Lumbung Pustaka UNY: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-29T00:31:04ZEPrintshttp://eprints.uny.ac.id/apw_template/images/sitelogo.pnghttps://eprints.uny.ac.id/2017-03-29T05:50:12Z2019-01-29T12:14:10Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/48364This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/483642017-03-29T05:50:12ZPengaruh Pembelajaran IPA Berbasis Creative Problem Solving terhadap Literasi Sains serta Kreativitas dan Inovasi Siswa SMP Kelas VII SMPPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis: (1) pengaruh pembelajaran IPA berbasis creative problem solving terhadap literasi sains serta kreativitas dan inovasi siswa kelas VII SMP; (2) pengaruh pembelajaran IPA berbasis creative problem solving terhadap literasi sains siswa kelas VII SMP; serta (3) pengaruh pembelajaran IPA berbasis creative problem solving terhadap kreativitas dan inovasi siswa kelas VII SMP.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan desain pretest-posttest control group design. Populasi penelitian ini adalah siswa SMP Kelas VII di Kabupaten Gunungkidul yang menggunakan kurikulum 2013. Sampel penelitian dipilih menggunakan teknik cluster random sampling untuk kategori sekolah tinggi, menengah, dan rendah berdasarkan peringkat sekolah dalam ujian kenaikan kelas tahun 2014/2015, ujian semester 1 tahun 2015/2016 serta skor UN 2013, 2014 dan 2015 sehingga diperoleh SMPN 1 Wonosari, SMPN 1 Semin dan SMPN 1 Paliyan. Kelas eksperimen diberikan pembelajaran berbasis CPS dan kelas kontrol diberikan pembelajaran saintifik berbasis DL. Teknik pengumpulan data melalui tes dan nontes. Instrumen pengumpulan data berupa soal literasi sains, soal kreativitas dan inovasi, dan lembar observasi. Uji Manova dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap kedua variabel terikat, sedangkan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap masing-masing variabel terikat dengan memperhatikan nilai signifikansi koefisian F pada test of between-subjects effects dari hasil uji Manova.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pembelajaran IPA berbasis CPS berpengaruh signifikan terhadap literasi sains serta kreativitas dan inovasi siswa kelas VII SMP; (2) Pada sekolah kategori tinggi, kemampuan literasi sains siswa kelas VII SMP yang menerapkan pembelajaran berbasis CPS tidak lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang menerapkan pembelajaran saintifik berbasis DL, sedangkan pada sekolah kategori menengah dan rendah kemampuan literasi sains siswa kelas VII SMP yang menerapkan pembelajaran berbasis CPS rata-rata secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan siswa kelas VII SMP yang menerapkan pembelajaran saintifik berbasis DL; serta (3) pada semua kategori sekolah di Kabupaten Gunungkidul, kreativitas dan inovasi siswa kelas VII SMP yang menerapkan pembelajaran berbasis CPS rata-rata secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan siswa kelas VII SMP yang menerapkan pembelajaran saintifik berbasis DL.Triyono Triyono2017-01-26T03:49:19Z2019-05-09T07:55:17Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/46500This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/465002017-01-26T03:49:19ZPengembangan Subject - Specific Pedagogy (SSP) IPA Berbasis Pembelajaran Kontekstual untuk Meningkatkan Prestasi Belajar, Sikap Disiplin, serta Keterampilan Observasi Siswa Kelas VIII SMP.Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan kelayakan Subject-Specific Pedagogy (SSP) IPA berbasis pembelajaran kontekstual hasil pengembangan yang dipergunakan untuk meningkatkan prestasi belajar, sikap disiplin dan keterampilan observasi IPA materi fotosintesis siswa kelas VIII di SMP Negeri 12 Yogyakarta. SSP meliputi : silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), dan instrumen penilaian prestasi belajar, sikap disiplin, dan keterampilan observasi.
Penelitian ini adalah penelitian R & D. Subjek penelitian ini adalah kelas VIII A sebagai subjek uji keterbacaan LKS.Untuk uji lapangan adalah Kelas VIII C sebagai kelas kontrol, dan kelas VIII B sebagai kelas eksperimen. Data dikumpulkan melalui pretest, posttest, dan lembar observasi. Observasi dilakukan untuk memperoleh data tentang sikap disiplin siswa, dan keterampilan observasi. Analisis data menggunakan teknik analisis uji MANOVA.
Hasil penelitian menunjukkan SSP IPA kelas VIII semester 1 layak dipergunakan sebagai acuan kegiatan pembelajaran IPA untuk meningkatkan prestasi belajar, sikap disiplin, serta keterampilan observasi siswa kelas VIII SMP pada materi Fotosintesis di SMP Negeri 12 Yogyakarta. SSP yang dikembangkan secara signifikan meningkatkan prestasi belajar, sikap disiplin, serta keterampilan mengobservasi siswa, yang dibuktikan dengan hasil uji multivariate nilai F Wilks’ Lamda sebesar 29,591 dan nilai signifikansi Wilks’ Lamda 0,000 < 0,05.Haryanti Sapti Rahayu2016-11-01T01:14:31Z2019-05-09T07:45:53Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/43012This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/430122016-11-01T01:14:31ZEvaluasi Pelaksanaan Standar Proses Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran IPA SMP di Kabupaten Sleman.Penelitian ini adalah untuk mengetahui Pelaksanaan Standar Proses Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran IPA SMP di Kabupaten Sleman terbagi ke dalam tiga tujuan, yaitu mengetahui: 1) kesesuaian pembelajaran IPA di Kabupaten Sleman dilihat dari perencanaan dengan standar proses K-13, 2) kesesuaian pembelajaran IPA di Kabupaten Sleman dilihat dari pelaksanaan dengan standar proses K-13, dan 3) kesesuaian pembelajaran IPA di Kabupaten Sleman dilihat dari penilaian dengan standar proses K-13.
Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi yang menggunakan model evaluasi Countenance Stake. Pengumpulan data dilakukan pada 5 guru yang mengampu mata pelajaran IPA kelas VII untuk masing-masing sekolah pilot project dan 246 peserta didik kelas VII. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data berupa angket guru, angket peserta didik, lembar observasi, dan dokumentasi. Instrumen terlebih dahulu dilakukan uji validitas dengan analisis v’aiken dan uji terbatas dengan analisis SPSS versi 20 dan Quest. Analisis data penelitian dengan teknik deskriptif kualitatif-kuantitatif. Data kuantitatif dengan uji z-score dan t-score. Data kualitatif sesuai dengan analisis Miler & Huberman.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) perencanaan yang disusun oleh guru dalam pelaksanaan standar proses K-13 dalam pembelajaran IPA kelas 7 SMPN di Kabupaten Sleman sudah cukup tinggi berdasarkan hasil analisi t-score yaitu bernilai 46,60, (2) pelaksanaan standar proses diterapkan dalam proses pembelajaran IPA kelas 7 SMPN di Kabupaten Sleman sudah berjalan cukup tinggi berdasarkan hasil analisis rata-rata t-score yaitu bernilai 51,87. Hasil nilai rata-rata t-score ini diperoleh dari hasil analisis lembar angket guru dengan nilai t-score 54,17, hasil analisis lembar angket peserta didik dengan nilai t-score 51,43, dan hasil analisis lembar observasi dengan nilai t-score 50,29, dan (3) penilaian yang dilakukan oleh guru dengan standar proses K-13 dalam pembelajaran IPA kelas 7 SMPN di Kabupaten Sleman sesuai berdasarkan hasil analisi t-score yaitu bernilai 45,56 dengan kategori cukup tinggi dan persentase nilai keseluruhan peserta didik sebesar 60,5%.Rizal Nasrul Efendi2016-10-11T02:48:17Z2019-05-09T07:43:11Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/42193This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/421932016-10-11T02:48:17ZEvaluasi Penerapan Information Technology dan Communication (ICT) dalam Pelaksanaan Pembelajaran IPA pada K13 di SMP Kota Yogyakarta dengan Tema Tata Surya.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) kesiapan guru dalam menerapkan ICT dalam pembelajaran IPA, (2) tingkat kesesuaian penerapan ICT dalam pelaksanaan pembelajaran IPA, (3) tingkat ketuntasan belajar peserta didik setelah penerapan ICT dalam pembelajaran IPA.
Model penelitian yang digunakan dalam penelitian evaluasi ini adalah Countenance Stake. Penelitian ini difokuskan pada penerapan ICT meliputi persiapan penerapan ICT; pelaksanaan penerapan ICT dalam kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, kegiatan penutup, dan kegiatan penilaian; serta hasil belajar peserta didik. Populasi dalam penelitian ini adalah guru IPA dan peserta didik kelas VIII di SMP Kota Yogyakarta yang menerapkan K13. Responden yang terlibat dalam penelitian ini adalah guru IPA dan peserta didik di SMP Kota Yogyakarta yang terdiri dari SMPN 5, SMPN 8, SMPN 15, dan SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Instrumen pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket guru, angket peserta didik, lembar observasi, pedoman wawancara, dan checklist dokumen. Data hasil penelitian di analisis menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Analisis kuantitatif dilakukan dengan t-score. Analisis kualititif dilakukan dengan mendeskripsikan.
Hasil penelitian dalam pembelajaran IPA SMP di Kota Yogyakarta dengan tema tata surya menunjukkan bahwa: (1) persiapan guru dalam menerapkan ICT masih belum siap dan belum maksimal, (2) kesesuaian penggunaan ICT dalam proses pembelajaran terkategorikan cukup baik, didukung oleh hasil temuan bahwa pada tahap pendahuluan rata-rata kesesuaian penggunaan ICT mencapai 48,74 %, pada kegiatan inti mencapai 53,21%, pada kegiatan penutup mencapai 47,20%, dan pada kegiatan penilaian mencapai 36,74% dari rentang 56-68%, (3) hasil belajar peserta masih kurang memuaskan, hal ini didukung dengan tingkat ketuntasan belajar peserta didik 62,72% dari standar normal 70%.Septiana Indri Hapsari2016-10-11T02:01:07Z2019-05-09T07:43:07Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/42185This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/421852016-10-11T02:01:07ZEvaluasi Keterlaksanaan Pembelajaran IPA Menggunakan KTSP dan K-13 di SMP Negeri Kabupaten Gunungkidul.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) kesesuaian perencanaan pembelajaran IPA SMP Negeri di kabupaten Gunungkidul dengan standar proses pendidikan pada KTSP dan K-13; (2) kesesuaian pelaksanaan pembelajaran IPA SMP Negeri di kabupaten Gunungkidul dengan standar proses pendidikan pada KTSP dan K-13; dan (3) kesesuaian penilaian hasil belajar IPA SMP Negeri di kabupaten Gunungkidul dengan standar proses pendidikan pada KTSP dan K-13.
Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi dengan model evaluasi CIPP (context, input, process, dan product) dengan teknik analisis data kuantitatif dan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah guru IPA dan siswa kelas VII SMP di Kabupaten Gunungkidul. Teknik pengumpulan data berupa pengisian lembar angket, observasi, wawancara, dan ceklis dokumen. Pengisian lembar angket digunakan untuk mendapatkan data tentang proses pembelajaran IPA yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian. Observasi digunakan untuk menilai proses pembelajaran. Wawancara digunakan untuk mendapatkan informasi tentang pelaksanaan dan hambatan dalam pembelajaran IPA. Ceklis dokumen untuk mengetahui dokumen guru yang digunakan untuk menunjang pembelajaran. Teknik analisis kuantitatif digunakan untuk menganalisis data hasil angket, observasi, dan ceklis dokumen, sedangkan teknik analisis kualitatif digunakan untuk menganalisis data hasil wawancara.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) kesesuaian perencanaan pembelajaran IPA menggunakan KTSP di SMP Negeri kabupaten Gunungkidul dengan standar proses pendidikan masuk dalam kategori cukup sesuai, sedangkan perencanaan pembelajaran IPA menggunakan K-13 masuk dalam kategori sesuai; (2) kesesuaian pelaksanaan pembelajaran IPA menggunakan KTSP dan K-13 di SMP Negeri kabupaten Gunungkidul dengan standar proses pendidikan masuk dalam kategori cukup sesuai; dan (3) kesesuaian penilaian pembelajaran IPA menggunakan KTSP dan K-13 di SMP Negeri kabupaten Gunungkidul dengan standar proses pendidikan masuk dalam kategori cukup sesuai.Nilia Fithriyyati2016-10-04T01:18:19Z2019-05-09T07:41:30Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/41948This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/419482016-10-04T01:18:19ZPengembangan LKS Berbasis E2K untuk Meningkatkan Keterampilan Proses dan Hasil Belajar Kognitif Siswa SMAPenelitian ini bertujuan untuk: (1) menghasilkan lembar kerja siswa (LKS) berbasis eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi (E2K) yang layak untuk pembelajaran fisika, ditinjau dari kelayakan materi, penyajian, kebahasaan dan kegrafikaan; (2) mengungkapkan dampak peningkatan keterampilan proses; dan (3) mengungkapkan hasil belajar siswa.
Penelitian ini merupakan research and development. Pengembangan dilakukan dengan mengadaptasi model pengembangan Borg & Gall (1983) dengan melalui tujuh tahap pengembangan yaitu: (1) penelitian pendahuluan; (2) perencanaan; (3) pengembangan produk awal; (4) uji coba kelompok kecil; (5) revisi produk hasil uji coba kelompok kecil; (6) uji coba lapangan dan (7) revisi produk uji coba lapangan. Subjek uji coba kelompok kecil adalah Sembilan siswa kelas X SMA Negeri 1 Kroya dan subjek uji coba lapangan adalah 96 siswa SMA yang sama. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner, lembar observasi, jawaban LKS E2K, dan pretest/ posttest.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil LKS E2K yang dikembangkan “layak” untuk pembelajaran fisika, ditinjau dari kelayakan materi, penyajian, kebahasaan dan kegrafikaan menurut ahli, guru fisika, dan teman sejawat, dan secara keseluruhan dikategorikan layak. LKS E2K yang dikembangkan merupakan LKS yang mengutamakan proses fisika. Pembelajaran dengan LKS E2K dapat meningkatkan keterampilan proses dan hasil belajar kognitif siswa. Peningkatan skor keterampilan proses tiap LKS E2K yaitu 3,08 untuk LKS E2K1; 2,83 untuk LKS E2K2; 2,92 untuk LKS E2K 3 (pada skala nilai 1-4). Keterampilan proses siswa yang mengalami peningkatan paling tinggi adalah keterampilan menyimpulkan dan peningkatan paling rendah yaitu mengukur. LKS E2K yang dikembangkan memiliki kelebihan yaitu adanya keterampilan merumuskan hipotesis dan membuat grafik.Edi Suwarno2016-09-14T01:42:34Z2019-05-09T07:39:17Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/41319This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/413192016-09-14T01:42:34ZPengembangan Handout IPA Berbasis SETS pada Tema Biogas untuk Meningkatkan Keterampilan Pemecahan Masalah dan Kemandirian Belajar SiswaPenelitian ini bertujuan untuk: (1) menghasilkan handout IPA berbasis SETS pada tema biogas yang layak untuk meningkatkan keterampilan pemecahan masalah dan kemandirian belajar siswa; dan (2) mengetahui keefektifan handout IPA untuk meningkatkan keterampilan pemecahan masalah dan kemandirian belajar siswa.
Penelitian ini menggunakan metode research and development, yang mengadaptasi model penelitian pengembangan 4-D. Prosedur penelitian ini meliputi: (1) Define: studi pendahuluan; (2) Design: memilih media, memilih format dan menyusun produk; (3) Develop: mentelaah produk dan melakukan uji coba; dan (4) Disseminate: memberikan produk kepada guru lain. Subyek uji coba produk adalah siswa kelas VII SMP N 2 Srandakan. Desain uji coba terbatas menggunakan one-group pretest-posttest design untuk siswa kelas VIIC, sedangkan uji coba lapangan menggunakan pretest-posttest control group design untuk siswa kelas VIIA dan VIIB. Instrumen pengambilan data yang digunakan adalah angket, tes dan lembar observasi. Angket digunakan untuk mengukur validasi handout, respon siswa, dan kemandirian belajar siswa. Tes digunakan untuk mengukur keterampilan pemecahan masalah. Lembar observasi digunakan untuk mengukur keterampilan pemecahan masalah kemandirian belajar siswa, dan keterlaksanaan pembelajaran. Kelayakan handout IPA dan respon siswa dianalisis dengan menggunakan konversi skor 4. Keterampilan pemecahan masalah dan kemandirian belajar siswa pada saat uji coba terbatas dianalisis dengan gain score, sedangkan pada saat uji coba lapangan dianalisis dengan multivariate analysis of variance (MANOVA) dan gain score.
Hasil penelitian ini adalah: (1) seperangkat handout IPA berbasis pendekatan SETS pada tema biogas yang layak untuk meningkatkan keterampilan pemecahan masalah dan kemandirian belajar siswa; dan (2) handout IPA efektif untuk meningkatkan keterampilan pemecahan masalah dan kemandirian belajar siswaVina Fitri Yani Rahmawati2016-09-13T09:44:36Z2019-05-09T07:39:04Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/41310This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/413102016-09-13T09:44:36ZPengembangan LKS IPA Tema “Kecap Kedelai” Berbasis Pendekatan STM untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Sikap Ilmiah SiswaPenelitian ini bertujuan: (1) mengetahui kelayakan LKS IPA tema “Kecap Kedelai” berbasis pendekatan STM, (2) mengetahui efektivitas LKS IPA tema “Kecap Kedelai” berbasis pendekatan STM untuk meningkatkan keterampilan proses sains siswa, dan (3) mengetahui efektivitas LKS IPA tema “Kecap Kedelai” berbasis pendekatan STM untuk meningkatkan sikap ilmiah siswa.
Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan yang dikembangkan oleh Borg & Gall yang terdiri atas 10 langkah, namun penelitian ini hanya menerapkan 8 langkah. Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 1 Petanahan. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 1 Petanahan. Pada uji coba terbatas menggunakan 10 siswa dan pada uji lapangan menggunakan 2 kelas yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen yang masing-masing berjumlah 32 siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar validasi LKS, lembar angket respon siswa terhadap LKS, lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, lembar observasi keterampilan proses sains, tes keterampilan proses sains, lembar observasi sikap ilmiah dan angket sikap ilmiah untuk siswa. Teknik analisis data menggunakan uji-t dengan taraf signifikansi 0,05.
Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa: (1) LKS IPA tema “Kecap Kedelai” berbasis pendekatan STM layak digunakan dalam pembelajaran IPA kelas VII, (2) terdapat perbedaan keterampilan proses sains siswa antara kelas kontrol dan kelas eksperimen berdasarkan hasil uji-t dengan nilai sig < α pada taraf signifikansi 0,05 sehingga dapat diketahui bahwa penggunaan LKS IPA tema “Kecap Kedelai” berbasis pendekatan STM efektif dalam meningkatkan keterampilan proses sains siswa, dan (3) terdapat perbedaan sikap ilmiah siswa antara kelas kontrol dan kelas eksperimen berdasarkan hasil uji-t dengan nilai sig < α pada taraf signifikansi 0,05 sehingga dapat diketahui bahwa penggunaan LKS IPA tema “Kecap Kedelai” berbasis pendekatan STM efektif dalam meningkatkan sikap ilmiah siswaOky Ristya Trisnawati2016-09-13T09:39:02Z2019-05-09T07:38:59Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/41309This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/413092016-09-13T09:39:02ZPengembangan Media Pembelajaran Interaktif IPA Tema Pengawetan Ikan untuk Meningkatkan Minat Belajar dan Kemandirian SiswaPenelitian ini bertujuan: (1) mengetahui kelayakan media pembelajaran interaktif IPA dengan tema pengawetan ikan, (2) mengetahui efektivitas media pembelajaran IPA interaktif tema pengawetan ikan untuk meningkatkan minat belajar dan (3) mengetahui efektivitas media pembelajaran IPA interaktif tema pengawetan ikan untuk meningkatkan kemandirian belajar siswa.
Penelitian ini adalah penelitian pengembangan menggunakan model yang diadaptasi dari Borg & Gall dan dilaksanakan di SMP Negeri 4 Cilacap. Validasi produk dilakukan oleh ahli media, ahli materi, dan guru. Subjek uji coba terbatas adalah sepuluh dan subjek uji coba lapangan dengan menggunakan kelas kontrol dan kelas eksperimen. Instrumen pengumpulan data berupa lembar validasi instrumen, lembar validasi media untuk ahli media, ahli materi, guru; lembar angket minat belajar dan kemandirian belajar siswa; dan lembar respon siswa. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji t dengan taraf signifikansi 0,05.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) media pembelajaran IPA tema pengawetan ikan memperoleh kategori sangat baik dan dinyatakan layak untuk dipergunakan dalam pembelajaran IPA, (2) penggunaan media pembelajaran IPA mampu meningkatkan kemandirian belajar dengan nilai sig 0,012 kurang dari nilai ⍺ (0,05), dan (3) hasil uji t untuk dua variabel terikat secara terpisah menunjukkan bahwa terdapat perbedaan minat belajar siswa antara siswa yang menggunakan media pembelajaran dengan media pembelajaran konvensional dengan nilai sig 0,000 kurang dari ⍺ (0,05)Dwi Astuti Dian Kurniasari2016-09-08T04:22:37Z2019-05-09T07:38:21Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/41238This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/412382016-09-08T04:22:37ZPengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Berbasis Guided Discovery pada Tema Pembuatan Mie untuk Meningkatkan Science Process Skills dan Curiosity Siswa Kelas VII SMPTujuan penelitian ini adalah untuk: (1) menghasilkan perangkat pembelajaran IPA berbasis guided discovery yang layak berdasarkan standar suatu perangkat pembelajaran, (2) mengetahui keefektifan perangkat pembelajaran IPA berbasis guided discovery untuk meningkatkaan science process skills dan curiosity siswa.
Penelitian ini menggunakan metode research and development (R & D) yang mengadaptasi model penelitian pengembangan Borg & Gall. Prosedur penelitian meliputi: (1) studi pendahuluan, (2) perencanaan, (3) pengembangan produk awal, (4) uji lapangan permulaan, (5) revisi terhadap uji lapangan permulaan, (6) uji lapangan utama, dan (7) revisi terhadap uji lapangan utama. Desain uji coba lapangan utama menggunakan pretest-posttest nonequivalent control group design di kelas VIIA dan VIIC SMP Negeri 1 Srandakan. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi, angket dan tes. Instrumen pengumpulan data meliputi pedoman wawancara, lembar kelayakan produk, lembar observasi, lembar angket, dan soal tes. Pedoman wawancara digunakan untuk menemukan
permasalahan yang ada di sekolah. Lembar kelayakan produk digunakan untuk menilai kelayakan perangkat pembelajaran. Lembar observasi digunakan untuk mengukur science process skills dan curiosity siswa. Lembar angket digunakan untuk menilai curiosity siswa. Soal tes digunakan untuk menilai science process skills siswa. Kelayakan perangkat pembelajaran dianalisis dengan menggunakan konversi skor skala 4. Keefektifan perangkat pembelajaran dalam meningkatkan science process skills dan curiosity siswa pada saat uji coba lapangan utama dianalisis dengan multivariate analysis of variance (MANOVA) dan gain skor.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) perangkat pembelajaran IPA yang terdiri dari silabus, RPP, LKS, dan instrumen penilaian science process skills serta curiosity siswa telah memenuhi kelayakan perangkat pembelajaran dengan
memperoleh nilai A dengan kategori sangat baik dari dosen ahli dan guru IPA, (2) perangkat pembelajaran yang dikembangkan terbukti efektif digunakan dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan science process skills. Keefektifan penggunaan perangkat pembelajaran IPA dilihat berdasarkan nilai gain dari pretest dan posttest. Nilai gain science process skills sebesar 0,46 dan nilai gain curiosity sebesar 0,34Arna Putri2016-09-06T06:26:03Z2019-05-09T07:36:57Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/41119This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/411192016-09-06T06:26:03ZPengembangan Penilaian Proyek Pembelajaran IPA Berbasis Discovery Learning untuk Mengukur Keterampilan Pemecahan Masalah pada Materi Optik pada Mata ManusiaPenelitian ini bertujuan untuk: (1) mengembangkan instrumen penilaian proyek pada pembelajaran IPA berbasis discovery learning yang valid dan reliable untuk mengukur keterampilan pemecahan masalah, (2) mengetahui kelayakan dan kepraktisan instrumen penilaian proyek dalam pembelajaran IPA berbasis discovery learning pada materi optik pada mata manusia hasil pengembangan, dan (3) mengetahui hasil pengukuran keterampilan pemecahan masalah peserta didik menggunakan instrument hasil pengembangan.
Penelitian ini merupakan research & development menggunakan model pengembangan perpaduan 4D dengan instrumen nontes. Prosedur penelitian meliputi analisis kebutuhan, menentukan spesifikasi instrumen, menulis instrumen, menentukan skala instrumen, menentukan sistem penskoran, mentelaah instrumen, merakit instrumen, mengujicoba instumen, menganalisis hasil ujicoba, memperbaiki instrumen, melaksanakan pengukuran, menafsirkan hasil pengukuran; dan penyebaran instrumen. Subjek uji coba produk dilakukan di SMP Muhammadiyah 3 Depok. Teknik pengambilan data yang digunakan meliputi metode tes dan nontes. Instrumen pengambilan data yang digunakan adalah lembar: (1) pedoman wawancara, (2) validasi penilaian proyek, (3) penilaian proyek yang dikembangkan, (4) keterlaksanaan pembelajaran, dan (5) angket respon guru. Hasil instrumen tersebut secara urut digunakan untuk: (1) penilaian kebutuhan, (2) memperbaiki kisi-kisi instrumen yang dibuat, (3) mengukur keterampilan pemecahan masalah, (4) mengukur keterlaksanaan sintaks model discovery learning, dan (5) mengukur kepraktisan instrumen hasil pengembangan.
Instrumen penilaian proyek hasil pengembangan memiliki kualitas baik karena telah memenuhi ketiga aspek kualitas instrumen. Instrumen Penilaian proyek hasil pengembangan memiliki nilai V’Aiken antara 0,86 – 1 yang berarti valid dan nilai reliabilitas pertemuan pertama, kedua, dan ketiga secara urut 0,921, 0,939, dan 0,933 yang masuk kategori istimewa sehingga telah layak digunakan sebagai alat ukur. Hasil pengukuran keterampilan pemecahan masalah yang diukur dengan menggunakan instrumen penilaian proyek memperoleh nilai A (sangat baik) pada aspek merumuskan/ merencanakan solusi alternatif memperoleh nilai ,dan nilai B (Baik) pada aspek memahami dan mendefinisikan permasalahan, menentukan dan menerapkan strategi/solusi pemecahan, serta mengevaluasi. Instrumen penilaian proyek dengan model discovery learning praktis untuk mengukur keterampilan pemecahan masalah dengan kategori sangat baikVidya Putri Sukmasari2016-08-31T02:27:18Z2019-05-09T07:35:42Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/40976This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/409762016-08-31T02:27:18ZEvaluasi Penerapan Penilaian Otentik IPA dalam Pelaksanaan K-13 Mengacu Standar Penilaian pada Kelas VII SMP di Kabupaten KulonprogoPenelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan: 1) kesesuaian antara penerapan penilaian otentik IPA di Kabupaten Kulonprogo dengan standar penilaian dalam K-13, 2) bentuk-bentuk penilaian otentik IPA yang telah diterapkan dalam K-13 di Kabupaten Kulonprogo, 3) kendala yang dihadapi guru dalam penerapan penilaian otentik IPA K-13 di Kabupaten Kulonprogo.
Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi yang menggunakan model evaluasi dari Stufflebeam CIPP. Pengumpulan data dilakukan pada lima guru yang mengampu mata pelajaran IPA kelas VII untuk masing-masing sekolah pilot project dan 246 peserta didik kelas VII. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data berupa angket guru, angket peserta didik, pedoman wawancara, lembar observasi, dan dokumentasi. Instrumen terlebih dahulu dilakukan uji validitas isi dengan analisis V Aiken dan uji terbatas. Hasil uji terbatas dilakukan untuk mengetahui validitas empirik dan reliabilitas instrumen. Validitas empirik dianalisis berdasarkan item response theory dan reliabilitas butir dianalisis dengan estimasi alpha Cronbach. Data penelitian dianalisis secara kuantitatif dengan T-score, sedangkan data kualitatif dianalisis menurut Miles, Hubermen, & Saldana.
Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) Penerapan penilaian otentik IPA pada K-13 di Kabupaten Kulonprogo secara keseluruhan berjalan cukup efektif. Hal ini dilihat dari hasil analisis T-score bernilai 52,44 dari rentang skor 20-80. (2) Bentuk-bentuk penilaian otentik IPA di K-13 yang sudah diterapkan yaitu lembar kinerja, portofolio, jurnal catatan guru, dan ulangan harian, sedangkan kegiatan projek, penilain diri, dan penilaian antar teman tidak dilaksanakan pada materi kalor dan perpindahannya. Penilaian otentik IPA secara keseluruhan cukup efektif dengan nilai T-score 45,14 dari rentang skor 20-80. (3) Kendala penerapan penilain otentik IPA yang masih kurang memadai, pelaksanaan penilaian cukup sulit dengan banyaknya aspek penilaian yang dinilai, dan instrumen penilaian keterampilan yang kurang praktis digunakan oleh satu orang guruMaria Hanifah2016-08-08T06:55:35Z2019-05-09T07:29:23Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/39123This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/391232016-08-08T06:55:35ZPengembangan Instrumen Penilaian Kinerja Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran IPA pada Materi Sistem EkskresiPenelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui kelayakan instrumen penilaian kinerja keterampilan proses sains hasil pengembangan, (2) mendeskripsikan hasil pengukuran keterampilan proses sains peserta didik SMP, (3) mengetahui kepraktisan instrumen penilaian kinerja untuk mengukur keterampilan proses sains peserta didik SMP.
Penelitian ini menggunakan metode research and development (R&D) yang mengadaptasi model penelitian pengembangan 4-D dan pengembangan instrumen non-tes. Prosedur penelitian ini meliputi (1) Define: studi pendahuluan; (2) Design: menentukan spesifikasi instrumen, menulis instrumen, menentukan skala instrumen, menentukan sistem penskoran; (3) Develop: mentelaah instrumen, melakukan ujicoba, menganalisis hasil ujicoba, merakit instrumen, melaksanakan pengukuran, menafsirkan hasil pengukuran; (4) Desseminate. Subyek uji coba produk adalah peserta didik kelas VIII SMPN 15 Yogyakarta. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data terdiri dari pedoman wawancara digunakan untuk menganalisis kebutuhan, lembar validasi ahli digunakan untuk mengukur validitas isi, lembar
observasi keterampilan proses sains digunakan untuk mengestimasi reliabilitas dan angket respon pengguna instrumen digunakan untuk mencari tingkat kepraktisan instrumen penilaian kinerja. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis V Aiken yang digunakan untuk menganalisis validitas instrumen penilaian kinerja, percented agreement digunakan untuk menghitung kesepakatan antar rater, reliabilitas inter-rater untuk menghitung nilai reliabilitas instrumen penilaian kinerja dengan bantuan program SPSS.
Hasil penelitian ini yaitu: (1) Penilaian kinerja keterampilan proses sains peserta didik dalam bentuk lembar observasi dinyatakan valid dan reliabel. (2) Hasil pengukuran keterampilan proses sains peserta didik yaitu keterampilan prediksi dan inferensi dengan kategori cukup; keterampilan eksperimen, pengukuran dan komunikasi dengan kategori baik; keterampilan observasi dengan kategori sangat baik.(3) Instrumen penilaian kinerja yang dikembangkan memiliki respon keterpakaian dengan kategori sangat baik untuk mengukur keterampilan proses sains peserta didik kelas VIII pada materi sistem ekskresiDeby Kurnia Dewi2016-08-01T07:20:37Z2019-05-09T07:25:12Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/38127This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/381272016-08-01T07:20:37ZPengaruh Pembelajaran IPA Berbasis Experiential Learning Model terhadap Scientific Literacy dan Problem Solving Skills Peserta Didik SMPTujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan pengaruh pembelajaran IPA berbasis experiential learning model terhadap (1) scientific literacy dan problem solving skills, (2) scientific literacy, dan (3) problem solving skills peserta didik SMP.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain penelitian kuasi eksperimen. Penelitian dilakukan di Kabupaten Brebes dengan subjek penelitian peserta didik SMP kelas VII yang mewakili sekolah kategori tinggi, sekolah kategori sedang, dan sekolah kategori rendah. Data penelitian diperoleh melalui tes dan angket. Tes diberikan sebelum perlakuan (pretest) dan setelah perlakuan (posttest). Data dianalisis menggunakan teknik analisis kuantitatif, yaitu one way manova dan independent t test.
Penelitian ini menunjukkan tiga temuan. Pertama, pembelajaran IPA berbasis experiential learning model berpengaruh terhadap kemampuan scientific literacy dan problem solving skills peserta didik SMP, baik pada sekolah kategori tinggi, sedang, maupun rendah. Kedua, pembelajaran IPA berbasis experiential learning model berpengaruh terhadap scientific literacy peserta didik SMP, baik pada sekolah kategori tinggi, sedang, maupun rendah. Ketiga, pembelajaran IPA berbasis experiential learning model berpengaruh terhadap problem solving skills peserta didik SMP, baik di sekolah kategori tinggi, sedang, maupun rendahNisrochah Nisrochah2016-08-01T07:12:04Z2019-05-09T07:25:09Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/38124This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/381242016-08-01T07:12:04ZPengembangan Portfolio Assesment Pembelajaran IPA Berbasis Metode Inkuiri untuk Mengukur Science Process Skills pada Materi Kalor dan PerpindahannyaPenelitian ini bertujuan untuk 1) Menghasilkan Portfolio assesment pembelajaran IPA berbasis metode inkuiri yang layak pada materi kalor dan perpindahannya berdasarkan standar penilaian yang ditinjau dari validitas dan reliabilitas. 2) Mengetahui hasil pengukuran science process skills peserta didik pada materi kalor dan perpindahannya menggunakan portfolio assesment pembelajaran IPA berbasis metode inkuiri.
Penelitian ini mengadaptasi model 4D dari Thiagaraja n, et al yang meliputi tahap define yang terdiri dari analisis peserta didik, analisis guru, dan analisis materi, design yang terdiri dari menulis instrumen, menentukan skala, menentukan sistem penskoran dan petunjuk penskoran. develop yang terdiri dari telaah instrumen oleh ahli, uji coba, analisis hasil uji coba, revisi, melakukan pengukuran dan menafsirkan hasil serta disseminate. Instrumen yang digunakan adalah pedoman wawancara, lembar validasi dan lembar observasi untuk mengukur science process skills peserta didik. Uji coba dilakukan dua kali yaitu uji coba terbatas dan uji coba lapangan operasional. Formula V Aiken digunakan untuk menganalisis hasil validasi. Reliabilitas antar observer, lembar observasi dihitung dengan menggunakan bantuan program SPSS.
Hasil penelitian ini adalah instrumen portfolio assessment dengan metode inkuiri pada materi “Kalor dan perpindahannya” yang valid untuk mengukur science process skills. Instrumen penilaian ini memiliki nilai validitas dari Aiken antara 0,90 – 1 sedangkan koefisien reliabilitas lembar observasi I,II dan III secara berurutan yaitu 0,93, 0,94, dan 0,92 yang masuk dalam kategori istimewa sehingga instrumen ini layak digunakan sebagai alat ukur. Adapun pengukuran science process skills pada aspek skor pada aspek prediksi, eksperimen, mengamati, dan mengukur
masing-masing memperoleh nilai A (sangat baik), sedangkan pada aspek menyimpulkan dan mengkomunikasikan masing-masing memperoleh nilai B (baik)Zamzam Fatma Ambarsari2016-08-01T07:05:37Z2019-05-09T07:25:05Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/38122This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/381222016-08-01T07:05:37ZPengembangan Penilaian Proyek Pembelajaran IPA Metode Outdoor Activity Materi Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungan untuk Mengukur Keterampilan Berpikir KreatifPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) kelayakan instrumen penilaian proyek pembelajaran IPA metode outdoor activity materi interaksi makhluk hidup dengan lingkungan, (2) hasil pengukuran keterampilan berpikir kreatif peserta didik, dan (3) kepraktisan instrumen penilaian proyek pembelajaran IPA metode outdoor activity materi interaksi makhluk hidup dengan lingkungan untuk mengukur keterampilan berpikir kreatif peserta didik.
Penelitian ini merupakan research & development menggunakan model pengembangan perpaduan 4D dengan instrumen nontes. Prosedur penelitian meliputi analisis kebutuhan, menentukan spesifikasi instrumen, menulis instrumen, menentukan skala instrumen, menentukan sistem penskoran, mentelaah instrumen, merakit instrumen, mengujicoba instumen, menganalisis hasil ujicoba, memperbaiki instrumen, melaksanakan pengukuran, menafsirkan hasil pengukuran; dan penyebaran instrumen. Uji coba produk dilakukan di SMPN 2 Girisubo kelas VII. Pengambilan data melalui wawancara, angket, dan observasi. Instrumen pengambilan data yang digunakan adalah lembar: (1) pedoman wawancara, (2) validasi penilaian proyek, (3) penilaian proyek yang dikembangkan, (4) keterlaksanaan pembelajaran, dan (5) angket respon guru. Hasil instrumen tersebut secara urut digunakan untuk: (1) menilai kebutuhan, (2)
memperbaiki kisi-kisi instrumen yang dibuat, (3) mengukur keterampilan berpikir kreatif, (4) mengukur keterlaksanaan sintaks metode outdoor activity, dan (5) mengukur kepraktisan instrumen penilaian proyek.
Penelitian ini menunjukkan hasil sebagai berikut. (1) Instrumen penilaian proyek yang meliputi tahapan perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan layak digunakan untuk mengukur keterampilan berpikir kreatif dalam pembelajaran IPA metode outdoor activity materi interaksi makhluk hidup dengan lingkungan. Berdasarkan hasil penilaian kelayakan diperoleh koefisien V’Aiken antara 0,90 - 1 dengan kategori valid dan reliabilitas inter-rater sebesar 0,97 dengan kategori istimewa. (2) Hasil pengukuran keterampilan berpikir kreatif peserta didik SMPN
2 Girisubo yang meliputi: aspek menganalisis, menurunkan ide, dan mengevaluasi termasuk kategori rendah serta aspek mensintesis, membuat/ menciptakan, dan memvisualisasi termasuk kategori tinggi. (3) Instrumen penilaian proyek pembelajaran IPA metode outdoor activity materi interaksi makhluk hidup dengan
lingkungan praktis untuk mengukur keterampilan berpikir kreatif dengan kategori sangat tinggiRyani Andryani2016-07-28T04:23:33Z2019-05-09T07:23:54Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/37899This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/378992016-07-28T04:23:33ZPengembangan Penilaian Portofolio dalam Pembelajaran IPA Berbasis Masalah untuk Mengukur Keterampilan Berpikir Kritis Tema Tekanan Zat Cair Kelas VIII SMPPenelitian ini bertujuan untuk: (1) menghasilkan instrumen penilaian portofolio yang layak digunakan untuk mengukur keterampilan berpikir kritis dalam pembelajaran IPA berbasis masalah, (2) mengetahui keterampilan berpikir kritis peserta didik SMP Negeri 1 Piyungan pada tema tekanan zat cair, dan (3) mengetahui kepraktisan penilaian portofolio yang dikembangkan.
Penelitian ini merupakan Research & Development dengan menggunakan model pengembangan 4-D yang disesuaikan dengan langkah pengembangan instrumen penilaian nontes. Desain uji coba meliputi uji coba terbatas dan uji coba lapangan operasional. Subjek uji coba produk adalah peserta didik kelas VIII di SMP N 1 Piyungan. Subjek uji coba terbatas sebanyak 11 peserta didik dan subjek uji coba operasional sebanyak 34
peserta didik. Teknik pengambilan data meliputi wawancara, angket, dan observasi. Instrumen pengambilan data meliputi: (1) pedoman wawancara untuk analisis permasalahan dan kebutuhan terhadap produk; (2) lembar angket yang terdiri dari lembar angket validasi dan respon guru, lembar validasi digunakan untuk mengetahui validitas instrumen dan lembar angket respon guru untuk mengetahui kepraktisan instrumen; dan (3) instrumen penilaian portofolio berupa lembar observasi untuk mengetahui keterampilan berpikir kritis peserta didik. Data yang dianalisis merupakan data kuantitatif. Validitas instrumen penilaian dianalisis dengan formula V’aikens. Reliabilitas instrumen penilaian dianalisis dengan bantuan program SPSS dan menggunakan teknik ICC (Interclass Correlation Coefficient).
Hasil penelitian ini yaitu (1) instrumen penilaian portofolio yang dihasilkan layak digunakan untuk mengukur keterampilan berpikir kritis dalam pembelajaran IPA berbasis masalah. Berdasarkan penilaian ahli dan praktisi diperoleh koefisien V’aiken dengan kategori valid. Reliabilitas inter- rater diperoleh kategori sangat baik. (2) Hasil pengukuran keterampilan berpikir kritis peserta didik SMP N 1 Piyungan yaitu hasil keterampilan menyimpulkan termasuk kategori rendah, memberikan penjelasan sederhana termasuk kategori tinggi, menggeneralisasi termasuk kategori tinggi, memberikan penjelasan lanjut termasuk kategori tinggi, dan melakukan langkah strategis termasuk kategori sangat tinggi. (3) Kepraktisan instrumen termasuk pada kategori sangat baikEsmiyati Esmiyati2016-07-19T03:08:08Z2019-05-09T07:22:16Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/36698This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/366982016-07-19T03:08:08ZKeefektifan Pembelajaran IPA Berbasis Project-Based Learning Melalui e-Learning untuk Meningkatkan Scientific Literacy dan Membekali ICT Literacy Peserta Didik SMP di Kota SingkawangPenelitian ini bertujuan untuk 1) menganalisis keefektifan pembelajaran IPA berbasis project-based learning melalui e-learning untuk meningkatkan scientific literacy peserta didik kelas VII SMP, dan 2) menganalisis keefektifan pembelajaran IPA berbasis project-based learning melalui e-learning untuk membekali ICT literacy peserta didik kelas VII SMP di kota Singkawang.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan desain pre-and posttest design. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh SMP pilot project implementasi kurikulum 2013 di kota Singkawang. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik stratified random sampling yaitu menentukan tiga dari empat sekolah yang mewakili sekolah dengan kategori tinggi, sedang, dan rendah berdasarkan skor UN 2015, yaitu SMPN 1 Singkawang, SMPN 3 Singkawang, dan SMPN 7 Singkawang. Penentuan kelas kontrol dan kelas eksperimen dilakukan dengan teknik cluster random di setiap kategori sekolah. Kelas eksperimen diberikan pembelajaran berbasis project-based learning melalui e-learning dan kelas kontrol diberikan pembelajaran konvensional yaitu pembelajaran discovery learning. Instrumen yang digunakan telah dinyatakan valid dan reliabel yang meliputi soal tes scientific literacy, lembar observasi ketebekalan ICT literacy, dan angket keterbekalan ICT literacy. Kriteria keefektifan pembelajaran berbasis project-based melalui e-learning untuk meningkatkan scientific literacy berdasarkan hasil uji hipotesis gain skor scientific literacy serta efektif untuk membekali ICT literacy berdasarkan skor keterbekalan ICT literacy berada diatas M + 0,5 SD.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) pembelajaran IPA berbasis project-based learning melalui e-learning efektif untuk meningkatkan scientific literacy peserta didik kelas VII SMP kategori tinggi, sedang maupun rendah di kota Singkawang; dan 2) pembelajaran IPA berbasis project-based learning melalui e-learning efektif untuk membekali ICT literacy peserta didik kelas VII SMP kategori tinggi, sedang, maupun rendah di kota SingkawangEndang Duwi Siti Eliana2016-07-18T04:17:54Z2019-05-09T07:21:33Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/36617This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/366172016-07-18T04:17:54ZPengaruh Pembelajaran IPA Berbasis Model Susan Loucks-
Horsley terhadap Scientific Literacy serta Communication and Collaboration Skills Peserta Didik SMPPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis: (1) pengaruh pembelajaran IPA berbasis model Susan Loucks-Horsley terhadap scientific literacy serta communication and collaboration skills peserta didik SMP di Kota Banjarmasin,
(2) pengaruh pembelajaran IPA berbasis model Susan Loucks-Horsley terhadap scientific literacy peserta didik SMP di Kota Banjarmasin dan (3) pengaruh pembelajaran IPA berbasis model Susan Loucks-Horsley terhadap communication
and collaboration skills peserta didik SMP di Kota Banjarmasin.
Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen dengan populasi peserta didik SMP di Kota Banjarmasin yang merupakan pilot project implementasi Kurikulum 2013. Sampel peserta didik diambil dari tiga sekolah yaitu SMPN 6 Banjarmasin yang mewakili sekolah kategori tinggi, SMPN 1
Banjarmasin yang mewakili sekolah kategori sedang, dan SMPN 13 Banjarmasin yang mewakili sekolah kategori rendah. Penentuan peserta didik yang masuk mkelas eksperimen dan kontrol pada masing-masing sekolah dilakukan dengan
teknik cluster sampling. Teknik pengumpulan data terkait aspek scientific literacy diukur dengan tes, sedangkan data communication and collaboration skills diambil dengan teknik observasi. Data penelitian dianalisis secara statistik dengan Uji Manova dan U Mann-Whitney.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) pembelajaran IPA berbasis model Susan Loucks-Horsley memberikan pengaruh yang signifikan terhadap scientific literacy serta communication and collaboration peserta didik SMP pada semua sekolah; 2) pembelajaran IPA berbasis model Susan Loucks-Horsley memberikan pengaruh yang signifikan terhadap scientific literacy peserta didik SMP pada sekolah dengan kategori tinggi dan rendah; 3) pembelajaran IPA berbasis model Susan Loucks-Horsley memberikan pengaruh yang signifikan terhadap communication and collaboration skills peserta didik SMP pada semua kategori sekolah.Abdul Muiz2016-07-12T05:06:20Z2019-05-09T07:20:38Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/36136This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/361362016-07-12T05:06:20ZPengaruh Pembelajaran IPA Berbasis Model Self-Regulated Learning terhadap Scientific Literacy dan General Life Skills Peserta Didik Kelas VII SMP di Kota KendalPenelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan: (1) pengaruh pembelajaran IPA berbasis model self-regulated learning (MSRL) terhadap scientific literacy (SL) dan general life skills (GLS) peserta didik kelas VII di Kota Kendal, (2) pencapaian SL kelompok eksperimen yang menggunakan pembelajaran IPA berbasis MSRL dengan pencapaian kelompok kontrol yang menggunakan pembelajaran IPA konvensional, (3) pencapaian GLS kelompok eksperimen yang menggunakan pembelajaran IPA berbasis MSRL dengan pencapaian kelompok kontrol yang menggunakan pembelajaran IPA konvensional.
Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen dengan populasi peserta didik kelas VII SMP di Kota Kendal yang menerapkan Kurikulum 2013. Sampel kelompok peserta didik sebanyak tiga sekolah ditentukan berdasarkan teknik stratified cluster random sampling dan diperoleh kelompok peserta didik SMPN 1 Weleri untuk sekolah kategori tinggi, kelompok peserta didik SMPN 1 Brangsong untuk sekolah kategori sedang, dan kelompok peserta didik SMPN 1 Kendal untuk sekolah kategori rendah. Penentuan kelas eksperimen dan kontrol pada masing-masing sekolah dilakukan dengan teknik cluster random sampling. Instrumen yang digunakan untuk mengukur SL adalah tes uraian terbuka dan instrumen untuk mengukur GLS adalah angket penilaian diri dan penilaian antar teman. Uji MANOVA dilakukan untuk mengetahui pengaruh MSRL terhadap kedua variabel terikat. Adapun pengaruh MSRL terhadap masing-masing variabel terikat dilakukan dengan uji t dan atau uji U-mann Whitney.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pada semua kategori sekolah SMP di Kota Kendal, pembelajaran IPA berbasis MSRL berpengaruh signifikan terhadap SL dan GLS peserta didik kelas VII SMP; (2) pada semua kategori sekolah SMP di Kota Kendal, pencapaian rata-rata SL kelompok eksperimen yang mendapatkan pembelajaran IPA berbasis MSRL lebih tinggi secara signifikan dibandingkan pencapaian rata-rata kelompok kontrol yang mendapatkan pembelajaran IPA konvensional; (3) pada sekolah SMP kategori tinggi dan rendah, pencapaian rata-rata GLS kelompok eksperimen yang mendapatkan pembelajaran IPA berbasis MSRL lebih tinggi secara signifikan dibandingkan dengan pencapaian rata-rata kelompok kontrol yang mendapatkan pembelajaran IPA konvensional, sedangkan pada sekolah kategori sedang pencapaian rata-rata GLS kelompok eksperimen yang mendapatkan pembelajaran IPA berbasis MSRL tidak lebih tinggi dibandingkan dengan pencapaian rata-rata kelompok kontrol yang mendapatkan pembelajaran IPA konvensionalNur Khanifah2016-06-23T06:48:04Z2019-05-09T07:18:40Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/35264This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/352642016-06-23T06:48:04ZPengembangan Instrumen Penilaian Practical Skills IPA Peserta Didik SMPPenelitian ini bertujuan mengungkapkan (1) kelayakan instrumen penilaian practical skills IPA peserta didik, dan (2) deskripsi penguasaan practical skills IPA peserta didik kelas VII E SMP N I Wonosari dan kelas VII E SMP N 1
Paliyan menggunakan instrumen penilaian practical skills IPA yang dikembangkan.
Penelitian ini mengadaptasi model pengembangan Borg & Gall (1983)
yang dipadukan dengan model pengembangan instrumen oleh Mardapi (2012).
Tahap pengembangan instrumen dalam penelitian ini meliputi: (1) studi pendahuluan, (2) perencanaan, (3) pengembangan produk, (4) uji coba awal, (5) revisi produk utama, (6) uji lapangan utama, (7) revisi produk akhir, dan (8) diseminasi. Subjek uji coba awal adalah peserta didik kelas VIII SMP N 1
Wonosari, SMP N 1 Karangmojo, dan SMP N 1 Paliyan Kabupaten
Gunungkidul. Subjek uji coba lapangan yaitu peserta didik kelas VII E SMP N 1
Wonosari dan peserta didik kelas VII E SMP N 1 Paliyan. Data dikumpulkan melalui wawancara, angket, dan tes. Instrumen, yang telah divalidasi secara teori diujicobakan terhadap 269 peserta didik dari 3 SMP di Kabupaten Gunungkidul. Data dikotomus dianalisis menggunakan model Rasch dengan bantuan software winsteps 3.73.
Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) Instrumen yang dikembangkan dikatakan valid secara teori, dan secara empirik terdapat 46 butir soal yang cocok atau fit dengan model Rasch; instrumen memiliki reliabilitas sebesar 0,96 yang berada pada kategori istimewa; nilai reliabilitas instrumen berdasarkan kurva SEM menunjukkan bahwa instrumen memiliki reliabilitas yang tinggi jika digunakan untuk mengukur peserta didik dengan abilitas di atas -
1,2 dalam skala logit; dan memiliki tingkat kesulitan butir antara -2,89 sampai
2,35. (2) Penguasaan practical skills IPA peserta didik SMP 1 Wonosari dan SMP 1 Paliyan berturut-turut mulai dari yang tertinggi adalah observational skills (23,77%), procedural and manipulative skills (22,42%), drawing skills (15,09%), serta reporting and interpretative skills (13,21%)Lilik Nur Kholidah2016-06-23T02:35:55Z2019-05-09T07:18:07Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/35174This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/351742016-06-23T02:35:55ZPengembangan Performance Assessment pada Model Learning Cycle 7E untuk Mengukur Keterampilan Proses Sains dan Sikap Ilmiah Peserta Didik SMPPenelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan karakteristik instrumen performance assessment pada model learning cycle 7E (2) mengetahui kelayakan instrumen dan (3) mengetahui level keterampilan proses sains dan sikap ilmiah peserta didik menggunakan instrumen yang dikembangkan.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang mengadaptasi model Borg & Gall (1983) meliputi: (1) penelitian pendahuluan, (2) perencanaan, (3) pengembangan produk awal, (4) validasi produk awal, (5) revisi tahap I (6) uji coba terbatas, (7) revisi tahap II, (8) uji lapangan operasional, (9) revisi tahap III, (10) desiminasi. Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 2 Binangun. Desain uji coba dilakukan dua kali yaitu uji coba terbatas dan uji lapangan operasional. Subjek uji coba terbatas sejumlah 28 peserta didik dan uji lapangan operasional 54 peserta didik kelas VIII. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data terdiri dari: (1) lembar validasi ahli, (2) lembar observasi keterampilan proses sains, penilaian keterampilan proses sains berdasarkan LKPD, (3) lembar observasi sikap ilmiah, (4) penilaian diri sikap ilmiah, dan (5) penilaian sikap ilmiah antar teman. Formula Aiken’s V digunakan untuk menganalisis instrumen oleh validator. Kesepakatan antar observer pada lembar observasi dan penilaian antar teman dihitung menggunakan formula Borich. Reliabilitas penilaian keterampilan proses sains berdasarkan LKPD dan penilaian diri sikap ilmiah dianalisis dengan bantuan program SPSS.
Penelitian ini menghasilkan: (1) Instrumen performance assessment pada model learning cycle 7E dengan karakteristik: (a) lembar observasi berbentuk checklist digunakan guru untuk mengamati keterampilan proses sains peserta didik hanya pada tahap engage, explore dan explain, serta mengamati sikap ilmiah pada tahap elicit, engage, explore, explain, elaborate dan extend, (b) keterampilan proses sains yang tidak teramati dari perilaku peserta didik dinilai melalui pengerjaan LKPD yang meliputi aspek prediksi, komunikasi secara tertulis, inferensi, interpretasi data dan menggunakan angka, (c) penilaian diri sikap ilmiah dan penilaian sikap ilmiah antar teman digunakan peserta didik hanya pada tahap evaluate. (2) Instrumen yang dikembangkan telah layak digunakan karena memenuhi validitas isi menurut ahli dan nilai reliabilitas yang baik. (3) Level keterampilan proses sains peserta didik yang diukur menggunakan lembar observasi memperoleh kategori sangat baik pada aspek observasi, eksperimen dan komunikasi melalui presentasi serta kategori baik pada aspek komunikasi melalui diskusi, sedangkan menggunakan penilaian berdasarkan LKPD mendapatkan kategori baik pada seluruh aspek. Level sikap ilmiah peserta didik menggunakan lembar observasi, penilaian diri dan penilaian antar teman memperoleh kategori baik pada aspek sikap ingin tahu, objektif, kritis dan berpikiran terbukaDebi Shinta Dewi2016-06-13T07:44:25Z2019-05-09T07:16:48Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/34428This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/344282016-06-13T07:44:25ZKomparasi Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dengan Team Assisted Individualization (TAI) Terhadap Keterampilan Sosial dan Pemahaman Konsep IPA Siswa SMPPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis: (1) perbedaan pengaruh pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan TAI terhadap keterampilan sosial dan pemahaman konsep IPA siswa kelas VIII SMP N 1 Bulukerto; (2) perbedaan pengaruh pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan TAI terhadap keterampilan sosial siswa kelas VIII SMP N 1 Bulukerto; (3) perbedaan pengaruh pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan TAI terhadap pemahaman konsep IPA siswa kelas VIII SMP N 1 Bulukerto.
Penelitian ini termasuk jenis quasi experimental atau penelitian eksperimen semu, dengan desain penelitian pretest-postes with Non-equivalent Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah semua kelas VIII di SMP N 1 Bulukerto, Wonogiri tahun pelajaran 2015/2016. Sampel dipilih dua kelas dengan menggunakan teknik cluster random sampling. Kelas eksperimen pertama diberi perlakuan dengan pembelajaran kooperatif Jigsaw dan kelas eksperimen kedua diberi perlakuan dengan pembelajaran kooperatif Team Assisted Individualization (TAI). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan tes pemahaman konsep. Teknik observasi digunakan untuk memperoleh data tentang keterampilan sosial siswa dan tes digunakan untuk mengukur pemahaman konsep IPA siswa terhadap materi pelajaran yang diberikan. Instrumen observasi dan tes pemahaman konsep telah dinyatakan valid oleh dua orang validator ahli. Nilai reliabilitas antar pengamat untuk lembar observasi menggunakan rumus koefisien kecocokan dari Scott dan diperoleh nilai lebih dari 0,800 untuk setiap indikator, sedangkan reliabilitas soal tes diperoleh nilai 0,747. Untuk mengetahui pengaruh pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan tipe TAI terhadap keterampilan sosial dan pemahaman konsep IPA, data dianalisis secara multivariat dengan statistik uji MANOVA pada taraf signifikansi 5%. Kemudian untuk mengetahui pengaruh pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan tipe TAI terhadap masing-masing variabel bebas dilakukan uji lanjut dengan statistik uji Independent t Test pada taraf signifikansi 5%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada perbedaan pengaruh pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan tipe TAI terhadap keterampilan sosial, dan pemahaman konsep IPA siswa; (2) pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw lebih berpengaruh dibandingkan tipe TAI terhadap keterampilan sosial siswa; dan (3) tidak ada perbedaan pengaruh pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan tipe TAI terhadap pemahaman konsep IPA siswaArif Jatmiko2016-05-11T03:09:09Z2019-05-09T07:14:44Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/32552This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/325522016-05-11T03:09:09ZPengembangan Media Kartun untuk Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Fisika Peserta Didik Kelas X SMA Muhammadiyah 1 YogyakartaPenelitian ini bertujuan untuk: (1) mengembangkan media kartun fisika pada materi kesetimbangan benda tegar, (2) mengetahui kelayakan media kartun fisika pada materi kesetimbangan benda tegar, dan (3) mengetahui apakah media kartun fisika dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa.
Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development) dengan model pengembangan Borg dan Gall. Metode penelitian yang digunakan adalah Posttest-Only Control Group Design. Populasi penelitian ini adalah siswa SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta kelas XI tahun pelajaran 2014/2015. Kelas eksperimen menerapkan pembelajaran dengan media kartun fisika hasil pengembangan, sedangkan kelompok kontrol menerapkan pembelajaran tanpa media kartun fisika. Instrumen yang digunakan adalah lembar angket, lembar observasi, serta tes untuk mengetahui perbedaan minat belajar dan hasil belajar siswa. Validasi produk dilakukan oleh dua orang ahli (materi dan media), dua orang guru Fisika, serta tiga orang teman sejawat. Uji statistik multivariat (MANOVA) digunakan untuk menganalisis perbedaan rata-rata minat belajar dan hasil belajar siswa antara kelas kontrol dan kelas eksperimen.
Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) media kartun fisika pada materi kesetimbangan benda tegar. (2) Pada tahap validasi oleh ahli media dan materi media kartun dinilai “sangat baik” pada semua aspek penilaian, oleh guru Fisika dan teman sejawat dinilai “sangat baik” pada aspek materi dan penyajian, dan “baik” pada aspek bahasa/keterbacaan. (3) Analisis perbedaan skor rata-rata minat belajar dan hasil belajar melalui uji multivariat (MANOVA) menghasilkan nilai signifikansi 0,025 dengan taraf signifikansi 5%. Hasil dalam test of between-subjects effects menyatakan tingkat signifikansi variabel minat belajar antara kelas kontrol dan eksperimen adalah 0,494, sedangkan tingkat signifikansi untuk variabel hasil belajar adalah 0,006. Hasil tersebut memperlihatkan bahwa pembelajaran dengan media kartun hasil pengembangan menghasilkan perbedaan rata-rata minat belajar dan hasil belajar siswa, dengan deskripsi bahwa impelemntasinya tidak dapat membuat perbedaan yang signifikan pada minat belajar, tetapi signifikan pada hasil belajar siswa dalam fisika.Nova Selvia Yuza2016-04-27T07:43:52Z2019-05-09T07:13:51Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/32050This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/320502016-04-27T07:43:52ZPengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Berbasis Potensi Lokal untuk Meningkatkan Keterampilan Generik Sains dan Curiosity Peserta Didik SMPPenelitian ini bertujuan untuk: (1) menghasilkan perangkat pembelajaran IPA berbasis potensi lokal yang layak dalam meningkatkan keterampilan generik sain dan curiosity peserta didik SMP; dan (2) mengetahui keefektifan perangkat pembelajaran IPA berbasis potensi lokal dalam meningkatkan keterampilan generik sain dan curiosity peserta didik SMP.
Penelitian ini menggunakan model pengembangan modifikasi 4D (Thiagarajan, Semmel, & Semmel) dan Borg & Gall yang terdiri dari langkah-langkah: (1) define (researh and information collecting); (2) design (planning); (3) develop (develop preliminary from of product, preliminary field testing and main product revision; dan (4) disseminate (main field testing, operational product revision). Produk perangkat pembelajaran IPA yang dikembangkan meliputi RPP, LKPD dan instrumen penilaian. Produk divalidasi oleh 6 validator dan diujikan pada peserta didik kelas VII tahun ajaran 2015/2016 yang terdiri dari: (1) uji coba awal sebanyak 27 peserta didik kelas VII SMP Ma’arif NU 02 Paguyangan; dan (2) uji coba utama sebanyak 36 peserta didik kelas eksperimen, dan 34 peserta didik kelas kontrol SMP Negeri 3 Bumiayu. Instrumen pengambilan data dalam penelitian ini yaitu instrumen validasi produk, lembar observasi keterlaksanaan pembelajran IPA, tes keterampilan generik sains, lembar angket curiosity, dan lembar angket respon siswa terhadap proses pembelajaran IPA berbasis potensi lokal. Data hasil validasi produk, observasi keterlaksanaan pembelajaran IPA, dan angket respon siswa dianalisis secara statistik deskriptif. Validitas dan reliabilitas instrumen tes diujikan dengan program WINSTEPS. Efektifitas perangkat pembelajaran dalam meningkatkan keterampilan generik sain dan curiosity pada uji coba awal dianalisis dengan menggnakan uji-t berpasangan dan pada uji coba lapangan dianalisis dengan menggunakan uji MANOVA pada taraf signifikansi 0,05.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) perangkat pembelajaran IPA berbasis potensi lokal yang dikembangkan layak digunakan untuk meningkatkan keterampilan generik sains dan curiosity peserta didik SMP dengan kategori penilaian sangat baik; dan (2) perangkat pembelajaran IPA berbasis potensi lokal yang dikembangkan efektif dalam meningkatkan keterampilan generik sains dan curiosity peserta didik SMP dengan nilai signifikansi p = 0,000 < α = 0,05.Yulia Haeppi2016-04-27T03:11:15Z2019-05-09T07:13:29Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/31970This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/319702016-04-27T03:11:15ZPengembangan Perangkat Pembelajaran Materi Energi pada Pemanfaatan Pembangkit Listrik Mikrohidro (PLTMH) di Daerah Terpencil untuk Meningkatkan Keterampilan Proses dan Penguasaan Konsep Siswa SMP Negeri 1 Rampi SulselPenelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan (1) kriteria perangkat pembelajaran materi energi pada pemanfaatan pembangkit listrik mikrohidro di daerah terpencil yang layak digunakan untuk meningkatkan keterampilan proses dan penguasaan Konsep Siswa, dan (2) keefektipan perangkat pembelajaran materi energi pada pemanfaatan pembangkit listrik mikrohidro di daerah terpencil untuk meningkatkan keterampilan proses penguasaan konsep siswa.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan dengan model 4D yang meliputi langkah define, design, develop, dan disseminate. Pengumpulan data dilakukan dengan (1) teknik non tes menggunakan lembar validasi produk, lembar angket respon siswa terhadap keterbacaan LKS, lembar observasi pelaksanaan RPP dan lembar observasi keterampilan proses siswa, dan (2) teknik tes menggunakan lembar soal penguasaan konsep. Kelayakan silabus, RPP, LKS dan lembar observasi keterampilan proses dianalisis secara kualitatif berdasarkan Tabel klasifikasi empat kategori. Validitas butir soal yang diujicobakan dianalisis dengan korelasi product moment. Reliabilitas instrumen pilihan ganda dianalisis dengan KR-20. Pada uji coba terbatas pelaksanaan
perangkat pembelajaran dianalisis secara kualitatif dengan lima kategori dan keterbacaan LKS dianalisis secara kualitatif dengan empat kategori. Pada ujicoba lapangan dianalisis berdasarkan nilai post-test, uji Hotelling’s Trace, Mann Whitney-U dan uji t satu arah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) kelayakan perangkat pembelajaran materi energi pada pemanfaatan PLMH di daerah terpencil termasuk kategori sangat baik untuk silabus, RPP dan LKS sedangkan untuk lembar observasi termasuk kategori baik, penilaian penguasaan konsep yang berbentuk tes berupa soal pilihan ganda berjumlah 20 butir valid dan reliabel yang layak digunakan untuk meningkatkan keterampilan proses dan penguasaan konsep siswa; (2) penerapan perangkat pembelajaran materi energi pada pemanfaatan PLMH di daerah terpencil efektif untuk meningkatkan keterampilan proses dan penguasaan konsep siswa SMP Negeri 1 Rampi SulselDesak Made Megawati2016-04-26T02:41:35Z2019-05-09T07:13:07Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/31844This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/318442016-04-26T02:41:35ZPotensi Lokal Jepara Sebagai Dasar Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA SMP untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis dan Sikap Kewirausahaan Peserta DidikPenelitian ini bertujuan untuk (1) menghasilkan perangkat pembelajaran IPA berbasis potensi lokal Jepara yang layak untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan sikap kewirausahaan peserta didik SMP, dan (2) mengetahui kefektifan perangkat pembelajaran IPA berbasis potensi lokal Jepara untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan sikap kewirausahaan peserta didik SMP.
Penelitian ini termasuk Research and Development dengan model 4D. Langkah pengembangan perangkat pembelajaran dalam penelitian ini: (1) tahap pendefinisian (Define) yang bertujuan untuk menetapkan dan mendefinisikan syarat pembelajaran dalam perangkat yang dikembangkan, (2) tahap perencanaan (Design) berupa draf perangkat pembe lajaran berbasis potensi lokal Jepara yang terdiri atas RPP, LKPD, dan instrumen penilaian, (3) tahap pengembangan (Develop), dilakukan dengan dua langkah utama, yakni penilaian ahli (expert appraisal) yang diikuti dengan revisi dan uji coba pengembangan (developmental testing), dan (4) tahap penyebaran (Disseminate), merupakan tahap penggunaan perangkat yang telah dikembangkan pada skala yang lebih luas. Setelah uji coba lapangan, produk perangkat pembelajaran direvisi, kemudian hasil revisi terakhir siap dicetak dan disebarluaskan secara terbatas pada guru IP A di sekolah tempat penelitian, sehingga dapat digunakan dan dimanfaatkan lebih lanjut.
Hasil penelitian adalah sebagai berikut: (1) validasi produk yang dilakukan menyataka n bahwa perangkat pembelajaran IP A berbasis potensi lokal Jepara
hasil pengembangan telah layak dengan masing- masing berada dalam kategori sangat baik: RPP pada skor rerata 3,86; LKPD pada skor rerata 3,75; dan instrumen penilaian pada skor rerata 3,86, (2) perangkat pembelajaran IPA berbasis potensi lokal Jepara efektif untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis maupun sikap kewirausahaan peserta didik SMP Negeri 1 Bangsri kabupaten Jepara. Potensi lokal pembuatan gerabah di kecamatan Mayong dan mebel Jepara di kecamatan Mlonggo dalam pembelajaran IP A membuat peserta didik belajar lebih interaktif tentang materi IPA dari pelaku wirausaha secara langsung, membuat peserta didik kreatif, dan menjadikan pembelajaran lebih bermakna, serta memberikan pemahaman yang mendalam, sehingga mampu meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan sikap kewirausahaan. Hasil tersebut juga ditunjukkan berdasarkan uji one-way MANOVA dan uji t pada skor gain standar yang diperolehAries Anisa2016-04-25T03:15:50Z2019-05-09T07:12:28Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/31727This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/317272016-04-25T03:15:50ZPengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Berbasis Scientific Approach Terintegrasi Potensi Pertanian Bawang Merah untuk Meningkatkan Keterampilan Proses, Hasil Belajar Kognitif, dan Sikap Peduli Lingkungan Siswa SMPPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) kategori kelayakan; dan (2) keefektifan perangkat pembelajaran IPA berbasis scientific approach terintegrasi potensi pertanian bawang merah yang dikembangkan untuk meningkatkan keterampilan proses sains, hasil belajar kognitif, dan sikap peduli lingkungan siswa kelas VII di SMP Negeri 1 Bulakamba.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan dengan mengadaptasi model 4D yang meliputi langkah define, design, develop, dan disseminate. Pengumpulan data dilakukan dengan (1) teknik non tes, menggunakan pedoman wawancara, lembar validasi produk, lembar respon siswa terhadap keterbacaan LKS, lembar observasi pembelajaran, dan lembar angket sikap peduli lingkungan; dan (2) teknik tes, menggunakan lembar soal keterampilan proses sains dan lembar soal hasil belajar kognitif. Kelayakan RPP dan LKS dianalisis secara kualitatif berdasarkan tabel klasifikasi 4 kategori. Validitas isi butir soal instrumen dianalisis dengan validitas Aiken. Validitas butir soal yang diujicobakan dianalisis dengan korelasi product moment. Reliabilitas instrumen pilihan ganda dianalisis dengan KR-20 dan instrumen angket dianalisis dengan Cronbach’s Alpha. Keefektifan penerapan perangkat pembelajaran pada uji coba lapangan terbatas dianalisis berdasarkan rata-rata skor gain ternormalisasi dan uji Wilcoxon. Keefektifan penerapan perangkat pembelajaran pada uji coba lapangan utama dianalisis berdasarkan rata-rata skor gain ternormalisasi, uji Hotelling’s Trace, dan uji t satu arah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) kelayakan perangkat pembelajaran IPA terintegrasi potensi pertanian bawang merah yang dikembangkan termasuk kategori sangat baik untuk RPP dan LKS; instrumen penilaian keterampilan proses sains berbentuk pilihan ganda berjumlah 20 butir valid dan reliabel; instrumen penilaian hasil belajar kognitif berbentuk pilihan ganda berjumlah 22 butir valid dan reliabel; instrumen penilaian sikap peduli lingkungan berupa skala likert berjumlah 20 butir valid dan reliabel; dan (2) penerapan perangkat pembelajaran IPA berbasis scientific approach terintegrasi potensi pertanian bawang merah efektif untuk meningkatkan keterampilan proses sains, hasil belajar kognitif, dan sikap peduli lingkungan siswa SMP Negeri 1 BulakambaDani Setiawan2016-04-22T03:35:54Z2019-05-09T07:12:09Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/31648This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/316482016-04-22T03:35:54ZPengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Domain IPA Terintegrasi Potensi Lokal untuk Meningkatkan Keterampilan Proses IPA dan Sikap Imiah Peserta DidikPenelitian ini bertujuan untuk: (1) mengembangkan perangkat pembelajaran berbasis domain IPA terintegrasi potensi lokal yang layak untuk pembelajaran IPA materi “Perubahan Benda di Sekitar Kita” peserta didik kelas VII SMP, dan (2) mengetahui keefektifan perangkat pembelajaran berbasis domain IPA terintegrasi potensi lokal yang dikembangkan untuk meningkatkan keterampilan proses IPA dan sikap ilmiah peserta didik kelas VII SMP.
Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan. Prosedur pengembangan diadaptasi dari model 4D Thiagarajan yang meliputi empat langkah, yaitu: (1) define, (2) design, (3) develop, dan (4) disseminate dan model pengembangan Borg & Gall yang dilaksanakan sampai dengan langkah ke-7 yaitu: (1) research and information collecting, (2) planning, (3) developing preliminarry form of product, (4) preliminary field testing, (5) main product revision, (6) main field testing, dan (7) operational product revision. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 2 Paranggupito, Kabupaten Wonogiri. Subjek uji coba dalam penelitian dan pengembangan ini adalah peserta didik kelas VII Tahun Pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 65 peserta didik dengan rincian: (1) uji coba awal menggunakan peserta didik dari kelas VIIA sejumlah 22 orang, dan (2) uji coba utama menggunakan 22 peserta didik dari kelas VIIC sebagai kelas eksperimen dan 21 peserta didik kelas VIIB sebagai kelas kontrol. Penelitian ini menggunakan lembar validasi produk berupa angket, serta instrumen pengumpulan data berupa soal keterampilan proses, angket sikap ilmiah peserta didik, soal hasil belajar, angket respon peserta didik terhadap LKPD, dan lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran. Data yang diperoleh berupa data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif berupa masukan dan saran dari validator terhadap perangkat pembelajaran yang dikembangkan, respon peserta didik terhadap LKPD, dan hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran. Data kuantitatif berupa nilai tes keterampilan proses IPA, hasil angket sikap ilmiah, dan hasil belajar peserta didik. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif dan kuantitaf, gain standard, serta analisis signifikansi dengan One Way Manova T2 Hotelling.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran berbasis domain IPA terintegrasi potensi lokal yang dikembangkan: (1) layak digunakan untuk pembelajaran IPA materi perubahan benda di sekitar kita pada peserta didik kelas VII SMP, dan (2) efektif untuk meningkatkan keterampilan proses IPA dan sikap ilmiah peserta didik kelas VII SMPAgus Dwianto