dan revisi produk; uji lapangan dan produk akhir. Sampel sebagai subyek uji coba adalah peserta didik dari Sekolah Menengah Kejuruan Program Keahlian Tata Busana klas III di Daerah Istimewa Yogyakarta. Rater uji kompetensi berasal dari sekolah dan industri. Teknik pengambilan sampel uji coba menggunakan teknik Purposive Sampling. Variabel yang menjadi fokus penelitian yakni pengembangan soal, lembar penilaian, panduan penilaian (rubrik), prosedur penilaian, dan pelaporan. Validasi instrumen perangkat penilaian menggunakan expert judgment dan koefisien reliabilitas dihitung dengan menggunakan dua pendekatan, yaitu program Genova dan Cohen’s Kappa. Penentuan kompeten berdasar pada Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah disepakati pihak sekolah dan industri dengan nilai 70.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) bentuk instrumen penilaian uji kompetensi menjahit jas wanita mencakup: soal uji kompetensi menjahit jas wanita, lembar penilaian uji kompetensi menjahit jas wanita, panduan (rubrik) penilaian uji kompetensi menjahit jas wanita; (2) validitas instrumen penilaian uji kompetensi berdasar expert judgment bidang busana termasuk kategori baik; (3) koefisien reliabilitas tes menggunakan program Genova sebesar 0.79 dan koefisien reliabilitas K (Kappa) sebesar 0.77; besarnya koefisien reliabilitas memenuhi standar yang telah ditetapkan yaitu > 0,70; (4) prosedur penilaian uji kompetensi mencakup persiapan menjahit, proses menjahit, sikap kerja menjahit, hasil menjahit, dan penggunaan waktu menjahit; dan (5) profil kompetensi menjahit jas wanita menunjukkan bahwa 14 peserta didik (88%) dinyatakan kompeten dan sebanyak 3 peserta didik (12%) dinyatakan tidak kompeten; peserta didik yang tidak kompeten dianjurkan untuk menempuh remedi pada bagian yang belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).Emy Budiastuti2012-12-04T05:53:42Z2022-10-04T08:17:31Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/8161This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/81612012-12-04T05:53:42ZPengembangan Perangkat Tes Kimia SMA Kelas X dalam Rangka Pembentukan Bank Soal di Kabupaten Paser Kalimantan TimurPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan melakukan penyetaraan butir soal pada perangkat tes Mata Pelajaran Kimia SMA Kelas X yang memenuhi syarat untuk pembentukan bank soal.
Model yang digunakan adalah pengembangan dengan model prosedural. Sampel sebanyak 1034 respon peserta didik. Perangkat tes yang diujikan meliputi dua paket soal yang setiap paketnya berisi 40 butir soal. Perangkat tes paket 1 dikerjakan oleh 517 peserta didik, sedangkan perangkat tes paket 2 dikerjakan oleh 517 peserta didik. Analisis butir soal dilakukan melalui analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif didasarkan pada kesesuaian butir soal dengan lembar telaah berdasarkan kriteria materi, konstruksi, dan bahasa. Analisis kuantitatif dilakukan melalui dua program analisis butir soal yaitu program ITEMAN 3.00 untuk analisis dengan Teori Tes Klasik dan program BILOG-MG 3.0 untuk analisis dengan Teori Respon Butir model dua parameter.
Hasil analisis kuantitatif menunjukkan bahwa dari 40 butir soal paket 1 diperoleh 30 butir soal, sedangkan dari 40 butir soal paket 2 diperoleh 34 butir soal yang memenuhi kriteria untuk dimasukkan ke bank soal. Rerata tingkat kesukaran untuk paket 1 sebesar 0,017, sedangkan paket 2 sebesar 0,213. Rerata daya beda untuk paket 1 sebesar 0,492, sedangkat paket 2 sebesar 0,469. Fungsi informasi maksimum untuk paket 1 berada pada θ = -0,75 sebesar 7,715 dengan SEM 0,360, sedangkan paket 2 berada pada θ = -0,75 sebesar 5,824 dengan SEM 0,414. Konversi penyataraan paket soal paket 1 ke paket 2 adalah Y* = 1,188X + 0,163. Perangkat tes Paket 1 lebih mudah daripada Paket 2. Ke-63 butir soal yang meliputi paket 1 dan paket 2 dapat diangkat ke bank soal dalam rangka pembentukan bank soal di Kabupaten Paser.Eka Megawati