Lumbung Pustaka UNY: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-29T02:21:28ZEPrintshttp://eprints.uny.ac.id/apw_template/images/sitelogo.pnghttps://eprints.uny.ac.id/2016-03-23T10:56:07Z2022-11-22T08:14:16Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/30450This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/304502016-03-23T10:56:07ZPengaruh Penguasaan Semantik, Minat Baca, dan Gaya Belajar terhadap Kemampuan Menulis Mahasiswa Sastra Inggris Fakultas Ilmu Budaya Universitas Teknologi YogyakartaPada Prodi Sastra Inggris Fakultas Ilmu Budaya Universitas Teknologi Yogyakarta terlihat fenomena bahwa mahasiswa yang menguasai semantik dengan baik memiliki kemampuan menulis yang relatif tinggi. Demikian juga dengan mahasiswa yang terlihat memiliki minat baca tinggi dan menunjukkan kecenderungan terhadap gaya belajar tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh penguasaan semantik, minat baca, dan gaya belajar mahasiswa Sastra Inggris FIB UTY terhadap kemampuan menulis mahasiswa, dan mengetahui ada atau tidaknya pengaruh secara parsial penguasaan semantik, minat baca, dan gaya belajar terhadap kemampuan menulis mahasiswa FIB UTY.
Penelitian ini menggunakan desain ex-post facto. Penelitian dilakukan terhadap mahasiswa Sastra Inggris FIB UTY dengan sampel sebanyak 106 mahasiswa yang berada pada semester 3, 5, dan 7 pada bulan September – Desember 2012. Instrumen pengumpulan data adalah lembar pengamatan terhadap kemampuan menulis mahasiswa dilengkapi dengan pedoman skoring, tes penguasaan semantik, dan kuesioner untuk mendapatkan data minat baca dan gaya belajar. Sebelum digunakan, semua instrumen diuji validitas dan reliabilitasnya. Variabel-variabel penelitian terdiri atas variabel terikat yaitu kemampuan menulis dan tiga variabel bebas yaitu penguasaan semantik, minta baca, dan gaya belajar. Data yang terkumpul dianalisis dengan Regresi Ganda dengan bantuan program SPSS versi 16.0. Sebelum pengujian hipotesis dilakukan, terlebih dahulu diadakan uji asumsi sebagai persyaratan analisis: linearitas, normalitas, multikolinearitas, autokorelasi dan heteroskedatisitas. Hasil uji asumsi ini menunjukkan bahwa data terdistribusi normal, bersifat linear, tidak terjadi multikolinearitas, autokorelasi, maupun heteroskedatisitas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penguasaan semantik, minat baca, dan gaya belajar secara bersama-sama berpengaruh terhadap kemampuan menulis mahasiswa Sastra Inggris FIB UTY. Dari hasil uji Regresi Ganda, diperoleh nilai F sebesar 52,268 dengan signifikansi < 0,05. Koefisien determinasi (adjusted R²) sebesar 0,594 menjelaskan bahwa 59,4% kemampuan menulis mahasiswa Sastra Inggris FIB UTY ditentukan oleh ketiga variabel tersebut, sedangkan sisanya (40,6%) ditentukan oleh variabel-variabel lainnya. Dari analisis parsial, diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,280 dengan sig. 0,04 untuk Penguasaan Semantik, 0,377 dengan sig.< 0,05 untuk Minat Baca, dan 0,209 dengan sig. 0,033 untuk Gaya Belajar. Nilai-nilai koefisien korelasi tersebut menunjukkan bahwa Minat Baca memiliki pengaruh paling besar terhadap kemampuan menulis mahasiswa Sastra Inggris FIB UTY (karena memiliki koefisien korelasi paling besar diantara ketiga variabel bebas yang diuji).Novia Russilawatie2016-03-12T06:49:10Z2022-11-17T03:55:26Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/30267This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/302672016-03-12T06:49:10ZPengaruh Gaya dan Strategi Belajar Bahasa Inggris terhadap Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa SMP Berasrama di Kabupaten SlemanPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh: (1) gaya belajar bahasa Inggris; (2) strategi belajar bahasa Inggris; dan (3) gaya dan strategi belajar bahasa Inggris secara bersama-sama terhadap hasil belajar bahasa Inggris siswa SMP berasrama di Kabupaten Sleman.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan metode ex-post facto. Pengambilan sampel menggunakan teknik stratified random sampling. Populasi penelitian sebesar 748 siswa SMP berasrama di Kabupaten Sleman. Sampel penelitian sebesar 248 siswa SMP berasrama di Kabupaten Sleman. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan dokumentasi nilai. Pengukuran validitas instrumen menggunakan validitas product moment correlation. Uji reliabilitas menggunakan Conbrach Alpha. Data dianalisis dengan regresi melalui bantuan prograrm komputer SPSS versi 19 for windows.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa, (1) terdapat pengaruh yang signifikan antara gaya belajar bahasa Inggris terhadap hasil belajar bahasa Inggris siswa dengan nilai signifikansi sebesar 0,008 (6,8%) (2) terdapat pengaruh yang signifikan antara strategi belajar bahasa Inggris terhadap hasil belajar bahasa Inggris siswa dengan nilai signifikansi sebesar 0,001 (8,8%) (3) terdapat pengaruh yang signifikan antara gaya dan strategi belajar bahasa Inggris siswa secara bersama-sama terhadap hasil belajar siswa. Hasil pengujian statistik F diperoleh signifikansi 0,000 (p<0,05).Yusa Faisal Mustofa2016-03-12T06:28:46Z2022-11-16T08:36:58Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/30266This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/302662016-03-12T06:28:46ZPengaruh Intensitas Siswa Menggunakan Internet Berbahasa Inggris dan Intensitas Siswa Mendengarkan Lagu Berbahasa Inggris Terhadap Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa Kelas XI Bahasa SMA Negeri di Kabupaten Lombok TengahPenelitian ini bertujuan untuk menyelidiki apakah: 1) terdapat pengaruh intensitas siswa menggunakan internet berbahasa Inggris dan intensitas siswa mendengarkan lagu berbahasa Inggris terhadap hasil belajar bahasa Inggris siswa kelas XI Bahasa SMA Negeri di Kabupaten Lombok Tengah; 2) terdapat pengaruh intensitas siswa menggunakan internet berbahasa Inggris terhadap hasil belajar bahasa Inggris siswa kelas XI Bahasa SMA Negeri di Kabupaten Lombok Tengah; serta 3) terdapat intensitas siswa mendengarkan lagu berbahasa Inggris terhadap hasil belajar bahasa Inggris siswa kelas XI Bahasa SMA Negeri di Kabupaten Lombok Tengah.
Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian ex-post facto dengan populasi sebesar 349 siswa SMA Negeri kelas XI Bahasa di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Besar sampel yang diambil adalah 193 siswa dengan teknik cluster sampling. Pengumpulan data variable menggunakan angket dan tes, yatitu: angket 1 digunakan untuk menjaring data variabel intensitas siswa menggunakan internet berbahsa Inggris dan angket 2 untuk menjaring data variabel bebas intensitas siswa mendengarkan lagu berbahsa Inggris, dan tes untuk menjaring data variabel hasil belajar bahasa Inggris siswa. Penelitian dilakukan sejak bulan Oktober 2013- April 2014. Analisis data menggunakan deskriptif kuantitatif dan analisis regresi ganda.
Hasil analisis deksriptif menggambarkan bahwa hasil belajar bahasa Inggris siswa kelas XI Bahasa SMA Negeri di Kabupaten Lombok Tengah terkategori sangat tinggi (45,59%), intensitas siswa menggunakan internet berbahasa Inggris terkategori rendah (32, 64%) dan intensitas siswa mendengarkan lagu berbahasa Inggris terkategori rendah (36,78%). Hasil analisis regresi parsial menunjukkan intensitas siswa menggunakan internet berbahasa Inggris berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar bahasa Inggris, sedangkan intensitas siswa mendengarkan lagu berbahasa Inggris tidak berpengaruh terhadap hasil belajar bahasa Inggris.Hasil analisis regresi ganda menunjukkan hasil uji F sebesar 10,486 dan besar signifikansi adalah 0,000 pada probabilitas 5% yang berarti secara bersama-sama intensitas siswa menggunakan internet berbahsa Inggris dan mendegarkan lagu berbahasa Inggris berpangaruh signifikan terhadap hasil belajar bahasa Inggris dengan kontribusi efektif sebesar 10,2%.Siti Lathifah2016-03-12T06:19:50Z2022-11-23T02:28:14Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/30265This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/302652016-03-12T06:19:50ZTeachers’ Perceptions on Using Communicative Language Teaching in the English Class at the Engineering Faculty of Yogyakarta State UniversityThis study was designed to describe the EFL teachers’ understanding and knowledge about CLT, their attitudes toward CLT and their difficulties and challenges in the implementation of CLT practices in the Indonesian context.
This study first presents an overview of CLT approach, the definition and principles of CLT which is followed by a brief history of CLT, and a review of existing literature related to comunicative competence, as well as how it functions in CLT is presented. Then, this study examines the impact of ESP in CLT contexts.
A qualitative method research design was used for this research. Participants for this study were 13 lecturers of English teaching in Engineering Faculty of YSU. The main modes of data collection consisted of questionnaire, semi-structured interviews and documentions. The data of this research was collected by: distributing questionnaire for all English lecturers which numbers are 13, who teach the English language in Engineering Faculty of YSU; conducting interviews with 5 of them (they were chosen based on their background major); collecting Engineering Faculty’s syllabus for English class, learning book, lesson plans and additional teaching book in ESP context which was used for teaching English due to the circumstances in the Engineering Faculty.
The results show that the respondents have good understanding and knowledge about CLT; they have positive attitudes toward CLT; however, they observe many difficulties and challenges in implementing CLT in their classrooms.Rimajon Sotlikova2016-03-12T04:08:19Z2022-11-17T05:19:34Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/30264This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/302642016-03-12T04:08:19ZImproving Students’ Ability in Writing Recount Texts through Semantic Mapping Strategy at Grade VIII of SMPN 1 Metro Lampung in the Academic Year of 2013/2014This study started from students’ writing difficulties in generating ideas and organizing the ideas into an integrated paragraph. It aimed at improving students’ ability in writing recount texts through semantic mapping strategy at SMPN 1 Metro, Lampung.
This is an action research study carried out in two cycles. Each cycle consisted of four stages: planning, acting, observing, and reflecting. The subjects of the research were year VIII students of SMP Negeri 1 Metro, Lampung. The data gathered were connected with four aspects: (1) the teacher’s teaching strategy, (2) the semantic mapping implementation, and (3) the students’ writing improvement using semantic mapping strategy.The data were gathered qualitatively and quantitatively through questionnaires, observation, interviews, and written tests. The questionnaires were used to see the early writing habits and their response to the implementation of the semantic mapping strategy. The observation was used to see the students’ activeness in learning writing process. The interviews were intended to know their response after the semantic mapping was implemented. The written tests were used to see the early abilities and improvement in writing. The qualitative data were analyzed using interactive qualitative data including data reduction, data display, and conclusion drawing. The quantitative data were analyzed using descriptive statistics.
The result of the research shows that the improvement is achieved in every cycle. The students’ ability in generating ideas improved. Another improvement occurs in their ways to organize the ideas. The other writing improvement can be seen from the differences of the pretest result, cycle 1 result, and the cycle 2 result. The mean scores of the pretest is 64,08, the mean score of the first cycle is 80.48, and the mean score in cycle 2 is 88.60.From those results, it can be concluded that semantic mapping strategy can improve the students’ writing ability.Purwanto Purwanto2016-03-12T02:37:00Z2019-01-29T08:03:53Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/30263This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/302632016-03-12T02:37:00ZPengembangan Media Macromedia Flash untuk Pembelajaran Membaca dan Menulis Bahasa Indonesia di SMAPenelitian ini bertujuan mengembangkan media Macromedia Flash untuk pembelajaran membaca dan menulis Bahasa Indonesia di SMA.
Kegiatan ini merupakan penelitian dan pengembangan. Subjek uji cobanya adalah siswa kelas X Semester 2 Sekolah Menengah Atas Tiga Maret (SMA Gama) Yogyakarta. Penelitian dilakukan pada bulan Maret—Juni 2013. Pelaksanaannya melalui 10 tahap: 1) analisis kebutuhan; 2) desain; 3) produksi; 4) validasi I (oleh 2 guru, 3 pakar media, dan 3 pakar pembelajaran); 5) revisi; 6) validasi II (oleh 2 guru, 3 pakar media, dan 3 pakar pembelajaran); 7) revisi; 8) uji kelompok kecil (15 siswa); 9) revisi; dan 10) uji kelompok besar (39 siswa). Data dikumpulkan melalui kuesioner, berupa hasil penilaian kualitas media pembelajaran dan saran perbaikan produk. Data kuantitatif dianalisis dengan statistika deskriptif. Data berupa saran dipergunakan untuk merevisi produk yang dihasilkan.
Hasil penelitian ini berupa media Macromedia Flash yang berkualitas untuk pembelajaran membaca dan menulis Bahasa Indonesia di SMA. Produk tersebut mencakup komponen media teks, gambar, warna, dan suara (musik); bersifat interaktif. Isinya berupa materi pembelajaran membaca dan menulis Bahasa Indonesia SMA Kelas X Semester 2, khususnya berkenaan dengan kompetensi merangkum tabel dan menulis paragraf argumentatif berdasarkan tabel. Ketiga pakar media mengategorikan baik dengan rerata hitung 4,04. Ketiga pakar pembelajaran mengategorikan sangat baik dengan rerata hitung 4,66. Kedua guru mengategorikan baik dengan rerata hitung 4,06. Menurut siswa, berdasarkan uji coba kelompok besar (lapangan), produk berkategori baik dengan rerata hitung sebesar 3,84. Dapat disimpulkan bahwa media Macromedia Flash untuk pembelajaran merangkum tabel dan menulis paragraf argumentatif berdasarkan isi tabel ini layak dipergunakan dalam pembelajaran membaca dan menulis Bahasa Indonesia di SMA.Petrus Hariyanto2016-03-12T02:15:38Z2019-01-29T08:03:50Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/30262This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/302622016-03-12T02:15:38ZAn Investigation of the Genre-Based Approach Implementation in Teaching Writing in SMA N 1 PurwokertoThis descriptive qualitative research was intended to describe the implementation of the genre-based approach in the teaching writing learning process in the senior high school. The issue investigated washow the genre-based approach was implemented, including the teacher’s understanding of genre-based approach.
The data were collected through classroom observations and interview. The teaching learning process was video recorded. It was done in three classes with one teacher. The interview was conducted both in order to examine the reasons behind the activities that the teacher did during the teaching learning process and in order to find out the teacher’s understandings of the genre-based approach. The data were transcribed, read and re-read, and then analyzed.
The findings showed that (1)the teacher understood what is meant by genre and genre-based approach, (2)the teacher applied the four stages of teaching learning process in the genre-based approach,and (3)the teacher gave feedback to the students’ writing both during and after the teaching and learning process.Novi Haryanti2016-03-12T02:04:58Z2022-11-14T08:25:42Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/30261This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/302612016-03-12T02:04:58ZThe Effectiveness of Project Work and Mind Mapping in the Teaching of Recount Text Writing to Grade Eight Students of SMP N 2 JeparaThis study aims to know: 1) the different effectiveness among Project Work, Mind Mapping, and Conventional techniques in the teaching of recount text writing, 2) which technique is more effective―Project Work or Mind Mapping― in the teaching of recount text writing, 3) which technique is more effective―Project Work or Conventional―in the teaching of recount text writing, and 4) which technique is more effective―Mind Mapping or Conventional―in the teaching of recount text writing to grade eight students of SMP N 2 Jepara.
This study used a quasi-experimental method which applied Pretest- Posttest Control Group design. There were two variables involved, i.e. the techniques used in the teaching of recount text writing as the independent variables and the students’ writing competence as the dependent variable. The research population was the students of grade eight of SMP N 2 Jepara, academic year 2013/ 2014. The data were collected through a non-test technique, which was conducted by giving an assignment to the students to write a recount text. Therefore, the instrument of the research was a writing scoring rubric. The research instrument had the content validity obtained through an expert judgment. An inter-rater technique was used to test the instrument reliability. The data were analysed using One-way Anova followed by Scheffe test.
The results of the study show that: 1) Project Work, Mind Mapping, and Conventional techniques are significantly different in effectiveness in teaching recount text writing, indicated by (p) < 0.05, 2) Project Work and Mind Mapping techniques have the same level of effectiveness in the teaching of recount text writing with (p) > 0.05, 3) Project Work is more effective than Conventional techniques in the teaching of recount text writing, although the difference of mean effectiveness between them is low, indicated by (p) > 0.05 and 4) Mind Mapping is more effective than Conventional technique to apply in the teaching of recount text writing to grade eight of SMP N 2 Jepara, indicated by (p) < 0.05.Nanik Agustina2016-03-11T08:32:46Z2022-11-23T02:09:06Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/30260This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/302602016-03-11T08:32:46ZPerbandingan Keefektifan Metode Penemuan dengan Metode Penugasan dalam Pembelajaran Menulis Laporan pada Peserta Didik Kelas VIII SMPN 2 Mayong Ditinjau dari Tipe KepribadiannyaPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertama, perbedaan kemampuan menulis laporan peserta didik antara kelas yang menggunakan metode penemuan dengan metode penugasan. Kedua, untuk mengetahui adanya perbedaan kemampuan menulis laporan antara peserta didik ekstrover dan introver dengan metode penemuan. Ketiga, untuk mengetahui adanya perbedaan kemampuan menulis laporan antara peserta didik ekstrover dan introver dengan metode penugasan. Keempat, untuk mengetahui adanya interaksi antara kemampuan menulis laporan peserta didik ekstrover dan introver dalam pembelajaran dengan metode penemuan dan penugasan.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain quasi exsperiment. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII SMP Negeri 2 Mayong Kabupaten Jepara. Sampel sejumlah 170 peserta didik ditentukan dengan teknik cluster random sampling. Kemampuan menulis laporan diperoleh dari tes kinerja menulis laporan. Instrumen yang digunakan telah diuji validitasnya oleh penguji. Perbedaan dan interaksi variabel bebas dengan variabel terikat dilakukan dengan uji anova. Analisis dilakukan pada taraf siginifikansi 5%.
Hasil uji statistik pertama, terdapat perbedaan kemampuan menulis laporan peserta didik antara kelas yang menggunakan metode penemuan dengan metode penugasan, ditunjukkan nilai F hitung (13,021) > F tabel, sig.0,001 < 0,05. Kemudian hasil uji statistik kedua adalah tidak terdapat perbedaan kemampuan menulis laporan dengan metode penemuan antara peserta didik ekstrover dan introver, ditunjukkan nilai F hitung (3,353) < F tabel (3,93), sig. 0,73 > 0,05. Uji statistik ketiga, tidak terdapat perbedaan kemampuan menulis laporan dengan metode penugasan antara peserta didik ekstrover dan introver, ditunjukkan nilai F hitung (3,353) < F tabel (3,93), sig. 0,73 > 0,05. Akhirnya hasil uji statistik keempat adalah tidak terdapat interaksi antara kemampuan menulis laporan peserta didik ekstrover dan introver dalam pembelajaran dengan metode penemuan dan penugasan, ditunjukkan nilai F hitung (2,331) < F tabel, sig.0,133 > 0,05.M. Mustajib Soffan2016-03-11T07:46:47Z2019-01-29T08:03:42Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/30258This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/302582016-03-11T07:46:47ZImproving Genre Based Writing Skill of Grade VII A Students of SMPN 5 Depok Sleman through A Five-Stage Teaching Learning Method in the Academic Year of 2012/2013This study aimed at improving the genre based writing skill of grade VII A students of SMP N 5 Depok Sleman through A Five Stage Teaching Learning Method. The study was held because the students’ writing skill was low.
This study was a collaborative classroom action research, and the subjects were grade VII A students of SMPN 5 Depok Sl;eman in the Academic Year of 2012/2013 and English teacher who teaches grade seven of SMPN 5 Depok Sleman. This study was held in 2 cycles. The method of Pine was used in this research, consisting of four steps: (1) reflect, (2) plan, which prepared components of the cycle in A Five-Stage Teaching Learning Method, covering Building Knowledge of Context, Modeling of Text, Joint Construction of Text, Independent Construction of Text, and Linking to Related Text; (3) act, (4) observe The research instruments were students observation guide, teacher observation guide, interview guide, questionnaire guide and writing assessment guide. The data were qualitative and quantitative. The qualitative data were obtained from the results of classroom observations and interviews, and the quantitative data were students’ pre-assessment scores, scores in the independent construction of text in each cycle, and post-assessment The reliability of the data was obtained by using the triangulation technique which combined the result of the observations, interviews, questionnaires and the result of students’ writing.
The results show that (1) the writing teaching and learning process became more manageable, since it followed the lesson plan in five- stage teaching learning method (2) the students’ skill in writing English text increased. The quality of the students’ writing skill improved in each cycle. In building knowledge of context, the students build vocabulary, in modeling of text, the students were able to identify the schematic structure of text, in joint construction of text, the students were able to collaborate with peer and the teacher to construct a text, in independent construction of text, the students were able to compose a text without the teacher’ s guide and friends’ help, and in linking to related text students did networking. The result of improvement can be seen from the comparison of the pre-assessment result, the cycle I result, and post-assessment result in the cycle II. The mean of the students pre-assessment is 60.05, the mean of the cycle I is 77.9, and the mean of post -assessment is 84,2. From those results, it can be concluded that the Five-Stage Teaching Learning Method can improve the students’ writing skill and the process of learning writing.Listiyarini Listiyarini2016-03-11T07:37:41Z2022-11-21T02:56:45Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/30257This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/302572016-03-11T07:37:41ZEnglish Classroom Genre (ECG) and Its Implications for English Language Education at the Junior High Schools in SaptosariThis study aims to describe: (1) the phasal and sub-phasal structures of the ECG; (2) the ECG processes; and (3) the implications of the ECG for the English language education at the junior high schools in Saptosari, Gunungkidul Regency.
This was a descriptive research. The spatial setting was the Grade Eight of the junior high schools in Saptosari, Gunungkidul Regency, whereas the temporal setting for the activity of data collection was October to December 2013. The subjects of this research were teachers and students of the junior high schools. The sample consisted of 3 teachers and 305 students of four schools which were selected by employing a purposive sampling technique. There were 10 data of the ECG Processes. The data were collected through classrooms observations and recording. The primary instrument of this research was the researcher herself, whereas the secondary instruments were field notes and data sheets or transcriptions which contained 10 English Classroom Genres. The inductive analysis of this research adopted Danscombe’s inductive analysis. The data of this research were analyzed by using Gregory’s phasal analysis model which combined the description of phasal and sub-phasal aspects.
The results of the study show that (1) by using the phasal analysis, it can be concluded that the CT(Consent), GS(Genre Structuring), SU(Substantiation), EV(Evaluation), and CO(Conclusion) phases occurred in each ECG at the junior high school level in Saptosari and represented each function. Furthermore, the most prominently sub-phases occurred in each ECG at the junior high schools in Saptosari are GR(Greeting) and LT(Leave-taking) sub-phases of the CT phase, OR(Orientation) and ME(Message) sub-phases of the GS phase, IC(Interchange) and CH(Check) of the SU phase, JU(Judgement) sub-phase of the EV phase, SM(Summary) and RM(Recommendation) sub-phases of the CO phase. Then, the most prominently sub-phases structure occurred in the ECG at the junior high schools in Saptosari were ME(Message)^LT(Leave-taking) sequence for the CT(Consent) phase and CH(Check)^IC(Interchange) sequence for the SU(Substantiation) phase; (2) the ECG Processes at the junior high school level in Saptosari occurred in phases and had goals; (3) the implications of the English Classroom Genre (ECG) at the junior high schools in Saptosari to the English language education can be seen in the aspects of phase/structure of the lesson, goal, and language function.Endah Ratnaningsih2016-03-11T07:27:21Z2022-11-17T03:49:05Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/30256This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/302562016-03-11T07:27:21ZPeningkatan Penguasaan Kosakata dalam Bahasa Indonesia dengan Metode Bermain Peran (Role Play) pada Siswa TK Masyitoh Kembangsongo II, Trimulyo, Jetis, Bantul, YogyakartaPenelitian ini bertujuan meningkatkan penguasaan kosakata dalam bahasa Indonesia pada siswa TK Masyitoh Kembangsongo II, Trimulyo, Jetis, Bantul, Yogyakarta dengan metode bermain peran (role play). Tujuan tersebut didasarkan atas permasalahan penguasaan kosakata dalam bahasa Indonesia untuk berkomunikasi siswa TK Masyitoh Kembangsongo II, Trimulyo, Jetis, Bantul masih rendah. Selain itu, masih banyak siswa yang kurang aktif dan kurang termotivasi saat belajar di kelas.
Tindakan yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan pemanfaatan metode bermain peran (role play) dalam penguasaan bahasa Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan meningkatkan penguasaan kosakata dalam bahasa Indonesia dengan metode bermain peran (role play) bagi siswa TK Masyitoh Kembangsongo II, Trimulyo, Jetis, Bantul, Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan model Kemmis & Taggart dengan prosedur penelitian berupa perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Penelitian ini dilakukan dalam tiga siklus. Data dikumpulkan melalui observasi, dokumentasi, dan catatan lapangan. Kriteria validitas data mencakup validitas demokratik, validitas proses, validitas hasil, validitas katalistik, dan validitas dialogik. Data dianalisis dengan deskriptif kualitatif dengan langkah-langkah mencermati dan menelaah data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode bermain peran (role play) dapat digunakan untuk meningkatkan penguasaan kosakata dalam bahasa Indonesia pada siswa TK Masyitoh Kembangsongo II, Trimulyo, Jetis, Bantul. Tindakan yang telah dilakukan meliputi penyajian materi dengan media visual, pengomunikasian, pengorganisasian kelas, perencanaan lapangan, penerapan metode bermain peran (role play), dan penilaian. Perubahan positif terjadi dalam hal: (1) proses pembelajaran bahasa Indonesia menjadi lebih menyenangkan, (2) siswa lebih termotivasi untuk belajar bahasa Indonesia, (3) siswa lebih aktif dalam belajar, dan (4) penguasaan kosakata dalam bahasa Indonesia pada siswa semakin meningkat dalam siklus per siklus. Hal ini dapat dilihat dari: (1) pengucapan kosakata semakin benar dan lancar dan (2) pemahaman dan penggunaan kosakata dalam bahasa Indonesia semakin baik dari siklus per siklus.Eko Muharudin2016-03-11T04:33:37Z2022-11-17T04:05:50Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/30254This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/302542016-03-11T04:33:37ZThe Influence of Reading Habit and Knowledge of Grammar on the
Capability of Writing Narrative Texts of Students of Flores UniversitiesThis research aims to investigate the influence of (1) reading habit on the students‟ capability of writing narrative texts, (2) knowledge of grammar on the students‟ capability of writing narrative texts, and (3) reading habit and knowledge of grammar on the students‟ capability of writing narrative texts. This research is an ex-post facto study, involving two independent variables and one dependent variable. The population comprised the third semester students of English Study Program in the language and Arts Faculty of Flores Universities in the academic year of 2013/2014, consisting of 55 students. The data were collected through a reading habit questionnaire, test of grammar knowledge and writing narrative test. A prerequisite analysis was conducted before the analysis of multiple linear regressions. Based on regression analysis, it can be concluded that reading habit influences the students‟ capability of writing narrative texts (β = 0.745, p < 0.05), knowledge of grammar influences the students‟ capability of writing narrative texts (β = 1.304, p =<0.05) and reading habit and knowledge of grammar influence the students‟ capability of writing narrative texts (R²=0574, F-count=35.073, p ˂ 0.05).Benisius Pao2016-03-11T02:07:01Z2022-11-15T04:00:39Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/30251This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/302512016-03-11T02:07:01ZNilai-nilai Kultural Tindih dalam Lelakaq Suku Sasak Lombok sebagai Kebudayaan Lokal dan Aplikasinya dalam Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di Madrasah Aliyah Unwanul Falah Paok, Lombok Lombok TimurPenelitan ini dilatarbelakangi oleh makin merosotnya nilai kultural pada masyarakat Sasak. Sesuai dengan latarbelakang tersebut, maka masalah penelitian ini adalah bentuk bentuk nilai kultural tindih apa saja yang terkandung dalam lelakaq masyarakat suku Sasak dan bagaimanakah bentuk pengaplikasiannya pada pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di Madrasaah Aliyah Unwamul Falah Paok Lombok. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk bentuk nilai kultural tindih dalam lelakaq suku Sasak Lombok serta mendeskripsikan teknik pengaplikasiannya dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di Madrasah Aliyah Unwanul Fajlah Paok Lombok yang sesuai dengan Kurikulum
2013 yang sekaligus sebagai keunggulan lokal.
Pendekatan yang digunakan adalah hermeneutik dan sosiologi sastra. Pendekatan hermeneutik digunakan untuk mengungkapkan makna lelakaq, sementara sosiologi sastra digunakan untuk mengungkapkan bentuk nilai tindih dalam lelakaq yang sesuai dengan perspektif budaya Sasak. Pengumpulan data dilakukan melalui dokumentasi/rekaman, observasi, dan wawancara. Data dianalisis dengan metode deskriptif kualitatif.
Berdasarkan hasil analisis dalam lelakaq, banyak terdapat konsep tindih. konsep tindih ini masih relevan dengan realitas sosial masyarakat Sasak saat ini. Nilai kultur tindih yang ditemukan pada penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu pedoman untuk berbahasa dan berperilaku dalam kehidupan sehari-hari terutama di kalangan pelajar SMA/MA. Oleh karena itu, nilai nilai tindih dalam Lelakaq juga bisa dijadikan sebagai bahan ajar SMA/MA dan sekaligus sebagai keunggulan lokalnya.Abd Aziz2015-03-17T03:06:32Z2022-11-24T02:32:38Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/13055This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/130552015-03-17T03:06:32ZHubungan Penguasaan Kosakata dan Ketepatan Menemukan Gagasan dengan Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Kelas VIII SMP/MTs di Kecamatan Tegalrejo Kabupaten MagelangPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan: (1) penguasaan kosakata dengan keterampilan membaca pemahaman, (2) ketepatan menemukan gagasan dengan keterampilan membaca pemahaman, dan (3) penguasaan kosakata dan ketepatan menemukan gagasan dengan keterampilan membaca pemahaman.
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif ex post facto. Penelitian ini menggunakan sampel sejumlah 262 responden dari 818 anggota populasi siswa kelas VIII SMP/MTs di Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang. Penentuan sampel berdasarkan teknik proportional cluster random sampling. Instrumen yang digunakan adalah tes tertulis berbentuk pilihan ganda. Validitas instrumen diuji dengan analisis butir soal menggunakan program ITEMAN, sedangkan reliabilitas instrumen diuji dengan Alpha Cronbach. Teknik analisis data pada penelitian ini adalah analisis korelasi dan regresi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penguasaan kosakata dan keterampilan membaca pemahaman (X1-Y) memiliki hubungan positif dan signifikan dengan hasil r sebesar 0,613 dan sig ρ<0,05. Hasil uji korelasi ketepatan menemukan gagasan dan keterampilan membaca pemahaman (X2-Y) terbukti positif dan signifikan dengan r = 0,641 dan sig ρ<0,05. Hasil uji korelasi parsial untuk X1.X2-Y menghasilkan r = 0,151 dan untuk X2.X1-Y, hasil r = 0,281 sig ρ<0,05. Analisis regresi linear ganda menghasilkan r sebesar 0,651 sig ρ<0,05, yang berarti hubungan penguasaan kosakata dan ketepatan menemukan gagasan dengan keterampilan membaca pemahaman terbukti positif dan signifikan. Persamaan regresi linier yang dihasilkan adalah Ŷ = (-0,610) + 0,340X1 + 1,278X2. Pengaruh penguasaan kosakata dan ketepatan menemukan gagasan terhadap keterampilan membaca pemahaman sebesar 0,420 atau 42% dan terbukti signifikan.Tjatur Marti Susilawati2015-03-13T00:13:46Z2022-11-23T01:45:50Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12983This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/129832015-03-13T00:13:46ZFactors Affecting the English Reading Literacy of SMP Students in Bantul DistrictThis study aims at finding out how: (1) the amount of input, (2) the amount of vocabulary, (3) learner’s motivation, (4) the amount of input, the amount of vocabulary, and learner’s motivation affect the English reading literacy; (5) the amount of input affects the amount of vocabulary, (6) the amount of vocabulary affects learner’s motivation, and (7) the amount of input affects learner’s motivation.
This study was an ex-post facto. The population comprised year VII students of SMP’s in Bantul District in the second semester of the academic year of
2013/2014. A sample of 384 students was established using the proportional sampling technique. The data were collected through a close-ended questionnaire and test. The close-ended questionnaire was used to collect the data related to students’ learning input and motivation. The test was used to find out the students’ knowledge on vocabulary and reading comprehension. The data were analyzed by employing the linear regression analysis for the linear variables, continued by the multiple regression analysis for the whole variables, and then followed by partial correlation.
The findings showed that there is a significant effect of: (1) inputs available for language learning on the English reading literacy (F=5.166, sig with p<0.05); (2) the vocabulary mastery toward the English reading literacy (F=48.660, sig with p<0.05); (3) the inputs available for language learning, the learner’s motivation to read English texts, and the vocabulary mastery on the English reading literacy (F=16.855, sig with p<0.05); (4) the inputs available for language learning and the learner motivation for reading English texts on the English reading literacy (r=0.301, sig with p<0.05); (5) the learner’s motivation to read English texts and the vocabulary mastery on the English reading literacy (r=0.107, sig with p<0.05); and (6) the inputs available for language learning and the vocabulary mastery on the English reading literacy of SMP students in Bantul district (r=0.119, sig with p<0.05). Meanwhile, there is no significant effect on the learner’s motivation to read English texts on the English reading literacy of SMP students in Bantul District (F=1.985, sig with p>0.05).Ika Sulis Setianingsih2015-03-13T00:13:42Z2022-11-15T02:12:22Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12982This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/129822015-03-13T00:13:42ZThe Efforts to Improve the Speaking Skills of the Students of Grade VIII at SMPN10 Pontianak through Story TellingThis research was conducted based on the problems found in the teaching and learning speaking skills.The problems were that most students were shy to speak English individually, their self-confidence in speaking was low, their production in the speaking and learning process was low, some of them pronounced some words incorrectly, and the teacher did not implement varied teaching techniques during the teaching and learning process. The purpose of this research was to improve the speaking skill of VIII graders of SMPN 10 Pontianak through story telling.
This was classroom action research conducted in two cycles in which each cycle consisted of three meetings covering planning, action, observation and reflection. The model of this research design was adopted from Kemmis and McTaggart. The subjects of the research were 28 students of VIII grade of SMPN
10 Pontianak. The instruments were interview and observation guidelines. The improvement of the students’ speaking skill was seen from the frequency of producing good English. Story telling was used as a teaching technique followed by the interaction during the teaching and learning process. The story telling was administered based on the Genre-Based Approach communicatively through preparation, presentation, practice, and extension.
The findings of this research are presented as follows. First, the students became more confident in speaking. Second, the students were not shy anymore in speaking English, and they were really motivated by the teacher’s and their classmates’ performances, and the motivational words given by the teacher as well. Third, they produced more in speaking English through the activities of story telling and interaction during the teaching and learning process. In story telling, all students reached the minimum standard score of 7, even more students scored above 7. In the interactions, the result of the students’ improvement was described from the frequency of their producing English based on the categories. In the 1st cycle, 17 out of 28 students were categorized as good category. There were 6 students who are categorized as average and 5 students who were classified into very good category. There was no student categorized as excellent category. In the 2nd, 19 students out of 28 students were categorized as very good category and 9 students who were classified into good category. There was no more student who categorized as average. There was no student categorized as excellent category.This means that the students’speaking skill has improved through story telling. It is found that story telling is one of the techniques which is useful to improve the students’ speaking skillsFuji Andayani2015-03-13T00:13:40Z2019-05-09T01:50:16Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12981This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/129812015-03-13T00:13:40ZPengembangan Media Pembelajaran Berbasis Komputer dengan Adobe Flash untuk Materi Keterampilan Berbicara Bahasa Inggris SMA Kelas XTujuan penelitian ini adalah: (1) mengembangkan media pembelajaran berbasis komputer untuk materi keterampilan berbicara bahasa Inggris SMA kelas X yang layak; (2) mengetahui kualitas media pembelajaran yang dikembangkan ditinjau dari aspek materi, media, dan pembelajaran; dan (3) mengetahui hasil belajar siswa setelah menggunakan media pembelajaran yang dikembangkan.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode research and development yang ditempuh dengan empat tahap yaitu studi pendahuluan, perencanaan pengembangan, pengembangan produk, dan evaluasi produk. Validasi produk dilakukan oleh ahli media yang menilai aspek media dan ahli materi yang menilai aspek materi dan pembelajaran. Setelah dilakukan validasi, produk diujicobakan kepada siswa berdasarkan aspek media, materi, dan pembelajaran. Subjek uji coba ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran
2012/2013. Uji coba produk dilakukan dengan tiga tahap yaitu uji coba satu-satu, uji coba kelompok kecil, dan uji coba lapangan. Data dikumpulkan melalui lembar validasi, lembar penilaian, dan observasi.
Hasil penelitian dan pengembangan adalah sebagai berikut: (1) Produk yang dihasilkan pada penelitian ini adalah media pembelajaran berbasis computer untuk keterampilan berbicara bahasa Inggris yang berbentuk CD dalam format gabungan tutorial dan drilling untuk pembelajaran semi interaktif yang mencakup materi thanking, complimenting, congratulating, surprise dan disbelief. (2) Dari hasil validasi ahli diketahui bahwa kualitas aspek mediad inilai sangat baik dengan skor sebesar 4,51 dan aspek materi dinilai baik dengan skor sebesar 3,91. Dari uji coba lapangan diketahui bahwa kualitas media pembelajaran berbasis komputer untuk keterampilan berbicara bahasa Inggris SMA kelas X ditinjau dari aspek materi, aspek media, dan aspek pembelajaran dinilai sangat baik dengan skor sebesar 4,28, 4,32, dan 4,38 secara berurutan. Secara keseluruhan, kualitas media pembelajaran yang dikembangkan dinilai sangat baik dengan rata-rata skor sebesar 4,32. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa produk media pembelajaran yang dikembangkan sangat layak digunakan dalam pembelajaran. (3) Hasil belajar siswa setelah menggunakan produk media pembelajaran yang dikembangkan menunjukkan bahwa 22 dari 30 siswa atau 73% sudah tuntas atau berhasil mendapat nilai minimal untuk kompetensi berbicara.Farida Noor Rohmah2015-03-13T00:13:38Z2022-11-23T02:18:16Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12979This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/129792015-03-13T00:13:38ZPengaruh Gaya Belajar dan Perhatian Orang Tua terhadap Prestasi Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas IX SMP Negeri di Wilayah-Barat Kabupaten GunungkidulPenelitian ini memiliki tiga tujuan. Tujuan tersebut adalah mengungkapkan: (1) pengaruh gaya belajar terhadap prestasi belajar bahasa Indonesia, (2) pengaruh perhatian orang tua terhadap prestasi belajar bahasa Indonesia, dan (3) pengaruh gaya belajar siswa dan perhatian orang tua secara bersama-sama terhadap prestasi belajar bahasa Indonesia siswa kelas IX SMP negeri di wilayah-barat Kabupaten Gunungkidul.
Penelitian ini merupakan penelitian ex-post facto, dengan melibatkan dua variabel bebas dan satu variabel terikat. Gaya belajar (X1) dan perhatian orang tua (X2) sebagai variabel bebas, sedangkan prestasi belajar bahasa Indonesia (Y) sebagai variabel terikat. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik proportionate stratified random sampling.Validitas konstruk instrumen angket diuji menggunakan Analisis Faktor dan menghasilkan nilai Kaisar-Meyer-Olkin untuk variabel gaya belajar sebesar 0,511 dan variabel perhatian orang tua sebesar 0,685. Reliabilitas instrumen diuji dengan Alpha Cronbach dengan nilai r sebesar 0,913 untuk variabel perhatian orang tua dan nilai sebesar 0,906 untuk variabel gaya belajar. Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan Regresi Sederhana dan Regresi Ganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gaya belajar dan perhatian orang tua secara simultan berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar bahasa Indonesia ditunjukkan dengan nilai Fhitung = 627,966 sig 0,00 atau p < 0,05 dan Ftabel sebesar 3,022283. Gaya belajar dan perhatian orang tua memberikan kontribusi sebesar 78,70% terhadap pencapaian pretasi belajar siswa (R2 = 0,787 dengan sig. p = 0,00 < 0,05). Gaya belajar berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar bahasa Indonesia (t = 23,065, dengan p = 0,00 < 0,05). Kontribusi gaya belajar siswa terhadap prestasi belajar bahasa Indonesia sebesar 48,8%. Perhatian orang tua juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar bahasa Indonesia (t = 21,804 dengan p = 0,00 < 0,05). Perhatian orang tua memberikan kontribusi sebesar 45,2% terhadap pencapaian prestasi belajar bahasa Indonesia siswa kelas IX SMP negeri di wilayah-barat Kabupaten Gunungkidul.Dewi Sulistyaningsih2015-03-13T00:13:35Z2022-11-23T02:34:40Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12984This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/129842015-03-13T00:13:35ZPengembangan Bahan Ajar Pembelajaran Menulis Cerita Berbasis Pendekatan Proses bagi Siswa SMPPenelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui kebutuhan siswa akan pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya menulis cerita berdasarkan studi pustaka dan studi lapangan, (2) memaparkan perencanaan dan pengembangan awal bahan ajar pembelajaran menulis berbasis pendekatan proses berdasarkan analisis kebutuhan siswa, (3) mengetahui kelayakan bahan ajar pembelajaran menulis cerita berbasis pendekatan proses bagi siswa SMP menurut ahli, guru bahasa Indonesia, serta siswa, (4) menghasilkan bahan ajar pembelajaran menulis cerita berbasis pendekatan proses yang layak digunakan.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan prosedur pengembangan menurut Borg and Gall yang meliputi: analisis kebutuhan, perencanaan pengembangan produk, pengembangan produk, evaluasi produk, dan dihasilkan produk akhir. Subjek penelitian terdiri atas satu orang ahli pembelajaran menulis, satu orang ahli materi, enam orang guru bahasa Indonesia SMP, dan 95 siswa SMP. Instrumen pengumpulan data berupa lembar validasi untuk ahli pembelajaran menulis, ahli materi, guru bahasa Indonesia, dan siswa SMP. Kelayakan bahan ajar pembelajaran menulis cerita berbasis pendekatan proses bagi siswa SMP dinyatakan dengan skor berskala 1-4. Data dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif dan kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan bahan ajar pembelajaran menulis cerita berbasis pendekatan proses bagi siswa SMP, adalah sebagai berikut. (1) Siswa memerlukan bahan ajar yang berisi cara menulis cerita. (2) Perencanaan dan pengembangan bahan ajar disesuaikan dengan temuan dari analisis kebutuhan, dengan meramu materi cerita dan cara menulis cerita berdasarkan teori pendekatan proses menjadi satu kesatuan. (3) Kualitas bahan ajar pembelajaran yang dikembangkan ditinjau dari aspek kelayakan isi, aspek bahasa dan gambar, aspek penyajian, dan aspek kegrafisan menurut ahli, secara keseluruhan berkualitas “baik”. (4) Produk akhir berupa bahan ajar pembelajaran menulis cerita berbasis pendekatan proses yang dikembangkan terdiri dari tiga kegiatan belajar. Kegiatan belajar I berisi pengenalan cerita, sedangkan kegiatan belajar II dan kegiatan belajar III berisi tahapan menulis cerita dengan pendekatan proses. Berdasarkan hasil penilaian dari para ahli, para guru bahasa Indonesia, dan siswa SMP, bahan ajar pembelajaran menulis cerita berbasis pendekatan proses yang dikembangkan layak digunakan. Hal ini membuktikan bahwa bahan ajar pembelajaran menulis cerita berbasis pendekatan proses bagi siswa SMP yang dikembangkan layak digunakan sebagai bahan belajar siswa.Devy Anggraeny Ina M2015-03-13T00:13:21Z2022-11-17T02:42:05Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12978This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/129782015-03-13T00:13:21ZAnalisis Nilai-Nilai Karakter dalam Buku Teks Pelajaran Bahasa Inggris di SMP di Daerah Istimewa Yogyakartapengintegrasian nilai-nilai karakter, dan (3) strategi pengintegrasian nilai-nilai karakter dalambuku teks pelajaran bahasa Inggris SMP di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian ini adalah analisis konten. Data dikumpulkan melalui pembacaan dan pencatatan yang cermat terhadap dokumen tiga buku teks pelajaran bahasa Inggris SMP. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah ketekunan pembacaan dan pencatatan. Keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas semantis dan reliabilitas intrarater dan interater. Sumber data penelitian ini adalah tiga buku teks pelajaran bahasa Inggris SMP kelas VII, VIII, dan IX, yang meliputi (1) Let’s Talk, (2) English on Sky, dan (3) English in Focus.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Nilai-nilai karakter dalam buku teks pelajaran bahasa Inggris SMP kelas VII¸ VIII, dan IX terdiri atas lima kategori nilai karakter, yaitu nilai karakter dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama, lingkungan, dan bangsa. Lima kategori nilai karakter tersebut tidak tersebar secara merata dalam tiap unit (pelajaran), akan tetapi hal tersebut tidak menjadi persoalan karena ada nilai yang dapat menutupi nilai lainnya yang tidak muncul dalam tiap unit tersebut.(2) Lima kategori nilai karakter terintegrasi ke dalam empat keterampilan berbahasa, yakni keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Namun secara keseluruhan cara pengintegrasiannilai-nilai karakter dalam buku teks terlihat lebih dominan pada komponen keterampilan menyimak, berbicara, dan membaca, sedangkan keterampilan menulis kurang mendominasi. (3) Strategi pengintegrasian lima kategori nilai karakter dalam tiga buku teks pelajaran bahasa Inggris terdiri atas dua bentuk, yakni bentuk tersurat dan bentuk tersirat. Bentuk tersurat lebih dominan daripada bentuk tersirat. Hal ini menyiratkan bahwa penyusun buku teks melihat aspek kognitif, perkembangan jiwa peserta didik dalam menyusun buku teks pelajaran.Astrid Mahulette2015-03-13T00:13:08Z2022-11-17T03:31:12Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12977This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/129772015-03-13T00:13:08ZPengembangan Tes Pemahaman Membaca Bahasa Indonesia Berbasis Web bagi Mahasiswa Thailand di Universitas Negeri YogyakartaUntuk mengukur kemampuan membaca diperlukan alat pengukuran. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan instrumen tes hasil belajar pemahaman membaca bahasa Indonesia berbasis web yang dapat digunakan oleh mahasiswa Thailand Tingkat Dasar.
Penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Produk penelitian ini berupa tes berbasis web. Validasi isi dilakukan oleh ahli materi dan validasi web dilakukan oleh ahli media. Selanjutnya, produk diujicobakan kepada mahasiswa melalui dua tahap, yaitu uji coba tes dan uji coba kelayakan web. Subjek yang terlibat dalam uji coba adalah 12 mahasiswa Thai yang kuliah di UNY. Uji coba tes berjumlah tiga orang, sedangkan uji coba kelayakan web berjumlah sembilan orang, yang terdiri atas dua orang uji coba skala kecil dan tujuh orang uji coba skala besar. Data yang digali dalam penelitian ini adalah data dari angket dan data dari uji coba tes. Analisis kelayakan web dari angket menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif. Untuk analisis butir tes menggunakan teori klasik, yaitu program ITEMAN.
Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Proses pengembangan UKBIPUTH berbasis web terdiri atas dua tahap, yaitu tahap pengembangan tes dan pengembangan web. Tahap pengembangan tes diawali dengan penyusunan kisi-kisi, menyusun butir-butir soal dan ditelaah butir tes oleh ahli serta merevisi, uji coba tes, dan analisis butir tes. Selanjutnya tahap pengembangan web diawali dengan mendesain flowchart dan storyboard serta pembuatan produk, kemudian produk divalidasi oleh ahli media, uji coba skala kecil, dan uji coba skala besar; (2) Karakteristik tes pilihan ganda, tes benar/salah, dan tes menjodohkan memiliki validitas isi tes baik dan koefisien reliabilitas tes masing-masing sebesar 0.748, 0.762, dan 0.772 dengan kategori tinggi. Analisis butir tes berdasarkan tingkat kesukaran butir tes baik dan efektivitas pengecoh butir tes baik karena semua pengecoh berfungsi; (3) Hasil penilaian dari aspek tampilan web dengan skor 3,80 berkategori baik; (4) Hasil penilaian dari aspek sistem web dengan skor 4,10 berkategori baik. Alat tes UKBIPUTH berbasis web keterampilan pemahaman membaca yang dihasilkan layak digunakan oleh mahasiswa Thailand tingkat dasar.Aleeyah Masae2015-03-09T02:48:07Z2022-11-24T02:49:11Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12473This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/124732015-03-09T02:48:07ZImproving the English Speaking Skill of Grade VIII-4Students of SMPNegeri 4 Palangka Raya at First Semester in Academic Year 2013/2014 through the Contextual Teaching and Learning ApproachThis study aimed at improving the English speaking skill of grade VIII-4 students of SMP Negeri 4 Palangka Raya at the first semester of the academic year of 2013/2014 through the Contextual Teaching and Learning(CTL) approach which applied the seven main components of effective learning: constructivism, inquiry, questioning, learning community, modeling, reflection, and authentic assessment.
This study was a classroom action research conducted in two cycles. The first cycle consisted of four meetings and the second cycle consisted of two meetings. The design used in this study was that of Kemmis and McTaggart model consisting of planning, action, observation, and reflection. The actions in the classroom were to improve the English learning, especially in speaking skill using the CTL approach.
The result showed that the application of the seven components of the CTL approach could improve the students’ speaking skill. Before the action, 4.50% students were in level I, 95.50% students in level II and no students in levels III, IV, and V. After the application of the seven components of the CTL approach, in first cycle, no student was in level I, 72.73% in level II, 27.27% students in level III, and no students in level IV and V. In the second cycle, no students in level I, 4.50% students were in level II, 86.40% in level III, 9.10 % in level IV, and no students in level V. The study concludes that the students' English speaking skill improves significantly through the application of the seven components of the CTL approach. The students are more interested and happy in speaking English in interesting and contextual situations. They are not shy anymore, more self-confident and not afraid of making false. They use less first language in communication not only with teachers but also with their friends. The CTL approach builds some students’ ideas to speak using simple English in their daily lives. They are more cooperative and have more opportunities to practice their speaking skill. They could speak English more easily through the teacher’s modeling. They could correct their speech from the teacher’s explanation.Zainah Syafitri2015-03-04T18:55:39Z2022-11-24T02:59:48Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12449This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/124492015-03-04T18:55:39ZKualitas Soal dan Daya Serap pada Tes Pendalaman Materi Ujian Nasional Bahasa Indonesia SMP di Kabupaten Gunungkidul Tahun Pelajaran 2012/2013Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) kesesuaian kisi-kisi soal dengan soal, (2) rumusan indikator dengan kompetensi dasar, dan (3) daya serap tiap kompetensi dasar.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif-kuantitatif. Subjek penelitian ini kisi-kisi soal, perangkat soal, dan daya serap pada soal tes. Populasi penelitian adalah peserta didik kelas IX SMP negeri dan swasta Kabupaten Gunungkidul Tahun Pelajaran 2012/2013. Sampel penelitian ini adalah daya serap peserta didik yang mengikuti tes. Sampel sekolah ditentukan dengan teknik proportionate stratified random sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi, pembacaan, dan pencatatan. Keabsahan data dengan validitas melalui expert judgement dan reliabilitas data dengan inter-rater reliability dan intra-rater reliability. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif dianalisis untuk mengetahui kesesuaian kisi soal dengan soal tes dan kesesuaian indikator dengan kompetensi dasar. Data kuantitatif digunakan untuk mengetahui daya serap peserta didik.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa soal Tes Pendalaman Materi Ujian Nasional Bahasa Indonesia SMP di Kabupaten Gunungkidul memenuhi aspek materi, konstruksi, dan bahasa. Secara keseluruhan dalam penjabaran 50 indikator pada kisi-kisi soal hanya terdapat satu soal yang tidak sesuai rumusan indikator dengan kompetensi dasarnya. Daya serap untuk peserta didik SMP Negeri di Kabupaten Gunungkidul menunjukkan 23 kompetensi dasar yang masih di bawah capaian 75%, sedangkan peserta didik SMP swasta di Kabupaten Gunungkidul menunjukkan 29 kompetensi dasar yang masih di bawah capaian 75%.Susanti yuni Utami2015-03-04T18:55:38Z2022-11-24T02:27:48Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12443This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/124432015-03-04T18:55:38ZThe implementation of curriculum 2013 in the english language teaching and learning at smp 1 kajen pekalonganPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) implementasi Kurikulum 2013 dalam kegiatan belajar mengajar Bahasa Inggris di SMP 1 Kajen, (2) kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh guru Bahasa Inggris dalam pembelajaran dengan menerapkan Kurikulum 2013, dan (3) usaha-usaha yang dilakukan oleh guru Bahasa Inggris untuk mengatasi kesulitan yang dihadapinya.
Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Subjek penelitian ini adalah guru-guru Bahasa Inggris kelas VII pada SMP 1 Kajen Pekalongan dan siswa yang diampu oleh guru tersebut. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara mendalam, dan analisis dokumen. Keabsahan data hasil penelitian menggunakan triangulasi, yaitu triangulasi sumber dan triangulasi teknik pengumpulan data. Teknik analisis data menggunakan model interaktif yang dikembangkan oleh Miles dan Hubberman.
Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut (1) Implementasi Kurikulum 2013 dalam kegiatan belajar mengajar Bahasa Inggris di SMP 1 Kajen belum sepenuhnya berjalan dengan baik. Para guru belum sepenuhnya melaksanakan pendekatan saintifik dan penilaian otentik. Hal ini disebabkan oleh pemahaman guru terhadap kurikulum yang masih kurang dan keterbatasan waktu mengajar mereka. (2) Dalam proses pembelajaran dengan menerapkan Kurikulum 2013, guru-guru Bahasa Inggris menghadapi beberapa kesulitan. Kesulitan-kesulitan tersebut di antaranya adalah waktu jam pelajaran yang relatif sedikit untuk pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan penilaian otentik, masih ada siswa yang motivasi belajarnya rendah, dan kemampuan guru yang berbeda-beda terhadap pemahaman Kurikulum 2013. , dan (3) Guru-guru Bahasa Inggris melakukan berbagai usaha untuk mengatasi kesulitan yang dihadapinya. Usaha-usaha tersebut di antaranya adalah dengan menggunakan cara mengajar yang interaktif dan mengikuti berbagai pelatihan dan workshop yang berkaitan dengan Kurikulum 2013 di MGMP sekolah maupun di kabupaten.Sukirno Sukirno2015-03-04T18:55:38Z2022-11-23T02:37:26Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12444This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/124442015-03-04T18:55:38ZThe Needs-Based English Speaking Materials for the VIII Grade Students of Junior High SchoolPenelitian ini dimaksudkan untuk mengembangkan produk yang terdiri dari dua bagian. Bagian pertama adalah materi pelajaran berbicra bahasa Inggris yang berdasarkan atas kebutuhan untuk murid kelas VIII sekolah menengah pertama yang dinamai student’s hand-outs. Bagian kedua adalah uraian cara menggunakan materi tersebut untuk guru kelas VIII, yang dinamai teacher’s guides.
Semua produk pengembangan itu diciptakan dalam prosedur lima langkah: (1) riset awal untuk analisis kebutuhan, (2) pengembangan produk, (3) validasi & revisi, (4) test-lapangan & revisi, (5) produk final. Produk-produk tersebut telah diuji-lapangankan pada siswa-siswi kelas VIII SMP Muhammadiyah 8 Yogyakarta untuk mengetahui apakah produk tersebut telah memenuhi kriteria kelayakan sesuai teori yang dikemukakan oleh Nieveen, yaitu: valid, praktis, dan effektif. Uji lapangan tersebut dibagi menjadi tiga fase, yaitu fase pre-uji lapangan untuk validasi, fase uji lapangan sampel dan uji lapangan sungguhan untuk kepraktisan dan keefektifan produk. Data dikumpulkan melalui observasi kelas (diganti dengan mengajar suka rela), angket kepada siswa/murid, wawancara dengan guru dan murid, lembar evaluasi oleh ahli dan guru bahasa Inggris, THB akhir, dan foto. Data hampir secara keseluruhan dianalisa secara qualitatif, melalui reduksi dan tampilan data, serta kesimpulan. Beberapa data dianalisa dengan cara mengkonversikan data qualitative skala lima. Sisanya dianalisa secara kuantitatif dengan menggunakan operasi matematika sederhana.
Hasil penelitian menujukkan bahwa materi berbicara bahasa Inggris yang berdasarkan kebutuhan untuk siswa kelas VIII sekolah menengah pertama tersebut telah memenuhi kriteia sebagai produk yang layak dalam hal validitas, kepraktisan dan keefektifan. Katagori valid yang diperoleh dari lembar evaluasi oleh ahli adalah 4.15 (katagori valid berkisar antara interval <3.40 sampai ≤ 4.21). Katagori praktis dan effektif diperoleh di sekolah selama proses uji lapangan. Katagori praktis yang dikumpulkan dari hasil lembar evaluasi oleh guru adalah 4.39 serta ditunjang dengan hasil wawancara dengan guru bahasa Inggris dan siswa/siswi yang menunjukkan peryataan kepraktisan tentang produk tersebut. Sedangkan katagori effektif yang diperoleh dari hasil wawancara dengan guru dan siswa/siswi menunjukan pernyataan keeffektifan tentang produk pengembangan tersebut.Sumaryani Sumaryani2015-03-04T18:55:38Z2022-11-23T02:48:18Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12447This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/124472015-03-04T18:55:38ZImproving Students’ Speaking Skill through Storytelling Activities UsingSimple Narrative Textsat SMP Negeri 2 Punggur Central LampungThis research was aimed at improving year VIII.B students’ speaking skill through storytelling activities using simple narrative texts at SMP Negeri 2 Punggur Central Lampung.
This research was a classroom action research conducted in three cycles each of which consisted of four stages: planning, acting, observing, and reflecting. The year VIII.B students of SMP Negeri 2 Punggur Central Lampung were chosen as the subjects of the research. The data collected were related to four aspects: 1) the teacher’s way of teaching, 2) the students’ courage and confidence, 3) the learning atmosphere, and 4) the students’ speaking improvement using storytelling activities. The data collection instruments applied in this research were observation sheets, students’ diaries, documentation and questionnaire. The data were collected by means of observation sheets filled up by two collaborators and the students’ diaries about their responses toward the teaching and learning process dealing with the teacher’s way of presentation and their willingness to learn English especially speaking, and the students’ responses toward the teaching and learning process in which storytelling activities were applied. The collected data were then analyzed and presented descriptively.
The results of the research show that the action on improving students’ speaking skill through storytelling activities using simple narrative texts is successful. The results of each aspect are presented as follows. 1) The teacher’s way of teaching canattract the students’ interest and involve them actively in learning. The students in every meeting showed positive changes in their learning behaviours. Although not all of them showed similar changes, they, at least, started to show their interest to learn to speak in English and to ask questions. 2) The teacher’s attention during the teaching and learning process makes them motivated in learning. The teacher’s guidance to the students in handling their learning difficulties makes them confident in performing every speaking task. Moreover, the teacher’s models in pronouncing words and the way to tell every part of stories make some slow and shy learners encouraged and confident in performing speaking. 3) The effectiveness of giving motivation through gestures and statements of compliments, correcting their pronunciation and grammar mistakes during their presentation, and less formal talk out of class is good at building a better relationship between the teacher and the students. Therefore, it is able to create a supporting learning atmosphere which encourages the students to speak English.4) In relation to the students’ language proficiency, theyhave frequently practiced pronouncing many words from the stories so that they can pronounce the words correctly. They also have more chances to rehearse before performing speaking tasks so that their speaking skill improved in every cycle.Sunarjo Sunarjo2015-03-04T18:55:38Z2022-11-23T02:50:26Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12448This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/124482015-03-04T18:55:38ZThe Integration of Islamic Values in English Teaching and Learning at SDIT Al- Mumtaz Kota PontianakThis research was aimed to describe the integration of Islamic values in the process of English teaching and learning at SDIT Al-Mumtaz Kota Pontianak in academic year 2013/2014. The research focus was (1) the integration of Islamic values in reference to the design of lesson plan in English teaching and learning at SDIT Al-Mumtaz, (2) the integration of Islamic values in reference to the development of materials in English teaching and learning activities, (3) the integration of Islamic values in reference to the process of evaluation given to the students in the process of English teaching and learning at SDIT Al-Mumtaz and (4) the factors which affect the integration of Islamic values in the process of English teaching learning.
This research is a descriptive case study with a qualitative research design to thoroughly find ou facts and describe phenomena in which the researcher was the main instrument. The subject of the research was an English teacher at SDIT Al-Mumtaz. The data were collected interviews, participatory observation, documentation and video recording were the instruments used to help the researcher collecting the data. The validity of data was achieved through the triangulation of those instruments, along with a reference for a check and recheck from the informants. The researcher used interactive analysis method by Miles and Huberman was used to analyze the data involving the process of data reduction, data display and conclusion.
The results of this research are performed as follows. First, the integration of Islamic values and lesson plans were done in the sections of instructional objectives and in the instructional materials. Second, the integration of Islamic values and material developments were done through several ways such as: (a) adding the exercises reflecting the Islamic values to the topic presented, (b) modifying the Islamic names of people, places and events (c) embedding the verses of Alquran to the suitable materials (d) mixing Islamic expressions and the relevant English expressions with the main materials. Third, the integration of Islamic values and the English teaching learning activities were: (a) by conducting code mixing and code switching between English and the Islamic expressions, (b) lingking to the topic discussed to the verses of Alquran, (c) using Islamic names for people, and finally, the integration of Islamic values and evaluation were through the informal and formal evaluation.Sunarto Sunarto2015-03-04T18:55:38Z2022-11-24T02:33:52Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12451This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/124512015-03-04T18:55:38ZPengaruh Minat dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa SMP Negeri di Kabupaten DemakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh minat dan fasilitas belajar terhadap hasil belajar bahasa Indonesia siswa SMP Negeri di Kabupaten Demak, (2) hubungan minat dan hasil belajar bahasa Indonesia, dan (3) hubungan fasilitas belajar dan hasil belajar bahasa Indonesia.
Penelitian ini merupakan penelitian ex- post facto, dengan minat sebagai variabel bebas satu (X1), fasilitas belajar sebagai variabel bebas dua (X2), dan hasil belajar bahasa Indonesia sebagai variabel terikat (Y). Penentuan sampel menggunakan teknik stratified proportional random sampling. Instrumen yang digunakan adalah angket tentang minat dan fasilitas belajar. Hasil belajar diambil dari dokumen nilai murni ulangan akhir semester genap kelas VIII. Validitas konstruk instrumen angket diuji dengan Analisis Faktor yang menghasilkan nilai KMO dan MSA variabel minat sebesar 0,716 dan 0,513 untuk variabel fasilitas belajar. Relibilitas instrumen angket diuji dengan Alpha Cronbach dengan nilai r sebesar 0,876 untuk angket minat dan r sebesar 0,698 untuk angket fasilitas belajar. Dengan demikian, kedua angket dinyatakan reliabel. Data penelitian dianalisis dengan teknik Regresi Ganda yang diteruskan dengan Korelasi Parsial.
Hasil uji Regresi Ganda menunjukkan bahwa minat dan fasilitas belajar secara bersama-sama berpengaruh terhadap hasil belajar bahasa Indonesia (F = 46,760 sig. dengan p < 0,05). Sebanyak 19,6% variansi hasil belajar bahasa Indonesia ditentukan oleh minat dan fasilitas belajar. Hasil uji korelasi parsial menunjukkan bahwa minat berkorelasi dengan hasil belajar bahasa Indonesia (r = 0, 239 sig. p < 0,05). Fasilitas belajar berkorelasi terhadap hasil belajar bahasa Indonesia (r = 0,316 sig. p < 0,05). Peran fasilitas belajar terhadap hasil belajar lebih tinggi dibandingkan dengan peran minat terhadap hasil belajar. Nilai standardized coefficient beta fasilitas belajar sebesar 0,314 sedangkan minat sebesar 0,233.Sutopo Sutopo2015-03-04T18:55:38Z2022-11-24T02:35:41Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12452This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/124522015-03-04T18:55:38ZPeningkatan Kualitas Bermain Peran Siswa Kelas VIII SMP 1 Tepus, Gunungkidul dengan Teknik Learning GamePenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan kualitas proses dan hasil pembelajaran bermain peran siswa kelas VIII SMP dengan menggunakan teknik Learning Game. Game yang digunakan adalah permainan Joko Tingkir dan permainan Tebak Peran.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Guru bertindak sebagai peneliti yang bekerja sama dengan kolaborator, yakni guru Bahasa Indonesia dan Kepala Sekolah SMP 1 Tepus. Subjek penelitian yang dikenai tindakan adalah siswa kelas VIIIA SMP 1 Tepus Gunungkidul, DIY, tahun ajaran 2011/2012 yang berjumlah 34 siswa. Penelitian ini terdiri atas dua siklus. Setiap siklus dibagi menjadi tiga kali pertemuan. Prosedur pelaksanaan setiap siklus terdiri atas empat tahap, yakni perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket, wawancara, pengamatan, dan pencermatan dokumen. Analisis dilakukan dengan teknik deskriptif kualitatif yang didukung oleh data kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan teknik Learning Game dalam pembelajaran bermain peran, kualitas proses dan hasil pembelajaran meningkat. Peningkatan kualitas proses pembelajaran meliputi aspek interaksi dan komunikasi dalam pembelajaran, kerja sama dalam kelompok, dan keseriusan dalam mengikuti pembelajaran. Adapun peningkatan kualitas hasil pembelajaran meliputi kemampuan vokal, intonasi, ekspresi, dan gestur. Keempat kemampuan tersebut masing-masing mengalami peningkatan nilai rata-rata lebih dari 25%. Hal ini sesuai dengan kriteria keberhasilan tindakan yang ditetapkan.Sutrisno Sutrisno2015-03-04T18:55:38Z2022-11-22T02:43:30Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12453This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/124532015-03-04T18:55:38ZBentuk Equivalence and Translation Shift dalam Subtitle Drama Korea Daejangeum (Jewel in the Palace)Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) bentuk equivalence and translation shift dalam subtitle drama Korea Daejangeum (jewel in the Palace), (2) informasi yang dikurangi dan ditambahkan dalam subtitle dan (3) metode penerjemahan yang digunakan penerjemah dalam subtitle.
Subjek dalam penelitian ini adalah subtitle drama Korea Daejangeum yang mengunakan metode deskriptif, menyangkut metode dan jenis penerjemahan, sedangkan objek dalam penelitian ini adalah kata, frasa, klausa, kalimat dan paragraf yang terdapat dalam subtitle. Proses pengumpulan data menggunakan teknik baca catat. Pengujian keabsahan dilakukan melalui intrarater dan interrater. Interrater dengan melakukan pengamatan pembacaan dan pengkajian berulang serta ketekunan guna memperoleh data yang memadai. Langkah intrarater diperlukan untuk mengecek kebenaran terhadap interpretasi yang dihasilkan peneliti dengan orang yang ahli bahasa Korea. Untuk menganalisis data dalam penelitian ini digunakan metode padan.
Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. Bentuk equivalence and translation shift dalam subtitle drama Korea Daejangeum. terlihat dari metode yang digunakan penerjemah untuk memaknai dan menyampaikan/menerjemahkan subtitle. Metode yang digunakan antara lain transposisi 49,3%, modulasi 28,7%, adaptasi 11,6% dan pemadanan berkonteks 10,4%. Penerapan metode ini mengakibatkan adanya penambahan dan pengurangan informasi dalam subtitle . Penambahan dan pengurangan informasi terjadi pada tataran kata, frasa, klausa dan kalimat dengan rincian sebagai berikut: 129 kata, 58 frasa, 23 klausa, dan dua kalimat. Tidak ditemukan penambahan pada tataran paragraf. Pengurangan informasi sebanyak 38 kata, 12 frasa, tiga klausa, dan dua kalimat. Tidak ditemukan pengurangan pada tataran paragraf. Penambahan dan pengurangan pada masing-masing tataran tersebut tidak selalu diikuti dengan pergeseran/ perubahan makna. Berdasarkan data jumlah keseluruhan, terdapat 211 penambahan (50%), 155 ekuvalensi (36,7%) dan 56 pengurangan (13,3%) yang terdapat dalam percakapan drama Korea Daejangeum. Berdasarkan jumlah persentase, dapat disimpulkan bahwa subtitle drama Korea Daejangeum berpihak pada bahasa sasaran. Hal ini disebabkan penerjemahan komunikatif lebih mengutamakan keterbacaan dan keberterimaan dalam bahasa sasaran.Teguh Teguh2015-03-04T18:55:37Z2019-05-08T15:34:01Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12439This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/124392015-03-04T18:55:37ZPeningkatan Minat Baca melalui Kegiatan Membaca Ekstensif Cerpen Siswa Kelas IX SMP Negeri 5 Klaten Tahun Pelajaran 2013/2014Minat baca siswa kelas IX SMP Negeri 5 Klaten pada umumnya masih rendah, karena siswa baru membaca buku-buku jika mendapatkan tugas dari guru. Siswa jarang memanfaatkan waktu luang untuk membaca dan mengunjungi perpustakaan untuk meminjam buku apalagi membacanya. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui minat baca siswa, dan (2) meningkatkan minat baca siswa kelas IX SMP Negeri 5 Klaten dengan kegiatan membaca cerpen.
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini mengambil tempat di SMP Negeri 5 Klaten Kabupaten Klaten pada semester gasal tahun pelajaran 2013/2014. Tempat itu dipilih karena minat baca siswa-siswanya rata-rata rendah. Pelaksanaan penelitian dimulai bulan Agustus sampai dengan Oktober 2013. Subjek penelitian adalah siswa kelas IX B, yang berjumlah 30 orang, yang terdiri dari 20 siswa perempuan, dan 10 siswa laki-laki. Tindakan yang dilaksanakan adalah membaca ekstensif cerpen dan memberi tugas untuk membuat sinopsis. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket, observasi, dan wawancara. Angket digunakan untuk mengetahui seberapa tinggi minat baca siswa. Observasi dilakukan untuk mengamati secara langsung aktivitas perilaku yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran untuk meningkatkan minat baca siswa di kelas. Wawancara pada penelitian ini untuk mendapatkan informasi, baik dari pengajar maupun siswa tentang motivasi, serta kesenangan membaca untuk meningkatkan minat baca. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif dianalisis melalui tiga tahap yaitu reduksi data, paparan data, dan penyimpulan. Data kuantitatif dianalisis dengan cara membandingkan hasil angket minat baca dari siklus I sampai siklus III.
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perubahan peningkatan minat baca pada siswa kelas IX B SMP Negeri 5 Klaten dari siklus ke siklus berikutnya. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya kategori baik pada siklus I sebesar 3,333%, pada siklus II menjadi 30%, dan siklus III mencapai 80% dari jumlah siswa yang diteliti.Sri Juwariyah2015-03-04T18:55:37Z2022-11-22T02:52:28Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12440This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/124402015-03-04T18:55:37ZThe Honorifics of Duanu Language and Their Implications in English Teaching and Learning ContextsThis study aims to describe the honorifics of Duanu language. The research focuses on: (1) the honorific of Duanu language in terms of the forms, (2) the factors influencing the use of honorifics, and (3) the implications of honorifics in English teaching and learning contexts.
This research was descriptive qualitative, with the sociolinguistic analysis. The data were collected from eight informants who were the native speakers of Duanu language. The methods in collecting data were indepth listening, interviewing, and recording. The setting was three villages of Kecamatan Tanah Merah, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau. The data were collected from July 2013 to October 2013. The analysis of the data used the intralinguistic method, focusing on linguistic items, involving the pragmatic level to find the categorizations of honorific forms, factors influencing the use of honorifics, and their implications in English teaching and learning contexts.
The results of this research are as follows. First, the honorifics of Duanu language can be categorized in: (a) referent honorifics, including first person pronoun, second person pronoun, and third person pronoun; (b) hearer honorifics, including honorific forms in family relation, honorific forms in professional relation, and honorific forms in social relation. Second, the factors influencing the honorific use in Duanu language are: (a) power, including age, sex, position in the family, occupation, position in an institution, marital status, education, and existence of supernatural figures; (b) social distance, including solidarity, and familiarity; (c) formality, including purpose, and setting. Third, the implications of honorific in English teaching and learning contexts can be done by comparing the honorifics of Duanu language with honorifics of English, so can be analyzed what is the solution of student’s problem in learning English as foreign languageSri Rejeki2015-03-04T18:55:37Z2022-11-24T02:11:26Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12441This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/124412015-03-04T18:55:37ZMeningkatkan Proses Pembelajaran Kegiatan Menulis Siswa Kelas VIII-C SMP Muhammadiyah 1 Seyegan Sleman pada Tahun Pelajaran 2013/2014 melalui JigsawTujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan proses pembelajaran kegiatan menulis siswa kelas VIII-C SMP Muhammadiyah 1 Seyegan Sleman pada tahun pelajaran 2013/2014 melalui penggunaan jigsaw.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas kolaboratif, yang dilakukan dalam dua siklus. Prosedur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini mengambil dari model yang dikemukakan oleh Kemmis dan Taggart (1988) pada Burns (2010:9), yang terdiri atas empat langkah yaitu: perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII-C dan guru Bahasa Inggris yang mengajar kelas VIII-C SMP Muhammadiyah 1 Seyegan. Data penelitian ini berupa data kualitatif yang dikumpulkan melalui pengamatan, catatan lapangan, wawancara, kuesioner, dan data kuantitatif yang dikumpulkan melalui tes. Data yang diperoleh dianalisis secara kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada peningkatan dalam proses pembelajaran kegiatan menulis melalui penggunaan jigsaw. Pelaksanaan kegiatan jigsaw dalam proses pembelajaran menulis meliputi empat tahap: pembelajaran tentang latar belakang pengetahuan dan contoh teks sebagai persiapan menulis, menulis dalam kelompok ahli, menulis dalam kelompok team, dan menulis perseorangan. Peningkatannya adalah: 1) siswa memperoleh banyak kesempatan untuk menulis, 2) siswa mendapat bekal/persiapan yang cukup tentang apa yang akan ditulis, 3) siswa dapat menulis teks dalam kelompok ahli dan kelompok team, 4 ) siswa dapat menulis teks secara individu. Di samping itu peningkatan kemampuan menulis siswa juga dapat dilihat dari perbandingan hasil pre-test dan post-test. Rata-rata nilai pre-test siswa dalam kegiatan menulis teks recount adalah 59,80 dan nilai rata-rata post-test adalah 74,76. Sedangkan rata-rata pre-test siswa dalam kegiatan menulis teks deskriptive adalah 65,70, dan nilai rata-rata post-test adalah 78,00, jadi ada peningkatan nilai 14,96 pada teks recount dan peningkatan nilai 14,30 pada teks descriptive. Dari hasil-hasil peningkatan tersebut, dapat disimpulkan bahwa kegiatan jigsaw dapat meningkatkan proses pembelajaran kegiatan menulis dan kompetensi menulis siswa.Sugiyarti Sugiyarti2015-03-04T18:55:37Z2022-11-24T02:25:35Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12442This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/124422015-03-04T18:55:37ZThe Effects of Parents’ Attention and Learning Discipline on the English Learning Achievement in Junior High Schools in Banjarnegara RegencyThis research aimed to desribe: (1) the correlation between parents’ attention and the English learning achievement, (2) the correlation between learning discipline and the English learning achievement, and (3) the effects of parents’ attention and learning discipline on the English learning achievement in Junior High Schools in Banjarnegara Regency
This research was an expost facto research. The population comprised all 9th grade students of 16 state junior high schools in Banjarnegara Regency. The population was 2.716 students. A sample of 337 students was established using the proportional stratified random sampling technique. The techniques of data collection were the questionnaries and the document of students’ English learning achievement in the even of year 8 in 2012/2013. The questionnaries used Likert-scale. The instrument valididty was assessed in terms of the content validity using Factor Analysis. The reliabilty of the instrument was assessed using Cronbach Alpha. The data were analyzed using the Multiple Regression and partial correlation analysis.
Multiple Regression test results show that parents’ attention and learning discipline simultaneously affect the English learning achivement with the value of F = 43.311 and p ≤ 0.05. Adjusted R² value = 0.197 means that the variant of the English learning achivement variable could be predicted by parents’ attention and learning discipline 19.7%. Meanwhile, according to the partial correlation analysis, parents’ attention correlates with English learning achievement (r = 0.385 and p ≤ 0.05). Learning discipline correlates with the English learning achievement (r = 0.182 and p ≤ 0.05). The coefficient β of parents‘ attention and learning discipline were 0.382 and 0.169. This means that parents’ attention has the role higher than learning discipline in the English learning achievementSukhadman Sukhadman2015-03-04T18:55:37Z2022-11-15T04:33:21Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12454This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/124542015-03-04T18:55:37ZDeveloping Web-Based Reading Tests for the Second Semester Students of English Language Education Department, Yogyakarta State University in the Academic Year of 2013/2014The objectives of this research are (1) to develop web-based reading tests for the second semester students of English Language Education Department, Yogyakarta State University in the Academic Year of 2013/2014, and (2) to know the students’ responses about the product that are developed in English Language Education Department, Yogyakarta State University in the Academic Year of 2013/2014.
This is a research and developement study which employed nine steps. They were planning and designing, developing the first product, validating the first product, revising the first product, try-out the first product and revision, developing the final product, validating the final product, revising the final product, and try-out the final product and revision. The subjects of this study were the second semester students of English Language Education Department, Yogyakarta State University in the Academic Year of 2013/2014 that consisted of twenty students as small group evaluation and fifty two students as field trial evaluation.
The results of this research show that the validation result from the material expert shows that the average point is 3.95. It is categorized good. The validation result from the media expert shows that the average point is 4.00. It is categorized good. Therefore, it can be concluded that web-based reading tests are appropriate to be implemented in Reading subject. Furthermore, the result of the questionnaire of the students shows that the average point is 3.87. It is categorized good. It has the average points of some indicators.The first indicator until the twentieth indicator have the average points. Those are 3.96, 3.67, 3.65, 4.52, 4.48, 3.58, 3.4, 3.63, 3.87, 3.29, 3.88, 3.87, 4.31, 4.35, 3.9, 3.69, 3.48, 4.13, 4.02, and 3.63. It can be concluded that the students agree with developing web-based reading tests and there are no product revisions. The final product of this research referred to online test system with domain address www.wbrt-pbi-uny.comUlul Azmi2015-03-04T18:55:37Z2022-11-21T02:53:26Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12455This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/124552015-03-04T18:55:37ZDeveloping WebQuests as Reading Instructional Media for the Second Grade Students of SMAN 1 Muntilan in the Academic Year of 2013/2014This research study was aimed at developing WebQuests as reading instructional media for the second grade students of SMAN 1 Muntilan. The products were to be used to facilitate the teaching and learning process of reading.
The development of WebQuests was carried out through the following three main stages: needs analysis, product development, and tryouts. The needs analysis stage was done through reviewing of literatures, creating need analysis instruments, gathering the data of target needs, and analysing the students’ needs. At the stage of product development, a series of activities were conducted: selecting the basic competencies and standard of competencies, creating the storyboard, developing the initial products, and validating the products to the subject-mater and ICT experts. The tryouts were done twice which were small-scale tryout and large-scale tryout. The small-scale tryout was done to 10 students and the large-scale tryout was done to 30 students. In conducting the tryouts, the researcher had to make the lesson plans in relation to the WebQuests since she had to conduct the teaching and learning processes. The data from the subject-mater experts and field-testing were collected by means of questionnaires and small group discussions. The data of the tryouts gathered from the students were collected by means of questionnaires, documents, and field notes. The researcher used the descriptive data analysis for elaborating the qualitative data. Meanwhile, the quantitative data taken from the questionnaire were analyzed through the descriptive quantitative analysis which was converted to the qualitative data.
The result of the data analysis shows that the development WebQuests in terms of content quality can be categorized as good. The ICT’s comments are also placed in the “good” category. Therefore, the WebQuests are good products. The results of the feedback from the students on the tryouts of the application of the product also prove that the products are good. The students are also motivated to learn the materials through the use of WebQuests. Therefore, it can be concluded that the development of WebQuets has achieved its aim in facilitating the reading activities of the second grade students of SMAN 1 Muntilan. The products are also feasible to be accessed by the students both during and out of the class.Umi Rachmawati2015-03-04T18:55:36Z2022-11-15T02:59:36Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12456This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/124562015-03-04T18:55:36ZImproving the Speaking’Skill through the Role play Technique of Grade VIIIF Students of SMP Negeri 2 Wanadadi, BanjarnegaraThis research was aimed at improving the students’speaking skill by using the role play technique of grade VIIIF students of SMP Negeri 2 Wanadadi, Banjarnegara in the school year of 2013/2014.
The research was classroom action research. It consisted of two cycles. The procedures had five steps: reconnaissance, planning, implementation, observation, and reflection. Respectively, the subjects of this research were 26 students of class VIIIF of SMP Negeri 2 Wanadadi, Banjarnegara in the school year of 2013/2014. The data of this study were qualitative and quantitative. The qualitative data were obtained through observations, interviews, and questionnaires. The data were in the forms of field notes and interview transcripts. The instruments were a camera and a voice recorder. The quantitative data were obtained by giving a pre-speaking test in preliminary observation and a speaking test performance that was taken during the implementation of the actions in each cycle. In the first cycle, the students performed a role play i.e making and receiving a call. In the second cycle, they performed a talkshow. The validity of the data was obtained by applying the democratic validity, dialogic validity, and outcome validity. The indicator of the success was 75 % students got the same score or above the minimum mastery criteria (KKM) that was 7.2.
The result of the first cycle indicated that the students’ speaking skill improved from 26.92% (seven students) with the average was 55.38 (speaking test performance in preliminary observation) to 57.69% (15 students) with the average score was 68.07. The first cycle showed that the aspects of comprehension and fluency improved significantly. The data of the speaking skill assessment in the second cycle show that 80.76% (21 students) got the same score or above minimum mastery criteria with the average score was 70.69. The improvement is significant especially in their fluency, comprehension, and vocabulary mastery while the pronunciation and grammar improves, although it is not significant. The conclusion of this research is that: (1) the students’speaking skill improves perpetually from the previous condition, first cycle and then second cycle; 2) the students’ self-confidence and motivation to speak English also improves.Yuli Arisandi2015-03-04T18:55:36Z2019-05-08T15:34:50Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12457This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/124572015-03-04T18:55:36ZPengaruh Kemampuan Membaca, Penguasaan Kosakata, dan Pemahaman Tata Bahasa terhadap Kemampuan Menulis Narasi Siswa SMP Negeri di Kabupaten BulukumbaPenelitian ini memiliki empat tujuan. Pertama, mengetahui pengaruh kemampuan membaca, penguasaan kosakata, dan pemahaman tata bahasa secara bersama-sama terhadap kemampuan menulis narasi siswa SMP Negeri di Kabupaten Bulukumba. Kedua, mengetahui pengaruh kemampuan membaca terhadap kemampuan menulis narasi siswa SMP Negeri di Kabupaten Bulukumba. Ketiga, mengetahui pengaruh penguasaan kosakata terhadap kemampuan menulis narasi siswa SMP Negeri di Kabupaten Bulukumba. Keempat, mengetahui pengaruh pemahaman tata bahasa terhadap kemampuan menulis narasi siswa SMP Negeri di Kabupaten Bulukumba.
Jenis penelitian ini adalah ex-post facto, dengan melibatkan tiga variabel bebas dan satu variabel terikat. Kemampuan membaca sebagai Variabel Bebas I (X1), penguasaan kosakata sebagai Variabel Bebas II (X2), dan pemahaman tata bahasa sebagai Variabel Bebas III (X3). Kemampuan menulis narasi sebagai variabel terikat (Y). Populasi penelitian adalah seluruh siswa SMP Negeri di Kabupaten Bulukumba yang telah menerapkan Kurikulum 2013. Teknik penentuan sampel yang digunakan adalah proportional random sampling. Instrumen penelitian adalah satu angket dan tiga tes. Data dianalisis dengan teknik statistik Regresi Ganda yang diteruskan dengan Regresi Parsial.
Hasil penelitian adalah sebagai berikut. (1) Kemampuan membaca, penguasaan kosakata, dan pemahaman tata bahasa secara bersama-sama berpengaruh terhadap kemampuan menulis narasi siswa. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji regresi ganda yaitu Fhitung = 24,475 dan nilai signifikansi kurang dari α (0,000 < 0,05). Sebanyak 31,5% variansi kemampuan menulis narasi ditentukan oleh kemampuan membaca, penguasaan kosakata, dan pemahaman tata bahasa. (2) Kemampuan membaca berpengaruh terhadap kemampuan menulis narasi siswa. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji regresi parsial yaitu thitung = 4,481 dan nilai signifikansi = 0,000 < α = 0,05. (3) Penguasaan kosakata berpengaruh terhadap kemampuan menulis narasi siswa. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji regresi parsial yaitu thitung = 3.022 dan nilai signifikansi = 0,003 < α = 0,05. (4) Pemahaman tata bahasa tidak berpengaruh terhadap kemampuan menulis narasi siswa. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji regresi parsial yaitu thitung = 1,113 dan nilai signifikansi = 0,267 > α = 0,05.A. Andriyani Asra2015-03-04T02:24:27Z2022-11-23T02:02:54Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12431This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/124312015-03-04T02:24:27ZPengaruh Pola Asuh Orang Tua dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Bahasa Indonesia Siswa SMP di Kabupaten MelawiPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui hal-hal berikut. Pertama, pengaruh pola asuh orang tua dan motivasi belajar bahasa Indonesia terhadap prestasi belajar bahasa Indonesia. Kedua, hubungan pola asuh orang tua dengan prestasi belajar bahasa Indonesia. Ketiga, hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar bahasa Indonesia siswa kelas VIII SMP Negeri di Kabupaten Melawi.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain ex-postfacto. Populasi adalah siswa kelas VIII SMP Negeri di Kabupaten Melawi dengan sampel sebanyak 330 siswa ditentukan berdasarkan formula Issac dan Michael. Sampel tersebut ditentukan menggunakan teknik proportional stratified random sampling. Pengumpulan data pola asuh orang tua dan motivasi belajar Bahasa Indonesia dilakukan dengan angket, sedangkan prestasi belajar bahasa Indonesia diperoleh melalui nilai murni hasil ulangan semester II tahun 2013. Validitas angket yang digunakan telah dievaluasi kelayakannya dengan analisis faktor dan reliabilitas dengan teknik Alpha Cronbach. Untuk mengetahui pengaruh kedua variabel bebas terhadap variabel terikat digunakan analisis Regresi Ganda (uji F). Untuk mengetahui hubungan tiap-tiap variabel bebas dengan variabel terikat digunakan korelasi parsial. Analisis dilakukan pada taraf siginifikansi 5%.
Hasil pengujian Regresi Ganda berupa pengaruh secara bersama variabel pola asuh orang tua dan motivasi belajar bahasa Indonesia terhadap prestasi belajar bahasa Indonesia mendapatkan Fhit.= 19,573, dengan p ≤ 0,05 yang berarti signifikan. Hasil pengujian korelasi parsial berupa hubungan variabel pola asuh orang tua dengan prestasi belajar bahasa Indonesia mendapatkan koefesien β = 0,304, r = 0,289, dengan p ≤ 0,05 yang berarti signifikan. Hasil pengujian korelasi parsial berupa hubungan variabel motivasi belajar bahasa Indonesia dengan prestasi belajar bahasa Indonesia mendapatkan koefesien β = 0,167, r = 0,141, dengan p ≤ 0,05 yang berarti signifikan. Berdasarkan hasil tersebut disimpulkan bahwa, kedua variabel yaitu pola asuh orang tua dan motivasi belajar bahasa Indonesia berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar bahasa Indonesia. Kedua variabel tersebut juga berpengaruh signifikan secara parsial. Hasil tersebut juga membuktikan bahwa pengaruh pola asuh orang tua lebih besar jika dibanding dengan motivasi belajar bahasa Indonesia terhadap prestasi belajar bahasa Indonesia siswa kelas VIII SMP Negeri di Kabupaten Melawi.Slamet Slamet2015-03-04T02:24:25Z2019-05-08T15:33:54Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12434This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/124342015-03-04T02:24:25ZPengelolaan dan Pemanfaatan Sumber Belajar di Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA YogyakartaPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran secara empiris mengenai pengelolaan dan pemanfaatan sumber belajar di STP AMPTA Yogyakarta.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian terdiri atas Ketua, Pembantu Ketua, Ketua Jurusan, Kepala UPT, Kepala Bagian Pendidikan dan Pengajaran, Dosen, dan Mahasiswa. Data dikumpulkan menggunakan metode observasi, pengkajian dokumen, dan wawancara. Sedangkan instrumen yang digunakan adalah lembar observasi, lembar pengkajian dokumen dan pedoman wawancara. Keabsahan data diperoleh melalui perpanjangan waktu penelitian, pengamatan intensif dan trianggulasi. Selanjutnya analisis data dilakukan dengan mereduksi, menyajikan dan memverifikasi data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Pengelolaan sumber belajar mencakup perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian dan pengawasan. a) Bentuk perencanaannya berupa Renstra, RIP, ROT, b) Pengorganisasian sumber belajar belum terbentuk. Tidak ditemukan struktur organisasi yang merujuk pada pengorganisasian sumber belajar dan tidak memiliki unit khusus yang secara khusus bertanggungjwab terhadap sumber belajar, c) Pengkoordinasian sumber belajar dilakukan oleh masing-masing ketua jurusan, d) Pengawasan sumber belajar menjadi tanggungjawab ketua jurusan. 2) Pemanfaatan sumber belajar mencakup empat dimensi yaitu a) Sumber belajar yang tersedia sudah dimanfaatkan untuk pembelajaran, b) Difusi inovasi dilakukan melalui saluran internal dan eksternal, c) Implementasi dan pelembagaan sumber belajar dilakukan melalui mekanisme workshop, pelatihan dan sosialisasi, d) Kebijakan dan regulasi sumber belajar belum secara spesifik menunjuk pada pengelolaan dan pemanfaatan sumber belajar.Adi Hidayat2015-03-04T02:24:24Z2022-11-15T02:57:26Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12430This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/124302015-03-04T02:24:24ZNilai-Nilai Islami Cerita Anak pada Majalah Anak TKPenelitian ini memiliki tiga tujuan. Ketiga tujuan tersebut, yaitu untuk mendeskripsikan (1) nilai islami yang terkandung dalam cerita, (2) teknik penyampaian nilai islami, dan (3) relevansi gambar dengan isi cerita.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian berupa cerita anak pada majalah anak yang digunakan oleh TK di Kabupaten Magelang. Populasi penelitian adalah semua cerita pada majalah anak yang digunakan oleh TK di Kabupaten Magelang. Sementara itu, penyampelan diberlakukan untuk majalah anak yang digunakan dan untuk cerita yang termuat di dalamnya. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Fokus kajian dalam penelitian ini menyangkut tiga hal pokok, yaitu nilai islami, teknik penyampaian nilai islami, dan relevansi gambar dengan isi cerita. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik membaca dan teknik mencatat. Validitas data menggunakan validitas semantik, yaitu dengan cara menafsirkan dan mempertimbangkan makna secara keseluruhan dalam cerita dengan konteksnya. Selain hal itu, untuk validitas data dalam penelitian ini dilakukan juga konsultasi kepada ahli dalam bidang sastra anak (expert judgment). Teknik analisi data yang digunakan adalah analisis deskriptif.
Hasil penelitian adalah sebagai berikut. Pertama, nilai islami pada cerita sangat beragam. Substansi nilai yang ada di dalamnya berkaitan dengan hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan manusia, hubungan manusia dengan makhluk lain, dan hubungan manusia dengan diri sendiri. Kedua, teknik penyampaian dengan gaya tidak langsung lebih sering digunakan oleh pengarang dibandingkan teknik langsung. Dalam hal ini, penyampaian nilai islami melalui tindakan tokoh menempati urutan pertama kemudian diikuti dialog antartokoh dan terakhir melalui watak tokoh. Ketiga, keberadaan gambar pada cerita anak yang berwujud komik dan narasi merangsang anak TK untuk mengapresiasi sesuai dengan pengalaman masing-masing. Keberadaan gambar merangsang imajinasi dan fantasi anak TK. Dengan demikian, gambar tersebut dapat dikatakan relevan dengan tingkat kognitif anak TK.Shidiq Ardianto2015-02-13T07:10:57Z2022-11-23T03:46:37Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12072This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/120722015-02-13T07:10:57ZPengaruh Penguasaan Sintaksis, Tingkat Pengetahuan tentang Teori Dongeng, dan Minat Baca terhadap Pemahaman Bacaan Dongeng dalam Buku Sekolah ElektronikPenelitian ini memiliki empat tujuan. Keempat tujuan penelitian tersebut adalah lain mengetahui: (1) pengaruh penguasaan sintaksis, tingkat pengetahuan tentang teori dongeng, dan minat baca terhadap pemahaman bacaan dalam BSE; (2) hubungan antara penguasaan sintaksis dan pemahaman bacaan dongeng dalam BSE; (3) hubungan antara tingkat pengetahuan tentang teori dongeng dan pemahaman bacaan dongeng dalam BSE, dan (4) hubungan antara minat baca dan pemahaman bacaan dongeng dalam BSE.
Penelitian ini merupakan penelitian ex post facto. Subjek penelitian adalah siswa kelas 5 SD Negeri se-Kabupaten Sleman. Sampel sebanyak 370 siswa yang ditentukan menggunakan teknik stratified cluster propotionate random sampling. Pengumpulan data menggunakan tes dan angket dengan model skala likert. Uji kualitas instrumen tes menggunakan Item Respon Theory (IRT) dengan program QUEST, dan instrumen angket dengan analisis faktor menggunakan program SPSS. Reliabilitas variabel penguasaan sintaksis sebesar 0,86; tingkat pengetahuan tentang teori dongeng 0,84; variabel minat baca 0,889; dan pemahaman bacaan dongeng 0,92. Analisis data menggunakan teknik Regresi Ganda yang diteruskan dengan Korelasi Parsial.
Hasil analisis menunjukkan bahwa: (1) terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama variabel penguasaan sintaksis (X1), tingkat pengetahuan tentang teori dongeng (X2), dan minat baca (X3) terhadap pemahaman bacaan dongeng dalam BSE (Y) dengan nilai F sebesar 129,826 sig ρ ≤ 0,05; (2) terdapat hubungan yang signifikan antara variabel penguasaan sintaksis (X1) dan pemahaman bacaan dongeng dalam BSE (Y) dengan nilai r sebesar 0,403 sig ρ ≤ 0,05; (3) terdapat hubungan yang signifikan antara variabel tingkat pengetahuan tentang teori dongeng (X2) dan pemahaman bacaan dongeng dalam BSE (Y) dengan nilai r sebesar 0,399 sig ρ ≤ 0,05; dan (4) terdapat hubungan yang signifikan antara variabel minat baca (X3) dan pemahaman bacaan dongeng dalam BSE (Y) dengan nilai r sebesar 0,269 sig ρ ≤ 0,05. Variansi variabel pemahaman bacaan dongeng dalam BSE (Y) sebesar 51,2% ditentukan oleh variabel penguasaan sintaksis (X1), tingkat pengetahuan tentang teori dongeng (X2), dan minat baca (X3). Dilihat dari koefisien Beta, peran variabel penguasaan sintaksis (X1) sebesar 46,3%, tingkat pengetahuan tentang teori dongeng (X2) sebesar 33,1%, dan minat baca (X3) sebesar 20,6% terhadap pemahaman bacaan dongeng dalam BSE (Y). Peran paling besar terhadap pemahaman bacaan dongeng dalam BSE adalah penguasaan sintaksis.Septianna nurul Suryani2015-02-13T07:10:56Z2022-11-15T02:16:30Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12070This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/120702015-02-13T07:10:56ZImplementasi Program Imersi Pada Siswa Kelas XI MA Hasyim Asy’ari Bangsri Jepara Jawa TengahPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Konsep program imersi yaitu; sejarah imersi, desain program imersi, dan proses belajar mengajar program imersi di MA Hasyim Asy’ari, (2) dampak program imersi bagi siswa kelas XI MA Hasyim Asy’ari yaitu: dampak positif dan dampak negatif, dan (3) faktor pendukung dan penghambat dalam implementasi program imersi pada siswa kelas XI MA Hasyim Asy’ari yaitu: faktor internal dan faktor eksternal.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif studi kasus. Dilaksanakan di MA Hasyim Asy’ari Bangsri, Jepara, Jawa Tengah. Pengumpulan data menggunakan teknik interview, observasi partisipatif, dan analisis dokumen. Subjek penelitian melibatkan informan antara lain: kepala sekolah, wakil kepala bidang kurikulum, guru, siswa, pengurus yayasan, wali murid dan alumni dipilih secara purposif. Keabsahan data dalam penelitian ini dinyatakan dengan berbagai bukti temuan berupa rekaman suara, gambar, foto, kondisi riil lapangan sebagai sebuah kasus atau realita sosial yang dialami. Analisis data dilakukan menggunakan analisis interaktif model Miles & Huberman melalui pemaknaan data yang tersaji selama di lapangan dan s esudah meninggalkan lapangan.
Hasil penelitian menunjukkan (1) Konsep program imersi di MA Hasyim Asy’ari adalah: (a) tipe pengajaran imersi yang dilakukan oleh guru-guru imersi terdiri dari dua kategori yaitu: total immersion dan in FLES, (b) metode pengajaran yang digunakan oleh guru-guru imersi adalah metode PAIKEM, dan (c) perekrutan siswa imersi meliputi dua tahap yaitu tes tertulis dan wawancara; (2) dampak program imersi bagi siswa yaitu: (a) dampak positif: para siswa memiliki kepercayaan diri dan mental yang baik, para siswa memiliki kosakata yang bervariasi dan prestasinya meningkat, para alumni imersi mendapatkan peluang melanjutkan kuliah ke perguruan tinggi negeri, (b) dampak negatif: terdapat kesenjangan sosial antara siswa imersi dan siswa reguler, siswa imersi memiliki jadwal yang padat, dan mengalami kebingungan dalam memahami materi pelajaran, dan (3) Faktor pendukung dan penghambat: (a) faktor pendukung, guru-guru imersi memiliki semangat yang tinggi, pihak sekolah menyediakan fasilitas dan kegiatan ekstrakurikuler bahasa Inggris yang memadai, para siswa yang memiliki semangat dan minat yang tinggi, ketua jurusan imersi memberikan bimbingan dan perhatian kepada siswa imersi secara penuh, wali murid memberikan dukungan, dan kerjasama dengan pondok pesantren secara sinergis. Adapun faktor penghambat: guru imersi kurang menguasai skill bahasa Inggris, terbatasnya buku bilingual, atmosfir sekolah kurang mendukung untuk berbahasa Inggris, kurang adanya koordinasi, pengawasan dan bantuan dari pemerintah.Santi Andriyani2015-02-13T07:10:56Z2019-05-08T15:33:41Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12071This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/120712015-02-13T07:10:56ZThe Influence of Vocabulary and Grammar Mastery on the Students‟ Writing Skill at Yogyakarta State UniversityThis study aims to investigate the influence of (1) the students‟ vocabulary mastery on their writing skill, (2) the students‟ grammar mastery on their writing skill and(3) the students‟ vocabulary and grammar mastery on their writing skill at Yogyakarta State University.
This research was an ex-post facto. The population comprised the third semester students of Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) study program at the Languages and Arts Faculty in the academic year 2013/2014. A sample of three classes was established using simple random sampling technique. One class was assigned as tryout sample and the rest as research sample. The data were collected through tests and an assignment. The test technique was used to collect the data
about the students‟ vocabulary and grammar mastery. The assignment was used to collect the data about students‟ writing skill. The data were analyzed using simple regression, multiple regression, and partial correlation. Before the data were analyzed, the prerequisite analysis was conducted.
The result of the study show that the students‟ vocabulary mastery was fair (36.11%), the students‟ grammar mastery was also fair (47.22%), and the students‟ writing skill was good (47.22%). The result of multiple regression analysis indicated that vocabulary and grammar mastery together positively influenced the students writing skill (F=16.575, sig. ρ < 0.05). The result of partial correlation indicated that the vocabulary mastery positively influenced the students‟ writing skill (r = 0.497, sig. ρ < 0.05) which its contribution was 27.4%. Moreover, the result also showed that the grammar mastery positively influenced the students‟ writing skill (r = 0.674, sig. ρ < 0.05) which its contribution was 45.5%. Therefore, this study showed that (1) vocabulary mastery influenced the students‟ writing skill, (2) grammar mastery influenced the students‟ writing skill, and (3) vocabulary and grammar mastery influenced the students‟ writing skill.Saptin dwi setyo Hastuti2015-02-13T07:10:55Z2019-05-08T15:33:31Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12068This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/120682015-02-13T07:10:55ZPeningkatan Pembelajaran Menulis Puisi Bebas melalui Media Lagu Medley Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 4 Sintang, KalbarPenelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pembelajaran menulis puisi bebas melalui media lagu medley siswa kelas VIII B SMP Negeri 4 Sintang Kalbar.
Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII B SMP Negeri 4 Sintang, Kalbar. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang menggunakan model Kemmis dan Taggart. Prosedur pelaksanaan dan implementasi penelitian dilaksanakan dalam dua siklus. Teknik pengumpulan data berupa obsevasi, wawancara, catatan lapangan, angket, evaluasi dan dokumentasi. Instrumen pengumpulan data meliputi lembar wawancara, lembar catatan lapangan, lembar angket, lembar tes hasil belajar dan lembar portofolio serta dokumentasi foto kegiatan. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif berupa nilai hasil belajar siswa sedangkan data kualitatif berupa informasi deskripsi proses pembelajaran siswa.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan media lagu medley dapat meningkatkan pembelajaran menulis puisi bebas. Peningkatan proses ditandai dengan meningkatnya perhatian dan keaktifan tampak dalam setiap tahapan menulis puisi bebas. Peningkatan hasil menulis puisi bebas dapat dilihat dari peningkatan nilai rata-rata menulis puisi bebas siswa pada setiap siklus. Peningkatan hasil atau produk dapat dilihat dari perbandingan skor rata-rata keterampilan menulis puisi bebas siswa pada setiap siklus. Nilai rata-rata siswa pada tahap pratindakan adalah 55,23, pada saat siklus I meningkat menjadi 71,18, dan pada siklus II meningkat menjadi 73,4.Rohanawati Silalahi2015-02-13T07:10:55Z2022-11-15T02:20:21Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12069This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/120692015-02-13T07:10:55ZPemilihan Cerita Anak sebagai Bahan Ajar Membaca di Madrasah Tsanawiyah (MTs)Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kriteria-kriteria yang digunakan dalam pemilihan cerita anak yang layak sebagai bahan ajar membaca di MTs. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk menganalisis cerita anak yang layak sebagai bahan ajar membaca di MTs berdasarkan kriteria-kriteria itu
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah cerita anak yang ada di Buku Sekolah Elektronik, buku bacaan, dan internet. Objek penelitiannya adalah isi cerita. Ada dua puluh cerita anak yang yang dijadikan sampel penelitian. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan membaca dan mencatat. Analisis data dilakukan dengan cara reduksi, penyajian, dan penyimpulan data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) ada tiga kriteria yang digunakan dalam pemilihan cerita anak yang layak sebagai bahan ajar membaca di MTs. Kriteria-kriteria itu adalah kriteria nilai/moral, motivasi, dan kesesuaian jenis sekolah. (2) Berdasarkan kriteria nilai/moral, satu cerita berkategori sangat baik, lima cerita berkategori baik, lima cerita berkategori kurang baik, dan sembilan cerita berkategori tidak baik. (3) Berdasarkan kriteria motivasi, tujuh cerita berkategori sangat baik, tujuh cerita berkategori baik, dua cerita berkategori kurang baik, dan empat cerita berkategori tidak baik. (4) Berdasarkan kriteria kesesuaian jenis sekolah, enam cerita berkategori sangat baik, sepuluh cerita berkategori baik, satu cerita berkategori kurang baik, dan tiga cerita berkategori tidak baik. (5) Dari dua puluh cerita yang dianalisis, sebelas cerita dinyatakan layak dan sembilan cerita dinyatakan tidak layak dijadikan bahan ajar membaca di MTs. Dengan kata lain, 55% dinyatakan layak dan 45% dinyatakan tidak layak dijadikan bahan ajar membaca di MTs.Rosihan Anwar2015-02-13T07:10:54Z2022-11-17T03:56:47Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12067This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/120672015-02-13T07:10:54ZThe Effect of Guided Independent Reading on the Motivation, Vocabulary Knowledge, and Reading Comprehension Ability of Grade Eight Students of SMPN 1 Bantarsari-CilacapThis research aims to: (1) describe the effect of guided independent reading (GIR) as a part of extensive reading; (2) compare the effectiveness between GIR and conventional learning; and (3) compare the effectiveness between GIR variation 1 and 2 on motivation, vocabulary knowledge and reading comprehension ability.
The research was quasi-experimental using two experimental groups and one control group. The population was 254 students of grade VIII of SMPN 1
Bantarsari-Cilacap, which consisted of seven classes. A sample of three classes was established randomly. There were four variables involved, i.e. GIR as the independent variable, the students’ motivation, vocabulary knowledge, and reading comprehension ability as the dependent variable. The data were collected through a non-test technique for students’ motivation by using the likert scale and a test of vocabulary knowledge and reading comprehension ability. The data were analyzed using : (1) the one sample t-test carried out to investigate the effect of GIR in each dependent variable; (2) the multivariate analysis involving the Helmert Contrast carried out to investigate the difference in the effectiveness of GIR as well as the conventional technique on three dependent variables simultaneously; (3) the post-hoc test involving the Tukey carried out to analyze which one was more effective between GIR and conventional technique in students’ motivation, vocabulary knowledge and reading comprehension ability.
The results of the study show that: (1) GIR has a significant effect on all dependent variables,as indicated by tcounted ≥ t(0,05;n-1), (2) GIR is more effective than the control group in improving all dependent variables, as indicated by p <
0.05 except GIR variation 1 in reading comprehension ability has an equal effect with a conventional technique, as indicated by p > 0.05, (3) there is no difference in the effectiveness of GIR variation 1 and 2 in terms of improving students’ motivation, vocabulary knowledge, and reading comprehension skills, as indicated by p < 0.05.Rochana purba Nurfauzi2015-02-13T07:10:42Z2022-11-17T05:36:45Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12066This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/120662015-02-13T07:10:42ZDeveloping English Learning Materials Integrated with
Character Values for the Fifth Grade Students of SDN Landasan Ulin Barat 1 BanjarbaruThe problem raised in this study is how the set of English learning materials integrated with character values for the fifth grade students of SDN Landasan Ulin Barat 1 Banjarbaru can be developed. The aim of this research study is to develop English learning materials integrated with character values for the fifth grade students of SDN Landasan Ulin Barat 1 Banjarbaru.
This research is a research and development study .This study involved 74 respondents consisting of one English teacher, two expert lecturers in English education, and 71 students of SDN Landasan Ulin Barat 1 Banjarbaru. The development of these product was carried out in three phases, i.e.: (1) planning, involving conducting need analysis and studying of literature; (2) developing the product, involving developing the course grid and developing the first draft of the product; (3) evaluating the product, involving expert validation, preliminary try- out, and main try-out. The first draft was evaluated at the expert validation producing the second draft and this second draft was evaluated at the preliminary try-out and main try-out resulting in the final product. The data were collected through classroom observation, interviews, and questionnaires. The instruments used to collect the data were expert validation sheets, questionnaires for the students and the teacher, and interview guides. The data were taken from the validation of the product by the content expert and media expert, and also from the students’ and teacher’s responses to the product. The data then were analyzed using the descriptive analysis.
This research developed two units of learning materials for students to learn English based on the needs analysis data and the study of literature. The result of the need analysis was drawn into learning need. Almost all of the students liked the English subject. They liked learning English with various activities and settings. They liked the use of media such as pictures and real objects in the process of teaching and learning. The layout of the product was considered important. They liked the colorful cartoon like pictures on the pages of product. The evaluation data indicated that the product is appropriate to be applied. The result of this study shows that(1) the quality of the product, in terms the content, is in a very good category with the average score of 4.49 and 4 for the integrated character values, which means the quality is in good category; (2) the quality of the product in terms’ media is in a good category, with the average score of 4; (3) the students’ responses toward the task and the aspect contributing the product at the preliminary try-out, the first validation, and the second validation showed 3.60 and 3.55, 3.47 and 3,54, and 3.40 and 3.43 for the mean score, all of which are in very good criteria; (4) the teacher’s responses toward the Student Book and Workbook at the preliminary try-out, the first validation, and the second validation showed 3.24 and 3.13, 3.29 and 3.18, and 3.29 and 3.18 for the mean scores, all of which are in very good criteria. This means the set of English learning materials is effective and appropriate to be used in the teaching and learning process for the fifth grade students of SDN Landasan Ulin Barat 1
Banjarbaru.Rita Pusparini2015-02-13T07:10:40Z2022-11-21T02:32:07Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12065This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/120652015-02-13T07:10:40ZPengaruh Intensitas Membaca dan Kemampuan Memahami Bacaan terhadap Kemampuan Menulis Rangkuman Artikel Ilmiah Populer Siswa Kelas IX SMP Negeri se-Kecamatan Batang Kabupaten BatangPenelitian ini memiliki tiga tujuan. Tujuan tersebut, yaitu: (1) mengetahui pengaruh intensitas membaca terhadap kemampuan memahami bacaan, (2) mengetahui pengaruh kemampuan memahami bacaan terhadap kemampuan menulis rangkuman artikel ilmiah populer, (3) mengetahui pengaruh intensitas membaca terhadap kemampuan menulis rangkuman artikel ilmiah populer melalui kemampuan memahami bacaan sebagai variabel intervening.
Jenis penelitian ini adalah expost facto. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IX SMP Negeri se-Kecamatan Batang yang berjumlah 1694. Sampel dipilih sebanyak 313 siswa menggunakan stratified proportional random sampling. Instrumen tes dan angket digunakan untuk mengumpulkan data. Hasil uji prasyarat analisis menunjukkan bahwa seluruh data berdistribusi normal, bersifat linier, tidak menunjukkan gejala multikolinieritas, tidak terjadi autokorelasi, dan terbebas dari heterokedasdisitas. Analisis data yang digunakan adalah analisis regresi mediasi dengan metode causal step dan uji Sobel untuk mencari signifikansi pengaruh tidak langsung intensitas membaca terhadap kemampuan menulis rangkuman artikel ilmiah populer melalui kemampuan memahami bacaan sebagai variabel intervening.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa intensitas membaca berpengaruh positif dan signifikan terhadap kemampuan memahami bacaan dengan p value < α pada jalur a yaitu 0,001 < 0,05 koefisien regresi sebesar 0,330. Kemampuan memahami bacaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kemampuan menulis rangkuman artikel ilmiah populer dengan p value < α pada jalur b yaitu 0,000 < 0,05 koefisien regresi 0,112. Intensitas membaca berpengaruh signifikan terhadap kemampuan menulis rangkuman artikel ilmiah populer melalui kemampuan memahami bacaan sebagai variabel intervening dengan zhit 2,282 > ztab 1,96.Rini Wijayanti2015-02-13T07:10:39Z2022-11-16T08:36:05Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12062This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/120622015-02-13T07:10:39ZThe Effectiveness of Picture Stories and Vocabulary Games for Reading Recount Texts at SMP N in Sleman SubdistricThis research aimed to investigate four things. They were (1) the reading achievement of the students who were taught using picture stories, (2) the reading achievement of the students who were taught using vocabulary games, (3) the reading achievement of the students who were not taught using picture stories and vocabulary games and (4) the significant difference of the reading achievement between the students who were taught using picture stories and vocabulary games and those who were not taught using picture stories and vocabulary games.
This research was quasi-experimental using pretest-posttest, nonequivalent control group design. The population comprised the eighth grade students of SMP N in Sleman subdistrict in the second semester of the academic year of 2012/2013. The samples were determined by cluster random sampling technique. They were two classes of SMP N 4 Sleman and one class of SMP N 5 Sleman. The experimental group 1 was given treatments using picture stories. The experimental group 2 was given treatments using vocabulary games. The control group was given treatments using a traditional method. The independent variables were picture stories, vocabulary games and a traditional method. The dependent variable was the students’ reading achievement of recount texts. The technique of the data collecting was using a pretest and posttest. The instrument of data collecting was a reading test in the form of multiple choice items. The data were analyzed using descriptive statistics and inferential statistics techniques. The inferential statistics techniques included (1) the normality test using One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test, (2) the homogeneity test using Levene’s Test and (3) the hypothesis test using Kruskal-Wallis Test.
The research shows some results. They are (1) picture stories as the learning media are effective to be applied in reading recount texts, (2) vocabulary games are effective to be applied in reading recount texts, (3) the traditional method is effective to be applied in reading recount texts and (4) there is a significant difference in the reading achievement between the students who are taught using picture stories and vocabulary games and those who are taught using a traditional method.Rika Kurniawati2015-02-03T00:41:32Z2019-05-08T15:33:10Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12059This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/120592015-02-03T00:41:32ZKeefektifan Media Powerpoint Tanpa Animasi dan Powerpoint Beranimasi Tidak Koheren dalam Pembelajaran Menulis Laporan pada Peserta Didik Kelas VIII SMPPenelitian ini memiliki lima tujuan. Kelima tujuan tersebut yaitu mengungkapkan: (1) keefektifan media Powerpoint tanpa animasi, (2) keefektifan media Powerpoint beranimasi tidak koheren, (3) perbedaan keefektifan antara media Powerpoint tanpa animasi dan media Powerpoint beranimasi tidak koheren, (4) perbedaan hasil belajar antara peserta didik sekolah level rendah dan peserta didik sekolah level tinggi, dan (5) interaksi antara media dan level sekolah, dalam pembelajaran menulis laporan di kelas VIII SMP.
Penelitian ini merupakan eksperimen semu dengan desain faktorial sederhana. Variabel bebas penelitian ini yaitu media Powerpoint tanpa animasi, media Powerpoint beranimasi tidak koheren, dan level sekolah. Level sekolah meliputi sekolah level tinggi dan sekolah level rendah. Adapun variabel terikatnya yaitu kemampuan menulis laporan. Populasi penelitian ini meliputi seluruh peserta didik kelas VIII SMP Negeri 1 Kawunganten dan peserta didik kelas VIII SMP Sultan Agung Kawunganten di Kabupaten Cilacap. Dua kelas dari tiap sekolah ditentukan sebagai sampel dengan teknik cluster random sampling. Dua kelas tersebut masing-masing dijadikan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pengumpulan data menggunakan metode penugasan. Data dianalisis dengan uji-t dan uji Anova dua arah, dengan menggunakan program SPSS 16.
Kesimpulan penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, media Powerpoint tanpa animasi efektif digunakan dalam pembelajaran menulis laporan pada peserta didik kelas VIII SMP (to = -12,745, tt = 2,011, to > tt, p < 0,05). Kedua, media Powerpoint beranimasi tidak koheren efektif digunakan dalam pembelajaran menulis laporan pada peserta didik kelas VIII SMP (to = -6,643, tt = 2,011, to > tt, p < 0,05). Ketiga, ada perbedaan keefektifan yang signifikan antara media Powerpoint tanpa animasi dan media Powerpoint beranimasi tidak koheren (Fo = 6,407, Ft = 3,93, Fo > Ft, p < 0,05). Keempat, ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar peserta didik sekolah level tinggi dan peserta didik sekolah level rendah (Fo = 40,521, Ft = 3,93, Fo > Ft, p < 0,05). Kelima, dalam pembelajaran menulis laporan pada peserta didik kelas VIII SMP, tidak terdapat interaksi yang signifikan antara media dan level sekolah (Fo = 1,378, Ft = 3,93, Fo < Ft, p > 0,05).Puji Kurniawan2015-02-03T00:41:32Z2019-05-08T15:33:14Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12060This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/120602015-02-03T00:41:32ZInterferensi Bahasa Jawa ke dalam Bahasa Indonesia pada Keterampilan Berbicara Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Pleret, BantulPenelitian ini bertujuan mendeskripsikan bentuk-bentuk interferensi fonologi, morfologi, leksikal, dan sintaksis bahasa Jawa ke dalam bahasa Indonesia pada keterampilan berbicara siswa kelas XI SMA Negeri 1 Pleret. Selain itu, penelitian ini juga berusaha mendeskripsikan faktor penyebab interferensi pada keterampilan berbicara siswa kelas XI SMA Negeri 1 Pleret.
Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 1 Pleret. Objek penelitian adalah interferensi bahasa Jawa ke dalam bahasa Indonesia yang terjadi pada keterampilan berbicara siswa. Penelitian ini menggunakan human instrument, yaitu peneliti sebagai instrumen utama. Data penelitian diperoleh dengan teknik SBLC, rekam, dan catat. Selain itu, wawancara juga dilakukan untuk mendapatkan informasi terkait dengan faktor penyebab interferensi. Keabsahan data diperoleh dengan cara tiangulasi dan expert judgement. Analisis data dilakukan dengan menggunakan intralingual error analysis. Teknik dalam metode padan intralingual yang digunakan adalah teknik hubung banding membedakan (HBB). Teknik ini dilakukan dengan menghubungkan dan membandingkan perbedaan-perbedaan struktur atau kaidah bahasa Jawa dan bahasa Indonesia sehingga dapat diketahui interferensi yang terjadi.
Berdasarkan analisis dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan penelitian berikut. Pertama, interferensi fonologi terjadi karena terdapat prenasalisasi berupa suara hidung yang mendahului fonem /b/, /d/, /j/, dan /g/. Kedua, interferensi morfologi terjadi karena terdapat afiksasi yang dipengaruhi sistem afiksasi bahasa Jawa, yaitu (a) prefiks n-, (b) prefiks ke-, (c) prefiks ny-, (d) prefiks ng-, (e) prefiks m-, (f) sufiks -e, (g) konfiks ke – an yang mengacu ke - en, dan (h) penggunaan akhiran –nya yang merujuk pada panambang –e. Ketiga, interferensi leksikal terjadi karena terdapat penggunaan leksikal pada dan tak yang merupakan leksikal bahasa Jawa. Penggunaan leksikal tersebut menyebabkan kesalahan kebahasaan serta semantis. Keempat, interferensi sintaksis terjadi karena (a) penggunaan pola frasa “adverbia pada + verba” dan “adjektiva + sendiri”, (b) penggunaan pola klausa “pronomina posesif (tak) + verba”. Kelima, faktor linguistik penyebab interferensi, yaitu kontak bahasa, transfer negatif bahasa, dan sistem bahasa yang berdekatan. Faktor nonlinguistik penyebab interferensi, yaitu kebiasaan, dominasi penguasaan bahasa Jawa, dan sikap berbahasa.Rahmat Hidayat2015-02-03T00:41:31Z2022-11-16T08:33:50Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12058This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/120582015-02-03T00:41:31ZPeningkatan Keterampilan Menulis Puisi Naratif dengan Mengonversi Teks Anekdot Berbasis Pendekatan Saintifik pada Peserta Didik Kelas XPenelitian ini bertujuan untuk mengungkap(1) proses pembelajaran menulis puisi naratif berbasis pendekatan saintifik, (2) peningkatan keterampilan peserta didik dalam menulis puisi naratif, dan (3) perubahan perilaku peserta didik setelah mengikuti pembelajaran menulis puisi naratif dengan mengonversi teks anekdot berbasis pendekatan saintifik.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas model John Elliot yang dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri atas empat tahapan, yakni perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Tindakan dilakukan dengan mengonversi teks anekdot menjadi puisi naratif dalam pembelajaran berbasis pendekatan saintifik. Model pembelajaran ini mencakupi lima tahapan, yakni (1) mengamati, (2) menanya, (3) menalar, (4) mencoba, dan (5) mengomunikasikan. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik pengamatan, angket, dan tes. Pengamatan dilakukan untuk mendapatkan data tentang sikap peserta didik selama pembelajaran. Angket digunakan untuk mengetahui kesulitan peserta didik dalam menulis puisi naratif. Tes digunakan untuk mengukur keterampilan menulis puisi naratif. Data yang berupa angka kemudian dikonversi dalam abjad sesuai dengan Permendikbud No 81.A Tahun 2013 tentang implementasi Kurikulum 2013.
Hasil penelitian menunjukkan temuan sebagai berikut: (1) terjadinya proses pembelajaran yang aktif dan dinamis sesuai tahap pembelajaran berbasis pendekatan saintifik , (2) meningkatnya keterampilan peserta didik dalam menulis puisi naratif, dan (3) berubahnya perilaku peserta didik setelah pemberian tindakan. Keberhasilan penelitian terindikasi dalam proses pembelajaran berbasis pendekatan saintifik yang terbukti dapat menciptakan pembelajaran yang dinamis, aktif, dan menyenangkan. Keberhasilan produk ditandai dengan meningkatnya kualitas puisi naratif, baik dari aspek bentuk, isi, majas, diksi, maupun citraan. Peningkatan keterampilan menulis puisi naratif ditandai dengan naiknya rerata nilai dari 43,13 pada tahap pratindakan menjadi 63,91 pada siklus 1 dan 85,23 pada siklus 2. Selain itu, sikap peserta didik terhadap pembelajaran menulis puisi lebih baik. Mereka antusias dan responsif terhadap pembelajaran puisi.Puji Handayani2015-02-03T00:41:30Z2022-11-23T01:39:23Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12056This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/120562015-02-03T00:41:30ZModel Asesmen Kompetensi Menulis Naskah Drama untuk Siswa Kelas XI SMAPenelitian ini bertujuan (1) mengembangkan draf model asesmen kompetensi menulis naskah drama, (2) mengembangkan validasi model asesmen kompetensi menulis naskah drama, dan (3) mendapatkan produk akhir model asesmen kompetensi siswa dalam menulis naskah drama.
Penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan dengan model pengembangan menurut Borg and Gall. Perumusan indikator dan kisi-kisi dilakukan melalui Focus Group Discussion (FGD). Uji validasi model dilaksanakan di SMA Negeri 2 Bantul. Penentuan sampel menggunakan teknik Stratified Random Sampling. Hasil uji validasi dianalisis dengan menggunakan program QUEST. Prosedur pengembangan model asesmen kompetensi menulis naskah drama siswa kelas XI SMA diawali dengan need analysis, pengumpulan studi pustaka, pembuatan draf model, FGD, revisi, uji coba lapangan kelompok kecil, analisis data, revisi, uji coba lapangan kelompok besar, analisis data, dan produk final.
Hasil penelitian ini adalah model asesmen kompetensi menulis naskah drama untuk siswa SMA. Model asesmen ini terdiri atas empat tahap, di mana pada tahap akhir, dihasilkan instrumen dengan empat aspek dan sembilan indikator. Kualitas model asesmen kompetensi menulis naskah drama dikatakan baik, karena 86,6 % item (pada uji coba lapangan kelompok kecil) dan 82% item (pada uji coba lapangan kelompok besar) sesuai atau fit dengan model Rasch (1PL) berdasarkan INFIT MNSQ dengan kriteria 0,77-1,30. Tingkat kesukaraan item dapat dilihat pada delta (threshold) pada rentang ±2. Reliabilitas sampel sebesar 0,00 pada uji coba lapangan kelompok kecil dan meningkat menjadi 0,63 pada uji coba lapangan kelompok besar. Reliabilitas butir soal sebesar 0,87 pada uji coba lapangan kelompok kecil dan meningkat menjadi 0,89 pada uji coba lapangan kelompok besar.Oktavian Muning Sayekti2015-02-03T00:41:30Z2022-11-23T01:40:47Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12057This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/120572015-02-03T00:41:30ZAn Error Analysis of the Narrative Written Texts of the First Year Students of SMA Negeri 1 Yogyakarta in the Academic Year of 2012/2013.This research study aims at (1) describing the kinds of errors made by the first year students of SMA Negeri 1 Yogyakarta in writing narrative texts and (2) describing the the causal factors of errors made by the first year students of SMA Negeri 1 Yogyakarta in writing narrative texts.
The study was a case study which used a qualitative approach. The data were obtained from 32 students’ written texts and in-depth interviews. The data were analyzed using two techniques, namely the quantitative descriptive technique and qualitative descriptive technique. The quantitative descriptive technique consisted of four steps: identification, classification and localization, counting, and description.
The results are as follows. (1) four categories of errors were found in the students’ written texts, consisting of omission, addition, selection, and misordering. (a) there are seven kinds of omission errors in the form of plural forms, omission of to be, omission of articles, omission of prepositions, omission of words, omission of auxiliary verbs, and omission of apostrophe as possessive noun markers; (b) three kinds of addition errors in the form of regularization, redundancy and simple addition; (c) six kinds of selection errors in the form of misselection of word, misselection of word form, misselection of preposition, misselection of article, incorrect use of verb form, and the last is incorrect use of to be; (d) 18 errors in the form of misordering errors. Furthermore, from 396 errors found, 2 errors were global errors. (2) selection errors occur most frequently (52.7%) followed by omission errors (25. 2%), addition errors (17. 9%), and misordering errors (4. 0%). (3) two kinds of direct factors caused the students to make errors in their writing, namely; (a) negative interlanguage transfers in the forms of copulative verb interference, adverb interference, preposition interference, article interference, word-order interference, and tense form interference; (b) negative intralingual transfer in the forms of misanalysis, incomplete rule application, ignorance rule restriction, and overgeneralization. (4) the three sources of indirect factors causing the students to make errors in their writing are: students’ low interest, feedback on the students’ writing results, and low frequency of the writing instruction.Octavian Muning SayektiPujiati Suyata2015-02-03T00:41:29Z2022-11-17T03:42:00Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12055This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/120552015-02-03T00:41:29ZPengembangan Bahan Bacaan Cerita Bergambar Berorientasi Pendidikan Karakter untuk Pembelajaran Membaca Siswa Kelas II SD di Balikpapan UtaraPenelitian bahan bacaan cerita bergambar berorientasi pendidikan karakter memiliki tujuan sebagai berikut. Pertama, menghasilkan produk berupa bahan bacaan berorientasi pendidikan karakter yang berkualitas. Kedua, mendeskripsikan keefektifan produk bahan bacaan ditinjau dari KKM.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Prosedur pengembangan dalam penelitian ini meliputi: (1) pendahuluan; (2) pengembangan produk; (3) evaluasi produk; (4) produk akhir. Uji coba dilaksanakan di SD Negeri 020 Balikpapan Utara dan SD Negeri 004 Balikpapan Utara dengan dua guru yang berbeda. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar validasi, lembar penilaian guru, lembar angket siswa, dan tes hasil belajar. Analisis data kevalidan dan kepraktisan dilakukan dengan cara mengkonversi data kuantitatif berupa skor hasil penilaian menjadi data kualitatif berupa nilai standar skala tiga.
Penelitian pengembangan ini dapat disimpulkan sebagai berikut. (1) Hasil evaluasi oleh ahli materi, ahli media, dan guru kelas II SD ditinjau dari aspek pembelajaran, aspek isi, dan aspek tampilan menunjukkan bahwa produk bahan bacaan cerita brgambar berorientasi pendidikan karakter berkualitas ‘baik’. (2) Produk bahan bacaan cerita bergambar berorientasi pendidikan karakter terbukti efektif dalam pembelajaran ditinjau dari KKM.Nurliani Maulida2015-02-03T00:41:13Z2022-11-17T02:40:08Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12054This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/120542015-02-03T00:41:13ZPengaruh Kebiasaan Belajar dan Penguasaan Kosakata terhadap Kemampuan Menulis Laporan Siswa SMP Kabupaten KlatenPenelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan sebagai berikut. (1) Pengaruh kebiasaan belajar dan penguasaan kosakata terhadap kemampuan menulis laporan. (2) Pengaruh kebiasaan belajar terhadap kemampuan menulis laporan. (3) Pengaruh penguasaan kosakata terhadap kemampuan menulis laporan.
Penelitian ini merupakan penelitian ex-post facto dengan kebiasaan belajar sebagai variabel bebas pertama (X1), penguasaan kosakata sebagai variabel bebas kedua (X2), dan kemampuan menulis laporan sebagai variabel terikat (Y). Populasi penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri Kabupaten Klaten. Teknik pengambilan sampel yang digunakan teknik stratified proportional random sampling.Instrumen penelitian adalah angket, tes dan penugasan.Validitas angket adalah validitas isi. Reliabilitas angket dihitung dengan rumus Alpha Cronbach dengan nilai r sebesar 0,941. Kualitas instrumen tes dilihat dengan Item Respons Theory 1-PL menggunakan program QUEST yang meliputi validitas dan reliabilitas. Reliabilitas tes sebesar 0,88. Data dianalisis dengan teknik Regresi Ganda dan diteruskan dengan Korelasi Parsial.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan belajar (X1) dan penguasaan kosakata (X2) secara bersama-sama berpengaruh terhadap kemampuan menulis laporan (Y) dengan nilai 0,536 dan p ≤ 0,05 (p=0.00) . Hasil korelasi parsial menunjukkan bahwa kebiasaan belajar berkorelasi terhadap kemampuan menulis laporan (r = 0,433 sig. dengan p ≤ 0,05) dan penguasaan kosakata berkorelasi terhadap kemampuan menulis laporan (r = 0,571 sig. dengan p ≤ 0,05).Nurjanah Yuli Maftuchah2015-02-03T00:41:12Z2022-04-07T04:20:33Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12053This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/120532015-02-03T00:41:12ZPenerapan Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Membaca untuk Meningkatkan Keaktifan dan Kemampuan Menemukan Gagasan Utama Paragraf Siswa Kelas VIIIA SMP Negeri 1 Piyungan Tahun Pelajaran 2013/2014Penelitian ini bertujuan untuk (1) meningkatkan keaktifan siswa kelas VIIIA SMP Negeri 1 Piyungan Tahun Pelajaran 2013/2014 dalam proses pembelajaran membaca melalui penerapan metode inkuiri, (2) meningkatkan kemampuan menemukan gagasan utama paragraf pada siswa kelas VIIIA SMP Negeri 1 Piyungan Tahun Pelajaran 2013/2014 melalui penerapan metode inkuiri.
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Peneliti bersama guru kolaborator secara bersiklus melakukan perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIIIA SMP Negeri 1 Piyungan pada semester satu tahun pelajaran 2013/2014. Data yang dikumpulkan meliputi data sebelum tindakan dan data-data selama proses tindakan serta data-data setelah tindakan.
Pengumpulan data mengenai keaktifan siswa sebelum tindakan dan selama tindakan dilakukan dengan cara melakukan observasi pada pembelajaran, baik sebelum tindakan maupun selama tindakan. Wawancara juga dilakukan pada guru bahasa Indonesia untuk mengungkap pelaksanaan pembelajaran membaca yang telah dilakukan sebelum maupun sesudah tindakan. Setiap pelaksanaan tindakan dalam pembelajaran membaca dicatat oleh kolaborator dalam sebuah catatan lapangan. Digunakan juga lembar check list, baik untuk siswa maupun kolaborator. Selama tindakan, keaktifan siswa selalu dipantau dan diberi skor sesuai kriteria yang ditentukan. Sementara itu, untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menemukan gagasan utama paragraf dilakukan uji kompetensi. Uji kompetensi dilakukan tiga kali, yakni sebelum tindakan, setelah tindakan siklus I, dan setelah tindakan siklus II. Selanjutnya, pendokumentasian pembelajaran sebelum tindakan dan pembelajaran dengan tindakan selalu dilakukan dalam bentuk pengambilan foto ketika pelaksanaan pembelajaran. Hal ini digunakan sebagai bukti pelaksanaan penelitian.
Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa dengan diterapkannya metode inkuiri dalam pembelajaran membaca, ada peningkatan keaktifan dan kemampuan siswa untuk menemukan gagasan utama paragraf. Pada pembelajaran sebelum tindakan, keaktifan siswa mempunyai skor rata-rata atau mean 10,81meningkat menjadi 13,68 pada tindakan siklus I, dan meningkat lagi menjadi 14,95 pada siklus II. Dilihat dari segi hasil, pembelajaran membaca dengan menggunakan metode inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa berupa kemampuan menemukan gagasan utama paragraf. Skor rata-rata uji kompetensi sebelum tindakan 6,04, meningkat menjadi 7,86 pada uji siklus I, dan meningkat lagi menjadi 8,32 pada uji siklus II.Nur Hamidah2015-02-03T00:41:10Z2022-11-17T03:05:38Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12051This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/120512015-02-03T00:41:10ZPenerjemahan Aspek Budaya dalam Para Priyayi Karya Umar Kayam ke Ein Hauch Von Macht oleh Peter SternagelPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis (1) aspek budaya pada teks Para Priyayi dan terjemahannya yang berjudul Ein Hauch von Macht, (2) ideologi yang digunakan untuk menerjemahkan aspek budaya dalam Para Priyayi ke dalam Ein Hauch von Macht, dan (3) teknik penerjemahan yang digunakan pada proses penerjemahan teks Para Priyayi ke dalam Ein Hauch von Macht.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data penelitian ini adalah satuan lingual yang berupa kata, frasa, klausa dan kalimat yang mengandung unsur budaya. Sumber data penelitian ini adalah teks translasional yang berjudul Para Priyayi karya Umar Kayam dan terjemahannya yaitu Ein Hauch von Macht yang diterjemahkan oleh Peter Sternagel. Para Priyayi merupakan teks sumber (TSu), sedangkan Ein Hauch von Macht adalah teks sasaran (TSa). Validitas data penelitian ini adalah validitas semantik dan expert judgement. Reliabilitas data yang digunakan pada penelitian ini adalah reliabilitas interater dan intrarater. Instrumen yang yang digunakan berupa human instrument.
Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) Terdapat 457 data yang diklasifikasikan ke dalam sembilan aspek budaya yang merupakan modifikasi dari klasifikasi Koentjaraningrat (1974) dan Newmark (1987). Aspek tersebut adalah aspek material (122 data), agama (51 data), kekerabatan (109 data), ekonomi (28 data), gestur dan kebiasaan (61 data), estetik dan rekreasi (39 data), politik (28 data), ekologi (14 data), dan pendidikan (4 data). (2) Ideologi yang digunakan pada proses penerjemahan teks translasional Para Priyayi dan Ein Hauch von Macht adalah ideologi foreignisation (240 data) dan domestication (217 data). Kedua ideologi tersebut digunakan bersama-sama. Oleh karena itu, TSa memiliki tingkat keterbacaan yang tinggi sehingga pembaca TSa dapat memahami makna teks dan mendapatkan pengalaman yang sama dengan pembaca TSu. Ideologi foreignisation dan domestication yang digunakan bersama-sama bertujuan untuk mempertahankan budaya yang ada pada TSu. Selain memperkaya pengetahuan pembaca sasaran akan budaya lain, penggunaan kedua ideologi tersebut akan meminimalisir kesulitan dalam menerjemahkan konteks budaya yang berbeda, karena tidak semua budaya yang ada pada bahasa sumber memiliki padanan dalam bahasa sasaran.(3) Teknik penerjemahan yang digunakan adalah teknik borrowing (116 data), calque (1 data), literal (199 data) modulasi (3 data), ekuivalensi (7 data), adaptasi (4 data), deskripsi (36 data), reduksi (16 data), dan couplets (74 data).Nila viayanti Mala2015-02-03T00:41:03Z2022-11-16T08:34:52Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12049This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/120492015-02-03T00:41:03ZDeveloping English Reading Comprehension Tests for Grade Eight Students of Junior High SchoolsThis research study was aimed at developing qualified English reading comprehension tests for grade eight students of Junior High Schools.
This study was a research and development (R&D) study employing a procedural model consisting of a needs assessment, prototype product development, product development, product reviewing, test item analysis, product revisions, product tryouts and developed final product. The respondents involved in the study included an English evaluation expert, six Junior High School English teachers, 68 students of Junior High School (SMP) Pangudi Luhur Moyudan, Sleman for the preliminary field test, and 201 grade eight students of SMP Pangudi Luhur Kalibawang, Kulon Progo, SMP Pangudi Luhur Sedayu, Bantul and SMP Joannes Bosco Yogyakarta for main field test. The data were collected through interview, test item analysis, and English reading comprehension tests. The instruments for collecting data were interview guide, the test item analysis sheets and an English reading comprehension test answer sheets. The obtained data from the interview and the test item analysis were analyzed descriptively, while the score test data were analyzed employing Quest computer program.
The product of this research was a set of English reading comprehension tests for grade eight students of Junior High Schools consisting of 105 multiple choice test items. The tests were divided into two types; type A consisted of 48 items and type B consisted of 57 items. The tests characteristics can be described as follows. The validity of the product was high since it was analyzed by six English teachers and one English evaluation expert. The product was appropriate with the Rasch model (IRT 1 PL) based on the MNSQ INFIT values (0.77-1.30) both in the small and large scale product of tryout. The item difficulty level was at range of ±2.00 based on the size of the threshold or INFIT t values. The test reliability coefficient for the final product was 0.98 for the test type A and 0.96 for the test type BNatalia ika prasetyo Kurniawati2015-02-03T00:41:03Z2022-11-15T02:14:19Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12050This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/120502015-02-03T00:41:03ZKesepadanan Makna Sosiokultural Terjemahan Lakon Lubdaka Buku The Invisible Mirror dari Bahasa Bali ke dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa InggrisPenelitian ini bertujuan untuk: (1) mengidentifikasi makna sosiokultural; (2) menganalisis tingkat kesepadanan makna sosiokultural; (3) mencermati strategi penerjemahan, khususnya bagian pertunjukan wayang; dan (4) membandingkan ideologi penerjemahan yang mendominasi penerjemahan buku The Invisible Mirror. Buku tersebut memuat tiga bahasa, yakni: bahasa Bali sebagai bahasa sumber, sekaligus terjemahannya dalam bahasa Indonesia (teks 2/T2) dan bahasa Inggris (teks 3/T3).
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang didukung dengan data kuantitatif. Subjek penelitian yakni buku The Invisible Mirror, Siwaratrikalpa: Balinese literature in performance yang memuat isi dari lontar Siwaratrikalpa lakon Lubdaka yang ditransformasikan dari pertunjukan wayang tradisional Bali. Fokus penelitian diawali dengan mengidentifikasi makna-makna sosiokultural Bali, istilah-istilah, dan sebutan-sebutan pada kajian unit terjemahan. Unit-unit terjemahan di T2 dan T3 kemudian diklasifikasikan ke dalam wujud kebudayaan sociofact, mantifact dan artifact. Pengumpulan data menggunakan teknik baca, simak, catat (BSC) dengan penulis sebagai instrumen utamanya. Data penelitian dianalisis menggunakan metode padan intralingual dan untuk menguji keabsahan datanya digunakan teknik triangulasi.
Hasil penelitian di T2 dan T3 menunjukkan bahwa: (1) Dari keseluruhan makna-makna sosiokultural yang teridentifikasi, sociofact dan mantifact lebih banyak memuat makna yang bersifat sosiokultural dibandingkan dengan artifact yang lebih banyak memuat makna yang sifatnya universal sehingga mudah untuk ditemukan padanannya; (2) Tingkat kesepadanan makna di T2 dan T3, sebagian besar merepresentasikan makna sosiokultural. Perbedaannya, penerjemah di T3 mencantumkan padanan deskriptif pada makna sosiokultural di T3, sedangkan penerjemah T2 jarang sekali menambahkan padanan deskriptif di T2; (3) Strategi penerjemahan yang mendominasi di T2 adalah transposisi 55,6%, diikuti dengan borrowing 10,6%, ekuivalensi 9,3%, modulasi 8,8%, terjemahan literal 7,8%, calque 5,2% dan adaptasi 2,7%. Di T3 hasil menunjukkan bahwa, strategi penerjemahan transposisi paling banyak muncul yakni 58,8%, diikuti dengan ekuivalensi 16,2%, adaptasi 6,5%, borrowing 6,4%, modulasi 4,6%, terjemahan literal 3,9% dan yang paling sedikit digunakan adalah calque 3,6%; (4) Ideologi penerjemahan menunjukkan bahwa penerjemah T2 dan T3 cenderung menggunakan ideologi foreignisasi yakni sebanyak 61,1% di T2 dan 52,3% di T3. Dengan demikian, penerjemah di T2 dan T3 berusaha untuk mempertahankan atmosfir dan cita rasa kultural Bali sehingga pembaca bahasa sasaran mendapatkan pembelajaran lintas budaya yang terdapat di dalam buku The Invisible Mirror.Ni Putu Tisna Andayani2015-02-03T00:41:02Z2022-11-17T03:54:14Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12047This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/120472015-02-03T00:41:02ZThe Effectiveness of Communicative Language Teaching, Task-Based Language Teaching and Cooperative Learning Approach in Teaching Speaking at Cokroaminoto University of PalopoThis study aims at finding out which is more effective between (1) Communicative Language Teaching and Cooperative Learning Approach, (2) Task-Based Language Teaching and Cooperative Learning Approach, (3) Communicative Language Teaching and Task-Based Language Teaching and (4) the most effective among Communicative Language Teaching, Task-Based Language Teaching and Cooperative Learning Approach in teaching speaking at Cokroaminoto University of Palopo.
This study is quasi experiment with non-equivalent control group design. The population was all semester 5 students of Cokroaminoto University of Palopo, academic year 2013/2014. The sample was selected 3 classes using simple cluster random sampling and each class was selected 25 students. The students of experimental class 1 were taught using Communicative Language Teaching, the students of Experimental class 2 were taught using Task-Based Language Teaching, and the students of Control class were taught using Cooperative Learning Approach. The technique of collecting data used was non-test (rating scale of assessing speaking). Technique of data analysis used was one-way ANOVA followed by Scheffe test with SPSS 17.0 for windows.
The result of the study shows that there is a significant difference of effectiveness among the use of Communicative Language Teaching, Task-Based Language Teaching, and Cooperative Learning Approach in teaching speaking, in which the value of sig(p) < 0.05 (0.000<0.05). The result of Scheffe test shows that (1) Communicative Language Teaching is more effective than Cooperative Learning Approach in teaching speaking, with the value of mean difference = 10.08920, (2) Task-Based Language Teaching is more effective than Cooperative Learning Approach in teaching speaking, with the value mean difference = 19.42360, (3) Task-Based Language Teaching is more effective than Communicative Language Teaching in teaching speaking, with the value of mean difference = 9.33440 and (4) Task-Based Language Teaching is the most effective of the three learning approaches researched.Musliadi Musliadi2015-02-02T02:42:37Z2022-11-17T03:51:59Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12038This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/120382015-02-02T02:42:37ZTelaah Soal Uji Coba I Bahasa Indonesia di SMP Kabupaten Wonosobo Tahun 2013Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: (1) ketepatan indikator dalam kisi-kisi soal, (2) keterwakilan setiap kompetensi dasar dalam kisi-kisi soal, (3) kesesuaian antara kisi-kisi soal dan butir soal, dan (4) capaian daya serap untuk setiap kompetensi dasar dari butir soal.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif-kuantitatif. Subjek penelitian ini adalah kisi-kisi, soal, dan capaian daya serap dari soal uji coba I bahasa Indonesia di SMP Kabupaten Wonosobo tahun 2013. Khusus penghitungan capaian daya serap menggunakan sampel dari suatu populasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh SMP baik negeri maupun swasta di Kabupaten Wonosobo yang berjumlah 97 sekolah. Sampel penelitian ini berjumlah 19 sekolah. Sampel ditentukan dengan menggunakan teknik proportional stratified random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik dokumentasi. Data dikumpulkan melalui pembacaan dan pencatatan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar telaah, check list, kriteria, dan rubrik penilaian. Data divalidasi dengan meminta pertimbangan ahli (expert judment) dan reliabilitas data menggunakan intrarater dan interater. Adapun Teknik analisis data menggunakan teknik deskriptif kualitatif dan statistik deskriptif.
Hasil penelitian ini adalah (1) ketepatan indikator dalam kisi-kisi soal uji coba I bahasa Indonesia Kabupaten Wonosobo tahun 2013 termasuk kategori tepat yaitu sebesar 86,4%, dengan rincian ketepatan setiap kategori: sangat tepat (22%), tepat (68%), cukup tepat (8%), kurang tepat (2%), dan tidak tepat (0%); (2) keterwakilan setiap kompetensi dasar dalam kisi-kisi soal uji coba I bahasa Indonesia Kabupaten Wonosobo tahun 2013 termasuk kategori sangat terwakili (96,7%); (3) kesesuaian antara kisi-kisi soal dan soal uji coba I bahasa Indonesia Kabupaten Wonosobo tahun 2013 termasuk kategori sesuai (86%); dan (4) capaian daya serap seluruh kompetensi dasar dari soal uji coba I bahasa Indonesia di SMP Kabupaten Wonosobo tahun 2013 termasuk dalam kategori rendah yaitu sebesar 56,89%, dengan rincian capaian daya serap setiap kategori: sangat tinggi (0%), tinggi (14%), sedang (24%), rendah (30%), dan sangat rendah (32%).Mushoffa Mushoffa2015-02-02T02:42:36Z2022-11-15T02:50:18Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12036This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/120362015-02-02T02:42:36ZAnalisis Ketidakefektifan Kalimat dalam Karangan Siswa Hasil Pembelajaran Menulis Petunjuk di SMP 3 Kedungwuni Kabupaten PekalonganPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan wujud kalimat tidak efektif dalam karangan siswa hasil pembelajaran menulis petunjuk di kelas VIII SMP 3 Kedungwuni Kabupaten Pekalongan yang meliputi (1) ketidaktepatan struktur, (2) ketidaktepatan diksi, (3) ketidakhematan, dan (4) ketidaktepatan penggunaan ejaan. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan siswa melakukan kesalahan dalam menyusun kalimat efektif.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang berusaha menggambarkan dan menjelaskan apa, mengapa, dan bagaimana suatu fenomena terjadi. Subjek penelitian ini adalah karangan siswa hasil pembelajaran menulis petunjuk di kelas VIII SMP 3 Kedungwuni Kabupaten Pekalongan tahun pelajaran 2013/2014, sedangkan objek yang diteliti adalah wujud kalimat tidak efektif dan faktor-faktor yang menyebabkan siswa melakukan kesalahan dalam menyusun kalimat efektif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik baca dan catat. Teknik angket dan wawancara digunakan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab siswa melakukan kesalahan dalam menyusun kalimat efektif. Hasil karangan siswa diidentifikasi, dikategorikan, dijumlahkan, dideskripsikan berdasarkan jenis kesalahan, kemudian disimpulkan.
Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) Wujud kalimat tidak efektif karena ketidaktepatan struktur meliputi kalimat tidak bersubjek sebanyak 39, kalimat tidak berobjek 35, kalimat yang unsurnya tidak lengkap 28, dan kalimat yang susunannya tidak cermat 5. (2) Wujud kalimat tidak efektif karena ketidaktepatan diksi meliputi diksi yang tidak cermat sebanyak 52 dan diksi yang tidak baku 17. (3) Wujud kalimat tidak efektif karena ketidakhematan meliputi penggunaan unsur yang tidak perlu sebanyak 62, pengulangan unsur yang tidak perlu 18, dan penguraian yang tidak perlu 19. (4) Wujud kalimat tidak efektif karena ketidaktepatan penggunaan ejaan meliputi ketidaktepatan penggunaan huruf kapital sebanyak 183, penulisan kata 163, tanda titik 301, tanda koma 93, dan tanda hubung 4. (5) Faktor-faktor yang menyebabkan siswa melakukan kesalahan dalam menyusun kalimat efektif adalah kurangnya pemahaman siswa terhadap kaidah penyusunan kalimat efektif, proses pelaksanaan pembelajaran yang belum sesuai dengan tujuan, dan pengaruh bahasa pertama siswa terhadap penggunaan bahasa Indonesia. Implikasi dari penelitian ini adalah guru dapat mengupayakan strategi pembelajaran yang lebih tepat dalam pembelajaran menulis agar kesalahan yang dilakukan siswa dapat dikurangi dan tidak terulang kembali.M. Imron Ardian2015-02-02T02:42:35Z2019-05-08T15:32:21Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12034This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/120342015-02-02T02:42:35ZAnalisis Kesalahan Sintaksis dan Morfologis Karangan Bahasa Inggris Siswa SMA (RSBI) BOPKRI I Yogyakarta dan Implikasinya dalam PembelajaranPenelitian ini memiliki dua tujuan: (1) mendeskripsikan kesalahan sintaksis dan kesalahan morfologis pada karangan narrative, recount, dan procedure tulisan siswa kelas X SMA (RSBI) BOPKRI I Yogyakarta; dan (2) mendeskripsikan kemungkinan faktor penyebab kesalahan-kesalahan itu.
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kualitatif. Sumber data penelitian ini berupa dokumen karangan siswa kelas X SMA (RSBI) BOPKRI I Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013 yang meliputi teks narrative, recount, dan procedure, baik dari siswa kelompok prestasi tinggi, sedang, maupun rendah. Data penelitian berupa kesalahan sintaksis dan morfologis serta faktor penyebabnya dalam karangan siswa. Data dikumpulkan melalui teknik baca, catat, dan wawancara. Teknik baca digunakan untuk mengamati dan menemukan kesalahan sintaksis dan morfologis pada ketiga jenis karangan itu; teknik catat digunakan untuk mendokumentasikan data; dan wawancara digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai faktor penyebab kesalahan. Keabsahan data diperoleh melalui triangulasi dengan menerapkan prinsip intrarater dan interrater. Analisis data dilakukan melalui identifikasi, klasifikasi, dan evaluasi kesalahan dengan menggunakan model taksonomi kesalahan (Dulay, 1982) serta metode agih (distribusional) dan padan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) siswa berprestasi tinggi dan sedang memiliki peluang kesalahan yang relatif sama, sedangkan siswa berprestasi rendah memiliki peluang kesalahan lebih tinggi; (2) kesalahan sintaksis yang paling dominan adalah kesalahan bentuk verba terkait dengan penggunaan sistem kala dan kesalahan morfologis yang paling dominan adalah penghilangan infleksi pada verba; (3) kesalahan yang sebaiknya mendapat prioritas utama perbaikan adalah kesalahan dengan frekuensi paling dominan serta kesalahan global yang berupa kesalahan susunan kata; (4) frekuensi kesalahan dalam ketiga karangan siswa cukup tinggi dan sering terjadi dua kesalahan atau lebih dalam satu kalimat; dan (5) yang menjadi penyebab kesalahan adalah faktor antarbahasa, yaitu interferensi, dan faktor intrabahasa, yaitu generalisasi berlebihan, pengabaian pembatasan B2, penerapan kaidah yang tidak sempurna, dan perumusan kaidah yang keliru. Implikasi hasil penelitian ini adalah (1) guru dapat menyusun rencana perbaikan atau remedial yang tepat berdasarkan jenis dan tingkat kesalahan yang dialami siswa, baik kesalahan lokal maupun global, serta (2) guru dapat menggunakan hasil analisis kesalahan ini sebagai rambu-rambu dalam memprediksi kesulitan belajar dan kesalahan berbahasa yang mungkin dialami siswa.Mayang widhi pamulat Kristi2015-02-02T02:42:35Z2022-11-14T08:31:57Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12035This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/120352015-02-02T02:42:35ZPengaruh Motivasi, Keyakinan Diri, dan Persepsi Siswa terhadap Apresiasi Karya Sastra Siswa SMP di Kabupaten Lombok TimurTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) pengaruh motivasi; (2) pengaruh keyakinan diri; (3) pengaruh persepsi siswa, dan (4) pengaruh motivasi, keyakinan diri dan persepsi siswa terhadap apresiasi karya sastra siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survey ini mengandung tiga variabel bebas dan satu variabel terikat.
Variabel bebas adalah motivasi, keyakinan diri, dan persepsi siswa, sedangkan variabel terikat adalah kegiatan apresiasi karya sastra. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa SMP di Kabupaten Lombok Timur yang berjumlah 34.703 siswa. Sampel sejumlah 383 siswa ditentukan menggunakan teknik proportional stratified sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan angket motivasi, angket keyakinan diri, angket persepsi siswa, dan angket kegiatan apresiasi karya sastra. Untuk mengetahui pengaruh tersebut, peneliti menggunakan statistik deskriptif dan analisis regresi ganda.
Hasil penelitian ini ada empat. Pertama, motivasi berpengaruh terhadap apresiasi karya sastra siswa dengan nilai rata-rata motivasi siswa adalah 52,07 (sedang). Kedua, keyakinan diri berpengaruh terhadap apresiasi karya sastra siswa dengan nilai rata-rata keyakinan diri adalah 34,33 (sedang). Ketiga, persepsi siswa berpengaruh terhadap apresiasi karya sastra siswa dengan nilai rata-rata persepsi siswa adalah 55,24 (tinggi). Keempat, motivasi, keyakinan diri, dan persepsi siswa berpengaruh secara bersama-sama terhadap apresiasi karya sastra siswa dengan nilai F = 105,252 dan nilai signifikansi = 0,000.Mimi Alpian2015-02-02T02:42:34Z2022-11-21T02:20:12Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12033This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/120332015-02-02T02:42:34ZThe Implementation of Genre-Based Teaching on the Grade Eight of SMP Negeri 5 Yogyakarta in the Academic Year 2012/2013 ( a Case Study)This research aims to describe: (1) the implementation of genre-based teaching, and (2) the benefits and obstacles of the implementation of genre-based teaching on the grade eight of SMP Negeri 5 Yogyakarta in the academic year of 2012/2013.
This research is qualitative-descriptive. The research subjects were an English teacher and grade eight students of SMP Negeri 5 Yogyakarta. The data were collected through (1) interview, (2) observation, and (3) documentation. The researcher was the main instrument of the data collection. The data analysis was done inductively through the stages of: (1) data collection, (2) data reduction, (3) data display, and (4) verification.
The result of this research shows the following. (1) The implementation of genre-based teaching in SMP Negeri 5 Yogyakarta has been done. It is seen on: (a) the students are able to produce the texts depending on the purpose, social contexts, and medium in oral or written forms, (b) the teacher gives the contribution during individual work and reduce the contribution during pair work or group work, and (c) the teacher has authority to choose the appropriate cycles in genre-based teaching depending on the ability and readiness of the students. (2) The strengths of genre-based teaching process based on the students and the teacher are: (a) to build the character of the students, and (b) to measure the ability of the students when producing the texts. Meanwhile, the obstacles are: (a) the differences of characters among students, and (b) facility of language laboratory.Madyasari Widianti2015-02-02T02:42:33Z2022-11-17T03:03:17Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12032This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/120322015-02-02T02:42:33ZKeefektifan Pendekatan Scientific dan Genre-Based dalam Pembelajaran Pemahaman Membaca Bahasa Inggris Siswa SMP Negeri 1 MuntilanPenelitian ini memuat empat tujuan penelitian. Pertama, membuktikan perbedaan yang signifikan di antara pendekatan scientific, genre-based dan konvensional dalam pembelajaran pemahaman membaca teks narrative siswa. Kedua, membuktikan keefektifan di antara pendekatan scientific dan genre-based dalam pembelajaran pemahaman membaca teks narrative siswa. Ketiga, membuktikan keefektifan di antara pendekatan scientific dan konvensional dalam pembelajaran pemahaman membaca teks narrative siswa. Keempat, membuktikan keefektifan di antara pendekatan scientific dan konvensional dalam pembelajaran pemahaman membaca teks narrative siswa.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu dengan Randomized Pretest-Posttest Control Group Design. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII SMP N 1 Muntilan, Magelang. Sampel penelitian adalah siswa kelas VIII B, C dan D yang ditentukan dengan menggunakan teknik simple cluster random sampling. Siswa kelas VIII C sebagai kelompok eksperimen 1, siswa kelas VIII D sebagai kelompok eksperimen 2, dan siswa kelas VIII B sebagai kelompok kontrol. Data dikumpulkan melalui tes. Kualitas instrumen dilihat dengan program QUEST, berdasarkan Item Response Theory (IRT) dengan model 1-PL. Data dianalisis dengan menggunakan One Way Anova yang dilanjutkan Uji Scheffe dengan bantuan program SPSS 16.0 for windows.
Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan yang signifikan keefektifan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan scientific, genre-based, dan konvensional dalam pembelajaran pemahaman membaca teks narrative, dengan nilai F=24,989 dan sig(p) ≤ 0,05. Hasil Uji Scheffe menunjukkan (1) pendekatan scientific lebih efektif daripada pendekatan konvensional dalam pembelajaran pemahaman membaca teks narrative, dengan nilai mean difference = 14,55487 dan sig (p) ≤ 0,05; (2) pendekatan genre-based lebih efektif daripada pendekatan konvensional dalam pembelajaran pemahaman membaca teks narrative, dengan nilai mean difference = 7,21429 dan sig (p) 0,003 ≤ 0,05; (3) pendekatan scientific lebih efektif daripada pendekatan genre-based dalam pembelajaran pemahaman membaca teks narrative, dengan mean difference sebesar 7,34058, dan sig (p) = 0,002 ≤ 0,05; dan (4) pendekatan scientific paling efektif diantara ketiga pendekatan yang diteliti dalam pembelajaran pemahaman membaca teks narrative.lu'luil Maknun2015-02-02T02:42:32Z2022-11-15T07:42:09Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12030This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/120302015-02-02T02:42:32ZImproving the Listening Skills of Grade VIII Students of SMPN 5 Panggang, Gunungkidul in the Academic Year of 2013/2014 through Digital MediaThis study was aimed at improving the listening skills of Grade VIII students of SMPN 5 Panggang, Gunungkidul in the Academic Year of 2013/2014 through digital media.
This collaborative action research study was carried out in three cycles. The design consisted of: (1) planning, (2) action, (3) observation, and (4) reflection. The data of this research study consisted of qualitative and quantitative data gathered through observations, interviews/testimonies, rating, video/audio recording, and performance tests. The qualitative data were analyzed using the interactive qualitative data analysis which included: data reduction, data display, and conclusion drawing. The quantitative ones were analyzed using descriptive statistics. Efforts were done to fulfill the validity, those are: democratic validity, outcome validity, process validity, and dialogic validity. On the other hand, the reliability of the data was established through methodological triangulation, time triangulation, and investigator triangulation.
The findings show that the digital media are believed to improve the listening learning processes which lead into the improvement of students’ listening skills. The process of using the digital media are done through the modified three-stage listening in the following actions: (a) using pictures to direct students’ attention to the lesson, (b) using audio/audio-visual media to do extensive listening activities, (c) using audio media to do pronunciation intensive practices, (d) using audio/audio-visual media to apply word recognition activities, and (e) using audio/audio-visual media to conduct listening comprehension activities. The results of the actions are as follows. First, pictures in the pre-listening activity are found to increase students’ interest in the lesson, direct their minds into the topic, and motivate them to learn. Second, audio media make students happy during the instruction and actively involved in the listening instructional process. Third, the audio media also enable students to: recognize the communicative functions of the texts, retain the chunks of language, distinguish among the distinctive sounds of English, recognize English stress patterns and intonation, recognize words in the given spoken texts, and comprehend the texts. Fourth, the digital stories (audio- visual media) are able to grab students’ attention, make them happy, facilitate them to focus on the monologues and comprehend them better so they are able to infer situations, participants, goals of the spoken texts.Laily amin Fajariyah2015-02-02T02:42:32Z2022-11-24T03:01:45Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12031This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/120312015-02-02T02:42:32ZAn Analysis of English Idiomatic Expressions in Transformers III-Dark of The Moon, the Translation Strategies and Their Degrees of Meaning EquivalenceThis research aimedat describing(1) the types of English idiomatic expressions found in the movie Transformers III–Dark of The Moon; (2) explain the translation strategies used to translate movie’s idioms into Bahasa Indonesia; and (3)evaluating the degree of meaning equivalence of the translated idioms.
This research useda descriptive–qualitative method with complementary quantitative data. The quantitative analysis was used to measure the occurrence of idiomatic expressions based on their types, translation strategies used, and the degree of meaning equivalence. The qualitative analysis was used to explain the quantitative analysis results and to discuss how an idiomatic expression belonged to a certain type of idiom, to explain the translation strategies used to translate the idiomatic expressions, and to evaluate the degrees of meaning equivalence of the translated idioms. The data sources for this research were theTransformers III-Dark of The Moonmovie and Bahasa Indonesia subtitles. The unit of analysis in this study was all types of English idiomatic expressions and their translations in Bahasa Indonesia. The first instrument of this study was the researcher himself and the second one was the data available. The data set consisted of 231 idiomatic expressions found and discussed in this thesis and in order to analyse them, sampling technique, listening technique, note-taking technique, and content analysis were applied.This research was accomplished by watching the movie and then; collecting, rewriting, classifying, and analyzing the data before making some conclusions. To validate the data, the researcher used triangulation techniques and consulted two inter-raters who had sufficient background knowledge in the topic of the research.
The results were as follows. The English idiomatic expressions found in the Transformers III–Dark of The Moon were divided into the following five categories based on theories proposed by Fernando and Hocket. Phrasal compoundwas the most common type of idiomatic expressions. There were 123 idioms or 53,2% of the data that belonged to this type. The second most frequently found were semi idioms with a total of 31idioms or 13,4%, 30 idioms were literal idioms; slang comprised 27 data units or 11.7%; and only 20 of the data unitswere pure idioms or 8.7%. Related to the translation strategies applied in translating idioms, it was found that translation by paraphrasing was mostfrequently used. More than three fourths of the data units or 170 (77.5%) usedthis strategy. The second most used strategy wasliteral translation which was used in the translation of 33 idioms or 14.3%. There were eightidioms or 3.5% translated using idioms of similar meaning but dissimilar form and only five idioms or 2.1% translated using idioms of similar meaning and form. The remaining six idioms or 2.6% wereuntranslated or omitted. Related to the degrees of meaning equivalence of the translated idiomatic expressions, 185 units of data were considered to be equivalent. From the data set, 152 translated idioms or 65,8% were found to be fully equivalent. There were 34 idioms that were given partly-equivalent translations of which 16 involved increased meaning and 18 involved decreased meaning. Meanwhile 46 translated idioms or 19.9% were not equivalent with 40 comprising different meanings and six left completely untranslated resulting in no meaningLeonardus Winarto2015-02-02T02:42:30Z2022-11-17T05:38:59Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12027This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/120272015-02-02T02:42:30ZAn Analysis of the Aspects of Life Skills in the English Textbook Entitled Look Ahead 1 for Students of The Senior High School Year XThis research aims to describe the content aspects of life skills within the most used English textbook in Banjarmasin and Yogyakarta focusing on (1) personal skill, (2) social skill, (3) academic skill, and (4) vocational skill.
This was a descriptive qualitative study that was supported by quantitative data. The evaluation of the textbook used Krippendorf’s content analysis (2004: 82) by grouping, sampling, coding, reducing, concluding, and reporting the result. The criteria used were from life skill contents (Depdiknas, 2009), developed from Pedoman Penilaian Buku Teks Pelajaran Bahasa Inggris by the Board of National Education Standard Team, the Ministry of National Education (2007). The data were collected through observation. The research was from April 2012 to April 2014. The validity used content validity and triangulation while the reliability used inter-coder reliability. The inter-coders were given the needed data that should be ticked then concluded and counted the mean so that the final conclusion was more objective.
The result of the research shows as follows. All of the aspects of personal skill were contained in the book with frequency of each (100%). The content of the aspects of social skill was 88,9%. The content of the aspects of academic skill was 76,9%. The content of the aspects of vocational skill was 60%. The book analyzed already had appropriate contents in the aspect of life skills.Karladian Putri2015-02-02T02:42:30Z2019-05-08T15:32:04Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12028This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/120282015-02-02T02:42:30ZA Case Study on the English Instructional Materials at SMA Takhassus Al-Qur’an Kalibeber, WonosoboThis study aimed at investigating the kinds of English instructional materials at SMA Takhassus Al-Qur’an Kalibeber, Wonosobo. Additionally, the study also aimed at investigating the instructional materials development.
This study is a case study employing the case study model proposed by Hancock and Algozzine which includes setting the stage, determining what the researcher knows, selecting the design, gathering the information, summarizing and interpreting the information, and reporting the findings. The data were collected through observation, interview, questionnaires, and documentation. The data trustworthiness was enhanced by using multiple sources of evidence, creating a case study database, and maintaining a chain of the evidence. The data analysis techniques used in this research were based on the model adapted from Miles and Huberman’s model of data analysis techniques involving collecting data, reducing data, displaying data, and drawing the conclusion.
The results of the study are as follows. (1) The kinds of the English instructional materials used at SMA Takhassus Al-Qur’an are the printed, non- printed, and printed non-printed materials (based on the forms) and also the authentic and created materials (based on the authenticity). (2) The English instructional materials development involves developing the instructional objectives, developing the instructional syllabus, organizing the instructional materials into units, developing the structure of the units, and sequencing the units.Kafidhoh Khafidhoh2015-02-02T02:42:29Z2022-11-15T08:30:53Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12025This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/120252015-02-02T02:42:29ZDeveloping Reading Materials Using an Edmodo Learning Management System for National Examination PreparationThis research study was aimed at developing reading materials using the edmodo learning management system for national examination preparation for year XII students of SMAN 1 Kasihan, Bantul.
This research was a research and development study through the steps of needs analysis, planning, product development, product validation, product revision, product testing, and final product revision. The respondents include one English lecturer, one English supervisor, one IT teacher, 130 students for needs analysis, and 22 students for product try-out. The data were collected through a questionnaire and analyzed descriptively.
This study developed three units of reading materials, namely Message & Announcement, Letter & Email, and Explanation based on the students’ needs in learning reading to improve their reading skills. The English reading materials are graded according to the level of difficulty; from the simple to the most complicated one. The characteristics of appropriate English reading materials include: (1) they should help learners to gain confidence; (2) they should encourage learners to achieve the set objectives; (3) they should provide opportunities for outcome feedback; (4) they should offer learning needs to engage learners both affectively and cognitively; (5) the language used should be authentic. The components of the appropriate English reading materials in terms of their organizations are arranged into four stages of learning: introduction, getting started, moving on, and confirming. The introduction provides the title, the skills that the students should achieve, and activities in brief. In getting started, some information regarding the text and text models are presented. In moving on, some texts with different types of questions are organized for gaining better comprehension. In confirming are presented some texts with multiple choice questions which are constructed to get ready for the final assessments. The experts’ judgments data indicate that the components of the reading materials are appropriate as indicated by the mean ranging from 3.00 to 5.00 on a 5-1 Likert scale. According to the product try-out data, the reading materials are appropriate as indicated by the mean of the students’ responses ranging from 4.20 to 4.90on a 5-1 Likert scale. Based on the students’ scores in completing the activities, they are ready to have their national examination as indicated by the scores ranging from 85 to 96.Ismi Fajarsih2015-02-02T02:42:29Z2022-11-24T02:53:03Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12026This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/120262015-02-02T02:42:29ZAn Analysis of Pluralism Perspectives in The Textbook When English Rings The Bell Class VII for Junior High SchoolThe aim of this study is to describe pluralism perspective in the textbook When English Rings The Bell class VII of curriculum of 2013 by using structural semiotic. The description can be how the integration of pluralism is, what the variances of pluralism are, and what the meaning of pluralism perspective in the textbook is.
This is a qualitative inferential content analysis study. This study is also known as a semantical content analysis by revealing the deep structure, latent meaning, and the signifying process through signs, codes, and binary oppositions. The data making technique of this research was done in three phases: 1) discerning the textbook and interpreting it into data through structural semiotic viewpoint, 2) making a reporton thematic distinction (ethnic group and gender) based on the conceptual basic, and 3) doing inferential analysis. The technique of data analysis of this research was done in three sessions which are as follows: 1) reduction of data by sorting the data to make it fit to the aim of the research and really needed, 2) validity and reliability, the valid data in this research is semantical validity, it is thedata which is sensitive to symbolic meaning obtained from “the classification of sign-vehicles” (Krippendorff, 1980: 158-162; 2004: 323-330), meanwhile reliability on data in this research is intra-rater and inter-rater, and 3) analytical technique, it is done by doing semantical interpretation by using structural semiotic towards pluralism aspects in written language speech community and pictures (photographs) or illustrations.
The results of the study are as follows: 1) The existence of pluralism in the textbook is significant but too many syntacmatical data of the pluralism variances when they are observed through structural semiotic viewpoint, 2) the variances of pluralism in this textbook are ethnic group and gender, and 3) the pluralism in the textbook is uncontrolled. The uncontrolled situation is shown in some controversies: (a) controversy of figure of women, (b) controversy of figure of Beni’s, Udin’s, and Siti’s father and mother, (c) controversy of the concept of the main characters, (d) controversy of unclear situations, (e) controversy of using symbols and names, and (f) controversy of linguistic. Those controversies of the textbook raise arguments that the pluralism perspective in the textbook probably contributes to: (a) delirium, (b) virtual reality, (c) local minded, and (d) unstructured linguistic.Joko Triyatno2015-02-02T02:42:28Z2022-11-21T02:06:48Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12024This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/120242015-02-02T02:42:28ZPembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kelas Inklusif di SMP Ekakapti Karangmojo, Kabupaten GunungkidulPenelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan cara guru dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP Ekakapti Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul, yang meliputi cara guru mempersiapkan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai pembelajaran, kesulitan guru dalam pembelajaran, dan upaya-upaya untuk mengatasi kesulitan tersebut.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Subjek penelitian ini adalah guru Bahasa Indonesia di SMP Ekakapti Karangmojo dan objek penelitian ini adalah pembelajaran Bahasa Indonesia dalam kelas inklusif di SMP Ekakapti Karangmojo. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara mendalam, analisis dokumen dan instrumen penelitian adalah peneliti sendiri. Keabsahan data hasil penelitian menggunakan triangulasi metode dan triangulasi sumber. Teknik analisis data kualitatif dengan model interaktif yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman, yang mencakup empat kegiatan utama, yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian adalah sebagai berikut. (1) persiapan pembelajaran Bahasa Indonesia dalam kelas inklusif dilakukan dengan menyusun program tahunan, program semester, silabus, dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah dimodifikasi; (2) pelaksanaan pembelajaran dilakukan dengan menerapkan berbagai macam metode yang disesuaikan dengan materi dan situasi kelas; (3) penilaian pembelajaran lebih banyak dilakukan dalam bentuk tes tertulis untuk menilai kemampuan kognitif siswa. Penilaian pada anak berkebutuhan khusus (ABK) dilakukan dengan memberikan beberapa penyesuaian yaitu penyesuaian waktu, penyesuaian cara, dan penyesuaian isi/materi; (4) kesulitan yang dialami guru dalam pembelajaran Bahasa Indonesia adalah kesulitan menyusun program pembelajaran Bahasa Indonesia, tidak sesuainya latar belakang pendidikan guru, kurang efektifnya jadwal pelajaran, terbatasnya sarana dan prasarana, dan kesulitan saat menyampaikan tugas atau soal-soal kepada ABK tunanetra, khususnya soal-soal tertulis dalam jumlah banyak; (5) upaya guru untuk mengatasi kesulitan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia adalah menggunakan kurikulum yang telah dimodifikasi, terus berusaha meningkatkan pelayanan kepada siswa, baik dalam hal penguasaan materi maupun penggunaan berbagai sumber dan metode pembelajaran, memaksimalkan sarana dan prasarana yang ada, dan bekerja sama dengan guru pendamping khusus (GPK) untuk menerjemahkan tulisan Braille dari siswa.Irawati Wahyuningsih2015-02-02T02:42:27Z2022-11-16T08:46:38Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12023This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/120232015-02-02T02:42:27ZKeefektifan Media Lagu dan Film dalam Pembelajaran Menulis Cerita Pendek Berbasis Pendidikan Karakter pada Siswa SMPPenelitian ini memiliki empat tujuan. Pertama, untuk menentukan perbedaan keefektifan antara media lagu, film, dan cerita pendek dalam pembelajaran menulis cerita pendek berbasis pendidikan karakter siswa SMP. Kedua, menentukan perbedaan keefektifan antara media lagu dan film dalam pembelajaran menulis cerita pendek berbasis pendidikan karakter siswa SMP. Ketiga, menentukan perbedaan keefektifan antara media lagu dan cerita pendek dalam pembelajaran menulis cerita pendek berbasis pendidikan karakter siswa SMP. Keempat, menentukan perbedaan keefektifan antara media film dan cerita pendek dalam pembelajaran menulis cerita pendek berbasis pendidikan karakter siswa SMP.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu dengan Randomized Prates-Pascates Control Group Design. Populasi penelitian adalah siswa kelas VII SMP Negeri 1 Wonosari, SMP Negeri 2 Wonosari, dan SMP Negeri 1 Karangmojo. Sampel penelitian adalah siswa kelas VIIE SMP Negeri 1 Wonosari, siswa kelas VIIA SMP Negeri 2 Wonosari, dan siswa kelas VIID SMP Negeri 1 Karangmojo yang ditentukan dengan menggunakan teknik cluster random sampling. Pengumpulan data penelitian ini menggunakan tes berupa penugasan menulis cerita pendek. Instrumen penelitian yang digunakan berupa pedoman penilaian cerita pendek. Validitas instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas expert judgmen. Teknik antarrater digunakan untuk menguji reliabilitas instrumen. Teknik analisis data menggunakan One Way Anova yang dilanjutkan Uji Scheffe dengan bantuan program SPSS 16.0 for windows.
Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan yang signifikan keefektifan pembelajaran dengan menggunakan media lagu, film, dan cerita pendek dalam pembelajaran menulis cerita pendek berbasis pendidikan karakter, dengan nilai F=14,598 dan sig(p) ≤ 0,05. Hasil Uji Scheffe menunjukkan (1) media film lebih efektif daripada media lagu dalam pembelajaran menulis cerita pendek berbasis pendidikan karakter, dengan mean difference sebesar 0,40455, dan sig (p) = ≤ 0,05; (2) media lagu lebih efektif daripada media cerita pendek dalam pembelajaran menulis cerita pendek berbasis pendidikan karakter, dengan nilai mean difference = 3,24545 dan sig (p) ≤ 0,05; (3) media film lebih efektif daripada media cerita pendek dalam pembelajaran menulis cerita pendek berbasis pendidikan karakter, dengan nilai mean difference = 3,65000 dan sig (p) ≤ 0,05; dan (4) media film paling efektif di antara ketiga media yang diteliti dalam pembelajaran menulis cerita pendek berbasis pendidikan karakter.Immawati fitri Lestari2015-02-02T02:42:26Z2022-11-16T08:25:04Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12021This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/120212015-02-02T02:42:26ZDeveloping Reading Learning Materials for Grade X Students of SMAN I Seyegan in the Academic Year of 2012/2013This study aims to develop reading learning materials which are appropriate for Grade X students of SMAN 1 Seyegan in the academic year of 2012/2013. The produced reading learning materials are expected to provide appropriate additional learning materials for developing the learners’ reading skills and strategies.
This research and development study was carried out in nine stages, namely 1) instrument development, 2) identification and exploration of needs, covering the student’s and teachers’ learning needs and target needs, 3) course grid design, 4) the development of the first drafts of the learning materials, 5) pre-use evaluation, 6) the development of the second drafts of the learning materials, 7) try-out of the materials, 8) post-use evaluation, and 9) revision & final material production. There were 163 respondents involved in the study, consisting of 157 students (2 students for the first-piloting of the needs analysis questionnaire, 4 students for the second-piloting of the needs analysis questionnaire, 61 students as the respondents of the needs analysis, 157 students for the tryout and post-use evaluation), 1 English teacher for the needs analysis and material evaluation, 1 expert and 1 colleague for the pre-use evaluation, and 3 colleagues for the material evaluation. The data were collected by means of needs analysis questionnaires, field notes, interview transcripts, and material evaluation questionnaires. The data were analyzed quantitatively and qualitatively.
The results of the study show the following: 1) The developed reading learning materials which are appropriate for Grade X students of SMAN 1 Seyegan are four units of printed materials which are used as additional learning materials in learning the news item and narrative texts in the second semester of grade X, they are Smartphone Hunt (news items), Celebrity Update (news items), Sweet Love (narratives), and Adventure Time (narratives), 2) Based on the tryout data, the reading learning materials are appropriate with the target needs and the learning needs of the students, 3) The results of the material evaluations by the students and the colleagues reveal that the reading learning materials are appropriate with the target and learning needs of the students. The final products of this study were also analyzed based on the needs of vocabulary (3000 high frequency words) and micro skills of reading so that both needs are equally and sufficiently distributed in the units.Ihtiara Fitrianingsih2015-02-02T02:42:07Z2022-11-24T02:51:34Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12018This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/120182015-02-02T02:42:07ZInterferensi Gramatikal Bahasa Jawa dalam Bahasa Indonesia pada Karangan Hasil Pembelajaran Menulis Laporan Peserta Didik Kelas VIII SMP Negeri di Kabupaten MagelangPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) bentuk-bentuk interferensi morfologi bahasa Jawa dalam bahasa Indonesia, (2) bentuk-bentuk interferensi sintaksis bahasa Jawa dalam bahasa Indonesia, dan (3) faktor-faktor penyebab terjadinya interferensi morfologi dan sintaksis bahasa Jawa dalam bahasa Indonesia pada karangan laporan perjalanan peserta didik kelas VIII SMP Negeri Potensial di Kabupaten Magelang.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian adalah karangan hasil pembelajaran menulis laporan perjalanan peserta didik kelas VIII dari tiga SMP Negeri Potensial di Kabupaten Magelang tahun 2013/2014 yang berjumlah 77 karangan. Objek yang diteliti adalah bentuk-bentuk interferensi morfologi dan sintaksis bahasa Jawa dalam bahasa Indonesia pada karangan laporan perjalanan beserta faktor-faktor penyebabnya. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik baca dan catat. Angket digunakan untuk mengetahui fakror-faktor penyebab terjadinya interferensi morfologi dan sintaksis bahasa Jawa dalam bahasa Indonesia. Data dianalisis menggunakan metode padan intralingual dengan teknik Hubung Banding Membedakan. Keabsahan data diperoleh melalui ketekunan pengamatan dan pemeriksaan sejawat.
Hasil penelitian ini menemukan bentuk-bentuk interferensi morfologi bahasa Jawa dalam bahasa Indonesia meliputi proses morfologis dan morfofonemis. Interferensi proses morfologis meliputi afiksasi dan reduplikasi. Interferensi proses morfofonemis berupa peluluhan fonem pada awal kata berprefiks {N-}. Interferensi sintaksis meliputi pola konstruksi frasa, penggunaan preposisi, konjungsi, dan partikel. Faktor penyebab terjadinya interferensi morfologi dan sintaksis bahasa Jawa dalam bahasa Indonesia adalah faktor linguistik meliputi penguasaan B1, rendahnya penguasaan B2 dan faktor kedwibahasaan. Faktor nonlinguistik meliputi kebiasaan, lingkungan, sikap bahasa, motivasi, guru, dan evaluasi pembelajaran.Hanif Triyanto2015-02-02T02:42:07Z2022-11-17T03:10:49Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12019This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/120192015-02-02T02:42:07ZThe Effect of English Video Songs and English Movies on the Mastery of Vocabulary of Class X Students of SMA Angkasa Adisutjipto YogyakartaThis study is aimed to know the effect of teaching English vocabulary using video songs, movies, and no video songs or movies; video songs and movies; video songs, and no video songs or movie; movies, and no video songs or movie in improving the English vocabulary mastery of class X of SMA Angkasa Adisutjipto Yogyakarta.
This research was a quasi experiment using pretest and posttest to collect the data. The population comprised class X students of SMA Angkasa Adisutjipto Yogyakarta of the academic year of 2012/2013. The researcher used random sampling. The first class experiment used video songs. The second class experiment used movies. The third class experiment did not use video songs or movies. The data from the score of the pretest and the posttest were analyzed using covariance (ANACOVA).
The results of the study show that the significance is less than 0.05. It means that there is a difference in effect of teaching methods using video songs, using movies and without video songs or movies on the vocabulary mastery of class tenth of SMA Angkasa Adisutjipto Yogyakarta. The teaching methods using video songs and using movies improve the students’ vocabulary mastery of class X of SMA Angkasa Adisutjipto YogyakartaHarries Marithasari2015-02-02T02:42:07Z2022-11-15T03:43:38Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12020This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/120202015-02-02T02:42:07ZPengembangan Tes Kompetensi Gramatikal Bahasa Inggris Berbasis Web untuk Mahasiswa Semester IV Prodi Pendidikan Bahasa Inggris IAIN Sultan Amai GorontaloTujuan penelitian ini adalah menghasilkan Tes Kompetensi Gramatikal Bahasa Inggris berbasis web yang berkualitas untuk mata kuliah Structure 4 Prodi Pendidikan Bahasa Inggris Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Tahapan penelitian ini terdiri atas (1) analisis kebutuhan, (2) perencanaan pengembangan tes, (3) perancangan produk/sistem, dan (4) evaluasi produk/sistem. Proses evaluasi dilakukan oleh 1 orang ahli media dan 1 orang ahli materi. Subjek coba berjumlah 34 mahasiswa terdiri dari: 6 mahasiswa uji coba satu-satu, 12 mahasiswa uji coba kelompok kecil, dan 34 mahasiswa uji coba lapangan (termasuk subjek coba pada uji coba satu-satu dan uji coba kelompok kecil). Instrumen pengumpulan data berupa lembar evaluasi untuk ahli materi, ahli media, dan angket untuk mahasiswa yang mencakup aspek tampilan web dan aspek sistem. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif.
Hasil penelitian dan pengembangan menunjukkan bahwa: (1) Kriteria tes yang berkualitas ditinjaudari skor Alpha 0.823 (Reliabel), Item –Tot. 0.299 (diterima), dan Mean Biserial 0.402 (diterima). (2) Tes kompetensi gramatikal bahasa Inggris ditinjau dari aspek materi dinilai “sangat baik” oleh ahli materi dengan skor 4,23. (3) Tes kompetensi gramatikal bahasa Inggris ditinjau dari aspek tampilan web dinilai “baik” oleh media (web) dengan skor 4,07. (4) Tes kompetensi gramatikal bahasa Inggris ditinjau dari aspek sistem dinilai “baik” oleh media (web) dengan skor 4,10. Hasil uji coba secara keseluruhan, baik uji coba satu-satu, uji coba kelompok kecil, dan uji coba lapangan ditinjau dari aspek tampilan web dan aspek sistem rata-rata dinilai “sangat baik” oleh mahasiswa. Berdasarkan hasil evaluasi dari ahli materi, ahli media (web) dan hasil uji coba, tes kompetensi gramatikal bahasa Inggris berbasis web untuk semester IV Prodi Pendidikan Bahasa Inggris IAIN Sultan Amai Gorontalo layak digunakan sebagai alat tes secara online. Produk akhir tes komptensi gramatikal bahasa Inggris berbasis web ini adalah sebuah sistem ujian online dengan alamat domain www.pbi-examweb.com.Hasan Ayuba2015-02-02T02:42:06Z2022-11-17T02:20:27Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12017This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/120172015-02-02T02:42:06ZDeveloping Task-Based English Learning Materials for Grade XI Students of the Marketing Department at the State Vocational High School (SMKN) 1 BantulThe objectives of this study were: (1) to describe the target needs of Grade XI students of the Marketing Department at SMKN 1 Bantul (2) to describe the learning needs of Grade XI students of the Marketing Department at SMKN 1 Bantul (3) to develop task-based English learning materials for Grade XI students of the Marketing Department at SMKN 1 Bantul.
This research was a research and development (R&D) study. The steps of this study were conducting need analysis, writing the course grid, writing the first draft of the materials, having expert judgment on the first draft of the materials, conducting try-out and evaluation of the developed tasks, revising the main developed tasks and writing the final draft of the tasks. There were two types of data: the quantitative and qualitative data. The quantitative data were the students’ needs, the experts’ assessments, English teachers and students evaluation which were collected by using questionnaires, while the qualitative data were the experts’, English teachers and students opinion about the designed materials. The data were then analyzed quantitatively in the form of percentage and mean and qualitatively. The data were conversed which were computation of results of evaluation questionnaires, into the interval of mean values.
The research develops three units of English learning materials for Grade XI students of the Marketing Department at SMKN 1 Bantul. Each unit is organized into three parts namely introduction, main activity and reinforcement sections. It was also found that the materials attempt to develop listening, speaking, reading, and writing skills. Based on the needs analysis results, it shows that students need tasks that make them to be able to communicate orally in their daily life and to understand the meaning and the use of every word of English. The research findings of the expert judgment, the content, the language, the presentation, and the layout of the materials are good as shown by the mean value of 3 up to 4. Moreover, on the respondents’ evaluation, the result of the English teachers’ feedback showed that the range of mean values was from 3 up to 4. It means that each aspect has high mean value. In other words, the English teachers considered the materials well developed. The result of the students’ feedback in the first try out was 2.70 up to 3.53 while in the second try out was 2.70 up to 3.62. It can be concluded that the students considered each unit also well developed.Ghulmi Zulfa Mafaazah2015-02-02T02:42:05Z2022-11-15T08:45:05Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12015This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/120152015-02-02T02:42:05ZDeveloping English Learning Materials of English 2 for the Students of Islamic Religion Education Department, Sunan Kalijaga State Islamic UniversityThe study aimed at developing effective learning materials of English 2 for the students of Islamic Religion Education Department, Sunan Kalijaga State Islamic University.
This study was a research and development covering needs analysis, syllabus and material development, expert validation, tryout and final product revision. Needs analysis was conducted to attain more input about syllabus and materials development. The product validation involved a content and instructional expert, Islamic Religion Education expert, and graphic design expert. The tryout of product involved 39 students of Islamic Religion Education Department at Sunan Kalijaga State Islamic University. The data were collected through questionnaire, interview and observation.
The needs survey shows that English supported the learning activities at the university level and the input, activities, setting, teacher and learner role should be given much more attention in learning English-2.The data analysis result shows that the materials are appropriate for the students of Islamic Religion Education Department at Sunan Kalijaga State Islamic University with the following features: (1) the design model of task consists of: (a) introduction; (b) warming up; (c) performance; (d) improvement; (e) evaluation; (2) the materials should cover the task components such as goals, input, procedure, setting, learner role and teacher role. The result of the study also shows that the materials were well established as indicated by the mean score of the expert’s evaluation and the students’ response on the appropriateness of the learning materials. The mean score of content expert evaluation was 3.8, the mean score of Islamic Religion expert evaluation was 4. 35, the mean score of graphic design expert was 3.83. The tryout results indicate that the means score in each task were 3, 57- 4, 41 for Unit 1; 3, 84-4, 43 for Unit 2; 3, 87-4, 38 for Unit 3.Fikry Fikry2015-02-02T02:42:05Z2022-11-15T08:32:49Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12016This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/120162015-02-02T02:42:05ZVariasi Struktur Mood Abstrak Tesis Bahasa Inggris- Bahasa IndonesiaPenelitian ini mengkaji teks translasional dwibahasa yang direalisasikan dalam tesis abstrak bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan variasi struktur mood, menjelaskan dan menginterpretasikan faktor-faktor yang menyebabkan variasi struktur mood terjadi.
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kualitatif. Sumber data penelitian adalah abstratk tesis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Data penelitian berupa kalimat yang mewujudkan satuan- satuan semantik struktur mood. Instrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri dengan menerapkan konsep Komunikasi Semiotik Translasional (KST) untuk analisis translasional dan model register tentang struktur mood untuk analisis kebahasaan. Analisis data dilakukan mengikuti prosedur yang rinci dalam konstruk analisis . Untuk analisis kebahasaan dan analisis data dilakukan melaui member check validation dalam proses dan hasil data.
Hasil penelitian ini menunjukkan tingkat variasi rendah (98,378%) yang ditandai oleh rerata variasi keluasan stuktur mood yaitu 4,716 yang termasuk ke dalam variasi rendah. Artinya T1:T2 mempunyai perilaku sturktur mood yang sempit dalam tindak komunikasi translasional. Penelitian ini menujukkan bahwa wujud variasi struktur mood paling menonjol adalah variasi 0. Hal ini menunjukkan intertextualitas yang kuat antara teks yang berelasi translasional. Secara keseluruhan frekuensi kemunculan struktur mood teks bahasa Indonesia lebih luas dari pada frekuensi kemunculan struktur mood tesk bahasa Inggris. Hal ini dipicu oleh faktor- faktor motivasi intrinsik dan ekstrinsik dalam masing- masing teks. Faktor motivasi intrinsik yaitu adanya perbedaan sistem kebahasaan masing- masing teks dalam realisasi stuktur mood. Selanjutnya faktor motivasi ekstrinsik yaitu konteks budaya, situasi, intertekstual dan intratekstual. Konteks budaya atau genre teks ini adalah genre yang berdasarkan fakta dan memberikan informasi kepada pembaca. Konteks situasi terdiri dari medan, pelibat dan sarana. Medan dari teks ini adalah tentang laporan penelitian dimana satu abstratk tesis mempunyai latar belakang topik berbeda dengan abstrak tesis lainnya. Pelibat di dalam teks ini adalah penulis abstrak tesis itu sendiri dan sarana dari teks ini adalah dalam bentuk tertulis. Konteks intertekstual dan intratekstual diindikasikan dengan adanya kesamaan judul dan susunan isi dari T1 dan T2.Fiqha Fatikha2015-02-02T02:42:03Z2022-11-15T03:47:23Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12014This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/120142015-02-02T02:42:03ZAn Analysis of Interlanguage Performed by Students of MTs Pondok Pesantren Al-Furqon TasikmalayaIn learning a second or foreign language, a learner will reach a phase where they use a language system that is not from their native language (NL) or the target language (TL). This system is called interlanguage (IL). The aims of this research are to: (1) find out and describe the phonological, lexical, and syntactic forms of English language learners’ interlanguage in Pondok Pesantren Al-Furqon Tasikmalaya, and (2) find out whether there are any differences in the interlanguage of the learners of different grades.
This research was a descriptive study. The subjects of this research were 24 learners of the first, second, and third grades of the MTs Pondok Pesantren Al-Furqon Tasikmalaya. The data were collected using two primary techniques. Firstly, twelve research subjects were asked to have conversation in pairs. Each pair was from the same grade. Secondly, the data were collected by using a direct interview technique. Six students were interviewed in this session. In addition, six learners were asked to pronounce a list of words containing all key sounds in the English language. The data collected were recorded and transcribed. Then, the data were filtered by using Corder’s procedure (1981. Then, the next step was to analyze the data by the phonological, lexical, and syntactic forms.
The results of the research reveal the existence of the following aspects in the learners’ interlanguage: (1) phonological transfers of /æ//e/, /θ//t/, /ð//d/, /ð//t/, /ɔ//o/, /ɒ//o/, /v//p/, /f//p/, and /p//f/; (2) lexical transfers of NL words’ meanings, NL reduplication, NL hesitation device, code-switching, code-mixing, and borrowing; (3) transfers of NL sentence structures; (4) phonological overgeneralizations of /ʌ/, /eː/, and /dʒ/; (5) lexical overgeneralizations of pronoun + to be, determiner ‘much’, pronouns ‘other’ and ‘another’, pronouns ‘nothing’ and ‘something’, adverb ‘sometime’, numbers, word meaning, the use of nouns as verbs, the use of verb as noun, adjective forms, conjunction ‘when’, and singular forms of nouns; and (6) syntactic overgeneralizations of present tense, prepositions, present perfect question sentence, infinitive, present participle (-ing), passive voice, deletion of ‘to be’, deletion of determiner ‘a’, and deletion of prepositions. The findings in this research also show that phonological transfers are found in all grades while phonological overgeneralizations are found in the first and second grades only. Lexical transfers are mostly found in the expressions of the first grade learners while lexical overgeneralizations are found in all grades. Syntactic transfers and syntactic overgeneralizations are found in all grades.Feizal Aziez2015-02-02T02:42:02Z2022-11-17T03:50:33Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12012This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/120122015-02-02T02:42:02ZPengembangan Bahan Ajar Bahasa Inggris untuk Mahasiswa Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri PalopoPenelitian ini bertujuan untuk mengembangkan bahan pembelajaran yang layak bagi mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) STAIN Palopo. Pengembangan ini berdasarkan target dan kebutuhan pembelajaran mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) STAIN Palopo dalam belajar bahasa Inggris 2.
Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan. Model pengembangan yang digunakan pada penelitian ini adalah model desain ADDIE (Analysis, Design, Develop, Implement dan Evaluate) dengan tahapan: (1) Analisis kebutuhan; (2) desain, (3) pengembangan; (4) implementasi; dan (5) evaluasi. Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner, pedoman wawancara, dan lembar observasi. Responden dalam penelitian ini adalah satu orang ahli materi, satu orang ahli bidang Komunikasi Penyiaran Islam (KPI), satu orang ahli kegrafikaan (ahli Layout), dan sembilan orang mahasiswa Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam sebagai pengguna.
Penelitian ini mengembangkan tiga unit materi bahan ajar bahasa Inggris untuk mahasiswa KPI STAIN Palopo. Judul dari tiga unit tersebut adalah Let’s Write News, Arranging Radio Program, danMorning News. Data penelitian menunjukkan bahwa bahan ajar dalam penelitian ini layak, sebagaimana ditunjukkan oleh nilai mean data dari kuesioner ahli materi sebesar 4.00 (sangat baik), ahli layout desain sebesar 4.60 (sangat baik), dan kuesioner tryout untuk mahasiswa; mean dari tryout unit 1 adalah 4.40 (sangat baik), unit 2 adalah 4.50 (sangat baik), dan unit 3 adalah 4.44 (sangat baik). Penelitian ini menunjukkan karakteristik bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Karakteristik tersebut adalah (1) sesuai dengan kebutuhan mahasiswa, (2) berisi gambar yang mendukung pembelajaran, (3) disusun dari mudah ke sulit, (4) memfasilitasi siswa untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan teman lain di kelas English for Islamic Broadcasting Communication, (5) berisi kegiatan yang bersifat individu, berpasangan, dan berkelompok, dan (6) mengintegrasikan empat kemampuan bahasa.Fadhiyah rahmah Muin2015-02-02T02:42:02Z2022-11-24T03:14:23Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12013This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/120132015-02-02T02:42:02ZPengembangan Bahan Ajar Berbicara Bahasa Inggris yang Interaktif untuk Siswa Kelas IX SMA dalam Mempromosikan Negosiasi Maksud di SMAN 6 YogyakartaPenelitian ini bertujuan untuk mengembangkan bahan ajar berbicara bahasa Inggris yang interaktif untuk siswa kelas IX SMA dalam mempromosikan negosiasi maksud di SMAN 6 Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan, yang meliputi tahap analisis kebutuhan, rancangan silabus, pengembangan produk, penilaian kelayakan produk, revisi produk, uji lapangan, dan pengembangan produk akhir. Responden dalam penelitian ini meliputi seorang ahli materi dan bahasa Inggris, seorang ahli metodologi pengajaran Bahasa Inggris, dan seorang ahli kegrafikaan, 93 siswa SMAN 6 Yogyakarta kelas XI IPA 1, IPA 2, dan IPA 3 untuk analisis kebutuhan, dan 30 siswa SMAN 6 Yogyakarta kelas XI IPA 3 untuk uji coba lapangan. Data dikumpulkan melalui kuesioner, wawancara, dan observasi kelas. Instrumen pengumpulan data terdiri dari kuesioner, acuan wawancara, dan observasi. Data dianalisis secara deskriptif.
Penelitian ini mengembangkan tiga unit bahan ajar yang digunakan untuk belajar berbicara bahasa Inggris yang interaktif berdasarkan data analisis kebutuhan. Dilihat dari target needs, para siswa mengharapkan mampu berkomunikasi dengan orang asing dalam bahasa Inggris. Dilihat dari learning needs, para mahasiswa senang belajar berbicara bahasa Inggris dengan berdialog, atau percakapan, diskusi, dan wawancara. Mereka juga menyukai bekerja/belajar secara bekerja sama. Data uji coba menunjukkan bahwa tiga unit bahan ajar tersebut layak berdasarkan pada nilai rata-rata 3.00 hingga 3,43 pada skala Likert 4 sampai 1. Desain unit yang layak disusun berdasarkan urutan proses belajar yang terdiri dari tujuh bagian, yaitu Let’s Get Ready, Get It Right, Let’s Act, Let’s Do More, Let’s Check Your Competence, Let’s Make a Reflection and Let’s Make a Summary. Komponen task yang sesuai adalah sebagai berikut. Tujuan belajar berbicara bahasa Inggris adalah agar dapat berbicara bahasa Inggris secara lisan. Input menyuguhkan input yang dapat dimengerti, memperkenalkan kosa-kata dan language function, dan dilengkapi dengan gambar-gambar yang menarik, berhubungan dengan tema, serta membantu siswa untuk memahami bacaan. Activities menyuguhkan kegiatan yang menantang, menstimulasi percakapan sesungguhnya, exchanging, checking understanding, improvising real conversation; memberikan kesempatan yang sama dalam membangun percakapan; menghasilkan outcomes; dan memberikan kesempatan untuk mempraktekkan language function berdasarkan kehidupan sehari-hari siswa. Peran siswa adalah sebagai pembelajar yang aktif, komunikator, dan negosiator. Peran guru adalah sebagai fasilitator, penilai, pengontrol, dan pengamat; dan (6) setting adalah bekerja secara berpasangan maupun berkelompok.Fariska Wulandari2015-02-02T02:42:01Z2022-11-16T08:31:40Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12011This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/120112015-02-02T02:42:01ZTindak Tutur Bertanya Dosen dalam Pembelajaran Bahasa Inggris pada Jurusan Bahasa Inggris di STKIP YAPIS DompuPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan (1) bentuk dan (2) fungsi tindak tutur bertanya dosen dalam proses pembelajaran pada jurusan bahasa Inggris di STKIP YAPIS Dompu.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan naturalistik. Subjek penelitian ini adalah tiga orang dosen yang mengajar pada jurusan bahasa Inggris semester IV di STKIP YAPIS Dompu, sedangkan objek penelitiannya adalah unit tindak tutur bertanya dosen dalam proses pembelajaran bahasa Inggris semester IV di STKIP YAPIS Dompu. Pengumpulan data melalui observasi langsung yang dilakukan secara partisipatif pasif. Keabsahan data hasil penelitian dilakukan melalui pengamatan data secara berulang-ulang, ketekunan pengamatan, dan menggunakan triangulasi, yaitu triangulasi sumber dan triangulasi ahli. Analisis induktif menggunakan model interaktif yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman, yang mencakup empat kegiatan utama, yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) terdapat beberapa bentuk tindak tutur bertanya dosen dalam proses pembelajaran pada jurusan bahasa Inggris di STKIP YAPIS Dompu, (a) bentuk tindak tutur langsung literal, (b) bentuk tindak tutur langsung tidak literal, dan (c) bentuk tindak tutur tidak langsung literal, (2) terdapat beberapa fungsi tindak tutur bertanya dosen dalam proses pembelajaran pada jurusan bahasa Inggris di STKIP YAPIS Dompu, yaitu (a) meminta, (b) menguji, (c) mengkonfirmasi, (d) menawarkan, (e) memerintah, (f) memotivasi, (g) menegur, dan (h) mengapersepsi.Ety Haerunnisa2015-02-02T02:42:00Z2022-11-21T02:54:49Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12009This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/120092015-02-02T02:42:00ZPeningkatan Keterampilan Menulis Berbahasa Inggris Siswa Kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Rifa’iyah Manba’ul Anwar Wonosobo Menggunakan Media VideoPenelitian ini dilatarbelakangi oleh keprihatinan pendiri yayasan Rifa’iyah Manba’ul Anwar yang melihat hasil belajar bahasa Inggris siswa terutama ketrampilan menulis yang rendah. Penelitian ini bertujuan meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis teks berbahasa Inggris menggunakan video sebagai media.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan desain yang menggunakan model Kemmis & Taggart. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, yang masing-masing siklus terdiri dari tiga tindakan. Setiap siklus meliputi empat tahapan kegiatan, yaitu: perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Data yang dikumpulkan adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif didapatkan melalui observasi kelas, catatan lapangan, wawancara, perekaman dan dokumentasi. Data kuantitatif diambil dari nilai tulisan siswa pada setiap siklus. Analisis data dilaksanakan melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil analisis data menyimpulkan adanya: (1) peningkatkan motivasi dan gairah siswa dalam belajar yang dapat dilihat dari kegigihan, semangat dan antusias siswa dalam mengerjakan tugas, menyaksikan video, dan tidak pernah ada siswa yang absen selama tindakan dilaksanakan, (2) peningkatan hasil belajar siswa yang dapat dilihat dari hasil tulisan dan nilai tulisan siswa dalam setiap siklus. Sebelum dilaksanakan tindakan, siswa hanya mampu menulis beberapa baris kalimat dengan kosakata dan tatabahasa yang kacau, sebagian besar siswa (72%) masih berada pada penilaian tingkat 2 (tahap permulaan menulis). Pada akhir siklus I, sebagian besar siswa (63%) berada pada penilaian tingkat 3 (tahap pengembangan tulisan). Pada akhir siklus II, 54% siswa sudah mampu berada pada penilaian tingkat 4 (tahap perluasan tulisan).Elvi Rahmawati2015-02-02T02:42:00Z2022-11-22T07:55:12Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12010This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/120102015-02-02T02:42:00ZAspek Pendidikan Karakter Berperspektif Islami pada Novel-Novel Remaja Karya Tere LiyePenelitian ini memiliki dua tujuan. Tujuan tersebut adalah untuk mendeskripsikan (1) kandungan aspek pendidikan karakter berperspektif islami dan (2) aspek fiksi yang digunakan untuk menyampaikan aspek pendidikan karakter yang terdapat dalam novel-novel remaja karya Tere Liye.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian adalah lima novel remaja karya Tere Liye yang masing-masing berjudul (1) Hafalan Sholat Delisa, (2) Moga Bunda Di Sayang Allah, (3) Bidadari-Bidadari Surga, (4) Ayahku (Bukan) Pembohong, dan (5) Rembulan Tenggelam Di Wajahmu. Penentuan subjek dengan menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik membaca dan mencatat yaitu aspek pendididikan karakter dalam novel-novel remaja dan aspek fiksi yang digunakan untuk menyampaikan aspek pendidikan karakter tersebut. Analisis data dilakukan dengan menggunakan model Miles dan Huberman, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Validitas data dilakukan dengan cara melakukan validitas semantik dan referensial, sedangkan reliabilitas data dilakukan dengan cara intrarater dan interrater.
Hasil penelitian menunjukkan sebagai berikut. (1) Aspek pendidikan karakter dikelompokkan ke dalam lima hubungan karakter, yaitu nilai karakter yang terkait hubungan antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan diri sendiri, manusia dengan sesama, manusia dengan lingkungan, manusia dengan bangsa dan negara. Dari kelima hubungan karakter tersebut, hubungan karakter yang terkait antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan diri sendiri, dan manusia dengan sesama paling dominan ditemukan. Di lain pihak, hubungan karakter yang terkait antara manusia dengan lingkungan hanya sedikit dan hubungan karakter yang terkait antara manusia dengan bangsa dan negara tidak ditemukan. Dominannya hubungan karakter manusia dengan Tuhan, manusia dengan dirinya sendiri, dan manusia dengan sesama menyiratkan bahwa penulis novel ingin menekankan pada aspek manusia yang memiliki kehidupan pribadi yang religius dan kehidupan sosial. (2) Aspek fiksi yang digunakan untuk menyampaikan pendidikan karakter ada beberapa macam aspek, namun dari lima novel yang diteliti ini ditemukan lima jenis aspek fiksi yang digunakan untuk menyampaikan aspek pendidikan karakter yaitu penokohan, alur, tema, latar, dan moral. Aspek fiksi penokohan lebih dominan digunakan dalam lima novel remaja karya Tere Liye. Adapun aspek fiksi yang kurang dominan digunakan adalah aspek latar. Hal ini menyiratkan bahwa novel yang merupakan karya sastra yang di dalamnya memuat pesan moral dalam hal ini adalah pendidikan karakter untuk pembacanya, maka perlu disampaikan melalui aspek fiksi yang secara umum mudah dipahami oleh pembacanya yakni dalam hal ini melalui aspek penokohan.Endang Rusiana2015-01-28T07:10:41Z2022-11-15T03:35:37Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11989This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/119892015-01-28T07:10:41ZVariasi Keluasan Makna Interpersonal dalam Teks Translasional Dwibahasa Perburuan Karya Pramoedya Ananta Toer dan Le Fugitif Karya François-René DailliePenelitian ini mengkaji teks translasional dwibahasa yang diwujudkan dalam dua novel yaitu Perburuan dalam Bahasa Indonesia sebagai teks satu (T1) dan Le Fugitif dalam Bahasa Prancis sebagai teks dua (T2). Tindak penerjemahan yang melibatkan dua novel tersebut telah menyebabkan terjadinya variasi. Adapun variasi tersebut disebabkan oleh perbedaan sistem bahasa dan konteks. Konteks terdiri dari dua macam yaitu konteks dalam ranah bahasa dan ranah sosial yang meliputi intertekstual, konteks situasi, konteks budaya, konteks ideologi, konteks dieniah atau religius. Penelitian ini menganalis kecirian variasi keluasan makna interpersonal dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Prancis; menganalisis variasi keluasan makna interpersonal lapis pertama dan lapis kedua secara kontekstual. Tujuan penelitian ini mendeskripsikan tingkat variasi keluasan makna interpersonal dalam teks translasional yang melibatkan dua bahasa yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Prancis serta mendeskripsikan faktor kontekstual yang memicu terjadinya variasi keluasan makna interpersonal dalam dua teks translasional.
Jenis penelitian ini adalah analisis konten. Subjek penelitian adalah dua teks translasional berbahasa Indonesia dan berbahasa Prancis. Objek penelitian berupa klausa yang mewujudkan satuan-satuan makna interpersonal dalam teks satu (T1) dikontraskan dengan klausa yang mewujudkan satuan-satuan makna interpersonal dalam teks dua (T2). Instrumen penelitian dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri dengan menerapkan konsep metafungsi Halliday, khususnya makna interpersonal dan konsep Komunikasi Semiotik Transalasional (KST). Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode simak. Metode simak dilakukan untuk mengamati penggunaan bahasa yaitu berupa klausa dalam dua teks translasional. Pemeriksaan keabsahan dan analisis data dilakukan dengan expert judgment dan peer-reviewer.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variasi keluasan makna interpersonal lapis pertama yang diwujudkan dalam T1-T2 sangat didominasi oleh variasi 0 (paling rendah). Hal ini dikarenakan T1-T2 keduanya bersarana grafik dengan kecirian bahasa tulis yang di dalamnya bercirikan Mood dan Residu yang tersurat. Adapun tingkat variasi keluasan makna interpersonal lapis kedua secara keseluruhan sangat didominasi oleh variasi 1 (sangat rendah) dengan rerata 1, 22. Artinya, penerjemah T2 melakukan sedikit perubahan atau melakukan penambahan jumlah unsur fungsional karena T1-T2 mempunyai sistem yang berbeda. Selain itu, penerjemah T2 dari awal telah memutuskan T1 menjadi intertekstual konteks T2. Adapun bukti empiriknya adalah judul T1-T2 mempunyai makna kata yang sama sehingga dengan otomatis isi selanjutnya, ranah sosial dalam T2 selalu terkait dengan T1. Adapun pendorong penerjemah T2 memutuskan T1 menjadi intertekstual konteks T2 karena penerjemah T2 menganut ideologi makna berangkat dari T1 sehingga dalam melakukan tindak penerjemahan, penerjamah T2 setia dengan T1.Dies Oktavia Dwi Astuti2015-01-28T07:10:31Z2022-11-16T08:26:43Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11991This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/119912015-01-28T07:10:31ZKeefektifan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Team-Assisted Individualization (TAI) dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman untuk Menemukan Gagasan Utama pada Siswa Kelas VII SMPN 2 Gedangsari GunungkidulMetode pembelajaran Kooperatif tipe Team-Assisted Individualization (TAI) belum diketahui keefektifannya dalam pembelajaran membaca pemahaman untuk menemukan gagasan utama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) keefektifan metode pembelajaran Kooperatif tipe TAI; (2) perbedaan keefektifan metode Kooperatif tipe TAI dan metode konvensional; (3) metode pembelajaran yang lebih efektif antara metode Kooperatif tipe TAI dan metode konvensional dalam pembelajaran membaca pemahaman untuk menemukan gagasan utama.
Penelitian ini merupakan eksperimen semu dengan desain pretest-posttest nonequivalent control group. Data yang berupa hasil tes membaca pemahaman untuk menemukan gagasan utama diperoleh dari dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen menggunakan metode Kooperatif tipe TAI dan kelompok kontrol menggunakan motode konvensional. Populasi penelitian adalah siswa kelas VII SMP Negeri 2 Gedangsari Gunungkidul. Sampel penelitian adalah siswa kelas VIIA dan VIID yang dipilih secara acak. Instrumen penelitian berupa tes objektif membaca pemahaman untuk menemukan gagasan utama. Instrumen telah diujicobakan pada siswa kelas IX dengan alpha 0,864. Analisis data menggunakan teknik uji-t dengan taraf signifikansi 0,05 dan untuk menunjukkan keefektifan metode digunakan uji-t nilai gain score.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) metode Kooperatif tipe TAI efektif dalam pembelajaran membaca pemahaman untuk menemukan gagasan utama (sig.(p) = 0,00<0,05); (2) terdapat perbedaan keefektifan yang signifikan antara metode konvensional dengan metode Kooperatif tipe TAI (sig. (p) = 0,01<0,05); (3) metode Kooperatif tipe TAI lebih efektif dibandingkan metode konvensional dalam pembelajaran membaca pemahaman untuk menemukan gagasan utama tetapi tidak signifikan (sig.(p) = 0,07>0,05). Hal itu juga dibuktikan dengan skor gain ternormalisasi kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Skor gain ternormalisasi kelas eksperimen adalah g = 0,393 atau masuk kategori sedang dan pada kelas kontrol g = 0,249 atau masuk kategori rendah.Effy Zuliani Hadi2015-01-28T07:10:30Z2022-11-15T06:00:54Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11990This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/119902015-01-28T07:10:30ZKonstruksi Realitas dan Pencitraan dalam Bahasa Iklan Partai Politik pada Pemilu 2009: Sebuah Kajian SemiotikPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) bentuk aspek verbal, (2) bentuk aspek nonverbal, (3) bentuk konstruksi realitas, dan (4) bentuk pencitraan yang terkandung dalam iklan partai politik pada pemilu 2009.
Jenis penelitian ini adalah analisis isi terhadap iklan-iklan audio-visual partai politik peserta pemilu 2009. Teknik pengumpulan data melalui cara penyimakan dan pencatatan secara cermat. Instrumen penelitian adalah human instrument. Keabsahan data dilakukan dengan triangulasi data dari segi reliabilitas dan validitas. Reliabilitas data diperoleh dengan cara baca, intra-rater, dan inter-rater. Validitas data dilakukan dengan validitas semantis, validitas konstruk, dan validitas expert judgment. Teknik analisis data dilakukan dengan teknik komparatif-induktif, kategorisasi, penyajian data, dan pembuatan inferensi.
Hasil penelitian ini memperlihatkan sebagai berikut. (1) Aspek verbal dalam iklan partai politik pada Pemilu 2009 terdiri dari dua bentuk, yaitu (a) penyajian isi pesan: imbauan informasional, imbauan emosional, dan imbauan motivasional; (b) penyajian gaya pesan: hiperbola, imperatif, metafor-simile, akronimi, sinekdoke, repetisi, ironi, personifikasi, pertanyaan retoris, penekanan unsur etnik, eufimisme, klimaks, dan antitesis. (2) Bentuk aspek nonverbal dalam iklan partai politik pada Pemilu 2009 terdiri dari dua hal, yaitu (a) teknik penyajian pesan nonverbal: slice of life, spokesperson, testimonial, dan story line; (b) fungsi aspek nonverbal: komplemen aspek verbal, melakukan segmentasi pemilih, menciptakan efek dramatisasi, dan memberikan efek faktual. (3) Bentuk konstruksi realitas dalam iklan partai politik pada Pemilu 2009: (a) partai incumbent mengonstruk realitas Indonesia yang semakin sejahtera dan aman sehingga pantas memimpin kembali; (b) partai-partai koalisi mengonstruk realitas dirinya sebagai pihak yang memiliki integritas, kredibilitas, serta berperan besar dalam keberhasilan pemerintah; (c) partai oposisi dan partai-partai baru mengonstruk realitas Indonesia semakin buruk dan mengonstruk dirinya sebagai partai yang mampu membawa perubahan bagi Indonesia. (4) Bentuk pencitraan dalam iklan partai politik pada Pemilu 2009 dapat dikategorikan dalam dua bentuk, yaitu (a) Citra Keindonesiaan: citra keterpurukan dan citra kemakmuran serta kesejahteraan. Citra keterpurukan banyak dikonstruksi partai oposisi dan partai-partai baru. Citra kemakmuran dan kesejahteraan dikonstruk oleh partai incumbent dan partai koalisi; (b) Citra kepartaian: citra kapabilitas, citra kerakyatan, citra integritas, citra perubahan, citra relasi ketokohan, dan citra elektabilitas atau keterpilihan.Dwi Budiyanto2015-01-28T07:10:28Z2019-05-08T15:30:52Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11988This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/119882015-01-28T07:10:28ZDeveloping English Learning Materials for Speaking Extracurricular Activity for State Junior High School 4 of PurworejoThis research aims at developing English learning materials for Speaking Extracurricular Activity for State Junior High School 4 of Purworejo to help the students improve their speaking skill to communicate in English.
This research was a research and development study. The development of the learning materials was carried out through several steps, namely needs analysis, course grid design, product development, product validation, product revision, try- out, and final product development. The respondents involved in the study included a content and instructional expert, 47 students of State Junior High School 4 of Purworejo for needs analysis, and 16 - 40 students of State Junior High School 4 of Purworejo for try-out. The data were collected through classroom observation, interviews, and questionnaires. The instruments of data collection were an interview guide, expert validation sheets, and questionnaires for the students. The data were analyzed descriptively.
This research develops six units of learning materials for students to learn English through Speaking Extracurricular Activity based on the needs analysis data. The results of the needs analysis are drawn in two parts: target needs and learning needs. In terms of target needs, the students are expected to be able to communicate in English orally. In terms of learning needs, the students are expected like learning. The students also like to have various activities and settings in practicing the language. The field-testing data indicated that the tested learning materials, 3 units from 6 units, are appropriate to be applied according to the mean scores of the students’ agreement, ranging from 3.24 to 3.54 on 4 to 1 Likert scale. The appropriateness of the learning materials is viewed from two aspects: the unit design and the task components. The appropriate unit design of the learning materials is sequenced according to seven learning sections, namely Let’s Get Ready, Get It Right, Let’s Act, Let’s Do More, Let’s Check Your Competence, Let’s make a Reflection, and Let’s Make a Summary. The appropriate task components are: (1) the goal of learning English in Speaking Extracurricular Activity is to enable students to communicate in English orally; (2) the input presents comprehensible dialogues which are suitable with the students’ background, accompanied by pictures; (3) the procedure presents interesting and motivating activities; (4) the students act active participants; (5) the teacher acts as a facilitator and observer; and (6) the setting is individual and pair works.Didien edi Herjanti2015-01-28T04:50:24Z2022-11-17T03:46:08Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11982This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/119822015-01-28T04:50:24ZKonstruksi Tuturan Masyarakat Manduro dan Proses Transmisinya di Desa Manduro, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang sebagai Pendukung Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD ManduroPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan wujud tuturan masyarakat Manduro melalui konstruksi fonologi, morfologi, sintaksis dan proses transmisi tuturan tersebut. Kelima tujuan tersebut merupakan penentu landasan teori, metode, hasil, dan simpulan penelitian.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Sampel penelitian dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, pengamatan, dan angket Swadesh Morris untuk menjaring kosakata. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis induktif dengan metode padan dan agih.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kosakata tuturan masyarakat Manduro memiliki persamaan dengan Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa, yakni terdiri dari kata benda, kata kerja, kata keterangan, kata depan, kata seru, kata ganti, kata bilangan, kata sifat, dan kata sambung. Konstruksi fonologi terdiri dari fonem vokal (V), konsonan (K), diftong, dan kluster. Struktur fonologi yang ditemukan adalah KV+KVK, VKVK, KVK+ KV+KVK, KKVK+KV+KV, VKV+KVKK, KVV+KV+KVK, KKVK, VKKV+KVK, dan KVKK+KVV. Konstruksi morfologi yang ditemukan berupa bentuk imbuhan yang terdiri dari imbuhan berupa awalan, akhiran, dan awalan-akhiran (konfiks). Selain imbuhan, reduplikasi merupakan konstruksi yang ditemukan pada tataran morfologi. Konstruksi sintaksis ditemukan unsur subjek (S), predikat (P), objek (O), keterangan (K), dan pelengkap (Pel.). Urutan masing-masing unsur tersebut memiliki kesamaan dengan Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa, yakni SPOK dan pelengkap. Berikutnya, proses transmisi tuturan yang dilakukan oleh masyarakat Manduro secara lisan yakni mengajak anak-anak yang masih dalam usia kritis berkomunikasi secara langsung dengan bahasa Manduro yang mereka gunakan sehari-hari, meskipun masyarakat sekitar mampu menggunakan Bahasa Jawa dan Bahasa Indonesia, tuturan yang mereka gunakan tidak terpengaruh. Mereka tetap bisa mengusai bahasa Manduro melalui proses transmisi tersebut. Hasil penelitian ini merupakan bekal bagi guru Bahasa Indonesia yang kurang memiliki pengetahuan tentang konstruksi tuturan Manduro sehingga diharapkan dapat digunakan untuk mengembangkan keterampilan bahasa peserta didik khususnya di SD Manduro dan mendukung pembelajaran Bahasa Indonesia di SD tersebut.Diana Mayasari2015-01-28T04:50:23Z2022-11-24T03:16:04Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11980This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/119802015-01-28T04:50:23ZDeveloping English Speaking Learning Materials for Grade VII Students of Saturday English School (SES) Program at SMPIT Abu-Bakar YogyakartaThis study aims at (1) identifying the target needs, and learning needs of grade VII students, (2) developing appropriate English speaking learning materials for grade VII students of SES Program at SMPIT ABY.
This research was a research and development study consisting of seven steps: needs analysis, developing course grid, developing first draft, getting the expert judgment, trying out the materials, evaluating and revising the materials, and writing the final draft. The subjects were grade VII students of SES Program at SMPIT ABY. The data were collected using questionnaires and an interview guide. There were three kinds of questionnaire: a questionnaire for the needs analysis, a questionnaire to get feedback from the expert, and a questionnaire to evaluate the materials. The data obtained from the questionnaire were analyzed using descriptive statistics, while those obtained from the interview were analyzed qualitatively.
The results of this study are as follows. The target needs of grade VII students of SES program at SMPIT ABY are the English speaking learning materials which are related to Islamic contents. Their learning needs are related to the goal, input, setting, procedure, teachers’ role, and students’ role. Four units were developed based on the target and learning needs. They are Do you know about the five pillars of Islam?; I enjoy learning the Islam & Prophet Muhammad PBUH history; Good Muslims; and I love wearing hijab. Each unit has the same part; Unit Title, Overview Paragraph, Get Ready, Lets’ Do. Let’s Check, Let’s Make a Reflection, Let’s Make a Summary, and Vocabulary List. This research showed that the interval mean value of each task component in all units of the developed materials is between 2.52< Ẍ ≤ 3.27and 3.28 < Ẍ ≤ 4.03. This indicates that, the materials are appropriate to grade VII students of SES Program at SMPIT ABY. An appropriate task has the following features: related to goal and input, improving the students’ speaking skill related to their background as SMPIT students, comprehensible, fit the students’ needs, relevant to the goals, and motivating the students to speak in English. The appropriate settings in the four units are working individually, in pairs, and in small groups. The materials provide opportunities for students to be active participants. The teacher can play relevant roles to help the students complete their tasks well, as an observer, a feedback provider, a prompter, and a tutor.Dewi Yana2015-01-28T04:50:23Z2019-05-08T15:30:46Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11981This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/119812015-01-28T04:50:23ZKeefektifan Peggunaan CIRC dan CTL dalam Pengajaran dan Pembelajaran Pemahaman Bacaan pada Siswa Kelas VIII SMPN 1 PecangaanPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan keefektifan penggunaan teknik CIRC dan CTL dibandingkan dengan teknik konvensional BSD. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk membuktikan teknik manakah yang lebih efektif – CIRC, CTL, atau konvensional BSD – dalam pembelajaran pemahaman bacaan pada siswa kelas VIII SMPN 1 Pecangaan.
Jenis penelitian ini adalah quasi experiment dengan desain pretest-posttest with nonequivalent group design. Terdapat dua variabel yang terlibat, yaitu teknik yang digunakan dalam pembelajaran reading comprehension sebagai variabel bebas dan kemampuan pemahaman bacaan sebagai veriabel terikat. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMPN 1 Pecangaan dengan sampel sebanyak tiga kelas. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui teknik tes, yaitu reading comprehension test. Instrumen yang digunakan adalah lembar tes soal bentuk pilihan ganda. Validitas instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi yang dilakukan dengan konsultasi ahli dilanjutkan dengan analisis butir soal menggunakan Iteman versi 3.0 dan penghitungan Alpha Cronbach untuk mengetahui reliabilitas instrument, yaitu sebesar 0.852. Teknik analisis data yang digunakan adalah One-Way Anova yang dilanjutkan dengan uji Scheffe dengan taraf signifikansi 0.05.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perbedaan mean antara teknik CIRC, CTL, dan konvensional berturut-turut adalah 14.53, 7.53, dan 7.00 dengan nilai Fhitung sebesar 12.296 > Ftabel 3.12. Terbukti pula bahwa CIRC merupakan teknik yang paling efektif diantara ketiga teknik tersebut dengan urutan keefektifan yaitu teknik CIRC diikuti oleh CTL dan konvensional BSD dalam pembelajaran pemahaman bacaan pada siswa kelas VIII SMPN 1 Pecangaan.Dian Ismawati2015-01-28T04:50:21Z2022-11-17T04:49:08Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11978This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/119782015-01-28T04:50:21ZPeningkatan Proses Belajar Mengajar Keterampilan Berbicara bagi Siswa Kelas VIII SMPN 3 Cilacap Tahun Pelajaran 2013/2014Penelitian ini ditujukan untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa kelas VIII SMPN 3 Cilacap tahun pelajaran 2013/2014.
Penelitian tindakan kelas kolaboratif ini diselenggarakan dalam dua siklus. Penelitian ini menggunakan siklis tindakan kelas yang dimodifikasi oleh Madya dari Burns. Desainnya terdiri dari: (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) pengamatan dan (4) refleksi. Permainan bersama dengan beberapa aktifitas pendukung seperti penggunaan kelas berbahasa Inggris, menggunakan media pengajaran yang bervariasi dan menarik, memberikan pronunciation drills sebelum implementasi permainan, melaksanakan kerja kelompok, memberikan umpan balik dan penghargaan terhadap hasil unjuk kerja siswa, dilaksanakan dalam penelitian ini.Data dalam penelitian ini terdiri dari kualitatif dan kuantitatif. Data dikumpulkan melalui pengamatan, wawancara, rating, rekaman video/audio dan tes unjuk kerja. Data kualitatif dianalisis dengan menggunakan analisis data interaktif yang terdiri dari: mengumpulkan data, pengkodean data, membandingkan data, membuat interpretasi dan melaporkan hasilnya. Sedangkan data kuantitatif dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif .
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa permainan yang dilaksanakan sesuai prosedur yang meliputi:pendahuluan, pelaksanaan permainan dan penutupan, serta dilaksanakan bersamaan dengan beberapa aktifitas pendukung, mampu meningkatkan proses belajar mengajar keterampilan berbicara. Hasil dari penelitian adalah sebagai berikut. Pertama, implementasi permainan bersama dengan penggunaan kelas berbahasa Inggris dapat mengurangi kesalahan interferensi dari bahasa asli, mendorong inisiatif siswa untuk berbicara, memberikan banyak kesempatan siswa untuk berbicara sesering mungkin, dan mendorong siswa untuk lebih berfokus pada kelancaran berbicara. Kedua, pemberian pronunciation drills sebelum permainan membuat siswa menjadi lebih percaya diri. Ketiga, penggunaan media, pemberian umpan balik dan penghargaan dapat meningkatkan partisipasi siswa untuk aktif dalam pembelajaran, Keempat, pelaksanaan kerja kelompok dalam permainan dapat mengurangi dominasi siswa di kelas. Peningkatan ini menyebabkan peningkatan pada kemampuan berbicara siswa. Hasil performance test sebelum tindakan nilai rata-rata kelas 63.39, dan hasil performance test setelah dilakukan tindakan, nilai rata-rata kelas 81.64. Hal ini menunjukkan terjadinya peningkatan kemampuan berbicara siswa sebesar 28.77%. Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara kemampuan siswa sebelum dan setelah pembelajaran dengan menggunakan permainan.Chatarina heny eka Purnami2015-01-28T04:50:21Z2022-11-15T06:26:03Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11979This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/119792015-01-28T04:50:21ZFactors Affecting the Effectiveness of English Learning and Teaching Program of Grade XI Students at State Vocational High School ( SMKN ) 1 Bantul, YogyakartaThe objectives of the research were to evaluate how: (1) context; the school environment has significant effect on the goal achievement of English learning and teaching program at SMKN 1 Bantul, (2) input; the teachers’ activities ,the availability of school’s facilities and the students’ activities have significant effect on the goal achievement of English learning and teaching program at SMKN 1 Bantul, (3) process; the implementation of English learning and teaching of XI grade students at SMKN 1 Bantul has significant effect on the goal achievement of English learning and teaching program, (4) product; the goal achievement of English learning and teaching program at SMKN 1 Bantul were significantly affected by the school environment, the teachers’ activities, the school’s facilities, the students’ activities and the implementation of English learning and teaching program
This research was an evaluation study with quantitative approach which adopted the CIPP evaluation model. The population of this research were 420 students and it consisted of the entire grade XI students of SMKN 1 Bantul in the academic year of 2012/2013. The sample were 210 students in grade XI and it consisted of 15 students each class. The techniques used to analyze the data in this research were descriptive statistics and inferential statistics.
The research of the context reveals that school environment has significant effect on the goal achievement of English learning and teaching program, the judgment can be made that the responses about the environment in which the program is implemented is seen as positive. The research of input reveals that: (1) the teachers’ activities (x1) have significant effect on the goal achievement of English learning and teaching program and are included as moderately effective, (2) the availability of school’s facilities (x2) are included effective, in spite of the facilities have not significant effect on the goal achievement of English learning and teaching program and, (3) the students’ activities (x3) have significant effect on the goal achievement of English learning and teaching program and are included as moderately effective. The research of the process reveals that the implementation of English learning and teaching (x4) has significant effect on the goal achievement English learning and teaching program and is included as moderately effective. The research of product reveals that the goal achievement of English learning and teaching program has been significantly affected by the teachers’ activities, the students ‘activities, the implementation of English learning and teaching program and school environment, and is included as moderately effective, based on the average score of variable which is 113. 2.Dewi satria Elmiana2015-01-28T04:50:20Z2022-11-24T02:54:56Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11977This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/119772015-01-28T04:50:20ZImproving the Speaking Skill of Grade VIIIG Students of
SMP Negeri 1 Piyungan Bantul Yogyakarta in Academic Year 2013/2014 Through Multimedia UseThis classroom action research aimed to improve the speaking skill of grade
VIIIG students of SMP Negeri I Piyungan, Bantul, Yogyakarta in academic year
2013/2014 by using multimedia, film and animation. Beside that this research also aimed to improve the process of teaching and learning.
This action research used Kemmis and MC Taggart design, that consisted of planning, action, observation, and reflection. This research was conducted in two cycles; each cycle consisted of two meetings. The data of the study consisted of qualitative and quantiative data gathered through observations, interviews, video/ audio recordings, and performance tests. The qualitative data were analyzed using the interactive qualitative data analysis which included: data reduction, data display, and conclusion drawing. The quantitative ones was analyzed using descriptive statistics. The reliability of the data was established through methodological triangulation, time triangulation, and investigator triangulation.
The learning process were done through modifying the steps of language teaching that led the students’ attention in speaking activities based on their daily life.
The result of the study shows that the multimedia can improve the students’ speaking skill, students’ activities, students’ understanding towards the learning materials, and the learning process. The improvement of students’ speaking skill from first cycle to second cycle is indicated by the following; 10% students was in level II, 90% in level III, 0% students in level IV in cycle 1; 0% students in level II, 20% in level IV, 80 % in level V in cycle 2. The average score of students speaking skill in the first cycle is 54.1, but that in the second cycle is 82.445. In conclussion, multimedia use could improve students’ speaking ability and learning processCesilia Usmeni2015-01-28T04:50:19Z2022-11-17T03:47:56Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11975This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/119752015-01-28T04:50:19ZPerbedaan Keefektifan Foto dan Lagu Berbasis Lingkungan Sebagai Media Pembelajaran Menulis Teks Naratif Siswa SMP Negeri di Kabupaten Lombok TimurPenelitian ini memiliki dua tujuan. Tujuan tersebut yaitu, (1) untuk mengetahui perbedaan keefektifan secara signifikan antara foto berbasis lingkungan sebagai media pembelajaran, lagu berbasis lingkungan, dan tanpa menggunakan media dalam pembelajaran menulis teks naratif, dan (2) untuk mengetahui apakah foto berbasis lingkungan lebih efektif sebagai media pembelajaran daripada lagu berbasis lingkungan dan tanpa menggunakan media dalam pembelajaran menulis teks naratif.
Penelitian ini merupakan eksperimen semu dengan pretest-posttest control group design. Populasi penelitian adalah seluruh peserta didik SMP Negeri kelas VII di Kabupaten Lombok Timur yang telah menerapkan kurikulum 2013. Sampel penelitian yakni kelas VII B SMP Negeri 3 Terara, VII C SMP Negeri 1 Terara, dan VII D SMP Negeri 1 Terara yang diperoleh melalui teknik simple random sampling. Kelas VII B SMP Negeri 3 sebagai kelompok eksperimen I, kelas VII C dan VII D SMP Negeri 1 Terara sebagai kelompok eksperimen II dan kontrol. Data dikumpulkan melalui tes penugasan menulis teks naratif. Data dianalisis menggunakan uji Anava satu jalur (one way anova) yang dilanjutkan dengan uji Scheffe menggunakan SPSS 16.0 for windows.
Penelitian ini menghasilkan dua kesimpuln. Pertama, ada perbedaan keefektifan secara signifikan antara foto berbasis lingkungan, lagu berbasis lingkungan, dan tanpa menggunakan media dalam pembelajaran menulis teks naratif, dengan F = 13,444 dan p < 0,05. Kedua, foto berbasis lingkungan lebih efektif sebagai media pembelajaran daripada lagu berbasis lingkungan dan tanpa menggunakan media dalam pembelajaran menulis teks naratif dengan mean difference 7,181 dan sig 0,042 < 0,05 antara foto dan lagu berbasis lingkungan, mean difference 14,126 dan sig < 0,05 antara foto berbasis lingkungan dan tanpa menggunakan media dalam pembelajaran menulis naratif, dan mean difference 6,945 dan sig 0,029 < 0,05 antara lagu berbasis lingkungan dan tanpa menggunakan media dalam pembelajaran menulis teks naratif pada siswa SMP Negeri di Kabupaten Lombok Timur.Baiq desi Milandari2015-01-28T04:50:19Z2022-11-24T02:58:21Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11976This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/119762015-01-28T04:50:19ZPengaruh Kebiasaan Membaca dan Pengetahuan Grammar terhadap Kemampuan Menulis Teks Naratif Mahasiswa ,Universitas di FloresPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh(1) kebiasaan membaca terhadap kemampuan menulis texts naratif, dan (2) dan pengetahuan grammar terhadap kemampuan menulis teks naratif, dan(3) pengaruh kebiasaan membaca dan pengetahuan grammar terhadap kemampuan menulis teks naratif. Penelitian ini merupakan penelitian expost facto, melibatkan dua variable bebas dan satu variable terikat. Kebiasaan membaca adalah variable bebas pertama (X1) dan pengetahuan grammar adalah variable bebas kedua (X2). Menulis tekts narrative adalah variable terikat (Y). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa semester tiga program studi bahasa inggris tahun ajaran 2013/2014. Sampel terdiri dari 55 siswa yang ditetapkan dengan menggunakan sampel semu. Data diperloleh melalui angket kebiasaan membaca, uji pengetahuan grammar dan menulis tekts narratif. Analisis prasarat dilakukan sebelum analisis regresi ganda.
Dari hasil analysis regresi menunjukan bahwa variable X1 dan X2 secara bersama-sama berpengaruh signifikan pada kemampuan siswa dalam menulis text naratif. Secara bersama ditunjukan oleh Fhitung sebesar 35.073 dengan p ≤ 0.05 dan secara independen ditunjukan olehThitung X1=5.458 dengan p ≤ 0.05 dan T-hitung X2= 6.245 dengan p ≤ 0.05. Pengaruh reading habit dan pengetahuan grammar terhadap menulis tekts naratif adalah = 57.4%. Mengacu pada temuan tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa kebiasaan membaca berpengaruh terhadap kemampuan siswa dalam menulis tekts naratif (β = 0.745, p < 0.05), pengetahuan grammar berpengaruh terhadap kemampuan siswa dalam menulis tekts naratif(β = 1.304,p =< 0.05), dan kebiasaan membaca dan pengetahuan grammar berpengaruh terhadap kemampuan siswa dalam menulis tekts naratif (R²=0574, F-hitung=35.073, p ˂ 0.05).Beti Rahmasari Utami2015-01-28T04:50:18Z2022-11-15T05:48:49Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11974This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/119742015-01-28T04:50:18ZThe Contribution of Reading Motivation and Grammar Mastery to the Reading Comprehension of the Second Grade Students of SMK in Baubau, Southeast SulawesiThis study aims to investigate the contribution of the reading motivation and the grammar mastery to the reading comprehension of the second grade students of SMK in Baubau, Southeast Sulawesi.
This research is an ex post facto, involving two independent variables and one dependent variable. The students’ reading motivation is the first independent variable (X1), grammar mastery is the second independent variable (X2). The students’ reading comprehension is the dependent variable (Y). This research study was conducted at public SMK Baubau, Southeast Sulawesi in 2013/2014 academic year. The population of this study is all the second grade students of SMK in Baubau, Southeast Sulawesi (763). The sample used is 256 students, selected using the proportional random sampling. The research instruments make use of questionnaire and tests. The data were analyzed using multiple regression statistic analysis technique and partial correlation.
The result of descriptive analysis indicates that the reading motivation is in the low category (82.70), grammar mastery is in the low category (12.23), and the students’ reading comprehension is in the low category (13.32). The result of multiple regression analysis indicates that the reading motivation and grammar mastery simultaneously affect the students’ reading comprehension (F = 289.359 sig. p 0.000 <0.05). As much as 69.6% variance of reading comprehension is determined by reading motivation and grammar mastery. The result of the partial correlation indicates that the reading motivation affects reading comprehension (r = 0.737 sig. p 0.000<0.05). Grammar mastery affects the reading comprehension (r = 0.124 sig. p 0.048< 0.05).Baharudin Baharudin2015-01-28T04:50:00Z2019-05-08T15:30:19Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11973This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/119732015-01-28T04:50:00ZImproving the Listening Skill of Grade VIII A Students of SMP 1 Buaran Pekalongan through Storytelling Using Wayang Media in the Academic Year 2013/2014This research aimed at improving the listening skill of Grade VIII A students of SMP 1 Buaran Pekalongan through storytelling using wayang media. This research was done because the listening skill of grade VIII A students of SMP 1 Buaran was low.
The research design employed in this study was classroom action research which consisted of four main steps: planning, implementing, observing, and reflecting. The subjects of the research were the students of grade VIII A. Test items, observation checklist, and a set of questionnaires were used as instruments. The data of this research were collected by means of observation sheet filled up by a collaborator, students’ test result, and the students’ questionnaires result. The collected data were then analyzed and presented descriptively.
The results of this research in Cycle One showed that the students’ average
score in the listening test after the process increased 6.9, from 62.8 in the Test 1 to
69.7 in Test 2 after Cycle One. The implementation of the strategy in Cycle Two showed that the students’ average score increased 5.0, from 69.7 in Test 2 after Cycle One to 74.7 in Test 3 after Cycle Two. The total improvement of students’ average score from Test 1 to Test 3 after the implementation of Cycle One and Cycle Two was 11.9, from 62.8 in Test 1 to 74.7 in Test 3. The result of the observation checklist and the students’ response to questionnaires showed that their motivation in learning listening on the narrative texts was high enough. The students in every meeting showed good improvement on their learning behaviors. Although not all of the students showed similar changes, they, at least, started to show their interest to learn to listen to English texts. It could be inferred that storytelling using wayang media can improve students’ listening skill on narrative texts. The four-stage strategy in classroom action research helped the students to do the steps of learning listening collaboratively and independently. Wayang media could help to visualize the characters in the narrative texts. It makes easier for the students to comprehend the narrative texts.Aris Sudiatmoko2015-01-28T04:49:59Z2022-11-17T04:45:53Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11972This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/119722015-01-28T04:49:59ZThe Effects of Learning Styles and Language Learning Strategies on Reading Achievement of SMP Students in Banjarnegara Regency.This research aims to describe the effect of learning styles on reading achievement of SMP students’ in Banjarnegara, and the effect of language learning strategies on reading achievement of SMP students’ in Banjarnegara. In addition, the other aim is to describe the effect of language learning styles and strategies on reading achievement of SMP students’ in Banjarnegara.
The study was quantitative research using an ex-post facto method. The sampling technique used was proportional stratified random sampling technique. Research population was 8701 and the research sample consisted of 368 students of ninth grade of junior high schools in Banjarnegara Regency. The data were collected through an reading achievement test and questionnaires. The validation of test instrument used ITEMAN Version 3.00; and Corrected Item – Total Correlation in SPSS 16.00 program was used for the questionnaire instrument. The test instrument reliability measurement used ITEMAN Version 3.00; and for questionnaires with Cronbach Alpha. The data were analyzed by using regression analyses with SPSS 16.00 for windows.
The result of the analysis shows the t-test value is 6.320 and the value of regression effect of learning styles on reading achievement is 0.98 or 9.8%. The result shows that learning styles have significant effect on reading achievement. The learning styles preferences used are extroverted (33.2%), sequential (29.9%), closure oriented (12.5%), open oriented (9%), random (9%), and introverted (6.5%). The result of the analysis also shows t-test value is 7.191 and the value of regression effect of language learning strategies on reading achievement is 0.124 or 12.4%. The result shows that language learning strategies have significant effect on reading achievement. The language learning strategies used are social (31.2%), metacognitive (25%), compensation (16.3%), cognitive (9.5%), memory (9.2%), and affective (8.7%).The result of F – test is 21.648 and significant value is 0,000 with 5% probability indicating that the learning styles and the language learning strategies have significant effects on the reading achievement with 9.2% contribution.Arief Priyono2015-01-28T04:49:58Z2022-11-15T02:18:51Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11971This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/119712015-01-28T04:49:58ZThe Influence of Teachers’ Teaching Skills and School Organizational Culture in Students’ Perception to Students’ Learning Achievement in Reading Skill at Junior High Schools in the District of SintangThis research aims to investigate the influence of the teachers’ teaching skills and school organizational culture collectively to the students’ learning achievement in reading at junior high schools in the District of Sintang. Furthermore, this research also to investigate the influence of each independent variable to the dependent variable.
This research was an ex-post facto research applying the quantitative approach. The subjects were Year VIII students of six SMPN’s in the District of Sintang A sample of 260 students from six schools based on Krejcie and Morgan formula was established using the cluster sampling technique. The data were collected through Likert-scale questionnaires in five categories, with the criteria of always, often, sometimes, ever, and never. The instrument validity was assessed using the scale product moment correlation, while the instrument reliability was assessed using the Spearman Brown formula. The data were analyzed using the multiple linier regression analysis with two independent variables and a dependent variable, anova test, and test of multiple linier regression analysis prerequisites (test of multicolinearity, heteroscedasticity, normality, and linierity).
The results of the multiple regression analysis are as follows: (1) there is a significant (β = 0,030, p <0,0001) influence of teachers’ teaching skills on students’ learning achievement; (2) there is a significant (β = 0,014, p <0,0001) influence of school organizational culture on students’ learning achievement; and (3) there is significant (R ² = 0,155, Ftest = 23, 593, p < 0,0001) influence of teachers’ teaching skills and school organizational culture collectively on students’ learning
achievement in English at Year VIII of Junior High Schools in the District of Sintang.Anisah Anisah2015-01-28T04:49:57Z2022-11-24T02:47:11Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11970This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/119702015-01-28T04:49:57ZAnalisis Kesalahan Bahasa dalam Menulis Surat Dinas oleh Peserta Didik Kelas VIII SMP Negeri 1 Kedawung Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2013/2014Penelitian ini bertujuan untuk menemukan, menglasifikasi, dan mendeskripsikan, kesalahan kebahasaan pada surat dinas yang ditulis oleh peserta didik kelas VIII SMP Negeri 1 Kedawung Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2013/2014. Kesalahan meliputi (1) kesalahan penggunaan ejaan, (2) kesalahan penggunaan diksi, dan (3) kesalahan penggunaan kalimat.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah naskah surat dinas yang ditulis oleh peserta didik kelas VIII SMP Negeri 1 Kedawung Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2013/2014, sebanyak 128 surat. Objek dalam penelitian ini adalah kesalahan penerapan aspek bahasa pada naskah surat dinas yang ditulis oleh peserta didik kelas VIII SMP Negeri 1 Kedawung Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2013/2014, dan solusi untuk meminimalkan kesalahan bahasa. Teknik untuk pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi. Teknik analisis data deskriptif kualitatif dengan cara dibaca, diidentifikasi, digarisbawahi, dan dikelompokkan.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. Pertama, kesalahan ejaan dalam surat dinas yang ditulis oleh peserta didik kelas VIII SMP Negeri 1 Kedawung Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2013/2014, sebanyak 651, yaitu kesalahan penulisan kata kekurangan huruf ada 31, kesalahan penulisan kata kelebihan huruf ada 2, kesalahan penulisan kata karena disingkat ada 44, kesalahan penulisan kata karena dipisah ada 22, kesalahan penulisan akronim ada 31, kesalahan penulisan kata depan ada 15, kesalahan penulisan kata karena dirangkai ada 9, kesalahan penggunaan huruf kecil ada 72, kesalahan penggunaan huruf kapital ada 345, kesalahan pemakaian tanda titik ada 39, kesalahan pemakaian tanda koma ada 12, kesalahan pemakaian tanda hubung ada 6, dan kesalahan pemakaian tanda titik dua ada 3. Kedua, kesalahan penggunaan diksi ada 33, terdiri dari ketidakbakuan penggunaan diksi ada 3, ketidakkonsistenan penggunaan diksi 11, ketidaktepatan penggunaan diksi ada 12, dan kemubaziran 7. Ketiga, kesalahan penggunaan kalimat ada 20 terdiri dari: pemakaian kata penghubung ada 4, kekurangan kata dalam kalimat ada 13, dan ketidaklogisan kalimat ada 3. Keempat, solusi yang dapat diterapkan untuk meminimalkan kesalahan kebahasaan adalah mengajarkan cara-cara menulis surat, kaidah-kaidah bahasa tulis, pedoman umum ejaan yang disempurnakan kepada peserta didik kelas VIII serta pembuatan contoh surat dinas yang baik dan benar.Anis Suwarti2015-01-28T04:49:43Z2022-11-16T08:44:46Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11954This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/119542015-01-28T04:49:43ZThe Effects of Learning Facilities, Instructional Activities, and Teacher Assessments onStudents’ English Achievement of SMP/MTs in EndeThe problem raised in this study is to reveal the effects of learning facilities, instructional activities and teacher assessments on the students’ English achievement of SMP/MTs in Ende. This study aims to describe the effects of learning facilities, instructional activities, and teacher assessments on students’ English achievement of SMP/MTs in Ende.
This research was ex-post facto, involving three independent variables and one dependent variable. The first independent variable (X1)waslearning facilities, the second independent variable (X2)was instructional activities, and the third independent variable (X3) was teacher assessments, students’ English achievement was the dependent variable (Y). This research was conducted at 10 SMPs/MTs in Ende. The population of this study wereeight graders of the schools i.e., 1146 students. The sample consisted of 278 students which wereestablished by using theproportionate random sampling technique. The research instruments were questionnaires and tests. The data were analyzed by using partial correlationsand multiple regressions.
The result of the partial correlation analysis indicates that when instructional activities and teacher assessments werecontrolled, learning facilities have negative but insignificant effect on students’ English achievement (R=-0.026, sig 0.670), when learning facilities and teacher assessments werecontrolled, instructional activities have positivebut insignificant effect on students’ English achievement (R=0.050, sig 0.410),and when learning facilities and instructional activities were controlled, teacher assessments have positive and significant effect on students’ English achievement (R=0.322, sig 0.000). The result of multiple regression analysis indicates that learning facilities, instructional activities and teacher assessments havepositive and significant effects on students’ English achievement (R=0.436, sig 0.000).Andreas pehan Lebuan2015-01-28T04:49:42Z2022-11-23T02:52:31Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11953This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/119532015-01-28T04:49:42ZVariasi Keluasan Makna Interpersonal Translasi Dwibahasa: Teks Winnetou I Berbahasa Indonesia dan InggrisPenelitian ini mengkaji penerjemahan teks bilingual yang direalisasikan pada dua buah teks: Winnetou I dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan (1) variasi keluasan makna interpersonal yang terjadi dalam teks Winnetou I berbahasa Indonesia dan Inggris, dan (2) penggunaan teknik-teknik penerjemahan terhadap istilah-istilah budaya yang terdapat dalam teks Winnetou I berbahasa Indonesia dan Inggris.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif-kualitatif. Pendekatan kualitatif digunakan untuk mengukur data dalam parameter yang digunakan, dan deskriptif digunakan untuk pemaknaan dan interpretasi data. Data penelitian ini berupa klausa-klausa yang terdapat dalam teks 1 berbahasa Inggris dan teks 2 berbahasa Indonesia. Instrumen utama penelitian ini adalah peneliti sendiri dengan parameter variasi keluasan makna interpersonal menjadi alat analisis data, lembar data sebagai instrumen pengumpulan data dan komputer sebagai instrumen pendukung. Validasi dan analisis data dilakukan dengan mengikutsertakan bantuan teman sejawat dan penilaian ahli.
Temuan penelitian ini ada dua. Pertama, variasi keluasan makna interpersonal teks 1 dan teks 2 pada kategori rendah karena persentase tertinggi terjadi pada tingkat variasi 1 (sangat rendah) sebesar 38,26 persen yang diikuti oleh tingkat variasi 0 (paling rendah) sebesar 26,86 persen dan persentase terendah sebesar 1,97 persen terjadi pada variasi 4 (tinggi) dan variasi 5 (sangat tinggi). Hasil tingkat yang lebih tinggi persentasenya adalah 40,79 persen terjadi pada teks 1 dan 32,35 persen pada teks 2 atau sebesar 73.14 persen dari keseluruhan unit analisis yang berarti terjadi perluasan makna interpersonal pada teks 1 dibanding teks 2 sebesar 8,44 persen. Variasi keluasan makna interpersonal rendah terjadi karena sebagian besar klausa dan elemen fungsional teks 1 direpresentasikan dan direalisasikan teks 2. Hal ini terjadi karena intertekstualitas yang kuat antar kedua teks dan penerjemah berusaha menyampaikan keseluruhan pesan yang ingin disampaikan oleh penulisnya, sehingga hanya terjadi sedikit perbedaan jumlah klausa dan elemen fungsionalnya meskipun tata bahasa kedua teks pada dasarnya berbeda. Kedua, dari dua puluh teknik translasi terdapat 10 teknik translasi yang diterapkan dalam translasi istilah budaya. Berdasarkan frekuensi penggunaan teknik-teknik translasi istilah budaya tersebut, teknik pinjaman paling sering digunakan (65 kali), diikuti oleh teknik generalisasi dan teknik kreasi diskursif masing-masing enam kali, teknik calque lima kali, teknik modulasi dan teknik partikularisasi masing-masing empat kali, teknik amplifikasi dan teknik reduksi masing-masing tiga kali, dan teknik adaptasi dan teknik penambahan masing-masing dua kali. Tingginya frekuensi penggunaan teknik pinjaman memberikan gambaran bahwa teknik pengungkapan istilah budaya lebih berorientasi pada budaya dan bahasa sumber.Akhmad Supiani2015-01-28T04:49:35Z2022-11-24T03:02:33Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11952This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/119522015-01-28T04:49:35ZDeveloping Character-Based English Speaking Learning Material for the Grade X Students of SMKN 6 Yogyakarta Majoring in TourismThis research study was aimed at developing the product namely Character-Based English Speaking Learning Material for the Grade X Students of SMKN 6 Yogyakarta Majoring in Tourism.
This research applied the research and development following the steps of
(1) planning, (2), designing (3), implementing and (4) disseminating. The data gatherings were conducted through three techniques namely (1) observations at the inbound tourism businesses, the future working fields of SMK students majoring in tourism, (2) observation at school, (3) interviews at the working fields, (4) questionnaires distributed to (a) an expert, (b) the teachers, (c) a graphic designer, and (d) the students. Observation was for need analysis. Questionnaire was to measure the quality of the product.
The study presented the need analysis result in the working field, to design the learning material namely (1) various contexts, (2) language elements, and (3) character. The study presented the need analysis result in school to design the learning material namely (1) various context of language function for specific purpose, (2) language function for specific purpose, (3) grammar, (4) vocabularies for specific purpose, pronunciation, (5) character, and, (6) various speaking activities. The description of the first product was (1) brainstorming ideas, (2) vocabulary and pronunciation part, (3) guided language production part, (4) explanation on language function part, (4) semi guided language production part, (5) moral knowing part, (6) explanation on grammar part, (7) free language production and moral action part, (8) material and moral reflection part and, (9) summary part. The description of the first product was (1) brainstorming ideas, (2) vocabulary and pronunciation part, (3) guided language production part, (4) explanation on language function part, (4) semi guided language production part, (5) moral knowing part, (6) explanation on grammar part, (7) free language production and moral action part, (8) material and moral reflection part and, (9) summary part. After that, the product was validated by (1) the expert, (2) the teachers (3) the graphic designer. The quality of the first product is acceptable to be disseminated with some revisions on grammatical errors. The quality was based on the degree of acceptability. The description of the second product is similar to that of the first product after being revised. The quality of the first product is acceptable to be disseminated without any revision. The description of the final product is similar to that of the first product after being revised. Then, it was implemented; the quality of the product was assessed by the students by asking them to fill in the questionnaires. Based on the result of the assessment, the product was acceptable to use without any revisionAgustina ari Wisudawati2015-01-28T04:49:34Z2022-11-22T04:09:38Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11951This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/119512015-01-28T04:49:34ZKesiapan Sekolah dalam Implementasi Kurikulum 2013 pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris di SMPN Se-Kabupaten WonosoboPenelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi implementasi Kurikulum 2013 pada mata pelajaran bahasa Ingris di SMPN se-Kabupaten Wonosobo, khususnya terkait: (1) kesiapan kepala sekolah, (2) kesiapan guru, (3) kesiapan sarana prasarana, (4) perencanaan kegiatan pembelajaran, (5) pelaksanaan kegiatan pembelajaran, (6) pelaksanaan kegiatan penilaian, (7) pelaksanaan program remidial dan pengayaan, (8) pendapat guru dan siswa, dan (9) kendala-kendala yang dihadapi.
Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Model evaluasi yang digunakan adalah formatif. Subjek penelitian adalah kepala sekolah, guru mata pelajaran bahasa Inggris dan siswa di SMPN se-Kabupaten Wonosobo. Data dikumpulkan melalui kuesioner, wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data dianalisis menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) kepala sekolah belum siap, (2) guru mata pelajaran bahasa Inggris belum siap, (3) sarana prasarana memadai kecuali di SMPN 1 Kepil dan SMPN 2 Kepil, (4) perencanaan kegiatan pembelajaran sangat baik, (5) pelaksanaan kegiatan pembelajaran baik, (6) pelaksanaan kegiatan penilaian baik, (7) pelaksanaan program remidial dan pengayaan baik, (8) guru bahasa Inggris se-Kabuapten Wonosobo berpendapat implementasi Kurikulum 2013 tidak baik, sedangkan menurut siswa baik, (9) kendala-kendala yang dihadapi adalah perubahan mind set dari KTSP ke Kurikulum 2013, sarana prasarana, finansial, persiapan perangkat pembelajaran, dan rumitnya penilaian terutama penilaian aspek sikap.Abdur Rofik