Lumbung Pustaka UNY: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-29T15:30:59ZEPrintshttp://eprints.uny.ac.id/apw_template/images/sitelogo.pnghttps://eprints.uny.ac.id/2019-10-14T07:32:53Z2019-10-14T07:32:53Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/66130This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/661302019-10-14T07:32:53ZTATA RIAS FANCY TOKOH DAYANG CATUR DALAM PERGELARAN TEATER TRADISI MAHA SATYA DI BUMI ALENGKA “HANOMAN DUTA”Proyek akhir dikemas dengan tampilan techno 60% dan 40% tradisional
dengan tujuan 1) menghasilkan rancangan kostum, aksesoris, tata rias fancy dan
penataan rambut pada tokoh Dayang Catur dalam cerita Maha Satya di Bumi
Alengka “Hanoman Duta”; 2) menata kostum, aksesoris, mengaplikasikan tata
rias karakter dan penataan rambut pada tokoh Dayang Catur yang diwujudkan
sebagai pelayan yang setia kepada ratu dalam cerita Maha Satya di Bumi Alengka
“Hanoman Duta”; 3) menampilkan tokoh Dayang Catur dengan penataan kostum,
aksesoris, rias wajah karakter dan penataan rambut dalam cerita Maha Satya di
Bumi Alengka “Hanoman Duta”.
Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan adalah metode
pengembangan 4D yaitu 1) define, 2) design, 3) develop dan 4) dessimate. Tempat
dan waktu pengembangan dilakukan di laboratorium Program Studi Tata Rias dan
Kecantikan Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta selama tiga bulan
yaitu dari bulan November 2018 hingga Januari 2019.
Hasil yang diperoleh dari proyek akhir 1) terciptanya rancangan kostum dan
aksesoris yang menerapkan unsur garis, bentuk, warna, tekstur, prinsip serta aksen,
tata rias karakter dengan unsur warna, tekstur serta value dan prinsip desain,
tatanan rambut menggunakan unsur garis serta warna dan prinsip desain; 2)
tertatanya kostum dan aksesoris diwujudkan dengan kostum berupa rok yang
terbuat dari bahan katun yang diberikan hiasan renda serta atasan berupa hiasan
bahu yang terbuat dari spon ati berwarna tembaga serta aksen aksesoris
pendukung, dan perlengkapan kostum berupa alas kaki transparan, anting dan
gelang, hiasan pinggang dan hiasan bahu. Rias wajah berupa rias karakter
diwujudkan dengan penggunaan warna pink pada eyeshadow, serta membentuk
garis mata. Penataan rambut diwujudkan dengan penempelan sanggul dengan
teknik topmess; 3) terselenggaranya teater tradisi Maha Satya di Bumi Alengka
“Hanoman Duta” yang menampilkan tokoh Dayang Catur dilaksanakan pada hari
Sabtu, 26 Januari 2019 pada pukul 13.00 WIB bertempat di Taman Budaya
Yogyakarta, dihadiri lebih dari 500 penonton yang pelaksanaannya berjalan
dengan lancar.Lailia Ayu Meirizka2019-09-24T06:16:27Z2019-09-24T06:16:27Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/65993This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/659932019-09-24T06:16:27ZTATA RIAS KARAKTER TOKOH YAKSA DWI DALAM PERGELARAN MAHASATYA DI BUMI ALENGKA “HANOMAN DUTA”Proyek akhir ini dikemas dengan tampilan tekno 60% dan 40% tradisional
bertujuan untuk: 1) menghasilkan rancangan kostum, aksesoris, make up karakter,
penataan rambut pada tokoh Yaksa Dwi dalam pergelaran Mahasatya Di Bumii
Alengka; 2) penataan kostum, aksesoris, dan rambut serta pengaplikasikan make
up karakter pada tokoh Yaksa Dwi dalam pergelaran Mahasatya di bumi alengka;
3) menampilkan kostum, aksesoris, make up karakter, penataan rambut pada
tokoh Yaksa Dwi dalam pergelaran Mahasatya Di Bumi Alengka.
Metode yang digunakan adalah Research and Development (R&D) dengan
model pengembangan 4D, yaitu 1) define berupa proses analisi terhadap aspek
cerita Hanoman Duta, karakter dan karakteristik, sumber ide dan pengembangan
sumber ide; 2) design berupa proses validasi terhadap desain ksotum, aksesoris,
make up karakter, tata rambut, desain prototype; 3) develop berupa proses validasi
oleh ahli secara berulang kali untuk mendapatkan persetujuan hasil akhir; 4)
dessiminate berupa proses penyebarluasan karya yang ditampilkan pada
pergelaran Mahasatya Di Bumi Alengka.
Hasil yang diperoleh dari proyek akhir, yaitu 1) rancangan kostum dan
aksesoris merupakan unsur garis, bentuk, warna serta tekstur dan prinsip balance
serta aksen, tatarias karakter berupa warna, tekstur dan arti,design; 2) kostum dan
aksesoris diwujudkan berupa kemben bahan satin hitam kain lurik, celana
berbahan dan lateks silver, rok belakang berbahan woci merah, rok depan
berbahan satin tembagaslepe berbahan lurik, pelengkap kostum berupa sandal lilit
berwarna tembaga, gelang tangan LED, hiasan kepala berbahan spon ati berwarna
merah, hiasan bahu dan kelat bahu, huasan kepala, sabuk dan selendang, rias
wajah karakter yaksa dwi diwujudkan dengan pengaplikasian alas bedak
kemerahan, alis hitam menungging, eye linner memanjang dan meruncing, eye
shadow berwarna tembaga, blush on merah, kontur tajam, lipstick merah dan bibir
bertaring, highliter tembaga, tatanan rambut dengan gaya top mess dan back mess;
3) penyelenggaraan pergelaran Mahasatya Di Bumi Alengka dilaksanakan pada
Sabtu, 26 Januari 2019 pukul 13.00-17.00 di gedung concert hall Taman Budaya
Yogyakarta, dihadiri 548 penonton yang pelaksanaanya berjalan lancar dan
sekses.Pangesti Rizkiasih2019-07-29T01:12:34Z2019-07-29T01:12:34Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/64807This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/648072019-07-29T01:12:34ZTATA RIAS KARAKTER ANILA PADA PERGELARAN TEATER TRADISI MAHA SATYA DI BUMI ALENGKA “HANOMAN DUTA”Pergelaran karya proyek akhir ini dikemas dengan 60% unsur techno, dan
40% unsur tradisional yang bertujuan untuk: 1) menghasilkan rancangan kostum,
aksesori, dan tata rias karakter Anila dalam pergelaran teater tradisi Maha Satya
Di Bumi Alengka; 2) menghasilkan tatanan kostum, aksesori, dan pengaplikasian
tata rias karakter Anila dalam pergelaran teater tradisi Maha Satya Di Bumi
Alengka; 3) menampilkan kostum, aksesori, dan tata rias karakter Anila dalam
pergelaran teater tradisi Maha Satya Di Bumi Alengka.
Metode yang digunakan dengan model pengembangan 4D, yaitu: 1) define
(pendefinisian) proses mencari, mengumpulkan dan memahami refrensi terkait
cerita Hanoman Duta dan pergelaran teater tradisi, kemudian proses analisis
terhadap aspek cerita Maha Satya Di Bumi Alengka, karakter Anila, karakteristik
Anila, sumber ide, dan pengembangan sumber ide; 2) design (perencanaan)
berupa proses perencanaan perancangan kostum, aksesori, dan tata rias karakter
Anila; 3) develop (pengembangan) berupa proses validasi terhadap desain kostum,
aksesori, dan tata rias karakter, serta desain prototype Anila; 4) dessiminate
(penyebarluasan) berupa proses penyebarluasan karya yang di tampilkan pada
pergelaran berbentuk seni pertunjukan teater tradisi Maha Satya Di Bumi Alengka.
Hasil yang diperoleh dari gelar karya proyek akhir, yaitu: 1) hasil kostum dan
aksesoris menerapkan unsur garis, bidang, bentuk, warna, serta tekstur dan prinsip
desain yang digunakan ialah prinsip balance, proporsi, dan aksen, tata rias
karakter dengan unsur garis, warna dan value, serta prinsip desain berupa balance,
emphasis, harmoni dan aksen; 2) kostum dan aksesoris direalisasikan dengan
kostum berkonsep tradisional dengan sentuhan tekno, seluruh tubuh dipenuhi
dengan bahan rasfur atau bulu-bulu berwarna biru, menambahkan make up
prostetik berupa bulu-bulu jenggot pada wajah, mempertahankan ekor Anila yang
menyatu dengan irah-irahan, pembaharuan kain pada penutup celana tokoh Anila,
dan hiasan asesoris dada dengan penambahan led strip berwarna biru untuk
mewakili identitas; 3) penyelenggaraan pergelaran teater tradisi Maha Satya Di
Bumi Alengka diselenggaralan pada 26 Januari 2019, pukul 13.00 WIB, di gedung
Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta, dihadiri kurang lebih 660 penonton,
pergelaran yang ditampilkan berjalan meriah dan sukses.Mariana Christie Ratnasari2019-05-28T02:37:54Z2019-05-28T02:37:54Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/64185This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/641852019-05-28T02:37:54ZTATA RIAS KARAKTER TOKOH DAYANG CANTIK EKA DALAM PERGELARAN MAHA SATYA DI BUMI ALENGKA: “HANOMAN DUTA”Pergelaran karya proyek akhir ini bertujuan; 1) menghasilkan desain
kostum, aksesori, penataan rambut, dan tata rias karakter tokoh Dayang Cantik
Eka dalam pergelaran Maha Satya di Bumi Alengka: “Hanoman Duta”; 2)
menciptakan tatanan kostum, aksesori, penataan rambut, dan pengaplikasian tata
rias karakter tokoh Dayang Cantik Eka dalam pergelaran Maha Satya di Bumi
Alengka: “Hanoman Duta”; 3) menampilkan karakter tokoh Dayang Cantik Eka
secara keseluruhan dalam pergelaran “Hanoman Duta”.
Metode dengan pengembangan 4D, yaitu 1) define (pendefinisian) berupa
proses mencari, mengumpulkan dan memahami referensi terkait cerita Ramayana
dan pergelaran drama tari modern, proses analisis terhadap aspek cerita Maha Satya
di Bumi Alengka: “Hanoman Duta”, karakter dan karakteristik Dayang Cantik Eka,
sumber ide, dan pengembangan sumber ide; 2) design berupa proses perencanaan
kostum, aksesori, penataan rambut dan tata rias karakter Dayang Cantik Eka; 3)
develop (pengembangan) berupa proses validasi dilakukan 3 kali perubahan desain
kostum dan aksesori, dan 2 kali perubahan tata rias karakter, serta desain prototype
Dayang Cantik Eka; 4) dessiminate (penyebarluasan) berupa proses
penyebarluasan karya yang akan menampilkan pergelaran berbentuk seni
pertunjukan drama tari modern.
Hasil yang diperoleh, yaitu 1) desain kostum dan aksesori menerapkan
unsur garis lengkung, bengkok berirama, spiral, zig-zag, garis bentuk daun, bentuk
silinder, bujur sangkar, warna merah muda, hijau, warna kain lurik yaitu kuning,
hijau, hitam, tekstur halus dan licin, serta menggunakan prinsip balance, aksen,
harmoni. Rias wajah menerapkan unsur garis lengkung, mendatar berirama, warna
kemerahan, merah muda, hitam kecokelatan, ungu, biru, value, ukuran besar, serta
menggunakan prinsip balance, aksen. Tatanan rambut menerapkan prinsip irama,
dan aksen; 2) mewujudkan tokoh dengan konsep tradisional dan tekno,
menggunakan pakaian; berbahan kain satin berwarna pink fanta, kain bridal
berwarna hijau pada rok, dan kamisol; aksesori berupa ikat pinggang, gelang, dan
sepatu; rias wajah karakter diwujudkan dengan aplikasi alas bedak berwarna
kemerahan, pelebaran area mata, membentuk garis-garis lengkung pada bagian
wajah; 3) penyelenggaraan pergelaran drama tari modern dengan konsep 40%
tradisional dan 60% tekno yang berjudul Maha Satya di Bumi Alengka: Hanoman
Duta pada 26 Januari 2019 di Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta, dihadiri
kurang lebih 572 penonton, dengan pelaksanaan yang berjalan meriah dan sukses.Nafisatul Muna2019-05-28T01:00:33Z2019-05-28T01:00:33Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/64159This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/641592019-05-28T01:00:33ZTATA RIAS KARAKTER DEWI SINTA PADA PERGELARAN TEATER TRADISI MAHA SATYA DI BUMI ALENGKA “HANOMAN DUTA”Pergelaran proyek akhir Maha Satya di Bumi Alengka “Hanoman Duta” yang dikemas dalam tampilan techno 60% tradisional 40% ini bertujuan untuk; 1) menghasilkan rancangan kostum, aksesoris, dan tata rias karakter Dewi Sinta pada pergelaran teater tradisi Maha Satya di Bumi Alengka:”Hanoman Duta”; 2) menciptakan tatanan kostum, aksesoris, dan pengaplikasian tata rias karakter Dewi Sinta pada pergelaran teater tradisi Maha Satya di Bumi Alengka:”Hanoman Duta”; 3) menampilkan kostum, aksesoris, dan tata rias karakter Dewi Sinta pada pergelaran teater tradisi Maha Satya di Bumi Alengka:”Hanoman Duta”.
Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan melalui pengembangan 4D, yaitu 1) define (pendefisian) proses mencari, menganalisis dan memahami terkait cerita Ramayana dan pergelaran tradisi, kemudian proses analisis terhadap aspek cerita Hanoman Duta,karakter Dewi Sinta, karakteristik Dewi Sinta, sumber ide, dan pengembangan sumber ide; 2) design (perencanaan) desain kostum, desain aksesoris, desain tata rias wajah, desain penataan rambut dan desain pergelaran; 3) develop (pengembangan) berupa proses validasi terhadap desain kostum, aksesoris, dan tata rias karakter, serta desain prototipeDewi Sinta; 4)Disseminate (penyebarluasan) meliputi rancangan pergelaran, penilaian GrandJuri, Gladi Kotor, Gladi bersih.
Hasil yang diperoleh dari gelar karya proyek akhir, yaitu 1) rancangan kostum dan aksesoris yang menerapkan unsur desain warna emas, kuning, merah, dan biru, ukuran besar dan kecil, bentuk asimetris, garis lengkung, dan garis lurus mendatar, serta prinsip desain keseimbangan, kesatuan,harmoni, proporsi, aksen, dan pusat perhatian; 2) diwujudkan kostum dan aksesoris Dewi Sinta yang direalisasikan kostum tradisional semi modern terbuat dari bahan bludur kabulon berkombinasi tile dan lurik pada bagian rok, aksesoris berupa aksesoris kepala, aksesoris dada, slepe, gelang, dan aksesoris pinggang, tata rias wajah karakter cantik dengan sentuhan face painting emas, penataan rambut puncak dengan tambahan rambut panjang; 3) diselenggarakannya pergelaran Maha Satya di Bumi Alengka : “Hanoman Duta” dengan menmpilkan tokoh Dewi Sinta pada tanggal 26 Januari 2019 pukul 14.20 di gedung Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta.Angela Devika Oviana Sari2019-05-28T00:45:36Z2019-05-28T00:45:36Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/64154This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/641542019-05-28T00:45:36ZTATA RIAS KARAKTER DAYANG CANTIK PANCA DALAM PERGELARAN DRAMA TARI MODERN MAHASATYA DI BUMI ALENGKA“HANOMAN DUTA”Tujuan Proyek Akhir yaitu : 1) menghasilkan rancangan kostum,aksesori,
tata rias dan penataan rambut tokoh Dayang Cantik Panca dalam cerita Maha
Satya di Bumi Alengka “Hanoman Duta”, 2) menatakostum,aksesori, tata rias dan
penataan rambut tokoh Dayang Cantik PancaMaha Satya di Bumi Alengka
“Hanoman Duta”, 3) menampilkan kostum,aksesori, tata rias dan penataan rambut
tokoh Dayang Cantik PancaMaha Satya di Bumi Alengka “Hanoman Duta”.
Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan adalah metode
pengembangan 4D yaitu;1) define, proses analisis terhadap aspek cerita, karakter
dan karakteristik, sumber ide, dan pengembangan sumber ide tokoh Dayang
Cantik Panca;2) design, proses perancangan kostum, aksesori, tata rias wajah, dan
penataan rambut tokoh Dayang Cantik Panca;3) develop, proses validasi desain
kostum sebanyak 2 kali, aksesoris sebanyak 2 kali, tata rias wajah karakter 2 kali,
penataan rambut 1 kali, dan desain 2 kali untuk prototype tokoh Dayang Cantik
Panca; 4) dessiminate. Berupa proses penilaian ahli (grand juri), gladi kotor, gladi
bersih dan pergelaran utama Maha Satya di Bumi Alengka“Hanoman Duta”.
Hasil yang dapat diperoleh dari Proyek Akhir 1) terciptanya rancangan
kostum,aksesori, tata rias dan penataan rambut yang menerapkan unsur garis
lengkung dan lurus, bentuk bulat, warnapink dan hijau tosca, dan prinsip aksen,
dan keseimbangan tata rias karakter dengan unsur warna, tekstur serta velue dan
prinsip desain, tatanan rambut menggunakan unsur bentuk bulat serta warna pink
dan hijau tosca dan prinsip keseimbangan; 2) tertatanya kostum,aksesori, tata rias
dan penataan rambut diwujudkan dalam sebuah busana meliputi kostum berupa
kemben berwarna pink yang diberi bahan berwarna hijau tosca dan rok memakai
bahan lurik. Dan kelengkapan kostum berupa alas kaki flat shoes transparant,
aksesoris di tangan yang dilengkapi LED, anting dan hiasan pinggang, rias wajah
berupa rias karakter berupa rias mata besar, dengan eye shadow berwarna pink,
Penataan rambut berupa rambut diikat top mess; 3) terselenggaranya pergelaran
teater tradisi dengan unsur techno Maha Satya di Bumi Alengka “Hanoman Duta”
yang menampilkan tokoh Dayang Cantik Panca dilaksanakan pada hari Sabtu, 26
Januari 2019, pukul 12.00 WIB, bertempat di Taman Budaya Yogyakarta, dihadiri
oleh lebih dari 600 penonton yang pelaksanaannya berjalan lancar dan sukses.Selly Aurelia Ferdiana Utomo2019-05-27T08:02:20Z2019-05-27T08:02:20Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/64146This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/641462019-05-27T08:02:20ZTATA RIAS KARAKTER TOKOH BAGONG DALAM PAGELARAN TEATER TRADISI MAHA SATYA DI BUMI ALENGKA HANOMAN DUTAProyek akhir yang berjudul Maha Satya di Bumi Alengka “Hanoman Duta” ini dikemas dengan tampilan 60% teknologi dan 40% tradisional yang bertujuan untuk 1) menghasilkan rancangan kostum, aksesoris dan tata rias karakter pada tokoh Bagong; 2) menciptakan penataan kostum, aksesoris dan mengaplikasian tata rias karakter pada tokoh Bagong yang dapat di wujudkan sebagai seorang Punakawan; 3) menghasilkan tampilan tokoh Bagong dengan penataan kostum, aksesoris dan rias wajah karakter yang dapat di wujudkan sebagai seorang Punakawan.
Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan adalah metode pengembangan 4D yaitu 1) define (pendefinisian), 2) design (perancangan), 3) develop (pengembangan), 4) disseminate (penyebarluasan). Tempat dan waktu pengembangan dilakukan di Taman Siswa pondopo Gambir Sawit Yogyakarta dan di Laboratorium Program Studi Tata Rias dan Kecantikan Pendidikan Teknik Boga dan Busana Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta selama dua bulan yaitu dari bulan Desember sampai bulan Januari.
Hasil yang diperoleh dari proyek akhir 1) terciptanya rancangan kostum dan aksesoris yang menerapkan unsur garis vertikal, bentuk bulat dan segi tiga, warna hitam dan silver, dan prisnsip serta aksen, tata rias karakter dengan unsur warna merah dan putih, dan prinsip desain; 2) tantanan kostum dan aksesoris diwujudkan dengan kostum berupa baju yang ditambahkan hiasan berupa potongan kain vinil berbentuk segi tiga pada bagian depan dan hiasan yang berbentuk pedang dibagian belakang dengan tambahan LED berwarna biru pada bagian atasnya serta celana model balon serta aksen aksesoris pendukung, dan perlengkapan kostum berupa alas kaki lily, hiasan kepala, kalung yang di beri LED berwarna biru, hiasan pinggang yang di beri LED berwarna biru, gelang tangan, gelang kaki dan hiasan pundak, riasan wajah berupa riasan karakter bagong yang di beri senruhan tekno dengan menggunakan foundation berwarna putih, dan menggunakan face painting untuk garis karakter; 3) terselenggaranya pagelaran teater tradisi Maha Satya di Bumi Alengka yang menampilkan tokoh Bagong dilaksanakan pada hari Sabtu, 26 Januari 2019, pukul 13.00, bertempat di Taman Budaya Yogyakarta, dihadiri lebih dari 500 orang penonton yang pelaksanaanya berjalan dengan lancar dan sukses.Resi Vienti Gani2019-05-27T07:45:27Z2019-05-27T07:45:27Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/64141This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/641412019-05-27T07:45:27ZTATA RIAS KARAKTER DAYANG CANTIK TRI DALAM DRAMA TARI MODERN MAHA SATYA DI BUMI ALENGKA “HANOMAN DUTA”Proyek Akhir ini bertujuan untuk 1) mengembalikan minat para generasi muda untuk mengenal dan mempelajari wayang ; 2) menghasilkan rancangan kostum, aksesori, tata rias karakter, dan penataan rambut fantasi pada tokoh Dayang Cantik 3 sebagai dayang atau pelayan dalam drama tari modern Maha Satya di Bumi Alengka “Hanoman Duta”; 3) menciptakan tatanan kostum, aksesori, tata rias karakter, dan penataan rambut pada tokoh Dayang Cantik Tri dalam drama tari modern “Hanoman Duta”; 4) menampilkan tokoh Dayang Cantik Tri dalam drama tari modern “Hanoman Duta”; 5) menampilkan tatanan panggung yang berbeda dengan menggunakan trik bisokop dan kelir waring pada panggung proscenium.
Konsep dan metode yang digunakan untuk mencapai tujuan menggunakan konsep techno dengan merode 4D, yaitu 1) define meliputi analisis cerita, analisis karakter tokoh Dayang Cantik Tri, analisis sumber ide dan pengembangan sumber ide; 2) design meliputi kostum , aksesori, rias karakter, penataan rambut, dan pergelaran; 3) develop meliputi validasi kostum, aksesori, rias karakter, penataan rambut, dan revisi serta prototype Dayang Cantik Tri; 4) disseminate meliputi grand juri, gladi kotor, gladi bersih, dan pergelaran Maha Satya di Bumi Alengka “Hanoman Duta”. Tempat dan waktu pengembangan dilakukan di Gedung Laboratorium Tata Rias dan Kecantikan selama tiga bulan mulai dari Oktober 2018-Januari 2019.
Hasil Proyek Akhir, yaitu: 1) terpenuhinya target untuk mengembalikan minat, mengenal dan mengembangkan wayang dengan menampilkan konsep techno yang dapat diterima para generasi muda; 2) terciptanya rancangan kostum, aksesori, rias karakter, dan penataan rambut fantasi dengan unsur bentuk, warna ukuran, serta menggunakan prinsip harmoni, proporsi, keseimbangan; 3) tertanya kostum terdiri dari baju kain , celanan legging, rok luar, dan rok lurik, aksesori terdiri dari kerah dada, sunggihan badan, dan gelang, rias karakter menggunakan face painting dengan membentuk mata lebih besar dengan warna putih, hitam, biru dan eyeshadow berwarna ungu, penataan rambut fantasi menggunakan penataan simetris dari hairclip warna coklat yang dirangkai membentuk kepangan dengan bantuan kawat, bola-bola yang ditutupi menggunakan hairclip berwarna pink; 4) terselenggarnya pergelaran Maha Satya di Bumi Alengka “Hanoman Duta” menampilkan Dayang Cantik Tri pada tanggal 26 Januari 2019 pukul 13.00 WIB di Gedung Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta dengan dihadiri 650 penonton yang pelaksanaanya berjalan lancar dan sukses; 5) penampilan tatanan panggung proscenium yang menggunakan teknik yakni, trik bisokop dan kelir waring sebagai penunjangnya.Shinta Kurnia Dhesa2019-05-27T07:33:15Z2019-05-27T07:33:15Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/64138This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/641382019-05-27T07:33:15ZTATA RIAS KARAKTER TOKOH NAYAKA EKA DALAM PERGELARAN TEATER TRADISI MAHA SATYA DI BUMI ALENGKA “HANOMAN DUTA”Proyek akhir yang bertema Hanoman Duta dikemas dalam konsep tradisi 40% dan dipadukan dengan tekno 60% ini bertujuan untuk 1) menghasilkan rancangan kostum, aksesori, rias karakter pada tokoh Nayaka Eka dalam pergelaran teater tradisi Maha Satya di Bumi Alengka “Hanoman Duta”; 2) menciptakan tatanan kostum, aksesori, rias wajah karakter pada tokoh Nayaka Eka dalam pergelaran teater tradisi Maha Satya di Bumi Alengka “Hanoman Duta”; menampilkan kostum, aksesori, rias karakter pada tokoh Nayaka Eka dalam pergelaran teater tradisi Maha Satya di Bumi Alengka “Hanoman Duta”.
Metode yang digunakan dengan model pengembangan 4D, yaitu 1) pendefinisian proses mencari, mengumpulkan dan memahami referensi terkait cerita Ramayana dan pergelaran teater tradisi, kemudian proses analisis terhadap aspek cerita Maha Satya di Bumi Alengka, karakter Nayaka Eka, karakteristik Nayaka Eka, sumber ide, dan pengembangan sumber ide; 2) desain berupa proses perencanaan perancangan kostum, aksesori, dan tata rias karakter Nayaka Eka; 3) pengembangan berupa proses validasi terhadap desain kostum, aksesori, dan tata rias karakter, serta desain prototype Nayaka Eka; 4) penyebarluasan berupa proses penyebarluasan karya yang di tampilkan pada pergelaran berbentuk seni pertunjukan teater tradisi Maha Satya di Bumi Alengka.
Hasil yang diperoleh dari gelar karya proyek akhir, yaitu 1) rancangan kostum dan aksesori menerapkan unsur garis lurus; bentuk non geometris dan geometris, warna merah, hitam, putih dan tembaga; tekstur halus, serta ukuran dan prinsip desain yang digunakan ialah prinsip balance simetris, proporsi, dan aksen, tata rias karakter dengan unsur garis lurus; unsur warna merah, putih, hitam dan tembaga, serta prinsip desain berupa balance simetris; 2) kostum dan aksesori direalisasikan dengan kostum berkonsep modern, berbaju perang armor, menggunakan baju hitam dan celana hitam, menggunakan kostum pelengkap pada pinggang dengan aksen lurik, serta penggunaan properti senjata dan wig rambut gimbal, rias wajah karakter diwujudkan dengan pengaplikasian alas bedak berwarna lebih terang dari kulit asli, membentuk garis-garis yang tajam pada bagian wajah; 3) penyelenggaraan pergelaran teater tradisi Maha Satya di Bumi Alengka diselenggaralan pada 26 Januari 2019, pukul 13.00 WIB, di Taman Budaya Yogyakarta, dihadiri kurang lebih 900 penonton, pergelaran yang ditampilkan berjalan meriah dan sukses.Aprilia Ristianasari2019-05-27T04:21:31Z2019-05-27T04:21:31Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/64081This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/640812019-05-27T04:21:31ZTATA RIAS KARAKTER TOKOH PETRUK PADA PERGELARAN TEATER TRADISI MAHASATYA DI BUMI ALENGKA “HANOMAN DUTA”Proyek akhir yang berbasis 60% tekno dan 40% tradisional ini bertujuan
untuk: 1) dapat menghasilkan rancangan kostum, asesoris, dan tata rias karakter
pada tokoh Petruk sebagai penasehat ataupun pengikut setia hanoman dalam cerita
Maha Satya di Bumi Alengka “Hanoman Duta”.; 2) dapat menciptakan tatanan
kostum, asesoris, dan mengaplikasikan tata rias karakter pada tokoh Petruk dalam
cerita Maha Satya di Bumi Alengka “Hanoman Duta”.; 3) dapat menampilkan
kostum, asesoris dan mengaplikasikan tata rias karakter pada tokoh Petruk dalam
cerita “Hanoman Duta” Maha Satya di Bumi Alengka.
Metode yang digunakan adalah dengan model pengembangan 4D, yaitu 1)
define berupa proses analisis dan pengkajian terhadap aspek cerita Hanoman Duta,
karakter dan karakteristik, sumber ide dan pengembangan sumber ide; 2) design
berupa proses perencanaan terhadap desain kostum, aksesoris, tata rias karakter,
desain prototype; 3) develop membahas tentang pengembangan serta validasi
terhadap desain kostum, aksesoris, tata rias karakter, dan desain prototype; 4)
dessiminate berupa proses penyebarluasan karya yang ditampilkan pada
pergelaran teater tradisi Maha Satya di Bumi Alengka “Hanoman Duta”
Hasil yang diperoleh dari proyek akhir, yaitu 1) rancangan kostum, tata
rias dan aksesoris menggunakan unsur garis yaitu lurus dan lengkung, unsur
bentuk yaitu figuratif dan abstraktif, unsur warna yaitu hitam, silver, merah, hijau,
putih, dan kuning dan prinsip balance simetris&asimetris yang di terapkan pada
pembuatan kostum petruk, harmoni ditampilkan dalam pemilihan warna yang
selaras, serta unity yang menampilkan satu kesatuan dengan punakawan lain. ; 2)
kostum dan aksesoris diwujudkan berupa baju dan celana balon dengan bahan silk
dan maxmara, dengan tambahan lurik modifikasi dan kain vinil warna silver,
pelengkap kostum berupa sandal lily berwarna biru, gelang tangan, gelang kaki,
kalung serta ikat pinggang dan juga LED pada bagian baju, irah-irahan. Rias
wajah karakter Petruk diwujudkan dengan pengaplikasian full body painting
warna putih dan ditambahkan dengan gambar sesuai dsain yang ada menggunakan
bodypainting warna hitam, silver, putih, dan merah; 3) penyelenggaraan
pergelaran Maha Satya di Bumi Alengka dilaksanakan pada Sabtu, 26 Januari
2019 pukul 13.00-17.00 di gedung concert hall Taman Budaya Yogyakarta,
dihadiri 496 penonton yang pelaksanaanya berjalan lancar dan sukses.Ersa Villania Ayu Pramudia2019-05-27T02:12:48Z2019-05-27T02:12:48Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/64064This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/640642019-05-27T02:12:48ZTATA RIAS KARAKTER TOKOH YAKSA SAS DALAM PERGELARAN MAHA SATYA DI BUMI ALENGKA “HANOMAN DUTA”Proyek akhir ini dikemas dengan konsep 40% tradisional dan 60%
modern, bertujuan untuk 1) menghasilkan rancangan kostum, asesoris, tata rias
karakter, dan penataan rambut pada tokoh Yaksa Sas dalam pergelaran Maha
Satya di Bumi Alengka; 2) menata kostum, aksesoris, mengaplikasikan tata rias
karakter dan penataan rambut pada tokoh Yaksa Sas yang dapat diwujudkan
sebagai prajurit wanita dalam pergelaran Maha Satya di Bumi Alengka; 3)
menampilkan tokoh Yaksa Sas dengan penataan kostum, asesoris, rias wajah
karakter, dan penataan rambut dalam pergelaran Mahasatya di Bumi Alengka.
Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan adalah metode
pengembangan 4D yaitu 1) definemeliputi analisis cerita, analisis karakter Yaksa
Sas analisis sumber ide dan pengembangan sumber ide; 2) designmeliputi kostum,
asesoris, rias karakter, penataan rambut dan pergelaran; 3) developmeliputi
validasi kostum, asesoris, rias wajah karakter penataan rambut dan revisi
sebanyak 4 kali serta prototype Yaksa Sas; 4) desseminatemeliputi grand juri,
gladi kotor , gladi bersih dan pergelaran Maha Satya di Bumi Alengka; tempat dan
waktu pengembangan dilakukan di laboratorium Progam Studi Tata Rias dan
Kecantikan Pendidikan Teknik Boga dan Busana Fakultas Teknik Universitas
Negeri Yogyakarta selama tiga bulan yaitu bulan Oktober- Desember tahun 2018.
Hasil yang diperoleh dari proyek akhir: 1) proses dan hasil rancangan
kostum, asesoris, rias karakter dan penataan rambut dengan unsur garis, warna
merah, warna hitam, tembaga, arah horizontal, ukuran besar dan kecil, serta
menggunakan prinsip harmoni, proporsi, kesatuan, dan keseimbangan asimetris
dengan mengambil sumber ide Dewi Sayempraba dan pengembangan sumber ide
stilisasi; 2) diwujudkannya tatanan kostum terdiri dari longtorso warna hitam, rias
karakter 3D yang berwarna merah, hitam, putih, penataan sanggul menyerupai
badan naga, dan led warna merah sesuai strata; 3) hasil diselenggarakan
pergelaran Mahasatya di Bumi Alengka menampilkan Yaksa Sas pada tanggal 26
Januari 2019 pukul 13:00 WIB di gedung Concert Hall Taman Budaya dengan
dihadiri 735 penonton yang pelaksanaanya lancar dan sukses.Riska Amalia2019-05-27T00:39:14Z2019-05-27T00:39:14Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/64060This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/640602019-05-27T00:39:14ZTATA RIAS KARAKTER GARUDA SEMPATI DALAM PERGELARAN MAHA SATYA DI BUMI ALENGKAPergelaran karya proyek akhir ini bertujuan untuk: 1) menghasilkan rancangan kostum, aksesori, dan tata rias karakter pada Garuda Sempati pada pergelaran teater tradisi Maha Satya di Bumi Alengka; 2) menciptakan tatanan kostum, aksesori, dan pengaplikasian tata rias karakter Garuda Sempati dalam pergelaran teater tradisi Maha Satya di Bumi Alengka; 3) menampilkan kostum, aksesori, dan tata rias karakter pada Garuda Sempati dalam pergelaran teater tradisi Mahasatya di Bumi Alengka.
Metode yang digunakan dengan model pengembangan 4D, yaitu 1) define (pendefinisian) proses mencari, mengumpulkan dan memahami refrensi terkait cerita Ramayana dan pergelaran teater tradisi, kemudian proses analisis terhadap aspek cerita Maha Satya di Bumi Alengka, karakter Garuda Sempati, karakteristik Garuda Sempati, sumber ide, dan pengembangan sumber ide; 2) design (perencanaan) berupa proses perencanaan perancangan kostum, aksesori, dan tata rias karakter Garuda Sempati; 3) develop (pengembangan) berupa proses validasi sebanyak tiga kali terhadap desain kostum, aksesori, dan tata rias karakter, serta desain prototype Garuda Sempati; 4) dessiminate (penyebarluasan) berupa proses penyebarluasan karya yang di tampilkan pada pergelaran berbentuk seni pertunjukan teater tradisi Maha Satya di Bumi Alengka.
Hasil yang diperoleh dari gelar karya proyek akhir, yaitu 1) rancangan kostum dan aksesori menerapkan unsur garis, bentuk, warna, tekstur, serta ukuran dan prinsip desain yang digunakan ialah prinsip balance, proporsi, dan unity, tata rias karakter dengan unsur garis, warna dan bentuk, serta prinsip desain berupa balance dan unity; 2) kostum dan aksesori direalisasikan dengan kostumberkonsep tradisional semi thecno, bersayap, menggunakan rompi, berbahan kain beludru berwarna merah pada bagian celana, dan kain lurik berwarna biru dan merah, aksesori berupa gambar burung garuda kembar, kaset cd, lampu led ,dan kabel, rias wajah karakter diwujudkan dengan pengaplikasian bodypainting berwarna biru, dengan penambahan bulu, penambahan efek 3dface painting pada bagian paruh; 3) penyelenggaraan pergelaran teater tradisi Maha Satya di Bumi Alengka diselenggaralan pada 26 Januari 2019, pukul 12.00 WIB, di gedung Concer Hall Taman Budaya Yogyakarta dengan menampilkan tokoh Garuda Sempati, dihadiri kurang lebih 800 penonton, pergelaran yang ditampilkan berjalan luar biasa dan sukses.Larasati Ayu Kencana Putri2019-05-27T00:30:32Z2019-05-27T00:30:32Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/64059This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/640592019-05-27T00:30:32ZTATA RIAS KARAKTER SUGRIWA PADA PERGELARAN TEATER TRADISI MAHA SATYA DI BUMI ALENGKA “HANOMAN DUTA”Pergelaran proyek akhir ini akan berbentuk teater tradisi dengan konsep
tekno, dengan perbandingan tampilan berupa 60% tekno dan 40% tradisional.
Pergelaran inibertujuan untuk: 1) menghasilkan rancangan kostum, aksesoris, dan
tata rias karakter pada Sugriwa dalam pergelaran teater tradisi Hanoman Duta; 2)
mewujudkan dan menata kostum, aksesoris serta pengaplikasian tata rias karakter
pada tokoh Sugriwa sebagai raja kera dalam pergelaran Hanoman Duta; 3)
menampilkan kostum, aksesoris, dan tata rias karakter pada tokoh Sugriwa dalam
pergelaran teater tradisi Hanoman Duta.
Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan adalah metode
pengembangan 4D yaitu: 1) define (pendefinisian) proses ini meliputi pencarian
dan pemahaman cerita Hanoman Duta dan Ramayana, pengumpulan referensi dan
pemahaman referensi terkait Hanoman Duta dan Ramayana, analisis cerita,
pengenalan tokoh, analisis karakter dan karakteristik tokoh, analisis sumber ide,
analisis pengembangan sumber ide; 2) design (perencanaan) meliputi gambaran
mengenai kostum, aksesoris, rias yang akan digunakan, dan juga pergelaran; 3)
develop (pengembangan) meliputi validasi rancangan kostum, validasi rancangan
aksesoris, validasi rancangan desain rias, dan prototype hasil karya; 4)
dessiminate (penyebarluasan) meliputi proses grand juri, gladi kotor, gladi bersih,
dan pergelaran utama. Proses dan pengembangan ini dilakukan selama tiga bulan,
sejak bulan November 2018 - Januari 2019, bertempat di laboratorium Program
Studi Tata Rias dan Kecantikan, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta.
Hasil yang diperoleh dari proyek akhir; 1) terciptanya rancangan kostum
dan aksesoris yang menggunakan unsur desain yaitu unsur garis, unsur bentuk tiga
dimensi, unsur warna emas yang mengartikan kejayaan dan hitam yang
mengartikan kekuatan, serta unsur tekstur yang alami ataupun buatan, dengan
prinsip desain menggunakan prinsip keselarasan, perbandingan, keseimbangan,
dan aksen; 2) terwujudnya penataan kostum, aksesoris serta make up yang melalui
proses stilisasi, untuk kostum dan aksesoris terdiri atas mahkota, kelat bahu, zirah
dada, sabuk, gelang tangan, gelang kaki, dan gelang ekor, dan untuk make up akan
menggunakan lateks; 3) menampilkan tokoh Sugriwa saat pergelaran teater tradisi
Hanoman Duta pada 26 Januari 2019, pukul 13. 00 WIB, di Concert Hall Taman
Budaya Yogyakarta, dihadiri kurang lebih 900 penonton.Sri Indra Murni2019-05-24T07:00:48Z2019-05-24T07:00:48Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/64035This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/640352019-05-24T07:00:48ZTATA RIAS KARAKTER YAKSA EKA DALAM PERGELARAN MAHA SATYA DI BUMI ALENGKA “HANOMAN DUTA”Proyek akhir ini bertujuan untuk 1) menghasilkan rancangan kostum dan tata rias karakter pada tokoh Yaksa Eka sebagai raseksi dalam teater tradisi Maha Satya di Bumi Alengka”Hanoman Duta”. 2) menata kostum, asesoris, dan mengaplikasikan tata rias karakter pada tokoh Yaksa Eka yang dapat diwujudkan sebagai raseksi dalam teater tradisi Maha Satya di Bumi Alengka “Hanoman Duta”. 3) Bagaimana menampilkan kostum, asesoris dan ngaplikasikan rias pada tokoh Raseksi Yaksa Eka yang merupakan tokoh hayalan pada teater tradisi Maha Satya di Bumi Alengka “Hanoman Duta”?
Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan adalah metode pengembangan 4D yaitu 1) define, 2) design, 3) develop, dan 4) dessiminate. Tempat dan waktu pengembangan dilakukan di Laboratorium Program Studi Tata Rias dan Kecantikan Pendidikan Teknik Boga dan Busana Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta selama tiga bulan yaitu dari bulan Oktober sampai Desember 2018.
Hasil yang diperoleh dari proyek akhir 1) terciptanya rancangan kostum dan asesoris yang menerapkan garis, bentuk, warna, tekstur dan prinsip desain, tata rias karakter dengan unsur warna dan prinsip desain kesatuan, tatanan rambut top mess menggunakan unsur warna. 2) tertatanya kostum dan asesoris diwujudkan dengan kostum berupa rok yang terbuat dari bahan satin coklat tembaga yang dikombinasikan dengan lurik mbang mawar dan diberi hiasan berupa kain renda krincing serta atasan berupa lontorso yang dikombinasikan dengan slepe lurik serta aksen asesoris pendukung dan perlengkapan kostum berupa alas kaki, irah-irahan, gelang LED merah, hiasan dada, hiasan pinggang, dan rias karakter diwujudkan dengan penggunakan warna merah pada foundation, serta ketegasan pada garis eyeliner, penataan rambut diwujudkan dengan wig yang sudah dibuat menjadi sanggul yang ditempelkan dengan teknik top mess. 3) terselenggaranya pergelaran teater tradisi Maha Satya di Bumi Alengka “Hanoman Duta” yang menampilkan tokoh Raseksi Yaksa Eka dilaksanakan pada hari Sabtu, 26 Januari 2019 pukul 13.00, bertempat di Gedung Taman Budaya Yogyakarta,dihadiri lebih dari 600 penonton pelaksanaannya berjalan dengan lancar dan sukses.Naya Nurfitri Ikawati2019-05-24T06:52:49Z2019-05-24T06:52:49Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/64034This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/640342019-05-24T06:52:49ZTATA RIAS KARAKTER JAYA ANGGADA PADAPERGELARAN TEATERMAHA SATYA DI BUMI ALENGKA “HANOMAN DUTA”Proyek Akhir ini dikemas dalam tampilan 60% techno dan 40% tradisional
bertujuan untuk; 1) menghasilkan rancangan kostum, merancang aksesori, rias
karakter tokoh Jaya Anggada pada pergelaran Maha Satya di Bumu Alengka
“Hanoman Duta”; 2) menciptakan tatanan kostum, aksesori dan mengaplikasikan
tata rias karakter yang sesuai dengan karakter dan karakteristik tokoh Jaya
Anggada pada pergeleran Maha Satya di Bumi Alengka “Hanoman Duta”; 3)
menampilkan tokoh Jaya Anggada secara keseluruhan pada pergelaran Maha
Satya di Bumi Alengka “Hanoman Duta”.
Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan dengan pengembangan
metode 4D, yaitu; 1) define (pendefisian) membahas tentang analisa cerita, anlisa
karakter dan karakteristik tokoh, analisa sumber ide, analisis pengembangan
sumber ide; 2) design (perencanaan) berupa proses perancangan kostum,
Aksesori, rias karakter, dan penataan rambut; 3) develop (pengembangan) berupa
proses validasi desain sebanyak 3 kali, desain Aksesori sebanyak 3 kali, desain
tata rias 2 kali, desain penataan rambut 1 kali dan prototype; 4) disseminate
(penyebarluasan) membahas tentang rancangan pergelaran, penilaian ahli grand
juri, gladi kotor, gladi bersih, pergelaran.
Hasil yang diperoleh dari proyek akhir, yaitu; 1) rancangan kostum dan
pelengkap aksesori menggunakan unsur desain yaitu garis lurus, garis diagonal,
warna dan menggunakan prinsip desain keseimbangan,harmoni dan proporsi; 2)
kostum dan aksesori diwujudkan dengan kostum berupa kain rasfur berwarna
merah, kain velvet berwarna hitam, kain lurik Mantijero, pelengkap kostum
berupa kalung, klat bahu, mahkota kepala, sabuk, dan simpur berbahan spon ati
dan kain lurik mantijero, rias wajah karakter di wujudkan dengan pengaplikasian
face painting dan dengan teknik 3D yaitu penambahan latek pada bagian mulut
dan dagu; 3) pergelaran teater Maha Satya di Bumi Alengka “Hanoman Duta”
menampilkan tokoh Jaya Anggada yang diselenggarakan pada tanggal 26 Januari
2019 pada pukul 12,00 WIB bertempat di gedung Concert Hall Taman Budya
Yogyakarta, dihadiri lebih dari 572 penonton serta berjalan lancar dan sukses.Yuliana Chaerunnisa2019-05-24T06:39:50Z2019-05-24T06:39:50Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/64032This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/640322019-05-24T06:39:50ZRIAS KARAKTER HANOMAN PADA PERGELARAN MAHA SATYA DI BUMI ALENGKA “HANOMAN DUTA”Pergelaran proyek akhir dikemas dengan tampilan 60% tekno dan 40%
tradisional pada tokoh Hanoman bertujuan untuk: 1) menghasilkan rancangan
kostum, asesoris, dan tata rias karakter tokoh Hanoman dalam pergelaran Maha
Satya di Bumi Alengka. 2) menciptakan tatanan kostum, asesoris, dan
mengaplikasikan tata rias karakter tokoh Hanoman dalam pergelaran Maha Satya
di Bumi Alengka. 3) menampilkan kostum, asesoris, dan tata rias karakter tokoh
Hanoman dalam pergelaran drama tari modern Maha Satya di Bumi Alengka.
Metode yang digunakan dengan model pengembangan 4D, yaitu 1) define
(pendefinisian) berupa proses analisis terhadap aspek cerita Maha Satya di Bumi
Alengka, analisis karakter dan karakteristik tokoh Hanoman, analisis sumber ide,
dan analisis pengembangan sumber ide. 2) design (perencanaan) berupa proses
perencanaan dan rancangan kostum, asesoris, rias wajah karakter Hanoman, face
painting, tata rambut dan pergelaran. 3) develop (pengembangan) proses validasi
terhadap disain kostum dan asesoris mengalami dua kali perubahan, disain tata
rias karakter Hanoman mengalami satu kali validasi dan disain prototype tokoh
Hanoman. 4) disseminate (penyebarluasan) berupa proses penyebarluasaan karya
yang ditampilkan dalam pergelaran drama tari modern Maha Satya di Bumi
Alengka.
Hasil yang diperoleh dari proyek akhir, yaitu 1) rancangan kostum dan
asesoris menerapkan unsur garis lengkung, unsur warna putih, unsur tekstur
diraba, dan prinsip disain yang digunakan ialah prinsip balance simetris, unity dan
aksen, tata rias karakter dengan unsur garis lengkung, unsur warna putih, unsur
bentuk kotak, unsur tekstur diraba, dan prinsip disain yang digunakan ialah prinsi
balance simetris. 2) kostum dan asesoris diwujudkan berupa wearpack berbahan
kain rasfur bewarna putih, kain lurik ulo weling bewarna hitam dan putih, kain
sequin bewarna putih, asesoris berupa mahkota, kalung, kelat bahu, gelang tangan
dan gelang kaki, serta sabuk, rias wajah karakter diwujudkan dengan penggunaan
prostetik pada bagian mulut. 3) penyelenggaraan pergelaran dilaksanakan pada
tanggal 26 Januari 2019 di Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta, dihadiri
kurang lebih 584 penonton yang pelaksanaannya berjalan lancar dan sukses.Whinda Oktaviana2019-05-24T06:17:19Z2019-05-24T06:17:19Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/64030This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/640302019-05-24T06:17:19ZTATA RIAS KARAKTER YAKSA TRI DURGA PADA PERGELARAN MAHA SATYA DI BUMI ALENGKA “HANOMAN DUTA”Pergelaran berjudul Maha Satya di Bumi Alengka “Hanoman Duta” yang
dikemas dalam tampilan techno 60% tradisional 40% Proyek Akhir ini
bertujuan untuk 1) menghasilkan rancangan kostum, aksesoris, dan tata rias
karakter, dan penataan rambut pada tokoh Yaksa Tri Durga; 2) menata
kostum, aksesoris, mengaplikasikan tata rias karakter, dan menata penataan
rambut pada tokoh Yaksa Tri Durga yang dapat diwujudkan sebagai dayang
raseksi kerajaan Alengka; 3) menampilkan tokoh Yaksa Tri Durga dengan
penataan kostum, aksesoris, tata rias karakter, dan penataan rambut dalam
cerita Maha Satya di Bumi Alengka “Hanoman Duta”.
Metode yang digunakan yaitu 4D, yaitu 1) define (pendefinisian) proses
memahami refrensi terkait cerita, karakter & karakteristik Yaksa Tri Durga,
karakteristik Yaksa Tri Durga, sumber ide Sayempraba, dan pengembangan
sumber ide Sayempraba; 2) design (perencanaan) perancangan kostum,
aksesori, tata rias karakter, dan penataan rambut Yaksa Tri Durga; 3) develop
(pengembangan) proses validasi terhadap desain kostum, aksesori, dan tata
rias karakter, serta desain prototype Yaksa Tri Durga; 4) dessiminate
(penyebarluasan) berupa proses penyebarluasan karya yang di tampilkan pada
pergelaran berbentuk seni pertunjukan cerita teater tradisi Maha Satya di
Bumi Alengka “Hanoman duta”.
Hasil Proyek Akhir, yaitu: 1) terciptanya rancangan kostum dan asesoris,
tata rias karakter, penataan rambut 2) terwujudnya rancangan kostum dan
asesoris yang lebih modern dan praktis digunakan pada saat pertunjukan telah
disesuaikan dengan konsep-konsep techno dan tradisional, dan terwujudnya
tata rias karakter dengan warna merah, coklat dan tembaga pada riasan mata,
serta penataan rambut top mess dengan tambahan sanggul yang dibuat dengan
hair clip yang berwarna merah dibentuk kepang 3) terselenggaranya
pergelaran Tata Rias dan Kecantikan yang dilaksanakan di Concert Hall
Taman Budaya Yogyakarta pada tanggal 26 Januari 2019 pukul 13.00 dengan
menampilkan tokoh Raseksi Yaksa Tri Durga dalam cerita Maha Satya di
Bumi Alengka pada pergelaran ”Hanoman Duta”.Violita Mega Puspitasari2019-05-24T04:06:03Z2019-05-24T04:06:03Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/64007This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/640072019-05-24T04:06:03ZTATA RIAS KARAKTER DEWI TRIJATA DALAM PERGELARAN MAHA SATYA DI BUMI ALENGKA "HANOMAN DUTA"Pergelaran proyek akhir ini dikemas dengan 60% gaya techno dan 40% gaya tradisional bertujuan untuk 1) menghasilkan rancangan kostum, asesoris, rias wajah karakter, dan tatanan rambut tokoh Dewi Trijata dalam cerita Maha Satya di Bumi Alengka “Hanoman Duta”; 2) menciptakan tatanan kostum, asesoris, sanggul, dan mengaplikasikan tata rias karakter pada tokoh Dewi Trijata di dalam cerita Maha Satya di Bumi Alengka “Hanoman Duta”; 3) menampilkan kostum, asesoris, rias wajah karakter, dan penataan rambut Dewi Trijata secara keseluruhan pada cerita Maha Satya di Bumi Alengka “Hanoman Duta”.
Metode yang digunakan menggunakan pengembangan 4D, yaitu 1) define (pendefisian) proses mencari, memahami, mengkaji cerita Ramayana, alur cerita tokoh, pendefisian tokoh dan stilisasi tokoh Dewi Trijata; 2) design (perencanaan) proses perencanaan berupa konsep-konsep pada desain kostum, asesoris, tata rias wajah karakter, dan penataan rambut Dewi Trijata; 3) develop (pengembangan) tahap untuk menghasilkan tokoh Dewi Trijata dengan melakukan validasi pada desain kostum dan asesoris sebanyak 2 kali, validasi rias wajah karakter sebanyak 3 kali dan validasi penataan rambut 1 kali; 4) dessiminate (penyebaran) penyebaran yang akan ditampilkan pada pergelaran proyek akhir.
Hasil yang ditampilkan dari proyek akhir yaitu 1) rancangan kostum dan asesoris menerapkan unsur garis lurus dan lengkung, warna merah, biru, silver dan hitam, tekstur yang kasar dan mengkilap, serta ukuran dan prinsip desain yang digunakan adalah prinsip balance, proporsi, dan aksen, tata rias karakter dengan unsur garis diagonal, warna biru, merah dan hitam, serta prinsip desain berupa balance dan aksen, penataan rambut dengan unsur garis lengkung, warna merah, biru, dan hitam dan bentuk dua dimensi; 2) kostum dan asesoris direalisasikan dengan kostum berkonsep techno tanpa meninggalkan unsur tradisional, menggunakan kemben berwarna merah, rok pendek berwarna biru dan ekor berwarna merah, stocking, asesoris berupa anting, kalung, hiasan bahu, gelang, rias wajah karakter diwujudkan dengan pengaplikasian alas bedak yang berwarna kemerahan, dan membentuk garis yang tajam pada wajah, serta mewujudkan penataan rambut Dewi Trijata dalam teater tradisi Maha Satya di Bumi Alengka; 3) terselenggaranya pergelaran teater tradisi pada haari Sabtu, 26 Januari 2019 pukul 13.00 WIB di Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta yang dihadiri 572 penonton, pergelaran yang ditampilan berjalan meriah dan sukses.Nada Tursina Firmansyah2019-05-24T03:26:37Z2019-05-24T03:26:37Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/64000This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/640002019-05-24T03:26:37ZTATA RIAS WAJAH KARAKTER TOKOH NAYAKA CATUR DALAM PERGELARAN TEATER TRADISI MAHA SATYA DI BUMI ALENGKA “HANOMAN DUTA”Proyek akhir ini bertujuan untuk 1) dapat merancang kostum dan tata rias
karakter tokoh Nayaka Catur dalam cerita Maha Satya Di Bumi Alengka
“Hanoman Duta” pada tokoh prajurit Nayaka Catur menggunakan perpaduan 60%
teknologi dabn 40% tradisional ini bertujuan untuk; 1) dapat merancang tata rias
karakter, kostum, aksesoris, wig, dan senjata; 2) dapat mengaplikasikan tata rias
karakter, kostum, aksesoris, wig, dan senjata; 3) dapat menampilkan tata rias
karakter, kostum, aksesoris, wig, dan senjata.
Metode yang di terapkan untuk mencapai tujuan adalah metode
pengembangan 4D yaitu 1) define, 2) design, 3) develop, 4) dessiminate. Tempat
dan waktu pengembangan di lakukan di Laboratorium Program Studi Tata Rias
Dan Kecantikan Pendidikan Tata Boga dan Busana Fakultas Teknik Universitas
Negeri Yogyakarta. Selama kurang lebih 3 bulan yaitu dari bulan Oktober-
Desember tahun 2018.
Hasil yang di peroleh dari proyek akhir ini 1) terciptanya rancangan
kostum dan aksesoris yang menerapkan untuk garis, bentuk, warna, dan prinsip
serta aksen, tata rias karakter dengan unsur warna, garis, dan value. Prinsip
desain, tata rambut menggunakan unsur warna dan prinsip keseimbangan; 2)
penataan kostum dan aksesoris diwujudkan dengan kostum berupa baju, celana,
dan kain merah dengan lurik, dengan bahan yang di gunakan Maxmara di tambah
dengan aksesoris pendukung terbuat dari spon ati dan bahan pelengkap lainnya,
seperti pada hiasan kepala, hiasan bahu, rompi pelindung, pelindung tangan,
hiasan pinggang, pelindung kaki, alas kaki dan senjata, yang mana pada itu semua
juga di tambahkan warna yang di taburkan gliter dan pada senjata di tambahkan
LED merah. Rias wajah berupa rias wajah panggung dan karakter yang di
terapkan dengan penggunakan face painting berwarna merah. Penataan rambut
dengan menggunakan Wig berwarna tembaga dan kuning; 3) terselenggaranya
pergelaran teater tradisi Maha Satya Di Bumi Alengka “Hanoman Duta” yang di
balut dengan nuansa modern tecno di selenggarakan pada hari Sabtu, 26 Januari
2019, pukul 13.00, bertempat di Taman Budaya Yogyakarta, di hadiri kurang
lebih 600 penonton yang pelaksanaan berjalan dengan lancar.Mira Riska Fitria2019-05-24T01:47:24Z2019-05-24T01:47:24Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/63986This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/639862019-05-24T01:47:24ZTATA RIAS KARAKTER DAYANG CANTIK DVI PADA PERGELARAN TEATER TRADISI MAHA SATYA DI BUMI ALENGKA “HANOMAN DUTA”Proyek akhir ini bertujuan untuk 1) menghasilkan rancangan kostum dan tata rias karakter pada tokoh Dayang Cantik Dvi sebagai dayang dalam teater tradisi Maha Satya di Bumi Alengka “Hanoman Duta”; 2) menata kostum, asesoris, dan mengaplikasikan tata rias karakter pada tokoh Dayang Cantik Dvi yang dapat diwujudkan sebagai dayang kerajaan dalam teater tradisi Maha Satya di Bumi Alengka “Hanoman Duta”; 3) menampilkan tokoh Dayang Cantik Dvi sebagai salah satu dayang sesuai dengan penataan kostum, rias wajah karakter dan penataan rambut dengan unsur tradisional dan unsur techno dalam teater tradisi Maha Satya di Bumi Alengka ”Hanoman Duta”.
Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan adalah metode pengembangan 4D yaitu 1) define, 2) design, 3) develop, dan 4) dessiminate. Tempat dan waktu pengembangan dilakukan di Laboratorium Program Studi Tata Rias dan Kecantikan Pendidikan Teknik Boga dan Busana Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta selama tiga bulan yaitu dari bulan Oktober sampai Desember 2018.
Hasil yang diperoleh dari proyek akhir 1) terciptanya rancangan kostum dan asesoris yang menerapkan garis vertikal, warna pink dan hijau tosca, dan prinsip desain kesatuan, tata rias karakter dengan unsur warna dan prinsip desain kesatuan, tatanan rambut menggunakan unsur warna dan prinsip desain keseimbangan; 2) tertatanya kostum dan asesoris diwujudkan dengan kostum berupa rok yang mengembang terbuat dari bahan bridal yang dikombinasikan dengan lurik capit urang dan diberi hiasan berupa kain renda serta atasan berupa baju tanpa lengan yang terbuat dari bahan kain bridal serta aksen asesoris pendukung dan perlengkapan kostum berupa alas kaki, asesoris mahkota, anting, gelang LED hijau, hiasan dada, hiasan pinggang, dan sisir, rias karakter diwujudkan dengan penggunakan warna pink pada eyeshadow, serta ketegasan pada garis eyeliner, penataan rambut diwujudkan dengan rambut cemara yang sudah dibua serta penempelan sanggul teknik back mess; 3) terselenggaranya pergelaran teater tradisi Maha Satya di Bumi Alengka “Hanoman Duta” yang menampilkan tokoh Dayang Cantik Dvi dilaksanakan pada hari Sabtu, 26 Januari 2019 pukul 13.00, bertempat di Gedung Taman Budaya Yogyakarta,dihadiri lebih dari 600 penonton pelaksanaannya berjalan dengan lancar dan sukses.Pradaning Iga Imaninda2019-05-24T01:43:40Z2019-05-24T01:43:40Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/63984This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/639842019-05-24T01:43:40ZTATA RIAS KARAKTER UNTUK TOKOH RASEKSI PANCA ANAGA DALAM PERGELARAN TEATER TRADISI MAHA SATYA DI BUMI ALENGKA “HANOMAN DUTA”Pergelaran proyek akhir ini bertujuan untuk; 1) Membuat rancangan atau desain riasan wajah karakter, kostum dan aksesoris pada Raseksi Panca Anaga dalam pergelaran Maha Satya di Bumi Alengka “Hanoman Duta”; 2) Mengetahui cara menerapkan riasan wajah, kostum dan aksesoris pada Raseksi Panca Anaga dalam pergelaran Maha Satya di Bumi Alengka “Hanoman Duta”; 3) Menampilkan tokoh Raseksi Panca Anaga dalam pergelaran Maha Satya di Bumi Alengka “Hanoman Duta”.
Metode yang digunakan adalah prinsip 4D yaitu; 1) Define (pendefinisian), proses analisis, pengumpulan, dan pemahaman referensi terkait kisah Hanoman Duta, tokoh raseksi, sumber ide, dan pengembangan sumber ide; 2) Design (perencanaan), proses yang dilakukan untuk merancang kostum, tata rias wajah, dan aksesori; 3) Develop (pengembangan), merupakan proses pengembangan sumber ide, hingga validasi desain, dan prototype; 4) Dessiminate (penyebarluasan), merupakan proses penyebarluasan tentang pergelaran teater tradisi Maha Satya di Bumi Alengka “Hanoman Duta”.
Hasil yang diperoleh dari proses pembuatan karya kali ini adalah; 1) Desain kostum, tata rias wajah karakter, dan aksesori disesuaikan dengan tubuh talent dan didasari dengan unsur garis lurus, lengkung, vertikal, dan upward swirls, bidang setengah lingkaran dan segi empat, warna hitam, merah dan tambahan warna silver, tekstur (halus dan kasar), besar kecilnya ukuran pada setiap desain, dan value, serta prinsip balance, ritme, aksentuasi, proporsi, selang-seling, pengulangan, harmony, dan unity; 2) Realisasi kostum dengan konsep tradisional modern menggunakan kemben, rok setengah lingkaran, sabuk, sepatu, slepe atau ilat-ilatan, legging silver, bokongan, rapekan, serta draperi, aksesori berupa freya sebagai irah-irahan, hiasan bahu dan kepala berbentuk naga, gelang tangan dan kaki, kuku yang dihias dengan lampu LED berwarna merah, kalung, sampuran, dan sumping; 3) Pergelaran Maha Satya di Bumi Alengka “Hanoman Duta” diselenggarakan di Gedung Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta pada hari Sabtu, 26 Januari 2019 mulai pukul 12:00 WIB hingga pukul 16:50 WIB yang dihadiri oleh kurang lebih 572 penonton, dan berjalan sukses.Fitri Maghfiroh2019-05-24T01:37:11Z2019-05-24T01:37:11Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/63982This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/639822019-05-24T01:37:11ZTATA RIAS KARAKTER ANALA PADA PERGELARAN DRAMA TARI MODERN MAHA SATYA DI BUMI ALENGKA “HANOMAN DUTA”Proyek akhir ini dikemas 60% technodan 40% tradisional yang bertujuan
untuk: 1) menghasilkan rancangan kostum, asesoris dan tata rias karakter pada
tokoh Anala dalam pergelaran drama tari modernMaha Satya di Bumi Alengka
“Hanoman Duta”; 2) menciptakan tatanan kostum, asesoris dan mengaplikasikan
tata rias karakter pada tokoh Anala dalam pergelarandrama tari modernMaha
Satya di Bumi Alengka “Hanoman Duta”; 3) menampilkan tokoh Anala dalam
drama tari modern Maha Satya di Bumi Alengka “Hanoman Duta”
Konsep dan metode yang digunakan untuk mencapai tujuan menggunakan
konsep techno dengan model 4D, yaitu: 1) define meliputi mencari,
mengumpulkan, membaca dan memahami serta proses analisis cerita, analisis
karakter Anala, analisis sumber ide dan pengembangan sumber ide; 2) design
berupa proses perencanaan perancangan kostum, asesoris, rias karakter, penataan
rambut dan pergelaran; 3) develop meliputi validasi kostum, asesoris, rias
karakter, penataan rambut dan revisi serta prototype Anala; 4) disseminate
meliputi grand juri, gladi kotor, gladi bersih, dan pergelaran drama tari modern
Maha Satya di Bumi Alengka “Hanoman Duta”. Tempat dan waktu
pengembangan dilakukan di gedung Laboratorium Tata Rias dan Kecantikan
selama tiga bulan mulai dari Oktober 2018 – Januari 2019.
Hasil yang diperoleh dari proyek akhir, yaitu: 1) hasil rancangan kostum,
asesoris menerapkan unsur warna hijau, hitam silver, ukuran, tekstur halus
berkilau, bentuk geometris, garis lurus dan prinsip desain keseimbangan simetris,
proporsi, aksen, harmoni, rias karakter dengan unsur garis lurus, lengkung,
bentuk serta warna putih, coklat tua dan prinsip keseimbangan, kesatuan, dan
penataan rambut dengan unsur bentuk, warna hijau, ukuran serta menggunakan
prinsip harmoni, proporsi, keseimbangan; 2) diwujudkannya tatanan kostum
terdiri dari baju bulu hijau, celana, rok luaran, ekor dan sarung tangan, asesoris
terdiri dari hiasan kepala, kelat bahu, gelang, serta ikat pinggang, rias karakter
menggunakan topeng prostetik warna putih dan garis warna coklat tua, penataan
rambut menggunakan wig hijau yang di messy style; 3) terselenggarannya
pergelarandrama tari modern Maha Satya di Bumi Alengka “Hanoman Duta”
menampilkan Anala pada tanggal 26 Januari 2019 pukul 13.00 WIB di Concert
Hall Taman Budaya Yogyakarta dengan dihadiri 650 penonton yang
pelaksanaannya berjalan lancar dan sukses.Roro Gayatri Apriliyani2019-05-24T01:34:04Z2019-05-24T01:34:04Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/63981This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/639812019-05-24T01:34:04ZTATA RIAS KARAKTER SEMAR DALAM PAGELARAN TEATER TRADISI MAHA SATYA DI BUMI ALENGKA“HANOMAN DUTA”Pagelaran proyek akhir ini dikemas dalam tampilan 60% techno dan 40% tradisional bertujuan untuk: 1) menghasilkan rancangan kostum, aksesori, dan tata rias karakter yang digunakan Semar pada pagelaran Maha Satya di Bumi Alengka;
2) menciptakan tatanan kostum, aksesori, dan mengaplikasikan tata rias karakter
Semar dalam pagelaran Maha Satya di Bumi Alengka; 3) menampilkan kostum, aksesori, dan tata rias karakter pada Semar dalam pagelaran Maha Satya di Bumi Alengka.
Metode pengembangan yang digunakan untuk mencapai tujuan adalah
metode 4D, yaitu 1) define (pendefinisian) proses mencari, mengumpulkan dan
memahami referensi terkait cerita Ramayana dan pagelaran teater tradisi,
kemudian proses analisis terhadap aspek cerita Maha Satya di Bumi Alengka,
karakter Semar, karakteristik Semar, sumber ide dan pengembangan sumber ide; 2) design (perencanaan) berupa proses perencanaan perancangan kostum,
aksesori, tata rias karakter Semar; 3) develop (pengembangan) berupa proses
validasi terhadap desain kostum 3 kali, aksesori 2 kali, tata rias karakter 3 kali,
serta desain prototype Semar; 4) disseminate (penyebarluasan) berupa proses penyebarluasan karya yang ditampilkan pada pagelaran berbentuk seni pertunjukan teater tradisi Maha Satya di Bumi Alengka.
Hasil yang diperoleh dari gelar karya proyek akhir, yaitu 1) hasil rancangan kostum dan aksesori dengan menerapkan unsur garis lengkung, warna hitam, silver, merah, arah dapat dilihat dan dirasakan, ukuran xxl, serta menggunakan prinsip harmoni, proporsi, kesatuan antar bagian dan keseimbangan semua bagian kostum dan tata rias karakter dengan unsur garis, warna, value serta prinsip desain berupa balance dan aksen; 2) kostum dan aksesori direalisasikan dengan kostum berkonsep techno diwujudkan tatanan kostum terdiri dari atasan, celana balon warna hitam dengan perpaduan tradisional yang terdapat pada lurik, tata rias wajah karakter face painitng yang terdisi dari beberapa unsur warna, yaitu silver, hitam, merah, putih dan tambahan gliter, dan lampu led; 3) penyelenggaraan
pagelaran teater tradisi Maha Satya di Bumi Alengka diselenggarakann pada
tanggal 26 Januari 2019, pukul 12.00 WIB, di gedung Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta, dihadiri kurang lebih 650 penonton, pagelaran yang ditampilkan berjalan lancar dan sukses.Berliana Bintang Buanadia2019-05-24T01:21:14Z2019-05-24T01:21:14Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/63976This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/639762019-05-24T01:21:14ZTATA RIAS KARAKTER TOKOH KUMBAKARNA DALAM PERGELARAN TEATER TRADISI MAHA SATYA DI BUMI ALENGKA “HANOMAN DUTA”Pergelaran karya Proyek Akhir dalam tetater tradisi Maha Satya di Bumi Alengka “Hanoman Duta” ini dikemas dengan tampilan tekno 60 persen dan tradsional 40 persen dengan tujuan untuk; 1) menghasilkan rancangan kostum, aksesoris, properti, tata rias karakter dan prostetik pada Kumbakarna; 2) menciptakan tatanan kostum, aksesoris, properti, pengaplikasian tata rias karakter dan pemasangan prostetik Kumbakarna; 3) menampilkan kostum, aksesoris, properti, tata rias karakter dan prostetik pada Kumbakarna dalam tetater tradisi Maha Satya di Bumi Alengka “Hanoman Duta”
Metode yang digunakan dengan model pengembangan 4D pada bagian kostum, aksesoris, properti, tata rias karakter dan prostetik Kumbakarna, yaitu 1) define proses mencari, mengumpulkan dan memahami referensi terkait cerita Ramayana dan pergelaran teater tradisi, proses analisis, karakteristik Kumbakarna, sumber ide, dan pengembangan sumber ide; 2) design berupa proses perancangan; 3) develop berupa proses validasi; 4) dessiminate berupa proses penyebarluasan karya yang di tampilkan pada pergelaran berbentuk seni pertunjukan teater tradisi
Hasil yang diperoleh dari gelar karya Proyek Akhir, yaitu 1) rancangan kostum, aksesoris, dan properti, menerapkan unsur garis lengkung dan lurus, warna merah, putih, hitam dan emas, ukuran lebar dan panjang, tekstur berkilau dan bercahaya, bentuk geometris, arah yang digunakan lurus horizontal, prinsip desain keseimbangan, proporsi yaitu perbandingan ukuran tubuh dengan kostum yang dikenakan, aksen pada bagian lurik, LED, prostetik, perona mata dan alis, kesatuan berarti tidak berdiri sendiri, tata rias karakter, prostetik menggunakan unsur desain warna merah, hitam dan putih, value pada shadding, garis diagonal, serta prinsip desain aksen dan balance; 2) kostum dan aksesoris direalisasikan dengan berpakaian lengan panjang dan celana panjang, menggunakan jubah dan teknik drappery pada bagian celana, berbahan kain spandek berwarna putih kombinasi emas, kain bunglon warna merah kombinasi emas, kain hiko warna merah dan kain lurik udan liris warna merah, aksesoris berupa mahkota, teratai dada, kelat bahu, gelang, hiasan pinggang, alas kaki, properti berupa tongkat kendi. Tata rias wajah karakter diwujudkan dengan pengaplikasian alas bedak berwarna merah, membentuk garis-garis yang tajam pada bagian wajah, memberikan kesan tekno dan penggunaan prostetik dengan kesan tradisional; 3) pergelaran diselenggaralan pada 26 Januari 2019, pukul 13.00 WIB, di gedung Taman Budaya Yogyakarta, dihadiri kurang lebih 850 penonton, pergelaran berjalan sukses.Syarifa Ghiftia2019-05-24T01:13:30Z2019-05-24T01:13:30Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/63974This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/639742019-05-24T01:13:30ZTATA RIAS KARAKTER YAKSA CATUR PADA PERGELARAN TEATER TRADISI MAHA SATYA DI BUMI ALENGKA “HANOMAN DUTA”Proyek akhir ini bertujuan untuk: 1) dapat merancang tata rias karakter, kostum, aksesori, half wig dan nail art pada tokoh Yaksa Catur sebagai seorang dayang Kerajaan Alengka dalam pagelaran teater traadisi Maha Satya di Bumi Alengka “Hanoman duta”. 2) dapat mengaplikasikan tata rias karakter, kostum, aksesori, half wig dan nail art pada tokoh Yaksa Catur sebagai seorang dayang Kerajaan Alengka dalam pagelaran teater traadisi Maha Satya di Bumi Alengka “Hanoman duta”. 3) dapat menampilkan tata rias karakter, kostum, aksesori, half wig dan nail art pada tokoh Yaksa Catur sebagai seorang dayang Kerajaan Alengka dalam pagelaran teater tradisi Maha Satya di Bumi Alengka “Hanoman duta”
Konsep dan metode pengembangan yang digunakan untuk mencapai tujuan menggunakan metode 4D, yaitu: 1) define; 2) design; 3) develop; 4) disseminate. Tempat dan waktu pengembangan dilakukan dilaboratorium Program Studi Tata Rias dan Kecantikan Universitas Negeri Yogyakarta selama tiga bulan dari Oktober 2018- Januari 2019
Hasil yang diperoleh dari proyek akhir, yaitu 1) rancangan kostum, aksesori dengan unsur warna, garis bentuk dengan prinsip desain keseimbangan simetris dan aksen, rias karakter dengan unsur warna dan garis, nail art dengan unsur warna dan penataan rambut dengan unsur garis dan warna dengan prinsip keseimbangan dan harmonisasi warna. Sumber ide dari Dewi Sayempraba dengan menggunakan pengembangan stilisasi dalam pergelaran teater tradisi Hanoman Duta; 2) diwujudkan kostum berupa baju kemben, celana panjang, sabuk, rok, dengan kombinasi warna hitam, merah dan tembaga, aksesori dengan sumping, pangkat bahu, gelang, menerapkan rias karakter, half wig, nail art dan rias panggung dengan make up 2 dimensi; 3) diselengkarakannya pergelaran teater tradisi Hanoman Duta dengan menampilkan tokoh Yaksa Catur pada tanggal 26 Januari 2018, pukul 13.00 WIB, di Taman Budaya Yogyakarta dan dihadiri oleh Rektor Universitas Negeri Yogyakarta, Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta serta jajarannya dan 534 penonton yang pelaksanaannya berjalan lancar dan sukses.Listra Arum Purwosani2019-05-24T00:46:00Z2019-05-24T00:46:00Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/63971This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/639712019-05-24T00:46:00ZTATA RIAS KARAKTER TOKOH INDRAJIT DALAM PERGELARAN TEATER TRADISI MAHA SATYA DI BUMI ALENGKA HANOMAN DUTAProyek akhir ini berjudul Maha Satya di Bumi Alengka “Hanoman Duta” yang menggunakan konsep 60% techno dan 40% tradisional dengan tujuan untuk: 1) merancang kostum, asesoris, dan rias karakter pada tokoh Indrajit; 2) menata kostum, asesoris, dan rias karakter pada tokoh Indrajit; 3) menampilkan kostum, asesoris, dan rias karakter pada tokoh Indrajit dalam pergelaran teater tradisi Maha Satya di Bumi Alengka “Hanoman Duta”.
Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan menggunakan Research and Development (R&D) dengan metode pengembangan 4D, yaitu; 1) define berupa proses analisis terhadap aspek cerita, karakter, dan karakteristik, sumber ide, dan pengembangan sumber ide tokoh Indrajit; 2) design berupa proses perancangan kostum, asesoris, dan rias karakter tokoh Indrajit; 3) develop berupa proses validasi terhadap desain kostum, desain asesoris, desain rias karakter, serta desain prototype tokoh Indrajit; 4) disseminate berupa proses penilaian ahli, gladi kotor, gladi bersih, dan pergelaran utama teater tradisi Maha Satya di Bumi Alengka “Hanoman Duta”.
Hasil yang diperoleh yaitu 1) rancangan asesoris dan kostum, dan rias karakter yang menerapkan unsur garis lancip, bentuk dekoratif, warna merah, tekstur berkilau, dan value. Sedangkan untuk prinsip desain berupa balance, harmoni, aksen, karakter yang dimiliki Indrajit yaitu berkarisma, dan disiplin dalam menjalankan perintah Rahwana sedangkan karakteristiknya yaitu gagah, berbadan besar, matanya bulat dan besar, sumber ide dengan pengembangan stilisasi; 2) penataan kostum dan asesoris diwujudkan dengan baju yang terbuat dari busa hati serta lengkap dengan menggunakan jubah, celana, serta pelengkap kostum berupa ikat pinggang atau sabuk, asesoris tangan, kaki, dan hiasan kepala yang menggunakan warna merah gradasi hitam, serta rias karakter yang diwujudkan dengan menggunakan facepainting warna merah dan menggunakan prostetik pada wajah untuk memberikan efek nyata pada tokoh Indrajit; 3) ditampilkannya pergelaran teater tradisi Maha Satya di Bumi Alengka “Hanoman Duta” pada hari Sabtu, 26 Januari 2019, pukul 13:00, di concert hall Taman Budaya Yogyakarta, dan dihadiri lebih dari 500 penonton yang pelaksanaannya berjalan lancar dan sukses.Dewi Rahmawati2019-05-23T07:11:08Z2019-05-23T07:11:08Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/63953This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/639532019-05-23T07:11:08ZTATA RIAS KARAKTER TOKOH WIBISANA DALAM PERGELARAN TEATER TRADISI MAHA SATYA DI BUMI ALENGKA “HANOMAN DUTA”Pagelaran proyek akhir dengan mengusung tema tekno 60% dan tema
tradisional 40% bertujuan untuk: 1) mengasilkan rancangan kostum, aksesoris
serta make up tokoh Wibisana yang sesuai dengan tema pagelaran yang moderen,
namun tidqak meninggalkan unsur tradisional dengan sepenuhnya, 2)
menghasilkan penataan kostum, aksesoris dan make up tokoh wibisana yang
sesuai dengan tema pagelaran, karakter serta karakteristik tokoh Wibisana, 3)
menampilkan kostum, aksesoris serta rias wajah tokoh Wibisana dalam pagelaran
teater tradisi Maha Satya Di Bumi Alengka.
Metode yang digunakan menggunakan model pengembangan 4D yaitu: 1)
define (pendefnisian) dengan cara menganalisis cerita, menganalisis karakter dan
karakteristik tokoh, menganalisis sumber ide serta mengembangan analisi sumber
ide yang digunakan untuk tokoh Wibisana dalam pergelaran teater tradisi Maha
Satya Di Bumi Alengka, 2) desain (perancangan) merupakan proses merancang
kostum, aksesoris, serta rias wajah tokoh Wibisana, 3) develope (pengembangan)
merupakan proses melakukan validasi rancangan kostum serta rias wajah yang
dilakukan oleh para ahli untuk tokoh Wibisana, 4) dessiminate (penyebaran)
merupakan proses penyebaran karya yang diaplikasikan dalam pergelaran tetater
tradisi Maha Satya Di Bumi Alengka.
Hasil yang diperoleh yaitu: 1) perancangan kostum serta aksesoris yang
menggunakan unsur-unsur garis , arah, bentuk, ukuran, tekstur, value, warna, serta
prinsip-prinsip berupa harmoni, proporsi, keseimbangan dan kesatuan, 2)
mewujudkan kostum serta aksesoris dengan metode stilisasi namun tetap sesuai
dengan tema dalam pergelaran teater tradisi Maha Satya Di Bumi Alengka, 3)
menampilkan hasil karya dalam pergelaran teater tradisi Maha Satya Di Bumi
Alengka pada hari Sabtu, 26 Januari 2019 yang bertempat di Taman Budaya
Yogyakarta.Vika Pangestu Ayuningtias2019-05-23T06:30:08Z2019-05-23T06:30:08Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/63944This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/639442019-05-23T06:30:08ZTATA RIAS WAJAH KARAKTER NAYAKA TRI DALAM PERGELARAN TEATER TRADISI MAHA SATYA DI BUMI ALENGKA “HANOMAN DUTA”Proyek akhir ini dikemas dengan konsep 60% techno dan 40% tradisional
yang bertujuan untuk; 1) menghasilkan rancangan kostum, aksesoris, tata rias
karakter, wig, dan hand property pada tokoh Nayaka Tri dalam pergelaran teater
tradisi Maha Satya di Bumi Alengka “Hanoman Duta”; 2) menciptakan tatanan
kostum, aksesoris, tata rias karakter, wig, dan hand property pada tokoh Nayaka
Tri dalam pergelaran teater tradisi Maha Satya di Bumi Alengka “Hanoman
Duta”.
Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan adalah metode
pengembangan 4D, yaitu 1) define (pendefinisian) berupa proses mencari,
mengumpulkan, dan memahami referensi terkait cerita Hanoman Duta dan
pergelaran teater tradisi, kemudian proses analisis terhadap aspek cerita Maha
Satya di Bumi Alengka “Hanoman Duta”, karakter Nayaka Tri, karakteristik
Nayaka Tri, sumber ide, dan pengembangan sumber ide; 2) design (perencanaan)
berupa proses perencanaan perancangan kostum, aksesoris, dan tata rias wajah
karakter Nayaka Tri; 3) develop (pengembangan) berupa proses validasi terhadap
desain kostum, aksesoris, dan tata rias wajah karakter Nayaka Tri; 4) dessiminate
(penyebarluasan) berupa proses penyebarluasan karya yang ditampilkan pada
pergelaran teater tradisi Maha Satya di Bumi Alengka “Hanoman Duta”.
Hasil yang diperoleh dari proyek akhir, yaitu 1) rancangan kostum dan
aksesoris menerapkan unsur bentuk geometris, warna merah, tembaga, hitam,
garis lurus, dan lengkung serta prinsip desain yang digunakan adalah prinsip
balance dan proporsi, tata rias wajah karakter dengan unsur garis lurus, lengkung,
warna merah, tembaga, hitam, putih; 2) memakai baju rompi dan celana berbahan
kain satin berwarna hitam, celana yang sudah di jahit awalnya sempit ketika
dipakai talent kemudian jadi nyaman setelah diperbaiki, rampek berwarna merah,
aksesoris berupa irah-irahan, aksesoris bahu, klat bahu, gelang tangan, ikat
pinggang, gelang kaki, sepatu, dan hand property, tata rias wajah karakter
diwujudkan dengan pengaplikasian face painting berwarna merah, tembaga,
hitam, dan putih serta membentuk garis-garis gradasi dan tegas pada bagian
wajah; 3) penyelenggaraan teater tradisi Maha Satya di Bumi Alengka “Hanoman
Duta” diselenggarakan pada hari Sabtu, 26 Januari 2019 di Taman Budaya
Yogyakarta.Dewi Anggun Alwiantika2019-05-23T04:39:04Z2019-05-23T04:39:04Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/63943This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/639432019-05-23T04:39:04ZTATA RIAS KARAKTER TOKOH TOGOG DALAM PERGELARAN TEATER TRADISI MAHA SATYA DI BUMI ALENGKA “HANOMAN DUTA”Proyek Akhir berjudul Maha Satya di Bumi Alengka “Hanoman Duta” ini
dikemas dengan tampilan tekno 60%, serta tradisional 40%, dengan tujuan untuk
1) merancang desain kostum, asesoris, serta rias wajah karakter pada tokoh
Togog; 2) menata kostum, asesoris, dan mengaplikasikan rias wajah karakter pada
tokoh Togog; dan 3) menampilkan kostum, asesoris, dan rias wajah karakter pada
tokoh Togog dalam pergelaran teater tradisi Maha Satya di Bumi Alengka
“Hanoman Duta”.
Metode yang digunakan menggunakan model 4D, yaitu 1) define,
menganalisis aspek-aspek cerita, karakter, karakteristik, sumber ide, serta
pengembangan sumber ide Togog; 2) design, proses perencanaan kostum,
asesoris, dan rias karakter; 3) develop, proses validasi untuk desain kostum,
asesoris, rias karakter, serta desain prototype; 4) disseminate, penilaian akhir yang
dilakukan oleh juri (grand juri), gladi kotor, gladi bersih, dan pergelaran utama.
Hasil dari proyek akhir ini adalah 1) desain kostum menerapkan unsur
desain warna berupa warna merah, biru, dan kuning, desain asesoris menerapkan
unsur desain warna berupa warna biru, silver, dan kuning, serta tata rias wajah
karakter yang menerapkan unsur desain warna berupa warna merah, biru, hitam,
dan silver, unsur garis yang diterapkan pada kostum berupa garis vertikal dan
diagonal, pada asesoris berupa garis vertikal dan lengkung, dan pada tata rias
wajah karakter berupa garis lengkung, dan unsur bentuk, serta prinsip desain
keseimbangan, unity, dan harmoni diterapkan pada keseluruhan desain kostum,
asesoris, dan tata rias wajah karakter. Karakter Togog pemberani, sedangkan
karakteristiknya bermata lebar, dan bermulut lebar, sumber ide yang digunakan
adalah wayang kulit purwa Togog gaya Yogyakarta dengan pengembangan
sumber ide dalam bentuk stilisasi; 2) kostum yang diaplikasikan yaitu baju
dengan kombinasi kain berwarna merah, dan biru serta ikat pinggang kain dengan
kombinasi kain lurik, dan celana legging berwarna hitam. Pelengkap kostum
berupa subang, asesoris berupa irah-irahan, gelang, asesoris bahu yang
dilengkapi dengan LED berwarna biru, ikat pinggang, selempang, asesoris kaki,
dan alas kaki. Pematangan karakter diwujudkan melalui pengaplikasikan rias
karakter dengan face painting berwarna silver, biru, merah, dan hitam; 3)
pergelaran diadakan pada hari Sabtu, 26 Januari 2019 pukul 13:00, di Concert
Hall Taman Budaya Yogyakarta, dan dihadiri oleh 650 penonton yang
pertunjukannya berjalan lancar dan sukses.Felinda Erinoka Sekarwangi2019-05-23T00:46:08Z2019-05-23T00:46:08Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/63927This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/639272019-05-23T00:46:08ZRIAS KARAKTER RAHWANA PADA PERGELARAN TEATER TRADISI MAHA SATYA DI BUMI ALENGKAProyek akhir bertujuan untuk 1) menghasilkan rancangan kostum,
aksesori, rias karakter yang digunakan Rahwana pada pergelaran Maha Satya di
Bumi Alengka; 2) menciptakan tatanan kostum, aksesori, rias karakter yang akan
digunakan Rahwana pada pergelaran Maha Satya di Bumi Alengka; 3)
menampilkan kostum, aksesori dan tata rias karakter Rahwana dalam pergelaran
Maha Satya di Bumi Alengka.
Konsep dan metode yang digunakan dengan model pengembangan 4D,
yaitu 1) define (pendefinisian) proses mencari, mengumpulkan dan memahami
refrensi terkait cerita Ramayana dan pergelaran teater tradisi, kemudian proses
analisis terhadap aspek cerita Maha Satya di Bumi Alengka, karakter Rahwana,
karakteristik Rahwana, sumber ide, dan pengembangan sumber ide; 2) design
(perencanaan) berupa proses perencanaan kostum, aksesori, dan tata rias karakter
Rahwana; 3) develop (pengembangan) berupa proses validasi terhadap desain
kostum, aksesori, dan tata rias karakter, serta desain prototype Rahwana; 4)
dessiminate (penyebarluasan) berupa proses penyebarluasan karya yang di
tampilkan pada pergelaran berbentuk seni pertunjukan teater tradisi Maha Satya di
Bumi Alengka.
Hasil yang diperoleh dari proyek akhir, yaitu; 1) hasil rancangan kostum,
aksesori, rias karakter dengan menerapkan unsur garis lurus, garis lengkung,
warna merah dan bentuk runcing serta prinsip desain yang digunakan adalah
prinsip balance, proporsi besar, aksen LED, tata rias karakter dengan unsur garis
lurus, warna merah, serta prinsip desain berupa balance dan aksen; 2) kostum dan
aksesori direalisasikan dengan kostum berkonsep tradisional semi modern,
menggunakan jubah dan LED, dengan bahan utama spon ati dan kain lurik model
gerimis berwarna merah, aksesori berupa mahkota, ikat tangan, ikat jari, ikat kaki,
sayap Rahwana, ornamen wajah rahwana, dan tongkat, rias wajah karakter
diwujudkan dengan pengaplikasian alas bedak berwarna kemerahan dengan face
painting dengan membentuk garis-garis yang tajam dan tebal pada bagian wajah;
3) penyelenggaraan pergelaran teater tradisi Maha Satya di Bumi Alengka
diselenggarakan pada 26 Januari 2019, pukul 13.0 WIB, di concert hall Taman
Budaya Yogyakarta, dihadiri kurang lebih 900 penonton, pergelaran yang
ditampilkan berjalan sesuai dengan rencana.Fairuz Qu Ratu Ayu2019-05-21T07:07:05Z2019-05-22T03:17:12Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/63893This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/638932019-05-21T07:07:05ZTATA RIAS KARAKTER TOKOH RAMAWIJAYA DALAM PERGELARAN
TEATER TRADISI MAHA SATYA DI BUMI ALENGKA HANOMAN DUTAProyek akhir ini berjudul Maha Satya di Bumi Alengka “Hanoman Duta” yanag dikemas dengan tampilan tekno 60% teknologi dan 40% tradisional dengan tujuan untuk 1) menghasilkan rancangan kostum, aksesoris, tata rias karakter dan peroperti pada tokoh Ramawijaya: 2) menata kostum, aksesoris, mengaplikasian tata rias karakter dan properti pada tokoh Ramawijaya yang dapat di wujudkan sebagai seorang raja dalam kerajaan Mantili: 3) menampilkan tokoh Ramawijaya dengan penataan kostum, aksesoris, rias wajah karakter dan properti dalam cerita kerajaan Ayodya.
Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan adalah medode pengembangan 4D yaitu 1) define (Pendefinisian), 2) design (Perencanaan), 3) develop (Pengembangan), 4) dessiminate (Penyebarluasan). Tempat dan waktu pengembangan dilakukan di Taman Siswa pondopo Gambir Sawit Yogyakarta dan di Laboratorium Program Studi Tata Rias dan Kecantikan Pendidikan Teknik Boga dan Busana Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta selama dua bulan yaitu dari bulan Desember sampai Januari.
Hasil yang diperoleh dari proyek akhir 1) terciptanya rancangan kostum, aksesoris, property, dan tata rias karakter yang menerapkan unsur garis lengkung, bentuk bulat, segitiga, warna emas, tekstur halus, kesat serta value dan prisnsip keseimbangan, properti, menggunakan unsur garis, bentuk, serta warna dan prinsip keseimbangan: 2) tantanan kostum dan aksesoris diwujudkan dengan kostum berupa baju yang di buat menggunakan spon ati dan di beri warna emas serta celana yang memakai lejing dan di tutup dengan alas kakai yang di buat mengguakan spon ati dan di tambahkan aksesoris pendukung seperti sampur, hiasan pinggang, gelang kaki, hiasan paha, mahkota, kelat bahu, gelang tangan, dan panah, rias wajah berupa rias karakter diwujudkan dengan penggunaan warna emas pada bagian bawah mata yang di buat tekno, serta ketegasan garis pada eyeliner, pembuatan properti panah dengan menggunkan spon ati yang di beri warna emas dan ditambahkan LID: 3) terselengganya pagelaran teater tradisi Maha Satya di Bumi Alengka yang menampilkan tokoh Ramawijaya dilaksanakan pada hari Sabtu, 26 Januari 2019, pukul 13.00, bertempat di Taman Budaya Yogyakarta, di hadiri lebih dari 400 orang penonton yang pelaksanaanya berjalan dengan lancar dan sukses.Bella Novia2019-05-21T07:01:56Z2019-05-21T07:01:56Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/63892This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/638922019-05-21T07:01:56ZTATA RIAS KARAKTER TOKOH GARENG DALAM PERGELARAN TEATER TRADISI MAHA SATYA DI BUMI ALENGKA “HANOMAN DUTA”Proyek akhir ini dikemas dengan tampilan techno 60% dan tradisional
40% pada tokoh Gareng dalam pergelaran Maha Satya di Bumi Alengka
“Hanoman Duta” dengan tujuan untuk 1) menghasilkan rancangan kostum,
asesoris, dan tata rias wajah karakter; 2) menciptakan tatanan kostum, asesoris,
dan tata rias wajah karakter; 3) menampilkan kostum, asesoris dan tata rias wajah
karakter.
Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan menggunakan model
pengembangan 4D yaitu 1) define berupa proses analisis terhadap cerita, karakter,
karakteristik sumber ide serta pengembangan sumber ide tokoh Gareng; 2) design
proses perancangan kostum,rias karakter dan asesoris, 3) develop berupa proses
validasi terhadap desain kostum, rias karakter, dan asesoris,serta desain prototype;
4) desseminate berupa proses penyebarluasan karya yang ditampilkan pada
pergelaran teater tradisi Maha Satya di Bumi Alengka “Hanoman Duta”.
Hasil yang diperoleh dari proyek akhir yaitu 1) rancangan kostum dan
asesoris dengan unsur garis, arah, bentuk, ukuran, tekstur, warna, dan
menggunakan prinsip harmoni, proporsi, keseimbangan, aksen serta kesatuan, tata
rias wajah karakter dengan unsur garis, ukuran, warna, dan menggunakan prinsip
harmoni, keseimbangan dan kesatuan; 2) diwujudkannya tatanan kostum dan
asesoris berupa baju dan celana yang terbuat dari bahan kain satin bridal hitam
mengkilap dengan ornamen pada kostum menggunakan spon ati dan payet serta
atasan berupa kalung yang terbuat dari CD dan spon ati serta asesoris pendukung,
dan perlengkap kostum berupa alas kaki, Irah-irahan, anting, gelang, klat bahu
dan ikat pinggang; 3) diselenggarakannya pergelaran teater tradisi Maha Satya di
Bumi Alengka dengan menampilkan tokoh Gareng pada hari Sabtu, 26 Januari
2019, pukul 13.00 WIB, bertempat di gedung Concert Hall Taman Budaya
Yogyakarta, dihadiri 572 penonton yang pelaksanaannya berjalan dengan lancar
dan suksesRosita Nadya Utami2019-05-21T06:58:04Z2019-05-21T06:58:04Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/63891This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/638912019-05-21T06:58:04ZTATA RIAS KARAKTER SAYEMPRABA PADA PERGELARAN TEATER TRADISI MAHA SATYA DI BUMI ALENGKA "HANOMAN DUTA"Widya Sinta Cahya Meilani2019-05-21T06:30:47Z2019-05-21T06:30:47Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/63889This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/638892019-05-21T06:30:47ZTATA RIAS KARAKTER NAYAKA DVI DALAM TEATER TRADISI MAHA SATYA DI BUMI ALENGKA “HANOMAN DUTA”Pergelaran proyek akhir ini bertujuan untuk; 1) menghasilkan rancangan kostum, aksesoris, tata rias karakter, wig, dan senjata Nayaka Dvi dalam pergelaran teater tradisi Maha Satya di Bumi Alengka “Hanoman Duta”; 2) menciptakan tatanan kostum, aksesoris, tata rias karakter, wig, dan senjata Nayaka Dvi dalam pergelaran teater tradisi Maha Satya di Bumi Alengka “Hanoman Duta”; 3) menampilkan kostum, aksesoris, tata rias karakter, wig, dan senjata Nayaka Dvi dalam pergelaran teater tradisi Maha Satya di Bumi Alengka “Hanoman Duta”.
Konsep dan metode pengembangan yang digunakan merupakan pengembangan 4D, yaitu: 1) define, berupa proses membaca, memahami, mempelajari, dan mengkaji cerita, pendefinisian tokoh Nayaka Dvi sesuai karakter, karakteristik, sumber ide, dan pengembangan sumber ide dalam pergelaran teater tradisi Maha Satya di Bumi Alengka “Hanoman Duta; 2) design, berupa proses merancang kostum, aksesori, tata rias karakter, wig, dan senjata dengan menerapkan unsur garis, bentuk, warna, tekstur, ukuran serta prinsip desain proporsi, keseimbangan, kesatuan dan aksen Nayaka Dvi; 3) develop, berupa proses validasi terhadap desain kostum, aksesori, tata rias karakter, dan wig serta desain prototype Nayaka Dvi; 4) disseminate, berupa proses publikasi karya yang di tampilkan melalui pergelaran teater tradisi Maha Satya di Bumi Alengka “Hanoman Duta”
Hasil yang diperoleh dari gelar karya proyek akhir yaitu 1) rancangan kostum dan aksesori yang menerapkan unsur warna, ukuran, bentuk, dan arah, serta prinsip keseimbangan, kesatuan, harmoni, proporsi, dan pusat perhatian; 2) perwujudan tatanan kostum dan aksesoris yang terdiri atas rompi dan celana berbahan satin silk hitam, kain rampek atau kain pinggang berbahan satin silk merah, aksesori berbahan spon ati dengan tambahan manik-manik dan glitter berupa irah-irahan, kelat bahu, pelindung tangan dan kaki, aksesoris bahu, sabuk dan alas kaki, senjata, wig, dan tata rias karakter diwujudkan dengan pengaplikasian foundation, cat body painting, gigi khas prajurit Alengka, alis dan mata yang tajam, serta garis-garis tajam pada wajah; 3) penyelenggaraan pergelaran teater tradisi Maha Satya di Bumi Alengka “Hanoman Duta” pada 26 Januari 2019, pukul 12.00 WIB, di Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta.Tri Novia Nugraheni2019-05-21T05:04:27Z2019-05-21T05:04:27Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/63886This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/638862019-05-21T05:04:27ZTATA RIAS KARAKTER SUWEDA PADA PERGELARAN TEATER TRADISI MAHASATYA DI BUMI ALENGKA “HANOMAN DUTA”Proyek akhir ini bertujuan untuk 1) menghasilkan rancangan kostum,
aksesoris, dan tata rias tokoh Suweda dalam teater tradisi Maha Satya di Bumi
Alengka “Hanoman Duta”; 2) menerapkan penataan kostum, aksesoris, dan
mengaplikasikan tata rias karakter tokoh Suweda dalam teater tradisi Maha Satya
di Bumi Alengka “Hanoman Duta”; 3) menampilkan kostum, aksesoris, dan tata
rias tokoh Suweda dalam teater tradisi Maha Satya di Bumi Alengka “Hanoman
Duta”.
Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan meliputi beberapa tahap
yang meliputi 1) define, berupa memahami referensi terkait pementasan
pergelaran, alur cerita Ramayana khususnya Hanoman Duta, serta tokoh Suweda;
2) design, berupa merancang kostum, akesori, serta tata rias wajah karakter tokoh
Suweda; 3) develop, berupa proses validasi, pembuatan, fitting, serta perbaikan
kostum dan aksesori, validasi, serta uji coba rias wajah karakter, dan juga hasil
prototype tokoh Suweda; 4) disseminate, berupa proses publikasi karya yang
dipentaskan melalui pergelaran teater tradisi Maha Satya di Bumi Alengka
Hanoman Duta. Tempat yang digunakan selama persiapan yaitu di Laboratorium
Program Studi Tata Rias dan Kecantikan, Universitas Negeri Yogyakarta selama
3 bulan yaitu mulai bulan Oktober 2018-Januari 2019.
Hasil yang diperoleh dari proyek akhir yaitu 1) rancangan kostum dan
aksesori dengan unsur garis, bentuk, warna, tekstur dan prinsip proporsi,
keseimbangan, kesatuan, serta pusat perhatian, tata rias wajah dengan unsur garis,
serta gelap terang, dan prinsip proporsi, keseimbangan, serta kesatuan; 2)
perwujudan tatanan kostum dan aksesori yang terdiri atas jumpsuit berbahan
rasfur, dengan pelengkap kostum berbahan spon ati, dengan ornamen manikmanik
biru dan glitter, tata rias wajah karakter menggunakan face painting¸
dengan pelengkap rias wajah yang ditempeli bulu dari kain rasfur serta tatanan
rambut ditutup menggunakan kain rasfur yang disambung pada jumpsuit dengan
ornamen berbahan spon ati glitter¸ serta manik-mani; 3) penyelenggaraan
pergelaran teater tradisi Maha Satya di Bumi Alengka “Hanoman Duta” dengan
menampilkan tokoh Suweda pada tanggal 26 Januari 2019 di Gedung Concert
Hall Taman Budaya Yogyakarya yang dihadiri oleh kurang lebih 700 penonton
yang pelaksanannya berjalan lancar dan sukses.Fang Pangastuti2019-05-15T06:53:40Z2019-05-15T06:53:40Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/63829This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/638292019-05-15T06:53:40ZTATA RIAS KARAKTER DAYANG CANTIK SAT DALAM PERGELARAN TEATER TRADISI MAHA SATYA DI BUMI ALENGKA “HANOMAN DUTA”Proyek akhir ini dikemas dengan tampilan techno 60% dan 40 %
tradisional bertujuan untuk :1) dapat merancang kostum dan tata rias karakter
tokoh Dayang Cantik dalam cerita pada pergelaran Maha Satya di Bumi Alengka
“Hanoman Duta” ; 2) dapat menata kostum dan mengaplikasikan tata rias karakter
pada tokoh Dayang Cantik yang dapat diwujudkan sebagai seorang abdi dalem
kerajaan dalam cerita pada pergelaran Maha Satya di Bumi Alengka “Hanoman
Duta” ; 3) dapat menampilkan tokoh Dayang Cantik yang dapat diwujudkan
sebagai seorang abdi dalem kerajaan.
Metode yang digunakan menggunkan pengembangan 4D, yaitu 1) define
(pendefinisian) proses mencari, memahami, mengkaji cerita Ramayana, alur cerita
tokoh, pendefinisian tokoh dan stilisasi tokoh Dayang Cantik Sat pada cerita
Maha Satya di Bumi Alengka “Hanoman Duta” ; 2) design (perencanaan) proses
perencanaan berupa konsep-konsep pada desain kostum, aksesoris, tata rias
karakter, dan penataan rambut Dayang Cantik Sat; 3) develop (pengembangan)
tahap untuk menghasilkan tokoh Dayang Cantik Sat dalam cerita Maha Satya di
Bumi Alengka “Hanoman Duta” dengan melakukan validasi pada kostum,
aksesoris, tata rias karakter, dan penataan rambut; 4) dessiminate (penyebaran)
penyebaran yang akan ditampilkan pada pergelaran proyek akhir teater tradisi
cerita Maha Satya di Bumi Alengka “Hanoman Duta”.
Hasil yang di dapatkan dari proyek akhir yaitu 1) rancangan kostum dan
aksesoris menerapkan unsur garis, bentuk, warna, tekstur, serta ukuran dan prinsip
desain yang digunakanadalah prinsip balance, proporsi, dan aksen, tata rias
karakter; 2) kostum dan aksesoris berkonsep techno dengan tetap terdapat unsur
tradisional, menggunakan bustie pink, rok lurik dominasi warna hijau dengan
tambahan rok organza berwarna hijau tosca, leging pink dengan tambahan hiasan
kaki, aksesoris yang dikenakan berupa anting-anting, kalung, gelang LED, rias
wajah karakter diwujudkan dengan pengaplikasian alas bedak yang berwarna
kemerahan, dan membentuk garis-garis yang tegas pada wajah, serta mewujudkan
penataan rambut tokoh Dayang Cantik Sat d; 3) pergelaran teater tradisi
diselenggarakan pada Sabtu, 26 Januari 2019 pukul 13.00 WIB di gedung
Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta dengan di hadiri kurang lebih 700
penonton, pergelaran yang ditampilkan berjalan dengan sukses.Eka Mulyanti2019-05-15T06:48:59Z2019-05-15T06:48:59Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/63828This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/638282019-05-15T06:48:59ZTATA RIAS KARAKTER NAYAKA PANCA DALAM TEATER TRADISI MAHA SATYA DI BUMI ALENGKA “HANOMAN DUTA”Pergelaran karya proyek akhir dikemas dalam pergelaran teater tradisi
yang menggunakan perpaduan 60% teknologi dan 40% tradisional ini bertujuan
untuk: 1) dapat merancang tata rias karakter, kostum, aksesoris, wig, dan senjata
pada tokoh Nayaka Panca sebagai seorang prajurit Kerajaan Alengka dalam
pergelaran teater tradisi Maha Satya di Bumi Alengka “Hanoman Duta”; 2) dapat
mengaplikasikan tata rias karakter, kostum, aksesoris, wig, dan senjata pada tokoh
Nayaka Panca sebagai seorang prajurit Kerajaan Alengka dalam pergelaran teater
tradisi Maha Satya di Bumi Alengka “Hanoman Duta”; 3) dapat menampilkan tata
rias karakter, kostum, aksesori, wig, dan senjata pada tokoh Nayaka Panca sebagai
seorang prajurit Kerajaan Alengka dalam pergelaran teater tradisi Maha Satya di
Bumi Alengka “Hanoman Duta”.
Konsep dan metode pengembangan yang digunakan merupakan
pengembangan 4D, yaitu: 1) define (pendefinisian) merupakan proses membaca,
mengkaji cerita, memahami, dan mendefinisikan tokoh Nayaka Panca sesuai
karakter, karakteristik, sumber ide, dan pengembangan sumber ide; 2) design
(perencanaan) berupa proses perencanaan desain kostum, aksesori, tata rias
karakter, wig, dan senjata serta pergelaran dengan mengacu pada pengembangan
sumber ide yang menerapkan unsur dan prinsip desain untuk tokoh Nayaka Panca;
3) develop (pengembangan) berupa proses validasi terhadap desain kostum,
aksesori, tata rias karakter, dan wig serta desain prototype Nayaka Panca; 4)
dessiminate (penyebarluasan) berupa proses penyebarluasan karya yang di
tampilkan pada pergelaran teater tradisi Maha Satya di Bumi Alengka “Hanoman
Duta”
Hasil yang diperoleh dari gelar karya proyek akhir, yaitu 1) rancangan
kostum dan aksesori yang menerapkan unsur desain warna merah, hitam, dan
tembaga, ukuran besar dan kecil, bentuk geometris, dan arah tegak lurus, serta
prinsip desain keseimbangan simetris, kesatuan, harmoni bentuk, proporsi, dan
pusat perhatian; 2) kostum dan aksesori direalisasikan dengan perpaduan
teknologi 60% dan tradisional 40%, menggunakan kostum, kain rampek, aksesori
berupa hiasan kepala (irah-irahan), kelat bahu, gelang, rompi dada dan aksesori
bahu, kalung, sabuk, gelang kaki dan alas kaki, senjata, wig, dan tata rias karakter
dengan foundation merah, gigi, alis, mata, serta garis tajam pada wajah; 3)
penyelenggaraan pergelaran teater tradisi Maha Satya di Bumi Alengka
“Hanoman Duta” pada 26 Januari 2019 pukul 12.00 WIB di Concert Hall Taman
Budaya Yogyakarta.Galuh Cahya Andayasari2019-02-15T03:27:48Z2019-02-15T03:27:48Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/62709This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/627092019-02-15T03:27:48ZTATA RIAS FANTASI ANEMON LAUT A DALAM PERGELARAN DRAMA MUSIKAL SABDA RAJA MUTIARAProyek Akhir ini bertujuan untuk 1) menciptakan rancangan kostum dan aksesori, tata rias wajah fantasi serta penataan rambut tokoh Anemon medusa pada pergelaran drama musikal Sabda Raja Mutiara, 2) menata kostum dan aksesori, mengaplikasikan tata rias wajah fantasi, face painting, penataan rambut, body painting dan kostum tokoh Anemon Medusa pada pergelaran drama musikal Sabda Raja Mutiara, 3) menampilkan tokoh Anemon Medusa pada pergelaran drama musikal Sabda Raja Mutiara.
Metode pengembangan yang digunakan Anemon Medusa untuk mencapai untuk mencapai tujuan menggunakan R&D dengan model pengembangan 4D, yaitu define (pendefinisian) adalah tahap untuk menetapkan dan mendefinisikan syarat-syarat pembelajaran yang mencakup beberapa analisis, design (perencanaan) bertujuan bertujuan untuk merancang perangkat pembelajaran, develop (pengembangan) adalah tahap untuk menghasilkan produk pengembangan yang dilakukan melalui dua langkah, yakni: (1) penilaian ahli yang diikuti dengan revisi, (2) uji coba pengembangan, dan disseminate (penyebarluasan) merupakan suatu tahap akhir pengembangan. Tahap diseminasi dilakukan untuk mempromosikan produk pengembangan agar bisa diterima pengguna, baik individu, suatu kelompok, atau system.
Hasil Akhir yang diperoleh dari proyek akhir yaitu : 1) rancangan kostum menerapkan unsur garis lengkung, bentuk, ukuran, tekstur halus, warna orange hijau serta menggunakan prinsip balance atau keseimbangan ; 2) terwujudnnya tatanan kostum dari kostum bagian kepala, kostum bagian leher, kosyim bagia punggung, kostum bagian pinggang, kostum bagian kaki, tata rias afantasi berupa tat arias prosthetic ; 3) terselenggarannya pergelaran drama musikal Sabda Raja Mutiara dengan menampilkan tokoh Anemon Medusa tanggal 26 Januari 2017 pukul 13.00 WIB di gedung Auditorium Universitas Negeri Yogyakarta dengan dihadiri kurang lebih 600 penonton yang pelaksanaannya berjalan lancar dan sukses.Mentari Pangestiwi-