Lumbung Pustaka UNY: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-29T11:50:56ZEPrintshttp://eprints.uny.ac.id/apw_template/images/sitelogo.pnghttps://eprints.uny.ac.id/2018-12-27T04:30:09Z2019-01-29T03:22:39Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/62112This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/621122018-12-27T04:30:09ZPERANCANGAN SISTEM MEKANIK PENGGERAK SUMBU PADA MODIFIKASI MESIN BUBUT KONVENSIONAL MENJADI MESIN BUBUT CNCTujuan dari modifikasi mesin bubut konvensional menjadi mesin bubut CNC ini adalah untuk meningkatkan ketelitian, ketepatan, fleksibilitas, dan kapasitas produksi pada pengerjaan produk. Mesin ini merupakan modifikasi dari mesin bubut konvensional yang sudah ada. Dengan mesin ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas produk yang dibuat. Proses perancangan sistem mekanik penggerak sumbu pada modifikasi mesin bubut konvensional menjadi mesin bubut CNC dilakukan dengan tahapan atau metode yaitu menganalisis kebutuhan, menjabarkan perancangan konsep produk, merancang produk, dan terakhir mendokumentasikan produk dalam gambar kerja dan desain mesin. Tenaga penggerak direncanakan menggunakan motor stepper. Hasil perancangan adalah spesifikasi dan desain gambar kerja produk mesin CNC. Motor stepper yang digunakan yaitu motor berarus DC 5 Phasa, arus 2,8 Ampere, putaran motor 0,72º per step, dan putaran maksimal 24 rpm. Mesin bubut CNC yang dihasilkan memiliki dimensi panjang x lebar x tinggi yaitu 1410mm x 933mm x 524mm. Taksiran untuk harga jual mesin bubut CNC yang ditawarkan, yaitu senilai RP 14.337.250,- (empat belas juta tiga ratus tig puluh tujuh dua ratus lima puluh rupiah).Ditya Kuncoro Ady2018-12-27T04:19:11Z2019-01-29T03:22:37Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/62105This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/621052018-12-27T04:19:11ZPROSES PEMBUATAN RANGKA PADA MESIN PENIRIS MINYAKTujuan dari tugas akhir ini adalah untuk (1) Mengetahui bahan yang digunakan pada rangka mesin peniris minyak; (2) Mengetahui alat, mesin bantu yang digunakan dalam proses pembuatan rangka mesin peniris Dapat menentukan langkah kerja dalam proses pembuatan rangka peniris minyak; (4) Mengetahui hasil kinerja rangka mesin peniris minyak pembuatan rangka mesin peniris minyak adalah sebagai berikut: Indentifikasi gambar kerja dengan dimensi 40x40x4 mm, bahan St 37 besi Persiapan bahan; (3) Persiapan mesin dan alat; (4) pemotongan bahan; (5) Pengecekan ukuran; (6) Merangkai (pembuatan rangka); (7) Pengeboran; (8) Pendempulan; (9) Pengampelasan; (10) Pengecatan; (11) Proses perakitan; (12) Uji kinerja. Bahan yang digunakan untuk pembuatan rangka mesin peniris plat siku 40x40x4 mm dengan bahan baja ST 37 yang di gunakan dalam proses pembuatan rangka mesin peniris minyak adalah sebagai berikut: Mesin las SMAW; mesin gerinda potong; esin bor dan alat ukur yang digunakan; mistar gulung; star baja. Alat bantu yang digunakan; penggores; penitik; Gergaji tangan; Ragum. (3) Pembuatan rangka samping; Pembuatan sambungan embuatan dudukan motor; pembuatan dudukan dan pembatas engamplasan; pengecetan dasar; pengecetan warna putaran motor 1400 rpm putaran poros utama 800 rpm dan motor 0,5 Hp.Ardy Waskito Ajie2018-12-18T01:57:58Z2019-01-29T03:21:10Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/62022This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/620222018-12-18T01:57:58ZPROSES PEMBUATAN TABUNG PADA MESIN PENGERING PALAWIJATujuan pembuatan tabung pada mesin pengering palawija adalah 1).mengetahui jenis bahan tabung yang akan dibuat, 2). mengetahui jenis mesin dan alat yang akan digunakan untuk membuat tabung, 3).mengetahui urutan proses dari pembuatan tabung pada mesin pengering palawija, 4) mengetahui waktu yang digunakan saat membuat tabung pada mesin pengering palawija .
Bahan yang digunakan dalam proses pembuatan tabung pengering palawija menggunakan plat stainless steel ukuran 937,29 mm x 600 mm dan tebal 1 mm. Tahapan pembuatan tabung pada mesin pengering palawija meliputi : mengidentifikasi gambar kerja, mempersiapkan alat dan bahan yang akan dibuat tabung, melakukan proses pemotongan bahan, pengecekan ukuran sesuai dengan yang telah ditentukan, melakukan proses pengeboran, melakukan proses penekukan,melakukan proses pengerolan, perakitan komponen pada tabung mesin pengering palawija, melakukan periksaan pada komponen yang sudah terpasang pada tabung pengering palawija, finishing, melakukan uji kinerja mesin pengering palawija. Kemudian alat dan mesin yang digunakan untuk membuat tabung meliputi mistar baja, alat lukis, penggores, gerindra tangan, kikir, amplas, mesin roll, dan kuas untuk mengecet.
Hasil dari proses pembuatan tabung mesin pengering palawija adalah proses menandai benda kerja yang akan dipotong, pemotongan dilakukan dengan menggunakan gunting potong, kikir untuk meratakan permukaan yang kurang rapi. Selanjutnya perakitan plat dengan kayu yang berbentuk silinder di bor dengan menggunakan bor Ø 7 mm. Proses finishing dimulai dari pengamplasan, dan pengecetan. Waktu yang diperlukan untuk membuat tabung mesin pengering palawija 8 jam. Langkah kerja dan peralatan yang digunakan saat proses pembuatan tabung pengering palawija dihasilkan satu buah tabung pengering palawija dengan ukuran : Panjang 600 mm, Ø tabung 300 mm, Ø penyerap cahaya 3 mm, tutup tabung ukuran 600 x 117,75 x 1 mm.YUDHA PUTRA PERDANA PERDANA,2018-11-30T01:54:02Z2019-01-29T03:18:20Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/61389This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/613892018-11-30T01:54:02ZPERANCANGAN ALAT PEMOTONG KENTANGLaporan ini bertujuan untuk : (1) Mengetahui rancangan alat pemotong kentang untuk friench fries yang minimalis, (2) Mampu menetukan bahan alat pemotong kentang yang aman, (3) Mampu merancang mekanisme pemotongan kentang yang mudah digunakan. Konsep perancangan alat pemotong kentang ini mengacu pada konsep proses perancangan umumnya yaitu dengan beberapa tahapan antara lain kebutuhan, definisi proyek, proyek dan penyusunan spesifikasi teknis produk, perencanaan konsep produk, perancangan produk, hingga dokumen untuk pembuatan produk. Proses selanjutnya yaitu menganalisis kebutuhan, memperhatikan pertimbangan perencanaan, dan memperhatikan pula tuntutan perancangan. Hasil dari perancangan mesin pemotong kentang yang dilakukan yaitu didapatkan hasil: (1) rancangan dari alat pemotong kentang yang memiliki ukuran minimalis yakni 300 mm x 175 mm x 150 mm; (2) bahan yang digunakan untuk kerangka alat adalah ST 37; (3) mekanisme pemotongan kentang pada alat ini secara manual dengan menggunakan handle (tanpa motor listrik).Angga Candra Wibowo2018-11-08T02:47:31Z2019-01-29T03:16:47Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/61157This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/611572018-11-08T02:47:31ZPROSES PEMBUATAN RANGKA MESIN PEMINTAL SERAT DAUN PANDANTujuan proyek akhir yang berjudul proses pembuatan rangka pada mesin pemintal serat daun pandan adalah mengetahui bahan yang digunakan, mengetahui urutan pembuatan rangka mesin pemintal serat daun pandan, dan mengetahui waktu yang digunakan dalam proses pembuatan rangka mesin pemintal serat daun pandan. Metode yang digunakan dalam pembuatan rangka mesin pemintal serat daun pandan yaitu: (1) menentukan bahan yang akan digunakan, (2) memilih alat dan mesin apa saja yang digunakan, (3) langkah–langkah proses pembuatan rangka, (4) melakukan uji rangka mesin pemintal serat daun pandan. Bahan yang digunakan untuk pembuatan rangka mesin pemintal serat daun pandan adalah baja profil siku dengan ukuran 50 x 50 x 4 mm. Proses pembuatan rangka mesin pemintal serat daun pandan ini meliputi: (1) menggambar atau melukis bahan yang akan dipotong dan dibor, (2) pemotongan bahan dengan menggunakan mesin gerinda potong dan gergaji tangan sesuai dengan ukuran gambar kerja dan pengeboran bahan dengan mata bor Ø 5 , Ø 10 dan Ø 12 mm, (3) proses perakitan dengan pengelasan sambungan rangka dilakukan dengan las tack weld terlebih dahulu. Setelah rangka presisi dan siku, dilakukan pengelasan penuh dengan elektroda E 6013 Ø 2,6, (4). Proses finishing pembuatan rangka mesin pemintal serat daun pandan yaitu dengan proses pengecatan. Waktu yang digunakan dalam proses pembuatan rangka mesin pemintal serat daun pandan tercatat 11 jam 9 menit. Proses tersebut terdiri dari proses pemotongan bahan, pengeboran, pengelasan dan finishing. Mesin hanya bergetar pada saat proses pemintalan dikarenakan putaran motor yang besar.Ikhwan Wahyu Pradana2015-05-29T01:30:23Z2019-01-29T22:59:30Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/19657This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/196572015-05-29T01:30:23ZPENGARUH METODE PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN LAS LANJUT KELAS XIPENGARUH METODE PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING TERHADAP
PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN LAS LANJUT KELAS XI
JURUSAN TEKNIK PEMESINAN
SMK MUHAMMADIYAH
PRAMBANAN
Oleh :
Candra Tri Prabowo
10503244034
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) mengetahui prestasi belajar dengan
menggunakan metode konvensional pada mata pelajaran las lanjut, (2) mengetahui
prestasi belajar dengan menggunakan metode project based learning pada mata
pelajaran las lanjut, (3) mengetahui pengaruh metode pembelajaran project based
learning dibandingkan dengan metode pembelajaran konvensional, (4) mengetahui
perbedaan hasil belajar metode pembelajaran Project Based Learning dengan metode
pembelajaran Konvensional pada mata pelajaran las lanjut
Penelitian ini adalah jenis penelitian quasi eksperimen. Subyek penelitian adalah
siswa kelas XI Jurusan Teknik Pemesinan SMK Muhammadiyah Prambanan.
Pelaksanaan penelitian dimulai Mei 2014 sampai dengan awal Juni 4. Metode yang
diterapkan pada penelitian ini adalah dengan menerapkan metode pembelajaran
project based learning. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah penilaian pretest dan posttest. Sedangkan analisis data menggunakan teknik
pendekatan kuantitatif yang berfungsi untuk menguji pengaruh penggunaan metode
pembelajaran project based learning terhadap prestasi belajar siswa.
Hasil Belajar pada kelas kontrol yang menggunakan strategi pembelajaran
konvensional memperoleh hasil yang kurang memuaskan. Hasil belajar tersebut dapat
ditunjukan dengan perolehan nilai rata-rata kelas 72,48. Hasil belajar pada kelas
eksperimen yang menggunakan pembelajaran project based learning memperoleh hasil
lebih baik. Hasil belajar tersebut dapat ditunjukan dengan perolehan nilai rata-rata
kelas 79,25. Nilai terbanyak yang diperoleh adalah pada nilai 80nilai tengah dari data
tersebut adalah 80. Nilai tertinggi 90, sedangkan nilai terendahnya 63. Perhitungan
dilakukan dengan menggunakan uj t independent sample test menunjukan bahwa t
tabel < dari t hitung (2,05 < 4,45). Dengan demikian dapat diputuskan bahwa
terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar kelas eksperimen yang
menggunakan metode pembelajaran project based learning dengan kelas kontrol yang
menggunakan strategi pembelajaran konvensional pada taraf kesalahan 5%.
Kata Kunci: Project based learning, Las lanjut, Prestasi.Prabowo Candra Tri2015-05-27T04:08:32Z2019-01-29T22:53:44Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/19515This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/195152015-05-27T04:08:32ZPeningkatan Aktivitas dan Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Gambar Teknik Mesin dengan Metode Contextual Teaching And Learning (CTL) di SMK Muhammadiyah 2 BorobudurPeningkatan Aktivitas dan Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran
Gambar Teknik Mesin dengan Metode Contextual Teaching And Learning
(CTL) di SMK Muhammadiyah 2 Borobudur
Oleh:
Akhmad Adib Setyawan
11503242002
ABSTRAK
Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui ada tidaknya
peningkatan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran Gambar Teknik Mesin
dengan metode pembelajaran CTL; (2) Mengetahui ada tidaknya peningkatan
prestasi belajar siswa terhadap mata pelajaran Gambar Teknik Mesin dengan
metode pembelajaran CTL.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Penelitian dilakukan
pada bulan Juli 2013 hingga September 2013 di SMK Muhammadiyah 2
Borobudur. Subjek penelitian ini adalah 37 siswa kelas XI MA jurusan teknik
pemeliharaan mekanik industri. Teknik pengumpulan data yang digunakan
meliputi observasi, tes hasil belajar, dan dokumentasi. Data tentang aktivitas
siswa diperoleh melalui observasi kelas dan dianalisis untuk membandingkan
tingkat aktivitas siswa pada setiap siklus. Data tentang prestasi belajar diperoleh
melalui tes tertulis dan tes praktek kemudian dianalisis untuk membandingkan
hasil ujian pada setiap siklus.
Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan aktivitas dan prestasi siswa
pada mata pelajaran Gambar Teknik Mesin dengan menggunakan metode CTL.
Hal tersebut dibuktikan dengan meningkatnya aktivitas siswa yang terlihat dari
persentase aktivitas siswa pada siklus I sebesar 67,59% (cukup) meningkat 9,72%
pada siklus II menjadi 77,31% (baik), dan meningkat 9,26% pada siklus III
menjadi 86,57% (sangat baik). Dari 9 aspek yang diamati pada siklus I, 5 aspek
masih dibawah KKM yaitu dalam aspek kesiapan siswa menerima pelajaran,
keberanian siswa untuk bertanya, keberanian siswa dalam menyajikan temuannya,
kemampuan siswa menghubungkan materi dengan kehidupan nyata, dan
kemampuan memecahkan masalah. Pada siklus II hanya 1 aspek yang belum
mencapai KKM, yaitu keberanian siswa dalam menyajikan temuannya.
Sedangkan pada siklus III semua aspek yang diamati sudah mencapai KKM.
Adanya peningkatan prestasi belajar terlihat dari peningkatan rata-rata nilai tes
praktek dan nilai tes tertulis. Nilai tes praktek pada siklus I yaitu 75,73 meningkat
menjadi 77,43 di siklus II dan menurun sedikit pada siklus III yaitu menjadi
76,93. Namun semua siswa memperoleh nilai diatas KKM pada siklus III.
Sedangkan nilai tes tertulis pada siklus I yaitu 67 meningkat menjadi 72,95 di
siklus II dan siklus III meningkat menjadi 77,08.
Kata kunci : Contextual Teaching And Learning (CTL), Gambar Teknik Mesin,
Aktivitas dan Prestasi SiswaSetyawan Akhmad Adib2015-05-22T00:27:02Z2015-05-22T00:27:02Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/18992This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/189922015-05-22T00:27:02ZTHE INCREASE OF THE ACTIVENESS AND ACHIEVEMENT STUDY IN SMAW SUBJECT BY PROBLEM SOLVING METHODThis research aims to determine the increase in activeness and learning achievement in shielded metal arc welding (SMAW) subject with problem solving learning-methods. This classroom action research with Kemmis and Mc.Taggart modelwas implemented on 38 students of class XI TP 3 SMK Muhammadiyah 1 Bantul.Collecting data using the observation and tests were then analyzed quantitative-descriptively. The research result shows that an increase took place in cycle I and II. An average increase of learning activeness andlearning achievement are respectivelys 9.48%, and 10,44% with 36 students who completed, or equivalent to 94.74%.Suparmanto SuparmantoSuparmanto92@yahoo. com2015-05-21T03:10:50Z2015-05-21T03:10:50Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/18988This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/189882015-05-21T03:10:50ZRELATIONSHIP OF FAMILY ENVIRONMENT AND JOB INFORMATION ON ENTREPRENEURSHIP INTEREST OF MECHANICAL ENGINEERING STUDENTS OF VOCATIONAL HIGH SCHOOL IN SLEMAN REGENCYThis research aims to determine the relationship of family environments and job information on interest in entrepreneurship of mechanical engineering students of vocational high school. Samples on this ex-post facto research were 227 students of mechanical engineering of XI and XII grade in SMKN 2 Depok, SMKN 1 Seyegan, SMK Muh. Prambanan, SMK Piri Sleman and SMK Nasional Berbah. The data were collected by questionnaires and then analyzed using product moment correlation and F-test techniques. The research results were: 1) Family environment and entrepreneurship interest has positive relationship. 2) Job information and interest in entrepreneurship has positive relationship. 3) Family environment and job information simultaneously has positive relationship with interest in entrepreneurship.Rudy HermawanRudhyehermawan@gmail.com