Lumbung Pustaka UNY: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-28T11:35:03ZEPrintshttp://eprints.uny.ac.id/apw_template/images/sitelogo.pnghttps://eprints.uny.ac.id/2017-01-09T07:53:41Z2019-01-30T12:22:40Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/44817This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/448172017-01-09T07:53:41ZPENGARUH METODE PEMBELAJARAN PERMAINAN TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA KELAS X
DI KECAMATAN NGAGLIKPenelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh metode pembelajaran permainan Clash of Clans dan terhadap hasil belajar matematika siswa SMA kelas X di Kecamatan Ngaglik dan menjelaskan perbedaan pengaruh metode permainan Clash of Clansdan metode ceramah terhadap hasil belajar matematika siswa SMA kelas X di Kecamatan Ngaglik.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experiment dengan desain penelitian pre-test post-test group design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA di Kecamatan Ngaglik yang berjumlah 405 siswa. Sampel dalam penelitian ini adalah 30 siswa SMA Negeri 1 Ngaglik pada kelas XF dengan diberikan perlakuan metode pembelajaran permainan Clash of Clans dan 32 siswa kelas XE dengan diberikan perlakuan metode pembelajaran konvensional. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen tes untuk mengukur hasil belajar matematika siswa dan lembar observasi untuk mengamati keterlaksanaan pembelajaran yang digunakan oleh peneliti. Uji validitas yang digunakan adalah validitas isi. Estimasi reliabilitias menggunakan Alpha Cronbach dengan hasil estimasi reliabilitas soal pretest&posttest adalah 0,58 sehingga termasuk dalam kategori sedang. Uji hipotesis pertama menggunakan uji one sample t-test dan uji hipotesis kedua menggunakan uji independent samples t-tes.
Hasil penelitiannya adalahmetode pembelajaran permainan Clash of Clansberpengaruh terhadap hasil belajar matematika siswa karenarata-rata gain skor menyatakan ada peningkatan hasil belajar matematika siswa. Metode pembelajaran permainan Clash of Clans berpengaruh lebih baik terhadap hasil belajar matematika siswa daripada metode pembelajaran ceramah karena memberikan rata-rata gain yang lebih tinggi, yaitu rata-rata gain hasil belajar matematika siswa untuk kelas dengan metode pembelajaran permainan Clash of Clans adalah 46 dan untuk kelas dengan metode konvensional adalah 42,56. Sumbangan efektif pemberian perlakuan pada kelas eksperimen sebesar 29%.
Kata kunci: Metode Permainan Clash of Clans, metode ceramah, hasil belajar matematika, sumbangan efektifSih Mirmo WidiantoR. Rosnawati2016-12-29T01:46:40Z2019-01-30T12:31:46Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/45258This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/452582016-12-29T01:46:40ZPENGEMBANGAN GAME EDUKASI MATEMATIKA
BERBASIS ROLE PLAYING GAME PADAMATERI KESEBANGUNAN
SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN INOVATIF
UNTUK SISWA SMP KELAS IXPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas game edukasi
matematika berbasis Role Playing Game pada materi kesebangunan sebagai
media pembelajaran inovatif untuk siswa SMP kelas IX ditinjau dari aspek isi dan
tujuan, teknis, dan instruksional/pembelajaran, serta minat siswa terhadap game
edukasi matematika.
Pengembangan media pembelajaran dilakukan melalui 5 tahapan, yaitu: 1)
analisis meliputi analisis kompetensi, karakteristik siswa, situasi sekolah, dan
teknologi, 2) perancangan meliputi berupa menyusun materi, storyboard,
flowchart, naskah skenario, dan instrumen, pengembangan, implementasi, dan
evaluasi, 3) pengembangan, dilakukan pengembangan game edukasi berdasarkan
saran dan masukan dari ahli dan guru, 4) Implementasi produk dilakukan pada
pembelajaran siswa kelas IX SMP Negeri 1 Dlingo, dan 5) evaluasi, dilakukan
dengan perekapan dan analisis data yang diperoleh selama tahap pengembangan
dan tahap implementasi. Instrumen yang digunakan angket evaluasi ahli media
dan materi, angket guru dan angket minat siswa.
Ditinjau dari aspek kualitas isi dan tujuan, aspek kualitas teknis, dan aspek
kualitas instruksiona dapat diketahui bahwa kualitas game edukasi matematika
berbasis role playing game dengan skor rata-rata 3,98 dalam skala 5 masuk dalam
kategori baik dan layak untuk digunakan dalam proses pembelajaran. Siswa
memberikan respon yang sangat baik terhadap game edukasi matematika dengan
skor rata-rata 4,24 dalam skala 5. Siswa menunjukkan minat yang sangat baik
terhadap game edukasi matematika yang dikembangkan.
Kata kunci: media pembelajaran inovatif, game edukasi matematika, role playing
gameRudy PrasetyoKuswari Hernawati2016-12-27T03:29:47Z2019-01-30T12:30:31Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/45136This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/451362016-12-27T03:29:47ZPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI LINGKARAN DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK SISWA SMP KELAS VIIIPenelitian ini bertujuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS pada materi lingkaran dengan pendekatan Scientific berbasis Problem Based Learning (PBL) untuk peserta didik SMP kelas VIII, dan kualitasnya yang ditinjau dari tiga aspek yaitu kevalidan, kepraktisan dan keefektifan.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan model pengembangan ADDIE yang meliputi analysis, design, development, implementation, dan evaluation. Perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan Scientific berbasis Problem Based Learning (PBL) untuk siswa SMP kelas VIII pada materi lingkaran. Problem Based Learning (PBL) yang dikembangkan terdiri dari tiga fase, yaitu: orientasi peserta didik pada masalah, mengorganisasikan peserta didik, dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
Hasil penilaian perangkat pembelajaran dilakukan oleh dua dosen pendidikan matematika dan guru matematika menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan valid dan memenuhi kriteria minimal baik. Penilaian perangkat pembelajaran ini menggunakan instrumen lembar penilaian dengan skala likert 1-5. Penilaian RPP oleh satu dosen ahli materi dan satu guru matematika mendapatkan skor rata-rata 4,10, sedangkan penilaian LKS oleh dua dosen yaitu dosen ahli materi dan ahli media serta satu guru matematika mendapatkan skor rata-rata 4,06. Dari hasil analisis data angket respon guru dan peserta didik menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran dikatakan praktis dengan nilai rata-rata total 4,08 yang diperoleh dengan menggunakan instrumen lembar penilaian skala likert 1-5.
Hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran menujukkan klasifikasi baik dengan presentase rata-rata keterlaksanaan pembelajaran mencapai 89%. Hasil penilaian ketiga kompetensi peserta didik menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran dikatakan sangat efektif karena memenuhi klasifikasi ketuntasan klasikal mencapai 85,71 %.
Kata kunci: perangkat pembelajaran, Problem Based Learning, lingkaranRydlo Ega PutraMarsigit Marsigit2016-12-22T01:33:03Z2019-01-30T12:25:56Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/44990This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/449902016-12-22T01:33:03ZKEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN SEGIEMPAT
DENGAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI (INQUIRY LEARNING)
DALAM PENDEKATAN SAINTIFIK DITINJAU
DARI PRESTASI BELAJAR DAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA SMPPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) keefektifan metode pembelajaran inkuiri dalam pendekatan saintifik ditinjau dari prestasi belajar; (2) keefektifan metode pembelajaran inkuiri dalam pendekatan saintifik ditinjau dari kepercayaan diri siswa.
Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi-experiment), menggunakan satu kelompok eksperimen. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 4 Yogyakarta yang terdiri dari 5 kelas. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas VII A. Kelas VII A diberi perlakuan pembelajaran dengan metode pembelajaran inkuiri dalam pendekatan saintifik. Instrumen untuk mengukur prestasi belajar siswa berupa soal tes berbentuk pilihan ganda, sedangkan untuk mengukur percaya diri siswa menggunakan angket. Validitas instrumen menggunakan validitas isi oleh para ahli dengan hasil layak dengan revisi. Pada penelitian ini, pembelajaran matematika dengan metode pembelajaran inkuiri dalam pendekatan saintifik dikatakan efektif ditinjau dari prestasi belajar apabila nilai rata-rata posttest lebih dari nilai rata-rata pretest dan persentase nilai yang mencapai minimal 75 lebih dari 75%. Apabila ditinjau dari kepercayaan diri dikatakan efektif apabila rata-rata skor angket akhir lebih dari rata-rata skor angket awal dan persentase skor angket siswa yang mencapai kategori minimal Baik lebih dari 75%. Metode pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan statistik uji-t dan statistik uji-z.
Analisis data meliputi: (1) statistik uji-t untuk menganalisis nilai rata-rata posttest lebih dari nilai rata-rata pretest dan rata-rata skor angket akhir lebih dari rata-rata skor angket awal; (2) statistik uji-z untuk menganalisis persentase nilai yang mencapai minimal 75 lebih dari 75% dan persentase skor angket siswa yang mencapai kategori minimal Baik lebih dari 75%. Berdasarkan uji hipotesis menggunakan taraf signifikansi 5% diperoleh kesimpulan bahwa (1) metode pembelajaran inkuiri dalam pendekatan saintifik efektif ditinjau dari prestasi belajar; (2) metode pembelajaran inkuiri dalam pendekatan saintifik efektif ditinjau dari kepercayaan diri.
Kata kunci: Inkuiri, Saintifik, Prestasi Belajar, Percaya DiriUmmu Hajar Dwi JayantiWidjajanti Djamilah Bondandj_bondan@yahoo.com2016-12-19T07:39:17Z2019-01-30T12:22:18Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/44809This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/448092016-12-19T07:39:17ZEFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN
SETTING KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DAN SAINTIFIK TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN
MASALAH MATEMATIKA SISWA SMAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keefektifan pembelajaran kontekstual dengan setting kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dan saintifik terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa SMA.
Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu atau quasi experimen. Subjek pada penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 1 Sedayu, Bantul, khususnya Kelas X MIA 1 dan Kelas X MIA 3 tahun pelajaran 2015/2016. Objek penelitian ini berupa kemampuan pemecahan masalah matematika siswa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pembelajaran kontekstual dengan setting koooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) efektif ditinjau dari kemampuan pemecahan masalah matematika siswa(2) pembelajaran saintifik efektif ditinjau dari kemampuan pemecahan masalah matematika siswa (3) pembelajaran kontekstual dengan setting koooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran saintifik ditinjau dari kemampuan pemecahan masalah siswa.
Kata kunci: efektivitas, kontekstual, NHT, saintifik, pemecahan masalahPutri SolekhahAli Mahmudi2016-12-19T07:38:45Z2019-01-30T12:22:24Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/44811This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/448112016-12-19T07:38:45ZPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS TEORI
VARIASI PADA POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN DAN
PERTIDAKSAMAAN LINEAR UNTUK SMA KELAS XPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan langkah pengembangan
perangkat pembelajaran matematika berbasis teori variasi pada pokok bahasan
Sistem Persamaan dan Pertidaksamaan Linear untuk SMA kelas X yang memiliki
kualitas baik dengan kriteria valid, praktis, dan efektif.
Model yang digunakan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran
adalah model 3-D yang meliputi define, design, dan develop. Tahap define terdiri
dari: a) analisis ujung depan; b) analisis siswa; c) analisis tugas; d) analisis
konsep; dan e) perumusan tujuan pembelajaran. Tahap design terdiri dari: a)
perancangan RPP; b) perancangan LKS; c) perancangan instrumen dan validasi
instrumen penilaian perangkat pembelajaran. Pada tahap develop terdiri dari: a)
validasi perangkat pembelajaran oleh ahli materi dan ahli media pembelajaran
matematika; b) ujicoba; dan c) tes evaluasi hasil belajar.
Pada tahap define dihasilkan analis yang mendasari perancangan perangkat
pembelajaran pada tahap design. Hasil rancangan RPP berdasarkan teori variasi
memiliki karakteristik tertentu, yakni: menggunakan tujuan belajar sesuai aspek
kritis objek pembelajaran; menggunakan variasi (meliputi variasi tahapan belajar
siswa, aktivitas, representasi konsep, dan tugas belajar), serta menggunakan
pendekatan induktif dengan metode yang berpusat pada siswa. Selain itu, hasil
rancangan LKS berdasarkan teori variasi juga memiliki karakteristik tertentu,
yakni: memuat variasi representasi konsep; variasi aktivitas konseptual dan
prosedural dengan pola variasi. Dari tahap develop didapatkan data penilaian
kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan perangkat pembelajaran. Berdasarkan
penilaian ahli materi dan ahli media pembelajaran, perangkat pembelajaran yang
dikembangkan memenuhi kriteria ‘sangat valid’ dengan rata-rata skor keseluruhan
163 untuk RPP dan memenuhi kriteria ‘valid’ dengan rata-rata skor keseluruhan
256 untuk LKS. RPP yang dikembangkan juga memenuhi kriteria ‘sangat praktis’
dengan rata-rata skor keseluruhan 43 berdasarkan penilaian guru matematika,
sedangkan LKS yang dikembangkan juga memenuhi kriteria ‘praktis’ dengan
rata-rata skor keseluruhan 109,093 berdasarkan penilaian guru matematika dan
siswa. Berdasarkan hasil tes evaluasi hasil belajar dapat disimpulkan bahwa
perangkat pembelajaran yang dikembangkan juga memenuhi kriteria ‘sangat
efektif’ dengan persentase ketuntasan kelompok siswa mencapai 90,625%.
Kata kunci: teori variasi, perangkat pembelajaran, sistem persamaan dan
pertidaksamaan linear.Aisyah Purnama DewiR. Rosnawati2016-12-19T07:28:53Z2019-01-30T12:22:15Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/44808This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/448082016-12-19T07:28:53ZPERBANDINGAN EFEKTIVITAS PENDEKATAN METAKOGNITIF BERBASIS MASALAH KONTEKSTUAL DAN PENDEKATAN SAINTIFIK DITINJAU DARI KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SMAPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) efektivitas pendekatan saintifik ditinjau dari kemampuan penalaran matematis siswa pada pembelajaran matematika di SMA, (2) efektivitas pendekatan metakognitif berbasis masalah kontekstual ditinjau dari kemampuan penalaran matematis siswa pada pembelajaran matematika di SMA, dan (3) perbandingan efektivitas pendekatan metakognitif berbasis masalah kontekstual dan pendekatan saintifik ditinjau dari kemampuan penalaran matematis siswa pada pembelajaran matematika di SMA.
Jenis penelitian ini adalah quasi experiment atau eksperimen semu dengan desain penelitian pretest posttest with non equivalent comparison-control group. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X MIA SMA Negeri 1 Purworejo yang terdiri atas 8 kelas. Sampel dipilih menggunakan teknik cluster random sampling dengan kelas X MIA 2 sebagai kelas eksperimen yang melaksanakan pembelajaran matematika dengan pendekatan metakognitif berbasis masalah kontekstual dan kelas X MIA 1 sebagai kelas kontrol yang melaksanakan pembelajaran matematika dengan pendekatan saintifik. Pembelajaran pada masing-masing kelas didukung dengan media LKS yang diberikan oleh guru. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran dan tes kemampuan penalaran matematis yang terdiri atas pretest dan postest. Uji efektivitas pembelajaran menggunakan uji one sample t-test, sedangkan uji perbandingan efektivitas menggunakan uji independent sample t-test berbantuan SPSS version 23 for windows dengan taraf signifikansi 5%.
Berdasarkan pengujian hipotesis diperoleh kesimpulan bahwa (1) pendekatan saintifik efektif ditinjau dari kemampuan penalaran matematis siswa pada pembelajaran matematika di SMA, (2) pendekatan metakognitif berbasis masalah kontekstual efektif ditinjau dari kemampuan penalaran matematis siswa pada pembelajaran matematika di SMA, dan (3) pendekatan metakognitif berbasis masalah kontekstual lebih efektif dibandingkan pendekatan saintifik ditinjau dari kemampuan penalaran matematis siswa pada pembelajaran matematika di SMA.Lisa FebriantiAli Mahmudi2016-12-15T03:35:48Z2019-01-30T12:19:25Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/44680This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/446802016-12-15T03:35:48ZKEEFEKTIFAN PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL
DENGAN STRATEGI REACT TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
GARIS DAN SUDUT DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMPPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keefektifan penerapan pendekatan kontekstual terhadap pemahaman konsep matematika dan motivasi belajar siswa SMP.
Jenis penelitian ini adalah quasi experiment dengan desain pretest-posttest control group design. Populasi penelitian mencakup seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 2 Depok. Sampel penelitian yang terpilih yaitu kelas VII A sebagai kelas eksperimen yang mendapat perlakuan pendekatan kontekstual dengan strategi REACT dan kelas VII C sebagai kelas kontrol yang mendapat perlakuan pendekatan konvensional. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen pembelajaran berupa RPP dan LKS yang disusun sesuai dengan pendekatan yang digunakan, instrumen tes untuk mengukur pemahaman konsep matematika yang terdiri dari soal pretest dan posttest dan instrumen nontes yang berupa angket untuk mengukur motivasi belajar siswa serta lembar bservasi keterlaksanaan pembelajaran. Metode pengujian hipotesis yang digunakan adalah uji t yaitu one sample t-test dan independent sample t-test.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) pembelajaran matematika dengan pendekatan kontekstual efektif ditinjau dari konsep matematika, 2) pembelajaran matematika dengan pendekatan kontekstual efektif ditinjau dari motivasi belajar siswa SMP, 3) pembelajaran dengan pendekatan konvensional tidak efektif ditinjau dari pemahaman konsep matematika, 4) pembelajaran matematika dengan pendekatan konvensional efektif ditinjau dari motivasi belajar siswa SMP, 5) pembelajaran kontekstual lebih efektif dibandingkan pembelajaran konvensional ditinjau dari pemahaman konsep matematika, 6) pembelajaran kontekstual sama efektifnya dengan pembelajaran konvensional ditinjau dari motivasi belajar siswa SMP.
Kata kunci: pendekatan kontekstual, pemahaman konsep, motivasi belajar, konvensionalDian PuspitaSugiman Sugiman2016-12-15T03:28:41Z2019-01-30T12:19:57Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/44691This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/446912016-12-15T03:28:41ZANALISIS KESULITAN SISWA KELAS XI IPA MEMPELAJARI MATERI LIMIT FUNGSI DI SMAN 1 KASIHAN TAHUN AJARAN 2013/2014Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesulitan siswa kelas XI IPA dalam mempelajari materi limit fungsi di SMAN 1 Kasihan. Kesulitan belajar siswa yang diteliti berkaitan dengan pemahaman siswa tentang konsep dan prinsip dalam menyelesaikan persoalan limit fungsi. Dalam penelitian ini subjek penelitian telah mempelajari materi limit fungsi pada pembelajaran di kelas. Materi yang dimaksud adalah limit fungsi aljabar di suatu titik, limit fungsi aljabar di tak hingga, dan limit fungsi trigonometri.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI PA 1 dan XI IPA 2 yang dipilih berdasarkan kesalahan dan ketercapaian subjek dalam menyelesaikan tes diagnostik materi limit fungsi. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan tes diagnostik tertulis yang terdiri dari 8 soal.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 49 siswa kelas XI IPA 1 dan XI IPA 2 hanya 3 siswa yang dapat menyelesaikan 8 soal tes dengan benar. Terindentifikasi sebanyak berturut-turut 11, 19, dan 8 dari 49 siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan persoalan nomor 1, 2, dan 3 tentang limit fungsi yang berkaitan dengan konsep dan prinsip limit fungsi aljabar di suatu titik; sebanyak berturut- turut 7, 18, dan 28 dari 49 siswa siswa mengalami kesulitan menyelesaikan persoalan nomor 4, 5, dan 6 tentang limit fungsi aljabar di tak hingga; dan sebanyak berturut-turut 33 dan 36 dari 49 siswa mengalami kesulitan menyelesaikan persoalan nomor 6 dan 7 tentang limit fungsi trigonomometri. Selain itu teridentifikasi bahwa 13 dari 49 siswa juga mengalami kesulitan dalam memahami konsep dan prinsip perhitungan pemfaktoran, perkalian dan pembagian aljabar.
kata kunci: analisis kesulitan belajar, limit fungsiRosa ArdiyatiMurdanu Murdanu2016-12-15T03:24:50Z2019-01-30T12:18:49Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/44667This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/446672016-12-15T03:24:50ZEFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TS-TS (TWO STAY – TWO STRAY) DITINJAU DARI KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 DEPOK SLEMAN SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2016/2017Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mendeskripsikan apakah model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS (Two Stay – Two Stray) efektif ditinjau dari keaktifan dan kemampuan komunikasi matematis siswa; 2) mendeskripsikan apakah model pembelajaran konvensional efektif ditinjau dari keaktifan dan kemampuan komunikasi matematis siswa; 3) mendeskripsikan apakah model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS (Two Stay – Two Stray) lebih efektif daripada model pembelajaran konvensional ditinjau dari keaktifan dan kemampuan komunikasi matematis siswa.
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (Quasi Experimental Research), sedangkan desain penelitiannya menggunakan pretest-posttest nonequivalent group design. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas IX SMP Negeri 2 Depok Sleman tahun ajaran 2016/2017 yang terdiri dari 4 kelas. Dari 4 kelas tersebut dipilih 2 kelas secara acak, terpilih kelas IX A sebagai kelas eksperimen yang menerapkan pembelajaran model kooperatif tipe TS-TS (Two Stay – Two Stray) dan kelas IX B sebagai kelas kontrol yang menerapkan pembelajaran model konvensional. Instrumen penelitian yang digunakan adalah angket keaktifan siswa dan tes kemampuan komunikasi matematis siswa berupa pretest dan posttest berbentuk essay serta lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran. Validitas instrumen menggunakan validitas isi (expert judgment) dan reliabilitas instrumen diuji dengan rumus Alpha Cronbach’s.
Berdasarkan uji hipotesis penelitian menggunakan taraf signifikansi 5% dapat disimpulkan bahwa: 1) pembelajaran matematika menggunakan model kooperatif tipe TS-TS (Two Stay – Two Stray) efektif ditinjau dari keaktifan dan kemampuan komunikasi matematis siswa; 2) pembelajaran matematika menggunakan model konvensional efektif ditinjau dari keaktifan dan kemampuan komunikasi matematis siswa; 3) pembelajaran matematika menggunakan model kooperatif tipe TS-TS (Two Stay – Two Stray) sama efektifnya dengan model pembelajaran konvensional ditinjau dari keaktifan siswa, namun lebih efektif daripada model pembelajaran konvensional ditinjau dari kemampuan komunikasi matematis siswa.
Kata kunci: TS-TS, keaktifan siswa, kemampuan komunikasi matematis siswaAlex Boy Triantony SilalahiH.S Rusgianto2016-12-15T03:23:01Z2019-01-30T12:19:10Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/44675This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/446752016-12-15T03:23:01ZPENGEMBANGAN LKS BERBASIS PENDEKATAN
SAINTIFIK PADA MATERI PROGRAM LINIER
UNTUK SMK KELAS XPenelitian ini bertujuan untuk mengembangkan LKS berbasis pendekatan saintifik pada materi program linier untuk siswa SMK Kelas X. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui kualitas LKS yang dikembangkan ditinjau dari tiga aspek kualitas yaitu kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan.
Pengembangan LKS mengacu pada model pengembangan ADDIE yang terdiri dari lima tahap yaitu analysis (analisis), design (perancangan), development (pengembangan), implementation (implementasi), dan evaluation (evaluasi).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas LKS ditinjau dari aspek kevalidan memperoleh kriteria valid. Hal tersebut terlihat dari perolehan rata-rata skor penilaian ahli materi sebesar 3,76 dengan kategori baik, perolehan rata-rata skor penilaian ahli media sebesar 4 dengan kategori baik, dan perolehan rata-rata skor penilaian guru matematika sebesar 4,2 dengan kategori sangat baik. Kualitas LKS ditinjau dari aspek kepraktisan memperoleh kriteria praktis. Hal tersebut terlihat dari perolehan rata-rata skor angket respon siswa sebesar 2,92 dengan kategori baik, perolehan rata-rata skor angket respon guru sebesar 3,1 dengan kategori baik. Selain itu, kualitas LKS ditinjau dari aspek keefektifan memperoleh kriteria efektif. Hal tersebut terlihat dari perolehan rata-rata tes hasil belajar siswa sebesar 81,19 dan persentase ketuntasan peserta didik sebesar 70,96%.
Kata kunci: LKS, pendekatan saintifik, program linierIbrohim Aji KusumaSahid Sahid2016-12-13T01:43:03Z2019-01-30T12:13:34Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/44533This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/445332016-12-13T01:43:03ZPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN
DENGAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
REALISTIK PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR
KELAS VIII SMP/MTsPenelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran
berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa
(LKS) dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik pada materi bangun
ruang sisi datar kelas VIII SMP/MTs yang memenuhi kriteria valid, praktis, dan
efektif.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang mengacu pada
model pengembangan ADDIE, meliputi Analysis (Analisis), Design
(Perancangan), Development (Pengembangan), Implementation (Implementasi),
dan Evaluation (Evaluasi). Subjek uji coba penelitian ini adalah siswa kelas VIII
C MTs Negeri Godean. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini meliputi
lembar penilaian kevalidan RPP, lembar penilaian kevalidan LKS, angket respon
siswa, angket respon guru, lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, dan tes
hasil belajar.
Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah perangkat
pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan Pendidikan Matematika
Realistik pada materi bangun ruang sisi datar. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa perangkat pembelajaran memenuhi kriteria (1) valid dengan rata-rata skor
untuk RPP 4,4 dan rata-rata skor untuk LKS 4,28 dari skor maksimal 5, (2) praktis
dengan skor angket respon siswa 4,00 dan skor angket respon guru 4,28, serta
rata-rata keterlaksanaan pembelajaran 94,96%, (3) efektif dengan persentase
ketuntasan tes hasil belajar 81,25%.
Kata kunci: perangkat pembelajaran, Pendidikan Matematika RealistikIdza Nudia LinnuskyAryadi Wijaya2016-12-13T01:42:58Z2019-01-30T12:13:31Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/44532This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/445322016-12-13T01:42:58ZEFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM
ASSISTED INDIVIDUALIZATION DENGAN PENDEKATAN
MATEMATIKA REALISTIK TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN
MASALAH MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMAPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran
kooperatif tipe Team Assisted Individualization dengan pendekatan matematika
realistik terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa Sekolah
Menengah Pertama, efektivitas model pembelajaran ekspositori dengan pendekatan
deduktif terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa Sekolah
Menengah Pertama, serta untuk mengetahui apakah model pembelajaran kooperatif
tipe Team Assisted Individualization dengan pendekatan matematika realistik lebih
efektif dibandingkan dengan model pembelajaran ekspositori dengan pendekatan
deduktif terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa Sekolah
Menengah Pertama.
Jenis penelitian ini adalah quasi-experiment. Subjek penelitian berjumlah
64 siswa SMP Negeri 3 Godean yang terdiri dari kelas VIII D sebagai kelas kontrol
dengan menggunakan model pembelajaran ekspositori dengan pendekatan deduktif
dan kelas VIII F sebagai kelas eksperimen dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization dengan pendekatan
matematika realistik. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah
lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran serta soal pretest dan posttest
kemampuan pemecahan masalah matematis. Validitas instrumen menggunakan
validitas isi oleh para ahli (judgement experts) dengan kualifikasi layak digunakan
dengan revisi. Hasil uji reliabilitas instrumen tes menunjukkan skor reliabilitas
pretest sebesar 0,48 dengan kategori cukup dan skor reliabilitas posttest sebesar
0,626 dengan kategori tinggi.
Berdasarkan pengujian hipotesis, diperoleh kesimpulan bahwa 1) model
pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization dengan pendekatan
matematika realistik efektif terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis
siswa Sekolah Menengah Pertama yang memiliki karakteristik sama dengan subjek
penelitian 2) model pembelajaran ekspositori dengan pendekatan deduktif efektif
terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa Sekolah Menengah
Pertama yang memiliki karakteristik sama dengan subjek penelitian 3) model
pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization dengan pendekatan
matematika realistik lebih efektif dibandingkan dengan model pembelajaran
ekspositori terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SMP yang
memiliki karakteristik sama dengan subjek penelitian.
Kata kunci: Team Assisted Individualization, Pendekatan Matematika Realistik,
Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis, Ekspositori, Pendekatan Deduktif.WINDA NUR AKHADYAAryadi Wijaya2016-12-13T01:42:54Z2019-01-30T12:13:38Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/44535This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/445352016-12-13T01:42:54ZKEEFEKTIFAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN SETTING MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS
ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI BANGUN RUANG
SISI DATAR DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI
MATEMATIS DAN PRESTASI SISWA SMPPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keefektifan pendekatan
saintifik dengan setting model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams
Achievement Division (STAD) ditinjau dari kemampuan komunikasi matematis dan
prestasi belajar siswa.
Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan desain
penelitian pretest-posttest nonequivalent control group design. Populasi penelitian
ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Berbah sebanyak empat kelas dengan
sampel dua kelas yang dipilih secara acak yakni kelas VIII C dan VIII D. Kedua
kelas diberikan perlakuan berbeda yaitu kelas VIII D sebagai kelas eksperimen
yang menggunakan pendekatan saintifik dengan setting STAD dan kelas VIII C
sebagai kelas kontrol yang menggunakan pendekatan saintifik. Instrumen penelitian
yang digunakan adalah soal pretest dan posttest kemampuan komunikasi matematis
dan prestasi siswa serta lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran. Analisis
data yang dilakukan dengan deskripsi data dan uji hipotesis penelitian.
Berdasarkan hasil uji hipotesis penelitian dengan taraf signifikansi 5%,
disimpulkan bahwa: 1) pendekatan saintifik dengan setting model pembelajaran
kooperatif tipe STAD efektif ditinjau dari kemampuan komunikasi matematis
siswa, 2) pendekatan saintifik dengan setting model pembelajaran kooperatif tipe
STAD efektif ditinjau dari prestasi belajar siswa, 3),pendekatan saintifik dengan
setting model pembelajaran kooperatif tipe STAD tidak lebih efektif dibanding
pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik atau keduanya memiliki
efektivitas yang sama ditinjau dari kemampuan komunikasi matematis siswa, 4)
pendekatan saintifik dengan setting model pembelajaran kooperatif tipe STAD
tidak lebih efektif dibanding pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik atau
keduanya memiliki efektivitas yang sama ditinjau dari prestasi belajar siswa.
Kata kunci: saintifik, STAD, kemampuan komunikasi matematis, prestasi.Tita Ayu KartikaHeri Retnawati2016-12-07T01:42:34Z2019-01-30T12:05:39Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/44259This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/442592016-12-07T01:42:34ZPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN
PADA MATERI GEOMETRI
DENGAN MODEL GUIDED INDUCTIVE INQUIRY
UNTUK SISWA SMP KELAS VIIIPenelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS untuk pembelajaran dengan model guided inductive inquiry pada materi geometri untuk siswa SMP kelas VIII serta mendeskripsikan perangkat pembelajaran yang berkualitas baik.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran meliputi rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan lembar kegiatansiswa (LKS) denga nmengacu pada model pengembangan 4D yang meliputi define, design, development, dan dissemination. Subjek penelitian ini adalah 32 siswa kelas VIIIdan 1 guru matematika di SMP Negeri 3Godean, Sleman. Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data kualitas perangkat pembelajaran yang dikembangkan yaitu: 1) lembar penilaian RPP dan LKS untuk mengukur kevalidan, 2) angket respon guru dan siswa terhadap penggunaan RPP dan LKS serta lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran untuk mengukur kepraktisan, dan 3) soal tes hasil belajar siswa untuk mengukur keefektifan.
Penelitian ini menghasilkan perangkat pembelajaran matematika terdiridari 3 RPP dan 8 LKS untuk pembelajaran dengan model guided inductive inquiry pada materi geometri SMP kelas VIII yang berkualitas baik ditinjau dari aspek kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan. (1) Kevalidan perangkat pembelajaran memenuhi kriteria valid ditunjukkan oleh skor rata-rata RPP yaitu 4,62 dari skor maksimal 5 yang berarti sangat baik dan skor rata-rata LKS yaitu 4,48 dari skor maksimal 5 yang berarti sangatbaik. (2) Kepraktisan perangkat pembelajaran memenuhi kriteria praktis ditunjukkan oleh skor rata-rata angket respon siswa terhadap penggunaan LKS yaitu 4,13 dari skor maksimal 5 yang berarti baik, skor rata-rata angket respon guru terhadap penggunaan LKS yaitu 4,54 dari skor maksimal 5 yang berarti sangat baik, dan angket respon guru terhadap penggunaan RPP yaitu 4,1 dari skor maksimal 5 yang berarti baik serta rata-rata persentase keterlaksanaan pembelajaran mencapai 93,3% dengan kriteria sangat baik. (3) Keefektifan perangkat pembelajaran memenuhi kriteria efektif ditunjukkan oleh persentase ketuntasanbelajar siswa yaitu 87,5 % yang berarti sangatbaik.
Kata kunci: perangkat pembelajaran, guided inductive inquiry, geometriVidiya RachmawatiHimmawati Puji Lestarihimmawatipl@yahoo.com2016-12-07T01:39:51Z2019-01-30T12:05:20Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/44250This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/442502016-12-07T01:39:51ZPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN
MATEMATIKA PADA KOMPETENSI STATISTIKA MELALUI
PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING DITINJAU DARI
PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMPPenelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran
matematika berupa RPP dan LKS dengan pendekatan Problem Based Learning
pada kompetensi statistika SMP kelas VII serta mengetahui kualitas perangkat
pembelajaran berdasarkan aspek kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang mengacu pada model
pengembangan ADDIE, yaitu Analysis (Analisis), Design (Perancangan),
Development (Pengembangan), Implementation (Implementasi), dan Evaluation
(Evaluasi). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII.5 SMP Negeri 5
Yogyakarta. Instrumen yang digunakan untuk mengukur kualitas perangkat
pembelajaran terdiri dari lembar penilaian RPP dan LKS untuk menilai
kevalidannya, angket respon guru untuk menilai kepraktisan RPP, angket respon
siswa untuk menilai kepraktisan LKS, lembar observasi untuk menilai
keterlaksanaan pembelajaran, dan tes hasil belajar siswa untuk menilai
keefektifannya.
Kualitas kevalidan perangkat pembelajaran memenuhi kriteria valid
ditunjukkan oleh rata-rata skor kevalidan RPP yaitu 4,11 dari skor maksimal 5
dengan kualifikasi baik (x > 4,2) dan rata-rata skor kevalidan LKS yaitu 4,01 dari
skor maksimal 5 dengan kualifikasi baik (x > 4,2). Kualitas kepraktisan perangkat
pembelajaran memenuhi kriteria praktis ditunjukkan oleh rata-rata skor respon
siswa sebesar 3 dari skor masimal 4 dengan klasifikasi baik( ̅ ) dan
rata-rata skor respon guru sebesar 3,01 dari skor maksimal 4 dengan klasifikasi
baik ( ̅ ) serta hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran sebesar
95% dengan kategori sangat baik. Selain itu, kualitas perangkat pembelajaran
ditinjau dari aspek kefektifan memperoleh kriteria efektif. Hal tersebut terlihat
dari perolehan rata-rata tes hasil belajar siswa sebesar 93,5 dan persentasi
ketuntasan siswa sebesar 100%.
Kata kunci: Perangkat Pembelajaran, Problem Based Learning, Kompetensi
Statistika, Prestasi.Wulandari WulandariHeri Retnawati2016-12-07T01:39:37Z2019-01-30T12:06:51Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/44291This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/442912016-12-07T01:39:37ZPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION
DENGAN METODE SAINTIFIK MATERI VOLUME BANGUN RUANG UNTUK SISWA SMP KELAS VIIIPenelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS berbasis pendekatan Realistic Mathematics Education dengan metode Saintifik materi volume bangun ruang untuk siswa SMP kelas VIII. Kualitas perangkat pembelajaran yang dikembangkan ditinjau dari tiga aspek kualitas yaitu kevalidan, kepraktisan dan keefektifan.
Penelitian ini menggunakan metode Research and Development (R&D) dengan model pengembangan ADDIE yang meliputi analysis, design, development, implementation, dan evaluation.
Penelitian pengembangan ini menghasilkan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS berbasis pendekatanRealistic Mathematics Education dengan metode Saintifik materi volume bangun ruang untuk siswa SMP kelas VIII. Hasil penilaian perangkat pembelajaran yang dilakukan oleh dua dosen ahli dan guru matematika menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan valid dan memenuhi kriteria minimal baik. Penilaian RPP oleh satu dosen ahli materi dan guru matematika mendapat skor 4,19 dengan klasifikasi valid. Sedangkan penilaian LKS oleh dua dosen ahli dan guru matematika mendapatkan skor 4,30 dengan klasifikasi sangat valid. Hasil analisis data angket respon guru dan siswa menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran dikatakan praktis dengan nilai rata-rata total 4,14. Dari hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran menunjukkan klasifikasi baik dengan persentase rata-rata keterlaksanaan pembelajaran mencapai 86,7%. Hasil penilaian kompetensi siswa menunjukkan perangkat pembelajaran dikatakan sangat efektif karena memenuhi klasifikasi ketuntasan klasikal mencapai 82,14%.
Kata kunci: perangkat pembelajaran, Realistic Mathematics Education, Saintifik, volume bangun ruangDwi NurhayatiMarsigit Marsigit2016-12-07T01:38:49Z2019-01-30T12:05:04Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/44236This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/442362016-12-07T01:38:49ZPERBEDAAN EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DAN MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDU BERBASIS COGNITIVE LOAD THEORY (CLT) UNTUK SISWA SMP DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKAPenelitian ini bertujuan untuk menguji perbedaan keefektifan dari model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) dengan pendekatan PBL dan model pembelajaran individu berbasis Cognitive Load Theory (CLT) pada siswa SMP yang ditinjau dari kemampuan pemecahan masalah tingkat rendah dan tingkat tinggi. Pengujian perbedaan keefektifan tersebut ditinjau pada tiga materi melukis geometri. Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi experiment. Penelitian ini menggunakan instrumen yang valid dan reliabel berupa posttest sebagai alat pengumpul data untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah tingkat rendah dan tingkat tinggi. Jenis tes yang digunakan adalah tes uraian objektif. Teknik analisis data yang digunakan adalah Repeated Measured MANOVA. Teknik sampling, yaitu convenience sampling. Partisipan adalah 55 orang siswa dari dua kelas VIII di sebuah SMP Negeri di Sleman, D.I. Yogyakarta. Materi yang dipelajari selama eksperimen adalah materi baru bagi siswa. Hasil yang diperoleh adalah: (1) model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan pendekatan PBL lebih efektif secara signifikan daripada model pembelajaran individu berbasis CLT ditinjau dari kemampuan pemecahan masalah tingkat rendah dan juga tingkat tinggi. Hal ini diduga karena munculnya redundancy effect selama fase pembelajaran pada model pembelajaran individu-CLT; (2) tidak ada pengaruh perbedaan materi melukis pada kemampuan pemecahan masalah tingkat rendah, sedangkan pada kemampuan pemecahan masalah tingkat tinggi , materi pembelajaran memiliki pengaruh secara signifikan khususnya materi pertama dan (3) tidak ada interaksi secara signifikan antara materi dengan model pembelajaran ditinjau dari kemampuan pemecahan masalah tingkat rendah, namun sebaliknya pada kemampuan pemecahan masalah tingkat tinggi. Hal ini diduga karena terdapat pengaruh perbedaan model pembelajaran dan materi, lebih khusus pada materi yang pertama dimana model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan pendekatan PBL lebih baik. Hal ini diduga karena tingkat kompleksitas soal tes materi yang pertama cukup tinggi. Kata kunci: Cognitive Load Theory, individu, kooperatif, matematika, pemecahan masalah, redundancy effect, STADTiara Rusnanda PutriEndah Retnowati2016-12-07T01:38:33Z2019-01-30T12:05:30Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/44256This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/442562016-12-07T01:38:33ZEFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI
STRATEGI HEURISTIK POLYA DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK
DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF
DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SMK PGRI 1 SENTOLOPenelitian ini bertujuan untuk meengetahui efektivitas pembelajaran
matematika melalui strategi heuristik Polya dengan pendekatan saintifik ditinjau
dari kemampuan berpikir kreatif matematis dan kemandirian belajar siswa SMK
PGRI 1 Sentolo.
Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu dengan desain One-Group Pretest
Posttest Design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMK PGRI 1
Sentolo. Dari tiga kelas yang ada, secara acak dipilih satu kelas sebagai sampel
penelitian yaitu kelas X AK 1 yang terdiri dari 26 siswa dan diberikan perlakuan
pembelajaran matematika melalui strategi heuristik Polya dengan pendekatan
saintifik. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data meliputi soal tes
kemampuan berpikir kreatif matematis, angket kemandirian belajar siswa, serta
lembar observasi untuk mengetahui keterlaksanaan pembelajaran di kelas.
Validitas instrumen menggunakan validitas isi oleh para ahli dengan hasil layak
digunakan dengan revisi. Pada penelitian ini, pembelajaran matematika melalui
strategi heuristik Polya dengan pendekatan saintifik dikatakan efektif ditinjau dari
kemampuan berpikir kreatif matematis apabila nilai posttest lebih besar dari nilai
pretest, dan terdapat lebih dari 75% siswa mencapai skor minimal 75. Sedangkan
apabila ditinjau dari kemandirian belajar siswa, pembelajaran dikatakan efektif
jika skor angket akhir lebih dari skor angket awal dan terdapat lebih dari 75%
siswa yang mencapai kategori Baik. Untuk mengetahui efektif atau tidaknya
pembelajaran matematika melalui strategi heuristik Polya dengan pendekatan
saintifik ditinjau dari masing-masing variabel terikat, data dianalisis secara
dengan analisis one sample t-test dan uji proporsi z.
Hasil analisis data menggunakan taraf signifikan 5% menunjukkan bahwa: (1)
pembelajaran matematika melalui strategi heuristik Polya dengan pendekatan
saintifik efektif ditinjau dari kemampuan berpikir kreatif matematis siswa; (2)
pembelajaran matematika melalui strategi heuristik Polya dengan pendekatan
saintifik efektif ditinjau dari kemandirian belajar siswa SMK PGRI 1 Sentolo.
Kata kunci: strategi heuristik Polya, saintifik, kemampuan berpikir kreatif
matematis, kemandirian belajar siswaAgusti Eka Dyah LarasatiWidjajanti Djamilah Bondandj_bondan@yahoo.com2016-12-01T02:07:01Z2019-01-30T11:59:41Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/44082This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/440822016-12-01T02:07:01ZDIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA (GEOMETRI)
SISWA KELAS X DI SMK NEGERI 3 YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesulitan siswa dan
penyebabnya dalam menyelesaikan masalah geometri. Kesulitan yang diamati
berkaitan dengan konsep dan prinsip.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan strategi penelitian
studi kasus. Subjek penelitian berjumlah tujuh orang siswa dari kelas X KR 1 dan
X TP 2 SMK Negeri 3 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016 yang terdiagnosis
mengalami kesulitan pada saat menyelesaikan persoalan geometri. Data kualitatif
dikumpulkan dengan metode tes dan wawancara. Analisis data dilakukan secara
deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan konsep geometri yang belum dipahami
siswa, yaitu konsep bangun ruang (kubus dan balok), segitiga siku-siku, proyeksi
(titik pada garis, titik pada bidang, dan garis pada bidang), ketegaklurusan (dua
garis, garis dan bidang), jarak (titik ke garis, titik ke bidang, dan dua bidang
sejajar), dan sudut (garis dan bidang, dua bidang). Sedangkan, prinsip yang belum
dikuasai siswa, yaitu prinsip proyeksi, perhitungan jarak, teorema Pythagoras,
perhitungan bentuk akar, perhitungan besar sudut, dan perbandingan trigonometri.
Penyebab kesulitan yang dialami siswa, yaitu siswa belum memiliki kesadaran
untuk belajar secara rutin.
Kata Kunci: diagnosis, kesulitan belajar siswa, geometriShella Azizah2016-11-29T01:09:57Z2019-01-30T11:57:35Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/44003This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/440032016-11-29T01:09:57ZPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN KALKULUS
DI KELAS XI SMA DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK
KURIKULUM 2013Tujuan penelitian ini untuk menghasilkan perangkat pembelajaran kalkulus
dengan pendekatan saintifik Kurikulum 2013 yang berkualitas baik, berdasarkan
aspek: (1) kevalidan, (2) kepraktisan, dan (3) keefektifan.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan model
pengembangan ADDIE, yang meliputi tahap analysis, design, development,
implementation, dan evaluation. Proses pengembangan melibatkan dua validator
dari dosen matematika dan guru mata pelajaran. Implementasi dilakukan pada 50
siswa di SMA Negeri 1 Depok, Sleman. Instrumen penelitian yang digunakan
meliputi lembar penilaian kevalidan RPP dan LKS, lembar observasi
keterlaksanaan pembelajaran, angket respons siswa, dan tes hasil belajar siswa.
Analisis data kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan dilakukan dengan
mengkonversi skor kuantitatif ke dalam kategori-kategori, kemudian
dideskripsikan.
Pendekatan saintifik dimaksudkan untuk memberikan pemahaman materi
dengan pendekatan ilmiah. Langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan
saintifik meliputi kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi,
dan mengkomunikasi. Karakteristik pembelajaran dengan pendekatan saintifik
adalah berorientasi pada proses yang melibatkan aktifitas siswa dalam
mengkonstruksi konsep dan pengetahuan. Peran guru adalah sebagai fasilitator
dalam pembelajaran. Hasil penelitian ini adalah perangkat pembelajaran kalkulus
dengan pendekatan saintifik Kurikulum 2013 untuk kelas XI semester genap yang
terdiri dari RPP dan LKS. Kualitas kevalidan perangkat pembelajaran berdasarkan
penilaian validator menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran yang
dikembangkan telah memenuhi kriteria valid dengan rata-rata skor untuk RPP dan
LKS berturut turut 257 (sangat valid) dan 201 (sangat valid). Kualitas kepraktisan
RPP diukur dari hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran dengan
keterlaksanaan 92,11% (sangat praktis). Sedangkan kualitas kepraktisan LKS
diukur dari angket respons siswa dengan skor 65,84 (praktis). Baik RPP dan LKS
keduanya telah memenuhi kriteria kepraktisan. Kualitas keefektifan perangkat
pembelajaran memenuhi kriteria efektif dengan persentase ketuntasan 84% (efektif)
dengan rata-rata skor hasil belajar 80,1.
.
Kata kunci: perangkat pembelajaran, kalkulus, pendekatan saintifik, kurikulum 2013Denny Pritianto2016-11-29T01:09:49Z2019-01-30T11:57:28Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/44001This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/440012016-11-29T01:09:49ZPENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA MATERI PELUANG SMK BIDANG KEAHLIAN BISNIS DAN MANAJEMEN KELAS XI SEMESTER 2 UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAHPenelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) pada materi peluang untuk SMK bidang keahlian Bisnis dan Manajemen kelas XI semester 2 untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui kualitas produk ditinjau dari aspek kevalidan, kepraktisan dan keefektifan.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan berdasarkan model pengembangan ADDIE dengan tahapan analysis, design, development, implementation, and evaluation. Kegiatan pada tahap analysis berupa analisis kebutuhan, analisis kurikulum, serta analisis karakteristik siswa. Tahap design meliputi kegiatan perancangan draft RPP dan LKS, penyusunan sistematika LKS, serta penyusunan instrumen penilaian RPP dan LKS. Selain itu, pada tahap ini juga dilakukan pemilihan referensi untuk pengembangan LKS. Kegiatan pada tahap development meliputi kegiatan pengembangan RPP dan LKS sesuai draft yang telah disusun pada tahap sebelumnya, penilaian RPP dan LKS, serta revisi RPP dan LKS sesuai saran para ahli. Pada tahap implementation berisi kegiatan ujicoba terbatas RPP dan LKS dalam pembelajaran materi peluang di SMK YPKK 2 Sleman. Pada tahap evaluation dilakukan kegiatan evaluasi terhadap RPP dan LKS yang telah diujicobakan berdasarkan saran guru dan siswa.
Kualitas perangkat pembelajaran yang dihasilkan sebagai berikut. (1) RPP dinyatakan valid dengan skor rata-rata 4,48 dari skor maksimal 5. (2) LKS dinyatakan valid dengan skor rata-rata 4,07 dari skor maksimal 5. (3) Perangkat yang dikembangkan sangat praktis digunakan dalam pembelajaran. Hal ini terlihat dari rata-rata presentase keterlaksanaan pada lembar observasi sebesar 92,59 % dan rata-rata skor lembar penilaian siswa sebesar 4,21 dari skor maksimal 5. (4) Perangkat yang dikembangkan efektif untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah. Hal ini terlihat dari nilai tes kemampuan pemecahan masalah yang memperoleh presentase ketuntasan 71,42% serta adanya peningkatan skor rata-rata dari nilai pretest sebesar 67,82 ke nilai posttest sebesar 77,54.
Kata kunci: Perangkat Pembelajaran, Kemampuan Pemecahan Masalah, Pendekatan Contextual Teaching and Learning, PeluangSepti Anisa2016-11-29T01:09:41Z2019-01-30T11:57:32Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/44002This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/440022016-11-29T01:09:41ZPENGEMBANGAN SOAL MATEMATIKA UNTUK MENGUKUR
KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMAPenelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan untuk
menghasilkan dan mendeskripsikan kualitas instrumen evaluasi yang dapat
mengukur kemampuan berpikir kritis siswa SMA pada materi aritmetika dan
aljabar sederhana. Kualitas instrumen evaluasi dinilai berdasarkan validitas dan
reliabilitas.
Penelitian pengembangan instrumen evaluasi ini menggunakan model
Research and Development (R&D) yang meliputi 9 langkah, yaitu: (1)
menentukan tujuan pengembangan; (2) menentukan cakupan materi; (3)
menentukan indikator instrumen; (4) menyusun butir instrumen; (5) validasi isi;
(6) revisi berdasarkan masukan validator; (7) uji coba instrumen; (8) analisis hasil
uji coba; dan (9) merakit instrumen. Instrumen dalam penelitian ini meliputi
lembar penilaian untuk ahli, kisi-kisi soal, lembar soal, lembar kunci jawaban dan
panduan penskoran. Penelitian dilaksanakan di kelas XI kelompok matematika
dan ilmu alam (MIA) 2, 3, 4, 6, dan 7 di SMA N 1 Boyolali.
Berdasarkan hasil penghitungan koefisien validitas isi menggunakan indeks
Aiken dan validitas konstruk menggunakan analisis faktor, diperoleh bahwa
instrumen evaluasi memiliki kriteria validitas yang cukup. Dari hasil uji coba soal
matematika, diperoleh nilai rata-rata indeks kesukaran sebesar 0,465 yang
termasuk kategori sedang. Soal matematika hasil pengembangan memiliki indeks
daya beda sebesar 0,838 dengan kriteria sangat baik. Nilai koefisien reliabilitas
soal matematika adalah 0,417 dengan kriteria cukup. Dengan demikian, produk
yang dikembangkan memenuhi kriteria instrumen evaluasi yang baik dan dapat
mengukur kemampuan berpikir kritis.
Kata kunci: soal matematika, kemampuan berpikir kritisTejo Furqoni2016-11-29T01:05:37Z2019-01-30T11:55:20Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/43916This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/439162016-11-29T01:05:37ZPENGEMBANGAN GAME EDUKASI MATEMATIKA
DENGAN PENDEKATAN GUIDED DISCOVERY
PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR
UNTUK SISWA SMP KELAS VIII SEMESTER 2Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran berupa game edukasi matematika dengan pendekatan guided discovery pada materi bangun ruang sisi datar untuk siswa SMP kelas VIII semester 2 dan mendeskripsikan kualitas produk yang dikembangkan berdasarkan aspek kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan.
Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang mengacu pada model pengembangan ADDIE, yaitu analysis, design, development, implementation dan evaluation. Tahap analisis dilakukan analisis kebutuhan, analisis kurikulum, analisis sekolah, dan analisis teknologi. Tahap desain meliputi penyusunan materi dan soal-soal latihan, RPP, GBIM game, skenario game, bagan game, storyboard, dan instrumen penelitian. Tahap pengembangan game menggunakan software Macromedia Flash 8. Tahap implementasi meliputi uji coba game edukasi dan melakukan tes evaluasi hasil belajar. Tahap evaluasi dilakukan pada setiap tahap pengembangan game secara menyeluruh.
Berdasarkan hasil penilaian oleh dosen ahli media, dosen ahli materi, dan guru matematika, aspek kevalidan game edukasi yang dikembangkan dinyatakan valid dengan skor keseluruhan 3,92 dari skor maksimal 5 dan termasuk dalam kategori baik. Berdasarkan hasil dari angket respon siswa, aspek kepraktisan game edukasi yang dikembangkan dinyatakan praktis dengan skor keseluruhan 3,92 dari skor maksimal 5 dan termasuk dalam kategori baik. Berdasarkan hasil tes evaluasi hasil belajar, persentase ketuntasan yang diperoleh adalah 47,8% dan termasuk dalam kategori sangat kurang. Dari hasil evaluasi, diketahui bahwa kemungkinan penyebab dari permasalahan yang peneliti temukan tersebut adalah kegiatan siswa yang lebih cenderung pada bermain daripada belajar, sehingga sikap inquiry (mencari-temukan) dan kemampuan problem solving siswa belum terasah secara optimal. Kemungkinan penyebab lain adalah langkah verbalisasi yang belum muncul karena keterbatasan dari software yang digunakan dan langkah latihan soal yang dimunculkan tidak bertahap. Dengan demikian game edukasi yang dikembangkan belum memenuhi kualitas efektif saat diterapkan pada 23 siswa kelas VIII D SMP Negeri 4 Sleman dikarenakan beberapa masalah yang peneliti temukan.
Kata kunci: game edukasi, pendekatan guided discovery, bangun ruang sisi datar.Afif Rizal2016-11-23T07:18:02Z2019-01-30T11:53:10Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/43783This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/437832016-11-23T07:18:02ZEFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KESEBANGUNAN DALAM GOAL
FREE PROBLEMS SECARA KOLABORATIF DITINJAU DARI
KEMAMPUAN TRANSFERGeometry (kesebangunan) adalah materi pembelajaran matematika yang
melatih siswa untuk menyelidiki unsur-unsur yang sebangun dari beberapa bangun
datar. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis apakah: (1) goal free
problems efektif untuk materi kesebangunan; (2) strategi kolaboratif efektif untuk
materi kesebangunan; (3) goal free problems yang dipelajari secara kolaboratif
efektif untuk materi kesebangunan. Efektivitas ketiga hipotesis ini ditinjau dari
kemampuan transfer dan muatan kognitif.
Hipotesis ini diuji melalui kuasi eksperimen desain dua jalur: 2 teknik
penyajian masalah materi kesebangunan (goal free problems vs. goal given
problems) x 2 strategi pembelajaran (kolaboratif vs. individual), sehingga terbentuk
empat kelompok eksperimen. Variabel terikat penelitian ini adalah kemampuan
transfer dan muatan kognitif. Penelitian ini terdiri dari empat fase yang
dilaksanakan secara berturut-turut, yaitu pengaktifan pengetahuan prasyarat,
pembelajaran, near transfer test, dan far transfer test. Partisipan penelitian
berjumlah 136 siswa kelas VIII dari empat kelas di sebuah SMP Negeri di
Yogyakarta, Indonesia, yang secara acak masing-masing diberikan satu perlakuan.
Materi kesebangunan adalah materi yang baru bagi siswa.
Hasil penelitian mendukung hipotesis pertama yakni materi kesebangunan
yang disajikan dalam goal free problems efektif. Hal ini dibuktikan dengan hasil
skor near transfer dan far transfer siswa dalam kelompok goal free problems lebih
tinggi secara signifikan daripada skor siswa dalam kelompok goal given problems.
Siswa yang menggunakan goal free problems juga mengalami muatan kognitif
yang lebih rendah secara signifikan pada fase pembelajaran, near transfer, dan far
transfer daripada siswa dalam kelompok goal given problems. Namun, hipotesis
kedua dan ketiga tidak didukung oleh data hasil penelitian.
Kata kunci: matematika, kesebangunan, goal free problems, transfer, muatan
kognitif, kolaboratifPratama Wahyu PurnamaEndah Retnowati2016-11-21T01:17:10Z2019-01-30T11:51:59Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/43714This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/437142016-11-21T01:17:10ZANALISIS TES UJI COBA UJIAN NASIONAL MATEMATIKA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2016Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas soal tes uji coba ujian nasional matematika SMK di Kabupaten Purworejo tahun 2016 yang ditinjau dari (1) analisis soal yang meliputi validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya beda (2) analisis kemungkinan kesalahan yang dilakukan peserta.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah peserta tes uji coba ujian nasional matematika SMK tahun 2016. Data dianalisis menggunakan program Iteman Versi 3.0 dan perhitungan dengan menggunakann rumus KR-20 dengan bantuan program Excel.
Hasil Penelitian ini : (1) Berdasarkan hasil analisis, nilai validitasnya sebesar 0.323 untuk kelompok kota dan 0.309 untuk kelompok desa sehingga soal tes dinyatakan valid. (2) Berdasarkan hasil analisis, nilai reliabilitas kelompok kotanya sebesar 0.761 dan kelompok desanya sebesar 0.702 sehingga soal tes dinyatakan reliabel (3) Berdasarkan tingkat kesukaran, soal termasuk pada kategori sedang ditunjukkan oleh rata-rata proporsi peserta tes yang menjawab benar pada kelompok kota 33,2% dan kelompok desa 30,7%. Sedangkan tingkat kesukaran tiap butir soalnya pada kelompok kota dari sejumlah 40 butir soal, sebanyak 52,5% dalam kategori sukar, 47,5% dalam kategori sedang. Pada kelompok desa 45% dalam kategori sukar, dan 55% dalam kategori sedang. (4) Berdasarkan daya beda, dari sejumlah 40 butir soal, pada kelompok kota 32,5% kategori jelek, 17,5% kategori cukup, 37,5% kategori baik dan 12,5% kategori baik sekali. Pada kelompok desa 42,5% kategori jelek, 25% kategori cukup, 22,5% kategori baik dan 10% kategori tidak baik. (5) Berdasarkan analisis pengecoh, dari 40 butir soal pada kelompok kota 87,5% butir soal baik dan 12,5% bermasalah. Pada kelompok desa 72,5% butir soal baik dan 27,5% bermasalah.
Kata kunci : Analisis Soal, Tes Uji Coba Ujian Nasional Matematika, Validitas, Reliabilitas, Daya Pembeda, Tingkat KesukaranYustine Maulina2016-11-21T01:16:08Z2019-01-30T11:51:49Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/43709This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/437092016-11-21T01:16:08ZPENGEMBANGAN LKS BERBASIS MASALAH
YANG BERORIENTASIKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS
SISWA SMP KELAS VII PADA MATERI HIMPUNANTujuan penelitian ini adalah (1) Menghasilkan LKS berbasis masalah yang
berorientasikan kemampuan penalaran matematis siswa SMP kelas VII pada
materi himpunan. (2) Mengetahui kualitas LKS berbasis masalah yang
berorientasikan kemampuan penalaran matematis siswa SMP kelas VII pada
materi himpunan ditinjau dari aspek kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan model 4-D
(define, design, develop, disseminate). Pada tahap define, peneliti melakukan
analisis ujung depan, analisis siswa, analisis tugas, analisis konsep, dan
perumusan tujuan pembelajaran. Pada tahap design, peneliti menyusun tes
acuan patokan, memilih media pembelajaran, format LKS, dan simulasi. Pada
tahap develop, peneliti membuat draft LKS, melakukan validasi & revisi, serta uji
coba terbatas pada 31 siswa kelas VII-10 SMP Negeri 8 Yogyakarta. Pada tahap
disseminate, peneliti melakukan penyebarluasan LKS secara online yang dapat
diunduh pada www.brigitadiny.blogspot.co.id.
Penelitian ini menghasilkan LKS yang berjudul LKS Berbasis Masalah pada
Materi Himpunan untuk Siswa SMP Kelas VII. LKS ini berisi 6 subbab materi
yaitu: Pengertian Himpunan, Penyajian Himpunan, Himpunan Semesta &
Diagram Venn, Himpunan Kosong & Kardinalitas Himpunan, Relasi Himpunan,
dan Operasi Himpunan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Berdasarkan
penilaian LKS oleh ahli materi & media, diperoleh hasil bahwa LKS yang
dikembangkan tergolong valid dengan rata-rata skor 3,27 dari skor maksimal 4
dengan kategori baik. (2) Berdasarkan penilaian LKS oleh siswa, diperoleh hasil
bahwa LKS yang dikembangkan tergolong praktis dengan rata-rata skor 0,93 dari
skor maksimal 1 dengan kategori sangat baik. (3) Berdasarkan hasil tes
kemampuan penalaran matematis siswa, dapat disimpulkan bahwa LKS yang
dikembangkan tergolong efektif digunakan dalam pembelajaran dengan
persentase siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar
62% dengan kategori baik.
Kata kunci: LKS, Pembelajaran Berbasis Masalah, Kemampuan Penalaran
Matematis, Himpunan, Model 4-DBrigita Diny LaksitasariHimmawati Puji Lestarihimmawatipl@yahoo.com2016-11-21T01:14:28Z2019-01-30T11:51:09Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/43677This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/436772016-11-21T01:14:28ZPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA
BERBASIS EDUTAINMENT BERUPA ANDROID MOBILE GAME
UNTUK SISWA SMP KELAS VII PADA MATERI SEGI EMPATPenelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (research and development). Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk yaitu media pembelajaran matematika berbasis edutainment berupa Android mobile game untuk siswa SMP kelas VII pada materi segi empat, mengetahui kualitas media pembelajaran, dan minat belajar siswa.
Model pengembangan yang digunakan adalah ADDIE yang terdiri dari tahap analysis (analisis), design (perancangan), development (pengembangan), implementation (implementasi), dan evaluation (evaluasi). Instrumen yang digunakan meliputi angket penilaian kualitas media pembelajaran yang diberikan kepada dosen ahli materi, dosen ahli media dan guru serta angket minat belajar untuk siswa.
Media pembelajaran divalidasi oleh dosen ahli materi dan dosen ahli media. Dosen ahli materi dan dosen ahli media menyatakan bahwa media pembelajaran layak diimplementasikan dengan perbaikan. Selanjutnya, implementasi dilakukan kepada 31 siswa kelas VII A SMP Negeri 2 Depok, Sleman. Setelah tahap implementasi, didapatkan hasil penilaian kualitas media pembelajaran dinilai dari aspek kualitas isi dan tujuan adalah 4.543 dengan kriteria sangat baik, aspek kualitas instruksional adalah 4.592 dengan kriteria sangat baik, dan aspek kualitas teknis adalah 4.2 dengan kriteria sangat baik. Kualitas media pembelajaran dinilai dari keseluruhan aspek adalah 4.445 dan termasuk dalam kriteria sangat baik. Selain itu, didapatkan hasil angket minat belajar siswa ditinjau dari aspek kesenangan adalah 3.38 dengan kriteria baik, aspek ketertarikan adalah 3.26 dengan kriteria baik, aspek kepuasan adalah 3.34 dengan kriteria baik, aspek motivasi adalah 3.39 dengan kriteria baik, aspek keinginan adalah 3.45 dengan kriteria sangat baik, dan aspek keingintahuan adalah 3.3 dengan kriteria baik. Keseluruhan aspek minat belajar siswa adalah 3.35 dan termasuk dalam kriteria baik.
Kata kunci: media pembelajaran matematika, edutainment, android, mobile game, segi empatNuraida Lutfi Hastuti2016-11-15T01:48:11Z2019-01-30T11:48:44Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/43528This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/435282016-11-15T01:48:11ZPENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KELAS VIII
DENGAN PENDEKATAN WORKED EXAMPLE
BERORIENTASI PADA KEMAMPUAN PENYELESAIAN MASALAHLembar Kerja Siswa (LKS) materi bangun ruang sisi datar Sekolah Menengah
Pertama kelas VIII dikembangkan dengan menggunakan pendekatan worked
example yang berorientasi pada kemampuan penyelesaian masalah. Penelitian ini
juga bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana penerapan prinsip-prinsip
pendekatan worked example yang berdasarkan pada cognitive load theory pada
pengembangan LKS dan mendeskripsikan kualitas LKS berdasarkan aspek
kevalidan, kepraktisan dan keefektifan.
Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan berparadigma mixed method
dengan embedded design. Pengembangan LKS mengikuti prosedur ADDIE yang
terdiri dari 5 tahapan yaitu analyze, design, development, implementation dan
evaluation. Kualitas LKS dideskripsikan berdasarkan hasil penilaian kevalidan isi
LKS oleh ahli materi dan ahli media (skala 1 – 5), angket respons siswa dan
respons guru (skala 1 – 4) yang mengukur aspek kepraktisan penggunaan LKS
dan tes kemampuan penyelesaian masalah untuk mengukur aspek keefektifan
LKS dalam memfasilitasi pembelajaran. Sebanyak 31 siswa kelas VIII SMP
Negeri di Sleman Yogyakarta berpartisipasi dalam uji coba LKS tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa prinsip-prinsip pendekatan worked example
dapat diterapkan dalam LKS, antara lain mengatur intrinsic cognitive load sesuai
kebutuhan siswa dan meminimalkan extraneous cognitive load. LKS yang
dikembangkan memenuhi kriteria valid, praktis dan efektif. LKS dinyatakan valid
karena ahli materi memberikan skor rata-rata 4.47 dan ahli media memberikan
skor rata-rata 4.31. LKS dinyatakan praktis karena guru memberikan skor ratarata
3.78 dan siswa memberikan skor rata-rata 3.14 terhadap angket kepraktisan.
Sebanyak 68% siswa di kelas uji coba memperoleh nilai tes kemampuan
penyelesaian masalah lebih dari nilai ketuntasan minimal, yaitu 70. Hal ini
menunjukkan bahwa LKS efektif dalam memfasilitasi pembelajaran.
Kata Kunci: lembar kerja siswa, worked example, kemampuan penyelesaian
masalah, ADDIE, matematika, CLTNovia Nuraini2016-11-09T09:42:38Z2019-01-30T11:45:31Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/43389This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/433892016-11-09T09:42:38ZEFEKTIVITAS MODEL PROBLEM BASED LEARNING DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KREATIVITAS MATEMATIS DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 1 NGAGLIK SLEMANPenelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui apakah model problem based learning lebih efektif dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional ditinjau dari kemampuan pemecahan masalah dalam pembelajaran matematika (2) mengetahui apakah model problem based learning lebih efektif dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional ditinjau dari kreativitas matematis dalam pembelajaran matematika.
Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi experiment) dengan desain pretest-posttest control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP N 1 Ngaglik. Sampel penelitian adalah siswa kelas VIII A sebagai kelompok eksperimen dan siswa kelas VIII B sebagai kelompok kontrol. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi pembelajaran, pretest, dan posttest. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif dan parametrik.
Hasil penelitan menunjukkan bahwa: (1) model problem based learning lebih efektif dari model pembelajaran konvensional dalam pembelajaran matematika ditinjau dari kemampuan pemecahan masalah (2) model problem based learning lebih efektif dari model pembelajaran konvensional dalam pembelajaran matematika ditinjau dari kreativitas matematis
Kata kunci: kemampuan pemecahan masalah, kreativitas matematis, model problem based learning.Adi SetiawanH.S Rusgianto2016-11-09T09:40:49Z2019-01-30T11:47:39Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/43472This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/434722016-11-09T09:40:49ZPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN
BERBASIS MASALAHPADA MATERI LINGKARAN
UNTUK SISWA SMP KELAS VIIIPenelitian ini bertujuan untuk mendapatkan perangkat pembelajaran
matematika berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar
Kegiatan Siswa (LKS) dengan pendekatan berbasis masalah (problem based
learning) pada materi Lingkaran untuk siswa SMP kelas VIII dengan
kualifikasivalid, praktis, dan efektif.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan model
pengembangan ADDIE yang meliputi Analysis (Analisis), Design (Desain),
Development (Pengembangan), Implementation (Implementasi), dan Evaluation
(Evaluasi). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII di SMP N 1 Kasihan
sebanyak 32 siswa.. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar
penilaian kelayakan perangkat pembelajaran oleh ahli materi dan ahli media untuk
aspek kevalidan, lembar observasi dan pedoman wawancara untuk aspek
kepraktisan, dan soal tes hasil belajar siswa untuk aspek keefektifan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran yang
dihasilkan berkategori layak berdasarkan aspek kevalidan yaitu RPP memenuhi
kreiteria kevalidan “baik” dengan total skor oleh validator adalah 163 dari skor
maksimal 205, dan LKS memenuhi kriteria kevalidan “baik” dengan total skor
oleh validator adalah 109 dari skor maksimal 160. Aspek kepraktisan dari hasil
observasi dan wawancara diperoleh bahwa implementasi 3 LKS menyatakan
bahwa perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS layak berdasarkan aspek
kepraktisan dengan revisi. Aspek keefektifan perangkat yang dihasilkan dengan
KKM 75 persentase ketuntasan di SMP N 1 Kasihan adalah 81,25% sehingga
perangkat pembelajaran yang dihasilkan efektif untuk sekolah tersebut.
Kata kunci: Pengembangan, Perangkat pembelajaran, Problem Based Learning,
LingkaranTangguh Yudho PamungkasTuharto Tuharto2016-11-09T07:42:23Z2019-01-30T11:44:47Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/43360This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/433602016-11-09T07:42:23ZANALISIS REGRESI ROBUST ESTIMASI-S MENGGUNAKAN
PEMBOBOT WELSCH DAN TUKEY BISQUAREMetode Kuadrat Terkecil (MKT) merupakan salah satu metode estimasi
parameter dalam analisis regresi. Apabila pada data terdapat outlier, MKT kurang
tepat dilakukan. Hal ini dapat diatasi menggunakan analisis regresi robust. Salah
satu metode yang dapat digunakan dalam regresi robust adalah Estimasi-S.
Estimasi-S memiliki breakdown point yang tinggi (50%) dan pembobot yang
digunakan adalah pembobot Welsch dan Tukey bisquare. Tujuan dari penelitian
ini untuk menjelaskan prosedur analisis regresi estimasi-S dengan pembobot
Welsch dan Tukey bisquare, menunjukkan model regresi estimasi-S dengan kedua
pembobot tersebut dan membandingkan keefektifan dari kedua pembobot tersebut
ditinjau dari nilai standard error dan adj R-square.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah estimasi-S dengan
pembobot Welsch dan Tukey bisquare. Prosedur dimulai dengan identifikasi data,
pengujian asumsi regresi, pendeteksian outlier, analisis MKT, analisis estimasi-S
menggunakan pembobot Welsch dan Tukey bisquare. Perbandingan metode
estimasi-S menggunakan pembobot Welsch dan Tukey bisquare ditinjau dari nilai
standard error dan adj R-square. Metode yang memiliki nilai standard error
paling kecil dan adj R-square paling besar adalah metode terbaik. Contoh kasus
dalam penelitian ini diambil data dari Badan Pusat Statistik Indonesia tentang
Indeks Pembangunan Manusia tahun 2015, dimana variabel-variabel
independennya meliputi rata-rata lama sekolah , Upah Minimum Regional
, dan Produk Domestik Regional Bruto .
Hasil pembahasan dari penelitian ini adalah regresi robust estimasi-S
menggunakan pembobot Welsch lebih efektif dibandingkan pembobot Tukey
bisquare dalam mengatasi outlier. Hasil perhitungan SPSS dan program R
diperoleh model regresi untuk pembobot Welsch adalah
̂
dengan standard error sebesar 0,57 dan adj R-square sebesar 0,94. Sedangkan
model regresi untuk regresi robust estimasi-S menggunakan pembobot Tukey
bisquare adalah
̂
dengan standard error sebesar 0,75 dan adj R-square sebesar 0,92.
Kata kunci: outlier, metode kuadrat terkecil, analisis regresi robust, estimasi-S,
Welsch, Tukey bisquareZuni Setiarini2016-11-08T01:26:56Z2019-01-30T11:43:58Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/43333This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/433332016-11-08T01:26:56ZPENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATERI KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL (KPK) BAGI ANAK TUNARUNGU
KELAS VII SLB NEGERI 1 BANTUL TAHUN AJARAN 2015/2016Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan untuk mengembangkan alat peraga berupa untaian manik-manik kayu untuk membelajarkan materi Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) bagi anak tunarungu kelas VII SLB Negeri 1 Bantul. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui kualitas alat peraga yang dikembangkan ditinjau dari aspek kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan.
Penelitian pengembangan ini dilakukan dengan 6 tahap kegiatan, yaitu Analysis (Nature of Analysis Activities), Design (The Shaping of The Solution), Design (Media Selection), Design (Starting from Target Group Instead Subject of Matter), Evaluation (The Use of Formative Evaluation) dan Implementation. Subjek penelitian ini adalah siswa tunarungu kelas VII SLB Negeri 1 Bantul tahun ajaran 2015/2016 sebanyak 8 orang. Data penelitian ini meliputi data kualitatif dan data kuantitatif. Pengumpulan data tersebut dilakukan selama 3 bulan. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar penilaian alat peraga, lembar observasi pembelajaran, lembar latihan, pedoman wawancara, dan soal tes.
Penelitian ini memperoleh hasil sebagai berikut: (1) alat peraga untaian manik-manik kayu yang dikembangkan dinyatakan valid sebagai alat bantu belajar bagi siswa tunarungu dalam mempelajari kelipatan suatu bilangan, kelipatan persekutuan dua bilangan, dan KPK dari dua bilangan dengan mengubah jenis manik-manik menjadi manik-manik atom berdasarkan penilaian dari 5 guru Matematika SLB Negeri 1 Bantul yang memperoleh persentase rata-rata 100% dengan kriteria sangat baik; (2) alat peraga yang dikembangkan memenuhi aspek praktis karena memperoleh persentase sebesar 86,13% dengan kriteria sangat baik berdasarkan rata-rata dari persentase kemudahan penggunaan alat peraga dan keterbantuan siswa saat menggunakan alat peraga; (3) alat peraga yang dikembangkan memenuhi aspek efektif karena ketuntasan klasikal siswa pada materi KPK memperoleh persentase sebesar 78,57% dengan kriteria baik, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Pemenuhan aspek valid, praktis, dan efektif tersebut menjadikan alat peraga untaian manik-manik atom dapat digunakan dengan baik dalam pembelajaran.
Kata kunci: alat peraga, kelipatan persekutuan terkecil, anak tunarunguElfrida Noviana DewiMurdanu Murdanu2016-10-26T03:58:51Z2019-01-30T11:26:50Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/42687This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/426872016-10-26T03:58:51ZANALISIS PERSIAPAN SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1
CANGKRINGAN DALAM MENGHADAPI TES HASIL BELAJAR
PELAJARAN MATEMATIKAPenelitian ini bertujuan untuk menjelaskan hasil analisis persiapan
siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Cangkringan dalam menghadapi tes hasil
belajar pelajaran matematika. Dengan mengetahui bagaimana persiapan siswa
dalam menghadapi tes hasil belajar pelajaran matematika, maka siswa dapat
mengevaluasi diri untuk memperoleh hasil belajar yang lebih baik dan optimal.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode
kualitatif. Dalam penelitian ini, ditetapkan 12 siswa kelas XI IPS SMA Negeri
1 Cangkringan sebagai sampel penelitian/narasumber. Data mengenai
persiapan siswa menghadapi tes hasil belajar pelajaran matematika
dikumpulkan dengan teknik wawancara, observasi, dokumentasi, dan
triangulasi. Analisis data dilakukan dengan deskriptif kualitatif.
Ada dua aspek persiapan yang diteliti, yaitu aspek persiapan mental dan
intelektual siswa. Hasil penelitian berdasarkan indikator persiapan mental
siswa adalah (a) siswa kurang berminat terhadap pelajaran matematika; (b)
siswa belum mengetahui tujuan dan kebutuhan belajar matematika. Hasil
penelitian berdasarkan indikator intelektual siswa adalah (a) siswa tidak
mempersiapkan diri sebelum belajar matematika; (b) siswa belum mengetahui
tujuan belajar matematika; (c) siswa tidak ingat dari ingatan jangka panjang
yang terkait dengan materi pelajaran matematika yang sedang dipelajari; (d)
siswa tidak mengamati unsur-unsur perangsang yang sesuai dengan materi
pelajaran matematika yang sedang dipelajari; (e) siswa belum mampu
mengolah dan menghubungkan informasi di STM (Short Term Memory)
menjadi bermakna pada pola perseptual LTM (Long Term Memory); (f) siswa
belum membuktikan melalui suatu prestasi kepada guru dan diri sendiri bahwa
materi pelajaran matematika telah dikuasai serta memberi indikasi bahwa
tujuan belajar matematika pada dasarnya belum tercapai; (g) siswa mendapat
penguatan (umpan balik) dari guru apabila prestasinya tepat dan mendapat
koreksi apabila prestasinya belum tepat; serta (h) siswa mengerjakan tugas
tetapi tidak mengulang-ulang kembali materi pelajaran matematika yang
sedang dipelajari untuk memantabkan hasil belajar.
Kata Kunci : analisis, persiapan siswa, tes hasil belajar pelajaran matematikaFanny Nur Saadah2016-10-24T04:30:35Z2019-01-30T11:22:51Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/42511This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/425112016-10-24T04:30:35ZPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TRIGONOMETRI
DENGAN PENDEKATAN PENEMUAN TERBIMBING UNTUK SISWA
SMA KELAS X SEMESTER IIPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengembangan perangkat
pembelajaran berupa RPP dan LKS trigonometri dengan pendekatan penemuan
terbimbing untuk siswa SMA kelas X semester II, dan kualitasnya yang ditinjau
dari tiga aspek kualitas yaitu kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan.
Penelitian ini merupakan pengembangan dengan model pengembangan
ADDIE yang meliputi analysis, design, development, implementation, dan
evaluation. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar
penilaian perangkat pembelajaran untuk mengukur kevalidan perangkat
pembelajaran, lembar observasi pembelajaran dan angket respon siswa untuk
mengukur kepraktisan perangkat pembelajaran, serta tes hasil belajar untuk
mengukur keefektifan perangkat pembelajaran.
Hasil penelitian ini adalah perangkat pembelajaran berupa RPP, dan LKS
dengan penemuan terbimbing untuk siswa SMA kelas X Semester II. (1)
Berdasarkan hasil validasi RPP diperoleh skor rata-rata 160,5 dengan kualifikasi
“Valid”. (2) Berdasarkan hasil validasi LKS diperoleh skor rata-rata 229 dengan
kualifikasi “Valid”. (3) Berdasarkan hasil lembar observasi, diperoleh persentase
86,4% dengan kriteria “Sangat Baik” dan hasil angket respon siswa diperoleh skor
rata-rata 78,23 dengan kriteria “Baik” sehingga perangkat pembelajaran dapat
dikatakan praktis. (4) Berdasarkan hasil penilaian tes hasil belajar siswa didapat
persentase ketuntasan belajar klasikal sebesar 90% dengan kriteria “Sangat Baik”
sehingga perangkat pembelajaran dapat dikatakan efektif.
Kata kunci : Perangkat Pembelajaran, Penemuan terbimbing, dan TrigonometriAlissa Rahmani Putri2016-10-05T04:31:51Z2019-01-30T11:10:56Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/41903This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/419032016-10-05T04:31:51ZPERBANDINGAN EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF DAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATERI PRISMA DAN LIMAS DITINJAU DARI PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII MTS PP DARUL QURROPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran generatif dan model pembelajaran berbasis masalah ditinjau dari prestasi belajar siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen yang menggunakan rancangan eksperimen pretest-posttest dengan dua kelas, satu kelas sebagai kelas eksperimen pertama dan satu sebagai kelas eksperimen kedua yang telah dipilih secara acak (randomized pretest-posttest control group design). Sampel dalam penelitian ini ditentukan secara acak (random) dari populasi. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII MTs PP Darul Qurro, dan sampelnya adalah seluruh siswa dari kelas VIIIA sebagai kelas eksperimen yang diberikan pembelajaran dengan model pembelajaran generatif dan kelas VIIIB sebagai kelas kontrol yang diberikan pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis masalah. Metode pengujian hipotesis yang digunakan adalah independent sample t-test (uji-t)
Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) penerapan model pembelajaran generatif efektif digunakan dalam pembelajaran matematika materi prisma dan limas ditinjau dari prestasi belajar siswa. Hal ini ditunjukkan dengan nilai rata-rata posttest yang mencapai 7.9 lebih besar dari 7,5(KKM), (2) penerapan model pembelajaran berbasis masalah dinyatakan tidak efektif digunakan dalam pembelajaran matematika materi prisma dan limas ditinjau dari prestasi belajar siswa. Hal ini ditunjukkan oleh hasil rata-rata posttest sebesar 6,2 yang lebih kecil dari KKM, (3) model pembelajaran generatif lebih efektif dibandingkan dengan model pembelajaran berbasis masalah pada pembelajaran matematika materi prisma dan limas ditinjau dari prestasi belajar siswa.Zulfikar Idi AdhaniMarsigit Marsigit2016-10-05T03:50:13Z2019-01-30T11:10:37Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/41894This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/418942016-10-05T03:50:13ZKEEFEKTIFAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINKPAIR SHARE (TPS) DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS PESERTA DIDIK DI MAN YOGYAKARTA 2 KELAS XPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keefektifan pendekatan saintifik dengan metode pembelajaran kooperatif tipe think pair share ditinjau dari kemampuan berpikir kreatif matematis. Kemampuan berpikir kreatif matematis diamati dari empat aspek yaitu kemampuan berpikir lancar, berpikir luwes, berpikir orisinil, dan berpikir terperinci.
Penelitian ini menggunakan metode quasi experiment dengan desain Pretest-Posttest Control Group Design. Populasi penelitian mencakup seluruh peserta didik kelas X MAN Yogyakarta 2 tahun ajaran 2015/2016. Sampel terdiri dari 2 kelas, yaitu X MIPA 2 sebagai kelas eksperimen yang mendapatkan pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik dengan metode kooperatif tipe think pair sharedan X MIPA 1 sebagai kelas kontrol yang mendapatkan pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik dengan metode ekspositori. Instrumen penelitian yang digunakan adalah instrumen tes untuk mengukur kemampuan berpikir kreatif matematis yang terdiri dari soal pretest dan posttest berupa soal uraian dan instrumen non-tes yang berupa lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran. Analisis data yang dilakukan adalah dengan deskripsi data dan uji hipotesis penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Rata-rata posttest kemampuan berpikir kreatif matematis kelas eksperimen mencapai 31,96 yang termasuk dalam kriteria baik dengan nilai signifikansi sebesar 0,000, artinya pendekatan saintifik dengan metode pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) efektif. 2) Rata-rata posttest kemampuan berpikir kreatif matematis kelas kontrol mencapai 28,93 yang termasuk dalam kriteria baik kriteria baik dengan nilai signifikansisebesar 0,000, artinya pendekatan saintifik dengan metode pembelajaran ekspositori efektif 3) Berdasarkan ujihipotesis diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,012, artinya pendekatan saintifik dengan metode kooperatif tipe TPS lebih efektif dibandingkan dengan metode ekspositori.Rizky CahyaningtyasTuharto Tuharto2016-09-28T08:15:46Z2019-01-30T11:05:00Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/41645This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/416452016-09-28T08:15:46ZEFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM
ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DENGAN PENDEKATAN
CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA
KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA
KELAS VIII SMP NEGERI 1 BLADO - BATANG PADA POKOK
BAHASAN LINGKARANPenelitian ini bertujuan untuk menganalisa apakah model pembelajaran
kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) dengan pendekatan
Contextual Teaching and Learning (CTL) lebih efektif daripada model
pembelajaran konvensional, ditinjau dari kemampuan pemecahan masalah
matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Blado tahun ajaran 2015/2016 pada
pokok bahasan lingkaran.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang menggunakan
rancangan pretest-posttest dengan dua kelas, satu kelas sebagai kelas eksperimen
dan satu sebagai kelas kontrol. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa
kelas VIII SMP Negeri 1 Blado, dan sampelnya adalah seluruh siswa dari kelas
VIIIC sebagai kelas eksperimen yang diberikan pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan kooperatif tipe TAI dengan pendekatan kontekstual
dan seluruh siswa dari kelas VIII E sebagai kelas kontrol yang diberikan
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan konvensional. Metode pengujian
hipotesis yang digunakan adalah independent sample t-test (uji-t).
Berdasarkan analisis data diperoleh kesimpulan rata-rata gain score
siswa kelas eksperimen lebih tinggi secara signifikan dari pada rata-rata gain
score kelas kontrol. Hal ini berarti hasil penelitian menunjukkan model
pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) dengan
pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) lebih efektif dibanding
model pembelajaran konvensional dalam kemampuan pemecahan masalah
matematika siswa SMP dilihat dari hasil belajar siswa.
Kata Kunci: Efektivitas, Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization
(TAI), Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL),
Pemecahan MasalahPrima WijayaHartono Hartono2016-09-23T01:31:51Z2019-01-30T11:02:59Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/41561This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/415612016-09-23T01:31:51ZANALISIS KESALAHAN SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS
DALAM MENYELESAIKAN PERSOALAN GARIS LURUS PADA
BIDANG KOORDINATKemampuan pemecahan masalah merupakan kemampuan yang harus
dikuasai siswa dalam menyelesaikan persoalan persamaan garis lurus. Kemampuan
dalam pemahaman konsep dan prosedur penyelesaian mutlak diperlukan. Daya
serap yang rendah pada ujian nasional serta penelitian-penelitian terdahulu
menunjukkan besarnya ketidakmampuan siswa dalam pemecahan masalah pada
materi garis lurus. Analisis terhadap kesalahan siswa diperlukan untuk mengetahui
bentuk-bentuk kesalahan yang ada sebagai acuan dalam perbaikan pembelajaran.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk-bentuk kesalahan yang
dilakukan oleh siswa dalam menyelesaikan persoalan garis lurus pada bidang
koordinat. Kesalahan penyelesaian berkaitan dengan kesalahan konseptual dan
kesalahan prosedural. Kesalahan dikaji berdasarkan indikator kesalahan konseptual
dan prosedural menurut Kastolan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif.
Instrumen yang digunakan yaitu soal tes uraian materi persamaan garis lurus.
Hasil penelitian menunjukkan bentuk-bentuk kesalahan konseptual dan
prosedural yang dilakukan siswa dalam mengerjakan soal tes uraian persamaan
garis lurus. Kesalahan konseptual yang ditemukan berupa: a) salah dalam
menentukan rumus atau teorema atau definisi untuk menjawab suatu masalah,
dilakukan oleh 16,87% siswa, b) penggunaan rumus, teorema, atau definisi yang
tidak sesuai dengan kondisi prasyarat berlakunya rumus, teorema atau definisi
tersebut, dilakukan oleh 5,24% siswa, c) tidak menuliskan rumus, teorema, atau
definisi untuk menjawab suatu masalah, dilakukan oleh 30,77% siswa. Sedangkan
kesalahan prosedural yang ditemukan berupa: a) ketidakhirarkisan langkah-langkah
dalam menyelesaikan masalah-masalah, dilakukan oleh 3,32% siswa, b) kesalahan
atau ketidakmampuan manipulasi langkah-langkah untuk menjawab suatu masalah,
dilakukan oleh 48,25% siswa.
Kata kunci: analisis, kesalahan siswa, persamaan garis lurus, konseptual,
proseduralBonaventura Wastu SotyagungMurdanu Murdanu2016-09-23T01:28:12Z2019-01-30T11:02:38Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/41539This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/415392016-09-23T01:28:12ZPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA
DENGAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK
INDONESIA (PMRI) PADA MATERI BANGUN RUANG SISI
LENGKUNG SMP KELAS IXPenelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran
matematika dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia
(PMRI) pada materi bangun ruang sisi lengkung SMP kelas IX yang memenuhi
kriteria valid, praktis, dan efektif.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang mengacu pada
model pengembangan ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation,
dan Evaluation). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar
penilaian perangkat pembelajaran untuk aspek kevalidan RPP dan LKS, angket
respon siswa untuk aspek kepraktisan LKS, lembar observasi keterlaksanaan
kegiatan pembelajaran untuk aspek kepraktisan RPP, dan soal tes hasil belajar
untuk aspek keefektifan. Penelitian ini dilaksanakan di SMP IT Alam Nurul Islam
Yogyakarta.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran yang
dihasilkan memenuhi kriteria valid, praktis, dan efektif. Berdasarkan penilaian
ahli materi dan guru matematika, RPP memenuhi kriteria „sangat valid‟ dengan
skor rata-rata 4,46 dari skor maksimal 5, sedangkan berdasarkan penilaian ahli
materi, ahli media, dan guru matematika, LKS memenuhi kriteria „valid‟ dengan
skor rata-rata 4,19 dari skor maksimal 5. RPP yang dikembangkan juga memenuhi
kriteria „praktis‟ dengan rata-rata keterlaksanaan kegiatan pembelajaran sebesar
96,92% berdasarkan penilaian guru, sedangkan LKS yang dikembangkan juga
memenuhi kriteria „praktis‟ dengan skor rata-rata 2,93 dari skor rata-rata
maksimal 4 berdasarkan penilaian siswa. Berdasarkan hasil tes evaluasi hasil
belajar dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan
memenuhi kriteria „efektif‟ dengan persentase ketuntasan belajar mencapai 75%.
Kata kunci: Perangkat Pembelajaran, Pendidikan Matematika Realistik
Indonesia, Bangun Ruang Sisi LengkungRina YulianaSugiyono Sugiyono2016-08-31T01:36:00Z2019-01-30T10:47:23Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/40874This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/408742016-08-31T01:36:00ZEFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN
MODEL PEMBELAJARAN CPS (CREATIVE PROBLEM SOLVING) BERBANTUANGEOGEBRA DITINJAU DARI PRESTASI BELAJAR DAN KREATIVITAS SISWA KELAS VIII SMP PGRI TEGALSARI KABUPATEN PURWOREJOPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran CPS ditinjau dari prestasi belajar dan kreativitas siswa, untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran CPS berbantuan geogebra ditinjau dari prestasibelajar dan kreativitas siswa dan untuk mengetahui perbandingan efektivitas antara model pembelajaran CPS berbantuan geogebra dan model pembelajaran CPS ditinjau nilai prestosi belajar dan kreativitas siswa.
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu.Populasi sampel adalah kelas VIII A dan VIII CSMP PGRI Tegalsari dengan masing-masing kelas sebanyak 25 siswa.Teknik pengambilan sampel dilakukan secara random (acak).Kedua kelas eksperimen akan diberi perlakuan dengan model pembelajaran CPS berbantuan geogebra dan dengan model pembelajaran CPS. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan menggunakan tes prestasi dan tes kreativitas.Analisis data dalam penelitian ini menggunakananalisis deskriptif untuk mendeskripsikan hasil tes prestasi belajar dan tes kreativitas, analisis inferensial dengan menggunakan uji-t berpasangan dan uji multivariat (MANOVA).
Hasil analisis data menunjukkan bahwa model pembelajaran CPSefektif ditinjau dari prestasi belajar siswa karena nilai rata-rata posttest prestasi belajar lebih dari KKM, nilai rata-rata posttest prestasi belajar adalah . Hasil analisis data model pembelajaran CPS efektif ditinjau dari kreativitas siswa siswa karena nilai rata-rata posttest kreativitas meningkat dari nilai pretest kreativitas, nilai rata-rata pretest kreativitas adalah dan nilai rata-rata posttestkreativitas adalah .Hasil analisis data model pembelajaran CPS berbantuan geogebra efektif ditinjau dari prestasi belajar karena nilai rata-rata posttest prestasi belajar lebih dari KKM, nilai rata-rata posttest prestasi belajar adalah . Hasil analisis data model pembelajaran CPS berbantuan geogebra efektif ditinjau dari kreativitas siswa karena karena nilai rata-rata posttest kreativitas meningkat dari nilai pretest kreativitas,nilai rata-rata pretest kreativitas adalah 55,80 dan nilai rata-rata posttestkreativitas adalah 67,00. Hasil analisis data perbandingan efektivitas menunjukantidak terdapat perbedaan efektivitas model pembelajaran CPS berbantuan geogebra dan model pembelajaran CPS ditinjau dari prestasi belajar siswa. Hasil analisis data perbandingan efektivitas menunjukantidak terdapat perbedaan efektivitas model pembelajaran CPS berbantuan geogebra dan model pembelajaran CPS ditinjau dari kreativitas siswa.
Kata kunci: Model pembelajaran CPS berbantuan geogebra, Kreativitas, Prestasi Belajar Matematika.Nanik SetyaniHimmawati Puji Lestarihimmawatipl@yahoo.com2016-08-31T01:33:13Z2019-01-30T10:45:05Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/40801This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/408012016-08-31T01:33:13ZPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TRIGONOMETRI
BERBASIS FLASH UNTUK SISWA SMA KELAS XTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan media pembelajaran interaktif materi trigonometri untuk siswa SMA kelas X dan mengetahui kualitas media yang dihasilkan berdasarkan aspek kevalidan, kepraktisan dan keefektifan.
Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang berorientasi pada pengembangan produk. Model pengembangan media pembelajaran yang digunakan adalah model pengembangan ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). Instrumen penelitian ini berupa lembar evaluasi media untuk ahli materi, lembar evaluasi media untuk ahli media, lembar observasi keterlaksanaan, angket respon siswa, tes hasil belajar, dan pedoman wawancara.
Produk yang dihasilkan berupa aplikasi media pembelajaran interaktif materi trigonometri. Kualitas media pembelajaran trigonometri untuk: (1) aspek validitas termasuk dalam kategori baik, perolehan skor rata-rata dari dosen ahli materi 4,00 termasuk dalam kategori baik dan perolehan skor rata-rata dari dosen ahli media 3,76 termasuk dalam kategori baik, didapat perolehan skor rata-rata oleh kedua dosen ahli yaitu 3,88 dengan skor maksimal 5; (2) aspek kepraktisan termasuk dalam kategori baik, ditinjau berdasarkan respon positif dari 24 siswa kelas X SMAN 2 Sukorejo terhadap penggunaan media pembelajaran trigonometri, perolehan skor rata-rata yaitu 2,95 dengan maksimal skor 4; serta (3) aspek keefektifan menunjukkan bahwa media efektif digunakan dalam belajar matematika, ditinjau dari perolehan hasil tes 24 siswa kelas X SMA N 2 Sukorejo yang menunjukkan bahwa rata-rata nilai tes adalah 80,41 dengan nilai maksimal 95 termasuk dalam kategori sangat baik dan persentase ketuntasan kelas adalah 83,33%, termasuk dalam kategori sangat baik.
Kata kunci: pengembangan, media pembelajaran interaktif, trigonometriTunjung Laras Galuh PalupiKuswari Hernawati2016-08-29T02:41:36Z2019-03-09T07:47:33Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/40665This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/406652016-08-29T02:41:36ZAPLIKASI FUZZY DECISION MAKING
UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT TROPISAisah BadainiAgus Maman Abadiagusmaman@uny.ac.id2016-08-29T02:40:04Z2019-01-30T10:42:00Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/40651This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/406512016-08-29T02:40:04ZEFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE
GUIDED DISCOVERY SETTING STAD (STUDENT TEAM
ACHIEVEMENT DIVISION) TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI
BELAJAR SISWA SMP NEGERI 1 PAKEMPenelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas pembelajaran matematika
dengan metode guided discovery setting STAD (Student Team Achievement
Division) ditinjau dari motivasi dan prestasi belajar siswa.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi experiment dengan desain
penelitian pretest-posttest control group design. Populasi penelitian ini adalah
seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Pakem. Sampel yang menjadi kelas
eksperimen adalah kelas VIII D yang mendapatkan perlakuan pembelajaran
dengan metode guided discovery setting STAD (Student Team Achievement
Division) dan kelas VIII C sebagai kelas kontrol yang mendapatkan perlakuan
pembelajaran dengan metode ekspositori. Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah instrumen tes untuk mengukur prestasi belajar siswa yang
terdiri dari soal pretest dan posttest dan instrumen non tes yang berupa angket
motivasi yang diberikan sebelum dan setelah perlakuan, serta lembar observasi
untuk mengamati keterlaksanaan pembelajaran yang digunakan peneliti.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) pembelajaran menggunakan
metode guided discovery setting STAD efektif ditinjau dari motivasi belajar
matematika siswa, 2) pembelajaran menggunakan metode guided discovery
setting STAD efektif ditinjau dari prestasi belajar matematika siswa, 3)
pembelajaran menggunakan metode ekspositori efektif ditinjau dari motivasi
belajar matematika siswa, 4) pembelajaran menggunakan metode ekspositori
efektif ditinjau dari prestasi belajar matematika siswa, 5) pembelajaran
menggunakan metode guided discovery setting STAD lebih efektif dibandingkan
dengan metode ekspositori ditinjau dari motivasi belajar matematika siswa, 6)
pembelajaran menggunakan metode guided discovery setting STAD lebih efektif
dibandingkan dengan metode ekspositori ditinjau dari prestasi belajar matematika
siswa.
Kata kunci: guided discovery, STAD, motivasi, prestasi.Septi Nur HidayatiEndang Listyani2016-08-29T02:39:38Z2019-01-30T10:41:43Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/40641This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/406412016-08-29T02:39:38ZPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN
UNTUK SMP KELAS VII MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT
MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL
DAN MODEL PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGPenelitian ini bertujuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran
berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa
(LKS) menggunakan pendekatan kontekstual dan model pembelajaran probing
prompting pada materi segitiga dan segi empat. Kualitas produk pengembangan
dinilai berdasarkan: 1) aspek kevalidan, 2) aspek kepraktisan, dan 3) aspek
keefektifan.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan model
pengembangan ADDIE yang meliputi lima tahapan pokok yaitu analysis, design,
development, implementation, dan evaluation. Subjek penelitian ini adalah siswa
kelas VIIB SMP Negeri 2 Kretek. Instrumen yang digunakan untuk memperoleh
data kualitas perangkat pembelajaran yang dikembangkan yaitu: 1) lembar
penilaian RPP dan LKS untuk mengukur kevalidan, 2) angket respons dan lembar
observasi untuk mengukur kepraktisan, dan 3) tes hasil belajar untuk mengukur
keefektifan.
Kualitas kevalidan perangkat pembelajaran memenuhi kriteria valid
ditunjukkan oleh skor rata-rata RPP yaitu 4,2 dari skor maksimal 5 yang berarti
baik dan skor rata-rata LKS yaitu 4,4 dari skor maksimal 5 yang berarti sangat
baik. Kualitas kepraktisan perangkat pembelajaran memenuhi kriteria praktis
ditunjukkan oleh skor rata-rata respons siswa yaitu 3,5 dari skor maksimal 4 yang
berarti baik, skor rata-rata respons guru yaitu 3,2 dari skor maksimal 4 yang
berarti baik, dan persentase hasil observasi pembelajaran 84,38 % yang berarti
baik. Kualitas keefektifan perangkat pembelajaran memenuhi kriteria efektif
ditunjukkan oleh persentase ketuntasan siswa yaitu 80% yang berarti baik.
Kata kunci: perangkat pembelajaran, pendekatan kontekstual, model
pembelajaran probing prompting, segitiga dan segi empatKartina PurnamasariHimmawati Puji Lestarihimmawatipl@yahoo.com2016-08-23T07:29:59Z2019-01-30T10:38:02Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/40446This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/404462016-08-23T07:29:59ZEFEKTIFITAS PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI POKOK BANGUN RUANG SISI DATAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 10 YOGYAKARTAPenelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran dengan menerapkan model Problem Based Learning (PBL) dibandingkan dengan pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika di SMP Muhammadiyah 10 Yogyakarta kelas VIII.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen kuasi/semu dengan pretest-posttest control group design. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 10 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016 yang berjumlah 106 siswa. Sampelnya adalah 36 siswa dari kelas VIII A sebagai kelompok eksperimen dan 37 siswa dari kelas VIII C sebagai kelompok kontrol. Data yang digunakan adalah nilai rata-rata dari skor pretest dan skor posttest. Uji prasyarat menggunakan uji normalitas dilakukan dengan Kolmogorov-Smirnov Test dan uji homogenitas varians dilakukan dengan analisis uji levene statistic dengan bantuan program SPSS. Sedangkan uji hipotesis menggunakan Independent Sample t-test dan Paired Sample t-test.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pembelajaran matematika dengan menerapkan model Problem Based learning (PBL) efektif untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa. Hal ini dibuktikan dengan nilai sig. kurang dari 0,05 dengan nilai rata-rata pretest kelompok eksperimen 65,1389 dan nilai rata-rata posttest kelompok eksperimen adalah 74,6528; (2) pembelajaran matematika dengan menerapkan model konvensional tidak efektif untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa. Hal ini dibuktikan dengan nilai sig. lebih dari 0,05 dengan nilai rata-rata pretest kelompok kontrol 65,4730 dan nilai rata-rata posttest kelompok kontrol adalah 65,8108; (3) pembelajaran matematika dengan menerapkan model Problem Based learning (PBL) lebih efektif daripada pembelajaran konvensional untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa. Hal ini dibuktikan dengan nilai sig. kurang dari 0,05 dengan nilai rata-rata posttest kelompok kontrol adalah 65,8108 dan nilai rata-rata posttest kelompok eksperimen adalah 74,6528.
Kata kunci: Hasil Belajar Matematika, pokok bahasan, Bangun Ruang Sisi Datar, model Problem Based LearningFattah Aji PrakosoSugiman Sugiman2016-08-23T02:04:42Z2019-01-30T10:34:08Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/40194This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/401942016-08-23T02:04:42ZPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN
MULTIMEDIA INTERAKTIF “PETUALANGAN GATOTKACA“ BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL
PADA MATERI GEOMETRI UNTUK SISWA SMP KELAS VIIPenelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran multimedia interaktif “Petualangan Gatotkaca“ berbasis pendekatan kontekstual pada materi geometri untuk siswa kelas VII SMP. Penelitian ini juga bertujuan untuk mendeskripsikan kualitas media berdasarkan aspek kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan.
Desain penelitian ini mengacu pada model pengembangan ADDIE yang meliputi 5 tahapan yaitu analysis, design, development, implementation, dan evaluation. Instrumen penelitian berupa lembar penilaian media oleh ahli materi, ahli media dan guru untuk mengukur kevalidan; angket respon dan lembar observasi keterlakasanaan pembelajaran untuk mengukur kepraktisan; serta soal tes hasil belajar untuk mengukur keefektifan media. Uji coba produk dilakukan kepada 32 siswa kelas VII C di SMP Negeri 1 Pakem. Berdasarkan penilaian oleh dosen ahli materi dan dosen ahli media, diperoleh skor rata-rata 4,18 dengan kriteria baik, dan penilaian media oleh guru diperoleh skor rata-rata 4,04 dengan kriteria baik; Dengan demikian media dinyatakan valid. Hasil analisis data angket respon guru menunjukkan bahwa media memiliki skor rata-rata 4,3 dengan kriteria sangat baik. Hasil analisis data angket respon siswa menunjukkan bahwa media memiliki skor rata-rata 4,02 dengan kriteria baik. Hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran menunjukkan klasifikasi baik dengan persentase mencapai 97%; Dengan demikian media dinyatakan praktis. Hasil penilaian tes hasil belajar siswa menunjukkan bahwa media sangat efektif digunakan karena persentase ketuntasan klasikal mencapai 84,37%.
Kata kunci: pengembangan, multimedia interaktif, pendekatan kontekstual, geometri.Dimas Angga Nur SasongkoNur Hadi Waryanto2016-08-18T01:40:24Z2019-01-30T10:29:26Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/39896This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/398962016-08-18T01:40:24ZKEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN LOGIKA MATEMATIKA BERBASIS
MASALAH MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS) DITINJAU DARI
PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DAN KEPERCAYAAN DIRI
SISWA KELAS X SMA N 1 DEPOKPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keefektifan pembelajaran
Matematika berbasis masalah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
TPS ditinjau dari prestasi belajar Matematika dan kepercayaan diri siswa.
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimental research dengan pretest
posttest control group design. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas X
SMA Negeri 1 Depok. Sampel terpilih adalah kelas XB sebagai kelas kontrol
yang mendapat perlakuan pembelajaran Matematika dengan pendekatan
pembelajaran konvensional dan kelas XD sebagai kelas eksperimen menggunakan
pembelajaran Matematika berbasis masalah dengan model pembelajaran
kooperatif tipe TPS. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
instrumen pembelajaran yang berupa (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) RPP
dan (Lembar Kegiatan Siswa) LKS, instrumen tes untuk mengukur prestasi belajar
Matematika yang terdiri atas soal pretest dan posttest, serta instrumen non-tes
berupa angket kepercayaan diri dan lembar observasi keterlaksanaan
pembelajaran. Metode pengujian hipotesis yang digunakan adalah one sample ttest
dan independent sample t-test (uji-t).
Hasil penelitian ini yaitu: (1) pembelajaran Matematika berbasis masalah
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS efektif ditinjau dari
prestasi belajar Matematika, (2) pembelajaran Matematika dengan pendekatan
pembelajaran konvensional efektif ditinjau dari prestasi belajar Matematika, (3)
pembelajaran Matematika berbasis masalah menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe TPS tidak efektif ditinjau dari kepercayaan diri, (4) pembelajaran
Matematika dengan pendekatan pembelajaran konvensional tidak efektif ditinjau
dari kepercayaan diri, dan (5) pembelajaran Matematika berbasis masalah
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS tidak lebih efektif
daripada pembelajaran Matematika dengan pendekatan pembelajaran
konvensional ditinjau dari prestasi belajar Matematika.
Kata kunci: pembelajaran Matematika, pembelajaran berbasis masalah, model
pembelajaran kooperatif tipe think pair share, prestasi belajar Matematika,
kepercayaan diri.Indri AryantiSahid Sahid2016-08-18T01:22:56Z2019-01-30T10:27:37Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/39639This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/396392016-08-18T01:22:56ZPENGEMBANGAN PERMAINAN EDUKASI ‘PEKERJA ALJABAR’ SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATERI ALJABAR
UNTUK SMP KELAS VIIIPenelitian pengembangan ini bertujuan untuk mengembangkan permainan edukasi ‘Pekerja Aljabar’ sebagai media pembelajaran materi aljabar untuk SMP kelas VIII, dan mendeskripsikan kualitasnya serta mengetahui minat siswa di Kelas VIII D SMP N 2 Yogyakarta terhadap media tersebut.
Media yang dikembangkan mengacu pada model pengembangan ADDIE, yaitu anaysis (analisis), design (desain), development (pengembangan), implementation (implementasi), dan evaluation (evaluasi). Permainan ‘Pekerja Aljabar’ ini adalah permainan edukasi materi aljabar bergenre adventure yang di setiap levelnya pemain diminta untuk menyelesaikan soal-soal operasi aljabar. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa di kelas VIII D SMP Negeri 2 Yogyakarta. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar evaluasi media permainan untuk ahli materi, ahli media, dan dua guru matematika SMP N 2 Yogyakarta untuk mengetahui kualitas permainan, serta lembar minat siswa untuk mengetahui minat terhadap permainan edukasi ‘Pekerja Aljabar’ sebagai media pembelajaran.
Penilaian oleh ahli materi diperoleh skor empiris 104, rerata ideal 81 dan simpangan baku ideal 18 dengan kriteria media pembelajaran pada kualitas baik dan layak digunakan. Penilaian oleh ahli media diperoleh empiris 85, rerata ideal 72 dan simpangan baku ideal 16 dengan kriteria baik dan layak digunakan. Penilaian oleh dua guru matematika diperoleh skor empiris 402, rerata ideal 306 dan simpangan baku ideal 68 dengan kriteria baik dan layak digunakan. Minat siswa terhadap media diperoleh skor empiris 3404, rerata ideal 2592 dan simpangan baku 576 dengan kriteria baik. Hal ini menunjukkan bahwa permainan edukasi “Pekerja Aljabar” mempunyai kualitas yang baik dan layak sebagai media pembelajaran, dan minat siswa belajar menggunakan media ini adalah baik.
Kata kunci: Permainan edukasi, media pembelajaran, materi aljabarSEPTIANA HIKMAWATIHM Bambang Sumarno2016-08-15T01:15:39Z2019-01-30T10:27:31Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/39626This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/396262016-08-15T01:15:39ZPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATERI GARIS DAN SUDUT UNTUK SISWA SMP DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUALPemanfaatan teknologi komputer sebagai media pembelajaran matematika belum banyak dilakukan di beberapa sekolah tingkat SMP sehingga perlu adanya pengembangan media pembelajaran dalam mendukung pembelajaran yang inovatif. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan untuk 1) mendeskripsikan pengembangan media pembelajaran berbasis multimedia interaktif dengan pendekatan konteksual pada materi garis dan sudut, 2) mengetahui kualitas media pembelajaran berbasis multimedia interaktif yang dikembangkan dan 3) mengetahui respon siswa mengenai media pembelajaran yang dikembangkan. Penelitian pengembangan ini menghasilkan produk berupa CD pembelajaran matematika pada materi garis dan sudut untuk siswa SMP. Langkah pengembangan media ini menggunakan model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation). Subyek uji coba penelitian ini adalah 32 siswa kelas VII SMP N 1 Minggir dan 4 guru matematika di SMP tersebut. Hasil penelitian yang diperoleh meliputi: (1) pengembangan media dengan lima tahap pengembangan. Tahap pertama adalah analisis, meliputi analisis karakteristik siswa, situasi sekolah, kurikulum, dan media. Tahap kedua adalah peranca ngan media, meliputi pembuatan garis-garis besar isi media, susunan materi, jabaran materi, struktur isi media, storyboard dan pembuatan instrumen penelitian. Tahap ketiga melakukan pembuatan produk media pembelajaran berdasarkan rancangan yang telah dibuat dan dikembangkan sesuai saran dari ahli. Tahap keempat, uji coba produk dilakukan kepada 32 siswa dan 4 guru matematika. Tahap kelima, evaluasi dari hasil uji coba. (2) Kualitas media pembelajaran berbasis multimedia interaktif mencapai kualitas “Baik”. (3) Respon siswa terhadap media “Baik” dengan skor rata-rata 4,7 dan respon guru “Sangat Baik” dengan skor rata-rata 4,5. Kata kunci : media pembelajaran, multimedia interaktifErmitasari ErmitasariKuswari Hernawati2016-08-04T12:41:01Z2019-01-30T10:12:38Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/38667This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/386672016-08-04T12:41:01ZPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI LOGIKA UNTUK SMA KELAS XPenelitian pengembangan ini bertujuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS dengan pendekatan kontestual pada materi logika untuk SMA kelas X sesuai dengan kurikulum KTSP. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kualitas perangkat pembelajaran yang dikembangkan ditinjau dari aspek kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan. Prosedur pengembangan perangkat pembelajaran mengacu pada model pengembangan ADDIE yang meliputi analysis, design, development, implementation, dan evaluation. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Cangkringan, Sleman. Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data kualitas perangkat pembelajaran yang dikembangkan yaitu: 1) lembar penilaian RPP dan LKS untuk mengukur kevalidan, 2) angket respon dan lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran untuk mengukur kepraktisan, dan 3) soal tes hasil belajar siswa untuk mengukur keefektifan. Penelitian ini menghasilkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS dengan pendekatan kontekstual pada materi Logika untuk SMA kelas X. Kualitas kevalidan perangkat pembelajaran memenuhi kriteria valid ditunjukkan oleh skor rata-rata RPP yaitu 4,29 dari skor maksimal 5 yang berarti sangat baik dan skor rata-rata LKS yaitu 4,15 dari skor maksimal 5 yang berarti baik. Kualitas kepraktisan perangkat pembelajaran memnuhi kriteria praktis ditunjukkan oleh skor rata-rata angket respon siswa yaitu 4 dari skor maksimal 5 yang berarti baik, skor rata-rata angket respon guru yaitu 4,69 dari skor maksimal 5 yang berarti sangat baik, dan persentase rata-rata hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran yaitu 92,55 % yang berarti sangat baik. Kualitas keefektifan perangkat pembelajaran memenuhi kriteria efektif ditunjukkan oleh persentase ketuntasan siswa yaitu 79,17 % yang berarti baik. Kata kunci: perangkat pembelajaran, kontekstual, logikaHanifah Aabidah FakhrunnisaaAli Mahmudi2016-08-04T02:16:19Z2019-01-30T10:11:55Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/38573This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/385732016-08-04T02:16:19ZKEEFEKTIFAN PENDEKATAN OPEN-ENDED DALAM SETTING
PEMBELAJARANLEARNING CYCLE 7EPADA MATERI SEGITIGA
DAN SEGI EMPAT DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR
KREATIF MATEMATISSISWA SMP KELAS VIIPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keefektifan pendekatan
open-ended dalam setting pembelajaran learning cycle 7e apabila ditinjau dari
kemampuan berpikir kreatif matematis siswa.
Jenis penelitian yang digunakan adalahquasi experimental research atau
penelitian eksperimen semu dengan desain pretest post-test nonequivalent control
group design. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 2
Tempel sebanyak 5 kelas dengan sampel dua kelas yang dipilih secara acak
diperoleh kelas VII A dan kelas VII B. Kedua kelas diberikan perlakuan berbeda
yaitu kelas VII A sebagai kelas ekperimen yang menggunakan pendekatan openended
dalam setting pembelajaran learning cycle 7e dan kelas VII B sebagai
kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran ekspositori. Instrumen penelitian
yang digunakan adalah soal pretest dan posttest kemampuan berpikir kreatif
matematis yang terdiri dari soal uraian serta lembar observasi keterlaksanaan
pembelajaran.Analisis data yang dilakukan dengan deskripsi data dan uji
hipotesis penelitian.
Berdasarkan hasil uji hipotesis penelitian dengan menggunakan taraf
signifikansi 5% dapat disimpulkan bahwa: 1) pendekatan open-ended dalam
setting pembelajaran learning cycle 7e efektif ditinjau dari kemampuan berpikir
kreatif matematis siswa; 2) pendekatan ekpositori efektif ditinjau dari
kemampuan berpikir kreatif matematis siswa; 3) pendekatan open-ended dalam
settinglearning cycle 7e lebih efektif jika dibandingkan dengan pendekatan
ekspositori apabila ditinjau dari kemampuan berpikir kreatif matematis siswa.
Kata kunci: Open-ended, Learning cycle 7e, Berpikir Kreatif, EkspositoriArlina Lili FatimahJailani Jailani2016-08-02T07:30:00Z2019-01-30T10:06:36Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/37991This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/379912016-08-02T07:30:00ZEfektivitas Pembelajaran dengan Pendekatan Penemuan Terbimbing
(Guided Discovery) dan Pendekatan Ekspositori pada Kompetensi Kubus dan
Balok Ditinjau dari Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Kelas VIII SMPPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas dan perbandingan
efektivitas dari pendekatan penemuan terbimbing dan pendekatan ekspositori pada
kompetensi kubus dan balok ditinjau dari kemampuan pemecahan masalah siswa
kelas VIII SMP.
Jenis penelitian ini adlah quasi experiment (eksperimen semu) dengan
populasi penelitian adalah seluruh peserta didik kelas VIII SMP N 1 Ponjong
tahun ajaran 2015/2016 yang terdiri dari enam kelas. Sampel yang digunakan
adalah peserta didik di kelas VIII A sebagai kelas kontrol dan peserta didik di
kelas VIII B sebagai kelas eksperimen. Kelas kontrol menerapkan pembelajaran
dengan pendekatan ekspositori dan kelas eksperimen menerapkan pembelajaran
dengan pendekatan penemuan terbimbing. Instrumen yang digunakan pada
penelitian ini adalah lembar observasi dan instrumen tes (pre-test dan post-test).
Pembelajaran dikatakan efektif jika rata-rata nilai tes kemampuan pemecahan
masalah siswa sama atau lebih dari KKM, yaitu 75. Tahapan analisis data yang
digunakan mulai dari deskripsi data, uji prasyarat, hingga pengujian hipotesis
dengan menggunakan one samples t-test dan independent samples t-test dengan
= 0,05.
Hasil dari pengujian masing-masing hipotesis adalah: (1) berdasarkan hasil
one samples t-test nilai signifikansi (2-tailed)= 0,000 < = 0,05, yang berarti
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan penemuan terbimbing pada
kompetensi kubus dan balok efektif, (2) berdasarkan hasil one samples t-test nilai
signifikansi (2-tailed)= 0,000 < = 0,05, yang berarti pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan ekspositori pada kompetensi kubus dan balok efektif,
(3) berdasarkan independent samples t-test nilai signifikansi (2-tailed)= 0,311 >
= 0,05, yang berarti tidak terdapat perbedaan nilai rata-rata post-test
kemampuan pemecahan masalah siswa pada kelas kontrol maupun kelas
eksperimen. Oleh karena itu, dapat disimpulkan pembelajaran menggunakan
kedua pendekatan tersebut sama efektifnya ditinjau dari kemampuan pemecahan
masalah siswa kelas VIII SMP N 1 Ponjong.
Kata kunci: Pemecahan masalah, Ekspositori, Penemuan terbimbingDheni NugrohoHM Bambang Sumarno2016-08-02T07:19:28Z2019-01-30T10:02:23Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/37704This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/377042016-08-02T07:19:28ZPengembangan Bahan Ajar dengan Pendekatan Project
Based Learning pada Materi Program Linear Untuk Siswa Kelas X SMKTujuan penelitian ini adalah menghasilkan bahan ajar dengan pendekatan
Project Based Learning pada materi Program Linear untuk siswa Kelas X SMK
yang valid, praktis, dan efektif.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan, dengan model
pengembangan Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation
(ADDIE). Pada tahap analysis, peneliti melakukan analisis kebutuhan, analisis
kurikulum dan analisis karakteristik siswa. Pada tahap design, peneliti
mengumpulkan buku referensi, menyusun rancangan bahan ajar, serta menyusun
instrumen penilaian bahan ajar. Pada tahap development, peneliti mengembangkan
bahan ajar sesuai dengan desain awal, menilai kualitas bahan ajar, dan melakukan
revisi awal. Pada tahap implementation, RPP dan LKS diujicobakan dalam
pembelajaran di kelas X MM SMK Piri 3 Yogyakarta. Pada tahap evaluation,
dilakukan evaluasi terhadap bahan ajar yang telah diujicobakan. Instrumen yang
digunakan adalah: (1) instrumen untuk mengukur kevalidan, meliputi lembar
validasi; (2) instrumen untuk mengukur kepraktisan, meliputi lembar penilaian
guru, lembar respon siswa, dan lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran; (3)
instrumen untuk mengukur keefektifan, meliputi tes prestasi. Analisis data
kevalidan dan kepraktisan dilakukan dengan cara mengkonversi skor yang
diperoleh menjadi data kualitatif skala lima. Analisis keefektifan dilakukan
dengan cara menentukan persentase ketuntasan siswa pada tes prestasi.
Penelitian ini menghasilkan bahan ajar matematika berupa RPP dan LKS
yang valid, praktis, dan efektif. Hasil penelitian menunjukkan kualitas RPP dan
LKS yang dihasilkan berdasarkan aspek kevalidan RPP memenuhi kriteria sangat
baik dengan skor kevalidan adalah 270 dan LKS memenuhi kriteria sangat baik
dengan skor kevalidan adalah 155. Aspek kepraktisan berdasarkan hasil penilaian
guru memenuhi kriteria sangat baik, aspek kepraktisan berdasarkan penilaian
siswa memenuhi kriteria sangat baik, sedangkan aspek kepraktisan berdasarkan
keterlaksanaan pembelajaran diperoleh skor kepraktisan yaitu 86% dengan kriteria
sangat baik.. Sementara itu, untuk aspek keefektifan berdasarkan persentase
ketuntasan belajar adalah 87%, sehingga bahan ajar yang dihasilkan efektif
digunakan.
Kata kunci: pengembangan, RPP, LKS, project based learning.Winda Dwi AstutiDhoriva Urwatul Wutsqa2016-08-02T07:18:53Z2019-01-30T10:01:00Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/37595This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/375952016-08-02T07:18:53ZPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA INTERAKTIF MATERI PYTHAGORAS DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK KELAS VIII SMPPenelitian pengembangan ini untuk menghasilkan media pembelajaran interaktif dengan pendekatan kontekstual pada materi Teorema Pythagoras untuk siswa SMP kelas VIII. Media yang dihasilkan diuji kelayakannya berdasarkan aspek isi dan tujuan, aspek kualitas instruksional serta aspek kualitas teknis.
Model pengembangan ADDIE yang meliputi lima pokok yakni analysis (analisis), design (perancangan), development (pengembangan), implementation (implementasi) dan evaluasi (evaluasi). Instrumen yang digunakan yaitu: (1) angket penilaian oleh ahli, (2) angket evaluasi guru dan respon siswa, dan (3) hasil tes belajar. Subjek penelitian ini adalah siswa SMPN 2 Mlati kelas VIIIC.
Media pembelajaran yang dikembangkan berbentuk aplikasi yang berisi materi Teorema Pythagoras sesuai dengan SK dan KD. Materi dalam aplikasi dilengkapi dengan apersepsi, kuis dan tes. Selain itu, media juga dilengkapi dengan audio, gambar, dan navigasi yang mudah dipahami dan digunakan oleh siswa. Kualitas media pembelajaran interaktif dilihat dari aspek kelayakan isi dan tujuan temasuk dalam klasifikasi baik dengan presentase sebesar 91,75%, dan 86,25% untuk kualitas instruksional. Aspek kelayakan teknis termasuk dalam klarifikasi baik dengan presentase sebesar 89%. Hasil angket respon siswa menunjukkan aspek keterbantuan belajar siswa sebesar 88,35% dengan kategori sangat positif, aspek pemberian dampak bagi siswa sebesar 79,95% dan aspek penggunaan media sebesar 82.3% dengan nilai rata-rata total 82,83% yang termasuk dalam kategori sangat positif. Hasil posstest yang menunjukkan bahwa ketuntasan belajar siswa adalah 93,3% dengan rata-rata nilai 86,7 yang termasuk dalam kategori sangat baik.
Kata kunci : media pembelajaran interaktif, teorema pythagoras, pendekatan kontekstualCeria Andespi2016-07-25T08:18:30Z2019-01-30T09:56:45Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/37082This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/370822016-07-25T08:18:30ZPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DENGAN PENDEKATAN OPEN-ENDED UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP KELAS VIIPenelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran segitiga dan segi empat berupa RPP dan LKS dengan pendekatan open-ended yang layak.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan model pengembangan ADDIE yang meliputi lima tahapan yaitu analysis, design, development, implementation dan evaluation. Subyek uji coba adalah siswa kelas VII E SMP N 6 Yogyakarta. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar penilaian RPP, lembar penilaian LKS, angket penilaian siswa, angket penilaian guru, lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, dan tes kemampuan komunikasi matematis.
Hasil penelitian menunjukkan perangkat pembelajaran yang dikembangkan memenuhi kualitas (1) valid dengan skor penilaian RPP 4,21 dan skor penilaian LKS 4,09 dengan skor maksimal 5, (2) praktis dengan skor angket penilaian siswa 4 dan skor angket penilaian guru 4 dengan skor maksimal 5 serta lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran dengan persentase rata-rata 95%, (3) efektif dengan rata-rata ketercapaian aspek komunikasi matematis mencapai 81,61% dan ketuntasan klasikal tes kemampuan komunikasi matematis mencapai 71,43%.Kholifatun Nur RokhmahHimmawati Puji Lestarihimmawatipl@yahoo.com2016-07-25T07:03:01Z2019-01-30T09:52:33Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/36632This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/366322016-07-25T07:03:01ZPENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL CIRCUIT LEARNING BERBASIS PMRI PADA PEMBELAJARAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL KELAS VIII SEMESTER IROSAINI ROSAINI2016-07-25T07:02:51Z2019-01-30T09:52:52Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/36730This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/367302016-07-25T07:02:51ZPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME)
BERBASIS TEORI MULTIPLE INTELLIGENCES HOWARD GARDNER, BERORIENTASI PADA PRESTASI DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS VIII SMPPenelitian ini bertujuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran matematika yang terdiri dari RPP dan LKS dengan pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) berbasis teori Multiple Intelligences Howard Gardner pada materi kubus dan balok untuk siswa kelas VIII SMP yang berorientasi pada prestasi dan kemandirian belajar. Di samping itu, penelitian ini juga mendeskripsikan kualitas perangkat pembelajaran ditinjau dari aspek kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan.
Model pengembangan yang diterapkan dalam penelitian ini adalah model ADDIE, yang meliputi Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation. Instrumen yang digunakan adalah lembar penilaian perangkat pembelajaran untuk menentukan kevalidan, angket respon guru dan siswa yang memuat butir pernyataan untuk mengukur kepraktisan produk, serta soal tes prestasi belajar dan angket kemandirian belajar untuk mengetahui keefektifannya. Produk dikatakan valid dan praktis jika minimal memenuhi kriteria baik. Kemudian, dikatakan efektif jika skor rata-rata kelas pada tes prestasi lebih dari 75, ada peningkatan skor kemandirian belajar, dan skor rata-rata kelas pada pengisian angket kemandirian belajar akhir memenuhi kriteria baik, yaitu lebih dari 84. Perangkat pembelajaran diimplementasikan di kelas VIII A, SMP N 1 Cangkringan, pada tanggal 23 Maret sampai dengan 21 April 2016.
Penelitian ini menghasilkan perangkat pembelajaran matematika berupa 6 RPP dan satu LKS. Produk memenuhi kriteria valid. Dari skor maksimum 5,00, diperoleh skor rata-rata 4,13 untuk LKS dan 4,12 untuk RPP. Berdasarkan data angket respon yang mengukur kepraktisan, produk memenuhi kriteria praktis dengan skor rata-rata 4,83 untuk angket respon guru dan 4,08 untuk angket respon siswa dari skor maksimum 5,00. Perangkat pembelajaran juga efektif ditinjau dari prestasi dan kemandirian belajar siswa. Hasil analisis menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,000 (kurang dari α = 0,05) untuk prestasi belajar dan nilai signifikasi sebesar 0,000 (kurang dari α = 0,05) untuk kemandirian belajar.
Kata Kunci: perangkat pembelajaran, Realistic Mathematics Education (RME), Multiple Intelligences, prestasi, kemandirian belajar.Rita SuryaniDjamilah Bondan Widjayanti2016-07-25T07:02:50Z2019-01-30T09:54:43Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/36913This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/369132016-07-25T07:02:50ZPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN
DENGAN MODEL INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA
PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS VIII SMPPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perangkat pembelajaran dengan model Inquiry pada materi bangun ruang sisi datar yang valid, praktis, dan efektif ditinjau dari kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas VIII SMP. Perangkat pembelajaran yang dihasilkan berupa RPP dan LKS.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang mengacu pada model pengembangan ADDIE, yaitu Analysis (Analisis), Design (Perancangan), Development (Pengembangan), Implementation (Implementasi), dan Evaluation (Evaluasi). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIIID SMP Negeri 1 Turi, Sleman. Instrumen yang digunakan untuk mengukur kevalidan perangkat pembelajaran yaitu lembar penilaian RPP dan LKS, untuk mengukur kepraktisan perangkat pembelajaran menggunakan angket respon siswa dan guru serta lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, dan untuk mengukur keefektifan perangkat pembelajaran menggunakan soal tes kemampuan pemecahan masalah matematika.
Perangkat pembelajaran memenuhi kriteria valid ditunjukkan dengan rata-rata skor penilaian RPP yaitu 4,45 dari skor maksimal 5 dengan kualifikasi sangat baik dan rata-rata skor penilaian LKS yaitu 4,38 dari skor maksimal 5 dengan kualifikasi sangat baik. Perangkat pembelajaran memenuhi kriteria praktis ditunjukkan dengan rata-rata skor respon siswa yaitu 3,1 dari skor maksimal 4 dengan kualifikasi baik dan rata-rata skor respon guru yaitu 3,07 dari skor maksimal 4 dengan kualifikasi baik. Perangkat pembelajaran juga memenuhi kriteria praktis ditunjukkan oleh rata-rata persentase keterlaksanaan pembelajaran yaitu 85,15% dengan kualifikasi sangat baik. Perangkat pembelajaran memenuhi kriteria efektif ditinjau dari peningkatan kemampuan pemecahan masalah yaitu rata-rata nilai kemampuan pemecahan pada pretest yaitu 17,73 sedangkan rata-rata nilai kemampuan pemecahan pada posttest yaitu 81,2.
Kata kunci: Perangkat Pembelajaran, Model Inquiry, Kemampuan Pemecahan MasalahTrisylia Ida PramestiHeri Retnawati2016-06-28T06:47:06Z2019-01-30T09:44:37Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/35306This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/353062016-06-28T06:47:06ZPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI LOGIKA UNTUK SMA KELAS XHanifah Aabidah FakhrunnisaAli Mahmudi2016-06-28T06:47:02Z2019-01-30T09:44:35Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/35305This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/353052016-06-28T06:47:02ZPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS ETNOMATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA MATERI GEOMETRI SMK BIDANG TEKNOLOGIPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kualitas hasil pengembangan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS berbasis etnomatematika dengan pendekatan saintifik untuk pembelajaran matematika pada materi geometri SMK bidang teknologi. Ada tiga aspek kualitas yang diteliti yaitu kevalidan, kepraktisan dan keefektifan.
Subjek penelitian adalah peserta didik kelas X TL 3 dan guru mata pelajaran di SMK Negeri 3 Yogyakarta. Pengembangan perangkat pembelajaran dalam penelitian ini menggunakan model pengembangan ADDIE yang meliputi analysis, design, development, implementation dan evaluation. Penilaian kevalidan RPP dan LKS dilakukan oleh dosen ahli materi, ahli desain, dan guru mata pelajaran dengan mengisi instrumen validitas. Penilaian kepraktisan dilakukan oleh guru mata pelajaran dan peserta didik dengan mengisi angket respon. Penilaian keefektifan LKS dilakukan dengan analisis nilai sikap, keterampilan dan tes hasil belajar sedangkan keefektifan RPP dilakukan dengan observasi keterlaksanaan pembelajaran.
Hasil penelitian menunjukkan perangkat pembelajaran RPP memiliki nilai kevalidan 3,73 dan LKS memiliki nilai kevaildan 3,91 (dengan maksimal 5). Kemudian perangkat pembelajaran juga mendapat skor 4,10 dalam segi kepraktisan, 54,17 persen dalam segi keefektifan LKS dan 79,68 persen untuk proses pembelajaran.
Kata kunci: perangkat pembelajaran, etnomatematika, saintifik, geometriMaulida YuliantiMarsigit Marsigit2016-06-22T06:55:03Z2019-03-09T07:47:30Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/35053This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/350532016-06-22T06:55:03ZSPATIAL AUTOREGRESSIVE MODEL DAN MATRIKS PEMBOBOT SPASIAL ROOK CONTIGUITY UNTUK PEMODELAN GINI RATIO DI INDONESIA TAHUN 2014Gini Ratio merupakan sebuah ukuran ketidak merataan distribusi pendapatan penduduk pada suatu wilayah tertentu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pemodelan Gini Ratio di Indonesia pada tahun 2014 dengan Spatial Autoregressive Model dan matriks pembobot spasial Rook Contiguity. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah Gini Ratio (Y), jumlah penduduk (X_1), persentase rata-rata pengeluaran per kapita per bulan (X_2), persentase penduduk miskin (X_3), persentase penduduk lansia (X_4), pertumbuhan produksi industri mikro (X_5 ) serta indeks pembangunan manusia (X_6).
Langkah-langkah yang dilakukan dalam pemodelan Gini Ratio di Indonesia dengan Spatial Autoregressive Model dan matriks pembobot spasial Rook Contiguity yaitu melakukan regresi berganda terlebih dahulu. Apabila pada regresi berganda terdapat autokorelasi spasial, maka langkah selanjutnya yaitu menyusun matriks pembobot spasial dan melakukan regresi spasial. Matriks pembobot yang dipilih adalah Rook Contiguity karena antar provinsi di Indonesia hanya berbatasan sisi. Pada analisis regresi spasial, Pemodelan yang dilakukan adalah Spatial Autoregressive Model karena pada uji Lagrange Multipliermodel tersebut signifikan. Sehingga bermakna bahwa pada pemodelan Gini Ratio di Indonesia tahun 2014 terdapat pengaruh spasial pada variabel terikat.
Hasil penelitian yang diperoleh yaitu persamaan regresi untuk Gini Ratio di Indonesia tahun 2014 dengan Spatial Autoregressive model dan matriks pembobot Rook Contiguity. Persamaan tersebut adalah:
y ̂_i=0.593+0.0936Wy+0.000000121X_2+0.0103X_4-0.0062X_6.
Faktor-faktor yang berpengaruh signifikan terhadap Gini Ratio di Indonesia tahun 2014 yaitu rata-rata pengeluaran per kapita per bulan (X_2), persentase penduduk lansia (X_4 ) serta indeks pembangunan manusia (X_6). Adapun interpretasi pada model di atas adalah apabila faktor lain diangap konstan, jika rata-rata pengeluaran per kapita per bulan pada provinsi amatan naik sebesar 1 rupiah maka Gini Ratio pada provinsi tersebut akan naik sebesar 0.000000121 satuan. Kemudian apabila persentase penduduk lansia pada provinsi amatan naik sebesar 1 persen maka Gini Ratio pada provinsi tersebut akan naik sebesar 0.0103 satuan. Selanjutnya apabila indeks pembangunan manusia pada provinsi amatan naik sebesar 1 satuan maka Gini Ratio pada provinsi tersebut akan turun sebesar 0.0062 satuan.
Kata Kunci: Spatial Autoregressive Model, Matriks Rook Contiguity, Gini Ratio.Lailatul SyaadahEndang Listyani2016-06-20T07:19:54Z2019-01-30T09:39:50Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/34851This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/348512016-06-20T07:19:54ZPENGEMBANGAN LKS BERBASIS MASALAH PADA MATERI
TRIGONOMETRI UNTUK SISWA SMA KELAS XPenelitian ini bertujuan untuk mengembangkan LKS berbasis masalah pada
materi Trigonometri untuk siswa SMA kelas X dan untuk mengetahui kualitas LKS
yang dikembangkan ditinjau dari aspek kevalidan, aspek kepraktisan, dan aspek
keefektifan.
Pengembangan LKS berbasis masalah pada materi Trigonometri ini
mengacu pada model pengembangan ADDIE, yaitu Analysis (Analisis), Design
(Perancangan), Development (Pengembangan), Implementation (Implementasi),
dan Evaluation (Evaluasi). Uji coba LKS dilakukan kepada 32 siswa kelas X H di
SMA Negeri 5 Yogyakarta. Instrumen yang digunakan mengukur kualitas LKS
yang dikembangkan untuk aspek kevalidan adalah lembar penilaian ahli materi dan
ahli media, untuk aspek kepraktisan adalah angket respon guru dan angket respon
siswa, dan untuk aspek keefektifan adalah lembar observasi keterlaksanaan
pembelajaran dan tes hasil belajar.
Dari hasil penelitian, LKS yang dikembangkan dinyatakan valid dengan
rata-rata skor penilaian ahli materi dan ahli media sebesar 4,08 dengan klasifikasi
sangat baik. Dari segi kepraktisan, LKS yang dikembangkan dinyatakan praktis
dengan rata-rata skor angket respon siswa dan guru sebesar 3,95 dengan klasifikasi
baik. Dari segi keefektifan, LKS yang dikembangkan dinyatakan efektif dengan
persentase ketuntasan klasikal tes hasil belajar sebesar 87,5% dengan klasifikasi
sangat baik dan persentase keterlaksanaan pembelajaran sebesar 87%. Berdasarkan
hasil penelitian tersebut, maka LKS berbasis masalah pada materi Trigonometri
untuk siswa SMA kelas X yang dikembangkan memiliki kualitas valid, praktis, dan
efektif sehingga dapat digunakan sebagai bahan ajar untuk pembelajaran
matematika materi Trigonometri.
Kata kunci: LKS, berbasis masalah, trigonometriMu’ahid Nur Rahman2016-06-15T07:55:23Z2019-01-30T09:39:26Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/34766This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/347662016-06-15T07:55:23ZKEEFEKTIFAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
REALISTIK DENGAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM
SOLVING DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN
PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VIII SMP N 5 SLEMAN PADA
MATERI TEOREMA PYTHAGORASPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keefektifan pembelajaran
menggunakan pendekatan pendidikan matematika realistik (PMR) dengan metode
problem solving dan ekspositori ditinjau dari motivasi belajar dan kemampuan
pemecahan masalah siswa.
Penelitian ini merupakan quasi experiment dengan desain penelitian
pretest–posttest control group design. Populasi penelitian adalah siswa kelas VIII
SMP N 5 Sleman sebanyak 4 kelas. Sampel yang terpilih adalah kelas VIII C
yang mendapatkan perlakuan pembelajaran menggunakan pendekatan PMR
dengan metode ekspositori sebagai kelas kontrol dan kelas VIII D yang
mendapatkan perlakuan pembelajaran menggunakan pendekatan PMR dengan
metode problem solving sebagai kelas eksperimen. Instrumen yang digunakan
dalam penelitian ini adalah angket motivasi belajar dan instrumen tes untuk
mengukur kemampuan pemecahan masalah siswa serta lembar observasi untuk
mengamati keterlaksanaan pembelajaran.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) pembelajaran menggunakan
pendekatan PMR dengan metode problem solving efektif ditinjau dari motivasi
belajar siswa, 2) pembelajaran menggunakan pendekatan PMR dengan metode
problem solving efektif ditinjau dari kemampuan pemecahan masalah siswa, 3)
pembelajaran menggunakan pendekatan PMR dengan metode ekspositori efektif
ditinjau dari motivasi belajar siswa, 4) pembelajaran menggunakan pendekatan
PMR dengan metode ekspositori efektif ditinjau dari kemampuan pemecahan
masalah siswa, 5) pembelajaran menggunakan pendekatan PMR dengan metode
problem solving lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran menggunakan
pendekatan PMR dengan metode ekspositori ditinjau dari motivasi belajar siswa,
6) pembelajaran menggunakan pendekatan PMR dengan metode problem solving
lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran menggunakan pendekatan PMR
dengan metode ekspositori ditinjau dari kemampuan pemecahan masalah siswa.
Kata kunci: PMR,problem solving, ekspositori, motivasi belajar, kemampuan
pemecahan masalahLatifatul KarimahJailani JailaniFitriana Yuli Saptaningtyas2016-06-14T06:37:33Z2019-01-30T09:35:14Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/34520This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/345202016-06-14T06:37:33ZPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN
PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME)
MATERI HIMPUNAN BERORIENTASI PADA
KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA KELAS VII SMPPenelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran
Realistic Mathematics Education (RME) materi himpunan yang berorientasi pada
kemampuan penalaran matematis siswa yang memiliki kualifikasi valid, praktis,
dan efektif.
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian pengembangan. Model
pengembangan yang digunakana adalah model 4D, yaitu define (pendefinisian),
design (perancangan), develop (pengembangan), dan disseminate (penyebaran).
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP. Instrumen yang digunakan
adalah lembar penilaian RPP dan LKS untuk mengukur kevalidan, angket respon
siswa dan lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran untuk mengukur
kepraktisan, tes kemampuan penalaran matematis untuk mengukur keefektifan.
Hasil penelitian berupa 5 RPP dan 9 unit LKS yang masing-masing
menggunakan pendekatan Realistic Mathematic Education untuk materi
himpunan yang berorientasi pada kemampuan penalaran matematis siswa.
Kualitas kevalidan perangkat pembelajaran memenuhi kualifikasi valid
ditunjukkan oleh rata-rata skor kevalidan RPP yaitu 4,24 dengan kriteria “sangat
baik” dan rata-rata skor kevalidan LKS yaitu 4,21 dengan kriteria “sangat baik”
dari skor maksimal 5,00. Kualitas perangkat pembelajaran memenuhi kualifikasi
praktis ditunjukkan oleh rata-rata skor respon siswa yaitu 4,28 dengan kriteria
“sangat baik” dari skor maksimal 5,00 dan rata-rata persentase keterlaksanaan
pembelajaran yaitu 94% dengan kriteria “sangat baik”. Kualitas perangkat
pembelajaran memenuhi kualifikasi efektif ditunjukkan oleh persentase
ketuntasan siswa saat tes kemampuan penalaran matematis yaitu 84,37% dengan
kriteria “sangat baik”.
Kata kunci: perangkat pembelajaran, realistic mathematic education, kemampuan
penalaran matematisRandha Ayu NurlianadewiHartono HartonoAryadi Wijaya2016-06-08T07:23:06Z2019-01-30T09:29:05Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/34015This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/340152016-06-08T07:23:06ZPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA INTERAKTIF MATERI PYTHAGORAS DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK KELAS VIII SMPPenelitian pengembangan ini untuk menghasilkan media pembelajaran interaktif dengan pendekatan kontekstual pada materi Teorema Pythagoras untuk siswa SMP kelas VIII. Media yang dihasilkan diuji kelayakannya berdasarkan aspek isi dan tujuan, aspek kualitas instruksional serta aspek kualitas teknis.
Model pengembangan ADDIE yang meliputi lima pokok yakni analysis (analisis), design (perancangan), development (pengembangan), implementation (implementasi) dan evaluasi (evaluasi). Instrumen yang digunakan yaitu: (1) angket penilaian oleh ahli, (2) angket evaluasi guru dan respon siswa, dan (3) hasil tes belajar. Subjek penelitian ini adalah siswa SMPN 2 Mlati kelas VIIIC.
Media pembelajaran yang dikembangkan berbentuk aplikasi yang berisi materi Teorema Pythagoras sesuai dengan SK dan KD. Materi dalam aplikasi dilengkapi dengan apersepsi, kuis dan tes. Selain itu, media juga dilengkapi dengan audio, gambar, dan navigasi yang mudah dipahami dan digunakan oleh siswa. Kualitas media pembelajaran interaktif dilihat dari aspek kelayakan isi dan tujuan temasuk dalam klasifikasi baik dengan presentase sebesar 91,75%, dan 86,25% untuk kualitas instruksional. Aspek kelayakan teknis termasuk dalam klarifikasi baik dengan presentase sebesar 89%. Hasil angket respon siswa menunjukkan aspek keterbantuan belajar siswa sebesar 88,35% dengan kategori sangat positif, aspek pemberian dampak bagi siswa sebesar 79,95% dan aspek penggunaan media sebesar 82.3% dengan nilai rata-rata total 82,83% yang termasuk dalam kategori sangat positif. Hasil posstest yang menunjukkan bahwa ketuntasan belajar siswa adalah 93,3% dengan rata-rata nilai 86,7 yang termasuk dalam kategori sangat baik.
Kata kunci : media pembelajaran interaktif, teorema pythagoras, pendekatanCeria AndespiSHM Bambang2016-06-08T07:17:24Z2019-01-30T09:19:40Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/33333This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/333332016-06-08T07:17:24ZKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP
INVESTIGATION DENGAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS
EDUCATION TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN
DISPOSISI MATEMATIS SISWA PADA PEMBELAJARAN
MATEMATIKA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan model pembelajaran
kooperatif Group Investigation dengan pendekatan Realistic Mathematics
Education terhadap kemampuan berpikir kritis dan disposisi matematis siswa
pada pembelajaran matematika siswa kelas X SMK Negeri 1 Yogyakarta.
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu dengan desain
pretest-posttest non-equivalent control group design. Populasi dalam penelitian
ini adalah siswa kelas X SMK Negeri 1 Yogyakarta yang terdiri dari 192 siswa.
Dari enam kelas yang ada, dipilih dua kelas sebagai sampel penelitian yaitu kelas
X Ak 1 sebagai kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran ekspositori,
dan kelas X Ak 2 siswa sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model
pembelajaran kooperatif Group Investigation dengan pendekatan Realistic
Mathematics Education. Untuk mengetahui keefektifan model pembelajaran
Group Investigation dengan pendekatan Realistic Mathematics Education maupun
keefektifan model pembelajaran ekspositori ditinjau dari prestasi belajar,
kemampuan berpikir kritis, dan disposisi matematis, data dianalisis dengan
analisis one sample t-test. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan
kemampuan awal maupun kemampuan setelah perlakuan antara kedua model
pembelajaran tersebut ditinjau dari ketiga variabel terikat, data dianalisis dengan
MANOVA.
Hasil analisis data menggunakan taraf signifikansi 5% menunjukkan bahwa
(1) Model pembelajaran kooperatif Group Investigation dengan pendekatan
Realistic Mathematics Education efektif ditinjau dari prestasi belajar, kemampuan
berpikir kritis, dan disposisi matematis siswa (2) Model pembelajaran ekspositori
efektif ditinjau dari disposisi matematis siswa, tetapi tidak efektif ditinjau dari
prestasi belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa (3) Model pembelajaran
kooperatif Group Investigation dengan pendekatan Realistic Mathematics
Education lebih efektif daripada model pembelajaran ekspositori ditinjau dari
prestasi belajar dan kemampuan berpikir kritis, tetapi tidak lebih efektif ditinjau
dari disposisi matematis siswa
Kata Kunci : model pembelajaran Group Investigation, pendekatan Realistic
Mathematics Education, prestasi belajar, kemampuan berpikir
kritis, disposisi matematisIlania Eka AndariDhoriva Urwatul Wutsqa2016-06-08T07:15:23Z2019-01-30T09:18:03Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/33241This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/332412016-06-08T07:15:23ZPENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS
PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK TOPIK
MATRIKS DI SMK KELAS XPenelitian ini bertujuan untuk menghasilkan Lembar Kerja Siswa (LKS)
berbasis Pendidikan Matematika Realistik untuk topik Matriks di SMK kelas X
yang layak digunakan, yaitu memenuhi kriteria valid, praktis dan efektif.
Ini merupakan penelitian pengembangan dengan model pengembangan
ADDIE yang meliputi tahap analysis (analisis), design (perancangan),
development (pengembangan), implementation (implementasi), dan evaluation
(evaluasi). Pada tahap analisis, dilakukan analisis kebutuhan, analisis materi,
analisis kurikulum, dan analisis siswa. Pada tahap perancangan, dilakukan untuk
perancangan produk dan perancangan instrumen. Pada tahap pengembangan,
dilakukan pengembangan instrumen penilaian LKS, pengembangan dan
melakukan revisi awal. Pada tahap implementasi, dilakukan ujicoba LKS di kelas
X SMK PIRI 3 Yogyakarta. Pada tahap evaluasi dilakukan analisis kualitas
produk yang dihasilkan.
Kualitas LKS berdasarkan aspek kevalidan memenuhi kriteria valid
dengan skor rata-rata 4,60 dari skor maksimal 5 dan memiliki klasifikasi sangat
baik. Pada aspek kepraktisan memenuhi kriteria praktis dengan skor rata-rata
angket respon guru 3,75 dari skor maksimal 4 dengan klasifikasi sangat baik,
skor rata-rata angket respon siswa 3,15 dari skor maksimal 4 dengan klasifikasi
baik, dan rata-rata persentase keterlaksanaan kegiatan pembelajaran adalah
92,22% dengan kriteria sangat baik. Berdasarkan aspek keefektifan LKS
memenuhi kriteria efektif dengan persentase ketuntasan siswa pada post-testRahma Dewi IndrayantiAryadi Wijaya2016-05-25T06:58:07Z2019-01-30T09:06:32Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/33101This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/331012016-05-25T06:58:07ZEFEKTIVITAS PENDEKATAN KONTEKSTUAL
TERHADAP MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA
SISWA SMP NEGERI 6 YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan efektivitas pendekatan
kontekstual terhadap minat dan prestasi belajar matematika siswa SMP.
Penelitian ini merupakan quasi experiment dengan desain penelitian Pretest-
Posttest Control Group Design. Populasi penelitian mencakup seluruh siswa kelas
VIII SMP Negeri 6 Yogyakarta. Sampel penelitian terdiri dari dua kelas yang
dipilih secara acak yaitu kelas VIIIB yang diberikan pembelajaran dengan
pendekatan kontekstual sebagai kelas eksperimen dan kelas VIIIA yang diberikan
pembelajaran secara konvensional sebagai kelas kontrol. Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen tes untuk mengukur prestasi
belajar siswa yang terdiri dari soal pretest dan posttest dan instrumen nontes
yang berupa angket untuk mengukur minat belajar siswa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) pembelajaran matematikan dengan
pendekatan kontekstual efektif ditinjau dari minat belajar siswa SMP, 2)
pembelajaran matematika dengan pendekatan kontekstual efektif ditinjau dari
prestasi belajar siswa SMP, 3) pembelajaran matematika secara konvensional
efektif ditinjau dari minat belajar siswa SMP, 4) pembelajaran matematika secara
konvensional efektif ditinjau dari prestasi belajar siswa SMP, 5) pembelajaran
matematika dengan pendekatan kontekstual lebih efektif dibandingkan
pembelajaran konvensional ditinjau dari minat belajar siswa SMP, 6)
pembelajaran matematika dengan pendekatan kontekstual lebih efektif
dibandingkan pembelajaran matematika secara konvensional ditinjau dari prestasi
belajar siswa SMP.
Kata kunci: minat belajar, pembelajaran konvensional, pendekatan kontekstual,
prestasi belajaJunianto JuniantoAli Mahmudi2016-05-17T08:15:30Z2019-01-30T07:53:18Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/32721This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/327212016-05-17T08:15:30ZEFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE
PENEMUAN TERBIMBING DITINJAU DARI PRESTASI BELAJAR DAN
KEAKTIFAN SISWA MAN YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas metode pembelajaran
penemuan terbimbing ditinjau dari prestasi belajar dan keaktifan siswa. Penelitian
ini merupakan quasi experiment dengan desain penelitian Pretest-Posttest Control
Group Design. Populasi penelitian mencakup seluruh siswa kelas X MAN
Yogyakarta 2. Sampel yang diberikan perlakuan adalah kelas X MIPA 1 yang
mendapatkan perlakuan pembelajaran metode penemuan terbimbing dengan
pendekatan saintifik sebagai kelas eksperimen dan kelas X MIPA 2 yang
mendapatkan perlakuan pembelajaran metode ekspositori dengan pendekatan
saintifik sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah instrumen tes untuk mengukur kemampuan prestasi belajar siswa yang
terdiri dari soal pretest dan posttest dan instrumen nontes yang berupa lembar
observasi untuk mendeskripsikan keaktifan siswa dan mengamati keterlaksanaan
pembelajaran yang digunakan peneliti.
Hasil penelitian ditinjau dari prestasi belajar siswa MAN Yogyakarta 2
menunjukkan bahwa: 1) pembelajaran matematika melalui metode penemuan
terbimbing efektif, 2) pembelajaran matematika melalui metode ekspositori
efektif, 3) pembelajaran metematika melalui metode penemuan terbimbing lebih
efektif dibandingkan dengan pembelajaran metematika melalui metode
ekspositori. Adapun jika ditinjau dari keaktifan siswa MAN Yogyakarta 2
menunjukkan bahwa: 4) pembelajaran matematika melalui metode penemuan
terbimbing efektif, 5) pembelajaran matematika melalui metode ekspositori tidak
efektif, 6) pembelajaran metematika melalui metode penemuan terbimbing lebih
efektif dibandingkan dengan pembelajaran metematika melalui metode
ekspositori.
Kata kunci: keaktifan, pembelajaran metode ekspositori, pembelajaran metode
penemuan terbimbing, prestasi belajarIlma Rizki Nur AfifahEndang Listyani2016-05-13T06:37:59Z2019-01-30T07:51:37Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/32611This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/326112016-05-13T06:37:59ZSTUDI KASUS KESULITAN SISWA KELAS VIII A
SMP NEGERI 2 KALASAN TAHUN AJARAN 2015/2016
DALAM MENYELESAIKAN MASALAH ALJABAR
YANG BERKAITAN DENGAN PEMFAKTORANPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) kesulitan yang dialami
siswa kelas VIII A SMP Negeri 2 Kalasan tahun ajaran 2015/2016 dalam
menyelesaikan masalah aljabar yang berkaitan dengan konsep dan prinsip
pemfaktoran, serta (2) penyebab kesulitan dari diri siswa.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan strategi penelitian
studi kasus. Dalam penelitian ini, ditetapkan 12 siswa sebagai subjek penelitian
yang ditentukan berdasarkan hasil ulangan harian dan hasil tes formatif. Data
kualitatif dikumpulkan dengan metode observasi, tes, wawancara, dan
dokumentasi. Instrumen penelitian ini adalah peneliti, tes formatif, dan pedoman
wawancara. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan uji kredibilitas,
dependabilitas, dan konfirmabilitas. Analisis data dilakukan secara deskriptif
kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) kesulitan yang dialami siswa
kelas VIII A tahun ajaran 2015/2016 dalam menyelesaikan masalah aljabar yang
berkaitan dengan pemfaktoran adalah (a) dalam penguasaan konsep, siswa masih
kesulitan dalam memfaktorkan bentuk aljabar yang menggunakan hukum
distributif; (b) dalam penguasaan prinsip, siswa masih kesulitan dalam
menentukan langkah-langkah memfaktorkan; (2) penyebab kesulitan dari diri
siswa yang ditemukan berasal dari faktor intern, yang paling berpengaruh, yaitu
siswa belum berani bertanya pada guru ketika mengalami kesulitan belajar dan
siswa belum memiliki kesadaran untuk belajar secara rutin.
Kata Kunci : studi kasus, kesulitan belajar, pemfaktoran bentuk aljabarArif Nur Fitriyanti2016-05-09T04:22:46Z2019-03-09T07:47:26Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/32238This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/322382016-05-09T04:22:46ZPENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL CIRCUIT LEARNING BERBASIS PMRI PADA PEMBELAJARAN SISTEM PERSAMAAN LENEAR DUA VARIABEL KELAS VIII SEMESTER ITujuan penelitian ini adalah mengembangkan bahan ajar menggunakan model circuit learning berbasis PMRI pada pembelajaran Sistem Persamaan Linear Dua Variabel kelas VIII semester I yang memenuhi kriteria kualitas: valid, praktis, dan efektif.
Penelitian ini adalah penelitian pengembangan menggunakan model pengembangan 4D yang terdiri dari empat langkah: (1) pendefinisian, (2) perancangan, (3) pengembangan dan (4) diseminasi. Uji coba terbatas melibatkan satu orang guru matematika dan 18 siswa kelas IX yang mewakili siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang, dan rendah.Uji coba lapangan melibatkan 32 siswa kelas VIII.B di SMP N 2 Kalasan provinsi Yogyakarta, dan satu orang guru sebagai pengamat dan satu mahasiswa sebagai observer. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar validasi, lembar penilaian kepraktisan oleh guru, lembar penilaian kepraktisan oleh siswa, lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, dan instrumen penilaian hasil belajar siswa.
Penelitian ini menggunakan analisis data deksriptif kualitatif untuk data yang berupa saran dan komentar, sedangkan data berupa skor penilaian secara deskriptif kuantitatif. Penelitian ini menghasilkan produk berupa bahan ajar yang menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa LKS memenuhi kriteria valid yang ditunjukkan dari persentase, penilaian ahli mencapai memenuhi kriteria valid yang ditunjukkan dari persentase penilaian ahli yang mencapai 87,27%. LKS memenuhi kriteria kepraktisan berdasarkan penilaian oleh guru dan siswa yang termasuk dalam kategori sangat baik. Produk memenuhi kriteria kepraktisan juga berdasarkan persentase keterlaksanaan pembelajaran yang melebihi 89,52%. LKS memenuhi kriteria efektif berdasarkan hasil belajar siswa yaitu Tes Kemampuan Pemahaman Konsep yang berbentuk Pretest dan Posttest yang melebihi 80%. Berdasarkan hasil yang disebutkan di atas maka produk berupa bahan ajar yang dikembangkan telah memenuhi kriteria kualitas.
Kata Kunci: pengembangan, bahan ajar, model circuit learning berbasis PMRI,
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel.ROSAINI ROSAINI2016-05-09T04:20:08Z2019-01-30T07:36:27Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/32164This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/321642016-05-09T04:20:08ZKeefektifan Pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) dalam Setting Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) ditinjau dari Kemampuan Pemecahan Masalah dan Partisipasi Siswa SMP Negeri 2 Yogyakarta KelasPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keefektifan pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) dalam setting pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) danpembelajaranekspositoriditinjau dari kemampuan pemecahan masalah dan partisipasi siswa SMP Negeri 2 Yogyakarta kelas VIIdan mengetahui apakah pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) dalam setting pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) lebih efektif dibandingkan pembelajaran ekspositori ditinjau dari kemampuan pemecahan masalah dan partisipasi siswa.
Jenis penelitian ini adalah eksperimensemu. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 2 Yogyakarta. Sampel yang terpilih adalah siswa kelas VII B sebagai kelas eksperimen yang diberiperlakuandengan pendekatan RME dalam setting pembelajaran kooperatif tipe TGT dan kelas VII E sebagai kelas kontrol yang diberiperlakuandengan pembelajaran ekspositori. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen tes yang berupa pretest dan posttest untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah dan instrumen nontes yang berupa angket awaldanangketakhiruntukmengukurpartisipasi siswa serta lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran.
Berdasarkan pengujian hipotesis, diperoleh kesimpulan bahwa: 1) pendekatan RME dalam setting pembelajaran kooperatif tipeTGT efektif ditinjau dari kemampuan pemecahan masalah, 2) pendekatanRME dalam setting pembelajaran kooperatif tipeTGT efektif ditinjau dari partisipasi siswa, 3) pembelajaran ekspositoritidak efektif ditinjau dari kemampuan pemecahan masalah, 4) pembelajaran ekspositori tidakefektif ditinjau dari partisipasi, 5) pendekatan RME dalam setting pembelajaran kooperatif tipeTGT lebih efektif dibanding pembelajaran ekspositori ditinjau dari kemampuan pemecahan masalah, 6) pendekatan RME dalam setting pembelajaran kooperatif tipeTGT lebih efektif dibanding pembelajaran ekspositori ditinjau dari partisipasi siswa.
Kata kunci: kemampuan pemecahan masalah, partisipasi, RME, TGT, ekspositoriErnawati ErnawatiAryadi Wijaya2016-04-27T04:53:59Z2019-01-30T07:29:29Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/31744This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/317442016-04-27T04:53:59ZPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS GUIDED DISCOVERY PADA MATERI HIMPUNAN UNTUK SISWA SMP KELAS VIIPenelitian ini bertujuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dengan pendekatan penemuan terbimbing (guided discovery) pada materi Himpunan untuk siswa SMP kelas VII dengan kualifikasi valid, praktis, dan efektif.
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian pengembangan yang mengacu pada model pengembangan ADDIE yang meliputi lima tahap pengembangan yaitu analysis, design, development, implementation, dan evaluation. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu lembar penilaian RPP dan LKS untuk mengukur tingkat kevalidan perangkat pembelajaran, angket respon siswa, angket respon guru, dan lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran untuk mengukur tingkat kepraktisan perangkat pembelajaran, dan soal tes hasil belajar siswa untuk mengukur tingkat keefektifan perangkat pembelajaran.
Hasil penelitian ini adalah perangkat pembelajaran Matematika berupa RPP dan LKS dengan pendekatan penemuan terbimbing (guided discovery) pada materi Himpunan untuk siswa SMP kelas VII, dengan kualitas sebagai berikut: (1) Kualitas perangkat pembelajaran ditinjau dari aspek kevalidan memenuhi kualifikasi valid berdasarkan hasil penilaian oleh para ahli. Skor rata-rata penilaian RPP sebesar 4,45 dari skor maksimal 5 dengan kriteria sangat baik dan skor rata-rata penilaian LKS sebesar 4,36 dari skor maksimal 5 dengan kriteria sangat baik. (2) Kualitas perangkat pembelajaran ditinjau dari aspek kepraktisan memenuhi kualifikasi praktis yang ditunjukkan dengan skor rata-rata angket respon siswa sebesar 3,96 dari skor maksimal 5 dengan kriteria baik, skor rata-rata angket respon guru sebesar 4 dari skor maksimal 5 dengan kriteria baik, dan rata-rata persentase keterlaksanaan pembelajaran sebesar 97,74% dengan kriteria sangat baik. (3) Kualitas perangkat pembelajaran ditinjau dari aspek keefektifan memenuhi kualifikasi efektif yang ditunjukkan dengan persentase ketuntasan belajar klasikal sebesar 85,71% dengan kriteria sangat baik.
Kata Kunci: Perangkat Pembelajaran, Guided Discovery, HimpunanMuhammad Kamaluddin2016-04-20T09:00:55Z2019-01-30T07:25:19Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/31464This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/314642016-04-20T09:00:55ZPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI LINGKARAN UNTUK SISWA SMP KELAS VIIIPenelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan kontekstual pada materi Lingkaran untuk siswa SMP kelas VIII yang memiliki kualifikasi valid, praktis, dan efektif.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang mengacu pada model pengembangan ADDIE, yaitu Analysis (Analisis), Design (Perancangan), Development (Pengembangan), Implementation (Implementasi), dan Evaluation (Evaluasi). Objek dalam penelitian ini adalah perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan kontekstual pada materi Lingkaran untuk siswa SMP kelas VIII. Instrumen penelitian yang digunakan meliputi lembar penilaian RPP dan LKS untuk mengukur kevalidan, angket respon siswa dan guru serta lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran untuk mengukur kepraktisan, dan tes hasil belajar untuk mengukur keefektifan.
Penelitian ini menghasilkan perangkat pembelajaran berupa tiga RPP dan lima LKS dengan pendekatan kontekstual yang mencakup tiga KD pada materi Lingkaran untuk siswa SMP kelas VIII. Kualitas kevalidan perangkat pembelajaran memenuhi kualifikasi valid ditunjukkan oleh skor rata-rata penilaian kevalidan RPP yaitu 4,64 dan skor rata-rata kevalidan LKS yaitu 4,44 dengan skor maksimal masing-masing adalah 5. Kualitas kepraktisan perangkat pembelajaran memenuhi kualifikasi praktis ditunjukkan oleh skor rata-rata respon siswa yaitu 4,1 dan skor rata-rata respon guru yaitu 4,25 dengan skor maksimal masing-masing adalah 5, serta ditinjau dari persentase rata-rata keterlaksanaan pembelajaran yang mencapai 98,04%. Kualitas keefektifan perangkat pembelajaran memenuhi kualifikasi efektif ditinjau dari perolehan hasil tes hasil belajar siswa dengan nilai rata-rata 81,91 dari skor maksimal 100 dan persentase ketuntasan mencapai 81,25%.
Kata kunci: Perangkat Pembelajaran, Pendekatan Kontekstual, LingkaranDiah Hapsari WidyariniSugiyono Sugiyono2016-04-18T07:19:10Z2019-01-30T07:21:42Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/31178This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/311782016-04-18T07:19:10ZPENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN MODEL CIRCUIT LEARNING BERBASIS PMRI PADA PEMBELAJARAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL KELAS VIII SEMESTER IROSAINI ROSAINI2016-04-05T07:05:56Z2019-01-30T07:01:43Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/30525This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/305252016-04-05T07:05:56ZEFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
THINK PAIR SHARE (TPS) DAN SPONTANEUS GROUP DISCUSSION (SGD) DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK DITINJAU DARI
KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KEPERCAYAAN DIRI
SISWA KELAS X MIA DI MAN 1 YOGYAKARTAPenelitianinibertujuanuntukmengetahuiefektivitas model pembelajarankooperatiftipeThink Pair Share (TPS)danSpontaneous Group Discussion (SGD)denganpendekatansaintifikditinjaudarikemampuanpemecahanmasalahdankepercayaandirisiswa.
Penelitaininimenggunakanmetodequasi experimentdengandesainpretest-posttest nonequivalent group design.Populasipenelitianmencakupseluruhsiswakelas X MIA di MAN 1 Yogyakartasebanyak 101siswa. Sampel yang mendapatkanperlakuanpembelajaran TPS denganpendekatansaintifikadalahsiswakelas X MIA 3 sebanyak 34 siswasebagaikelaseksperimenpertamadansiswakelas X MIA 2 sebanyak 33 siswasebagaikelaseksperimenkeduamendapatkanperlakuanpembelajaran SGD denganpendekatansaintifik. Instrumen yang digunakandalampenelitianiniadalahinstrumentesuntukmengukurkemampuanpemecahanmasalah yang terdiridarisoalpretest danposttestdaninstrumennontes yang berupaskalakepercayaandiriawaldanskalakepercayaandiriakhirsertalembarobservasiuntukmengamatiketerlaksanaanpembelajaran yang digunakanpeneliti.
Hasilpenelitianinidengantarafsignifikasi α=0,05 menunjukkanbahwa : (1) pembelajaranmenggunakan model kooperatifThink Pair Share (TPS)denganpendekatansaintifikefektifditinjaudarikemampuanpemecahanmasalahsiswa, (2) pembelajaranmenggunakan model kooperatifThink Pair Share (TPS)denganpendekatansaintifikefektifditinjaudarikepercayaandirisiswa, (3) pembelajaranmenggunakan model kooperatifSpontaneous Group Discussion (SGD)denganpendekatansaintifikefektifditinjaudarikemampuanpemecahanmasalahsiswa, (4) pembelajaranmenggunakan model kooperatifSpontaneous Group Discussion (SGD)deganpendekatansaintifikefektifditinjaudarikepercayaandirisiswa, (5) pembelajaranmenggunakan model kooperatiftipeThink Pair Share (TPS)denganpendekatansaintifiklebihefektifdaripadapembelajaranmenggunakan model kooperatiftipeSpontaneous Group Discussion (SGD)denganpendekatansaintifikditinjaudarikemampuanpemecahanmasalah, (6) pembelajaranmenggunakan model kooperatiftipeThink Pair Share (TPS)denganpendekatansaintifiksamaefektifnyadenganpembelajaranmenggunakan model kooperatiftipeSpontaneous Group Discussion (SGD) denganpendekatansaintifikditinjaudarikepercayaandirisiswa.
Kata kunci :pendekatansaintifik, TPS, SGD, pemecahanmasalah, kepercayaandiriAnwar Rifa’iHimmawati Puji Lestarihimmawatipl@yahoo.com